ed uca refile.upi.edu/direktori/fpmipa/jur._pend._biologi/196201151987031... · ed uca re educare...

11
Ed uca re EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan apresiast dan menyebarluaskan konsep-konsep pendidikan dan ISSN 1412-579X Oktober 2005 - Desember 2005 untuk meningkatkan budaya Jurnal Pendidikan dan Sudaya Voi No.z PELINOUNG ReKtor UNLA PENASEHAT Pembantu Rektor I Ketua Pe,rclitian dan Pengembangar UNLA PENA.NGGUNG JAWAB Dekan FKIP UNLA TIM ASISTENSI Pembantu Dekan I FKIP UNLA Pembanfu DeKan II FKIP UNLA Pembanfu OKan III FKIP UNLA TIM AHLI Prof. H. E.T. Ruseffendi,S. pd.,M.Sc.,ph.d. Prof. H. Aas Saefudin, Ors.,M.A. Eki Baihaki, Drs.,M.Si. Hl. Erliany Syaodih, Dia.,l,t.Pd. H. Erman Suherman, Drs.,M.Pd. PIIvIPINA I REDAKST Hj. Rita Zahara, Dra.,M.Pd. SEKRETARIS Popon Mariam, S.Pd. REDAKTUR KHUSUS PIPS Ketua ]Urusan PIPS FKIP UNLA Euas Ani Arlinah, s.Pd. REDAKTUR KHUSUS PMIPA Ketua ]uIUsan PMIPA FKIP UNLA Irmawan,S.Pd, Elly Ratnaningrum, Dra.,M.pd. PIMPINAN TATA USAHA Puii Eudi Lestari, Dra.,M.Pd. EENOAHARA Hj. Ria Herdhiana, Dra. Daftar Isi Pengantar Redaksi Membangun Karakter Bangsa Melalui Spirituaiisasi Pendidikail. Oleh: Eki Eaihaki. ..........1 Pendid!kan Dalam Jabatan Oleh: Hj. filiany Spadih.. Bagi Tenaga Kependidikan. I Membangun Organisasi Dengan Pemberdayaan. Sumber Daya Manusia/ Empoweriag People Oleh: Hj. Nb Zahara...... ......................13 Lingkup Penelitian Akuntansi. Oleh: Dadang 5ade1i............... ..............19 Asesmen (Penilaian) Pembelajaran Matematika Berdasarkan Kurikulum 20fi . Oleh: Mumun Syaban.. .25 Peranan Gtrru dan Tantangannya dalam Dunia Pendidikan Oleh: Sungging Handoko. Pembelajaran Eerbasis Konstektual dan Implementasinya ttlelalui Direct instukion dalam Prahikum Biologi Oleh: Taufik Rahman. Konflik Organisasi dan Negosiasi Oleh: B. Annantha Sritumini. ...52 Kurikulum Berbasis Kompetensi Suatu Tinjauan Dalam Inovasi Pendidikan Oleh: Iwa Kuntadi............. ...................63 ..37 43 SIRKULASI Tatang Sopari, S.Pd, Budi Rusyanto, S.H. Cucu Usnawati, S.Pd. Redaksi menerima tulisan dengan panjang tulisan maksimal 6000 kata dan sudah ditulis dan dikemas dalam disket dengan for,Tat Microsoft word. Isi tulisan ilmiah populer, hasil penelitian, atau gagasan orisinal pada bidang pendidikan dan budaya. Isi tulisan, secara yuridis formal menjadi tanggung jawab penulis. Naskah yang dikirim ke Redaksi menjadi milik redaksi lurnal Educare. Alamat l(edaksi : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana Bandung lalan Karapitan No. 116 Bandung 40261. e-mail : [email protected] hftp://www.e-fkipunla.info

Upload: hoangdiep

Post on 14-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ed uca refile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031... · Ed uca re EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan apresiast dan

Ed uca re

EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuanapresiast dan menyebarluaskan konsep-konsep pendidikan dan

ISSN 1412-579X

Oktober 2005 - Desember 2005untuk meningkatkanbudaya

Jurnal Pendidikan dan Sudaya

Voi No.z

PELINOUNGReKtor UNLA

PENASEHATPembantu Rektor IKetua Pe,rclitian dan Pengembangar UNLA

PENA.NGGUNG JAWABDekan FKIP UNLA

TIM ASISTENSIPembantu Dekan I FKIP UNLAPembanfu DeKan II FKIP UNLAPembanfu O€Kan III FKIP UNLA

TIM AHLIProf. H. E.T. Ruseffendi,S. pd.,M.Sc.,ph.d.Prof. H. Aas Saefudin, Ors.,M.A.Eki Baihaki, Drs.,M.Si.Hl. Erliany Syaodih, Dia.,l,t.Pd.H. Erman Suherman, Drs.,M.Pd.

