ekonomi islam-slide
TRANSCRIPT
EKONOMI ISLAMKONSTRUKSI ILMU, PENGEMBANGAN SISTEM
DAN KELEMBAGAAN
EUIS AMALIA
Kematian Teori ekonomi* Para ahli ekonomi Barat sejak awal 1940-an: Joseph Schumpeter dengan bukunya Capitalism, Socialism and Democracy disusul generasi 1950-an, 1960-an == teori ekonomi telah memasuki masa-masa krisis:
•Ketegasan dari berbagai ahli ekonomi Barat generasi 1990-an dan para pemikir muslim == menyatakan
Adakah Teori Ekonomi Baru
Mengapa ???
Teori Ekonomi Telah Mati
Teori Ekonomi dinyatakan mati karena :
1. Paradigmanya tidak mengacu pada kept. Individu, masyarakat, dan negara
2. Teori Ekonomi tidak mampu menyeleraskan hub. Antara negara-negara di dunia terutama negara maju vs neg. berkembang
3. Terlalaikannya kelestarian sumber day alam
4. Teori konvensional bertentangan dg semangat sustainable development
5. Teori, model dan sistem ekonomi yg berlangsung hanya ditujukan utk melestarikan kepent, negara-negara kaya (kapitalis), neg. maju mengeksploitasi negara berkembang.
6. Tujuan setiap usaha maximization the satisfaction of wants yg didukung oleh asumsi pasar perfect competition.
Development of Islamic Economics
1930’s-40’s fiqh and kalam ----1950’s-early 60’s ---1970’s-80’s
Economic teachings & principles of Islam
Islamic Ecomics
Islamic Economic System
Writings on Islamic Economics
Jurist
modernist
Western-trained
Muslim economicst
legalistik
Answer problems of today
Economic system and analysis
Contemporary muslim Economic thingking
Agreement on philosophical foundationAgreement on sources of knowledge
Agreement on general principles
Q + S
Ada kesepakatan terhadap landasan filosofis, sumber pengetahuan & prinsip umum Ek. Islam yaitu sumbernya dari Q & S, adapun perbedaan muncul karena:
1. Perbedaan interpretasi thp Q + S
2. Pendekatan & metodologi
3. Interpretasi terhadap format sistem ek. Islam
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
1. tradisi & praktek ekonomi Rasul
2. tradisi & praktek ekonomi Khulafa rasyidin
3. masa Dinasti Islam/Khilafah
lahir banyak tokoh pemikir muslim:
a. fase I (…s.d 1059 M)/klasik : Abu Yusuf, Abu Ubaid, al Syaibani, Yahya bin Umar, al Mawardi
b. fase II (1058-1446 M)/pertengahan: Ibnu Hazm, al Ghazali, Ibnu Taimiyah, asy Syatibi,Ibnu Khaldun, al Maqrizi
c. fase III (1446-1932M)/moderen: syah Waliyullah, Muh. Iqbal, al Maududi
Masa sekarang : MA Mannan, Monzer Kahf, Baqir Sadr dll.
Pendekatan & Ruang Lingkup ekonomi Islam
Menurut Monzer Kahf:
Ilmu Ekonomi (Economics) adalah:
a. Bagian dari agama
b. Berkaitan dengan prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan PKD
c. Terdiri dari teori dan praktek
d. Menggunakan metodologi universal : matematika, logika, dll.
