eb news edisi 17 tahun 2014

58
1 EB News MARET 2014 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada EDISI 17 | MARET 2014 | www.feb.ugm.ac.id/ebnews ISSN: 2087-5967 ALUMNI CORNER Suryo Suwignjo Energi Perubahan bagi IBM Indonesia STUDENT’S CORNER Elisabeth Sherly Kurniawan Dari Kungfu ke Taekwondo

Upload: eb-news

Post on 19-Jan-2016

444 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Majalah Kwartalan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, EB News edisi ke-17 terbit bulan Maret 2014

TRANSCRIPT

Page 1: EB News Edisi 17 Tahun 2014

1EB News MARET 2014

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

EDISI 17 | MARET 2014 | www.feb.ugm.ac.id/ebnewsISSN: 2087-5967

ALUMNI CORNER

Suryo Suwignjo Energi Perubahan bagi IBM Indonesia

STUDENT’S CORNER

Elisabeth Sherly Kurniawan Dari Kungfu ke Taekwondo

Page 2: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Tahun Baru, Semangat Baru!

Tahun 2014 menjadi tahun yang penting bagi perjalanan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Pada bulan Maret, FEB UGM mendapatkan kunjungan Peer Review Team dari lembaga akreditasi internasional AACSB sebagai salah satu proses akreditasi prestisius ini. Serangkaian persiapan dilakukan oleh sivitas akademika dan alumni untuk hasil yang terbaik bagi fakultas tercinta ini.

Atmosfer AACSB sangat terasa di sekeliling fakultas. Mahasiswa, dosen dan karyawan saling bekerja sama untuk menyelenggarakan lokakarya, seminar, dan kuliah umum terkait dengan AACSB. Acara-acara apik tersebut diselenggarakan untuk membuat civitas akademika siap menghadapi kunjungan akreditasi bertaraf internasional ini. Menyelaraskan langkah dan tujuan merupakan inti dari acara-acara tersebut.

Selain kabar inti terkait AACSB, kabar terbaru kerjasama FEB UGM dengan Kyoto Graduate School of Economics serta Osnabruck Universiteit diulas dalam rubrik partnership. Demikian pula dengan ulasan perjalanan kesuksesan Suryo Suwignjo, Direktur IBM, pada rubrik Alumni Corner. News from Abroad yang tak kalah inspiratif dan menarik kali ini berlatar belakang negeri kangguru, Australia. Penuturan kesan dari mahasiswa asing yang telah melakukan pertukaran mahasiswa atau gelar ganda di FEB UGM dapat di lihat dirubrik Students’ Comments.

Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya bagi Fakultas tercinta ini dalam memajukan pendidikan dan penelitian untuk kemajuan masyarakat secara luas.

Maret 2014

Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc, Ph.D

Dekan

Diterbitkan olehFakultas Ekonomika dan BisnisUniversitas Gadjah MadaJl. Sosio HumanioraBulaksumur, Yogyakarta 55281T: + 62 274 548 510 (hunting)F: + 62 274 563 212E: [email protected]: http://www.feb.ugm.ac.id

Penanggung JawabMuhammad Edhie Purnawan, M.A., Ph.D(Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Alumni dan Kerjasama)

PengarahProf. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc, Ph.D(Dekan)

B.M. Purwanto, MBA., Ph.D(Wakil dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan)

Prof. Dr. Slamet Sugiri, M.B.A., Akt.(Wakil Dekan Bidang Keuangan Administrasi dan Sumber Daya Manusia)

Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D(Wakil Dekan Bidang Perencanaan dan Teknologi Informasi)

Tim LiputanAina Vidya TamaFarida FathoniahHestining KurniastutiIkhsan BriliantoNadia FitrianiPoppy LaksitaSiti Afiah Hesti Triani

ArtistikAlkhapila Nahri ZRoyyan Wicaksono

PREFACE

I

Page 3: EB News Edisi 17 Tahun 2014

What’s Up FEB

BEM FEB UGM 2013: Harmoni-Berkarya

Organisasi Mahasiswa FEB UGM:Tiada Henti Berkarya

MAGISTER MANAJEMEN

MAGISTER SAINS DAN DOKTOR

PROGRAM PROFESI AKUNTANSI

MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN

MAGISTER AKUNTANSI

33

37

41

45

Lecturer’s Article

News From Abroad

Alumni Corner

Student Corner

Heni Wahyuni, Ph.D.Good Day, Mate! Keindahan Sydney di Setiap Sudut Kota

Elisabeth Sherly KurniawanDari Kungfu ke Taekwondo

Eddy Junarsin, Ph.D.Akreditasi Internasional AACSB: Buah Manis Sebuah Perjuangan

3

4

S1 6

9

13

16

19

22

Special Report

Suryo SuwignjoEnergi Perubahan bagi IBM Indonesia

AACSB - FEB UGM25

Partnership 31

Scholarship and Recruitment 32

Around Bulaksumur

Advertorial

Facilities

43

44

47

Who’s Who 48

FEB in Pictures 49

Unit News 51

CONTENTS

IIEB News MARET 2014

Page 4: EB News Edisi 17 Tahun 2014

S1

Magister Ekonomi Pembangunan

Magister Sains dan Doktor

PPAkMagister Akuntansi Magister Manajemen

WHAT’S UP FEB

1

Page 5: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Malam kreativitas mahasiswa yang dikemas dalam bauran budaya lokal dan internasional.

STUDENT’S WEEK

WHAT’S UP FEBS1

2EB News MARET 2014

Page 6: EB News Edisi 17 Tahun 2014

BEM FEB UGM 2013: Harmoni-BerkaryaTahun 2013 adalah momen krusial menuju agenda besar yang menentukan masa depan anak muda dan bangsa Indonesia.

Satu tahun menjelang Pemilu untuk memilih pemimpin dan pembuat kebijakan, ditambah

dua tahun menuju ASEAN Economic Community (AEC), pasar bebas ASEAN yang menjadi tantangan untuk setiap negara meningkatkan daya saing sumber daya manusia dan komoditas perdagangannya. Berbagai langkah persiapan, mulai dari kajian isu hingga langkah konkrit dilakukan generasi muda dan berbagai lapisan masyarakat Indonesia untuk menjawab tantangan tersebut. Kuncinya adalah bagaimana kita bisa membangun harmoni dalam keberagaman bangsa untuk bekerja keras menghasilkan suatu karya yang bermanfaat bagi negeri ini.

Atas dasar itu, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FEB UGM mengangkat Harmoni-Berkarya sebagai tagline kepengurusan tahun 2013. Tetap menjadikan “Fight Against Poverty”sebagai nafas gerak, tujuan mulia dari BEM FEB UGM, berbagai kegiatan telah diselenggarakan untuk mewujudkan semangat Harmoni-Berkarya dan terus melawan kemiskinan. Student Week 2013 dimeriahkan dengan ekspo BEM-HMJ-LK-

mahasiswa asing, stand kewirausahaan, FEB Award, dan Cultural Event sebagai puncak kegiatan yang menampilkan pertunjukan dari mahasiswa. Student Week 2013 menunjukkan harmonisasi warga FEB, mahasiswa baru, asing, komunitas, BEM, HMJ, LK, dengan mengunggulkan keunikan dalam rangkaian orientasi mahasiswa. Student Week 2013 juga menjadi wadah untuk mengapresiasi BEM-HMJ LK yang terbaik dalam mengelola sekretariat dan memberikan apresiasi bagi mahasiswa dengan prestasi baik dalam akademik perkuliahan, prestasi luar kuliah, maupun kecakapan untuk menjadi duta FEB dalam putra-putri FEB.

BEM FEB UGM juga peduli pada jiwa sportivitas dan kompetisi civitas akademika FEB UGM. EB-Olympiad dilaksanakan sebagai kompetisi olahraga antar jurusan, dosen, dan karyawan FEB UGM. Tidak hanya di lingkup internal, event olahraga juga diselenggarakan dalam ranah nasional, GME Econolympics diselenggarkan BEM FEB UGM, sebagai ajang kompetisi berbagai cabang olahraga bagi mahasiswa dan pelajar se-Indonesia.

Semangat menebar ilmu juga

ditularkan dalam Kajian Intelektual Bersatu (KIB), EBK (Ekonomi Bebas Korupsi) 2013. Kegiatan ini didukung penuh oleh intansi penting di Indonesia seperti KPK.

Satu kegiatan lain yang menjadi perubahan di BEM FEB UGM 2013 adalah mengubah Desa Binaan BEM menjadi Desa Mitra sebagai media wujud kepedulian sosial BEM dan HMJ-LK FEB. Desa Mitra ini berlokasi di Desa Klumprit, Wukirharjo Sleman. Sebelumnya BEM FEB UGM telah mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat selama 3 tahun di Desa Tancep, Gunung Kidul. Desa ini dicanangkan akan menjadi pusat kegiatan sosial BEM-HMJ-LK sesuai dengan kompetensi dan arah gerak masing-masing lembaga. Tahun 2013 menjadi sarana penjajakan dengan berbagai kegiatan sosial seperti bazar murah, pengobatan gratis, serta pembagian sembako. Melalui Desa Mitra ini, BEM FEB UGM berupaya mengajak seluruh warga FEB mewujudkan kepedulian sosial, bersatu melawan kemiskinan dengan cara yang mereka bisa lakukan.

WHAT’S UP FEB S1

3

Page 7: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Harmoni dalam Keragaman

Inovasi Berkelanjutan

Membangun Ekonom Masa Depan

Meningkatkan Kualitas Mahasiswa Akuntansi

Dari tahun ke tahun, Ikatan Mahasiswa Manajemen (IKAMMA) telah mengalami perkembangan dari segi internal maupun eksternal organisasi yang cukup signifikan. Selain sebagai himpunan

mahasiswa jurusan bersifat keilmuan, IKAMMA juga terus produktif dalam menghasilkan output baik berupa event maupun prestasi. Pada kepengurusan tahun 2013, IKAMMA berusaha tetap fokus dalam menjalankan program berkelanjutan yang memfasilitasi mahasiswa jurusan manajemen dalam hal nonperkuliahan. Namun,

IKAMMA juga berusaha untuk membuat terobosan-terobosan program kerja baru yang terkini dan tetap memberikan nilai positif. Beberapa program kerja tersebut diantaranya adalah Entre Race, Yong Entrepreneur Show, Career Development Program, dan lain sebagainya.

Organisasi Mahasiswa FEB UGM:Tiada Henti Berkarya

Tahun ini BEM FEB UGM mengusung tagline Harmoni-Berkarya dalam kepengurusannya. Harmoni-Berkarya berarti membangun harmoni dalam keberagaman untuk bekerja keras menghasilkan suatu karya yang bermanfaat bagi bangsa. Student Week 2013 yang bertemakan “Harmony in Diversity” menunjukkan bagaimana harmoni yang terjalin antar warga FEB UGM. Berbagai agenda besar pun telah terselenggara dalam semangat yang sama, seperti EB-Olympiad, Kajian Intelektual Bersatu (KIB), Ekonomi Bebas Korupsi (EBK) 2013 dan GME Econolympics.

Satu tahun kepengurusan bukanlah waktu yang lama namun juga bukan berarti sebentar. Banyak sekali cerita yang tertulis dalam masa bakti Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (Himiespa) 2013-2014. Forum Studi dan Diskusi Ekonomi (FSDE) 2013 menjadi puncak program kerja Himiespa pada tahun ini. FSDE merupakan forum yang membahas isu-isu ekonomi terkini di Indonesia yang bertemakan “Combating Inequality Towards Sustainable Economy”. Acara tersebut terdiri atas tiga rangkaian acara, yakni Kompetisi Ekonomi Nasional (KEN), International Challenge on Economics Ideas (ICEI) dan FSDE International Seminar (FIS). Himiespa berupaya untuk menjadi wadah pengembangan diri serta keilmuan para mahasiswa Ilmu Ekonomi, sesuai dengan tagline yang diusung, Developing Future Economists.

Keseluruhan program Ikatan Mahasiswa Akuntansi Gadjah Mada (Imagama) menekankan pada peningkatan softskill dan hardskill semua pihak yang terlibat, terutama mahasiswa akuntansi. Secara rinci, program kepengurusan terdiri atas banyak program yang dikerjakan oleh 6 departemen. Sebagai program terbesar, Gadjah Mada Accounting Days telah diselenggarakan dengan sukses pada 4 Mei dan 15 – 18 Mei 2013 dengan mengusung tema besar “Exploring Capabilities Through Accounting”. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 200 mahasiswa seluruh Indonesia sebagai peserta dalam lima subkegiatan yakni National Seminar, International Accounting Student Conference, National Accounting Olimpiad, Jogja Amazing Race, dan ditutup dengan Gathering Night.

BEM FEB UGM

IKAMMA

HIMIESPA IMAGAMA

WHAT’S UP FEBS1

4EB News MARET 2014

Page 8: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Jamaah Mahasiswa Muslim Ekonomi (JMME) FEB UGM merupakan salaha satu unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang kerohanian Islam. Organisasi ini ada untuk memberikan inspirasi dan menyebarkan nilai-nilai Islam kepada seluruh civitas akademika FEB UGM. Setahun kepengurusan yang lalu, banyak sekali hal yang telah dilakukan, terutama

Bergerak Menebar Edukasi

Kuatkan Semangat Dakwah

Pencarian Sampai BatasMenebar Manfaat dengan Kontribusi

Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BPPM) EQUILIBRIUM selalu berusaha untuk menjadi sumber informasi dan referensi bagi civitas akademika FEB UGM, maupun masyarakat luas melalui berbagai produknya. EQUILIBRIUM Annual Activity (Equality) 2013, acara tahunan yang diselenggarakan oleh BPPM EQUILIBRIUM merupakan salah satu media penyampaian edukasi dalam bentuk yang lain. Dengan tajuk Equality Talks: Everyone has a right to speak, Equality 2013 hadir dalam dua rangkaian acara, yakni Lomba fotografi dan talkshow interaktif.

In search for the limit, adalah moto yang selalu dihayati dalam setiap kegiatan PALMAE FEB UGM. Pada umur yang ke-33 ini, PALMAE mulai melangkah kembali dari istirahatnya yang begitu lama. Bersama kepengurusan PALMAE tahun 2013, kegiatan-kegiatan yang menarik serta memberikan pengalaman baru telah dilalui bersama, mulai dari mencoba kegiatan baru yang bahkan masih cukup asing untuk dikenal yaitu canyoning dengan menuruni air terjun yang cukup tinggi, sampai pendakian massal, dan penanaman 1000 pohon mangrove. Suatu pencapaian dengan memulai berkegiatan alam untuk mewujudkan cinta alam. Penghijauan mangrove di Baros-Bantul ini menjadi wujud nyata pengabdian masyarakat.

Melalui Sharia Economics Acts in Innovation (SENSATION), Shariah Economics Forum (SEF) UGM berusaha menjembatani inovator-inovator ekonomi Islam dalam mencari peluang dari tantangan perekonomian dunia. Bertemakan “The Miracle Of Islamic Economics: Improving global risilience toward balanced growth and development ”, acara ini hadir dalam berbagai rangkaian, mulai dari Sharia Glossy Bazaar, National Sharia Economics Championship (NaSEC), Sharia Paper Competition (Shapec), Gathering Night dan ditutup dengan International Seminar of Sharia Economics. SEF UGM berusaha memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi islam di Indonesia dan turur andil dalam perkembangannya.

BPPM EQUILIBRIUM

JMME

PALMAESEF UGM

dalam hal belajar dan berdakwah. Dengan tagline ”Semangat Meneber Manfaat” JMME berusaha berkontribusi demi mewujudkan FEB yang lebih baik. JMME telah melakukan berbagai agenda, diantaranya JMME Fair, Nuansa Ramadhan di Ekonomi (NURANI), dan Moslem Economics Care (MOCCA).

