efektivitas pelati han pengembangan kepribadian … · tanti arini, s.psi., m.si. yang telah...

158
EFEKTIVITAS PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA (PPKM) TAHAP I TAHUN 2008 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Pandji Putranto Hutomo 029114023 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dinhduong

Post on 26-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

EFEKTIVITAS PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA (PPKM)

TAHAP I TAHUN 2008

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Pandji Putranto Hutomo

029114023

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Pandji Putranto Hutomo Nomor Mahasiswa : 029114023

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Efektivitas Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) Tahap I Tahun 2008. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 26 Mei 2008 Yang menyatakan

( Pandji Putranto Hutomo )

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

Setiap pencarian dimulai dengan keberuntungan bagi si pemula... & setiap pencarian diakhiri dengan ujian berat bagi si pemenang...

Jika engkau meminta sesuatu pada alam, maka seluruh alam akan bersatu untuk membantumu

- The Alchemist -

Jika kamu dapat memikirkan apa yang kamu inginkan di dalam benak, dan menjadikannya pikiran yang dominan,

kamu akan mendatangkan keinginan itu ke dalam hidupmu. - The Secret -

Orang sukses mempunyai kebiasaan mengerjakan hal-hal yang tidak suka dikerjakan oleh orang gagal...

Mereka belum tentu suka mengerjakannya... Namun, ketidaksukaan mereka tunduk pada kekuatan

tujuan mereka - E. M. Gray -

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya (Matius 21:22)

Karena itu Aku berkata kepadamu, apa saja yang kamu minta & doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan

kepadamu (Markus 11:24) dan ingatlah...

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami

pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir (Pengkhotbah 3:11) oleh karena itu...

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (Filipi 4:4)

Bersyukur pada-Nya, Mengembangkan setiap talenta yang diberikan-Nya,

Menjadi saluran berkat-Nya (Pandji, Juli 2008)

Your attitude is your success - Pandji Putranto Hutomo -

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

untuk bapak, ibu, adik-adikku, dan keluarga besarku,

untuk Pandji, inilah hasil karyamu.

Selamat kamu sudah menyelesaikannya,

untuk semua orang yang selalu belajar, yang percaya akan mimpi-mimpinya,

dan memperjuangkannya

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Mei 2008

Penulis,

Pandji Putranto Hutomo

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA (PPKM) TAHAP I TAHUN 2008

Evaluasi pelatihan merupakan suatu proses yang sangat penting dalam

pelaksanaan pelatihan untuk mengetahui efektivitas pelatihan. Hasil yang didapat dari suatu evaluasi pelatihan dapat digunakan memberikan penilaian bagi trainer, memutuskan kelanjutan program pelatihan, dan mendapatkan informasi tentang perbaikan program pelatihan di masa mendatang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi PPKM secara lebih terstruktur dan mengkaji efektivitas program PPKM.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest-posttest design. Subjek penelitian berjumlah 799 mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menjadi peserta PPKM tahap I tahun 2008. Pengukuran efektivitas PPKM dilakukan dengan menggunakan 3 model evaluasi pelatihan, yaitu evaluasi reaksi, evaluasi belajar, dan evaluasi perilaku.

Pengolahan data dengan statistik deskriptif diketahui bahwa 51,6% subjek memiliki penilaian positif dan 47,7% subjek memiliki penilaian sangat positif terhadap pelaksanaan PPKM tahap I tahun 2008. Pengolahan data evaluasi belajar dengan menggunakan uji t sampel berpasangan menyimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan pengetahuan peserta terhadap materi PPKM tahap I (t = -16,449; p = 0,000). Pengolahan data evaluasi perilaku dengan menggunakan uji t sampel berpasangan terungkap bahwa ada perubahan perilaku yang ditunjukkan peserta antara sebelum dan sesudah mengikuti PPKM tahap I (t = -5,973; p = 0,000). Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa peserta merasa puas dengan pelaksanaan PPKM tahap I tahun 2008 serta mengalami perubahan pengetahuan dan perilaku yang mengindikasikan efektivitas program PPKM tahap I tahun 2008. Kata kunci: PPKM, evaluasi pelatihan, mahasiswa.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF STUDENT’S PERSONALITY DEVELOPMENT TRAINING (PPKM) PHASE I YEAR 2008

Training evaluation is a very important process in a training program to know

the training effectiveness. The result of training evaluation can be used to evaluate the trainer, decide the continuity of a training program, and get information to improve the training program in the future. Therefore, this research was aimed to evaluate the PPKM program in a more structured way and analyze the effectiveness of PPKM program.

This research used one-group pretest-posttest design. Research participants were 799 students of Sanata Dharma University Yogyakarta who were registered as PPKM phase I year 2008’s participants. The PPKM’s effectiveness were measured using 3 models of training evaluation. Those models were reaction evaluation, learning evaluation, and behavior evaluation.

Based on the analysis using descriptive statistic showed that 51.6% research participants had a positive evaluation and 47.7% research participants had a very positive evaluation to the PPKM phase I year 2008 program. Learning evaluation analysis using paired sample t-test concluded that there was significant difference of participants’s knowledge about PPKM’s subject before attending and after attending PPKM (t = -16.449; p = 0.000). Behavior evaluation analysis using paired sample t-test showed that there was participants’s behavioral change between before attending and after attending the program (t = -5.973; p = 0.000). Thus, it can be concluded that PPKM’s participants satisfied with the PPKM phase I year 2008 program and had a knowledge and behavior change after attending PPKM program. It also indicated that PPKM phase I year 2008 was effective. Keywords: PPKM, training evaluation, college student.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

KATA PENGANTAR

Satu langkah dalam kehidupan pribadi kembali dijalani oleh penulis.

Berakhirnya proses penulisan skripsi menjadi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Psikologi dari Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Skripsi dengan judul

“Efektivitas Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) Tahap I

Tahun 2008” ini akan mengakhiri proses pendidikan tinggi yang telah dilalui dan

juga akan menjadi awal dalam perjalanan hidup berikutnya. Oleh karena itu,

penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala penyertaan dan

limpahan kasih karunia-Nya.

Selain itu, penulis sangat ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang

secara langsung maupun tidak langsung membantu dan mendukung proses hingga

saat ini, yaitu:

1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma,

2. Bapak Minta Istono, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang

selalu memotivasi penulis dan dengan penuh kesabaran mendampingi dan

melayani tuntutan penulis. Terima kasih Pak untuk semuanya,

3. Ibu Titik Kristiyani, S.Psi., Bpk. C. Wijoyo Adinugroho, S.Psi., dan Ibu A.

Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis

selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta,

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

4. Bpk. Y. Heri Widodo, S.Psi., M.Psi. dan Bpk Y. B. Cahya Widiyanto, S.Psi.,

M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan bagi

penelitian ini,

5. Segenap dosen di lingkungan Fakultas Psikologi Sanata Dharma Yogyakarta.

Terima kasih atas segala pengetahuan dan nilai-nilai (value)-nya,

6. Mas Gandung & Mba’ Nanik (sekretariat), Mas Doni (R. Baca), Mas Muji

(laboratorium), & Pak Gi’ (yang selalu mengaku sebagai “PR I” Pembersih

Ruangan lantai I hehe). Kalian memang karyawan yang sangat menyenangkan

dan (menurutku) yang paling humanis se-Sanata Dharma. Terima kasih

setulus-tulusnya dariku,

7. Orangtuaku, Bpk. Roekmyarko & Ibu Agustin. Sekedar terima kasih tidak

akan mencukupi untuk menggambarkan betapa penulis sangat bersyukur dan

merasa diberkati bisa ada di dunia ini. Kasih, semangat, pengorbanan, dan

perjuangan yang telah kalian tunjukkan dan ajarkan menjadi inspirasi yang

luar biasa. Terima kasih dan SALUT yang sangat besar dengan penuh

ketulusan dan kebanggaan untuk kalian,

8. Adik-adikku: Sakti Hario Tamtomo, Hanum Putri Handayani, & Kenyo Sekar

Kinanti. Tawa, canda, tangis, cerah, hujan, gempa, terang, dan gelap yang

pernah kita alami sangat berkesan. Ayo kita pertahankan ritual itu.,

9. Keluarga besar Yohanes Adiyuwono Menase,

10. Keluarga besar Sugihardjo,

11. Christine & Memey, trims untuk pembelajarannya ☺ ,

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

12. Rekan-rekan panitia PPKM tahap I Tahun 2008. Pak Heri, Rm. In, Pak Budi,

Pak Har, Bu Rishe, Bu Pipie, Ima, Henny, Boloth, Agnes, Tian, & Rani.

Terima kasih sudah mau menerima penyelundup ini hehehe,

13. Rekan-rekan penelitianku: Tina “tinul” ’04, “mbak” Vani’04, Ditha’04, “mas”

Sronggot’04, Roswita Indra’04, Esti”ndoel” ’04, Nurma’05, Wira’05,

Joana’05, Matilda’05, Uci Island’05, Ita’05, Sari’05, Irai’05, Jessica’05,

Yustiananta “Komenk” ’06, & Aji’06. Tanpa kalian, aku nggak tau kapan aku

selesai memproses 799 subjek. Senang bisa kenal & kerja bareng kalian,

14. Teman-teman seangkatan 2002. Secara khusus Suko, Wawan, Unax, Ajeng,

Donat, Dewi, Sari, Joe, Ohaq, Adi, Tanti, Rio, dan yang telah mendahului jadi

S.Psi. Aku menyusul kalian nih! Untuk Danang, Niko, Tisa, Neri, Windra,

SiYe, Ian “Pongky”, dan teman-teman lainnya... ayo cepetan keluar dari

Psikologi, segera tambahkan S.Psi. di belakang namamu,

15. Teman-teman perkuliahan di kampus Psikologi, dari angkatan ’98 sampai ’07

yang mengenalku. Secara khusus, Hendra’00, Bagus’00, Lala’01, Berta’01,

Eko’01, Tyas’02 (kalian rekan pertamaku dalam kepanitiaan... nice can work

with all of you, trims untuk kebersamaannya juga), Felly’01 (salam ya untuk

adikmu hehe), Oho’01, Bayu’03, Sutaman’03, Abu’03, Topix’03 (aku belum

berhasil rappeling nih), Vonny’04 (sesuai permintaanmu, namamu kusebut

nih... trims dah jadi jam weker ☺), & semua teman yang pernah bersamaku

dalam perkuliahan maupun kepanitiaan,

16. Rekan-rekan, sahabat-sahabat, & keluargaku di Friends Community. Kalian

semua mempengaruhiku secara signifikan ☺ Koh Agoenk San, Mas Siswo,

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

mb. Tetra, mb. Nia, Ernest, mb. Sari, Yayie, Asti, Toni, Kris, Dian PA,

Hendy, Widya, ‘tante’ Ella, Ari Yogi, Abe, Sita ‘Congki’, Runnee, Yudhy,

Haqsi, Ci’ Pulke Ratih, Hayu, Amel, Ayu, Maya, & Wiwied. Para generasi

penerus Friends: Krisna, Agung, Kanes, Wulan, Komenk, Sanja, Aji, Ari. Aku

percaya kalian bisa meneruskan kejayaan Friends ☺,

17. Pak Eko Tjia, Papang, Tata, Sisi, kak Dian, kak Rosy, Daniel Gudmen, Mika,

mb. Datik, Esti, mb. Apri, & semua rekan-rekanku di Gloria Edukasindo. Aku

jadi semakin mantap nih di bidang SDM & pelatihan. Doakan ya! Luar Biasa!

Fantastis! Yes... Yes... Yes...!!!

18. Sahabat-sahabatku Doddy, Wawan “MMX”. Sukses bareng yo dab...!

19. dan semua pihak yang belum penulis sebutkan satu persatu. Kalian tidak

terlupakan, kalian tetap berkontribusi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kelemahan dan

kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis terbuka

terhadap saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini yang

bisa disampaikan secara langsung maupun melalui e-mail penulis yang tercantum

di biografi penulis di bagian akhir skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, Agustus 2008

Penulis

Pandji Putranto Hutomo

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................ iv

HALAMAN MOTTO.................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ vii

ABSTRAK..................................................................................................... viii

ABSTRACT................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR................................................................................... x

DAFTAR ISI.................................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xx

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian............................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian............................................................................. 6

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

BAB II. LANDASAN TEORI....................................................................... 8

A. Pelatihan............................................................................................. 8

1. Pengertian Pelatihan..................................................................... 8

a. Proses Mempersiapkan Pelatihan.......................................... 8

b. Metode Dalam Pelatihan........................................................ 11

2. Efektivitas Pelatihan.................................................................... 13

a. Pengertian Efektivitas Pelatihan............................................ 13

b. Faktor-Faktor Penentu Efektivitas Pelatihan......................... 14

c. Manfaat Pelaksanaan Evaluasi Pelatihan............................... 17

d. Model Dalam Mengevaluasi Pelatihan.................................. 18

B. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM)............. 25

1. Tujuan Penyelenggaraan PPKM.................................................. 25

2. Peserta PPKM.............................................................................. 26

3. Metode Dalam PPKM.................................................................. 26

C. 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif....................................... 31

1. Konsep Dasar 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif.......... 31

2. Kontinum Kematangan................................................................ 38

3. Konsep Dasar Kebiasaan 1.......................................................... 41

4. Konsep Dasar Kebiasaan 2.......................................................... 46

5. Konsep Dasar Kebiasaan 3.......................................................... 47

D. Efektivitas PPKM Tahap I Tahun 2008............................................. 52

E. Hipotesis............................................................................................ 54

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 55

A. Desain Penelitian............................................................................... 55

B. Variabel Penelitian............................................................................. 55

C. Definisi Operasional.......................................................................... 56

1. PPKM tahap I tahun 2008............................................................ 56

2. Reaksi peserta terhadap PPKM tahap I........................................ 58

3. Pengetahuan peserta terhadap materi PPKM tahap I................... 60

4. Perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3..................................................... 60

D. Subjek Penelitian............................................................................... 61

E. Prosedur Penelitian............................................................................ 62

1. Tahap Persiapan Penelitian.......................................................... 62

2. Tahap Penelitian........................................................................... 62

F. Alat Ukur........................................................................................... 63

1. Form evaluasi reaksi.................................................................... 63

2. Tes pengetahuan materi PPKM................................................... 65

3. Skala Kebiasaan 1, 2, dan 3......................................................... 67

G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 69

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 72

A. Orientasi Kancah Penelitian............................................................... 72

B. Pelaksanaan Penelitian....................................................................... 73

C. Hasil Observasi Pelaksanaan PPKM tahap I..................................... 75

D. Hasil Penelitian.................................................................................. 77

1. Hasil Uji Asumsi.......................................................................... 77

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

2. Deskripsi Data Penelitian............................................................. 81

3. Hasil Uji Hipotesis....................................................................... 85

E. Pembahasan........................................................................................86

BAB V. PENUTUP....................................................................................... 92

A. Keterbatasan Penelitian...................................................................... 92

B. Kesimpulan........................................................................................ 94

C. Saran.................................................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 96

LAMPIRAN................................................................................................... 102

BIOGRAFI PENULIS................................................................................... 133

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

DAFTAR TABEL

halaman

1. Tabel 3.1. Komposisi form evaluasi reaksi.............................................. 64

2. Tabel 3.2. Komposisi tes pengetahuan materi PPKM............................. 66

3. Tabel 3.3. Komposisi skala pribadi efektif.............................................. 68

4. Tabel 3.4. Norma kategotisasi evaluasi reaksi PPKM ............................69

5. Tabel 3.5. Kategotisasi evaluasi reaksi PPKM .......................................69

6. Tabel 3.6. Kategotisasi reaksi terhadap isi pelatihan...............................70

7. Tabel 3.7. Kategotisasi reaksi terhadap metodologi................................70

8. Tabel 3.8. Kategotisasi reaksi terhadap lingkungan pelatihan.................70

9. Tabel 3.9. Kategotisasi reaksi terhadap fasilitator...................................71

10. Tabel 3.10. Kategotisasi reaksi terhadap asisten fasilitator.....................71

11. Tabel 4.1. Jadwal pelaksanaan PPKM tahap I tahun 2008...................... 73

12. Tabel 4.2. Reaksi Peserta terhadap PPKM tahap I tahun 2008............... 81

13. Tabel 4.3. Pre-test & post-test pengetahuan materi PPKM..................... 84

14. Tabel 4.4. Pre-test & post-test perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3................ 85

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

DAFTAR GAMBAR

halaman

1. Gambar 2.1. Siklus experiential learning................................................ 28

2. Gambar 2.2. Pertemuan Pengetahuan-Keterampilan-Keinginan............. 34

3. Gambar 2.3. Kontinum Kematangan....................................................... 39

4. Gambar 2.4. Pohon Kematangan............................................................. 40

5. Gambar 2.5. Model perilaku reaktif......................................................... 42

6. Gambar 2.6. Model perilaku proaktif...................................................... 45

7. Gambar 2.7. Circle of Concern & Circle of Influence............................. 45

8. Gambar 2.8. Kuadran Waktu................................................................... 48

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Form Evaluasi Reaksi.............................................................................. 102

2. Tes Pengetahuan Materi PPKM............................................................... 103

3. Skala Kebiasaan 1, 2, dan 3..................................................................... 104

4. Uji Reliabilitas Evaluasi Reaksi............................................................... 105

5. Uji Reliabilitas Tes Pengetahuan Materi PPKM..................................... 107

6. Uji Reliabilitas Skala Kebiasaan 1, 2, dan 3............................................ 110

7. Uji Normalitas Data................................................................................. 114

a. Uji Normalitas Pengetahuan Materi PPKM....................................... 114

b. Uji Normalitas Perilaku Kebiasaan 1, 2, 3......................................... 119

8. Uji T Sampel Berpasangan Pengetahuan Terhadap Materi PPKM......... 124

9. Uji T Sampel Berpasangan Perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3..................... 125

10. Komentar peserta terhadap PPKM Tahap I Tahun 2008......................... 126

11. Dokumentasi Kegiatan PPKM Tahap I....................................................131

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman belakangan ini menuntut individu untuk tidak hanya

memiliki keunggulan akademik, tetapi juga keterampilan-keterampilan lain

yang digolongkan ke dalam keunggulan non-akademik (soft skill). Irma (2007)

mengungkapkan hasil survei yang dilakukan oleh National Association of

College and Employee (NACE), USA pada tahun 2002 kepada 457 pemimpin

tentang 20 kualitas penting seorang juara. Nilai akademik (IPK) hanya

menempati urutan ke-17 dalam indikator seseorang dapat berhasil dalam dunia

kerja. Menurut hasil survei tersebut, kualitas yang dibutuhkan individu untuk

menjadi sukses di dunia kerja secara berturut-turut di antaranya adalah

kemampuan komunikasi, kejujuran / integritas, kemampuan bekerja sama,

kemampuan interpersonal, beretika, motivasi / inisiatif, kemampuan

beradaptasi, daya analitik, kemampuan komputer, kemampuan berorganisasi,

berorientasi pada detail, kepemimpinan, kepercayaan diri, ramah, sopan,

bijaksana, kreatif, humoris, dan kemampuan berwirausaha. Sumaryana (2007)

juga mengungkapkan bahwa untuk saat ini, prestasi akademik yang bagus

(yang ditandai dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif yang tinggi) tidak

dijadikan patokan utama dalam perekrutan tenaga kerja / pegawai. Lebih

lanjut, Sumaryana (2007) menambahkan bahwa prestasi akademik yang tinggi

justru cenderung menyulitkan dalam situasi kerja yang sesungguhnya karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

2

egoisme yang terlalu tinggi sehingga mengabaikan aspek kerjasama yang

justru penting dalam sebuah tim kerja.

Hal ini yang kemudian mulai disadari oleh penyelenggara pendidikan di

Indonesia. Penyelenggara pendidikan mulai menaruh perhatian tidak hanya

pada sisi akademiknya, tetapi juga pada sisi non-akademik peserta

akademiknya. Irma (2007) mencatat setidaknya kampus-kampus besar seperti

Universitas Bina Nusantara, STT Telkom, dan ITB mulai merancang kegiatan

pengembangan segi non-akademik, seperti kepemimpinan, interaksi sosial,

kerjasama (teamwork), dll. Bahkan institusi pendidikan dengan tingkat di

bawah perguruan tinggi juga melakukan hal yang serupa. Menurut

pengalaman penulis, sekolah-sekolah di Yogyakarta seperti SMA Bopkri I dan

II, SMA Kolese De Britto, SMA Stella Duce I dan II secara rutin mengadakan

kegiatan pengembangan segi non-akademik peserta didik, seperti

kepemimpinan, kerjasama, motivasi, dll dengan melakukan pelatihan bagi

para peserta didiknya.

Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan menjadi salah

satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.

Menurut Departemen Tenaga Kerja Inggris (Bramley, 1991), pelatihan

merupakan sebuah usaha pengembangan yang sistematis terhadap pola

tingkah laku / pengetahuan / ketrampilan / perilaku yang diperlukan oleh

seorang individu untuk mengemban / melaksanakan tugas secara semestinya.

Pengertian yang tidak jauh berbeda dikemukakan oleh Noe (2002) yang

mengungkapkan bahwa pelatihan mengacu pada usaha yang terencana yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

3

dilakukan oleh perusahaan (organisasi) untuk memfasilitasi proses

pembelajaran pegawainya (sumber daya manusia) terhadap kompetensi-

kompetensi yang dibutuhkan berkaitan dengan pekerjaannya. Kompetensi-

kompetensi yang dimaksud adalah pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan,

atau perilaku-perilaku yang menunjang performansi kerja. Definisi pelatihan

yang disebutkan di atas tampak jelas bahwa tujuan diadakannya pelatihan

adalah untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan performansi

individu. Hal ini didukung oleh pendapat Covey (1997) yang mengungkapkan

bahwa perilaku / kebiasaan seseorang terbentuk karena dipengaruhi oleh

pengetahuan, ketrampilan, dan keinginan / hasrat. Pengetahuan merupakan

paradigma teoritis yang dimiliki seseorang, apa yang harus dilakukannya,

mengapa harus dilakukan. Ketrampilan berkaitan dengan bagaimana kita

melakukannya. Keinginan merupakan motivasi, keinginan untuk melakukan.

Salah satu usaha Universitas Sanata Dharma untuk meningkatkan

keunggulan non-akademik mahasiswanya adalah dengan mengadakan

Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM). Hal ini juga untuk

mendukung visi Sanata Dharma, yaitu sebagai pengembang kaum muda dan

misi Sanata Dharma untuk menyelenggarakan pendidikan humanis, dialogis,

dan utuh (Inisiasi Sanata Dharma 2002).

Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) menjadi

kegiatan rutin tahunan Universitas Sanata Dharma. Susana (2007)

mengungkapkan bahwa PPKM terinspirasi oleh buku “7 Habits of Highly

Effective People” karya Stephen R Covey. Tujuannya adalah menyiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

4

mahasiswa baru memasuki dunia perguruan tinggi dan kehidupan. Konsep 7

Kebiasaan tersebut diharapkan akan membentuk karakter mahasiswa USD dan

dinilai sangat bermanfaat bagi pengelolaan hidup pribadi dan interaksinya

dengan orang lain.

Berdasarkan penjabaran di atas tampak bahwa PPKM dibuat untuk

pengembangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma sebagai peserta

pelatihan. Akan tetapi, sayangnya, hingga saat ini, belum ada kajian khusus

yang lebih terstruktur dan terdokumentasi dengan baik dalam membahas

efektivitas PPKM. Penulis hanya mendapatkan data tentang penilaian peserta

dan panitia terhadap pelaksanaan PPKM tahun 1997 (pada saat itu masih

bernama Pelatihan Menjadi Mahasiswa Efektif / PMME). Hal ini tidak sejalan

dengan pendapat Tjia (2006) yang menyatakan bahwa penting untuk

mengetahui efektivitas dari sebuah pelatihan terhadap peserta agar bisa

menemukan formulasi yang tepat bagi program selanjutnya, mengingat

program PPKM merupakan program rutin tiap tahun. Pendapat tersebut

diperkuat oleh Cascio (1998) yang mengungkapkan bahwa langkah-langkah

dalam proses pelatihan dari menganalisis kebutuhan hingga evaluasi pelatihan

merupakan sebuah siklus yang berperan dalam menghasilkan pelatihan yang

efektif. Oleh karena itu, menurut Kristanto (2004), proses evaluasi dalam

pelatihan menjadi salah satu langkah penting.

