efektivitas pembelajaran e-learning masa pandemi …

155
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI COVID-19 PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX IPS-2 SMA AL-HASRA KOTA DEPOK TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh Arifah Lutfiah Anggraini NIM 11150130000077 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING

MASA PANDEMI COVID-19 PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA KELAS IX IPS-2 SMA AL-HASRA

KOTA DEPOK TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

oleh

Arifah Lutfiah Anggraini

NIM 11150130000077

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 3: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 4: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 5: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

i

ABSTRAK

Arifah Lutfiah Anggraini (NIM: 11150130000077). Efektivitas Pembelajaran E-

learning Masa Pandemi Covid-19 pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

IPS-2 SMA Al-Hasra Kota Depok Tahun Pelajaran 2020/2021. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dosen Pembimbing: Dr.

Hindun, M. Pd. 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran e-learning

masa pandemi Covid-19 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian

dilaksanakan di kelas XI IPS-2 semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 yang

bertempat di SMA Al-Hasra Kota Depok. Rumusan masalah yang dikaji dalam

penelitian ini yakni bagaimana perubahan pembelajaran melalui tatap muka menjadi

pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media Online seperti: Whatsapp

Group, Google Classroom, dan Zoom Meeting pada peserta didik kelas XI IPS-2

SMA Al-Hasra Kota Depok, semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni deskriptif kualitatif.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara, seperti

observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi data. Aspek yang dinilai dalam

penelitian ini yakni penggunaan media online pada perubahan waktu pembelajaran,

dan penggunaan media pembelajaran serta proses belajar menjadi jarak jauh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas rata-rata siswa kelas XI IPS-2

dalam pembelajaran e-learning pada mata pelajaran Bahasa Indonesia selama

pandemi Covid-19 dikategorikan tetap efektif meskipun terjadi perubahan waktu

pembelajaran, dan penggunaan media pembelajaran serta proses belajar menjadi jarak

jauh.

Kata kunci: Efektivitas, Pembelajaran E-learning, Media Online

Page 6: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

ii

ABSTRACT

Arifah Lutfiah Anggraini (NIM: 11150130000077). The Effectiveness of E-

learning the Covid-19 Pandemic in Indonesian Language Subjects in Class XI

IPS-2 SMA Al-Hasra, Depok, Academic Year 2020/2021. Essay. Department of

Indonesian Language and Literature Education. Faculty of Tarbiyah and

Teacher Training. Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

Supervisor: Dr. Hindun, M. Pd. 2020.

This study aims to determine the effectiveness of e-learning learning the

Covid-19 pandemic in Indonesian. The research was carried out on class XI IPS-2

students in the odd semester of the 2020/2021 school year. The research site is in

SMA Al-Hasra Depok. The formulation of the problem studied in this study is how

to change face-to-face learning to distance learning using online media such as:

Whatsapp Group, Google Classroom, and Zoom Meeting for class XI IPS-2

students at SMA Al-Hasra Depok, odd semester the 2020/2021 school year.

The method used in this research is descriptive qualitative. Data collection

techniques in this study used several methods, such as observation, interviews,

documentation, and triangulation. The aspects assessed in this study are the use of

online media to change learning time, and the use of learning media and the

learning process to be distance.

The results showed that the average effectiveness of class XI IPS-2 students in

e-learning using online media in Indonesian subjects during the Covid-19

pandemic was categorized as still effective despite changes in learning time, and

the use of learning media and the learning process became a distance. far.

Keywords: Effectiveness, E-learning, Online Media.

Page 7: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan berkah, nikmat, dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan

kepada Nabi Muhammad Saw yang telah memberikan pencerahan dan petunjuk jalan

yang benar, juga kepada keluarga, kerabat, sahabat, dan umatnya.

Skripsi berjudul “Efektivitas Pembelajaran E-learning Masa Pandemi Covid-

19 Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI IPS 2 SMA Al Hasra Kota Depok

Tahun Pelajaran 2020/2021”, ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini membutuhkan

dukungan, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak. Sebagai ungkapan rasa hormat,

penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Makyun Subuki, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Novi Diah Haryanti, M.Hum., selaku Sekretaris sekaligus Dosen Akademik

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang banyak membantu dan membimbing dalam proses di kehidupan

perkuliahan.

4. Dr. Hindun, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan, saran, arahan, dan semangat selama proses penyusunan skripsi ini

dengan sebaik-baiknya

Page 8: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

iv

5. Dra. Mahmudah Fitriyah, M.Pd. dan Didah Nurhamidah, M.Pd., selaku Dosen

penguji sidang skripsi, yang telah memberikan kritik dan saran penulisan

skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan

pengalaman kepada penulis selama perkuliahan.

7. Antik Handayani, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Al-Hasra Bojongsari

yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

8. Dedi Santosa, M.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI

IPS-2 yang telah mengizinkan penulis melaksanakan penelitian. Serta peserta

didik kelas XI IPS-2 SMA Al-Hasra tahun pelajaran 2020/2021 yang telah

membantu penulis selama penelitian.

9. Orang tua tercinta, Bapak Heri Effendi dan Ibu pertama almarhumah Yayah

Yudiah Ibu kedua Lilis yang selalu memberikan dukungan, doa, materi,

nasihat, motivasi, kasih sayang dan cinta yang besar kepada penulis.

10. Kakak tercinta Nur Aliyah yang banyak mensuport baik materi, nasihat, dan

motivasi kepada penulis.

11. Teman terkasih Zikri Sultoni yang banyak memberikan dukungan semangat,

motivasi, serta kasih sayang dan cinta kepada penulis

12. Keluarga besar Lembaga Fata Institute yang telah banyak mensuport baik

materi, nasihat, dan memotivasi kepada penulis

13. Teman-teman Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan

tahun 2015, khususnya Anis, Rara, Aisyah, dan semua para Sahabat di kelas B

PBSI atas motivasi dan semangat kepada penulis.

14. Teman-teman pondok pesantren Darul Muttaqien angkatan DM 19 dan

lainnya atas doa, motivasi, dan semangat kepada penulis.

Page 9: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

v

15. Teman-teman, Kakak-kakak, dan Adik-adik Himpunan Mahasiswa Islam

khususnya Distrik PBSI dan Komisariat Tarbiyah untuk motivasi dan

semangat kepada penulis.

16. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Harapan penulis semoga seluruh usaha dan doa yang telah diberikan

untuk kelancaran penulisan skripsi ini akan mendapat berkah dan balasan dari

Allah SWT. Penulis menyadari skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata

penulis mengucapkan terima kasih.

Jakarta, Desember 2020

Arifah Lutfiah Anggraini

Page 10: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ................................................................................................................................ i

ABSTRACT .............................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ..................................................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ...................................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 5

F. Kegunaan Penelitian ..................................................................................................... 6

BAB II. KAJIAN TEORETIS ............................................................................................... 8

A. Pembelajaran ................................................................................................................. 8

1. Pengertian Pembelajaran ........................................................................................... 8

2. Unsur-Unsur Pembelajaran ..................................................................................... 10

3. Ciri-Ciri Pembelajaran ............................................................................................ 13

4. Prinsip-Prinsip Pembelajaran .................................................................................. 13

Page 11: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

vii

5. Efektivitas Pembelajaran......................................................................................... 15

B. Pembelajaran E-learning .......................................................................................... 16

1. Pengertian E-learning ............................................................................................. 16

2. Manfaat E-learning ................................................................................................. 17

C. Media Pembelajaran .................................................................................................... 19

1. Pengertian Media Pembelajaran .............................................................................. 19

2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran ................................................................................. 21

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran .............................................................................. 22

4. Manfaat Media Pembelajaran ................................................................................. 23

D. Media Online .............................................................................................................. 25

1. Pengertian Media Online ........................................................................................ 25

2. Media Online pada Masa Pandemi Covid-19.......................................................... 26

3. Keuntungan dan keterbatasan Media Online .......................................................... 28

4. Penggunaan Media Online pada Zoom Meeting, Whatsapp Group, dan Google

Classroom. ...................................................................................................................... 31

E. Penelitian yang Relevan .............................................................................................. 34

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 39

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................................... 39

B. Metode Penelitian ....................................................................................................... 39

C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................................................... 40

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................... 41

E. Instrumen Penelitian ................................................................................................... 49

F. Teknik Pengolahan Data ............................................................................................. 50

G. Teknik Analisis Data ................................................................................................... 50

Page 12: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

viii

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 53

A. Profil Sekolah .............................................................................................................. 53

1. Identitas Sekolah ..................................................................................................... 53

2. Sejarah SMA AL Hasra .......................................................................................... 54

3. Visi, Misi, dan Tujuan ............................................................................................ 54

4. Guru dan Tenaga Kependidikan ............................................................................. 56

5. Peserta Didik ........................................................................................................... 59

6. Sarana dan Prasarana .............................................................................................. 60

7. Ekstrakulikuler ........................................................................................................ 62

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................................... 62

1. EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING ............................................... 62

2. PEMANFAATAN E-LEARNING (Whatsapp Web, Google Classroom, dan Zoom

Meeting) .......................................................................................................................... 65

3. HASIL ANALISIS DATA...................................................................................... 70

C. Rekapitulasi Hasil Penelitian ...................................................................................... 89

BAB V. PENUTUP ................................................................................................................ 93

A. Simpulan ..................................................................................................................... 93

B. Saran ........................................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT PENULIS

Page 13: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Form Wawancara dengan Peserta Didik……………………………….…42

Tabel 3.2 Form Wawancara dengan Guru Pengampu Bahasa Indonesia……….......44

Tabel 3.3 Form Wawancara dengan Kepala Sekolah……………………………….46

Tabel 3.4 Form Wawancara dengan Wali Murid…………………………….……...47

Tabel 4.1 Data Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah………………………...56

Tabel 4.2 Daftar Guru SMA Al-Hasra…………………………………………...….57

Tabel 4.3 Daftar Staf SMA Al-Hasra………………………………………...……...58

Tabel 4.4 Jumlah Siswa SMA Al-Hasra Tahun Pelajaran 2019/2020……….……...59

Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana……………………………………………………...61

Page 14: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 3 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 4 : Lembar Uji Referensi

Lampiran 5 : Hasil Wawancara dengan Siswa, Guru Pengampu Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia, Kepala Sekolah, dan Warga Sekolah SMA A-

Hasra Kota Depok

Lampiran 6 : Dokumentasi Wawancara Virtual dengan Siswa SMA Al-Hasra

Kota Depok

Lampiran 7 : Dokumentasi Wawancara Guru Pengampu Bahasa Indonesia,

Kepala Sekolah, dan Warga Sekolah SMA Al-Hasra Kota Depok

Lampiran 8 : Dokumentasi Kegiatan Pembelajara E-learning dengan Media

Online

Lampiran 9 : Riwayat Penulis

Page 15: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan sebuah proses untuk menciptakan interaksi

peserta didik dengan pendidik, serta menjadi sumber pengetahuan pada

lingkungan belajar. Pembelajaran juga merupakan bantuan yang diberikan

kepada pendidik untuk mencapai proses perolehan ilmu dan pengetahuan,

penguasaan dalam kemahiran, sekaligus membangun sikap, dan kepercayaan

pada peserta didik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan

proses untuk menghantarkan peserta didik dapat belajar dengan baik.

Pembelajaran adalah suatu perangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang

bertujuan untuk merancang dan mendukung beberapa proses belajar yang

bersifat internal, pembelajaran juga dibentuk untuk menghasilkan belajar,

situasi kegiatan pembelajaran eksternal harus dirancang sedemikian rupa dan

efektif untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal

yang terjadi dalam setiap peristiwa belajar.

Pembelajaran juga memiliki pengertian yang hampir sama dengan

pengajaran, tetapi memiliki konotasi yang berbeda. Dalam sebuah pendidikan,

guru mengajar untuk menjadikan peserta didik dapat belajar dan memahami

serta menguasai isi dari pelajaran tersebut sehingga mencapai sesuatu objektif

yang ditargetkan (aspek kognitif), mampu mepengaruhi perubahan sikap

peserta didik (aspek afektif), serta mengembangkan keterampilan (aspek

psikomotor) seorang peserta didik, tetapi proses pengajaran ini seakan

memberikan kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu hanya pekerjaan

pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menciptakan adanya interaksi antara

guru dengan peserta didik. Pembelajaran yang memiliki kualitas bagus sangat

Page 16: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

2

tergantung dari keinginan serta motivasi peserta didik dan kreatifitas guru.

Pembelajaran dapat disebut memiliki motivasi tinggi tergantung bagaimana

guru dapat meningkatkan motivasi mengajar untuk membawa pada

keberhasilan dan pencapaian target dalam proses belajar. Target belajar dapat

dibuktikan melalui terjadinya perubahan sikap dan kemampuan peserta didik

dalam melewati proses belajar. Gambaran untuk menciptakan pembelajaran

yang efektif, tergantung fasilitas yang memandai dan kreatifitas guru, itu akan

membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

E-learning menjadi salah satu metode pembelajaran yang

menggunakan teknologi. Tuntutan pada masa kini pembelajaran harus bersifat

terbuka dan bersifat dua arah, beragam, multi disipliner, serta terkait pada

produktivitas kerja. Untuk menjadi generasi guru di era digital seperti

sekarang ini tidak menjamin eksistensi guru dapat dilihat dari kharismanya

semata. Bukan hanya menguasai cara berkomunikasi dan beradaptasi,

mengikuti arah tangan zaman sekarang guru di era digital seperti saat ini

dituntut mampu berinovasi dan berkreasi menggunakan teknologi, karena

sistem pembelajaran sangat berbeda dengan tahun 80-an dan cara tersebut

sudah tidak dapat diterima oleh peserta didik di zaman saat ini. Kemajuan

teknologi sangat mempengaruhi dunia pendidikan secara mendasar, dari cara

pandang terhadap pengetahuan, sampai dengan bagaimana pengetahuan itu

diajarkan di depan kelas maupun di luar kelas. Pada kenyataanya teknologi

saat ini menjadi salah satu solusi yang tepat untuk digunakan ketika dalam

situasi masa pandemi yang mengharuskan semua kegiatan belajar mengajar di

sekolah menjadi pembelajaran jarak jauh.

Adapun situasi masa pandemi disebabkan karena adanya Covid-19

yang melanda seluruh negeri di dunia salah satunya termasuk Indonesia yang

mengakibatkan rumitnya penanganan wabah Covid-19, karena pengobatan

untuk mengobati wabah tersebut belum ditemukannya seperti vaksin, obat

Page 17: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

3

untuk penyembuhan pasien yang terjangkit Covid-19, serta terbatasnya alat

pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan. Pemerintah mencoba

menerapkan kebijakan ketat untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, cara

memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan pembatasan

interaksi kehidupan sosial secara langsung oleh masyarakat, yaitu diterapkan

dengan istilah physical distancing. Akan tetapi, kebijakan physical distancing

tersebut akan menghambat roda pertumbuhan dalam berbagai bidang

kehidupan, baik bidang ekonomi, sosial, dan tentu saja pendidikan.

Pada perkembangan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan dua

surat edaran terkait pencegahan dan penanganan virus tersebut. Pertama, Surat

Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan COVID-19

dari Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang

Pencegahan COVID-19 pada Satuan Pendidikan.1 Pemerintah memutuskan

untuk tidak melakukan kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah,

dengan menggantikan sementara belajar mengajar di sekolah menjadi belajar

dan mengajar di rumah dengan menerapkan kebijakan Work From Home

(WFH), Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun

2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) pada Satuan

Pendidikan.2 Sehingga guru dapat mengupayakan dalam melaksanakan proses

pembelajaran yang perlu dilakukan secara online atau dalam jaringan (daring).

Akan tetapi, penerapan proses pembelajaran dengan secara online tidak

1 Kemendikbud, Sikapi Covid-19, Kemendikbud Terbitkan Dua Surat Edaran diakses pada hari

Selasa, 10 November 2020 pada pukul 12.50 WIB dari,

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/sikapi-covid19-kemendikbud-terbitkan-dua-surat-

edaran 2 Kemendikbud, Pencegahan Corona Virus Disease Covid-19 pada Satuan Pendidikan,

https://setjen.kemendikbud.go.id/setjen/files/SE%20Nomor%203%20Tahun%202020%20%tentang%2

0pencegahan%20Corona%20pada%20satuan%20pendidikan.pdf , diakses pada hari Selasa, 10

November 2020 pada Pukul 12.50 WIB.

Page 18: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

4

semudah dilakukan ketika belajar di dalam kelas, meskipun begitu

pembelajaran harus tetap berjalan.

Pembelajaran jarak jauh secara e-learning dengan menggunakan

media online memang suatu kegiatan belajar yang tidak biasa dilakukan

sebelumnya, tetapi ini merupakan salah satu solusi untuk membuat peserta

didik memahami pembelajaran secara jarak jauh, khususnya pada mata

pembelajaran Bahasa Indonesia. Penggunaan media online atau daring

berbasis multimedia menjadi salah satu solusi untuk membuat peserta didik

mampu dalam memahami pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini sejalan dengan

hasil penelitian Ibrahim & Suardiman yang menunjukkan bahwa ada

pengaruh positif penggunaan e-learning terhadap motivasi dan prestasi

belajar peserta didik di SD Negeri Tahunan Yogyakarta.3

Pembelajaran e-learning menggunakan media online telah diterapkan

di kelas XI IPS-2 SMA Al Hasra sejak mulai berlakunya Wrok From Home

pada 16 Maret 2020 selama masa pandemi covid-19. Beberapa Media online

yang digunakan yaitu, Zoom Meeting, Whatsapp Group, dan Google

Classroom. Materi yang disampaikan menggunakan Powerpoint, rekaman

vedio singkat, dan bahan bacaan. Akan tetapi, dalam proses pelaksaaan

pembelajaran e-learning perlu dilakukannya evaluasi untuk mengetahui

langkah data bagaimana efektivitas pembelajaran secara onlien. Hal tersebut

yang mendasari penulis membuat penelitian ini dengan judul “Efektivias

Pembelajaran E-learning Menggunakan Media Online Masa Pandemi Covid-

19 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas XI IPS-2 SMA

Al Hasra Kota Depok Tahun Pelajaran 2020/2021”.

3Mustakim, Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Media Online Selama Pandemi Covid-19

pada Mata Pelajaran Matematika,

http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/alasma/article/view/13646/8447 , diakses pada hari Selasa,

10 November 2020 pada Pukul 13.45 WIB.

Page 19: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti dapat

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut.

1. Perubahan pembelajaran melalui tatap muka menjadi pembelajaran jarak

jauh.

2. Pemanfaatan media online dalam masa pandemi Covid-19.

3. Pembelajaran menggunakan media online dapat meningkatkan minat

dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

C. Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi masalah pada penelitian ini tentang pemanfaatan

media online masa pandemi covid-19 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

terhadap siswa kelas XI IPS-2 semester genap di SMA Al Hasra kota Depok

tahun pelajaran 2020/2021 dan difokuskan menggunakan media online yaitu,

Zoom Meeting, Whatsapp Group, dan Google Classroom.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut.

Bagaimana Efektivitas Pembelajaran E-learning Menggunakan Media Online

Masa Pandemi Covid-19 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa

kelas XI IPS-2 SMA Al Hasra Kota Depok tahun Pelajaran 2020/2021?

E. Tujuan Penelitian

Setelah menemukan beberapa masalah, tentunya penulis memerlukan

beberapa tujuan yang harus dicapai, antaranya:

1. Mengetahui perubahan pembelajaran melalui tatap muka menjadi

pembelajaran jarak jauh.

Page 20: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

6

2. Mengetahui pemanfaatan media online dalam masa pandemi Covid-19.

3. Mengetahui pembelajaran menggunakan media online dapat

meningkatkan minat dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kegunaan baik secara

teoritis maupun praktis.

1. Kegunaan Teoretis

a. Sebagai karya ilmiah. Hasil penelitian ini di harapkan akan

mampu memberikan masukan dalam perkembangan ilmu

pengetahuan tentang penggunaan e-learning dengan

menggunakan media online dalam masa pandemi.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan pada

penelitian berikutnya.

2. Keguanaan Praktis

a. Untuk Siswa

Sebagai cara baru dalam proses belajar siswa. Sehingga siswa

dapat menerima materi khususnya pelajaran bahasa indonesia dengan

minat yang tinggi dan dapat mengembangkan kemampuan siswa

dalam berbahasa secara lisan maupun tulisan baik secara pembelajaran

tatap muka atau pembelajaran jarak jauh.

b. Untuk Guru

Sebagai evaluasi diri bagi guru untuk mengembangkan

pembelajaran secara daring menggunakan media online. Sehingga

ilmu pengetahuan dalam mengajar lebih dinamis dan berkembang

sesuai dengan era zaman yang semakin canggih.

c. Untuk Mahasiswa

Sebagai pengetahuan tentang pembelajaran di kelas juga

mengetahui tentang belajar secara daring. Selain itu, dapat dijadikan

Page 21: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

7

acuan evaluasi diri untuk meningkatkan kemampuan mengajar

menggunakan media online yang lebih menarik sesuai dengan zaman.

Penelitian ini juga dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa

lainnya sebagai referensi dalam melakukan penelitian berikutnya.

Page 22: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

8

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Ni Nyoman Parwati Dkk. menjelaskan istilah pembelajaran

berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar,

dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau

tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lainnya, sedangkan

mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Lebih lanjut,

belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan

berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi sampai akhir hayat. Belajar dapat

terjadi di rumah, sekolah, tempat kerja, tempat ibadah, dan masyarakat, serta

berlangsung dengan cara apa saja, dari apa, bagaimana, dan siapa saja. Salah

satu tanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku

dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan

pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan perubahan sikap atau

tingkah laku (afektif). Berkaitan dengan hal itu, tentunya diperlukan suatu

cara untuk menjadikan orang belajar, yang dalam hal ini diistilahkan dengan

pembelajaran. Istilah pembelajaran berasal dari kata “instruction”.1

Pakar pendidikan Gagne dan Briggs dalam buku Ni Nyoman Parwati

dkk mengartikan bahwa instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem

yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian

peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk memengaruhi dan

1 Ni Nyoman Parwati, I Putu Pasek Suryawan, dan Ratih Ayu Apsari, Belajar dan Pembelajaran, (

Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2018), h. 108.

Page 23: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

9

mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.2 Dalam kata

tersebut pembelajaran ditekankan pada kegiatan belajar peserta didik melalui

usaha-usaha yang terencana dalam mengembangkan sumber-sumber belajar

agar terjadi proses belajar.

Peters dkk mendifinisikan pembelajaran dalam bukunya bahwa,

education is learning to exploit one’s potentialities. Education is the sum total

of man’s experiences into a oneness-you-sometimes called your personality,3

yang artinya pendidikan adalah belajar untuk memanfaatkan potensi

seseorang. Pendidikan adalah jumlah total dari pengalaman manusia menjadi

satu, terkadang disebut kepribadian seseorang. Melalui pembelajaran dengan

mengangkat potensi seseorang maka pendidikan akan berkembang.

Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pemeblajaran pada satu satuan pendidikan

untuk mencapai standar lulusan (PP. No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 6).4

Salah satu yang menjadi prinsip pendidikan adalah diwujudkan sebagai proses

pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang

hayat. Dalam berjalannya proses tersebut dibutuhkan guru yang dapat

memberikan keteladanan, membnagun kemamuan, dan mengembangkan

potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip tersebut adalah

menjadi sebuah pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari

paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.5

Sistem pembelajaran di sekolah/ di madrasah, guru dan siswa

merupakan komponen penting, sehingga tidak mungkin ada lembaga

2 Ibid., h.108. 3 Herman J. Peters dkk, Introduction to Teaching, (London: Library of Congress catalog, 1963), h. 5. 4 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 37.

Page 24: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

10

pendidikan tanpa adanya guru dan siswa. Pola pembelajaran yang dimaksud

dalam pembahasan proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam

mengelola kelas yang menjadi tanggung jawabnya, hal ini banyak dipengaruhi

oleh motivasi dan pandangannya tentang konsep mengajar sehingga menjadi

gaya atau teknik guru dalam melakukan interaksi dalam pembelajaran.6

Secara sederhana, istilah pembelajaran bermakna sebagai upaya untuk

membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya dan

berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang

telah direncanakan.

Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara,

perbuatan mempelajari. Seperti yang diutarakan oleh Agus Suprijono bahwa

guru mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru menyediakan

fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk mempelajarinya. Jadi, subjek

pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran berpusat pada peserta didik.

Pembelajaran adalah dialog interaktif.7

2. Unsur-Unsur Pembelajaran

Pembelajaran sebagai suatu proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, tentunya memiliki

unsur-unsur di dalamnya. Adapun unsur-unsur pembelajaran adalah:

1. Lingkungan fisik,

2. Lingkungan sosial,

3. Penyajian oleh guru,

4. Konten atau materi pembelajaran,

5. Proses pembelajaran, dan

6. Produk-produk pembelajaran.

5 Ibid., h. 37 6 Husniyatus Salamah Zainiyati, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT, (Jakarta:

KENCANA, 2017), h.3 7 Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), h. 13.

Page 25: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

11

Martha Kaufeldt dalam buku Ni Nyoman Parwati Dkk. menyarankan

bahwa dalam menentukan strategi-strategi pembelajaran guru harus

memperhatikan keenam unsur tersebut dengan baik dan mempertimbangkan

keserasiannya dengan otak siswa.8 Startegi pembelajaran yang efektif tidak

akan dapat memberikan hasil yang optimal jika diterapkan di lingkungan yang

berlawanan dengan prinsip-prinsip cara otak siswa bekerja. Oleh karena itu,

guru sebaiknya harus memikirkan pengajaran yang berevolusi dari

sebelumnya sebagai sebuah unsur yang sangat penting agar harmonis dengan

otak setiap individu siswa, sehingga guru akan semakin menguasai dan dapat

merancang pembelajaran dan lingkungan belajar yang sesuai dengan

kurikulum.

Beberapa tips yang diberikan oleh Kaufeldt dalam buku Ni Nyoman

Parwati dkk berkaitan dengan kelima unsur pembelajaran dan penyesuaian

dengan cara kerja otak manusia, yang berkaitan dengan pembelajaran daring:

a. Lingkungan Sosial

1) Kepada semua siswa. Guru harus dapat memantapkan

perasaan memiliki dan diikutsertakan dalam kelompok-

kelompok belajar.

2) Buatlah pengaturan terlebih dahulu sebelum proses

pembelajaran dimulai dalam kaitan pembentukan pasangan

diskusi atau kelompok-kelompok belajar. Ini dapat

membantu mengurangi kemungkinan stres pada siswa dan

lebih menghemat waktu

b. Penyajian Pembelajaran

8 Ni Nyoman Parwati, I Putu Pasek Suryawan, dan Ratih Ayu Apsari, op.cit., h.109

Page 26: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

12

1) Dalam penyajian materi ajar, guru harus dapat

menggunakan hal-hal baru yang dapat menarik perhatian

siswa, dan mungkin dengan tambahan humor.

