efektivitas metode sedayu dalam pembelajaran al-qur …

105
EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN PADA ANAK USIA DINI (Penelitian Tindakan pada Santri di Ma’had Tahfidh Al-Qur’an Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: MASYROKHAH NIM. 11311084 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL- QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM

PEMBELAJARAN AL-QUR’AN PADA ANAK USIA DINI

(Penelitian Tindakan pada Santri di Ma’had Tahfidh Al-Qur’an Nurani

Jagakarsa, Jakarta Selatan)

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

MASYROKHAH

NIM. 11311084

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL- QUR’AN (IIQ)

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM

PEMBELAJARAN AL-QUR’AN PADA ANAK USIA DINI

(Penelitian Tindakan pada Santri di Ma’had Tahfidh Al-Qur’an Nurani

Jagakarsa, Jakarta Selatan)

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

MASYROKHAH

NIM. 11311084

Pembimbing

Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc, M.Ag

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL- QUR’AN (IIQ)

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Efektivitas Metode Sedayu dalam Pembelajaran

Al-Qur’an pada Anak Usia Dini (Penelitian Tindakan pada Santri di

Ma’had Tahfidh Al-Qur’an Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan)”

yang disusun oleh Masyrokhah Nomor Induk Mahasiswa: 11311084 telah

diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.

Jakarta, 19 Agustus 2018

Pembimbing

Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc, M.Ag

Page 4: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

ii

Page 5: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Masyrokhah

NIM : 11311084

Tempat/Tanggal Lahir : Cirebon, 11 April 1993

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Metode Sedayu

dalam Pembelajaran Al-Qur’an pada Anak Usia Dini (Penelitian

Tindakan pada Santri di Ma’had Tahfidh Al-Qur’an Nurani

Jagakarsa, Jakarta Selatan)” adalah benar-benar asli karya penulis,

kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan

kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab

penulis.

Jakarta, 19 Agustus 2018

Masyrokhah

Page 6: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

iv

MOTTO

Hidup bahagia untuk membahagiakan orang lain

Page 7: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

v

بسم الله الرحمن الرحيم

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq beserta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi guna memenuhi persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dengan judul skripsi

Efektivitas Metode Sedayu dalam Pembelajaran Al-Qur’an pada Anak

Usia Dini (Penelitian Tindakan pada Santri di Ma’had Tahfidh Al-Qur’an

Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan).

Sholawat beserta salam tidak lupa selalu penulis kirimkan kepada

junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menjadi uswatun

hanasah (suri teladan) bagi kita semua umatnya. Sehingga kita berada

pada zaman yang terang benderang dari zaman kegelapan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu penulis selama pengerjaan skripsi ini. Terkhusus penulis

ucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA., selaku Rektor Institut

Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta beserta jajarannya.

2. Ibu Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag selaku Dekan Fakultas

Tarbiyah yang selalu memberikan motivasi serta dedikasinya untuk

kemajuan dan kesuksesan Fakultas Tarbiyah.

3. Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc, M.Ag selaku dosen pembimbing yang

tulus dan sabar meluangkan waktunya untuk penulis dalam proses

penyeleasaian skripsi ini, dan tidak lupa segenap dosen dan

manajemen kampus Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.

Page 8: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

vi

4. Ibu Wasmini dan ibu Yuyun Siti Zainab, S.Pd.I selaku staff Fakultas

Tarbiyah yang tidak pernah lelah untuk memberikan motivasi dan

arahannya sejak awal hingga akhir perkuliahan.

5. Seluruh instruktur tahfidz Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta yang

selalu memberikan motivasi, arahan serta ketulusan doa‟anya,

khususnya untuk ibu Hj. Istiqomah, MA. ibu Hj. Mutmainnah, MA.

ibu Hj. Arbiyah Mahfudz, S. Th.I

6. Kepada keluarga besar MTA Nurani Jagakarsa, saya haturkan

terimakasih telah bersedia dan memperkenankan penulis melakukan

penelitian, yang sudah membantu memberikan data-data untuk

observasi, dan keihlasannya dalam membantu penulis selama

penelitian di MTA Nurani Jagakarsa, khususnya penulis haturkan

kepada: DR. H.M. Muhammad Ilyas Marwal. MA, Pengasuh dan

Sekaligus Direktur dari MTA Nurani Jagakarsa. KH. Enuh

Hermawan, S.Pd, Pengasuh Metode Sedayu, Ust Abdul Muiz S.Sos.I

Ketua MTA Nurani Jagakarsa. ustadzah Neneng, kordinator sekaligus

pengampu metode Sedayu dan ustazah Azmi pengampu metode

sedayu MTA Nurani Jagakarsa.

7. Kedua orang tua saya mama Yati dan bapak Aat, yang tidak pernah

lelah mendidik anaknya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan,

dengan terus memberikan semangat dan do‟anya agar supaya penulis

menyelesaikan studi S1 dengan lancar. serta mertua saya ibu

Khomsiatun dan bapa Wahid yang telah memberikan semangat dan

do‟anya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan

keberkahan untuk mereka.

8. Teruntuk imamku sayang Moh Khoiri, dan buah hatiku tercinta

Ahmad Khozin Khoiri, terimakasih sayang atas perjuangan,

pengorbanan, kesabaran dan ketulusannya menemani istrinya dalam

Page 9: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

vii

menyelesaikan skripsi ini, serta motivasinya yang tidak pernah lelah

mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan studi S1 nya.

9. Para adik-adiku terkasih, Ismail, Fuadi, dan Syifa Abdurrazaq, Lutfia

Istiqamah, semoga selesainya sekripsi ini mampu memberikan

motivasi agar kalian bisa melanjutkan dan menyelesaikan studinya.

10. Kepada Ust Prima dan mbak ku tersayang yaitu mbak Fatimah yang

tidak pernah lelah membimbing dan mengarahkan serta meluangkan

waktunya dalam penyusunan sekripsi.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini baik secara moril maupun materil.

Semoga bantuan dan kemudahan yang telah diberikan kepada

penulis menjadi amal shalih yang diterima dan diridhoi Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik

dan saran yang bersifat membangun, senantiasa penulis harapkan demi

perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah

SWT penulis memohon pertolongan. Semoga dengan selesainya penulisan

skripsi ini mampu memberikan secercah manfaat dan perbaikan untuk

dunia pendidikan, serta para pembaca pada umumnya. Amin ya rabbal

alamin.

Jakarta,19 Agustus 2018

Peneliti

Masyrokhah

Page 10: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... ii

PERNYATAAN PENULIS ................................................................ iii

MOTTO ............................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................ v

DAFTAR ISI ....................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... x

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................ xi

ABSTRAK ........................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .................................................... 7

D. Perumusan Masalah ..................................................... 8

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................... 8

F. Kajian Pustaka ............................................................. 9

G. Sistematika Penulisan .................................................. 12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Efektivitas ..................................................................... 15

Pengertian Efektivitas ................................................... 15

B. Metode Pembelajaran Al-Qur‟an .................................. 16

1. Pengertian Metode .................................................... 16

2. Pengertian Pembelajaran ........................................... 17

3. Pengertian Al-Qur‟an ............................................... 18

C. Anak Usia Dini ............................................................ 25

1. Pengertian Anak Usia Dini ....................................... 25

Page 11: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

ix

2. Kriteria Pendidikan Anak Usia Dini ......................... 28

3. Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini ............. 28

4. Karatristik Perkembangan Anak Usia Dini .............. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitan ....................................... 37

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................. 37

C. Sumber Data ................................................................. 38

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 39

E. Teknik Analisis Data .................................................... 41

F. Subjek Penelitian .......................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................ 43

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian dan Pembahasan ........ 54

1. Penerapan Metode Sedayu MTA Nurani

Jagakarsa. ................................................................ 55

2. Hasil Observasi dan Wawancara Mengenai

Metode Sedayu di MTA Nurani Jagakarsa .............. 63

3. Pencapaian Hasil Pembelajaran Al-Qur‟an Anak

Usia Dini dengan Menggunakan Metode

Sedayu di MTA Nurani, Jagakarsa Jakarta Selatan . 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................. 77

B. Saran ............................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 79

LAMPIRAN

Page 12: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Pembimbing

Lampiran 2 Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 3 Surat keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 4 Rekap Nilai Ujian Semester II Sedayu

Lampiran 5 Lembar Wawancara

Lampiran 6 Dokumentasi

Lampiran 7 Curriculum Vitae

Page 13: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah menyalinan dengan penggantian huruf dari

abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ,

transliterasi Arab-Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

th : ط a : أ

zh : ظ b : ب

„ : ع t : ت

gh : غ ts : ث

f : ف j : ج

q : ق h : ح

k : ك kh : خ

l : ل d : د

m : م dz : ذ

n : ن r : ر

w : و z : ز

h : ه s : س

‘ : ء sy : ش

y : ي sh : ص

dh : ض

Page 14: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

xii

2. Vokal

Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap

Fathah : a آ: â ... ي : ai

Kasrah : i ي: î ... و : au

Dhammah : u و: û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah. Kata sandang

yang diikuti oleh alif lam qamariyahditransliterasikan sesuai

dengan bunyi. Contoh:

al-Madinah : المدينة al-Baqarah :البقرة

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyah.

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال)

syamsiyahditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan

di depan dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

as-Sayidah :السيدة ar-Rajul :الرجل

ad-Dârimi :الدارسي asy-Syams :السمس

c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem

aksara Arab digunakan lambang ( ),

Page 15: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

xiii

Sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu

dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan

ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tenagh kata,

di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang

diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:

أمن ب ببلل : Âmannâ Billah فهبء Âmana as-Dufahaâ’u :أمن الس

كع inna al-Ladzîna : إن ال ذين wa ar-Rukka’i :والر

d. Ta Marbûthah (ة)

Ta Marbûthah(ة)apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti

oleh kata sifat (na’at), maka huruf tersebut dialihaksarakan

menjadi huruf “h”. Contoh:

الأفئدة : Al-Af’idah الجبمعة الإسلمية : Al-Jâmiah al-

Islâmiyyah

Sedangkan Ta Marbûthah(ة)yang diikuti atau disambungkan (di-

washal) dengan kata benda (isim), maka sialih aksarakan menjadi

huruf “t”.

Contoh:

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huru kapital,

akan tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti

penulisan awal, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri,

dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula

dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal

(bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri dan yang

diawali dengan kata sandang maka huruf yang ditulis kapital

adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh: „Âlî Hasan

Page 16: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

xiv

al-Âridh, al-„Âsqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk

penulisan kata Al-Qur`an dan nama-nama surahnya menggunakan

huruf kapital. Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan

seterusnya

Page 17: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

xv

ABSTRAKSI

Masyrokhah, NIM: 11311084, judul skripsi Efektifitas Metode

Sedayu dalam Pembelajaran Al-Qur’an pada Anak Usia Dini

(Penelitian Tindakan pada Santri di Ma’had Tahfidh Al-Qur’an

Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan), Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta,

1439 H/2018M

Latar belakang penulisan skripsi ini karena pembelajaran Al-Qur‟an pada

anak usia dini masih banyaknya metode yang kurang efektif. Dan antusias

orang tua terhadap pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini cenderung

masih rendah. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian

ini adalah peneliti ingin mengetahui efektifitas metode Sedayu dalam

pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini di MTA Nurani Jagakarsa,

Jakarta Selatan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode

kualitatif, dengan tehnik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara

dan dokumentasi. Adapun untuk menulis data digunakan metode

deskriptif kualitatif, yakni uraiannya dijelaskan pada gejala-gejala yang

tampak. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa metode

sedayu merupakan salah satu metode yang tepat untuk pembelajaran Al-

Qur‟an pada anak usia dini di MTA Nurani Jagakarsa Jakarta Selatan.

Metode sedayu ini diterapkan agar anak usia dini dapat membaca Al-

Qur‟an dengan baik dan benar sesuai makhorijul hurufnya. Dimana

mereka belajar mengenal mulai dari huruf-huruf hijaiyah sesuai dengan

imajinasi mereka, karena metode sedayu cara belajarnya tidak dikasih tau

secara langsung, melainkan anak bisa menemukan sendiri (inquiri)

dengan arahan guru menggunakan perumpamaan sesuai nalar anak usia

dini. Sehingga ingatan akan huruf-huruf hijaiyahnya menempel kuat

dimemorinya para santri. Hal ini menjadikan pencapaia hasil pembelajaran

Al-Qur‟an pada anak usia dini lebih baik, hasil yang lebih baik

menunjukan prestasi belajar yang meningkat dan dapat disimpulkan

bahwa metode sedayu sangat efektif dalam pembelajaran Al-Qur‟an pada

anak usia dini di MTA Nurani Jagakarsa Jakarta Selatan.

Kata Kunci : Efektivitas Metode Sedayu dalam Pembelajaran

Al-Qur’an pada Anak Usia Dini

Page 18: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 28 menyatakan, bahwa yang dimaksud pendidikan usia

dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak

lahir, sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan

jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut.1

Sementara itu The Nasional Asociation for The Edukation for

Young Children (NAECY) mengkalsifikasikan seperti yang dikutip oleh

Himatul Ulya, membuat klasifikasi rentang usia dini (early childhood),

yaitu sejak lahir sampai usia 8 tahun.2

Keberhasilan anak usia dini merupakan landasan bagi

keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan

usia emas (golden age) bagi seseorang, artinya bila seseorang pada masa

itu mendapat pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan

belajar yang baik yang merupakan salah satu kunci utama bagi

keberhasilan belajarnya pada jenjang berikutnya.3

Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa

usia dini merupakan masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi

pertumbuhan dan perkembangan anak. Pertumbuhan dan perkembangan

1 Sugiman Muchlis dan Ridjaluddin, Pendidikan Anak Usia Dini, (Ciputat:

Lembaga Kajian Islam “Noegraha”, 2014), cet. ke-1, h. 61. 2 Manispasl, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional, (Jakarta: PT

Elex Media Komputindo, 2013), h. 78. 3 Sugiman Muchlis dan Ridjaluddin, Pendidikan Anak Usia Dini, (Ciputat:

Lembaga Kajian Islam “Noegraha”, 2014), cet. ke-1, h. 61.

Page 19: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

2

anak tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan perkembangan struktur

otak.

Dari segi empiris banyak sekali penelitian yang menyimpulkan

bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting karena pada waktu

manusia dilahirkan, menurut Clark (dalam Yunani, 2009) kelengkapan

organisasi otaknya mencapai 100-200 miliar sel otak yang siap

dikembangkan dan diaktualisasikan untuk mencapai tingkat

perkembangan yang optimal. Namun, hasil penelitian menyatakan bahwa

hanya 5% potensi otak yang terpakai, karena kurangnya stimulasi yang

berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi otak.4

Pendidikan yang dimulai dari pendidikan anak usia dini (0-6

tahun) merupakan usia emas, di mana daya ingatnya masih kuat dan

hafalannya masih bersih, belum dipengaruhi oleh berbagai macam

problem dan kesulitan, dimana anak mampu meresap dengan cepat segala

hal-hal yang diajarkan dan segala pembelajaran hidup yang dicontohkan

dilingkungan sekitarnya yang akan menjadi pondasi bagi masa depannya.

Usia dini juga merupakan periode yang sangat kritis yang

akhirnya akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak

selanjutnya. Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang

berkualitas, menjadi pribadi yang baik dalam hal mental, intelektual dan

spiritual, pendidikan harus dimulai sejak dini (0-6 tahun) karena anak usia

dini merupakan aset berharga bagi bangsa dan agama dimasa depan.

Oleh sebab itu, kita harus mampu memanfaatkan masa peka

tersebut dengan memberikan stimulus yang tepat dan positif sehingga

anak memiliki filter dalam menjalani kehidupan di dunia sesuai dengan

aturan-aturan agamanya.

4 Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2013), cet. ke-1, h. 1.

Page 20: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

3

Pentingnya pendidikan yang Islami untuk anak usia dini, yaitu

sebagaimana yang diperintahkan Al-Qur‟an kepada para orang tua agar

mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang didasari oleh keimanan

dan menanamkan nilai taqwa kedalam hati anak-anaknya.

Anak-anak yang lahir ke alam dunia adalah generasi penerus.

Mereka adalah tunas-tunas baru yang akan tumbuh dan berkembang.

Sebagaimana dijelaskan dalam pesan yang terkandung dalam Al-Qur‟an

An-Nissa (04) : 9

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka

khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah

mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan

perkataan yang benar. (An-Nissa [04] : 9)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa sudah kewajiban orang

dewasa untuk tidak menyia-nyiakan anak-anak mereka dan memberikan

pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka.5

Mengenalkan pembelajaran tentang Al-Qur‟an sejak dini

merupakan langkah yang utama dan pertama sebelum pembelajaran

lainya. Bagi setiap keluarga muslim menanamkan nilai-nilai Al-Qur‟an

dalam rumah tangga sudah menjadi komitmen yang universal,

sehingga terdapat waktu khusus untuk mengajar Al-Qur‟an baik

dilakukan orang tua sendiri ataupun di lembaga-lembaga pengajian yang

ada disekitarnya.

Imam Suyuti mengatakan: “Mengajarkan Al-Qur‟an kepada

5 Sugiman Muchlis dan Ridjaluddin, Pendidikan Anak Usia Dini, (Ciputat:

Lembaga Kajian Islam “Noegraha”, 2014), cet. ke-1, h. 25-26.

Page 21: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

4

anak-anak merupakan salah satu diantara pilar-pilar islam, sehingga

mereka bisa tumbuh diatas fitrah. Begitu juga cahaya hikmah akan

terlebih dahulu masuk ke dalam hati mereka sebelum dikuasai oleh

hawa nafsu dan dinodai oleh kemaksiatan dan kesesatan”.6

Pengajaran Al-Qur‟an hendaklah dilakukan mulai sejak masa dini

atau masa anak-anak karena masa kanak-kanak adalah masa awal

perkembangan kepribadian manusia, apabila kita mengajarkan sesuatu

yang baik maka akan memperoleh hasil yang baik. Begitu juga

mengajarkan Al-Qur‟an pada masa anak-anak maka akan mudah diserap

oleh mereka.

Dengan pengajaran Al-Quran pada masa usia dini akan berfungsi

untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak, tetapi yang lebih

penting berfungsi untuk membentuk kepribadian atau perilaku anak.

Masa kanak-kanak merupakan kesempatan yang sangat tepat

untuk membentuk pengendalian agama, sehingga sang anak dapat

mengetahui, mana perkara yang diharamkan dalam agama dan mana

yang diperbolehkan. Lebih dari itu, masa kanak-kanak juga sangat

menentukan proses pembentukan akhlak individu dan sosial.