WHAT’S UP FEB S1

5

Page 9: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Sesuai dengan visinya, “Menciptakan pribadi yang menjunjung tinggi iman Kristen di kampus, masyarakat dan setelah lulus di dunia kerja”, Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) FEB UGM berusaha bergerak selaras. Untuk mendukung hal tersebut PMK memiliki beberapa kegiatan tahunan seperti Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Paskah, Retreat, dan Natal. PMB merupakan kegiatan untuk merangkul mahasiswa Kristen FEB UGM sebagai keluarga. PMK hadir sebagai persekutuan, bukan sekadar komunitas mahasiswa yang sama-sama memeluk agama Kristen.

Pada tahun 2013 lalu, Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) FEB UGM telah mengadakan serangkaian kegiatan yang masuk dalam kalender program kerja tahunan maupun rutin, KMK melakukan serangkaian inovasi seperti Catholic and Christian Econolympic (CEO) 2013, acara tahunan terbesar yang diselenggarakan. Pada tahun ini terdapat tambahan cabang perlombaan, sehingga menjadi futsal putra, futsal putri, basket putra, basket putri, vocal group, cerdas cermat Alkitab, Advertising, dan Gathering Night. Melalui kegiatan ini, KMK FEB UGM mencoba memberikan kontribusi nyata terhadap kegiatan kerohanian maupun olahraga yang dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan keakraban antara KMK dan PMK seluruh Fakultas di Universitas Gadjah Mada. (Nadia) Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Gadjah Mada bersama dengan SKKMIGAS dan

16 Perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama(K3S) meresmikan Energy Policy Corner (22/3). Peresemian dan serah terima Energy Policy Corner dilaksanakan di Pertamina Tower Lantai 5 FEB UGM. Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas, Johanes Widjonarko hadir bersama Sekretaris SKKMIGAS, para kepala Divisi SKKMIGAS dan jajarannya. Hadir pula dalam peresmian tersebut, vice president dari 16 perusahaan K3S yang terdiri dari; Mobil Cepu Ltd., Petro China International Companies, Conoco Phillips Indonesia Inc. Ltd, Pertamina EP, BP Indonesia, VICO Indonesia, Total E&P Indonesia, Medco E&P Indonesia, CNOOC SES ltd., Chevron Indonesia Company, Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, PHE WMO, EMP Malaca Strait, dan Star Energy (Kakap) Ltd. Dr. Didi Achjari, M.Com hadir sebagai perwakilan dari UGM,

sedangkan FEB UGM diwakili dekan Prof. WihanaKirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D., dan Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Prof. Tri Widodo, M.Ec.Dev., Ph.D. serta para dosen dan staff FEB UGM

Energy Policy Corner yang dikelola oleh Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UGM merupakansuatu fasilitas yang menyajikan basis data dankajian energy market outlook kepada mahasiswa, peneliti, dan mitra serta member dukungan terhadap kajian kebijakan energy tidak terbarukan maupun terbarukan. Tim Energy Policy Corner yang dipimpin oleh Prof. Tri Widodo, M.Ec.Dev., Ph.D telah melaksanakan “Studi Kontribusi Pengelolaan Industri Hulu Migas dalam Pembangunan Ekonomi Nasional” yang menjadi masukan bagi SKK MIGAS dan sistem pengelolaan minyak dan gas di Indonesia. [da]

Bersatu dalam Cinta Kasih

Keeratan Persaudaraan

PMK

KMK

Energy Policy Corner FEB UGM Resmi Dibuka

WHAT’S UP FEBS1

6EB News MARET 2014

Page 10: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Gaung prestasi FEB UGM kembali terdengar di kancah internasional. Mojopahit yang

merupakan tim kompetisi trading saham sukses memboyong piala juara pertama pada final CIMB ASEAN Stock Challenge 2013. Tidak hanya gelar juara yang didapatkan, tim mahasiswa FEB UGM ini juga melenggang pulang ke Yogyakarta mengantongi hadiah utama sebesar USD 12,000. Seperti filosofi Kerajaan Majapahit, Tim Mojopahit sukses membawa Indonesia khususnya FEB UGM untuk menguasai kompetisi saham se-Asia Tenggara ini. Tim Mojopahit dibentuk atas inisiasi dari Zaken Salomo yang kemudian mengajak ketiga rekannya yaitu Mada Satria Putra, Fadhilah Rahmatina, dan Mochammad Rahadiyan. Keempatnya adalah mahasiswa jurusan Manajemen FEB UGM.

Buah Kerja Keras dan Kerja Sama

Berbekal semangat nothing to lose tim ini melangkah mulus pada tiap tahapan kompetisi. Tahapan pertama adalah simulasi trading saham secara online di tingkat regional. Setiap tim diberikan uang virtual untuk melakukan jual beli saham dan berlomba mendapatkan capital gain terbanyak. Sejak tahapan pertama Tim Mojopahit sudah menunjukkan kerja keras dan kerja sama yang baik dengan rutin melakukan analisis saham dan berkomunikasi intensif dalam setiap aktivitas jual beli saham yang dilakukan. Tim Mojopahit pun menduduki posisi ketiga se-Indonesia untuk tahapan simulasi trading dan harus menuliskan analisis trading mereka ke dalam sebuah paper. Paper tersebut akan dilombakan dengan dua universitas Indonesia lain yang menduduki posisi pertama dan kedua. “Awalnya kami sempat tidak pede karena kami posisi ketiga

sementara dua tim yang lain sudah pernah memenangkan kompetisi ini tahun sebelumnya,” ungkap Mada yang merupakan ketua Tim. Namun mereka tetap berusaha untuk menuliskan yang terbaik dengan menjabarkan analisis umum, analisis spesifik, contoh kasus, dan landasan teori yang kuat. Paper Tim Mojopahit berhasil menjadi yang terbaik dan maju ke tahapan final untuk dipresentasikan di hadapan petinggi CIMB Niaga se-Asia Tenggara, Bursa Efek Indonesia, dan Bank Indonesia. Sebuah pengalaman yang menegangkan sekaligus menyenangkan dapat memaparkan hasil karya mereka di hadapan pakar pasar modal.

Tim Mojopahit mengaku kesuksesan ini berkat bantuan dari seluruh pihak di FEB UGM. Mereka dibimbing intensif oleh pakar manajemen keuangan FEB UGM yaitu Prof. Eduardus Tandelilin, Ph.D., Eddy Junarsin, Ph.D., dan I Wayan Nuka Lantara, Ph.D. Selain dosen-dosen manajemen keuangan, Tim Mojopahit juga meminta bimbingan kepada dosen komunikasi bisnis Sudiyanti, M.Sc. dan Widya Paramita M,Sc. untuk memberikan masukan metode presentasi yang baik dan menarik. Financial Market Update Corner di Pertamina Tower juga menjadi markas tim ini dalam setiap tahapan persiapan lomba. “Kami selalu meminta masukan dari dosen baik dari materi maupun penampilan presentasi, kami juga melakukan latihan presentasi berpuluh-puluh kali di hadapan teman-teman mahasiswa, awalnya banyak yang dievaluasi namun kami terus belajar dan memperbaiki untuk jadi lebih baik,” ungkap mereka.

Setelah sukses memenangkan kompetisi bergengsi ini, Tim Mojopahit tidak ingin berhenti begitu saja. Mereka berencana ingin menularkan tradisi juara ini kepada teman-teman dan adik angkatan yang lain. Tim ini berharap mereka bisa berbagi ilmu dan inspirasi bahwa dengan usaha yang keras dan kerja sama yang baik maka kompetisi sesulit apapun dapat dimenangkan. Ketika ditanya mengenai besarnya nominal hadiah yang diterima mereka mengungkapkan bahwa itu bukanlah hal utama yang dikejar, namun tetap harus disyukuri. Hadiah tersebut sebagian akan mereka gunakan untuk kegiatan sosial dan syukuran dengan pihak yang telah membantu mereka dalam kompetisi ini. “Sisanya ada yang akan digunakan untuk investasi saham, berbisnis, dan keperluan pribadi,” ungkap mereka dengan bahagia. (Poppy)

WHAT’S UP FEB S1

7

Page 11: EB News Edisi 17 Tahun 2014

IBM Tingkatkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa

FEB UGM kembali menunjukkan pentingnya jiwa wirausaha bagi anak muda Indonesia. Bekerja

sama dengan program IBM Corporate Service Corps yang telah dirilis sejak tahun 2008, FEB UGM menyelenggarakan serangkaian aktivitas baik di dalam kelas maupun di luar kelas terkait kewirusahaan dan pengembangan softskills mahasiswa. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain seminar road show to AACSB “Pursuing a Brighter Future in Globalization Era” (22/2). Selama empat minggu tim IBM yang terdiri dari Alberto, Claudia, dan Jibu bersama dengan dosen FEB UGM merumuskan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan semangat wirausaha mahasiswa FEB UGM. Selama ini FEB UGM telah memiliki banyak aktivitas untuk mendukung kegiatan kewirausahaan mahasiswa seperti kelas kewirausahaan yang wajib diikuti oleh mahasiswa jurusan

manajemen, kegiatan bazar tahunan, dan UMKM corner yang mendukung kegiatan bisnis mahasiswa.

Menilik kehidupan kewirausahaan FEB UGM selama kurang lebih satu bulan memberikan kesan yang baik bagi Tim IBM. Mereka mengungkapkan bahwa berbagai aktivitas kewirausahaan di kampus merupakan bukti bahwa FEB UGM telah berpikir secara global untuk menciptakan wirausaha baru. Beragam kegiatan dikelola dengan sangat baik dan memiliki tujuan yang spesifik. Bersinergi dengan bidang keilmuan lain diharapkan dapat semakin memperkaya kesempatan dan keunggulan mahasiswa FEB UGM dalam berwirausaha. Namun tidak sebatas kemampuan berwirausaha saja yang penting. Lebih dari itu softskills mahasiswa juga harus terus diasah supaya mahasiswa unggul dalam berkompetisi baik dalam bisnis maupun dalam hal lainnya. Integritas, kemampuan memecahkan

masalah, komunikasi, dan bekerjasama merupakan contoh nilai-nilai softskills yang perlu ditanamkan dalam diri mahasiswa agar mampu unggul dalam kompetisi global dan sukses dalam mengembangkan bisnis.

Tim IBM mengungkapkan bahwa penting bagi mahasiswa untuk keluar dari sangkarnya, bergaul dengan kehidupan sosial di belahan dunia lain, dan mengenal berbagai macam kebudayaan. Jika selalu berada di comfort zone maka mahasiswa tidak akan tahu besarnya tantangan dan peluang yang ada di luar sana. Ke depannya FEB UGM akan terus menjalin kerjasama baik ini dengan IBM Corporate Service Corps. Kerjasama ini diharapkan mampu mengembangkan berbagai macam program untuk memastikan para lulusan FEB UGM mampu bersaing baik secara regional maupun global. (Poppy)

WHAT’S UP FEBS1

8EB News MARET 2014

Page 12: EB News Edisi 17 Tahun 2014

LOKAKARYA: PENULISAN KASUS MANAJEMEN BISNIS INDONESIA IIDemi meningkatkan kompetensi mahasiswa, MM UGM kembali menggelar lokakarya yang kali ini bertajuk Penulisan Kasus Manajemen Bisnis Indonesia.

Acara yang dihelat di ruang Faculty Meeting Gedung MM UGM Kampus Yogyakarta (18/06)

ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan Call for Book Chapter II untuk kasus-kasus manajemen bisnis di Indonesia.

Lokakarya dibuka oleh Hani Handoko, Ph.D., selaku narasumber yang menelaah 10 proposal kasus yang memenuhi syarat untuk didanai penelitiannya. Selain para penulis

proposal yang lolos seleksi, hadir dalam lokakarya ini antara lain Prof. Gudono, Dr. Harsono, Bayu Sutikno, Ph.D., Dr. I Wayan Nuka Lantara, M.Si., Rangga Almahendra, Ph.D., Risa Virgosita, M.Si., dan Nurul Indarti, Ph.D.

Kasus-kasus bisnis yang ditulis antara lain mengenai pemasaran, manajemen, sumberdaya manusia, operasional organisasi maupun keuangan. Sedangkan isu-isu yang dipaparkan

antara lain seputar tatakelola organisasi, manajemen inovasi, penerapan etika dan tanggungjawab sosial perusahaan, serta sustainable business development. Kasus-kasus tersebut akan diterbitkan dalam sebuah buku untuk melengkapi materi pembelajaran di MM FEB UGM dan diharapkan mampu mempertajam kemampuan material maupun analitis pembacanya.

WHAT’S UP FEB MAGISTER MANAJEMEN

9

Page 13: EB News Edisi 17 Tahun 2014

WHAT’S UP FEBMAGISTER MANAJEMEN

10EB News MARET 2014

Page 14: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Berkeringat dan Bersahabat dalam Kejuaraan Futsal MM Internal Cup

Kegiatan di MM UGM tidak melulu soal akademik. Tengok saja kejuaraan futsal MM Internal

Cup (8/11) yang bertempat di Sport Venue UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Futsal Sport Club bekerjasama dengan mahasiswa MM UGM Angkatan 62 dan didukung sepenuhnya oleh Program MM FEB UGM sukses menghelat kegiatan adu raga dan sportivitas ini. Kejuaran futsal dengan sistem setengah kompetisi diikuti sebanyak 6 tim yaitu tim mahasiswa MM UGM angkatan 59, 60, 61, 62, 63, dan tim karyawan MM UGM.

Pada kesempatan ini dilangsungkan pula pertandingan persahabatan futsal putri antara tim gabungan mahasiswi MM UGM angkatan 60 dan 61 melawan tim gabungan mahasiswi MM UGM angkatan 62 dan 63. Hasil akhir pertandingan persahabatan ini

dimenangkan oleh tim putri angkatan 62 dan 63 dengan skor 1-0. Pada cabang futsal putra, setelah melewati

babak penyisihan tim mahasiswa MM UGM angkatan 62 bertemu dengan tim Karyawan MM UGM di babak final. Dengan sisa energi yang masih tersisa setelah bertanding tiga kali di babak penyisihan, dan masih bertanding dengan sengit di babak final, akhirnya tim mahasiswa MM UGM Angkatan 62 harus mengakui keunggulan tim karyawan MM UGM dengan skor 2-1.

Kejuaraan futsal MM Internal Cup dengan seremoni penyerahan piala bergilir kepada Tim Karyawan. Panitia juga menyerahkan piala Top Scorer kepada Muhammad Qoes Atieq dari tim mahasiswa MM UGM Angkatan 62 dan Eko Sukajiyanto dari Tim Karyawan. Keduanya berhasil menjadi pemain yang paling banyak menjebol gawang tim lawan selama pertandingan.

WHAT’S UP FEB MAGISTER MANAJEMEN

11

Page 15: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Student Lounge Gedung MM FEB UGM Kampus Yogyakarta ramai oleh mahasiswa yang asik

mengikuti pengajian dan mentoring bisnis bertajuk “How to Start Business Briliantly” (7/10). Acara yang digelar Forum bersama Entrepreneur Club dan Forum Komunikasi Intelektual Islam (FORKIIS) ini mengundang ustad yang juga seorang pengusaha dan presiden

ENTREPRENEURSHIP CLUB: MENTORING BISNIS “HOW TO START BUSINESS BRILLIANTLY”

IIBF – Indonesian Islamic Business Forum, Farid Triwidodo, sebagai pembicara.

