efektivitas pendayagunaan dana wakaf terhadap...

154
EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP PROGRAM-PROGRAM BADAN WAKAF AL-QUR’AN JAKARTA TAHUN 2016 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: Sayidatu Syarifah Sudrajat NIM: 1113053000049 KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/ 1438 H

Upload: vuque

Post on 02-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP PROGRAM-PROGRAM

BADAN WAKAF AL-QUR’AN JAKARTA TAHUN 2016

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

Sayidatu Syarifah Sudrajat NIM: 1113053000049

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017 M/ 1438 H

Page 2: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP PROGRAM-PROGRAM

BADAN WAKAF AL-QUR’AN JAKARTA TAHUN 2016

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh: Sayidatu Syarifah Sudrajat

NIM: 1113053000049

Di Bawah Bimbingan:

Dr. H. Ahmadi Rojali Jawab, MA NIP. 19810526 201433 3 002

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017 M/ 1438 H

Page 3: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 11 April 2017

Sayidatu Syarifah Sudrajat

Page 4: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Efektivitas Pendayagunaan Dana Wakaf terhadap

Program-program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta Tahun 2016” telah diujikan

dalam siding munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada 11 April 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai

slaah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi

Manajemen Dakwah.

Ciputat, 11 April 2017

Sidang Munaqasyah

Page 5: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

ABSTRAK

Sayidatu Syarifah Sudrajat, NIM: 1113053000049, “Efektivitas Pendayagunaan Dana Wakaf terhadap Program-program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta”. Dibimbing oleh Dr. Ahmadi Rojali Jawab, MA. 2017.

Wakaf merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

ekonomi masyarakat Indonesia. Peningkatan tersebut bisa dilakukan oleh lembaga-lembaga flantropi Islam di Indonesia dengan upaya dapat memecahkan masalah kemiskinan dan kepincangan sosial melalui pendayagunaan secara optimal. Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) sebagai salah satu lembaga kenazhiran wakaf yang menggunakan cara modern yang mudah dan praktis dalam berwakaf dan menyalurkannya hingga ke pelosok negeri melalui program-program yang unik dan riil. Namun, potensi wakaf di Indonesia sampai saat ini belum dikelola dan diberdayakan secara maksimal dalam ruang lingkup nasional.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pendayagunaan dana wakaf terhadap program-program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta dan untuk mengetahui efektivitas pendayagunaan dana wakaf terhadap program-program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta.

Pada penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode deskriptif, menurut Sugiyono bahwa metode masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.

Hasil dari penelitian ini adalah pendayagunaan dana wakaf disalurkan melalui lima fokus program wakaf yaitu, wakaf Al-Qur’an dan pembinaan, water action for people, tebar cahaya Indonesia terang, wakaf khusus dan wakaf produktif terhadap program-program. Sedangkan pendayagunaan dana bukan wakaf (zakat, infak dan sedekah) disalurkan melalui program zakat peer to peer, Indonesia belajar dan sedekah kemanusiaan. Pendayagunaan dana di Badan Wakaf Al-Qur’an secara garis besar sudah efektif. Faktanya pada penghimpunan dana pada tahun 2016 sebesar Rp9.181.869.256,- dari dana tersebut didayagunakan melalui program-program tahun 2016 sebesar Rp4.600.513.596,- maka, dana yang tersisa sebesar Rp4.581.355.660,-. Terdapat adanya jumlah dana penghimpunan yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran/ pendayagunaan. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa ada satu program yang belum terealisasi karena belum ada permintaan dieksekusi dan proses fundraising yang masih berjalan. Namun, pencapaian BWA dinyatakan efektif (berhasil), karena seluruh target dan tujuan dari masing-masing program telah tercapai sesuai yang direncanakan BWA. Dengan adanya program wakaf khusus dalam project kapal dakwah misalnya, project tersebut bisa melaksanakan seluruh program-program yang ada di BWA ke pulau-pulau pelosok negeri.

Kata Kunci: Efektivitas, Pendayagunaan, Wakaf, Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta

i

Page 6: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘Alamiin, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa

Ta’ala pencipta alam semesta, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Pendayagunaan Dana Wakaf

terhadap Program-program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta”. Shalawat dan salam

tak lupa penulis sampaikan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad Shallalah

‘Alayhi wa Sallam yang telah membimbing umatnya dalam cahaya peradaban.

Tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada orang tua penulis yaitu,

H. Enjat Sudrajat dan Zhuhriyah yang telah berusaha seluruh jiwa raga atas

pendidikan penulis, memberikan seluruh kasih sayang, doa, dukungan, semangat,

dan segala keridhaannya sehingga penulis dapat terus berusaha untuk meraih cita-

cita. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan, rezeki dan ridhoNya.

Selanjutnya, penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini banyak

mendapat bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Maka, pada kesempatan ini,

penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Ibu Dr. Raudhonah, MA selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum dan Bapak Dr. Suhaimi, MA selaku Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

ii

Page 7: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

3. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Program Studi

Manajemen Dakwah dan Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris

Program Studi Manajemen Dakwah.

4. Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis selama menjadi mahasiswa.

5. Bapak Dr. H. Ahmadi Rojali Jawab, MA selaku Dosen Pembimbing yang

telah bersedia membimbing penulis dari awal hingga akhir penyelesaian

penelitian skripsi ini.

6. Tim penguji penulis, Bapak Dr. Suhaimi, M.Si selaku ketua sidang, Bapak

Drs. Sugiharto, MA selaku sekretaris sidang, Bapak Drs. H. Sungaidi, MA

selaku penguji I dan Bapak Muhammad Zen, MA selaku penguji II.

7. Seluruh Dosen Program Studi Manajemen Dakwah yang telah memberikan

banyak ilmu yang bermanfaat dan pengalaman hidup yang luar biasa.

8. Seluruh pimpinan dan jajaran Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta, Bapak Ir.

Heru Binawan selaku ketua CEO-Founder, Bapak Ir. H. Hazairin Hasan

selaku Partnership Manajer, Bapak Ir. M. Ichsan Salam selaku Operation

Director, Finance & Founder, Ibu Finny Ibrahim selaku Kabag. Keuangan

dan Akuntansi, Ibu Desty selaku waqif relation division, yang telah

membantu penulis terkait data dalam penyusunan penelitian skripsi ini.

9. Bapak Ir. Heru Binawan selaku ketua CEO-Founder, Bapak Ust. Arifudin

Anwar selaku mitra mauquf ‘alaih dan Ibu Shinta Rarastiti selaku waqif

yang telah bersedia penulis wawancari untuk kepentingan penelitian.

iii

Page 8: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

10. Kakak-kakak penulis Adjri Septiani Sudrajat, S. Kom. I dan Briptu Jerry

Mardiansyah, SH. Adik-adik penulis Zulfatan Nugraha Putra dan Elyya

Nindiyani yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis.

11. Teman dan sahabat penulis tersayang, Ichtiarsyah Suminar, S. Ked, Iin

Ambar Sari, Anya FC dan teman-teman lainnya yang telah memberikan

dukungan, semangat dan doa atas penulisan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan Program Studi Manajemen Dakwah angkatan

2013, khususnya MD B dan MD ZISWAF.

13. Teman-teman organisasi penulis, Himpunan Qori dan Qori’ah Mahasiswa

(HIQMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013-2015, Laboratorium Amil

Zakat, Infaq dan Shodaqoh Manajemen Dakwah (LAZIS MD) 2016-2017

dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, besar harapan penulis kepada pembaca untuk memberikan kritik

dan saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan penelitian ini. Demikian

laporan penelitian ini penulis buat, semoga penulisan laporan penelitian ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Ciputat, 11 April 2017

Sayidatu Syarifah Sudrajat

iv

Page 9: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 6

D. Metodologi Penelitian ...................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 12

F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 15

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 17

A. Teori Dana Wakaf .......................................................................... 17

1. Pengertian Dana Wakaf ............................................................ 17

2. Dasar Hukum Dana Wakaf ....................................................... 20

3. Rukun dan Syarat-syarat Dana Wakaf ....................................... 22

4. Macam-macam Wakaf .............................................................. 26

5. Tujuan dan Manfaat Dana Wakaf .............................................. 28

B. Teori Pendayagunaan...................................................................... 29

1. Pengertian Pendayagunaan ........................................................ 29

v

Page 10: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

2. Pola Pendayagunaan ................................................................. 31

3. Sasaran Pendayagunaan Dana Wakaf ........................................ 32

4. Asas-asas Pendayagunaan Dana Wakaf ..................................... 35

5. Hikmah Pendayagunaan Dana Wakaf ....................................... 41

C. Teori Efektivitas ............................................................................. 43

1. Pengertian Efektivitas ............................................................... 43

2. Tolak Ukur Efektivitas .............................................................. 45

3. Pendekatan Terhadap Efektivitas .............................................. 46

4. Kriteria Efektivitas Organisasi .................................................. 47

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN WAKAF AL-QUR’AN

JAKARTA ...................................................................................................... 50

A. Profil Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta ........................................... 50

1. Sejarah Berdirinya Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta ................. 50

2. Dasar Hukum ............................................................................ 52

3. Visi dan Misi ............................................................................ 53

4. Struktur Organisasi ................................................................... 53

5. Program-program Badan Wakaf Al-Qur’an ............................... 54

BAB IV EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF

TERHADAP PROGRAM-PROGRAM BADAN WAKAF AL-QUR’AN

JAKARTA ...................................................................................................... 65

A. Pendayagunaan Dana Wakaf terhadap Program-program

Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta ..................................................... 65

B. Efektivitas Pendayagunaan Dana Wakaf terhadap

Program-program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta ........................ 77

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 90

vi

Page 11: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

A. Kesimpulan .................................................................................... 90

B. Saran .............................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 92

DAFTAR LAMPIRAN

vii

Page 12: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1: Grafik Penghimpunan Dana BWA Tahun 2016............................ 80

Gambar 4.2: Grafik Pendayagunaan Dana BWA Tahun 2016 .......................... 83

Gambar 4.3: Grafik Jumlah Waqif BWA Tahun 2010-2016 ............................. 88

viii

Page 13: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Tinjauan Pustaka 1 .......................................................................... 12

Tabel 1.2: Tinjauan Pustaka 2 .......................................................................... 13

Tabel 1.3: Tinjauan Pustaka 3 .......................................................................... 14

Tabel 4.1: Pendayagunaan Dana Program BWA Tahun 2016 ........................... 81

ix

Page 14: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 : Surat Penelitian Skripsi

Lampiran 3 : Surat Keterangan Hasil Penelitian

Lampiran 4 : Surat Rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Lampiran 5 : Hasil Wawancara

Lampiran 6 : Foto-foto Wawancara

Lampiran 8 : Foto-foto Project Badan Wakaf Al-Qur’an

Lampiran 9 : Mitra Badan Wakaf Al-Qur’an

Lampiran 10 : Katalog Program 2016

Lampiran 11 : Buletin Program 2016

Lampiran 12 : Nama-nama Wakif Desember 2016

Lampiran 13 : Nomor Rekening Badan Wakaf Al-Qur’an

Lampiran 14 : Langkah-langkah Berwakaf Secara Online

Lampiran 15 : Login User BWA

Lampiran 16 : Contoh Formulir Donasi Badan Wakaf Al-Qur’an

x

Page 15: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat

adalah memaksimalkan potensi kelembagaan yang telah diatur oleh ajaran Islam,

seperti zakat, infak, sedekah, hibah, wakaf dan lain-lain. Lembaga-lembaga

ekonomi yang ditawarkan oleh umat Islam merupakan upaya-upaya strategis

dalam rangka mengatasi berbagai problematika kehidupan masyarakat. Sebagai

salah satu potensi yang mempunyai pranata keagamaan yang bersifat ekonomis,

wakaf harusnya dikelola dan dikembangkan menjadi suatu instrumen yang

mampu memberikan jawaban riil di tengah problematika kehidupan masyarakat.1

Namun, potensi wakaf di Indonesia sampai saat ini belum dikelola dan

diberdayakan secara maksimal dalam ruang lingkup nasional.2

Peranan wakaf sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia

apabila pendayagunaan dana wakaf dikelola secara optimal. Pendayagunaan

memiliki arti pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat atau

pengusahaan agar mampu menjalankan tugas dengan baik atau efisien.3

Pendayagunaan bisa diartikan sebagai suatu usaha untuk mendatangkan hasil atau

manfaat yang lebih besar dan lebih baik dengan memanfaatkan sumber daya dan

potensi yang dimiliki. Pendayagunaan merupakan kemampuan seseorang atau

1Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Pedoman Pengelolaan & Pengembangan Wakaf, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2006), h. 87.

2Ibid, h. 89. 3Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), h. 242.

Page 16: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

sekelompok orang untuk mendatangkan hasil dan manfaat yang lebih besar, baik

dan tepat sehingga tercapainya kesejahteraan umum.

Wakaf berasal dari kata kerja Bahasa Arab yaitu وقف (waqafa) yang berarti

menghentikan, wakaf secara harfiyah berarti berhenti, menahan atau diam.4

Wakaf adalah perbuatan hukum waqif (واقف) untuk memisahkan dan/ atau

menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau

untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah

dan/ atau kesejahteraan umum menurut syariah.5 Wakaf berfungsi mewujudkan

potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan

untuk memajukan kesejahteraan umum.6

Adapun, pendayagunaan wakaf adalah bentuk pengusahaan (penyaluran)

organisasi wakaf (نظیر/nazhir) dari harta wakaf yang diamanahkan oleh pemberi

harta wakaf (waqif) agar diterima dan dapat mendatangkan manfaat lebih besar

bagi kesejahteraan umum sesuai tujuan yang disyari’atkan. Maka, Pendayagunaan

dana wakaf merupakan bentuk dari proses optimalisasi pengusahaan organisasi

wakaf dari hasil dana wakaf agar sesuai dengan tujuan yang ditentukan.

Wakaf merupakan suatu bentuk kegiatan ibadah yang sangat dianjurkan

bagi umat Islam yang terdapat dalam Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu:

]٣:٩٢[ وما تـنفقوا من شيء فإن الله به عليم لن تـنالوا الرب حىت تـنفقوا مما حتبون

4Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1998), h. 80.

5Departemen Agama, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf & Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2007), h. 3.

6Ibid, h. 5.

Page 17: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian sebelum kamu menafkahkan sebagian dari apa yang kamu cintai dan apa yang kamu nafkahkan dari sesuatu, maka sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya”.7

Selain itu, ibadah wakaf bukan hanya dianjurkan tetapi menjadi salah satu

ibadah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam sesuai

dengan sabdanya berikut ini:

نسان انـقطع عن أيب هريرة رضى اهللا عنه أن رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم قال : إذا مات اإل ولد صالح يدعو له أو علم يـنتـفع به أو عمله إال من ثالثة إال من صدقة جارية عنه

(رواه ومسلم)Artinya: “Daripada Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu katanya,

Rasulullah Shallallah ‘Alayhi wa Sallam telah bersabda : Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang selalu mendoakannya”.8 (HR Muslim).

Pengelolaan dana wakaf dilakukan oleh nazhir. Nazhir adalah pihak yang

menerima harta benda wakaf dari waqif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai

dengan peruntukannya.9 Dalam konteks Indonesia, lembaga wakaf yang secara

khusus mengelola dana wakaf tunai dan beroperasi secara nasional itu adalah

Badan Wakaf Indonesia (BWI). Institusi wakaf dalam wadah BWI mempunyai

fungsi sangat strategis dalam membantu, baik dalam pembinaan maupun

pengawasan terhadap para nahzir untuk dapat melakukan pengelolaan wakaf

secara produktif. Pembentukkan BWI mempunyai tujuan untuk

menyelenggarakan administrasi pengelolaan secara nasional, mengelola sendiri

harta wakaf yang dipercayakan kepadanya, khususnya yang berkaitan dengan

7Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain 1, terjemahan Bahrun Abu Bakar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2013), h. 254. 8Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi an-Naisaburi, Ensiklopedia Hadits Shahih Muslim 2, terjemahan Ferdinand Hasmand, (Jakarta: Almahira, 2012), h. 72.

9Departemen Agama, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf & Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, h. 3.

Page 18: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

tanah wakaf produktif strategis dan promosi program yang diadakan BWI dalam

rangka sosialisasi kepada umat Islam dan umat lain pada umumnya.10 Hal tersebut

dapat menunjang keefektifan lembaga-lembaga wakaf yang bergerak di bidang

wakaf khususnya wakaf uang atau cash waqf.

Saat ini, banyak lembaga atau badan wakaf yang mengelola wakaf di

Indonesia. Dalam pengelolaan wakaf uang, Tabung Wakaf Indonesia

menggunakan pendekatan produktif, non produktif dan terpadu. Berbagai produk

wakaf yang ada TWI memiliki beberapa program untuk peruntukan penyaluran

manfaat wakaf yaitu untuk kepentingan bidang pendidikan, kesehatan dan

pemberdayaan ekonomi.11 Beberapa pendekatan tersebut, dapat menunjang

kinerja TWI dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan.

Selain itu lembaga wakaf yang bergerak di bidang wakaf uang di

Indonesia yaitu Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta. BWA adalah organisasi

nirlaba (non-profit organization) berbentuk Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM). Badan Wakaf Al-Qur’an menggunakan cara modern yang mudah dan

praktis untuk membantu orang lain. Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA)

mempermudah waqif dalam menyalurkan bantuan untuk umat Islam hingga ke

pelosok negeri. Program yang BWA tampilkan yaitu program yang unik dan riil

untuk membantu komunitas dan individu yang membutuhkan, setiap komunitas

10Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2006), h. 34.

11Muhammad Shofi, Analisis Praktik dan Manajemen Pengelolaan Wakaf Uang Menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Jurnal Syarikah P-ISSN 2442-4420 e-ISSN 2528-6935 Vol. 2, No. 2, 2016 dari: http://ojs.unida.ac.id/index.php/JSEI/article/download/267/75.

Page 19: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

dan individu memiliki keunikan persoalan dan solusinya. Oleh karena itu, BWA

mencoba membantu mereka dalam program yang sesuai dengan kebutuhannya.12

Program-program Badan Wakaf Al-Qur’an tentunya memiliki tujuan yang

mulia yaitu berorentasi pada tujuan dunia dan akhirat. Program-program yang

dilaksanakan oleh Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta memiliki program-program

yang dapat mendatangkan hasil dan manfaat sesuai dengan tujuan. Tercapainya

sebuah tujuan merupakan suatu tolak ukur sebuah efektivitas organisasi.

Efektivitas merupakan kemampuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara

atau peralatan yang tepat.13 Efektivitas dapat juga diartikan suatu besaran atau

angka untuk menunjukkan sampai seberapa jauh sasaran (target) tercapai.14 Oleh

karena itu, penulis tertarik meniliti lebih jauh mengenai pencapaian tujuan yang

dimiliki oleh Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) dalam pendayagunaan dana wakaf

dari program-program yang dilaksanakan oleh Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA)

Jakarta diukur dari segi keefektifannya. Maka, penulis membuat skripsi dengan

judul: “EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP

PROGRAM-PROGRAM BADAN WAKAF AL-QUR’AN JAKARTA

TAHUN 2016”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam skripsi ini lebih terarah, maka dalam penulisan

skripsi ini penulis membatasinya pada: Efektivitas pendayagunaan dana

12www.wakafquran.org, diakses pada tanggal 28 Desember 2016, pukul 09.48. 13T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPPE, 1998), Ed ke-II, h. 7. 14Eti Rochaety dan Ratih Tresnati, Kamus Istilah Ekonomi, (Jakarta: Bumi Aksara,

2005), h. 71.

Page 20: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

wakaf terhadap program-program Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta

pada tahun 2016. Karena, BWA memiliki program-program yang banyak

memberikan hasil dan manfaat. Maka, penulis tertarik meneliti lebih lanjut.

2. Perumusan Masalah

Agar batasan pada perumusan masalah ini lebih terarah dan terfokus

dalam penulisan skripsi ini maka dirumuskan dalam rangka menjawab

permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana pendayagunaan dana wakaf terhadap program-program

Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta?

b. Bagaimana efektivitas pendayagunaan dana wakaf terhadap program-

program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penulisan penelitian ini adalah:

a. Mengetahui pendayagunaan dana wakaf terhadap program-program

Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta.

b. Mengetahui efektivitas pendayagunaan dana wakaf terhadap

program-program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

a. Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan

pengetahuan ilmiah di bidang wakaf secara umumnya dan pendayagunaan

dana wakaf pada khususnya.

Page 21: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

b. Akademisi

Penelitian ini diharapkan memberikan kajian yang menarik dan

menambah wawasan khazanah keilmuan bagi para pembaca khususnya

mahasiswa Manajemen Dakwah dan dapat berguna bagi banyak pihak

sebagai referensi atau perbandingan bagi kajian ilmu yang akan datang.

c. Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan baru

dan memberikan motivasi bagi para praktisi terhadap pengembangan ilmu

wakaf.

d. Lembaga Terkait

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta secara umum dan menjadi bahan kajian

tim pelaksana mengenai masalah ini secara khusus, agar mampu

mempertahankan dan memaksimalkan kinerja secara optimal.

e. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan wacana

dalam ekonomi Islam pada umumnya. Selain itu, dapat menjadi dorongan

masyarakat dalam berwakaf dan menyadarkan masyarakat tentang

tingginya potensi dana wakaf untuk kesejahteraan di Indonesia.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Pada penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

kualitatif dengan jenis metode deskriptif, yaitu metode masalah yang

Page 22: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi yang akan

diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.15 Menurut Bagman dan

Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, metode kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari

perilaku orang-orang yang diamati.16 Menurut Lexy J. Moleong berdasarkan

pada pondasi penelitian, paradigma penelitian, perumusan masalah, tahap-

tahap penelitian, teknik penelitian, kriteria dan teknik pemeriksaan data dan

analisis dan penafsiran data.17

Ditinjau dari sifat penyajian datanya, penulis menggunakan metode

deskriptif yang mana metode deskriptif merupakan penelitian yang tidak

mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau produksi.18

Metode deskriptif dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang

berguna untuk pelaksanaan percobaan dan dapat membantu dalam

mengetahui bagaimana caranya mencapai tujuan yang diinginkan.19

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data.20 Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan:

15Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 205.

16Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 24.

17Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), h. 63-64.

18Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis Statistik, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), h. 24.

19Consuelo G. Sevilla, dkk., Pengantar Metode Penelitian, terjemahan Alimuddin Tuwu, (Jakarta : Universitas Indonesia, 1993), h. 73.

20Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABETA, 2005), h. 62.

Page 23: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

a. Observasi atau Pengamatan

Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data

yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian

tersebut dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut

dihimpun melalui pengamatan peneliti melalui penggunaan panca indra.21

Metode ini penulis gunakan sebagai langkah awal untuk mengetahui

kondisi objektif mengenai objek penelitian.

b. Wawancara

Wawancara dalam hal ini adalah teknik tanya jawab secara lisan

yang diarahkan pada masalah tertentu untuk mendapatkan informasi yang

selengkap-lengkapnya tanpa unsur paksaan kepada para informan yang

mengetahui secara mendalam pada Badan Wakaf Al-Qur’an.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen.22 Dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar atau

karya-karya monumental dari seseorang.23 Pada penelitian ini peneliti

mengumpulkan, membaca, memperoleh, dan mempelajari berbagai

macam bentuk data melalui pengumpulan dokumen-dokumen yang ada di

Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta serta data-data lain di perpustakaan yang

dapat dijadikan bahan analisa untuk hasil dalam penelitian ini.

21M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 134.

22Husaini Husman, Metedologi Penelitian Untuk Public Relation, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), h. 61.

23Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 240.

Page 24: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang dapat memberikan informasi

tentang data-data yang dibutuhkan penulis. Dalam penelitian ini, yang

menjadi subjeknya adalah Bapak Heru Binawan selaku CEO-Founder

(nazhir) Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta, orang yang berwakaf (waqif) dan

orang yang menerima manfaat harta wakaf (mauquf ‘alaih) yang dapat

memberikan informasi mengenai permasalahan yang diteliti penulis.

Sedangkan objek penelitian adalah pendayagunaan dana wakaf terhadap

program-program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta.

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian skripsi ini dilaksanakan di kantor pusat Badan

Wakaf Al-Qur’an Jakarta yaitu bertempat di Jl. Tebet Timur Dalam I No. 1,

Tebet, Jakarta Selatan, 12820. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan

Januari hingga Bulan Maret Tahun 2017.

5. Sumber Data

Sumber data merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

digunakan dalam penelitian guna menjelaskan valid atau tidaknya suatu

penelitian tersebut. Terdapat dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data

sekunder.

a. Data Primer

Page 25: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data

pertama di lokasi penelitian atau sumber data pertama di mana sebuah

data dihasilkan.24 Data primer yang akan penulis dapatkan melalui

wawancara. Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan

data sepihak yang dikerjakan secara sistematis berlandaskan pada tujuan

penelitian. Dengan penelitian langsung melalui pihak yang terkait guna

memperoleh data-data mengenai efektivitas pendayagunaan dana wakaf

terhadap program-program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau

sumber sekunder dari data yang dibutuhkan penulis. Data sekunder

diperoleh dari dokumen-dokumen seperti buku, jurnal, surat kabar, artikel

atau data-data yang dikeluarkan oleh Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta.

Data sekunder yang diperoleh dari arsip data dalam bentuk tabel, bagan,

matriks, gambar dan lain sebagainya.25 Selain itu, data sekunder diperoleh

dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku, jurnal dan sumber

lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi ini.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu proses mengorganisasikan dan

mengurutkan ke dalam pola, kategori dan suatu uraian dasar kemudian

dianalisa agar mendapatkan hasil bedasarkan yang ada. Hal ini disesuaikan

24M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 122. 25Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta,

1983), h. 57.

Page 26: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.26

Data yang diperoleh dari buku-buku, artikel-artikel, maupun tulisan-

tulisan yang didapat melalui internet kemudian diklasifikasikan untuk

dimasukkan ke masing-masing variabel dan kemudian diinterpretasikan.

Begitu pula data yang diperoleh dari hasil lapangan, maka setiap pertanyaan

dan jawaban dari wawancara akan dimasukkan ke variabel yang tepat untuk

dapat diinterpretasikan.

7. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis berpedoman dan mengacu kepada

buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan oleh CEQDA, April 2007, Cet.

Ke-2.

E. Tinjauan Pustaka

Dari beberapa skripsi yang penulis baca, banyak pendapat yang harus

diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya. Adapun setelah penulis

melakukan kajian kepustakaan, penulis menemukan beberapa skripsi yang

membahas skripsi tentang wakaf, judul-judul skripsi tersebut adalah:

Tabel 1.1: Tinjauan Pustaka 1

Nama Peneliti,

Judul Penelitian

Fitra Mizan, “Efektivitas Tabung Wakaf Indonesia (TWI)

dalam Penghimpunan dan Pendayagunaan Wakaf”.

Program Studi Muamalat tahun 2008.

26Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), h. 11.

Page 27: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Keterangan dan

Isi Penelitian

Skripsi ini membahas tentang pencapaian tujuan

lembaga Tabung Wakaf Indonesia (TWI) dalam

penghimpunan dan pendayagunaan wakaf.

Perbedaan Pada skripsi tersebut objek yang dituju adalah Tabung

Wakaf Indonesia (TWI), peneliti mendapatkan hasil

bahwa adanya perbedaan efektivitas yang positif antara

sebelum adanya Tabung Wakaf Indonesia dan

sesudahnya ada Tabung Wakaf Indonesia dari segi

penghimpunan dana wakaf. Dilihat dari laporan

penghimpunan wakaf yang dikeluarkan Tabung Wakaf

Indonesia mengalami peningkatan tiap tahunnya.

Kemudian, setelah adanya Tabung Wakaf Indonesia,

pendayagunaan wakaf memiliki program yang lebih

variatif ditunjang dengan pengelolaan dan penyaluran

wakaf jauh lebih baik dan optimal.

Persamaan Skripsi ini membahas dan menggunakan teori efektivitas.

Selain itu, terdapat pula pembahasan mengenai

penghimpunan dan pendayagunaan wakaf.

