edisi 92

1
H AL itu diperkuat dari pengakuan dan surat pernyataan yang dibuat oleh Khairusyahri ke- pada wartawan media ini, bahkan ia siap mempertanggungjawab- kan penuturannya dengan membuat Surat Pern- yataan pada 14 Mei 2010 lalu, yang dilegal- isasi dengan materai tempel 6000. Pria kelahi- ran Jakarta tahun 1984 ini bah-wa pada 15 Ap-ril 2010 pada jam 12.45 WIB untuk pengu- rusan SIM A (polos) telah dimintai uang sebesar Rp. 300.000 di loket 5 (lima), dan diminta lagi di loket 11-12 sebesar Rp. 10.000 untuk jasa sewa ken- daraan praktek, yaitu Mobil APV, untuk pe-mohon yang tidak lulus praktek. Padahal Biaya resmi menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Tarif Atas Jenis Pen- erimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indone- sia, telah ditentukan bahwa untuk pembua- tan Surat Izin Menge- mudi (SIM) baru dikenakan Rp. 75.000 sementara untuk perpanjangan dikenakan Rp 60.000. Peraturan Pemerintah yang ditan- datangani Megawati Soekarnoputri, selaku Pres- iden Re- publik Indo- nesia kala itu di- harapkan dapat dite- rapkan kepada masyara- kat atau pemohon SIM. Menanggapi permasalahan ini, Ketua Umum LSM Badan Pencegahan dan Pemberantasan Ko- rupsi Republik Indonesia (LSM BPPK-RI), melalui Juru Bicaranya, Jhon Hendri.S ke- tika dimintai tanggapan oleh media ini men- gatakan apabila benar kejadiannya seperti itu, dapat dipastikan bahwa Kantor Pelay- anan SIM tersebut telah melecehkan Per- aturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2004 sebagai acuan tarif penerbitan SIM. “Tinda- kan tersebut merupakan modus mengeruk uang rakyat untuk kepentingan pribadi atau kelompok di jajaran Ditlantas,” katanya. Hendri juga menambahkan, Diretorat Jen- dral La- lu Lintas (Dirjen Lantas) Markas Besar Ke- polisian Republik Indo- nesia (Mabes Polri) di ba- wah komando Brigjen Joko Su- silo agar segera menindak tegas ja- jarannya yang yang telah melakukan praktek-praktek yang merugikan masyara- kat dalam pengurusan SIM di kantor Pengu- rusan SIM Daan Mogot Polda Metro Jaya. Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Wakil Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, AKBP. Ari Subiyanto, (14/5) terkait pemberitaan Sia- sat Kota pada edisi 89 lalu, melalui ajudan Wadirlantas PMJ, Iswan yang menjawab, ka- lau masalah regident langsung ke Kasubdid Regident. “Kalau masalah penyelengara ang- garan, biasanya memang pak Wadir berkenan,” katanya via Short Messaga Service. Sementara itu, Kasubdit Regident Ditlan- tas Polda Metro Jaya, AKBP Teddy Mina- hasa, SH, SIK, saat hendak dikonfirmasi tidak pernah berhasil. Dicoba melalui pesan singkat, sampai berita ini diturunkan, petin- gi Regident itu belum memberi jawaban. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Re- publik Indonesia, Komisi III dari Fraksi Gol- kar, H. Nudir-man Munir, SH yang hendak dikonfirmasi Siasat Kota mengatakan akan menyempatkan waktu untuk wawancara langsung, karena ia sedang berada di Med- an, dalam rangka tugas. IPONG. JH Jakarta, Siasat Kota Usaha pemberantasan calo di kantor SIM oleh Polda Metro Jaya ternyata hanya retorika saja, karena ketika para calo swasta diberantas alias tiarap untuk sementara, “calo” dalam tubuh Polri sendiri tetap bebas melakukan korupsi pengurusan SIM. Bekasi, Siasat Kota Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ko- mbes Pol. Condro Kirono, diharapkan mampu menerapkan garis tegas penghapusan Pungutan Liar (pungli) di tubuh Direktorat Lalu Lintas, khususnya di setiap Kantor Samsat yang ber- naung pada garis komando Polda Metro Jaya. Selain itu para petinggi Polri juga diharapkan mampu menempatkan Kasubsi yang mempun- yai dedikasi, transparansi dan tegas di setiap Samsat, agar praktek pungli yang terkesan men- jadi budaya pelayanan dapat dihapuskan. Tindakan tegas harus diberikan kepada para oknum yang melakukan tindakan pungli terhadap wajib pajak, karena yang menjadi korban adalah rakyat kecil yang sebenarnya patuh membayar pa- jak. Seharusnya mereka mendapat pelayanan yang lebih baik, bukan sebaliknya malah dipersulit uru- sannya atau harus membayar lebih atau dipungli. Demikian dikatakan Ketua LSM Badan Pence- gahan dan Pemberantasan Korupsi Republik In- donesia (LSM BPPK-RI), Jhonson P, menangga- pi pemberitaan media ini edisi terdahulu, terkait maraknya praktek Pungli di Samsat Kota Bekasi, Jumat (11/6), pekan lalu. Sebagaimana diberitakan edisi sebelumnya, berdasarkan hasil investigasi wartawan media ini yang didukung penuturan sumber terpercaya di lingkungan kantor Samsat Kota Bekasi bahwa pungli terjadi hampir pada setiap loket, seperti Loket Cek Fisik Rp. 30.000, Loket BeritaAcara Rp. 30.000, Loket ACC Leasing (Pengganti BPKB) Rp 30.000, Loket BBN I Roda DuaRp 150.000, Roda Empat Rp 250.000, Loket BBN II Rp 75. 000, Loket Mutasi Rp. 120. 000 (mutasi daerah) dan Rp. 260.000 (Mutasi luar daerah). Ditambahkan sumber, praktek Pungli pada loket cek phisik dilakukan dengan modus mem- perjualbelikan Blanko Cek Phisik kepada wajib pajak dengan nilai antara Rp.20.000 hingga Rp. 30.000, untuk dilakukan pengecekan sendiri tan- pa menghadirkan kendaraannya. Selain itu, bagi WP yang menghadirkan kendaraannya juga dikenakan biaya Rp. 20.000. Pungutan tersebut dikategorikan Pungli karena tidak mempunyai legalitas atau payung hukum. Tidak ada keterangan, semisal papan pengumuman yang menerangkan bahwa cek fisik kendaraan dikenakan biaya. Kutipan setiap loket juga tidak di- sertai tanda terima, stempel, blanko, kwitansi pem- bayaran, atau bukti apapun. Kuat dugaan hasil pungli tersebut masuk ke kantong petugas, atau sistim setoran kepada pimpinannya. “Petugas han- ya memberikan jawaban sudah biasa, tanpa mem- berikan alas an, ketika ditanya,” kata sumber. Ketika hal ini hendak di konfirmasi kepada Ka- subsi Samsat Kota Bekasi, AKP. Mohamad Kunto, tidak pernah berhasil. Menurut Ali, salah satu stafnya bahwa Kasubsi tidak punya waktu untuk dikonfir- masi karena sedang menyusun program pelayan- an prima. Selain mencoba konfirmasi langsung, Siasat Kota juga mencoba melakukan konfirmasi via ponsel kepada Kunto di nomor 0812722XXXX. “Saya lagi di Polda, nanti saya kabari kalau ada waktu,” kata Kasubsi Samsat Kota Bekasi, ketika diminta waktu konfirmasi oleh Siasat Kota. Dikon- firmasi via pesan singkat, AKP Kunto tetap tidak bersedia berkomentar perihal legalitas pungutan yang terjadi di institusi yang dipimpinnya. Ketertutupan atau sulitnya Kasubsi Samsat Kota Bekasi untuk memberikan keterangan ke- pada media, turut meyakinkan media ini akan in- formasi yang menyebutkan bahwa Pungli di lingkungan Samsat Kota Bekasi menganut sis- tim setoran atau Pungli terorganisir. Kesan pembiaran atau restu yang diperankan AKP Kunto juga terlihat dengan gampangnya calo atu biro jasa berkeliaran di kantor Samsat Kota Bekasi, yang diduga sebagai perpanjangan tan- gan dari oknum petugas di kantor itu. Selain itu, upaya membudayakan atau melestarikan Pungli juga dilakukan dengan cara bagi-bagi uang atau rezeki kepada oknum wartawan dan LSM. Ali Akbar, salah satu petugas di Samsat Kota Bekasi menjadi sosok yang dipercaya untuk berkomunikasi atau berkoordinasi dengan oknum wartawan dan LSM, dengan besaran Rp. 30.000 hingga Rp 100.000 per oknum tiap minggunya. Dana koordinasi ini bertujuan agar praktek pungli yang selalu menghiasi pelayanan publik tersebut tidak terpublikasi di media. Soal kategori yang membedakan pembagian rejeki ini kata sumber tergantung keakrabannya dengan Ali. Praktek Pungli pada instansi pelayanan pub- lik yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, khususnya masyarakat kecil ini sudah sewajarnya mendapatkan perhatian dari Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Condro Kirono, agar Citra Pelayanan Prima sebagai jam- inan dari Sistem Manajemen Mutu (ISO), yang sebelumnya pernah didapatkan oleh Samsat Kota Bekasi, tidak hanya penghargaan tanpa pembuk- tian. ARIOS/EXSON DIRLANTAS PMJ DIMINTA TEGAS Kasubsi Samsat Kota Bekasi Diduga Legalkan Praktek Pungli KANTOR Samsat Kota Bekasi. KOMBES POL. CONDRO KIRONO Rp 5.000,- (Luar Pulau Jawa Tambah Ongkos Kirim) TAHUN IV EDISI: 92 14 - 28 JUNI 2010 KANTOR PELAYANAN SIM DAAN MOGOT LECEHKAN PP 31/2004 ?

Upload: john-amhygose

Post on 22-Mar-2016

235 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Wajah Samsat Kota Bekasi

TRANSCRIPT

HAL itu diperkuat dari pengakuandan surat pernyataan yangdibuat oleh Khairusyahri ke-

pada wartawan media ini, bahkania siap mempertanggungjawab-kan penuturannya denganmembuat Surat Pern-yataan pada 14 Mei2010 lalu, yang dilegal-isasi dengan materaitempel 6000. Pria kelahi-ran Jakarta tahun 1984 inibah-wa pada 15 Ap-ril 2010pada jam 12.45 WIB untuk pengu-rusan SIM A (polos) telah dimintaiuang sebesar Rp. 300.000 di loket 5(lima), dan diminta lagi di loket 11-12sebesar Rp. 10.000 untuk jasa sewa ken-daraan praktek, yaitu Mobil APV, untukpe-mohon yang tidak lulus praktek.

Padahal Biaya resmi menurut PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 31Tahun 2004 tentang Tarif Atas Jenis Pen-erimaan Negara Bukan Pajak yang berlakupada Kepolisian Negara Republik Indone-sia, telah ditentukan bahwa untuk pembua-

t a nS u r a t

Izin Menge-mudi (SIM) baru

dikenakan Rp.75.000 sementara untuk

perpanjangan dikenakan Rp60.000. Peraturan Pemerintah yang ditan-datangani Megawati Soekarnoputri, selaku

Pres-iden Re-

publik Indo-nesia kala itu di-

harapkan dapat dite-rapkan kepada masyara-

kat atau pemohon SIM.Menanggapi permasalahan

ini, Ketua Umum LSM BadanPencegahan dan Pemberantasan Ko-

rupsi Republik Indonesia (LSM BPPK-RI),melalui Juru Bicaranya, Jhon Hendri.S ke-tika dimintai tanggapan oleh media ini men-gatakan apabila benar kejadiannya sepertiitu, dapat dipastikan bahwa Kantor Pelay-anan SIM tersebut telah melecehkan Per-aturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2004sebagai acuan tarif penerbitan SIM. “Tinda-kan tersebut merupakan modus mengerukuang rakyat untuk kepentingan pribadi ataukelompok di jajaran Ditlantas,” katanya.

Hendri juga menambahkan, Diretorat

Jen-dral La-

lu Lintas(Dirjen Lantas)

Markas Besar Ke-polisian Republik Indo-

nesia (Mabes Polri) di ba-wah komando Brigjen Joko Su-

silo agar segera menindak tegas ja-jarannya yang yang telah melakukan

praktek-praktek yang merugikan masyara-kat dalam pengurusan SIM di kantor Pengu-rusan SIM Daan Mogot Polda Metro Jaya.

Ketika hal ini dikonfirmasi kepada WakilDirektur Lalulintas Polda Metro Jaya, AKBP.Ari Subiyanto, (14/5) terkait pemberitaan Sia-sat Kota pada edisi 89 lalu, melalui ajudanWadirlantas PMJ, Iswan yang menjawab, ka-lau masalah regident langsung ke KasubdidRegident. “Kalau masalah penyelengara ang-garan, biasanya memang pak Wadirberkenan,” katanya via Short Messaga Service.

Sementara itu, Kasubdit Regident Ditlan-tas Polda Metro Jaya, AKBP Teddy Mina-hasa, SH, SIK, saat hendak dikonfirmasitidak pernah berhasil. Dicoba melalui pesansingkat, sampai berita ini diturunkan, petin-gi Regident itu belum memberi jawaban.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Re-publik Indonesia, Komisi III dari Fraksi Gol-kar, H. Nudir-man Munir, SH yang hendakdikonfirmasi Siasat Kota mengatakan akanmenyempatkan waktu untuk wawancaralangsung, karena ia sedang berada di Med-an, dalam rangka tugas. IPONG. JH

Jakarta, Siasat KotaUsaha pemberantasan calo di kantor SIM oleh Polda

Metro Jaya ternyata hanya retorika saja, karenaketika para calo swasta diberantas alias tiarapuntuk sementara, “calo” dalam tubuh Polrisendiri tetap bebas melakukan korupsipengurusan SIM.

Bekasi, Siasat Kota Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ko-

mbes Pol. Condro Kirono, diharapkan mampumenerapkan garis tegas penghapusan PungutanLiar (pungli) di tubuh Direktorat Lalu Lintas,khususnya di setiap Kantor Samsat yang ber-naung pada garis komando Polda Metro Jaya.Selain itu para petinggi Polri juga diharapkanmampu menempatkan Kasubsi yang mempun-yai dedikasi, transparansi dan tegas di setiapSamsat, agar praktek pungli yang terkesan men-jadi budaya pelayanan dapat dihapuskan.

Tindakan tegas harus diberikan kepada paraoknum yang melakukan tindakan pungli terhadapwajib pajak, karena yang menjadi korban adalahrakyat kecil yang sebenarnya patuh membayar pa-jak. Seharusnya mereka mendapat pelayanan yanglebih baik, bukan sebaliknya malah dipersulit uru-sannya atau harus membayar lebih atau dipungli.

Demikian dikatakan Ketua LSM Badan Pence-gahan dan Pemberantasan Korupsi Republik In-donesia (LSM BPPK-RI), Jhonson P, menangga-pi pemberitaan media ini edisi terdahulu, terkaitmaraknya praktek Pungli di Samsat Kota Bekasi,Jumat (11/6), pekan lalu.

Sebagaimana diberitakan edisi sebelumnya,berdasarkan hasil investigasi wartawan media iniyang didukung penuturan sumber terpercaya dilingkungan kantor Samsat Kota Bekasi bahwapungli terjadi hampir pada setiap loket, sepertiLoket Cek Fisik Rp. 30.000, Loket BeritaAcaraRp. 30.000, Loket ACC Leasing (PenggantiBPKB) Rp 30.000, Loket BBN I Roda DuaRp150.000, Roda Empat Rp 250.000, Loket BBN IIRp 75. 000, Loket Mutasi Rp. 120. 000 (mutasidaerah) dan Rp. 260.000 (Mutasi luar daerah).

Ditambahkan sumber, praktek Pungli padaloket cek phisik dilakukan dengan modus mem-perjualbelikan Blanko Cek Phisik kepada wajibpajak dengan nilai antara Rp.20.000 hingga Rp.30.000, untuk dilakukan pengecekan sendiri tan-pa menghadirkan kendaraannya. Selain itu, bagiWP yang menghadirkan kendaraannya jugadikenakan biaya Rp. 20.000.

Pungutan tersebut dikategorikan Pungli karenatidak mempunyai legalitas atau payung hukum.Tidak ada keterangan, semisal papan pengumumanyang menerangkan bahwa cek fisik kendaraandikenakan biaya. Kutipan setiap loket juga tidak di-sertai tanda terima, stempel, blanko, kwitansi pem-bayaran, atau bukti apapun. Kuat dugaan hasilpungli tersebut masuk ke kantong petugas, atausistim setoran kepada pimpinannya. “Petugas han-ya memberikan jawaban sudah biasa, tanpa mem-berikan alas an, ketika ditanya,” kata sumber.

Ketika hal ini hendak di konfirmasi kepada Ka-subsi Samsat Kota Bekasi, AKP. Mohamad Kunto,

tidak pernah berhasil. Menurut Ali, salah satu stafnyabahwa Kasubsi tidak punya waktu untuk dikonfir-masi karena sedang menyusun program pelayan-an prima. Selain mencoba konfirmasi langsung,Siasat Kota juga mencoba melakukan konfirmasivia ponsel kepada Kunto di nomor 0812722XXXX.“Saya lagi di Polda, nanti saya kabari kalau adawaktu,” kata Kasubsi Samsat Kota Bekasi, ketikadiminta waktu konfirmasi oleh Siasat Kota. Dikon-firmasi via pesan singkat, AKP Kunto tetap tidakbersedia berkomentar perihal legalitas pungutanyang terjadi di institusi yang dipimpinnya.

Ketertutupan atau sulitnya Kasubsi SamsatKota Bekasi untuk memberikan keterangan ke-

pada media, turut meyakinkan media ini akan in-formasi yang menyebutkan bahwa Pungli dilingkungan Samsat Kota Bekasi menganut sis-tim setoran atau Pungli terorganisir.

Kesan pembiaran atau restu yang diperankanAKP Kunto juga terlihat dengan gampangnya caloatu biro jasa berkeliaran di kantor Samsat KotaBekasi, yang diduga sebagai perpanjangan tan-gan dari oknum petugas di kantor itu. Selain itu,upaya membudayakan atau melestarikan Punglijuga dilakukan dengan cara bagi-bagi uang ataurezeki kepada oknum wartawan dan LSM.

Ali Akbar, salah satu petugas di Samsat KotaBekasi menjadi sosok yang dipercaya untukberkomunikasi atau berkoordinasi dengan oknumwartawan dan LSM, dengan besaran Rp. 30.000hingga Rp 100.000 per oknum tiap minggunya.Dana koordinasi ini bertujuan agar praktek pungliyang selalu menghiasi pelayanan publik tersebuttidak terpublikasi di media. Soal kategori yangmembedakan pembagian rejeki ini kata sumbertergantung keakrabannya dengan Ali.

Praktek Pungli pada instansi pelayanan pub-lik yang bersentuhan langsung denganmasyarakat, khususnya masyarakat kecil inisudah sewajarnya mendapatkan perhatian dariDirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. CondroKirono, agar Citra Pelayanan Prima sebagai jam-inan dari Sistem Manajemen Mutu (ISO), yangsebelumnya pernah didapatkan oleh Samsat KotaBekasi, tidak hanya penghargaan tanpa pembuk-tian. ARIOS/EXSON

DIRLANTAS PMJ DIMINTA TEGAS

Kasubsi Samsat Kota BekasiDiduga Legalkan Praktek Pungli

KANTOR Samsat Kota Bekasi.

KOMBES POL. CONDRO KIRONO

Rp 5.000,- (Luar Pulau Jawa Tambah Ongkos Kirim)

TAHUN IV EDISI: 92 14 - 28 JUNI 2010

KANTOR PELAYANAN SIM DAAN MOGOTLECEHKAN PP 31/2004 ?