Acara dibuka oleh Rujito, Kepala Seksi Karir dan Kemahasiswaan, yang mewakili Pengelola MM FEB UGM yang berhalangan hadir. Acara yang dikemas bernuansa santai ini diawali dengan cerita singkat Mufti dan Santo, rekan Farid, mengenai pengalaman berbisnis

mereka beserta hambatan yang mereka temui. Selanjutnya Farid berbagi pengalaman, pengetahuan, tips, dan tidak lupa memotivasi para mahasiswa yang hadir siang hari itu. Di penghujung acara, Farid menekankan pentingnya belajar berbisnis sedari muda dan pengusaha harus jeli melihat peluang bisnis.

WHAT’S UP FEBMAGISTER MANAJEMEN

12EB News MARET 2014

Page 16: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Kunjungan MIE Universitas Cenderawasih

Program Magister Ekonomi Pembangunan (MEP) FEB UGM menerima kunjungan studi

mahasiswa S2 Magister Ilmu Ekonomi (MIE) FE Universitas Cenderawasih (UNCEN) dalam rangka menambah wawasan keilmuan mahasiswa. Melalui kunjungan ini, diharapkan terjadi peningkatan dalam pengembangan wawasan pembangunan, dan pendalaman matakuliah metodologi penelitian. Selama tiga hari, mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan keilmuan baik melalui sesi teori, praktek di laboratorium komputer, maupun studi literatur di perpustakaan.

Sebanyak 76 mahasiswa S2 MIE

UNCEN tiba di Kampus MEP (3/12) dan diterima langsung oleh Ketua Program Studi MEP Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D, Akhmad Makhfatih, Dr., M.A. selaku Sekretaris Bidang Akademik & Kemahasiswaan dan Bayu Sutikno, M.S.M, Ph.D. selaku Sekretaris Bidang Administrasi Umum dan Keuangan. Ketua Program MIE FE UGM UNCEN Prof. Dr. H. Hasan Basri Umar, M.Si memimpin langsung rombongan yang didampingi pula oleh 6 orang dosen yaitu Drs. P.N. Patinggi, M.Si., Dr. Mesak Iek, M.Si., Trasna Putra Urip, SE, M.Si., Dr. Meinarni Asnawi, M.Si., Agustina Sanggarbano, M.Sc. dan Elisabeth M.L. Sanggenafa, SE., M.Sc.

Prof. Lincolin Arsyad mengatakan bahwa kegiatan ini sudah berjalan sejak tahun 2009 dan sudah diikuti lebih dari 500 mahasiswa S2 MIE UNCEN. “Diharapkan mahasiswa banyak menimba ilmu di MEP, agar setelah pulang membawa bekal ilmu untuk persiapan penyusunan tesis,” ujarnya. Hal ini bisa dapat dimungkinkan karena MEP menyediakan banyak literatur dan jurnal sebagai dasar teori tesis. “Pengalaman dari mahasiswa angkatan sebelumnya, mahasiswa menjadi lebih cepat selesai studinya karena mengikuti kegiatan tersebut,” kata Prof. Hasan dalam sambutannya. [Prast, Nadia]

WHAT’S UP FEB MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN

13

Page 17: EB News Edisi 17 Tahun 2014

WORKSHOP RENSTRA, RENOP DAN RKAT PROGRAM MEP FEB UGM

Dalam rangka mengintegrasikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun

2014, Program Magister Ekonomi Pembangunan (MEP) FEB UGM menyelenggarakan workshop RENSTRA, RENOP, dan RKAT yang dihadiri oleh Pengelola dan Karyawan Program MEP FEB UGM di Ruang Langenbaswara, Hotel Jogjakarta Plaza. Acara dibuka oleh Prof Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D, selaku Ketua Pengelola Program MEP FEB UGM dan dipandu oleh Bayu Sutikno, S.E., M.S.M., Ph.D., sebagai Sekprodi Bidang Administrasi dan Keuangan. “Small but beautiful and healthy”, ujar Prof. Lincolin Arsyad. dalam paparan yang disampaikan. “Ini akan jadi tagline kita,” tegasnya. Prof. Lincolin menambahkan bahwa walaupun organisasi ini kecil karena hanya terdiri atas 28 karyawan, akan tetapi organisasi dapat tetap ‘cantik’ yang tercermin dalam kesuksesan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. Selain itu, sistem keuangan organisasi pun dapat dibilang sehat.

Program MEP FEB UGM mempunyai visi menjadi program studi Pascasarjana terkemuka di Asia Tenggara yang memberikan kontribusi intelektual

melalui kegiatan pengajaran dan penelitian di bidang ekonomika terapan untuk kesejahteraan masyarakat. Prof. Lincolin menyampaikan bahwa visi adalah mimpi untuk menjadikan lembaga seperti apa. “Ini adalah mimpi indah tetapi affordable (bisa dicapai dengan berusaha),” ujarnya. Visi bisa dicapai dengan misi yang telah dibuat. Misi Program MEP FEB UGM adalah mendidik mahasiswa agar menjadi lulusan pascasarjana yang unggul dan berkarakter di bidang ekonomika terapan, melakukan advanced policy research, dan menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui pendidikan dan penelitian yang terintegrasi di bidang ekonomika terapan untuk kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, pada 2014 ini, MEP memiliki target utama, yakni pada bidang akademik dan bidang non-akademik. Bidang akademik meliputi peningkatan kulitas proses pembelajaran dan peningkatan sarana penunjang proses pembelajaran. Sedangkan peningkatan pada bidang non-akademik dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pelayanan terhadap seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dan

peningkatan kesejahteraan karyawan melalui pemberian insentif, baik yang tangible maupun yang intangible. “Everyone is a customer. Jadi semua harus dilayani, baik antar bagian maupun lintas bagian,” ujar Prof. Lincolin.

Sementara itu, Dr. Bayu menuturkan, “Tata uang, tata orang, dan tata barang adalah tiga hal yang saya urusi. Slogan PASTI akan menjadi panduan dalam tata orang”. PASTI merupakan kepanjangan Profesional, Akuntabel, Sederhana, Transparan, dan Inovatif. Selain itu, Bayu juga memaparkan target dan rencana yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2014.

Presentasi per bagian juga dilaksanakan oleh masing-masing Kepala Bagian. Dimulai oleh Dwi Rining Suprapti; Kepala Bagian Admisi, Alumni, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat; Tri Agung Nugroho; Kepala Bagian Akademik dan Sistem Informasi; dan yang terakhir Agus Kartono Widodo; Kepala Bagian Administrasi, Keuangan, SDM, dan Umum. Tiap bagian mengidentifikasi permasalahan, langkah terobosan sebagai solusi yang akan ditempuh dan indikator kunci yang harus dicapai di 2014. Sepanjang presentasi juga diwarnai dengan diskusi berkaitan dengan program kerja yang direncanakan. Semoga semua rencana kegiatan yang diagendakan juga akan berbuah kesuksesan. [prast, nadia]

WHAT’S UP FEBMAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN

14EB News MARET 2014

Page 18: EB News Edisi 17 Tahun 2014

WISUDA MEP FEB UGM

Program Magister Ekonomi Pembangunan (MEP) MEP UGM menyelenggarakan acara resepsi pelepasan wisudawan di University Club UGM (23/1). Acara yang bertajuk Resepsi Wisuda MEP UGM ini dihadiri oleh dosen-dosen pengajar,

keluarga wisudawan, dan keluarga besar MEP UGM. Dalam sambutannya, Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc, Ph.D selaku ketua program mengatakan bahwa periode Januari 2014 program MEP FEB UGM meluluskan 40 wisudawan. Jumlah wisudawan yang berpredikat cumlaude berjumlah 7 orang, yaitu:

Rank Nama Kelas Instansi/Asal IPK1 Anisa Nurpita Reg 48 MAPP Vokasi UGM 3,92

2 GemaIriyanti Kore Kelas Papua I Prov. Papua 3,81

3 Dwi Hari Prasetiyo Paruh Waktu YK 9 Fujitsu Indonesia 3,80

4 Sri Nathasya Br Sitepu Reg 48 MAPP PT. Saimen Bakery Jambi

3,79

5 Amanda Indriasari Kampus Jkt 6 KJPP Sarwono, Indrastuti & Rekan

3,79

6 Yos Hendra Reg 48 MAPP FK UGM 3,77

7 Anis Suryani Kelas BPKP BPKP 3,75

Berdasarkan rician dan sebaran konsentrasinya, penggolongan wisudawan dapat dilakukan sebagai

berikut, Ekonomika Terapan berjumlah 4 orang, Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah 7 orang, Perencanaan

Pembangunan Daerah 6 orang, serta Manajemen Aset dan Penilaian Properti sebanyak 23 orang. Di samping itu, pada periode kali ini, wisudawan termuda , disandang oleh Muhammad Hafidh Ali Shofi yang berumur 24 tahun 7 bulan. Sementara itu, Adrial Karami dari Pemerintah Kota Tangerang berhasil menjadi wisudawan yang menyelesaikan masa studi paling cepat, yakni 14 bulan 18 hari. IPK rata-rata pada periode ini sebesar 3.55 dengan rata-rata lama studi 20 bulan 8 hari.

Muhammad Edhie Purnawan, Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni, mewakili Dekan FEB UGM berpesan kepada wisudawan bahwa ilmu yang diperoleh diupayakan agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat di lingkungan sekitar. “Nilai anak manusia adalah seberapa besar dia bisa menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang digunakan untuk sesamanya,” ujarnya. [prast, nadia]

WHAT’S UP FEB MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN

15

Page 19: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Program MSi-Doktor dibantu oleh Forum Mahasiswa dan Alumni Doktor FEB UGM

(FORMADEGAMA) menyelenggarakan ”The 6th Annual Doctorate Colloquium and Conference,” dengan tema “Ethically Sustainable Business Practice and Green Economy” pada tanggal 27-28 November 2013. Tema ini dipilih karnea civitas akademika ingin mendiseminasi sustainability business dan green economy dalam perekonomian Indonesia.

Pembicara dalam kolokuium dan konferensi ini adalah Ir.Bambang Prijambodo, MA (Bappenas), Prof. Dr. Muhadjir Darwin, MPA. (Fisipol UGM) , Erwin Maryoto (Vice President for Public and Government Affairs Exxon Mobil Oil Indonesia Inc.), Idris F. Sulaiman, Ph.D (Australian National University), Darmawan Prasodjo, Ph.D (President Commisioner Ametis Energi Nusantara), Bambang Riyanto, Prof., MBA., Ph.D (FEB UGM), Prof. Lizar Alfansi, MBA, Ph.D (Universitas Bengkulu). Kolokuium dan

The 6th Annual Doctorate Colloquium and Conference

konferensi yang diselenggarakan rutin setiap tahun ini didesain adalah untuk memberi kesempatan bagi mahasiswa S3 dan S2, akademisi, dan praktisi untuk berpartisipasi dalam diseminasi ilmu pengetahuan. Kolokuim dan konferensi ini merupakan upaya program untuk menjadi anchor dalam pengembangan pengetahuan ekonomika, manajemen, dan akuntansi di Asia Tenggara.

WHAT’S UP FEBMAGISTER SAINS DAN DOKTOR

16EB News MARET 2014

Page 20: EB News Edisi 17 Tahun 2014

17

Page 21: EB News Edisi 17 Tahun 2014

The Graduates of 6 Millions USD

Kelas Kerjasama MSi FEB UGM-Pemprov Sumatera Utara

Program MSi dalam wisuda periode 23 Januari 2014 meluluskan 28 wisudawan (21

dari Program Studi Ilmu Ekonomi dan 7 dari Program Studi Manajemen). Nova Mardianti berhasil meraih prestasi sebagai lulusan terbaik kelas internasional dengan IPK sempurna 4,00. Selain memperoleh gelar MSc, Nova juga memperoleh gelar MA in Economics dari Georgia State University (GSU). Lulusan terbaik untuk kelas reguler diraih oleh Adi Arta Kelana Putra dari Ilmu Ekonomi dengan IPK 3.78.

Dari 21 wisudawan program studi Ilmu Ekonomi tersebut, 18 diantaranya

Pada bulan Januari 2014, limabelas orang mahasiswa kelas internasional Program MSi

berangkat ke Jepang untuk melanjutkan studi tahun keduanya di International Development Program, International University of Japan (IUJ). Kelima belas mahasiswa ini adalah peserta tugas belajar Batch I kelas kerjasama Program MSi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Kelas kerjasama ini disusun dengan kurikulum tailor-made yang mengintegrasikan aspek mikro dengan aspek makro dalam public finance. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tertarik dan ingin meng-copy-cat program dual masters degree yang diselenggarakan oleh Program MSi dan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu yang diinisiasi oleh Dr. Anggito Abimanyu yang waktu itu menjabat sebagai Kepala BKF. Program MSi kemudian memodifikasi kurikulum

adalah mahasiswa kelas internasional yang diselenggarakan Program MSi dengan Badan Kebijakan Fiskal di GSU, Amerika Serikat dan di Australia National University (ANU). Kerjasama kelas internasional dual degree program antara Program Magister Sains FEB UGM- BKF Kemenkeu RI ini diinisiasi tahun 2010 oleh Dr. Anggito Abimanyu yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala BKF. Kelas kerjasama ini berjalan sampai dengan batch IV dengan jumlah mahasiswa 72 orang dan 49 diantaranya telah lulus. Saat ini, 23 mahasiswa sedang menyelesaikan studi tahun keduanya di Georgia State University, Tulane University, dan Australia National

kelas kerjasama BKF supaya lebih sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Pada tanggal 21 Juni 2013, Pandapotan, SH (Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara) melakukan kunjungan dalam rangka monitoring mahasiswa dan pertemuan dengan Pengelola Program. Beliau menyampaikan kepada Prof. Bambang Riyanto LS., MBA., Ph.D.(Ketua Pengelola Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM) bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara merasa puas dan senang dengan proses pembelajaran dual degree program yang diselenggarakan oleh Program MSi dan mengalokasikan anggarannya untuk melanjutkan kerjasama Batch II di tahun 2014/2015. Program ini sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dari dana APBDnya.

University. Lulusan kelas dual degree ini diharapkan menjadi agent of change dan menjadi pengambil kebijakan yang handal dan analitis di bidang fiskal di Indonesia di masa depan. Besarnya jumlah peserta diharapkan untuk dapat memberikan multiplier effect dalam mensignifikankan nilai tambah dari pendidikan yang mengintegrasikan aspek mikro dan makro dalam public finance ini. Program dual degree ini di tahun pertama di MSi dibiayai dengan dana APBN sedangkan di tahun kedua di GSU, Tulane, dan ANU dibiayai oleh USAID dan AusAID dengan dana sebesar sekitar 6 juta USD.

WHAT’S UP FEBMAGISTER SAINS DAN DOKTOR

18EB News MARET 2014

Page 22: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) FEB UGM kembali mengadakan Company

Visit (Kunjungan Perusahaaan) bagi mahasiswa PPAK ke Surabaya dan Bali (23/1-26/1). Seperti halnya tahun sebelumnya, kunjungan perusahaan ditujukan untuk menambah dan memperluas wawasan mahasiswa. Mahasiswa yang telah kenyang dengan banyak teori yang didapatkan di kelas diajak untuk mempraktikan teori menjawab masalah praktis melalui company visit ini.

Company Visit tahun 2014, diikuti oleh 86 orang mahasiswa. Destinasi kunjungan pertama adalah Kantor Pemerintah Kota Surabaya. Bersyukur rombongan company visit diterima langsung oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang kini menjadi icon Surabaya sebagai walikota yang telah banyak mengubah “wajah” kota Surabaya baik dari tata kota maupun birokrasi pemerintahannya. Dalam kesempatan tersebut Walikota Risma menjelaskan tata kelola pemerintahan Kota Surabaya. Mahasiswa pun sangat antusias mengikuti acara tersebut, mahasiswa aktif menanyakan banyak hal kepada Walikota Surabaya tersebut.

Kemudian, kunjungan dilanjutkan ke Bank Indonesia Surabaya. Pada kesempatan ini, mahasiswa Profesi

Akuntansi FEB UGM diterima oleh Wakil Pimpinan BI Surabaya, Bapak Budi Widhihartanto yang secara hangat menyambut rombongan dan menjelaskan secara detil tentang peran Bank Indonesia sebagai regulator dan pengawal nilai rupiah. Dalam kesempatan tersebut , juga dijelaskan mengenai cara-cara mengenal uang palsu.

Setelah puas menjejakki Kota Surabaya, rombongan menuju Bali. Kali ini rombongan siap mengulik rancangan pembangungan Bali di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bali. Ketua Bappeda Bali yang menyambut kedatangan rombongan, sekaligus juga memaparkan mengenai pembangunan di Bali. Selanjutnya, Joger Bali menjadi destinasi terakhir company visit. Kedatangan rombongan diterima dengan hangat oleh pimpinan Joger, Theodorus Wulianadi. Peserta sangat antusias dalam sesi tanya jawab mengenai usaha bisnis Joger. Banyak wawasan mengenai entrepreneurship dari Joger yang bisa dipelajari. Hari berikutnya dilanjutkan dengan kunjungan beberapa obyek di Bali. Rombongan tiba kembali di Yogya dengan selamat pada hari Minggu, tanggal 26 Januari 2014.

WHAT’S UP FEB PROGRAM PROFESI AKUNTANSI

Company Visit-Mahasiswa PPAK

19

Page 23: EB News Edisi 17 Tahun 2014

WHAT’S UP FEBPROGRAM PROFESI AKUNTANSI

20EB News MARET 2014

Page 24: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Demi mewujudkan komitmen Program Profesi Akuntasi (PPAK) FEB UGM untuk melahirkan

lulusan yang siap bersaing di dunia kerja, maka PPAK pada bulan Maret mengadakan Praktik Pemagangan Profesi Akuntansi. Kegiatan ini merupakan kurikuler wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa PPAK. Pemagangan yang bernilai 3 SKS ini juga menjadi prasyarat lulus profesi. Sementara itu, waktu pelaksanaan pemagangan adalah satu sampai tiga bulan selama masa studi di Profesi Akuntansi.

Secara rinci pihak penyelenggara menetapkan beberapa tujuan khusus dari kegiatan ini, yaitu

memberikan latihan dan bimbingan terhadap mahasiswa, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai sebagai profesional di bidang akuntansi; menghasilkan calon-calon praktisi yang lebih peka terhadap sejumlah permasalahan yang muncul di lapangan; dan mendekatkan peranan dan fungsi Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB UGM dengan dunia industri yang relevan.

Dalam kegiatan ini peserta terjun langsung ke beberapa instansi untuk mempraktikkan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah baik praktik akuntansi maupun pengauditan. Tempat pemagangan mahasiswa tersebut,

yaitu Kantor Akuntan Publik Hadori, KAP Henry Sugeng, KAP Kumalahadi, KAP Inaresjz ,Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, Bank Mandiri Jakarta, BNI Securities, PT. Muncul Sukses Abadi, dan lain-lain.

Kemudian, setelah melaksanakan pemaganan ini mahasiswa diwajibkan membuat laporan magang. Untuk menghasilkan laporan magang yang baik mahasiswa mendapatkan bimbingan secara intensif dari dosen pembimbingan magang. Sehingga, harapannya peserta mendapatkan pengalaman yang komprehensif dan nyata sebagai bekal untuk bersaing di dunia kerja.

WHAT’S UP FEB PROGRAM PROFESI AKUNTANSI

Angkatan 27 Siap Terjun di Dunia kerja

21

Page 25: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Program Magister Akuntansi melaksanakan pelepasan wisuda (23/1) bagi 18 wisudawan.

Dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Perencanaan dan Sistem Informasi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM,

Dr. Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D., Pengelola Program Magister Akuntansi, Dr. Ahmad Jamli, MA, Dr. Rusdi Akbar, M.Sc., CMA, para karyawan Program Magister Akuntansi, dan para wisudawan beserta pendamping wisuda.

Delapan belas mahasiswa berhasil lulus dalam wisuda kali ini, yaitu 8 mahasiswa pria dan 10 mahasiswa wanita. Mahasiswa yang lulus dengan predikat cumlaude diraih oleh Eko Prasetyo Agustian (IPK 3.82), Laras Indah Fatmawati (IPK 3,82), Moch. Fahrudin (IPK 3,82), Woro Dwi Suryani (IPK 3,80), dan Deasy (IPK 3,75).

Pada kesempatan ini Program Magister Akuntansi juga menyampaikan harapan kepada alumni untuk tetap menjaga nama baik almamater dan tetap menjalin komunikasi dengan pihak Program Magister Akuntansi. Acara pelepasan wisuda ini diakhiri dengan makan siang dan foto bersama.

Pelepasan Wisuda Program Magister Akuntansi FEB UGM

WHAT’S UP FEBMAGISTER AKUNTANSI

22EB News MARET 2014

Page 26: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Karyawan dan pengelola Program Magister Akuntansi FEB UGM melakukan rapat kerja tahunan

(30/11/13 - 1/12/13). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari tiga malam bertempat di Grand Artos Aerowisata, Magelang, Jawa Tengah.

Tujuan dari rapat kerja ini adalah mempererat tali silaturahmi antar karyawan. Dalam kegiatan ini dibahas mengenai laporan kinerja, rencana kerja untuk tahun depan, dan rencana kerja program untuk tahun 2014 pada masing-masing divisi kerja di Program Magister Akuntansi. Selain itu, diselipkan pula agenda berwisata di hari terakhir. Objek wisata Ketep Pass dan Taman Kyai Langgeng, Magelang, Jawa Tengah menjadi destinasi para karyawan dan pengelolan program kali ini.

Rapat Kerja Program Magister Akuntansi FEB UGM

23

Page 27: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Program Magister Akuntansi Angkatan VII bekerjasama dengan Direktorat Jenderal

Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan RI menyelenggarakan workshop (24/2-26/2) dengan topik tentang Penataan Arsitektur dan Kinerja Rencana Kerja dan Anggaran-Kementerian dan Lembaga (RKAKL) Berbasis Logic Model (LM). Secara khusus workshop ini membahas topik yang mengintegrasikan konsep dan prinsip LM ke dalam sistem manajemen kinerja untuk memperjelas hubungan antara outcome, output dan input dari suatu program workshop berlangsung interaktif

Pada pelatihan ini DJA mengirimkan peserta dari berbagai kementerian/lembaga di lingkungan DJA, yaitu tiga puluh orang peserta dan dua orang pendamping. Workshop ini dipandu oleh Prof. Dr. Gudono, MBA., CMA., dan Dr. Rusdi Akbar, M.Sc., CMA., serta dukungan dari pengelola dan pegawai Program Magister Akuntansi FEB UGM. Acara ini merupakan kelanjutan dari workshop-workshop yang sudah terlaksanan sejak tahun 2013 yang lalu.

Workshop Penataan Arsitektur dan Kinerja RKA KL Berbasis Logic Model

WHAT’S UP FEBMAGISTER AKUNTANSI

24EB News MARET 2014

Page 28: EB News Edisi 17 Tahun 2014

AACSB - FEB UGMSPECIAL REPORT

25

Page 29: EB News Edisi 17 Tahun 2014

26EB News MARET 2014

Page 30: EB News Edisi 17 Tahun 2014

PRT (Peer Review Team) Visit di FEB UGM

Keesokan harinya, Sabtu (01/03), Prof. Gonzalo Garland mengunjungi Kampus Magister

Manajemen UGM (MM UGM) yang berlokasi di Jakarta untuk berdiskusi mengenai aktifitas pembelajaran disana. Setelah coffee break usai pada pukul 10.15 WIB, diskusi dilanjutkan dengan tema fasilitas dan sistem pendukung pembelajaran di kampus. Sementara Prof. Fernando D’ Alessio berdiskusi

Jumat petang (28/02), Prof. Fernando Antonio D’ Alessio dan Prof. Gonzalo Garland tiba di Hotel Sheraton, Jakarta. Keduanya, bersama Prof. Kwei Tang, merupakan Peer Review Team dari Association to Advance Collegiate Schools of Business (AASCB) yang akan melakukan review penyelenggaraan kegiatan akademik di FEB dalam rangka mendapatkan akreditasi dari AACSB.

AACSB - FEB UGMSPECIAL REPORT

27

Page 31: EB News Edisi 17 Tahun 2014

dengan para mahasiswa dan alumni MM UGM. Kegiatan yang diakhiri dengan makan siang bersama itu dilanjutkan dengan perjalanan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk melakukan penerbangan menuju Yogyakarta bersama Prof. Kwei Tang.

Tiba di Yogyakarta pukul 17.20 WIB, Peer Review Team beristirahat di Hyatt Regency Hotel sebelum kembali melakukan visitasi ke kampus FEB UGM membahas strategic planning, curriculum management, assurance of learning, dan faculty management and support esok lusa. Senin (03/03), Prof. Dr. Pratikno, selaku Rektor UGM menyambut kedatangan ketiga peer review team sekaligus mengenalkan universitas secara keseluruhan di Gedung Rektorat

UGM. Usai bertemu rektor, kegiatan dilanjutkan dengan berdiskusi di Ruang Kertanegara FEB UGM yang dimulai dengan pengenalan fakultas dan diskusi mengenai perencanaan strategi dan strategi keuangan FEB bersama Business School Leadership Team FEB UGM.

Pukul 11.15, rombongan bergerak menuju Gedung Pascasarjana M.Sc. dan Doktoral untuk kembali berdiskusi mengenai manajemen kurikulum program sarjana (S1) dan pascasarjana (S2 & S3). Menjelang tengah hari, rombongan berada di Gedung Pascasarjana MM UGM Kampus Yogyakarta untuk makan siang bersama beberapa mahasiswa program S1, S2, dan S3. Usai istirahat dan makan siang, diadakan sesi paralel mengenai

student admissions and support services staff dan careers advisor on student enrichment opportunities or activities. Masih di gedung yang sama, usai sesi parallel peer review team kembali berdiskusi membahas Quality Assurance Office dan Assurance of Learning Task Force on Assurance of Learning Process bersama tim dari fakultas yang membidangi.

Usai rehat sore, sesi paralel kembali digelar. Kali ini berisi pertemuan dengan junior and senior faculty members dan dilanjutkan dengan pertemuan bersama International Office and Key Staff on Internalization bersama jajaran dekanat dan Manager of International Office FEB UGM, Dr. Rangga Almahendra, S.T.,M.M. Lelah dengan aneka kegiatan review, peer review team dijamu dengan cocktail hour dan makan malam bersama faculty advisory board, industry partners, dan perwakilan dari alumni di Balairung UGM.

Selasa, (04/03) peer review team menyaksikan presentasi mengenai engaging with industry for student learning outcomes sekaligus pertemuan dengan perikatan alumni di Ruang Sidang Kertanegara FEB UGM. Acara hari itu dilanjutkan dengan pertemuan dengan Komite Riset FEB UGM serta pertemuan lain yang membahas mengenai resources and administration di Gedung Pertamina Tower FEB UGM. Keesokan harinya, kegiatan peer review team adalah melakukan debrief dengan jajaran dekanat di kantor dekanat yang dilanjutkan dengan exit interview dengan jajaran rektorat di gedung rektorat UGM. Siang hari, Prof. Gonzalo Garland dan Prof. Fernando Antonio D’Alessio bertolak ke Bandara Adisucipto karena rangkaian review akreditasi telah selesai diselenggarakan. Lain dengan kedua rekannya, Prof. Kwei Tang yang juga kepala tim review baru meninggalkan Yogyakarta pada Kamis (06/03).

28EB News MARET 2014

Page 32: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Sambutan Dekan pada acara Gala Dinner AACSB Peer Review Team di Balairung

Prof. Fernando D’ Alessio berjabat tangan dengan

Faculty Advisory Board (FAB) FEB UGM

AACSB - FEB UGMSPECIAL REPORT

29

Page 33: EB News Edisi 17 Tahun 2014

FAB FEB UGM dalam sesi Engaging with Industry

Sesi Resources and Administration dipresentasikan oleh Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc, Ph.D, Prof. Dr. Slamet Sugiri, MBA., Ak. dan Eko Suwardi, M.Sc, Ph.D

30EB News MARET 2014

Page 34: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Perluas Peluang Double Degree di Jerman

Inisiasi Kerjasama dengan Enam Bank Syariah Terbesar di Indonesia

Fakultas Ekonomika dan Bisnis menambah point kerjasama baru dari Hochschule Osnabrück,

University of Applied Sciences, Faculty of Business Management and Social Sciences (Faculty of BMSS), Jerman. Sebelumnya, FEB dan BMSS pernah menandatangani kerjasama dimana kedua belah pihak dapat mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti program student exchange dan juga research joint program. Februari 2014 ini, FEB kembali melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan BMSS dengan memperbaharui isi kerjasama untuk undegraduate level dan juga master level, sehingga kedua belah pihak dapat mengirimkan

mahasiswanya untuk mengikuti program double degree. Pendandatanganan MoU dilaksanakan di tempat terpisah oleh Prof. Dr. Marie-Luise Rehn selaku Vice President and Dean of the Faculty of Business Management and Social Sciences dan Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Tentu saja kerjasama ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa S1 International Undergraduate Program (IUP) FEB UGM untuk memiliki gelar Bachelor of Art (B.A) International Management dari BMSS, begitu pula dengan mahasiswa Hochschule Osnabrück, University of Applied Sciences, Faculty of Business Management and Social Sciences

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) berkomitmen untuk turut

berperan dalam pengembangan ilmu perbankan syariah. FEB UGM berencana akan bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Muamalat, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Mega Syariah dan Bank DKI Syariah untuk penyelenggaraan

(Faculty of BMSS) untuk memiliki gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) dari UGM. Sedang mahasiswa S2 dapat memiliki gelar Master of Business Administration (M.B.A) dari FEB UGM dan Master of Arts (M.A) International Managemen dari BMSS. Melalui kerjasama ini FEB dan BMSS sepakat untuk membatasi jumlah mahasiswa yang dikirim yaitu lima mahasiswa di setiap tahunnya untuk level S1, sedangkan untuk level S2 hanya dibatasi untuk tiga mahasiswa saja. Pintu untuk menuntut ilmu di luar negeri semakin terbuka lebar, kini saatnya mahasiswa untuk mengambil kesempatan.

tujuh aktivitas akademik yang terkait dengan pengembangan ilmu perbankan syariah. Ketujuh program tersebut antara lain: penyelenggaraan magang bagi mahasiswa, pemberian beasiswa, penyelenggaraan pelatihan terkait perbankan syariah, penyelenggaraan CEO Talk The Walk, penyelenggaraan seleksi dan rekruitmen pegawai, pengkajian regulasi perbankan

syariah, penyelenggaraan kuliah tamu perbankan syariah.