Belajar membaca huruf adalah salah satu pelajaran awal yang

harus diajarkan pada anak kecil, sebab masa anak-anak merupakan masa-

masa yang paling intensif untuk mengenal pengetahuan yang baru,

tetapi masa tersebut juga bisa menjadi rawan bagi mereka yang pada

umumnya suka meniru apa yang dilihat disekelilingnya.

Anak akan merekam setiap kejadian disekitarnya dan ia akan

selalu mengingat kejadian-kejadian yang menimpanya baik itu kejadian

yang menyenangkan, maupun kejadian yang menyedihkan. Dalam

6 Muhammad Nur Abdul Hafidz Suwaid, Mendidik Anak Bersama Nabi,terj.,

Salafuddin Abu sayyid, (Solo: Pustaka Arafah, 2003), h. 157-158.

Page 22: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

5

lembaga pendidikan formal Madrasah dan Sekolah, guru merupakan

komponen yang penting, ia sebagai pelaku proses pendidikan dan

pengajaran, hal ini sesuai dengan pendapat Ismail yang mengatakan

bahwa sebagai seorang pendidik, guru senantiasa dituntut untuk

mampu menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat

memotivasi siswa dalam belajar mengajar yang akan berdampak positif

dalam pencapaian prestasi hasil belajar yang optimal.

Guru harus dapat menggunakan strategi tertentu dalam

pemakaian metodenya, sehingga dia dapat mengajar dengan tepat,

efektif, dan efisien untuk membantu meningkatkan kegiatan belajar

serta memotivasi siswanya untuk belajar dengan baik.7

Metode yang digunakan dalam pengajaran Al-Qur‟an sering kali

tidak relevan walaupun sebenarnya dalam suatu lembaga itu sudah ada

ketentuan dalam penggunaan metode pembelajaran Al-Qur‟an, tetapi

dari pihak pendidik masih belum menerapkan metode tersebut dengan

baik.

Begitu pula seorang guru maupun ustadz dan ustadzah

dalam menyampaikan teori tentang membaca Al-Qur‟an haruslah

menggunakan metode yang tepat, dan tentunya sesuai dengan

perkembangannya sekarang, supaya anak didik lebih cepat memahami

teori dalam membaca Al-Qur‟an.

Berdasarkan hal tersebut seorang pendidik seharusnya dapat

mengefektifkan metode pengajaran yang telah ada menjadi sebuah

metode baru yang dapat meningkatkan pembelajaran Al-Qur‟an agar

anak didik dapat belajar dengan cepat untuk mempelajari Al-Qur‟an dan

tidak terjadi kebosanan pada diri anak didik itu sendiri.

7 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif Memberdayakan Dan Mengubah Jalan

Hidup Siswa (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 5.

Page 23: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

6

Penentuan metode pengajaran Al-Qur‟an ini dipandang sangat

penting sekali sehingga peneliti memilih tempat penelitian di Ma‟had

Tahfidh Al-Qur‟an (MTA) “Nurani Jagakarsa” Pesantren dengan

program khusus untuk anak usia dini yang mana Ma‟had Tahfidh Al-

Qur‟an ini menggunakan metode Sedayu.

Dimana dari tujuan penggunaan metode Sedayu ini diharapkan

dapat mempermudah sekaligus mempercepat cara belajar Al-Qur‟an

anak-anak dan agar supaya bisa membaca Al-Qur‟an sesuai dengan

aturan yang sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan dalam ilmu

membaca Al-Qur‟an.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam mengajar metode

Sedayu ini tidak sembarang orang yang dapat mengajar, karena

sebelum praktek mengajar para pendidik (ustadz dan ustadzah) harus

mengikuti pelatihan terlebih dahulu sehingga para pendidik dapat

mengajar dengan baik dan anak-anak dapat menerima pelajaran

dengan baik dan benar.

Ma‟had Tahfidh Al-Qur‟an “Nurani Jagakarsa” selain merupakan

program khusus untuk tingkat TK yaitu untuk anak usia dini, juga

terdapat tingkat SD dan SMP yang berada di Jl. Timbul Raya No. 71

Cipedak Ciganjur Jagakarsa Jakarta Selatan 12630.

Ma‟had Tahfidh Al-Qur‟an “Nurani Jagakarsa” merupakan

salah satu program khusus untuk anak usia dini yang menggunakan

metode cepat dan tepat dalam pembelajaran Al-Qur'an yakni dengan

menggunakan metode Sedayu.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin

mengangkat permasalahan tersebut, penulis ingin meneliti tentang

Efektivitas metode Sedayu dalam pembelajaran Al- Qur‟an pada anak

usia dini. Oleh karena itu penulis mengambil judul ”Efektivitas

Page 24: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

7

Metode Sedayu dalam Pembelajaran Al-Qur’an pada Anak Usia

Dini” (Penelitian Tindakan pada Santri di Ma’had Tahfidh Al-

Qur’an Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat diidentifikasai sebagai berikut:

1. Banyaknya orang tua yang belum mengetahui masa emas (golden

age) pada anak usia dini.

2. Kurangnya peran orang tua dalam mengoptimalkan kemampuan

anak pada masa emas anak (golden age).

3. Antusias orang tua terhadap pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia

dini cenderung masih rendah.

4. Rendahnya kemampuan praktik membaca Al-Qur‟an dengan baik

dan benar dan masih banyak yang mengalami kesulitan dalam

mempelajari Al-Qur‟an pada anak usia dini.

5. Masih sedikitnya masyarakat yang mengetahui Ma‟had Tahfidh Al-

Qur‟an Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan, program khusus untuk

anak usia dini.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi

penelitian ini khusus pada: Efektivitas metode Sedayu dalam

pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini di Ma‟had Tahfidh Al-

Qur‟an Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Page 25: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

8

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah penulis uraikan di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Efektifkah metode

Sedayu dalam pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi penggunaan metode

Sedayu di Ma‟had Tahfidh Al-Qur‟an Nurani Jagakarsa, Jakarta

Selatan

b. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan membaca Al-Qur‟an

santri di Ma‟had Tahfidh Al-Qur‟an Nurani Jagakarsa, Jakarta

Selatan

c. Untuk mengetahui sejauh manakah keefetifan metode sedayu

dalam pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini di Ma‟had

Tahfidh Al-Qur‟an Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan.

d. Untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai

keefektifan Metode Sedayu dalam pembelajaran Al-Qur‟an pada

anak usia dini.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

a. Menjadi bahan acuan bagi praktisi pendidikan khususnya bagi

para pengajar di Lembaga Pendidikan Al-Qur‟an untuk memilih

metode yang lebih efektif dalam pembelajaran Al- Qur‟an.

Page 26: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

9

b. Kajian ini dapat dijadikan acuan atau referensi dalam

meningkatkan dan mencintai terhadap pembelajaran Al-Qur‟an di

kalangan anak-anak usia dani.

F. Kajian Pustaka

Berdasarkan judul yang diangkat oleh penulis, terdapat

penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan judul yang

diangkat oleh penulis yaitu:

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Iya Alfiyah NIM (04310701)

Institut Ilmu AL-Qur‟an Jakarta pada tahun 2008. Meneliti tentang

“Hubungan Metode Qiroati dengan Kemampuan Membaca Al-

Qur‟an Anak di TPQ Fathullah UIN Jakarta”.8 Dari hasil penelitian

tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hasil analisis penelitiannya

menunjukan tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara

Metode Qiroati terhadap kemampuan membaca Al-Qur‟an anak di

TPQ Fathullah UIN Jakarta. Karena ternyata hasil korelasi dari

kedua variable tergolong sangat rendah atau sangat lemah dengan

demikian antara kedua variable tersebut tidak terdapat korelasi

positif yang signifikan. Skripsi yang akan penulis teliti sama dengan

skripsi Iya Alfiyah yaitu sama-sama akan membahas metode dalam

pembelajaran Al-Qur‟an, tapi perbedaannya yaitu Penelitian Iya

Alfiyah menitik beratkan pada hubungan Metode Qiroati terhadap

kemampuan membaca Al-Qur‟an pada anak, sedangkan penulis

akan meneliti tentang efektifitas Metode Sedayu dalam

pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini.

8 Iya Alfiyah, “Hubungan Metode Qiroati dengan Kemampuan Membaca Al-

Qur’an Anak di TPQ Fathullah UIN Jakarta,” Skripsi, Jakarta: Sarjana Institut Ilmu Al-

Qur‟an (IIQ), 2008, Tidak diterbitkan(t.d)

Page 27: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

10

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wike Ulandari NIM

(10310993) Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta pada tahun 2015.

Meneliti tentang “Efektifitas Metode Ummi terhadap Kemampuan

Membaca Al-Qur‟an (Analisa terhadap bacaan siswa kelas IV SDIT

Al-Hamidiyah Pancoran Depok Jabar)”,9 dari hasil penelitian

tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hasil analisis penelitiannya

yaitu terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Metode Ummi

terhadap kemampuan membaca Al-Qur‟an Al-Hamidiyah Pancoran

Depok. Skripsi yang akan penulis teliti sama dengan skripsi Wike

Ulandari yaitu sama-sama akan membahas efektifitas metode dalam

pembelajaran Al-Qur‟an, tapi perbedaannya yaitu Penelitian Wike

Ulandari menitik beratkan pada efektifitas Metode Ummi terhadap

kemampuan membaca Al-Qur‟an pada siswa kelas IV, sedangkan

penulis akan meneliti tentang efektifitas Metode Sedayu dalam

pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini.

3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Khosyi‟ah NIM (09310913)

Institut Ilmu AL-Qur‟an Jakarta pada tahun 2014. Meneliti tentang

“Korelasi Metode Permainan dalam Mempercepat Menghafal Al-

Qur‟an pada Anak Usia Dini (Studi Kasus di Kelas 1 SD Smart

School Al-Hamidiyah Jagakarsa)”,10

dari hasil penelitian tersebut

dapat diambil kesimpulan bahwa hasil analisis penelitiannya

menunjukan ada hubungan yang signifikan antara Metode

Permainan dalam Mempercepat Menghafal Al-Qur‟an Siswa kelas I

SD Smart School Al-Hamidiyah Jagakarsa. Karena ternyata hasil

9 Wike Ulandari, “Efektifitas Metode Ummi terhadap Kemampuan Membaca Al-

Qur’an pada siswa kelas IV SDIT Al-Hamidiyah Pancoran Depok Jabar”, Skripsi, Jakarta:

Sarjana Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ), 2015, Tidak diterbitkan(t.d) 10

Khosyi‟ah, “Korelasi Metode Permainan dalam Mempercepat Menghafal Al-

Qur’an pada Anak Usia Dini Kelas 1 SD Smart School Al-Hamidiyah Jagakarsa,” Skripsi,

Jakarta: Sarjana Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ), 2014, Tidak diterbitkan(t.d)

Page 28: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

11

korelasi dari kedua variable tergolong sedang atau cukup dengan

demikian antara kedua variable tersebut terdapat korelasi positif

yang signifikan. Skripsi yang akan penulis teliti terdapat

kesamaannya yaitu sama-sama akan meneliti anak usia dini,

perbedaanya yaitu penelitian Khosyi‟ah menitik beratkan pada

Metode Permainan untuk menghafal Al-Qur‟an pada anak usia dini,

sedangkan penulis akan meneliti tentang efektifitas Metode Sedayu

dalam pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini.

4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zakiyah NIM (08310901)

Institut Ilmu AL-Qur‟an Jakarta pada tahun 2012. Meneliti tentang

“Pengaruh Metode QLC terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur‟an

(Studi kasus pada pesrta didik di Lembaga Qur‟an Learning Center,

Buncit Raya Jakarta Selatan)”,11

dari hasil penelitian tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil analisis penelitiannya yaitu terdapat

pengaruh positif yang signifikan antara Metode QLC terhadap

kemampuan membaca Al-Qur‟an peserta didik di Lembaga Qur‟an

Learning Center, Buncit Raya Jakarta Selatan. Karena ternyata hasil

korelasi dari kedua variable tergolong pada tingkat sedang atau

cukupan, dengan demikian antara kedua variable tersebut terdapat

korelasi positif yang signifikan. Skripsi yang akan penulis teliti sama

dengan skripsi Zakiyah yaitu sama-sama akan membahas metode

dalam pembelajaran Al-Qur‟an, tapi perbedaannya yaitu Penelitian

Zakiyah menitik beratkan pada Metode QLC terhadap kemampuan

membaca Al-Qur‟an pada peserta didik di Lembaga Qur‟an

Learning Center, Buncit Raya Jakarta Selatan, sedangkan penulis

11

Zakiyah, “Pengaruh Metode QLC terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an

pada pesrta didik di Lembaga Qur’an Learning Center, Buncit Raya Jakarta Selatan”,

Skripsi, Jakarta: Sarjana Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ), 2012, Tidak diterbitkan(t.d)

Page 29: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

12

akan meneliti tentang efektifitas Metode Sedayu dalam

pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini.

5. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Melida Octaviani NIM

(08310876) Institut Ilmu AL-Qur‟an Jakarta pada tahun 2014.

Meneliti tentang “Penggunaan Metode Fonetik terhadap

Kemampuan Membaca Anak Usia Dini (di Lembaga Bimbingan

Baca Tulis Monte Cibinong, Bogor)”,12

dari hasil penelitian tersebut

dapat diambil kesimpulan bahwa hasil analisis penelitiannya yaitu

terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Penggunaan Metode

Fonetik terhadap Kemampuan Membaca Anak Usia Dini di

Lembaga Bimbingan Baca Tulis Monte Cibinong, Bogor. Karena

antara kedua variable tersebut terdapat korelasi positif yang

signifikan. Yang membedakan Penelitian Melida Octaviani dengan

penelitian yang akan penulis teliti yaitu Penelitian Melida Octaviani

menitik beratkan pada Metode Fonetik terhadap kemampuan

membaca Alfabet, sedangkan penulis akan meneliti tentang

efektifitas Metode Sedayu dalam pembelajaran Al-Qur‟an pada

anak usia dini. Persamaan dari penelitian ini yaitu sama-sama

meneliti peningkatan dalam pembelajaran AL-Qur‟an pada anak usia

dini.

G. Sistematika Penulisan

Peneliti mengacu pada buku Pedoman Penelitian Skripsi, Tesis

dan Disertasi yang diterbitkan oleh Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta

revisi tahun 2017, Pembahasannya dikemukakan dalam lima bab, dalam

setiap bab terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut:

12

Melida Octaviani, “Penggunaan Metode Fonetik terhadap Kemampuan

Membaca Anak Usia Dini di Lembaga Bimbingan Baca Tulis Monte Cibinong, Bogor”,

Skripsi, Jakarta: Sarjana Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ), 2014, Tidak diterbitkan(t.d)

Page 30: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

13

BAB I PENDAHULUAN, bab ini mencakup pembahasan mengenai

latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka dan sistematika

penulisan.

BAB II KAJIAN Teori, bab ini mencakup landasan teori, yang

mendukung yaitu meliputi pengertian metode, pengertian metode sedayu

dan sejarahnya, pengertian efektifitas, aspek-aspek efektivitas,

pengertian pembelajaran, pengertian Al-Qur‟an dan pengertian anak usia

dini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, bab ini meliputi

pembahasan mengenai, tempat dan waktu penelitan, pendekatan dan

jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data meliputi;

wawancara, observasi dan dokumaentasti, dan terakhir membahas tehnik

analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, bab ini

meliputi gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi data, hasil

penelitian dan pembahasan, hasil observasi dan wawancara mengenai

metode sedayu di MTA Nurani Jagakarsa, analisis data penerapan

metode sedayu di MTA Nurani Jagakarsa.

BAB V PENUTUP, bab ini meliputi kesimpulan dan saran.

Page 31: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

14

Page 32: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

15

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Efektivitas

Pengertian Efektivitas

Bila dilihat dari sisi bahasa (etimologi) kata efektivitas diambil

dari “efek” yang artinya akibat atau pengaruh, sedangkan efektif berarti

adanya pengaruh atau akibat serta penekanannya jadi sesuatu. Jadi

efektivitas berarti keberpengaruhan atau keadaan berpengaruh

(keberhasilan setelah melakukan sesuatu).13

Menurut John M. Echols dan Hasan Syadhily dalam kamu bahasa

Inggris-Indonesia, secara etimologi (bahasa) kata efektivitas berarasal

dari kata efektif yang artinya berhasil guna.14

Dalam kamus umum bahasa Indonesia, efektivitas merupakan

keterangan yang artinya ukuran hasil tuagas atau keberhasilan dalam

pencapaian tujuan.15

Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas berkaitan dengan

terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu,

dan partisipasi aktif dari anggota serta merupakan keterkaitan antara

tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian

antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang dicapai. Atau dalam

kata lain efektifitas merupakan sebagai adanya sebuah pengaruh, akibat

dan kesan. Bahkan efektifitas tidak hanya sekedar memberi pengaruh

atau pesan melainkan berkaitan juga dengan keberhasilan tujuan,

13

Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B),

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1995), Cet. ke-7, h. 250. 14

John M. Echols dan Hasan Syadhily, Kamus Inggris-Indonesia. (Jakarta: PT

Gramedia Utama Pustaka, 1990), Cet. ke-8, h. 207. 15

Suharto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Surabaya: PT Indah: 1995), Cet.ke-1,

h. 742 .

Page 33: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

16

penetapan standar, profesionalitas, penetapan sasaran, keberadaan

program, materi, matode atau cara, sarana dan fasilitas serta dapat

memberikan pengaruh.

Semakin banyak rencana yang dapat dicapai, semakin efektif

pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas dapat juga diartikan

sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau

usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

B. Metode Pembelajaran Al-Qur’an

1. Pengertian Metode

Asal kata “metode” menganadung pengertian suatu jalan

yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan”. Metode atau dalam

bahasa (method) secara harfiah memiliki arti yaitu sebuah cara.

