efektivitas facebook sebagai media dakwah (studi...
TRANSCRIPT
i
EFEKTIVITAS FACEBOOK SEBAGAI MEDIA DAKWAH
(Studi Kasus Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah
Institut Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2019)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna MemperolehGelar
Sarjana Sosial (S. Sos)
Disusun Oleh:
Anzilatul Qodriyah
NIM. 43010150017
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2019
ii
NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lampiran : 3 (Tiga) eksemplar Salatiga, 20 Maret2019
Hal : NaskahSkripsi
a.nAnzilatulQodriyah
KepadaYth.
DekanFakultasDakwah IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikumWarohmatullahiWabarokatuh
Setelah mengadakan koreksi dan berbaikan
seperlunyabersamaaninisayakirimkanskripsisaudari:
Nama : AnzilatulQodriyah
NIM : 43010150017
Program Studi : KomunikasidanPenyiaran Islam
Judul :EfektivitasFacebooksebagai Media Dakwah
(StudiKasusMahasiswaKomunikasidanPenyiaran Islam Institut
Agama Islam NegeriSalatigatahun 2019)
SelanjutnyasayamohonkepadaBapakDekanFakultasDakwah agar
skripsiSaudaritersebutdapatdimunaqosyahkandanatasperhatianBapak kami
ucapkanbanyakterimakasih.
Wassalamu’alaikumWarohmatullahiWabarokatuh
Pembimbing,
Dra. Sri Suparwi, M.A
NIP. 196905061993032004
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS DAKWAH
Jalan Lingkar Salatiga KM. 2 Pulutan Sidorejo Salatiga 50716
http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail: [email protected]
SKRIPSI
EFEKTIVITAS FACEBOOK SEBAGAI MEDIA DAKWAH
disusun oleh
Anzilatul Qodriyah
43010-15-0017
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga pada tanggal 05 April 2019 dan telah dinyatakan memenuhi
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sosial Strata Satu.
Susunan Dewan Penguji
Ketua Penguji : ______________________
Sekretaris Penguji : ______________________
Penguji 1 : ______________________
Penguji 2 : ______________________
Salatiga,
Dekan,
iv
PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Anzilatul Qodriyah
NIM : 43010-15-0017
Fakultas : Dakwah
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip/dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
v
ABSTRAK
Qodriyah, Anzilatul, 2019. Efektivitas Facebook sebagai Media Dakwah
(Studi Kasus Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga Tahun
2019).Skripsi Fakultas Dakwah Program Studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Kata Kunci : Efektivitas, Facebook, Media Dakwah
Penelitian ini membahas tentang : Efektivitas Facebook sebagai
Media Dakwah (Studi Kasus Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2019). Dengan
rumusan masalah : (1) Bagaimana penerapan Facebook sebagai media
dakwah pada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Institut Agama Islam
Negeri Salatiga tahun 2019?, (2) Apa saja faktor pendukung dan
penghambatFacebook sebagai media dakwah pada mahasiswa Komunikasi
dan Penyiaran Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019?, (3)
Bagaimana efektivitas Facebook sebagai media dakwah pada mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Institut Agama Islam Salatiga tahun 2019?
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti :Metodologi
penelitian deskriptif kualitatif yakni suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Peneliti menggunakan
jenis pendekatan Fenomenologi untuk menjabarkan fenomena pengalaman
berdasarkan kesadaran yang terjadi pada individu dengan menggunakan teori
Uses and Gratification. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara guna memperoleh dan menggali data secara jelas dan
konkret tentang sesuai dengan objek. Dokumen yang dilakukan terdiri dari
foto-foto yang berkaitan dengan penelitian.
Hasil dari penelitian: Penerapan Facebook sebagai media dakwah
dapatdilakukan melalui status atau kronologi, pesan atau inbox, dan grup
dengan cara tertulis maupun cuplikan video. Faktor penghambat dakwah
menggunakan Facebook yaitu tidak adanya jaringan dan hanya orang yang
mempunyai akun saja yang dapat mengaksesnya. Sedangkan, faktor
pendukungnya yaitu menghemat waktu, biaya serta dapat menjangkauaudiens
dalam waktu bersamaan. Jadi, hasil penelitian efektivitas Facebook sebagai
media dakwah (studi kasus mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019)
menyatakan bahwa Facebook tidak efektif digunakan sebagai media
berdakwah.
vi
MOTTO
اى هللا ال غر هب ثقىم حتى غروا هب ثأفسهن
Artinya :
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali
mereka berusaha merubah keadaan diri mereka sendiri.
QS. al-Ra’d(7:11)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Kepada kedua orang tua saya tercinta, Bapak Khalimi dan Ibu Munawaroh
yang senantiasa ikhlas membesarkan, membimbing, dan mengasihiku.
Kepada kakak kandung saya Kanda Husnul Mudhom S.H beserta Istrinya
Yunda Siti Ulfaati M.Pd yang senantiasa mendukungku.
Kepada kakak kandung saya Kanda A. Shobahus Surur S.Pd beserta Istrinya
Yunda Wava Laili Qodriyah S.Pd.I yang senantiasa mendukungku.
Kepada segenap keluarga besar Kakek Dan Nenek dari Ayah saya, Bapak H.
Nur Ihsan dan Ibu Khalimah.
Kepada segenap keluarga besar Kakek Dan Nenek dari Ibunda saya, Bapak
H. Asy‟ari dan Ibu Hj. Kusmanah.
Kepada Bapak dan Ibu guru saya dari MI sampai dengan sekarang yang telah
bersedia mengajariku.
Kepada keluarga besar Pondok Pesantren Futuhul Qur‟an Undaan Kudus.
Kepada Alm. Sufiyan Syuri yang telah mengajari mengaji sejak kecil.
Kepada semua dosen jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam fakultas
Dakwah IAIN Salatiga.
Kepada Dosen pembimbing saya Ibu Dra. Sri Suparwi, M.A yang selalu
sabar membimbing dan memotivasi saya.
Kepada semua teman-teman Komunikasi dan Penyiaran Islam yang bersedia
saya wawancarai sebagai Responden.
Kepada semua teman-teman saya mahasiswa tahun angkatan 2015.
Kepada semua teman-teman Komunikasi dan Penyiaran Islam khususnya
Konsentrasi Public Relations tahun angkatan 2015 yang telah kuanggap
seperti keluarga sendiri.
Kepada pemerintahan kota Salatiga khususnya bagian Humas dan Protokol
yang sudah membimbing dalam melaksanakan tugas Praktek Pengembangan
Profesi (PPP) mulai dari bulan Juli-September.
viii
Kepada teman-teman KKN khususnya posko 135 yang selalu kompak dalam
menjalankan tugas KKN di desa Tempursari, Kecamatan Candimulyo,
Kabupaten Magelang.
Kepada kepala Desa Tempursari beserta perangkatnya yang telah bersedia
membimbing saya selama KKN di Desa Tempursari, Kecamatan
Candimulyo, Kabupaten Magelang.
Kepada Kanda Yunda Himpunan Mahasiswa Islam se Cabang Salatiga.
Kepada Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Salatiga Komisariat Lafran
Pane yang sudah saya anggap keluarga sendiri.
Kepada Teman-Teman yang pernah tinggal serumah dengan saya.
Kepada orang terkasih saya yang selalu mendukung dan memotivasi dalam
menyelesaikan tugas akhir.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Maha Suci Allah SWT dengan segala keagungan dan
kebesaran-Nya segala puji syukur hanya tercurahkan pada-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga atas
iringan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi walaupun belum
mencapai sebuah kesempurnaan.Namun dengan harapan hati kecil semoga
dapat bermanfaat.
Iringan sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada
beliau Nabi Agung Muhammad SAW yang menjadi cahaya di atas cahaya
bagi seluruh alam, beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia.
Berkat karunia dan ridho-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1
(S1) pada Fakultas Dakwah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Institut Agama Islam Negeri Salatiga dengan judul “Efektivitas Facebook
sebagai Media Dakwah (studi kasus mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran
Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2019”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi
ini dapat terealisasikan. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku rektor yang telah merestui
pembahasan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum selaku Dekan Fakultas Dakwah yang telah
memberikan arahan tentang penulisan skripsi ini.
3. Bapak Dr. H. Sa‟adi, M.Ag selaku Wakil Dekan bidang akademik dan
pengembangan lembaga yang telah memberikan arahan tentang penulisan
skripsi ini.
x
4. Bapak Drs. H. Bahroni, M.Pd selaku Wakil Dekan bidang administrasi
umum perencanaan dan keuangan yang telah memberikan arahan tentang
penulisan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Rasimin, M.Pd selaku Wakil Dekan bidang kemahasiswaan
dan kerjasama yang telah memberikan arahan tentang penulisan skripsi
ini.
6. Ibu Dra. Hj. Maryatin, M.Pd selaku ketua Program studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam yang telah memberikan arahan tentang penulisan skripsi
ini.
7. Ibu Dra. Sri Suparwi, M.A Selaku dosen pembimbing yang senantiasa
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan
bimbingan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Dra. Muna Erawati, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah yang
senantiasa membimbing dari semester awal sampai akhir.
9. Bapak Yahya, S.Ag., M.H.I selaku dosen Pembimbing Lapangan Praktek
Pengembangan Profesi yang telah membimbing, mengarahkan sehingga
dapat menyelesaikan tugas hingga akhir.
10. Bapak Wiji Suwarno, S.Pd.I, S.IPI, M.Hum Selaku Ketua Perpustakaan
Institut Agama Islam Negeri Salatiga telah memberikan layanan dan izin
pinjam di perpustakaan yang dimana sangat diperlukan dalam pencarian
bahan sebagai dasar penyusunan skripsi ini.
11. Bapak Heru Susanto, SE selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Salatiga yang telah memberikan layanan dan izin pinjam
di perpustakaan yang dimana sangat diperlukan dalam pencarian bahan
sebagai dasar penyusunan skripsi ini.
12. Bapak serta Ibu dosen atau staf pengajar di lingkungan Institut Agama
Islam Negeri Salatiga yang membekali berbagai pengetahuan sampai
penulis dapat merampungkan pendidikan.
xi
Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih
jauh mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Salatiga, 08 April 2019
Penulis
Anzilatul Qodriyah
43010150017
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN NOTA PERSETUJUAN ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. iv
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. ix
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................5
D. Manfaat Penelitian .....................................................................6
E. Kerangka Berfikir ......................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ........................................................................10
B. Landasan Teori ........................................................................11
1. Efektivitas ..........................................................................11
2. Facebook ............................................................................13
xiii
3. Media .................................................................................21
4. Dakwah ..............................................................................23
5. Facebook sebagai Media Dakwah ....................................31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..............................................35
B. Lokasi Penelitian .....................................................................36
C. Sumber dan Jenis Data .............................................................37
D. Fokus Penelitian .......................................................................38
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................38
F. Analisis Data ............................................................................40
G. Validitas Data...........................................................................41
BAB 1V HASIL dan PEMBAHASAN
A. Profil Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah Intitut Agama Islam Negeri Salatiga ...........44
1. Gambaran Umum Program Studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga .....44
2. Visi dan Misi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam Institut Agama Islam NegeriSalatiga .......................44
3. Tujuan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Institut Agama Islam NegeriSalatiga .................................45
4. Sasaran dan Strategi Pencapaiannya ..................................46
5. Jajaran Pimpinan Fakultas Dakwah Institut Agama Islam
Negeri Salatiga tahun 2014-2019 .......................................47
xiv
6. Sarana dan Prasarana serta Sistem Informasi Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam
NegeriSalatiga ....................................................................48
7. Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam Institut Agama Islam NegeriSalatiga .......................49
B. Temuan Penelitian ...................................................................51
1. Penerapan Facebook sebagai media dakwah pada
mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam di Institut
Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019 .........................52
2. Faktor pendukung dan penghambatFacebook sebagai
media dakwahpada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran
Islam di Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 201954
3. Efektivitas Facebook sebagai media dakwahpada
mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam di Institut
Agama Islam NegeriSalatiga tahun 2019 .........................57
C. Pembahasan..............................................................................58
1. Penerapan Facebook sebagai media dakwahpada
mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut
Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019 .........................58
2. Faktor pendukung dan penghambat Facebook sebagai
media dakwahpada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019 ...62
xv
3. Efektivitas Facebook sebagai media dakwahpada
mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam di Institut
Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019 .........................69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................75
B. Saran ........................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR CURRICULUM VITAE
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bagi muslim terpelajar, agama Islam adalah agama motivasi,
dimana setiap orang wajibkan untuk berdakwah atau menyeru kepada
Islam sesuai dengan kemampuan masing-masing. Seperti sabda Nabi
Muhammad SAW :
ثلغىا ع ولى آة
Artinya:
“Sampaikan apa yang (kamu terima) dari padaku walaupun hanya satu
ayat” (HR. Bukhari : 2838).
Berdasarkan hadist tersebut Islam mewajibkan umat-Nya untuk
berdakwah atau menyeru kepada Islam sesuai apa yang diketahui,
walaupun pengetahuannya sedikit (Imam, 1999:316).
Dakwah dan Islam saling berkaitan, dimana dakwah merupakan
pekerjaan mengomunikasikan pesan Islam kepada manusia. Secara
Operasional, dakwah adalah mengajak atau mendorong manusia kepada
tujuan amar ma’ruf (baik) dan meninggalkan yang munkar (buruk) serta
yang definitif yang rumusannya bisa diambil dari al-Qur‟an-Hadis (Faizah
& Lalu, 2006:4). Allah Swt. Berfirman :
2
أهة ذعىى إل الخر وأهروى ثبلوعروف وهىى عي ولتكي هكن
الوكر وأولئكهن الوفلحىى
Artinya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf (baik) dan mencegah
dari yang mungkar (buruk) ; merekalah orang-orang yang beruntung”(Ali
Imran 3 : 104).
Dakwah dan teknologi adalah suatu yang tidak bisa
dipisahkan.Hal ini jika kita berpijak pada konsep dakwah kontemporer
yang mudah diterima oleh kalangan masa kini.Teknologi bukan suatu yang
dilarang, meskipun di masa Rosulullah belum di temukan adanya
teknologi seperti yang berkembang pesat saat ini.Perkembangan dakwah
perlu memperhatikan perkembangan teknologi, agar sesuatu yang
dihadirkan mudah diterima, dan tidak ketinggalan zaman.Walaupun tidak
semua teknologi informasi yang berkembang saat ini bersifat positif,
namun ada kelebihan dan kekurangannya bagi kehidupan umat manusia,
dengan adanya teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai media
dakwah Islam.
Dakwah bisa dilakukan dalam bentuk yang bermacam-
macam.Dakwah bisa dilakukan dengan ceramah umum, kajian, tulisan di
majalah atau blog, atau sekedar mengirim pesan singkat (sms).Dakwah
bisa menggunakan banyak sarana, termasuk dalam hal ini adalah jejaring
sosial yang saat ini banyak diminati sedunia, yaitu Facebook.
3
Facebook adalah teknologi yang tidak bisa dihambat
perkembangannya dan tidak melanggar syariat Islam (Yanuardi S,
2009:105).
Logo facebook
Facebook merupakan salah satu bentuk media teknologi
informasi dan komunikasi.Di Indonesia Facebook merupakan situs
jejaring sosial di dunia maya (internet) yang paling favorit dikunjungi
dibandingkan dengan yang lain seperti Friendster, Twitter, Skype, dan lain
sebagainya. Hal ini dikarenakan Facebook mempunyai desain minimalis
tapi kaya akan fitur dan pendukung, gratis dan mudah digunakan.
Pengguna Facebook yang sangat banyak ini terutama mayoritas dari
kancah pemuda, membuat Facebook cukup alternatif untuk digunakan
sebagai sarana dakwah masa kini.Maka, tidak sedikit dari para aktivis
dakwah memanfaatkan Facebook yang ada sebagai sarana dakwah Islam.
Mahasiswa merupakan agen of change yang harus siap
menghadapi era globalisasi yang dihadapkan pada berbagai permasalahan
yang semakin canggih, apalagi sebagai mahasiswa Institut Agama Islam
4
NegeriSalatiga Program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas
Dakwah selayaknya harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai
sarana komunikasi, penyebar informasi positif juga sebagai media
komunikasi dakwah.
Facebook merupakan salah satu media sosial yang seharusnya di
gunakan oleh mahasiswa untuk memberi informasi yang positif, namun
pada kenyataannya sebagian mahasiswa rasanya belum mengetahui
manfaatnya dan hanya menggunakan Facebook sebagai hiburan serta
mencari teman saja.
Sebelum diadakan penelitian ini, peneliti telah melakukan
penelusuran dan telaah terhadap berbagai hasil kajian yang terkait.Seperti :
Misbahul Khoiri (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014) yang berjudul
“Dakwah Melalui Jejaring Sosial Facebook K.H Abdullah Gymnastiar
(Studi Teori Efektivitas oleh Stewart . L Tubbs dan Silvia Moss)”, Susi
Susilawati (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016) yang berjudul
“Facebook sebagai media dakwah (Studi Komunikasi cybercommunity
pada Fanpage Dian pelangi)”, dan Dira Nurmala (IAIN Salatiga, 2018)
yang berjudul “WhatsApp Messenger Sebagai Media Dakwah pada
Mahasiswa KPI IAIN Salatiga Tahun 2018”. Peneliti menggunakan
metodologi deskriptif kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi yang
menghasilkan data–data berupa kalimat maupun lisan dari perilaku orang–
orang yang diamati sesuai dengan fakta yang ada serta bertujuan untuk
menggambarkan fenomena dari data – data obyek penelitian.
5
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengangkat
judul “Efektivitas Facebooksebagai media Dakwah (studi kasus
mahasiswaKomunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut
Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2019)”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Facebook sebagai media dakwah pada
mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam
Negeri Salatiga tahun 2019?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambatFacebook sebagai media
dakwah pada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut
Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019?
3. Bagaimana efektivitas Facebook sebagai media dakwahpada
mahasiswaKomunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam
Negeri Salatiga tahun 2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Facebook sebagai media
dakwah pada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut
Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat
Facebook sebagai media dakwah pada mahasiswa Komunikasi dan
Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019.
6
3. Untuk mengetahui efektivitas Facebook sebagai media dakwah pada
mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam
Negeri Salatiga tahun 2019.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi nilai guna pada
berbagai pihak, yaitu :
1. Secara teoritis
Penelitian ini di harapkan bisa memberikan sumbangsih
pemikiran tentang ilmu komunikasi dan dakwah melalui media sosial
terutama dalam menggunakan media Facebookpada mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
2. Secara praktis
a. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi,
masukan, dan evaluasi mengenai Facebook sebagai media
dakwah.
b. Bagi peneliti, peneliti mampu menerapkan media yang sesuai,
mempunyai pengetahuan dan wawasan mengenai materi
dakwah secara online.
c. Untuk dapat mengetahui lebih dekat tentang efektivitas
Facebook sebagai media dakwah.
E. Kerangka Berfikir
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih
tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan
7
menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Menurut Moh Nazir
(1987:4), efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
target kualitas, kuantitas, waktu yang dipakai telah sesuai kualitas dan
kuantitasnya telah tercapai sesuai dan kurang memperhatikan masalah
input. Efektivitas mencakup mutu output dan pencapaian tujuan, serta
kepuasan kelompok target.
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang
diluncurkan pada bulan Februari 2004.Facebook memiliki lebih dari satu
miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon
genggam.Facebook dapat dimanfaatkan sebagai wadah silaturrahim,
sarana mencari teman dan sebagai sarana dakwah karena dalam
Facebookkaya akanfitur-fitur seperti status, pesan, grup.
Dalam buku pengantar ilmu komunikasi (Cangara, 2006:119),
media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayak.
Wilbur Schramn mendefinisikan media sebagai teknologi
informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran. Secara lebih spesifik,
yang dimaksud dengan media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi
pesan atau pengajaran, seperti buku, film, video kaset, slide dan
sebagainya.
Dakwah adalah suatu proses mengajak, mendorong
(memotivasi) manusia untuk berbuat baik, mengikuti petunjuk Allah,
8
menyuruh mengerjakan kebaikan, melarang mengerjakan kejelekan, agar
dia bahagia di dunia dan akhirat. (Saerozi, 2013:9)
Efektivitas Facebooksebagai media dakwah dalam proses
komunikasi juga membutuhkan pengakuan untuk mengetahui hasilnya.
Oleh karena itu, komunikasi bukan hanya menyampaikan pesan atau
informasi agar orang lain mengerti akan tetapi harus mengetahui
efeknya.
Dakwah melalui jejaring sosial Facebook yang dimaksudkan
adalah dapat diukur sedangkan ukurannya dapat dicerminkan dari sejauh
mana proses komunikasi dalam kegiatan sebagai media penyampaian
pesan itu berlangsung.
Suatu komunikasi akan dapat dikatakan efektif apabila pesan-
pesan (materi) yang disampaikan komunikator dapat sampai dan
diterima oleh komunikan, sehingga akan terjadi komunikasi yang baik
yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku komunikasi, perubahan
perilaku tersebut meliputi aspek-aspek pengetahuan dan sikap
berorientasi pada ketertarikan dan kesenangan.
Peneliti disini akan mengukur seberapa efektifkah mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga
tahun 2019 dalam memanfaatkan media Facebook sebagai media
dakwah.
9
BAB II
Gambar: kerangka berfikir
EFEKTIVITAS
DAKWAH
MEDIA
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri
Salatiga tahun 2019
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Sebelum diadakan penelitian tentang “Efektivitas Facebook
Sebagai Media Dakwah (Studi kasus mahasiswaKomunikasi dan
Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga
tahun 2019)”. Beberapa penelusuran dan telaah terhadap berbagai hasil
kajian yang terkait dengan hal yang berkaitan dengan penelitian yang
telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian Misbahul Khoiri (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014)
yang berjudul “Dakwah Melalui Jejaring Sosial Facebook K.H
Abdullah Gymnastiar (Studi Teori Efektivitas oleh Stewart . L Tubbs
dan Silvia Moss)”. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif
kualitatif yaitu dengan prosedur penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan objek penelitian yaitu halaman Facebook K.H
Abdullah Gymnastiar dengan teori efektivitas yang ditulis oleh
Stewart L Tubbs dan Silvia Moss. Hasil penelitian ini adalah dakwah
melalui Facebook dapat memperoleh kesenangan, mempengaruhi
sikap komunikan, dan menimbulkan hubungan baik antara komunikan
dan komunikator.
2. Susi Susilawati (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016) yang
berjudul “Facebook sebagai media dakwah (Studi Komunikasi
cybercommunity pada Fanpage Dian pelangi)”. Penelitian ini
11
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan prosedur
penelitian ingin menggambarkan, menganalisis dan menyajikan fakta
secara sistematis sehingga lebih mudah untuk memahami dan
menyimpulkan.
3. Dira Nurmala (IAIN Salatiga, 2018) yang berjudul “WhatsApp
Messenger Sebagai Media Dakwah pada Mahasiswa KPI IAIN
Salatiga Tahun 2018”. Penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif dengan pendekatan yang menghasilkan data –
data berupa kalimat maupun lisan dari perilaku orang – orang yang
diamati sesuai dengan fakta yang ada serta bertujuan untuk
menggambarkan fenomena dari data – data obyek penelitian.
Berdasarkan penelitian diatas, peneliti sama meneliti tentang
pendapat mahasiswa tentang media sosial sebagai media dakwah.
perbedaanya peneliti disini mengkaji tentang “EfektivitasFacebook
sebagai media dakwah (studi kasus mahasiswa Komunikasi dan
Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2019)”,
dengan metodologi deskriptif kualitatif melalui pendekatan
fenomenologi serta menggunakan teori Uses and Gratification dalam
membuktikannya.
B. Landasan Teori
1. Efektivitas
Menurut Ravianto (2014:11), pengertian efektivitas adalah
seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang
12
menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Artinya
apabila sesuatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan
perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun mutunya, maka dapat
dikatakan efektif.
Stewart. L. Tubbs dan Silvia Moss, di kutip oleh Jalaludin
Rahmat memberikan pengertian efektivitas dari sudut pandang
komunikasi, yaitu suatu komunikasi dipandang efektif apabila
komunikasi tersebut menimbulkan lima hal, yaitu:
a. Pengertian, artinya penerimaan yang cermat dari isi stimulasi
seperti yang dimaksudkan komunikator.
b. Kesenangan, artinya tidak semua komunikasi ditujukan untuk
menyampaikan informasi dan membentuk pengertian, melainkan
mengupayakan orang agar merasa senang.
c. Mempengaruhi sikap, sikap maupun tindakan orang dengan
menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut
bertindak atass kehendaknya sendiri (komunikasi persuasif).
d. Hubungan sosial yang baik, artinya kita tergantung dan
menguhubungkan diri dengan orang lain, ingin mengendalikan dan
dikendalikan, ingin mencintai dan dicintai dengan demikian dapat
menumbuhkan dan mempertahankan yang memuaskan dengan
orang lain dalam interaksi dan asosiasi (incluation), pengendalian
dan kekuasaan (control), cinta dan kasihsayang (affection).
13
e. Tindakan, adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi. Ini
bukan saja memerlukan pemahaman tentang seluruh mekanisme
psikologis yang terlibat dalam proses komunikasi tetapi juga
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia.
Dari definisi tersebut maka dapat diambil pengertian bahwa
efektivitas adalah menyangkut ukuran dari hasil yang dicapai dengan
yang ditentukan sebelumnya.
2. Facebook
a. Pengertian Facebook
Facebook merupakan salah aplikasi social networking
yang paling mudah menambah teman dibanding yang lainnya dan
lebih informatif, bisa saling tukar komentar di foto, di note atau di
wall yang kita tulis.Aplikasi ini mempermudah interaksi sosial
dengan orang yang diinginkan dan menjadi sarana bertukar
pengetahuan serta wawasan antar pengguna Facebook (Bambang
cahyono, 2009: 32).
b. Sejarah Perkembangan Facebook sebagai Media Dakwah
Facebook adalah situs web jejaring sosial yang
diluncurkan pada 4 februari 2004 dan didirikan oleh Mark
Zuckerberg. Seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley
High School. Mark Zuckerberg memperkenalkan “The FB”,
Namanya saat itu pada Februari 2004. Dari kamarnya di asrama
Harvard University. Dengan dibantu beberapa teman, Zuckerberg
14
membuat jejaring mahasiswa melalui internet agar dapat saling
kenal. Dalam 24 jam, 1.200 mahasiswa Harvard bergabung dan
segera jejaring ini menyebar ke kampus lain.
Saat itu Facebook dibuat terbatas untuk mahasiswa
Harvard. Maret 2004 Facebook diperluas ke Standford, Columbia,
dan Yale. Kemudian diperluas kesemua sekolah dan Universitas
yang masuk dalam Ivy League dan Universitas-universitas di
Kanada dan Amerika Serikat. Juni 2004, Facebook memindahkan
markasnya ke Palo Alto, California, AS dan kini memiliki 500
karyawan. Setelah menciptakan versi SMA pada September 2005.
Zuckerberg memperluas jaringan Facebook ke para pegawai di
sejumlah perusahaan, seperti Apple Inc dan Microsoft. Masa
keemasan Facebook dimulai setelah pada 26 September 2006 .
jejaring sosial ini dibuka untuk siapa saja yang memiliki e-mail
yang valid.
Facebook menjadi salah satu kosakata penting dalam
pergaulan sosial ditingkat global. Kalangan profesional, pengusaha,
politisi, selebriti, mahasiswa dan siswa sekolah. Saat ini semakin
banyak pengguna internet yang masuk-masuk dalam situs, yaitu
Facebook.
Perkembangan Facebooksangat pesat sehingga
menimbulkan pemanfaatan yang beragam.Berawal hanya untuk
15
komunikasi dengan teman dan hiburan hingga menjadi penyebaran
dakwah Islam.
Dalam perkembangan dunia telekomunikasi sebelumnya,
ada fasilitas SMS.Para da‟I pun membuat layanan “SMS
DAKWAH”. Para da‟I, seperti Aa Gym, Dr.Didin Hafidhudin,
Ihsan Tandjung, Muzakkir Arif, dan lain-lain adalah termasuk
beberapa ustadz yang cornern disana. Pesan-pesan dari mereka
menjadi renungan yang sangat baik bagi yang menerimanya.
Seiring dengan perkembangan dunia Facebook, maka
fitur-fitur yang ada di situs ini juga bisa digunakan untuk
kepentingan dakwah.(Bambang Cahyono, 2009:13-28)
c. Fitur – Fitur Facebook
1) Fitur utama Facebook.
Fitur utama yang ada di Facebook adalah fitur yang
berada diatas, yaitu Beranda, Profil, Teman, Pesan Masuk,
Nama Kamu, Pengaturan dan Keluar. Fitur – fitur yang ada
pada Facebookantara lain:
a) Beranda (Home) digunakan untuk melihat kabar berita
mengenai kegiatan apa saja yang baru dilakukan oleh
teman kamu. Disini kamu juga bisa melihat permintaan
yang ditujukan untuk kamu.
b) Profil (Profile) digunakan untuk melihat profil kamu.
16
Di sebelah kiri adalah informasi mengenai kamu berupa
foto, situs web, teman, video (jika ada) dan koleksi foto
(jika ada).
Di tengah ada pesan dinding (komentar) yang masuk,
serta keterangan kegiatan yang baru saja kamu lakukan
(kamu juga bisa menambah foto, video dan
sebagainya).
Di sebelah kanan ada iklan dan grup dalam Facebook
yang tampil secara acak.
Kamu lihat sebuah kotak di tengah bertuliskan “kamu
sedang apa saat ini?” ketikkan status kamu lalu klik
kirim, maka semua teman kamu akan tahu status terbaru
kamu.
c) Teman (Friend) digunakan untuk melihat semua teman
kamu.
Di sebelah kiri ada fitur untuk mengundang teman
kamu bergabung di Facebook.
Di tengah ada fitur untuk menambahkan buku telephon
dan sebagainya.
d) Pesan Masuk merupakan fitur untuk melihat pesan masuk
yang dikirim dari teman sesama Facebook. Ada pesan
17
masuk (inbox), pesan terkirim (sent messages),
pemberitahuan (notifications), pembaruan (updates) serta
menulis pesan (compose messages).
e) Nama kamu (your name)sama seperti profil.
f) Pengaturan akun Facebook (setting) digunakan untuk
mengedit akun.
Mengubah akun setting
Mengganti nama
Mengganti alamat email
Mengganti password
Mengganti security question
Mengganti informasi kartu kredit
Menghapus akun di Facebook(Deactivate Account).
Mengganti dan menambah networks
Mengatur pemberitahuan atau notifikasi lewat email
Mendaftarkan nomor telephon (HP)
Mengganti pilihan bahasa
18
g) Keluar (log Out) di gunakan untuk keluar dari Facebook
kamu. Setiap kali selesai membuka Facebook kamu,
jangan sampai lupa untuk klik keluar. Jika tidak maka
Facebook kamu akan bisa di buka oleh orang lain.
2) Fitur di bagian bawah
19
Disebelah kiri ada aplikasi (Applications), koleksi
foto,video, grup, acara, catatan, dan juga kiriman. Disebelah
kanan ada pemberitahuan akan obrolan dinding yang baru,
undangan dari teman, jumlah teman yang online dan langsung
chatting.
a) Unggah foto kamu
Facebook adalah situs berbagi foto nomor satu di internet.
b) Mengisi profil Facebook
c) Membuat permintaan untuk menjadi teman
Menemukan teman kamu
Pencarian nama
Pencarian teman sekolah
Pencarian rekan kerja
d) Menerima atau menolak permintaan menjadi teman
20
e) Menghapus seseorang dari daftar teman
f) Mengelompokkan teman Facebook dalam kategori
g) Memblokir Facebook orang lain
h) Cari tahu tentang profil teman-teman kamu
i) Meluaskan jaringan pergaulan
Bergabung dengan grup
Keluar dari grup
Membuat grup baru
Berpartisipasi dalam suatu grup
21
j) Menampilkan video
k) Chatting di Facebook
3. Media
Kata media berasal dari bahasa Latin, median, yang
merupakan bentuk jamak dari medium secara etimologi yang berarti
alat perantara.Wilbur Schramm mendefinisikan media sebagai
teknologi informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran (Samsul,
2009:113).
Sedangkan menurut Molenda dan Russel (1990)
mengungkapkan bahwa “media is a channel of communication.
Derived from the latin word for “between”, the term refers to
22
anything that carries information between a source and a receiver”
(Wina, 2012:57).
Menurut Ahmad Rohani, Media merupakan segala sesuatu
yang dapat ditangkap oleh indra manusia, yang berfungsi sebagai
perantara, sarana atau alat untuk proses komunikasi(proses belajar
mengajar).
Menurut Arsyad, Media dapat diartikan sebagai perantara
atau pengantar pesan, dari pengirim pesan ke penerimanya. Media
disini dapat berupa suatu bahan (software) dan atau suatu alat
(hardware).
Media dakwah adalah peralatan yang digunakan untuk
menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah. Penggunaan
media dakwah yang tepat akan menghasilkan dakwah yang efektif.
Penggunaan media-media dan alat-alat modern bagi pengembangan
dakwah adalah suatu keharusan untuk mencapai efektivitas dakwah.
Media-media yang di gunakan dalam aktivitas dakwah antara lain:
media-media tradisional, media-media cetak, media broadcasting,
media film, media audio-visual, internet, maupun elektronik lainnya.
Penggunaan media-media modern sudah selayaknya
digunakan bagi aktivitas dakwah, agar dapat diterima oleh publik
secara komprehensif (Samsul, 2009:14)
Jadi, media adalah alat yang digunakan atau alat pendukung
untuk menyampaikan dakwah Islam agar mad‟u lebih mudah untuk
23
menerimanya.Di era globalisasi tidak bisa dihindari dimana arus
informasi perkembangannya sangat pesat.Seorang da‟i saat ini harus
mengikuti arus tersebut agar tidak ketinggalan zaman untuk
mensyiarkan ajaran Islam melalui sosial media diantaranya
Instagram, Twitter, Youtube, WhatsApp, Line, Facebook dan lain
sebagainya. Peneliti menggunakan media Facebook karenaPeneliti
disini akan meneliti “Efektivitas Facebook sebagai Media
dakwah(studi kasus Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019)”.
4. Dakwah
a. Pengertian Dakwah
Warson Munawwir menyebutkan bahwa dakwah adalah
memanggil (to call), mengundang (to invite), mengajak (to
summon), menyeru (to propose), mendorong (to urge) dan
memohon (to pray).
Sedangkan dakwah secara terminologi menurut M.Natsir
adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada
perorangan manusia dan seluruh umat manusia konsepsi Islam
tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, dan yang
meliputi al-amar bi al-ma’ruf an-nahyu an al-munkar dengan
berbagai macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan
membimbing pengalamannya dalam perikehidupan bermasyarakat
dan perikehidupan bernegara.
24
Dakwah menurut H.M. Arifin adalah suatu kegiatan,
ajakan baik, dalam bentuk lisan, tingkah laku dan sebagainya yang
dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi
orang lain, baik secara individu maupun secara kelompok, agar
timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap
penghayatan serta pengamatan kepadanya tanpa adanya unsur-
unsur paksaan. (Arifin, 1994:6)
Dakwah berasal dari bahasa arab دعىة. Dakwah adalah
kegiatan yang menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk
beriman dan taat kepada Allah sesuai garis akidah, syariat dan
aqklak islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari
kata kerja da’a, yad’u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan.
Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata ilmu dan kata islam,
sehingga menjadi ilmu dakwah dan dakwah islam atau ad-dakwah
al-islamiyah.
Dakwah merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat,
karena dengan adanya pengetahuan keagamaan melalui dakwah
kita bisa lebih mengerti dan paham terhadap apa yang disampaikan
oleh seorang narasumber. Zaman sekarang ini kita bisa mengakses
siaran dakwah melalui media sosial, elektronik, bahkan cetak.
Adanya kecanggihan teknologi tersebut, informasi kini
tidak lagi mengandalkan surat kabar atau majalah saja tetapi
informasi itu bisa langsung secara cepat didapatkan oleh
25
masyarakat melalui internet, media, audio seperti radio, ataupun
media audio visual yaitu televisi. (Khoirudin dan Faula, 2018:148)
Menurut Munir Mulkhan, (1993) Dakwah adalah usaha-
usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan dan
seluruh umat manusia dalam hal konsepsi Islam tentang
pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi
Amar ma’ruf nahi munkar dengan berbagai macam cara dan media
yang diperbolehkan akhlaq dan membimbing pengalamannya
dalam perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara.
Dakwah dalam pengertian tersebut, dapat dijumpai dalam
ayat-ayat Al-Qur‟an antara lain :
Firman Allah SWT
...قل رة السجي احت ال هوب ذعى الة
Artinya:
Yusuf berkata: “wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada
memenuhi ajakan mereka kepadaku...” (QS. Yusuf (12): 33)
واللة ذعىاال دارالسلن وهذي هي شبء ال صراط هستقن
Artinya:
Allah menyeru manusia ke Dar As-Salam (negeri keselamatan),
dan memberi petunjuk orang-orang yang dikehendakinya kepada
jalan yang lurus (Islam). (QS. Yunus (10): 25)
Dengan demikian, dakwahitu merupakan suatu proses
penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan tertentu yang berupa
26
ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan
tersebut.
b. Macam-macam dakwah
Menurut Samsul (2009;11), dakwah dapat dikategorikan
kedalam tiga macam, yaitu:
1) Dakwah bi al-lisan
Dakwah bi al-lisan yaitu dakwah yang dilaksanakan
melalui lisan, yang dilakukan antara lain dengan ceramah-
ceramah, khutbah, diskusi, nasehat dan lain-lain. Metode
ceramah ini tampaknya sudah sering dilakukan oleh para juru
dakwah, baik ceramah di majlis taklim, khutbah jum‟at di
masjid-masjid atau ceramah pengajian-pengajian.
Dari aspek jumlah barangkali dakwah melalui lisan
(ceramah dan yang lainnya) ini sudah cukup banyak dilakukan
oleh para juru dakwah di tengah-tengah masyarakat.
2) Dakwah bi al-hal
Dakwah bi al-hal adalah dakwah dengan perbuatan
nyata yang meliputi keteladanan.Misalnya dengan tindakan
amal karya nyata yang dari karya nyata tersebut hasilnya dapat
dirasakan secara konkret oleh masyarakat sebagai objek
dakwah.
Dakwah bi al-hal dilakukan oleh Rosulullah, terbukti
bahwa ketika pertama kali tiba di Madinah yang dilakukan Nabi
27
adalah membangun masjid al-Quba, menyatukan kaum Anshar
dan Muhajirin.Kedua hal ini adalah dakwah nyata yang
dilakukan oleh Nabi yang dapat dikatakan sebagai dakwah bi al-
hal.
3) Dakwah bi al-qalam
Dakwah bi al-qalam yaitu dakwah melalui tulisan yang
dilakukan dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah,
buku, maupun internet. Jangkauan yang dapat dicapai oleh
dakwah bi al-qalam ini lebih luas daripada melalui media lisan,
demikian pula metode yang digunakan tidak membutuhkan
waktu secara khusus untuk kegiatannya.Kapan saja dan dimana
saja mad’u atau objek dakwah dapat menikmati sajian dakwah
bi al-qalam ini.
Dalam dakwah bi al-qalam ini diperlukan kepandaian
khusus dalam hal menulis, yang kemudian disebarluaskan
melalui media cetak (printed publications). Bentuk tulisan
dakwah bi al-qalam antara lain bisa berbentuk artikel
keIslaman, tanya jawab hukum Islam, rubrik dakwah, rubrik
pendidikan agama, kolom keIslaman, cerita religius, cerpen
religius, puisi keagamaan, publikasi khutbah, pamphlet
keIslaman, buku-buku dan lain-lain.
Sedangkan, dalam bukunya Achmad Mubarok (2014:158-
163) juga dijelaskan bahwa penyampaian dakwah itu dapat
28
dilakukan secara interpersonal (langsung) dan massa (secara tidak
langsung). Dakwah kepada seorang atau sekelompok orang dapat
dilakukan secara langsung melalui komunikasi interpersonal, maka
dakwah kepada sejumlah besar orang yang tersebar diberbagai
tempat harus memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa kepada sejumlah besar orang. Komunikasi massa
adalah jenis komunikasi tidak langsung yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, tidak dikenal namanya
satu persatu (anonim), melalui media cetak atau elektronik,
sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan
sesaat.
Perbedaan sistem komunikasi dalam dakwah
interpersonal dengan dakwah melalui media massa, secara teknis
dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Jika seorang da‟i ceramah di masjid, maka stimuli dakwahnya
dapat diterima langsung oleh jamaah: penampilan, suara, isi
ceramah yang disampaikan semuanya dapat diterima oleh
jamaah, tetapi dakwah melalui media massa, stimuli dakwah
diterima masyarakat melalui media teknis (radio,TV, Koran,
jejaring sosial), tidak langsung.
2) Jika seorang da‟i ceramah terlalu panjang di masjid, mungkin
panitia akan menegurnya, atau hadirin akan pulang satu persatu
29
karena protes akan ceramahnya yang menyinggung perasaan
mereka. Dalam forum seperti ini antara da‟i dan mad‟u dapat
langsung berinteraksi sosial. Akan tetapi, seorang da‟i
berpidato di corong radio, layar kaca maupun sosial media
pesan dakwah akan lebih bersifat satu arah, hanya
menyampaikan. Umpan balik langsung melalui telephon masih
mungkin tetapi jumlahnya sedikit. Seandainya ada kritikan,
maka kritikan itu disampaikan secara tidak langsung, mungkin
melalui surat pembaca, komentar dan email.
3) Jika seorang da‟i ceramah di dalam masjid, maka materi
dakwah yang disampaikan ditujukan kepada publik yang
terbatas, yaitu mereka yang hadir didalam masjid itu, yang
relatif memang siap untuk mendengarkan santapan rohani, dan
relative sudah dikenal, sedangkan jika dia berpidato di corong
radio, televisi, sosial media, pendengar atau penontonnya
bersifat terbuka, materi dakwahnya ditujukan untuk publik
yang tak terbatas, yang muslim, non muslim, yang siap dan
yang tidak siap mendengar atau menontonnya, yang menyukai
dan yang tidak menyukai, yang dikenal atau yang tidak di kenal
lebih banyak yang tidak dikenal.
Peneliti menggunakan metode berdakwah bi al-qalam
dan menggunakan komunikasi massa (komunikasi tidak langsung)
30
karena menggunakan media sosial yaitu Facebook dalam
mensyiarkan ajaran Islam.
c. Materi Dakwah
Untuk mempermudah penulis dalam melakukan
penelitian, maka penulis menentukan materi dakwah dalam tiga
kategori yaitu tentang aqidah, ibadah, dan akhlaq.
1) Aqidah
Secara etimologi aqidah berasal dari kata al-„aqdu
yang berarti pengikatan dan mengikat sesuatu. Aqidah adalah
apa saja yang diyakini oleh seseorang. Jika di katakanlah: “Dia
aqidahnya benar” berarti aqidahnya terbatas dari segala
keraguan.
Adapun secara terminologi, yang dimaksud ilmu
aqidah adalah ilmu tentang hukum-hukum syariat dalam bidang
keyakinan yang diambil dari dali-dalil mutlak dan menolak
semua syubhat (kerancuan) dan semua dalil-dalil khilafiyah
yang cacat.
2) Ibadah
Ibadah dalam bahasa arab memiliki arti kehinaan dan
ketundukan, adapun pengertian ibadah menurut istilah syar‟i
adalah nama yang merangkum segala sesuatu yang diridhai
Allah dan dicintainya, baik berupa perkataan maupun
perbuatan, yang lahir maupun batin.
31
Ibadah memiliki banyak macam, karena mencakup
semua macam ketaatan yang tampak pada lisan, anggota badan,
dan lahir dari hati, secara garis besar ibadah dibagi menjadi tiga
macam:
a) Ibadah lisan, yang mencakup didalamnya seperti dzikrullah,
bertakhmid, takbir, membaca al-Qur‟an, istighfar, berdo‟a,
isti‟adzah, dakwah dengan lisan dan lain sebagainya.
b) Ibadah fisik, yang mencakup didalamnya seperti sholat,
shiyam, berjihad, haji, shadaqah, menuntut ilmu dan lain-
lain.
c) Ibadah hati, yang termasuk didalamnya seperti ingat kepada
Allah, tawakkal, yakin, bersabar, rasa harap, rasa cinta,
ridha terhadap kehendak Allah, dan lain sebagainya.
3) Akhlak
Akhlak merupakan jama‟ (plural) dari kata tunggal
khuluq.Kata khuluq dari kamus sihah berarti tabi‟at atau
perangai. Bila kata akhlak dikaitkan dengan kata islam, maka
maknanya adalah adab dan sopan santun yang bersumber dari
al-Qur‟an dan sunnah.
5. Facebook sebagai Media Dakwah
Facebook sebagai jaringan sosial bisa digunakan sebagai
wadah silaturrahim di dunia maya.Selain itu Facebook juga
dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi untuk mencari teman,
32
menghibur, chatting untuk berdiskusi, sarana berdakwah serta
menyimpan file atau tulisan.
Media dakwah merupakan sebuah alat yang digunakan
individu untuk menyampaikan pesan dakwah dengan tujuan dan
maksud tertentu. Pesan dakwah disini berupa ajakan kepada seluruh
umat muslim agar menjalankan perintah Allah Swt dan menjahui
laranganNya (Yanuardi 2009 : 108). Facebook sebagai media
dakwah dapat memperoleh berbagai pencapaian, diantaranya:
a. Pendidikan (to Educate)
Dakwah Islam melalui Facebook sebagai sarana
pendidikan, karena penyampaianya memuat informasi – informasi
positif tentang ajaran Islam yang dapat diambil.
b. Menghibur (to Entertain)
Dakwah Islam melalui Facebook bersifat menghibur
khalayak pembaca.Karena, Pengirim informasi Islam yang
diimbangi dengan intermezo atau kajian simple tentang Islam
membuat penerima dakwah tidak bosan untuk membacanya.
c. Menyiarkan Informasi (to Information)
Facebook digunakan untuk menyiarkan informasi
melaluistatus, pesan, gruptentang ajaran ajaran Islam, sehingga
pembaca dapat dengan mudah untuk menyerap tentang ajaran
Islam didalamnya.
33
d. Mempengaruhi Massa (to influence)
Dakwah melalui Facebook dapat lebih cepat
mempengaruhi massa, karena penyebaran pesan bersifat cepat dan
menyeluruh kepada semua kalangan.
Adapun bentuk dakwah Islam yang dapat dilakukan
melalui Facebook antara lain sebagai berikut:
1) Status untuk syi‟ar dakwah
Status adalah satu yang paling sering dimanfaatkan
oleh pengguna Facebook.Boleh dikata, setiap orang online, tak
lupa mereka meng-update status.Status adalah tempat kita
menuliskan pikiran atau perasaan yang sedang kita alami.
Agar bervariasi, kita bisa menuliskan kutipan ayat al-
Qur‟an, Hadist, atau kata-kata dari para ulama‟, tokoh
masyarakat, atau ahli hikmah, yang menarik untuk disimak.
2) Dinding Facebook sebagai Media dakwah
Dizaman manusia purba, mereka menuliskan ide-
idenya didinding. Namun, dizaman modern, manusia kini
memiliki dinding di Facebook untuk menuliskan pesan atau
ajaran Islam bagi temannya yang lain.
3) Grup untuk berdiskusi
Grup adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain yang
34
memiliki tujuan. Kelompok akan saling bekerjasama menuju
tercapainya goals yang diinginkan. (Munandar,2001).
Di dalam fitur Facebook ini kita dapat berdiskusi
melalui grup.Sehingga kita dapat berdiskusi, bertukar ilmu dan
pengalaman kita ke teman mengenai kajian Islam.
4) Pesan (chatting) untuk berdiskusi
Chatting di internet tidak jauh beda dengan di dunia
nyata. Bedanya di dunia nyata kita dapat bertatap muka dengan
lawan bicara.Sedangkan di dunia maya kita hanya berhadapan
dengan suara atau kata-kata.Dengan itu kita dapat
memanfaatkan fitur yang ada di Facebook untuk berdiskusi
mengenai kajian ke-Islam-an.
Facebook sebagai media dakwah dapat memberi
informasi pengetahuan tentang kajian–kajian Islam,
mempengaruhi penerima dakwah agar teladan dalam
kebijaksanaan, melakukan ma’ruf(baik) sesuai ajaran Islam
menjahui munkar (buruk) serta dapat menjadi pendidikan
penerima dakwah dimana yang sebelumnya belum tau menjadi
tahu akan syariat Islam.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Demi mendapatkan penelitian yang valid, peneliti menggunakan
metode sesuai dengan pengolahan data serta subjek yang akan dibahas.
Dalam hal ini dikemukakan beberapa metode dan sumber data yang
berkaitan dengan penelitian yaitu :
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yakni suatu
metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang.Tujuannya untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antarfenomena yang diselidiki (Nazir, 1988).
Peneliti menggunakan jenis penelitian fenomenologi untuk
menjabarkan makna fenomena pengalaman berdasarkan kesadaran yang
terjadi pada individu.
Menurut Edmund Husserl (1859-1938) fenomenologi yaitu
suatu aliran yang membicarakan fenomena atau gejala sesuatu yang
tampak atau menampakkan diri.Hal yang menampakkan dirinya
dilukiskan tanpa meninggalkan bidang evidensi yang
langsung.Fenomenologi adalah suatu metode pemikiran “a way of looking
at things”.
36
Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang
berdasarkan filsafat postpositivisme, digunakan meneliti kondisi obyek
secara alami, disini peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan
data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, kemudian hasil penelitian kualitatif menekankan makna
(Sugiyono, 2006: 9-10).
Dari uraian diatas, maka peneliti akan menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif melalui pendekatan fenomenologis untuk meneliti
secara langsung pada mahasiswaKomunikasi dan Penyiaran Islam
fakultas Dakwah dari semester 2,4,6,8,10 dan 12 di Institut Agama Islam
Negeri Salatiga agar dapat memperoleh data-data yang lengkap dan
akurat mengenahi pendapat dari mahasiswa tersebut tentang “Efektivitas
Facebook sebagai Media Dakwah (studi kasus mahasiswa Komunikasi
dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019)”.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Komunikasi dan
Penyiaran Islam fakultas Dakwah dari semester 2,4,6,8,10 dan 12 di
Institut Agama Islam Negeri Salatiga karena mahasiswa sekarang
khususnya Komunikasi dan Penyiaran islam Fakultas Dakwah dituntut
untuk dapat mengamalkan ilmu tentang kajian Islam dengan
memanfaatkan teknologi informasi yang semakin modern seperti
Facebook.
37
C. Sumber dan Jenis Data
Sumber data adalah tempat data diperoleh dengan menggunakan
metode tertentu baik berupa manusia, artefak maupun dokumen-
dokumen (Sutopo, 2006:56-57).
1. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data.Sumber data primer yakni
penuturan atau catatan para saksi mata (Sanapiah, 1989:391).
Jadi, Sumber data primer dapat diperoleh langsung dari
lapangan yang dapat memberikan gambaran keadaan,
mengidentifikasi permasalahan, dan menjawab semua pertanyaan
dalam penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islamfakultas Dakwah dari semester
2,4,6,8,10dan 12di Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2010:193) sumber data sekunder adalah
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Misalnya lewat orang lain atau dokumen.
Sumber data sekunder dapat diperoleh dari buku, jurnal,
internet, artikel, majalah atau koran, serta hasil penelitian lainnya.
Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa foto, catatan
dan lain-lain.
38
Peneliti mendapatkan informasi dari mahasiswa Komunikasi
dan Penyiaran Islam fakultas Dakwah dari semester 2,4,6,8,10 dan
12di Institut Agama Islam Negeri Salatiga tentang Efektivitas
Facebook sebagai Media Dakwah.
D. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah Efektivitas Facebook sebagai
Media Dakwah (studi kasus mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran
Islam tahun 2019) dari semester 2,4,6,8,10 dan 12. Guna mendalami
fokus tersebut, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif
kualitatif dengan pendekatan fenomenologis.
Penelitian ini menggunakan pengamatan yang terbuka,
berhadapan dengan fenomena realitas dan kedekatan emosional antara
peneliti dan informan, didapatkan secara mendalam dan relevan.
Penelitian ini menggunakan teori komunikasi laswell, dimana
Harold Lasswell mengungkap model komunikasi sederhana dapat
diterapkan sebagai media komunikasi dasar serta konteks yang dikaji
peneliti berupa landasan teori tentang Facebook dan media dakwah.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa
teknik yang dianggap relevan yaitu meliputi:
1. Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) Wawancara
merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan
39
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam
suatu topik tertentu.
Wawancara disini digunakan untuk mencari data informan
tentang pendapat mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
fakultas Dakwah dari semester 2,4,6,8,10 dan 12di Institut Agama
Islam Negeri Salatiga mengenai Facebook sebagai media dakwah.
Penelitian disini juga didasarkan pada catatan kemudian
dokumen-dokumen yang digunakan untuk melengkapi sebuah data
yang diperlukan dalam penelitian.
Dokumen berupa foto dan hasil wawancara yang didapat dari
informan. Dokumentasi digunakan untuk bukti bahwa peneliti terjun
langsung kepada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam fakultas
Dakwah dari semester 2,4,6,8,10 dan 12 Institut Agama Islam Salatiga
untuk melangsungkan penelitian.
2. Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145) mengemukakan
bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua
di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan.
Observasi dalam penelitian ini berfungsi untuk mencari data
tentang pendapat mahasiswaKomunikasi dan Penyiaran Islam fakultas
Dakwah dari semester 2,4,6,8,10 dan 12di Institut Agama Islam
40
Negeri Salatiga mengenai efektivitasFacebook sebagai media dakwah
guna memperoleh data yang berhubungan dengan gambaran yang
relevan.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2013:240) Dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seorang.Dokumen yang
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan.Dokumen yang
berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-
lain.Sedangkan dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni,
yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain.
Peneliti mendapatkan dokumentasi berupa biografi,
dokumen, hasil wawancara, dan foto sebagai bukti penelitian.
F. Analisis Data
Teknik analisis data deskriptif merupakan suatu cara dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem
pemikiran atau juga peristiwa masa sekarang. Jenis metode penelitian
kualitatif ini berusaha menjelaskan fenomena sosial pada saat tertentu
(Sugiyono, 2012).
Menurut Sugiyono analisis data kualitatif, peneliti dapat
melakukan langkah – langkah sebagai berikut:
41
1. Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul didalam tahap pengumpulan
data, kemudian perlu diolah kembali.Pengolahan data tersebut
memiliki tujuan agar data lebih sederhana, sehingga semua data yang
telah terkumpul dapat disajikan secara tersusun dengan baik lalu
dianalisis.
2. Display Data (Penyajian Data)
Setelah direduksi, peneliti menyajikan data menggunakan
tabel untuk memudahkan memahami yang terjadi dan merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan yang telah dialami tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Setelah tahap penyajian data selesai, selanjutnya adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi.Dimana peneliti mencari makna
dalam data yang telah terkumpul, kemudian disimpulkan untuk
menjawab rumusan masalah dalam penelitian.
G. Validitas Data
Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang sedang
terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh
peneliti (Sugiyono, 2010: 117).
Validitas data penting dilakukan agar memperoleh data yang
akurat dan memperoleh keabsahan data hasil penelitian.Pengecekan
keabsahan data dalam penelitian kualitatif didasarkan oleh empat kriteria
42
yaitu uji validitas (credibility), keteralihan (transferability),
kebergantungan (dependability), dan kepastian (comfrimability).
1. Uji Validitas (Credibility)
Uji validitas dilakukan dengan triangulasi data hasil
penelitian yaitu dengan dikonsultasikan kembali data yang telah
dianalisis kepada informan, pembimbing dan expert opinion /
practisioner (Sugiyono, 2008: 274). Uji validitas data penelitian
kulitatif ini dapat digambarkan pada diagram berikut.
2. Uji Kebergantungan (dependability)
Uji Kebergantungan merupakan kegiatan audit terhadap
proses yang dilakukan dalam penelitian kualitatif. Proses ini dimulai
dari menentukan masalah atau fokus penelitian, tahap lapangan,
analisis data, uji keabsahan data, kemudian membuat kesimpulan yang
dapat dibuktikan oleh peneliti (Sugiyono, 2008: 277).
Triangulasi
Informan Kunci
Expert Practitioner Expert Judgment
43
3. Uji Kepastian (Comfrimability)
Uji kepastian atau comfrimability berhubungan dengan
penegasan dan pengesahan data yang diperoleh dari para informan
dalam penelitian, dimana data penelitian kualitatif dikatakan objektif
apabila data hasil penelitian telah ditegaskan dan disahkan oleh
beberapa pihak.Uji kepastian ini sangat penting karena menjadi dasar
penelitian yang disertai oleh kebenaran informasi informan.
(Sugiyono, 2008:273).
Validasi data melalui expert jugment, diharapkan instrumen
penelitian mampu memperoleh data yang tepat. Proses triangulasi
yang dilakukan peneliti, mulai dari merancang alat bantu pengumpul
data penelitian, proses ke lapangan, proses pengumpulan data, proses
analisis data, dan perumusan kesimpulan.
Dengan demikian, melalui proses triangulasi yang diperoleh
dari fokus penelitian ini, kemudian dilanjutkan dengan credibality dan
confirmability, serta expert opinion dari informandalam penelitian ini
diharapkan relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
44
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
A. Profil Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas
Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
1. Gambaran Umum Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam sebagai
institusi yang baru dibuka pada tahun 2013 telah memiliki sejumlah
mahasiswa baru berjumlah 27 orang pada tahun yang sama.
Penyelenggaraan Program studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga dapat mempercepat
pengadaan tenaga-tenaga ahli guna meningkatkan kualitas
pembangunan sumber daya manusia terlebih dengan adanya
penerapan otonomi daerah (Mukti Ali 2006:204).
2. Visi dan Misi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
IslamInstitut Agama Islam Negeri Salatiga.
a. Visi
Berdasarkan surat keputusan Dekan Fakultas Dakwah
Institut Agama Islam Negeri Salatiga nomor; In.
26/D3/PP.04.1/034A/2015 tentang Visi Program Studi Komunikasi
dan Penyiaran Islam adalah:
45
“Pada tahun 2030 menjadi jurusan yang kompeten dan unggul
dalam bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam berbasis Teknologi
Komunikasi dan Informasi”.
b. Misi
Surat keputusan Dekan Fakultas DakwahInstitut Agama
Islam Negeri Salatiga nomor; In. 26/D3/PP.04.1/034A/2015
tanggal 22 Juni 2015 tentang misi Program Studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam adalah :
1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang
teknologi komunikasi dan informasi dalam penyiaran islam
2) Melaksanakan dan mengembangkan penelitian di bidang ilmu
komunikasi dan penyiaran islam
3) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka
penyiaran islam
4) Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga terkait baik
lembaga pemerintahan maupun swasta, dalam dan luar negeri
5) Mengintegrasikan keilmuan agama dan keilmuan komunikasi
dan penyiaran islam.
3. Tujuan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut
Agama Islam Negeri Salatiga
Berdasarkan keputusan dekan fakultas Dakwah Institut
Agama Islam Negeri Salatiga nomor ; In.26/D3/PP.04.1/034A/2015
46
tanggal 22 Juni 2015 tentang tujuan program studi atau jurusan
komunikasi penyiaran islam sebagai berikut:
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam memiliki
tujuan :
a. Menghasilkan sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam yang
terampil dalam bidang Broadchasting, Jurnalistik danPublic
Relation.
b. Menghasilkan sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam yang
berkepribadian muslim Indonesia.
c. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk
mengoptimalkan tri dharma perguruan tinggi.
4. Sasaran dan strategi pencapaiannya
Berdasarkan surat keputusan dakwah
nomor;In.26/D1/PR.00.01/432a/2015 tanggal 26 Juni 2015, tentang
rencana induk.
Pengembangan Program studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam tahun 2010-2015, sasaran dan strategi yang ingin dicapai
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam
Negeri Salatiga adalah nampak dalam tahapan pencapaian berikut:
47
Tahapan pencapaian
5. Jajaran Pimpinan Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri
Salatiga Tahun 2014-2019
pada tahun 2015-2018 menyusun konsep praktisi yang memiliki keunggulan di bidang teknologi informasi dan komunikasi berbasis nilai islam indonesia
Pada tahun 2019-2022 perumusan desain pembelajaran untuk mewujudkan praktisi yang memiliki keunggulan di bidang teknologi informasi dan komunikasi berbasis nilai islam indonesia
Pada tahun 2023-2026 implementasi desain pembelajaran untuk mewujudkan praktisi yang memiliki keunggulan dibidang teknologi informasi dan komunikasi berbasis nilai islam indonesia
Pada tahun 2027-2030 penyebarluasan dan pengembangan desain pembelajaran untuk mewujudkan praktisi yang memiliki keunggulan dibidang teknologi informasi dan komunikasi berbasis nilai islam indonesia
48
6. Sarana dan Prasarana Serta Sistem Informasi Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri
Salatiga
Sarana dan prasarana yang dimiliki Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam adalah gedung perkuliahan,
kantor program studi, satu unit perpustakaan, studio (kerjasama
dengan radio dan TV) dan gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa. Di
samping gedung perkantoran serta perkuliahan, terdapat sarana
penunjang lainnya, lapangan olah raga, areal parkir, dan prasarana
pendukung lainya.
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam memiliki
sistem informasi yang modern, seperti telephone, faximile, dan
internet. Semua ini dalam rangka memperlancar dan mempermudah
komunikasi dengan pihak lain. Disamping itu, Program Studi juga
menggunakan sistem informasi melalui brosur dan iklan dalam
rangka perekrutan mahasiswa baru.
Untuk keperluan akademik, telah memiliki SIA (Sistem
Informasi Akademik) dengan sistem LAN (Local Area
Network).Dan untuk pelayanan perpustakaan digunakan SIMPUS
(Sistem manajemen perpustakaan) yang berbasis IT.
49
7. Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam diajarkan tentang berbagai dasar ilmu keIslaman, komunikasi
dan kebahasaan guna menciptakan suasana akademis.
Mahasiswa, dosen dan karyawan disediakan fasilitas
internet (area WiFi) di seluruh ruangan perkuliahan kampus.yang
digunakan untuk berbagai kepentingan di setiap harinya.Seperti,
untuk mencari tugas, Email, Website, Facebook, Blog, Instagram,
WhatsApp Messenger, BBM, dan sebagainya.
Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam merupakan mahasiswa yang memilik kemampuan dalam
berbagai bidang, diantaranya bidang penyiaran Islam, teknologi
informasi dan komunikasi, broadchasting dan hubungan
masyarakat.Adapun jumlah mahasiswa Program studi Komunikasi
dan Penyiaran Islam Negeri Salatiga sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa Aktif KPI IAIN Salatiga Tahun 2019
Mahasiswa
Angkatan
2013
Mahasiswa
Angkatan
2014
Mahasiswa
Angkatan
2015
Mahasiswa
Angkatan
2016
Mahasiswa
Angkatan
2017
Mahasiswa
Angkatan
2018
3
Mahasiswa
KPI
6
Mahasiswa
KPI
76
Mahasiswa
127
Mahasiswa
186
Mahasiswa
245
Mahasiswa
Sumber: Dokumen Fakultas Dakwah IAIN Salatiga
50
Tabel 1.2 Jumlah Mahasiswa Aktif KPI IAIN Salatiga Tahun 2019
Mahasiswa Angkatan 2015
Mahasiswa
Public Relations
Mahasiswa
Broadcasting
Mahasiswa
Jurnalis
33 Mahasiswa 20 Mahasiswa 12 Mahasiswa
Mahasiswa Angkatan 2016
Mahasiswa
Public Relations
Mahasiswa
Broadcasting
Mahasiswa
Jurnalis
39 Mahasiswa 40 Mahasiswa 13 Mahasiswa
Mahasiswa Angkatan 2017
Mahasiswa
Public Relations
Mahasiswa
Broadcasting
Mahasiswa
Jurnalis
81 Mahasiswa 49 Mahasiswa 29 Mahasiswa
Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi seperti
Facebook sudah menjadi tugas mahasiswa Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam sebagai calonda‟i untuk terus
menyebarkan kajian Islam (amar ma’ruf nahi munkar).
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam hampir
seluruhnya memiliki aplikasi Facebook, namun mahasiswa
cenderung hanya menggunakan aplikasi ini untuk hiburan saja
seperti menonton status, inbox, grup, dan lain
51
sebagainya.Mahasiswa masih jarang yang memanfaatkan dengan
menyebarkan ajaran-ajaran Islam kepada teman-teman atau
kerabat.Seharusnya mahasiswa yang basiknya pada ilmu dakwah
terus mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dengan
memanfaatkannya untuk hal yang positif seperti sebagai media
dakwah.
B. Temuan Penelitian
Begitu banyaknya penggunaan Facebook di kalangan
mahasiswa, maka penulis mencoba menggali informasi dengan strategi
penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis melalui
teori Uses and Gratification atau teori penggunaan dan pemenuhan
kebutuhan. Lokasi penelitian ini berada di Fakultas Dakwah program
studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri
Salatiga tahun 2019.
Penulis mencari data dimulai dengan Uji validitas, uji
keteralihan lanjut uji kebergantungan. Penulis menerapkan uji validitas
dengan mencari data pada perwakilan mahasiswaKomunikasi dan
Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga dari semester 2, 4,
6, 8, 10 dan 12 yang berjumlah 21 informan kemudian dicek
kebenarannya lagi dengan metode berbeda yakni melalui chat personal
dan wawancara tatap muka.
52
1. Penerapan Facebook sebagai media dakwah pada mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islam di Institut Agama Islam
Salatiga tahun 2019.
a. Penerapan Facebook sebagai media dakwah melalui pesan
atau inbox.
“Facebook adalah media online yang banyak digunakan untuk
berdakwah, namun ketika saya menyampaikan informasi tentang
Islam melalui facebook khususnya lewat pesan atau inbok tidak
melulu beserta dalil al-Qur’an dan al-Hadist, namun dengan
cara menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
mad’u”(KF, 23-01-2019 ).
b. Penerapan Facebook sebagai media dakwah melalui grup.
“Facebook adalah sarana komunikasi yang cepat dan instan.
Aplikasi ini bisa digunakan sebagai media komunikasi dakwah
atau sekedar membagikan tautan mengenai dakwah Islam seperti
yang saya lakukan, saya selalu mebagikan tautan berita dakwah
ke grup sosisal media saya” (NR,19-01-2019).
c. Penerapan Facebook sebagai media komunikasi dakwah
melalui cuplikan video.
“Facebook adalah aplikasi yang canggih dan banyak
fungsinya.Facebook dapat dimanfaatkan untuk mensyiarkan
agama Islam yang dapat dilakukan melalui cuplikan video kiai
seperti Ustadz Aagym, Mamah dedeh, ustadz Hanan Attaqi dan
53
lainnya. Kita dapat membagikan video-video tersebut agar
dakwahnya tidak membosankan dan facebook jadi lebih
bermanfaat” (RI,24-01-2019 ).
d. Penerapan Facebook sebagai media dakwah disertai
tindakan nyata.
“Saya menggunakan sosial media facebook tetapi jarang saya
pakai untuk berdakwah, iya sebenarnya sedikit efektif si
berdakwah menggunakan sosial media karena banyak juga yang
menggunakan sosial media. Namun, bagi saya dakwah
disampaikan melalui sosial media itu sangat kurang, lebih baik
menggunakan kajian atau dakwah lainnya seperti kajian
dimasjid, majlis ilmu agar lebih efektif dan terbuka dan
mempermudah dalam berdiskusi” (M,18-01-2019).
e. Penerapan Facebook sebagai media komunikasi dakwah
melalui status atau kronologi.
“Banyak yang sudah pernah berdakwah dengan facebook melalui
status atau kronologi, karena berdakwah lewat sosial media
dapat dilakukan dengan membagikan tautan maupun tulisan
sendiri.Dakwah menggunakan Facebook itu sangat kekinian dan
banyak pembacanya pula” (BDN, 17-01-2019 ).
“Facebook di gunakan untuk kehidupan sehari-hari, dan aplikasi
ini juga bisa dimanfaatkan untuk saran berdakwah. Karena bagi
saya, berdakwah tidak harus menggunakan dalil-dalil maupun
54
hadist tetapi dapat dilakukan dengan mengisi facebook anda
dengan konten-konten yang bermanfaat seperti yang sudah saya
lakukan saat ini” (VD,24-01-2019).
2. Faktor pendukung dan penghambat Facebook sebagai media
dakwah pada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019.
Faktor penghambat Faceboook sebagai media Dakwah dari hasil
wawancara, yaitu :
a. Dakwah melalui Facebook tidak bisa face to face
“Dakwah yang dilakukan melalui Facebook bisa kurang efektif
karena da’i dan mad’u tidak dapat bertatap muka secara
langsung dan juga bersifat maya. Sehingga da’i tidak bisa
melihat pemahaman dari mad’u yang menerima dakwah
darinya”(KF,23-01-2019).
b. Malas membaca broadcast
“Penghambat dakwah melalui Facebook yaitu kurangnya minat
pembaca dan Facebook sudah jarang diminati oleh masyarakat”
(IMR,28-01-2019).
c. Sumber yang belum pasti kejelasannya
“Penghambat berdakwah melalui facebook yakni dari segi apa
yang disampaikan ada beberapa yang tidak sesuai fakta atau itu
adalah hoax.Dizaman era millennial ini marak sekali berita hoax
yang dituangkan dalam dakwah melalui facebook. Sehingga
55
masyarakat perlu hati-hati dalam menerima sebuah dakwah
dalam facebook agar tidak sesat sehingga menyesatkan”(SH,17-
01-2019).
d. Tidak mendapatkan feedback
“Dakwah melalui facebook tidak mengetahui secara mendalam
respon dari audiens, efektivitas dakwah tidak bisa diukur, jika
ada pelecehan agama maka si pelaku (da’i) tidak dapat
ditindaklanjuti”(MAN,20-01-2019).
e. Penerima pesan mayoritas pasif
“Penghambat dakwah menggunakan facebook yaitu
penyampaiannya kurang efektif sehingga banyak orang yang
tidak perduli apa yang diposting atau hanya dilihat
saja”(NH,19-01-2019).
f. Hanya dapat dijangkau orang yang memiliki akses memadai
“Dakwah dapat dilakukan oleh siapapun, dan diterima oleh
siapapun. Namun, tidak semua orang mempunyai akun facebook
dan mempunyai akses yang memadai seperti orang jualan
sayur,dll” (AWU,23-01-2019).
Sedangkan faktor pendukungFacebook sebagai media
dakwah dari hasil wawancara, yaitu:
a. Mendapat informasi baru tentang kajian Islam
“berdakwah melalui facebook yakni kita bisa mencari atau
mengetahui lebih mudah tentang materi yang kita butuhkan atau
56
bahkan kita dapat mendapatkan banyak ilmu yang baru melalui
facebook khususnya ilmu agama” (IY,19-01-2019).
b. Menghemat waktu, biaya, dan mempermudah penyampaian
dakwah kepada banyak orang
“berdakwah melalui facebook yaitu yang pertama biayanya
murah, menghemat waktu karena tidak seperti di dunia nyata
seperti membutuhkan panggung, komsumsi, sound system dan
lain sebagainya”(MU,26-01-2019).
c. Dapat dibaca lagi dikemudian hari
“dakwah menggunakan facebook yaitu kita dapat membaca atau
melihat video kapan saja, meskipun waktunya telah berlalu.
Sehingga jika kita lupa dengan dakwahnya yang lalu kita dapat
membukannya kembali” (RI,24-01-2019).
d. Dapat menambah Ukhuwah Islamiyah
“berdakwah melalui facebook yakni mampu mengajak
masyarakat pengguna facebook mengetahui berbagai masalah
keagamaan dan mampu membuka mata hati mereka dengan
melihat berbagai unggahan dakwah melalui media facebook.
Sehingga masyarakat dapat terjalin Ukhuwah Islamiyah dan
juga dengan berdakwah melalui facebook mampu memperlancar
setiap dakwah yang diberikan oleh setiap personal maupun
kelompok” (SH,17-01-2019).
57
e. Dapat menjangkau audiens dalam waktu bersamaan
“Facebook adalah aplikasi sosial media yang sangat populer
dan mempunyai banyak kelebihan seperti kelebihan real-time,
menjangkau audiens dalam waktu seketika, beragam dan
bersamaan” (MAN,20-01-2019).
f. Dapat menjadi inovasi bagi da’i dizaman modern
“Facebook adalah layanan jejaring sosial yang digunakan oleh
hampir seluruh orang diberbagai dunia dunia dalam rangka
untuk berkomunikasi. Maka dari itu dakwah melalui facebook
juga menjadi salah satu inovasi bagi para da’I dizaman modern
ini agar tidak kuno”(KF,23-01-2019).
3. Efektivitas Facebook sebagai media dakwah pada mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri
Salatiga tahun 2019.
a. Facebook sebagai media dakwah efektif dan menyeluruh
“Berdakwah lewat Facebook menurut saya efektif.karena,
facebook dipakai dari kalangan anak kecil sampai dewasa.Dari
anak kurang sregep belajar sampai sregep belajar.Dari berbagai
kalangan, dari masyarakat kolongan sampai konglomerat.Jadi
kalau mau dakwah ya pas banget, bisa menyeluruh” (AA, 21-01-
2019).
58
b. Facebook tidak efektif digunakan untuk berdakwah karena
sudah ketinggalan zaman
“Dakwah menggunakan facebook tidak efektif karena banyak
pengguna yang beralih ke instagram dan youtube serta masih
banyak pengguna yang acuh dengan konten agama”(ZD, 19-01-
2019).
c. Facebook tidak efektif digunakan untuk berdakwah karena
tidak bisa melihat kondisi mad’u
“Berdakwah menggunakan facebook menurut saya tidak efektif,
karena kita tidak bisa melihat kondisi, kriteria mad’u secara
langsung”(UH, 25-01-2019).
C. Pembahasan
1. Penerapan Facebook sebagai media dakwah pada mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri
Salatiga tahun 2019.
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama
Islam Negeri Salatigacenderung menggunakan Facebook sebagai
kebutuhan dan gaya hidup dibanding sebagai media komunikasi
dakwah Islam.
Namun, ada beberapa mahasiswa yang memanfaatkan
kemudian menerapkan Facebook sebagai penyebaran dakwah Islam.
Mahasiswa mengirim pesan dakwah Islam dengan berbagai cara,
59
diantaranya mengirim pesan atau inbox, grup, dan juga status atau
kronologi.
Berdasarkan hasil penelitian, penerapan Facebook sebagai
media komunikasi dakwah ada 5 cara yaitu:
a. Penerapan Facebook sebagai media dakwah melalui pesan atau
inbox.
Penyampaian dakwah melalui Facebook dengan cara
pesan atau inbox dilakukan mahasiswa untuk memberi ruang
mad’uagar pecakapan lebih intens sharing tentang pesan dakwah
yang diberikan. Mahasiswa mengemas pesan dakwah dengan
kalimat yang menarik, tidak terlalu panjang dan tentunya kalimat
sesuai dengan kemampuan mad’u.
Beberapa informan yang menerapkan Facebook sebagai
media komunikasi dakwah melalui pesan atau inbox.
Hal ini peneliti temukan dalam wawancara berikut:
“Facebook adalah media online yang banyak digunakan untuk
berdakwah, namun ketika saya menyampaikan informasi tentang
Islam melalui facebook khususnya lewat pesan atau inbok tidak
melulu beserta dalil al-Qur’an dan al-Hadist, namun dengan cara
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh mad’u”(KF, 23-
01-2019).
60
b. Penerapan Facebook sebagai media dakwah melalui grup.
Penyampaian pesan dakwah dengan Facebook melalui
grup oleh mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam Salatiga dilakukan untuk mempermudah pengiriman pesan
dakwah Islam kepada banyak orang atau mad’u.
Seperti ungkapan informan berikut ini:
“Facebook adalah sarana komunikasi yang cepat dan instan.
Aplikasi ini bisa digunakan sebagai media komunikasi dakwah
atau sekedar membagikan tautan mengenai dakwah Islam seperti
yang saya lakukan, saya selalu mebagikan tautan berita dakwah ke
grup sosisal media saya” (NR,19-01-2019).
c. Penerapan Facebook sebagai media komunikasi dakwah
melalui cuplikan video.
Penyampaian dakwah melalui Facebook dengan cuplikan
video diterapkan mahasiswa agar konten dakwah yang diberikan
kepada mad’u tidak membosankan dan unik dari pesan dakwah
lainya. Seperti ungkapan informan berikut ini:
“Facebook adalah aplikasi yang canggih dan banyak
fungsinya.Facebook dapat dimanfaatkan untuk mensyiarkan agama
Islam yang dapat dilakukan melalui cuplikan video kiai seperti
Ustadz Aagym, Mamah dedeh, ustadz Hanan Attaqi dan lainnya.
Kita dapat membagikan video-video tersebut agar dakwahnya
61
tidak membosankan dan facebook jadi lebih bermanfaat” (RI,24-
01-2019 )
d. Penerapan Facebook sebagai media dakwah disertai tindakan
nyata.
Mahasiswa lain beranggapan bahwa penerapan Facebook
sebagai media dakwah kurang efektif dimana dakwah akan berjalan
lancar jika hanya diterapkan melalui media tetapi juga disertai
dengan tindakan nyata.
Seperti yang diungkap informan berikut ini:
“saya menggunakan sosial media facebook tetapi jarang saya
pakai untuk berdakwah, iya sebenarnya sedikit efektif si berdakwah
menggunakan sosial media karena banyak juga yang menggunakan
sosial media. Namun, bagi saya dakwah disampaikan melalui
sosial media itu sangat kurang, lebih baik menggunakan kajian
atau dakwah lainnya seperti kajian dimasjid, majlis ilmu agar lebih
efektif dan terbuka dan mempermudah dalam berdiskusi” (M, 18-
01-2019).
e. Penerapan Facebook sebagai media komunikasi dakwah
melalui status atau kronologi.
Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam juga memanfaatkan status atau kronologi untuk menyebarkan
dakwah Islam dengan cara tulisan kita sendiri maupun mengkopi
dari ustadz-ustadz, dan lain-lain. Seperti hasil wawancara yaitu :
62
“banyak yang sudah pernah berdakwah dengan facebook
melalui status atau kronologi, karena berdakwah lewat sosial
media itu sangat kekinian dan banyak pembacanya pula”
(BDN,17-01-2019 ).
“Facebook di gunakan untuk kehidupan sehari-hari, dan
aplikasi ini juga bisa dimanfaatkan untuk sarana berdakwah.
Karena bagi saya, berdakwah tidak harus menggunakan dalil-dalil
maupun hadist tetapi dapat dilakukan dengan mengisi facebook
anda dengan konten-konten yang bermanfaat seperti yang sudah
saya lakukan saat ini” (VD,24-01-2019).
Dari hasil wawancara diatas dan hasil pengamatan lapangan
penulis dapat menyimpulkan, bahwa terdapat 5 penyampaian dakwah
pada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam.Diantaranya
penerapan Facebook melalui pesan atau inbox, grup, status, kronologi
atau dinding Facebook, video cuplikan dan dakwah media yang
diimbangi dengan tindakan langsung di dunia nyata.
2. Faktor pendukung dan penghambatFacebooksebagai media
dakwah pada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019.
Faktor penghambatFacebook sebagai media dakwah ada 6
yaitu sebagai berikut:
63
a. Dakwah melalui Facebook tidak bisa face to face
Kekurangan dakwah menggunakan media sosial seperti
Facebook yaitu, dakwah melalui aplikasi ini tidak bisa tatap muka
atau tidak dapat face to face.
Sebagaimana hasil wawancara dengan mahasiswa semester 8 KF
menyatakan bahwa:
“Dakwah yang dilakukan melalui Facebook bisa kurang efektif
karena da’i dan mad’u tidak dapat bertatap muka secara langsung
dan juga bersifat maya. Sehingga da’i tidak bisa melihat
pemahaman dari mad’u yang menerima dakwah darinya”(23-01-
2019).
b. Malas membaca broadcast
Rasa malas merupakan kekurangan atau hambatan dalam
membaca dakwah melalui Facebook karena pesan yang terlalu
panjang dan bertele–tele sehingga mad’u malas untuk
membacanya. Hal yang seperti dirasakan oleh mahasiswa semester
8 KPI IAIN Salatiga yaitu IMR:
“Kekurangannya dakwah melalui Facebook yaitu kurangnya minat
pembaca dan Facebook sudah jarang diminati oleh masyarakat”
(28-01-2019).
64
c. Sumber yang belum pasti kejelasannya
Pesan dakwah yang disampaikan melalui Facebook baik
melalui personal atau grup terkadang isinya hoax atau palsu dan
belum pasti kejelasanya.
Sebagaimana pernyataan yang diungkap oleh mahasiswa semester
2 SH :
“Hambatan berdakwah melalui facebook yakni dari segi apa yang
disampaikan ada beberapa yang tidak sesuai fakta atau itu adalah
hoax.Dizaman era millennial ini marak sekali berita hoax yang
dituangkan dalam dakwah melalui facebook. Sehingga masyarakat
perlu hati-hati dalam menerima sebuah dakwah dalam facebook
agar tidak sesat sehingga menyesatkan”(17-01-2019).
d. Tidak mendapatkan feedback
Pesan dakwah yang disampaikan melalui Facebook
terkadang tidak mendapatkan feedback dari audiens. Seperti hasil
wawancara dari MAN semester 10 KPI IAIN Salatiga yaitu:
“Dakwah melalui facebook tidak mengetahui secara mendalam
respon dari audiens, efektivitas dakwah tidak bisa diukur, jika ada
pelecehan agama maka si pelaku (da’i) tidak dapat
ditindaklanjuti” (20-01-2019).
65
e. Penerima pesan mayoritas pasif
Dakwah Islam melalui Facebook dinilai kurang menarik
sehingga membuat penerima pesan atau mad’u menjadi pasif atau
tidak menghiraukan.
Seperti ungkapan berikut ini:
“Kekurangan dakwah menggunakan facebook yaitu
penyampaiannya kurang efektif sehingga banyak orang yang tidak
perduli apa yang diposting atau hanya dilihat saja”(NH,19-01-
2019).
f. hanya dapat dijangkau orang yang memiliki akses memadai
Dakwah melalui Facebook itu dapat dilakukan oleh siapa
saja asalkan mempunyai akses yang memadai dan mempunyai akun
Facebook.Seperti yang disampaikan oleh (AWU, ) yaitu:
“Dakwah dapat dilakukan oleh siapapun, dan diterima oleh
siapapun. Namun, tidak semua orang mempunyai akun facebook
dan mempunyai akses yang memadai seperti orang jualan
sayur,dll” (23-01-2019).
Dari hasil wawancara diatas dan hasil pengamatan lapangan
peneliti dapat menyimpulkan bahwa, terdapat 6 faktor
penghambatFacebook sebagai media dakwah diantaranya dakwah
dengan aplikasi ini yaitu dakwah melalui Facebook tidak bisa face to
face, malas membaca broadcast, Sumber yang belum pasti
66
kejelasannya, tidak mendapatkan feedback, penerima pesan mayoritas
pasif dan hanya dapat dijangkau orang yang memiliki akses memadai.
Sedangkan faktor pendukungFacebook sebagai media
dakwah ada 6, yaitu meliputi :
a. Mendapat informasi baru tentang kajian Islam
Penyampaian dakwah melalui Facebook seorang mad’u
dapat memperoleh informasi baru tentang kajian kajian dan
informasi Islam. Sebagaimana hasil wawancara dengan
mahasiswa semester 2 IY :
“Kelebihannya berdakwah melalui facebook yakni kita bisa
mencari atau mengetahui lebih mudah tentang materi yang kita
butuhkan atau bahkan kita dapat mendapatkan banyak ilmu yang
beru melalui facebook khususnya ilmu agama” (19-01-2019).
b. Menghemat waktu, biaya, dan mempermudah penyampaian
dakwah kepada banyak orang
Penyampaian dakwah melalui Facebook itu sangat
membantu sekali karena dapat menghemat waktu, biaya serta
jangkauannya sangat luas. Seperti hasil wawancara dengan
mahasiswa semester 8 MU :
“Kelebihan berdakwah melalui facebook yaitu yang pertama
biayanya murah, menghemat waktu tanpa harus banyak
persiapan”(26-01-2019).
67
c. Dapat dibaca lagi dikemudian hari
Penerimaan pesan dakwah melalui Facebook dapat di
review atau baca lagi kemudian hari jika lupa tentang bacaan
tersebut sehingga bisa dipahami ulang oleh masing–masing
individu dan kemudian bisa diterapkan dalam tindakan atau
kehidupan nyata.
Seperti yang dinyatakan oleh mahasiswa semester 8 RI:
“Kelebihannya dakwah menggunakan facebook yaitu kita dapat
membaca atau melihat video kapan saja, meskipun waktunya
telah berlalu.Sehingga jika kita lupa dengan dakwahnya yang lalu
kita dapat membukannya kembali” (24-01-2019).
d. Dapat menambah Ukhuwah Islamiyah
Penyampaian dakwah melalui Facebook dapat
menambah Ukhuwah Islamiyah antar masyarakat di seluruh dunia.
Seperti hasil wawancara dari SH semester 2 yaitu :
“Kelebihan berdakwah melalui facebook yakni mampu mengajak
masyarakat pengguna facebook mengetahui berbagai masalah
keagamaan dan mampu membuka mata hati mereka dengan
melihat berbagai unggahan dakwah melalui media
facebook.Sehingga masyarakat dapat terjalin Ukhuwah Islamiyah
dan juga dengan berdakwah melalui facebook mampu
memperlancar setiap dakwah yang diberikan oleh setiap personal
maupun kelompok” (17-01-2019).
68
e. Dapat menjangkau audiens dalam waktu bersamaan
Penyampaian dakwah melalui Facebook dapat
menjangkau audiens dalam waktu seketika, beragam dan
bersamaan.Sehingga mempermudah dalam mensyiarkan agama
Islam.Seperti hasil wawancara dari MAN semester 10 yaitu:
“Facebook adalah aplikasi sosial media yang sangat populer dan
mempunyai banyak kelebihan seperti kelebihan real-time,
menjangkau audiens dalam waktu seketika, beragam dan
bersamaan” (20-01-2019).
f. Dapat menjadi inovasi bagi da’i dizaman modern
Penyampaian dakwah melalui Facebook dapat menjadi
inovasi bagi da‟i dizaman modern.Karena, tahun berganti tahun
hampir semua sudah menggunakan kecanggihan teknologi.Maka
dari itu seorang da‟i harus pandai dalam mensyiarkan agama
Islam agar masyarakat semakin mudah dalam menerimanya.
Seperti hasil wawancara yang disampaikan oleh KF semester 8
yaitu:
“Facebook adalah layanan jejaring sosial yang digunakan oleh
hampir seluruh orang diberbagai dunia dunia dalam rangka
untuk berkomunikasi. Maka dari itu dakwah melalui facebook
juga menjadi salah satu inovasi bagi para da’i dizaman modern
ini”(23-01-2019).
69
Berdasarkan hasil wawancara diatas dan hasil pengamatan
lapangan peneliti dapat disimpulkan bahwa, terdapat 6 faktor
pendukungFacebook sebagai media dakwah diantaranya mendapatkan
informasi baru tentang kajian Islam, dapat menghemat waktu, biaya
dan mempermudah penyampaian dakwah kepada banyak orang, dapat
dibaca lagi dikemudian hari, dapat menambah ukhuwah islamiyah,
dapat menjangkau audiens dalam waktu bersamaan dan dapat menjadi
inovasi bagi da‟i dizaman modern.
3. Efektivitas Facebook sebagai media dakwah pada mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islam di Institut Agama Islam
Salatiga tahun 2019.
Efektivitas Facebook sebagai media dakwah ialah suatu
usaha atau kegiatan menyebarkan kajian dan informasi Islam
menggunakan Facebook sebagai media pelengkap untuk
mempermudah dan melancarkan penyampaian dakwah Islam tersebut.
Berdasarkan penelitian, efektivitas Facebook sebagai media
komunikasi dakwah oleh mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Institut Agama Islam Negeri Salatiga sebagai berikut:
a. Facebook efektif untuk mempersingkat waktu dan badget
Facebook adalah tempat untuk mencari teman didunia
maya dan dapat diakses oleh siapapun dan kapanpun.
Sebagaimana ungkapan dari mahasiswa semester 8 MU :
70
“Facebook sangat efektif digunakan untuk berdakwah karena
dapat mempersingkat waktudan juga badget dan tentunya lebih
simple dan efesien”(26-01-2019).
b. Facebook efektif digunakan karena mengikuti era millenial
Sekarang ini, Facebook merupakan media sosial yang
sangat banyak digunakan dari berbagai kalangan.Dimulai dari
anak-anak sampai dewasa. Pengguna Facebook sebagai dakwah
Islam dapat melalui status (Kronologi), Pesan, dan Grup.
Sebagaimana ungkapan dari mahasiswa semester 2 SH:
“Dakwah melalui facebook menurut saya sendiri efektif,
dikarenakan zaman era millennial ini tak luput dari media sosial
seperti Facebook.Sehingga dengan berdakwah melalui Facebook
generasi muda jadi faham dan mampu menyampaikannya
walaupun satu ayat saja” (17-01-2019).
c. Facebook sebagai media dakwah efektif dan menyeluruh
Penggunaan Facebook efektif digunakan sebagai media
komunikasi dakwah karena sifatnya menyeluruh kepada semua
kalangan.
Sebagaimana yang diungkap oleh mahasiswa semester 10 AA:
“Berdakwah lewat Facebook menurut saya efektif.karena,
facebook dipakai dari kalangan anak kecil sampai dewasa.Dari
anak kurang sregep belajar sampai sregep belajar.Dari berbagai
kalangan, dari masyarakat kolongan sampai konglomerat.Jadi
71
kalau mau dakwah ya pas banget, bisa menyeluruh” (21-01-
2019).
d. Facebook tidak efektif digunakan untuk berdakwah karena
tidak tepat sasaran
Dakwah melalui Facebook tidak efektif sama sekali
karena dinilai kurang pas dan tidak bisa berkomunikasi secara
langsung antara da‟i dan mad‟u. Dakwah melalui Facebook juga
tidak tepat pada sasaran karena terlalu umum atau dapat diakses
oleh siapapun.
Sebagaimana pernyataan yang diungkap oleh mahasiswa
semester 2 dan semester 8 AP:
“Dakwah melalui Facebook tidak efektif karena kurang
komunikasi dengan audiens secara langsung dan tidak tepat pada
sasaran” (19-01-2019, 24-01-2019).
e. Facebook tidak efektif digunakan untuk berdakwah karena
sudah ketinggalan zaman
Facebook adalahsalah satu bentuk media teknologi
informasi dan komunikasi yang diluncurkan pada 4 Februari 2004
dan didirikan oleh Mark Zuckerberg.Jadi, berdakwah
menggunakan Facebook dianggap sudah ketinggalan zaman.
Sebagaimana pernyataan dari ZD semester 4, yaitu:
72
“Dakwah menggunakan facebook tidak efektif karena banyak
pengguna yang beralih ke instagram dan youtube serta masih
banyak pengguna yang acuh dengan konten agama”(19-01-2019).
f. Facebook tidak efektif digunakan untuk berdakwah karena
terlalu monoton
Dakwah dilakukan melalui Facebook dapat kurang
efektif karena Facebook bersifat maya sehingga da‟i tidak bisa
melihat pemahaman dari mad‟u yang menerima dakwah darinya
karena berdakwah menggunakan Facebook relatif monoton.
Sebagaimana pernyataan dari KF Semester 8, yaitu:
“kalau untuk keefektivitasnya tidak karena dakwah melalui
Facebook menggunakan kalimat yang monoton, sehingga mad’u
kurang bisa menerimanya” (23-01-2019).
g. Facebook tidak efektif digunakan untuk berdakwah karena
tidak bisa melihat kondisi mad’u
Dakwah yang dilakukan menggunakan Facebook tidak
efektif karena tidak dapat melihat kondisi mad‟u secara
langsung.Jadi, sebagai da‟i tidak bisa menyuguhkan sesuai kondisi
mad‟u. Sebagaimana pernyataan dari UH semester 8, yaitu:
“Berdakwah menggunakan facebook menurut saya tidak efektif,
karena kita tidak bisa melihat kondisi, kriteria mad’u secara
langsung”(25-01-2019).
73
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan
bahwa, efektivitasFacebooksebagai media dakwah menurut 21
informan dari mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut
Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.Ada 9 mahasiswa
berpendapat baik dan 12 informan berpendapat tidak baik. Dari 9
informan yang berpendapat baik yaitu 4 informan berpendapat bahwa
Facebook baik digunakan sebagai media berdakwah karena dengan
Facebook pengguna benar-benar paham akan media sosial yang bisa
dimanfaatkan, 4 informan berpendapat bahwa berdakwah
menggunakan Facebook itu efektif karena sasarannya luas dan dapat
diakses kapan saja, 1 informan berpendapat bahwa berdakwah
menggunakan Facebook itu efektif karena dapat mempersingkat
waktu dan juga badget lebih efesien.
Sedangkan 12 informan yang berpendapat tidak baik yaitu 1
informan berpendapat dakwah melaui Facebook lebih efektif jika
disampaikan melalui kajian di masjid atau majlis ilmu agar lebih
efektif dan terbuka serta mempermudah untuk berdiskusi, 1 informan
menyatakan bahwa tidak efektif karena kurang menyeluruh dan hanya
teman yang sudah mengikutinya saja yang tahu, 1 informan
berpendapat bahwa dakwah menggunakan Facebook lebih berkesan
monoton, 2 informan berpendapat bahwa dakwah menggunakan
Facebook tidak efektif karena tidak tepat pada sasaran, 2 informan
berpendapat bahwa berdakwah melalui Facebook tidak efektif karena
74
tidak dapat menjangkau audiens secara langsung, 2 informan
berpendapat bahwa berdakwah menggunakan Facebook tidak efektif
karena tidak ada feedback dari mad‟u, 3 informan berpendapat bahwa
berdakwah menggunakan Facebook tidak efektif karena sudah
ketinggalan zaman dan sudah beralih menggunakan Instagram dan
Youtube.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian diatas maka peneliti dapat
menyimpulkan tentang “Efektivitas Facebook sebagai media dakwah
(Studi kasus mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam fakultas
Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019)”, yaitu :
1. Penerapan Facebook sebagai media dakwah oleh mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri
Salatiga diantaranya mahasiswa menyampaikan dakwah melalui pesan
atau inbox karena dianggap efektif dan intens, kemudian mahasiswa
juga menyampaikan dakwah melalui grup karena pesan lebih
menyeluruh, ditambah dengan penyampaian dakwah menggunakan
cuplikan video agar penerima atau mad’u tidak bosan membacanya.
Sebagian mahasiswa juga menyampaikan dakwah melalui status atau
kronologi serta diimbangi dengan tindakan langsung di dunia nyata.
2. Faktor pendukung dan penghambat Facebook sebagai media dakwah
antara lain, yaitu: penghambatnya antara lain da‟i dan mad‟u tidak
dapat face to face, malas membaca broadcast, selain itu dakwah
menggunakan Facebookjuga sumbernya belum pasti kejelasannya,
serta tidak mendapatkan feedback secara langsung dari mad‟u,
penerima pesan mayoritas pasif, dan hanya dapat dijangkau orang
yang memiliki akses yang memadai.
76
Sedangkan faktor pendukungnya Facebook sebagai media dakwah
antara lain, mendapatkan informasi baru tentang kajian islam,
menghemat waktu, biaya dan mempermudah penyampaian dakwah
kepada banyak orang, serta dapat dibaca lagi dikemudian hari,
menambah ukhuwah Islamiyah, dapat menjangkau auidiens secara
bersamaan, dan dapat menjadi inovasi bagi da‟i dizaman modern.
3. Efektivitas Facebooksebagai media dakwah di Institut Agama Islam
Negeri Salatiga Fakultas Dakwah Program Studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam menyatakan bahwa berdakwah menggunakan
Facebook itutidak efektif karena Facebook itu digunakan oleh
berbagai kalangan jadi tidak tepat sasaran. Facebook juga sudah tidak
efektif lagi karena sudah ketinggalan zaman karena sekarang sudah
mulai beralih ke Instagram dan Youtube. Facebook juga terlalu
monoton dan da‟i tidak dapat melihat kondisi mad‟u. Sehingga
mahasiswa cenderung menggunakanFacebook sebagai hiburan.
77
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada
mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam fakultas Dakwah Institut
Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2019, maka terdapat beberapa saran
berikut ini:
1. Bagi mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama
Islam Negeri Salatiga.
Dizaman yang sudah canggih teknologi sudah sewajarnya
jika mahasiswa yang notabennya di bidang Komunikasi dan Penyiaran
Islam fakultas Dakwah harus memanfaatkan dan menerapkan
teknologi komunikasi yang semakin berkembang saat ini agar tidak
ketinggalan zaman untuk hal yang positif seperti menyebarkan
dakwah Islam.
2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
referensi untuk penelitian berikutnya yang berhubungan dengan
pemanfaatan media sosial sebagai media dakwah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-jadi, Bambang Cahyono. 2009. Asyiknya Pakai Facebook Pandungan
Lengkap. Yogyakarta: Moncer Publisher Lembah Menoreh Kulon
Progo.
Al-Qur‟an dan Terjemahnya. 2006. Departemen Agama RI. Jakarta :
Magfiroh Pustaka.
Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah, Jakarta : Amzah.
Cangara, Havied. 2016. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindi
Ilaihi, Wahyu. 2013. Komunikasi Dakwah. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Madcoms. 2011. Ber-internet dengan Facebook dan Twitter untuk Pemula.
Yogyakarta : CV Andi Offset.
Madcoms.2015. Mudah Menggunakan Internet untuk Pemula.Yogyakarta:
CV Andi Offset-2.
Moleong.Lexy J. 2007.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Mubarok, Ahmad. 2014. Psikologi Dakwah Membangun Cara Berfikir dan
Merasa.Jatim: Madani Press.
Muchtar, Khoiruddin dan Ghalia, Fuala Rahma.2018.Respon Mahasiswa
Terhadap Tayangan Dakwah Islamiyah Khazanah (Trans7) &
Damai Indonesiaku (TvOne).IAIN Salatiga : Jurnal Inject.
Mulyana, Deddy dan Solatun. 2008. Metode Penelitian Komunikasi Contoh-
Contoh Peneltian Kualitatif dengan Pendekatan Praktis. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Nawawi, Imam. 1999. Riyadhus Shalihin. Jakarta: Pustaka Amani.
Rasimin. 2018. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis Kualitatif.
Yogyakarta : Mitra Cendikia bekerja sama dengan Trussmedia
Grafika.
Rumidi Sukandar. 2012. Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk
Peneliti Pemula, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Sanjaya, Wina. 2012, Media Komunikasi Pembelajaran, Jakarta : Kencana.
Sugiyono,. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Sulistiyo, Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta : Weda Tama Widya
Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia.
Syukur, Yanuardi. 2009. Facebook Sebelah Surga, Sebelah Neraka.
Yogyakarta: Diva Press (Anggota IKAPI).
Noermala, Dira. 2018. WhatsApp Messanger sebagai Media Dakwah.Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran islam Fakultas Dakwah.
Khoiri, Misbahul. 2014. Dakwah Melalui Jejaring Sosial Facebook K.H
Abdullah Gymnasiar.Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Susilawati, Susi. 2016. Facebook Sebagai Media Dakwah studi Komunikasi
Chybercommunity pada Fanpage Dian Pelangi. Fakultas Dakwah
dan Komunikasi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial
http://noebangetz.blogspot.com/2009/07/defisinisi-atau-pengertian-
efektivitas.html
http://dikamaulana.wordpress.com/2011/07/02.Pengertian-facebook-dan
sejarah-facebook/
https://www.google.co.id/url?q=http://digilib.uinsuka.ac.id/14421/1/1021002
_bab-i_iv-atau
v_daftarpustaka.pdf&sa=U&ved2ahUKEwiFop7nz5LhAhWLfH0K
HSUjCjAAegQIBRAB&usg=AOvVaw2b5seBOkEQO2Wc1UGd2
DVa
https://www.google.co.id/url?q=http://digilib.uin-
suka.ac.id/20796/&sa=U&ved=2ahUKEwi2t42e0JLhAhUZcCsKH
UKhCEYQFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw3B97dAnDNszxna8S
KFA6SC
CURRICULUM VITAE
Nama Lengkap : Anzilatul Qodriyah
Tempat dan Tanggal Lahir : Demak, 10 Nopember 1996
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
Alamat Rumah :Bandung Kidul Rt.02, Rw
02, Kunir, Kecamatan
Dempet, Kabupaten Demak.
Tb/Bb : 155 cm/45 kg
Kesehatan : Baik
Emai : [email protected]
Telepon : 0895 0164 8762 (WA)
Riwayat Pendidikan
2003-2008 : MI Riyadlotul Ulum, Kunir, Kecamatan Dempet,
Kabupaten Demak
2008-2011 : MTs Riyadlotul Ulum, Kunir, Kecamatan Dempet,
Kabupaten Demak
2011-2014 : MAMiftahul Huda, Brakas, Kecamatan Dempet,
Kabupaten Demak
2015-2019 :Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas
Dakwah IAIN Salatiga
Pengalaman Organisai
2017-2018 : Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah
2017-2018 : Pengurus HMI komisariat Lafran Pane
2018-2019 : Pengurus HMI Cabang Salatiga
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.1 Dokumentasi
Bayu Dharma Negara Semester 6
Muhammad Dani Farhananda Semester 8
Bira Farrida Semester 8
Suprih Hartini Semester 2
Maftuchatul Utamimah semester 8
Retno Indriatuti Semester 8
Icha Mistiyana Rosida Semester 8
Nur Rohim Semester 8
Viola Diane de Johnie Putri Semester 8
Arif Prayogo Semester 2
Ahmad Wasi Uzzulfa Semester 12
Alifia Arsi Semester 10
Ayu Ardiyanti Semester 6
Intan Yuliana Semester 2
Zamrud Danu Semester 4
M Alfa Ni‟am Semester 10
Arditya Pratama Semester 6
Nur Hidayatulloh Semester 2
Muftilatun Semester 6
Kurnia Fajarita Semester 8
Uswatun Hasanah Semester 8
1.2 Instrumen
DAFTAR PERTANYAAN
Nama :
Tempat, Tanggal Lahir :
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas : Dakwah
Semester :
1.Apa nama akun di Facebook anda?
2.Apa yang anda ketahui tentang Facebook?
3.Apafaktor pendukung dakwah melalui Facebook menurut anda?
4.Apafaktor penghambat dakwah melalui Facebook menurut anda?
5.Pernahkah anda berdakwah melalui Facebook? Sertakan alasannya!
6.Menurut anda seberapa efektifkah bila berdakwah melalui Facebook?
Sertakan alasannya!
7. Siapa nama ustadz yang menggunakan media Facebook untuk
berdakwah? Sertakan nama akun Facebook ustadz tersebut!
8.Menurut anda bagaimana Penerapan Facebook sebagai media dakwah?
Baik apa tidak?
1.3Hasil Wawancara
WAWANCARA 1
Nama :Arif Prayogo
Tempat, tanggal lahir :Magelang, 01 April 2000
Jurusan :Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas :Dakwah
Semester : 2
Tanggal wawancara : 19 Januari 2019
Tempat wawancara : Depan mushola lantai 1 kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. Arif Prayogo
2. Facebook adalah tempat mengenal orang lain di dunia maya
3. Bisa di baca dengan banyak orang dan sangat mudah bebas menulis
rangkaian dakwah serta mudah berkomunikasi
4. Karena Facebook adalah dunia maya kita tidak bisa melihat orang
secara langsung dan tidak berkomunikasi secara langsung atau face to
face
5. Belum, Karena belum menguasai ilmu
6. Dakwah melalui Facebook tidak efektif karena kurang komunikasi
dengan audiens secara langsung dan tidak tepat pada sasaran
7. Ust. Yusuf mansyur Facebook : Yusuf Mansyur
8. Baik, Sebab bagi pembaca seperti saya bisa menambah wawasan
ilmu agama.
WAWANCARA 2
Nama : Intan Yuliana
Tempat, tanggal lahir : Sragen, 28 Juli 1999
Jurusan : Kpi
Fakultas :Dakwah
Semester :2
Tanggal wawancara : 19 Januari 2019
Tempat wawancara : Depan ruang dosen Fakultas Dawah IAIN Salatiga
Jawaban
1. Intan Yuliana
2. Suatu sosial media yang salah satunya untuk mencari teman, sebagai
tempat hiburan dll
3. berdakwah melalui facebook yakni kita bisa mencari atau mengetahui
lebih mudah tentang materi yang kita butuhkan atau bahkan kita
dapat mendapatkan banyak ilmu yang baru melalui facebook
khususnya ilmu agama
4. Hambatannya yaitu tidak face to face atau tidak secara langsung dan
kadang sulit untuk dipahami.
5. Tidak pernah, karena saya kurang begitu update kalo di facebook
6. Cukup efektif karena facebook mencakup jangkauan luas tidak hanya
Indonesia saja tapi seluruh dunia mungkin cukup bisa berdakwah
7. secara praktis di era milenial ini dan dapat diterima untuk sebagian
masyarakat
8. Tidak Pernah
9. Baik
WAWANCARA 3
Nama :Nur Hidayatulloh
Tempat, tanggal lahir :Magelang, 03 Nopember 2019
Jurusan :Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas :Dakwah
Semester :2
Tanggal wawancara : 19 Januari 2019
Tempat wawancara : Kantin Dharma Wanita kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. Nurhidayatulloh
2. Facebook adalah akses untuk melihat berbagai media yang disediakan
orang lain.
3. Karena melalui facebook lebih mudah dan jangkauannya luas,
siapapun bisa melihat dan mengaksesnya.
4. Penghambat dakwah menggunakan facebook yaitu penyampaiannya
kurang efektif sehingga banyak orang yang tidak perduli apa yang
diposting atau hanya dilihat saja
5. Belum. Alasannya, ya sedikit yang minat.
6. Kemungkinan kecil. Karena, sekarang pengguna facebook lebih
memilih ig dan wa untuk mengakses berbagai informasi.
7. Belum tau. Karena saya saya juga jarang melihat facebook.
8. Sebenarnya baik. Namun kurang efektif karena sekarang pengguna
facebook sedikit.
WAWANCARA 4
Nama : Suprih Hartini
Tempat,tanggal lahir : Grobogan, 15 juli 2000
Jurusan : KPI
Fakultas :Dakwah
Semester : 2
Tanggal wawancara : 19 Januari 2019
Tempat wawancara : Depan ruang rehat dosen gedung Hasyim Asyari
Kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. Nama akun Facebook saya Suprih Hartini
2. Facebook merupakan salah satu media sosial yang mana sebagai alat
komunikasi antar personal maupun kelompok, sehingga
mempermudah tercipta komunikasi sesama pengguna Facebook itu
sendiri.
3. Berdakwah melalui facebook yakni mampu mengajak masyarakat
pengguna facebook mengetahui berbagai masalah keagamaan dan
mampu membuka mata hati mereka dengan melihat berbagai
unggahan dakwah melalui media facebook. Sehingga masyarakat
dapat terjalin Ukhuwah Islamiyah dan juga dengan berdakwah
melalui facebook mampu memperlancar setiap dakwah yang
diberikan oleh setiap personal maupun kelompok
4. Penghambat berdakwah melalui facebook yakni dari segi apa yang
disampaikan ada beberapa yang tidak sesuai fakta atau itu adalah
hoax. Dizaman era millennial ini marak sekali berita hoax yang
dituangkan dalam dakwah melalui facebook. Sehingga masyarakat
5. perlu hati-hati dalam menerima sebuah dakwah dalam facebook agar
tidak sesat sehingga menyesatkan
6. Sejujurnya saya memang belum pernah berdakwah menggunakan
Facebook dikarenakan saya melihat saya sendiri belum mampu untuk
membawakan sebuah pesan ajakan kepada masyarakat dalam dakwah
itu sendiri saya juga belum cukup ilmu sehingga saya belum berani
melakukan nya.
7. Menurut saya sendiri efektif, dikarenakan zaman era millenial ini tak
luput dari media sosial seperti Facebook. Sehingga dengan
berdakwah melalui Facebook generasi muda jadi paham dan mampu
menyampaikan nya walaupun satu ayat saja.
8. Ustadz Abdul Somad, Akun Facebook nya Tanya Jawab
UstadzAbdul Somad
9. Menurut saya Facebook sebagai media Dakwah cukup baik dalam
mengatasi ketidaktahuan generasi millenial sehingga mereka jadi
paham mereka mampu menggunakan Facebook sebagai alat yang
sangat bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain
WAWANCARA 5
Nama : Zamrud Danu
Tempat, tanggal lahir : Magelang 4 september 1998
Jurusan : kpi
Fakultas :dakwah
Semester :4
Tanggal wawancara : 20 Januari 2019
Tempat wawancara : Kantin Dharma Wanita kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. DANU
2. Media sosial
3. Menyeluruh
4. Kebanyakan orang mengabaikan
5. Belum,karena sekarang sudah muncul media sosial yang lebih baik
6. Dakwah menggunakan facebook tidak efektif karena banyak
pengguna yang beralih ke instagram dan youtube serta masih banyak
pengguna yang acuh dengan konten agama
7. Tidak tahu
8. Baik
WAWANCARA 6
Nama :Arditya Pratama Y
Tempat,tanggal lahir :Semarang, 16April 1995
Jurusan : komunikasi dan penyiaran islam
Fakultas : dakwah
Semester : 6
Tanggal wawancara : 22 Januari 2019
Tempat wawancara : Depan radio Masda FM
Jawaban
1. Arditya
2. Bisa memberi informasi
3. tidak banyak menyita waktu
4. Tidak bisa bertatap muka langsung
5. Pernah, karena berdakwah lewat sosmed sangat kekinian
6. Tidak efektif, karena kalah saing dengan youtube
7. Ustadz Hanan ataki
8. Baik
WAWANCARA 7
Nama :Ayu Ardiyanti
Tempat, tanggal lahir :Demak,12 April 1998
Jurusan :KPI
Fakultas :Dakwah
Semester :6
Tanggal wawancara : 22 Januari 2019
Tempat wawancara : Depan ruang kelas lantai 3 Gedung Hasyim Asyari
kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. Ayuardianti
2. media sosial yg digunakan kebanyakan orang untuk mendapatkan
suatu informasi,mencari teman bahkan bisa digunakan untuk
berjualan dan juga bisa untuk berdakwah.
3. bisa dilihat oleh masyarakat yg menggunakan facebook,menambah
wawasan.
4. kurang efektif karena tidak ada feedback
5. belum pernah
6. 50% karena berdakwah di facebook kadang ada yg melihat dan
menerimanya dan kadang juga ada yg tidak menerima malah
menggolok2
7. Tidak tahu
8. baik
WAWANCARA 8
Nama : Bayu Darma Negara
Tempat, tanggal lahir : Rembang, 16 Agustus 1997
Jurusan :Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas :Dakwah
Semester :6
Tanggal wawancara : 17 Januari 2019
Tempat wawancara : Depan ruang kelas lantai 3 Gedung Hasyim Asyari
kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. Bayung teng teng blues
2. Buku wajah
3. Menarik. Karena, pengguna facebook banyak di Indonesia jadi bisa
efektif
4. Di Facebook tidak ada hambatan berdakwah di situ. Yang penting
dakwahnya bagus dan baik. Asal teman facebook dapat merasakan
nikmatnya dakwah aman aman saja. yang penting orang nyaman
membacanya. Tidak ada yang sakit hati ketika membaca dan Tuhan
tidak marah. Dah cukup itu.
5. Pernah. Cuman iseng doing. Terus tak hapus. Karena saya malu kalo
dakwah di facebook dan takut Tuhan marah.
6. Owh efektif. Pandangan saya tentang efektif ketika berdakwah di
facebook, ya efektif. Tau untuk mempengaruhi sehingga berubah pola
laku pola bicaranya dll itu tergantung orang yang membaca. Karena,
berdakwah di dunia ghoib jadi efektif itu belum tentu berhasil. Tapi
kalau sekedar menyampaikan itu baik dan efektif banget.
7. Saya ikut satu grup. Mayah nusantara dan lain-lain. Disitu ada banyak
tokoh besar seperti : caknun, sujiwo tejo, ibnu sina, adi hidayat, abdul
somat, ustadz haikal, gusmus, gus muafiq, hanan attaqi dan lain-lain.
8. Banyak yang sudah pernah berdakwah dengan facebook melalui
status atau kronologi, karena berdakwah lewat sosial media dapat
dilakukan dengan membagikan tautan maupun tulisan sendiri.
Dakwah menggunakan Facebook itu sangat kekinian dan banyak
pembacanya pula
WAWANCARA 9
Nama :Muftilatun
Tempat, tgllhr : pemalang, 14 maret 1998
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas : Dakwah
Semester :5-6
Tanggal wawancara : 18 Januari 2019
Tempat wawancara : Depan ruang kelas lantai 3 Gedung Hasyim Asyari
kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. Mufmuf
2. Bisa memberi informasi
3. Tidak menguras tenaga, tidak menyita waktu
4. Tidak bisa sharing secara langsung
5. Belum, karena belum punya materi yang mumpuni
6. Sedikit efektif karena orang2 banyak yg menggunakan sosial media
facebook dibanding dengan sosial media lainnya,dan jika dakwah
disampaikan melalui sosmed saja itu sangat kurang,lebih baik
menggunakan kajian atau dakwah lainnya seperti kajian
dimasjid,majlis ilmu agar lebih efektif dan terbuka dan
mempermudah dalam berdiskusi.
7. Ustadz Hanan ataki
8. Saya menggunakan sosial media facebook tetapi jarang saya pakai
untuk berdakwah, iya sebenarnya sedikit efektif si berdakwah
menggunakan sosial media karena banyak juga yang menggunakan
9. sosial media. Namun, bagi saya dakwah disampaikan melalui sosial
media itu sangat kurang, lebih baik menggunakan kajian atau dakwah
lainnya seperti kajian dimasjid, majlis ilmu agar lebih efektif dan
terbuka dan mempermudah dalam berdiskusi
WAWANCARA 10
Nama :Bira Farida
Tempat, tanggal lahir :Rembang, 10 Mei 1997
Jurusan :kpi
Fakultas :dakwah
Semester :8
Tanggal wawancara : 26 Januari 2019
Tempat wawancara : Depan ruang kelas lantai 3 Gedung Hasyim Asyari
kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. Birra Faridha
2. Akun sosial media
3. Tidak ada
4. Facebook sekarang sudah jarang peminatnya. Jumlah teman terbatas.
5. Tidak pernah
6. Kurang efektif
7. Tidak ada
8. Kurang baik karena facebokk sudah ketinggalan jaman
WAWANCARA 11
Nama : Muhammad Dany Farhananda
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 10 September 1996
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas : Dakwah
Semester : 8
Tanggal wawancara : 9 Februari 2019
Tempat wawancara : Posko KKN Desa Tempursari - Magelang
Jawaban
1. Dany.
2. Sosial media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan
teman bahkan teman yang sudah lama tidak berjumpa.
3. Lebih mempersingkat waktu dan tidak membutuhkan banyak biaya.
4. Tidak bisa tatap muka dan tidak tepat pada sasaran.
5. Belum pernah
6. Kurang efektif karena tidak tepat pada sasaran.
7. Hanan At-taqi
8. Baik.
WAWANCARA 12
Nama : Icha Mistiyana Rosida
Tempat, tanggal lahir : kab.semarang, 10 mei 1999
Jurusan :kpi
Fakultas :dakwah
Semester :8
Tanggal wawancara : 28 Januari 2019
Tempat wawancara : Depan ruang kelas lantai 3 Gedung Hasyim Asyari
kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. Icha fellicia
2. Salah satu media sosial yang lagi berkembang di indonesia dan
termasuk aplikasi terbanyak di indonesia selain instagram
3. Mudah
4. Penghambat dakwah melalui Facebook yaitu kurangnya minat
pembaca dan Facebook sudah jarang diminati oleh masyarakat
5. Pernah
6. Sedikit efektifnya, kurang menyeluruh, karna yg tau hanya teman yg
sudah saling berteman saja
7. Hanan Attaki. Hanan attaki
8. Baik Cuma kurang efektif jika pengikutnya sedikit
WAWANCARA 13
Nama :kurnia fajarita
Tempat, tanggal lahir : purwodadi, 16 Juli 1996
Jurusan : KPI
Fakultas : Dakwah
Semester :8
Tanggal wawancara : 23 Januari 2019
Tempat wawancara : Rumah kos Alfadani
Jawaban
1. Kurnia Fajarita
2. Facebook adalah layanan jejaring sosial yang digunakan
olehhampirseluruh orang di berbagai dunia dalam rangka untuk
berkomunikasi, bertukar pikiran, mengemukakan pendapat,
menambah teman dsb.Mencipta facebook adalah Mark Zuckerberg.
Pusat pelayanan facebook sendiri berada di California, Amerika
Serikat.
3. Facebook adalah layanan jejaring sosial yang digunakan oleh hampir
seluruh orang diberbagai dunia dunia dalam rangka untuk
berkomunikasi. Maka dari itu dakwah melalui facebook juga menjadi
salah satu inovasi bagi para da‟I dizaman modern ini agar tidak kuno
4. Dakwah yang dilakukan melalui Facebook bisa kurang efektif karena
da‟i dan mad‟u tidak dapat bertatap muka secara langsung dan juga
bersifat maya. Sehingga da‟i tidak bisa melihat pemahaman dari
mad‟u yang menerima dakwah darinya
5. pernah namun berdakwah tidak melulu harus beserta dalil al-qur'an
dan al-hadist, maka dari itu saya terkadang memilih berdakwh di fb
dgn cara menyampaikan kalimat dari hadist di sampaikan kepda
mad'u dgn menggunakan bahasa yg mudah di pahami. Alasanny
yakni karena di fb semuany secara gratis dan banyak orang yg
memakai fb.
6. kalau untuk ke efektifanny mungkin kurang karena seperti yg sudah
saya jelaskan di atas tdi. Maka dari itu dakwah melalui fb jika
penggunakan kalimat yg monoton justru para mad'u kurang bisa
menerimanya.
7. ustadz haikal hassan. Nama akun fbnya HAIKAL HASSAN.
8. Facebook adalah media online yang banyak digunakan untuk
berdakwah, namun ketika saya menyampaikan informasi tentang
Islam melalui facebook khususnya lewat pesan atau inbok tidak
melulu beserta dalil al-Qur‟an dan al-Hadist, namun dengan cara
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh mad‟u
WAWANCARA 14
Nama : Maftuchatul Utamimah
Tempat, tanggal lahir : kudus 12 maret 1997
Jurusan : kpi
Fakultas : dakwah
Semester :8
Tanggal wawancara : 26 Januari 2019
Tempat wawancara : Ruang Lobby Gedung Hasyim Asyari kampus 3
IAIN Salatiga
Jawaban
1. Maftuchatul
2. Mencari teman di dunia maya dan juga mempermudah mencari berita
3. Berdakwah melalui facebook yaitu yang pertama biayanya murah,
menghemat waktu karena tidak seperti di dunia nyata seperti
membutuhkan panggung, komsumsi, sound system dan lain
sebagainya
4. Tidak bisa mengeneal mad'u secara langsung
5. Tidak,
6. Sangat efektif kalau di lihat dari segi waktu dan juga badget lebih
efisien
7. Tidak tahu
8. Baik, memanfaatkan media baru untuk berdakwah d zaman
kontemporer.
WAWANCARA 15
Nama :Nur Rohim
Tempat,Tanggal Lahir: Salatiga, 8 Desember 1996
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas : Dakwah
Semester : 8
Tanggal wawancara : 9 Januari 2019
Tempat wawancara : Posko KKN Desa Tempursari - Magelang
Jawaban
1. Nur john
2. media sosial yang bermanfaat untuk mencari teman, grub, jual beli,
bahkan jodoh :)
3. Sangat mudah digunakan, tidak ribet, irit biaya
4. Tidak bisa tatap muka, terbatas pengguna medsos fb tersebut
5. Hanya sebatas membagikan tautan saja.. Seperti berita dakwah
kemudian di teruskan di timeline
6. Sertakanalasannya!lumayan efektif, karena dengan facebook
pengguna yang benar benar paham akan media sosial ini lebih bisa
memanfaatkan
7. Tidak tahu
8. Facebook adalah sarana komunikasi yang cepat dan instan. Aplikasi
ini bisa digunakan sebagai media komunikasi dakwah atau sekedar
membagikan tautan mengenai dakwah Islam seperti yang saya
lakukan, saya selalu mebagikan tautan berita dakwah ke grup sosisal
media saya
WAWANCARA 16
Nama :Retno Indriastuti
Tempat, tanggal lahir :kudus 25 desember 1996
Jurusan :Kpi humas
Fakultas : KPI
Semester :8
Tanggal wawancara : 24 Januari 2019
Tempat wawancara : Ruang mushola lantai 1 Gedung Hasyim Asyari
kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. retno indriastuti
2. sebuah media sosial dimana kita bisa mengekspresikan diri mencari
teman sekaligus menggali informasi
3. dakwah menggunakan facebook yaitu kita dapat membaca atau
melihat video kapan saja, meskipun waktunya telah berlalu. Sehingga
jika kita lupa dengan dakwahnya yang lalu kita dapat membukannya
kembali
4. kurang efektif karena hanya orang yang mempunyai fb aja yang tau
5. tidak
6. efektif karna sasaranya luas . dapat diakses kapan saja .
7. ust agus hermawan
8. Facebook adalah aplikasi yang canggih dan banyak fungsinya.
Facebook dapat dimanfaatkan untuk mensyiarkan agama Islam yang
dapat dilakukan melalui cuplikan video kiai seperti Ustadz Aagym,
Mamah dedeh, ustadz Hanan Attaqi dan lainnya. Kita dapat
9. membagikan video-video tersebut agar dakwahnya tidak
membosankan dan facebook jadi lebih bermanfaat
WAWANCARA 17
Nama : Uswatun Hasanah
Tempat, tgl lhr : Kudus, 20 April 1997
Jurusan : KPI
Fakultas : Dakwah
Semester : 8
Tanggal wawancara : 25 Januari 2019
Tempat wawancara : Ruang mushola lantai 1 Gedung Hasyim Asyari
kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. Uswatun Hasanah
2. FB salah salah satu media masa terluas didunia
3. Kreasi penyampaian pesan bisa sesuai dengan apa yang kita inginan
4. Tidak bisa mengetahui feedback atau tanggapan mad‟u secara
langsung dan pesan diabaian oleh mad‟u
5. Pernah, karena berdakwah melalui FB jaringan madu lebih luas
6. Berdakwah melalui FB menurut saya tidak efektif karena kita tidak
bisa melihat kondisi kriteria mad‟u secara langsung
7. tidak tahu
8. baik karena dengan adanya media sosial salah satunya FB kita bisa
memanfaatkan FB tersebut dengan baik, misal untuk berdakwah atau
mengajak kebaikan
WAWANCARA 18
Nama : Viola Diane de Johnie Putri
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 20 Agustus 1995
Jurusan : KPI
Fakultas : Dakwah
Semester :8
Tanggal wawancara : 24 Januari 2019
Tempat wawancara : Ruang Lobby Gedung Hasyim Asyari kampus 3
IAIN Salatiga
Jawaban
1. Viola Diane DJP
2. Facebook adalah media social yang memudahkan seseorang dalam
berkomunikasi.
3. Pendukungnya : facebook lebih merakyat, sehingga semua kalangan
bisa melihatnya.
4. Penghambatnya : kurang tepat sasaran.
5. Berdakwah melalui facebook belum pernah, saya baru mencaoba
mengisi facebook saya dengan konten-konten yang bermanfaat.
6. Berdakwah melalui facebook tidak begitu efektif, dikarenakan susah
untuk tepat sasaran.
7. Saya kurang faham.
8. Facebook di gunakan untuk kehidupan sehari-hari, dan aplikasi ini
juga bisa dimanfaatkan untuk saran berdakwah. Karena bagi saya,
berdakwah tidak harus menggunakan dalil-dalil maupun hadist tetapi
dapat dilakukan dengan mengisi facebook anda dengan konten-
konten yang bermanfaat seperti yang sudah saya lakukan saat ini.
WAWANCARA 19
Nama : M. Alfa Ni'am
Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 13 september 1994
Jurusan : Dakwah
Fakultas : KPI
Semester : 10
Tanggal wawancara : 20 Januari 2019
Tempat wawancara : Depan ruang dosen Fakultas Dakwah Gedung
Hasyim Asyari kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. alfa.g.mart
2. aplikasi sosial media
3. Facebook adalah aplikasi sosial media yang sangat populer dan
mempunyai banyak kelebihan seperti kelebihan real-time,
menjangkau audiens dalam waktu seketika, beragam dan bersamaan,
4. Dakwah melalui facebook tidak mengetahui secara mendalam respon
dari audiens, efektivitas dakwah tidak bisa diukur, jika ada pelecehan
agama maka si pelaku (da‟i) tidak dapat ditindaklanjuti
5. Tidak pernah
6. Tidak efektif, karena tidak dapat menjangkau audience secara
langsung
7. Tidak ada
8. Kurang baik, karena tidak terlalu mengena kpeada audience,
disamping itu jika ada khilafiyah tidak dapat didiskusikan, dan yg
terjadi malah saling menghujat.
WAWANCARA 20
Nama : Alifia Arsi
Tempat, tanggal lahir : kab. Smrang, 08 08 1996
Jurusan : KPI
Fakultas :Dakwah
Semester :9-10
Tanggal wawancara : 26 Januari 2019
Tempat wawancara : Kantin kontainer kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. Alifia Arsi Pelet
2. sosial media
3. mudah dilihat dan dibaca orang.
4. bisa jadi cuma dibaca sekilas, bisa jadi dibaca di renungkan lalu
dilupakan.
5. klw facebook blm pernah ya. Sering ny di instagram. Jarang aja pakai
facebook. Karna bagi saya fb tu nggak kekinian. �. Wlwpun masih
banyak pengguna fb dr pda instagram.
6. Berdakwah lewat Facebook menurut saya efektif.karena, facebook
dipakai dari kalangan anak kecil sampai dewasa. Dari anak kurang
sregep belajar sampai sregep belajar. Dari berbagai kalangan, dari
masyarakat kolongan sampai konglomerat. Jadi kalau mau dakwah ya
pas banget, bisa menyeluruh
7. Hanan attaki mungkin.
8. Jawaban ny sma no 6.
WAWANCARA 21
Nama : Ahmad Wasi Uzzulfa
Tempat, tanggal lahir : Boyolali, 8 Januari 1995
Jurusan : KPI
Fakultas :Dakwah
Semester :12
Tanggal wawancara : 23 Januari 2019
Tempat wawancara : Lapangan futsal kampus 3 IAIN Salatiga
Jawaban
1. Ahmad Wasi Uzzulfa
2. Media sosial
3. Dapat menjangkau banyak orang
4. Dakwah dapat dilakukan oleh siapapun, dan diterima oleh siapapun.
Namun, tidak semua orang mempunyai akun facebook dan
mempunyai akses yang memadai seperti orang jualan sayur,dll
5. Belum
6. Mungkin efektif
7. Tidak tau
8. baik