ek.inter 1

Upload: yantiyuanatari

Post on 14-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekonomi internasional

TRANSCRIPT

EKONOMI INTERNASIONAL: Sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang khusus mempelajari perilaku transaksi-transaksi ekonomi internasional, perekonomian bangsa pada khususnya dan mekanisme bekerjanya perekonomian dunia pada umumnya

HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIOANL MEMILIKI 3 BENTUK :

1. Hubungan berupa pertukaran hasil antar negara, misalnya : ekspor dan impor

2. Hubungan berupa aliran sarana produksi, misalnya : TK, modal, teknologi

3. Hubungan yang dilihat dari konsekuensinya berupa hutang piutang

SEBAB-SEBAB TIMBULNYA HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL

1. Perbedaan faktor permintaan dan penawaran

2. Perbadaan sumber-sumber produksi

3. Keinginan memperluas pasaran induatri

PERANAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1. Terjadinya pertukaran barang dan jasa antar negara

2. Terjadinya alih teknologi dari negara maju ke negara berkembang

3. Terjadinya pergerakan faktor-faktor produksi antar negara

4. Termanfaatkannya potensi-potensi ekonomi di negara berkembang

KEYAKINAN BAHWA PEMBANGUNAN YANG PALING BAIK BAGI SUATU NEGARA ADALAH PEMBANGUNAN YANG MELEBURKAN DIRI KEDALAM KEGIATAN PEREKONOMIAN DUNIA KARENA PADA DASARNYA AKAN SALING MENGISI KELEMAHAN YANG ADA

SPESIALISASI

NEGARA MISKIN

NEGARA KAYA

T. MODERNISASI :

Kemiskinan di negara berkembang terutama disebabkan oleh faktor-faktor internal dalam negeri

T. STRUKTURAL :

Kemiskinan di negara berkembang akibat dari bekerjanya kekuatan-kekuatan eksternalTEORI PEMBANGUNAN

Harrod-Domar :

pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tinggi/rendahnya tabungan dan investasi

Max Weber :

peran agama sebagai faktor yang menyebabkan munculnya kapitalisme di Eropa dan Amerika Serikat (the protestant ethic and the spirit of capitalism dikembangkan oleh Calvin)

David Mc.Clellend :

apabila dalam sebuah masyarakat terdapat benyak orang yang memiliki dorongan berprestasi maka dapat diharapkan masyarakat tersebut menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. N-Ach adalah semacam virus yang dapat ditularkan dan tempat yang paling baik untuk menyemai virus tersebut adalah keluargaW.W Rostow :

Pembangunan merupakan proses yang linear dari masyarakat tradisional menuju masyarakat maju.

1. Masayarakat tradisional

2. Prakondisi tinggal landas karena campur tangan pihak luar

3. Lepas landas dengan indikator naiknya tabungan dan investasi

4. Kedewasaan dengan indikator berkembangnya industri

5. Konsumsi massal yang tinggi

F. Hozelitz :

Kondisi lingkungan merupakan faktor penting pendukung proses pembangunan

1. Pemasok modal dan perbankan

2. Adanya pemasok tenaga ahli dan trampil melalui budaya tertentu

Alex Inkeles dan David H.Smith :

Dengan memberikan lingkungan yang tepat setiap orang dapat diubah menjadi manusia modernRaul Prebisch : T. Dependency & Interdepedency

Karl Marx

Keberadaan ide disebabkan karena adanya pergerakan materi (histories materialism)

MODE OF PRODUCTIONRaul Prebisch

Negara-negara terbelakang harus melakukan industrialisasi bila membangun dirinya dan dimulai dengan industri substitusi impor

IMPERIALISME DAN KOLONIALISME

1. T. God

: motivasi utama bangsa eropa berpetualang ke negara lain adalah untuk menyebarkan agama

2. T. Glory: imperialisme dan kolonialisme disebabkan kehausan akan kekuasaan

3. T. Gold

: imperialisme dan kolonialisme disebabkan karena dorongan untuk mencari pasarMERKANTILISMETujuan Kebijakan Merkantilisme :

1. Memperoleh logammulia (emas) sebanyak-banyaknya

2. Mengusahakan agar neraca perdagangan aktif (ekspor > impor)

Politik Perdagangan :

1. Proteksionisme, dgn jalan membatasi impor dengan menggunakan bea masuk yg tinggi, sedangkan ekspor didorong dgn memberikan premi ekspor

2. Memajukan industri dalam negeri dengan subsidi

3. Memperluas daerah koloni untuk memperoleh bahan mentah sekaligus menjadikan pasar bg industrinya.

TEORI KEUNTUNGAN MUTLAK (Absolute Advantage)

(Adam Smith, The Wealth of Nation, 1776)

Keuntungan yg diperoleh suatu negara karena negara yg bersangkutan dpt memproduksi barang lebih murah dari negara lain Amerika Serikat China

Barang WaktuJml Prod. WaktuJml Prod.