PIIvIPINA I REDAKSTHj. Rita Zahara, Dra.,M.Pd.

SEKRETARISPopon Mariam, S.Pd.

REDAKTUR KHUSUS PIPSKetua ]Urusan PIPS FKIP UNLAEuas Ani Arlinah, s.Pd.

REDAKTUR KHUSUS PMIPAKetua ]uIUsan PMIPA FKIP UNLAIrmawan,S.Pd, Elly Ratnaningrum, Dra.,M.pd.

PIMPINAN TATA USAHAPuii Eudi Lestari, Dra.,M.Pd.

EENOAHARAHj. Ria Herdhiana, Dra.

Daftar Isi

Pengantar Redaksi

Membangun Karakter Bangsa Melalui SpirituaiisasiPendidikail.Oleh: Eki Eaihaki. ..........1

Pendid!kan Dalam JabatanOleh: Hj. filiany Spadih..

Bagi Tenaga Kependidikan.I

Membangun Organisasi Dengan Pemberdayaan.Sumber Daya Manusia/ Empoweriag PeopleOleh: Hj. Nb Zahara...... ......................13

Lingkup Penelitian Akuntansi.Oleh: Dadang 5ade1i............... ..............19

Asesmen (Penilaian) Pembelajaran MatematikaBerdasarkan Kurikulum 20fi .

Oleh: Mumun Syaban.. .25

Peranan Gtrru dan Tantangannya dalam DuniaPendidikanOleh: Sungging Handoko.

Pembelajaran Eerbasis Konstektual danImplementasinya ttlelalui Direct instukion dalamPrahikum BiologiOleh: Taufik Rahman.

Konflik Organisasi dan NegosiasiOleh: B. Annantha Sritumini. ...52

Kurikulum Berbasis Kompetensi Suatu TinjauanDalam Inovasi PendidikanOleh: Iwa Kuntadi............. ...................63

..37

43

SIRKULASITatang Sopari, S.Pd, Budi Rusyanto, S.H.Cucu Usnawati, S.Pd.

Redaksi menerima tulisan dengan panjang tulisan maksimal 6000 kata dan sudah ditulis dan dikemas dalam disket denganfor,Tat Microsoft word. Isi tulisan ilmiah populer, hasil penelitian, atau gagasan orisinal pada bidang pendidikan dan budaya. Isitulisan, secara yuridis formal menjadi tanggung jawab penulis. Naskah yang dikirim ke Redaksi menjadi milik redaksi lurnalEducare.

Alamat l(edaksi :Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana Bandung

lalan Karapitan No. 116 Bandung 40261. e-mail : [email protected] hftp://www.e-fkipunla.info

Page 2: Ed uca refile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031... · Ed uca re EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan apresiast dan

Du^f"4^f/^,, kfu.lrd"legala puji bagi Allah Subhananhu Watahla, Zat yang mengajari manusia dengan

perantaraan kalam. Dia{ah yang memberikan kekuatan kepada pikiran dan rasa untukmengungkapkan kata-kata. Dan semoga Allah senantiasa menuntun ungkapan kata(termasuk kata yang ada didalam jurnal Educare ini) semoga senantiasa bermakna danterbebas dari kesia-siaan.

Subcomandante Marcos (1995), penyair dan pemberontak dari sebuah negara di AmerikaLatin, dalam tulisannya yang inspiratif menyatakan "Penguasa menggunikan kata untukrnenata imperiurn diam. Kita menggunakan kata untuk memperbaiki airi tita. Kata adalahsenjata". Bagi dosen, selaku tenaga pengajar di perguruan tinggi, kata adalah media untukmembentuk makna, melalui pembicaraan maupun tulisan. liamun kenyataanya kata sebagaisenjata dalam bentuk tulisan, belumlah menjadi senjata andalan yang efekiif bagi seorangdosen. Hal ini Ciperkuat hasil penelitian Dirjen Dikti, yang menunjukan masih sed-ikit dosenyang. r{in dan mampu menulis apalagi dipublikasikan. Barangkali motto atau ungkapan yangsudah mentradisi di perguruan tinggi di AS yaitu "PUBUSH oi- pERISH" teibitkan atauminggirlah, nampaknya layak dipertimbangkan untuk ditradisikan secara bertahap diperguruan tinggi Indonesia, agar dosen "dipaksa', mampu menulis bagi peningkatanprofesionalisme pengaMiannya.