Alvarez, Salas, & Garofano (2004) mengemukakan bahwa evaluasi

pelatihan adalah pendekatan metodologis untuk mengukur hasil pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

5

Sedangkan efektivitas pelatihan merupakan pendekatan teoritis untuk

memahami / menganalisa hasil-hasil pembelajaran yang ada.

Kristanto (2004) menjelaskan alasan yang melandasi perlunya evaluasi

pelatihan, yaitu untuk memberikan validasi bagi trainer; memutuskan apakah

program pelatihan perlu dilanjutkan; dan mendapatkan informasi bagaimana

memperbaiki program pelatihan di masa mendatang.

Model yang sering digunakan untuk mengevaluasi sebuah program

pelatihan adalah model yang diungkapkan oleh Kirkpatrick (Bramley, 1991;

Kristanto, 2004; Liberman, 2006), yaitu model evaluasi pelatihan yang terdiri

dari 4 level, yaitu evaluasi reaksi (level 1); belajar (level 2); perilaku (level 3);

dan evaluasi hasil (level 4).

Ketiadaan evaluasi yang terstruktur dan yang terdokumentasi dengan baik

itulah yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini

akan mengevaluasi program PPKM secara lebih terstruktur dan melihat

efektivitasnya pada level reaksi, perubahan pengetahuan, dan perilaku yang

dimiliki peserta sebelum dan sesudah mengikuti Pelatihan Pengembangan

Kepribadian Mahasiswa (PPKM). Dengan memiliki reaksi yang positif

terhadap program pelatihan dan memiliki pengetahuan baru, maka diharapkan

peserta dapat berperilaku seperti yang diberikan dalam pelatihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan, rumusan masalah yang

diajukan adalah bagaimana efektivitas Pelatihan Pengembangan Kepribadian

Mahasiswa (PPKM)? Penulis ingin mengukur bagaimana reaksi peserta

terhadap PPKM, perubahan pengetahuan, dan perubahan perilaku yang terjadi

sebelum dan sesudah pelatihan.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi PPKM secara lebih

terstruktur dan mengkaji efektivitasnya dengan melihat bagaimana reaksi /

perasaan peserta setelah mengikuti PPKM serta mengukur perubahan

pengetahuan dan perilaku yang terjadi pada peserta PPKM.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan dasar untuk

melakukan penelitian lain dalam pengukuran efektivitas program

pelatihan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pihak Universitas Sanata Dharma

1) Penelitian ini bisa bisa dijadikan masukan / saran bagi Universitas

Sanata Dharma dalam mengambil kebijakan maupun keputusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

7

untuk menindaklanjuti dan mengembangkan program

pengembangan mahasiswa, khususnya PPKM,

2) Metode dan alat ukur dalam penelitian ini diharapkan bisa

digunakan untuk mengevaluasi dan mengukur efektivitas PPKM

dari pihak peserta.

b. Bagi Praktisi

1) Menjadi tambahan wacana bagi para praktisi pengembangan

sumber daya manusia maupun praktisi pendidikan untuk tidak

melupakan proses evaluasi program pelatihan,

2) Menjadi tambahan pengetahuan untuk mengukur efektivitas

program pelatihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pelatihan

1. Pengertian Pelatihan

Ada beberapa definisi mengenai pelatihan. Secara sederhana,

Muchinsky (2003) mengungkapkan bahwa pelatihan merupakan proses

dimana pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan kemampuan

(abilities) seseorang bertambah / meningkat.

Departemen Tenaga Kerja Inggris (Bramley, 1991), Cascio (1998), dan

Noe (2002) menjelaskan bahwa pelatihan merupakan sebuah usaha

pengembangan yang sistematis untuk memfasilitasi pengembangan pola

tingkah laku / pengetahuan / ketrampilan / perilaku yang diperlukan oleh

seorang individu untuk mengemban / melaksanakan tugas secara

semestinya. Hardjana (2001) menambahkan bahwa pelatihan sebagai

kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu pendek.

Berdasarkan beberapa definisi di atas bisa disimpulkan bahwa

pelatihan merupakan kegiatan yang direncanakan dan dilakukan secara

sistematis dalam jangka waktu pendek untuk mengembangkan

pengetahuan, sikap, kemampuan, dan ketrampilan individu.

a. Proses Mempersiapkan Pelatihan

Seperti sudah dijelaskan bahwa pelatihan merupakan kegiatan yang

direncanakan maka perlu ada proses untuk mempersiapkan sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

9

pelatihan. Hardjana (2001) menjabarkan proses – proses yang perlu

dilalui dalam mempersiapkan sebuah pelatihan:

1) Menganalisa kebutuhan pelatihan

Pelatihan diadakan untuk mengadakan perubahan /

peningkatan. Oleh karena itu, yang dimaksud kebutuhan pelatihan

merupakan kekurangan dalam bidang pengetahuan, kecakapan,

ketrampilan, sikap, maupun perilaku.

Untuk menganalisis kebutuhan pelatihan, cara-cara yang bisa

dilakukan adalah wawancara, survei lewat kuesioner maupun

angket, mengadakan tes, maupun observasi untuk mendapat

masukan dari calon peserta.

2) Menetapkan tujuan pelatihan

Ketika kebutuhan pelatihan sudah diketahui, tahap selanjutnya

adalah dengan menetapkan tujuan pelatihan.

Pelatihan terdiri dari berbagai sesi. Tiap sesi memiliki tujuan

tersendiri yang pada akhirnya akan menuju pencapaian keseluruhan

dari sebuah pelatihan.

3) Menyusun materi pelatihan

Materi pelatihan merupakan bahan, topik, atau hal yang

dibicarakan / diolah dalam pelatihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

10

4) Pemilihan metode, strategi, dan teknik pelatihan

Metode merupakan cara yang sudah dipikirkan secara masak-

masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu

guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Strategi merupakan cara penggunaan metode yang sudah

dipilih dan dirancang untuk menjalankan sebuah pelatihan.

Teknik pelatihan merupakan cara pelaksanaan suatu metode.

5) Menyusun jadwal sesi dalam pelatihan

Ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan jadwal

sesi, yaitu:

a) Alur antar sesi jelas, tidak terpisah

b) Jarak antar sesi, perlu diperhatikan waktu-waktu istirahat

c) Nada / tekanan pada tiap sesi

d) Warna / suasana pelatihan

e) Jalinan / jalannya seluruh pelatihan dan hubungan antar sesi

6) Menentukan kelengkapan-kelengkapan pendukung lainnya

Menentukan penanggung jawab, termasuk instruktur /

fasilitator. Selain itu juga mempersiapkan peralatan dan

perlengkapan yang dibutuhkan.

7) Evaluasi pelatihan

Proses evaluasi ini yang sering dilewatkan dalam sebuah

pelatihan (Kristanto, 2004). Evaluasi bisa diadakan untuk seluruh

sesi maupun per sesi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

11

b. Metode Dalam Pelatihan

Hardjana (2001) menjelaskan mengenai metode yang dipakai

dalam sebuah pelatihan, yaitu:

1) Metode informatif

Tujuannya adalah untuk menyampaikan data, informasi,

penjelasan, data, fakta, dan pemikiran.

2) Metode partisipatif

Metode ini digunakan untuk melibatkan peserta dalam

pengolahan materi pelatihan.

3) Metode partisipatif – eksperiensial

Metode ini bersifat partisipatif sekaligus eksperiensial, yaitu

mengajak peserta untuk ikut serta dan memberi kemungkinan

kepada peserta untuk ikut mengalami apa yang diolah dalam

pelatihan.

4) Metode eksperiensial

Merupakan metode yang memungkinkan peserta untuk ikut

terlibat dalam penuh pengalaman untuk belajar sesuatu dari

pengalaman tersebut.

Sedangkan teknik-teknik / bentuk pelatihan yang digunakan antara

lain (As’ad, 2004):

1) Ceramah / kuliah

Ceramah disampaikan secara lisan. Metode ini bisa dipakai

untuk kelompok besar dan bisa memberikan banyak materi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

12

waktu singkat. Kelamahan dari metode ini adalah komunikasi yang

terjadi hanya searah sehingga tidak ada umpan balik dari peserta.

2) Audiovisual

Penggunaan audiovisual di sini bisa berwujud, film, video klip,

maupun musik. Penggunaan media tersebut mampu membantu

memengaruhi emosi peserta (Tjia, 2006) yang membuat peserta

menggunakan lebih dari satu inderanya.

3) Diskusi

Diskusi memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan

personil dalam pembuatan keputusan dan pemecahan masalah,

menyampaikan informasi baru, dan secara langsung mampu

mengubah sikap-sikap dari peserta. Kelemahannya adalah, metode

diskusi kemampuan pengajarannya lebih lambat.

4) Studi kasus

Studi kasus merupakan uraian tertulis maupun lisan tentang

masalah tertentu yang nyata maupun hipotesis yang didasarkan

pada kenyataan.

5) Role play

Peran merupakan suatu pola perilaku yang diharapkan. Metode

ini terutama digunakan untuk memberi kesempatan kepada para

peserta mempelajari keterampilan hubungan antar manusia melalui

praktek dan untuk mengembangkan pemahaman akan pengaruh

kelakuan mereka sendiri pada orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

13

2. Efektivitas Pelatihan

a. Pengertian Efektivitas Pelatihan

Istilah evaluasi pelatihan dan efektivitas pelatihan seringkali

digunakan sebagai kata yang saling menggantikan, padahal kedua

istilah tersebut memiliki konteks yang berbeda (Alvarez, Salas, &

Garofano, 2004). Evaluasi pelatihan merupakan teknik pengukuran

untuk menguji sampai sejauh mana sebuah pelatihan memiliki tingkat

kesesuaian dengan tujuan. Pengukuran evaluasi pelatihan tergantung

dari tujuan yang ingin dicapai dari sebuah pelatihan dan termasuk

evaluasi isi dan desain pelatihan, serta perubahan–perubahan apa saja

yang dicapai oleh peserta. Evaluasi pelatihan hanya berfokus pada

hasil pembelajaran, hanya membahas bagian kecil dari hasil pelatihan.

Evaluasi pelatihan hanya membahas apakah seseorang perlu atau tidak

mengikuti sebuah pelatihan. Evaluasi penelitian hanya

mendeskripsikan hasil pembelajaran. Atau dengan kata lain, evaluasi

pelatihan adalah pendekatan metodologis dalam pengukuran hasil

belajar dalam pelatihan.

Alvarez et all. (2004) lebih lanjut menjelaskan bahwa efektivitas

pelatihan merupakan pendekatan secara teoritis untuk menganalisis

dan mencapai pemahaman tentang hasil pembelajaran dalam pelatihan.

Efektivitas pelatihan berfokus pada sistem pembelajaran secara

keseluruhan, sehingga menyajikan ulasan yang lebih luas tentang hasil

pembelajaran pelatihan. Efektivitas menganalisa mengapa peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

14

pelatihan belajar atau tidak belajar apapun dalam sebuah pelatihan.

Hasil dari analisa efektivitas pelatihan akan bisa mendekripsikan dan

menjelaskan kelebihan dan kekurangan sebuah program pelatihan

sehingga bisa dijadikan acuan untuk penyelenggaraan pelatihan yang

lebih baik di masa mendatang.

b. Faktor-Faktor Penentu Efektivitas Pelatihan

Tjia (2006) menjelaskan ada 5 hal yang menentukan agar program

pelatihan bisa efektif, yaitu:

1) Fasilitator / trainer

Peran fasilitator (trainer) sangat vital dalam sebuah pelatihan.

Trainer memfasilitasi proses belajar yang dilakukan peserta dalam

pelatihan. Persepsi peserta terhadap kredibilitas fasilitator bisa

memengaruhi tingkat partisipasi dalam proses pelatihan. Hal ini

sejalan dengan pendapat dari Steiner, Dobbins, & Trahan (1991)

yang menyatakan bahwa karakteristik-karakteristik yang dimiliki

oleh fasilitator (training staff) dapat mempengaruhi sikap peserta

dalam sebuah pelatihan.

Karakteristik-karakteristik tersebut diantaranya adalah

pengalaman, penguasaan materi, tingkat kepercayaan, dan

kemampuan komunikasi fasilitator bisa memengaruhi efektivitas

pelatihan. Lebih lanjut, Steiner, Dobbins, & Trahan (1991)

mengungkapkan bahwa penerimaan peserta pelatihan terhadap

perilaku fasilitator mempengaruhi performansi peserta dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

15

pelatihan. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan oleh fasilitator pelatihan, yaitu:

a) Menghindari sikap arogan dan superior dalam presentasi,

b) Bersikap terbuka terhadap segala pertanyaan dan komentar dari

peserta,

c) Memotivasi peserta untuk mengetahui lebih banyak dengan

bertanya,

d) Terlibat dengan peserta, memanggil dengan nama, menjaga

kontak mata dan senyum,

e) Memiliki rasa humor dan cerita-cerita.

2) Peserta

Beberapa hal yang bisa memengaruhi efektivitas pelatihan

antara lain sifat dan tipe kepribadian, motivasi, kebutuhan-

kebutuhan, usia, dan tingkat pendidikan. Bahkan efikasi diri

peserta juga memengaruhi efektivitas pelatihan (Wei, 2006).

3) Topik pelatihan

Materi pelatihan harus mampu menjawab kebutuhan dari

peserta berdasarkan hasil training need analysis. Jika materi

pelatihan tidak mampu menjawab itu semua, pelatihan tidak akan

efektif karena peserta tidak termotivasi untuk belajar.

4) Metode pelatihan

Tjia (2006) merekomendasikan metode experiential learning

dan metode yang berhubungan dengan prinsip belajar orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

16

dewasa untuk diaplikasikan agar efektivitas pelatihan menjadi

maksimal.

Selain itu, topik pelatihan hendaknya dibawakan dengan cara

yang mudah dipahami dan jelas, juga bersifat fun dan membuat

peserta merasa terfasilitasi untuk berbuat yang terbaik.

5) Lingkungan

Faktor lingkungan sekitar yang bisa mempengaruhi, antara lain

tata ruang, jumlah peserta, maupun sarana pendukung seperti

musik.

Tata ruang memengaruhi interaksi dan respon peserta selama

pelatihan. Termasuk di dalam tata ruang antara lain, sistem

ventilasi, penerangan, akses keluar-masuk, tempat duduk, dll.

Jumlah peserta hendaknya berkisar antara 16 – 24 orang. Lebih

dari itu, peserta akan cenderung tidak nyaman mengikuti pelatihan.

Sedangkan jika kurang dari 16 juga akan membuat peserta tidak

nyaman, kecuali jika sesama peserta sudah terjalin keakraban

sebelum pelatihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

17

c. Manfaat Pelaksanaan Evaluasi Pelatihan

Berikut ini merupakan alasan–alasan perlunya melaksanakan

evaluasi pelatihan (Kirkpatrick, 2007; Kristanto, 2004; Liberman

2006; Noe, 2002):

1) Memberikan validasi bagi trainer

Trainer / fasilitator pelatihan merupakan ujung tombak dari

sebuah pelatihan sehingga memegang peranan penting dalam

sebuah pelatihan. Pelaksanaan evaluasi pelatihan akan dapat

memberikan penilaian apakah yang dilakukan fasilitator dalam

pelatihan memberikan hasil yang nyata / mampu mentransfer

materi / topik pelatihan kepada peserta.

2) Memutuskan kontinuitas program pelatihan

Menentukan kontinuitas program pelatihan berarti memutuskan

apakah program pelatihan bisa tetap diadakan untuk kemudian hari

atau tidak. Keputusan tersebut didasari dari kekuatan dan

kelemahan program pelatihan dan disesuaikan dengan kesesuaian

pelatihan terhadap program pengembangan secara keseluruhan,

keberhasilan mentransfer topik kepada peserta, manfaat bagi

peserta maupun organisasi, dan biaya yang harus dikeluarkan.

3) Meningkatkan kualitas program pelatihan

Setelah ada keputusan tentang kontinuitas tentunya perlu ada

perbaikan-perbaikan dari pelaksanaan pelatihan yang sudah

dilakukan. Informasi untuk perbaikan bisa diperoleh dari pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

18

peserta dengan meminta umpan balik / tanggapan peserta, evaluasi

fasilitator, maupun pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan

terhadap program pelatihan.

d. Model Dalam Mengevaluasi Pelatihan

Salah satu model evaluasi pelatihan yang ada adalah model yang

dikembangkan oleh Donald Kirkpatrick (Bramley, 1991; Kristanto,

2004; Liberman, 2006). Wei (2006) mengungkapkan bahwa meskipun

ada beberapa pihak yang mengkritisi model evaluasi ini, tapi model ini

masih merupakan model evaluasi yang beguna untuk mengevaluasi

hasil pelatihan. Pendapat tersebut juga didukung oleh Liberman (2006)

yang mengatakan bahwa model tersebut merupakan model yang paling

populer dan digunakan secara luas dalam melakukan evaluasi

pelatihan.

Model yang dikembangkan oleh Kirkpatrick tersebut terdiri dari

empat model evaluasi, yaitu:

1) Evaluasi reaksi

Model evaluasi reaksi mengukur reaksi / perasaan peserta

terhadap pelatihan, apakah peserta menyukai program pelatihan

yang ada atau tidak, apakah peserta merasa pelatihan yang ada

relevan dengan kehidupan maupun pekerjaannya sehari-hari atau

tidak.

Kristanto (2004) dan Phillips & Stone (2002) mengungkapkan

bahwa reaksi peserta adalah data yang mudah didapatkan tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

19

hanya menyediakan informasi substantif yang terbatas tentang nilai

sebuah pelatihan sehingga tidaklah bijak dan sangat

kontraproduktif apabila digunakan sebagai satu-satunya metode

evaluasi.

Akan tetapi, Kirkpatrick (1998) dan Phillips & Stone (2002)

menambahkan bahwa model evaluasi reaksi tetap perlu

dilaksanakan karena:

a) Lebih baik daripada tidak ada sama sekali,

b) Mampu mengidentifikasi tren dan keinginan di kalangan

peserta terhadap sebuah pelatihan sehingga bisa menjadi

masukan bagi perkembangan program maupun materi pelatihan

c) Reaksi peserta mampu menjadi indikator apakah peserta akan

mengaplikasikan materi pelatihan.

Metode yang paling sering digunakan dalam pengumpulan data

reaksi adalah kuesioner (Phillips & Stone, 2002). Alliger et all.

(1997) membagi reaksi peserta menjadi 2, yaitu:

a) Reaksi dalam hal afeksi (affective reactions)

Berkaitan dengan apakah peserta merasa nyaman (enjoy)

atau tidak dalam mengikuti pelatihan.

b) Reaksi terhadap kegunaan / manfaat pelatihan (utility

reactions)

Berkaitan dengan apakah materi / topik pelatihan berguna

bagi kehidupan / aktivitas yang dijalani oleh peserta dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

20

kesehariannya, sampai sejauh mana materi / topik

mempengaruhi nilai-nilai dan perilaku yang ditampilkan oleh

peserta dalam kesehariannya.

Dalam kajiannya tersebut, Alliger et all. (1997) menemukan

bahwa reaksi terhadap manfaat / kegunaan dari materi / topik

pelatihan lebih berhubungan sangat erat terhadap transfer materi

pelatihan jika dibandingkan dengan reaksi afeksi.

Phillips & Stone (2002) menjabarkan aspek-aspek dalam

pengukuran reaksi meliputi:

a) Isi (content) pelatihan

Terdiri dari adanya penjelasan tentang tujuan pelatihan,

tercapainya tujuan pelatihan, materi mudah dipahami, dan

penilaian tentang kesesuaian materi / topik dalam kehidupan

sehari-hari.

b) Metode yang digunakan

Berkaitan dengan metode pengajaran, aktivitas-aktivitas,

dan materi yang digunakan untuk membantu peserta

memahami materi dan tercapainya tujuan pelatihan.

c) Lingkungan pendukung

Berkaitan dengan penilaian peserta tentang keadaan

ruangan tempat penyelenggaraan pelatihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

21

d) Fasilitator pelatihan

Berkaitan dengan penguasaan materi, kejelasan dalam

penyampaian materi untuk membantu pemahaman peserta,

kemampuan menciptakan lingkungan yang melibatkan peserta

untuk berdiskusi, respon terhadap komentar dan pertanyaan

peserta, kemampuan manajerial kelas yang efektif, kemampuan

menjadi moderator untuk menjaga fokus materi.

e) Rencana aksi (planned actions)

Mengungkap rencana aksi yang akan dilakukan oleh peserta

berkenaan dengan hasil dari setelah mengikuti pelatihan.

f) Penilaian dan komentar tentang program pelatihan secara

keseluruhan

Peserta menilai secara kuantitatif (dengan angka) dan

secara kualitatif (dengan memberi komentar) mengenai

program pelatihan secara keseluruhan.

Kristanto (2004) mengungkapkan bahwa peserta tidak perlu

menyertakan nama pada saat pemberian evaluasi reaksi untuk

mendapatkan respon yang jujur. Selain itu, respon harus segera

didapat setelah sesi terakhir pelatihan agar mampu

mengindikasikan respon secara utuh / satu kesatuan.

2) Evaluasi belajar

Kristanto (2004) mendefinisikan evaluasi belajar sebagai

“tingkat perubahan peserta dalam sikap, peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

22

pengetahuan, dan / atau peningkatan keterampilan pada saat

program pelatihan selesai”. Kristanto (2004) juga menambahkan

bahwa Kirkpatrick dan beberapa peneliti lain menyatakan bahwa

perubahan perilaku peserta dalam kehidupan sehari-hari tidak akan

terjadi jika peserta tidak menemui perubahan pengetahuan setelah

mengikuti pelatihan. Pengukuran belajar harus mengacu pada

tujuan pelatihan dan berkaitan dengan instruksional pelatihan.

Pengukuran hasil belajar tidak menunjukkan bagaimana

mengaplikasikan hasil belajarnya dalam keseharian, tapi lebih

kepada mengindikasikan efektivitas program pelatihan (Kristanto,

2004).

Cara untuk mengukur perubahan belajar ini harus dilakukan

dengan metode kuantitatif, misalnya dengan mengadministrasikan

tes pengetahuan (misalnya paper and pencil test) untuk mengukur

pengetahuan dan sikap peserta (Kristanto, 2004; Liberman, 2006).

Liberman (2006) menambahkan bahwa hasil tes sesudah pelatihan

harus lebih tinggi daripada hasil tes sebelum pelatihan.

3) Evaluasi perilaku

Evaluasi perilaku didefinisikan sebagai “seberapa tingkat

perubahan perilaku yang dilakukan peserta sebagai hasil dari

mengikuti program pelatihan” (Kristanto, 2004).

Evaluasi perilaku bertujuan untuk mengetahui apakah peserta

pelatihan mengalami perubahan perilaku dalam kehidupan sehari-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

23

harinya setelah mengikuti program pelatihan. Akan tetapi, peserta

pelatihan belum tentu juga mengalami perubahan perilaku segera

setelah mengikuti pelatihan. Menurut Kirkpatrick (1998), ada 4

syarat agar seseorang mengubah perilakunya, yaitu:

a) Adanya hasrat untuk berubah dari pribadi orang tersebut,

b) Individu tersebut mengetahui apa yang harus dilakukan dan

bagaimana melakukannya,

c) Adanya lingkungan yang tepat untuk mendukung perubahan

perilakunya,

d) Adanya penghargaan atas perubahannya.

Lebih lanjut, Kirkpatrick (1998) juga mengungkapkan bahwa

program pelatihan mampu memfasilitasi dua persyaratan pertama,

yaitu dengan menciptakan sikap yang positif terhadap hasrat untuk

berubah dan mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan. Sedangkan dua persyaratan berikutnya hanya bisa

ditemui ketika peserta sudah kembali ke kehidupan sehari-harinya

dan program pelatihan tidak bisa memfasilitasinya.

