efektifitas komunikasi tatap muka kepala desa … sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga...

22
[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 114 EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DIDESA SIDOREJO KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN Kristin Tri Lestari 1) 1) Dosen Fakultas Ilmu Social dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun Abstract To support the implementation of regional development and the need for the participation of rural communities is a major joint success or failure of development currently promoted. Because the village can be developed and evolve when people actively participate and are able to utilize the potentials that exist in the village, all for the sake of the prosperity of rural communities themselves. On the other hand, that in an effort to intensify development in the village as well as to encourage participation and a sense of community responsibility in the villages on the success of development hence the need for face to face communication village head. In terms of communication between the leader and the led. Namely the village head and the community itself. So very effort to stimulate public participation in development in order to improve the welfare of community itself.It is clear that communication plays an important role in spurring and stimulating community in an effort development. Communication through the public can know the government's policy direction and objectives to be achieved development. In such a case, for the implementation of development is very important in rural communities face to face communication as the village head and people in construction. Keywords : face to face communication , participation , development A. Pendahuluan Kebijakan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan pemerintah daerah disegala bidang terus diupayakan dan dimaksimalkan dalam rangka melaksanakan pembangunan nasional dan otonomi daerah. Langkah tersebut dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam system Negara kesatuan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah satu kesatuan, walaupun tugas dan perannya berbeda. Kebijakan yang dimaksud sudah barang tentu tidak hanya kebijakan yang ruang lingkupnya daerah kabupaten, akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai pasal 4 Undang- Undang no 32 tahun 2004 dimana disebutkan dalam ayat 1 bahwa “dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi dibentuk dan disusun daerah propinsi, daerah kabupaten daerah kota yang

Upload: dangkhue

Post on 17-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 114

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA

TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN

DIDESA SIDOREJO KECAMATAN WUNGU

KABUPATEN MADIUN

Kristin Tri Lestari 1)

1)

Dosen Fakultas Ilmu Social dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun

Abstract

To support the implementation of regional development and the need for the

participation of rural communities is a major joint success or failure of development

currently promoted. Because the village can be developed and evolve when people

actively participate and are able to utilize the potentials that exist in the village, all for

the sake of the prosperity of rural communities themselves. On the other hand, that in

an effort to intensify development in the village as well as to encourage participation

and a sense of community responsibility in the villages on the success of development

hence the need for face to face communication village head. In terms of communication

between the leader and the led. Namely the village head and the community itself. So

very effort to stimulate public participation in development in order to improve the

welfare of community itself.It is clear that communication plays an important role in

spurring and stimulating community in an effort development. Communication through

the public can know the government's policy direction and objectives to be achieved

development. In such a case, for the implementation of development is very important in

rural communities face to face communication as the village head and people in

construction.

Keywords : face to face communication , participation , development

A. Pendahuluan

Kebijakan untuk meningkatkan

dan mengembangkan kemampuan

pemerintah daerah disegala bidang terus

diupayakan dan dimaksimalkan dalam

rangka melaksanakan pembangunan

nasional dan otonomi daerah. Langkah

tersebut dilandasi oleh pemikiran bahwa

dalam system Negara kesatuan,

pemerintah pusat dan pemerintah daerah

adalah satu kesatuan, walaupun tugas

dan perannya berbeda.

Kebijakan yang dimaksud sudah

barang tentu tidak hanya kebijakan yang

ruang lingkupnya daerah kabupaten,

akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga

sangat penting karena ditingkat ini

langsung berhubungan dengan

masyarakat. Sesuai pasal 4 Undang-

Undang no 32 tahun 2004 dimana

disebutkan dalam ayat 1 bahwa “dalam

rangka pelaksanaan asas desentralisasi

dibentuk dan disusun daerah propinsi,

daerah kabupaten daerah kota yang

Page 2: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 115

berwenang mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat

menurut prakarsa setempat menurut

prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

rakyat.

Pembangunan yang dilaksanakan

oleh bangsa Indonesia mengandung

makna peningkatan kesejahteraan yang

diarahkan untuk mencapai masyarakat

yang adil dan makmur. Dalam

pembangunan nasional tidak harus

dilaksanakan oleh pemerintah pusat akan

tetapi pemerintah daerah pemegang

otonom. Dalam menunjang pelaksanaan

pembangunan daerah perlu adanya

partisipasi masyarakat dan desa

merupakan sendi utama berhasil

tidaknya pembangunan yang sekarang

ini digalakkan. Sebab desa dapat maju

dan berkembang apabila masyarakat

aktif berpartisipasi dan mampu

memanfaatkan potensi-potensi yang ada

di desa, yang kesemuanya demi

kemakmuran masyarakat desa itu

sendiri.

Di sisi lain, bahwa dalam upaya

menggiatkan pembangunan di desa serta

untuk mendorong partisipasi dan rasa

tanggung jawab masyarakat di desa

terhadap keberhasilan pembangunan

maka perlu adanya komunikasi tatap

muka kepala desa. Dalam artian adanya

komunikasi antara pemimpin dengan

yang dipimpin. Yaitu kepala desa

dengan warga masyarakat itu sendiri.

Jadi sangat diperlukan upaya

menggairahkan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Lebih lanjut menurut Soetomo,

dimana dijelaskan bahwa: “…terjadinya

interaktif timbal balik serta terbuka dan

tanggung jawab antar dan antara sesama

warga masyarakat dengan pemerintah

dalam memperoleh informasi tentang

pembangunan dan hasil-hasilnya,

sehingga makin meningkat kualitas,

peranan, peran serta dan tanggung jawab

masyarakat dalam pembangunan dalam

rangka menumbuhkembangkan sikap

kemandirian dan keteguhan bangsa”.1

Jelas bahwa komunikasi sangat

berperan di dalam memacu dan

menggairahkan masyarakat dalam upaya

melaksanakan pembangunan. Melalui

komunikasi masyarakat dapat

mengetahui kebijakan pemerintah, arah

dan tujuan pembangunan yang hendak

dicapai. Dalam hal yang demikian, untuk

pelaksanaan pembangunan di

masyarakat pedesaan sangat penting

komunikasi tatap muka kepala desa

1 Soetomo, Pembangunan Masyarakat,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009, Hal.2

Page 3: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 116

sebagai pemimpin dan rakyatnya di

dalam pembangunan. Dengan demikian

dari kenyataan yang nampak sebagai

gambaran secara umum komunikasi

tatap muka sebagai sarana yang

menjembatani ataupun penghubung

dimana akan memberikan informasi dari

apa yang telah dan akan dilaksanakan

sehingga yang terjadi di dalam

masyarakat, membuat lebih baik atau

sebaliknya.

B. Kerangka Dasar Teori

a. Komunikasi Tatap Muka

Untuk memberikan pengertian

tentang komunikasi tatap muka, terlebih

dahulu penulis akan mengemukakan

pengertian komunikasi secara umum.

Arti komunikasi menurut Keit Davis

dalam bukunya Human Relation at Work

menyebutkan sebagai berikut:

Comunication is processing of passing

information and understanding from one

person to another. artinya Komunikasi

adalah proses jalur informasi dan

pengertian dari seseorang ke orang lain.2

Sedangkan Carl I. Havland dalam

bukunya Social Communication

memberikan pengertian komunikasi

sebagai berikut : Communication in the

2 Keit Davis dalam Suhartin Citrobroto,

Prinsip-prinsip dan Teknik Berkomunikasi,

Batara Karya Aksara, Jakarta, 1978, hal. 1.

process with an individual (the

communicator) transmit (usulan simbol)

to modifythe behavior of the other

individual. (Komunikasi adalah proses

dimana individu komunikator)

mengoperkan stimuli (biasanya berupa

lambang-lambang bahasa) untuk

mengubah tingkat laku orang lain.3

Sedangkan menurut Drs. Onong Uchiana

Effendi, MA dalam bukunya Dimensi-

dimensi Komunikasi, mengemukakan

bahwa : "Komunikasi adalah proses

penyampaian lambang yang berarti oleh

seseorang kepada orang lain, baik

dengan maksud agar mengerti maupun

agar berubah perilakunya".4

Dari beberapa pengertian di muka,

penulis dapat menyimpulkan bahwa

pengertian komunikasi dalam artian

umum adalah suatu kegiatan dimana

terjadi penyampaian pesan/informasi

dari seseorang kepada orang lain yang

mempunyai maksud dan tujuan untuk

terjadinya perubahan perilaku maupun

pengertian si penerima pesan.

Selanjutnya ada baiknya jika di sini juga

dikemukakan tentang pengertian khusus

dari pada. komunikasi antar pribadi yang

3 Demi Abdulrahman M. A. Dasar-dasar

Public Relation, Alumni, Bandung, 1975, hal. 15 4 Drs. Onong U. Effendi, MA. Dimensi-

dimensi Komunikasi, Alumni, Bandung, 1986,

hal. 30

Page 4: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 117

sifatnya tatap muka, sebagaimana

menjadi pilihan skripsi ini.

Drs. Onong U. Effendy, MA,

memberikan definisi komunikasi tatap

muka itu sebagai berikut : “Komunikani

antar pribadi sering pula disebut diadic

communication adalah komunikasi

antara dua orang atau lebih, dimana

terjadi kontak langsung dalam bentuk

percakapan”.5

b. Keunggulan dan Efektifitas

Komunikasi Tatap Muka

Everet M. Rogers dalam tulisannya

tentang efektifitas komunikasi tatap

muka ini dinyatakan dalami pernyataan

berikut:

”... Hasil penelitian membuktikan

bahwa massa media akan berperan

secara efektif dalam merubah

pendapat (menambah pengetahuan),

sedangkan komunikasi antar

pribadi/tatap muka umumnya lebih

efektif dalam merubah sikap dan

perilaku”.6

Di sini Everet M. Rogers

menegaskan bahwa komunikasi tatap

muka memiliki keunggulan dan efekti-

fitas dalam hal merubah sikap dan

perilaku si penerima pesan (komunikan).

Berbeda halnya dengan komunikasi

media massa yang hanya mempengaruhi

5 Ibid, hal. 50.

6 Drs. Eduard Depari dan Dr. Collin Mac

Andrews, Peranan Komunikasi Massa dalam

Pembangunan, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta, 1978, hal. 15

pendapat itulah sebabnya penulis lebih

memilih komunikasi tatap muka yang

dilakukan oleh Kepala Desa dalam

mempengaruhi warga desanya untuk

mau berpartisipasi dalam pembangunan

di desanya Partisipasi ini hanya mungkin

timbul jika pada warga desa memiliki

sikap dan perilaku yang positif terhadap

setiap program pembangunan desanya.

Selanjutnya menurut Stewart L.

Tube dan Sylvia Moss menyebutkan

bahwa komunikasi tatap muka itu

memperlihatkan efektifitasnya apabila

dapat menimbulkan lima hal yaitu

"Pengertian, kesenangan, pengaruh pada

sikap, hubungan yang semakin baik, dan

tindakan".7

Jadi menurut pendapat ahli

komunikasi diatas, sebagaimana

dinyatakan oleh Everet M Rogers,

bahwa komunikasi tatap muka itu

memiliki efektifitas yang tinggi yaitu

bisa menghasilkan terjadinya perubahan

sikap dan perilaku tersebut dan apabila

dihubungkan dengan pendapat Onong U.

Effendy dapat dipahami faktor

penyebabnya. Menurut Onong U.

Effendy efektifitas komunikasi tatap

muka itu dinyatakannya demikian

"Efektifnya komunikasi antar pribadi itu

7 Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc. Psikologi

Komunikasi, Remajakarya, Bandung, 1986, hal.

16.

Page 5: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 118

ialah karena adanya arus balik langsung.

Komunikator dapat melihat seketika

tanggapan komunikan, baik secara

verbal dalam bentuk jawaban dengan

kata maupun secara secara non verbal

dalam bentuk gerak-ger-ik sehingga

komunikator dapat mengulangi atau

meyakinkan pesanannya kepada

komunikan.”8 Dengan demikian dapat

ditarik kesimpulan bahwa komunikasi

tatap muka ini memiliki efektifitas tinggi

dalam menghasilkan efek karena

komunikator dapat mengulangi dan

memperbaiki pesannya sehingga dapat

lebih meyakinkan komunikan.

Sedangkan pendapat Stewar-t L.

Tube dan Sylvia Moss di atas yang

dimaksudkan komunikasi itu dikatakan

efektif apabila mengandung lima hal,

yang oleh Jalaluddin Rakhmat diuraikan

lebih lanjut sebagai berikut :

1. Pengertian artinya penerimaan cermat

dari isi stimulasi seperti yang

dimaksudkan oleh komunikator.

2. Kesenangan

Dimaksudkan untuk menimbulkan

kesenangan yang menimbulkan

hubungan kita hangat, akrab dan

menyenangkan

3. Mempengaruhi sikap

Paling sering kita melakukan

komunikasi untuk mempengaruhi

orang lain

4. Hubungan sosial yang baik

8 Onong U. Effendy, Op. Cit, hal. 50.

Komunikasi juga ditujukan untuk

menumbuhkan hubungan sosial yang

baik

5. Tindakan

Komunikasi untuk menimbulkan

pengertian memang sukar, tetapi lebih

sukar lagi mempengaruhi sikap.

Tetapi efektifitas komunikasi

biasanya diukur dari tindakan nyata

yang dilakukan komunikan.9

Sedangkan menurut Drs. C.

Sardiono yang dimaksudkan dengan

Komunikasi efektif ialah : Kalau kita

berbicara tentang komunikasi efektif

maka yang dimaksud adalah komunikasi

yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam perilaku penerima

sebagai yang dikehendaki oleh sumber-

nya/komunikator. Terdapat tiga type

utama. mengenai efek-efek komunikasi :

a. Perubahan-perubahan dalam

pengetahuan penerima/ komunikan.

b. Perubahan-perubahan SIKAP

penerima (walaupun tidak selalu,

tetapi suatu sikap kerap kali

meramalkan tindakan yang bakal

diambil oleh seorang individu).

c. Perubahan-perubahan dalam perilaku

overt penerima, seperti tindakan

memilih (voting), kesediaan membeli

barang-barang yang

dianjurkan/ditawarkan, masuk kerja

pada waktunya, dan lain-lain.10

Ketiga perubahan seperti tersebut

di atas berlangsung secara berturut-turut

maupun tidak berurutan. Perubahan

9 Jalaludin Rakhmat, Op. Cit, hal. 16 – 20

10 Drs. C. Sardjono, Beberapa Pendekatan

dalam Study dan Research Komunikasi,

FISIPOL UNS, Surakarta, 1981, hal. 6

Page 6: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 119

dalam sikap, dan ini akan mendahului

purubahan dalam perilaku overt. Dan

dari perubahan-perubahan tadi

menggambarkan tanggapan atau umpan

balik/feedback yang merupakan perwu-

judan respon komunikan terhadap pesan

yang disampaikan oleh komunikator.

3. Komponen-komponen dalam

Komunikasi

Dalam proses berlangsungnya

kegiatan komunikasi, paling tidak ada

lima komponen yang penting

sebagaimana yang dikemukakan oleh

Drs. Ton Kertapi berikut ini.

a. Pihak yang lebih dahulu mengirim

pesan disebut “Komunikator”.

b. Pihak yang menjadi sasaran pesan

disebut “Komunikan”.

c. Isi pesan yang dikirimkan disebut

“Komunika”.

d. Saluran yang dipergunakan dalam

komunikasi disebut “Chanel”.

e. Hasil yang dicapai disebut “efek”.11

Sebagaimana telah dikemukakan

pada bagian terdahulu, bahwa

komunikasi antar pribadi yang tatap

muka itu mempunyai efektifitas yang

tinggi dalam hal menghasilkan efek.

Artinya komunikasi tersebut dikatakan

efektif apabila pada komunikan terjadi

perubahan-perubahan baik

pengetahuannya, sikap ataupun perilaku-

nya seperti yang diinginkan

11

Ton Kertapi, Dasar-dasar Publisistik,

Penerbit Soeroengan, Djakarta, 1968, hal. 84.

komunikator. Untuk berlangsungnya

suatu komunikasi yang efektif, dalam

teori komunikasi bukan terletak kepada

seringnya dilakukan kegiatan

komunikasi tetapi terutama terletak pada

caranya melakukan komunikasi yaitu

mengikuti cara-cara-yang efektif.

4. Cara-Cara Melaksanakan

Komunikasi yang Efektif

Beberapa cara melaksanakan

komunikasi yang efektif tersebut, ada

beberapa pendapat yang diajukan para

ahli komunikasi. Menurut Drs. A. W.

Widjaja agar pesan yang disampaikan

komunikator kepada komunikan

mengena, artinya bisa dimengerti dan

menarik minat komunikan maka pesan

harus memenuhi syarat-syarat :

(a) Pesan harus direncanakan

(dipersiapkan) secara baik serta

sesuai dengan kebutuhan.

(b) Pesan itu dapat menggunakan

bahasa yang dapat dimengerti.

(c) Pesan itu harus menarik minat dan

kebutuhan pribadi penerima serta

menimbulkan kepuasan.12

Apabila memperhatikan pendapat

di atas, dapatlah ditarik pengertian

bahwa pesan yang disampaikan komu-

nikator hanya akan menghasilkan efek

jika diatur sedemikian rupa yaitu

menyelaraskan kepentingan atau

12

A.W. Widjaja, Komunikasi dan

Hubungan Masyarakat, Bina Aksara, Jakarta,

1986, hal. 15.

Page 7: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 120

kebutuhan komunikan, disampaikan

dengan bahasa yang dapat dimengerti

dan dapat merangsang tumbuhnya minat

komunikan karena kepentingannya dapat

terpuaskan.

Lebih lanjut A.W. Widjaja juga

mengemukakan pendapatnya bahwa

untuk dapat melangsungkan komunikasi

yang efektif maka komunikator harus

memperhatikan hal-hal :

(1) Mau mendengarkan pendapat orang

lain dan tidak pernah menganggap

dirinya benar.

(2) Ingin bekerjasama dan

memperbincangkan sesuatu

persoalan dengan sesamanya

sehingga timbul saling pengertian.

(3) Dia tidak terlalu. mendominir situasi

dan mau mengadakan komunikasi

timbal balik.

(4) Dia menganggap bahwa buah pikiran

orang banyak lebih baik dari

seseorang.13

Jika persyaratan keempat hal di

atas juga menjadi perhatian dan

pertimbangan Kepala Desa dalam

mengadakan komunikasi tatap muka

dengan warga desanya, pastilah hasilnya

akan sangat baik yaitu dalam hal

menumbuhkan kesediaan warga mau

berpartisipasi.

Adapun komunikasi tatap muka

Kepala Desa dalam pembangunan yang

efektif antara lain:

13

Ibid, hal 13.

a. Frekwensi penyampaian informasi

pembangunan oleh Kepala Desa

b. Pesan-pesan tentang pembangunan

dapat dimengerti oleh warga desa

c. Materi pesan komunikasi sesuai

tidaknya dengan kepentingan dan

aspirasi warga desa

d. Kesediaan Kepala Desa membuka diri

saat melakukan percakapan dengan

warga desanya

e. Kesediaan Kepala Desa untuk

bekerjasama dan mufakat dengan

warga desa demi mengembangkan

rasa kebersamaan dalam menghadapi

persoalan mereka

f. Kepala Desa memberikan kesempatan

kepada warga seluas-luasnya untuk

memberikan masukan

g. Hasil keputusan selalu diutamakan

sebagai kesepakatan bersama atas

dasar kebersamaan14

c. Partisipasi Masyarakat Dalam

Pelaksanaan Pembangunan Desa

1. Pengertian Partisipasi

Masyarakat

Moelyono Tjokroaminoto

mengemukakan pendapat tentang

partisipasi sebagai berikut : Pernyataan

mental dan emosi seseorang di dalam

suatu kelompok, yang mendorong

mereka untuk menyumbangkan ide

pikiran, dan perasaan bagi terciptanya

tujuan bersama dan bertanggung jawab

terhadap tujuan yang dikehendaki.15

Kemudian Koentjoroningrat dalam

bukunya mengemukakan sebagi berikut :

"Partisipasi adalah turut sertanya

14 Ibid hal 21

15 Moeljyanto Tjokroaminoto, Ketetapan-

Ketetapan RI, Bina Ilmu, Surabaya, 1978, hal.

29.

Page 8: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 121

masyarakat pedesaan dalam aktivitas-

aktivitas bersama dalam pembangunan.16

Sedangkan menurut AMA

(American Management Assosiation)

mengemukakan pengertian partisipasi

adalah : "Partisipasi adalah berarti

mengikut serta kreatif yang ada dalam

kelompok untuk merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaan yang ada pada

kelompok masyarakat tersebut."17

Dengan demikian pengertian dan

pemahaman beberapa pendapat tersebut,

secara umum kata partisipasi adalah

keikutsertaan warga masyarakat dalam

setiap kegiatan yang berlangsung di

wilayah desanya, dalam artian adanya

penyertaan kecerdasan, minat, bakat dan

kreatif, ikut serta dalam penyampaian ide

dan gagasan, ikut serta dalam

pelaksanaan daripada ide-ide dan

gagasan tersebut, dan ikut bertanggung

jawab terhadap hasil semua kegiatap

pembangunan.

2. Bentuk Partisipasi Masyarakat

Menurut Taliziduhu Ndraha

bentuk partisipasi dibagi atas tiga hal,

yaitu :

16

Koentjoroningrat, Kebudayaan

Mentalitet Pembangunan, PT. Gramedia, Jakarta,

1983, hal. 59 17

I. Nyoman Baratha, Desa, Masyarakat

Desa dan Pembangunan, PT. Ghalia Indonesia,

Jakarta, 1982, hal. 59.

1. Titik berat partisipasi adalah pada

keterlibatan mental dan emosional.

Kehadiran secara pribadi/fisik semata

di dalam suatu kelompok tanpa

keterlibatan tersebut bukanlah

partisipasi.

2. Kesediaan untuk memberikan

kontribusi, tergerak. Wujud

kontribusi di dalam pembangunan ada

bermacam-macam. Misalnya barang,

uang, bahan, jasa, buah pikiran,

ketrampilan dan sebagianya.

3. Kesediaan untuk turut

bertanggungjawab terbangkitkan.18

Dengan memahami dan

memperhatikan pendapat di atas, maka

akan dapat ditarik pengertian bahwa

bentuk partisipasi masyarakat dalam

pembangunan itu ada tiga hal penting

yaitu keterlibatan mental dan emosional,

kesediaan memberikan dan sebagainya

serta kesediaan bertanggungjawab atas

semua hasil atau efek dari partisipasi.

a. Partisipasi tertekan oleh hukum atau

peraturan, yaitu keikutsertaan dalam

suatu kegiatan yang diatur oleh

hukum/peraturan yang berlaku yang

bertentangan dengan keyakinan atau

pendiriannya sendiri, tanpa harus

memerlukan persetujuan terlebih

dahulu.

b. Partisipasi paksaan karena keadaan

sosial ekonomi. Partisipasi ini,

18

Talizziduhu Ndaraha, Metodologi

Penelitian Pembangunan Desa, PT. Bina Aksara,

Jakarta, 1985. hal 24.

Page 9: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 122

seolah-olah dapat disamakan dengan

partisipasi bebas, karena partisipasi

sama sekali tidak memperoleh

tekanan atau paksaan secara langsung

dari siapapun juga, untuk

berpartisipasi. Tetapi jika ia tidak

berpartisipasi dalam kegiatan tertentu,

ia akan menghadapi tekanan,

ancaman atau bahkan bahaya yang

akan menekan kehidupannya sendiri

dan keluarganya. Misalnya,

keikutsertaan seseorang dalam partai-

partai politik, keikutsertaan petani

kecil dalam kelompok patron -

client tertentu, ataupun keanggotaan

petani dalam kelompok tani.

c. Partisipasi karena kebiasaan, yaitu

suatu bentuk partisipasi yang

dilakukan karena kebiasaan setempat,

seperti kebiasaankebiasaan karena

jenis kelamin, ras, agama/aliran

kepercayaan, dan sebagainya.19

3. Ukuran Keberhasilan Partisipasi

Masyarakat

Ukuran Keberhasilan partisipasi

sebagaimana. dikemukakan oleh Drs.

Alex S. Nitisemito, adalah sebagai

berikut: “Ukuran keberhasilan partisipasi

bilamana keputusan dan rencana tersebut

19

Totok Mardikanto, Komunikasi

Pembangunan, Sebelas Maret University Press,

hal 105-107.

dilaksanakan dengan penuh kesadaran

dan tanggung jawab, serta mereka ikut

memiliki, sehingga dengan demikian kita

harus berusaha semaksimal mungkin

dalam usaha meningkatkan partisipasi

sehingga dapat menimbulkan rasa

keikutsertaan memiliki.”20

Keberhasilan partisipasi dapat

diukur atau dapat dinilai dengan baik,

bilamana adanya suatu bentuk atau

proses komunikasi tatap muka anatara

pemimpin dalam hal ini kepala desa

dengan yang dipimpin yaitu masyarakat

didalam segala kegiatan, baik dalam

perencanaan, pelaksanaan dan

pemeliharaan atau pengelolaan

pembangunan. Dengan demikian rakyat

atau masyarakat akan merasa dan

muncul "Handarbeni" atau rasa memiliki

dan dimiliki dalam proses pembangunan.

4. Pengertian Pembangunan Desa

Sedangkan pengertian

pembangunan itu sendiri menurut

Sondang P. Siagian adalah sebagai

berikut "Pembangunan adalah suatu

usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan

dan perubahan yang dilakukan secara

sadar oleh suatu bangsa, negara dan

pemerintah menuju moderinitas dalam

20

Drs. Alex S. Nitisemito, Management

Personalia, Shalia Indonesia, 1982, hal. 268

Page 10: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 123

pembinaan bangsa".21

Dari pendapat

tersebut di atas dapat ditarik suatu

pemahaman atau pengertian bahwa

pembangunan adalah suatu rangkaian

usaha untuk mengadakan perubahan dari

hal yang dianggap kurang baik menuju

kepada keadaan yang dianggap lebih

baik.

Kemudian perlu diperjelas

kembali, bahwasanya dalam penelitian

ini hanya membatasi pembangunan

dalam arti atau dalam bidang fisik.

Sedangkan pengertian Mengenai

Pembangunan fisik dalam buku Pola

Gerak Operasional Pembangunan

Masyarakat Desa disebutkan sebagai

berikut:

Pembangunan desa pada dasarnya

mempunyai maksud dan tujuan yaitu

meningkatkan taraf hidup, kesejahte-

raan, keadilan dan kemakmuran

semua lapisan masyarakat serta

menciptakan tatanan atau keadaan

fisik, metal spiritual yang baik. 22

Jadi pembangunan desa harus

memperhatikan dari pada keadaan

lingkungan masyarakat itu sendiri,

sehingga dapat mempermudah dari

pada proses pembangunan

21

Sondang P. Siagian, Administrasi

Pembangunan, Gunung Agung, Jakarta, 1984

hal. 3 22

Direktorat Jendral Pembangunan

Masyarakat Desa, Pola Dasar dan Gerak

Operasional Pembangunan Masyarakat Desa,

1977, hal. 14

masyarakat desa. Komunikasi yang ada

di dalam masyarakat sangatlah

bermacam-macam bentuknya, media

televisis radio, koran, dikatakan sebagai

alat komunikasi yang umum diketahui

oleh kebanyakan orang. Komunikasi

Tatap Muka, yang proses dilakukan oleh

kepala desa dengan masyarakat

merupakan hal yang terpenting di dalam

menyampaikan pesan-pesan pembangu-

nan dan dengan informasi tersebut

tinggal bagaimana masyarakat

mengekspresikan, sehingga di sini juga

kembali kepada masyarakat seberapa

besar pemahaman yang dilakukan.

Diharapkan masyarakat desa melalui

proses komunikasi tatap muka, mampu

memahami dan menjabarkan isi pesan-

pesan yang disampaikan oleh kepala

desa atau pimpinan desa ke dalam pola

pikir dan penerapannya di dalam proses

pembangunan.

Setelah penulis kemukakan

pengertian partisipasi masyarakat dan

pembangunan, maka selanjutnya akan

penulis kemukakan pengertian sebagai

berikut : “Desa adalah suatu wilayah

yang ditempati oleh sejumlah penduduk

sebagai kesatuan masyarakat termasuk di

dalamnya kesatuan masyarakat hukum

yang mempunyai organisasi pemerintah

terendah langsung di bawah Camat yang

Page 11: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 124

berhak menyelenggarakan rumah

tangganya sendiri dalam ikatan Negara

Kesatuan Republik Indonesia”.23

Dari pemahaman pendapat tersebut

di atas, dapat ditarik pengertian yang

lebih singkat dan jelas, yaitu sebagai

berikut :

- Desa merupakan suatu wilayah yang

ditempati oleh sejumjah orang atau

penduduk.

- Desa sebagai bentuk kesatuan

masyarakat yang memiliki adat

istiadat, budaya, agama, norma-norma

atau peraturan-peraturan

kemasyarakatan yang berlaku di desa

itu sendiri maupun dengan desa yang

lainnya.

Adapun partisipasi masyarakat

dalam pembagunan dapat ditunjukan

antara lain:

a. Kehadiran warga desa dalam

pertemuan yang diadakan oleh Kepala

Desa

b. Minat dan perhatian warga desa untuk

ikut aktif dalam pertemuan desa saat

membicarakan program

pembangunan

c. Kesediaan warga desa untuk ikut

bertanggung jawab atas pelaksanaan

pembangunan di desanya

23

Bayu Suryaningrat, Desa dan

Kelurahan, PT. Metro Pos, Jakarta, 1980, hal. 10

d. Adanya kesempatan ikut menikmati

hasil-hasilpembangunan

e. Adanya rasa tanggung jawab dalam

memelihara dan mengamankan hasil

pembangunan24

C. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian deskriptif menurut Moh

Nazir adalah sebagai berikut: Suatu

Metode dalam penelitian status

kelompok manusia suatu obyek, suatu

kondisi, suatu sistem pemikiran atau

suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang. Dan tujuannya adalah

membuat deskripsi pada masa sekarang.

Dan tujuanya adalah membuat deskripsi

atau gambaran atau lukisan secara

sistematis, aktual, akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki.25

b. Variabel dan indikator

Variabel bebas menurut Hadari

Nawawi adalah sejumlah gejala faktor

atau unsur yang menentukan atau

mempengaruhi adanya atau munculnya

gejala atau faktor ataupun unsur lainya.26

Pada penelitian ini yang menjadi

variabel bebas adalah efektifitas

24

Ibid 70 25

Moh Nzir, Metode Penelitian, Cetakan

2, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985, hal 63. 26

Ibid, hal 57

Page 12: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 125

komunikasi tatap muka kepala desa,

dengan indikator sebagai berikut:

a. Frekwensi penyampaian informasi

pembangunan oleh Kepala Desa.

b. Pesan-pesan tentang pembangunan

dapat dimengerti oleh warga desa.

c. Materi pesan komunikasi sesuai

tidaknya dengan kepentingan dan

aspirasi warga desa.

d. Kesediaan Kepala Desa membuka diri

saat melakukan percakapan dengan

warga desanya.

e. Kesediaan Kepala Desa untuk

bekerjasama dan mufakat dengan

warga desa demi mengembangkan

rasa kebersamaan dalam menghadapi

persoalan mereka

f. Kepala Desa memberikan kesempatan

kepada warga seluas-luasnya untuk

memberikan masukan.

g. Hasil keputusan selalu diutamakan

sebagai kesepakatan bersama atas

dasarn kebersamaan.

Variabel terikat menurut Hadari

Nawawi adalah sejumlah gejala atau

faktor dan unsur yang ada dan muncul

dipengaruhi oleh adanya variabel

bebas.27

Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat atau Y adalah

partisipasi masyarakat dalam

27

Ibid, hal 57

pembangunan. Dengan indikator sebagai

berikut :

a. Kehadiran warga desa dalam

pertemuan yang diadakan oleh Kepala

Desa

b. Minat dan perhatian warga desa untuk

ikut aktif dalam pertemuan desa saat

membicarakan program

pembangunan

c. Kesediaan warga desa untuk ikut

bertanggung jawab atas pelaksanaan

pembangunan di desanya

d. Adanya kesempatan ikut menikmati

hasil-hasilpembangunan

e. Adanya rasa tanggung jawab dalam

memelihara dan mengamankan hasil

pembangunan

b. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Kartini Kartono

adalah semua kasus, kejadian orang, hal,

dan lain-lain yang berwujud sejumlah

mahasiswa, kurikulum, kemampuan

management, alat-alat mengajar, cara

mengajar, cara pengadminstrasian,

kepemimpinan, peristiwa, dan lain-

lain.28

Sedangkan menurut Suharsimi

Arikunto populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian.29

Berdasarkan

28

Kartini kartono, op.cit, hal 133 29

Suharsini Arikunto, op.cit, hal 102

Page 13: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 126

pengertian diatas maka populasi

penelitian ini meliputi :

- Perangkat desa Sidorejo = 15 orang

- Masyarakat desa Sidorejo yang

diwakili lembaga-lembaga=

1) BPD = 9 orang

2) LPM = 17 orang

3) PKK = 15 orang

4) RW = 9 orang

5) RT = 12 orang

Jumlah = 77 orang

Berkaitan dengan besarnya

populasi tersebut, maka menurut

Suharsimi Arikunto dinyatakan sebagai

berikut: ”apabila subyek kurang dari

100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya jika jumlah subyek

besar dapat diambil diantara 5 -15% atau

20-25% atau lebih”.30

Dengan demikian

penelitian ini adalah penelitian populasi.

c. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis

menggunakan sumber data primer dan

sekunder.

a) Data Primer

Menurut Hadari Nawawi data

primer adalah data autentik atau data

langsung dari tangan pertama tentang

masalah yang diungkapkan.31

Jadi

data primer diperoleh langsung dari

hasil responden yang telah diberi

30

Suharsimi Arikunto, op.cit, hal 112 31

Hadari Nawawi, op.cit, hal 80

angket yang bersifat tertutup yaitu

pertanyan yang sudah diberi jawaban.

b) Data Sekunder

Data sekunder atau tangan ke

dua adalah data yang diperoleh lewat

pihak lain, tidak langsung diperoleh

oleh peneliti dari subyek

penelitinya.32

Jadi data sekunder

diperoleh melalui pengumpulan

catatan dilokasi penelitian. Data yang

mengutip dari sumber lain sehingga

tidak bersifat autentik karena sudah

diperoleh dari tangan ke2, ke3 dan

selanjutnya.

d. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner adalah penyelidikan

mengenai suatu masalah yang banyak

menyangkut kepentingan umum

(orang banyak) dengan jalan

mengedarkan formulir daftar

pertanyaan yang diajukan secara

tertulis kepada subyek untuk

mendapatkan jawaban atau

tanggapan, respon tertulis

e. Teknik Analisa Data

Pada dasarnya analisis data

adalah kegiatan untuk memanfaatkan

data sehingga dapat diperoleh suatu

kebenaran dan ketidakbenaran dari

suatu hipotesis. Dalam analisis

32

Ipid, hal 80

Page 14: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 127

diperlukan imajinasi dan kreativitas

sehingga diuji kemampuan peneliti

dalam menalar sesuatu.

Analisis data merupakan

suatu proses lanjutan dari proses

pengelolaan data untuk melihat

bagaimana menginterpretasi data,

sedangkan untuk skor pilihan

jawaban menggunakan skalla likert

yaitu dengan :

1. Untuk jawaban a diberi simbol 3

2. Untuk jawaban b diberi simbol 2

3. Untuk jawaban c diberi simbol 1

Selanjutnya simbol-simbol

tersebut diubah dalam kategori,

sehingga :

1. Untuk simbol 3 dikategorikan baik

2. Untuk simbol 2 dikategorikan

kurang baik

3. Untuk simbol 1 dikategorikan tidak

baik

Kemudian menganalisa data

dari hasil yang sudah ada pada tahap

hasil pengelolaan data untuk

klasifikasi besarnya interrval

digunakan rumus :

Jarak pengukuran (R)33

i = Jumlah interval (I)

i : Lebar Interval

33

Sutrisno Hadi, Op cit, hal. 106

R: Angka tertinggi dari

pengukuran dikurangi angka

terendah dari pengukuran

I: Jumlah Interval.

D. Hasil Penelitian dan

Pembahasan

a. Interpretasi Data

1. Rekapitulasi Variabel Bebas :

Komunikasi Tatap Muka Kepala Desa

Untuk mengetahui interpretasi data

variabel Komunikasi tatap muka

kepala desa dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Page 15: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 128

Tabel 1

Rekapitulasi data variabel bebas

Komunikasi Tatap Muka

NO Jawaban pertanyaan variabel bebas

JML A B C D E F G 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

5 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

6 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

7 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

8 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

9 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

10 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

Page 16: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 129

50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

65 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

71 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 37

72 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 37

73 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 37

74 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 37

75 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 37

76 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 37

77 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 37

Sumber : Data primer diolah dari pertanyaan no. 1 sampai 14

Berdasarkan tabel rekapitulasi data variabel bebas dapat diketahui bahwa

klasifikasi pengukuran skor distribusi variabel bebas menunjukkan skor angka tertinggi

dan terendah sebagai berikut :

- Skor tertinggi variabel bebas = 42

- Skor terendah variabel bebas = 37

sehingga dapat dicari lebarnya interval sebagai berikut :

I = Jarak pengukuran

Jarak interval

= 42 – 37

3

= 1,67 dibulatkan menjadi 2

Dari angka 2 tersebut, maka dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis pengukuran

yaitu :

a. 41 - 42 adalah kategori baik

b. 39 - 40 adalah kategori cukup baik

c. 37 - 38 adalah kategori kurang baik

Dengan demikian dapat disusun dalam bentuk tabel pengukuran sebagai berikut:

Page 17: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 130

Tabel 2

Klasifikasi variabel bebas

Komunikasi tatap muka

Kategori Responden Prosentase (%)

a. Baik 60 77,9

b. Cukup Baik 10 12,9

c. Kurang Baik 7 9,2

Jumlah 77 100 %

Sumber : Data primer diolah dari analisa data

Berdasarkan tabel diatas dapat

diketahui bahwa klasifikasi baik sebesar

77,9 % untuk klasifikasi cukup baik

sebesar 12,9 % dan klasifikasi kurang

baik sebesar 9,2%. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa komunikasi

tatap muka kepala desa Sidorejo sudah

baik.

2. Rekapitulasi Variabel Terikat :

Partisipasi masyarakat dalam

pembangunan desa. Untuk

mengetahui interpretasi data

variabel Partisipasi masyarakat

dalam pembangunan desa dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3

Rekapitulasi data variabel terikat

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa

NO

Jawaban pertanyaan variabel bebas

JML A B C D E

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 25

2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 25

3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 25

4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 27

5 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 27

6 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28

7 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28

8 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28

9 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28

10 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28

11 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28

12 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

Page 18: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 131

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

65 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

71 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30

72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30

73 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30

74 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30

75 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30

76 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30

77 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30

Sumber : Data primer diolah dari pertanyaan no. 11 sampai 24

Berdasarkan tabel rekapitulasi

data variabel terikat dapat diketahui

bahwa klasifikasi pengukuran skor

distribusi variabel terikat menunjukkan

skor angka tertinggi dan terendah

sebagai berikut :

- Skor tertinggi variabel terikat = 30

- Skor terendah variabel terikat = 25

sehingga dapat dicari lebarnya interval

sebagai berikut :

t = Jarak pengukuran

Jarak interval

= 30 – 25

3

= 1,67 dibulatkan menjadi 2

Page 19: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 132

Dari angka 3 tersebut, maka

dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis

pengukuran yaitu :

a. 29 - 30 adalah kategori baik

b. 27 - 28 adalah kategori cukup baik

c. 25 - 26 adalah kategori kurang baik

Dengan demikian dapat disusun

dalam bentuk tabel pengukuran sebagai

berikut:

Tabel 4

Klasifikasi variabel terikat

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa

Kategori Responden Prosentase (%)

a. Baik 65 84,4

b. Cukup baik 9 11,7

c. Kurang baik 3 3,9

Jumlah 77 100 %

Sumber : Data primer diolah dari analisa data

Berdasarkan tabel diatas dapat

diketahui bahwa klasifikasi baik sebesar

84,4% untuk klasifikasi cukup baik

sebesar 11,7 % dan klasifikasi kurang

baik sebesar 3,9%

Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa partisipasi

masyarakat desa Sidorejo dalam

pembangunan desa sudah baik.

b. Hubungan Antara Komunikasi

Tatap Muka Dengan Partisipasi

Masyarakat Dalam

Pembangunan Desa Tabel 34

Perbandingan hasil penelitian

antara variabel bebas dengan variabel terikat

Klasifikasi Prosentase (%)

Variabel bebas Variabel terikat

a. Baik 77,9 84,4

b. Cukup baik 12,9 11,7

c. Kurang baik 9,2 3,9

Jumlah 100 % 100 %

Sumber : Data primer diolah dari analisa data

Berdasarkan tabel diatas dapat

diketahui bahwa komunikasi tatap muka

menunjukkan kategori baik yaitu 77,9%,

sedangkan variabel partisipasi

masyarakat dalam pembangunan desa

menunjukkan kategori baik yaitu 84,4 %.

Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa adanya hubungan antara

komunikasi tatap muka kepala desa

dengan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan desa di desa Sidorejo

Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun.

Hal ini juga berarti komunikasi

tatap muka kepala desa akan

berpengaruh terhadap partisipasi

masyarakat dalam pembangunan di desa

Page 20: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 133

Sidorejo. Dimana dari penelitian yang

telah dilakukan dapat diketahui bahwa

hubungan antara komunikasi tatap muka

kepala desa sudah baik maka partisipasi

masyarakat dalam pembangunan di desa

Sidorejo Kecamatan Wungu Kabupaten

Madiun ini pun tingkatannya juga baik

sesuai dengan yang diharapkan

E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang

ada dapat disimpulkan beberapa hal yang

berhubungan dengan komunikasi tatap

muka kepala desa dan partisipasi

masyarakat dalam pembangunan di desa

Sidorejo Kecamatan Wungu Kabupaten

Madiun sebagai berikut :

1. Variabel Bebas : Komunikasi Tatap

Muka Kepala Desa

Berdasarkan interpretasi data

diketahui bahwa klasifikasi baik

sebesar 77,9 % untuk klasifikasi

cukup baik sebesar 12,9 % dan

klasifikasi kurang baik sebesar 9,2%.

Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa komunikasi tatap muka kepala

desa Sidorejo Kecamatan Wungu

Kabupaten Madiun sudah baik.

2. Variabel Terikat : Partisipasi

masyarakat dalam pembangunan

desa. Berdasarkan interpretasi data

diketahui bahwa klasifikasi baik

sebesar 84,4% untuk klasifikasi

cukup baik sebesar 11,7 % dan

klasifikasi kurang baik sebesar

3,9%

Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa partisipasi

masyarakat Sidorejo Kecamatan

Wungu Kabupaten Madiun dalam

pembangunan desa sudah baik.

3. Hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat

Berdasarkan interpretasi data

diketahui bahwa komunikasi tatap

muka menunjukkan kategori baik

yaitu 77,9%, sedangkan variabel

partisipasi masyarakat dalam

pembangunan desa menunjukkan

kategori baik yaitu 84,4%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa

adanya hubungan antara komunikasi

tatap muka kepala desa dengan

partisipasi masyarakat dalam

pembangunan di desa Sidorejo

Kecamatan Wungu Kabupaten

Madiun.

Hal ini juga berarti

komunikasi tatap muka kepala desa

akan berpengaruh terhadap

partisipasi masyarakat dalam

pembangunan di desa Sidorejo

Kecamatan Wungu Kabupaten

Madiun. Dimana dari penelitian

Page 21: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 134

yang telah dilakukan dapat diketahui

bahwa hubungan antara komunikasi

tatap muka kepala desa sudah baik

maka partisipasi masyarakat dalam

pembangunan di desa Sidorejo

Kecamatan Wungu Kabupaten

Madiun ini pun tingkatannya juga

baik sesuai dengan yang diharapkan

F. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang

ada dapat dilakukan saran-saran sebagai

berikut :

1. Meskipun menurut responden kondisi

saat ini komunikasi tatap muka di

Sidorejo Kecamatan Wungu

Kabupaten Madiun sudah intensif

tetapi dengan melihat hasil antara

beberapa butir yang ada menunjukkan

bahwa peningkatan komunikasi tatap

muka kepala desa dapat memberikan

kontribusi pada peningkatan

partisipasi masyarakat dalam

pembangunan desa di desa Sidorejo.

Dalam hal lain masih ditemukannya

beberapa butir variabel komunikasi

tatap muka kepala desa yang rendah,

sehingga usaha-usaha perlu terus

dilakukan.

2. Dalam kondisi apapun selalu

dilakukan komunikasi tatap muka

antara kepala desa dengan masyarakat

sehingga masyarakatpun memiliki

kedekatan dengan kepala desanya

yang nantinya hal ini akan bermanfaat

untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam pembangunan

desa.

DA FTAR PUSTAKA

A.W. Widjaja, Komunikasi dan

Hubungan Masyarakat, Bina

Aksara, Jakarta, 1986.

Bayu Suryaningrat, Desa dan

Kelurahan, PT. Metro Pos, Jakarta,

1980, hal. 10

Demi Abdulrahman M. A. Dasar-dasar

Public Relation, Alumni, Bandung,

1975.

Direktorat Jendral Pembangunan

Masyarakat Desa, Pola Dasar dan

Gerak Operasional Pembangunan

Masyarakat Desa, 1977.

Alex S. Nitisemito, Management

Personalia, Shalia Indonesia,

1982.

C. Sardjono, Beberapa Pendekatan

dalam Study dan Research

Komunikasi, FISIPOL UNS,

Surakarta, 1981.

Eduard Depari dan Collin Mac Andrews,

Peranan Komunikasi Massa dalam

Pembangunan, Gadjah Mada

Page 22: EFEKTIFITAS KOMUNIKASI TATAP MUKA KEPALA DESA … Sosial...akan tetapi kebijakan ditingkat kota juga sangat penting karena ditingkat ini langsung berhubungan dengan masyarakat. Sesuai

[Type the company name] Volume 16 Nomor 2 September 2015| SOSIAL | 135

University Press, Yogyakarta,

1978.

Jalaludin Rakhmat, Psikologi

Komunikasi, Remajakarya,

Bandung, 1986.

Onong U. Effendi,. Dimensi-dimensi

Komunikasi, Alumni, Bandung,

1986.

Nyoman Baratha, Desa, Masyarakat

Desa dan Pembangunan, PT.

Ghalia Indonesia, Jakarta, 1982,

hal. 59.

Keit Davis dalam Suhartin Citrobroto,

Prinsip-prinsip dan Teknik

Berkomunikasi, Batara Karya

Koentjoroningrat, Kebudayaan

Mentalitet Pembangunan, PT.

Gramedia, Jakarta, 1983

Moeljyanto Tjokroaminoto, Ketetapan-

Ketetapan RI, Bina Ilmu,

Surabaya, 1978.

Moh Nzir, Metode Penelitian, Cetakan

2, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985.

Soetomo, Pembangunan Masyarakat,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009,

Aksara, Jakarta, 1978,

Sondang P. Siagian, Administrasi

Pembangunan, Gunung Agung,

Jakarta, 1984.

Talizziduhu Ndaraha, Metodologi

Penelitian Pembangunan Desa,

PT. Bina Aksara, Jakarta, 1985.

Totok Mardikanto, Komunikasi

Pembangunan, Sebelas Maret

University Press.

Ton Kertapi, Dasar-dasar Publisistik,

Penerbit Soeroengan, Djakarta,

1968.