ekonomi - ftp.unpad.ac.id file20 tagihan bank yang terkena likuidasi pada 1998. total ke-wajiban...

1
Tiga Sekuritas Bidani Rights Issue Mandiri PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Bahana Securities dipastikan menjadi penjamin emisi (underwriter) proses penerbitan 10,13% saham baru (rights issue) PT Bank Mandiri Tbk. “Tiga itu dipastikan masuk karena sedang menunjukkan kinerja yang bagus. Kita syukuri bahwa mereka adalah sekuritas nasional dan akan melakukan pekerjaan yang baik sekali,” kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, kemarin. Seperti diketahui, tiga perusahaan tersebut merupakan BUMN. Sementara itu, untuk penunjukan underwriter lainnya, dia memastikan saat ini masih terus dalam proses. “Sedang dalam proses, tetapi secara prinsip Bank Mandiri akan berbarengan dengan IPO Krakatau Steel tahun ini,” kata dia. (AT/E-6) Kemenkeu Kejar Aset Rp23 Triliun MENTERI Keuangan Agus Martowardojo menyatakan kementeriannya akan mengejar 20 tagihan bank yang terkena likuidasi pada 1998. Total ke- wajiban diperkirakan nilainya mencapai Rp23 triliun. “Jadi ada kurang lebih 20 bank, baik itu bank dalam likuidasi atau- pun tagihan kepada pemegang saham bank itu. Total kurang lebih Rp23 triliun, tagihannya pemerintah,” kata Agus di Jakarta, kemarin. Menurutnya, kemen- teriannya sudah berupaya untuk mendapatkan tagihan tersebut. Tagihan-tagihan tersebut belum dapat diambil karena bank-bank yang terlikuidasi tidak memiliki jaminan kepada bantuan likuidi- tas Bank Indonesia. Akibatnya semua tagihan tersebut menjadi tanggung jawab negara kepada bank-bank tersebut. (*/E-6) DKI Luncurkan Layanan Terpadu Investasi PEMPROV DKI meluncurkan program Pelayanan Terpadu Satu Pintu Penanaman Modal untuk meningkatkan iklim investasi. Sektor investasi di Jakarta selama ini memberikan kontribusi sebesar 16,5% pada produk domestik regional bruto (PDRB) Ibu Kota. “Kita akan meluncurkan program Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal. Sesuai dengan ren- cana, program PTSP akan diluncurkan pada Rabu, 22 September 2010,” kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Jakarta kemarin. Program ini merupakan sistem penyederhanaan izin penanaman modal di Jakarta yang akan dibagi dalam tiga paket, yaitu proses perizinan selama 10 hari, 25 hari, dan 38 hari. (Ssr/E-6) PEMERINTAH mengupayakan tambahan stok beras 400 ribu ton untuk memperkuat cadang- an beras di Badan Urusan Logis- tik (Bulog) yang jumlahnya saat ini dinilai masih kurang. “Penambahan ini kita harap- kan bisa dilakukan sebesar 400 ribu ton. Jadi kan pada akhir tahun ada 1,9 juta ton,” jelas Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Kantor Kemen- terian Koordinator Perekono- mian, Jakarta, kemarin. Saat ini stok beras di gudang Bulog hanya sekitar 1,4 juta ton. Padahal, pemerintah meng- harapkan stok beras di gudang Bulog pada akhir tahun tidak boleh kurang dari 1,5 juta ton. Menurut Mustafa, penambah- an stok beras dilakukan melalui panen di beberapa daerah, seperti di Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Adapun cadangan beras di masyarakat, menurut Mus- tafa, diperkirakan mencapai 5,5 juta ton. Konsumsi beras masyarakat diperkirakan 2,6 juta ton per bulan dengan rin- cian 260 ribu ton beras untuk keluarga miskin (raskin) dan 2,4 juta ton sisanya untuk masyarakat umum. Harga beras masih terus naik kendati lajunya melambat. Harga beras yang sepanjang Agustus sudah naik 4,3%, pada pekan kedua September ini naik 2% dari pekan sebe- lumnya. “Kita terus upayakan agar harga bisa stabil dan cenderung turun. Segala upaya dilakukan termasuk memperkuat ca- dangan beras,” tutur Mustafa. Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) meng- ungkapkan bahwa luas la- han yang terserang organisme pengganggu tanaman (OPT) utama padi selama Januari-Juli 2010 mencapai 407.820 hektare (ha). Pelaksana Harian Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan Tri Susetyo menya- takan, dari lahan seluas itu, yang mengalami gagal panen (puso) sekitar 5.284 ha. “Luas serangan OPT pada padi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. OPT utama padi meliputi penggerek batang, wereng batang cokelat, tikus, blas, kresek, dan tungro,” kata dia. (*/Ant/E-4) BANK Indonesia (BI) me- negaskan aturan giro wajib minimum (GWM) sebagai ketentuan prudensial yang diarahkan bagi kepentingan ekonomi nasional. Kebijakan itu seharusnya dilihat bukan dari kacamata ‘dagang’ yang berbasis untung dan rugi. “Sehingga adalah tidak layak bank melihat suatu ketentuan prudensial dari kacamata ‘da- gang’, alias mencari loophole dari suatu ketentuan prudensi- al,” kata Kepala Biro Humas BI DiA Johansyah kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin. Menurut dia, bank tidak boleh lupa pada fungsi uta- manya, yaitu menyalurkan kredit (intermediasi). Oleh karena itu, lanjutnya, bagi bank yang dengan susah payah direkap (rekapitalisasi) pas- cakrisis moneter 1997, sewa- jarnya memiliki tanggung jawab moril yang lebih untuk menyalurkan kredit. Salah sa- tunya dengan menekan spread dengan meningkatkan esiensi demi perekonomian nasional. Seperti diberitakan sebe- lumnya, kalangan perbankan mengeluhkan kebijakan pe- naikan GWM bank. Pasalnya, kebijakan tersebut akan me- ningkatkan biaya dana dan bunga kredit. Ini sangat kon- traproduktif dengan kebijakan BI menggenjot kredit. Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Tbk Sentot A Sentausa memilih terkena penalti dari aturan GWM berbasis rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) dibanding harus mengorbankan kualitas kredit. “Kita memang dikejar aturan LDR-GWM pada 1 Maret 2011, kalau Mandiri tidak akan sam- pai di angka 78% pasti kita kena penalti. Tapi apa boleh buat, kami lebih baik menjaga kualitas kredit daripada eks- pansi mengejar LDR,” kata Sentot di Jakarta, Selasa (7/9). Menurut Sentot, jika memak- sakan LDR berada di angka 78% sesuai kebijakan BI, akan jauh lebih berisiko. Jika Bank Mandiri memiliki likuiditas berlebih pun, pihaknya tidak akan menggenjot kredit sam- pai dengan Rp40 triliun dalam waktu tiga bulan. Itu akan ter- lalu berisiko karena perminta- annya belum tentu ada. Meski rela terkena penalti, lanjutnya, Bank Mandiri akan berupaya memenuhi ketentuan LDR yang dibuat BI. Dampak dari dinaikkannya GWM primer dari 5% menjadi 8%, pihaknya berencana menaikkan suku bunga kreditnya hingga 10 bps-15 bps. (AT/E-6) Uji Durabilitas Kendaraan Mudik Persiapan sebelum menempuh perjalanan jauh dengan kendaraan ibarat sedia payung sebelum hujan. Fokus Otomotif, hal 18-19 HALAMAN 13 KAMIS, 9 SEPTEMBER 2010 Ekonomi MI/TUTUS Mimpi Sasar Rusia Jadi Pasar Andalan M ESKI hubungan dagang Indone- sia-Rusia sudah berjalan selama 60 tahun, ‘Negeri Beruang Merah’ hanya menjadi negara tujuan ekspor Indonesia uru- tan