edisi 03 juli 2016 | balipost.com

20
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: [email protected] 20 HALAMAN NOMOR 307 TAHUN KE 68 TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000 TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418 MINGGU WAGE, 3 JULI 2016 Pengemban Pengamal Pancasila balipost (141 rb Like) http://facebook.com/balipost @balipostcom (4.195 Follower) http://twitter.com/balipostcom @balipostcom http://instagram.com/balipostcom SEKRETARIS DPD Partai Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan, Partai Golkar memiliki sistem perekrutan kader agar tidak terjebak dalam praktik korupsi. Pertama, diawali dengan sistem pendidikan berjenjang. Dalam hal ini, pendidikan kader dimulai dari tingkat desa, kabu- paten, provinsi, dan nasional. “Pada tingkat pengurus menan- datangani pakta integritas sebe- lum dilantik. Pada setiap diklat diisi materi antikorupsi dan etika organisasi,” ujarnya saat dikonfir- masi Sabtu (2/7) kemarin. Bicara pakta integritas, hal yang sama juga diterapkan oleh Partai Demokrat. Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta, mengatakan, ada sepu- luh poin dalam pakta integritas yang harus ditandatangani kader. Utamanya yang menjadi pengurus dan pejabat publik. Salah satu isi pakta integritas, ketika kader ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi atau terpidana dalam kejahatan berat yang lain, maka kader terse- but bersedia mengundurkan diri dari jabatannya di jajaran partai. Hal. 19 Diberhentikan Cara Partai Bentengi Kader dari Korupsi Diberi Pelatihan dan Teken Pakta Integritas Pakta integritas selama ini dipakai oleh partai untuk membentengi kadernya dari korupsi. Utamanya kader yang terpilih menjadi pengu- rus partai, serta yang sedang mengemban tugas di ekse- kutif dan legislatif di pusat maupun daerah. Namun pakta integriras itu masih dipertanyakan efektivitasnya. KASAT Reskrim Polresta Kompol Reinhard Habonar- an Nainggolan menegaskan, dari Januari hingga Juni, pihaknya menangkap 41 tersangka asal Bali. Keban- yakan tersangka itu terlibat kasus togel. “Pemicunya masalah ekonomi sehing- ga mereka nekat melaku- kan pelanggaran hukum,” ujarnya. Hal. 19 Dikenal Ramah Orang Bali Konsumerisme Sungguh memprihatinkan kondisi orang Bali saat ini. Bukannya menjaga tanah kelahirannya dari ber- bagai ancaman malah banyak yang ditangkap dan masuk penjara. Mereka bukan saja politisi, penge- dar narkoba dan pelaku tindak kriminal kini didomi- nasi nama I Wayan, I Made, I Gusti, dan Ida Bagus. Makin banyaknya politisi Bali terlibat kasus korupsi, menunjukkan bahwa karakter orang Bali yang terkenal jujur telah mengalami degradasi. Tentu hal itu sangat memalukan bagi masyarakat Bali pada umumnya. Bahkan, kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin lambat laun akan mengalami krisis kepercayaan. Meskipun masyarakat Bali tidak mengungkapkannya secara eksplisit, namun sangat mungkin dalam opini publik bisa saja menganggap orang Bali sudah tercemar dan sama saja dengan koruptor-koruptor yang ada selama ini. “Memang sebagian masyarakat mungkin menganggap bahwa hal itu hanya kebetulan orang Bali yang terlibat OTT KPK, tetapi dalam hati orang siapa tahu?” ungkap praktisi Hukum Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, S.H., M.H., Sabtu (2/7) kemarin. Hal. 19 Cenderung Berbohong Sulitnya Mencari Politisi yang Jujur CSR is a new mantra! Corporate Social Respon- sibility, adalah kewajiban perusahaan untuk menyisi- hkan sebagian keuntungan- nya guna kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan sosial ke- masyarakatan. Dianggap ko- rporasi sudah mendapatkan keuntungan, sehingga kemu- dian harus mendistribusikan- nya lewat CSR. Menurut saya, setiap kor- porasi sudah melaksanakan kewajiban sosialnya melalui pembayaran pajak. Sebagian keuntungannya (hmm…25% dari keuntungannya) dise- tor ke pemerintah, untuk kemudian pemerintahlah yang mendistribusikannya kembali. That’s the corporate social responsibility. Kewajiban setiap pengu- saha sebenarnya adalah ba- gaimana membuat perusa- haannya tumbuh. Kewajiban setiap perusahaan adalah ba- gaimana menyediakan hidup yang layak dan berkecukupan bagi setiap karyawannya. Pe- rusahaan yang tumbuh sehat, mampu membayar karyawan- nya dengan baik, sehingga hidupnya mereka layak dan berkecukupan. Karyawan yang hidupnya berkecukupan akan mulai memikirkan orang lain. Mulai berkegiatan sosial. Mulai me- mikirkan lingkungan, mini- mal lingkungan di rumahnya sendiri yang diperbaiki. That’s the corporate social responsibility. Kewajiban setiap pen- gusaha adalah bagaimana mengembangkan attitude setiap karyawannya. Menga- jari hal-hal yang bermanfaat. Mengajari untuk tidak kon- sumtif. Mengajari bagaimana mengelola keuangannya. Se- hingga hidupnya menjadi baik. Sehingga menjadi con- toh dan model yang ditiru oleh lingkungannya. Minimal menjadi panutan di keluarg- anya. That’s corporate social responsibility. Kewajiban setiap pengu- saha adalah membuat perusa- hannya bertumbuh. Sehingga semakin banyak tenaga kerja yang bisa diserapnya. That’s corporate social responsibil- ity. Kewajiban setiap pengusa- ha adalah bagaimana secara terus-menerus memperbaiki dirinya, memberikan nilai tambah atas setiap barang dan jasa yang diproduksin- ya. Sehingga secara agregat memberikan kemajuan dan kehidupkan yang lebih baik. That’s corporate social respon- sibility. Kewajiban setiap pengu- saha adalah menjaga ling- kungannya. Minimal kantor- kantor dan pabrik-pabriknya. Perusahaan yang tumbuh sehat akan mampu menjaga lingkungannya dengan baik. That’s corporate social respon- sibility. On top of that, setiap pen- gusaha yang sudah cukup ma- kan, akan mulai memikirkan orang lain. Ada yang senang memper- baiki lingkungan. Mulai me- nanam pohon yang banyak. Hal. 19 Sektor Pendidikan CSR Musim mudik tahun ini, pengamanan Selat Bali dibuat esktra ketat. Hal ini mengantisipasi kecelakaan laut dan ancaman lainnya. Tak hanya polisi, TNI AL ikut men- gawasi aktivitas pelayaran selama arus mudik. Seperti dilakukan Sabtu (2/7) kemarin. Tiga kapal patroli TNI AL Banyuwangi mengelilingi Selat Bali. Mereka mengawasi seluruh kapal feri yang berlayar dari Ketapang - Gili- manuk dan sebaliknya. Tiga kapal patroli yang dikerahkan masing-masing, KAL Tabuhan, Patkamla Bantenan, dan Patkamla Mus- taka. Ketiganya dikerahkan mengawasi pesisir Selat Bali dan sekitarnya. “Patroli ini serangkaian pengamanan arus mudik dan libur Lebaran. Kita amankan Selat Bali dan sekitarnya,” kata Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Wahyudi Endriawan, Sabtu kemarin. Hal. 19 Mobil Membeludak Antrean Mudik di Gilimanuk Capai 12 Km Selat Bali Dijaga Tiga Kapal TNI Negara (Bali Post) – Puncak arus mudik di Bali terjadi pada H-4 atau Sabtu (2/7) kemarin. Jumlah kendaraan bermotor (ranmor) yang keluar Bali naik drastis khusus untuk mobil pribadi (R4). Bahkan, ekor antrean mobil pribadi tembus hingga Sumber- sari, Melaya atau sekitar 12 kilometer dari pintu Pelabuhan Gilimanuk. BELAKANGAN kasus korupsi yang menyeret nama-nama orang Bali menyita perhatian publik. Jika dilihat dari fak- tor psikologis (mental) seseorang mulai dari tumbuh dalam kandungan hingga dewasa, dapat menjadi penyebab tumbuh seseorang menjadi pelaku kejahatan. “Apakah dia anak yang diharapkan, lahir sehat, tidak pernah terinfeksi otak (radang otak) hingga kejang berulang, cedera kepala karena kecelakaan saat ber- main atau berkendara,” beber dr. A.A. Sri Wahyuni, Sp.Kj., psikiater RSUP Sanglah, Sabtu (2/7) kemarin. Jika kasih sayang dan gizi yang cukup sesuai umur maka perkembangan mental dan fisik, anak akan berkembang dengan seimbang. Mereka dapat memahami kelebihan, kekurangan hidup, fleksibel sesuai kondisi dan situasi. Sementara itu, jika anak kehilangan salah satu tahapan-tahapan dalam kehidupannya maka bisa tumbuh men- jadi orang dewasa yang bisa saja cerdas, namun tidak mampu menggunakan kecerdasannya pada tempat yang tepat (tidak beretika). “Anak menjadi seperti tidak ada rasa, selain secara intelektual tidak mampu, merasakan benar salah, sakit, lapar, haus sehingga tidak pernah berhenti untuk makan,” imbuhnya. Hal. 19 Pelaku Kejahatan Kajian Jiwa Akibat Pola Asuh Permisif Paris – Islandia yang baru pertama kali tampil di putaran final Euro sukses membuat dunia tercengang dengan penampilan mereka. Pada pertandingan pertama, mer- eka sukses menahan imbang tim unggulan Portugal. Yang terbaru, mereka secara mengejutkan menying- kirkan Inggris dari Euro 2016. Sederet prestasi itu membuat anak asuh Lars Lager- back dan Heimir Hallgrimsson ini punya potensi untuk membuat lawannya terpeleset pada laga nanti. Hal. 19 Ajang Kejutan Prancis Vs Islandia Menunggu Keajaiban ”Underdog” ANTRE – Antrean kendaraan mudik di Gilimanuk mencapai 12 km hingga tikun- gan Pos Sumbersari. BPM/kmb26 TERSANGKA NARKOBA MENURUT SUKU BANGSA TAHUN 2015 z Bali = 159 orang z Jawa = 140 orang z Sunda = 12 orang z Batak = 11 orang Antoine Griezmann

Upload: e-paper-kmb

Post on 04-Aug-2016

622 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Headline : Antrean Mudik di Gilimanuk Capai 12 Km, Selat Bali Dijaga Tiga Kapal TNI

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com

E-mail: [email protected]

20 HALAMAN NOMOR 307 TAHUN KE 68

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948PERINTIS: K. NADHAHARGA LANGGANAN Rp 90.000ECERAN Rp 4.000

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418 MINGGU WAGE, 3 JULI 2016 Pengemban Pengamal Pancasila

balipost (141 rb Like)http://facebook.com/balipost

@balipostcom (4.195 Follower)http://twitter.com/balipostcom

@balipostcomhttp://instagram.com/balipostcom

SEKRETARIS DPD Partai Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan, Partai Golkar memiliki sistem perekrutan kader agar tidak terjebak dalam praktik korupsi. Pertama, diawali dengan sistem pendidikan berjenjang. Dalam hal ini, pendidikan kader dimulai dari tingkat desa, kabu-paten, provinsi, dan nasional.

“Pada tingkat pengurus menan-datangani pakta integritas sebe-lum dilantik. Pada setiap diklat diisi materi antikorupsi dan etika organisasi,” ujarnya saat dikonfir-masi Sabtu (2/7) kemarin.

Bicara pakta integritas, hal

yang sama juga diterapkan oleh Partai Demokrat. Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta, mengatakan, ada sepu-luh poin dalam pakta integritas yang harus ditandatangani kader. Utamanya yang menjadi pengurus dan pejabat publik.

Salah satu isi pakta integritas, ketika kader ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi atau terpidana dalam kejahatan berat yang lain, maka kader terse-but bersedia mengundurkan diri dari jabatannya di jajaran partai. Hal. 19Diberhentikan

Cara Partai Bentengi Kader dari Korupsi

Diberi Pelatihan dan Teken Pakta Integritas Pakta integritas selama ini

dipakai oleh partai untuk membentengi kadernya dari

korupsi. Utamanya kader yang terpilih menjadi pengu-

rus partai, serta yang sedang mengemban tugas di ekse-kutif dan legislatif di pusat

maupun daerah. Namun pakta integriras itu masih

dipertanyakan efektivitasnya.

KASAT Reskrim Polresta Kompol Reinhard Habonar-an Nainggolan menegaskan, dari Januari hingga Juni, pihaknya menangkap 41 tersangka asal Bali. Keban-yakan tersangka itu terlibat

kasus togel. “Pemicunya masalah ekonomi sehing-ga mereka nekat melaku-kan pelanggaran hukum,” ujarnya.Hal. 19Dikenal Ramah

Orang Bali KonsumerismeSungguh memprihatinkan kondisi orang Bali saat

ini. Bukannya menjaga tanah kelahirannya dari ber-bagai ancaman malah banyak yang ditangkap dan masuk penjara. Mereka bukan saja politisi, penge-dar narkoba dan pelaku tindak kriminal kini didomi-nasi nama I Wayan, I Made, I Gusti, dan Ida Bagus.

Makin banyaknya politisi Bali terlibat kasus korupsi, menunjukkan bahwa karakter orang Bali yang terkenal jujur telah mengalami degradasi.

Tentu hal itu sangat memalukan bagi masyarakat Bali pada umumnya. Bahkan, kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin lambat laun akan mengalami krisis kepercayaan. Meskipun masyarakat Bali tidak mengungkapkannya secara eksplisit, namun sangat mungkin dalam opini publik bisa saja menganggap

orang Bali sudah tercemar dan sama saja dengan koruptor-koruptor yang ada selama ini. “Memang sebagian masyarakat mungkin menganggap bahwa hal itu hanya kebetulan orang Bali yang terlibat OTT KPK, tetapi dalam hati orang siapa tahu?” ungkap praktisi Hukum Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, S.H., M.H., Sabtu (2/7) kemarin.Hal. 19Cenderung Berbohong

Sulitnya Mencari Politisi yang Jujur

CSR is a new mantra!Corporate Social Respon-

sibility, adalah kewajiban perusahaan untuk menyisi-hkan sebagian keuntungan-nya guna kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan sosial ke-masyarakatan. Dianggap ko-rporasi sudah mendapatkan keuntungan, sehingga kemu-dian harus mendistribusikan-

nya lewat CSR.Menurut saya, setiap kor-

porasi sudah melaksanakan kewajiban sosialnya melalui pembayaran pajak. Sebagian keuntungannya (hmm…25% dari keuntungannya) dise-tor ke pemerintah, untuk kemudian pemerintahlah yang mendistribusikannya kembali. That’s the corporate social responsibility.

Kewajiban setiap pengu-saha sebenarnya adalah ba-gaimana membuat perusa-haannya tumbuh. Kewajiban setiap perusahaan adalah ba-

gaimana menyediakan hidup yang layak dan berkecukupan bagi setiap karyawannya. Pe-rusahaan yang tumbuh sehat, mampu membayar karyawan-nya dengan baik, sehingga hidupnya mereka layak dan berkecukupan.

Karyawan yang hidupnya berkecukupan akan mulai memikirkan orang lain. Mulai berkegiatan sosial. Mulai me-mikirkan lingkungan, mini-mal lingkungan di rumahnya sendiri yang diperbaiki.

That’s the corporate social responsibility.

Kewajiban setiap pen-gusaha adalah bagaimana mengembangkan attitude setiap karyawannya. Menga-jari hal-hal yang bermanfaat. Mengajari untuk tidak kon-sumtif. Mengajari bagaimana mengelola keuangannya. Se-hingga hidupnya menjadi baik. Sehingga menjadi con-toh dan model yang ditiru oleh lingkungannya. Minimal menjadi panutan di keluarg-anya. That’s corporate social responsibility.

Kewajiban setiap pengu-saha adalah membuat perusa-

hannya bertumbuh. Sehingga semakin banyak tenaga kerja yang bisa diserapnya. That’s corporate social responsibil-ity.

Kewajiban setiap pengusa-ha adalah bagaimana secara terus-menerus memperbaiki dirinya, memberikan nilai tambah atas setiap barang dan jasa yang diproduksin-ya. Sehingga secara agregat memberikan kemajuan dan kehidupkan yang lebih baik. That’s corporate social respon-sibility.

Kewajiban setiap pengu-

saha adalah menjaga ling-kungannya. Minimal kantor-kantor dan pabrik-pabriknya. Perusahaan yang tumbuh sehat akan mampu menjaga lingkungannya dengan baik. That’s corporate social respon-sibility.

On top of that, setiap pen-gusaha yang sudah cukup ma-kan, akan mulai memikirkan orang lain.

Ada yang senang memper-baiki lingkungan. Mulai me-nanam pohon yang banyak. Hal. 19Sektor Pendidikan

CSR

Musim mudik tahun ini, pengamanan Selat Bali dibuat esktra ketat. Hal ini mengantisipasi kecelakaan laut dan ancaman lainnya. Tak hanya polisi, TNI AL ikut men-gawasi aktivitas pelayaran selama arus mudik. Seperti dilakukan Sabtu (2/7) kemarin. Tiga kapal patroli TNI AL Banyuwangi mengelilingi Selat Bali. Mereka mengawasi seluruh kapal feri yang berlayar dari Ketapang - Gili-manuk dan sebaliknya.

Tiga kapal patroli yang dikerahkan masing-masing, KAL Tabuhan, Patkamla Bantenan, dan Patkamla Mus-taka. Ketiganya dikerahkan mengawasi pesisir Selat Bali dan sekitarnya. “Patroli ini serangkaian pengamanan arus mudik dan libur Lebaran. Kita amankan Selat Bali dan sekitarnya,” kata Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Wahyudi Endriawan, Sabtu kemarin. Hal. 19Mobil Membeludak

Antrean Mudik di Gilimanuk Capai 12 KmSelat Bali Dijaga Tiga Kapal TNINegara (Bali Post) –

Puncak arus mudik di Bali terjadi pada H-4 atau Sabtu (2/7) kemarin. Jumlah kendaraan bermotor (ranmor) yang keluar Bali naik drastis khusus untuk mobil pribadi (R4). Bahkan, ekor antrean mobil pribadi tembus hingga Sumber-sari, Melaya atau sekitar 12 kilometer dari pintu Pelabuhan Gilimanuk.

BELAKANGAN kasus korupsi yang menyeret nama-nama orang Bali menyita perhatian publik. Jika dilihat dari fak-tor psikologis (mental) seseorang mulai dari tumbuh dalam kandungan hingga dewasa, dapat menjadi penyebab tumbuh seseorang menjadi pelaku kejahatan.

“Apakah dia anak yang diharapkan, lahir sehat, tidak pernah terinfeksi otak (radang otak) hingga kejang berulang, cedera kepala karena kecelakaan saat ber-main atau berkendara,” beber dr. A.A. Sri Wahyuni, Sp.Kj., psikiater RSUP Sanglah, Sabtu (2/7) kemarin. Jika kasih sayang dan gizi yang cukup sesuai umur maka perkembangan mental dan fisik, anak akan

berkembang dengan seimbang. Mereka dapat memahami kelebihan, kekurangan hidup, fleksibel sesuai kondisi dan situasi.

Sementara itu, jika anak kehilangan salah satu tahapan-tahapan dalam kehidupannya maka bisa tumbuh men-jadi orang dewasa yang bisa saja cerdas, namun tidak mampu menggunakan kecerdasannya pada tempat yang tepat (tidak beretika). “Anak menjadi seperti tidak ada rasa, selain secara intelektual tidak mampu, merasakan benar salah, sakit, lapar, haus sehingga tidak pernah berhenti untuk makan,” imbuhnya. Hal. 19Pelaku Kejahatan

Kajian Jiwa

Akibat Pola Asuh Permisif

Paris – Islandia yang baru pertama kali tampil di putaran

final Euro sukses membuat dunia tercengang dengan penampilan mereka. Pada pertandingan pertama, mer-eka sukses menahan imbang tim unggulan Portugal. Yang terbaru, mereka secara mengejutkan menying-kirkan Inggris dari Euro 2016.

Sederet prestasi itu membuat anak asuh Lars Lager-back dan Heimir Hallgrimsson ini punya potensi untuk membuat lawannya terpeleset pada laga nanti.Hal. 19Ajang Kejutan

Prancis Vs Islandia

Menunggu Keajaiban ”Underdog”

ANTRE – Antrean kendaraan mudik di Gilimanuk mencapai 12 km hingga tikun-

gan Pos Sumbersari.

BPM/kmb26

TERSANGKA NARKOBA MENURUT SUKU BANGSA TAHUN

2015

Bali = 159 orang Jawa = 140 orang Sunda = 12 orang Batak = 11 orang

Antoine Griezmann

Page 2: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Minggu Wage, 3 Juli 2016DAERAH2

WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER

Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Wirata Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Dira Arsana Sekretaris Redaksi: Sugiartha Redaktur Eksekutif: Parwata Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Yudi Winanto, Subrata, Diah Dewi, Giriana Saputra Anggota Redaksi Denpasar: Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Sumatika, Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah Kertanegara, Komang Sury-awan, Made Miasa, Agung Dharmada. Bangli: IA Swasrina, Sosiawan, Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya, . Karangasem: Budana, Bagiarta, Klungkung: Dewa Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati,Wira Sanjiwani. Jakarta: Nikson, Hardianto, Ade Irawan. NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto. Banyuwangi: Budi Wiriyanto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat:

P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Sirkulasi: Budiarta, Manajer Percetakan: Tri Iriana, Marketing/Pengaduan Pelanggan: K. Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post. Sumbangan untuk orang sakit Rek. BPD Capem Kamboja, Denpasar No. 037.02.02.00016-8 A/n Simpati Anda,BCA Cabang Denpasar No.040.3555000 A/n Simpati Anda, Dana Punia Pura Rek.BPD Capem Kamboja, Denpasar No. 037.02.02.00017-1 A/n Dana Punia Pura, BCA Cabang Denpasar No. 040.3966000 A/n Dana Punia Pura, BCA Cabang Denpasar No. 040.3277000 A/n Dompet Beasiswa, BCA Cabang Denpasar No. 040.3688000 A/n Dompet Lingkungan.

FIGUR

Waktu : 10.00 – 13.00 WitaTempat : Gedung KsirarnawaKegiatan : Work Shop Kewanitaan Materi Busana

Waktu : 11.00 WitaTempat : Kalangan AngsokaKegiatan : Arja Remaja oleh Paguyubuan Seni Tari dan Tabuh Prabha Jnana Lango Banjar Binoh Kaje Desa Ubung Kaja Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar Waktu : 11.00 WitaTempat : Kalangan AyodyaKegiatan : Tabuh Lelambatan Klasik oleh Sekaa Gong Candra Putra Banjar Pagutan Klod Desa Batubulan Kabupaten GianyarWaktu : 14.00 WitaTempat : Kalangan Ratna KandaKegiatan : Parade Topeng Panca oleh Sekaa Topeng Panca Werdha Tama Kabupaten TabananWaktu : 17.00 WitaTempat : Kalangan Kriya dan Panggung Terbuka KsirarnawaKegiatan : Parade Ngelawang oleh Sekaa Ngelawang Desa Tukad Mungga Kecamatan Buleleng Kabupaten BulelengWaktu : 19.00 WitaTempat : Kalangan AyodyaKegiatan : Parade Arja oleh Pasraman Paku Sara Srokadan Kecamatan Susut Kabupaten BangliWaktu : 20.00 WitaTempat : Gedung KsirarnawaKegiatan : Tari dan Karawitan Inovatif oleh Sanggar Sana Sini Desa Pergung Kecamatan Mendoyo Kabupaten JembranaWaktu : 20.00 WitaTempat : Panggung Terbuka Ardha CandraKegiatan : Parade Lagu Daerah bali Kabupaten Badung, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Gianyar

Jadwal PKB, Minggu 3 Juli 2016

Singaraja (Bali Post) -Dugaan aksi penyiksaan

lumba-lumba di salah satu hotel di Bali Utara, ramai diperbincangkan di media so-sial. Hotel Melka di kawasan Desa Kalibukbuk Kecama-tan Buleleng yang memiliki kolam khusus penitipan sat-wa lumba-lumba membantah rumor tersebut. Manajemen hotel sempat jengkel. Mereka sebaliknya justru merawat lumba-lumba dan dipelihara secara layak.

Putu Ardila bagian sales Hotel Melka menjelaskan, dugaan video penyiksaan di salah satu instagram dan facebook ramai diperdebatkan netizen tidaklah benar. Lima ekor lumba-lumba dirawat di tiga kolam khusus. Lumba-lumba diberi makan ikan segar setiap pagi dan sore hari. Ia bahkan menunjukkan rencana karya lima tahunan sebagai lembaga konservasi CV Melka Satwa. “Itu tidak ada (penyiksaan lumba-lum-ba -red). Kami punya izin lengkap. Yang memposting informasi (posting di insta-gram dan facebook-red) juga belum pernah ketemu saya. Videonya dapat dari mana? saya juga tidak tahu,” ujarnya Sabtu (2/7) kemarin.

Ia menerangkan, setiap binatang yang masuk dan dirawat CV Melka Satwa adalah titipan. Tudingan lum-ba-lumba diperoleh di pesisir Lovina dan dipindahkan di hotel dinilai berlebihan. Me-ski postingan indentik tidak langsung menyebutkan nama hotel. Namun, Hotel Melka merupakan salah satu yang dikenal masyarakat umum di Buleleng, memiliki lumba-lumba yang dipelihara. Mana-jemen langsung mengklarifi-kasi tudingan di masyarakat. “CV Melka Satwa itu ada izinnya. Sistemnya binatang

di sini adalah titipan. Bisa titipan dari KSDA atau Ke-menterian, baru bisa kita terima. Bukan kita terima dari orang lain kemudian dipelihara di sini. Binatang di sini semuanya milik negara. Kita diberi wewenang untuk memelihara,” terang pria asal Sukasada ini. Bahkan setiap merawat lumba-lumba, CV Melka Satwa sebagai lembaga konservasi menggelontorkan biaya sendiri untuk membeli ikan konsumsi lumba-lumba. “Sebetulnya, Melka sendiri yang mengeluarkan biaya untuk pemeliharaan lumba-lumba. Bukan Melka beli lum-ba-lumba dari seseorang. Nah kalau ada binatang titipan di sini mati. Kami juga buatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP),” paparnya.

Ia menambahkan, lumba-lumba dan binatang lainnya di CV Melka Satwa, diperun-tukkan sebagai media edukasi anak-anak. Khusus lumba-lumba memiliki trik khu-sus ketika diberikan makan. “Jadi, banyak anak-anak TK atau SD melihat lumba-lumba di sini,” tambahnya.

Ia menegaskan, tidak be-nar lumba-lumba disiksa dan dieksploitasi. Namun, ia pribadi tidak menampik tambahan biaya makanan lumba-lumba diambil melalui tiket pengunjung. Ia malah khawatir postingan lumba-lumba dimaksud berada di tempat lain bukan di Bali Utara. Sebab, manajemen Hotel Melka memiliki izin dan rekomendasi dari kemente-rian. “Atraksi lumba-lumba hanya pakai bola, sisanya mereka bermain sambil mel-ompat mencari makanan yang diberikan. Otot lumba-lumba supaya bergerak kalau diibaratkan ya mereka kan sambil olahraga,” tandasnya. (kmb34)

KABUPATEN Bangli tak hanya terkenal dengan adanya warisan dunia berupa geopark yang pesonanya sudah tersohor ke mancanegara. Bumi Bhukti Mukti Bhakti ini juga masih banyak memiliki potensi alam yang bisa dikembangkan menjadi destinasi pariwisata. Akan tetapi, hal itu belum sepenuhnya tersentuh penanganan dari pemkab, sehingga potensi itu tetap tenggelam. Hal ini menjadi perhatian anggota DPRD Bangli, I Nengah Sugi-man. “Jangan sampai Disbudpar hanya mentok mengelola objek wisata yang telah berkembang seperti Penelokan dan Penglipuran. Perlu juga lebih inovatif da-lam mengelola yang lain,” ujarnya belum lama ini. Wakil rakyat asal Desa Manikliu, Kintamani ini mencontohkan potensi alam yang mampu menarik wisatawan yakni air terjun Sekujeng di Desa Bayung Cerik, Kintamani. Air terjun yang memiliki keting-gian sekitar 20 meter ini sejatinya bisa digarap untuk objek wisata penunjang objek yang telah ada selama ini. “Objek ini memerlukan sentuhan pemerintah,” tegasnya. Air terjun itu bisa dikemas men-jadi satu jalur dengan Banjar Bukih, Desa Belancan, Kintamani yang terkenal dengan populasi kera jambul putihnya. Kera ini banyak berkembang di areal hutan yang disakralkan warga setempat. “Itu baru satu objek, di daerah lain masih ada. Itu perlu mendapat perhatian. Bisa dikembangkan,” tuturnya. (sos)

BPM/ekaaPANTAI KUTA - Para wisatawan baik domestik maupun mancanegara ramai berwisata di Pantai Kuta. Pantai Kuta tetap menjadi salah satu tujuan favorit sebagian besar wisatawan khususnya domestik saat berkunjung ke Bali dalam mengisi liburan.

Tabanan (Bali Post) - Tim dari Dinas Kesehatan

Provinsi Bali mengadakan sidak vaksin palsu di Taba-nan, Sabtu (2/7) kemarin. Adapun yang disasar adalah tujuh layanan kesehatan (yankes) swasta yang ter-diri dari empat rumah sak-it swasta dan tiga klinik swasta.

Sekretaris Dinas Kes-ehatan Provinsi Bali, dr. I Made Adi Wiguna, mem-aparkan dalam sidak di Tabanan dibagi atas dua tim. Pihaknya menyidak empat titik yaitu RS Kasih Ibu Denpasar, RS Wisma Prashant i , RS Dharma Kerti, dan Klinik Cahya Bunda. Dari empat layanan kesehatan swasta tersebut hanya RSU Kasih Ibu dan RS Wisma Prashanti yang mengadakan pembelian vak-sin sendiri di distributor resmi di samping diambil dari puskesmas. Sementara dua layanan kesehatan lain-nya mengambil vaksin dari puskesmas. “Baik vaksin yang dibeli sendiri dan yang diambil dari puskesmas kami periksa. Tidak ada yang palsu,” ujarnya.

Menurut Adi Wiguna, untuk RS Kasih Ibu dan RS Wisma Prashanti men-gadakan pembelian vaksin jenis vaksin tambahan di

distributor resmi. Untuk menyatakan vaksin asli atau palsu pihaknya menyamakan nomor batch yang ada di dokumen pengadaan harus sama dengan nomor batch yang tercantum di vaksin. Tidak hanya itu, tim juga mengecek tanggal kedula-warsa vaksin dan kondisi kemasannya. “Untuk puskes-mas pun kami cek. Tapi vaksin yang diambil dari puskesmas dijamin aman,” ujarnya.

S e m e n t a r a t i m d u a melakukan sidak di tiga lay-anan kesehatan swasta yaitu RS Bhakti Rahayu, Klinik Kasta Gumani, dan Klinik Polres. Kabid P2MPL Dinas Kesehatan Tabanan, Wayan Triana Suryanata, yang men-dampingi tim mengatakan tiga layanan kesehatan terse-but semuanya mengambil vaksin dari puskesmas dan tidak melakukan pembelian sendiri. “Untuk RS Bhakti Rahayu tidak menyediakan vaksin untuk anak. Hanya VAR,” ujarnya. Ia menam-bahkan, di Tabanan ada empat RS Swasta dan empat klinik swasta. Dari sidak Sabtu (2/7) kemarin tersebut, masih tersisa satu klinik swasta yang belum disidak dan akan kembali disasar pada jadwal sidak berikut-nya. (kmb24)

Denpasar (Bali Post) -Bayi Ni Wayan Sari (39) yang

lahir tanpa anus, Sabtu (2/7) ke-marin, pukul 04.00 dini hari men-inggal. Wanita asal Banjar Yeh Kuri, Bebandem, Karangasem itu melahirkan bayi laki-laki 20 Mei lalu dengan kelainan bawaan, tanpa anus.

Setelah sebulan lebih ber-tahan, bayi malang tersebut akhirnya meninggal. Malangnya lagi, KK miskin yang menggu-nakan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) tersebut juga harus mengeluarkan biaya seki-tar Rp 10 juta untuk membayar tagihan rumah sakit yang tidak ditanggung JKBM seperti alat kesehatan. Tagihan tersebut baru mampu dibayarnya Rp 3 juta dan sisanya diberikan waktu hingga senin (11/7) mendatang. Ia mengaku, diperbolehkan pu-lang dengan penangguhan.

Lantaran, tak ada biaya, jenazah bayi yang lahir dengan berat 3,9 kg itu juga terpaksa dibawa pulang dengan cara di-gendong dengan sepeda motor.

Anak ketiga dari pasangan Ni Wayan Sari dan Wayan Sujana (42) memang tidak seberuntung kedua kakaknya, Ni Kadek Sa-riani (17) dan Komang Sulastra (16).

Sejak dalam kandungan, bayi Ni Wayan Sariani tidak men-galami keanehan pertumbuhan hingga akhirnya melahirkan di bidan, barulah ia mengetahui bahwa anaknya tidak memiliki anus. Akhirnya dirujuk ke RSUD Karangasem kemudian ke RSUP Sanglah. “Bidan enggak ada bilang apa-apa saat hamil itu,” ujarnya ketika ditemui di Insta-lasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah. Operasi telah dua kali dilakukan bahkan selama pera-watan, bayinya di inkubasi. “Dari sejak lahir tidak boleh minum, karena nantinya perutnya mem-besar,” tuturnya dalam bahasa Bali. Beberapa kali Wayan Su-jana sempat meminta agar ana-knya dipulangkan saja karena tidak mampu membayar rumah sakit, namun karena kondisi bayi yang tidak memungkinkan untuk

dipulangkan, maka pihak rumah sakit tidak memperbolehkan un-tuk membawa pulang.

Beberapa hari lalu, ia sempat menerima sumbangan, salah satunya dari perwakilan Bupati Karangasem sebesar Rp 300.000. Sementara itu, ia belum pernah disentuh ataupun didata sebagai masyarakat kurang mampu yang seharusnya berhak menjadi ang-gota Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di bawah penyelenggara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Program JKN yang digemakan, realitanya tak mampu menyentuh masyarakat miskin yang seharusnya lebih pro-aktif turun ke lapangan. Pro-gram JKBM pun baru diurusnya saat anaknya mengalami kondisi itu. Keseharian Ni Wayan Sari dan Wayan Sujana yang hanya sebagai petani mau tidak mau harus menerima kepergian ana-knya dengan ikhlas. Rencananya, tiga hari lagi, anaknya akan dikubur. (kmb42)

“Saat ini, 18 pedagang telah ditampung di lantai bawah Gedung Ksirarnawa. Jumlah itu akan ber-tambah karena masih ada 8 peda-gang yang belum melapor untuk kembali berjualan,” ujarnya di Art Center, Sabtu (2/7) kemarin.

Gubernur Bali Made Man-

gku Pastika kemarin juga tampak menemui dan menyemangati para pedagang yang mulai berjualan di areal Gedung Ksirarnawa. Pastika berharap para pedagang tetap sabar dan tabah atas kejadian di luar dugaan tersebut. Sejumlah pedagang yang ditemui Pastika

mengaku mengalami kerugian yang cukup besar karena sebagian barang dagangan mereka ludes dilalap si jago merah. “Semua dagangan di stan ludes, ini saya bawa yang tersisa di rumah,” ujar Warka, pemilik stan lukisan. Dia mengapresiasi respons cepat pihak panitia sehingga mereka dapat lan-jut berjualan di arena PKB.

Terkait dengan stan yang ter-bakar, Pastika sudah mengin-struksikan Dinas PU mengecek kelayakan konstruksi bangunan yang hangus. “Hasil kajian itu nanti akan menentukan apakah dibongkar dan dibangun ulang atau bisa direnovasi,” ujarnya. Yang jelas, ujar Pastika, proses pembangunannya akan segera dianggarkan. (kmb32)

Bangli (Bali Post) -Festival Kintamani maupun

Festival Danau Batur yang selama ini digelar Pemkab Ban-gli untuk mempromosikan pari-wisata Bangli khususnya Kin-tamani dinilai belum terlalu memberikan dampak positif ter-hadap perkembangan pariwisata Kintamani. Kegiatan festival yang menelan dana ratusan juta rupiah itu, dinilai terlalu banyak menampilkan kegiatan seremonial dibanding atraksi budaya. Ke depan, penyeleng-garaan festival diharapkan bisa terancang dengan baik. Agar bisa banyak mendatangkan wisata-wan, sosialisi terhadap pelaku pariwisata maupun masyarakat luas diharapkan bisa dilakukan dari jauh-jauh hari.

Hal tersebut disampaikan

Wakil Ketua DPRD Bangli , Komang Carles, Sabtu (2/7) ke-marin. Dia menilai pelaksanaan festival Kintamani maupun Fes-tival Danau Batur yang pernah digelar Pemkab Bangli selama ini belum memberikan dampak positif terhadap perkembangan pariwisata Kintamani. Event festival yang seharusnya bisa mendatangkan banyak wisata-wan justru seperti tak ada gaung karena kurangnya sosialisasi dari pihak penyelenggara. “Se-lama ini, kegiatan festival yang sudah terlaksana seperti kurang sosialisasi. Banyak pelaku pari-wisata yang tidak tahu termasuk warga Bangli sendiri. Hanya be-berapa yang tahu,” terangnya.