Selain berarti cara, metode atau metodik juga berasal dari bahasa

greeka, meta yang berarti melalui atau melewati, dan hodos yang

berarti (jalan atau cara) bila ditamabh dengan logi sehingga menjadi

metodologi yang artinya “ilmu pengetahuan tentang jalan atau cara

yang harus dilalui” untuk mencapai suatu tujuan.16

Metode juga bisa diartikan sebagai sebuah sarana untuk

menemukan, mengkaji dan menyusun data, yang diperlukan bagi

pengembangan disiplin tersebut, maka usaha pengembangan usaha

itu sendiri merupakan syarat mutlak.17

Berangkat dari pembahasan metode di atas, bila dikaitkan

dengan pembelajaran, maka dapat digaris bawahi bahwa metode

pembelajaran adalah suatu cara atau jalan tertentu yang ditempuh

16

H.M. Arifin, ILMU PENDIDIKAN ISLAM: Tinjauan Teoritis dan Praktis

Berdasarkan Pendekatan Interdisiliner, (Jakarta: Bumi Aksara), h. 65. 17

Barmadib, Imam. FILSAFAT PENDIDIKAN: Sistem dan Metode, (Yogyakarta:

Yayasan Penerbit Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Yogyakarta), Cet. ke-8.

Page 34: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

17

untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan

pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.

Sampai disini penulis memahami bahwa metode sebenarnya

adalah sebuah cara yang sistematis untuk mencapai sebuah tujuan

yang pasti dengan struktur dan alur kerja yang tersistem. Sehingga

dapat menghasilkan sesuatu sesuai yang dikehendaki atau

diinginkan.

2. Pengertian Pembelajaran

Secara etimologis (bahasa), pembelajaran berasal dari kata

“belajar” yang mendapat awalan „pe‟ dan akhiran „an‟. Keduanya

(pe-an) termasuk konfiks nominal yang bertalian dengan perfiks

verbal “me” yang mempunya arti proses.18

Menurut Arifin, kata pembelajaran berasal dari kata belajar

yang secara terminologis bermakna suatu kegiatan anak didik dalam

menerima, menangapi serta menganalisa bahan-bahan pelajaran

yang disajikan oleh pengajar yang berakhir pada kemampuan untuk

menguasai bahan pelajaran yang disajikan itu.19

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik

agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan

penguasaan dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan

pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran merupakah

sebuah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat (long life

18

DEPDIKBUD RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2000),

h. 664. 19

M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Sekolah dengan di

Rumah Tangga, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), h. 72.

Page 35: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

18

leaner) atau pembelajar seuumur hidup serta dapat berlaku di

manapun dan kapanpun.

Sementara itu kata pembelajaran mempunyai pengertian

yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang

berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta

didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai

sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat

mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan

(aspek psikomotorik) seseorang peserta didik.

Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu

pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga

menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

Dari pengertian itulah maka bisa disimpulkan bahwa belajar

merupakan aktifitas yang dilakukan seseorang atau peserta didik

secara pribadi dan sepihak. Sementara pembelajaran itu melibatkan

dua pihak yaitu guru dan peserta didik yang didalamnya

mengandung dua unsur sekaligus yaitu mengajar dan belajar

(teaching and learning).

3. Pengertian Al-Qur’an

Sebagaimana kita fahami bersama bahwa Al-Qur‟an

merupakan risalah Ilahiyah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW untuk alam semesta, dan sekaligus sebagai rahmat

bagi seluruh alam. Tidak sedikit dalil Al-Qur‟an maupun Al-Hadits

yang diriwayatkan secara mutawatir yang berbicara mengenai

keshohihan Al-Qur‟an.

Dalam etimologi atau dalam bahasa bahwa, Al-Qur‟an

merupakan akar kata dari “Qara’a” yang memiliki arti

Page 36: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

19

mengumpulkan dan menghimpun. Sementara itu Qiraa‟ah yang

artinya merangkai huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang

lainnya dalam satu ungkapan kata yang teratur. Al Qur‟an juga

memiliki akar kata qira’ah yang merupakan isim masdar dari kata

qara’a, qira’atan, waqur’anan.20

Sedangkan menurut az-Zajjaj, Al-Qur‟an adalah kata sifat

yang mengikuti wazan fu’lan. Ia diambil dari kata Al-qur’u yang

artinya al-jam’u (menghimpun). Dinamakan demikian karena firman

Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dinamakan

Al-Qur‟an karena menghimpun ayat-ayat, surat-surat, hukum-hukum

dan cerita-cerita, bahkan menghimpun seluruh kandungan (intisari)

ajaran kitab-kitab terdahulu.21

Terkait dengan definisi ini Allah SWT. Menjelaskannya

dalam ayat suci Al-Qur‟an seperti dalam QS: Al-Qiyamah (075):

17-18.

Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di

dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami

Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.

(QS: Al-Qiyamah [075]: 17-18)

Syaikh Manna al-Qaththan dalam bukunya Pengantar Studi

Ilmu Al Qur‟an menyebutkan bahwa makna qur’anah dalam ayat

tersebut berarti qira’ah yang berarti (bacaan atau cara membacanya).

20

Manna Al-Qaththan, Judul Asli Mabahits fii uluumul Qur’an, Maktabah Wahbah

kairo, Cet. Ke-13 2004 M – 1425 H. Edisi bahasa Indonesia dengan judul Pengantar Studi

Ilmu Al-Qur’an, alih bahasa: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Cet. Ke-1 April 2006. (Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar), h. 16. 21

H. Anshori, Ulumul Qur’an: Kaidah-kaidah Memahami Firman Tuhan, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 1.

Page 37: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

20

Jadi kata tersebut merupakan akar kata (masdar) dari wazan

(tashrif) dari kata fu’alan, seperti kata “ghufron” dan “syuqron”. 22

Sementara itu menurut Hasbi Ash Shidieqy Al-Qur‟an adalah

wahyu Ilahi yang ditutunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang

disampaikan kepada kita umatnya dengan jalan mutawattir yang

dihukumi kafir orang yang mengingkarinya.23

Menurut Ali Ash-Shabuni Al-Qur‟an adalah firman Allah

SWT yang bersifat mukjizat yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril AS, yang ditulis

dalam mushaf, dinukilkan dengan cara mutawattir, serta dipandang

mendapatkan pahala bagi yang membacanya yang dimulai dari surat

Al Fatihah sampai surat An Nass.24

Definisi lain menurut ulama ushul fiqih dan ulama bahasa

bahwa Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang lafadznya mengandung mukjizat,

membacanya memunyai nilai iabdah, yang diturunkan secara

mutawattir, dan yang ditulis pada mushaf, mulai dari surat al Fatihah

dan berakhir sampai surat An-Nass.25

Dalam konteks perkembangannya, secara khusus Al Qur‟an

telah menjadi nama bagi sebuah kitab yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad Shallaullahu Alalihi wa Sallam. Maka jadilah ia sebagai

identitas diri. Yaitu sebuah kitab suci yang diperuntuntukan bagi

22

Manna Al-Qaththan, Judul Asli Mabahits fii uluumul Qur’an, Maktabah Wahbah

kairo, Cet. Ke-13 2004 M – 1425 H. Edisi bahasa Indonesia dengan judul Pengantar Studi

Ilmu Al-Qur’an, alih bahasa: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Cet. Ke-1 April 2006. (Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar), h. 11-16 23

M. Hasbi Ash Shidieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,

(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1997), Cet. ke-1, h. 5. 24

Muhammad Ali Ash-Shabuni, Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis, (Jakarta: Pustaka

Amani, 2001), Cet. Ke-1, h. 8. 25

Acep Hermawan, Ulumul Qur’an: Ilmu Untuk Memahami Wahyu, (Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2011), Cet. Ke-1, h. 2

Page 38: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

21

kaum muslimin, tepatnya adalah mereka yang tergolong orang yang

beriman (mukmin) atau tergolong sebagai umatnya Nabi

Muahmmad SAW.

Tidak hanya itu al-Qaththan juga menambahkan bahwa Al

Qur‟an terlalu sulit untuk dibatasi dengan definisi-definisi rasional

yang memiliki jenis-jenis dan ketentuan-ketentuannya yang khas,

yang dengannya pendefinisiannya dapat dibatasi secara tepat. Tapi

batasan yang tepat itu dapat dihadirkan dalam pikiran atau realita

yang dapat dirasa, misalnya Anda memberikan isyarat tentangnya

dengan sesuatu yang tertulis dalam mushaf atau yang terbaca dengan

lisan. Lalu Anda katakan Al -Qur‟an adalah apa yang ada diantara

dua kitab, atau Anda katakan Al-Qur‟an adalah yang berisi

bismillahirrahmanirrahim, alhamdulilah,...dst sampai dengan min

al-jinnati wa an nas.

Sementara itu para ulama sepakat bahwa definisi secara

khusus Al Qur‟an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada

Nabi Muhammad SAW, yang membacanya menjadi suatu ibadah.

Syaikh Manna al-Qaththan melanjutkan, para ulama

berpendapat bahwa kata Al Qur‟an tersebut pada awalnya tidak

berhamzah-sebagai kata jadian, mungkin karena ia dijadikan sebagai

satu nama bagi sebuah firman yan diturunkan kepada Nabi

Muhammad Shallaullahu Alalihi wa zSallam, bukan kata jadian

yang diambil dari kata qara’a, atau mungkin juga karena ia berasal

dari kata qurina asy-syai’u bisy-syai’i yang berarti menggandengkan

sesuatu dengan lainnya, atau bisa juga karena berasal dari kata

qara’in, karena ayat-ayatnya saling menyerupai. Maka berarti huruf

nun yang ada di akhir kalimat itu asli. Meskipun pendapat ini masih

Page 39: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

22

diangkat kurang valid. Sementara al-Qaththan sendiri lebih

sependapat dengan pendapat yang pertama.26

Sementara itu untuk penamaan Al Qur‟an sendiri, selain

disebut sebagai Al Qur‟an juga familier disebut sebagai al Kitab, al

Furqan, Adz-Dzikr, dan At-Tanzil. Hal ini sejalan dengan firman

Allah SWT yang menyebutkan bahwa Al Qur‟an memiliki banyak

nama seperti dijelaskan di atas.

Disebut sebagai Al-Qur‟an seperti dijelaskan dalam

QS: Al-Israa‟(017): 9

Sesungguhnya Al Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan)

yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang

Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada

pahala yang besar, ( QS: Al-Israa‟[017]: 9)

Disebut sebagai Al-Kitab seperti dijelaskan dalam

QS: Al-Ambiya‟:10

Sesungguhnya Telah kami turunkan kepada kamu sebuah Kitab

yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka

apakah kamu tiada memahaminya? (QS: Al-Ambiya‟ [21] :10)

Disebut sebagai Al-Furqon seperti dijelaskan dalam

QS: Al-Furqon: 1

26

Manna Al-Qaththan, Judul Asli Mabahits fii uluumul Qur’an, Maktabah Wahbah

kairo, Cetakan ke 13 2004 M – 1425 H. Edisi bahasa Indonesia dengan judul Pengantar

Studi Ilmu Al-Qur’an, alih bahasa: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Cetakan pertama, April 2006.

(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar), h. 11-16.

Page 40: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

23

Maha Suci Allah yang Telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran)

kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada

seluruh alam, (QS: Al-Furqon [25]: 1)

Disebut sebagai Adz-Dzikr seperti dijelaskan dalam

QS: Al-Hijr: 9

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan

Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya (QS: Al-Hijr

[15]: 9)

Disebut sebagai At-Tanzil seperti dijelaskan dalam QS: Asy-

Syu‟araa: 192

Dan Sesungguhnya Al Quran Ini benar-benar diturunkan oleh

Tuhan semesta Alam, (QS: Asy-Syu‟araa [26]: 192)

Dari sekian nama-nama al Qur‟an yang lebih populer adalah

al Qur‟an dan al Kitab. Dalam hal ini Muhammad Abdullah Darraz

sebagaimana diungkapkan Syaikh Mana Khalil Al Khattan

menyatakan bahwa kedua nama-nama persebut memiliki makna

yang rellevan sesuai dengn kenyataanya. Dimana disebut al-Qur‟an

karena ia dibaca dengan lisan. Sementara dibaca al Kitab karena ia

ditulis dengan pena.

Al Khattan melanjutkan bahwa penamaan al Qur‟an dengan

kedua nama tersebut memberikan isyarat, memang sudah sepatutnya

al Qur‟an dipelihara dalam bentul hafalan dan tulisan dengan baik.

Sehingga apabila salah satu diantaranya ada yang keliru, maka yang

Page 41: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

24

satu akan meluruskannya (membenarkan). Akan tetapi kita tidak

bisa hanya menyandarkan kepada hafalan seseorang sebelum

hafalannya sesuai dengan tulisan yang telah disepakati oleh para

sahabat, yang dinukilkan kepada kita dari generasi ke generasi

berikutnya sesuai yang aslinya. Sebaliknya kita juga tidak bisa

hanya menyandarkan pada tulisan penulis sebelum sebelum tulisan

tersebut sesuai dengan hafalan tersebut berdasarkan isnad yang

shohih dan mutawatir.27

Dari penadapat-pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa Al-Qur‟an merupakan firman Allah SWT yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril a.s,

bernilai ibadah bagi yang membacanya, tertulis dalam satu mushaf,

diawali dengan surat Al-Fatihah dan dikahiri dengan surat An-Nass

yang disampikan dari generasi ke generasi secara mutawatir.

Dari pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan pembelajaran Al-Qur‟an adalah langkah-

langkah yang tersusun secara sistematis menggunakan metode dan

materi Al-Qur‟an dalam proses pembelajarannya untuk mencapai

tujuan yang diinginkan, diantaranya adalah materi tentang membaca

Al-Qur‟an yang fasih, baik dan benar sesuai dengan makhorijul

hurufnya.

27

Manna Al-Qaththan, Judul Asli Mabahits fii uluumul Qur’an, Maktabah Wahbah

kairo, Cetakan ke 13 2004 M – 1425 H. Edisi bahasa Indonesia dengan judul Pengantar

Studi Ilmu Al-Qur’an, alih bahasa: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Cetakan pertama, April 2006.

(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar), h. 11-16.

Page 42: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

25

C. Anak Usia Dini

1. Pengertian Anak Usia Dini

Hasil penelitian paling mutakhir yang dilakukan para ahli

tentang perkembangan anak usia dini, menunjukan bahwa sejak

kecil anak-anak telah siap untuk belajar, dan merespon segala

sesuatu yang datang dari lingkungannya, bahkan ketika dalam

kandungan ibunya, janin telah dapat merespon alunan musik. Teori

ini sekaligus telah membantah teori lama yang merekomendasikan

bahwa pendidikan baru dapat dimulai ketika anak usia 7 tahun.28

Menurut Sugiman Muchlis dan Ridjaluddin, dalam bukunya

Pendidikan Anak Usia Dini, sesuai UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 menyatakan, bahwa yang

dimaksud pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

ditunjukan kepada anak sejak lahir, sampai dengan usia enam tahun

yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.29

Menurut The Nasional Asociation for The Edukation for

Young Children (NAECY) mengkalsifikasikan bahwa rentang usia

dini (early childhood), yaitu sejak lahir sampai usia 8 tahun.30

Baik secara psikologis maupun ilmu pendidikan, masa usia

dini merupakan masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi

pertumbuhan dan perkembangan anak. Apa yang diterima anak pada

usia dini, apakah itu makanan, minuman, serta stimulasi dari

lingkungannya memberikan kontribusi yang sangat besar bagi

28

H.E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan PAUD, (Jakarta; PT Remaja Rosdakarya) 29

Sugiman Muchlis dan Ridjaluddin, Pendidikan Anak Usia Dini, (Ciputat:

Lembaga Kajian Islam “Noegraha”, 2014), cet. 1, h. 61. 30

Manispasl, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional, (Jakarta: PT:

Elex Media Komputindo, 2013). h. 78.

Page 43: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

26

pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa itu, dan tentu saja

hal itu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan serta

perkembangan selanjutnya.31

Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat

disipsahkan kaitannya dengan perkembangan struktur otak. Dari segi

empiris kita tahu bahwa banyak sekali penelitian yang

menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting

karena pada waktu manusia dilahirkan, menurut Clark (dalam

Yuliani, 2009) kelengkapan organisasi otaknya mencapai 100-200

miliar sel otak yang siap dikembangkan dan diaktualisasikan untuk

mencapai tingkat perkembangan yang optimal.

Namun hasil penelitian menyatakan bahwa hanya 5 %

potensi otak yang terpakai karena kurangnya stimulasi yang

berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi otak.

Hal ini meunjukan bahwa dari ratusan miliar sel otak yang

telah Allah SWT anugrahkan tersebut, ternyata hanya baru sedikit

sekali yang saling berhubungan dengan sel-sel otak lainnya, antara

lain adalah; sel-sel otak yang menegendalikan detak janjung,

pernapasan, gerak refleks, pendengaran dan naluri hidup.

Tidak hanya itu bahkan pada saat anak usia 3 tahun, sel otak

telah membentuk sekitar 1000 triliun jaringan koenksi/sinapsis.

Jumlah ini 2 kali lebih banyak dari yang dimiliki orang dewasa.

Sebuah sel otak dapat berhubungan dengan 15000 sel lain. Dimana

sinaps-sinaps yang jarang digunakan lambat laun akan mati,

sementara yang sering digunakan akan semakin kuat dan

31

Suyadi dan Maula, KONSEP DASAR PAUD, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), Cet. Ke-1, h. 1.

Page 44: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

27

permanen.32

Sementara itu kita tahu bahwa pada usia 0-6 tahun adalah

masa yang sangat menentukan untuk perkembangan anak pada tahap

selanjutnya, masa ini sering disebut sebagai the golden of age, atau

masa keemasan anak! Namun periode ini juga sebagai periode yang

sangat kritis untuk menentukan tahap pertumbuhan dan

perkembangan anak selanjutnya. Hal inilah yang menunjukan para

psikolog dan pakar pendiikan berkesimpulan bahwa untuk bisa

menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dimulai

sejak usia 0-6 tahun yaitu melalui PAUD. Beberapa hasil penelitian

telah membuktikan bahwa metode pendidikan pada anak usia dini

akan menentukan keberhasilan seseorang di kemudian hari. Banyak

praktek-praktek pendidikan yang salah yang dilakukan pada anak

usia dini (usia TK dan SD), sehingga pendidikan gagal

menghasilkan siswa yang dapat berpikir kritis dan dapat

menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan.33

Dari pembahasan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa

yang dinamakan anak usia dini adalah usia 0 sampai 6 tahun, dimana

pada saat itulah potensi anak dapat dimaksimalkan. pada masa itu

merupakan pondasi dasar terbentuknya kecerdasan anak. Karena

dalam menempuh jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi

sangat ditentukan oleh apa yang dipersiapkan sejak dini. Dimana

pendidikan tersebut dapat dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan

jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut.

32

Suyadi dan Maulidya Ulfa, KONSEP DASAR PAUD, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2013), Cet. Ke-1, h. 2-3. 33

H.E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan PAUD, (Jakarta; PT Remaja Rosdakarya).

Page 45: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

28

2. Kriteria Pendidikan Anak Usia Dini.

Pendidikan anak usia dini hendaknya belajar dalam suasana

yang menyenangkan. Mereka tidak bisa dipaksa untuk menyenangi

sesuatu tetapi pendidik harus berusaha keras untuk bisa membuat

anak didik menyenangi sesuatu bukan dengan cara memaksa.

Kreatifitas pendidik sangat penting dalam usaha menciptakan

suasana kelas yang menyenangkan dan membuat anak usia dini

tertarik untuk belajar. Untuk dapat melaksanakan pendidikan yang

mengarah pada pendidikan santun anak, maka diperlukan beberapa

kriteria pendidikan santun anak usia dini.

Kriteria pendidikan santun anak usia dini yaitu:34

a. Menghargai hak-hak anak usia dini di sekolah.

b. Menciptakan lingkungan yang kekeluargaan.

c. Memberikan pendidikan yang relevan dengan kehidupan.

d. Menunjang kebutuhan jasmani dan rohani anak usia dini.

e. Menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran.

f. Belajar tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga diluar kelas.

g. Memberikan raung kreasi untuk anak usia dini.

3. Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini.

Prinsip-prinsip pembelajaran dalam pendidikan anak usia

dini terdapat banyak prinsip yang dikemukakan oleh para ahli.

Seperti dikemukakan Suyadi dan Maulidya dalam bukunya Konsep

Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, menyatakan bahwa dapat

dipetakan menjadi 2 kategori yaitu:

34

Sugiman Muchlis dan Ridjaluddin, Pendidikan Anak Usia Dini, (Ciputat:

Lembaga Kajian Islam “Noegraha”, 2014), cet. 1, h. 330

Page 46: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

29

a. Prinsip-prinsip teoritis dalam pembelajaran atau kegiatan

pendidikan anak usia dini.

Menurut Doouglas H. Clement membagi prinsip-prinsip

pendidikan anak usia dini kedalam 4 kategori yaitu; anak sebagai

peserta didik aktif, anak sebagai pembelajar sosial-emosional,

anak sebagai peserta didik independent (penanggung jawab atas

kegiatan yang dilakukannya sendiri) dan kategori anak sebagai

pembelajar di dunia nyata.

b. Prinsip-prinsip praktis dalam pembelajaran atau kegiatan

pendidikan anak usia dini.

Salah satu pilar konsep dasar pendidikan anak usia dini

adalah prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran. Berikut ini

dikemukakan 13 prinsip pelaksanaan pembelajaran pendidikan

anak usia dini35

1). Berorientasi pada kebutuhan anak.

Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa

berorientasi kepada kebutuhan anak.

2). Pembelajaran anak sesuai dengan perkembangan anak.

Pembelajaran anak usia dini harus disesuaikan dengan

tingkat perkembagan anak, baik usia maupun kebtuhan

individual anak. Perkembangan anak memiliki pola tertentu

sesuai dengan garis waktu perkembangan, setiap anak

berbeda perkembangannya dengan anak yang lain, ada yang

cepat ada yang lambat. Oleh karena itu, pembelajaran anak

usia dini harus disesuaikan baik lingkup maupun tingkat

kesulitannya dengan kelompok usia anak.

35

Suyadi dan Maulidya Ulfa, KONSEP DASAR PAUD, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2013), Cet. Ke-1, h. 31.

Page 47: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

30

3). Mengembangkan kecerdasan majemuk anak.

Pembelajaran anak usia dini hendaknya tidak

menjejali anak dengan hafalan (termasuk membaca menulis

dan berhitung; calistung), tetapi mengembangkan

kecerdasannya. Kunci kecerdasan anak adalah kematangan

emosi, bukan pada kemampuan kognisi karena serabut otak

kognisi pada anak belum terbentuk atau belum tumbuh

dengan baik. oleh karena itu, ukuran kecerdasan anak pada

kemampuan kognitif (calistung), melainkan pada

kematangan emosi. Dengan demikian, meskipiun anak usia

dini telah mampu membaca, meulis, dan menghitung dengan

baik, belum tentu ia anak yang cerdas. Justru sebaliknya, ada

kemungkinan stimulasi yang berlebihan untuk

pengembangan kognitif sehingga pengembangan kecerdasan

yang lain menjadi terabaikan. Jika ini yang terjadi, anak

tersebut mengalami distorsi kecerdasan secara besar-besaran.

4). Belajar melalui bermain.

Bermain adalah salah satu pendekatan dalam

melaksanakan kegiatan pendidikan untuk anak usia dini.

Dengan menggunakan strategi, metode, materi atau bahan,

dan media yang menarik, permaina dapat diikuti anak secara

menyenangkan. Melalui bermain, anak diajak untuk

bereksplorasi (penjajakan), menemukan, dan memanfatkan

benda-benda disekitarnya.

Montessori memandang permainan sebagai

“kebutuhan bathiniyah” setiap anak, karena bermain mampu

menyenangkan hati, meningkatkan keterampilan, dan

Page 48: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

31

meningkatkan perkembangan anak. Konsep bermain inilah

yang kemudian disebutnya sebagai belajar sambil bermain.

5). Tahapan pembelajaran anak usia dini.

Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya

dilakukan secara bertahap, mulai dari yang kongkrit ke yang

abstrak, dari yang sederhana sampai yang kompleks, dari

yang bergerak ke verbal, dan dari diri sendiri ke lingkungan

sosial.

6). Anak sebagai pembelajar aktif.

Anak melakukan sendiri pembelajarannya dan guru

hanya sebagai fasilitator atau mengawasi dari jauh.

7). Interaksi sosial anak.

Ketika anak berinteraksi dengan teman sebayanya,

maka anak akan belajar, begitu juga ketika anak berinterasi

dengan orang dewasa (guru, orang tua).

Inilah sebabnya mengapa anak “tanpa belajar”

bahasa, pada usia 4-5 tahun ia telah mempunyai kosakata

lebih dari 14.000 kata. Kekayaan kosakata ini diperoleh

anak-anak ketika berinteraksi dengan orang-orang dewasa,

khususnya ibunya.

8). Lingkungan yang kondusif.

Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa,

sehingga menarik dan menyenangkan dengan

memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat

mendukung kegiatan belajar melalui bermain.

9). Meransang kreatifitas dan inovasi

Kegiatan pembelajaran di pendidikan anak usia dini

harus merangsang daya kreativitas dengan tingkat inovasi

Page 49: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

32

tinggi. Dalam hal ini permainan-permainana sains dapat

disajikan dalam berbagai kegiatan di pendidikan anak usia

dini.

Proses kreatif dan inovatif dapat dilakukan melalui

kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rassa ingin

tahu anak, memotivasi anak untuk dapat berfikir kritis dan

memecahkan hal-hal baru.

10). Mengembangkan kecakapan hidup.

Pembelajaran (kegiatan) di pendidikan anak usia dini

harus mampu mengembangkan kecakapan hidup anak dari

berbagai aspek secara menyeluruh (the whole

child).Tujuaannya adalah agar kelak anak dapat berkembang

menjadi manusia yang utuh dan memiliki kepribadian atau

akhlak mulia, cerdas dan terampil, mampu bekerjasama

dengan orang lain, mampu hidup bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.

11). Memanfaatkan potensi lingkungan.

Media dan sumber pembelajaran dapat berasal dari

lingkungan alam sekitar kita atau bahan-bahan yang sengaja

disiapkan oleh pendidik/guru, termasuk dalam hal ini adalah

bahan-bahan untuk membuat permainan edukatif sendiri.

12). Pembelajaran sesuai dengan kondisi sosial budaya.

Kegatan atau pembelajaran pada anak usia dini harus

sesuai dengan kondisi sosial budaya dimana anak tersebut

berada. Apa yang dipelajari anak adalah persoalan nyata

sesuai dengan kondisi dimana anak dilahirkan.

Page 50: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

33

13). Stimulasi secara holistik.

Kegiatan atau pembelajaran anak usia dini harus

bersifat terpadu atau holistik. Anak tidak boleh hanya

dikembangakan kecerdasan kecerdasan tertentu saja seperti

IPA, Matematika, bahasa, secara terpisah, tetatpi terintegrasi

dalam satu kegiatan.

Menurut Sugiman Muchlis dan Ridjaludin dalam bukunya

Pedidikan Anak Usia Dini mengungkapkan bahwa pendidikan anak

usia dini dapat dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai

berikut36

:

a. Menggunakan variasi media yang menarik.

b. Melibatkan dan mengembangkan seluruh panca indra.

c. Menyediakan suasana pembelajaran yang kondusif dan

menyenangkan.

d. Memberikan kesempatan pada anak untuk memahami,

menghayati dan mengalami secara langsung nilai-nilai, melalui

proses pembelajaran.

4. Karatristik Perkembangan Anak Usia Dini

Para psikolog berpendapat bahwa manusia mengalami

perkemabngan secara bertahap, mulai dari bayi, anak-anak, remaja,

dewasa, dan seterusnya. Walaupun klasifikasi tahapan-tahapan

perkembangan berbeda anatara psikolog yang satu dengan psikolog

36

Sugiman Muchlis dan Ridjaluddin, Pendidikan Anak Usia Dini, (Ciputat:

Lembaga Kajian Islam “Noegraha”, 2014), cet. 1, h. 101

Page 51: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

34

yang lain, tetapi yang jelas para psikolog itu menyadari adanya tahap

perkembangan secara khusus pada anak usia dini.37

a. Pentingnya pengetahuan tentang perkembangan anak usia dini.

Ada beberapa alasan mengapa para orang tua dan guru

PAUD harus mempelajari perkembangan anak anak usia dini.

Pada prinsipnya mempelajari tumbuh-kembang anak usia dini

memberi keuntungan bagi orang dewasa, khususnya orang tua

dan guru PAUD ketika berhubungan dengan anak.

b. Prinsip-prinsip perkembangan

Sebagai pakar psikolog abad ini, Hurlock mengemukakan

sepuluh prinsip-prinsip perkembangan anak sepert dikemukakan

oleh Suyadi dan Maulidya sebagai berikut:

1) Perkembangan berimplikasi pada perubahan, tetapi

perubahan belum tentu termasuk dalam kategori

perkembangan karena perkembangan adalah realisasi diri

atau pencapaian kemampuan bawaan.

2) Perkembangan awal lebih penting atau lebih kritis daripada

perkembangan selanjutnya karena perkembangan awal

menjadi dasar bagi perkembangan berikutnya.

3) Kematangan (sosial-emosional, mental, dan lain-lain) dapat

dimaknai sebagai bagian dari perkembangan karena

perkembangan timbul dari interaksi kematangan dan belajar.

4) Pola perkembangan dapat diprediksikan, walaupun pola yang

dapat di prediksikan tersebut dapat di perlambat atau

dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pralahir dan

pasca lahir.

37

Suyadi dan Maulidya Ulfa, KONSEP DASAR PAUD, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2013), Cet. Ke-1, h. 45.

Page 52: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

35

5) Pola perkembangan mempunyai karatristik tertentu yang

dapat di prediksikan. Pola perkembangan yang terpenting

diantaranya adalah adanya persamaan bentuk perkembangan

bagi semua anak; perkembangan berlangsung dari tanggapan

umum ke tahapan spesifik; perkembangan terjadi secara

berkesinambungan berbagai bidang berkembang dengan

kecepatan yang berbeda dan terdapat korelasi dalam

perkembangan yang berlangsung.

6) Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang

sebagian karena pengaruh bawaan (gen) atau keturunan dan

sebagian yang lain karena lingkungan. Perbedaan pola

perkembangan ini berlaku baik dalam perkembangan fisik

maupun psikis.

7) Setiap perkembangan pasti melalui fase-fase tertetu secara

periodik mulai dari periode pra lahir (masa pembuahan

sampai lahir), periode neoatus (lahir sampai 10-24 hari),

periode bayi (2 minggu sampai tahun), periode kanak-kanak

awal (2 sampai 6 tahun), periode kanak-kanak akhir (16

sampai 13-14 tahun), dan periode puber (16 sampai 18

tahun). Dalam semua periode tersebut yang normal dan yang

terbawa dari periode sebelumnya, biasa disebut sebagai

prilaku “bermasalah” (abnormal).

8) Setiap periode perkembangan pasti ada harapan sosial untuk

anak. Harapan sosial tersebut adalah tugas perkembangan

yang memungkinkan para orang tua dan guru TK mengetahui

pada usia berapa anak mampu menguasai berbagai pola

perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian sosial yang baik.

Page 53: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

36

9) Setiap bidang perkembangan mengandung kemungkinan

bahaya, baik fisik maupun psikologis yang dapat mengubah

pola perkembangan anak selanjutnya.

10) Setiap periode perkembangan meiliki makna dan

kebahagiaan yang bervariasi bagi anak. Tahun pertama

kehidupan biasanya yang paling bahagia dan masa puber

biasanya yang paling tidak bahagia.

Page 54: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitan

1. Tempat Penelitian

Tempat yang penelii jadikan objek adalah di Ma'had Tahfidh

Qur'an (MTA) Nurani, beralamat di Jl. Timbul No.71, RT.7/RW.4,

Cipedak, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota

Jakarta 12630

2. Waktu Penelitan

Dalam mendapatkan informasi dan data-data penting yang

penulis butuhkan sebagai bahan penelitian. Penulis melakukan

penelitian di Ma'had Tahfidh Al-Qur'an (MTA) Nurani, Jagakarsa

Jakarta Selatan, terhitung sejak bulan Mei 2018 sampai bulan

Agustus 2018.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif yang dilakukan dalam bidang pendidikan,

digunakan juga untuk memahami prilaku pendidik dan peserta didiknya

dalam kaitan belajar-mengajar yang dilakukan. Objek penelitian ini

termasuk penelitian lapangan (field research), yaitu mencari data

informasi secara langsung di lapangan yang diperlukan dalam penelitian

yang dilakukan, dan penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu

pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam

material yang terdapat diruangan perpustakaan. Misalnya berupa buku-

buku, majalah, naskah, jurnal, artikel dan sumber lain yang relevan

dengan penelitian ini. Bertujuan untuk menganalisa suatu pengertian

Page 55: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

38

yang bersifat teoritis dan literature yang mendukung pelaksaan

penelitian.38

Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif yaitu

mendeskripsikan suatu objek, fenomena atau latar sosial sasaran

penelitian terwadahkan dalam tulisan naratif. Artinya data maupun fakta

yang telah dihimpun oleh peneliti kualitatif berbentuk kata atau gambar.

Dalam menuangkan suatu tulisan, laporan penelitian kualitatif berisi

kutipan-kutipan dari data atau fakta yang telah diungkap di lokasi

penelitian. Selanjutnya peneliti memberikan ilustrasi yang utuh dan

untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan.39

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode

kualitatif. Jenis penelitian kualitatif ini berdasarkan pada prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu data tertulis maupun

lisan. Begitu pula dengan penelitian ini, penulis akan berusaha

memahami proses belajar mengajar di MTA Nurani Jagakarsa khususnya

keefektifan pada metode sedayu yang berkaitan dengan pembelajaran Al-

Qur‟an pada anak usia dini.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data

diperoleh. Adapun sumber data yang digali dalam penelitian ini terdiri

dari sumber data utama yang berupa kata-kata dan tindakan, selebihnya

adalah data tambahan seperti dokumen dll.40

Adapun sumber data yang peneliti peroleh dalam penelitian ini

antara lain;

38

Tohirin, Meode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan

Koseling, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2012), h. 3. 39

M. Djunaidi Ghony & Fauzan Alhamshur, Metode Penelitian Kualitatif,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2012), h. 44-45 40

Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013), h. 157.

Page 56: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

39

1. Sumber data utama (primer) yaitu sumber yang diambil dari

wawancara dengan pengasuh metode sedayu, kordinator metode

sedayu, pengampu metode sedayu dan pimpinan MTA Nurani,

Jagakarsa, serta pengasuh MTA Nurani, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

2. Sumber data tambahan (skunder) yaitu sumber data dari wawancara

dengan direktur pesantren, perwakilan santri usia dini, foto-foto,

dokumen, dan catan-catatan lainnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:

1. Wawancara(interview)

Diantara salah satu yang menjadi keharusan dalam penelitian

kualitatif adalah penggunaan metode dalam bentuk wawancara

(interview). Interview atau wawancara merupakan proses tanya

jawab antara 2 orang atau lebih secara langsung.41

Penulis melakukan wawancara penelitian tentang pengertian

metode sedayu, sejarah metode sedayu, proses pembelajaran metode

sedayu, profil MTA Nuarni, Jagakarsa Jakarta Selatan, wawancara

tersebut dilakukan dengan beberapa narasumber diantaranya yaitu

dengan pengasuh metode sedayu, kordinator metode sedayu,

pengampu metode sedayu, pimpinan MTA Nurani, Jagakarsa dan

41

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 57.

Page 57: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

40

Direktur MTA Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan serta beberapa

perwakilan santri usia dini.

2. Pengamatan (Observasi)

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke

objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.42

Observasi juga bisa dikatakan sebagai pengamatan dan

pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang

diselidiki, dalam arti luas, observasi tidak hanya terbatas pada

pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak

secara langsung.43

Peneliti melakukan pengamatan proses beajar-mengajar

metode sedayu secara langsung di MTA Nurani Jagakarsa. Jakarta

Selatan.

3. Dokumentasti

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Studi domen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif.44

Hal ini digunakan untuk mengetahui data para siswa,

guru, administrasi sekolah, dan segala sesuatu yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti oleh penulis.

42

Huzaemah T. Yanggo, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi,

(Jakarta: IIQ Press, 2011),cet. Ke-2, h. 20. 43

Sutrisno Hadi, Metodologi Reasearch II, (Yogyakarta: Andi Offset, 1984), h. 126. 44

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, (Bandung:

Penerbit Alvabeta, 2017), cet. Ke-9, h. 326

Page 58: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

41

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak

dilakukan dengan pengumpulan data.45

Proses analisis data dimulai

dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu

dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan

lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi dan sebagainya.46

Menurut

Milles dan Huberman analisis data dilakukan secara interaktif melalui

proses data reduction, data display, dan verification47

.

F. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian antara lain:

Pengasuh metode sedayu, kordinator metode sedayu, pengampu metode

sedayu, direktur pesantren, perwakilan santri usia dini, serta pimpinan

MTA Nurani, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

45

Ibid, h. 383. 46

Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013), h. 247. 47

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, (Bandung:

Penerbit Alvabeta, 2017), cet. Ke-9, h. 383

Page 59: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

42

Page 60: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil MTA Nurani Jagakarsa

Ma‟had Tahfidh Al-Qur‟an “Nurani”, merupakan sebuah

pendidikan pesantren tingkat dasar untuk anak usia dini tingkat SD

dan SMP. berdiri pada tanggal 17 Romadlan 1434 H / 14 Juli

2013 M.

Ma‟had Tahfidh AL-Qur‟an sejak awal pendiriannya

diniatkan sebagai Lembaga Pendidikan Islam yang diformat dengan

tujuan

a. Mencetak generasi Qur‟ani penghafal Al Qur‟an yang

berkepribadian utuh dan unggul dalam ilmu dan amal.

b. Mendidik generasi yang memiliki komitmen ke-Islaman yang

tinggi dengan ciri: berakidah lurus (salimul aqidah), beribadah

benar (shohihul ibadah), dan berakhlak mulia (akhlakul karimah).

c. Mewujudkan ‟Izzul Islam wal Muslimin dan menjadi pemimpin

yang hamalatul Qur‟an.

Sementara itu secara historis ada beberapa sumber inspirasi

yang melatarbelakangi berdirinya Ma‟had Tahfidh Al-Qur‟an

“Nurani” anatar lain:

a. Kejayaan Islam di abad keemasannya ditandai dengan munculnya

tokoh-tokoh yang sejak dini telah ditanamkan kecintaan dan

komitmen yang kuat pada Al-Qur‟an dan As-Sunnah, sehingga

mereka rata-rata hafal Al-Qur‟an sejak kecil dan menguasai ilmu-

ilmunya (Qira‟atan, hifdhan, fahman, watafsiran) serta mampu

mengamalkan ajaran-ajarannya secara kaffah. Hal ini tercermin

Page 61: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

44

pada pola hidup mereka yang penuh zuhud dan waro‟

kemampuan memadukan fikir dan dzikir, sikap yang positif dan

pandangan yang kedepan terhadap iptek, ruhul jihad dan ijtihad

yang tinggi untuk berjasa se-besar-besarnya bagi agama dan umat

manusia, semangat yang tak pernah padam untuk berkreasi dan

berprestasi dalam berbagai bidang, dan lain-lain sifat yang

menjadi ciri tradisi keberagaman dan keilmuan saat itu.

b. Semangat untuk memberikan kontribrusi yang besar bagi upaya

penggalian dan pengembangan iptek dari para khalifah, ulama

dan cendikiawan muslim, yang terkenang dalam sejarah melalui

berdirinya universitas-universitas islam, secara implisit telah

diakui sebagai pemberi ilham bagi berdirinya unversitas-

universitas di eropa. Demikian pula baitul hikmah (the house of

wisdom) perpustakaan terbesar di kota Bagdad yang didirikan

oleh khalifah Al-Makmun, dan menjadi tempat berkumpulnya

para ulama dan cendikiawaan dari berbagai penjuru dunia yang

telah mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan iptek

pada zaman itu.

c. Mengembangan iptek pada era globalisasi dan informasi saat ini

tidak saja menuntut para santri masa depan untuk menguasai

pengetahuan luas dan technologi canggih atau memilik

kemampuan antisipatip terhadap setiap perubahan yang terjadi

diluar dirinya (baik yang bersifat mikro maupun yang bersifat

makro) tapi lebih dari itu mereka harus memiliki akidah yang

kuat dan sikap mental yang tangguh yang bersumber dan

mengacu pada Al-Quranul karim (Khulukuhu Al-Qur‟an) agar

mereka bisa memberikan kontribusi yang lebih bermakna bagi

upaya tercapainya “izzil islam wal muslimin”

Page 62: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

45

d. Tradisi pendirian jamaah tahfidhil qur‟an diberbagai masjid timur

tengah yang telah mampu melahirkan beribu-ribu hafidh dan

ulama yang sekaligus berfungsi sebagai tokoh pemimpin umat

formal dan informal, ilmuwan, technocrat dan budayawan yang

telah memperoleh pengakuan dunia internasional.

Adapun sejarah berdirinya dimulai ketika seorang pendidik

kharismatik sekaligus seorang da‟i dan Da‟iah; KH Rodjali Sarmili

& Ustdh Hj. Nuryati Nur telah banyak mencetak anak didik yang

berhasil melalui lembaga pendidikan dan dakwah yang dirintisnya

sejak tahun 1990;Majlis Ta‟lim, Panti asuhan, Pendidikan

TK,SD,SMP,SMK, dll. Dibawah naungan Yayasan Annuriyah

Jagakarsa, namun Kecintaannya terhadap Al Qur‟an yang mendalam

masih ada tersisa cita-cita yang hendak diwujudkan di usianya yang

senja tapi semangat juang masih berkobar. Adalah menginginkan

berdirinya sebuah pesantren Tahfidh Al-Quran. Keinginan itu

terwujud diawali silaturrahim antara dua sahabat yang sudah lama

tidak bersua semenjak perpisahan mereka setelah sama-sama

menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di Universitas Islam

Madinah di kota Rasulullah SAW-Madinah Almunawwarah, yaitu;

DR KH. M Ilyas Marwal, MA & KH. Abdullah Ahmad Zaini,Lc.Q

MA. Dari silaturrahim dan diskusi yang intensif akhirnya

melahirkan suatu ide pemikiran mendirikan lembaga pendidikan Al-

Qur‟an percontohan yang dapat menjawab tuntunan zaman dan

merespon terhadap kelangkaan ulama yang menguasai sains

(ilmuwan) atau sebaliknya ilmuwan yang memiliki kearifan ulama,

Namun yang paling penting adalah upaya menjadikan Al-Qur‟an

sebagai media utama perekat ukhuwwah islamiyyah yang sudah

Page 63: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

46

tercabik-cabik karena perbedaan baju partai, madzhab, ormas,

gerakan dll.

Tepat pada tanggal 26 Mei 2013 akhirnya diselenggarakan

Dauroh Tadribiyyah tentang metode sedayu (cara membaca, tahsin,

menulis dan menghafal Al-Qur‟an) yang diikuti para huffadh dan

hafidhaat serta asatidhah dibawah bimbingan Ust. H. Enuh

Hermawan, S.Pd di kediaman KH. M Ilyas Marwal di Ciganjur,

yang kelak menjadi cikal bakal berdirinya MTA Nurani dan

dilanjutkan musyawarah persiapan pendirian MTA Nurani yang

dipimpin oleh KH. Abdullah Ahmad Zaini,Lc.MA dan dihadiri

langsung oleh; DR. KH. M. Ilyas Marwal, MA, Ust H. Enuh

Hermawan S.Pd, Ust. Abdul Muiz S.Sos.I, Ust Romdloni S.Th.I,

Ust. Mukhlisin, Ust Awat Al-Amry, Ustdh Anis Khairunnisa S.Ag,

Ustdh Dzatul Istiqomah S.Pd.I, Ustdh Aliyatur Rofiah S.Th.I, Ustdh

Satillah, Ustdh Tazkiah Salsabila, Ustdh Saulia Rohimakumullah.

Setelah beberapa bulan persiapan pendirian MTA Nurani dan

sosialisasi berbagai media diantaranya melakukan Musabaqah

Hifdhil Qur‟an (MHQ) Tingkat Se-Jabodatabek untuk usia dini

diikuti lebih kurang 200 peserta yang dikoordinir oleh Ust. Abdul

Muiz, serta do‟a restu dari berbagai Masy'aikh diantaranya: Prof.

KH. Syukron Makmun (Pengasuh Pondok Pesantren Daarul

Rahman), KH Masyhuri Baidhowi, MA (Pengasuh Pesantren

Darussalam, Indramayu Jawa -Barat) Ustdh Dedeh Nurhaidah

(Pengasuh Pesantren Yapink Bekasi) KH. Mamduh Mastari

(Pengasuh Pesantren Tarbiyatul Wildan Karawang) KH. Rodjali

Sarmili & Ustdh Hj. Nuryati Nur (Pembina Yayasan Annuriyah dan

MTA Nurani), Sayyid Muhammad El-Habib (Ulama spiritual

Aljazair), Sayyid Lahbib El-Jakany (Ulama spiritual Maroko),

Page 64: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

47

Syekh DR. Hasan al-Haj Adam Abdul as-Sudany (Ulama dari Sudan

& Dosen Bahasa Arab di LIPIA Jakarta serta anggota majlis isyraf

„ilmiwa-lughawi MTA Nurani), tepatnya tanggal 17 Ramadhan 1434

H bertepatan dengan tanggal 14 juli 2013 M dengan membaca

basmalah MTA Nurani dibuka secara resmi oleh DR. KH. M. Ilyas

Marwal, MA yang sebelumnya dilakukan khataman Al-Qur‟an dan

do‟a oleh KH. Abdullah Ahmad Zaini, Lc.MA.

Diusianya yang baru se-umur jagung MTA Nurani mendapat

respon positif dari masyarakat luas, Alhamdulillah dari indikasi

banyaknya yang mendaftarkan putra-putrinya untuk dijadikan

penghafal Al-Qur‟an di MTA Nurani namun kapasitas tidak

memadai sehingga perlu pengembangan kedepan, hal itu yang

mendorong KH. Rodjali Sarmili, BA (Pembina MTA Nurani)

mewakafkan lahan tanah lebih kurang 1Ha dan bangunan berlokasi

di Sasak Panjang Bogor untuk MTA Nurani sebagai bukti

kecintaannya terhadap Al-Qur‟an, insya Allah lokasi ini akan

diperuntukkan santri MTA Nurani tingkat SMP ditahun ajaran 1434

H – 1435 H.

2. Visi dan Misi MTA Nurani Jagakarsa

Visi

Menjadi Lembaga Pendidikan Al-Qur‟an Percontohan

Misi

a. Membunyikan wahyu-wahyu samawi (Al-Qur‟an dan As-

Sunnah).

b. Mewujudkan generasi Qur‟ani yang memiliki keseimbangan

spiritual, intelektual dan karakter (moral/akhlaq) yang

berkomitmen terhadap kemaslahatan ummat dengan berlandaskan

Page 65: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

48

nilai-nilai Al-Qur‟an dan As-Sunnah sesuai kepahaman

ahlussunnah wal jamaah.

3. Program dan Kurikulum Pendidikan MTA Nurani Jagakarsa

Sistem pendidikan di Ma‟had Tahfidh Al-Qur‟an “Nurani”,

dilaksanakan secara terpadu dalam bentuk core and integreted

curriculum (kurikulum terpadu) selama 24 jam non stop, dengan

penekanan khusus pada bidang Tahfidhul Qur‟an dengan berafiliasi

pada berbagai macam ilmu, teori dan praktik diantaranya:

a. Program I’dadi/Sedayu

Program i‟dadi adalah metode pembelajaran baca tulis Al-

Qur‟an, Imla‟, hafalan surat-surat pilihan dan do‟a harian yang

diterapkan di Ma‟had Tahfidh Al-Qur‟an “Nurani” untuk santri

pemula jenjang SD. Buku yang dipakai menggunakan Pedoman

Pembelajaran Metode Sedayu sebanyak 6 jilid yang telah disusun

KH. Enuh Hermawan, S.Pd (Majlis Isyrof „ilmi wa-Tarbawi

MTA Nurani).

b. Program Tahfidh Al-Qur’an

Sebagai ciri khas Ma‟had Tahfidh Al-Qur‟an “Nurani”

program ini merupakan program inti yang harus diikuti oleh

seluruh santri/santriwati untuk jenjang SD dimulai dengan tamat

metode sedayu, tamat bin nadhar, lancar baca Al-Qur‟an, fasih

dan sesuai dengan hukum tajwid maksimal setengah tahun

sebelum mendapat SIM (Surat Izin Menghafal). Masa menghafal

Al-Qur‟an sesuai dengan kelas yang diikuti. Kelas Takhassus

adalah khusus bagi santri yang punya kemampuan lebih dalam

menghafal, target yang dicapai dalam 1 semester 2,5 juz (1 tahun

Page 66: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

49

5 juz). Kelas Biasa adalah program terbatas, pada kelas ini target

yang dicapai dalam 1 semester 1,5 juz (1 tahun 3 juz). sedangkan

untuk jenjang SMP santri wajib menyelesaikan 30 juz dengan

ketentuan:

1) Mutamakkin (Calon santri yang lulus Tanpa syarat)

2) Ghoiru Mutamakkin (Calon santri yang lulus bersyarat)

3) Santri Intensif

c. Program Kepondokan

Materi kepondokan untuk jenjang SD antara lain Aqida

Akhlaq, Bahasa Arab, Fiqih amaliah, SKI, Imla‟ dan Tajwid.

untuk jenjang SMP antara lain: ت, اللرأن وعلىمه, الحسث وعلىمه, العليسة, اللغتالعربيت, اللغتالاهجليز

الفله وأصىله, السيرةالنبىيت, التارير الاسلامي, الثلافتالاسلاميت,

الاعجازالعلمى لللرأن, الاعجازالعلمى للسنت, اللصص فى اللرأن

d. Program Formal

Program formal berlangsung pada hari sabtu dan minggu

(pagi hari) dari pukul 08.00 – 11.00. Materi yang diajarkan

Matematika, B.Indonesia, PPKN, IPA, IPS dan Bhs. Englis.

e. Program non Formal

Kegiatan-kegiatan non formal yang ada di Ma‟had

Tahfidh Al-Qur‟an “Nurani” meliputi :

1) Muhadharah sebagai wadah latihan keterampilan berpidato

atau orasi dalam bahasa Arab dan Inggris.

Page 67: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

50

2) Mudarrosah sebagai media bagi santri menampilkan

kelancaran hafalan dengan cara membaca tartil bil-ghoib

secara bergantian.

3) Tazwidul Mufrodat merupakan aktivitas penambahan kosa

kata bahasa arab dilaksanakan tiap hari sebelum tidur.

4) Pengembanngan bakat (Tilawah, Sholawat, Hadrah, Puisi dan

drama) dilaksanakan pada hari kamis sore.

4. Alokasi Waktu dan Target Hafalan MTA Nurani Jagakarsa

Target Hafalan santri tingkat SD

Tahun

Ke Semester

Target

Hafalan Efektif

Pencapaian

1 tahun

I Ganjil M. Sedayu + ½ tahun Lancar baca

Al-Qur‟an Genap Binnadhor + ½ tahun

II Ganjil 2,5 Juz + ½ tahun Hafal Juz

1-5 Genap 2,5 Juz + ½ tahun

III Ganjil 2,5 Juz + ½ tahun Hafal Juz

6-10 Genap 2,5 Juz + ½ tahun

IV Ganjil 2,5 Juz + ½ tahun Hafal Juz

11-15 Genap 2,5 Juz + ½ tahun

V Ganjil 2,5 Juz + ½ tahun Hafal Juz

16-20 Genap 2,5 Juz + ½ tahun

VI Ganjil 2,5 Juz + ½ tahun Hafal Juz

21-25 Genap 2,5 Juz + ½ tahun

VII Ganjil 2,5 Juz + ½ tahun Hafal Juz

26-30 Genap 2,5 Juz +½ tahun

Page 68: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

51

5. Materi Pelajaran Tingkat SD MTA Nurani Jagakarsa

No Mata Pelajaran Kelas

I II III IV V VI

1 Aqidah Akhlak 1 1 1 1 1 1

2 Fiqih 1 1 1 1 1 1

3 SKI 1 1 1 1 1 1

4 Bahasa Arab 1 1 1 1 1 1

5 Imla‟ 1 1 1 1 1 1

6 Tajwid 1 1 1 1 1 1

7 Bahasa

Indonesia

1 1 1 1 1 1

8 Bahasa Inggris 1 1 1 1 1 1

9 Matematika 2 2 2 2 2 2

10 IPA 1 1 1 1 1 1

11 IPS 1 1 1 1 1 1

12 PKN 1 1 1

Jumlah 12 12 12 13 13 13

6. Sistem Pendidikan dan Bahasa Komunikasi MTA Nurani

Jagakarsa

Sistem pendidikan di Ma‟had Tahfidh Al-Qur‟an “Nurani”,

dilaksanakan secara terpadu dalam bentuk core and integreted

curriculum(kurikulum terpadu) selama 24 jam non stop, dengan

penekanan khusus pada bidang tahfidhul Qur‟an.

Sementara itu untuk bahasa komunikasi yang dipergunakan

dalam pergaulan sehari-hari antara siswa dengan siswa atau antara

siswa dengan guru adalah bahasa arab dan inggris. hal ini terlaksana

Page 69: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

52

dengan adanya disiplin yang tinggi dan didukung oleh beberapa

sarana seperti: latihan pidato, diskusi dan muhadoroh serta

muhadatsah.

7. Sarana Pendidikan MTA Nurani Jagakarsa

a. Masjid Jami

b. Musholla milik sendiri

c. Perpustakaan

d. Asrama, Dapur dan kantin

e. Ruang UKS

f. Wifi MTA Nurani

g. Audio Visual

h. Parabola

i. Sarana olahraga (Badminton, Tenis Meja dan Futsal)

8. Data MTA Nurani Jagakarsa

Nama : Ma‟had Tahfidh Al-Qur‟an Nurani

Alamat Nurani 1 : Jl. Timbul raya no 71 Rt 007/004

Kelurahan : Cipedak

Kecamatan : Jagakarsa

Kabupaten / Kota : Jakarta Selatan

Telepon : (021) 7874380

Email : [email protected]

Alamat Nurani 2 : Jl. H.Kerim No 29 Rt 04/02

Desa : Sasak Panjang

Kecamatan : Tajur Halang

Kabupaten : Bogor

Page 70: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

53

Provinsi : Jawa Barat

Nama Yayasan : Yayasan Pusat Study Kajian dan Dakwah

Nurani (PUSKADI)

Alamat Yayasan : Jl. Timbul Raya no 71 Rt 007/004 Cipedak

Jagakarsa Jaksel

Nama Ketua yayasan : KH. DR.M. Ilyas Marwal,MA

Alamat : Jl. Timbul Raya no 71 Rt 007/004 Cipedak

Jagakarsa Jaksel

NSPP : 510031749010

SK Ijin oprasional : Kd.09.01/5/PP.00.7/3175/2015

Tahun berdiri : 2013

Tahun Oprasional : 2015

9. Data Kondisi Sarana MTA Nurani Jagakarsa

a. Nurani I (Jakarta)

1) Status Tanah : Milik Sendiri

2) Luas Tanah : 910 M

3) Luas bangunan : 647 M

b. Nurani II (Bogor)

1) Status Tanah : Waqaf

2) Luas Tanah : 7.964 M2

Luas Bangunan : 1.200 M2

10. Data Guru, Santri dan Karyawan MTA Nurani Jagakarsa

NO TINGKAT GURU TENAGA

admin

PETUGAS

LAINNYA

1 Ma’had Pa Pi

2 Pa Pi

37 34 10 10

Jumlah 71 2 20

Page 71: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

54

Adapun untuk tenaga kepengajaran (tenaga pengajar) di

Ma‟had Tahfidh Al-Qur‟an Nurani terdiri dari:

a. Para sarjana S1, S2 dan S3 dari berbagai perguruan Tinggi Dalam

maupun Luar Negri diantaranya: Univ. Hukum Syari‟ah

(Hudaidah Yaman), Univ. Islam Madinah, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, IAIN Sunan Ampel Surabaya, IAIN

Walisongo Semarang, IDIA Al-Amien Madura.

b. Para Huffadh dan Muhaffidhin, alumni Ma‟had Tahfidh Al-

Qur‟an diantaranya: YANBUQ Kudus, BUQ Betengan Demak,

MTA Al-Amien Madura, PP Fadlullah Gubug Purwodadi, PP Al-

Ma‟arif Kebonagung Demak, PP Al-Arafat Gintunglor Cirebon.

Data santri MTA Nurani Jagakarsa

NO TINGKAT SANTRI

1 TK 24

2 SD 290

3 SMP 77

4 SMA 9

5 MA‟HAD ÁLI 1

JUMLAH 401

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dari beberapa sumber dan data yang telah berhasil penulis

dapatkan diatas, penulis salah satunya adalah melakukan beberapa

wawancara terkait dengan penelitian ini yang penulis lakukan,

khususkan kepada tokoh-tokoh yang berperan penting dalam proses

pengajaran yang di lakukan di MTA Nurani Jagakarsa tersebut. Dimana

Page 72: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

55

tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi yang

tepat dari narasumber yang terpercaya.

Wawancara ini dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah

pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber. Diantara yang penulis

wawancarai antara lain adalah; Direktur pesantren, pengasuh metode

sedayu, kordinator metode sedayu, pengampu metode sedayu dan ketua

pesantren yang bertugas menghimpun semua informasi yang ada dalam

pesantren termasuk data siswa dll. Adapun untuk lampiran hasil

wawancaranya akan penulis tampilkan dalam lampiran.

Selain menggunakan teknik wawancara penulis juga melalkukan

observasi ketempat penelitian tersebut yaitu PP. Nurani Jagakarsa. Dari

observasi itulah penulis mendapatkan informasi-informasi penting yang

selanjutnya menjadi acuan penulis untuk melanjutkan penelitian

berikutnya.

Sementara itu dari hasil pendokumentasian yang penulis

dapatkan, penulis berhasil mendapatkan sejumlah dokumentasi yang

berkaitan dengan metode sedayu tersebut. Dimana dokumen-dokumen

tersebut penulis dapatkan dari sumber primer yang dapat

dipertanggungjawabkan, yaitu dari penangungjawab atau ustad yang

bertanggungjawab untuk metode sedayu di MTA Nurani jagakarsa.

1. Penerapan Metode Sedayu di MTA Nurani Jagakarsa

Berdasarkan data yang berhasil penulis dapatkan, dari

wawancara, dokumentasi, dan observasi yang dilakukan oleh

penulis, maka diperoleh data yaitu kegiatan pembelajaran dan materi

yang di berikan di MTA Nurani Jagakarsa, mengacu kepada modul

yang sudah dibuat khusus oleh lembaga pesantren Tarbiyatul Wildan

yang ada di Karawang, Jawa Barat, dimana pondok tersebut telah

Page 73: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

56

lebih dahulu menerapkan metode sedayu, yaitu modul buku

sebagaimana akan penulis jelaskan.

Metode Sedayu adalah salah satu metode atau cara

(membaca, menulis, dan menghafalkan) Al-Qur‟an yang fasih,

sesuai dengan makhorijul hurufnya, dengan penerapannya yang

sangat sistematis, dan yang dikemas cukup simpel dan singkat dalam

memahaminya.48

Nama Sedayu sendiri adalah nama yang diambil dari salah

satu daerah, tepatnya desa Kauman Sidayu, Kota Gresik Jawa

Timur. Dimana disitulah untuk pertamakalinya metode sedayu itu

dilahirkan dan dikembangkan. Disebut Sedayu karena diidentikan

dengan nama daerahnya tersebut.49

Metode sedayu ini merupakan cara praktis untuk belajar

membaca, menulis, dan menghafalkan Al-Qur‟an yang fasih, baik

dan benar sesuai dengan makhrijul huruf yang tepat beserta ilmu

tajwidnya, yang tersistematis caranya serta simple dan singkat dalam

penerapannya. Artinya selama 6 bulan atau 1 semester anak sudah

dapat membaca, menulis, dan menghafalkan dengan fasih, baik dan

benar sesuai makhorijul hurufnya.50

Metode sedayu ini pertama kali ditemukan atau diciptakan

oleh KH. Muhammad Bin Sofyan pada tahun 1949 di Gresik, Jawa

Timur, yang selanjutnya diteruskan oleh putra pertamanya yaitu KH.

48

Wawancara dengan pengasuh Metode Sedayu, KH. Enuh Hermawan, S.Pd, MTA

Nurani Jagakarsa, 02 Juni 2018 49

Ibid 50

Wawancara dengan Pengasuh dan Sekaligus Direktur dari MTA Nurani, DR.

H.M. Muhammad Ilyas Marwal. MA, MTA Nurani Jagakarsa, 02 Juni 2018

Page 74: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

57

Abdul Muqsith, yang sekarang menjadi pimpinan/pengasuh PPMH

(Pondok Pesantren Mamba‟ul Hisan).51

Pada dasarnya, sistem penyampaian materi disini ditekankan

pada pemehaman, bukan pada hafalan. Sebab kalau hafalan itu

kebanyakan hanya apa yang sudah di hafal itu saja. Berbagai macam

sistem pengajaran itu antara lain adalah:

a. Sistem ceramah

Yaitu seorang guru menerangkan lebih dahulu tentang

perubahan-perubahan bentuk huruf, perubahan harokat dan

perubahan kalimat yang belum dikenal sama sekali oleh anak.

b. Sistem Drill

Yaitu seorang guru membaca kemudian ditirukan oleh anak.

c. Sistem sorogan

Yaitu seorang guru menyuruh anak membaca satu persatu. Pada

waktu sistem ini diterapkan, lalu menemui anak yang kurang

mampu membaca materi yang disajikan maka;

1) Anak tersebut tidak boleh dibacakan secara langsung tetapi

suruh membaca huruf yang ada dalam kalimat tersebut. Seperti

contoh ( جهد) jangan langsung ditunjukan secara lisan “ja-ha-

da” tetapi suruh membaca huruf didalam kalimat satu persatu,

misalnya ( ج) ini bunyinya apa? Ja ( ه) ini bunyinya apa? Dan

seterusnya, kalau ternyata masih belum bisa, maka tunjukan

pada penjabaran huruf yang tersedia diatas. Contoh ( ذ) ini

huruf apa? Diberi harokat apa?fathah. bunyinya bagaimana?

51

METODE SEDAYU; Cara Cepat Membaca Al-Qur’an oleh : KH. Abdul Muqsith

Muhammad dan KH. Makinun Amin Muhammad. Materi dan penataran Metode Sedayu di

Pondok Pesantren Tarbiyatul Wildan Nihayatul Amal, (Pondok Pesantren Tarbiyatul Wildan,

Sukamerta Rawamerta, Karawang, Jawa Barat.

Page 75: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

58

Dan seterusnya, lalu guru mengembalikan atau menyuruh

membaca kalimat yang ada dibawah tadi.

2) Jika anak tersebut sudah ditunjukan dengan cara seperti diatas

tetapi masih belum bisa membaca, maka diganti temannya

yang lain dan anak tersebut disuruh memperhatikan temannya

yang sedang membaca.

d. System irama

Yaitu setiap perubahan bentuk kalimat, membacanya disertai

irama atau lagu tertentu. Guna untuk membantu kelancaran

bacaan panjang pendeknya

e. Sistem pemisahan atau tertutup sebagaian

System ini khusus untuk kalimat panjang guna menjaga jangan

sampai anak tersebut hanya mampu membaca karena hafalan.

f. System peraga

Yaitu seorang guru menyuruh anak menulis atau materi yang

disajikan.

g. Setelah anak selesai membaca semua diakhiri dengan membaca

materi bersama.

Sementara itu system pengajaran atau pembelajaran metode

sedayu sendiri menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh

anak itu sendiri. Kalua ternyata kemampuan yang dimiliki anak

tersebut itu tinggi, maka proses belajarnya pun bisa di percepat

dengan menambah materi yang lebih banyak. Namun apabila

kemampuan yang dimiliki oleh anak tersebut ternyata relative

rendah, maka penambahan materi akan disesuaikan dengan

kemampuan anaknya, dan tentunya masa pengajarannyapun menjadi

lebih lama.

Page 76: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

59

Maka disinilah kita mengetahui bahwa, metode sedayu hadir

untuk kualitas bukan hanya kuantitas semata. Dimana kita tahu

bahwa setiap anak adalah istimewa maka metode inipun

memandangnya demikian, sehingga dalam pengajarannya tidak

musti harus seragam, oleh sebab itulah diaadakan placement test

sebelum mengikuti proses pembelajaran. Dengan harapan kita bisa

mengetahui karatristik dan kecerdasan masing-masing anak yang

sangat beragam. Sehingga anak-anak yang belajar menggunakan

metode sedayu tidak terlalu khawatir untuk tertinggal materinya

maupun kedahuluan anak yang lainnya, karena system

pendidikannya klasikal berdasarkan kapasitas dan daya tampung

anak-anaknya.

Selain itu untuk system penambahan materinya, yaitu materi

yang telah disajikan lebih dahulu dikurangi sedikit demi sedikit dan

yang baru di sajikan serta diperkirakan masih sulit bagi anak tetap

diulangi sampai anak tersebut benar-benar faham materinya, bukan

sekedar di hafalkan. Kemudian setelah itu baru akan dilanjutkan

dengan materi-materi baru. Namun secara khusus, penyajian materi

tersebut dibagi menjadi beberapa tahapan, sesuai dengan ragam dan

urut-urutannya, serta harokat diantaranya;

a. Pengenalan huruf hijaiyah (dasar).

Dimana setiap harinya anak-anak akan belajar huruf hijaiyah

sedikit demi sedikit, adapun caranya adalah sebagai berikut;

1) Dikenalkan mulai dari urutan depan seperti contoh dibawah

ini:

ا ب ث ث ج ح خ ز ش ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل

لا ء ي م ن و ه

Page 77: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

60

2) Dilanjutkan dengan urutan balik seperti contoh dibawah ini :

ي ء لا ه و ن م ل ك ق ف غ ع ظ ط ض ص ش س ز ر ش ز خ ح

ج ث ث ب ا

3) Kemudian diperkenalkan dengan perubahan tempat seperti

contoh dibawah ini :

و ق ط ز ه ك ض س خ ب لا غ م ش ز ث ء ل ع ص ش ث ي

ن ف ض ح ر ج كKemudian pada hari-hari berikutnya selalu

menggunakan cara yang sama seperti contoh diatas, sampai

penambahan huruf selesai.

b. Pengenalan harokat.

Pengenalan harokat ini juga sedikit demi sedikit dan tetap

mengulangi pengenalan huruf yang diperkirakan masih sulit,

seperti contoh dibawah ini :

ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـSetiap ada penambahan harokat, pengenalan huruf

tersebut selalu dirubah tempatnya, agar anak tidak semata-mata

hafal melalui urut-urutan letaknya huruf.

c. Pengenalan huruf berharokat fathah (ـ)

Pengenalan huruf yang sudah berharokat ini sistemnya

hampir sama seperti pengenalan huruf-huruf di atas. Bedanya,

pengenalan ini langsung disertai contoh kalimat yang sesuai

dengan batasan huruf berharokat yang telah disajikan sekaligus

dibarengi dengan contoh kalimat dari huruf yang posisinya

berlainan tempat, seperti ( ه - ه - ه ) seperti contoh:

Page 78: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

61

ا ب ث ث هى ف ح ش و ء غ س ن ر ع ث م ط ز ك ظ ض ق ي ش ص

- هب ز -س ع ف –ص ل ح – م ك ح - ن ط ف – ر ب ص – ث ب ث

بت س ه -صبر -ل ج

ط

م - ن ف

ح -حك

-صل

ل ه س –بسو -سعف

d. Pengenalan huruf berharokat kasroh (ـ). dan tanda panjang

Pengenalan huruf yang sudah berharokat kasroh ini juga

disertai dengan contoh kalimat yang salah satunya ada yang

berharokat kasroh dan bertanda panjang. Seperti contoh :

ا ب ث ث ط ق ث ه ج ك ب ز ل ث ع ي ز م غ ر ث س و ق ز ء

كذاشعان -حمس -بفلاحك -دلص -لرحيمتها -فله -بشفاعتك -رحم

اعتك -رحم ف

له -بش

لص -رحيمتها ل -ف

حك -د

لا

-حمس -بف

اشعان ذ

ك

e. Pengenalan huruf berharokat dhomah (ـ).

Pengenalan ini juga disertai contoh kalimat yang salah

satu hurufnya ada yang berharokat dhomah dan tetap ditambah

tanpa ditambah tanda panjang yang berlainan bentuk. Seperti

( ) dan ditambah ini, anak diajarkan belajar menulis,

karena diperkirakan sudah memahami pengetahuan dasar seperti

contoh :

س ن ح ع ل ز ق ف م ي غ خ ز ش و

ح ع ق س م ش

ي ص ج ض ي ف

ب ث ث

ا

ك ش ظ

خ ع ر غ

ط

صىعه –يهب -منين لا ذ

صابران - ف

فر -مناحته ىعل –ف

في وحه –غ

ها ائ سعس

Page 79: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

62

f. Pengenalan huruf berharokat fathah ganda (ـ)/fathah tanwin dan

mulai disajikan huruf abjad (Bahasa Indonesia).

Pengenalan huruf yang berharokat ganda ini, sistimnya

dengan pengenalan huruf berharokat biasa, hanya saja ditambah

dengan pengenalan bahasa Indonesia. Seperti contoh:

ل غ

ر ض ي ص م ح ف

ش ع ط

غ

م ي ص ع ل ز س ض ك ر ض غ

ن ز ف

ب ث ث

ا

ف

خ ه س ط

-و ح ز حسب حسابا سة

سو مناك

اك

ت

اجي مناد

هبحسنتها حمس -ا

-حمسا

حيرا حروا -ا

-منىن اك

هسائه –حسن حسنت

ي رطا - لش -رض

فىرارحيما غ

a b c d….. a. aba. mata. dada.

g. Pengenalan huruf berharokat kasroh ganda (ـ)/kasroh tanwin

dalam tahapan ini ditambah pengenalan angka arab. Seperti

contoh:

ه خ ك ع ي س م ز ح و ق ط

ف

ا ب ث ث ف ي ز ض ك ط ل ر م ض ن ع ز ج س غ

تحاسب ح حه -سباف

ىح - صل

لصليح اصل

٤ ٣ ٢ ١ h. Pengenalan huruf berharokat dhomah ganda (ـ)/dhomah tanwin.

Dan dikenalkan angka latin. Seperti contoh :

ا ب

ن س ف ر س ك ء ح ط

غ

ث ث

علجابت

جب ه جب ى

هىه

جيب ف

ه

1. 2. 3. 4. 5.

Page 80: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

63

i. Pengenalan huruf yang berharokat saknah (ـ) yang berdampingan

dengan huruf alif berharokat fathah. Seperti contoh:

ص ا

ط

ق ا

و ا

ح ا

ر ا

ا

ث اث

ب ا

ا

هى برارف

برارابا

برار ا

ا

j. Pengenalan huruf yang berharokat saddah (ـ). sistem pengenalan

yang berharokat saddah ini didampingi dengan alif berharokat

fathah, berharokat kasroh dan berharokat dhomah. Seperti cotoh :

م م ا

م ا

ا

ف

ا

ف

ا

ف

ب ا

ب ا

ب ا

ا

كياء ش سا الا ب

أسج ب

سو مؤ ب

ا

k. Pengenalan huruf berharokat saktah yang berdampingan dengan

alif berharokat fathah, berharokat kasroh dan berharokat dhomah.

Dalam tahapan ini dititikberatkan pada perbaikan makhroj.

Seperti contoh:

مدك احا مده حميادماحا تقامتار احا سا لحل الا لح حها اصا صا ماد الا

l. Pengenalan huruf berharokat saddah dan saknah yang

berdampingan dengan huruf hidup lain.

Sistem ini berbeda dengan sistem diatas, kalau sistem

diatas dibaca sesuai dengan apa adanya harokat, akan tetapi

sistem ini ditekankan pada pembiasaan membaca yang sesuai

dengan kaidah ilmu tajwid. Seperti : (رارحياما tidak boleh (غفوا

dibiasakan membaca “Ghofuuron rohiman”, tetapi biasakan

membaca “ghofuururohiimaa”. Oleh karena itu dalam tahapan ini

selalu diberi contoh kalimat-kalimat panjang (kalam) yang

kebanyakan diambil dari do‟a-do‟a sholat dan kalimat yang sudah

ada dalam Al-Qur‟an seperti contoh:

را بارحياما صباراشنوا ازقيان تو خيارر

Page 81: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

64

2. Hasil Observasi dan Wawancara Mengenai Metode Sedayu di

MTA Nurani Jagakarsa

Hasil dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan

peneliti, pengampu metode sedayu telah menerapkan metode sedayu

dalam pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini di MTA Nurani,

Jagakarsa. sebagaimana yang diungkapkan oleh Direktur utama

MTA Nurani, pengasuh metode sedayu, kordinator metode sedayu ,

dan pengampu metode sedayu MTA Nurani Jagakarsa, Jakarta

Selatan sebagai berikut:

Menurut KH. Enuh Hermawan, S.Pd selaku pengasuh

metode sedayu MTA Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan

mengatakan:

Pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini di MTA Nurani

Jagakarsa, Jakarta Selatan menggunakan metode sedayu. Metode

sedayu merupakan salah satu metode atau cara (membaca, menulis,

dan menghafalkan) Al-Qur‟an yang fasih, sesuai dengan makhorijul

hurufnya, dengan penerapannya yang sangat sistematis, dan yang

dikemas cukup simpel dan singkat dalam memahaminya. Sedangkan

nama Sedayu sendiri adalah nama yang diambil dari salah satu

daerah, tepatnya desa Kauman Sidayu, Kota Gresik Jawa Timur.