Islamic Economics (Ilmu Ekonomi Islam):
a. Bagian dari ilmu ekonomi
b. Berdasarkan atas paradigma Islam
c. Multidisipliner
d. Diperlukan Ijtihad melalui metode tafsir, qiyas, studi empiris & fiqh
SEPERTI JUGA SISTEM LAINNYA DALAM
SISTEM EKONOMI ISLAM TERDIRI DARI :
1. LANDASAN FILOSOFIS
2. PRINSIP-PRINSIP
3. INSTITUSI/KELEMBAGAAN
4. METODOLOGI
SUMBER
Q + S
PRINSIP
T A U H I D
BROTHERHOOD
WORK & PRODUCTIVITY
OWNERSHIP
DISTRIBUTIVE EQUITY
N0 BUNGA
PLS/IBU
PEMBATASAN PEMILIKAN
WAJIB ZAKAT
PERAN NEGARA
JAMINAN SOS
INSTITUSI ISLAM
INSTRUMEN TUJUAN
Hapus Kemiskinan
Full Employment
Pertumbuhan Tinggi
Stabilitas Nilai Uang
Tegak Hukum
Keadilan Sosek
Hub. Interns Baik
KARAKTERISTIK SISTEM EKONOMI ISLAM
T:TawhidUnity of
God
F:Risalah or
Sunnah
M:Mudarabah
ProfitSaving
R:Abolition or
RibaInterest-
Free
Z:Zakah
Wealth Tax
L:Financing
Mechanism
DE:Distributive
Equity
E:Entitlement
Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan
Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana
Islam tidak memperbolehkan "menghasilkan uang dari uang". Uang hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai intrinsik
Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi
Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan dalam Islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan syariah
1
2
3
4
5
Ekonomi Islam: Ciri & Karakteristik
Sedangkan ekonomi Islam menurut pemikiran Choudhury (1986), didasarkan atas prinsip :
Tauhid (norma/moral Islam), Brotherhood (persaudaraan), Work and productivity (kerja & produktivitas), Distributive equity (distribusi pendapatan & kekayaaan yang merata), Cooperation (kerja sama), Organization (organisasi), Islamic institutionalism (institusi islam). Prinsip tersebut teraplikasikan dalam sistem ekonomi Islam.
Beberapa karakteristik sistem ekonomi Islam menurut M.A Manan (1993) dan Monzer Kahf (1995), meliputi:
a. mengakui kepemilikan individu dan kolektif dalam konteks kemaslahatan; b. tiadanya transaksi berbasis bunga & mengunggulkan sistem bagi hasil/ profit and loss sharing spt dlm mudharabah atau musyarakah, c. berfungsinya institusi zakat sbg salah satu sarana distribusi, d. mengakui mekanisme pasar, e. perlu adanya peranan negara atau pemerintah dlm fungsinya sbg regulator & supervisor.
PENGHARAMAN RIBA DALAM AL-QUR’AN
و2م2ا 7م5 5ت 2ي ء2ات ?ام<ن5 7و2ر<ب ب 2ر5 <ي ف<يل م5و2ال<2 اأ
Jاس< لن 7وف2ال2 ب 2ر5 5د2ي ن Jه<ع< و2م2االل 7م5 5ت 2ي ء2ات م<2اةRن5 ك ز2 7ر<يد7ون2 ت Jه<و2ج5ه2 الل <ك2 2ئ 7ول ه7ف2أم7 5م7ض5ع<ف7ون2 ال
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).
م3 ا ع8ل8ي3ه5 ن>>>>8 م3 ر? ادDوا ح8 ذ5ين8 ه>>>>8 ب5ظDل3مK م5ن8 ال>>>>? ف8ه5 ب5يل5 الل>? دRه5م3 ع8ن3 س>8 ب5ص>8 م3 و8 Dل?ت3 ل8ه اتK أDح5 ط8يRب>8
ا( Zير هD 160ك8ث>>5 وا ع8ن>>3 D<<هDد3 ن ا و8ق>>8 ب>>8 Rالر Dذ5ه5م أ8خ>>3 )و8د3ن8ا أ8ع3ت>>>8 ل5 و8 اس5 ب5ال3ب8اط>>>5 و8ال8 الن>>>? م3 أ8م>>>3 أ8ك3ل5ه5 و8ا Z8ل5يم م3 ع8ذ8ابZا أ Dن3ه ر5ين8 م5 ل5ل3ك8اف5
Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah,dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.