ke-36. Kini pemerintah bertekad untuk meningkatkan nilai perdagangan dengan Rusia sekaligus menjadikan- nya salah satu pasar andalan ekspor RI. “Rusia merupakan pasar yang potensial dengan hubung- an dagang yang sudah terjalin cukup lama. Kita ingin me- ningkatkan nilai perdagangan kedua negara dari kisaran US$700 juta ke US$1 miliar di 2014 nanti. Kita masih banyak potensi mengingat penduduk Rusia yang besar dan pening- katan pendapatan mereka,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu dalam konferensi pers di Ja- karta, kemarin. Mendag mengakui defisit perdagangan dengan Rusia masih besar, mencapai US$298 juta (sekitar Rp2,7 triliun) di semester I 2010. Impor Indone- sia yang utama adalah minyak dan gas (migas) dengan nilai mencapai US$110 juta (sekitar Rp1 triliun). Adapun untuk komoditas nonmigas, Indonesia banyak mengimpor besi baja dan bahan kimia. Demikian pula dengan gandum, nilai impor RI semes- ter I naik 90,4% dari US$9,4 juta pada 2009 menjadi US$17,9 juta tahun ini. Namun, menurut Mendag, volume impor gandum dari Rusia masih relatif kecil. Oleh sebab itu, ia meyakini penye- topan ekspor gandum oleh Rusia tidak akan terlalu ber- pengaruh ke Indonesia. Sementara itu, RI kedodoran dalam upaya menggenjot kiner- ja ekspor ke Rusia. Meski ekspor minyak kelapa sawit melon- jak dari US$4,54 juta menjadi US$28,4 juta, nilai ekspor teh, salah satu komoditas andalan RI, anjlok dari US$10,5 juta men- jadi tinggal US$7,6 juta. “Penurunan terbesar me- mang dari komoditas teh. Pangsa pasar kita selama ini sekitar 3,17%,” ujar Mendag. Hingga akhir semester I 2010, neraca perdagangan antarke- dua negara membukukan defisit bagi Indonesia. Nilai ekspor Indonesia mencapai US$242 juta, atau mening- kat sekitar 76% dari periode yang sama di 2009 di kisaran US$137,3 juta. Namun seba- liknya, di saat yang sama, nilai impor dari Rusia meningkat pesat 513,92% dari US$88 juta menjadi US$540 juta. Misi dagang Mendag menyatakan upaya menggenjot kinerja ekspor ke Rusia akan dirintis melalui peningkatan hubungan antar- pengusaha kedua negara. Da- lam misi dagang ke Rusia pada 15-18 September mendatang, delegasi pemerintah membawa 14 perusahaan dari berbagai sektor mulai dari makanan dan minuman hingga ke pertam- bangan batu bara. “Mereka akan bertemu lang- sung dengan beberapa calon mitra dagangnya dari Rusia. Dalam misi dagang ini kita juga ingin menaikkan kembali pasar teh dengan keikutsertaan pengusaha kita dalam World Food Expo di Moskow,” pa- parnya. Selain minyak sawit dan teh, komoditas yang menjadi andalan RI meliputi elektronik dan alas kaki. Hal itu sekali- gus menunjukkan Indonesia berpeluang meningkatkan ekspor tidak hanya produk yang berbasis sumber daya alam, tapi juga produk-produk manufaktur. (E-2) [email protected] Di semester I 2010 ekspor RI ke Rusia naik tidak sampai dua kali lipat. Sebaliknya, nilai impor melonjak 10 kali lipat. Jajang Sumantri EKONOMIKA Pemerintah Tambah Stok Beras 400 Ribu Ton Bank Indonesia Tuntut Balas Jasa Perbankan Penurunan (ekspor) terbesar memang dari komoditas teh.” Mari Elka Pangestu Menteri Perdagangan MENARIK UANG: Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) memanfaatkan fasilitas mobil ATM BRI sebelum berangkat Mudik Gratis Bareng Simpedes dan Kumpedes BRI di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Minggu (5/9). MI/M IRFAN Agus Martowardojo Menteri Keuangan MI/M IRFAN

Upload: dokhanh

Post on 18-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekonomi - ftp.unpad.ac.id file20 tagihan bank yang terkena likuidasi pada 1998. Total ke-wajiban diperkirakan nilainya mencapai Rp23 triliun. “Jadi ada kurang lebih 20 bank, baik

Tiga Sekuritas Bidani Rights Issue MandiriPT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Bahana Securities dipastikan menjadi penjamin emisi (underwriter) proses penerbitan 10,13% saham baru (rights issue) PT Bank Mandiri Tbk. “Tiga itu dipastikan masuk karena sedang menunjukkan kinerja yang bagus. Kita syukuri bahwa mereka adalah sekuritas nasional dan akan melakukan pekerjaan yang baik sekali,” kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, kemarin. Seperti diketahui, tiga perusahaan tersebut merupakan BUMN. Sementara itu, untuk penunjukan underwriter lainnya, dia memastikan saat ini masih terus dalam proses. “Sedang dalam proses, tetapi secara prinsip Bank Mandiri akan berbarengan dengan IPO Krakatau Steel tahun ini,” kata dia. (AT/E-6)

Kemenkeu Kejar Aset Rp23 TriliunMENTERI Keuangan Agus Martowardojo menyatakan kementeriannya akan mengejar 20 tagihan bank yang terkena likuidasi pada 1998. Total ke-wajiban diperkirakan nilainya mencapai Rp23 triliun. “Jadi ada kurang lebih 20 bank, baik itu bank dalam likuidasi atau-pun tagihan kepada pemegang saham bank itu. Total kurang lebih Rp23 triliun, tagihannya pemerintah,” kata Agus di Jakarta, kemarin. Menurutnya, kemen-teriannya sudah berupaya untuk mendapatkan tagihan tersebut. Tagihan-tagihan tersebut belum dapat diambil karena bank-bank yang terlikuidasi tidak memiliki jaminan kepada bantuan likuidi-tas Bank Indonesia. Akibatnya semua tagihan tersebut menjadi tanggung jawab negara kepada bank-bank tersebut. (*/E-6)

DKI Luncurkan Layanan Terpadu InvestasiPEMPROV DKI meluncurkan program Pelayanan Terpadu Satu Pintu Penanaman Modal untuk meningkatkan iklim investasi. Sektor investasi di Jakarta selama ini memberikan kontribusi sebesar 16,5% pada produk domestik regional bruto (PDRB) Ibu Kota. “Kita akan meluncurkan program Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal. Sesuai dengan ren-cana, program PTSP akan diluncurkan pada Rabu, 22 September 2010,” kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Jakarta kemarin. Program ini merupakan sistem penyederhanaan izin penanaman modal di Jakarta yang akan dibagi dalam tiga paket, yaitu proses perizinan selama 10 hari, 25 hari, dan 38 hari. (Ssr/E-6)

PEMERINTAH mengupayakan tambahan stok beras 400 ribu ton untuk memperkuat cadang-an beras di Badan Urusan Logis-tik (Bulog) yang jumlahnya saat ini dinilai masih kurang.

“Penambahan ini kita harap-kan bisa dilakukan sebesar 400 ribu ton. Jadi kan pada akhir tahun ada 1,9 juta ton,” jelas Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Kantor Kemen-terian Koordinator Perekono-mian, Jakarta, kemarin.

Saat ini stok beras di gudang Bulog hanya sekitar 1,4 juta ton. Padahal, pemerintah meng-harapkan stok beras di gudang Bulog pada akhir tahun tidak boleh kurang dari 1,5 juta ton.

Menurut Mustafa, penambah-an stok beras dilakukan melalui panen di beberapa daerah, seperti di Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Adapun cadangan beras di masyarakat, menurut Mus-

tafa, diperkirakan mencapai 5,5 juta ton. Konsumsi beras masyarakat diperkirakan 2,6 juta ton per bulan dengan rin-cian 260 ribu ton beras untuk keluarga miskin (raskin) dan 2,4 juta ton sisanya untuk masyarakat umum.

Harga beras masih terus naik kendati lajunya melambat. Harga beras yang sepanjang Agustus sudah naik 4,3%, pada pekan kedua September ini naik 2% dari pekan sebe-

lumnya. “Kita terus upayakan agar

harga bisa stabil dan cenderung turun. Segala upaya dilakukan termasuk memperkuat ca-dangan beras,” tutur Mustafa.

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) meng-ungkapkan bahwa luas la-han yang terserang organisme pengganggu tanaman (OPT) utama padi selama Januari-Juli 2010 mencapai 407.820 hektare (ha). Pelaksana Harian Direktur

Perlindungan Tanaman Pangan Kementan Tri Susetyo menya-takan, dari lahan seluas itu, yang mengalami gagal panen (puso) sekitar 5.284 ha.

“Luas serangan OPT pada padi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. OPT utama padi meliputi penggerek batang, wereng batang cokelat, tikus, blas, kresek, dan tungro,” kata dia.(*/Ant/E-4)

BANK Indonesia (BI) me-negaskan aturan giro wajib minimum (GWM) sebagai ketentuan prudensial yang diarahkan bagi kepentingan ekonomi nasional. Kebijakan itu seharusnya dilihat bukan dari kacamata ‘dagang’ yang berbasis untung dan rugi.

“Sehingga adalah tidak layak bank melihat suatu ketentuan prudensial dari kacamata ‘da-gang’, alias mencari loophole dari suatu ketentuan prudensi-al,” kata Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, bank tidak boleh lupa pada fungsi uta-manya, yaitu menyalurkan kredit (intermediasi). Oleh karena itu, lanjutnya, bagi bank yang dengan susah payah direkap (rekapitalisasi) pas-cakrisis moneter 1997, sewa-jarnya memiliki tanggung

jawab moril yang lebih untuk menyalurkan kredit. Salah sa-tunya dengan menekan spread dengan meningkatkan efi siensi demi perekonomian nasional.

Seperti diberitakan sebe-lumnya, kalangan perbankan mengeluhkan kebijakan pe-naikan GWM bank. Pasalnya, kebijakan tersebut akan me-ningkatkan biaya dana dan bunga kredit. Ini sangat kon-traproduktif dengan kebijakan BI menggenjot kredit.

Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Tbk Sentot A Sentausa memilih terkena penalti dari aturan GWM berbasis rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) dibanding harus mengorbankan kualitas kredit.

“Kita memang dikejar aturan LDR-GWM pada 1 Maret 2011, kalau Mandiri tidak akan sam-

pai di angka 78% pasti kita kena penalti. Tapi apa boleh buat, kami lebih baik menjaga kualitas kredit daripada eks-pansi mengejar LDR,” kata Sentot di Jakarta, Selasa (7/9).

Menurut Sentot, jika memak-sakan LDR berada di angka 78% sesuai kebijakan BI, akan jauh lebih berisiko. Jika Bank Mandiri memiliki likuiditas berlebih pun, pihaknya tidak akan menggenjot kredit sam-pai dengan Rp40 triliun dalam waktu tiga bulan. Itu akan ter-lalu berisiko karena perminta-annya belum tentu ada.

Meski rela terkena penalti, lanjutnya, Bank Mandiri akan berupaya memenuhi ketentuan LDR yang dibuat BI. Dampak dari dinaikkannya GWM primer dari 5% menjadi 8%, pihaknya berencana menaikkan suku bunga kreditnya hingga 10 bps-15 bps. (AT/E-6)

Uji Durabilitas Kendaraan MudikPersiapan sebelum menempuh perjalanan

jauh dengan kendaraan ibarat sedia payung sebelum hujan.

Fokus Otomotif, hal 18-19HALAMAN 13KAMIS, 9 SEPTEMBER 2010Ekonomi

MI/TUTUS

Mimpi Sasar Rusia Jadi Pasar Andalan

MESKI hubungan dagang Indone-sia-Rusia sudah berjalan selama

60 tahun, ‘Negeri Beruang Merah’ hanya menjadi negara tujuan ekspor Indonesia uru-tan ke-36. Kini pemerintah bertekad untuk meningkatkan nilai perdagangan dengan Rusia sekaligus menjadikan-nya salah satu pasar andalan ekspor RI.

“Rusia merupakan pasar yang potensial dengan hubung-an dagang yang sudah terjalin cukup lama. Kita ingin me-ningkatkan nilai perdagangan kedua negara dari kisaran US$700 juta ke US$1 miliar di 2014 nanti. Kita masih banyak potensi mengingat penduduk Rusia yang besar dan pening-katan pendapatan mereka,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu dalam konferensi pers di Ja-karta, kemarin.

Mendag mengakui defisit perdagangan dengan Rusia masih besar, mencapai US$298 juta (sekitar Rp2,7 triliun) di semester I 2010. Impor Indone-

sia yang utama adalah minyak dan gas (migas) dengan nilai mencapai US$110 juta (sekitar Rp1 triliun).

Adapun untuk komoditas nonmigas, Indonesia banyak mengimpor besi baja dan bahan kimia. Demikian pula dengan gandum, nilai impor RI semes-ter I naik 90,4% dari US$9,4 juta pada 2009 menjadi US$17,9 juta tahun ini.

Namun, menurut Mendag, volume impor gandum dari Rusia masih relatif kecil. Oleh sebab itu, ia meyakini penye-topan ekspor gandum oleh Rusia tidak akan terlalu ber-pengaruh ke Indonesia.

Sementara itu, RI kedodoran dalam upaya menggenjot ki ner-ja ekspor ke Rusia. Meski ekspor minyak kelapa sawit melon-jak dari US$4,54 juta menjadi US$28,4 juta, nilai ekspor teh, salah satu komoditas andalan RI, anjlok dari US$10,5 juta men-jadi tinggal US$7,6 juta.

“Penurunan terbesar me-mang dari komoditas teh. Pangsa pasar kita selama ini sekitar 3,17%,” ujar Mendag.

Hingga akhir semester I 2010,

neraca perdagangan antarke-dua negara membukukan defisit bagi Indonesia. Nilai ekspor Indonesia mencapai US$242 juta, atau mening-kat sekitar 76% dari periode yang sama di 2009 di kisaran US$137,3 juta. Namun seba-liknya, di saat yang sama, nilai impor dari Rusia meningkat pesat 513,92% dari US$88 juta menjadi US$540 juta.

Misi dagangMendag menyatakan upaya

menggenjot kinerja ekspor ke Rusia akan dirintis melalui pe ningkatan hubungan antar-peng usaha kedua negara. Da-lam misi dagang ke Rusia pada 15-18 September mendatang, delegasi pemerintah membawa 14 perusahaan dari berbagai sektor mulai dari makanan dan minuman hingga ke pertam-bangan batu bara.

“Mereka akan bertemu lang-sung dengan beberapa calon mitra dagangnya dari Rusia. Dalam misi dagang ini kita juga ingin menaikkan kembali pasar teh dengan keikutsertaan pe ngusaha kita dalam World Food Expo di Moskow,” pa-parnya.

Selain minyak sawit dan teh, komoditas yang menjadi andalan RI meliputi elektronik dan alas kaki. Hal itu sekali-gus menunjukkan Indonesia berpeluang meningkatkan ekspor tidak hanya produk yang berbasis sumber daya alam, tapi juga produk-produk manufaktur. (E-2)

[email protected]

Di semester I 2010 ekspor RI ke Rusia naik tidak sampai dua kali lipat. Sebaliknya, nilai impor melonjak 10 kali lipat.

Jajang Sumantri

EKONOMIKA

Pemerintah Tambah Stok Beras 400 Ribu Ton

Bank Indonesia Tuntut Balas Jasa Perbankan

Penurunan (ekspor) terbesar memang dari komoditas teh.”

Mari Elka PangestuMenteri Perdagangan

MENARIK UANG: Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) memanfaatkan fasilitas mobil ATM BRI sebelum berangkat Mudik Gratis Bareng Simpedes dan Kumpedes BRI di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Minggu (5/9).

MI/M IRFAN

Agus MartowardojoMenteri Keuangan

MI/M IRFAN