Dimana disitulah untuk pertamakalinya metode sedayu itu dilahirkan

dan dikembangkan. Disebut Sedayu karena diidentikan dengan nama

daerahnya tersebut

Dimana awal mulanya metode sedayau ini lahir adalah

lantaran karena KH. Abdul Muqsith yaitu putra pertama dari KH.

Muhammad Bin Sofyan yang saat itu sudah memasuki usia sekolah,

namun belum mau bersekolah. Hingga akhirnya beliau KH.

Muhammad Bin Sofyan berinisiatif untuk mendidik anaknya sendiri

Page 82: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

65

dirumah secara disiplin dan konsisiten yang tinggi. Ternyata dengan

cara mendidik yang disiplin dan konsisten tersebut terbukti telah

berhasil, sehingga sanak famili dan para kerabatnya serta para

masyarakat berduyun-duyun baik dari dalam maupun luar kota

bahkan luar jawa, hingga sampai luar negri, Malaysia dan Singapura

berdatangan untuk menitipkan (memondokkan) anaknya agar dapat

didik/doajar seperti putranya sendiri. Sementara untuk penemunya

adalah KH. Muhammad Bin Sofyan, dan tempat pertama kali

diterapkannya metode Sedayu adalah di PPMH (Pondok Pesantren

Mamba‟ul Hisan) dengan nama “Mamba‟ul Hisan”.

Tidak hanya itu metode ini memiliki kelebihan dan

keukurangan, dibawah ini beberapa kelebihan dari metode sedayu:

a. Anak diperkenalkan dengan mengenal huruf dan harokat jadi

anak bisa membedakan antara huruf biasa dan huruf yang ada

harokatnya atau sudah ada tanda bacanya.

b. Anak faham dan mengerti dengan apa yang dibacanya dan bisa

mentapsilnya atau menguraikannya satu kalimat yang dibacanya.

c. Anak kuat ingatannya karena metode sedayu cara belajarnya

tidak dikasih tau secara langsung, melainkan anak bisa

menemukan sendiri (inquiri) dengan arahan guru, karena setiap

huruf punya makna yang diimajinasikan santri dan dianalogikan

serta diasosiasikakan oleh guru degan beragam perumpamanan,

sehingga ingatan akan huruf-huruf hijaiyahnya menempel kuat

dimemorinya para santri.

d. Anak dapat fasih dalam membaca Al-Quran-nya karena dari awal

diajarkan dan dibiasakan pelafalan huruf sesuai dengan

mahkorijul hurufnya.

Page 83: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

66

e. Anak belajarnya nyaman dan menyenangkan karena metode

sedayu disajikan dengan cerita bernyanyi, dan ada juga metode

irama serta gambar jadi anak tidak bosan dan belajar tersa

menjadi menyenangkan.

Selain memiliki kelebihan, namun metode ini juga

mempunyai kekurangan, diantaranya adalah:

a. Metode sedayu sebenarnya metode yang sudah lama, karena

diciptakan pada tahun 1949 tetapi metode ini kurang di kenel oleh

masyarakat luas dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya karena

kurangnya sosialisasi dan publikasi.

b. Belum adanya buku resmi yangg sudah di patenkan dan ada ijin

edarnya karena selama ini hanya bersifat lokal yang di gunakan

oleh lembaga atau pondok pesantren tertentu.

c. Kurang adanya pelatihan-pelatihan, seminar, work shop untuk

mengenalkan metode sedayu ke masyarakat luas.

d. Metode sedayu cara belajarnya klasikal idealnya 6 anak 1 guru

maka otomatis perlu banyak kelas dan membutuhkan banyak

pengajar.

e. Metode sedayu selama ini banyak digunakan dipondok pesantren

dan jarang digunakan di sekolah-sekolah dan lembaga lainnya.

Dari kelebihan dan kekurangan tersebut terdapat faktor yang

mempengaruhi kesuksesan metode sedayu, diantaranya adalah:

a. Faktor yang paling dominaan yaitu faktor guru, maka awal

rekrutmen ada pengetesan untuk calon guru layak dan tidaknya

untuk menjadi pengajar khususnya tes Al-Qur‟an, dimana pada

awal masuk diadakan pembinaan untuk keseragaman metode

Page 84: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

67

mengajarnya. Dimana tiap bulan ada pelatihan sekaligus

kontroling tentang perkembangan mengajarnya hal ini terus

dilakukan sampai semester 1 dan 2 sebab kalau gurunya bagus

insya Allah hasilnya bagus.

b. Faktor anak sebelum masuk anak dites, sesuai standar yang

diharapkan karena ini menjadi bahan pokok atau bahan dasar

untuk keberhasilan pendidikan maka tes ini untuk mencari anak

yang bagus dan berkuwalitas.

c. Faktor lingkungan maksudnya adalah dengan boarding scool

(pesantren) anak tidak terpengaruh dengan lingkungan dimana

dia tinggal, dan kalau tinggal dipondok pesantren anak lebih

fokus dan target mudah tercapai.

Bila dibandingkan dengan metode yang lainnya, metode

sedayu ini memiliki perbedaan dengan metode yang lain, diantaraya:

a. Metode sedayu tidak langsung dikasih tau huruf hijaiyahnya

sementara metode yang lainnya hamipr semuanya langsung

dikasih tau, dengan guru membaca dan murid menirukan.

b. Metode sedayu sistem cara mengajarnya berurutan kemudian

diacak, sementara yang lainnya berututan saja dan tidak diacak

dan dibalik.

c. Metode sedayu menggunakan nada atau irama dalam

mempelajari dan mengajarnya.

d. Metode sedayu dikenalkan huruf dan harokat

e. Metode sedayu memberikan materinya dengan tuntas masksimal,

artinya materinya satu diselesaikan sampai anak bisa, setelah itu

baru ke bahasan-bahasan yang lain, dan tidak akan nambah

materi kalau satu pembahasan belum bisa.

Page 85: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

68

f. Metode sedayu menggunakan pendekatan 3 gaya belajar anak;

audio visual, kinestetik dan menggunakan pendekatan otak

kanan.

Diantara yang paling penting metode sedayu ini selain bisa

membantu anak untuk bisa membaca Al-Qur‟an, metode ini juga

memiliki kelebihan untuk meningkatkan kepatuhan santri usia dini

terhadap kepatuhan agamanya, baik dari sisi akhlak maupun

ibadahnya.

Diantara pengaruh positif dari metode sedayu, dimana semua

santri sudah terbiasa bangun pagi jam 4 untuk sholat tahajud, dan

jam 7 sholat dhuha. Tidak lupa sebelum tidur mereka membaca surat

al-Mulk dan al-Waqiah. Semuanya dilakukan dengan disiplin, dan

yang paling utama berubah secara alamiah yang akhirnya mampu

memperbaiki akhlaknya. Alhamdulillah selama dua bulan pertama

ada wali santri yang memberikan komentarnya, mereka merasa puas

dengan perubahan sifat anaknya, cara bicaranya, dan cara

salamannya, serta cara jalannya termasuk kemandiriannya. Bahka

tidak ketinggalan ibadah wajibnya sholat 5 waktunya serta sholat

sunah kobliyah-ba‟diahnya dan sholat sunah lainnya; sholat tahajud,

termasuk puasa senin-kamisnya Alhamdulillah di laksanakan dengan

baik.

Dan yang paling penting metode sedayu ini terbukti sangat

efektif dalam pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini, karena

terbukti anak usia TK dalam waktu 5 bulan bisa membaca

Al-Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan makhorijul

hurufnya.

Page 86: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

69

Hal itu bisa diukur dari kurikulumnya, karena di metode

sedayu ada program harian 1 hari 3 huruf program mingguannya 18

huruf yang harus dicapai. Selain itu ada juga program bulanan 1

bulan satu jilid alhamdulillah semuanya bisa tercapai.

Menurut Ustazah Neneng Sholihat selaku kordinator dan

pengampu metode sedayu MTA Nurani Jagakarsa, Jakarta

Selatan mengatakan:

Di MTA Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan, metode

pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini yang digunakan adalah

metode sedayu. Metode Sedayu merupakan cara cepat baca tulis Al-

Qur‟an, metode ini berasal dari nama salah satu daerah di Jawa

Timur. Dimana penerapan metode Sedayu tersebut di MTA Nurani,

terbagai menjadi 3 kali pertemuan (ba‟da subuh, ba‟da ashar, dan

ba‟da maghrib). Dimana pembelajarannya dimulai dari pengenalan

huruf hijaiyah, harokat sampai bertahap ke hurup sambung, dan

juga ada pengenalan huruf latin. Semuanya dipelajari baik dari sisi

membaca, menulis dan menghafal huruf hijaiyah dan latin. Dalam

satu hari ada 3 huruf yang dipelajari dan 1 pertemuan belajar 1

huruf. Sehingga dalam 1 semester atau 6 bulan sudah hafal huruf

hijaijayh, huruf latin dan lancar membaca Al-Qur‟an dan koran.

Waktu 4-6 bulan itu untuk anak yang memiliki IQ yang bagus,

sementara untuk anak yang memiliki IQ rendah bisa mencapai 1

tahun atau 2 semester. Buku yang dipakai menggunakan Pedoman

Pembelajaran Metode Sedayu sebanyak 6 jilid yang telah disusun

KH. Enuh Hermawan, S.Pd (Majlis Isyrof „ilmi wa-Tarbawi MTA

Nurani dan sekaligus pengasuh metode Sedayu).

Selain itu dengan diterapkannya metode sedayu di MTA

Nurani, tingkat kepatuhan santri usia dini terhadap kepatuhan

Page 87: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

70

agamanya, terlihat banyak perubahan yang posisitif. Hal itu bisa

dilihat dari perubahan akhlak dan ibadahnya.

Dari sisi akhlak ada perubahan yang salah satunya sopan

santun ketika bertemu dengan orang, bersalaman ketika bertemu

dengan orang lain. Kemudian bila dilihat dari sisi ibadahnya, tentu

ada perubahan ke arah yang lebih baik, dimana salah satu buktinya

adalah ketika adzan berkumandang mereka bersegera untuk sholat

berjama‟ah. Bahkan mereka sudah terbiasa puasa sunnah senin-

kamis tidak ditinggalkan. Selin itu bahkan ketika mereka liburan di

rumah mereka sering mengingatkan dan mengajak orang tuanya

untuk sholat berjama‟ah. Ini pernyataan langsung dari wali murid

kepada saya (ustazhah neneng) yang merasa bangga anaknya belajar

di MTA Nurani.

Menurut Ustazah Faradhila Azmiyana selaku pengampu

metode sedayu MTA Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan

mengatakan:

Pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini di MTA Nurani

yaitu menggunakan Metode Sedayu. Dimana metode sedayu

merupakan salah satu metode pengajaran untuk anak usia dini &

anak-anak yang masih belum mengenal huruf hijaiyah, yang berasal

dari Gresik Jawa Timur.

Metode sedayu diterapkan untuk anak-anak yang belum bisa

membaca bahkan belum mengenal sama sekali huruf hijaiyah. Anak-

anak diajarkan huruf hijaiyah, harokat, huruf sambung sampai bisa

membaca Al-Qur‟an. Diantara kelebihan metode sedayu, antara lain

adalah; anak-anak hanya butuh 6 - 10 bulan saja untuk bisa

membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar. Kekurangannya

Page 88: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

71

metode sedayu, belum ter-organisir dengan baik seperti halnya

metode Qiroati.

Sementara itu salah satu faktor yang mempengaruhi

kesuksesan dalam pembelajaran metode sedayu, yaitu kesabaran dan

ketelatenan seorang guru, kemudian dalam pembelajaran metode

sedayu anak-anak harus mukim dipondok supaya pembelajarannya

lebih efektif.

Tidak hanya itu metode ini juga memiliki perbedaan diantara

metode yang lainnya, dimana metode sadayu bukan hanya guru yang

dituntut aktif, santripun bisa aktif dengan cara membaca

menggunakan nada dan ketukan sebagai ciri khas guru dalam

mengajarkan ke anak-anak.

Selain itu yang jauh lebih penting adalah adanya pengaruh

positif dari metode tersebut, disamping bimbingan dari guru-guru,

lingkungan pesantren juga memberikan pengaruh positif terhadap

anak-anak usia dini dari segi akhlaq dan ibadahnya, salah satu bukti

yg real adalah laporan dari wali murid ketika anak pulang kerumah

selalu inget waktu sholat bahkan tidak sedikit wali murid yang

terharu ketika anaknya membangunkan dan mengajak tahajud

berjamaah.

Hal itu menunjukan bahwa metode ini terbukti sangat

efektif, salah satu buktinya adalah anak-anak yang belajar metode

sedayu dalam satu tahun sudah bisa membaca Al-Qur‟an dengan

baik dan benar, fakta yang dialami anak tasmi saya sendiri. Untuk

mengetesnya bisa dilihat dari hasil belajar dan rata-rata

kelulusannya.

Sejak pertama kali didirikan hingga sampai saat ini MTA

Nurani telah menggunakan metode sedayu untuk pembelajaran Al-

Page 89: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

72

Qur‟an pada anak usia dini. Katena kami melihat dan membuktikan

bahwa metode sedayu ini merupakan cara praktis untuk belajar

membaca, menulis, dan menghafalkan Al-Qur‟an yang fasih, baik

dan benar sesuai dengan makhorijul huruf yang tepat beserta ilmu

tajwidnya, yang tersistematis caranya serta simple dan singkat dalam

penerapannya. Sehingga dalam kurun waktu selama 6 bulan atau 1

semester anak sudah dapat membaca, menulis, dan menghafalkan

dengan fasih, baik dan benar sesuai makhorijul hurufnya. Jadi bisa

dikatakan ini merupakan metode yang cukup komperhensif bila

dibandingkan dengan metode lainnya

Menurut DR. KH. M. Ilyas Marwal, MA selaku Katua

Yayasan Pusat Study Kajian dan Dakwah Nurani (PUSKADI)

dan sekaligus Direktur Utama MTA Nurani, Jakarta Selatan

mengatakan:

Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan DR. KH.

M. Ilyas Marwal, MA (Katua Yayasan Pusat Study Kajian dan

Dakwah Nurani (PUSKADI) dan sekaligus Direktur Utama MTA

Nurani), beliau menyebutkan ada beberapa factor yang

mempengaruhi keberhasilan pembelajaran anak usia dini di MTA

Nurani Jagakarsa. Adapun diantara beberapa faktornya, antara lain;

a. Kami melakukan seleksi dengan melihat kemendiriannya, dimana

selama santri mondok di MTA kami memperhatikan

kesehariannya, sehingga kami bisa melihat perkembagan

kemandiriannya.

b. Kami juga melihat kemampuannya dengan mengetahui kuatnya

ingatannya.

c. Tidak hanya itu latar belakang orngtuanya juga menjadi salah

satu faktor penentu keberhasilannnya dalam belajar dan

Page 90: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

73

menghafalkan Al-Qur‟an. Salah satunya harus melihat dan

mengetahui visi misi orang tuanya (tujuan yang diinginkan

orangtuanya) yang sama dengan MTA Nurani (dukungan orang

tua).

d. Faktor keihlasan 6 orangtuanya.

Pesantren ini juga memberikan prasarat khusus untuk

setiap santrinya agar mendadpatkan izin dan do‟a restu tidak

hanya dari kedua orang tuanya. MTA Nurani mensyaratkan ada

prosesi “sungkeman”. Yakni prosesi permintaan maaf dan

sekaligus minta ridho kepada ayah-ibunya. Tidak hanya itu, santri

tersebut juga harus mendapatkan izin dari kedua kakek dan

nenknya baik dari ayah maupun ibunya. Jadi total santri harus

mendapatkan izin dari 6 orang tuanya yang terdiri 2 ayah-ibunya

dan 4 kakek-neneknya dari ayah dan ibunya.

Sementara itu untuk mengatasi hambatan dalam proses

pembelajaran seperti kebosanan belajar, kejenuhan santri yang

ingin pulang kerumah, maka MTA Nurani berusaha untuk

menjadikan guru, ustadz dan ustadzahnya sebagai orang tuanya,

dan mejadikan pesantren sebagai rumah mereka. Sehingga

diharapkan anak tidak merasa jenuh dan akan senang

mempelajari Al-Qur‟an. Salah satunya untuk mensiasati

kebosenan anak-anak kami mengisinya dengan kepadatan acara

dan aktifitas pesantren yang menarik kepada anak-anaknya.

3. Pencapaian Hasil Pembelajaran Al-Qur’an Anak Usia Dini

dengan Menggunakan Metode Sedayu di MTA Nurani,

Jagakarsa Jakarta Selatan.

Page 91: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

74

Pencapaian hasil pembelajaran Al-Qur‟an anak usia dini di

MTA Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan dengan menggunakan

metode sedayu, ternyata dapat memberikan hasil belajar yang

optimal dan terbukti efektif. Seperti yang dikatakan oleh pengampu

dan kordinator metode Sedayu di MTA Nurani Jakgakarsa, menurut

Ustazah Neneng Sholihat dalam wawancara yaitu:

“Metode sedayu dalam pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini

cukup efektif. Cara mengetahui keefektifan metode sedayu bisa di

ukur dari hasil pengetesan setiap akhir semester anak dites membaca

Al-Qur‟a secara acak dan hasilnya anak dapat membaca dengan

lancar sesuai makhorijul hurufnya”.52

Menurut KH. Enuh Hermawan, S.Pd pencapaian

pembelajaran Al-Qur‟an di MTA Nurani, Jagakarsa, Jakarta Selatan

terbukti cukup efektif, sebagaimana yang beliau katakan:

“Metode sedayu terbukti sangat efektif digunakan untuk anak usia

dini karena terbukti anak usia TK dalam waktu 5 bulan bisa

membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan

makhorijul hurufnya”.

