echo asia notes, issue 16 march 2013 alat-alat pertanian … ·  · 2014-10-21dampak terhadap...

25
Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian Tangguh dalam Menanggapi Tantangan Iklim di Kawasan Tropis Asia Rick Burnette Direktur, ECHO Asia Regional Impact Center. Selama Lokakarya Pertanian ECHO 2012 di Yangon, dilakukan jajak-pendapat terhadap 63 peserta yang mewakili setidaknya 25 organisasi pertanian dan pengembangan masyarakat dari seluruh Myanmar. Mereka ditanya tentang bagaimana hasil pengamatan dan pendapat masing-masing terkait masalah perubahan iklim. Sebagian besar responden menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menyadari adanya perubahan iklim, tetapi juga memperhatikan perubahan iklim lokal atau perubahan pada pola-pola cuaca lokal. Selain itu, 86 persen responden menyatakan mengerti bahwa perubahan iklim tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia. Keyakinan akan perubahan iklim berfluktuasi dan bervariasi di seluruh dunia. Ada populasi yang lebih yakin akan terjadinya perubahan iklim ketimbang yang lain. Sebuah jajak-pendapat yang dilakukan Yale University pada September 2012 menemukan bahwa tujuh dari sepuluh orang Amerika (70 persen) yakin bahwa sedang terjadi pemanasan global, sementara relatif sedikit - hanya 12 persen yang tidak percaya. Keyakinan umum akan terjadinya perubahan iklim terlihat semakin meningkat di seluruh dunia, namun usaha untuk memahami akar penyebabnya tampak jauh lebih terbatas. Selain itu, strategi-strategi yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim serta usaha menentukan pendekatan-pendekatan guna mengatasi (atau mengurangi) penyebabnya tampak masih berada di tahapan yang sangat dini. Sementara itu, perubahan iklim telah menyebabkan kematian dan merusak ekonomi global. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh DARA Group dan Climate Vulnerable Forum pada tahun 2012 menyimpulkan bahwa perubahan iklim ini telah turut menyumbang meninggalnya hampir sekitar 400.000 orang per tahun dan membuat dunia ini kehilangan lebih dari 1,2 triliun dollar Amerika, serta pertahunnya menyapu sekitar 1,6 persen dari sektor ekonomi global. Dampak perubahan iklim ini paling terasa di negara-negara sedang berkembang, di mana kerusakan produksi pertanian oleh cuaca ekstrem karena perubahan iklim telah menyumbang pada kematian akibat kekurangan gizi, kemiskinan dan berbagai penyakit terkait kemiskinan (The Guardian, 26 September 2012). Diperkirakan dampak ini akan semakin memburuk dalam dua dekade yang akan datang (Reuters, 26 September 2012). Untungnya, para petani, ilmuwan, perumus kebijakan dan pekerja pengembangan masyarakat telah mulai mengenali berbagai pendekatan yang diperlukan dalam menghadapi meningkatnya keekstreman cuaca. Kami menyadari bahwa tidak ada solusi tunggal untuk mencegah kesulitan ekonomi dan penderitaan fisik lebih lanjut yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Namun, artikel ini menyarankan berbagai pendekatan dan sumber daya teknis yang dapat mengurangi kontribusi tertentu dari bidang pertanian, yang selama ini turut menyumpang pada perubahan iklim. Di dalamnya juga bisa ditemukan berbagai pendekatan dan sumberdaya yang dapat memungkinkan petani kecil di Asia mengadaptasikan pertanian mereka dengan lebih baik sehingga menjadi lebih tangguh dalam menghadapi keekstreman cuaca.

Upload: lytuyen

Post on 20-May-2018

217 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013

Alat-alat Pertanian Tangguh dalam Menanggapi Tantangan Iklim di Kawasan Tropis Asia

Rick Burnette Direktur, ECHO Asia Regional Impact Center.

Selama Lokakarya Pertanian ECHO 2012 di Yangon, dilakukan jajak-pendapat

terhadap 63 peserta yang mewakili setidaknya 25 organisasi pertanian dan pengembangan masyarakat dari seluruh Myanmar. Mereka ditanya tentang bagaimana hasil pengamatan dan pendapat masing-masing terkait masalah perubahan iklim. Sebagian besar responden menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menyadari adanya perubahan iklim, tetapi juga memperhatikan perubahan iklim lokal atau perubahan pada pola-pola cuaca lokal. Selain itu, 86 persen responden menyatakan mengerti bahwa perubahan iklim tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia. Keyakinan akan perubahan iklim berfluktuasi dan bervariasi di seluruh dunia. Ada populasi yang lebih yakin akan terjadinya perubahan iklim ketimbang yang lain. Sebuah jajak-pendapat yang dilakukan Yale University pada September 2012 menemukan bahwa tujuh dari sepuluh orang Amerika (70 persen) yakin bahwa sedang terjadi pemanasan global, sementara relatif sedikit - hanya 12 persen – yang tidak percaya. Keyakinan umum akan terjadinya perubahan iklim terlihat semakin meningkat di seluruh dunia, namun usaha untuk memahami akar penyebabnya tampak jauh lebih terbatas. Selain itu, strategi-strategi yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim serta usaha menentukan pendekatan-pendekatan guna mengatasi (atau mengurangi) penyebabnya tampak masih berada di tahapan yang sangat dini. Sementara itu, perubahan iklim telah menyebabkan kematian dan merusak ekonomi global. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh DARA Group dan Climate Vulnerable Forum pada tahun 2012 menyimpulkan bahwa perubahan iklim ini telah turut menyumbang meninggalnya hampir sekitar 400.000 orang per tahun dan membuat dunia ini kehilangan lebih dari 1,2 triliun dollar Amerika, serta pertahunnya menyapu sekitar 1,6 persen dari sektor ekonomi global. Dampak perubahan iklim ini paling terasa di negara-negara sedang berkembang, di mana kerusakan produksi pertanian oleh cuaca ekstrem karena perubahan iklim telah menyumbang pada kematian akibat kekurangan gizi, kemiskinan dan berbagai penyakit terkait kemiskinan (The Guardian, 26 September 2012). Diperkirakan dampak ini akan semakin memburuk dalam dua dekade yang akan datang (Reuters, 26 September 2012). Untungnya, para petani, ilmuwan, perumus kebijakan dan pekerja pengembangan masyarakat telah mulai mengenali berbagai pendekatan yang diperlukan dalam menghadapi meningkatnya keekstreman cuaca. Kami menyadari bahwa tidak ada solusi tunggal untuk mencegah kesulitan ekonomi dan penderitaan fisik lebih lanjut yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Namun, artikel ini menyarankan berbagai pendekatan dan sumber daya teknis yang dapat mengurangi kontribusi tertentu dari bidang pertanian, yang selama ini turut menyumpang pada perubahan iklim. Di dalamnya juga bisa ditemukan berbagai pendekatan dan sumberdaya yang dapat memungkinkan petani kecil di Asia mengadaptasikan pertanian mereka dengan lebih baik sehingga menjadi lebih tangguh dalam menghadapi keekstreman cuaca.

Page 2: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Perubahan Iklim dan penyebab-penyebabnya

Perubahan iklim mengacu pada perubahan signifikan dalam faktor-faktor pengukur iklim (misalnya suhu, curah hujan, atau pola angin), yang berlangsung selama jangka waktu yang panjang, misalnya beberapa puluh tahun/dekade atau lebih (EPA Glossary tentang Istilah-istilah Perubahan Iklim). Penyebab alami perubahan iklim mencakup variasi orbit bumi, perubahan aktivitas matahari dan letusan gunung berapi (EPA; Causes of Climate Change/Penyebab-penyebab Perubahan Iklim). Namun sejak dimulainya Era Industri, pengaruh manusia terhadap iklim semakin besar, khususnya dengan menambahkan miliaran ton Gas Rumah Kaca (GRK) yang memerangkap panas di atmosfer. Berdasarkan pengamatan, sebagian besar pemanasan yang terjadi sejak pertengahan abad ke-20 disebabkan oleh emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia, terutama karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O).Pada saat Bumi menerima energi dari matahari, maka bumi memantulkan banyak energi dari matahari ini kembali ke angkasa. Namun, gas-gas rumah kaca menyerap sebagian dari energi yang dipancarkan matahari dan memerangkapnya di atmosfer, menciptakan "efek rumah kaca" yang menyebabkan atmosfer bumi menahan lebih banyak panas. Hal ini pada gilirannya, mengubah iklim di bumi (EPA Climate change indicators in the United States /Indikator perubahan iklim di Amerika Serikat). Sumber gas rumah kaca yang dihasilkan oleh manusia utamanya terdiri dari pasokan energi, industri, penggundulan hutan/deforestation, pertanian, transportasi dan bangunan (EPA Global Emissions ; Emisi Global). Namun, bidang pertanian secara langsung bertanggung jawab atas terlepasnya 5100-6100 megaton (Mt) setara karbondioksida ( CO2e) per tahun - kira-kira sebanding dengan sektor transportasi di dunia. Sektor pertanian juga turut menyumbang dalam jumlah yang tidak seimbang dua gas berdampak tinggi, yaitu nitrous -oksida dan metana. Menurut Charlie Pye - Smith dalam Farming’s climate smart future, praktek-praktek pertanian bertanggung jawab atas sekitar 47 persen emisi metana yang dihasilkan manusia dan 58 persen emisi nitrous oksida. Sumber-sumber GRK dari bidang pertanian mencakup: • Pelepasan nitrous oksida dari tanah yang sebagian besar berasal dari terurainya pupuk nitrogen,

mencapai sekitar 38% dari jumlah total emisi pertanian. • Fermentasi enterik pada ternak yang menghasilkan metana dalam jumlah besar, mencapai sekitar

32 persen dari jumlah total emisi GRK pertanian . • Metana yang dihasilkan oleh produksi padi sawah mencapai sekitar 11 persen dari total emisi GRK

pertanian.

Akhirnya, pembakaran residu tanaman dan pengelolaan limbah kotoran ternak yang buruk mencapai sekitar 19 persen dari total emisi pertanian, sebagian besar dalam bentuk nitrous oksida dan metana (Pye - Smith).

Ada berapa banyak CO2 di atmosfer? Para ilmuwan memperkirakan bahwa pada awal Revolusi Industri, ada sekitar 290 bagian per sejuta (ppm) CO2 di atmosfer. Pada tahun 2000, sekitar 370 ppm CO2 telah terakumulasi di atmosfer (UNEP/GRID-Arendal). Meskipun para ilmuwan mengatakan bahwa 350 ppm CO2 di atmosfer itu aman bagi manusia, namun dengan meningkatnya emisi gas rumah kaca berarti pada akhir tahun 2012, telah terkumpul 392 ppm CO2 (350 Science).

Mean bulanan kandungan CO2 atmosferik di Observatorium Mauna Loa, Hawaii; 1958 – 2011

http://www.esrl.noaa.gov/gmd/ccgg/trends/

CO2 Atmosfer di Observatorium Mauna Loa

Tahun

Page 3: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Perkiraan berbagai efek perubahan iklim terhadap pertanian di kawasan Asia

Akibat kadar CO2 lebih dari 350 ppm di atmosfer, ada berbagai efek perubahan iklim yang sekarang sedang berlangsung dan diperkirakan akan memburuk, mencakup:

Mencairnya lautan es di dekat kutub.

Semakin cepat meningkatnya permukaan air laut – diperkirakan pada tahun 2050 akan ada tambahan kenaikan permukaan air laut setinggi 33 cm (13 inci) di atas kenaikan yang diamati telah terjadi setinggi 20 cm (8 inci) selama 50 tahun terakhir.

Gelombang panas yang lebih lebih kuat dan lebih panjang- Intergovernmental Panel on Climate Change/IPCC memperkirakan naiknya suhu antara 2,5 sampai 100 F (1,4-5,60 C) pada abad yang akan datang.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh MIT memperkirakan bahwa untuk setiap kenaikan suhu 10 C (1,80 F), maka kawasan-kawasan tropis akan menerima curah hujan ekstrem yang lebih lebat sebesar 10 persen. Meskipun selama musim hujan terjadi peningkatan curah hujan di daerah –daerah paling basah, namun kawasan tropis yang lebih kering diperkirakan justru akan semakin kering. Perkiraan dampak perubahan iklim atas pertanian di kawasan Greater Mekong Subregion (GMS) Menurut ringkasan laporan yang diterbitkan oleh International Water Management Institute (IWMI), Swedish International Development Agency (SIDA) dan World Fish Center di Great Mekong Subregion (GMS) sampai tahun 2050, diperkirakan akan terjadi dampak perubahan iklim berikut ini:

Meningkatnya suhu - Kondisi yang lebih hangat dapat menghalangi terjadinya penyerbukan sehingga mengurangi panen hasil tanaman maupun padang rumput. Stres akibat panas pada saat bunga padi mekar sepenuhnya akan mencegah terbukanya kepala putik dan ruang serbuk sari, mengurangi penyerbukan dan jumlah bulir yang dihasilkan (Bazzaz dan Sombroek). IRRI melaporkan bahwa suhu yang lebih tinggi (setiap kenaikan suhu minimum sebesar 10C) di malam hari akan mengakibatkan menurunnya hasil panen padi sekitar 10 persen.

Meningkatnya hama dan penyakit - Suhu yang lebih tinggi dan musim tumbuh yang lebih lama dapat mendorong meningkatnya populasi hama yang merusak.

Meningkatnya kebutuhan akan air - Suhu yang lebih tinggi akan memperbanyak evapotranspirasi, meningkatkan kebutuhan akan air. baik oleh tanaman tadah hujan maupun tanaman di lahan beririgasi serta padang rumput.

Berubahnya daya hidup tanaman - Perubahan suhu dan pola curah hujan mungkin akan menuntut petani untuk menggunakan varietas baru atau mengubah pola bercocok-tanam.

Pergeseran vertikal dalam ekosistem – suhu tahunan rata-rata akan menurun sekitar 1°C untuk setiap ketinggian 100m (328 ft) dari daerah tropis ke daerah subtropis. Beberapa pergeseran vertikal dalam ekosistem cenderung terjadi mengikuti naiknya suhu, khususnya di Dataran Tinggi Tibet dan di daerah pegunungan Yunnan.

Perubahan waktu dimulainya/berakhirnya musim - Pergeseran waktu awal maupun akhir musim hujan dapat mempengaruhi hasil panen dan kebutuhan irigasi (positif atau negatifnya bergantung pada kalender pertanian).

Peristiwa-peristiwa iklim ekstrem – cuaca buruk mungkin menjadi lebih sering terjadi. • Kenaikan permukaan laut dan intrusi air garam – Meningkatnya air laut akan mengurangi

jumlah areal tanam yang tersedia di delta-delta dan di sepanjang pantai. Intrusi garam sudah mempengaruhi 1,4 juta ha (3,46 juta acre) kawasan Delta Mekong. Naiknya permukaan air laut lebih lanjut akan menuntut adanya langkah-langkah adaptasi untuk melindungi tanaman.

Page 4: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai organisme air. Perikanan dapat berkurang karena menurunnya arus air sungai di musim kemarau. Perubahan stok ikan liar, terutama ikan laut, akan mempengaruhi pasokan tepung ikan dan minyak ikan yang merupakan penyangga industri perikanan dan budidaya ternak. Meskipun demikian ada kemungkinan munculnya peluang baru untuk melakukan budidaya perikanan di wilayah pesisir dan delta yang mengalami pergeseran fungsi. Naiknya permukaan air laut menyebabkan pesisir dan delta tidak cocok lagi untuk produksi tanaman.

Berbagai pendekatan dan sumberdaya yang digunakan untuk mengadaptasikan pertanian dalam menghadapi perubahan iklim dan mitigasi sumber-sumber penyebab perubahan iklim.

Bagian ini menawarkan berbagai saran pendekatan (disertai tautan/link untuk memilih sumber daya

on-line) yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan mungkin bisa dipromosikan oleh berbagai

organisasi pengembang pertanian guna membantu petani kecil mengembangkan sistem pertanian

tangguh dan untuk semakin mengurangi penyebab perubahan iklim dari sektor pertanian. Berbagai

pendekatan dan sumberdaya ini disarankan dalam kaitannya dengan:

Produksi beras pada lahan beririgasi.

Produksi tanaman lahan kering.

Produksi tanaman hortikultura.

Produksi ternak.

Mata pencaharian di wilayah pesisir dan budi daya perikanan.

Peran energi alternatif di bidang pertanian dan pengembangan masyarakat sebagai sarana mengurangi kebergantungan pada bahan bakar fosil serta sarana meningkatkan penggunaan bahan bakar biomassa.

Penghilangan biologis unsur karbon (C) mungkin merupakan cara terbaik untuk mengurangi penyebab perubahan iklim dari bidang pertanian. Penghilangan biologis mentransfer unsur karbon C dari CO2 di atmosfer menjadi biomassa melalui fotosintesis, dan akhirnya disimpan dalam tanaman (dedaunan, kayu, dan akar) serta tanah. Lahan pertanian dan hutan dapat digunakan dalam berbagai cara untuk meningkatkan penyimpanan alami CO2 atmosferik, contohnya: • Menanam atau melestarikan pohon. • Mengubah praktek-praktek produksi tanaman. • Menanam tumbuh-tumbuhan/vegetasi di daerah rawan erosi tanah. • Mengubah cara pengelolaan lahan penggembalaan. Ketika hutan, lahan pertanian, dan lahan penggembalaan menghilangkan unsurkarbon/C, maka tempat-tempat ini disebut sebagai bejana karbon/C sink (Haile, et al.).

Mengadaptasikan produksi padi beririgasi terhadap perubahan iklim

Karena suhu yang lebih tinggi memberikan pengaruh negatif terhadap hasil panen padi maka produsen padi sawah beririgasi mungkin perlu mempertimbangkan untuk memilih alternatif tanggal tanam padi. Jika kelembaban tanah memungkinkan, di lingkungan yang lebih panas, petani harus mempertimbangkan tanggal alternatif yang memungkinkan tanaman untuk menjalani fase reproduksi dan

Page 5: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

pengisian bulir berasnya berlangsung pada bulan-bulan dengan suhu yang lebih rendah (Redfern , et al.). Selain itu, disarankan agar petani memiliki akses ke varietas padi tradisional dan kemungkinan varietas baru. Para pekerja pengembangan masyarakat perlu mempertimbangkan untuk mengevaluasi dan mempromosikan varietas tradisional dengan ketahanan yang tinggi, demikian juga varietas baru dengan toleransi yang lebih tinggi terhadap suhu dan ketangguhan terhadap salinitas/kadar garam, kekeringan dan banjir (Ibid.). Untuk memungkinkan berjalannya kedua pendekatan ini, masyarakat petani dapat terlibat dengan membantu mendirikan bank benih masyarakat, mempromosikan penyimpanan benih dalam rumah tangga dan/atau menawarkan bursa benih dan juga menjalankan survei, melestarikan dan memperluas varietas padi tradisional yang memiliki nilai potensial. Sumberdaya on-line mengenai penyimpanan benih dan bank benih, yang direkomendasikan oleh ECHO meliputi:

ECHO Technical Note #63: Seed Saving - Steps and Technologies, http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/E66CDFDB-0A0D-4DDE-8AB1-74D9D8C3EDD4/TN_63_Seed_Saving--Steps_&Technologies.pdf

Testing Seed Viability Using Simple Germination Tests (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Testing_Seed_Viability_Using_Simple_Germination_Tests.pdf

Vakum disegel vs. Pembekuan/Vacuum Sealing vs. Refrigeration: Which is the most effective way to store seeds? (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Vacuum_Sealing_vs._Refrigeration.pdf

Build Your Own Seed Germination Cabinet for Testing Seed Viability (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Build_Your_Own_Seed_Germination_Cabinet.pdf

Sumber daya tambahan yang berkaitan dengan kegiatan berbagi benih (bursa benih) mencakup:

Seed Fairs: Fostering local seed exchange to support regional biodiversity (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/0ADF35ED-72B3-44AA-92B5-D50F9B4A741D/EAN_12_-_Januari_2012.pdf

Farmers’ Seed Fairs (ECHO Technical Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/E66CDFDB-0A0D-4DDE-8AB1-74D9D8C3EDD4/Seed_Fairs.pdf

Berikut ini adalah beberapa sumberdaya yang tepat untuk konsultasi dengan lembaga-lembaga (internasional atau pemerintah) yang menawarkan untuk meningkatkan varietas padi baru, dan untuk membantu memperkenalkan varietas tanaman yang sesuai kepada komunitas pertanian:

Climate change-ready rice (International Rice Research Institute) http://www.irri.org/index.php?option=com_k2&view=item&id=9148:climate-ready-rice&lang=en

The Crop Genetic Pump: A Possible Task for NGOs (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/The_Crop_Genetic_Pump.pdf

Page 6: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Sistem Intensifikasi Padi/The System of Rice Intensification (SRI) mempunyai potensi bagus, baik untuk mitigasi maupun adaptasi terhadap perubahan iklim. SRI memadukan beberapa langkah berikut ini:

Transplantasi bibit yang dilakukan saat bibit berumur kurang dari satu bulan.

Melakukan transplantasi bibit tunggal (satuan) dan bukannya tiga bibit atau lebih sekaligus.

Memberikan jarak tanam yang lebih lebar dan lebih teratur, bukannya jarak tanam yang lebih rapat dan tidak teratur.

Menjaga agar tanah tetap basah dan bukan menggenanginya. Tanggapan SRI terhadap perubahan iklim sangat dihargai karena beberapa alasan berikut (Uphoff):

Metode SRI mengurangi konsumsi air irigasi oleh tanaman.

Laporan bahwa padi SRI lebih toleran dan lebih tahan terhadap kekeringan

Lebih tahan menghadapi kerusakan akibat badai (lodging) dan suhu dingin.

Lebih tahan terhadap hama dan penyakit.

Durasi umur tanam yang lebih pendek (berkurang 1-3 minggu).

Berkurangnya emisi GRK, khususnya berkurangnya metana; efeknya pada kadar nitrous oksida masih belum bisa dipastikan.

SRI bisa dievaluasi dan diadopsi sebagian atau seluruhnya. Sejumlah petani Kamboja telah membagi sawah mereka menjadi dua bagian. Di masing-masing bagian, mereka menggunakan pendekatan pengelolaan yang berbeda untuk menghadapi ketidakpastian curah hujan. Sebagai contoh, sebagian sawah ditanami teknik padi lahan-basah yang sudah biasa mereka lakukan; sedangkan sebagian lainnya ditanami dengan cara budidaya SRI yang menggunakan lebih sedikit air (Redfern, et al.). Berikut ini adalah sumberdaya yang sangat berguna terkait dengan SRI, untuk memperlengkapi para pekerja pengembangan masyarakat:

SRI, the System of Rice Intensification: Less Can Be More (ECHO Development Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn70.pdf

Can a Consensus be Reached on the Benefits of SRI? (ECHO Development Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/Issue102.pdf

Lessons Learned from the Spread of SRI in Cambodia (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Lessons_Learned_from_the_Spread_of_SRI_in_Cambodia.pdf

Preparation of Modified Mat Nurseries (MMN) for Improved Rice Seedling Production (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Preparation_of_Modified_Mat_Nurseries.pdf

The SRI International Network and Resource Center’s (SRI-Rice) SRI Instructional Manuals disampaikan dalam berbagai bahasa http://sri.ciifad.cornell.edu/extmats/index.html

Selama periode musim yang lebih kering, para petani dan pekerja pengembangan masyarakat juga perlu mempertimbangkan untuk merotasi padi dengan tanaman yang lebih tahan kekeringan. Khususnya tanaman dari jenis kacang-kacangan semacam pupuk hijau/tanaman penutup tanah. Pendekatan semacam ini dapat membuktikan adanya adaptasi yang berharga terhadap sumberdaya air yang terbatas (Redfern, et al.). Contoh tanaman yang digunakan sebagai rotasi untuk padi, mencakup:

Page 7: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Rotasi dengan kacang-kacangan (legum) seperti kacang hijau (Vigna radiata),kacang tanah (Arachis hypogaea)dan kacang kedelai (Glycine max) di Filipina. Rotasi dilakukan sesudah dua kali masa tanam padi (Ibid.).

Rotasi pupuk hijau/tanaman penutup tanah seperti orok-orok (Crotolaria juncea), kara bedog (Canavalia ensiformis), turi mini (Sesbania rostrata) dan kacang hijau (Vigna radiata) dengan padi di Thailand. Selain itu, tanaman yang lebih kurang membutuhkan air seperti kentang, bawang putih dan bawang bombay, juga sering ditanam di lahan sawah padi pada saat musim kering.

Sumberdaya terkait rotasi berbagai tanaman dengan padi sawah beririgasi mencakup:

Crotalaria juncea, a promising green manure crop for the tropics (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Crotalaria_juncea.pdf

Sesbania rostrata: A Green Manure Production System for Rice – From ECHO’s Seed Bank (ECHO Development Notes #75, page 7) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn75.pdf

Soybeans in the Tropics (ECHO Development Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn92.pdf

Untuk menghilangkan karbon, para petani padi perlu berhenti membakar jerami di sawah mereka. Sebaliknya mereka perlu didorong untuk menggali manfaat dari sumberdaya semacam jerami dengan melakukan:

Mendaur-ulang jerami di lahan sawah untuk memperkaya tanah- lihatThe Amazing Effects of Rice Straw: Recycling Crop Residues to Improve the Soil (ECHO Asia Notes), http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/The_Amazing_Effects_of_Rice_Straw.pdf)

Menanam tanaman kedua seperti kacang kedelai, di antara tunggul jerami- see Demystifying Soybean Production and Marketing: Our Experience in Laos (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/0ADF35ED-72B3-44AA-92B5-D50F9B4A741D/EAN_15.pdf)

Menggunakan jerami untuk mulsa tanaman lainnya - lihat Recycling of Rice Straw – an entry point for sustainable rice production http://www.slideshare.net/Scheewe/effects-recycling-of-rice-straw-2009-09-23v-072011)

Bebek-bebek yang menyelamatkan Di Asia, hubungan antara bebek dan padi sudah lama dikenal. Unggas petelur yang menyukai air ini mendatangkan manfaat bagi produksi padi karena memakan bekicot, serangga-hama dan gulma-gulma tertentu. Bebek juga memberikan pupuk alami dan mengaduk permukaan lumpur sawah yang ditanami padi. Sebuah penelitian yang dilakukan di Guangzhou, China meneliti tentang emisi dinamis metana (CH4) dari sawah berekosistem pertanian padi-bebek. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun pengaruh bebek terhadap emisi CH4 bergantung kepada tahapan perkembangan padi dan rezim suhu udara, namun secara umum dimasukkannya bebek ke dalam sistem pertanian padi ternyata mengurangi emisi CH4 dan karenanya juga mengurangi potensi pemanasan global.

Page 8: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Selama dilangsungkannya penelitian, para peneliti mengamati bahwa aktivitas bebek di lahan padi meningkatkan emisi CH4 selama tahap pengerjaan tanah untuk ditanami padi. Tetapi pada saat bulir-bulir padi mulai muncul, kadar emisi menurun. Meskipun apa alasan tepat dari munculnya fenomena ini masih tetap belum diketahui, namun para peneliti menalar bahwa gerakan-gerakan yang sering dilakukan bebek yang secara fisik mengaduk-aduk air yang ada di lahan padi, dapat meningkatkan emisi CH4. Selain itu, gerakan mengaduk-aduk ini membantu meningkatkan oksidasi CH4 karena secara fisik meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut di air lahan padi, sehingga menyebabkan berkurangnya emisi CH4. Untuk informasi lebih lanjut, klik tautan berikut ini untuk mengakses makalah terkait:

http://www.srs.fs.usda.gov/pubs/ja/2011/ja_2011_zhang_003.pdf Perhatikan juga The Role of Scavenging Ducks, Duckweed and Fish in Integrated Farming Systems in Vietnam (dokumen FAO):

http://www.fao.org/ag/aga/agap/frg/conf96.pdf/men.pdf.

Mengadaptasikan produksi tanaman lahan kering terhadap perubahan iklim

Sebagian besar petani skala kecil di kawasan tropis di Asia terlibat produksi tanaman lahan kering. Secara khusus mereka ini rawan terhadap musim hujan yang tidak bisa diandalkan, degradasi tanah dan seringnya kekeringan akibat curah hujan lebat. Pendekatan-pendekatan yang berkenaan dengan membangun ketangguhan dalam sistem budidaya lahan kering dan mitigasi perubahan iklim, mencakup konservasi tanah untuk mengurangi erosi yang disebabkan oleh curah hujan lebat. Perhatikan dokumen ECHO yang terkait:

Improving Degraded Land (ECHO Best Practices Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F267E2F9-644D-46CF-8ADB-213667181889/BPN_1_Improving_Degraded_Land--interactive.pdf

Vegetative and Agronomic Technologies for Land Husbandry (ECHO Development Notes #89, halaman 5) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn89.pdf

Selain itu, menanam pupuk hijau/tanaman penutup tanah untuk mencegah erosi tanah dan meningkatkan bahan organik menghasilkan retensi kelembaban tanah yang lebih baik untuk membendung efek kekeringan. Pupuk hijau/tanaman penutup tanah juga meningkatkan kondisi dan kesuburan tanah serta dapat mengendalikan gulma. Berbagai pupuk hijau/tanaman penutup tanah yang efektif di kawasan Asia Tenggara adalah kara/komak (Lablab purpureus), kacang uci (Vigna umbellata), kacang tunggak (Vigna unguiculata) dan kara bedog (Canavalia ensiformis). Untuk informasi lebih lanjut, lihat:

Sustainable Upland Farming: The Use of Green Manure/Cover Crops for Relay Cropping in the Permanent Hill Fields of Northern Thailand (presentasi slide ECHO Asia) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Green_Manure_Cover_Crops.pdf

The Use of Green Manure/Cover Crops for Relay Cropping in Northern Thailand (Catatan ECHO Asia) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/0ADF35ED-72B3-44AA-92B5-D50F9B4A741D/EAN_10_-_July_2011.pdf

Page 9: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Tidak membakar residu pupuk hijau/tanaman penutup tanah dan tanaman lainnya akan membantu memelihara tertutupnya permukaan tanah dan meningkatkan ketersediaan bahan organik yang menyuburkan tanah. Hal ini akan melindungi tanaman dari kekeringan dengan cara meningkatkan retensi kelembaban dan juga menghilangkan C (lihat tautan sebelumnya tentang mengelola residu tanaman). Untuk ketangguhan sewaktu musim kering dan di kawasan kering, tanamlah tanaman yang toleran terhadap lahan-kering. The International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics (ICRISAT) menyatakan bahwa cara terbaik untuk mengalahkan kemiskinan dan kelaparan adalah dengan mengembangkan tanaman yang toleran-kekeringan, dalam skala besar. ICRISAT berfokus pada kacang tanah (Arachis hypogaea), kacang gude/kacang kaju (Cajanus cajan), rumput bajra (Pennisetum glaucum), kacang arab (Cicer arietinum) dan sorgum (Sorghum bicolor). Tanaman tahan lahan kering lainnya adalah singkong (Manihot esculenta) dan bayam (Amaranthus cruentus). ECHO memiliki sumberdaya berbagai tanaman yang toleran terhadap kekeringan. Sebagai contoh:

Dari Bank Benih ECHO: Chickpea seeds from ICARDA (ECHO Development Notes #108, halaman 7) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/Issue108.pdf

Insights from a simple sorghum trial in Haiti – From ECHO’s Seed Bank (ECHO Development Notes #95, halaman 8) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn95.pdf

Dryland Farming: Crops and Techniques for Arid Regions (ECHO Technical Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/E66CDFDB-0A0D-4DDE-8AB1-74D9D8C3EDD4/DrylandFarming.pdf

Increasing the number of cassava tuber roots – Traditional Techniques to Improve Plant Performance (ECHO Development Notes #89, halaman 2) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn89.pdf

Amaranth: Grain and Vegetable Types (ECHO Technical Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/E66CDFDB-0A0D-4DDE-8AB1-74D9D8C3EDD4/Amaranth_Grain_&_Vegetable_Types_[Office_Format].pdf

Amaranth Potential for the Highlands of Southeast Asia (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Amaranth_Potential_for_the_Highlands_of_Southeast_Asia.pdf.

Guna mendukung produksi padi yang berkelanjutan di dataran tinggi, maka di mana sistem ladang berpindah berlanjut tanpa adanya kesempatan pemberaan lahan hutan selama waktu yang mencukupi, baik untuk meningkatkan kesuburan tanah maupun menghilangkan C dalam jangka panjang, maka pilihannya adalah meningkatkan sistem pemberaan tanah jangka pendek dengan menggunakan tanaman kacang-kacangan. Sumberdaya yang berkaitan dengan ini adalah Opportunities for Intensifying Rice-Based Upland Systems (National Agriculture and Forestry Research Institute publication - Laos)

(http://www.nafri.org.la/document/sourcebook/Sourcebook_eng/volume2/01_shortfallowalts_iuarp.pdf.

Page 10: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Pengembangan lahan padi berteras perlu dipertimbangkan untuk diterapkan di mana saja hal itu memungkinkan untuk dilakukan di dataran tinggi. Tindakan ini akan lebih menjamin kesinambungan produksi padi karena lahan berkontur lebih mampu menampung air hujan. Lihat The Role of Paddy Rice in the Lao Uplands: Food Security, Farmer Livelihoods, and Economics (Bab yang diambil dari Catatan pertemuan/Proceedings --NAFRI Uplands Workshop on Shifting Cultivation Stablization and Poverty Eradication) (http://www.nafri.org.la/document/uplandproceedings/24_rice_pandey.pdf. Diversifikasi tanaman lahan tadah hujan untuk melindungi petani dari kegagalan tanam menyeluruh selama cuaca ekstrim, sungguh sangat penting untuk membangun ketangguhan. Sebagai contoh, lahan-lahan perbukitan di kawasan Asia Tenggara sering ditanami berbagai tanaman campuran sorgum, padi dataran tinggi, tanaman semacam padi-padian, dan tanaman-tanaman lainnya. Serupa dengan langkah di atas, diversifikasi tanaman menggunakan tanaman pokok menahun juga perlu ditekankan. Permakulturis, Eric Toensmeier menyatakan bahwa kelompok tanaman menahun ini mencakup “padi-padian, kacang-kacangan (kacang kering), kacang, polong-polongan kering, buah-buahan berpati, biji-bijian yang mengandung minyak, dan daun-daunan berprotein tinggi, serta beberapa tanaman yang lebih eksotis seperti pepohonan bersagu, jenis palem/aren penghasil gula, dan tanaman dengan umbi menggantung.” Eric juga menekankan bahwa tanaman menahun, pada waktu yang bersamaan bisa menghilangkan karbon, menstabilkan lereng dan membangun serta menyuburkan tanah sebagai bagian dari sistem pertanian tahunan tanpa pembajakan tanah. Untuk mendapatkan lebih banyak info tentang tanaman pokok tahunan, perhatikan rujukan berikut ini:

Toensmeier’s Perennial Staple Crops of the World http://www.perennialsolutions.org/perennial-farming-systems-organic-agriculture-edible-permaculture-eric-toensmeier-large-scale-farmland.html

ECHO’s Banana, Coconut and Breadfruit (ECHO Technical Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/E66CDFDB-0A0D-4DDE-8AB1-74D9D8C3EDD4/Banana_Coconut_&_Breadfruit.pdf.

Tanaman tahunan nerupakan bagian esensial dari semua sistem keanekaragaman hayati

agroforestri. Sistem seperti ini jauh lebih tangguh dibandingkan tanaman menahun monokultur (perkebunan dengan satu jenis tanaman saja). Menurut Toensmeier perkebunan monokultur menghilangkan lebih sedikit karbon dan lebih rentan dalam menghadapi hama serta peristiwa cuaca ekstrem. Sistem agroforestri yang menghasilkan berbagai produk bukan-kayu hutan yang sangat dinilai tinggi di Asia –juga menciptakan keranekaragaman hayati, produktivitas, ketangguhan dan penghilangan karbon. Untuk informasi lebih lanjut perhatikan:

Agroforestry Principles (ECHO Technical Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/E66CDFDB-0A0D-4DDE-8AB1-74D9D8C3EDD4/Agroforestry_Principles_[web_format].pdf

Non-Timber Forest Product-Based Agroforestry Systems for Small Upland Farms (presentasi slide ECHO Asia) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Agroforest_Options.pdf

Indigenous Agroforestry Practices of Northern Laos (National Agriculture and Forestry Research Institute publication - Laos) http://www.nafri.org.la/document/sourcebook/Sourcebook_eng/volume2/26_AFsurvey_Lsuafrp.pdf

Page 11: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

NTFP-Based Approaches for Sustainable Upland Development (National Agriculture and Forestry Research Institute publication - Laos) http://www.nafri.org.la/document/sourcebook/Sourcebook_eng/volume2/22_ntfps_sounthone.pdf.

Mengadaptasikan sistem hortikultura terhadap perubahan iklim

Karena sistem hortikultura petani kecil pada umumnya merupakan bedeng sayuran pertanian intensif atau kebun pepohonan dengan ukuran luas terbatas, maka cara-cara yang digunakan untuk merespon perubahan iklim bisa lebih terfokus dan lebih bisa diterapkan dibandingkan dengan sistem pertanian ekstensif. Pendekatan-pendekatan yang direkomendasikan untuk tercapainya peningkatan ketangguhan dan mitigasi perubahan iklim, di kalangan sistem hortikutura petani kecil mencakup: 1) diversifikasi tanaman tahunan, 2) meningkatnya akses kepada air, 3) meningkatnya kapasitas tanah dalam menahan air dan drainase, dan 4) pendekatan-pendekatan hortikultural untuk tanah basah atau tanah tergenang. Melakukan diversifikasi tanaman tahunan sehingga tercipta persediaan sayuran dan buah-buahan yang berkelanjutan. Di sebuah kebun, tanaman tahunan yang sudah tumbuh di situ akan memberikan ketangguhan dalam menghadapi kekeringan. Meskipun demikian, kemungkinan besar dibutuhkan pengembangan lebih lanjut oleh para pekerja pengembangan masyarakat untuk memberikan penekanan yang lebih besar pada tanaman menahun sebagai sumber buah-buahan, sayuran dan produksi lainnya. Tanaman tahan-kekeringan memiliki akar yang dalam dan jika ada, hanya membutuhkan sedikit air irigasi. Jenis tanaman ini juga menawarkan produksi sepanjang tahun. Sayuran tahunan seperti moringa (Moringa oleifera), katuk (Sauropus androgynous), banyan/bunut

(Ficus virens), chaya (Cnidoscolus aconitifolius), buah asam (Tamarindus indica), dan akasia (Acacia

pennata) menghasilkan pucuk daun yang bisa dimakan. Untuk mendapatkan sumberdaya on-line

terkait hal ini, perhatikan:

The Moringa Tree (ECHO Technical Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/E66CDFDB-0A0D-4DDE-8AB1-74D9D8C3EDD4/Moringa_Tree.pdf

Chaya (ECHO Technical Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/49B3D109-0DE9-458E-915B-11AAF1A67E20/Chaya.pdf

Sauropus androgynus (Katuk) – From ECHO’s Seed Bank: A Nutritious Perennial Green (ECHO Development Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn90.pdf

Advantages of Perennial Vegetables (ECHO Development Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/Issue107.pdf

Leaves, Shoots and Hearts: A Guide to Some of Northern Thailand’s Perennial Vegetables (UHDP and ECHO Asia slide presentation) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Leaves,_Shoots_and_Hearts.pdf

Vegetable Production Throughout the Rainy Season (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Vegetable_Production_Throughout_the_Rainy_Season.pdf.

Page 12: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Buah sepanjang tahun - Pisang (Musa acuminata), jambu biji (Psidium guajava), pepaya (Carica papaya), nanas (Artocarpus heterophyllus) dan delima (Punica granatum) menghasilkan buah sepanjang tahun.Tanaman buah semacam ini, dapat digunakan sebagai tanaman tambahan di antara buah-buahan semusim untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sepanjang tahun. Untuk informasi mengenai dasar-dasar tanaman buah-buahan tropis, lihat:

Introducing a New Fruit Crop: An Experience From Central Africa http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/E66CDFDB-0A0D-4DDE-8AB1-74D9D8C3EDD4/TN_68_Introducing_a_New_Fruit_Crop.pdf

Fruits of Warm Climates (persembahan on-line oleh Julia Morton) http://www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/index.html

Buah-buahan untuk zona yang semakin kering Sebagian besar wilayah India dan Pakistan dianggap sebagai sub-arid atau arid (kering) yang memiliki sistem pertanian yang sudah cocok dengan kondisi

tersebut. Namun wilayah yang lebih kecil di beberapa negara tropis di Asia diklasifikasikan sebagai zona kering, termasuk di dalamnya adalah Myanmar bagian tengah, Thailand bagian timur-laut dan sebagian wilayah Indonesia dan Filipina. Karena wilayah-wilayah kering ini diperkirakan akan menjadi semakin kering, maka petani perlu mempertimbangkan buah-buahan yang bisa tumbuh subur di bawah cuaca kering termasuk: jeruk nipis yang tahan cuaca padang gurun (Citrus glauca), buah ara/tin (Ficus carica), buah naga (Hylocereus undatus), kurma

(Phoenix dactylifera), dan bidara (Ziziphus mauritiana). Untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai sebagian besar dari tanaman ini lihat Fruits of Warm Climates.

Meningkatkan akses air pada kebun rumahan untuk mengurangi dampak kekeringan. Ada banyak komunitas di berbagai wilayah di seluruh Asia, yang masih kekurangan kenyamanan akses untuk mendapatkan air minum sepanjang tahun, demikian juga air untuk berkebun maupun untuk pertanian skala kecil. Agar air lebih tersedia maka usaha-usaha membangun air bersama milik komunitas merupakan cara yang sangat bagus untuk memulai kolaborasi dengan para pemangku kepentingan. Bergantung pada kebutuhan dan sumberdaya serta keadaan finansial setempat, usaha-usaha untuk membangun air milik bersama dan menyediakan air untuk keperluan rumah tangga dalam suatu komunitas mungkin mencakup dibangunnya:

Sistem gravity water (pengelolaan air berdasarkan graviti) milik komunitas

Pompa-pompa dan sumur-sumur pedesaan

Sistem penampungan air hujan untuk keperluan rumah tangga dan kebun

Kolam dan penampungan air lainnya Selain itu, akses ke air bisa dikembangkan lebih jauh menggunakan:

Pompa pedal

Pompa Ram

Pompa PVC buatan sendiri

Irigasi tetesan

Penyemprot-mikro

Penyiraman yang dilakukan dengan hati-hati menggunakan selang dan/atau penyiram air

Di mana memungkinkan, kebun sebaiknya diletakkan di lokasi yang dekat kelembaban sepanjang tahun, misalnya tempat cuci di luar rumah dan tempat-tempat mandi yang umumnya diletakkan

Page 13: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

tidak jauh dari sumur desa, pompa atau keran air. Kebun-kebun bisa ditempatkan di sekitar lokasi yang secara alami memiliki lembab musiman (tanah berlumpur, saluran pembuangan air, selokan dan sumber-sumber air musim hujan) mungkin dapat menangkap kelembaban yang tertinggal dan memperpanjang produksi sayuran lebih lama di musim kering.

Sumber daya on-line yang terkait, mencakup:

Small Community Water Supplies (dipersembahkan oleh ITACA, teknologi terapan kolektif di internet). PDF terinci ini memuat sangat banyak topik mengenai sumber air, termasuk bagaimana menadah air hujan, menyadap air sumber, air permukaan dan air sumur. PDF ini juga membahas tentang kualitas air dan bagaimana menanganinya. http://www.itacanet.org/doc-archive-eng/water/small-community-water-supplies/small-community-water-supplies.pdf

The Anatomy of a Gravity Flow Water System, juga dipersembahkan oleh ITACA. Dokumen ini adalah sebuah panduan foto on-line yang menyampaikan dengan rinci bagaimana membangun sebuah sistem air mengalir menggunakan gravitasi untuk melayani 32 keluarga. http://www.itacanet.org/anatomy-gravity-flow-water-system/

Meribah Pumps (berkaitan dengan The Raintree Foundation yang bermarkas di Thailand) menawarkan berbagai rencana dan informasi lain yang berkaitan dengan bagaimana membangun dan meng-instalasi pompa ram http://www.meribah-ram-pump.com/index.php?id=35.

Dokumen on-line ECHO yang berkaitan dengan irigasi mencakup hal berikut ini:

Water Harvesting Through Sand Dams (ECHO Development Notes # 111, halaman 1) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/Issue111.pdf

Gray Water and Crop Irrigation (ECHO Development Notes #88, halaman 1) http:// c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn88.pdf

Irrigating With Salty Water (ECHO Development Notes #57, halaman 4) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn57.pdf

Deep Pipe and Pot Drip System for Irrigation (ECHO Development Notes #97, halaman 3 dan 5) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn97.pdf

Small-Scale Irrigation Efforts in Haiti (ECHO Development Notes #79, halaman 5) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn79.pdf

Micro-Scale Water Harvesting (ECHO Development Notes #63, halaman 1) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn63.pdf

New Advances in Rope Washer Pumps (ECHO Development Notes #97, halaman 2) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn97.pdf

Wick Irrigation (ECHO Development Notes #115, halaman 4) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn_115.pdf

Hand Dug Wells – sebuah buku rujukan yang bisa dipesan dari ECHO melalui http://www.echobooks.org/SearchResults.asp?Search=Hand+Dug+Wells

PVC Hand Pumps (ECHO Appropriate Technology Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/B7F86DC3-439D-4486-A7B4-1057664DB7E0/PVC_Hand_Pumps.08.pdf

Page 14: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

PVC Water Pumps (ECHO Technical Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/B7F86DC3-439D-4486-A7B4-1057664DB7E0/PVC_Water_Pumps.pdf

Meningkatkan daya serap air dan drainase tanah Kebun rumah tangga yang terletak di tanah yang terdegradasi dan/atau terdiri dari banyak pasir, akan menghasilkan daya serap air yang buruk. Atau tanah kebun bisa saja terlalu berliat sehingga menyebabkan drainase yang buruk. Pendekatan-pendekatan untuk meningkatkan kesuburan tanah berikut ini bisa dipertimbangkan untuk memastikan tersedianya air yang cukup untuk menanam buah dan sayuran.

Kompos dapat mempertahankan kandungan bahan organik di tanah sehingga meningkatkan aerasi tanah, daya serap air dan kesuburan.

Mulsa menggunakan materi yang ada di sekitar, seperti dedaunan dan jerami untuk menjaga kelembaban tanah selama masa kering dan untuk menjaga agar permukaan tanah tetap sejuk.

Jika drainase menimbulkan masalah maka gunakan bedengan.

Tanam tanaman di lubang zai (lubang yang sedikit berceruk dan diperkaya dengan kompos) untuk memaksimalkan kelembaban tanah di lokasi-lokasi kering dengan akses terbatas ke air.

Berikan naungan dari terik matahari bagi tanaman yang baru dipindah.

Sumberdaya on-line yang terkait dengan bagaimana meningkatkan kesuburan tanah kebun mencakup:

The Handbook of Home Gardening in Cambodia; sebuah buku yang bisa diunduh gratis dari situs Helen Keller International. Manual ini merupakan sumberdaya yang sangat bagus untuk berkebun sayuran di wilayah tropis Asia. Menawarkan informasi praktis mengenai tanaman yang tepat (semusim dan tahunan), produksi kompos dan bagaimana menggunakannya, mulsa serta strategi menghadapi musim kering lainnya. http://www.hki.org/research/Home%20_Gardening_Cambodia.pdf

Sumberdaya ECHO yang memuat tentang mulsa:

Artikel Roland Bunch, Nutrient Quantity or Nutrient Access? (ECHO Development Notes #74, halaman 1) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn74.pdf

Artikel Dawn Berkelaar, A Successful Approach to Field Cropping in Southern Africa (ECHO Development Notes #98, halaman 1) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn98.pdf

Sebuah artikel oleh Danny Blank, A Fresh Look at Life Below the Surface (ECHO Development Notes # 96, halaman 11) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn96_for_web.pdf

Salah satu pendekatan peningkatan mutu tanah yang relevan untuk dipertimbangkan adalah biochar, arang yang sangat halus dan berpori yang membantu tanah mempertahankan nutrisi dan air (International Biochar Initiative). Karbon yang ada di dalam biochar bertahan melawan degradasi. Biochar juga dilaporkan mampu membuat karbon dihilangkan di dalam tanah selama ratusan bahkan ribuan tahun. Sekarang ini, ECHO Asia sedang melakukan evaluasi terhadap efek biochar di bedeng-bedeng produksi di Bank Benih. Perhatikan pendahuluan dalam (blog ECHO Asia), Preparing for a Biochar Study http://sustainabilityquest.blogspot.com/2012/06/preparing-for-biochar-study.html.

Page 15: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Untuk mendapatkan informasi mengenai produksi dan penerapan biochar serta pengaruhnya terhadap kondisi dan kesuburan tanah dan potensinya terhadap mitigasi perubahan iklim, rujuklah tautan berikut ini :

UBI http://www.biochar-international.org/regional/ubi

International Biochar Initiative http://www.biochar-international.org/

Biochar - An Organic House for Microbes (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Biochar-An_Organic_House_for_Soil_Microbes.pdf.

Berbagai pendekatan hortikultura untuk kawasan basah dan tergenang air

Kebun Terapung Untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim di Bangladesh, Practical Action mempromosikan

kebun-kebun terapung yang dibangun menggunakan sejenis bunga bakung. Tanaman ini dikumpulkan dan digunakan untuk membangun rakit terapung, panjangnya delapan meter dan lebarnya satu meter. Setiap rakit ditutup dengan tanah dan kotoran sapi lalu di atasnya ditanami sayuran (sejenis labu, kacang-kacangan dan sayuran berdaun). Meskipun setiap tahunnya perlu dibuat rakit-rakit baru, namun rakit yang lama bisa digunakan sebagai pupuk selama musim kering. Kebun terapung juga digunakan untuk

menghasilkan sayuran di Danau Inle, Myanmar. Untuk informasi lebih lanjut, lihat halaman mengenai kebun terapung Practical Action di http://practicalaction.org/climatechange_floatinggardens. Sayuran yang tumbuh di kawasan basah dan tergenang air. Kawasan yang terletak di dataran rendah dan memiliki drainase yang buruk, akan rawan banjir dan tergenang air. Kawasan seperti ini mungkin tidak akan dapat memberikan daya dukung kepada tanaman yang biasa ditanam di lahan kering untuk jangka waktu yang panjang. Untuk produksi di kawasan basah dan tergenang air, ada beberapa tanaman air di kawasan Asia yang bisa dipertimbangkan, termasuk:

Keman air (Neptunia oleracea). Tanaman ini tumbuh dalam kondisi tergenang air. Lihat Water Mimosa (AVDRC) http://libnts.avrdc.org.tw/fulltext_pdf/ebook1/10-39%20water%20mimosa.pdf.

Talas (Colocasia esculenta). Bergantung kepada varietasnya, tanaman ini tumbuh di kondisi terendam dan tergenang air.Lihat Farm and Forestry Production and Marketing Profile for Taro (Permanent Agriculture Resources publication) http://www.agroforestry.net/scps/Taro_specialty_crop.pdf.

Kangkung (Ipomoea aquatica). Bergantung kepada varietasnya, kangkung tumbuh di kondisi basah, tergenang air atau terendam air; lihat Suggested Cultural Practices for Kangkong (AVRDC) http://libnts.avrdc.org.tw/fulltext_pdf/E/2001-2005/e03423.pdf.

Teratai besar (Nelumbo nucifera). Teratai tumbuh di kondisi terendam air; salah satu bab dalam Asian vegetables (The New Crop Industries Handbook) memuat informasi tentang produksi teratai. http://203.88.115.225/shadomx/apps/fms/fmsdownload.cfm?file_uuid=4A1FDBDE-F589-9F81-B9B4-6763A646F8F9&siteName=RIRDC.

Selada air (Nasturtium officinale). Tumbuhan ini juga tumbuh di kondisi tergenang/terendam air; lihat Hawaii Watercress Production (University of Hawaii) http://www.ctahr.hawaii.edu/oc/freepubs/pdf/RES-088.pdf.

Page 16: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Paku sayur (Diplazium esculentum). Tumbuhan paku tropis yang bisa dikonsumsi sebagai sayuran ini tumbuh di kondisi basah dan tergenang air. Sayangnya, sangat sedikit produk informasi on-line yang tersedia untuk tanaman ini. Lihat Aquatic Crops vs. Organic Soil Subsidence (Julia F. Morton and George H. Snyder) untuk mendapatkan pengantar singkat mengenai sayuran paku-pakuan dan tanaman air lainnya http://www.fshs.org/Proceedings/Password%20Protected/1976%20Vol.%2089/125-129%20(MORTON).pdf.

Panduan pemanfaatan Tumbuhan air/The Handbook of Utilization of Aquatic Plants (FAO Fisheries Technical Paper No. 187) merupakan rujukan yang terpercaya mengenai berbagai tanaman air yang ditanam untuk konsumsi manusia dan ternak. http://www.fao.org/docrep/003/X6862E/X6862E00.htm#TOC.

Mengadaptasikan sistem produksi ternak terhadap perubahan iklim

Menurut Farming’s climate-smart future (Pye-Smith), 33 persen lahan tanam di dunia ini disediakan untuk menumbuhkan pakan ternak dan 26 persen tanah yang bebas es digunakan untuk padang penggembalaan. Dalam kaitannya dengan perubahan iklim, produksi ternak menghadirkan sejumlah tantangan:

Peternakan bertanggung jawab terhadap terlalu banyaknya rumput yang habis, rusaknya tanah dan punahnya bagian-bagian hutan. Dengan demikian sektor peternakan melepaskan GRK dalam jumlah besar.

Ternak juga merupakan sumber utama terbesar dari emisi metana global.

Sebagian dari panen kedelai tahunan—kebanyakan ditanam di lahan yang sebelumnya adalah hutan tropis di Amerika Latin—hasilnya digunakan sebagai pakan ternak.

Dampak-dampak tersebut di atas pasti akan terjadi karena diperkirakan konsumsi daging akan meningkat dalam dekade-dekade yang akan datang.

Dibutuhkan berbagai cara untuk mengurangi peran jejak kaki sektor peternakan terhadap perubahan iklim. Cara-cara tersebut, di antaranya:

Mengembangkan jenis ternak ruminan baru yang menghasilkan lebih sedikit metana.

Memperbaiki sistem produksi dan pakan ternak.

Mengelola penggembalaan dengan cara yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan nutrisi ternak dan mengurangi emisi GRK.

Memperkenalkan metoda pengelolaan limbah ternak yang dapat mengurangi emisi.

Menggabungkan produksi tanaman dan ternak untuk mengurangi limbah dan meningkatkan kesuburan tanah (Ibid.).

Mengakses ternak yang tangguh Meskipun jenis ternak ruminan baru yang menghasilkan lebih sedikit metana belum benar-benar tersedia, namun akses terhadap jenis ternak ruminan- tahan panas dari berbagai binatang ternak bisa dijangkau oleh para petani kecil. Untuk menghadapi efek meningkatnya suhu terhadap produksi ternak, Calvosa, et al. (IFAD) merekomendasikan strategi yang mencakup:

Mengidentifikasi dan memperkuat jenis lokal yang telah beradaptasi dengan stres iklim lokal dan sumber pakan.

Meningkatkan genetik lokal melalui perkawinan-silang dengan jenis ternak tahan-panas dan toleran terhadap penyakit.

Page 17: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Karena ketersediaan sumberdaya genetik untuk jenis ternak yang toleran terhadap panas dan penyakit akan meliputi jenis lokal yang tahan banting, maka LSM dan berbagai lembaga pengembangan masyarakat dapat berperan sebagai pelaku inventori dan bertindak menjaga kelestarian keragaman hayati ternak lokal. Jika diperlukan, mereka dapat membantu mengakses jenis-jenis ternak baru dan cocok, yang berasal dari tempat lain. Salah satu sumberdaya yang memperkenalkan berbagai strategi untuk memelihara keragaman hayati ternak dan meningkatkan pengelolaan serta pembiakan ternak yang toleran terhadap panas adalah Climate change and the characterization, breeding and conservation of animal genetic resources (presentasi slide FAO) http://www.globaldiv.eu/Livestock_Biodiversity_Workshop/Presentations/5th%20May%202010/Hoffmann.pdf. Peningkatan sistem produksi dan pakan ternak Dengan meningkatnya stres yang sudah diperkirakan akibat serangan hama serangga yang tahan panas (misalnya, lalat dan nyamuk), maka praktek peningkatan produksi ternak untuk pertanian skala kecil akan mencakup tersedianya naungan dan air (Calvosa, et al.) dan perlindungan dari serangan serangga.

Kain untuk naungan atau semacam jaring plastik bisa dipasang di sekitar kandang ternak, misalnya kandang babi, untuk menghalangi terik sinar matahari dan mencegah masuknya serangga.

Asap cair bisa digunakan untuk mengusir lalat dan mengurangi bau. Lihat An Introduction to Wood Vinegar (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Wood_Vinegar.pdf.

Air perlu tersedia sepanjang waktu; pendekatan-pendekatan untuk menadah air hujan (serupa dengan daftar yang diberikan di bagian hortikultura) juga bisa diterapkan.

Dalam hal pengelolaan pakan yang lebih baik, usaha membuat kebun pakan intensif untuk sistem pakan ternak yang “dipangkas dan dibawa” bisa menghilangkan karbon dan bisa lebih produktif daripada padang rumput selama kondisi panas dan kering. Untuk memberi makan kambing, sapi dan babi, maka kebun seperti ini dapat ditanami tanaman pakan ternak yang tepat seperti; rumput gajah (Pennisetum purpureum), murbei (Morus spp), indigo (Indigofera teysmanii; pohon multi-guna yang dapat membereskan nitrogen sendiri dan menghasilkan pakan yang baik bagi ternak, unggas dan beberapa ikan jenis grass fish (Nguyen)), lamtoro (Leucaeana spp), apa-apa (Flemingia macrophylla) dan rumput kuda (Stylosanthes guianensis). Sumberdaya on-line tentang tanaman penghasil pakan ternak mencakup:

Forages (ECHO Technical Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/E66CDFDB-0A0D-4DDE-8AB1-74D9D8C3EDD4/Forages.pdf.

Mulberry: an exceptional forage available almost worldwide! (buletin FAO) http://www.fao.org/ag/AGA/AGAP/FRG/Mulberry/Papers/HTML/Mulbwar2.htm.

Forage crops ease the burden of finding pig feed (artikel CGIAR). http://aciar.gov.au/files/node/8925/Forage_crops_pig_feed.pdf.

Managing Feed Resources in Upland Livestock Systems (National Agriculture and Forestry Research Institute publication - Laos) http://www.nafri.org.la/document/sourcebook/Sourcebook_eng/volume2/13_feedresources_ciat.pdf.

Forage Options for the Lao Uplands (National Agriculture and Forestry Research Institute publication - Laos) http://www.nafri.org.la/document/sourcebook/Sourcebook_eng/volume2/14_forages_ciat.pdf.

Fermentasi pakan ternak.

Page 18: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Dengan menggunakan materi tanaman tahunan yang tersedia di tempat, seperti batang pisang, pepaya, berbagai buah lainnya dan serasah sayuran, bisa diperoleh fermentasi pakan tertentu yang bisa digunakan sebagai pakan tambahan untuk ternak babi, unggas dan lele. Sebagai tanggapan terhadap perubahan iklim, pakan sejenis ini, yang dibuat dari tumbuhan berbatang lunak bisa membantu mengurangi jumlah padi-padian yang dijadikan pakan ternak. Karena fermentasi tidak membutuhkan proses memasak, maka fermentasi juga hemat bahan bakar dan mengurangi produksi GRK. Untuk mendapatkan pengantar tentang bagaimana menggunakan mikroorganisma yang bermanfaat menghasilkan makanan yang terfermentasi (dan juga untuk meningkatkan kualitas tanah), lihat:

An Introduction to Asian Natural Farming (http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/An_introduction_to_Asian_Natural_Farming_-_Pig_Production.pdf)

Multiplication and Use of Soil Microorganisms (ECHO Development Notes #110, halaman 1) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/62026577-227A-4FB0-8B25-B0838484CED7/Issue110.pdf

Meningkatkan pengelolaan penggembalaan Penelitian global menunjukkan bahwa penggembalaan bisa memberikan dampak negatif maupun positif pada vegetasi lahan penggembalaan dan tanah (Calvosa, et al.), bergantung kepada:

Karakteristik iklim ekosistem lahan penggembalaan

Riwayat penggembalaan

Efektivitas pengelolaan Sebagai contoh, menurut laporan International Fund for Agricultural Development (IFAD), penggembalaan di padang rumput membantu mengurangi emisi yang disebabkan oleh penyimpanan kotoran ternak. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa praktek-praktek umum dalam pengelolaan

penggembalaan yang dapat meningkatkan penghilangan karbon, adalah:

Pengelolaan kecepatan bertambahnya ternak –misalnya, menjaga agar kecepatan bertambahnya ternak tidak melampaui kapasitas daya dukung padang penggembalaan.

Pengelolaan rotasi padang rumput adalah cara mengurangi emisi GRK dari sektor produksi tanaman pakan ternak yang rendah-biaya. Tanah yang terancam bahaya degradasi perlu dipagari selama beberapa musim dan/atau sampai pulih kembali.

Menanam spesies rumput dan kacang-kacangan di padang penggembalaan juga dapat meningkatkan penyimpanan karbon di dalam tanah. Menurut sebuah laporan dari International Center for Tropical Agriculture (CIAT), padang penggembalan yang ditanami dapat mengurangi emisi GRK melalui cara:

Menghilangkan CO2 atmosfer. Pakan ternak yang berkualitas tinggi, seperti rumput malela/brachiaria menduduki tempat kedua sesudah hutan alam dalam hal potensi menyimpan karbon.

Mengurangi emisi CH4 yang dihasilkan per ekor ternak ruminan dibandingkan emisi CH4 yang dikeluarkan oleh ternak yang digembalakan di padang pengembalaan dengan kualitas lebih rendah/terdegradasi.

Mengurangi emisi N2O. Sumberdaya on-line yang terkait dengan pengembangan pengelolaan penggembalaan mencakup:

Page 19: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

The Living Fence: Its Role on the Small Farm (ECHO Technical Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/D9D576A1-771A-4D95-A889-4FBD9E75D03D/Living_Fence--Its_Role_on_the_Small_Farm.pdf.

Forage Development and Management in Communal Grazing System in Malaysia (FAO document) http://www.fao.org/ag/AGP/agpc/doc/Proceedings/manado/chap9.htm.

Improved Pastures under Coconuts in Bicol (dokumen FAO) http://www.fao.org/ag/AGP/AGPC/doc/Publicat/VIET95/V95_37.PDF.

Forage Grasses and Legumes with Broad Adaptation for Southeast Asia (International Grasslands) http://www.internationalgrasslands.org/files/igc/publications/1997/1-01-051.pdf.

Tropical Forages: An Interactive Selection Tool - CSIRO Sustainable Ecosystems (CSIRO), Department of Primary Industries and Fisheries (DPI&F Queensland), Centro Internacional de Agricultura Tropical (CIAT) dan International Livestock Research Institute (ILRI) - http://www.tropicalforages.info/.

Salah satu opsi berbiaya-rendah untuk meningkatkan padang penggembalaan adalah Farmer Managed Natural Regeneration (FMNR),sebuah pendekatan untuk mengembalikan dan memperbaiki lahan pertanian, hutan dan padang rumput; yang dapat dilakukan dengan cepat, berbiaya-rendah dan mudah ditiru. FMNR awalnya ditemukan dan dikembangkan di Afrika Barat selama tahun 1980-an oleh Tony Rinaudo, seorang agronomis sekaligus pekerja World Vision. Sejak saat itu pendekatan ini tersebar ke berbagai tempat di dunia. Pendekatan ini didasarkan pada pemberian dorongan untuk secara sistematis melakukan penghijauan kembali pohon-pohon yang sudah ada, atau dengan menanam benih sendiri. Hal ini bisa dilakukan di mana saja ditemukan tunggul pohon yang masih mampu bertunas kembali, atau benih yang sudah ada di tanah dan dapat berkecambah.

Di wilayah-wilayah kering yang menjalankan FMNR, binatang memamah-biak dapat melewati masa kekeringan meskipun padang rumput benar-benar jauh berkurang. Mereka memakan daun-daun dan polong-polongan yang dibiarkan bertumbuh. Kesuburan tanah di padang rumput semi-hutan juga meningkat, karena ternak menghasilkan kotoran dan urin ketika mereka menghabiskan lebih banyak waktu di bawah naungan pepohonan atau pada saat mencari polong-polong yang jatuh dari pohon. Naungan yang diberikan oleh pohon dalam sistem FMNR, juga melindungi rumput padang rumput dan tanaman lain dari erosi yang diakibatkan oleh angin dan panas.

Untuk informasi lebih lanjut, lihat Farmer Managed Natural Regeneration (ECHO Technical Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/D9D576A1-771A-4D95-A889-4FBD9E75D03D/TN_65_Farmer_Managed_Natural_Regeneration.pdf.

Mengelola limbah kotoran ternak Kotoran ternak, terutama dari peternakan berskala besar, merupakan sumber metana dan polutan lainnya. Limbah ini sering mengkontaminasi batang air dan muka air tanah dengan nitrat. Salah satu opsi untuk mengelola limbah ternak adalah melalui produksi biogas yang menggunakan sistem berskala besar maupun kecil. Untuk informasi lebih lanjut, lihat:

Heifer International Biogas Manual (PDF) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Biogas_-_Heifer_International.pdf

Baron Small-Scale Biogas Digester (tautan dari the Border Green Energy Team website) http://www.habmigern2003.info/biogas/Baron-digester/Baron-digester.htm

Page 20: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

The Livestock Revolution (ECHO Development Notes # 76, halaman 3) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn76.pdf

Penggunaan limbah ternak untuk menghasilkan kompos menawarkan cara lain guna menghilangkan karbon. Sebagai contoh, alas tidur ternak yang dibuat dari sekam padi ataupun bubuk gergaji, sesudah berbulan-bulan digunakan akan tercampur dengan limbah ternak. Material yang kaya nitrogen ini bisa dimasukkan ke dalam kebun atau ladang sebagai kompos. Untuk informasi mengenai bagaimana menggunakan limbah ternak dengan aman dan tepat, lihat:

Manure Management to Prevent Produce Contamination (ECHO Development Notes #58, halaman 3) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn58.pdf

Recycling Livestock Waste (publikasi FAO yang mencakup penggunaan limbah ternak untuk pupuk tanaman, produksi biogas dan produksi kiambang/duckweed sebagai pakan ternak) http://betuco.be/dieren/Recycling%20Livestock%20Wastes%20Fao.pdf

An Introduction to Asian Natural Farming (http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/An_introduction_to_Asian_Natural_Farming_-_Pig_Production.pdf)

Mengadaptasikan mata pencaharian dan sistem budidaya akuatik di wilayah pesisir terhadap

perubahan iklim.

Menurut Farming’s climate-smart future (Pye-Smith), perubahan iklim akan memberikan dampak nyata terhadap perikanan dan budidaya akuatik yang sekarang ini menyangga kehidupan sekitar 500 juta orang dan merupakan sumber utama protein hewani bagi negara-negara termiskin. Beberapa hal yang diperkirakan terjadi akibat perubahan iklim, yang kemungkinan besar mempengaruhi produktivitas kawasan akuatik adalah:

Meningkatnya suhu permukaan-laut.

Menurunnya bentangan es di atas laut.

Perubahan dalam salinitas/kadar garam dan derajat keasaman. Laporan di atas menyatakan bahwa apa dampak persis dari perubahan iklim terhadap perikanan dan budidaya akuatik akan berbeda-beda, bergantung kepada sifat dasar perubahan iklim regional dan spesies kehidupan air yang terlibat di dalamnya. Sejumlah organisma air mungkin akan diuntungkan oleh musim pertumbuhan yang lebih lama dan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat, sedangkan yang lain sebaliknya akan sangat dirugikan sehingga memberikan dampak nyata pada perikanan subsisten dan perikanan komersial. Sebagai contoh, naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan berubahnya lahan tanam di wilayah pesisir sehingga perlu bergeser dari lahan yang menghasilkan produksi tanaman menjadi lahan untuk budidaya akuatik (Pye-Smith).

Meningkatnya gangguan air laut dan munculnya lebih banyak resiko akibat gelombang badai menyebabkan UNDP memperkirakan bahwa produksi tanaman pangan di Bangladesh telah berkurang 30 persen. Jika permukaan air laut terus meningkat dengan kecepatan sebesar sekarang ini, maka pada tahun 2050 sekitar 16 % wilayah pesisir negara tersebut akan ada di bawah permukaan air. Diperkirakan sekitar 18,5 juta orang yang mendiami wilayah pantai di Bangladesh akan menghadapi kelaparan, kehilangan rumah/tempat tinggal dan kemiskinan, akibat perubahan iklim. Untuk menanggapi hal ini, pemerintah Bangladesh sedang mengembangkan proyek “Hutan, Buah dan Ikan (FFF/Forest Fruit and Fish)”. Proyek ini mendorong ditanamnya pohon buah-buahan dan budidaya ikan serta menanam hutan bakau, sebagai mata pencaharian. Memulihkan hutan bakau

Page 21: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

dan hutan pesisir lainnya akan membantu melindungi daratan pesisir dari serangan badai, mengembangkan habitat binatang liar dan keragaman hayati serta menghilangkan karbon [C]. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang proyek FFF, lihat tautan http://www.undp.org.bd/projects/prodocs/Coastal%20Afforestration/ANewLandUseModel_ForestFruitFish.pdf. Agar budidaya akuatik dapat beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan ikim, IWMI dan The World Fish Center merekomendasikan untuk:

Mengintegrasikan budidaya ikan ke dalam pertanian beririgasi (misalnya sistem padi/ikan), sehingga meningkatkan produktivitas air.

Meningkatkan budidaya akuatik di waduk-waduk untuk mendukung produksi ikan dan mengurangi tekanan pada produksi ikan yang dihasilkan oleh alam.

Karena populasi alami ikan mungkin semakin dipengaruhi oleh tantangan iklim (misalnya banjir, kekeringan), maka rumah tangga-rumah tangga mungkin perlu mulai membudidayakan ikan di tangki atau kolam kecil. Untuk informasi tentang sumber daya budidaya akuatik, lihat:

A Low Resource Method for Raising Fish in Haiti (ECHO Development Notes #105, halaman 1) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/Issue105.pdf.

Fish Farming: Basics of Raising Tilapia & Implementing Aquaculture Projects (ECHO Technical Note) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/E66CDFDB-0A0D-4DDE-8AB1-74D9D8C3EDD4/Fish_Farming.pdf.

Farm ponds for water, fish and livelihoods (dokumen FAO) ftp://ftp.fao.org/docrep/fao/011/i0528e/i0528e.pdf.

Energi alternatif untuk mengurangi perubahan iklim.

Para pekeja pengembangan masyarakat dapat membantu petani kecil mengurangi kebergantungan pada bahan bakar GRK-penghasil karbon dengan cara mengembangkan energi terbarukan yang tepat (misalnya energi surya dan air) dan juga mengembangkan teknologi yang menggunakan bahan bakar biomassa lokal (kayu bakar, serasah tanaman, arang,dll) yang lebih bersih, lebih efisien dan mudah diperoleh. Selain biogas (yang telah disebutkan sebelumnya), opsi energi alternatif yang dapat di-evaluasi dan dikembangkan oleh para pekerja pengembangan masyarakat, meliputi:

Micro- or pico-hydro yang menghasilkan listrik dari jatuhan air, misalnya sumber air gunung dengan menggunakan turbin yang relatif kecil dan tidak mahal –lihat Micro-hydro in Myanmar and Thailand (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Micro-Hydro_in_Myanmar_and_Thailand.pdf.

Solar power/listrik tenaga surya menggunakan energi matahari untuk menghasilkan listrik dan memasak serta memanaskan air--, – Solar Energy, small scale applications in developing countries (publikasi WOT tentang bagaimana mengeringkan dan memasak menggunakan sinar matahari, air panas dan panel PV); diunduh dari http://www.wot.utwente.nl/en/knowledge-center/publications/other-applications.

Page 22: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Arang yang dibuat dari kayu sisa, kayu hasil pemangkasan tanaman dan serasah, sehingga dapat membantu mencegah/mengurangi penggundulan hutan – Charcoal Production in 200-Liter Horizontal Drum Kilns (ECHO Asia Notes) http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/F6FFA3BF-02EF-4FE3-B180-F391C063E31A/Charcoal_Production_in_200-Liter_Horizontal_Drum_Kilns.pdf.

Mengembangkan tungku arang dan tungku kayu bakar yang membakar bahan bakar secara lebih efisien dan menghasilkan lebih sedikit emisi. Perhatikan sumberdaya berikut: Indoor Air Pollution from Cooking Fire Smoke (ECHO Development Notes #85, halaman 1)

http://c.ymcdn.com/sites/www.echocommunity.org/resource/collection/CAFC0D87-129B-4DDA-B363-9B9733AAB8F1/edn85.pdf

Portable Clay Stove Construction (HEDON sumberdaya on-line ) http://www.hedon.info/PortableClayStoveConstruction

Design Principles for Wood Burning Cookstoves (The Partnership for Clean Indoor Air) http://www.hedon.info/View+Publication&itemId=12226.

Tungku penghasil gas dapat mengubah biomasa, seperti sekam padi menjadi gas sintetis yang bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak. Biomasa sisa yang masih terbakar juga bisa digunakan sebagai biochar. Dokumen yang bersangkutan dengan hal ini mencakup: Micro-gasification and why it works (publikasi di situs HEDON)

http://www.hedon.info/docs/BP53-Anderson-14.pdf Dokumen The comprehensive Rice Husk Gas Stove Handbook (A.T Belonio)

http://www.bioenergylists.org/stovesdoc/Belonio/Belonio_gasifier.pdf.

Rekomendasi Akhir

Tidak ada solusi tunggal dalam mengadaptasi produksi makanan yang cukup komprehensif untuk membentuk petani yang tangguh dalam menghadapi perubahan iklim dan untuk mengurangi perubahan iklim yang lebih parah. Untungnya, dalam tataran praktis semua opsi yang direkomendasikan dalam tulisan ini adalah pendekatan-pendekatan yang telah dikenal dengan baik dan telah diterima sebagai pendekatan bagi pertanian berkelanjutan dan pengembangan komunitas. Meskipun demikian, masing-masing pekerja atau lembaga pengembangan masyarakat perlu mempertimbangkan hal-hal di bawah ini, pada saat menyelidiki apa tanggapan pertanian yang tepat dan tangguh dalam menghadapi perubahan iklim, untuk keperluan evaluasi dan kemungkinan pengembangannya bagi kelompok-kelompok fokus:

Adaptasi terhadap perubahan iklim serta respon mitigasi yang mana yang paling bisa diterapkan pada wilayah dan komunitas fokus tertentu? Sebagai contoh, beberapa pendekatan untuk wilayah pesisir mungkin tidak cocok untuk diterapkan di kawasan dataran tinggi.

Bagi lembaga-lembaga berukuran kecil, respon yang terfokus dan khusus mungkin merupakan pendekatan yang lebih baik ketimbang mencoba berbagai usaha dengan spektrum luas.

Badan-badan/lembaga perlu berkonsultasi dan bekerjasama untuk mengkoordinasikan strategi respon yang tidak bersaing satu sama lain, di wilayah fokus yang sama.

Pendanaan dari donor internasional semakin berfokus pada perubahan iklim. Badan-badan/lembaga perlu memperhatikan bagaimana cara terbaik untuk menjadi mitra lembaga internasional (dan lembaga-lembaga lainnya) sehingga bisa cukup mengakses pendanaan dan sumberdaya lain yang diperlukan untuk membangun komunitas dan pertanian yang tangguh.

Page 23: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Daftar Pustaka

Belonio, Alexis T. Rice Husk Gas Stove Handbook. Appropriate Technology Center. Department of Agricultural Engineering and Environmental Management, College of Agriculture, Central Philippine University, Iloilo City, Philippines, 2005.

Calvosa, Chiara, Delgermaa Chuluunbaatar and Katiuscia Fara. Livestock and climate change. International Fund for Agricultural Development (IFAD), Rome, 2010. http://www.ifad.org/lrkm/factsheet/cc.pdf.

Chestney, Nina. “More than 100 million people will die and global economic growth will be cut by 3.2 percent of gross domestic product (GDP) by 2030 if the world fails to tackle climate change.” Reuters, September 26, 2012. http://www.reuters.com/article/2012/09/25/climate-inaction-idINDEE88O0HH20120925.

Chu, Jennifer. “When it rains, it pours: Study estimates rate of intensification of extreme tropical rainfall with global warming.” MIT News Office, September 16, 2012. http://web.mit.edu/newsoffice/2012/study-shows-intensified-tropical-rainfall-with-global-warming-0917.html. Earth System Research Laboratory. “Trends in Atmospheric Carbon Dioxide.” http://www.esrl.noaa.gov/gmd/ccgg/trends/ (diakses Nov. 13, 2012). Environmental Protection Agency. “A student’s guide to global climate change.” http://www.epa.gov/climate/climatechange/kids/basics/today/greenhouse-gases.htm (diakses Desember 27, 2012). Environmental Protection Agency. “Causes of Climate Change.” http://www.epa.gov/climatechange/science/causes.html (diakses Desember 27, 2012). Environmental Protection Agency. “Global Emissions.” http://epa.gov/climatechange/ghgemissions/global.html (diakses Desember 27, 2012). Environmental Protection Agency. “Glossary of Climate Change Terms.” http://epa.gov/climatechange/glossary.html (diakses Desember 27, 2012).

Haile, Solomon G., Clyde W. Fraisse, Vimala D. Nair, and P.K. Ramachandran Nair. Greenhouse Gas Mitigation in Forest and Agricultural Lands: Carbon Sequestration. Publication #AE435, University of Florida IFAS Extension, 2012. http://edis.ifas.ufl.edu/pdffiles/AE/AE43500.pdf.

Haq, Naimul. “Forests, Fruit and Fish Could Save Coastal Communities.” Inter Press Service News Agency, diakses Jan. 7, 2013. http://www.ipsnews.net/2012/12/forests-fruit-and-fish-could-save-coastal-communities/?utm_source=People+and+Forests+E-News&utm_campaign=bf6871d2c1-People_and_Forests_E_News_JAN_2013&utm_medium=email.

Harvey, Fiona. “Climate change is already damaging global economy, report finds.” The Guardian, September 26, 2012. http://www.guardian.co.uk/environment/2012/sep/26/climate-change-damaging-global-economy?newsfeed=true&utm_source=People+and+Forests+E-News&utm_campaign=c84e2d7f09-People_and_Forests_E_News_Oct_2012&utm_medium=email.

Johnston, Robyn, et al., Rethinking agriculture in the Greater Mekong Subregion: how to sustainably meet food needs, enhance ecosystem services and cope with climate change. Colombo, Sri Lanka: International Water Management Institute, 2010.

Page 24: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

http://www.iwmi.cgiar.org/Publications/Other/PDF/Summary-Rethinking_Agriculture_in_the_Greater_Mekong_Subregion.pdf. Laborte, Alice, et al., “Rice feels the heat.” International Rice Research Institute, Los Banos, Philippines, accessed Sept 10, 2012. http://irri.org/index.php?option=com_k2&view=item&id=12246:rice-feels-the-heat&lang=en. Leiserowitz, Anthony, et al., Climate change in the American mind: Americans’ global warming beliefs and attitudes in September, 2012. Yale University and George Mason University. New Haven, CT: Yale Project on Climate Change Communication, 2012. http://environment.yale.edu/climate/files/Climate-Beliefs-September-2012.pdf. National Aeronautics and Space Administration. “The present and future consequences of global change.” http://climate.nasa.gov/effects (diakses September 14, 2012). Nguyen Van So. “The Potential of Local Tree Species to Accelerate Natural Forest Succession on Marginal Grasslands in Southern Vietnam.” Proceedings from the Forest Conservation for Wildlife Restoration Workshop, Forest Restoration Research Unit, Chiang Mai. 2000. Peters, Michael, et al., ”Tropical Forage-based Systems to Mitigate Greenhouse Gas Emission.” Chapter 11, Eco-Efficiency: From Vision to Reality: Key Messages from a Publication Describing Advances and Options in Eco-Efficient Agriculture. International Center for Tropical Agriculture, Cali, Colombia. 2010. http://ciat.cgiar.org/wp-content/uploads/2012/12/chapter_11_eco_efficiency.pdf. Practical Action. “Floating Gardens.” http://practicalaction.org/climatechange_floatinggardens (diakses September 13, 2012).

Pye-Smith, Charlie. Farming’s climate-smart future: Placing agriculture at the heart of climate-change policy. The Technical Centre for Agricultural and Rural Cooperation (CTA) and The CGIAR Research Program on Climate Change, Agriculture and Food Security (CCAFS). 2011. http://ccafs.cgiar.org/sites/default/files/assets/docs/farmings_climate-smart_future.pdf.

Redfern, Suzanne K., et al., Rice in Southeast Asia: Facing Risks and Vulnerabilities to Respond to Climate Change. Food and Agriculture Organization (FAO). Rome. 2012. http://typo3.fao.org/fileadmin/templates/agphome/documents/climate/Rice_Southeast_Asia.pdf.

Toensmeier, Eric. “Perennial Staple Crops.” The Overstory #248. 2012.

http://agroforestry.net/overstory/overstory248.html.

350 Science. http://www.350.org/en/node/26 (diakses September 14, 2012). Uphoff, N. “Alternative Management Methods and Impacts with the System of Rice Intensification (SRI) in Responding to Climate Change Effects.” Climate Change and Rice Agriculture, 3rd International Rice Congress. Hanoi, November 8-12. 2010.

UNEP/GRID-Arendal. “Vital Climate Graphics.” http://www.grida.no/graphicslib/detail/global-atmospheric-concentration-of-co2_836d# (diakses September 13, 2012).

Page 25: Echo Asia Notes, Issue 16 March 2013 Alat-alat Pertanian … ·  · 2014-10-21Dampak terhadap perikanan - perubahan iklim cenderung berpengaruh negatif terhadap tersedianya berbagai

Wikipedia. “Desert Fruit.” http://en.wikipedia.org/wiki/Category:Desert_fruit (diakses Januari 4, 2013). World Vision. Farmer Managed Natural Regeneration: An effective approach to restoring and

improving agricultural, forested and pasture lands. World Vision International. 2012.

http://www.worldvision-institut.de/_downloads/allgemein/FMNR_PM.pdf?mysid=vnixxoja.