efektivitas iklan asuransi aia syariah menggunakan...
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS IKLAN ASURANSI AIA SYARIAH MENGGUNAKAN
MODEL EPIC MELALUI MEDIA SOSIAL YOUTUBE DI
MASYARAKAT KELURAHAN CINERE KOTA DEPOK
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh:
Faizal Fahri
1112046200003
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (PASSING OUT)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
Efektivitas iklan Asuransi AIA Syariah menggunakan EPIC Model Media
YouTube di Masyarakat Kelurahan Cinere Kota Depok adalah karya ilmiah Faizal
Fahri, NIM 1112046200003, Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah
(Passing Out), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019, dibawah bimbingan Mukmin Rouf MA.
Dalam penelitian ini, penulis membahas iklan Asuransi AIA Syariah
Menggunakan Model EPIC Melalui Media Youtube di Masyarkat Kelurah Cinere
Kota Deopok. Penelitian bertujuan menganalisis iklan Asuransi AIA Syariah yang
tanyang di media sosial Youtube menggunakan empat dimensi kritis yaitu Model
EPIC; empathy, persusion, impact, dan communication serta mengenai gambaran
iklan asuransi AIA Syariah yang tayang di media sosial YouTube.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek
penelitian adalah masyarakat yang tinggal atau berkegiatan di Cinere yang pernah
melihat iklan Asuransi AIA Syariah di media sosial Youtube. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka. Data dalam penelitian
ini bersumber dari hasil wawancara sebagai data primer. Sementara data sekunder
diperoleh dari buku-buku, penelitian terdahulu iklan Asuransi Syariah serta
website resmi Asuransi AIA.
Kesimpulan penelitian ini adalah mengenai gambaran Asuransi AIA Syariah
yaitu konten da alur cerita yang menarik lewat gimik sang aktor yang
menganalogikan sistem yang ada dalam asuransi AIA syariah ke dalam kegiatan
sehari-hari. Kesimpulan kedua, dimensi empathy dan communication dikatakan
cukup berhasil, sedangkan deimensi persuasion dan impact belum dapat dikatakan
berhasil dalam iklan Asuransi AIA Syariah.
Kata Kunci : Pemasaran, Iklan. Model EPIC, Asuransi AIA Syariah
Pembimbing : 1. Mukmin Rouf, MA.
Daftar Pustaka : Tahun 1990 sampai 2018
v
ABSTRACT
Efektivity of Syaria Asurance Advertisemnet AIA uses YouTube Media EPIC
Model in Sub ditrict Cinere, Depok City is a scientific research of Faizal Fahri,
NIM 1112046200003, a student of Syaria Economic Major (Passing Out), Faculty
of Economic and Bussiness, Syarif Hidayatullah State Islamic University of
Jakarta, 2019, under advised by Mu‟min Roup, M.A.
The author of this research discussed about Analysis of Syaria Asurance
Advertisemnet AIA uses YouTube Media EPIC Model in Sub ditrict Cinere, Depok
City. This research aimed to analyze the Syaria Asurance Advertisemnet on social
media YouTube used four critical dimensions, such as Model EPIC; empathy,
persusion, impact, and communication and about the advertisement appearance.
This research used qualitative descriptive approach. The subject of research
is the society who lived in Cinere and they had ever watched the Syaria Asurance
Advertisemnet on social media YouTube. Data collecting technique used interview
and library research. Data of this research based on interview result as primer
data, meanwhile the skunder data based on books, previous research about Syaria
Asurance Advertisemnet, and a legal website by AIA Asurance.
The conclution of this research described about Syaria Asurance
Advertisemnet, how the content is, how the actor plays his role interestingly in
describing Syaria Asurance Advertisemnet system in our daily life. Secondly, the
advertisement has a good empathy and comunication dimension, but a less
persuasion and impact dimension.
Keywords : Marketting, Advertisement, EPIC model, AIA Syaria Asurance
Advertisemnet
Adviser : Mu‟min Roup, M.A.
Refference : 1990 - 2018
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt., yang telah
memberikan segala nikmat iman dan islam karena atas kehendaknya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Iklan Asuransi AIA Syariah Model
EPIC Melalui Media YouTube di Mayarakat Kelurahan Cinere Kota Depok”
dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada baginda
Nabi Muhammad Saw., semoga kita mendapat syafa’atnya kelak di hari akhir.
Amin.
Alhamdulillah atas ridho dan kuasa Allah Swt. serta doa dan bantuan dari
berbagai pihak secara langsung maupun tidak hingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., CA, QIA., BKP., CRMP selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Erika Amelia, SE., M. Si. dan Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, MM selaku
Ketua dan Sekertaris Program Studi Ekonomi Syaruah Fakiltas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Ahmad Tholabi, M.A. Selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A. selaku Ketua dan
Sekertaris Program Studi Muammalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Mukmin Rouf, M.A. selaku dosen pembimbing, Terimakasih atas
bimbingan, bantuan, serta motivasi yang diberikan kepada penulis hinnga selesai.
6. Kedua orang tua yang telah mendidik dan membesarkan penulis hingga
sekarang. Semoga keberkahan menyertai hingga akhir hayat nanti
vii
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen UIN Syarif Hidayatullah yang telah memberikan
ilmu yang sangat berharga selama ini.
8. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan Keluarga Besar Asuransi Syariah, dan
Muammalat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih telah
membantu dalam pengerjaan skripsi ini.
9. Kepada manusia-manusia yang telah membantu dalam pengerjaan skripsi ini
begitu lama terkhusus kepada Siti Restu Rahayu, Elda Aini dan kak Nazihaheq
terima kasih banyak.
10. Serta kepada pihak-pihak lain khususnya kepada para seluruh responden
masyarakat Kelurahan Cinere, Kota Depok yang telah membantu hingga skripsi
ini selesai.
Semoga Allah membalas berlipat ganda kepada semua yang telah membantu
dalam pengerjaan skripsi ini. Semoga bisa bermanfaat bagi semua. Amin.
Ciputat, 2019
penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Batasan dan Perumusan masalah 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 8
D. Metode Penelitian 10
E. Sitematika Penulisan 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoretis 12
B. Kerangka Teori 32
C. Ulasan Terdahulu 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian 37
B. Subjek dan Objek Penelitian 37
C. Populasi dan Sampel 41
D. Jenis Data 43
E. Teknik Pengumpulan Data 44
F. Terknik Analisis Data 45
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Iklan Asuransi AIA Syariah di Media Sosial YouTube 47
ix
B. Analisis Iklan Asuransi AIA Syariah di Media Sosial YouTube di Tinjau
dari EPIC Model 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 62
B. Saran 64
DAFTAR PUSTAKA 65
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan asuransi syariah di era globalisasi ini makin dinamis dan
kompleks, adanya persaingan antar perusahaan tidak hanya menimbulkan peluang
tapi juga menimbulkan tantangan. Tantangan yang dihadapi perusahaan yang
bersaing adalah bagaimana caramerebut dan mempertahankan pangsa pasar yang
ada. Pada dasarnya semakin banyak pesaing maka semakin banyak pula pilihan
bagi pelanggan untuk memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga
konsekuensi dari persaingan tersebut adalah para konsumen menjadi lebih cermat
dan pintar dalam memilih produk yang diluncurkan.
Perusahaan harus mengenal dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan
konsumen saat ini maupun yang akan datang. Konsumen sebagai individu dalam
mendapatkan atau membeli barang telah melalui proses dan tahapan terlebih
dahulu,seperti mendapatkan informasi melalui iklan atau referensi dari orang lain
kemudian membandingkan produk yang satu dengan produk yang lain sampai
pada akhirnya konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.
Asuransi syariah saat ini mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya perusahaan asuransi jiwa maupun asuransi kerugian
yang membuka unit usaha syariah. Lahirnya asuransi syariah telah dipelopori oleh
perusahaan asuransi Takaful Keluarga sebagai Asuransi jiwa Syariah dan
Asuransi Takaful umum sebagai Asuransi umum/kerugian syariah pertama di
Indonesia.
Pada akhir tahun 2014, jumlah perusahaan asuransi syariah ada sebanyak
17 perusahaan, terdiri dari tiga (3) perusahaan jiwa syariah dan 14 unit usaha
syariah. Adapun jumlah asuransi kerugian syariah ada berjumlah 23 perusahaan.
2
Terdiri atas dua (2) perusahaan asuransi kerugian syariah, 21unit kerugian syariah,
serta ada tiga re-asuransi unit syariah.1
Menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan asuransi syariah
harus menentukan saluran pemasaran yang dapat mendukung strategi pemasaran
untuk bisa bersaing dengan perusahaan lainnya. Ada tiga (3) jenis saluran
pemasaran, yaitu saluran komunikasi, saluran distribusi, dan saluran layanan.2
Saluran komunikasi yaitu menerima dan menyampaikan pesan dari
pelanggan, seperti melalui televisi, radio, surat kabar, papan iklan. Saluran
distribusi itu mencakup distributor, pengecer, grosir, dan agen, sedangkan saluran
layanan itu mencakup gudang, bank, perusahaan transportasidan perusahaan
asuransi yang membantu transaksi.
Strategi pemasaran yang umum dilakukan oleh perusahaan asuransi
syariah ialah melalui saluran distribusi,seperti melalui agen-agen asuransi. Agen
asuransi merupakan salah satu saluran distrubusi paling banyak yang digunakan
perusahaan asuransi untuk menjual produknya.3Pemasarasan melalui agen
asuransi memang tepat untuk menjelaskan secara rinci, namun memiliki
kelemahan yaitu memiliki jangkauan yang sempit. Ada pula yang melakukan
kerjasama dengan pihak bank dalam memasarkan produk asuransi, yaitu in
Branch Bancassurance. Dimana produk asuransi yang dikembangkan dan
dipertanggungkan oleh pihak perusahaan asuransi dan didistribusikan melalui
pihak bank.4
Ada pula perusahaan asuransi syariah yang menggunakan media
periklanan dalam memasarkan produkmya. Banyak pilihan media periklanan yang
bisa digunakan perusahaan asuransi syariah dalam melakukan promosi. Ada enam
1 M. Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional, Tangerang,
Kolam Publishing, 2006, h. 41. 2Phillip Kotler & Keller Lane. Menejemen Pemasaran,Edisi 13 jilid 2. Jakarta,
Penerbit Erlangga.2009, h.14. 3Sugeng Widodo, Mindset agen asuransi, Cara Cerdas Sukses, Kaya dan Terpuji.
Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011, h.21. 4Bank Negara Indonesia ( BNI ), Bancassurance dalam http//www.bni.co.id/id-
id/bankingsarvice/consumer/bancassurance/inbranchtelemarketing.ispx, diakses pada 26
April 2017 pukul 18.46 WIB.
3
(6) media periklanan besar,yaitu:koran, majalah, televisi, radio, media luar ruang,
dan internet serta word wide web.5 Pilihan menggunakan media periklanan
sebagai promosi memiliki keunggulan, seperti jangkauan yang luas dibanding
strategi pemasaran lainnya.
Salah satu media yang mempunyai jangkauan cukup luas yaitu televisi.
Banyak perusahaan yang menggunakan media iklan di televisi untuk memasarkan
produknya dengan alasan jangkauan penonton yang cukup luas. Harga televisi
yang cukup murah dan jangkauan siaran yang semakin luas menyebabkan banyak
orang sudah dapat menikmati siaran televisi.6 Hal tersebut membuat daya jangkau
iklan dapat dilihat oleh banya masyarakat dalam waktu bersamaan. Iklan di
televisi juga mempunyai keunggulan lain,yaitu fokus perhatian. Siaran iklan
televisi akan selalu jadi pusat perhatian penonton pada saat iklan ditayangkan.7
Artinya orang atau penonton akan meyaksikan iklan tersebut dengan penuh
perhatian. Dengan adanya daya tarik audiovisual sebuah iklan, memungkinkan
orang tersebut memgingat iklan tersebut untuk waktu yang lama.
Pemasaran asuransi syariah melalui iklan televisi relatif lebih sedikit
dibandingkan dengan pemasaran asuransi syariah melalui agen. Hal itu karena
biaya yang mahal untuk biasa penayangan iklan dan juga penayangan yang
terbatas dalam penayangan di televisi. Kelemahan lain adalah walaupun
jangkauan yang luas sebuah iklan televisi dan televisi menyediakan selektivitas
melalui program-program yang ditayangkan dan juga melalui waktu siarannya
namun iklan televisi bukan pilihan paling tepat bagi pemasang iklan yang ingin
membidik konsumen yang sangat khusus atau spesifik yang jumlahnya relatif
lebih sedikit.8 Terlebih di Indonesia, kesadaran masyarakat akan berasuransi
5Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl McDaniel, Pemasaran. Jakarta, Kencana
Media Grup, 2010, h. 214. 6Morissan, Periklanan : Komunikasi Periklanan Terpadu. Jakarta, Kencana
Media Grup, 2010, h. 242. 7Morissan, Periklanan : Komunikasi Periklanan Terpadu. Jakarta, Kencana
Media Grup, 2010, h. 242. 8Morissan, Periklanan : Komunikasi Periklanan Terpadu. Jakarta, Kencana
Media Grup, 2010, h. 245.
4
masih sangat kurang. Oleh karena itu pasar asuransi syariah sangatlah khusus dan
spesifik.
Di era pasar bebas, akan diketahui bahwa akanada pasar terbuka dan
pemberian kebebasan kepada semua pihak untuk melalukan transaksi tanpa ada
dominasi dan ikut campur kekuasaan negara. Dengan tidak adanya proteksi negara
menyebabkan pelaku pasar bebas melakukan penetrasi dan merebut pasar-pasar
lokal dengan keleluasaan yang absolut. Dalam artian siapa yang lemah akan kalah
dan tergusur.9
Pada zaman sekarang ini, media iklan dibedakan menjadi dua yaitu media
online dan media offline. Dimana media online mengarah kepada iklan dalam
dunia internet sedangkan iklan offline mengarah kepada koran, majalah, dan
media cetak lainnya. Para produsen berlomba-lomba menemukan teknologi dalam
dunia internet yang bisa mereka gunakan sebagai media periklanan. Salah satunya
adalah dengan menggunakan sosial media.10
Strategi komunikasi onlinemarketing di internet pada umumnya dan di
media sosial pada khususnya adalah melakukan aktivitas pemasaran dengan
tujuan meningkatkan hasil penjualan dan menjalin komunikasi yang lebih baik
kepada pelanggan. Pengguna sosial media sebagai media periklanan dianggap
jalan yang tepat bagi sebuah produsen dalam mengiklankan produk mereka. Salah
satu media sosial yang paling sering diakses oleh para pengguna internet adalah
YouTube,dibuktikan dalam http://www.youtube.com/yt/press/id/statistics.html.
YouTube ini sering diakses karena dapat menampilkan informasi dalam bentuk
video. Hal ini dimanfaatkan oleh para produsen untuk menampilkan iklan produk
mereka. Begitu juga di Indonesia, para produsen sudah mulai memasang iklan
mereka di situs media sosial YouTube.Hal ini dilakukan karena pemasangan iklan
di situs media sosial masih dianggap efektif dan tidak mengganggu.
9Dr. Ilham Prisgunanto. Komunikasi Pemasaran Era Digital. Jakarta, prisani
Cendikia,2014, h. 224. 10
Ditya Emanuel Daktris. Anteseden Efektivitas iklan Pop-up di Media Sosial
Youtube,( Jurnal Universitas Atma Jaya Yogyakarta), 2015.
