e.coli

19
BAKTERI ESCHERICHIA COLI DALAM AIR OLEH: ASNA AZKIA (J1A013008) FUAD SAUQI ISNAIN (J1A013042) HARDYANTI (J1A013044) MUHAMMAD WANDI NUGRAHA (J1A013086) NEDIA PRAMESWARI (J1A013088) RABIATUL ADAWIYAH (J1A013104) PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

Upload: atuladawiyah

Post on 01-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

BAKTERI ESCHERICHIA COLI DALAM AIR

TRANSCRIPT

BAKTERI ESCHERICHIA COLI DALAM AIR

OLEH:ASNA AZKIA (J1A013008) FUAD SAUQI ISNAIN (J1A013042)HARDYANTI (J1A013044)MUHAMMAD WANDI NUGRAHA (J1A013086)NEDIA PRAMESWARI (J1A013088)RABIATUL ADAWIYAH (J1A013104)

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRIUNIVERSITAS MATARAM2015iii

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Bakteri Escherichia coli dalam Air tepat waktu. Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis pribadi dan pembaca.

Mataram, 7 April 2015

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULiKATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiiiBAB I PENDAULUAN11.1. Latar Belakang11.2. Rumusan Masalah21.3. Tujuan2BAB II PEMBAHASAN32.1. Pengertian Escherichia coli32.2. Keberadaan Escherichia coli dalam air42.3. Dampak Escherichia coli52.4. Sumber Penularan Escherichia Coli6BAB III PENUTUP83.1. Kesimpulan8DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Mahluk Hidup sangat membutuhkan air dalam hidupnya, baik untuk keperluan minum, memasak mencuci, dan sebagainya. Menurut perhitungan kebutuhan, dalam satu hari, seorang dewasa membutuhkan sekitar 1,6 liter air untuk dikonsumsi, sehingga penyediaan air minum yang aman mutlak diupayakan. Bahaya laten yang selalu mengancam kita lewat media air bersih dan air minum ini adalah bakteri E.coli. Bakteri yang sangat identik dengan pencemaran air.Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), kurang lebih sepertiga penduduk dunia menderita berbagai penyakit yang ditularkan melalui air minum yang terkontaminasi oleh mikroorganisme. Setiap tahun sekitar 13 juta orang meninggal akibat infeksi yang berasal dari air minum, 2 juta diantaranya adalah bayi dan anak-anak. Mengkonsumsi air yang terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen, baik air minum atau air yang ditambahkan ke dalam makanan, dapat menimbulkan berbagai penyakit gastrointestinal.Escherichiacolimerupakan bakteri indicator kualitas air minum karena keberadaannya di dalam air mengindikasikan bahwa air tersebut terkontaminasi oleh feses, yang kemungkinan juga mengandung mikroorganisme patogen lainnya. Escherichia coli, ditemukan oleh Theodor Escherichia coli 1885. Hidup pada tinja dan menyebabkan masalah kesehatan pada manusia seperti diare, muntaber serta masalah pencernaan lainnya. Bakteri yang banyak digunakan sebagai indicator sanitasi adalah Escherichia coli karna bakteri ini adalah bakteri yang terdapat dan hidup pada usus manusia.

1.2. Rumusan Masalah1.2.1. Apa itu bakteri Escherichia coli?1.2.2. Bagaimana Escherichia coli di dalam air?1.2.3. Apa dampak yang dapat disebabkan Escherichia coli?1.2.4. Apa saja sumber penularan Escherichia coli?1.3. Tujuan1.3.1. Mengetahui pengertian bakteri Escherichia coli.1.3.2. Mengetahui cara bakteri Escherichia coli terdapat di dalam air.1.3.3. Mengetahui dampak yang dapat disebabkan Escherichia coli.1.3.4. Mengetahui sumber penularan Escherichia coli.

BAB IIPEMBAHASAN2.1. Pengertian Escherichia coliEscherichia Coli pertama kali diidentifikasikan oleh dokter hewan Jerman, Theodor Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi hewan. Pada 1885, beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri coli (Escherich 1885) dengan membangun segala perlengkapan patogenitasnya di infeksi saluran pencernaan. Nama Bacterium Coli sering digunakan sampai pada tahun 1991. Ketika Castellani dan Chalames menemukan genus Escherichia dan menyusun tipe spesies E. Coli. E.coli merupakan bakteri anaerob fakultatif, dimana bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya oksigen, di dalam kondisi ini bakteri tersebut aktif, yang memanfaatkan senyawa organik sebagai media tumbuhnya. E. coli (Escherichia coli) adalah bakteri yang biasanya hidup di usus hewan, termasuk manusia. Bahkan, kehadiran E. coli dan jenis lain dari bakteri dalam usus kita perlu untuk membantu tubuh manusia berkembang dengan baik dan tetap sehat. Ada sekitar 100 strain E. coli, sebagian besar yang bermanfaat. Bakteri Escherichia coli dapat menyebabkan terjadinya epidemik penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan seperti kolera, tifus, disentri, diare dan penyakit cacing. Bibit penyakit ini berasal dari feses manusia yang menderita penyakit-penyakit tersebut. Indikator yang menunjukkan bahwa air rumah tangga sudah dikotori feses adalah dengan adanya Eschericha coli dalam air tersebut karena dalam feses manusia baik dalam keadaan sakit maupun sehat terdapat bakteri ini dalam tubuhnya. Bakteri Escherichia coli dapat juga menimbulkan pneumonia, endokarditis, infeksi pada luka dan abses pada organ. Bakteri ini juga merupakan penyebab utama meningitis pada bayi yang baru lahir dan penyebab infeksi tractor Urinarius (Pyelonephritis cysticis) pada manusia yang dirawat di rumah sakit (infeksi nosokomial). Pencegahannya dilakukan melalui perawatan yang sebaik-baiknya di rumah sakit yaitu berupa pemberian antibiotic dan tindakan antiseptic dengan benar.2.2. Keberadaan Escherichia coli dalam airMenurut catatan Badan Kesehatan dunia (WHO), air limbah domestik yang belum diolah memiliki kandungan virus sebesar 100.000 partikel virus infektif setiap liternya, lebih dari 120 jenis virus patogen yang terkandung dalam air seni dan tinja. Sebagian besar virus patogen ini tidak memberikan gejala yang jelas sehingga sulit dilacak penyebabnya. Bakteri penghuni usus manusia dan hewan berdarah panas ini telah mengkontaminasi hampir keseluruhan air minum, sungai, dan sumur. E. coli berasal dari limbah manusia dan hewan. Selama hujan, air membawa limbah dari kotoran hewan dan manusia meresap ke dalam tanah atau mengalir dalam sumber air. E. coli dapat masuk ke dalam anak sungai, danau, atau air tanah. Apabila sumber air tanah dan perairan ini digunakan sebagai sumber air minum dan tidak tidak melalui proses pengolahan air yang baik maka E. coli mungkin sekali berakhir dalam air minum. Setelah tinja memasuki badan air, E-coli akan mengkontaminasi perairan, bahkan pada kondis tertentu E-coli dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh dandapattinggaldidalampelvixginjaldanhati. Sesuai Permenkes Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum, dipersyaratkan bahwa angka E.coli dalam air minum adalah Nol per 100 ml airharusdipenuhi. Berdasarkan data Depkes diketahui, persyaratan yang harus dipenuhi PDAM untuk kualitas bakteriologis air minum PDAM menggunakan indikator coliform 0 per 100 ml air. Sedangkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap 46,858 sampel air minum dari 27 propinsi pada tahun 1995 diketahui, hanya 42,5 persen yang memenuhi syarat (coliform 0 per 100 ml air). Artinya 57,5 persen air minum dari PDAM tidak memenuhi syarat (teh terkontaminasi bakteri e-coli). Faktor dominan terjadinya pencemaran air PDAM oleh bakteri e-coli adalah kebocoran pipa sertakondisiairbaku. 2.3. Dampak Escherichia coliSebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal ditemukan orang yang mengonsumsi air yang tercemar E. coli memiliki peningkatan risiko terkena tekanan darah tinggi, masalah ginjal dan juga penyakit jantung di kemudian hari. Tim peneliti dari Lawson Health Research Institute dan The University of Western Ontario menilai risiko untuk tekanan darah tinggi, gangguan ginjal dan juga penyakit kardiovaskular terjadi dalam waktu 8 tahun sejak mengalami gastroenteritis (masalah pencernaan) dari air minum yang tercemar bakteri E.coli. Diketahui peserta yang mengalami gastroenteritis akut berisiko 1,3 kali lebih mungkin mengalami hipertensi, 3,4 kali, lebih mungkin mengembangkan kerusakan ginjal dan 2,1 kali lebih mungkin mengalami penyakit kardiovaskuler seperti seranganjantungataustroke.Selain itu juga bakteri ini juga bisa menyebar melalui beberapa jenis makanan, daging sapi olahan yang tak dimasak lebih dari 70 derajat C yang kemudian disajikan dalam burger, kebab atau salami. Buah dan sayuran segar seperti daun selada, tauge, tomat, mentimun, atau jus buah yang tidak dipasturisasi, karena mungkin sempat terjadi kontak dengan feses binatang yang terinfeksi. Susu segar dan keju yang tak melalui proses pasturisasi juga bisa menjadi media penyebaran bakteri ini.Feses binatang atau manusia bahkan bisa masuk ke dalam danau, kolam, penampungan air, atau kanal irigasi. Dari tempat2 ini manusia bisa terinfeksi bakteri E. coli, terutama bila air tersebut diminum atau tertelan saat berenang. Bakteri ini juga bisa menyebar melalui kontak manusia. Biasanya ini terjadi bila tidak mencuci tangan bila menyentuh tangan orang yang telah terinfeksi. Kita juga bisa terinfeksi langsung dengan binatang pemamah biak seperti sapi, kambing atau domba, yang mungkin telah terinfeksi bakteri ini. Setelah masuk ke dalam saluran pencernaan bakteri menempel di usus besar manusia. Masa inkubasi bakteri ini berkisar antara 48 72 jam, namun bisa juga memiki rentang sampai 1 10 hari. Mereka memproduksi racun yang bisa merusak sel darah merah. Rusaknya sel darah merah bisa menyebabkan kegagalan ginjal yang kemudian bisa berakibat pada kematian.2.4. Sumber Penularan Escherichia ColiBakteri berkembang biak bila ada tempat yang memungkinkan untuk melakukan perkembang biakan. Tempat kolonisasi bakteri di dalam hospes menentukan apakah dapat menular atau tidak, jika dapat, secara langsung atau tidak langsung. Jadi konsep dapat menularnya sebuah infeksi tergantung pada tempat hidup mikroba dari sumber pembiakan sampai tiba dalam hospes barunya. Untuk berpindah tempat mikroba membutuhkan reservoir. Jalan masuk utama infeksi mikroorganisme ke tubuh manusia, melalui a. Saluran napasSelama microorganism berada disaluran napas, maka dapat ditularkan melalui sputum,liur dan cairan hidung, terutama kalau bersin atau batu.b. Saluran CernaTempat ini merupakan pintu masuk maupun keluar bagi infeksi yang terjadi melalui ; secara langsung dari manusia ke manusia, melalui tangan yang kotor: secara tidak langsung melalui kontak tangan dengan benda terkontaminasi feaces secara melalui makanan dan minuman, dapat juga melalui tanah yang terkontaminasi feaces dan dengan perantara hewan atau tumbuh tumbuhan.c. Kulit dan mukosaGesekan yang sering baik disengaja maupun tidak disengaja, dapat menjadikan tempat masuknya bakteri, meskipun tampak utuh, sering terdapat retak maupun luka kecil yang dapat dijadikan tempat menetapnya mikroorganisme pathogen yang berkembang dan menimbulkan reaksi jaringan atau cedera. Ada mikroba yang menetap di kulit atau mukosa, namun dapat menyebar ke tempat lain.

BAB IIIPENUTUP3.1. KesimpulanE.coli merupakan bakteri anaerob fakultatif, dimana bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya oksigen, di dalam kondisi ini bakteri tersebut aktif, yang memanfaatkan senyawa organik sebagai media tumbuhnya. E. coli (Escherichia coli) adalah bakteri yang biasanya hidup di usus hewan, termasuk manusia. E. coli berasal dari limbah manusia dan hewan. Selama hujan, air membawa limbah dari kotoran hewan dan manusia meresap ke dalam tanah atau mengalir dalam sumber air. E. coli dapat masuk ke dalam anak sungai, danau, atau air tanah. Apabila sumber air tanah dan perairan ini digunakan sebagai sumber air minum dan tidak tidak melalui proses pengolahan air yang baik maka E. coli mungkin sekali berakhir dalam air minum. Kita juga bisa terinfeksi langsung dengan binatang pemamah biak seperti sapi, kambing atau domba, yang mungkin telah terinfeksi bakteri ini. Setelah masuk ke dalam saluran pencernaan bakteri menempel di usus besar manusia. Masa inkubasi bakteri ini berkisar antara 48 72 jam, namun bisa juga memiki rentang sampai 1 10 hari. Tim peneliti dari Lawson Health Research Institute dan The University of Western Ontario menilai risiko untuk tekanan darah tinggi, gangguan ginjal dan juga penyakit kardiovaskular terjadi dalam waktu 8 tahun sejak mengalami gastroenteritis (masalah pencernaan) dari air minum yang tercemar bakteri E.coli. Bakteri berkembang biak bila ada tempat yang memungkinkan untuk melakukan perkembang biakan. Untuk berpindah tempat mikroba membutuhkan reservoir. Jalan masuk utama infeksi mikroorganisme ke tubuh manusia, melalui saluran napas, saluran cerna, serta kulit dan mukosa

DAFTAR PUSTAKAMassaidi, 2011. Bahaya Bakteri E. Coli Untuk Kesehatan. http://massaidi.blogspot.com (Diakses 4 April 2015)Radji Maksum, Puspaningrum A, dan Atiek S., 2010. Deteksi Cepat Bakteri Eschericia coli dalam Sampel Air dengan Metode Polymerase Chain Reaction Menggunakan Primer 16E1 da 16E2. Makara, Sains Vol 14. Universitas Indonesia. JakartaRuth. 2009. Escherichia Coli dalam Kehidupan Manusia. VOL4. Biotrends