edisi 51 / mei 2014 info dpbni - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/info dpbni edisi...

40
Info DPBNI Media Komunikasi Peserta Edisi 51 / Mei 2014 Lebih dekat dengan BPJS Kesehatan (mengenal Kapitasi dan INA — CBG) Profil : Koperasi Swadharma, PT. Asuransi Tri Pakarta, SPBU (yang dikelola oleh PT. THU) Inspirasi : Menikmati Masa Pensiun dengan usaha Penggilingan Padi Peringatan Hari Ulang Tahun Dana Pensiun BNI ke -54

Upload: hoangdan

Post on 04-Mar-2018

302 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Info DPBNIMedia Komunikasi Peserta

Edisi 51 / Mei 2014

Lebih dekat dengan BPJS Kesehatan(mengenal Kapitasi dan INA — CBG)

Profil : Koperasi Swadharma, PT. Asuransi Tri Pakarta, SPBU (yang dikelola oleh PT. THU)

Inspirasi : Menikmati Masa Pensiun dengan usaha Penggilingan Padi

Peringatan Hari Ulang TahunDana Pensiun BNI ke -54

Page 2: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Daftar Isi

2 | Info DPBNI 51

Pembina & Penanggung Jawab

Direksi Dana Pensiun BNI

Tim Pengelola Majalah

Firstalibia S. K.Bachfuandy Y. B.

Bambang SupriadiDika MayangsariFitria Ayu Citra R.

Helmi ZulkarnaenSonny Ariyanto

− Ketua− Wakil Ketua− Anggota− Anggota− Anggota− Anggota− Anggota

Sirkulasi & DistribusiDivisi USM

Alamat Korespondensi

Jl. RadenSaleh 10, JKT 10430Tel. (021) – 31909369Fax. (021) – 31902187

e-mail : [email protected] : www.dapenbni.co.id

Pencetak

PT PP Mardi Mulyo

Cover Depan“Peringatan Hari Ulang Tahun

Dana Pensiun BNI ke -54”

Cover Belakang“Selamat Menunaikan Ibadah Puasa”

Senarai Halaman

Salam Redaksi 3

Info Peserta : Daftar Ulang Pensiunan 4 Peserta Bertanya – Redaksi Menjawab 5

Kabar Peserta : Ibu Rohati Ashak Paulana 6 Ibu Yetti Rochyeti 7

Berita DPBNI : Peringatan HUT DPBNI ke-54 8 Laporan Tahunan Dewas 2013 10 Sosialisasi YDDS-BPJS Kesehatan 15

Profil Afiliasi : Koperasi Swadharma 19 PT. Asuransi Tri Pakarta 26 SPBU (kelolaan PT. THU) 28

Inspirasi : Hidup Tenang di Masa Pensiun 31

Serba – Serbi : Lebih Dekat dgn. BPJS Kesehatan 33 Tour PP BNI Malang 36

Kabar Duka 37

Galeri Foto : Sosialisasi BPJS dan Peraturan Dana Pensiun BNI di Berbagai Tempat / Wilayah 39

Info DPBNI

Page 3: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Salam Redaksi

Info DPBNI 51 | 3

Salam Sejahtera,

Pembaca yang budiman,

Tanpa terasa, waktu berlalu begitu cepat, setahun telah lewat, Usia DPBNI pun bertambah satu tahun lagi yaitu yang ke – 54. Menyitir candaan Dirut DPBNI dalam sambutannya dalam acara peringatan HUT DPBNI tanggal 15 April 2014 lalu bahwa “Tahun depan DPBNI akan memasuki masa pensiun yaitu pada usia 55 tahun”, dan memang benar meski bukan tahun depan tapi pasti suatu saat DPBNI pun harus “Tutup Usia” juga yang pada perkiraan kasar adalah di sekitar Tahun 2060. Ada satu Pepatah Arab yang menyebutkan “Al-Waqtu Ka Syaif”, “Waktu itu laksana pedang” bila kita tidak berhati – hati (dalam perhitungan) akan terbabat habis olehnya. Seperti juga DPBNI yang seakan berlomba dengan waktu agar tidak sampai terkapar sebelum masanya tiba. Bagaimana tidak? Sejak diputuskannya oleh Pendiri bahwa DPBNI tidak menerima peserta baru sejak 1 September 2005 maka sejak itulah secara matematis DPBNI telah memulai “The Final Countdown” nya sendiri. Bila semua berjalan dalam kondisi normal, DPBNI harus jeli hingga tiba saatnya nanti yaitu pada saat “Pembayaran Manfaat Pensiun Terakhirnya” harus tidak menyisakan apapun juga sehingga DPBNI pun akhirnya dapat pensiun dengan tenang.

Pada edisi ini sekaligus memperingati dan menyemarakkan hari kelahiran R.A. Kartini kami ulas para pensiun janda di Sukabumi dan Bandung (Ibu Rohati Ashak Paulana & Ibu Yetti Rochyati), juga kami singgung pensiunan yang berhasil memanfaatkan masa pensiunnya sehingga malah bertambah penghasilannya dan bukan sebaliknya kiranya dapat dipetik hikmahnya oleh para pensiunan yang ingin mengikuti jejaknya.

Mungkin ada para pembaca yang tidak sempat hadir karena berhalangan pada saat ada acara Sosialisasi BPJS yang diselenggarakan oleh YDDS dan PP BNI Pusat serta DPBNI atau sempat hadir namun belum terlalu jelas mengenai hal – hal yang disampaikan para pembicaranya? tak usah galau, kali ini narasumber dari DPBNI yang hadir dan turut serta memberikan paparannya tentang Dana Pensiun tentu saja di acara tersebut, akan menyajikannya kembali lewat tulisannya sehingga akan membantu tentang apa saja yang dibicarakan didalamnya.

Bisa disimak juga tulisan – tulisan lainnya diantaranya Profil TRIPA, Profil SPBU yang dikelola oleh PT. THU, serta tidak ketinggalan suasana peringatan HUT PP BNI di daerah lain di Galeri Foto, semoga edisi ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi para pensiunan.

Salam,

Redaksi menerima tulisan dan atau artikel yang sesuai dengan misi Info DPBNI, baik tentang investasi, pengetahuan, kesehatan ataupun kisah – kisah baik berupa pengalaman pribadi ataupun orang lain. Demi menghindari hal – hal yang tidak diinginkan, lebih diutamakan bila tulisan merupakan karangan / karya asli, dan bila tulisan atau artikel merupakan saduran, diharapkan untuk mencantumkan sumbernya dengan lengkap. Redaksi berhak untuk merubah sebagian atau keseluruhannya dan berhak pula untuk memuat ataupun tidak memuatnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kritik dan saran juga sangat diharapkan. Tulisan atau artikel yang dimuat akan diberikan imbalan sepantasnya, untuk itu bila berkenan dimohon untuk mencantumkan Nomor Rekening di setiap artikel yang dikirimkan.

Page 4: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Info Dapenbni

4 | Info DPBNI 51

DAFTAR ULANG SEBAGAI SUMBER INFORMASI PENSIUNAN

Info Dapenbni

Daftar ulang bagi para pensiunan sejatinya dilaksanakan atas dasar Peraturan Dana Pensiun BNI Pasal 46 Ayat 1 yang berbunyi

sebagai berikut:

“Pensiunan atau Janda/Duda atau Anak wajib memberitahukan secara tertulis kepada Dana Pensiun tentang perubahan susunan keluarganya atau status janda / duda atau anak, seperti pernikahan, perceraian, perujukan, kematian, kelahiran dan pekerjaan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya perubahan”.

Maksud dan tujuan dari pendaftaran ulang penerima pensiun ini tidak lain adalah demi tertibnya administrasi pembayaran manfaat pensiun dan pencatatan data secara “up–to–date” dimana Manfaat Pensiun yang dibayarkan tiap bulannya dapat sesuai jumlahnya. Dalam hal ini berarti Dana Pensiun telah dapat memelihara dana dan aset – asetnya yang dikelola sesuai prinsip kehati – hatian, sehingga pembayaran Manfaat Pensiun tiap bulannya dapat dilakukan tepat waktu dan tidak sampai terjadi gagal bayar atau dengan kata lain setiap pembayaran Manfaat Pensiun dapat diterima oleh orang yang tepat atau yang berhak menerimanya.

Dana Pensiun BNI mengharapkan agar para pensiunan Bank BNI berkenan melaporkan perubahan – perubahan data yang terjadi baik perihal penambahan ataupun pengurangan anggota keluarganya ataupun juga perubahan alamat tempat tinggalnya, sebab keakuratan data yang benar, terbaru dan terkini, merupakan salah satu sumber informasi penting untuk bahan pertimbangan bagi manajemen dalam setiap pengambilan keputusan dan seharusnya juga tentang hal – hal yang berkaitan dengan pengelolaan pensiunan sehingga pelaksanaan serta aktivitas dari Dana Pensiun dapat berjalan dengan lancar, tanpa adanya kesalahan-kesalahan yang dapat merugikan DPBNI.

Keakurasian data juga sangat diperlukan oleh pihak atau unit – unit lain di lingkungan BNI yang terkait dengan pensiunan, oleh karena itu DPBNI sangat mengharapkan bantuan dan kerja sama pihak - pihak terkait untuk dapat memberikan informasi terutama dari sesama pensiunan, apabila

ada rekan-rekan pensiunan yang dikenal akan tetapi sudah lama tidak terdengar lagi kabar – beritanya dapat segera menginformasikannya kepada kami atau kepada Persatuan Pensiunan Bank BNI terdekat.

Dalam pelaksanaan Daftar Ulang, Dana Pensiun selalu berkoordinasi / bekerja sama dengan Kantor – Kantor Wilayah dan Kantor – Kantor Cabang Utama Bank BNI, sebagai unit pembayar Manfaat Pensiun ataupun dengan Persatuan Pensiunan Bank BNI yang ada di seluruh Indonesia.

Adapun tatacara penyampaiannya adalah sbb : 1. Mengisi formulir /blangko daftar ulang yang

telah disediakan (dapat diperoleh di unit / bagian umum Kantor – Kantor Wilayah / Cabang Utama Bank BNI)

2. Melampirkan / menyertakan dokumen – doku-men pendukung keabsahannya (misal: fotokopi KTP, KK, surat keterangan dari kelurahan sesuai domisili sebagai bukti tertulis dari pemerintahan setempat (surat kematian, perceraian atau perni-kahan, surat keterangan untuk pensiun janda / duda / anak (surat yang menyatakan bahwa Jan-da / Duda belum menikah lagi yang wajib disam-paikan setiap akhir tahun atau anak pensiunan tersebut belum memiliki penghasilan sendiri / bekerja yang wajib disampaikan setiap tahun))

3. Menyampaikannya melalui bantuan Bagian Umum unit Pembayar manfaat pensiun atau me-lalui Korwil / Komda PP BNI setempat atau dapat mengirimkannya langsung pada kami :

Kantor Dana Pensiun BNIJl. R. Saleh No. 10, Jakarta 10430

Fax. (021) 31905559Surel. [email protected]

[email protected]

Rekapitulasi data terakhir yang ada pada kami telah tercatat sebanyak 7.699 dari 9.191 pensiunan yang telah mendaftar ulang sejak dimulainya pencatatan yaitu pada tahun 2012, hal ini berarti bahwa kami masih memerlukan data sebanyak 1492 pensiunan lagi.

Page 5: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Info Dapenbni

Info DPBNI 51 | 5

DAFTAR ULANG SEBAGAI SUMBER INFORMASI PENSIUNAN

Info Dapenbni

Selain daripada itu, sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun BNI pasal 42 ayat 2 yang menyatakan : “Pembayaran manfaat pensiun yang jatuh tempo harus dibayarkan kepada Peserta / Pensiunan atau pihak yang berhak tepat pada waktunya oleh pengurus”, untuk itu demi menghindari kelebihan pembayaran atau pembayaran manfaat pensiun kepada yang tidak berhak menerimanya maka DPBNI Mewajibkan Penandatanganan Daftar Tanda Terima Manfaat Pensiun setiap bulan bagi penerima manfaat pensiun yang dibayarkan secara tunai atau setiap 4 bulan sekali pada bulan April, Agustus, dan Desember tiap tahunnya bagi penerima manfaat pensiun yang dibayarkan melalui transfer rekening dan dilaksanakan di unit Pembayar.

Menegaskan peraturan tersebut, maka Pengurus DPBNI melalui surat No. DIR / 2 / 3240 tgl. 21 Mei 2010 tentang Tatacara Pembayaran Manfaat Pen-siun yang pada intinya meminta agar unit Pembayar menangguhkan pembayaran manfaat pensiun bagi penerimanya yang tidak melaksanakan atau belum menanda tangani Daftar Penerimaan Manfaat Pen-siun sebagaimana telah disebutkan diatas, untuk itu diharapkan agar kepada segenap unit pembayar manfaat pensiun untuk melaksaksanakannya yang telah ditetapkan sebagaimana telah dilaksanakan oleh beberapa cabang pembayar seperti KCU Jatin-egara, KCU Bekasi, KCU Jakarta Kota, Harmoni dan beberapa Kantor Cabang di luar Jabodetabek.

(Nadriwan, Divisi Kepesertaan DPBNI)

Peserta Bertanya – Redaksi Menjawab

Arsip Info DPBNIDengan hormat, Sehubungan dengan e-book Buletin INFO DPBNI yang dimuat di laman website dapenbni.co.id di bagian “Majalah dan Laporan Tahunan” dengan ini saya mohon informasi sebagai berikut : 1. Mengapa daftar PENSIUN MENINGGAL

DUNIA PADA TAHUN 2013 (Sambungan) yang dimuat di INFO DPBNI Edisi 48/ 2013 tidak mencantumkan umur almarhum saat meninggal? padahal data tsb. penting dan bermanfaat untuk keperluan berbagai analisis, sedangkan data pada edisi sebelum dan sesudahnya mencantumkan juga umurnya.

2. Mengapa Edisi 40 tidak di upload? padahal Edisi 39/2009 dimuat tetapi lompat langsung ke Edisi 41/2010.

3. Bagaimana cara saya mendapatkan buletin INFO DPBNI edisi2 sebelumnya? edisi2 sebelum No. 39? Kalau bisa mohon di-upload juga.

Atas perhatiannya dihaturkan terimakasih.

Salam,BAMBANG WIYONONomor Dana 9403BSD Sektor XII.2. Blok F2/1Serpong Tangerang Selatan 15318Telp 021 7565025HP 081511559976

Redaksi :Bpk. Bambang yth,menjawab pertanyaan bapak perlu kami jelaskan sebagai berikut :1. Memang benar, usia pada saat wafat

peserta tidak tercantum dalam edisi tersebut, dan hal tersebut murni

“kelalaian” kami, untuk itu kami mohon maaf karenanya.

2. Kami akan coba unggah ke website http://www.dapenbni.co.id

3. Untuk upload edisi sebelum no. 39, dikarenakan kami tidak mendapatkan softcopy (tipe file : pdf ) dari pencetaknya maka proses unggahnya akan lumayan memakan waktu karena harus dilakukan secara manual, untuk itu dimohon kesabarannya tetapi kami akan tetap usahakan.

Terima kasih kami haturkan atas atensi bapak terhadap keberadaan Info DPBNI kami semoga hal ini dapat membuat kami menjadi lebih baik lagi.Teriring do’a dari kami semoga bapak tetap sehat wal-‘afiat dan sukses selalu.

Alamat Pensiun MeninggalDengan hormat,Sebagai media informasi, majalah Dana Pensiun telah mencantumkan pada setiap penerbitaannya “Pensiunan Meninggal Dunia”, kami perhatikan pada setiap penerbitan nama – namapensiunan yang meninggal dunia, cetakan hurufnya terlalu kecil, sehingga sulit dibaca, lagi pula tidak diberikan spasi antara urutannya. Oleh karena itu kami mohon pada edisi berikutnya dapat dituliskan dengan agak besar/jelas dan diberikan spasi antara urutannya.

Kami harapkan juga sekiranya memungkinkan dicantumkan juga alamat rumah duka terakhir untuk memudahkan rekan kita berkomunikasi dengan keluarganya yang ditinggal ataupun mengucapkan duka cita.

Kami punya pengalaman dengan teman sekantor pada tahun-tahun 60-an di cabang Pekanbaru, yang kemudian yang bersangkutan dimutasikan ke cabang-cabang lain dan hilang kontak. Selama masa-masa ketika masih aktif sering berkomunikasi melalui telepon atau surat.

H. Syofjan MadjidPensiunan Cab. Pekanbaru

Redaksi :Bpk. H. Syofjan yth,• untuk tampilan rubrik “Berita Duka”

telah kami perbaiki mulai edisi ini semoga lebih dapat terbaca dari sebelumnya.

• Untuk pencantuman alamat pensiunan yang telah meninggal di rubrik yang sama dengan berat hati belum dapat kami penuhi dikarenakan: Pertama, lebar kolom rubrik yang terbatas sehingga bila ditambahkan dengan pencantuman alamat akan menjadi lebih ramping sehingga dikhawatirkan tidak terbaca oleh para peserta. Kedua, kami harus meminta ijin terlebih dahulu kepada keluarga yang ditinggalkan oleh Almarhum / Almarhumah sehingga akan memakan waktu karena jumlah yang tidak sedikit. Ketiga, beberapa keluarga merasa keberatan dengan ditampilkannya alamat Almarhum / Almarhumah di Majalah Info DPBNI yang otomatis akan ditampilkan pula di website dapenbni.co.id. Dengan alasan – alasantersebut maka dengan berat kami tidak dapat memenuhinya.

Terima kasih atas perhatiannya. Teriring do’a dari kami semoga tetap sehat dan sukses selalu.

Page 6: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Kabar Peserta

6 | Info DPBNI 51

Apa Kabar Pensiunan Kita? Janda pensiunan penegak semangat R.A. Kartini

Ibu Rohati Ashak Paulana

Dalam setiap kesempatan terbit majalah Info DPBNI, kami berupaya

untuk dapat menampilkan sosok pensiunan. Pada edisi kali ini kami dari tim Divisi Kepesertaan DPBNI, yang terdiri dari Sdr. Ekon Sosiowardi, Sdr. Bambang Supriadi dan Sdr. Helmi Zulkarnaen, berniat untuk mengunjungi pensiunan di kota Sukabumi yang terkenal dengan julukan Kota Santri. Pada anjangsana kali ini kami berkunjung ke kediaman Ibu Rohati Ashak Paulana yang bertempat tinggal di desa Batununggal kecamatan Cibadak, Sukabumi.

Sambutan hangat dan ramah kami terima ketika sampai di kediaman beliau. Setelah memperkenalkan diri, beliau merasa senang dan tak menyangka bahwa kami dari redaksi Info DPBNI. Saat ini beliau mendiami rumah peninggalan mendiang suami tercinta ditemani oleh salah satu anaknya beserta cucu.Pada kesempatan itu kami pun berbincang-bincang dengan Ibu Rohati yang merupakan pensiun janda dari Alm. Bpk. Ashak Paulana, yang berdinas di BNI Kantor Besar sebagai sopir sejak tahun 1950 dan memasuki pensiun pada tgl.01-07-1960. Dikaruniai 12 orang putra & putri, dua diantara putranya sudah dipanggil Sang Pencipta ketika masih balita. Kurang lebih 20 tahun suka duka beliau telah lalui masa pensiunan bersama sebelum Almarhum Bpk. Ashak Paulana wafat pada tanggal 3 Maret 1980.

Untuk membiayai keperluan hidup dan keluarganya, selain dari manfaat pensiun yang beliau terima juga berusaha dagang kecil-kecilan. Beliau dengan penuh ketelatenan dan kesabaran mencurahkan perhatian dengan harapan kebutuhan para putra dan putrinya dapat terpenuhi. Dengan keuletan dan kegigihannya, beliau mampu bertahan hingga kini dimana semua anaknya sudah bekerja/berkeluarga, bahkan dalam menjalani masa tuanya ini beliau masih memiliki lahan berupa sebidang tanah yang terletak di tepi jalan utama yang cukup luas. Melihat perjuangan dan semangatnya, seakan mengingatkan kita atas perjuangan dan semangat ibu kita, Ibu Kartini. Ya! Mudah-mudahan semangat Ibu Kartini selalu berkobar di hati para

wanita Indonesia semua.Beliau merasa sangat bersyukur atas anugrah kesehatan yang diberikan oleh Allah SWTdi usianya yang ke-92

tahun ini beliau masih terlihat cukup sehat, meskipun adakalanya masih merasakan ngilu di bagian sendi kaki. Oleh karenanya saat ini beliau menjalani sisa masa hidupnya sering dihabiskan tinggal di rumah saja dan lebih banyak untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT.

Tak terasa hari sudah sore, waktunya kami undur diri. Terima kasih kepada Ibu Rohati yang telah

berkenan menerima kami dengan baik, tak lupa do’a kami agar beliau selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.(Bambang Supriadi, Divisi Kepesertaan DPBNI)

Page 7: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Kabar Peserta

Info DPBNI 51 | 7

Ibu Yeti Rochyeti

U sai berkunjung ke Sukabumi, kali lainnya tim DPBNI menyempatkan

diri berkunjung ke Kota Kembang, Bandung, Jawa Barat, menuju kediaman janda pensiunan, Ibu Yeti Rochyeti salah seorang dari beberapa penerima pensiun janda yang saat ini telah berusia diatas 90 tahun, tepatnya beliau lahir pada bulan Pebruari 1924. Siapa nyana kalau Ibu Yeti ini adalah istri dari Bapak Mashudi, salah seorang pendiri Bank Negara Indonesia 1946 cabang Garut.

Bercerita mengenai Bapak Mashudi sendiri sepertinya tak akan dapat tertulis seluruhnya dalam satu halaman majalah ini, cerita mengenai beliau sedikit banyak bersinggungan dengan sejarah Bank BNI sendiri. Beliau merupakan orang yang aktif dalam segala hal sehingga sepertinya tidak berlebihan bila julukan tak resmi “Sang Pelopor” kami sematkan pada beliau.

(1)Pada masa – masa awal pendirian Bank Negara Indonesia 1946 oleh Bapak R.M. Margono Djojohadikusumo, dirasakan perlu untuk membentuk sebuah Bank Sirkulasi, untuk itu beliau menghubungi Bapak Mashudi untuk membicarakan perlunya pendirian kantor cabang BNI dan akhirnya di bulan Juli 1946 didirikanlah di Kota Garut yang daerah operasionalnya meliputi Priangan sampai dengan Banten dan Bapak Mashudi ditunjuk sebagai pemimpinnya.(1)

Rupanya kepeloporan beliau tidak berhenti disitu saja, Setelah ditunjuk sebagai pemimpin cabang BNI, (2)Beliau berinisiatif agar RI sebagai Negara berdaulat harus memiliki uang sendiri, sehingga beliau mengirim bahan – bahan yang diperlukan untuk pencetakan uang, antara lain : emas dari cikotok dan kertas eks Padalarang serta cat ke pusat pemerintahan di Yogyakarta. Karena masih dalam suasana perang, maka Beliau sendirilah yang menjemput dan mengawal ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) dari Yogyakarta. Beliau berusaha untuk menyamarkan pengiriman uang tersebut dengan cara berpakaian

seadanya dan mengemas uang dengan menggunakan peti – peti sabun biasa.(2) Untuk itulah meskipun masa bekerjanya di Bank BNI relatif singkat, demi mengingat jasa – jasa beliau kepada Bank Negara Indonesia, Direksi Bank BNI pada tahun 1965 memberikan hak pensiun kepada beliau dengan jabatan sebagai Pemimpin Bank Negara Indonesia Garut.

Bapak Mashudi tidak lama berkarir di BNI, beliau melanjutkan karirnya di militer sampai akhirnya diangkat sebagai Gubernur Jawa Barat tahun 1960 menggantikan Bapak Ipik Gandamana. Beliau memimpin Propinsi Jawa Barat selama dua periode yaitu sampai dengan

tahun 1970. Beliau meninggal dunia karena serangan jantung pada tanggal 22 Juni 2005 di usia 85 tahun dan dimakamkan di TMP Cikutra Bandung.

Kembali pada sang istri, melihat sepak terjang Bapak Mashudi ternyata tidak terlepas dari peran sang istri. Sebagai pendampingnya, Ibu Rochyeti memberikan dukungan penuh pada perjuangan Bapak Mashudi.

Saat ini beliau tinggal bersama 2 (dua) orang anak hasil pernikahannya dengan Bapak Mashudi dan 5_(lima) orang cucunya serta 4_(empat) orang cicit. Ibu yang humoris ini gemar berjalan-jalan untuk refreshing meskipun harus dibantu dengan kursi roda. Dalam usianya yang

sudah 90 tahun raut wajahnya tampak berseri. Ibu Yeti selalu ceria, senang guyon, disiplin dan tak pernah absen dalam memeriksakan kesehatannya. Ketika kami mengunjungi beliau, percakapannya selalu tidak lepas dari guyonan. Pola hidup inilah yang menjadi resep panjang umur dan tetap sehat dari istri mantan Gubernur yang tinggal di daerah sejuk di Kota Bandung, Dago, sejak tahun 1950.

(1)&(2)Disadur dari Autobiografi Bapak Mashudi : “Memandu Sepanjang Masa”.(Iwan Darmawan, Divisi Kepesertaan DPBNI)

Page 8: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Berita DPBNI

8 | Info DPBNI 51

Peringatan HUT Dana Pensiun Ke - 54

Bpk. Pieter Siadari memberikan sambutan

P uji syukur ke hadirat Allah SWT, bahwa pada tanggal 6_April 2014 Dana Pensiun BNI telah memasuki usia yang ke -54, yang artinya sudah

54 tahun lamanya Dapen BNI mengemban amanah dari Peserta maupun Pendiri dalam mengelola dana pensiun dengan tugas utama melakukan pembayaran manfaat pensiun/ melayani seluruh Peserta/ Pensiunan, dan mengem-bangkan dananya dengan melakukan kegiatan investasi.

Syukuran HUT Dapen BNI ke 54 pada tahun 2014 ini tidak dapat dirayakan pada tanggal 6 April 2014 (karena jatuh pada hari Minggu) melainkan pada tanggal 15 April 2014, dilaksanakan dengan cukup sederhana dan dihadiri oleh Dewan Pengawas, perwakilan dari Pengurus Persatuan Pensiunan BNI Pusat, perwakilan Pengurus Koperasi Swadharma, perwakilan Bamuis, segenap Perusahaan Anak, perwakilan Swadharma Law Office, dan juga perwakilan manager investasi, namun sangat disayangkan Direksi BNI berhalangan hadir karena ada acara yang sangat penting yang tidak dapat ditinggalkan.

Dalam kesempatan menyampaikan sambutannya, Direktur Utama DPBNI Bapak Pieter Siadari mengungkapkan bahwa DPBNI saat ini sedang mencurahkan perhatian pada beberapa kondisi yang dihadapi antara lain :

- Usia DPBNI saat ini sudah memasuki 54 tahun, bila dianalogikan dengan pegawai aktif maka tahun depan akan memasuki masa “Pensiun Normal”. Sesungguhnya pensiunnya DPBNI diperkirakan akan jatuh di tahun 2060. Bila pegawai terakhir tercatat di DPBNI pada tahun 2005 dan usianya saat terdaftar adalah 20 tahun, maka pada 2040 dia akan memasuki pensiun normal. Bila ditambahkan perkiraan 20 tahun sebagai masa peralihan pensiunnya menjadi pensiun janda dan anak sehingga bila semuanya berjalan normal maka tahun 2060 itulah DPBNI akan berakhir. Karena diperkirakan pada tahun tersebut DPBNI “tutup usia” maka keseluruhan asetnya harus juga sudah habis, sebab seperti banyak pertanyaan –pertanyaan dari para rekan pensiunan mengenai sisa aset DPBNI pada waktu itu maka bila ada sisa aset akan menimbulkan banyak pertanyaan.

Namun bisa saja terjadi bahwa aset DPBNI telah habis sebelum tahun 2060.

- 20% Aset DPBNI yang berwujud Fixed Asset (berupa tanah dan bangunan) adalah gedung BNI di Jl. Jend.

Sudirman. Fixed Asset ini suatu saat harus beralih wujud menjadi Current Asset (aset yang berupa dana cair), untuk hal inilah mengapa dirasa perlu dicarinya jalan keluar bersama dengan pendiri dikarenakan :

o Bunga Teknis Aktuaria Dapen BNI saat ini adalah 11% artinya pengurus DPBNI harus mampu dalammemberikan imbal hasil dari investasi atas aset – asetnya lebih dari 11% agar asetnya bisa bertambah / tumbuh. Kalau pencapaiannya sama dengan 11%, artinya baru BEP (Break Event Point) yang berarti return tersebut tidak mempengaruhi pertumbuhan aset.

- DPBNI dalam berinvestasi juga berprinsip prudent / kehati – hatian, contoh konkretnya adalah pada tahun 2013 kemarin di sekitar bulan Mei – Juni disaat IHSG sempat menyentuh angka 5000, yang dapat menimbulkan hasrat “Eager to buy” yang dapat menjebak para pelaku investasi khususnya Dana Pensiun – Dana Pensiun agar pencapaian return on investment dapat mencapai atau bahkan lebih dari target yaitu tingkat bunga teknis aktuarianya. Bila saja DPBNI tidak melengkapi diri dengan perangkat – perangkat/ Tools – Tools seperti ICE (Investment Committee), SSG (Staff Supporting Groups), ALMA (Asset & Liabilities Management), Manajemen Risiko dan lain – lain penunjang keputusan penempatan investasi, bisa saja ikut terjebak arus. Namun berkat adanya perangkat – perangkat tersebut DPBNI dapat terhindar dari jebakan – jebakan tersebut.

- Bila sebelumnya Kenaikan manfaat pensiun DPBNI berlaku rumus : 3% (Mandatory) + 2% (Optional) + Rp. 1 juta (Manfaat lain) yang berlaku sampai dengan tahun 2013 maka per tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 manfaat pensiun mengalami kenaikan menjadi : 3% (Mandatory) + 3% (Optional) + Rp.1,5juta (Manfaat lain).

- Dari data – data yang diberikan oleh ADPI, dapat diketahui bahwa :

Page 9: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Berita DPBNI

Info DPBNI 51 | 9

Ketua PPBNI Pusat, Bpk. Djoko Haryanto

Dirut DPBNI Bpk. Pieter Siadari bersama Ketua Dewas DPBNI

Bpk. Ir. Anggoro Eko Cahyo

Sebagian gambaran suasana perayaan sederhana HUT Dana Pensiun BNI ke-54

Turut hadir Ketua Dewan Penasehat PPBNI Pusat Bpk. Saifuddien Hasan

Dari Kiri –> Kanan : Ibu Sri Astuti Kamarini, Dir. UKS DPBNI Ibu Luida Intan Marisi, GM. Div. Property DPBNI Ibu Djumiyah, Ibu Tiurma Trisiwi Prihastuti, Ibu Hermin, Ibu Retno Hesti M.,

Ibu Triwik Handayani, GM Div. PMU Ibu Linda Palebangan

o Rata – rata ROI dibandingkan SPI, DP – DP lain adalah sebesar 4,8% sedangkan untuk DPBNI untuk tahun 2013 adalah sebesar 18,41% sedangkan untuk tahun 2012 & 2013 rata – ratanya sebesar 14,5%. Untuk bulan Pebruari 2014 ini sudah mencapai 7,55% dan semoga tren ini semakin meningkat.

o RKD (Rasio Kecukupan Dana, adalah (Total Aset — Aktiva Lain Lain — Piutang Lain Lain) / Kewajiban Aktuaria) DPBNI pada tahun 2013 adalah 107%, sedangkan bila RKD tahun 2012 digabung dengan 2013 maka RKD nya mencapai 104,06%. Sampai dengan bulan Pebruari 2014 RKD DPBNI sudah mencapai 107,69%.

- Harapan pengurus DPBNI adalah tetap dapat melayani dengan memberikan manfaat pensiun yang optimal bagi penerimanya.

Pada kesempatan lainnya turut memberikan sambutan adalah dari Ketua Persatuan Pensiunan BNI Pusat Bpk._Joko Harianto yang menyampaikan :

• Selamat HUT Dapen BNI ke 54 dan semoga Dapen BNI semakin maju kedepannya. Hal ini tercermin dari performance DPBNI yang selalu meningkat dari tahun ke tahun.

• Terima kasih kepada segenap Dewan Pengawas, Pengurus dan Karyawan / Karyawati DPBNI sehingga dapat meningkatkan Manfaat Pensiun dari sebelumnya.

• Terima kasih atas kebijakan– kebijakan yang telah diambil / diputuskan sehingga kinerjanya dapat terus

meningkat dari tahun ke tahun dan hal ini juga menunjukan kecermatan dalam sistem recruitment pegawai yang berkualitas dibidangnya.

• Harapan dan do’a kami para pensiunan, semoga DPBNI dapat meningkatkan lagi manfaat untuk para Pensiunan sehingga penerima manfaatnya dapat lebih sejahtera lagi.

DPBNI mengucapkan terima kasih pada semua pihak semoga kedepannya akan lebih baik lagi. Berlandaskan pada jiwa “4 Good” (juga bisa diartikan forever / selamanya) yaitu Good Spirit (selalu bersemangat dalam setiap pelaksanaan

tugas), Good Relationship (selalu menjaga/membina hubungan baik diantara sesama karyawan maupun stake holder), Good Smile (selalu memberikan yang terbaik dengan sikap yang ramah dan tulus), dan Good Willing (dalam melakukan perbuatan selalu dilandasi dengan niat baik dan ikhlas), kami segenap Dewas, Pengurus dan Pegawai bertekad untuk memberikan yang terbaik dan menjaga amanah yang dipercayakan pada kami ini.

(Bachfuandy Y.B. & Firstalibia S.K., Divisi RTA – DPBNI)

Page 10: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Berita DPBNI

10 | Info DPBNI 51

Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun 2013

DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIAJl. Raden Saleh No. 10, Jakarta 10430Telp. : (62-21) 31909369 (central), Fax. (62-21) 31902187-31902502e-mail : [email protected] : http://www.dapenbni.co.id

Jakarta, 26 May 2014

Nomor : DP/002/RPerihal : Laporan Tahunan Dewan Pengawas DPBNI Tahun 2013Lampiran : 1 (satu) set

Kepada :

DIREKSIPT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)TBK(SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN BANK BNI

Dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 16 ayat (2) Peraturan Dana Pensiun (PDP) dari Dana Pensiun Bank Negara Indonesia (DPBNI) cfm SK Direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. No. KP/227/DIR/R tanggal 7 Juli 2011 yang telah mendapat pengesahan Menteri Keuangan RI cfm Keputusan No. KEP-698/KM.10/2011 tanggal 12 Agustus 2011, dengan ini kami laporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas DPBNI terhadap aktivitas usaha, Sistem Pengendalian Intern, dan ketaatan terhadap ketentuan Perundangan, Arahan Investasi dan ketentuan intern lainnya, sebagai berikut :

1. Mekanisme Pengawasan Dewan Pengawas DPBNI Dewan Pengawas DP BNI melakukan pengawasannya melalui mekanisme sebagaimana ditunjukkan pada gambar di

bawah ini :

Page 11: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Berita DPBNI

Info DPBNI 51 | 11

2. Highlight Perkembangan DPBNI

Pada akhir tahun 2013, aset neto DPBNI mencapai Rp 5.019.896 juta, meningkat 11,12% atau sebesar Rp 502.408 juta dibandingkan posisi akhir tahun 2012. Adapun perkembangan indikator utama keuangan DP BNI dapat dilihat pada figur dibawah, dengan penjelasan sebagai berikut :

• Kontributor utama peningkatan aset tersebut berasal dari selisih penilaian investasi meningkat Rp. 454.010 juta, karena adanya appraisal PLPS (Penempatan Langsung Pada Saham) serta Tanah & Bangunan.

• Disamping itu terdapat peningkatan pendapatan dari Reksadana, Obligasi Korporasi, pendapatan di luar investasi yang berasal dari selisih kurs dari investasi dalam valuta asing, serta peningkatan jumlah iuran normal pemberi kerja dan peserta.

• Namun di sisi lain, terdapat peningkatan beban pembayaran manfaat pensiun sebesar Rp._69.393 juta yang dipengaruhi oleh pembayaran Manfaat Pensiun Sekaligus (MPS) sehubungan dengan adanya perubahan peraturan pemerintah mengenai batasan pembayaran MPS dari semula ≤ Rp. 750.000,- menjadi ≤ Rp. 1.500.000,-

• Dengan meningkatnya aset yang cukup signifikan tersebut, maka Ratio Kecukupan Dana (RKD) meningkat, menjadi 107,19% sehingga kemampuan pendanaan DPBNI berada pada Tingkat 1 (funded).

Figur : Perkembangan indikator utama Dana Pensiun BNI dalam 3 tahun terakhir

3. Upaya Memperbaiki Portofolio dan Kinerja DPBNI

3.1. Komposisi Portofolio Investasi DPBNI

Dalam rangka untuk meningkatkan kinerja keuangan di satu sisi serta mengelola risiko investasi di sisi lain, DPBNI telah menginvestasikan kekayaannya dalam berbagai instrumen investasi, baik di pasar uang dan pasar modal, maupun penempatan langsung pada saham (perusahaan anak) dan fixed assets, dengan komposisi portofolio investasi DPBNI dan analisis kesesuaian per jenis investasinya sbb :

No Jenis Investasi Dalam Juta Rp % Batasan Arahan Investasi Hasil

Investasi ROI

1 Surat Berharga Negara 1.452.530 29,56 % 50 % Sesuai 56,934 3,91%

2 Tabungan - - 5 % Sesuai - -

3 Deposito on Call 58.850 1,20 %60 %

Sesuai11.439 5,42%

4 Deposito Berjangka 102.679 2,09 % Sesuai

5 Saham 577.376 11,75 % 20 % Sesuai (2.945) (0,49%)

6 Obligasi 1.170.529 23,82 % 30 % Sesuai 118.153 10,17%

7 Unit Penyertaan Reksadana 10.846 0,22 % 5 % Sesuai (1,809) (29,91%)

8 Penempatan Langsung Pada Saham 474.229 9,65 % 10 % Sesuai 209.253 54,35%

9 Tanah & Bangunan 1.067.019 21,71 % 15 % Tidak Sesuai 467.166 55,32%

Total investasi nilai wajar 4.914.058 100% - - 858.192 18,40%

Page 12: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Berita DPBNI

12 | Info DPBNI 51

Top 3 (tiga) penempatan terbesar berada pada : i. Surat Berharga Negara (SBN)

Surat Berharga Negara dinilai memiliki risiko rendah, dan mampu menghasilkan pendapatan yang baik hingga jatuh tempo (hold to maturity) sehingga kesinambungan pendapatan dapat terjaga.

ii. Obligasi

Obligasi mampu memberikan return diatas 10%. Lebih dari 75% investasi pada obligasi korporasi tersebut juga berjangka menengah dan panjang, sehingga untuk beberapa tahun kedepan DPBNI masih mampu menghasilkan pendapatan yang baik.

iii. Tanah & Bangunan

Investasi pada tanah & bangunan memberikan kontribusi (ROI) meningkat. Investasi ini didominasi oleh nilai tanah & bangunan di Jl. Jenderal Sudirman Kav.1 Jakarta Pusat (Gedung BNI Sudirman) yang mencapai 95% dari total investasi pada tanah & bangunan tersebut.

Berdasarkan hasil appraisal terakhir tahun 2013, nilai investasi pada tanah & bangunan mengalami peningkatan yang sangat signifikan Rp 445.153 juta (71,6%) dari semula Rp._621.866 juta menjadi Rp. 1.067.019 juta. Dengan peningkatan nilai investasi tersebut, menyebabkan terjadi pelampauan batasan room investasitanah & bangunan sebesar 6,45% (investasi tanah & bangunan tercatat sebesar 21,71% dari batasan yang ditetapkan maksimal 15%). Untuk itu, sesuai arahan investasi DPBNI pelampauan room investasi tanah & bangunan dapat diselesaikan dengan cara menjual tanah & bangunan kepada pihak lain atau kepada Pendiri dengan harga pasar yang berlaku.

3.2 Hasil Usaha DPBNI

Investasi dalam 3 (tiga) tahun terakhir, dengan komposisi investasi sbb :

Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2011

Total Investasi Rp. 4.914 Milyar Rp. 4.414 Milyar Rp. 4.222 Milyar

Investasi di Pasar Uang 3,29% (Rp. 162 M) 5,90% (Rp. 260 M) 3,66% (Rp. 154 M)

Investasi di Pasar Modal 65,35% (Rp.3.211 M) 73,31% (Rp.3.237 M) 74,79% (Rp.3.158 M)

Investasi Lainnya 31,36% (Rp.1.541 M) 20,79% (Rp. 917 M) 21,55% (Rp. 910 M)

Komposisi investasi di pasar modal menjadi andalan untuk menghasilkan pendapatan bagi Dana Pensiun BNI.

Sebagai dampak dari melemahnya kondisi pasar modal di Indonesia pada tahun 2013, berimbas pada kinerja hasil usaha DPBNI. Laba pelepasan investasi tahun 2013 turun Rp. 83.035 juta dari sebelumnya di tahun 2012 sebesar Rp.108.147 juta menjadi Rp. 25.112 juta di tahun 2013.

Dengan penurunan laba pelepasan investasi tersebut, telah mempengaruhi hasil usaha bersih yang dicapai pada tahun 2013 sebesar Rp. 378.362 juta, turun Rp. 79.710 juta dari tahun 2012 sebesar Rp. 458.072 juta.Untuk mengelola risiko investasi, dalam pelaksanaannya DPBNI telah didukung oleh perangkat manajemen risiko yang melakukan evaluasi rutin secara bulanan dan perangkat Investment Committe (ICE) yang mengadakan pertemuan rutin triwulanan.

4. Tata Kelola DPBNISejak awal tahun 2013 pembinaan dan pengawasan pengelolaan dana pensiun sudah mulai dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dimana sebelumnya oleh Bapepam – LK Departemen Keuangan. Sejalan dengan perubahan tersebut, tata kelola Dana Pensiun BNI terus disempurnakan sesuai prinsip-prinsip yang diterapkan OJK yaitu kesamaan pelaporan dalam hal kuantitas maupun kualitas laporan dengan industri keuangan lainnya.

Page 13: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Berita DPBNI

Info DPBNI 51 | 13

Beberapa hal yang telah dilakukan dalam pengembangan Tata Kelola Dana Pensiun BNI tahun 2013, adalah :

a. Penerbitan baru / penyegaran beberapa Buku Pedoman (BP) menggantikan yang lama, untuk mewujudkan pengelolaan DPBNI yang menjunjung aspek kejujuran, kepercayaan, integritas, keterbukaan, berorientasi kinerja, tanggung jawab, rasa keterikatan, dan kesetiaan pada organisasi sehingga diharapkan dapat menjadi landasan operasional DPBNI yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, seperti update BP Akuntansi, update BP Prosedur Pengadaan Barang & Jasa, update BP Perusahaan Anak, update BP Sistem Informasi, update BP Pengendalian Risiko, dll.

b. Implementasi pelaksanaan pembayaran Manfaat Pensiun Sekaligus berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam – LK No. PER-50/BL/2012 tanggal 04 April 2012, dari semula batasan pembayaran Manfaat Pensiun Sekaligus dari penerima manfaat pensiun bulanan Rp. 750.000,- per bulan menjadi Rp. 1.500.000,- per bulan.

Terkait hal ini, DPBNI telah menyusun SOP pengajuan Manfaat Pensiun Sekaligus, dan disertai dengan edukasi kepada peserta untuk dapat memaknai arti penting keberlangsungan penerimaan Manfaat Pensiun berkala. Sampai dengan akhir tahun 2013 terdapat 462 orang peserta mengajukan Manfaat Pensiun Sekaligus dengan nilai pembayaran sebesar Rp. 63,68 Milyar.

c. Implementasi Penyusunan Laporan Keuangan dan Dasar Penilaian Investasi Bagi Dana Pensiun berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM LK No. PER-05/BL/2012 tanggal 17 Oktober 2012 dan Surat Edaran OJK No._5/SEOJK.05/2013 tanggal 25 November 2013.

Kedua ketentuan baru tersebut mengedepankan harmonisasi dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan mengedepankan siklus pengawasan.

5. Pendapat Akuntan PublikKantor Akuntan Publik (KAP) Prof. DR.H.Tb.Hasanuddin, M.Sc. & Rekan telah melakukan General Audit Tahun Buku 2013, dan memberikan pendapat yang dibagi dalam 3 (tiga) Laporan sbb :

5.1. Laporan KeuanganKantor Akuntan Publik (KAP) Prof. DR.H.Tb.Hasanuddin, M.Sc. & Rekan menyatakan bahwa Laporan Keuangan Dana Pensiun BNI menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi aset neto dan perubahan aset neto Dana Pensiun Bank Negara Indonesia tanggal 31 Desemebr 2013, serta posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

5.2. Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal a. Kantor Akuntan Publik (KAP) Prof. DR.H.Tb.Hasanuddin, M.Sc. & Rekan menemui beberapa kondisi yang

dapat dilaporkan sbb :

• PencatatanpadakartukontrolatasrealisasipembayaranpengadaanbarangdanjasabelumsesuaidenganBuku Pedoman;

• Denda keterlambatan pekerjaan yang dibayar pemborong, diperhitungkan sebagai pengurangpembayaran termin;

• KartukontrolpenyusutanTanah&BangunanInvestasibelummencakupseluruhaset;

• Kebijakanakumulasidasarakrualbelumsepenuhnyadilaksanakan.

b. Meskipun demikian, Kantor Akuntan Publik (KAP) Prof. DR.H.Tb.Hasanuddin, M.Sc. & Rekan menyatakan bahwa tidak ada satu pun kondisi yang diungkapkan diatas merupakan suatu kelemahan material.

Page 14: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Berita DPBNI

14 | Info DPBNI 51

5.3 Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-UndanganHasil pengujian Kantor Akuntan Publik (KAP) Prof. DR.H.Tb.Hasanuddin, M.Sc. & Rekan menunjukkan bahwa berdasarkan unsur yang di-uji, Dana Pensiun BNI mematuhi dalam semua hal yang material, dan pasal-pasal yang disebut.Namun demikian, Kantor Akuntan Publik (KAP) Prof. DR.H.Tb.Hasanuddin, M.Sc. & Rekan memberikan catatan beberapa masalah yang tidak material, berkaitan dengan kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan disertai saran perbaikannya, dalam hal :• Beritaacarakemajuanpekerjaanditerimapadasaatpembayarandaripengembang• Pedoman pekerjaan barang & jasa belum diatur mengenai batasan/kriteria setelah pekerjaan selesai

menambah nilai investasi atau menjadi beban / biaya• Suratpenawarandarivendormendahuluirapataanwijzing• DanaPensiunBNIbelumdapatperpanjangansuratijinKelayakanMenggunakanBangunan(KMB)

6. Prospek Tahun 2014

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan peserta berdasarkan hasil revaluasi / appraisal serta valuasi aktuaria, Pendiri telah menetapkan kenaikan Manfaat Pensiun berupa manfaat pensiun berkala sebesar 3%, tambahan kenaikan manfaat pensiun sebesar 3% untuk tahun 2014, 2015 dan 2016, serta Bantuan Hari Raya sebesar Rp. 1.500.000,-

Dengan memperhatikan kondisi perekonomian Indonesia tahun 2014 serta portofolio yang dikelola, Dana Pensiun BNI diproyeksikan mampu mengalami pertumbuhan untuk dapat melaksanakan Pembayaran Manfaat Pensiun diatas, dengan melakukan hal-hal sbb :• Mempertahankannilaiinvestasidipasaruangdanpasarmodal,tanpamengabaikanprinsipkehati-hatian;• Mengurangiassetyangtidakproduktif,sertamelakukanupayauntukpenyelesaianpelampauanroominvestasi

Tanah & Bangunan;• Mengoptimalkankinerjaperusahaananak.

7. Pendapat Dewan PengawasDengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas serta komitmen Pengurus DP BNI untuk menindaklanjuti hal-hal yang menjadi catatan dan saran perbaikan dari hasil audit independen, Dewan Pengawas DPBNI berpendapat bahwa pertanggungjawaban Direksi Dana Pensiun BNI sebagaimana tercermin dalam Laporan Keuangan DPBNI Tahun Buku yang berakhir per 31 Desember 2013 dapat diterima, dan membebaskan Direksi (acquit et de charge) dari pertanggungjawaban sepanjang tercermin dalam Laporan Keuangan DPBNI Tahun Buku yang berakhir per 31 Desember 2013 tersebut.

Demikian laporan kami sampaikan, mohon dimaklumi.

DEWAN PENGAWASDANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA,

CC : Segenap Peserta, (disampaikan melalui Majalah Info DPBNI)

(dialih-mediakan oleh Firstalibia S. K, Divisi RTA – DPBNI)

Page 15: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Berita DPBNI

Info DPBNI 51 | 15

SOSIALISASI YDDS, PP & DPBNI : KEIKUTSERTAAN PADA BPJS & KENAIKAN MP

P ada awal tahun 2014 yang lalu tercatat beberapa peristiwa penting yang terkait dengan kesejahteraan Pensiunan BNI yaitu :

• Kelanjutan fasilitas kesehatan bagi Pensiunan.• Tambahan Kenaikan Manfaat Pensiun dan

perubahan besar nominal dari Manfaat Lain.

Hal tersebut ditindak-lanjuti dengan beberapa pertemuan antara PP Pusat BNI dengan Yayasan Danar Dana Swadharma (YDDS) serta DP BNI, dan disampaikan kepada segenap pensiunan melalui sosialisasi.

Berikut kami sampaikan hal-hal yang diutarakan dalam sosialisasi dimaksud.

A. Kelanjutan Fasilitas Kesehatan Bagi Pensiunan BNI.

1. Sebagaimana kita ketahui bersama, batasan /plafond biaya perawatan pensiunan jumlahnya makin menurun dan relatif rendah. Hal ini disebabkan sejak beberapa tahun terakhir BNI tidak lagi memberikan bantuan untuk pembayaran premi asuransi kesehatan. Sementara itu, klaim rasio yang terjadi cukup tinggi (dapat dilihat pada Tabel 1). Kondisi demikian menyebabkan premi yang jumlahnya naik setiap tahun dan perusahaan asuransi tidak mau menerima tertanggung (hanya) dari kalangan pensiunan saja, di lain pihak, sumber dana untuk pembayaran premi tersebut jumlahnya terbatas.

Tabel 1 :Perbandingan premi dengan klaim yang dibayarkan.

MasaAsuransi

(1)

KlaimDiajukan

(2)

KlaimDibayar

(3)

KlaimDitolak

(4)Premi

(5)

KlaimRasio

(3) : (5)2009 33,63 31,23 2,4 12,06 258,9%2010 33,89 30,17 5,72 27,0 111,7%2011 37,6 29,3 8,4 28,83 101,6%2012 37,7 30,6 7,07 31,1 98,4%2013 35,45 30,39 5,06 30,01 101,3%

(Dalam Miliar Rupiah)

Pada Tabel 2 disamping atas menunjukkan jumlah premi yang semakin meningkat, yaitu pada tahun 2014 premi asuransi kesehatan BNI Life meningkat drastis 60% dari Rp._30,01 Miliar menjadi Rp._48,011 Miliar.

Tabel 2 :

MasaAsuransi

PremiAsuransi

IuranHospitalisasi YDDS YKPBNI

2010 27,01 17,01 6,5 3,52011 28,83 17,89 8,4 2,52012 31,1 18,98 9,6 2,52013 30,01 19,7 10,3 -2014 48,01 20,29 26,72 1,0

(Dalam Miliar Rupiah)

Pembayaran premi asuransi tersebut, bersumber dari iuran hospitalisasi pensiun (yang dipotong 6,55% dari manfaat pensiun per bulan), dari YDDS serta dari YKP BNI, sebagaimana tergambar pada tabel 2.

Di masa datang tidak akan tersedia lagi dana yang cukup untuk membayar premi asuransi tersebut.

2. Penggantian BNI Life dengan BPJS Kesehatan.Pertimbangan yang mendasari dalam pengambilan keputusan untuk ikut / mendaftar ke BPJS Kesehatan :

• Kondisi internal : aspek finansial, dimanaseperti digambarkan melalui tabel 1 dan 2 diatas, dana semakin berkurang untuk membayar premi asuransi komersial.

• Kondisieksternal:aspeklegal,sesuaiUUNo.24/2011 tentang BPJS pasal 14, bahwa setiap penduduk wajib menjadi peserta BPJS.

• Kondisipersonal :aspekfinansial,pensiunandengan plafond rawat inap yang lebih rendah, cenderung ikut Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/ BPJS Kesehatan demi menghindari terkena over limit di asuransi komersial (BNI Life).

Menimbang pada kondisi–kondisi yang telah dikemukakan diatas, maka diputuskan :• Periode1Januaris/d.31Desember2014BNI

Life tetap melaksanakan jaminan perawatan kesehatan untuk pensiunan BNI.

• Mulai 1 Juli 2014, jaminan perawatankesehatan Pensiunan BNI juga dicover oleh BPJS Kesehatan, yang preminya dibayar oleh YDDS.

Page 16: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Berita DPBNI

16 | Info DPBNI 51

• Mulai1Januari2015dst, jaminanperawatanBNI Life akan dihentikan dan digantikan dengan BPJS Kesehatan saja (premi tetap dibayar oleh YDDS).

• Bagi pensiunan yang mulai dari 1 Juli 2014hanya ingin ikut BPJS Kesehatan (tidak ikut BNI Life) dapat membuat surat pernyataan / permohonan kepada YDDS. (bila tidak menghendaki ikut ke BNI Life lagi, maka tidak lagi dipotong iuran hospitalisasi sebesar 6,55% dari manfaat pensiun yang diterima).

3. Perkiraan Iuran BPJS Kesehatan.Pihak YDDS akan membayarkan premi kepesertaan pensiunan BNI ke BPJS Kesehatan berdasarkan 2 kelas perawatan saja (dalam ketentuan BPJS Kesehatan, Pensiunan BNI termasuk dalam kelompok peserta Bukan Pekerja),yang premi iurannya sebesar:- Rp. 42.500,- /jiwa/bulan : akomodasi Kls.2, dan- Rp. 59.500,-/jiwa/bulan : akomodasi Kls.1

Berdasarkan data per Januari 2014, atas dasar jenjang jabatan, jumlah pensiunan dan pasangannya, maka perkiraan jumlah iuran yang akan dibayar oleh YDDS kepada BPJS Kesehatan adalah sbb. :

Tabel 3 :JenjngJabtn

Jmlh.Pens.

Jmlh.Psngn

Jmlh.Psrta

IuranRp./org/

bln.

Iuransetahun

Rp.Jt.Kls

PGD 1.131 554 1.685 42.500 859,35 II

ASST 419 166 585 42.500 298,35 II

AMGR 3.232 2.125 5.357 59.500 3.824,9 I

MGR 2.579 1.618 4.197 59.500 2.996,7 I

AVP 1.307 923 2.230 59.500 1.592,2 I

VP 411 290 701 59.500 500,5 I

DIR 32 14 46 59.500 32,8 I

Total 9.111 5.690 14.801 10.104,8

Jenjang Jabatan ASST kebawah : akomodasi Kelas II AMGR keatas : akomodasi Kelas I.

Dengan perkiraan jumlah iuran BPJS Kesehatan setahunnya sebesar Rp. 10,10 Miliar sebagaimana uraian tabel 3 diatas, kiranya dapat ditanggung seluruhnya oleh YDDS.

B. Perubahan PDP – DPBNI mengenai Kenaikan Manfaat Pensiun & Manfaat Lain.

Bank BNI selaku Pendiri DPBNI senantiasa berkeinginan untuk memberikan kenaikan Manfaat Pensiun dan Manfaat Lain (BHR), namun hal itu harus memperhatikan kemampuan tingkat pendanaan dari DPBNI.

Berdasarkan hasil perhitungan aktuaria dari PT. Bestama Aktuaria untuk posisi pendanaan DPBNI per 30 September 2013 adalah sbb. :

URAIAN Rp. Juta- Kekayaan Untuk Pendanaan 4.968,5- Kewajiban Aktuaria 4.622,2 - Kewajiban Solvabilitas 4.027,5 - S u r p l u s 346,3 - Rasio Kecukupan Dana (RKD) 107,49%- Rasio Solvabilitas 123,36%

Dari data pada tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa DP BNI memiliki “Kualitas Pendanaan Tingkat Pertama” karena RKD dan Solvabilitas diatas 100%, Sehingga usulan kenaikan Tambahan Manfaat Pensiun dan Manfaat Lain (BHR) dapat diproses untuk selanjutnya dimintakan persetujuan dari Pendiri.

Persetujuan Pendiri atas kenaikan tersebut dituangkan dalam SK Direksi BNI No. 480/DIR/R tanggal 30 Desember 2013 mengenai Perubahan Peraturan Dana Pensiun BNI.

Selanjutnya perubahan PDP (Peraturan Dana Pensiun) tersebut diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Direktorat Kelembagaan dan Informasi IKNB untuk permohonan persetujuan.

OJK, melalui Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-25/NB.1/2014 tanggal 12 Februari 2014 selanjutnya mengesahkan perubahan PDP dari DPBNI.

Dengan adanya pengesahan tersebut, DPBNI dapat merealisasikan tambahan kenaikan manfaat pensiun pada bulan Maret 2014 yang lalu yang pembayaran suplesinya telah dilaksanakan oleh DPBNI, sedangkan Manfaat Lain berupa BHR (Bantuan Hari Raya) yang naik menjadi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) akan dibayarkan menjelang hari raya keagamaan masing–masing pensiunan.

Page 17: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Berita DPBNI

Info DPBNI 51 | 17

Berikut ini kami sampaikan ringkasan dari perubahan PDP dimaksud :

C. Pelaksanaan Sosialisasi.

Sosialisasi bersama antara YDDS dan PP Pusat BNI serta DPBNI dilaksanakan dari tanggal 17 Maret s/d. 03 April 2014 di berbagai kantor wilayah BNI meliputi :- Wilayah 01 Medan tgl. 17 Maret 2014,- Wilayah 04 Bandung tgl. 17 Maret 2014,- Wilayah 05 Semarang tgl. 19 Maret 2014,- Wilayah 06 Surabaya tgl. 24 Maret 2014,- Wilayah 07 Makassar tgl. 25 Maret 2014,- Wilayah 08 Denpasar tgl. 26 Maret 2014,- Wilayah 11 Manado tgl. 27 Maret 2014,- Wilayah 02 Padang tgl. 29 Maret 2014,- Wilayah 09 Banjarmasin tgl. 01April 2014,- Wilayah 03 Palembang tgl. 03 April 2014,- Cakor Pontianak tgl. 03 April 2014.

Sebagaimana telah disampaikan diatas, tujuan dari sosialisasi ini adalah pemberian penjelasan dan infomasi kepada segenap pensiunan mengenai asuransi kesehatan, maka panitia turut mengundang perwakilan dari BPJS Kesehatan pada kantor cabang/ kanwil setempat yang bertindak selaku narasumber untuk menyampaikan informasi seputar program dan manfaat BPJS Kesehatan.

Para pensiunan yang hadir, dengan sangat antusias mengajukan pertanyaan – pertanyaan mengenai fasilitas/manfaat BPJS Kesehatan yang lalu dijawab oleh petugas BPJS dengan cukup jelas. Pada sosialisasi tersebut YDDS dan PP Pusat BNI didampingi oleh pengurus PP Korwil setempat. Selaku pembicara dari YDDS dalam sosialisasi tersebut adalah Bp. Salmidjas Salam, Bp. Tadjudin dan Sdr. Agus.

PP Pusat diwakili (secara bergantian) oleh Bp. Sayuti Melik, Bp. Gumirlang, Bp. Rusdi Samadin, Bp. Batik Geni, Bp. Vivin Haryadi, dan Bp. Djoko Haryanto serta Bp. Andry Widoyono.

Adapun DPBNI (yang diwakili / dihadiri oleh Direksi atau Pemimpin Divisi) pada kesempatan yang sama juga turut menyampaikan informasi perubahan PDP sebagaimana telah diuraikan diatas serta mengingatkan kepada pensiunan mengenai hak-hak dan kewajibannya (antara lain daftar ulang) serta mengenai kinerja keuangan DPBNI.

Berbicara mengenai kewajiban pensiunan BNI terhadap DPBNI maka sesuai PDP DPBNI mengenai kewajiban bagi Pensiunan, Janda / Duda dan Anak :

1. Dalam pasal 46 ayat (1) menyatakan bahwa ”Pensiunan atau Janda / Duda atau Anak wajib memberitahukan secara tertulis kepada Dana Pensiun tentang perubahan susunan keluarganya atau status janda / duda atau anak seperti perceraian, perujukan, kematian, kelahiran dan pekerjaan dalam waktu 30 hari sejak terjadinya perubahan”.

2. Pasal 42 ayat (7) butir a dan b.- Surat Keterangan dari Kelurahan / Kepala

Desa yang menyatakan bahwa Janda / Duda belum menikah lagi wajib disampaikan setiap akhir tahun oleh Janda / Duda yang bersangkutan.

- Surat Keterangan dari Kelurahan / Kepala Desa yang menyatakan bahwa Anak belum berpenghasilan sendiri / bekerja wajib disampaikan setiap tahun oleh anak yang bersangkutan.

Page 18: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Berita DPBNI

18 | Info DPBNI 51

3. Kewajiban Menandatangani Daftar Tanda Terima Manfaat Pensiun setiap bulan bagi pensiunan yang manfaat pensiunnya dibayarkan secara tunai dan setiap 4 bulan yaitu bulan April, Agustus, dan Desember di setiap tahunnya bagi pensiunan yang manfaat pensiunnya dibayarkan melalui transfer ke rekening, dan dilakukan (penandatanganannya) di unit pembayar, dengan konsekuensi apabila pensiunan tidak melaksanakan penandatanganan tersebut maka unit pembayar menangguhkan pembayaran Manfaat Pensiunnya.

4. Melakukan Daftar Ulang secara periodik yaitu setiap 2 (dua) tahun sekali dengan cara menyampaikan data ke Dana Pensiun BNI :- Data Alamat Terakhir, termasuk nomor

telepon, alamat e-mail (bila memilikinya), disertai fotokopi KTP, Kartu Keluarga dan Keluarga yang dapat dihubungi (Nama, Hubungan Keluarga dengan pensiunan, Nomor telepon dan alamat e-mail)

- Susunan Keluarga Pensiunan Terbaru

Ketentuan diatas wajib dilaksanakan oleh Pensiunan BNI demi menghindari hal – hal yang tidak diinginkan bersama, seperti :

- Manfaat Pensiun masih tetap dibayarkan

melalui pemindah–bukuan, walaupun yang berhak sudah meninggal dunia dan sudah tidak ada lagi penerusnya, seperti janda / duda atau anak – anaknya.

- Manfaat pensiun masih dibayar penuh (100 %) sedangkan pensiunan yang bersangkutan telah meninggal dunia lebih dari 1 (satu) tahun karena tidak dilaporkan oleh janda / dudanya.

- Manfaat pensiun masih dibayarkan sedangkan penerima pensiun Janda / Duda telah menikah kembali atau meninggal dan tidak ada lagi penerusnya.

- Alamat pensiunan sudah tidak sesuai dengan data yang tercatat di Dana Pensiun karena pensiunan yang bersangkutan telah pindah alamat dan cabang pembayar manfaat pensiunnya tidak dipindahkan sehingga akan sulit untuk melacak alamat dan keberadaan pensiunan yang bersangkutan.

Pertemuan sosialisasi diakhiri dengan pengisian formulir pendaftaran BPJS Kesehatan secara bersama- sama oleh para pensiunan, dengan dipandu oleh YDDS.

Sumber :- Materi sosialisasi fasilitas kesehatan oleh YDDS.- Per.Pres. No. 111 tgl. 27-12-2013 ttg. Perubahan atas Per.Pres

No. 12/2013 ttg. Jaminan Kesehatan.- Lap. Tahunan DP BNI Tahun 2013.

(Iwan Dharmasatyawan, Divisi USM – DPBNI)

Suasana Sesi Tanya Jawab saat Sosialisasi di Padang

Page 19: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Profil Afiliasi

Info DPBNI 51 | 19

MENGENAL LEBIH DEKAT

“KOPERASI PEGAWAI SWADHARMA” JAKARTAA. SEJARAH.

1. Koperasi dibentuk pada tanggal 30 Juli 1968 dengan nama Koperasi Serba Usaha Bank Negara Indonesia Unit III disingkat KOSERU dan mendapatkan Pengesahan sebagai badan Hukum dari Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia cfm. No. 763/B.H/I tgl.10-12-1968.

2. Yang menjadi anggota koperasi adalah pegawai Bank Negara Indonesia Unit III yang bertempat tinggal di Wilayah Jakarta Raya dan sekitarnya, adapun Wilayah Kerja koperasi meliputi Jakarta Raya dan sekitarnya.

3. Dalam perkembangannya terjadi beberapa kali perubahan terutama yang berkaitan dengan masalah nama keanggotaan dan wilayah kerja operasi koperasi, sebagaimana dalam Anggaran Dasar tgl. 26-08-2008 menetapkan :Badan Usaha Koperasi bernama KOPERASI

PEGAWAI SWADHARMA JAKARTA disingkat Koperasi Swadharma Jakarta.

Kegiatan Koperasi Swadharma termasuk dalam jenis Koperasi Serba Usaha.

Anggota Koperasi meliputi pegawai dan pensiunan BNI, pegawai Dana Pensiun BNI, pegawai Yayasan Kesejahteraan Pegawai BNI, pegawai Yayasan Danar Dana Swadharma, pegawai Perusahaan Anak dan Organisasi sosial dilingkungan BNI.

Wilayah keanggotaan/kerja koperasi meliputi Jabodetabek.

4. Pendiri Koperasi :Hasan Satir SH Direktur BNI Unit IIIAbdul Kahar Direktur Muda BNI Unit IIIOswald Adolf Henschel Peg. BNI Unit IIIRaden Soeharto Pemp.Bag. Perkembangan Usaha Dalam Negeri BNI Unit IIIRaden Soegiatna Probopinilih Pemp. Bagian

Dana - DanaBNI Unit III

5. Kedudukan Kantor Koperasi Swadharma beberapa kali pindah :Jln. Malaka No. – Jakarta Kota, sejak tahun 1968Jln. Pasar Pagi No. 45 Jakarta Kota, sejak tahun

1983Jln. Lada No. 1, Pinangsia, Tamansari, Jakarta

Kota, sejak tahun 1990.Jln. Kebun Sirih No. 77 Jakarta Pusat sejak

tahun 1993

Jln. Salemba Raya No. 5-5A Jakarta Pusat sejak tahun 2004

Jln. Dr. Sahardjo No.204 Tebet sejak tahun 2007 dengan status kepemilikan adalah Hak Milik

B. VISI, MISI DAN MOTO1. Visi

Menjadikan Koperasi Swadharma sebagai Koperasi kebanggaan Anggota yang dapat memberikan kesejahteraan bagi Anggota dan Masyarakat.

2. MisiMemaksimalkan kepuasan “Stake Holder” melalui peningkatan pelayanan dan SHU.

3. MotoPeduli pada anggota artinya koperasi senantiasa memperhatikan dan berusaha untuk dapat memenuhi kepentingan anggotanya.

C. STRUKTUR ORGANISASI1. Akta Pendirian dan Perubahan

a. Akta pendirian Nomor : 763/BH/I tanggal 10-12-1968 dikeluarkan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi DKI Jakarta.

b. Akta perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga : cfm. Akta perubahan Anggaran Dasar

tanggal 14-08-1993cfm. Akta Perubahan Anggaran Dasar

tanggal 12 Juli 1994cfm. Akta Perubahan Anggaran Dasar No.

02 tanggal05-10-2005cfm. Akta perubahan Anggaran Dasar No.

32 tanggal26-08-2008cfm. Akta Perubahan Anggaran Dasar No.25

tanggal 10-11-20112. Kepengurusan bersifat kolektif dalam setiap

pengambilan keputusan dengan melibatkan Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

3. Pengurus dipilih dan diangkat oleh Anggota Koperasi dalam Rapat Anggota Khusus, dan Pengurus sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota tentunya dalam mencapai tujuan koperasi dibantu oleh beberapa pemimpin unit, cfm. No.KS/2.1/011/PRS/2014 tgl.15-04-2014.a. Dewan Pengawas, periode Tahun 2013 sampai

denganTahun 2016 :- Gatot Siswoyo sebagai Ketua Dewas- Bambang Siswanto sebagai Anggota- Bety Ismawati K. sebagai AnggotaPengurus, periode tahun 2012 s/d 2015:- Andry Widoyono sebagai Ketua- Sutjipto sebagai Sekretaris- Herman Sunyoto sebagai Bendahara

Page 20: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Profil Afiliasi

20 | Info DPBNI 51

b. Jumlah pegawai untuk mendukung kegiatan Koperasi tahun 2013 sebanyak 61 pegawai yang terdiri atas pegawai tetap 46 orang, pegawai kontrak sebanyak 2 orang serta pegawai Outsourcing sejumlah 13 orang.

4. Pada tahun 2012 Koperasi Swadharma tercatat dalam 100 Koperasi Besar Indonesia, (terbitan Peluang dan Informasi Pasar) dengan kategori :Koperasi Potensial Indonesia

berada di urutan ke 29Koperasi Karyawan terbesar di urutan ke 6, danKoperasi Besar di Provinsi DKI Jakarta berada di

urutan ke 5.

D. KEANGGOTAAN.1. Berdasarkan AD/ART 2011, bahwa keanggotaan

Koperasi Swadharma terdiri dari : Pegawai dan Pensiunan BNI, Pegawai Dana Pensiun BNI, Pegawai Yayasan Danar Dana Swadharma, Pegawai dari Yayasan Kesejahteraan Pegawai BNI, Pegawai dari Koperasi Swadharma Jakarta, Pegawai dari Perusahaan Anak dilingkungan BNI dan Pegawai Pegawai dari Organisasi Sosial di lingkungan BNI

2. Daerah kerja Koperasi Swadharma Jakarta meliputi area JABODETABEK

3. Keanggotaan Koperasi Swadharma bersifat Sukarela dan stelsel aktif, oleh karena itu untuk menjadi anggota Koperasi harus  mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengurus

4. Mengisi aplikasi permohonan keanggotaan ditujukkan kepada Pengurus Koperasi Swadharma, dengan melampirkan al : Copy Bukti Diri/ NPP, Copy Nomor rekening

Gaji dan Non Gaji, Surat kuasa kesediaan untuk dipotong

dari rekening Gaji kepada Divisi HCT untuk membayaran iuran wajib setiap bulannya.

5. Berhak memperoleh SHU (sebesar ± 50% dari alokasi SHU).

6. Berakhirnya Keanggotaan Koperasi Swadharma apabila telah memenuhi persyaratan :Ybs tidak aktif mengiur simpanan wajib selama

12 bulan / lebih, atau Ybs mempunyai fasilitas pinjaman berada di

Gol. III dan /atau IV, atau Ybs tidak lagi mendapatkan hak pensiun

(manfaat sekaligus/MPS), atauYbs telah terputus dari hubungan kerjanya

(resign), atau. Ybs diberhentikan oleh Pengurus cfm. ART

pasal 8 ayat 2.a dan 2.b, atauMeninggal Dunia, atau

Ybs mengajukan sendiri/ahli waris untuk berhenti menjadi anggota.

7. Perkembangan jumlah keanggotaan selama 3 tahun terakhir :

Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Anggota tahun lalu 10.111 Anggota 10.343 Anggota 10.047 Anggota

Anggota Baru 610 Anggota 1.064 Anggota 1.295 Anggota

Anggota Berhenti 378 Anggota 360 Anggota 457 Anggota

Anggota tahun berjalan 10.343 Anggota 11.047 Anggota 11.885 Anggota

E. KEGIATAN KOPERASI :Sesuai dengan Anggaran Dasar No. 25 tanggal 10-11-2011 pasal 7, Koperasi Swadharma Jakarta menyelenggarakan jenis kegiatan usaha sebagai berikut ini :

1. Usaha Simpan.a. Simpanan Swadharma Berjangka atau “SISKA”

adalah bentuk simpanan yang penarikannya dilakukan sesuai perjanjian yang disepakati bersama antara pemilik dana dengan Koperasi Swadharma.Persyaratan :

• Telah menjadi anggota Koperasi Swadharma

• Mengisi dan menandatangani aplikasi SISKA

• Setoran Min. 5 juta rupiah dengan kelipatan 1 juta rupiah

• Pajak penghasilan/Pph 23 sebesar 10% dari uang jasa menjadi beban Koperasi.

• Dapat dijadikan sebagai jaminan pinjaman

Memperoleh tambahan SHU sebesar ±_10% dari alokasi SHU.

Rate bunga (per Januari 2014):

Jangka waktu < Rp.100 juta Rp.100 Jt - < Rp.1 Milyar

> Rp.1 Milyar

1 bulan 6,00% 6,50% 7,00%3 bulan 6,75% 7.25% 7,75%6 bulan 7,00% 7,50% 8,00%

12 bulan 7,50% 8,00% 8,50%24 bulan 8,00% 8,50% 9,00%

b. Simpanan Swadharma atau SISWA merupakan produk simpanan dana anggota yang sifat penarikannya dapat dilakukan sewaktu – waktu yang boleh diikuti oleh Anggota Koperasi ataubukan anggota Koperasi atau anggota koperasi lain namun sudah menjalin kerjasama dengan koperasi Swadharma (seperti : Serikat Pekerja, Persatuan Pensiunan, PKS dan Perusahaan Anak lainnya).

Page 21: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Profil Afiliasi

Info DPBNI 51 | 21

Persyaratan :• Telah menjadi anggota Koperasi

Swadharma• Mengisi dan menandatangani aplikasi

SISWA• Setoran awal minimal Rp._50.000,- dan

setoran berikutnya minimal Rp._25.000,-• Bunga/uang jasa sebesar 5%/tahun dan

dihitung secara harian dari saldo efektif.• Maksimal pengambilan/ penarikan 3

(tiga) kali dalam sebulan.• Pajak penghasilan/Pph 23 sebesar 10%

dari uang jasa menjadi beban Koperasi.• Dapat dijadikan sebagai jaminan

pinjaman• Memperoleh tambahan SHU sebesar -/+

10% dari alokasi SHU.c. Perkembangan SISKA dan SISWA selama 3

tahun terakhir :

Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013Siska•Nominal• Jumlah Anggota

Rp.81.430 Juta 258 Anggota

Rp.120.595 Juta343 Anggota

Rp.134.069 Juta334 Anggota

Siswa•Nominal• Jumlah Anggota

Rp. 881 juta237 Anggota

Rp. 930 Juta268 Anggota

Rp. 2.609 Juta241 Anggota

2. Usaha Pinjamana. Pinjaman adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga dan/atau jasa.

b. Pemberian pinjaman merupakan core business dari Koperasi Swadharma yang diberikan kepada anggotanya dengan layanan “One Day Service”.

c. Memperoleh tambahan SHU (sebesar ±_40% dari Alokasi SHU)

d. Perkembangan pinjaman selama 3 tahun terakhir :

Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

OutstandingJumlah AngsuranPSJTEkspansi (baru/tambahan)

Rp.153.646 JutaRp. 42.013 JutaRp. 47.409 JutaRp.103.614 Juta

Rp.184.350 JutaRp. 47.595 JutaRp. 63.556 JutaRp.142.478 Juta

Rp.221.982 JutaRp. 58.046 JutaRp. 82.130 JutaRp.177.187 Juta

NPLs Rp.1.144 Juta Rp.1.350 Juta Rp. Juta

Peny. Piutang Tak Tertagih (Rp.1.664 Juta) (Rp.1.718 Juta) (Rp.2.287 Juta)

Kolektibilitas 99,56% 99,46% 99,24%

Pinjaman Hapus Buku Rp.140 Juta Rp.520 Juta Rp.890 Juta

3. Usaha PersewaanUntuk menunjang kebutuhan operasional suatu perusahaan, antara lain kendaraan bermotor dan perlengkapan kantor. Untuk itu Koperasi Swadharma menyediakan kebutuhan tersebut untuk disewakan kepada perusahaan yang membutuhkan.

Adapun produk yang disewakan meliputi : kendaraan roda empat/roda dua, foto copy, peralatan kantor dll.

4. Usaha Perdagangan dan lainnyaBidang usaha ini dikembangkan untuk memberikan layanan kepada anggota dalam pengadaan kebutuhan akan barang dan jasa.a. Toko SMART (Swadharma Mart)

Mini Market yang diresmikan oleh Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Jakarta pada 17-11-2009 dalam rangka mengembangkan bisnis Koperasi, yang menyediakan Sembako dengan harga bersaing serta barang -barang berlogo BNI. SMART melayani delivery order dengan order minimal sebesar Rp. 500 ribu.

b. Usaha lainnyaMeliputi al. : Jasa Pengurusan STNK dan pembayaran Payment Point, Pulsa dll

5. Penyertaan Modal.a. Koperasi Swadharma telah menempatkan

dana / penyertaan modal kepada Perusahaan Anak — Perusahaan Anak di berbagai bidang serta 12 BPR yang tersebar di Jabodetabek, Jabar, Jateng, Yogyakarta dan Sumatera dengan Komposisi kepemilikan saham :

Nama Perusahaan Share Modal disetor

Nilai Buku Th. 2013

PT. Persona Prima Utama 76,70% Rp. 3.835 Jt Rp. 16.840 JutaPT. Titipan Ekspres Utama 62,00% Rp. 232 Jt Rp. 879 JutaPT. Swadharma Surya

Finance35,00% Rp. 5.250 Jt Rp. 5.250 Juta

PT. Swadharma Propertindo

20,61% Rp. 1.645 Jt Rp. 1.645 Juta

PT. Swadharma Sarana Informatika

20,00% Rp. 2.000 Jt Rp. 2.000 Juta

PT. BPR (12 BPR) - Rp.10.792 Jt Rp. 10.792 Juta

Page 22: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Profil Afiliasi

22 | Info DPBNI 51

b. Dari sisi share kepemilikan :Nama Perusahaan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013PT. Persona Prima Utama•LabaUsaha•Devidenditerima

Rp.6.402 Jt Rp.3.383 Jt

Rp.8.050 JtRp.3.675 Jt

Rp.8.965 JtRp.4.126 Jt

PT. Titipan Ekspres Utama•LabaUsaha•Devidenditerima

Rp. 520 JtRp. 209 Jt

Rp.508 JtRp.204 Jt

Rp.525 JtRp.212 Jt

PT. Swadharma Surya Finance•LabaUsaha•Devidenditerima

Rp.1.002 Jt Rp.0 Jt

Rp.2.262 JtRp.0 Jt

(Rp.3.322)Rp.0 Jt *)

PT. Swadharma Propertindo•LabaUsaha•Devidenditerima

Rp.903 JtRp.0 Jt

Rp.813 JtRp.36 Jt

Rp.1.195 JtRp.106 Jt *)

PT. Swadharma Sarana Informatika•LabaUsaha•Devidenditerima

Rp.16.341JtRp.2.614 Jt

Rp.28.894JtRp.4.014 Jt

Rp.35.589JtRp.3.331Jt*)

Gabungan 12 BPR•LabaUsaha•Devidenditerima

-Rp.564 Jt

-Rp.790 Jt

-Rp.292 Jt

*) prakiraan karena belum RUPS

c. Kinerja Perusahaan Anak menunjukan pertumbuhan, tercermin telah memberikan deviden, kecuali PT. Swadharma Surya Finance dan 8 BPR.

F. SISTEM PEMBUKUAN1. Sejak bulan Januari tahun 2012 Laporan keuangan

Koperasi Swadharma (Neraca dan Perhitungan Hasil Usaha) telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) dan laporan keuangan disusun dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost) dan akrual basis.

2. Pencatatan akuntansi koperasi meliputi Neraca, perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan Ekuitas.

3. Dalam proses pembukuan Koperasi telah didukung dengan sistem IT (on line local).

G. PERFORMANCE KINERJA KOPERASI PER 31-12-2013Sebagaimana diamanatkan dalam AnggaranDasar No. 25/2011 pasal 38 “bahwa Pengurus harus memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi Swadharma yang tercermin dalam Laporan Keuangan (Neraca dan Perhitungan Hasil usaha).Dari hasil pemeriksaan (review)atas laporan keuangan Koperasi Swadharma tahun 2013 oleh Kantor Akuntan Publik “Husni, Mucharam dan Rasidi” cfm. No.LAI/GA/1403 tanggal7 April 2014 dengan opini WAJAR.

1. Laporan keuangana. AssetRealiasi Total Asset sebesar

Rp.294.337.041ribu meningkat sebesar Rp.24.826.216ribu atau naik sebanyak 9,47% dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 sebesar Rp._268.880.495 ribu dan tidak mencapai target (98,10%) apabila dibandingkan dengan RKA 2013 sebesar Rp. 300.051.472 ribu.

Realisasi asset lancar sebesar Rp._225.899.984_ribu, meningkat sebesar Rp._36.562.744_ribu atau 19,31% dibandingkan dengan realisasi tahun buku 2012 sebesar Rp._189.337.240_ribu, dan tidak mencapai target (98,61%) apabila dibandingkan dengan RKA tahun 2013 sebesar Rp.229.074.987 ribu.

Realisasi Asset Tidak Lancar sebesar Rp._68.437.056 ribu, menurun sebesar Rp._11.106.199_ribu atau 86,04% dibandingkan dengan realisasi tahun buku 2012 sebesar Rp.79.543.255 ribu dan tidak mencapai target (96,42%) apabila dibandingkan RKA tahun 2013 sebesar Rp._70.976.485 ribu, pencapaiannya 96,42%.

Realisasi total kewajiban sebesar Rp.193.562.871ribu, meningkat sebesar Rp.2.298.272ribu atau 101,20% dari realisasi 2012 sebesar Rp.191.264.599 ribu, dan melampaui target (116,49%) dari RKA tahun 2013 sebesar Rp._166.156.455 ribu.

Realisasi total ekuitas sebesar Rp._70.456.817_ribu, meningkat sebesar Rp.252.728 ribu atau 100,36% dibandingkan dengan realisasi tahun buku 2012 sebesar Rp.70.204.088 ribu dan tidak mencapai target (91,73%) apabila dibandingkan dengan RKA tahun 2013 sebesar Rp.76.810.000ribu.

Realisasi Total Cadangan sebesar Rp._11.271.847 ribu, menurun sebesar Rp._4.282.347 ribu atau 72,47% dibandingkan dengan realisasi tahun buku 2012 sebesar Rp.15.554.194 ribu dan tidak mencapai target (86,88%) apabila dibandingkan dengan RKA Tahun 2013 sebesar Rp._12.974.649 ribu.

Realisasi Sisa Hasil Usaha (E.A.T) sebesar Rp.19.045.505 ribu, meningkat sebesar Rp._2.079.748_ribu atau 112,26% dibandingkan dengan realisasi tahun buku 2012 sebesar Rp.16.965.756 ribu dan mencapai target (100,23%) dibandingkan dengan RKA Tahun 2013 sebesar Rp.19.002.224 ribu.

Page 23: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Profil Afiliasi

Info DPBNI 51 | 23

2. Perkembangan kinerja Koperasi:Keterangan Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013Total Asset Rp.198.751 Jt Rp.224.772 Jt Rp.268.880 Jt Rp.294.337 JtOutstanding Pinjaman Rp.138.664 Jt Rp.153.646 Jt Rp.184.350 Jt Rp.221.982 JtSiska/Siswa Rp.59.774 Jt Rp.82.311 Jt Rp.121.525 Jt Rp.136.678 JtHutang Bank Rp.31.001 Jt Rp.30.297 Jt Rp.22.773 Jt Rp.41.405 JtSimpanan Anggota Rp.62.541 Jt Rp.66.492 Jt Rp.70.144 Jt Rp.70.396 JtCadangan Rp.14.832 Jt Rp.16.215 Jt Rp.15.554 Jt Rp.11.271 JtSHU Rp.13.826 Jt Rp.14.623 Jt Rp.16.965 Jt Rp.19,045 Jt

H. Rapat Anggota Tahunan 2014.1. Pada tahun 2014 Koperasi Swadharma telah

menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan cfm. Anggaran Dasar No. 25/20111 pasal 14 s/d 18 pada Hari Rabu tanggal 23 April 2014 di Hotel Haris Jakarta Selatan, dengan Agenda :Rapat Anggota Tahunan tahun buku 2013.Rapat Anggota RKA tahun 2014Rapat Anggota Khusus tahun 2014

2. Keputusan Rapat Anggota tahun 2014.a. Rapat Anggota Tahunan Tahun Buku 2013 :Menerima laporan pertanggung-jawaban

Pengawas dan Pengurus tahun buku 2013Membebaskan tanggung jawab sepenuhnya

(Acquit et de Charge) kepada Pengawas dan Pengurus Koperasi Swadharma atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang tercermin dalam laporan keuangan yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Husni, Mucharam dan Rasidi.

Mengesahkan pinjaman kepada Bank (Bank BNI, BSM dan BJB) diatas Rp._10.000 juta.

Menyetujui pembagian SHU (EAT) tahun buku 2013 sebesar Rp._19.045 juta dengan komposisi sebagaimana Anggaran Dasar Bab XII pasal 44 ayat 2, yaitu :• Untuk Cadangan (perluasan modal)

sebesar 10%• Untuk Anggota (12.302 Anggota)

sebesar 90%• Dibayar tunai sebesar 60%• Ditahan sebagai simpanan wajib khusus

sebesar 40%• Besarnya pembayaran SHU kepada

Anggota koperasi setelah dikurangi pajak sebesar 10% cfm. Peraturan Menkeu RI No.111/PMK.03/2010 pasal 1.

• Menetapkan dan penunjukan KAP Independen Husni, Mucharam dan Rasidi untuk melakukan review atas laporan keuangan Koperasi Swadharma tahun buku 2014.

b. Rapat Anggota “Rencana Kerja dan Anggaran” Tahun 2014Menerima dan menetapkan Rencana Kerja

dan Anggaran tahun 2014 dengan catatan Target SHU tahun 2014 menjadi sebesar Rp.20.000 Juta

Menyetujui pinjaman kepada Bank BNI dan Bank Syariah DKI (Baru dan Tambahan) diatas Rp.10.000 Juta

Menyetujui penyelesaian permasalahan Perumahan Griya Citayam Asri, apabila penerimaan lebih kecil dari pengeluaran, maka atas kekurangan dibebankan pada rekening cadangan.

Menghibahkan tanah seluas -/+ 50M2 terletak di perumahan GCA tahap I kepada warga untuk Musholah.

Menetapkan peningkatan iuran wajib perbulannya (per Mei 2014) :• Untuk pegawai menjadi Rp.100rb • Untuk pensiunan menjadi Rp.50rb

Menyetujui penjualan saham PT. Multipolar sebanyak 46.250 lembar pada harga saham sebesar BEP.

Menyetujui pinjaman Hapus buku tahun 2008 s/d 2011 untuk dihapus tagih.

c. Rapat Anggota Khusus tahun 2014Koperasi Swadharma sebagaimana

keputusan RAT tahun 2011 tetap berpartisipasi/ ikut serta sebagai anggota dalam pembentukan Koperasi Sekunder.

Memberikan wewenang dan tanggungjawab penuh kepada Pengurus bersama-sama Pengawas dalam menjalankan UU No. 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian, dengan membentuk Tim Pemisahan Koperasi Swadharma / spin off yang berfungsi / bertugas :• Memisahkan dan mendirikan

Koperasi Simpan Pinjam dari Koperasi Swadharma.

• Mengubah AD/ART yang disesuaikan dengan UU 17/2012.

• Penetapan Nama Koperasi Simpan Pinjam yang akan didirikan/dipisahkan dari Koperasi Swadharma.

• Mengurus akta pendirian melalui Notaris, kemudian dimintakan pengesahkan oleh Menteri (Berbadan Hukum).

• Menyusun LapKeu, Struktur Organisasi, pemisahan asset, dll.

Anggota Tim Pemisahan / spin off Koperasi Swadharma :• Bambang Siswanto (unsur Dewas)• Sutjipto (unsur Pengurus)• Parlin Napitu (unsur Serikat Pekerja)• Rusdi Samadin (unsur PP)• Edy Taryono (Bidang Pinjaman)• NE Hendriyanto S (Bidang Simpanan)

Pengurus Koperasi Swadharma. (Sutjipto)

Page 24: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Profil Afiliasi

24 | Info DPBNI 51

Page 25: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Profil Afiliasi

Info DPBNI 51 | 25

Page 26: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Profil Afiliasi

26 | Info DPBNI 51

MENGENAL LEBIH DEKAT PERUSAHAAN ANAK DANA PENSIUN BNI :

PT. ASURANSI TRI PAKARTA

Sebagaimana edisi nomor 50 yang telah menyajikan profil PT. Tri Handayani Utama selaku anak perusahaan DPBNI, pada edisi kali ini kami

menampilkan profil perusahaan anak lainnya yaitu PT. Asuransi Tri Pakarta (TRIPA). Disamping mengulas profil dan kinerja TRIPA, disampaikan pula kontribusi TRIPA selaku anak perusahaan DPBNI yaitu dalam bentuk

Sekilas ProfilTRIPA didirikan di Jakarta pada tanggal 21 Agustus 1978 oleh Yayasan Dapenso BNI (DPBNI) dan PT._THU, sebagai perusahaan asuransi umum/asuransi kerugian.Pada awalnya TRIPA memberikan perlindungan asuransi terhadap aset Bank BNI dan aset milik nasabah BNI yang diagunkan ke BNI. Sejalan dengan pertumbuhan usaha dan kebutuhan pasar yang terus meningkat, jangkauan perlindungan asuransi diperluas kepada masyarakat umum berupa korporasi (pemerintah, BUMN dan swasta) serta perorangan.

Pada bulan Juli 2002 memperoleh ijin usaha syariah sehingga sejak bulan November 2002 telah membuka cabang dengan prinsip syariah atas dasar Akad Wakalah Bil Ujrah, demi memenuhi tuntutan yang tinggi dari nasabah akan produk-produk asuransi syariah.

Kantor pusat TRIPA berlokasi di Jalan Falatehan 1 No. 17 - 19, Jakarta Selatan, dengan 15 kantor cabang, 1 unit syariah dan didukung 52 kantor perwakilan di beberapa kota di Indonesia.

Produk asuransi yang ditawarkan meliputi :• Asuransi pengangkutan laut, udara dan darat (marine,

air and land cargo insurance).• Asuransi kebakaran (fire insurance)• Asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle

insurance),• Contractor’s All Risks Insurance,• Electronic Equipment Insurance,• Machinery Breakdown Insurance,• Asuransi Uang (Money Insurance),• Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance).

Daftar Pemegang Saham TRIPA per Desember 2013 :setoran dividen kepada DPBNI.

Pemegang Saham Saham Nominal Rp. %Dana Pensiun BNI 5.940 29.700.000.000 66,0PT Tri Handayani Utama 810 4.050.000.000 9,0PT Asuransi Wahana Tata 2.250 11.250.000.000 25,0

Jumlah 9.000 45.000.000.000 100,0

Susunan pengurus per 31 Des. 2013 sbb :Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Drs. Saifudien Hasan, MBAKomisaris : Rudy WanandiKomisaris : Drs. Alimin Hamdy, MMKom. Independen : Nana Sudiana, SE

DireksiDirektur Utama : Drs. Chandra Purnama, MBAWakil Dir. Utama : Dra. Winy L. SelawinataDirektur : Drs. Eddy J. Syahril, MMDirektur : Aprilina Eka Istiyani

Dewan Pengawas SyariahK e t u a : Prof. Dr. H. Hasanuddin AF, MAAnggota : Drs. H. Aminuddin Yakub, MAAnggota : Dra. Hj. Mursyidah Thahir, MA

Adapun jumlah karyawan pada tahun 2013 sebanyak 695 orang, dimana 448 orang diantaranya merupakan pegawai tetap.

Komisaris Tripa (kiri ke kanan) :Saifudien Hasan, Nana Sudiana, Alimin Hamdy, Rudy Wanandi.

Direksi Tripa (dari kiri ke kanan ) :Chandra Purnama, Winny L. Selawinata, Aprilina E. Istiyani, Eddy J. Sharil.

Dalam menjalankan usahanya, TRIPA mengusung visi dan misi :

Visi : Menjadi perusahaan asuransi terkemuka dan terpercaya yang unggul dalam kinerja, sumber daya dan layanan.

Misi : • Menyediakan produk dan layanan asuransi umum

yang berkualitas tinggi.• Membangun jaringan pemasaran dan hubungan

kerjasama saling menguntungkan dengan para pihak yang terkait dengan jasa asuransi.

Page 27: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Profil Afiliasi

Info DPBNI 51 | 27

• Meningkatkan nilai-nilai perusahaan dengan membentuk sumber daya manusia yang memiliki integritas dan komitmen tinggi.

• Membangun prasarana dan sarana pendukung kegiatan operasional untuk mencapai kinerja yang optimal.

TRIPA mempunyai Nilai Budaya (Cultural Values) sebagai pedoman yang menuntun pola pikir dan perilaku seluruh jajaran karyawan sehingga menjadikan TRIPA sebagai perusahaan yang kokoh, sehat dan terpercaya, yaitu Trust, Responsibility, Integrity, Professionalism, Awareness, disingkat menjadi TRIPA.

Kinerja Keuangan & Prestasi yang Diraih.Highlight Kinerja Keuangan (Rp. Miliar)

P o s 2013 2012 2011

Investasi 467,5 340,8 287,5

Total Aset 1.253,7 856,9 490,8

Ekuitas 257,5 236,6 194,7

Premi Netto 400,6 354,8 258,2

Beban Underwriting 234,2 195,1 133,6

Hasil Underwriting 166,4 159,7 124,6

Hasil Investasi 28,1 21,4 17,6

Laba Bersih 45,0 52,1 39,2

Rasio Keuangan 2013 2012 2011

R B C (Solvabilitas) 189,6% 192,7% 194,3%

Likuiditas 142% 151% 152%

Dari tabel tersebut diketahui bahwa perhitungan tingkat solvabilitas dengan metode Modal Minimum Berbasis Resiko atau RBC (Risk Based Capital) menunjukkan kondisi Tripa dalam keadaan solven serta telah memenuhi ketentuan PerMenKeu No._53/PMK.010/2012 yaitu minimal 120%

Di tengah dorongan dari regulator agar perusahaan asuransi terus meningkatkan permodalan, dimana pada akhir tahun 2014 harus memenuhi ketentuan ekuitas minimal Rp. 100 miliar, Tripa telah berhasil mencatat ekuitas diatas Rp. 200 miliar.

Pendapatan premi netto dan hasil underwriting menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Khusus untuk unit Syariah pada tahun 2013 memberikan kontribusi premi sebesar Rp. 68,3 miliar, yang sebagian besar diperoleh dari asuransi kendaraan bermotor.

Pencapaian kinerja usaha tersebut membuahkan penghargaan - penghargaan yang diberikan oleh berbagai pihak antara lain :

Insurance Award 2011 dengan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah InfoBank.

Perusahaan Asuransi Terbaik (No.1) Tahun 2012 dari Media Asuransi, untuk kategori perusahaan dengan ekuitas Rp. 100 miliar sd. 250 miliar.

Insurance Award 2012 dengan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah InfoBank.

Insurance Award 2013 dengan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah InfoBank.

Asuransi Syariah Umum Terbaik (ranking No. 2) tahun 2013 dari Islamic Finance Award, kategori aset lebih dari Rp. 50 miliar.

Asuransi Umum Terbaik (No.1) Tahun 2013, dari Majalah Investor, kategori aset Rp. 500 miliar sampai dengan Rp. 1 triliun.

Kontribusi bagi Dana Pensiun BNISebagai perusahaan anak Dana Pensiun BNI, Tripa telah memberikan hasil yang cukup baik berupa dividen yang diterima oleh DPBNI sebagai hasil investasi pada pos Investasi Penempatan Langsung (perusahaan anak).

Realisasi dividen yang diterima Dana Pensiun BNI dari Tripa dalam periode 10 tahun terakhir (tahun buku 2003 sd. 2012) adalah sbb :

TahunBuku Dividen(Rp. Miliar) Note

2003 11,17 -

2004 7,43 -

2005 7,49 -

2006 5,22 -

2007 5,32 -

2008 0 * )

2009 4,03 -

2010 6,08 -

2011 7,77 -

2012 3,43

Jumlah 57,94 -

Rata² / th 5,79 -

*) Laba Bersih Rp. 10,8 miliar tidak dibagikan, seluruhnya masuk dalam Laba Ditahan (R/E).

Untuk mewujudkan visi dan misi serta untuk memberikan nilai tambah kepada Pemegang Saham, manajemen TRIPA akan senantiasa meningkatkan kinerja usaha, pelaksanaan manajemen risiko dan pelaksanaan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang sehingga keberadaan dan kemajuan usaha TRIPA secara tidak langsung akan dapat meningkatkan kesejahteraan pensiunan Bank BNI.

Sumber :Company Profile PT. TripaLap. Keuangan PT Tripa (audited) Th. 2011-2013Majalah Investor edisi Juli 2013.(Iwan Dharmasatyawan, Divisi USM – DPBNI)

Page 28: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Profil Afiliasi

28 | Info DPBNI 51

Investasi SPBU(SPBU 34-17110 yang dikelola oleh PT. Tri Handayani Utama)

M ungkin ada diantara pembaca yang belum mengetahui bahwa

PT. Tri Handayani Utama sebagai Holding Company DPBNI ternyata menjalankan bisnisnya diberbagai sektor perekonomian yang ada di Indonesia termasuk salah satunya di sektor minyak dan gas bumi yaitu berupa 1 (satu) Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Kronologis :1. Pengambil-alihan SPBU 34.17110

BEKASI

a. Dibeli pada tanggal 11 November 1999 dari kepemilikan pribadi atas nama Bp. Saadi Muchsin dengan latar belakang kebutuhan keluarga. Saat pengambil – alihan kondisi SPBU tersebut kurang terawat, sales yang kecil dan merugi.

Latar Belakang : Direksi PT. THU saat itu (Bp. Prastowo dan Bp. Herman Djanain) berkeinginan untuk memiliki investasi pada SPBU sehingga PT THU memiliki usaha di sektor lain sehingga akan mempunyai penghasilan selain dari dividen – dividen dari Perusahaan Anak.

b. Harga pengadaan sebesar Rp. 3.050.000.000,-, yang terinci atas :- Tanah 2.290 m2 Rp. 2.565.000.000,-- Bangunan Rp. 135.000.000,-- Sarana/Prasarana Rp. 176.000.000,- - Mesin-mesin Rp. 174.000.000,-

c. Kapasitas- 1 unit Dispenser

Premium2Nozledan1 Unit Dispenser Solar 2Nozle

- 2 unit Tangki Pendam ukuran 15 Ton dan 2 Tanki Pendam ukuran 30 Ton

d. Perkembangan keuangan SPBU (Rp. Juta) :1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Volume Penjualan

- Premium (liter) 5,718,661 6,132,215 7,301,667 8,419,870 4,884,576

- Solar (liter) 3,973,430 4,544,794 4,417,773 3,373,658 2,611,445

- 9,692,091 10,677,008 11,719,440 11,793,528 7,496,021

Penjualan 869 6,820 12,078 17,488 20,238 23,129 17,351

H PP 851 6,572 11,591 16,770 19,434 22,142 16,578

Biaya Personalia 16 82 102 127 204 251 227

Biaya Usaha Lain 9 83 146 267 243 190 166

PPh Final 3 20 36 52 58 69 51

Laba Bersih (10) 67 205 274 300 479 334

Total Asset 153 106 411 32 698 3,314 3,449(Pada Tahun 2005 SPBU dihentikan kegiatan operasionalnya selama ± 6 (enam) bulan, karena ada renovasi total.)

e. Formasi SDMTabel Jumlah Pegawai

Posisi / Jabatan Tahun 1999 2000-2005 2014

Manager / Wakil Manager 1 orang (Peg. THU) 2 orang

Pengawas 1 orang 2 orang 4 orang

Administrasi 1 orang 2 orang 3 orang

Operator Pompa 8 orang 12 orang 19 orang

Cleaning Service - 1 orang 3 orang

Security 1 orang 1 orang 3 orang

Total Pegawai 12 orang 18 orang 34 orang

2. Renovasi SPBUa. Pelaksanaan tanggal 4 Juli 2005 s/d 13

Desember 2005b. Biaya Renovasi Rp. 1.296.375.000,-c. Penambahan :

- 2 unit dispenser merk Gilbarco. - 1 unit tangki Pendam Premium 45 Ton.- Perubahan penampilan Canopy sesuai

dengan peraturan baru Pertaminad. Perkembangan SPBU setelah renovasi(Rp. Juta)

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Volume Penjua Ian- Premium (l ite r) 9,416,468 8,210,055 8,886,552 8,590,942 8,514,399 9,013,501 8,600,815 7,897,399

- Solar (liter) 3,587,447 3,515,457 5,172,617 5,275,324 5,133,630 5,560,238 5,556,850 5,667,696- Perta max (liter) 189,154 339,679 267,577 376,934

13,003,915 11,725,512 14,059,169 13,866,266 13,837,183 14,913,418 14,425,242 13,942,029Penjualan 57,874 52,176 74,132 62,822 62,926 68,541 66,560 76,167

H PP 55,785 50,097 71,449 60,170 60,251 65,761 63,712 73,047

Biaya Persona lia 401 455 513 690 749 703 990 1,107

Biaya Usaha lain 317 398 563 686 825 865 728 710

PPh Final 172 156 219 187 182 147 144 165

La ba Bersih 1,213 1,125 1,523 1,150 923 906 1,074 1,384

Total As set 5,710 6,853 7,775 5,820 5,998 6,823 8,437 9,999

Page 29: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Profil Afiliasi

Info DPBNI 51 | 29

3. Renovasi Bangunan Kantor SPBU

a. Pelaksanaan tanggal 23 Mei 2011 s/d 14 November 2011.

b. Biaya Renovasi Rp. 628.240.000,-c. Penambahan :

- Bangunan Kantor Baru 2 (dua) lantai- Ruang Minimarket dan Ruang ATM- Gudang Olie dan Rumah Genset

4. Spesifikasi saat ini SPBU 34-17110

a. Jumlah Tangki Pendam sebanyak 5 (buah) tangki, yang masing – masing adalah :- Premium (2 unit) yang masing – masing

berkapasitas 45 KL dan 30 KL- Pertamax 15 KL- Solar 30 KL dan 15 KL- Pertamina Dex 3 KL

b. Jumlah Anjungan Pompa sebanyak 4 (empat) anjungan, yang terdiri atas :- P1 — Premium - P2 — Premium dan Pertamax- P3 — Solar dan Pertamina Dex- P4 — Premium (Motor)

c. Mesin Dispenser BBM sebanyak 5 (lima) unit, yang terdiri dari :- Dispenser 1 : Premium 4 selang- Dispenser 2 : Premium 2 selang dan

Pertamax 2 selang- Dispenser 3 : Solar 2 selang dan Pertamina Dex 2 selang- Dispenser 4 : Solar (High Speed) 2 selang- Dispenser 5 : Premium (Motor) 2 selang

5. Program Pertamina Pasti Pas

Program Sertifikasi Pertamina yang telah dilalui oleh SPBU 34-17110 Bekasi antara lain :

• Mengikuti program Pertamina Way bulan Juli 2008 (Initial Audit), dengan menandatangani perjanjian antara PT. THU dengan Pertamina. Ikut sertanya SPBU dalam program Pertamina Way ini berdampak kepada pengawasan yang lebih ketat dari Pertamina yakni pemeriksaan secara berkala seperti Quality n Quantity (QQ), Audit Pasti Pas, yang hasilnya akan berkaitan dengan peringkat / grade SPBU tersebut.

• SPBU memperoleh sertifikat Pertamina Pasti Pas tanggal 27 September 2008 (Certification Audit) dan selanjutnya Lulus menjadi SPBU Pasti Pas SILVER tanggal 5 Mei 2009, lalu gradenya meningkat lagi saat Lulus menjadi SPBU Pasti Pas GOLD tanggal 1 Agustus 2013.

• Peringkat ini berdampak kepada meningkatnya margin dari setiap liter BBM (Bahan Bakar Minyak) dan BBK (Bahan Bakar Khusus) dari penjualan SPBU. Dengan peringkat SPBU “GOLD“, maka margin saat ini yang akan diperoleh dalam penjualan per liternya sbb :

Jenis BBM / BBK Margin

Premium 247

Solar 242

Pertamax 400

Pertamax Dex 325

Saat ini SPBU sedang dalam proses meningkatkan gradenya agar dapat menjadi “DIAMOND”

6. Lokasi, Sarana dan Prasarana

Usaha Pom Bensin SPBU 34-17110 ini milik PT.Tri Handayani Utama bertindak sebagai salah satu stasiun penjualan (Dealer Owned Dealer Operated / DODO) produk – produk PT. Pertamina (Persero) antara lain Premium, Pertamax, Pertamina Dex, Bio Solar, Gas Elpiji 3 Kg& 12 Kg dan Minyak Pelumas – Minyak Pelumas. SPBU 34-17110 ini bertempat usaha di Jl. Sultan Agung KM 28, Medan Satria, Pondok Ungu, Bekasi, dandioperasikan non stop selama 24 jam sehari secara professional.

Suasana SPBU saat “kedatangan tamu” Rombongan Truk

Dalam rangka meningkatkan service level terhadap pelanggan dilakukan antara lain :- Menyediakan BBM bersubsidi seperti Premium

dan Bio Solar, juga menyediakan BBM Non Subsidi seperti Pertamax dan Pertamina Dex dengan Jumlah dan Mutu terjamin.

Page 30: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Profil Afiliasi

30 | Info DPBNI 51

- Mengembangkan usaha Non BBM (Non Fuel Retail) berupa :

a. Bright Store (Mini Market) dan Isi angin Nitrogen, Status kepemilikan lahan adalah milik SPBU, Bright store (milik PT._Pertamina Retail dan buka 24 jam non – stop) menyewa ruangannya sejak 1 Juni 2013 dan Jasa Pengisian Angin Nitrogen sejak 1 Agustus 2012 dan dioperasikan oleh swasta. Keuntungan SPBU (THU) dari hasil sewa yang dibayar di muka.

b. Bisnis Gas Elpiji 3 Kg & 12 Kg dan Minyak Pelumas hasil produksi dari PT._Pertamina, Bisnis ini merupakan milik SPBU (PT. THU) yang berfungsi sebagai pangkalan. Keuntungan bagi SPBU adalah banyaknya kaleng yang terjual dikalikan dengan margin yang telah ditetapkan oleh PT. Pertamina

c. Ruangan ATM, jumlah keseluruhan ruangan adalah 2 (dua) yang disewa oleh 5 (lima) bank yaitu : PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT._Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT.Bank CIMB Niaga Tbk dan PT._Bank Muamalat Indonesia Tbk.Keberadaan AC merupakan beban SPBU. Keuntungan SPBU adalah dari sewa masing – masing Bank

d. Bisnis Titipan Kilat (TIKI), SPBU bertindak sebagai agen dan seluruh peralatan serta pegawainya adalah milik SPBU dan usaha ini baru dimulai pada Bulan September 2013. Keuntungan SPBU adalah komisi sebesar 15% dari omset.

- Fasilitas lain yang disediakan adalah: Mushola, 4 (empat) unit Toilet dan 2 (dua) unit Urinoir yang bersih, Pengisian Air dan Angin Cuma – Cuma, serta Area Publik yang bersih dan asri.

- SPBU 34-17110 dilengkapi dengan fasilitas CCTV yang di tempatkan pada lokasi strategis guna memberikan rasa aman kepada konsumen.

Salah satu stasiun pompa dari 4 yang tersedia

Suasana ruangan operasional

Aktivitas di salah satu pompa (khusus motor)

Narasumber : Bpk. Taufan (Manager SPBU) & Bpk. Bambang Sumantoro (PT. THU - Kontrol Internal)(Bachfuandy YB, Divisi RTA – DPBNI)Fasilitas toilet yang kebersihannya terjaga

Page 31: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Inspirasi

Info DPBNI 51 | 31

Hidup Tenang Di Masa Pensiun“Hidup akan lebih bermakna ketika kita bisa membuat orang-orang disekitar kita merasakan manfaat dari kehadiran

kita”

H al itulah yang tertanam di dalam benak Bapak A. Rachman (pensiunan KCU Jakarta Pusat) ketika akan memasuki usia pensiun

setelah berdinas di Bank BNI selama 34 tahun.

Berawal ketika menjalankan ibadah haji untuk yang pertama kali tahun 1990 pada saat masih aktif menjadi karyawan, beliau berdoa kepada Allah SWT, agar diberikan rezeki yang sesuai dengan hoby nya yaituberternak dan berkebun yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Baru di bulan Desember 1995 lah doa tersebut mendapatkan jawaban dari Allah SWT, dengan sedikit uang yang didapat dari pembayaran pensiun 20% sekaligus oleh DPBNI, dibelilah sebidang tanah di desa Babakan Pari – Sukabumi seluas 1.340 m² berikut bangunan yang digunakan sebagai usaha penggilingan padi. Babakan Pari sendiri dikenal sebagai daerah yang memiliki sumber mata air yang digunakan untuk perusahaan produsen air minum dalam kemasan.

Prinsip usaha yang dipakai oleh Bp. A. Rachman adalah “berdagang dengan Allah SWT” yang menurut beliau artinya adalah apa yang dilakukan hanya mengharapkan Ridho dari Allah SWT.

atau sekitar 480 kg beras, dari jumlah sebanyak itu tidak semuanya dinikmati oleh Bp. A. Rachman dan keluarga tetapi juga dinikmati oleh para tetangga di sekitar penggilingan beras itu berada, dalam bentuk pajak pertanian sebesar 1 karung padi atau seberat 24 kg beras atau 5% dari total panenannya, termasuk juga oleh dua orang mitra kerja, Bp. A. Rachman selalu menyebut orang yang mengerjakan usaha penggilingan padi dengan sebutan mitra. Perhitungan untuk mitra sendiri adalah dengan pembagian 1/3 hasil panen untuk mereka, sementara 2/3 hasilnya untuk Bp. A. Rachman tapi 1/3 bagian yang untuk mitra kerja tersebut tetap dibeli oleh Bp. A. Rachman dengan harga pasar, selain tentunya mereka juga mendapatkan gaji bulanan, lalu sisa dari beras tersebut setelah dipakai sendiri kadang di’infaqkan kepada para yatim piatu yang berada disekitar penggilingan beras.

Foto bersama Bp. A. Rachman berlatar belakang sawah miliknya

Dari awal yang hanya mempunyai usaha penggilingan padi, akhirnya dengan ketekunan serta kesabaran dan keikhlasan dalam usaha, Bp. A. Rachman mampu membeli sepetak sawah yang terletak tidak jauh dari usaha penggilingan padinya, sekarang luas sawah yang dimiliki sudah seluas 5.100 m² ditambah ladang perkebunan yang seluas 1.340 m².

Dari luas tanah secara keseluruhan 8.190 m² itulah usaha dengan niat “berdagang dengan Allah SWT” dimulai, sawah yang seluas 5.100 m² dalam setahun mampu dipanen sebanyak 3 kali, dari 3 kali panen tersebut dapat menghasilkan padi sebanyak +/- 20 karung padi

Tampak bangunan tempat mesin penggilingan padi berada

Sementara untuk usaha penggilingan padinya sendiri memakai prinsip yang besar diterima yang kecil pantang ditolak, artinya walaupun para petani kecil itu hanya membawa satu karung padi untuk digiling menjadi beras, tetap akan dilayani.

Prinsip yang dipakai untuk berusaha oleh Bp. A. Rachman itulah yang sekiranya membuat usaha penggilingan padi Bp. A. Rachman bisa bertahan sampai selama ini, karena disekitar Desa Babakan Pari banyak sekali usaha penggilingan padi yang besar-besar dan dilengkapi dengan alat giling padi yang modern tidak bisa bertahan lama, sementara usaha penggilingan padi yang dimiliki Bp. A. Rachman hanya memiliki 1 buah mesin penggilingan saja, mesin tua buatan Jerman yang masih terlihat bagus dan juga masih handal tersebut lah yang selama ini setia melayani padi-padi untuk digiling menjadi beras, sementara kulit padi sisa dari penggilingan padi tersebut tidak pernah bersisa, selalu ada yang siap menampung untuk dijadikan pupuk tanaman, usaha penggilingan ini dilakukan oleh dua orang mitra, satu sebagai kepala

Page 32: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Inspirasi

32 | Info DPBNI 51

pabrik sedangkan yang satu lagi sebagai tukang giling padi yang rupanya telah ikut dengan Bp. A. Rachman dari masih remaja sampai sekarang sudah memiliki keluarga.

kalinya adalah ketika telah menjalani masa pensiunnya ini. Beliau memang memiliki kegemaran dalam berkebun sehingga tidak heran usaha penggilingan padi serta perkebunan dan perikanan yang digelutinya sejak tahun 1996 ini masih terus bertahan hingga saat ini.

Di usianya yang telah memasuki kepala 7 ini, Bp. A. Rachman selalu berharap diberi kesehatan serta umur panjang oleh Allah SWT agar masih bisa melanjutkan usaha ini sehingga selalu bisa memberi manfaat kepada orang lain selain juga masih terus bisa mencari ridha Allah SWT.

Selain mengelola usaha penggilingan padi, sawah serta perkebunannya, ternyata masih ada hal lain yang membuat kakek dari 6 cucu ini betah berlama-lama ketika sedang datang mengunjungi usaha penggilingan padinya.

Hasil “panen” dari hobby berkebun

Tumpukan karung - karung beras hasil penggilingan padinya

Perkebunan yang dimiliki juga menghasilkan singkong, buah pisang, buah pepaya yang bermutu bagus serta seolah – olahtidak pernah berhenti berbuah. Sepanjang tahun selalu ada yang dihasilkan dari kebun yang seluas 1.340 m² ini, sementara dari hasil empang yang seluas 600 m² juga menghasilkan ikan emas serta ikan nila berkualitas bagus, namun semua hasil kebun maupun hasil dari kolam ikan itu tidak untuk dijual melainkan untuk dikonsumsi sendiri serta dibagi – bagikan kepada para tetangga yang berdiam disekitar penggilingan padi juga kepada para tetangga beliau yang ada di Jakarta, karena Bp. A. Rachman dan keluarga sampai saat ini masih tinggal di Jakarta dan hanya sebulan sekali datang ke Desa Babakan Pari.

Beliau juga memiliki kolam ikan.

Bapak dari 4 orang anak dan suami dari seorang istri, Ibu RR. Sugiarti yang juga pensiunan dari salah satu bank pelat merah, ini telah 2 kali menjalankan ibadah haji, pertama pada saat aktif dinas di Bank BNI dan yang kedua

Udara yang sejuk ketika siang hari dan dingin dimalam hari di desa Babakan pari ini sangat berbeda dengan udara Jakarta yang panas dan penuh polusi selain itu Bp. A. Rachman dan keluarga juga bisa menikmati makanan yang diolah dari hasil kebun dan kolam ikan sendiri ketika sedang berada di desa Babakan Pari, mulai dari beras yang pulen dengan kualitas yang tidak kalah dari beras Cianjur, sayur –mayur segar yang langsung dipetik dari kebun sendiri, serta ikan Mas atau Nila hasil dari kolam ikan adalah hal – hal yang membuat siapapun yang berkunjung ke sana betah untuk berlama – lama.

Sedikit rezeki yang didapat oleh Bp. A. Rachmanketika memasuki usia pensiun ketika diniatkan untuk dipergunakan pada hal – hal yang bermanfaat pada akhirnya mampu membawa keberkahan bukan hanya kepada keluarga Bp. A. Rachman sendiri tapi juga dapat dirasakan hasilnya oleh orang-orang disekitar usaha penggilingan padi miliknya.

Akhirnya kami dari tim pengelola Majalah Info DPBNI mendoakan yang terbaik buat Bp. A. Rachman dan keluarga serta usaha yang dilakukan selalu bisa membawa kebaikan buat orang-orang disekitarnya.

(Helmi Z., Divisi Kepesertaan – DPBNI)

Page 33: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Serba – Serbi

Info DPBNI 51 | 33

Lebih Dekat dengan BPJS KesehatanSistem Kapitasi & INA-CBG dalam BPJS

P ara pembaca budiman, ijinkan kami sejenak mengajak para pembaca sekalian untuk mengenal lebih dalam lagi tentang

BPJS Kesehatan. Seperti telah diketahui bersama bahwasanya BPJS dalam “Mengganti Klaim” menggunakan sistem “Kapitasi” untuk Pelaksana Pelayanan Kesehatan tingkat 1 (PPK I) atau bisa juga disebut Fasilitas Kesehatan Primer dan “INA-CBG’s” untuk Pelaksana Pelayanan Kesehatan tingkat Lanjut (PPK II & PPK III) atau bisa juga disebut Fasilitas Kesehatan Sekunder dan Fasilitas Kesehatan Tersier. Tulisan berikut ini mencoba untuk memaparkan kedua sistem yang dianut oleh BPJS sehingga diharapkan kita sebagai bakal peserta telah mengetahuinya terlebih dahulu dan bila memang ada kekurangan disana – sini maka kita telah dapat mengantisipasinya.

KapitasiSistem kapitasi adalah penggantian biaya dari BPJS Kesehatan yang dibayarkan kepada PPK I / Faskes Primer yang didasarkan atas jumlah peserta yang ditanganinya dikalikan dengan nilai kapitasinya yaitu sebesar :

• Maksimal Rp. 10.000,-untuk faskes primer yang berbentuk Klinik, praktek dokter swasta atau mandiri.

• Maksimal Rp. 6.000,- untuk faskes primer setara puskesmas (data terakhir, di seluruh Indonesia terdapat 3317 puskesmas yang berfasilitas rawat inap dan 6338 puskesmas yang tidak memiliki fasilitas rawat inap)

• Rp. 2.000,- untuk praktek dokter gigi

Dari uraian tersebut maka dapat dihitung sendiri “Gaji Dokter” tersebut, yaitu jumlah total peserta yang ditanganinya dikalikan dengan besar kapitasinya yang ditetapkan oleh BPJS (berdasar aturan yang diterbitkan Pemerintah). Bila ada katakanlah 3000 orang yang terdaftar di layanan faskes primer tersebut, maka “Gaji Dokter” tersebut berkisar =Rp. 8000 x 3000 orang sehingga “Gaji Dokter” tersebut dapat mencapai Rp._24.000.000,- (duapuluhempatjuta rupiah) tiap bulannya.

Apakah tampak sesederhana itu? Namun mengapa pernah terdengar ada dokter yang merasa nilainya

terlalu kecil, merasa lebih murah dari pada seporsi makanan rakyat (yang ada di Mal / rumah makan)? Pun nilainya juga lebih kecil dari yang pernah diajukan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang sebesar Rp. 15000,- an. Ternyata nilai kapitasi tersebut adalah besar “gaji” dokter yang dapat dibawa pulang setiap bulannya bilamana seluruh peserta BPJS yang berada dalam perawatannya dalam keadaan sehat – wal ‘afiat dan tak kurang suatu apapun juga.

Mengapa harus sehat? Sebab, nilai kapitasi tersebut telah termasuk didalamnya adalah biaya konsultasi, biaya obat, biaya penunjang medis dan biaya penyuluhan. Bila ada peserta yang sakit dan harus disembuhkan dengan obat – obatan maka biaya obat tersebut otomatis akan mengurangi “Gaji” sang Dokter tersebut, untuk itu sang Dokter juga harus rajin memberikan penyuluhan tentang “Gaya Hidup Sehat” atau sering – sering mengucapkan slogan “Sakit itu Mahal” agar “tidak ada” pasien yang mampir ke “Ruang Prakteknya” sehingga gaji yang didapatnya tiap bulan tetap “utuh” masuk ke rekeningnya.

Direktur Pelayanan BPJS, Fajri Adinur, dalam suatu kesempatan acara jumpa pers di Kantor BPJS, Jakarta, mengungkapkan “Lewat sistem kapitasi, fasilitas kesehatan primer dituntut bukan hanya mengobati peserta BPJS Kesehatan tapi juga memberikan pelayanan promotif dan preventif atau pencegahan.”, ujarnya.

Di dunia kesehatan sistem kapitasi yang digunakan oleh BPJS bukanlah yang pertama kali, setidaknya di negeri “Uncle Sam”/Paman Sam/Amerika Serikat telah lebih dulu meng-adopsinya dan kita lebih mengenalnya dengan Obamacare. Disanapun para dokter yang digaji dengan sistem kapitasi juga ditugaskan untuk memberikan penyuluhan pada para anggotanya, dan menurut berita yang penulis dapatkan juga amat jarang yang bersedia untuk melakukan penyuluhan/kampanye hidup sehat dengan alasan kurangnya waktu yang dimilikinya, alhasil merekapun juga hanya menunggu pasien saja yang menghampirinya, akan tetapi seperti diketahui bersama infrastruktur penunjang kualitas hidup sehat (seperti sarana air bersih / minum,

Page 34: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Serba – Serbi

34 | Info DPBNI 51

perumahan, fasilitas umum) disana lebih memadai dibandingkan dengan sebagian kota besar di Indonesia.

Tetapi tentunya membandingkan Amerika dengan Indonesia sangat sulit bila tidak boleh dikatakan mustahil sebab memang secara ekonomi dan fi-losofis pun kita berbeda. Mereka (prinsip / filosofis liberal) beranggapan bahwa jaminan sosial (terma-suk kesehatan tentunya) merupakan urusan pribadi / individu masing – masing, namun dengan adanya krisis ekonomi 2008 lalu pemerintah kemudian me-lihat hal tersebut sebagai isu nasional / Negara, se-hingga sejak dicanangkan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, Obamacare sudah menjangkau lebih dari 80% jaminan kesehatan publik, hanya kalah oleh Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru yang masing – masing sudah mencapai angka 100%.

Dalam sistem kapitasi, para dokter dituntut lebih pro-aktif mendekatkan diri ke masyarakat agar mau menjadi peserta dibawah tanggung jawabnya sebab tentu saja semakin banyak peserta yang menjadi tanggung jawabnya maka semakin besar pendapatan yang diperolehnya dari sistem kapitasi ini.

Bila para dokter yang ada dinegara kita tercinta ini (yang mengikatkan dirinya dengan BPJS Kesehatan) berorientasi pada bisnis/komersial dan bukannya dedikasi pada kesehatan masyarakat, maka yang perlu jadi perhatian para peserta adalah :

• Penggantian obat, para dokter ini akan meresepkan obat yang termurah (tetapi tetap terkorelasi dengan diagnosis, tidak akan mungkin meresepkan obat batuk untuk sakit perut) yang sesuai dengan formularium nasional (selengkapnya akan redaksi unggah ke website dapenbni.co.id), dan tidak ada yang dapat dilakukan oleh pasien sebab hal tersebut merupakan kuasa dokter.

• Tertundanya (meminimalkan) pemeriksaan penunjang (Rontgen / Laboratorium, dlsb) karena masih termasuk dalam kapitasi PPK I yang tentunya berbiaya yang tidak murah.

• Meningkatnya rujukan ke PPK yang lebih tinggi/diatasnya, sehingga dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan (dikurangkan dari perolehan kapitasi yang akan didapatnya kemudian).

Langkah – langkah diatas hanyalah kemungkinan buruk tindakan yang dilakukan oleh oknum – oknum dokter yang tidak berorientasi pada kesehatan masyarakat Indonesia seluruhnya dan anti kesejahteraan rakyat. Para peserta BPJS hanya dapat bergantung dan berlindung dibalik kode etik Dokter yang telah ditetapkan oleh Ikatan Dokter Indonesia serta hati nurani dokter – dokter yang penulis rasakan masih banyak ada di bumi Indonesia ini.

INA-CBGBila sistem kapitasi adalah “pembayaran” BPJS kepada PPK I, maka untuk tingkat lanjutnya BPJS menggunakan INA-CBG’s. INA-CBG adalah kependekan dari Indonesia Case Base Groups, yaitu rerataan total biaya perawatan atas penyakit (kasus) yang sama dari rumah sakit – rumah sakit yang ada di Indonesia, yang penulis ketahui sudah berjumlah 1077 PPK tingkat lanjut.

Data – data dari rumah sakit – rumah sakit tersebut dikumpulkan ke National Casemix Center yang berada dibawah wewenang Kementerian Kesehatan RI. Data – data tersebut lalu dikelompokkan menurut penyakit – penyakit yang sama / sejenis dan kemudian dirata – ratakan. Didalam tariff INA-CBG tersebut telah termasuk didalamnya obat – obatan dan penunjang medis lainnya serta lama perawatan sampai dinyatakan sembuh atau untuk lebih mudahnya dikatakan bahwa INA-CBG adalah biaya yang dibayar BPJS kepada PPK lanjutan berdasar penyakitnya secara paket / sekaligus.

INA-CBG sendiri sebenarnya merupakan kelanjutan/ pengembangan dari INA-DRG’s (Indonesian Diagnose Related Group) yaitu pembiayaan penyakit atas diagnosa yang sejenis / dianggap sama. Lisensi INA-DRG, yang berharga sebesar 4 miliar rupiah tersebut, telah berakhir pada 30 September 2010.Sistem INA-CBG dikembangkan dari sistem casemix dari UNU-IIGH (The United Nations University-International Institute for Global Health).Proyek UNU INA-CBG ini didanai oleh Australian Agency for International Development (AusAID). Manual untuk INA-CBG ini sendiri telah resmi diserahkan pada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 9 Januari 2013 lalu.

Karena paket pembayaran INA-CBG tersebut diserahkan pada PPK, maka kewenangan terletak di tangan Rumah Sakit tersebut. Diharapkan dengan sistem ini “Gaji” para dokternya tetap terjamin

Page 35: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Serba – Serbi

Info DPBNI 51 | 35

sebab dihitung dengan sistem remunerasi, tidak tergantung banyaknya pasien yang ditanganinya tetapi sudah tetap secara bulanan yang berarti tidak ada kekhawatiran dari dokter atas pendapatannya, maka agar tidak “tekor” pihak PPK Lanjutan ini harus pandai – pandai dalam perhitungan perawatan pasien dan mungkin akan mengurangi atau bahkan menghilangkan tindakan – tindakan baik medis maupun non-medis yang tidak diperlukan dalam proses pemulihan kesehatan pasiennya yang selama ini sering terdengar dikeluhkan oleh pasien saat belum ada BPJS.

Pada PPK Lanjutan ini pihak rumah sakit memiliki “authority” untuk memilih dokter mana yang akan menangani pasien yang masuk serta tindakan – tindakan baik medis ataupun non-medis agar dapat lebih rendah dari “harga paket” yang diberikan BPJS sehingga tetap memperoleh marjin / untung untuk kegiatan operasional rumkit tersebut dan tetap dapat berjalan dengan semestinya.

Apa yang perlu dilakukan?Dari paparan diatas maka kita sebagai peserta / calon peserta BPJS Kesehatan dapat melihat “dari sisi lain” pelaksanaan BPJS Kesehatan ini. Iuran pada BPJS Kesehatan ini pada prinsipnya adalah subsidi silang, artinya yang sehat mensubsidi yang sakit, yang berlebih mensubsidi yang kekurangan.

Meskipun masih sarat kekurangan / laporan “minor” tentang BPJS, sepertinya tidak ada alasan logis bagi kita untuk menolak / menentangnya, sebab pemerintah berjanji untuk memperbaikinya sembari jalan. Pun juga karena tujuan akhir BPJS sendiri adalah menciptakan masyarakat yang sehat, dan kesehatan adalah salah satu pilar terciptanya SDM Indonesia yang unggul yang intelektualitasnya kelak bisa diakui di dunia internasional. Pada awal – awal tahun pelaksanaannya pasti pasien akan membludak sehingga para PPK baik primer maupun lanjutan khawatir akan merugi akan tetapi seiring berjalannya waktu tren tersebut (jumlah pasien) akan menurun secara signifikan pula sehingga para PPK ini akan dapat merasakan “keuntungannya”.

Guna mengantisipasi hal – hal yang tidak meng-enakkan nantinya, peserta / calon peserta BPJS Kesehatan ini dirasa perlu untuk mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :

1. Pahami dan Penuhi Prosedur, para peserta dituntut telah memahami prosedur perawatan /

alur kerja terutama untuk rawat inap yang harus melalui rujukan dari PPK I (faskes primer) terlebih dahulu sebab memang riskan penolakan dari PPK Lanjutan kecuali kondisi Gawat – Darurat.

2. Banyak bertanya, bila memang belum mengerti atau juga bawa serta pendamping. Bila diputuskan harus dirawat inap jangan sungkan bertanya berapa lama perawatan yang ditanggung BPJS (INA-CBG) atas kondisi (penyakit) bersangkutan, sebab ada beberapa rumkit yang membebankan biaya diluar INA-CBG sebagai cost-sharing sehingga saat telah sembuh akan melayanglah kuitansi / faktur yang harus dilunasi. Perlu diingat pula bahwa pada tiap Rumah Sakit yang telah bekerjasama dengan BPJS, akan menyediakan konter khusus dimana para pasien BPJS Kesehatan harus meminta surat validasi peserta sehingga perawatannya di faskes tersebut dapat terjamin sampai pulih seperti sedia kala.

3. Hindari Asuransi Tambahan yang bersistem klaim ganda, mungkin ada diantara para pensiunan / calon peserta BPJS Kesehatan yang masih memiliki “Asuransi Kesehatan” – “Asuransi Kesehatan” lainnya (diluar BNI – Life), dimohon untuk meneliti kembali sistem yang dipakainya, perlu diingat bahwa BPJS Kesehatan ini tidak mengenal “Klaim Ganda” / “Kopi Kuitansi” sebab menurut petugas BPJS Kesehatan (saat acara sosialisasi) sepertinya pihak rumkit tidak akan mengeluarkannya, maka silahkan untuk mempertimbangkannya lagi untuk menutupnya atau tetap mempertahankannya.

4. Terapkan Gaya Hidup Sehat, seperti kata petuah leluhur kita “Jangan Sampai Sakit, Karena Sakit itu Mahal”, karena sebagian besar sumber degradasi / penurunan tingkat kesehatan asalnya / berhubungan erat dengan makanan, maka ada baiknya mulai sekarang kitapun harus memperhatikan asupan – asupan yang akan diolah oleh tubuh kita ini seperti dengan men-konsumsi suplemen makanan tambahan serta hindari / hentikan rokok sekarang juga sebab disinyalir kedepannya BPJS tidak akan menanggung penyakit pasien yang disebabkan oleh rokok.

(Firstalibia S. K., Divisi RTA – DPBNI, disarikan dari berbagai sumber, a.l. : bpjs-kesehatan.go.id, jkn.kemkes.go.id, inacbg.blogspot.com, dll.)

Page 36: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Serba – Serbi

36 | Info DPBNI 51

Tour PP BNI Cabang MalangRombongan Tour PP BNI Cabang Malang pada hari Minggu 13 April 2014 pukul 06.00 pagi meluncur dari Kota dingin Malang menuju Tanjung Papuma

Kabupaten Jember dengan tema :

Meningkatkan kekompakan dan kebersamaan.

Perjalanan menuju Papuma ini memang memerlukan waktu ± 5 jam, penat duduk di bus, tetapi kepenatan sirna setelah kegiatan – kegiatan tour dimulai antara lain : makan nasi kotak diatas bus membuat kesan tersendiri, sampai di tujuan makan siang sambil menikmati deburan pantai, merasakan angin laut yang bertiup semilir, hidangan ikan bakar, kulupan dan sambal kecap serta sambal terasi didorong dengan minuman kelapa muda (ada juga yang dapat kelapa tua he.. he..), membuat rasa penat hilang.

Sampai acara out bond lansia yang penuh dengan permainan – permainan lucu, menyenangkan membuat predikat lansia hilang menjadi REMAJA 70-an, lucu ya sudah tua ngakaknya itu tidak bisa dilupakan sampai sampai ada yang tidak bisa melanjutkan kegiatan out bond karena perutnya sakit mulees banyak tertawa. Outbond diakhiri dengan wisata pantai. Pukul 15.00 rombongan kembali ke Malang, singgah dan dijamu dirumah Bp./Ibu H. Budi Sanjoto di Jatiroto, yang tempat tinggalnya juuaauh harus menyusuri kebun tebu tanpa lampu, gelap, jalan berlubang berombak – ombakseperti danau darat membuat cemas peserta, dalam benaknya bertanya - tanya “kesasar opo gak? kesasar opo gak?”

Sejauh jauh mata memandang hanya kegelapan dan kebun tebu yang terlihat. Lebih dari setengah jam peserta dihantui rasa cemas dan Ketua PP diprotes, “Pak, bener tha omah e pak Bendot ndik kene gak keliru tha ??” Kecemasan langsung hilang setelah sampai didepan rumah Bapak & Ibu H. Budi Sanjoto karena bermacam – macam hidangan makan malam sudah tersedia, ikan gurami goreng, udang krispi, sate ayam, asem – asem daging, kulupan, sambel, rempeyek, krupuk, lalapan balado terong ditambah minuman es kelapa muda, teh kopi, tidak ketinggalan ubi, tales, keripik rengginang dan banyak lagi tidak bisa memerinci satu2 pokoknya siiipp!!!. cemas hilang, makan kenyang, dan hidangan dimeja juga ludes, des, Alhamdulillah.

Bapak dan Ibu Budi Sanjoto senang melihat kelucuan tamunya. Peserta tour juga senang semua boleh dibawa pulang, walaupun sudah kenyang masih diberi sangu oleh Bp./Ibu H. Budi Sanjoto : gula, terong, ikan gurame goreng dan macam hidangan yang ada dimeja dipersilahkan bawa pulang sebetulnya malu, ….malu – malu tapi mau he … he .

Tepat pukul 23.00 tiba kembali di Malang dengan membawa kenangan indah dan bisa tersenyum sendiri … kapan ada lagi ????

Sampai jumpa pada Tour yang akan datangTetap semangat.

(Bambang Supriadi, Divisi Kepesertaan – DPBNI)

Foto Bersama Peseta Tour

Page 37: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Kabar Duka

Info DPBNI 51 | 37

Pensiunan meninggal dunia pada tahun 2013 / 2014

Page 38: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Kabar Duka

38 | Info DPBNI 51

Direksi dan segenap Pegawai Dana Pensiun BNI turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya dan kami mendoakan semoga amal ibadahnya diterima di sisiTuhan YME

Page 39: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

Galeri Foto

Info DPBNI 51 | 39

Sosialisasi BPJS dan Peraturan Dana Pensiun Bank BNIdi Berbagai Tempat / Wilayah

Medan :

Padang :

Palembang :

Di PP BNI Pusat : Di PP BNI Mataram :(Kiriman Bp. H. Saini )

Page 40: Edisi 51 / Mei 2014 Info DPBNI - dev.dapenbni.co.iddev.dapenbni.co.id/uploads/files/Info DPBNI Edisi 51.pdf · penerima pensiun ini tidak lain adalah demi ... KTP, KK, surat keterangan

MarhabanYa Ramadhan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa