efek coriolis
DESCRIPTION
description efek coriolisTRANSCRIPT
EFEK CORIOLIS
Dalam fisika, efek Coriolis adalah pembelokkan arah benda yang bergerak ketika dilihat
dari kerangka acuan yang berputar . Benda yang bergerak lurus dalam kerangka berputar, akan
terlihat belok oleh pengamat yang diam pada kerangka itu.
Efek ini dapat ditunjukkan melalui eksperimen seperti bandul Foucault. Dengan
menggantung sebuah bandul dan diayunkan secara terus menerus, arah bandul tersebut tidak lagi
pada arah yang sama, dan bergeser ke arah yang lain.
Pada Bumi, efek Coriolis dapat dirasakan untuk pergerakan pada jarak yang jauh dan
periode yang panjang, seperti pergerakan udara berskala besar di atmosfer atau air di samudera.
Istilah ini berasal dari ilmuwan Perancis Gaspard-Gustave Coriolis (1792).
Efek Coriolis melekat pada fenomena defleksi (pembelokan arah) gerak sebuah benda
pada sebuah kerangka acuan yang berputar, khususnya di permukaan Bumi. Diambil dari nama
seorang ilmuwan prancis: Gaspard Gustave Coriolis (1792). Pada intinya, sebuah benda yang
bergerak lurus dalam kerangka yang berputar, akan terlihat berbelok oleh pengamat yang diam di
dalam kerangka tersebut.
Hukum Boys Ballot mengatakan "Angin cyclon di belahan bumi utara akan berputar
berlawanan arah jarum jam, namun sebaliknya berputar searah jarum jam di belahan bumi
selatan". Mengapa? karena gerakan angin (relatif terhadap permukaan bumi) di belokkan oleh
efek dari rotasi bumi. Inilah yang disebut dengan gaya Coriolis. Semakin ke arah khatulistiwa,
gaya coriolis makin mengecil. Itulah sebabnya angin cyclon hampir tidak pernah terjadi di
wilayah khatulistiwa.
Gaya coriolis juga dapat di perlihatkan melalui experimen. Yang terkenal adalah yang
disebut dengan Pendulum Foucault. Gantunglah sebuah pendulum dan ayunkan secara terus
menerus. Arah ayun bandul tersebut lama kelamaan tidak lagi pada arah yang sama, tapi bergeser
ke arah lain. Setelah satu hari atau lebih (tergantung lokasi bandul) arah ayun bandul akan
kembali pada posisi awal, seakan-akan bandul diputar oleh gaya misterius. Mengapa bisa begitu?
efek coriolis.
Efek coriolis diterima luas sebagai fakta ilmiah yang tak terbantah dan ini adalah bukti
yang sangat akurat (karena dapat diukur dan dibuktikan, baik secara fisik maupun matematis)
bahwa bumi sesungguhnya berputar pada sumbunya. terdapat tiga komponen gerak bumi pada
kerangka insersialnya: Gerak Rotasi, Gerak Presesi dan Gerak Nutasi. Ini belum termasuk gerak
revolusi (mengelilingi matahari) dan bersama-sama matahari bergerak mengelilingi pusat galaksi
Bimasakti, dan seterusnya.
Efek Coriolis adalah kelengkungan jelas arus laut, angin dan hal lain yang bergerak di
sepanjang atau di permukaan bumi. Hal ini disebabkan oleh rotasi bumi. Meskipun konsep yang
sangat penting dalam fisika dan geografi, efek Coriolis sering disalahpahami. Sebuah manifestasi
dari ini adalah bahwa orang percaya bahwa efek Coriolis bertanggung jawab untuk air di saluran
pembuangan berputar dalam arah tertentu di belahan bumi utara, dan dalam arah yang berbeda di
belahan bumi selatan. Hal ini tidak benar karena efek Coriolis tidak ada hubungannya dengan air
berputar-putar di saluran pembuangan. Ini adalah hasil dari bentuk saluran pembuangan. Untuk
menghapus kesalahpahaman bahkan lebih, penjelasan rinci tentang efek Coriolis diberikan di
bawah ini.
1. Apa Efek Coriolis?
Efek Coriolis adalah kecenderungan dari setiap objek yang bergerak pada atau di atas
permukaan bumi, menyimpang dari samping tentu saja normal karena rotasi bumi. Defleksi
adalah ke arah kiri di belahan bumi selatan, sementara di belahan bumi utara itu ke arah kanan
dari gerak biasa. Gaspard Coriolis, seorang insinyur Perancis, menemukan fenomena ini dan juga
datang dengan formula matematis untuk menjelaskannya.
Permukaan bumi tidak berputar sama sekali di kutub sedangkan kecepatan rotasi
maksimum sepanjang khatulistiwa. Ini adalah alasan mengapa benda bergerak lebih jauh dari
arah timur khatulistiwa hanyut sedangkan yang bergerak lebih dekat ke khatulistiwa cenderung
melayang ke arah barat. Semua gerakan pada atau di atas permukaan bumi seperti angin, aliran
air, bahkan artileri ditembakkan di udara atau arus laut tunduk pada efek Coriolis.
2. Apa Penyebab Efek Coriolis?
Rotasi bumi dikenal sebagai penyebab utama efek Coriolis. Bumi berputar dalam arah
berlawanan arah jarum jam pada porosnya, dan karena ini objek bergerak pada atau di atas
permukaan lebih dari jarak jauh yang dibelokkan, seperti bergerak ke arah yang berlawanan dan
itu juga pada kecepatan lebih cepat.
Kecepatan rotasi bumi menurun dengan lintang sementara efek ini meningkat. Ketika
sebuah pesawat terbang di atas khatulistiwa, hal itu akan terus bergerak tanpa defleksi besar.
Namun, jika pesawat terbang bahkan agak jauh dari khatulistiwa, pesawat pasti melayang dan
drift maksimum di kutub.
Badai tidak pernah terbentuk sepanjang khatulistiwa karena tidak ada banyak efek
Coriolis sana. Badai terbentuk di utara khatulistiwa berkembang menjadi topan ketika mereka
mulai berputar dan mendapatkan kekuatan. Selain jarak dari khatulistiwa dan rotasi bumi,
kecepatan benda bergerak juga menentukan tingkat efek Coriolis. Cepat objek, lebih defleksi.
Juga, sisi mana khatulistiwa objek menentukan arah pergeseran nya.
3. Apa Dampak Efek Coriolis?
Dampak paling penting dari efek Coriolis adalah pada arus laut dan arah angin. Selain itu,
pesawat, artileri dan rudal yakin benda buatan manusia yang dipengaruhi oleh fenomena ini.
Efek Coriolis pada pola angin sangat menonjol. Ketika udara naik dari permukaan bumi
kecepatan lebih tinggi daripada sebaliknya. Hal ini karena udara sekarang tidak harus bergerak
melintasi berbagai bentang alam di permukaan dan sebagai hasilnya, mengurangi drag. Sebagai
benda bergerak cepat memiliki efek Coriolis yang lebih besar, udara naik dibelokkan,
membentuk angin.
Seperti angin bepergian melintasi air laut membantu dalam pembentukan arus laut, efek
Coriolis juga memiliki bantalan pada pergerakan arus laut. Arus laut yang besar beredar di
sekitar tekanan tinggi dan daerah hangat, dibentuk terutama karena defleksi yang disebabkan
oleh efek Coriolis. Membelokkan peluru, rudal dan pesawat juga merupakan akibat dari efek
Coriolis.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa penerbangan melakukan perjalanan dari Los Angeles
ke New York. Jika tidak ada rotasi bumi, tidak akan ada efek Coriolis dan pesawat dapat
melakukan perjalanan langsung ke timur. Tetapi karena efek Coriolis, gerakan pesawat harus
terus dipantau sehingga sinkron dengan gerakan bumi di bawah ini. Jika dibiarkan terbang
langsung, pesawat akan mencapai suatu tempat di selatan.
Efek Coriolis melekat pada fenomena defleksi (pembelokkan arah) gerak sebuah benda
pada sebuah kerangka acuan yang berputar, khususnya di permukaan bumi. Hal ini dapat
dijelaskan bahwa sebuah benda yang bergerak lurus dalam kerangka yang berputar, akan
berbelok oleh pengamat yang diam di dalam kerangka tersebut. Efek Coriolis ini sangat
berpengaruh pada bidang aerodinamika, atau dengan kata lain efek Coriolis merupakan salah
satu teori dalam bidang ilmu mekanika yang perlu dipelajari. Salah satu untuk menganalisis
adanya efek coriolis adalah dengan ayunan bandul yang dapat berputar terhadap sumbu
vertikalnya yang diberi nama pendulum Foucault.
Pendulum Foucault di demonstrasikan pertama kali oleh fisikawan Prancis Jean Leon
Foucault pada tahun 1851 di Paris. Foulcault menggantungkan sebuah bola cannon dari langit
langit kubah Pantheon dengan kawat yang panjangnya 250 kaki, dan masing-masing ayunan
bandul membentuk pola pada lantai berpasir dan bidang ayunan bandul ditemukan bergeser
searah jarum jam. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pola pada lantai berpasir di bawah pendulum
berubah karena ayunan bandul yang bergerak bebas tidak dapat mengubah bidang ayunnya.
Berdasarkan penelitian selanjutnya dari pendulum Foucault ini, didapati bahwa pola ayunan dari
pendulum Foucault ini berbeda-beda bergantung pada sudut lintang tempat diadakannya
eksperimen pendulum Foucault.
Pada dasarnya eksperimen langsung pendulum Foucault di berbagai tempat di belahan
bumi dapat dilakukan, tetapi membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal, selain itu
pola ayunan bandul yang terbentuk harus dianalisis secara langsung dan karena system ini
merupakan system nonlinear maka penyelesaian lebih akurat dengan menggunakan metode.
Adapun metode numeric yang dipilih dalam menyelesaikan persamaan differensial
pendulum Foucault adalah metode Euler. Metode ini digunakan karena keuntungannya yang
mudah dalam pemrograman.
Adapun perangkat lunak yang digunakan pada simulasi ini adalah Mathematica versi 6.
Digunakanya Mathematica versi 6 karena merupakan perangkat lunak untuk komputasi numerik
dengan kemampuan yang baik dalam perhitungan dan dapat memberikan tampilan GUI (Graphic
User Interface) sehingga lebih mudah digunakan pengguna (User Friendly ).