2) Buatlah koneksi antara konsep dan keterampilan baru

dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga membuat

pembelajaran mereka menjadi kontekstual.

c. Konten atau Materi Pembelajaran

1) Selalu menekankan arti konten, relevansi, dan manfaatnya

sehingga siswa tertantang dan termotivasi untuk belajar.

2) Buatlah siswa menjadi terpikat dengan materi ajar. Caranya

dengan mengajarkan suatu wilayah spesifik secara lebih

mendalam.

3) Usahakan mengatur agar pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum itu cocok dan dapat memberi akomodasi kepada

seluruh siswa dalam berbagai tingkatan dan kesiapan siswa

yang berbeda-beda.

d. Proses Pembelajaran

1) Di dalam proses pembelajaran, masukkan beragam

kegiatan dan refleksi agar terbangun ingatan jangka

panjang.

2) Susunlah secara harmonis peluang-peluang untuk pilihan

dengan menggunakan berbagai tingkat kemampuan siswa

sehingga mereka berkesempatan untuk sukses.

3) Memanfaatkan sumber-sumber teknologi yang ada untuk

mengumpulkan beragam informasi untuk mengintegrasikan

pemahaman siswa.9

9 Ibid., h. 111

Page 27: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

13

3. Ciri-Ciri Pembelajaran

Merujuk pada pengertian atau definisi pembelajaran yang sudah

diuraikan. Beberapa ciri-ciri pembelajaran adalah:

a. Merupakan upaya sadar dan disengaja;

b. Pembelajaran harus membuat siswa belajar;

c. Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses

dilaksanakan;

d. Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun

hasilnya.10

Ciri-ciri kegiatan tersebut menekankan bahwa pembelajaran

merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses

belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrem yang

berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung

dialami siswa.

4. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Pada buku Ni Nyoman Parwati dkk memaparkan prinsip-prinsip

pembelajaran yang merujuk pendapat Gagne dan Atwi Suparman. Adapun

prinsip pembelajaran yang dikemukakan oleh Gagne dan Atwi Suparman

dipaparkan lebih rinci berikut ini.

Dalam buku Condition of Learning, Gagne mengemukakan sembilan

perinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, yaitu

sebagai berikut.

a. Menarik perhatian (gaining attention), hal yang menimbulkan

minat siswa dengan mengemukakan kemampuan sesuatu yang

baru, aneh, kontradiksi, atau kompleks.

10 Ibid., h. 113

Page 28: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

14

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learner of the

objectives), memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai

siswa setelah selesai mengikuti pelajaran.

c. Mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari (stimulating

recall or prior learning), merangsang ingatan tentang

pengetahuan yang telah dipelajari yang menjadi prasyarat

untuk mempelajari materi yang baru.

d. Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus),

menyampaikan materi-materi pelajaran yang telah

direncanakan.

e. Memberikan bimbingan belajar (providing learner guidance),

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing

proses/alur berfikir siswa agar memiliki pemahaman yang

lebih baik.

f. Memperoleh kinerja/penampilan siswa (eleciting

performance), siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah

dipelajari atau penguasaannya terhadap materi.

g. Memberikan balikan (providing feedback), memberitahu

seberapa jauh ketetapan performance siswa.

h. Menilai hasil belajar (assessing performance),

memberitahukan tes/tugas untuk mengetahui seberapa jauh

siswa menguasai tujuan pembelajaran.

i. Memperkuat retensi dan transfer belajar (enhancing retention

and transfer), merangsang kemampuan mengingat-ingat dan

Page 29: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

15

mentransfer dengan memberikan rangkuman, mengadakan

review atau mempraktikan apa yang telah dipelajari.11

5. Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas menurut Nana Sujana bahwa efektivitas dapat diartikan

sebagai tindakan keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan tertentu yang

dapat membawa hasil belajar secara maksimal.12 Oleh karena itu, efektivitas

menjadi faktor yang sangat penting dalam pembelajaran karena menentukan

tingkat sebuah keberhasilan suatu metode pada model pembelajaran yang

digunakan, mengacu pada pengertian efektivitas proses pembelajaran. Untuk

memenuhi kriteria efektiviitas pada pembelajaran guru menjadi salah satu

faktor utama dalam proses mengajar.

Efektivitas pembelajaran juga dijelaskan oleh Supriyono bahwa

sebuah tujuan yang merujuk pada berdaya dan berhasil pada semua komponen

pembelajaran yang diorganisir untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran efektif mencakup keseluruhan tujuan untuk mencapai

pembelajaran baik yang berdimensi mental, fisik, maupun sosial. Menurut

Marno & Idris dalam bukunya menjelaskan bahwa guru efektif yang dapat

menunaikan tugas dan fungsinya secara profesional. Untuk dapat

melaksanakan tugas secara profesional, diperlukan berbagai persyaratan

seperti: kompetensi akademik, kompetensi metodologis, kematangan pribadi,

sikap penuh dedikasi, kesejahteraan yang memadai, pengembangan karier,

budaya kerja, dan suasana kerja yang kondusif.13 Efektivitas yang dipaparkan

di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas ditinjau dari aspek atau dimensi

yang menjadi sebuah pencapaian tujuan. Teori efektivitas yang didasarkan

11 Ni Nyoman Parwati, I Putu Pasek Suryawan, dan Ratih Ayu Apsari, Belajar dan Pembelajaran,

(Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2018), h. 115 12 Nana Sudjana, Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran, (Bandung: Fakultas Ekonomi UI), h. 50 13 Marno & Idris, Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2014), h. 28

Page 30: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

16

pada sebuah tujuan berkesimpulan bahwa terjadi efektivitas dalam sebuah

kegiatan, seperti dalam proses pembelajaran, atau sebuah organisasi yang

dapat dikatakan efektif jika tujuan tersebut tercapai. Definisi lain efektivitas

dapat dikatan sebuah produktivitas yang efisien dilakukan dengan cara

melakukan sesuatu dengan benar sementara efektivitas berkaitan dengan

tujuan atau rencana yang dicapai, sehingga kegiatan pembelajaran yang

efisien dapat dilakukan secara optimal dengan penggunaan atau pemakaian

sumber daya dalam metode pembelajaran yang minimal dan terbatas.

B. Pembelajaran E-learning

1. Pengertian E-learning

Erwin Widiasworo dalam bukunya menjelaskan bahwa e-learning

adalah pembelajaran jarak jauh (Distance Learning) yang memanfaatkan

teknologi komputer, jaringan komputer dan /atau internet.14 Dengan e-

learning memungkinkan peserta didik belajar melalui komputer di temat

mereka masing-masing tanpa harus mengikuti pembelajaran di dalam kelas.

E-learning juga dikenal sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang

dapat diakses dari internet di jaringan lokal ataupun internet. Ada pula yang

menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan

melalui media internet. E-learning merupakan bentuk pembelajaran

konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet.

Oleh karena itu, e-learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak

jauh dan juga sistem pendidikan konvensional.15

Menurut Rosenberg dalam buku Erwin Wiadiasworo menejlaskan e-

learning merupakan salah satu penggunaan teknologi internet dalam

menyampaian pembelajaran secara luas berdasarkan tiga kriteria. Pertama, e-

14 Erwin Widiasworo, Guru Ideal di Era Digital, (Yogyakarta: Noktah, 2019), h. 160 15 Zainal Aqib, Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif), (Bandung: CV

YRAMA WIDYA, 2013), h.60

Page 31: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

17

learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaiki,

menyimpan, mendistribusikan, dan membagimateri ajar. Kedua, pengiriman

sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan

teknologi internet standar. Ketiga, memfokuskan pada pandangan yang paling

luas tentang pembelajaran dibalik paradigma pembelajaran tradisional.16

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru harus memperhatikan hal-hal

berikut.

a. Tersedianya sarana dan fasilitas di sekolah berupa teknologi digital,

seperti komputer atau laptop dan internet yang dapat diakses baik oleh

guru mauoun peserta didik.

b. Tersedianya materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural

bagi peserta didik dan guru.

c. Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam

menggunakan berbagai macam alat dan sumber digital untuk membantu

peserta didik dalam proses belajar agar mencapai kompetensi yang telah

ditentukan.17

2. Manfaat E-learning

Ruth Colvin Clark dan Richard E. Mayer menjelaskan dalam bukunya

bahwa, The challenge in e-learning, as in any learning progra, is to build

lessons in ways that are compatible with human learning processes.18 artinya

Tantangan dalam e-learning, seperti dalam program pembelajaran lainnya,

adalah membangun pelajaran dengan cara yang sesuai dengan proses

pembelajaran manusia. Pada paparan tersebut bahwa, e-learning menjadi

salah satu program pembelajaran yang dapat membangun minat belajar sesuai

16 Ibid,. h. 162 17 Ibid., h. 163 18 Ruth Colvin Clark dan Richard E. Mayer, e-Learning and the Science of Instruction, (San Francisco:

United States of America, 2003), h. 30.

Page 32: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

18

dengan kebutuhan dalam proses pembelajaran. Banyak manfaat yang dapat

diperoleh dengan menggunakan e-learning, di antaranya diterangkan sebagai

berikut.

a. Meningkatkan kualitas interaksi yaitu apabila dirancang dengan baik, e-

learning dapat meningkatkan kualitas interaksi pembelajaran, baik

antara peserta didik dengan guru, sesama peserta didik, maupun peserta

didik dengan bahan belajar (enhance interactivity).

b. Interaksi pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan di mana pun

yaitu materi yang telah dikemas oleh guru dapat dipelajari peserta didik

kapan pun dan di mana punberada. Tidak hanya menggunakan komputer

atau laptop, tetapi bisa juga memakai smart phone. Jika materi tersebut

diunggah pada situs tertentu, peserta didik dapat mengaksesnya dengan

mengaktifkan jaringan internet atau menggunakan fasilitas Wi-Fi

c. Menjangkau peserta didik dalam cangkupan yang luas (potential to

reach a global audience), yaitu pembelajaran menggunakan e-learning

relatif lebih fleksibel. Hal ini terlihat dari waktu dan tempat yang tidak

ditentukan. Selain itu jumlah peserta didik yang dapat dijangkau pun

lebih luas, yakni tidak terbatas pada jumlah tertentu. Hal ini mengingat

proses pembelajaran tidak bergantung pada waktu dan tempat. Di mana

pun, dan kapan pun, peserta didik bisa belajar dan berinteraksi melalui

internet.

d. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran

(easy updating of content as well as achievable capabilites), yaitu

materi pembeljaran pada e-learning dapat menyeluruh serta lebih

mendalam sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Adanya

Page 33: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

19

fasilitas yang tersedia pada media internet memungkinkan guru

mengemas materi pelajaran secara lebih up to date.19

Pembahasan tentang e-learning juga tidak lepas dari pembelajaran

jarak jauh. Sistem pendidikan jarak jauh adalah metode pembelajaran di mana

aktivitas pembelajaran dilaksakan secara terpisah dari kegiatan belajar. Hal

tersebut sebagian disebabkan peserta didik bertempat jauh atau terpisah dari

lokasi lembaga pendidikan. Sistem pembelajaran jarak jauh merupakan suatu

alternatif pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini dapat

mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga

pengajar, jarak antara lembaga pendidikan dengan siswa yang berjauhan.20

C. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah “perantara” atau ‘pengantar’.21 Dengan

kata lain, secara bahasa media berarti menyampaikan isi atau materi. Secara

lebih khusus, pengenalan media dalam proses belajar mengajar mendorong

diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.22

Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat

menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga

tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat

19 Zainal Aqib , Op.cit., h. 166 20 Ibid., h. 167 21 Arief Sadiman, dkk., Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2002), h. 6 22 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), h. 3

Page 34: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

20

melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.23 Berdasarkan

pemahaman tersebut, guru tidaklah dipahami sebagai satu-satunya sumber

belajar, dengan media dapat menciptakan sumber-sumber belajar lainnya

sehingga tercipta lingkungan belajar yang aktif.

Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata dari kata

bahasa Inggris Instruction. Kata intruction mempunyai pengertian yang lebih

luas daripada pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru-murid

di kelas (ruang) formal, pembelajaran atau intruction mencakup pula kegiatan

belajar mengajar yang tak dihadiri guru secara fisik.24 Pada intruction yang

ditekankan adalah proses belajar maka usaha-usaha yang terencana dalam

memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri

peserta didik yang kita sebut pembelajaran. 4

Media dalam konteks pembelajaran, dengan demikian adalah bahasa

gurunya. Bahasa guru dalam proses pembelajaran tersebut dapat secara verbal

maupun non-verbal. Bahasa verbal, adalah semua jenis komunikasi yang

menggunakan satu kata atau lebih; dan bahasa non-verbal adalah semua pesan

yang disampaikan tanpa kata-kata atau selain dari kata-kata yang kita

gunakan.25 Dengan demikian, proses penyampaian pikiran dan perasaan dapat

dilakukan secara tatap muka (proses komunikasi primer)dan dapat dilakukan

melalui saluran lain (proses komunikasi sekunder).

Pakar dan juga organisasi memberikan batasan mengenai pengertian

media dalam buku Rudi Susilana dan Cepi Riyana, beberapa di antaranya

mengemukakan bahwa media adalah:

23 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada (GP) Press, 2012), h. 8 24 Arief Sadiman, dkk. Op.cit., h. 7

25 Ibid,. h. 9

Page 35: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

21

a. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru.

b. NEA (National Education Asociation) memberikan batasan bahwa media

merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual,

termasuk teknologi perangkat kerasnya.

c. Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan

perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.

d. AECT (Asociation of Education Comunication Technology) memberikan

batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang

dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.

e. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa sebagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

f. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk

belajar.27

2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Menurut Azhar Arsyad, media pembelajaran memiliki ciri-ciri umum

sebagai berikut:28

a. Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal

sebagai hardwer (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat

dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindra.

b. Media pembelajaran memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai

software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam

perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada

peserta didik.

27 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 6 28 Husniyatus Salamah Zainiyati, op.cit., h. 63

Page 36: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

22

c. Penekanan m edia pembelajaran terdapat pada visual dan audio.

d. Media pembelajaran memiliki pengertian alata bantu pada proses belajar,

baik di dalam maupun di luar kelas.

e. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi

guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

f. Media pembelajaran dapat digunakan secra massal (misal: radio televisi),

kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide, video, OHP),

atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio, tape/kaset, video,

recorder).

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta

didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran secara efektif.

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat

dikelompokan ke dalam empat kelompok, yaitu: (1) media hasil teknologi

cetak, adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti

buku dan materi visual statis, (2) media hasil teknologi audio-visual, teknologi

audiovisual cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan

menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-

pesan audio dan visual,29 (3) media hasil teknologi yang berdasarkan

komputer, merupakan cara menghasilkan atau menyampaiakan materi dengan

menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor,30 dan (4) media

29 Ibid., h. 73. 30 Ibid., h. 73

Page 37: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

23

hasil gabungan teknologi cetak dan komputer adalah cara untuk menghasilkan

dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk

media yang dikendalikan oleh komputer.31

4. Manfaat Media Pembelajaran

Pemerolehan pengetahuan siswa seperti yang digambarkan oleh

Kerucut Pengalaman Edgar Dale dalam buku Rudi Susilana dan Cepi Riyana

bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan

melalui kata verbal.32 Oleh karena hal ini dapat memungkinkan akan terjadi

verbalisme, yang artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa

memahami dan mengerti makna yang terkandung di dalamnya. Hal ini akan

mengakibatkan kesalahan persepsi. Oleh karena itu, sebaiknya siswa memiliki

pengalaman yang lebih konkrit, pesan yang akan disampaikan dapat mencapai

sasaran.

Secara umum media mempunyai kegunaan:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung anatar murid

dengan sumber belajar.

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.33

31 Ibid., h. 75 32 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, op.cit,h. 9. 33 Ibid., h. 9.

Page 38: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

24

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton

1985 dalam buku Rudi Susilana dan Cepi Riyana memaparkan beberapa

manfaat media pembelajaran:

a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

b. Pembelajaran dapat lebih menarik

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanpun

diperlukan

g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan

h. Peran guru berubah kearah yang positif

Rudi Susilana dan Cepi Riyana mengaitkan dengan fungsi media

pembelajaran, menekankan beberapa hal sebagai berikut:

1) Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi

tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu

untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.

2) pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses

pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media

pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri

sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam

rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

3) Media pembelajaran dalam menggunakan harus relevan dengan

kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.

Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam

Page 39: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

25

pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan

ajar.

4) Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan

demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar

untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata.

5) Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses

belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media

pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih

mudah dan lebih cepat.

6) Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses

belajar mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan

menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap

sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.

7) Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk

berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit

verbalisme.34

D. Media Online

1. Pengertian Media Online

Belajar online (juga dikenal sebagai belajar electronic learning atau e-

learning) merupakan hasil dari pengajaran yang disampaikan secara

elektronik menggunakan media berbasis komputer. Materinya sering kali

diakses melalui sebuah jaringan, termasuk situs web, internet, intranet, CD,

dan DVD.35 Karena belajar online sebenarnya merupakan bagian dari belajar

34 Ibid., h. 10. 35 Sharon E. Smaldino dan dkk, Instructional Tecnology & Media For Learning, (Jakarta: Kencana,

2011), h. 235.

Page 40: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

26

jarak jauh, oleh karena itu pengajar perlu memilih media online yang terbaik

dan tepat untuk membantu para peserta didik belajar.

Penggunaan media online dalam pendidikan terus meningkat. Para

siswa tidak lagi hanya memiliki akses ke buku cetak, tetapi juga kepada

materi pendidikan yang terletak jauh melampaui dinding bangunan sekolah.36

Pada penjelasan tersebut media online menjadi salah satu metode efektif

dalam kondisi pembelajaran jarak jauh terutama dalam kondisi pandemi,

kondisi dimana semua kegiatan yang biasa dilakukan di ruang kelas harus

berganti dengan pembelajaran jarak jauh. Peserta didik dapat memperoleh

informasi di media online yang beragam, sumber daya pun begitu melimpah

dan banyak informasi keilmuan yang dapat di akses.

2. Media Online pada Masa Pandemi Covid-19

Sejak surat edaran pemberlakuan BDR (Belajar dari Rumah)

dikeluarkan oleh pemerintah dan menetapkan bahwa siswa-siswa melakukan

pembelajaran jarak jauh menggunakan media online, sehingga antara pendidik

dan peserta didik perlu jembatan untuk tetap aktif belajar meski di tengah

pandemi. Aplikasi zoom cloud meeting, seolah menjadi kelas baru dalam

proses pembelajaran dan aplikasinya juga menjadi solusi agar pembelajaran

disekolah dapat berjalan dengan baik. Padahal banyak peserta didik yang

mengeluhkan tentang pembelajaran online ini. Namun pola pendidikan

modern ini tetap harus dilaksanakan sampai keadaan kembali kondusif.37

Belajar tentang media online memang belum akrab di dunia

pendidikan, terutama di Indonesia. Sejarah praktik belajar mengajar tidak

akrab bagi para pendidik dan siswa. Sejalan dengan Industry 4.0, pada

36 Ibid., h. 236. 37 Fitriyani, Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meeting pada Proses Pembelajaran Online Sebagai

Solusi di Masa Pandemi Covid-19, https://jurnal.staibsllg.ac.id/index.php/ej/article/view/221, diakses

Minggu, 9 Agustus 2020, Pukul. 19.20 WIB

Page 41: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

27

kenyataannya abad milenium nyaman dengan media sosial yang bermacam

untuk sebagian besar generasi penerus. Namun media yang digunakan sebagai

media pembelajaran yang belum dipahami.38 Kekhawatirannya adalah bahwa

pendidik sering menggunakan praktik tatap muka tradisional dibandingkan

dengan media online (internet). Era pandemi Covid-19 membutuhkan

imajinasi dan kecerdikan dari pendidik untuk menyampaikannya secara efektif

kepada peserta didik. Pendidik harus dapat mendesain pembelajaran online

yang ringan berdasarkan konten yang mereka ajarkan. Ini akan sesuai untuk

kebutuhan peserta didik di setiap level. Dikatakan bahwa pendidik efektif

dalam menerapkan media pembelajaran online. Siswa akan membutuhkan

budaya belajar mandiri dengan menggunakan alat atau perangkat untuk

mengamati pembelajaran.

Survei yang dilakukan KPAI menyatakan bahwa 76 persen siswa tidak

senang belajar jarak jauh, kemudian 76 persen siswa mengatakan beban yang

ditugaskan merasa berat, ditambah lagi 42 persen tidak memiliki kuota dan

alat teknologi seperti HP, dan kesulitan menggunakan aplikasi video serta

kesulitan sinyal.39 Kesimpulan dari survei tersebut intinya daring sudah tidak

kondusif di mata siswa. Survei ini bukan sebuah alat kebenaran abadi, hanya

bisa dikatakan sebagai suatu evaluasi bagi para pegiat pendidikan seperti apa

metode daring yang menyenangkan.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus merespon situasi ini

dengan memadai. Sekolah harus memprediksi corona tidak menyebar di

38 Daffa Elang Hendra Al Bana, Media Pembelajaran yang Menjadi online Selama Pandemi Covid-19,

https://www.kompasiana.com/daffaelanghendra9816/5eb6b390097f3664a63c3df2/media-

pembelajaran-yang-menjadi-online-selama-pandemi-covid-19?page=all#section1, diakses Minggu, 9

Agustus 2020, Pukul 17.01 WIB. 39 Mahfud fauzi, 3 Model Pembelajaran di Masa Pandemi, https://www.msn.com/id-id/berita/other/3-

model-pembelajaran-di-masa-pandemi/ar-BB15ZDK3, diakses Minggu, 9 Agustus 2020, Pukul. 18.12

WIB.

Page 42: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

28

lingkungan sekolah. Salah satu cara dengan pembelajaran jarak jauh untuk

menggeser paradigma pengajaran tatap muka.

3. Keuntungan dan keterbatasan Media Online

Sharon E. Smaldino dan Dkk. menjelaskan Beberapa keuntungan dan

keterbatan media online, yaitu:

1) Keuntungan media online

a. Keragaman media. Internet merupakan sarana serba-guna

dalam menyampaikan informasi kepada pembelajaran di

seluruh dunia. Situs internet mungkin berisi berbagai media,

termasuk teks, audio, grafik, animasi, video, dan peranti lunak

bisa-diunduh.

b. Informasi terbaru. Hingga beberapa waktu belakangan ini,

para siswa sangat terbatas terhadap sumber daya dalam

bangunan sekolah mereka. Sekarang, dengan kemampuan

terkoneksi ke sumber daya dalam komunitas dan seluruh dunia,

para siswa bisa mengakses perpustakaan dan database yang

sering kali diperbaharui tiap hari. E-learning memperbesar

kesempatan bagi sekolah yang lebih kecil serta perorangan

yang turut serta dalam sekolah di rumah (home schooling).

c. Navigasi. Keuntungan utama dari internet yaitu kemampuan

untuk berpindah dengan mudah di dalam dan di antara

dokumen. Dengan tekanan sebuah tombol atau klik sebuah

mouse, para pengguna bisa mencari berbagai dokumen dalam

berbagai lokasi tanpa berpindah dari komputer mereka.

d. Pertukaran gagasan. Para siswa bisa terlibat “percakapan”

dengan para ahli dalam sebuah bidang tertentu.

e. Komunikasi yang nyaman. E-mail memungkinkan para siswa

di berbagai lokasi untuk berbagai gagasan. Mereka bisa

Page 43: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

29

“berbicara” satu sama lain pada waktu-waktu yang berbeda-

beda dan meresponnya berdasarkan kenyamanan mereka

sendiri. Pertukaran gagasan tersebut tetap terjaga

kerahasiaannya.

f. Biaya murah. Biaya peranti keras, peranti lunak, dan layanan

internet adalah nominal dan terus menurun.

2) Keterbatasan media online

a. Materl yang tidak sesuai. Salah satu perhatian adalah bahwa

beberapa topik yang dibahas di jaringan komputer, terutama di

internet, tidak sesuai bagi para siswa. Iklan tembakau dan

alkohol ada di internet bersama dengan permainan dan musik

yang anak-anak nikmati. Para siswa tanpa sadar sering masuk

ke dalam topik yang tidak sesuai atau kedalam lingkungan

yang tidak aman.

b. Hak cipta. Karena informasi begitu mudah diakses, adalah

mudah bagi perorangan untuk dengan mengunduh sebuah

berkas dan secara ilegal memanfaatkan untuk kepentingan

sendiri. Jadi, para siswa mungkin membuat makalah atau

proyek yang hanya sekedar “co-pas” (copy-paste) dan bukan

merupakan karya mereka sendiri.

c. Pencarian informasi. Diperkirakan bahwa beberapa ribu situs

internet baru ditambahkan ke dalam internet setiap hari.

Pertumbuhan ini menjadikan pencarian informasi lebih sulit.

Para guru perlu bekerja dengan spesialis media sekolah untuk

membantu para siswa belajar mengenai startegi pencarian yang

efektif. Untuk membantu dalam mendapatkan informasi,

beberapa perusahaan komersial dan universitas menyediakan

Page 44: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

30

mesin pencarian yang mengikuti tautan Web dan menampilkan

hasilnya sesuai pencarian anda.

d. Dukungan. Tanpa dukungan teknis yang bagus dan menejemen

yang bijaksana, sebuah jaringan komputer mungkin “mati”

dengan cepat. Masalah pada sebuah jaringan bisa

melumpuhkan sebuah lab atau bahkan mematikan seluruh

sekolah.

e. Akses. Apakah itu melalui sistem berperanti berkabel atau

nirkabel atau sebuah modem, seluruh pengguna harus

terhubung ke jaringan. Kekuatan sinyal juga merupakan salah

salah satu isu dalam koneksi nirkabel. Semakin lemah

sinyalnya, semakin kecil kemungkinannya anda akan bisa

mengirim dan menerima data.

f. Kecepatan akses. Keterbatasan lainnya adalah kecepatan untuk

mengakses informasi oleh pengguna. Waktu tunggu yang

sangat panjang bisa dicegah melalui perancangan halaman

Web yang ringkas.

g. Kurangnya kontrol kualitas. Para siswa harus menjadi

pembaca dan pemikir yang kritis yang mengetahui bagaiamana

mengevaluasi informasi. Apa saja yang dipampang di internet

bukanlah “fakta”. Siapa saja bisa memampang apa saja di

Web, termasuk informasi yang tidak penting, keliru, atau tidak

bisa dipercaya.40

40 Sharon E. Smaldino dan dkk, op.cit, h. 239.

Page 45: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

31

4. Penggunaan Media Online pada Zoom Meeting, Whatsapp Group, dan

Google Classroom.

Pengertian media online secara umum, yaitu segala jenis atau format

media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan

suara. Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa dimaknai sebagai

sarana komunikasi secara online. Dengan pengertian media online secara

umum ini, maka Zoom Meeting, Whatsapp Group, dan Google Classroom.

termasuk dalam kategori media online.