Tabel 1.2: Tinjauan Pustaka 2

Nama Peneliti,

Judul Penelitian

Muhammad Apriadi, “Efektifitas Penghimpunan dan

Pengelolaan Wakaf Uang pada Baitulmaal Muamalat

(BMM)”. Program Studi Perbankan Syari’ah tahun 2010.

Keterangan dan Skripsi ini membahas tentang pencapaian tujuan lembaga

Page 28: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Isi Penelitian Baitulmaal Muamalat (BMM) dalam penghimpunan dan

pengelolaan wakaf uang.

Perbedaan Pada skripsi tersebut objek yang dituju adalah Baitulmaal

Muamalat (BMM), peneliti mendapatkan hasil bahwa

penghimpunan wakaf uang pada Baitulmaal Muamalat

kurang efektif dengan fakta bahwa jumlah dana wakaf uang

yang terhimpun tidak terjadi secara terus menerus bahkan

cenderung menurun. Kemudian, pengelolaan wakaf uang

BMM kurang efektif dengan fakta bahwa penambahan

hasil pengelolaan dana wakaf yang dikelola relatif masih

kecil dan tidak terjadi kenaikan secara signifikan.

Persamaan Skripsi ini membahas dan menggunakan teori efektivitas.

Selain itu, terdapat pula pembahasan mengenai

penghimpunan dan pengelolaan wakaf uang.

Tabel 1.3: Tinjauan Pustaka 3

Nama Peneliti,

Judul Penelitian

Murni Himawati, “Manajemen Pendayagunaan Wakaf untuk

Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa Terpencil pada

Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta”. Program Studi

Manajemen Dakwah tahun 2014.

Keterangan dan

Isi Penelitian

Skripsi ini membahas tentang manajemen Badan Wakaf

Al-Qur’an Jakarta dalam pendayagunaan dana wakaf untuk

pembangunan sarana dan prasarana desa terpencil.

Perbedaan Pada skripsi tersebut membahas tentang manajemen di

Page 29: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

BWA dan peneliti mendapatkan hasil bahwa manajemen

pendayagunaan di Badan Wakaf Al-Qur’an sudah berjalan

dengan sistem manajemen terpadu yang di back up dengan

sarana teknologi informasi yang memadai dan user

friendly. Namun, pendayagunaan dana wakaf pada Badan

Wakaf Al-Qur’an belum secara maksimal pemanfaatannya,

ini terbukti dengan pendayagunaan program wakaf yang

masih belum produktif secara sempurna.

Persamaan Objek pada penelitian yang sama yaitu Badan Wakaf Al-

Qur’an Jakarta dan membahas tentang pendayagunaan.

Dilihat dari judul-judul di atas, penelitian penulis berbeda dari penelitian-

penelitian sebelumnya. Penelitian kali ini menggambarkan bagaimana penulis

meniliti lebih jauh mengenai pencapaian tujuan yang dimiliki oleh Badan Wakaf

Al-Qur’an (BWA) dalam pendayagunaan dana wakaf dari program-program yang

dilaksanakan oleh Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta diukur dari segi

keefektifannya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami pengertian-pengertian dan

mempelajari penulisan skripsi, penulisan disusun secara sistematis menjadi

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan sebagian gambaran umum tentang penulisan

skripsi. Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah,

Page 30: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini memuat tentang teori efektivitas yang meliputi pengertian

tolak ukur, pendekatan dan kriteria efektivitas organisasi. Selain itu,

pembahasan tentang teori pendayagunaan yang meliputi pengertian,

pola bentuk dan sifat. Kemudian, pembahasan tentang teori wakaf yang

meliputi pengertian, rukun dan syarat-syarat wakaf, pendayagunaan

dana wakaf serta hikmahnya.

BAB III: GAMBARAN UMUM BADAN WAKAF AL-QUR’AN JAKARTA

Pada bab ini membahas profil Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta,

meliputi sejarah berdirinya, visi, misi, struktur organisasi dan program-

program di Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta.

BAB IV: ANALISIS DATA

Pada bab ini memuat pembahasan hasil penelitian dan analisis data

penelitian tentang efektivitas pendayagunaan dana wakaf terhadap

program-program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini merupakan bagian akhir dari seluruh rangkaian

pembahasan dalam penelitian. Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari

pembahasan di bab-bab sebelumnya dan juga berisi beberapa saran

untuk pengembangan lebih lanjut.

Page 31: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Dana Wakaf

6. Pengertian Dana Wakaf

Kata wakaf atau waqf berasal dari Bahasa Arab yaitu وقف (waqafa).

Asal kata waqafa berarti menahan; berhenti; diam di tempat; tetap berdiri.

Kata وقف - یقف - وقفا (waqafa-yaqifu-waqfan) sama artinya dengan یحبس - تحبسا

dalam Bahasa Arab (al-waqf) الوقف Kata .(habasa-yahbisu-tahbisan) حبس -

mengandung pengertian yang artinya menahan harta untuk diwakafkan, tidak

dipindahmilikkan. 26F

1 Dengan demikian, wakaf adalah menyerahkan tanah

kepada orang-orang miskin untuk ditahan. Diartikan demikian karena barang

milik itu dipegang dan ditahan oleh orang lain seperti menahan hewan ternak,

tanah dan segala sesuatu. 27F

2

Wakaf adalah tanah negara yang tidak dapat diserahkan kepada

siapapun dan dan digunakan untuk tujuan amal; benda bergerak atau tidak

bergerak yang disediakan untuk kepentingan umum (Islam) sebagai

pemberian yang ikhlas; hadiah atau pemberian yang suci.3 Maka, wakaf

adalah menahan harta wakaf dari si pemberi harta wakaf (waqif) untuk

kesejahteraan si penerima manfaat harta wakaf (mauquf ‘alaih) yang dikelola

oleh organisasi wakaf (nazhir).

1Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Fiqh Wakaf, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2006), h. 1.

2Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi, Hukum Wakaf, terjemahan Ahrul Sani Faturrahman, (Dompet Dhuafa Republika dan IIMaN, 2004), h. 37.

3Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1266.

17

Page 32: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Para ahli fikih berbeda dalam mendefinisikan wakaf menurut istilah,

sehingga mereka berbeda pula dalam memandang hakikat wakaf itu sendiri.

Berbagai pandangan tentang wakaf menurut istilah sebagai berikut:4

a. Abu Hanifah

Wakaf adalah menahan suatu benda yang menurut hukum tetap

milik si waqif dalam rangka mempergunakan manfaatnya untuk kebajikan

atau dengan kata lain tidak melakukan suatu tindakan atas suatu benda,

yang berstatus tetap sebagai hak milik, dengan menyedekahkan

manfaatnya kepada suatu pihak kebajikan (sosial), baik sekarang maupun

akan datang.

b. Mazhab Maliki

Mazhab Maliki berpendapat bahwa wakaf itu tidak melepaskan

harta yang diwakafkan dari kepemilikan waqif, namun wakaf tersebut

mencegah waqif melakukan tindakan yang dapat melepaskan

kepemilikannya atas harta tersebut kepada yang lain dan waqif

berkewajiban menyedekahkkan manfaatnya serta tidak boleh menarik

kembali wakafnya.

c. Mazhab Syafi’i dan Ahmad bin Hambal

Syafi’i dan Ahmad berpendapat bahwa wakaf adalah melepaskan

harta yang diwakafkan dari kepemilikan waqif, setelah sempurna prosedur

perwakafan.

4Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Fiqh Wakaf, h. 2-3.

Page 33: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

d. Mazhab Lain

Mazhab lain sama dengan mazhab ketiga, namun berbeda dari segi

kepemilikan atas benda yang diwakafkan yaitu menjadi milik mauquf

‘alaih (yang diberi wakaf), meskipun mauquf ‘alaih tidak berhak

melakukan suatu tindakan atas benda wakaf tersebut, baik menjual atau

menghibahkannya.

Adapun dana adalah uang yang disediakan untuk suatu keperluan

atau biaya.5 Maka, dana wakaf adalah menahan harta wakaf dari waqif

berupa uang yang dikelola untuk kemaslahatan umat Islam. Dana wakaf

disebut juga dengan cash waqf atau wakaf tunai.

Cash waqf diterjemahkan dengan wakaf tunai. Namun, kalau

menilik obyek wakafnya yaitu uang, lebih tepat kiranya kalau cash waqf

diterjemahkan dengan wakaf uang. Hukum wakaf tunai telah menjadi

perhatian para fuqaha’ (juris Islam). Beberapa sumber menyebutkan

bahwa wakaf uang telah dipraktikkan oleh masyarakat yang menganut

mazhab Hanafi.6

Dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia tersebut dikemukakan

yang di maksud dengan wakaf uang (cash wakafl wagf al-Nuqud) adalah

wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan

hukum dalam bentuk uang tunai. Termasuk ke dalam pengertian uang

tersebut adalah surat-surat berharga. Selain itu, Fatwa Majelis Ulama

mengemukakan rumusan definisi wakaf sebagaimana pendapat rapat

Komisi Fatwa MUI pada tanggal 11 Mei 2002, bahwa wakaf adalah

5Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 234. 6Sumuran Harahap dan Nasaruddin Umar, Panduan Pengelolaan Wakaf

Tunai, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2013), h. 1.

Page 34: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

menahan harta yang dapat dimanfaatkan tanpa lenyap bendanya atau

pokoknya, dengan cara tidak melakukan tindakan hukum terhadap benda

tersebut (menjual, memberikan, atau mewariskannya), untuk disalurkan

(hasilnya) pada sesuatu yang mubah (tidak haram) yang ada.7

Dari definisi tersebut, maka wakaf tidak lagi terbatas pada benda

yang tetap wujudnya, melainkan wakaf dapat berupa benda yang tetap

nilainya atau pokoknya. Uang masuk dalam kategori benda yang tetap

pokoknya.8

Dari wakaf uang atau cash waqf tersebut, dapat menjalankan

beberapa macam wakaf yaitu wakaf sosial yaitu wakaf yang ditujukan

untuk kepentingan umum, wakaf sosial disebut juga dengan wakaf khairy.

Selain itu, wakaf uang atau cash waqf bisa menjalankan wakaf produktif

yaitu harta benda yang diwakafkan untuk digunakan dalam kegiatan

produksi dan hasilnya disalurkan sesuai dengan tujuan wakaf.9

7. Dasar Hukum Dana Wakaf

Dasar hukum dana wakaf yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits

Nabi Shallallah ‘Alayhi wa Sallam menjadi dasar disyariatkannya ibadah

wakaf. Berikut ini adalah firman Allah yang berisi anjuran untuk berwakaf:

]٣:٩٢[ وما تـنفقوا من شيء فإن الله به عليم لن تـنالوا الرب حىت تـنفقوا مما حتبون

7Rachmadi Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 107.

8Sudirman Hasan, Wakaf Uang Perspektif Fiqih, Hukum Positif, dan Manajemen, (Malang: UIN-Maliki Press, 2011), h. 22.

9Ismail A Said, The Power of Wakaf, (Ciputat: Dompet Dhuafa, 2013), h. 30.

Page 35: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian sebelum kamu menafkahkan sebagian dari apa yang kamu cintai dan apa yang kamu nafkahkan dari sesuatu, maka sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya”.10

مثل الذين يـنفقون أمواهلم يف سبيل الله كمثل حبة أنـبتت سبع سنابل يف كل سنبـلة ]٢:٢٦١[ والله واسع عليم والله يضاعف لمن يشاء مائة حبة

Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang membelanjakan harta mereka di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh buah tangkai, pada masing-masing tangkai seratus biji. Dan Allah melipatgandakan bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui”.11

Selain itu, anjuran Hadits Nabi Shallallah ‘Alayhi wa Sallam yaitu:

إذا مات عن أيب هريرة رضى اهللا عنه أن رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم قال :نسان انـقطع ولد أو علم يـنتـفع به أو عمله إال من ثالثة إال من صدقة جارية عنهاإل (رواه ومسلم)صالح يدعو له

Artinya: “Daripada Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu katanya, Rasulullah Shallallah ‘Alayhi wa Sallam telah bersabda : Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang selalu mendoakannya”.12 (HR Muslim).

Adapun penafsiran shadaqah jariyah dalam hadis tersebut

dikemukakan di dalam bab wakaf, karena para ulama menafsirkan shadaqah

jariyah dengan wakaf.13 Shadaqah jariyah bisa diartikan sebuah amalan yang

pahalanya tidak akan terputus. Shadaqah jariyah merupakan suatu amal

perbuatan atau pemberian sebagian harta yang dilakukan oleh umat Islam,

dari harta tersebut nilai dan manfaat yang terus menerus serta pahala yang

tidak terputus walau si pemberi sedekah telah meninggal dunia.

10Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain 1, h. 254.

11Ibid, h. 150 12Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi an-Naisaburi, Ensiklopedia Hadits Shahih

Muslim 2, h. 72. 13Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam, Fiqh Wakaf, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2006), h. 12.

Page 36: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum wakaf tunai. Imam Al-

Bukhari mengungkapkan bahwa Iman Az-Zuhri berpendapat dinar dan

dirham (keduanya mata uang yang berlaku di Timur Tengah) boleh

diwakafkan. Caranya ialah dengan menjadikan dinar dan dirham itu sebagai

modal usaha (dagang), kemudian menyalurkan keuntungannya sebagai wakaf.

Wahbah Az-Zuhaili juga mengungkapkan bahwa mazhab Hanafi

membolehkan wakaf tunai sebagai pengecualian, atas dasar Istihsan bi al-

‘Urfi, karena sudah banyak dilakukan masyarakat. Mazhab Hanafi memang

berpendapat bahwa hukum yang ditetapkan berdasarkan ‘urf (adat kebiasaan)

mempunyai kekuatan yang sama dengan hukum yang ditetapkan berdasarkan

nash (teks). Dasar argumentasi mazhab Hanafi adalah hadits yang

diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, r.a: “Apa yang dipandang baik oleh

kaum muslimin, maka dalam pandangan Allah adalah baik, dan apa yang

dipandang buruk oleh kaum muslimin maka dalam pandangan Allah pun

buruk”.14

8. Rukun dan Syarat-syarat Dana Wakaf

Dalam Bahasa Arab, kata rukun memiliki makna yang sangat luas.

Secara etimologi, rukun biasa diterjemahkan dengan sisi yang terkuat.

Karenanya, kata rukun al-syai’ kemudian diartikan sebagai sisi dari sesuatu

yang menjadi tempat bertumpu. Adapun dalam terminologi fikih, rukun

adalah sesuatu yang dianggap menentukan suatu disiplin tertentu, di mana ia

merupakan bagian integral dari disiplin itu sendiri. Atau dengan kata lain,

14Sumuran Harahap dan Nasaruddin Umar, Panduan Pengelolaan Wakaf Tunai, h. 1-2.

Page 37: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

rukun adalah penyempurna sesuatu, di mana ia merupakan bagian dari

sesuatu itu.15 Wakaf dinyatakan sah apabila telah terpenuhi rukun dan

syaratnya. Rukun wakaf ada empat, yaitu:16

a. Waqif (orang yang mewakafkan harta)

b. Mauquf bih (barang atau harta yang diwakafkan)

c. Mauquf ‘Alaih (pihak yang diberi wakaf/ peruntukan wakaf)

d. Shighat (pernyataan atau ikrar waqif sebagai suatu kehendak untuk

mewakafkan sebagian harta bendanya).

Sedangkan pelaksanaan wakaf yang melibatkan orang yang berwakaf

(waqif), harta yang diwakafkan (mauquf bih), ikrar wakaf (sighat), pengelola

wakaf (nazhir) dan orang penerima manfaat wakaf (mauquf ‘alaih) memiliki

beberapa syarat dalam pelaksanaan wakaf, yaitu:

a. Syarat Waqif (orang yang mewakafkan);

Dalam pelaksanaan wakaf, ada dua syarat yang harus dipenuhi

waqif yaitu waqif tidak terikat dengan utang dan waqif tidak dalam

kondisi sakit parah.17 Disyaratkan memiliki kecakapan hukum atau

kamalul ahliyah (legal competent) dalam membelanjakan hartanya.

Kecakapan bertindak di sini meliputi kriteria merdeka, berakal sehat,

dewasa (baligh), tidak berada di bawah pengampunan (boros/lalai).18

15Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi, Hukum Wakaf, h. 87. 16Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam, Fiqh Wakaf, h. 21. 17Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi, Hukum Wakaf, h. 231. 18Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam, Fiqh Wakaf, h. 22-23

Page 38: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

b. Syarat Mauquf Bih (harta yang diwakafkan):19

1) Harta yang diwakafkan harus mutaqawwam (segala sesuatu yang

dapat disimpan dan halal digunakan dalam keadaan normal/

bukan dalam keadaan darurat).

2) Diketahui dengan yakin ketika diwakafkan

3) Milik waqif

4) Terpisah, bukan milik bersama (musya’)

c. Syarat Mauquf Alaih (penerima wakaf)

Mauquf alaih adalah tujuan wakaf (peruntukan wakaf). Wakaf

harus dimanfaatkan dalam batas-batas yang sesuai dan diperbolehkan

syariat Islam. Karena pada dasarnya, wakaf merupakan amal yang

mendekatkan diri manusia kepada Tuhan. Karena itu mauquf alaih (yang

diberi wakaf) haruslah pihak kebajikan. Para fakih sepakat berpendapat

bahwa infak kepada pihak kebajikan itulah yang membuat wakaf sebagai

ibadah yang mendekatkan diri manusia kepada Tuhannya.20

f. Syarat Shighat (ikrar wakaf)

Shighat wakaf ialah segala ucapan, tulisan atau isyarat dari orang yang

berakad untuk menyatakan kehendak dan menjelaskan apa yang

diinginkannya.21 Syarat-syaratnya ialah:

19Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Fiqh Wakaf, h. 27-29.

20Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, h.56.

21Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Fiqh Wakaf, h. 55.

Page 39: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

1) Ta’biid: berlaku untuk selama-lamanya, menurut jumhur ulama, jika

wakaf dibatasi oleh waktu, misalnya saya wakafkan ini selama satu

tahun, maka wakaf seperti ini batal.

2) Bayaan al-Musharrif, harus dijelaskan kepada siapa wakaf itu

diberikan, atau untuk tujuan apa. Menjelaskan pihak yang diberi

wakaf, waqif mesti menyebutkan dalam pernyataan pemberian

wakafnya dan tempat penyaluran wakafnya.22

3) Al-Ilzam (mengikat): sejak waqif menyatakan mewakafkan hartanya,

maka wakaf itu mengikat dan lenyaplah hak kepemilikan waqif dari

harta yang diwakafkannya.

4) Tanjiiz: diberikan kepada yang sudah ada, bukan yang akan ada,

karena wakaf adalah akad yang mengandung unsur pemindahan hak

milik pada saat pemberian wakaf, maka dari itu waqif tidak boleh

menggantungkannya.23

g. Nazhir Wakaf

Nazhir wakaf sebagai pihak sentral dalam perwakafan. Nazhir

diberikan kepercayaan dalam mengelola harta wakaf. Persyaratan Nazhir

wakaf yaitu:24

1) Syarat moral

a) Paham tentang hukum wakaf dan ZIS, baik dalam tinjauan

syari’ah maupun UU.

22Fathiy Syamsuddin Ramadhan AnNawiy, Buku Panduan Wakaf (Jakarta: Badan Wakaf Al-Qur’an, 2006), h.19.

23Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Fiqh Wakaf, h. 58.

24Fathiy Syamsuddin Ramadhan AnNawiy, Buku Panduan Wakaf, h.19.

Page 40: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

b) Jujur, amanah, dan adil sehingga dapat dipercaya dalam proses

pengelolaan.

c) Tahan godaan, terutama menyangkut perkembangan usaha.

d) Punya kecerdasan, baik emosional maupun spiritual.

2) Syarat Manajemen

a) Mempunyai kapasitas dan kapabilitas yang baik dalam

leadership.

b) Visioner

c) Mempunyai kecerdasan yang baik secara intelektual sosial dan

pemberdayaan.

d) Profesional dalam bidang pengelolaan harta.

3) Syarat Bisnis

a) Mempunyai keinginan

b) Mempunyai pengalaman dan/atau setiap untuk dimagangkan.

c) Punya ketajaman melihat peluang usaha sebagaimana layak

entrepreneur.

9. Macam-macam Wakaf

Bila ditinjau dari segi peruntukan ditujukan kepada siapa wakaf itu,

maka dapat dibagi menjadi dua macam:

a. Wakaf Ahli/ wakaf dzurri, kadang-kadang juga disebut wakaf ‘alal

aulad yaitu wakaf yang ditujukan kepada orang-orang tertentu saja,

seorang ataupun lebih, baik keluarga si waqif atau bukan. Jadi yang

dapat menikmati manfaat benda wakaf ini sangat terbatas hanya

Page 41: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

kepada golongan kerabat sesuai dengan ikrar yang dikehndaki oleh si

waqif. Wakaf ini secara hukum dibenarkan, namun pada

perkembangan berikutnya wakaf tersebut dianggap kurang

memberikan manfaat bagi kesejahteraan umum, karena sering

menimbulkan kekaburan dalam pengolaan dan pemanfaatan oleh

keluarga yang diserahi harta wakaf tersebut, apalagi kalau keturunan

keluarga si waqif sudah berlangsung kepada anak cucunya.

b. Wakaf Khairy, yaitu wakaf yang diperuntukkan bagi kepentingan

umum. Jadi, yang dapat menikmati wakaf ini adalah seluruh

masyarakat dengan tidak terbatas penggunaannya yang mencakup

semua aspek untuk kepentingan dan kesejahteraan umat manusia pada

umumnya dan kepentingan umum tersebut bisa untuk jaminan sosial,

pendidikan, kesehatan, keamanan dan lain-lain. Wakaf inilah yang

merupakan salah satu segi dari cara memanfaatkan harta di jalan Allah

Subhanahu wa Ta’ala dan tentunya kalau dilihat dari segi manfaatnya,

ia merupakan salah satu upaya sebagai sarana pembangunan baik

dibidang keagamaan, pendidikan dan lain sebagainya. Dengan

demikian, benda wakaf tersebut benar-benar terasa manfaatnya untuk

kepentingan kemanusiaan tidak hanya untuk keluarga saja.25

25Suparman Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta: Darul Ulum Press, 1999), h. 35.

Page 42: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

10. Tujuan dan Manfaat Dana Wakaf

a. Tujuan Dana Wakaf

Tujuan dana wakaf dari masyarakat antara lain sebagi berikut:26

1) Melengkapi perbankan Islam dengan produk wakaf uang yang

berupa suatu sertifikat berdenominasi tertentu yang diberikan

kepada para waqif sebagai bukti keikutsertaan;

2) Membantu penggalangan tabungan sosial melalui sertifikat

wakaf tunai yang dapat diatasnamakan orang-orang tercinta baik

yang masih hidup maupun yang telah meninggal, sehingga dapat

memperkuat integrasi kekeluargaan di antara umat;

3) Meningkatkan investasi sosial dan mentransformasikan tabungan

sosial menjadi modal sosial dan membantu pengembangan pasar

modal sosial; dan

4) Menciptakan kesadaran orang kaya terhadap tanggung jawab

sosial mereka terhadap masyarakat sekitarnya, sehingga

keamanan dan kedamaian sosial dapat tercapai.

b. Manfaat Dana Wakaf

Agar dana wakaf memberikan manfaat yang riil terhadap

masyarakat luas, seyogyannya lembaga pengelola wakaf uang

menggunakan manajemen yang profesional. Dengan demikian, manfaat

yang akan dirasakan oleh masyarakat akan terasa adanya.27 Di antaranya

manfaat dana wakaf (wakaf uang) yaitu:28

26Rachmadi Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, h. 114. 27Sumuran Harahap dan Nasaruddin Umar, Panduan Pengelolaan Wakaf

Tunai, h. 49. 28Rachmadi Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, h. 114.

Page 43: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

1) Wakaf uang jumlahnya bisa bervariasi, seseorang yang memiliki

dana terbatas sudah bisa mulai memberikan dana wakafnya tanpa

harus menunggu menjadi tuan tanah terlebih dahulu;

2) Melalui wakaf uang, aset-aset wakaf yang berupa tanah-tanah

kosong bisa mulai dimanfaatkan dengan pembangunan gedung atau

diolah untuk lahan pertanian;

3) Dana wakaf uang juga bisa membantu sebagian lembaga-lembaga

pendidikan Islam yang cash flow-nya terkadang kembang-kempis

dan menggaji civitas akademik ‘alakadarnya’; dan

4) Pada gilirannya, umat Islam dapat lebih mandiri dalam

mengembangkan dunia pendidikan tanpa harus terlalu tergantung

pada anggaran pendidikan negara yang memang semakin lama

terbatas.

B. Teori Pendayagunaan

6. Pengertian Pendayagunaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendayagunaan berasal dari

kata “daya guna” yang berarti 1) kemampuan mendatangkan hasil dan

manfaat; efisien; tepat guna; sangkil, 2) kemampuan menjalankan tugas

dengan baik. Dari kata “daya guna” muncul kata “pendayagunaan” yang

berarti pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat atau

pengusahaan agar mampu menjalankan tugas dengan baik.29 Maka,

pendayagunaan adalah suatu usaha untuk mendatangkan hasil atau manfaat

29Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 242.

Page 44: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

yang lebih besar dan lebih baik dengan memanfaatkan sumber daya dan

potensi yang dimiliki. Pendayagunaan adalah kemampuan seseorang atau

sekelompok orang untuk mendatangkan hasil dan manfaat yang lebih besar,

baik dan tepat sehingga tercapainya kesejahteraan umum. Maka,

pendayagunaan wakaf adalah bentuk pengusahaan (penyaluran) organisasi

wakaf (nazhir) dari harta wakaf yang diamanahkan oleh pemberi harta wakaf

(waqif) agar diterima dan dapat mendatangkan manfaat lebih besar bagi

kesejahteraan pengguna harta wakaf tersebut (mauquf ‘alaih) sesuai dengan

syariat Islam dan perundang-undangan yang ada. Sebagaimana firman Allah

dalam surat An-Nahl ayat 7-8:

إن ربكم لرءوف رحيم وحتمل أثـقالكم إىل بـلد مل تكونوا بالغيه إال بشق األنـفس ]١٦:٨[- وخيلق ما ال تـعلمون واخليل والبغال واحلمري لتـركبوها وزينة ]١٦:٧[

Artinya: “Dan ia dapat memikul beban-beban kalian ke suatu negeri yang kalian tidak sanggup sampai kepadanya melainkan dengan kesukaran-kesukaran yang memayahkan diri. Sesungguhnya Rabb kalian benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bighal dan keledai agar kalian menungganginya dan menjadikannya sebagai perhiasan dan Allah mnciptakan apa yang kalian tidak mengetahuinya”.30

Adapun pendayagunaan dana wakaf berarti membicarakan usaha-

usaha atau kegiatan yang saling berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu

dari penggunaan hasil dana wakaf secara baik, tepat dan tearah sesuai dengan

syariat Islam dan perundang-undangan. Pendayagunaan dana wakaf

merupakan bentuk dari proses optimalisasi pengusahaan organisasi wakaf

dari hasil dana wakaf agar sesuai dengan tujuan yang ditentukan.

30Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain 2, terjemahan Bahrun Abu Bakar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2014), h. 1070.

Page 45: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

7. Pola Pendayagunaan

Pola adalah sistem; cara kerja; bentuk atau struktur yang tetap.31 Pola

bisa disebut dengan cara kerja atau gambaran yang digunakan sebagai acuan

untuk melakukan sesuatu. Pendayagunaan adalah kemampuan seseorang atau

sekelompok orang untuk mendatangkan hasil dan manfaat yang besar dan

memuaskan bagi kesejahteraan umum. Maka, pola pendayagunaan adalah

suatu cara kerja atau gambaran yang digunakan sebagai acuan untuk

mendatangkan hasil dan manfaat yang besar bagi kesejahteraan umum.

