efektivitas media sosial instagram sebagai...
TRANSCRIPT
i
EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI
MEDIA PROMOSI PRODUK OLAHAN PERTANIAN
“YOGHURT CIMORY”
GITA PERMATASARI
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Media
Sosial Instagram sebagai Media Promosi Produk Olahan Pertanian “Yoghurt
Cimory” adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2016
Gita Permatasari
NIM. I34120120
v
ABSTRAK
GITA PERMATASARI. Efektivitas Media Sosial Instagram sebagai Media
Promosi Produk Olahan Pertanian “YOGHURT CIMORY”. Dibawah bimbingan
DWI RETNO HAPSARI.
Distribusi produk pertanian harus cepat dilakukan karena sifat produk yang
tidak tahan lama (cepat membusuk). Pengolahan produk merupakan solusi agar
produk menjadi tahan lama. Selain itu, produk dapat langsung disalurkan ke
konsumen melalui promosi. Media sosial diperlukan untuk mempermudah promosi
produk olahan pertanian karena sifatnya cepat dan langsung kepada konsumen secara
lebih meluas. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan analisis mengenai efektivitas
media promosi melalui instagram, menghasilkan analisis hubungan antara
karakteristik followers dengan tingkat keterdedahan media sosial, serta menghasilkan
analisis hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial melalui instagram dan
tingkat efektivitas media promosi (AIDA). Penelitian ini menggunakan metode survei
dengan menggunakan data kuantitatif berupa kuesioner online yang didukung oleh
data kualitatif berupa wawancara dengan pihak Cimory sebagai informan. Jumlah
responden dalam penelitian ini adalah 53 responden. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa instagram efektif dalam menstimulasi perhatian, ketertarikan, keingindan
hingga mendorong responden untuk melakukan pembelian Yoghurt Cimory.
Kata kunci: efektivitas, media sosial instagram, produk olahan pertanian, promosi
ABSTRACT
GITA PERMATASARI. The effectiveness of Social Media Instagram as a
Promotion Media of Agricultural processed product “Yoghurt Cimory”. Supervised
by DWI RETNO HAPSARI.
The distribution of Agricultural product must be delivered quickly because of
the product’s characteristic are not durable (perishable). The product prossesing is a
solution for a durable product in addition, the product can be distributed directly to
cunsumers through promotion. Social media is required to facilitate the promotion of
agricultural processed products because of its fast and directness to the widely
consumers. The purpose of this study is to create the analysis of the effectiveness of
promotion media via instagram, to create the analysis the relationship between the
characteristics of followers with the level of social media’s used, and produce
analysis of the relationship between the level of social media’s used via instagram
and the effectiveness of promotion media (AIDA). This study use survey method by
using quantitative data in the form of an online questionnaire which is supported by
qualitative data in the form of interviews with the cimory’s side as informants. The
number of respondents in this study were 53 respondents. The results showed that
instagram‘s effectiveness in stimulating attention, interest, desire and to encourage
respondents to make purchases of Yoghurt Cimory.
Keywords: effectiveness, social media instagram, agricultural processed product,
promotion
vii
EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI
MEDIA PROMOSI PRODUK OLAHAN PERTANIAN
“YOGHURT CIMORY”
GITA PERMATASARI
I34120120
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
xi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta
Alam, yang telah memberikan nikmat jasmani dan rohani serta waktu yang
bermanfaat bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Efektivitas Media Sosial sebagai Media Promosi Produk Olahan Pertanian
“Yoghurt Cimory”. Pujian dan sholawat senantiasa penulis sampaikan kepada
Rasulullah SAW, keluarga beliau, dan para sahabat serta pengikutnya hingga hari
akhir. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
Institut Pertanian Bogor.
Media sosial merupakan media digital atau internet yang memiliki potensi
sebagai media pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan dapat menjadikan media
sosial sebagai media promosi produk atau jasa yang akan dipasarkan, salah
satunya dengan produk pertanian. Produk pertanian memiliki sifat yang cepat
membusuk maka produk pertanian harus lebih cepat disalurkan kepada konsumen.
Salah satu solusi agar produk tahan lama dengan cara diolah selain tahan lama
juga dapat meningkatkan nilai jual yang lebih tinggi. Media sosial merupakan
salah satu solusi untuk memasarkan produk olahan pertanian, karena sifatnya
cepat dan langsung kepada konsumen. Berangkat dari satu pandangan tentang
pentingnya promosi dari produk olahan pertanian yang terjadi, menjadi hal yang
akan selanjutnya akan dikupas tuntas pada penelitian ini.
Penghargaan dan terimakasih penulis sampaikan untuk Pihak Cimory yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian pada
instagram Cimory dan telah memberikan kemudahan bagi penulis sehingga
terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dwi
Retno Hapsari SP, MSi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran
dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian skripsi ini. Penulis
juga menyampaikan hormat dan terima kasih kepada orang tua tercinta Ayahanda
Drs. Taspin dan Ibunda Zuraini S.Pd.I, Kakak Erick Vermana, Kakak Deasy dan
Kakak Ferdina Septiani tersayang serta semua keluarga yang selalu berdoa dan
senantiasa melimpahkan kasih sayangnya untuk penulis. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada keluarga seperjuangan SKPM 49 serta Lamboys
(Wulan, Nastuti, Citra, Annisa, Dinda, Yunita, Patra, dan Hamzah), Inez, Nela,
Fina, Tazkiyah atas semangat, bantuan dan kebersamaan selama ini serta
HIMASIERA 2014 dan 2015 khususnya divisi Photography and Cinematography
dan semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga penulisan skripsi ini
selesai. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Agustus 2016
Gita Permatasari
xiii
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL xvii DAFTAR GAMBAR xxi DAFTAR LAMPIRAN xxi PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1 Masalah Penelitian 3 Tujuan Penelitian 4 Kegunaan Penelitian 4
PENDEKATAN TEORITIS 5 Tinjauan Pustaka 5
Media Sosial 5 Instagram 7 Media Promosi 8 Efektivitas Media Sosial sebagai Media Promosi 12 Produk Olahan Pertanian 14 Perilaku dan Karakteristik Konsumen 14
Kerangka Pemikiran 16 Hipotesis Penelitian 17
PENDEKATAN LAPANG 19 Metode Penelitian 19 Lokasi dan Waktu 19 Teknik Penentuan Responden dan Informan 19 Teknik Pengumpulan Data 20 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 21 Definisi Operasional dan Pengukuran 21
GAMBARAN UMUM CIMORY 25 Sejarah dan Perkembangan Cimory 25 Media Promosi “Yoghurt Cimory” 26
KARAKTERISTIK FOLLOWERS AKUN INSTAGRAM
@CIMORYINDONESIA 29 Usia 30 Jenis Kelamin 30 Tingkat Pendidikan 30 Jenis Pekerjaan 31 Tingkat Pendapatan 31
TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL AKUN INSTAGRAM
@CIMORYINDONESIA 33 Frekuensi Pesan 35 Frekuensi Feedback Pesan 36 Tingkat Daya Tarik Pesan 38 Kejelasan dalam Penyampain Pesan 41
TINGKAT EFEKTIVITAS MEDIA PROMOSI MELALUI INSTAGRAM
AKUN @CIMORYINDONESIA 45 Attention 46 Interest 47 Desire 49 Action 50
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK FOLLOWERS DENGAN
TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL PADA ASPEK
FREKUENSI PESAN 53 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Usia dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Pesan 53 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Kelamin dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Pesan 54 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendidikan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Pesan 55 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Pekerjaan dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Pesan 56 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendapatan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Pesan 57 Ikhtisar 58 HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK FOLLOWERS DENGAN
TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL PADA ASPEK
FREKUENSI FEEDBACK PESAN 59 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Usia dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Feedback Pesan 59 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Kelamin dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Feedback Pesan 60 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendidikan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Feedback Pesan 61 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Pekerjaan dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Feedback Pesan 61 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendapatan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Feedback Pesan 62 Ikhtisar 63 HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK FOLLOWERS DENGAN
TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL PADA ASPEK TINGKAT
DAYA TARIK PESAN 65 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Usia dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Tingkat Daya Tarik Pesan 65 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Kelamin dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Tingkat Daya Tarik Pesan 66 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendidikan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Tingkat Daya Tarik Pesan 66 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Pekerjaan dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Tingkat Daya Tarik Pesan 67 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendapatan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Tingkat Daya Tarik Pesan 68 Ikhtisar 69 HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK FOLLOWERS DENGAN
TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL PADA ASPEK
KEJELASAN DALAM PENYAMPAIAN PESAN 71 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Usia dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Kejelasan Dalam Penyampaian
Pesan 71 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Kelamin dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Kejelasan Dalam Penyampaian
Pesan 72
xv
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendidikan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Kejelasan Dalam
Penyampaian Pesan 73 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Pekerjaan dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Kejelasan Dalam Penyampaian
Pesan 74 Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendapatan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Kejelasan Dalam
Penyampaian Pesan 75 Ikhtisar 75 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM DENGAN TINGKAT EFEKTIVITAS MEDIA PROMOSI
PADA TAHAP ATTENTION 77 Hubungan Antara Frekuensi Pesan dengan Tingkat Efektivitas Media
Promosi pada Tahap Attention 77 Hubungan Antara Frekuensi Feedback Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Attention 78 Hubungan Antara Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Attention 79 Hubungan Antara Kejelasan dalam Penyampaian Pesan dengan Tingkat
Efektivitas Media Promosi pada Tahap Attention 80 Ikhtisar 81 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM DENGAN TINGKAT EFEKTIVITAS MEDIA PROMOSI
PADA TAHAP INTEREST 83 Hubungan Antara Frekuensi Pesan dengan Tingkat Efektivitas Media
Promosi pada Tahap Interest 83 Hubungan Antara Frekuensi Feedback Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Interest 84 Hubungan Antara Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Interest 85 Hubungan Antara Kejelasan dalam Penyampaian Pesan dengan Tingkat
Efektivitas Media Promosi pada Tahap Interest 86 Ikhtisar 86 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM DENGAN TINGKAT EFEKTIVITAS MEDIA PROMOSI
PADA TAHAP DESIRE 89 Hubungan Antara Frekuensi Pesan dengan Tingkat Efektivitas Media
Promosi pada Tahap Desire 89 Hubungan Antara Frekuensi Feedback Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Desire 90 Hubungan Antara Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Desire 91 Hubungan Antara Kejelasan dalam Penyampaian Pesan dengan Tingkat
Efektivitas Media Promosi pada Tahap Desire 91 Ikhtisar 92 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM DENGAN TINGKAT EFEKTIVITAS MEDIA PROMOSI
PADA TAHAP ACTION 93 Hubungan Antara Frekuensi Pesan dengan Tingkat Efektivitas Media
Promosi pada Tahap Action 93
Hubungan Antara Frekuensi Feedback Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Action 94 Hubungan Antara Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Action 95 Hubungan Antara Kejelasan dalam Penyampaian Pesan dengan Tingkat
Efektivitas Media Promosi pada Tahap Action 95 SIMPULAN DAN SARAN 97
Simpulan 97 Saran 97
DAFTAR PUSTAKA 99 LAMPIRAN 103 RIWAYAT HIDUP 115
xvii
DAFTAR TABEL
1 Karakteristik media sosial instagram tahun 2016 8
2 Hasil penelitian jenis media sosial dan penggunannya dalam
pemasaran produk tahun 2016 10
3 Karakteristik demografi dan sub budaya di Indonesia 16
4 Jumlah dan persentase responden terhadap instagram
@cimoryindonesia berdasarkan karakteristik followers tahun 2016 29
5 Persentase penilaian responden terhadap instagram
@cimoryindonesia berdasarkan aktivitas promosi tahun 2016 34
6 Persentase penilaian responden terhadap instagram
@cimoryindonesia berdasarkan indikator frekuensi pesan tahun
2016 35
7 Persentase penilaian responden terhadap akun instagram
@cimoryindonesia berdasarkan indikator frekuensi feedback pesan
tahun 2016 37
8 Persentase penilaian responden terhadap akun instagram
@cimoryindonesia berdasarkan indikator daya tarik pesan tahun
2016 39
9 Persentase penilaian responden terhadap akun instagram
@cimoryindonesia berdasarkan indikator kejelasan dalam
penyampaian pesan tahun 2016 41
10 Jumlah dan persentase responden terhadap instagram
@cimoryindonesia dalam mencapai tahap AIDA tahun 2016 45
11 Persentase penilaian responden terhadap instagram
@cimoryindonesia berdasarkan efektivitas media promosi tahun
2016 46
12 Persentase penilaian responden terhadap instagram
@cimoryindonesia pada indikator-indikator tahap attention tahun
2016 46
13 Persentase penilaian responden terhadap instagram
@cimoryindonesia pada indikator-indikator tahap interest tahun
2016 48
14 Persentase penilaian responden terhadap instagram
@cimoryindonesia pada indikator-indikator tahap desire tahun
2016 49
15 Persentase penilaian responden terhadap instagram
@cimoryindonesia pada indikator-indikator tahap action tahun
2016 51
16 Persentase hubungan antara usia dengan frekuensi pesan terhadap
instagram @cimoryindonesia tahun 2016 53
17 Persentase hubungan antara jenis kelamin dengan frekuensi pesan
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 54
18 Persentase hubungan antara tingkat pendidikan dengan frekuensi
pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 55
19 Persentase hubungan antara jenis pekerjaan dengan frekuensi pesan
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 56
20 Persentase hubungan antara tingkat pendapatan dengan frekuensi
pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 57
21 Persentase hubungan antara usia dengan frekuensi feedback pesan
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 59
22 Persentase hubungan antara jenis kelamin dengan frekuensi
feedback pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 60
23 Persentase hubungan antara tingkat pendidikan dengan frekuensi
feedback pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 61
24 Persentase hubungan antara jenis pekerjaan dengan frekuensi
feedback pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 62
25 Persentase hubungan antara tingkat pendapatan dengan frekuensi
feedback pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 63
26 Persentase hubungan antara usia dengan tingkat daya tarik pesan
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 65
27 Persentase hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat daya tarik
pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 66
28 Persentase hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat daya
tarik pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 67
29 Persentase hubungan antara jenis pekerjaan dengan tingkat daya
tarik pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 68
30 Persentase hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat
daya tarik pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 69
31 Persentase hubungan antara usia dengan kejelasan dalam
penyampaian pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun
2016 71
32 Persentase hubungan antara jenis kelamin dengan kejelasan dalam
penyampaian pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun
2016 72
33 Persentase hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejelasan
dalam penyampaian pesan terhadap instagram @cimoryindonesia
tahun 2016 73
34 Persentase hubungan antara jenis pekerjaan dengan kejelasan
dalam penyampaian pesan terhadap instagram @cimoryindonesia
tahun 2016 74
xix
35 Persentase hubungan antara tingkat pendapatan dengan kejelasan
dalam penyampaian pesan terhadap instagram @cimoryindonesia
tahun 2016 75
36 Persentase hubungan antara frekuensi pesan dengan tahap attention
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 77
37 Persentase hubungan antara frekuensi feedback pesan dengan tahap
attention terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 78
38 Persentase hubungan antara tingkat daya tarik pesan dengan tahap
attention terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 79
39 Persentase hubungan antara kejelasan dalam penyampaian pesan
dengan tahap attention terhadap instagram @cimoryindonesia
tahun 2016 80
40 Persentase hubungan antara frekuensi pesan dengan tahap interest
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 83
41 Persentase hubungan frekuensi feedback pesan dengan tahap
interest terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 84
42 Persentase hubungan antara tingkat daya tarik pesan dengan tingkat
tahap interest terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 85
43 Persentase hubungan antara kejelasan dalam penyampaian pesan
dengan tahap interest terhadap instagram @cimoryindonesia tahun
2016 86
44 Persentase hubungan frekuensi pesan dengan tahap desire terhadap
instagram @cimoryindonesia tahun 2016 89
45 Persentase hubungan antara frekuensi feedback pesan dengan tahap
desire terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 90
46 Persentase hubungan antara tingkat daya tarik pesan dengan tahap
desire terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 91
47 Persentase hubungan antara kejelasan dalam penyampaian pesan
dengan tahap desire terhadap instagram @cimoryindonesia tahun
2016 92
48 Persentase hubungan antara tingkat frekuensi pesan dengan tahap
action terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 93
49 Persentase hubungan antara frekuensi feedback pesan dengan tahap
action terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 94
50 Persentase hubungan antara tingkat daya tarik pesan dengan tahap
action terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016 95
51 Persentase hubungan antara kejelasan dalam penyampaian pesan
dengan tahap action terhadap instagram @cimoryindonesia tahun
2016 96
xxi
DAFTAR GAMBAR 1. Kerangka pemikiran 17
2. Logo perusahaan Cimory 25
3. Tampilan akun instagram @cimoryindonesia 27
4. Postingan instagram untuk menyapa followers 36
5. Admin instagram @cimoryindonesia membalas dengan waktu 38
6. Salah satu caption instagram @cimoryindonesia 40
7. Akun instagram mengenai informasi manfaat dari mengkonsumsi
Yoghurt Cimory 42
8. Akun instagram mengenai informasi pengumuman pemenang kuis 43
DAFTAR LAMPIRAN
1. Peta lokasi Kantor Pusat Cimory Indonesia Dairy Shop Meruya,
Jakarta Barat, Indonesia 105
2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian tahun 2016 105
3. Daftar Responden 106
4. Catatan tematik 108
5. Tampilan kuesioner online 110
6. Panduan pertanyaan wawancara informan 111
7. Hasil uji statistik Rank spearman 112
8. Hasil uji beda Chi-square 113
9. Dokumentasi penelitian 114
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Media sosial merupakan media digital atau internet yang memiliki potensi
sebagai media pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan dapat menjadikan media
sosial sebagai media promosi produk atau jasa yang akan dipasarkan, salah
satunya dengan produk pertanian. Pengertian pertanian tidak hanya mencakup
proses budidaya tanaman untuk pangan saja, tetapi dengan perkembangan
pengetahuan pertanian telah diartikan dalam pembudidayaan non tanaman seperti
ikan, ternak, dan tanaman yang bukan untuk dimakan (non pangan) seperti
budidaya hutan dalam bentuk hutan tanaman industri dan lainnya (IPB 2010).
Pertanian dengan manusia saling berhubungan karena kebutuhan manusia akan
pertanian sebagai salah satu sumber utama bagi kehidupan manusia, kebutuhan
manusia akan pertanian tidak sedikit melihat jumlah masyarakat Indonesia saat ini
sudah mencapai 237.641.326 penduduk (BPS 2010). Pertanian menghasilkan
suatu produk pertanian yang bersifat cepat membusuk, seperti buah-buahan, sayur
mayur dan lainnya (Gray 1992). Hal ini dirasakan karena sifatnya yang cepat
membusuk maka produk pertanian harus lebih cepat disalurkan kepada konsumen.
Salah satu solusi agar produk pertanian menjadi lebih tahan lama adalah dengan
cara diolah, selain tahan lama juga dapat meningkatkan nilai jual yang lebih
tinggi.
Pada era seperti saat ini, manusia sudah semakin kreatif dalam
mengembangkan hasil pertanian yang telah diolah. Dapat diambil contoh seperti
susu yang dapat diolah menjadi yoghurt, keju, mentega (butter), es krim dan
lainnya menjadi produk pertanian yang telah diolah nilai jualnya dapat lebih
tinggi. Contoh lain produk pertanian yaitu buah yang nilai ekonomisnya rendah,
jika diolah dengan baik dapat menjadi keripik buah dan nilai jualnya akan menjadi
10 kali lipat daripada jika dijual dalam keadaan segar (Tanpa nama 2014). Hal ini
terlihat produk pertanian yang diolah nilai jualnya menjadi lebih tinggi, dan para
pelaku usaha tertarik dalam mengembangkan hasil pertanian. Pada produk olahan
pertanian yang sebagian besar bahan bakunya diperoleh dari pedesaan dan masih
merupakan sektor usaha kecil, untuk membuat promosi melalui iklan cetak seperti
menggunakan brosur, booklet, poster, leaflet dan lainnya memerlukan modal yang
lebih tinggi karena harus mencetak banyak untuk mengiklankan agar iklan yang
disampaikan luas dan mencapai masyarakat luar desa tersebut mengetahui akan
suatu produk yang ditawarkan. Menurut penelitian sebelumnya Wurinanda
(2015), hal ini tidak efektif dan efisien bagi pelaku bisnis mengingat teknologi di
zaman yang sudah modern saat ini sudah mudah untuk digunakan. Teknologi
dapat memudahkan penggunanya karena dapat dilakukan di rumah, di jalan, atau
di berbagai tempat karena telah dimudahkan oleh internet yang sudah dengan
mudah diakses di smartphone.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 pada pasal 4
Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang menyebutkan bahwa selain
mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga membuka kesempatan seluas-
luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di
bidang penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi seoptimal mungkin dan
2
bertanggung jawab. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam penggunaan teknologi yang
seoptimal mungkin penggunaannya, misalnya untuk media promosi dengan
teknologi yang dapat meningkatkan pendapatannya. Memasarkan suatu produk
olahan pertanian dibutuhkan suatu promosi yang dilakukan, yang bertujuan untuk
membantu mengenalkan suatu produk tertentu kepada konsumen secara langsung
dan cepat. Tjiptono (2001) menyatakan bahwa promosi pada hakekatnya adalah
suatu bentuk komunikasi pemasaran dengan cara menyebar informasi,
memengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran dan produknya
agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan.
Para pelaku bisnis memanfaatkan kemajuan teknologi dengan memasarkan
produknya melalui internet khususnya media sosial sebagai salah satu media
untuk mempromosikannya. Media sosial diartikan sebagai aplikasi online, sarana,
dan media yang ditujukan untuk memfasilitasi interaksi, kolaborasi, dan sharing
materi (Richter dan Koch dikutip oleh Santoso 2012). Media sosial memiliki
dampak negatif dan dampak positif bagi penggunanya. Dampak negatif dari
media sosial adalah perubahan perilaku sosial-kultural yang dramatis yang
mampu mengubah perilaku masyarakat dunia tidak hanya menjadi lebih
informatif, konsumtif, kreatif, tetapi juga demonstaratif dan individualis. Dampak
positif dalam penggunaan media sosial adalah interaksi manusia di dunia menjadi
tidak terbatas, hal tersebut mempengaruhi kegiatan pemasaran yang lebih
dimudahkan (Sukirno 2014).
Pengguna media sosial di Indonesia cukup besar, hal ini terlihat pada
Survei Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menyatakan
bahwa penguna Internet di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 88,1 juta
pengguna atau sekitar 34,9 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Hal ini
berpeluang sangat besar untuk memasarkan produk olahan pertanian melalui
media sosial, karena pengguna internet lebih tinggi pada penggunaan media sosial
terlihat pada pengguna yang memiliki dan menggunakan aplikasi atau konten
jejaring sosial sebesar 87,4 persen, kedua adalah searching 68,7 persen, ketiga
instan messaging 59,9 persen, keempat mencari berita terkini 59,7 persen , kelima
mendownload dan mengupload video 27,3 persen (APJII 2014).
Media sosial sebagai media promosi memiliki berbagai ragamnya antara
lain facebook, twitter, website, instagram dan lain-lain. Instagram merupakan
salah satu media yang pengguna aktifnya mencapai 400 juta pengguna secara
global. Tercatat Indonesia menjadi negara yang berkontribusi pada jumlah
pengguna instagram terbanyak, pengguna aktif instagram perbulan naik dua kali
lipat dari tahun ke tahun (berdasarkan data per Maret 2015 menurut beritagar.id).
Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna terbanyak, dan 89
persen pengguna layanan instagram berasal dari kalangan usia 18-34 tahun yang
mengakses instagram setidaknya seminggu sekali. Pada bulan September 2015,
instagram membuka platform-nya kepada bisnis besar maupun kecil di seluruh
dunia dan menawarkan solusi periklanan (Beritagar.id 2016).Hal ini menjadi
peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha produk olahan pertanian
untuk memasarkan produk yang dijualnya melalui instagram.
Salah satu produsen produk olahan pertanian yang memanfaatkan media
sosial instagram sebagai media promosi adalah Cimory. Cimory bekerja sama
dengan Koperasi Unit Desa (KUD) untuk memasok susu sebagai bahan dasar
yoghurt yang dihasilkan langsung dari peternak. Hal ini berdampak baik bagi
3
peternak dan KUD karena proses rantai penjualan yang tidak banyak dan
langsung sehingga peternak dan KUD diuntungkan. Hal ini juga memotong proses
rantai yang panjang yaitu walaupun tidak langsung jatuh ketangan konsumen
tetapi peternak tetap diuntungkan dengan harga yang sesuai. Salah satu contoh
rantai penjualan yang tidak menguntungkan adalah rantai tersebut diawali dari
petani memasok kepada bandar (harga terendah), lalu dari bandar memasok
komoditas ke sejumlah pasar tradisional (penentuan harga penawaran), dari
pedagang membeli komoditas dengan harga penawaran bandar, dan pedagang
menjual kembali dengan menyesuaikan harga bandar dan laba (Radar Bogor
2015). Sehingga mengakibatkan semakin banyak pemasok semakin mahal kepada
konsumen tetapi peternak atau petani tetap mendapatkan untung yang sedikit.
Berdasarkan uraian di atas, maka penting dilakukan untuk penelitian sehingga
pertanyaan umum dari penelitian ini adalah mengenai efektivitas promosi produk
olahan pertanian “Yoghurt Cimory” melalui media sosial instagram.
Masalah Penelitian
Produk pertanian memiliki sifat yang cepat membusuk, salah satu cara agar
tidak cepat membusuk adalah dengan diolah dan didistribusikan langsung kepada
konsumen. Cara pendistribusian langsung kepada konsumen dapat melalui media
konvensional atau media internet salah satunya dengan media sosial yaitu
instagram. Penggunaan media sosial instagram sebagai media promosi bertujuan
untuk menarik minat konsumen untuk mengetahui keberadaan produk hingga
melakukan pembelian, selain itu dengan menggunakan media sosial instagram
jangkauan kepada konsumen lebih luas dan konsumen mudah mengakses dimana
saja dan kapan saja. Promosi dikatakan efektif jika pesan yang disampaikan oleh
pemberi pesan dapat sampai dan dimengerti oleh penerima pesan. Pada penelitian
sebelumnya, efektivitas promosi melalui media sosial instagram dapat dilihat dari
perubahan sikap yang terjadi pada konsumen dan diukur dengan tahapan Attention
(perhatian), Interest (ketertarikan), Desire (keinginan), dan Action (tindakan) atau
disebut sebagai model AIDA. Berdasarkan uraian tersebut maka bagaimana
efektivitas media sosial instagram sebagai media promosi produk olahan
pertanian “Yoghurt Cimory”?
Efektivitas promosi suatu barang maupun jasa yang dilakukan melalui media
sosial instagram dapat dipengaruhi oleh beragam faktor, seperti faktor dari sisi
konsumen, faktor dari sisi produsen, ataupun faktor dari penyampaian pesan
melalui media sosial. Faktor-faktor tersebut salah satunya dapat dilihat dari
karakteristik konsumen atau karakteristik followers. Calon konsumen memiliki
karakteristik tersendiri dalam menggunakan media sosial untuk mencari informasi
terkait dengan produk olahan pertanian yang diinginkan maupun yang dibutuhkan.
Konsumen sadar akan adanya informasi pesan melalui promosi suatu produk atau
jasa yang disampaikan pada media sosial melalui keterdedahan media sosial.
Berdasarkan uraian tersebut maka bagaimana hubungan antara karakteristik
followers dengan keterdedahan media sosial pada produk olahan pertanian
“Yoghurt Cimory?”
Faktor-faktor lain salah satunya yaitu sisi penyampaian pesan melalui
keterdedahan media sosial, pesan yang disampaikan secara terus menerus akan
membuat konsumen terdedah akan pesan yang disampaikan oleh pemberi pesan
4
yaitu Cimory pada media sosial instagram. Oleh karena itu, konsumen sadar akan
adanya pesan yang disampaikan sehingga media sosial efektif dalam
menyampaikan pesan kepada konsumen. Berdasarkan uraian tersebut maka
bagaimana hubungan antara keterdedahan media sosial dengan efektivitas
media promosi produk olahan pertanian “Yoghurt Cimory?”
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Menghasilkan analisis tentang efektivitas media promosi produk olahan
pertanian “Yoghurt Cimory”melalui media sosial instagram
2. Menghasilkan analisis tentang hubungan antara karakteristik followers
dengan keterdedahan media sosial produk olahan pertanian “Yoghurt
Cimory”
3. Menghasilkan analisis tentang hubungan antara keterdedahan media sosial
dengan efektivitas media sosial sebagai media promosi produk olahan
pertanian “Yoghurt Cimory”
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai peran
media sosial dalam aktivitas promosi, keefektivitasan media sosial sebagai media
promosi, dan efektivitas promosi melalui media sosial instagram dalam
mempengaruhi konsumen produk olahan pertanian Yoghurt Cimory. Secara lebih
khusus, penelitian ini akan bermanfaat bagi beberapa pihak, yakni :
1. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi
mengenai efektivitas media sosial sebagai media promosi pada produk
olahan pertanian untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan komunikasi bisnis. Selain itu, agar dapat memberikan informasi
mengenai manfaat menggunakan media sosial yang tidak dimiliki oleh
media lain yaitu media konvensional. Salah satu manfaat menggunakan
media sosial pada instagram adalah instagram memiliki daya tarik
tersendiri karena berfokuskan kepada foto atau video yang berbeda dari
media lainnya.
2. Bagi Masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
masyarakat untuk mengenal produk olahan pertanian di Indonesia. Hasil
penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebuah penilaian masyarakat
mengenai pengaruh promosi melalui media sosial instagram dalam
pemasaran produk olahan pertanian Yoghurt Cimory. Selain itu, agar
masyarakat dapat mengetahui media sosial memiliki peluang sebagai alat
promosi suatu produk olahan pertanian dan mengetahui media sosial
memiliki sisi positif sebagai media promosi produk olahan pertanian.
3. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan oleh perusahaan produk olahan pertanian Yoghurt Cimory dalam
rangka meningkatkan promosi menggunakan media sosial instagram
Cimory sehingga semakin dikenal oleh masyarakat luas dan terjadi
peningkatan produksi produk.
5
PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Media Sosial
Media sosial dapat memiliki fungsi yang positif atau negatif, tergantung
dari penggunaannya. Media sosial merupakan bagian dari internet yang memiliki
fungsi positif, salah satunya sebagai media yang digunakan untuk
mempromosikan produk olahan pertanian yang digunakan oleh pelaku usaha.
Dewasa ini sudah mulai banyak bermunculan akun di media sosial yang
digunakan untuk memasarkan produk olahan pertanian secara lebih luas. Saragih
(2015) merujuk kepada Safko (2012) mengatakan bahwa media sosial hanyalah
salah satu set alat baru, teknologi baru yang membuat kita lebih efisien dalam
berhubungan dan membangun hubungan dengan pelanggan dan prospek-prospek
kita. Menurut Nurgiyantoro (2014), media sosial merupakan tempat
berkumpulnya orang-orang yang ingin berbagi informasi dan tempat untuk
mencari teman baru serta berinteraksi dengan teman lainnya secara online.
Pendapat lain dikemukakan oleh Anggrahini dan Surwati (2014) dalam jurnal
kegiatan komunikasi pemasaran rown division melalui media sosial, media sosial
adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau
jejaring sosial.
Menurut Kotler dan Keller merujuk kepada Wurinanda (2015),
menerangkan bahwa media sosial merupakan sarana bagi konsumen untuk
berbagi teks, gambar, audio, dan video informasi dengan satu sama lain dan
dengan perusahaan atau sebaliknya. Media sosial terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Online Communities and Forums
Online communities and forums dibentuk oleh konsumen dan sekelompok
konsumen tanpa adanya pengaruh iklan dan afiliasi perusahaan atau
mendapatkan dukungan dari perusahaan. Anggota yang tergabung dalam
online communities dapat berkomunikasi dengan perusahaan dan satu anggota
lainnya melalui posting, instant messaging, dan chat discussion tentang minat
khusus yang berhubungan dengan produk dan merek.
2. Blog-gers
Blog merupakan catatan jurnal online yang diperbarui secara berkala dan
merupakan saluran yang penting bagi Word of Mouth.
3. Social Networks
Social networks merupakan kekuatan yang penting dalam kegiatan
pemasaran baik bussiness to customer dan bussiness to bussiness. Social
networks dapat berupa situs jejaring sosial, seperti Facebook, MySpace,
Linkedln, dan Twitter.
Media sosial memiliki karakteristik tersendiri untuk melakukan kegiatan
promosi produk kepada konsumennya. Karakteristik promosi melalui media sosial
(Kurniawan 2015), adalah :
1. Promosi dan pemasaran dilakukan kapan saja selama tersambung dengan
jaringan internet.
2. Jangkauan luas dan tak terbatas.
6
3. Dapat memilih beragam sosial media yang ada.
4. Penyebaran informasi cepat.
5. Akses konsumen mudah.
6. Waktu promosi 24 jam.
7. Rawan akan resiko.
8. Biaya promosi rendah karena tidak perlu mencetak poster atau memasang iklan
di media (contoh : televisi atau radio).