Selain itu dalam festival, pihak penyelenggara juga dini-lainya terlalu banyak menampil-

kan kegiatan seremonial diband-ingkan atraksi budaya. Sehingga festival terkesan membosankan. Menurutnya, dalam festival Kin-tamani yang lebih ditonjolakn adalah atraksi budaya seperti lomba baleganjur, tarian Kang Cing Wie, dan atraksi budaya lainnya yang dimiliki 15 desa di wilayah wingkang ranu. “Atrak-sinya yang harus diperbanyak. Bila perlu 48 desa dilibatkan untuk atraksi budayanya,” kata Carles. Selain atraksi budaya, dalam penyelenggaraan festival menurutnya harus juga diper-banyak dengan pameran aneka kuliner dan produk kerajinan khas Bangli. “Intinya yang di-angkat potensi budaya, kuliner dan kerajinan yang ada. Itu yang kita jual ke wisatawan,” imbuh-nya. (kmb40)

Lebih Inovatif

BPM/dokKEBAKARAN - Penyewa stan PKB yang kena imbas kebakaran lapak pedagang pasar malam Banjar Kedaton direlokasi ke lantai bawah Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya.

PascakebakaranPenyewa Stan PKB yang TerimbasDirelokasi ke Gedung Ksirarnawa

Denpasar (Bali Post) - Penyewa stan PKB yang kena imbas kebakaran lapak

pedagang pasar malam Banjar Kedaton direlokasi ke lantai bawah Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya. Mereka menem-pati areal terbuka di seputaran kolam yang selama ini kosong. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha, menyebut ada 26 UMKM berjualan di stan yang terimbas kebakaran Pasar Malam Banjar Kedaton. Kebetulan stan itu posisinya menempel dengan tembok yang bersebelahan dengan areal pasar malam. Dari 26 stan, 6 di antarannya selamat dari amukan api.

Tak Ada Biaya

Jenazah Bayi Tanpa Anus Digendong Pulang dengan Motor

Festival Kintamani Dinilai Belum BerdampakPositif terhadap Perkembangan Pariwisata

BPM/kmb34DIRAWAT - Foto manajemen Hotel Melka menunjukkan salah satu dari lima lumba-lumba yang dirawat dalam tiga kolam khusus. Lumba-lumba dirawat tampak sehat seluruhnya, Sabtu (2/7) kemarin.

Isu Siksa Lumba-lumbaDibantah Manajemen

Hotel Melka

Sidak terhadap TujuhYankes Swasta TabananTidak Ditemukan Vaksin Palsu

Page 3: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

peredaran vaksin palsu di Indonesia. Diskes Karangasem pun telah melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap kualitas vaksin yang hendak dipakai. ‘’Berdasarkan hasil pantauan tim, sudah kami laporkan pada Ibu Bupati bahwa di Karangasem tidak ditemukan vaksin palsu,” tandasnya. (ad052)

SASARAN imunisasi bayi dan balita tahun ini meningkat dari tahun lalu. Tahun ini, kata Kadis-kes Karangasem dr. IGM Tirtayana, Sabtu (2/7) kemarin di Karangasem, sasaran imunisasi pada 8.041 orang sementara tahun lalu 7.676 orang.

Terkait sasaran imunisasi yang meningkat itu, Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri ditemui menjelang berangkat ngaturang bakti panyineb ke Pura Luhur Giri Selaka Alas Purwo, mengintruk-sikan agar Kadiskes dan jajarannya memeriksa secara ketat vaksin. Bupati minta jangan sampai ada vaksin palsu beredar dan dipakai pada bayi atau balita. Sebab, vaksin palsu yang diedarkan orang tak bertanggung jawab hanya demi keun-tungan pribadi, itu akan sangat membahayakan masa depan generasi.

Guna mencegah vaksin palsu sampai beredar di Karangasem, Bupati menginstruksikan kadiskes dan jajarannya mengecek kualitas vaksin dan memeriksanya dengan teliti. Diminta di rumah sakit atau pelayanan kesehatan di Karangasem, di semua Puskesmas, Pustu, rumah sakit serta klinik swasta dan pemerintah, diawasi ketat obat dan vaksinnya. Bila Perlu Kadiskes membuat surat edaran agar petugasnya mengawasi dan mengecek betul vaksin dan obat yang bakal di-pakai. ‘’Masyarakat resah, mesti diberikan keya-kinan obat dan vaksin yang dipakai aman dan kualitasnya bagus, bukan palsu. Masyarakat mesti diberitahu secara transparan bagaimana obat dan vaksin itu diterima dan dipakaikan kepada masyarakat atau pasien,’’ katanya.

Bupati dan Kadiskes Tirtayana menyampaikan, sampai kini di Karangasem belum ditemukan vaksin paslu sebagaimana yang beredar di luar Bali. Soal imunisasi, tambah Tirtayana, meru-pakan salah satu cara meningkatkan kekebalan pada anak. Imunisasi berguna mencegah penyakit infeksi. Disampaikan cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dan balita di Karangasem tahun 2015 mencapai 100 persen. Sementara cakupan imunisasi tahun ini belum bisa dihitung. Soalnya imunisasi pada anak-anak dilakukan sampai umur satu tahun. Di mana tahun ini imunisasi menyasar 8.041 orang. Sementara penggunaan vaksin tahun lalu dan tahun in, yakni imunisasi untuk Hepatitis B, BCG, polio, DPT-HB-Hib dan campak.

Di samping imunisasi dasar, lanjut Tirtayana, anak usia 0-9 bulan atau balita juga diberikan imu-nisasi tambahan yaitu pada umur 18 bulan dengan DPT-HB-Hib dan pada umur 24 bulan dengan campak. Guna menjamin kualitas keberhasilan pelayanan imunisasi pada masyarakat, tata kelola vaksin sangat penting, seperti suhu penyimpanan vaksin memerlukan pemantauan secara terus menerus dengan suhu 2–8C. Penyimpanan vaksin baik di dinas kesehatan maupun di Puskesmas tetap mengacu pada standar Depkes yaitu pada suhu 2-8C. ‘’Kami di Diskes dalam penyimpan vaksin mempergunakan kulkas, sesuai standar Depkes yang dipantau tiap hari dengan memper-gunakan pengukur suhu, sehingga kualitas vaksin tetap terjaga baik,” ujarnya

Tirtayana menjelaskan masyarakat memang mesti tahu alur pendistribusian vaksin. Pen-gadaan logistik vaksin untuk imunisasi dasar lengkap Diskes Karangasem disediakan Diskes Bali. Pengambilan vaksin rutin dilakukan bila stok vaksin di kabupaten sudah menipis. ‘’Vaksin diberikan sesuai kebutuhan dan atas permintaan Diskes kabupaten,” ucapnya.

Ditambahkan, logistik vaksin di RSUD dan Puskesmas yang berada di delapan kecamatan di Karangasem diambil melalui Diskes kabupaten. Untuk RS Balimed, logistik vaksin diperoleh dari Puskesmas Kec. Bebandem. Sementara untuk klinik dan praktek pelayanan kesehatan swasta lainnya, vaksin didapat dari Puskesmas di wilayah kerjanya masing-masing.

Terkait Instruksi Bupati Karangasem, kata Tirtayana, guna menghindari vaksin palsu ada di Karngasem pihaknya telah mengeluarkan surat edaran ke seluruh unit pelayanan kesehatan, baik puskesmas dan jajarannya serta rumah sakit baik pemerintah dan swasta juga klinik pelayanan kesehatan yang ada untuk lebih waspada terhadap

BUPATI Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, melepas keberangkatan rombongan sepuluh bus mudik gratis ke sejumlah daerah tujuan di Pulau Jawa, Sabtu (2/7) kemarin. Acara pelepasan yang dilakukan di depan kantor Bupati Tabanan tersebut disaksikan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, antara lain Ka-polres Tabanan AKBP Putu Putra Sedana, Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Herwin Gunawan, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tabanan Atang Bawono. Turut hadir Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, dan para SKPD Kabupaten Tabanan.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengemukakan program

mudik gratis ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemkab Tabanan terhadap warga Tabanan, khususnya warga muslim yang akan melakukan mudik ke Jawa Timur untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri atau bersilaturahmi di kam-pung halamannya.

Bupati Eka berharap program mudik gratis ini dapat mengantar-kan para pemudik dengan selamat ke kampung halamannya. “Harapan saya melalui acara mudik ini saya dapat mengantarkan para pemudik, khususnya umat muslim dengan selamat ke kampung halaman, sehingga bisa berkumpul dan mer-ayakan Idul Fitri dengan keluarga,” ujarnya.

Pihaknya juga mengungkapkan, dengan adanya program mudik gratis ini diharap dapat menekan kecelakaan yang terjadi, sehingga pemudik dapat kembali dalam keadaan sehat dan selamat. “Se-moga apa yang dilakukan pada pagi hari ini membawa berkah bagi kita semua, sehingga kita dapat mem-bangun Tabanan Serasi yang kita cintai,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dishub-kominfo Kabupaten Tabanan Made Agus Hartawiguna mengung-kapkan, kegiatan mudik gratis yang diselanggarakan kali ini merupakan yang keempat kalinya. Untuk keperluan mudik gratis ini pihaknya menyediakan 10 armada bus AC dengan 510 seat untuk rute Surabaya, Malang dan Jember. “Perinciannya kami menyediakan bus untuk tujuan Surabaya 4 bus, Malang 2 bus, Jember 4 bus,” terangnya.

Menurut Agus, mudik merupa-kan fenomena unik di mana orang berbondong-bondong dalam waktu bersamaan pulang ke kampung dengan moda transportasi ter-tentu untuk bersilaturahmi dengan keluarganya. Melihat fenomena tersebut akan meningkatkan po-tensi kecelakaan. Terlebih dengan semakin meningkatnya penggu-naan sepeda motor untuk mudik. “Terkait hal itu, pemerintah memi-liki kewajiban untuk menyiapkan moda transportasi yang nyaman dan aman kepada masyarakat yang akan mudik,” ujarnya. (ad053)

DI TENGAH kecanggihan teknologi dan dunia ilmu kedokteran, pengobatan alternatif masih menjadi idola. Hal itu lantaran pengobatan alternatif juga dapat menyembuhkan penyakit non medis selain penyakit medis. Seperti, teluh, guna-guna, san-tet, dll. Banyak orang menawarkan pengobatan alternative, termasuk Jro Sutiawati. Namun ciri khas dari pengobatan Jro Sutiawati adalah penggunaan minyak pawisik sebagai media pengobatannya.

“Banyak pasien yang datang, tidak hanya untuk pengobatan penyakit medis, tapi juga non medis yang men-jadi kepercayaan masyarakat Bali, bahkan penyakit medis yang sudah divonis oleh dokter pun dibawa ke sini,” katanya saat ditemui di tempat prakteknya di kawasan Batu Bulan, Sabtu (2/7) kemarin.

Menurutnya, pengobatan herbal lebih banyak dipilih masyarakat dikarenakan proses pengobatan alter-natif yang lebih kepada menanamkan keyakinan dan semangat kepada pasien, sehingga pasien termotivasi untuk sembuh. “Di sini terjadi kon-tak yang lebih mendalam dari kami sebagai pelaku pengobatan dengan pasien. Adanya kedekatan dari kami dengan pasien, yang membuat pasien nyaman serta termotivasi untuk sem-buh,” jelasnya.

Pengobatan alternatif dengan min-yak pawisik didapatnya berdasarkan bisikan gaib (pawisik) dari berbagai sumber, seperti yang pernah diung-kapkannya beberapa waktu lalu bah-

wa dirinya kerap menerima bisikan dari Bapak Bung Karno. “Tdak semua orang mampu untuk melakukan ini,” imbuhnya. Dengan menanamkan terlebih dahulu keyakinan kepada pasien bahwa dirinya akan memper-oleh kesembuhan, maka pengobatan ini akan berlangsung dengan baik. Terbukti dari banyaknya pasien yang telah berhasil disembuhkan dengan metode pengobatan ini, bahkan penya-kit kronis pun mampu disembuhkan. “Dulu ada yang kesini pincang, setelah diobati sembuh, langsung bisa jalan di sini,” tuturnya sambil menunjuk tem-pat yang dimaksud. Tingkat kesem-buhan tergantung jodoh, karena dari pengalamannya mengobati pasien, ada yang langsung sembuh, ada yang beberapa kali melakukan pengobatan baru sembuh.

Dirinya juga bertindak sebagai psikolog yang mengajak pasien untuk menceritakan lebih mendalam tentang keluhannya, mencari titik kelemahan-nya, apa sebenarnya yang membuat pasien sakit, apakah pikirannya atau benar-benar memang non medis. “Ini saya lakukan dengan menggunakan indra keenam yang telah terbuka di diri saya,” katanya. Ia menyimpulkan, orang sakit tidak hanya penyakitnya yang disembuhkan tapi juga jiwa dan mindsetnya.

Sudah banyak penyakit berhasil disembuhkan seperti kanker, tumor, kista, lumpuh, asam urat, gatal-gatal, alergi, epilepsy, vertigo, lever, mandul, jerawat, prostat, ginjal, am-beaen, migraine, gangguan pencer-

naan, gangguan telinga, kencing manis, membuka aura kecantikan, dll. Jro Sutiawati juga menyatakan siap untuk membantu masyarakat secara personal, termasuk membuka cakra, belajar ilmu kebatinan, cara belajar meditasi, menenangkan diri, mengobati diri sendiri. Masyarakat yang ingin mencoba pengobatan dari pawisik yang beliau dapatkan, dapat menghubungi 081337306812. (ad119)

3Minggu Wage, 3 Juli 2016 SEREMONIAL

70 TAHUN BNI SINERGI KEMBANGKAN NEGERIGELARAN KISAH SUKSES MITRA BINAAN BNI

Keberanian menjadi kunci sukses Dewa Ngakan Ketut Suarbawa. Mengawali dari bisnis kecil-kecilan pada tahun 2014, akhirnya memberani-kan diri membuka galeri patung “Dewa Malen Wood Carving”. Galeri yang berlokasi di Jl Pasung Grigis, Tengkudak, Mas, Gianyar tersebut masih berjalan baik hingga saat ini. Berkat peluang dan naluri bisnisnya, Suar-bawa kembali memberanikan diri untuk membuka restoran yang khusus menyajikan kuliner western.

“Karena memang pasar yang dilayani adalah para wisatawan yang kebetulan ingin menikmati lunch dan dinner di restoran ini,” ujarnya. Menurut Suarbawa, BNI mempunyai arti yang besar dalam perjalanan bisnisnya. BNI telah hadir sejak awal memulai usaha dan mengembangkan usaha hingga menjadi saat sekarang ini. BNI telah memberikan keper-cayaan besar untuk dirinya yang sampai saat ini kepercayaan tersebut masih terjaga dengan baik.

“Saya sangat bangga menjadi salah satu mitra binaan BNI, karena BNI selalu siap membantu dan memberikan solusi financial untuk pengusaha seperti saya,” jelasnya. Berkat dukungan BNI, Suarbawa mengaku tetap semangat dan belajar dari segala pengalaman sebagai seorang pengusaha. Dari sana pasti akan ditemukan suatu berkah yang akan membawa pe-rubahan bagi kemajuan usaha.

“Sebagai pengusaha dan pengrajin kayu, ke depan agar usaha yang berkaitan dengan kayu tetap mendapatkan perhatian dari Pemerintah, terlebih lagi Gianyar yang merupakan sentra produk kerajinan berbahan kayu,” tandasnya. *

Kacang kapri merupakan salah satu oleh-oleh yang paling banyak dicari ketika berkunjung ke Bali. Peluang ini pun ditangkap dengan baik oleh Ketut Sandiarta, pemilik merk dagang Matahari Terbit & Kuta Bali. Sejak merintis tahun 2006 silam, produksi kacang kapri miliknya terus berkembang.

Sandiarta memulai usahanya dengan membeli kacang mentah dari supplayer, lalu memproduksi dan mengemasnya sendiri. Semula Sandi-arta hanya menjual kacang biji kecil atau kacang lokal. Namun dengan terus berkembangnya usaha tersebut, saat ini Sandiarta sudah mulai menjual kacang berbiji besar yang diimpor dari Cina.

Variasi rasa menjadi salah satu keunggulan produk kacang kapri Sandiarta. Ada rasa asam, manis, bawang, serta saat ini sedang dikem-bangkan varian rasa baru seperti bumbu pedas Thailand, Sangrai dan lain-lain. “Saya memang termotivasi untuk terus mengembangkan produksi kacang dengan berbagai varian rasa,” tutur Sandiarta.

Kacang kapri yang diproduksi di Jl. Tukad Badung XXI No.9 Renon, Denpasar ini dapat diperoleh dengan mudah di berbagai toko oleh-oleh. Bahkan kini dipasarkan pula secara online melalui website kacangkhas-bali.com. Sandiarta mengaku, apa yang sudah dicapainya sekarang tidak lepas dari peran BNI yang memberinya modal kerja.

“Pelayanan BNI cukup bagus selama ini. Semoga BNI tambah maju dan tambah banyak nasabah,” harapnya. *

PARA pecinta coklat pasti tak mau melewatkan Pod Chocolate. Produk coklat lokal ini diproduksi oleh PT Bali Coklat di Desa Carang Sari, Petang, Badung. Ada beragam jenis varian coklat dari Pod Chocolate, seperti white chocolate 29 persen, milk chocolate 44 persen, dark chocolate 64 persen, extra dark chocolate 80 persen, serta orange dan peppermint chocolate 64 persen.

“Saya melihat suatu kondisi yang ironis, di mana Indonesia sebagai Negara penghasil bahan baku kakao namun produk hasil olahannya justru didomi-nasi oleh produk dari luar negeri. Bermodal keterampilan dalam pembuatan cokelat, saya memutuskan memulai usaha produksi coklat di Bali,” ujar Owner PT Bali Coklat, Tobi.

Tobi menambahkan, bisnis industri coklat mulai dirintis sejak tahun 2012 lalu. Dirinya menyimpan harapan agar produk lokal Indonesia seperti Pod Chocolate bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Lebih dari itu, juga dapat menjadi brand internasional kedepannya. Dibalik pengembangan usaha PT Bali Coklat selama ini, ternyata ada peran serta BNI sebagai partner bisnis dalam segala transaksi.

“BNI sangat luar biasa dalam hal pelayanan kepada Nasabah,” ujarnya. Dengan dukungan BNI, Tobi termotivasi untuk terus mengembangkan produk lokal Indonesia. Di mana Indonesia tidak hanya menghasilkan bahan baku, namun juga mampu menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah serta memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, dalam hal ini para petani kakao dan lainnya. *

Ketut SandiartaKembangkan Varian Rasa Kacang Kapri

PT Bali CoklatProduk Lokal,

Brand Internasional

Dewa Malen ’’Wood Carving”

Dari Galeri ke Restoran

Tahun Ini 8.041 Balita Disasar Imunisasi Bupati Mas Sumatri Minta Hindari Vaksin Palsu

Jro Sutiawati

Pengobatan Alternatif Tetap Jadi Idola

Bupati Eka Lepas Rombongan Pemudik Gratis

MUDIK - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, melepas ke-berangkatan rombongan sepuluh bus mudik gratis ke sejumlah daerah tujuan di Pulau Jawa, Sabtu (2/7) kemarin.

Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri

Jro Sutiawati

Page 4: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Minggu Wage, 3 Juli 20164

RUBRIK “Bugar” ini terbuka untuk umum. Bagi Anda yang memi-liki problem masalah tubuh. Kirimkan ke Redaksi Bali Post ( Jl. Kepundung 67 A Den-pasar 80232) Atau

Adolfina Grace Tangkudung Seko-lah Senam Lala Studio ( Jl. Veteran 66E, Puri Satria Denpasar, telp. 0361. 283226. Cantumkan kupon” “Bugar” di sudut kiri amplop.

BEBERAPA cara melakukan peregangan kaki misalnya standing quadricep stretch, iliotibial

band stretch dapat mengurangi cedera otot pada kaki dan bila dilakukan secara rutin akan bermanfaat sebagai kelenturan dan penguatan

otot kaki. Ikuti peragaan berikut ini bersama Gek Ayu Lyan dari Lala Studio.

Hari-hari ceria dengan melakukan peregangan otot tubuh dan salam bugar dari Lala Studio.

”Quadricep Stretch” Gb. IV: Standing iliotibial band stretch ini ber-

manfaat untuk mengurangi cedera dan lakukan dengan menekukkan kaki kanan, sedangkan kaki kiri diluruskan ke samp-ing kanan, kedua telapak tangan letakkan pada paha kanan, tahan 1x8 hitungan setelah itu lakukan juga bergantian kaki dengan cara yang sama pula.

Gb. III: Dapat melakukan dengan cara yang

lain namun bermanfaat sama, letakkan telapak kaki kiri pada kursi, sedangkan kaki kanan ditekuk, tahan 1x8 hitungan lalu rileks, dan lakukan juga dengan ber-gantian kaki.

Gb. II: Ambil posisi seperti yang nampak pada

gambar, letakkan kaki kiri lurus pada kursi lalu pegang telapak kaki dengan kedua telapak tangan. Kaki kanan ditekuk dan badan condong ke depan, tahan 1 x 8 hitungan lalu rileks. Lakukan bergantian kaki dengan cara yang sama pula.

Gb. I: Berdirilah tegak pada satu

kaki yaitu kaki kiri, sedangkan kaki kanan ditekuk dan tangan kanan memegangnya. Tempel-kan telapak kaki kanan pada pantat, tahan 1x8 hitungan lalu ulangi beberapa kali setelah itu lakukan pada kaki satunya.

Kupon

Hasan Basri (1996) menyatakan bahwa keluarga yang harmonis dan berkualitas yaitu keluarga yang rukun, berbahagia, tertib, disiplin saling menghargai, penuh pemaaf, tolong menolong dalam kebaji-kan, taat beribadah, berbakti pada yang lebih tua, mencintai ilmu pengetahuan dan memanfaatkan waktu luang dengan hal positif. Maknanya adalah peran pent-ing dari orangtua dalam membina rumah tangganya dilakukan dengan hal-hal yang positif dengan aktivitas pembiasaan melalui keteladanan kepada anak untuk rajin sembahyang, kalau salah harus me-minta maaf, saling tolong menolong, saling menghargai dan disiplin. Intinya adalah orangtua mampu memanfaatkan waktu luang dari rutinitas yang dilakukan untuk bercengkrama dengan anak, berkomunika-si, memberikan cerita yang mengandung ajaran agama dan kebaikan saat menjelang tidur, menjadi teman atau sahabat anak dengan mendengarkan celoteh maupun curahan hatinya. Ibaratnya orangtua mampu membangun rumah surga yang dipenuhi dengan kebahagiaan, keceriaan, harmonisasi dan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembang anak.

Dalam bentuk pendidikan, maka peran penting orangtua sangat dominan. Hal ini dapat dilihat bahwa anak akan mampu menerima dengan baik sebuah adaptasi dan pewarisan dalam bentuk kebiasaan dari orangtua yang menjadi panutan dan tauladan di dalam keluarga. Orangtua se-mestinya mampu menanamkan kebiasaan-kebiasan baik bagi anak secara disiplin tanpa mengabaikan perkembangan psiki-logis anak. Eleanor Far Jean dalam tulisan-nya menyatakan bahwa anak-anak tidak pernah menjadi pendengar yang baik atas nasihat orangtuanya, tetapi mereka tidak pernah gagal meniru. Dalam hal ini orang-tua mampu memosisikan diri dalam men-didik anak sesuai dengan tahap perkem-bangannya dengan pola-pola pendidikan yang mengedepankan pendekatan kasih sayang melalui contoh-contoh perilaku dan

ajakan untuk berbuat kebajikan.

Pendidik UtamaOrangtua dalam lingkungan keluarga

perlu menyadari bahwa mereka adalah pendidik yang utama bagi terbentukknya karakter dan akhlak mulia anak. Jangan sampai orangtua membebankan tanggung jawabnya secara menyeluruh untuk men-didik anaknya hanya kepada guru-guru di sekolah. Perlu dipahami dan disadari bahwa peran tri sentra pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat harus saling mendukung dan melengkapi untuk mewujudkan terciptanya insan cerdas cendikia. Di samping itu yang terpenting adalah lingkungan keluarga memiliki peran strategis dalam upaya mewujudkan semua itu melalui kontribusi dan peran ak-tif orangtua di dalamnya. Bahkan pola pen-didikan anak sesungguhnya sudah dimulai dari dalam kandungan (prenatal education) yang dilakukan oleh orangtua melalui pen-gendalian diri dan perilaku untuk menjaga, memelihara dan mewujudkan lingkungan keluarga yang harmonis. Ibu sebagai pen-didik yang pertama dan utama mampu menjaga perilaku, sikap dan tabiatnya saat hamil dengan melakukan kegiatan positif seperti rajin membaca buku-buku yang mengandung ajaran-ajaran kebaikan dan kepahlawanan maupun membaca kitab suci agama. Begitu juga sang suami den-gan penuh tanggung jawab menjaga dan memberikan perhatian kepada istri dan si jabang bayi melalui kasih sayang sebagai wujud dari prenatal ecucation.

Peran orangtua dalam keluarga meru-pakan hal yang terpenting, karena dari orangtualah akan tercipta insan cerdas cendikia yang berkualitas. Bila orangtua mengabaikan peran, fungsi, tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik yang utama bagi anak-anaknya, maka jangan berharap tercipta generasi penerus bangsa yang berkarakter luhur dan mulia. Keluar-ga semestinya menjadi pilar utama untuk mewujudkan terciptanya generasi emas

berkualitas. Keluarga semestinya mampu menjadi tempat tercipta dan terbentuknya anak-anak yang luar biasa. Anak-anak yang mampu membahagiakan dan mem-banggakan keluarganya. Kesadaran untuk mewujudkan keluarga yang harmonis iba-rat rumah surga dengan pilar-pilar kasih sayang adalah sebuah keniscayaan. Ali Qaimi (2002) menyatakan bahwa keluarga harmonis merupakan keluarga yang penuh dengan ketenangan, ketentraman, kasih sayang, saling melengkapi dan menyem-purnakan serta saling membantu dan bekerja sama.

Tumbuh Kembang Anak

Dalam tumbuh kembang anak up-aya-upaya yang dilakukan semestinya mengedepankan rasa kemanusiaan dan cinta kasih. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara penerapan pola asah, asih dan asuh dalam setiap tumbuh kembang anak. Di lingkungan keluarga peran orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam penerapan pola asah adalah menumbuhkembangkan kreativitas anak dengan mengasah bakat dan kemampuan yang dimiliki anak. Mem-berikan ruang gerak kreativitas yang tidak terbatas melalui bimbingan dan perhatian yang optimal. Dengan pola asih dalam ling-kungan keluarga dapat dilakukan dengan memberikan perhatian dengan penuh kes-abaran dan kasih sayang kepada anak. Mela-lui pola asuh dilakukan dengan memberikan perhatian terhadap tumbuh kembang anak dengan mengasuhnya secara cermat dan te-laten penuh perhatian dan tanggung jawab. Anak diasuh perkembangannya secara fisik melalui pemberian makanan yang sehat dan bergizi. Begitu juga pola pengasuhannya secara mental psikologis melalui pendidikan keteladan orang tua dengan kesabaran dan menghindari hal-hal yang bersifat kekerasan. Di samping itu orangtua tidak mengasuh dan membesarkan anaknya dengan harta benda melalui fasilitas yang berlebihan, sehingga anak tidak tumbuh menjadi manja, apatis dan individualistik. Inilah sesungguhnya

harapan dari bangsa dan negara ini untuk mampu tercipta generasi penerus sebagai insan cerdas cendikia dengan mewujudkan keluarga sebagai rumah surga yang memba-

hagiakan dan menyenangkan bagi tumbuh kembang anak.

I Nyoman Agus Sudipta, S.Pd., M.Si

Mereka yang rajin menonton seni panggung di Pesta Kesenian Bali (PKB) bakalan menemukan ketidakbosanan itu. Yang disuguhkan memang arja, prembon, namun masing-masing mencoba menghad-irkan yang beda, selalu ingin menambah di sana-sini, seakan-akan penambahan itu tak kunjung habis. Maka barong macan, barong landung, diajak tampil di pang-gung, seakan mempermaklumkan, “Nih, lihat, desa kami sekarang punya barong.” Para seniman mencoba mengarang cerita agar apa yang mereka miliki masuk akal dipertontonkan. Sangar tari Rare Kumara, Desa Tegalalang, Gianyar, yang mang-gung, Rabu (29/6) sengaja menyuguhkan judul “Barong Landung” agar bisa mem-boyong barong ke pentas.

Orang Bali senang sekali tampil. Itu mungkin penyebab seni pertunjukan mereka sangat dinamik. Ketika menari,

berpentas, mereka bisa bersolek, sehingga pakaian tari, kostum, berkembang mengi-kuti zaman. Tak hanya wajah dipoles, juga pakaian dibuat beraneka ragam dan gaya. Pakaian wijil dalam arja klasik misalnya, dulu, mengenakan kaos oblong, kini para punakawan dalam prembon yang suka mengocok perut penonton dibuat beda, lebih kenes dan sumringah. Kesan pamer pun muncul berpendar-pendar.

Orang Bali juga tak ingin sekadar tampil. Mereka bangga kalau tampil beda. Dan panggung menjadi pilihan jitu, seh-ingga PKB sesungguhnya adalah gerakan perubahan dan perkembangan seni pertun-jukan. Di pentas itu orang Bali semakin kentara sebagai orang-orang pesolek. Pasti ada yang tidak setuju, lalu berkomentar, “Menari ya harus berhias, mesti bersolek.” Tapi orang-orang juga tahu, dulu, para pra-gina itu tampil tidak terlalu menampakkan kesan bersolek. Mungkin karena waktu itu bedak mahal, dan lipstik sulit didapat.

Bermacam properti tampil di panggung sesungguhnya sudah lama muncul dalam seni pertunjukan Bali. Sendratari yang pernah menjadi primadona PKB acap membawa properti ke panggung. Ada yang berseloroh, kalau saja bisa, mereka mem-bawa kuda ke panggung ketika ada adegan pangeran menunggang kuda. Tapi, kalau kuda itu jengkel dan menerobos penonton,

wah, pasti runyam. Protes yang bertubi-tubi membuat para koreografer itu sadar, sehingga properti, benda-benda, diubah menjadi gerak tari. Pementasan jadi kian artistik dan menjadi tantangan tersendiri bagi koreografi. Tanpa disadari seni pang-gung baru muncul, gabungan antara arja, prembon, sendratari, dan drama gong. Para seniman panggung itu menampilkan kreativitas mereka sebebas-bebasnya.

Namun, tetap saja kesan orang Bali berusaha menampilkan apa yang mereka banggakan ke panggung tak bisa hilang. PKB pun kemudian menjadi primadona seni pertunjukan. Pameran seni kriya tera-baikan, sarasehan apa lagi. PKB kemudian menjadi ajang unjuk penampilan ragawi, bukan arena untuk bertukar pikiran, adu pendapat, atau unjuk gagasan. Seni per-tunjukan yang digelar saban hari itu pun lepas dari kritik. Dia cuma menjadi ajang penghiburan. Sesuatu yang anyar, seperti mengangkat cerita cerpen “Ketemu ring Tampaksiring” karya Made Sanggra, yang dilakukan ke pentas arja oleh Wayan Dibia, sepi apresiasi. Gambuh “Machbeth” yang diangkat dari karya pengarang Inggris William Shakespeare oleh Kadek Suar-dana, tak direspons dengan pertukaran pemikiran oleh kaum intelektual, kalan-gan akademisi, atau kritikus seni, kecuali diulas oleh wartawan seni. Jangan-jangan

perguruan tinggi seni di Bali memang tak sanggup melahirkan kritikus seni, karena memang asyik dan sibuk manggung.

Tontonan WatakSeorang antropolog dari Jawa Barat

yang rajin mengamati PKB punya penda-pat, ada dua peristiwa penting untuk mencermati watak manusia Bali. Ia me-nyebut, kegiatan orang Bali melakukan upacara adat dan keagamaan bisa menjadi pijakan untuk mencermati watak orang Bali. Dalam ritus itu mereka muncul se-bagai etnik yang selalu siap menghabiskan uang demi upacara. Upacara-upacara itu disertai kegiatan berkesenian, namun PKB justru bisa menjadi barometer untuk mengamati watak manusia Bali dalam berkesenian. Para seniman sangat ber-siap untuk tampil, dan menjadikan PKB sebagai gengsi. Bagi orang Bali, PKB menjadi tontonan yang sangat hidup untuk menyaksikan seni pertunjukan. Bagi para pemerhati, PKB bisa menjadi kegiatan untuk mengetahui bagaimana orang Bali mempertontonkan karakter mereka dalam melakoni dan menggeluti seni.

Dari penelusurannya, antropolog itu kemudian bertanya-tanya, mengapa orang Bali tak pernah bosan dengan kesenian mereka yang berulang-ulang itu? Dia men-jawabnya sendiri, karena mereka selalu saja

mengisinya dengan yang baru tanpa harus meninggalkan yang lama. Pertunjukan arja atau prembon misalnya, selalu menyo-dorkan yang baru, dengan menampilkan properti yang mereka miliki, sementara arja klasik seperti disuguhkan sekaa arja RRI Denpasar, selalu diberi ruang gerak leluasa. Sekaa arja ini, karena acap tampil dan berkumandang saban Minggu di radio, punya fans fanatik. Mereka adalah penon-ton yang memang sangat menggemari arja yang asli. Di antara penggemar itu banyak yang berusia lanjut, tapi tak sedikit yang berumur kurang dari 40 tahun.

Antropolog itu kemudian bercerita kepa-da rekan-rekannya, orang Bali adalah etnik yang tak pernah bosan. Kendati mereka punya beban menjaga tradisi, mereka ba-hagia justru karena bebas berubah. Tradisi tidak dianggap kungkungan, justru mata air untuk melakukan perubahan. Mereka dengan mudah mengubah apa yang mereka milik agar tidak cepat jenuh. Tontonan seni pertunjukan yang disuguhkan sepanjang PKB menunjukkan hal itu. “Kalau saja orang Bali juga tidak bosan mengkaji teks lewat sarasehan, wah, mereka akan menjadi orang-orang super-hebat,” ujar antropolog itu. Sayang, adu pemikiran dilumat adu goyang di pentas.

Aryantha SoethamaPengarang yang senang nonton arja

Menonton Watak Orang Bali di PKBJIKA ada etnik yang tak pernah bo-

san menggarap seni pertunjukan, itulah dia orang Bali. Mereka selalu mencoba

meng-update seni pentas, kalau bisa sesering update status di Facebook.

Kendati yang dipertontonkan itu ke itu saja, tetapi selalu ada yang baru dan

segar disodorkan.

Wujudkan Keluarga sebagai Rumah Surga bagi AnakKELUARGA (orangtua) sering melakukan perilaku yang menyimpang dari kewajibannya seperti penelantaran, ketidaksabaran, kurangnya

kasih sayang, tindakan kekerasan dan juga kurangnya pengetahuan tentang cara mendidik anak. Perilaku tersebut menjadikan para orangtua melupakan kewajiban yang sudah menjadi tanggung jawabnya secara utuh dan menyeluruh. Artinya, kodrat yang sudah melekat dalam garis

kehidupan sebagai orangtua yang dititipkan kepercayaan untuk menjaga makhluk (anak) ciptaan Tuhan, diharapkan mampu dilakukan dengan baik dan penuh kesadaran serta tanggung jawab. Penerapannya melalui tindakan-tindakan yang didasari dengan kasih sayang dalam bentuk perhatian, perawatan dan pendidikan bagi anak. Begitu juga orangtua semestinya memiliki pengetahuan dan keinginan untuk menciptakan

iklim dan lingkungan keluarga yang kondusif, harmonis dan berkualitas.

Page 5: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Minggu Wage, 3 Juli 2016 5

REMAJA lelaki itu selalu bermain di sepanjang gang ke-cil dengan padat hunian. Den-gan teman-teman yang dapat diajaknya, mereka mengha-biskan waktu bersama. Se-umuran atau bukan, satu sama lain selalu memanggil dengan nama yang diberikan kedua orang tua mereka. Atau sesekali dengan nama induk semangnya, jika geram hing-gap terkadang.

Aku sedang dalam per-jalanan pulang. Hari itu aku lesu, polisi tidur yang biasanya kusentuh dengan ujung se-patuku, kubiarkan melata menunggu. Sesekali ia harus diacuhkan sebab terlampau sering ia diberi perhatian melalui deru kendaraan yang melambat. Adam, nama anak itu, ia menyapaku dengan genit. Sudah beberapa hari ini ia bertingkah aneh bila bertemu aku.

“Hai, Mba”Tak kupedulikan pang-

gilannya. Namun ia kukuh mencoba lagi.

“Mba, capek yah?”Aku berbalik dan memben-

taknya“Iya, kenapa?”Ia ngeloyor pergi, kabur

membawa amarahku. Tiba di kos, lesu itu menghilang. Segelas air putih membuatku terduduk kebingungan.