Prinsip dasar wakaf yang bertujuan untuk menciptakan keadilan sosial

merupakan implementasi dari sistem ekonomi yang mendorong dan

mengakui hak milik individu dan masyarakat secara seimbang.32 Hal tersebut

diwujudkan dalam implementasi pemberdayaan ekonomi. Kata

pemberdayaan diterjemahkan sebagai upaya pendayagunaan, pemanfaatan

yang sebaik-baiknya dengan hasil yang memuaskan.33 Pola-pola

pemberdayaan ekonomi masyarakat mempunyai ciri-ciri atau unsur-unsur

sebagai berikut:34

a. Mempunyai tujuan yang hendak dicapai.

b. Mempunyai wadah kegiatan yang teroganisir.

c. Aktivitas yang dilakukan terencana, berlanjut, serta harus sesuai

dengan kebutuhan dan sumberdaya setempat.

31Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 885. 32Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam, Fiqh Wakaf, h. 90 33Badudu dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 2001), h. 318. 34Muhammad Zen, dkk., Zakat dan Wirausaha (Jakarta: CED, 2005), h.55.

Page 46: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

d. Ada tindakan bersama dan keterpaduan dari berbagai aspek yang

terkait.

e. Ada perubahan sikap pada masyarakat sasaran selama tahap-tahap

pemberdayaan.

f. Menekankan pada peningkatkan partisipasi masyarakat dalam

ekonomi terutama dalam wirausaha.

g. Ada keharusan membantu seluruh lapisan masyarakat khususnya

masyarakat lapisan bawah. Jika tidak, maka solidaritas dan kerjasama

sulit tercapai.

h. Akan lebih efektif bila program pengembangan masyarakat pada

awalnya memperoleh bantuan dan dukungan pemerintah. Selain itu,

sumber-sumber organisasi sukarela non-pemerintah harus

dimanfaatkan.

8. Sasaran Pendayagunaan Dana Wakaf

Hasil pengelolaan dana wakaf dapat dimanfaatkan secara lebih luas

dalam rangka kesejahteraan masyarakat banyak. Jika selama ini aspek

kesejahteraan masyarakat kurang atau bahkan tidak tertangani secara

memadai oleh pemerintah, dana-dana yang dihasilkan dari pengelolaan wakaf

tunai dapat membantu meringankan tgas-tugas negara, minimal untuk

kalangan umat Islam sendiri. Lebih-lebih kondisi riil umat Islam Indonesia

yang menduduki jumlah mayorias sampai saat ini masih jauh dari sejahtera.35

35Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, h. 71.

Page 47: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Berikut ini adalah bidang-bidang yang menjadi pemanfaatan hasil

pendayagunaan dana wakaf:

a. Bidang Pendidikan

Ada tiga filosofi dasar yang harus ditekankan ketika hendak

menerapkan prinsip cash waqf (wakaf tunai) dalam dunia pendidikan.

Pertama, alokasi cash waqf (wakaf tunai) harus dilihat dalam bingkai

“proyek terintegrasi”, bukan bagian-bagian dari biaya yag terpisah-pisah.

Kedua, asas kesejahteraan nazhir. Sudah saatnya menjadikan nazhir

sebagai profesi yang memberikan harapan kepada lulusan terbaik umat

dan profesi yang memberikan kesejahteraan di akhirat, tetapi juga di

dunia. Ketiga, asas transparansi dan accountability di mana badan wakaf

dan lembaga yang dibantunya harus melaporkan setiap tahun akan proses

pengelolaan dana kepada umat dalam bentuk audited financial report

termasuk kewajaran dari masing-masing pos biayanya. Prioritas untuk

memperbaiki bidang pendidikan Islam Indonesia yang bersumber dari

dana wakaf meliputi pembangunan pesantren, madrasah dan Perguruan

Tinggi Islam, lembaga riset masyarakat, perpustakaan, pemberdayaan dan

pengembangan kurikulum, SDM, dan riset teknologi tepat guna.36

b. Bidang Kesehatan dan Fasilitas Rumah Sakit

Keberadaan wakaf juga terbukti telah banyak membantu bagi

pengembangan ilmu-ilmu medis melalui penyediaan fasilitas-fasilitas

publik di bidang kesehatan dan pendidikan. Adapun yang dapat dilakukan

dalam rangka penyediaan sarana-prasarana dan peningkatan pelayanan

36Ibid, h. 72-88.

Page 48: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

kesehatan masyarakat meliputi pembangunan Rumah Sakit dan Poliklinik,

Apotek dan alat-alat medis, pemberdayaan dan pengembangan SDM

kesehatan.37

c. Bidang Pelayanan Sosial

Dengan adanya dana wakaf diharapkan dapat menunjang hal-hal

terkait dengan pembangunan fasilitas umum yang lebih memadai dan

manusiawi dan pembangunan tempat-tempat ibadah dan lembaga

keagamaan yang representatif. Sedangkan dalam rangka pemberdayaan

dalam bidang pelayanan sosial ini dapat diadakan berbagai aktivitas untuk

pengembangan yaitu meningkatkan kemampuan kaum dhuafa melalui

berbagai pelatihan keterampilan kerja dan pembinaan kesadaran akan

pentingnya disiplin dan kerja keras. Membuat sebuah pola manajemen

pengelolaan lembaga santunan untuk kaum lemah, cacat dan terlantar

lainnya. Membuat berbagai macam proyek-proyek dakwah yang

mencakup di bidang yang luas, seperti penanggulangan akidah umat Islam

akibat tekanan ekonomi yang menghimpitan masyarakat pedalaman,

pembinaan anak-anak korban narkoba, dan lain sebagainya.38

d. Bidang Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)

Usaha-usaha peningkatan dan pemberdayaan UKM selayaknya

didasarkan pada tujuan untuk mengatasi faktor-faktor yang selama ini

menjadi kendala dalam pengembangan dan pemberdayaan UKM. Dengan

adanya potensi wakaf, dapat memberi peluang lebih besar kepada

lembaga profesional perbankan dan juga lembaga non keuangan lainnya

37Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, h. 89-96.

38Ibid, h. 97-98.

Page 49: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

seperti lembaga nazhir wakaf tunai untuk berpartisipasi aktif dalam

pembinaan dan pengembangan UKM seperti menyediakan fasilitas

permodalan bagi UKM, membantu UKM dalam kemampuan penguasaan

teknologi proses dan produksi. Pembangunan insfrastruktur yang

mendukung pemberdayaan ekonomi rakyat.39

11. Asas-asas Pendayagunaan Wakaf

Asas diartikan sebagai dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir

atau berpendapat).40 Pendayagunaan wakaf merupakan suatu usaha untuk

mendatangkan hasil dan manfaat yang lebih besar dalam ibadah wakaf. Maka,

asas-asas pendayagunaan wakaf adalah suatu dasar yang menjadi tumpuan

dalam melakukan aktivitas ibadah wakaf yang dapat memberikan hasil dan

manfaat yang lebih besar bagi kesejahteraan umum. Ada empat asas dalam

pendayagunaan dana wakaf, yaitu:

a. Asas Keabadian Manfaat

“Bila engkau suka, kau tahan (pokoknya) tanah itu, dan engkau

sedekahkan (hasilnya)”. Pemahaman yang paling mudah untuk dicerna

dari maksud Nabi adalah bahwa substansi ajaran wakaf itu tidak semata-

mata terletak pada pemeliharaan bendanya (wakaf), tapiyang jauh lebih

penting adalah nilai manfaat dari benda tersebut untuk kepentingan

kebajikan umum.41

39Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, h. 99-100.

40Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 70. 41Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, h. 26.

Page 50: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Asas kemanfaatan benda wakaf menjadi landasan yang paling

relevan dengan keberadaan benda itu sendiri. Lebih-lebih ibadah wakaf

oleh para ulama dikategorikan sebagai amal ibadah shadaqah jariyyah

yang memiliki nilai pahala yang terus mengalir walaupun yang

melakukannya telah meninggal dunia. Ada empat hal di mana benda

wakaf (shadaqah jariyyah) akan mendapatkan nilai pahala yang terus

mengalir karena kemanfaatannya:42

1. Benda tersebut dapat dimanfaatkan oleh orang banyak.

2. Benda wakaf memberikan nilai yang lebih nyata kepada para

waqif itu sendiri.

3. Manfaat immaterial benda wakaf melebihi manfaat materialnya.

4. Benda wakaf itu sendiri tidak menjadikan atau mengarahkan

kepada bahaya (madharat) bagi orang lain dan juga waqif sendiri.

b. Asas Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban merupakan asas paradigma baru wakaf.

Sebagai sebuah ajaran yang memiliki dimensi ilahiyyah dan insaniyyah,

wakaf harus dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di akhirat

kelak. Bentuk dari pertanggungjawaban tersebut adalah pengelolaan

secara sungguh-sungguh dan semangat yang didasarkan kepada:

a. Tanggung Jawab kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Tanggung jawab kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas

perilaku dan perbuatan, apakah perilakunya itu sesuai atau

bertentangan dengan aturan-aturanNya. Segala tindakan dan tugas

42Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, h. 72-75.

Page 51: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

yang dilakukan para pihak yang terkait dengan perwakafan memiliki

konsekuensi transendental, yaitu harus dipertanggungjawabkan

dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Al-Qur’an dengan tegas

mengatakan bahwa setiap orang akan diperiksa dan dimintai

pertanggungjawaban:43

ولو شاء الله جلعلكم أمة واحدة ولكن يضل من يشاء ويـهدي من يشاء ]١٦:٩٣[ولتسألن عما كنتم تـعملون

Artinya: “Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kalian satu umat tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kalian akan ditanya tentang apa yang telah kalian kerjakan”.44

b. Tanggung Jawab Kelembagaan

Tanggung jawab kelembagaan yaitu tanggung jawab kepada

pihak yang memberikan wewenang, yaitu lembaga yang lebih tinggi

sesuai dengan jenjang organisasi kenazhiran. Lembaga kenazhiran

yang terdiri dari sub-sub organisasi pengelolaan dan pengembangan,

masing-masing sub harus bertanggung jawab kepada lembaga yang

lebih tinggi, sehingga fungsi-fungsi kontrol organisasi dapat berjalan

dengan baik agar amanah yang sedang diemban dapat dipenuhi secara

optimal. Oleh karena itu, sebaiknya nazhir berbentuk kelembagaan

(organisasi) resmi diatur oleh Undang-undang No. 41 Tahun 2004

43Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, h. 76.

44Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain 2, h. 1107.

Page 52: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

tentang wakaf. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan peran

nazhir dan pengawasannya dalam mengembangkan perwakafan.45

c. Tanggung Jawab Hukum

Tanggung jawab hukum yaitu tanggung jawab yang dilakukan

berdasarkan saluran-saluran dan ketentuan-ketentuan hukum yang

berlaku. Seorang nazhir atau orang yang diberikan wewenang dalam

pengelolaan wakaf selaku pemegang amanah harus mampu

mempertanggungjawabkan tindakan, bahwa apa yang dilakukannya

itu benar-benar sesuai dengan hukum yang berlaku.

Pertanggungjawaban secara hukum memang memiliki aspek yang

sangat luas, tidak terbatas pada hukum syariat yang secara khusus

mengatur tentang perwakafan.46

4) Tanggung Jawab Sosial

Tanggung jawab sosial yaitu tanggung jawab yang terkait

dengan moral masyarakat. Seseorang (nazhir wakaf) dalam

melakukan tindakan harus dapat dipertanggungjawabkan pula kepada

masyarakat secara moral bahwa perbuatannya itu bisa aman secara

sosial, yaitu tidak mencederai norma-norma sosial yang ada di

masyarakat.47

c. Asas Profesionalitas Manajemen

Manajemen pengelolaan menempati pada posisi paling penting

dalam dunia perwakafan. Karena, yang paling menentukan benda wakaf

45Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, h. 78.

46Ibid, h. 79. 47Ibid, h. 80.

Page 53: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

itu lebih bermanfaat atau tidak tergantung pada pola pengelolaan, bagus

atau buruk. Kalau pengelolaan benda-benda wakaf selama ini hanya

dikelola ‘seada-adanya’ dengan menggunakan ‘manajemen kepercayaan’

dan sentralisme kepemimpinan yang mengesampingkan aspek

pengawasan, maka dalam pengelolaan benda wakaf secara modern harus

menonjolkan sistem manajemen yang lebih profesional.48

Nabi Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam sebenarnya telah

mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu, termasuk masalah yang

terkait bahwa segala sesuatu, termasuk masalah yang terkait dengan

manajemen jika dilakukan dengan mengikuti 4 sifat minimal yang

dimiliki oleh Nabi dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang

profesional, yakni sebagai berikut:49

1) Amanah (Dapat Dipercaya)

Secara garis umum, pola manajemen dianggap profesional

jika seluruh sistem yang digunakan dapat dipercaya, baik input atau

outputnya. Input dalam sebuah pengelolaan bisa dilihat dari Sumber

Daya Manusia (SDM) dalam hal wakaf adalah pihak nazhir, yaitu:

(1) Memiliki standar pendidikan yang tinggi (terdidik) dan standar

moralitas yang unggul, (2) Memiliki keterampilan lebih, (2) Adanya

pembagian kerja yang jelas, (3) Adanya standar hak dan kewajiban

dan (4) Adanya standar operasional yang jelas.

48Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, h. 81.

49Ibid, h. 82-84.

Page 54: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

2) Shiddiq (Jujur)

Di samping amanah (dapat dipercaya), shiddiq (jujur) adalah

sifat mendasar, baik yang terkait dengan kepribadian SDMnya

maupun bentuk program yang ditawarkan sehingga konsumen atau

masyarakat merasa tidak dimanfaatkan secara sepihak.

3) Fathanah (Cerdas)

Kecerdasan sangat diperlukan untuk menciptakan produk

(program) yang bisa diterima oleh pasar (masyarakat) dengan

menawarkan berbagai harapan yang baik dan maju.

4) Tabligh (Menyampaikan Informasi yang Benar/ Transparan)

Konsep tabligh ini lebih kepada kemauan dan kemampuan

menyampaikan segala informasi yang baik dan benar. Dalam

manajemen, penyebarluasan informasi yang baik dan jujur sangat

terkait dengan pola pemasaran dan pelaporan keuangan. Pemasaran

sebuah produk harus disampaikan secara jujur, tidak menipu atau

membodohi masyarakat.

d. Asas Keadilan Sosial

Penegakkan keadilan sosial dalam Islam merupakan kemurnian

dan realitas ajaran agama. Orang yang menolak prinsip keadilan sosial ini

dianggap sebagai pendusta agama. Substansi yang terkandung dalam

ajaran wakaf sangat tampak adanya semangat menegakkan keadilan

sosial melalui pendermaan harta untuk kebajikan umum. Walaupun

wakaf hanya sebatas amal kebajikan yang bersifat anjuran, tetapi daya

dorong untuk menciptakan pemerataan kesejahteraan sangat tinggi.

Page 55: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Karena, prinsip yang mendasari ibadah wakaf adalah terciptanya kondisi

sosial kemasyarakatan yang dibangun di atas kesamaan hak dan

kewajiban sebagai makhluk Allah.50

Prinsip dasar wakaf yang bertujuan untuk menciptakan keadilan

sosial merupakan implementasi dari sistem ekonomi yang mendorong

dan mengakui hak milik individu dan masyarakat secara seimbang.

Konsepsi keadilan sosial ekonomi yang Islami mempunyai ciri khas dari

konsep ekonomi yang lain. Pertama, keadilan sosial dilandasi prinsip

keimanan, yaitu bahwa semua orang yang ada di alam semesta adalah

milik Allah. Kedua, menggalakkan sistem pendistribusian kembali

pendapatan yang sifatnya built in, yang lebih diefektifkan lagi dengan

mengaitkan pada ridha Allah. Ketiga, keadilan sosial dalam Islam

berakar pada moral.51

12. Hikmah Pendayagunaan Dana Wakaf

Di masa pertumbuhan ekonomi yang cukup memprihatinkan ini,

sesungguhnya peranan wakaf di samping instrumen-instrumen ekonomi Islam

lainnya seperti zakat, infaq, shadaqah dan lain-lainnya dapat dirasakan

manfaatnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya di bidang

ekonomi, apabila wakaf dikelola sebagaimana mestinya, peruntukan wakaf di

Indonesia yang kurang mengarah pada pemberdayaan ekonomi umat dan

cenderung hanya untuk kepentingan kegiatan-kegiatan ibadah khusus dapat

50Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, h. 85-86.

51Ibid, h. 90-92.

Page 56: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

dimaklumi, karena memang pada umumnya ada keterbatasan umat Islam

akan pemahaman wakaf maupun nazhir wakaf.52

Wakaf di samping mempunyai nilai ibadah, sebagai tanda syukur

seorang hamba atas nikmat yang telah Allah berikan, juga dapat menjadi

alternatif untuk kesejahteraan ummat Islam apabila dikelola dan

dikembangkan dengan baik sesuai dengan perundang-perundangan yang ada.

Oleh karena itu, masyarakat harus mengetahui besarnya hikmah

pendayagunaan dana wakaf yang berpotensi besar di Indonesia.

Keuntungan moril bagi waqif mendapatkan pahala yang akan

mengalir terus walaupun waqif sudah meninggal dunia. Dan untuk

meningkatkan perkembangan Islam di Indonesia.53 Terlepas dari pemanfaatan

yang secara dominan berwatak ritual-keagamaan, realitas itu sejatinya

mengilustrasikan adanya potensi wakaf yang besar dan dapat didayagunakan

untuk mengejewantahkan berbagai inisiatif dan tujuan-tujuan keadlian

sosial.54

Pengelolaan dana wakaf (tunai) sebagai instrumen investasi menjadi

menarik, karena benefit atas investasi tersebut akan dinikmati oleh

masyarakat di mana saja (baik lokal, regional maupun internasional). Harta

wakaf terus bertahan dan tidak akan bangkrut meskipun negara tertimpa krisis

ekonomi, karena harta wakaf harus tetap dan terjaga selamanya.55

52Mustafa Edwin Nasution dan Uswatun Hasanah, Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam, (Jakarta: Program Studi Timur Tengah dan Islam Universits Indonesia, 2006), h. 20.

53Didin Hafidudin, Wakaf Tunai Dalam Pandangan Syariah (Makalah Seminar Wakaf Untuk Investasi Bisnis, 2002), h.4.

54Andy Agung Prihatna, dkk, Wakaf, Tuhan, dan Agenda Kemanusiaan, (Jakarta: CSRC, 2006), h. 2.

55Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia, h. 119.

Page 57: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Dengan dana wakaf, syiar dan dakwah Islam dapat dikembangkan

secara maksimal. Para sahabat telah terbiasa mewakafkan kuda, anak panah,

baju besi, dan lain sebagainya untuk menopang dakwah Islam keseluruh

penjuru dunia. Dengan dana wakaf, kemashlahatan dan kepentingan

masyarakat dapat dipenuhi seperti, pendidikan, kesehatan, dan lain

sebagainya.56

C. Teori Efektivitas

5. Pengertian Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektivitas berasal dari kata

efektif yang mempunyai beberapa arti, antara lain: ada efeknya; manjur atau

mujarab; dapat membawa hasil; berhasil guna; mangkus; dan mulai berlaku.

Dari kata itu muncul kata keefektifan yang berarti keadaan, berpengaruh; hal

berkesan; kemanjuran; kemujaraban; keberhasilan; kemangkusan; dan hal

mulai berlakunya.57 Kata efektivitas secara istilah didefinisikan oleh beberapa

ahli yaitu:

1. Menurut T. Hani Handoko, efektivitas merupakan kemampuan untuk

mencapai tujuan tertentu dengan cara atau peralatan yang tepat.58

2. Menurut Ety Rochaety dan Ratih Tresnawati, efektivitas adalah

sesuatu angka untuk menunjukan sampai seberapa jauh sasaran

(target) tercapai.59

56Fathiy Syamsuddin Ramadhan AnNawiy, Buku Panduan Wakaf, h.23. 57Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), h. 284. 58T. Hani Handoko, Manajemen, h.7 59Ety Rochaety dan Ratih Tresnati, Kamus Istilah Ekonomi, h. 71.

Page 58: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

3. Menurut Cambel J.P dalam terjemahan, efektivitas dapat diartikan

sebagai tingkat kemampuan suatu lembaga atau organisasi untuk dapat

melaksanakan semua tugas-tugas pokoknya atau untuk mencapai

sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.60

4. Menurut Supriyono, efektivitas merupakan hubungan antara keluaran

suatu pusat tanggung jawab dengan sasaran yang mesti dicapai,

semakin besar konstribusi daripada keluaran yang dihasilkan terhadap

nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan efektif pula

unit tersebut.61

5. Menurut E. Mulyasa, efektivitas juga dapat diartikan sebagai adanya

kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas yang dituju.

Selanjutnya dijelaskan bahwa efektivitas adalah berkaitan erat dengan

perbandingan antara tingkat pencapaian tujuan dengan rencana yang

telah disusun sebelumnya, atau perbandingan hasil nyata dengan hasil

yang direncanakan.62

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

efektivitas adalah suatu kemampuan yang dikerjakan secara tepat atas

keberhasilan atau kesuksesan dalam nilai pencapaian hasil. Efektivitas yang

di maksud dalam penelitian ini adalah pencapaian hasil program-program

BWA dari pendayagunaan dana wakaf yang dikelola oleh Badan Wakaf

Al-Qur’an (BWA) Jakarta sejalan dengan syariat Islam dan berbagai

peraturan perundang-undangan yang ada.

60Cambel J.P, Riset Dalam Efektivitas Organisasi, terjemahan Sahat Simamora, (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 47.

61Supriyono, Sistem Pengendalian Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 2000), h. 29 62E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Impelemntasi,

(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004), h. 82.

Page 59: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

6. Tolak Ukur Efektivitas

Efektivitas menjadi suatu hal yang paling utama dalam pengukuran

keberhasilan organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini khususnya bagi

organisasi filantropi keislaman. Pengukuran efektivitas secara umum dan

yang paling menonjol meliputi keberhasilan program keberhasilan sasaran,

kepuasan terhadap program dan tingkat input dan output. Maka, efektivitas

program dapat dijalankan dengan kemampuan operasional dalam

melaksanakan program-program kerja yang sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya, secara komprehensif.63 Berdasarkan hal tersebut,

untuk mencapai efektivitas organisasi haruslah memenuhi syarat atau ukuran

sebagai berikut:64

a. Kegunaan, yakni agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan

fungsi-fungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil,

berkesinambungan dan sederhana.

b. Ketepatan dan objektifitas, maksudnya semua rencana harus

dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata dan akurat.

c. Ruang lingkup, yakni perlu memperhatikan prinsip-prinsip

kelengkapan, kepaduan dan konsistensi.

d. Efektivitas biaya, dalam hal ini efektifitas biaya menyangkut waktu,

usaha dan aliran emosional.

e. Akuntabilitas, terdapat dua aspek akuntabilitas; pertama tanggung

jawab atas pelaksanaan, kedua tanggung jawab atas

implementasinya.

63Cambel J.P, Riset Dalam Efektivitas Organisasi, h. 121. 64T. Hani Handoko, Manajemen, h. 103-105.

Page 60: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

f. Ketepatan waktu, yakni suatu perencanaan, perubahan-perubahan

yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana tidak

tepat atau sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.

7. Pendekatan Terhadap Efektivitas

Pendekatan terhadap efektivitas digunakan untuk mengukur sejauh

mana tercapainya aktivitas organisasi tersebut. Ada beberapa pendekatan

yang digunakan terhadap efektivitas yaitu:65

a. Pendekatan Tujuan

Pendekatan tujuan yaitu pendekatan yang menekankan pada

pentingnya pencapaian tujuan sebagai kriteria penilaian keefektifan.

b. Pendekatan Teori Sistem

Pendekatan teori sistem menekankan pentingnya adaptasi tuntutan

ekstern sebagai kriteria penilaian keefektifan.

c. Pendekatan Teori Multipel Konstituensi

Pendekatan teori multi konstituensi mengemukakan bahwa organisasi

dapat dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dari

konstituensi yang terdapat di dalam lingkungan organisasi, yaitu

konstituensi yang menjadi pendukung kelanjutan eksistensi organisasi

tersebut.

65FX. Suwarto, Perilaku Keorganisasian Buku Panduan Mahasiswa, (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1999), h. 5-8.

Page 61: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

8. Kriteria Efektivitas Organisasi

Efektivitas menjadi suatu hal yang paling utama dalam pengukuran

keberhasilan sebuah organisasi. Efektivitas organisasi adalah suatu

kemampuan yang dikerjakan secara tepat atas keberhasilan atau kesuksesan

dalam nilai pencapaian hasil sebuah organisasi. Efektivitas organisasi adalah

tingkat keberhasilan pencapaian tujuan organisasi (target) atau dengan rumus

E = R/T (E: Efektivitas, R: Realisasi, T: Target). R adalah proses dalam hal

produksi, dan setiap proses terdiri dari input, throughput dan output.66

Konsep efektivitas organisasi bergantung pada teori sistem dan

dimensi waktu. Kriteria efektivitas harus merefleksikan keseluruhan siklus

input-proses-output dan kriteria efektivitas harus merefleksikan hubungan

antara organisasi dan lingkungan luarnya. Oleh karena itu, efektivitas

organisasi merupakan suatu konsep menyeluruh yang menyertakan sejumlah

konsep komponen.67 Kriteria efektivitas organisasi adalah sebagai berikut:68

a. Produksi

Sebagai salah satu kriteria keefektifan, produksi mengacu pada

ukuran keluaran utama organisasi. Produksi mencerminkan kemampuan

organisasi untuk menghasilkan jumlah dan kualitas keluaran yang

dibutuhkan lingkungan. Konsep ini meniadakan setiap pertimbangan

efisiensi. Ukuran produksi mencakup keuntungan, penjualan, pangsa

pasar, rekanan yang dilayani dan sebagainya. Ukuran tersebut

66Syarif Makmur, Pemberdayaan Sumber daya Manusia dan Efektivitas organisasi. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 124.

67John M Ivancevich, dkk, Perilaku dan Manajemen Organisasi, terjemahan Gina Gania, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 23.

68Gibson, dkk, Organisasi Perilaku-Struktur-Proses, terjemahan Djarkasih, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 34-35.

Page 62: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

berhubungan secara langsung dengan keluaran yang dikonsumsi oleh

pelanggan dan rekanan organisasi bersangkutan.

b. Efisiensi

Sebagai salah satu kriteria keefektifan, efisiensi mengacu pada

ukuran penggunaan sumber daya yang langka oleh organisasi. Efisiensi

didefinisikan sebagai perbandingan keluaran terhadap masukan. Kriteria

jangka pendek ini memfokuskan perhatian atas siklus keseluruhan dari

masukan-proses-keluaran, dengan menekankan pada elemen masukan dan

proses. Ukuran-ukuran efisiensi antara lain keuntungan dari modal, biaya

per unit, pemborosan, waktu terluang dan sebagainya. Efisiensi diukur

menurut rasio (perbandingan) yang dalam bentuk umum ialah rasio antara

keuntungan dengan biaya atau waktu yang dipergunakan.

c. Kepuasan

Sebagai salah satu kriteria keefektifan, kepuasan menjadi ukuran

keberhasilan organisasi memenuhi kebutuhan karyawan dan anggotanya.

Ide organisasi sebagai suatu sistem sosial menuntut agar diperhatikan

beberapa pertimbangan yang bermanfaat bagi para pesertanya, termasuk

para pelanggan dan rekanan. Kepuasan dan moral adalah ukuran yang

serupa untuk menunjukkan tingkat di mana organisasi memenuhi

kebutuhan karyawannya. Ukuran kepuasan mencakup sikap karyawan,

pergantian karyawan, keabsenan, kelambanan dan keluhan.

d. Adaptasi

Sebagai salah satu kriteria keefektifan, adaptasi adalah suatu

ukuran ketanggapan organisasi terhadap tuntutan perubahan. Adaptasi

Page 63: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

adalah tingkat di mana organisasi dapat dan benar-benar tanggap terhadap

perubahan internal dan eksternal. Adaptasi dalam hal ini megacu pada

kemampuan manajemen merasakan perlunya perubahan dalam

lingkungan, termasuk perubahan dalam tubuh organisasi sendiri.