Untuk mendapatkan data mengenai perilaku peserta pelatihan

bisa dengan cara pengamatan / observasi, penilaian diri dari peserta

(self-analyze), maupun penilaian dari rekan / lingkungan

(Kristanto, 2004; Liberman, 2006; Tjia, 2006). Selain itu, langkah

lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa ada sebagian orang yang

memerlukan waktu lama untuk mengubah perilaku, sementara ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

24

sebagian lagi yang tidak memerlukan waktu yang lama untuk

berubah (Kristanto, 2004). Cara untuk mengatasinya adalah dengan

melakukan pengukuran lebih dari sekali dan / atau memperhatikan

interval pengukuran antara sebelum dan sesudah pelatihan. Tjia

(2006) mengungkapkan sebaiknya ada jeda sekitar 2 – 4 minggu

antara pengukuran sebelum dan sesudah pelatihan.

4) Evaluasi hasil

Evaluasi hasil merupakan hasil akhir yang muncul akibat

peserta hadir dalam program pelatihan. Dalam konteks perusahaan,

evaluasi hasil dikaitkan dengan peningkatan produksi,

berkurangnya biaya, turnover karyawan, dll (Kristanto, 2004;

Liberman, 2006). Dalam konteks institusi pendidikan, evaluasi

hasil bisa dikaitkan dengan membaiknya rata-rata IPK yang

diperoleh mahasiswa, menurunnya tingkat DO, dll.

Kristanto (2004) menambahkan bahwa jenis-jenis pelatihan

pengembangan diri, seperti kepemimpinan, komunikasi, motivasi,

dll. sulit untuk diukur dengan menggunakan model ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

25

B. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM)

1. Tujuan PPKM

Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) dimulai

pada tahun ajaran 1997/1998 dengan nama Pelatihan Menjadi Mahasiswa

Efektif (PMME). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian penerimaan

mahasiswa baru dan lahir dari keprihatinan pimpinan USD untuk

menciptakan kegiatan inisiasi bagi mahasiswa baru yang lebih fungsional

humanistik, bukan perploncoan (Penyelenggaraan PMME, 1998).

Susana (2007) mengungkapkan bahwa PPKM terinspirasi dari buku

“The 7 Habits of Highly Effective People” karya Stephen R Covey.

Tujuannya adalah menyiapkan mahasiswa baru memasuki dunia perguruan

tinggi dan kehidupan. Konsep 7 Kebiasaan tersebut diharapkan akan

membentuk karakter mahasiswa USD dan dinilai sangat bermanfaat bagi

pengelolaan hidup pribadi dan interaksinya dengan orang lain.

PPKM diharapkan sebagai salah satu proses dari sebuah

pendampingan dan pengembangan mahasiswa yang berkesinambungan.

Oleh karena itu, pelaksanaan PPKM juga bertujuan untuk menyiapkan

dosen sebagai fasilitator dan mahasiswa senior sebagai asisten fasilitator

sebagai pendukung terlaksananya proses kegiatan pendampingan di tingkat

prodi.

PPKM tahap I tahun 2008 memfokuskan pada 3 Kebiasaan awal dari

konsep 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif, yaitu Jadilah Proaktif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

26

Memulai Dari Akhir alam Pikiran, dan Dahulukan Yang Utama. Secara

khusus, setelah mendapat materi Kebiasaan 1, peserta diharapkan dapat:

1) Menjelaskan arti proaktivitas,

2) Menjelaskan perbedaan antara respon yang reaktif dan proaktif,

3) Merumuskan respon-respon yang proaktif,

4) Mengisi Lingkaran Pengaruhnya dalam lingkungan keluarganya

Dalam materi Kebiasaan 2, peserta diharapkan dapat:

1) Menyadari pentingnya memiliki tujuan hidup,

2) Memiliki rumusan tujuan hidup,

3) Memiliki semangat untuk melakukan sesuatu lebih baik

Materi Kebiasaan 3, tujuan yang ingin dicapai adalah:

1) Peserta mengetahui pentingnya memiliki prioritas dalam kehidupan,

2) Peserta mampu membedakan kegiatan-kegiatan berdasarkan

kepentingan dan urgensi atau kemendesakan.

(Modul PPKM, 2008)

2. Peserta PPKM

Peserta PPKM adalah mahasiswa baru di tahun ajaran yang

bersangkutan. Secara khusus, dalam pelaksanaan PPKM tahun 2008,

pesertanya adalah mahasiswa angkatan 2007.

3. Metode Dalam PPKM

Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa ini dilaksanakan

dengan metode structured-experiences / pengalaman terstruktur (Modul

Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa, 2007). Pfeiffer &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

27

Ballew (1988) mengungkapkan bahwa structured experiences merupakan

aplikasi dari prinsip belajar orang dewasa (adult learning principles /

androgogy).

Istilah androgogy berasal dari bahasa Yunani yang berarti “seni dan

ilmu pengetahuan dalam membantu orang dewasa untuk belajar” (Tjia,

2006). Lebih lanjut, Tjia (2006) mengungkapkan bahwa orang dewasa

belajar dengan cara melibatkan dirinya dengan pengalaman. Beberapa hal

yang bisa membantu proses pembelajaran orang dewasa:

a. Orang dewasa perlu mengetahui mengapa mereka perlu mempelajari

sesuatu,

b. Orang dewasa memiliki kebutuhan untuk mengarahkan dirinya sendiri

(self-directing),

c. Orang dewasa memiliki pengalaman yang lebih banyak daripada

remaja (youth),

d. Pengalaman-pengalaman yang dimilikinya tersebut bisa menjadi

stimulus sikap keingintahuannya dan untuk belajar,

e. Orang dewasa belajar pada hal-hal yang berpusat pada tugas, berpusat

pada masalah, atau berpusat pada orientasi hidupnya,

f. Orang dewasa menginginkan proses pembelajaran yang berpusat pada

masalah yang ada, menyentuh masing-masing personal (personalized),

dan proses pembelajaran yang memfasilitasi kebutuhan mereka untuk

mengarahkan dirinya sendiri (self-directing) dan tanggung jawab

pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

28

Pfeiffer & Ballew (1988) mengungkapkan bahwa dengan structured

experience, peserta dapat menemukan sendiri makna dari proses

pembelajaran yang diikutinya.

Dalam structured experience, terdapat siklus belajar berdasar

pengalaman (experiential learning cycle) sbb:

Publishing (Sharing reaction

and observasions)

Processing (Discussing pattern

and dinamics)

Generalizing (Developing principles)

Applying (Planning how to use the learning)

Experiencing (The activity phase)

Gambar 2.1. siklus experiential learning

(Modul PPKM, 2007)

a. Experiencing

Peserta melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang bertujuan untuk

mengajak perserta “mengalami” sesuatu. Aktivitas-aktivitas dalam

tahap ini biasanya diasosiasikan dengan games atau hal-hal yang

sifatnya menyenangkan. Akan tetapi, sebenarnya segala aktivitas yang

melibatkan asesmen diri atau interaksi interpersonal bisa digunakan

dalam tahap ini, seperti, menulis, observasi, sharing informasi, dll.

Aktivitas-aktivitas itu pun dapat dilakukan secara individu,

berpasangan, maupun dalam kelompok (Pfeiffer & Ballew, 1988).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

29

b. Publishing

Setelah peserta menjalani proses “mengalami”, peserta diminta

untuk menceritakan ulang pengalamannya tersebut dan disertai dengan

pengungkapan perasaan, reaksi, dan opini mereka sendiri. Dalam tahap

ini, bisa dengan cara diskusi tak-terstruktur. Akan tetapi, yang perlu

diingat adalah, pengungkapan yang terjadi hanya sebatas penceritaan

pengalaman aktivitas dan perasaan setelah menjalaninya.

c. Processing

Peserta diajak untuk mendiskusikan dan menganalisis segala hal

yang sudah dibagikan (disharekan).

d. Generalizing

Peserta mengambil kesimpulan berdasarkan prinsip-prinsip yang

sudah ada dan berdasarkan insight yang didapatnya. Prinsip, nilai, dan

insight yang muncul merupakan hasil dari kesadaran mereka terhadap

situasi-situasi yang mereka alami sehari-hari yang serupa dengan

aktivitas yang sudah mereka lakukan. Pfeiffer & Ballew (1988) juga

menambahkan bahwa di tahap ini teori-teori ataupun hasil penelitian

yang sudah ada bisa digunakan untuk memperkuat pengambilan

kesimpulan.

e. Applying

Peserta melakukan perencanaan untuk menerapkan hasil belajarnya

itu dalam kehidupan sehari-harinya. Pfeiffer & Ballew (1988)

menjelaskan bahwa individu akan lebih menaruh perhatian untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

30

mengimplementasikan hasil belajarnya tersebut jika mereka dapat

saling share dengan rekan-rekannya yang lain.

Beberapa kegiatan yang dilakukan peserta sebagai proses belajar

dalam PPKM adalah sbb:

a. Refleksi

Kegiatan refleksi dianalogikan seperti melihat diri sendiri di depan

cermin. Peserta diajak untuk memandang diri dalam suasana batin

yang hening, tenang, damai, dan terbuka.

Hal ini dilakukan agar peserta dapat lebih mengenal diri serta

mampu menentukan langkah-langkah yang hendak ditempuh

selanjutnya dalam rangka meningkatkan atau menyempurnakan diri.

Kegiatan refleksi dilakukan dengan atau tanpa alat bantu yang

berupa daftar pertanyaan.

b. Sharing

Peserta diajak untuk berbagi pikiran, perasaan, atau pengalaman

pribadinya bersama peserta lain.

Kegiatan ini dilakukan dalam kelompok kecil maupun dalam

kelompok pleno yang meliputi seluruh satuan kelas.

c. Diskusi

Peserta diajak untuk berpikir bersama. Kegiatan ini dilakukan

dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok pleno.

d. Lekturet

Kegiatan ini berupa penjelasan / ceramah oleh fasilitator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

31

e. Pengalaman terstruktur

Peserta belajar melalui permainan-permainan (games) maupun

bermain peran (role play) secara individu maupun dalam kelompok.

f. Bernyanyi

(Modul Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa, 2007)

C. 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif

1. Konsep Dasar 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif

Konsep 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif pertama kali

diperkenalkan oleh Stephen R. Covey pada tahun 1989 (Tjia, 2006). Lebih

lanjut, Tjia (2006) mengungkapkan bahwa 7 Kebiasaan merupakan konsep

yang terintegrasi, menyeluruh (holistic), dan pendekatan yang berpusat

pada prinsip dalam menyelesaikan masalah-masalah personal dan

profesional.

Covey (1995) menjelaskan bahwa sebenarnya konsep 7 Kebiasaan ini

merupakan akal sehat yang disusun secara padu (common sense organized)

dan sudah dikenal luas dalam masyarakat. Akan tetapi, apa yang sudah

dikenal dan menjadi common sense belum tentu kerap dipraktekkan

(common practice). Lebih lanjut, Covey (1997) menyoroti bahwa setelah

Perang Dunia I, perkembangan literatur tentang konsep “keberhasilan”

lebih berfokus pada Etika Kepribadian (Personality Ethics) yang ternyata

dangkal. Pendekatan tersebut bersifat manipulatif, seringkali menipu, dan

mendorong seseorang menggunakan teknik tertentu untuk membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

32

seseorang tertarik atau berpura-pura tertarik terhadap individu tersebut.

Teknik bagaimana mempengaruhi seseorang secara cepat, penjelasan

bahwa senyum bisa mendongkrak posisi seseorang menjadi fokus utama.

Akan tetapi, bagaimana ketulusan dalam pemberian tersenyum tidak

menjadi fokus dasar. Etika Kepribadian memang esensial untuk mencapai

keberhasilan, tetapi itu merupakan hal yang sekunder, bukan yang primer

Covey (1997) menjelaskan bahwa Konsep 7 Kebiasaan Manusia Yang

Sangat Efektif ini mencakup banyak prinsip dasar dari efektivitas manusia

yang sifatnya mendasar dan merupakan hal yang primer. 7 Kebiasaan

terdiri dari langkah-langkah yang menuntun tercapainya kehidupan yang

penuh kejujuran, integritas, dan tercapainya prinsip-prinsip martabat

manusia sehingga dapat mengantisipasi perubahan yang terjadi. Selain itu,

juga dapat memberi kekuatan dan kebijaksanaan dalam menyikapi

perubahan-perubahan tersebut sehingga bisa menyesuaikan diri, dan

memungkinkan individu untuk tetap bisa melihat peluang-peluang yang

terjadi dalam perubahan tersebut (Tjia, 2006).

Secara spesifik, Covey (2001) mengungkapkan bahwa menjalani 7

Kebiasaan bisa membantu seseorang untuk dapat mengendalikan

hidupnya, menemukan nilai-nilai yang dianut dan mengetahui apa yang

penting bagi dirinya, merasa bahagia, meningkatkan kepercayaan diri,

memiliki manajemen waktu yang efektif, terciptanya hubungan yang

harmonis dengan orang lain (keluarga, teman, dan rekanan), serta memiliki

keseimbangan dalam hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

33

Dalam Modul Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa

(2007), kebiasaan didefinisikan sebagai hal atau perbuatan yang dilakukan

secara berulang-ulang, tanpa kita sadari. Sejumlah kebiasaan bisa disebut

positif atau baik (misalnya: berolah-raga secara teratur), sejumlah

kebiasaan lain bisa disebut negatif atau buruk (misalnya: menyalahkan

orang lain), dan ada sejumlah kebiasaan bisa disebut netral (contohnya:

mandi malam dengan air hangat). Lebih lanjut, dalam Modul PPKM

(2007) tersebut juga dijelaskan bahwa kebiasaan yang dimiliki seseorang

dapat menuntunnya menjadi lebih baik, tapi bisa juga menghambat

pertumbuhan dan perkembangannya.

Setiap individu adalah produk dari kebiasaannya masing-masing.

Covey (1997) menjelaskan bahwa kebiasaan merupakan pertemuan dari

pengetahuan, keterampilan, dan keinginan. Pengetahuan merupakan

paradigma teoritis yang dimiliki seseorang, apa yang harus dilakukannya,

mengapa harus dilakukan. Ketrampilan berkaitan dengan bagaimana kita

melakukannya. Sedangkan keinginan merupakan motivasi, keinginan

untuk melakukan.

Untuk menjadi sebuah kebiasaan, ketiga dimensi tersebut harus

terpenuhi. Sebagai contoh, kebiasaan mandi. Individu mengetahui bahwa

dengan mandi maka tubuhnya menjadi lebih bersih (dimensi pengetahuan),

semua individu membasahi dirinya dengan air ketika mandi (dimensi

keterampilan), dan kegiatan mandi tersebut akan terlaksana jika individu

tersebut memiliki keinginan untuk mandi (dimensi keinginan). Salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

34

saja dimensi tersebut tidak terpenuhi, maka tidak akan ada sebuah

kegiatan, dan tidak akan pernah menjadi sebuah kebiasaan. Jika

digambarkan, maka pertemuan antara pengetahuan, keterampilan, dan

keinginan sehingga membentuk kebiasaan adalah sbb.:

Gambar 2.2. Pertemuan Pengetahuan-Keterampilan-Keinginan

Adapun ketujuh kebiasaan menurut Covey (1997) yang dapat membuat

seseorang / individu menjadi pribadi yang efektif adalah:

a. Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif

b. Kebiasaan 2: Mulai Dengan Akhir Dalam Pikiran

c. Kebiasaan 3: Dahulukan Yang Utama

d. Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang

e. Kebiasaan 5: Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu, Baru Dimengerti

f. Kebiasaan 6: Wujudkan Sinergi, dan

g. Kebiasaan 7: Mengasah Gergaji

Fokus yang ingin dituju oleh Konsep 7 Kebiasaan tersebut adalah

pribadi yang sangat efektif. Covey (1995) menjelaskan bahwa pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

35

yang sangat efektif merupakan individu yang mampu mendapatkan yang

diinginkan dan dengan cara yang memungkinkan individu tersebut

mendapatkannya berulang-ulang. Lebih lanjut, Covey (1995)

mengistilahkannya menjadi keseimbangan antara produksi dan

kemampuan produksi (keseimbangan P / KP).

Covey (1995) menggunakan analogi dongeng “Petani dan Angsa

Bertelur Emas”. Di dongeng tersebut diceritakan bahwa ada seorang petani

yang memiliki seekor angsa. Ternyata angsa tersebut mampu

menghasilkan telur emas. Kejadian itu terus berlanjut. Sampai pada

akhirnya, sang petani menjadi tidak sabar untuk mendapatkan telur emas

sesegera mungkin dengan cara memotong angsanya. Akan tetapi, sang

petani tidak mendapatkan apa-apa. Berdasarkan dongeng tersebut,

produksi / hasil yang kita harapkan adalah telur emas tersebut, sedangkan

angsanya adalah kemampuan untuk produksi atau dengan kata lain

kemampuan kita untuk secara terus menerus memberikan hasil yang

diinginkan.

Kemampuan produksi tersebut merupakan aspek fisik dan mental,

spiritual. Dalam konteks industri, aspek fisik diantaranya mesin-mesin di

pabrik, kendaraan milik kantor, dll. Sedangkan dalam konteks pribadi,

aspek fisik adalah keadaan tubuh / kesehatan kita. Aspek mental berkaitan

dengan pikiran individu. Pikiran di sini mengacu pada konteks kognitif

seseorang, bagaimana pengetahuan seseorang terhadap info-info baru, apa

saja yang telah dipelajarinya, dsb. Aspek mental juga berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

36

keadaan jiwa seseorang. Seseorang yang mempunyai tujuan hidup / cita-

cita (produksi) tapi tidak mampu menjaga kemampuan produksinya,

seperti tidak pernah belajar hal-hal baru, tidak pernah menjaga kesehatan

tubuhnya, tidak pernah menjaga relasinya dengan rekan-rekan ataupun

keluarganya, maka di tidak akan mampu mencapai efektivitas karena dia

tidak mampu memelihara aset (kemampuan produksi) yang dimilikinya.

Untuk mencapai efektivitas dengan menerapkan 7 Kebiasaan, individu

perlu mengetahui paradigmanya dan mengetahui perlunya sebuah

perubahan paradigma. Covey (1997) menjelaskan bahwa paradigma

berkaitan dengan persepsi, pengertian, dan penafsiran seseorang tentang

keadaan di sekitarnya. Seringkali orang menganggap bahwa cara

pandangnya (paradigmanya) sudah sesuai dengan segala sesuatu

sebagaimana adanya, atau realitas yang ada. Akan tetapi, sebenarnya

seseorang memiliki paradigma sebagaimana pribadinya sendiri. Seseorang

cenderung memiliki pendapat persepsinya berdasarkan dirinya sendiri,

berdasarkan pengalamannya sendiri. Jika ada orang lain yang tidak setuju

dengan pendapat kita, maka kita cenderung berpikir bahwa orang lain itu

yang salah.

Paradigma merupakan sumber dari sikap dan perilaku seseorang,

terlepas dari benar atau salahnya paradigma tersebut. Paradigma yang

kemudian memengaruhi sikap dan perilaku seseorang tersebut kemudian

juga memengaruhi hubungan dengan orang lain. Covey (1997)

menjelaskan bahwa untuk mengatasi adanya perbedaan sikap dan perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

37

kita dengan orang lain, maka perlu adannya sebuah perubahan paradigma.

Lebih lanjut, Covey (1997) juga menjelaskan bahwa banyak orang

mengalami perubahan paradigma justru ketika orang / individu tersebut

menghadapi krisis yang mengancam jiwa dan tiba-tiba melihat

prioritasnya dengan cara yang berbeda, atau ketika tiba-tiba melangkah

dalam sebuah peran yang baru, seperti menjadi ayah, menjadi kakek /

nenek, dsb.

Untuk membuat sebuah perubahan paradigma membutuhkan waktu

dan tenaga yang cukup banyak. Akan tetapi, untuk membuat perubahan

kuantum (perubahan yang mendadak dan berjangka panjang), maka yang

perlu diubah adalah paradigma kita (Covey, 1997).

Paradigma yang harus dimiliki oleh seseorang seharusnya adalah

paradigma yang berpusat pada prinsip. Covey (1997) menggunakan

analogi kapal perang dan mercu suar untuk menjelaskan paradigma yang

berpusat pada prinsip. Ada kapal perang yang membawa peralatan perang

komplit sedang berlayar. Suatu hari badai menyerang kapal yang sedang

berlayar tersebut. Kapten kapal dikabari oleh salah seorang awaknya

bahwa ada sesuatu di depan kapal dan kalau tidak ada yang berbelok maka

mereka akan bertabrakan. Kapten lalu memerintahkan awak untuk

mengirimkan kode yang meminta benda di depan kapal itu untuk berbelok

karena mereka adalah kapal perang yang membawa peralatan tempur yang

lengkap. Lalu datang kode balasan yang menyatakan bahwa kapal perang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

38

tersebut yang harus berbelok karena yang ada di depannya adalah mercu

suar.

Covey (1997) menjelaskan bahwa prinsip itu seperti layaknya mercu

suar. Prinsip merupakan hukum alam yang tidak dapat dilanggar. Hukum

alam tetap tidak akan pernah bisa diubah, terlepas dari kita menyetujuinya

atau tidak. Prinsip merupakan pedoman berperilaku yang terbukti

mempunyai nilai langgeng, permanen, dan bersifat mendasar. Covey

(1997) lebih lanjut menjelaskan, semakin sejajar paradigma seseorang

dengan prinsip yang ada, maka seseorang akan memandang sesuatu secara

lebih objektif, hingga kemudian akan memberi dampak pada sikap dan

perilaku seseorang, dan kemudian pada akhirnya juga akan mempengaruhi

efektivitas yang dicapai.

2. Kontinum Kematangan

Covey (1997) mengungkapkan bahwa konsep 7 Kebiasaan memiliki

pendekatan yang meningkat, berurutan, dan sangat terpadu bagi

perkembangan efektivitas pribadi dan antarpribadi. Lebih lanjut, Tjia

(2006) menjelaskan bahwa konsep 7 Kebiasaan menuntun seseorang untuk

melalui 3 fase perkembangan:

a. Tergantung

Individu mengandalkan orang lain untuk mengurusnya. Covey

(1997) menggambarkan bahwa kita masing-masing memulai

kehidupan sebagai bayi yang diarahkan, diasuh, dan ditunjang oleh

orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

39

b. Mandiri

Individu mampu mengurus dirinya sendiri dan mampu menganbil

keputusan sendiri. Covey (1997) menjelaskan bahwa pada tahap ini,

seseorang sudah mencapai tahap Kemenangan Pribadi (private

victory).

c. Saling dukung

Merupakan fase dimana seseorang bekerjasama dengan yang lain

untuk mencapai sesuatu yang tidak bisa dicapai jika dikerjakan sendiri.

Covey (1997) menjelaskan bahwa pada tahap ini, seseorang sudah

mencapai tahap Kemenangan Publik (public victory).

Gambar 2.3. Kontinum Kematangan

(Gloria People Development Center, 2007)

SALING DUKUNG

TERGANTUNG

MANDIRI

1 2

654

3

KEMENANGAN PUBLIK

DAHULUKAN YANG UTAMA

JADILAH PROAKTIF

MULAI DENGAN AKHIR DALAM

PIKIRAN

BERPIKIR MENANG- MENANG

BERUSAHA MENGERTI DAHULU, BARU DIMENGERTI

WUJUDKAN SINERGI

KEMENANGAN PRIBADI

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

40

Covey (2001) menjabarkan bahwa konsep 7 Kebiasaan ini juga bisa

diterapkan ke individu yang lebih muda / remaja. Dengan menerapkan 7

Kebiasaan dalam kehidupannya, seorang remaja bisa menjadi bahagia dan

sukses.

Covey (2001) menggambarkan tingkat kematangan individu dalam

bentuk Pohon Kematangan

Gambar 2.4. Pohon Kematangan

(Modul PPKM, 2007)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

41

Covey (1995) menjelaskan bahwa dalam usahanya untuk menerapkan

7 Kebiasaan ini, akan sangat mungkin seseorang merasakan “gravitasi”

dari kebiasaan-kebiasaan yang sebelumnya. Penerapan 7 Kebiasaan

diibaratkan pendakian gunung yang curam dimana akan banyak kerikil

yang mengganggu perjalanan. 7 Kebiasaan merupakan sebuah proses

pengembangan pribadi dan antar-pribadi yang sejati dan menuntut usaha

dan kesabaran yang besar. Akan tetapi, jika seseorang sudah mampu

mencapai puncak gunung dari 7 Kebiasaan ini, maka ia akan bisa

merasakan adanya semangat yang besar dan pencapaian efektivitas yang

terus menerus.