Jum’at (21/3) Direksi dan jajaran manajemen dari kelima Bank yang akan bekerja sama, Bank Syariah Mandiri, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Muamalat, Bank Rakyat Indonesia Syariah dan Bank DKI Syariah, hadir di FEB UGM untuk mendiskusikan kerangka kerja sama tersebut. Selain perwakilan dari manajemen Bank-bank Syariah, hadir pula pada acara diskusi rencana dan pelaksanaan kerja sama Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Anggito Abimanyu, M.Sc, Ph.D. Kunjungan dan diskusi diterima oleh Dekan FEB UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc, Ph,D, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kerjasama, Alumni dan Pengabdian kepada Masyarakat, Muhammad Edhie Purnawan, M.A., Ph.D, dan dua dosen FEB UGM yaitu Fuad Rakhman, M.Sc, Ph.D dan Akhmad Akbar Susamto, M.Phil, Ph.D (Cand). Kemitraan ini nantinya akan fokus pengembangan ilmu Perbankan Syariah dengan target utama sivitas akademika FEB UGM yang diharapkan akan memberikan manfaat secara luas bagi masyarakat. [hk]

PARTNERSHIP

31

Page 35: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Peluang Karir di PT Unilever Indonesia

Jalin Kemitraaan di Negeri Sakura

Australia Awards Scholarship 2014/2015

PT Unilever Indonesia merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi produk rumah tangga berupa makanan, minuman, kosmetik, dan produk ternama lainnya. Unilever Indonesia berdiri sejak 5 Desember 1933 dan selama itulah produk-produk Unilever telah dikenal oleh masyarakat luas. Saat ini PT Unilever Indonesia membuka peluang bagi Alumni FEB UGM yang berkriteria seperti memiliki pengalaman dalam bidang akuntansi selama 2-3 tahun, fasih berbahasa Inggris, serta memiliki kemampuan analisis yang kuat untuk bergabung dalam posisi:

Di awal tahun 2014, FEB UGM menjalin kerjasama dengan salah satu universitas asal

negeri sakura, yaitu Graduate School of Economics, Kyoto University. Universitas ini merupakan universitas tertua kedua di Jepang dan termasuk universitas terbaik disana.

Tahun 2014 Pemerintah Australia kembali memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk mendapatkan beasiswa full time untuk bersekolah di negeri koala tersebut. Australia Awards Scholarship merupakan beasiswa bergengsi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Australia setiap tahunnya. Pemerintah Australia menyelenggarakan beasiswa ini dikarenakan mereka memahami bahwa pendidikan memiliki andil besar untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan, membentuk pribadi, negara, dan jaringan professional yang enduring, serta mampu memperngaruhi perubahan ke arah yang positif.

Informasi lebih lanjut : https://unilever.taleo.net/careersection/external/jobdetail.ftl

Informasi lebih lanjut : http://www.australiaawardsindo.or.id/

Posisi Pendidikan Kode Batas akhirAssistance Finance Manager – Indo-nesia

Telah lulus S1 Akuntansi dengan IPK > 3,00

AFM 17 Maret 2014

Beasiswa Pendidikan Batas akhirAustralia Awards Scholarship 2014/2015

Sarjana Ekonomi 18 July 2014

MoU kerjasama ini ditandatangani secara terpisah oleh Prof. Dr. Kazuhiro Ueta selaku Dekan dari Graduate School of Economics, Kyoto University pada tanggal 17 Desember 2013, dan oleh Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D. selaku Dekan FEB UGM pada tanggal 2 Januari 2014. Program kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak ini memberikan kesempatan kepada Dosen FEB UGM

untuk melakukan joint research dan guest lecture disana. Sedangkan bagi mahasiswa FEB UGM, kerjasama ini memfasilitasi mereka untuk mengikuti program pertukaran di jenjang S1 dan S2. Melalui kerjasama ini, diharapkan menjadi peluang baru bagi civitas akademika FEB UGM untuk memperluas wawasan di negeri matahari terbit tersebut.

SCHOLARSHIP AND RECRUITMENT

32EB News MARET 2014

Page 36: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Eddy Junarsin, Ph.D.

Akreditasi Internasional AACSB:Buah Manis SebuahPerjuangan

LECTURER’S ARTICLE

Puisi di atas merefleksikan perasaan sukacita Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universi-

tas Gadjah Mada (FEB UGM) di sepanjang bulan Maret tahun ini. Bulan Maret sen-antiasa dinantikan karena merupakan permulaan musim semi yang indah dan bergairah. Di bulan yang sama ini, FEB UGM baru saja menerima official visit tiga orang asesor dari badan akreditasi internasional Association to Advance Collegiate Schools of Business (AA-CSB), yaitu Prof. Gonzalo Garland, Prof. Fernando d’Alessio, dan Prof. Kwei Tang. Impresi ciamik dan komentar konstruktif yang diberikan ketiga reviewers tersebut membangkitkan optimisme yang luar biasa bagi segenap civitas akademika FEB UGM. Bila tidak ada aral melintang, keputusan final yang akan diumumkan pada bulan Mei 2014 niscaya akan men-jadi klimaks perjuangan FEB UGM sejak 2005 untuk meraih akreditasi interna-sional bergengsi ini; sebuah perjalanan panjang yang melewati empat periode dekanat yaitu Prof. Ainun Na’im, Prof. Marwan Asri, Prof. Lincolin Arsyad, dan Prof. Wihana Kirana Jaya.

Makna Sebuah Perjuangan Panjang

Berbagai pihak, khususnya di awal proses akreditasi, bertanya-tanya mengenai manfaat konkret yang akan dinikmati oleh mahasiswa dan dosen FEB UGM setelah terakreditasi oleh AA-CSB. Sebenarnya ini bukan hal yang unik untuk FEB UGM saja. Pada tahun 2007, ketika saya memperoleh kesempatan menjadi visiting professor di Hochschule Pforzheim, seorang profesor senior yang

juga Ketua Jurusan Controlling mem-pertanyakan hal serupa dan bahkan melancarkan covert complaints kepada Dekan. Beberapa tahun kemudian, sekolah tersebut akhirnya terakreditasi, tentunya setelah melewati proses pan-jang konsolidasi internal dan perbaikan eksternal.

Ketika kita menjumpai pertanyaan mengenai makna dan manfaat akreditasi internasional AACSB, berbagai respons dapat diberikan, antara lain:

1. Memperbaiki kualitas belajar-mengajar secara berkesinam-bungan. Dengan terakreditasi AACSB, FEB UGMharus terus mengikuti semua standarkualitas yang digariskan agar dapatmempertahankan akreditasi tersebut.2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas riset civitas akademika FEB UGM.Lambat laun, FEB UGM harusmenyesuaikan diri dan memberi perhatian lebih pada penelitian. Bagaimanapun juga, penelitian yang banyak dan berkualitas baik merupa-kan pilar pembangunan ilmu penge-tahuan dan teknologi suatu negara, apalagi negara berkembang seperti Indonesia.3. Memperluas jaringan dan aksesinternasional.Setelah terakreditasi, FEB UGMakan semakin diminati oleh berbagaiuniversitas partner di luar negeri, baikuntuk dual degree programs, pertu-karan mahasiswa, maupun pertukarandosen. 4. Mewujudkan visi FEB UGM untuk menjadi sekolah bisnis terbaik di

Indonesia dan terhormat di Asia Tenggara.FEB UGM akan menjadi sekolah bisnis pertama di Indonesia yang menerima akreditasi internasional AACSB, yang secara tidak langsung mengonfirmasi posisi sentral FEB UGM di Indonesia dan Asia Teng-gara.5. Membubuhi logo AACSB di ijazah lulusan FEB UGM.Ini barangkali adalah alasan yang paling tidak ilmiah, namun bisa jadi merupakan alasan yang paling praktis atau pragmatis karena dapat meningkatkan nilai jual alumni.

Tentunya masih banyak alasan dan argumen lain yang dapat diberikan. Dari semua respons di atas dan berbagai argumen lain, saya ingin memfokuskan diskusi pada satu point of interest, yaitu sinyal. Sebuah paper legendaris yang ditulis Akerlof (1970) memberikan inspirasi yang luar biasa bagi saya dalam menyusun artikel ini. Paper berjudul “the Market for Lemons” tersebut memaparkan tema sentral mengenai ketidakpastian kualitas.

Di dunia ini, semua orang dan organisasi selalu menghadapi asym-metric information. Yang berbeda hanyalah level asymmetric informa-tion yang dihadapi, ada yang cukup kecil namun ada yang besar. Kuali-tas pendidikan dan lulusan negara berkembang seperti Indonesia sering-kali digeneralisasi dan dipersepsikan

Angin musim semi terasa segarBulan musim semi terang kemilauDaun berguguran, awanpun buyarHati rindu bertemu, tak sabar lewati waktu

1

33

Page 37: EB News Edisi 17 Tahun 2014

sebagai lemon, alias berkualitas kurang baik. Meskipun FEB UGM sudah memi-liki kerangka dan operating procedures yang relevan untuk menjadi center of excellence di Indonesia, masalah lemon tadi menyebabkan sulitnya industri dan partner untuk memilah-milah asymmet-ric information akibat terlalu banyaknya institusi pendidikan lemon di negara berkembang.

Oleh karena itu, akreditasi internasi-onal AACSB yang diraih oleh FEB UGM akan memberikan sinyal yang sangat positif, signifikan, dan relevan kepada masyarakat Indonesia, Asia, dan dunia. Dengan kata lain, akreditasi ini dapat menjadi bukti autentik bahwa FEB UGM bukan lemon meskipun berlokasi di se-buah negara berkembang. Tentu saja kita tidak mengklaim bahwa FEB UGM sudah menyamai high-caliber universities di dunia dalam hal pengajaran maupun penelitian, namun setidaknya akreditasi internasional AACSB memberi konfirmasi bahwa FEB UGM sudah memiliki quality control dan akan mengimplementasikan continuous quality improvements seperti yang ditentukan dalam standar-standar AACSB. Apalagi AACSB dianggap sebagai standar akreditasi tertinggi, yang berada di atas EQUIS, AMBA, dan ABEST21.

Implikasi Terhadap Fakultas, Maha-siswa, dan Dosen

Tidak dapat dipungkiri bahwa semen-jak menjadi anggota AACSB (bahkan sebelum terakreditasi), FEB UGM dan civitas akademika di dalamnya men-galami euforia lonjakan peminat untuk melakukan kerjasama, baik dari industri maupun universitas partner mancaneg-ara. Hal ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan citra atau publisitas, dan memperluas akses bagi civitas akademika FEB UGM untuk sema-kin terlibat dan kompetitif dalam industri bisnis maupun policy-making entities.

Selain itu, mahasiswa dan dosen juga memiliki kesempatan yang semakin luas untuk menikmati eksposur inter-nasional melalui berbagai program akademik dan nonakademik. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya undangan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam berbagai program internasional, termasuk kompetisi bergengsi. Misalnya, baru-baru ini Tim FEB UGM mampu meraih juara pertama CIMB ASEAN Stock Challenge 2013 di Jakarta, dan juga juara pertama Sol-Bridge Business Case Competition 2014 di Korea Selatan. Selain internasion-alisasi dan orientasi prestasi, maha-siswa juga menikmati hasil akreditasi di mana Fakutas senantiasa dituntut untuk meningkatkan kualitas sara-na-prasarana dan proses belajar-men-gajar. Sementara itu, bagi dosen, internasionalisasi juga semakin terasa dengan semakin terbukanya peluang mengikuti trainings dan juga menjadi dosen tamu di berbagai universitas partner di luar negeri.

What’s Next?

Lalu apa yang akan dilakukan FEB UGM pascaakreditasi? Ini adalah pertanyaan besar yang memerlukan keseriusan pejabat Fakultas maupun seluruh civitas akademika untuk melakukan tindak lanjut. Akreditasi internasional AACSB dapat diibaratkan sebagai pemolesan dari luar, sedang-kan pembangunan sebuah rumah yang baik seyogyanya dimulai dari pondasi yang kuat dan interior yang sehat. Den-gan kata lain, meskipun telah memper-oleh polesan eksternal yang indah, FEB UGM harus terus berupaya memperbai-ki kondisi internal agar semakin sehat dan kuat secara organik.

Kita dapat memulai proses ini dari hal-hal mendasar, seperti perbaikan laboratorium komputer (penyediaan

perangkat komputer mutakhir dan bebas virus); pengecekan rutin proyek-tor, komputer, lampu, dan sarana pembelajaran di kelas; perbaikan sistem informasi teknologi dan komunikasi di kampus; penyediaan software penting secara masif di kampus; pembelian da-tabases vital (misalnya CRSP, Compus-tat, ExecuComp, SDC, WRDS, dll.) untuk menunjang penelitian; penyediaan alat pengecek plagiarisme (misalnya Turn It In atau D2L); restrukturisasi kompensasi dan insentif yang tepat untuk merang-sang dosen melakukan riset, mempre-sentasikan paper dalam konferensi internasional, dan memublikasikan papernya dalam jurnal internasional yang semakin berkualitas; dan lain-lain.

Meraih akreditasi merupakan prestasi yang membanggakan, namun memper-tahankan akreditasi memerlukan upaya dan kerja keras yang tidak sedikit. Oleh karena itu, segenap civitas akademika FEB UGM dapat memulai quality im-provements dari dirinya sendiri melalui hal-hal mendasar. Tentunya lebih baik lagi apabila terjadi quantum leaps da-lam segala aspek di Fakultas tercinta.

Sebagai penutup, jalinan cinta antara FEB UGM dan akreditasi internasional AACSB dapat dideskripsikan oleh lirik lagu berikut:

“Yes I may dream a million dreams, but how can they come true...

...if there will never ever be another you?” (Warren and Gordon 1942)

AACSB memang the only one dan on the top in today’s standard. Selamat, FEB UGM!

Penulis adalah Editor-in-Chief of the Journal of Indonesian Economy and Business

E conomics Jazz Live XIX kembali menghadirkan musisi tersohor dunia. Kali ini, Lee Ritenour dan

Phil Perry akan memuaskan penikmat musik jazz di Yogyakarta pada 17 Mei 2014. Gedung Grha Sabha Permana Universitas Gadjah Mada dipilih untuk menjadi venue yang apik untuk pagelaran Economics Jazz Live XIX. Selain musisi kelas dunia, beberapa musisi tanah air juga akan memeriahkan

pagelaran musik jazz yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini. Penyanyi muda berbakat Monita Tahalea dan grup musik RAN membawakan lagu-lagu favorit para pecinta jazz. Dengan beraneka ragam pilihan harga tiket masuk yang dibanderol mulai Rp75.000,- hingga Rp400.000,-, Economics Jazz Live XIX menjadi konser music jazz yang affordable bagi semua kalangan. Enjoy the show!

Economics Jazz Live XIXUPCOMING EVENT

1

LECTURER’S ARTICLE

34EB News MARET 2014

Page 38: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Sudah banyak prestasi baik nasional maupun internasional yang dicetak oleh dosen maupun

akademisi FEB UGM. Akan tetapi, tore-han prestasi bagi dosen yang baru saja menyelesaikan studi doktor dan harus berbagi waktu sebagai ibu rumah tangga nampaknya masih belum banyak. Namun pengecualian bagi Zuni Barokah, S.E., M.Com., Ph.D., dosen FEB UGM, yang baru saja meraih prestasi prestisius di ajang internasional.

Dosen yang mengajar di program sar-jana, magister akuntansi, dan magister manajemen FEB UGM tersebut berhasil meraih penghargaan the best reviewer dalam 20th Annual Midyear Meeting International Accounting Section, American Accounting Association yang diselenggarakan 20–22 Februari 2014 di San Antonio, Texas, Amerika Serikat. Event yang menjadi ajang diskusi in-telektual internasional diikuti lebih dari 45 universitas ternama di dunia yang sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Asia.

Zuni, yang baru saja pulang dari studi doktornya di Queensland University of Technology, Australia, tahun 2013 berhasil menyisihkan peserta lain yang merupakan profesor-profesor terke-nal di universitas ternama. Meskipun kesempatan menghadiri konferensi AAA baru kali pertama, tetapi ketika studi di Australia ia sudah sering berpartisipasi dalam acara diskusi intelektual yang diadakan universitas, seperti halnya menjadi discussant maupun penyaji, serta pernah juga berpartisipasi dalam doctoral symposium and conference yang diselenggarakan oleh Accounting and Finance Australia and New Zealand (AFAANZ) di Christchurch.

UGM pun patut berbangga karena menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang berhasil lolos dalam ajang tersebut. Koleganya sebagai dosen di FEB, Singgih Wijayana, S.E., M.Si., Ph.D, juga lolos dalam ajang ini. “Saya optimis UGM akan semakin seja-jar dengan Monash University, National University of Singapore, dan universitas terkenal lainnya” tukas optimis Zuni.

Awalnya, Zuni tidak terpikir akan menjadi researcher. Ketika studi di pro-gram sarjana FEB UGM beliau konsen menjadi auditor. Akan tetapi, takdir mengantarkan Zuni menjadi dosen dan berkecimpung di dunia penelitian. Beliau melanjutkan studi magister dan doktor masing-masing di The Universi-ty of New South Wales, Australia (lulus tahun 2004) dan Queensland University of Technology, Australia (lulus tahun 2013).

Dalam konferensi ini Zuni melalui paper dengan judul Corporate Relat-ed-Party Disclosure: Empirical Evidence from the Asia-Pacific Region mencoba menguak faktor lain dalam mendukung keandalan laporan perusahaan. Paper ini disusun selama kurang lebih tiga tahun dengan jangkauan penelitian Asia-Pasifik. Supervisor dalam peneli-tian ini adalah dosen pembimbing S3 yang dikenalnya sejak menempuh studi S2 di UNSW Australia.

Sebenarnya, ia tidak terpikir untuk menjadi reviewer dalam ajang ini. Namun, ketika panita menawarkan kepada beliau untuk menjadi voluntary reviewer, tantangan itu pun diambil berbekal pengalaman yang didapatkan ketika studi di Australia. Dan akhirnya justru dapat meraih penghargaan.

Zuni mengakui menemui banyak kendala dalam menyusun peneli-tian ini. Selain harus berbagi waktu sebagai ibu rumah tangga dengan dua putrinya yang masih kecil, akses informasi perusahaan-perusahaan di beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia masih sangat susah. Proses penyusunan penelitian pun harus beliau lakukan lebih keras. Sehing-ga, ketika sharing dengan peserta dari universitas lain, beliau merasa Indonesia dan UGM harus segera berbenah.

“Tentu akan saya praktikkan pengalaman dari konferensi ini untuk membimbing mahasiswa. Mereka pu-nya banyak potensi untuk berpresta-si” ungkap dosen yang “asli” Boyolali ini. Selain peserta konferensi bertukar ide dalam perkembangan keilmia-han, peserta juga berkesempatan mengikuti workshop tentang metode pengajaran International Financial Reporting Standard (IFRS) kepada mahasiswa.

Prestasi ini tidak membuat Zuni puas. Kedepannya, Beliau memi-liki target-target prestasi yang ingin dicapai. Salah satunya adalah memperbaiki paper ini agar dapat dipublikasikan di jurnal internasion-al. Jika Zuni adalah peraih the best reviewer, maka the best paper diraih Herita Akamah dari Oklahoma Uni-versity dengan judul Income Shifting and Geographic Disclosure Quality. Akhirnya, apresiasi terimakasih pun disampaikan kepada UGM dan FEB yang telah memberikan dukungan maksimal terhadap keikutsertaannya dalam konferensi tersebut. (Ibe)

Berbekal Pengalaman Studi, Zuni Torehkan Prestasi Internasional

35

Page 39: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Taste

the coffee

and enjoy

of Yogyakartathe view

Enak Banget! 8 floor Pertamina Tower FEB UGMth

@enakbanget_EB

36EB News MARET 2014

Page 40: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Di tengah kesibukan persiapan menyelesaikan studi, senang sekali redaksi EB NEWS

menghubungi saya untuk sedikit berbagi cerita studi di Sydney, Australia. Hal ini memberikan semangat untuk saya semakin mempercepat penyelesaian studi saya dan kembali ke Indonesia.

Sydney adalah ibukota Negara bagian New South Wales, Australia. Sebelum kedatangan orang-orang

Eropa, New South Wales telah dihuni oleh bangsa Aborigin selama beribu-ribu tahun lamanya. Orang-orang Eropa tinggal di Sydney setelah kota ini dipilih sebagai tempat untuk para tahanan Inggris. Dua dekade berikutnya, Gubernur Lachlan Macquarie menetapkan New South Wales, negara bagian pertama di Australia, sebagai tempat tinggal bebas bagi warga. Sejak saat inilah, perekonomian di Sydney berkembang pesat dan menjadi salah satu kota multikultur terbesar di dunia

Good Day, Mate! Keindahan Sydney di Setiap Sudut Kota

Heni Wahyuni, Ph.D.

NEWS FROM ABROAD

37

Page 41: EB News Edisi 17 Tahun 2014

yang ditinggali lebih dari 180 bangsa. Sydney merupakan salah satu kota

tujuan wisata utama dunia dan kota yang sangat nyaman untuk tinggal. Tidak hanya terkenal dengan Opera House dan Darling Harbour, tetapi kota ini memiliki museum-museum dan galeri seni dan budaya yang sangat beragam. Sydney mempunyai banyak event seni dan budaya baik indoor dan outdoor seperti Sydney Festival. Pesta kembang api tahun baru di Sydney adalah salah

satu yang paling spektakuler di dunia. Yang pasti Sydney juga terkenal sebagai kota tujuan utama studi di Australia. Kota ini merepresentasikan kota multikultur karena pelajar yang datang untuk belajar di sini berasal dari hampir seluruh penjuru dunia.

38EB News MARET 2014

Page 42: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Memilih Studi di Sydney

Sydney merupakan kota dengan fasilitas yang lengkap dan menarik banyak pelajar dari berbagai daerah baik dari dalam dan luar Australia. Entah apakah karena keunggulan tersebut, Sydney menjadi salah satu kota di dunia dengan biaya hidup yang sangat tinggi. Sebagai pelajar yang datang dengan beasiswa dan membawa keluarga, hal ini merupakan salah satu tantangan besar buat saya. Mahasiswa yang membawa keluarga umumnya tinggal cukup jauh dengan tempat studi. Namun demikian, fasilitas transportasi umum di sini sangat baik, meskipun biaya transportasi juga tidak murah.

Sydney mempunyai banyak universitas-universitas kelas dunia. Namun mungkin akan banyak yang bertanya ketika saya mengatakan bahwa saya mengambil program doktor di University of Technology, Sydney dan menanyakan kualitas pendidikan di universitas yang memang baru berumur 25 tahun ini. Namun, memilih studi S3 menurut saya yang terpenting adalah mempunyai pembimbing yang aktif, profesional, ahli di bidangnya, dan ber- kelas internasional, serta di dukung oleh fasilitas universitas yang menunjang riset kita. Di universitas inilah, tepatnya

di Centre for Health Economics Research and Evaluation (CHERE), saya mendapat excellent support untuk bidang studi yang saya tekuni sekarang ini, yaitu Health Economics (Ekonomika Kesehatan). CHERE merupakan salah satu centre of excellent terbesar di dunia di bidang Ekonomika Kesehatan, di bawah UTS Business School yang telah lama mendapatkan akreditasi AACSB. Terlibat dalam salah satu pusat riset yang besar sangat saya syukuri karena hal ini merupakan kesempatan yang langka.

Selain itu saya juga mendapat kesempatan belajar banyak bersama pembimbing yang berkelas internasional dan berpengalaman di bidangnya, yaitu Profesor Jane Hall dan Profesor

Rosalie Viney. Profesor Jane Hall pernah menjabat sebagai Presiden iHEA (International Health Economics Association), organisasi Health Economists internasional, dan sangat aktif menulis di jurnal internasional seperti Journal of Health Economics dan Health Economics. Sedangkan Profesor Rosalie Viney adalah Direktur CHERE dan Direktur Australia Health Economics Association (AHES). Selain itu, selama studi di Sydney, saya juga mendapatkan kesempatan kuliah di University of Sydney dan University of New South Wales, dua universitas yang tidak diragukan lagi kualitasnya, ditambah dengan kesempatan untuk mempresentasikan hasil riset S3 saya di berbagai seminar internasional.

Program Doctoral di University of Technology, Sydney (UTS)

Program doktor di UTS memiliki proses yang pada umumnya sama dengan di universitas-universitas lain di Australia, yaitu melakukan riset menyeluruh dari awal hingga akhir studi. Di UTS sendiri, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Pertama, mempersiapkan proposal riset, yang pada umumnya dilakukan di tahun pertama studi. Setelah proposal siap, maka mahasiswa akan mengikuti ujian proposal yang disebut Doctoral Assessment dengan mempresentasikan secara singkat proposal riset kita di depan panel supervisor dan examiners dari faculty/ school. Presentasi ini bersifat terbuka, sehingga mahasiswa yang lain dapat mengikutinya. Tahap kedua adalah melakukan riset sesuai dengan proposal yang telah diujikan

NEWS FROM ABROAD

39

Page 43: EB News Edisi 17 Tahun 2014

dalam Doctoral Assessment. Dalam melakukan riset, mahasiswa juga diperkenankan untuk mengikuti kuliah (sit in) di mata kuliah yang berkaitan dengan riset. Dalam kesempatan ini, saya memperoleh kesempatan untuk mengikuti mata kuliah ekonometrika dan health economics di University of New South Wales dan University

of Sydney. Supervisors menyarankan saya untuk tidak sekedar sit in, tetapi mengikuti seluruh proses perkuliahan sampai dengan mendapatkan nilai akhir mata kuliah. Tentu saja ini merupakan kesempatan yang baik sekaligus tantangan buat saya karena pada saat itu saya juga harus mempersiapkan proposal Doctoral Assessment. Setelah

Lika-liku Studi dan Tinggal di Sydney

Mulai tahun kedua studi, saya membawa kedua anak saya bersama saya tinggal di Sydney. Ketika itu, anak pertama berumur 9,5 tahun dan yang kedua 5,5 tahun. Pengalaman ini mungkin juga dialami oleh teman-teman akademisi wanita yang lain, studi sambil momong anak. Di awal kedatangan, banyak sekali tantangan yang kami hadapi. Mulai dengan persoalan bahasa sampai dengan masalah penyesuaian dengan cuaca. Selain itu, perjuangan mengatur waktu antara riset dengan mengurus anak merupakan tantangan lain yang cukup besar. Namun demikian, Alhamdulillah saya menemukan ternyata dukungan teman-teman yang tinggal di Sydney sangat luar biasa, mereka sudah seperti saudara bagi keluarga kami. Dan tentu saja kerjasama dan pengertian anak-anak sangat penting untuk kelancaran studi.

Dukungan yang lain adalah, tidak sulit menemukan makanan bercita rasa Indonesia dan Asia di Sydney, toko dan restoran Indonesia dan Asia banyak tersebar di Sydney. Yang paling mengasyikkan soal makanan bagi kami adalah kami bisa mencoba berbagai macam buah dengan harga yang relatif murah. Keuntungan yang lain studi di Sydney adalah bisa belajar sambil jalan-jalan. Terdapat banyak sekali tujuan wisata di Sydney dan hampir semuanya terjangkau dengan alat transportasi umum. Tidak hanya itu saja, Sydney adalah surga bagi anak-anak untuk bermain dan beraktifitas. Taman bermain untuk anak banyak tersebar di setiap suburban di Sydney dengan fasilitas permainan anak dan tempat yang luas, juga banyak diantaranya dilengkapi dengan fasilitas barbeque.

Perpustakaan juga ada di setiap suburban dengan koleksi buku yang cukup lengkap dan dapat diakses dengan tanpa biaya. Perpustakaan juga

mempunyai banyak program untuk anak-anak selama school holiday. Belum lagi keindahan pantai-pantainya yang tersebar cukup banyak di Sydney dan sekitarnya, tempat bermain yang cukup aman bagi anak-anak. Untuk mengobati rasa rindu dengan Indonesia, saya mengikuti beberapa kegiatan perkumpulan pelajar dan masyarakat Indonesia di Sydney. Singkat kata, studi di Sydney dengan membawa keluarga menjadi hal yang sangat menyenangkan.

lulus ujian proposal, tahap selanjutnya adalah mengolah data, menganalisis, dan menulis thesis. Selama tahap ini, saya mempunyai kesempatan untuk mempresentasikan hasil riset di seminar nasional dan internasional di bidang health economics, antara lain AHES dan iHEA conferences.

Catatan Akhir

Selama empat tahun belajar di Sydney, telah meninggalkan pengalaman yang berharga buat saya. Di negeri ini, saya tidak hanya belajar mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan riset semata. Namun saya juga banyak belajar tentang masyarakat dan kehidupan bernegara di

Negeri Kangguru ini. Pemerintah negara ini sangat menjamin kesejahteraan hidup masyarakatnya. Fasilitas publik seperti pendidikan, transportasi, dan kesehatan sangatlah diutamakan. Anak-anak mendapatkan kesempatan pendidikan gratis di sekolah, jaminan kesehatan yang baik, dan lingkungan yang bersih dan sehat. Selain itu, hidup bertetangga dengan orang yang berasal dari berbagai bangsa, telah memperkaya pengalaman saya dan anak-anak selama tinggal di Sydney. Meskipun saat ini saya telah menyelesaikan thesis saya dan kembali ke Indonesia, namun kerinduan kami tentang Sydney sangat besar. Mudah-mudahan pengalaman selama studi saya di Sydney ini tidak hanya bermanfaat bagi saya dan keluarga, tetapi juga sharing pengalaman ini juga dapat bermanfaat bagi teman-teman yang tertarik untuk studi di Sydney, yang mempunyai keindahan di setiap sudut kotanya.

40EB News MARET 2014

Page 44: EB News Edisi 17 Tahun 2014

CAREERPATH

1990

1994 – 1997

1998 – 2000

2001 – 2006

2006

2008 – Maret 2014

APRIL 2014

IBM Marketing Trainee

IBM Manufacturing and Process Industry Manager

IBM Personal System Group Country Manager

IBM Systems and Technology Group and Business Partner Country Manager

IBM ASEAN Business Unit Executive for System di Singapura

Direktur Utama IBM

Presiden Direktur Philips Indonesia

SURYO SUWIGNJOEnergi Perubahan bagi IBM IndonesiaTumbuh dan berkembang selama 77 tahun di Indonesia, IBM Indonesia berhasil dalam menjaga keberlangsungannya sebagai salah satu perusahaan terkemuka penyedia teknologi informasi (TI) terkini, dan solusi-solusi bisnis bagi konsumennya.

*Wawancara dilakukan pada awal Februari 2014. Pada April 2014 Suryo Suwignjo mulai efektif menjabat sebagai Presiden Direktur Philips Indonesia

ALUMNI CORNER

41

Page 45: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Tidak hanya pada keberhasilannya dalam lini bisnis saja, IBM juga aktif dalam

memajukan masyarakat Indonesia dalam peningkatan kelestarian lingkungan, struktur ekonomi, dan sosial. Upaya ini dilakukan melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarakat, seperti kontribusi yang telah dilakukan IBM pada korban bencana alam yang terjadi di Indonesia. Bagi negeri ini, IBM berkontribusi dalam mendorong berdirinya lini-lini bisnis baru dan membangun infrastruktur TI untuk mendukung tercapainya negara yang kompetitif di tingkat global.

Menyelisik lebih dalam terkait

perusahaan ini, siapakah Direktur Utama saat ini dibalik kesuksesan IBM Indonesia? Suryo Suwignjo, pria kelahiran Semarang ini mulai menjabat sebagai Direktur Utama IBM Indonesia sejak Januari 2008 silam. Ia berkarir di IBM Indonesia dari nol sebagai Marketing Trainee di bulan Januari 1990. Karirnya terus berkembang dimana ia memegang beberapa posisi kunci sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur Utama. Minimnya pengetahuan tentang teknologi informasi menjadi tantangan Suryo di awal karirnya di perusahaan ini. Ia dapat menjawab tantangan itu dengan mudah dalam waktu singkat

dengan kerja keras, ketekunan, dan keinginan untuk terus maju. Keberanian untuk menerima tantangan baru dan senantiasa berkiblat pada kemajuan memicunya untuk dapat menapaki jenjang karirnya hingga mencapai posisi teratas di perusahaan.

Patut berbangga Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) memiliki alumni yang handal dan mumpuni di bidang yang ia tekuni seperti Suryo Suwignjo ini. Selepas lulus dari SMAN 1 (Teladan) Yogyakarta, ia memutuskan untuk mengambil jurusan Akuntansi di FE UGM (FEB UGM saat itu-red) dengan alasan karena kesukaannya pada dinamika bisnis dan keinginannya yang besar untuk belajar tentang dunia bisnis pada tingkat lanjut. “Selain itu, pertimbangan saya saat itu UGM merupakan salah satu pilihan universitas terbaik,” tambahnya.

Suryo menikmati masa-masa kuliah di FE UGM, ia merasakan lebih banyak suka daripada duka. Ia sangat terkesan dengan gedung perkuliahan yang bertempat di gedung pusat, ”gedungnya sudah tua tapi sangat indah dan bergengsi”. Selain itu, teman-teman kuliahnya juga sangat baik dan bersahabat. Hal lain yang berkesan bagi pria dengan hobi olah raga ini adalah profesionalitas para dosen

yang dijunjung tinggi dengan sikap yang bersahaja. Pelajaran yang sangat berharga masih diingatnya ketika bertemu dengan dosen yang dianggap killer yang memperkenalkan kerasnya kehidupan setelah kuliah. Sejalan dengan bergantinya waktu justru dosen tersebut yang sangat berkesan.

Berbicara mengenai kunci sukses, Suryo mengungkapkan bahwa tidak ada resep khusus untuk meraih kesuksekan. “Menurut saya apapun kiat yang digunakan untuk meraih kesuksesan yang paling penting adalah bagaimana cara menerapkan kiat tersebut dalam kehidupan berkarir kita”, ungkapnya. Bagi Suryo eksekusi dan pelaksanaan adalah satu hal yang utama dalam meraih kesuksesan, “When the Rubber Meets the Road”. Pesan khusus dari ayah dua putra bagi kebanggaannya sebagai alumni, “semoga kedepannya FEB UGM akan terus meraih sukses dan dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara, bagi rekan-rekan mahasiswa, kesuksesan adalah wujud dari ”kebiasaan” yang dibentuk sedini mungkin, untuk itu mulailah bersiap untuk meraih sukses dari bangku kuliah”. Suryo percaya bahwa keberuntungan akan berpihak bagi orang yang berani bertindak dan mengambil resiko, “Fortune Favors the Bold ”. (hk)

“Semoga kedepannya FEB UGM akan terus meraih sukses dan dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara, bagi rekan-rekan mahasiswa, kesuksesan adalah wujud dari ”kebiasaan” yang dibentuk sedini mungkin, untuk itu mulailah bersiap untuk meraih sukses dari bangku kuliah”. (Suryo Suwignjo, Direktur Utama IBM Indonesia)

42EB News MARET 2014

Page 46: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Lingkungan dan manusia bagaikan kepingan koin yang tidak dapat dipisahkan. Interaksi antara

keduanya saling mempengaruhi. Ketika manusia telah egois melalaikan lingkungannya, seperti memberi banyak polusi, membuang sampah sembarangan, dan tidak sadar akan lingkungan, maka lingkungan pun enggan bersahabat dengan manusia. Alhasil, lingkungan tidak memberikan kenyamanan bagi manusia. Udara yang semakin sesak dan bencana sering melanda dimana-mana.

Educopolis adalah sebuah kata yang belakangan ini sering mencuat terkait pengembangan fisik yang berkonsentrasi terhadap lingkungan di wilayah UGM. Kata ini menjadi brand dari arah pengembangan fisik UGM yang tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan Kampus 2005-2015. Kata yang mengadaptasi bahasa Yunani ini berarti UGM berkomitmen mendukung terciptanya suatu lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran dalam konteks pengembangan kolaborasi multidisiplin dan tanggap terhadap isu ekologi demi mencapai visi universitas. 2015 sudah semakin dekat, pembangunan pun sudah mulai terlihat dalam upaya mewujudkan kampus Educopolis. Hal ini dilakukan dengan meminimalkan polusi udara, memaksimalkan lahan hijau, memperbanyak ruang terbuka hijau, dan pembangunan gedung dilakukan secara vertikal/bertingkat. Wujud nyata pembangunan tersebut salah satunya

Asrama Bulak Sumur Residence (BSR). Kemudian, jika kita mencermati di

samping jalan menuju lembah UGM tampak terdapat pengerjaan proyek Wishdom Park. “Wishdom Park adalah istilah yang berarti kebijakan kearifan untuk memfungsikan kembali taman sebagaimana seharusnya ungkap Muhammad Yusuf, S.T., MPA, Kepala Sub-direktorat Program Pengembangan dan Kinerja Pengolahan Sumberdaya UGM. Proyek tersebut didanai dari hibah dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Yusuf, mengungkapkan proyek Wishdom Park ini mengembalikan Kali Belik yang tidak tertata untuk bisa berfungsi sebagaimana aslinya.

Memang, saat ini UGM sedang menggalakkan zero-run-off, yaitu meminimalkan air yang mengalir dengan memaksimalkan peresapan ke tanah. Kali Belik yang ada di Lembah UGM adalah salah satu sumber banjir bagi wilayah-wilayah yang dilintasi kali tersebut, seperti Klitren, Gondokusuman, dan sebagian wilayah Umbulharjo. Selain sering dijadikan tempat pembuangan sampah, di wilayah tersebut terdapat bangunan yang menyalahi aturan sempadan, termasuk Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi (BPFE). Sempadan adalah garis batas bebas bangunan di samping kanan dan kiri sungai. Di wilayah sungai belik hingga kali mambu dalam jarak lima meter seharusnya steril dari bangunan

warga. Sehingga, dengan proyek Wishdom Park ini diharapkan UGM dapat menjadi pionir bagi masyarakat tentang sempadan ini yang selama ini diabaikan.

Yusuf berkata, “Ini lho bangunan UGM yang tidak memenuhi kriteria sempadan saja dirobohkan. Bangunan BPFE ini menyalahi aturan sempadan ketika dibangun dahulu. Dan karena UGM lalai, UGM bertindak tegas untuk menghancurkannya”. Artinya beliau berharap bahwa masyarakat sadar bahwa sempadan di sekitar sungai itu harus dipatuhi. Jika aturan ini tidak diindahkan, maka banjir yang sering terjadi di Jakarta karena melupakan aturan ini bukan tidak mustahil akan terjadi di Yogyakarta.

Secara khusus, dalam proyek Wishdom Park akan dibangun kolam tampungan air hujan (embung), jogging track, taman, dan lahan konservasi maupun tumbuh-tumbuhan. Nantinya penghuni BSR, mahasiswa UGM, dan masyarakat luas dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. Pengerjaan proyek ini terus berjalan. Progres yang paling baru adalah terselesaikannya pembuatan embung pada tahun 2013 kemarin. Tinggal nantinya dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas di ruang terbuka hijau tersebut. Marilah kita berpartisipasi mendukung komitmen kampus Educopolis ini. (ibe)

Wujud Nyata UGM menjadi Educopolis

AROUND BULAKSUMUR

43

Page 47: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Telah banyak mahasiswa FEB UGM yang menuntut ilmu ke luar negeri. Baik melalui

program pertukaran pelajar, summer course, hingga double degree. Tidak sedikit pula yang kembali ke tanah air dengan prestasi yang mengagumkan. Tinggal selama beberapa bulan di negeri orang yang masih asing ternyata tidak menjadi hambatan bagi mahasiswa FEB UGM untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka. Salah satunya adalah mahasiswa IUP FEB UGM angkatan 2010, Bramantya Adi Nugraha, yang baru saja kembali dari menyelesaikan program double degree di Erasmus School of Economics di

Rotterdam, Belanda.Bram, begitu teman-teman akrab

menyapanya, menempuh program double degree dengan konsentrasi ilmu ekonomi sejak Agustus 2012. Ia menyelesaikan studinya selama satu tahun yang dipenuhi dengan berbagai pengalaman dan kenangan manis tentang Rotterdam. Tidak hanya aktif sebagai mahasiswa di lingkungan kampus, Bram juga aktif dalam organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Rotterdam. Ketertarikannya dalam berdiskusi dan berbagi pengetahuan sangat cocok dengan PPI yang merupakan himpunan pelajar dari multidisiplin ilmu.

Bram menyadari bahwa hal tersebut adalah keunggulan dari PPI dan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan organisasi dan anggotanya. Berbekal semangat tersebut Bram pun mencalonkan diri menjadi kandidat Ketua PPI Rotterdam hanya dalam waktu dua bulan setibanya ia di Rotterdam untuk pertama kalinya. Berbekal visi-misi yang nyata dan ketulusan untuk membuat organisasi menjadi lebih baik, Bram mengungguli perolehan vote dari kandidat lainnya. “Aku hanya mencoba membuktikan bahwa aku akan memberikan yang terbaik dan menghormati setiap orang disana,” ungkap Bram menanggapi prestasinya terpilih sebagai ketua PPI Rotterdam selama satu periode.

Berbagai kegiatan dijalankan dengan baik oleh Bram dan teman-teman PPI Rotterdam. Selama mengemban amanah sebagai ketua, Bram menghidupkan kembali jiwa diskusi dan tukar pikiran antar anggota PPI Rotterdam. Setiap anggota mampu mendapatkan insight ilmu dan pengalaman baru dari berbagai disiplin ilmu dan tingkat pendidikan. Namun, tidak hanya bidang keilmuan saja yang menjadi fokus Bram. Kegiatan sosial, olahraga, dan seni juga tidak kalah penting untuk tetap dilakukan. Kejuaraan olahraga, kegiatan sosial di taman bunga tulip, dan malam akustik merupakan beberapa acara yang dikoordinir Bram untuk menciptakan suasanya santai dan menyenangkan bagi pelajar Indonesia di Rotterdam. Bram mengakui tidak sulit untuk menjabat sebagai ketua PPI dibarengi dengan beban akademiknya menyelesaikan program double degree. “Aku selalu go happy saja, kalau ada masalah atau sesuatu yang membuat sedih akan aku ceritakan ke orang lain sehingga bebannya semakin ringan dan dapat solusinya,” ungkap Bram optimis.

Setelah kembali ke Indonesia, Bram mengaku masih ingin mengeksplorasi ilmu dari belahan dunia lain. Ia ingin melanjutkan sekolah master di luar negeri dan kalau bisa kembali ke Rotterdam lagi ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut. “Aku ingin kembali lagi ke Rotterdam jika ada kesempatan,” curhat Bram. Apakah Bram akan kembali ke Rotterdam dan menjadi ketua PPI untuk kedua kalinya? Semoga saja, Bram. (Poppy)

Ketua PPI yang Hobi Berdiskusi

ADVERTORIAL

44EB News MARET 2014

Page 48: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Elisabeth Sherly Kurniawan: dari Kungfu ke Taekwondo

Kesan feminin muncul ketika pertama kali berkenalan dengan Elisabeth Sherly Kurniawan. Dengan senyum tersipu, tutur kata yang halus dan rambut panjang

tergerai, cukup sulit membayangkan ia seorang atlet taekwondo.

“Aku atlet di cabang Poomsae (cabang seni taekwondo yang berisi rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu) jadi memang tidak pukul-pukulan,” jelasnya ramah. Meskipun begitu, Sherly tidak serta merta melakoni cabang seni bela diri ketika pertama kali bergabung dengan taekwondo. Berawal dari keinginannya belajar kungfu, Ayah Sherly memilih mendaftarkannya di sebuah dojang (sanggar berlatih taekwondo) karena kungfu dirasa terlalu berat untuk Sherly kecil. Ya, saat itu Sherly bersekolah di SDN Tukangan 1 dan masih mengikuti les menari, kegiatan yang dilakoninya sedari TK.

Setelah menekuni taekwondo, Sherly merasa bahwa ia telah menemukan bidang yang sesuai dengan passion¬-nya. Melihat keseriusannya, Sherly pun mulai diikutkan di beberapa kejuaraan dalam kelas kyoruki (cabang pertarungan).“Tujuh pertandingan pertama itu aku sering kalah. Soalnya dulu mentalnya belum terbangun, jadi lihat lawan yang dirasa kemampuannya lebih, aku udah minder duluan. Itu

yang bikin aku kalah tapi nggak masalah karena akhirnya aku terbiasa bertanding dan mentalku lebih kuat,” ungkapnya. Hal ini dibuktikan ketika mengikuti kejuaraan untuk seleksi masuk Klub Satria Bangsa, disitu Sherly mendapatkan medali emas yang sekaligus medali pertama yang diraihnya.

Di Satria Bangsa, Sherly digembleng untuk menjadi atlet sesungguhnya hingga ia sering mendapatkan medali dari banyak kejuaraan yang diikutinya. Lima tahun di cabang kyoruki, Sherly mulai melirik cabang Poomsae. Saat ini, Sherly berlatih di ES-1, klub atlet di bawah binaan ESTA (Eagle Spirit Taekwondo Academy) dan terus menelurkan beragam prestasi dari Poomsae. “Prestasiku di cabang ini selama dua tahun bahkan lebih banyak dibandingkan dengan prestasiku di cabang kyoruki selama lima tahun. Latihan setiap hari, tapi ngga masalah karena tujuanku memang untuk nyenengin orang tua, terutama mama, yang selalu dukung aku, jadi bawaannya senang”.

Perjalanannya ke Korea berawal dari pengurus Universal Taekwondo

Indonesia Profesional (UTI Pro, wadah olahraga taekwondo profesional resmi) yang tertarik mengajaknya mengikuti kejuaraan internasional di Korea Selatan dalam Poomsae kelas beregu setelah melihat rekam jejak Sherly yang gemilang. Bagaimana tidak, dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, sudah banyak prestasi yang dicatat Sherly. Diantaranya medali emas dari kejuaraan tingkat nasional yang digelar UTI Pro pada pertengahan 2012 di Jakarta dan medali perak dari kejuaraan tingkat internasional yang digelar di Yogyakarta pada 2013. Atas kesediannya, ia harus cuti kuliah selama sebulan untuk mengikuti karantina di Jakarta. Dari kejuaraan yang digelar pada November 2013 itu, Sherly berhasil memboyong medali emas. “Menurutku, kalau kita ingin sukses, ya diniatkan untuk sukses. Jika ada orang yang lebih dulu sukses, usaha kita harus lebih daripada mereka agar kita bisa lebih sukses dari mereka,” pungkas Sherly mengakhiri pembicaraan. Semangat yang ditebarkan Sherly memang patut dicontoh oleh siapapun agar memiliki jurus yang hebat dalam mengukir prestasi. (Hesti)

STUDENT’S CORNER

45

Page 49: EB News Edisi 17 Tahun 2014

RUBEN KOSTERRotterdam School of Management, Erasmus Universiteit, the Netherland

SUSANNE HAGERJohannes Kepler University , Linz, Austria

Studying at UGM FEB was a very interesting and useful period. For me it was leaving a western

culture, and getting the full experience of an Asian culture. The University is always there to help you and the class discussions were vibrant. Yogyakarta

is a great place to live. It is the cultural centre of Java and the food is amazing. When you have free time you can explore Indonesia, and Indonesia will not

disappoint you!

The reason why I study here is that I wanted to experience something new on the other side of the world. I’m pretty happy with my decision and I will

definitely come back to Indonesia one day!

Greetings from Rotterdam!

EXCHANGE STUDENTS’ COMMENTS

EXCHANGE STUDENTS’ COMMENTS

46EB News MARET 2014

Page 50: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Jika kita menyambangi Pertamina Tower lantai empat, maka akan kita temui pemandangan baru.

Sekarang, telah berdiri sebuah corner baru di Pertamina Tower yang dikenal dengan Investment Gallery. Tentu isinya bukanlah galeri lukisan, melainkan fasilitas lengkap untuk menyelami dunia Pasar Modal.

Empat LCD TV berlayar besar yang menampilkan informasi real-time tentang dunia pasar modal internasional, delapan perangkat komputer dengan akses internet terpercaya, dan beberapa jam dinding dengan acuan waktu berbagai negara menghiasi ruangan sejuk Investment Gallery ini. Fasilitas lengkap yang ada ini tidak lain untuk memenuhi tujuan didirikannya, yaitu untuk sosialisasi Pasar Modal dan kegiatan ilmiah secara bersama-sama dalam rangka pengembangan Pasar Modal di Indonesia.

Investment Gallery ini berdiri berkat kerjasama antara FEB UGM sebagai fakultas, Danareksa sebagai industri sekuritas, serta KPEI, KSEI, dan BEI sebagai regulator. Pengguntingan pita oleh kepala institusi tersebut (22/11) di Kampus FEB UGM adalah tanda resmi berdirinya Investment Gallery.

Secara struktur, dalam operasionalnya Investment Gallery dilaksanakan oleh Danareksa. Kemudian, fakultas dalam hal ini Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kolaborasi, Alumni, dan Pengabdian

Kepada Masyarakat menyerahkan tanggung jawab secara khusus kepada Jurusan Akuntansi. Saat ini, yang bertindak sebagai person-in-charge dari jurusan akuntasi untuk Investment Gallery adalah Maliki Julian Hendrawan Rakhmanto, M.B.A.

“Investment Gallery ini seperti studio di bawah pengelolaan jurusan untuk melakukan berbagai kegiatan ilmiah. Harapannya Investment Gallery ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa dan dosen untuk menunjang penelitian maupun pembelajaran secara multi jurusan yang berkaitan dengan pasar modal” ungkap Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kolaborasi, Alumni, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Muhammad Edhie Purnawan, M.A., Ph.D yang juga sebagai Penanggung Jawab Investment Gallery.

Walaupun belum lama didirikan, Investment Gallery telah melakukan beberapa kegiatan sosialiasi Pasar Modal. Beberapa program telah dilaksanakan dalam rangka sosialisasi Pasar Modal. Salah satunya adalah Workshop dan Lomba Pasar Modal yang diselenggarakan pada bulan November silam. Acara ini diorganisasi oleh mahasiswa yang tergabung di Gadjah Mada Investment Club (GMIC). Animo dan minat mahasiswa untuk membuka rekening dan melakukan investasi di Pasar Modal sekejap meningkat setelah mengikuti acara ini.

Aji Nur Wibowo, Marketing Executive

Investment Gallery, mengungkapkan bahwa mahasiswa telah banyak yang tertarik dan membuka rekening investasi Pasar Modal di Investment Gallery. Hal ini tidak terlepas juga dengan adanya program pembukaan rekening bagi mahasiswa FEB UGM sebesar Rp 1.000.000,00. Jumlah ini lebih ringan dibandingkan pembukaan rekening pada umumnya yang minimal Rp 5.000.000,00. Selain itu, bagi mahasiswa yang masih takut risiko pasar modal memilih membuka rekening reksa dana yang bisa dilakukan dengan uang Rp 100.000,00.

“Sebenarnya jika mahasiswa sudah tahu dan terjun berinvestasi di pasar modal pasti akan sangat tertarik. Akan tetapi masih banyak mahasiswa yang takut rugi berinvestasi di pasar modal” tukas Aji menandaskan. Investment Gallery juga siap untuk mengadakan Sekolah Pasar Modal gratis bagi beberapa mahasiswa yang ingin belajar pasar modal.

Banyak karya yang dapat dilakukan dengan adanya Investment Gallery ini. Edhie Purnawan berharap FEB UGM dan Investment Gallery diharapkan dapat menjadi pusat perkembangan Pasar Modal di Indonesia. Mahasiswa dan dosen FEB dapat berkontribusi meningkatkan kekuatan sektor investasi Indonesia. (ibe)

Galeri Investasi Kita

FACILITIES

47

Page 51: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Lorong-lorong kampus di FEB UGM tampak sepi sore itu. Di masa liburan semester seperti

saat itu memang tidak banyak aktivitas dilakukan oleh mahasiswa dan dosen. Namun di antara lorong panjang di sayap barat lantai 1, sebuah ruangan tampak menujukkan hal yang berbeda. Di pintu ruangan tertempel secarik kertas kecil yang penting namun tidak banyak terdapat di pintu ruangan lain, informasi waktu bimbingan dan konsultasi mahasiswa. “Mari silahkan masuk, saya baru dapat bertemu dengan Anda setelah waktu bimbingan dan konsultasi mahasiswa berakhir”, ungkapnya ramah kepada Tim EBNews.

Dr. Su’ad Husnan, M.B.A tentu bukanlah sosok yang asing lagi bagi civitas akademika FEB UGM. Menjadi dosen sejak tahun 1975, Su’ad, begitu ia kerap disapa telah memiliki pengalaman yang mumpuni baik sebagai akademisi maupun praktisi. Jabatan Komisaris PT Sari Husada pernah ia jalani selama kurang lebih tiga belas tahun. Selama menjabat sebagai komisaris PT Sari Husada banyak kebijakan yang ia buat terkait dengan manajemen keuangan perusahaan, seperti kebijakan right issue dan convertible bond. Hal ini sejalan dengan latar belakang pendidikannya di bidang keuangan khususnya terkait pasar modal yang ia tempuh di University of Birmingham Inggris pada tahun 1990. Selain menjadi komisaris di Sari Husada, bidang praktisi lain yang pernah digeluti oleh Su’ad adalah Komisaris Utama PT PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) sebuah intitusi yang menyediakan

Dua Sisi Su’ad Husnan

pemeringkatan atas risiko kredit atau surat hutang. Tidak hanya di sektor swasta, keahlian Su’ad di dunia pasar modal juga sempat ditanamkan di dunia birokrasi. Sejak 2001-2006 Su’ad menjalankan amanah sebagai Deputi Menteri Negara BUMN.

Menjalani peran ganda baik sebagai akademisi maupun praktisi diakui Su’ad merupakan hal yang gampang-gampang susah. Ia harus bisa membagi waktu, tenaga, dan pikiran secara seimbang untuk urusan kampus dan urusan kantor. “Menjadi dosen dan praktisi tetap sama-sama menyenangkan, semuanya memiliki manfaatnya sendiri-sendiri,” jelasnya. Su’ad mengungkapkan bahwa perbedaan ketika menjadi akademisi adalah bobot akademik yang kuat, semuanya harus normatif dengan teori yang jelas. Sedangkan menjalani bidang profesinal lebih cenderung banyak unsur judgement yang digunakan, selain itu praktisi juga dituntut untuk berani mengambil keputusan dengan tepat. Namun berkecimpung sebagai praktisi justru memberikan kekayaan tersendiri bagi ilmu yang diajarkan Su’ad di kelas. “Saya bisa menceritakan dunia nyata kepada mahasiswa, pengalaman dan kasus-kasus nyata dapat memperdalam pemahaman mahasiswa disamping teori yang ada di buku,” ungkap Su’ad.

Dengan pengalaman yang mumpuni baik di dunia akademik maupun praktik yang telah ia miliki, Su’ad pun terus mendorong agar mahasiswa dan dosen juga aktif dalam mengembangkan diri mereka. Salah satunya dengan terus mendorong mahasiswa untuk belajar di

luar negeri. Meskipun Su’ad mengakui bahwa dengan kemajuan teknologi informasi saat ini ilmu pengetahuan seakan tidak memiliki batasan lagi. “You can learn more and get the broaden view,” jelasnya atas pentingnya belajar di luar negeri. Su’ad juga mendorong para dosen untuk aktif mengabdikan ilmunya tidak hanya di dalam tembok kampus tetapi ke dunia luar seperti menjadi konsultan atau komisaris sebuah institusi.

Sebagai bagian dari sivitas akademika FEB UGM selama berpuluh tahun telah banyak kenangan dan pengalaman yang manis diberikan lingkungan kampus ini kepadanya. Alumni-alumni yang pernah ia bimbing kini telah menjadi sosok sukses di Indonesia. FEB UGM kini juga berkembang dengan sangat baik dari masa ke masa. “Sekarang FEB UGM sudah menjadi organisasi yang besar dan memiliki sistem struktural yang baik, untuk itu hubungan antar anggota sebaiknya lebih akrab dan komunikasi tatap muka tetap dijaga karena itu perlu dan penting,” ungkap Su’ad mengenai harapannya sebagai bagian dari keluarga FEB UGM.

Telah banyak asam garam yang ia peroleh, Su’ad mengakui kini ia lebih santai menikmati waktu sebelum pensiun dengan fokus mengajar sebagai dosen. “Saya bekerja pertama menjadi dosen, maka ketika saya pensiun saya juga harus menjadi seorang dosen”. (Poppy)

WHO’S WHO

48EB News MARET 2014

Page 52: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Tulus Widjanarko, wartawan TEMPO (berbaju batik) dan berjas bernama Shanta Çuranggana, Bulletin & Current Affair Departement Head at TransTV (berjas).

FEB TEMPO DOELOE

FEB IN PICTURES

49

Page 53: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Acara Welcome Cocktail Periode Februari 2014, orientasi dan sambutan selamat datang bagi mahasiswa pertukaran dan gelar ganda Program S1 FEB UGM

FEB MASA KINI

50EB News MARET 2014

Page 54: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Pertukaran Budaya dan Ilmu Pengetahuan

Sebagai salah satu Task Force yang dibentuk oleh FEB UGM, Kantor Publikasi berusaha untuk

menampung berbagai hasil riset illmiah, baik dari dosen maupun akademisi. Kantor ini merupakan sinergi dari tiga lembaga penerbitan yang dimiliki oleh FEB UGM, yakni Journal of Indonesian Economy and Business (JIEB), Gadjah Mada International Journal and Business (GAMA IJB), dan Accounting and Business Information System (ABIS). Melalui keberadaannya, diharapkan FEB UGM dapat semakin produktif dalam menerbitkan publikasi ilmiah.

International Joint Conference “Asia-Pacific Business Research” (21/2) merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan untuk mewujudkan visi dan misi yang ada. Acara ini merupakan suatu wadah yang memfasilitasi mahasiswa dan akademisi untuk

mendapatkan eksposur internasional dan memperluas wawasan keilmuan di bidang ekonomika dan bisnis. Oleh karena itu, Kantor Publikasi FEB UGM berupaya menggandeng akademisi dari universitas-universitas ternama sebagai pemateri, seperti Sung Kyung Kwan Business School, salah satu universitas tertua dan terbaik di Korea Selatan.

Pada acara tersebut ditampilkann sembilan presenter penelitian yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu pemasaran dan akuntansi. Kelompok pemasaran terdiri atas Lee Sun Nyoung, Seo Hyeon Yeong, Lee Minhwan, Yang Seungeun sebagai perwakilan dari Sung Kyung Kwan University dan Sari Winahdjoe, MBA. sebagai perwakilan dari FEB UGM. Sedangakan untuk kelompok akuntansi, FEB UGM diwakili oleh Bambang Riyanto Liesugianto Ph.D dan Sung Kyung Kwan University

diwakilkan oleh Yi Sujin, Jo Eun Hye, Hong Jooyeon.

Acara yang diikuti oleh 65 peserta non presenter ini berhasil memperkenalkan budaya dan kualitas dosen dan mahasiswa FEB UGM. Hal ini dibuktikan dengan impresifnya para dosen dan mahasiswa dari Sung Kyung Kwan Business School dengan riset yang dipresentasikan oleh dosen FEB UGM. Keaktifan dan bobot pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa juga menarik minat mereka.

Sebagai acara joint conference yang pertama, diharapkan International Joint Conference dapat terus berlanjut keberlangsungannya. Kerja sama dapat terus diperlebar dengan menggandeng institusi-institusi international lainya. (Nadia)

UNIT NEWS

51

Page 55: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Kuliah Umum Ekonomi kerakyatan Bersama Gubernur Jawa Timur: Dr. H. Soekarwo, M. Hum.

Menghidupkan ekonomi kerakyatan Jawa Timur. Itulah cita-cita yang masih berusaha

diwujudkan Dr. H. Soekarwo, Gubernur

Jawa Timur. Pemaparan pencapaian cita-cita itu disampaikan Pakdhe Karwo, begitu ia biasa disapa, dalam Kuliah Umum Ekonomi Kerakyatan di

Auditorium MMUGM (25/3).Dalam pemaparannya, Pakdhe

Karwo membeberkan visi-misi hingga program taktis-strategis, lengkap beserta tantangan yang dihadapi pemerintah. Dengan diselingi humor ringan, pemaparan yang didukung data lapangan yang rinci berhasil memberikan gambaran perkembangan Jawa Timur di berbagai lini dari waktu ke waktu. Dengan mengusung misi “makmur bersama wong cilik”, pemerintahannya berusaha mewujudkan kemakmuran yang dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Setelah presentasi dari Pakde Karwo usai, Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, selaku PIC dari Dashboard Ekonomi Kerakyatan (DEK), memberikan pemaparan mengenai fungsi dan konsep aliansi DEK, referensi pengembangan desain sistem EIG, dan tanggapan mengenai kuliah umum yang diberikan dari sisi akademisi. Selain itu, dipaparkan pula perkembangan ekonomi kerakyatan di Tual, Maluku, dengan Gerakan Maren 165.

52EB News MARET 2014

Page 56: EB News Edisi 17 Tahun 2014

Rekrutmen Calon Account Officer Bank BPD DIY

Sebagai salah satu alat kelengkapan otonomi daerah, Bank Pembangunan Daerah

(BPD) DIY memiliki tugas sebagai penggerak dan pendorong laju ekonomi dan pembangunan daerah. Agar dapat melaksanakan tugas tersebut, sumber daya manusia yang berkualitas dan kompetitif mutlak diperlukan. Oleh karena itu, proses rekrutmen dan seleksi yang tepat menjadi tantangan tersendiri bagi Bank BPD DIY.

BPD DIY bekerja sama dengan Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) FEB UGM telah melakukan salah satu tahapan dalam rekrutmen calon Account Officer (8/2/14) untuk mendapatkan pegawai pilihan yang tepat sesuai dengan kriteria perusahaan. Para pelamar yang memenuhi syarat administrasi dan kualifikasi minimum

dalam proses seleksi awal datang ke kampus FEB UGM untuk mengikuti tahapan rekrutmen selanjutnya.

Tahapan seleksi terdiri dari Tes Potensi Akademik (TPA) dan Focus Group Discussion (FGD). Mereka yang hadir terdiri atas enam calon yang telah memiliki pengalaman minimum empat tahun di bidang perbankan. Proses seleksi dikawal oleh beberapa dosen FEB UGM, seperti Drs. M. Adnan Hadjam, Prof. Dr. Samsubar Saleh, M.Soc.Sc., Yulia Arisnani, M.B.A., Ph.D., dan Nurul Indarti, Sivilekonom., Cand. Merc., Ph.D. Proses rekrutmen yang tepat diharapkan dapat menemukan karyawan terbaik bagi perkembangan Bank BPD DIY ke depannya. (Nadia)

UNIT NEWS

53

Page 57: EB News Edisi 17 Tahun 2014

54EB News MARET 2014

Page 58: EB News Edisi 17 Tahun 2014