Ketidakefektifan dalam mencapai produksi, ketidakefesienan dan

ketidakpuasan merupakan pertanda perlunya adaptasi praktek dan

kebijaksanaan manajerial.

e. Pengembangan

Sebagai salah satu kriteria keefektifan, pengembangan mengukur

tanggung jawab organisasi dalam memperbesar kapasitas dan potensinya

untuk berkembang. Kriteria ini mengukur kemampuan organisasi untuk

meningkatkan kapasitasnya menghadapi tuntutan lingkungan. Suatu

organisasi harus melakukan berbagai upaya untuk memperbesar

kesempatan kelangsungan hidup jangka panjangnya. Usaha-usaha

pengembangan yang lazim ialah program pelatihan bagi manajerial, tetapi

akhir-akhir ini cara pegembangan organisasi telah berkembang meliputi

sejumlah pendekatan psikologis dan sosiologis.

Page 64: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

BAB III

GAMBARAN UMUM BADAN WAKAF AL-QUR’AN JAKARTA

B. Profil Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta

6. Sejarah Berdirinya Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta

Al-Qur’an adalah petunjuk kepada jalan yang lurus dan memberi

kabar gembira bagi setiap mukmin yang mengajarkan amal shaleh. Al-Qur’an

juga merupakan pedoman praktis (amaliy) untuk manusia ketika menjalani

berbagai aspek kehidupannya. Oleh karena itu, menjalankan Al-Qur’an di

tengah masyarakat dalam bentuk yang implementatif adalah suatu hal yang

dharuri (penting) dan tentu sesuatu yang dapat membahagiakan kehidupan

manusia di dunia dan akhirat. Karena satu kebaikan yang sesuai dengan

Al-Qur’an dan disebarkan kepada manusia, pasti akan dibalas dengan pahala

yang berlipat ganda bagi si penyebarnya.

Atas kesadaran ini, maka pada tahun 2005 sejumlah ulama dan

kalangan profesional mendirikan sebuah lembaga yang diberi nama Badan

Wakaf Al-Qur’an (BWA) dan tercatat dalam akte Notaris H. Rizul Sudarmadi

no. 119 tanggal 28 April 2005. Pada 1 juni 2006, BWA telah mendapat

sambutan baik dan dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sesuai

dengan surat rekomendasi MUI No. U-217/MUI/VI/2006. 1

Badan Wakaf Al-Qur'an adalah orgnisasi nirlaba (non-profit

organization), berbentuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Badan

Wakaf Al-Qur’an menggunakan cara modern yang mudah dan praktis untuk

membantu orang lain. Salah satu ciri seorang muslim adalah senang

1Katalog Program Badan Wakaf Al-Qur’an, 2016, h. 4-5.

50

Page 65: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

membantu orang lain. Dia tidak akan berdiam diri melihat kesulitan yang

dialami oleh saudaranya sekalipun ia tidak mengenalnya. Islam mendorong

seorang muslim memperhatikan urusan saudaranya sebagaimana hadits

Rasulullah Shallallah ‘Alayhi wa Sallam:

عن النيب صلى اهللا عليه وسلم قال : ال يـؤمن أحدكم حىت حيب ألخيه ما حيب لنـفسه (رواه البخاري ومسلم)

Artinya: “Dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Setiap orang dari kalian tidak dianggap beriman sebelum dia menginginkan (kebaikan) bagi sasudaranya sebagaimana dia menginginkannya bagi dirinya sendiri”.2 (HR. Bukhari Muslim)

Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) merupakan lembaga filantropi Islam

profesional yang dibangun dalam rangka menghimpun, mengelola dan

menyalurkan harta wakaf, zakat, infak sedekah kaum muslimin. Program dan

project tersebut kami senantiasa memperhatikan aspek inovatif, unik, solutif

serta menyentuh kebutuhan azasi individu dan masyarakat.3

Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mempermudah waqif dalam

menyalurkan bantuan untuk umat Islam hingga ke pelosok negeri. Program

yang BWA tampilkan adalah untuk membantu komunitas dan individu yang

membutuhkan, setiap komunitas dan individu memiliki keunikan persoalan

dan solusinya. Oleh karena itu, Badan Wakaf Al-Qur’an mencoba membantu

mereka dalam program yang sesuai dengan kebutuhannya.4

2Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi an-Naisaburi, Ensiklopedia Hadits Shahih Muslim 1, terjemahan Ferdinand Hasmand, (Jakarta: Almahira, 2012), h. 42.

3Katalog Program Badan Wakaf Al-Qur’an, 2016, h. 4. 4www.wakafquran.org, diakses pada 28 Desember 2016, pukul 09:48.

Page 66: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

7. Dasar Hukum

Sesuai dengan Bab 1 Pasal 1 No. 4 dalam Undang-undang No. 41

Tahun 2004 tentang wakaf, nazhir adalah pihak yang menerima harta benda

wakaf dari waqif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan

peruntukannya.5 Badan Wakaf Al-Qur’an merupakan organisasi kenazhiran

wakaf yang sesuai dan sejalan dengan syariat Islam dan berbagai peraturan

perundang-undangan yang ada. Dalam hal ini Badan Wakaf Al-Qur’an

(BWA) Jakarta adalah nazhir wakaf dalam bentuk organisasi yang bergerak

di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan dan keagamaan Islam sesuai

dengan syarat-syarat nazhir yang terdapat dalam perundang-undangan. Dalam

perjalananya, lembaga wakaf selalu mendapat perhatian dari berbagai pihak

yang diwujudkan dalam Undang-undang dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia. Dasar hukum yang membentengi posisi Badan Wakaf Al-Qur’an

(BWA) Jakarta adalah:

a. Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

b. Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan

Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

c. Peraturan Badan Wakaf Indonesia No. 01 Tahun 2009 tentang

Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf

Bergerak Berupa Uang.

5Departemen Agama, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf & Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, h. 3.

Page 67: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

8. Visi dan Misi

Visi dan misi Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta adalah:6

a. Visi:

2) Menjadi lembaga filantropi wakaf profesional yang mampu

mengembangkan potensi wakaf di Indonesia sesuai syariah untuk

kemaslahatan kaum muslimin dan masyarakat.

3) Menjadikan wakaf sebagai gaya hidup muslimin.

b. Misi:

1) Menyalurkan Al-Qur’an ke daerah-daerah rawan akidah dan

rawan pendidikan.

2) Mengajarkan Al-Qur’an dengan metode yang membekas dan

implementatif disertai berbagai program pendukung yang

inovatif, unik, solutif serta menyentuh kebutuhan asasi individu

dan masyarakat.

3) Memberikan manfaat kepada umat melalui program-program

wakaf.

9. Struktur Organisasi

Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta memiliki keorganisasian

yang profesional. Hal tersebut sangat menunjang bagi terealisasinya strategi

visi, misi dan tujuan yang telah direncanakan oleh BWA. Struktur organisasi

BWA memiliki divisi-divisi yang dapat membantu kesuksesan aktivitas

6Katalog Program Badan Wakaf Al-Qur’an, 2016, h. 4.

Page 68: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

perwakafan. Berikut ini adalah struktur organisasi/ kepengurusan Badan

Wakaf Al-Qur’an Jakarta:7

a. Pembina & Founder: Ust. Irwan Syaifullah

b. Pembina: Ust. H.M. Hari Moekti

c. Ketua, CEO & Founder: Heru Binawan

d. Operation Director, Finance & Founder: M. Ichsan Salam

e. Operation Head: Nanu Utama

f. Waqif Relation Division: Hazairin Hasan

g. Project Analyst: Darminto

h. Web Development: Weli Kurniawan

i. Back Office: Nurhasanah

j. Newsroom: Joko Prasetyo

k. General Affair: Agus Salim

10. Program-program Badan Wakaf Al-Qur’an

Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta memiliki program-program yang

memiliki tujuan mulia yaitu berorentasi pada tujuan dunia dan akhirat. Dari

program-program tersebut dibuat banyak project yang unik dan riil. Project yang

dilaksanakan adalah untuk membantu komunitas dan individu yang

membutuhkan, setiap komunitas dan individu memiliki keunikan persoalan dan

solusinya. Oleh karena itu, BWA mencoba membantu mereka dalam project yang

sesuai dengan kebutuhannya.8 BWA memiliki delapan program induk yang

kemudian dari program-program tersebut dibuat project-project yang sesuai

7www.wakafquran.org, diakses pada 28 Desember 2016, pukul 09:48. 8Ibid

Page 69: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

dengan kebutuhan masyarakat. Lima program merupakan program wakaf dan tiga

program merupakan program zakat, infak dan sedekah. Berikut ini adalah

penjelasan dari program-program Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta:

a. Wakaf Al-Qur’an dan Pembinaan

Program pertama dan utama di Badan Wakaf Al Quran (BWA) yaitu

Wakaf Al Quran dan Pembinaan (WAP). Sejak didirikan 11 tahun yang lalu

sampai April 2016, BWA berhasil mengumpulkan dan mendistribusikan

211.880 mushaf Al-Qur’an yang telah disebar mulai dari Papua, Nusa

Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah,

Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Barat dan Aceh. Fokus utama

pendistribusian Al-Qur’an wakaf diarahkan pada ummat di daerah rawan

akidah dan rawan pendidikan di pelosok dan pulau terpencil nusantara

sekaligus mendukung pembinaan di beberapa daerah binaan Badan Wakaf Al

Qur'an. BWA berhasil menelusuri daerah-daerah yang rawan akidah dan

rawan pendidikan untuk dapat ikut merasakan kondisi mereka serta berbagi

dalam silaturrahiim dan penyebaran Al-Qur’an.9 Program wakaf Al-Qur’an

dan pembinaan ini merupakan program utama yang dapat menyebar luaskan

syiar dakwah keislaman.

b. Water Action for People

Diriwayatkan bahwa Kota Madinah pernah mengalami kesulitan air

bersih, satu-satunya sumber air yang tersisa adalah sebuah sumur milik

seorang Yahudi, sumur raumah namanya. Kaum muslimin terpaksa harus rela

antri dan membeli air bersih dari Yahudi tersebut. Prihatin atas kondisi

9Katalog Program Badan Wakaf Al-Qur’an, 2016, h. 11.

Page 70: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

tersebut, Rasulullah Shallallah ‘Alayhi wa Sallam bersabda: “Wahai

saudaraku, siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk

dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkan untuk umat, maka akan

mendapatkan surganya Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (H.R.Muslim). Utsman

bin Affan r.a. yang kemudian segera tergerak untuk membebaskan sumur itu.

Beliau membeli sumur raumah dari Yahudi pemiliknya dengan harga tinggi

dan mewakafkannya untuk ummat. Maka sejak itu sumur raumah dapat

dimanfaatkan oleh siapa saja, termasuk si Yahudi pemilik lamanya.10

Program water action for people adalah program wakaf untuk

pembangunan sarana air bersih di daerah yang mengalami krisis air bersih

dan daerah yang tertimpa bencana alam di pelosok Indonesia. Tujuan

diadakan program tersebut adalah membangun sarana air bersih di daerah

yang mengalami krisis air bersih. Selain itu, untuk membina masyarakat

pemetik manfaat dari wakaf sarana air bersih ini dengan pengetahuan sanitasi,

pendidikan dan ke Islaman.

Hingga saat ini, BWA berhasil mendistribusikan 17 lokasi sarana air

bersih yang tersebar di pelosok nusantara, antara lain Nusa Tenggara Timur,

Nusa Tenggara Barat, Banten, Gunung Kidul Kecamatan Purwosari,

Cikampek, Kecamatan Kedungadem, lereng Gunung Merapi, Lumajang,

Lebak Haur, Purwakarta, dan di berbagai pondok pesantren.

Manfaat lain yang dihasilkan dari program wakaf sarana air bersih ini

adalah warga tidak lagi kehilangan waktu produktifnya hanya sekedar

mencari air bersih dengan berjalan kaki berkilo-kilo meter jaraknya dari

10www.wakafquran.org, diakses pada 28 Desember 2016, pukul 09:48.

Page 71: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

rumah. Ataupun jika ada yang dekat harus mengeluarkan biaya yang cukup

mahal karena harus membeli. Selain itu, mengkonsumsi air yang relatif bersih

juga akan menghindarkan warga terserang penyakit akibat kualitas air yang

tida layak minum.11

c. Tebar Cahaya Indonesia Terang

Wakaf khusus pembangunan pembangkit listrik tenaga air pikohidro

dan mikrohidro untuk desa yang belum teraliri listrik hingga pelosok

nusantara. Wakaf tersebut akan cerahkan masa depan mereka. Tujuan

program ini adalah membangun sarana pembangkit listrik tenaga air

pikohidro dan mikrohidro. Selain itu, untuk membina masyarakat pemetik

manfaat dari wakaf cahaya listrik ini dengan pengetahuan ke Islaman,

pemberdayaan ekonomi dan pengetahuan teksnis untuk pemeliharaan sarana

pembangkit listrik tersebut.

Selama ini masyarakat masih menggunakan minyak tanah sebagai

bahan bakar untuk menyalakan lampu. Sementara, harga minyak tanah

sangatlah mahal. Dengan pembangkit listrik pikohidro/mikrohidro,

masyarakat mendapatkan cahaya listrik di malam hari dengan biaya yang

sangat murah dan di siang hari dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan

peralatan industri rumah tangga seperti mesin parut kelapa atau mesin

pemotong kayu.

6 unit mesin pembangkit listrik tenaga air pikohidro yang dipasang

untuk warga kesatuan adat kasepuhan Banten Kidul, di tengah hutan lindung

Taman Nasional Halimun Salak pada tahun 2010. Project berikutnya adalah

11Katalog Program Badan Wakaf Al-Qur’an, 2016, h. 16-17.

Page 72: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

pembangkit listrik tenaga air mikrohidro kapasitas 50 KVA di dusun Ampiri,

Bacu-Bacu, Sulawesi Selatan yang diresmikan pada bulan Oktober 2014

lalu. Project dengan mesin turbin berbobot 1,5 ton dan memiliki kapasitas 50

KVA ini, mampu menerangi desa Ampiri di tengah lembah yang berjarak 4

jam perjalanan dengan mobil dari Kota Makasar. 12

d. Wakaf Khusus

Wakaf khusus merupakan salah satu program inovatif di Badan Wakaf

Al-Qur’an (BWA). Program ini terinspirasi dari masih banyaknya daerah-

daerah terpencil di nusantara yang belum tersentuh pembangunan, terutama

masyarakat muslim yang ada di daerah pelosok dan terpencil.13

Dengan program wakaf khusus ini, BWA berusaha memahami,

mendalami dan mencari solusi dari persoalan masyarakat di daerah terpencil

tersebut. Kemudian BWA merancang strategi penggalangan dana dari waqif

dan donatur agar project tersebut dapat terealisasi. Project solutif tersebut

antara lain transportasi darat dan laut untuk para da’i untuk menjangkau

daerah yang terpencil, penyediaan sarana penangkapan ikan bagi nelayan dan

lain-lain berupa pembangunan infrastruktur masyarakat yang bersifat

mendasar (asasi).

Melalui project wakaf khusus ini BWA bermaksud lebih

mengoptimalkan manfaat dari wakaf Al-Quran dan pembinaan, wakaf sarana

air bersih, wakaf pembangkit listrik dan zakat peer to peer yang diamanahkan

kepada BWA sehingga lebih tersebar lagi sampai ke pulau-pulau kecil di

pelosok Indonesia.

12www.wakafquran.org, diakses pada 28 Desember 2016, pukul 09:48. 13Ibid

Page 73: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Program wakaf khusus yang digagas oleh BWA ini telah sukses

dalam pembuatan 2 buah kapal dakwah. Pertama, Kapal dakwah di Papua

yang selesai pada 2009 silam. Kedua, kapal dakwah nelayan Nusa Tenggara

Timur yang diresmikan pelayarannya pada 8 April 2013. Project Al-Qur’an

roadtrip 99 pulau menggunakan kapal dakwah yang akan mendistribusikan

mushaf Al-Qur’an wakaf kepada mereka yang tinggal di pulau terpencil.

Selain itu, program ini juga berhasil mengadakan kendaraan dakwah

lainnya, yaitu pengadaan sepeda motor jenis trail untuk operasional da’i di

daerah Bromo, Jawa Timur. Motor dakwah wakaf ini adalah bukti

kepedulian BWA menyambut antusias dakwah Islam di tengah masyarakat

animisme dan Hindu di sana, sehingga warga di sana tinggal terpencil di

lereng-lereng gunung Bromo sedikit demi sedikit memeluk Islam.

Inovasi terbaru BWA berupa teknologi tepat guna treadle pump untuk

membantu petani kecil di desa-desa yang kesulitan mengakses air irigasi.

Dengan teknologi tepat guna ini, petani kecil akan dimudahkan dalam

mengairi lahan mereka, sekaligus meningkatkan pendapatan dari hasil panen

mereka.14

e. Wakaf Produktif

“Jika kamu mau, kamu tahan zat bendanya (wakafkan) dan

sedekahkanlah hasilnya.” (HR Bukhari dan Muslim). Shahabat Umar bin

Khaththab Radhiyallahu ‘Anhu ketika menginginkan kebaikan dunia akhirat

atas harta bernilainya. “Wahai Rasulullah, aku mendapatkan lahan di

Khaibar, aku tidak pernah mendapatkan harta yang lebih bernilai selain itu.

14www.wakafquran.org, diakses pada 28 Desember 2016, pukul 09:48.

Page 74: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Maka apa yang Engkau perintahkan tentang tanah tersebut?” tanya Umar.

Rasulullah pun menjawab: “Jika kamu mau, kamu tahan zat bendanya

(wakafkan) dan sedekahkanlah hasilnya.” Mendengar jawaban tersebut, Umar

pun langsung mewakafkannya.

Para shahabat lain pun tidak mau ketinggalan dalam hal berwakaf.

Shahabat Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu, misalnya. Wakaf

produktifnya benar-benar membawa keberkahan hingga kini. Berawal dari

menyambut seruan Rasulullah Shallallah ‘Alayhi wa Sallam untuk mengatasi

krisis air pasca hijrah ke Madinah, hingga kini produktivitas raumah (nama

sumur dan lahan yang diwakafkan Utsman di dekat Masjid Qiblatain

Madinah) terus berjalan dan menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan.

Sampai saat ini telaga tersebut masih berfungsi, selain untuk bersuci dan air

minum, juga untuk mengairi sekitar 1550 pohon kurma yang tumbuh di tanah

tersebut. Begitulah seterusnya, hingga uang yang ada di bank itu cukup untuk

membeli sebidang tanah dan membangun hotel bintang lima yang cukup

besar di salah satu tempat yang strategis dekat Masjid Nabawi. Diperkirakan

omsetnya sekitar SAR 50 juta atau Rp155 milyar per tahun (SAR 1 =

Rp3100). Setengahnya untuk anak-anak yatim dan fakir miskin, dan

setengahnya lagi tetap disimpan dan ditabung di bank atas nama Utsman bin

Affan Radhiyallahu ‘Anhu di bawah pengawasan Departeman Pertanian Arab

Saudi.15

Berdasarkan hal tersebut, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta

mengadakan program wakaf produktif. Dalam program ini, BWA

15www.wakafquran.org, diakses pada 28 Desember 2016, pukul 09:48.

Page 75: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

memfasilitasi kaum muslim membeli aset yang bernilai untuk diwakafkan.

Kemudian, BWA dengan menggandeng partner lapang mengembangkannya

agar produktif dengan tetap memperhatikan aspek keekonomian dan

profesionalitas, sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan secara

berkesinambungan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi saudara

muslim lainnya seperti masalah kemiskinan, kesehatan, pendidikan dan

kemaslahatan umum lainnya.16

f. Zakat Peer to Peer

Zakat peer to peer adalah program penghimpunan dana zakat yang

100% zakat muzakki diterima oleh mustahiq penerima zakat tanpa dipotong

untuk operasional BWA. Lebih manfaat dan sesuai syariah. Zakat yang

diwajibkan bagi setiap muslim merupakan ibadah agung yang senantiasa

disandingkan dengan sholat dalam setiap ayatnya. Zakat merupakan salah

satu rukun Islam dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat

Islam. Oleh sebab itu, hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim

yang tekah memenuhi syarat-syarat tertentu.

Maka, untuk mengoptimalkan potensi zakat kaum muslimin di

wilayah Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) melalui

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) menyelenggarakan program penghimpunan dan

pendistribusian dana zakat dari dan kepada kaum muslimin. Zakat yang

ditunaikan oleh para muzakki melalui UPZ Kemenkeu RI ini akan

didistribusikan kepada mustahiq sesuai dengan tuntunan dalil syara’, yakni

kepada 8 ashnaf/golongan kaum muslimin.17

16www.wakafquran.org, diakses pada 28 Desember 2016, pukul 09:48. 17Katalog Program Badan Wakaf Al-Qur’an, 2016, h. 7-8.

Page 76: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

g. Indonesia Belajar

Indonesia belajar adalah salah satu program dari Badan Wakaf Al

Qur’an (BWA) untuk membantu anak-anak yang kesulitan biaya

pendidikannya agar kembali bersekolah. visi Indonesia belajar yaitu sekolah

adalah kehidupan anak-anak dan masa depan mereka. Indonesia Belajar

berusaha menghadirkan kehidupan sekolah bagi anak Indonesia agar

memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita. Sedangkan misi

Indonesia belajar yaitu membantu biaya pendidikan dan mengembalikan

anak-anak ke sekolah. Selain itu, membangun kesadaran kolektif pentingnya

pendidikan. Kegiatan utama Indonesia belajar meliputi penghimpunan donasi

pendidikan dan penyaluran donasi kepada anak yang membutuhkan. BWA

telah berhasil mendistribusikan lebih dari seratus anak-anak Indonesia yang

membutuhkan biaya pendidikan agar bisa kembali bersekolah.18

h. Sedekah Kemanusiaan

Sedekah Kemanusiaan Sedekah kemanusiaan adalah program terbaru

dari Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) yang meliputi 3 kegiatan:

d. Sedekah Kesehatan

Sedekah kesehatan yaitu bantuan bagi mereka yang kekurangan

biaya dalam pengobatan penyakit yang dideritanya. Sehat adalah hak

setiap orang, baik ia kaya ataupun miskin. Apabila terlanjur jatuh sakit

maka setiap orang berhak mendapatkan layanan kesehatan hingga ia

kembali sehat. Karena biaya berobat terkadang mahal, banyak orang

terutama di kalangan masyarakat kurang mampu yang mengabaikan hak

18www.wakafquran.org, diakses pada 28 Desember 2016, pukul 09:48.

Page 77: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

sehatnya. Mereka rela tidak mendatangi rumah sakit atau dokter dengan

alasan tidak memiliki anggaran untuk biaya berobat.

Dari sinilah muncul anggapan “orang miskin dilarang sakit”.

Anggapan yang keliru tentunya. Muncul anggapan ini karena mereka

sulit mengakses kesehatan murah yang berkualitas. Di sisi lain, jaminan

kesehatan gratis yang disediakan pemerintah, pada prakteknya masih

terkendala banyaknya permasalahan.

Atas dasar itulah Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) memiliki

program sedekah kesehatan untuk membantu memberikan kemudahan

kepada pasien yang kurang mampu tadi kesempatan mendapatkan

pelayanan kesehatan berkualitas sehingga secara perlahan anggapan

“orang miskin dilarang sakit” akan hilang dengan sendirinya.19

e. Life Divan

Life divan yaitu pengadaan tempat tidur bagi pengungsi atau santri

di pondok pesantren tradisional. Bencana akibat alam atau karena

kelalaian manusia menimbulkan nestapa yaitu sebagian dari saudara kita

terpaksa harus tinggal di barak pengungsian. Selama tinggal di barak

pengungsian kehidupan mereka jauh dari layak, terutama saat tidur, alas

tidur hanya berupa lembaran tikar yang tipis. Akibatnya, mereka

kedinginan sepanjang malam, sehingga kesehatan merekapun mengalami

gangguan. Life divan adalah tempat tidur yang terbuat dari corrugated

carton ukuran 70 x 180 x 22 cm yang berfungsi sebagai alas tidur yang

dapat menghindarkan hawa dingin dari lantai.

19Katalog Program Badan Wakaf Al-Qur’an, 2016, h. 37.

Page 78: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Life divan juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat tidur bagi

santri di pondok pesantren tradisional yang santrinya kebanyakan hanya

menggunakan tikar tipis sebagai alas tidur mereka. Life divan begitu

praktis dan hemat sementara manfaatnya sangat besar. Tidur lebih

nyenyak, kesehatan terjaga dan pada gilirannya akan meningkatkan

kualitas hidup saudara kita yang sedang tertimpa bencana atau yang

sedang menuntut ilmu di pondok pesantren tradisional. BWA berhasil

mendistribusikan life divan untuk Pesantren Nurul Imdad Bogor dan life

divan untuk pengungsi korban banjir garut.20

f. Rumah Bambu

Rumah bambu yaitu renovasi rumah tidak layak huni dengan

inovasi penggunaan teknologi bambu. Teknologi bambu adalah teknologi

asli Indonesia yang banyak digunakan oleh penduduk negeri ini untuk

membangun tangga, jembatan, bahkan rumah. Namun, kerena kesan yang

melekat di bambu adalah sebuah teknologi yang ‘kampungan’ maka

hampir-hampir rumah dari bambu tidak lagi dibangun.

Padahal teknologi bambu saat ini sudah berkembang maju dan

teruji mampu bertahan terhadap keganasan alam. Ditambah lagi dengan

desain yang inovatif, maka rumah bambu menjadi layak sebagai alternatif

hunian yang kuat, praktis dan hemat. Guna menolong sebagian saudara

kita yang kurang beruntung dan masih menempati hunian yang kurang

layak.21

20www.wakafquran.org, diakses pada 28 Desember 2016, pukul 09:48. 21Ibid

Page 79: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

BAB IV

EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP

PROGRAM-PROGRAM BADAN WAKAF AL-QUR’AN JAKARTA

A. Pendayagunaan Dana Wakaf terhadap Program-program Badan

Wakaf Al-Qur’an Jakarta

Wakaf adalah menahan harta wakaf dari si pemberi harta wakaf (waqif)

untuk kesejahteraan si penerima manfaat harta wakaf (mauquf ‘alaih) yang

dikelola oleh organisasi wakaf (nazhir). Adapun dana wakaf adalah menahan

harta wakaf dari waqif berupa uang yang dikelola untuk kemaslahatan umat

Islam. Dana wakaf disebut juga dengan cash waqf atau wakaf tunai.

Pendayagunaan merupakan suatu usaha untuk mendatangkan hasil atau

manfaat yang lebih besar dan lebih baik dengan memanfaatkan sumber daya dan

potensi yang dimiliki. Pendayagunaan adalah kemampuan seseorang atau

sekelompok orang untuk mendatangkan hasil dan manfaat yang lebih besar, baik

dan tepat sehingga tercapainya kesejahteraan umum. Maka, pendayagunaan

wakaf adalah bentuk pengusahaan (penyaluran) organisasi wakaf (nazhir) dari

harta wakaf yang diamanahkan oleh pemberi harta wakaf (waqif) agar diterima

dan dapat mendatangkan manfaat lebih besar bagi kesejahteraan pengguna harta

wakaf tersebut (mauquf ‘alaih) sesuai dengan syariat Islam dan Undang-undang.

Adapun pendayagunaan dana wakaf berarti membicarakan usaha-usaha

atau kegiatan yang saling berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu dari

penggunaan hasil dana wakaf secara baik, tepat dan tearah sesuai dengan syariat

Islam dan perundang-undangan. Pendayagunaan dana wakaf merupakan bentuk

65

Page 80: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

dari proses optimalisasi pengusahaan organisasi wakaf dari hasil dana wakaf agar

sesuai dengan tujuan yang ditentukan.

Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta memiliki keorganisasian yang

profesional. Hal tersebut sangat menunjang bagi terealisasinya strategi visi, misi

dan tujuan yang telah direncanakan oleh BWA. Struktur organisasi BWA

memiliki divisi-divisi yang dapat membantu kesuksesan aktivitas perwakafan.

Selain itu, BWA menghadirkan cara modern dalam beribadah wakaf, infak dan

sedekah. BWA memiliki website yang berisi informasi pra-program maupun

pasca-program. Para waqif bisa langsung berwakaf atau berdonasi langsung dari

website tersebut artinya beramal melalui kecanggihan teknologi yang meliputi

internet banking, mobile banking, atau melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Para waqif dapat beribadah dan beramal di BWA tanpa menghiangkan esensi

syariat Islam.