5
AIA di Indonesia merupakan anak perusahaan AIA Group. AIA
menawarkan berbagai produk asuransi, termasuk asuransi dengan prinsip Syariah,
yang meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri, asuransi
yang dikaitkan dengan investasi, program kesejahteraan karyawan, program
pesangon, dan program dana pensiun (DPLK)11
. Nama AIA tidak memiliki
kepanjangan apapun. AIA di Indonesia merupakan bagian dari AIA Group yang
merupakan perusahaan asuransi jiwa. PT. AIA FINANCIAL (AIA) memperkuat
jalur bisnis asuransi pada segmen syariah dengan meluncurkan asuransi jiwa AIA
Sakinah Assurance. Produk proteksi dengan azas tolong menolong ini diharapkan
dapat menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan
produk proteksi dan simpanan jangka panjang yang sesuai dengan prinsip syariah
dan dapat menyediakan manfaat-manfaat tambahan. Sebagai salah satu upaya
AIA untuk mempercepat pertumbuhan industri syariah di tanah air, AIA sebagai
salah satu penyedia asuransi berbasis syariah yang telah menerima beragam
pengahargaan, meluncurkan produk asuransi syariah terbaru, AIA syariah untuk
memenuhi kebutuhan pasar asuransi syariah, serta menyediakan proteksi yang
tepat dan perencanaan keuangan jangka panjang dengan konsep pengelolaan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Selain memasarkan produknya melalui agen
asuransi, Asuransi AIA Syariah juga dipasarkan melalui iklan komersial di media
sosial YouTube.
Asuransi AIA Syariah meluncurkan iklan di media sosial YouTube
sebagai upaya pemasaran sekaligus pemahan kepada masyarakat tentang prinsip
asuransi syariah. Iklan AIA syariah yang berdurasi 03:45 menit ini menerangkan
dengan cukup jelas dan menarik tentang apa saja yang terdapat di dalam asuransi
syariahkhususnya di dalam Asuransi AIA Syariah. Di dalam iklan tersebut di
jelaskan bahwa didalam asuransi syariah itu menggunakan prinsip azas tolong
menolong. Selain itu dijelaskan juga bahwa pada asuransi syariah AIA bahwa
setiap uang yang disetoran peserta akan dikumpulkan di dalam kumpulan “Dana
11
http://www.aia-financial.co.id/id/about-aia/aia-di-indonesia.html
6
Tabarru”. Lalu setiap akhir tahun, surplus underwriting dana tabarru’ akan
dikembalikan sesuai kesepakatan.
AIA juga meluncurkan serial drama “Senyum Dalam Sunyi” sebagai
bagian dari upaya AIA untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
Indonesia tentang prinsip asuransi syariah,AIA menggunakan film sebagai media
edukasi lantaran film merupakan media yang akrab dan mudah dimengerti di
kalangan masyarakat umum. Serial drama yang dibintangi oleh aktris Indonesia,
Atiqah Hasiholan, menggambarkan prinsip syariah yang menganut azas tolong-
menolong dan saling membantu antar pesertanya dalam menghadapi berbagai
masalah dan usaha mencapai tujuan tertentu. Tema persahabatan dalam drama ini
sejalan dengan positioning asuransi syariah sebagai teman yang selalu
mendampingi dalam setiap tahap kehidupan mereka. Serial drama ini terdiri dari
empat episode. Setiap episode akan mewakili nilai dan manfaat utama dari AIA
Sakinah Assurance: tenang, tentram, optimal, dan bahagia.12
Dengan mempertimbangkan hal-hal yang telah dikemukaan sebelumnya,
dalam hai ini penulis akan meneliti tentang analisis iklan AIA Syariah di media
sosial YouTube.Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk melihat
efektifitas suatu iklan media sosial berdasarkan dampak komonikasi yang
ditimbulkan, yaitu: CRI (Costumer Response Index), DRM (Direct Rating
Method), Model EPIC,CDM (Consumer Decision Model)13
. Dalam penelitian ini
penulis akan menggunakan Model EPIC untuk mengukur menganalisis iklan AIA
Sakinah Assurance berdasarkan dampak komunikasi yang muncul.
Model EPIC adalah model yang dikembangkan oleh Nielsen (salah satu
perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia) ini mengukur empat dimensi
kritis yang ditimbulkan oleh proses penyampaian iklan kepada audiens (orang
12
http://www.aia-financial.co.id/id/about-aia/info-media/press-releases/2016/aia-
perkuat-segmen-syariah-dengan-meluncurkan.html 13
Darmandi Durianto, Sugiarto, Widjaja, Anton W dn Supratiko. Invasi Pasar
dengan iklan yang Efekif,Strategi, program, dan teknik pengukuran. Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2003, h.15.
7
yang melihat langsung iklan tersebut), empat dimensi tersebut adalah empati,
persuasi, dampak, dan komunikasi.14
Model EPIC memisahkan empat dimensi kritis sebuah iklan Empathy atau
empati, Persuasion atau persuasi, Impact atau dampak, dan Communication atau
komunikasi. Empathy atau dimensi empati menginformasikanapakah konsumen
menyukai suatu iklan dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat
hubungan antara suatu iklan dengan pribadi mereka. Dimensi empati ini
memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Persuasion
atau dimensi persuasif menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan
untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek sehingga pemasang iklan
memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen
untuk membeli serta memperoleh gambaran kemampuan suatu iklan dalam
mengembangkan daya tarik suatu merek. Impactatau dimensi dampak
menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek
lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan mampu melibatkan
konsumen dalam pesan yang disampaikan.15
Dampak yang diinginkan dari hasil
iklan adalah jumlah pengetahuan produk yang dicapai konsumen melalui tingkat
keterlibatan dengan produk dan proses pemilihan.
Communication atau dimensi komunikasi memberikan informasi tentang
kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan,
pemahaman konsumen serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut.
Pada penelitian ini penulis memilih masyarakat di Kelurahan Cinere Kota
Depok. Status Kota Depok yang termasuk kota metropolitan, dianggap dapat
menggambarkan kelompok masyarakat perkotaan kota yang sering mengakses
media sosial dan pernah melihat tayangan di media YouTube.
14
Darmandi Durianto, Sugiarto, Widjaja, Anton W dn Supratiko. Invasi Pasar
dengan iklan yang Efekif,Strategi, program, dan teknik pengukuran. Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2003, h. 86 15
Darmandi Durianto, Sugiarto, Widjaja, Anton W dn Supratiko. Invasi Pasar
dengan iklan yang Efekif,Strategi, program, dan teknik pengukuran. Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2003, h. 88
8
Dengan latar belakang yang telah diuraikan, penulis menuangkan
permasalahan dalam skripsi yang berjudul “EFEKTIVITAS IKLAN ASURANSI
AIA SYARIAH MENGGUNAKAN MODEL EPIC MELALUI MEDIA SOSIAL
YOUTUBE DI MASYARAKAT KELURAHAN CINERE KOTA DEPOK.”
B. Batasan dan Perumusan masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi objek penelitian agar fokus dan
tidak meluas ke tema dan pembahasan lain. Dalam penelitian ini penulis
membatasi pada:
1. Batasan objek penelitian yaitu iklan Asuransi AIA Syariah milik PT AIA
yang tayang di kanal media sosial YouTube.
2. Subjek yaitu masyarakat yang pernah melihat tayangan iklan Asuransi AIA
Syariah di media YouTube yang tinggal di Kelurahan Cinere kota Depok.
3. Penelitian ini menganalisis iklan menggunakan Model EPIC yaitu Empathy,
Persuasion, Impact, dan Communication.
Penjelasan mengenai dimensi Model EPICsebagai berikut:
1. Empathy berkaitan dengan tingkat kesukaan iklan, relevansi dalam
kehidupan responden dan pemikiran pengetahuan yang diperoleh setelah
melihat iklan.
2. Persuasion berkaitan dengan ketertarikan responden, kertertarikan
disbanding iklan asuransi yang yang lain dan ketertarikan menjadi nasabah
Asuransi AIA Syariah.
3. Impact berkaitan dengan pengetahuan responen terhadap produk, kreatifitas
iklan, dan keputusan pembelian terhadap produk Asuransi AIA Syariah.
4. Communication berkaitan dengan kejelasan informasi iklan,
kebutuhanmengenai informasi yang disampaikan dan kekuatan pesan utama
iklan.
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
9
1. Bagaimana gambaran iklan Asuransi AIA Syariah yang tayang di media
sosial YouTube?
2. Bagaimana efektifitas iklan Asuransi AIA syariah di YouTube dari empat
dimensi kritis, yaitu Empathy, Persuasion, Impact, dan Communication
terhadap efek komunikasi yang muncul; kesadaran, pengetahuan, dan
prefrensi mengenai asuransi syariah, khususnya Asuransi AIA Syariah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui iklan Asuransi AIA Syariah
di media sosial YouTube sebagai alat ukur promosi PT. AIA ditinjau dari efek
komunikasi yang muncul, yaitu kesadaran, pengetahuan, dan preferensi
menggunakan dimensi Model EPIC, yaitu empati, persuasi,impact atau dampak
dan komunikasi.
2. Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis.
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
dijadikan sebagai sumber informasi dalam menjawab permasalahan
seputar keefektifan iklan, serta dapat menjadi sumbangan pemikiran di
dalam hal pemasaran iklan Asuransi Syariah melalui media sosial
YouTube dengan menggunakan metode Model EPIC.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Penulis
Sebagai bahan referensi dan menambah wawasan peneliti untuk
berfikir secara sistematis dalam menghadapi permasalah yang terjadi,
sebagai wadah berfikir kreatif, alat dalam menerapkan teori yang
10
diperoleh, dan mengaplikasikan secara nyata teori yang diperoleh selama
menempuh studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2) Bagi Perusahaan
Memberikan masukan bagi perusahaan sebagai bahan acuan
tambahan dalam mengukur efektivitas strategi pemasaran untuk
menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas serta efektivitas iklan
yang di ukur dampak komunikasi yang muncul.
3) Bagi Fakultas, Pembaca dan Masyarakat umum
Menambah literature kepustakaanmenganai hal-hal yang
berkaitan dengan perkembangan Asuransi Syariah, periklanan, dan
Model EPIC serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
D. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Cinere Kota Depok.
Responden penelitian yaitu masyarakat umum yang pernah melihat iklan
Asuransi Syariah di media sosial YouTube yang tinggal dan melakukan
sebagian besar aktifitasnya di Kota Depok. Pemilihan Kota Depok memiliki
beberapa pertimbangan antara lain: pertama, Kota Depok selain merupakan
Pusat Pemerintahan yang berbatasan langsung dengan Wilayah Daerah Khusus
Ibu Kota Jakarta juga merupakan wilayah penyangga ibu kota negara yang
diarahkan untuk kota pemukiman, kota pendidikan, pusat pelayanan
perdagangan dan jasa,16
karena statusnya sebagai salah satu kota metropolitan
dianggap dapat menggambarkan masyarakat yang sudah memakai internet dan
sudah pernah menonton iklan di media sosial YouTube. Kedua, karena
keterbatasan penulis, keterbatasan biaya, waktu, dan daya jangkau, merupakan
pertimbangan yang diambil penulis untuk memilih lokasi di Kota Depok.
2. Metode Penelitian
16
http://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1063
11
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualititatif deskriptif. Tahapan penelitian kualitatif melampaui berbagai
tahapan berpikir kritis-ilmiah, yang mana seorang peneliti memulai berpikir
secara induktif, yaitu menangkap berbagai fakta atau fenomena-fenomena
sosial, melalui pengamatan dilapangan, kemudian menganalisanya dan
berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati.17
Metode ini
menjelaskan tentang data yang diperoleh dari hasil gambaran wawancara yang
dianalisis kemudian ditarik kesimpulannya, lalu di interpretasikan.18
3. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh penulis yang
berasal dari responden dengan menggunakan metode wawancara. Sumber
data primer dalam penulisan ini adalah audiensi yang pernah melihat
langsung iklan Asuransi AIA di media sosial YouTube.
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah pengumpulan data melalui riset kepustakaan
untuk memperoleh data teoretis dan ilmiah yang dapat dijadikan landasan
dalam menganalisis permasalahan. Data sekunder diambil dari buku-buku,
jurnal, surat kabar, makalah, penelitian terdahulu dan sumber-sumber
tertulis lainnya yang mengandung informasi yang berhubungan dengan
masalah-masakah yang terkait.
E. Sitematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan pendahuluan yang memuat latar belakang,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta
metode penelitian.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
17
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta, Kencana. 2007, h. 6. 18
http://widisudharta .weeebly.com/metode-penelitian-skripsi.html. diakses pada
8 Mei 2017 pukul 16.47 WIB.
12
Bab ini menyajikan kajian pustaka yang memuat landasan teori dan
riview terdahulu.
BAB III: METODE PENELITIAN
Pada bab ini penulis memuat tentang pendekatan penelitian, subjek dan
objek penelitian, populasi dan sampel, jenis data, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data.
BAB IV: ANALISIS HASIL PENELITIAN
Pada bab ini membahas analisis ikan asuransi AIA Syariah di media
sosial YouTube dari segi empat dimensi; empathy, persuasion, impact dan
communication, serta pendapat masyarakat Cinere terhadap iklan AIA Syariah
yang tayang di kanal YouTube.
BAB V: PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoretis
1. Pemasaran dan periklanan
a. Definisi Pemasaran
Berikut beberapa definisi pemasaran dari beberapa ahli:
Menurut Kotler dan Ketler, Pemasaram adalah mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.19
Sedangkan menurut American
Marketing Association (AMA),pemasaran mengomunikasikan dan memberikan
nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara
yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan.20
Pengertian menurut Rhenald Kasali, pemasaran yaitu suatu konsep yang
menyangkut suatu sikap mental, suatu cara berpikir yang membimbing anda
melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual benda tetapi juga menjual
gagasan-gagasan, karir, tempat (parawisata, rumah, lokasi industri, undang-
undang, jasa (pengangkutan, penerbangan, kesehatan), hiburan (pertunjukan,
pertandingan-pertandingan), dan kegiatan-kegiatan nirlaba seperti yayasan
sosial dan keagamaan.21
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka pemasaran adalah teknik
mengkomunikasikan, menjual, mengindetifikasi dan memenuhi kebutuhan
manusia, sosial dan organisasi dengan cara yang menguntungkan.
Pemasaran memiliki beberapa strategi, Strategi pemasaransecara garis
besar, yaitu:
1) Segmentasi
19
Philip Kotler & Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 jilid 2.
Jakarta, Erlangga, 2009, h. 5. 20
Philip Kotler & Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 jilid 2.
Jakarta, Erlangga, 2009, h 5. 21
Renald Kasali, Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan
Positioning, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, h. 51.
14
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk
atau jasa ke dalam beberapa segment. Tujuannya agar pemasaran lebih tersarah
dan efektif sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
2) Targeting
Definisi targeting adalah sekelempok pembeli yang memiliki kebutuhan
atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan.
3) Positioning
Positioning adalah mencari posisi dalam pasar, langkah ini dilakukan
setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan katalain
positioning adalah suatu tindakan dari produsen untuk mendesain citra
perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen di dalam suatu segmen
tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan,
dibanding pesaingnya.
4) Bauran Pemasaran Jasa
Menururut Rambat Lupiyoadi, bauran pemasaran jasa terdiri tujuh
elemen, yaitu:22
a) Product
Merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikansejumlah nilai manfaat kepada konsumen.
b) Price
Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam
pemberian value kepada konsumen dalam mempengaruhi image produk,
serta keputusan konsumen untuk membeli.
c) Place
Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan
keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan
bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi
yang strategis.
22
Rambat Lupioyadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke 2,
Jakarta, Salemba Empat. 2006, h. 58-64
15
d) Promotion
Promosi adalah bauran yang terdiri dari advertising, personal selling
sales promotin, public relation.
e) People
Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka people yang
berfungsi service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang
diberikan.
f) Process
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari
prosedur, jadwal pekerjaan, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa
dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
g) Costumer Service
Costumer sevice pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai outcome
dari kegiatan distribusi dan logistik di mana pelayanan diberikan kepada
konsumen untuk mencaoai kepuasan.