***Kantor tengah dilanda

kekacauan selama seminggu. Penjualan produk kami menu-run drastis dan seperti biasa, ini adalah musim yang tepat untuk mendapatkan serangan membabi buta dari bos besar. Sepanjang hari kami akan berhadapan dengan wajahnya yang seram menakutkan, lalu racauannya yang tak kunjung mendekati garis finish. Super-visorku terus membobardir dengan berbagai macam masu-kan, gagasan, ide, inovasi yang akan dengan sendirinya ber-balik, bukan hanya kepada dirinya sebagai pencetus tetapi juga kami yang hanyalah kaki tangan penerus perintah dan himbauan.

Setiap hari aku kembali dengan wajah yang kuyu dan merusak sua-sana hati siapa saja yang kutemui di jalan, termasuk Adam. Hari ini ia menggodaku lagi.

“Mba, mba cakep”Sunyi“Ih Mbanya sombong deh.”Aku mematung, memperhatikan-

nya. Nama Adam ternyata cukup tepat baginya, tinggi semampai, hitam manis dengan bibir yang melankolis. Jenis rambutnya adalah jenis yang dapat diapakan saja ke-tika air bertemu dengan pomade, dan matanya wahai semacam pantulan bulan bintang di malam takbiran. Kulemparkan sebuah pertanyaan padanya

“Kelas berapa kau?”“Dua SMP hihi, ih Mbanya

ngomong”Suaranya merdu, serak dan ba-

sah. Aku tersentak dan berjalan menjauhinya. Kawan-kawannya menyoraki Adam dengan riuh.

Kuhempaskan tubuhku di kamar dan bayangan wajah Adam melintas. Anak itu nikmat.

***Hari ini kantor hanya buka set-

engah hari, akan diadakan meeting internal. Aku tentu saja tidak masuk dalam jajaran manusia yang harus

hadir pada pertemuan semacam itu. Aku dan teman-temanku, kami dipulangkan lebih awal.

Sepanjang perjalanan playlist memperdengarkan suara chrisye, aku gandrung pada pria bersuara sengau. Menurutku ia cukup seksi, bukan karena suaranya tapi ke-cerdasan menghadirkan lirik pada setiap lagunya. Tiba-tiba Adam muncul.

“Hai Mba, tumben cepat pu-lang.”

Aku terdiam karena kali ini Adam sendirian. Kulepaskan headseat dari telingaku dan mengajaknya bicara.

“Kenapa kalo cepat pulang?”“Hm gak apa-apa,” jawabnya“Kamu kenapa jam segini sudah

main?” tanyaku lagi“Kan udah pulang sekolah,”

jawabnya“Ya udah, sama dong,” aku berlalu

menyudahi pertanyaankuTiba di kos, aku membaringkan

badanku, menutup mata dan menarik nafas panjang. Pintu kos-ku diketuk. Ketika kubuka pintunya, kepala Adam nongol. Aku sedikit terkejut tapi hatiku berdesir. Dari balik pung-gungnya ia mengeluarkan sebuah bungkusan Es Kelapa Muda.

“Buat Mbanya hihi.” Kemudian ia berlari, kencang sekali, sampai terdengar derapnya di lantai satu dari kamarku di lantai dua.

Siang itu aku menyesap Es Ke-lapa muda pemberian Adam sembari mendengarkan “Kala Cinta Meng-goda” milik Chrisye. Senyum terku-

lum, serasa manis es kelapa muda ini berlomba-lomba dengan wajah Adam di pelupuk mataku.

***Seminggu kemudian, kantorku

dinyatakan collaps. Perusahaan harus memotong sebagian tenaga karyawan yang dianggap tidak be-gitu produktif. Aku salah satunya. Kabar tersebut tersiar dengan gesit, aku bahkan belum sempat mem-bayangkan kekalutan jika harus mengangkat kaki dari pekerjaan ini. Dua puluh tujuh tahun, sendirian, tanpa tujuan hidup; bisa bertahan sampai masa ini dengan makanan dan tidur secukupnya adalah kar-unia.

Dengan langkah gontai aku me-nyusuri jalan pulang. Air mata merembes perlahan dari pelupuk mata hingga ujung lubang hidungku. Barangkali pemandangan yang sungguh menggembirakan bagi para pejalan kaki yang lainnya, mereka akan membahas ini saat tiba di tu-juan masing-masing.

Sore itu, aku menemukan Adam menanti di depan kos. Dengan tingginya yang hanya sepundak, ia berusaha memperhatikan dua biji mataku. Dalam kamar yang kusam dan sumuk tanpa kipas angin kec-uali angin yang nyosor dari lubang jendela, ia menyeka air mata yang berlinangan di pipiku dengan kedua tangkup tangannya yang hitam dan hanya mampu menutup sebagian pipi. Ketika bibir Adam menyentuh

bibirku dan melumatnya dengan gairah, aku tak lagi sungkan. Kami menghabis-kan waktu yang lama un-tuk meredahkan kesedihan melalui persenggamaan yang dahsyat.

Ini adalah pengalaman pertama bagi kami berdua. Adam begitu lihai. Ketika kepalanya telah bersandar di ujung putingku dan kami tengah membiarkan lelah memudar, barulah ia bercer-ita bahwa ia dapat sepandai itu karena menonton video yang tersimpan di handphone ayahnya. Ayah Adam seorang guru, begitu yang aku keta-hui, sebab setiap pagi kami berpapasan ketika akan be-rangkat bekerja. Sementara Ibu Adam adalah seorang Ibu Rumah Tangga. Sering kami terlibat perbincangan ham-bar ketika ada gossip panas seputaran gang. Aku yakin, aku adalah salah satu bin-tang hangat pada percakapan ibu-ibu saban hari karena Adam ternyata mengenalku dengan sungguh baik.

Katanya “Mba itu sering dibicarain, ibu-ibu itu bil-ang; ih cakep-cakep belum kawin.”

Aku tersenyum mend-engarkan Adam bercerita. Ia kembali ke rumahnya setelah kami melakukannya sekali lagi.

***Sepanjang dua bulan aku

menganggur, mengandalkan tabungan yang cukup mem-beli siomay atau bajigur. Un-tuk menahan rasa laparku, Adam sering muncul mem-bawa nasi dan lauk dari meja makan di rumahnya. Kami makan bersama di kamar lalu bersenggama lagi hingga tertidur. Saat petang merayap, Adam kembali ke rumahnya dan menjawab ke-bingungan teman-temannya sebab ia sulit diajak bermain

lagi sekarang.Hingga suatu hari, Adam tak

muncul di depan pintu kamarku, me-lainkan ibunya. Aku dikatai dan di-caci maki seperti binatang. Dilempari banyak perkakas dan barang. Pemilik kosku hadir sebagai pengamat yang lalu mengetuk palu bahwa aku se-baiknya pindah dan mencari tempat kos yang lain, para Ibu bergunjing sembari memincingkan mata mereka terhadapku. Seolah aku perempuan sampah paling hina.

Dua minggu kemudian, ketika aku sedang menumpang di kamar kos teman. Aku terjatuh di kamar mandi. Janin milikku dan Adam luruh, tak kuat menahan frustrasi dan kekacauan dalam tubuh. Susah payah aku pertahankan bayi ini se-jak diusir oleh Ibu Adam, ia akhirnya pergi juga meninggalkanku, sama seperti Adam.

***MARIA PANKRATIAPerempuan, Lajang, Hidup. La-

hir di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (sehari setelah Joko Pinurbo, namun di tahun yang berbeda). Seka-rang menetap di Denpasar, kuliah, kerja, juga mencari jalan memaknai hidup melalui kegiatan-kegiatan yang di dalamnya ia melibatkan diri. Kesenangannya adalah bertemu orang, berdiskusi lalu menyimpan-nya sebagai kenangan yang sesekali mungkin dapat mencuat ke permu-kaan dan menjadi cerita.

PRAMOEDYA adalah raksasa sastra Indonesia, kary-anya tidak pernah mati dan selalu memberi inspirasi bagi kehidupan sastra Indonesia. Pram inspirasi sekaligus panutan yang tak lekang oleh waktu. Setelah Majapahit runtuh pada 1527, Jawa kacau balau dan bermandi darah. Kekuasaan tak berpusat, tersebar praktis di seluruh kadi-paten, kabupaten, bahkan desa.

Perang terus menerus terjadi untuk memperebutkan penguasa tunggal. Permata-permata kesenian, baik di bi-dang sastra, musik, arsitektur tak lagi ditemukan. Selama hampir satu abad Jawa dikungkung oleh pemerintahan teror yang berpolakan tujuan menghalalkan cara.

Panembahan Senapati, Raja Mataram kurun 1575-1607, yang bercita-cita menjadi penguasa tunggal, menundukkan perlawanan gigih penduduk Desa Mangir dengan cara kotor dan keji. Wanabaya atau Ki Ageng Mangir, pemimpin desa yang letaknya kurang 20 km dari ibu kota, dirayu putri ke-sayangan Senapati, dijebak, dan kemudian dibunuh dalam sebuah pertemuan keluarga. Naskah drama yang detail dan memikat dengan teknik menulis seorang maestro. (osi)

BALI tidak pernah kering dari beragam sensasi sekaligus prestasi. Selalu jadi acuan untuk melihat kemajemukan beragamanya. Juga berbicara banyak tentang keagungan dan ritual orang Bali yang beragama Hindu yang begitu menarik, sekaligus juga memiliki beragam kebudayaan.

Nama apa pun yang diberikan untuk Bali, baik sanjungan maupun sindiran sinis, yang jelas banyak orang berduit dari luar menanamkan modal di Bali. Buku ini dilengkapi den-gan beragam renungan, sindiran, kritik. Tentang menjadi manusia Bali. Manusia Hindu yang hidup di Bali, dengan beragam persoalan, kadang satire, kadang menggelikan. Buku yang layak dibaca ulang. Untuk memahami beragam perubahan yang terjadi di Bali. (osi)

Judul Buku : Membangun BaliPenulis : Nyoman S. PenditPenerbit : Pustaka Bali PostTahun : 2001Tebal : 171 halaman

Satire ala Bali

Judul Buku : MangirPenulis : Pramoedya Ananta ToerPenerbit : KPGTahun : 2015Tebal : 141 halaman

Teks yang Menyentuh

AdamOleh Maria Pankratia

CERPENResensi Buku

Redaksi Mingguan mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam rubrik “Kartun” ini. Tulis nama dan alamat lengkap diba-lik gambar kartun. Kirim ke Redaksi Bali Post Jalan Kepundung 67a Denpasar.

Achmad CholidSatya Dewi

Windhu SegaraBagong Soebardjo

Y. Anang Jatmiko

Page 6: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

6 Minggu Wage, 3 Juli 2016DIMENSI

CapricornPeruntungan: Suasana boleh saja panas, tetapi emosi harus

tetap selalu terkontrol, sehingga dapat berpikir dengan jernih. Di minggu ini walaupun kelihatannya tenang tetapi rongrongan tampak siap menghancurkan Anda. Karier: Berhati-hatilah jan-

gan sampai terpengaruh dan terhanyut oleh semua hasutan-hasutannya. Kesehatan: Kondisi badan harus tetap terjaga dengan makan dan tidur yang teratur. Keuangan: Perlu berhemat dan jangan sembarangan menge-luarkan uang untuk membeli barang yang kurang begitu penting. Asmara: Jangan bicara yang muluk-muluk, karena itu hanya akan menyulitkan diri Anda sendiri di kemudian minggu.

AquariusPeruntungan: Hidup bagaikan roda berputar, kadang di atas

dan kadang di bawah. Nasib Anda minggu ini lagi berada di po-sisi bawah, sehingga segalanya terasa menjengkelkan. Ini harus segera disadari dengan melakukan preventif di segala bidang,

sehingga tidak sampai terlalu mengecewakan. Karier: Jangan berambisi untuk cepat meraih posisi puncak karena masih banyak jebakan yang harus dihindari. Kesehatan: Kebugaran tubuh tampaknya perlu mendapat perhatian serius, jangan biarkan badan Anda bertambah melar saja karena Anda lepas kontrol dalam mengkonsumsi makanan. Keuangan: Pemboro-san masih sulit untuk dikendalikan walaupun pemasukan masih lumayan lancar. Asmara: Jangan punya pikiran yang macam-macam, karena sekali oke tetap oke selamanya.

PiscesPeruntungan: Di minggu ini cobalah untuk tidak berbuat

yang aneh-aneh, apalagi usaha Anda sudah cukup maju dan prospeknya bisa berkembang sendiri, buat apa ingin hasil cepat, kalau untuk itu harus ditebus dengan pengorbanan yang tidak

sedikit jumlahnya, lebih baik berkembang pelan tapi pasti dan kuat. Karier: Ide yang muncul sebaiknya kemukakan saja walau untuk itu risikonya pasti ada yang pro dan kontra. Kesehatan: Kondisi badan Anda terus menunjuk-kan grafik positif, pertahankan sambil terus berolahraga di pagi Minggu yang tampaknya sangat membantu diri Anda terlepas dari problem kes-ehatan. Keuangan: Ada hawa segar yang akan membawa angin baik bagi keuangan Anda. Asmara: Asmara tidak bisa dijamin mulus jalannya, untuk itu bersiap-siap saja melalui jalan-jalan yang penuh dengan cerita.

AriesPeruntungan: Di minggu ini walaupun suasananya kurang

begitu menyenangkan, tetapi kedatangan teman lama cukup menghibur hati menjadi lebih ceria dan senang. Karier: Usaha-kan untuk tidak begitu saja percaya dengan apa yang diucapkan

rekan Anda, cobalah Anda tetap waspada dan hati-hati. Kesehatan: Tampak terjaga walaupun aktivitas tampak padat dan berat. Imbangilah dengan makanan yang bergisi dan jangan lupa untuk rajin mengkonsumsi buah-buahan. Keuangan: Ada saja dana yang harus dikeluarkan untuk men-cukupi segala kebutuhan yang memang lagi meninggi tersebut. Asmara: Pertahankan rasa saling percaya dan menghargai, agar keharmonisan tetap selalu dapat dirasakan.

TaurusPeruntungan: Minggu ini jangan biarkan rasa malas meng-

ganggu dan mendikte langkah Anda, harus punya komitmen untuk selalu berusaha dengan tekun dan ulet. Karier: Ada kesempatan untuk meraih posisi, untuk hindari membikin

kesalahan. Kesehatan: Jangan banyak makan yang pedas-pedas, nanti kalau sudah sakit perut baru terasa. Keuangan: Masih seperti biasanya lancar dan stabil. Asmara: Sekaranglah waktunya untuk mengungkapkan isi hati.

GeminiPeruntungan: Berpikirlah panjang, apalah artinya untung

sesaat tetapi akan rugi untuk jangka waktu yang lama. Lebih baik di minggu ini Anda laksanakan saja apa yang sudah ada, tidak perlu macam-macam. Karier: Jangan menyimpang dari

ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati, ada baiknya ditaati dan tak perlu coba-coba melanggarnya. Kesehatan: Jika kondisi badan masih belum membaik ada baiknya tak perlu memaksakan untuk beraktivitas terlalu berat. Keuangan: Masih stabil dan pemasukan masih lumayan lancar. Asmara: Itu memang sudah wataknya yang sulit untuk dapat berubah dalam sekejap waktu.

CancerPeruntungan: Tetaplah waspada karena masih banyak orang

yang menaruh iktikad tidak baik terhadap diri Anda, untuk itu di dalam perencanaan ataupun di dalam pelaksanaan sebaiknya benar-benar dilakukan dengan teliti dan hindari ketergantungan

pada orang lain. Karier: Cobalah lakukan instropeksi ke dalam, agar dedi-kasi Anda terhadap perusahaan tetaplah terjaga tidak sampai mengalami penurunan. Kesehatan: Jangan sampai meremehkannya, waspadalah teru-tama anjuran dokter sebaiknya jangan dilanggar dulu. Keuangan: Cobalah hindari spekulasi yang terlalu berisiko, sebab itu akan bikin pusing saja. Asmara: Tak perlu terlalu mempersoalkan kekurangan-kekurangannya, terimalah kenyataan ini dengan hati gembira.

L e oPeruntungan: Bersikaplah tegas dan hindari sikap plin-plan,

agar orang lain tidak menginjak-injak independensi Anda da-lam berbicara ataupun dalam mengambil keputusan. Karier: Di minggu ini ketenangan dan sikap tegas sangat menentukan

sukses tidaknya Anda dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Kes-ehatan: Masalah masih seputar pegal-pegal di sekujur badan, dan bisa hilang dengan melakukan pijat urat. Keuangan: Segala proyeksi Anda tampak menemui sasaran dan mendatangkan hasil yang lumayan bagus. Asmara: Tidak ada yang perlu dikhawatirkan seandainya Anda mampu mengalah.

VirgoPeruntungan: Jangan biarkan perasaan trauma menghan-

tui perjalanan Anda di minggu ini, cobalah Anda hilangkan perasaan yang tidak menguntungkan itu, dengan bersikap lebih tenang dan positif. Karier: Tawaran yang datang, ada

baiknya Anda pelajari betul-betul, jangan sampai kesempatan besar hilang begitu saja. Kesehatan: Berangsur-angsur menunjukkan grafik positif, untuk itu Anda harus lebih berhati-hati menjaganya. Keuangan: Anda harus lebih perhatian di sektor pengeluaran, jangan sampai pem-borosan mengacaukan semuanya. Asmara: Si dia sudah membuka pintu, maka dari itu jangan ragu untuk mengungkapkan isi hati Anda.

LibraPeruntungan: Jangan pesimis dulu karena harapan untuk

meraih sukses masih terbuka lebar maka dari itu tak perlu mudah menyerah begitu saja menghadapi berbagai macam rintangan, tekad harus kuat. Karier: Hilangkan keragu-

raguan yang hanya akan menghambat Karier Anda saja. Kesehatan: Pola makan harus diperhatikan dengan benar walaupun kondisi badan masih cukup sehat dan tidak ada masalah yang mengkhawatirkan. Keuangan: Boleh meningkatkan hubungan kerja dengan partner lama, asal ada rasa saling pengertian. Asmara: Hubungan yang baru terbina sangat hangat dan menyenangkan.

ScorpioPeruntungan: Usahakan untuk lebih berkonsentrasi pada

suatu urusan yang besar dan menguntungkan, jangan sam-pai pikiran bercabang, pertahankan kesungguhan hati dan kemantapan dalam menjalankan segala rencana agar tetap

selalu fight. Karier: Tak perlu ikut-ikutan urusan orang, karena hasilnya hanya akan mengecewakan saja. Kesehatan: Karena cuaca kurang begitu bersahabat, maka mau tidak mau Anda harus lebih bisa menjaga diri. Keuangan: Perbintangan Anda tampak kurang begitu baik, sehingga kalau dipaksakan untuk spekulasi harus membutuhkan konsentrasi tinggi untuk meraihnya. Asmara: Karena suasana sudah lebih meny-enangkan sebaiknya pandai-pandailah mencari topik pembicaraan yagn ringan-ringan saja.

SagitariusPeruntungan: Di minggu ini cukup menyenangkan, walau-

pun apa yang harus dikerjakan cukup membikin sibuk dan melelahkan. Karier: Jangan memberi komentar kepada siapa pun, walau merasa benar. Tutup mulut Anda rapat-rapat,

dan biarkan waktu yang menjelaskannya sendiri. Kesehatan: Biar-pun masalah setumpuk sebaiknya suasana hati harus tetap tenang dan bahagia karena akan membikin hidup ini terasa lebih ringan dan bisa dinikmati. Keuangan: Ingatlah di waktu susah mencari uang, lantas jika banyak uang jangan sampai lupa diri. Asmara: Cobalah tetap tampil trendi agar si dia selalu rindu kepada Anda.

DALAM Kitab Tengah-Sem-purna/Zhong-Yong. Bab-XV: 1-3, tertulis; ‘’Sungguh Maha Besar Kebajikan Tuhan Yang Maha Rokh (Gui-Shen). Dilihat tidak nampak, di dengar tiada terdengar, namun tiada wujud yang tanpa ‘’DIA’’. Demikianlah menjadikan umat manusia di dunia berpuasa membersihkan hati dan mengenakan pakaian lengkap sujud bersembahyang kepada-Nya. Sungguh Maha Besar ‘’DIA’’ terasakan di atas dan dikanan - kiri kita’’.

Dalam agama Khonghucu/ Konfusianisme ‘’Berpuasa’’ ada-lah untuk membersihkan hati, agar selalu selaras dengan kehendak khuasanya (Tian-De-Ming-Ling/Tian-Ming), serta segala tindakan dan perkataan kita, senantiasa mengikuti se-suai dengan firman-Nya yang mewujud watak sejati/hakikat kemanusiaan yang bersifat cin-ta-kasih (REN); Kebenaran (YI); Susila (LI); Bijaksana (ZHI); dan dapat dipercaya/keyakinan (Xin) yang disebut ‘’Lima Kebajikan Kekal (Wu-De/Wu-Chamg).

Kata ‘’Berpuasa’’ dalam ba-hasa Kitab Agama Khonghucu, disebut ‘’ZHAI’’ yang mengand-ung 2 makna, yaitu (1) Menang-galkan dan membersihkan diri atas segala perbuatan yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama, (2) Mengingatkan agar kita (umat) selalu memakai-hati yang lurus, dengan tidak mengikuti hal-hal yang bersifat tidak benar makna ‘’berpuasa’’ menurut aja-ran agama Khonghucu, adalah bukan hanya dilihat. Dari sudut pandang ‘Berpuasa Makna Saja’, tetapi dalam perbuatan harus dapat selaras dengan watak sejatinya. Demikian kita (umat) dituntut agar dapat melatih dan membina diri, untk selalu ingat akan Tian, Tuhan Yang Maha Esa, karena yang benar-benar dapat menyelami-hati, akan mengenal watak sejati dirinya dan yang mengenal watak sejati/hakekat kemanusiaannya, akan mengenal Tuhan Yang Maha Esa, dan yang mampu menjaga-hati, merawat watak-sejatinya,

akan mampu mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Demikian ‘’Berpuasa’’ adalah untuk membersihkan hati; per-kataan dan perbuatan.

Hal tradisi ‘’Berpuasa’’ telah ada sebelum kelahiran Nabi Kongzi/Khonghucu bagi umat yang benar-benar mau membina jalan suci berpuasa, adalah hal yang wajib dan harus dilakukan pada tiap saat, karena setiap hari itu digunakan sebagai hari yang baru. Dan bila setiap hari dapat memperbaharui diri perbaharuilah terus menerus tiap hari, dan jagalah agar baru selama-lamanya, menjadi ‘’Rakyat Tuhan Umat Manusia (Kitab Ajaran Besar/Da - Xue, II: I), maka umat Khonghucu di dalam kehidupan beragama, diwajibkan berpuasa ‘’Pada Tiap Tanggal 1 dan 15’’ Bulan Imlek (Tarikh penanggalan Konghucu/Khongculek) sebagai hari untuk bersujud kepada Tian, Tuhan Yang Maha Esa (Bai-Tian-Gong) maka dalam kitab Tengah - sempurna/Zhong - Yong (Kitab Dasar Keimanan) Bab XIX: 14, tertulis; ‘’Dengan berpuasa membersihkan, hati, mengena-kan pakaian lengkap upacara, dengan tidak dilakukan hal yang tidak susila, akan dapat membina diri (Xiu-Shen).

Dan hal yang utama ‘’Berpua-sa’’ dalam ajaran Khonghucu, adalah membersihkan diri , perkataan dengan mengenda-likan dan mengarahkan nafsu dan naluri pulang kepada yang susila, yang luhur dan bajik, ber-fungsi baik terhadap tuntutan jasmani dengan tidak melang-gar batas tengah kebenaran,

sehingga tercipta suasana yang harmonis, selaras, serasi dan seimbang (Ke-Ji-Fu-Li) agar senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Dan dalam mimbar Agama Khonghucu yang bertepatan dengan bulan suci puasa bagi

saudara-saudara kami umat Muslim, kami segenap umat Konghucu mengucapkan sela-mat menunaikan ibadah suci.

Huang - Yi- Shang - DiWei - Tian You - De

Shanzai

RAMALAN BINTANG

Redaktur Khusus

MIMBAR KHONGHUCU

WS. CH. Budhi S. Pribadi.SP

Diasuh OlehPutri Wong Kam Fu

Berlaku3-9 Juli 2016

WEDA WAKYA

MIMBAR AGAMA

Hakikat dan Makna ’’Berpuasa’’Dalam Ajaran Agama Khonghucu

Semakin Dibagi Semakin Bertambah Banyak

ILMU pengetahuan merupa-kan harta yang paling utama. Ia tidak bisa dicuri oleh pencuri, tidak pula dapat dirampas oleh Raja, juga tidak bisa dibagi-bagi bersama saudara-saudara seper-ti harta warisan. Ia tidak seperti harta lainnya, tidak memnjadi beban. Semakin dibelanjakan ia menjadi semakin bertambah banyak.

Setiap kelahiran langsung ditandai oleh kepemilikan atau dimiliki. Ada yang namanya dra-vya, artinya harta benda. Harta milik kekayaan. Perkembangan dari kata Sansekerta ke dalam bahasa Bali menjadi druwe...., “oh punika druwen titiang...” - oh itu (harta) milikku.

Begitu kita terlahir ke dunia ini, kita sudah mulai diisi oleh hiasan dravya atau milik yang diawali dengan tangisan bayi “Oooeeekkkk....”, lalu kita mem-permaklumkan diri hadir ke dunia Mayapada ini “Aham atra asmi, I am here..., aku ada ... had-ir di sini... di dunia ini”. Aham.... aku.... yaaaa...aku ada hadir di dunia maya ini.... dan pada akhirnya sang ibu mendekap aku, kita, maka mulailah kita isi hidup kita dengan kata “mama” (bukan ibu, mother) . Mama artinya milikku. Maka mulailah hidup kita diisi oleh hiasan ini ibuku, ini badanku, ini bapakku, ini rumahku, ini milikku...mi-likku..., maka tertangkaplah kita ke dalam pelukan ketat sang dwi-tunggal, yaitu aham dan mama.

Aham (aku) dan mama (mi-likku), dwi-tunggal ini tidak dapat kita batalkan, sebaliknya mereka berdualah yang mem-batalkan hampir seluruh ke-inginan-keinginan kita. Tidak ada orang di alam ini terbebas dari sang dwi-tunggal ini. Kita semua dipaksa dan dimasukkan ke dalam kerangkeng aham dan mama, aku dan milikku Bagi mereka yang kurang menerangi dirinya dengan penerangan lam-pu penerang Veda, maka lama kelamaan sang dwi-tunggal tersebut menjadi semakin kuat, menjadi semakin kuat, dan akh-irnya memberikan pelengketan

yang sangat menyenangkan. Selanjutnya, kita semua akan sangat menyenangi “pañjaram” atau kurungan indah aham dan mama ini. Lama kelamaan kekuatan aham-mama menjadi begitu kuatnya, kuat dalam ken-ikmatan, kuat dalam kenyaman-an, akhirnya dwi-tunggal itu memberikan kekuatan ikatan yang tidak mungkin lagi orang mau melepaskannya, karena ia sudah berubah menjadi lem al-teko. Sang dwi-tunggal berubah menjadi malaikat cantik mem-bawa rantai emas yang orang-orang dengan segala senang hati akan membiarkan dirinya diikat lebih ketat, lebih erat, lebih kuat..... lalu kita akan menjadi lebih menyukainya, menyukai ikatan lem alteko ini. Pengumpulan ikatan dravya akan bertambah... bertambah... bertambah terus hingga menjadi gunung khayalan maha agung. Tinggi dan besarnya mengalah-kan tinggi dan besarnya gunung Agung atau gunung Rinjani dan kebanggaan tanpa batas pun akan datang menyapa kita, bah-wa kita adalah orang berhasil, sukses besar dalam hidup ini.

Selanjutnya, kita tidak akan mampu lagi menyadari bahwa dravya-dravya tersebut kita kumpulkan hanya menjadi pen-ghalang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Kita tidak lagi menyadari bahwa semua dravya-dravya tersebut bersifat sementara dan mengikat sang diri sejati di dalam ikatan-ika-tan dunia. Kita tidak menyadari lagi keaslian dravya atau harta benda itu. Lama kelamaan kita menjadi tidak ada bedanya den-gan kawan-kawan pemulung di jalanan, lama kelamaan kecen-drungan menjadi “pemulung dravya” akan berkembang terus di dalam diri kita sehingga kita menjadi dengan senang hati melupakan kepentingan untuk mengumpulkan dravya yang sejatinya dravya, harta milik yang sejatinya milik, yang ber-sifat kekal abadi dan yang akan mampu mengantarkan kita kepada asal muasal kita seba-gai sang diri sejati, yaitu Sang

Atma, untuk kembali kepada sumber sejati kita, yaitu Sang Hyang Paramatma.

Dravya yang patut dikumpul-kan oleh setiap insan manusia yang hadir ke dunia Mayapada ini adalah: “sarva dravyesu vidyeva dravyam ahur anut-tamam” , bahwa dari segala harta milik di dunia ini, ada harta milik yang sangat spesial, yang memberikan kemuliaan kepada seluruh makhluk hidup material dan spiritual, harta benda milik maha utama, yaitu yang bernama vidya, artinya, ilmu pengetahuan. Ia sangatlah tidak terbatas....dalam lapan-gan dan juga dalam jangkauan kemuliaan. Dan...., lebih jauh lagi..., dari jutaan-jutaan insan manusia hanya satu atau dua orang saja yang akan beruntung untuk tertarik dalam mencari dan mengumpulkan divya-vidya, atau ilmu pengetahuan spiri-tual, ilmu pengetahuan maha agung, ilmu pengetahuan yang kekal abadi, dan yang akan mengantarkan Sang Atma kem-bali kepada asal sejatinya, Sang Hyang Paramatma. Ilmu penge-tahuan atau vidya indah serta mulai seperti itu sifatnya adalah Aharya, bahwa ia tidak bisa diambil oleh orang lain. Tidak seperti harta milik biasa yang bisa diambil dan dicuri oleh pencuri, bisa diambil oleh pen-guasa, bisa dirampas oleh sau-dara, keponakan, paman, kakek, dan lain-lain. Vidya yang tidak akan pernah bisa pergi dari diri kita, bahkan jika vidya tersebut dibagi-bagikan, vidya atau harta benda milik seperti itu akan berkembang biak, bertambah...bertambah... dan bertambah terus jumlahnya. Ia tidak bisa pergi dari diri orang. Memang menarik, vidya seperti ini me-mang menarik, tetapi tidak ban-yak yang tertarik kepadanya, karena ia tidak memberikan tawaran-tawaran kenikmatan sebagaimana tawaran promo dari harta benda milik lainnya. Selain itu, vidya ini juga bersifat anarghya, bahwa ia ia tidak bisa dibeli, tidak ada yang menjual harta milik vidya, tidak ada toko, atau Alfa Mart alpa men-jualnya, karena ia bukan barang dagangan, Mall pun tidak akan mampu menyediakannya.

Juga, ia bersifat aksaya , artinya, vidya ini merupakan harta milik yang kekal abadi yang akan selalu menyertai kita kemana saja, bahkan beyond this material world... menye-berangi jauuuhhh... melewati batas dunia material ini. Vidya

ini ikut menyertai kita ke alam setelah kita meninggal.

Itulah harta benda yang ses-ungguhnya patut kita kumpul-kan semasih kita berada di dun-ia ini dan itulah sesungguhnya tujuan jeritan ketika bayi baru lahir mengeluarkan jerit tang-isan, “Ooeeekkk ...” kita hadir di dunia ini, yaitu...untuk men-jadi “pemulung divya-vidya”, pemulung sejati pengetahuan sejati. Memikiki pengetahuan suci cemerlang Divya Vidya akan memungkinkan orang un-tuk terlepas dari ikatan super ketat lem Alteko Aham (aku) dan Mama (milikku), paling tidak memperlemah keterleka-tannya (asamaropita-aham-mama-abhimanatvat).

Mendapatkan Divya Vidya, atau i lmu pengetahuan Se-jati berarti mendapatkan harta benda sejati yang langgeng dan mengantarkan kepada ke-langgengan, sejatining hidup. Itulah harta sejati, bukan ker-tas, bukan logam, bukan tanah, bukan pula tumpukan buku. Di-vya Vidya merupakan “sarining sastra”, atau intisari dari segala jenis ilmu pengetahuan, dan ia adalah harta sejatinya harta milik di dunia ini yang harus dicari oleh semua insan Hyang Paramatma (Vidya-dhanam sarva-dhana-pradhanam).

Keistimewaan khusus dari Divya Vidya (pengetahuan suci) yang Vidya Dhanam (harta se-jati) ini tidaklah seperti harta lainnya, misalnya uang, jika dibelanjakan maka ia akan menjadi berkurang. Semakin dibelanjakan atau dikeluar-kan ia akan menjadi semakin berkurang sampai akhirnya habis sama sekali . Namun, tidak demikian halnya dengan Vidya Dhanam (harta dalam bentuk pengetahuan), ia bukan hanya langgeng tetapi semakin dikeluarkan, semakin dibagi dan diberikan kepada orang lain, maka “harta pengetahuan” tersebut akan menjadi semakin bertambah lagi dan bertambah lagi. Bersamaan dengan ber-tambahnya, ia juga semakin memberikan kebahagiaan dan kemuliaan hidup kepada mereka yang membagikannya. Semakin dibagi ia menjadi semakin ber-tambah banyak (Vyaye-krte vardhata eva nityam), itulah harta sejati dalam hidup dan harta seperti itulah yang sehar-usnya ktia semua kumpulkan selama kita diizinkan berada di dalam badan ini oleh Hyang Parameswara, Pemilik Sejati dari segala harta milik.

Darmayasa

Redaktur Khusus

WEDA WAKYA

Na coraharyam na ca rajaharyam

Na bhratrbhajyam na ca bharakari

Vyaye-krte vardhata eva nityam

Vidya-dhanam sarva-dhana-pradhanam

(Shubhasita Ratnavali)

Kadek Tirta Putra Santika, beralamat di Ubung Kaja, Den-pasar. Anak dari Nengah Sedana baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke-4. “Untuk jagoan kecilku semoga se-lalu memberi kebahagiaan di tengah-tengah keluarga kami.

I love you.

PERMATA HATIUntuk pembaca Bali Post Mingguan (BPM), kami membuka rubrik baru

‘’Permata Hati”. Rubrik ini mengangkat si buah hati yang baru lahir, yang berulang tahun atau akan berulang tahun. Juga pasangan yang menikah di minggu tersebut atau yang merayakan ulang tahun pernikahan. Kirim foto menarik dan tulis data lengkap identitas diri, orang tua serta komentar singkat. Semua data dikirim lewat email [email protected] dengan kode Permata Hati. Bisa juga naskah dan foto dikirim ke Sekretariat Redaksi Bali Post. Jl. Kepundung 67 A Denpasar telp. (0361) 225764. (Redaksi)

Page 7: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Bencingah

BPM/wan

“NIEK, dadi ati ngalahin mai sing nga-SMS. Ngebél Tun-gurah masih sing nyambung, takut Cang ngaduk-aduk. Ter-paksa ngebél Nang Geria ajak Putu Galang,” raosné Madé Sudiari nyebeng.

“Cang masih sing nyam-bung, Gég Jeladi ngorahang Tungurah ka kandang di tegalé ngiring ajinné. Sangkal Cang ngajak Gég Jeladi mai lakar ngumbah,” saurné Suwarni nolih Ngurah Jelada.

“Tiang ka tegalé nglaut mai sing ngaba HP. Nyén nawang lakar pada janjian ngumbah mai. Kadén biasanné Lanang ajak Putu Galang kayeh ka Arca, paekan?” Ngurah Jelada makenyem pait.

“Nguda ento uyutang, kadén jani suba matemu dini horéé kan-gen toh?” Swandéwi nyelag.

“Nah sing kénkén, masi tim-palé tondén makejang mulih. Nu pada kangen tekén gegé-lané anyar di kota ngempahang kangen suud ulangan malali malu ditu,” Ketut Sulasih masemu sinis.

Sadurungé ngebér umbah-umbahané sami saling tuturang pikolihan raporné soang-soang. Ngurah Jelada, Luh Suwarni, Lanang Geria lan Ketut Sulasih ngangken nilainé becik lima be-sar. Nanging Putu Galang, Ayu Swandéwi, Madé Sudiari lan Putu Suratni nyebeng nilainné jeblok. Ayu Jeladi sané kari SMP ngangken nilainé becik saha ngandupang mangda daha trunané nénten kuciwa malajah ring kota. Salanturné sami su-manggup jaga ngrujak nyanan soréné ring umahné Madé Su-diari ngawit jam tiga. Sira sané madué poh, nyambuér, bang-kuang, blingbing muah ketimun dados bakta. Basa-basa sa-jangkepnyané kasediaang olih Madé Sudiari. Samian setuju raris mangkin ngrereh genah ngumbah nyambilang ngrumpi ring tukadé mapasang-pasan-gan. Ayu Jeladi sané sampun sidumun usan ngumbah mang-kin masiram ring pancorané. Ngurah Jelada lengut obrolané sareng Luh Suwarni, sagét

makedékan magobagan, sagét ngambek besus mapi ngambul. Dikénkéné saling kejitin tolah-tolih makisi-kisi ngawé iri.

“Tungurah, nguda sabilang tiang ngebél utawi SMS Madé Sudiari seringan raganné di kos Tungurahé. Tiang mrasa cemburu, napi malih raganné ngoraang Tungurah setata maan kiriman jaja, SMS-an, ngrumpi sareng pacarné uli Se-lat..., sira... Ayu Citra kénten? Malahan wau mara niki kocap Ayu Citra mabuaka ka kos Tungurahé, nanging kaban-caran labuh ngantos opnama ring RSU Amlapura. Madé Sudiari manggihin Tungurah mesra gati nongosin di Rumah Sakit, yakti?” Luh Suwarni nganengneng Ngurah Jelada saha masebeng ngeling. “Tiang takut Tungurah nyanan seling-kuh ajak Sudiari bas nyantep ngenderin. Yén Ayu Citra sira nika tiang déréng kenal?”

“Oooh, dadi bisa kéné dadin-né. Ajak Madé Sudiari tiang mula sekelas. Kéto masih ajak

Madé Budiana. Dadinné mepe-san malajah bareng jumah tian-gé ané tongosé sada linggahan. Ada kamar tamu, ngelah téras, kamar mandi lan dapur cenik. Ipidan umahé ento tongos prak-ték paman tiangé dugasé kari dadi perawat di RSU Karangas-em. Yéning Gék Arniek cemburu tekén Sudiari wajar-wajar gén. Tiang masih marasa raganné ada keneh tekén awak tiangé malah uli dugasé iraga enu dini. Adanné iraga enu masa puber makejang bakat uber, luh muani pada doang. Asal iraga pada bisa ngaba raga, jalan tresnan iragané ané sujati anggon kembulan ngarepin tan-tangan idupé. Sejaba ento mirib Aniek ten ngrasa yén Madé Budiana masih ada kenehné tekén ragan Aniek’é. Tiang masih cenidra, nanging patutké tiang nombaang raganné demen tekén Arniek? Mirib ditu di Denpasar buin liunan ané nem-enin Gék Suwarni pinaka kedis Cendrawasih miber di alasé sepi. Nyén tuara lakar kalangen

ningalin lan muduhang. Tiang bangga, matur suksma ring Sang Hyang Widi sané ngicén tiang gegélan jegég buka Arniek. Tiang percaya tekén ragan Arniek’é. Dumadak Ida Sang Hyang Widi masih mapaica kanirmalan katulusan keneh Gék Suwarniné nyak nuduk kalacuran déwék tiangé. Cobak pidénin, Budiana pasti mepes ngomong utawi SMS tekén Arniek ngomongang tiang nge-lah pacar liu di Amlapura. Maka dadua makeneh malasang iraga. Nanging Arniek eda brangti apa buin ngamusuhin timpal. Cihnan pitresnané sujati tuah welas asih, lascarya, lan saling percayain. Sing ada tresnané maubah dadi musuh. Apang eda yén cinta ditolak dukun bertindak, gedeg marikosa cara binatang ngaduang nafsu,” tu-turné Ngurah Jelada ngawinang Luh Suwarni ngeling sigsigan, marasa pelih kurang percaya tekén pitresnan gegélanné.

(Masambung)

BaliL E M B A R B A S A B A L I

Redité Wagé, 3 Juli 2016 7

(34)

SAKADI kaputusan peparuman sulinggih PHDI sané sampun kamargiang, ring soang-soang pakarangan umah patut madué kalih soroh genah suci. Asiki marupa sanggah Ka-mulan pinaka genah malinggih Ida Bhatara Hyang Guru sané mapaica karahayuan utawi karahajengan ring sajeroning krama taler sané wénten ring pakarangan inucap, kaping kalih Panungun Karang, palinggihan Ida Ratu Sedahan Panungun Karang pinaka “kepala satpam” ring wewidangan pakarangan inucap. Yadiastun pateh pinaka genah suci sakadi sanggah Kamulan, nanging galah ngamar-giang piodalan nénten kamargiang sinaren-gan. Indiké punika kabaosang olih Drs. I Gusti Ketut Dalem, M.Si., Dosen Tetap ring IHDN Denpasar Fakultas Dharma Duta.

Pinaka palinggih sané kasungsung olih angga kulawarga sané madué karang pauma-han, Ida sané malinggih irika jagi katurang canang taler banten sesodan ring rainan-rainan jagat. Sios punika, nganem bulan apisan jagi kaaturang upacara yadnya utawi kabaosang antuk marainan ring tugu sané kalaksanayang ring raina sakadi sané ka-pituduhang malarapan antuk “mapeluasan” utawi “nuur baos” saking Ida Ratu Sedahan Panungun Karang.

Pecak Wakil Sekretaris PHDI Provinsi Bali puniki malih maosang, wénten makudang-ku-dang galah sané kanggén marainan ring tugu punika, minakadi Panampahan Galungan, Panampahan Kuningan, Kuningan, miwah Manis Kuningan. Sios punika wénten taler kamargiang tatkala Tumpek Krulut, Buda Kliwon Pahang, utawi Buda Kliwon Pager-wesi. Manut sané mungah ring sastra agama, parikrama ngarainin tugu punika kamargiang ri kala Buda Kliwon Ugu.

“Pamargin upacara ngrainin ring tugu majanten nénten sinarengan sareng marainan ring sanggah. Duaning tatkala kamargiang upacara ngrainin sanggah, Ida Ratu Sedahan Panungun Karang ring kaniskalan tangkil taler ngaturang bakti majeng Ida Bhatara Hyang Guru. Tatkala punika Ida Panungun Karang taler katuran jotan sesodaan olih krama sané ngamargiang upacara ngrainin sanggah inucap,” baos lanang sané embas ring Gianyar, 10 Januari 1955 puniki teges.

Dosen Tetap ring IHDN Denpasar Fakultas Dharma Duta punika malih maosang, nénten wénten banten cecihnan sios sané patut katurang ring Panungun Karang sajabaning ajengan sané marupa sesodaan, boya marupa tumpeng utawi penek. Sesodaan punika taler madaging antuk tetandingan sané kantun becik minakadi nasi madaging saur, kacang, ulam sudang miwah taluh pinaka cihna sak-ing ulam pasih miwah ulam gunung. Wusan punika tetandingan i wawu katatakin antuk daun pisang tur kadagingin antuk pisang, jaja uli, miwah gina taler canang.

Kapus Pengabdian Masyarakat IHDN Denpasar puniki ngewewhin, tatkala ka-margiang rainan jelih miwah ngodalin jelih sinah kakaryanin daksina tapakan. Tatkala punika Ida Ratu Sedahan jagi katuur tur kalinggihang irika, risampuné punika wawu daksina inucap kagenahang ring palinggih tur katurang upakara. Risampuné nyejer araina wawu lantas kalanturang antuk nyimpen, Ida kaluurang tur busana Ida kalukar. Ku-lit daksina inucap kauwék tur berasnyané kasambehang.

“Tetujon nyejer mangda Ida Ratu Sedahan prasida ngiter tur nuréksain pakarangan umah sakadi biasa sakéwanten antuk rupa sampun kalinggihang ring daksina paling-gih inucap,” baos dané sané meneng ring Br. Kutri, Singapadu Tengah, Sukawati, Gianyar puniki makenyem. (wan)

I Gusti Ketut Dalem

Nénten Sinarengan

PINAKA tetamian budaya saking para panglingsir krama Baliné, tata-titi utawi wilangan makarya wewangunan sané kawastanin antuk Asta Kosala-Kosali kantun becik kamargiang kantos mangkin. Ring tata-titi punika sadurung jagi kadag-ingin makudang-kudang we-wangunan, soang-soang tegak umah patut kakepah dados tigang mandala. Duaning sios jagi ngwangun balé miwah paon sané genahipun ring Madya Mandala, ring tegak umah inu-cap patut taler madué genah Nista Mandala pinaka genah cemer taler Utama Mandala pinaka genah wewidangan suci. Sios saking palinggih Kamulan, ring soang-soang paumahan tradisional Bali patut nuénang genah suci malih asiki sané kawastanin antuk Panungun Karang.

Drs. I Gusti Ketut Dalem, M.Si., Dosen Tetap ring IHDN Denpasar Fakultas Dharma Duta maosang ring soang-soang karang sikut satak patut madué kalih soroh palinggih, inggih punika palinggih Pangulun Karang sané marupa paling-gih Kamulan rong tiga miwah Panungun Karang sané marupa palinggih Sedahan Panungun Karang. Dané taler maosang, sané malingga malinggih ring Panungun Karang mapeséngan Ida Ratu Sedahan Panungun Karang, sang sané nyagra ka-treptian niskala ring pakaran-gan umah genah Ida kaling-gihang.

“Sujatinné Ida sampun me-neng tur dados panungun ring soang-soang tegak karang sadu-rung wénten jadma utawi krama sané nyakap karang jagi kang-gén karang paumahan. Manut tutur saking para panglingsir, rupan Ida taler masios-siosan ring soang-soang tegak karang.

Wénten sané marupa Jero Du-kuh, wénten marupa krama lingsir, gajah, jaran, macan mi-wah sané siosan,” baos dané.

Indik wangun palinggih-nyané, dané maosang marupa tugu maraab sané kakaryanin antuk lakar sané pateh sareng pangawaknyané. Minakadi pan-gawak tugu kakaryanin saking paras, sinah raab palinggih inucap kakaryanin taler ngang-gén paras. Sios punika, tegeh cangkem palinggih taler kaa-sahang sareng cangkem krama sikut sané majujuk ring bataran palinggih utawi asah sareng karang astinyané. Krama sané kadadosang sikut olih Ida Ped-anda tatkala ngawitin makarya palinggih punika wantah krama panglingsir saking kulawarga inucap. Sios punika pepayasan palinggih kirang langkung mad-aging antuk pepalihan dasar, pangawak taler cangkaem pal-inggih sané madaging raab antuk gelungan.

Tatkala katakénin indik war-na poleng sané akéh kanggén ring panungun karang, dané maosang wantah cihna saking kawisésan Ida jagi nyelem-putihang utawi nyelehin iwang-patut antuk kaniskalan ring pa-karangan umah inucap. Warna selem putih taler cihna saking pikayunan teguh tatkala nyagra kawecikan miwah kasucian.

Budayawan I Gd. Anom Ran-uara S.Pd., S.Sn. taler mao-sang yéning kacingak saking tetueknyané, warna poleng sané kawigunayang wantah poleng pepetet sané nyihnayang Suda-mala. Tegesnyané wantah nyiki-ang parindikan galang miwah peteng. “Sangkaning panyikian sané mawasta Sudamala punika sakancan parindikan kaptiang mangda prasida mawali malih dados suci nirmala,” Ranuara negesang. (wan)

SANGKANING kawénte-nannyané mabuat pisan ring pakarangan paumahan taler munggah ring Asta Kosala-Kosali, majanten wénten ka-patutan utawi tata-titi sané patut kanggén dasar ri kala jagi

makarya miwah ngenahang Pa-nungun Karang ring paumahan. Genah miwah wilangan sikut-nyané taler patut kauratiang pisan duaning yéning nénten sakadi sapatutné sinah genah suci punika jagi nyakitin krama

sané madué karang paumahan inucap. Sangkaning punika tat-kala makarya palinggih Pa-nungun Karang, akéh parindi-kan sané patut kauratiang tur katengetang sakadi tatkala makarya palinggih Kamulan.

Panungun Karang

Nyagra taler Nyelem-Putihang Pakarangan

Kala Raksa, Genah Ngwangun Panungun Karang Drs. I Gusti Ketut Dalem, M.Si.

maosang, wilangan sané mungah ring Asta Kosala-Kosali wénten sané kabaosang antuk Padu Raksa inggih punika pepadonan saking kalih témbok panyengker lantas kawangun Pamucun Karang. Sorohnyané wénten patpat, ing-gih punika ring bucu Kaja Kangin kawastanin Sri Raksa, ring Kelod Kangin kawastanin Indra Raksa, wus punika ring bucu Kelod Kauh kawastanin Rudra Raksa miwah bucu Kaja Kauh kawastanin Kala Raksa. Sangkaning Panungun Karang magenah ring bucu Kaja Kauh, punika mawinan palinggih iwawu sering kasengguh antuk Kala Raksa.

“Sakéwanten sadurung jagi ngwangun Panungun Karang, sinah sampun kawilangin em-bangnyané saking témbok pa-nyengker karang nyantos ka bataran palinggih antuk wilan-gan Asta Wara. Saking témbok punika kawilangin mangda prasida kantos ring wilangan Kala sané kadagingin malih asampél,” baos dané.

Genah Panungun Karang ring soang-soang wewidangan nénten ja pateh sangkaning masiosan indik sastra sané kanggén dasar taler sangkaning sima utawi gama sané wénten ring genah punika masiosan. Sios ring bucu Kaja Kauh wénten taler sané ngenahang Panungun Karang ring tengah-tengah utawi se-lagan balé daja sareng balé dauh sakéwala nampek utawi

atep ring tembok panyengker dajanan. Wénten taler sané ge-nahnyané nampek saking kuri pamesuan umah. Sangkaning genahnyané nénten ring bucu Kaja Kauh, palinggih Panungun Karang inucap nénten prasida kawastanin Kala Raksa sajaban-ing kawastanin Tugun Karang.

Manawita palinggih Panun-gun Karang inucap kagenahang ring témbok dajanan nanging nénten ring bucu Kaja Kauh, patut kautsahayang mangda Panungun Karang inucap nént-en kaentukin utawi kailidang antuk wewangunan siosan tur patut polih genah embang ring natah. Duaning sios saking Ida madué parikrama jagi ngiterin pakarangan saraina, genah embang punika taler ngawinang Ida dados pangijeng natah. Tios punika, wénten taler tata-titi sané maosang indik genah pawaregan utawi paon sané wénten ring pamajogan kuri paumahan patut masadu arep sareng Panungun Karang.

“Tetujonnyané, ri kala wént-en tamiu sané rauh ngranjing ka paumahan sinah sané jagi kaojog kapertama wantah paon, boya balé tamiu. Sangkaning ring paon anget sinah asuné meneng irika tur ngongkong tamiu sané rauh, risampunné ngranjing punika majanten jagi kacingak olih Ida Ratu Sedahan Panungun Karang sané paling-gih Ida masadu arep ring paon,” dané nerangang. (wan)

POLENG – Sakadi sané ketah kapanggih ring pakraman Bali, palinggih panungun karang kaanggénang busana selem-putih utawi poléng utamanipun napkala piodalan utawi ngerainan tugu punika

panungunkarang

BPM/net

BPM/wan

UMAH METEN

BALE SAKA PAT

Page 8: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Upacara8 Redité Wagé, 3 Juli 2016

Rédaksi nerima reriptan marupa artikel (paling akéh 3500 huruf), satua ringkes (paling akéh 6000 huruf), puisi, geguritan miwah sané siosan. Reriptan mangda kakirim ring alamat: Bali Post Jalan Kepundung 67 A Dénpasar. Taler dados ring email: [email protected].

Bebantenan

Satua

Olih : Madé Taro

SAJERONING kahuripan saraina, krama sané magama Hindu ring Bali setata ngamar-giang upacara yadnya, inggian ngamargiang upacara Dewa Yad-nya, Manusa Yadnya, Rsi Yadnya, Bhuta Yadnya, miwah Pitra Yad-nya. Sajeroning ngawitin utawi ngamargiang pakaryan taler kakawitin antuk upacara. Sapuni-ka taler ri kala alit-alité pacang ngranjing ring sekolahan, nunas ajah-ajahan pastika kakawitin an-tuk upacara. Wénten upacara sané ketah kamargiang olih angganing sekolah utawi perguruan tinggi sadurung alit-alitnyané nunas ajah-ajah ring sekolahan. Upacara inucap kawastanin Upanayana. Upacara Upanayana pateh ring penyucian diri. Pinaka siswa, sa-durung pacang malajahin aksara, patut kadulurin antuk nyuciang angga taler nyuciang pikayunan.

Sakadi sané kabaosag olih Jero Mangku Wayan Sura, guru agama ring Desa Ngis, Kecama-tan Manggis, Karangasem. Sadu-rung malajahin aksara, alit-alité sadurungnyané patut ngresikin angga dumun, mabersih, sakadi nyarengin Upanayana. Manut Jero Mangku Sura, mawit anak alit sané wawu pacang ngranjing ring tingkat sekolah dasar (SD) sapatutné sampun nyarengin upacara Upanayana, antuk dasar

pamineh sangkaning mawit SD anaké alit sampun pacang mala-jahin aksara, malajahin basa Bali, aksara Bali, taler indik palajahan agama. Antuk punika, alit-alité majalaran ngamargiang Upanayana nunas upasaksi ring Déwi Saraswati yéning pacang nunas ajah-ajah mangda kaicén margi sané becik taler napi sané kaplajahin mawiguna kapung-kuran.

“Penyucian diri punika mawi-guna pisan majeng alit-alité santukan dané mawit pacang nunas ajah-ajahan, ngurik ak-sara, pamekasnyané aksara Bali. Antuk punika, angganing sekolah sapatutné ngamargiang upac-ara Upanayana (penyucian diri) sadurung siswa anyar sané kat-erima ngawit malajah, sanistané maprayascita miwah mabyakala. Aptin titiang, ngawit tingkat SD, alit-alité sampun ngamargiang upacara inucap, yadiastun mang-kin ketah sampun kapanggihin kamargiang ring tingkat SMA taler perguruan tinggi,” aptin dané.

Parindikan sané pateh taler kabaosang Dr. Dra. Ida Ayu Tary Puspa, S.Ag., M.Par., Sekretariat Program Doktor PPS IHDN, Den-pasar taler Kabid Agama WHDI Bali. Upacara Upanayana utawi ketah kawastanin Pawintenan

Saraswai patut kamargiang sa-durung iraga nunas ajah-ajahan taler malajahin aksara, pameka-snyané aksara Bali antuk tetujon nunas pabersihan/panyucian angga sarira taler panyucian pikayunan miwah nunas restu pacang ngawit malajah mangda kaicén margi sané galang apa-dang.

Indik pamarginnyané, Jero Mangku Sura malih ngwewehin, pamargin upacara penyucian diri utawi upacara Upanayana matiosan sareng pawintenan sané kamargiang antuk tetujon dados pamangku. Manut dané, Upanayana wantah upacara pabersihan tahap awal sadurung alit-alité nunas ajah-ajahan. Yéning pawintenan sané matetu-jon dados pamangku minakadi nganggén ayaban catur, wénten pula-pali upacara marajah. “Tetu-jonnyané ngruruh tingkatan sané kawastanin sunyata. Upacara pawintenan wantah sinalih tung-gil pamargi manut Hindu pinaka jalaran nyuciang angga sarira taler pikayunan lahir batin saje-roning malajahin sastra, aksara suci sané kaumpamiang sakadi patapan sekar tunjung, yadiastun uripnyané ring enduté, nanging sekarnyané nénten kotor sang-kaning endut genahnyané urip,” teges dané nguntatin. (uma)

“YÉN suba kéto, margiang swayembara Paman!” kéto pan-gandika Ida Sang Prabu disubané ningalin juru borosé makaon ngejuk bojog ento.

“Sapasira sané nyidayang ngejuk Irengan, idup wiadin mati, sinah ia lakar maan upah kebo metanduk mas!”

Gatra indik swayembara ento dingaha tekén I Yuyu ané sedek marérén di songné. Nyekenang ia ningehang pawarah-warah ané ngamiletin manah ento. Kenehné lakar marengin swayembara apa buin ulian upah ané bakal terimana luwih pesan.

“Diapin pajalan Icangé cara I Bekicot, kéwala aji batis Icang makekutus ené lakar juk Irengan ento!” kéto ia ngajumang déwékné.

Sambilanga enjak-enjok I Yuyu majalan ka puri. Tepukina para juru boros nuléngék menék nolih pepunyanan lan cicing borosan ané galak ngongkong sambilanga makecag-kecog.

“Ih Irengan, tuun Cai!” keto pagelur para juru borosé. Suba duang wai bojog selem ané marasa takut ento tusing tuun uli pepunyanan gedé tegeh ento. Suba liu krama ané mongkod kéwala tusing ada ané nyidaang neked di muncuk. Tan karunguang olih kramané, I Yuyu menék ka pepunyanané ento. Disubané ia ngidaang ngentasin carang kayuné mara kramané makesiab ningalin.

“Ih tolih ada yuyu mongkod punyan kayu,” kéto munyin juru borosé.

“Wah milu swayembara ia…!” kéto munyin ané lenan. “Jeg baud pesan! Mirib ia dot ngasanin kénkén ya tundunné

peluta tekén bojogé ento,” ané lénan mamunyi sada ngwalék.Adéng-adéng yuyu bunter ento neked di tongosné Irengan meng-

keb. Dapetanga bojog ento pules leplep. “Selah melah né…,” kéto ia mapineh. Kramané di betén punyan kayuné tusing rérénan nulén-gék menék satmaka ngantiang Irengan ento ngamuk lan murak awak yuyuné ento. Sakéwala buin jahan bojog selem ento ulung ka tlabahé. Makejang kramané masuryak sambilanga malaib-laiban macebur ka tlabahé. Ané dapetanga boya ja Irengan ané murak awak I Yuyu sakéwala I Yuyu nyepit batisné Irengan ané sedeng pules leplep. Sangkaning kapupungan bojog ento makesiab laut macebur ulung ka tlabah tur mati ulian tusing bisa nglangi.

“Kebo matanduk mas ené gelah Cainé Yuyu,” kéto pangandika Ida Sang Prabu Wijayakrama tatkala ngamaang upah ento tekén I Yuyu

Makejang krama Badrasakarana masuryak bagia duaning bojog ané ngrusak tetamanan suba mati. Semu galak makejang dadi girang, apa buin ningalin parisolah yuyu ané dueg ento. Sakéwala nadak sara kramané kedék ngelkel.

“Tegarang tolih ento, baud pesan…!” raosné. Kramané ningalin I Yuyu ngedeng tali panégulan kebo matanduk

mas ento, ia marasa jejeh keboné malinga tekén anak lénan. Ento mawinan ia meled ngejang keboné di tengah songné. Ulian ento kebo gedé ento rengas nglawan kanti ngusak song umah yuyuné lan batisné nyekjek tundun I Yuyu. Agetné ia kajekjek di nyanyad tlabahé, mawian ia tusing kanti mati jekjek kebo. Sakéwala awak yuyu ané bunter ento lantas bengkar lan pédél. Lénan tekén ento, ada tlapakan batis kebo di tundun yuyuné. Ulian ento awakné I Yuyu misi ukiran tlapakan batis kebo.

(Puput)

Yuyu Bengkar

UMAT Hindu ring dija kémanten mage-nah setata nganggén agni waluya sarana ngamargiang upacara yadnya. Sinalih tung-gil paican Ida Sang Hyang Widhi ring jagaté marupa kawéntenan surya waluya wit wénten agni ring jagaté puniki. Agni sané mawit saking Sang Hyang Surya punika maderbé makudang-kudang swabawa. Swabawa agni punika minakadi panes, endih agni punika nyuluhin taler sida ngardi puun. Agni sané mawit saking surya punika dahat akéh wigunannyané ring kahuripan sarwapraniné. Agni waluya piranti upac-ara yadnya punika taler maderbé wiguna mangda umat Hindu maderbé paidepan ring kawéntenan agniné punika. Sinar suryané ngawinang toya segarané maluab munggah ka langité dados gulem tur dados sabeh. Sabehé punika kasimpen ring alasé ngardi mata air terus ngwéntenang tukad, tukadé punika ngembahang toya ka carik, abian miwah ka désa miwah kota utawi ka pemu-kiman. Toyané punika waluya wit wénten entik-entikan sami sané kanggén sandang pangan, tamba miwah sarana urip sané sio-san. Sami kawéntenan piranti uripé punika saking surya wit agniné ring jagaté. Punika mawinan agni kamanggehang niyasa Puro-hita Yadnya. Agni waluya Purohita Yadnya punika kasurat ring Rg. Véda Mandala I. Sukta 1 Mantra 1. sakadi asapuniki: Agni mile purahitam yadnyasya devam rtvijam hotaram ratnadhatamam.Artosnyané: Titiang ngaturang bhakti ring Widhi malarapan sunar Sang Hyang Agni mangda dados Pandita waluya Puro-hita Yadnya sané mapica sarana anggén ngamargiang tur ngupapira kahuripan ring jagaté. Saking Mantra Veda puniki kalimbakang dados makudang agni ring upacara yadnya umat Hinduné ring Bali. Makudang-kudang agni punika sakadi dupa, dipa, api takep, api tetimpug, api linting, damar kurung, api obor miwah sané tiosan.Agni sané dados sarana punika sami suks-mannyané waluya Purohita Yadnya sané nuntun pamargin yadnyané mangda sidaning don. Niyasa agni punika wénten sakadi se-suluh, waluya ngicalang mala, nabdabin idep sané waged ngamargiang yadnya. Lengkara Purohita punika mawit saking basa Sansek-erta saking “Pura lan Hita”. Pura martos ring ajeng, Hita martos kagenahang. Dadosnyané Purohita martos sané magenah ring ajeng upacarané punika Ida Pandita sané muput yadnya. Dadosnyané Purohita martos Pan-dita sané nuntun umat. Punika teges miwah suksman Purohita. Yéning ruruh tegesnyané, Purohita punika taler genah ngruruh urip bagia. Lengkara Pura punika marti genah. Hita punika marti bagia. Pandita Purohita punika genah nunas panuntun ngamolihang urip bagia. Agni sakadi sinarnyané ngicénin panerangan utawi sesuluh. Sinar suryané waluya ngicalang penyakit ring jagaté. Yén-ing sampun suluh sinar, antar ngamargiang urip.

(Ida Rsi Bhagawan Smerthi Kusuma Wijaya Sebali)

Agni Waluya Purohita Yadnya

MAWINTEN wantah upacara pinih utama sajeroning Manusa Yadnya sané matetujon nyuciang angga sekala niskala. Upacara mawinten mateges nyuciang angga sekala miwah niskala, saking sekala, angga kabersihin nganggén toya sané sampun ka-dadosang asiki sareng makudang-kudang sekar/kembang. Mung-guing nyuciang saking niskala, inggih punika mapinunas majeng Ida Sang Hyang Widhi Wasa mangda kaicén restu nyuciang angga, kaicén panuntun miwah bimbingan sajeroning malajahin pangweruhan suci minakadi ka-susilaan, kitab Wéda, susastra wéda, raris salanturnyané prasida kamargiang tur maguna majeng angga miwah ngwantu anak tios sané muatang.

manut Ida Rsi Bhagawan Smerthi Kusuma Wijaya Sebali, kruna mawinten mawit saking kruna ‘mawit’ miwah ‘enten’ sané mateges mawali éling. Eling sareng ajah-ajahan agama, éling majeng laksana kaon, pikayunan nénten becik, miwah bebaosan nénten

becik gumanti mautsaha nguwah dados becik. Manut Ida, umat Hindu ring Bali patut percaya tur patut nglaksanayang upacara mawinten puniki sané banget ma-guna sajeroning nyuciang angga sekala niskala saha sarat antuk nilai rohani sané dalem.

Sajeroning upacara mawinten, sapa sira dados nglaksanayang. Indik soroh ayaban utawi ban-ten pawintenan sané kanggén, Ida Rsi maosang wénten tetiga ayaban sané ketah kawigunayang. Kapertama, Mawinten antuk ayaban Saraswati sederhana wantah upacara penyucian pa-mekas ngastawa Déwi Saraswati pinaka sakti Déwa Brahma sané nedunang pangweruhan. Sané nglaksanayang pawintenan puni-ki sané wawu malajahin agama, malajahin spiritual, wawu ngran-jing sekolah, ngawitin makarya, miwah sané siosan. Kaping kalih, mawinten antuk ayaban bebang-kit, upacara madya wantah pe-nyucian pamekas ngastawa Déwi Saraswati miwah Bhatara Gana pinaka putran Siwa, sané nglak-

sanayang pawintenan inucap wantah para tukang, sangging, tu-kang banten. Pawintenan puniki sering kaloktah pawintenan gana-pati utawi dasa guna. Kaping tiga, mawinten antuk ayaban catur, upacara utama wantah penyucian pamekas ngastawa para Déwa : Iswara, Brahma, Mahadewa miwah Wisnu pinaka pragayan Ida Sanghyang Widhi Wasa, sané nglaksanayang pawintenan puniki lumrahnyané pamangku, dalang, pendéta.

Upacara mawinten wantah sinunggil upacara sané patut kalaksanayang olih umat Hindu, nénten sawaliknyané katampé-nin yéning upacara mawinten identik pacang dados pamang-ku, nanging mawinten puniki wantah sajeroning utsaha ny-alantarayang saha nyujuh ka-sukertan sekala miwah niskala (jagadhita miwah moksa). San-tukan katampénin saking filo-sofisnyané, upacara mawinten sarat antuk nilai rohani, étika, moral miwah agama sané inggil tur dalem. (uma)

Upanayana, Upacara Panyucian Sadurung Nunas Ajah-ajahan

Mawinten, Nyuciang Angga Sekala Niskala

ALIT - Upacara

Upanayana utawi

sane ketah kaun-

ingin pinaka Paw-

intenan Saraswati

patut kamargiang

mawit anaké alit

ngranjing yusa

sekolah antuk

tetujon nyaya-

gayang angga al-

it-alité sadurung

nerima ajah-ajah-

an pamekas indik

palajahan agama

taler aksara Bali. BPM/net

Page 9: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

9MINGGU WAGE, 3 JULI 2016 9MINGGU WAGE, 3 JULI 2016

Namun ada satu hal yang luput dari pem-

bicaraan media. Hal itu adalah nomor punggung. Saat presentasi peresmian

Ibrahimovic ke United, pemain asal Swedia itu memegang baju atas namanya tanpa nomor punggung. Pemain yang akrab dipanggil

Ibra itu pun bahkan ter-kejut melihat tidak ada nomor

punggung dalam seragamnya. Namun saat ditanya kira-kira nomor berapa yang akan di-gunakannya? “Delapan? Itu keren,” ujarnya dalam konfer-ensi pers, Sabtu (2/7) kemarin.

Selama perjalanan kari-ernya di dunia sepak bola, Ibrahimovic pernah memakai nomor delapan di Inter Milan.Selain delapan, nomor sembi-lan, sepuluh, dan delapan belas pernah menghiasi punggung striker 34 tahun itu.

Namun kelima nomor itu, yakni 8, 9, 10, 11, dan 18 sudah

terpakai di MU.Nomor yang tersedia

adalah 2, dan 3, tapi ked-ua nomor tersebut terlalu identik dengan seorang pemain belakang. Ada lagi

yang belum terpakai yakni 13,14, dan 15. Banyak pihak meyakini Ibra akan diberi-kan nomor legendaris klub

yakni 7 yang saat ini dimiliki Memphis Depay. Depay sendiri digosipkan akan didepak ke klub lain, karena performanya tidak sesuai harapan. Misteri nomor punggung ini juga akan menarik sampai MU benar-benar mengumumkannya saat perkenalan pemain.

SuksesSetelah resmi bergabung

ke Manchester United, Ibrahi-movic langsung mengirimkan pesan peringatan kepada ri-val Setan Merah di Liga Ing-

gris. Ibrahimovic mengatakan dia dan Jose Mourinho akan melanjutkan kesuksesan mer-eka di Manchester United.

“Saya memiliki kenan-gan yang luar biasa bersama Mourinho. Satu hal yang pal-ing saya sesali adalah kerja sama kami hanya dalam waktu singkat, hanya satu musim,” ujarnya. “Ke mana pun kami pergi, kami menang, dan kami akan menang di sini,” ujarnya. Patut ditunggu kiprah Ibra bersama Setan Merah musim depan. (kmb33/rtr)

Misteri Nomor Punggung IbraManchester -

Zlatan Ibrahimovic akhirnya resmi berseragam Manchester United. Sebelumnya sebulan penuh Ibrahimovic bermain kucing-kucingan den-gan para media mengenai masa depannya, setelah mengakhiri kontrak dengan Paris Saint-Germain. Kini hampir seluruh media penuh dengan pemberitaan resminya Ibrahimovic memperkuat tim Setan Merah.

Manchester – Baru saja mengumumkan

transfer Zlatan Ibrahimovic, kini Manchester United di-pastikan mendapatkan target berikutnya, Henrikh Mkhi-taryan dari Borussia Dort-mund.

“Setelah beberapa diskusi intensif, BVB mengabulkan keinginan pemain tim nasi-

onal Armenia tersebut untuk bergabung dengan tim peringkat kelima Inggris musim lalu, Manches-

ter United. Borussia Dort-mund mengharapkan segala yang terbaik bagi Henrikh

Mkhitaryan untuk musim baru di Liga Primer dan Liga Europa” demikian rilis resmi Die Borussen, Sabtu (2/7) kemarin.

Hans-Joachim Watzke se-laku ketua eksekutif kubu Westfalen mengungkapkan, “Transfer ini dibuat pada basis memulai tantangan baru. Manchester United men-gajukan tawaran luar biasa, yang memenuhi banderol si pemain.”

Die Schwarzgelben tidak melansir nilai penjualan Mkh-itaryan ke United, namun kabarnya nominal tersebut be-

rada di kisaran 30 juta Pound.Telah cukup lama dik-

abarkan sebagai buruan Jose Mourinho, kepindahan Miki ke Old Trafford sejatinya sudah bocor duluan ketika megastore klub melakukan blunder dengan memberikan kesempatan kepada supor-ter membeli jersey away si pemain untuk musim baru 2016/2017.

Kendati kekeliruan terse-but, kemudian diperbaiki akh-irnya toh dipastikan mantan bintang Shakhtar Donetks itu benar-benar berlabuh ke Man-chester. Mkhitaryan menjadi rekrutan ketiga The Red Dev-ils di bawah Mourinho musim panas ini, setelah Eric Bailly dan Ibrahimovic. (kmb33/rtr)

C.0000051- mtr-3

TRANSFER LIGA INGGRIS

AFC Bournemouth MasukEmerson Hyndman (Fulham) gratis Nathan Ake (Chelsea) pinjamLys Mousset (Le Havre) dirahasiakanKeluarSylvain Distin Tommy Elphick (Aston Villa) dirahasiakanMatt Ritchie (Newcastle United) dirahasiakan

Arsenal MasukGranit Xhaka (Borussia Monchengladbach) diraha-siakanKeluarMikel Arteta Tomas Rosicky Mathieu Falmini Daniel Crowley (Oxford United) pinjam

Burnley MasukRobbie Leitch (Motherwell) gratisJamie Thomas (Bolton Wanderers) gratis

Chelsea MasukAntonio Conte (pelatih)KeluarLewis Baker (Vitesse Arnhem) pinjamNathan Ake (AFC Bournemouth) pinjam

Crystal Palace MasukAndros Townsend (Newcastle United) 13 juta PoundKeluarDwight Gayle (Newcastle United) 10 juta Pound

Everton MasukRonald Koeman pelatihBassala Sambou (Coventry City) Chris Renshaw (Oldham Athletic) dirahasiakanMaarten Stekelenburg (Fulham) dirahasiakanKeluarSteven Pienaar Leon Osman Tony Hibbert

Hull City MasukWill Mannion (AFC Wimbledon)

Leicester City MasukRon-Robert Zieler (Hannover 96) dirahasikanLuis Hernandez (Sporting Gijon) gratisRaul Uche Rubio (Valencia) dirahasiakanKeluarAndrej Kramaric (Hoffenheim) dirahasiakan

Liverpool MasukJoel Matip (Schalke) gratisLoris Karius (FSV Mainz 05) Sadio Mane (Southampton) KeluarJerome Sinclair (Watford) dirahasiakan

Manchester CityMasukPep Guardiola pelatihIlkay Gundogan (Borussia Dortmund) dirahasikanNolito (Celta Vigo) dirahasiakanKeluarSeko Fofana (Udinese) dirahasiakanMartin Demichelis

Manchester United MasukJose Mourinho pelatihEric Bailly (Villarreal) dirahasiakanZlatan Ibrahimovic (PSG) gratiskeluarLouis van Gaal pelatih

MiddlesbroughMasukViktor Fischer (Ajax) dirahasiakanBernardo Espinosa (Sporting Gijon) KeluarJonathan Woodgate Damia Abella (released)Rhys Williams (Perth Glory) gratis

Sekilas 1. Lahir 3 Oktober 1981 di Malmo, Swedia.2. Memulai karier sepak bolanya di tahun 1999 untuk klub lokal Malmo FF.3. Menandatangani kontrak untuk Ajax di tahun 2001 dengan nilai kontrak 8,7 juta euro.4. Memulai debut bersama timnas senior Swedia pada 31 Januari 2001 sebagai pemain pengganti sebelum akhirnya mampu mencetak gol di pertandingan selanjutnya.5. Meraih dua gelar juara Liga Belanda dan Piala Belanda bersama Ajax.6. Penyerang Swedia itu juga memenangi tiga gelar Liga Italia secara berturut-turut bersama Inter Milan antara tahun 2006 hingga 2009.7. Meraih penghargaan FIFA Puskas tahun 2013 sebagai pencetak gol terbaik.8. Menjadi atlet terbaik Swedia sepanjang tahun selama empat tahun berturut-turut.9. Total penampilan 677 dan total gol 392, di ajang Internasional Ibrahimovic sudah tampil 116 kali dengan 62 gol.

MU Dapatkan Miki

Menang, Kejutan Wales Berlanjut

HAL 10

PINDAH - Striker Zlatan Ibrahimovic resmi bergabung dengan Manchester United se-cara gratis setelah, kontraknya di PSG habis.

BPM/rtr

Page 10: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Dengan hasil ini Wales akan menghadapi Portugal di babak semi-final. Meski banyak yang berpikir bahwa kemenangan tersebut adalah hasil yang mengejutkan, namun para pengamat juga mengapre-siasi strategi yang diterapkan oleh sang pelatih Chris Coleman. Wales mengandalkan salah satu dari dua wing-back mereka, Chris Gunter dan Neil Taylor kala menyerang lewat sisi. Saat menyerang lewat sisi, Hal Robson-Kanu yang diplot sebagai penyerang tunggal bergerak lebih melebar.

Perbedaan terjadi saat Wales kebobolan oleh gol Nainggolan pada menit ke-13. Kedua wing-back mer-eka menjadi lebih aktif menyerang, sementara tugas bertahan dimaksi-malkan kepada Joe Ledley dan Joe Allen.

Skema seperti ini menjadi lebih efektif, karena para pemain Belgia lebih banyak fokus di area tengah ketimbang memenuhi kedua sisi. Mereka lebih fokus pada pergerakan

Aaron Ramsey maupun Gareth Bale yang berpeluang besar mencetak gol. Dengan pertahanan Belgia yang seperti itu, Wales menjadi memiliki lebih banyak opsi saat menyerang.

“Sebe lumnya kami hanya memimpikan kemenangan seperti ini. Namun penampilan kami me-mang sangat luar biasa, dan lolos ke semifinal adalah hal yang sungguh di luar dugaan. Meski demikian, kami tidak bolah terlalu berpuas diri dan harus mempersiapkan fisik dan mental untuk pertandingan beri-kutnya yang tentu lebih berat,” ujar Coleman seusai pertandingan.

Meski tak mencetak gol, tapi peran Bale dan Ramsey amat pent-ing dalam skema serangan Wales. Bale punya kelebihan dengan kece-patanya, sementara Ramsey punya umpan yang akurat. Keduanya men-jadi poros serangan Wales.

Sepanjang pertandingan, Ramsey melepaskan 52 umpan atau yang ter-banyak di antara skuat Wales. Ia pun mengirimkan enam umpan kunci,

tujuh umpan silang, serta dua tem-bakan. Sementara itu, Bale menjadi bintang setelah mampu sebanyak empat kali melewati pemain Belgia dengan dribelnya. Malah salah satu peluangnya hampir menjadi gol saat tembakannya dari proses solo run ditangkap Courtois.

Pelatih Belgia Marc Wilmots, angkat bicara soal kekalahan dari Wales. Wilmots menilai krisis lini belakang yang dialami Belgia men-jadi biang keladi dari kekalahan timnya. Memang di laga kemarin Wilmots tak bisa memainkan dua bek andalannya, Jan Vertonghen dan Thomas Vermaelen. Vertonghen harus absen karena mengalami ced-era engkel saat berlatih. Sedangkan Vermaelen tak bisa berlaga karena hukuman akumulasi kartu.

Wilmots pun terpaksa menurunk-an beberapa pemain muda seperti Jason Denayer dan Jordan Lukaku. Penampilan keduanya ternyata jauh dari harapan. Bahkan Denayer melakukan blunder fatal yang beru-jung pada gol Vokes di menit 86. “Ini adalah kompensasi yang harus kami bayar atas kehilangan Vermaelen dan Vertonghen. Mereka berdua ada-lah pemain yang sangat berpengala-man dan bertalenta,” kata Wilmots. “Sebelum kehilangan mereka, kami belum pernah kebobolan dalam tiga laga. Kami membuat kesalahan yang seharusnya tak boleh dibuat,” lanjutnya. (kmb33/rtr/ap)

Minggu Wage, 3 Juli 201610

Lille – Aaron Ramsey dipastikan absen saat

Wales melawan Portugal pada semifinal Piala Eropa di Stadion Parc Olympique Lyonnais, Kamis (7/7) mendatang.

Gelandang Arsenal itu harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. Tera-khir dia diganjar kartu peringatan karena menyentuh bola dengan tangan pada perempat final melawan Belgia, Sabtu (2/7) kemarin Hukuman untuk Ramsey tentu menjadi kabar buruk untuk tim asuhan Chris Coleman. Sebab Ramsey memiliki peran vital di timnas Wales.

Ambil contoh laga kontra Belgia. Dia menciptakan dua assist untuk gol tandu-kan Ashley Williams dan tembakan Hal Robson-Kanu. Dalam proses gol Williams, Ramsey memamerkan kepiawaiannya sebagai eksekutor sepak pojok. Lewat skenario serupa, dia menciptakan total tiga peluang pada paruh pertama.

Berkat tambahan saat melawan Belgia, Ramsey sudah mengoleksi empat assist dan memuncaki tabel bersama gelandang serang Belgia, Eden Hazard.

Memilik catatan tersebut, Robson-Kanu dan Gareth Bale sebagai duet lini depan pasti bakal merasakan kehilangan. Terlebih lagi dua gol Robson-Kanu selalu berasal dari assist Ramsey. Begitu pula dengan Bale yang menggetarkan gawang Rusia berkat umpan pemain bernomor 10 itu.

Lubang besar yang ditinggalkan Ram-sey turut diakui oleh pelatih Chris Cole-man. Bahkan menurut sang pelatih, Wales belum tentu mengukir kisah seperti seka-rang tanpa bantuan Ramsey.

“Tanpa Ramsey dan Ben Davies, kami tidak akan berada di sini. Ramsey adalah pemain terbaik di turnamen ini dan telah melakukan semua yang telah diinstruksi-kan,” tutur Coleman setelah partai kontra Belgia. Besar kemungkinan Coleman bakal memilih Jonathan Williams atau Andy King untuk menggantikan Ramsey. Dua nama terakhir belum pernah diturunkan sebagai starter pada Piala Eropa kali ini. (kmb33/rtr)

Lille – Hal Robson-Kanu mencetak

gol cantik ketika melawan Belgia. Gol ini mendatangkan pujian dari mantan pemain lain yang memi-liki nama sama yakni Nwankwo Kanu.

Di menit 55, Robson-Kanu mencetak gol kedua Wales dalam kemenangan atas Belgia 3-1 di laga perempatfinal, Sabtu (2/7) kemarin. Dengan melakukan gaya putaran khas Johan Cruyff, Rob-son-Kanu berhasil mengelabui bek Belgia sebelum menceploskan bola ke gawang dengan kaki kirinya.

Kemenangan ini berhasil melo-loskan Wales ke semifinal seka-ligus menjaga dongeng indah mereka terus berlanjut. Sementara bagi Robson-Kanu, gol ini menam-bah koleksinya menjadi dua gol dalam empat penampilan di Piala Eropa 2016.

Performa Robson-Kanu ini menarik perhatian legenda tim-nas Nigeria, Nwankwo Kanu. Melalui media sosial twitter, Kanu memuji pemain Wales yang memi-liki nama belakang sama dengan dirinya.

“Hasil yang fantastis bagi Wales. Gol dan skill menakjubkan dari Robson-Kanu, tetaplah jaga

nama Kanu agar terus bersinar. Selamat untuk Wales,” kicau eks pemain yang pernah membela Ajax, Arsenal, dan Inter Milan ini, melalui akun @papilokanu.

Wales akan menghadapi Por-

tugal untuk memperebutkan satu tempat di final dalam laga yang dipanggungkan di Parc Olympique Lyonnais, Lyon pada Kamis (7/7) dini hari mendatang. (kmb33/rtr)

Barcelona – Barcelona dan Neymar da Silva

telah menjalin kesepakatan baru. Kedua pihak sepakat melanjutkan kerja sama hingga musim panas 2021.

Sehubungan dengan kontrak baru ini, nilai jual (klausul buy-out) Neymar jadi melonjak dras-tis. Harga Neymar jadi 198 juta euro (Rp 2,8 triliun) pada tahun pertamanya, 220 juta euro (Rp 3,2 triliun) untuk tahun kedua dan 250 juta euro (Rp 3,6 triliun) di tiga ta-hun terakhir dalam kontraknya.

“FC Barcelona dan Neymar Jr telah menandatangani perpan-jangan kontrak yang akan mem-buatnya tetap bertahan hingga lima musim ke depan atau sampai

30 Juni 2021. Perjanjian ini akan ditampilkan secara resmi pada 15 Juli di Barcelona, sebelum sang pemain bergabung dengan tim nasional Brasil untuk Olimpiade,” tulis pernyataan di situs resmi El Barca, Sabtu (2/7) kemarin.

Dengan kesepakatan ini, pupus sudah harapan klub-klub yang menginginkan Neymar. Seperti diketahui beberapa waktu lalu pemain 24 tahun tersebut sempat diincar oleh Real Madrid, Man-chester United dan juga Paris Saint Germain.

Sejauh ini belum diketahui jum-lah gaji yang disodorkan Barcelona untuk pemainnya. Yang jelas Ney-mar mengaku senang bisa lebih lama di skuat Los Blaugrana.

“Saya senang bisa melanjutkan mimpi itu! Panjang umur Barcelo-na dan panjang umur Catalonia!,” kicau Neymar di akun Twitter miliknya.

Setelah Neymar, Barca bakal memberi kontrak baru untuk dua pemain asal Argentina, Lionel Messi dan Javier Mascherano. Presiden Barca Josep Maria Bar-tomeu berharap keduanya mau membubuhkan tanda tangan di proposal kontrak baru.

“Kami harus memperbaharui kontrak Messi dan juga Mascher-ano. Selain itu, ada beberapa pe-main lain yang harus tetap tinggal di sini. Mereka layak mendapatkan hal tersebut,” katanya. (kmb33/ap)

Ramsey Absen di Semifinal

BPM/rtr

LOLOS - Pemain Wales merayakan kemenangan atas Belgia di babak 8 besar Euro 2016, Sabtu (2/7) kemarin. Wales menang 3-1 atas Belgia.

Menang, Kejutan Wales Berlanjut

Lille – Kejutan terus menerus dihadirkan oleh Wales. Berstatus tim

debutan Piala Eropa, kini mereka sudah berada di babak semi-final. Wales berhasil lolos ke babak semifinal Piala Eropa 2016, usai mengalahkan Belgia 3-1. Dalam pertandingan yang dihelat di Stade Pierre-Mauroy pada Sabtu (2/7) dini hari kemarin, Wales menang lewat gol yang dicetak oleh Ashley Williams pada me-nit ke-30, Hal Robson-Kanu pada menit ke-55, serta Sam Vokes pada menit ke-85. Sementara itu, satu-satunya gol Belgia dicetak Radja Nainggolan.

Lille – Kapten Belgia Eden Hazard, merasa sulit

menerima kenyataan timnya tersingkir dari Piala Eropa 2016. Hazard menuturkan, Bel-gia sebenarnya layak mencatatkan prestasi yang lebih tinggi di Piala Eropa 2016.

Belgia dipastikan tersingkir usai kalah dari Wales dalam babak perempat final di Stade Pierre Mauroy, Sabtu (2/7) kemarin dengan skor 1-3. Dalam laga tersebut Belgia bermain di bawah performa terbaiknya.

Sempat unggul lewat gol Radja Naing-golan, Belgia justru mengalami penurunan kualitas permainan. Mereka kerap diper-daya oleh permainan pintar Wales. Alhasil, gawang Thibaut Courtois dibobol tiga kali oleh Wales.

“Kami memainkan 20 menit pertama dengan sangat baik. Tapi di akhir laga kami harus menyesal karena tak menampilkan permainan terbaik,” kata Hazard. “Kami punya kualitas, hanya saja itu tak cukup. Wales bermain lebih semangat ketimbang kami. Mereka juga lebih berani berduel,” lanjutnya.

Hasil buruk yang diterima Belgia, menu-rut Hazard disebabkan oleh minimnya pengalaman dari beberapa pemain muda. Saat menghadapi Wales, pelatih Belgia Marc Wilmots terpaksa menurunkan beberapa pemain muda sebagai starter.

Sebut saja Jason Denayer dan Jordan Lukaku. Wilmots kesulitan mencari pemain belakang lantaran Jan Vertonghen dan Thomas Vermaelen harus absen karena berbagai alasan. “Pemain muda itu bagus. Namun terkadang minimnya pengalaman terlihat jelas dalam sebuah pertandingan. Di sisi lain mereka punya potensi berkembang,” tutup Hazard. Kini sang pemain harus segera melupakan kekalahan tersebut dan fokus ke musim baru. (kmb33/ap)

Hazard Sulit Terima Kenyataan

Kapten Belgia Eden Hazard

Rincian Data Statistik:(Wales-Belgia)

Total Shots: 15 - 14 Persentase penguasaan bola : 45,1 persen - 54,9 persen Jumlah sentuhan bola: 596 - 643 Persentase operan sukses: 84 - 87 Jumlah dribel yang sukses: 8- 5 Usaha untuk mendribel: 18- 11 Jumlah dribel yang dilakukan: 5- 8 Persentase dribel yang sukses: 44- 45 Duel udara: 15 - 17 Tekel yang bertuah sukses: 11- 15 Usaha untuk melakukan tekel: 6- 23 Persentase tekel: 69- 65 persem. Aksi Clearances: 31- 14 Interceptions: 14- 17 Jumlah sepak pojok: 7- 8 Persentase terhadap sepak pojok yang tepat sasaran: 57- 13 Dispossesed: 5 - 5

Susunan pemain: Wales:1-Wayne Hennessey (penjaga gawang); 5-James Chester, 6-Ashley Williams, 4-Ben Davies; 2-Chris Gunter, 7-Joe Allen, 16-Joe Ledley, 10-Aaron Ramsey, 3-Neil Taylor; 11-Gareth Bale; 9-Hal Robson-KanuPelatih: Chris ColemanBelgia:1-Thibaut Courtois (penjaga gawang); 16-Thomas Meunier, 2-Tobias Alderweireld, 15-Jason Denayer, 21-Jordan Lukaku; 4-Radja Naing-golan, 6-Axel Witsel; 11-Yannick Ferreira Carrasco, 7-Kevin de Bruyne, 10-Eden Hazard; 9-Romelu LukakuPelatih: Marc Wilmots

Wasit: Damir Skomina (Slovenia)

Giroud Penting untuk PrancisClairefontaine –

Olivier Giroud ditegaskan tetap jadi sosok penting buat tim Prancis dan bisa jadi pe-nentu, kendati sejauh ini ia sudah banyak dikritik.

Giroud belum lagi bisa menjebol gawang lawan sejak mencetak gol pertama Prancis dalam kemenangan 2-1 atas Rumania di laga pembuka fase grup. Kelayakannya di lini depan Prancis pada Piala Eropa 2016 pun dipertanya-kan.

Akan tetapi, Giroud juga membuat assist untuk gol penentu Antoine Griezmann saat berbalik menang 2-1 atas Republik Irlandia di 16 besar setelah sempat tertinggal lebih dulu.

Bacary Sagna, bek Prancis yang juga membuat assist un-tuk gol penyama kedudukan dari Griezmann saat melawan Republik Irlandia pun men-egaskan, bahwa Giroud masih penting buat Les Bleus.

“Olivier amatlah penting buat tim,” kata Sagna, Sabtu (2/7) kemarin.

“Kami harus mengandal-kannya. Ia mengacaukan pertahanan lawan, ia meng-hadirkan bahaya permanen di depan gawang. Ia merupakan pemain kunci buat tim ini. Ia sudah mendapat banyak kri-tikan selama turnamen, tapi ia bisa menjadi sosok penentu sebagaimana halnya ketika pertandingan melawan Re-publik Irlandia,” imbuhnya.

Hal serupa diungkapkan bek Patrice Evra. Evra men-gatakan bahwa peran Giroud di tim sangat penting dan Les Blues tetap membutuhkan kontrobusi dari penyerang Arsenal.

Les Bleus lolos ke babak delapan besar Euro 2016, setelah meraih kemenangan 2-1 atas Republik Irlandia, di mana Giroud memainkan

peran penting pada laga itu. Dia terbukti menjadi mitra yang fantastis untuk Antoine Griezmann di awal babak kedua, dengan membantunya untuk mencetak gol.

Dampak yang diberikan oleh Giroud itu mendapat pujian dari Evra, yang men-ganggap kehadirannya sangat diperlukan untuk melangkah jauh di Euro 2016.

“Media dan penggemar banyak mengkritik Olivier Gi-roud, tapi jika Anda mengkri-tik Giroud maka Anda meng-kritik tim Prancis. Memang Griezmann yang mencetak gol di pertandingan sebelumnya, tapi Giroud berjasa besar dalam terciptanya gol kedua melawan Irlandia,” kata Evra. (kmb33/ap)

BPM/rtr

Olivier Giroud

Harga Neymar Melonjak Tajam

Pujian Kanu bagi Kanu

BPM/rtr

GOL - Hal Robson-Kanu mencetak gol cantik ke gawang Belgia yang dijaga Thibout Curtouis.

Page 11: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Minggu Wage, 3 Juli 2016 GELANGGANG 11

Ketua Pengprov PABBSI Bali Eka Wiradarma di Den-pasar, Sabtu (2/7) kemarin menerangkan, pihaknya bangga meskipun hanya Banat yang lolos ke hajatan multievent sejagad ini, se-

dangkan lifter Bali lainnya Ni Luh Sinta Darmariani tidak lolos ke Brazil. ‘’Kami tetap menerima putusan bahwa timnas Merah-Putih mener-junkan tujuh lifter ke Olim-piade, dan salah seorang dari

Bali,’’ ucapnya.Eka hanya berharap Banat

mampu tampil maksimal dan memberikan kado terbaik buat Indonesia. ‘’Saya juga buta peta kekuatan lifter du-nia. Yang jelas atlet yang tu-

run di ajang Olimpiade pasti terbaik di dunia,’’ ungkap dia.

Eka juga membentuk tim pemenangan lifter Bali di ajang PON, beranggotakan sembilan personel. ‘’Tugas dan kinerja mereka memberi-kan saran dan masukan, su-paya lifter Bali bisa berjuang maksimal di event PON,’’ ucapnya.

Dicontohkan, kekurangan sarana dan fasilitas peralatan

berikut suplemen bagi atlet secepatnya ditanggulangi, sehingga tidak menjadi ganja-lan dalam mengukir prestasi. Eka juga bangga PABBSI meloloskan sembilan atlet ke PON, terdiri atas angkat besi (4), binaraga (3), dan angkat berat (2). ‘’Pokoknya tim pe-menangan PABBSI bekerja keras, tujuannya supaya kes-embilan atlet Bali berprestasi di PON,’’ terang Eka. (022)

Denpasar (Bali Post)-Pelari asal Kota Denpasar

Ni Made Ariani dipanggil PB PASI, guna memperkuat timnas Merah-Putih pada hajatan multievent ASEAN School Games (ASG) di Thai-land, 22 Juli nanti.

Pelatih atletik Kota Den-pasar Nyoman Suteja di Denpasar, Sabtu (2/7) kema-rin menjelaskan, pelari asu-hannya diproyeksikan turun pada nomor 4 X 100 meter. Bahkan sebelumnya Ari-ani ikut andil menyumbang medali emas pada kejuaraan pelajar di Thailand. ‘’Ariani dipasang pada pelari urutan pertama dan start Ariani memang lumayan bagus,’’ ucap Suteja.

Diakuinya, sejauh ini

pemanggilan Ariani baru se-batas per telepon, dan surat dari PB PASI dipastikan bakal menyusul. ‘’Ariani bertolak dan gabung ke pelatnas pada 19 Juli nanti,’’ ungkap dia.

Dijelaskannya, siswi kelas 12 SMKN 1 Denpasar jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) ini dipanggil masuk skuad timnas pelajar, berkat prestasinya juara II di nomor 100 meter pada Kejurnas Remaja di Jakarta. Selanjut-nya Ariani juara II 100 meter pada Piala Laskar Pelangi di Belitung Timus, serta juara III 100 meter pada Jabar Open di Cibinong. ‘’Atlet pe-lajar di Bali yang dipanggil PB PASI masuk timnas ASG hanya Ariani,’’ ucap Suteja. (022)

Denpasar (Bali Post)-Tim futsal PON pasca

melakoni try-out ke NTB me-ladeni Vamos dan Mataram Futsal Club, kini kembali merancang sekali lagi uji coba ke luar daerah. Hanya masih perlu dipertimbangkan event yang akan diikutinya.

Sektim Nasser Attamimy di Denpasar, Sabtu (2/7) kemarin menerangkan, ke depan terdapat tiga event yang harus diikuti Ismad-anu Febriawan dan kawan-kawan, misalnya Prematory Match merupakan laga tim-tim yang lolos ke PON dan sedianya dihelat di venue PON di Sumedang. Selan-jutnya tim futsal PON DKI

bakal melawat ke Bali pada 1-4 Agustus, serta Kejuara-an Futsal Piala Gubernur NTB, 6-12 Agutus nanti.

Kata Nasser, 12 tim yang lolos ke PON sekarang mi-nus, Banten yang mengun-durkan diri. ‘ ’Tim futsal PON Banten sudah men-gantongi tiket PON, tetapi KONI Banten memutuskan tak mengirimkan tim futsal-nya,’’ kata dia.

Oleh sebab itu, pada haja-tan multi event empat tahu-nan antarprovinsi dipasti-kan hanya dimeriahkan 11 kontestan. ‘’Jumlah peserta pincang, jika diikuti 11 tim kalau dibagi dua grup, peser-tanya dibagi 6 tim, dan 5 tim.

Seandainya dibagi dalam tiga pul, maka pesertanya 4 tim, 4 tim, dan 3 tim,’’ ucap dia.

Yang j e las , menurut Nasser Bali tetap konsiten membina dan mengembang-kan sepak bola indoor ini. Terbukti, kata Sekretaris Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Bali ini berbagai kegiatan bakal digelar di Pulau Dewata, mulai kursus pelatih level 1 nasional, Bali juga tuan rumah kursus pelatih level I Asia (AFC), kursus wasit C1 level Asia di Bali. ‘’Kami juga akan mengadakan Liga Futsal Nusantara U-23 putra dan U-21 putri, ’ ’ terang dia. (022)

Denpasar (Bali Post)-Ketua Umum KONI Bali bakal me-

manggil para pelatih dan atlet PON yang tidak datang saat pelaksanaan character Building tahap ketiga di KONI Bali, Sabtu (2/7) kemarin. Hal itu dilakukannnya supaya para pelatih dan atlet lebih disiplin lagi dalam menjalani program yang sudah dibuat.

“Pelatih dan atlet yang absen saat character building tahap pertama sampa ketiga ini kami akan panggil mereka.

Sementara di tahap ketiga ini, dari 85 atlet yang terdaftar, sebanyak 76 atlet yang hadir. Sedangkan jajaran pelatih hanya ada sekitar 12 pelatih,” ungkap Ketut Suwandi, Sabtu (2/7) kemarin.

Suwandi mengatakan, metode yang di-lakukan saat ini berfokus kepada mental block dari dokter KONI Bali yang juga pakar sport science, I Gusti Ngurah Eka

Putra Santosa. “Tujuan dari pelatihan mental ini

adalah salah satu bagian dari penunjang fisik dan mental seorang atlet. Sehingga mereka lebih termotivasi saat turun di PON nanti,”jelasnya.

Dikatakannya, sampai pelaksanaan yang ketiga kalinya masih saja ada pelatih dan atlet yang tidak mengikuti kegiataan ini. Salah satunya, pelatih dan atlet cabor catur sama sekali tidak hadir mengikuti kegiataan ini.

“Kami akan panggil pelatih atau pengurusnya, termasuk juga atletnya dan akan kami tanyakan mengapa hal ini bisa terjadi,” tegas Suwandi Mantan Ketua KONI Badung itu menyatakan waktu persiapan menuju PON XIX/2016, hanya tinggal dua bulan lagi. Kalau cabor tidak disiplin, maka nantinya mereka sulit meraih hasil maksimal. (kmb41)

Denpasar (Bali Post)-Tim Sepak Bola PON Bali sukses menundukkan lawan-

nya Ende FC dengan skor 5-2, dalam pertandingan persa-habatan yang berlangsung di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Sabtu (2/7) kemarin.

Ajang uji coba kemarin dipergunakan tim pelatih untuk melihat perkembangan asuhannya, pascalatihan yang di-jalani selama ini. Pasalnya, uji coba yang dijalani itu guna memenuhi program latihan yang sudah dirancang.

“Meskipun menang, namun tim harus lebih dimatangkan lagi sebelum tampil di PON Bandung, Jabar, September mendatang,” ujar pelatih tim PON Bali AAK Bramastra.

Pria yang akrab disapa Gung Bram itu mengakui, jika uji coba ini hanya untuk lebih memantapkan lagi program latihan, tanpa melihat hasil. Karena yang penting fisik tetap terjaga, serta skill ball-nya tetap bagus. “Nanti setelah Hari Raya Idul Fitri baru akan digenjot lagi latihannya,”jelas Gung Bram

Sementara pelatih Ende Ian Daulaka mengakui, memang dari segi fisik masih kalah dari pemain lawan. Karena tim baru berkumpul, sedangkan lawan rutin melakukan latihan sesuai pragram mereka. ‘’Hasil ini sudah lumayan. Karena kami sudah mampu memberi perlawanan dan mencetak gol. Hasil ini lebih baik dari Manggarai yang kalah 0-8,” ujarnya.

Kelima gol PON Bali diceploskan Samsul Pelu, Tirta Nadi (2 gol), Agus Eka Putra, Suartawan Elo. Sementara dua gol Ende FC disumbangkan Riky. (kmb41)

London,-Serena Williams menenangkan diri setelah kalah pada

set pertama, dan meluapkan kemarahannya untuk mena-klukkan petenis muda yang juga berasal dari AS Christina McHale dengan skor 6-7 (7), 6-2, 6-4, pada pertandingan putaran kedua Wimbledon yang berlangsung sengit pada Sabtu (2/7) kemarin.

Sang juara bertahan akhirnya mampu memastikan ke-menangan atas petenis peringkat 65 dunia itu, guna melaju untuk meneruskan ambisinya menyamai rekor Steffi Graf, di era terbuka dengan koleksi 22 gelar Grand Slam.

Williams berpikir ia memenangi set pertama dan berjalan kembali ke kursinya, setelah pukulan forehand McHale disebut terlalu panjang, di mana petenis peringkat satu dunia itu memimpin 5-4 dan 40-30. Bagaimana pun untuk membuat dirinya kecewa, “Hawkeye challenge” memperli-hatkan bahwa bola mengenai baseline.

McHale kemudian memenangi game itu dan memak-sakan tiebreak yang diwarnai sejumlah kesalahan Williams, termasuk dua double fault, sebelum melepaskan pukulan forehand yang mengenai net, untuk membuatnya kalah di set tersebut.

Terlihat kesal ketika ia duduk, ia sempat membanting raketnya ke tanah. Namun petenis 34 tahun itu mampu melupakan kekecewaan, dan memperlihatkan penampi-lan bagus yang membuatnya memenangi enam mahkota Wimbledon pada dua set selanjutnya, menyelesaikan per-tandingan yang berlangsung selama dua setengah jam dengan tiga ace. (ant/rtr)

London-Penyerang Spanyol Nolito bergabung dengan Manchester

City dari Celta Vigo dengan ikatan kontrak empat tahun, kata klub Liga Inggris itu pada Sabtu (2/7) kemarin.

Pemain 29 tahun itu, yang bermain pada keempat per-tandingan Spanyol di Piala Eropa 2016, mencetak 39 gol dari 103 penampilannya untuk Celta Vigo sejak bergabung dengan klub itu pada 2013, di mana ia sebelumnya membela Granada, Benfica, dan Barcelona.

Manajer baru Pep Guardiola telah mendatangkan ge-landang Australia Aaron Mooy dari klub binaan Melbourne City, dan Ilkay Gundogan dari Borussia Dortmund.

“Saya akan melakukan apa pun yang diminta sang manajer terhadap saya, berusaha untuk melakukan yang terbaik, dan melakukan semua yang saya mampu untuk dapat mengulangi penampilan yang telah saya perlihatkan sepanjang karier saya di berbagai klub,” kata Nolito.

“Ini hanya mengenai berusaha untuk bermain normal, dan mari berharap saya mampu membantu Manchester City memenangi pertandingan demi pertandingan,” tuturnya.

“Menurut saya Pep Guardiola adalah salah satu manajer terbaik di dunia. Ia mengetahui banyak hal mengenai per-mainan, dan ia akan membantu saya berkembang sebagai pemain, dan saya yakin ia akan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik saya,” sambungnya. (ant/rtr)

Banat akan Bertolak ke AfselDenpasar (Bali Post)-

Lifter Bali Ketut Banat Ariana yang turun di kelas 69 kg, dijadwalkan terbang ke Afrika Selatan (Afsel) pada 8 Juli mendatang. Banat bersama enam lifter na-sional lainnya berlatih di Afsel, kemudian langsung melanjutkan perjalanan ke Rio de Janeiro Brazil, guna mengikuti Olimpiade 2016.

Pelari Ariani Turun di ASG Thailand

Tim Futsal PON Agendakan Uji Coba Lagi

KONI Panggil Pelatih dan Atlet Absen ‘’Character Building’’

Serena Tundukkan McHale

PON Bali Kalahkan Ende FC 5-2

Manchester City Rekrut Nolito

BPM/ap

Nolito (depan)

BPM/dok

OLIMPIADE - Lifter Bali Ketut Banat Ariana yang turun di kelas 69 kg, lolos ke Olimpiade di Rio de Janeiro, Brazil 2016.

BPM/ist

GIRING - Pemain futsal PON Bali (kanan) menggiring bola, dibayangi lawannya.

BPM/wan

Ni Made Ariani

Page 12: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Minggu Wage, 3 Juli 201612 LAGA

London – Roger Federer berhasi me-

lewati babak ketiga Wimble-don dengan mudah. Petenis Swiss itu menyingkirkan Daniel Evans asal Inggris dengan skor 6-4, 6-2, 6-2.

Bermain di Center Court, Sabtu (2/7) kemarin Federer cuma butuh waktu 1 jam 26 menit untuk meraih keme-nangan. Federer memang tampil dominan sepanjang laga. Statistik mencatat dia membuat 29 pukulan win-ner dan 15 unforced error. Sedangkan lawan membuat 19 pukulan winner dengan 23 unforced error.

“Saya memulai pertand-ingan tadi dengan sangat bagus, dan itu sangat mem-bantu sehingga di set berikut-nya saya lebih rileks,” kata Federer usai pertandingan. Hasil positif itu memastikan langkah Federer ke babak ke-empat. Dia tinggal menunggu lawan antara Steve Johnson dari Amerika Serikat dengan Grigor Dimitrov (Bulgaria)

yang ditunda. Sementara itu, pertand-

ingan antara petenis Ser-bia dengan Novak Djokovic menghadapi Sam Querrey dari Amerika Serikat di-tunda karena hujan. Semen-tara Djokovic tertinggal 6-7, 1-6. Karena cuaca itu pula Wimbledon untuk pertama kalinya bakal menjadwalkan pertandingan di hari Minggu untuk pertama kalinya sejak 2004.

Di bagian putri unggulan pertama Serena Williams harus tertinggal lebih dulu sebelum akhirnya bangkit dan mengatasi lawannya di partai babak kedua.

Peraih 21 titel grand slam itu harus bertarung 2 jam dan 29 menit sebelum bangkit dari ketinggalan menang 6-7 (7), 6-2, dan 6-4 atas sesama petenis AS Christina McHale. Serena membuat 54 winner tapi sebaliknya juga mem-bukukan 40 unforced error. Sementara McHale menekan dengan 16 winner dan 18 un-

forced error saja.Serena sempat mengira

sudah merebut set pertama, meskipun hasil challenge Hawkeye menguntungkan lawan. McHale lalu bisa me-maksakan tie-break.

Setelah kehilangan set pertama, Serena bangkit. Ia memperlihatkan kelas-nya untuk merebut dua set berikutnya dan menyisihkan McHale. Hasil itu membuat Serena yang kalah di dua final terakhir ajang grand slam, berikutnya akan meng-hadapi petenis Belgia Annika Beck di partai babak ketiga.

Di partai lain, Venus Wil-liams yang unggulan delapan juga melewati partai sengit seperti adiknya. Venus me-nang 7-5, 4-6, dan 10-8 atas unggulan 29 Darya Kasat-kina (Rusia). Sementara itu, unggulan 12 Carla Suarez Navarro dari Spanyol me-lenggang dengan kemenan-gan 6-2 dan 6-2 atas Marina Erakovic asal Selandia Baru. (kmb33/rtr)

BPM/ap

Roger Federer

Wimbledon 2016

Federer Melenggang Mulus

Page 13: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Sastra 13Redité Wagé, 3 Juli 2016

Olih : I K. Satria, S.Ag

Saking Langit Bali

Pitutur Sang Prabhu KrishnaAswamédha Parwa

“SAJA né Kaki... Sang Jogor Manik kamula saja aéng pesan semuné. Prémané ané paling aénga ja orahang, kalah makejang. Muané amun témpéhé, makumis jempé. Awakné gedé gangsuh. Tegehné amun kori agung Puri Gedéné. Lengené amun derimé. Paané amun terek ngangkut biasé. Gedé sajan Kaki….” Asapunika piragina Bagus Gedé nganika ri kala I Kaki Dengkil sedekan ngecel I Klau Brahma soréné puniki.

I Kaki Dengkil sujatiné mautsaha pisan mangda nénten miragi baos Bagus Gedéné sané sampun lina. Nanging, sayan jenget mautsaha, sayan ser-ing piragina kepir-kepir baosné punika. Wawu puniki, kantos gedabag-gedubug, krasak-krosok, pamargin Bagus Gedéné piragina. Kantos nyeh pisan I Kaki Dengkil marasa jagi sayan nampek ngumbara sareng Bagus Gedé sakadi dawegé alit sering mamargi nyemah bangket, kecas-kecos nyusurin Tukad Janggané.

Kantos kéok-kéok I Klau Brahma santu-kan jagutné sané janggarné sampun masatsat tekika antuk I Kaki Dengkil. Baos Bagus Gedéné ngawinang Ipun ngawang-awang. Nénten éling ring déwék kenjekan ngecel ayam. Riantukan asapunika, ngelisang Ipun ngranjingang ayamné ka guungané.

“Makelo pesan ngincangang Sang Jogor Manik apang tusing plekesa utawi gadana baan senjata gada ané setata uyenga. Ané kena gada nylekéték, buyar sirahné. Ané bakat plekesa, sabatanga ka jambangané. Aget ipidan demen mamaca komik Ko Ping Hoo. Aéngan tekén pendékar mabuk tiang makelid cliak-cliuk apang tusing kena gada, apang tusing bakat baana nyaup, apang tusing bakat baana ngenjek baan batisné ané gedé ento Kaki....” Bagus Gedé nganika tan pegat-pegat lantang mlémad sakadi punika ngawinang I Kaki Dengkil malongok bengong.

Sruat-sruét manahné nglanglang. Sagét nga-manahang yén malih pidan sesampuné padem, jagi nyajaang jenget malaksana. Ngwilangin nuut pamarginé ring margi sanga, ngwilangin nuut titi ugal-agil, ngwilangin matemu sareng I Jugul Agung palekasan nyama patnyama patpaté, ngwil-angin makelid saking amukan Sang Jogor Maniké, doh pisan pamarginé?

Masruét manahné mangkin ngwilangin, wantah malih pidan jagi padem napi pamarginé jagi lanus? Napi jagi patut pula-pali jagi anggéna ngupakarain? Jagi abénanga pramangkin? Jagi kinsananga ring geni? Jagi mretiwi tanema santu-kan wénten karya? Lempuyengan I Kaki Dengkil ngamanahang.

Kenjekan mamanah asapunika, Bagus Gedé ngesiabang malih mabaos. “Kénkén Kaki? Mage-nepan kenehanga. Kéto suba papak-papak sang-sayain. Tusing dadi kéto Kaki, nyanan dadianga atma curiga tekén Bhatara Yama mara tawanga asané!” Bagus Gedé sakadi uning sané manahanga antuk I Kaki Dengkil. Minab punika santukan seringné I Kaki Dengkil marerasan sareng Bagus Gedé rihiné.

“To... iwasin Kaki, Sang Bhuta Naya ané ngenah ilang tur I Bhuta Céléng nyiksa I Atma Curiga. Iteh ajaka dadua nyahcah I Atma Curiga. I Bhuta Naya nganggo pecut api klélap-klélep nyahcah I Atma Curiga. I Bhuta Céléng nglumbih I Atma Curiga sambilanga nyuug-nyuug baan calingné ané nglélam tajep. Kangen baana mabalih Kaki. Tusing dingeh krarakané Kaki?” Bagus Gedé nakénin I Kaki Dengkil sakadi nampek genahé marerasan.

I Kaki Dengkil mangkin ngamanahang sapu-sira minab sané kabaos Atma Curiga? Nénten ké makasami jadmané mamanah curiga ngraina? Napi malih urip ring kota, ring Kuthanegara? Asané makasami madrué manah asapunika. Napi malih sayan nyugihang, sayan makéh madrué artha brana, sinah jagi setata curiga jagi palinga. Nénten kamanten antuk malingé, méh-méh pianak kurenané kacurigén.

Kéwanten asapuniki. Siosan ring Atma Curiga sané kantenanga antuk Bagus Gedé, naler pang-gihina Taru Curiga. Wantah asapunika, nénten ké Bhatara Yamadipati ngarya Taru Curigané punika santukan curiga wénten atma kababas. Atma sané lémpas saking catetané. I Kaki Dengkil ngalaca-laca asapunika sambilanga naanang kedék. “Bisa masé Bhatara Yama lémpas nyatet? Tusing ké suba ada Bhagawan Panyarikan kautus malingga ring banjar apang sajan-sajan prasida ngiwasin? Sajan manusa, dueg sajan kanti nyidaang ngelidin Bhatara Yamadipati.” Tawah-tawah manahanga antuk I Kaki Dengkil.

Mangkin sampun sayan ngwengiang, I Kaki Dengkil durung manjus santukan iteh miragi baos Bagus Gedéné. Pitananga Bagus Gedé sam-pun usan mabaos. Nanging kesyabanga I Kaki Dengkil antuk baos asapuniki: “Wéh Kaki... da kétoanga ngartosin Kaki. Tusing ada Bhatara singsal. Makejang suba kawilangin! Ané madan Atma Curiga ento, jatma nyurigén sakadan ané tusing patut curigén. Mrecayain sakancan baos ané tusing beneh! Apa buin dadi Sang Angawarat, tusing pesan dadi kakéto. Makelo-kelo lakar tusing nawang beneh-pelih. Yén suba kéto lakar dadi Raja Buduh!” Asapunika piragina baos Bagus Gedéné antuk I Kaki Dengkil, ngawinang Ipun sayan lempuyengan ngamanahang indik Atma Curigané punika. Minab santukan I Kaki Dengkil curiga ring déwékné padéwékan. Sapunapi sayuwakti Ipun mamanah jagi ngetut pamargi panglingsirné?

(Jelantik)

I Kaki DengkilAtma Curiga

Ulian Pipis

jadmané jani setata kadaut pipisurip ulian pipis, demen ulian pipisuyut ulian pipis, patiné bisa masé ulian pipisulian magarang pipis bisa saling bisbistambis-tambis nganggar pangiris, mancut kerisngawinang anaké nangis kéwala yén pipis nristis kalisngawinang kenehé tisyén biasané madaar mauyah lengismajukut buncis, kangkung tumislén jani madaar cara toriskonyang masaji gelissirepé masih maplekisrumasa urip sarwa manis

Anak Agung Oka Purnamawati

Gumi Wayah

gumi suba wayahmakejang pada ngéndahkahyun suba goyahjadma matingkah corahgumi suba wayahpaitungan setata benyahtangkah marasa ngangahulian sesai katemahgumi suba wayahsekancan sané jelé énggalang rubahdharma agama anggé pawarahdumogi idup nemu élah

Ida Ayu Putu Widiantari

SUUD ningehang pengumu-man uli dosénné, Wayan Suka laut mulih ngojog kosanné. Tusing cara timpal-timpalné ané lénan liunan nu nongos di kampus. Ada ané ngojog kantin, ada masih ané negak nutur-nutur di parkiran. Makejang mahasiswané marasa lega krana suba suud nyalanin ujian seméster lan lakar maan ngasanin libur. Yadiapin ada ané maan nilai ujian cenik, nanging ento sing bas ngawinang kenehné sebet. Liburé ané lakar teka ny-idaang ngalahang rasa kuciwa maan nilai ujian cenik. Tusing ja murid SD kanti SMA dogén ané demen ngasanin libur seméster, sujatinné mahasiswa masih de-men yén maan libur, krana maan malali maliang-liang, tusing buin ruet-ruet makeneh malajah wia-din ngaé tugas-tugas uli doséné.

Wayan Suka ané mara se-méster telu jurusan Basa lan Sastra Bali masih marasa liang pesan. Ada suba duang bulan tusing maan mulih ka désanné krana itep kuliah uli Senin kanti Sabtu, tugas-tugas kampusné masih madugdug. Jani disubané suud ujian lan liburan seméster, Wayan Suka lakar nglimurang keneh di désanné. Neked di kos, Wayan Suka lantas mersihang

kamarné, ngampilang buku lan prabot-prabot ané lénan satondén kalahina mulih ka kampung. Sing engsap kamar mandi ané ada di tengah kamar kosné masih ber-sihanga. Di subané kedas lantas isinina kapur barus. Peluh pidit Wayan Suka suud makedas-kedas lantas ia mabahan a kejep di kasurné.

Tusing karasa matanainé suba ngancan séndéh kauh, kéto masih peluh di awakné suba tuh, Wayan Suka lantas ngojog kamar mandi mandus ngilangang bon peluh di awakné. Disubané suud maganti panganggo lan barang-barang ané lakar abana mulih suba makejang celepanga ka tas gandongné, Wayan Suka lantas mapamit tekén tuan rumahné nyambatang mulih kampung, liburan a min-ggu.

Pajalan motorné gasir uli ko-sanné nuju jalan bay pass. Neked di Kota Semarapura, Wayan Suka singgah ka swalayan meliang adinné buku lan jaja anggona gapgapan. Peken Senggol masih tusing engsap singgahina krana makelo suba sing nyicipin jukut srombotan. Ia meli telung bung-kus, a bungkus lakar daara padidi, buin duang bungkus lakar baanga mémé bapanné. Adinné tusing

belianga krana uli pidan mula sing pati demen tekén jukut srom-botan, yén baanga bakso mara ja demen pesan.

Sawetara jam lima sanja, Wayan Suka suba neked jumahné. Dapetanga tuah ada adinné, Madé Bagia ané sedek nyiam bunga lan bonsai di natahné.

“Padidi jumah Dé? Bapak ajak Mémé kija?” Wayan Suka nakonin adinné laut ngenjuhin gapgapan.

“Aa Wi, I Bapak ajak I Mémé nu di uma,” Madé Bagia nyemakin gapgapan belinné.

“Oooh tumbén kali jani tondén teka?”

“Mara sajan ka uma Wi. Tu-nian nu ngayah di Pura Dalem, buin petang dina kayang Buda Wagé Menailé piodalan.”

“Yé saja, kabenengan Wi liburan seméster, dadiné maan masih ngayah lan ngaturang bakti.”

“Mumpung libur, ajak naé masih tiang malali ka kota Wi!”

“Nah gaé cenik to. Pejang naé malu bukuné ka kamar, srombot-ané aba ka paon lantas gaénang jep Wi kopi!”

“Béh adi kéné gén oléh-oléhé Wi, sing misi bakso?”

“Kanggoang monto malu, bekel Winé suba telah. Kapahin meli bakso, apang sing nyugihang anak dauh tukad gen. Sig nyama Baliné kanggoang mabelanja!”

“Anak Bali jani suba liu ngadep bakso Wi. Apa buin bakso babi, jeg jaen gati.”

Belinné mendep sing masaut, lantas Madé Bagia neluduh ma-jalan ka kamarné mejang buku gapgapan belinné, lantas ka paon ngaba srombotan lan ngaénang belinné kopi. Wayan Suka ngojog kamarné. Disubané mejang tasné lantas ngidupang MP3 lagu Bali cara janiné. Genyir-genyir batisné negak di ampik kamarné. Kesiran anginé aris katimpalin kopi ané gaénanga tekén adinné ngaénang kenehné Wayan Suka lega pesan. Palajahan lan tugas-tugas kam-pus ané ngaé kenehné ruet prajani ilang. Ajak adinné bareng-bareng magending nuutang lagu-lagu di MP3-né.

Sedeng demena magending-gending, sing taunina bapanné suba teka uli uma natad sela sawi telung bulih.

“Tuni suba mulih Yan?”“Mara sajan neked Pak. Né

kopiné tondén telah baan nyiup. Men I Mémé dija Pak, adi sing barengan mulih?”

“Méméné nu singgah ka warung ngadep bunga, mara maan ngalap a kampil. Suba paek rainané nyén nawang nyak maal ajinné.”

“Yén di kota sesai maal ajin bungané Pak.”

“Aa mancan ngaba ka kota, tondén nelahang waktu, tondén nelahang béa meli bénsin buin. Kanggoang dini adep kuala ada ngentugin pamelin darang nasi. Men kénkén di kampus Yan, suba suud ujian seméster?”

“Oooh saja masih. Suba Pak, uli mani suba liburan.”

“Nyak luung nilainé?”

“Nah sing ja bas luung, sing bas jelék masih. Sedeng-sedeng dogen Pak.”

“Nah selagang naé buin mala-jah, apang sing pocol kuliah ka kota! Men ada prabéa kampus ané nunggak tondén mabayah? Bas makelo Wayan sing maan mulih nagih bekel, sibuk pesan jadwal kuliahé Yan?”

“Nah Pak. Unduk prabéa ku-liah semésteré né suba lunas Pak, sing ada ané nunggak. Aa jadwal kuliahé nu patuh cara dugas seméster I lan II, uli Senin kanti Sabtu. Kéto masih tugas-tugas uli para doséné liu sajan. Yadiapin kéto tiang maan masih masambilan magaé nyaga kontér HP. Nah ada masih anggo ngen-tugin prabéa kuliah lan kaperluan sadina-dina.”

“Oooh pantesan makelo Wayan sing maan mulih. Men Koné ku-liah nyemak jurusan Basa lan Sas-tra Bali, jani adi soléh dingehang Bapak lagu-lagu ané setél Wayan ento. Jeg madukan, ento lagu Bali apa lagu Indonésia?”

“Né lagu Bali Pak. Men ibi puané Bapak sing taén ningeh di radio wiadin di tipiné?”

“Taén ja taén, nanging ento lagu ngusak-ngusak basa Baliné mani puan Yan. Sing ajeg Bali ento adanné. Sing ja pocol Wayan kuliah Basa Bali, jani tau-tau mulih ngajahin adiné ningehang lagu Bali ané macampur-campur buka kéto? Benehné ajahin naé adiné basa Bali ané beneh, ané melah. Yén dot ningehang wiadin magending Bali, setél lagu-lagu Bali kuna cara lagu-laguné Anak Agung Cakra, ané seken-seken makejang nganggo basa Bali. Yén sing kéto, pupuh, kidung, wiadin kakawin tembangang. Sing ja kéné ngamaang conto ané tidong-tidong. Usak dadiné basa Baliné ulian lagu Bali ané macampur-campur kéné, buin nganggo basa Bali, buin misi basa Indonésia. Lagu basa apa men ento adanné?”

“Yén cara sastra Baliné Pak, ada sastra Bali Kuna/Tradisional, ada masih sastra Bali Anyar/Mo-dérn. Yén cara tiangé, laguné ené nganggo basa Bali modérn Pak, basa Bali muda-mudi cara janiné ané macampur-campur.”

“Suba ja kéto, adi sing nganggo basa Bali tulén? Sing ja usak basa Bali iraga kacampurin basa lénan Yan.”

“Sujatinné apa dogénan bisa usak Pak, ané penting dueg nyampur sinah luung dadinné. Yén bas terus ané tulén dogén pasti lakar enggal emed, sing kéto Dé?” Wayan Suka nakonin adinné ané uli tuni bengong ningalin ajaka dué ijek mare-bat.

“Aa Wi, cara madaaré. Yén sesai naar nasi tulén dogén sing misi daarangné ané magenepan macampur-campur pasti emed. Cara jukut srombotan gapgapan Winé ento, magenepan misi. Ke-cambah, buah kacang, tuung, kacang goreng, basa kacang, nyuh macampur-campur jeg jaen.

Lawar, gado-gado muah dedaaran ané lénan liu macampur-campur yén suba ja dueg ngolah pasti jaan. Hehehe....”

“Aaah Cai Dé, yén suba baang ngitungang dedaaran jeg nomer satu, nanging beneh masih. Cara laguné ené, ané ngaé jeg dueg nyampur basa Bali lan basa In-donésia nyak adung malilit, jeg luung dingehang. Ento makada yowanané jani liu demen tekén lagu-lagu cara kéné krana eng-gal ngresep buina luung masih dingehang.”

“Saja ja keto Yan, Dé, luung ja dingehang nanging laguné ento sing ja lakar ngaé usak basa Baliné?”

“Nah yén sabatak anggo iburan, anggo maliang-liang dumadak ja sing kanti ngaé usak basa Baliné Pak, apa buin iraga suba ngelah anggah-ungguhing basa Bali. Yén anggo formal tetep apang nganggo basa Bali ané beneh.”

“Bapak nak jejeh Yan. Pocol nyén Cai kuliah, apa buin jurusan basa Bali. Tau-tau basa Balin Ceningé macampur-campur cara di laguné ento.”

“Bapak sing perlu jejeh, ada istilah campur kodé adanné Pak. Campuran basa, basa Bali ajak basa Indonésia, basa Bali ajak Basa Inggris, muah campuran basa ané lénan. Jaman suba ngan-can modérn Pak, baang masih basa Baliné nglimbak apang modérn gigis. Yén cerik-ceriké terus ajahin basa Bali alus, basa Bali ané wayah-wayah, sinah cerik-ceriké marasa jejeh tekén basa Bali.”

“Oooh kéto Yan. Nah Bapak mabesen dumadak Wayan seken-seken kuliah, seken-seken jemet malajahin basa Bali ané beneh. Mani puan apang sing kelem basa Baliné!”

“Nah Pak. Sujatinné basa Bali ento sing ja lakar luntur, sing kelem, sing kajejehin baan murid-muridé yén uli cerik nyak ajahina mabasa Bali di jumahné baan mémé bapanné.”

Guminé ngancan remrem, kedis sesapiné pasliwer nuju sebunné.

“Ayo goyang dumangBiar hati senangPikiranpun tenangGalau jadi hilangAyo goyang dumangBiar hati senangSemua masalah jadi hilang

...” Nada dering uli HP bapakné ngrérénang pablibagané sanjané ento.

“Béh I Bapak ngorahang ajeg Bali, jejeh Basa Baliné usak lan kelem, tau-tau raganné nganggo nada dering lagu dangdut dauh tukad,” Wayan Suka ngrenggeng di kenehné padidi.

“Om Swastiastu, kénkén Luh?”

“Ajin bungané luung jani Beli, lumayan jani maan maadepan. Apa men beli anggo daarang nasi binjep, capcai apa saté?”

“Eda meli apa-apa Luh, eng-galang mulih! Né I Wayan teka magapgapan jukut srombotan.”

IDA Bhagawan Kasyapa raris manyembah dahat dredha bhakti pisan kawéntenannyané. Ida manyembah majeng ring Ida Sang Brahmana utama sané sampun putus kawéntenannyané, sakemaon kantun prasida nyawis pitakén-pitakén Ida Bhagawan Kasyapa. Pitakén-pitakéné punika mapaiketan ring asapunapi angga sarira puniki prasida nglebur sahananing mala, penyakit sané wénten ring angga, asapunapi pamarginé mawali lebar? Asapunapi jadmané prasida manunggal ring Ida Sang Hyang Titah duaning sampun manresti ring jagaté? Parindikan prakirtiné sané wénten ring angga sarirané prasida kating-galin yadiastun kaicén kahuripan ring angga sarirané? Asapunapi pamargin jiwatmané sané mamargi ngantos prasida mawali manunggal ring Sang Hyang Titah? Asapunapi kawéntenan i manusa sané prasida ngrasayang suka kalawan duka? Ring dija para jiwatmané pacang molihang pamidanda?

Brahmana sané sakti mawisésa punika prasida nyawis pitakén-pitakén Ida Sang Brahmana Kasyapa, dahat becik panyawisidané. Irika raris Ida Sang Prabhu Krishna mapiteket majeng ring Ida Sang Arjuna mangda ngresepang parindikané punika pinaka jalaran ngamolihang kautaman. Sangkaning piteketé punika sampun kapolihang saha katlatarang olih maharsi sané dahat lu-wih. Kadi asapunika kawéntenan angga sarira sané pacang kasor sangkaning polih kasuksman saking jiwatmané sané dahat becik. Sami sané kapolihang Sang Atma boya wantah saking lali ngamargiang swadharma mautama, duaning sangkaning nénten meled malajahang déwék. Sang sujana sané sampun tatas ring sakancan dharma, yéning kantun lali ring angga, nénten tepet ring sakancan rta sané mamargi ring angga sarira, sinah pacang nemu sengkala. Sakémaon yéning sampun tatas ring angga sarira, sinah sida tatas ring sawewengkon tiosan sané pacang ngamedalang kautaman ring kahuripané. Sang sané wicaksana pacang nglebur angga sariran-nyané manut katattwan sané sampun tasak ring angga sarirannyané. Yéning selehin pisan, sang sané sampun tatas ring angga saha tatas ring daging kasuksman pacang ngamargiang swakarya sané méweh saha sénglad turmaning dahat mencanén angga sarirané, nanging kantun kabaosang patut sangkaning sampun teleb ring sarira. Ketah kawéntenanidané ngajeng dahat akéh, ngajeng bhoga sané nénten becik, taler ngajengang sané mautama tur kawéntenané punika dahat asah. Wénten taler rumasa banget ngayunin pisan nemuang semara, taler nénten pisan mapikayunan sakadi asapunika. Wénten taler pamargi sané setata ngajengang ajengan sané akéh madaging toya, saha salanturnyané sirep mawinan nénten prasida mapuara becik ring angga sarira.

Kawéntena sané nénten enteg punika pacang ngawinang angga sarirané nénten becik saha ngantos nemuang pati. Wénten taler jadmané sané ngaptiang pisan angga sarirannyané pacang nemuang pati ngantos ngantung déwék. Sami punika pacang ngawinang angga sarirané rusak tur nénten bagia maurip ring jagaté. Banget kasaratang jadmané ring jagata mangda tatas ring kawéntenané sakadi asapunika. Duaning wénten sané nénten becik pranané sané ngrang-suk ring angga sarirané, punika sané ngawinang prana sané becik utawi sané sujati nénten prasida ngrangsuk ring angga sarira. Punika sangkan-ing sampun karangsukin olih sami sané nénten becik ring angga sarirané. Kawéntenané punika pinaka cihna puser kahuripané. Pamuputnyané sang atma sané wénten ring angga sarira pacang nénten kayun wénten ring genahé punika. Patut pisan kauningin yéning sampun jiwatmané puni-ka ngwetuang nénten becik ring angga sarira si-nah pacang ninggal sarirané tan pamengan. Sami kawéntenan maurip ring jagaté ngayunin saha ngayap-ngayap mangda prasida nemu kasujatian. Brahmanané sané sujati punika taler ngaturang pariindikan yéning wénten anak sané embas, wantah pateh kasukilané yéning mawali budal ka sunya pada. Tatkala embas dahat sukil pisan kawéntenannyané, wénten sané nganirgamayang sakadi magantung bok akatih, taler kawéntenané punika dahat kauningin olih sami jadmané ring jagaté. Kawéntenan manusané sané jagi mawali budal utawi séda taler sakadi asapunika méweh-nyané, prana sané wénten sakadi sampun ngangsek mangda prasida metu saking angga sarirané. Sami wiakti nglaliang kawéntenan arta brana sané wénten ring kahuripané saha nénten pisan malih ngayunin sekancan sané wénten ring jagaté. Sakémaon yén-ing iraga sampun becik ngupapira kahuripané sinah pacang sida molihang karahayuan ring embas mi-wah ring mawaliné nuju jagaté sané asah. Sujatiné wénten lelima kasujatian sané wénten ring angga sarirané sané ngawinang kahuripan, wénten taler Prana miwah Apana. Makekalih pranané puniki sané ngangsuk ngayunin mangda prasida mau-rip. Yéning sampun panumaya, sinah makekalih pranané puniki pacang nilar angga sarirané. Punika sané ngawinang sarirané pacang nénten malih nemu prana tur kebaosang padem. Lianan punika, pranané sané ngawinang sarirané maurip, ngwetuang jegég, miwah bagus, saha ngawinang sarirané ngwetuang sunar sané galang apadang. Tatkala sarirané sam-pun katinggalin olih pranané taler kabaosang sang maraga Brahman pacang ninggalin angga sarirané tur kabaosang padem, tan bina sakadi jagaté sané sampun katinggalin Sang Hyang Suryané. Lantur sarirané punika nénten malih prasida nguningin padéwékan tur nénten malih sida nampi sajeroning sané kauningin olih indriané.

(Puput)

Basa Bali ModérnMade Suar-Timuhun

Page 14: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Kruna Redité Wagé, 3 Juli 2016

Isin GumiIsin Gumi

14

Kruna BASA BALI AKSARA BALI BAHASA INDONÉSIA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1. 2 .3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

ln Ó¡d/,2 bu(,lipê,m\ál,m*mu*,m\uæi,m(d w ,\u¡ni ,ehoc)m/,ehos;,

lantud

lebur

lipia

manggala

mangmung

mangsi

mardawa

nguni

ocem

osah

terhalang

hancur

lupa

ketua

sepi

jelaga

halus

dahulu

suram

gelisah

CerakénLengkara

Kaolah antuk : Pangremba Bali Orti

Punggelan geguritan puniki kaanggén ngulati

basa lan aksara Bali. Kapunggel saking

Geguritan Cokli sané kakawi olih Djelantik

Santha.

pupu;g ind,Pupuh Ginada

29.s*tignunsÞbhn/,Sang tiga nunas labaan, gibu\ent ig*tnÑ&,gibungané tigang tanding, w(nÂb r kÀnÓ¡kÉ;,warna barak antuk rah, mhulmÀtihbu\Сl/,maulam ati abungkul, w(nÂs)2 mÀnÓ¡kÀÏ*,warna selem antuk areng, mkciri,maka ciri, hulmÓ¡kedmepsn/.ulam tukadé mapésan.

30.w (nÂp)tkÀgibu\n/,Warna petak agibungan, mhulm Ólu;mg ul&,maulam taluh maguling,

cn*gnÓlÞnæ\Éewos/,canang gantal lan pangraos, cn *yssm ihd u*,canang yasa sami adung,

ehodln ån)mÖ]ihn/,odalan nganem sasihan, sÏ *k)ris/,sareng keris,

r&tumæ)kÞnd)pÀpisn/.ring Tumpek Landep apisan.

MADUÉ bapak penyanyi Pop Bali, ngawinang Oming Nirwana mapi-kayun ngmiletin pamargin bapak-nyané. Panak kaping pat Bayu Nirwana punika mangkin sedek ngranjing ring SD N 1 Selat kelas 5. Oming Nir-wana sampun seneng matem-bang ngawit kantun ring bangku TK taler aktif ring acara karang taruna miwah acara anak-anak tiosan.

Pinaka bapak, Bayu Nirwana maosang banget nyokong kasenen-gan sané kaduénang pianaknyané. Napi malih antuk kawagedan sané kaduénang anak alitnyané, tiosan magending taler sareng pinaka pre-gina bondrés cilik sané ketah masolah ring acara oncang-oncangan Usabha Dodol sané kalaksanayang nyabran warsa apisan.

“Tiang pinaka rerama banget nyokong napi sané dados kasenen-gan utawi hoby pi-anak tiang. Napi malih pianak tiang tiosan seneng ma-g e n d i n g , sering taler i r i n g a n g tiang pén-tas pinaka p r e g i n a b o n d r é s cil ik, nge-nalang seni miwah budaya ngawit kantun alit,” baos Bayu Nir-wana pinaka bapak sak-ing Oming Nirwana.

Saraina Oming Nir-wana ketah nemban-gang lagu-lagu A.A Raka Sidan. Nyingak panglimbak bakat sané kaduénang pianaknyané, ta-ler ngenalang pianak ka jagat musik kasujati-annyané ngaw-inang kakary-anang asiki lagu sané ma-murda “Bin-tang Bo la” sané karipta Gus Nox ta-ler ka-arran-sement olih Dék Artha

sané sampun madué pengalaman. “Nguratiang bakat sané kaduénang olih pi-

anak tiang sané sayan ngalim-bak, raris tiang mutusang

ngaryanang lagu. Tiang maprekanti sareng Gus Nox ngaripta asiki lagu sané mamurda ‘Bintang Bola’ sané taler ka-arranse-ment olih Dék Artha. Dumogi sangkaning lagu puniki Oming

mentalnyané sayaga antuk péntas ring be-lantika Pop Bali anak-anak,” baosnyané.Lagu “Bintang Bola”

majanten nepet pisan s a r e n g P i a l a E r o p a

2016 sané sedek ka-l a k s a n a y a n g .

Antuk agenda punika, lagu

“ B i n t a n g B o l a ” n g a w i t k a r a u -hang ka r a d i o -r a d i o s a n é k a g -a m e l o l i h G o d é l K u t a . B a y u N i r -w a n a n g a p -

t i a n g p i s a n d u -

mogi lagu “Bin-tang Bola” prasida nyarengin krama sané seneng bola si-nambi nonton Piala Eropa 2016.

“ L a g u p u n i k i nepet pisan sareng Piala Eropa sakadi mangkin. Lagu inu-cap sampun prasida kapiragi ring radio-radio wewidangan Bali sané ka-kor-dinir olih Beli Godél Kuta. Dumogi lagu puniki prasida ka-terima tur ngibur krama sané seneng ring musik Bali,” un-

tat Bayu Nirwana. (ama/yan)

NAMPEK r ing tahun ajaran baru, para rerama ibuk ngruruh sekolahan pianaknyané. Indik puniki nénten lémpas saking ketat-nyané persaingan nyabran sekolah. Wénten sekolah sané kabaosang favori t mawinan dados rebutan para siswa. Yéning dumun alit-alité prasida mandiri ngrereh sekolah, kémahon kahanan mangkin alit-alité bingung. Napi malih pen-erapan téknologi modérn sakadi pendaftaran online, banget ngawi b ingung , mawinan para rerama taler ibuk masepuk ngruruhang pianaknyané sekolahan. Tiosan sistem, para rerama

taler meled pisan nyeko-lahang pianaknyané ring sekolah negeri. Parindikan punika kabligbagang ring sajeroning acara Isin Gumi Radio Singaraja FM 92,0 Mhz raina Anggara, 28 Juni 2016 lintang.

Nengah Sudi, Tangguwisia

Indiké punika nénten lémpas saking pikayunan para rerama yéning kualitas sekolah negeri doh lewih becik bandingang ring seko-lah swasta. Lianan punika prabéa pendidikan sekolah negeri kapikayunin lewih mudah. Yening selehin, sa-mian pateh kémanten. Yadi-

astun swasta, sampun akéh taler sané madué kwalitas becik. Sapatutnyané para rerama nénten mamaksa pianak mangda ngranjing ring sekolah negeri utawi favorit.

Gung Surya, Lovina

Sujatiné sekolah negeri taler swasta nénten ja doh matiosan. Manut titiang, pacang waged utawi nénten punika mawali ring anggan-ing soang-soang anaké alit. Yadiastun ngranjing ring sekolah swasta kémahon siswa punika teleb ngamile-tin paplajahan saking para guru-guru sinah pacang mo-

lihang asil sané becik.

Gung De, Jl. Ngurah Rai Singa-raja

M i n a b p a r a r e r a m a marasa bangga yéning pi-anaknyané ngranjing ring sekolah negeri. Tios punika, sekolah negeri kabaosang bergéngsi. Sapatutné para rerama nyelehin kabisan pianak, sampunang ma-maksa nyekolahang pianak ring sekolah negeri utawi sekolah favorit.

Tanaya, Kapung Tinggi

Sakadi mangkin sampun akéh sekolah swasta sané

Méweh Ngruruh Sekolah Negeri

kualitas-nyané pateh sare-ng sekolah negeri. Lianan punika akéh tamatan seko-lah swasta katerima ring perusahaan ageng. Manut titiang, pihak perusahaan nénten pacang nakénang asal sekolah, napiké sekolah negeri utawi swasta, sané katakéning pastika kawage-dan taler kualitas.

Aji Bima, Banjar

Pinaka guru rupaka patut uning ring kabisan taler kawagedan pianak soang-soang. Yéning kantos mak-saang pianak mangda ninu-tin pikayunan iraga, pastika pacang mawesana nénten becik, santukan nénten prasida becik nyarengin plajahan ring sekolahan. Tios punika, nénten da-dos jaminan yéning lulu-san sekolah negeri pacang prasida ngamolihang pa-karyan sané becik taler ngranjing ring universitas sané kaaptiang. (ama)

SENENG nyurat aksara Bali ngawit Kelas IV, Wahyu–sapunika dané ketah kasambat olih sawitrannyané ring SD No. 3 Lelateng, Jembrana, ping kalihnyané ring warsa puniki mawali nyeledi Bumi Makepung ka tingkat Provinsi Bali sajeron-ing ngamiletin lomba nyurat aksara Bali. Daweg warsa lintang, dané sané madué aran jangkep I Made Wahyu Putra Candra puniki prasida medal dados sané pinih becika ring Kabupaten Jembrana sajeroning lomba nyurat huruf latin ka aksara Bali. Kacunduk sesampun lomba ring SMAN 3 Dénpasar, pianak pasangan I Made Mahardika Teja miwah Ni Komang Suarmini puniki nyari-tayang yéning daweg ngranjing SD dané kirang seneng nyurat aksara Bali, napimalih nyurat huruf latin ka aksara Bali.

“Minab sakadi akéhan sawitran tiang, akéh sané kirang seneng nyurat aksara Bali. Rumasuk ngwacén aksara Bali,” baosnyané.

Sangkaning sokongan guru Basa Balin-nyané I Gusti Ayu Nariati, Wahyu dados-nyané seneng malajah nyurat aksara Bali. Sajeroning nyurat huruf latin ka aksara Bali, Wahyu patut waged ngwacén aksara Bali. Dané taler meled sumeken malajahin nyurat. Asilnyané becik pisan. Sajeroning a minggu, Wahyu sané embas ring Negara, 2 Juni 2004 sampun lancar ngwacén aksara Bali. Nguningin kabisannyané sajeroning ngwacén aksara Bali miwah nyurat huruf latin ka aksara Bali, Wahyu sayan jemet. Napimalih Wahyu molihang sokongan ageng saking rerama, para guru ring SD No. 3 Lelateng miwah sawitra ring kelas-nyané. Dané taler nénten lali ngaturang suksma majeng guru-gurunyané sané setata nyokong swaginannyané punika. Katakénin pikobet sané karepin sajeroning malajahin aksara Bali, majeng Wahyu makasamian mawali ka angganing soang-soang. Yéning ngawit SD kantos SMP nénten seneng mala-jahin aksara Bali, sampunang mapangapti pacang prasida lancar ngwacén aksara Bali. Rumasuk prasida nyurat aksara Bali. Nepa-sin pikobet sané karepin punika, Wahyu setata matakén majeng gurunyané. Dané taler sering malajah padidi. Utamannyané malajahin panganggé aksara sané sering

ngawinang iwang ri kala nyalin ka aksara Bali. Majeng Wahyu pengalaman nyarengin lomba sané pateh daweg warsa sané lintang ngawinang dané sampun uning paletan sané kamiletin. Ngawit saking nguningin aksara, ngwacén miwah nganggén mababaosan ring paserainan.

“Manut tiang, indik Basa Bali akedik sané nyenengin sangkaning pasang aksara Bali sané katampénin rumit. Durung malih motivasi sané kirang,” baos Wahyu.

Dané taler ngaptiang mangda riweka-san prasida sayan akéh buku-buku cerita sané nganggén aksara Bali, gumanti siswa seneng malajah aksara Bali. Siosan punika, lomba-lomba mangda sayan sering kawén-tenang sajeroning ngicén selah alit-alit nguningin kawagedannyané ngwacén mi-wah nyurat aksara Bali. Wahyu sané doh-doh rauh saking Kota Jembrana mapan-gapti prasida dados juara. Napimalih dané sampun sareng lomba ngawit tingkat gugus kantos tingkat Provinsi Bali. Nganinin in-dik cita-cita, Agus maosang madué cita-cita dados guru Basa Bali. Dané meled alit-alit miwah yowana biasa ngawigunayang Basa Bali saraina. Basa Bali manut Wahyu wantah modal Bali sané patut kaemit saha kalimbakang. (ast/yan)

DUÉ bapak penyanyi Pop Bali, nang Oming Nirwana mapi-ngmiletin pamargin bapak-Panak kaping pat Bayu

na punika mangkin ngranjing ring SD N t kelas 5. Oming Nir-sampun seneng matem-gawit kantun ring bangku er aktif ring acara karangf miwah acara anak-anak

aka bapak, Bayu Nirwana ng banget nyokong kasenen-né kaduénang pianaknyané.

malih antuk kawagedan sané nang anak alitnyané, tiosan ding taler sareng pinaka pre-ndrés cilik sané ketah masolah

cara oncang-oncangan Usabha sané kalaksanayang n warsa apisan. ng pinaka rerama nyokong napi

ados kasenen-awi hoby pi-ang. Napipianak tiosan g ma-i n g , talera n gpén-naka i n ar é s nge-

g senibudaya t kantun

baos Bayu Nir-inaka bapak sak-

ming Nirwana.aina Oming Nir-ketah nemban-agu-lagu A.A idan. Nyingak mbak bakatkaduénang knyané, ta-genalangk ka jagat

kasujati-né ngaw-kakary-

g asiki né ma-

a “Bin-Bo la”

karipta ox ta-arran-t olih

Artha a

sané sampun madué pengalaman. “Nguratiang bakat sané kaduénang olih pi-

anak tiang sané sayan ngalim-bak, raris tiang mutusang

ngaryanang lagu. Tiang maprekanti sareng GusNox ngaripta asiki lagu sané mamurda ‘Bintang Bola’ sané taler ka-arranse-ment olih Dék Artha. Dumogi sangkaning lagu puniki Oming

mentalnyané sayaga antuk péntas ring be-lantika Pop Bali anak-anak,” baosnyané.Lagu “Bintang Bola”

majanten nepet pisans a r e n g P i a l a E r o p a

2016 sané sedek ka-l a k s a n a y a n g .

Antuk agenda punika, lagu

“ B i n t a n g B o l a ” n g a w i t k a r a u -hang ka r a d i o -r a d i o s a n ék a g -a m e l o l i h G o d é l K u t a . B a y u N i r -w a n a n g a p -

t i a n g p i s a n d u -

mogi lagu “Bin-tang Bola” prasida nyarengin krama sané seneng bola si-nambi nonton Piala Eropa 2016.

“ L a g u p u n i k i nepet pisan sareng Piala Eropa sakadi mangkin. Lagu inu-cap sampun prasida kapiragi ring radio-radio wewidangan Bali sané ka-kor-dinir olih Beli Godél Kuta. Dumogi lagupuniki prasida ka-terima tur ngibur krama sané seneng ring musik Bali,” un-

tat Bayu Nirwana.(ama/yan)

Oming Nirwana

Seneng Magending, Kakaryanang Lagu

”Bintang Bola”

I Made Wahyu Putra CandraJuara Nyurat Aksara Bali,

Meled Dados Guru Basa Bali

Page 15: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

15Minggu Wage, 3 Juli 2016

APAKAH yang landep, tajam atau runc-ing, dalam bentang ruang alam ini? “Gu-nung,” jawab kosmologi Bali Tradisi. Bentuk umum gunung cenderung meruncing ke atas, memang, sehingga kosmologi tradisi secara sederhana mendefinisikan gunung itu sebagai “tanah yang meruncing ke arah langit”. Gunung dalam susastra Kawi-Bali juga dinamakan ukir. Sampai di sini, rangka-ian tiga ruas (wuku) pekan pertama dalam siklus kalender Pawukon, yakni wuku Sinta, Landep, dan Ukir, yang diwarisi Bali Pulina ini bertutur benderang perihal “tanah (sinta) gunung (ukir) yang tajam (landep)”.

KOSMOLOGI BALI yang berakar pada Tantra-Yoga memadupadankan gunung di luar diri manusia itu dengan gunung di dalam diri manusia. Tubuh ragawi seorang manusia pelakon Tantra-Yoga dalam posisi sedang duduk tepekur bersamadi kerap kali dipersamakan dengan gunung yang tegak kokoh tiada tergoyahkan. Akar pangkal gu-nung ada di titik tulang ekor dengan energi tanah serupa api magma, sedangkan puncak gunung ada di ubun-ubun kepala, layaknya kepundan gunung di luar diri itu.

APAKAH YANG PALING TAJAM dalam gunung diri manusia? “Idep,” jawab kosmologi tradisi, begitu pendek. Artinya, Pikiran. Kata lain idep adalah manah. Karena Pikiran di-pahami tajam oleh tradisi, maka kata manah itu kerap kali lantas diasosiasikan dengan pa-nah. Bentuk fisikal panah tentu saja tajam di bagian terujungnya. Begitu juga dengan keris, ujungnya lancip, tajam. Benarkah Pikiran itu tajam, layaknya ujung senjata panah atau keris—dalam budaya Nusantara?

PARA PEJALAN KEHIDUPAN yang tekun mendaki gunung diri hingga sampai di puncak tuju merasakan benar, alangkah tajam pikiran itu sesungguhnya, bila sudah dapat dikendalikan. Pikiran dapat diarahkan menembus sasaran apa saja, ke mana saja, meraih segala target, hingga memenangkan pertempuran puncak, memeluk kemuliaan, layaknya sosok jagoan pemanah Arjuna da-lam suratan susastra. Sebaliknya, bila Pikiran tiada dapat dikendalikan, tiada mampu diar-

BALI TRADISI memilih tanah natah atau natar sebagai tempat menggelar ritus-ritus khusus, semisal saat terjadi gerhana bulan (candra-grha) ataupun gerhana ma-tahari (surya-grha). Lontar Sundarigama, misalkan, memberi tuntunan jelas perihal itu: bahwa ritus khusus saat gerhana bulan maupun gerhana matahari mesti digelar di tengah natah atau natar.

DI ATAS TANAH NATAH-NATAR itulah sang sulinggih pandita suci men-guncarkan puja khusus, dalam posisi kaki menghujam berdiri tegak lurus dengan tanah Ibu Bumi Pertiwi dan kepala men-junjung Bapa Akasa Langit. Posisi seluruh badan berdiri tegak lurus Ibu Bumi Pertiwi sekaligus Bapa Akasa Langit semacam ini juga digunakan pendeta Buddha-paksa di Bali ketika memimpin ritus Bhumi Sud-dha, penyucian Bumi. Dari titik nol kilo-meter tanah natah itulah sang sulinggih pandita mendoakan agar kesucian keben-ingan nan sejuk rembulan kembali terbit di Bumi semestaraya maupun di jagat diri manusia, dan kecemerlang-gemilangan Matahari segera pula pulih.

PENGHARAPAN PADA KEAJEGAN cemerlang-gemilang sinar terang itu me-mang menjadi prinsip penting dalam visi dan orientasi manusia Bali. Sinar dan terang itu bukanlah alat, melainkan tu-juan, harapan, dan pengharapan itu sendiri

yang senantiasa ingin dicapai, ingin diraih, lalu dipeluk, hingga menyatu dengan sang Mahaterang. Terang itu dikonsepsi-baha-sakan sebagai dewa, aditya, sura, widya, dewasa, wariga, hingga mewujud berupa sosok manusia berpredikat rsi, bhagawan, acharya, guru, dan sejenisnya.

KONSEKUENSINYA: kegelapan men-jadi penuh citra yang mesti dihindari dan dihindarkan. Bilapun dihadapi, dipeluk, di-terima kehadirannya, tujuannya tetap saja sebagai halte atau perhentian sementara, untuk selanjutnya sampai pada terminal akhir bernama sang Sinar Terang. Gelap malam diterima, dipeluk, dirasakan buat memahami hakikat kedalaman makna sang Terang. Kiri dilalui, dijalani guna sampai pula pada puncak sang Kanan.

KARENA CITA-CITA AKHIR ada-lah sang Mahasinar Mahaterang itu, maka tiada mengherankan bila ritus di Bali senantiasa memperhitungkan posisi benda-benda bersinar (matahari, bulan, bintang, planet) di langit, dan puja-puji pun bertaburan pengagungan kepada Yang Bersinar Terang Cemerlang itu. Dan, Yang Bersinar Terang Cemerlang sebagai Hakikat Penghidup Kehidupan (Tatpu-rusha) itulah diharap bangkit menghidupi kehidupan dari tengah sumbu-poros Titik-Nol Kilometer tanah natah-natar yang dia-sosiasikan gelap itu. deprabas

DALAM bentang sosial-budaya, bagi ke-luarga Bali Tradisi tulen, natah-lah memang menjadi ruang pertama sekaligus utama pusat pembelajaran dan penerusan nilai-nilai tra-disi. Dalam iklim komunal agraris, di tengah natah-lah keterampilan dan nilai budaya Bali pertama kali dialihkan sekaligus diteruskan dari generasi ke generasi, mulai dari ngulat (menganyam) ancak saji, ngulat klangsah, ngerot katik sate, hingga mebat, majejahitan, nanding banten, dan semacamnya.

DALAM ALIH KETERAMPILAN itulah terjadi pembelajaran, penanaman, pengakaran, dan penerusan nilai budaya, moral, hingga aja-ran hidup, penempaan watak Bali Tradisi. Set-elah matang ditempa di natah, barulah seorang anak Bali Tradisi dilepas untuk memasuki pembelajaran lebih luas di ruang terbuka bale banjar, di natar pura, dan seterusnya.

Pada tahap berikutnya itu berarti seorang anak Bali telah dilepas ke tengah masyarakat manusia, menjadi warga masyarakat, dia su-dah dilepas dari lingkup wilayah tanah natah karang paumahan. Ini mendandai sang anak telah bersosialisasi meneruskan perjalanan hidupnya lebih lanjut, dari urusan dan tang-gung jawab keluarga inti, keluarga satu karang, ke kesatuan komunitas bernama tempekan atau banjar, sampai akhirnya satu kesatuan desa adat.

TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN perkembangan psiko-sosial-kultural seorang anak Bali Tradisi, karena itu, memang tidak terlepas dari ruang-ruang kosong tanah natah-natar sampai ke pempatan catuspata sebagai ruang kosong sumbu-poros Titik Nol Kilometer satu kesatuan desa adat. Pempatan catuspata ini pula sebagai Titik Pusat orientasi arah ke-Ruang-an Kaja-Kelod, hulu-hilir, kepala-kaki, gunung-laut, sekaligus orientasi arah tujuan ke-Waktu-an Kangin-Kauh, terang-gelap.

Namun, kini, ketika orang-orang Bali Tradisi di atas tanah Bali sekalipun sudah kian meng-abaikan natah, kian sulit mewujudkan tanah natah-natar karang, bagaimanakah kenyataan ini mesti dibaca, dimaknakan? Bagaimana mesti dinalar kini ketika ruang-ruang kosong, seperti bengang, karang suung, bencingah, bah-kan juga alun-alun kota beralih fungsi menjadi ruang tertutup dengan kawasan pemanfaatan terbangun? Inikah pertanda manusia Bali telah mengalami disorietasi ke-Waktu-an sing nawang kangin kauh, disorientasi ke-Ruang-an sing nawang kaja-kelod, hingga akhirnya men-galami disorientasi hakikat kedalaman tujuan dan makna hidup sing nawang tutuk bongkol, pangling tiada arah tujuan ujung-pangkal awal-akhir jelas pasti, meskipun masih berpijak di tanah asalnya sendiri?

deprabas

Memeluk Mahasinar Mahaterang Pandangan Dunia Bali tentang Tanah (15)

Puncak Tajam Bernama DangsahAkar Pangkal Gunung Serupa Api Magma

Disorientasi Tutuk Bongkol... Pandangan Dunia Bali tentang Tanah (16-Habis)

ahkan, maka Pikiran justru menjerumuskan manusia sampai pada kehancuran.

“Tiada lain yang mesti dihadapi sekali-gus digunakan manusia dalam menjalani kehidupan, kecuali pikirannya sendiri,” tutur para Guru wicaksana yang telah sampai di puncak gunung kesadaran diri. Gundah atau damai, bodoh atau cerdas, kasar atau bijak, dan seterusnya semua berurusan hanya dengan Pikiran.

TAPI, BAGAIMANAKAH PIKIRAN yang sesungguh-sungguhnya Tajam itu? Para Guru wicaksana dalam banyak suratan

susastra memberi pemahaman, bahwa Pikiran yang sesungguh-sungguhnya Tajam itu justru manakala sudah datar—dalam bahasa Bali dinamakan dangsah. Layaknya gunung di luar diri, ujung puncaknya justru datar, landai. Bukan runcing.

Ujung puncak Pikiran yang dangsah datar landai itu stabil, equilibrium, balance. Ujung puncak Pikiran yang dangsah datar landai itu mewadahi semua, melindungi semua, apa adanya, luas nan dalam tak terukur tak terkira, layaknya langit angkasa raya di atas puncak gunung yang datar. nirta ks

228 Tahun Denpasar di Panggung JKP-109...DENDANG Denpasar puisi/musikalisasi memuncaki Juni 2016 berikut barisan penulis/pengarang kelahiran Juni dan tanggal 27 Januari - 27 Juni 2016 mewarnai Acara Bulan Jatijagat Kampung Puisi - 109. Seniwati serba bisa PUTRI SUASTINI langsung dari Jakarta, Dewa Putu SAHADEWA terbang dari Kupang untuk membaca puisi mantra diikuti putranya Sahabhiseka Dewanta, maha-siswa Kedokteran UNWAR dengan petikan gitar tunggal dan tentu saja Bali Utara Dr. GEDE ARTAWAN dengan SAR-KUNG- Dawanda mendramatisir sejatining puisi, Cok Sawitri dengan medlay - jam session, Siswa siswi SMA-Teater TAHTA dan Sanggar Saraswati benar-benar menghidupkan panggung JKP-109 dan tak ketinggalan Video Puisi Ramalan CIAMSI Yokki Tan Lioe Ie yang digebyar ulang Februari 2017 di BBBali Ketewel Gianyar.....

BPM - gps

27 FEBRUARI 2016, Denpasar merayakan ulang tahunnya yang ke-228. Dan, pada 22 Juni 2016, Ja-karta merayakan hari lahirnya yang ke-489. Lalu, apa kaitan Denpasar dengan Jakarta? Tentu saja ada. Selain sama-sama sebagai ibu kota, keduanya adalah kawasan berusia tua yang telah mengalami berbagai peristiwa suka-duka

MAKA, BUKAN SUATU kebetulan ketika Jatijagat Kampung Puisi (JKP-109) menggelar acara ‘’Angayu Bagya Sastra 27 Juni’’ untuk merayakan ulang tahun para sastrawan/seniman kelahiran bulan Juni dan tanggal 27. Sebab, angka 27 sangat keramat bagi Denpasar. Dan, Juni adalah bulan istimewa bagi Jakarta. Di bulan Juni itu pula, Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi berulang tahun ke-55 dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berulang tahun ke-50 pada 29 Juni. Begitulah. Dalam tatanan kebudayaan dan kesenian, baik Denpasar maupun Jakarta telah melahirkan banyak sastrawan/seniman mumpuni. Kita dengan mudah bisa menemukan nama-nama mereka di internet.

DI JKP-109, pada malam yang basah dan mesra itu, berkumpulah para penyair, sastrawan, perupa, musisi, pegiat seni, aktivis sosial, mahasiswa, pelajar. Mereka berbahagia merayakan ‘’Angayu Bagya Sastra 27 Juni’’. Bahkan, penyair dan dosen Gede Artawan melaju dari Singaraja membawa pasukannya, menampilkan kolaborasi tari api dan puisi yang bergelora. Artawan seakan ingin meng-ingatkan, bahwa ‘’puisi’’ sejatinya ‘’api’’, yang mampu menerangi sekaligus menghanguskan bila kita tak waspada.

PANGGUNG JKP-109 semakin hangat dengan kehadiran salah satu bidan yang tu-

rut melahirkan JKP, yakni penyair sekaligus dokter ahli kandungan, Dewa Putu Sahadewa. Dia jauh-jauh datang dari Kupang dan membaca-kan puisi. Lalu tampil pula putra Sahadewa yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran (universitas Warmadewa, Sahab-hiseka Dewanta alias Abhi, dengan petikan gitar yang melenakan,

berkolaborasi dengan Cok Sawitri. Tentu kita tidak melupakan anak-anak Teater Takhta SMK (SMEA) Saraswati I Denpasar asuhan Ngurah Arya Dimas yang begitu khusyuk membawakan musikalisasi puisi dan buku Dendang Denpasar Nyiur Sanur.’’

DAN, BUKAN SUATU KEBETULAN pula, ketika Ni Luh Putu Putri Suastini jauh-jauh datang dari Jakarta ke Denpasar untuk ikut terlibat dalam acara tersebut. Aktris teater dan pembaca puisi handal yang pernah aktif di Sanggar Putih (Denpasar) dan Teater Mini Badung itu adalah perempuan tangguh kelahiran Denpasar, 27 Januari 1966. Meski dia berkarier di Jakarta, dia selalu merindukan akar bernama Denpasar. Dan, pada malam temaram yang dibasahi gerimis manis bulan Juni itu, Putri Suastini tampak sangat berse-mangat dan khusyuk membaca puisi panjang bernuansa magis yang selalu mengingatkan kita pada keajaiban tanah Bali.

PUISI BERAROMA asap dupa yang dipersembahkan Putri Suastini, berbaur kesiur angin dingin Juni, seakan merasuk ke dasar jiwa, demi mengenang hari kelahiran. Dan, hanya tiga kilometer dari JKP-109 yang sunyi-hening, Taman Budaya Bali( TBB) bersolek dan menjajakan diri dalam gemerlap dan hingar bingar Pesta Kesenian Bali (PKB). Lalu, saya pun teringat larik sajak Chairil Anwar, “(semua) harus dicatat, (semua) dapat tempat’’.

Wayan Jengki - Sunarta

Geliat Nyastra Bulan Juni JKP-109228 Tahun Denpasar dalam 489 Tahun Jakarta

Dewa Putu SahadewaPenulis Mantra

Jika satu saja suku katakau tumbuhkan di sela buku-bukumerayap bagai kupu-kupumenangkapuap air garam di pelupuk mataperihnya tak terasaair mata tak sia-sia lagi

‘’Kapan tak ada lagiibu yang tergeletak matidi sebelah bayi baru lahiryang juga mati.’’

Jika penulis mantra telah diseretdalam kancah peperangan inioleh tangan-tangan perkasa[maka cinta akan terlibatseperti doadibacakan seluruh pejalan kakiyang mengarak perahuke atas bukit karangdan melayarkan ke langir kelabu.

Ini perangmari penabuh genderanglangkah kaki berlariteriakkan ‘’revolusi!!’’

Dewa Putu Sahadewa Denpasar VI

Tak pernah kusangsikan Denpasardengan segala hujan atau terikmu biarudara mengembang mengenangkanmasa mudasaat kau kalahkan semua yang kau cintaisampai melumat semua sengsaramudan tubuhmu menjadi lebih sempurna,Bertari bersama layang-layang sepajang pantai dan pematangyang kini dihapus dari petamu

Beberapa patung menundukkan kepalabetapa lelahnya kaki inibetapa rentanya jantung ini

Selamat hujan Denpasarhujan selamat Denpasarpeluklah puisimudalam dekap hangat selimut penyairmu.

Achmad Obe MarzukiDari Seberang Jalan

Pasar BadungDARI SEBERANG Jalan pasar Ba-

dung, aku hanya dapat memandang letih-nya yang tak di perhitungkan, membuat se-mangat bulir-bulir keringat yang jatuh dari keningnya tampak berdoa untuk sebuah rejeki hari ini. Tapi gusarnya sangat terasa memukul di dalam pikirannya, mungkin. Dengan segelas kopi susu dan kretek, aku nikmati kepulan asap dan aroma keringat dari lalu ladang orang yang melintas. Tapi pak tua tetap di seberang jalan menunggu nasib baik datang, agar dagangan cobeknya laku terjual. Paling tidak hari ini dapat pulang membawa sekantong plastik beras. ‘’dalam hatinya.’’ Gumamku.

ANGIN selalu saja mengangkat, meng-aburkan debu-debu di jalan. Lalu hinggap di sela kerut wajah pak tua itu. Semangat tetap membakar, tetap menunggu dan menunggu pembeli yang datang. Sesekali

Achmad Obe MarzukiJejak Diskusi..

HARUS dari mana memulai untuk membaca kembali catatan yang telah lama gelap dan usang. Didinding malam pernah kau gores kenangan itu, bukan semata un-tuk mengerti akan sejarah masa lalu yang memanipulatif waktu.

‘’Tumpukan debu telah lama menutupi jejak-jejaknya’’ ujarmu.

BAGAIMANA kita memungutinya kembali?

SEMUA tercerai berai menjadi kepin-gan dalam roman pecisan atau puisi bebal yang disimpan penyairnya di bawah bantal. Sedang kita hanya berputar di lingkaran tanpa arah tuju. Tak juga kita berpikir, hanya menuai emosi yang tersimpan di antara tumpukan dokumen lama.

SEMESTINYA kita mampu meneriaki suara-suara yang akumulatif terhadap penindasan di setiap priode. Sebelum kita menyerah menjadi arang. Sebaiknya di ujung tombak pun kita berani menyerang dan melawan penindasan demi keadilan tanah kita.

ANAK-ANAK HUJAN

KEMARIN, aku meletakkan anak-anak hujan di tubuh daun-daun. ia kelelahan. nafasnya seperti diburu kematian. tangan-nya bersandar di ujung daun. matanya tajam menatap mataku. tidurlah lelap. aku akan menjagamu, rayuku. matanya enggan menutup. tangannya menjulur ke arah mataku. tidurlah di dekatku, katanya lirih.

SEBUTIR anak hujan jatuh, tepat ketika aku mengendap, meninggalarikan ia. anak airmataku mengejarnya, dalam sekejap, aku melihat sebutir anak hujan membuka matanya. aku seolah mengenal mata itu. ia seperti sesuatu yang lama bertapa dalam mataku.

DARI jauh, seperti ada yang memang-gil, anak-anak hujan berloncatan, bergan-dengan tangan.

Dony. P. Herwanto

PERJUMPAAN :Dimas Arika MihardjaDI BIBIR jendela, langit gemetaran,

sebagaimana terlihat dalam sebaskom air. Yessika memetik pagi yang menggantung pada daun sala. sementara, fianni, meny-adap jejak wangi pagi yang menggeriak di tubuhnya. aku membayangkan, setiap pagi mereka lahir dari embun yang selalu meny-impan kenangan. aku terpaku.

BERKALI-KALI aku menyaksikan mer-eka terjungkal, tenggelam, di kolam mataku. berkali-kali, mereka terbang ke angkasa yang lekat di pucuk bulu mataku. yessika, aku me-lihat dirimu dalam gemeritik api membakar kayu--berkali-kali. kau resah. perlahan-lahan, kau dekap tubuh fianni yang menggigil, yang wanginya memicu kerinduan.

SETIAP tujuh kali lingkaran bulan, tubuh yessika, tubuh fianni, menguar, meredakan waktu, mengganjal penat yang kian rapat. lekat. dan aku, di ceruk ruang itu, hanya berdiam me-ringkuki keheningan yang menyublim bersama embun. entah mengapa, aku selalu terharu. berkali-kali, yessika mengeramkan gaung di dinding-dinding kepalaku. sementara, fianni menjala bunyi dari tempat yang jauh.

DARINYA, aku belajar mencuri, mencuil, merebut cahaya yang setiap malam men-gendap seperti makhluk asing.

Dony. P. Herwanto

kulihat pak tua itu menyapa orang-orang yang melintasi di hadapannya. Sementara aku sulit membedakan keberdayaan hidup dan ketidakberdayaan di dalam nuansa hidup yang morat-marit ini.

TIBA-TIBA entah apa yang terjadi. Aku terhentak dari duduk, melihat kobaran si jago merah melalap dari bangunan gedung pasar berlantai itu. Membuat kaki-kaki dan jerit histeris tangis tak tentu arah, tampak semangat hidup begitu panik. Asap hitam pengepul menutupi langit senja saat itu. Aroma hangus sangat pekat di napas wa-jah-wajah penuh ratap. Sementara gerung pemadam membuat pandangku kabur untuk melihat ke mana perginya pak tua pedagang cobek di seberang jalan tadi.

YANG aku tahu hanya hamburan kata-kata dan isak tangis dari seorang ibu ‘’Aduh.... gimana ini barang--barang dagangan saya habis semua terbakar. Dari sejak buka tadi baru satu pembeli,’’ ujar ibu itu. Dari seberang jalan aku hanya meman-dang kepedihan tanpa tahu kapan bangu-nan itu akan kembali menjadi semula.

Achmad Obe MarzukiBatu Pirus Garis Emas

SIANG BEGITU pekat dengan silau mata harimu, mengepulkan fatamorgana yang mem-bayang di aspal. Di atas vespa tua, laju aku menelusuri kampung perak bernama celuk. Den-gan bekal sebutir batu batu pirus bergaris emas pemberian seorang kerabat lama yang sudah tidak bertemu. Batu pirus bergaris emas sebesar biji kacang hijau; aku mencari pengikatnya.

SEPANJANG barisan toko-toko perak besar yang membuat mataku rusuh di cer-lang kilaunya. Aku memilih toko perak yang biasa saja. Pengerajinnya cukup ramah dan murah senyum. Mempersilakan aku memi-lih sesuka seleraku.

‘’BLI SUDAH memilih ikatan yang begitu tepat untuk mendudukan batu pirus tersebut menjadi manis di jari Bli. Jangan sedikitpun ada jarak dari jari manis Bli,’’ Ujar seorang pengrajin perak dalam dialek Bali. Menggoda pembeli dengan berbagai cara untuk menjadi menarik.

‘’BLI SUNGGUH gagah memakai batu pi-rus itu. Batu pirus sebiji kacang hijau bergair emas itu akan lebih membawa keberuntungan hidup Bli yang selama ini selalu sial dalam urusan memikat pujaan hati.’’ Mmmmm... begitu manisnya rayuan sang pemilik toko agar aku segera membayar ikatan batu terse-but. Dalam berpikir. Berbilang hari menjadi seiring jalan dan kini aku membayangkan kekasih di jantung hatiku akan memuji set-elah keistimewaan batu pirus bergaris emas ini lekat di jariku. Misteri yang tak terjawab, mungkin saja menjadi benar.

Page 16: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Minggu Wage, 3 Juli 201616 NASIONAL

MENJADI kaya dan hidup mewah, bukanlah dosa dan tidak termasuk melanggar hukum, sepan-jang harta benda dikum-pulkan secara halal dan murni hasil kerja keras. Celakanya, tidak sedikit orang yang karena ingin hidup konsumtif dan hedo-nis, padahal kemampuan ekonomi untuk mengikuti hasrat tidak sebanding, lalu terperosok dalam dunia kejahatan. Seperti Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, pasangan suami-istri bertampang ganteng dan cantik, harus beru-rusan dengan kepolisian karena memalsukan vaksin untuk bayi dan anak balita. Pasutri muda tersebut di-cokok aparat di rumah me-wah berlantai dua miliknya di kawasan elite Kemang Pratama Regency Bekasi, beserta ratusan sacet vak-sin palsu berbagai jenis sebagai barang bukti. Di rumah bergaya minimalis dengan kolam di halaman dan Pajero Sport nangkring di garasinya, mereka men-gaku memproduksi vaksin palsu sejak tahun 2003. Itu semata alasan ekonomi.

‘’Luar biasa, mungkin karena terbius libidinal kemewahan, mereka tidak paham akan dampak dari perbuatannya. Kubaca, Hi-dayat adalah mantan tena-ga medis di sebuah perusa-haan otomotif dan istrinya lulusan akademi perawat, sehingga tidak mungkin mereka tidak tahu man-faat dan fungsi vaksin bagi kesehatan manusia. Teru-tama untuk bayi dan anak-anak, vaksin berfungsi untuk menjaga daya tahan anak terhadap penyakit, menghindarkan mereka dari penyakit menular, membuat tetap sehat dan mencegah kecacatan serta kematian, paling penting membantu perkembangan anak secara optimal, baik fisik maupun mental. Be-gitu pentingnya vaksin bagi tunas bangsa sebagai generasi penerus maka pemerintah lewat Depar-temen Kesehatan melak-sanakan vaksinasi atau imunisasi, sejak bayi lahir hingga usia tiga tahun sebagai imunisasi dasar yang diwajibkan. Jenis vaksinasi secara berturut diberikan adalah vaksin hepatitis, DPT (difteri, pertussis dan tetanus), polio, campak dan BCG (bacilli calmette guerin ) untuk mencegah tubercu-losis. Vaksin hakikatnya adalah bakteri atau virus berbahaya yang dilemah-kan atau dilumpuhkan, lalu dimasukkan ke tubuh anak lewat injeksi atau oral yakni lewat mulut. Semua organ dalam tubuh akan melawan vaksin yang membawa unsur antigen sehingga terbentuk sistem pertahanan atau keke-balan tubuh. Ini semacam masa perkenalan dengan berbagai jenis antigen, sehingga antibodi mahfum bila kelak ada penyakit se-sungguhnya menginvasi, tubuh mampu melakukan

perlawanan,’’ ujar Rubag. ‘’Menyimak paparanmu,

imunisasi aku analogikan seperti sparring partner atau latih tanding dalam olahraga tinju. Semakin banyak seorang petinju punya latih tanding saat latihan, dia akan men-genal berbagai style dan berat pukulan, sehingga dalam pertandingan se-sungguhnya, dia akan tahu cara menghadapi lawan. Jadi, latih tanding harus jujur dan menunjuk-kan kemampuan asli saat latihan, meski harus men-gurangi atau mengontrol bobot pukulan agar pet-inju yang akan dikirim ke pertandingan tidak cedera. Nah, kalau sparring part-ner pura-pura atau bukan petinju asli, bisa jadi saat pertandingan petinju yang dijagokan akan mencium kanvas berkali-kali bah-kan harus ditandu keluar ring karena knock out dipu-kul lawan. Ini mirip anak yang diimunisasi dengan vaksin palsu, yang rentan atas berbagai jenis penya-kit, karena tidak memiliki ketahanan tubuh dan as-ing terhadap bermacam penyakit, terutama penya-kit berbahaya seperti yang kamu paparkan. Ironisnya, konon, Rita sering me-nangis di dalam tahanan kepolisian karena teringat anaknya. Wah, dia tidak tahu kalau jutaan orang tua gemas atas perbuatan-nya, juga khawatir kalau buah hati mereka ikut jadi korban vaksin palsu. Tidak salah kalau Presiden Joko Widodo menganggap pembuatan vaksin palsu ini sebagai kejahatan luar biasa yang pelakunya har-us dihukum berat,’’ tegas Kadek Wahyudita.

‘’Di samping kesal dan marah, aku harus ber-terima kasih atas per-buatan jahat Hidayat dan Rita. Karena perbuatan mereka aku jadi beru-saha untuk tahu masalah vaksin, kegunaannya dan dampaknya bagi tubuh bayi dan anak. Selain vak-sin dasar, saat bertambah umur juga diperlukan imu-nisasi tingkat lanjut agar tubuh seseorang mengenal lebih banyak ragam penya-kit dan mampu lakukan resistensi. Sebab, vaksin tiada lain adalah bakteri atau virus yang dilemah-kan, saat memasuki tubuh membuat organ-organ tu-buh membentuk protein atau antibodi untuk meng-hadapi. Bila kini jutaan anak diimunisasi dengan vaksin palsu, berarti mer-eka tumbuh tanpa keke-balan tubuh. Lucunya, ada wakil rakyat yang seperti baru bangun tidur meny-alahkan pemerintahan Jokowi atas kejadian itu, tanpa tahu kalau vaksin palsu sudah diproduksi dan beredar sejak 13 ta-hun. Justru pemerintahan Jokowi yang baru berusia dua tahun, banyak men-gungkap masalah yang seakan sengaja dibiarkan, termasuk pengungkapan kejahatan vaksin palsu ini. Celakanya, terjadi de-bat kusir dan pernyataan berkelindan di kalangan lembaga yang sepatutnya bertanggung jawab mem-buat masyarakat kian re-sah. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tidak mau disalahkan wak-il rakyat, karena alasan sulit membedakan vaksin palsu dengan yang asli, juga menolak dikatakan lalai. Dalihnya, kesempa-

tan berbuat jahat sangat besar. Namun lembaga ini baru mendapatkan enam provinsi teridentifikasi mengedarkan vaksin palsu itu. Selain pasutri itu, juga ditangkap 13 dis-tributornya,’’ ulas Anom Wijaya.

‘’Aku juga ikut tertarik mencari tahu ikhwal vak-sin karena perbuatan yang kuanggap sebagai keja-hatan terhadap kemanu-siaan dan terkutuk itu. Bila vaksin palsu konon diracik di sebuah gudang yang tidak higienis, dita-mpung di botol-botol bekas dipakai di rumah sakit dan berisi racikan cairan infus dan obat tetanus, vaksin asli dibuat dengan formula khusus, di tempat yang steril dari kuman dan dikerjakan secara berhati-hati. Bahan vaksin konon adalah campuran alumin-ium, merkuri, antibiotik, formaldehida yakni bakteri atau virus yang dilemah-kan, yang semua bahan kadarnya diminimalkan sehingga tidak memba-hayakan organ tubuh yang dimasukinya. Karena san-gat khawatir dan curiga, meski dicap paranoid, bet-ulkah pembuatan vak-sin palsu tersebut karena alasan ekonomi? Mungkin lantaran dicekoki buku-buku bertema konspirasi, aku curiga kalau pembua-tan vaksin palsu terkait dengan tindakan subversi dan ini bentuk lain dari proxy war . Pikiran ini timbul karena masa ber-langsungnya kegiatan pe-malsuan selama 13 tahun dan nyaris tiada lembaga yang ngeh atau tahu. Pada-hal, kutahu kalau program pemerintah melakukan imunisasi berdasar Pera-turan Menteri Kesehatan nomor 42 tahun 2013. Di samping ketentuan sa-rana dan prasarana juga ditetapkan Standard Op-erational Procedure (SOP) buat pelaksanaannya, di mana para pelayan kes-ehatan diberikan pakem buat melakukan tugas masing-masing. Yang san-gat menarik, sebelum imu-nisasi mereka diharuskan mengecek kondisi vaksin, termasuk botol, segel, dan cap yang tertera di ke-masannya. Memang ke-curigaanku terkesan lebay, namun tiada sesuatu yang tidak mungkin sekarang ini, film saja ada yang berjudul ‘Mission impos-sible’, kok!’’ komentar Putu Aryawan.

‘’Bisa jadi, itu harus di-tuntaskan secara paripur-na oleh pihak yang berkom-peten, sembari menguji ke-mampuan aparat keaman-an dan intelijen. Soalnya sekarang nyaris semua elite politik dan kekuasaan terlalu asyik berdebat soal anggaran, jabatan dan reb-utan kekuasaan. Padahal sebagai abdi rakyat, tugas utama mereka sebenarnya adalah melindungi seluruh warga bangsa, termasuk bayi dan anak-anak, set-urut bunyi konstitusi . Memang kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa untuk kasus pemalsuan vaksin ini, karena semua adalah kelalaian bersama. Mari semua hirau terh-adap persoalan bangsa dan negara, kendati kita hanya rakyat bukan pen-guasa. Sebab republik ini didirikan atas fondasi kedaulatan rakyat, bu-kan kedaulatan penguasa, apalagi pengusaha!’’ imbau Pacet Sudiarsa. (aridus)

Serangan Cepat Bhima Paksa Karna Lari dari Pertempuran

MENGAMBIL kesempatan Karna sedang penuh penyesalah atas kematian Durmukha, dengan cepat Bhimasena menembak putra Suta dengan empat lalu 10 batang panah panjang. Panah itu dileng-kapi bulu-bulu burung nazar. Panah-panah peminum darah itu dilengkapi kekuatan besar dan menyinari sepuluh titik ketika mereka melesat melalui angkasa. Panah itu mampu menembus baju zirah dari putra Suta itu dan juga meminum darah segarnya, oh raja, panah itu lewat melalui tubuhnya, tenggelam ke dalam bumi dan kelihatan gemerlapan seperti ular-ular sedang marah. Oh baginda, didorong sang Dewa Kematian itu sendiri, dengan setengah badan-badan, mereka berada pada lubang-lubangnya.

Kemudian putra Radha itu, tanpa berpikir sejenak, menyerang Bhima sebagai balasan dengan empat dan melanjutkan dengan 10 batang panah ahsyat yang

dihiasi emas. Anak-anak panah dahsyat itu menembus melalui lengan kanan Bhima kemudian tertancap di bumi. Seperti burung-burung memasuki serumpun pohon-pohon. Setelah menancap di bumi, anak-anak panah ini ke-lihatan gemerlapan. Gemerlapan seperti sinar-sinar matahari yang berkobar ketika mereka menuju bukit-bukit Asta.

Dilukai pada pertempuran itu, dengan semua anak panah dah-syat, Bhima mulai meneteskan banyak darah. Tampak bagai gunung menyemburkan aliran-aliran air. Lalu Bhima menyerang putra Suta itu, sebagai balasan, dengan tiga batang panah. Di-lengkapi ketidaksabaran Garuda, dia menyerang sais kereta yang belakangan dan juga dengan tujuh anak panah.

Oh raja, Karna benar-benar disengsarakan oleh keperkasaan Bhima. Putra Suta itu menjadi sangat menderita. Akhirnya, pra-

jurit yang terkenal itu, kemudian melarikan diri meninggalkan per-tempuran. Karna dibawa dengan kuda-kudanya sangat cepat.

Atiratha Bhimasena lalu me-narik busurnya yang dihiasi emas. Vrikodara itu tetap tinggal dalam pertempuran. Kelihatan gemerla-pan seperti sebuah api berkobar.

Dhritarashtra berkata, ‘’Aku pikir, Takdir adalah yang paling unggul. Persetan dengan usaha yang tidak berguna, lantaran sep-erti putranya Adhiratha. Walau-pun bertarung dengan tekad tegas, tetapi tidak dapat mengalahkan putra Pandu itu. Karna gembar-gembor tentang kemampuannya menaklukkan dalam pertempuran dharma itu semua para Partha dengan Govinda di antara mereka. Aku tidak melihat di dunia ini, prajurit lain seperti Karna! Aku sering mendengar Duryodhana berbicara dengan nada seperti ini. Sungguh, oh Suta, Duryodhana yang sial itu, terbiasa mengata-

kan itu kepadaku dahulu, ‘Karna adalah seorang pahlawan perkasa. Dia seorang pemanah kokoh. Dia bisa mengatasi semua kelelahan. Jika aku memiliki Vasushena sebagai sekutuku, dewa-dewa pun tidak akan sebanding dengan aku. Kemudian apa yang perlu dikata-kan lagi, karena itu, oh baginda, tentang putra-putra Pandu yang lemah dan kejam itu?’’

Karena itu, katakan kepadaku, oh Sanjaya, apa yang Duryodhana

katakan. Setelah menyaksikan Karna dikalahkan dan kelihatan seperti seekor ular kehilangan bisanya dan melarikan diri dari pertempuran. Sayang, Karna kehilangan kesadarannya, Duryo-dhana mengirim Durmukha yang tidak didukung, tidak mengetahui bagaimana seharusnya dia pada pertempuran itu. Dia masuk ke dalam pertarungan berapi-api itu, seperti seekor seranggan menuju api berkobar. (bersambung)

Disusun: Kisari Mohan GanguliDiterjemahkan: I Ketut Arinta(Edisi Tiga Ratus Tiga)

Rishi Vyasa : (Bharata) setara dengan Veda. Ini adalah suci dan agung. Bharata menganugerahkan kemasyhuran dan kesejahteraan. Karena itu, seseorang harus mem-pelajari dan mendengarkan den-gan perhatian penuh.

Sloka 8.17Sahasra-yuga-paryantamahar yad brahmano viduh ratrim yuga-sahasrantam

te ‘ho-ratra-vido janah

Mereka-mereka yang tahu dari kesadaran bahwa satu hari Brahma sama dengan seribu yuga, dan satu malam Brahma sama dengan seribu yuga lainnya, hanya mereka yang tahu akan hari dan malam, maksudnya hanya mereka yang tahu akan kebenaran waktu.

Vaksin Palsu

DIJUAL MOBILDIJUAL MOBIL

Minggu, 3 Juli 2016

05.52 Mars Indonesia Raya05.54 Mars Bali Jagadhita05.56 Lagu Ngastitiang Bali06.00 Puja Trisandya06.05 Dharma Wacana06.35 Seputar Bali Akhir Pekan07.35 Sehat & Bugar08.05 Klip Anak08.05 I Got It08.45 BCTTV09.05 Taman Sari TK Negeri Pembina Karangasem09.30 Belajar Menggambar10.05 Education On Bali TV10.30 Lila Cita Sanggar Canting Camplung (1)11.30 Dunia Otomotif12.00 Dharma Wacana12.30 Traventure12.45 BCTTV/Glimpse Of 13.00 Wirasa13.30 Lejel Home Shopping

14.30 Tembang Bali15.30 Education On Bali TV16.05 Dialog Interaktif Harmoni Bali17.05 Lipsus Profil BLH Kota Denpasar17.30 Lila Cita Tari-tarian SDN 1 Peliatan - Ubud (2)18.00 Puja Trisandya18.05 Seputar Bali19.00 Banjar Bali Quiz (BBQ)19.30 Kris (Kriminal Sepekan)20.00 Sematra Artis Bali21.30 Sekilas Berita21.30 Ajeg Bali22.00 Sekilas Berita22.05 Lila Cita Calonarang Klungkung (2)23.05 Lila Cita Calonarang Jehem Bangli (1)00.00 Lejel Home Shopping

Kapolda menegaskan ketika terjadi antrean, kapal harus benar-benar dipercepat dari dua sisi. “Jadi, jika antrean, kapal dipercepat. Kapal penuh, langsung berangkat, jangan menunggu jadwal,” kata Ka-polda di sela-sela sidak Pelabu-han Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (2/7) kemarin. Terkait ini, Kapolda meminta ASDP dan jajaran Polres Banyuwangi berkoordinasi dengan Polres Jembrana untuk ikut meman-tau antrean di Gilimanuk. Menurutnya, jika kapal tak dipercepat, imbasnya antrean juga terjadi di Ketapang. Se-bab, memasuki libur Lebaran, banyak kendaraan pribadi dari arah Surabaya mengarah ke Bali. Mereka adalah wisatawan domestik yang akan berlibur ke Bali. “Mereka kalangan pengusaha dari Surabaya dan

sekitarnya. Jika Gilimanuk antre, Ketapang juga terkena imbasnya. Karena itu, ka-pal harus dipercepat,” tegas mantan Kapolres Banyuwangi tersebut.

Menurut Kapolda, terkait arus mudik bukan kepentin-gan Banyuwangi saja, namun berkaitan dengan kepentingan sosial. Pihaknya juga meminta Kapolres Banyuwangi berkoor-dinasi dengan Polres Jember dan Situbondo untuk meman-tau arus mudik. Sebab, para pemudik juga melintasi daerah tersebut. “Seperti Gunung Kumitir yang longsor, sekarang sudah normal. Seluruh Kapol-res harus saling berkoordinasi,” tegasnya.

Untuk persiapan arus ba-lik mendatang, percepatan pelayaran kapal juga wajib dilakukan. Lalu, Polres meny-

iapkan jalur alternatif mengu-rai kemacetan. Nantinya, kata Kapolda, saat arus balik, jika Ketapang antre, para pemudik diarahkan istirahat dahulu di Paiton, Probolinggo, atau Situ-bondo. Sehingga, kemacetan di Ketapang tak terlalu parah.

Sementara itu, Kepala Ca-bang Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang - Gilimanuk, M. Yusuf Hadi, mengatakan p i h a k n y a mulai me-nambah trip p e l a y a r a n dengan mem-percepat jad-wal bongkar muat kapal. Dari jadwal normal 45 menit, diper-cepat men-jadi 32 me-nit. “Kondisi Gi l imanuk sudah padat, mulai hari ini (kemarin -red) , kita tambah trip pelayaran,” kata Yusuf. Sehari, kata Yusuf, jum-

lah trip kapal naik dari 300 menjadi 450 trip dari 32 kapal yang beroperasi. Pihaknya memprediksi Sabtu kemarin dan Minggu (3/7) ini adalah puncak arus mudik.

Hingga Sabtu pagi, jumlah penumpang yang datang dari Gilimanuk mencapai 386.000 orang, roda dua 54.000 unit dan roda empat 61.000 unit. Menurut Yusuf, roda empat mendominasi antrean di Gili-manuk. Sedangkan dari Keta-pang, kendaraan roda empat juga mulai mengalir ke Bali. Rata-rata berpelat nomor Sura-baya, Jakarta, dan beberapa kota di Jawa. (kmb30)

BPM/udi

KAPAL TNI - Kapal TNI disiagakan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (2/7) kemarin.

Gilimanuk Antre, Kapolda JatimPerintahkan Pelayaran Dipercepat

Banyuwangi (Bali Post) -Antrean di Gilimanuk membuat jajaran Polda Jatim ikut sibuk. Kapolda Jatim,

Irjen Anton Setiadji, meminta operator kapal mempercepat pelayaran kapal di Selat Bali untuk mengurai antrean. Menurutnya, antrean panjang harus diatasi bersama antara Ketapang dan Gilimanuk.

Page 17: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

BALI GLOBAL CLASSIFIED ADSSarana promosi, mempertahankan, memperluas pasar serta meningkatkan citra perusahaan, Paling efektif, mini biaya, maksimal hasilnya

IKLAN MINI - IKLAN PELUANG EMAS

Tarif iklan Mini/Baris : Minggu s/d Jumat : Rp 49.500,- per baris, Sabtu : Rp 64.350,- per baris (30 character), minimum 2 baris, maksimum 10 baris (bayar dimuka), Adlibs Radio Global/Genta/Besakih Rp 50.000 (3 x siar)

Iklan Peluang Emas : Rp 795.000,- maksimum ukuran 1 kolom X 3 cm, 10 kali muat/bulan (bayar dimuka)tidak termasuk iklan lowongan/dijual/dikontrakkan rumah, tanah, ruko, mobil, dll. Tarif khusus66 tahun Bali Post. Iklan mendesak untuk dimuat besok, diterima sampai pukul : 18.00 Wita

Materi iklan diserahkan berupa file dalam bentuk CD/Flashdisk dengan format: Coreldraw, Photoshop atau Iklan Anda di desain langsung di bagian iklan Bali Post, GRATIS!

Jakarta : (021) 5357602 - Fax : (021) 5357605 Mataram : (0370) 639543Denpasar : (0361) 225764 (hunting) e-mail:[email protected] : (031) 5633456

Informasi pasang iklan Telepon

VISA

- Iklan Still Store di Bali TV : Rp 200.000,- (10 x tayang)- Runing Teks Bali TV : Rp 50.000,- (5 x tayang)- Denpost Paket : Rp 165.000,- (10 x muat)- Bisnis Bali Paket : Rp 82.500,- (10 x muat)

Minggu Wage, 3 Juli 2016

MOBIL - MOTOR PROPERTY RUPA-RUPA Bali Post

BIRO JASA

RUPA-RUPASERVICE

SERVICE

SERVICE

SERVICE

BIRO JASA

BIRO JASA

AC PAKAIAN

KOSTPELUANG BISNIS

SERVICE MAMPET

WCKURAS

MAMPET

SALURAN AIR

WASTAVEL, DLLGARANSI

242389 / 081236774491

Anda Bingung Cari Kos Murah Tapi Nyaman Dan Aman Jauh Dari Kebisingan,????????????????Kini Hadir Di Tengah Pusat Kota Denpasar

Fasilitas :Kos - Kosan :* BERSIH & AMAN

* K LUAS + KM & DMR PR

* TEMPAT SANTAI + KANTIN AREA

* Nyaman Tempatnya

* Strategis Lokasinya

* Murah Harganya

TERIMA KOSTTERIMA KOSTRp. 600.000

FREE GO BOX ( ANTAR JEMPUT BARANG P INDAHAN AREA DENPASAR)UNTUK 4 PEMESAN PERTAMA BURUAN . . . . .D I TUNGGU YA . . .??

Alamat : Jl. Dewi Supraba, Gg Dewi Sri No. 14 Denpasar Utara ( Antasura)Hub putu : 0817566499, 085100865149, 0361426457

C.0001195-kost

Page 18: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

18 DAERAH Minggu Wage, 3 Juli 2016

Pertanyaan

Jawaban TTS No. 251MENDATAR1. Riol4. Perjaka8. Eksper9. Gala11. Andalas12. Ikterus13. Kitna (Antik)15. Nira 18. Nusa19. Blayag 21. Ipeyn (Nyepi)23. Palas25. Reaksi 27. Segi

28. Stop 31. Relik 33. Istilah 35. Katarak 36. Buta37. Strata38. Teratai39. Seri

MENURUN 1. Region 2. Leak 3. Astenia4. Prasangka5. Redaksi

6. Atlet 7. Abstain 10. Liar 14. Iapmis (Simpai)16. Idea17. Abrasi 20. Yuridiksi22. Yudo 23. Perekat 24. Sekarat 26. Kabisat 29. Tahu 30. Peraji 32. Latur34. Abas

1

9 10 11

12

13 14 15 16 17

18 19

20 21

22

27

29 30

33 34 35

37

38

41 42 43

39 40

36

31 32

28

23 24 25 26

2 3 4 5 6 7 8

KUPON TTS No.253

SPT2016

TTS Bali Post

Pemenang TTS No. 2511. Yuni Andayani Banjar Kedua Desa Baha Mengwi

2. Ni Wayan Kresna Dewi Banjar Dinas Saraswati Desa Bajera Selemadeg Tabanan

3. Pt Gede Purna Wijaya Kantor SAR Karangasem Jl. Pantai Jasri Amlapura

4. Ketut Wardita Jl. Randu No. 5 Denpasar

5. Eka Sugiantari Ayana Resort & Spa Bali

1 (satu) pemenang menda-patkan tiket masuk Bali Zoo. Tiket langsung diambil ke Bali Zoo, Singapadu, Gianyar

Nama : Ni Wayan sari Alamat : Jl. Wibisana No. 4 Delod Peken Tabanan 82113

Ketentuan MenjawabJawaban di tulis pada kertas dan masukan ke dalam

amplop serta tempelkan guntingan kupon TTS No. 253 dan cantumkan identitas lengkap serta no telepon/Hp. Kirim ke Redaksi Bali Post Jl. Kepundung 67 A Den-pasar 80232, paling lambat Sabtu 9 Juli 2016. Peme-nang diumumkan pada Bali Post Minggu 17 Juli 2016. Hadiah disediakan untuk 5 (lima) pemenang @200.000, dan 1 (satu) tiket masuk Bali Zoo untuk keluarga ( 2 dewasa + 2 anak ). Tiket langsung diambil ke Bali Zoo, Singapadu, Gianyar. Pemenang di Denpasar, Badung, Tabanan dan Gianyar agar mengambil hadiahnya lang-sung ke kantor Bali Post tiap hari kerja dengan mem-perlihatkan identitas diri. Hadiah untuk pemenang di luar daerah tersebut akan dikirim lewat pos.

MENDATAR

1. Jubah wisuda3. Peredaran masa atau tahun 6. Sudah pernah dipakai 9. Tubuh binatang yang sudah mati 11. Dibalik : Kehilangan kesadaran 12. Tri Nitro Toluen, suatu bahan peledak 13. Tanda berbentuk medali yang disematkan didada/ topi 15. Butiran halus obat pembasmi larva nyamuk 18. Bencana atau celaka19. Binatang pengangkut beban 20. Dataran tinggi yang luas berlembah dan berbukit 22. Badan yang bertujuan menyelenggarakan usaha pendidikan, kebudayaan dsb (Inggris)28. Tungku kecil berbahan bakar arang 29. Dasar cerita atau pokok pikiran 31. Diulang bagian puncak kepala33. Dibalik Negara bagian AS dengan ibukota Boise35. Ahli memainkan gitar 37. Missing in Action 38. Neraka39. Keadaan sulit yang tidak disangka-sangka yang memerlukan penanggulan segera41. Menumpang dikendaraan orang lain 42. Dibalik: Sangat mahir43. Kejar MENURUN1. Daftar angka2. Anak baru gede4. Ungkapan yang menyatakan agar hal itu jangan sampai menimpa kita5. Persewaan 6. Putra gangga, kakek pandawa dan korawa7. Informasi yang tersedia melalui media elektronik 8. Setuju atau sependapat 10. Pensil warna dari lilin 14. Dibalik: lain (Inggris) 16. Asisten rumah tangga17. Asli atau sejati 21. Logam solder23. Berhenti (bali)24. Memandang/ melihat kea tas25. Kerak gigi26. Campuran dua jenis logam atau lebih 27. Lapangan olah raga30. Zat yang terbuat dari opium dan bersifat adiktif 32. Merek minyak goring 34. Bagian badan yang tidak boleh tampak menurut islam 36. Sindiran atau ejekan40. Sejenis burung hantu dengan jambul ditelinga,bubo sumatranus

Mangupura (Bali Post) -Pasraman Pamangku

Sewaka Dharmasrama Desa Adat Kerobokan kembali dige-lar mulai 1 Juli hingga 16 Juli. Kegiatan yang melibatkan ratusan pamangku se-Desa Adat Kerobokan ini dipusat-kan di Pura Desa dan Puseh setempat.

Bendesa Adat Kerobokan Anak Agung Putu Sutarja, S.H., selaku penanggung jawab kegiatan ditemui, Sabtu (2/7) mengatakan, peserta yang dilibatkan dalam pasraman tersebut adalah pamangku pura khayangan tiga, dhang kayangan, dan pamangku di setiap pura paibon yang ada di wilayah Kerobokan.

“Kurang lebih ada 100 mangku yang terlibat dalam pasraman ini. Tujuannya

adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia di bi-dang sesana kepamangkuan di Desa Adat Kerobokan,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan pas-raman yang dilaksanakan kali keempat ini bekerja sama den-gan Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar. Sehingga, dapat terseleng-garanya pelayanan prima kepada masyarakat dalam melakukan suatu kegiatan upacara.

“Kami melibatkan para ahli agama dari IHDN Denpasar, supaya ada pakem tentang nganteb banten dan dalam ac-ara persembahyangan. Intinya agar tidak kesulitan mencari pamangku,” ungkapnya.

Materi yang diberikan se-lama pasraman, terang Su-tarja, meliputi tri kerangka dasar agama Hindu, panca sraddha, sesana gagelaran bebratan pamangku, prosesi nganteb dan prosesi persem-bahyangan, puja Tri Sadhya dan kramaning sembah, pros-

esi dan makna perayaan hari raya pawukon, prosesi dan makna perayaan hari suci berdasarkan sasih, cara mem-buat/nuwur macam-macam tirtha, dan kegiatan lainnya.

“Banyak materi yang diberikan, salah satunya sesananing kepamangkuan, mengunakan genta, reraja-han. Ini yang keempat kali dilaksanakan dari 2008, 2010, 2012, dan tahun ini (2016),” katanya.

Pembukaan yang dihadiri prajuru Desa Adat Kerobo-kan, kerta desa, upa saba desa, klian banjar, dan se-

jumlah dosen IHDN ini, kata Sutarja, selalu diminati. Ter-bukti, dengan jumlah peserta yang terus meningkat.

“Pesertanya selalu ber-tambah, kalau awal mulai diselenggarakan pesertanya hanya 65 peserta, sekarang sudah mencapai ratusan. Ini khusus untuk Desa Adat Kerobokan,” terangnya se-raya menambahkan Desa Adat Kerobokan terdiri dari 50 banjar adat, empat kelu-rahan, dua kepala desa, dan tiga kecamantan, yakni Kuta Utara, Kuta, Denpasar Barat. (kmb27/200)

Amlapura (Bali Post) –Muatan lokal (mulok)

menulis lontar di SMAN 1 Sidemen, Karangasem tetap berjalan. Sebab, di Sidemen, kebudayaan nyastra, ngeru-pak (menulis) di daun lontar, serta kerajinan membuat wayang di daun lontar masih berjalan di masyarakat. Hal itu disampaikan kepala seko-lah setempat I Putu Suweta, S.pd. M.Pd. di sela-sela acara temu alumni di sekolah itu, Sabtu (2/7) kemarin.

Dikatakan, mulok itu didukung masyarakat Side-men. Di Sidemen juga masih berjalan dengan baik kera-jinan tenun cagcag. Perajin menenun kain songket dan hasil produksinya dipasar-kan di toko di desa setempat, juga di pasar Klungkung. Selama ini, perajin juga banyak menerima pesanan untuk desain kain tenun tertentu.

Di lain pihak, salah se-orang alumni yang menjadi panitia temu alumni itu, IGB Arya Putra menyampaikan, kegiatan kemarin jalan san-tai serta bakti sosial pen-gobatan gratis. Penarikan hadiah undian peserta jalan santai dimeriahkan sejumlah grup band lokal sumbangan alumni, serta lawak. Keg-

iatan dihadiri alumni sejak sekolah itu menjadi SMAN 1 Sidemen (eks SMA Side-maha) yakni tahun 2000. Arya Putra yang kini pegawai tata usaha di SMAN 1 Kuta, Badung itu menyampaikan puncak temu kangen alumni Minggu (3/7).

Kasek Putu Suweta me-nambahkan, jatah peneri-maan peserta didik baru (PPDB) di sekolah yang dip-impinnya 200 orang. Namun sampai kemarin pihaknya belum bisa menghitung bera-pa orang yang mendaftar kembali, karena kemarin m e m a n g h a r i t e r a k h i r pendaftaran ulang. Semen-tara, siswa yang diterima dari jalur prestasi hanya enam orang, dari kuota 51 orang. Soalnya, syarat siswa SMP berprestasi yang di-terima cukup ketat yakni yang pernah berprestasi di tingkat kabupaten. Semen-tara, untuk jalur siswa mis-kin dari kuota 51 orang atau 20 persen dari total jatah PPDB, hanya terisi 26 orang. Soalnya, seleksi cukup ketat dengan persyaratan siswa jalur miskin yang diterima yang orangtuanya benar-benar miskin dibuktikan dengan kartu perlindungan sosial (KPS). (013)

Desa Adat Kerobokan Gelar Pasraman Pamangku

BPM/parAnak Agung Putu Sutarja

BPM/budALUMNI - Muspika Sidemen dan Kasek Putu Suweta di tengah-tengah acara temu alumni SMAN 1 Sidemen, kemarin.

Di SMAN 1 SidemenMulok Menulis

di Lontar Tetap Berjalan

Page 19: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

19Minggu Wage, 3 Juli 2016

ANTREAN panjang menjadi berkah bagi masyarakat sekitar. Sejumlah warga meman-faatkan sepeda motor mereka menjadi ojek dadakan. Akibat antrean hingga ke kawasan hutan Cekik dan Klatakan, menyebabkan bus-bus AKDP (antarkota dalam provinsi), yang melayani rute Denpasar-Gilimanuk, Negara-Gilimanuk ataupun Buleleng-Gili-manuk tidak bisa melintas. Sehingga pen-umpang terpaksa turun dan harus melanjut-kan perjalanan dengan berjalan kaki.

Kondisi itu dimanfaatkan warga menja-jakan jasa ojek hingga pelabuhan. Bahkan ada penumpang bus yang turun di Sumber-sari yang jaraknya belasan kilometer dari pelabuhan. Bus mini dan mobil yang usai mengantar pemudik dari Denpasar terpaksa balik setir dan ngetem di Pasar Melaya. “Uangnya dikembalikan seperempat karena tak sampai tujuan, terpaksa ya saya jalan,” terang Samsuri, pemudik dari Denpasar bertujuan ke Purwokerto.

Para penumpang bus yang berharap turun

di Terminal Gilimanuk, terpaksa turun di ekor antrean. Sebagian penumpang meman-faatkan jasa ojek yang mematok harga antara Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribu dari Sumber-sari. “Gimana lagi antre begini, daripada menunggu lama terpaksa saya naik ojek,” terang Artini.

Ia mengaku mengeluarkan uang Rp 70 ribu untuk jasa ojek ini. Kondisi serupa juga terlihat di jalur dari Singaraja di sim-pang tiga Cekik. Bus mini yang semestinya menurunkan penumpang di terminal tidak bisa jalan akibat antrean panjang. Sehingga penumpang pun harus turun berjalan kaki. Belasan jasa ojek tampak mengerumuni bus yang baru datang untuk mendapat penump-ang. Dari Cekik, mereka mematok antara Rp 10 ribu sampai Rp 30 ribu.

Sementara sejumlah sopir AKDP yang tertahan di ekor antrean tampak memutar bus dan bertahan di Pasar Melaya. Mereka menunggu penumpang sebelum kembali ke Denpasar atau Negara (kmb26)

Ojek Dadakan Bermunculan

BPM/kmb26JASA OJEK - Bus yang terjebak antrean di Sumbersari kemarin, menurunkan pen-umpang dan dikerumuni jasa ojek.

Jarum menanam pohon trembesi sepanjang jalur pantura.

Ada yang memikirkan sektor pendidikan. Men-gadakan semacam beasiswa. Ada yang menjadi orang tua asuh. Ada yang membangun panti asuhan. Ada yang menyumbang orang cacat. Ada yang memberpaiki ru-mah. Ada yang membangun perpustakaan.

Ada pengusaha yang senang

berolahraga, kemudian aktif mengembangkan cabang olah-raga tertentu.

That’s a filanthrophy. That is not the corporate social responsibility.

Ada yang mengembang-kan kegiatan sosialnya se-bagai stragegi pemasaran. Memberikan citra positif terhadap perusahaannya. That’s Public Relation. That is not the corporate social responsibility.

Kalau yang katanya ‘cor-porate social responsibility’

itu kemudian diharuskan, bahkan dianggarkan, 5% dari keuntungannya. Bah-kan kemudian ada ide un-tuk melakukan polling fund atas dana CSR perusahaan-perusahaan yang baik hati tadi. That’s not corporate social responsibility. That’s tax.

Selamat berlebaran, Se-lamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H. Mohon maaf lahir dan batin.

Salam,www.alexpchandra.com

Melihat hal itu, Reinhard mengaku cukup sedih. Pasal-nya dulu orang Bali dikenal ramah, sopan, dan patuh aturan. Tapi sekarang citra itu sudah memudar dengan semakin banyak orang Bali terlibat tindak pidana.

“Sebenarnya bukan orang Bali atau luar Bali masalah-nya, sebenarnya lebih kepada peluang untuk melakukan tindak kejahatan. Atau ber-dasarkan kewenangan atau kedudukan yang dimiliki untuk meraih keuntungan pribadi atau kelompok,” te-gas akademisi Gede Wirata, S.Sos., S.H., M.A.P.

Menurut Wirata, j ika benar yang ditangkap itu orang asli Bali maka semua itu akibat dari hidup yang pragmatis dan konsumen-risme (konsumsi berlebihan) yang membuat banyak yang terjerat hukum. Orang Bali sekarang lebih banyak ber-pikir semua diukur dengan uang, gaya hidup tinggi se-hingga kadang-kadang lebih besar pasak daripada tiang sehingga akan melakukan tindakan yang tidak terpuji.

Terkait penangkapan Putu “Leong” Sudiartana, Dekan Fisipol Universitas Ngurah Rai ini menegaskan, itu hanya kebetulan yang tertangkap orang Bali. Sean-dainya bukan orang Bali pun beritanya akan tetap heboh karena para anggota DPRI RI menjadi sorotan

Kasus NarkobaSedangkan dalam kasus

narkoba, tahun 2015 se-banyak 159 orang Bali di-tangkap, sedangkan tahun 2014 hanya 106 orang. ‘’Saya

kasihan dengan orang-orang yang tinggal di Bali karena kena narkoba. Yang tinggal di Bali kan tidak hanya orang asli Bali saja,” tegas Kasat Resnarkoba Polresta Den-pasar Kompol Gede Ganefo Sabtu (2/7) kemarin.

“Kejahatan narkoba itu di bawah permukaan, tergan-tung petugas. Kalau tidak ditangkap maka akan terus menggurita,” ujarnya.

Selain itu, Ganefo men-gaku prihatin karena pecan-du narkoba dan keluarganya belum sadar akan bahaya barang terlarang itu. Hal itu dibuktikan dengan minim-nya yang mau melapor diri sehingga jumlah penyalah guna semakin meningkat. “Persentase orang yang mau lapor diri masih kecil. Mes-tinya masyarakat Bali ikut bergerak demi menyalamat-kan anak cucu kita dari ba-haya narkoba,” tegas mantan Kapolsek Kuta ini.

Masalah ini, lanjut per-wira asal Buleleng ini, harus disikapi bersama untuk men-cari solusi yang paling tepat untuk menyelamatkan orang Bali dari bahaya narkoba. Kalau tidak begitu, maka semakin banyak orang Bali masuk penjara.

Selain melakukan pen-indakan atau pemberan-tasan, pihaknya melakukan upaya antisipasi dengan cara bekerja sama dengan Babinkamtibmas dan selu-ruh komponen masyarakat m e l a k u k a n s o s i a l i s a s i tentang bahaya narkoba. T e r m a s u k k e s e k o l a h -sekolah dan lembaga adat. Upaya sosalisasi tersebut, Resnarkoba Polresta bers-inergi dengan BNNK dan BNNP Bali. (rah)

Tuan rumah Prancis perlu mewaspadai keajaiban un-derdog Islandia di babak perempatfinal Euro 2016 yang digelar di Stade de France pada Senin (4/7) dini hari nanti. Laga ini akan menjadi ajang pembuktian apakah Islandia mampu melanjutkan kejutannya.

Lini pertahanan yang di-siplin, serangan balik kilat, kerja keras, dan semangat tinggi, strategi tersebut te-lah terbukti menjadi kunci sukses bagi tim-tim gurem yang sukses di turnamen besar. Negara-negara sep-erti Yunani di Euro 2014 dan Denmark di Euro 1992 menggunakan cara tersebut. Kini, strategi tersebut men-coba ditiru oleh Islandia.

Bek Haukur Hauksson menyatakan bahwa pelatih Lagerback selalu menekank-an empat hal tersebut dalam latihan. “Kami seperti dicuci otak oleh pelatih dengan tak-tik itu. Demikian seringnya kami melakukanya, kami menjadi hafal,” ujar Hauks-son Sabtu (2/7) kemarin.

Islandia menyadari kele-mahan mereka yang tidak memiliki pemain bintang. Mereka tidak berusaha men-guasai bola lebih lama dari lawannya yang memiliki kualitas superior. Ini ditun-jukkan dari statistik di mana tim berjuluk Our Boys terse-

but memiliki persentasi pen-guasaan bola paling rendah yakni 35% di ajang ini.

Meski diunggulkan, tuan rumah patut waspada. Islan-dia memiliki potensi untuk merusak target Prancis un-tuk menjadi juara di negeri sendiri. Terlebih lagi ada tiga pemain yang dipasti-kan absen pada pertandin-gan penting ini, yaitu Adil Rami dan N’Golo Kante yang mendapat hukuman akumu-lasi kartu sedangkan Patrice Evra baru-baru ini dikabar-kan mendapat cedera pada latihan sehingga ia kemung-kinan besar absen pada laga perempatfinal ini.

Absennya Evra dan Rami memaksa Deschamps un-tuk melakukan sejumlah pergantian pada laga ini. Lucas Digne diprediksi akan masuk mengisi tempat Evra, sedangkan Samuel Umtiti dikabarkan sudah disiapkan Deschamps untuk mengi-si posisi Rami ketimbang Eliaquim Mangala.

Pada pergelaran Euro 2016 ini, Prancis menjadi salah satu tim yang diung-gulkan untuk meraih gelar juara. Selain karena mereka merupakan tuan rumah tur-namen ini, anak asuh Didier Deschamps tersebut juga tampil mengesankan selama partai-partai sebelumnya. Skuad Les Bleus tidak seka-lipun menderita kekalahan dari lima laga terakhir mer-

eka. Mereka hanya meraih satu hasil seri dan empat kemenangan.

Deschamps menyebut Gylfi Sigurdsson cs tak cuma mampu melakukan lemparan jauh. Dalam dua laga kontra Austria dan Inggris, skema lemparan ke dalam Islandia berbuah gol, masing-masing oleh Jon Dadi Bodvarsson dan Ragnar Sigurdsson. Namun, Deschamps menya-takan Islandia lolos karena kualitas yang dimiliki.

“Kami tak perlu melaku-kan penjagaan khusus kare-na para pemain juga menyak-sikan pertandingan. Mereka memang punya pelempar jauh dan kemampuan untuk membuat skema tersebut,” kata Deschamps.

“Kami akan melakukan usaha untuk meredam hal tersebut, tetapi Islandia bukan cuma soal lemparan jauh. Mereka bisa menga-lirkan bola dengan cepat di lapangan dan punya banyak pemain berkualitas,” im-buhnya.

Jelang laga nanti, Des-champs bakal mewaspadai trio Aron Gunnarsson, Birkir Bjarnason, dan Sigurds-son karena dianggap punya teknik di atas rata-rata. Di sisi lain, legenda Juventus itu menegaskan Prancis tak akan berlatih adu tendangan penalti karena yakin bisa menang dalam waktu nor-mal. (kmb33/rtr/ap)

Lebih lanjut dikatakan, masyarakat Bali tampak-nya saat ini perlu memulai gerakan publik memilih politisi yang jujur dan ber-sih. Sebab, dalam kitab Niti Sastra dan Niti Sataka, dikatakan bahwa politikus yang cenderung berbohong dan tidak jujur harus di-waspadai. “Jadi, memilih politisi bersih adalah karma baik yang mesti dilakukan. Tinggal bagaimana mengor-ganisirnya dan menetapkan parameternya,” lanjut Ketua Yayasan STIMI Handayani Denpasar ini.

Selain itu, parpol seba-gai produsen dan pemasok utama politisi harus melihat rekam jejak dalam perekru-tan kader. Karena kalau tidak, justru akan men-

jadi bumerang ke depannya. Dengan dalih meningkatkan citra dan kredibilitas parpol, kader yang korupsi justru menjatuhkan nama parpol hingga titik terendah (titik nadir). Ini juga salah satu indikasi penguat tesis bahwa politik uang dapat merusak kondisi politik bangsa. Mes-tinya, ia menyarankan, agar dalam perekrutan kader tak ada toleransi untuk politik uang karena bisa membuat politisi hanya berpikir balik modal dan merugikan pub-lik. “Memilih politisi bersih harus jadi keniscayaan. Bu-kan karena sok moralis, tapi itu kepatutan yang harus dilaksanakan sebagi bentuk tanggung jawab sebagai warga bangsa dan umat yang beragama,” tegasnya.

Dijelaskan, filosofi dari politik adalah berbuat untuk

kepentingan publik, demi ke-manfaatan masyarakat luas. Bukan untuk mencari uang imbalan waktu atau pikiran yang dicurahkan sebagai tujuan utama dalam berpoli-tik. Sebab, mereka (kader -red) yang berpolitik/terjun ke politik itu ingin mem-buat kebijakan pro-publik/pro-keadilan. Mereka yang cuma ingin uang adalah gagal paham. Mereka yang mengatasnamakan rakyat, tetapi sekadar penuhi syah-wat pribadi akan kekayaan/jabatan adalah pengkhianat rakyat. “Biarlah politikus seperti itu mendekam da-lam tahanan. Agar semua jadi paham, bahwa esensi politik adalah altruisme dan pengabdian. Politik adalah pemegang kekuasaan un-tuk sejahterakan rakyat,” ujarnya. (win)

Sebagai contoh nyata adalah anak-anak tidak pernah merasakan sakit walaupun darah mengucur dari bagian tubuhnya, tidak pernah merasa bersalah walaupun sudah mencuri atau memukul teman. Ke-cenderungan seseorang akan menjadi pelaku kejahatan atau kekerasan adalah mer-eka yang dalam tumbuh kembangnya gagal untuk ditanamkan rasa empati, semangat juang, etika dan disiplin dari berpikir dan berbuat yang baik dan benar sesuai dengan norma-norma di masyarakat.

Realitanya, kejahatan yang pal ing r ingan su-dah diperoleh anak-anak

dari contoh orang tua dan masyarakat. Seperti me-langgar arus lalu lintas (alasan jauh), mengantar ke sekolah selalu terlambat dengan mengatakan tidak apa-apa atau mengatakan nanti gampang naik kelas, lulus, atau dapat sekolah favor i t karena kenalan atau saudara. Pengasuhan permisif, dengan mudah mendapatkan sesuatu yang bukan kebutuhan utama akan memengaruhi sifat dan karakter anak. “Tatanan ke-hidupan dasar inilah meru-pakan sebagian besar me-mengaruhi perkembangan seseorang menjadi pelaku kejahatan, bukan semata-mata karena kemiskinan materi, tapi juga mental,” jelasnya. (may)

Atau siap menerima sanksi dari jajaran partai oleh Dewan Kehormatan Partai.

Dia mengakui pakta integritas ini sebelumnya juga telah ditan-datangani oleh Putu Sudiartana, anggota Fraksi Demokrat DPR RI yang beberapa waktu lalu terjaring operasi tangkap tangan KPK. “Kalau terbukti bersalah oleh KPK, ditetapkan tersangka, Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Kehormatan itu yang bersangkutan akan diberhenti-kan di struktur pengurus, begitu juga di DPR. Itu pakta integritas yang sudah ditandatangani oleh semua kader Partai Demokrat,” ujarnya.

Menurut Mudarta, praktik korupsi di kalangan anggota DPR tidak lepas dari kewenangan anggaran yang juga dibebankan kepada dewan. Mestinya, ke-wenangan itu dilakukan oleh pihak eksekutif saja. Sementara legislatif harus lebih banyak fokus pada fungsi legislasi dan penga-wasan. Dalam hal ini, berkaitan dengan pembentuan peraturan daerah serta kewenangan men-

gontrol pelaksanaan perda dan peraturan lainnya juga kebijakan daerah.

Kasus korupsi sejatinya tidak hanya membelit Kader Partai Demokrat. Beberapa waktu sebelum Sudiartana tertangkap KPK, kader PDI Perjuangan yang juga Direktur Utama PD Parkir Denpasar, I Nyoman Gede Sudiantara, juga ditetap-kan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PD Parkir oleh Kejari Denpasar. Pascapen-etapan tersangka, Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, I Wayan Koster langsung menyampaikan sikap tertulisnya.

“Kami (PDI Perjuangan) berkomitmen dalam upaya pemberantasan korupsi secara konsisten dengan mendukung langkah-langkah penegakan hu-kum yang dilakukan oleh Kejari tanpa tebang pilih,” ujar Koster saat itu. Namun terkait sanksi, DPD PDI Perjuangan akan menyerahkan sepenuhnya ke-pada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan sesuai kewenangan secara penuh seba-gaimana ketentuan dalam AD/ART partai. (rin)

Dari pantauan Bali Post, Sabtu (2/7) dini hari hingga siang kemarin, menunjuk-kan antrean mobil masih terjadi. Sejak Jumat malam, mobil membeludak masuk ke Gilimanuk hampir bersamaan sehingga terjadi penumpukan antrean. Tiga jalan di per-mukiman penduduk yang digunakan untuk memecah antrean, tidak mampu me-nampung banyaknya R4 yang datang. Hingga pukul 06.44 wita, ekor antrean sudah tembus Pospam Sumbersari yang berjarak sekitar 12 ki-lometer.

Sejumlah pemudik men-gaku berangkat Sabtu dini hari dari tempat tujuan dan terhenti karena antrean sam-pai di Melaya. Lina Linsiah (35), pemudik asal Banyu-wangi mengaku sekitar pu-kul 03.00 wita, sudah antre di Pasar Melaya. Lina baru masuk kapal pukul 14.00 Wita. “Panjang sekali antre-annya, hampir 12 jam saya antre,” terang Lina.

Sementara Fandi, penge-mudi mobil dari Denpasar mengaku pasrah dengan kon-disi ini. Fendi masih antre di ekor Sumbersari. “Saya kira paling antrenya sampai Cekik, ini belum lewat hutan (Klatakan), bisa nanti malam baru nyeberang,” tandas pe-mudik yang hendak ke Situ-bondo ini.

Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, perkiraan saat macet di Cekik, membu-tuhkan waktu 5-6 jam. Na-mun dengan sampai belasan kilometer ini, dia tak tahu sampai kapan bisa menye-berang ke Jawa. Menjelang siang, antrean mobil menuju pelabuhan mulai menyusut.

Syukurnya antrean makin memendek setelah pukul 10.00 wita. Hingga malam kemarin, antrean masih ter-jadi sampai di kawasan hutan Cekik atau sekitar 4 kilome-ter dari pelabuhan.

Dari arah Jawa, masih banyak truk yang melintas bersamaan dengan bus, se-hingga jalan padat. Polisi lalu lintas bermotor tampak sibuk mengatur kendaraan

yang saling berpapasan itu Sementara pemudik ber-motor (R2) kemarin juga menumpuk hingga luar areal pelabuhan. Arus kendaraan yang terus bertambah men-gakibatkan antrean motor berjubel. Antrean mobil hing-ga tembus hutan pada Sabtu pagi itu lantaran kedua arus jalan di wilayah hutan macet. Truk-truk tanpa muatan masih melintas dan terjebak antrean dengan kendaraan pribadi.

Di sisi lain, dari data yang dihimpun ASDP, jumlah ran-mor dan penumpang sejak Jumat (1/7) pukul 08.00 WIB sampai Sabtu (2/7) pukul 08.00 WIB terjadi peningka-tan dibanding hari yang sama tahun lalu.

Pelabuhan mengoperasi-kan 41 unit kapal dengan 212 trip. Jumlah penumpang yang menyeberang 63.717 orang atau naik naik 6% dibanding tahun lalu, 13.952 unit R2 dan 6.405 unit R4 atau naik 17% dibanding tahun lalu.

Manajer Usaha ASDP Gilimanuk, Sugeng Purwono, menjelaskan arus mudik Sabtu kemarin, merupakan yang paling padat. Sehingga semua kapal diberi waktu 30 menit untuk bongkar dan muat.

Menurutnya mulai pagi kemarin, langsung seluruh KK baik R2 dan R4 didahulu-kan. Sehingga siang kemarin antrean menyusut.

Selain itu, antrean pan-jang juga terjadi karena ban-yak pengemudi yang tidur.

Jumlah kapal yang berop-erasi kali ini belum masuk puncak, yakni 48 unit ka-pal dari 53 unit kapal yang tersedia. Diprediksi pada Minggu ini akan kembali terjadi antrean kendaraan khususnya R4. Sementara itu, di masing-masing pos sepanjang jalan ke pelabu-han, petugas dari kepolisian tampak maksimal mengatur arus lalu lintas. Bahkan, Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo turun langsung melakukan pengaturan. Na-mun lantaran berjubelnya kendaraan yang masuk, ant-rean tidak dapat dihindari. (kmb26/kmb30)

Diberhentikan

Mobil Membeludak

Dikenal Ramah

Pelaku Kejahatan

Ajang Kejutan

Cenderung Berbohong

Sektor Pendidikan

Dari Hal. 1

Dari Hal. 1

Dari Hal. 1

Dari Hal. 1

Dari Hal. 1

Dari Hal. 1

Dari Hal. 1

Page 20: Edisi 03 Juli 2016 | Balipost.com

Minggu Wage, 3 Juli 201620