eko sistem

9
Ekosistem Spesies Gen 1. Terumbu Karang Kepiting EKOSISTEM PANTAI Ekosistem pantai dikenal sebagai salah satu jenis ekosistem yang unik sebab mencakup tiga unsur yakni tanah di daratan, air di lautan dan juga udara. Pantai merupakan pertemuan antara ekosistem daratan dan juga ekosistem akuatik. Ada beberapa satuan ekosistem yang tercakup di dalam ekosistem pantai antara lain: 1. Ekosistem Terumbu Karang atau Corall Reef.- 2. Ekosistem Hutan Bakau atau Mangrove.- 3. Ekosistem Padang lamun atau Sea Grass. 4. Ekosistem Muara Suangai atau Estuari.- 5. Ekosistem Pantai Berpasir atau Sandu Beach.- 6. Ekosistem Pantai berbatu atau Rocky Beach. Yang menjadi ekosistem paling utama di wilayan pesisir pantai adalah ekosistem terumbu karang ,mangrove dan juga padang lamun. a. Ekosistem Terumbu karang Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi. Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentu.Namun pada kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesiestumbuhan

Upload: dwi-wahyudi

Post on 04-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Page 1: Eko Sistem

Ekosistem Spesies Gen1. Terumbu Karang Kepiting

EKOSISTEM PANTAIEkosistem pantai dikenal sebagai salah satu jenis ekosistem yang unik sebab mencakup tiga unsur yakni tanah di daratan, air di lautan dan juga udara. Pantai merupakan pertemuan antara ekosistem daratan dan juga ekosistem akuatik. Ada beberapa satuan ekosistem yang tercakup di dalam ekosistem pantai antara lain: 

1. Ekosistem Terumbu Karang atau Corall Reef.-

2. Ekosistem Hutan Bakau atau Mangrove.-

3. Ekosistem Padang lamun atau Sea Grass.

4. Ekosistem Muara Suangai atau Estuari.-

5. Ekosistem Pantai Berpasir atau Sandu Beach.-

6. Ekosistem Pantai berbatu atau Rocky Beach.

Yang menjadi ekosistem paling utama di wilayan pesisir pantai adalah ekosistem terumbu karang ,mangrove dan juga padang lamun. 

a. Ekosistem Terumbu karang Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis

tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi.

Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentu.Namun pada kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesiestumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.

Tipe-tipe terumbu karang:1. Terumbu karang tepi (fringing reefs)     Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar.  Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau.  Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), P. Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).

Page 2: Eko Sistem

2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)     Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer.  Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh:  Great Barrier Reef (Australia), Spermonde (Sulawesi Selatan), Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah).

3. Terumbu karang cincin (atolls)     Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulaupulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut Darwin, terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 meter.  Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua).

4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)     Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar.  Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh).

b. Ekosistem Mangrove

Mangrove banyak dijumpai di wilayah pesisir  yang terlindung dari gempuran ombak dan daerah yang landai. Mangrove dapat tumbuh secara optimal pada wilayah pesisir yang memiliki muara sungai besar dan delta yang aliran airnya banyak mengandung lumpur. Sedangkan di wilayah pesisir yang tidak bermuara sungai, pertumbuhan vegetasi mangrove tidak optimal. Mangrove sangat sulit ditemui di wilayah pesisir yang terjal dan berombak besar dengan arus pasang surut yang kuat, karena kondisi ini tidak memungkinkan terjadinya pengendapan lumpur yang  diperlukan sebagai substrat bagi pertumbuhannya.

Hutan mangrove meliputi pohon-pohon dan semak yang tergolong ke dalam 8 famili, dan terdiri atas 12 genera tumbuhan berbunga  yang meliputi Avicennie, Sonneratia, Rhyzophora, Bruguiera, Ceriops, Xylocarpus, Lummitzera, Laguncularia, Aegiceras, Aegiatilis, Snaeda, dan Conocarpus (Bengen, 2000).