Pendayagunaan dana Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta

didistribusikan untuk penerima manfaat wakaf (mauquf ‘alaih) di daerah terpencil

pelosok nusantara. BWA memiliki tujuan bahwa dari dana wakaf yang tetap atau

tertahan dikelola diwujudkan dalam program atau project yang dilaksanakan oleh

BWA dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum khususnya kaum

muslimin disertai dengan unsur dakwah dalam program atau project tersebut,

sehingga manfaat dan pahala dapat mengalir secara terus menerus khususnya bagi

orang yang beramal, BWA sebagai pengelola dan orang yang menerima manfaat

harta wakaf tersebut. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan CEO-Founder

BWA, Bapak Ir. Heru Binawan yang mengatakan sebagai berikut:

“Dalam pendayagunaan dana wakaf, Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta bertujuan untuk kesejahteraan umat Islam. Secara khusus diperuntukkan

Page 81: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

bagi kesejahteraan masyarakat di desa-desa terpencil pelosok nusantara. Tim program BWA membuat program atau project sesuai hasil survei dan kebutuhan masyarakat, kemudian tim program mengajukan ke bagian keuangan untuk disiapkan dana yang telah terhimpun kemudian mengeksekusi suatu project atau suatu program yang menghasilkan peningkatan kesejahteraan di desa tersebut”.1 Badan Wakaf Al-Qur’an memiliki strategi dalam mendistribusikan dan

mendayagunakan dana wakaf yang berhasil dihimpun. Sebelum menghimpun

dana, BWA telah merencanakan dan membuat project-project yang akan

dilaksanakan agar para waqif mengetahui terlebih dahulu dana wakaf yang

diberikan akan didistribusikan ke daerah pelosok yang telah dituju oleh tim BWA

dan melalui project tertentu yang telah dibuat.

Pendayagunaan dana pada BWA saat ini sudah terbilang efektif,

didasarkan kepada program-program maupun project-project yang dilaksanakan

oleh BWA. Program tersebut terdiri dari delapan program yang semuanya sudah

berjalan dengan maksimal dan sesuai tujuan. Kedelapan program tersebut adalah

wakaf Al-Qur’an dan pembinaan, wakaf sarana air bersih (water action for

people), wakaf pembangkit listrik (tebar cahaya Indonesia terang), wakaf

produktif, wakaf khusus, zakat peer to peer, Indonesia belajar dan sedekah

kemanusiaan. Dijelaskan oleh CEO-Founder BWA tersebut alasan mengapa

membuat dan mengembangkan program-program tersebut:

“Kita punya delapan induk program. Dari program-program itu masing-masing punya project. Projectnya yang tidak pernah berhenti dan terus berkembang. Awalnya kita hanya bergerak di bidang wakaf. Namun, karena ada kaum muslimin yang sudah berwakaf di BWA tetapi mereka ingin berzakat juga di BWA, maka kita buat program zakat peer-to-peer, yaitu seratus persen dana zakat kita berikan kepada mustahik, tidak dipotong untuk operasional lembaga”.2

1Wawancara Pribadi dengan CEO-Founder, Bapak Ir. Heru Binawan, Tebet, 19 Januari 2017.

2Wawancara Pribadi dengan CEO-Founder, Bapak Ir. Heru Binawan, Tebet, 19 Januari 2017.

Page 82: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta memiliki program-program yang

berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Lima fokus program yang bergerak

di bidang wakaf, yaitu wakaf Al-Qur’an dan pembinaan, wakaf sarana air bersih

(water action for people), wakaf pembangkit listrik (tebar cahaya Indonesia

terang), wakaf produktif dan wakaf khusus. Namun, seiring berjalannya waktu,

BWA mampu mengembangkan program-program yang bukan bergerak di bidang

wakaf. Dengan adanya permintaan waqif yang ingin berzakat mealui BWA, maka

dibuatlah program zakat peer to peer. Begitu pula dengan perkembangan program

di bidang infak dan sedekah, karena adanya permintaan dan memang masih

banyaknya orang-orang yang membutuhkan bantuan, yaitu diwujudkan dalam

program Indonesia belajar dan sedekah kemanusiaan.

Berkenaan dengan pendayagunaan dana wakaf terhadap program-program

Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta, penulis mengacu pada teori empat asas

pendayagunaan wakaf yang disusun oleh Direktorat Pemberdayaan Wakaf,

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Departemen Agama Republik

Indonesia, yaitu:

1. Asas Keabadian Manfaat

Asas keabadian kemanfaatan benda wakaf menjadi landasan yang

paling relevan dengan keberadaan benda itu sendiri. Ada empat hal di mana

benda wakaf (shadaqah jariyyah) akan mendapatkan nilai pahala yang terus

mengalir karena kemanfaatannya, antara lain: (1) Benda tersebut dapat

dimanfaatkan oleh orang banyak; (2) Benda wakaf memberikan nilai yang

lebih nyata kepada para waqif itu sendiri; (3) Manfaat immaterial benda wakaf

melebihi manfaat materialnya; dan (4) Benda wakaf itu sendiri tidak

Page 83: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

menjadikan atau mengarahkan kepada bahaya (madharat) bagi orang lain dan

juga waqif sendiri.3 Berkenaan dengan asas keabadian manfaat tersebut,

nazhir, waqif dan mauquf ‘alaih BWA mengatakan sebagai berikut:

“Orang-orang mewakafkan atau berdonasi di BWA dalam bentuk Uang. Karena kita (BWA) memang wakaf melalui uang. Jadi kalau Badan Wakaf Indonesia (BWI) itu menyatakan bahwa wakaf yang seperti BWA kelola ini adalah wakaf melalui uang. Untuk project wakafnya misal kita (BWA) punya generator set pembangkit listrik, pipa-pipa, bak penampung dan pompa untuk mengambil airnya dan masih banyak lagi”.4

“Apabila program terlaksana juga harus ada controlling agar program itu berkesinambungan, berjalan terus menerus. Misalnya donasi Al-Qur’an di Bali, baik terlaksana pada saat itu memang sudah didistribusikan untuk masyarakat di daerah itu yang memang butuh Al-Qur’an. Tapi, kita kan tidak mengetahui progress ke depannya Al-Qur’an itu dibaca atau tidak. Apakah hanya sekedar diterima saja, mau kita tidak hanya sekedar diterima, tapi dibaca dan diamalkan. Baik ada da’i ada yang mengajarkan, lalu apakah itu digunakan dengan baik atau tidak oleh masyarakatnya di sana, artinya sarana dakwahnya bisa lebih bagus lagi. Tergantung pada tujuan project itu sendiri. Untuk contoh lain mungkin tentang project air mungkin bisa dilihat secara fisik. Program water action for people kini airnya telah tersedia, berarti kebutuhan air untuk masyarakat di daerah tercukupi dan jadi ringan. Mungkin informasi yang diterima kami kurang lengkap, atau mungkin sebenernya sudah ada evaluasi dari mereka (BWA) controlling ke masing-masing daerah. Tapi secara general bagus ko menilai BWA”.5

“Kami menjadi mitra yang sudah cukup lama, tentu banyak program BWA yang sudah dilaksanakan disini salah satunya wakaf khsusunya yaitu kapal dakwah. Jadi, dari kapal dakwah itu bisa kita olah, misalnya kita tampung ikan kemudian kita jual, dan lain sebagainya. Tetapi karena ini namanya kapal dakwah nelayan, tidak semata-mata bergerak di bidang bisnis ikan. Pada waktu-waktu tertentu, kita dan BWA keliling pesisir kepulauan-kepulauan untuk mengantarkan Al-Qur’annya project Al-Qur’an road trip itu. Kita bawa Al-Qur’an untuk dibagi-bagikan di daerah Sulawesi bagian selatan, perbatasan

3Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, h. 72-75.

4Wawancara Pribadi dengan CEO-Founder, Bapak Ir. Heru Binawan, Tebet, 19 Januari 2017.

5Wawancara Pribadi dengan waqif, Ibu Shinta Rarastiti, Cilegon, 18 Februari 2017.

Page 84: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

NTT itu, banyak sekali kabupaten-kabupaten yang dikatakan kabupaten kepulauan. Paling tidak yang ingin kami capai dengan kapal dakwah ini adalah membangun silaturahmi antar umat Islam di daerah-daerah terpencil. Jadi bisa dikatakan kapal dakwah itu seperti melaksanakan seluruh program BWA dan multifungsi. Jadi, kalau ada program umpamanya sumur bor di kepulauan tertentu, maka kapal dakwah berangkat membawa alat-alatnya, mensosialisasikan, membawa teknisi, mengontrol kalau yang sudah jadi, melihat pelaksanaannya bagaimana, dan selanjutnya membuat pembinaan-pembinaan”.6

Berkenaan dengan asas keabadian manfaat, BWA sesuai dengan

peraturan Badan Wakaf Indonesia (BWI) No. 01 Tahun 2009 Bab I pasal

1ayat 3 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda

Wakaf Berupa Uang yang menyatakan bahwa wakaf harta benda bergerak

berupa uang yang selanjutnya disebut wakaf uang adalah wakaf berupa uang

yang dapat dikelola secara produktif, hasilnya dimanfaatkan untuk Mauquf

alaih.7 Selain itu, BWA sudah memenuhi keempat hal yang tertera di atas, di

mana benda wakaf akan mendapat nilai pahala yang terus mengalir (shadaqah

jariyyah) karena manfaat yang dihasilkan dari benda wakaf tersebut. Dari

wakaf dalam bentuk uang, dikelola menjadi produkif yang memberikan

banyak manfaat untuk kesejahteraan umat khususnya mauquf ‘alaih.

Salah satu wakaf khusus yaitu berupa kapal dakwah yang multifungsi,

artinya kapal dakwah tersebut bisa menjalankan seluruh program yang ada di

BWA. Karena, pendayagunaan dan pendistribusian dana wakaf melalui

program-program ke pelosok (kepulauan) nusantara meggunakan kapal

6Wawancara Pribadi dengan mauqf ‘alaih, Bapak Ust. Arifudin Anwar, via telepon, 28 Januari 2017.

7Peraturan Badan Wakaf Indonesia Nomor 01 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf Berupa Uang, http://bwi.or.id/index.php/in/unduhan.html?task=view.download&cid=12, diakses pada tanggal 10 Januari, pukul 22.36.

Page 85: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

dakwah tersebut. Selain itu, setiap Al-Qur’an yang didistribusikan, tim BWA

bekerja sama dengan para da’i (pendakwah) yang ada di daerah tersebut.

Selain untuk mengajarkan Al-Qur’an, tetapi juga melaksanakan pembinaan

masyarakat di daerah tersebut. Oleh karena itu, program utama BWA tersebut

dinamakan program wakaf Al-Qur’an dan pembinaan.

2. Asas Pertanggungjawaban

Sebagai sebuah ajaran yang memiliki dimensi ilahiyyah dan

insaniyyah, wakaf harus dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di

akhirat kelak. Bentuk dari pertanggungjawaban tersebut didasarkan kepada:

(1) tanggung jawab kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala; (2) tanggung jawab

kelembagaan; (3) tanggung jawab hukum; dan (4) tanggung jawab sosial.8

Berkenaan dengan asas pertanggungjawaban, nazhir BWA mengatakan

sebagai berikut:

“Untuk berwakaf sebagian besar, mereka (waqif) transfer ke rekening BWA. Kemudian ada sekarang website BWA, mereka (waqif) bisa melalui itu juga. Adapun di BWA itu yang dimaksud dengan ikrar wakaf berkaitan dengan niat dia (waqif) bagaimana. Kalau di website itu, ketika seseorang nge-klik project itu, ya kita anggap dia berniat dan berminat untuk project itu. Kemudian, untuk sertifikat wakafnya juga kita tidak mengeluarkan sertifikat wakaf. Dulu kita pernah mengeluarkannya, namun jadi banyak sekali jumlah sertifikatnya dan yang protes justru waqifnya. Ada waqif yang bilang “saya sudah punya 5 sertifikat, nanti tidak usah lagi”. Jadi, memang sekarang tidak dikeluarkan sertifikat wakafnya. Apalagi sekarang zamannya mobile. Misalkan orang yang ingin berwakaf lagi di jalan, dikirim saja lewat mobile”.9 Di zaman modern dengan kecanggihan teknologi seperti sekarang,

orang-orang bisa bmelakukan ibadah atau amal tertentu dengan cara yang

8Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, h. 76-80.

9Wawancara Pribadi dengan CEO-Founder, Bapak Ir. Heru Binawan, Tebet, 19 Januari 2017.

Page 86: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

mudah tanpa menghilangkan syariat Islam. Umat Islam bisa menggunakan

fasilitas teknologi yang ada, salah satunya dengan berwakaf. Menurut

peraturan Badan Wakaf Indonesia (BWI) No. 01 Tahun 2009, Bab II pasal 4

ayat 3 tentang wakaf uang, menyatakan bahwa setoran wakaf uang secara

tidak langsung yaitu melalui media electronic channel, antara lain: Anjungan

Tunai Mandiri (ATM), Phone Banking, Internet Banking, dan Mobile

Banking.10 Tentunya, dalam wakaf uang secara tidak langsung, terdapat

formulir atau pengisian data pribadi dan pernyataan berwakaf bagi waqif

dengan sistem online untuk administrasi dan arsip bagi BWA. Untuk ikrar

wakaf, BWA telah memenuhi syarat-syarat shighat/ ikrar wakaf yaitu wakaf

uang yang berlaku untuk selamanya, harus dijelaskan kepada siapa dan untuk

tujuan apa wakaf itu diberikan,11 lenyap hak kepemilikan waqif dari harta

yang diwakafkan sejak waqif menyatakan mewakafkan hartanya dan

diberikan kepada yang sudah ada, bukan yang akan ada.12 Oleh karena itu,

BWA bergerak di bidang filantropi keislaman dengan cara yang modern

tanpa menghilangkan syariat Islam. Tentunya, ikrar wakaf berkenaan dengan

tanggung jawab antara waqid dan nazhir BWA kepada Allah Subhanahu wa

Ta’ala.

Kemudian, menurut peraturan Badan Wakaf Indonesia (BWI) No. 01

Tahun 2009, Bab II pasal 4 ayat 5-7 tentang wakaf uang, menyatakan bahwa

waqif dapat menukarkan bukti setoran wakaf uang yang diperoleh melalui

10Peraturan Badan Wakaf Indonesia Nomor 01 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf Berupa Uang, http://bwi.or.id/index.php/in/unduhan.html?task=view.download&cid=12, diakses pada tanggal 10 Januari, pukul 22.36.

11Fathiy Syamsuddin Ramadhan AnNawiy, Buku Panduan Wakaf, h.19. 12Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam, Fiqh Wakaf, h. 58.

Page 87: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

media electronicchannel kepada Lembaga Keuangan Syariah-Penerima

Wakaf Uang (LKS-PWU) untuk mendapatkan sertikat wakaf uang. Jika tidak

ditukarkan, maka dalam jangka waktu selambat-lambatnya dua minggu

setelah penyetoran elektronik, LKS-PWU akan mengeluarkan sertikat wakaf

uang. Sertikat wakaf uang akan diberikan ke BWI untuk diadministrasikan.13

Dalam hal ini, BWA pernah mengeluarkan sertifikat wakaf untuk para waqif,

namun tidak dikeluarkan kembali. Hal ini dilatar belakangi oleh banyaknya

sertifikat wakaf yang dimiliki oleh waqif dan waqif merasa cukup atas

sertifikat wakaf uang yang pernah diterimanya. Selain itu, waqif di BWA

bisa berwakaf atau berdonasi di setiap ada project baru dan project-project

yang ada di setiap tahunnya terbilang cukup banyak, sehingga waqif ‘setia’

BWA sering berwakaf atau berdonasi untuk project-project baru tersebut.

Hal tersebut berkenaan dengan tanggung jawab kelembagaan dan tanggung

jawab hukum. Sertifikat wakaf uang merupakan bentuk tanggung jawab

kelembagaan dan tanggung jawab hukum yang telah diatur oleh peraturan

yang ada. Dengan adanya sertifikat wakaf uang, waqif dan nazhir

mendapatkan bukti secara tertulis dari penyerahan wakaf uang tersebut.

Arsip sertifikat wakaf uang bisa menjadi bukti hukum atau sahnya seorang

waqif atas wakaf uang yang diserahkan apabila ada kekeliruan. Selain itu,

sebagai lembaga independen perkembangan wakaf Indonesia, Badan Wakaf

Indonesia (BWI) menerima sertifikat tersebut yang selanjutnya

diadministrasikan.

13Peraturan Badan Wakaf Indonesia Nomor 01 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf Berupa Uang, http://bwi.or.id/index.php/in/unduhan.html?task=view.download&cid=12, diakses pada tanggal 10 Januari, pukul 22.36.

Page 88: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Berkenaan dengan tanggung jawab sosial, tim BWA merupakan

pengelola wakaf yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosial. Hal ini dibuktikan

dengan terealisasinya program-program pendayagunaan dana yang

dikhususkan untuk masyarakat terpencil di pelosok nusantara. Pengadaan

kapal dakwah di NTT, pengadaan mushaf Al-Qur’an di Bali, pengadaan air

bersih di NTB dan lain sebagainya. Realisasi program-program tersebut

membuktikan bahwa tingginya tanggung jawab sosial yang dimiliki oleh

BWA.

3. Asas Profesionalitas Manajemen

Manajemen pengelolaan menempati pada posisi paling penting dalam

dunia perwakafan. Maka, dalam pengelolaan benda wakaf secara modern

harus menonjolkan sistem manajemen yang lebih profesional. Nabi

Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam sebenarnya telah mengajarkan

kepada kita bahwa segala sesuatu yang terkait dengan manajemen jika

dilakukan dengan mengikuti empat sifat minimal yang dimiliki oleh Nabi

dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang profesional, antara lain (1)

amanah (dapat dipercaya); (2) shiddiq (jujur); (3) fathanah (cerdas); dan

tabligh (menyampaikan informasi yang benar/ transparan).14 Berkenaan

dengan asas profesionalitas manajemen, nazhir BWA mengatakan sebagai

berikut:

“Untuk sosialisasi, kita (BWA) banyak melakukan presentasi. Jadi teman-teman disini ada yang secara rutin mereka punya jadwal presentasi di pengajian atau perkantoran. Yang kedua, dengan membuat modul, katalog, brosur, dan sebagainya. Itu untuk membantu sosialisasi terutama. Selama ini respon para waqif bagus, karena selama ini mereka dapat cerita dari kita. Dapat laporan seperti buletin

14Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, h. 81.

Page 89: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

bulanan. Jadi, kita kirimkan laporannya secara bulanan agar mereka (waqif) bisa melihat project-project apa yang sudah di realisasikan, sudah dieksekusi, dan sebagainya. Kita melaporkan apa yang kita lakukan dalam bentuk tertulis, baik itu website atau melalui newsletter, lalu juga sebagian dari waqif itu juga minta kontak untuk dihubungi secara rutin. Mungkin BWA harus memperhatikan project-project yang memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat. Karena, dengan memberikan manfaat besar kepada masyarakat itu maka kemudian waqif itu akan berpartisipasi. Kemudian kita juga ketika menyalurkannya juga ikut senang”.15

Berkenaan dengan asas profesionalitas manajemen, pengelola

organisasi BWA (nazhir) telah mengikuti empat sifat yang dimiliki oleh Nabi.

Pertama yaitu amanah (dapat dipercaya), tim BWA memiliki struktur

organisasi yang profesional demi pembagian kerja yang jelas. Selain itu,

memiliki keterampilan yang lebih, terdidik dan adanya standar operasional

yang jelas. Kedua yaitu shiddiq (jujur), pengelola BWA terbuka dalam

sosialisasi dalam pra-program maupun pasca-program, sehingga tiak ada

masyarakat yang merasa dimanfaatkan secara sepihak. Ketiga yaitu fathanah

(cerdas), pengelola BWA yang memiliki kreativitas dan inovasi dalam

pengembangan program (project) akan menunjang kemajuan BWA itu

sendiri. Keempat yaitu tabligh (menyampaikan informasi yang benar/

transparan), dengan adanya website BWA semua orang dapat mengetahui

informasi kebutuhan mauquf ‘alaih, realisasi program, dana yang terhimpun

dan masih banyak lagi. Selain itu, dengan adanya buletin dan katalog program

para waqif mengetahui pendayagunaan dana wakaf yang diamalkannya telah

didistribusikan, ditambah dengan foto-foto dan jumlah atau bentuk benda

wakaf lain yang diterimanya. Selain itu, BWA tentunya rutin mengadakan

15Wawancara Pribadi dengan CEO-Founder, Bapak Ir. Heru Binawan, Tebet, 19 Januari 2017.

Page 90: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

evaluasi kerja untuk mengukur keberhasilan yang dicapai dari masing-masing

program yang dilaksanakan.

h. Asas Keadilan Sosial

Prinsip dasar wakaf yang bertujuan untuk menciptakan keadilan sosial

merupakan implementasi dari sistem ekonomi yang mendorong dan mengakui

hak milik individu dan masyarakat secara seimbang. Pertama, keadilan sosial

dilandasi prinsip keimanan, yaitu bahwa semua orang yang ada di alam

semesta adalah milik Allah. Kedua, menggalakkan sistem pendistribusian

kembali pendapatan yang sifatnya built in, yang lebih diefektifkan lagi

dengan mengaitkan pada ridha Allah. Ketiga, keadilan sosial dalam Islam

berakar pada moral.16 Berkenaan dengan asas keadilan sosial, mauquf ‘alaih

atau orang yang menerima manfaat wakaf mengatakan sebagai berikut:

“Manfaat kapal dakwah yang pertama secara psikologi sosial, menunjukkan bahwa umat Islam juga punya kemampuan di mata orang-orang non-muslim, terutama orang-orang Chinese ya, bahwa kita punya kendaraan-kendaraan dengan harga semilyaran itu susah bagi umat Islam dengan rata-rata yang penghasilan ekonominya sangat rendah apalagi di NTT. NTT ini kan salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Kemudian yang kedua, sebagai seorang da’i, kita bisa punya sesuatu, Kalau disini (BWA) kitalah yang seharusnya membuka ruang untuk memberikan pengajian-pengajian tanpa bayaran. Tentunya dengan keadaan seperti itu membutuhkan kemampuan da’i dan membuat da’i punya ekonomi yang lumayan bagus”.17

Berkenaan dengan asas keadilan sosial, BWA sudah memenuhi ketiga

prinsip dasar wakaf yang bertujuan untuk menciptakan keadilan sosial.

Adanya pengakuan seorang muslim yang bangga terhadap Islam karena umat

16Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, h. 90-92.

17Wawancara Pribadi dengan mauqf ‘alaih, Bapak Ust. Arifudin Anwar, via telepon, 28 Januari 2017.

Page 91: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

yang mampu melakukan perubahan yang luar biasa bagi daerah mereka.

Dengan adanya program-program wakaf tersebut, adanya rasa keadilan sosial

yang muncul bagi masyarakat yang merasakan manfaat harta wakaf. Dari

harta atau benda wakaf tersebut, dapat dipergunakan, diolah dan lain

sebagainya yang menjadikan harapan baru bagi mereka untuk kehidupan yang

lebih baik di masa yang akan datang. Ibadah wakaf hanya sebatas anjuran,

namun potensi untuk menciptakan pemerataan kesejahteraan masyarakat dan

keadilan sosial sangat tinggi. Karena dalam Islam, prinsip keadilan sosial

merupakan suatu kondisi umat Islam yang memiliki hak dan kewajiban yang

sama sebagai makhluk Allah.

B. Efektivitas Pendayagunaan Dana Wakaf terhadap Program-program

Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta

Selanjutnya, berkenaan dengan efektivitas pendayagunaan dana wakaf

terhadap program-program Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta mengacu

pada teori kriteria efektivitas organisasi (Gibson: 1996), yaitu:

1. Produksi

Produksi mengacu pada ukuran keluaran utama organisasi. Produksi

mencerminkan kemampuan organisasi untuk menghasilkan jumlah dan

kualitas keluaran yang dibutuhkan lingkungan. Ukuran produksi berhubungan

secara langsung dengan keluaran yang dikonsumsi oleh pelanggan dan

rekanan organisasi bersangkutan.18 Berkenaan dengan produksi BWA,

seorang nazhir, waqif dan mauquf ‘alaih BWA mengatakan sebagai berikut:

18Gibson, dkk, Organisasi Perilaku-Struktur-Proses, h. 34.

Page 92: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

“Kita punya delapan induk program. Dari program-program itu masing-masing punya project. Projectnya yang tidak pernah berhenti dan terus berkembang, misalnya program wakaf sarana air bersih (water action for people) projectnya kita punya di Gunung Kidul, punya project di NTT dan masih banyak lagi”.19

”Sistem di BWA yang membuat kami lebih tertarik. Di BWA programnya diadakan terlebih dahulu baru dicari pendanaannya, artinya apa yang disumbangkan bisa langsung dipergunakan ke project-project yang ada. Jika dana sudah terkumpul sesuai dengan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk proyek itu, langsung dieksekusi oleh tim BWA”.20

“Saya lihat BWA itu punya keberanian untuk membuat suatu program yang tidak ada dana sebelumnya. Dengan motivasi yang tinggi, dengan rasa percaya diri yang tinggi, dengan melihat apa yang dilakukan oleh mitra-mitra di lapangan kemudian ditunjang dan dilanjutkan, akhirnya BWA sukses. Jadi, semacam kami menjadi mitra yang sudah cukup lama, tentu banyak program badan wakaf yang sudah dilaksanakan disini termasuk water action for people. Dengan membuat mobil truk-truk tangki air untuk melayani masyarakat di kepulauan. Berikutnya, dibuat program lagi yaitu kapal dakwah yang merupakan wakaf khususnya. Jadi, ada program wakaf khusus sudah, program water action for peoplenya sudah, Indonesia belajar juga sudah. Misalnya, saya kan punya pesantren, jika ada anak-anak yang sulit atas biaya. Anak-anak ini ada yang diangkat melalui badan wakaf untuk dibiayai (beasiswa), lewat program Indonesia belajar itu. Jadi sudah jelas, pasti efektif. Karena BWA berangkat dari apa yang riil di lapangan baru dijadikan program. Jadi, pasti efektif karena itu yang dibutuhkan”.21

Badan Wakaf Al-Qur’an mampu menghasilkan jumlah dan kualitas

keluaran yang dibutuhkan oleh lingkungan. Misalnya, program water action

for people yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan

sarana air besih. Program tersebut dikhususkan untuk masyarakat di pelosok

19Wawancara Pribadi dengan CEO-Founder, Bapak Ir. Heru Binawan, Tebet, 19 Januari 2017.

20Wawancara Pribadi dengan waqif, Ibu Shinta Rarastiti, Cilegon, 18 Februari 2017. 21Wawancara Pribadi dengan mauqf ‘alaih, Bapak Ust. Arifudin Anwar, via

telepon, 28 Januari 2017.

Page 93: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

dan suatu daerah yang tertimpa bencana. Memiliki program-program dan

melaksanakan project-project yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

(mauquf ‘alaih). Di samping itu, project-project yang akan dilaksanakan

telah di survei yang kemudian akan memberikan informasi dan

menumbuhkan kepercayaan kepada para waqif bahwa dari dana yang

disumbangkan para waqif akan didistribusikan atau didayagunakan ke daerah

yang telah dituju dan diterima oleh orang yang benar-benar membutuhkan

bantuan. Hal yang membuat para waqif tertarik yaitu project-projectnya yang

riil dan terus berkembang. Kedelapan program tersebut yang terdiri dari

banyak project telah dilaksanakan dan akan terus berkembang di daerah-

daerah pelosok lain bahkan yang belum ‘tersentuh’ oleh pemerintah. Hal ini

menjadi nilai tambah bagi para waqif terhadap kinerja BWA.

2. Efisiensi

Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan keluaran terhadap

masukan. Kriteria jangka pendek ini memfokuskan perhatian atas siklus

keseluruhan dari masukan-proses-keluaran, dengan menekankan pada elemen

masukan dan proses.22 Ukuran efisiensi Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta

dapat dianalisis dari penghimpunan dan pendayagunaan dana yang dilakukan

oleh BWA dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.1: Grafik Penghimpunan Dana BWA Tahun 2016

22Gibson, dkk, Organisasi Perilaku-Struktur-Proses, h. 34.

Page 94: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Grafik di atas merupakan penghimpunan keseluruhan dana BWA

pada tahun 2016. Pada Bulan Januari, jumlah dana yang terhimpun sebesar

Rp531.797.175,- Pada Bulan Februari hingga Bulan April mengalami

peningkatan jumlah dana yaitu sebear Rp629.849.130,- pada Bulan Februari,

Rp689.503.985,- pada Bulan Maret dan Rp754.764.468,- pada Bulan April.

Kemudian, penghimpunan dana mengalami penurunan pada Bulan Mei yaitu

sebesar Rp494.284.985,- Namun, pada Bulan Juni meningkat pesat dengan

jumlah penghimpunan dana sebesar Rp1.721.578.058,- Pesatnya jumlah

tersebut karena pada Bulan Juni 2016 adalah Bulan Ramadhan di mana umat

Islam wajib berzakat fitrah. Selain itu, pada Bulan Ramadhan seluruh umat

Islam berlomba-lomba dalam beribadah dan sedekah.

Pada Bulan Juli hingga Bulan Desember 2016 penghimpunan dana

BWA mengalami pengingkatan dan penurunan jumlah dana. Jumlah dana

yang terhimpun pada Bulan Juli hingga Bulan Desember 2016 berturut-turut

adalah Rp937.257.654,- Rp619.761.111,- Rp653.938.645,- Rp710.773.972,-

Rp0Rp200,000,000Rp400,000,000Rp600,000,000Rp800,000,000

Rp1,000,000,000Rp1,200,000,000Rp1,400,000,000Rp1,600,000,000Rp1,800,000,000

Penghimpunan Dana Badan Wakaf Al-Qur'an Tahun 2016

Page 95: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Rp640.026.019,- dan Rp798.334.054,-. Maka, jumlah keseluruhan

penghimpunan dana BWA tahun 2016 sebesar Rp9.181.869.256,-.

Penghimpunan dana wakaf tersebut didayagunakan untuk program-

program yang telah dirancang oleh BWA. Ada delapan program yang

dilaksanakan untuk kesejahteran umat. Berikut ini adalah pendayagunaan

dana untuk program-program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta:

Tabel 4.1: Pendayagunaan Dana Program BWA Tahun 2016 No Nama Program Pendayagunaan Dana 1. Program Wakaf Al Qur'an &

Pembinaan Rp889.539.600

2. Program Wakaf Sarana Air Bersih Rp849.398.400 3. Program Wakaf Tebar Cahaya

Indonesia Terang -

4. Program Wakaf Khusus Rp149.035.400 5. Program Donasi Indonesia Belajar Rp530.379.000 6. Program Wakaf Produktif Rp561.932.000 7. Program Sedekah Kemanusiaan Rp450.198.696 8. Program Zakat Maal Rp1.116.368.500 9. Infaq Shodaqoh Rp53.662.000

Total Rp4.600.513.596 Tabel di atas merupakan pendayagunaan dana pada program-program

Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta pada tahun 2016. Penghimpunan dan

pendayagunaan dana wakaf tentunya berbeda dengan zakat, infak dan

sedekah (donasi). Pendayagunaan dana BWA didistribusikan melalui

project-project yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya

di pelosok negeri.

BWA memiliki lima fokus program yang berkenaan dengan wakaf.

Program-program wakaf yang terealisasi adalah program wakaf Al-Qur’an

dan pembinaan menghabiskan dana sebesar Rp889.539.600,- program wakaf

produktif menghabiskan dana sebesar Rp561.932.000,- program wakaf

khusus menghabiskan dana sebesar Rp149.035.400,- kemudian, program

Page 96: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

wakaf sarana air bersih menghabiskan dana sebesar Rp849.398.400,-.

Namun, pada program wakaf tebar cahaya Indonesia terang belum terealisasi

di tahun 2016 melainkan direncanakan pada tahun berikutnya.

Sedangkan untuk program zakat peer to peer (zakat maal) sebesar

Rp1.116.368.500,- yang didistribusikan kepada mustahik 100% dari dana

yang terhimpun. Selanjutnya, untuk program infak dan sedekah yaitu

program sedekah kemanusiaan menghabiskan dana sebesar Rp450.198.696,-

Indonesia belajar menghabiskan dana sebesar Rp530.379.000,- dan infaq

shodaqoh sebesar Rp53.662.000,-. Maka, total pendayagunaan dana secara

keseluruhan sebesar Rp4,600.513.596,-.

Secara keseluruhan, program wakaf yang didayagunakan paling

banyak yaitu program Wakaf Al-Qur’an dan Pembinaan. Program tersebut

merupakan program unggul dan utama yang dimiliki BWA, karena misi

pertama BWA adalah menyalurkan Al-Qur’an ke daerah rawan pendidikan

dan rawan akidah. Selain itu, penyebaran dakwah Islam menjadi lebih luas

karena adanya program ini karena dilaksanakan hingga ke pulau-pulau

terpencil nusantara. Untuk program yang bukan wakaf, dana yang paling

besar didayagunakan yaitu program zakat peer to peer. Program tersebut

menyalurkan dana seratus persen dari muzakki yang diperuntukkan oleh

mustahik hingga ke pelosok negeri tanpa dipotong biaya operasional BWA.

Selain itu, penghimpunan dana zakat peer to peer tersebut meningkat di

Bulan Juni 2016, karena tepat pada Bulan Ramadhan yang mewajibkan atas

seluruh umat Islam untuk membayar zakat. Untuk lebih jelas dalam

pendayagunaan dana di BWA, penulis gambarkan dalam grafik berikut ini:

Page 97: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Gambar 4.2: Grafik Pendayagunaan Dana BWA Tahun 2016

Dari total pendayagunaan dana tersebut, program zakat peer to peer

(zakat maal) didayagunakan paling banyak yaitu 24%. Kemudian, program

wakaf Al-Qur’an dan pembinaan sebesar 19%, program wakaf sarana air

bersih (water action for people) sebesar 18%. Program wakaf produktif dan

Indonesia belajar sama-sama mencapai angka sebesar 12%. Program sedekah

kemanusiaan sebesar 10%, program wakaf khusus sebesar 3%, dan infaq

shodaqoh sebesar 1%. Program wakaf tebar cahaya Indonesia terang 0%

karena belum terealisasi.

Jumlah keseluruhan penghimpunan dana BWA tahun 2016 sebesar

Rp9.181.869.256,- sedangkan total pendayagunaan dana sebesar

Rp4.600.513.596,- maka, dana yang tersisa sebesar Rp4.581.355.660,-. Dari

hasil perhitungan tersebut, Bapak Ir. Heru Binawan selalu CEO-Founder

BWA mengatakan sebagai berikut:

“Program terbar cahaya Indonesia terang itu mengalami proses fundraising yang panjang. Ketika orang ingin berdonasi untuk program tebar cahaya Indonesia terang, maka keuangannya akan di masukkan di kantong program tersebut. Ketika ada program yang akan dieksekusi, maka bagian keuangan akan mengeluarkan dari

[450.198.696] (10%)

[1.116.368.500] (24%)

[53.662.000] (1%)

[530.379.000] (12%)

[889.539.600] (19%)

[849.398.400] (18%)

[0] (0%)

[149.035.400] (3%)

[561.932.000] (12%)

- 400,000,000 800,000,000 1,200,000,000

Program Sedekah KemanusiaanProgram Zakat Maal

Infaq ShodaqohProgram Donasi Indonesia Belajar

Program Wakaf Al Qur'an & …Program Wakaf Sarana Air Bersih

Program Wakaf Tebar Cahaya …Program Wakaf Khusus

Program Wakaf Produktif

Pendayagunaan Dana pada Program-program Badan Wakaf Al-Qur'an Jakarta Tahun 2016

Page 98: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

kantong program tersebut. Untuk program tebar cahaya Indonesia terang, dinyatakan bahwa data pengeluaran atau pendayagunaan di tahun 2016 kosong. Maka, pengertiannya adalah di tahun 2016 kantong program ini tidak pernah di keluarkan. mungkin nanti di tahun 2017 ketika ada permintaan berkaitan dengan program tersebut. Jadi kesimpulannya dari hasil data tersebut ada kelebihan sekitar 4 milyar yang direncanakan untuk pendayagunaan program-program di tahun 2017 khususnya program tebar cahaya Indonesia terang untuk warga Dusun Talang Pondok di Oku Selatan, Sumatera Selatan”.23

Berkenaan dengan efisiensi yang dicapai BWA, adanya perbandingan

antara keluaran terhadap masukan yang memperhatikan aspek input-proses-

output. Dari data-data di atas, terdapat adanya jumlah dana penghimpunan

yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran. Hal ini dibuktikan

dengan fakta bahwa ada satu program yang belum terealisasi karena memang

belum ada permintaan dan proses fundraising yang masih berjalan. Namun,

pencapaian BWA bisa dinyatakan efektif (berhasil), karena dari target dan

tujuan dari masing-masing program telah tercapai sesuai yang direncanakan

BWA. Karena pada hakikatnya efektivitas merupakan hubungan antara

keluaran suatu pusat tanggung jawab dengan sasaran yang mesti dicapai,

semakin besar konstribusi daripada keluaran yang dihasilkan terhadap nilai

pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan efektif pula unit

tersebut.24

3. Kepuasan

Kepuasan menjadi ukuran keberhasilan organisasi memenuhi

kebutuhan karyawan dan anggotanya. Ide organisasi sebagai suatu sistem

sosial menuntut agar diperhatikan beberapa pertimbangan yang bermanfaat

23Wawancara Pribadi dengan CEO-Founder, Bapak Ir. Heru Binawan, Tebet, 19 Januari 2017.

24Supriyono, Sistem Pengendalian Manajemen, h. 29.

Page 99: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

bagi para pesertanya, termasuk para pelanggan dan rekanan.25 Berkenaan

dengan kepuasan, seorang nazhir, waqif dan mauquf ‘alaih BWA

mengatakan sebagai berikut:

“Sejauh ini sih saya lihat cukup efektif, karena project-project yang dibuat itu terealisir dan cukup banyak juga dalam setahun.Jika pencapaian tujuan besar kita itu belum, karena tujuan kita yang besarnya itu menjadikan wakaf sebagai gaya hidup. Itu belum. Tapi, jika tujuan program atau project itu teralisir, itu sudah. Misalnya, tersedia air bersih di suatu desa, itu berarti ada peningkatan kesejahteraan di desa tersebut”.26 “Menurut saya sudah tepat sasaran. Jika secara general lingkupnya Indonesia ya ini sudah tepat ya mengenai pendayagunaan dananya untuk program-program ini sudah tepat. Memang secara general ini sudah bagus, sudah mencakup semua permasalahan di Indonesia”.27 ”Saya merasa BWA berhasil selama ini. Dengan haqqul yaqin, saya merasa BWA punya keberhasilan. Karena BWA dalam mengeksekusi dana wakaf kepada mauquf ‘alaih murni 100% dana itu untuk menyelesaikan program yang sudah dicanangkan bersama para mitra di lapangan, itu satu. Yang kedua, BWA dalam melepas aset itu dikembalikan kepada mauquf ‘alaih itu seluruhnya melalui nazhir-nazhir di lapangan. BWA tidak menguasai harta-harta itu. Jadi, saya lihat di sini BWA membuat sebuah loncatan keberhasilan yang luar biasa. Namun, mengingat begitu banyak program yang sedang bertumbuh, sebaiknya memperhatikan bagaimana program tersebut bisa direalisasikan, karena masih terbatasnya rekrutmen dana itu. Jadi, menurut pandangan saya yang ada sekarang sudah bagus, manajemennya juga sudah bagus, sudah menggunakan teknologi dan keterbukaannya sudah luar biasa”.28 Berkenaan dengan kepuasan, BWA telah berhasil memenuhi

kebutuhan atas terlaksananya program-program berdasarkan beberapa

pertimbangan dari nazhir waqif dan mauquf ‘alaih. BWA berhasil

mendayagunakan dana sesuai dengan permasalahan di Indonesia. Namun,

25Gibson, dkk, Organisasi Perilaku-Struktur-Proses, h. 34. 26Wawancara Pribadi dengan CEO-Founder, Bapak Ir. Heru Binawan, Tebet, 19

Januari 2017. 27Wawancara Pribadi dengan waqif, Ibu Shinta Rarastiti, Cilegon, 18 Februari

2017. 28Wawancara Pribadi dengan mauqf ‘alaih, Bapak Ust. Arifudin Anwar, via

telepon, 28 Januari 2017.

Page 100: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

perlu adanya evaluasi, pengawasan dan sosialisasi yang berkesinambungan

terhadap progress di setiap program pembinaan di daerah khususnya yang

berhubungan dengan individual (program Wakaf Al-Qur’an dan Pembinaan

dan program Indonesia Belajar). Hal tersebut menjadi nilai tersendiri

sekaligus kepuasan bagi para waqif. Selain itu, BWA akan terus

memperjuangkan atas perkembangan wakaf di Indonesia sesuai dengan

tujuan besar BWA yaitu menjadikan wakaf sebagai gaya hidup masyarakat

Indonesia.

4. Adaptasi

Adaptasi adalah suatu ukuran ketanggapan organisasi terhadap

tuntutan perubahan. Adaptasi adalah tingkat di mana organisasi dapat dan

benar-benar tanggap terhadap perubahan internal dan eksternal.29 Berkenaan

dengan adaptasi, seorang nazhir dan waqif BWA mengatakan sebagai

berikut:

“Badan Wakaf Indonesia (BWI) itu sebagai regulator dan yang membuat aturan. BWA melihat bahwa harusnya BWI itu sebagai lembaga yang membuat berbagai macam aturan-aturan yang berkaitan dengan wakaf. Kemudian ada lembaga wakaf seperti Global Wakaf, Rumah Wakaf, Tabung Wakaf Indonesia Dompet Dhuafa. Kita (BWA) senang saja, dengan semakin banyak orang paham tentang wakaf, maka peluang mereka untuk menginfakkan sebagian hartanya di wakaf itu akan menjadi semakin besar. Jadi, dengan banyaknya lembaga wakaf yang mereka bergerak di proyek-proyek wakaf di masyarakat, InsyaAllah akan mengedukasi masyarakat muslim tentang wakaf itu sendiri. Jika kami (BWA), melihat lembaga wakaf selain BWA, dan juga BWA sepanjang bahwa kemudian mereka memang ingin mengedukasi masyarakat muslim dengan wakafnya, itu pasti akan membawa manfaat bagi BWA juga”.30

29Gibson, dkk, Organisasi Perilaku-Struktur-Proses, h. 34. 30Wawancara Pribadi dengan CEO-Founder, Bapak Ir. Heru Binawan, Tebet, 19

Januari 2017.

Page 101: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

“Saling melengkapi dan bukan saingan satu sama lain menurut saya. Namanya ada Rumah Zakat, Dompet Dhuaf Republika ada BWA dan lain sebagainya. Saling melengkapi, artinya bukan BWA itu harus jadi nomor satu. Memang semua itu bisa ada di level yang sama. Bagus untuk bersama-sama saling membantu. Mungkin harus digali valuenya antara BWA, Dompet Dhuafa Republika, kemudian Rumah Zakat kemudian ada Yatim Mandiri. Dari banyaknya lembaga yang membedakan antara BWA dengan yang lain yaitu dari sifat projectnya. Project sudah ada baru dicari pendanaannya. Kemudian, bagaimana dengan hasilnya atau tujuan akhirnya harus ada controllingnya, hal itu harus digali seperti itu perbedaan-perbedaan yang bisa saling membangun satu sama lain bukan saingan tapi saling melengkapi. Tergantung pada spesialisnya karena BWA spesialisnya menyediakan wakaf qur’an jadi project utama ya wakaf qur’an kalo yag lain mungkin anak yatim misalnya jadi ya saling melengkapi. Jadi kita yang selaku waqif itu ya bisa ada alternatif”.31

Berkenaan dengan adaptasi, BWA tanggap terhadap perubahan

lingkungan. Hal tersebut dibuktikan dengan fakta bahwa dari banyaknya

lembaga wakaf yang baru didirikan, BWA mempertahankan adanya kualitas

program/ project yang sudah dilakukan survei terlebih dahulu yang akan

memberi informasi dan kepercayaan pada para waqif. Hal tersebut menjadi

alasan waqif untuk memberikan amanahnya kepada BWA, karena waqif

menginginkan adanya project atau tujuan yang riil untuk pendistribusian atau

pendayagunaan dana yang telah mereka sumbangkan. Selain itu, BWA

didukung oleh banyak pihak antara lain pemerintah, kementerian, lembaga,

instansi, perusahaan, bank, pusat perbelanjaan, media cetak dan elektronik

yang dapat mendukung kelancaran BWA dalam menjalankan aktivitas

pengelolaan ibadah wakaf. Kemudian, dari banyaknya lembaga wakaf yang

baru berdiri dan akan terus berkembang di Indonesia, menjadi harapan baru

31Wawancara Pribadi dengan waqif, Ibu Shinta Rarastiti, Cilegon, 18 Februari 2017.

Page 102: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

bagi penduduk Indonesia dalam peningkatan dan pemerataan kesejahteraan

umum di Indonesia.

5. Pengembangan

Pengembangan mengukur tanggung jawab organisasi dalam

memperbesar kapasitas dan potensinya untuk berkembang. Kriteria ini

mengukur kemampuan organisasi untuk meningkatkan kapasitasnya

menghadapi tuntutan lingkungan untuk memperbesar kesempatan

kelangsungan hidup jangka panjangnya.32 Pengembangan yang dirasakan

oleh Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta terwujud dalam jumlah waqif di setiap

tahunnya, yaitu:

Gambar 4.3: Grafik Jumlah Waqif BWA Tahun 2010-2016

Grafik di atas merupakan jumlah waqif Badan Wakaf Al-Qur’an

Jakarta dari tahun 2010-2016. Pada tahun 2010, jumlah waqif BWA

sebanyak 13.856 waqif. Pada tahun 2011 cenderung meneurun dengan

jumlah 10.693 waqif. Kemudian, bertambah di tahun 2012 dengan jumlah

18.323 waqif. Jumlah waqif terus meningkat dari tahun 2012-2015, yaitu

26.249 waqif pada tahun 2013, 27.487 waqif untuk tahun 2014 dan 27. 803

32Gibson, dkk, Organisasi Perilaku-Struktur- Proses, h. 35.

05000

1000015000200002500030000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Waqif Badan Wakaf Al-Qur'an Jakarta

Page 103: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

waqif pada tahun 2015. Hal tersebut membuktikan bahwa adanya

perkembangan dan tingginya kepercayaan para waqif untuk berwakaf di

BWA. Terlaksananya program-program yang berkualitas, unik dan riil

menjadi daya tarik tersendiri para waqif untuk memberikan amanah kepada

nazhir BWA, sehingga tingkat kepercayaan dan kepuasan para waqif bisa

terukur dari meningkatnyajumlah waqif di BWA. Namun, pada tahun 2016,

jumlah waqif sedikit menurun dibandingkan dengan peningkatan jumlah

waqif pada tahun-tahun sebelumnya yaitu sebanyak 27.579 waqif. Hal

tersebut belum tentu mempengaruhi jumlah dana wakaf yang terhimpun.

Karena, para waqif tentunya berwakaf dengan jumlah yang berbeda. Dari

jumlah waqif yang lebih sedikit masih memungkinkan jumlah dana yang

terhimpun lebih banyak dari tahun sebelumnya. Menurut data yang saya

dapatkan, penghimpunan dana pada tahun 2015 sebesar Rp8,890,975,036.

Sedangkan pada tahun 2016 sebesar Rp9,181,869,256,-.

Jumlah keseluruhan waqif BWA dari tahun 2010-2016 sebanyak

151.990 waqif. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingginya pengembangan

dan kemampuan beradaptasi Badan Wakaf Al-Qur’an dari tahun ke tahun.

Organisasi kenazhiran ini mampu berdaptasi dari perubahan internal dan

eksternal yang dihadapi selama didirikan, sehingga kemampuan BWA dalam

manajemen dapat meningkatkan kapasitasnya dalam menghadapi tuntutan

lingkungan yang ada.

Page 104: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendayagunaan dana wakaf disalurkan melalui lima fokus program wakaf

yaitu, wakaf Al-Qur’an dan Pembinaan, wakaf sarana air bersih (water action for

people), wakaf pembangkit listrik (tebar cahaya Indonesia terang), wakaf khusus

dan wakaf produktif terhadap program-program. Sedangkan pendayagunaan dana

bukan wakaf (zakat, infak dan sedekah) disalurkan melalui program zakat peer to

peer, Indonesia belajar dan sedekah kemanusiaan.

Efektivitas pendayagunaan dana wakaf di Badan Wakaf Al-Qur’an

(BWA) Jakarta secara garis besar sudah memenuhi kriteria efektivitas organisasi

dan pendayagunaan wakaf. Hal tersebut berdasarkan pada penghimpunan dana

pada tahun 2016 sebesar Rp9.181.869.256,- sedangkan jumlah pendayagunaan

dana pada tahun 2016 sebesar Rp4.600.513.596,- maka, dana yang tersisa sebesar

Rp4.581.355.660,-. Terdapat adanya jumlah dana penghimpunan yang lebih besar

dibandingkan dengan pengeluaran/ pendayagunaan. Hal ini dibuktikan dengan

fakta bahwa ada satu program yang belum terealisasi karena memang belum ada

permintaan dieksekusi dan proses fundraising yang masih berjalan. Namun,

pencapaian BWA dinyatakan efektif (berhasil), karena dari target dan tujuan dari

masing-masing program telah tercapai sesuai yang direncanakan BWA. Dengan

adanya program wakaf khusus dalam project kapal dakwah misalnya, project

tersebut bisa melaksanakan seluruh program-program yang ada di BWA ke

pulau-pulau pelosok negeri.

90

Page 105: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis, ada beberapa saran

yang diberikan oleh penulis, antara lain:

1. Perlu dibuatnya sertifikat wakaf uang dari BWA, karena hal tersebut

berkenaan dengan tanggung jawab kelembagaan dan tanggung jawab

hukum. Dengan adanya sertifikat wakaf uang, waqif dan nazhir

mendapatkan bukti secara tertulis dari penyerahan wakaf uang tersebut.

Selain itu, Badan Wakaf Indonesia (BWI) ikut serta menerima sertifikat

tersebut untuk selanjutnya diadministrasikan.

2. Perlunya transparansi dana pendayagunaan atau pendistribusian dari

masing-masing program, agar tumbuh kepercayaan masyarakat khususnya

para waqif atau donatur terhadap lembaga. Adapun dari website BWA

hanya ada transparansi penghimpunan dana.

3. Perlu adanya sosialisasi terhadap progress di setiap program pembinaan di

daerah khususnya yang berhubungan dengan individual (program Wakaf

Al-Qur’an dan Pembinaan dan Indonesia Belajar).

4. Perlu adanya pemeliharaan benda wakaf setelah project wakaf selesai,

agar selalu terjaga dan dapat terus menerus dimanfaatkan.

5. Perlu adanya sosialisasi wakaf di media massa terutama televisi untuk

meningkatkan jumlah waqif yang berimbas pada peningkatan dan

pemerataan kesejahteraan umum di Indonesia mengingat potensi wakaf

sangat besar.

Page 106: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

DAFTAR PUSTAKA

Al-Kabisi, Muhammad Abid Abdullah. Hukum Wakaf, terjemahan Ahrul Sani Faturrahman, Dompet Dhuafa Republika dan IIMaN, 2004.

Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Tafsir Jalalain 1,

terjemahan Bahrun Abu Bakar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2013. −−−−−−−−−−−−−−Tafsir Jalalain 2, terjemahan Bahrun Abu Bakar, Bandung:

Sinar Baru Algensindo, 2014. Ali, Mohammad Daud. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta:

Universitas Indonesia Press, 1998. An-Naisaburi, Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi. Ensiklopedia Hadits Shahih

Muslim 1, terjemahan Ferdinand Hasmand, Jakarta: Almahira, 2012. −−−−−−−−−−−−−−Ensiklopedia Hadits Shahih Muslim 2, terjemahan Ferdinand

Hasmand, Jakarta: Almahira, 2012. AnNawiy, Fathiy Syamsuddin Ramadhan. Buku Panduan Wakaf, Jakarta: Badan

Wakaf Al-Qur’an, 2006. Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Bulan Bintang, 2003. Badudu dan Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 2001. Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2005. Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.

Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf & Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Jakarta: Departemen Agama, 2007.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2005. Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam. Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI, 2006.

92

Page 107: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI, 2006.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam. Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI, 2006.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam. Fiqh Wakaf, Jakarta: Departemen Agama RI, 2006. Gibson dkk. Organisasi Perilaku-Struktur-Proses, terjemahan Djarkasih, Jakarta:

Erlangga, 1996. Hafidudin, Didin. Wakaf Tunai Dalam Pandangan Syariah, Makalah Seminar

Wakaf Untuk Investasi Bisnis, 2002. Handoko, T. Hani. Manajemen, Yogyakarta: BPPE, 1998. Harahap, Sumuran dan Nasaruddin Umar. Panduan Pengelolaan Wakaf Tunai,

Jakarta: Kementrian Agama RI, 2013. Hasan, Sudirman. Wakaf Uang Perspektif Fiqih, Hukum Positif, dan Manajemen,

Malang: UIN-Maliki Press, 2011. Husman, Husaini. Metedologi Penelitian Untuk Public Relation, Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2010. Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian, Jakarta: STIA LAN Press,

2000. Ivancevich, John M, dkk. Perilaku dan Manajemen Organisasi, terjemahan Gina

Gania, Jakarta: Erlangga, 2007. JP, Cambel. Riset Dalam Efektivitas Organisasi, terjemahan Sahat Simamora.

Jakarta: Erlangga, 1989. Katalog Program Badan Wakaf Al-Qur’an, 2016. Makmur, Syarif. Pemberdayaan Sumber daya Manusia dan Efektivitas

organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008. Marzuki. Metodologi Riset, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta, 1983. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2002.

Page 108: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Impelemntasi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004.

Nasution, Mustafa Edwin dan Uswatun Hasanah. Wakaf Tunai Inovasi Finansial

Islam, Jakarta: Program Studi Timur Tengah dan Islam Universits Indonesia, 2006.

Nazir, Moh. Metode Penelitian, Bandung: Ghalia Indonesia, 1999. Peraturan Badan Wakaf Indonesia Nomor 01 Tahun 2009 tentang Pedoman

Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf Berupa Uang, http://bwi.or.id/index.php/in/unduhan.html?task=view.download&cid=12, diakses pada tanggal 10 Januari, pukul 22.36.

Prihatna, Andy Agung dkk. Wakaf, Tuhan, dan Agenda Kemanusiaan, Jakarta:

CSRC, 2006. Rahmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis

Statistik, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002. Rochaety, Eti dan Ratih Tresnati. Kamus Istilah Ekonomi, Jakarta: Bumi Aksara,

2005. Sevilla, Consuelo G dkk. Pengantar Metode Penelitian, terjemahan Alimuddin

Tuwu, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1993. Shofi, Muhammad. Analisis Praktik dan Manajemen Pengelolaan Wakaf Uang

Menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Jurnal Syarikah P-ISSN 2442-4420 e-ISSN 2528-6935 Vol. 2, No. 2, 2016 dari: http://ojs.unida.ac.id/index.php/JSEI/article/download/267/75.

Sudarto. Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABETA, 2005. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2009. Supriyono. Sistem Pengendalian Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 2000. Suwarto, FX. Perilaku Keorganisasian Buku Panduan Mahasiswa, Yogyakarta:

Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1999. Usman, Rachmadi. Hukum Perwakafan di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika,

2013. Usman, Suparman. Hukum Perwakafan di Indonesia, Jakarta: Darul Ulum Press,

1999.

Page 109: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

www.wakafquran.org, diakses pada tanggal 28 Desember 2016, pukul 09.48. Zen, Muhammad dkk. Zakat dan Wirausaha, Jakarta: CED, 2005.