Kain1 hari2001 hari50

Sutera1 hari 501 hari100

Jumlah2 hari2502 hari150

Perbandingan pertukaran (dasar tukar) pd masing-masing negara adalah :Amerika Serikat: 1 unit kain= unit sutera

China

: 1 unit kain= 2 unit sutera

Dalam 4 hari kedua negara memproduksi 400 unit, akan tetapi jika AS menspealisasikan diri memproduksi kain saja dalam 2 hari menghasilkan 400 unit, sedang China menspealisasikan diri pada sutera dalam 2 hari menghasilkan 200 unit, sehingga akan menaikan produksi kedua belah pihak.

Asumsi yg dipakai :

1. Adanya perdagangan bebas antar negara

2. Tenaga kerja mobil diantara sektor dalam satu negara tetapi tidak mobil antar negara

3. Terdapat dua negara saling berdagang

4. Barang yg diperdagangkan terbatas hanya 2 jenis

5. Biaya lain dianggap tetap. TEORI ONGKOS KOMPARATIF (Comparative Cost)

(David Ricardo) BarangB. prod. dalam satuan b. radioB. komparatif di Ind

Indonesia Amerika

Minyak bumi 0,4 200,02

Teh 0,2 0,40,5

Kopi 0,3 0,50,6

Radio 1 11

Komputer 8 24

Mesin 50 202,5

Dgn angka-angka diatas maka dapat diketahui bahwa Indonesia efisien dalam memperoduksi minyak, sebab biayanya 50 x lebih efisien dibanding b.produksi di AS. Sedang AS lebih efisien memperoduksi komputer karena biaya 4 x lebih efisien dibanding indonesiaKesimpulan :

Suatu negara sebaiknya memproduksi barang dg biaya/ongkos komparatif yg lebih kecil atau sebaliknya menghindari memproduksi barang dg biaya komparatif yg lebih besarTEORI PURCHASING POWER PARITY (PPP)

(Gustav Cassel) Perbandingan nilai mata uang dengan mata uang lain ditentukan oleh tenaga beli uang tersebut di masing-masing negara

Mis, harga gandum di AS $ 1 dan di Indonesia Rp. 1.000,-, mk kurs $ terhadap Rp adalah $ 1 = Rp. 1.000,-. Jika harga di Indonesia naik 3 x dan di AS naik 2 x, maka kursnya menjadi :

1.000 x 3

= 1.500 (PP relative) $ 1 2 $ 1

KURS VALUTA ASING

besarnya jumlah sesuatu mata uang tertentu yg diperlukan untuk memperoleh suatu unit valuta asing

Macam-macam Sistem Kurs Valas :

1. Fixed exchange rate

2. Stable exchange rate

3. Fluctuating exchange rate

Kurs mana yg akan dianut oleh suatu negara tergantung dari kebijakan yg ditempuh negara, dimana dipengaruhi oleh kedudukan ekonomi negara dan tujuan umum dari ekonomi negara yg bersangkutan terutama politik moneternya

Faktor- faktor yg mempengaruhi perubahan kurs :

1. Perubahan selera masyarakat

2. Perubahan barang-barang ekspor

3. Adanya inflasi

4. Perubahan tingkat bunga investasi

5. Adanya perkembangan ekonomi

Kurs jual: nilai jual bank devisa kepada nasabah

Kurs beli: nilai beli bank devisa dari nasabah

Kurs Mail Transfer: nilai jual/beli melalui surat

Kurs Telegrafic Transfer: nilai jual/beli melalui telegram

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

DAHULU, SEKARANG & MASA DATANG

Standar Emas Klasik (1870-1914)

Kesuksesan sistem ini didasarkan komitmen yg ditandai jaminan tanpa syarat pengkonversian uang emas pd harga tetap

Kurs Fleksibel (1914-1944)

Stlh PD I berakhir 1918-1926 banyak negara mengalami hiperinflasi shg kurs fleksibel digunakan

1926 standar emas digunakan untuk mengendalikan inflasi & penyakit ek.lain seperti proteksionisme yg meluas, persaingan devaluasi dsb

1926-1933 permulaan PD II depresi dimana muncul kebijakan memiskinkan negara tetangga (beggar-thy-neighbour) shg persaingan devaluasi & proteksi meningkat

Bretton Woods & IMF (1944-1973)

Dgn kemenangan Eropa, wakil AS, Inggris & sekutu lainnya bertemu di H.Mount Washington Bretton Woods, New Hampshire untuk menyiapkan sistem keuangan internasional dg cara mengumpulkan & mengalokasikan cadangan

Article of Agreement mensyaratkan 178 anggota IMF untuk :1. Meningkatkan kerjsm moneter internasional

2. Meningkatkan perdagangan

3. Stabilitas kurs

4. Membangun system pembayaran multilateral

5. Menciptakan cadangan devisaKontribusi awal 25% (gold tranche) + 75% mata uang masing2 negara. Negara diijinkan meminjam semua gold tranche & meminjam 100% kontribusi total dlm 4 tahap dg syarat tambahan yg ditetapkan IMF. Bentuk tambahan kemampuan pinjaman IMF berupa :

1. Fasilitas pembiayaan kompensasi (compensating financial policy) utk membantu negara dg cadangan valas yg tak mencukupi

2. Fasilitas dana perluasan (extended fund facility) utk neg.yg mengalami kesulitan structural & memerlukan perbaikan

3. Dana kepercayaan (truct fund) utk pembangunan khusus

4. Dana pembiayaan tambahan (supplementary financing facility) bg neg.yg secara temporer mengalami kesulitan karena kenaikan harga minyak

5. Fasilitas stock penyangga (buffer stock facility) bg neg.yg membutuhkan pembelian persediaan tertentu

$ AS kompatibel terhadap emas & membuat mata uang neg.lain dinilai dg $ AS. Hal ini mensyaratkan AS memelihara cadangan emas & neg.lain memelihara cadangan $ AS

Kurs Fleksibel (1973-1985)

Emas didemoneterisasi, kepemilikan dikembalikan, dijual untuk diberikan pd neg.miskin

Praktek pembayaran minyak dg $ AS memiliki arti bahwa pembeli membutuhkan $ dan penjual, khususnya anggota neg.pengekspor minyak OPEC perlu menginvestasikan pendapatan $ mereka dan AS meminjamkannya kembali ke pembeli minyak

Krisis Utang Dunia ke 3 (1982-1989), penyebabnya :

1. th 1979-1980 terdapat 27% penurunan harga komoditas (pendapatan ekspor neg.penghutang yg tergantung pd komoditas minyak ini jatuh)

2. Utang didenominasi dalam $

3. Tingkat bunga naik > 20% membuat pembayaran bunga sulit

4. Sebagian utang neg berkembang digunakan konsumsi

Kini Masalahnya :

1. Pergeseran kekuatan ek.global dimana hegemoni AS akhir PD II terkikis oleh kinerja ek.neg.Asteng ( Jepang, RRC, Hongkong, Korea, Singapura, Taiwan) dan tumbuhnya kekuatan ek.bersatu G7 : AS + Canada; Jerman + Inggris + Perancis + Itali; Jepang)2. Perdagangan tumbuh tidak seimbang

3. Kebutuhan memilih tingkat fleksibilitas kurs yg layak

Argumen yg mendukung kurs fleksibel :

1. Penyesuaiannya lebih baik

2. Kepercayaan yg lebih baik

3. Likwiditas yg lebih baik

4. Perdagangan yg lebih bebas

5. Meningkatnya indepedensi kebijakan

Argumen yg Melawan Kurs Fleksibel :

1. Perdagangan & investasi internasional tidak pasti

2. Spekulasi tidak stabil

3. Tidak dapat bekerja pd perekonomian terbuka

4. Inflasioner

5. Elastisitas perdagangan kecil

6. Menyebabkan gangguan struktural

ADA 3 PILAR YG HARUS DIBANGUN AGAR PERTAHANAN KEUANGAN NEG. DPT BERTAHAN DARI AKSI SPEKULAN 1. Surveillance regional (pengawasan dan perhitungan resiko keuangan2. Bilateral Swap Arrangement (BSA), pertukaran cadangan devisa diantara 2 neg.

3. Pengembangan sector keuangan.Untuk Indonesia baru 1 dari 3 pilar yg secara konkrit terealisasi, yakni BSA dgnn total $18 m ($ 4 m China, $ 2 m Korsel, $ 12 m Jepang).

Selain itu Indonesia juga terikat dlm ASEAN shg cadangan devisa $ 50 m (setara dgn pembiayaan 5 bulan impor)DEVALUASI

Tindakan menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing

Tujuan devaluasi adalah untuk memperbaiki neraca perdagangan yang defisitDevaluasi akan memperbaiki neraca pembayaran apabila :

1. D atas barang ekspor elastis

2. D didalam negeri atas barang impor elastis

3. S didalam negeri atas barang ekspor elastis

4. Inflasi didalam negeri dapat dikendalikan

5. Devaluasi tidak dilakukan oleh negara lain

Pasar valas adalah tempat dimana mata uang asing diperjual belikan.

Aktornya antara lain : eksportir, importir, bank devisa, pedagang perantara, bank sentral

CIRI-CIRI PASAR VALAS :

1. Pasar valas tidak terbatas pd suatu negara tertentu

2. Pasar valas adalah pasar untuk suatu mata uang FUNGSI PASAR VALAS :

1. Mempermudah transfer daya beli atau dana dari suatu negara

2. Pasar valas memberikan kemudahan dilakukannya jual beli secara kredit

3. Pasar valas memungkinkan diadakannya hedging (pembatasan resiko)Pada dasarnya kurs stabil dapat timbal secara :1. Aktif, yakni pemerintah menyediakan dana untuk tujuan stabilitas kurs (stabilization funds)

2. Pasif, yakni negara menggunakan sistem standart emas

Suatu negara dikatakan memakai standar emas apabila :

1. nilai mata uangnya dijamin dengan nilai seberat emas tertentu

2. setiap orang boleh membuat serta melebur emas

3. pemerintah sanggup membeli /menjual emas dalam jumlah yg tidak terbatas pd harga tertentu (yg sudah ditetapkan pemerintah)

HEDGING

Misalnya : importir inggris mengimpor mobil dari AS $ 3.000 dengan membayar 3 bulan yg akan datang. Jika 1 Ponsterling = $3, maka harga mobil = 1.000 Ponsterling. Apabila kurs turun 1 Ponsterling = $ 2, maka harga mobil = 1.500 Pensterling, dengan demikian importie rugi

Hedging

Importir menghubungi banknya di Inggris untuk membeli $ 3.000 dengan penyerahan 3 bulan yg akan datang dengan kurs saat ini.

Bank di Inggris berusaha mencari $ 3.000 di pasar spot dan menyimpan selama 3 bulan di New York

Dengan tindakan ini, bank Inggris memperoleh bunga dari bank AS. Apabila bunga di AS < daripada Inggris, importir harus membayar perbedaannya jika bunga di AS > daripada Inggris, bank harus memberikannya pada importir.DEVISA

Sumber Devisa :

1. Hasil ekspor barang ke luar negeri

2. Hasil menjual jasa kepada pihak luar negeri

3. Menerima hasil investasi dari luar negeri baik berupa deviden /bunga

4. Menerima bantuan dari luar negeri dalam bentuk hadiah (grant) atau pinjaman (loan)

5. Kiriman dari warga sendiri di luar negeri

6. Hasil wisatawan yang berkunjung ke dalam negeriPemanfaatan Devisa :

1. Impor barang dari luar negeri

2. Membayar bunga/deviden kepada pihak investor

3. Membayar jasa ke luar negeri

4. Memberi bantuan kepada luar negeri

5. Membayar cicilan hutang dan memberi bantuan kepada luar negeri

6. Wisatawan domestik yang berkunjung ke luar negeri

Penggolongan Devisa

1. Devisa Umum, yaitu berasal dari

Hasil ekspor

Penjualan Jasa

Transfer luar negeri ke dalam negeri

Berdasarkan PP No.16 th 1970 yg berasal dari kespor wajib dijual kepada BI/Bank Devisa, sedangkan yg berasal dari penjualan jasa tidak wajib tetapi berdasarkan PP No.1 th 1982 eksportir bebas menggunakan devisa umum