Sedangkan zonasi mangrove sendiri dipengaruhi oleh lima factor yaitu:1. Salinitas, yang berkaitan dengan hubungan osmosis mangrove.2. Gelombang, yang menentukan frekuensi tergenang3. Substrat, dapat berupa lumpur.4. Pengaruh darat seperti aliran air yang masuk dan rembasan air tawar

Page 3: Eko Sistem

5. Keterbukaan terhadap gelombang, yang menentukan jumlah substrat yang dapat dimanfaatkan.

Zonasi mangrove jika dilihat dari jenis pohon di Indonesia, jika di runtut dari arah laut ke darat, biasanya dibedakan menjadi 4 zona, sebagai berikut:1.  Zona Api- api

Zona ini terletak paling dekat dengan laut dengan ciri- ciri kondisi tanah yang berlumpur agak lembek(dangkal) sedikit bahan organic dan kadar garam agak tinggi. Zonaini didominasi oleh jenis tumbuhan Api- api( Avicennia sp.) dan prepat( Sonnetaria sp.)dan biasanya berasosiasi dengan jenis bakau( Rhizophora sp.)2.  Zona Bakau(Rhizophora sp.)

Biasanya terletak dibelakang api- api dan prepat, keadaan tanah berlumpur lembek (dalam). Pada umumnya didominasi oleh jenis- jenis dengan jenis lain seperti tanjang ( Bruguiera sp.), Nyirih (Xylocarpus sp.), dan dungun (Heritirea sp.)3.  Zona Tanjang (Bruguiera sp.).

Terletak di belakang zona bakau, agak jauh dari laut dan dekat dengan daratan. Keadaan lingkungan berlumpur agak keras dan agak jauh dari garis pantai. Pada umumnya ditumbuhi jenis tanjang (Bruguiera sp.) dan  di beberapa tempat berasosiasi dengan jenis lain seperti tingi (Ceriops sp.) dan duduk (Lamnitzera sp.). Jenis Bruguiera gymnorrhiza merupakan jenis pohon penyusun terakhir formasi mangrove.4.  Zona Nipah (Nypa fructicane)

Terletak paling dekat dengan daratan, dimana zona ini mengandung kadar salinitas sangat rendah dibandingkan dengan zona lainnya,tanahnya keras kurang dipengaruhi pasang surut dan kebanyakan berada di tepi- tepi sungai dekat laut sertapada umumnya ditumbuhi vegetasi  Nipah ( Nypa fructicane), Derris sp.dll(Kordi, ghufran:2012).

Beberapa jenis hewan yang bisa dijumpai di habitat mangrove antara lain adalah; dari jenis serangga misalnya semut (Oecophylla sp.), ngengat (Attacus sp.), kutu (Dysdercus sp.); jenis krustasea seperti lobster lumpur (Thalassina sp.), jenis laba-laba (Argipe spp., Nephila spp., Cryptophora spp.); jenis ikan seperti ikan blodok (Periopthalmodon sp.), ikan sumpit (Toxotes sp.); jenis reptil seperti kadal (Varanus sp.), ular pohon (Chrysopelea sp.), ular air (Cerberus sp.); jenis mamalia seperti berang-berang (Lutrogale sp,) dan tupai (Callosciurus sp.), golongan primate (Nasalis larvatus) dan masih banyak lagi seperti nyamuk, ulat, lebah madu, kelelawar dan lain-lain. Karakteristik lain yang sering terdapat dilihat dari ekosistem mangrove adalah adanya ikan belodok, gelodok, blodok atau yang dikenal dengan mud skipper yang dapat memakan kepiting, serangga, siput dan bahkan jenis ikan bledok yang lain.

c. Ekosistem Padang LamunPadang lamun (seagrass bads) merupakan salah satu ekosistem yang terletak

didaerah pesisir. Lamun (segrass) tumbuh di perairan dangkal yang agak berpasir. Sering pula dijumpai di terumbu karang. Lamun adalah tumbuhan berbiji tunggal (monokotil) dari kelas angiospermaea.

Page 4: Eko Sistem

Tumbuhan ini telah menyesuaikan diri untuk hidup terbenamdi da l am l au t t e rd i r i a t a s r h i zome , daun dan aka r . Rh i zome merupakan ba t ang yang terbenam dan merayap secara mendatar dan berbuku – buku. Pada buku – buku tersebuttumbuh betang pendek yang tegak ke atas, berdaun dan berbunga. Dengan rhizome danakarnya inilah tumbuhan tersebut dapat menancapkan diri dengan kokoh di dasar lauthingga tahan terhadap hempasan gelombang dan arus. System pembiakan lamun melalui penyerbukan di dalam air (hydrophilous pollination).

Beberapa jenis lamun dari kawasan Asia (Fortes, 1990) :a. Syringodium isoetifolium (lamun alat suntik)b. Thalassodendron ciliatum (lamun kayu)c. Halovila ovalis (lamun sendok)d. Halophila decipiens (lamun sendok tak berurat)e. Enhalus acoroides (lamun tropika)f. Cymodocea rotundata (lamun berujung bulat)g. Halodule uninervis (lamun serabut, varietas daun lebar)h. Halodule uninervis (lamun seabut, varietas daun sempit)i. Halophila minor (lamun senduk kecil)j. Halophila spinulosa (lamun senduk dasar keriting)k. Cymodocea serrulata (lamun bergigi)l. Thalassia hemprichii (lamun dugong)

d. Ekosistem EstuariaEkosistem estuaria merupakan daerah atau lingkungan yang merupakan campuran antara

air sungai dan air laut, sehingga mengakibatkan daerah estuaria ini mempunyai air yang bersalinitas lebih rendah daripada lautan terbuka. Meskipun demikian proses percampuran ini adalah merupakan pencampuran yang kompleks. Dimana air tawar yang mempunyai densitas lebih kecil dari air laut cenderung mengembang diatasnya. Pada daerah estuaria ini juga terdapat fluktuasi perubahan salinitas yang berlangsung sacara tetap yang berhubungan dengan gerakan air pasang.

Akibatnya wilayah estuaria tersebut merupakan suatu tempat yang sulit untuk ditempati, daerah ini bersifat sangat produktif yang dapat mendukung sejumlah besar biota. Oleh karena itu, umumnya daerah ini dikatakan bahwa estuaria relatif hanya dapat dihuni oleh beberapa spesies saja.Biota Estuari1. Hewan :Jenis endemik ( seluruh hidupnya tinggal di estuaria)Contoh : kerang dan kepiting serta berbagai macam ikan seperti famili Clupeidae, Engraulidae, Gobiidae, dan Leoignathidae Jenis hewan yang tinggal di estuaria untuk sementara waktuContoh : larva, beberapa jenis udang dan ikan yang setelah dewasa berimigrasi ke laut, seperti genus PlotosiusJenis ikan yang menggunakan estuaria sebagai jalur migrasi dari laut ke sungai dan sebaliknya seperti seperti sidat dan ikan salmon. 

Page 5: Eko Sistem

2. Tumbuhan Lamun Alga makro (rumput laut) tumbuh di dasar perairan Alga mikro yang hidup sebagai plankton nabati atau hidup melekat pada daun lamun.

e. Ekosistem Pantai BerpasirKARAKTERISTIKKebanyakan terdiri dari kwarsa dan feldspar, bagian yang paling banyak dan paling keras sisa-sisa pelapukan batu di gunung. Dibatasi hanya di daerah dimana gerakan air yang kuat mengangkut partikel-partikel yang halus dan ringan. Total bahan organik dan organisme hidup di pantai yang berpasir jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jenis pantai lainnya. Pantai berpasir didominasi oleh 3 kelas invertebrate :– cacing polikaeta– Moluska bivalvia– dan rustaseaFUNGSI

v Tempat beberapa biota meletakkan telurnyav Tidak dapat menahan air dengan baik karena sedimennya yang kasar akibatnya lapisan

permukannya menjadi kering sampai sedalam beberapa cm di bagian atas pantai yang terbuka terhadap matahari pada saat pasang surut.

PARAMETER LINGKUNGANv Pola arus yang akan mengankut pasir yang halusv Gelombang yang akan melepaskan energinya di pantaiv Angin yang juga merupakan pengangkut pasir.

f. Ekosistem Pantai BerbatuPantai berbatu merupakan salah satu jenis pantai yang tersusun oleh batuan induk yang

keras seperti batuan beku atau sedimen yang keras atau secara umum tersusun oleh bebatuan. Keadaan ini berlawanan dengan penampilan pantai berpasir dan pantai berlumpur yang hampir tandus. Dari semua pantai, pantai ini memiliki berbagai organisme dengan keragaman terbesar baik untuk spesies hewan maupun tumbuhan.

antai berbatu menyediakan habitat untuk tumbuhan dan hewan. Habitat ini berperan sebagai substrat, tempat mencari makan, tempat persembunyian serta tempat berinteraksinya berbagai macam organisme khususnya yang memiliki hubungan rantai makanan. Daerah intertidal khususnya pantai berbatu meruapakan zona yang penting untuk manusia dan organisme lain. Daerah ini banyak dihuni hewan coelenterata, moluska, crustaceae dan tumbuhannya adalah alga bersel tunggal, alga hijau, dan alga merah.

EKOSISTEM DANAUDanau adalah suatu badan air yang luas dan diam tak mengalir. Berdasarkan penetrasi cahaya yang masuk, ekosistem danau dibagi menjadi 2 daerah, yaitu daerah fotik yang dapat ditembus cahaya sehingga fotosintesis dapat terjadi, serta daerah afotik yang tidak bisa ditembus cahaya. 

Page 6: Eko Sistem

Dalam ekosistem danau terdapat perbedaan suhu yang drastis di masing-masing kedalamannya. Daerah di permukaan akan memiliki suhu yang berbeda (lebih hangat) dibandingkan daerah di dasar. Nah, daerah pemisah antara kedua suhu ini dikenal dengan istilah daerah termoklirt. Adapun karena perbedaan-perbedaan tersebut, komunitas tumbuhan dan hewan yang ada di danau akan berbeda-beda sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Karena hal itu, ekosistem danau dibagi menjadi 4 daerah yaitu daerah litoral, daerah limnetik, daerah profundal, dan daerah bentik.

a) Daerah litoralDaerah litoral adalah daerah tepi perairan ekosistem danau yang dangkal sehingga cahaya matahari dapat masuk dan menembusnya dengan optimal. Adapun tumbuhan dalam daerah ini identik  terdiri atas tumbuhan air yang berakar dengan daunn mencuat ke atas permukaan danau. Beragam jenis ganggang yang melekat, siput dan remis, crustacea, ikan, serangga, amfibi, reptilia air, dan reptil semi air seperti kura-kura, itik, angsa, ular, dan mamalia yang sering mencari makan adalah beberapa animalia yang biasa menghuni daerah litoral ini.

b) Daerah limnetikDaerah limnetik adalah daerah yang jauh dari tepi ekosistem danau tapi masih bisa ditembus cahaya matahari. Daerah limnetik dihuni oleh berbagai fitoplankton, ganggang, dan cyanobaktery. Ganggang dan fitoplankton berfotosintesis dan berkembang biak dengan kecepatan tinggi di musim panas dan musim semi. Mereka dimangsa oleh zooplankton dan udang-udangan kecil. Zooplankton dan udang kecil dimangsa ikan-ikan kecil Ikan kecil dimangsa oleh ikan besar, lalu ikan besar dimangsa oleh ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.

c) Daerah profundalDaerah profundal adalah daerah perairan ekosistem danau yang dalam dan tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Daerah ini dihuni oleh mikroba dan cacing. Mereka menggunakan oksigen di air untuk melakukan interaksi melalui respirasi seluler mendekomposisi detritus yang terbawa dari daerah limnetik. 

d) Daerah bentikDaerah bentik adalah daerah dasar ekosistem danau tempat bentos dan organisme mati terdekomposisi. 

Page 7: Eko Sistem

Pelayanan gratis ekosistem merupakan keuntungan yang diperoleh dari ekosistem tanpa perlu membayar sepeserpun kepada ekosistem tersebut. Pelayanan gratis tersebut dapat dikelompokkan dalam 4 layanan, yaitu:1.    Layanan penyediaan (provisioning service) yaitu hasil langsung yang diperoleh dari

ekosistem2.  Layanan pengaturan (regulating service) yaitu manfaat dari pengaturan proses-proses

dalam ekosistem.3.    Layanan kultural (cultural service) yaitu manfaat non-materi yang didapatkan dari

ekosistem.4.    Layanan pendukung (supporting service) yaitu layanan yang diperlukan untuk

menghasilkan semua layanan ekosistem lainnya.