PPKM tahap I tahun 2008 hanya akan membahas Kebiasaan 1, 2, dan

3 saja. Pelaksanaan PPKM tahap I tahun 2008 berfokus pada pencapaian

Kemenangan Pribadi. Berikut adalah penjabaran Kebiasaan 1, 2, dan 3.

3. Konsep Dasar Kebiasaan 1

Kebiasaan 1, Jadilah Proaktif, sangat efektif untuk diterapkan pada

lingkungan apapun. Kebiasaan ini mendasari kebiasaan-kebiasaan yang

lain. Proaktif lebih daripada sekedar mengambil inisiatif (Covey, 1997).

Proaktif berarti kekuatan, kebebasan dan kemampuan untuk memilih

respon sesuai dengan prinsip (Gloria People Development Center, 2007).

Perilaku seseorang adalah fungsi dari keputusannya sendiri, bukan hasil

dari kondisinya. Orang yang proaktif mampu memilih responnya, tidak

menyalahkan keadaan, kondisi, maupun pengkondisian yang

menyebabkan perilaku (Covey, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

42

Seringkali, seseorang berperilaku reaktif dimana mereka dipengaruhi

oleh lingkungan luar, seperti cuaca, lingkungan sosial, bagaimana orang

lain memperlakukan mereka, dll. Ketika cuaca buruk, maka suasana hati

mereka menjadi buruk. Ketika mereka diperlakukan buruk / tidak

menyenangkan oleh orang lain, mereka menjadi protektif dan menarik diri.

Gambar 2.5. Model perilaku reaktif

(Modul PPKM, 2007)

Covey (1995) menjelaskan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh

paradigmanya. Akan tetapi, seringkali individu merasa memiliki

paradigma yang objektif, padahal sebenarnya paradigma mereka

ditentukan oleh cermin sosial yang kemudian menghalangi seseorang

untuk mengeluarkan potensi dan kemampuan terbaiknya. Ada 3 teori

determinisme yang dijadikan peta sosial oleh seseorang yang

menghalanginya untuk mengeluarkan potensi terbaiknya, yaitu:

Stimulus Respon

a. Determinisme genetis

Teori ini mengatakan bahwa seseorang menjadi seperti diri mereka

sekarang ini karena memang sudah keturunan dari kakek dan nenek

moyangnya, sudah ada dalam sel-sel DNA sehingga tidak ada yang

bisa dilakukan lagi untuk mengubahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

43

b. Determinisme psikis

Teori ini menjelaskan bahwa keadaan sekarang terjadi karena

pengasuhan yang diterima seseorang, terjadi karena pengalaman masa

kanak-kanak seseorang. Hal inilah yang kemudian menghalangi

seseorang untuk menampilkan yang terbaik dari dirinya.

c. Determinisme lingkungan

Teori ini menjelaskan bahwa faktor lingkungan (seseorang atau

sesuatu di lingkungan) bertanggung jawab atas situasi yang terjadi

(Covey, 1997).

Dalam perilaku proaktif, seseorang tidak langsung merespon stimulus

yang ada / yang datang. Individu yang berperilaku proaktif memiliki

“waktu jeda” untuk memilih respon. Ada 4 anugerah manusiawi yang

digunakan oleh orang yang proaktif untuk memilih responnya, yaitu:

a. Kesadaran diri

Manusia mampu berpikir tentang proses berpikirnya sendiri

(Covey, 1997). Seseorang / individu menyadari keadaan dirinya,

menyadari keadaan lingkungannya. Akan tetapi, dia kemudian juga

menyadari bahwa manusia memiliki kemampuan berpikir, mengambil

tanggung jawab, dan memiliki kebebasan untuk merespon terhadap

stimulus yang ada tanpa harus terpengaruh / menyalahkan situasi di

sekelilingnya. Sebagai manusia, seseorang mampu mengamati sendiri

pikiran dan perbuatannya (Modul PPKM, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

44

b. Imajinasi

Manusia memiliki kemampuan visioner, kemampuan untuk

mencipta di dalam benaknya dan di luar realitasnya saat ini (Covey

1995; 1997). Individu memiliki kemampuan untuk membayangkan

berbagai kemungkinan, menciptakan hal-hal yang diinginkan di dalam

benaknya (Modul PPKM, 2007).

c. Suara hati

Suara hati berkaitan dengan kesadaran batin yang dalam tentang

benar dan salah, prinsip-prinsip yang mengatur perilaku, dan

pengertian tentang tingkat di mana pikiran dan tindakan seseorang

selaras dengan prinsip-prinsip tersebut (Covey, 1997). Seseorang bisa

mendengarkan suara batinnya untuk membedakan mana yang benar

dan mana yang salah, untuk menyadari prinsip-prinsip yang mengatur

perilakunya (Modul PPKM, 2007).

d. Kehendak bebas

Individu mampu bertindak berdasarkan kesadaran dirinya dan

bebas dari pengaruh lain, memiliki kekuasaan untuk memilih, untuk

bertindak berdasarkan kebebasan sekaligus kesadaran dirinya (Covey,

1997; Modul PPKM, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

45

Gambar 2.6. Model perilaku proaktif

(Modul PPKM, 2007)

Manusia memiliki 2 lingkaran dalam kehidupannya. Lingkaran luar

disebut Lingkaran Kekhawatiran (circle of concern), sedangkan lingkaran

dalam disebut Lingkaran Pengaruh (circle of influence).

Gambar 2.7. Circle of Concern & Circle of Influence

Covey (1997) menjelaskan bahwa kedua lingkaran itu menggambarkan

fokus waktu dan energi yang dihabiskan seseorang dalam kehidupannya.

Orang yang proaktif memfokuskan waktu dan energinya di dalam

Lingkaran Pengaruh (circle of influence). Mereka mengerjakan hal-hal

yang dapat dikendalikannya. Dengan melakukan hal-hal yang bisa

Stimulus KebebasanUntukMemilih Respon

Kesadaran Diri

Imajinasi

Kehendak Bebas

Suara Hati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

46

dikendalikannya, seseorang bisa memperluas Lingkaran Pengaruhnya dan

memiliki kendali atas kehidupannya.

Orang yang reaktif memfokuskan usaha dan upayanya di dalam

Lingkaran Kekhawatiran (circle of concern). Mereka berfokus pada

keadaan di luar mereka yang tidak bisa dikendalikan. Orang yang reaktif

merasa menjadi korban atas keadaan di sekelilingnya yang mengakibatkan

mereka bersikap menyalahkan dan menuduh (Covey 1995;1997).

4. Konsep Dasar Kebiasaan 2

Kebiasaan 2, Mulai Dengan Akhir Dalam Pikiran, mengajarkan untuk

memulai hari ini dengan bayangan, gambaran, atau paradigma akhir

kehidupan sebagai kerangka acuan atau kriteria yang menjadi dasar untuk

menguji segala sesuatu (Covey, 1997). Hal itu berarti memutuskan nilai-

nilai yang dijadikan pedoman dan sasaran-sasaran yang akan dicapai

(Covey, 2001). Seseorang perlu merumuskan dan memiliki pedoman /

arah / tujuan hidupnya agar tidak dikendalikan oleh orang lain.

Kebiasaan 2 ini mengacu pada prinsip bahwa kehidupan selalu

diciptakan 2 kali, yaitu ciptaan mental dan ciptaan fisik (Covey, 1997).

Ciptaan mental berarti pemikiran dan rencana mental menuju hasil yang

diinginkan. Sedangkan ciptaan fisik berarti proses memproduksi secara

fisik hasil yang diinginkan (Gloria People Development Center, 2007).

Cara terbaik untuk memiliki tujuan akhir adalah dengan menulis

pernyataan pribadi (Covey, 1997; Covey, 2001). Pernyataan misi pribadi

tersebut memfokuskan pada karakter, kontribusi dan pencapaian, nilai atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

47

prinsip yang menjadi dasar untuk menjadi dan melakukan sesuatu (Covey,

1997).

5. Konsep Dasar Kebiasaan 3

Kebiasaan 3, Mendahulukan Yang Utama, merupakan kelanjutan

Kebiasaan 1 dan 2. Covey (1997) menggambarkan Kebiasaan 3 sebagai

buah pribadi, pemenuhan praktis dari Kebiasaan 1 dan 2.

Kebiasaan 1 mengajarkan bahwa individu merupakan pencipta bagi

kehidupannya sendiri yang didasari dari empat anugerah manusia

(kesadaran diri, imajinasi, suara hati, dan kehendak bebas). Kebiasaan 2

merupakan ciptaan pertama / ciptaan mental, sebuah kontak yang dalam

dengan paradigma dasar seseorang dan nilai, serta visi yang dipegangnya

mengenai gambaran dirinya kelak. Sedangkan Kebiasaan 3

menggambarkan ciptaan kedua / ciptaan fisik, sebuah pemenuhan /

aktualisasi dari Kebiasaan 1 dan 2. Oleh karena itu, Kebiasaan 1 dan 2

mutlak penting dan menjadi fondasi untuk menjalani Kebiasaan 3 yang

merupakan praktek dari manajemen diri yang efektif (Covey, 1997).

Inti dari manajemen diri yang efektif adalah menjadwalkan prioritas

pribadi. Yang disebut prioritas adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai

seseorang dalam kehidupannya, seperti yang sudah dirumuskan dalam

Kebiasaan 2.

Covey (2001) menjelaskan bahwa untuk membantu penjadwalan

prioritas tersebut ada suatu model yang menakjubkan yang disebut

Kuadran Waktu. Kuadran Waktu tersebut terdiri dari dua unsur utama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

48

yaitu “penting” dan “genting / mendesak”. Hal-hal yang “penting” berarti

hal-hal yang harus diutamakan, ada hubungannya dengan hasil, menunjang

misi , tujuan-tujuan, nilai, dan sasaran prioritas tertinggi dalam hidup.

Sedangkan hal-hal yang “genting / mendesak” menuntut perhatian segera /

sekarang, hal-hal yang menekan, harus segera dilakukan (Covey, 1997;

Covey, 2001; Modul PPKM, 2007).

Gambar 2.8. Kuadran Waktu

Urgen (Mendesak) Tidak Urgen (Tidak Mendesak)

Kuadran I Kuadran II

Penting

Aktivitas : o Pekerjaan yang

segera harus selesi o Masalah yang

mendesak o Tugas yang terbatas

waktunya

Akibat : o Stress o Keletihan o Krisis

Aktivitas : o Merencanakan tugas o Mengembangkan

tugas o Menjalin relasi baru o Olah raga o Penyegaran

Akibat : o Visi, perspektif o Keseim-bangan o Disiplin o Kontrol beberapa

krisis

Kuadran III Kuadran IV

Tidak Penting

Aktivitas : o Melayani interupsi

yang tidak penting o Melaksanakan sesuatu

berdasar tekanan teman

Akibat : o Fokus jangka

pendek o Manajemen Krisis o Aktivitas yang

populer o Menganggap

tujuan dan rencana tidak penting

o Merasa menjadi korban

Aktivitas : o Mengerjakan hal-hal

sepele o Telepon lama-lama o Kerja sok sibuk o Main game terus-

menerus o Pemborosan waktu o Aktivitas menyenang-

kan

Akibat : o Tidak

bertanggung-jawab

o Bergantung pada orang lain atau lembaga untuk hal-hal dasar

o Dikeluarkan/DO o Penyesalan

(Modul PPKM, 2007)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

49

Aktivitas-aktivitas di kuadran I merupakan aktivitas yang mendesak

dan penting, misalnya menolong anak yang sakit, ujian yang

diselenggarakan esok hari dan hingga hari ini belum satu materipun yang

dipelajari (Covey. 2001; Modul PPKM, 2007). Orang yang memiliki

kuadran I yang dominan dalam kehidupannya adalah orang yang selalu

menunda-nunda tugas dan pekerjaannya. Akibat yang timbul adalah

adanya rasa keletihan, stres, tertekan, cemas, dan prestasinya tidak

maksimal. Individu hendaknya bisa mengatur aktivitas-aktivitasnya agar

tidak terjebak di kuadran I (Gloria People Development Center, 2007).

Kuadran II adalah inti dari manajemen diri yang efektif (Covey, 1997).

Lebih lanjut, Covey (1997) menjelaskan bahwa aktivitas-aktivitas di

kuadran II berhubungan dengan hal-hal seperti membina hubungan,

menuliskan pernyataan misi pribadi, latihan-latihan, perencanaan jangka

panjang, pencegahan, dan persiapan. Covey (2001) menyebut orang yang

manajemen dirinya berfokus pada kuadran II adalah orang yang suka

menentukan prioritas. Hal ini akan membuat seseorang mampu memiliki

hidup yang terkendali, keseimbangan hidup, dan prestasi tinggi (Covey,

2001; Modul PPKM, 2007).

Kuadran III mewakili hal-hal yang mendesak tapi tidak penting

(Covey, 2001). Individu yang berfokus di kuadran III terkenal sebagai

individu yang berusaha menyenangkan semua orang dan menanggapi

segala keinginan orang lain tapi apa yang dilakukannya itu kemudian tidak

sesuai dengan tujuan hidup yang ingin dicapainya. Individu tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

50

terkenal sebagai sebutan “yes man” karena tidak mampu mengatakan

“tidak” kepada orang lain (Covey, 2001).

Aktivitas-aktivitas dalam kuadran IV merupakan aktivitas yang sia-sia,

aktivitas-aktivitas yang tidak mendesak dan tidak penting. Individu dalam

kuadran IV senang menghabiskan waktu secara berlebihan untuk kegiatan-

kegiatan yang sepele. Akibat yang bisa muncul adalah kurangnya rasa

tanggung jawab, rasa bersalah, dan malas. (Covey, 2001; Gloria People

Development Center, 2007; Modul PPKM, 2007).

Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa manajemen pribadi yang

efektif waktunya terpusat pada kuadran II. Covey (1997) menjelaskan

bahwa satu-satunya tempat untuk mendapatkan waktu untuk kuadran II

pada awalnya adalah dari kuadran III dan IV. Individu tidak dapat

mengabaikan aktivitas penting dan genting di kuadran I. Oleh karena itu

seseorang harus belajar mengatakan “tidak” pada aktivitas-aktivitas lain

meskipun aktivitas tersebut terlihat genting, dan mengatakan “ya” pada

aktivitas-aktivitas kuadran II (Covey, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

51

Covey (1997) menjelaskan bahwa cara terbaik untuk pengorganisasian

kuadran II adalah dengan membuat jadwal mingguan. Covey (2001)

menjelaskan ada 3 langkah yang perlu dilakukan dalam pengorganisasian

kuadran II, yaitu:

a. mengidentifikasikan batu besar

Batu besar yang dimaksud adalah prioritas, tujuan, misi-misi dan

hal-hal kecil yang ingin dicapai dalam minggu ini untuk mendukung

tercapainya prioritas, tujuan, dan misi jangka panjang.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan melihat peran-peran

kunci yang dijalani seseorang dalam hidup, seperti peran sebagai

siswa, teman, pribadi, dll. Kemudian dari setiap peran diidentifikasi

lagi satu atau dua hal yang paling penting untuk dilaksanakan.

b. menjadwalkan dulu waktu untuk batu besar

Penjadwalan dilakukan dengan terlebih dahulu memasukkan

prioritas kecil tadi ke dalam agenda mingguan. Setelah prioritas sudah

dijadwalkan.

c. jadwalkan hal lain

Setelah melakukan penjadwalan prioritas, baru kemudian

menjadwalkan hal-hal / kegiatan sehari-hari lainnya sebagai pengisi

waktu kosong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

52

D. Efektivitas PPKM Tahap I tahun 2008

Dalam penelitian ini, penulis akan mengevaluasi pelaksanaan Pelatihan

Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) Tahap I Tahun 2008 dan

menjelaskan efektivitasnya terhadap peserta. Materi PPKM disusun

berdasarkan konsep 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif. PPKM 2008

tahap I, hanya akan mengambil materi 3 Kebiasaan awal, yaitu Menjadi

Proaktif, Memulai Dengan Akhir Dalam Pikiran, dan Dahulukan Yang Utama.

Dengan menguasai 3 Kebiasaan awal tersebut, individu bisa mencapai

kemandirian / tidak menjadi individu yang tergantung lagi.

Seperti yang sudah dijelaskan di awal bab, faktor-faktor yang dapat

menentukan efektivitas sebuah pelatihan di antaranya adalah materi / topik

pelatihan, metode pelatihan, dan lingkungan.

Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) Tahap I Tahun

2008 didasarkan pada konsep Kebiasaan 1, 2, dan 3 dari konsep 7 Kebiasaan

Manusia Yang Sangat Efektif dan bertujuan untuk membentuk karakter

mahasiswa Universitas Sanata Dharma agar bisa mengelola diri / pribadinya.

Konsep Kebiasaan 1, 2, dan 3 menuntun individu untuk menuju tahap

Kemenangan Pribadi (Private Victory) dimana seseorang sudah bisa mandiri,

dalam arti bisa mengurus dirinya sendiri dan mampu mengambil keputusan

sendiri.

Metode yang digunakan dalam PPKM Tahap I Tahun 2008 adalah

structured experience yang merupakan aplikasi dari prinsip belajar orang

dewasa. Peserta PPKM Tahap I Tahun 2008 merupakan mahasiswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

53

sudah tergolong dalam usia dewasa yang memiliki kebutuhan untuk

mengarahkan dirinya sendiri dan menemukan sendiri makna pembelajarannya.

Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan dalam PPKM Tahap I

Tahun 2008 memfasilitasi prinsip belajar orang dewasa tersebut.

Ketika peserta menemukan makna dari proses pembelajarannya dan

peserta merasa hal-hal yang didapat / dipelajarinya di PPKM Tahap I Tahun

2008 relevan dalam kehidupannya sehari-hari, maka hal itu akan berkorelasi /

berhubungan dengan transfer materi pelatihan. Peserta juga akan merasa puas

terhadap pelatihan yang diikutinya dan menjadi indikator apakah peserta akan

mengaplikasikan materi pelatihan dalam kehidupan sehari-harinya atau tidak.

Selain itu, jika peserta kemudian memiliki pengetahuan dan keterampilan

tentang konsep-konsep / instruksional yang diajarkan dalam pelatihan, dapat

menjadi indikasi efektivitas sebuah pelatihan

Transfer materi pelatihan yang dialami peserta itu kemudian akan

mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki peserta tentang konsep, prinsip,

maupun ketrampilan yang dimiliki peserta untuk dijadikan referensi dalam

perilakunya sehari-hari setelah mengikuti pelatihan. Dengan mengetahui

perubahan perilaku ini, maka akan dapat diketahui apakah peserta benar-benar

menerapkan materi pelatihan ke dalam kehidupan sehari-hari atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

54

E. Hipotesis

Berdasar pada argumentasi di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : ada peningkatan pengetahuan peserta antara sebelum dan sesudah

mengikuti PPKM tahap I,

H2 : ada perubahan perilaku yang ditunjukkan peserta menjadi lebih

mendekati perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3 setelah mengikuti PPKM

tahap I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah one-group pretest-posttest

design, yaitu rancangan satu kelompok dengan melakukan pengukuran ulang

pada variabel independen (Bernardin & Russel, 1993). Desain ini dipilih

karena PPKM merupakan program tahunan dan ditujukan bagi seluruh

mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sehingga sangat sulit

untuk mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan sebagai hasil

pembanding.

Skema desain penelitian ini adalah sbb.:

Ypre X Ypost

keterangan:

Ypre = pengukuran sebelum perlakuan

X = perlakuan berupa PPKM

Ypost = pengukuran setelah perlakuan

B. Variabel Penelitian

Variabel Bebas :

Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa

(PPKM) tahap I tahun 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

56

Variabel Tergantung :

1. reaksi peserta terhadap PPKM tahap I

2. pengetahuan peserta terhadap materi PPKM tahap I

3. perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3

C. Definisi Operasional

1. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) tahap I tahun

2008

Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) tahap I

merupakan program pengembangan diri yang diadakan oleh Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. PPKM tahap I tahun 2008 diadakan dalam 2

gelombang. Untuk gelombang I diadakan pada tanggal 21 – 23 Januari

2008, sedangkan gelombang II diadakan pada tanggal 24 – 26 Januari

2008.

Materi PPKM tahap I terdiri dari Kebiasaan 1, 2, dan Kebiasaan 3

yang disampaikan dalam 6 sesi, yaitu Pendahuluan, I am The Force,

Jadilah Proaktif, Gapailah Bintang, Prioritas dan Manajemen Waktu, dan

Discover Your Living Fire.

Kebiasaan 1, Jadilah Proaktif, disampaikan pada sesi Pendahuluan, I

Am The Force, Jadilah Proaktif. Sesi Pendahuluan bertujuan untuk

menciptakan suasana yang kondusif bagi terlaksananya program PPKM

tahap I. Inti materi dan aktivitas dalam bagian ini adalah perkenalan agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

57

tidak terjadi kekakuan selama proses pelatihan selama 3 hari serta

penjelasan pentingnya program PPKM tahap I. Peserta diingatkan bahwa

diterima menjadi mahasiswa adalah sebuah momentum yang benar-benar

harus dimanfaatkan. Salah dalam melangkah, berarti akan menjerumuskan

diri sendiri ke arah yang salah. Hal itu dimulai dari kebiasaan-kebiasaan

yang ada. Sesi I am The Force mengajak peserta untuk mengenali

kecenderungannya dalam menanggapi situasi dalam hidupnya, serta lebih

menyadari bahwa pibadinya memiliki kekuatan-kekuatan batiniah untuk

menghadapi segala macam situasi dalam hidupnya sehingga peserta

mampu memperbaiki kinerja dalam menghadapi situasi hidupnya. Pada

bagian Jadilah Proaktif, akan diperkenalkan istilah respon reaktif dan

respon proaktif. Menjadi proaktif berarti pribadi memiliki kemampuan

untuk menentukan sendiri sikap dan tindakannya tanpa dipengaruhi faktor-

faktor luar dan semuanya itu dilandasi oleh nilai hidup. Selain itu, manusia

memiliki lingkaran pengaruh (circle of influence) dan lingkaran

kekhawatiran (circle of concern). Orang yang memusatkan energi dalam

lingkaran pengaruhlah yang bisa menjadi proaktif karena dia berfokus

pada hal-hal yang dapat dan yang masih dapat dilakukannya, tanpa harus

terpengaruh situasi sekitarnya.

Kebiasaan 2, Mulai Dengan Akhir Dalam Pikiran, disampaikan pada

sesi Gapailah Bintang. Pada sesi ini, peserta diajak untuk memiliki tujuan

hidup, merumuskannya, dan memiliki semangat untuk menjalankannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

58

Seseorang yang tidak memiliki tujuan hidup akan menjadi individu yang

biasa saja dan tidak memiliki arah menentu dalam kehidupannya.

Kebiasaan 3, Dahulukan Yang Utama, disampaikan pada sesi

Manajemen Waktu. Sesi ini membahas tentang pentingnya memiliki

prioritas / mengatur prioritas dan memilih prioritas itu berdasarkan

kepentingan dan urgensinya. Setelah peserta memiliki rumusan tujuan

hidup, tentunya butuh penentuan prioritas hal-hal yang dilakukan. Prioritas

tersebut terangkum dalam matriks penting-mendesak, penting-tidak

mendesak, tidak penting-mendesak, dan tidak penting-tidak mendesak.

Bagian Discover Your Living Fire bertujuan untuk meneguhkan

peserta untuk mensyukuri hal yang diperolehnya. Selain itu juga untuk

meneguhkan agar peserta mampu mengatasi segala hal dalam hidupnya

dan meraih sukses yang diinginkan oleh setiap peserta.