Page 110: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016
Page 111: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016
Page 112: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016
Page 113: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

SURAT KETERANGAN No. 01/BWA-SDM/U/III/2017

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan :

Nama : Sayidatu Syarifah Sudrajat

NIM : 1113053000049

Jurusan : Manajemen Dakwah

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Telah selesai melakukan penelitian di Badan Wakaf Al-Qur’an terhitung bulan Januari 2017 s.d Maret 2017.

Demikianlah surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 24 Maret 2017

Hormat kami,

AgusSalim HRD-GA

Page 114: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

TRANSKRIP WAWANCARA NAZHIR

Pewawancara : Sayidatu Syarifah Sudrajat

Narasumber : Bapak Ir. Heru Binawan

Jabatan : CEO-Founder Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta

Hari/Tanggal : Kamis/ 19 Januari 2017

Waktu : 13.00-14.30 WIB

Tempat Wawancara : Kantor Pusat Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta

Narasumber sebagai : Nazhir Wakaf

P : Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh

N : Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

P : Nama saya Sayidatu Syarifah Sudrajat, mahasiswa dari Manajemen

ZISWAF UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya bermaksud untuk mewawancarai

Bapak Ir. Heru selaku CEO dan Founder Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta terkait

dengan efektifitas pendayagunaan dana wakaf terhadap program-program yang

ada di Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta, dan setiap komentar atau jawaban Bapak

dalam wawancara ini akan saya rekam untuk kepentingan dokumentasi penelitian.

P : Yang pertama, siapakah pelopor berdirinya BWA Jakarta, pak?

N : Kalau Badan Wakaf Al-Qur’an di Jakarta ini, saat ini yang

mendirikannya bersama-sama saya, ada tiga orang. Saya (sendiri), Ust. Irwan

Syaifullah, sama Ust. Ikhsan Salam.

P : Bagaimana awal mula berdirinya Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta ini

pak?

Page 115: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

N : Awal mulanya … dimulai dari ide sederhana saja, sebetulnya. Jadi waktu

itu saya diajak oleh Bapak-Bapak NU (Nahdatul Ulama), BWNU Jakarta, untuk

membantu mereka bikin wakaf sejuta Al-Qur’an. Berjalan hampir setahun

kegiatan itu, tetapi kemudian berhenti. Nah, ketika kegiatan itu berhenti, saya

punya ide untuk melanjutkan ide itu dalam bentuk Badan Wakaf Al-Qur’an.

Karena menurut saya idenya bagus, gitu kan, sayang kalau nggak dilaksanakan.

Ketika saya bawa ide itu ke teman-teman, teman-teman mendukung, akhirnya

bersama teman-teman (saya) mendirikan Badan Wakaf Al-Qur’an.

P : Apa saja, pak, sarana dan pra-sarana yang dimiliki BWA ini?

N : Ya, kita punya kantor – walaupun masih nyewa, ya... ngontrak…

kemudian kalau di daerah-daerah yang kita ada proyek wakafnya, ya, unit-unit

proyek itu. Seperti di Gunung Kidul misalkan, kita punya pembangkit listrik,

punya generator set-nya – GenSetnya, punya pompa untuk mengambil airnya,

gitukan.., ada bak penampungannya, terus pipa-pipa untuk mendistribusikannya.

Kalau bicara, maksudnya adalah, aset sarana dan pra-sarananya itu, ya?

N : Berkaitan dengan aset lainnya, ya BWA saat ini belum punya. Karena

kantor saja kita masih ngontrak.

P : Upaya apa saja yang dilakukan BWA dalam meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya melakukan wakaf untuk kesejahteraan bersama, pak?

N : Kita banyak melakukan presentasi. Jadi teman-teman disini ada yang

secara rutin mereka punya jadwal presentasi di pengajian-pengajian perkantoran.

Yang kedua, dengan membuat modul, katalog, brosur, dan sebagainya. Itu untuk

membantu sosialisasi terutama.

P : Kalau yang lewat internet itu (bagaimana)?

Page 116: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

N : Kalau lewat internet, ya, website kita.

P : Bagaimana carawaqif melakukan wakaf pada BWA?

N : Sebagian besar, sih, mereka transfer ke rekening..rekening BWA. Mereka

transfer ke rekening BWA, terus..itu sebagian besar seperti itu. Kemudian ada

sekarang mereka yang berwakaf melalui website BWA.

P : Yang donasi gitu ya, pak, ya? Yang di-klik? “Donasi sekarang” kan, /ya/

ada, di websitenya ya? /ya/

P : Sejauh ini harta bentuk apa saja yang paling banyak diberikan oleh

waqif?

N : Uang. /oh/ Karena kita memang, wakaf melalui uang. Jadi kalau BWI –

Badan Wakaf Indonesia – itu menyatakan bahwa wakaf yang seperti BWA kelola

ini, wakaf melalui uang.

P : Apa saja program wakaf yang dilakukan oleh Badan Wakaf Al-Qur’an

dan apa saja yang sudah terealisasi?

N : Kita sampai saat ini punya delapan program. Ya semuanya sudah

berjalan, ke-delapan delapannya sudah berjalan.

P : Dikembangkan lagi, ya, pak? Malah mau bertambah? dalam

bentukproject?

N : Jadi kalau… Induknya itu program, program itu masing-masing punya

project. Nah,projectnya terus berkembang. Program wakaf sarana air bersih

(misalnya): Programnya wakaf sarana air bersih, kan. Projectnya Water action for

people kita punya project di Gunung Kidul, punya project di <<tidak jelas>>

NTT, punya projectdi NTT, punya projectdi mana lagi.. Kalau projectnya nggak

pernah berhenti, memang. Kalau programnya kita punya delapan.

Page 117: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

P : Apakah pendayagunaan dana wakaf pada BWA berpengaruh terhadap

kesejahteraan umat?

N : Harusnya pengaruh, ya! Cuma kita nggak pernah ngukur, sih,

peningkatannya berapa dan sebagainya. Nanti ya ketika air, misalkan, tersedia di

desanya, gitu kan, maka ada peningkatan kesejahteraan di desa tersebut..atau

misalkan yang di Sulawesi Selatan kita bikin wakaf pembangkit listrik tenaga

mikrohidro, itu, kan..tenaga air itu.

P : Bagaimana respon masyarakat dengan adanya BWA Jakarta ini, pak?

N : Yang sepengetahuan saya ya, “oh ini bagus ya”. Mendukung, lah. Karena

ada diferensiasinya dengan lembaga-lembaga yang lainnya. (kalau) lembaga

lainnya kan ke Zakat, tapi kalau BWA ketika masuk (donasi), langsung bilang

wakaf.. gitu. Jadi mereka berzakat ke lembaga lain, tapi begitu berwakaf mereka

ke BWA.

P : Apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh BWA baik

internal maupun eksternal dalam pendayagunaan dana wakaf yang tersedia untuk

melaksanakan program-program yang ada?

N : Ya, kalau dukungan, karena sifatnya internal, karena BWA itu, kan,

lembaga yang secara tegas menyatakan bahwa kami (adalah) lembaga filantropi

Islam yang bergerak di (bidang) wakaf. Gitu, kan. Nah, sehingga secara internal

itu banyak kaum muslimin yang mendukung pilihan itu. Bahwa kita bukan

(bergerak di bidang) zakat tapi kita (bergerak di bidang) wakaf. Bahkan ada kaum

muslimin yang sudah berwakaf di BWA tetapi mereka ingin berzakat juga di

BWA.. /Maka ada zakat peer-to-peer?/ Maka jadi ada zakat peer-to-peer. Kami

bikin../tapi itu dibedakan, ya, pak?/ Ya, yang namanya zakat peer-to-peer itu kita

Page 118: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

seratus persen kita berikan kepada mustahik. Jadi namanya zakat itu kita seratus

persen kita berikan kepada mustahik, tidak dipotong untuk operasional lembaga.

P : Bagaimana respon waqif terhadap pendayagunaan dana wakaf yang

dilakukan oleh BWA ini, pak?

N : Ya, responnya sih, bagus, selama ini ya. Karena selama ini mereka kan

dapat cerita.. /Dapat laporan seperti ini <<menunjuk ke brosur>> ya, pak?/ Ya,

bulanan. Sebentar, semisal yang ini <<menunjuk ke brosur>> ini bulanan. Jadi

kita kirimkan (laporan)nya secara bulanan jadi mereka (waqif) bisa melihat

project-project apa yang sudah di realisasikan, sudah dieksekusi, dan sebagainya.

P : Faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah waqifdi BWA ini, pak?

N : Faktor yang mempengaruhi jumlah waqif ya projectnya. Ketika ada

project yang menarik perhatian mereka, biasanya waqif banyak (yang mendaftar

ke BWA).

P : Mengambil data dana yang dari waqifnya itu kan dari website, ya, pak…

ini <membuka kertas data> jadi hasilnya itu di tahun 2016 itu kan (kurang lebih) 9

milyar /2016?/ ya, tetapi ini pendayagunaannya itu (hanya sejumlah) 4 milyar.

Yang mau saya tanyakan, itu sisanya apa memang untuk (digunakan pada) tahun

depannya atau (bagaimana)? Soalnya ini Program Wakaf Tebar cahaya Indonesia

tidak ada (nilainya pada data). Jadi apakah di tahun ini ada program yang

dilaksanakan namun menggunakan pendanaan program tahun kemarin atau

bagaimana pak?

N : Coba..<melihat kertas data> Kalau Indonesia terang, itu, kan, sudah

panjang proses fundraisingnya, ya. Proses fundraisingnya sudah panjang, nah

saya tidak tahu, kanprojectnya sendiri kan masih ada di nama itu, lho, ya kan? Ini

Page 119: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

2016 ya <menunjuk kertas data>? /iya, keseluruhannya/ Apakah ini data 2016…,

atau dari uang dari project itu tidak dikeluarkan ke projectitu ..nah maka kosong,

gitu kan, karena begini.. kan ketika orang berdonasi, “nih saya mau berdonasi

untuk project itu”, gitu kan, project terang pondok.. eh, Indonesia terang. Maka,

di keuangan itu dimasukkannya di kantongnya project Indonesia Terang. Nah,

ketika ini dikeluarkan untuk project Indonesia terang, apakah (tahun ini) ada

project Indonesia terang atau belum, maka keuangan akan ngeluarin dari kantong

ini, untuk project itu. Nah, kalau data yang kosong ini pengertiannya adalah di

2016 kantong ini tidak pernah dikeluarkan./oh gitu/ gitu lho.. Artinya

dikeluarkannya kapan? Nah mungkin nanti di 2017 nanti ketika ada permintaan

berkaitan dengan projectitu ,gitu lho. /ya baik pak/ kalau ini kan (di tahun) 2016

semua kan? /iya pak, dan yang saya lihat dari website nya juga yang 2016nya saja/

Ya.. Cuma ini hitungan manual nih <merujuk ke kertas> jadi agak

susah..<tertawa>. Nah kelebihannya ini, berarti posisinya apa? /….apa pak?/ di

kesimpulan (hasil data) kamu, kan ada kelebihan sekitar 4 milyar? /Iya pak, jadi

saya bilangnya untuk program yang di tahun 2017, soalnya, kan, memang tidak

ada “kosong” untuk program yang ini (Indonesia terang)/ iya, program untuk

warga Dusun Talang Pondok di Oku Selatan, Sumatera Selatan, karena ini kan

(diolah secara) manual (hasil datanya), gitu kan, manual dari data. Karena data di

website itu, kan, dengan data keuangan bisa berbeda (perhitungannya). Karena

kalau yang di keluangan itu kan, lebih detil. (pemasukan) ini masuk ke kantong

yang mana, (pemasukan) yang ini masuk ke kantong yang mana dan

dikeluarkannya kapan. Kalau di websitekan tidak. Begitu ada uang masuk

<menirukan suara> “wah, ada nih, sudah masuk nih!> nah yang masuk itu tinggal

Page 120: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

dimasukkan saja, kan? Kalau misalkan ada orang yang sama, mengirim 3x, maka

(di website) masuknya 3x di situ. Jadi tidak mungkin (bag. Keuangan)

mengerjakan di website “oh ini kok sama nih? Ambil salah satu aja deh” kan tidak

bisa (seperti itu). Gitu lho.Nah, kalau mau tau (mengenai) yang seperti ini (hasil

perhitungan data keuangan dengan detil), harus ke keuangan ini. Karena saya

tidak terlalu paham.

P : Orang-orang banyak mendonasikannya itu lewat website ya, pak?

Bagaimana dengan Ikrar Wakaf dan sertifikat wakafnya ..itu bagaimana pak?

N : Kalau kita..jadi yang dimaksud dengan ikrar wakaf itu, kan, berkaitan

dengan niat dia bagaimana, gitu lho. Nah, kalau di website itu ya ketika dia nge-

klik project itu, ya kita anggap dia berminat untuk project itu. Gitu lho. Nah,

kalau sertifikat wakafnya juga kita nggak ngeluarin sertifikat wakaf. Dulu kita

pernah ngeluarin (sertifikat wakaf), namun jadi banyak banget (jumlah

sertifikatnya). Yang protes (justru) waqifnya. “Udah, ini nggak usah! Saya sudah

punya 5 sertifikat nih!” <tertawa> Nah, gitu lho. /Jadi memang sekarang tidak

dikeluarkan sertifikat wakafnya ya pak?/ ya.

P : Soalnya memang sekarang, memang begitu ya pak? Maksudnya orang

nggak perlu datang ke lembaga, karena bisa transfer-transfer saja atau langsung…

N : Iya. Apalagi sekalang (jamannya) mobile, kan? Jadi misalkan orang

(yang ingin berwakaf) lagi di jalan, yasudah kirim saja (lewat mobile), gitu kan.

P : Terus pak. Jadi ini, jumlah nazhirnya berapa? /Nazhir?/ Iya.

N : Kalau nazhir itu, kan, istilahnya gini… jadi kan masing-masing project

itu kan beda-beda gitu kan nazhirnya. Contohnya misalkan, yang di gunung kidul.

Gunung kidul itu, nazhirnya ada..jumlah itu (maksudnya) jumlah orangnya ya? /

Page 121: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

iya/ di gunung kidul itu ada.. awalnya itu ada 5 orang, kalau tidak salah, tapi

sebagian besar bukan orang gunung kidul (tetapi) orang Jakarta. Bapak Yunus,

Bapak Ihsan, gitu kan. Akhirnya kita buat nazhir untuk jogja itu akhirnya ada 1

yang orang jogja, gitu lho. Itu orang jogja. Nah itu bagaimana itu, mesti dihitung

satu-satu? /oh, tidak pak. Jadi yang disini itu tidak semuanya nazhir ya pak?/

Tidak, tidak. Kalau nazhir itu partner lapang, istilahnya kalau di kita (BWA).

Karena projectnya itu kan adanya di lapangan. Nah kalau untuk al-qur’an ya

nazhirnya wakafnya BWA. /khusus al-qur’an?/ iya, untuk alqur’an kan di kita

cuma membagikan. “siapanazhir wakafnya?” BWA – menazhiri al-qur’an yang

dikirim ke daerah-daerah.

P : Jadi disini pegawainya ada berapa (orang) pak?

N : Kalau sekarang kira-kira (sebanyak) 60an ya. /60 orang pak? Nambah ya

pak?/ Kayaknya.. nambah ya? /iya soalnya kemarin bapak bilang sekitar 50an/

Oya 50an ya? <tertawa> saya juga lihat orang baru banyak banget <tertawa>

P : Bagaimana tingkat efektivitas pendayagunaan dana wakaf terhadap

program-program yang terdapat pada BWA Jakarta, pak?

N : Efektivitas penggunaan dana, ya? /ya/ Efektivitas itu, kan, berarti

berkaitan dengan /tercapainya tujuan/ tercapainya tujuan atau terealisir? /ya,

terealisir/ Teralisirnya project? Ya… sejauh ini sih saya lihat cukup efektif, ya,

karena project yang terealisir, kan, cukup banyak juga (dalam) setahun ya.

P : Bagaimana sistem penyaluran dana wakaf yang dilakukan dalam

melaksanakan program-program yang ada di BWA, pak?

N : Jadi, bagian program mengajukan ke bagian keuangan untuk disiapkan

dana untuk mengeksekusi suatu projectatau suatu program, itu aja sih cara kita.

Page 122: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

P : Apakah hasil dari pendayagunaan dana wakaf yang terhimpun pada

BWA sudah mencapai tujuan dalam melaksanakan program-program yang ada?

N : Mencapai tujuan… belum, ya. Karena tujuan kita kan… tujuan kita yang

besarnya itu, kan, menjadikan wakaf sebagai gaya hidup. Itu belum. Tapi, (kalau)

sampai program atau projectitu teralisir, ya sudah.

P : Bagaimana cara membangun dan mempertahankan kepercayaan waqif

yang telah ada agar tetap setia di BWA?

N : Ya kita melaporkan apa yang kita lakukan, dalam bentuk tertulis, baik itu

website atau melalui newsletter, lalu juga sebagian dari waqif itu juga minta

kontak (untuk dihubungi) rutin.

P : Bagaimana BWA memandang lembaga wakaf lain?

N : Lembaga wakaf lainnya itu, apa misalnya? /BWI, mungkin?/ Oh, kalau

BWI itu kan kayak level BAZNAS-nya (lembaga wakaf) nasional. Nah, kalau

BWI itu kayak regulator dia. Dia (BWI) yang membuat aturan. Ya, BWA melihat

bahwa harusnya BWI itu sebagai lembaga yang membuat berbagai macam aturan-

aturan yang berkaitan dengan wakaf. Itu yang kelihatannya BWI belum mainkan

peranan itu. Kemudian lembaga wakaf lainnya itu /seperti global wakaf,

mungkin?/ Global wakaf itu yang punya ACT, ya? /Ya, ACT/ Rumah wakaf juga

ada rumah zakat, gitu kan. /Dompet Dhuafa (juga) sekarang ada, wakaf/ Ya,

tadinya dia punya tabung wakaf dia. Sekarang sudah diambil alih lagi sudah masih

ke dompet dhuafa. Ya kalau kita (BWA) sih, senang saja. Jadi kalau wakaf itu

dengan semakin banyak orang paham tentang wakaf, maka peluang mereka untuk

menginfakkan sebagian hartanya di wakaf itu akan menjadi semakin besar. Jadi,

dengan banyaknya lembaga wakaf yang mereka bergerak di proyek-proyek wakaf

Page 123: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

di masyarakat, ya InsyaAllahakan mengedukasi masyarakat muslim tentang wakaf

itu sendiri. Kalau kami (BWA), sih, melihat lembaga wakaf selain BWA, dan juga

BWA, ya, sepanjang bahwa kemudian mereka memang ingin mengedukasi

masyarakat muslim dengan wakafnya, itu pasti akan membawa – bukan

keuntungan, ya.. – membawa manfaat bagi BWA juga.

P : Yang terakhir, pak. Apa saran bapak terkait efektivitas pendayagunaan

dana wakaf terhadap program-program pada BWA?

N : Mungkin BWA harus memperhatikan project-project yang memberikan

manfaat lebih besar kepada masyarakat. Nah, karena dengan memberikan manfaat

besar kepada masyarakat itu maka kemudian waqif itu akan berpartisipasi, gitu

kan. Bisa aktif, gitu kan. Kemudian kita juga ketika menyalurkannya juga senang,

gitu kan. Karena “wah ini proyeknya bagus nih!” dengan memberikan hasil yang

bermanfaat bagi masyarakat. Itu saja, sih, menurut saya.

P : Baik pak, terima kasih atas kesidaannya yang telah meluangkan

waktunya untuk diwawancarai. Semua jawaban dan komentar bapak sangat

bermanfaat untuk penelitian saya dan digunakan semata-mata hanya untuk

penelitian skripsi saya. Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi

wabarakatuh.

N : Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 19 Januari 2017 CEO-Founder Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta

(Ir. Heru Binawan)

Page 124: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

TRANSKRIP WAWANCARA WAQIF

Pewawancara : Sayidatu Syarifah Sudrajat

Narasumber : Shinta Rarastiti

Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Februari 2017

Waktu : 14.00-15.00 WIB

Tempat Wawancara : Kantor Pusat Uwais Hijab, Cilegon-Banten.

Narasumber sebagai: Orang yang berwakaf (waqif) Badan Wakaf Al-Qur’an

Jakarta

Pekerjaan : Pengusaha (Owner) Uwais Hijab

P : Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh

N : Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

P : Nama saya Sayidatu Syarifah Sudrajat, mahasiswa dari Manajemen

ZISWAF UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya bermaksud untuk mewawancarai

Ibu selaku waqif di Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta terkait dengan efektifitas

pendayagunaan dana wakaf terhadap program-program yang ada di Badan Wakaf

Al-Qur’an Jakarta, dan setiap komentar atau jawaban Ibu dalam wawancara ini

akan saya rekam untuk kepentingan dokumentasi penelitian.

P : Di Provinsi DKI Jakarta sudah dibentuk Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta

sejak tahun 2005 hingga saat ini untuk menghimpun dan menyalurkan dana wakaf

serta memberikan manfaat kepada umat melalui program-program wakaf.

Bagaimana menurut Ibu tentang pembentukan berdirinya Badan Wakaf Al-Qur’an

Jakarta?

Page 125: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

N : Ya bagus kan jadi bisa membantu kita untuk menyalurkan dana. Saya

mencari referensi di internet, cari program yang bagus ketemu BWA, akhirnya

memutuskan untuk ikut.

P : Sejak kapan Ibu menjadi waqif di Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta?

N : Sejak Juli 2016 berdasarkan invoice yang keluar.

P : Mengapa Ibu berwakaf di Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA)?

N : Sistem di BWA yang membuat kami lebih tertarik. Di BWA programnya

diadakan dulu baru dicari pendanaannya, artinya apa yang kami infaqkan bisa

langsung dipergunakan project-project yang ada. Kalo dana sudah terkumpul

sesuai dengan estimasi biaya yang diuthkan untuk proyek itu. Seandainya proyek

medical center di mana gitu, itu kan buat kesehatan butuh seratus juta. Aku

misalnya kerjasama sama Rumah Zakat dananya itu dikumpulkan setiap bulan itu

sampe terkumpul 100 juta baru dijadikan prgramnya..bedanya itu. Bedanya BWA

sama / sama yang lain/ ya seandainya sama rumah zakatlah perbandingnya, jadi

ngga ada dulu programnya baru diitukan nda, biasanya begitu.

P : Bagaimana cara Ibu melakukan wakaf pada Badan Wakaf Al-Qur’an

(BWA) Jakarta?

N : Transfer ya.

P : Harta wakaf apa yang Ibu amalkan? Uang atau Al-Qur’an? Yang di

program BWA itu kan saya tanya kemarin lebih banyak wakaf uang.

N : Kemarin kita tu ngasihnya uang, cuma uangnya Al-Qur’an/ wakaf Al-

Qur’an dan pembinaan/ kayanya.

P : Badan Wakaf Al-Qur'an adalah organisasi nirlaba (non-profit

organization), berbentuk Lembaga Swadaya Masyarakat. Wakaf Al-Qur’an adalah

Page 126: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

cara modern yang mudah dan praktis untuk membantu orang lain. Badan Wakaf

Al-Qur’an (BWA) mempermudah waqif dalam menyalurkan bantuan untuk

ummat Islam hingga ke pelosok negeri. Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai

strategi dan pengelolaan dana wakaf Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta tersebut?

Maksudnya BWA itu kan programnya ke pelosok-pelosok negeri, bagaimana

menurut Ibu tentang pengelolaan dana yang seperti itu?

N : Sekarang kan banyak yang seperti tu, banyak orang atau banyak lembaga

yang memfasilitasi kita untuk berinfak kemana. Kita mau berinfak ada dananya,

bukannya cuma kita anggarkan secara perusahaan tapi secara pribadipun ada. Tapi

kembali lagi kalo misalnya kita tau lingkup sini ya kita hanya tau lingkup sini.

Karena adanya BWA dan lembaga-lembaga yang lain, itu mereka membuka

pikiran kita “oh ternyata di sana-sana tu banyak”, “oh, ternyata di pelosok sana

butuh Al-Qur’an yang selama ini kita nggak tau, oh ternyata di daerah sana butuh

juga ya”. Jadi, memang sekarang ya harus seperti itu, kalo nggak seperti itu,

malah kita yang umat Islam itu justru ya taunya hanya di sini-sini aja. Kalo

misalnya difasilitasi oleh lembaga-lembaga yang lain, <<tidak jelas>> kita kan

juga nggak selalu melihat di internet, mana sih yang kira-kira butuh bantuan, yang

lebih tau ya lembaga-lembaga itu. Mereka punya tim survei, mereka mungkin

punya perwakilan-perwakilan di daerah yang lebih banyak, lebih menyebar gitu

loh, jadi ya baguslah. Itulah tepatlah ya strateginya yang BWA lakukan.

P : Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta memiliki program-program antara lain:

(1) Wakaf Al-Qur’an dan Pembinaan, (2) Tebar Cahaya Indonesia Terang, (3)

Water Action For People, (4) Wakaf Khusus, (5) Wakaf Proudktif, (6) Zakat Peer

to Peer, (7) Indonesia Belajar dan (8) Sedekah Kemanusiaan. Bagaimana menurut

Page 127: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Ibu mengenai pendayagunaan dana wakaf disalurkan melalui program-program

Badan Wakaf Al-Qur’an tersebut?

N : Menurut saya sih udah tepat sasaran. Kalo secara general menurutku kalo

lingkupnya Indonesia ya ini sih udah tepat ya mengenai pendayagunaan dananya

untuk program-program ini sudah tepat. Memang secara general ini udah bagus,

udah mencakup semua permasalahan di Indonesia. Yang saya tau ya mbak

program water action for people, di daerah-daerah yang kurang air tuh banyak

misionaris-misionaris agama lain yag istilahnya ikut membantu di sana, namun

feed backnya mereka mengajak ke agama mereka. Nah, ini peran BWA yang

penting di sini gitu loh untuk dari pada umat yang lain yang menyediakan ya

kitalah yang menyediakan. Gitu.

P : Program apa yang paling menarik dari BWA? Mengapa?

N : Wakaf Qur’an, karena bermanfaat untuk penyebaran dakwah Islam.

P : Pada Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta memiliki program-program wakaf

yang dilakukan hingga ke daerah pelosok nusantara sekaligus melakukan

pembinaan pada beberapa daerah binaan Badan Wakaf Al-Qur’an. Bagaimana

menurut Ibu mengenai sosialisasi laporan hasil pendayagunaan dana yang

disalurkan melalui program-program wakaf pada Badan Wakaf Al-Qur’an

Jakarta? Maksud sosialisasi itu kan/ laporannya ya?/ iya, waqifnya itu kan selalu

dapet katalog atau buletin itu rutin apa nggak atau seperti apa bentuknya?

N : Kalo sejauh ini sih,.cuma dapet itu sih mba, yang rutin itu dapet invoice

terus dapet info dari sosial media, biasanya sudah tersalurkan. Misalnya, Uwais

Hijab itu dananya yang sudah dikumpulkan ini sudah didonasikan dalam bentuk

Al-Qur’an dan sudah didistribusikan ke misalnya daerah Bali, itu programnya

Page 128: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

sudah terlaksana. Itu, laporannya berbentuk seperti itu, adanya fotonya, ada ya

itulah ya. Kalo laporan khusus keuangannya kaya bentuk laporan secara tertulis

itu ngga ada. Setahu saya sih belum ada email yang masuk. Entah kita yang

kurang over, kayanya sih ngga ya Cuma itu doang. / jadi kalo katalog itu ngga

dapet ya?/ siapa tau kita yang dikirimin kita yang lupa. Nggak, kalo katalog atau

buletin nggak, aku malah baru tau kalo BWA itu ada buletin, makanya aku

diwawancarai. Ngga pernah dapet ko, belum. Jujur ya jawabnya ya sesuai.

Mungkin ini yang harus di inikanlahmba..harus diperbaiki, mungkin apa memang

belum ngga semua waqifnya, aku nggak ngertilah gimana. Tapi memang ada?/

Ada, katalog/ Oh ya makanya itu.