Keterdedahan konsumen terhadap media perlu dilihat dalam mengukur
bagaimana sebuah pesan yang terdapat pada media dapat sampai kepada
konsumen. Keterdedahan menurut Shore merujuk kepada Samsi (2005) adalah
kegiatan mendengar, melihat, dan membaca, atau secara lebih umum memberikan
sejumlah perhatian kepada suatu pesan yang disampaikan dengan menggunakan
media sebagai perantara. Penelitian sebelumnya, menurut Shimp merujuk kepada
Wulandari (2015) menyatakan bahwa untuk mengukur efektivitas internet yang
dalam hal ini melalui media sosial dapat dilihat keterdedahan media sosial yang
dapat dilihat dari frekuensi kunjungan pelanggan terhadap suatu akun media sosial
produk, frekuensi pesan dan feedback, tingkat daya tarik pesan, lama kunjungan,
serta jalan yang ditempuh untuk mencapai situs-situs media sosial tertentu.
Ditinjau dari isi pesan yang disampaikan pemasar kepada konsumen dengan
menggunakan media, beberapa penelitian menjelaskan bahwa isi pesan yang
disampaikan mengenai informasi foto atau video yang diunggah, frekuensi
feedback pesan dilihat dari intensitas pemasar merespon konsumennya, kejelasan
informasi dapat dilihat dari informasi yang di posting terpampang dengan jelas
pada media sosial.
Beragam jenis media sosial yang ada memunculkan kegiatan pemasaran
melalui internet salah satunya pada media sosial untuk membujuk konsumen agar
menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Pada pemasaran internet atau
dengan istilah e-Marketing menurut Kotler dan Amstrong adalah “e-Marketing is
the marketing side of e-Commerce, it concists of company efforts to communicate
abaout, promote and sell products and services over the internet”. E-Marketing
dapat diartikan sebagai sisi pemasaran dari e-commerce, yang tediri dari kerja
perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan,dan menjual
barang dan jasa melalui jejaring internet.
Media sosial memunculkan social media marketing untuk membujuk
konsumen dengan media sosial pada suatu perusahaan atau pelaku bisnis dalam
memperkenalkan dan memasarkan suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
Menurut Irfan (2014) dalam penelitian sebelumnya, social media marketing
adalah strategi kegiatan pemasaran menggunakan situs-situs media sosial seperti
Facebook, Twitter, Youtube dan sebagainya. Media sosial merupakan salah satu
cara yang ampuh untuk mempromosikan produk barang dan jasa yang dimiliki
oleh pelaku bisnis melalui internet marketing. Sedangkan social media marketing
menurut Gordhamer merujuk kepada Prastyo (2014), merupakan penggunaan
media sosial yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran, dimana perusahaan
menginginkan perubahan dari “trying to sell” menjadi “making connection”
dengan pelanggan. Social media marketing juga membuat komunikasi dengan
pelanggan menjadi lebih dekat, lebih mencoba menunjukan sebuah brand
daripada mencoba untuk mengontrol image. Dari penelitian-penelitian
sebelumnya juga didapatkan hasil bahwa pemasaran melalui media sosial
7
memiliki kesempatan bagi penjual dan pembeli untuk saling berinteraksi. Media
sosial digunakan sebagai alat untuk melakukan pemasaran, semua media sosial
sekarang sudah saling terintegrasi (Saragih 2015). Berdasarkan penelitian
Harmoni dan Riyantoro (2013) mengenai Efektivitas Iklan Melalui Jejaring Sosial
sebagai Salah satu Strategi Pemasaran Keripik Pedas Maicih, peran media sosial
dalam pemasaran sebuah produk usaha, media sosial digunakan untuk memberi
informasi dan membuat konsumen menyadari keberadaan produk yang
ditawarkan melalui iklan sehingga konsumen tertarik kepada suatu produk.
Instagram merupakan salah satu media sosial yang dapat digunakan
sebagai media promosi suatu produk atau jasa. Menurut Salamoon (2013) media
sosial instagram diciptakan sehingga para pemilik smartphone akan merasa
bahwa kamera yang terpasang di gadgetnya tidak sia-sia. Instagram adalah sebuah
aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan
filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk
milik Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto
menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic
dan Polaroid. Selain itu, Instagram juga dapat terkoneksi langsung dengan
aplikasi media sosial yang lain seperti Twitter dan Facebook. Instagram juga
mampu melakukan proses edit terhadap foto sebelum diunggah ke jaringan. Foto-
foto yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu,
melainkan Instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto.
Menurut Putri (2013) nama Instagram berasal dari pengertian dari
keseluruhan fungsi aplikasi. Kata “insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera
polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”.
Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di
dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”,
dimana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada
orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan instagram yang dapat mengunggah
foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin
disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram berasal
dari “instan-telegram”.
Aplikasi Instagram sekilas mirip dengan aplikasi Facebook dimana
penggunanya bisa melakukan upload foto dan memberi komentar. Instagram dan
Facebook memiliki perbedaan yaitu, Instagram sangat fokus pada tujuannya
untuk menjadi mediator komunikasi melalui gambar atau foto. Melalui aplikasi
ini, pengguna “dituntut” untuk memaksimalkan fitur kamera pada gadgetnya
dengan maksimal.Pengguna hanya tinggal melakukan pemotretan, melakukan
koneksi dengan aplikasi ini dan mengedit bila perlu untuk kemudian diupload ke
server Instagram. Foto yang telah diupload otomatis dishare kepada followers
sekaligus server pusat. Setiap orang dapat ”berkomunikasi” dengan foto. Ini
adalah bentuk komunikasi yang baru dimana komunikasi tidak lagi berupa verbal
tapi juga dalam bentuk gambar (Salamoon 2013).
Instagram digunakan oleh pelaku bisnis dalam memasarkan produknya
menjadi lebih mudah karena sasaran pertama adalah orang yang paling dekat
dengannya, bisa juga melalui teman yang awalnya dari mulut ke mulut sambil
menunjukan akun instagram, komunikasi tersebut sangat efektif bagi para
8
penjual, dengan adanya media Instagram semakin mudahnya penjual
menunjukkan foto atau catalog barang jualannya (Putri 2013).
Instagram memiliki karakteristik yang khas dari media sosial lainnya,
berikut merupakan tabel karakteristik instagram berdasarkan penelitian
sebelumnya:
Tabel 1 Karakteristik media sosial instagram tahun 2016
Wurinanda (2015)
- Media sosial dengan fasilitas upload foto dan video
- Menguntungkan konsumen karena dapat melihat secara
langsung produk yang ditawarkan
- Memuat informasi secara lengkap melalui caption yang
diberikan pelaku usaha
- Fasilitas Hashtag (tanda pagar) untuk memudahkan
konsumen mencari tahu produk yang diinginkan
Kurniawan (2015)
- Media sosial dengan fasilitas upload foto dan video
(durasi video maksimal 15 detik)
- Menguntungkan konsumen karena dapat melihat secara
langsung produk yang ditawarkan
- Memuat informasi secara lengkap dan detail melalui isi
gambar atau melalui caption yang diberikan pelaku
usaha
- Untuk berkomunikasi tersedia fasilitas comment photo
- Untuk foto atau video yang lebih pribadi bisa melalui
direct message
- Dimanfaatkan sebagai sarana promosi dan informasi
- Mudah diakses kapanpun dan dimanapun melalui
komputer, laptop, notebook, dan telepon genggam
selama terhubung ke jaringan internet
- Penyebaran informasi cenderung cepat dan luas
- Fasilitas Hashtag (tanda pagar) untuk memudahkan
konsumen mencari tahu produk
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa instagram memiliki karakteristik
tersendiri untuk melakukan kegiatan promosi suatu produk kepada konsumen.
Media Promosi
Salah satu aspek yang menjadi titik fokus pelaku bisnis atau perusahaan
dalam memasarkan produk olahan pertanian yaitu mementingkan suatu promosi.
Promosi merupakan suatu penyampaian informasi atau menawarkan suatu produk
dan jasa kepada konsumen. Kegiatan promosi menurut Rangkuti (2009), promosi
berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai
mengembangkan atau meningkatkan. Hal ini dihubungkan dengan bidang
penjualan sebagai alat untuk meningkatkan omzet penjualan.
Menurut Rangkuti (2009), promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran
dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk,
jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara memengaruhi konsumen agar mau
9
membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Pendapat lain
dikemukakan oleh Kotler merujuk kepada Wurinanda (2015), promosi adalah
bagian dari komunikasi yang terdiri atas pesan-pesan perusahaan yang didesain
untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan
berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan
terhadap produk atau jasa. Sedangkan menurut Tjiptono (2001) yang menyatakan
bahwa promosi pada hakekatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran
dengan cara menyebar informasi, memengaruhi atau membujuk, dan
mengingatkan pasar sasaran dan produknya agar bersedia menerima, membeli,
dan loyal pada produk yang ditawarkan.
Alat promosi atau lebih dikenal dengan bauran promosi (promotion mix)
terdiri atas empat variabel, menurut Rangkuti (2009) yaitu :
1. Periklanan (Advertising)
Komunikasi nonindividu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang
dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba serta individu. Periklanan diartikan
sebagai bentuk prestasi nonpersonal yang dibayar oleh sponsor untuk
mempresentasikan gagasan atau ide promosi dari barang atau jasa tertentu.
2. Penjualan Perseorangan (Personnal Selling)
Interaksi antarindividu, saling bertemu muka yang ditunjukan untuk
menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
3. Publisitas (Publicity)
Merupakan usaha untuk merangsang permintaan terhadap suatu produk secara
nonpersonal dengan membuat berita yang bersifat komersial tentang produk
tersebut dalam media tercetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang
disiarkan dalam media tersebut.
4. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Kegiatan promosi untuk melakukan rangsangan kepada konsumen untuk
melakukan pembelian.
Di sisi lain, promosi menurut Swastha dan Sukotjo (1999) merupakan salah
satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan
komunikasi dengan pasarnya. Promosi dipandang sebagai arus informasi atau
persuasi satu-arah yang dibuat untuk mengarahkan seorang atau organisasi kepada
tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan dalam promosi
ada empat, yaitu :
1. Periklanan
Komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media
yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
2. Personal Selling
Interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditunjukan untuk
menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
3. Promosi penjualan
Promosi penjualan perusahaan menggunakan alat-alat seperti peragaan,
pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang, dan sebagainya. Jadi, kegiatan
tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan promosi lainnya.
4. Publisitas dan hubungan masyarakat
10
Kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media, namun informasi yang
tercantum tidak berupa iklan tetapi berupa berita. Contohnya seperti media surat
kabar, majalah, televisi, dan sebagainya.
Setiap perusahaan melakukan suatu kegiatan promosi memiliki tujuan
promosi, dengan tujuan utamanya untuk mencari laba. Tujuan promosi yang
dilakukan oleh perusahaan menurut Rangkuti (2009) menyebutkan ada empat
tujuan utama, yaitu :
1. Modifikasi tingkah laku
Berusaha untuk mengubah tingkah laku dan pendapat individu, dari tidak
menerima suatu produk menjadi setia terhadap produk.
2. Memberitahu
Memberikan informasi kepada pasar yang dituju tentang pemasaran
perusahaan, mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat
pembeli, kegunaan, keistimewaan, dan lain sebagainya.
3. Membujuk
Tujuan membujuk untuk mendorong pembeli, member pengaruh dalam waktu
yang lama terhadap perilaku pembeli.
4. Mengingatkan
Mempertahakan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap
kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Perusahaan berusaha
memperhatikan untuk mempertahankan pembeli.
Pendapat lain mengenai tujuan promosi menurut Tjiptono (2001)
menyebutkan ada enam tujuan utama promosi sebagai efek dari komunikasi,
yaitu:
1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap kebutuhan
2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman produk kepada konsumen
3. Mendorong pemilihan terhadap produk
4. Membujuk pelanggan untuk membeli produk
5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain
6. Menanamkan citra produk dan perusahaan
Berikut merupakan hasil penelitian berdasarkan jenis media sosial yang
dimanfaatkan beserta fungsi penggunaannya bagi masing-masing produsen
produk pada Tabel 2
Tabel 2 Hasil penelitian jenis media sosial dan penggunannya dalam pemasaran
produk tahun 2016
No Judul Penelitian
Nama
Penulis dan
Tahun
Jenis
Media
Sosial
Kegunaan Media
Sosial dalam
Pemasaran Produk
1. Efektivitas Penggunaan
Media Sosial Twitter
Sebagai Media
Komunikasi Pemasaran
Strike! Courier Di
Samarinda
Muhamad
Irfan
(2014)
Twitter Media promosi
produk, memberikan
informasi pada
konsumen, serta
meningkatkan
keinginan konsumen
untuk memesan
produk secara online
11
Lanjutan Tabel 2 Hasil penelitian jenis media sosial dan penggunanya dalam
pemasaran produk
No Judul Penelitian
Nama
Penulis dan
Tahun
Jenis
Media
Sosial
Kegunaan Media
Sosial dalam
Pemasaran Produk
2. Efektivitas Promosi
Produk Ayam Suwir “Si
Kentung” Melalui
Iradhatie
Wurinanda
(2015)
Twitter Media promosi
produk, menstimulasi
perhatian
konsumen,meningkatk
an pengetahuan akan
produk, mengubah
sikap konsumen dari
tertarik menjadi sikap
ingin membeli produk.
3. Komunikasi Pemasaran
Era Digital
Dr. Ilham
Prisgunanto
(2014)
Media untuk
menginformasikan
produk kepada
konsumen
4. Efektivitas Iklan
Melalui Jejaring Sosial
Sebagai Salah Satu
Strategi Pemasaran
Keripik Pedas Maicih
Bagus
Riyantoro
dan Ati
Harmoni
(2013)
Twitter,
Facebook,
dan Blog
Media untuk
menginformasikan
produk kepada
konsumen dalam
bentuk iklan
5. Facebook Marketing
Dalam Komunikasi
Pemasaran Modern
Zainal
Muttaqin
(2011)
Facebook Media promosi
produk, menyediakan
informasi produk, serta
mempermudah
segmentasi pasar agar
fokus
6. Strategi Pemasaran dan
Pengembangan Usaha
Madu Honey Berbasis
Web
Riri Adriyani
dan Armaini
Akhirson
(2012)
Website Media promosi
produk, serta
konsumen mudah
mencari informasi
mengenai produk
7. Faktor-Faktor Pengaruh
Media Sosial Terhadap
Keunggulan Bersaing:
Studi Kasus Coffee
Toffee Indonesia
Mutia
Maharani, Ir.
Achmad
Holil Noor
Ali, M.Kom,
dan Hanim
Maria Astuti,
S.Kom, MSc
(2012)
dan Twitter
Media promosi
produk, menjaga
eksistensi usaha dalam
persaingan, serta
sarana komunikasi
kepada konsumen
8. Pengaruh Electronic
Word-Of-Mouth Di
Media Sosial Twitter
Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada
Restoran Cepat Saji
Hoka Hoka Bento
Kutut
Prastyo
(2014)
Twitter Media promosi
produk,
menginformasikan
produk kepada
konsumen agar
menarik minat
konsumen
12
Lanjutan Tabel 2 Hasil penelitian jenis media sosial dan penggunanya dalam
pemasaran produk
No Judul Penelitian Nama
Penulis dan
Tahun
Jenis
Media
Sosial
Kegunaan Media
Sosial dalam
Pemasaran Produk
9. Kegiatan Komunikasi
Pemasaran Rown
Division Melalui Media
Sosial
Devi
Anggrahini
(2014)
dan Twitter
Media promosi produk
dalam mendukung
kegiatan sales
promotion dan public
relation
10. Pengaruh Situs Jejaring
Sosial Facebook
Sebagai Media
Alternatif Untuk
Promosi
Agus
Triyono
(2011)
Facebook Sarana komunikasi
interaktif dengan
konsumen, promosi
produk, dan media
social branding
11. Optimalisasi Sosial
Media Sebagai Media
Pemasaran Usaha Kecil
Menengah
Tito
Siswanto
(2013)
dan Twitter
Menjaring konsumen
dan berinteraksi
langsung dengan
konsumen
Hasil dari Tabel 2 dari penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa jenis
media sosial yang digunakan diantaranya adalah Facebook, Twitter, Blog dan
Website tetapi yang lebih banyak digunakan dalam pemasaran produk adalah
Facebook dan twitter.Penggunaan media sosial sebagian besar dimanfaatkan para
pelaku bisnis sebagai media promosi produk ataupun jasa, media pemesanan
secara online, media informasi produk, iklan, serta sebagai media untuk
berinteraksi antara konsumen dengan penjual.
Efektivitas Media Sosial sebagai Media Promosi
Efektivitas berhasil bila sasaran yang telah ditetapkan berhasil dengan
tujuan tertentu. Semakin hasil mendekati tujuan yang diinginkan maka semakin
tinggi derajat keefektivitasannya. Efektivitas komunikasi dapat mempengaruhi
keberhasilan bagi efektivitas media sosial sebagai media promosi. Menurut Onong
Uchjana, efektivitas komunikasi adalah komunikasi yang yang dilancarkan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek kognitif, afektif dan konatif pada
komunikan sesuai dengan tujuan komunikator (Irfan 2014).
Rahmawati menyebutkan lima kriteria efektivitas, yaitu sebuah prestasi
kerja, tercapainya sasaran, tujuan atau keberhasilan, menggunakan cara kerja
yangbenar, hasil berdasarkan penggunaan sumber daya yang ada, serta
produktivitas dalam bentuk materi atau jasa/pelayanan (Aninah 2010). Menurut
Sunyoto merujuk kepada Wurinanda (2015), mengungkapkan beberapa kriteria
yang dapat digunakan untuk mengukurefetivitas media promosi, yaitu
pengingatan, persuasi, dan penjualan. Efektivitas media promosi produk olahan
pertanian dapat diukur dengan menggunakan model AIDA yaitu attention
(perhatian),interest (ketertarikan), desire (keinginan),dan action (tindakan).
Berikut tahap-tahap dari proses respon model AIDA yang dikutip dari Irfan
(2014) menurut Kruti S dan Alan D adalah sebagai berikut:
13
1. Perhatian (Attention)
Pada tahap awal, sebagian besar target audiens tidak menyadari produk atau
merek dan oleh sebab itu tujuan komunikator adalah membangun kesadaran,
mungkin hanya sebuah pengakuan nama dengan pesan sederhana yang
mengulangi nama merk, atau memberikan informasi dasar tentang produk.
Dalam kategori produk yang relatif baru, fungsi asumsi ini penting
dimaksimalkan.
2. Ketertarikan (Interest)
Pada tahap ini, konsumen lulus dari kesadaran tentang produk kemudian
tertarik dengan produk tersebut. Pemasar perlu mengetahui apa yang konsumen
rasakan tentang produk mereka. Apakah produk tersebut dibuang? Apakah
mereka menyukainya? Apakah mereka menemukan hal yang cukup menarik?
Minat terhadap produk dapat dibuat dengan menunjukan beberapa fitur unik
dari produk, menunjukkan cara kerjanya, menyajikan iklan yang menghibur,
menggunakan selebriti populer dll.
3. Keinginan (Desire)
Tidaklah cukup hanya membangun minat pada produk. Setelah target audiens
menyadari tentang produk dan tertarik, fungsi iklan adalah untuk membuat
mereka cenderung kearah positif untuk membeli, dengan menciptakan
keinginan dan preferensi untuk produk yang diiklankan. Keinginan dapat
dibangun dengan menunjukkan bagaimana produk memenuhi kebutuhan
spesifik konsumen dan dengan kreatif melakukan promosi yang berkualitas,
nilai dan fitur penting lainnya.
4. Tindakan (Action)
Iklan belum memainkan bagiannya sampai mereka telah mencapai tujuan
mereka yaitu mendorong target audiens untuk melakukan tindakan. Dalam
kebanyakan kasus, tindakan yang diinginkan adalah mendorong konsumen
untuk membeli, tetapi dalam kasus tertentu juga bisa untuk menghasilkan
pertanyaan, menyebabkan kunjungan ritel, menunjukkan partisipasi dalam
promosi dll. Iklan yang membangun merek atau citra, tidak akan langsung
mendapatkan tindakan untuk pembelian, tetapi akan menciptakan preferensi
dan keinginan yang pada akhirnya akan menghasilkan pembelian. Hal ini
merupakan strategi jangka panjang. Di sisi lain, pembicaraan atau promosi
iklan langsung melalui penawaran insentif kepada konsumen jika mereka
langsung membeli produk, hal ini merupakan strategi jangka pendek.
Menurut Stefanie R (2013), pesan yang efektif dari model AIDA memenuhi
karakteristik sebagai berikut:
1. Menimbulkan perhatian (Attention), informasi harus menarik perhatian
khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar atau pemirsa. Untuk itu sangat
diperlukan gambar atau tulisan yang menyolok, lagu yang menarik, serta kata-
kata yang mengandung janji, jaminan, keistimewaan dan lain-lain.
2. Menimbulkan minat (Interest), informasi yang disampaikan harus dapat
menimbulkan perasaan ingin tahu yang lebih jauh sehingga konsumen mau
melihat atau membaca dengan lebih seksama.
3. Menimbulkan keinginan (Desire), kebutuhan atau keinginan untuk memiliki,
memakai atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan.
14
4. Membuat tindakan (Action), upaya untuk membujuk calon pembeli agar segera
melakukan tindakan pembelian, selanjutnya apabila konsumen puas dengan
produk yang dibeli, maka akan terjadi pembelian ulang produk yang
bersangkutan
Produk Olahan Pertanian
Produk pertanian yang telah di olah sudah semakin banyak dan
berkembang, produk olahan pertanian yang tergolong baru perlu bersaing dengan
jenis produk olahan pertanian lainnya yang telah banyak dijual di pasaran. Produk
olahan pertanian merupakan hasil pertanian yang telah diolah agar nilai daya
saingnya tinggi dan tidak mudah membusuk. Salah satu contoh produk olahan
pertanian adalah produk pertaniannya singkong, sedangkan produk olahannya
dapat di jadikan keripik, dijadikan kue basah atau kue kering, dan dapat diolah
menjadi makanan lainnya. Pengolahan hasil pertanian disebut juga dengan istilah
agroindustri merupakan suatu kegiatan lintas disiplin yang memanfaatkan sumber
daya alam (pertanian) untuk industri. Menurut Sutanti (2015) tanpa agroindustri,
perkembangan agroindustri hanyaakan mencapai peningkatan produksi tanpa
mampu menaikkan nilai tambahkomoditi tersebut.
Berdasarkan hasil Simposium Agro Nasional Industri II 1987 seperti
dikutip oleh Sutanti (2015) yang diikuti oleh berbagai pihak yang terlibat dalam
Agroindustri (Dep. Pertanian, Dep. Perindustrian, pengusaha dan Perguruan
Tinggi) seperti dikutip Tim Pengajar Pengantar Ke Ilmu-ilmu Pertanian (2011),
disimpulkan bahwa agroindustri, dalam kegiatannya mencakup bidang-bidang
berikut:
1. Industri peralatan dan mesin-mesin pertanian, meliputi :
- Media budidaya pertanian
- Mesin pengolahan hasil pertanian
2. Industri pengolahan hasil pertanian, meliputi :
- Pengolahan pangan/hasil tanaman pangan
- Pengolahan hasil tanaman perkebunan
- Pengolahan hasil perikanan/perairan
- Pengolahan hasil ternak
- Pengolahan hasil perhutanan
- Pengolahan limbah hasil pertanian
3. Industri jasa sektor pertanian meliputi:
- Pengemasan hasil pertanian
- Transportasi, distribusi dan informasi hasil pertanian
- Perdagangan
- Konsultasi
Perilaku dan Karakteristik Konsumen
Perilaku dan karakteristik konsumen merupakan faktor yang memengaruhi
perilaku seseorang dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa. Menurut
Sutisna (2001) konsumen merupakan titik pusat perhatian dalam suatu pemasaran.
Untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen, aspek-aspek yang
mempengaruhi konsumen secara individu seperti persepsi, cara memperoleh
informasi, sikap, demografi, kepribadian dan gaya hidup konsumen perlu
dianalisis. Tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi
15
oleh stimulus. Dapat dikatakan bahwa ada konsumen yang mempunyai
keterlibatan tinggi (high involvement) dalam pembelian suatu produk, dan ada
juga konsumen yang mempunyai keterlibatan yang rendah (low involvement) atas
pembelian suatu produk.
Menurut Assael merujuk kepada Sutisna (2001), mengidentifikasi kapan
konsumen mempunyai keterlibatan tinggi terhadap suatu produk sebagai berikut :
1. Apakah produk itu penting bagi konsumen. Hal ini menunjukkan produk
menjadi citra diri bagi konsumen, misalnya pemilikan mobil merupakan simbol
status dan identitas diri.
2. Apakah produk tersebut secara terus-menerus menarik bagi konsumen.
Misalnya kesadaran konsumen pada mode menyebabkan pembelian terhadap
suatu produk.
3. Apakah produk membawa atau menimbulkan risiko. Produk-produk yang
mempunyai risiko tinggi baik risiko keuangan maupun risiko sosial.
4. Mempunyai daya tarik emosional. Misalnya konsumen yang menyenangi
music akan terdorong untuk membeli system stereo baru.
5. Apakah produk-produk tersebut dapat diidentifikasikan pada norma-norma
kelompok. Misalnya produk-produk yang menjadi suatu simbol kelompok,
seperti Harley Davidson, mobil Mercedes, mobil BMW dan lain sebagainya.
Menurut Sumarwan (2011) karakteristik konsumen dapat dibedakan
berdasarkan karakteristik demografi, sosial, dan ekonomi konsumen. Karakteristik
konsumen berdasarkan demografi adalah :
1. Usia : individu dibedakan menurut usia anak-anak, remaja, dewasa, dan orang
tua. Pada usia dewasa, Havighurst merujuk kepada Mugniesyah (2006)
mengkategorikan menjadi dewasa awal, dewasa pertengahan dan dewasa tua.
Usia yang berbeda akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda,
perbedaan terjadi pada selera dan kesukaan terhadap merek.
2. Jenis Kelamin : individu dibedakan berdasarkan jenis kelamin perempuan dan
jenis kelamin laki-laki. Beberapa produk ditunjukkan hanya kepada perempuan
atau hanya kepada laki-laki.
3. Pendidikan : individu dapat dikelompokkan menurut tingkat pendidikan yang
dicapai. Pendidikan individu dapat mempengaruhi proses keputusan dan pola
konsumsi seseorang. Konsumen yang memiliki pendidikan lebih baik akan
sangat responsif terhadap informasi, pendidikan juga mempengaruhi konsumen
dalam pilihan produk maupun merek. Pendidikan yang berbeda akan
menyebabkan selera konsumen juga berbeda.
4. Pekerjaan : individu dapat dikelompokkan menurut pekerjaan yang sedang
dijalani saat ini, seperti Pegawai Negeri Sipil, Wiraswasta, Pelajar atau
Mahasiswa, Ibu Rumah Tangga, dll.
5. Pendapatan : individu yang berpendidikan tinggi diasumsikan juga memiliki
pendapatan yang tinggi. Individu pada umumnya menerima pendapatan dalam
bentuk uang. Pendapatan sangat penting bagi konsumen, dari pendapatan
tersebut konsumen bisa membiayai kegiatan konsumsinya. Jumlah pendapatan
akan menggambarkan besarnya daya beli dari seseorang konsumen.
Menurut Sumarwan (2004) mengartikan perilaku konsumen sebagai semua
kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut
pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,menghabiskan produk
dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.
16
Karakteristik konsumen dapat dilihat berdasarkan demografi, psikografi, dan
pengalaman konsumen. Karakteristik demografi konsumen memiliki ikatan
dengan konsep budaya. Karakteristik demografi dapat dilihat dari faktor-faktor
seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, agama, suku
bangsa, pendapatan, lokasi geografi dan kelas sosial.
Tabel 3 Karakteristik demografi dan sub budaya di Indonesia
No Karakteristik
Demografi
Contoh Sub budaya
1. Usia Anak-anak, remaja, dewasa awal, dewasa lanjut,
lansia,dsb
2. Agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha
3. Suku bangsa Sunda, Jawa, Bali, Batak, Melayu, Dayak,
Minahasa, Bugis
4. Warga Indonesia
keturunan
Pribumi, Tionghoa, India, Arab
5. Pendapatan Miskin, Menengah, Kaya
6. Jenis Kelamin Laki-Laki, Wanita
7. Status Pernikahan Lajang, Menikah, Janda, Duda
8. Jenis Keluarga Orang tua tunggal, orang tua lengkap, keluarga
dengan satu anak, dua anak
9. Pekerjaan Dosen, guru, buruh, karyawan, dokter, akuntan,
montir, pengacara, dll
10. Lokasi Geografi Jawa, Luar Jawa, Kota, Desa
11. Jenis Rumah Tangga Rumah tangga keluarga, bukan rumah tangga
keluarga (tinggal sendiri, tinggal bersama teman
di asrama)
12. Kelas Sosial Kelas atas, kelas menengah, kelas bawah
Kerangka Pemikiran
Promosi telah berkembang bukan hanya melalui media konvensional saja
tetapi sudah banyak dengan menggunakan media online. Promosi dilakukan untuk
menarik minat khusus bagi konsumen suatu produk yang dilakukan oleh
pemasarnya dengan cara yang menarik. Salah satu media promosi dengan
menggunakan media sosial adalah instagram. Promosi dikatakan efektif dilihat
dari keterdedahan media sosial instagram melalui aktivitas promosi yang
dilakukan “Cimory”. Keterdedahan tersebut meliputi (Shimp dalam Wulandari
2015) frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan
kejelasan dalam menyampaikan informasi. Aktivitas promosi yang dilakukan
bertujuan untuk memberi informasi dan selanjutnya akan berhubungan dengan
tingkat efektivitas media promosi (Kruti S dan Alan D dalam Irfan 2014) yang
dilihat melalui konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Sementara itu,
karakteristik konsumen yaitu followers instagram adalah orang yang mengikuti
kegiatan atau postingan pada akun Cimory. Followers Cimory memiliki
karakteristik (Sumarwan 2011) yang terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Karakteristik konsumen
17
tersebut selanjutnya juga dapat berhubungan dengan tingkat keterdedahan media
sosial, lalu tingkat keterdedahan media sosial berhubungan dengan tingkat
efektivitas media promosi yang dilakukan melalui media sosial intagram agar
konsumen sadar akan suatu produk atau membeli dan mengkonsumsi produk
Cimory. Pada penelitian sebelumnya (Wurinanda 2015), produk olahan pertanian
dipasarkan dengan media sosial twitter dan variabel karakteristik behubungan
langsung dengan tingkat efektivitas media promosi lalu tingkat keterdedahan
media sosial berhubungan dengan tingkat efektivitas media promosi. Berbeda
dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini melihat media sosial yang digunakan
adalah instagram dan karakteristik followers berhubungan dengan tingkat
keterdedahan media sosial, lalu tingkat keterdedahan media sosial berhubungan
dengan tingkat efektivitas media promosi. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka
hubungan variabel-variabel tersebut akan digambarkan secara terperinci seperti
yang terlihat pada gambar di bawah ini
Keterangan:
: berhubungan
Gambar 1 Kerangka pemikiran
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka analisis di atas, maka hipotesis penelitiannya adalah
sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan antara karakteristik followers (usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan) dengan tingkat
keterdedahan media sosial.
2. Terdapat hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial dengan tingkat
efektivitas media promosi pada perusahaan “Cimory”.
Tingkat
Efektivitas Media
Promosi (Y2)
Konsep AIDA:
Y2.1 Attention
Y2.2 Interest
Y2.3 Desire
Y2.4 Action
Karakteristik
Followers (X1)
X1.1 Usia
X1.2 Jenis kelamin
X1.3 Tingkat
pendidikan
X1. 4 Jenis pekerjaan
X1.5 Tingkat
pendapatan
Tingkat
Keterdedahan
Media Sosial (Y1)
Y1.1 Frekuensi pesan
Y1.2 Frekuensi
feedback pesan
Y1.3 Tingkat daya
tarik pesan
Y1.4 Kejelasan dalam
penyampaian
pesan
18
19
PENDEKATAN LAPANG
Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis.
Pendekatan kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survei kepada responden.
Menurut Singarimbun dan Effendi (2008), penelitian survei adalah penelitian
yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data yang pokok. Pada data kualitatif dilakukan dengan
wawancara mendalam dengan informan dan responden melalui telepon. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sarwono
(2006), data primer diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan
kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara kepada sumber
pertama atau informan. Sumber pertama atau informan dalam penelitian yaitu
pihak “Cimory”. Pengumpulan data primer juga diperoleh dari hasil kuesioner
berupa jawaban-jawaban dari para responden (followers cimory). Data sekunder
menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk
memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti atau
dengan menggunakan studi kepustakaan (Sarwono 2006). Data sekunder
diperoleh dari berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu buku,
jurnal penelitian, dan skripsi.
Lokasi dan Waktu
Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah perusahaan Yoghurt
Cimory yang berlokasi di Jakarta Selatan (Lampiran 1). Pemilihan produk
Yoghurt Cimory sebagai objek penelitian dilakukan secara sengaja (purposive)
dengan beberapa pertimbangan, yaitu meliputi : 1) Cimory merupakan salah satu
perusahaan produk olahan pertanian yaitu salah satunya Yoghurt Cimory, 2)
Cimory menggunakan media sosial salah satunya instagram sebagai media
promosi, 3) Cimory bekerjasama dengan Koperasi Unit Desa (KUD) sebagai
pemasok susu yang dihasilkan dari peternak langsung. Penyusunan skripsi ini
dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Agustus 2016. Penelitian ini
meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal penelitian,
pengambilan data lapang, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji
petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi.
Teknik Penentuan Responden dan Informan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh followers akun instagram
“Yoghurt Cimory” (@cimoryindonesia). Tercatat populasi followers pada tanggal
14 Maret 2016 adalah 15.200 followers. Responden dalam penelitian ini adalah
followers akun instagram “Yoghurt Cimory” dengan kriteria pemilik aktif akun
instagram, dan pernah memberi comment pada foto atau video yang di-posting
atau pernah memberi tanda love (like) pada foto atau video yang di-posting.Unit
analisis dari responden yang dipilih adalah individu. Jumlah responden yang
diambil dalam penelitian ini berjumlah 53 orang. Responden yaitu followers
20
dipilih dengan kriteria yang telah ditentukan dan bersedia mengisi kuesione online
dengan cara mengirimkan pesan melalui direct message (pesan langsung) pada
media sosial instagram yang dilaksanakan penyebarannya selama 3 minggu mulai
tanggal 4 Mei sampai 23 Mei 2016. Adapun daftar 53 responden yang merespon
kuesioner pada penelitian ini tercantum pada (Lampiran 3). Metode pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability yaitu teknik
sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota
populasi untuk dijadikan anggota sampel (Alma 2009). Sampling diambil dengan
prosedur secara kebetulan (accidental sampling), menurut Alma (2009) yaitu
teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja secara
tidak sengaja bertemu dengan karakteristiknya, maka orang tersebut dapat
digunakan sebagai sampel (responden). Dengan memberikan kuesioner online
kepada setiap akun yang mem-follow instagram“Cimory”. Kuesioner sengaja
dibentuk dalam bentuk online agar memudahkan dalam penyebaran kuesioner,
mengingat responden pada penelitian ini adalah followers akun instagram
“Cimory”. Adapun keterbatasan accidental sampling adalah jumlah sample yang
mungkin tidak representatif karena tergantung pada anggota sampel yang ada
pada saat itu. Sementara itu informan dari penelitian ini adalah pihak Cimory
yang memiliki kriteria dapat memberikan penjelasan mengenai informasi dan data
mengenai produk olahan pertanian “Yoghurt Cimory”.
Teknik Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif sebagai fokus utama
dan data kualitatif sebagai data pendukung. Data kuantitatif adalah data yang
diperoleh melalui kuesioner online yang ditujukan kepada responden. Sementara
data-data kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara kepada pihak Cimory
serta wawancara singkat dengan responden melalui telepon.
1. Data primer adalah data yang diperoleh melalui kuesioner yang
ditunjukan kepada responden, wawancara singkat dengan responden
melalui telepon, hasil wawancara dengan pihak Cimory, serta dokumen
perusahaan tersebut.
2. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu buku, jurnal
penelitian, skripsi, dan internet.
Penelitian survei dilaksanakan dalam periode waktu tiga minggu, yaitu dari
4 Mei 2016 sampai dengan 23 Mei 2016. Pada periode tersebut, kuesioner online
dikirim kepada followers akun instagram @cimoryindonesia secara acak dengan
mencantumkan link kuesioner melalui direct message (pesan langsung) yang
dikirim. Pembuatan kuesioner online menggunakan aplikasi google drive.
Kuesioner tersebut pada akhirnya berbentuk alamat url atau link yang dapat
diakses oleh responden yang bersedia mengisi kuesioner tersebut. Adapun
kuesioner online dapat dilihat pada (Lampiran 5).
Adapun wawancara dilakukan dengan responden yang bersedia di
wawancara melalui telepon. Melalui media tersebut, responden menjawab
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pada penelitian ini. Informasi
yang ingin diperoleh peneliti dari wawancara dengan pihak Cimory berupa
21
informasi mengenai gambaran umum perusahaan dan media promosi yang
digunakan dalam pemasarannya. Data yang telah dikumpulkan nantinya akan
diolah dan disimpulkan. Penyimpulan hasil penelitian dilakukan dengan
mengambil hasil analisis antar variabel yang konsisten. Seluruh hasil penelitian
akan dituliskan dalam skripsi.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan setelah kuesioner terkumpul. Seluruh data di
entry ke dalam komputer dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007
dan Statistical Program for Social Sciences (SPSS 21) for windows. Sebelum
kuesioner tersebut disebar, terlebih dahulu kuesioner diuji menggunakan uji
validitas. Data kemudian dianalisis menggunakan tabulasi silang (crosstabs) dan
uji korelasi Rank spearman. Melalui uji Rank spearman ini dapat diketahui angka
korelasi positif (+) yang memiliki hubungan kedua variabel searah dan negatif (-)
yang memiliki hubungan kedua variabel tidak searah. Uji korelasi Rank spearman
digunakan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden (usia,
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan) dengan tingkat keterdedahan media sosial
(frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan dan kejelasan
dalam penyampaian pesan), dan tingkat keterdedahan media sosial dengan tingkat
efektivitas media promosi melalui empat tahap AIDA. Hasil data ini diolah
melalui uji korelasi Rank spearman karena variabel-variabel tersebut
menggunakan skala ordinal. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan jenis
kelamin dan jenis pekerjaan dari karakteristik responden dengan tingkat
keterdedahan media sosial menggunakan analisis data Chi-square. Analisis
tersebut digunakan karena jenis data pada jenis kelamin adalah data nominal.
Data-data hasil wawancara kemudian digunakan sebagai penunjang dan data
pendukung untuk melengkapi hasil statistik tersebut.
Definisi Operasional dan Pengukuran
Penelitian ini terdiri atas beberapa variabel yang terbagi menjadi beberapa
indikator. Masing-masing variabel dan indikator diberi batasan terlebih dahulu
sehingga dapat ditemukan skala pengukurannya. Definisi operasional untuk
masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik followers merupakan faktor-faktor yang terdapat pada diri
seorang konsumen yang menjadi followers Cimory dan memengaruhi diri
followers tersebut. Karakteristik followers dapat diukur melalui beberapa
variabel. Variabel tersebut meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
a. Usia adalah lama hidup followers yang dihitung sejak tanggal kelahiran
hingga saat penelitian dilakukan yang dinyatakan dalam tahun.
Pengukuran usia dinyatakan dalam tahun dan diukur menggunakan skala
ordinal. Usia dikategorikan menggunaka standar deviasi dan membagi
kategori usia sebagai berikut :
1. Muda ( skor 1 ) : 15 - 20 tahun
2. Sedang ( skor 2 ) : 21 - 24 tahun
3. Dewasa ( skor 3 ) : 25 - 40 tahun
22
b. Jenis kelamin merupakan sifat fisik followers yang tercatat dalam kartu
identitas, yaitu laki-laki atau perempuan. Jenis kelamin diukur
menggunakan skala nominal dan dibedakan menjadi :
1. Laki-laki ( diberi kode 1)
2. Perempuan ( diberi kode 2)
c. Tingkat pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah
diikuti oleh followers sampai dengan waktu saat penelitian berlangsung.
Tingkat pendidikan tersebut diukur dengan menggunakan skala ordinal
dan dikategorikan sebagai berikut :
1. Rendah ( skor 1 ) :<SMP / MTs / Sederajat
2. Sedang ( skor 2 ) : SMA / SMK / MAN / Sederajat
3. Tinggi ( skor 3 ) : > Diploma
d. Jenis pekerjaan adalah kegiatan utama yang sehari – hari dilakukan
followers untuk memperoleh pendapatan. Jenis pekerjaan diukur
menggunakan skala nominal. Jenis pekerjaan dibedakan menjadi :
1. TNI/POLRI ( diberi kode 1)
2. Dosen ( diberi kode 2)
3. Pegawai Negeri Sipil (PNS) ( diberi kode 3)
4. Pegawai swasta ( diberi kode 4)
5. Wiraswasta ( diberi kode 5)
6. Ibu rumah tangga ( diberi kode 6)
7. Pelajar/ mahasiswa ( diberi kode 7)
8. Tidak bekerja,lainnya ( diberi kode 8)
e. Tingkat pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh oleh followers
setiap satu bulan. Tingkat pendapatan termasuk data ordinal dan
dikategorikan dengan menggunakan standar deviasi sebagai berikut :
1. Rendah ( skor 1 ) : < Rp 950.000
2. Sedang ( skor 2 ) : Rp 950.001 – Rp 2.644.999
3. Tinggi ( skor 3 ) : > Rp 2.645.000
2. Tingkat keterdedahan media sosial adalah perhatian yang dilakukan oleh
konsumen terhadap aktivitas promosi yang dilakukan pihak pemberi pesan
(Cimory) melalui instagram. Tingkat keterdedahan media sosial instagram
terdiri dari frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan,
kejelasan dalam penyampaian pesan. Indikator pada variabel ini meliputi :
a. Frekuensi pesan yaitu banyak dan rutinnya postingan yang dikirimkan
admin melalui instagram. Responden melihat seberapa sering pesan yang
disampaikan pada akun Instagram Cimory. Frekuensi pesan diukur dengan
skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan dengan empat pertanyaan.
Hasil akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori :
1. Frekuensi pesan rendah ( skor 1 ) : 4 - 7
2. Frekuensi pesan sedang ( skor 2 ) : 8 - 11
3. Frekuensi pesan tinggi ( skor 3 ) : 12 - 16
b. Frekuensi feedback pesan yaitu banyak dan rutinnya admin membalas
komen dan merespon postingan yang dikirimkan followers instagram
“Cimory”. Responden melihat seberapa sering feedback pesan yang
disampaikan pada akun Instagram Cimory. Frekuensi feedback pesan
diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan dengan
23
memberikan tiga pertanyaan. Hasil akumulasi jawaban kemudian
dikelompokkan menjadi tiga kategori :
1. Frekuensi feedback pesan rendah ( skor 1) : 3 – 5
2. Frekuensi feedback pesan sedang ( skor 2 ) : 6 – 8
3. Frekuensi feedback pesan tinggi ( skor 3 ) : 9 – 12
c. Tingkat daya tarik pesan merupakan desain pesan yang dikemas admin
untuk menyampaikan informasi promosi produk kepada followers dilihat
dari komposisi warna, profile picture, gambar atau foto, dan desain
sehingga mendapat respon positif terhadap promosi penjualan yang
disampaikan. Tingkat daya tarik pesan diukur dengan skala ordinal.
Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian pada lima
pertanyaan. Hasil akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi
tiga kategori :
1. Tidak menarik ( skor 1 ) : 5 - 9
2. Kurang menarik ( skor 2 ) : 10 - 14
3. Menarik ( skor 3 ) : 15 - 20
d. Kejelasan dalam penyampaian informasi merupakan jelas dan lengkapnya
informasi yang diberikan admin melalui media sosial instagram. Kejelasan
informasi diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan
dengan memberikan penilaian pada lima pertanyaan. Hasil akumulasi
jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori :
1. Tidak jelas ( skor 1 ) : 5 - 9
2. Kurang jelas ( skor 2 ) : 10 - 14
3. Jelas ( skor 3 ) : 15 – 20
Berdasarkan total hasil akumulasi jawaban pada tingkat keterdedahan media
sosial dengan skala ordinal, pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan
penilaian pada tujuhbelas pertanyaan. Jawaban dikelompokkan menjadi tiga
kategori :
1. Tingkat keterdedahan media sosial rendah skor (1) : 17 - 33
2. Tingkat keterdedahan media sosial sedang skor (2) : 34 - 50
3. Tingkat keterdedahan media sosial tinggi skor (3) : 51 – 68
3. Tingkat efektivitas media promosi adalah hasil sasaran yang ingin dicapai
melalui penyampaian pesan oleh pelaku promosi kepada penerima pesan
sehingga makna pesan dimengerti oleh pemberi dan penerima pesan. Tingkat
efektivitas media promosi memengaruhi sikap konsumen dalam merespon
pesan-pesan yang disampaikan melalui media sosial instagram. Pengukuran
pada variabel ini menggunakan beberapa variabel :
a. Attention (perhatian) adalah tahapan awal dimana konsumen sadar dan
memberi perhatian terhadap sebuah produk. Attention dapat terlihat dari
aktivitas konsumen berupa menjadi followers akun instagram “Cimory”,
dan memperhatikan posting yang diunggah oleh penjual usaha produk
“Yoghurt Cimory”. Kode untuk responden yang mencapai tahap attention
adalah 1. Attention diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator
dilakukan dengan memberikan penilaian pada lima pertanyaan. Hasil
akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori :
1. Attention Rendah (skor 1) : 5 - 9
2. Attention Sedang (skor 2) : 10 - 14
24
3. Attention Tinggi (skor 3) : 15 - 20
b. Interest (ketertarikan) merupakan sebuah tahapan lanjutan dari tahap
attention dimana konsumen lulus dari tahap kesadaran tentang produk
yang dipromosikan kemudian muncul ketertarikan dari diri konsumen
terhadap produk tersebut. Interest dapat terlihat dari durasi konsumen
dalam melihat promosi produk melalui instagram, membaca informasi
produk-produk yang dijual “Cimory” melalui instagram, hingga
munculnya rasa penasaran konsumen setelah melihat aktivitas promosi
produk “Yoghurt Cimory”. Kode untuk responden yang mencapai tahap
attention adalah 2. Interest diukur dengan skala ordinal. Pengukuran
indikator dilakukan dengan memberikan penilaian pada delapan
pertanyaan. Hasil akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi
tiga kategori:
1. Interest Rendah (skor 1) : 8 - 15
2. Interest Sedang (skor 2) : 16 - 23
3. Interest Tinggi (skor 3) : 24 - 32
c. Desire (keinginan) merupakan sebuah tahapan lanjutan dari tahap interest
berupa keinginan yang timbul karena adanya proses pertukaran yang
menarik bagi konsumen. Desire dapat dilihat dari keinginan membeli
yang tumbuh setelah mengetahui promosi instagram @cimoryindonesia,
dan merasa tertarik sehingga memiliki keingintahuan yang tinggi pada
produk. Kode untuk responden yang mencapai tahap desire adalah 3.
Desire diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan
dengan memberikan penilaian pada empat pertanyaan. Hasil akumulasi
jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori:
1. Desire Rendah (skor 1) : 4 - 7
2. Desire Sedang (skor 2) : 8 - 11
3. Desire Tinggi (skor 3) : 12 - 16
d. Action (aksi) merupakan tahap akhir setelah desire berupa tindakan untuk
membeli dengan melakukan suatu keputusan pembelian. Action dapat
dilihat dari tindakan membeli konsumen yang ditandai dengan aksi nyata
konsumen membeli produk setelah melihat aktivitas promosi melalui
instagram “Cimory”. Kode untuk responden yang mencapai tahap action
adalah 4. Action diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator
dilakukan dengan memberikan penilaian pada lima pertanyaan. Hasil
akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori:
1. Action Rendah (skor 1) : 5 - 9
2. Action Sedang (skor 2) : 10- 14
3. Action Tinggi (skor 3) : 15-20
Berdasarkan total hasil akumulasi jawaban pada tingkat efektivitas media promosi
dengan skala ordinal, pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan
penilaian pada duapuluhdua pertanyaan. Jawaban dikelompokkan menjadi tiga
kategori :
1. Tingkat efektivitas media promosi rendah skor (1) : 22 - 43
2. Tingkat efektivitas media promosi sedang skor (2) : 44 - 65
3. Tingkat efektivitas media promosi tinggi skor (3) : 66– 88
25
GAMBARAN UMUM CIMORY
Sejarah dan Perkembangan Cimory
Cimory merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi
produk olahan pertanian dengan berbahan dasar susu. Cimory yang memiliki
kepanjangan dari Cisarua Mountain Dairy adalah perusahaan pengolahan susu
segar yang memiliki prospek yang potensial di dalam menyediakan aneka
hidangan makanan dan minuman berbahan dasar susu. Pembentukan PT Cimory
berawal dari adanya ketertarikan Bapak Bambang Sutantio selaku pemimpin
perusahaan untuk membantu peternak di Cisarua yang tergabung dalam Koperasi
Unit Desa (KUD) Giri Tani. Permasalahan yang dilihat oleh Bapak Bambang
adalah harga jual susu murni yang rendah sehingga peternak tidak mampu
menghasilkan susu yang berkualitas. Hal tersebut disebabkan peternak tidak
mampu membeli pakan yang berkualitas dan melakukan proses budidaya dengan
baik dengan harga jual yang diterima oleh peternak. Bapak Bambang melihat
peluang untuk mendirikan bisnis pengolahan susu dengan bahan baku yang
diambil dari peternak di Cisarua dan sekitarnya. Peluang tersebut dilihat dari
perusahaan pengolahan susu segar yang masih sedikit di Indonesia.
PT Cimory didirikan pada bulan Februari tahun 2006 dengan menawarkan
keunggulan dalam produk susu yang berkualitas dari segi kesegaran dan nutrisi.
Pemilik perusahaan mendirikan pabrik pengolahan susu yang terletak dekat
dengan sentra bahan baku yaitu kurang lebih 15 menit dari sentra bahan baku
utama. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga kualitas susu murni yang
menjadi bahan baku utama pengolahan susu. PT Cimory meluncurkan produk
Fresh Milk Cimory dan Yoghurt Drink Cimory yang diberi brand Yo-lite pada
tahun 2006. Cimory memiliki Visi untuk menjadikan perusahaan public yang
memproduksi dan mendistribusikan makanan dan minuman berbasis “PROTEIN”
untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Sumber : Google
Gambar 2 Logo perusahaan Cimory
Awal berdirinya Cimory dimulai dengan pembangunan pabrik pengolahan
susu pada tahun 2004 yang berlokasi di Jl. Raya Puncak KM 77, Cisarua, Bogor,
yang kemudian membuka toko untuk penjualan produk Cimory sendiri. Setelah
melihat respon masyarakat yang positif, selanjutnya Cimory memutuskan untuk
membuka sebuah restoran yang bernama Cimory Mountain View pada tahun 2006
untuk menyediakan produk-produk olahan yang berbahan dasar susu segar. Lalu
dikembangkan kembali restoran Cimory di daerah yang sama bernama Cimory
26
Riverside dan di daerah Semarang bernama Cimory On The Valley pada tahun
2010. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, pabrik Cimory pun
dipindahkan ke daerah Sentul pada tahun 2012.
PT Cimory hanya melakukan kegiatan produksi dalam pengolahan susu.
Kegiatan produksi meliputi penerimaan bahan baku berupa susu murni,
pengolahan susu, kontrol kualitas dan pengemasan. Kegiatan distribusi dan
pemasaran dilakukan oleh perusahaan lain yang tergabung dalam Macro. Kegiatan
distribusi dan pemasaran produk susu PT Cimory dilakukan oleh PT Macrosentra
Niagaboga yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman produksi
perusahan yang bergabung dalam Macro. Produk susu Cimory seperti Fresh Milk
Cimory, Cimory Yoghurt Drink dan Cimory Set Yoghurt didistribusikan ke
modern retail yang ada di pulau Jawa dan Bali. Varian rasa yang ditawarkan oleh
Cimory pada produk Yoghurt Cimory dalam kemasan botol memiliki 10 varian
rasa yaitu rasa strawberry, rasa blueberry, rasa plain, rasa mix fruit, rasa lychee,
rasa passion fruit, rasa mix berry, rasa guava, rasa mango, dan rasa grape. Pada
Yoghurt Cimory kemasan kotak memiliki 3 varian rasa yaitu strawberry,
mixedberry dan original.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Cimory dalam menarik konsumen
dengan melakukan above the line seperti iklan pada televisi (tv), built in televisi, dan
billboard. Strategi pemasaran yang kedua yang dilakukan oleh Cimory dalam
menarik konsumen dengan melakukan below the line seperti pemasaran melalui sales
promotion girl (SPG) dengan sampling selling atau memberikan pembagian contoh
dari produk Yoghurt Cimory. Pada strategi pemasaran terakhir yang dilakukan oleh
Cimory dalam menarik konsumen dengan melakukan promosi melalui digital pada
social media dan website Cimory (www.cimory.com).
Media Promosi “Yoghurt Cimory”
Berdasarkan laporan pihak Cimory bahwa Cimory melakukan promosi
produk Yoghurt Cimory dengan menggunakan tiga media yaitu:
1. Above The Line (ATL) adalah pemasaran atau marketing yang dilakukan dalam
memasarkan produk atau jasa dengan menggunakan media massa seperti iklan
pada televisi (tv), build in televise, dan billoard yang dilakukan oleh pihak
Cimory. Sifat ATL merupakan media “tak langsung” yang mengenai audience,
karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience. ATL digunakan jika
memang pasar yang dituju sangat luas dan sulit atau belum bisa didefinisikan.
2. Below The Line (BTL) atau Media Lini Bawah adalah segala aktivitas
marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail atau konsumen dengan
salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen agar aware dengan produk
atau jasa yang ditawarkan. Bentuk iklan yang tidak disampaikan atau disiarkan
melalui media massa, dan biro iklan tidak memungut komisi atas penyiarannya
atau pemasangannya. Pihak Cimory melakukan BTL seperti pemasaran melalui
sales promotion girl (SPG) dengan sampling selling atau memberikan
pembagian contoh dari produk Yoghurt Cimory.
3. Melalui digital yaitu social media dengan website. Media sosial yang
digunakan oleh Cimory meliputi facebook, twitter, dan instagram. Penggunaan
media sosial sebagai media promosi memudahkan followers instagram akun
@cimoryindonesia untuk melihat dan membaca informasi produk “Yoghurt
27
Cimory” yang disampaikan dan ditawarkan. Instagram dipilih sebagai media
sosial untuk melakukan promosi karena saat ini instagram menjadi akun social
media yang paling efektif untuk melakukan promo atau campaign serta sesuai
dengan target market Cimory yaitu pria dan wanita pada usia 15 tahun sampai
35 tahun.
Akun instagram @cimoryindonesia sudah digunakan sejak 18 Oktober
2014. Saat ini, terhitung dari bulan Juli 2016 followers @cimoryindonesia
berjumlah 30.700 akun dan jumlah following-nya sebanyak 0 akun. Isi dari
postingan instagram Cimory adalah informasi mengenai Yoghurt Cimory yang
dipromosikan melalui postingan foto atau video dengan penjelasan berupa caption
yang menjabarkan informasi produk atau untuk sekedar menyapa followers, dan
lainnya. Akun instagram Cimory juga menambahkan hashtag dalam
postingannya agar memudahkan pencarian oleh followers mengenai Yoghurt
Cimory. Berikut ini adalah gambar dari tampilan akun instagram
@cimoryindonesia
Sumber : instagram @cimoryindonesia
Gambar 3 Tampilan akun instagram @cimoryindonesia
Berdasarkan laporan pihak Cimory bahwa penggunaaan media sosial
instagram memiliki perbedaan dari sebelum menggunakan media sosial karena
penjualan menjadi semakin meningkat. Perkembangan pemasaran produk
“Yoghurt Cimory” melalui media-media promosi memudahkan Cimory untuk
mengetahui perilaku dari konsumen. Informasi produk dan campaign yang
disampaikan melalui instagram adalah interaksi aktif kepada followers secara
rutin setiap hari. Akun instagram @cimoryindonesia memposting informasi lebih
dari satu kali dalam sehari, hal ini termasuk banner campaign, info produk, dan
repost postingan pada followers. Desain postingan pada foto atau video dibuat
secara menarik dengan tujuan menarik followers untuk ikut serta atau lebih aktif
dalam setiap postingan Cimory.
28
29
KARAKTERISTIK FOLLOWERS AKUN INSTAGRAM
@CIMORYINDONESIA
Responden dalam penelitian ini adalah followers dari akun instagram
“Cimory Indonesia” yang mengisi kuesioner online yang dilakukan sejak 4 Mei
2016 sampai dengan tanggal 23 Mei 2016. Karakteristik followers dapat dilihat
dalam penelitian ini terdiri atas lima variabel, yaitu : 1) usia, 2) jenis kelamin, 3)
tingkat pendidikan, 4) jenis pekerjaan, dan 5) tingkat pendapatan. Followers
tersebut diasumsikan sudah melihat dan menyadari kegiatan promosi yang
dilakukan “Cimory Indonesia” melalui instagram sebagai media promosinya.
Karakteristik followers lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Jumlah dan persentase responden terhadap instagram @cimoryindonesia
berdasarkan karakteristik followers tahun 2016
No Karakteristik
Followers
Kategori Jumlah Persentase
(%)
Rata-rata
1. Usia Muda
(15-20 tahun)
Sedang
(21- 24 tahun)
Dewasa
(25-40 tahun)
20
21
12
37.7
39.6
22.6
22
2. Jenis Kelamin Laki – laki
Perempuan
14
39
26.4
73.6
3. Tingkat
Pendidikan
Rendah
(SMP/MTs/
Sederajat)
Sedang
(SMA/SMK/MAN/
Sederajat)
Tinggi
(> Diploma)
4
28
21
7.5
52.8
39.6
4. Jenis Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
(PNS)
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Pelajar/ Mahasiswa
Freelance
Pelatih Tari
3
12
6
1
28
2
1
5.7
22.6
11.3
1.9
52.8
3.8
1.9
5. Tingkat
Pendapatan
Rendah (< Rp
950.000)
Sedang ( Rp 950.001
– Rp 2.644.999)
Tinggi (Rp >
2.645.000)
19
23
11
35.8
43.4
20.8
1.796.792
Total 53 100.00
30
Usia
Usia adalah lama hidup followers yang dihitung sejak tanggal kelahiran
hingga saat penelitian dilakukan yang dinyatakan dalam tahun. Dalam penelitian
ini, usia diukur menggunakan standar deviasi dan terbagi menjadi tiga kategori ,
yaitu: 1). Muda pada usia 15 – 20 tahun, 2). Sedang pada usia 21- 24 tahun, dan
3). Dewasa pada usia 25-40 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, dari 53 orang
responden diketahui bahwa rata-rata usia dalam penelitian ini yaitu 22 tahun dan
diketahui umur termuda yaitu 15 tahun, sedangkan umur tertua adalah 40 tahun.
Terlihat dalam tabel bahwa jumlah followers sebagai responden dengan
usia muda (15- 20 tahun) sebanyak 20 orang dengan frekuensi (37.7%), jumlah
responden usia sedang (21-24 tahun) sebanyak 21 orang dengan frekuensi
(39.6%), dan jumlah usia dewasa (25-40 tahun) sebanyak 12 orang dengan
frekuensi (22.6%). Jika dilihat dari jumlah dan frekuensi tersebut, terlihat bahwa
sebagian besar responden berada pada kategori usia sedang (21-24 tahun), tetapi
hal ini tidak berbeda jauh dengan kategori usia muda (15-20 tahun). Hal tersebut
disebabkan oleh sebagian besar responden sebagai pengguna aktif media sosial
instagram akun @cimoryindonesia kebanyakan berada pada kalangan sedang
yaitu sebagian besar sebagai pelajar atau mahasiswa ataupun sebagai fresh
graduate. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat dari salah satu responden
“…Tolong segmen pasar instagram Cimory diperluas karena
saat ini sepertinya segmennya lebih untuk remaja saja…” (T, 34
tahun)
Pada kategori usia dewasa (25-40 tahun) status pekerjaan followers
sebagaian besar adalah wiraswasta, pegawai negeri sipil (PNS), dan karyawan
swasta. Kategori usia dewasa mempunyai jumlah responden yang paling rendah,
hal ini dikarenakan kesibukan responden pada pekerjaan yang menyita banyak
waktu sehingga responden tidak fokus untuk membuka media sosial.
Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan sifat fisik followers yang tercatat dalam kartu
identitas, yaitu laki-laki atau perempuan. Berdasarkan tabel diperoleh data bahwa
jenis kelamin followers mayoritas adalah Perempuan sebanyak 39 followers
(73.6%) dan sebanyak 14 followers (26.4 %) adalah followers Laki- laki. Hal ini
dikarenakan, perempuan cenderung lebih senang bermain media sosial
dibandingkan laki-laki. Hal ini didukung menurut Nrayung (2012) bahwa
perempuan lebih menyukai dengan hal baru seperti dengan dunia maya sehingga
siswa perempuan ini bisa menambah temannya meskipun hanya di dunia maya
atau untuk berbelanja online. Berbeda dengan laki–laki lebih menyukai dengan
hal yang lebih nyata untuk bersosialisasi secara langsung.
Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah
diikuti oleh followers sampai dengan waktu saat penelitian berlangsung. Tingkat
pendidikan tersebut terbagi menjadi tiga jenjang, yaitu : 1). Rendah pada
pendidikan lulus SMP/ MTs/ Sederajat, 2). Sedang pada pendidikan lulus SMA/
SMK/ MAN/ Sederajat, dan 3). Tinggi pada pendidikan sudah lulus minimal pada
31
pendidikan Diploma. Berdasarkan tiga kategori tersebut, sebagian besar
responden yaitu berjumlah 28 followers atau dengan frekuensi memiliki
pendidikan yang tergolong sedang yaitu pada jenjang lulusan SMA/SMK/MAN/
Sederajat sebesar 52.8% dari keseluruhan total jumlah responden. Sementara itu,
untuk tingkat pendidikan lebih besar atau minimal lulusan Diploma sebanyak 21
followers atau (39.6%), dan untuk tingkat lulusan kurang dari SMP/MTs/Sederajat
sebanyak 4 followers atau (7.5%). Tingkat pendidikan didominasi oleh pelajar
atau kategori SMA/SMK/MAN/Sederajat karena pada kategori tersebut responden
cenderung memiliki waktu luang dibandingkan dengan kategori sudah lulus
minimal pada pendidikan diploma yang mayoritas sudah memiliki kesibukan pada
pekerjaan. Menurut Sumarwan (2011), pendidikan individu dapat mempengaruhi
proses keputusan dan pola konsumsi seseorang. Konsumen yang memiliki
pendidikan lebih baik akan sangat responsif terhadap informasi, pendidikan juga
mempengaruhi konsumen dalam pilihan produk maupun merek. Pendidikan yang
berbeda akan menyebabkan selera konsumen juga berbeda.
Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan adalah kegiatan utama yang sehari – hari dilakukan
followers untuk memperoleh pendapatan. Jenis Pekerjaan dibedakan menjadi 1)
TNI/POLRI, 2) Dosen , 3) Pegawai Negeri Sipil (PNS), 4) Pegawai swasta, 5)
Wiraswasta, 6) Ibu rumah tangga, 7) Pelajar/ mahasiswa, 8) Tidak bekerja atau
lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa sebagian besar followers
berprofesi sebagai Pelajar atau Mahasiswa berjumlah 28 orang dengan frekuensi
52.8%, selanjutnya peringkat kedua pada Pegawai Swasta yaitu sebanyak 12
orang dengan frekuensi 22.6%, peringkat ketiga berprofesi sebagai Wiraswasta
sebanyak 6 orang dengan frekuensi 11.3%, Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak
3 orang dengan frekuensi 5.7%, Freelance sebanyak 2 orang dengan frekuensi
3.8%, dan lainnya meliputi Ibu Rumah Tangga dan Pelatih Tari sebanyak 1 orang
atau 1.9%. Berbagai macam jenis pekerjaan apapun, untuk menggunakan gadget
saat ini sudah menjadi kebutuhan untuk para penggunanya.
Terlihat pada tabel bahwa jenis pekerjaan followers mayoritas adalah
pelajar atau mahasiswa. Hal ini mengindikasikan bahwa pelajar atau mahasiswa
memiliki banyak waktu luang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan profesi
lainnya. Menurut Sumarwan (2011), pendidikan dan pekerjaan adalah dua
karakteristik yang saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang individu. Selanjutnya pekerjaan seseorang
akan memengaruhi pendapatan yang diterimanya. Pendapatan dan pendidikan
tersebut akan memengaruhi proses keputusan dan pola konsumsi seseorang.
Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh oleh followers
setiap satu bulan. Pada penelitian ini pendapatan diperoleh dari hasil followers
bekerja atau dari pendapatan yang diperoleh melalui uang saku. Tingkat
pendapatan dibagi menjadi tiga kategori yaitu, 1). Rendah untuk followers yang
memiliki pendapatan < Rp 950.000, 2). Sedang untuk followers yang memiliki
pendapatan Rp 950.001 sampai Rp 2.644.999 dan 3). Tinggi untuk followers yang
memiliki pendapatan > 2.645.000. Terlihat dalam Tabel 4, mayoritas pendapatan
followers berada di kategori sedang yaitu sebanyak 23 followers (43.4%),
32
sedangkan pada peringkat kedua berada di kategori rendah yaitu sebanyak 19
followers (35.8 %), dan pada kategori tinggi yaitu sebanyak 11 followers (20.8%).
Pendapatan followers paling terbanyak berada di kategori pendapatan
sedang, sesuai dengan data sebelumnya yaitu followers banyak yang berprofesi
sebagai pelajar atau mahasiswa. Hal ini karena pelajar atau mahasiswa masih
mendapatkan penghasilan dari uang saku yang diperoleh, sehingga masih belum
memiliki pendapatan yang tinggi. Menurut Sumarwan (2011), individu yang
berpendidikan tinggi diasumsikan juga memiliki pendapatan yang tinggi.
Pendapatan sangat penting bagi konsumen, dari pendapatan tersebut konsumen
bisa membiayai kegiatan konsumsinya. Jumlah pendapatan akan menggambarkan
besarnya daya beli dari seseorang konsumen.
Ikhtisar
Pada penelitian ini untuk melihat karakteristik responden yaitu followers
akun instagram @cimoryindonesia sebanyak 53 followers dilihat pada kategori
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan.
Pada kategori usia diukur dengan menggunakan standar deviasi dengan tiga
kategori usia yaitu usia muda, sedang, dan usia dewasa. Usia yang dominan dalam
penelitian ini adalah pada usia sedang yaitu sebanyak 21 orang dengan persentase
39.6 persen. Pada kategori jenis kelamin yaitu perempuan dan laki-laki, followers
yang mengisi kuesioner online didominasi pada jenis kelamin perempuan yaitu
sebanyak 39 orang dengan persentase 73.6 persen. Karakteristik followers
selanjutnya yaitu tingkat pendidikan dengan kategori rendah pada
SMP/MTs/Sederajat, sedang pada SMA/SMK/MAN/Sederajat, dan tinggi pada
tingkat pendidikan lebih dari atau sama dengan diploma yang menjadi dominasi
pada kategori sedang yaitu pada tingkat pendidikan SMA/SMK/MAN/Sederajat
sebanyak 28 orang dengan persentase 52.8 persen yang artinya hampir setengah
dari followers yang mengisi kuesioner online. Pada kategori jenis pekerjaan
didominasi oleh jenis pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa dengan persentase
52.8 persen atau sebanyak 28 orang yang menjadi responden. Kategori terakhir
pada karakteristik konsumen adalah tingkat pendapatan yang didominasi oleh
kategori sedang pada tingkat pendapatan sebesar Rp 950.001 sampai dengan Rp
2.644.999 dengan persentase sebanyak 43.4 persen atau sebanyak 23 orang.
33
TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL AKUN
INSTAGRAM @CIMORYINDONESIA
Keterdedahan konsumen terhadap media perlu dilihat dalam mengukur
bagaimana sebuah pesan yang terdapat pada media dapat sampai kepada
konsumen. Keterdedahan menurut Shore merujuk kepada Samsi (2005) adalah
kegiatan mendengar, melihat, dan membaca, atau secara lebih umum memberikan
sejumlah perhatian kepada suatu pesan yang disampaikan dengan menggunakan
media sebagai perantara. Penelitian sebelumnya, menurut Shimp dalam Wulandari
(2015) menyatakan bahwa untuk mengukur efektivitas internet yang dalam hal ini
melalui media sosial dapat dilihat keterdedahan media sosial yang dapat dilihat
dari frekuensi kunjungan pelanggan terhadap suatu akun media sosial produk,
frekuensi pesan dan feedback, tingkat daya tarik pesan, lama kunjungan, serta
jalan yang ditempuh untuk mencapai situs-situs media sosial tertentu. Ditinjau
dari isi pesan yang disampaikan pemasar yaitu pelaku usaha kepada calon
konsumen dengan menggunakan media, menjelaskan bahwa isi pesan yang
disampaikan mengenai informasi foto atau video yang diunggah, frekuensi
feedback pesan dilihat dari intensitas pemasar merespon konsumennya, kejelasan
informasi dapat dilihat dari informasi yang di posting terpampang dengan jelas
pada media sosial instagram. Aktivitas promosi dari keterdedahan media sosial
dilakukan oleh pelaku pemasaran kepada penerima pesan yaitu followers menjadi
tertarik dengan informasi yang disampaikan sehingga followers sebagai calon
konsumen memiliki keinginan untuk membeli produk.
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur efektivitas promosi melalui
instagram yang dilakukan salah satu perusahaan Yoghurt yaitu “Cimory” dilihat
dari perubahan sikap konsumen yang merupakan followers dari akun instagram
@cimoryindonesia. Perubahan sikap followers tersebut disebabkan oleh
keterdedahan media sosial instagram melalui aktivitas promosi yang dilakukan
“Cimory” yang dilakukan oleh seorang admin. Aktivitas promosi yang dilakukan
adalah dengan cara melakukan posting foto atau video dengan dilengkapi caption
mengenai informasi produk Yoghurt Cimory yang jelas dan menarik , informasi
mengenai kegunaan atau manfaat dari mengkonsumsi susu atau Yoghurt, maupun
informasi mengenai event-event yang diselenggarakan. Hal ini dilakukan untuk
merubah sikap konsumen agar lebih tertarik sampai dengan terjadinya pembelian
produk. Efektivitas media sosial instagram sebagai media promosi kemudian
dilihat melalui empat tahapan dari unsur AIDA, yaitu attention (perhatian),
interest (ketertarikan), desire (keinginan), dan action (tindakan). Keterdedahan
media sosial instagram pada “Yoghurt Cimory” diukur dengan menggunakan
empat variabel, yaitu frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik
pesan, kejelasan penyampaian pesan yang dijelaskan secara rinci pada Tabel 5
34
Tabel 5 Persentase penilaian responden terhadap instagram @cimoryindonesia
berdasarkan aktivitas promosi tahun 2016
No Keterdedahan
Penilaian Responden
Rendah Sedang Tinggi
1. Frekuensi Pesan 3.8 18.9 77.4
2. Frekuensi
Feedback Pesan
7.5 35.8 56.6
3. Tingkat Daya Tarik
Pesan
1.9 7.5 90.6
4. Kejelasan dalam
penyampaian Pesan
1.9 37.7 60.4
Berdasarkan Tabel 5, pada frekuensi pesan yang mendominasi berada pada
kategori tinggi sebanyak 77.4 persen responden, selanjutnya pada peringkat
kedua berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 18.9 persen responden, dan
pada kategori rendah hanya ada 3.8 persen responden yang memilih. Pada variabel
frekuensi feedback pesan yang mendominasi berada pada kategori tinggi sebanyak
56.6 persen responden, selanjutnya pada peringkat kedua berada pada kategori
sedang yaitu sebanyak 35.8 persen responden, dan pada kategori rendah hanya ada
7.5 persen yang memilih.
Selanjutnya pada variabel lain, yaitu tingkat daya tarik pesan sebanyak
90.6 persen responden mendominasi pada kategori tinggi. Pada kategori sedang
berada di peringkat kedua yaitu 7.5 persen responden, sedangkan pada kategori
rendah hanya 1.9 persen. Pada variabel terakhir yaitu kejelasan dalam
penyampaian pesan, sebanyak 60.4 persen mendominasi dengan kategori tinggi.
Selanjutnya pada kategori sedang yaitu sebanyak 37.7 persen, dan pada kategori
rendah dengan frekuensi 1.9 persen responden yang memilih. Berdasarkan hasil
penilaian pada Tabel 5 tersebut terlihat bahwa aktivitas promosi pada akun
instagram @cimoryindonesia tergolong tinggi pada semua variabel yaitu pada
variabel frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan
pada kejelasan dalam penyampaian pesan. Pada variabel tingkat daya tarik pesan
menjadi paling dominan dari keterdedahan media sosial instagram. Hal ini
didukung oleh hasil penilaian dari responden bahwa foto atau video yang di-
posting dengan desain yang berwarna - warni dan caption yang disajikan secara
menarik, sehingga perhatian followers berfokus kepada pesan yang disampaikan
melalui postingan. Deskripsi mengenai setiap variabel pada keterdedahan media
sosial instagram akun @cimoryindonesia akan dijelaskan pada penjelasan berikut
ini.
35
Frekuensi Pesan
Frekuensi pesan merupakan salah satu bagian dari keterdedahan media
sosial instagram sebagai bagian dari aktivitas promosi agar produk yang mereka
tawarkan diketahui oleh calon konsumen. Frekuensi pesan ini meliputi intensitas
admin instagram dalam memberikan informasi yang di-posting setiap hari melalui
foto/video. Pengukuran frekuensi pesan dilihat melalui beberapa indikator, seperti
intensitas kemunculan foto di timeline followers, dan waktu dalam mem-posting
di instagram. Frekuensi pesan terdiri atas empat kategori yaitu sangat tidak setuju,
tidak setuju, setuju, dan sangat setuju. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada
Tabel 6
Tabel 6 Persentase penilaian responden terhadap instagram @cimoryindonesia
berdasarkan indikator frekuensi pesan tahun 2016
Seperti telah diuraikan di atas, frekuensi pesan atau posting-an foto
maupun video dapat diukur melalui beberapa indikator. Indikator yang pertama
adalah kemunculan postingan berupa foto atau video di timeline yang muncul
setiap hari minimal 1 kali sehari pada produk “Yoghurt Cimory” seperti yang di
posting pada akun instagram @cimoryindonesia. Berdasarkan tabel, kemunculan
foto atau video di timeline setiap hari sebanyak 58.5 persen responden memilih
kategori sering dengan frekuensi lebih besar dari kategori lainnya. Hal ini juga
diperkuat oleh pendapat dari salah satu responden
“…Iya saya kalo buka instagram kan hampir tiap hari, terus
emang akun instagram Cimory selalu ada di timeline saya setiap
saya buka instagram jadi emang Cimory cukup rutin update, sehari
bisa update lebih dari satu kali malah…” (N, 21 tahun)
Akun @cimoryindonesia tergolong rutin memposting foto atau video
untuk sekedar menyapa, menyampaikan informasi produk atau tentang informasi
promosi penjualan. Hal ini terlihat bahwa pada kemunculan foto atau video
No Indikator
Tidak
Pernah
Jarang Sering Selalu
1. Kemunculan foto atau
video di timeline
setiap hari
3.8 18.9 58.5 18.9
2. Kemunculan foto atau
video menyampaikan
informasi produk
setiap hari
3.8 9.4 47.2 39.6
3. Kemunculan foto atau
video menyampaikan
informasi promosi
penjualan setiap hari
3.8 11.3 28.3 56.6
4. Kemunculan foto atau
video untuk menyapa
followers setiap hari
3.8 26.4 43.4 26.4
36
mengenai informasi produk menjawab sering sebanyak 47.2 persen responden.
Pada informasi promosi penjualan sebanyak 56.6 persen responden menjawab
selalu, bahwa akun instagram @cimoryindonesia memberikan informasi
mengenai promosi penjualan. Pada indikator lainnya adalah postingan yang berisi
mengenai foto atau video untuk menyapa followers, sebanyak 43.4 persen
responden berpendapat sering membaca atau sekedar melihat postingan sebagai
bentuk sapaan admin instagram kepada para followers baik itu pada pagi hari,
siang hari atau malam hari. Postingan sapaan pada instagram tersebut dapat
bertujuan untuk mendekatkan diri pada followers atau calon konsumen.
Sumber : instagram @cimoryindonesia
Gambar 4 Postingan instagram untuk menyapa followers
Frekuensi Feedback Pesan
Frekuensi feedback (umpan balik) pesan merupakan indikator dari
keterdedahan media sosial instagram sebagai aktivitas promosi yang terdapat di
akun Instagram @cimoryindonesia. Promosi yang dilakukan oleh Cimory tentu
didalamnya terdapat komunikasi antara pelaku usaha dengan followers sebagai
calon konsumen atau penerima pesan, hal tersebut menandakan bahwa pesan yang
disampaikan oleh pelaku usaha yaitu “Cimory” melalui foto atau video dan
caption di instagram dapat menarik perhatian followers. Feedback pesan diukur
melalui seringnya admin instagram memberi respon terhadap foto atau video yang
di-tag oleh followers, admin instagram membalas komen yang dikirimkan dalam
caption, dan kecepatan admin dalam membalas comment tersebut dalam jangka
waktu segera yaitu kurang dari 24 jam. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat di
Tabel 7
37
Tabel 7 Persentase penilaian responden terhadap akun instagram
@cimoryindonesia berdasarkan indikator frekuensi feedback pesan
tahun 2016
No Indikator
Tidak
Pernah
Jarang Sering Selalu
1. Admin memberi respon
terhadap foto atau
video yang di-tag
7.5 32.1 32.1 28.3
2. Admin instagram
membalas komen yang
dikirimkan dalam
caption
3.8 28.3 37.7 30.2
3. Admin instagram
membalas comment
dengan jangka waktu
<24 jam
5.7 34.0 34.0 26.4
Dari uraian Tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa frekuensi feedback pesan
pada indikator admin memberi respon terhadap foto atau video yang di-tag.
Sebanyak 32.1 persen responden menyatakan sering terhadap pernyataan admin
memberi respon terhadap foto atau video yang di-tag dan pernyataan tersebut juga
seimbang dengan 32.1 persen responden menyatakan jarang bahwa admin
memberi respon terhadap foto atau video yang di-tag. Hal ini juga diperkuat oleh
pendapat dari salah satu responden
“…Admin Cimory nya masih kurang respon kalo ada orang yang
mentag ke akun Cimory di Instagram…” (NNA, 26 tahun)
Membalas sebuah foto atau video yang di-tag dari followers dengan cara
memberikan like atau komen pada postingan yang di-tag merupakan salah satu
cara untuk berkomunikasi satu sama lain antara followers dengan admin agar
kedua belah pihak merasa lebih dekat dan sebagai bentuk apresiasi terhadap orang
yang mengirimkan tag kepada admin instagram.
Indikator berikutnya yaitu admin instagram membalas komen yang
dikirimkan dalam caption dan membalas comment yang masuk dengan jangka
waktu segera yaitu kurang dari 24 jam. Sebanyak 37.7 persen menjawab sering
bahwa admin instagram membalas komen yang dikirimkan dalam caption,
sedangkan pada kecepatan admin instagram membalas comment sebanyak 34.0
persen seimbang menjawab jarang dan sering. Membalas comment merupakan
bentuk feedback atau timbal balik yang dilakukan antara admin
@cimoryindonesia dengan penerima pesan yaitu followers. Jika followers
memberikan comment dan dibalas dengan cepat, followers atau calon konsumen
cenderung akan lebih tertarik kepada instagram tersebut dan akan memberikan
comment pada postingan selanjutnya. Hal ini berbeda jika admin instagram tidak
langsung membalas comment dengan segera atau dibalas di lain waktu seperti
beberapa hari selanjutnya maka followers cenderung sudah lupa atau malas untuk
melanjutkan pembicaraan dengan admin. Followers yang menyatakan tidak setuju
bahwa admin membalas comment segera dikarenakan tidak semua comment yang
dibuat oleh followers dibalas semua akibat comment yang menumpuk dan
38
cenderung dengan pertanyaan yang sama. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat
dari salah satu responden
“…Komen sama adminnya sih suka dibalas cepat walaupun tidak
semua komen sempat di balas…” (NAPI, 20 tahun)
Pada akun @cimoryindonesia dapat dilihat pada Gambar 5 admin
membalas dengan waktu sesegera mungkin.
Sumber : instagram @cimoryindonesia
Gambar 5 Admin instagram @cimoryindonesia membalas dengan waktu
sesegera mungkin
Tingkat Daya Tarik Pesan
Daya tarik pesan merupakan salah satu aspek dari aktivitas promosi yang
memiliki peranan untuk menarik perhatian followers sebagai salah satu penentu
dari keberhasilan suatu aktivitas promosi. Akun Instagram dibuat semenarik
mungkin untuk meningkatkan minat seseorang untuk mem-follow dan pesan yang
dibuat berupa informasi sampai kepada followers. Daya tarik pesan dapat diukur
melalui lima indikator yang meliputi profile picture yang menarik, kualitas foto
atau video dengan jelas, desain foto atau video secara menarik, caption menarik,
dan dengan hashtag yang menarik yang memudahkan pencarian. Berikut adalah
Tabel 8 yang menyajikan data jumlah dan persentase penilaian responden
berdasarkan indikator daya tarik pesan akun @cimoryindonesia.
39
Tabel 8 Persentase penilaian responden terhadap akun instagram
@cimoryindonesia berdasarkan indikator daya tarik pesan tahun 2016
No Indikator
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
1. Profile picture menarik 1.9 3.8 43.4 50.9
2. Kualitas foto atau
video jelas
0 5.7 32.1 62.3
3. Desain foto atau video
menarik
1.9 1.9 47.2 49.1
4. Caption menarik 1.9 3.8 54.7 39.6
5. Hashtag menarik dan
memudahkan
pencarian
1.9 3.8 41.5 52.8
Berdasarkan Tabel 8, beberapa pertanyaan yang diajukan melalui
kuesioner online memiliki respon jawaban dari followers akun instagram
@cimoryindonesia sebagai responden menggambarkan bahwa indikator yang
paling menjadi daya tarik pesan adalah kualitas foto atau video yang di-posting.
Hal tersebut dibuktikan oleh seluruh responden yang berjumlah 62.3 persen
responden menilai sangat setuju bahwa kualitas foto atau video lebih baik
dibandingkan dengan indikator daya tarik pesan lainnya. Kualitas foto atau video
yang di-posting memiliki kualitas yang baik dan tajam. Hal ini lebih disukai
karena followers lebih tertarik dengan audiovisual yang baik dibandingkan dengan
sebuah kata-kata atau kalimat. Menurut Salamoon (2013) instagram merupakan
sebuah aplikasi yang memang khusus dalam berbagi foto yang menjadikan sebuah
spesifikasi pada media sosial instagram. Kualitas foto atau video yang baik dapat
meningkatkan ketertarikan lebih kepada suatu informasi yang disampaikan,
karena jika semakin kualitas foto atau video baik maka semakin banyak keinginan
followers untuk melakukan pembelian. Selain kualitas foto atau video yang di-
posting di instagram, indikator daya tarik pesan yang mendapat perhatian para
followers adalah caption yang di-posting secara menarik. Terlihat sebanyak 54.7
persen menjawab setuju bahwa caption yang dibuat menggunakan bahasa yang
menarik. Caption yang dibuat melalui instagram menggunakan kalimat yang
mudah dimengerti oleh followers, tidak perlu terlalu panjang namun jelas dan
persuasif atau bersifat mengajak.
40
Sumber : instagram @cimoryindonesia
Gambar 6 Salah satu caption instagram @cimoryindonesia
Indikator selanjutnya adalah hashtag yang dibuat secara menarik dan
memudahkan pencarian. Hashtag yang dibuat secara menarik dan memudahkan
pencarian dapat mengambil sedikit perhatian followers yang sedang berada di
halaman timeline atau yang sedang melihat postingan instagram. Terlihat pada
Tabel 8 di atas penilaian terhadap indikator dengan daya tarik pesan pada hashtag
menarik dan memudahkan pencarian bahwa sebanyak 52.8 persen responden
menyatakan sangat setuju. Indikator lainnya seperti profile picture disajikan
secara menarik sebanyak 50.9 persen responden menjawab sangat setuju. Profile
picture pada akun instagram @cimoryindonesia menggunakan profile picture
dengan logo Cimory dan juga background susu yang menyakini bahwa Cimory
adalah produk yang terbuat dari susu sapi segar. Hal ini dapat membuat profile
picture mudah diingat dan membuat perhatian lebih terhadap followers.
Indikator selanjutnya adalah desain foto atau video dibuat menarik.
Sebanyak 49.1 persen responden akun instagram @cimoryindonesia dengan
menyatakan sangat setuju bahwa desain yang di-posting dibuat menarik. Desain
foto atau video yang digunakan dan di-posting dianggap sangat menarik karena
akun @cimoryindonesia membuat desain dengan konsep masa kini menggunakan
perpaduan warna semenarik mungkin. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat dari
informan mengenai tujuan dari dibuatnya desain foto atau video secara menarik
“…Desain foto atau video dibuat secara lebih menarik agar
followers menjadi lebih aktif atau ikut serta dalam postingan di
akun instagram Cimory…” (T, Brand Manager Cimory)
Selain itu untuk mendukung konsep masa kini, ditambahkan dengan
menggunakan model dalam postingan foto atau video di instagram yaitu artis-artis
41
Indonesia seperti Jakarta 48 (JKT 48) dan artis–artis lainnya. Semakin desain
dibuat menarik maka semakin tinggi perhatian followers akan postingan yang ada.
Kejelasan dalam Penyampain Pesan
Kejelasan dalam penyampaian pesan merupakan kesesuaian pesan yang
disampaikan melalui media dengan keadaan yang sebenarnya dan disampaikan
secara jelas. Hal ini merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu promosi.
Semakin jelas pesan atau informasi yang disampaikan dalam sebuah foto atau
video di instagram akan membuat followers semakin jelas dan mengerti sehingga
dapat meningkatkan keinginan dari followers sebagai calon pembeli untuk
membeli produk yang ditawarkan yaitu produk “Yoghurt Cimory”. Keterangan
lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 9
Tabel 9 Persentase penilaian responden terhadap akun instagram
@cimoryindonesia berdasarkan indikator kejelasan dalam
penyampaian pesan tahun 2016
No
Indikator
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
1. Pencantuman informasi
harga produk
11.3 39.6 26.4 22.6
2. Kelengkapan informasi
contact person pada bio
3.8 20.8 43.4 32.1
3. Kejelasan manfaat
mengkonsumsi produk
1.9 5.7 45.3 47.2
4. Kejelasan informasi
diskon
3.8 17.0 49.1 30.2
5. Pencantuman informasi
pemenang kuis, kupon
1.9 1.9 35.8 60.4
Berdasarkan Tabel 9, sebanyak 39.6 persen responden menilai tidak setuju
bahwa akun @cimoryindonesia mencantumkan informasi mengenai harga produk
di instagram. Pencantuman informasi harga produk digunakan sebagai informasi
kepada followers, agar followers atau calon pembeli mengetahui harga produk
yang akan ditawarkan. Hal ini dikarenakan harga merupakan suatu informasi yang
sangat penting untuk mempengaruhi calon pembelinya, semakin harga terjangkau
maka semakin followers atau calon pembeli menjadi lebih tertarik untuk
membelinya atau tidak.
Indikator selanjutnya adalah informasi mengenai contact person pada bio
instagram @cimoryindonesia dengan hasil sebanyak 43.4 persen responden
menilai setuju bahwa kelengkapan informasi tersebut sudah cukup lengkap. Bio
instagram merupakan deskripsi singkat suatu akun, admin instagram biasanya
memberikan informasi yang berisi tentang gambaran dari akun tersebut. Pada
akun @cimoryindonesia contact person pada bio instagram berisi informasi link
berupa fanpage, twitter, dan website. Hal ini untuk memudahkan pencarian
informasi lain yang dibutuhkan oleh followers atau calon pembeli dari produk
Yoghurt Cimory. Kejelasan informasi dari manfaat mengkonsumsi produk
42
Yoghurt Cimory sebanyak 47.2 persen responden memilih sangat setuju bahwa
akun instagram @cimoryindonesia telah memberikan informasi sangat jelas
mengenai manfaat dari mengkonsumsi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 7
Sumber : instagram @cimoryindonesia
Gambar 7 Akun instagram mengenai informasi manfaat dari mengkonsumsi
Yoghurt Cimory
Indikator selanjutnya adalah kejelasan mengenai informasi diskon yang di-
posting sesuai dengan keadaan sebenarnya, artinya akun @cimoryindonesia
memberikan informasi mengenai diskon yang dapat digunakan oleh para
followersnya atau sebagai calon pembeli. Diskon merupakan salah satu bagian
dari promosi untuk menarik minat agar konsumen membeli produk yang
ditawarkan dengan harga yang kurang dari harga sebenarnya. Sebanyak 49.1
persen responden menilai setuju bahwa akun instagram memberikan informasi
diskon dengan keadaan sebenarnya.
Indikator selanjutnya adalah informasi pemenang kuis, kupon dan
informasi lainnya diumumkan langsung melalui posting. Cara menyampaikannya
dengan cara admin instagram mebuat postingan foto atau video dan caption
secara menarik, agar pada saat pengumuman pemenang kuis para followers
memiliki perhatian lebih kepada postingan. Hal ini juga dibuktikan sebanyak 60.4
persen responden menjawab sangat setuju bahwa admin instagram
mengumumkan langsung melalui postingan mengenai informasi pemenang kuis,
kupon dan informasi lainnya. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat dari salah satu
responden
“…Cimory banyak kuisnya, kadang juga saya suka iseng ikutan
kuisnya jadi suka merhatiin atau nungguin postingan Cimory buat
cari info pengumuman pemenang kuisnya…” (AW, 22 tahun)
43
Contoh postingan pada akun instagram @cimoryindonesia dapat dilihat
pada Gambar 8
Sumber : instagram @cimoryindonesia
Gambar 8 Akun instagram mengenai informasi pengumuman pemenang kuis
Ikhtisar
Pada penelitian ini untuk melihat tingkat keterdedahan media sosial akun
instagram @cimoryindonesia dilihat pada kategori frekuensi pesan, frekuensi
feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan kejelasan dalam penyampaian pesan.
Pada tingkat keterdedahan media sosial penilaian followers paling tinggi adalah
pada tingkat daya tarik pesan yaitu sebanyak 90.6 persen. Pada setiap kategori
tingkat keterdedahan media sosial yaitu frekuensi pesan indikator yang paling
besar jumlah penilaian followers adalah pada indikator kemunculan foto atau
video di timeline setiap hari yaitu sebanyak 58.5 persen. Pada indikator kedua
yaitu frekuensi feedback pesan indikator yang dominan dinilai oleh followers
adalah dengan indikator admin instagram membalas komen yang dikirimkan
dalam caption yaitu sebesar 37,7 persen. Indikator selanjutnya yaitu daya tarik
pesan yang menjadi indikator paling tinggi adalah pada kualitas foto atau video
yang jelas yaitu sebanyak 62.3 persen. Pada kategori terakhir yaitu kejelasan
dalam penyampaian pesan, sebanyak 60.4 persen memilih indikator pencantuman
informasi pemenang kuis atau kupon yang paling dominan pada kejelasan
penyampaian pesan.
44
45
TINGKAT EFEKTIVITAS MEDIA PROMOSI MELALUI
INSTAGRAM AKUN @CIMORYINDONESIA
Promosi merupakan salah satu titik fokus pelaku bisnis untuk
memperkenalkan produk dan dipasarkan kepada calon konsumen. Suatu promosi
dikatakan efektif jika pesan yang di sampaikan oleh pelaku bisnis sampai kepada
calon konsumen dan mudah dimengerti oleh calon konsumen sebagai penerima
pesan, selain itu juga dapat dilihat dari perubahan sikap yang terjadi pada
konsumen pada awalnya kurang tertarik menjadi lebih tertarik atau sampai
memiliki keinginan untuk membeli produk yang ditawarkan. Hal ini juga
dikemukakan menurut (Wulandari 2015) bahwa suatu promosi dikatakan efektif
jika pesan yang disampaikan mudah dicerna dan dimengerti oleh masyarakat serta
mengandung informasi yang benar sehingga masyarakat (konsumen) dapat
mencermati informasi tersebut dengan sudut pandang yang benar. Pengukuran
efektivitas promosi “Yoghurt Cimory” dilakukan dengan melihat keempat tahapan
AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action). Setiap followers sebagai
responden mengisi kuesioner online produk “Yoghurt Cimory” melalui keempat
tahapan tersebut satu persatu secara berurutan. Promosi melalui instagram dapat
dikatakan efektif apabila followers dapat mencapai tahap Action (tindakan) namun
untuk melihat efektivitas promosi melalui instagram dapat dilihat dari capaian
followers dalam melewati tahapan tersebut. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat
pada Tabel 10
Tabel 10 Jumlah dan persentase responden terhadap instagram @cimoryindonesia
dalam mencapai tahap AIDA tahun 2016
No Efektivitas Media Promosi Instagram Jumlah Persentase
(%)
1. Attention (perhatian) 53 100
2. Interest (ketertarikan) 49 92.45
3. Desire (keinginan) 46 86.79
4. Action (tindakan) 45 84.9
Berdasarkan Tabel 10, terlihat bahwa tidak semua followers yang menjadi
responden mencapai tahap action (tindakan) sedangkan pada tahap attention
(perhatian) seluruh responden mencapai tahap tersebut yaitu sebanyak 53
followers atau (100%). Hal ini karena followers atau responden yang pernah
melihat postingan atau membaca caption yang ada di akun instagram
@cimoryindonesia. Selanjutnya pada tahap interest terjadi pengurangan yang
terbanyak yaitu jumlah followers dari tahap attention sebanyak 4 followers, pada
tahap interest ke tahap desire terjadi pengurangan sebanyak 3 followers, dan pada
tahap terakhir yaitu desire menuju tahap action hanya terjadi pengurangan paling
sedikit yaitu hanya 1 followers . Jadi dari tahap attention menuju tahap action
terjadi pengurangan jumlah followers yaitu 8 orang. Keempat tahapan tersebut
dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penjelasan rinci
terkait kategori tersebut dapat dilihat pada Tabel 11
46
Tabel 11 Persentase penilaian responden terhadap instagram @cimoryindonesia
berdasarkan efektivitas media promosi tahun 2016
No Efektivitas Promosi Penilaian Responden
Rendah Sedang Tinggi
1. Attention (perhatian) 1.9 26.4 71.7
2. Interest (ketertarikan) 2.0 28.6 69.4
3. Desire (keinginan) 2.2 26.1 71.7
4. Action (tindakan) 2.2 13.3 84.5
Berdasarkan Tabel 11, penilaian followers sebagai responden terkait
efektivitas promosi pada tahap attention dapat dilihat sebanyak 71.7 persen
responden menilai bahwa promosi melalui instagram dalam menarik perhatian
responden sudah baik. Tahap interest menunjukkan hasil yang tinggi sebanyak
69.4 persen responden menilai bahwa promosi melalui instagram dalam
menimbulkan ketertarikan followers sudah baik. Hal serupa juga terjadi pada
tahap desire, sebanyak 71.7 persen responden menilai bahwa promosi melalui
instagram dalam menumbuhkan keinginan membeli sudah baik. Pada tahap
terakhir yaitu action menunjukkan hasil yang tinggi sebanyak 84.5 persen
responden menilai promosi melalui instagram mampu menimbulkan tindakan
followers untuk melakukan tindakan pembelian, merekomendesaikan kepada
teman atau kerabat, dan memasang testimoni mengenai produk Yoghurt Cimory.
Attention
Attention merupakan bentuk perhatian untuk membangun kesadaran yang
merupakan tujuan komunikator yaitu suatu perusahaan kepada penerima pesan
atau kepada calon konsumen. Bentuk pengetahuan dan perhatian responden
terhadap produk “Yoghurt Cimory” diukur melalui beberapa indikator, seperti
memperhatikan postingan yang muncul di Home (beranda), profile picture yang
digunakan, caption yang disajikan, dan hashtag yang disajikan oleh akun
instagram @cimoryindonesia. Berikut ini gambaran penilaian responden terhadap
tahap attention pada Tabel 12
Tabel 12 Persentase penilaian responden terhadap instagram @cimoryindonesia
pada indikator-indikator tahap attention tahun 2016
No Indikator
Penilaian Responden
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
1. Perhatian pada
postingan yang di
posting Cimory
0 9.4 54.7 35.8
2. Perhatian pada profil picture
0 13.2 56.6 30.2
3. Perhatian pada caption 1.9 9.4 47.2 41.5
4. Perhatian pada hashtag 1.9 20.8 35.8 41.5 5. Perhatian pada
postingan yang muncul
di Home (beranda)
1.9 3.8 49.1 45.3
47
Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 100 persen responden telah
mencapai tahap attention. Rata-rata responden sudah cukup tinggi dalam
memperhatikan setiap postingan foto atau video yang di post oleh akun instagram
@cimoryindonesia, selain itu juga responden sudah cukup tinggi memperhatikan
profile picture yang digunakan. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden
telah sadar dan mengetahui atau memberikan perhatian pada setiap postingan
yang muncul di Home atau beranda instagramnya. Terlihat pada Tabel 12,
sebanyak 54.7 persen responden menjawab setuju bahwa responden
memperhatikan postingan yang di posting oleh Cimory. Hal ini juga diperkuat
oleh pendapat dari salah satu responden
“…Cimory kalo lagi posting foto atau video saya perhatiin
informasi apa aja yang di share, saya follow akun ig Cimory
emang buat liat-liat updatean info-info terbarunya... (PAH, 24
tahun)
Tidak jauh berbeda dari sebelumnya, sebanyak 56.6 persen responden juga
memperhatikan profile picture yang digunakan oleh akun instagram Cimory.
Responden juga memperhatikan caption yang digunakan oleh Cimory pada
postingannya, sebanyak 47.2 persen responden menjawab setuju. Pada
penggunakan hashtag juga responden cukup tinggi dalam memperhatikannya,
yaitu sebanyak 41.5 persen responden. Indikator terakhir dalam attention adalah
sebanyak 49.1 persen responden menjawab setuju bahwa responden
memperhatikan postingan yang muncul di home atau berandanya. Pada tahap
attention merupakan tahap awal untuk dapat mencapai tahap selanjutnya. Sejauh
ini, aktivitas promosi yang dilakukan melalui akun media sosial instagram
@cimoryindonesia dinyatakan efektif dengan tujuannya untuk menimbulkan
kesadaran responden akan keberadaan produk karena followers memperhatikan isi
pesan yang disampaikan oleh admin melalui instagram.
Interest
Interest merupakan tahapan ketertarikan followers sebagai responden atau
telah lulus dari tahap kesadaran tentang produk tersebut. Setelah melalui tahapan
attention biasanya followers tertarik lebih lanjut untuk mengetahui barang atau
jasa yang ditawarkan. Informasi yang disampaikan menimbulkan perasaan ingin
tahu lebih jauh sehingga konsumen mau melihat atau membaca dengan lebih
mendalam. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur ketertarikan
responden pada promosi yang dilakukan “Yoghurt Cimory” melalui instagram
diantaranya adalah ketertarikan dengan melihat atau membaca postingan
mengenai varian rasa, harga produk, promosi produk, dan bentuk kemasan
produk. Pada tahap interest telah terjadi pengurangan responden sebanyak 4
responden karena hanya baru sampai dengan tahap attention sehingga total
responden di tahap ini berjumlah 49 followers. Penilaian pada tahap interest dapat
dilihat pada Tabel 13
48
Tabel 13 Persentase penilaian responden terhadap instagram @cimoryindonesia
pada indikator-indikator tahap interest tahun 2016
No Indikator
Penilaian Responden
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
1. Ketertarikan postingan
berbagai varian rasa
2.0 4.1 28.6 65.3
2. Ketertarikan membaca
informasi postingan varian rasa
2.0 6.1 32.7 59.2
3. Ketertarikan pada
postingan harga
produk
8.2 38.8 24.5 28.6
4. Ketertarikan membaca
informasi postingan
harga produk
8.2 40.8 18.4 32.7
5. Ketertarikan postingan promosi produk
2.0 4.1 42.9 51.0
6. Ketertarikan membaca
informasi postingan promosi produk
2.0 4.1 44.9 49.0
7. Ketertarikan postingan bentuk kemasan
produk
0 2.0 42.9 55.1
8. Ketertarikan membaca
informasi postingan
bentuk kemasan
2.0 2.0 44.9 51.0
Berdasarkan hasil penilaian responden pada tahap interest, indikator
ketertarikan melihat postingan untuk mengetahui berbagai varian rasa “Yoghurt
Cimory” sebanyak 65.3 persen responden menjawab sangat setuju. Pada indikator
membaca informasi yang terlampir pada postingan yang menyebabkan responden
mengetahui berbagai varian rasa, sebanyak 59.2 persen responden menjawab
sangat setuju. Indikator selanjutnya sebanyak 38.8 persen responden menjawab
tidak setuju bahwa responden melihat postingan yang membuat responden
mengetahui harga produk yang ditawarkan. Hal serupa juga terjadi pada indikator
membaca informasi yang terlampir menjadikan responden mengetahui harga
produk, sebanyak 40.8 persen responden menjawab tidak setuju. Hal ini juga
diperkuat oleh pendapat dari salah satu responden
“…Harga dari produk masih kurang jelas, mungkin karena harga
produk Cimory pada setiap daerah berbeda-beda. Jadi saya
pilih stalking ig minimarket untuk melihat harga dari Yoghurt
Cimory atau saya sering langsung jalan-jalan ke store Cimory
terdekat, sekalian liburan untuk menghilangkan penat…” (AA,
24 tahun)
Pada indikator lainnya pada tahap interest adalah sebanyak 51.0 persen
responden menyatakan sangat setuju bahwa setelah melihat postingan akun
49
instagram @cimoryindonesia, responden menjadi tahu akan promosi produk yang
ditawarkan. Indikator selanjutnya juga responden menjawab sangat setuju yaitu
responden mengetahui informasi promosi produk setelah membaca postingan
yang ada, yaitu sebanyak 49.0 persen responden. Indikator terakhir pada tahap
interest yaitu setelah melihat dan membaca postingan mengenai bentuk kemasan
dari produk, responden sangat setuju menjadi tahu berbagai bentuk dari kemasan
‘Yoghurt Cimory”. Hal ini terlihat sebanyak 55.1 persen responden menjawab
setelah melihat menjadi tahu berbagai bentuk kemasan dan sebanyak 51.0 persen
responden menjawab setelah membaca informasi yang terlampir pada postigan,
responden menjadi tahu akan berbagai bentuk kemasan. Artinya, pesan yang
disampaikan oleh akun instagram Cimory sampai dan dimengerti oleh followers
yang melihat ataupun membaca suatu postingan mengenai berbagai bentuk
kemasan dari produk “Yoghurt Cimory”.
Desire
Tahap selanjutnya setelah melalui tahap interest dalam pengukuran
efektivitas media promosi adalah desire. Desire merupakan keinginan untuk
memiliki atau mengkonsumsi produk yang ditawarkan setelah melihat instagram
akun @cimoryindonesia. Setelah followers menyadari tentang produk dan tertarik,
fungsi iklan untuk meningkatkan keinginan followers untuk membeli dengan
menciptakan keinginan terhadap produk yang ditawarkan dengan melalui
promosi. Followers akan mencari tahu lebih lanjut dengan produk yang
ditawarkan, dapat dilihat dari feedback yang dilakukan followers dengan
mengirim comment menanyakan informasi produk, untuk mengomentari
postingan, memberi like pada postingan dan adanya rasa penasaran atau keinginan
untuk membeli produk. Berikut Tabel 14 menggambarkan penilaian responden
pada tahap desire
Tabel 14 Persentase penilaian responden terhadap instagram @cimoryindonesia
pada indikator-indikator tahap desire tahun 2016
No Indikator
Penilaian Responden
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
1. Mengirimkan comment
menanyakan informasi
produk
6.5 32.6 30.4 30.4
2. Mengirimkan comment
untuk mengomentari
postingan
4.3 23.9 39.1 32.6
3. Memberikan like pada
postingan
2.2 2.2 41.3 54.3
4. Penasaran untuk
membeli produk
2.2 2.2 45.7 50.0
Berdasarkan hasil penilaian pada tahap desire sebanyak 32.6 persen
responden menjawab tidak setuju bahwa responden memberikan comment untuk
menanyakan informasi produk. Namun responden menjawab setuju bahwa
50
responden mengirimkan comment untuk mengomentari suatu postingan yang
berada di akun instagram @cimoryindonesia yaitu sebanyak 39.1 persen
responden. Berbeda dari indikator responden mengirimkan suatu comment pada
akun instagram, responden lebih tinggi dengan memberikan like pada postingan.
Hal ini terlihat dari jumlah responden yang menjawab sangat setuju pada indikator
memberikan like dengan jumlah setengah dari jumlah responden yang mencapai
tahap desire yaitu sebesar 54.3 persen responden. Hal ini juga diperkuat oleh
pendapat oleh salah satu responden
“…Saya suka ngasih like kalo Cimory lagi posting foto atau video,
karena postingannya gambarnya lucu dan informasinya juga
sampai…” (N, 21 tahun)
Pada indikator terakhir di tahap desire yaitu sebanyak 50.0 persen responden
menjawab sangat setuju bahwa responden memiliki keinginan dan penasaran
untuk membeli produk “Yoghurt Cimory”.
Action
Action merupakan tahapan terakhir dalam mengukur efektivitas media
promosi melalui instagram akun @cimoryindonesia, yaitu merupakan tindakan
melakukan pembelian oleh responden terhadap suatu produk. Pelaku bisnis
memiliki tujuan untuk mendorong calon konsumen untuk melakukan tindakan
setelah melalui tahap-tahap sebelumnya, tindakan yang diharapkan adalah
mendorong calon konsumen untuk membeli produk. Apabila konsumen puas
dengan produk yang dibeli, maka akan terjadi pembelian ulang atau pembelian
kembali produk yang ditawarkan. Tidak hanya tindakan membeli, tetapi tindakan
setelah melakukan pembelian termasuk kedalam kategori tahapan action.
Terdapat lima indikator yang menggambarkan tahapan action, yaitu
berupa pembelian produk yaitu berupa pembelian produk “Yoghurt Cimory”,
merekomendasikan teman atau kerabat untuk membeli produk, melakukan
testimoni pembelian produk ke akun media sosial, dan mem-posting foto atau
video atau status pada akun media sosial yang dimiliki oleh responden setelah
melakukan pembelian. Pada tahap terakhir ini terjadi pengurangan responden
sebanyak delapan responden karena delapan responden tersebut belum melakukan
pembelian produk “Yoghurt Cimory” sehingga total responden yang mencapai
tahap action berjumlah 45 responden atau sebesar 84.9% dari jumlah responden
pada tahap awal. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 15
51
Tabel 15 Persentase penilaian responden terhadap instagram @cimoryindonesia
pada indikator-indikator tahap action tahun 2016
No Indikator
Penilaian Responden
Sangat
Tidak Setuju
Tidak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
1. Melakukan pembelian
produk
2.2 0 26.7 71.1
2. Mengajak teman untuk
membeli produk
0 8.9 33.3 57.8
3. Mengajak kerabat untuk
membeli produk
2.2 8.9 31.1 57.8
4. Mengirim komentar berisi
testimony
4.4 22.2 48.9 24.4
5. Melakukan postingan di
media sosial
0 22.2 37.8 40.0
Berdasarkan Tabel 15, terlihat bahwa responden yang mencapai tahap
action melakukan pembelian produk sebesar 71.1 persen responden. Selain
melakukan pembelian, responden juga pada tahap action banyak yang
merekomendasikan kepada teman maupun kerabat. Hal ini terlihat bahwa pada
indikator merekomendasikan pembelian kepada teman atau kerabat terdapat
jumlah yang sama pada jawaban responden dengan menjawab sangat setuju yaitu
sebanyak 57.8 persen responden. Responden juga melakukan tahapan action
dengan mengirim komentar berisi testimoni setelah melakukan pembelian produk
dengan menjawab setuju pada indikator tersebut sebesar 48.9 persen responden.
Sedangkan pada indikator terakhir sebesar 40.0 persen responden menjawab
sangat setuju telah melakukan postingan di seluruh akun media sosial yang
dimiliki (instagram, twitter, BBM, Facebook, Blog, Line, Path, dll) oleh
responden yaitu dalam penelitian ini adalah followers akun instagram
@cimoryindonesia. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat dari salah satu responden
“…Abis beli Yoghurt Cimory saya suka foto terus upload di
instagram, soalnya saya ikutan kuis iseng–iseng berhadiah yang
menangin sapi syaratnya gampang juga cuma upload foto atau video
aja… (NSS, 25 tahun)
Ikhtisar
Pada penelitian ini untuk melihat tingkat efektivitas media promosi melalui
instagram akun @cimoryindonesia dilihat pada kategori empat tahapan yaitu
attention, interest, desire, dan action. Pada tahapan attention indikator yang
paling tinggi pada penilaian responden adalah pada indikator memperhatikan
profile picture yaitu sebanyak 56.6 persen responden. Pada tahapan kedua yaitu
interest, indikator yang paling banyak dipilih oleh followers adalah pada indikator
ketertarikan postingan berbagai varian rasa yaitu sebanyak 65.3 persen responden.
Tahapan selanjutnya adalah desire yaitu sebanyak 54.3 persen responden memilih
indikator memberikan like pada postingan sebagai penilaian responden yang
paling tinggi. Tahapan terakhir adalah action, pada indikator followers melakukan
pembelian produk menjadi indikator paling tinggi pada tahap action yaitu
sebanyak 71.1 persen penilaian terhadap responden.
52
53
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK FOLLOWERS
DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL
PADA ASPEK FREKUENSI PESAN
Karakteristik followers yang merupakan pengguna media sosial Instagram
@cimoryindonesia dapat dilihat dari segi 1) usia, 2) jenis kelamin, 3) tingkat
pendidikan, 4) jenis pekerjaan, dan 5) tingkat pendapatan. Variabel karakteristik
followers pada jenis kelamin dan jenis pekerjaan merupakan jenis data nominal
sehingga pengujian data menggunakan Chi-square untuk mengetahui perbedaan
jenis kelamin dan jenis pekerjaan terhadap tingkat keterdedahan media sosial.
Sementara pada variabel usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan dilihat
hubungannya terhadap tingkat keterdedahan media sosial yang terdiri atas
frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan dan kejelasan
dalam penyampaian pesan. Hubungan antar variabel tersebut diolah menggunakan
uji korelasi Rank spearman karena jenis datanya berupa data ordinal dan dengan
menggunakan tabel tabulasi silang (crosstabs).
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Usia dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Pesan
Pada penelitian ini usia menjadi salah satu karakteristik followers yang
diukur berdasarkan sejak tanggal kelahiran hingga saat penelitian dilakukan yang
dinyatakan dalam tahun dan dikategorikan menjadi usia muda yang berusia 15-20
tahun, usia sedang yang berusia 21-24 tahun, dan usia dewasa yaitu followers
yang berusia 25-40 tahun. Tabel 16 merupakan hasil pengujian hubungan variabel
karakteristik followers pada kategori usia dengan tingkat keterdedahan media
sosial pada aspek frekuensi pesan, serta persentase hubungan antara karakteristik
followers kategori usia dengan frekuensi pesan dapat dilihat pada Tabel 16
Tabel 16 Persentase hubungan antara usia dengan frekuensi pesan terhadap
instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Rs = -0.015, p > 0.05
Hasil tabulasi silang pada Tabel 16 menunjukkan pada usia muda, usia
sedang dan usia dewasa berada pada frekuensi pesan yang tinggi. Pada usia muda
dengan frekuensi pesan tinggi yaitu sebesar 85.0 persen. Pada followers usia
sedang memiliki frekuensi pesan tinggi yaitu dengan persentase sebesar 61.9
persen. Followers pada usia dewasa memiliki frekuensi pesan sebanyak 91.7
persen. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden pada seluruh kategori
usia muda, usia sedang dan usia tua sudah memiliki tingkat keterdedahan pada
aspek frekuensi pesan yang tinggi.
Karakterisistik usia Tingkat keterdedahan media sosial pada
aspek frekuensi pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Muda 0 15.0 85.0 100.0
Sedang 9.5 28.6 61.9 100.0
Dewasa 0 8.3 91.7 100.0
54
Hasil pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara
usia dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan
instagram akun @cimoryindonesia. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa
nilai koefisiensi korelasi sebesar -0.015 dengan signifikansi yaitu 0.916. Hal ini
menunjukkan bahwa karakteristik followers pada usia memiliki nilai signifikansi
lebih besar 0.05 yang artinya tidak memiliki hubungan yang nyata dan signifikan
terhadap tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan.
Frekuensi pesan yang disampaikan oleh pihak Cimory sebagai pelaku
usaha melalui instagram @cimoryindonesia tidak dikhususkan pada segmentasi
usia tertentu, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan followers yang menjadi
responden akan informasi mengenai produk Yoghurt Cimory yang di posting
secara rutin minimal satu kali sehari melalui instagram.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Kelamin dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Pesan
Pada subbab ini hubungan variabel yang dilihat adalah karakteristik
followers kategori jenis kelamin dengan tingkat keterdedahan media sosial pada
aspek frekuensi pesan. Pada kategori jenis kelamin dibagi kedalam jenis kelamin
perempuan dan jenis kelamin laki-laki. Persentase hubungan antara karakteristik
followers kategori jenis kelamin dengan tingkat keterdedahan media sosial pada
aspek frekuensi pesan dapat dilihat pada Tabel 17
Tabel 17 Persentase hubungan antara jenis kelamin dengan frekuensi pesan
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik jenis
kelamin
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek frekuensi pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Laki-laki 0 14.3 85.7 100.0
Perempuan 5.1 20.5 74.4 100.0
𝑥2= 1.101, p > 0.05
Hasil tabulasi silang pada Tabel 17 menunjukkan bahwa tingkat
keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan tinggi dimiliki oleh laki-
laki yaitu sebesar 85.7 persen dan tingkat keterdedahan media sosial pada
responden perempuan dalam aspek frekuensi pesan juga tinggi yaitu sebesar 74.4
persen. Pada tingkat keterdedahan media sosial kategori sedang perempuan
mendominasi yaitu sebesar 20.5 persen dibandingkan dengan responden laki-laki
yaitu 14.3 persen. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji beda Chi-
square antara jenis kelamin dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek
frekuensi pesan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.577. Nilai signifikansi lebih
besar dari taraf nyata yaitu 0.05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa jenis kelamin
followers akun instagram @cimoryindonesia tidak memiliki hubungan yang
signifikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan.
Kemudian jika nilai Chi-square hitung yang lebih kecil dari Chi-square tabel
yaitu 1.101 lebih kecil dari 5.99 (pada df=2) maka tidak ada hubungan antara
kedua variabel tersebut.
55
Jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan tingkat keterdedahan
media sosial dalam aspek frekuensi pesan pada followers sebagai responden. Hal
ini disebabkan karena penerima informasi yang diberikan oleh akun instagram
@cimoryindonesia dapat diakses oleh semua orang yaitu laki-laki maupun
perempuan sehingga tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada
produk Yoghurt Cimory cocok untuk dikonsumsi oleh semua orang, tidak ada
jenis kelamin tertentu untuk mengakses informasi tentang produk Yoghurt
Cimory di media sosial instagram.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendidikan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Pesan
Pada subab ini hubungan variabel yang dilihat adalah karakteristik
followers kategori tingkat pendidikan dengan tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek frekuensi pesan. Pada kategori tingkat pendidikan dibagi kedalam
tingkat pendidikan rendah (lulusan SMP/MTs/Sederajat), tingkat pendidikan
sedang (lulusan SMA/SMK/MAN/Sederajat) dan tingkat pendidikan tinggi
(lulusan > Diploma). Persentase hubungan antara karakteristik followers kategori
tingkat pendidikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek
frekuensi pesan dapat dilihat pada Tabel 18
Tabel 18 Persentase hubungan antara tingkat pendidikan dengan frekuensi pesan
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik tingkat
pendidikan
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek frekuensi pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 0 0 100.0 100.0
Sedang 7.1 25.0 67.9 100.0
Tinggi 0 14.3 85.7 100.0 Rs = 0.103, p > 0.05
Hasil tabulasi silang pada Tabel 18 menunjukkan pada tingkat pendidikan
rendah memiliki tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan
yang tinggi yaitu mencapai 100 persen. Pada tingkat pendidikan sedang memiliki
tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan juga dengan hasil
yang tinggi yaitu 67.9 persen. Pada tingkat pendidikan tinggi, frekuensi pesan
memiliki hasil yang tinggi juga mencapai 85.7 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat frekuensi pesan yang disampaikan pada usia rendah memiliki
perhatian yang lebih tinggi terhadap pesan mengenai informasi produk Yoghurt
Cimory yang disampaikan melalui akun instagram @cimoryindonesia
dibandingkan dengan tingkat pendidikan sedang dan tinggi.
Hasil pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara
tingkat pendidikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek
frekuensi pesan instagram akun @cimoryindonesia. Hasil pengujian statistik
menunjukkan bahwa nilai koefisiensi korelasi sebesar 0.103 dengan signifikansi
yaitu 0.462. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik followers pada tingkat
pendidikan memiliki nilai signifikansi lebih besar 0.05 yang artinya tidak
56
memiliki hubungan yang nyata dan signifikan terhadap tingkat keterdedahan
media sosial pada aspek frekuensi pesan.
Frekuensi pesan yang disampaikan oleh admin akun @cimoryindonesia
yang disampaikan kepada followers tidak memiliki hubungan dengan tingkat
pendidikan followers. Hal ini menandakan bahwa postingan yang dibuat melalui
frekuensi pesan tidak melihat atau mengkhususkan kepada tingkat pendidikan
tertentu dengan waktu postingan yang ditentukan khusus.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Pekerjaan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Pesan
Pada subab ini hubungan variabel yang dilihat adalah karakteristik
followers kategori jenis pekerjaan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada
aspek frekuensi pesan. Pada kategori jenis pekerjaan dibagi kedalam jenis
pekerjaan TNI/POLRI, Dosen, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Swasta,
Wiraswasta, Ibu Rumah Tangga, Pelajar/Mahasiswa, Tidak Bekerja dan lainnya.
Persentase hubungan antara karakteristik followers kategori jenis pekerjaan
dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan dapat
dilihat pada Tabel 19
Tabel 19 Persentase hubungan antara jenis pekerjaan dengan frekuensi pesan
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik jenis
pekerjaan
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek frekuensi pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Pegawai Negeri Sipil 0 0 100.0 100.0
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Pelajar/Mahasiswa
Tidak Bekerja,lainnya
0
0
0
7.1
0
33.3
0
0
21.4
0
66.7
100.0
100.0
71.4
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
𝑥2= 6.833, p > 0.05
Uji tabulasi silang pada Tabel 19 menunjukkan bahwa frekuensi
pesanpada tingkat keterdedahan media sosial yang rendah dimiliki oleh responden
yang bekerja sebagai pelajar atau mahasiswa yaitu sebesar 7.1 persen. Pada
frekuensi pesan kategori sedang ditunjukkan oleh responden yang bekerja sebagai
pegawai swasta dengan persentase sebesar 33.3 persen dan pada frekuensi pesan
kategori tinggi dimiliki oleh pegawai negeri sipil, wiraswasta, ibu rumah tangga,
dan tidak bekerja atau lainnya yang masing-masing sebesar 100 persen. Hasil uji
statistik pada Tabel 19 menggunakan uji beda Chi-square antara jenis pekerjaan
dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan akun
instagram @cimoryindonesia diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.741. Nilai
signifikansi lebih besar dari taraf nyata (0.05), artinya nilai tersebut menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan dengan
frekuensi pesan. Jika nilai Chi-square hitung lebih kecil dari Chi-square tabel
maka tidak terdapat hubungan yang signifikan. Nilai Chi-square hitung antara
57
jenis pekerjaan dengan frekuensi pesan yaitu 6.833 lebih kecil dari nilai Chi-
square tabelnya yaitu 15.51 (pada df=18.31).
Jenis pekerjaan tidak berhubungan dengan tingkat keterdedahan media
sosial pada frekuensi pesan oleh responden. Dalam mengakses media sosial
instagram pada akun @cimoryindonesia untuk mempromosikan atau memasarkan
Yoghurt Cimory, tidak adanya karakteristik jenis pekerjaan yang khusus sehingga
seluruh jenis pekerjaan dapat mengakses atau membuka media sosial instagram
secara bebas untuk mengakses informasi mengenai produk Yoghurt Cimory.
Informasi yang ada ditujukan untuk seluruh responden yang memang memiliki
ketertarikan pada produk atau hanya sekedar ingin tahu mengenai informasi
produk Yoghurt Cimory.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendapatan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Pesan
Pembahasan pada subbab ini menjelaskan hubungan antara tingkat
pendapatan dengan frekuensi pesan. Tingkat pendapatan dikategorikan menjadi
rendah (< Rp 950.000), sedang (Rp 950.001 – Rp 2.644.999) dan tinggi (> Rp
2.645.000). Persentase hubungan antara karakteristik followers kategori tingkat
pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan
dapat dilihat pada Tabel 20
Tabel 20 Persentase hubungan antara tingkat pendapatan dengan frekuensi pesan
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik tingkat
pendapatan
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek frekuensi pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 5.3 15.8 78.9 100.0
Sedang 4.3 21.7 73.9 100.0
Tinggi 0 18.2 81.8 100.0
Rs = 0.015, p > 0.05
Pada Tabel 20 menunjukan bahwa tingkat keterdedahan media sosial pada
aspek frekuensi pesan tinggi dan pada karakteristik followers tingkat pendapatan
yang rendah dengan persentase 78.9 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pesan
yang di posting oleh admin instagram @cimoryindonesia tidak melihat
karakteristik responden termasuk tingkat pendapatan. Untuk mendukung
penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil pengujian statistik
menggunakan uji korelasi rank spearman antara tingkat pendiapatan dengan
tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan instagram akun
@cimoryindonesia. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisiensi
korelasi sebesar 0.015 dengan signifikansi yaitu 0.913. Hal ini menunjukkan
bahwa karakteristik followers pada tingkat pendapatan memiliki nilai signifikansi
lebih besar 0.05 yang artinya tidak memiliki hubungan yang nyata dan signifikan
terhadap tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan
58
Ikhtisar
Hasil uji pada Tabel menunjukkan hasil korelasi Rank spearman mengenai
hubungan antara karakteristik followers yaitu usia, tingkat pendidikan dan tingkat
pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan.
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan Rank spearman pada SPSS
menunjukkan bahwa keseluruhan karakteristik followers memiliki nilai
signifikansi lebih besar 0.05 yang artinya pada variabel karakteristik followers
tidak memiliki hubungan yang nyata dan signifikan terhadap tingkat keterdedahan
media sosial pada aspek frekuensi pesan. Pada uji beda melalui Chi-square
mengenai hubungan antara karakteristik followers yaitu jenis kelamin dan jenis
pekerjaan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan.
Berdasarkan hasil pengolahan daya menggunakan Chi-square pada SPSS
menunjukkan bahwa seluruh karakteristik followers tidak memiliki hubungan
yang nyata dan signifikan karena nilai signifikansi lebih besar 0.05. Hal tersebut
menggambarkan bahwa usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis
kelamin dan jenis pekerjaan menggunakan Instagram tidak menentukan besar
tingginya tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi pesan akun
Instagram @cimoryindonesia dengan produk Yoghurt Cimory.
59
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK FOLLOWERS
DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL
PADA ASPEK FREKUENSI FEEDBACK PESAN
Tingkat keterdedahan media sosial dapat dilihat melalui frekuensi pesan,
frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan kejelasan dalam
penyampaian pesan. Berbeda dari subbab sebelumnya, pada subbab kali ini
peneliti ingin melihat persentase hubungan variabel karakteristik followers seperti
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan
dengan variabel tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi feedback
pesan.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Usia dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Feedback Pesan
Tabel 21 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara usia
dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi feedback pesan
yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 21 Persentase hubungan antara usia dengan frekuensi feedback pesan
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik usia Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek frekuensi feedback pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Muda 0 35.0 65.0 100.0
Sedang 19 42.9 38.1 100.0
Dewasa 0 25.0 75.0 100.0 Rs = -0.013, p > 0.05
Pada Tabel 21 menunjukan bahwa tingkat keterdedahan media sosial pada
aspek frekuensi feedback pesan tinggi dan pada karakteristik followers usia yang
muda dengan persentase 65.0 persen, pada usia sedang aspek frekuensi feedback
pesan dengan persentase 42.9 persen, dan pada usia dewasa frekuensi feedback
pesan tinggi dengan persentase 75.0 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pesan
yang di posting oleh admin instagram @cimoryindonesia tidak melihat
karakteristik responden termasuk pada usia followers. Admin instagram membalas
comment atau memberi like pada yang memberi tag kepada akun instagram tidak
melihat usia berapa saja untuk dibalas melalui feedback pesan.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara usia dengan
tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi feedback pesan instagram
akun @cimoryindonesia. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai
koefisiensi korelasi sebesar -0.013 dengan signifikansi yaitu 0.925. Hal ini
menunjukkan bahwa karakteristik followers pada usia memiliki nilai signifikansi
lebih besar 0.05 yang artinya tidak memiliki hubungan yang nyata dan signifikan
terhadap tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi feedback pesan
60
dan nilai negatif menyatakan bahwa nilai korelasi yang negatif dapat dikatakan
bahwa hubungan kedua variabel tersebut tidak searah atau terbalik.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Kelamin dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Feedback Pesan
Tabel 22 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara jenis
kelamin dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi feedback
pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 22 Persentase hubungan antara jenis kelamin dengan frekuensi feedback
pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik jenis
kelamin
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek frekuensi feedback pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Laki-laki 0 28.6 71.4 100.0
Perempuan 10.3 38.5 51.3 100.0
𝑥2= 2.456, p > 0.05
Hasil tabulasi silang pada Tabel 22 menunjukkan bahwa tingkat
keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi feedback pesan tinggi dimiliki
oleh laki-laki yaitu sebesar 71.4 persen dan tingkat keterdedahan media sosial
pada responden perempuan dalam aspek frekuensi pesan juga tinggi yaitu sebesar
51.3 persen. Pada tingkat keterdedahan media sosial kategori sedang perempuan
mendominasi yaitu sebesar 38.5 persen dibandingkan dengan responden laki-laki
yaitu 28.6 persen. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji beda Chi-
square antara jenis kelamin dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek
frekuensi feedback pesan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.293. Nilai
signifikansi lebih besar dari taraf nyata yaitu 0.05. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa jenis kelamin followers akun instagram @cimoryindonesia tidak memiliki
hubungan yang signifikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek
frekuensi feedback pesan. Kemudian jika nilai Chi-square hitung yang lebih kecil
dari Chi-square tabel yaitu 2.456 lebih kecil dari 5.99 (pada df=2) maka tidak ada
hubungan antara kedua variabel tersebut.
Jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan tingkat keterdedahan
media sosial dalam aspek frekuensi feedback pesan pada followers sebagai
responden. Hal ini disebabkan karena penerima informasi melalui balasan oleh
admin yang diberikan melalui akun instagram @cimoryindonesia dapat diakses
oleh semua orang yaitu laki-laki maupun perempuan sehingga tidak ada
perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada penerima pesan atau balasan oleh
admin mengenai produk Yoghurt Cimory sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh
semua orang, tidak ada jenis kelamin tertentu untuk mengakses informasi tentang
produk Yoghurt Cimory di media sosial instagram.
61
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendidikan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Feedback Pesan
Tabel 23 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara tingkat
pendidikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi
feedback pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 23 Persentase hubungan antara tingkat pendidikan dengan frekuensi
feedback pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik tingkat
pendidikan
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek frekuensi feedbak pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 0 25.0 75.0 100.0
Sedang 10.7 42.9 46.4 100.0
Tinggi 4.8 28.6 66.7 100.0 Rs = 0.112, p > 0.05
Berdasarkan Tabel 23 persentase hubungan antara karakteristik followers
pada kategori tingkat pendidikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada
frekuensi feedback pesan. Pada kategori tingkat pendidikan dibagi kedalam
tingkat pendidikan rendah, tingkat pendidikan sedang dan tingkat pendidikan
tinggi. Pada kategori tingkat pendidikan rendah, sedang dan tinggi koefisiensi
korelasi tinggi dengan persentase untuk tingkat pendidikan rendah 75.0 persen,
untuk tingkat pendidikan sedang 46.4 persen, dan untuk tingkat pendidikan tinggi
66.7 persen. Hal ini menunjukkan bahwa followers akun instagram
@cimoryindonesia pada pendidikan rendah, sedang, maupun berpendidikan tinggi
berpendapat bahwa admin instagram sudah cukup membalas followers dengan
frekuensi feedback pesan.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara tingkat
pendidikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi
feedback pesan instagram akun @cimoryindonesia. Hasil pengujian statistik
menunjukkan bahwa nilai koefisiensi korelasi sebesar 0.112 dengan signifikansi
yaitu 0.423. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik followers pada tingkat
pendidikan memiliki nilai signifikansi lebih besar 0.05 yang artinya tidak
memiliki hubungan yang nyata dan signifikan terhadap tingkat keterdedahan
media sosial pada aspek frekuensi feedback pesan.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Pekerjaan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Feedback Pesan
Tabel 24 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara jenis
pekerjaan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi
feedback pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
62
Tabel 24 Persentase hubungan antara jenis pekerjaan dengan frekuensi feedback
pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik jenis
pekerjaan
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek frekuensi feedback pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Pegawai Negeri Sipil 0 33.3 66.7 100.0
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Pelajar/Mahasiswa
Tidak Bekerja,lainnya
8.3
0
0
10.7
0
33.3
16.7
100.0
39.3
33.3
58.3
83.3
0
50.0
66.7
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
𝑥2= 4.904, p > 0.05
Uji tabulasi silang pada Tabel 24 menunjukkan bahwa frekuensi feedback
pesan pada tingkat keterdedahan media sosial yang rendah dimiliki oleh
responden yang bekerja sebagai pelajar atau mahasiswa yaitu sebesar 10.7 persen.
Pada frekuensi feedback pesan kategori sedang ditunjukkan oleh responden yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan persentase sebesar 100.0 persen dan
pada frekuensi feedback pesan kategori tinggi dimiliki oleh wiraswasta yaitu
sebesar 83.3 persen.
Hasil uji statistik pada Tabel 24 menggunakan uji beda Chi-square antara
jenis pekerjaan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi
feedback pesan akun instagram @cimoryindonesia diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0.898. Nilai signifikansi lebih besar dari taraf nyata (0.05), artinya nilai
tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis
pekerjaan dengan frekuensi feedback pesan. Jika nilai Chi-square hitung lebih
kecil dari Chi-square tabel maka tidak terdapat hubungan yang signifikan. Nilai
Chi-square hitung antara jenis pekerjaan dengan frekuensi feedback pesan yaitu
4.904 lebih kecil dari nilai Chi-square tabelnya yaitu 18.31 (pada df=10).
Jenis pekerjaan tidak berhubungan dengan tingkat keterdedahan media
sosial pada frekuensi feedback pesan oleh responden. Dalam mengakses media
sosial instagram pada akun @cimoryindonesia untuk mempromosikan atau
memasarkan Yoghurt Cimory, tidak adanya karakteristik jenis pekerjaan yang
khusus sehingga seluruh jenis pekerjaan dapat mengakses atau membuka media
sosial instagram secara bebas untuk mengakses informasi mengenai produk
Yoghurt Cimory. Informasi pesan yang terjadi oleh admin instagram dengan
membalas pertanyaan dari followers yang ada ditujukan untuk seluruh responden
pada seluruh jenis pekerjaan yang memang memiliki ketertarikan pada produk
atau hanya sekedar ingin tahu mengenai informasi produk Yoghurt Cimory
dengan menanyakan kepada admin akun instagram @cimoryindonesia.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendapatan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Frekuensi Feedback Pesan
Tabel 25 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara tingkat
pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi
feedback pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
63
Tabel 25 Persentase hubungan antara tingkat pendapatan dengan frekuensi
feedback pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Rs = - 0.002, p > 0.05
Berdasarkan Tabel 25 persentase hubungan antara karakteristik followers
pada kategori tingkat pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada
frekuensi feedback pesan. Pada kategori tingkat pendapatan dibagi kedalam
tingkat pendapatan rendah, tingkat pendapatan sedang dan tingkat pendapatan
tinggi. Pada kategori tingkat pendapatan rendah, sedang dan tinggi koefisiensi
korelasi tinggi dengan persentase untuk tingkat pendapatan rendah 52.6 persen,
untuk tingkat pendapatan sedang 65.2 persen, dan untuk tingkat pendapatan tinggi
45.5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa followers akun instagram
@cimoryindonesia pada pendapatan rendah, sedang, maupun pendapatan tinggi
berpendapat bahwa admin instagram sudah cukup membalas followers dengan
frekuensi feedback pesan. Artinya, admin instagram membalas dengan feedback
pesan kepada followers tidak melihat batasan dari pendapatan manapun.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara tingkat
pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi
feedback pesan instagram akun @cimoryindonesia. Hasil pengujian statistik
menunjukkan bahwa nilai koefisiensi korelasi sebesar -0.002 dengan signifikansi
yaitu 0.989. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik followers pada tingkat
pendapatan memiliki nilai signifikansi lebih besar 0.05 yang artinya tidak
memiliki hubungan yang nyata dan signifikan terhadap tingkat keterdedahan
media sosial pada aspek frekuensi feedback pesan dan nilai negatif menyatakan
bahwa nilai korelasi yang negatif dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel
tersebut tidak searah atau terbalik.
Ikhtisar
Hasil uji pada Tabel menunjukkan hasil korelasi Rank spearman mengenai
hubungan antara karakteristik followers yaitu usia, tingkat pendidikan dan tingkat
pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi
feedback pesan. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan Rank
spearman pada SPSS menunjukkan bahwa keseluruhan karakteristik followers
memiliki nilai signifikansi lebih besar 0.05 yang artinya pada variabel
karakteristik followers tidak memiliki hubungan yang nyata dan signifikan
terhadap tingkat keterdedahan media sosial pada aspek frekuensi feedback pesan.
Pada uji beda melalui Chi-square mengenai hubungan antara karakteristik
followers yaitu jenis kelamin dan jenis pekerjaan dengan tingkat keterdedahan
media sosial pada aspek frekuensi pesan. Berdasarkan hasil pengolahan daya
menggunakan Chi-square pada SPSS menunjukkan bahwa seluruh karakteristik
Karakterisistik tingkat
pendapatan
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek frekuensi feedback pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 10.5 36.8 52.6 100.0
Sedang 4.3 30.4 65.2 100.0
Tinggi 9.1 45.5 45.5 100.0
64
followers tidak memiliki hubungan yang nyata dan signifikan karena nilai
signifikansi lebih besar 0.05. Hal tersebut menggambarkan bahwa usia, tingkat
pendidikan, tingkat pendapatan, jenis kelamin dan jenis pekerjaan menggunakan
Instagram tidak menentukan besar tingginya tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek frekuensi feedback pesan akun Instagram @cimoryindonesia dengan
produk Yoghurt Cimory.
65
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK FOLLOWERS
DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL
PADA ASPEK TINGKAT DAYA TARIK PESAN
Tingkat keterdedahan media sosial dapat dilihat melalui frekuensi pesan,
frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan kejelasan dalam
penyampaian pesan. Berbeda dari subbab sebelumnya, pada subbab kali ini
peneliti ingin melihat persentase hubungan variabel karakteristik followers seperti
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan
dengan variabel tingkat keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya tarik
pesan.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Usia dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Tingkat Daya Tarik Pesan
Tabel 26 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara usia
dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya tarik pesan
yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 26 Persentase hubungan antara usia dengan tingkat daya tarik pesan
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik usia Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek tingkat daya tarik pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Muda 0 0 100.0 100.0
Sedang 4.8 19.0 76.2 100.0
Dewasa 0 0 100.0 100.0
Rs = - 0.09, p > 0.05
Pada Tabel 26 menunjukan bahwa tingkat keterdedahan media sosial pada
aspek tingkat daya tarik pesan tinggi dan pada karakteristik followers usia yang
muda dengan persentase 100.0 persen, pada usia sedang aspek tingkat daya tarik
pesan dengan persentase 76.2 persen, dan pada usia dewasa ingkat daya tarik
pesan tinggi dengan persentase 100.0 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pesan
yang di posting oleh admin instagram @cimoryindonesia pada seluruh tingkat
usia memiliki daya tarik pesan yang tinggi dan tidak melihat karakteristik
responden termasuk pada usia followers. Admin instagram memposting informasi
yang ada tidak mengkhususkan pada kategori umur tertentu, karena pesan yang
disampaikan memang untuk memberikan informasi dengan pesan yang menarik.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara usia dengan
tingkat keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya tarik pesan instagram
akun @cimoryindonesia. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai
koefisiensi korelasi sebesar -0.090 dengan signifikansi yaitu 0.520. Hal ini
menunjukkan bahwa karakteristik followers pada usia memiliki nilai signifikansi
lebih besar 0.05 yang artinya tidak memiliki hubungan yang nyata dan signifikan
terhadap tingkat keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya tarik pesan
66
dan nilai negatif menyatakan bahwa nilai korelasi yang negatif dapat dikatakan
bahwa hubungan kedua variabel tersebut tidak searah atau terbalik.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Kelamin dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Tingkat Daya Tarik Pesan
Tabel 27 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara jenis
kelamin dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya tarik
pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 27 Persentase hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat daya tarik
pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik jenis
kelamin
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek tingkat daya tarik pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Laki-laki 0 7.1 92.9 100.0
Perempuan 2.6 7.7 89.7 100.0
𝑥2= 0.374, p > 0.05
Hasil tabulasi silang pada Tabel 27 menunjukkan bahwa tingkat
keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya tarik pesan tinggi dimiliki oleh
laki-laki yaitu sebesar 92.9 persen dan tingkat keterdedahan media sosial pada
responden perempuan dalam aspek frekuensi pesan juga tinggi yaitu sebesar 89.7
persen. Pada tingkat keterdedahan media sosial kategori sedang perempuan
mendominasi yaitu sebesar 7.7 persen, dibandingkan dengan responden laki-laki
tidak berbeda jauh yaitu 7.1 persen. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan
uji beda Chi-square antara jenis kelamin dengan tingkat keterdedahan media
sosial pada aspek tingkat daya tarik pesan diperoleh nilai signifikansi sebesar
0.829. Nilai signifikansi lebih besar dari taraf nyata yaitu 0.05. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa jenis kelamin followers akun instagram @cimoryindonesia
tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat keterdedahan media
sosial pada aspek tingkat daya tarik pesan. Kemudian jika nilai Chi-square hitung
yang lebih kecil dari Chi-square tabel yaitu 0.374 lebih kecil dari 5.99 (pada
df=2) maka tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut.
Jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan tingkat keterdedahan
media sosial dalam aspek tingkat daya tarik pesan pada followers sebagai
responden. Hal ini disebabkan karena informasi yang disampaikan secara menarik
tidak khusus ditujukkan kepada jenis kelamin tertentu. Pesan yang disampaikan
mengenai informasi Yoghurt Cimory memang ditujukkan kepada jenis kelamin
perempuan dan laki-laki.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendidikan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Tingkat Daya Tarik Pesan
Tabel 28 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara tingkat
pendidikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya
tarik pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
67
Tabel 28 Persentase hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat daya tarik
pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik tingkat
pendidikan
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek tingkat daya tarik pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 0 0 100.0 100.0
Sedang 3.6 10.7 85.7 100.0
Tinggi 0 4.8 95.2 100.0
Rs = 0.088, p > 0.05
Berdasarkan Tabel 28 persentase hubungan antara karakteristik followers
pada kategori tingkat pendidikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada
tingkat daya tarik pesan. Pada kategori tingkat pendidikan dibagi kedalam tingkat
pendidikan rendah, tingkat pendidikan sedang dan tingkat pendidikan tinggi. Pada
kategori tingkat pendidikan rendah, sedang dan tinggi koefisiensi korelasi tinggi
dengan persentase untuk tingkat pendidikan rendah mencapai 100.0 persen, untuk
tingkat pendidikan sedang 85.7 persen, dan untuk tingkat pendidikan tinggi 95.2
persen. Hal ini menunjukkan bahwa followers akun instagram @cimoryindonesia
pada pendidikan rendah, sedang, maupun berpendidikan tinggi berpendapat
bahwa pesan yang disampaikan oleh admin instagram sudah tinggi atau menarik.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara tingkat
pendidikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya
tarik pesan instagram akun @cimoryindonesia. Hasil pengujian statistik
menunjukkan bahwa nilai koefisiensi korelasi sebesar 0.088 dengan signifikansi
yaitu 0.533. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik followers pada tingkat
pendidikan memiliki nilai signifikansi lebih besar 0.05 yang artinya tidak
memiliki hubungan yang nyata dan signifikan terhadap tingkat keterdedahan
media sosial pada aspek tingkat daya tarik pesan. Admin instagram tidak memiliki
segmentasi khusus pada tingkat pendidikan untuk membuat tingkat daya tarik
pesan, karena admin menyampaikan pesan untuk kebutuhan pemberian informasi
tidak melihat pada kategori tingkat pendidikan dari followers.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Pekerjaan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Tingkat Daya Tarik Pesan
Tabel 29 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara jenis
pekerjaan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya tarik
pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
68
Tabel 29 Persentase hubungan antara jenis pekerjaan dengan tingkat daya tarik
pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik jenis
pekerjaan
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek tingkat daya tarik pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Pegawai Negeri Sipil 0 0 100.0 100.0
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Pelajar/Mahasiswa
Tidak Bekerja,lainnya
0
0
0
3.6
0
8.3
0
0
10.7
0
91.7
100.0
100.0
85.7
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
𝑥2= 2.458, p > 0.05
Uji tabulasi silang pada Tabel 29 menunjukkan bahwa tingkat daya tarik
pesan pada tingkat keterdedahan media sosial yang rendah dimiliki oleh
responden yang bekerja sebagai pelajar atau mahasiswa yaitu sebesar 3.6 persen.
Pada tingkat daya tarik pesan kategori sedang juga ditunjukkan oleh responden
yang bekerja sebagai pelajar atau mahasiswa dengan persentase sebesar 10.7
persen dan pada tingkat daya tarik pesan kategori tinggi dimiliki oleh pegawai
negeri sipil, wiraswasta, ibu rumah tangga, tidak bekerjaan atau lainnya yaitu
sebesar 100.0 persen. Hasil uji statistik pada Tabel 29 menggunakan uji beda Chi-
square antara jenis pekerjaan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada
aspek tingkat daya tarik pesan akun instagram @cimoryindonesia diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0.991. Nilai signifikansi lebih besar dari taraf nyata (0.05),
artinya nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara jenis pekerjaan dengan tingkat daya tarik pesan. Jika nilai Chi-
square hitung lebih kecil dari Chi-square tabel maka tidak terdapat hubungan
yang signifikan. Nilai Chi-square hitung antara jenis pekerjaan dengan tingkat
daya tarik pesan yaitu 2.458 lebih kecil dari nilai Chi-square tabelnya yaitu 15.51
(pada df=18.31).
Jenis pekerjaan tidak berhubungan dengan tingkat keterdedahan media
sosial pada tingkat daya tarik pesan oleh responden. Dalam mengakses media
sosial instagram pada akun @cimoryindonesia, followers sebagai responden pada
seluruh jenis pekerjaan mendapatkan informasi yang sama mengenai produk
Yoghurt Cimory yang disampaikan secara menarik. Tidak ada jenis pekerjaan
yang dikhususkan dalam mendapatkan informasi yang disampaikan oleh admin
instagram @cimoryindonesia.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendapatan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Tingkat Daya Tarik Pesan
Tabel 30 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara tingkat
pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya
tarik pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
69
Tabel 30 Persentase hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat daya
tarik pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik tingkat
pendapatan
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek tingkat daya tarik pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 0 5.3 94.7 100.0
Sedang 4.3 8.7 87.0 100.0
Tinggi 0 9.1 90.9 100.0
Rs = -0.073, p > 0.05
Berdasarkan Tabel 30 persentase hubungan antara karakteristik followers
pada kategori tingkat pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada
tingkat daya tarik pesan. Pada kategori tingkat pendapatan dibagi kedalam tingkat
pendapatan rendah, tingkat pendapatan sedang dan tingkat pendapatan tinggi.
Pada kategori tingkat pendapatan rendah, sedang dan tinggi koefisiensi korelasi
tinggi dengan persentase untuk tingkat pendapatan rendah 94.7 persen, untuk
tingkat pendapatan sedang 87.0 persen, dan untuk tingkat pendapatan tinggi 90.9
persen. Hal ini menunjukkan bahwa followers akun instagram @cimoryindonesia
pada pendapatan rendah, sedang, maupun pendapatan tinggi berpendapat bahwa
pesan yang disampaikan oleh admin melalui instagram menjawab pesan yang
disampaikan menarik. Admin instagram mebuat postingan dengan daya tarik
pesan tinggi, tetapi tidak melihat segmentasi followers pada tingkat pendapatan,
artinya semua pesan yang diposting dibuat menarik pada seluruh kategori tingkat
pendapatan.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara tingkat
pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya
tarik pesan instagram akun @cimoryindonesia. Hasil pengujian statistik
menunjukkan bahwa nilai koefisiensi korelasi sebesar -0.073 dengan signifikansi
yaitu 0.604. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik followers pada tingkat
pendapatan memiliki nilai signifikansi lebih besar 0.05 yang artinya tidak
memiliki hubungan yang nyata dan signifikan terhadap tingkat keterdedahan
media sosial pada aspek tingkat daya tarik pesan dan nilai negatif menyatakan
bahwa nilai korelasi yang negatif dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel
tersebut tidak searah atau terbalik.
Ikhtisar
Hasil uji pada Tabel menunjukkan hasil korelasi Rank spearman mengenai
hubungan antara karakteristik followers yaitu usia, tingkat pendidikan dan tingkat
pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya
tarik pesan. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan Rank spearman
pada SPSS menunjukkan bahwa keseluruhan karakteristik followers memiliki
nilai signifikansi lebih besar 0.05 yang artinya pada variabel karakteristik
followers tidak memiliki hubungan yang nyata dan signifikan terhadap tingkat
keterdedahan media sosial pada aspek tingkat daya tarik pesan. Pada uji beda
melalui Chi-square mengenai hubungan antara karakteristik followers yaitu jenis
kelamin dan jenis pekerjaan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek
70
tingkat daya tarik pesan. Berdasarkan hasil pengolahan daya menggunakan Chi-
square pada SPSS menunjukkan bahwa seluruh karakteristik followers tidak
memiliki hubungan yang nyata dan signifikan karena nilai signifikansi lebih besar
0.05. Hal tersebut menggambarkan bahwa usia, tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan, jenis kelamin dan jenis pekerjaan menggunakan Instagram tidak
menentukan besar tingginya tingkat keterdedahan media sosial pada tingkat daya
tarik pesan akun Instagram @cimoryindonesia dengan produk Yoghurt Cimory.
71
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK FOLLOWERS
DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL
PADA ASPEK KEJELASAN DALAM PENYAMPAIAN PESAN
Tingkat keterdedahan media sosial dapat dilihat melalui frekuensi pesan,
frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan kejelasan dalam
penyampaian pesan. Berbeda dari subbab sebelumnya, pada subbab kali ini
peneliti ingin melihat persentase hubungan variabel karakteristik followers seperti
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan
dengan variabel tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Usia dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Kejelasan Dalam Penyampaian
Pesan
Tabel 31 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara usia
dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 31 Persentase hubungan antara usia dengan kejelasan dalam penyampaian
pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik usia Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Muda 0 0 100.0 100.0
Sedang 4.8 19.0 76.2 100.0
Dewasa 0 0 100.0 100.0
Rs = 0.119, p > 0.05
Pada Tabel 31 menunjukan bahwa tingkat keterdedahan media sosial pada
aspek kejelasan dalam penyampaian pesan pada seluruh usia menjawab tinggi dan
pada karakteristik followers usia yang muda dengan persentase 100.0 persen, pada
usia sedang aspek kejelasan dalam penyampaian pesan pesan dengan persentase
100.0 persen, dan pada usia dewasa kejelasan dalam penyampaian pesan tinggi
dengan persentase 100.0 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pesan yang di
posting oleh admin instagram @cimoryindonesia pada seluruh tingkat usia
memiliki kejelasan dalam penyampaian pesan yang tinggi dan tidak melihat
karakteristik responden termasuk pada usia followers. Admin instagram
memposting informasi yang ada tidak mengkhususkan pada kategori usia tertentu,
karena pesan yang disampaikan memang untuk memberikan informasi yang
disampaikan secara jelas.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara usia dengan
tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam penyampaian pesan
instagram akun @cimoryindonesia. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa
72
nilai koefisiensi korelasi sebesar 0.119 dengan signifikansi yaitu 0.394. Hal ini
menunjukkan bahwa karakteristik followers pada usia memiliki nilai signifikansi
lebih besar 0.05 yang artinya tidak memiliki hubungan yang nyata dan signifikan
terhadap tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan.
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Kelamin dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Kejelasan Dalam Penyampaian
Pesan
Tabel 32 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara jenis
kelamin dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 32 Persentase hubungan antara jenis kelamin dengan kejelasan dalam
penyampaian pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik jenis
kelamin
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Laki-laki 0 28.6 71.4 100.0
Perempuan 2.6 41.0 56.4 100.0
𝑥2= 1.167, p > 0.05
Hasil tabulasi silang pada Tabel 32 menunjukkan bahwa tingkat
keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam penyampaian pesan tinggi
dimiliki oleh laki-laki yaitu sebesar 71.4 persen dan tingkat keterdedahan media
sosial pada responden perempuan dalam aspek kejelasan dalam penyampaian
pesan juga tinggi yaitu sebesar 56.4 persen. Pada tingkat keterdedahan media
sosial kategori sedang perempuan mendominasi yaitu sebesar 41.0 persen,
dibandingkan dengan responden laki-laki yaitu 28.6 persen. Berdasarkan hasil uji
statistik menggunakan uji beda Chi-square antara jenis kelamin dengan tingkat
keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam penyampaian pesan
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.558. Nilai signifikansi lebih besar dari taraf
nyata yaitu 0.05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa jenis kelamin followers akun
instagram @cimoryindonesia tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan
tingkat keterdedahan media sosial pada kejelasan dalam penyampaian pesan.
Kemudian jika nilai Chi-square hitung yang lebih kecil dari Chi Square tabel
yaitu 1.167 lebih kecil dari 5.99 (pada df=2) maka tidak ada hubungan antara
kedua variabel tersebut.
Jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan tingkat keterdedahan
media sosial dalam kejelasan dalam penyampaian pesan pada followers sebagai
responden. Hal ini disebabkan karena informasi yang disampaikan secara jelas
oleh admin kepada followers tidak khusus ditujukkan kepada jenis kelamin
tertentu. Pesan yang disampaikan mengenai informasi Yoghurt Cimory secara
jelas memang ditujukkan kepada seluruh jenis kelamin perempuan dan laki-laki.
73
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendidikan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Kejelasan Dalam
Penyampaian Pesan
Tabel 33 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara tingkat
pendidikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 33 Persentase hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejelasan dalam
penyampaian pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Rs = 0.209, p > 0.05
Berdasarkan Tabel 33 persentase hubungan antara karakteristik followers
pada kategori tingkat pendidikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada
kejelasan dalam penyampaian pesan. Pada kategori tingkat pendidikan dibagi
kedalam tingkat pendidikan rendah, tingkat pendidikan sedang dan tingkat
pendidikan tinggi. Pada kategori tingkat pendidikan rendah, sedang dan tinggi
koefisiensi korelasi tinggi dengan persentase untuk tingkat pendidikan rendah
mencapai 75.0 persen, untuk tingkat pendidikan sedang 46.4 persen, dan untuk
tingkat pendidikan tinggi 76.2 persen. Hal ini menunjukkan bahwa followers akun
instagram @cimoryindonesia pada pendidikan rendah, sedang, maupun
berpendidikan tinggi berpendapat bahwa pesan yang disampaikan oleh admin
instagram sudah tinggi atau sudah jelas dalam penyampaiannya.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara tingkat
pendidikan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan instagram akun @cimoryindonesia. Hasil pengujian statistik
menunjukkan bahwa nilai koefisiensi korelasi sebesar 0.209 dengan signifikansi
yaitu 0.134. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik followers pada tingkat
pendidikan memiliki nilai signifikansi lebih besar 0.05 yang artinya tidak
memiliki hubungan yang nyata dan signifikan terhadap tingkat keterdedahan
media sosial pada aspek kejelasan dalam penyampaian pesan. Admin instagram
tidak memiliki segmentasi khusus pada tingkat pendidikan untuk kejelasan dalam
penyampaian pesan, karena admin menyampaikan pesan untuk kebutuhan
pemberian informasi dan disampaikan dengan jelas serta tidak melihat pada
kategori tingkat pendidikan dari followers sebagai penerima pesan.
Karakterisistik tingkat
pendidikan
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 0 25.0 75.0 100.0
Sedang 3.6 50.0 46.4 100.0
Tinggi 0 23.8 76.2 100.0
74
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Jenis Pekerjaan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Kejelasan Dalam
Penyampaian Pesan
Tabel 34 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara jenis
pekerjaan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 34 Persentase hubungan antara jenis pekerjaan dengan kejelasan dalam
penyampaian pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik jenis
pekerjaan
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Pegawai Negeri Sipil 0 33.3 66.7 100.0
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Pelajar/Mahasiswa
Tidak Bekerja,lainnya
0
0
0
3.6
0
41.7
16.7
0
42.9
33.3
58.3
83.3
100.0
53.6
66.7
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
𝑥2= 3.297, p > 0.05
Uji tabulasi silang pada Tabel 34 menunjukkan bahwa kejelasan dalam
penyampaian pesan pada tingkat keterdedahan media sosial yang rendah hanya
dimiliki oleh responden yang bekerja sebagai pelajar atau mahasiswa yaitu
sebesar 3.6 persen. Pada kejelasan dalam penyampaian pesan kategori sedang
juga ditunjukkan oleh responden yang bekerja sebagai pelajar atau mahasiswa
dengan persentase sebesar 42.9 persen dan pada kejelasan dalam penyampaian
pesan kategori tinggi dimiliki oleh ibu rumah tangga yaitu sebesar 100.0 persen.
Hasil uji statistik pada Tabel 34 menggunakan uji beda Chi-square antara
jenis pekerjaan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan
dalam penyampaian pesan akun instagram @cimoryindonesia diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0.974. Nilai signifikansi lebih besar dari taraf nyata (0.05),
artinya nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara jenis pekerjaan dengan kejelasan dalam penyampaian pesan. Jika
nilai Chi-square hitung lebih kecil dari Chi-square tabel maka tidak terdapat
hubungan yang signifikan. Nilai Chi-square hitung antara jenis pekerjaan dengan
kejelasan dalam penyampaian pesan yaitu 3.297 lebih kecil dari nilai Chi-square
tabelnya yaitu 18.31 (pada df=10).
Jenis pekerjaan tidak berhubungan dengan tingkat keterdedahan media
sosial pada kejelasan dalam penyampaian pesan oleh responden. Dalam
mengakses media sosial instagram pada akun @cimoryindonesia, followers
sebagai responden pada seluruh jenis pekerjaan mendapatkan informasi yang
sama mengenai produk Yoghurt Cimory yang disampaikan secara lebih jelas
sehingga menimbulkan ketertarikan untuk membeli Yoghurt Cimory. Tidak ada
jenis pekerjaan yang dikhususkan dalam mendapatkan informasi yang
disampaikan dengan jelas oleh admin instagram @cimoryindonesia.
75
Hubungan Karakteristik Followers Kategori Tingkat Pendapatan dengan
Tingkat Keterdedahan Media Sosial pada Aspek Kejelasan Dalam
Penyampaian Pesan
Tabel 35 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara tingkat
pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 35 Persentase hubungan antara tingkat pendapatan dengan kejelasan dalam
penyampaian pesan terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Karakterisistik tingkat
pendapatan
Tingkat keterdedahan media sosial
pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 0 42.1 57.9 100.0
Sedang 4.3 34.8 60.9 100.0
Tinggi 0 36.4 63.6 100.0 Rs = 0.038, p > 0.05
Berdasarkan Tabel 35 persentase hubungan antara karakteristik followers
pada kategori tingkat pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada
kejelasan dalam penyampaian pesan. Pada kategori tingkat pendapatan rendah,
sedang dan tinggi koefisiensi korelasi tinggi dengan persentase untuk tingkat
pendapatan rendah 57.9 persen, untuk tingkat pendapatan sedang 60.9 persen, dan
untuk tingkat pendapatan tinggi 63.6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa
followers akun instagram @cimoryindonesia pada pendapatan rendah, sedang,
maupun pendapatan tinggi berpendapat bahwa informasi pesan yang disampaikan
oleh admin melalui instagram disampaikan secara jelas. Admin instagram mebuat
postingan dengan pesan yang disampaikan jelas kepada followers. Admin
instagram tidak melihat segmentasi followers pada tingkat pendapatan, artinya
semua pesan yang diposting dibuat informasinya secara jelas untuk seluruh
kategori tingkat pendapatan.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara tingkat
pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan instagram akun @cimoryindonesia. Hasil pengujian statistik
menunjukkan bahwa nilai koefisiensi korelasi sebesar 0.038 dengan signifikansi
yaitu 0.787. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik followers pada tingkat
pendapatan memiliki nilai signifikansi lebih besar 0.05 yang artinya tidak
memiliki hubungan yang nyata dan signifikan terhadap tingkat keterdedahan
media sosial pada aspek kejelasan dalam penyampaian pesan.
Ikhtisar
Hasil uji pada Tabel menunjukkan hasil korelasi Rank spearman mengenai
hubungan antara karakteristik followers yaitu usia, tingkat pendidikan dan tingkat
pendapatan dengan tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan
dalam penyampaian pesan. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan
Rank spearman pada SPSS menunjukkan bahwa keseluruhan karakteristik
76
followers memiliki nilai signifikansi lebih besar 0.05 yang artinya pada variabel
karakteristik followers tidak memiliki hubungan yang nyata dan signifikan
terhadap tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan. Pada uji beda melalui Chi-square mengenai hubungan antara
karakteristik followers yaitu jenis kelamin dan jenis pekerjaan dengan tingkat
keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam penyampaian pesan.
Berdasarkan hasil pengolahan daya menggunakan Chi-square pada SPSS
menunjukkan bahwa seluruh karakteristik followers tidak memiliki hubungan
yang nyata dan signifikan karena nilai signifikansi lebih besar 0.05. Hal tersebut
menggambarkan bahwa usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis
kelamin dan jenis pekerjaan menggunakan Instagram tidak menentukan besar
tingginya tingkat keterdedahan media sosial pada aspek kejelasan dalam
penyampaian pesan akun Instagram @cimoryindonesia dengan produk Yoghurt
Cimory.
77
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA
SOSIAL INSTAGRAM DENGAN TINGKAT EFEKTIVITAS
MEDIA PROMOSI PADA TAHAP ATTENTION
Hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial instagram yang
meliputi: 1) frekuensi pesan, 2) frekuensi feedback pesan, 3) tingkat daya tarik
pesan, dan 4) kejelasan dalam penyampaian pesan. Keempat variabel dari tingkat
keterdedahan media sosial menggunakan pengukuran ordinal dan diolah
menggunakan uji korelasi (hubungan) Rank spearman dan menggunakan tabulasi
silang (crosstabs) pada SPSS. Keempat variabel tersebut dihubungkan dengan
tingkat efektivitas media promosi yang dapat dilihat pada tahap attention untuk
melihat hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial dengan tingkat
efektivitas media sosial pada tahap attention (perhatian).
Hubungan Antara Frekuensi Pesan dengan Tingkat Efektivitas Media
Promosi pada Tahap Attention
Pesan pada komunikasi bisnis sebagian besar dirancang secara persuasif
agar dapat menyampaikan penawaran kepada konsumen secara menarik. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan minat konsumen dalam pembelian suatu produk.
Pesan yang dirancang untuk mempromosikan suatu produk dengan menggunakan
media sosial instagram disampaikan melalui postingan foto atau video serta pesan
berupa keterangan (caption). Pesan yang telah dibuat secara persuasif
disampaikan dengan frekuensi rutin kepada calon konsumen. Jumlah frekuensi
pesan merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan penting dalam
mempromosikan suatu produk karena dapat mempengaruhi calon konsumen untuk
melakukan pembelian setelah melihat pesan yang disampaikan secara terus
menerus. Hubungan frekuensi pesan dengan efektivitas media promosi pada tahap
attention dapat dilihat pada Tabel 36
Tabel 36 Persentase hubungan antara frekuensi pesan dengan tahap attention
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Frekuensi Pesan Tingkat efektivitas media promosi
pada tahap attention
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 50.0 50.0 0 100.0
Sedang 0 60.0 40.0 100.0
Tinggi 0 17.1 82.9 100.0 Rs = 0.490, p < 0.05**
Berdasarkan Tabel 36 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada frekuensi pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada
tahap attention. Pada kategori frekuensi pesan rendah dan attention rendah dengan
persentase 50.0 persen, frekuensi pesan sedang dan attention sedang dengan
persentase 60.0 persen, pada frekuensi pesan tinggi dan attention tinggi dengan
persentase 82.9 persen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin frekuensi pesan
rendah maka attention (perhatian) rendah, dan semakin frekuensi pesan yang
78
disampaikan oleh admin akun instagram @cimoryindonesia kepada followers
tinggi maka perhatian akan pesan oleh followers juga tinggi. Artinya, frekuensi
pesan yang disampaikan oleh admin dapat memberikan perhatian tinggi pada saat
informasi disampaikan melalui postingan secara rutin.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara frekuensi
pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap attention. Hubungan
antara tingkat keterdedahan media sosial pada frekuensi pesan dengan tingkat
efektivitas media promosi pada tahap attention kekuatan hubungan yang dilihat
pada koefisiensi korelasi dikategorikan sebagai berikut tidak ada korelasi jika r =
0.00- 0.20, hubungan rendah jika r = 0.21-0.40, hubungan moderat atau sedang
jika r = 0.41-0.60 dan jika r = 0.61-0.80 memiliki hubungan yang kuat. Hasil
pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisiensi korelasi sebesar 0.490
dengan signifikansi yaitu 0.000 pada selang kepercayaan 99 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang moderat atau
sedang dan signifikan. Hal ini didorong oleh adanya postingan foto atau video
produk dengan caption berisi informasi menarik tentang “Yoghurt Cimory” lebih
dalam dan di posting secara rutin, sehingga perhatian followers pada frekuensi
pesan memiliki hubungan yang sedang dan signifikan.
Hubungan Antara Frekuensi Feedback Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Attention
Pesan diperlukan untuk menjalankan sebuah usaha dengan melakukan
komunikasi antara pelaku usaha dan calon konsumen. Calon konsumen akan
mencari informasi mengenai produk yang ditawarkan salah satunya dengan
bertanya kepada pelaku usaha atau memberi respon terhadap pesan yang
disampaikan oleh pelaku usaha dan sebaliknya. Pada penelitian ini frekuensi
feedback pesan diberikan oleh admin instagram @cimoryindonesia kepada
followers selaku penerima pesan. Hubungan frekuensi feedback pesan dengan
efektivitas media promosi pada tahap attention dapat dilihat pada Tabel 37
Tabel 37 Persentase hubungan antara frekuensi feedback pesan dengan tahap
attention terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Frekuensi Feedback
Pesan
Tingkat efektivitas media promosi pada
tahap attention
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 25.0 75.0 0 100.0
Sedang 0 36.8 63.2 100.0
Tinggi 0 13.3 86.7 100.0
Rs = 0.457, p < 0.05**
Berdasarkan Tabel 37 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada frekuensi feedback pesan dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap attention. Pada kategori frekuensi feedback pesan rendah dan
attention sedang dengan persentase 75.0 persen, frekuensi feedback pesan sedang
dan attention tinggi dengan persentase 63.2 persen, pada frekuensi feedback
pesan tinggi dan attention tinggi dengan persentase 86.7 persen. Hal ini
79
menunjukkan bahwa semakin frekuensi feedback pesan tinggi maka attention
(perhatian) tinggi, frekuensi feedback pesan yang disampaikan oleh admin dengan
membalas comment atau member like pada followers yang memberi tag pada
instagram @cimoryindonesia dapat memberikan attention (perhatian) tinggi pada
saat admin membalas dengan melakukan feedback pesan.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara frekuensi
feedback pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap attention.
Hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial pada frekuensi feedback
pesan dengan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisiensi
korelasi sebesar 0.457 dengan signifikansi yaitu 0.001. Kedua variabel memiliki
hubungan moderat atau sedang dan signifikan pada selang kepercayaan 99 persen.
Hal ini ditandai dengan indikator untuk mengukur frekuensi feedback pesan
adalah respon admin instagram akun @cimoryindonesia terhadap postingan
followers yang di-tag, membalas comment dan dengan jangka waktu segera yaitu
kurang dari 24 jam. Bentuk attention yang dilakukan oleh followers adalah
melihat atau memperhatikan berupa balasan admin yang dilakukan melalui
comment.
Hubungan Antara Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Attention
Promosi yang dilakukan oleh pemberi pesan yaitu pelaku bisnis melalui
media sosial instagram kepada followers sebagai calon pembeli dengan melalui
pesan yang dibuat semenarik mungkin. Profil, foto atau video yang di posting,
caption, dan hashtag pada instagram dibuat semenarik mungkin agar dapat
menarik perhatian followers sehingga pesan yang dibuat sampai dengan jelas dan
menarik. Apabila unsur-unsur tersebut dibuat secara menarik, followers akan
tertarik untuk melihat bahkan mem-follow akun instagram tersebut dan
menimbulkan rasa keinginan untuk membeli setelah melihat pesan yang
disampaikan melalui postingan. Pada penelitian ini tingkat daya tarik pesan
diberikan oleh admin instagram @cimoryindonesia kepada followers selaku
penerima pesan. Hubungan tingkat daya tarik pesan dengan efektivitas media
promosi pada tahap attention dapat dilihat pada Tabel 38
Tabel 38 Persentase hubungan antara tingkat daya tarik pesan dengan tahap
attention terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Tingkat daya tarik
pesan
Tingkat efektivitas media promosi pada
tahap attention
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 100.0 0 0 100.0
Sedang 0 75.0 25.0 100.0
Tinggi 0 22.9 77.1 100.0
Rs = 0.404, p < 0.05**
Berdasarkan Tabel 38 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada tingkat daya tarik pesan dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap attention. Pada kategori tingkat daya tarik pesan rendah dan
80
attention rendah dengan persentase 100.0 persen, tingkat daya tarik pesan sedang
dan attention sedang dengan persentase 75.0 persen, pada tingkat daya tarik pesan
tinggi dan attention tinggi dengan persentase 77.1 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tingkat daya tarik pesan rendah maka perhatian (attention)
followers rendah, semakin tingkat daya tarik pesan sedang maka perhatian
(attention) followers sedang, dan semakin tingkat daya tarik pesan tinggi maka
perhatian (attention) followers tinggi.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara tingkat daya
tarik pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap attention.
Hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial pada tingkat daya tarik pesan
dengan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisiensi korelasi
sebesar 0.404 dengan signifikansi yaitu 0.003. Kedua variabel memiliki hubungan
korelasi rendah dan signifikan pada selang kepercayaan 99 persen. Hal ini
ditandai dengan indikator pada penggunaan profile picture yang menarik, kualitas
postingan foto atau video yang jelas dan desain yang menarik, serta menggunakan
caption dan hashtag yang menarik yang di posting pada instagram
@cimoryindonesia. Hal ini menimbulkan ketertarikan yang lebih menarik
perhatian followers untuk melihat dan memperhatikan setiap postingan pada akun
instagram, sehingga dapat menimbulkan keinginan untuk membeli karena pesan
yang disampaikan secara lebih menarik.
Hubungan Antara Kejelasan dalam Penyampaian Pesan dengan Tingkat
Efektivitas Media Promosi pada Tahap Attention
Penyampaian pesan yang disampaikan admin sebagai pemberi pesan
kepada followers sebagai penerima pesan harus jelas dalam penyampaiannya agar
tidak terjadi bias pesan yang diterima. Kejelasan dalam penyampaian pesan
merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan efektivitas pada media
promosi. Semakin jelas informasi yang disampaikan kepada followers maka
semakin menarik perhatian followers sebagai calon pembeli untuk membeli
produk “Yoghurt Cimory”. Hubungan kejelasan dalam penyampaian pesan
dengan efektivitas media promosi pada tahap attention dapat dilihat pada Tabel 39
Tabel 39 Persentase hubungan antara kejelasan dalam penyampaian pesan dengan
tahap attention terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Kejelasan dalam
penyampaian pesan
Tingkat efektivitas media promosi pada
tahap attention
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 100.0 0 0 100.0
Sedang 0 55.0 45.0 100.0
Tinggi 0 9.4 90.6 100.0
Rs = 0.542, p < 0.05**
Berdasarkan Tabel 39 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada kejelasan dalam penyampaian pesan dengan tingkat efektivitas
media promosi pada tahap attention. Pada kategori kejelasan dalam penyampaian
pesan rendah dan attention rendah dengan persentase 100.0 persen, kejelasan
81
dalam penyampaian pesan sedang dan attention sedang dengan persentase 55.0
persen, pada kejelasan dalam penyampaian pesan tinggi dan attention tinggi
dengan persentase 90.6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kejelasan
dalam penyampaian pesan rendah maka perhatian (attention) followers rendah,
semakin kejelasan dalam penyampaian pesan sedang maka perhatian (attention)
followers sedang, dan semakin kejelasan dalam penyampaian pesan tinggi maka
perhatian (attention) followers tinggi.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara kejelasan
dalam penyampaian pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap
attention. Hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial pada kejelasan
dalam penyampaian pesan dengan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa
nilai koefisiensi korelasi sebesar 0.542 dengan signifikansi yaitu 0.000. Kedua
variabel memiliki hubungan korelasi moderat atau sedang dan signifikan pada
selang kepercayaan 99 persen. Hasil tersebut menyatakan bahwa hipotesis uji
kedua variabel dapat diterima. Semakin besarnya kejelasan dalam penyampaian
pesan oleh pemberi pesan yaitu admin instagram @cimoryindonesia maka
semakin tinggi pula perhatian followers terhadap pesan yang disampaikan secara
jelas.
Ikhtisar
Hasil uji pada variabel tingkat keterdedahan media sosial instagram
(frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan kejelasan
dalam penyampaian pesan) dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap
attention menggunakan uji korelasi Rank spearman pada SPSS. Hasil uji
menunjukkan bahwa pada seluruh aspek tingkat keterdedahan memiliki hubungan
dengan tahap attention karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil 0.05. Pada
frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, dan kejelasan dalam penyampaian
pesan memiliki hubungan yang moderat atau sedang karena nilai koefisiensi
korelasi berada pada r = 0.41-0.60. Sedangkan pada tingkat daya tarik pesan
memiliki hubungan yang rendah karena berada pada nilai koefisiensi korelasi r =
0.21-0.40. Hal tersebut menggambarkan bahwa tingkat keterdedahan media sosial
akun Instagram @cimoryindonesia dapat menarik perhatian calon konsumen
karena pesan yang disampaikan melalui postingan disampaikan dengan rutin,jelas
dan menarik, serta admin instagram merespon followers dengan membalas komen
yang dikirim oleh followers. Sehingga calon konsumen sadar dan memberi
perhatian terhadap produk Yoghurt Cimory dan menjadi followers akun instagram
@cimoryindonesia dan memperhatikan posting yang diunggah oleh admin
instagram.
82
83
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA
SOSIAL INSTAGRAM DENGAN TINGKAT EFEKTIVITAS
MEDIA PROMOSI PADA TAHAP INTEREST
Hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial instagram yang
meliputi: 1) frekuensi pesan, 2) frekuensi feedback pesan, 3) tingkat daya tarik
pesan, dan 4) kejelasan dalam penyampaian pesan. Keempat variabel dari tingkat
keterdedahan media sosial menggunakan pengukuran ordinal dan diolah
menggunakan uji korelasi (hubungan) Rank spearman dan menggunakan tabulasi
silang (crosstabs) pada SPSS. Keempat variabel tersebut dihubungkan dengan
tingkat efektivitas media promosi yang dapat dilihat pada tahap interest untuk
melihat hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial dengan tingkat
efektivitas media sosial pada tahap interest (ketertarikan).
Hubungan Antara Frekuensi Pesan dengan Tingkat Efektivitas Media
Promosi pada Tahap Interest
Tabel 40 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara
frekuensi pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest yang
disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 40 Persentase hubungan antara frekuensi pesan dengan tahap interest
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Frekuensi Pesan Tingkat efektivitas media promosi
pada tahap interest
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 50.0 50.0 0 100.0
Sedang 0 57.1 42.9 100.0
Tinggi 0 22.5 77.5 100.0 Rs = 0.408, p < 0.05**
Berdasarkan Tabel 40 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada frekuensi pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada
tahap interest. Pada kategori frekuensi pesan rendah dan interest rendah dengan
persentase 50.0 persen, frekuensi pesan sedang dan interest sedang dengan
persentase 57.1 persen, pada frekuensi pesan tinggi dan interest tinggi dengan
persentase 77.5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin frekuensi pesan
rendah maka interest (ketertarikan) rendah, dan semakin frekuensi pesan yang
disampaikan oleh admin akun instagram @cimoryindonesia kepada followers
tinggi maka ketertarikan akan pesan oleh followers juga tinggi. Artinya, frekuensi
pesan yang disampaikan oleh admin dapat memberikan ketertarikan tinggi pada
saat informasi disampaikan melalui postingan secara rutin dan ketertarikan rendah
pada saat informasi yang disampaikan rendah.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara frekuensi
pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest. Hubungan
antara tingkat keterdedahan media sosial pada frekuensi pesan dengan tingkat
84
efektivitas media promosi pada tahap interest memiliki hubungan moderat atau
sedang dengan signifikansi 0.004 pada selang kepercayaan 99 persen. Hal ini
didorong oleh adanya postingan foto atau video produk dengan caption berisi
informasi menarik tentang “Yoghurt Cimory” lebih dalam dan di posting secara
rutin, sehingga perhatian followers pada frekuensi pesan memiliki hubungan yang
sedang dan signifikan.
Hubungan Antara Frekuensi Feedback Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Interest
Tabel 41 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara
frekuensi feedback pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap
interest yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 41 Persentase hubungan frekuensi feedback pesan dengan tahap interest
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Frekuensi Feedback
Pesan
Tingkat efektivitas media promosi
pada tahap interest
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 33.3 66.7 0 100.0
Sedang 0 47.1 52.9 100.0
Tinggi 0 13.8 86.2 100.0 Rs = 0.494, p < 0.05**
Berdasarkan Tabel 41 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada frekuensi feedback pesan dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap interest. Pada kategori frekuensi feedback pesan rendah dan
interest sedang dengan persentase 66.07 persen, frekuensi feedback pesan sedang
dan interest tinggi dengan persentase 52.9 persen, pada frekuensi feedback pesan
tinggi dan interest tinggi dengan persentase 86.2 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin sering frekuensi feedback pesan seperti admin membalas comment
atau memberikan respon pada followers maka tingkat ketertarikan followers
sebagai konsumen semakin tinggi karena followers merasa lebih dekat dan
direspon pertanyaannya pada saat memberi comment atau memposting mengenai
Yoghurt Cimory.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara frekuensi
feedback pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest.
Hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial pada frekuensi feedback
pesan dengan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisiensi
korelasi sebesar 0.494 dengan signifikansi yaitu 0.000 pada selang kepercayaan
99 perrsen. Kedua variabel memiliki hubungan moderat atau sedang dan
signifikan, hal ini ditandai dengan sebagian followers sebagai responden melihat
atau memberi comment dan admin membalas comment menjadikan followers
lebih tertarik kepada produk “Yoghurt Cimory”. Hal tersebut juga didukung oleh
Wulandari (2015) yang menyatakan bahwa semakin tinggi frekuensi feedback
pesan maka semakin tinggi tingkat ketertarikan followers selaku responden.
85
Hubungan Antara Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Interest
Tabel 42 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara tingkat
daya tarik pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest
yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 42 Persentase hubungan antara tingkat daya tarik pesan dengan tingkat
tahap interest terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Tingkat Daya Tarik
Pesan
Tingkat efektivitas media promosi
pada tahap interest
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 100.0 0 0 100.0
Sedang 0 100.0 0 100.0
Tinggi 0 24.4 75.6 100.0 Rs = 0.486, p < 0.05**
Berdasarkan Tabel 42 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada tingkat daya tarik pesan dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap interest. Pada kategori tingkat daya tarik pesan rendah dan
interest rendah dengan persentase 100.0 persen, tingkat daya tarik pesan sedang
dan interest sedang dengan persentase 100.0 persen, pada tingkat daya tarik pesan
tinggi dan interest tinggi dengan persentase 75.6 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tingkat daya tarik pesan rendah maka ketertarikan (interest)
followers rendah, semakin tingkat daya tarik pesan sedang maka ketertarikan
(interest) followers sedang, dan semakin tingkat daya tarik pesan tinggi maka
ketertarikan (interest) followers tinggi. Artinya, followers memiliki ketertarikan
yang tinggi jika tingkat daya tarik pesan akun instagram @cimoryindonesia tinggi
seperti dengan profile picture yang menarik, kualitas foto atau video jelas, desain
foto atau video yang menarik, menggunakan hashtag dan caption yang menarik.
Sehingga followers menarik dan memperhatikan postingan yang dapat
menimbulkan ketertarikan dan membeli produk Yoghurt Cimory.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara tingkat daya
tarik pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest.
Hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial pada tingkat daya tarik pesan
dengan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisiensi korelasi
sebesar 0.486 dengan signifikansi yaitu 0.000 pada selang kepercayaan 99 persen.
Kedua variabel memiliki hubungan korelasi moderat atau sedang dan signifikan.
Hal ini ditandai dengan indikator pada penggunaan profile picture yang menarik,
kualitas postingan foto atau video yang jelas dan desain yang menarik, serta
menggunakan caption dan hashtag yang menarik yang di posting pada instagram
@cimoryindonesia. Hal ini menimbulkan ketertarikan yang lebih menarik
perhatian followers untuk melihat dan memperhatikan setiap postingan pada akun
instagram, sehingga dapat menimbulkan keinginan untuk membeli karena pesan
yang disampaikan secara lebih menarik.
86
Hubungan Antara Kejelasan dalam Penyampaian Pesan dengan Tingkat
Efektivitas Media Promosi pada Tahap Interest
Tabel 43 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara
kejelasan dalam penyampaian pesan dengan tingkat efektivitas media promosi
pada tahap interest yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 43 Persentase hubungan antara kejelasan dalam penyampaian pesan dengan
tahap interest terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Kejelasan dalam
penyampaian pesan
Tingkat efektivitas media promosi
pada tahap interest
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 100.0 0 0 100.0
Sedang 0 52.9 47.1 100.0
Tinggi 0 16.1 83.9 100.0 Rs = 0.442, p < 0.05**
Berdasarkan Tabel 43 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada kejelasan dalam penyampaian pesan dengan tingkat efektivitas
media promosi pada tahap interest. Pada kategori kejelasan dalam penyampaian
pesan rendah dan interest rendah dengan persentase 100.0 persen, kejelasan dalam
penyampaian pesan sedang dan interest sedang dengan persentase 52.9 persen,
pada kejelasan dalam penyampaian pesan tinggi dan interest tinggi dengan
persentase 83.9 persen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kejelasan dalam
penyampaian pesan rendah maka ketertarikan (interest) followers rendah, semakin
kejelasan dalam penyampaian pesan sedang maka ketertarikan (interest)
followers sedang, dan semakin kejelasan dalam penyampaian pesan tinggi maka
ketertarikan (interest) followers tinggi.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara kejelasan
dalam penyampaian pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap
interet. Hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial pada kejelasan dalam
penyampaian pesan dengan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai
koefisiensi korelasi sebesar 0.442 dengan signifikansi yaitu 0.001. Kedua variabel
memiliki hubungan korelasi moderat atau sedang dan signifikan pada selang
kepercayaan 99 persen. Hasil tersebut menyatakan bahwa hipotesis uji kedua
variabel dapat diterima. Kejelasan dalam penyampaian pesan dibutuhkan oleh
sebagian followers seperti kelengkapan informasi contact person pada bio,
kejelasan pesan manfaat mengkonsumsi “Yoghurt Cimory”, dan informasi pesan
lainnya. Semakin pesan disampaikan dengan jelas, maka semakin tinggi pula
ketertarikan followers untuk mencapai tahap selanjutnya.
Ikhtisar
Hasil uji pada variabel tingkat keterdedahan media sosial instagram
(frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan kejelasan
dalam penyampaian pesan) dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap
interest menggunakan uji korelasi Rank spearman pada SPSS. Hasil uji
menunjukkan bahwa pada seluruh aspek tingkat keterdedahan memiliki hubungan
87
dengan tahap interest karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil 0.05. Pada
seluruh aspek yaitu frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik
pesan, dan kejelasan dalam penyampaian pesan memiliki hubungan yang moderat
atau sedang karena nilai koefisiensi korelasi berada pada r = 0.41-0.60. Hal
tersebut menggambarkan bahwa tingkat keterdedahan media sosial akun
Instagram @cimoryindonesia dapat menimbulkan ketertarikan dari diri followers
yaitu sebagai calon konsumen terhadap produk Yoghurt Cimory. Ketertarikan
followers dapat dilihat dari durasi followers melihat promosi produk melalui
instagram, membaca informasi produk Yoghurt Cimory hingga timbulnya rasa
penasaran konsumen setelah melihat aktivitas promosi produk Yoghurt Cimory
pada media sosial instagram.
88
89
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA
SOSIAL INSTAGRAM DENGAN TINGKAT EFEKTIVITAS
MEDIA PROMOSI PADA TAHAP DESIRE
Hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial instagram yang meliputi: 1)
frekuensi pesan, 2) frekuensi feedback pesan, 3) tingkat daya tarik pesan, dan 4)
kejelasan dalam penyampaian pesan. Keempat variabel dari tingkat keterdedahan
media sosial menggunakan pengukuran ordinal dan diolah menggunakan uji
korelasi (hubungan) Rank spearman dan menggunakan tabulasi silang (crosstabs)
pada SPSS. Keempat variabel tersebut dihubungkan dengan tingkat efektivitas
media promosi yang dapat dilihat pada tahap desire untuk melihat hubungan
antara tingkat keterdedahan media sosial dengan tingkat efektivitas media sosial
pada tahap desire (keinginan).
Hubungan Antara Frekuensi Pesan dengan Tingkat Efektivitas Media
Promosi pada Tahap Desire
Tabel 44 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara
frekuensi pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire yang
disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 44 Persentase hubungan frekuensi pesan dengan tahap desire terhadap
instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Frekuensi Pesan Tingkat efektivitas media promosi
pada tahap desire
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 50.0 50.0 0 100.0
Sedang 0 66.7 33.3 100.0
Tinggi 0 18.4 81.6 100.0 Rs = 0.507, p < 0.05**
Berdasarkan Tabel 44 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada frekuensi pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada
tahap desire. Pada kategori frekuensi pesan rendah dan desire rendah dengan
persentase 50.0 persen, frekuensi pesan sedang dan desire sedang dengan
persentase 66.7 persen, pada frekuensi pesan tinggi dan desire tinggi dengan
persentase 81.6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin frekuensi pesan
rendah maka desire (keinginan) rendah, dan semakin frekuensi pesan yang
disampaikan oleh admin akun instagram @cimoryindonesia kepada followers
tinggi maka keinginan akan produk Yoghurt Cimory yang disampaikan melalui
informasi pesan kepada followers juga tinggi. Informasi yang disampaikan oleh
akun instagram @cimoryindonesia di posting secara rutin minimal satu kali
dalam sehari akan menimbulkan keinginan lebih lanjut oleh followers sebagai
calon konsumen akan melakukan pembelian Yoghurt Cimory.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara frekuensi
pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap interest. Hubungan
90
antara frekuensi pesan dengan desire memiliki hubungan yang moderat atau
sedang dan signifikan yaitu dengan nilai koefisiensi korelasi 0.507 dengan
signifikansi 0.000 pada selang kepercayaan 99 persen menandakan bahwa
frekuensi pesan yang di posting instagram @cimoryindonesia sangat besar
peranannya dalam membuat followers memiliki keinginan untuk membeli produk
setelah melihat foto atau video yang di- posting dan setelah memiliki keinginan
lebih followers mengirimkan like atau memberi comment untuk menanyakan
informasi produk.
Hubungan Antara Frekuensi Feedback Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Desire
Tabel 45 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara
frekuensi feedback pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap
desire yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 45 Persentase hubungan antara frekuensi feedback pesan dengan tahap
desire terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Frekuensi Feedback
Pesan
Tingkat efektivitas media promosi
pada tahap desire
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 33.3 33.3 33.3 100.0
Sedang 0 42.9 57.1 100.0
Tinggi 0 17.2 82.8 100.0 Rs = 0.353, p < 0.05*
Berdasarkan Tabel 45 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada frekuensi feedback pesan dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap desire. Pada kategori frekuensi feedback pesan pada tingkat
rendah, sedang, dan tinggi cenderung tinggi pada tahap desire. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin sering frekuensi feedback pesan seperti admin
membalas comment atau memberikan respon pada followers maka tingkat
keinginan followers lebih lanjut untuk membeli produk Yoghurt Cimory semakin
tinggi.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara frekuensi
feedback pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire.
Hubungan frekuensi feedback pesan pada tahap desire memiliki hubungan rendah
dan signifikan, terlihat pada nilai koefisiensi korelasi yaitu 0.353 dengan
signifikansi 0.016 pada selang kepercayaan 95 persen. Semakin keinginan
membeli followers atau calon pembeli muncul, maka followers memiliki
keinginan mendapatkan informasi lebih lanjut dengan menanyakan melalui
comment kepada admin instagram. Hal ini juga didukung oleh Kurniawan (2015)
yang menyatakan bahwa keinginan membeli dari calon konsumen akan muncul
ketika calon konsumen telah bertanya lebih dalam kepada pihak penjualan dan
merasakan sendiri feedback baik dan cepat yang diberikan.
91
Hubungan Antara Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Desire
Tabel 46 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara tingkat
daya tarik pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire yang
disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 46 Persentase hubungan antara tingkat daya tarik pesan dengan tahap desire
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Tingkat Daya Tarik
Pesan
Tingkat efektivitas media promosi
pada tahap desire
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 100.0 0 0 100.0
Sedang 0 100.0 0 100.0
Tinggi 0 25.0 75.0 100.0 Rs = 0.396, p < 0.05**
Berdasarkan Tabel 46 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada tingkat daya tarik pesan dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap desire. Pada kategori tingkat daya tarik pesan rendah dan
desire rendah dengan persentase 100.0 persen, tingkat daya tarik pesan sedang
dan desire sedang dengan persentase 100.0 persen, pada tingkat daya tarik pesan
tinggi dan desire tinggi dengan persentase 75.0 persen. Followers memiliki
keinginan yang tinggi jika tingkat daya tarik pesan akun instagram
@cimoryindonesia tinggi seperti dengan profile picture yang menarik, kualitas
foto atau video jelas, desain foto atau video yang menarik, menggunakan hashtag
dan caption yang menarik. Sehingga followers memiliki keinginan lebih pada
produk Yoghurt Cimory melalui informasi postingan yang dapat menimbulkan
ketertarikan dan membeli produk Yoghurt Cimory.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara tingkat daya
tarik pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap desire.
Hubungan antara tingkat daya tarik pesan dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap desire memiliki nilai koefisiensi korelasi rendah yaitu
koefisiensi korelasi sebesar 0.396 dan signifikansi sebesar 0.006 pada selang
kepercayaan 99 persen. Artinya, hubungan antara tingkat daya tarik pesan
memiliki hubungan yang rendah dan signifikan dengan tahap desire.
Hubungan Antara Kejelasan dalam Penyampaian Pesan dengan Tingkat
Efektivitas Media Promosi pada Tahap Desire
Tabel 47 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara
kejelasan dalam penyampaian pesan dengan tingkat efektivitas media promosi
pada tahap desire yang disajikan dalam tabulasi silang
92
Tabel 47 Persentase hubungan antara kejelasan dalam penyampaian pesan dengan
tahap desire terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Kejelasan dalam
penyampaian pesan
Tingkat efektivitas media promosi pada
tahap desire
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 100.0 0 0 100.0
Sedang 0 60.0 40.0 100.0
Tinggi 0 10.0 90.0 100.0
Rs = 0.579, p < 0.05**
Berdasarkan Tabel 47 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada kejelasan dalam penyampaian pesan dengan tingkat efektivitas
media promosi pada tahap desire. Pada tabel diatas, kategori kejelasan dalam
penyampaian pesan rendah dan desire rendah dengan persentase 100.0 persen,
kejelasan dalam penyampaian pesan sedang dan desire sedang dengan persentase
60.0 persen, pada kejelasan dalam penyampaian pesan tinggi dan desire tinggi
dengan persentase 90.0 persen. Semakin rendah kejelasan dalam penyampaian
pesan oleh akun instagram @cimoryindonesia maka semakin rendah pula
keinginan followers untuk membeli produk Yoghurt Cimory.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara kejelasan
dalam penyampaian pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap
desire. Hubungan nilai antara tingkat keterdedahan media sosial pada kejelasan
dalam penyampaian pesan dengan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa
nilai koefisiensi korelasi yaitu 0.579 dan signifikansi 0.000 pada selang
kepercayaan 99%. Artinya, hubungan antara kejelasan dalam penyampaian pesan
dengan tahapan desire memiliki hubungan yang sedang dan signifikan. Pada tahap
desire lebih tinggi dari tahap sebelumnya yaitu interest, followers lebih tertarik
pada kejelasan informasi pesan pada tahap desire yang dapat membangkitkan
keinginan untuk membeli produk “Yoghurt Cimory”.
Ikhtisar
Hasil uji pada variabel tingkat keterdedahan media sosial instagram
(frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan kejelasan
dalam penyampaian pesan) dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap
desire menggunakan uji korelasi Rank spearman pada SPSS. Hasil uji
menunjukkan bahwa pada seluruh aspek tingkat keterdedahan memiliki hubungan
dengan tahap desire karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil 0.05. Pada
aspek frekuensi pesan, dan kejelasan dalam penyampaian pesan memiliki
hubungan yang moderat atau sedang karena nilai koefisiensi korelasi berada pada
r = 0.41-0.60. Sedangkan pada aspek frekuensi feedback pesan, dan tingkat daya
tarik pesan memiliki hubungan rendah karena nilai koefisiensi korelasi berada
pada r = 0.21-0.40. Hal tersebut menggambarkan bahwa tingkat keterdedahan
media sosial akun Instagram @cimoryindonesia dapat menimbulkan keinginan
pada produk Yoghurt Cimory karena adanya proses pertukaran yang menarik bagi
followers.
93
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KETERDEDAHAN MEDIA
SOSIAL INSTAGRAM DENGAN TINGKAT EFEKTIVITAS
MEDIA PROMOSI PADA TAHAP ACTION
Hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial instagram yang
meliputi: 1) frekuensi pesan, 2) frekuensi feedback pesan, 3) tingkat daya tarik
pesan, dan 4) kejelasan dalam penyampaian pesan. Keempat variabel dari tingkat
keterdedahan media sosial menggunakan pengukuran ordinal dan diolah
menggunakan uji korelasi (hubungan) Rank spearman dan menggunakan tabulasi
silang (crosstabs) pada SPSS. Keempat variabel tersebut dihubungkan dengan
tingkat efektivitas media promosi yang dapat dilihat pada tahap action untuk
melihat hubungan antara tingkat keterdedahan media sosial dengan tingkat
efektivitas media sosial pada tahap action (tindakan).
Hubungan Antara Frekuensi Pesan dengan Tingkat Efektivitas Media
Promosi pada Tahap Action
Tabel 48 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara
frekuensi pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action yang
disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 48 Persentase hubungan antara tingkat frekuensi pesan dengan tahap action
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Frekuensi Pesan Tingkat efektivitas media promosi
pada tahap action
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 50.0 50.0 0 100.0
Sedang 0 16.7 83.3 100.0
Tinggi 0 10.8 89.2 100.0 Rs = 0.332, p < 0.05*
Berdasarkan hasil tabulasi silang pada Tabel 48 menunjukkan bahwa pada
frekuensi pesan yang tinggi dimiliki oleh tingkat efektivitas media promosi pada
tahap action tinggi yaitu sebesar 89.2 persen dan pada frekuensi pesan rendah
dimiliki pada tahap action juga rendah yaitu sebesar 50.0 persen. Untuk
mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil pengujian
statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara frekuensi pesan dengan
tingkat efektivitas media promosi pada tahap action.
Hubungan antara frekuensi pesan dengan action nilai koefisiensi korelasi
sebesar 0.332 dengan signifikansi 0.026 pada selang kepercayaan 95%. Frekuensi
pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action memiliki
hubungan rendah yang artinya jika semakin sering frekuensi pesan dari instagram
akun @cimoryindonesia maka seseorang atau followers akan melakukan tindakan
action yaitu melakukan pembelian produk “Yoghurt Cimory” namun hubungan
antara frekuensi pesan dengan tingkat efektivitas media promosi masih rendah.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel frekuensi pesan memiliki
hubungan yang rendah dan signifikan dengan tahap action. Semakin tinggi
94
frekuensi pesan yang disampaikan melalui postingan admin pada instagram
@cimoryindonesia maka semakin tinggi pula tingkat efektivitas media promosi
yang dihasilkan melalui tahapan AIDA sehingga dapat mendorong followers
sebagai calon konsumen untuk sampai tahap action atau tahap pembelian produk
“Yoghurt Cimory”. Hal ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa peningkatan frekuensi pesan yang dilakukan oleh pelaku
usaha melalui media sosial akan membuat responden sampai pada tahap action
atau tindakan (Wurinanda 2015).
Hubungan Antara Frekuensi Feedback Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Action
Tabel 49 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara
frekuensi feedback pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap
action yang disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 49 Persentase hubungan antara frekuensi feedback pesan dengan tahap
action terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Frekuensi Feedback
Pesan
Tingkat efektivitas media promosi
pada tahap action
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 33.3 33.3 33.3 100.0
Sedang 0 21.4 78.6 100.0
Tinggi 0 7.1 92.9 100.0 Rs = 0.355, p < 0.05*
Berdasarkan hasil tabulasi silang pada Tabel 49 menunjukkan bahwa pada
frekuensi feedback pesan yang tinggi dimiliki oleh tingkat efektivitas media
promosi pada tahap action tinggi yaitu sebesar 92.9 persen dan pada frekuensi
pesan rendah dimiliki pada tahap action juga rendah yaitu sebesar 33.3 persen.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil pengujian
statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara frekuensi feedback pesan
dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action. Hubungan antara
frekuensi feedback pesan dengan action nilai koefisiensi korelasi sebesaar 0.355
dengan signifikansi 0.017 pada selang kepercayaan 95%. Artinya, variabel
frekuensi feedback pesan memiliki hubungan yang rendah dan signifikan dengan
dengan tahap action. Semakin frekuensi feedback pesan dilakukan secara rutin
dan dibalas secara cepat oleh admin instagram @cimoryindonesia semakin
tindakan pada tahap action menjadi tinggi untuk melakukan pembelian.
95
Hubungan Antara Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Tingkat Efektivitas
Media Promosi pada Tahap Action
Tabel 50 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara tingkat
daya tarik pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action yang
disajikan dalam tabulasi silang
Tabel 50 Persentase hubungan antara tingkat daya tarik pesan dengan tahap action
terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Tingkat Daya Tarik
Pesan
Tingkat efektivitas media promosi
pada tahap action
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 100.0 0 0 100.0
Sedang 0 100.0 0 100.0
Tinggi 0 11.6 88.4 100.0 Rs = 0.535, p < 0.05**
Berdasarkan Tabel 50 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada tingkat daya tarik pesan dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap action. Pada kategori tingkat daya tarik pesan rendah dan
action rendah dengan persentase 100.0 persen, tingkat daya tarik pesan sedang
dan action sedang dengan persentase 100.0 persen, pada tingkat daya tarik pesan
tinggi dan action tinggi dengan persentase 88.4 persen. Semakin tinggi tingkat
daya tarik pesan yang dibuat oleh akun instagram @cimoryindonesia maka
semakin tinggi pula tindakan dari followers untuk melakukan pembelian karena
melihat informasi yang disampaikan menarik.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara tingkat daya
tarik pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap action.
Hubungan antara tingkat daya tarik pesan dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap action memiliki nilai koefisiensi korelasi yang moderat atau
sedang dan signifikan. Hal ini terlihat dari nilai koefisiensi korelasi kedua tahap
tersebut masuk kategori pada r = 0.41-0.60 yang artinya nilai koefisiensi
korelasinya sedang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat
daya tarik pesan memiliki hubungan yang moderat atau sedang dan signifikan
dengan tahap action.Semakin pesan dibuat secara menarik perhatian followers
untuk melihat dan memperhatikan setiap postingan pada akun instagram, maka
dapat menimbulkan keinginan untuk membeli karena pesan yang disampaikan
secara lebih menarik.
Hubungan Antara Kejelasan dalam Penyampaian Pesan dengan Tingkat
Efektivitas Media Promosi pada Tahap Action
Tabel 51 dibawah ini merupakan hasil pengujian hubungan antara
kejelasan dalam penyampaian pesan dengan tingkat efektivitas media promosi
pada tahap action yang disajikan dalam tabulasi silang
96
Tabel 51 Persentase hubungan antara kejelasan dalam penyampaian pesan dengan
tahap action terhadap instagram @cimoryindonesia tahun 2016
Kejelasan dalam
penyampaian pesan
Tingkat efektivitas media promosi
pada tahap action
Total
Rendah Sedang Tinggi
% % % %
Rendah 100.0 0 0 100.0
Sedang 0 26.7 73.3 100.0
Tinggi 0 6.9 93.1 100.0 Rs = 0.362, p < 0.05*
Berdasarkan Tabel 51 persentase hubungan antara tingkat keterdedahan
media sosial pada kejelasan dalam penyampaian pesan dengan tingkat efektivitas
media promosi pada tahap action. Kategori kejelasan dalam penyampaian pesan
rendah dan action rendah dengan persentase 100.0 persen, kejelasan dalam
penyampaian pesan sedang dan action tinggi dengan persentase 73.3 persen, pada
kejelasan dalam penyampaian pesan tinggi dan action tinggi dengan persentase
93.1 persen.
Untuk mendukung penelitian maka dilakukan uji korelasi dengan hasil
pengujian statistik menggunakan uji korelasi rank spearman antara kejelasan
dalam penyampaian pesan dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap
action. Hubungan pada tahap action memiliki nilai koefisiensi korelasi yaitu
0.362 dengan signifikansi 0.015 pada selang kepercayaan 95 persen.Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa variabel kejelasan dalam penyampaian pesan
memiliki hubungan yang rendah dan signifikan dengan tingkat efektivitas media
promosi pada tahap action. Semakin tinggi kejelasan dalam penyampaian pesan
seperti kejelasan mengenai informasi “Yoghurt Cimory” pada akun instagram
@cimoryindonesia maka semakin tinggi pula tingkat efektivitas media promosi
dengan tahap AIDA dan mendorong responden untuk mencapai tahap action atau
untuk melakukan pembelian “Yoghurt Cimory”.
Ikhtisar
Hasil uji pada variabel tingkat keterdedahan media sosial instagram
(frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan kejelasan
dalam penyampaian pesan) dengan tingkat efektivitas media promosi pada tahap
action menggunakan uji korelasi Rank spearman pada SPSS. Hasil uji
menunjukkan bahwa pada seluruh aspek tingkat keterdedahan memiliki hubungan
dengan tahap action karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil 0.05. Pada
aspek yaitu frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, dan kejelasan dalam
penyampaian pesan memiliki hubungan yang rendah karena nilai koefisiensi
korelasi berada pada r = 0.21-0.40. Sedangkan pada tingkat daya tarik pesan
memiliki hubungan moderat karena r = 0.41-0.60. Hal tersebut menggambarkan
bahwa tingkat keterdedahan media sosial akun Instagram @cimoryindonesia
dapat menimbulkan ketertarikan dari diri followers berupa aksi nyata dengan
tindakan membeli produk Yoghurt Cimory setelah melihat aktivitas promosi
instagram, tetapi tingkat keterdedahan media sosial tidak membuat seluruh
followers melakukan tindakan membeli produk Yoghurt Cimory.
97
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dibuat beberapa
kesimpulan seperti berikut :
1. Promosi melalui instagram efektif dalam menstimulasi attention
(perhatian), tetapi instagram masih belum efektif pada tahap interest
(ketertarikan), desire (keinginan), dan action (tindakan). Media instagram
sangat cocok untuk menarik perhatian pengguna instagram sehingga
pengguna instagram mengetahui berbagai informasi khususnya mengenai
promosi dari sebuah produk tetapi untuk tindakan pembelian masih kecil
kemungkinan untuk seseorang melakukan membeli pada produk promosi
yang diinformasikan. Faktor untuk melakukan tindakan pembelian tidak
hanya dari media instagram saja tetapi bisa dari media lainnya.
2.Tidak adanya hubungan nyata dan signifikan pada seluruh variabel
karakteristik followers dengan tingkat keterdedahan media sosial.
Karakteristik followers cenderung seragam atau homogen yaitu pada usia
dan jenis pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa sehingga dihubungkan
dengan variabel tingkat keterdedahan media sosial tidak memiliki
hubungan, serta sifat media sosial yang dapat diakses bebas tanpa melihat
karakteristik individu secara khusus.
3. Terdapat hubungan yang nyata dan signifikan pada seluruh variabel antara
tingkat keterdedahan media sosial dengan tingkat efektivitas media
promosi (attention, interest, desire, dan action). Hal ini dikarenakan hasil
pengolahan melalui korelasi Rank spearman pada SPSS dengan hasil nilai
signifikansi < 0.05. Tingkat keterdedahan media sosial yang disampaikan
melalui informasi pada akun instagram @cimoryindonesia dapat
menimbulkan keinginan followers untuk membeli produk Yoghurt
Cimory. Hal ini di karenakan pesan yang disampaikan secara rutin, admin
instagram membalas komen followers, pesan yang disampaikan menarik
dan jelas.
Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas, beberapa saran yang
diajukan antara lain :
1. Akun Instagram Cimory perlu meningkatkan aktivitas promosi sehingga
konsumen bukan hanya memperhatikan informasi yang disampaikan
mengenai produk Yoghurt Cimory tetapi juga melakukan tindakan
pembelian Yoghurt Cimory. Serta postingan dengan sasaran untuk
individu secara lebih luas karena desain yang digunakan masih lebih untuk
kategori remaja saja. Sehingga sasaran postingan mengenai informasi
produk Yoghurt Cimory memiliki beragam desain yang dibuat untuk
menimbulkan keinginan untuk membeli sesuai sasaran yang lebih luas
tidak untuk remaja saja.
2. Akun Instagram Cimory perlu meningkatkan interaksi dengan followers
seperti memberi respon terhadap postingan yang di-tag, membalas
98
comment followers dengan jangka waktu cepat agar hubungan dengan
konsumen lebih dekat. Menambahkan pencantuman informasi mengenai
harga produk Yoghurt Cimory agar followers mengetahui harga Yoghurt
yang dipasarkan, sehingga followers sebagai calon konsumen tertarik
untuk membeli produk Yoghurt Cimory.
3. Akun Instagram Cimory harus mempertahankan kualitas gambar atau
video yang di posting yang merupakan indikator paling besar dalam
menarik perhatian responden dan meningkatkan gaya pesan dalam segi
kesesuaian foto atau video dengan caption dan hashtag, bahasa caption
yang mudah dimengerti dan persuasif. Sehingga followers semakin tertarik
dengan produk yang ditawarkan dan semakin meningkatkan ketertarikan
untuk membeli produk Yoghurt Cimory.
4. Penelitian lanjutan yang lebih spesifik pada sasaran responden yang telah
dikategorikan seperti pada kategori wilayah, usia, jenis pekerjaan dan
sebagainya. Serta penelitian dilakukan dengan instrumen kuesioner yang
dilakukan secara langsung, tidak menggunakan kuesioner online agar data
yang dihasilkan lebih akurat dan dapat diverifikasi langsung kepada
responden.
99
DAFTAR PUSTAKA
[APJII]. 2014. Survei Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia. Dapat
diakses melalui www.apjii.or.id
[BPS]. 2010. Badan Pusat Statistik. Dapat diakses melalui www.bps.go.id
[IPB] Institut Pertanian Bogor. 2012. Pengantar ke Ilmu – ilmu Pertanian Edisi
Tahun 2010. Bogor (ID) : IPB Press. 95 hal.
[Tanpa Nama]. 2014. 10 Pengolahan Hasil Pertanian Yang Wajib Diketahui Oleh
Pelaku Industri Pertanian. [internet]. Dapat diunduh di:
http://www.tokomesin.com/Pengolahan_Hasil_Pertanian.html
[UU] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik.
Adriyani R dan Akhirson A. 2012.Strategi pemasaran dan pengembangan usaha
madu Honey berbasis web. [Internet]. [diunduh tanggal 20 Oktober 2015].
Dapat diunduh di: http://publication.gunadarma.ac.id/handle/
123456789/6234
Alma B. 2009. Pengantar Statistika Sosial. Bandung (ID) : ALFABETA. 308 hal.
Anggrahini D, Suwarti HD. 2014. Kegiatan Komunikasi pemasaran rown division
melalui media sosial.[Internet]. [diunduh tanggal 18 November 2015].
Dapat diunduh di: http://jurnal.kommas.com/docs/JURNAL.Devi%20
Anggrahini.pdf
Aninah. 2010. Analisis Efektivitas Media Promosi Produk Herbal pada Outlet PT.
Prima Agritech Nusantara. [Skripsi]. [Internet]. [dikutip 12 Februari 2016].
Jakarta (ID) : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Dapat
diunduh di: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/2451?
mode=full
Beritagar.id. 2016.Instagram beberkan fakta – fakta pengguna di Indonesia.
[internet]. Dapat diunduh di: https://beritagar.id/artikel/sains-
tekno/instagram-beberkan-fakta-fakta-pengguna-di-indonesia.
Gray C, Simanjuntak P, Sabur LK, Maspaitella, Varley. 1992. Pengantar Evaluasi
Proyek. Edisi Kedua. [internet]. Dapat diunduh dari
:https://books.google.co.id/books?id=KlsYdLc7EEkC&printsec=frontcover
Harmoni A dan Riyantoro B. 2013. Efektivitas iklan melalui jejaring sosial
sebagai salah satu strategi pemasaran kripik pedas maicih. Prosiding:
PESAT, 8-9 Oktober 2013, Bandung (ID).[Internet].[diunduh tanggal 14
Oktober 2015]. Dapat diunduh dari:http://www.ejournal.gunadarma.ac.id/
index.php/pesat/article/viewFile/923/813
Irfan M. 2014. Efektivitas penggunaan media sosial twitter sebagai media
komunikasi pemasaran Strike! Courier di Samarinda.eJournalIlmu
Komunikasi.[Internet]. [diunduh tanggal 1 Oktober 2015].
Dapat diunduh di: http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2014/05/Journal%20(final)%20(05-12-14-09-15-22).doc
Kurniawan H. 2015. Efektivitas Media Sosial Instagram sebagai Media Promosi
Batik Solo “Inasinul” [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Kusumastuti YI. 2009. Komunikasi Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. 198 hal.
100
Maharani M, Ali AHN, Astuti HM. 2012. Faktor-faktor pengaruh media
sosialterhadap keunggulan bersaing: studi kasus coffee toffee indonesia.
Jurnal Teknik Pomits.[Internet]. [diunduh tanggal 21 Oktober 2015].Dapat
diunduh di: http://www.ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/
2049/627
Mugniesyah S. 2006. Modul Kuliah: Materi Bahan Ajar Pendidikan Orang
Dewasa. Bogor. (ID): Institut Pertanian Bogor.
Muttaqin Z. 2011. Facebook marketing dalam komunikasi pemasaran
modern.Jurnal Teknologi.[Internet]. [diunduh tanggal 14Oktober 2015].
1(2): 103-109. Dapat diunduh di:http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/
teknologi/article/view/63
Nrayung R. 2012. Perilaku Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial (Facebook) di
SMAN 2 Surabaya. [skripsi]. [internet]. [diunduh tanggal 20 Juni 2016].
Dapat diunduh di: http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jurnal-
riajeng.doc
Nurgiyantoro S. 2014. Pengaruh Strategi Promosi Melalui Social MediaTerhadap
Keputusan Pembelian Garskin Yang Dimediasi Word Of Mouth Marketing
(Studi pada Konsumen Produk Garskin Merek SayHello di Kota
Yogyakarta). [skripsi]. [internet]. [diunduh tanggal 22 Februari 2016].
Dapat diunduh di: http://eprints.uny.ac.id/16797/1/SKRIPSI.pdf
Prastyo K. 2014. Pengaruh electronic word-of-mouth di media sosial twitter
terhadap minat beli konsumen pada restoran cepat saji hoka hoka
bento.[Internet]. [diunduh tanggal 22 Oktober 2015]. Dapat diunduh
di:http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/868
Prisgunanto I. 2014.Komunikasi Pemasaran Era Digital. Jakarta (ID) : CV. Prisani
Cendekia.
Putri EA. 2013. Aplikasi Instagram sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online
Shop[skripsi]. [internet].[diunduh tanggal 20 Januari 2016]. Dapat diunduh
di : http://eprints.upnjatim.ac.id/5020/1/file1.pdf
Radar Bogor. 2015. Penjualan produk pada sektor pertanian di Indonesia pada
tahun 2015.
Rangkuti F. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication. Jakarta (ID) : Gramedia Pustaka Utama. 286
Hal.
Salamoon DK. 2013. Instagram, Ketika Foto Menjadi Mediator Komunikasi
Lintas Budaya di Dunia Maya [skripsi]. [internet]. [diunduh tanggal 20
Januari 2016]. Dapat diunduh di :http://repository.petra.ac.id/
16642/1/Publikasi1_10021_1481.pdf
Samsi SN. 2005. Hubungan keterdedahan siaran iklan produk susu balita di
televisi dengan keputusan pembelian (kasus ibu rumah tangga di perumahan
Villa Bogor Indah).[Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 98 hal.
Santoso RK. 2012. Pengaruh media sosial terhadap customer retetion. [Tesis].
[Internet]. [dikutip 22 Maret 2016]. Depok (ID): Universitas Indonesia.
Dapat diunduh di : http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail
Saragih EC. 2015. Tata Kelola Komunikasi Kewirausahaan. Jakarta (ID):
Universitas Sahid Jakarta didukung oleh Ikatan Sarjana Komunikasi
Indonesia.
101
Sarwono J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta (ID) :
Graha Ilmu. 286 Hal.
Singarimbun M, Effendi S. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta (ID) : LP3ES.
336 Hal.
Siswanto T. 2013. Optimalisasi sosial media sebagai media pemasaran usaha kecil
menengah. Jurnal Liquidity. [Internet]. [diunduh tanggal 6 Desember 2015].
2(1): 80-86. Dapat diunduh di:http://www.liquidity.stiead.ac.id/
wpcontent/uploads/2013/04/10.-Tito-Siswanto.pdf
Stefanie R. 2013. Respon Pengunjung Terhadap Media Brosur JATIM Park 2.
Jurnal e-Komunikasi.[internet]. [diunduh tanggal 12 Maret 2016]. Dapat
diunduh di: http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/
article/view/1015
Sukirno ZL. 2014. Komunikasi Bisnis Perspektif Konseptual dan Kultural.
Yogyakarta (ID) : Pustaka Pelajar 264 Hal.
Susilohadi G N. 2013. Formulasi strategi brand resilience berdasarkan perilaku
brand-switching pada susu pasteurisasi Cimory [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor [ID]: Ghalia Indonesia.
Sumarwan U. 2004.Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor [ID]: Ghalia Indonesia.
Sutanti G. 2015. Efektivitas Bauran Promosi Produk OlahanPertanian Lapis
Nangka Rafita’s CakeBogor [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Sutisna.2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung (ID) : PT
Remaja Rosdakarya Offset Bandung
Swastha B, Sukotjo I. 1999.Pengantar Bisnis Modern Edisi Ketiga. Yogyakarta
(ID): Liberty Yogyakarta.
Tjiptono F. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta (ID): CV Andi
Offset. 588 hal.
Triyono A. 2011. Pengaruh situs jejaring sosial facebook sebagai media alternatif
untuk promosi. Jurnal Dian. [Internet]. [diunduh tanggal 25 November
2015]. 11(1): 1-8. Dapat diunduh di:http://publikasi.dinus.ac.id/
index.php/dian/article/view/6/5
Wulandari YS. 2015. Efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan
pariwisata bahari “ibu penyu” [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Wurinanda I. 2015. Efektivitas promosi produk ayam suwir “si kentung” melalui
twitter [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
102
103
LAMPIRAN
104
105
Lampiran 1 Peta lokasi Kantor Pusat Cimory Indonesia Dairy Shop Meruya,
Jakarta Barat, Indonesia
Sumber : google maps
Lampiran 2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian tahun 2016
Kegiatan
Ja
n
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Proposal
Skripsi
Uji Kelayakan
Proposal
Kolokium
Perbaikan
Proposal
Survei
Pengambilan
Data Lapang
Pengolahan
dan Analisis
Data
Penulisan
Draft Skripsi
Uji Petik
Sidang Skripsi
Perbaikan
Skripsi
106
Lampiran 3 Daftar Responden
No Timeset Pengisian
Kuesioner
Nama
Responden
Jenis Kelamin Umur Pendidikan
1 04/05/2016 8:22:57
PM
CU Perempuan 17 SMA/SMK/MA
atau sederajat
2 04/05/2016 9:19:11
PM
TA Perempuan 19 SMA/SMK/MA
atau sederajat
3 04/05/2016
10:00:38 PM
NNA Perempuan 26 Sarjana
4 05/05/2016
12:15:55 AM
TI Perempuan 23 SMA/SMK/MA
atau sederajat
5 07/05/2016 9:03:17
PM
KSP Perempuan 18 SMA/SMK/MA
atau sederajat
6 09/05/2016
12:24:52 PM
CJK Perempuan 15 SMP/MTs/Sederajat
7 09/05/2016
12:49:00 PM
AW Perempuan 24 Sarjana
8 09/05/2016
12:56:41 PM
EBC Perempuan 19 SMA/SMK/MA
atau sederajat
9 09/05/2016
12:59:13 PM
DS Perempuan 26 D1/D2/D3
10 09/05/2016 1:03:43
PM
YR Laki-laki 19 SMA/SMK/MA
atau sederajat
11 09/05/2016 1:14:05
PM
PSP Laki-laki 30 Sarjana
12 09/05/2016 1:21:25
PM
VL Perempuan 23 D1/D2/D3
13 09/05/2016 1:22:00
PM
NR Perempuan 27 Sarjana
14 09/05/2016 4:54:25
PM
ARW Laki-laki 22 Sarjana
15 09/05/2016 9:23:23
PM
RNFS Perempuan 19 SMA/SMK/MA
atau sederajat
16 10/05/2016
10:54:53 AM
F Perempuan 23 Sarjana
17 10/05/2016 3:23:27
PM
DS Laki-laki 23 SMA/SMK/MA
atau sederajat
18 10/05/2016 8:47:14
PM
PAH Perempuan 24 Sarjana
19 11/05/2016 6:00:52
AM
IR Perempuan 17 SMA/SMK/MA
atau sederajat
20 11/05/2016
11:47:11 AM
ARW Laki-laki 22 Sarjana
21 11/05/2016 6:41:54
PM
YG Laki-laki 22 SMA/SMK/MA
atau sederajat
22 12/05/2016 1:41:38
PM
NA Perempuan 22 SMA/SMK/MA
atau sederajat
23 12/05/2016 2:44:45
PM
T Perempuan 34 Sarjana
24 12/05/2016 7:14:05
PM
NEP Perempuan 22 SMA/SMK/MA
atau sederajat
25 13/05/2016 1:52:44
PM
N Perempuan 21 SMA/SMK/MA
atau sederajat
26 13/05/2016 3:31:08
PM
RBG Laki-laki 40 Sarjana
107
27 13/05/2016 8:29:27
PM
TWC Laki-laki 19 SMA/SMK/MA
atau sederajat
28 14/05/2016 9:36:06
AM
Y Perempuan 25 Sarjana
29 15/05/2016 2:42:56
PM
NAPI Perempuan 20 SMA/SMK/MA
atau sederajat
30 15/05/2016 6:11:22
PM
SAS Perempuan 23 SMA/SMK/MA
atau sederajat
31 15/05/2016 7:59:15
PM
NA Perempuan 17 SMA/SMK/MA
atau sederajat
32 15/05/2016 8:58:38
PM
HM Perempuan 19 SMA/SMK/MA
atau sederajat
33 16/05/2016 5:50:06
AM
IA Perempuan 33 Sarjana
34 16/05/2016 8:40:19
AM
S Perempuan 19 SMA/SMK/MA
atau sederajat
35 17/05/2016
10:41:05 AM
AW Perempuan 22 SMA/SMK/MA
atau sederajat
36 17/05/2016 1:41:04
PM
RACW Laki-laki 17 SMA/SMK/MA
atau sederajat
37 17/05/2016 1:49:53
PM
DT Laki-laki 25 SMA/SMK/MA
atau sederajat
38 17/05/2016 5:36:12
PM
S Laki-laki 35 Sarjana
39 17/05/2016 5:57:38
PM
RE Perempuan 26 Sarjana
40 17/05/2016 6:48:13
PM
YA Perempuan 23 Sarjana
41 17/05/2016 7:51:22
PM
YN Laki-laki 17 SMA/SMK/MA
atau sederajat
42 18/05/2016 3:39:08
PM
NSS Perempuan 25 Sarjana
43 18/05/2016 4:20:29
PM
M Perempuan 21 Sarjana
44 18/05/2016 9:28:08
PM
SY Perempuan 24 Sarjana
45 19/05/2016
10:12:55 AM
NFA Perempuan 21 Sarjana
46 20/05/2016 4:37:00
PM
RA Laki-laki 16 SMP/MTs/Sederajat
47 20/05/2016 7:02:35
PM
RB Laki-laki 21 SMA/SMK/MA
atau sederajat
48 20/05/2016
11:25:45 PM
DN Perempuan 16 SMP/MTs/Sederajat
49 21/05/2016 7:34:02
AM
LA Perempuan 16 SMP/MTs/Sederajat
50 21/05/2016 4:33:26
PM
AMW Perempuan 19 SMA/SMK/MA
atau sederajat
51 22/05/2016 4:48:59
PM
FR Perempuan 22 SMA/SMK/MA
atau sederajat
52 23/05/2016 6:09:52
AM
QKS Perempuan 20 SMA/SMK/MA
atau sederajat
53 23/05/2016 7:30:53
AM
AA Perempuan 24 SMA/SMK/MA
atau sederajat
108
Lampiran 4 Catatan tematik
Dalam kuesioner online yang diberikan kepada responden yaitu followers
akun instagram @cimoryindonesia, pada bagian akhir kuesioner terdapat
pertanyaan mengenai kritik dan saran. Beberapa kritik dan saran tersebut
dijadikan sebagai data kualitatif sebagai penunjang yaitu antara lain:
“…Tolong segmen pasar instagram Cimory diperluas karena saat ini
sepertinya segmennya lebih untuk remaja saja…” (T, 34 tahun)
Pernyataan tersebut dipaparkan oleh salah satu responden dengan inisial T
berjenis kelamin perempuan pada usia 34 tahun, bekerja sebagai Ibu Rumah
Tangga dengan pendidikan terakhir sebagai sarjana.
Hal lain juga dipaparkan oleh salah satu responden dengan inisial NNA
berjenis kelamin perempuan dengan usia 26 tahun, bekerja sebagai pegawai
swasta dengan pendidikan terakhir pada tingkat sarjana pada aspek tingkat
keterdedahan media sosial menyatakan bahwa :
“…Admin Cimory nya masih kurang respon kalo ada orang yang mentag
ke akun Cimory di Instagram…” (NNA, 26 tahun)
Pada aspek tingkat keterdedahan media sosial juga memiliki pernyataan dari
responden berinisial NAPI berjenis kelamin perempuan dengan usia 20 tahun,
bekerja sebagai pelajar atau mahasiswa dengan pendidikan terakhir pada
SMA/SMK/MA/Sederajat yaitu :
“…Komen sama adminnya sih suka dibalas cepat walaupun tidak semua
komen sempat di balas…” (NAPI, 20 tahun) Pernyataan mengenai tingkat keterdedahan media sosial dipaparkan oleh pihak
Cimory yaitu memiliki inisial T dengan jabatan sebagai Brand Manager Cimory
dengan jenis kelamin perempuan, menyatakan bahwa :
“…Desain foto atau video dibuat secara lebih menarik agar followers
menjadi lebih aktif atau ikut serta dalam postingan di akun instagram
Cimory…” (T, Brand Manager Cimory)
Pernyataan mengenai tingkat efektivitas media promosi pada akun instagram
@cimoryindonesia pada tahap attention dipaparkan oleh salah satu responden
dengan inisial PAH dengan usia 24 tahun, bekerja sebagai pegawai swasta dengan
pendidikan terakhir pada Sarjana, yaitu :
“…Cimory kalo lagi posting foto atau video saya perhatiin informasi apa
aja yang di share, saya follow akun ig Cimory emang buat liat-liat
updatean info-info terbarunya... (PAH, 24 tahun)
Pernyataan mengenai tingkat efektivitas media promosi pada akun instagram
@cimoryindonesia pada tahap action dipaparkan oleh salah satu responden
dengan inisial NSS dengan usia 25 tahun, bekerja sebagai wiraswasta dengan
pendidikan terakhir pada Sarjana, yaitu :
“…Abis beli Yoghurt Cimory saya suka foto terus upload di instagram, soalnya
saya ikutan kuis iseng–iseng berhadiah yang menangin sapi syaratnya gampang
juga cuma upload foto atau video aja… (NSS, 25 tahun) Penyataan lain mengenai tingkat efektivitas media promosi pada akun instagram
@cimoryindonesia dipaparkan oleh salah satu responden dengan inisial AA
berjenis kelamin perempuan dengan usia 24 tahun, bekerja sebagai pegawai
swasta dengan pendidikan terakhir pada SMA/SMK/MA/Sederajat yaitu :
109
“…Harga dari produk masih kurang jelas, mungkin karena harga produk
Cimory pada setiap daerah berbeda-beda. Jadi saya pilih stalking ig
minimarket untuk melihat harga dari Yoghurt Cimory atau saya sering
langsung jalan-jalan ke store Cimory terdekat, sekalian liburan untuk
menghilangkan penat…” (AA, 24 tahun)
Pernyataan lain dipaparkan oleh salah satu responden dengan menanyakan kepada
responden melalui telepon dengan inisial responden N dengan jenis kelamin
perempuan pada usia 21 tahun, bekerja sebagai pelajar atau mahasiswa dengan
pendidikan terakhir pada SMA/SMK/MA/ Sederajat dengan pertanyaan mengenai
apakah responden suka memperhatikan setiap postingan serta memberikan like
atau love pada foto atau video yang diposting oleh akun instagram
@cimoryindonesia, yaitu :
“…Saya suka ngasih like kalo Cimory lagi posting foto atau video, karena
postingannya gambarnya lucu dan informasinya juga sampai…” (N, 21
tahun)
“…Iya saya kalo buka instagram kan hampir tiap hari, terus emang akun
instagram Cimory selalu ada di timeline saya setiap saya buka instagram
jadi emang Cimory cukup rutin update, sehari bisa update lebih dari satu
kali malah…” (N, 21 tahun)
Pernyataan lain dipaparkan oleh salah satu responden dengan menanyakan kepada
responden melalui telepon dengan inisial responden AW dengan jenis kelamin
perempuan pada usia 22 tahun, bekerja sebagai pelajar atau mahasiswa dengan
pendidikan terakhir pada SMA/SMK/MA/ Sederajat dengan pertanyaan mengenai
apakah responden melihat pencantuman informasi pemenang kuis, kupon dan
lainnya pada posting-an akun instagram @cimoryindonesia, yaitu :
“…Cimory banyak kuisnya, kadang juga saya suka iseng ikutan kuisnya
jadi suka merhatiin atau nungguin postingan Cimory buat cari info
pengumuman pemenang kuisnya…” (AW, 22 tahun)
110
Lampiran 5 Tampilan kuesioner online
111
Lampiran 6 Panduan pertanyaan wawancara informan
Pedoman Wawancara dengan Pengelola Usaha “Cimory”
Hari/ Tanggal Wawancara :
Lokasi Wawancara :
Nama Informan :
Pekerjaan/ Jabatan :
Pertanyaan Penelitian :
Gambaran tentang Produk Cimory
1. Bagaimana sejarah tercetusnya produk “Cimory”?
2. Apa visi, misi, dan tujuan dibentuknnya usaha produk “Cimory?
3. Apa arti dari nama merek “Cimory” itu sendiri?
4. Bagaimana bentuk kerja sama pelaku usaha dalam memenuhi kebutuhan
bahan baku susu?
5. Apa saja varian rasa yang ditawarkan dari produk “Cimory”?
6. Apa saja strategi pemasaran yang dilakukan “Cimory” dalam menarik
konsumen?
7. Media – media apa saja yang digunakan dalam pemasaran produk
“Cimory” melalui media – media promosi?
8. Kenapa menggunakan Instagram untuk melakukan promosi?
9. Apakah ada perbedaan dari sebelum menggunakan media?
10. Bagaimana perkembangan pemasaran produk “Cimory” melalui media –
media promosi?
11. Apakah ada riset sebelumnya mengenai penggunaan media sosial sebagai
media promosi?
12. Apakah ada segmentasi khusus untuk konsumen cimory?
112
Lampiran 7 Hasil uji statistik Rank spearman
Hasil Uji Korelasi Antara Karakteristik Followers dengan Tingkat
Keterdedahan Media Sosial melalui Instagram
Hasil Uji Korelasi antara Usia dengan Frekuensi Pesan Correlations
usia Frekuensi pesan
Spearman's rho
Usia
Correlation Coefficient 1.000 -.015
Sig. (2-tailed) . .916
N 53 53
Frekuensi Pesan
Correlation Coefficient -.015 1.000
Sig. (2-tailed) .916 .
N 53 53
Hasil Uji Korelasi antara Tingkat Pendidikan dengan Frekuensi Pesan Correlations
Tingkat
pendidikan
Frekuensi pesan
Spearman's rho
Tingkat Pendidikan
Correlation Coefficient 1.000 .103
Sig. (2-tailed) . .462
N 53 53
Frekuensi Pesan
Correlation Coefficient .103 1.000
Sig. (2-tailed) .462 .
N 53 53
Hasil Uji Korelasi antara Tingkat Pendapatan dengan Frekuensi Pesan Correlations
Tingkat
pendapatan
Frekuensi pesan
Spearman's rho
Tingkat Pendapatan
Correlation Coefficient 1.000 .015
Sig. (2-tailed) . .913
N 53 53
Frekuensi Pesan
Correlation Coefficient .015 1.000
Sig. (2-tailed) .913 .
N 53 53
Hasil Uji Korelasi Antara Tingkat Keterdedahan Media Sosial dengan
Tingkat Efektivitas Media Promosi melalui Instagram
Hasil Uji Korelasi antara Frekuensi Pesan dengan Attention Correlations
Frekuensi Pesan Attention
Spearman's rho
Frekuensi Pesan
Correlation Coefficient 1.000 .490**
Sig. (2-tailed) . .000
N 53 53
Attention
Correlation Coefficient .490** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 53 53
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Korelasi antara Frekuensi Feedback Pesan dengan Attention Correlations
113
Frekuensi feedback
pesan
Attention
Spearman's rho
Frekuensi Feedback
Pesan
Correlation Coefficient 1.000 .457**
Sig. (2-tailed) . .001
N 53 53
Attention
Correlation Coefficient .457** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 53 53
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Korelasi antara Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Attention Correlations
Daya Tarik Pesan Attention
Spearman's rho
Daya Tarik Pesan
Correlation Coefficient 1.000 .404**
Sig. (2-tailed) . .003
N 53 53
Attention
Correlation Coefficient .404** 1.000
Sig. (2-tailed) .003 .
N 53 53
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 8 Hasil uji beda Chi-square
Hasil Uji beda Chi-square Jenis Kelamin dengan Frekuensi Pesan Chi-square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-square 1.101a 2 .577
Likelihood Ratio 1.619 2 .445
Linear-by-Linear Association 1.018 1 .313
N of Valid Cases 53 a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is .53.
Hasil Uji beda Chi-square Jenis Kelamin dengan Frekuensi Feedback Pesan Chi-square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-square 2.456a 2 .293
Likelihood Ratio 3.452 2 .178
Linear-by-Linear Association 2.331 1 .127
N of Valid Cases 53 a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 1.06.
Hasil Uji beda Chi-square Jenis Kelamin dengan Tingkat Daya Tarik Pesan Chi-square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-square .374a 2 .829
Likelihood Ratio .629 2 .730
Linear-by-Linear Association .236 1 .627
N of Valid Cases 53 a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is .26.
114
Lampiran 9 Dokumentasi penelitian
Bentuk kata-kata penyebaran kuesioner
online
Penyebaran kuesioner online melalui
DM Instagram
Balasan Responden yang telah mengisi
kuesioner online
Balasan Responden yang telah mengisi
kuesioner online
115
RIWAYAT HIDUP
Gita Permatasari atau biasa dipanggil Gita dilahirkan di Bogor pada
tanggal 12 April 1994. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari
pasangan Zuraini S.Pd.I dan Drs. Taspin. Penulis memulai pendidikan formal di
TK Islam Al- Munawar Bogor pada tahun 1999-2000, SD Negeri Pengadilan 3
Bogor pada tahun 2000-2006, MTS Negeri Bogor pada tahun 2006-2009, SMA
Negeri 10 Bogor pada tahun 2009-2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di
Institut Pertanian Bogor melalui Seleksi Masuk Nasional Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) Tulis di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia.
Selama menjalani perkuliahan di IPB, penulis aktif dalam berbagai
kegiatan organisasi dan kepanitian. Penulis pernah menjadi anggota divisi
Photography and Cinematography HIMASIERA selama periode 2013-2015.
Penulis juga aktif mengikuti kepanitiaan dalam berbagai acara yang
diselenggarakan kampus maupun diluar kampus seperti menjadi panitia divisi
PDD Temu Perdana SKPM 50 pada 2014, panitia divisi acara dalam KPM Garang
(Gabung Antar Angkatan) 2014, menjadi volunteer pada acara FEMA
Appreciation Night Show (FANS) pada tahun 2014, panitia divisi DDD dalam
2nd connection 2015. Ketua Pelaksana Pelatihan Internal Photography
HIMASIERA 2015, anggota divisi konsumsi dalam HIMGOES MNC dan
Jurnalistik Antara 2015, Anggota divisi konsumsi dalam Pelatihan Eksternal
Photography HIMASIERA 2015, serta menjadi anggota divisi Acara dalam
Pelatihan Eksternal jurnalistik bersama TransTV 2015 dan lainnya.
116