Menulis dengan baik dan benar ternyata bukanlah hal mudah. Keticiakmudahan inidisebabkan belum dimilikinya tradisi menulis yang meiembaga, sehingga tanpa adanya"paksaan dan keberanian menulis", terutama menulis di media cetak dan Juinal Ilmiahrasanya sulit diwujudkan. Meski diinsyafi menulis adalah salah satu seniata psnting ya;rgharus dimiiikioleh seorang penga;ar terlebih pegajar di perguruan Tinggi.

Kami berpendapat mempublikasikan karya tulis, bagi kepentingan banyak pihak adalahlebih baik bagi seorang dosen, daripada Cipaksa "mundur". Kami berharap Educare adalah"jembatan" bagi para dosen FKIP khususnya dan pengajar UNI-A lainnya untuk melewati"keterbatasan" yang dimilikinya dalam memoublikasi karya ilmiah, menuju pencerahan. Kamimempersilahkan manfaatkan space yang ada di Educare bagi kepentingan bersama, tidakhanya sebagai pembaca !

Page 3: Ed uca refile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031... · Ed uca re EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan apresiast dan

Pembelaiaran Berbasis Kontekstual dan lmplementasinya ( taufik Rahman, Drs.,M.Pd. )

PE/v\BELAJARAN BERBAsI 5 KONTEKSTUAL DANIA\PLEMENTASI NYA MELALU I DI RECT I NSTRUCTI ON

DALAM PRAKTI KU/vl BIOLOGI

TAU FIK RAHMANDO5EN UPI

A. Pendahuluan B. Komponen Pendekatan

43

Pembelajaran berbasis konteks-tual (Contextual Teaching andLearning/CTL) dipromosikan sebagaialternatif pendekatan'baru', seiringdengan digulirkannya kurikulumberbasis kompetensi (KBK) ataukurikulum 2004 sekarang ini.Pembelajaran melalui pendekatanfrL, menitik beratkan siswa belajardengan "mengalami" bukan dengan"menghafal".

Dalam kelas kontekstual, tugasguru adalah sebagai fasilitator danmembantu siswa mencapai tujuannya.Pembelajaran kontekstual menuntutguru mengaitkan materi yangdiajarkannya dengan situasi dunianyata siswa, dan mendorong siswamembuat hubungan antarapengetahuan yang dimilikinya denganpenerapannya dalam kehiduPansehari-hari.

Pendekatan-pendekatan Pembelajaran yang berasosiasi dengan CTLantara lain CBSA, life skill education,

, pembelajaran xooperatip, problembased instruction dan pembelajaranlangsung atau direct instruction.

Pendekatan pembelajaran Yangdipergunakan perlu tercermin dalam

r silabus atau renPel.

Pendekatan kontekstual melibatkan tujuh komponen utamapembelajaran efektif, yakni:constructivism, questioning, inquiry,.Learning Community, Modeling,Authentic Assesment, reflection(Depdiknas , 2002).1) Konstruktivisme

KontruKivisme (constructivism)merupakan landasan beroikir (filosofiipendekatan ffL, yang meyakinibahwa pengetahuan dibangun olehmanusia sedikit demi sedikit, yanqhasilnya diperluas melalui konteks a13lkaitan-kaitan tertentu dan tidaksekonyong-konyong. Pengetahuansains bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau prinsip yang sisplangsung untuk diambil dan diingat,melainkan harus dikonstruksi terlebihdahulu dan diberi makna rnelaluipengalaman nyata (Zahorik,1995,Ibrahim dan Nur,2000). Untukitu, tugas guru adalah memfasilitasiproses belajar siswa dengan:menjadikan pengetahuan berrn3ln3dan relevan bagi siswa, memberikesempatan siswa berpikirmenemukan dan menerapkan idenyasendiri, dan menyadarkan siswa 6g3pmenerapkan strategi mereka sendiridalam belajar.