اع2ف2ة? 2gع2اف?ا م7ض 5g2ض ب2gا أ i7وا الر 7ل 5ك ا الJgذ<ين2 ء2ام2ن7gوا ال2 ت2gأ 2gهm ي2 2اأ ي
<ح7ون2 7ف5ل 7م5 ت Jك 2ع2ل Jه2 ل Jق7وا الل و2اتHai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada
Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
<ن5 ب2gا إ i2ق<ي2 م<ن2 الر ا ب 2gوا م وا اللJgه2 و2ذ2ر7 7gقJ ا الJgذ<ين2 ء2ام2ن7gوا ات 2gهm ي2 2اأ ي
) <ين2 ؤ5م<ن 7g7م5 م 5ت 7ن بR م<ن2 اللJgه< 278ك ر5 2gح> 7وا ب ذ2ن5 أ 2g7وا فg2ف5ع2ل 2م5 ت <ن5 ل إ 2gف(
ون2 و2ال2 7gم> 2ظ5ل 7م5 ال2 ت <ك و2ال 5gم2 ء7وس7 أ 7م5 ر7 2ك 7م5 ف2ل 5ت 7ب <ن5 ت <ه< و2إ ول 7gس و2ر2
2م7ون2 7ظ5ل Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allahتdan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
Dalam Old Testament tertulis: (a) Exodus, Chapter 22, verse 25:”If you lend money to any of my people that is poor by thee, thou shalt not be to him as an usurer, neither shalt thou lay upon him usury”.(b) Leviticus, Chapter 25, verses 3-46:”And if thy brother be waxen poor, and fallen in decay with thee; then thou shalt relieve him: yea though he be a stranger, or a sojourner, that he may live with thee”. “Take thou no usury of him, or increase: but fear they God; that thy brother may live with thee.
New Testament tertulis: Luke, Chapter 6, verses 34-35: “And if ye lend them of whom ye hope to receive, what thank have ye? For sinners also lend to sinners, to receive as much again”; dan “But love ye your enemies, and do good, and lend, hoping for nothing again; and your reward shall be great, and ye shall be the children of the Highest: for He is kind unto the unthankful and to the evil”.
KERANGKA KERJA KELEMBAGAAN SITEM EI:
1. SISTEM KEPEMILIKAN
a. Manusia sbg khalifah/wakil Allah yang aktif.
b. Diakui hak kepemilikan individu dengan cara2 yang dibenarkan syariah
c. Hak kepemilikan hanyalah dalam pemanfaatan (tidak mutlak)
d. Ada hak milik umum dan hak milik negara yang tidak dimiliki individu
2. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Didasarkan atas kerjasama yang bebas antara individu & negara berdasarkan peraturan yang ditetapkan bersama
3. PERAN NEGARA
a. Pemerataan distribusi melalui sistem zakat, kewarisan, pajak, sistem pendidikan
b. Menyediakan kebutuhan dasar minimum rakyat & menghapuskan kemiskinan
c. Memproduksi kebutuhan masyarakat/umum
d. Pengawas pasar
4. PERAN INSTITUSI ZAKAT
5. PELARANGAN RIBA DAN MENGGANTINYA DENGAN SISTEM BAGI HASIL (SYIRKAH/MUDHARABAH)
Beberapa kendala/Masalah :
a. Hardware : Ketersediaan sarana & infrastruktur yang cukup, kelembagaan yang memadai
b. Software: pembentukan sistem informasi yang menjelaskan konsep bridging net work antara berbagai pelayanan ekonomi dan kelembagaan ekonomi, peraturan pendukung dll.
c. Organizationware : reformasi kebijakan publik dg mnitikberatkan pada pembentukan masyarakat madani, menerapkan sistem organisasi yang adil, transparan, efisien,partisipatif, demokratis dll.
d. Financialware: model pengembangan investasi yang didasrkan atas efektivitas biaya dan analisis investasi yang menyeluruh
e. Ecologicalware:menciptakan iklim lingkungan yg kondusif utk pengembangan program ek. Islam
IDE STRATEGIS KE DEPAN:
DASAR: VISI TRANSFORMATIF
Penerapan ekonomi syariah dalam kehidupan masyarakat harus dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya transformasi sosial yang islami. Tujuan utama yang hendak diwujudkan adalah sebuah masyarakat yang terinternalisasi dengan nilai-nilai ekonomi Islam dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam menjalankan aktivitas ekonominya.
Pendekatan Umar Chapra
G= f (S, N , W , W, j, g)
G = Government/pemerintah
S= Syariah/nilai-nilai moral/etika
N= number of People/Nation/SDM yang berkualitas
W= Wealth/ Kekayaan/Sumber potensial/kemakmuran
g = growth/pertumbuhan ekonomi
j = keadilan
LANGKAH KONKRIT:
1. SOSIALISASI PERLU TERUS DILAKUKAN TERUTAMA PADA SEGMEN YANG SELAMA INI BELUM TERGARAP
2. MENYIAPKAN MASYARAKAT YANG DAPAT MEMAHAMI EKONOMI SYARIAH DAN MAU MENERAPKANNYA DALAM AKTIFITAS EKONOMI DAN BISNIS.
3. MENDORONG PEMERINTAH UNTUK MEMPERKUAT PEMASYARAKATAN & PENERAPAN EKONOMI SYARIAH
4. MENYIAPKAN SDM YANG BERKUALITAS DALAM HAL INI MEMAHAMI PRINSIP SYARIAH & SEKALIGUS PAHAM EKONOMI
5. MEMPERKUAT LEGALITAS & PERATURAN PENDUKUNG EKSISTENSI KELEMBAGAAN
6. NETWORKING & KERJASAMA YANG SALING MENGUNTUNGKAN ANTAR LEMBAGA EKONOMI
7. MEMPERKUAT KAJIAN AKADEMIS DI BIDANG PENGEMBANGAN TEORI-TEORI EKONOMI DAN LEMBAGA EKONOMI ISLAM DENGAN MEMASUKAN EKONOMI ISLAM KE DALAM KURIKULUM DARI MULAI TINGKAT SLTA HINGGA PT DAN PASCASARJANA
8. MENJADIKAN LEMBAGA EKONOMI ISLAM TIDAK SAJA HANYA UNTUK ORANG ISLAM TETAPI UNTUK SEMUA KALANGAN UNTUK ITU TIDAK SAJA MELAKUKAN PENDEKATAN EMOSIONAL KEAGAAM TETAPI JUGA MELAKUKAN PENDEKATAN SECARA RASIONAL DALAM HAL INI LEMBAGA EKONOMI ISLAM MAMPU BERKOMPETITIF DENGAN LEMBAGA KONVENSIONAL
9. MEMPERKUAT KELEMBAGAAN EKONOMI ISLAM TIDAK SAJA DI SEKTOR PERBANKAN TETAPI JUGA PADA LEMBAGA EKONOMI ISLAM LAINNYA YANG CUKUP POTENSIAL SEPERTI ASURANSI, REKSADANA, LEMBAGA WAKAF, LEMBAGA ZAKAT, BMT, KOPERASI SYARIAH
10. MEMPERKUAT SISTEM BAGI HASIL (SYIRKAH) YANG MERUPAKAN KARAKTERISTIK DASAR SISTEM EKONOMI ISLAM SEHINGGA SEKTOR RIIL DAN USAHA KECIL MIKRO DAPAT DIPERKUAT KEBERADAANNYA DALAM MENOPANG EKONOMI INDONESIA
11. DEWAN PENGAWAS SYARIAH HENDAKNYA BERSIKAP AKTIF DALAM MENGAWASI OPERASIONAL LEMBAGA EKONOMI SYARIAH SEHINGGA ASPEK KESYARI’AHANNYA SELALU KONSISTEN.