1) Aplikasi Zoom Meeting

Zoom Meeting merupakan sebuah aplikasi video converence yang

dikembangkan oleh perusahaan asal Amerika Serikat yang dapat

digunakan pada perangkat komputer, smartphone sampai sistem ruang.

Aplikasi Zoom Meeting ini tersedia dalam empat pilihan Beberapa fitur

yang ditawarkan oleh aplikasi Zoom Meeting ini antara lain:

a. HD Video dan Audio

Dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting ini sobat komputer tidak

perlu kawatir dengan kualitas video dan audio yang ditampilkan, Zoom

Meeting menawarkan kualitas high definition dengan jumla peserta hingga

1000 orang dalam grid layar.

b. Keamanan

Aplikasi Zoom Meeting menawarkan keamanan dengan teknologi end-

to-end encryotion, selain itu aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur

keamanan sandi untuk setiap penggunanya.

c. Rekaman dan Transkrip

Selain kedua fitur unggulan diatas aplikasi Zoom Meeting juga

dilengkapi dengan fitur recording, sehingga kegiatan rapat dapat

terdokumentasi dan dapat dibuka kembali sewaktu – waktu.

d. Berbagi Layar

Page 46: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

32

Aplikasi Zoom Meeting juga dilengkapi dengan fitur berbagi layar,

sehingga para peserta rapat dapat berinteraksi dengan lebih interaktif.

e. Penjadwalan

Aplikasi Zoom Meeting juga dilengkapi dengan fitur penjadwalan

yang dapat diinformasikan melalui email atau ical.

f. Obrolan Tim

Dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting ini obrolan group

menjadi lebih mudah. Sehingga kita akan terasa lebih dekat dengan

anggota rapat yang lainnya.

g. Riwayat

Aplikasi Zoom Meeting juga dilengkapi dengan history obrolan dan

akan tersimpan dalam arsip sistem hingga sepuluh tahun.41

Secara garis besar fungsi Zoom Meeting adalah untuk komunikasi

dengan menggunakan video dan audio melalui jaringan internet. Aplikasi

ini sangat berguna untuk proses belajar mengajar secara online.

2) Aplikasi Whatsapp Group

Whatsapp Group adalah sistem pesan instan untuk ponsel pintar dari

Whatsapp Inc. Didirikan pada Tahun 2009 oleh Brian Acton dan Jan

Koum dan berjalan di semua platform smartphone. Whatsapp Group

menggunakan jaringan internet sebagai alternatif untuk sistem pesan teks

(SMS). Whatsapp Group adalah aplikasi gratis messenger gratis untuk

smartphone. Whatsapp mengunakan internet untuk mengirim pesan,

gambar, audio, dan video. Layanan ini sangat mirip dengan layanan pesan

teks, karena Whatsapp Group menggunakan jaringan internet untuk

41 Admin Utopicomputers, Apa Itu Aplikasi Zoom Meeting? Pengertian dan Fungsinya,

https://www.utopicomputers.com/apa-itu-aplikasi-zoom-meeting-pengertian-dan-fungsinya/, diakses

Minggu, 9 Agustus 2020, pukul. 19.35 WIB.

Page 47: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

33

mengirim pesan, biaya menggunakan Whatsapp Group jauh lebih sedikit

dari pada (SMS).

700 juta pengguna, mulai Januari 2015, Whatsapp Group saat ini

adalah aplikasi messenger online terbesar. Didirikan pada Tahun 2009

oleh mantan karyawan Yahoo, perusahaan ini di mulai sebagai startup

kecil dan membengkak menjadi 250.000 pengguna hanya dalam beberapa

bulan. Tumbuh sangat cepat sehingga mereka harus menambahkan biaya

untuk menggunakan layanan pertahun untuk memperlambat tingkat

langganan.42

Whatsapp Group adalah aplikasi seluler populer untuk menyediakan

layanan pesan instan ditelepon pintar. Ini menggunakan layanan jaringan

internet untuk mengkomunikasikan jenis teks dan pesan multimedia yang

berbeda antara pengguna atau group. Penggunanya di seluruh dunia telah

melampaui angka satu miliar pada Februari 2016. Pengaruh WhatsApp

Group pada kehidupan, budaya, dan masyarakat kita terus meningkat.

3) Aplikasi Google Classroom

Berkembangnya teknologi dan internet dalam beberapa tahun terakhir

bukan hanya mempengaruhi produk elektronik saja, melainkan di dunia

pendidikan terutama metode pembelajaran. Mungkin semua orang pernah

mengalami duduk di bangku kelas bersama teman-teman sementara guru

di depan papan tulis sedang menerangkan pelajaran. Cara tersebut

memang masih diterapkan saat ini, namun kecanggihan teknologi

mempengaruhi perubahan dalam pola mengajar.

Salah satu perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan adalah

munculnya Google Classroom yang dirilis secara resmi pada Agustus

42 Bambang Winarso, Apa Itu Whatsapp, Sejarah dan Fitur-Fitur Unggulannya? https://dailysocial.id/post/apa-itu-whatsapp, diakses Kamis, 3 Desember 2020, pukul. 19.07 WIB.

Page 48: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

34

2014. Sesuai dengan namanya, Google mencoba untuk ‘memindahkan’

ruangan kelas tersebut ke ranah online.43

Google Classroom atau Ruang Kelas Google adalah suatu serambi

pembelajaran campuran untuk setiap ruang lingkup pendidikan sehingga

dapat memudahkan seorang guru dalam membuat, membagikan, dan

menggolongkan setiap penugasan tanpa kertas. Software tersebut telah

diperkenalkan sebagai keistimewaan dari Google Apps for Education yang

rilis pada tanggal 12 Agustus 2014. Pihak Google juga telah melakukan

pemberitahuan mengenai antar muka pemprograman aplikasi dari sebuah

ruang kelas serta tombol share untuk situs web, sehingga semua pihak

pengelola sekolah beserta para developer dibolehkan untuk melakukan

penerapan lebih lanjut terhadap Google Classroom.44

Hadirnya Google Classroom, para peserta didik juga secara tidak

langsung mendukung gerakan go green. Selain tidak menggunakan kertas

sebagai media pembelajaran, Google Classroom juga menyediakan

serangkaian perangkat gratis untuk mendukung produktivitas para siswa

seperti Gmail, Drive, dan Docs. Oleh sebab itu, siswa dapat mengerjakan

dan mengumpulkan tugas tanpa menggunakan buku atau kertas lagi.

Nantinya, para guru bisa membuat folder Drive khusus untuk setiap tugas

dan untuk siswa agar semuanya dapat lebih teratur serta membuat salinan

dokumen di Google Docs secara otomatis.

E. Penelitian yang Relevan

Berikut ini penelitian yang relevan adalah penelitian yang dilakukan

oleh peneliti. Pertama, yaitu penelitian milik mahasiswa program studi

Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung atas

43 Humaira Aliya, Kenali Google Classroom, Masa Depan Layanan Pengajaran Berbasis Online,

diakses Kamis, 3 Desember 2020, Pukul. 21.35 WIB.

Page 49: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

35

nama Ervina Anggraini pada tahun 2018 dengan judul “Pengaruh

Pembelajaran Blended Learning Menggunakan Aplikasi Google Classroom

Terhadap Pemahaman Konsep Matematis pada Peserta Didik Kelas VIII

SMPN 9 Bandar Lampung”. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui

pengaruh pembelajaran Blended Learning menggunakan Google Classroom

terhadap pemahaman konsep peserta didik SMP. Penelitian tindakan kelas ini

menggunakan strategi deskriptif kualitatif. Hasil penelitiannya

mengemukakan kualitas pada rata-rata hasil belajar, bahwa pembelajaran

Blended Learning lebih baik dibanding pembelajaran E-learning.45

Perbedaan penelitian Ervina Anggraini dengan penelitian ini adalah:

1. Ervina melakukan penelitian pada Tahun 2018, sedangkan peneliti

dilakukan pada tahun 2020

2. Ervina fokus menggunakan media aplikasi Google Classroom,

sedangkan peneliti fokus menggunakan aplikasi Google

Classroom, Meeting Zoom, dan Whatsapp Group.

3. Ervina melakukan penelitian terhadap siswa tingkat SMP fokus

pada kelas VIII, sedangkan peneliti melakukan penelitian terhadap

siswa tingkat SMA fakus pada kelas XI.

4. Ervina melakukan penelitian pada konsep pemahaman Matematis,

sedangkan peneliti melakukan penelitian pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia.

5. Ervina melakukan penelitian pembelajaran Blended Learning,

sedangkan peneiliti menggunakan penelitian pembelajaran E-

learning.

44 Ibid,. 45 Ervinna anggraini, “Pengaruh Pembelajaran Blended Learning Menggunakan Aplikasi Google

Classroom Terhadap Pemahaman Konsep Matematis pada Peserta Didik Kelas VIII SMPN 9 Bandar

Lampung”, Skripsi 9 Agustus 2020, h. 54.

Page 50: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

36

Penelitian relevan yang kedua, ialah penelitian yang dilakukan oleh

Hikmat, Endang Hermawan, Aldim, dan Irwandi yang berjudul

“Efektivitas Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19:

Sebuah Survey Online”. Hikmat dkk. adalah mahasiswa program studi

sosiologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung yang

dilakukan pada Tahun 2020. Penelitian ini memiliki tujuan untuk

mengetahui pengaruh pandemi Covid-19 pada efektivitas pembelajaran

mahasiswa yang terjadi perubahan yang sangat drastis dari pembelajaran

tatap muka menjadi pembelajaran di rumah secara daring. Hasil penelitian

ini menunjukan bahwa hasil pengujian dengan metode MAUT (Multi-

Attribute Utility Theory) untuk aplikasi Zoom meeting sebagai

pembelajaran tatap muka dan WhatsApp Group untuk tutorial dan

penugasan maka didapat hasil efektivitas belajar daring pada matakuliah

teori menempati peringkat pertama sebesar nilai 0.88, matakuliah teori dan

praktikum pada posisi ke dua dengan nilai 0.70, mata kuliah praktikum

pada urutan ke tiga dengan nilai 0.42 dan matakuliah di lapangan urutan ke

empat dengan nilai 0.20. Hal ini berarti bahwa pembelajaran daring hanya

efektif untuk mata kuliah teori dan teori dan praktikum saja, sementara

untuk matakuliah praktikum dan matakuliah lapangan tidak efektiv

dilakukan secara daring.46

Perbedaan penelitian Hikmat, Endang Hermawan, Aldim, dan Irwandi

dengan penelitian ini adalah:

1. Subjek penelitian yang dilakukan Hikmat Dkk. pada tingkat

mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, sedangkan

peneliti pada tingkat SMA kelas XI.

46 Hikmat, dkk., “Efektivitas Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19: Sebuah Survey

Online Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati”, Karya

Tulis Ilmiah, Agustus 2020, h. 5.

Page 51: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

37

2. Hikmat Dkk. sama-sama melakukan penelitian di Tahun 2020,

tetapi hanya fokus pada efektivitas pembelajaran selama pandemi

Covid-19 tidak menggunakan media Online, sedangkan peneliti

fokus pada efektivitas pembelajaran daring selama masa pandemi

Covid-19 dengan menggunakan media online.

3. Hikmat dkk menggunakan metode MAUT (Multi-Attribute Utility

Theory), sedangkan peniliti metode kualitatif deskriptif.

Penelitian relevan yang ketiga, yaitu milik Mustakim pada tahun 2020,

seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Daring

Menggunakan Media Online Selama Pandemi Covid-19 Pada Mata

Pelajaran Matematika”. Penelitian ini bertujuan melihat efektivitas

pembelajaran daring dengan menggunakan media online pada pelajaran

Matematika pada peserta didik kelas SMA Negeri 1 Wajo dengan

menggunakan teknik simple random sampling dengan mempertimbangkan

homogenitas populasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan

kuesioner pembelajaran daring, analisis data menggunakan statistik

deskriptif. Hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian

menggambarkan peserta didik menilai pelajaran matematika menggunakan

media online sangat efektif (23,3%), sebagian besar mereka menilai efektif

(46,7%), menilai biasa saja (20%), pembelajaran daring tidak efektif

(10%), dan sama sekali tidak ada (0%) yang menilai sangat tidak efektif.47

Perbedaan penelitian Mustakim dengan penelitian ini adalah:

47 Mustakim, “Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Media Online Selama Pandemi Covid-

19 Pada Mata Pelajaran Matematika: Sebuah Jurnal pada Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Alauddin Makassar”, Journal Deikis: Journal of Islamic Education, Vol. 2 No. 1, 2020, h. 11.

Page 52: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

38

1. Mustakim melakukan penelitian sama-sama pada tingkat SMA

tetapi mustakim meneliti fokus pada mata pelajaran Matematik,

sedangkan peneliti fokus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Mustakim melakukan penelitian sama-sama pada Tahun 2020,

tetapi berbeda tempat penelitian mustakim melakukan di Makassar

sedangkan peneliti melakukan di Sawangan Depok.

3. Mustakim melakukan penelitian dengan metode statistik deskriptif,

sedangkan peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif.

Page 53: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Al Hasra Depok yang berlokasi di

Jalan Raya Bojongsari No. 49, Bojongsari Baru, Bojongsari, Kota Depok,

Jawa Barat 16516, Indonesia. Waktu pengambilan data penelitian

dilaksanakan pada tanggal 11 September 2020 sampai dengan tanggal 18

September 2020.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono metode penelitian kualitatif

adalah suatu pendekatan penelitian yang mengembangkan ilmu pengetahuan.1

Penelitian kualitatif itu berkaitan dengan kehidupan yang dijalani, hal-hal

yang terjadi, situasi yang dibangun dalam peristiwa sehari-hari, dan momen-

momen yang ada. Penelitian kualitatif untuk memahami fenomena-fenomena

sosial dari sudut atau perspektif orang-orang yang diajak wawancara,

diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, dan persepsinya.

Menurut Denzin & Lincoln 1987 dalam buku Lexy J. Moleong menyatakan

bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar ilmiah,

dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan

jalan melibatkan berbagai metode yang ada.2 Oleh karena itu, pertimbangan

peneliti dalam fenomena sangat diperlukan. Adapun tujuan penelitian

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, ( Bandung: CV Alfabeta, 2017), h. 11 2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2016),

h. 5

Page 54: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

40

kualitatif deskriptif adalah menciptakan pemaparan secara sistematis, faktual,

dan akurat dalam fakta-fakta yang terjadi.

Deskriptif juga sebagai metode penelitian yang dapat dikembangkan

ke arah panelitian naturalistik yakni yang menggunakan kasus secara spesifik

melalui deskriptif mendalam atau dengan penelitian setting alami dengan

pendekatan fenomenologis dan dilaporkan secara thick description (deskripsi

mendalam) atau dalam penelitian ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel

yang lebih kompleks.3 Peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan tidak

menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut peristiwa-

peristiwa yang saat sekarang sedang terjadi.

Jadi, metode penelitian kualitatif deskriptif salah satu metode

penelitian yang mendeskripsikan atau menjelaskan suatu fenomena sosial atau

peristiwa yang terjadi dengan menggunakan cara observasi, wawanacara,

dokumentasi, dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

kualitatif deskriptif karena bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena yang

ada. Fenomena tersebut adalah efektivitas pembelajaran e-learning dalam

menggunakan media online seperti, Whatsapp Group, Google Classroom, dan

Zoom Meeting yang akan dideskripsikan dan dianalisis oleh peneliti.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini mengenai efektivitas pembelajaran e-

learning pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media online

yaitu, Whatsapp Group, Zoom Meeting, Google Classroom pada masa

pandemi Covid-19 oleh siswa kelas XI-2 IPS pada semester ganjil tahun

pelajaran 2020/2021, dan hal-hal yang berkaitan dalam mendukung dan

mempengaruhi proses kegiatan pembelajaran selama pandemi Covid-19.

3 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 158.

Page 55: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

41

Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-2 IPS semester

ganjil, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Penelitian ini memilih kelas XI-

2 IPS yang terdiri dari 30 siswa, yaitu 18 orang siswa laki-laki dan 12 orang

siswi perempuan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi atau metode pengamatan mempunyai sifat dasar naturalistik

yang berlangsung dalam konteks natural (asli) dari kejadian, pelakunya

berpartisipasi secara wajar dalam interaksi, dan observasi ini menelusuri

aliran alamiah dari kehidupan sehari-hari.4 Menggunakan metode ini

berarti menggunakan mata dan telinga sebagai jendela untuk merekam

data. Dilihat dari sejauh mana keterlibatan peneliti/pengumpul data dalam

event yang diamati, observasi terbagi menjadi dua, yaitu obsevasi

partisipan dan observasi nonpartisipan. Dalam observasi jenis penelitian

ini adalah bagian dari apa yang diamati. Sedangkan nonpartisipan adalah

peneliti tidak berada dalam atau melakukan keterlibatan dalam kegiatan

yang diamati.5 Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

observasi nonpartisipan. Observasi dilakukan untuk mengamati secara

langsung proses pembelajaran e-learning di kelas XI-2 IPS SMA Al hasra.

Selain observasi terhadap proses pembelajaran kelas online, observasi juga

dilakukan terhadap struktur organisai sekolah guna melengkapi data-data

yang diperlukan dalam penelitian.

2. Wawancara

4 Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metode Penelitian, (Bandung: CV. Mandar Maju, 2011), h. 75 5 Suwartono, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2014), h. 41-43

Page 56: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

42

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-

jawaban responden. Wawancara dapat dilakukan secara langsung maupun

tidak langsung dengan sumber data. Wawancara langsung diadakan

dengan orang yang menjadi sumber data dan dilakukan tanpa perantara,

baik tentang dirinya maupun tentang segala sesuatu yang berhubungan

dengan dirinya untuk mengumpulkan data yang diperlukan.6 Yang

bertujuan untuk menjaring informasi bagi peneliti agar mendapatkan

informasi yang jelas dan valid.

Adapun wawancara yang dilakukan ialah wawancara terstruktur.

Wawancar terstruktur adalah jenis wawancara paling kaku. Wawancara ini

berangkat dari serangkaian pertanyaan yang telah disiapkan dan

dinyatakan menurut urutan yang telah ditentukan.7 Pengumpulan data

melalui wawancara ini dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai

peserta didik, guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI-2

IPS, dan kepala sekolah SMA Al Hasra karena terlibat langsung dalam

proses pembelajaran secara online dengan subjek penelitian. Wawancara

dengan peserta didik, guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia,

Kepala Sekolah, dan Wali Murid ini dilakukan setelah proses

pembelajaran online selesai.

Tabel 3.1 Form Wawancara dengan Peserta Didik

Nama Peserta Didik :

Kelas :

Asal Sekolah :

No Daftar Pertanyaan

6 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 173 7 Suawartono, Op.cit., h, 51.

Page 57: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

43

1 Bagaimana pembelajaran di sekolah anda sebelum pemberlakukan

belajar secara jarak jauh?

2 Sejak kapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di sekolah Anda?

3 Apakah kegiatan belajar mengajar pada pelajaran jarak jauh sama

saja dilakukan dengan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas?

4 Apakah waktu mulai pelajaran jarak jauh dan waktu selesai

pelajaran jarak jauh sama dengan waktu belajar di dalam kelas?

5 Alat pembelajaran apa saja yang digunakan untuk berkomunikasi

selama pelajaran jarak jauh?

6 Media online apa saja yang digunakan ketika pembelajaran Bahasa

Indonesia berlangsung?

7 Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan media

Whatsapp Group?

8 Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan media Google

Classroom?

9 Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan media Zoom

Meeting?

10 Tahukah Anda bagaimana cara menggunakan aplikasi Zoom

Meeting?

11 Apakah Anda mahir dalam menggunakan semua yang ada di dalam

aplikasi Zoom Meeting?

12 Jika belum apakah guru memberikan penjelasan cara penggunaan

aplikasi Zoom Meeting?

13 Apakah menggunakan media online dapat membuat anda fokus

dengan materi B9hasa Indonesia?

14 Apakah menggunakan media online dapat membuat Anda lebih

kreatif dalam materi Bahasa Indonesia?

15 Apakah menggunakan media online dapat membuat lebih Anda

mandiri dalam belajar Bahasa Indonesia?

16 Apakah menggunakan media online dapat membuat Anda minat

Page 58: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

44

dalam belajar Bahasa Indonesia?

17 Apakah menggunakan media online dapat meningkatkan literasi

dalam diri anda?

18 Apakah menggunakan media online dapat meningkatkan nilai

Bahasa Indonesia?

19 Menurut Anda pelajaran Bahasa Indonesia cocok menggunakan

media online?

20 Apakah Anda lebih sering telat mengumpulkan tugas waktu belajar

di dalam kelas atau belajar secara online?

Yang diwawancarai Pewawancara

Peserta Didik Peneliti

Tabel 3. 2 Form Wawancara dengan Guru Pengampu Bahasa Indonesia

Nama :

Usia :

Mata Pelajaran :

No Daftar Pertanyaan

1 Sejak kapan dilakukan pembelajaran jarak jauh di sekolah Bapak?

2 Apakah sekolah memberikan fasilitas yang memadai untuk

pembelajaran jarak jauh?

3 Adakah kegiatan yang masih dilakukan di lingkungan sekolah?

4 Apakah kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasanya?

5 Apakah selama pelajaran jarak jauh anak-anak selalu hadir tepat

waktu dalam kelas pelajaran Bahasa Indonesia?

6 Apakah mengajar secara online dapat membuat Bapak mudah

menyampaikan materi Bahasa Indonesia?

Page 59: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

45

7 Alat pembelajaran apa saja yang biasa Bapak gunakan dalam

berlangsungnya pelajaran jarak jauh?

8 Media online apa saja yang biasa Bapak gunakan?

9 Apakah bapak mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan media

online untuk proses mengajar?

10 Apakah pelajaran jarak jauh memudahkan bapak dalam

menyampaikan materi?

11 Apakah menggunakan media online dapat meningkatkan

pemahaman peserta didik dalam belajar Bahasa Indonesia?

12 Apakah dengan media online dapat meningkatkan literasi pada

peserta didik dalam belajar Bahasa Indonesia?

13 Apakah dengan media online dapat meningkatkan nilai para peserta

didik dalam belajar Bahasa Indonesia?

14 Apakah dengan media online dapat meningkatkan kreativitas anak

dalam belajar Bahasa Indonesia?

15 Menurut Bapak media online cocok untuk materi Bahasa Indonesia?

16 Apakah selama pelajaran jarak jauh peserta didik selalu tepat waktu

dalam mengumpulkan tugas?

17 Apakah banyak keluhan dari peserta didik selama proses

pembelajaran jarak jauh pada materi Bahasa Indonesia?

18 Apakah selama belajar online mata pelajaran Bahasa Indonesia

jumlah peserat didik yang tidak hadir semakin meningkat?

19 Apakah belajar online dapat membuat peserta didik aktif selama

proses pembelajaran?

20 Manakah yang lebih sulit mengontrol anak belajar secara langsung

tatap muka di dalam kelas atau belajar secara jarak jauh dengan

menggunakan media online?

Yang diwancarai Pewawancara

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Page 60: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

46

Tabel 3.3

Form Wawancara dengan Kepala Sekolah

Nama Kepala Sekolah :

Usia :

Lama Menjabat :

No Daftar Pertanyaan

1 Sudah berapa lama Bapak menjadi kepala sekolah di sekolah Al

hasra?

2 Sejak kapan pelajaran jarak jauh di terapkan di sekolah Al hasra?

3 Apakah selama pandemi ada kesulitan dalam berkordinasi dengan

para staf dan guru?

4 Apakah sekolah benar-benar melakukan semua kegiatan secara

online atau masih ada beberapa kegiatan yang dilakukan disekolah?

5 Jika masih ada kegiatan pihak sekolah benar-benar menerapkan

protokol kesehatan?

6 Apakah dari pihak wali murid banyak yang protes terhadap sekolah

selama pembelajaran jarak jauh?

7 Manakah yang lebih sulit mengontrol berkegiatan belajar disekolah

atau pembelajaran jarak jauh?

8 Apakah sekolah membuat kegiatan sosialisasi kepada guru cara

bagaiamana penggunaan media online pada pembelajaran jarak

jauh?

9 Apakah sekolah memfasilitasi kuota selama proses pembelajaran

jarak jauh berlangsung?

10 Apakah ada pengurangan kegiatan sekolah selama pandemi Covid-

19

Yang diwancarai Pewawancara

Page 61: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

47

Kepala Sekolah Peneliti

Tabel 3.4

Form Wawancara dengan Wali Murid

1) Nama :

Usia :

Pekerjaan :

No Daftar Pertanyaan

1 Berapa jumlah anak Bapak/Ibu yang bersekolah?

2 Sejak kapan pembelajaran jarak jauh di terapkan di sekolah Al

hasra?

3 Apa kegiatan Bapak/Ibu selam pandemi Covid-19?

4 Apakah Bapak/Ibu bekerja secara online juga?

5 Jika bekerja apakah selama pandemi ada kesulitan dalam

mengontrol pekerjaan dan belajar anak di rumah?

6 Bagaimana motivasi anak ketika belajar di rumah secara online?

7 Manakah yang lebih sulit dalam membangunkan anak setiap hari

ketika pembelajaran jarak jauh di mulai atau berangkat belajarke

sekolah?

8 Apakah anak Bapak/Ibu aktif dalam belajar dan mengerjakan

tugas?

9 Apakah selama proses belajar dirumah Bapak/Ibu lebih mengetahui

bagaimana perkembangan anak dalam belajar?

10 Apakah Bapak/Ibu memberikan fasilitas selam anak belajar di

rumah?

Yang diwancarai Pewawancara

Page 62: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

48

Wali Murid Peneliti

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis.

Peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian, dan sebagainya dalam

pelaksanaan metode dokumentasi.8 Hasil penelitian dari observasi atau

wawancara, akan lebih kredibel/dapat di percaya kalau didukung oleh

sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di

masyarakat, dan auotobiografi. Hasil penelitian juga akan semakin

kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan

seni yang telah ada.9

Data berbentuk dokumen pada penelitian ini adalah berupa pertanyaan

dari hasil pembelajaran secara online dengan menggunakan media sosial

Whatsapp Group, Zoom Meeting, Google Classroom dan foto kegiatan

pembelajaran secara online pada kelas XI-2 IPS SMA Al hasra pada saat

proses penelitian.

Oleh karen itu, peneliti menyajikan dokumen berupa screanshoot hasil

foto pembelajaran jarak jauh dengan aplikasi google classroom, whatsapp

group, dan Zoom Meeting. Beberapa hasil dokumentasi lainnya yaitu

berupa rekam suara hasil wawancara dan foto hasil wawancara.

Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dibutuhkan dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.

Mendeskripsikan semua hal yang berkaitan sehingga dapat membuat

8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2002), h.135.

Page 63: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

49

kesimpulan yang mudah dipahami penulis maupun pembaca hasil dari

penelitian ini. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu.

E. Instrumen Penelitian

Meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial

maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau

dinamakan membuat laporan dari pada melakukna penelitian. Pada prinsipnya

meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.

Alat ukur dalam penelitian yang biasanya dinamakan instrumen penelitian.

Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.10 Peneliti secara langsung

mengumpulkan data dan untuk memudahkan dalam proses pengolahan data,

peneliti menggunakan wawancara. Wawancara yang dilakukan berupa

beberapa pertanyaan untuk mengukur seberapa efektivitasnya pembelajaran e-

learning menggunakan media online seperti, Whatsapp Group, Zoom

Meeting, dan Google Classroom.

Alat bantu penelitian yang dipilih oleh peneliti dengan metode

kualitatif deskriptif ini adalah:

Tabel 3.1 Wawancara untuk Peserta Didik

Tabel 3.2 Wawancara untuk Guru Pengampu Bahasa Indonesia

Tabel 3.3 Wawancara untuk Kepala Sekolah

Tabel 3.4 Wawancara untuk Wali Murid

9 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, ( Bandung: CV Alfabeta, 2017), h. 327 10 Ibid., h. 148

Page 64: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

50

F. Teknik Pengolahan Data

Triangulasi ada dua yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

Dalam hal ini penulis menggunakan kedua triangulasi tersebut. Triangulasi

teknik, yaitu teknik pengumpulan data yang berbeda-beda meliputi observasi,

wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan data dari sumber yang

sama. Sedangkan triangulasi sumber yaitu teknik pengumpulan data dari

sumber yang berbeda dengan metode yang sama (wawancara).

G. Teknik Analisis Data

Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis

data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction

(reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion

drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi).11 Berikut ini adalah

teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti.

1. Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data dari hasil observasi, wawancara, dan

dokumentasi yang telah dilakukan di lapangan (SMA Al Hasra Depok).

2. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan perlu direduksi. Reduksi data

diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyerdahanaan, pengabstraksian, dan transformasi data mentah yang

didapat dari catatan-catatan yang muncul di lapangan.12 Reduksi data

merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data

sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik

11 Ibid., h. 91

Page 65: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

51

dan diverifikasi. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus

sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.

Peneliti melakukan pemilihan pada data yang dapat diolah dalam

penelitian.

3. Penyajian Data

Setelah melakukan reduksi data maka dilakukanlah penyajian data.

Penyajian data dilakukan agar hasil reduksi data terorganisasi dan tersusun

dalam pola hubungan sehingga mudah dipahami. Penyajian data ini dapat

dilakukan dalam bentuk uraian, naratif, bagan, dan lain sejenisnya.13

Peneliti akan merasa mudah jika ada penyajian data dalam memahami apa

yang terjadi dan merencanakan langkah penelitian selanjutnya.

4. Penarikan kesimpulan/Verifikasi

Kegiatan analisis data selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan tersebut dapat

berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih

samar sehingga setelah diteliti menjadi jelas.14 Penarikan kesimpulan ini

dilakukan pada saat kegiatan analisis data berlangsung secara terus-

menerus selesai dikerjakan oleh peneliti, baik yang berlangsung di

lapangan, maupun setelah selesai di lapangan.

Penarikan kesimpulan pada penelitian ini adalah menentukan

keefektivan pembelajaran peserta didik pada pembelajaran e-learning

menggunakan media online. Hasil yang telah diperoleh dikategorikan ke

dalam efektif dan tidak efektif pada pembelajaran e-learning

menggunakan media online. Setelah itu baru dapat ditarik kesimpulan

12 Trianto, Pengantar Penelitian Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan,

(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2010), h. 287. 13 Ibid,. h. 289. 14 Ibid,. h. 292.

Page 66: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

52

hasil efektivitas pembelajaran e-learnig menggunakan media online

selama pandemi Covid-19 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Page 67: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

1. Identitas Sekolah

a. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMAS AL HASRA

NPSN : 20229140

Jenjang Pendidikan : SMA

Status Sekolah : Swasta

b. Lokasi Sekolah

Alamat : Jl. Raya Ciputat Parung, Rt 03/Rw 07

RT / RW : 03/07

Desa/Kelurahan : Bojongsari Baru

Kode Pos : 16516

Kecamatan : Kec. Bojongsari

Kabupaten/Kota : Kota Depok

Provinsi : Prov. Jawa Barat

Negara : Indonesia

c. Data Pelengkap Sekolah

SK Pendirian Sekolah : 530/I02/Kep/E-88

Tanggal SK Pendirian : 1988-08-18

Status Kepemilikan : Yayasan

SK Izin Operasional : 421.3/Ops.175/X/Cadisdik/2018

Tgl SK Izin Operasional : 2018-10-18

NPWP : 015697154412003

Page 68: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

54

d. Kontak Sekolah

Nomor Telepon : 0217491141

Nomor Fax : 0217491141

Email : [email protected]

2. Sejarah SMA AL Hasra

SMA Al-Hasra merupakan sekolah yang termasuk dalam Yayasan Al-

Hasra. SMA Al-Hasra didirikan pada tahun 1989. Pendiri Yayasan Al-Hasra

ialah Alm. Bpk. H. Hasuda & Alm. Ibu Hj. Zahara. SMA Al-Hasra yang saat

ini dipimpin oleh Ibu Antik Handayani, S.Pd., merupakan salah satu sekolah

menengah atas yang terletak di Kota Depok. SMA Al-Hasra secara resmi

mendapat izin operasional dari Kepala Kantor Wilayah Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat melalui SK No.

530/I02/Kep/E-88. Seiring dengan perkembangan kebutuhan masyarakat akan

kualitas pendidikan yang lebih baik maka SMA Al-Hasra juga

menyelenggarakan Kelas Plus sejak tahun 2003/2004. Saat ini SMA Al-Hasra

berstatus akreditasi A (Unggul) sesuai Sertifikat Akreditasi BAN-S/M No.

PLENO 2 Tanggal 07 November 2018.

3. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi

Mewujudkan lulusan yang berkepribadian islami, berprestasi, dan

berwawasan global

b. Misi

a) Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik di bidang keislaman,

profesional, dan bahasa asing

b) Menerapkan kurikulum nasional dan kurikulum ciri khas sekolah

dengan mengedepankan keislaman, bahasa asing, sains, dan teknologi

Page 69: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

55

c) Memenuhi sarana dan prasarana sekolah yang menunjang kegiatan

pembelajaran sesuai standar BNSP

d) Membangun network berskala internasional

c. Tujuan

1.1. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik di bidang keislaman,

profesional, dan bahasa asing bertujuan :

Keislaman

1. Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan dalam membaca Al Qur’an

2. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan dalam melaksanakan ibadah wajib dan sunah

Profesional

3. Meningkatkan kemampuan profesional tenaga pendidik sesuai

dengan mata pelajaran yang diampu berbasis IT

Bahasa Asing

4. Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dalam berbahasa

Inggris

1.2. Menerapkan kurikulum nasional dan kurikulum ciri khas sekolah

dengan mengedepankan keislaman, bahasa asing, sains, dan

teknologi, bertujuan :

Kurikulum Nasional

5. Sebagai panduan dalam pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk mencapai

lulusan yang diharapkan

6. Meningkatkan prestasi di bidang akademik

Kurikulum Ciri Khas Sekolah

Page 70: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

56

7. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan sekolah yang

mengarah pada kompetensi di bidang Keislaman, Bahasa asing,

sains, dan teknologi

8. Memfasilitasi kegiatan pembelajaran Keislaman, bahasa asing,

sains, dan teknologi dalam kegiatan ekstrakurikuler

3.3. Memenuhi sarana dan prasarana sekolah yang menunjang

kegiatan pembelajaran sesuai standar BSNP, bertujuan :

9. Memfasilitasi kebutuhan guru dan peserta didik dalam kegiatan

belajar mengajar sesuai dengan PERMENDIKNAS No. 24 Tahun

2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana

10. Menyediakan buku dan sarana belajar lain yang menunjang

kegiatan pembelajaran

3.4. Membangun networking berskala internasional, bertujuan :

11. Mewujudkan SMA Al Hasra menjadi Global Islamic School

4. Guru dan Tenaga Kependidikan

SMA Al-Hasra melakukan peningkatkan layanan pendidikan

berkualitas yang mengakomodasi tuntutan globalisasi atau masyarakat. Selain

diperlukannya kurikulum, sarana, dan prasarana, dibutuhkan juga sumber

daya manusia (SDM) yang handal. Siswa SMA Al-Hasra dibimbing oleh para

guru dan tenaga kependidikan lainnya dengan latar belakang pendidikan yang

sesuai dan ahli di bidangnya. Berikut ini merupakan informasi mengenai guru

dan tenaga kependidikan di SMA Al-Hasra.

Tabel 4.1 Data Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

No Jabatan Nama

1 Kepala Sekolah Antik Hindayani, S.Pd

2 Wakasek Kurikulum Heny Dyah K, S.T.

Page 71: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

57

3 Wakasek Kesiswaan Zamzam Firdaus, S.Pd.I

Tabel 4.2 Daftar Guru SMA Al-Hasra

No Nama Guru Mata Pelajaran

1 Antik Handayani, S.Pd. Biologi

2 Heny Dyah K, S.T Matematika

3 Zamzam Firdaus, S.Pd.I Pendidikan Agama Islam

4 Erni Maryani, S.Pd. Geografi

5 Dra. Helmidar Pendidikan Kewarganegaraan

6 Dra. Lismaili Amir Kimia dan Seni Budaya

7 Eva Rahmi, M.Pd. Sosiologi

8 Drs. Muhardi Khatib Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti

9 Hanura Weldi, S.Ag. Bahasa Inggris

10 Rosita Primasari, S.Pd Biologi/PLH

11 Yanti, S.Pd Fisika

12 Rismayanti, SS Bahasa Inggris

13 Siti Rohma, S.Kom TIK dan Seni Budaya

14 Sri Mulyati, S.Pd. Bahasa Jepang

15 Mulyadi, S.Pd Penjaskes

16 Erin Alifadini, S.Sos. Sosiologi dan Sejarah Indonesia

17 Elis Hindayati, S.Pd. Bahasa Indonesia

18 Dra. Ety Mulyati Bahasa Sunda

19 Fuzi Niviantu,S.Pd. Ekonomi

20 Rima, S.Pd. Sejarah Indonesia

Page 72: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

58

21 Sugeng Budiarjo,S.Pd Matematika Wajib

22 Abdurrohim,S.Pd. Kimia

23 Tika Mufrika,S.Pd. Matematika Wajib

24 Randy Maulana,S.Pd.I BPI

25 Miryanti,S.Pd. Speaking Class

26 Suratin,S.Pd Pendidikan Kewarganegaraan

27 Maisya Anjani,S.Pd. Fisika

28 Kiki Nofitri Bahasa Indonesia

29 Sri Hastuti,S.Pd. Biologi

30 Meida Bintang Kurniawan,

S.Si

Penjaskes

31 Dedi Santosa, S.Pd. Bahasa Indonesia

32 Diana,S.Pd/Nur'ani,S.Pd BP

Tabel 4.3 Daftar Staf SMA Al-Hasra

No Nama Keterangan

1 Drs. Muhardi Khatib Komite Sekolah

2 Erni Maryani, S.Pd. Kabag. Tas dan Kepegawaian

3 Siti Nurhasanah, S.Pd. Adm. Keuangan

4 Sigit Kusdarmaji Adm. Kepegawaian dan

Kesiswaan

5 Putri Nurhaliza Adm. Kurikulum dan Persuratan

6 Mustofa Kamal, S.E Operator Sekolah

7 Tusam, S.Pd Kabag. Sarpras

8 Dra. Helmidar Kabag. Humas

Page 73: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

59

9 Dra. Lismaili Amir Kabag. Lab dan Perpus

10 Abdurrohim, S.Pd Asisten Kurikulum

11 Erin Alifadini, S.Sos Asisten Kesiswaan

12 Siti Rohma, S.Kom Bendahara Sekolah

13 Arif Rif'at Pustakawan

14 Wahyu Rahmadilla, S.Pd Pembina Osis dan

Ekstrakurikuler

5. Peserta Didik

SMA Al-Hasra memiliki 16 kelas dengan jumlah siswa setiap kelas

yang berbeda. Berdasarkan data profil sekolah pada tahun pelajaran

2019/2020, diperoleh jumlah siswa kelas X sebanyak 87 orang, kelas XI

sebanyak 165 orang, dan kelas XII sebanyak 119 orang.

Tabel 4.4 Jumlah Siswa SMA Al-Hasra Tahun Pelajaran 2019/2020

No Kelas L P Jumlah

1 X IPA 1 11 15 26

2 X IPA 2 14 11 25

3 X IPA 3 9 28 37

Jumlah Siswa X IPA 34 54 88

4 X IPS 1 19 5 24

5 X IPS 2 10 25 35

Jumlah Siswa X IPS 29 30 59

Jumlah Siswa Kelas X 63 84 147

No Kelas L P Jumlah

1 XI IPA 1 10 15 25

Page 74: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

60

2 XI IPA 2 14 11 25

3 XI IPA 3 10 28 38

Jumlah Siswa XI IPA 34 54 88

4 XI IPS 1 20 5 25

5 XI IPS 2 10 28 38

Jumlah Siswa XI IPS 30 33 63

Jumlah Siswa Kelas XI 64 87 151

No Kelas L P Jumlah

1 XII IPA 1 9 13 22

2 XII IPA 2 15 15 30

3 XII IPA 3 12 19 31

Jumlah Siswa XII IPA 39 47 83

4 XII IPS 1 7 13 20

5 XII IPS 2 16 13 29

6 XII IPS 3 16 17 33

Jumlah Siswa XII IPS 39 43 82

Jumlah Siswa Kelas XII 78 90 165

Total 205 261 466

6. Sarana dan Prasarana

SMA Al-Hasra merupakan salah satu bagian dari Yayasan Al-Hasra.

Selain SMA, Yayasan Al-Hasra juga menaungi jenjang pendidikan lainnya,

yaitu SMP dan SMK Al-Hasra. Yayasan Al-Hasra memiliki gedung yang luas

dan terbagi untuk ketiga jenjang pendidikan tersebut. SMA Al-Hasra memiliki

berbagai sarana dan prasarana yang dapat menunjang serta mendukung

Page 75: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

61

kegiatan pembelajaran siswa, baik di dalam maupun di luar kelas. Adapun,

sarana yang dimiliki SMA Al-Hasra ialah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana

No Nama Ruang Jumlah

1 Ruang Kelas 17

2 Ruang Kepala Sekolah 1

3 Ruang Guru 1

4 Ruang Administrasi 1

5 Ruang Pendaftaran 1

6 Ruang Kabag 1

7 Ruang Osis 1

8 Ruang Piket 1

9 Ruang Satpam 1

10 Ruang Musik 1

11 Ruang UKS 1

12 Ruang BK 1

13 Laboratorium IPA:

a. Kimia

b. Biologi

c. Fisika

1

1

1

14 Lab. Komputer 2

15 Perpustakaan 1

16 Masjid 1

17 Toilet 4

Page 76: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

62

18 Kantin 1

19 Lapangan 1

20 Koperasi 1

21 Tempat Parkir 1

22 Dapur Guru 1

7. Ekstrakulikuler

SMA Al-Hasra memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang beragam bagi

siswa. Kegiatan ekstrakurikuler di SMA Al Hasra bertujuan untuk membantu

siswa dalam mengembangkan keterampilan sesuai dengan kebutuhan, potensi,

bakat, dan minat mereka. Kegiatan ini secara khusus diselenggarakan oleh

sekolah dengan pembimbing ekstrakurikuler yang berkemampuan di

bidangnya.

Adapun macam-macam kegiatan ektrakurikuler di SMA Al Hasra ialah

kegiatan pramuka, paskibra, futsal, basket, bulu tangkis, karate, pencak silat,

voli, tari ratoeh jaroe, musik atau band, marawis atau hadroh, paduan suara,

KIR, Japanese club, IT club, literasi, science club, dan English club.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING

Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar

merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas serta kualitas

hasil belajar siswa. Efektivitas itu sendiri menurut Nana Sujana bahwa

efektivitas dapat diartikan sebagai tindakan keberhasilan siswa untuk

mencapai tujuan tertentu yang dapat membawa hasil belajar secara maksimal.1

1 Nana Sudjana, Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran, (Bandung: Fakultas Ekonomi UI), hlm. 50

Page 77: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

63

Oleh karena itu, efektivitas menjadi faktor yang sangat penting dalam

pembelajaran karena menentukan tingkat sebuah keberhasilan suatu metode

pada model pembelajaran yang digunakan, mengacu pada pengertian

efektivitas proses pembelajaran. Sekolah Al Hasra saat ini menjadi tempat

penelitian untuk melihat bagaimana efektivitas pembelajaran secara e-

learning yang dilakukan disekolah tersebut. Efektivitas peningkatan minat

dalam penggunaan media online pada pembelajaran bahasa indonesia di Al

Hasra menjadi salah satu mata pelajaran yang memiliki target pencapaian

penilaian pada siswa. Namun dalam hal ini berbeda dari biasanya, karena

harus melakukan metode pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan

media online. Guru tentu harus lebih ekstra dalam menyampaikan materi,

untuk meningkatkan keaktifan dalam belajar, kreativitas dalam mengerjakan

tugas, kemandirian dalam belajar, peningkatan dalam minat literasi, dan

peningkatan pada nilai siswa. Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini menjadi

hal yang tidak mudah, tetapi tetap harus terlaksana. Guru harus menguasai

teknologi terutama aplikasi yang digunakan untuk keperluan belajar mengajar,

karena media online saat ini menjadi salah satu metode yang dapat digunakan

dalam proses belajar mengajar

Pada prosesnya e-learning (Electronic Learninng) sebagai media

distance learning (pembelajaran jarak jauh) menciptakan paradigma baru

apabila dibandingkan dengan pendidikan konvensional. E-learning itu sendiri

yang dikatakan oleh Erwin Widiasworo dalam bukunya menjelaskan bahwa e-

learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang

memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau internet. E-

learning memungkinkan peserta didik untuk belajar melalui komputer di

tempat meraka masing-masing tanpa harus mengikuti pelajaran di kelas secara

Page 78: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

64

tatap muka.2 Masa pandemi covid-19 ini pembelajaran secara tatap muka

untuk sementara dihentikan untuk mencegah adanya penularan virus covid-19

yang dapat terjadi dalam situasi berkumpul, untuk menghindari hal tersebut e-

learning menjadi pilihan yang tepat untuk berlangsungnya proses belajar

mengajar, terutama pada sekolah Al Hasra yang telah menerapkan sistem

pembelajaran secara e-learning. E-learning di masa pandemi menjadi solusi

yang tepat untuk tetap tercapainya target program sekolah di Al Hasra, hal

tersebut dapat dikatakan sebagai alat bantu guru dalam proses pembelajaran di

kelas dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Kegiatan

pembelajaran masih mendominasi sedangkan metode e-learning hanya

sebagai alat atau media yang membantu menyampaikan materi pembelajaran.

Pemanfaatan tersebut selain dirasakan oleh guru peserta didikpun dapat

menjadikan e-learning sebagai tempat mereka belajar dan dapat dimanfaatkan

peserta didik untuk belajar secara mandiri.

Pembelajaran e-learning dengan media online menjadi salah satu cara

yang sangat mendukung untuk berlangsungnya proses belajar mengajar,

seperti yang jelaskan oleh guru pengampu Bahasa Indonesia dalam

wawancara, “Jika ada pilihan masuk enakan masuk, tapi dikendala pandemi

ini belajar online menjadi salah satu solusi untuk menyampaikan materi.

Belajar online ini memudahkan dikala pandemi ini dari pada kita melakukan

metode lain. Untuk penyampaian bahasa indonesia masih bisa, tapi tidak

semaksimal ketika normal, setidaknya online ini membantu kalau dibilang

memudahkan tidak juga tapi membantu di kala pandemi ini…” jelas Pak

Dedi. Pilihan belajar secara langsung memang menjadi cara yang paling

mudah untuk berkomunikasi secara langsung dengan siswa, tetapi untuk

kondisi yang tidak memungkinkan pada saat pendemi saat ini menjadi tidak

mungkin dilakukan belajar secara tatap muka. Setidaknya online menjadi

2 Erwin Widiasworo, Guru Ideal di Era Digital, (Yogyakarta: Noktah), hlm.160

Page 79: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

65

pilihan yang tepat untuk memberikan solusi dikala pandemi ini, sehingga

dapat membantu dan memudahkan penyampaian materi pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia.

2. PEMANFAATAN E-LEARNING (Whatsapp Web, Google Classroom, dan

Zoom Meeting)

Pemanfaatan e-learning di sekolah Al Hasra menjadi solusi tepat untuk

berlangsungnya pembelajaran secara jarak jauh, guru dapat memanfaatkan

internet sebagai sumber bahan ajar dengan mengakses rencana pembelajaran

atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses materi pembelajaran

yang sesuai untuk peserta didik, serta bisa menyampaikan ide-idenya. Di sisi

lain, peserta didik juga dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri

secara cepat sehingga akan meningkatkan dan memperluas pengetahuan,

latihan berinteraksi, serta mengembangkan kemampuan dalam bidang

tertentu.3 Secara tidak langsung dengan adanya penerapan pembelajaran e-

learning disekolah Al Hasra dapat pengalaman baru bagi guru maupun peserta

didik, selain itu juga dapat mengejar ketertinggalan akan pengetahuan tentang

teknologi.

Pemanfaatan media online pada masa pandemi covid-19 saat ini

menjadi salah satu solusi yang efektif, karena belajar mengajar menjadi hal

yang sangat vital dalam dunia pendidikan. Guru dan pihak sekolah tentunya

harus lebih eksrta dalam mempersiapkan segala hal yang berkaitan untuk

menunjang proses belajar mengajar. Di masa pandemi ini sekolah Al Hasra

berusaha memaksimalkan media online untuk menjadi alat komunikasi serta

jembatan untuk mentransfer ilmu kepada siswa. Tentunya dengan persiapan

yang matang sekolah merombak semua kegiatan belajar mengajar yang

biasanya dilakukan di dalam kelas menjadi kegiatan belajar mengajar secara

Page 80: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

66

online atau jarak jauh. Pemanfaat media online ini, dilakukan semenjak

pandemi covid-19 “sekolah menyediakan dan memfasilitasi peserta didik

untuk belajar mengajar sebagaimana semestinya sebelum pandemi, senin

sampai jumat. Namun waktu pembelajarannya hanya sampai 12 kemudian

media pembelajarannya pun disediakan mulai dari ujian melalui daring,

melaui aplikasi bismart, kemudian materi pembelajarannya juga selain

sekolah menyediakan buku paket sekolah juga membuat blok pemb elajaran.

Untuk medianya seperti whatsapp group, google classroom, dan zoom

meeting.”, ujar Pak Dedi sebagai guru pengampu mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Sekolah juga mempersiapkan guru-guru untuk tetap menguasai

serta dapat mengaplikasikan pengajaran secara online, seperti memberikan

pelatihan kepada seluruh guru bagaimana cara mengaplikasikan media online

untuk kebutuhan pengajaran, “…jadi kita ada pelatihan dulu kita sepakati

media apa yang kita gunakan lalu kita adakan pelatihan, menggunakan zoom

meeting jadi kita kasih pelatihan cara penggunaannya,…”, jelas Bu Antik

sebagai Kepala Sekolah. Bahkan untuk tahun pelajaran baru ini akan

menyiapkan media online lainnya untuk pembelajaran agar siswa dapt

mengakses materi, “….mulai tahun ini ada Blog pembelajaran.”, ujar Bu

Antik Sebagai Kepala Sekolah Al-Hasra.

Adanya persiapan tentu tidak akan luput dari persoalan yang

memberikan kendala dalam berlangsungnya semua kegiatan yang berkaitan

dengan belajar mengajar, kendal-kendala tersebut menjadi dilema yang sangat

kompleks karena setiap sisi pasti mengalami persoalan baik dari pihak

sekolah, siswa, guru, dan wali murid. Apalagi untuk memberikan pemahaman

kepada siswa, meskipun media online menjadi salah satu metode aplikasi

yang memungkinkan disaat pandemi ini, guru tetap mengalami kesulitan,

“saya rasa untuk meningkatkan pemahaman itu tergantung anaknya, tapi

3 Ibid, hlm. 151

Page 81: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

67

menurut pribadi saya enakan secara langsung. Kita bisa tau seberapa paham

anak tersebut dengan tes dan waktu yang lebih panjang. Kalau di online

waktu kita hanya sekitar 1 jam kalau jumat hanya 45 menit, jadi saya rasa

kurang waktunya untuk memberikan pemahaman kepada anak. Target kita

bukan pada pemahaman pada anak yang penting anak itu mendapatkan

materi ada kegiatan pembelajaran, golnya pastinya berbeda dengan gol

pembelajaran biasa.”, jelas Pak Dedi. Waktu yang terbatas menjadi salah satu

kendala yang dialami guru mata pelajarana bahasa indonesia, keterbatasan

tersebut guru kekurangan waktu untuk memiliki lebih banyak waktu untuk

menyampaikan materi secara keseluruhan.

Bahkan siswa juga mengeluhkan soal waktu yang terlalu sempit dalam

pengumpulan tugas, “cara ngajarnya guru tugas yang guru kasih juga beda,

kalau dikelas tuh waktu ngerjainnya tuh kalau gk abis bisa buat PR, kalau

dirumah ada sih deadlnenya tapi agak mepet gtu, terus guru jelasinnya lewat

vn jadi suka gk ngerti.”, ujar HAZ. Tidak hanya soal kebutuhan waktu belajar

yang terbatas, pembelajaran online juga menjadikan siswa pasif dalam belajar,

seperti yang dialami oleh Pak Dedi sebagai guru mata pelajaran bahasa

indonesia, ” Ada yang aktif ada tidak aktif. Tapi secara umum cenderung

lebih pasif.”, dikarenakan kurangnya pengawasan yang disebabkan jarak yang

terbatas. Bahkan siswa kehilangan fokus karena selain belajar mereka sambil

melakukan kegiatan lainnya, “Enggak ka, kadang suka sambil dengerin

youtube dengerin lagu jadi gak fokus.” Ujar HAZ. Guru tidak dapat

memantau secara langsung, pengalaman guru tersebut juga benar terjadi

karena salah satu wali murid juga merasakan hal yang sama, sehingga

memiliki korelasi yang tepat dalam penilaian keaktifan siswa dalam belajar, ”

karena dia merasa tidak diawasi gurunya, kalau orang tua kan

pengetahuannya bterbatas, kalau gurunya disekolah bisa langsung bertanya

dan rasa segan, kalau dirumahkan tidak. kalau sama gurunya ada yng ditanya

Page 82: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

68

ada yang ditakutin. Jadi motivasinya agak kurang untuk belajar.”, jelas Pak

Mul salah satu Wali Murid SMA Al-Hasra. Siswa menjadi kehilangan

motivasi dalam belajar.

Pemanfaat media online yang dirasakan oleh siswa adalah jaringan

internet yang sering kali mengganggu aktivitas belajar, “Sinyalnya kadang

lemot.”, ujar MRA. Selain jaringan internet yang mengganggu siswa juga

mengeluhkan kuota yang sering kali habis karena beberapa aplikasi yang

menggunakan webinar menghabiskan kuota yang lebih besar, “Kena kuotanya

lebih banyak.”, ujar MS. Bahkan ada beberapa siswa yang mengeluhkan tidak

mengerti bagaimana cara penggunaan aplikasi khusus webinar, “Kalau joint

sih udah tau ka, tapi keseluruhan belum.”,karena guru tidak menjelaskan

bagaimana cara penggunaannya.Tapi rata-rata siswa banyak yang sudah

meguasai, “Paham ka saya menguasai,”.jelas MS. Siswa juga mengalami

kesulitan dalam memahami penjelasan dari guru dan tidak dapat bersosialilsi

secara langsung dengan temannya,” berbeda, kalau disekolah kita biasanya

sosialisai dengan teman, terus belajarnya tatap muka sam guru penjelasnya

juga lebih jelas.”, ujar RP. Ada juga yang mengeluhkan guru lebih banyak

memberikan tugas dibandingkan menjelaskan materi, “…gurunya cara

menjelaskannya saat online tidak kaya di kelas, jadi lebih mentingin tugas

dibandingkan penjelasan.”, ujar SBP. Bahkan mereka sulit bertanya jika ada

materi yang tidak dimengerti, “…kalau ada tugas gampang bisa nanya-nanya

gitu, kalau dirumah jadi susah nanya tapi bisa sambil ngapa ngapain, trus

kalau mau nanya susah trus juga kalau materi yang disampein sama guru

kurang ngerti di otak.”, jelas TAR.

Setiap kendala yang terjadi, sekolah Al Hasra mencoba untuk mencari

solusi terbaik terutama yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar

secara e-learning. Untuk memantau kegiatan anak, sekolah Al Hasra memiliki

metode untuk tetap dapat memantau setiap siswa yaitu dengan membagikan

Page 83: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

69

beberapa siswa kesetiap guru, sehingga meskipun dengan jarak menggunakan

media online dapat menggerakan siswa untuk tetap belajar di waktu yang

ditentukan, dengan begitu sisawa tidak dapat lengah “…dengan menggunakan

vedio call setiap pagi, jadi anak-anak dibagi beberapa kelompok sesuai

dengan jumlah guru, kurang lebih satu guru menerima sekitar 16 anak untuk

video call mereka setiap pagi sekaligus membangunkan mereka untuk pjj di

pukul pertama.”, ujar Bu Antik. Selain membagikan siswa ke beberapa guru,

guru juga diharuskan untuk menelpon siswa yang tidak terlihat online dalam

belajar, “….karena anak-anak kita tidak ada, mereka ada di dunia maya,

seperti kehadiran anak apakah benar ada ketika pjj susah untuk dikontrol.

Jadi memang guru harus super intens melihat apakah anak-anak benar-benar

online atau tidak, dipelajaran dia ditelpon lagi kalau misalkan tidak

online…,”, ujar Bu Antik. Selain itu juga sekolah akan memanggil khusus

untuk siswa yang bermasalah, “Paling yang paling spesial pemanggilan siswa

yang bermasalah. Siswa yang tidak aktif kita tanyakan dulu masalahnya,

kalau tidak selesai kita lakukan home visit, kita panggil orang tuanya lalu

melakukan perjanjian.”, ujar Pak Dedi. Selain dari pemberian solusi untuk

keaktifan anak, sekolah juga memberikan keringan kepada siswa untuk tidak

memberikan tugas yang terlalu banyak, “Disini pas pjj ada kebijakan baru

dari sekolah setiap pertemuan tidak harus ada tugas, jadi sebetulnya jika

dikerjakan tepat waktu tidak akan menumpuk,.”, ujar Pak Dedi. Sehingga

siswa tidak diberatkan dengan tugas yang terlalu banyak. Karena Sekolah juga

tidak memberikan kuota kepada siswa, sekolah memberikan kebijakan untuk

menghindari pemakaian kuota yang berlebihan, dengan tidak selalu

menggunakan webinar untuk belajar mengajar, dan tetap menyampaikan

materi dengan metode lain, “Untuk kuota memang kita tidak memfasilitasi,

tapi kita meminimalisir seperti pertemuan menggunakan webinar, pertemuan

langsung pembelajaran diganti dengan video pembelajaran, google

classroom, dan youtube jadi menimimalisir anak-anak untuk mengeluarkan

Page 84: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

70

kuota banyak, tidak selamanya menggunakan webinar terus.”, jelas Bu Antik.

Bahkan sekolah juga menyediakan kuota gratis untuk guru ketika mengajar

disekolah, khusus untuk siswa sekolah akan mendaftarkan dana bantuan kuota

untuk siswa dari pemerintah Kementrian Pendidikan Indonesia,” Saat ini lagi

kita urus mudah-mudahan nanti tiap anak dapet. Kalau guru menggunakan

wifi sekolah jadi tidak diberi pulsa.”, jelas Bu Antik.

3. HASIL ANALISIS DATA

Skripsi ini diawali dengan menganalisis data menggunakan triangulasi

data. Sugiyono dalam teknik pengumpulan data, mengemukakan tentang

triangulasi diartikan sebagai “teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada”.4 Selanjutnya, disampaikan pula bahwa bila peneliti melakukan

pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti

mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredebilitas data, yaitu mengecek

kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai

sumber data.

Pada dasarnya analisis yang peneliti lakukan memakai Triangulasi

teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-

beda untuk mendapat data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan

observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber

data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti, untuk

mendapatkan data dari sumber yang bebeda-beda dengan teknik yang sama.

Jadi, peneliti akan menguraikan satu persatu analisis berdasarkan

triangulasi data. Yaitu: siswa, guru, kepala sekolah, penjaga sekolah, penjaga

kebersihan, penjaga koperasi, dan wali murid. Triangulasi data ini

menggunakan teknik non tes, teknik non tes yang dipakai oleh peneliti adalah

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ( Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 241

Page 85: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

71

wawancara. Oleh karena itu, alanisis wawancara yang pertama adalah siswa,

jumlah siswa yang menjadi objek pada penelitian ini yaitu beberapa siswa

yang terpilih dari satu kelas pada kelas XI IPS, peneliti menghadirkan dan

menguraikan analisis data hasil wawancara sebagai teknik non tes ini

sebanyak delapan orang siswa.

Peneliti menghimpun tiga kategori untuk analisis data teknik nontes

yang berupa:

1. Perubahan waktu pembelajaran

2. Penggunaan alat pembelajaran e-learning

3. Proses belajar secara jarak jauh

Adapun hasil analisisnya adalah sebagai berikut.

A. Hasil Analisis Wawancara Terhadap Siswa

1) Analisis hasil wawancara MS

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan MS didapatkan

informasi bahwa sekolah Al Hasra sudah melakukan pembelajaran e-learning

semenjak bulan Maret, semua kegiatan berbeda dengan kegiatan belajar sebelum

masa pandemi. MS juga merasakan perubahan pada proses belajar, yang

biasanya dilakukan secara tatap muka di dalam kelas dan lebih mudah

menangkap materi yang disampaikan secara langsung, sekarang harus lebih

ekstra untuk memahami materi belajar yang dilakukan secara jarak jauh. Selain

dari cara belajar yang berbeda, waktu pukul belajar pun mengalami perubahan,

yang biasanya mulai belajar dilakukan pada Pukul 07.00 WIB sampai dengan

Pukul 14.30 WIB, saat pandemi pembelajaran e-learning dilakukan mulai dari

Pukul 07.00 WIB sampai dengan Pukul 12.00 WIB.

Penggunaan alat pembelajaran yang digunakan untuk berkomunikasi

selama pembelajaran jarak jauh yaitu laptop, handphone,dan media online.

Media online yang digunakan pada saat e-learning terdapat beberapa aplikasi

yaitu, Google Classroom, Whatsapp, Zoom Meeting. Meskipun media tersebut

Page 86: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

72

menjadi salah satu alternatif untuk pembelajaran, MS tidak banyak mengalami

kesulitan karena MS telah menguasai semua aplikasi media online untuk belajar,

hanya saja untuk penggunaan aplikasi webinar terlalu banyak memakan kuota.

Pada proses belajar secara e-learning MS merasa belajar tatap muka lebih

fokus dalam memahami materi bahasa indonesia, MS juga tidak merasa

berpengaruh terhadap kreatifitas dalam mengerjakan tugas bahasa indonesia.

Ketika belajar di kelas MS merasa dia lebih rajin dalam mengerjakan tugas,

berbeda ketika belajar secara e-learning, meskipun merasa lebih rajin belajar di

kelas MS selalu tepat waktu dalam mengumpulkan tugas. Belajar e-learning juga

tidak membuat MS minat mendalami materi bahasa indonesia, bahkan literasi

MS merasa semakin menurun disebabkan tidak ada guru yang memantau secara

langsung, berbeda ketika tatap muka di dalam kelas guru selalu menghimbau

untuk membaca buku, dan MS langsung membacanya. Karena minat yang

semakin berkurang, nilai pada materi bahasa indonesia tidak mengalami

peningkatan. Tetapi menurut MS materi bahasa indonesia masih cocok

digunakan pembelajaran secara e-learning dengan menggunakan media online

dibandingkan materi pelajaran yang lain.

2) Analisis Hasil wawancara SBP

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan SBP didapatkan informasi

bahwa, sebelum pandemi datang semua kegiatan pembelajaran dilakukan

disekolah, penggunaan pada aplikasi media online hanya google classroom.

Akan tetapi, setelah masa pandemi pada bulan Maret semua kegiatan

pembelajaran digantikan menjadi secara e-learning. Selain media belajar yang

berbeda, cara belajarnya pun berubah, SBP merasakan guru tidak menjelaskan

materi seperti di dalam kelas, guru hanya mengutamakan tugas dibandingkan

penjelasan. waktu pukul belajar pun ikut mengalami perubahan, yang biasanya

mulai belajar dilakukan pada Pukul 07.00 WIB sampai dengan Pukul 14.30 WIB,

Page 87: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

73

saat pandemi pembelajaran e-learning dilakukan mulai dari Pukul 07.00 WIB

sampai dengan Pukul 12.00 WIB.

Alat yang digunakan selama masa pembelajaran e-learning, SBP

menggunakan laptop dan handphone untuk mengakses aplikasi media online

selama proses pembelajaran berlangsung, media online yang biasa digunakan

yaitu Zoom Meeting, Whatsapp Group, dan Google Classroom. SBP menemukan

beberapa kendala selama proses pembelajaran, yaitu SBP harus menunggu guru

dalam memberikan tugas, selain itu SBP mengalami kesulitan dalam

mendengarkan penjelasan guru ketika pembelajaran webinar berlangsung, suara

yang diterima tidak terlalu jelas bahkan terkadang suaranya menghilang. Akan

tetapi, SBP tidak kesulitan dalam penggunaan media online karena SBP sudah

mahir dalam menggunakan aplikasi online.

Pada proses pembelajaran e-learning SBP merasa kurang fokus dalam

memahami materi yang disampaikan secara e-learning. Akan tetapi, selama

proses pembelajaran e-learning SBP merasa harus lebih mandiri dalam menyerap

materi, mengerjakan setiap tugas yang diberikan dan tepat waktu dalam

mengumpulkan tugas. Pembeljaran secara e-learning tidak membuat SBP

menjadi berminat dalam mendalami materi bahasa indonesia, SBP lebih senang

tatap muka belajar di dalam kelas. selain itu nilai pada materi bahasa indonesia

SBP semakin turun tidak ada peningkatan, sehingga SBP merasa materi bahasa

indonesia lebih cocok belajar secara tatap muka di dalam kelas.

3) Analisis hasil wawancara FAFR

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan FAFR didapatkan informasi

bahwa sebelum masa pandemi belajar seperti biasa di dalam kelas jika

menggunakan media online hanya memanfaatkan google classroom. Sejak awal

pandemi menggunakan pembelajaran e-learning, kegiatan pembelajaran jadi

sangat berbeda, sebelumnya dilakukan di dalam kelas saat pandemi dilakukan

Page 88: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

74

secara jarak jauh menggunakan media online. Waktu selesai pembelajaran secara

e-learning pun lebih cepat dari pada belajar secara tatap muka di dalam kelas.

Alat yang digunakan ketika pembelajaran e-learning berlangsung yaitu,

handphone dan laptop. Selain alat yang disiapkan tentunya perlu media online

sebagai media untuk menyampaikan materi, salah satu aplikasi tersebut yaitu,

Google Classroom, Zoom Meeting dan Whatsapp Group, aplikasi tersebut

menjadi jembatan untuk menerima materi yang disampaikan oleh guru. Selama

belajar secara e-learning FAFR mengalami beberapa kendala, kurangnya

pemahaman dalam menangkap materi yang disampaikan oleh guru secara e-

learning, guru menyampaikan dengan sebuah tulisan berbentuk pesan dan

penjelasan berbentuk rekaman. FAFR merasa pembelajaran lebih mudah

dipahami jika materi dilakukan secara tatap muka di dalam kelas. Selain itu

FAFR memang belum menguasai semua aplikasi pada zoom meeting, FAFR

hanya sekedar mengetahui bagaimana bergabung dalam sebuah group belajar,

sehingga FAFR mengalami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran secara

webinar di aplikasi webex. Sedangkan dari pihak guru tidak ada penjelasan

bagaimana mengaplikasikan media online tersebut.

Pada proses pembelajaran secara e-learning FAFR mengalami kesulitan

untuk menyerap materi yang telah disampaikan. Akan tetapi, Selain dari

kurangnya fokus, FAFR selalu tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, FAFR

juga mengakui bahwa dia merasa lebih kreatif ketika di dalam kelas, meskipun

lebih mandiri ketika belajar secara online tapi lebih senang didalam kelas karena

saling bantu jika mengalami kesulitan. Bahkan FAFR menjadi tidak berminat

pada materi bahasa indonesia, tetapi untuk literasi FAFR menjadi lebih sering

membaca karena siswa dituntut untuk membaca setiap materi yang diberikan

secara online untuk memberikan pemahaman mereka sendiri. Belajar secara

mandiri dengan media online membuat FAFR mengalami penurunan pada nilai

materi bahasa indonesia. Menurut FAFR materi bahasa indonesia sebenarnya

Page 89: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

75

cocok menggunakan media online tetapi lebih kepada materi yang diberikan

menggunakan video.

4) Analisis hasil wawancara HAZ

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan HAZ didapatkan informasi

bahwa, belajar secara online dilakukan sejak masa pandemi di bulan Maret,

sebelumnya semua kegiatan dilakukan di dalam kelas. Menggunakan media

online hanya untuk komukasi dan menyampaikan informasi seperti Whatsapp

Group dan pengumpulan tugas menggunaka Google Classroom. Selama masa

pandemi pembelajaran secara e-learning sangat berbeda dari biasanya, dari cara

guru mengajar dan pemberian tugas. HAZ merasa sebelum pandemi memiliki

waktu yang panjang dalam mengerjakan tugas, jika tugas tidak selesai dapat

dilanjutkan di rumah. Selain itu selama pembelajaran e-learning guru

menjelaskan lewat rekaman suara, jadi HAZ merasa kurang jelas dalam

menyerap materi yang disampaikan, waktu belajarnya pun lebih sedikit

sehingga materi yang disampaikan tidak terlalu banyak.

Alat yang biasa digunakan selama pembelajaran e-learning yaitu

handphone dan laptop, selain itu aplikasi media online menggunakan Whatsapp

Group, Zoom Meeting, dan Google Classroom. Kendala yang biasa ditemukan

ketika menggunakan Whatsapp Group HAZ terkadang kehilangan jaringan

internet ketika pembelajaran berlangsung, lalu seketika mati lampu. Jika

menggunakan Google Classroom biasanya materi yang dikirim oleh guru tidak

dapat diakses. Untuk penggunaan pada Zoom Meeting HAZ sudah mahir, hanya

saja beberapa kendala yang ditemukan seperti pembelajaran menggunakan

webinar yang terlalu lama, sehingga memerlukan kuota internet yang banyak,

sehingga suara yang disampaikan guru terdengar lamban dan terbata-bata, dan

jika sinyalnya tidak mendukung seketika langsung berhenti.

Pada proses pembelajaran secara e-learning, HAZ tidak bisa fokus karena

biasanya selama proses pembelajaran berlangsung HAZ juga mendengarkan

Page 90: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

76

musik atau nonton video di youtube, selain itu HAZ juga selalu terlambat

mengumpulkan tugas ketika belajar secara online. HAZ juga lebih kreatif di

dalam kelas dibanding belajar secara online, dan lebih mandiri di dalam kelas.

Dengan media online tidak membuat HAZ menjadi berminat pada materi

bahasa indonesia. Selama pembelajaran e-learning literasi HAZ mengalami

penurunan, karena terlalu sering membaca materi di media online membuat

mata HAZ kelelahan, dan lebih nyaman membaca lewat buku. Selain

kurangnya literasi, HAZ juga mengalami penurunan pada nilai Bahasa

Indonesia. Menurut HAZ materi bahasa indonesia lebih cocok belajar secara

tatap muka di dalam kelas seperti biasanya, karena materi Bahasa Indonesia jika

tidak mengerti sulit untuk di pahami.

5) Analisis hasil wawancara MRA

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan MRA didapatkan informasi

bahwa kegiatan pembelajaran sebelum masa pandemi dilakukan disekolah,

setelah pandemi pada bulan Maret semua kegiatan dilakukan secara online.

Perbedaan pada pembelajaran online yang dirasakan oleh MRA, guru hanya

memberikan tugas memberikan materi hanya sedikit berbeda ketika belajar di

dalam kelas. Selain metode pembelajaran yang diubah waktu mulai belajarnya

pun berbeda, yang biasanya dimulai pada Pukul 07.00 sampai Pukul 15.00,

ketika pembelajaran jarak jauh di mulai dari Pukul 07.00 sampai Pukul 12.00.

Alat yang digunakan oleh MRA selama pembelajaran e-learning yaitu

handphone dan laptop, media online yang biasa digunakan seperti Whatsapp

Group, Google Classroom, dan Zoom Meeting. Selama pembelajaran e-

learning tentu banyak hal yang baru ditemukan, selama masa pembelajaran

jarak jauh harus beradaptasi dengan persoalan yang baru. Belajar dengan media

online tentu tidak luput dari hambatan yang datang ketika pembelajaran e-

learning berlangsung, MRA terganggu ketika pembelajaran berlangsung

seketika lampu dirumah mati, sehingga MRA kehilangan jaringan internet,

Page 91: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

77

MRA tidak dapat mendengarkan materi yang sedang dijelaskan oleh guru.

Selain itu terkadang jaringan internet yang tidak begitu lancar, selain itu ketika

sedang webinar MRA pernah ketinggalan karena tidak dapat bergabung. Tetapi

untuk penggunaan aplikasi media online MRA menguasai semua cara

penggunaan yang ada di aplikasi tersebut.

Selama proses pembelajaran e-learning berjalan, MRA tidak fokus dalam

mengikuti pembelajaran materi Bahasa Indonesia, tetapi MRA lebih kreatif

ketika belajar menggunakan media online, karena MRA dengan mudah

mengekspresikan kreativitas yang ada dalam dirinya dengan alat dan aplikasi

yang tersedia. Selain lebih kreatif MRA juga lebih mandiri belajar dengan

media online, karena jika tertinggal atau tidak mengerti MRA dapat langsung

mencari informasi terkait materi yang disampaikan. Literasi pada MRA pun

semakin meningkat karena selama belajar dengan media online MRA sering

membaca, sehingga nilainya pun semakin meningkat. Akan tetapi, untuk

pengumpulan tugas memang selalu terlambat dibandingkan belajar di dalam

kelas, karena faktor tugas yang menumpuk.

6) Analisis hasil wawancara RP

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan RP didapatkan informasi

bahwa pembelajaran sebelum masa pandemi semua kegiatan dilakukan di

sekolah, setelah masa pandemi di bulan Maret sekolah sudah mulai menerapkan

belajar secara e-learning, perbedaan yang dirasakan RP sebelum dan sesudah

masa pandemi sangat berbeda, dari yang selalu bersosialisai dengan teman dan

pembelajaran dapat bertatap muka langsung dengan guru di dalam kelas sehingga

materi yang disampaikan lebih jelas, kini harus ada jarak yang membatasi.

Selain metode pembelajaran yang diubah waktu mulai belajarnya pun berbeda,

yang biasanya dimulai pada Pukul 07.00 WIB sampai Pukul 15.00 WIB, ketika

pembelajaran jarak jauh dimulai dari Pukul 07.00 WIB sampai Pukul 12.00 WIB.

Page 92: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

78

Alat yang digunakan oleh RP selama pembelajaran e-learning yaitu

handphone dan laptop, media online yang biasa digunakan seperti whatsapp

group, google classroom, dan zoom meeting. Ada beberapa aplikasi media online

yang digunakan untuk mengirim tugas seperti google classroom, selebihnya

pemberian materi yang diberikan oleh guru di dalam kelas. Kendala yang dialami

RP ketika guru memberikan materi lewat whatsapp group yaitu penyampaian

materi yang kurang jelas dan tidak dapat dimengerti. Selain itu ketika

pembelajaran menggunakan webinar pada aplikasi zoom meeting RP terlalu berat

di penggunaan kuota internet, karena biasanya penjelasan materi berlangsung

selama 1jam. Akan tetapi, untuk penggunaan aplikasi media online RP

menguasai semua cara penggunaan yang ada di aplikasi tersebut.

Selama proses pembelajaran e-learning berjalan, RP kurang fokus dalam

mengikuti pembelajaran materi bahasa indonesia, tetapi RP lebih kreatif ketika

belajar menggunakan media online, karena RP dengan mudah mengekspresikan

kreativitas yang ada dalam dirinya dengan alat dan aplikasi yang tersedia

contohnya seperti membuat video. Selain lebih kreatif RP juga merasa lebih

mandiri belajar dengan media online, karena jika tertinggal atau tidak mengerti

RP dapat langsung mencari informasi terkait materi yang disampaikan. Akan

tetapi, menurut RP menggunakan metode e-learning dengan media online justru

tidak membuat dia berminat pada materi Bahasa Indonesia karena menurut RP

ada beberapa materi yang sulit dimengerti ketika disampaikan dengan jarak jauh,

tetapi tingkat literasi RP semakin meningkat karena dituntut untuk membaca. RP

juga mengalami penurunan yang sangat signifikan pada nilai bahasa indonesia,

sehingga menurut RP Bahasa Indonesia tidak cocok pembelajarannya

menggunakan metode e-learning. Meskipun begitu RP selalu berusaha tepat

waktu dalam mengumpulkan tugas, bahkan dapat dikatakan lebih rajin dari

waktu belajar ketika pembelajaran tatap muka.

Page 93: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

79

7) Analisis hasil wawancara TAR

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan TAR didapatkan informasi

bahwa, sebelum pandemi datang semua kegiatan pembelajaran dilakukan

disekolah, penggunaan pada aplikasi media online hanya Google Classroom.

Akan tetapi, setelah masa pandemi pada bulan Maret semua kegiatan

pembelajaran digantikan menjadi secara e-learning. Perbedaan yang sangat

dirasakan oleh TAR ketika pembelajaran masih tatap muka di dalam kelas

kegiatan belajar padat sampai waktu asar jam pulang sekolah, selain waktu TAR

juga lebih mudah ketika belajar disekolah, jika tidak mengerti dapat langsung

bertanya dengan ke guru. sedangkan ketika pembelajaran menjadi jarak jauh,

ketika tidak memahami materi yang disampaikan sulit untuk bertanya, tetapi

TAR dapat melakukan kegiatan lain ketika pembelajaran berlangsung tanpa

pengawasan dari guru. Selain metode pembelajaran yang berubah, waktu mulai

belajarnya pun berbeda, yang biasanya dimulai pada Pukul 07.00 WIB sampai

dengan Pukul 15.00 WIB, ketika pembelajaran jarak jauh di mulai dari Pukul

07.00 WIB sampai dengan Pukul 12.00 WIB.

Alat yang digunakan oleh TAR selama pembelajaran e-learning yaitu

handphone dan laptop, media online yang biasa digunakan seperti Whatsapp

Group, Google Classroom, dan Zoom Meeting. Meskipun media online menjadi

salah satu solusi untuk berkomunikasi dengan guru tetapi TAR merasakan bahwa

ketika menggunakan aplikasi whatsapp group menjadi sulit untuk bertanya,

selain itu TAR juga harus aktif dalam menggunakan beberapa aplikasi seperti

materi diberikan dengan aplikasi whatsapp group sedang pengumpulan tugas

dikirim menggunakan google classroom. Beberapa kendala pada aplikasi lain

seperti materi yang disampaikan secara webinar menggunakan zoom meeting,

TAR mengalami kesulitan dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru

karena suara yang disampaikan terputus-putus. Adapun untuk penggunaan

Page 94: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

80

aplikasi media online TAR menguasai semua cara penggunaan yang ada di

aplikasi tersebut.

Selama proses pembelajaran e-learning berjalan, TAR kurang fokus

dalam mengikuti pembelajaran materi bahasa indonesia, tetapi TAR lebih kreatif

ketika belajar menggunakan media online, karena TAR dengan mudah

mengekspresikan kreativitas yang ada dalam dirinya dengan alat dan aplikasi

yang tersedia contohnya seperti membuat video. Selain lebih kreatif TAR juga

lebih mandiri belajar dengan media online, karena jika tertinggal atau tidak

mengerti siswa bisa langsung mencari informasi terkait materi yang

disampaikan. TAR juga berpendapat dengan menggunakan metode e-learning

dengan media online justru tidak membuat dia minat pada materi bahasa

indonesia. Peningkatan literasi pada TAR tidak ada perubahan sama seperti

sebelumnya ketika pembelajaran berlangsung dalam kelas di sekolah. Nilai TAR

juga mengalami penurunan, tetapi menurut TAR bahasa indonesia masih cocok

menggunakan pembelajaran e-learning, TAR juga termasuk yang rajin

mengumpulkan tugas.

8) Analisis hasil wawancara MNCD

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan MNCD didapatkan

informasi bahwa pembelajaran sebelum masa pandemi semua kegiatan dilakukan

di sekolah pembelajaran online hanya menggunakan aplikasi google classroom,

setelah masa pandemi di bulan Maret sekolah sudah mulai menerapkan belajar

secara e-learning, perbedaan yang dirasakan MNCD sebelum dan sesudah masa

pandemi sangat berbeda lebih nyaman belajar di sekolah. Selain metode

pembelajaran yang diubah waktu mulai belajarnya pun berbeda, yang biasanya

dimulai Pukul 07.00 WIB sampai Pukul 15.00 WIB, ketika pemblajaran jarak

jauh di mulai dari Pukul 07.00 WIB sampai Pukul 12.00 WIB.