Page 4: Ed uca refile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031... · Ed uca re EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan apresiast dan

Educare. Vol 3, No 2, Oktober 2OO5 - Desember 2OO5

2) Menemukan (inquiri)Menemukan merupakan bagianinti dari kegiatan pembelajaran

berbasis CTL. Pengetahuan danketerampilan yang diperoleh siswadiharapkan bukan hasil mengingatseperangkat fakta-fakta, tetapi hasildari menemukan sendiri. Guru harusselalu merancang kegiatan yangmerujuk pada kegiatan menemukan,apapun nrateri yang diajarkannya.Topik mengenai binatang melata, bijiberkeping satu dan dua, sudahseharusnya ditemukan sendiri olehsiswa bukan menurut guru atau buku.Inquir: mengandung aspek observasi,beftanya, berhipotesis, pengumpulandata, dan penyimpulan.

3) Beftanya (guestioning)Pengetahuan yang dimiliki

seseorang selalu bermula dari'bertanya'. Questionirrg merupakanstrategi utama pembelajaran berbasisCTL. Bertanya dalam pembelajarandipandang sebagai kegiatan guruuntuk mendorong, membimbing, danmenilai kemampuan berpikir siswa.Bagi siswa kegiatan bertanyamerupakan kegiatan penting dalammenggali informasi,mengkonfirmasikan apa yang sudahdiketahui, dan mengarahkan padaaspek yang belum diketahui.4) Masyarakat belajar (LearningCommunity)

Konsep learning communitymenyarankan agar hasil pembelajarandiperoleh dari hasil kerjasama denganorang lain, Ketika seorang anak barubelajar menggunakan termometer, iabertanya kepada temannya \\

Bagaimana caranya ? Tolong Bantuaku l" Lalu temannya yang sudah bisa,

44

menunjukkan cara pengoperasikannya.Maka, dua orang anak itu sudahmembentuk masyarakat belajar.Dalam kelas gfl, guru disarankanselalu melaksanakan pembelajarandalam kelompok-kelompck belajar,Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen,sehingga masing-masing anggotakelompok bisa saling berinterakidalam belajar, misalnya siswa yangsatu bisa bertanya pada yang lain danyang lain bisa menjelaskannya.Dengandemikian dalam pembelajaran ini perluada komunikasi dua arah.5) Pemod elan (Modeling)

Pemodelan dalam CTL adalahdalam sebuah pembelajaranketerampilan atau pengetahuantertentu ada model yang bisa ditiru.Model itu bisa berupa caramengoperasikan sesuatu, misalnyaguru memberi contoh mengerjakansesuatu, cara membuat preparat, caramengamati objek pada mikroskop,mendemonstrasikan cara penggunaantermiometer suhu badan, caramengucapkan kata-kata yang benardan sebagainya. ladi dalampemodelan, ada model yang bisa ditirudan diamati oleh siswa.6) Refl eksi ( reflection)

Refleksi adalah cara berpikirtentang apa yang baru dipelajari atauberpikir ke belakang tentang apa-apayang sudah kita lakukan di masa yanglalu. Refleksi merupakan responterhadap kejadian, aktivitas, ataupengetahuan yang baru diterima.Misalnya, ketika pelajaran berakhir,siswa merenung " kalau begitu carasaya membuat sayatan preparatmikroskop salah, ya! Mestinya, dengancara yang baru saya pelajari ini, akan

r

)tty

F

k

e

tS

E

p

b

n

k\^

b

ua

I

Page 5: Ed uca refile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031... · Ed uca re EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan apresiast dan

Pembeiataran Berbasis Kontekstual dan lmplementasinya ( Taufik gahman, Drs.,M.pd. ) 45

lt'I

I

lebih mudah dan diperoleh objek yangbagus".

Guru diharapkan dapatmengkaitkan materi yang dipelajaridengan kehidupan nyata, danmengaitkan pengetahuan yang dimilikisiswa dengan pengetahuan yang baru.Dengan begitu siswa tnerasamemperoleh sesuatu yang bergunabagi dirinya tentang apa yang barudipeiajarinya.

Refieksi dalam pembelajarandapat selama atau sesudahpembelajaran. Upayakan di akhjrpembelajaran guru menyisakan waktusejenak untuk meminta siswamenyatakan, menuliskan ataumembuat pernyataan langsungtentang apa-apa yang diperolehnyahari itu, dapat pula berupa kesan atausaran.7) Penilaian yang Sebenarnya(Authenthic Assessment)

Authentic assessmenf ataupenilaian autentik adalah suatu istilahyang diciptakan untuk menjelaskanberbagai metode penilaian alternatif.

I Penilaian autentik merupakan penilaianyang dapat mengukur penerapanpengetahuan di dalam berbagaikonteks autentik. Jadi yang diukuradalah sesuatu kemampuan yangbenar-benar merupakan kemampuaisehari-hari yang dimiliki siswa.Berbeda dengan Benilaian alternatif,pada penilaian alternatif dapat :berupabukan kemampuan sehari-hari siswa,misalnya penilaian terhadap hasilkarya yang dibuat dengan pemberianwaktu yang khusus-lama, sehinggaberbeda dengan hasil kesehariannya.

Penilaian autentik bertujuanuntuk menyediakan informasi yangabasah/benar dan akurat mengenai

apa yang benar-benar diketahui dandapat dilakukan oleh siswa, atautentang kualitas program pendidikan(Depdiknas , 2002:25)..Assessmentautentik adalah proses pengumpulanberbagai data atau informasi yangautentik, yang bisa memberikangambaran perkembangan belajarsiswa.

Penilaian autentik menglrendakimenilai kemampuan siswa denganberbagai cara, tidak hanya dariulangan tulis. Penilaian bisa terhadapproye(kegiatan dan pelaporann.ya,pekerjaan rumah, kuis, karya siswa,presentasi atau penampilan siswa,demonstrasi, laporan, jurnal, hasil testertulis, dan karya tulis (Depdiknas,2002).

C. Interaksi PBM CTL

Keaktifan Guru dan siswa dalarnPBM, meurut Yamamoto (1996, dalamUsman, 1989) dapat ciikelompokkanberdasarkan intensionalitasnya.Yamamoto membedakan keaktifanatas keaktifan yang direncanakandengan sengaja (intensional),keaktifan yang dilakukan sewaktu-waktu (insidental), dan sama sekalitidak ada keaktifan dari kedua belahpihak. Ia mengemukakan sembilankelornpok keaktifan guru-siswa yangdigambarkan dalam diagram 1.

Page 6: Ed uca refile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031... · Ed uca re EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan apresiast dan

Ij1

Educare, Vol 5, No 2, Oktober 2OO5 - Desember 2OO5 /r6

Diagram 1:

Keaktifan belajar siswa

(Usman, lvl. U, 1968).

Dari Ciagram itu dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar yang optimal

hanya mungkin dicapai apabila kedua

belah pihak, siswa dan guru

melakukan keaktifan yang intensional.

Ini berarti bahwa guru dan siswa

melakukan kegiatan belajar mengajar

secara sengaja dan terarah, Dengan

demikian, tujuan intruksional dapat

dicapai dengan tuntas. Sebaliknya,

apabila terdapat keaKifan mengajar

pada pihak guru sefta tidak ada

keaktifan belajar pada pihak siswa,

kegiatan itu bukan lagi kegiatan

intruksional, melainkan kegiatan

nonintruksional, mungkin beruPa

Intensi Guru-Murid dalam Kegiatan Belajar-Mengajar

F. Belajar tidakberhasil.

percakapan biasa. Dalam PBM CTL

sangat memungkinkan terjadinya

kegiatan belajar mengajar secara

optimal, namun hal ini juga tergantung

pada profesionalisme guru dan sarana

prasarana penunjangnYa.

Apabila kita perhatikan suasana

kelas pada waKu kejadian Proses

belajar mengajar, akan tamPak

komunikasi yang beraneka ragam.

Dalam hal ini Lindgren (L976, dalam

Usman, 1989) mengemukakan emPat

jenis komunikasi atau interaksi antara

guru dan siswa seperti tampak dalam

Diagram berikut ini.

AdaTidak adaIntensionai Insidental

Keaktifan Mengajar guru A. Belajarmengajaroptimal.

B, Belajarmengajarkurangberhasii

C. Belajar-mengajargagalAda

intensional

insidentai D.KeberhasilanKarenakesadaransiswa.

E. Belajarmengajaracuh takacuh

Tldak ada G. Muridbelajarsendiri.

H. Rekreasitanpa niatbelaiar.

I. Kegiatannonintruksi-onal.

Page 7: Ed uca refile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031... · Ed uca re EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan apresiast dan

II Pembelaiaran Berbasis Kontekstual dan lmplementasinya ( Tauflk Rahman, Drs.,M.Pd, ) 47

Diagram Jenis-lenis Interaksi dalamKegiatan Belajar Mengajar

SAda balikan bagi guru, tidakada interaksi di antara siswa

G

S-SS

Ada balikan bagi guru,

Dalam kegiatan belajar mengajarhendaknya tercipta interaksi yangkomunikatif bukan saja interaksiantara guru dengan siswa, tetapiinteraksi antara guru dengan siswa,siswa dengan siswa, dan siswa denganguru, sehingga interaksi dalampembelajaran tersebut optimal.Pembelajaran kontekstual atau CTLbaik yang berupa direct instruction,maupun problem based instructionatau problem based learning,diarahkan untuk terjadinva interaksioptimal tersebut.

D, Direct fnffudion Sebagai salahsatu Mode! PembelajaranKontekstuai

SSSKomunikasi satu arah

Interaksi optimal antara gurudengan siswa dan antara siswa

dengan siswa lainnya.

siswa berinteraksi

Model pengajaran langsungmerupakan suatu pendekatanmerrgajar yang dapat membantu siswamempelajari keterampilan dasar danmemperoleh informasi yang dapatdipahami selangkah demi selangkah.Pengajaran langsung mensyaratkantiap detil keterampilan atau tiapinformasi didefinisikan dengan rinci.Tiap keterampilan dasar atau informasiharus didemonstrasikan oleh guru dandiikuti fase pelatihan yangdirencanakan dan dilaksanakan secaraseksama.

Keterarnpilan dasar yang dilatihkanmelalui pengajaran langsung dapatberupa pengetahuan deklaratif danpengetahuan prosedural. Pengetahuandeklaratif merupakan pengetahuan

G

GG

SSS

Page 8: Ed uca refile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031... · Ed uca re EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan apresiast dan

Educare, Vol 3, No. 2, Oktober 2OO5 - Desember 2OO5

tentang tentang apa atau tentangsesuatu, sedangkan pengetahuanprosedural merupakan pengetahuantentang bagaimana atau bagaimanamelaksanakan sesuatu (Dahar, 1989).Model pengajaran langsung dirancangsecara khusus untuk memfasiiitasisiswa mempelajari pengetahuandeklaratif dan pengetahuan proseduralyang ciiajarkan selangkah demiselangkah. Dalam pelaksanaan KBM-nya pengajaran langsung dapatdimodifikasi berdasar pada strategi

pembelajaran kontekstual cienganmelibatkan aspek-as[ekcontructivisme, inquiry, questioning,modeling, learning communitv.authentic assessment, dan reflection(Rahman, 2003). .Dalam penerapanpengajaran langsung, termasi.ik pulayang dimodifikasi, haruslahdiperhatikan dan diikuti secaraberurutan langkah-langkah kegiatanatau sintaks pengajaran langsungsebagai berikut :

48

2

Guru merencanakan, mempersiapkan danmemberi bimbingan pelatihan awal.(menerapkan prinsip contrudivisme,inquiry questioning, mdeling, leamingcommunity, authentic assessment, danreflectionGuru mengecek apakah siswa telah berhasilmelakukan tugas dengan baik serta memberiumpan balik. (menerapkan prinsipcontructivisme, inq uiry questioning,modeling, learning comm unity, a uthentic

danGuru mempersiapkan kesempatanmelakukan pelatihan lanjutan, denganperhatian khusus pada penerapan kepadasituasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari. (menerapkan prinsip contrudivisme,inquiry questioning, learning community,authentic dan

No Fase Peran Guru1 Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan siswaGuru menjelaskan tujuan, informasi latarbelakang pelajaran, pentingnya pelajaran,mempersiapkan siswa untuk belajar.(menerapkan prinsip contructivisme,

Mendemonstrasikan pengetahuanatau keterampilan

Guru mendemonstrasika n ketera m pila ndengan benar, atau menyajikan informastlangkah demi langkah.(menerapkan prinsipcontrudivisme, questioninE, modeling,authentic assessment, dan reflection)

3 Membimbing pelatihan

4 Mengecek pemahaman danmemberikan umpan balik

5 Memberikan kesempatan

Page 9: Ed uca refile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031... · Ed uca re EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan apresiast dan

Pembelaiaran Berbasis Kontekstual dan tmplementasinya ( Tau6k Rahman, Drs.,M.pd. ) 49

Melakukan sekilas tanya jawabmengenai pentingnya pemahamantentang stomata. pentingnyastomata bagi tumbuhan,keanekaaan bentuk stomakaitannya dengan motif

-;iik,membuat masalah yangmemberikan kesempatan kepadasiswa menyelidiki keanekaan bentukstoma.

c. lvlenyampaikan tujuan pembelajaranMenginformasikan tujuan yang ingindicapai setelah pembelajaranselesai.Tujuan: Agar siswa dapatmemahami stomata tumbuhanmonokotil dan dikotil serta memilikiketerampilan dalam membuat dannnengamati preparatnya.

Kegiatan pada pendahuluan tersebutmemuat rencana bagaimana dosenatau guru menggali pengetahuan awalsiswa, memotlvasi siswa seftamenginformasikan tujuan yang akandicapai. Menggali pengetahuan awalsangat diperlukan agar gurumemperoleh informasi sejauh atausedalam apa pengetahuan sisyvatentang konsep-konsep yangmendasari atau konsep prasyarat darikonsep yang akan diterangkan,Tujuannya untuk mempermudah gurumenentukan titik awal bagi konsepyang akan diajarkan, dengan demikianguru dapat menyajikan suatu konsepsatu tahap di atas konsep yangdipelajari siswa, sehingga sesuaidengan pandangan bahwapembelajaran itu akan bermakna bilakonsep yang diberikan berada padazona perkembangan terdekat siswa(Puspitawati, 2002).Pemberian motivasi dan penyampaiantujuan pembelajaran dimaksudkanuntuk membangkitkan rasa ingin tahu

Terdapat dua kegiatan pentingdalam melaksanakan pengajaranlangsung yaitu tugas perencanaan

dan tugas-tugas interaktif. padatugas perencanaan ada beberapakegiatan yang harus dilakukan olehdosen atau guru yaitu memilih isi,melakukan analisis tugas,merumuskan tujuan, danmerencanakan waktu dan ruang.Sedangkan tugas-tugas interaktifberkaitan dengan kegiatan yangberlangsung di dalam kelas, yaitumenginformasikan tujuan danmenyiapkan mahasiswa, presentasidan demonstrasi, sertamenyediakan latihan terbimbing.

E. Implementasi Model Dircctfnstruction dalarn praktikum

Sebagai gambaran bagaimanapenerapan model pembelajaranlangsung dilaksanakan di kelas, berikutini disajikan salah satu contoh rencanapembelajaran pada konsep stomatauntuk siswa Sekolah Menengah Atas.

Bahan kajian : Biologi

Materi Bahasan: Stomata.

1. Kegiatan Pendahuluan:a. Menggali pengetahuan awal siswa

Mendiskusikan hasil belajar padapertemuan terdahulu denganpenekanan pada konsep selkhususnya sel parenkim dan selepidermis serta kaitannya denganstomata (mulut daun).

b. Memberikan motivasi

Page 10: Ed uca refile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031... · Ed uca re EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan apresiast dan

Educsre, Vol 3. No. 2, Oktober 2OO5 - Desember 2OO550

pada diri siswa untuk mempelajarikonsep tersebut. Semua kegiatantersebut merupakan kegiatan fasepenyampaian tujuan danmempersiapkan siswa (fase 1) darisintak pembeiajaran langsung.

2. Kegiatan Intia. Guru menyajikan informasi dan

mendiskusikan konsep stomata.b. Guru memodeikan bagaimanamelakukan penyayatan untukmemperoleh sayatan yang baiktentang stomata dari suatupermukaan daun.c. Guru meminta siswa melakukankegiatan dan mempraktikan yangdimodelkan guru. Dalammengerjakan kegiatan ini siswamelakukan sendiri-sendiri dalamkelompoknya.

d, Selama siswa melakukan kegiatan,guru memeriksa kegiatan parasiswa dan sekaligus rnembirnbingsiswa.

e. Memastikan bahwa seluruh siswaberhasil nrelakukan kegiatan danmenguasai konsep dan objektersebut dengan caramelaksanakan diskusi kelas yangdipimpin oleh salah satu kelompokyang membahas pertanyaan-peftanyaan yang tersaji dalam LKSatau petunjuk praktikum. Fase inidimanfaatkan pula untukmemberikan umpan balik bagiguru.

f . Guru memberikan latihan lanjutanuntuk memantapkan penguasaankonsep dan prakik bagi parasiswa dengan menugaskanmelakukan obseryasi stoma padadaun yang belum diamati. Tugasini berupa tugas proyek per

kelompok yang dapatdilakukan di luar jam pelajaianoleh masing-masing kelompok,Tiap kelompok 3 macam Oauntumbuhan yang berbeda.

Pada kegiatan inti ini nampak gurumerencanakan tindakan-tindakannvaselama kegiatan beiajar mengajarsesuai dengan urutan sintak modelpembelajaran langsung. poin a clan bdari kegiatan inti adalah fase gurumendemonstrasikan pengetahuan danketerampilan (fase 2). Pada fase iniguru menunjukkan teknik penyayatanuntuk memperoleh preparat segarstoma. Poin c dan d pada kegiatan intiadalah fase membimbinmg pelatihan(fase 3). Pada fese ini guru memintamahasiswa melakukan kegiatan sepertiyang telah dirnodelkan oleh guru, danguru memantau proses tersebut sertamemberi bantuan bagi mahasiswayang mengalami kesulitan.Fase mengecek pemahaman dan, Imemberikan umpan balik (fase 4)tampak pada kegiatan pada poin e.Pada fase ini guru mendampingidiskusi kelas yang dipimpin oleh salahl Esatu kelompok untuk menjawabipertanyaan-pertanyaan dalam LKS.,Diharapkan guru dapat memastikanlbahwa seluruh mahasiswa memilikiketerampilan dan pemahaman yang,benar tentang stomata.

Poin f merupakan perwujudantdari fase memberikan kesemoatan(fase 5), dengan jalan memberikanpenugasan yang dapat dijadikanbahan oleh siswa untuk menguatkanpenguasaannya terhadap konsepstomata.

t

Page 11: Ed uca refile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031... · Ed uca re EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan apresiast dan

50 Pembeia jaran Berbasis Kontekstual dan lmplementasinya ( Taufik Rahman. Drs.,M.Pd. )

!i

lI

51

ran

'ok.tun

3. Kegiatan Penutup

Guru memberikan ulasan dan evaluasidengan pertanyaan-pertanyaan sertarangkuman terhadap kegiatanpembelajaran yang telah dilakukan.Guru meminta refleksi siswa terhadappembelajaran, misalnya mengungkaphal-hal yang didapat daripembelajaran. Kemudian memberikanpenugasan kepada setiap kelompok,

Gagne, R.M. (1985). The Copndition ofLearningand Theory ofInstruction New Ycrk: Holt,Renehart and Winston.

Ibrahim.M dan Nur.M. (2000).Pen gaja ra n Be rd a sa rka nMasala h. University Press : PusatSains dan Matematika ProgramPasca Sarjana UNESA:Surabaya.

Kardi, Soeparman dan Nur, M. (2000).Pengajaran Langsung. Surabaya :Pusat PengembanganMatematika dan Sains Sekolah,Program Pasca SarjanaUniversitas Negeri Surabaya.

Lingren. L976. Educational Psychologyin the Classroom. Amerika.

Puspitawati. (2002). PengajaranLangsung. Jakarta: Depdiknas

Rahman, T. (2003). Makalah tentangPengembangan BiologiBerbasis Kontekstual untukPengembangan AktivitasBelajar, Keterampilan Proses,Penguasaan Konsep dalamImplementasi KBK di Sekolah.Tldak Diterbitkan.

Usman. M. U. 1989. ttlenjadi GuruProfesional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

turu untuk melakukan penyelidikan tentangdan stomata pada tetumbuhan lain yang

ini belum diamati,rtan)gar DAFTAR PUSTAIGinti'

han Campbell, Mitchell, and Reeceinta

urunyaljarilelnb

rcfti1danlertaq

1

srvai p363p

rdanatan'ikanlikantkannsep

(.L997). Biology Concepb andConnectlons. California: TheBenyamin/Cummings PublishingCompany., R.W. (1989). Teori-TeoriBelajar. Jakarta: Erlangga.

oan Depdiknas. (2002). Pembelajaran dan4) Pengajaran Kontekstual.'l €., Direktorat Jenderal Pendidikan,ilgt Dasar dan Menengah: Jakartaalah 9"16;1n.r. (2002). Kurikutum Hasilwaq Belaiar. lakarta: PuskurLKS- Balifbang Depdiknas.:ikanrnilikitang