2. Reaksi peserta terhadap PPKM tahap I

Reaksi peserta terhadap PPKM tahap I merupakan penilaian terhadap

pelaksanaan program PPKM tahap I. Selain itu, peserta juga diberi

kesempatan memberikan komentar tertulis di setiap aspek pendukung

PPKM tahap I Tahun 2008. Dalam evaluasi reaksi, peserta / subjek

memberikan penilaian terhadap aspek-aspek pendukung dalam

pelaksanaan PPKM tahap I tahun 2008, yaitu isi pelatihan, metodologi

yang digunakan dalam PPKM tahap I tahun 2008, lingkungan pendukung,

fasilitator, dan asisten fasilitator pelatihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

59

Dalam evaluasi reaksi tentang isi pelatihan, peserta memberikan

penilaian tentang ada atau tidaknya penjelasan tujuan pelatihan,

pencapaian tujuan pelatihan, materi pelatihan, kesesuaian materi dengan

kehidupan sehari-hari, dan kegunaan materi untuk diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam evaluasi reaksi tentang metodologi, peserta

memberikan penilaian tentang aktivitas-aktivitas dan perlengkapan-

perlengkapan yang menunjang proses pembelajaran dalam PPKM tahap I

tahun 2008, yaitu modul, perlengkapan audio / visual, refleksi, sharing,

diskusi, ceramah, dan kegiatan-kegiatan terstruktur lainnya. Evaluasi

reaksi tentang Lingkungan, peserta memberikan penilaian tentang hal /

keadaan pendukung pelaksanaan PPKM tahap I tahun 2008, yaitu suasana

ruangan dan pengadaan konsumsi peserta. Dalam evaluasi reaksi tentang

fasilitator pelatihan, peserta memberikan penilaian terhadap pemateri

dalam PPKM tahap I. Pemateri tersebut adalah dosen dari berbagai

program studi di lingkungan Universitas Sanata Dharma. Reaksi tentang

fasilitator meliputi pemahaman terhadap materi PPKM tahap I,

kemampuan penyampaian materi, manajerial kelas, serta sikap yang

ditunjukkan oleh fasilitator. Dalam evaluasi reaksi tentang asisten

fasilitator PPKM tahap I, peserta memberikan penilaian terhadap asisten

fasilitator PPKM tahap I. Asisten fasilitator merupakan mahasiswa dari

berbagai program studi di lingkungan Universitas Sanata Dharma. Reaksi

tentang asisten fasilitator meliputi kemampuan membawakan aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

60

pendukung, manajerial kelas, serta sikap yang ditunjukkan oleh asisten

fasilitator.

Reaksi peserta terhadap PPKM tahap I diukur dengan menggunakan

Form Evaluasi Reaksi PPKM tahap I. Semakin tinggi nilai rata-rata yang

diperoleh dari tiap aspek menunjukkan reaksi yang semakin positif para

peserta terhadap aspek-aspek dalam PPKM tahap I.

3. Pengetahuan peserta terhadap materi PPKM tahap I

Pengetahuan peserta terhadap materi PPKM tahap I merupakan tingkat

pengetahuan subjek terhadap konsep sikap dan keterampilan seperti yang

diberikan dalam PPKM tahap I. PPKM tahap I ini hanya akan membahas

Kebiasaan 1 (Jadilah Proaktif), Kebiasaan 2 (Mulai Dengan Akhir Dalam

Pikiran), dan Kebiasaan 3 (Dahulukan Yang Utama).

Pengukuran pengetahuan peserta terhadap materi PPKM tahap I

dilakukan dengan menggunakan tes prestasi yang disusun berdasarkan

materi PPKM tahap I. Semakin tinggi skor yang didapat peserta pelatihan

mengindikasikan semakin tinggi pengetahuan / pemahaman yang dimiliki

peserta terhadap konsep materi yang diberikan dalam PPKM tahap I.

4. Perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3

Perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3 merupakan tindakan (perilaku) yang

ditampilkan subjek (peserta pelatihan) sebelum dan sesudah pelatihan

dalam kehidupannya sehari-hari. Perilaku yang akan diukur dalam

penelitian ini merupakan perilaku yang muncul / dimiliki berdasarkan

konsep Kebiasaan 1 (Jadilah Proaktif), Kebiasaan 2 (Mulai Dengan Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

61

Dalam Pikiran), dan Kebiasaan 3 (Dahulukan Yang Utama). Penilaian

perilaku dalam penelitian ini akan dilakukan sendiri oleh subjek (peserta

pelatihan) dengan asumsi bahwa subjek paling mengetahui perilaku apa

saja yang kerap dimunculkannya dalam kehidupannya sehari-hari di

berbagai kesempatan.

Pengukuran perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3 dilakukan dengan skala

yang terdiri dari pernyataan-pernyataan yang mengindikasikan tindakan-

tindakan yang seharusnya dimunculkan / ada berdasarkan konsep

Kebiasaan 1, 2, dan 3. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan

semakin sesuai antara perilaku yang dimilikinya dengan perilaku

berdasarkan konsep Kebiasaan 1, 2, dan 3.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma

yang terdaftar sebagai peserta dan mengikuti kegiatan Pelatihan

Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) 2008 tahap I. Adapun

kriteria subjek adalah sbb.:

1. mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang terdaftar sebagai peserta

PPKM tahap I tahun 2008, baik gelombang I maupun II,

2. mengikuti seluruh sesi dalam PPKM tahap I tahun 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

62

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan Penelitian

Dalam tahap ini, peneliti menyusun proposal penelitian untuk

diberikan kepada panitia PPKM sebagai perizinan pelaksanaan penelitian

pada kegiatan PPKM tahap I.

Dalam tahap ini, peneliti juga melakukan persiapan terhadap alat ukur

yang digunakan, yaitu dengan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat

ukur. Validitas menggambarkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran (Azwar, 2007b). Sedangkan

Reliabilitas menggambarkan sejauh mana hasil pengukuran bisa dipercaya,

memiliki konsistensi / keajegan (Azwar, 2007b).

2. Tahap Penelitian

Tahap penelitian meliputi pengukuran sebelum pelaksanaan PPKM

tahap I dan pengukuran setelah PPKM tahap I. Pengukuran sebelum

pelaksanaan PPKM tahap I dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner

tes materi PPKM tahap I dan skala Kebiasaan 1, 2, dan 3 pada saat peserta

menunggu mulainya pelaksanaan PPKM tahap I di masing-masing kelas.

Penyebaran kuesioner tes materi PPKM tahap I dan skala perilaku tersebut

dilakukan sebagai tahap pre-test atau tahap sebelum adanya perlakuan

(dalam hal ini adalah pelaksanaan PPKM tahap I).

Pengukuran setelah pelaksanaan PPKM tahap I dilakukan dengan cara

menyebarkan kuesioner evaluasi reaksi dan tes prestasi materi PPKM

tahap I di tiap-tiap kelas yang dijadikan tempat pelaksanaan PPKM tahap I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

63

untuk masing-masing peserta. Sedangkan penyebaran skala Kebiasaan 1,

2, dan 3 dilaksanakan 2 minggu setelah pelaksanaan PPKM tahap I.

Penyebaran skala ini dilakukan di masing-masing program studi (prodi)

yang ada di Universitas Sanata Dharma dimana mahasiswanya menjadi

peserta PPKM tahap I. Penyebaran kuesioner tes materi PPKM tahap I dan

skala perilaku setelah pelaksanaan PPKM tahap I dilakukan sebagai tahap

post-test atau tahap setelah adanya perlakuan.

F. Alat Ukur

Penelitian ini menggunakan 3 alat ukur, yaitu:

1. Form evaluasi reaksi

Form evaluasi reaksi diadaptasi dan diterjemahkan dalam Bahasa

Indonesia dari form evaluasi reaksi pelatihan yang dibuat oleh Phillips &

Stone (2002). Form ini terdiri dari 21 aitem yang dibagi ke dalam 5

bagian. Bagian-bagian tersebut adalah isi pelatihan (bagian I), metodologi

(bagian II), lingkungan (bagian III), fasilitator (bagian IV), dan penilaian

terhadap asisten fasilitator (bagian V).

Aitem-aitem disusun untuk mengetahui penilaian peserta terhadap

pelaksanaan PPKM dengan diberikan alternatif jawaban. Alternatif

penilaiannya adalah “sangat tidak setuju (STS)”, “tidak setuju (TS)”,

“netral (N)”, “setuju (S)”, dan “sangat setuju (SS)” dengan pemberian skor

1 (untuk STS) – 5 (untuk SS). Selain itu, peserta diberi kesempatan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

64

menuliskan opini berkaitan dengan aspek-aspek yang diukur dalam

evaluasi reaksi.

Aitem-aitem dalam form evaluasi reaksi ini disesuaikan dengan

keadaan yang ada dalam PPKM tahap I. Hal ini mengakibatkan jumlah

aitem dalam tiap aspek yang diukur dalam evaluasi reaksi ini tidak

berimbang. Sebagai contoh, aspek Metodologi memiliki jumlah aitem

yang terbanyak (7 aitem) daripada aspek-aspek yang lain karena PPKM

tahap I ini menggunakan berbagai macam metodologi dalam

pelaksanaannya. Sedangkan aspek Lingkungan memiliki aitem yang

paling sedikit jumlahnya (2 aitem) karena aspek Lingkungan tidak banyak

yang bisa digali dalam penilaian pelaksanaan PPKM tahap I ini. Lebih

lanjut, spesifikasi form evaluasi reaksi dapat dilihat dari tabel berikut:

komponen no.aitem f (%)

I. Isi pelatihan 1, 2, 3, 4 4 (20)

II. Metodologi 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 7 (35)

III. Lingkungan 12, 13 2 (10)

IV. Fasilitator 14, 15, 16, 17 4 (20)

V. Asisten Fasilitator 18, 19, 20 3 (15)

Total 20 (100)

Tabel 3.1. Komposisi form evaluasi reaksi

Validitas alat ukur ini berdasarkan validitas isi / validitas berdasarkan

penilaian ahli karena alat ukur ini dibuat oleh ahli dalam bidang evaluasi

pelatihan dan juga diperiksa oleh dosen pembimbing.

Aitem-aitem dalam form evaluasi reaksi memiliki korelasi aitem-total

antara 0,282 – 0,577. Azwar (2007a) mengungkapkan bahwa aitem dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

65

korelasi aitem-total > 0,25 memiliki daya diskriminasi yang memuaskan

sehingga seluruh aitem dalam skala ini dapat digunakan.

Estimasi reliabilitas alat ini diukur setelah pengambilan data penelitian

(try-out terpakai) karena alat ini diadaptasi dan dirancang secara khusus

untuk menilai pelaksanaan PPKM tahap I sehingga hasilnya akan tidak

relevan jika dilakukan di luar penyelenggaraan PPKM. Hasil uji

reliabilitas terhadap 799 subjek penelitian dengan menggunakan program

SPSS versi 12.0 for windows, didapatkan hasil koefisien α Cronbach

sebesar 0,862.

2. Tes pengetahuan materi PPKM

Tes pengetahuan materi PPKM tahap I disusun oleh peneliti

berdasarkan materi dan tujuan yang dicapai per sesi. Tes terdiri dari 9

aitem benar-salah (B-S) yang mengukur pemahaman peserta terhadap

Kebiasaan 1, 2, 3 dimana masing-masing Kebiasaan terdiri dari 3 aitem.

Alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan terhadap materi PPKM

dalam pre-test maupun post-test adalah sama, hanya saja dalam

pengukuran pada tahap post-test, urutan aitem-aitem yang ada diacak

untuk meminimalisir efek familiaritas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

66

Spesifikasi tes pengetahuan materi PPKM tahap I adalah sbb.:

uraian jumlah aitem

(no. aitem)

%

1. Konsep Kebiasaan 1

3

(3, 4, & 6)

33,3

2. Konsep Kebiasaan 2 3

(1, 7, & 8)

33

3. Konsep Kebiasaan 3 3

(2, 5, & 9)

33

Total 9 100

Tabel 3.2. Komposisi tes pengetahuan materi PPKM

Validitas alat ukur ini berdasarkan validitas isi / validitas berdasarkan

penilaian ahli dengan meminta penilaian dari dosen pembimbing dan

panitia pembuat materi PPKM tahap I.

Pengukuran estimasi reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan

konsistensi internal dengan formula Kuder-Richardson yang digunakan

pada data dikotomi dari tes yang seolah-olah dibagi-bagi menjadi belahan

sebanyak aitemnya (Azwar, 2007d). Hasil uji coba terhadap 100 subjek

menghasilkan koefisien reliabilitas KR-20 = 0,8.

Tingkat kesukaran aitem (p) alat ukur ini berkisar antara 0,3 – 0,9.

Aitem-aitem dalam alat ukur ini tidak ada yang digugurkan karena tujuan

tes ini adalah untuk mengukur penguasaan materi / prinsip sederhana dari

materi PPKM tahap I sehingga tidak menuntut adanya aitem yang

memiliki tingkat kesukaran yang tinggi (Azwar, 2007d).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

67

3. Skala Kebiasaan 1, 2, dan 3

Skala Kebiasaan 1, 2, dan 3 diadaptasi dari Skala Pribadi Efektif yang

dibuat oleh Covey (2003) agar peserta pelatihan 7 Kebiasaan Manusia

Yang Sangat Efektif bisa melakukan penilaian diri (self-assessment). Skala

tersebut terdiri dari 27 aitem dengan 9 kategori pengukuran, yaitu

Rekening Bank Emosi, Keseimbangan P/KP, dan Kebiasaan 1 hingga

Kebiasaan 7.

Skala Kebiasaan 1, 2, dan 3 yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari 12 aitem yang dibagi ke dalam 3 bagian (Kebiasaan 1, 2, dan 3)

dimana tiap bagian terdiri dari 4 aitem. Subjek diminta untuk melakukan

penilaian diri berkaitan dengan apakah subjek sudah menerapkan konsep-

konsep Kebiasaan 1, 2, dan 3 dalam kehidupan sehari-hari. Subjek

melakukan penilaian diri sendiri dengan memberi skor 1 (sangat buruk

sekali) – 6 (sangat baik sekali) untuk tiap aitemnya. Seperti halnya pada

pengukuran pengetahuan terhadap materi PPKM, alat yang digunakan

untuk mengukur perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3 dalam pre-test maupun

post-test adalah sama, hanya saja dalam pengukuran pada tahap post-test,

urutan aitem-aitem yang ada diacak untuk meminimalisir efek familiaritas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

68

Spesifikasi skala pribadi efektif adalah sbb.:

komponen no.aitem f (%)

1. Kebiasaan 1 1, 2, 3, 4 4 (33,3)

2. Kebiasaan 2 5, 6, 7, 8 4 (33,3)

3. Kebiasaan 3 9, 10, 11, 12 4 (33,3)

Total 12 (100)

Tabel 3.3. Komposisi skala pribadi efektif

Validitas alat ukur ini berdasarkan validitas isi / validitas berdasarkan

penilaian ahli karena alat ukur ini dibuat oleh perancang konsep 7

Kebiasaan itu sendiri dan diperiksa ulang oleh dosen pembimbing maupun

panitia pembuat materi PPKM tahap I.

Sebelum digunakan dalam penelitian, alat ukur ini diuji cobakan

terlebih dulu. Aitem-aitem dalam skala Kebiasaan 1, 2, dan 3 ini memiliki

korelasi aitem-total antara 0,283 – 0,652. Azwar (2007a) mengungkapkan

bahwa aitem dengan korelasi aitem-total >0,25 memiliki daya diskriminasi

yang memuaskan sehingga seluruh aitem dalam skala ini dapat digunakan.

Hasil uji coba terhadap 100 subjek dengan analisis SPSS versi 12.0 for

windows menghasilkan koefisien estimasi reliabilitas α Cronbach sebesar

0,821.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

69

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

statistik deskriptif dan uji t sampel berpasangan (paired sample t-test).

Statistik deskriptif digunakan untuk mengkaji reaksi yang ditunjukkan

peserta terhadap pelaksanaan PPKM tahap I. Dalam uji eveluasi reaksi juga

akan menyajikan data dalam bentuk kategorisasi dengan rumus sbb.:

Skor Kategori

X ≤ (μ – 1,5 σ) sangat negatif

(μ – 1,5 σ) < X ≤ M negatif

μ < X ≤ (M + 1,5 σ) positif

(μ + 1,5 σ) < X sangat positif

Tabel 3.4. norma kategotisasi evaluasi reaksi PPKM

Keterangan: X = skor yang dimiliki subjek σ = standar deviasi μ = rata-rata teoritik

Bila dimasukkan ke dalam perhitungan matematis, akan menghasilkan

kategorisasi sbb.:

1. evaluasi reaksi secara keseluruhan

Skor Kategori

X ≤ 40,5 sangat negatif

40,5 < X ≤ 60 negatif

60 < X ≤ 79,5 positif

79,5 < X sangat positif

Tabel 3.5. kategotisasi evaluasi reaksi PPKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

70

2. evaluasi reaksi terhadap isi pelatihan

Skor Kategori

X ≤ 9 sangat negatif

9 < X ≤ 12 negatif

12 < X ≤ 15 positif

15 < X sangat positif

Tabel 3.6. kategotisasi reaksi terhadap isi pelatihan

3. evaluasi reaksi terhadap metodologi

Skor Kategori

X ≤ 15 sangat negatif

15 < X ≤ 21 negatif

21 < X ≤ 27 positif

27 < X sangat positif

Tabel 3.7. kategotisasi reaksi terhadap metodologi

4. evaluasi reaksi terhadap lingkungan pelatihan

Skor Kategori

X ≤ 4,5 sangat negatif

4,5 < X ≤ 6 negatif

6 < X ≤ 7,5 positif

7,5 < X sangat positif

Tabel 3.8. kategotisasi reaksi terhadap lingkungan pelatihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

71

5. evaluasi reaksi terhadap fasilitator pelatihan

Skor Kategori

X ≤ 9 sangat negatif

9 < X ≤ 12 negatif

12 < X ≤ 15 positif

15 < X sangat positif

Tabel 3.9. kategotisasi reaksi terhadap fasilitator

6. evaluasi reaksi terhadap asisten fasilitator pelatihan

Skor Kategori

X ≤ 6 sangat negatif

6 < X ≤ 9 negatif

9 < X ≤ 12 positif

12 < X sangat positif

Tabel 3.10. kategotisasi reaksi terhadap asisten fasilitator

Uji t sampel berpasangan (paired sample t-test) digunakan untuk menguji

perbedaan pengetahuan tentang materi PPKM tahap I dan perbedaan perilaku

berdasarkan konsep Kebiasaan 1, 2, dan 3 yang dimiliki para peserta sebelum

mengikuti PPKM tahap I dan sesudah mengikuti PPKM tahap I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah Penelitian

Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) tahap I tahun

2008 diadakan di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pelaksanaan PPKM tahap I tahun 2008 dilaksanakan dalam 2 gelombang.

Gelombang I ditujukan bagi mahasiswa dengan NIM ganjil, dan gelombang II

ditujukan bagi mahasiswa dengan NIM genap. Jumlah peserta yang terdaftar

untuk mengikuti PPKM kali ini adalah 1620 mahasiswa angkatan 2007 dan

angkatan sebelumnya yang belum pernah mengikuti PPKM tahun-tahun

sebelumnya. Setiap gelombang terdiri dari 30 kelas dimana tiap kelas terdapat

sekitar 26 hingga 30 peserta yang didampingi oleh 1 fasilitator dan 1 asisten

fasilitator pelatihan.

Materi PPKM tahap I tahun 2008 kali ini membahas tentang 3 Kebiasaan

awal dari 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif, yaitu Menjadi Proaktif,

Mulai Dengan Akhir Dalam Pikiran, dan Dahulukan Yang Utama. Pelatihan

dilaksanakan dalam 3 hari dimana dalam 1 hari terdapat 2 sesi. Jadwal PPKM

tahap I tahun 2008 adalah sbb.:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

73

Tabel 4.1. Jadwal pelaksanaan PPKM tahap I tahun 2008

Hari I

08.00 – 10.00 Sesi I: Pendahuluan

10.00 – 10.15 Break

10.15 – 12.15 Sesi II: I am The Force

Hari II

08.00 – 10.00 Sesi III: Jadilah Proaktif

10.00 – 10.15 Break

10.15 – 12.15 Sesi IV: Gapailah Bintang

Hari III

08.00 – 10.00 Sesi V: Prioritas & Manajemen Waktu

10.00 – 10.15 Break

10.15 – 12.15 Sesi VI: Discover Your Living Fire

B. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data terhadap para peserta PPKM tahap I dilaksanakan pada

tanggal 21, 23, 24, dan 26 Januari 2008 serta dilanjutkan pada tanggal 11-18

Februari 2008.

Pretest pengetahuan dan perilaku peserta PPKM tahap I gelombang I

dilakukan pada tanggal 21 Januari 2008, sedangkan pengambilan data

terhadap peserta gelombang II dilakukan pada tanggal 24 Januari 2008.

Pengambilan data dilakukan dengan pengisian angket yang dibagikan oleh

rekan-rekan peneliti kepada para peserta yang sudah datang sebelum sesi I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

74

dimulai. Sebelum penyebaran angket, peneliti sudah melakukan

penyeragaman prosedur pembagian angket dan insruksi umum kepada tim.

Selama pelaksanaan PPKM tahap I, baik gelombang I maupun gelombang

II, peneliti dan beberapa rekan dalam tim melakukan pengamatan / observasi

di beberapa kelas berkaitan dengan situasi / suasana selama pelatihan

berlangsung sebagai hal tambahan yang bisa digunakan dalam bab

pembahasan. Peneliti dan tim melakukan observasi selama 3 hari pelaksanaan

dan mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan suasana pelatihan.

Catatan observasi berkaitan dengan metodologi yang digunakan, fasilitator

pelatihan, asisten fasilitator pelatihan, peserta pelatihan, dan pelaksanaan

pelatihan secara keseluruhan. Kelas-kelas yang dijadikan objek observasi

sebanyak 4 kelas (gelombang I ) dan 5 kelas (gelombang II) yang kesemuanya

difasilitasi oleh panitia, dalam hal ini Seksi Sidang.

Posttest pengetahuan dan evaluasi reaksi PPKM tahap I gelombang I

dilakukan pada tanggal 23 Januari 2008 dan pada tanggal 26 Januari 2008

untuk gelombang II. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian tes

pengetahuan dan angket evaluasi reaksi yang dibagikan oleh asisten fasilitator

setelah sesi terakhir selesai dan sebelum para peserta meninggalkan ruangan.

Sebelumnya, peneliti sudah melakukan penyeragaman prosedur pembagian

angket dan instruksi umum kepada para asisten fasilitator. Sedangkan post-test

perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3 dilaksanakan pada tanggal 11-18 Februari

2008. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian angket dan

pelaksanaannya dilakukan di jurusan masing-masing. Peneliti dan tim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

75

menyebar ke kelas-kelas perkuliahan berdasarkan jadwal kuliah masing-

masing jurusan.seperti halnya ketika pengambilan data pre-test maupun post-

test sebelumnya, dalam pengambilan data post-test ke-2 kali ini juga ada

penyeragaman prosedur pelaksanaan dan instruksi pengambilan data.

Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 799 orang. Jumlah

tersebut didapat karena tidak semua peserta yang terdaftar mengikuti seluruh

rangkaian sesi dalam PPKM tahap I tahun 2008. Faktor lain adalah

terbatasnya waktu pengambilan data, baik pada saat pre-test maupun pada saat

post-test. Selain itu juga terdapat rusaknya data yang ditandai dengan aitem

yang tidak terjawab (terlewati) dan atau pengisian data subjek yang tidak

lengkap yang mengakibatkan data tersebut tidak bisa digunakan.

C. Hasil Observasi Pelaksanaan PPKM tahap I

Hari pertama pelaksanaan PPKM tahap I terdiri dari 2 sesi, yaitu

Pendahuluan dan I Am The Force. Pada sesi Pendahuluan, fasilitator dan

asisten fasilitator memberikan game perkenalan untuk mencairkan suasana

pelatihan. Secara umum, suasana masih tampak kaku karena pembagian

peserta diacak sehingga hampir semua dari peserta dalam ruangan tersebut

belum saling mengenal. Para fasilitator dan asisten fasilitator pun berusaha

mencairkan suasana dan berusaha untuk mengangkat antusiasme peserta,

beberapa fasilitator mencoba ikut bermain dan berinteraksi dengan

peserta.dalam sesi ini. Sesi Pendahuluan diiisi dengan penjelasan tujuan

tentang apa perlunya mahasiswa mengikuti PPKM. Peneliti dan tim obesrver

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

76

sempat berbincang dengan beberapa peserta, dan dari perbincangan tersebut

terungkap bahwa peserta beranggapan PPKM bersifat wajib. Beberapa

program studi (prodi) memang ada yang mensyaratkan keikutsertaan dalam

PPKM adalah salah satu syarat untuk bisa dinyatakan lulus dari prodi tersebut.

Sesi ke-2 pada hari I adalah I Am The Force. Sebelum sesi dimulai, peserta

kembali diajak dalam aktivitas ice breaking setelah sebelumnya menjalani

istirahat. Fasilitator dan asisten fasilitator masih terlihat bersemangat dalam

pemberian materi maupun aktivitas. Udara siang yang semakin panas ternyata

cukup mempengaruhi beberapa peserta, tampak beberapa peserta mulai

terlihat berkipas-kipas dan ada beberapa yang tampak lelah dan menguap.

Beberapa peserta juga tampak tidak mengacuhkan pemberian materi dengan

berbincang dengan peserta lain atau memainkan telepon seluler mereka.

Metodologi yang digunakan dalam hari I ini adalah modul, audio / visual,

refleksi, sharing, dan ceramah. Dari hasil observasi tercatat ada beberapa

kelas yang menggunakan diskusi dalam kelas dan permainan (game materi),

tetapi ada beberapa kelas yang tidak menggunakan metode tersebut.

Hari II PPKM terdiri dari 2 sesi, yaitu Jadilah Proaktif dan Gapailah

Bintang. Pada hari II ini lebih banyak menggunakan ceramah daripada hari I.

Beberapa gangguan teknis berkaitan dengan peralatan audio visual juga

terjadi, seperti baik proyektor / viewer yang tidak berfungsi atau kekurangan

lembar kerja atau modul. Pada sesi Gapailah Bintang, Ada fasilitator yang

menggunakan metode refleksi berita kematian, tetapi ada beberapa yang tidak

menggunakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

77

Hari terakhir pelaksanaan PPKM tahap I terdiri dari 2 sesi, yaitu tentang

Prioritas / Manajemen Waktu dan Discover Your Living Fire. Pada hari

terakhir ini, antar peserta sudah timbul keakraban dibanding hari I maupun

hari II. Beberapa gangguan teknis audio visual sempat terjadi tetapi tidak

sebanyak hari II. Selain itu, di beberapa ruangan, ada gangguan berupa suara

mesin pengerjaan bangunan di salah satu sudut kampus dan ada asap yang

timbul dari pembakaran sampah yang cukup mengganggu konsentrasi peserta,

fasilitator, maupun asisten fasilitator.

D. Hasil Penelitian

1. Hasil Uji Asumsi

Uji asumsi yang digunakan adalah uji normalitas untuk mengetahui

apakah sebaran variabel tergantung memiliki distribusi sebaran yang

normal atau tidak. Uji normalitas merupakan prasyarat sebelum

dilakukannya penghitungan statistik paramerik karena perhitungan statistik

parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran data (Azwar, 2007d;

Howell, 1982; Santoso, 2007, September 14).

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap variabel

pengetahuan peserta terhadap materi PPKM tahap I dan variabel perilaku

Kebiasaan 1, 2, dan 3. Sedangkan variabel reaksi peserta terhadap PPKM

tahap I tidak perlu dilakukan uji normalitas karena hanya akan dijabarkan

dalam bentuk deskripsi data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

78

Uji normalitas dilakukan dengan metode Kolmogorov-Smirnov dalam

program SPSS 12.0 for windows. Hasil yang didapat adalah sbb.:

a. pengetahuan peserta terhadap materi

Hasil uji normalitas terhadap variabel pengetahuan peserta

terhadap materi PPKM Tahap I (pre-tes maupun post-tes)

menunjukkan bahwa data pre-tes maupun post-tes bukan berasal dari

data yang berdistribusi normal dengan p = 0,000 (p < 0,05) (lampiran

10a: Tests of Normality).

Dari hasil uji sebaran data yang dilakukan terhadap data pre-tes

juga terlihat bahwa ada 47 data dalam pre-tes yang tergolong ekstrim

(memiliki nilai < 5) (lampiran 7a: Stem-and-Leaf Plot nilai pre-test

total, hal. 107); 1 titik yang mempunyai jarak paling jauh dengan

garis diagonal sebagai indikator normalitas data, yaitu titik dengan

data subjek yang memiliki nilai 4 (lampiran 7a: Normal Q-Q Plot Of

nilai pre-test total, hal. 108); dan juga terlihat ada beberapa subjek

yang tergolong outlier (lampiran 7a: Grafik outlier data pre-test, hal.

109).

Sedangkan hasil uji sebaran data yang dilakukan terhadap data

post-tes ada 3 data dalam post-tes yang tergolong ekstrim (memiliki

nilai < 4) (lampiran 7a: Stem-and-Leaf Plot nilai post-test total, hal.

110); 2 titik yang terpisah dari garis diagonal dan ada 1 titik yang

berjarak paling jauh dari garis diagonal indikator normalitas data

(lampiran 7a: Normal Q-Q Plot Of nilai post-test total, hal. 110); dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

79

ada 2 subjek yang tergolong outlier (lampiran 7a: Grafik outlier data

post-test, hal. 111).

b. perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3

Uji normalitas terhadap variabel perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3,

baik pre-tes maupun post-tes, menghasilkan nilai p = 0,000 (p < 0,05)

(lampiran 10b: Tests of Normality). Hal ini menunjukkan bahwa data

pre-tes maupun post-tes bukan berasal dari data yang berdistribusi

normal.

Dari hasil uji sebaran data yang dilakukan terhadap data pre-tes

juga terlihat bahwa ada 12 data dalam pre-tes yang tergolong ekstrim

bawah (memiliki nilai < 32) dan 4 data ekstrim atas (nilai > 69)

(lampiran 7b: Stem-and-Leaf Plot nilai pre-test total, hal. 112); data-

data yang ada sebenarnya tidak terlalu jauh melenceng dari garis

distribusi normal (lampiran 7b: Normal Q-Q Plot Of nilai pre-test

total, hal. 113); serta ada beberapa subjek yang tergolong outlier

(lampiran 7b: Grafik outlier data pre-test, hal. 114).

Sedangkan hasil uji sebaran data yang dilakukan terhadap data

post-tes terlihat bahwa ada 18 data dalam post-tes yang tergolong

ekstrim bawah (memiliki nilai < 36) dan 10 data ekstrim atas (nilai >

68) (lampiran 7b: Stem-and-Leaf Plot nilai post-test total, hal. 115); 1

titik ekstrim yang letaknya menjauhi garis diagonal normalitas data

(lampiran 7b: Normal Q-Q Plot Of nilai post-test total, hal. 115);

serta beberapa data yang tergolong outlier dan ada 1 data yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

80

berjarak sangat jauh dari data-data lainnya seperti yang terlihat di

grafik-grafik sebelumnya (lampiran 7b: Grafik outlier data post-test,

hal.116).

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel pengetahuan peserta

terhadap materi PPKM dan variabel perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3 bukan

berasal dari data yang memiliki distribusi sebaran normal (p = 0.000 ; p <

0.05). Akan tetapi, analisis data tetap bisa dilanjutkan karena teknik

statistik yang akan digunakan untuk menganalisis kedua variabel tersebut

(paired sample t-test) memiliki kekebalan (robustness) terhadap data yang

tidak memiliki distribusi sebaran normal sehingga tetap mampu

menghasilkan hasil analisa yang akurat (Howell, 1982; Green & Salkind,

2003; Santoso, 2007, Desember 31). Selain itu, banyaknya jumlah

responden dalam penelitian ini mengakibatkan adanya kepekaan yang

lebih besar terhadap sedikit saja penyimpangan yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

81

2. Deskripsi Data Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 799 orang peserta PPKM Tahap

I tahun 2008, baik gelombang I maupun gelombang II. Deskripsi data

penelitian dijabarkan di bawah ini.

a. Evaluasi reaksi terhadap PPKM Tahap I Tahun 2008

Jumlah subjek % evaluasi reaksi keseluruhan

• sangat negatif • negatif • positif • sangat positif

1 5

412 381

0,1 0,6 51,6 47,7

reaksi terhadap isi pelatihan • sangat negatif • negatif • positif • sangat positif

3 19 332 445

0,4 2,4 41,6 55,7

reaksi terhadap metodologi • sangat negatif • negatif • positif • sangat positif

2 12 298 487

0,3 1,5 37,3 61,0

reaksi terhadap lingkungan pelatihan • sangat negatif • negatif • positif • sangat positif

16 219 151 413

2,0 27,4 18,9 51,7

reaksi terhadap fasilitator • sangat negatif • negatif • positif • sangat positif

6 50 258 485

0,8 6,3 32,3 60,7

reaksi terhadap asisten fasilitator • sangat negatif • negatif • positif • sangat positif

6 77 478 238

0,8 9,6 59,8 29,8

Tabel 4.2. Reaksi Peserta terhadap PPKM tahap I tahun 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

82

Dari tabel terlihat bahwa Peserta PPKM memiliki reaksi / penilaian

positif terhadap program pelatihan. 412 (51,6%) subjek dan 381

(47,7%) subjek memiliki penilaian yang positif terhadap PPKM tahap I

tahun 2008. Secara lebih terperinci, peserta juga memiliki penilaian

positif maupun sangat positif terhadap aspek-aspek pendukung dalam

PPKM. Sebanyak 332 (41,6%) subjek memiliki penilaian positif

terhadap isi materi dalam PPKM dan 445 (55,7%) subjek memiliki

penilaian yang sangat positif. Komentar-komentar positif dari peserta

yang tertulis di lembar evaluasi reaksi antara lain peserta menganggap

materi PPKM sangat berguna / sebagai bekal untuk masa depan dan

dalam kehidupan sehari-hari, menarik, bisa mendorong menjadi

pribadi yang lebih baik lagi, mengena, dan mudah dipahami.

Komentar-komentar positif lainnya mengatakan bahwa peserta

berharap PPKM tetap harus dipertahankan dan dikembangkan lagi agar

bisa lebih baik lagi di kemudian hari. Sebagian besar peserta

menganggap lingkungan yang ada dapat mendukung kegiatan

pembelajaran dalam PPKM. Hal ini dapat dilihat data evaluasi reaksi

terhadap lingkungan dimana 413 (51,7%) subjek memiliki penilaian

yang sangat positif dan 151 (18,9%) subjek memiliki penilaian yang

positif terhadap lingkungan. Peserta menganggap suasana cukup

nyaman dan mendukung. Hanya saja, yang perlu menjadi catatan

adalah, peserta yang kurang puas terhadap lingkungan juga cukup

banyak. Data evaluasi reaksi terhadap lingkungan menunjukkan ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

83

219 (27,4%) subjek yang memiliki penilaian negatif terhadap

lingkungan. Komentar-komentar negatif peserta terhadap lingkungan

menunjukkan peserta mengeluhkan tentang panasnya ruangan, terlalu

banyaknya sinar matahari yang masuk sehingga membuat layar

proyektor tidak jelas (silau), maupun ketidakpuasan terhadap konsumsi

yang disediakan. Hal tersebut juga terlihat dari hasil observasi dimana

ketika menginjak sesi setelah break setiap harinya, suasana menjadi

sedikit terganggu karena suhu ruangan menjadi lebih panas dan ini

sedikit mengganggu proses pelatihan. Hal ini menyebabkan lebih

banyak peserta yang melakukan gerakan kipas-kipas untuk

mengurangi suhu panas. Konsentrasi peserta juga terganggu dan

bahkan kerap tidak memperhatikan materi, misalnya dengan

berbincang dengan peserta lain atau memainkan ponsel mereka. Selain

itu, di beberapa ruangan pelatihan juga cukup terganggu dengan suara

bising pekerjaan bangunan di salah satu sudut kampus III Universitas

Sanata Dharma. Mengenai fasilitator pelatihan, peserta menganggap

fasilitator yang ada sudah memuaskan. 485 (60,7%) subjek memiliki

penilaian yang sangat positif dan 258 (32,3%) subjek memiliki

penilaian yang positif terhadap fasilitator pelatihan. Peserta memberi

Beberapa komentar positif yang ditulis oleh peserta menunjukkan

fasilitator yang ada sudah baik dan dapat membantu pemahaman

peserta, ramah, serta bersahabat. Peserta juga memiliki penilaian

positif terhadap asisten fasilitator. Sebanyak 578 (59,8%) subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

84

memiliki penilaian positif dan 238 (29,8%) subjek memiliki penilaian

yang sangat positif terhadap asisten fasilitator pelatihan. Komentar-

komentar positif yang diberikan peserta antara lain adalah asisten

fasilitator bagus, menyenangkan, bisa mencairkan suasana, dan

bersahabat. Sebanyak 487 (61%) subjek memiliki penilaian yang

sangat positif dan 298 (37,3%) subjek memiliki penialain yang positif

terhadap metodologi yang digunakan Komentar-komentar yang

terungkap dari peserta menganggap metodologi yang digunakan dalam

PPKM bagus, sangat menyenangkan, dan menarik untuk diikuti.

Modul, refleksi, sharing, musik, permainan / games, film yang

digunakan dalam PPKM bisa membantu untuk lebih memahami materi

dalam PPKM.

b. Pre-test dan post-test pengetahuan peserta terhadap materi PPKM

tahap I

Mean N Std. Deviation 7.23 799 1.035 Nilai pre-test total

Nilai post-test total 7.89 799 .970

t df Sig. (2-tailed) Nilai pre-test total - Nilai post-test total -16.449 798 .000

Tabel 4.3. Pre-test & post-test pengetahuan materi PPKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

85

c. Pre-test dan post-test perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3

Mean N Std. Deviation 50.30 799 7.250Nilai pre-test total

Nilai post-test total 51.93 799 7.122

t df Sig. (2-tailed) Nilai pre-test total - Nilai post-test total -5.973 798 .000

Tabel 4.4. Pre-test & post-test perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3

3. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perubahan yang

terjadi pada peserta dalam hal pengetahuan tentang materi PPKM tahap I

dan perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3 yang dimiliki oleh peserta.

Hasil uji t sampel berpasangan (paired sample t-test) menunjukkan

bahwa ada perbedaan signifikan pengetahuan peserta terhadap materi

PPKM tahap I (t = -16,449; p = 0,000, p < 0,05). Dengan demikian

hipotesis I yang mengatakan ada perubahan tingkatan pengetahuan peserta

antara sebelum dan sesudah mengikuti PPKM tahap I diterima. Peserta

memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang konsep Kebiasaan 1, 2, dan

3 setelah mengikuti PPKM tahap I. Hal ini ditunjukkan dengan skor

setelah mengikuti PPKM tahap I (nilai rata-rata postes = 7,89) lebih baik

daripada skor sebelum mengikuti PPKM tahap I (nilai rata-rata pretes =

7,23).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

86

Hasil pengujian paired sample t-test terhadap perilaku Kebiasaan 1, 2,

dan 3 juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (t = -5,973; p

= 0,000, p < 0,05). Dengan demikian, hipotesis II dalam penelitian ini

diterima, ada perubahan perilaku yang ditunjukkan peserta antara sebelum

dan sesudah mengikuti PPKM tahap I. Setelah mengikuti PPKM tahap I,

peserta memiliki perilaku yang lebih mendekati Kebiasaan 1, 2, dan 3

(nilai rata-rata postes = 51,93) daripada sebelum mengikuti PPKM tahap I

(nilai rata-rata pretes = 50,30).

E. Pembahasan

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas PPKM berdasarkan

pada evaluasi reaksi, evaluasi belajar, dan evaluasi perilaku. Program

Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) diharapkan

sebagai salah satu proses dari sebuah pendampingan dan pengembangan

mahasiswa dalam memasuki dunia perguruan tinggi dan kehidupan. Dengan

PPKM, karakter mahasiswa USD dapat dibentuk agar bisa bermanfaat bagi

pengelolaan hidup pribadi dan interaksinya dengan orang lain.

Peserta PPKM memiliki reaksi / penilaian positif terhadap program

pelatihan (tabel 4.2 hal. 81). Peserta memiliki penilaian positif maupun sangat

positif terhadap aspek-aspek pendukung dalam PPKM, seperti isi materi

dalam PPKM dan lingkungan. Peserta juga memiliki penilaian positif dan

sangat positif terhadap fasilitator pelatihan dan asisten fasilitator pelatihan.

Tjia (2006); Steiner, Dobbins, & Trahan (1991) menyatakan bahwa peran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

87

fasilitator / trainer merupakan peran yang sangat vital dalam sebuah pelatihan.

Persepsi peserta terhadap karakteristik-karakteristik dan kredibilitas fasilitator

bisa memengaruhi sikap dan tingkat partisipasi dalam proses pelatihan.

Metodologi yang digunakan dalam PPKM tahap I tahun 2008, seperti adanya

modul, refleksi, sharing, musik, permainan / games, film yang digunakan

dalam PPKM, juga diapresiasi oleh peserta pelatihan dan dianggap bisa

membantu untuk lebih memahami materi dalam PPKM. Menurut Tjia (2006),

topik pelatihan yang dibawakan dengan cara yang mudah dipahami dan jelas,

juga bersifat fun membuat peserta merasa terfasilitasi untuk berbuat yang

terbaik. Dari hasil penjabaran di atas bisa dikatakan bahwa peserta merasa

puas terhadap PPKM yang telah mereka ikuti. Hal ini sejalan dengan pendapat

Kirkpatrick (1998) yang menyatakan bahwa evaluasi reaksi dapat mengetahui

tingkat kepuasan peserta terhadap program pelatihan dan dapat menjadi

masukan bagi program pelatihan selanjutnya.

Selain memiliki penilaian yang positif terhadap program pelatihan, peserta

mengalami perubahan pengetahuan setelah mengikuti PPKM tahap I tahun

2008. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis yang menyatakan ada

perbedaan signifikan pengetahuan peserta antara sebelum dan setelah

mengikuti PPKM tahap I tahun 2008 (tabel 4.3 hal. 84). Peserta memiliki

tingkat pengetahuan yang lebih baik terhadap materi setelah mengikuti PPKM

tahap I tahun 2008 berdasarkan pada nilai rata-rata post-test yang lebih tinggi

daripada nilai rata-rata pre-test (lihat uji hipotesis hal. 85). Adanya

peningkatan pengetahuan peserta menunjukkan bahwa tujuan khusus dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

88

PPKM bisa tercapai. Secara khusus, PPKM bertujuan untuk memberi wacana

berdasarkan konsep Kebiasaan 1 yang menekankan pada pengetahuan tentang

sikap proaktif dan untuk bertindak berdasarkan hal-hal yang bisa dikendalikan

oleh diri sendiri, Kebiasaan 2 yang menekankan pentingnya tujuan hidup dan

cara terbaik adalah dengan merumuskan dan menuliskan tujuan hidup

tersebut, dan konsep Kebiasaan 3 yang menekankan pentingnya memiliki

prioritas dalam mengatur waktu dan bertindak berdasarkan hal-hal yang

penting. Berdasarkan pendapat Kristanto (2004) yang menyatakan bahwa

pengukuran hasil belajar mengindikasikan tercapainya efektivitas program

pelatihan, maka bisa disimpulkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan

yang dicapai peserta setelah mengikuti PPKM tahap I tahun 2008

mengindikasikan tercapainya efektivitas program PPKM tahap I tahun 2008.

Adanya peningkatan pengetahuan peserta terhadap materi PPKM dapat

disebabkan oleh 2 hal. Pertama, kepuasan / penilaian positif yang dimiliki

peserta terhadap PPKM secara keseluruhan maupun terhadap aspek-aspek

pendukungnya. Peserta menganggap PPKM sangat berguna sebagai bekal

untuk masa depan dan dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat mendorong

peserta untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Hal ini sejalan dengan

kajian Alliger et all.(1997) yang menemukan bahwa penilaian peserta yang

positif terhadap manfaat / kegunaan dari materi / topik pelatihan lebih

berhubungan sangat erat terhadap transfer materi pelatihan. Kedua, PPKM

tahap I tahun 2008 menggunakan metode structured-experiences / pengalaman

terstruktur yang merupakan aplikasi dari prinsip belajar orang dewasa (adult

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

89

learning principles / androgogy) (Modul Pelatihan Pengembangan

Kepribadian Mahasiswa, 2007; Pfeiffer & Ballew, 1988). Dalam PPKM,

peserta diajak untuk mengarahkan dirinya sendiri (self-directing), menjalani

sendiri pengalaman-pengalaman pembelajarannya lewat aktivitas permainan

(games), musik, menulis, maupun lewat video / film. Peserta kemudian diajak

untuk berefleksi dan berbagi (share) sehingga peserta dapat menemukan

sendiri makna dari proses pembelajaran yang diikutinya. Hal ini sejalan

dengan pendapat Tjia (2006) yang menyatakan bahwa orang dewasa belajar

dengan cara melibatkan dirinya dengan pengalaman.

Dari hasil evaluasi perilaku terlihat bahwa peserta mengalami perubahan

perilaku setelah mengikuti PPKM tahap I tahun 2008. Hal ini terlihat dari

hasil uji beda mean sampel berpasangan yang menunjukkan ada perbedaan

yang signifikan (tabel 4.4 hal. 85). Setelah mengikuti PPKM tahap I tahun

2008, peserta memiliki perilaku yang lebih sesuai dengan konsep-konsep

Kebiasaan 1, 2, dan 3 yang diajarkan di PPKM tahap I tahun 2008, seperti

yang terlihat dari nilai rata-rata post-test yang lebih tinggi dari nilai rata-rata

pre-test (lihat uji hipotesis hal. 86). Adanya perubahan perilaku yang dicapai

peserta setelah mengikuti PPKM tahap I tahun 2008 menunjukkan bahwa

tujuan umum PPKM tercapai, yaitu agar mahasiswa dapat memiliki

pengelolaan hidup pribadi yang lebih baik sehingga bisa membantu

kehidupannya di dalam kampus maupun di luar kampus. Hal ini juga sesuai

dengan tujuan umum pelatihan, yaitu untuk pengembangan pola tingkah laku,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

90

pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku seseorang (Bramley, 1991; Cascio,

1998:;dan Noe, 2002).

Perubahan perilaku yang terjadi pada peserta PPKM dapat disebabkan

oleh 2 hal. Pertama, peserta memiliki penilaian / reaksi yang positif terhadap

PPKM tahap I tahun 2008. Hal ini sejalan dengan pendapat Kirkpatrick

(1998), Kristanto (2004) dan Phillips & Stone (2002) yang menyatakan bahwa

penilaian peserta terhadap sebuah program pelatihan dapat menjadi indikator

apakah peserta mengaplikasikan materi pelatihan atau tidak. Kedua, adanya

perubahan pengetahuan terhadap peserta. Frayne & Geringer (2000),

Kirkpatrick (1998), dan Kristanto (2004) menyatakan bahwa perubahan

perilaku peserta dalam kehidupan sehari-hari dapat terjadi jika peserta

mengalami perubahan pengetahuan setelah mengikuti pelatihan. PPKM tahap

I tahun 2008 mampu menimbulkan hasrat untuk berubah pada diri peserta dan

mengajarkan cara-cara atau prinsip-prinsip baru perilaku yang sesuai dengan

Kebiasaan 1, 2, dan 3. Hal ini dapat telihat dari komentar peserta yang

menyatakan bahwa PPKM tahap I tahun 2008 bisa mendorong untuk

melakukan hal yang lebih baik lagi, serta materi-materi dalam PPKM tahap I

tahun 2008 mengena dan mudah dipahami. Pendapat tersebut sejalan dengan

yang dikemukakan oleh Kirkpatrick (1998) dan Kristanto (2004) yang

mengungkapkan bahwa program pelatihan mampu memfasilitasi dalam hal

penciptaan hasrat untuk berubah dan mengajarkan pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

91

Dari pembahasan di atas terungkap bahwa peserta memiliki penilaian

positif terhadap pelaksanaan PPKM tahap I tahun 2008. Selain itu, peserta

mengalami perubahan dalam pengetahuan / pemahaman tentang materi PPKM

dan perilakunya setelah mengikuti PPKM tahap I tahun 2008. Hal itu

menggambarkan bahwa PPKM tahap I tahun 2008 efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

BAB V

PENUTUP

A. Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian di atas juga memiliki keterbatasan, yaitu:

1. desain one-group pretest-posttest

Desain penelitian ini tidak memakai kelompok kontrol yang

mengakibatkan tidak adanya pembanding yang digunakan sehingga

validitasnya masih lemah karena bisa saja ada sumber-sumber invaliditas

lain yang mempengaruhi perubahan pada subjek. Oleh karena itu,

perubahan yang dicapai peserta PPKM dalam penelitian ini bisa saja

disebabkan oleh hal-hal lain selain karena pemberian PPKM tahap I tahun

2008.

2. adanya outlier

Data yang tidak berdistribusi secara normal dari hasil penelitian ini

juga memunculkan subjek yang memiliki / mendapat nilai ekstrim dari

kelompok (outlier) (Howell, 1982; Santoso, 2007, September 16). Peneliti

tidak menghapuskan outlier yang ada karena sudah dipastikan tidak ada

kesalahan dalam pemasukan data. Selain itu, jumlah subjek yang cukup

besar mengakibatkan peneliti tidak mengetahui secara pasti penyebab

adanya outlier tersebut dan perlu kajian yang lebih mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

93

3. alat ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, terutama skala perilaku

Kebiasaan 1, 2, dan 3, yang menggunakan self-report berpotensi untuk

menimbulkan penilaian yang berlebihan terhadap diri subjek. Selain itu,

adanya identitas NIM dan jurusan kuliah yang diminta dalam pengisian

data juga berpotensi untuk memunculkan respon yang tidak murni dari

subjek. Subjek diminta untuk menuliskan NIM dan jurusan kuliahnya agar

lebih mudah dalam memasangkan data pre-test dan data post-test seperti

yang disyaratkan oleh teknik paired sample t-test.

4. metode pengambilan data

Tenggang waktu / jeda pengambilan data antara pre-test dan post-test

yang hanya berjarak 2 minggu diperkirakan belum menggambarkan

keadaan subjek sebenarnya, serta juga ada potensi faktor proses

pengingatan kembali dalam pengisian data (carry-over effect).

Selain itu, Kristanto (2004), Liberman (2006), dan Tjia (2006)

mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan data mengenai perilaku

peserta pelatihan bisa dengan cara pengamatan / observasi, penilaian diri

dari peserta (self-analyze), maupun penilaian dari rekan / lingkungan.

Sedangkan dalam penelitian ini hanya menggunakan penilaian diri dari

peserta. Hal ini mengakibatkan penggambaran perilaku subjek belum

menyeluruh. Pengambilan data post-test yang hanya sekali, terutama untuk

pengukuran perilaku, juga membuat penggambaran perilaku subjek yang

didapat belum menyeluruh. Peneliti hanya melakukan pengukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

94

penilaian diri peserta dengan alasan keterbatasan sumber daya dan waktu

yang dimiliki peneliti serta banyaknya subjek yang terlibat dalam

penelitian ini membutuhkan koordinasi yang kompleks dan menyeluruh

untuk bisa menghasilkan temuan yang lebih menyeluruh.

B. Kesimpulan

Hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. PPKM tahap I tahun 2008 dapat meningkatkan tingkat peserta terhadap

materi PPKM dan mengindikasikan tercapainya efektivitas program

PPKM tahap I tahun 2008,

2. PPKM tahap I tahun 2008 dapat mengubah perilaku peserta untuk lebih

mendekati perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3.

C. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan pertimbangan keterbatasan penelitian

ini, saran-saran yang bisa diberikan adalah:

1. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat merevisi atau menyempurnakan metode /

alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sehingga menghasilkan

pengkajian yang lebih akurat. Secara khusus, untuk alat ukur tes

pengetahuan materi PPKM bisa menambahkan jumlah aitem yang ada atau

mengubah bentuk tes, misalnya menjadi tipe esai. Sedangkan untuk

pengukuran perilaku, peneliti selanjutnya dapat menggunakan alat ukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

95

lain, seperti penilaian dari pihak luar sehingga dapat meminimalisir

penilaian yang berlebihan dari subjek / peserta pelatihan.

Bagi peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan penggunaan

kelompok kontrol dalam penelitian selanjutnya, tentunya dengan

pertimbangan kesetaraan kelompok yang dijadikan subjek. Selain itu, jeda

/ tenggang waktu pengambilan data pre-test dan post-test bisa lebih

diperpanjang, atau bisa dengan pengambilan post-test berulang, misal 2

minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan setelah PPKM, atau jika memungkinkan

dalam waktu 1 tahun setelah PPKM. Perlu dipertimbangkan juga untuk

menggunakan keseluruhan 4 model evaluasi pelatihan menurut

Kirkpatrick dimana untuk evaluasi hasil bisa menggunakan indikator IP

semester atau IPK.

Koordinasi yang lebih menyeluruh mutlak diperlukan, terutama pada

saat pengambilan data post-test agar jumlah data yang rusak bisa

diminimalisir atau bisa menjangkau jumlah sampel yang lebih banyak

sehingga bisa menghasilkan hasil analisa yang lebih akurat.

2. Bagi pihak Universitas Sanata Dharma

Pelaksanaan PPKM dapat dilanjutkan dengan metode pembelajaran

yang sama karena mampu memfasilitasi peserta untuk menambah

pengetahuan dan sebagai referensi dalam perubahan perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

DAFTAR PUSTAKA

Alliger, G. M., Tannenbaum, S. I., Bennet Jr., W., Traver, H., dan Shotland, A. (1997). A Meta-Analysis Of The Relations Among Training Criteria. Personnel Psychology, Vol. 50, 341-358. Diakses 31 Oktober 2007 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?sid=2&RQT=511&TS=1193803388&clientId=78722&firstIndex=40.

Alvarez, K., Salas,., & Garofano, C. M. (2004). An Integrated Model Of Training

Evaluation And Effectiveness. Human Resource Development Review, 3(4), 385-416. Diakses 25 September 2007 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?sid=4&firstIndex=0&RQT=511&TS=1190706419&clientId=78722.

American Psychological Association (APA). (2001). Publication Manual of the

American Psychological Association (5th ed). Washington DC: Author. Ananta, Ernest Wasis Gris. 2005. Pelatihan Kepemimpinan Asta Brata Pada

Mahasiswa Etnis Jawa. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

As’ad, Moh. (2004). Seri Ilmu Sumber Daya Manusia: Psikologi Industri (edisi

keempat). Yogyakarta: Liberty. Azwar, Saifuddin. (2007a). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. _______________. (2007b). Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______________. (2007c). Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya (edisi ke-2).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______________. (2007d). Tes Prestasi: Fungsi Dan Pengembangan Pengukuran

Prestasi Belajar (edisi II). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bedingham, Keith. (1997). Proving The Effectiveness Of Training. Industrial and

Commercial Training, 29(3), 88-92. Diakses 25 September 2007 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?sid=4&firstIndex=0&RQT=511&TS=1190706933&clientId=78722.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

97

Bernardin, John & Russell, Joyce E. A.. (1993). Human Resource Management (An Experiential Approach). New York: McGraw-Hill.

Bismoko, J., & Supratiknya, A. (2004). Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma. Blumenfeld, Warren S., & Holland, Max G. (1971). A Model For Empirical

Evaluation Of Training Effectiveness. Personnel Journal (pre-1986), 50(000008). 637-640. Diakses 27 September 2007 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?sid=2&firstIndex=20&RQT=511&TS=1190977798&clientId=78722.

Bramley, Peter. (1991). Evaluating Training Process: Translating Theory Into

Practice. London: McGraw-Hill. Cascio, W. F. (1998). Managing Human Resources (5th ed). Denver: McGraw-Hill. Covey, Sean. (2001). The 7 Habits Of Highly Effective Teens (Arvin Saputra,

Penerjemah) (Lyndon Saputra, editor). Jakarta: Binarupa Aksara (Buku asli diterbitkan 2001).

Covey, Stephen R. (1995). The 7 Habits Of Highly Effective People (video materi).

(diproduksi oleh Covey Leadership Center 3507 North University Avenue, Suite 100, Provo, Utah, Amerika Serikat).

________________. (1997). The 7 Habits Of Highly Effective People (Budijanto,

Penerjemah). Jakarta: Binarupa Aksara (Buku asli diterbitkan 1993). ________________. (2002). Living The 7 Habits: Menerapkan 7 Kebiasaan Dalam

Kehidupan Sehari-Hari, Kisah-Kisah Tentang Keberanian dan Inspirasi (Arvin Saputra, Penerjemah) (Lyndon Saputra, Editor). Jakarta: Binarupa Aksara (Buku asli diterbitkan 2001).

________________. (2003). The 7 Habits Of Highly Effective People Personal

Workbook. New York: Simon & Schuster, Inc. Deauna, Melecio C. (1996). Elementary Statistics For Basic Education. Quezon City:

Phoenix Publishing House Inc. Dessler, Gary. (1997). Human Resource Management (7th ed.). London: Prentice-

Hall International.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

98

Echols, John M., & Shadily, Hasan. (1990). Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

Frayne, C. A. & Geringer, J. M. (2000). Self-Management Training for Improving

Job Performance: A Field Experiment Involving Salespeople. Journal of Applied Psychology, 85, 361-372.

Gloria People Development Center. (2007, Juni-September). Program Pribadi

Efektif. Materi disampaikan pada Lokakarya Pribadi Efektif Karyawan Armada Finance di Salatiga, Jawa Tengah.

Golnaz, Sadri, & Snyder, Peggy J. (1995). Methodological Issues In Assessing

Training Effectiveness. Journal Of Managerial Psychology, 10(4). 30-32. Diakses 25 September 2007 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?sid=4&firstIndex=0&RQT=511&TS=1190706933&clientId=78722.

Green, Samuel B. & Salkind, Neil J. (2003). Using SPSS For Windows And

Macintosh: Analyzing And Understanding Data (3rd edition). New Jersey: Prentice Hall.

Hadi, Sutrisno. (2001). Statistik: Jilid 1. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hardjana, Agus M. (2001). Training SDM Yang Efektif. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius. Howell, David C. (1982). Statistical Methods For Psychology. Boston: Duxbury

Press. Inisiasi Sanata Dharma 2002. (2002). Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma. Irma, Dewi. (2007). Lulusan PT Butuh "Soft Skill". Diakses 13 September 2007 dari

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/062007/07/kampus/utama01.htm. Ismanto, Djodi. (2007, 6 Februari). The 7 Habits Of Effective People. Pesan

disampaikan ke milis trainersclub, di http://groups.yahoo.com/group/trainersclub.

Kartono, St. (2007, Desember). Di Tengah “Bandung Lautan Asmara” Ada

Kedisiplinan Dan Kemandirian. Kasadhar: Media Komunikasi Sanata Dharma, No. 6 Th. VI. 31 – 33.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

99

Kerlinger, Fred N. (2002). Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kirkpatrick, Donald L. (1998). Evaluating Training Programs: The Four Levels

(Second Edition). San Francisco: Berret-Koehler Publishers, Inc. Kirkpatrick, Jim. (2007). The Hiddern Power Of Kirkpatrick Four Levels. T + D,

61(8). 34-37. Diakses 25 September 2007 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=1&did=1327907221&SrchMode=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1190704277&clientId=78722.

Kristanto, Endro. (2004). Evaluasi Efektivitas Pelatihan. Jurnal Psiko Wacana, III(1),

63-77. Kristiani, Tyas. (2006). Efektivitas Pelatihan Public Speaking Terhadap Peningkatan

Harga Diri Peserta Pelatihan Public Speaking Angkatan Ke-24 Di Abhiseka Training Center Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Latipun. (2006). Psikologi Eksperimen (edisi ke-2). Malang: UMM Press. Liberman, Kerry. (2006). Evaluate Training. Credit Union Management, 29(10), 42.

Diakses 27 September 2007 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=21&did=1146737011&SrchMode=1&sid=2&Fmt=3&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1190976811&clientId=78722.

Marpaung, Maretta Br. (2007). Efektivitas Pelatihan Motivasi “Spirit of The Winner”

Terhadap Peningkatan Motivasi Kerja Pada Karyawan. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Modul Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa 2006-2007. (2007). Tidak

diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Modul Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa. (2008). Tidak diterbitkan.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Muchinsky, Paul M. (2003). Psychology Applied To Work: An Introduction To

Industrial And Organizational Psychology. Melbourne: Thomson Learning Inc. Noe, Raymond A. 2002. Employee Training & Development. New York: McGraw-

Hill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

100

Ostroff, Cheri. (1991). Training Effectiveness Measures And Scoring Schemes: A

Comparison. Personnel Psychology, 44(2). 353-374. Diakses 25 September 2007 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?sid=4&firstIndex=0&RQT=511&TS=1190706419&clientId=78722

Penyelenggaraan PMME 1997 (Laporan Kegiatan). (1998). Yogyakarta: Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pfeiffer, Wiiliam J., & Ballew, Arlette C. (1988). Training Technologies In Human

Resource Development. San Diego: University Associates, Inc. Phillips, Jack J., & Stone, Ron D. (2002). How To Measure Training Results: A

Practical Guide To Tracking The Six Key Indicators. New York: McGraw-Hill. Proposal Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa 2006/2007. (2006).

Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Santoso, Agung. (2007, September 14). Uji Asumsi 1 : Uji Normalitas. Diakses 28

Maret 2008 dari www.psikologistatistik.blogspot.com. _____________. (2007, September 15). Uji Asumsi 1 Revised : Isu Seputar Uji

Normalitas. Diakses 28 Maret 2008 dari www.psikologistatistik.blogspot.com. _____________. (2007, September 16). Uji Asumsi 1 : Uji Normalitas dalam SPSS.

Diakses 28 Maret 2008 dari www.psikologistatistik.blogspot.com. _____________. (2007, December 22). T-Test : The Beginning. Diakses 28 Maret

2008 dari www.psikologistatistik.blogspot.com. _____________. (2007, December 29). T-Test Revolution: Paired-Sample T-Test.

Diakses 28 Maret 2008 dari www.psikologistatistik.blogspot.com. _____________. (2007, December 31). T-Test (Almost) Final Encounter : Asumsi-

Asumsi T-Test. Diakses 28 Maret 2008 dari www.psikologistatistik.blogspot.com.

_____________. (2008, Januari 9). Tiga Pertanyaan Mengenai Asumsi Normalitas.

Diakses 28 Maret 2008 dari www.psikologistatistik.blogspot.com. _____________. (2008, Januari 18). Pertanyaan Keempat Seputar Uji Asumsi.

Diakses 28 Maret 2008 dari www.psikologistatistik.blogspot.com.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

101

Steiner, Dirk D., Dobbins, Gregory H., & Trahan, Wanda A. (1991). The Trainer-

Trainee Interaction: An Attributional Model Of Training. Journal Of Organizational Behavior, 12(4). 271-286. Diakses 31 Oktober 2007 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?sid=2&RQT=511&TS=1193803388&clientId=78722&firstIndex=40.

Sumaryana, Asep. (2007). IPK vs Soft Skill. Diakses 13 September 2007 dari

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/18/0901.htm. Supratiknya, A. (1999). Konstruksi Tes: Reader. Tidak Diterbitkan, Program Studi

Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.000. Susana, Tjipto. (2007, 10 September). Sejarah PPKM. Pesan disampaikan ke milis

Psikologi USD, di http://groups.yahoo.com/group/psikofamily usd_group. Tjia, Eko Cahyono. (2006). The Experimental Study On Training Effectiveness Of

Personal Effectiveness Program: A Pre-Post Evaluation Of The Training Result With Myer Briggs Type Indicators Personality Profile As A Moderator. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

Wei, Tao Tai. (2006). Effects Of Training Framing, General Self-Efficacy And

Training Motivation On Trainees’ Training Effectiveness. Personnel Review, 35(1). 51-65. Diakses 25 September 2007 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?sid=4&firstIndex=0&RQT=511&TS=1190706933&clientId=78722.

Wijaya, Meliana Adiningsih. (2007). Efektivitas Permainan Pura-Pura Dalam

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Pada Anak Pra Sekolah. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

LAMPIRAN 1

Form Evaluasi Reaksi

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

================================================================

Data Diri

(pastikan anda mengisinya) Program Studi (Prodi) : ___________________________________

NIM : _________________________

Jenis kelamin : Pria / Wanita * (lingkari salah satu)

(identitas dijamin kerahasiaannya)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Petunjuk: Pernyataan-pernyataan berikut ini berkaitan dengan evaluasi program PPKM.

Anda diminta untuk menjawab pernyataan–pernyataan tersebut sesuai dengan

tanggapan anda mengenai program PPKM. Tidak ada jawaban yang benar atau

jawaban yang salah. Hanya ada satu jawaban pada setiap penyataan. Adapun

kategori pilihan jawaban adalah sebagai berikut :

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

N = Netral

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

Lingkari Satu Pilihan Jawabanmu!

STS TS N S SS

CONTOH 1 2 3 4 5

Komentar / saran:

Selain itu juga disediakan tempat untuk memberikan komentar di setiap

bagiannya. Anda dipersilahkan untuk memberikan tanggapan dan / atau saran

yang membangun berkenaan dengan pelatihan ini.

Pastikan semua pernyataan dijawab.

- ☺ Selamat Mengerjakan ☺ -

================================================================

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

================================================================

STS TS N S SS I. Isi Pelatihan 1. saya mengetahui tujuan diadakannya PPKM 2. saya bisa memahami materi dan tema dalam

PPKM ini 3. materi PPKM sesuai dengan kehidupan saya

sehari-hari 4. materi PPKM mudah untuk diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari

1 1 1 1

2 2 2 2

3 3 3 3

4 4 4 4

5 5 5 5

Komentar / saran mengenai Isi Pelatihan:

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

II. Metodologi Aktivitas-aktivitas atau perlengkapan-perlengkapan berikut ini membantu saya memahami materi dan mencapai tujuan PPKM 5. modul PPKM 6. perlengkapan audio / visual 7. refleksi 8. sharing 9. diskusi dalam kelas 10. ceramah 11. kegiatan-kegiatan terstruktur (games, nyanyi,

diskusi, dll.)

1 1 1 1 1 1 1

2 2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5

Komentar / saran mengenai Metodologi:

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

III. Lingkungan Hal / keadaan berikut ini mendukung pelaksanaan program PPKM 12. suasana ruangan 13. konsumsi

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

Komentar / saran mengenai Lingkungan:

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

================================================================

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

================================================================

STS TS N S SS

IV. Fasilitator (dosen pemberi materi) 14. menurut saya, fasilitator menguasai materi 15. fasilitator mampu menerangkan materi

sehingga membantu pemahaman saya 16. fasilitator mampu menciptakan suasana

kelas yang kondusif untuk berdiskusi (tanya-jawab)

17. fasilitator mampu menjaga suasana kelas dan aktivitas-aktivitas tetap fokus pada pencapaian tujuan PPKM

1 1 1 1

2 2 2 2

3 3 3 3

4 4 4 4

5 5 5 5

Komentar / saran mengenai Fasilitator (dosen pemberi materi):

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

V. Asisten Fasilitator (mahasiswa pendamping)

18. instruksi asisten fasilitator mudah dipahami 19. asisten fasilitator mampu menciptakan

suasana yang kondusif 20. asisten fasilitator mampu memancing

keterlibatan peserta untuk mengikuti aktivitas (games, diskusi, nyanyi, dsb)

1 1 1

2 2 2

3 3 3

4 4 4

5 5 5

Komentar / saran mengenai asisten Fasilitator (mahasiswa pendamping):

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

================================================================

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

LAMPIRAN 2

Tes Pengetahuan Materi PPKM

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

Nama (lengkap) : _________________________________________________________

Jenis Kelamin : Pria / Wanita (lingkari salah satu)

Fakultas / Prodi : _____________________________________

NIM : ___________________

(identitas akan dijamin kerahasiaannya)

Angket ini digunakan untuk mengevaluasi PPKM. Partisipasi anda akan sangat berguna.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ BAGIAN I

Petunjuk: Bagian ini berisi 9 pernyataan. Anda diminta untuk melingkari pilihan “B” jika pernyataan tersebut benar, atau melingkari pilihan “S” jika pernyataan tersebut salah. Contoh: PPKM diadakan di Universitas Sanata Dharma B S

cara menjawab

• untuk jawaban benar: PPKM diadakan di Universitas Sanata Dharma B S • untuk jawaban salah: PPKM diadakan di Universitas Sanata Dharma B S

Pastikan anda menjawab semua pernyataan ____________________________________________________________________________ 1) seseorang akan kehilangan arah dalam menjalani kehidupannya bila tidak

memiliki tujuan hidup. 2) manajemen waktu yang efektif memfokuskan pada hal-hal yang mendesak. 3) orang yang efektif memusatkan pada hal-hal di luar dirinya. 4) orang yang efektif mampu menentukan sikap yang didasari oleh nilai-nilai

hidupnya. 5) aktivitas yang penting merupakan aktivitas yang bisa mendukung tujuan

hidup kita. 6) kontrol hidup orang yang efektif dikendalikan oleh orang lain. 7) cara terbaik untuk menggambarkan tujuan hidup adalah dengan

menuliskannya. 8) visi hidup dan misi hidup merupakan 2 hal yang sama. 9) kehidupan seseorang akan menjadi efektif jika memiliki prioritas

B - S B - S B - S B - S B - S B - S B - S B - S B - S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

LAMPIRAN 3

Skala Kebiasaan 1, 2, dan 3

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

Nama (lengkap) : ______________________________________________________

Jenis Kelamin : Pria / Wanita (pilih salah satu)

Fakultas / Prodi : _____________________________________

NIM : ___________________

(data akan dijamin kerahasiaannya)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- BAGIAN II

Petunjuk: Bacalah setiap pernyataan di bawah ini, gunakan penilaian pribadi anda, kemudian lingkarilah angka yang paling sesuai dan menggambarkan diri anda

angka 1 = sangat buruk angka 4 = cukup angka 2 = buruk angka 5 = baik angka 3 = cukup angka 6 = sangat baik

Pastikan anda menjawab semua pernyataan 1) Dalam banyak hal, saya yang mengendalikan hidup

saya 2) Saya lebih memusatkan usaha pada hal-hal yang

bisa saya lakukan daripada hal-hal di luar kendali saya

3) Saya lebih bertanggung jawab pada perasaan dan perbuatan saya daripada menyalahkan orang lain dan keadaan sekitar

4) Selama ini saya bisa mengendalikan emosi saya ketika orang-orang di sekitar bersikap tidak ramah terhadap saya

5) Saya mengetahui apa yang ingin saya capai dalam hidup saya

6) Saya melakukan perencanaan dan persiapan untuk mengurangi beban tugas yang menumpuk

7) Saya memulai setiap minggu dengan rencana yang jelas tentang apa yang ingin saya capai

8) Selama ini saya sudah memiliki rumusan tujuan hidup pribadi

9) Saya berdisiplin dalam melaksanakan tugas (tidak menunda, tidak memboroskan waktu, dll.)

10) Saya tidak membiarkan aktivitas penting saya terabaikan karena terjebak pada rutinitas sehari-hari yang tidak penting

11) Hal-hal yang saya lakukan setiap harinya memiliki arti dan berdampak pada tujuan hidup saya secara menyeluruh

12) Selama ini saya membuat jadwal prioritas hidup saya

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

terima kasih atas kerjasamanya ‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

LAMPIRAN 4

Uji Reliabilitas Evaluasi Reaksi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items .862 .867 20

Item Statistics Mean Std. Deviation N aitem1 4.21 .636 799aitem2 4.04 .623 799aitem3 4.01 .725 799aitem4 3.56 .810 799aitem5 4.18 .726 799aitem6 4.31 .697 799aitem7 4.04 .674 799aitem8 4.04 .723 799aitem9 3.94 .706 799aitem10 3.75 .811 799aitem11 4.11 .782 799aitem12 3.81 .834 799aitem13 3.58 .897 799aitem14 4.11 .640 799aitem15 4.06 .647 799aitem16 3.71 .733 799aitem17 3.87 .679 799aitem18 3.91 .682 799aitem19 3.97 .712 799aitem20 3.98 .764 799

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

106

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted aitem1 74.99 54.445 .415 .294 .858aitem2 75.15 54.256 .446 .307 .857aitem3 75.19 55.152 .284 .158 .863aitem4 75.63 54.812 .273 .151 .864aitem5 75.01 53.454 .448 .304 .856aitem6 74.88 53.994 .416 .281 .858aitem7 75.15 52.642 .577 .489 .852aitem8 75.16 52.563 .539 .581 .853aitem9 75.25 52.529 .558 .540 .852aitem10 75.44 52.327 .491 .299 .855aitem11 75.09 53.033 .447 .273 .857aitem12 75.39 53.834 .344 .232 .861aitem13 75.61 54.211 .282 .203 .865aitem14 75.08 53.613 .503 .489 .855aitem15 75.13 53.351 .526 .528 .854aitem16 75.48 52.338 .553 .489 .852aitem17 75.32 53.025 .531 .461 .853aitem18 75.28 53.118 .519 .479 .854aitem19 75.22 52.592 .546 .608 .853aitem20 75.21 52.623 .499 .521 .854

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 79.19 58.739 7.664 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

Lampiran 5

Uji Reliabilitas

Tes Pengetahuan Materi PPKM Tahap I

subjek aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 aitem7 aitem8 aitem91 1 1 0 1 1 1 0 1 12 1 1 1 1 1 1 1 0 13 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 0 0 15 1 1 1 1 1 1 0 1 16 1 1 1 1 0 1 0 1 17 1 1 1 1 1 1 0 0 18 1 1 0 1 1 1 1 1 19 1 0 1 1 1 1 1 1 1

10 1 0 1 1 1 1 0 1 111 1 1 1 1 1 1 0 1 112 1 1 1 1 1 1 1 1 113 1 1 1 1 1 1 1 1 114 1 0 0 1 0 1 1 1 115 1 0 1 1 1 1 1 1 116 1 0 0 1 1 1 0 1 117 1 1 0 1 1 1 1 1 118 1 1 0 1 1 1 0 1 119 1 1 1 1 1 1 0 1 120 1 1 1 1 1 1 0 1 121 1 0 0 1 1 1 0 1 122 1 0 1 1 1 1 0 1 123 1 0 1 1 1 1 0 1 124 1 0 0 1 1 1 0 1 125 1 1 0 1 1 1 1 1 126 1 1 1 1 1 1 1 1 127 1 0 1 1 1 1 1 1 128 1 1 1 1 1 1 0 1 129 1 1 1 1 1 1 1 1 130 1 0 0 1 1 1 0 1 131 1 0 1 1 1 1 1 1 132 1 1 1 1 1 1 0 0 133 1 1 1 1 1 1 1 1 134 1 1 1 1 1 1 1 1 135 1 1 1 1 1 1 0 1 136 1 1 0 1 1 1 1 1 137 1 0 1 1 1 1 0 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

108

38 1 1 1 1 1 1 0 1 139 1 0 1 1 1 1 0 1 140 1 0 1 1 1 1 0 1 141 1 0 0 1 1 1 0 1 142 1 1 1 1 1 1 0 1 143 1 1 0 1 1 1 1 1 144 1 0 1 1 1 1 1 0 145 1 1 0 1 1 1 0 1 146 1 0 0 1 1 1 0 1 147 1 0 1 1 1 1 1 1 148 1 1 1 1 1 1 0 1 149 1 0 1 1 1 1 0 1 150 1 1 1 1 1 1 1 1 151 1 0 1 1 1 1 1 1 152 1 1 1 1 1 1 0 1 153 1 1 1 1 1 1 1 1 154 1 1 1 1 1 0 0 1 155 1 0 1 1 1 1 0 1 156 1 0 1 1 1 1 0 1 157 1 1 0 1 1 1 0 1 158 1 1 1 1 1 1 0 0 159 1 0 1 1 0 1 1 0 160 1 0 1 1 1 1 0 1 161 1 0 1 1 1 1 0 1 162 1 1 0 1 1 1 0 1 163 1 0 1 1 1 1 0 1 164 1 0 1 1 1 1 0 1 165 1 0 1 1 1 1 0 1 166 1 1 1 1 0 1 0 1 167 1 1 1 1 1 1 1 1 168 1 0 1 1 1 1 0 1 169 1 0 0 1 1 1 0 1 170 1 0 0 1 1 1 0 1 171 1 0 0 1 1 1 1 0 172 1 0 0 1 1 1 0 1 173 1 0 1 1 1 1 1 1 174 1 0 1 1 1 1 0 1 175 1 0 1 1 1 1 0 0 176 1 1 0 1 1 1 0 1 177 1 1 1 1 1 1 0 0 178 1 1 1 1 1 1 1 1 179 1 0 1 1 1 1 0 1 180 0 0 0 1 1 1 0 1 181 1 1 1 1 1 1 0 0 182 1 1 1 1 1 1 0 1 183 1 0 0 1 1 1 0 0 184 1 1 1 1 1 1 1 0 185 1 1 1 1 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

109

86 1 1 0 1 1 1 1 0 187 1 1 1 1 1 1 0 0 188 1 1 1 1 1 1 1 1 189 1 0 1 1 1 1 0 1 190 1 0 0 1 0 1 0 0 191 1 0 1 1 1 1 0 1 192 1 1 1 1 1 1 0 0 193 1 1 1 1 1 1 0 0 194 1 1 1 1 1 1 0 1 195 1 1 1 1 1 1 0 1 196 1 1 1 1 1 1 1 1 197 1 0 1 1 1 1 0 1 198 1 1 1 1 1 1 0 1 199 1 1 1 1 1 1 0 1 1

100 1 1 1 0 0 1 0 1 0

total jawaban benar 99 56 74 99 94 99 33 82 99p 0.99 0.56 0.74 0.99 0.94 0.99 0.33 0.82 0.99(1-p) 0.01 0.44 0.26 0.01 0.06 0.01 0.67 0.18 0.01p(1-p) 0.0099 0.2464 0.1924 0.0099 0.0564 0.0099 0.2211 0.1476 0.0099Σ p(1-p) 0.9035 jumlah aitem 9

N 100 Mean 5.72 s² 3.0416

Nilai (X) X² f fX fX² X-M [X-M] f [X-M] 1 1 4 4 4 -4.72 4.72 18.88 3 9 13 39 117 -2.72 2.72 35.36 5 25 40 200 1000 -0.72 0.72 28.8 7 49 29 203 1421 1.28 1.28 37.12 9 81 14 126 1134 3.28 3.28 45.92

Σ (fX) 572 Σ (fX²) 3676 Σ (f [X-M]) 166.08

Koefisien Reliabilitas

KR-20 0.8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

LAMPIRAN 6

Uji Reliabilitas

Skala Kebiasaan 1, 2, dan 3

Aitem Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 6 5 6 4 5 4 4 4 2 5 6 42 5 5 5 5 5 4 3 4 3 5 4 43 3 4 5 3 5 3 3 3 4 3 5 34 3 4 3 3 3 4 3 3 5 4 3 35 4 4 4 5 4 3 3 3 3 5 5 36 4 5 4 4 6 4 3 5 3 3 4 47 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 48 5 5 4 5 6 5 5 5 4 6 5 49 5 4 4 5 6 3 2 6 2 3 5 3

10 5 6 4 3 6 6 5 5 5 6 4 511 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 412 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 513 4 5 5 4 5 3 3 4 2 2 5 414 4 5 5 4 5 3 3 4 2 2 5 415 3 5 3 4 3 3 2 2 1 2 3 116 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 517 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 318 4 5 4 4 5 5 4 5 3 4 4 419 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 220 5 5 6 4 6 6 5 4 4 5 5 521 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 522 4 4 5 5 4 4 3 3 4 5 5 323 4 5 5 6 5 6 4 5 5 6 5 424 5 5 5 6 4 4 4 4 2 3 4 325 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 426 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5 4 327 5 4 5 6 6 4 4 5 3 5 5 528 4 5 4 5 5 4 3 4 5 6 5 429 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 3 430 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 331 5 6 5 4 4 5 3 3 5 5 5 632 6 5 3 3 5 5 5 5 6 5 5 433 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 534 6 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

111

35 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 2 336 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 537 5 5 6 5 5 5 4 5 4 4 4 538 4 4 6 4 5 2 3 5 2 3 3 439 5 4 5 3 5 3 3 5 3 4 4 440 5 5 3 3 4 3 2 4 3 5 4 241 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 542 5 4 5 5 6 4 4 5 4 4 4 443 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 444 5 5 6 4 3 3 2 2 2 4 3 245 5 5 4 3 4 4 3 3 4 5 4 346 5 5 5 5 5 3 4 4 3 4 5 547 5 6 6 5 6 6 4 5 4 6 4 448 4 4 3 4 5 3 3 3 4 4 4 349 5 5 4 4 6 5 5 5 4 4 5 550 5 5 4 6 5 5 3 4 3 6 5 451 4 6 4 4 5 5 4 4 4 4 4 452 5 5 4 5 3 5 3 4 4 5 5 353 5 5 5 3 5 4 3 4 4 5 4 454 5 5 4 3 6 2 2 5 2 6 4 255 4 5 5 2 4 4 3 2 2 2 4 556 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 457 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 458 5 4 6 6 5 5 5 6 4 5 5 359 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 460 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 461 3 6 6 6 6 3 3 6 3 5 3 362 4 5 5 6 4 3 2 3 2 3 3 263 4 4 2 2 4 4 2 2 2 3 2 264 6 6 6 6 5 5 5 5 4 4 5 665 5 6 4 2 5 4 4 5 4 5 5 366 5 4 5 5 5 4 4 4 5 6 5 467 4 5 5 4 5 3 3 3 3 4 6 468 4 6 6 4 4 6 5 4 3 6 5 369 5 5 3 4 6 5 3 4 3 4 3 470 5 5 3 3 5 4 4 4 3 3 2 271 6 6 4 5 6 6 5 5 6 4 5 572 5 6 4 5 5 3 4 4 4 6 6 373 5 6 6 4 5 3 3 4 2 4 5 374 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 475 5 4 5 5 5 6 4 5 3 4 5 376 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 477 5 4 3 4 5 4 2 4 2 3 4 378 3 5 3 4 5 3 3 5 3 4 5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

112

79 5 4 4 5 4 4 4 3 3 5 4 480 4 5 5 4 3 4 5 4 3 5 4 181 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 482 5 6 4 4 4 3 4 6 4 5 5 483 5 5 4 4 5 5 3 5 4 4 5 584 5 5 5 6 6 6 6 6 5 6 6 585 3 5 4 4 5 4 2 5 3 3 3 286 6 5 5 4 6 4 4 5 2 2 6 587 5 5 5 5 6 4 3 3 3 4 4 388 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 389 6 4 5 5 5 3 2 2 2 3 4 290 5 6 5 3 3 4 2 4 3 4 4 291 4 4 5 6 4 4 3 5 4 4 4 592 4 5 4 4 5 3 3 5 3 3 3 393 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 394 5 5 4 3 5 4 4 5 4 4 5 495 5 6 5 5 4 3 3 4 4 3 5 396 6 5 5 5 5 5 4 3 5 4 3 397 5 6 5 6 6 6 5 6 5 5 5 498 4 5 5 5 4 3 4 5 4 3 5 499 4 5 5 5 3 3 2 5 3 3 4 3

100 5 5 4 4 5 3 3 3 2 4 4 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

113

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.821 .817 12 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted aitem1 46.30 36.919 .362 .217 .816aitem2 46.03 37.949 .283 .185 .821aitem3 46.34 36.489 .330 .287 .819aitem4 46.58 36.286 .292 .247 .824aitem5 46.13 35.589 .441 .381 .811aitem6 46.75 33.018 .596 .559 .797aitem7 47.27 32.745 .652 .553 .792aitem8 46.65 34.028 .512 .399 .804aitem9 47.34 32.651 .569 .561 .799aitem10 46.67 33.617 .499 .403 .806aitem11 46.52 34.495 .526 .383 .804aitem12 47.21 32.713 .588 .514 .797

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

Lampiran 7a

Uji Normalitas

Pengetahuan Materi PPKM

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic df Sig. Nilai pre-test total .203 799 .000Nilai post-test total .245 799 .000

Stem-and-Leaf Plot nilai pre-test total Frequency Stem & Leaf 47.00 Extremes (=<5.0) 126.00 6 . 000000000000000000000 .00 6 . .00 6 . .00 6 . .00 6 . 280.00 7 . 00000000000000000000000000000000000000000000000 .00 7 . .00 7 . .00 7 . .00 7 . 278.00 8 . 0000000000000000000000000000000000000000000000 .00 8 . .00 8 . .00 8 . .00 8 . 68.00 9 . 00000000000 Stem width: 1 Each leaf: 6 case(s)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

115

4 5 6 7 8 9 10

Observed Value

-3

-2

-1

0

1

2

Expe

cted

Nor

mal

Normal Q-Q Plot of Nilai pre-test total

4 5 6 7 8 9

Observed Value

-0.6

-0.5

-0.4

-0.3

-0.2

-0.1

0.0

0.1

Dev

from

Nor

mal

Detrended Normal Q-Q Plot of Nilai pre-test total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

116

Grafik outlier data pre-test

Nilai pre-test total

4

5

6

7

8

9

748

642399

223

785782 765

747

677

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

117

Stem-and-Leaf Plot nilai post-test total Frequency Stem & Leaf 3.00 Extremes (=<4.0) 10.00 5 . 0 .00 5 . 42.00 6 . 000000 .00 6 . 183.00 7 . 00000000000000000000000000 .00 7 . 332.00 8 . 00000000000000000000000000000000000000000000000 .00 8 . 229.00 9 . 000000000000000000000000000000000 Stem width: 1 Each leaf: 7 case(s)

0 2 4 6 8 1

Observed Value0

-4

-3

-2

-1

0

1

2

Expe

cted

Nor

mal

Normal Q-Q Plot of Nilai post-test total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

118

0 2 4 6 8 1

Observed Value0

-6

-4

-2

0

2

Dev

from

Nor

mal

Detrended Normal Q-Q Plot of Nilai post-test total

Grafik outlier data post-test

Nilai post-test total

0

2

4

6

8

10

748

307

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

Lampiran 7b

Uji Normalitas

Perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic df Sig. Nilai pre-test total .066 799 .000Nilai post-test total .077 799 .000

Stem-and-Leaf Plot nilai pre-test total Frequency Stem & Leaf 12.00 Extremes (=<32) 7.00 3 . 33 6.00 3 . 45 19.00 3 . 666777 21.00 3 . 8899999 22.00 4 . 0001111 48.00 4 . 2222222223333333 54.00 4 . 444444444455555555 62.00 4 . 666666666677777777777 96.00 4 . 88888888888888899999999999999999 80.00 5 . 000000000011111111111111111 80.00 5 . 22222222222233333333333333 110.00 5 . 444444444444444444555555555555555555 75.00 5 . 6666666666667777777777777 41.00 5 . 88888888999999 30.00 6 . 0000001111 15.00 6 . 22233 13.00 6 . 4445 2.00 6 . & 2.00 6 . 8 4.00 Extremes (>=69) Stem width: 10 Each leaf: 3 case(s) & denotes fractional leaves.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

120

20 30 40 50 60 70 80

Observed Value

-3

-2

-1

0

1

2

3

Expe

cted

Nor

mal

Normal Q-Q Plot of Nilai pre-test total

20 30 40 50 60 70 80

Observed Value

-0.5

-0.4

-0.3

-0.2

-0.1

0.0

0.1

Dev

from

Nor

mal

Detrended Normal Q-Q Plot of Nilai pre-test total

Grafik outlier data pre-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

121

Nilai pre-test total

20

30

40

50

60

70

80

280

223786703

129139

686

188

683

234

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

122

Stem-and-Leaf Plot nilai post-test total Frequency Stem & Leaf 18.00 Extremes (=<36) 5.00 3 . 77 15.00 3 . 88899 24.00 4 . 00001111 34.00 4 . 222233333333 46.00 4 . 444444455555555 46.00 4 . 666666667777777 70.00 4 . 88888888888999999999999 83.00 5 . 000000000000001111111111111 116.00 5 . 222222222222222222333333333333333333333 98.00 5 . 444444444444444455555555555555555 84.00 5 . 6666666666666667777777777777 64.00 5 . 888888888899999999999 40.00 6 . 0000000011111 24.00 6 . 22223333 14.00 6 . 44555 8.00 6 . 667 10.00 Extremes (>=68) Stem width: 10 Each leaf: 3 case(s)

10 20 30 40 50 60 70 80

Observed Value

-4

-2

0

2

4

Expe

cted

Nor

mal

Normal Q-Q Plot of Nilai post-test total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

123

10 20 30 40 50 60 70 80

Observed Value

-3

-2

-1

0

Dev

from

Nor

mal

Detrended Normal Q-Q Plot of Nilai post-test total

Grafik outlier data post-test

Nilai post-test total

10

20

30

40

50

60

70

80

130223 641649325

225 481333 788

686612 431

388445188683

748

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

124

LAMPIRAN 8

Uji T Sampel Berpasangan (Paired Sample T-Test)

Pengetahuan Terhadap Materi PPKM

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Nilai pre-test total 7.23 799 1.035 .037 Nilai post-test total 7.89 799 .970 .034

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair 1

Nilai pre-test total - Nilai post-test total -.661 1.136 .040 -.740 -.582 -16.449 798 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

125

LAMPIRAN 9

Uji T Sampel Berpasangan (Paired Sample T-Test)

Perilaku Kebiasaan 1, 2, dan 3

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Nilai pre-test total 50.30 799 7.250 .256 Nilai post-test total 51.93 799 7.122 .252

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper Pair 1 Nilai pre-test total -

Nilai post-test total -1.631 7.718 .273 -2.167 -1.095 -5.973 798 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

Komentar / opini tertulis peserta terhadap pelaksanaan PPKM 2008 tahap I

Isi Pelatihan No Jumlah Komentar / Saran

1 192 sangat berguna untuk masa depan dan dalam kehidupan sehari-hari 2 154 sudah bagus dan sesuai tujuan, pertahankan program ini 3 102 menarik dan bisa mendorong lebih baik lagi 4 45 materi mengena dan mudah dipahami 5 45 kembangkan lagi 6 21 kurang mengena 7 16 materi PPKM tidak mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 8 14 penyampaian terlalu formal, kurang variatif 9 10 lebih mendalam terhadap tujuannya

10 10 bahannya berbobot dan agak membosankan 11 7 waktu terbatas sehingga tidak maksimal 12 6 semoga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 13 2 lebih tepat waktu dan efisien materi 14 2 hari pertama membuat mengantuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

127

Metodologi

No Jumlah Komentar / Saran 1 303 sudah bagus, sangat menyenangkan dan menarik untuk diikuti 2 54 membosankan 3 50 ceramah dikurangi karena membuat jenuh 4 48 lebih banyak games 5 30 perlu ditingkatkan lagi 6 29 games kurang seru, ada yang sudah sering dimainkan, kurang sesuai dengan materi 7 19 perbanyak sharing, refleksi, dan kisah-kisah inspiratif 8 17 membantu pemahaman 9 12 perbanyak melihat film dokumenter & inspiratif

10 9 diskusi kurang berjalan baik, masih banyak yang diam 11 8 ceramah dibuat lebih menarik 12 8 musik sangat membantu 13 7 perlengkapan audio visual kurang 14 6 contoh -contoh sebaiknya yang relevan 15 6 modul dibuat buku biar lebih ringkas & lebih sistermatis 16 5 diskusinya hendaknya dalam kelompok kecil dan waktunya ditambah 17 5 modul sangat membantu 18 3 jangan memilih dosen yang teoritis, membosankan 19 3 lain kali di outdoor 20 3 untuk games & menyanyi, aneh dan konyol karena seperti anak-anak 21 3 games seru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

128

22 3 perhatikan kesiapan perlengkapan audio visual 23 2 permainannya agak garing 24 2 terlalu banyak lembar yang harus diisi 25 2 lebih asyik diiringi gitar kalo nyanyi 26 1 fasilitator tidak hanya membaca modul tapi lebih baik disertai pengalaman hidup 27 1 modul baik dengan diberikan secara bertahap sehingga membuat peserta tidak malas membaca 28 1 terlalu banyak diskusi 29 1 sumber materi tidak dicantumkan dalam modul 30 1 games kurang menuju materi 31 1 tergantung pembimbingnya, jika asik akan efektif begitupun sebaliknya

Lingkungan

No Jumlah Komentar / Saran 1 265 nyaman, mendukung 2 108 suhu ruangan panas 3 76 konsumsi dibuat lebih beragam & banyak 4 55 lebih baik diberi makan (nasi) daripada snack 5 39 snack enak 6 34 saran kegiatan ada yang outdoor 7 34 snack kurang begitu enak 8 33 terlalu bising (gangguan bunyi mesin para pekerja bangunan atau dari kelas lain) 9 22 ruangan kurang mendukung

10 20 oke 11 12 ruangan silau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

129

12 11 tidak ada meja jadi susah menulis 13 3 suasana kurang semangat, kurang antusias 14 2 layar tidak jelas 15 2 perlu suasana lebih akrab 16 2 perlu lebih menyesuaikan dengan keadaan

Fasilitator

No Jumlah Komentar / Saran 1 296 sudah baik dan membantu pemahaman peserta 2 77 ada beberapa yang membosankan 3 70 terlalu bertumpu pada teori, membosankan 4 68 kurang interaktif dengan peserta 5 49 harus lebih kreatif agar mahasiswa tidak merasa bosan, selipkan humor 6 38 ramah dan bersahabat 7 28 kurang menguasai materi 8 18 kurang semangat 9 4 bicaranya terlalu cepat, kurang detail

10 3 fasilitator dari prodi Psikologi & BK saja 11 2 hendaknya berikan kesempatan pada mahasiswa untuk berpendapat dan sharing 12 2 perlu pelatihan untuk dosen 13 1 hendaknya ada komunikasi antar fasilitator agar tidak ada pengulangan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

130

Asisten Fasilitator No Jumlah Komentar / Saran

1 436 bagus, bisa mencairkan suasana dan bersahabat 2 85 harus lebih kreatif, aktif, dan semangat lagi 3 73 kurang semangat, masih grogi 4 35 kurang terlibat dengan peserta 5 16 membosankan 6 15 instruksi kurang dimengerti 7 4 saran co-fas lebih dari satu orang 8 1 AsFas sebaiknya juga ikut mendengarkan Fasilitator bicara 9 1 dalam berpakaian agar lebih rapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

Dokumentasi PPKM tahap I tahun 2008

Suasana ceramah dalam PPKM Tahap I 2008

Suasana sharing / diskusi kelompok kecil dalam PPKM Tahap I 2008

Aktivitas permainan dalam PPKM Tahap I 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

132

Fasilitator dan Asisten Fasilitator PPKM tahap I 2008

Beberapa kelompok peserta PPKM tahap I 2008

Peralatan audio-visual yang digunakan dalam PPKM tahap I 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: EFEKTIVITAS PELATI HAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN … · Tanti Arini, S.Psi., M.Si. yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama menjalani proses pendidikan di Fakultas Psikologi

BIOGRAFI PENULIS

Menyelesaikan pendidikan formal di SMU Kolese

De Britto (Jogja), SLTP Pangudi Luhur I (Jogja), dan

TK-SD Lamaholot (Jakarta).

Aktif dalam kegiatan keorganisasian dan pelatihan

pengembangan sumber daya manusia:

1. Gloria Edukasindo (asisten fasilitator pelatihan), Pandji Putranto Hutomo Jakarta, 28 Oktober 1983 S1 Psikologi Univ. Sanata Dharma Yogyakarta Minat khusus: Pengembangan SDM & training E-mail : [email protected]

2. Ketua I (2006-2008) Komunitas FRIENDS,

kelompok mahasiswa dan lulusan Psikologi Univ.

Sanata Dharma & Univ. Gadjah Mada yang aktif

dalam pendampingan dan pengembangan diri

remaja-kaum muda melalui kegiatan konseling,

pelatihan, dan ceramah,

3. Koordinator (2005-2007) kelompok Konseling

Sebaya Fakultas Psikologi Univ. Sanata Dharma

Yogyakarta,

4. Wakil Gubernur (2004-2005) dan Humas Eksternal

(2003-2004) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Fakultas Psikologi Univ. Sanata Dharma

Yogyakarta,

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI