efektivitas peringatan bergambar pada kemasan sebagai ... · p1. harga rokok relatif mahal...
TRANSCRIPT
Efektivitas Peringatan Bergambarpada Kemasan
Sebagai Upaya MereduksiTingkat Konsumsi Rokok
Whony Rofianto, Muhammad Khodir dan Canitgia Tambariki
Konsumsi rokok merupakan salah satu permasalahan klasik di
Indonesia yang belum terpecahkan secara optimal
Kampanye anti rokok melalui media akan lebih efektif jika diiringi
dengan penerapan kebijakan kontrol terhadap konsumsi rokok
(Levy, Chaloupka, & Gitchell, 2004) serta implementasi pajak
terhadap produk rokok (Wakefield & Chaloupka, 2000).
Sejauh mana efektivitas relatif pencantuman peringatan bergambar
bahaya merokok pada kemasan dibandingkan intensitas upaya
kampanye, serta pemberlakuan pajak rokok pada konteks
Indonesia?
Latar Belakang
1. Menguji dan menganalisis pengaruh perceived price dalam
meningkatkan intention to reduce smoking.
2. Menguji dan menganalisis pengaruh campaign intensity dan
warning package dalam mereduksi positive attitude toward
smoking.
3. Menguji dan menganalisis implikasi positive attitude toward
smoking terhadap intention to reduce smoking dan intention to
quit smoking.
Tujuan Penelitian
Rerangka Konseptual
Pengenaan pajak tinggi terhadap rokok yang kemudian membuat
harga rokok relatif lebih tinggi secara umum berdampak pada
penurunan tingkat konsumsi rokok (Levy et al., 2004)
Peningkatan harga rokok dapat membantu upaya reduksi konsumsi
rokok terutama pada kalangan yang tidak terlalu merespon kampanye
dampak merokok bagi kesehatan (Townsend, Roderick, & Cooper,
1994)
Peningkatan harga rokok akan mereduksi tingkat konsumsi rokok,
terlebih konsumen pada usia yang lebih muda (Harris & Chan, 1998)
H1: Perceived price yang semakin tinggi berdampak pada peningkatan
intention to reduce smoking
Rerangka Konseptual
Kampanye anti rokok secara berkelanjutan ditujukan untuk mengubah
sikap konsumen terhadap kebiasaan merokok (Levy et al., 2004)
Kampanye anti rokok terbukti dapat mereduksi sikap positif terhadap
rokok, meskipun efektivitas upaya ini dapat tereduksi oleh upaya
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh produsen rokok (Farrelly,
Davis, Duke, & Messeri, 2009)
H2: Campaign Intensity yang semakin tinggi dapat mereduksi Positive
Attitude Toward Smoking
Rerangka Konseptual
Penyajian peringatan bahaya merokok dengan mengkombinasikan
tulisan dan gambar lebih efektif dalam mempengaruhi sikap konsumen
(Singh, Owusu-Dabo, Britton, Munafò, & Jones, 2014)
Ukuran label peringatan yang lebih besar dan penambahan elemen
gambar dalam label peringatan dapat lebih menarik perhatian
perokok, sebagai dampaknya kemungkinannya untuk mengubah sikap
perokok juga semakin besar (O’Hegarty, Pederson, Yenokyan, Nelson,
& Wortley, 2007)
H3: Package Warning yang semakin jelas terlihat akan lebih mereduksi
Positive Attitude Toward Smoking
Rerangka Konseptual
Theori of Reasoned Action menekankan bahwa attitude merupakan
salah satu faktor pendorong intention to perform behavior yang pada
akhirnya pada kebanyakan kasus akan diwujudkan dalam perilaku
aktual (Montaño & Kasprzyk, 2008)
perubahan sikap konsumen terhadap rokok terbukti merupakan salah
satu aspek penting dalam keinginan untuk mengurangi atau bahkan
berhenti merokok (Levy et al., 2004)
H4: Semakin rendah positive attitude toward smoking akan semakin tinggi
intention to reduce smoking
H5: Semakin rendah positive attitude toward smoking akan semakin tinggi
intention to quite smoking
Model Penelitian
Operasionalisasi Variabel
Variabel Alat Ukur
Perceived Price
(PP)
P1. Harga rokok relatif mahal dibandingkan dengan kebutuhan pokok Saya yang lain.
P2. Saya harus menganggarkan dana yang relatif besar dari anggaran belanja bulanan Saya untuk membeli rokok.
P3. Menurut Saya harga rokok saat ini relatif mahal.
Campaign
Intensity
(CI)
CI1. Saya sering melihat iklan anti merokok dari berbagai pihak.
CI2. Pemerintah cukup gencar mengkampanyekan gerakan anti merokok
CI3. Kampane anti merokok sering muncul di surat kabar / majalah
CI4. Kampanye anti merokok sering muncul di televisi.
CI5. Kampanye anti merokok sering muncul di media outdoor (spanduk, billboard, dll).
Warning Package
(WP)
WP1. Informasi peringatan kesehatan dicantumkan pada kemasan rokok yang biasa saya beli.
WP2. Label peringatan kesehatan pada kemasan rokok terpampang dengan jelas.
WP3. Bahaya merokok diilustrasikan dengan jelas pada kemasan rokok yang biasa saya beli.
Positive Attitute
Toward Smoking
(PATS)
Merokok adalah kebiasaan yang …
PATS1. Buruk vs Baik
PATS2. Berbahaya vs menyehatkan.
Intention to
Reduce Smoking
(ITR)
ITR1. Kemungkinan saya untuk mengurangi merokok adalah tinggi
ITR2. Ke depannya saya akan mengurangi konsumsi rokok.
ITR3. Saya akan mempertimbangkan untuk mengurangi merokok
ITR4. Saya cenderung akan mengurangi konsumsi rokok
Intention to quit
smoking
(ITQ)
ITQ1. Kemungkinan saya untuk berhenti merkokok adalah tinggi.
ITQ2. Ke depannya saya akan berhenti merokok.
ITQ3. Saya akan mempertimbangkan untuk berhenti merokok
ITQ4. Saya cenderung akan berhenti merokok
Metode Penelitian
Tipe penelitian : descriptive research, cross-sectional
Unit analisis : sampel perokok aktif di Jakarta
Penghimpunan data : Survei
Teknik sampling : convenience sampling
Jumlah sampel : 142 responden
Teknik analisis data : Structural Equation Model
Estimasi Model Pengukuran
Variabel AVE CR Kesimpulan
Perceived Price 0.698 0.871 Reliabel
Campaign Intensity 0.564 0.794 Reliabel
Warning Package 0.790 0.918 Reliabel
Positive Attitude Toward Smoking 0.580 0.734 Reliabel
Intention to Reduce Smoking 0.605 0.858 Reliabel
Intention to Quit Smoking 0.676 0.892 Reliabel
Estimasi Model Struktural
-0.014 (0.777) H1
-0.086 (0.018) H2
-0.091 (0.014) H3
-2.944 (0.000) H5
-2.934 (0.000) H4
Pembahasan
Belum terlihat adanya pengaruh yang signifikan antara perceived price dengan
intention to reduce smoking mungkin karena harga rokok yang saat ini belum
menyentuh angka psikologis untuk memberikan pengaruh signifikan. Sebagai
implikasinya, pemerintah Indonesia sebagai regulator perlu mengkaji kembali
setinggi apakah harga rokok harus berada.
Reduksi sikap positif terhadap kebiasaan merokok merupakan faktor pendorong
keinginan untuk mengurangi atau bahkan berhenti merokok. Sebagai
implikasinya, selain memberlakukan pajak rokok yang tinggi, pemerintah perlu
mempertahankan bahkan meningkatkan upaya kampanye anti rokok melalui
berbagai media guna mempengaruhi sikap perokok.
Pengaruh peringatan bergambar pada kemasan rokok terhadap sikap perokok
relatif lebih besar dibandingkan dengan kampanye anti rokok. Untuk saat ini,
peringatan bergambar pada kemasan setidaknya merupakan salah satu upaya
efektif dalam mereduksi tingkat konsumsi rokok di Indonesia
Limitasi dan Saran Penelitian Lanjut
Sampel di Jakarta secara umum diduga memiliki tingkat pendapatan rata-
rata lebih tinggi dari daerah-daerah lain di Indonesia. Penelitian lebih lanjut
pada daerah-daerah lain akan sangat berguna untuk mendapatkan
gambaran yang lebih representatif
Penelitian ini belum mengakomodasi umur, jenis kelamin, dan pendapatan
objek penelitian yang mungkin mempengaruhi respon perokok terhadap
variabel-variabel penelitian. Penelitian lebih lanjut yang mengakomodasi
aspek demografi sebagai variabel kontrol diharapkan dapat memberikan
gambaran yang lebih mendalam
Penelitian ini baru menangkap secara umum aspek intensitas kampanye anti
rokok dan peringatan pada kemasan, namun belum menelaah secara lebih
mendalam, bentuk seperti apakah yang lebih efektif untuk konteks
Indonesia