P : Dengan adanya program-program Badan Wakaf Al-Qur’an, bagaimana

menurut Ibu mengenai kesejahteraan masyarakat pada daerah pelosok nusantara

dan daerah binaan Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta?

N : Kalo ini, saya tu kan cuma dapetnya info kalo sudah didistribusikan

bantuannya yang didonasikan untuk ini ini ini, ya tapi aku nggak tau, maksudnya

pada saat itu doang gitu mba diinfokan. “iya bu sudah kita kasih kita salurkan”,

tau kelanjutannya tuh maksudnya berapa bulan kemudian itu kita nggaktau kabar

seandainya masyarkat di sana tu gimana itu nggak ada kabarnya. Gitu.

P : Secara keseluruhan, bagaimana menurut Ibu mengenai pendayagunaan

dana wakaf tentang keberhasilan pencapaian tujuan program-program wakaf di

Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta?

N : Teraksana, terlaksana ya, dari beberapa berita di sosmed menunjukkan

terlaksana. Cuma ya itu tadi, namanya terlaksana juga harus ada controlling ya,

biar dia berkesinambungan, dia berjalan terus menerus, itu yang seperti yang

Page 129: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

dibilang tadi kita belum tau untuk progres kelanjutannya gitu loh. Kaya misalnya

di yang donasi Al-Qur’an di Bali tuh. Oke terlaksana pada saat itu memang sudah

didistribusikan ya yang untuk masyarakat di daerah situ yang memang butuh Al-

Qur’an. Cuma kita kannggak tau ya progresnya tuh ke depannya tuh Al-Qur’anya

dibaca atau nggak. Apakah yasudah cuma sekedar diterima doang, mau kita

tuhnggak hanya sekedar diterima, tapi dibaca dan diamalkan, gitu tu. Tapi kita

nggak dapet infonya sih. Tergantung ininya sih keberhasian mereka. Mereka

targetnya apasih, apakah hanya sekedar distribusi? Atau setelah itu artinya mereka

harus bisa menghafal Al-Qur’an atau lancar membaca Al-Qur’an. Tergantung

pada tujuan project itu sendiri. Gitu sebenernya kembalikan ke mereka. Kalo

tujuannya untuk didistribusikan ya oke distribusi. Kembali lagi hasil

sesungguhnya kan kita bisa lihat bagaimana masyarakat bisa megamalkan Al-

Qur’an itu sendiri tentang wakaf Qur’an. Yang lain mungkin tentang kaya

projectair mungkin bisa dilihatlah ya secara fisik kan ada. Kayawater action for

people misalnya airnya tersedia oke, berarti kebutuhan air tercukupi dan jadi

ringan, kankelihatan ya. Kalo bentuk Al-Qur’an kan itu kan hubungannya secara

individu gitu ya apakah sama orang-orang itu bener-bener dibaca atau cuma

ditumpuk doang kan kita nggak tau ya gitu si./ setahu saya di BWA setiap

distriusi Al-Qur’an itu pasti melibatkan da’i yang di sana, nah da’i yang

dilibatkan di sana itu yang menjadi pengajar Al-Qur’an di sana gitu, jadi Ibu

nggak pernah dapat info seperti itu?/ Oh, kalo itu dapat ko/ Cuma setelah itunya

loh mba setelah itunya, oke ada da’i ada yang mengajarkan, terus apakah ini

digunakan dengan baik atau nggak masyarakatnya di sana. Mungkin digunakan

dengan baik, cuma itu tadi kembali ke progresnya lebih bagus kan ketika ada “oh

Page 130: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

ternyata dengan distribusi Al-Qur’an ini nanti yang ngaji tambah banyak,

kemudian orang-orang yang belum tertarik untuk mengaji mulai mengaji”, artinya

sarana dakwahnya bisa lebih bagus lagi, seperti itu. Atau mungkin informasi yang

diterima kurang lengkap ya, mungkin juga gitu loh. Sebenernya mungkin sudah

ada evaluasi dari mereka controlling ke masing-masing daerah, mungkin sudah

ada, cuma mungkin informasinya yang belum kita tau. Tapi secara general bagus

ko menilai BWA.

P : Bagaimana Ibu memandang lembaga wakaf yang lain selain Badan

Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta?

N : Saling melengkapi ya. Artinya bukan saingan satu sama lain kalo

menurut saya. Namanya ada Rumah Zakat, kemudian ada Dompet Dhuaf

Republika ada BWA dan lain sebagainya. Saling melengkapi, artinya bukan BWA

itu harus jadi nomor satu, nggak. Memang semua itu bisa ada di level yang sama.

Sama-sama membantu ya kenapa nggak. Bagus kan sebenernya kaya gitu kan.

Mungkin harus digali valuenya antara BWA, Dompet Dhuafa Republika,

kemudian Rumah Zakat kemudian ada Yatim Mandiri. Banyak kan sebenernya

Lembaga Amil Zakat. Apasih yang membedakan antara si BWA dengan yang

lain. Kalo memang dari sifat projectnya, kalo project ada dulu baru

pendanaannya. Kemudian bagaimana dengan hasilnya misalnya, itu bagaimana

lalu kemudian tujuan akhirnya controllingnya ya intinya harus digali seperti itu

mbak perbedaan-perbedaan yang bisa saling membangun satu sama lain kalo

menurut saya bukan saingan tapi saling melengkapi. Seandainya kalo program di

BWA ada Rumah Zakat nggak ada, tapi di Rumah Zakat program ini ada di BWA

ngga ada kan berarti saling melengkapi gitu kan. Jadi kita yang selaku waqifitu ya

Page 131: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

bisa ada alternatif, “oh saya pengen nyumbang ini loh, oh bisa kesini, oh pengen

Al-qur’an karena di Rumah Zakat nggak ada oh ke BWA aja, gitu. Atau

tergantung ada spesialisnya karna mungkin BWA spesialisnya menyediakan

wakaf qur’an jadi project utama ya wakaf qur’an kalo yag lain mungkin anak

yatim misalnya jadi ya saling melengkapi.

P : Apa saran Bapak/Ibu terkait pendayagunaan dana wakaf terhadap

program-program pada Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Jakarta?

N : Ada nggak yang disalurkan ke palestina? Suriah? Ada nggak sih?/ belum

ada, baru ini/ Mau ngga sih BWA masuk ke dalam tanda kutip itu kan sebenarnya

dalam zona politik, gitu,nggak cuma, apa namanya bencana secara kalo dibilang

ya di antara Israel dengan Palestina yang Islam, tapi itu udah ada unsur politiknya.

Mungkin ya BWA ngambil aman juga, tapi menurut saya perlu dijajaki di situ

juga.

Cilegon, 18 Februari 2017

WaqifBadan Wakaf Al-Qur’an Jakarta

(Shinta Rarastiti)

Page 132: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

TRANSKRIP WAWANCARA MAUQUF ‘ALAIH

Pewawancara : Sayidatu Syarifah Sudrajat

Narasumber : Bapak Ust. Arifudin Anwar

Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Januari 2017

Waktu : 10.00-11.00 WIB

Tempat Wawancara : Via telepon

Narasumber sebagai: Penerima manfaat wakaf (mauquf ‘alaih) Badan Wakaf

Al-Qur’an Jakarta

Pekerjaan : Pimpinan Pondok Pesantren Ikhwatul Mu’minin, Desa

Adonara, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur,

Provinsi Nusa Tenggara Timur.

P : Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

N : Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

P : Saya bermaksud mewawancarai bapak tentang skripsi saya yang berjudul

“Efektivitas Pendayagunaan Dana Wakaf terhadap Program-Program Badan

Wakaf Al-Qur’an Jakarta”. Wawancara ini merupakan salah satu teknik

pengumpulan data yang saya lakukan untuk penelitian skripsi saya. Dalam

wawancara ini, saya akan bertanya kepada Bapak beberapa hal terkait dengan

efektivitas pendayagunaan dana wakaf terhadap program-program yang ada di

BWA, dan setiap komentar atau jawaban bapak dalam wawancara ini akan saya

rekam untuk kepentingan dokumentasi penelitian.

Page 133: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

P : Yang pertama, bagaimana menurut Bapak tentang pembentukan

berdirinya Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta?

N : Ya … Yang pertama … Jadi <<narasumber meminta pertanyaan

diulang>> ini merupakan suatu potensi yang bagus sekali, karena selama itu

sebelumnya belum ada suatu lembaga pun yang secara khusus bergerak di bidang

per-wakaf-an, gitu. Memang masih ada lembaga-lembaga filantropi seperti badan

wakaf, sudah ada tetapi tidak bergerak di..secara khusus di bidang wakaf. Lebih-

lebih menyangkut air bersih dan lain sebagainya. Jadi, berdirinya badan wakaf ini

sangat bermanfaat terutama bisa membantu umat Islam di berbagai penjuru negeri

ini, ya, bahkan di luar negeri begitu.

P : Oh, ya, baik pak. Sejak kapan Bapak menjadi mauquf’alaih atau orang

yang menerima manfaat harta wakaf dari BWA, pak?

N : Ya. Sejak tahun 2013. /Oh 2013?/ Ya, 2013 itu dengan mendapatkan

wakaf kapal dakwah nelayan.

P : Bagaimana cara tim BWA itu menemukan lokasi Bapak, pak?

N : Pertama, saya dulu sudah sering berkomunikasi dengan teman-teman

BWA itu kan sebelumnya kita sama-sama juga di Dompet Dhuafa. /Oh, ya/ Jadi,

kenal dengan pak Heru sudah lama dan <<tidak jelas>> kemudian ketika pak

Heru resign dari Dompet Dhuafa, mengajak saya kerjasama, begitu. Dalam… dari

tahun sekitar tahun 2007, lah, nah dalam 2007 itu saya jumpa lagi dengan beliau

akhirnya di 2009 beliau cari-cari nomor telfon saya sama orang-orang di Dompet

Dhuafa, gitu, akhirnya nomor beliau menghubungi saya, dengan konsep akan

mencoba untuk membantu aksi air – program air – di NTT begitu. /Oh, iya pak/

Akhirnya, jumpa saya. Jumpa saya, kita mencoba untuk membantu bagaimana

Page 134: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

supaya bisa ada sumur di daerah-daerah <<lembasa?>> yang notabene daerah

yang kering air. Awalnya jumpa disitu, terus, bekerjasama terus. Alamak, sudah

jumpa itu, sudahsurveiair.. mereka menggunakan perusahaan dari Bandung, yaitu

PT. Toha, untuk survei ternyata ada 5 titik air di daerah yang kami maksud, yaitu

di lembasa, saya tidak menemukan air tawar yang ada air payau dibawah

kedalaman 200m, Nah,kan rugi investasi sebesar itu airnya payau. /Oh, ya/ Jadi

akhirnya tidak dilanjutkan, tidak dilanjut, dari 2009 saya nunggu tidak muncul,

sekitar 2010 saya berangkat ke Jakarta jumpa beliau, nah saya tanya beliau saya

berikan solusi: “Bagusnya kita bikin mobil tangki saja”, begitu. Jadi pada waktu

itu, saya sampaikan: “Ini saya ada kapal, kapal kayu. Bagaimana kalau kita bikin

saja kapal ini kapal dakwah nelayan. Jadi kita, masih bagus, kasih fiber glass,

kasih <<tidak jelas>> di dalamnya bisa tamping ikan, dan lain sebagainya.

Akhirnya tahun 2010 itu mulai dengan program itu lebih dulu, program kapal

dakwah itu. /Oh, ya/ Sampai se.. dalam 2010 kita galang dana-galang dana, 2011

kita bisa mulai kita kerjakan, kerjakan di flores masih, kemudian setelah itu kami

bawa sekitar pertengahan 2011 itu hampir 2012… 2011 bulan, 9 ya? Itu berangkat

ke Jakarta.. Nah, berangkat ke Jakarta, untuk tindak lanjut pengerjaan Kapal

Dakwah, disana selama 1 tahun, gitu. Sampai tahun 2012 bulan Agustus baru bisa

launching kita pulang ke NTT, gitu, 1 tahun.

P : Yang pertama di Papua ya, Pak? Katanya..

N : Yang pertama nelayan di papua. /ya/ karena ini nelayan yang kedua,

kapal nelayan yang kedua. Tapi selesainya 2012. Jadi mulai dikatakan baru bisa

operasi sekitar 2013, lah, karena waktu itu sudah menemui <<mesin?>> barat.

Gitu.

Page 135: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

P : Ya, menurut Bapak, fungsi dan manfaat dari kapal dakwah itu seperti

apa, pak? Fungsi dan manfaatnya…

N : Ya, yang pertama secara psikologi sosial, (menunjukkan) bahwa umat

Islam juga punya kemampuan di mata orang-orang non-muslim. Terutama orang-

orang Chinese, ya. Bahwa “kita punya kendaraan-kendaraan dengan harga

semilyaran” itu kan susah (bagi) umat Islam dengan rata-rata yang penghasilan

ekonominya sangat rendah apalagi di NTT. NTT ini kan salah satu provinsi

termiskin di Indonesia, gitu. Nah, jadi pertama secara psikologi sosialnya gitu.

Kemudian yang kedua, sebagai seorang da’i, kita bisa punya sesuatu, bahwa kita

da’i tidak meminta-minta kiri-kanan dalam arti… bukan dari amplop, lah, bukan

kita mengisi pengajian di masjid sini (kemudian) bisa dapat amplop. Kalau disini,

kan, tidak mungkin. Kita lah yang (seharusnya) membuka ruang untuk

memberikan pengajian-pengajian tanpa bayar apa-apa, gitu. Tentu dengan

keadaan seperti itu membutuhkan kemampuan da’i yang punya ekonomi yang

lumayan bagus, begitu. Jadi, dari kapal dakwah itu bisa kita olah, misalnya kita

tampung ikan – kita jual, dan lain sebagainya. Tetapi karena ini namanya kapal

dakwah nelayan, tidak semata-mata bergerak di bidang bisnis ikan. Nah, pada

waktu-waktu tertentu kita gunakan untuk safari Ramadhan – kita keliling pesisir

kepulauan-kepulauan. Kita dengan Badan Wakaf juga bekerja sama: saya

mengantarkan Al-Qur’annya – program Al-Qur’an road trip itu – kita bawa Al-

Qur’an untuk dibagi-bagikan di daerah Sulawesi, di bagian selatan..perbatasan

NTT itu, kan, banyak sekali kabupaten-kabupaten yang dikatakan kabupaten

kepulauan. Pulau-pulau mereka banyak sekali! Gitu. Merekalah yang kami

kunjung, kemudian kalau memang berkaitan dengan ada <<tidak jelas>> kami

Page 136: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

bisa ambil dari situ, jual ke kota, ya kami bawa. Paling tidak yang ingin kami

capai dengan kapal dakwah ini (adalah) membangun silaturahmi antar umat Islam

di daerah-daerah terpencil, seperti ini. Begitu.

P : Jadi bisa dikatakan kapal dakwah itu seperti melaksanakan seluruh

program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta, ya pak?

N : Iya. Multifungsi. Jadi kalau ada program umpamanya sumur bor di

kepulauan ini! (maka) Kapal dakwah berangkat..membawa alat-alatnya,

mensosialisasikan, membawa teknisi, mengontrol kalau yang sudah jadi, melihat

pelaksanaannya bagaimana, dan selanjutnya membuat pembinaan-pembinaan..

begitu. Multifungsi, lah, begitu kita.

P : Ya, kan, Badan Wakaf Al-Qur’an itu menyalurkan dana wakafnya itu ke

pelosok-pelosok negeri, ya pak? Nah, itu menurut Bapak, bagaimana strategi dan

pengelolaan dana yang seperti itu, pak?

N : Pertama, Badan Wakaf Al-Qur’an dalam pandangan saya, dia (BWA),

murni eksekusinya itu pure. Jadi betul-betul..zakat, bukan, bukan zakat.. ya boleh,

lah, kita katakan zakat… wakaf itu sampai ke tangan mustahik itu murni. Karena

dalam program badan wakaf itu ketika penggalian dana, kan, sudah ada

pembagiannya. Misalnya, “Oh, ini. Sekian persen itu biaya operasional..yang

selebihnya semata-mata di program itu atau project itu”. Jadi betul-betul ketika

uang itu sudah dicairkan untuk mengerjakan sebuah proyek, dan setelah proyek

itu selesai 100%, (hasilnya itu) bukan milik badan wakaf! Gitu. (hasilnya) itu

langsung jadi milik umat Islam, ya, lewat nazhir-nazhir yang ada di lapangan.

Seperti mitra-mitranya, gitu, jadi bukan lagi menjadi milik badan wakaf. Badan

wakaf tidak lagi, tidak meng-klaim lagi, kalau itu jadi milik dia. Adapun itu

Page 137: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

adalah (menjadi) akses dia (BWA) dalam menjadi apa yang telah dia lakukan, ya

iya. Tetapi secara hubungan langsung, vertikal, sudah tidak ada lagi. Itu kelebihan

badan wakaf.

P : Oh, iya pak, baik. Di BWA itu, kan, memiliki 8 program ya pak wakaf

Al-Qur’an dan pembinaan, tebar Indonesia terang, water action for people, wakaf

khusus, wakaf produktif, zakat peer-to-peer, Indonesia belajar, dan sedekah

kemanusiaan. Menurut bapak, bagaimana mengenai pendayagunaan dan

penyaluran dana wakaf terhadap program-program tersebut, pak? Apakah efektif

atau tidak?

N : Yang pertama, begitu jelinya orang..personil badan wakaf untuk melihat

mitra di lapangan. Saya lihat badan wakaf itu dia pertama punya keberanian –

keberanian untuk membuat suatu program yang tidak ada dana sebelumnya, gitu.

Dengan motivasi yang tinggi, dengan rasa percaya diri yang tinggi, dengan

melihat apa yang dilakukan oleh mitra-mitra “oh mitra ini bisa, oh mitra ini punya

kemampuan seperti ini, mitra ini ternyata sudah begini actionnya” terus tinggal

ditunjang, tinggal dilanjutkan. Jadi akhirnya sukses dia. /baik/ Jadi semacam

kami, contoh saya, menjadi mitra yang sudah cukup lama, tentu banyak program

badan wakaf yang sudah dilaksanakan disini termasuk water action for people itu,

dengan membuat mobil truk-truk tangki air untuk melayani masyarakat di

kepulauan <<lembata?>> yang tadinya mau sumur bor (tetapi) tidak jadi. Terus

yang berikut, kita bikin program lagi. Kalau kapal dakwah itu wakaf khususnya.

Jadi ada program wakaf khusus, program water action for peoplenya sudah,

Indonesia belajar juga sudah! Misalnya, saya kan punya pesantren, Jadi ternyata..

“Oh, Ust. Hari! Bagaimana ada anak yang sulit?” jelas pasti ada di pesantren.

Page 138: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Pesantren itu tempatnya orang susah. Ya, anak-anak ini ada yang kita coba angkat

melalui badan wakaf untuk dibiayai, di-beasiswa, lah, lewat program Indonesia

belajar itu. Jadi sudah jelas, pasti efektif! Karena dia berangkat dari apa yang real

di lapangan baru dijadikan program. Jadi bagaimana tidak efektif? Pasti efektif!

Karena itu dibutuhkan. Gitu.

P : Ya, baik pak. Yang berikutnya, program BWA itu, kan, ada yang

namanya pembinaan di daerah binaan, ya pak? /ya/ Itu bagaimana pembinaan dari

badan wakaf Al-Qur’an yang dilakukan, pak?

N : Saya termasuk yang melakukan program itu. Jadi misalnya begini, ketika

dalam program Al-Qur’an dan pembinaan kita di badan wakaf tidak semata-mata

mengantarkan Al-Qur’an ke desa-desa, kemudian selesai sampai di situ. Tetapi

kita melakukan kunjungan berikut-kunjungan berikut. Apa yang kita lakukan?

Misalnya, guru-guru ngaji itu kita kumpulkan, kita bimbing mereka bagaimana

tahsin Al-Qur’an, bagaimana memperbaiki bacaannya, bagaimana memperbaiki

tajwidnya, kemudian bagaimana, mungkin, menambah pengetahuan tentang

ibadah, dzikirnya, aqidahnya. Itu kesempatan dalam jalur kami itu. Jadi, kami

rencanakan misalnya 3 bulan sekali ke tempat-tempat yang sudah kami bagi Al-

Qur’an, terus, kita mengevaluasi dengan mereka kita musyawarah “bagaimana bu,

Al-qur’an yang diberi kemarin, kira-kira bagaimana pelaksanaan? Masih bagus

atau tidak?” dan seterusnya. Itu yang dimaksudkan pembinaan seperti itu. Jadi kita

pantau juga. Itulah saya bilang, inilah kelebihan dari badan wakaf adalah dia

bergerak dimulai dengan mitra yang dilapangan yang menurut pandangannya

punya kemampuan mengeksekusi program-program badan wakaf.

Page 139: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

P : Ya, baik pak. Menurut Bapak, semenjak ada pembinaan dari BWA itu

bagaimana kesejahteraan masyarakat disana, pak?

N : Yang pertama, sudah jelas ada hal-hal yang berubah pada masyarakat

yang kami kunjungi. Perubahan yang pertama, pola pikir. Tadinya, mereka di

daerah-daerah terpencil itu, kan, sering datang misalnya teman-teman da’i

kita..yang mungkin pandangannya agak sempit, agak keras, agak radikal, sehingga

menimbulkan perpecahan umat. Umat enggan datang ke masjid, katanya

agamanya sudah “begini, begini, begini”. Nah, kehadiran kami disan dengan

membawa dakwah yang santun, motivatif, kemudian pendekatan sosial yang

bagus. Waduh, rasanya mereka itu selalu menghendaki kami datang terus-kami

datang terus. Jadi, pertama kali yang kami lihat adalah perubahan pola pikir. Jadi

mereka makin berubah. Kemudian yang berikut, kami lihat masyarakat di bidang

ekonomi. Masyarakat di daerah pesisir itu kan mereka rata-rata punya mata

pencaharian nelayan, kemudian menggunakan alat-alat seperti bom ikan, racun

ikan, itu kan tidak boleh, toh? Nah, ini kami memberikan solusi pemahaman, tapi

kami dari badan wakaf tidak sekedar memberikan pemahaman teori. Kita bisa

mampu memberikan solusi untuk mereka. Antara lain misalnya, “Oh begini saja

kita bikin program ini” ya itu misalnya tidak lagi dengan bom. Kita bisa membuat

dengan <<bubu?>> ikan, membuat <<kepinding?>> - motor boat itu, loh. Itu

nanti mereka itu untuk <<bubu?>> itu dilepaskan di karang-karang untuk

menangkap ikan tanpa merusak alam dan lingkungan. Nah, itu yang sudah mulai

nampak. Ketertarikan masyarakat sudah ada dan tentu ini semua membutuhkan

waktu yang lebih panjang lagi, toh.

Page 140: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

P : Secara keseluruhan bagaimana menurut Bapak mengenai keberhasilan

pencapaian tujuan yang dilakukan oleh BWA, pak? /Secara keseluruhan?/ Ya.

Berhasil kah atau tidak pencapaian tujuannya?

N : Kalau bagi saya, apalagi sebagai mitra pelaksana, saya merasa BWA

berhasil selama ini. Dengan haqqul yaqin, (saya merasa) BWA punya

keberhasilan. Karena apa? Seperti yang sudah saya bilang tadi, BWA dalam

mengeksekusi dana wakaf kepada mustahik, murni 100% dana itu untuk

menyelesaikan program yang sudah dicanangkan bersama para mitra di lapangan,

itu satu. Yang kedua, BWA dalam melepas aset itu dia kembalikan lah kepada

mustahik itu seluruhnya melalui nazhir-nazhir di lapangan. BWA tidak menguasai

harta-harta itu. Gitu. Nah jadi, saya lihat disini BWA membuat sebuah loncatan

keberhasilan yang luar biasa.

P : Pertanyaan terakhir pak, apa saran Bapak terkait pendayagunaan dana

wakaf terhadap program-program di BWA, pak? /Saran ya?/ Iya, saran pak.

N : Untuk sementara karena saya memandang sudah bagus, gitu. Saya

memandang bahwa BWA mengeksekusi dana wakaf untuk program yang ada ini

sudah bagus, jadi saya belum bisa berikan saran. Namun, mengingat begitu

banyak program yang sedang bertumbuh, (sebaiknya memperhatikan) bagaimana

program tersebut bisa direalisasikan, karena masih terbatasnya rekrutmen dana itu.

Jadi, menurut pandangan saya yang ada sekarang sudah bagus! Manajemennya

juga sudah bagus, juga sudah menggunakan teknologi, keterbukaannya sudah luar

biasa, lah. Baru-baru ini saya mengikuti rapat itu, saya pandang, sudah bagus,

Alhamdulillah. Untuk sementara saya tidak bisa menyarankan karena sudah

Page 141: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

bagus, gitu. Nah, yang ada ini saya pandang..cukuplah. Kecuali kalau nanti

kedepan misalnya kita bisa jalan, nah itu baru saya bisa evaluasi lagi.

P : Baik pak. Terima kasih atas kesidaan bapak yang telah meluangkan

waktunya untuk diwawancarai dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan. Semua jawaban dan komentar bapak sangat bermanfaat untuk penelitian

saya dan digunakan semata-mata hanya untuk penelitian skripsi saya. Terima

kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

N : Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Sabtu, 28 Januari 2017 Mauquf ‘alaih Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta

(Ust. Arifudin Anwar)

Page 142: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Foto-foto Wawancara Penulis dengan Narasumber

Penulis dengan Bapak Ir. Heru Binawan (CEO-Founder &NazhirBWA)

Penulis dengan Ibu Shinta Rarastiti dan suami (Waqif BWA)

Page 143: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Foto-foto Program Badan Wakaf Al-Qur’an Jakarta

1. Wakaf Al-Qur’an dan Pembinaan

2. Water Action For People

Ekspedisi #1 Al Qur'an Road Trip Jelajah 99 Pulauakanberlangsung selama tiga tahun yang dibagi dalam enam ekspedisi. Kepulauan Seribu, Perairan di propinsi Banten pulau terpencil di Propinsi Papua Barat.

Pendistribusian dan pembinaan Al-Qur’an di Pulau Dewata Bali

Sarana air bersih untuk Desa Mulyamekar, Purwakarta

400.000 liter air akan didistribusikan ke 5 desa di Ile Ape - NTT untuk

bantu krisis air bersih

Page 144: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

3. Tebar Cahaya Indonesia Terang

Pembangkit listrik di Dusun Ampiri, Desa Bacu-Bacu, Kota Barru,

Sulawesi Selatan. 4. Wakaf Produktif

Pembuatan Ruko di Serang, Banten

5. Wakaf Khusus

Page 145: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

Kapal Dakwah Nelayan Nusa Tenggara Timur

6. Zakat Peer to Peer

Wakaf Motor Trail untuk Dakwah di Kaki Gunung Halimun

Kampung Cigondok Desa Gunung Batu Kabupaten Sukabumi, Jawa

Barat,

Wakafkan Tradle Pump Untuk Pejuang Pangan Pak Surip (35

th) dan Pak Jani (49 th). Babelan, Bekasi, Jawa Barat.

Rehabilitasi Rumah Ibu Sutika, Mualaf Bromo

Kong Adung (65)Lelaki Tua Sebatang Kara, Tinggal Bersama

3 Ekor Bebeknya

Page 146: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016

7. Indonesia Belajar

8. Sedekah Kemanusiaan

Jangan Biarkan Dai Cilik Ini Putus Sekolah, Ghani Aba (12

tahun)

Annisa A Rahim (14 tahun) Ingin Hadiahkan Hafalan 30 Juz Al-

Quran, Untuk Ayahanda

Hilal Iqbal Azzahran (12 tahun) dan Febian Tri Atmojo (12 tahun) menjalani operasi pengangkatan

gumpalan darah di kepala.

BWA-Life Divan. Banjir bandang di kabupaten Garut –

Jawa Barat.

Page 147: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016
Page 148: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016
Page 149: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016
Page 150: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016
Page 151: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016
Page 152: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016
Page 153: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016
Page 154: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35051/1/SAYIDATU... · dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata KKN Mahakarya 2016