Cara mengetahui keefektifan metode sedayu bisa di ukur dari

kurikulumnya, karena di metode sedayu ada program harian 1 hari 3

huruf program mingguannya 18 huruf yang harus dicapai. Selain itu

ada juga program bulanan 1 bulan satu jilid alhamdulillah semuanya

bisa tercapai”.53

Menurut Ustazah Faradhila Azmiyana pencapaian

pembelajaran Al-Qur‟an di MTA Nurani, Jagakarsa, Jakarta Selatan

terbukti cukup efektif, sebagaimana yang beliau katakan:

52

Wawancara dengan Ustazah Neneng Sholihat selaku pengampu dan kordinator

Metode Sedayu MTA Nurani, Jagakarsa Jakarta Selatan, pada tanggal 12 Agustus 2018. 53

Wawancara dengan KH. Enuh Hermawan, selaku pengasuh Metode Sedayu MTA

Nurani, Jagakarsa Jakarta Selatan, pada tanggal 2 Juni 2018.

Page 92: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

75

“Sangat efektif, salah satu buktinya adalah anak-anak yang belajar

metode sedayu dalam satu tahun sudah bisa membaca Al-Qur‟an

dengan baik dan benar, fakta yang dialami anak tasmi saya sendiri.

Cara untuk mengetahui kefektifan metode sedayu yaitu dari hasil

belajar dan rata-rata kelulusan”.54

Menurut DR. KH. M. Ilyas Marwal, MA pencapaian

pembelajaran Al-Qur‟an di MTA Nurani, Jagakarsa, Jakarta Selatan

terbukti cukup efektif, sebagaimana yang beliau katakan:

“Karena kami melihat dan membuktikan bahwa metode sedayu ini

merupakan cara praktis untuk belajar membaca, menulis, dan

menghafalkan Al-Qur‟an yang fasih, baik dan benar sesuai dengan

makhorijul huruf yang tepat beserta ilmu tajwidnya, yang

tersistematis caranya serta simple dan singkat dalam penerapannya.

Sehingga dalam kurun waktu selama 6 bulan atau 1 semester anak

sudah dapat membaca, menulis, dan menghafalkan dengan fasih,

baik dan benar sesuai makhorijul hurufnya. Jadi bisa dikatakan ini merupakan metode yang cukup komperhensif bila dibandingkan dengan metode lainnya”.55

Dengan menggunakan metode sedayu santri usia dini

tidak hanya lancar dan fasih membaca Al-Qur’an, akan tetapi

para santri juga memperoleh pengaruh yang positif terhadap

akhlak dan ibadahnya, seperti diungkapkan KH. Enuh Hermawan,

S.Pd selaku pengasuh Metode Sedayu MTA Nurani, Jagakarsa

Jakarta Selatan dalam wawancara yaitu:

“Ada pengaruh positif dari metode sedayu, Alhamdulillah semua

santri sudah terbiasa bangun pagi jam 4 untuk sholat tahajud, dan

jam 7 sholat dhuha. Tidak lupa sebelum tidur mereka membaca surat

al-Mulk dan al-Waqiah. Semuanya dilakukan dengan disiplin, dan

yang paling utama berubah secara alamiah yang akhirnya mampu

memperbaiki akhlaknya. Alhamdulillah selama dua bulan pertama

54

Wawancara dengan Ustazah Faradhila Azmiyana selaku pengampu Metode

Sedayu MTA Nurani, Jagakarsa Jakarta Selatan, pada tanggal 15 Agustus 2018.

55

Wawancara dengan KH. M. Ilyas Marwal, selaku Direktur Utama MTA Nurani,

Jagakarsa Jakarta Selatan, pada tanggal 2 Juni 2018.

Page 93: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

76

ada wali santri yang memberikan komentarnya, mereka merasa puas

dengan perubahan sifat anaknya, cara bicaranya, dan cara

salamannya, serta cara jalannya termasuk kemandiriannya. Bahkan

tidak ketinggalan ibadah wajibnya sholat 5 waktunya serta sholat

sunah kobliyah-ba‟diahnya dan sholat sunah lainnya; sholat tahajud,

termasuk puasa senin-kamisnya Alhamdulillah di laksanakan dengan

baik”.56

Menurut Ustazah Neneng Sholihat bahwa:

“Ada pengaruh positif dari metode sedayu tersebut. Dari akhlak ada

perubahan positif salah satunya sopan santun ketika bertemu dengan

orang, bersalaman ketika bertemu dengan orang lain. Dan dari sisi

ibadahnya tentu ada perubahan ke arah yang lebih baik, dimana

salah satu buktinya adalah ketika adzan berkumandang mereka

bersegera untuk sholat berjama‟ah. Bahkan mereka sudah terbiasa

puasa sunnah senin-kamis tidak ditinggalkan. Selin itu bahkan ketika

mereka liburan di rumah mereka sering mengingatkan dan mengajak

orang tuanya untuk sholat berjama‟ah. Ini pernyataan langsung dari

wali murid kepada saya (ustazhah neneng).”57

Menurut Ustazah Faradhila Azmiyana bahwa:

“Ada pengaruh yang positif dari metode sedayu tersebut, disamping

bimbingan dari guru-guru, lingkungan pesantren juga memberikan

pengaruh positif terhadap anak-anak usia dini dari segi akhlaq dan

ibadahnya, salah satu bukti yg real adalah laporan dari wali murid

ketika anak pulang kerumah selalu inget waktu sholat bahkan tidak

sedikit wali murid yang terharu ketika anaknya membangunkan dan

mengajak tahajud berjamaah.”58

Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa metode

sedayu dalam pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini merupakan

56 Wawancara dengan KH. Enuh Hermawan, selaku pengasuh Metode Sedayu MTA

Nurani, Jagakarsa Jakarta Selatan, pada tanggal 2 Juni 2018. 57 Wawancara dengan Ustazah Neneng Sholihat selaku pengampu dan kordinator

Metode Sedayu MTA Nurani, Jagakarsa Jakarta Selatan, pada tanggal 12 Agustus 2018. 58

Wawancara dengan Ustazah Faradhila Azmiyana selaku pengampu Metode

Sedayu MTA Nurani, Jagakarsa Jakarta Selatan, pada tanggal 15 Agustus 2018.

Page 94: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

77

salah satu metode yang efektif diterapkan di MTA Nurani Jagakarsa

Jakarta Selatan.

Page 95: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …
Page 96: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa metode sedayu

sangat efektif untuk pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini di

MTA Nurani Jagakarsa. Cukup simple penerapannya dan efektif

hasilnya, karena selama 6 bulan atau 1 semester anak usia dini sudah

dapat membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan

makhorijul hurufnya. Dimana dari pembelajaran itu akan di uji/dites

setiap akhir smester dengan cara santri diminta membaca Al-Qur‟an

secara acak oleh guru pengampu, dan hasilnya mereka dapat membaca

dengan fasih, baik dan benar sesuai makhorijul hurufnya.

Selain itu anak juga faham dan mengerti dengan apa yang

dibacanya dan bisa mentapsilnya atau menguraikannya satu kalimat yang

dibacanya. Tidak hanya itu anak bahkan kuat ingatannya karena metode

sedayu cara belajarnya tidak dikasih tau secara langsung, melainkan anak

bisa menemukan sendiri (inquiri) dengan arahan guru, karena setiap

huruf punya makna yang diimajinasikan santri dan dianalogikan serta

diasosiasikakan oleh guru degan beragam perumpamanan, sehingga

ingatan akan huruf-huruf hijaiyahnya menempel kuat dimemorinya para

santri.

Tidak kalah pentingnya karena untuk anak-anak usia dini di

metode sedayu dipastikan belajarnya nyaman dan menyenangkan karena

metode sedayu disajikan dengan cerita bernyanyi, dan ada juga metode

irama serta gambar jadi anak tidak bosan dan belajar tersa menjadi

menyenangkan.

Page 97: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

78

Dan yang terakhir efektifnya metode sedayu ini mempunyai

pengaruh positif terhadap akhlak dan ibadahnya santri, dapat kita lihat

dari perubahan para santri, semua santri sudah terbiasa bangun pagi jam

4 untuk sholat tahajud, dan jam 7 sholat dhuha. Tidak lupa sebelum tidur

mereka membaca surat al-Mulk dan al-Waqiah. Semuanya dilakukan

dengan disiplin, dan yang paling utama berubah secara alamiah yang

akhirnya mampu memperbaiki akhlaknya. Bahkan selama dua bulan

pertama ada wali santri yang memberikan komentarnya, mereka merasa

puas dengan perubahan sifat anaknya, cara bicaranya, dan cara

salamannya, serta cara jalannya termasuk kemandiriannya. Bahkan tidak

ketinggalan ibadah wajibnya sholat 5 waktunya serta sholat sunah

kobliyah-ba‟diahnya dan sholat sunah lainnya; sholat tahajud, termasuk

puasa senin-kamisnya Alhamdulillah di laksanakan dengan baik.

Penemuan ini menunjukan bahawa metode sedayu terbukti efektif

tidak hanya untuk belajar membaca Al-Qur‟an pada anak usia dini, lebih

penting lagi anak mampu mengamalkan ibadah dan amaliyah mereka

dengan tertib dan konsisten, sementara penulis belum menemukan

metode yang dapat mengajarkan cara belajar yang simple dan sistematis

serta memiliki dampak positif terhadap perubahan akhlak dan amaliyah

santri.

B. Saran

Dari kesimpulan tersebut penulis menyarankan khususnya kepada

orang tua dan institusi pendidikan, baik sekolah maupun pondok

pesantren yang berfokus dalam hal pengajaran dan pengamalan Al-

Qur‟an untuk mengetahui bahwa;

Page 98: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

79

1. Orang tua hendaknya mengetahui masa emas (golden age) pada

anak usia dini pada anak-anaknya karena pada masa itulah masa

yang menentukan untuk keberhasilan pendidikan setelahnya.

2. Orangtua hendaknya ikut dalam mengoptimalkan kemampuan

anaknya, khususnya pada masa emas anak (golden age), apabila

belum bisa maka orangtua bisa bekerjasama dengan

menyekolahkannya di sekolah atau pondok pesantren agar potensi

anak dapat dioptimalkan.

3. Sudah saatnya orang tua antusias (menaruh perhatian besar)

terhadap pembelajaran Al-Qur‟an pada anak usia dini yang saat ini

cenderung masih rendah.

4. Lembaga pendidikan baik pesantren maupun sekolah yang fokus

pada pengajaran dan pengamalan Al-Qur‟an sudah sepatutnya untuk

terus berinovasi, khususnya dalam hal pengajaran siswa/i nya, dan

metode Sedayu bisa menjadi salah satu referensi yang efektif dan

efisien dengan hasil yang optimal.

Page 99: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

81

DAFTAR PUSTAKA

Alfiyah, Iya. “Hubungan Metode Qiroati dengan Kemampuan Membaca Al-

Qur’an Anak di TPQ Fathullah UIN Jakarta,” Skripsi, Jakarta:

Sarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), 2008, Tidak diterbitkan(t.d)

Barmadib, Imam. FILSAFAT PENDIDIKAN: Sistem dan Metode,

(Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP

Yogyakarta), Cet. ke-8.

DEPDIKBUD RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2000)

Echols, John M. dan Hasan Syadhily, Kamus Inggris-Indonesia. (Jakarta: PT

Gramedia Utama Pustaka, 1990), Cet. ke-8

Ghony, M. Djunaidi & Fauzan Alhamshur. Metode Penelitian Kualitatif,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2012)

H. Anshori, Ulumul Qur’an: Kaidah-kaidah Memahami Firman Tuhan,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013).

H.E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan PAUD, (Jakarta; PT Remaja

Rosdakarya)

H.M. Arifin, ILMU PENDIDIKAN ISLAM: Tinjauan Teoritis dan Praktis

Berdasarkan Pendekatan Interdisiliner, (Jakarta: Bumi Aksara)

Hermawan, Ace. Ulumul Qur’an: Ilmu Untuk Memahami Wahyu, (Bandung:

PT Remaja Rosda Karya, 2011), Cet. Ke-1

Huzaemah T. Yanggo, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi,

(Jakarta: IIQ Press, 2011),cet. Ke-2

Khosyi’ah, “Korelasi Metode Permainan dalam Mempercepat Menghafal Al-

Qur’an pada Anak Usia Dini Kelas 1 SD Smart School Al-Hamidiyah

Jagakarsa,” Skripsi, Jakarta: Sarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ),

2014, Tidak diterbitkan(t.d)

Page 100: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

82

M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Sekolah dengan di

Rumah Tangga, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976)

M. Hasbi Ash Shidieqy. Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,

(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1997), Cet. ke-1

Manispasl, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional, (Jakarta:

PT Elex Media Komputindo, 2013),Sugiman Muchlis dan

Ridjaluddin, Pendidikan Anak Usia Dini, (Ciputat: Lembaga Kajian

Islam “Noegraha”, 2014), cet. ke-1

Manna Al-Qaththan, Judul Asli Mabahits fii uluumul Qur’an, Maktabah

Wahbah kairo, Cet. Ke-13 2004 M – 1425 H. Edisi bahasa Indonesia

dengan judul Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, alih bahasa: H. Aunur

Rafiq El-Mazni, Cet. Ke-1 April 2006. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar)

Melida Octaviani, “Penggunaan Metode Fonetik terhadap Kemampuan

Membaca Anak Usia Dini di Lembaga Bimbingan Baca Tulis Monte

Cibinong, Bogor”, Skripsi, Jakarta: Sarjana Institut Ilmu Al-Qur’an

(IIQ), 2014, Tidak diterbitkan(t.d)

METODE SEDAYU; Cara Cepat Membaca Al-Qur’an oleh : KH. Abdul

Muqsith Muhammad dan KH. Makinun Amin Muhammad. Materi

dan penataran Metode Sedayu di Pondok Pesantren Tarbiyatul Wildan

Nihayatul Amal, (Pondok Pesantren Tarbiyatul Wildan, Sukamerta

Rawamerta, Karawang, Jawa Barat

Moeloeng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013)

Muhammad Ali Ash-Shabuni, Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis, (Jakarta:

Pustaka Amani, 2001), Cet. Ke-1

Muhammad Nur Abdul Hafidz Suwaid, Mendidik Anak Bersama Nabi,terj.,

Salafuddin Abu sayyid, (Solo: Pustaka Arafah, 2003)

Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif Memberdayakan Dan Mengubah

Jalan Hidup Siswa (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi,

(Bandung: Penerbit Alvabeta, 2017), cet. Ke-9

Page 101: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

83

Suharto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Surabaya: PT Indah: 1995),

Cet.ke-1

Sutrisno Hadi, Metodologi Reasearch II, (Yogyakarta: Andi Offset, 1984)

Suyadi dan Maulidya Ulfa, KONSEP DASAR PAUD, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2013), Cet. Ke-1

Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2013), cet. ke-1

Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B),

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), Cet. ke-7

Tohirin, Meode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan

Koseling, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2012)

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003)

Wike Ulandari, “Efektifitas Metode Ummi terhadap Kemampuan Membaca

Al-Qur’an pada siswa kelas IV SDIT Al-Hamidiyah Pancoran Depok

Jabar”, Skripsi, Jakarta: Sarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), 2015,

Tidak diterbitkan(t.d)

Zakiyah, “Pengaruh Metode QLC terhadap Kemampuan Membaca Al-

Qur’an pada pesrta didik di Lembaga Qur’an Learning Center,

Buncit Raya Jakarta Selatan”, Skripsi, Jakarta: Sarjana Institut Ilmu

Al-Qur’an (IIQ), 2012, Tidak diterbitkan(t.d)

Wawancara dengan Pengasuh dan Sekaligus Direktur dari MTA Nurani, DR.

H.M. Muhammad Ilyas Marwal. MA, MTA Nurani Jagakarsa, 02 Juni

2018

Wawancara dengan pengasuh Metode Sedayu, KH. Enuh Hermawan, S.Pd,

MTA Nurani Jagakarsa, 02 Juni 2018

Page 102: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

CURRICULUM VITAE

Masyrokhah adalah penulis skripsi ini, dilahirkan di

Cirebon 11 April 1993. Penulis menempuh

pendidikan dimulai dari SDN Gagasari Kec.

Gebang, Kab. Cirebon (lulus tahun 2005),

melanjutkan sekolah di MTs Negri Babakan, Kec.

Ciledug, Kab. Cirebon (lulus tahun 2008).

Melanjutkan ke SMA Negri 1 Babakan, Kab.

Cirebon (lulus tahun 2011). Hingga akhirnya bisa

menempuh masa kuliah di Fakultas Tarbiyah

jurusan Pendidikan Agama Islam di Institut Ilmu

Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Selain itu penulis juga menempuh pendidikan

non formal di Madrasah Diniyah Awaliyah Islamiyah , Gagasari, Kec.

Gebang, Kab. Cirebon (lulus tahun 2005).

Page 103: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Efektivitas Metode Sedayu dalam Pembelajaran

Al-Qur’an pada Anak Usia Dini (Penelitian Tindakan pada Santri di

Ma’had Tahfidh Al-Qur’an Nurani Jagakarsa, Jakarta Selatan)” yang

disusun oleh Masyrokhah dengan nomor induk mahasiswa 11311084 telah

diujikan di siding Munaqasah Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an

Jakarta pada tanggal 23 Agustus 2018.

Skripsi ini telah diterima sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Islam (S.Pd).

Jakarta, 23 Agustus 2018.

Dekan Fakultas Tarbiyah

Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag

Sidang Munaqasah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag Wasmini

Penguji I Penguji II

Sri Tuti Rahmawati, MA Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag

Pembimbing

Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc, M.A

Page 104: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …

MA

TE

MA

TIK

A

REKAP NILAI UJIAN SEMESTER II PROGRAM I'DADI/SEDAYU

TAHUN AJARAN 2017 / 2018 TINGKAT TK

NO

NAMA SANTRIWATI

KELAS

JU

Z A

MM

A

FIQ

IH

AL

-MU

LK

IML

A'

AL

-K`H

OT

DO

'A

AL

-QU

R'A

N

1. Azkadina Naya R TK 100 100 90 100 75 90 99

2. Raisya Adzkia Nasit TK 95 100 10

0

100 80 100 100

3. Widad Namira TK 95 100 90 60 80 100

4. Ratu Nabila Azzahra TK 100 100 60 50 70 90 96

5. Sabrina TK 80 50 90 90 75 90 99

6. Syifa Tsania TK 95 90 80 50 70 95 96

7. Siti Fatimah Azzahra TK 90 95 70 100 70 100 98

8. Hubby Sabrina kamila TK 50 30 20 50 60 70 55

9. Nadya Fitri Hereyani TK 50 55 40 60 70 75 68

10. Ardina Aurelia Kanza TK 100 100 10

0

100 80 100 99

Kordinator dan Pengampu Metode Sedayu MTA Nurani

Ustazah Neneng Sholihat

Page 105: EFEKTIVITAS METODE SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR …