ebm diagnosis

8
EBM SKENARIO Pak Budi yang berumur 26 tahun merupakan seorang pegawai dari sebuah perusahaan minyak baru saja pulang ke Jakarta dari tempat kerjanya di Papua selama 2 minggu. Dua minggu setelah kembali dari Papua, Pak Budi datang ke klinik Yarsi karena mengalami demam semenjak 7 hari yang lalu. Demam dirasakan berselang setiap satu hari dimana setiap kali demam didahului menggigil dan setelah demam berkeringat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien pucat dan teraba sedikit pembesaran hati. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter menduga Pak Budi menderita malaria. Untuk menegakkan diagnosis tersebut diperlukan adanya pemeriksaan penunjang laboratorium darah. Kemudian dokter menyarankan untuk pemeriksaan darah dengan Rapid Diagnostic Test Kit : SD Bioline Malaria Ag. P.f/Pan dengan cara mengambil darah yang ditusukkan pada ujung jari. Sebelumnya, tetangga pak Budi yang bekerja di tempat yang sama pernah mengalami malaria dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang dengan membuat sediaan apus darah tepi. Lalu pak Budi menanyakan apakah dengan Rapid Diagnostic Test Kit dapat memberikan hasil yang lebih maksimal dibandingkan dengan sediaan apus darah tepi tersebut. FOREGROUND QUESTION 1

Upload: mutia-rizki

Post on 13-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ebm

TRANSCRIPT

Page 1: Ebm Diagnosis

EBM

SKENARIO

Pak Budi yang berumur 26 tahun merupakan seorang pegawai dari sebuah perusahaan minyak

baru saja pulang ke Jakarta dari tempat kerjanya di Papua selama 2 minggu. Dua minggu setelah

kembali dari Papua, Pak Budi datang ke klinik Yarsi karena mengalami demam semenjak 7 hari

yang lalu. Demam dirasakan berselang setiap satu hari dimana setiap kali demam didahului

menggigil dan setelah demam berkeringat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien pucat dan

teraba sedikit pembesaran hati. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter menduga Pak

Budi menderita malaria. Untuk menegakkan diagnosis tersebut diperlukan adanya pemeriksaan

penunjang laboratorium darah. Kemudian dokter menyarankan untuk pemeriksaan darah dengan

Rapid Diagnostic Test Kit : SD Bioline Malaria Ag. P.f/Pan dengan cara mengambil darah yang

ditusukkan pada ujung jari. Sebelumnya, tetangga pak Budi yang bekerja di tempat yang sama

pernah mengalami malaria dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang dengan

membuat sediaan apus darah tepi. Lalu pak Budi menanyakan apakah dengan Rapid Diagnostic

Test Kit dapat memberikan hasil yang lebih maksimal dibandingkan dengan sediaan apus darah

tepi tersebut.

FOREGROUND QUESTION

Apakah Rapid Diagnostic Test Kit : SD Bioline Malaria Ag. P.f/Pan lebih efektif digunakan

dalam menegakkan diagnosis malaria dibandingkan dengan pembuatan sediaan apus darah tepi?

PICO

P : Pak Budi 26 tahun dengan gejala malaria

I : Rapid Diagnostic Test Kit : SD Bioline Malaria Ag. P.f/Pan

C : Sediaan Apus Darah Tepi

1

Page 2: Ebm Diagnosis

O : Penagakkan diagnosis malaria lebih efektif

KEYWORD

Malaria AND Blood Smear AND Rapid Diagnostic Test AND Validity

TYPE OF QUESTION

Diagnosis

PEMILIHAN SITUS

web.b.ebscohost.com

HASIL PEMERIKSAAN

2 Artikel

JURNAL

Eastern Mediteranian Health Journal

SELECTED ARTICLE

Study on Validity of a Rapid Diagnostic Test Kit Versus Light Microscopy for Malaria

Diagnosis in Ahmedabad City, India

S. Vyas, B. Puwar, V. Patel, G. Bhatt, S. Kulkarni and M. Fancy

2

Page 3: Ebm Diagnosis

CRITICAL APPRAISAL

VALIDITY

1. Menentukan ada atau tidaknya perbandingan yang dilakukan secara independent dan

blind terhadap suatu standar rujukan (gold standar).

Pada jurnal ini dijelaskan bahwa penelitian dilakukan secara independent dan blind.

2. Menentukan kesesuaian antara sample pasien penelitian dengan spektrum penderita pada

setting praktik klinik saat uji diagnostik tersebut akan diaplikasikan.

Usia pasien (26 tahun) masuk ke dalam rentang usia sample penelitian (<10 - >60 tahun).

Serta gejala yang ditunjukkan pasien (demam) pada kasus di atas sesuai dengan kasus

sample penelitian.

3

Page 4: Ebm Diagnosis

3. Menentukan ada tidaknya rujukan standar dilakukan tanpa melihat hasil uji diagnostik.

Peneliti melakukan studi ini dengan tujuan untuk melihat kemampuan atau performa

diagnostik dari RDT dikarenakan adanya keterbatasan dan keterlambatan diagnosis kasus

malaria dengan menggunakan pemeriksaan diagnostik utama (gold standart) yaitu dengan

sediaan apus darah.

IMPORTANCE

1. Bagaimana sensitivity, specificity, dan LR ?

LR (+) = sensitivity

(1−specificity) LR (-) = (1−sensitivity )

specificity

4

Page 5: Ebm Diagnosis

APPLICABILITY

1. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (available, affordable, accurate,

precise).

Available : Metode pemeriksaan yang dilakukan penelitian ini tersedia sehingga bisa

dilakukan oleh pasien dalam kasus di atas.

Affordable : Tidak disebutkan dalam jurnal.

Accurate : Keakuratan RDT : SD Bioline Malaria Ag P.F/Pan untuk mendiagnosis

total malaria mencapai 92,5%. Kasus malaria yang disebabkan oleh P.Vivax mencapai

90,8%. Dan kasus malaria yang disebabkan oleh P.falciparum mencapai 97.3%.

Precise : Tidak disebutkan dalam jurnal.

5

Page 6: Ebm Diagnosis

2. Menentukan hasil post-test-probability pasien.

Post test probability pasien dalam jurnal ini dijelaskan sebagai positive predictive value.

3. Menentukan ada atau tidaknya perubahan tata laksana dari hasil penelitian.

Tidak ada perubahan tata laksana dari hasil penelitian. Karena penelitian ini bertujuan

untuk mendiagnosis penyakit malaria secara cepat untuk mencegah terjadinya resistensi

obat.

6