3. Devisa Kredit diterima pemerintah dan penggunaannya diatur oleh pemerintah maupun lembaga donor

Pemberian (grant) dan hadiah (gift)

Pinjaman (loan)

Pengawasan Devisa (exchange control)

Tujuan :

1. Mencegah aliran modal ke luar negeri

2. Melindungi induatri dalam negeri

3. Memperoleh pendapatan dari perbedaan kurs

4. Penggunaan devisa untuk impor barang tertentu (tie in import arrangement)

Dalam menggunakan devisa dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1. Individual allocation: meneliti penggunaan devisa pemohon

2. Exchange quota: untuk setiap kategori impor ditentukan jumlah devisanya berdasarkan devisa ekspor yg masuk

3. Waiting list: merupakan pelengkap exchange quota dimana pemohon ditempatkan dalam waiting list sampai devisa tersedia.

CARA-CARA PEMBAYARAN INTERNASIONAL

1. Kompensasi Perorangan (private compensation)

merupakan kompensasi pembayaran antara eksportir dan inportir di dalam negeri masing-masing

2. Pembayaran Tunai (cash payment)

dilakukan apaila importir memiliki sendiri alat-alat pembayaran

3. Rekening Terbuka (open account)

importir merupakan agen eksportir sehingga eksportir mengirimkan barangnya terlebih dahulu tanpa menuntut pembayaran terlebih dahulu

4. Letter of Credit (L/C)

Negara A

Negara B

(Opener) Importir

Eksportir (Beneficiary)

(Opening)

Bank

Bank

(Advising)

Syarat-syarat L/C :

1. L/C merupakan Commercial Documentary Letter of Credit

2. Dokumen meliputi : konosement list, insurance certificate, broshure/leafletMacam-macam L/C:

1. Revocable L/C

L/C yg dapat dibatalkan/diubah sewaktu-waktu oleh importir/issuing bank tanpa pemberitahuan kepada eksportir/bank yg ditunjuk

2. Irrevocable L/C

L/C tidak dapat diubah/dibatalkan tanpa persetujuan pihak terkait lainnya selama jangka waktu berlakunya L/C

3. Confirmed Irrevocable L/C

L/C tidak dapat diubah tanpa persetujuan semua pihak terkait dimana pembayarannya dijamin issuing bank dan confirming bank sepanjang masa kontrak dan kondisi L/C dipenuhi

4. Clean L/C

L/C yg tidak mensyaratkan penyerahan dokumen pengapalan atas penarikan wesel

5. Documentary L/C

L/C yg mensyaratkan penyerahan dokumen pengapalan atas penarikan wesel

6. Red Clause L/C

L/C memberi hak kepada beneficiary untuk menarik sebagian/seluruh nilai L/C dengan penyerahan kwitansi/wesel tunai sebelum pengapalan diserahkan beneficiary

7. Revolving L/C

L/C yg nilainya dapat dipakai ulang tanpa perlu mengadakan perubahan selama jangka waktu tertentu untuk beberapa transaksi yg terjadi terus menerus, teratur baik jumlah maupun waktunya

8. Stan-by L/C

L/C yg diterbitkan untuk menjamin pembayaran atas tidak terlaksananya suatu kontrak, diajukan oleh beneficiary kepada issuing bank

KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER

Peningkatan Y dapat dicapai melalui kebijakan fiskal atau moneter

Tujuannya : mengelola demand

Mempertahankan produksi nasional

Full employment & mempertahankan tingkat harga

D dipengaruhi kebijakan fiskal dengan cara : + /- G & subsidi/pajak

D dipengaruhi kebijakan moneter dengan cara : +/ - jumlah uang beredar

Tingkat inflasi: persentase kecepatan kenaikan harga-harga dalam

Suatu tahun tertentu

(menggunakan Indeks Harga Konsumen)

Macam Inflasi :

1. Inflasi ringan( < 10% per tahun)

2. Inflasi sedang(10 30% per tahun)

3. Inflasi Berat(30 100% per tahun)

4. Hiperinflasi ( > 100% per tahun)

Inflasi dilihat dari penyebabnya:

1. Inflasi permintaan (demand pull inflation), disebabkan adanya tarikan pemrnintaan barang/jasa.

2. Inflasi penawaran (cost push inflation), disebabkan kenaikan biaya produksi.

3. Inflasi spiral (spiral inflation), tuntutan upah naik menjadikan harga naik, harga naik upah dinaikan kembali dan seterusnya.Tugas BI :

1. Bertindak sebagai bank kepada pemerintah

2. Bertindak sebagai bank kepada bank umum

3. Mengawasi kegiatan bank umum & lembaga keuangan lainnya

4. Mengawasi keseimbangan kegiatan perdagangan luar negeri

5. Mencetak uang

Bank Umum diharuskan memiliki deking :

Valas, SBI, Deposito berjangka & emas (dipengaruhi i )

Instrumen BI:

1. Politik pasar terbuka, jual/beli surat berharga untuk +/- jumlah uang beredar

2. Politik diskonto, menaikan/menurunkan tingkat bunga kredit

3. Politik deking, menaikan/menurunkan % deking bank umum

KOMBINASI KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER

Kombinasi kebijakan moneter dan fiskal ditujukan untuk mencapai keseimbangan internal maupun eksternal secara bersama-sama dan kalau mungkin juga dalam keadaan full employment

Keseimbangan internal terjadi apabila terdapat keseimbangan di pasar dalam negeri, baik pasar barang , pasar tenaga kerja, maupun pasar uang. Sedangkan keseimbangan eksternal terjadi apabila neraca pembayaran internasional seimbang

Diagram Swan

kurs

keseimbangan eksternal

I

z

(NPI) R1

b

a

surplus

inflasi

a

x y

bR2 IV

II

b

a

Unemployment defisit Ro

A III

b keseimbangan internal

D2 D4 D3 D1

Absorpsi : pengeluaran domestik

Keterangan :

1. Makin rendah kurs valas (membatasi ekspor & mendorong impor), pengeluaran domestik harus tinggi guna mencapai full employment

2. Mis, apbl pengeluaran domestik turun menjadi D2 & kurs tetap, maka akan terjadi unemployment. Untuk mengatasinya kurs harus naik R1 (kenaikan mendorong ekspor mengurangi impor), dengan demikian keseimbangan internal turun dari kiri atas ke kanan bawah3. Makin tinggi pengeluaran domestik , kurs haruslah makin tinggi guna mencapai keseimbangan NP

Misalnya, titik x menunjukan keseimbangan eksternal pada pengeluaran D3. Kenaikan pengeluaran menjadi D1 dengan kurs tetap akan menyebabkan defisit dalam NP (titik y), sebab impor naik sejalan dengan kenaikan pemgeluaran domestik. Keseimbangan eksternal (dititik z) tercapai apabila kurs naik, sebab kenaikan mendorong ekspor & menekan impor.

Dengan demikian garis keseimbangan eksternal naik dari kiri bawah ke kanan atas.

4. Diluar titik- titik tersebut, negara mengalami ketidakseimbangan dengan kombinasi sbb :

Daerah Kondisi Domestik Neraca Pembayaran

I Inflasi Surplus

II Inflasi Defisit

III Unemployment Defisit

IV Unemployment Surplus

Daerah Kebijakan yang diperlukan

Domestik/internal Eksternal

I a dan II b Kontraksi Revaluasi

II a dan III b Kontraksi Devaluasi

III a dan IV b Ekspansi Devaluasi

IV a dan I b Ekspansi Revaluasi

INDUSTRI MANUFAKTUR INVESTASI INTERNASIONAL

Model H-O kurang tepat dalam mengidentifikasi perbedaan sumber daya pendukung faktor produksi sebagai dasar perdagangan internasional. Kekurang tepatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Telah terjadi perkembangan perdagangan antar negara, dimana sumberdaya pendukung (endowment) faktor produksinya sama, seperti MEE

2. Telah terjadi perdagangan dalam jumlah besar yang sejenis, mis.ekspor mobil Jerman ke Parancis, Jepang ke Amerika dan sebaliknya.

Kesimpulan : Perdagangan produk manufaktur lebih banyak digerakan oleh perbedaan skala ekonomi dan struktur permintaan daripada perbedaan faktor produksiStruktur permintaan merupakan ukuran kualitatif perbedaan barang yang diminta masyarakat suatu negara. Penentu utama struktur permintaan adalah tingkat pendapatan/kapita.Contoh : negara dengan pendapatan riil tinggi memiliki kecenderungan tidak akan mengkonsumsi barang dalam jumlah banyak tetapi lebih menekankan kualitas.

Kualitas Produk

Q3

R

Q2

Q1

Pendapatan/kapita

O Ya Yb Yc

Alasan suatu negara tidak akan memproduksi barang di luar rangkaian kualitas tersebut untuk pasar ekspornya

1. Keterbatasan informasi mengenai kualitas barang yg tidak dikonsumsi untuk kebutuhan dalam negeri

2. Jarak dan lokasi pasar yang jauh menjadi kendala shg harga barang bergerak naik dan mahal

Product Cycle

Produk awal dikembangkan dan diproduksi dalam situasi ekonomi dalam negeri ang sudah mapan. Penjelasannya sbg berikut :

Pertama, D dlm negeri terjadi saat pendapatan & selera tinggi. Bersamaan dg berkembangnya teknologi canggih, TK memberikan keunggulan komperatif dalam pengembangan produksi. Selanjutnya produksi menyebar ke seantero dunia, D luar negeri naik & proses produksi berikutnya melambung pd standar internasional & lebih menguntungkan jika diproduksi di LN. Kedua, terjadi perpindahan lokasi produksi utama ke negara-negara sedang berkembang.

Bentuk investasi :

1. Investasi portofolio dpt diartikan sbg suatu langkah neg.kreditur memberikan pinjaman/dalam bentuk pembelian sejumlah saham obligasi.

2. Investasi langsung pershn internasional pd anak-anak cabang perusahaan.Misalnya, hak paten, formula teknik, merk dagang, hak copy, dan segala sesuatu yg dpt dijual yg bagi pesaing tidak dpt melakukannya.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL BERPERAN DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI

Efek Terhadap Konsumsi

Y1

S

Y0

L

C

0 X0 X1

Efek Terhadap Produksi

Y0 Y1

Kapital

B

A

0 tenaga kerja L0 L1

Y1 Y0

B

A

0

X0 X1

Pertumbuhan rasio capital/tenaga kerja pada industri Y dan X K1

Y1 K0

Y0

A,B

L0 L1

Y

B

A O

XMODEL EKONOMI TERBUKA

Didalam ekonomi terbuka perlu ditambahkan variable X dan MY= C + I + G + (X M)

Impor berkorelasi positif terhadap pendapatan, makin tinggi Y makin tinggi M

Average proponsity to import (APM) : proporsi Y yang digunakan membeli barang impor = M/Y

Marginal Propensity to import (MPM) : proporsi kenaikan/penurunan Y yg digunakan untuk +/- impor = M/ YEkspor tidak tergantung Y, berapa besarpun Y tidak mempengaruhi X

I + X = injeksi; S + M = kebocoranKeseimbangan terjadi dimana (S+M) = (I +X)

S,M,I,X

(S+M) > (1+X) S+M

(1+X) > (S+M)

S

I +X M X

S I MPS + MPM

YKeseimbangan Y terjadi pd titik potong (S+M) dan (I+X). Apabila (S+M) > (1+X) akan terjadi penumpukan persediaan yg tidak diinginkan, shg kegiatan mengecil (Y turun)

Jika (1+X) > (S+M) akan terjadi penurunan persediaan, shg kegiatan ekonomi meningkat Multiplier pd perekonomian terbuka :

k = Y = 1

I MPS+MPMKritik :

1. Perdagangan internasional menyebabkan ketidakmerataan antar negara miskin dan negara kaya

2. Perdagangan internacional menyebabkan nilai tukar (term of trade) negara berkembang mengalami penurunan

T. MODERNISASI

Harrod- Domar : tabungan & investasi

Max. Weber : Etika Protestan

David Mc.Clelland : n-Ach

W.W Rostow : 5 tahap pembangunan

F. Hozelits : Faktor non ekonomi

Alex Inkeles & D.Smith : Manusia modern

T. Struktural

1. Raul Prebisch : Industri substitusi impor.

2. Karl Marx : Imperialisme & Kolonialisme

3. Andre Gunder Frank : Membangun keterbelakangan

Feri -feri

Feri -feri

Feri -feri

Feri -feri

Pusat

SUPERSTRUCTURE

BASE

Mekanisasi Industri

Kapitalisme

Liberalisme

Kolonialisme

Sosialisme

Imperialisme