efisiensi pemasaran kopi robusta (coffea robusta) s …digilib.unila.ac.id/57636/3/skripsi tanpa bab...

49
EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) SEBAGAI PRODUK AGROFORESTRI DI PEKON AIR KUBANG, KECAMATAN AIR NANINGAN, KABUPATEN TANGGAMUS (Skripsi) Oleh ANNISA MARCHANTIA PRATIWI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 10-Oct-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) SEBAGAIPRODUK AGROFORESTRI DI PEKON AIR KUBANG, KECAMATAN

AIR NANINGAN, KABUPATEN TANGGAMUS

(Skripsi)

Oleh

ANNISA MARCHANTIA PRATIWI

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

Annisa Marchantia Pratiwi

ABSTRAK

EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) SEBAGAIPRODUK AGROFORESTRI DI PEKON AIR KUBANG, KECAMATAN

AIR NANINGAN, KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh

ANNISA MARCHANTIA PRATIWI

Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah terhadap kebutuhan sumberdaya

hutan yaitu dengan menerapkan sistem agroforestri, karena dapat meningkatkan

kesejahteraan dan produktivitas lahan. Kopi robusta merupakan salah satu

komoditas yang ditanam dengan menerapkan sistem agroforestri. Konsumsi kopi

di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya, namun harga yang yang

diterima petani kopi masih rendah, hal ini yang menjadi tujuan dilakukannya

penelitian untuk menganalisis saluran dan efisiensi pemasaran kopi robusta.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.

Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis saluran pemasaran, struktur

pasar, dan perilaku pasar, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk

menganalisis margin pemasaran, margin keuntungan, share harga , ratio profit

margin, dan efisiensi pemasaran. Responden pada penelitian ini dipilih

menggunakan Rumus Slovin dan diperoleh sebanyak 55 responden. Responden

Page 3: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

Annisa Marchantia Pratiwidipilih secara acak sederhana dalam suatu populasi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat tiga saluran pemasaran kopi robusta. Saluran

pertama yaitu petani - pedagang pengumpul - pedagang besar - pengecer. Saluran

kedua yaitu petani – koperasi - pengecer. Saluran ketiga yaitu petani - koperasi.

Harga kopi ditentukan oleh pedagang besar karena struktur pasarnya merupakan

oligopsoni. Efisiensi pemasaran kopi di Pekon Air Kubang belum efisien karena

margin pemasaran yang belum merata dan cukup tinggi, share harga yang

diterima petani masih relatif rendah, serta margin keuntungan dan biaya pada

petani masih rendah.

Kata kunci: Agroforestri, kopi robusta, pemasaran kopi.

Page 4: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

Annisa Marchantia Pratiwi

ABSTRACT

MARKETING EFFICIENCY OF ROBUSTA COFFEE (Coffea robusta) ASAGROFORESTRI PRODUCT IN AIR KUBANG VILLAGE,

SUBDISTRICT OF AIR NANINGAN, DISTRICT OF TANGGAMUS

By

ANNISA MARCHANTIA PRATIWI

One alternative to solve the problem of forest resource needs is by implementing

an agroforestry system, because it can improve the welfare and productivity of the

land. Robusta coffee is one of the commodities grown by implementing an

agroforestry system. Coffee consumption in Indonesia tends to increase every

year, but the price received by coffee farmers is still low, this is the purpose of the

study to analyze the channels and the efficiency of robusta coffee marketing. The

study was conducted using qualitative and quantitative methods. Qualitative

methods are used to analyze marketing channels, market structure, and market

behavior, while quantitative methods are used to analyze marketing margins,

profit margins, share prices, ratio profit margins, and marketing efficiency.

Respondents in this study were selected using Slovin Formula and obtained as

many as 55 respondents. Respondents were chosen by single sampling random in

a population. The results shows that there were three channels of robusta coffee

Page 5: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

Annisa Marchantia Pratiwimarketing. First channel are farmer - collector - big trader - retailer. Second

channel are farmer - cooperative - retailer. Third channel are farmer -

cooperative. Coffee prices are determined by large traders because the market

structure is oligopsonic. The efficiency of marketing coffee in Pekon Air Kubang

is not yet efficient because the marketing margins have not been evenly

distributed and are quite high, the share of prices received by farmers is still

relatively low, and the profit and cost margins for farmers are still low.

Keywords: Agroforestry, robusta coffee, coffee marketing.

Page 6: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) SEBAGAIPRODUK AGROFORESTRI DI PEKON AIR KUBANG, KECAMATAN

AIR NANINGAN, KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh

ANNISA MARCHANTIA PRATIWI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA KEHUTANAN

pada

Jurusan KehutananFakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN KEHUTANANFAKULTAS PERTANIAN

2019

Page 7: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun
Page 8: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun
Page 9: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 21 Juni

1997, sebagai anak kedua dari empat bersaudara, anak dari

Bapak Sabnu Alie dan Ibu Ernawati. Pendidikan formal

penulis diawali pada tahun 2003 penulis menyelesaikan

pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Kartini II Bandar

Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun 2009, Sekolah

Menengah Pertama di SMPN 1 Bandar Lampung pada tahun 2012, dan Sekolah

Menengah Atas di SMAN 2 Bandar Lampung pada tahun 2015.

Tahun 2015 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SBMPTN). Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi

asisten dosen mata kuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Bahasa Inggris, dan

Pengantar Ekonomi Kehutanan.

Penulis juga aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Kehutanan (Himasylva)

sebagai anggota utama, aktif sebagai Duta Mahasiswa Fakultas Pertanian periode

2016-2017, dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian sebagai sekretaris

dinas eksternal periode 2017-2018. Penulis telah melakukan kegiatan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) tahun 2018 di Desa Karang Agung, Kecamatan Semaka,

Page 10: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

Kabupaten Tanggamus, Lampung. Tahun 2018 penulis telah melakukan kegiatan

Praktik Umum (PU) di KPH Pekalongan Barat Perum Perhutani Divisi Regional

Jawa Tengah pada tahun 2018.

Page 11: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

Ku persembahkan karya kecil ini untuk kedua orang tua ku,Ayahanda Sabnu Ali dan Ibunda Ernawati tercinta

Page 12: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

ii

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efisiensi Pemasaran Kopi

Robusta (Coffea Robusta) Sebagai Produk Agroforestri di Pekon Air Kubang,

Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus” sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana kehutanan pada Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung. Tidak lupa shalawat beserta salam selalu tercurah kepada

Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya hingga ke akhir zaman.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi. Ucapan terima

kasih penulis sampaikan kepada beberapa pihak sebagai berikut :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si. selaku Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

3. Bapak Hari Kaskoyo, S.Hut., M.P., Ph.D. selaku dosen pembimbing pertama

atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, motivasi, kritik, dan saran

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Page 13: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

iii

4. Ibu Susni Herwanti, S.Hut., M.Si. selaku dosen pembimbing kedua atas

kesediaannya memberikan bimbingan, motivasi, kritik, dan saran dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Rommy Qurniati, S.P., M.Si. selaku dosen penguji atas arahan, saran dan

kritik yang telah diberikan sampai selesainya penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Afif Bintoro, M.P. selaku Pembimbing Akademik.

7. Segenap dosen Jurusan Kehutanan yang telah memberikan ilmu pengetahuan

bidang kehutanan selama penulis menuntut ilmu di Universitas Lampung.

8. Bapak Dewan, selaku Kepala Desa yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian di Desa Air Kubang.

9. Orang tua penulis yaitu Ayahanda Sabnu Alie dan Ibunda Ernawati yang

selalu memberikan doa, semangat, kasih sayang serta dukungan moril maupun

materil hingga penulis dapat meniti langkah sejauh ini.

10. Saudara penulis yaitu M. Saera Pahlawan, Achmad Febrian, dan Amira Ersa

Putri yang selalu memberikan kasih sayang dan semangat kepada penulis.

11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 (TW15TER), serta seluruh

keluarga besar Himasylva semoga kebersamaan, kekeluargaan, dan tali

silaturrahim dapat terus terjalin dengan baik.

12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian penelitian dan penyusunan skripsi.

Bandar Lampung, 12 Mei 2019

Annisa Marchantia Pratiwi

Page 14: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

iv

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL .................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vii

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang dan Masalah ........................................................... 11.2 Tujuan Penelitian ............................................................................. 41.3 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 6

2.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 62.1.1 Letak dan Batas Pekon .......................................................... 62.1.2 Klimatologi............................................................................. 62.1.3 Koperasi Tirto Kencono ......................................................... 7

2.2 Agroforestri ...................................................................................... 82.3 Kopi Robusta ................................................................................... 92.4 Pemasaran......................................................................................... 11

III. METODE PENELITIAN ................................................................. 15

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 153.2 Objek dan Alat Penelitian................................................................. 153.3 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ................................................... 16

3.3.1 Data Primer ............................................................................ 163.3.2 Data Sekunder ....................................................................... 17

3.4 Metode Pengambilan Sampel. .......................................................... 173.5 Metode Analisis Data ...................................................................... 18

3.5.1 Struktur dan Perilaku Pasar .................................................... 18a. Analisis Saluran Pemasaran ............................................... 18b. Analisis Struktur Pasar....................................................... 18c. Analisis Perilaku Pasar....................................................... 19

3.5.2 Keragaan Pasar ....................................................................... 19a. Margin Pemasaran.............................................................. 19b. Share harga ........................................................................ 20

Page 15: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

v

Halamanc. Ratio Profit Margin............................................................ 20d. Efisiensi Pemasaran ........................................................... 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 22

4.1 Agroforestri di Pekon Air Kubang................................................ 224.2 Karakteristik Responden ............................................................... 234.3 Saluran Pemasaran ........................................................................ 284.4 Struktur Pasar................................................................................ 334.5 Perilaku Pasar................................................................................ 354.6 Keragaan Pasar.............................................................................. 37

V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 45

5.1 Simpulan ....................................................................................... 455.2 Saran ............................................................................................. 46

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 47

LAMPIRAN .............................................................................................. 55Gambar 5-15 ............................................................................................... 56Kuesioner penelitian ................................................................................... 62

Page 16: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

v

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Tingkat pendidikan responden petani di Pekon Air Kubang ...... 25

2. Luas lahan responden di Pekon Air Kubang............................... 26

3. Kelompok tani di Pekon Air Kubang.......................................... 27

4. Keragaan pasar kopi robusta ...................................................... 37

Page 17: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Bagan alir kerangka pemikiran penelitian .................................. 5

2. Peta lokasi penelitian ................................................................. 16

3. Grafik umur responden petani di Pekon Air Kubang ................. 24

4. Saluran pemasaran kopi robusta di Pekon Air Kubang ............. 29

5. Lahan agroforestri kopi robusta di Pekon Air Kubang .............. 56

6. Kegiatan wawancara dengan petani kopi robusta ....................... 56

7. Observasi pada biji kopi robusta yang sedang dijemur .............. 57

8. Kegiatan wawancara dengan ketua koperasi Tirto Kencono ...... 57

9. Produk kopi robusta T20 yang telah dikemas............................. 58

10. Kegiatan wawancara dengan pedagang pengumpul ................... 58

11. Kegiatan wawancara dengan pedagang besar ............................. 59

12. Kegiatan wawancara dengan pedagang pengecer ....................... 59

13. Produk kopi robusta yang ada di tingkat pengecer ..................... 60

14. Kegiatan roasting kopi robusta di tingkat pengecer ................... 60

15. Foto alat pengemasan kopi robusta............................................. 61

Page 18: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Agroforestri merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah terhadap

kebutuhan sumberdaya hutan karena dapat meningkatkan kesejahteraan dan

kelestarian lingkungan (Febryano, 2008; Widyaningsih dan Diniyati, 2010).

Agroforestri merupakan salah satu bentuk penggunaan lahan yang digunakan

dengan perpaduan tanaman kayu dan tanaman pertanian semusim (Olivi dkk,

2015).

Sistem agroforestri bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan kayu, meningkatkan

pendapatan masyarakat, dan produktivitas lahan milik masyarakat (Pratama dkk,

2015). Sistem ini dipilih oleh petani agar memberikan pendapatan mingguan,

bulanan, dan tahunan (Hudiyani dkk, 2017). Salah satu jenis komoditas yang

biasanya ditanam pada sistem agroforestri adalah kopi. Agroforestri kopi mampu

menyediakan layanan ekosistem yang hampir sama dengan hutan dan pada saat

yang sama dapat memenuhi kepentingan sosial dan ekonomi (Taugourdeau dkk,

2014).

Kopi berperan penting dalam ekonomi dunia sebagai salah satu komoditas yang

memasuki perdagangan internasional, setelah gas dan minyak bumi (Ashoka dkk,

2017). Indonesia merupakan produsen terbesar pengekspor kopi di dunia setelah

Page 19: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

2Brazil, Vietnam dan Kolombia (Zakaria dkk, 2017). Setiap tahun konsumsi kopi

Indonesia cenderung meningkat, karena masyarakat Indonesia menjadikan

minuman kopi sebagai kebiasaan atau tradisi dalam perubahan gaya hidup

sehingga kopi dapat dinikmati oleh lapisan masyarakat dari berbagai latar

belakang (Sari dkk, 2017).

Salah satu Provinsi penghasil kopi di Indonesia adalah Lampung. Lampung

merupakan salah satu daerah penghasil kopi robusta. Berdasarkan informasi dari

BPS (2017), produksi biji kopi di Lampung sebesar 115. 479 ton. Kabupaten

Tanggamus merupakan kabupaten kedua terbesar penghasil kopi setelah

Kabupaten Lampung Barat. Kabupaten Tanggamus memiliki produksi tanaman

kopi robusta sebesar 31.346 ton, dengan luas areal 41.416 hektar. Tanggamus

memiliki 20 kecamatan penghasil kopi, salah satunya adalah Kecamatan Air

Naningan, Pekon Air Kubang.

Petani di Pekon Air Kubang menerapkan sistem agroforestri yang didominasi kopi

robusta dan biasanya dipanen pada Bulan Mei hingga Bulan Agustus setiap tahun.

Luas lahan agroforestri yang dimiliki petani kopi di Kabupaten Tanggamus rata-

rata antara 0,5- 1,5 ha (Kustyawati dkk, 2017). Petani kopi memiliki lapangan

pekerjaan yang sumber pendapatannya diperoleh dari pengelolaan hingga

pemasaran hasil agroforestri berupa biji kopi (Syahruni dkk, 2015).

Proses pengolahan biji kopi di daerah Tanggamus diolah dengan cara kering.

Buah kopi hasil pemetikan langsung dijemur, kemudian dikupas kulit luarnya, lalu

dijual ke pengumpul atau ke pembuat kopi bubuk (Setyani dkk, 2018). Salah satu

Page 20: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

3aspek pemasaran yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan arus barang

dari produsen ke konsumen adalah efisiensi pemasaran.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyederhanaan saluran pemasaran dan

pembentukan badan-badan usaha berupa koperasi dapat meningkatkan efisiensi

pemasaran karena semakin sedikit jumlah lembaga pemasaran yang terlibat, maka

akan semakin tinggi nilai efisiensi pemasaran (Nurhidayana dkk, 2012; Caesara

dkk, 2017; Lestari dkk, 2017 ). Selain itu pemasaran akan efisien apabila dapat

memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan

serta memiliki penyebaran nilai ratio profit margin (RPM) yang relatif merata dan

nilai margin pemasaran yang semakin kecil (Nurhidayana dkk, 2012; Ali dkk,

2017).

Penelitian tentang efisiensi pemasaran kopi diharapkan mampu memberikan

informasi kepada lembaga yang terlibat dalam pemasaran untuk mengetahui

pemasaran yang efisien agar dapat meningkatkan pendapatan petani di Pekon Air

Kubang. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan karena belum

adanya penelitian tentang efisiensi pemasaran kopi di Pekon Air Kubang, petani

kurang informasi tentang harga pasaran kopi nasional, sehingga beberapa petani

hanya menjual biji kopi yang sudah dikeringkan ke para tengkulak yang ada di

Pekon Air kubang. Masalah dari penelitian ini adalah bagaimana saluran

pemasaran biji kopi robusta di Pekon Air Kubang, Kecamatan Air Naningan,

Kabupaten Tanggamus dan bagaimana efisiensi pemasaran pada pemasaran biji

Page 21: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

4kopi robusta di Pekon Air Kubang, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten

Tanggamus.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Menganalisis saluran pemasaran kopi robusta di Pekon Air Kubang,

Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus.

2. Menganalisis efisiensi pemasaran pada pemasaran kopi robusta di Pekon Air

Kubang, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus.

1.3 Kerangka Pemikiran

Petani di Pekon Air Kubang memanfaatkan lahannya dengan sistem agroforestri.

Salah satu komoditi agroforestri di Pekon Air Kubang adalah kopi robusta.

Sistem pemasaran kopi oleh petani dilakukan dengan efisien untuk

menguntungkan petani dan konsumen. Pemasaran yang efisien dapat dilihat dari

struktur, perilaku, dan keragaan pasarnya. Struktur dan perilaku pasar dianalisis

dengan analisis saluran pemasaran, analisis struktur pasar, dan analisis perilaku

pasar, sedangkan keragaan pasar dianalisis melalui analisis margin pemasaran.

Kinerja pasar ditentukan oleh interaksi antara struktur dan perilaku pasar.

Struktur pasar yang terbentuk akan berpengaruh pada perilaku pasar yaitu

terhadap penjualan dan pembelian oleh lembaga pemasaran, penentuan dan

pembentukan harga, dan kerjasama antar lembaga pemasaran. Pengaruh struktur

Page 22: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

5pasar dan perilaku pasar yang berhubungan dengan harga, biaya, dan volume

pasar merupakan keragaan pasar.

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi besarnya biaya dan keuntungan

dalam pemasaran biji kopi robusta sehingga diketahui saluran apa yang efisien

dalam pemasaran kopi robusta serta diharapkan meningkatkan pendapatan

lembaga yang terlibat dalam pemasaran kopi robusta. Kerangka penelitian ini

dapat dilihat pada Gambar 1.

Efisien

EfisienTidak efisien

Gambar 1. Bagan alir kerangka pemikiran penelitian.

Pemanfaatan lahan hutan yang dilakukandengan sistem Agroforestri

Kopi Robusta

Sistem Pemasaran Kopi Robusta

Struktur dan Perilaku Pasar

Analisis Saluran PemasaranAnalisis Struktur PasarAnalisis Perilaku Pasar

Keragaan Pasar

Analisis Margin PemasaranAnalisis Margin KeuntunganAnalisis Ratio Profit Margin

Efisiensi PemasaranKopi Robusta

Page 23: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambar Umum Lokasi Penelitian

2.1.1 Letak dan Batas Pekon

Pekon Air Kubang merupakan salah satu pekon dari 10 pekon di wilayah

Kecamatan Air Naningan, yang terletak 1 km dari pusat Kecamatan Air Naningan,

37 km dari pusat Pemerintahan Kabupaten dan 73 km dari pusat pemerintahan

provinsi. Pekon Air Kubang mempunyai luas wilayah sekitar 1.600 ha dan

dataran berbukit dengan ketinggian rata-rata 270 m di atas permukaan laut.

Secara administratif wilayah Pekon Air Kubang dibatasi oleh :

Sebelah Utara : Air Naningan

Sebelah Selatan : Karangsari

Sebelah Barat : Air Naningan dan Margo Mulyo

Sebelah Timur : Sinar Sekampung

2.1.2 Klimatologi

Iklim di wilayah Pekon Air Kubang sama sebagaimana di wilayah Indonesia yang

mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh

langsung terhadap pola tanam yang ada di Pekon Air Kubang.

Page 24: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

72.1.3 Koperasi Tirto Kencono

Koperasi Tirto Kencono adalah sebuah organisasi yang bergerak pada bidang

pertanian dibentuk pada tahun 2014 atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan

kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan sumberdaya, serta keakraban untuk

meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Koperasi ini berdiri

berdasarkan hasil kesepakatan 4 lembaga kelompok tani di 4 desa lingkar

Kecamatan Air Naningan yaitu kelompok tani Tunas Karya II, kelompok tani

Tirto Kencono, Kelompok tani Sejahtera, dan Kelompok tani Suka Karya.

Dalam perjalanannya untuk mengembangkan kegiatan dalam kelompok yang

hingga saat ini dalam catatan buku keanggotaan mempunyai anggota sebanyak 32

orang ini telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Pertemuan rutin setiap bulan

2. Pengembangan usaha peternakan dimasing-masing anggota kelompok

3. Penerapan teknologi pertanian dan terlibat aktif dalam program-program yang

dirahkan oleh pemerintah.

4. Pengembangan kegiatan produksi hasil pertanian.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan atas dasar prinsip-prinsip kebebasan,

keterbukaan, partisipatif, keswadayaan, kesetaraan, dan kemitraan, dengan

harapan Kelompok tani Tirto Kencono ini dapat meningkatkan kemampuan

anggota dalam mengembangkan agribisnis.

Page 25: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

82.2 Agroforestri

Sistem budidaya pada suatu lahan yang dilakukan dengan mengkombinasikan

tanaman pertanian maupun dengan pola tanaman campuran pepohonan/kayuan

melalui sistem agroforestri (Sabilla dkk, 2017). Agroforestri adalah sistem dan

teknologi penggunaan lahan, di mana tanaman berkayu ditanam secara sengaja

pada unit manajemen lahan yang sama dengan tanaman pertanian dan/atau ternak

(Zainuddin dan Irma, 2018). Pola agroforestri diharapkan mampu meningkatkan

fungsi hutan secara ekonomi, ekologi, dan sosial serta memperbaiki produktivitas

lahan agar meningkatkan pendapatan masyarakat (Sari dkk, 2018). Agroforestri

penting, karena secara ekologi dapat mendukung lingkungan seperti menahan

erosi, mengurangi bahaya banjir, perbaikan tata air, dan penyerapan karbon

(Aminah dkk, 2013).

Agroforestri berbasis kopi dikelompokkan ke dalam dua sistem, yaitu sistem

agroforestri multistrata dan agroforestri sederhana. Kopi multistrata atau

kompleks yaitu tanaman kopi yang ditanam dengan menggunakan lebih dari lima

jenis tanaman penaung sedangkan pada agroforestri sederhana menggunakan

kurang dari lima jenis tanaman penaung. Basal area (luas lahan yang ditutupi

tanaman) pada kedua sistem agroforestri tersebut kurang dari 80% (Supriadi dan

Pranowo, 2015).

Penerapan sistem agroforestri pada tanaman kopi yang dicirikan oleh banyaknya

pohon penaung memberi beberapa manfaat, yaitu dapat meningkatkan keragaman

hayati, mengkonservasi kesuburan tanah, dan meningkatkan kesehatan tanaman

(Maharani dkk, 2013). Strata tajuk lengkap yang terbentuk dari pola agroforestri

Page 26: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

9memberikan manfaat ekonomi dan ekologis yang penting bagi petani dengan

adanya pendapatan bagi petani dan mencegah terjadi banjir sebagai solusi dalam

kebutuhan lahan terkait faktor produksi sekaligus pemulihan hutan terutama

fungsi life support system (Winarni dkk, 2016).

Kopi yang ditanam dengan sistem agroforestri memberikan berbagai keunggulan

dibandingkan dengan kopi yang ditanam secara monokultur. Salah satunya yaitu

peyerapan air pada agroforestri berbasis kopi lebih tinggi dibandingkan kopi

monokultur, sehingga ketersediaan air pada agroforestri berbasis kopi lebih besar,

terutama pada kedalam tanah 100 – 200 cm (Cannavo dkk, 2011). Selain itu

dengan sistem agroforestri mampu menahan serangan hama dan penyakit. Hal ini

sesuai dengan hasil penelitian Swibawa dkk (2010), menunjukkan bahwa sistem

agroforestri berbasis kopi dengan tingkat naungan di atas 40% dapat menurunkan

kelimpahan nematoda parasit.

Sistem agroforestri juga dapat menambah cadangan karbon. Cadangan karbon

untuk beberapa wilayah di Indonesia, pada agroforestri multistrata berbasis kopi

rata-rata adalah 43 ton C/ha, agroforestri sederhana (naungan tunggal) berbasis

kopi lahan milik petani dan kebun percobaan masing-masing adalah 23 dan 38 ton

C/ha. Sedangkan pada lahan kopi monokultur cadangan karbonnya rata-rata

hanya 13 ton C/ha (Cannavo dkk, 2011).

2.2 Kopi robusta

Kopi adalah suatu jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali

pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dengan temperatur yang sangat rendah

Page 27: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

10atau daerah-daerah tandus yang memang tidak cocok bagi kehidupan tanaman

(Abimanyu dkk, 2018). Kopi memiliki syarat tumbuh ketinggian 400-800 mdpl,

rata-rata temperatur harian 210-240, untuk curah hujan rata-rata membutuhkan

2000-3000 mm/tahun dan pH atau keasaman 5,5-6,5 (Lestari dkk, 2017).

Tanaman kopi membutuhkan pohon naungan untuk menghasilkan biji kopi yang

berkualitas. Biji kopi yang berkualitas dihasilkan dari proses penanaman,

kemudian dilakukan penjarangan dan pemangkasan pada pohon naungan, untuk

mendapatkan kondisi cahaya dan kelembaban yang sesuai (Guillemot dkk, 2018).

Teknologi pengolahan kopi pertama kali ditemukan di wilayah timur laut

Ethiopia, dan pembudidayaan pertama kali di wilayah selatan Arabia sementara

pertama kali menjadi minuman pada pertengahan abad ke 15 di Yaman (Sualeh

dan Mekonnen, 2013). Perbedaan kopi Robusta dengan kopi lainnya adalah

terletak pada rasa, kondisi dimana spesies itu tumbuh, dan perbedaan ekonomis

yaitu perbedaan harga dimana harga (Puspaningrum dan Agustina, 2016).

Kopi dihasilkan oleh lebih dari 70 negara sedang berkembang dimana 45 negara

diantaranya memasok 97% produksi kopi dunia. Kopi merupakan sumber

pendapatan petani di Lampung dengan nilai ekonomi cukup tinggi. Kopi yang

dihasilkan petani pada umumnya memiliki mutu yang rendah. Hal ini disebabkan

buah kopi yang dipanen bukan hanya yang sudah merah, tetapi juga yang masih

hijau karena rawan pencurian (Listyati dkk, 2017).

Proses pengolahan kopi terdiri dari proses natural, honey, dan semi wash. Proses

pengolahan kopi tersebut memerlukan lahan yang luas untuk proses pengeringan

serta sinar matahari yang cukup karena masih memanfaatkan sinar matahari

Page 28: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

11secara langsung (Kartika dkk, 2018). Mesin giling, mesin pengupas, mesin

roasting, dan mesin press adalah alat-alat yang digunakan para pelaku

agroindustri dalam upaya memaksimalkan pendapatan yang dihasilkan pada

agroindustri kopi (Pahlevi dkk, 2014). Penggunaan teknologi dalam usahatani

dibutuhkan petani untuk meningkatkan produktivitas lahan, peningkatan efisiensi

usaha, serta meningkatkan pendapatan petani (Ginting dkk, 2018).

2.3 Pemasaran

Kegiatan usaha/bisnis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

melalui pendistribusian suatu produk dari produsen kepada konsumen akhir

disebut pemasaran (Balakrishnan dan Chandran, 2018). Sistem pemasaran biji

kopi robusta yang baik akan mengalirkan barang atau jasa dari produsen ke

konsumen dan memberi indikasi tentang perubahan penawaran dan permintaan

biji kopi robusta kepada produsen (Desiana dkk, 2017).

Harga merupakan faktor pendorong petani untuk melakukan pekerjaannya dan

salah satu indikator dalam tingkat efisiensi dari rantai pemasaran (Juliviani dkk,

2017). Rantai pemasaran yang panjang pada komoditas kopi menyebabkan petani

sangat tergantung pada pedagang besar akibatnya petani tidak dapat lagi sebagai

penentu harga (Marlina dkk, 2017).

Faktor karakteristik tingkat pasar dalam pemasaran kopi dipengaruhi oleh ukuran

usahatani, variasi kopi, saluran pemasaran, pengalaman perdagangan,

keanggotaan asosiasi, kepuasan harga dan metode penjualan (Akinpelu dkk,

2018). Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu (1) Melakukan lebih banyak

Page 29: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

12kegiatan promosi, didukung oleh kualitas produk yang baik dan sarana prasarana

yang memadai; (2) Memperluas jaringan pemasaran kopi; dan (3) Meningkatkan

jumlah tenaga pemasaran agar mampu memanfaatkan peluang pertumbuhan

ekonomi (Dewi dkk, 2016).

Margin pemasaran adalah selisih harga dari dua tingkat rantai pemasaran atau

selisih harga yang dibayarkan ditingkat pengecer dengan harga yang diterima oleh

produsen (petani) (Hasyim, 2012). Saluran pemasaran adalah lembaga yang

digunakan untuk menyampaikan komoditas kopi dengan menyelenggarakan

kegiatan pembelian, pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan dari petani kopi

ke konsumen akhir (Lestari dkk, 2017). Semakin panjang saluran pemasaran,

semakin besar marginnya, sehingga harga di tingkat konsumen akan lebih mahal

(Jumiati dkk, 2013). Faktor yang menentukan panjang pendeknya saluran

pemasaran antara lain yaitu jarak antara produsen ke konsumen, makin jauh maka

makin panjang saluran pemasarannya. Struktur pasar yang terbentuk monopoli

biasanya saluran tataniaganya lebih pendek dibanding struktur pasar yang lain

(Kholik dkk, 2018).

Hasyim (2012) mengemukakan bahwa pengukuran efisiensi pemasaran dapat

dilakukan melalui organisasi pasar yang secara umum dapat dikelompokkan ke

dalam tiga komponen sebagai berikut:

a. Struktur pasar (market structure) adalah organisasi dari suatu pasar, yang

menentukan hubungan antara pembeli dan penjual, yang masuk dalam pasar.

Page 30: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

13b. Perilaku pasar (market conduct) adalah pola tingkah laku dari lembaga

tataniaga dalam hubungannya dengan sistem pembentukan harga dan praktik,

melakukan pembelian dan penjualan, secara horizontal maupun vertikal.

c. Keragaan pasar (market performance) adalah sampai sejauh mana pengaruh riil

struktur dan perilaku pasar yang berkaitan dengan harga, biaya, dan volume

produksi.

Keragaan pasar dapat ditentukan oleh struktur pasar dan perilaku pasar yang

diukur melalui peubah harga, biaya, margin tataniaga dan jumlah komoditas yang

diperdagangkan. Perilaku pasar dapat diketahui dengan melakukan pengamatan

terhadap perilaku lembaga pemasaran, yaitu praktik pembelian dan penjualan,

proses penentuan dan pembentukan harga, pembayaran serta kerjasama diantara

berbagai lembaga pemasaran (Ali dkk, 2017).

Petani menjual biji kopi ke pedagang lokal, selanjutnya pedagang lokal menjual

ke agen untuk penggilingan kopi besar dan eksportir setelah diolah lalu

menjualnya ke pengecer, terutama supermarket, sebelum akhirnya mencapai

konsumen (Amamo, 2014). Untuk mengetahui saluran mana yang dianggap

paling efisien dapat diketahui dengan cara menghitung jumlah penjualan atau

pembelian barang pada setiap masing - masing saluran (Nurhidayana dkk, 2012).

Efisiensi pemasaran yang baik dapat berdampak positif bagi keberlanjutan

produksi kopi kedepannya.

Efisiensi pemasaran adalah kemampuan lembaga-lembaga pemasaran untuk dapat

menyampaikan suatu produk dari produsen ke konsumen secara adil dengan

memberikan kepuasan pada semua pihak yang terlibat untuk suatu produk yang

Page 31: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

14sama (Irianto dan Widiyanti, 2013). Suatu sistem pemasaran dikatakan efisien,

jika:

1. Menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya

serendah-rendahnya.

2. Mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga

yang dibayar oleh konsumen akhir kepada semua pihak yang ikut serta

di dalam kegiatan produksi dan pemasaran barang tersebut (Daniel,

2001).

Page 32: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

15

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 di Pekon Air Kubang,

Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus. Lokasi dipilih secara sengaja

(purposive) dengan pertimbangan bahwa Pekon Air Kubang merupakan salah satu

daerah penghasil kopi yang menerapkan sistem agroforestri. Peta lokasi

penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

3.2 Objek dan Alat Penelitian

Objek penelitian ini adalah petani kopi di Pekon Air Kubang yang memanfaatkan

lahan agroforestri dan lembaga pemasaran (pedagang) yang terlibat dalam

memasarkan kopi dari Pekon Air Kubang. Alat yang akan digunakan dalam

penelitian adalah kuesioner, kamera, laptop, alat hitung dan alat tulis.

Page 33: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

16

Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

3.3 Jenis dan Cara Pengumpulan Data

3.3.1 Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden (lembaga

pemasaran kopi) di lokasi penelitian dengan menggunakan kuisioner, observasi

langsung dan studi dokumentasi. Jenis data primer meliputi: identitas petani

seperti nama, umur, jenis kelamin, harga beli kopi, harga jual kopi, biaya-biaya

yang dikeluarkan untuk pemasaran kopi (biaya tenaga dan biaya transportasi),

risiko pemasaran, jumlah pembelian dan penjual yang terlibat pada tingkat

Page 34: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

17lembaga pemasaran, sistem penjualan petani pada lembaga pemasaran, segmentasi

pasar, alat-alat yang digunakan dalam produksi kopi, sistem penentuan harga pada

lembaga pemasaran dan sistem pembayaran yang digunakan oleh pedagang dan

petani serta saluran pemasaran.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah tersedia dalam bentuk catatan tertulis, peta

dan dokumentasi lainnya. Data sekunder dihimpun melalui penelusuran literatur

dan studi pustaka. Data yang digunakan yaitu data BPS Kabupaten Tanggamus,

data jumlah penduduk Pekon Air Kubang dan data jumlah petani kopi.

3.4 Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel petani dilakukan secara acak sederhana dan menggunakan

Formula Slovin, sehingga didapatkan jumlah sampel pada penelitian sebagai

berikut:= ( ) = ( ) = 55 Responden

Keterangan:

n = Jumlah sampelN = Jumlah petani kopi Pekon Air Kubang adalah 119 respondene = Batas error 10%1 = Bilangan konstan

Penarikan sampel lembaga pemasaran dilakukan secara snowball sampling

(Nurdiani, 2014). Teknik snowball sampling digunakan dalam menentukan

sampel yang dalam hal ini diawali dari sampel petani kopi, kemudian sampel

Page 35: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

18tersebut mencari atau menunjukkan sampel lainnya berupa lembaga pemasaran 1,

lembaga pemasaran 2 dan seterusnya sampai jumlah sampel tercapai (Hikmat,

2011). Selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada lembaga-lembaga

pemasaran yang terlibat didalam pemasaran kopi di Pekon Air Kubang.

3.5 Metode Analisis Data

Penelitian efisiensi pemasaran ini dengan melihat struktur dan prilaku pasar serta

keragaan pasar. Struktur dan prilaku pasar dianalisis melalui analisis saluran

pemasaran, analisis struktur pasar, dan analisis perilaku pasar. Keragaan pasar

dianalisis melalui analisis margin pemasaran.

3.5.1 Struktur dan Perilaku Pasar

a. Analisis Saluran Pemasaran

Analisis saluran pemasaran dilakukan secara deskriptif kualitatif terhadap para

pelaku atau lembaga yang terlibat dalam pemasaran kopi Pekon Air Kubang.

Menurut Hasyim (2012), saluran pemasaran adalah aliran barang dari produsen ke

konsumen melalui lembaga pemasaran. Lembaga pemasaran dapat terdiri dari

tengkulak, pedagang besar, dan pengecer (Putri dkk, 2014).

b. Analisis Struktur Pasar

Analisis struktur pasar dilakukan secara deskriptif kualitatif. Struktur pasar dalam

sistem pemasaran ini dapat dilihat dengan mengamati praktek penjualan dan

pembelian.

Page 36: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

19c. Analisis Perilaku Pasar

Perilaku pasar kopi dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif. Analisis

perilaku pasar dilakukan dengan mengamati praktek penjualan dan pembelian,

sistem penentuan dan penyebaran harga, kerjasama antara lembaga pemasaran

serta praktik-praktik lainnya.

3.5.2 Analisis Keragaan Pasar

Analisis keragaan pasar dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan

perhitungan margin pemasaran dan penyebarannya, pengaruh struktur pasar dan

perilaku pasar, harga ditiap lembaga pemasaran, dan biaya pemasaran.

Analisis margin pemasaran ini dapat dijadikan indikator efisiensi pemasaran

dengan membandingkan RPM, share (keuntungan) petani, profit margin, dan

efisiensi pemasaran antar lembaga pemasaran dan saluran pemasaran.

a. Margin pemasaran

Margin pemasaran yaitu untuk mengetahui jumlah uang yang diterima petani kopi

dengan harga yang dibayarkan konsumen. Untuk menghitung margin pemasaran

dan margin keuntungan dapat dihitung dengan rumus (Hasyim, 2012):

MP = Pr - Pfi = Mp – bti

Keterangan :

MP = Margin pemsaran di tingkat lembaga pemasaranPr = Harga jual pada setiap tingkat lembaga pemasaranPf = Harga beli pada setiap tingkat lembaga pemasarani = Keuntungan pada setiap lembaga pemasaranbt i = Biaya pemasaran pada setiap lembaga pemasaran

Page 37: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

20Semakin kecil nilai margin pemasaran, maka semakin efisien suatu pemasaran.

Pemasaran dapat dikatakan efisien apabila nilai harga yang diterima petani atau

lebih besar dari pada margin pemasaran keseluruhan serta semakin sedikit

lembaga pemasaran yang terlibat akan semakin efisien (Hasyim, 2012).

b. Share Harga

Share harga yaitu persentase harga yang diterima petani dari harga yang diterima

konsumen. Share dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut

(Hasyim, 2012) : = x 100 %

Dimana:

Sp = Bagian (share) yang diterima petani (%)Pf = Harga ditingkat petani (Rp)Pr = Harga di tingkat konsumen akhir atau harga di tingkat pengecer (Rp)

c. Ratio Profit Margin (RPM)

Penyebaran margin pemasaran dapat dilihat berdasarkan persentase keuntungan

terhadap biaya pemasaran atau RPM pada masing masing lembaga pemasaran,

yang dirumuskan sebagai berikut (Hasyim, 2012) :

=Keterangan:

RPM = Total biaya keuntunganbti = biaya pemasaran lembaga pemasaran tingkat ke-ii = keuntungan lembaga pemasaran tingkat ke-i

Page 38: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

21d. Efisiensi Pemasaran

Efisiensi pemasaran Menurut Rasuli dkk (2007), yang dimodifikasi sesuai dengan

kebutuhan penelitian untuk mengetahui efisiensi pemasaran pada setiap lembaga

pemasaran yang terlibat digunakan rumus:

EP =Keterangan :

Jika EP > 1 berarti tidak efisienJika EP < 1 berarti efisien

Page 39: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

45

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Lembaga pemasaran kopi robusta yang terdapat di Pekon Air Kubang meliputi

petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, pengecer, dan koperasi.

Lembaga-lembaga tersebut membentuk tiga saluran pemasaran, yaitu: (1)

petani ke pedagang pengumpul, lalu pedagang besar dan pengecer, (2) petani

ke koperasi, lalu pengecer, dan (3) petani ke koperasi. Sebagian besar petani

memilih saluran pemasaran yang pertama, walaupun saluran pemasaran ketiga

adalah yang paling efisien. Hal ini disebabkan karena jarak yang lebih dekat

ke pedagang pengumpul, adanya pemberian pinjaman uang yang diberikan

kepada petani oleh pedagang pengumpul, serta tidak adanya perlakuan khusus

terhadap kopi yang dijual. Harga kopi ditentukan oleh pedagang besar karena

struktur pasarnya merupakan oligopsoni.

2. Efisiensi pemasaran kopi di Pekon Air Kubang belum efisien karena margin

pemasaran yang belum merata dan cukup tinggi, share harga yang diterima

petani masih relatif rendah, serta margin keuntungan dan biaya pada petani

masih rendah.

Page 40: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

465.2 Saran

Saran dari penelitian ini adalah :

Sebaiknya para petani yang termasuk anggota koperasi diberikan penyuluhan agar

petani mau membayar iuran secara rutin agar koperasi memiliki modal yang

cukup sehingga koperasi dapat menjalankan keberlanjutan usahanya.

Page 41: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

47

Page 42: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

41

DAFTAR PUSTAKA

Page 43: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

48

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, W., Hadi, S. dan Ridho, A. A. 2018. Studi komparatif usahaperkebunan kopi robusta dan kopi arabika di kecamatan panti kabupatenjember. Jurnal Agribest. 2(1): 14-23.

Akinpelu, A. 0., Okunade, A. F. dan Oluyole, K. A. 2018. Market levelcharacteristic factors influencing smallholder coffee marketers in kogi state,nigeria. Journal Research in Science and Technology. 1(2): 28-35.

Ali, M. F., Situmorang, S. dan Murniati, K. 2017. Analisis efisiensi pemasarankubis di kecamatan gisting kabupaten tanggamus. Jurnal Ilmu-IlmuAgribisnis. 5(3): 258-266.

Amamo, A. A. 2014. Coffee production and marketing in ethiopia. EuropeanJournal of Business and Management. 6(3): 109-121.

Aminah, L. N., Qurniati, R. dan Hidayat, W. 2013. Kontribusi hutan rakyatterhadap pendapatan petani di desa buana sakti kecamatan batangharikabupaten lampung timur. Jurnal Sylva Lestari. 1(1): 47-54.

Anggraini, N., Hasyim, A. I. dan Situmorang, S. 2013. Analisis efisiensipemasaran ubi kayu di provinsi lampung. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis. 1(1):80-86.

Ardiyani dan Erdiansyah. 2012. Sertifikasi Kopi Berkelanjutan di Indonesia.Buku. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember. 115 hlm.

Ashoka, N., Naik, B. K. dan Anupama, G. 2017. Study on export and retail pricebehavior of coffee seed in india: an econometric analysis. InternationalJournal of Current Microbiology and Applied Sciences. 6(9): 346-355.

Badan Pusat Statistik. 2017. Produksi Kopi di Tanggamus. Badan Pusat Statistik(online), diakses 6 April 2019. https://www.bps.go.id/subject/6/produksi-kopi.html.

Badan Pusat Statistik. 2018. Tenaga Kerja Usia Produktif. Badan Pusat Statistik(online), diakses 2 Mei 2019. https://www.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html.

Page 44: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

49Baladina, N., Anindita, R. dan Ariani R. P. 2011. Analisis efisiensi pemasaran

durian di desa wonoagung, kecamatan kasembon, kabupaten malang. JurnalHabitat. 22(1): 1–11.

Balakrishnan, M. dan Chandran, K. 2018. An integration of major coffeeconsuming centres in india – an economic analysis. International Journal ofCurrent Microbiology and Applied Sciences. 7(3): 1090-1097.

Bugis, I. W., Marjuni, S. dan Nur, I. 2016. Analisis marjin pemasaran, efisiensipemasaran dan keuntungan pada tataniaga cengkeh kabupaten seram bagianbarat, provinsi maluku (studi kasus di desa luhu). Jurnal Riset. 2(2): 21-34.

Caesara, V., Baihaqi, A. dan Usman, M. 2017. Analisis pendapatan dan efisiensipemasaran biji kopi (green bean) arabika di kabupaten bener meriah. JurnalIlmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah. 2(1): 250-261.

Cannavo, P. J., Sansoulet, J. M., Harmand, P., Siles, E., Dreyer. and Vaast. 2011.Agroforestry associating coffee and inga densiflora results incomplementarity for water uptake and decreases deep drainage in costa rica.Journal Agriculture Ecosystems and Environment. 1(4): 1–13.

Daniel, E. 2001. Manajemen Agribisnis. Buku. Erlangga. Jakarta. 163 hlm.

Desiana, C., Rochdiani, D. dan Pardani, C. 2017. Analisis saluran pemasaran bijikopi robusta (studi kasus di desa kalijaya kecamatan banjarsari kabupatenciamis). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh. 4(2): 162-173.

Dewi, N. L., Suryawardani, I. O. dan Sarjana, I. D. 2016. Strategi pemasaran kopipada perusahaan kopi banyuatis. Jurnal Agribisnis dan Agrowisata. 5(1): 1-10.

Febryano, I.G. 2008. Analisis finansial agroforestri kakao di lahan hutan negaradan lahan milik. Jurnal Perennial. 4(1): 41-47.

Ginting, A., Nainggolan, H. L. dan Ginting, M. H. 2018. Analisis efesiensi danidentifikasi faktor sosial, ekonomi dan teknis yang mempengaruhi konversiusahatani jeruk ke usahatani kopi di kecamatan barus jahe kabupaten karo.Jurnal Agrifo. 3(1): 17-29.

Guillemot, J., Maire, G. L., Munishamappa, M., Charbonnier, F. and Vaast, P.2018. Native coffee agroforestry in the western ghats of india maintainshigher carbon storage and tree diversity compared to exotic agroforestry.Journal Agriculture, Ecosystems and Environment. 2(6): 461-469.

Harwati, W. M. I., Supardi, S. dan Hastuti, D. 2015. Faktor yang mempengaruhipendapatan petani jagung (zea mays l.) (studi kasus di desa sidodadi, kec.patean kab. kendal). Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. 11(2): 77–86.

Page 45: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

50Hasyim, A.I. 2012. Pengantar Tataniaga Pertanian. Buku. Fakultas

Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 253 hlm.

Herlina, N., Karyaningsih, I. dan Rianto, M. A. 2016. Prospek kontribusi hutanrakyat terhadap pendapatan asli daerah kabupaten kuningan (studi kasus dikawasan hutan rakyat bekas lahan kritis desa karangsari kecamatan darmakabupaten kuningan). Jurnal Wanaraksa. 10(1): 16-24.

Hernanto, F. 1990. Ilmu Usahatani. Buku. Penebar Swadaya. Jakarta. 185 hlm.

Hikmat, D. dan Mahi, M. 2011. Metode Penelitian dalam Perspektif IlmuKomunikasi dan Sastra. Buku. Graha Ilmu. Yogyakarta. 220 hlm.

Hudiyani, I., Purnaningsih, N., Asngari, P. S. dan Hardjanto. 2017. Persepsi petaniterhadap hutan rakyat pola agroforestri di kabupaten wonogiri, provinsijawa tengah. Jurnal Penyuluhan. 13(1): 64-78.

Irianto, H. dan Widiyanti, E. 2013. Analisis value chain dan efisiensi pemasaranagribisnis jamur kuping di kabupaten karanganyar. Jurnal Sosial EkonomiPertanian Agribisnis. 9(2): 260–272.

Ismail, A.Y., Hendrayana, Y. dan Saputra, R. H. 2016. Inventarisasi danidentifikasi sebaran hutan rakyat di kabupaten majalengka. JurnalWanaraksa. 10(2): 31-40.

Juliaviani, N., Sahara. dan Winandi, R. 2017. Transmisi harga kopi arabika gayodi provinsi aceh. Jurnal Agribisnis Indonesia. 5(1): 39-56.

Jumiati, E., Darwanto, D. H., Hartono, S. dan Masyhuri. 2013. Analisis saluranpemasaran dan marjin pemasaran kelapa dalam di daerah perbatasankalimantan timur. Jurnal Agriculture and Forestry. 12(1): 1-10.

Kartika, Y. D., Rifin, A. dan Saptono, I. T. 2018. Strategi pengembangan usahapengolahan kopi arabika (studi kasus pt golden malabar). Jurnal AplikasiBisnis dan Manajemen. 4(2): 212-219.

Kaskoyo, H., Mohammed, A. J. dan Inoue, M. 2014. Present state of communityforestry (hutan kemasyarakatan/ hkm) program in forest and its challenges:case study in lampung province, indonesia. Journal of Forest Science.30(1): 15-29.

Kaskoyo, H., Mohammed, A. J. dan Inoue, M. 2017. Impact of community forestprogram inprotection forest on livelihood outcomes: a case study oflampung province, indonesia. Journal of Suistanable Forestry. 36(3): 250-263.

Kholik, N., Hasiholan, L. B. dan Fathoni, A. 2018. Analysis of marketingchannels on the contribution of farmer share of sweet potato products with

Page 46: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

51the determination of value chain value in rural village bergas kidulkabupaten semarang. Journal of Management. 4(4): 1-9.

Kustyawati, M. E., Setyani, S., Sugiharto, R. dan Waluyo, S. 2017. Produksi kopibubuk terintegrasi untuk meningkatkan mutu pada kelompok serba usahasrikandi di kabupaten tanggamus. Jurnal Batoboh. 2(1): 45-56.

Lestari, O., Hasyim, A. I. dan Kasymir, E. 2017. Analisis usahatani dan efisiensipemasaran kopi (coffea sp) di kecamatan pulau panggung kabupatentanggamus. Jurnal Ilmu- Ilmu Agribisnis. 5(1): 1-8.

Listyati, D., Sudjarmoko, B., Hasibuan, A. M. dan Randriani, E. 2017. Analisisusaha tani dan rantai tata niaga kopi robusta di bengkulu. Jurnal TanamanIndustri dan Penyegar. 4(3): 145-154.

Maharani, J. S., Susilo, F. X., Swibawa, I. G. dan Prasetyo, J. 2013. Keterjadianpenyakit tersebab jamur pada hama penggerek buah kopi (pbko) dipertanaman kopi agroforestry. Jurnal Agrotek Tropika. 1(1): 86–91.

Maramba, U. 2018. Pengaruh karakteristik terhadap pendapatan petani jagung dikabupaten sumba timur (studi kasus: desa kiritana, kecamatan kambera,kabupaten sumba timur). Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. 2(2):94-101.

Marlina, L., Dharmawan, A. H. dan Purnamadewi, Y. L. 2017. Peranan kopirakyat terhadap perekonomian wilayah kabupaten lampung barat. JurnalIlmu- Ilmu Agribisnis. 5(3): 292-303.

Maryoni, H. S. 2015. Identifikasi pengaruh luas lahan, biaya pemeliharaan, danjumlah keluarga terhadap pendapatan petani (studi kasus desa kepenuhanraya). Jurnal Sungkai. 3(2): 34–42.

Nurdiani, N. 2014. Teknik sampling snowball dalam penelitian lapangan. JurnalComtech. 5(2): 1110–1118.

Nurhidayana. Kuswardani, R. A. dan Siregar, M. A. 2012. Analisis efisiensipemasaran cabai merah di kabupaten batubara. Jurnal Agribisnis SumateraUtara. 5(1): 28-39.

Olivi, R., Qurniati, R. dan Firdasari. 2015. Kontribusi agroforestri terhadappendapatan petani di desa sukoharjo kecamatan sukoharjo kabupatenpringsewu. Jurnal Sylva Lestari. 3(2): 1-12.

Pahlevi, R., Zakaria, W. A. dan Kalsum, U. 2014. Analisis kelayakan usahaagroindustri kopi luwak di kecamatan balik bukit kabupaten lampung barat.Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis. 2(1): 48-55.

Page 47: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

52Permadi, R. 2017. Analisis efisiensi pemasaran pisang kepok di kabupaten

seruyan. Journal Agricultural Scienties. 1(1): 120–128.

Popoko, S. 2013. Pengaruh biaya pemasaran terhadap tingkat pendapatan petanikopra di kecamatan tobelo selatan kabupaten halmehara utara. JurnalUniera. 2(2): 80-91.

Pratama, A. R., Yuwono, S. B. dan Hilmanto, R. 2015. Pengelolaan hutan rakyatoleh kelompok pemilik hutan rakyat di desa bandar dalam kecamatansidomulyo kabupaten lampung selatan. Jurnal Sylva Lestari. 3(2): 99-112.

Puspaningrum, D. dan Agustina, T. 2016. Prospek dan strategi pengembangankopi arabika specialty ketinggian sedang berbasis kawasan di kabupatenjember. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. 9(3): 56-66.

Putri, A. D. dan Setiawina, N. D. 2013. Pengaruh umur, pendidikan, pekerjaanterhadap pendapatan rumah tangga miskin di desa bebandem. JurnalEkonomi Pembangunan Universitas Udayana. 2(4):173-180

Putri, Y. R., Siswanto, I. S. dan Wiludjeng, R. 2014. Farmer share dan efisiensisaluran pemasaran kacang hijau (vigna radiata l.) di kecamatan godongkabupaten grobogan. Jurnal Agri Wiralodra. 6(2): 28–35.

Qurniati, R. 2010. Buku Ajar Pemasaran Hasil Hutan. Buku. UniversitasLampung. Bandar Lampung. 115 hlm.

Rasuli, N., Samsul, M. A. dan Kartika, E. 2007. Analisis margin pemasaran teluritik di kelurahan borongloe, kecamatan bontomarannu, kabupaten gowa.Jurnal Agrisistem. 3(1): 34-43.

Sabilla, A., Kustanti, A. dan Hilmanto, R. 2017. Kontribusi hutan milik terhadapkesejahteraan petani di desa sukoharjo 1 kecamatan sukoharjo, kabupatenpringsewu. Jurnal Sylva Lestari. 5(2): 53-62.

Sari, A. M., Haryono, D. dan Adawiyah, R. 2017. Kinerja produksi dan strategipengembangan agroindustri kopi bubuk di kota bandar lampung. JurnalIlmu-Ilmu Agribisnis. 5(4): 360-367.

Sari, R. R., Hairiah, K. dan Suyanto. 2018. Karakteristik hutan rakyat jati dansengon serta manfaat ekonominya di kabupaten malang. Jurnal EkonomiPertanian dan Agribisnis. 2(2): 129-137.

Setyani, S., Subeki., dan Grace, H. A. 2018. Evaluasi nilai cacat dan cita rasa kopirobusta (coffea canephora) yang diproduksi ikm kopi di kabupatentanggamus. Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian. 23(2): 103-114.

Page 48: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

53Swibawa, I. G., Putra, D., Susilo, F.X., Hairiah, K. dan Suprayogo, D. 2010.

Manipulasi cahaya untuk menurunkan kelimpahan nematoda parasittumbuhan pada pembibitan kopi. Jurnal HPT Tropika. 10(1): 20-28.

Sualeh, A. dan Mekonnen, N. 2013. Evaluation of coffee quality of tigray regionalstate, ethiopia (case study raya azebo district). Prudence Journal ofAgricultural Research. 1(2): 3–6.

Supriadi, H. dan Pranowo, D. 2015. Prospek pengembangan agroforestri berbasiskopi di Indonesia. Jurnal Perspektif. 14(2): 135-150.

Syahruni, T., Hartono, S., Darwanto, D. H. dan Jamhari. 2015. Efisiensi teknisusahatani kopi arabika di kabupaten enrekang. Jurnal Ilmu Pertanian. 18(2):92-97.

Tahir, M. I., Nurhapsa., Mu’min, S. dan Suherman. 2018. Respon petani terhadapefektivitas kerja di lahan irigasi teknis (studi kasus desa carawali kecamatanwatang pulu kabupaten sidenreng rappang). Jurnal Agri Sains. 2(2):1-5.

Taugourdeau, S. G., le Maire, J., Avelino, J. R., Jones, L. G., Ramirez, M. J.,Quesada, F., Charbonnier, F., Gómez-Delgado, J. M., Harmand, B., Rapidel,P., Vaast. dan Roupsard, O. 2014. Leaf area index as an indicator ofecosystem services and management practices: an application for coffeeagroforestry. Journal Agriculture, Ecosystems and Environment 1(2):19–37.

Triana, R., Lubis, Y. dan Pane, E. 2013. Analisis sistem pemasaran kopipembinaan di kabupaten dair, provinsi sumatera utara. Jurnal AgribisnisSumatera Utara. 6(1): 34-45.

Triyanti, R. dan Nensyana, S. 2012. Kajian pemasaran ikan lele (clarias sp) dalammendukung industri perikanan budidaya. Jurnal Sosial Ekonomi KelautanPerikanan. 7(2): 75-88.

Winarni, S., Yuwono,S. B. dan Herwanti, S. 2016. Struktur pendapatan, tingkatkesejahteraan dan faktor produksi agroforestri kopi pada kesatuanpengelolaan hutan lindung batutegi (studi di gabungan kelompok tani karyatani mandiri). Jurnal Sylva Lestari. 4(1): 1-10.

Widyaningsih, T. S. dan Diniyati, D. 2010. Kontribusi ekonomi dan sistempemasaran hasil hutan rakyat pola wanafarma di majenang, cilacap. JurnalPenelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 7(1): 55-71.

Wulandari, D., Qurniati, R. dan Herwanti, S. 2018. Efisiensi pemasaran durian(durio zibethinus) di desa wisata durian kelurahan sumber agung. JurnalSylva Lestari. 6(2): 68-76.

Zakaria, A., Aditiawati, P. dan Rosmiati, M. 2017. Strategi pengembangan usahatani kopi arabika (kasus pada petani kopi di desa suntenjaya kecamatan

Page 49: EFISIENSI PEMASARAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) S …digilib.unila.ac.id/57636/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung. Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 2 Palapa pada tahun

54lembang kabupaten bandung barat, provinsi jawa barat). JurnalSosioteknologi. 16(3): 325-339.

Zainuddin, M. dan Irma, S. 2018. Pendapatan masyarakat pada komponensilvopasture dan agrisilvikultur kecamatan parangloe kabupaten gowa.Jurnal Hutan dan Masyarakat. 10(1): 136-144.