Alat yang digunakan oleh MNCD selama pembelajaran e-learning yaitu

handphone dan laptop, media online yang biasa digunakan seperti whatsapp

Page 95: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

81

group, google classroom, dan zoom meeting. Meskipun media online manjadi

salah satu alat komunikasi tetapi MNCD menghadapi beberapa kendala teknis,

seperti kehilangan sinyal baik dari MNCD atau dari guru yang sedang

memberikan materi. Selain itu kendala lainnya jaringan internet yang kurang

maksimal, tetapi MNCD telah menguasai semua aplikasi yang digunakan sebagai

media selama pembelajaran e-learning.

Selama proses pembelajaran e-learning berjalan, MNCD merasa dapat

mengerti dan menguasai materi yang diberikan. Jika dikatakan kreatif MNCD

menggambarkan perbandingan 50/50, tetapi keutungan belajar secara tatap muka

dapat langsung bertanya dengan guru, dan bisa berekspresi bersama teman di

dalam kelas. Untuk penguasaan aplikasi awalnya MNCD tidak mengerti, tetapi

MNCD berusaha untuk mencari informasi sendiri, meskipun tidak dijelaskan

oleh guru bagaiamana penggunaannya MNCD dapat melakukan itu dengan

mandiri. Sejauh ini literasi MNCD semakin meningkat justru karena banyak

berkegiatan di rumah, jadi banyak membaca materi dari sumber informasi media

online, membaca berita lalu selain itu MNCD juga membaca novel-novel. Untuk

nilai MNCD pada rangking meningkat hanya saja nilai pada materi bahasa

indonesia justru menurun, tetapi MNCD berpendapat bahwa bahasa indonesia

cocok menggunakan media online selama pembelajaran e-learning, MNCD juga

termasuk yang rajin mengumpulkan tugas bertujuan agar tidak menumpuk tugas

dari materi yang lainnya.

B. Hasil Analisis Guru Bahasa Indonesia, Kepala Sekolah, dan Wali

Murid.

Selanjutnya berdasarkan pembahasan wawancara siswa di atas, penulis

akan memaparkan penjelasan hasil dari wawancara dari pihak yang berkaitan

dengan penelitian ini berdasarkan metode triangulasi. Penulis akan memaparkan

analisis hasil wawancara Guru pengampu pelajaran Bahasa Indonesia, Kepala

Sekolah, dan Wali Murid.

Page 96: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

82

1) Analisis hasil wawancara Guru Bahasa Indonesia

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Guru Bahasa Indonesia

didapatkan informasi, bahwa pembelajaran secara jarak jauh dilakukan

semenjak pemerintah menyatakan untuk belajar secara online. Pembiasaan

pembelajaran secara e-learning memang butuh waktu untuk beradaptasi dan

tentunya menyiapkan fasilitas yang mendukung untuk proses pembelajaran

secara jarak jauh, guru pengampu Bahasa Indonesia mengakui bahwa pihak

sekolah berusaha tetap memberikan fasilitas pembelajaran secara online dengan

maksimal. Jika dikatakan sekolah berjalan seperti biasanya tentunya tidak,

karena guru Bahasa Indonesia menyatakan hal ini juga terjadi pada sekolah lain,

yang biasanya pembelajaran dilakukan di sekolah sedangkan selama masa

pandemi pembelajaran menjadi jarak jauh. Terbukti pada waktu belajar

memang tetap dilakukan mulai dari senin sampai Jumat, tetapi waktu selesai

pembelajarannya yang dibedakan, ketika belajar secara online sekolah

menetapkan pembelajaran hanya sampai pukul 12.00 WIB dan biasanya siswa

mendapatkan 5 mata pelajaran selama pandemi hanya 3 mata pelajaran.

Kemudian media pembelajarannya pun disediakan melalui daring, melalui

aplikasi, selain itu juga materi pembelajarannya tetap menggunakan buku paket

dan sekolah menambahkan Blog pembelajaran, untuk medianya menggunkan

zoom meeting, whatsapp group, dan google classroom. Selain perubahan pada

proses pembelajaran, kegiatan sekolah pun ikut berubah, yang biasanya sekolah

hampir banyak melakukan kegiatan, ketika masa pandemi ini kegiatan sekolah

hanya bersifat administrasi, seperti pengambilan buku paket, pengambilan

seragam sekolah untuk siswa kelas 10, dan yang paling khusus pemanggilan

siswa yang bermasalah. Dikatakan siswa yang bermasalah adalah siswa yang

tidak aktif selama pembelajaran jarak jauh, itupun cara penyelesaiannya dengan

ditanyakan terlebih dahulu apa masalahnya, selanjutnya kalau tidak dapat

Page 97: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

83

selesai pihak sekolah melakukan home visit atau mendatangi rumah siswa yang

bermasalah, jika tidak selesai juga pihak sekolah akan bertindak lebih lanjut

dengan pemanggilan orang tua dan melakukan perjanjian.

Selain fasilitas guru juga mempersiapkan untuk kemungkinan-

kemungkinan yang akan terjadi, tentunya selama proses pembelajaran e-

learning guru Bahasa Indonesia tidak selalu mudah menghadapi siswa apalagi

pembelajaran yang di ubah secara jarak jauh, guru mengalami beberapa kendala

seperti menghadapi siswa yang masih bermalas-malasan dalam mengikuti

pembelajaran e-learning itu masih terjadi dari beberapa anak, hal tersebut

terlihat dari absensi, salah satunya ada yang terlambat hadir pada pembelajaran

e-learning, beberapa siswa yang telat mengumpulkan tugas, bahkan tidak

mengumpulkan tugas, dan bahkan ada yang tidak ikut hadir dalam

pembelajaran e-learning. Akan tetapi, guru Bahasa Indonesia mengungkapkan

bahwa di sekolah Al Hasra tidak mengalami kesulitan dalam kebutuhan

jaringan internet untuk proses pembelajaran e-learning.

Untuk materi Bahasa Indonesia itu sendiri ketika dilakukan secara online

guru pengampu tersebut menjelaskan bahwa, jika ada pilihan untuk memilih

belajar secara tatap muka di dalam kelas atau belajar jarak jauh dengan media

online, tetap lebih nyaman belajar tatap muka di dalam kelas. Akan tetapi,

untuk situasi masa pandemi ini belajar secara online menjadi salah satu solusi

untuk menyampaikan materi Bahasa Indonesia dan bahkan memudahkan dikala

masa pandemi ini dibandingkan dengan metode yang lain. Untuk penyampaian

materi Bahasa Indonesia memang jadi lebih mudah tetapi tidak semaksimal

ketika belajar di dalam kelas secara tatap muka. Oleh karena itu, pembelajaran

e-learning menjadi salah satu jembatan untuk menyampaikan materi Bahasa

Indonesia dengan menggunakan handphone, laptop, dan buku paket. Selain itu,

media yang digunakan untuk materi Bahasa Indonesia menggunakan aplikasi

blog pembelajaran, whatsapp group, google classroom, dan zoom meeting.

Page 98: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

84

Guru bahasa indonesia juga telah menguasai media yang digunakan secara

online, sehingga tidak menyulitkan untuk memberikan materi dan tugas.

Selama proses pembelajaran e-learning, guru mengungkapkan untuk

penilaian pemahaman siswa ketika belajar secara e-learning itu berbeda,

pemahaman materi yang disampaikan tergantung bagaimana siswanya, guru

bahasa indonesia lebih mudah menilai pemahaman siswa ketika belajar tatap

muka di dalam kelas, karena guru dapat mengetahui secara langsung dengan tes

dan waktu yang panjang. Beda halnya dengan pembelajaran e-learning guru

merasakan memiliki waktu yang sangat terbatas sekitar 1 jam bahkan jika dihari

tertentu seperti hari Jumat waktu penyampaian materi hanya 45 menit, sehingga

guru mengalami kesulitan untuk memaksimalkan pemahaman siswa terhadap

materi yang disampaikan. Akan tetapi, guru bahasa indonesia dan pihak sekolah

menargetkan siswa bukan pada pemahaman, tetapi yang terpenting siswa

mendapatkan materi dan kegiatan pembelajaran tetap berlangsung, tentunya

tujuan dari pembelajaran e-learning berbeda dengan tujuan pembelajaran

seperti biasanya ketika tatap muka di dalam kelas.

Selain pemahaman materi bahasa indonesia perubahan terjadi pada

peningkatan litersi siswa, guru bahasa indonesia berpendapat bahwa seharusnya

siswa menjadi sering membaca, karena dengan pembelajaran e-learning

penyampaian materi tidak selalu secara langsung, materi diberikan dalam

bentuk dokumen sehingga siswa harus membaca terlebih dahulu untuk

memahami materi yang disampaikan. Berbeda halnya ketika belajar tatap muka

di dalam kelas, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru, berarti secara

otomatis siswa akan lebih banyak membaca ketika di rumah. Pembelajarasin e-

learning tentunya juga mempengaruhi nilai siswa, guru bahasa indonesia

mengungkapkan bahwa nilai pada bahasa indonesia belum ada peningkatan

bahkan mengalami penurunan, dibandingkan tahun lalu sebelum masa pandemi

dengan tahun sekarang setelah masa pandemi nilai siswa pada mata pelajaran

bahasa indonesia mengalami penurunan. Untuk kreativitas siswa pada mata

Page 99: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

85

pelajaran bahasa indonesia, guru bahasa indonesia berpendapat bahwa

kreativitas tergantung bagaimana siswanya, jika siswa malas tidak akan kreatif

sebaliknya jika siswa rajin pasti siswa tersebut akan lebih kreatif, jadi cendrung

bagaimana usaha siswa itu sendiri. Akan tetapi, yang dapat diukur oleh guru

bahasa indonesia adalah ketika tugas pembuatan praktek dibandingkan tugas

menulis analisis, karena jika menganalisis materinya harus banyak. Guru

bahasa indonesia memilih untuk menjelaskan kaidah dan struktur pada setiap

materi bahasa indonesia, tetapi tugas pokoknya praktik membuat suatu karya

sehingga siswa bisa lebih berekspresi. Jadi paling tidak siswa mengalami

peningkatan dalam hal praktiknya, untuk penilaian kreativitas itu sendiri dilihat

dari hasil praktenya.

Guru bahasa indonesia juga memiliki standar kehadiran ketika

pembelajaran e-learning berlangsung, standar kehadiran tersebut dilihat dari

ketika siswa muncul pada aplikasi pembelajaran, baik itu di Google Classroom,

Google Meeting, dan Zoom Meeting. Demekian pula ketika membaca materi

yang diberikan, mengerjakan tugas, ini berlaku ketika materi dilakukan dengan

tidak menggunakan video secara langsung atau webinar. Jika menggunakan

video secara langsung atau webinar, dapat dikatakan hadir jika siswa hadir

kemudian mengerjakan tugas. Keaktifan siswa ketika pembelajaran jarak jauh

memang manjadi tugas yang utama, karena guru tidak dapat mengontrol siswa

satu persatu secara langsung, bahkan guru menjelaskan bahwa keaktifan siswa

selama pembelajaran e-learning cenderung lebih pasif. Akan tetapi, untuk

kehadiran itu sendiri guru menerangkan bahwa dengan metode pembelajaran e-

learning ini justru beberapa siswa yang jarang masuk sekolah ketika belajar

online menjadi selalu hadir, karena mereka tidak perlu ke sekolah untuk

mengisi daftar hadir. Proses pembelajaran menjadi salah satu tolak ukur

keberhasilan seorang guru, evaluasi dari setiap keluhan yang diterima menjadi

perbaikan guru dan pihak sekolah. Guru bahasa indonesia juga menampung

semua keluhan yang dirasakan siswanya, seperti keluhan tidak diberi materi,

Page 100: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

86

keluhan soal jaringan internet, kemudian waktu mengerjakan tugas yang terlalu

sempit. Oleh karena itu, solusi yang diberikan oleh pihak sekolah, bahwa setiap

pertemuan tidak harus diberikan tugas, dan sebetulnya jika tugas tersebut

dikerjakan secara tepat waktu, maka tidak ada penumpukan pada tugas.

2) Analisis hasil wawancara Kepala Sekolah

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Kepala Sekolah didapatkan

informasi bahwa pertama kalinya Bu Antik melakukan berbagai tugas

kepempimpinan sekolah Al Hasra dalam aktivitas pembelajaran secara e-

learning semenjak adanya covid 19 pada bulan Maret 2020, selama 4 tahun

menjabat sebagai kepala sekolah. Selama belum ada kebijakan Pemerintah

Depok untuk pembelajaran tatap muka, sekolah tetap melakukan pembelajaran

secara jarak jauh. Tentunya selama pandemi ini, kepala sekolah tetap

berkordinasi terkait pembelajaran e-learning untuk menjaga komunikasi antar

guru, siswa, wali murid, dan para staff sekolah. Pada awal bulan Maret

pembelajaran jarak jauh ditetapkan, semua guru benar-benar dirumahkan,

proses belajar mengajar semua dilakukan di rumah masing-masing, kordinasi

dilakukan dengan menggunakan aplikasi zoom meeting dan whatsapp group

untuk memberikan informasi-informasi terkait pembelajaran e-learning. Akan

tetapi, semenjak tahun ajaran baru guru-guru mulai bulan Juli sudah mulai

berkegiatan di sekolah untuk memudahkan komunikasi dengan semua guru,

tetapi sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan untuk guru yang

berkegiatan di sekolah, seperti membuat keran di depan pintu masuk

lingkungan sekolah, mewajibkan menggunakan masker, mewajibkan cuci

tangan di tempat yang sudah disediakan, dan diwajibkan untuk tetap menjaga

jarak selama berkegiatan di sekolah. Untuk kegiatan siswa hampir semua

kegiatan dihentikan sementara, seperti ekstrakulikuler semua dihentikan, yang

tetap dilakukan kegiatan sekolah hanya hati qurani pada Pukul 07.00 WIB

anak-anak sudah mulai melakukan kegiatan pertama yaitu sholat duha setelah

itu tahsin Tahfidz Quran, dan itu pun menggunakan video call setiap pagi, jadi

Page 101: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

87

sistem yang digunakan sekolah siswa dibagi beberapa kelompok sesuai dengan

jumlah guru, kurang lebih satu guru mengawasi 16 siswa, untuk dihubungi

secara langsung dengan menggunakan handphone satu persatu setiap pagi,

sekaligus membangunkan mereka untuk mengikuti pembelajaran e-learning di

jam pertama.

Selama proses pembelajaran e-learning ini tentunya tidak luput dari

polemik dari berbagai pihak, tetapi sekolah mencoba menerima dan

memberikan solusi yang terbaik. Protes yang diberikan wali murid yang

dijelaskan oleh kepala sekolah presentasenya hanya beberapa saja dan dapat

diatasi oleh pihak sekolah. Bahkan jika ada yang protes mengenai keuangan

karena banyak perubahan kegiatan yang terjadi, memang hal ini tidak hanya

mempengaruhi proses belajar mengajar tetapi biaya sekolah pun ikut

berpengaruh, sekolah akan memberikan solusi dengan mengundang wali murid

untuk berbicara secara langsung. Selain itu perihal fasilitas jaringan internet

yang diberikan sekolah, kepala sekolah menjelaskan memang tidak ada fasilitas

jaringan internet yang diberikan dari pihak sekolah kepada siswa. Akan tetapi,

sekolah berusaha meminimalisir penggunaan jaringan internet yang berlebihan

seperti penyampaian materi dengan melalui webinar, lalu sekolah berusaha

menggantikan hal tersebut dengan menghimbau semua guru agar memberikan

materi melalui video pembelajaran, google classroom, dan youtube sehingga

dapat mengurangi beban dalam pemakaian jaringan internet yang berlebihan.

Bahkan sekolah juga memberikan kebijakan mengembalikan uang kegiatan,

terutama pada kelas 12 yang tidak melakukan kegiatan Ujian Nasional, Wisuda,

dan jalan-jalan perpisahan siswa akhir atau siswa kelas 12. Adapun uang untuk

kegiatan yang bersifat klasikal seperti lomba-lomba dan kegiatan yang masih

dapat dilakukan tidak dikembalikan. Sekolah juga sedang berusaha mengajukan

dana pemberian jaringan internet gratis untuk siswa dari Pemerintah Depok.

Mengkondisikan kegiatan secara jarak jauh memang bukan hal yang

mudah, Kepala Sekolah juga mengatakan lebih mudah mengontrol kegiatan

Page 102: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

88

belajar mengajar ketika di sekolah. Karena anak-anak dapat dipantau secara

langsung tidak melalui dunia maya, seperti kehadiran siswa yang tidak dapat

diketahaui apakah benar-benar hadir selama pembelajaran jarak jauh atau tidak,

ini yang menjadi tugas semua pihak yang berkaitan dengan proses belajar

mengajar harus lebih ekstra dalam mengajar.

3) Analisis hasil wawancara Wali Murid

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Wali Murid, pak Mul

memiliki 2 anak yang bersekolah. Selain itu, pak Mul juga berkerja sebagai

guru, selama masa pandemi pak mul mengajar dari rumah, tetapi mulai bulan

Juli sudah melakukan pengajaran secara online di sekolah. Selama masa

pandemi ini memang Pak Mul membagi tugas, jika sudah mulai waktu

mengajar, anak-anak belajar di awasi oleh istrinya. Akan tetapi, istrinya merasa

kesulitan dalam menghadapi semua pekerjaan di rumah. Karena selain

pekerjaan rumah, istrinya harus membimbing 3 orang anak yang 2 sudah

sekolah dan yang 1 belum sekolah, bahkan harus merawat orang tua yang sudah

lansia. Sehingga tugas istri pak Mul saat masa pandemi ini jadi lebih banyak.

Oleh karena itu, untuk mengkondisikan semuanya Pak Mul membagi-bagi

waktu, tugas Pak Mul di pagi hari membangunkan anak agar bersiap-siap

mengikuti pembelajaran e-learning, dan membantu pekerjaan rumah seperti

mengepel dan menyapu sebelum Pak Mul berangkat mengajar.

Selama masa pandemi anak-anak melakukan pembelajaran di rumah, Pak

Mul benar-benar mengetahui bagaimana proses anaknya dalam belajar.

Motivasi belajar anak justru semakin menurun, pertama karena tidak ada

pengawasan dari gurunya langsung jadi anak tidak ada rasa segan meskipun

diawasi orang tuanya, kedua ketika anak tersebut bingung tidak bisa bertanya

secara langsung dengan gurunya sedangkan orang tuanya memiliki

pengetahuan yang terbatas. Selain itu juga lebih sulit membangkitkan semangat

anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran e-learning, seperti

membangunkan anak di pagi hari. Ketimbang waktu kegiatan belajar dilakukan

Page 103: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

89

di sekolah, anak-anak Pukul 05.30 WIB sudah bangun karena Pukul 06.00 WIB

sudah harus berangkat ke Sekolah.

Peningkatan belajar anak juga dirasakan oleh Pak Mul, bahwa anaknya

termasuk yang aktif, karena Pak Mul memberikan fasilitas agar anaknya dapat

mengikuti kegiatan pembelajaran e-learning. Selama pembelajaran e-learning

berlangsung Pak Mul lebih mengetahui perkembangan nilai dari hasil belajar

anaknya, bahkan nilai anaknya tersebut semakin meningkat selama masa

pandemi, dan Pak Mul semakin mengetahui bagaimana kebiasaan anaknya

tersebut dalam belajar. Meskipun pengeluaran rumah tangga jadi lebih banyak,

tetapi tidak mempermasalahkan hal tersebut, yang terpenting Pak Mul melihat

anaknya dapat mengikuti proses pembelajaran e-learning dengan baik.

C. Rekapitulasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dari wawancara, observasi,

dan dokumentasi kepada 8 siswa kelas XI IPS-2, 1 guru pengampu Bahasa

Indonesia kelas XI IPS-2 dan 1 Kepala Sekolah SMA Al-Hasra peneliti

menemukan beberapa penemuan-penemuan yang berkaitan dengan efektvitas

pembelajaran e-learning masa pandemi covid-19. Pada penelitian ini peneliti

memfokuskan menjadi tiga bagian dalam wawancara.

1. Perubahan waktu pembelajaran e-learning di masa pandemi Covid-19.

1 Bagaimana pembelajaran di sekolah anda sebelum pemberlakukan

belajar secara jarak jauh?

2 Sejak kapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di sekolah Anda?

3 Apakah kegiatan belajar mengajar pada pelajaran jarak jauh sama

saja dilakukan dengan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas?

4 Apakah waktu mulai pelajaran jarak jauh dan waktu selesai

pelajaran jarak jauh sama dengan waktu belajar di dalam kelas?

Page 104: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

90

Hasil analilis pada perubahan waktu pembelajaran e-learning di masa

pandemi Covid-19 bahwa 8 siswa kelas XI IPS-2, 1 guru pengampu Bahasa

Indonesia kelas XI IPS-2 dan 1 Kepala Sekolah SMA Al-Hasra semua sepakat

mengalami adanya perubahan waktu dan kondisi. Semenjak terjadinya

penyebaran Covid-19 di bulan Maret 2020. Hasil wawancara bahwa waktu

pembelajaran SMA Al-Hasra sebelum masa pandemi datang semua kegiatan

berjalan sesuai dengan waktu kegiatan belajar mengajar (KBM) yang telah

ditetapkan, waktu KBM mulai pukul 07.00-15.00 WIB, kegiatan di jam

pelajaran atau di luar jam pelajaran dilakukan di lingkungan sekolah.

Sedangkan setelah masa pandemi waktu KBM mulai pukul 07.00-12.00 WIB,

kegiatan dilakukan secara jarak jauh yang disebut daring atau e-learning.

2. Penggunaan media pembelajaran secara e-learning di masa pandemi

Covid-19.

1 Alat pembelajaran apa saja yang digunakan untuk berkomunikasi

selama pelajaran jarak jauh?

2 Media online apa saja yang digunakan ketika pembelajaran Bahasa

Indonesia berlangsung?

3 Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan media

Whatsapp Group?

4 Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan media Google

Classroom?

5 Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan media Zoom

Meeting?

6 Tahukah Anda bagaimana cara menggunakan aplikasi Zoom

Meeting?

7 Apakah Anda mahir dalam menggunakan semua yang ada di dalam

aplikasi Zoom Meeting?

8 Jika belum apakah guru memberikan penjelasan cara penggunaan

aplikasi Zoom Meeting?

Page 105: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

91

Penggunaan alat yang dipakai untuk pembelajaran selama masa

pandemi Covid-19 yaitu menggunakan buku, handphone, laptop, dan sekolah

juga menyiapkan sebuah aplikasi blog pembelajaran. Selain itu alat bantu

lainnya agar terjalin komunikasi dan tersampainya materi yang diberikan

antara pengajar dan peserta didik menggunakan media online seperti aplikasi

whatsapp group, google classroom, dan zoom meeting. Pada penggunaan

media online dari beberapa hasil wawancara bahwa hampir semua siswa dan

guru pengajar dapat menggunakan dan mengerti bagaimana cara

mengaplikasin media online tersebut, hal tersebut karena sekolah melakukan

sosialisasi bagaimana cara penggunaan aplikasi pada media online. Beberapa

kendala yang hampir semua mengalami yaitu karena adanya gangguan

jaringan internet, penyampaian materi yang kurang memuaskan karena jarak

dan waktu yang terbatas, dan kebutuhan kuota jaringan internet yang terbatas.

3. Peningkatan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XI-IPS 2 di masa

pandemi Covid-19.

1 Apakah menggunakan media online dapat membuat anda fokus

dengan materi Bahasa Indonesia?

2 Apakah menggunakan media online dapat membuat Anda lebih

kreatif dalam materi Bahasa Indonesia?

3 Apakah menggunakan media online dapat membuat lebih Anda

mandiri dalam belajar Bahasa Indonesia?

4 Apakah menggunakan media online dapat membuat Anda minat

dalam belajar Bahasa Indonesia?

5 Apakah menggunakan media online dapat meningkatkan literasi

dalam diri anda?

6 Apakah menggunakan media online dapat meningkatkan nilai

Bahasa Indonesia?

7 Menurut Anda pelajaran Bahasa Indonesia cocok menggunakan

media online?

Page 106: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

92

8 Apakah Anda lebih sering telat mengumpulkan tugas waktu belajar

di dalam kelas atau belajar secara online?

Peningkatan pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 pada

materi Bahasa Indonesia dari hasil sempel wawancara yaitu 8 siswa di kelas

XI IPS-2. Pertama, siswa jadi lebih mandiri dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan. Kedua, ketika materi yang disampaikan tidak maksimal karena

disebabkan waktu yang terbatas siswa harus berusaha memahami dan mencari

solusi di sumber lain. Ketiga, siswa menjadi lebih kreatif dalam

menyelesaikan tugas karena mereka bebas berekspresi. Keempat, mereka

memiliki banyak waktu luang di rumah untuk menyelesaikan tugas dari

sekolah. Peningkatan tersebut tidak lepas dari kerjasama lembaga sekolah

untuk tetap memfasilitasi proses pembelajaran agar berjalan dengan lancar,

selain itu juga guru berusaha untuk tetap memberikan pemahaman kepada

siswa meskipun dengan waktu dan jarak yang terbatas, dan tentunya dengan

bantuan kerjasama antara pihak sekolah dengan wali murid yang ikut serta

mengawasi perkembangan belajar anak selama masa pandemi Covid-19 dan

memfasilitasi kebutuhan untuk proses belajar di rumah.

Page 107: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

93

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah skripsi ini dapat disimpulkan, bahwa

pembelajaran e-learning menggunakan media online masa pandemi Covid-19

dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa kelas XI SMA Al Hasra Tahun

Pelajaran 2020/2021 tetap efektif meskipun terjadi perubahan waktu

pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, dan peningkatan

pembelajaran e-learning pada materi Bahasa Indonesia di masa pandemi

Covid-19. Ketiga komponen tersebut yang memiliki banyak kendala adalah

komponen perubahan pada penggunaan media pembelajaran yaitu

menggunakan aplikasi media online untuk proses pembelajaran seperti:

penggunaan Google Classroom, Whatsapp Group, dan Zoom Meeting. Selain

fasilitas yang harus memadai tentunya guru harus lebih ekstra dalam

memberikan pemahaman terkait materi yang disampaikan kepada peserta

didik selama proses pembelajaran secara e-learnig yang menjadikan

efektivitas pembelajaran sesuai harapan.

B. Saran

Berdasarkan tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka peneliti dapat

menguraikan saran sebagai berikut.

1. Bagi pihak sekolah, menjaga komunikasi serta mengevaluasi dan

memperbaiki metode pembelajaran yang disampaikan secara e-

learning dengan media online, sehingga target pada pembelajaran

jarak jauh tercapai.

Page 108: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

2. Bagi pihak guru khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk

penggunaan pembelajaran e-learnig harus lebih kreatif, efektif, dan

inovatif pada penggunaan media online dalam menyampaikan materi

mata pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga pemahaman materi yang

disampaikan dapat dipahami oleh peserta didik.

3. Bagi peneliti lain untuk memperkaya wawasan dalam pembelajaran e-

learning terutama dalam penggunaan media online

Page 109: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: CV

YRAMA WIDYA, 2013.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT Rineka Cipta, 2002.

Colvin Clark, Ruth & Richard E. Mayer. E-learning and The Science of Instruction. San Francisco:

United States of America, 2003.

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

E. Smaldino, Sharon dkk. Instructional Technology & Media For Learning. Bandung: Kencana, 2012.

J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2016.

J. Peters, Herman & Collins W. Burnett. Introduction to Teaching. London: Library of Congress catalog,

1963.

Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Marno dan Idris. Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar. Yogyakarta: Ar-Ruuz Media, 2014.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press, 2012

Partiwi, Ni Nyoman dkk. Belajar dan Pembelajaran. Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2018.

Sadiman, Arief dkk. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2002.

Salamah Zainiyati, Husniyatus. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT. Jakarta: Kencana,

2017.

Sedarmayanti dan Syaifudin Hidayat. Metode Penelitian. Bandung: CV. Mandar Maju, 2011.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Suprijono, Agus. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016.

Susilana, Rudi & Cepi Riyana. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima 2009.

Suwartono. Dasar-dasar Metodologi Penelitian.Yogyakarta: CV Andi Offset, 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: CV Alfabeta, 2017.

Trianto. Pengantar Penelitian Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media, 2010.

Widiasworo, Erwin. Guru Ideal di Era Digital, (Yogyakarta: Noktah, 2019

Aliya, Humaira , “Kenali Google Classroom, Masa Depan Layanan Pengajaran Berbasis Online”

https://glints.com/id/lowongan/google-classroom adalah/#.X8hroNIzYbc, 3 Desember 2020 pada

pukul 19.07 WIB

Admin Utopicomputers. ” Apa Itu Aplikasi Zoom Meeting? Pengertian dan Fungsinya?” dari

https://www.utopicomputers.com/apa-itu-aplikasi-zoom-meeting-pengertian-dan-fungsinya/, 9

Agustus 2020 pukul 19.35 WIB.

Bilaldi, Irfan. “Pembelajaran E-learning Bahasa Indonesia di Saat Pandemi” dari

https://www.kompasiana.com/rifanbilaldi/5f14850a097f36428b2c37d3/pembelajaran-e-learning-

bahasa-indonesia-di-saat-, 10 Novemver 2020 pukul 13.00 WIB

Fauzi, Mahfud. “3 Model Pembelajaran di Masa Pandemi”dari https://www.msn.com/id-

id/berita/other/3-model-pembelajaran-di-masa-pandemi/ar-BB15ZDK3, 9 Agustus 2020 pukul

18.12 WIB.

Page 110: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

Fitriyani. “Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meeting pada Proses Pembelajaran Online Sebagai Solusi

di Masa Pandemi Covid-19” dari https://jurnal.staibsllg.ac.id/index.php/ej/article/view/221, 9

Agustus 2020 pukul 19.20 WIB.

Hendra Al Bana, Daffa Elang. “Media Pembelajaran yang Menjadi online Selama Pandemi Covid-19”

dari https://www.kompasiana.com/daffaelanghendra9816/5eb6b390097f3664a63c3df2/media-

pembelajaran-yang-menjadi-online-selama-pandemi-covid-19?page=all#section1, 9 Agustus

2020 pukul 17.01 WIB.

Kemendikbud, “Sikapi Covid-19, Kemendikbud Terbitkan Dua Surat Edaran” dari

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/sikapi-covid19-kemendikbud-terbitkan-dua-

surat-edaran, 10 November 2020 pada pukul 12.50 WIB

Kemendikbud “Pencegahan Corona Virus Disease Covid-19 pada Satuan Pendidikan” dari

https://setjen.kemendikbud.go.id/setjen/files/SE%20Nomor%203%20Tahun%202020%20%tenta

ng%20pencegahan%20Corona%20pada%20satuan%20pendidikan.pdf, 10 November 2020 pada

ukul 12.50 WIB.

Mustakim, “Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Media Online Selama Pandemi Covid-19

pada Mata Pelajaran Matematika” dari

http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/alasma/article/view/13646/8447, 10 November 2020

pada pukul 13.45 WIB.

Winarso, Bambang “Apa Itu Whatsapp, Sejarah dan Fitur-Fitur Unggulannya?”

https://dailysocial.id/post/apa-itu-whatsapp, 3 Desember 2020 pada Pukul 21.35 WIB

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 111: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 112: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 113: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 114: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 115: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 116: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 117: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 118: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

Hasil Wawancara Sekolah SMA Al-Hasra Kota Depok

1. Lampiran Hasil Wawancara Peserta Didik

Nama Siswa : Muhammad Subhan

Kelas : XI IPS-2 Asal Sekolah : SMA Al Hasra

No Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana pembelajaran di sekolah anda sebelum

pemberlakukan belajar secara jarak jauh?

“Seperti biasa dalam kelas, tidak

ada belajar melalui online. Paling gc aja”.

2

Sejak kapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di

sekolah Anda?

“Mulai bulan Maret”.

3

Apakah kegiatan belajar mengajar pada pelajaran jarak

jauh sama saja dilakukan dengan kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas?

“Beda, cara belajarnya terus kalau

belajar langsung biasanya

nyangkutnya pelajaran lebih cepet,

dibanding online”.

4

Apakah waktu mulai pelajaran jarak jauh dan waktu

selesai pelajaran jarak jauh sama dengan waktu belajar

di dalam kelas?

“Tidak, kalau belajar biasa dari

jam 7 sampai asar kalaupas online

dari jam 7 sampe jam 12”.

5

Alat pembelajaran apa saja yang digunakan untuk

berkomunikasi selama pelajaran jarak jauh?

“Leptop hp, media online”.

6

Media online apa saja yang digunakan ketika

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung?

“Biasanya gc, webex, wa, zoom

meeting”.

7

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Whatsapp Group?

“Tidak ada kendala”.

8

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Google Classroom?

“Tidak ada”.

9

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Zoom Meeting?

“Kena kuotanya lebih banyak”.

10

Tahukah Anda bagaimana cara menggunakan aplikasi

Zoom Meeting?

“Tahu”.

11

Apakah Anda mahir dalam menggunakan semua yang

ada di dalam aplikasi Zoom Meeting?

“Paham ka saya menguasai”.

Jika belum apakah guru memberikan penjelasan cara

“Guru tidak menjelaskan”.

Page 119: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

12 penggunaan aplikasi Zoom Meeting?

13

Apakah menggunakan media online dapat membuat

anda fokus dengan materi Bahasa Indonesia?

“Tidak, lebih fokus kalau

langsung”.

14

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda lebih kreatif dalam materi Bahasa Indonesia?

“Sama aja tidak terlalu pengaruh”.

15

Apakah menggunakan media online dapat membuat

lebih Anda mandiri dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Lebih mandiri dikelas, kalau

dikelas dikasih tugas langsung ngerjain”.

16

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda minat dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Malah jarang baca, kalau dikelas

suruh baca langsung baca”.

17

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan literasi dalam diri anda?

“Malah jarang baca, kalau

disekolah disuruh buka buku paket langsung baca buka buku paket”.

18

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan nilai Bahasa Indonesia?

“Nilai sama aja”.

19

Menurut Anda pelajaran Bahasa Indonesia cocok

menggunakan media online?

“Dibanding peljaran pelajaran yang lain bahasa indonesia masih

cocok”.

20

Apakah Anda termasuk yang rajin atau malas dalam

mengumpulkan tugas waktu belajar di dalam kelas atau

belajar secara online?

“Selalu tepat waktu”.

Nama Siswa : Salsabila Berliana Putri

Kelas : XI IPS-2 Asal Sekolah : SMA Al Hasra

No Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana pembelajaran di sekolah anda sebelum

pemberlakukan belajar secara jarak jauh?

“Didalem kelas, enggak online

paling gc aja ka”.

2

Sejak kapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di

sekolah Anda?

“Sejak bulan Maret”.

3

Apakah kegiatan belajar mengajar pada pelajaran jarak

jauh sama saja dilakukan dengan kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas?

“Tidak beda, gurunya cara

menjelaskannya saat online tidak

kaya di kelas, jadi lebih mentingin

tugas dibandingkan penjelasan”.

Page 120: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

4

Apakah waktu mulai pelajaran jarak jauh dan waktu

selesai pelajaran jarak jauh sama dengan waktu belajar

di dalam kelas?

“Beda, dari jam 7- 12 kalao online,

kalau di dalam kelas dari jam 7

sampai asar”.

5

Alat pembelajaran apa saja yang digunakan untuk

berkomunikasi selama pelajaran jarak jauh?

“Alatnya leptop sama handphone,

aplikasinya wa gc zoom”.

6

Media online apa saja yang digunakan ketika

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung?

“wa, gc”.

7

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Whatsapp Group?

“ Tidak ada, jarang ada kendala”.

8

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Google Classroom?

“Kadang nunggu guru ngepost

roomnya lama, responnya lama

untuk pengumpulan tugasnya”.

9

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Zoom Meeting?

“Suka eror suka ilang suara

materinya jadi kurang jelas”.

10

Tahukah Anda bagaimana cara menggunakan aplikasi

Zoom Meeting?

“Iya tahu”.

11

Apakah Anda mahir dalam menggunakan semua yang

ada di dalam aplikasi Zoom Meeting?

“Sudah”.

12

Jika belum apakah guru memberikan penjelasan cara

penggunaan aplikasi Zoom Meeting?

“Tidak”.

13

Apakah menggunakan media online dapat membuat

anda fokus dengan materi Bahasa Indonesia?

“Kurang”.

14

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda lebih kreatif dalam materi Bahasa Indonesia?

“ Enggak sih”.

15

Apakah menggunakan media online dapat membuat

lebih Anda mandiri dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Iyah, lebih mandiri pas online”.

16

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda minat dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Biasa saja, lebih suka pas offline”.

17

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan literasi dalam diri anda?

“Iyah”.

Page 121: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

18

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan nilai Bahasa Indonesia?

“Tidak ka, kalau nilai ujian kemarin

malah turun”.

19

Menurut Anda pelajaran Bahasa Indonesia cocok

menggunakan media online?

“Lebih cocok offline ka”.

20

Apakah Anda termasuk yang rajin atau malas dalam

mengumpulkan tugas waktu belajar di dalam kelas atau

belajar secara online?

“Lebih tepat waktu saat online”.

Nama Siswa : Fadil Akbar Fajar Rahman

Kelas : XI IPS-2 Asal Sekolah : SMA Al Hasra

No Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana pembelajaran di sekolah anda sebelum

pemberlakukan belajar secara jarak jauh?

“Biasa di dalam kelas materinya

dijelasin langsung gk online kaya

sekarang”.

2

Sejak kapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di

sekolah Anda?

“Sejak awal pandemi ada ka”.

3

Apakah kegiatan belajar mengajar pada pelajaran jarak

jauh sama saja dilakukan dengan kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas?

“Tidak ka , enggak sama”.

4

Apakah waktu mulai pelajaran jarak jauh dan waktu

selesai pelajaran jarak jauh sama dengan waktu belajar

di dalam kelas?

“Iya beda ka, waktu masuknya sama

jam 7. Waktu selesainya lebih

cepet”.

5

Alat pembelajaran apa saja yang digunakan untuk

berkomunikasi selama pelajaran jarak jauh?

“Zoom, wa, gc”.

6

Media online apa saja yang digunakan ketika

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung?

Wa, zoom, gc”.

7

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Whatsapp Group?

“Kaya kurang enak aja nangkep

ilmunya,kaya Cuma diketik doang

atau gk vn kalau gk tatap muka itu

kurang”.

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan “Sama aja ka malah gk ada

Page 122: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

8 media Google Classroom? penjelasan langsung gk pake vn

jelasinnya”.

9

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Zoom Meeting?

“Kendalanya di kuota”.

10

Tahukah Anda bagaimana cara menggunakan aplikasi

Zoom Meeting?

“Enggak terlalu ka”.

11

Apakah Anda mahir dalam menggunakan semua yang

ada di dalam aplikasi Zoom Meeting?

“Kalau joint sih udah tau ka, tapi

keseluruhan belum”.

12

Jika belum apakah guru memberikan penjelasan cara

penggunaan aplikasi Zoom Meeting?

“Tidak ka”.

13

Apakah menggunakan media online dapat membuat

anda fokus dengan materi Bahasa Indonesia?

“Enggak ka, kurang fokus. Kaya

cara neranginnya”.

14

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda lebih kreatif dalam materi Bahasa Indonesia?

“Lebih kreatif di dalam kelas”.

15

Apakah menggunakan media online dapat membuat

lebih Anda mandiri dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Kalau mandiri sih lebih mandirian

online, tapi kalau dikelas bisa bantu

bantu jadi enak”.

16

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda minat dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Enggak ka”.

17

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan literasi dalam diri anda?

“Iya ka bisa, karena selalu disuruh

baca”.

18

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan nilai Bahasa Indonesia?

“Tidak ka,malah semakin turun”.

19

Menurut Anda pelajaran Bahasa Indonesia cocok

menggunakan media online?

“Cocok tapi enakan pake media

video”.

20

Apakah Anda termasuk yang rajin atau malas dalam

mengumpulkan tugas waktu belajar di dalam kelas atau

belajar secara online?

“Enggak dua duanya, karena saya

selalu tepat waktu”.

Page 123: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

Nama Siswa : Halimah Ainun Zahry

Kelas : XI IPS-2 Asal Sekolah : SMA Al Hasra

No Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana pembelajaran di sekolah anda sebelum

pemberlakukan belajar secara jarak jauh?

“Di dalem kelas enggak pake

online”.

2

Sejak kapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di

sekolah Anda?

“Bulan maret kayanya”.

3

Apakah kegiatan belajar mengajar pada pelajaran jarak

jauh sama saja dilakukan dengan kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas?

“Beda, cara ngajarnya guru tugas

yang guru kasih juga beda, kalau

dikelas tuh waktu ngerjainnya tuh

kalau gk abis bisa buat PR, kalau

dirumah ada sih deadlnenya tapi

agak mepet gtu, trus guru

jelasinnya lewat vn jadi suka gk

ngerti”.

4

Apakah waktu mulai pelajaran jarak jauh dan waktu

selesai pelajaran jarak jauh sama dengan waktu belajar

di dalam kelas?

“Beda, kalau pjj lebih sedikit waktu

belajarnya.kurang materinya”.

5

Alat pembelajaran apa saja yang digunakan untuk

berkomunikasi selama pelajaran jarak jauh?

“Hp leptop”.

6

Media online apa saja yang digunakan ketika

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung?

“Wa zoom wa gc”.

7

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Whatsapp Group?

“Kadang sinyalnya gak jelas atau

kadnag tiba tiba mati lampu jdi gk

bisa lanjut”.

8

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Google Classroom?

“Kadang gk bisa dibuka”.

Page 124: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

9

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Zoom Meeting?

“Kalau video call suka lama, gk

langsung suaranya suka telat, trus

kalau sinyalnya lagi susah langsung

berenti”.

10

Tahukah Anda bagaimana cara menggunakan aplikasi

Zoom Meeting?

”Insyallah ngerti”.

11

Apakah Anda mahir dalam menggunakan semua yang

ada di dalam aplikasi Zoom Meeting?

“Iyah tau”.

12

Jika belum apakah guru memberikan penjelasan cara

penggunaan aplikasi Zoom Meeting?

“Tidak ka”.

13

Apakah menggunakan media online dapat membuat

anda fokus dengan materi Bahasa Indonesia?

“Enggak ka, kadang kalau suka

sambil dengerin youtube dengerin

lagu jdi gak fokus”.

14

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda lebih kreatif dalam materi Bahasa Indonesia?

“Kelas”.

15

Apakah menggunakan media online dapat membuat

lebih Anda mandiri dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Enggak, kayanya sih lebih mandiri

di dalam kelas”.

16

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda minat dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Enggak ka”.

17

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan literasi dalam diri anda?

“Kalau online kan di leptop terus

matanya suka sakit, kelamaan baca.

Lebih enakan di buku”.

18

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan nilai Bahasa Indonesia?

“Enggak, semakin turun”.

19

Menurut Anda pelajaran Bahasa Indonesia cocok

menggunakan media online?

“Enggak, karena kalau bahasa

indonesia kalau gk ngerti susah

dipahami, enakan ketemu lagsung

dijelasin scara detail”.

20

Apakah Anda termasuk yang rajin atau malas dalam

mengumpulkan tugas waktu belajar di dalam kelas atau

“Belajar secra online lebih telat,

Cuma kalau dibanding dikelas lebih

Page 125: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

belajar secara online? sering nanati ngerjainnya kalau

waktunyamasih panjang”.

Nama Siswa : Muhammad Reynaldo Abiyoso

Kelas : XI IPS-2 Asal Sekolah : SMA Al Hasra

No Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana pembelajaran di sekolah anda sebelum

pemberlakukan belajar secara jarak jauh?

“Kegiatan semua disekolah enggak

online”.

2

Sejak kapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di

sekolah Anda?

“Kayanya maret deh”.

3

Apakah kegiatan belajar mengajar pada pelajaran jarak

jauh sama saja dilakukan dengan kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas?

“Beda, bedanya kalau pjj kadang

gurunya gk kasih materi Cuma

kasih tugas doang”.

4

Apakah waktu mulai pelajaran jarak jauh dan waktu

selesai pelajaran jarak jauh sama dengan waktu belajar

di dalam kelas?

“Beda ka , kalau pjj dari jam 7

sampe jam 12 kalau di sekolah

sampe jam 3”.

5

Alat pembelajaran apa saja yang digunakan untuk

berkomunikasi selama pelajaran jarak jauh?

“Hp leptop doang”.

6

Media online apa saja yang digunakan ketika

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung?

“Wa gc gm”.

7

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Whatsapp Group?

“Saya pernah mati lampu jadi gak

ada sinyal jdi saya ketinggalan”.

8

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Google Classroom?

“Sinyalnya kadang lemot”.

9

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Zoom Meeting?

“Gurunya biasanya lagi login trus

gak dimasukin, ketinggalan”.

10

Tahukah Anda bagaimana cara menggunakan aplikasi

Zoom Meeting?

“Iya ka tahu”.

Apakah Anda mahir dalam menggunakan semua yang

Page 126: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

11 ada di dalam aplikasi Zoom Meeting? “Tau sih”.

12

Jika belum apakah guru memberikan penjelasan cara

penggunaan aplikasi Zoom Meeting?

“Tidak ka”.

13

Apakah menggunakan media online dapat membuat

anda fokus dengan materi Bahasa Indonesia?

“Enggak ka”.

14

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda lebih kreatif dalam materi Bahasa Indonesia?

“Lebih jadi kreatif karena kan pake

leptop gtu buatnya”.

15

Apakah menggunakan media online dapat membuat

lebih Anda mandiri dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Lebih mandiri online”.

16

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda minat dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Enggak sih ka”.

17

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan literasi dalam diri anda?

“Kalau online lebih sering

membaca”.

18

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan nilai Bahasa Indonesia?

“Iyaa ka, nilai saya meningkat”

19

Menurut Anda pelajaran Bahasa Indonesia cocok

menggunakan media online?

“Cocok aja sih ka tergangung

gurunya”.

20

Apakah Anda termasuk yang rajin atau malas dalam

mengumpulkan tugas waktu belajar di dalam kelas atau

belajar secara online?

“Lebih sering telat pas belajar

online”.

Nama Siswa

Kelas Asal Sekolah

: Revo Prawira : XI IPS-2 : SMA Al Hasra

No Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana pembelajaran di sekolah anda sebelum

pemberlakukan belajar secara jarak jauh?

“Semuanya di sekolah belajar

dikelas tidak ada belajar di online”.

2

Sejak kapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di

sekolah Anda?

“Dari nulan maret”.

Apakah kegiatan belajar mengajar pada pelajaran jarak “Berbeda, kalau disekolah kita

Page 127: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

3 jauh sama saja dilakukan dengan kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas?

biasanya sosialisai dengan teman,

terus belajarnya tatap muka sam

guru penjelasnya juga lebih jelas”.

4

Apakah waktu mulai pelajaran jarak jauh dan waktu

selesai pelajaran jarak jauh sama dengan waktu belajar

di dalam kelas?

“Berbeda ka, dari jam 7.30 sampe

siang pas online, dari jam 7sampe

abis solat asar”.

5

Alat pembelajaran apa saja yang digunakan untuk

berkomunikasi selama pelajaran jarak jauh?

“Hp leptop aja”.

6

Media online apa saja yang digunakan ketika

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung?

‘Wa gc gm’.

7

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Whatsapp Group?

“Paling penjelasannya kurang

jelas”.

8

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Google Classroom?

“Enggak ada, paling Cuma setor

tugas aja”.

9

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Zoom Meeting?

“Waktunya satu jam jadi kuotanya

cepet abis”.

10

Tahukah Anda bagaimana cara menggunakan aplikasi

Zoom Meeting?

“Sudah”.

11

Apakah Anda mahir dalam menggunakan semua yang

ada di dalam aplikasi Zoom Meeting?

“Tau sih”.

12

Jika belum apakah guru memberikan penjelasan cara

penggunaan aplikasi Zoom Meeting?

“Tidak ka”.

13

Apakah menggunakan media online dapat membuat

anda fokus dengan materi Bahasa Indonesia?

“Enggak sih sebnernya”.

14

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda lebih kreatif dalam materi Bahasa Indonesia?

“Iya karena tugasnya kadang

kdanga suka bikin video, yg bikin

kita kreatif pas dikasih tugas bikin

vedio”.

15

Apakah menggunakan media online dapat membuat

lebih Anda mandiri dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Iya mandiri”.

Page 128: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

16

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda minat dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Kalau untuk bahasa indonesi jadi

lebih kurang minat, karena

beberapa materi bahasa indonesia

tuh susah cara menyerapnya ketika

online, berbda dengan tatap muka”.

17

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan literasi dalam diri anda?

“Iyaa”.

18

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan nilai Bahasa Indonesia?

“Malah semakin turun, parah

turunya, paraah”.

19

Menurut Anda pelajaran Bahasa Indonesia cocok

menggunakan media online?

“Enggak cocok sih”.

20

Apakah Anda termasuk yang rajin atau malas dalam

mengumpulkan tugas waktu belajar di dalam kelas atau

belajar secara online?

“Lebih sering telat pas belajardi

kelas, malah kadang kecepetan pas

online”.

Nama Siswa : Thiarfa Alia Rahma

Kelas : XI IPS-2 Asal Sekolah : SMA Al Hasra

No Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana pembelajaran di sekolah anda sebelum

pemberlakukan belajar secara jarak jauh?

“Kita belajar di dalam kelas ka,

oline Cuma google classroom”.

2

Sejak kapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di

sekolah Anda?

“Dari nulan maret”.

3

Apakah kegiatan belajar mengajar pada pelajaran jarak

jauh sama saja dilakukan dengan kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas?

“Berbeda belajar terus sampe asar

trus juga kalau ada tugas gampang

bisa nanya2 gtu, kalau dirumah jadi

susah nnya tapi bisa sambil ngapa

ngapain, trus kalau mau nnay susah

trus juga kalau materi yang

disampein sama guru kurang ngerti

di otak”.

Apakah waktu mulai pelajaran jarak jauh dan waktu “Dari jm 7 sampe asar pas

Page 129: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

4 selesai pelajaran jarak jauh sama dengan waktu belajar

di dalam kelas?

disekolah”.

5

Alat pembelajaran apa saja yang digunakan untuk

berkomunikasi selama pelajaran jarak jauh?

“Hp leptop doang”.

6

Media online apa saja yang digunakan ketika

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung?

“Wa gc gm”.

7

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Whatsapp Group?

“Gak bisa nanya nanya”.

8

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Google Classroom?

“Gak ada kendala si, paling Cuma

misalnya dikasih materi di gc trus

belajarnya di wa jadi bolak balik

gitu”.

9

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Zoom Meeting?

“Sinyal sih, trus juga kadang

kadang juga suara dari gurunya

putus-putus”.

10

Tahukah Anda bagaimana cara menggunakan aplikasi

Zoom Meeting?

“Sudah tau semua”.

11

Apakah Anda mahir dalam menggunakan semua yang

ada di dalam aplikasi Zoom Meeting?

“Iyaa bisa”.

12

Jika belum apakah guru memberikan penjelasan cara

penggunaan aplikasi Zoom Meeting?

“Tidak ka”.

13

Apakah menggunakan media online dapat membuat

anda fokus dengan materi Bahasa Indonesia?

“Enggak sih ka, kurang fokus”.

14

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda lebih kreatif dalam materi Bahasa Indonesia?

“Iyalebih kreatif pas dikasih tugas

bikin vedio”.

15

Apakah menggunakan media online dapat membuat

lebih Anda mandiri dalam belajar Bahasa Indonesia?

“ Iya mandiri”.

16

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda minat dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Hmmmmm iya”.

Apakah menggunakan media online dapat “Sama aja sih ka”.

Page 130: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

17 meningkatkan literasi dalam diri anda?

18

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan nilai Bahasa Indonesia?

“Tidak Juga”.

19

Menurut Anda pelajaran Bahasa Indonesia cocok

menggunakan media online?

“Cocok cocok aja sih”.

20

Apakah Anda termasuk yang rajin atau malas dalam

mengumpulkan tugas waktu belajar di dalam kelas atau

belajar secara online?

“Enggak sih ka alhmdullilah, tpi

lebh sering dikelas”.

Nama Siswa : Mutiara Nada C.D

Kelas : XI IPS-2 Asal Sekolah : SMA Al Hasra

No Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana pembelajaran di sekolah anda sebelum

pemberlakukan belajar secara jarak jauh?

“Belajar seperti biasanya di dalam

kelas, sebelum pembelajaran online

saya menggunakan aplikasi secara

online tapi hanya google classroom

saja”.

2

Sejak kapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di

sekolah Anda?

“Tanggalnya aku lupa tapi pas

korona masuk ke indonesia”.

3

Apakah kegiatan belajar mengajar pada pelajaran jarak

jauh sama saja dilakukan dengan kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas?

“Beda banget enakan di kelas”.

4

Apakah waktu mulai pelajaran jarak jauh dan waktu

selesai pelajaran jarak jauh sama dengan waktu belajar

di dalam kelas?

“Dari jm 7 sampe zuhur”.

5

Alat pembelajaran apa saja yang digunakan untuk

berkomunikasi selama pelajaran jarak jauh?

“Aku pake Hp leptop”.

6

Media online apa saja yang digunakan ketika

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung?

“Aku pake Wa gc”.

7

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Whatsapp Group?

“Kendalanya mungkin gak ada tapi

kalau mialkan sinyal bisa dari

Page 131: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

gurunya bisa dari kitanya”.

8

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Google Classroom?

“Saat ini aku ngerasanya lancar

lancar aja”.

9

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Zoom Meeting?

“ Alhmdullilah gak ada paling

sinyal”.

10

Tahukah Anda bagaimana cara menggunakan aplikasi

Zoom Meeting?

“Alhmdullilah tau ka”.

11

Apakah Anda mahir dalam menggunakan semua yang

ada di dalam aplikasi Zoom Meeting?

“Alhmdullilah aku sudah menguasai

semua dan aku paham cara

memkainya”.

12

Jika belum apakah guru memberikan penjelasan cara

penggunaan aplikasi Zoom Meeting?

“Tidak ka”.

13

Apakah menggunakan media online dapat membuat

anda fokus dengan materi Bahasa Indonesia?

“Kalau belajar bahasa indonesia

terus terang saya merasa

mengerti”.

14

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda lebih kreatif dalam materi Bahasa Indonesia?

“Perbandingannya 50 per 50, kita

kan tidak bertatpan langsung

dengan guru jadinkita tidak bisa

bertanya, tapi kalau disekkolah kita

dapat berekspresi bareng temen-

temen dan bisa bertanya langsung

dengan guru”.

15

Apakah menggunakan media online dapat membuat

lebih Anda mandiri dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Terus terang aku mandiri awalnya

saya tidak tahu caranya

menggunakan webex jadi paham,

walapaun tidak ada guru, tapi aku

bisa melakukan itu mandiri”.

16

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda minat dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Iyaa sejauh ini iya,bukan hanya

membaca berita tapi novel-novel”.

17

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan literasi dalam diri anda?

“Iyah Soalnya media online kaya

gini kan sumber informasi belajar

Page 132: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

dari luar dan dalam itu kan

banyak”.

18

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan nilai Bahasa Indonesia?

“Kalau rangking aku naik, kalau

nilai aku turun”.

19

Menurut Anda pelajaran Bahasa Indonesia cocok

menggunakan media online?

“Menurut aku cocok, pengetahuan

kita lebih banyak”.

20

Apakah Anda termasuk yang rajin atau malas dalam

mengumpulkan tugas waktu belajar di dalam kelas atau

belajar secara online?

”Aku gak pernah telat karena kalau

dikasih tugasnya hari ini aku

langsung kerjakan, biar gak

numpuk”.

2. Lampiran Hasil Wawancara Guru

Nama Guru : Dedi Santosa, M.Pd.

Usia : 25 Tahun Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana pembelajaran di sekolah anda sebelum

pemberlakukan belajar secara jarak jauh?

“Belajar seperti biasanya di dalam

kelas, sebelum pembelajaran online

saya menggunakan aplikasi secara

online tapi hanya google classroom

saja”.

2

Sejak kapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di

sekolah Anda?

“Tanggalnya aku lupa tapi pas

korona masuk ke indonesia”.

3

Apakah kegiatan belajar mengajar pada pelajaran jarak

jauh sama saja dilakukan dengan kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas?

“Beda banget enakan di kelas”.

4

Apakah waktu mulai pelajaran jarak jauh dan waktu

selesai pelajaran jarak jauh sama dengan waktu belajar

di dalam kelas?

“Dari jm 7 sampe zuhur”.

5

Alat pembelajaran apa saja yang digunakan untuk

berkomunikasi selama pelajaran jarak jauh?

“Aku pake Hp leptop”.

Page 133: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

6

Media online apa saja yang digunakan ketika

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung?

“Aku pake Wa gc”.

7

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Whatsapp Group?

“Kendalanya mungkin gak ada tapi

kalau mialkan sinyal bisa dari

gurunya bisa dari kitanya”.

8

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Google Classroom?

“Saat ini aku ngerasanya lancar

lancar aja”.

9

Kendala apa yang terjadi ketika anda menggunakan

media Zoom Meeting?

“ Alhmdullilah gak ada paling

sinyal”.

10

Tahukah Anda bagaimana cara menggunakan aplikasi

Zoom Meeting?

“Alhmdullilah tau ka”.

11

Apakah Anda mahir dalam menggunakan semua yang

ada di dalam aplikasi Zoom Meeting?

“Alhmdullilah aku sudah menguasai

semua dan aku paham cara

memkainya”.

12

Jika belum apakah guru memberikan penjelasan cara

penggunaan aplikasi Zoom Meeting?

“Tidak ka”.

13

Apakah menggunakan media online dapat membuat

anda fokus dengan materi Bahasa Indonesia?

“Kalau belajar bahasa indonesia

terus terang saya merasa

mengerti”.

14

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda lebih kreatif dalam materi Bahasa Indonesia?

“Perbandingannya 50 per 50, kita

kan tidak bertatpan langsung

dengan guru jadinkita tidak bisa

bertanya, tapi kalau disekkolah kita

dapat berekspresi bareng temen-

temen dan bisa bertanya langsung

dengan guru”.

15

Apakah menggunakan media online dapat membuat

lebih Anda mandiri dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Terus terang aku mandiri awalnya

saya tidak tahu caranya

menggunakan webex jadi paham,

walapaun tidak ada guru, tapi aku

Page 134: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

bisa melakukan itu mandiri”.

16

Apakah menggunakan media online dapat membuat

Anda minat dalam belajar Bahasa Indonesia?

“Iyaa sejauh ini iya,bukan hanya

membaca berita tapi novel-novel”.

17

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan literasi dalam diri anda?

“Iyah Soalnya media online kaya

gini kan sumber informasi belajar

dari luar dan dalam itu kan

banyak”.

18

Apakah menggunakan media online dapat

meningkatkan nilai Bahasa Indonesia?

“Kalau rangking aku naik, kalau

nilai aku turun”.

19

Menurut Anda pelajaran Bahasa Indonesia cocok

menggunakan media online?

“Menurut aku cocok, pengetahuan

kita lebih banyak”.

20

Apakah Anda termasuk yang rajin atau malas dalam

mengumpulkan tugas waktu belajar di dalam kelas atau

belajar secara online?

”Aku gak pernah telat karena kalau

dikasih tugasnya hari ini aku

langsung kerjakan, biar gak

numpuk”.

3. Lampiran Hasil Wawancara Kepala Sekolah

Nama Kepala Sekolah : Antik Hindayani, S.Pd

Usia : 47 Tahun

Lama Menjabat : 4 Tahun

No Daftar Pertanyaan Jawaban

1

Sudah berapa lama Bapak menjadi kepala sekolah di

sekolah Al hasra?

“Saya menjabat sudah tahun ke 4

semenjak dari tahun 2017”.

2

Sejak kapan pelajaran jarak jauh di terapkan di sekolah

Al hasra?

“Semenjak ada covid bulan maret

2020 sampai sekarang, jika

pemerintah kota depok sudah

membolehkan kita tatap muka, baru

kita bisa laksanakan. Selama belum

ada kebijakan dari pemerintah

pusat kita masih menggunakan

pelajaran jarak jauh”.

Page 135: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

3

Apakah selama pandemi ada kesulitan dalam

berkordinasi dengan para staf dan guru?

“Kalau pada awal dulu kita pjj

bulan maret itukan mash libur,

guru-guru masih diliburkan benar-

benar full pjj dari rumah tapi

setelah tahun ajaran baru mulai juli

kemaren guru sudah masuk. Jadi,

untuk kordinasi dengan guru tidak

susah karena memang setiap hari

guru disekolah dan mereka

melakukan pjj dari sekolah, kalau

sebelumnya kita beberapakali

pertemuan disekolah menggunakan

pake zoom meeting dan kita selalu

memberikan informasi-informasi

terkait pjj melalui group guru-guru

SMA”.

4

Apakah sekolah benar-benar melakukan semua

kegiatan secara online atau masih ada beberapa

kegiatan yang dilakukan disekolah?

“Kalau kegiatan siswa hampir

semua off, jadi kegiatan yang biasa

dilakukan untuk siswa apapun itu

off. Estrakulikuler semua off yang

kita jalankan ketika pjj ini hanya

hati qurani yang biasa kita lakukan

pada waktu pagi jam 7 anak-anak

sudah mulai kita gerakan untuk

solat duha setelah itu baru hati

qurani tahsin tahfidz quran. Itu

dengan menggunakan vedio call

setiap pagi, jadi anak-anak dibagi

beberapa kelompok sesuai dengan

jumlah guru, kurang lebih satu guru

menerima sekitar 16 anak untuk

Page 136: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

video call mereka setiap pagi

sekaligus membangunkan mereka

untuk pjj di jam pertama”.

5

Jika masih ada kegiatan pihak sekolah benar-benar

menerapkan protokol kesehatan?

“Iyah, jadi memang dari awal

pandemi bulan maret kita sudah

melakukan penerapan seperti keran

di depan sudah dibuat, lalu

diwajibkan cuci tangan, diwajibkan

berjaga jarak wajib mnggunakan

masker ketika selama disekolah”.

6

Apakah dari pihak wali murid banyak yang protes

terhadap sekolah selama pembelajaran jarak jauh?

“Kalau banyak sih enggak, tapi

tidak begitu banyak presentasenya

sangat kecil sekali dan memang

semuanya bisa kita atasi, kalau

memang ada yang protes tentang

keuangan biasanya nanti dari

orang tua tersebut datang kesekolah

langsung, nanti dari sekolah akan

memberikan solusi-solusi untuk

menyelesaikan masalahnya”.

7

Manakah yang lebih sulit mengontrol berkegiatan

belajar disekolah atau pembelajaran jarak jauh?

“Tentunya online yah, karena anak-

anak kita tidak ada, mereka ada di

dunia maya, seperti kehadiran anak

apakah benar ada ketika pjj susah

untuk dikontrol. Jadi memang guru

harus super intens melihat apakah

anak-anak benar-benar online atau

tidak, dipelajaran dia ditelpon lagi

kalau misalkan tidak online.

Memang lebih susah mengontrol

belajar secara online, jadi lebih

Page 137: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

enak tatap muka”.

8

Apakah sekolah membuat kegiatan sosialisasi kepada

guru cara bagaiamana penggunaan media online pada

pembelajaran jarak jauh?

“Itu pasti, jadi kita ada pelatihan

dulu kita sepakati media apa yang

kita gunakan lalu kita adakan

pelatihan, menggunakan zoom

meeting jadi kita kasih pelatihan

cara penggunaannya, lalu kita

menggunakan google classroom,

mulai tahun ini ada blok

pembelajaran”.

9

Apakah sekolah memfasilitasi kuota selama proses

pembelajaran jarak jauh berlangsung?

“Untuk kuota memang kita tidak

memfasilitasi, tapi kita

meminimalisir seperti pertemuan

menggunakan webinar, pertemuan

langsung pembelajaran diganti

dengan video pembelajaran, google

classroom, dan youtube jadi

menimimalisir anak-anak untuk

mengeluarkan kuota banyak, tidak

selamanya menggunakan webinar

terus, untuk kegiatan-kegiatan yang

memang tidak jalan dan itu

melibatkan seluruh siswa itu

biasanya ada uang kembali, seperti

anak kelas 12 tidak ada kegiatan

wisudah, UN, dan perpisahan anak.

Itu semuanya dikembalikan ke anak,

tapi kalau kegiatan-kegiatan yang

sifatnya klasikal seperti lomba-

lomba itu kan tidak mungkin

uangnya kita kembalikan ke

Page 138: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

anaknya, karena bukan berbasis

siswa, tapi untuk koutakan sudah

ada dari pemerintah. Saat ini lagi

kita urus mudah-mudahan nanti

tiap anak dapet. Kalau guru

menggunakan wifi sekolah jadi

tidak diberi pulsa”.

10

Apakah ada pengurangan kegiatan sekolah selama

pandemi Covid-19

“Ciri khas kita kan keislaman kita

mengedepankan keislaman, terus

kemudian kreatiftas, dan prestasi.

Kreatifitas itu kan ada di

ekstrakulikuler, nah ini yg kita

hentikan karena itu akan terjadi

perkumpulan anak itu yang kita

hindari. Tapi hati qurani masih

dapat kita atasi walaupun dari

rumah, jadi esktrakulikuler yang

benar-benar tidak dilakukan

peringatan hari besar juga tidak

ada, osispun tidak ada hanya MPLS

itu kita libatkan itu pun dengan

protokol yang ketat dan hanya

sekali”.

4. Lampiran Hasil Wawancara Warga Sekolah (Penjaga Keamanan, Penjaga

Kebersihan, Penjaga Koperasi, dan Wali Murid)

Nama

Usia

Pekerjaan

: Utamami

: 43 Tahun

: Penjaga Keamanan Sekolah

No Daftar Pertanyaan Jawaban

Sudah berapa lama Bapak menjadi penjaga keamanan “Bapak mahlul, saya mulai menjadi

Page 139: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

1 di sekolah Al Hasra? penjaga keamanan pada tanggal 9

desember 2019”.

2

Adakah kejadian siswa yang melanggar aturan sekolah

selama bapak menjaga keamanan di sekolah?

“Kalau disekolah ada sedikit yg

melangar tata tertibnya seperti

semacem melanggar solat

berjama’ah, harus diperketat lagi,

diarahkan lagi, kalau tidak begitu

muridnya semaunya aja.

Kelemahannya disitu aja yang lain

alhmdullilah tidak ada”.

3

Bagaimana aktivitas di era pandemi Covid-19 dengan

era sebelum pandemi Covid-19?

“Sebelum corona aktivitas kita full

dari jam set 7 sampe jam 4, kalau

abis corona ini sepi aktivitas tidak

ada, satu rutinitas tidak ada kedua

untuk keamanan jenuh juga, dalam

artian tidak ada kegiatan-kegitan

lain, biasa kita gerak sekarang

tidak gerak. kaya gimana gitu ya

kaya kurang pas”.

4

Apakah masih ada kegiatan di dalam sekolah selama

pandemi Covid-19?

“Untuk kegiatan tidak ada,

terkecuali seperti pengambilan

surat ijazah stempel, kerja

kelompok juga ada tapi dibatasi

waktunya enggak sampe siang atau

sore dan hanya beberapa wali kelas

aja yg diperlukan seperti remidial.

Guru dari senin-sabtu full, tetap

ada kegiatan ngajar online, kalau

dirumah kan kegiatannya beda lagi,

kalau disekolah lebih fokus”.

Jika masih ada kegiatan pihak sekolah benar-benar “Kalau pihak sekolah sudah

Page 140: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

5 menerapkan protokol kesehatan? menerapkan protokol kesehatan,

wajib pake masker, cuci tangan,

jaga jarak, makan makanan yang

sehat, dan tes suhu. Setiap hari

kalau ada aktivitas pasti ada

pemeriksaan cek suhu”.

6

Apakah Bapak setiap hari tetap menjaga keamanan

sekolah selama pandemi Covid-19?

“Kalau itu kan sudah tanggung

jawab kita, namanya juga

keamanan jadi pasti tiap hari

disekolah. Kalau pandemi masuk

jam 8 keluar jam 8 malam kalau

normal masuk set 7 pulang jam 8

malem”.

7

Menurut bapak lebih suka anak-anak berkegiatan

disekolah atau belajar secara online di rumah?

“Kalau hari biasa disekolah aja,

kecuali hari sabtu dan minggu lebih

baik dirumh aja, namanya satuan

pengaman juga memiliki titik

capenya juga, biasanya sabtu

minggu tetap ada kegiatan. Lebih

suka anak-anak berkegitn disekolah

tetapi dihari senin-jumat saja”.

8

Apakah selama pandemi Covid-19 ada hal yang terjadi

pada keamanan di sekolah?

“Alhamdullilah tidak ada”.

9

Apakah dengan anak-anak tidak berangkat kesekolah

meringankan pekerjaan bapak sebagai penjaga

sekolah?

“Kalau dibilang ngirangin

sebenarnya ngirangin juga tapi satu

faktor untuk pemasukan sehari-hari

dirumah tidak ada”.

10

Apakah dengan adanya pelajaran jarak jauh selama

pandemi Covid-19 mengurangi pendapatan bapak

sebagai satpam?

“Iya betul, mengurangi juga

biasanya biaya setiap hari ada”.

Page 141: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

Nama : Syaiful Adha

Usia : 31 Tahun

Pekerjaan :Penjaga Kebersihan

No Daftar Pertanyaan Jawaban

1

Sudah berapa lama Bapak menjadi penjaga kebersihan

di sekolah Al hasra?

“Saya menjaga kebersihan belum

lama dari mulai akhir Februari

2020”.

2

Apakah anak-anak selalu menjaga kebersihan dan tidak

melanggar aturan kebersihan sekolah selama Bapak

menjadi penjaga kebersihan?

“Selama menjaga kebersihan belum

ada yg melanggar berat, tapi siswa

masih ada yg buang sampah

sembarangan tidak membuang

sampah di tempatnya”.

3

Bagaimana aktivitas di era pandemi Covid-19 dengan

era sebelum pandemi Covid-19?

“Sebelum corona sampah paling

bnyak. Tapi setelah korona paling

sedikit”.

4

Apakah masih ada kegiatan di dalam sekolah selama

pandemi Covid-19?

“Paling guru aja yang kesekolah”.

5

Jika masih ada kegiatan apakah Bapak benar-benar

menerapkan protokol kesehatan?

“Pastinya, paling di bantu dengan

penjaga keamanan untuk

penyemprotan”.

6

Biasanya mulai membersihkan sekolah dari pukul

berapa sampai pukul berapa?

“Sebelum corona biasanya masuk

pagi jam 6, bersih-bersih ruangan

kelas sampe jam 4 sore, pulang

terakhir jam 5an . Pas selama

pandemi sama aja masuknya.

Waktu awal seminggu 4 kali. Tpi

Page 142: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

untuk saat ini sudah mulai hampir

setiap hari. Paling jam nya saja di

batasi dari jam 6 sampe jam 2”.

7

Apakah setiap hari Bapak membersihkan lingkungan

sekolah selama pandemi Covid-19?

“Iya betul setiap hari

membersihkan ruangan sekolah

alat-alat pembelahatan anak-anak

kaya lab proyektor dan banyak lagi.

Selama anak murid tidak ada jdi

kelas itu dibersihkan, kan biasanya

ada tugas piket, karena saya

biasanya hanya koridor dan

ruangan guru”.

8

Apakah Bapak tetap mengontrol dan membersihkan

alat-alat yang berkaitan dengan pembelajaran di

sekolah?

“Tidak setiap hari, tapi pasti selalu

di cek”.

9

Apakah selama pandemi pekerjaan bapak jadi semakin

ringan atau semakin berat?

“Semakin ringan sih, soalnya tidak

ada murid. Karena yang paling

banyak sampah”.

10

Lebih suka anak-anak berkegiatan di sekolah atau di

rumah secara online?

“Jujur sih enakan kegitan di

sekolah, karena ada kegiatan.

Walapun lebih berat tapi lebih enak

normal. Soalnya jenuh juga sekolah

sepi”.

Nama

Usia

Pekerjaan

: Vera Andriyani

: 21 Tahun

: Penjaga Keamanan

No Daftar Pertanyaan Jawaban

1

Sejaka kapan Ibu menjaga penjaga koperasi di sekolah

Al hasra?

“Sejak bulan oktober 2019”.

2

Apakah koperasi sekolah menjual semua kebutuhan

siswa di sekolah Al hasra?

“Iya kita jual semua kebutuhan

siswa, dan beberapa makanan juga seperti eskrim kami jual”.

Page 143: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

3

Koperasi biasanya buka mulai pukul dari jam berapa

sampai tutup pukul jam berapa?

“Pukul set 7 sampe set 4. Tapi

ketika corona Untuk waktu mulai jam 8 sampai zuhur”.

4

Bagaimana aktivitas di era pandemi Covid-19 dengan

era sebelum pandemi Covid-19?

“Kalau sebleum corona waktu

istirahat rame karena kita jual

makanan juga. Bukan hanya atk

saja. Tapi setelah pandemi penjualan sepi bange”t.

5

Apakah selama pandemi Covid-19 koperasi tetap

beroprasi?

“Sebagian ada yang ke sekolah

untuk pembelian seragam. kaya

baju putih sama abu2 belinya

diluar. Kecuali baju muslim baju

olah raga dan batik. Cara

pembeliannya biasanya orang

tuanya yang dateng”.

6

Jika masih beroprasi apakah setiap hari atau hanya hari

tertentu saja?

“Paling melayani yang pembelian

baju seragam sekolah, semingga 3

kali selasa rabu dan kamis. Untuk

waktu mulai jam 8 sampai zuhur ketika korona”.

7

Bagaimana cara penjualan koperasi selama pandemi

Covid-19 agar tetap beroprasi?

“Ada yang kesekolah orang tuanya

ada juga yang go send”.

8

Bagaiman cara prosedur pembeliaan jika ada siswa

yang ingin membeli kebutuhan sekolah selama

pandemi Covid-19

“Biasanya orang tua yang

kesekolah atau pembelian dikirm

melalu go send dan di hari yang

ditentukan ketika waktu koperasi

dibuka”.

9

Apakah mendapatan koperasi berkurang selama

pandemi Covid-19?

“Pendapatan jadi semakin

berkurang”.

10

Lebih senang anak-anak beraktivitas belajar disekolah

atau di rumah?

“Aktivitas langsung sih, lebih seru,

rame dan pendapatan lebih banyak. Kalau sekarang jadi berkurang”.

Nama

Usia

Pekerjaan

: Mulyadi

: 49 Tahun

: Guru Olahraga

No Daftar Pertanyaan Jawaban

1

Berapa jumlah anak Bapak/Ibu yang bersekolah? “Yang sekolah dua orang”.

Sejak kapan pembelajaran jarak jauh di terapkan di “Sejak pandemi ini”.

Page 144: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

2 sekolah Al hasra?

3

Apa kegiatan Bapak/Ibu selam pandemi Covid-19? “Kegiatan saya mengajar, dan kegiatan mengjar lebih banyak

disekolah”.

4

Apakah Bapak/Ibu bekerja secara online juga? “Iya saya bekerja tapi saya kan

bagi tugas, kalau yang ngawasin

dirumah itu mamahnya, jadi ketika

saya berangkat mamahnya selalu

ikut berperan, kadang-kadang dia

juga kerepotan sih karena saya ada

tiga anak dan ada orang tua saya

juga yang harus di urus. Justru

banyakan istri saya dibanding saya”.

5

Jika bekerja apakah selama pandemi ada kesulitan

dalam mengontrol pekerjaan dan belajar anak di

rumah?

“Jadi saya bagi-bagi waktu, kalau

pagi tugas saya sampai tidur lagi,

saya membangunkan tidur trus saya

mengepel baru saya berangkat sekolah”.

6

Bagaimana motivasi anak ketika belajar di rumah

secara online?

“Karena dia merasa tidak diawasi

gurunya, kalau orang tua kan

pengetahuannya bterbatas, kalau

gurunya disekolah bisa langsung

bertanya dan rasa segan kalau

dirumahkan tidak, kalau sama

gurunya ada yng ditanya ada yang

ditakutin. Jadi motivasinya agak kurang untuk belajar”.

7

Manakah yang lebih sulit dalam membangunkan anak

setiap hari ketika pembelajaran jarak jauh di mulai atau

berangkat belajarke sekolah?

“Bangunin anak ketika belajar

dirumah, subuh aja susah

bangunnya. Kalau disekolah sih

mereka set 6 udah bangun karena

jam 6 sudah berangkat sekolah”.

8

Apakah anak Bapak/Ibu aktif dalam belajar dan

mengerjakan tugas?

“Iya aktif mengerjakan tugas tapi

kuotanya yang boros, karena saya hars setiap hari isi kuotanya”.

9

Apakah selama proses belajar dirumah Bapak/Ibu lebih

mengetahui bagaimana perkembangan anak dalam

belajar?

“Dalam belajar sebetulnya dia

bagus, karena nilainya semakin

meninngkat semenjak pandemi.

Saya juga jadi lebih tau kebiasaan anak saya ketika belajar”.

10

Apakah Bapak/Ibu memberikan fasilitas selam anak

belajar di rumah?

“Iya saya kasih semua fasilitas, jadi

pengeluaran lebih banyak dirumah

dibanding belejar disekolah. Kalau

mereka kesekolah kita ningalin mereka 50rbu cukup. Tapi

Page 145: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

sekaramg tidak karena tiga tiganya

dirumah ditambah biaya kuota.

Tapi saya sih tidak masalh yang

penting mereka mau belajar. (pak mulyadi)”.

Page 146: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

Tabel Pengodean Nama Peserta Didik Kelas XI IPS-2 SMA

AL-Hasra Kota Depok Tahun Pelajaran 2020/2021

No Nama Koding

1

Muhammad Subhan

MS

2

Salsabila Berliana Putri

SBP

3

Fadil Akbar Fajar Rahman

FAFR

4

Halimah Ainun Zahry

HAZ

5

Muhammad Reynaldo Abiyoso

MRA

6

Revo Prawira

RP

7

Thiarfa Alia Rahma

TAR

8

Mutiara Nada Cindy Devinawaty

MNCD

Page 147: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

DOKUMENTASI WAWANCARA VIRTUAL DENGAN PESERTA DIDIK

KELAS XI IPS-2 SMA AL-HASRA KOTA DEPOK

Page 148: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 149: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 150: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …
Page 151: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara dengan Guru Pengampu Bahasa Indonesia

Wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Al-Hasra Kota Depok

Page 152: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara dengan Penjaga Keamanan Sekolah SMA Al-Hasra

Wawancara dengan Penjaga Kebersihan Sekolah SMA Al-Hasra

Page 153: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara dengan Penjaga Koperasi Sekolah SMA Al-Hasra

Wawancara dengan Wali Murid SMA Al-Hasra

Page 154: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN E-LEARNING

Page 155: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING MASA PANDEMI …

RIWAYAT PENULIS

Arifah Lutfiah Anggraini, lahir pada tanggal 01 Juli1995

di Bogor. Arifah Putri Sulung dari Bapak Heri Effendi dan

Almh. Yayah Yudiah. Peneliti memiliki tiga adik laki-laki

dan satu adik perempuan. Saat ini peneliti bertempat

tinggal di Jl. Bojongsari Lama, Rt. 001/Rw. 005, Kel.

Bojongsari, Kec.Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat.

Pendidikan yang telah ditempuh, yakni mengawali

pendidikan kanak-kanak di TPQ Khairul Bariyah, lulus

pada tahun 2000. Kemudian, peneliti melanjutkan pendidikan di SD Islam Nurul

Iman, lulus pada tahun 2007. Selanjutnya, peneliti melanjutkan pendidikan di

MTs Pondok Pesantren Darul Muttaqien, lulus pada tahun 2010. Setelah itu,

peneliti melanjutkan pendidikan ke tingkat menengah atas di yayasan yang sama,

yakni MA Pondok Pesantren Darul Muttaqien dan lulus pada tahun 2013. Pada

tahun 2015, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Peneliti mengemban ilmu di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Motto hidup peneliti,

yaitu “Jika sudah memulai maka selesaikan dengan maksimal”. Untuk meraih

gelar S-1 maka skripsi berjudul “Efektivias pembelajaran e-learning

menggunakan media online selama pandemi Covid-19 dalam mata pelajaran

bahasa indonesia pada siswa Kelas XI SMA Al Hasra Tahun Pelajaran

2020/2021”, telah selesai ditulis dan disidangkan pada tahun 2020.