5) Promosi
Menurut Michel Ray, promosi adalah koordinasi dari seluruh upaya
yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan
persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan.23
Monle Lee dan Johnson, berpendapat promosi adalah berbagai teknik yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon konsumen
potensial.24
Berdasarkan pengertian di atas maka promosi adalah cara
memperkenalkan dan menginformasikan barang dan jasa serta gagasan kepada
konsumen guna merealisasikan target yang akan dicapai perusahaan.
6) Bauran Promosi
23
Morissan Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta, Kencana
Prenada Media Group. 2012, h.16 24
Monle Lee dan Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam
Perspektif Global. Jakarta, Kencana, 2007, h.17.
16
Menurut George E. dan Michael A. Belch, bauran promosi (Promotional
Mix) adalah instrumen dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan
komunikasi perusahaan.25
Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen, yaitu:26
a) Iklan (advertising)
b) Promosi penjualan (sales promotion)
c) Publikasi/humas
d) Personal selling
Namun George dan Michael Belch menambahkan dua elemen
dalampromotional mix, yaitu:27
a) Direct marketing
b) Interactive media
b. Pemasaran syariah
Semua aktivitas kehidupan perlu dilakukan berdasarkan perencanaan yang
baik. Islam agama yang memberika sintesis dan rencana yang dapat direalisasikan
melalui rangasagan dan bimbingan. Perencanaan tidak lain memanfaatkan
“karunia Allah” secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu,dengan
memperhatikan kebutuhan masyarakat dan nilai kehidupan yang berubah-ubah.
Dalam artian yang lebih luas, perencanaan menyangkut persiapan menyusun
ranvangan untuk setiap kegiatan ekonomi. Konsep modern tentang perencanaan,
yang harus dipahami dalam arti terbatas, diakui dalam Islam. Karena perencanaan
seperti itu mencakup pemanfaatan sumber yang disediakan oleh Allah Swt dengan
sebaik-baiknya untuk kehidupan dan kesenangan manusia.
Dalam dunia bisnis, pemasaran merupakan strategi hisnis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran, perubahan nilai dari seorang initiator
25
Morissan. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta, Kencana
Prenada Media Group. 2012, h.17. 26
Morissan. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta, Kencana
Prenada Media Group. 2012, h. 17 27
Morissan. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta, Kencana
Prenada Media Group. 2012,h. 17.
17
kepada pelanggannya. Menurut ajaran Islam, kegiatan pemasar harus dilandasi
nilai-nilai islamai yang dijiwai oleh semangat ibadah kepada Allah dan berusaha
semaksimal mungkin untuk kesejahteraan manusia. Nenurut prinsip syariah,
kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat beribadah kepada Tuhan Sang Maha
Pencipta, berusaha semaksimal mungkin untuk kesejahteraan bersama, bukan
untuk kepeningan golongan apalagi kepentingan diri sendiri.28
Ada yang pendapat lain yang mengatakan pemasaran syariah (marketing
syariah) adalah pentuk pemasaran yang dijiwai nilai-nilai spritual dalam segala
proses dan transaksinya, hingga suatu tingkat ketika stakeholder utama dalam
bisnis (pelanggan, karyawan, dan pemegangang saham), pemasok, distributor, dan
bahkan pesaing sekalipun memperoleh kebahagiaan.29
Pemasaran syariah tidak lain merupakan strategi bisnis syariah yang
mengarah pada proses penawaran, penciptaan terhadap stakeholder
sebagaisebagai satu inisiator berprinsip Al-quran dan Al-hadits menggunakan
akad yang baik.30
Berdasarkan pengertian diatas, bisa didefinisikan bahwa pemasaran
syariah yaitu sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan,
penawaran, dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholder-nya yang
dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
(bisnis) dalam islam.
Bagi seorang muslim dalam kaitan pengertian diatas, Allah Swt berfirman
dalam Al-Qur’an As-Shaf (61): 10-13 sebagai berikut,
28
Nurul Mubarok. “Strategi Pemasaran Islami Dalam Meningkatkan Penjualan
Pada Butik Calista”. I-Economic. Vol 03. No. 01. 2017, h. 7. 29
Hermawan Kartajaya&Muhammad Syakir Sula: Marketing Syariah. Bandung.
Mizan Media Utama. 2006, h.20. 30
Chusnul Muali dan Khairun Nisa. “Pemasaran Syariah Berbantua Media Sosial:
Kontestasi Strategis Peningkatan Daya Jual”. Jurnal Ekonomi Islam. Vol 05. No. 02.
18
اا يأ ميه ثنجيك عىلترة هك أدم ءامنواهل ين أميل عذاب وأهفسكمن بأمومك ذمكثؤمنون
خير ثعلمونٳمك ويدخلكجنتترىمنحتتا نكنت ذهوبك بةفيغفرمك جنتعدنمالنرومسكنطي
معظيمفوزا ذلا بههنا ا وأخرىحت وبش قريبر وفتحر ممؤمنيهصر
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan
suatu perniagaan (bisnis) yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang
pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad dijalan
Allah dengan harta harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu
mengetahuinya, Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan
kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungi, dam
(memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga „Adn. Dan
sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.”
Kemudian Rasulullah bersabda, “Ketahuilah bahwa surga adalah barang
dagangan Allah, dan ketahuilah barang-barang dari surga mahal harganya”
(H.R. At-Tirmidzi)
Ada 4 (empat) Karakteristik marketing Syariah yang dapat jadi penduan
bagi para pemasar sebagai berikut :31
1. Teistis (Rabbaniyyah)
Salah satu karakteristik marketing syariah yang tidak dimiliki
dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalh sifatnya
yang religius (diniyyah). Kondisi ini tercipta bukan karena
keterpaksaan, berangkat dari kesadaran akan nilai-nilai religius, yang
dipandang penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak
terjerumus ke dalam perbutan yang dapat merugikan orang lain.
Seorang syariah marketer akan segera mematuhi hukum-hukum
syariah, dalam segala aktivitasnya sebagai seorang pemasar. Mulai
31
Hermawan Kartajaya&Muhammad Syakir Sula: Marketing Syariah. Bandung.
Mizan Media Utama. 2006, h.28.
19
melakuka strategi pemasaran, memilah-milah pasar (segmentasi),
kemudian memilih paar mana yang harus menjadi fokusnya
(targetting), hinga menetapkan identitas perusahaan yang harus
senantiasa tertanam dalam benak pelanggannya (Positioning).
2. Etis (Akhlaqiyyah)
Keistimewaan yang lain dari syariah marketer selain karena teistis,
juga karena ia sangat mengedepankan masalah akhlak (moral,etika)
dalam seluruh aspek kegiatannya.
3. Realistis (Ai-Waqi‟iyyah)
Syariah maketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti
modernitas, kaku. Syariah marketing adalah konsep pemasaran dan
keluwesan syariah islamiyah yang melandasinya.Syariah marketer
bukan berarti para pemasar yang harus berpenampilan ala bangsa Arab
dan mengharamkan dasi karena dianggap merupakan simbol
masyarakat Barat, maisalnya. Syariah marketer adalah para pemasar
propesional dengan penampilan yang bersih, rapi, dan bersahaja,
apapun model gaya berpakaian yang dikenakannya.
Mereka bekerja dengan profesional dan mengedepankan nilai-nilai
religius, kesalehan, aspek moral, dan kejujuran dalam segala aktivitas
pemasarannya. Ia tidak kaku, tidak eksklusif, tetapi sangat fleksibel dan
luwes dalam bersikap dan bergaul. Ia sangat memahami bahwa dalam
situasi pergaulan di lingkungan yang sangat heterogen, dengan beragam
suku, agama, dan ras.
4. Humanisti (Al-Insaniyyah)
Keutamaan syariah marketing yang lain adalah sifatnya yang
humanistis universal. Pengertian humanistis adalah bahwa syariah
diciptakan untuk manusia agar derajatnyaterangkat, sifat
kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya
dapat terkekang dengan panduan syariah.
20
Dengan menjadi manusia yang humanis, iam menjadi manuaisa
yan terkontrol dan seimbang (tawazzun), bukan manusia yang serakah
yang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan sebesar
besarnya. Bukan menjadi manusia yang biasa bahagia diatas
penderitaan orang lainatau manusia yang hatinyakering dengan
kepedulian sosial.
c. Pengertian Periklanan
Periklanan merupakan elemen penting perumahan guna mempromosikan
produk maupun merek perusahaan. Iklan digunakan untuk mempengaruhi,
mengajak dan meningkatkan citra suatu produk maupun merek.
Definisi periklanan adalah segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor
untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan,
barang atau jasa.32
Lee dan Johson berpendapat periklanan adalah komunikasi komersil dan
nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang
ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti
televisi, radio, majalah, direct mail, reklame luar ruang, atau kendaraan umum.33
Menurut Durianto, kata iklan berasal dari bahasa Yunani yang artinya
adalah “menggiring orang pada gagasan”. Adapun pengertian iklan secara
komprehensif adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan
mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh
sponsor tertentu. Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal
tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan
kompensasi biaya tertentu.34
32
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 8 Jilid 2.
Jakarta, Erlangga. 2001, h. 153 33
Lee, Monle. Carla Johson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif
Global. Jakarta, Kencana. 2007, h. 2. 34
Durianto, Sugiarto. Widjaja dan Supraktino. Invasi Pasar dengan Iklan Yang
Efektif. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. 2003, h. 1.
21
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi
periklanan adalah aktifitas mempromosikan barang, jasa, dan gagasan secara
nonpersonal yang diwujudkan dengan konpensasi biaya tertentu.
a. Klasifikasi Periklanan
Periklanan diklarifikasikan dlam beberapa tipe besar, yaitu:35
1) Periklanan Produk
Porsi utama pengeluaran periklanan dibelanjakan untuk produk:
presentasi dan promosi produk-produk baru yangdan produk-produk hasil
revisi.
2) Periklanan Eceran
Berlawanan dengan iklan produk, periklanan eceran bersifat lokal dan
berfokus pada toko, tempat dimana beragam produk dapat dibeli atau
dimana satu jasa ditawarkan. Periklanan eceran memberikan tekanan pada
harga, ketersediaan, lokasi dan jam-jam operasi.
3) Periklanan Korporasi
Fokus periklanan ini adalah membangun identitas korporasi atau
untuk mendapatkan dukungan publik terhadap sudut pandang organisasi.
Kebanyakan periklanan korporasi dirancang untuk menciptakan citra
menguntungkan bagi sebuah perusahaan dan produk-produknya. Meski
demikian, periklanan yang menyoroti keunggulan atau karakteristik
menguntingkan dari perusahaan sponsor.
4) Periklanan Bisnis-ke-Bisnis
Istilah ini berkaitan dengan periklanan yang ditunjukan kepada para
pelaku industri, para pedagang perantara (pedagang partai besar dan
pengecer), serta para professional (seperti pengacara dan akuntan).
35
Lee, Monle. Carlla Johson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif
Global. Jakrta, Kencana. 2007, h. 4-10.
22
5) Periklanan Politik
Periklanan politik sering kali digunakan para politisi untuk membujuk
orang untuk memilih mereka; dan karenanya, iklan jenis ini merupakan
sebuah bagian penting dari proses politik di Negara-negara demokrasi yang
memperbolehkan iklan kandidat.
6) Periklanan Direktori
Orang merujuk periklanan direktori untuk menemukan cara membeli
sebuah produk atau jasa. Bentuk direktori yang dikenal adalah yellow pages,
meskipun sekarang terdapat berbagai jenis direktori yang menjalankan
fungsi serupa.
7) Periklanan Respons Langsung
Periklanan respons langsung melibatkann komunikasi duaarah
diantara pengiklan dan konsumen. Periklanan tersebut dapat menggunakan
sembarang media periklanan (pos, televisi, koran, atau majalah), dan
konsumen dapat menanggapinya, sering lewat pos, telepon, atau faks.
Banyak perusahaan sekaramg memperbolehkan konsumen menanggapi
secara online. Produk biasanya dikirim ke konsumen lewat pos.
8)Periklanan Pelayanan Masyarakat
Periklanan pelayanan masyarakat dirancang untuk beroperasi untuk
kepentingan dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat. Iklan-iklan ini
diciptakan bebas biaya oleh para professional periklanan, dengan ruang dan
waktu iklan merupakan hibah oleh media.
9) Periklanan Advokasi
Periklanan advokasi berkaitan dengan penyebaran gagasan-gasan dan
klasifikasi isu sosial yang kontroversial dan menjadi kepentingan
masyarakat. Perusahaan yang menerapkan strategi periklanan pada masalah
sosial seperti konservasi alam semakin bertambah banyak.
23
b. Tujuan Periklanan
Tujuan periklanan (advertising objectives) adalah tugas komunikasi
tertentu yang harus dilakukan dengan audiens sasaran tertentu selama periode
waktu tertentu.36
Tujuan periklanan menurut penetapan tujuan yang ingin dicapai, yaitu:37
1) Periklanan Informatif (informative advertising)
Digunakan habis-habisan pada saat suatu kategori produk yang baru
mulai diperkenalkan, tujuannya permintaan awal.
2) Periklanan Persuasif (persuasive advertising)
Akan menjadi semakin penting seiring bertambah kerasnya kompetisi,
Tujuan perusahaan adalah membangun permintaan selektif.
3) Iklan Perbandingan (corporation acdvertising)
Perusahaaan secara langsung atau tidak langsung membandingkan
mereknya dengan satu atau sejumlah merek pesaingnya.
4) Perikanan Pengingat (reminder advertising)
Penting untuk produk-produk yang sudah matang menjaga agar
konsumen tetap mengingat produk tersebut.
c. Media Periklanan
Media periklanan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
menginformasikan produknya diantaranya:38
1) Media Cetak
Contoh media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, brosur,
pamflet, dan sebagainya.
2) Media siaran
3) Media siaran meliputi televisi dan radio
36
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 8 Jilid 2.
Jakarta, Erlangga. 20001, h. 154. 37
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 8 Jilid 2.
Jakarta, Erlangga. 20001,, h. 154-156. 38
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa. Malang, Bayumedia Publishing. 2005, h.
227.
24
4) Media elektronik
Media elektronik diantaramya audiotape, videotape, videodisk, CD-
ROOM, dan webpage.
5) Media Pajangan
Media pajangan meliputi billbords, signs, dan poster.
d. Periklanan di Media Internet
Sejarah teknologi komunikasi mmebuktikan bahwa tidak ada media
yang mampu menandingi internet dalam hal pertumbuhan jumlah
penggunanya. Di negara maju, internet mengalahkan seluruh media sebagai
referensi untuk mendapatkan informasi. Televisi merupakan referensi utama
bagi masyarakat untuk mendapatkan hiburan tetapi menduduki tempat keempat
untuk mendapatkan informasi.39
Periklanan melalui media internet telah
menjadi media yang diperhitungkan untuk iklan dan promosi. Sebagian besar
perusahaan saat ini telah memiliki situs web atau website sebagai media
promosi dan komunikasi dengan konsumen. Periklanan di media internet
memiliki banyak keunggulan dan kekurangan, berikut keunggulan dan
kekurangan iklan di media internet.40
e. Keunggulan Iklan Internet
1) Target Konsumen Khusus
Keuntungan atau keunggulan utama memasang iklan di internet
adalah kemampuan media ini secara efektif untuk membidik target
konsumen yang spesifikatau khusus tanpa menimbulkan pemborosan media
(waste cevrage). Bagi perusahaan yang menjual produknya ke perusahaan
lain atau ke kalangan industri(business-to-business), internet dapat dianggap
sebagai gabungan dari dua media sekaligus, yaitu majalah perdagangan
(trade magazine) dan pameran dagang (trade show) karena hanya mereka
39
Tom Duncan, Principles of Advertising& IMC, Second Edition,McGraw-
Hill/Irwin, New York, 2005, h.389. Lemabaga survey di AS menunjukkan 95 persen
penggunan interet bertujuan untuk mendapatka informasi. 40
Morrisan, Periklanan: Komunikasi PemasaranTerpadu, Jakarta, Kencana
Prenada Media Grooup. 2012, h.327-331.
25
yang tertarik kepada produk yang ditawarkan suatu website saja akan
mengunjungi situs web dimana produk bersangkutan ditawarkan.
2) Pesan Khusus
Sebagai hasil dari mendapatkan target konsumen yang terarah, pesan
dapat dirancang sedemikian lupa agar menarik dan dapat
memenuhikebutuhan dan keinginan target audiensi tertentu. Kemampuan
internet untuk melakukan komunikasi interaktif memungkinkan
dilakukannya pemasaran personal (one-to-one marketing), setiap orang
dilayani secara pribadi. Hal ini akan meningkatkan keberhasilan pemasaran
perusahaan pada pasar industri dan konsumsi.
3) Kemampuan Interaktif
Kemampuan internet untuk komunikasi interaktif memungkinkan
konsumen untuk lebih terlibat dengan produk yang ditawarkan perusahaan.
Melalui cara ini konsumen dan perusahaan mendapatkan umpan balik
(feedback) segera sehingga mendorong konsumen untuk lebih memahami
produk yang ditawarkan. Hal ini memberikan efek yang dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan. Semakin besar kemampuan website untuk melakukan
komunikasi interaktif akan menjadikan media ini semakin menarik di mata
konsumen.
4) Akses Infomasi
Keuntungan terbesar internet sebagai media adalah kemampuannya
untuk menyediakan informasi pada penggunanya. Para pengguna internet
dapat menemukan informasi dalam jumlah besar mengenai topikapa saja
yang diinginkannya dengan melakukan pencarian melalui mesin pencari
(search engine)semacam Google atau Yahoo.
5) Kreativitas
Suatu situs web yang dirancang menarik dan kreatif dapat mendorong
atau peningkatkan persepsi atau citra positif perusahaan sehingga konsumen
akan tertarik untuk berkunjung kembali. Hal ini dapat menciptakan persepsi
positif perusahaan dibenak konsumen pengguna internet.
26
6) Ekspos Luas
Bagi banyak perusahaan kecil dengan anggaran promosi terbatas,
internet memungkinkan mereka untuk mempromosikan produknya kepada
konsumen potensial yang tidak akan diperoleh melalui iklan di media
konvensional. Melalui internet perusahaan akan mendapatkan perhatian dari
konsumen nasional bahkan internasional dalam waktu yang sangat cepat.
7) Kecepatan
Bagi masyarakat konsumen yang membutuhkan informasi mengenai
suatu perusahaan atau barang dan jasa yang ditawarkan, internet adalah
instrument paling cepat untuk mendapatkan informasi tersebut.
f. Keterbatasan Internet
1) Jumlah Audiensi
Salah satu kelemahan terbesar internet adalah tidak tersedianya data
yang akurat mengenai jumlah audiensi internet atau orang yang berkunjung
pada suatu situs web. Di beberapa negara maju, beberapa perusahaan riset
sering kali mengajukan data yang berbeda secara signifikan mengenai
jumlah data pada suatu periode tertentu. Hali ini menunjukkan lemahnya
data validitas dan realibilitas penelitian yang dilakukan.
2) Karakteristik Audiensi
Tidak tersedianya data yang akurat pada menyebabkan sulitnya
mengetahui karakteristik audiensi. Selain itu, pertumbuhan pengguna
internet yang sangat cepat, maka karakteristik audiensi juga berubah dengan
cepat. Data mengenai karakteristik audiensi dapat cepat kadaluarsa, data
juga dapat berbeda antara satu perusahaan riset dengan perusahaan lainnya.
3) Proses Lambat
Proses membuka situs web untuk mendapatkan informasi (download)
terkadang berjalan lambat. Hal ini biasanya terjadi jika situs web harus
menerima banyakpengunjung dalam waktu yang yang bersamaan. Situs web
27
bahkan tidak dapat diakses jika jumlah pengunjung sangat banyak pada
waktu yang sama. Bagi pengunjung yang mengharapkan kecepatan dalam
mengakses internet, maka ini menjadi kelemahan media.
4) Penipuan
Saat ini internet belum menjadi media yang sepenuhnyaaman terhadap
kemungkinan penipuan. Di banyak negara, aturan dan penegakan hukum
dalam bertransaksi di internet guna melindungi konsumen belum tersedia.
Bebearapa kasus yang merugikan konsumen atau perusahaan yang kerap
ditemui terkait dengan penggunaan internet antara lain adalah hacking,
orang yang melakukannya biasa disebuthacker (mengganggu/merusak situs
web milik pihak lain).
5) Biaya
Walaupun biaya memasang iklan di internet lebih murah dibanding
media lainnya, namun jika dibandingkan antara ongkos yang dibutuhkan
dengan jumlah audiensi yang dicapai (CPM), maka biaya memasang iklan
di internet dapat menjadi lebih mahal. Selain itu, ongkos yang dibutuhkan
untuk menunjang kegiatanbisnis di internet cenderung semakin meningkat,
terlebih jika perusahaan menginginkan situs web yang menarik dan dapat
menimbulkan persepsi positif di mata khlayak. Dewasa ini, membangun dan
memlihara situs yang bagus dan menarik cenderung semakin mahal.
6) Jangkauan Terbatas
Walaupun jumlah pengguna internet meningkat terus, namun
jumlahnya jauh di bawah jumlah penonton televisi. Perusahaan internet
perlu beriklan di media konvesional seperti televisi untuk menarikaudiensi
mengunjungi situsnya. Statistik menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil
website yang dapat dijangkau oleh mesin pencari dan sebagian besar
pengunjung Internet ternyata hanya berkunjung pada 50 situs teratas.
28
g.Periklanan di Media YouTube
YouTube adalah sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh tiga
mantan karyawan Paypal pada Febuari 2005. Situs ini memungkinkan
pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. YouTube menggunakan
teknologi Adobe Flash Video untuk menanmpilkan berbagai macam konten
video buatan pengguna, termasuk klip film, klip TV, dan video music.41
Merespons perkembangan munculnya media YouTube, para pengiklan
pun mulai beralih bukan hanya memasarkan produknya di media konvesional
saja tetapi juga memasang iklan di media YouTube. Sebagian besar para
pengiklan melakukan belanja penempatan iklan berdasarkan reservasi melalui
YouTube. YouTube menyediakan beberapa penempatan, yaitu (1)beranda
YouTube, yang mana merupakan salah satu penempatan yang paling sering
mendapatkan kunjungan, biasa dibeli dengan biaya perhari (BPH), (2) laman
tontonan mitra, yaitu laman tontonan yang memilikki konten premium dimana
prosesnya memerlukan pemeriksaan dari YouTube, yang berarti iklan hanya
akan ditampilkan di sebuah video jikaada hubungan langsung dengan mitra
Display Network, (3)laman penelusuran, merupakan laman yang
biasanyadigunakan untuk menemukan pengguna aktif lain pada
YouTube,dalam hal ini para pengiklan dapat menargetkan melalui
memasukkan kriteria seperti demografi, kata kunci terkait penelusuran, dan
kategori minat video, (4) seantero situs YouTube, yang memungkinkan
pengiklan mendapat jangkauan target yang besar.
Banyaknya jumlah penguna YouTube menjadi keuntungan sendiri untuk
para pengikan yang ingin membeli penempatan iklan. Para pengguna dapat
terhubung satu sama lan melalui fitur subscribe sehingga selalu ter-update jika
ada video baru yang diunggah oleh pengguna lain. Kemudian YouTube juga
relatif mudah dioperasikan. Karena basisnya web video sharingpenggunaan
YouTubejuga tidak terlalu rumit, pengguna bisa menggunakan fitur searchiang
disediakan YouTube untuk mencari video yang ingin ditonton. YouTubejuga
41
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Youtube. Diakses pada tanggal 21 Febuari 2018.
29
memberikan rekomendasi terkaitvideo yangbiasa ditonton sehingga
memudahkan pengguna untuk mencari video lain yang setipe dengan video
yang biasanya mereka tonton. Dengan kemudahan dan tampilan sederhana
yang ditawarkan YouTube, para pengguna baru pun dapat mengoperasikan
tanpa kesulitan. Tak heran jikaYouTubemenjadi web video sharing yang paling
diminati.
Merespons perkembangan munculnya media baru tersebut, para
pengiklan pun mulai beralih tidak lagi hanya fokus untuk beriklan lewat media
konvensional seperti televisi, radio, ataupun media cetak. Para pengiklan
sedikit demi sedikit sudah beralih menggunakan media baru sebagai ikan, salah
satunya adalah YouTube.
2. Asuransi
a. Pengertian Asuransi
Pengertian asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, yang
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
memberikan premi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung,
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
yang dipertanggungkan.42
Sedangkan menurut KUHD 246, yaitu asuransi atau pertanggungan
adalah suatu perjanjian yang mana seorang seorang tertanggung, dengan mana
menerima suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu kerusakan
atau kehilangankeuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya
karena suatu perisiwa yang tidak tentu.43
Menurut pendapat lain, Asuransi adalah suatu alat untuk megurangi
resiko yang melekat pada perekonomian dengan cara menggabungkan
42
Undang-undang No. 2 1992, pasal 1. 43
Kitab undang-undang Hukum Dagang, pasal 246.
30
sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau hampir sama, dalam
jumlah yang cukup besar, agar probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan
bila kerugian yang diramalkan terjadi akan dibagi secara proporsional oleh
semua pihak dalam gabumgan ini.44
b. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi syariah adalah usaha salimg melindungi dan tolong menolong
diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset
dan/atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi
resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.45
Sedangkan menurut Abdullah Amrin, asuransi syariah adalah sistem
dimana peserta menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang
akandigunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh
sebagian peserta.46
Menurutt Husain Hamid Hisan, asuransi syariah adalah sikap ta‟awun
yang telah diatur dengan sistem yang sangat rapi, antara sejumlah besar
manusia, semuanya telah siap mengantisipasi suatu peristiwa, jika sebagian
mereka mengalami peristiwa tersebut, maka semuanya saling menolong dalam
menghadapi peristiwa tersebut dengan sedikit pemberian (derma) yang
diberikan oleh masing-masing peserta.47
3. Asuransi AIA Syariah
PT. AIA Financial (AIA) merupakan salah satu perusahaan jiwa terkemuka
di Indonesia dan merupakan perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar dan diawasi
oleh Otoritas Jasa Keuangan. AIA di Indonesia merupakan anak perusahaan AIA
44
Abdullah Amrin, Meraih Bekah Melalui Asuransi Syariah ditinjau dari
Perbandingan dengan Asuransi Konvensional, Jakarta, Elex Media Komputindo. 2011, h.
45. 45
Fatwa Dewan syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001. 46
Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah ditinjau dari
Perbandingan dengan Asuransi Konvensional, Jakarta, Elex Media Komputindo. 2011, h.
35. 47
Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah ditinjau dari
Perbandigan dengan Asuransi Konvensional, Jakarta, Elex Media Kompetindo, 2011,
h.37.
31
Group. AIA menawarkan berbagai produk asuransi, termasuk asuransi dengan
prinsip syariah, yang, meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi
kecelakaan diri, asuransi yang dikaitkan dengan investasi, program kesejahteraan
karyawan, program pesangon, dan programdanapensiun (DPLK).
PT AIA Financial (AIA) memperkuat jalur bisnis asuransi pada segmen
syariah dengan meluncurkan asuransi jiwa AIA Syariah. Produk proteksi dengan
azas tolong menolong ini diharapkan dapat menjadi pilihan terbaik bagi
masyarakat Indonesia yang membutuhkan produk proteksi dan simpanan jangka
panjang yang sesuai dengan prinsip dan dapat menyediakan manfaat-manfaat
tambahan.48
4.Model EPIC
Model EPICadalah model yang dikembangkan oleh AC Nielsen (salah satu
perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia) ini mengukur empat dimensi
kritis yang ditimbulkan oleh proses penyampaian iklan kepada audiens (orang
yang melihat langsungiklan tersebut), empat dimensi tersebut adalah empati,
persuasi, dampak, dan komunikasi.49
a. Empathy
Empathy atau dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen
menyukai suatu iklan dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat
hubungan antara suatu iklan dengan pribadi mereka. Dimensi empati itu
memberikan informasi yang berharga tentang dayatarik suatu merek.
Empati melibatkan afeksi (affect) dan kognisi (cognisi) konsumen.
Afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan internal psikologis yang
dimiliki konsumen terhadap ransangan lingkungan dan kejadian yang
berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi melibatkan perasaan,
sementara kognisi melibatkan pemikiran. Variasi tanggapan afektif dapat
48
http:??www.aia-financial.co.id. diunduh pada Minggu, 1 April 2018. Pukul
20.20 WIB. 49
Durianto, Sugiarto. Widjaja dan Supraktino. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang
Efektif. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. 2003. h. 86
32
berupa penilaian positif, negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Sedangkan kognisi mengacu pada proses mental dan struktur pengetahuan
yang dilibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungan.50
Termasuk juga pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman, serta yang
tertananm dalam ingatan.
b. Persuasion
Persuasion atau dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat
diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu
merek,sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak
iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh
gambaran kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya trik suatu
merek.
Persuasi (Pesrsuasion) adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan
keinginan berprilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi.51
Keinginan
berprilaku didefinisikan sebagai keinginan konsumen untuk berprilaku menurut
cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan produk
atau jasa. Sebelum bertindak, seseorang seringkali mengembangkan keinginan
berprilaku berdasarkan kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.
c. Impact
Impact atau dimensi dampak menunjukkan, apakah suatu merek dapat
terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori serupa dan apakah
suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan.52
Dampak yang dinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk
yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan produk
dan proses pemilihan. Keterlibatan konsumen mengacu pada persepsi
konsumen tentang pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadian
50
Durianto, Sugiarto. Widjaja dan Supraktino. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang
Efektif. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. 2003. h. 87 51
Durianto, Sugiarto. Widjaja dan Supraktino. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang
Efektif. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. 2003. h. 87 52
Durianto, Sugiarto. Widjaja dan Supraktino. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang
Efektif. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. 2003.h. 88
33
atau aktivitas. Keterlibatan adalah status motivasi yang menggerakkan proses
kognitif dan perilaku konsumen pada saat mereka membuat keputusan.
d. Communication
Communication atau dimensi komunikasi memberikan informasi tentang
kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan,
pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut.
Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi
pemasaran yang berhasil yang merupakan permasalahn komunikasi. Proses
dimulai ketika suatu sumber komunikasi promosi menentukan informasi apa
yang harus diomunikasikan, kemudian meng-encodingkan pesan tersebut
dalam bentuk simbol-simbol yang paling tepat.
Pesan ditransmisikan ke sebuah penerima melalui media penerima atau
konsumen. Jika ingin digiring ke suatu aktivitas promosi, konsumen harus bisa
menerjemahkan makna komunikasi promosi yang telah dilakukan.53
B. Kerangka Teori
Gambar 1.1
53
Durianto, Sugiarto. Widjaja dan Supraktino. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang
Efektif. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. 2003. h. 89
Audiensi di Kelurahan Cinere Depok
Persuasion
Analisis Iklan
Interpretasi
Impact Communicationn
Hasil Penelitian
Empathy
34
Sebuah iklan media, baik iklan media televisi, radio, media sosial, atau
media lainnya dituntut untuk menghasilkan output yang nyata berapa nilai efektif
dari iklan tersebut. Ada tiga kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur
efektivitas periklanan, yaitu:54
Penjualan :Efektivitas periklanan yang berkaitan dengan penjualan dapat
dapatdiketahui melalui riset tentang dampak penjualan.
Pengingatan : Ukuran efektivitas iklan yang umumnya dipakai adalah
kemampuan mengingat konsumen terhadap iklan atau bagian dari
iklan.
Persuasi :Kriteria ini berkaitan dengan mengukur dampak pemahaman
kepercayaan konsumen pada ciri atau konsekuensi produk, sikap
terhadap merek, merek terhadap membeli atau keinginan membeli.
Model EPIC juga dapat digunakan untuk megukur efektivitas iklan. Model
EPIC yang dikembangkan oleh AC Nielsen (orang yang melihat langsung iklan
tersebut), empat dimensi tersebut adalah empati, persuasi, dampak dan
komunikasi.55
Empat dimensi menurut AC Nielsen yaitu :56
a. Empathy :Apakah mereka menyukainya, dan yang lebih
penting,bagaimana relevan kepada mereka secara pribadi,
seberapa baik meningkatkan afinitas merek?
b. Persuasion : Perbaikan atau penguatan merek disposisi, efek pada niat
pembelian dan minat pada merek.
c. Impact : Menonjol, diferensiasi dan keterlibatan.
54
Darmandi Durianto, Sugiarto, Widjaja, Anton W dan Supratikno. Invasi pasar
dengan iklan yang efektif: Strategi, program, dan teknik pengukuran, Jakarta, PT
Gramedia Pustaka Utama, 2003,h. 15. 55
Darmandi Durianto, Sugiarto, Widjaja, Anton W dan Supratikno. Invasi pasar
dengan iklan yang efektif: Strategi, program, dan teknik pengukuran, Jakarta, PT
Gramedia Pustaka Utama, 2003, h. 86. 56
http://www.nielsen.com/content/dam/Nielsen/en_us/documents/pdf/Fact%20Sh
eets/Nielsen%20ads@work%20brochure.pdf diakses pada 18 Mei 2017 pada 21:49 WIB
35
d. Communication : Ingat pesan utama, Pemahaman, kekuatan kesan pesan
utama.
C. Ulasan Terdahulu
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh:
Penulis : Rahmatullah
Alumni Jurusan Manajemen, Konsentrasi Manajemen Pemasaran
Fakultas Ekonomi Program Ekstensi Universitas Jambi. Dalam
Jurnal Digest Marketing Vol. 1 No. 3 Juli – September 2012. ISSN
2302-4682
Judul : Analisis Efektivitas iklan televisi Sepeda Motor Mio
menggunakan Model EPIC yaitu salah satu alat untuk mengukur
keefektivitasan iklan televisi dengan menggunakan empat dimensi
yaitu Empathy, Persuasion, Impact, dan Communication. Dapat
disimpulkan dengan menggunakan EPIC Model diperoleh
penghitungan dimensi empathy mendapatka penilaian sangat
efektif. Dalam penghitungan dimensi persuasimendapatkan
penilaian sangat efektif. Dimensi impact (dampak) sebagai
parameter product knowledge mendapatkan penilaian sangat
efektif. Dan untuk dimensi komunikasi diperoleh hasil penilaian
sangat efektif.
Perbedaan : Penelitian yang dilakukan oleh saudara Rahmatullah meneliti
tentang analisis sepeda motor Mio di media televisi dengan sama-
sama menggunakan Model EPIC. Sedangkan penelitian yang akan
dilakukanpenulis yaitu, menganalisis iklan Asuransi AIA Syariah
di Media Sosial YouTube. Jadi, perbedaan terletak pada variable
penelitian,objek penelitian, waktu dan tempat, serta hasil dari
penelitian berbeda.
36
Penulis : Deny Danar Rahayu, Fakultas Ekonomi universitas Riau, Dalam
Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan Tahun II No. 6, Juli 2012
Judul : Pengaruh Iklan Dengan Epic Model Pada Media Televisi
Terhadap Sikap Penonton (Studi Kasus Pada Iklan Minuman
Isotonik Fatigon Hydro Versi “Macet” di Kota Pekanbaru).
Pembahasan : Mengukur tingkat iklan televisi Minuman Isotonik Fatigoln Hydro
Versi “Macet” menggunakan EPIC Model yaitu salah satu alat
untuk mengukur keefektivitasan iklan televisi dengan
menggunakan empat dimensi yaitu Empathy, Pesrsuasion, Impact,
dan Communication. Dapat disimpulkan dengan menggunakam
EPIC Model diperoleh perhitungan dimensi empathy mendapat
nilai efektif. Dalam penghitungan dimensi persuasi mendapatkan
penilaian cukup efektif. Dimensi impact (dampak) sebagai
parameter product knowledge mendapatkan penilaian efektif. Dan
untuk dimensi komunikasi diperoleh hasil penilaian efektif.
Perbedaan : Penelitian yang dilakukan oleh Deny Danar Rahayu meneliti
tentang “Pengaruh iklan Minuman Isotonik Fatigon Hydro Versi
Macet di Kota Pekanbaru dengan menggunakan EPIC Model”.
Sedangkan penelitian yang akan saya lakukan yaitu, menganalisis
iklan Asuransi AIA Syariah di Media Sosial Youtube dengan
menggunaan Epic Model. Tempat penelitian ini akan dilakukan di
Kelurahan Cinere, Depok.Jadi, perbedaan terletak pada variable
penelitian,objek penelitian, waktu dan tempat, serta hasil dari
penelitian berbeda.
Penulis : Bagus Sampurna- SI jurusan Asuransi Syariah dan Hukum
angkatan 2011, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Judul : Analisis Iklan Asuransi PRU Syariah Model EPIC Melalui Media
Televisi di Masyarakat Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.
37
Pembahasan : Menganalisis iklan asuransi PRU Syariah yang tayang melalui
media televisi menggunkan 4 dimensi yaitu Empathy, Persuasion,
Impact,dan Communication. Dapat disimpulkan dalam penelitian
ini iklan asuransi PRU Syariah yaitu kontennya yang bagus dan
menarik, tujuan iklan yuntuk menginformasi dan siaran iklan yang
sampai ssat ini tidak ditayangkan lagi di televisi. Dapat
disimpulkan dimensi EPIC kurang berhasil dalam iklan Asuransi
PRU Syariah.
Perbedaan : Penelitian yang ditulis oleh Bagus Sampurna yaitu meneliti
tentang keefetifan iklan Pru Syariah di media televisi dengan
menngunakan EPIC Model. Tempat dan waktu penelitian
dilakukan di Ciputat Timur. Sedangkan penelitan yang akan saya
lakukan ialah meneliti tentang keefektifan iklan Asuransi AIA
Syariah di media sosial Youtube. Penelitian dilakukan ditempat dan
waktu yang berbeda, penelitian yang akan saya lakukan bertempat
di kelurahan Cinere,Depok.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Perbedaan tersebut terletak pada variable yang diteliti, objek
penelitian, waktu dan tempat, responden, serta metode penelitian.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Kualitatif Deskriptif, yaitu
pendekatan deskriptif kualitatif pada umumnya dilakukan pada bentuk studi
kasus. Penelitian ini bersifat mendalam dan menusuk sasaran penelitian.57
Pendekatan kualitatif deskriptif memberikan gambaran tentang analisis iklan
asuransi AIA Syariah di media sosial youtube pada masyarakat Cinere Kota
Depok.
Ciri-ciri penelitian kualitatif, yaitu :58
1. Studi dalam situasi alamiah (natural inquiry)
2. Analisis induktif
3. Kontak personal langsung peneliti di lapangan
4. Perspektif holistic
5. Perspektif dinamis, perspektif “perkembangan”
6. Orientasi pada kasus unik
7. Netralisasi empatik
8. Fleksibelitis rancangan
9. Peneliti sebagai instrument kunci
Dalam penelitian ini, studi mengenai analisis iklan Asuransi AIA syariah
menggunakan Model EPIC melalui media sosial youtube di masyarakat Kelurahan
Cinere Kota Depok. Penelitian ini bersifat mendalam terhadap subjek penelitian
yaitu masyarakat Kelurahan Cinere Kota Depok yang melihat atau pernah
meliahat Iklan AIA Syariah.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
57
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta, Kencana. 2007, h. 68-69. 58
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Jakarta, Salemba Humanika, 2012, h. 13.
39
Subjek penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Cinere Kota Depok.
Yaitu masyarakat umum yang melihat atau pernah melihat iklan AIA Syariah di
media sosial youtube yang tinggal atau melakukan sebagian besar aktifitasnya di
Cinere Kota Depok.
Pemilihan Kota Depok memiliki beberapa pertimbangan antara lain,
Pertama kota Depok merupakan kota metropolis dan berkembang karena
statusnya sebagai kota yang berkembang dianggap menggambarkan kelompok
masyarakat yang sudah melek teknologi dan pernah mencari tahu dan melihat
iklan asuransi AIA Syariah di media sosial YouTube. Kedua, kelurahan
Cineremerupakan kelurahan dengan penduduk terpadat di kecamatan Cinere.
Dengan jumlah penduduk sebanyak 34.223 orang per Km. Terakhir yaitu
keterbatasan penulis, keterbatasan biaya, waktu, dan daya jangkau, merupakan
yang diambil penulis untuk memilih loksi di Kelurahan Cinere Kota Depok.
Dalam temuan di lapangan, jumlah subjek dalam penelitian ini yaitu tidak
diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan jumlah masyarakat Kelurahan Cinere
Kota Depok yang menonton atau pernah menonton iklan asuransi AIA Syariah
bisa berubah waktu ke waktu. Apabila suatu waktu seseorang tidak masuk dalam
kriteria penelitian ini dan suatu waktu orang itu melihat iklan asuran AIA syariah
di media sosial Youtube, maka orang tersebut masuk dalam kriteria subjek
penelitian.
2. Objek Penelitian
a. Gambaran Umum Perusahaan
1) Sejarah
AIA Financial merupakan salah perusahaan asuransi jiwa terkemuka dan
berpengalaman di Indonesia, merupakan anggota dari AIA Group. AIA
Financial memulai kiprahnya pada 28 Mei 1983 dengan berdirinya PT.
Asuransi Lippo Jiwa Sakti. Kemudian berubah nama menjadi PT. Asuransi
Lppo Life (Lippo Life). PT. AIA Financial merupakan salah satu perusahaan
asuransi jiwa terkemuka di Indonesia dan merupakan perusahaan asuransi yang
40
terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). AIA diposisikan
sebagai layanan asuransi kesehatan dengan jariangan terluas di Indonesia
dengan memberikan value tertinggi dalam layanannya. Dengan didukung oleh
jaringa yang menyebar luas di Indonesia dan merupakan keunggulan utama
yang diakui oleh para konsumen di Industri asuransi ksehatan. AIA akan
memberikan kenyamanan dan layanan berkualitas bagi institusi dan pemakai
dalam mencari layanan kesehatan.59
2) Identitas Perusahaan60
Nama Perusahaan : PT. AIA Financial
Izin Usaha : KEP-156/KMK.017/1997
Alamat : Gedung AIA Central Lantai 18, Jalan. Jendral
Sudrman Kav. 48 A, Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi,
Jakarta Selatan 12930
3) Visi61
Menjadi penyedia jasa keuangan yang paling dibutuhkan dan
terpercayandi Indonesia. AIA Financial akan menjadi pemimpin di setiap jalr
usaha dengan menawarkan beragam produk dan layanan yang fleksibel,
inovatif, dan bernilai tinggi melalui berbagai jalur distribusi yang terbaik di
Indonesia.
4) Misi
Meningkatan kehidupan yanglebih baik bagi masyarakat Indonesia
dengan memenuhi kebutuhan finansial mereka yang senantiasa berubah sambil
memahami harapan para pemegang polis, mitra perusahaan, dan pemegang
saham.
59
www.aia-financial.co.id/id/about-aia/aia-di-indonesia.html diakses pada 17
april2018. 60
Otoritas Jasa Kuangan, Direktori Perasuransian 2017, h. 20 61
www.aia-financial.co.id/id/about-aia/aia-di-indonesia.html diakses pada 17
april2018.
41
Tabel 3.162
Jumlah Perusahaan dan Unit Asuransi & Reasuransi Syariah di Indonesia per
Tahun 2015
No Keterangn Per 31 Des 2015
1 Perusahaan Asuransi Jiwa
syariah
5
2 Perusahaan Asuransi Umum
Syariah
3
3 Unit Syariah Jiwa Syariah 19
4 Unit Syariah Umum Syariah 25
5 Unit Syariah Reasuransi 3
Total 55
b. Iklan Asuransi AIA Syariah
Objek penelitian ini adalah iklan Asuransi AIA Syariahyang tayang di
media sosial YouTube. Iklan asuransi AIA Syariah di media sosial YouTube
berdurasi kurang lebih tiga menit empat puluh detik. Dalam iklan tersebut
diceritakan bagaimana sistem dan mekanisme asuransi syariah yang
dianalogikan dalam kegiatan kehidupan sehari-hari. Tranparansi pembagian
premi di analogikan dengan air teh yang di tuang di dalam teko bening yang
transparan. Lalu sistem penanaman investasi di asuransi AIA Syariah
dianalogikan dengan adegan si anak dan bapak yang sedang menanam pohon
hias. Dalam durasi tiga menit empat puluh detik tersebut, narator
menyampaikan narasi tentang asuransi AIA Syariah. Detail narasinya sebagai
berikut: “Mengapa saya memilih Asuransi AIA?// karena azas tolong
menolong menjadi prinsip dalam auransi AIA syariah, serta dana premi peserta
akan di alokasikan secara transparan // Di asuransi syariah kontribusi dana
peserta akan dialokasikan ke dalam dana Tabarru’ dan dana ini digunakan
62
http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/berita-dan-kegiatan/publikasi/Pages/Daftar-
Perusahaan -Asuransi-Umum,-Jiwa-dan-Reasuransi-dengan-Prinsip-syariah.aspx
42
untuk para peserta yang terkena musibah // Di akhir tahun kelebihan dana ini
atau disebut surplus underwriting dana tabarru’. Akan di kembalikan sesuai
iurang masing-masing peserta ke dalam dana tabarru’ // mereka yang milih
produk dengan investasi, sebagia dana nya dikumpulkan dan diinvestasikan ke
produk-produk yang dikelola secara syariah // Di asuransi syariah AIA kita
membatu peserta lain yang terkena musibah, juga sebaliknya peserta lain juga
siap membantu apabila kita terkena musibah melalui dana tabarru’ // Dan ada
kesempatan untu mendapat tambahan surplus dana tabarru’ bagi selain dari
pilihan investasi // Setiap tahun penggunaan dana tabarru, hasil investasi, biaya
pengelola akan dilaporkan secara transparan // itu sebabnya saya menggunakan
Asuransi Syariah AIA”63
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu.64
Populasi juga berarti suatu kelompok besar
dari kesatuan sampel yang hendak diteliti.65
Dalam penelitian ini mengambil
populasi masyarakat Kelurahan Cinere Kota Depok yang melihat atau pernah
menonton iklan Asuransi AIA Syariah, yang jumlahnya tidak diketahui atau
disebut infinite. Populasi infinite adalah populasiyang jumlahnya tidak terbatas
atau sulit ditentukan dengan pasti.
Dikatakan infinite karena populasi tersebut jumlahnya tidak dapat
dipastikan karena terus menerus terjadi perubahan, baik mengalami
penambahan maupun pengurangan.66
63
Dikutip dari iklan asuranso syariah AIA di media sosial youtube dan kemudian
di unduh pada Rabu 18 April 2018, 21 : 20. 64
Ety Rochaety, Ratih Tresnati, Abdul Madjid Lathief. Metodologi Penelitian
Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Revisi. Jakarta, Mitra Wacana Media, 2009, h. 63. 65
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Jakarta, Salemba Humanika, 2012, h. 103. 66
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Jakarta, Salemba Humanika, 2012,, h. 103.
43
Dalam penelitian ini, jumlah populasi tidak dapat diketahui dengan pasti.
Hal itu dikarenakan masyarakat Kelurahan Cinere Kota Depok yang menonton
atau pernah menonton iklan Asuransi AIA Syariah di media YouTube bisa
berubah dari waktu ke waktu. Apabila suatu waktu seseorang tidak masuk
kriteria penelitian ini, namun apabila seseorang tersebut melihat atu menonton
iklan Asuransi AIA Syariah di media sosial Youtube, maka orang tersebut
masuk dalam kriteria subjek penelitian. Maka populasi dalam penekitian ini
disebut invinate population.
2. Sampel
Pengertian sampel adalah bagian dari populasi yang akan dilibatkan
dalam penelitian yang merupakan bagian yang representative dan
mempresentasikan karakter atau ciri-ciri dari populasi.67
Dalam penelitian ini
tidak dapat ditentkan jumlah sampel berdasarkan besarnya populasi, hal ini
disebabkan jumlah sampel oleh tidak diketahuinya jumlah masyarakat
Kelurahan Cinere Kota Depok yang menonton atau pernah menonton iklan
Asuransi AIA Syariah.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposuful
Sampling. Purposeful Sampling merupakan teknik sampling berdasarkan teknik
sampling berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh subjek yang dipilih karena
sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan.68
Artinya subjek yang dipilih
adalah subjek yang dimiliki ciri-ciri atau karakteristik yang masuk dalam
penelitian ini. Karakteristik atau ciri dalam penelitian ini adalah pertama,
subjek haruslah menonton atau pernah menonton iklan Asuransi AIA Syariah.
Kedua, subjek haruslah bertempat tinggal ataupun melakukan sebagian besar
aktivitanya seperti menjalankan tugas dinas, sekolah atau kuliah, dan menyewa
tempat tinggal sebagai hunian di Kelurahan Cinere Kota Depok.
67
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Jakarta, Salemba Humanika, 2012, h. 104. 68
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Jakarta, Salemba Humanika, 2012, h. 106
44
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai istrumen kunci dan peneliti
harus melakukan kontak personal langsung di lapangan.69
Hal tersebut berarti
peneliti berperan besar dalam proses penelitian. Peneliti juga harus
mengunjungi lapangan dan berhubungan langsung dengan subjek penelitian.
Penelitian ini membutuhkan waktu dan energi yang cukup besar. Dengan
pertimbangan diatas, penulis menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 38 narasumber. Jumlah tersbut dirasa cukup, karena dalam penelitian
kualitatif tujuannya bukan untuk melakukan generalisasi tetapi semata-mata
untuk mengeksplorasi dan mencoba memahami fenomena.
Studi kualitatif hanya sampel kecil orang, kelompok, atau kejadian yang
tanpa kecuali dipilih dalam konteks mendalami studi. Karena studi kualitatif
menggunakan sampel kecil, yang berarti bahwa generalisasi temuan sangat
terbatas. Sehingga mungkin untuk menggunakan sampel apapun, tetapi jika
tujuan penelitian semata-mata untu mengeksplorasi dan mencoba memahami
fenomena, pengambilan sampel yang mudah hamper selalu digunakan.70
Oleh karena itu, penentuan jumlah sampel yang dipilih dalam penelitian
ini sebanyak 38 narasumber yang sesuai dengan kriteria diatas. Dengan jumlah
RW di Kelurahan Cinere ada sebanyak 19 RW dan pertimbangan pemilihan
agar lebih merata, maka dalam setiap RW dipilih lah dua (2) sampai tiga (3)
narasumber yang sesuai dengan kriteria penelitian.
D. Jenis Data
1. Sumber Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya,
diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data dikumpulkan berasal dari
subjek penelitian, yaitu Kelurahan Cinere Kota Depok menggunakan teknik
wawancara. Bentuk wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi
69
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Jakarta, Salemba Humanika, 2012,h. 13-15 70
Uma Sekaran, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta, Salemba Empat,
2006, h. 161.
45
struktur. Artinya pertanyaan wawancara terbuka namun ada pembatasan tema
dan alur pemicaraan.71
Dalam penelitian ini jawaban yang diperoleh langsung dari narasumber
yaitu masyarakat Kelurahan Cinere Kota Depok yang menonton atau pernah
melihat iklan asuransi AIA Syariah. Jawaban responden berkaitan dengan
dengan EPIC model yaitu, empathy, persuasion, impact, dan communication.
serta komentar umum yang terdapat pada iklan Asurasi AIA Syariah.
Kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan yang berasal dari jawaban
narasumber.
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah pengumpuan data melalui riset kepustakaan untuk
memperoleh data teoritis dan ilmiah yang dapat dijadikan landasan dalam
menganalisis permasalahan. Data sekunder diambil dari buku-buku, jurnal,
surat kabar, penelitian terdahulu dan sumber-sumber tertulis lainnya yang
mengandung informasi yang berhubungan dengan masalah terkait. Dalam
penelitian ini data sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal, website dan iklan
Asuransi AIA Syariah yang ada di media sosial Youtube, kemudian dianalisis
dan diambil kesimpulan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik wawancara. Wawancara merupakan percakapan anatara dua orang yang
salah satunya bertujuan untuk menggali informasi untuk tujuan tertentu.72
Bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur yaitu
pertanyaan terbuka namun ada pembatasan tema alur pembicaraan.73
Dalam
penelitian ini, wawancara berisikan daftar pertanyaan kepada respond mengenai
71
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Jakarta, Salemba Humanika, 2012, h. 123. 72
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Jakarta, Salemba Humanika, 2012, h. 118. 73
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Jakarta, Salemba Humanika, 2012, h. 123.
46
dimensu model EPIC yaitu, empathy, persuation, impact, dan communicationserta
komentar umum mengenai iklan Asuransi AIA Syariah yang ada di media sosial
YouTube.
Teknik pengumpulan data yang selanjutnya yaitu observasi. Observasi
didefinisikan sebagai suatu proses mengamati dan mencermati serta “merekam”
perilaku secara sistematis untuk tujuan tertentu. Observasi ialah suatu kegiatan
mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau
diagnosis.74
Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mencermati dan
mengamati iklan Asuransi AIA Syariah untuk mendapatkan kesimpulan mengenai
iklan tersebut.
F. Terknik Analisis Data
Teknik analisis data disebut juga dengan mengolah dan menafsirkan data.
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam proses bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpreasikan.75
Teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu iklan Asuransi AIA Syariah yang ada di media sosial Youtube
dan analasis dari empat dimensi kritis Model EPIC yaitu, empathy, persuation,
impact, dan communication. Dimana penelitian ini melibatkan narasumber yang
menonton atau pernah menonton iklan asuransi AIA Syariah di media sosial
youtube dan tinggal atau melakukan sebagian besar aktivitasnya di Kelurahan
Cinere Kota Depok. Data diperoleh melalaui wawancara semi-terstruktu,
kemudian data dianalisis dengan analisis deskriptif.
Metode analisis deskriptif yaitu usaha untuk mengumpulkan dan
menyusun suatu data, kemudian dilakukan analisis terhadap data tersebut.76
74
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Jakarta, Salemba Humanika, 2012, h. 131. 75
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Peneliitian Survey, Cetakan
Ketiga Puluh (Edisi Revisi), Jakarta. LP3S, 2012. H. 250. 76
Winarno Surachman, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metoe dan teknik.
Bandung.Tarsito, 1990, h. 139.
47
Dalam penelitian ini data diperoleh dari narasumber yang memberikan
jawaban atas wawancara yang dilakukan. Jawaban berupa narasi yang berkaitan
dengan dimensi EPIC dan komentar umum mengenai iklan Asuransi AIA Syariah.
Kemudian data wawancara dianalisis. Yang pertama dilakukan membuat verbatim
wawancara untuk setiap narasumber. Tujuannya adalah untuk memilah-memilih
tema dalam penelitian ini yaitu Model EPIC (empathy, persuasion, impact, dan
communication) para narasumber yaikni masyarakat Kelurahan Cinere Kota
Depok. Setelah itu diinterpretasikan dan diperoleh hasil kesimpulan penelitian.
48
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Iklan Asuransi AIA Syariah di Media Sosial YouTube
Gambaran Iklan Asuransi AIA Syariah yang tayang di media sosial
YouTube dijabarkan menjadi dalam 3 bagian. Pertama yaitu mengenai tampilan
iklan Asuransi AIA Syariah di media sosial YouTube. Kedua, mengenai tujuan
dan pesan utama iklan. Ketiga tentang siaran iklan. Dalam hal ini, penulis
mengobservasi iklan Asuransi AIA Syariah untuk mendapatkan gambaran seperti
yang telah dikemukakan di atas.
Tabel 4.1
Gambaran Iklan Asuransi AIA Syariah
Bagian Gambaran Iklan Keterangan
1 Konten iklan Durasi
Iklan Asuransi AIA Syariah berdurasi selama 3
menit 40 detik.
Pesan visual iklan
Iklan Asuransi AIA Syariah menjelaskan
sistem yang ada di dalam asuransi syariah yaitu
sistem dengan azas tolong menolong.
2 Tujuan Iklan Iklan Asuransi AIA Syariah adalah iklan yang
tujuannya untuk menginformasi dan
pengetahuan tentang brand dan produk.
3 Tayangan Iklan Iklan Asuransi AIA Syariah hingga saat ini
masih tayang di media sosial youTube
Gambaran pertama Asuransi Syariah AIA menggunakan prinsip utama
tolong menolong dan saling membantu. Tolong menolong dilakukan oleh dan/atau
untuk sesama peserta asuransi. Pada tiap-tiap bulannya, hal ini dilaporkan melalui
aktifitas pelaporan yang diselenggarakan secara transparan oleh Asuransi Syariah
49
AIA kepada seluruh peserta. Selanjutnya di akhir tahun, apabilaterdapat kelebihan
dana maka akan dikembalikan ke peserta berdasarkan nilai premi yang telah
dipartisipasikan kepada Asuransi Syariah AIA melalui surplus underwriting Dana
Tabarru’.
Asuransi Syariah AIA juga memiliki produk Investasi yang dikelola
berdasarkan prinsip murni syariah. Asuransi Syariah AIA berpotensi memberikan
hasil yang maksimal lewat nilai investasi yang ditanamkan oleh peserta baik
didalam produk investasi dan/atau produk asuransi.
Selanjutnya iklan tersebut menjelaskan tentang bagaimana sistem kerja yang
ada pada asuransi syariah yang dianalogikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
iklan ini, Fifi Alvianto (Entrepreneur dan Fashion Blogger) sebagai Narator
menjelaskan sistem yang ada di dalam Asuransi AIA Syariah. Narator
menjelaskan bahwa di Asuransi Syariah AIA, menggunakan sistem tolong
menolong dimana sistem ini membuat premi yang dibayarkan oleh peserta
asuransi disalurkan melalui Dana Tabarru’. Dana tabarru’ yang terkumpul
diperuntukkan bagi peserta yang tertimpa musibah sehingga dapat membantu dan
menghibur peserta sehingga dapat segera lepas dari duka yang menyelimuti.
Dengan sistem ini, maka akan memungkinkan bagi seluruh peserta dapat
saling tolong menolong. Baik peserta satu dan peserta lainnya akan mendapat
kesempatan yang sama untuk saling tolong menolong sehingga dapat
menimbulkan keberkahan dan kesejahteraan bagi yang menolong. Seluruh dana
yang terkumpul sebagai Dana Tabarru’ akan dilaporkan secara periodic dan
transparan kepada seluruh peserta asuransi pada tiap-tiap bulan.
Narator juga menjelaskan di dalam Asuransi AIA Syariah ada dana surplus
underwriting yang akan dikembalikan sesuai iuran masing-masing peserta.
Asuransi AIA Syariah juga menyediakan program investasi yang akan disalurkan
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Lalu setiap tahunnya penggunaan dana
Tabarru’, hasil Investasi, serta biaya pengelola akan disampaikan secara
transparan kepada para peserta. Diakhir cerita narator menyampaikan dari
50
penjelasan tersubut “itu sebabnya saya dan teman-teman memilih Asuransi
Syariah AIA”.77
Gambaran kedua yaitu mengenai tujuan iklan. Iklan Asuransi AIA Syariah
yang menjadi objek bahasan skripsi ini adalah cara Asuransi Syariah AIA
melakukan promosi atas produk Asuransi berbasis syariah yang diklaim dapat
menimbulkan lebih banyak manfaat daripada mudharat. Iklan Asuransi Syariah
AIA memberikan informasi tentang tentang bagaimana produk ini dikelola secara
professional, transparan dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam sehingga
dapat mencapai tujuan perluasan pasar yang dituju oleh Asuransi Syariah AIA.
Iklan ini dikemas dengan secara ringan dan mudah dipahami karena penjelasan
yang diberikan dilakukan melalui analogi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena hal tersebut iklan ini dapat disebut sebagai iklan informatif. Iklan
informatif dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang
produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.78
Gambaran ketiga mengenai siaran iklan. Iklan Asuransi AIA Syariah masih
bisa dilihat melalui tayangan di media sosial Youtube sampai sekarang melalui
kata kunci Iklan AIA Asuransi Syariah melalui channel AIA Indonesia. Iklan ini
kurang lebih berdurasi selama 3 menit 40 detik. Iklan ini mulai dipublikasikan
pada 19 Oktober 2015 melalui media jejaring sosial Youtube. Hingga saat ini
ditonton sebanyak 151.289 kali dari 2.414 subscriber pada channelYouTube
tersebut.
B. Analisis Iklan Asuransi AIA Syariah di Media Sosial Youtube di Tinjau
dari EPIC Model
Iklan Asuransi AIA Syariah adalah iklan yang memasarkan brand AIA yang
membuka unit syariah. Penelitian ini menganalisis iklan Asuransi AIA Syariah
yang tayang di media sosial YouTube ditinjau dari empat dimensi yaitu Empathy,
77
Dikutip dari Iklan Asuransi AIA Syariah yang tayang di media sosial Youtube
yang diunduh dalam format mp4 dan diamati pada 29 Juni 2018, pukul 16 :09. 78
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Menejemen Pemasaran, edisi 12 Jilid 2,
Jakarta,Indes. 2008, h.245.
51
Persuasion, Impact, dan Communication. Penelitian ini melibatkan 38 narasumber
di Kelurahan Cinere Kota Depok yang pernah melihat iklan ini di media sosial
YouTube.
1. Dimensi Empati
Secara umum pengguna media sosial memahami isi dari informasi yang
disampaikan iklan di sosial media YouTube yang awalnya tidak memiliki arti
emosional bagi pengguna media sosial YouTube tersebut. Empati konsumen
perlu ditingkatkan melalui iklan agar tertarik untuk memahami isi dari suatu
iklan yang dikeluarkan oleh perusahaaan sebagai pemenuhan keinginan
konsumen. Dengan melakukan promosi melalui iklan, secara tidak langsung
akan meningkatkan keinginan seseorang untuk memahami isi iklan dan
mencari iklan tersebut.
Dimensi Empati menginformasikan apakah penonton menyukai suatu
iklan dan menggambarkan bagaimana penonton melihat hubungan antara suatu
iklan dengan pribadi mereka. Dimensi empati memberikan informasi yang
berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati melibatkan afeksi (perasaan)
dan kognisi (pemikiran). Afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan
internal psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan
dan kejadian yang berlangsung. Afeksi melibatkan perasaan, sementara koginsi
melibatkan pemikiran variasi tanggapan afektif yang dapat berupa penilaian
positif, negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan konsumen dapat
merasakan empat jenis tanggapan afektif yaitu emosi, perasaan khusus, suasana
hati, dan evaluasi berbeda dalam tingkat intensitas dan daya inprovisasinya.
Tabel 4.2
Dimensi Empathy
No. Dimensi Empathy atau Empati
1. Tingkat kesukaan iklan Suka : 31 responden (81%)
Alasannya : informatif,memiliki pesan
moral, actor yang menarik dan alur cerita.
52
Netral :7 responden (19%)
Alasannya : Durasi terlalu panjang
Tidak suka : 0 (0%)
2. Relevansi dalam
kehidupan sehari-hari
(merasakan arti berbagi
dalam tayangan Iklan AIA
syariah)
Bisa merasakan : 35 responden (92%)
Alasannya : Responden menjadi lebih
mengerti bahwa konsep asuransi AIA
syariah azas saling tolong menolong.
Tidak merasakan : 3 responden (6%)
3 Pemikiran pengetahuan
setelah melihat tayangan
iklan (pemahaman tentang
iklan)
Mengerti : 36 responden (95%)
Alasan : responden mengatakan mengerti
bahwa ini adalah iklan asuransi AIA syariah
dan investasi yang berbasis syariah.
Tidak mengerti : 2 responden (5%)
Tingkat Kefektifan “Sangat Efektif”
Setelah melakukan wawancara kepada 38 orang yang menntonton iklan
Asuransi AIA Syariah, Analisis Iklan menyatakan bahwa:
-Tingkat kesukaan: Sebanyak 31 responden (81%) menyatakan suka atau
menyukai iklan asuransi AIA syariah. Alasannya yaitu iklan asuransi AIA
syariah informatif, memiliki pesan moral, aktor yang menarik dan alur
ceritayang cukup menarik. Ada juga yang menyukai inovasi AIA yang
menjelaskan istilah-istilah dan mekanisme yang ada di asuransi AIA
syariah melalui analogi kegiatan kehidupan sehari hari. Ada juga yang
menyukai iklan ini karena kecantikan sang aktor dan ada pula yang
menyukai iklan karena mengetahui pentingnya Asuransi.
Namun sekitar 7 (19%) responden yang menilai iklan asuransi AIA
syariah ini biasa saja atau menyatakan sikapa netral. Alasannya antara lain
durasinya yang terbilang cukup panjang dalam sebuah iklan. Dan ada pula
53
yang tidak menyukai Asuransi syariah. Jadi iklan Asuransi AIA Syariah
dilihat dari Unsur suka atau kesukaan adalah “Berhasil”
-Relevansi di Kehidupan Sehari-hari: Sebanyak 35(92%) responden
bisa merasakan relevansi arti berbagi dalam iklan ini. Alasannya bahwa
mereka menyetujui bahwa tolong menolong itu penting dalam kehidupan
sehari-hari, sebagaimana azas dalam Asuransi AIA Syariah ini. Sedangkan
3(6%) menyatakan bahwa mereka belum bisa mereka belum hisa
merasakan relevansi ke dalam kehudapan mereka, dengan alasan mereka
belum atau tidak berminat dengan asuransi. Jadi, iklan Asuransi AIA
Syariah dilihat dari unsur Relevansi di dalam kehidupan sehari-hari adalah
“Berhasil”
-Pemahaman iklan: Analisis ketiga dalam dimensi empathy yaitu
melibatkan pemikiran yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman,
serta yang tertanam dalam ingatan responden. Sebayak 36 (95%)
responden yang telah menonnton iklan asuransi AIA syariah mengerti atau
bisa mengerti bahwa iklan ini adalah produk Asuransi AIA Syariah sebuah
asuransi yang berlandaskan asas tolong menong dan menggunakan sistem
tranparansi. Sedangkan sebanyak 2(5%) responden mengatakan belum
mengerti dengan alasan mereka tidak mengerti dengan bahasa atau istilah-
istilah yang ada di dalam asuransi.Jadi, iklan Asuransi AIA syariah dilihat
dari unsur pemahan iklan bisa dikatan “Berhasil”
Jika dilihat dari 3 unsur yang ada di dalam dimensi empati diatas, dapat
dikatakan iklan Asuransi AIA syariah ini bisa membuat orang-orang yang
menonton menyukai,merasakan relevansi, serta memahami produk yang
ditawarkan dalam iklan ini. Jadi,kesimpulan analisis iklan Asuransi AIA Syariah
dilihat dari dimensi empati adalah “Sangat efektif”
2. Dimensi Persuasion atau persuasi
Persuasi merupakan perubahan yang terjadi pada terhadap kepercayaan
pengguna sosial media YouTube, sikap dan keinginan berprilaku yang disebabkan
54
suatu promosi dari media sosial Youtube. Iklan yang disampaikan perlu mudah
dimengerti dan menarik sehingga ketertarikan konsumen pada produk meningkat
dan akan timbul perasaan ingin mengetahui lebih dalam tentang suatu produk
yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen.
Dimensi persuasion atau persuasi menginformasikanapa yang dapat
diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek,
sehingga pemasang iklan memperoleh pemahan tentang dampak iklan terhadap
keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh gambaran kemampuan
suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek, efek pada niat
pembelian dan minat pada merek.
Tabel 4.3
Dimensi Persuasi
No. Dimensi Persuasi
1. Ketertarikan responden
(seberapa menarik iklan
bagi responden)
Menarik : 35 responden (92%)
Alasannya : cara penyajian mekanisme
asuransi AIA syariah yang dianalogikan ke
dalam kehidupan sehari-hari
Kurang menarik : 3 responden (6%)
Alasan : Iklan terlalu panjang dan tidak
terlalu berminat dengan asuransi
2. Ketertarikan dibanding
iklan asuransi yang lain
Lebih menarik iklan asuransi AIA syariah :
35 responden (92%)
Alasan : penjelasan beberapa istilah dan
mekanisme yang di asuransi AIA syariah
lebih jelas di terangkan oleh aktor.
Kurang tertarik : 3 responden (8%)
Alasannya : Tidak terlalu tertarik dengan
55
Asuransi
3. Niat ketertarikan menjadi
nasabah Asuransi AIA
Syariah
Ragu-ragu :28 responden (74%)
Alasan : masih menimbang-nimbang untuk
ikut menjadi peserta asuransi AIA syariah.
Tidak tertarik : 10 responden (26%)
Alasan : masih belum memiliki pendapatan
tetap, sudah ikut dalam asuransi lain.
Tingkat Kefektifan “Kurang efektif”
Analisis kedua dilahat dari dimensi persuasi yaitu penguatan karakter suatu
merek dari daya tarik iklan asuransi AIA syariah yang menimbulkan efek niat
pembelian produk.
-Tingkat ketertarikan: Sebanyak 35(92%) responden menyatakan bahwa
mereka tertarik atau iklan menarik dimata responden. Alasannya bahwa
mereka mengatakan bahwa iklan ini berbeda dengan iklan lainnya, iklan ini
dikemas dengan penyajian yang bagus juga cara menjelaskan iklan atau
penjelasan dalam iklan ini yang menggunakan analogi-analogi istilah
asuransi kedalam kegiatan sehari-hari. Sedangkan sebanyak 3(5%)
responden belum tertarik terhadap iklan ini. Alasannya bahwa mereka tidak
tertari dengan asuransi dan durasi dalam iklan asuransi yang terlalu panjang.
Jadi, kesimpulan iklan Asuransi AIA Syariah dilihat dari unsur ketertarikan
biasa dikatakan berhasil.
-Tingkat kesukaan dibanding iklan lain: Analisis kedua dimensi persuasi
yaitu penguatan karakter merek dalam iklan asuransi AIA syariah
dibandingkan dengan iklan asuransi lainnya. Sebanyak 35(92%) responden
lebih menyukai iklan Asuransi AIA Syariah. Alasannya mereka mengatakan
bahwa iklan ini menjelaskan tentang asuransi AIA syariah dengan cara yang
unik, dengan metode analogi di dalam kehidupan sehari-hari. Namun
sebanyak 3(5%) responden mengatakan bahwa iklan ini sama saja dengan
56
iklan lain dan mengataan bahwa mereka tidak tertarik dengan asuransi. Jadi,
iklan Asuransi AIA Syariah dilihat dari unsur ketertarikan dibanding iklan
lain bisa dikatakn “Berhasil”
-Niat menjadi peserta: Analisis ketiga dalam dimensi persuasi yaitu efek
niat pembelian pada merek. Dari 38 responden, sebanyak 28 (74%)
responden menjawab masih ragu untuk menjadi peserta Asuransi AIA
Syariah. Alasannya mereka masih menimbang-nimbang antara lain karena
ada yang ingin menjadi peserta tapi belum memiliki penghasilan, masih
ingin mencari tau lebih dalam lagi tentang Asuransi AIA Syraiah dan masih
ada tanggungan lain. Sedangkan sebanyak 10 (26%) belum memilik jiat
menjadi peserta Asuransi AIA Syariah. Alasannya, antara lain karena sudah
memiliki BPJS atau asuransi lain dan ada juga yang memang tidak tertarik
dengan asuransi. Jadi, Iklan Asuransi AIA Syariah dilihat dari unsur Niat
pembelian dapat dikatan “Belum Berhasil”.
Jika dilihat dari tiga unsur dimensi persuasi diatas, bahwa iklan Asuransi
AIA Syariah ini bisa menaikkan citra merek produk mereka lewat iklan ,melalui
media YouTube. Banyak responden atau orang yang menonton iklan ini yang
lebih tertarik dengan iklan ini dibanding iklan produk lain, akan tetapi iklan ini
belum mampu menimbulkan efek niat pembelian responden untuk membeli
produk asuransi AIA Syariah ini, dikarenakan keterbatasan biaya, masih
menimbang-nimbang, bahkan tidak tertarik untuk menjadi peserta. Dari analisis
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa iklan Asuransi AIA Syariah ini dilihat
dari dimensi persuasi dapat dikatan “Kurang Efektif”.
3. Dimensi Dampak atau Impact
Dampak yang dinginkan dari hasil iklan di media sosial YouTube adalah
peningkatan pengetahuan tentang iklan. Dengan menggunakan iklan yang menarik
melalui media sosial YouTubeakan meningkatkan keinginan konsumen untuk
mencari informasi tambahan dan mencoba produk yang menarik perhatiannya.
57
Kemudian iklan tersebut mempengaruhi konsumen untuk melakukan pemilihan
produk.
Dimensi Impact atau dampak menunjukkan apakah suatu merek dapat
terlihat lebih menonjol diandingkan merek lain pada yang serupa dan apakah
suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam peran yang disampaikan.
Dampak yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk yang
dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen atau proses pemilihan.
Keterlibatan konsumen mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau
relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktivitas. Keterlibatan adalah status
motivasi yang menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku
konsumen pada saat mereka membuat keputusan.
Tabel 4.4
Dimensi Impact
No. Dimensi Impact
1. Pengetahuan responden
terhadap produk
Mengetahui : 18 responden (46%)
Alasan : Responden mengetahui bahwa iklan
tersebut adalah iklan asuransi dengan investasi
berbasis syariah dan mengerti produk di
dalamnya.
Belum mengetahui : 20 responden (54%)
Alasan: masih Awam akan istilah yang ada
didalam asuransi.
2. Kreatifitas iklan Lebih kreatif : 35 responden (92%)
Alasan : Karena iklan ini menjelaskan istilah
dan mekanisme yang ada di dalam asuransi
syariah dengan menganalogikan dengan
kegiatan sehari-hari
km
Relatif sama dan lebih kreatif iklan lain : 3
(8%) respondenAlasan : Tidak tertarik dengan
58
Asuransi
3 Keputusan pemilihan
produk asuransi AIA
syariah
Memilih asuransi AIA Syariah : 10 Responden
(26%)
Alasan : Karena ingin mencoba asuransi yang
berbasis syariah, selain itu ada juga yang
mengatakan bahwa sudah percaya dengan
dengan nama besar AIA yang dianggap
perusahaan benefit.
Tidak memilih asuransi AIA syariah : 28
responden (74%)
Alasannya : belum tertarik untuk mengikuti
asuransi.
Tingkat Keefektifan “ Kurang Efektif”
-Tingkat pengetahuan responden:Analisis pertama, dimensi impact
atau dampak yaitu pengetahuan responden terhadap produk iklan asuransi
AIA syariah. Sebanyak 18 (46%) reponden mengetahui dan mengerti
produk asuransi AIA Syariah. Alasannya iklan ini dikemas dengan
penjelasan yang unik dan mudah dipahami. Namun 20(54%) responden
mengatakan belum mengerti karena mereka masih awan dengan asuransi
syariah dan istilah-istilah yang ada di dalamnya. Jadi jika dilihat dari unsur
oengetahuan responden iklan Asuransi AIA Syariah ini dapat dikatakan
“Belum berhasil”.
-Tingkat kreatifitas iklan: Analisis kedua, yaitu tentang kreatifitas
iklan asuransi AIA syariah. Apakah lebih bagus dibandingkan iklan asuransi
lain, dilihat seberapa kreatifnya disbanding iklan lainnya. Sebanyak 35
(92%) responden mengatakan iklan Asuransi AIA Syaraiah yang tanyang di
media sosial YouTube ini lebih kreatif dibanding iklan lain.Alasannya
dikarenakan dalam adegannya sang actor menjelaskan bebrapa istilah dan
59
mekanisme dalam asuransi AIA syariah dengan menganalogikan ke daalam
kehidupan sehari-hari jadi iklan ini lebih mudah dimengerti. Namun
sebanyak 3 (8%) responden mengatakan iklan ini relatif sama saja dengan
iklan lain. Alasannya karena mereka memang tidak tertarik dengan asuransi.
Jadi, iklan Asuransi AIA Syariah dilihat dari unsur kreatifitas dapat dikatan
“Berhasil”.
-Tingkat keputusan pemilihan produk: Analisis ketiga, yaitu
menngarahkan konsumen untuk membuat keputusan umtuk memilih produk
asuransi AIA syariah. Sebanyak 10 (26%) responden menjawab akan
memilih asuransi AIA syariah dengan alasan ingin mencoba asuransi yang
berbasis syariah dan ingin menjauhi riba. Adapula yang mengatakan ingin
ikut asuransi AIA syariah karena nama besar perusahaan AIA syariah, dan
adapula yang tertarik karena melihat iklan itu sendiri. Namun sebanyak 28
(74%) responden menjawab tidak memilih asuransi AIA syariah karena
belum tertarik untuk mengikuti asuransi. Ada pula yang beralasan akan
mengikuti jika sudah ada penghasilan cukup karena status narasumber
adalah masih mahasiswa. Jadi, dilihat dari unsur pemilihan terhadap produk,
iklan Asuransi AIA Syariah dapat dikatakan “Belum Berhasil”
Jika dilihat dari 3 unsur dimensi Impact (dampak) diatas, iklan
Asuransi AIA Syariah yang ditanyangkan melalui media sosial YouTube
belum berhasil membuat sebagian besar dari para responden atau orang-
orang yaang menonton iklan Asuransi AIA Syariah ini mengerti produk
yang diiklan kan ini. Dengan metode penjelasan sang aktor yang unik dan
menarik tentang asuransi AIA Syariah ini membuat iklan ini dinilai lebih
kreatif dibanding iklan-iklan produk lain. Namun kreatifitas iklan belum
mampu membuat para responden mengambil keputusan untuk menjadi
peserta Asuransi AIA Syariah. Alasan mereka belum bisa bergabung antara
lain karena sebagian responden masih belum berpenghasilan cukup, masih
berstatus mahasiswa dan belum ada niat untuk mengikuti asuransi. Jadi, dari
60
kesimpulan analisis tersebut iklan Asuransi AIA syariah dilihat dimensi
Impact (dampak) dapat dikatakan “Kurang Efektif”
4. Dimensi Communication atau Komunikasi
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen
dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta
kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Proses dimulai ketika suatu
sumber komunikasi promosi menentukan informasi apa yang harus
dikomunikasikan, kemudian menginterpretasikan pesan tersebut dalam bentuk
simbol-simbol paling tepat.
Pesan ditransmisikan ke sebuah penerima melalui media penerima atau
konsumen. Jika ingin giring ke suatu aktivitas promosi, konsumen harus bisa
menerjemahkan makna dari promosi yang telah dijelaskan. Komunikasi
menitikberatkan pada pemahaman penonton terhadap kesan yang ditinggalkan
dari informasi yang diberikan pada iklan tersebut.
Tabel 4.5
Dimensi Communication
No. Dimensi Communication atau Komunikasi
1. Kejelasan informasi iklan Suka : 34 (90%)
Alasan : meberikan informasi yang jelas
tentang istilah dan mekanisme yang ada pada
produk asuransi AIA syariah.
Kurang suka : 4 (10%)
Alasan : durasi terlalu lama dan responden
masih awam dengan asuransi syariah.
2. Kebutuhan mengenai
informasi yang
disampaikan
Informasi dibutuhkan : 34 (90%)
Alasan : mendapat informasi tentang produk
asuransi AIA syariah dan lebih mengetahui
tentang istilah-istilah dan mekanisme yang
ada dalam asuransi AIA syariah
61
Informasi tidak dibutuhkan : 4 (10%)
Alasan : Belum tertarik menjadi peserta
3 Kekuatan pesan utama
iklan (pesan bahwa
asuransi AIA syariah
adalah asuransi dengan
azas tolong menolong
antar peserta dan
mengutamakan unsur
transparansi)
Setuju dan memilih :10 responden (26%)
Alasan : karena sesuai dengan ajaran islam
dan menjadi yakin setelah melihat tayang
tersebut.
Setuju tapi tidak memilih : 28
responden(74%)
Alasan : Belum tertarik untuk ikut menjadi
peserta asuransi karena berbagai
pertimbangan.
Tingkat keefektifan “Efektif”
-Tingkat kejelasan informasi:Analisis pertama dimensi
communication yaitu komunikasi promosi menentukan informasi apa
yang harus dikomunikasikan. Dalam hal ini iklan asuransi AIA syariah
menginformasikan kepada penonton lalu dianalisis apakah penonton
mendapat informasi yang jelas. Sebanyak34 (90%) responden menjawab
bahwa iklan asuransi AIA syariah memberikan informasi yang jelas
tentang produk dan mekanisme asuransi AIA syariah. 4 (10%)
responden yang menjawab iklan kurang memberikan informasi yang
jelas kepada mereka dengan alasan mereka masih awam dengan
asuransi. Jika dilihat dari ulasan diatas maka iklan Asuransi AIA syariah
dalam unsur Tingkat kejelasan informasi dikatakan “Berhasil”.
-Tingkat kenutuhan informasi: Analisis kedua, yaitu apakah informasi
yang disampaikan dalam iklan asuransi AIA syariah dibutuhkan oleh
penonton. Sebanyak 34 (90%) responden menjawab informasi yang
disampaikan dalam iklan asuransi AIA syariah dibutuhkan oleh mereka.
62
Seperti informasi tentang produk asuransi AIA syariah, istilah dan
mekanisme, dan manfaat yang didapat dari asuransi. Namun sebnayak 4
(10%) responden yang berpendapat iklan asuransi AIA syariah tidak
memberikan informasi yang mereka butuhkan dikarenakan mereka tidak
tertarik dengan asuransi. Jika dilihat dari unsur kebutuhan informasi
maka iklan Asuransi AIA Syariah dapat dikatan “Berhasil”.
-Tingkat kekuatan pesan:Analisis ketiga, yaitu kekuatan pesan utama
dalam iklan asuransi AIA syariah. Dalam iklan tersebut terdapat pesan
utama “pesan bahwa asuransi AIA syariah adalah asuransi dengan azas
tolong menolong antar peserta dan mengutamakan unsur transparansi.
Dalam hal ini responden seluruhnya menjawab setuju terhadap pesan
tersebt. Setelah menyetujui lalu ditekankan kembali, dengan pertanyaan
apakah responden akan memilih menjadi peserta asuransi AIA syariah.
Sebanyak 10 (26%) responden menjawab akan memilih asuransi AIA
syariah dengan alasan sesuai dengan ajaran agama islam, dan mendapat
keyakinan terhadap produk tersebut setelah menoton iklan asuransi AIA
syariah di media youtube. Namun 28 (74%) responden yang menyetujui
pesan tapi belum bisa memlih dengan alasan belum tertarik untuk
menjadi peserta asuransi AIA syariah karena berbagai pertimbangan.
Adapula yang berlasan sudah tercover oleh BPJS. Ada pula yang belum
bisa ikut asuransi AIA syariah karena harus berkonsultasi dengan suami
karena status narasumber tersebut merupakan ibu rumah tangga. Ada
pula yang menunggu penghasilan lebih dan adasebagian dari responden
yang masih belum berpenghasilan. Jika dilihat dari unsur
communication maka iklan Asuransi AIA Syariah dapat dikatan
“Berhasil”.
Jika dilihat dari 3 unsur diatas, Iklan Asuransi AIA Syariah cukup
berhasil dalam memberikan informasi yang jelas tentang produk yang
diiklankan, sebagian besar responden mengerti tentang produk yang
ditawarkan lewat media sosial YouTube. Para respnden juga mengatakan
63
bahwa mereka membutuhkan informasi yang dibawa iklan ini, dan pesan
utama dari iklan Asuransi AIA Syariah ini dapat tersampaikan dengan baik
kepada responden. Responden mengerti bahwa pesan dari iklan ini adalah rasa
saling tolong menolong yang menjadi prinsip Asuransi AIA Syariah.Kejelasan
informasi produk dan kekuatan pesan utama yang berhasil ditangkap dan
sampai ke penonton ternyata belum mampu membuat para responden menjadi
peserta Asuransi AIA Syariah, dikarenakan beberapa alasan antara lain belum
berpenghasilan, sudah mempunyai BPJS atau asuransi lain dan memang tidak
tertarik dengan asuransi. Namun kejelasan informasi yang diberikan dan
kekuatan pesan inti dari iklan Asuransi AIA Syariah berhasil sampai kepada
para responden atau orang-orang yang menonon iklan ini. Jadi dari analisis
diatas, iklan Asuransi AIA Syariah dilihat dari dimensi communication dapat
dikatakan “Efektif”.
64
BAB V
PENUTUP
Sebagai penutup dalam penelitian ini, penulis menyajikan simpulan
berdasarkan analisis hasil penelitian dan memberikan saran berdasarkan
kesimpulan yaitu sebagai berikut.
A. Simpulan
1. Simpulan dari gambaran tayangan iklan Asuransi AIA Syariah ialah sebagai
berikut. Pertama. Dilihat dari tampilan iklan Asuransi AIA Syariah yang
berdurasi kurang lebih 3 menit 40 detik, menayangkan adegan tentang
penjabaran istilah-istilah dan mekanisme yang ada di dalam Asuransi AIA
Syariah yang dikemas dengan menganalogikan kedalam kegiatan sehari-hari.
Kedua, tujuan iklan Asuransi AIA syariah adalah memberikan informasi.
Terlihat dari pesan yang disampaikan yaitu memberikan informasi tentang
produk Asuransi AIA Syariah yaitu asuransi dengan investasi berbasis syariah.
Ketiga, mengenai tayangan iklan Asuransi AIA Syariah. Iklan Asuransi AIA
Syariah sampai kini masih ditayangkan di media sosial youtube. Di era
globalisasi sepeerti ini memasang iklan dalam bentuk video di media sosial
YouTube menjadi cukup efektif dalam mempromosikan produk.
2. Iklan Asuransi AIA Syariah di media sosial Youtube dianalisis dari empat
dimensi kritis: empathy, persuasion, impact, dan communication.
a. Dimensi empathy yaitu pertama, iklan Asuransi AIA Syariah bisa
membuat hampir seluruh responden menyukai iklan tersebut. Kedua, iklan
Asuransi AIA Syariah bisa membuat hubungan rasa kepada pribadi
responden, yaitu hampir seluruh responden bisa merasakan adanya azas
tolong menolong dalam Asuransi AIA Syariah setelah melihat tayangan
iklan tersebut. Ketiga, iklan Asuransi AIA Syariah dapat dimengerti oleh
sebagian besar responden. Jadi dapat disimpulkan bahwa dimensi empathy
data dikatakanberhasil dalam iklan Asuransi AIA Syariah.
b. Dimensi persuasion atau persuasif yaitu pertama, sebagian besar
responden berpendapat iklan Asuransi AIA syariah menarik. Analisis kedua
65
yaitu iklan Asuransi AIA Syariah itu lebih menarik dari iklan asuransi
lainnya yang membuat Asuransi AIA Syariah lebih dimengerti dan menarik
dibanding asuransi lainnya. Ketiga yaitu terkait ketertarikan responden
untuk pembelian atau untuk menjadi peserta Asuransi AIA Syariah. Setelah
dianalisis sebagian responden memiliki niat, namun ada pula yang
mengatakan tidak memiliki niat untuk menjadi peserta Asuransi AIA
Syariah. Jadi dapat disimpulkan iklan Asuransi AIA Syariah dalam hal
dimensi persuasion atu persuasi, peningkatan karakter merek Asuransi AIA
Syariah dapat dikatakan berhasil. Namun dalam hal memberikan efek
terhadap niat pembelian untuk menjadi peserta, belum dapat dikatakan
belum berhasil.
c. Dimensi Impact atau dampak yaitu pertama sebagian besar responden
belum mengetahui produk yang ada di dalam iklan Asuransi AIA Syariah,
hanya sebagian kecil responden yang mengetahui. Kedua sebagian besar
responden mengatakan bahwa iklan Asuransi AIA Syariah lebih kreatif
disbanding iklan asuransi lainnya. Tetapi terdapat responden yang
berpendapat bahwa iklan Asuransi AIA Syariah sama dengan iklan asuransi
lainnya. Ketiga, sekitar 44% lebih memilih Asuransi AIA Syariah
dabanding iklan asuransi lainnya. Namun sebagian besar responden sekitar
55% tidak memilih Asuransi AIA Syariah dan lebih memilih asuransi
lainnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa dimensi impact atau dampak dalam
iklan Asuransi AIA Syariah kurang berhasil.
d. Dimensi communication atau komunikasi yaitu pertama sebagian
responden mendapat informasi yang jelas dari iklan Asuransi AIA Syariah,
namun sebagian responden tidak memperoleh informasi yang jelas. Kedua,
sebagian besar responden mengatakan iklan Asuransi AIA Syariah
memberikan informasi yang dibutuhkan. Ketiga, tenytang kekuatan pesan
dalam iklan. Seluruh responden menyetujui pesan utama dalam iklan
Asuransi AIA Syariah. Jadi dapat disimpulkan bahwa dimensi
66
communication atau komunikasi dapat dikatakan berhasil dalam tayangan
iklan Asuransi AIA Syariah.
B. Saran
1. Saran terhadap kesimpulan gambaran iklan Asuransi AIA Syariah adalah
agar di massif kan lagi pemasaran iklan tersebut. Lalu agar iklan Asuransi AIA
syariah ini ditayangkan di media Televisi juga agar minat penonton terhadap
kebutuhan asuransi syariah ini lebih besar.
2. Saran terhadap iklan Asuransi AIA syariah yaitu agar dimensi persuasi di
dalam iklan ini lebih dibuat menarik lagi agar bisa mengajak para penonton
untuk memiliki niat untuk membeli atau menjadi peserta Asuransi AIA
Syariah. Lalu untuk dimensi impact agar diperkuat lagi pesan inti dari iklan
Asuransi AIA Syariah ini. Agar iklan berikutnya bisa membuat penonton yakin
untuk memilih Asuransi AIA Syariah dibanding produk lain.
67
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Amrin, Abdullah. Meraih Bekah Melalui Asuransi Syariah ditinjau dari
Perbandingan dengan Asuransi Konvensional. Jakarta: Elex Media
Komputindo. 2011.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana. 2007.
Muali, Chusnul.,&Nisa Khoirun.(2019).Pemasaran Syariah Berbantua Media
Sosial:Kontestasi Strategis Peningkatan Daya Jual. Jurnal Ekonomi
Islam. Vol 05. No. 02. 2019, h.6.
Daktris, Ditya Emanuel. Anteseden Efektivitas iklan Pop-up di Media Sosial
YouTube, dalam Jurnal Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Duncan, Tom.Principles of Advertising& IMC.Second Edition. New York:
McGraw-Hill/Irwin. 2005.
Durianto, Darmandi.,Sugiarto, Widjaja, dkk. Invasi Pasar dengan iklan yang
EfekifStrategi, program, dan teknik pengukuran. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama. 2003.
Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Jakarta; Salemba Humanika. 2012.
Kartajaya, Hermawan dan Syakir sula, Muhammad. Syariah Marketing,
Bandung:Mizan Media Utama (MMU). 2006.
Kasali, Renald. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan
Positioning, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2001.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane.Menejemen Pemasaran, edisi 12 Jilid 2,
Jakarta; Indes. 2008.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 8 Jilid 2.
Jakarta: Erlangga. 2001.
68
Lamb, Charles W., Hair, F. Joseph.Dan McDaniel, Carl.Pemasaran. Jakarta:
Kencana Media Grup. 2010.
Lee, Monledan Johnson, Carla.Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam
Perspektif Global. Jakarta: Kencana. 2007.
Lupioyadi, Rambatdan Hamdani, A. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke 2,
Jakarta: Salemba Empat. 2006.
Morissan.Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. 2012.
Mubarok, Nurul(2017).Strategi Pemasaran Islami Dalam Meningkatkan Penjualan
Pada Butik Calista. I-Economic. Vol 03. No. 01. 2017, h. 7.
Prisgunanto, Dr. Ilham. Komunikasi Pemasaran Era Digital. Jakarta; Prisani
Cendikia. 2014.
Rochaety, Ety.Tresnati, Ratih. Dan Lathief, Abdul Madjid. Metodologi Penelitian
Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Revisi. Jakarta: Mitra Wacana
Media. 2009.
Sekaran, Uma. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
2006.
Singarimbun Masri., dan Effendi, Sofyan. Metode Peneliitian Survey, Cetakan
Ketiga Puluh (Edisi Revisi), Jakarta: LP3S. 2012.
Suma, M. Amin. Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional. Tangerang:
Kolam Publishing. 2006.
Surachman, Winarno.Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metoe dan teknik.
Bandung: Tarsito. 1990.
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing. 2005.
Widodo, Sugegng. MindsetAgen Asuransi,Cara Cerdas Sukses, Kaya dan Terpuji.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2011.
69
Website:
http//www.bni.co.id/idid/bankingsarvice/consumer/bancassurance/inbranchtelem
arketing.ispx.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Youtube.
http://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1063
http://widisudharta .weeebly.com/metode-penelitian-skripsi.html.
http://www.aia-financial.co.id/id/about-aia/aia-di-indonesia.html
http://www.aia-financial.co.id/id/about-aia/info-media/press-releases/2016/aia-
perkuat-segmen-syariah-dengan-meluncurkan.html
http://www.nielsen.com/content/dam/Nielsen/en_us/documents/pdf/Fact%20Sheet
s/Nielsen%20ads@work%20brochure.pdf
http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/berita-dan-kegiatan/publikasi/Pages/Daftar-
Perusahaan-Asuransi-Umum,-Jiwa-dan-Reasuransi-dengan-Prinsip-syariah.aspx
Badan-Badan Terkait:
Undang-undang No. 2 1992, pasal 1
Fatwa Dewan syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001.
Kitab undang-undang Hukum Dagang, pasal 246.
Otoritas Jasa Kuangan, Direktori Perasuransian 2017.