early goal directed therapy

23
Early Goal Directed Therapy (EGDT) dalam Penatalaksanaan Sepsis Berat dan Syok Septik Abstrak Latar Belakang Terapi dengan goal-directed telah digunakan untuk penanganan sepsis berat dan syok septik pada unit perawatan intensif (ICU). Pendekatan yang digunakan termasuk pengaturan preload, afterload, dan kontraktilitas jantung untuk menyeimbangkan pengangkutan oksigen dengan kebutuhan oksigen. Tujuan dari studi ini ialah untuk mengevaluasi keberhasilan early goal-directed therapy sebelum pasien dimasukkan ke unit perawatan intensif (ICU). Metode Kami memilih pasien dengan sepsis berat atau syok septik secara acak yang tiba di unit gawat darurat di rumah sakit perkotaan untuk mendapatkan early goal-directed therapy selama enam jam atau terapi standar (sebagai kontrol) sebelum masuk ke unit perawatan intensif (ICU). Dokter yang menangani pasien tidak diberitahu mengenai pemilihan terapi tersebut. Angka kematian di rumah sakit (hasil efikasi primer), skor titik akhir resusitasi dan skor evaluasi kesehatan fisiologi akut dan kronis (APACHE II) didapatkan dalam 72 jam secara serial dan dibandingkan diantara kelompok studi. Hasil Dari 263 pasien yang terdaftar, 130 pasien secara acak diarahkan untuk early goal-directed therapy dan 133 pasien diarahkan untuk terapi standar; tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kelompok sehubungan dengan karakteristik dasar pasien. Angka mortalitas di rumah sakit adalah 30,5 % pada kelompok yang diarahkan untuk early goal-directed therapy, sedangkan pada terapi standar ialah 46,5 % (P=0.009). Selama interval 7 – 72

Upload: indah-ros

Post on 18-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Penatalaksanaan early goal directed therapy

TRANSCRIPT

Early Goal Directed Therapy (EGDT) dalam Penatalaksanaan Sepsis Berat dan Syok Septik

AbstrakLatar BelakangTerapi dengan goal-directed telah digunakan untuk penanganan sepsis berat dan syok septik pada unit perawatan intensif (ICU). Pendekatan yang digunakan termasuk pengaturan preload, afterload, dan kontraktilitas jantung untuk menyeimbangkan pengangkutan oksigen dengan kebutuhan oksigen. Tujuan dari studi ini ialah untuk mengevaluasi keberhasilan early goal-directed therapy sebelum pasien dimasukkan ke unit perawatan intensif (ICU).MetodeKami memilih pasien dengan sepsis berat atau syok septik secara acak yang tiba di unit gawat darurat di rumah sakit perkotaan untuk mendapatkan early goal-directed therapy selama enam jam atau terapi standar (sebagai kontrol) sebelum masuk ke unit perawatan intensif (ICU). Dokter yang menangani pasien tidak diberitahu mengenai pemilihan terapi tersebut. Angka kematian di rumah sakit (hasil efikasi primer), skor titik akhir resusitasi dan skor evaluasi kesehatan fisiologi akut dan kronis (APACHE II) didapatkan dalam 72 jam secara serial dan dibandingkan diantara kelompok studi.HasilDari 263 pasien yang terdaftar, 130 pasien secara acak diarahkan untuk early goal-directed therapy dan 133 pasien diarahkan untuk terapi standar; tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kelompok sehubungan dengan karakteristik dasar pasien. Angka mortalitas di rumah sakit adalah 30,5 % pada kelompok yang diarahkan untuk early goal-directed therapy, sedangkan pada terapi standar ialah 46,5 % (P=0.009). Selama interval 7 72 jam, pasien yang diarahkan untuk early goal-standard therapy memiliki nilai rata-rata tinggi ( SD) pada saturasi oksigen vena sentral (70,4 10,7 % vs 65,3 11,4 %), konsentrasi laktat yang lebih rendah (3,0 4,4 vs 3,9 4,4 mmol per liter), defisit basa rendah (2,0 6,6 vs 5,1 6,7 mmol per liter), dan tinggi pH (7.40 0.12 vs 7.36 0.12) dibandingkan dengan pasien dengan terapi standar (P 0.02 pada semua perbandingan). Dalam periode yang sama, nilai rata-rata skor APACHE II secara signifikan rendah, mengindikasikan disfungsi organ yang lebih ringan, pada pasien dengan early goal-directed therapy dibandingkan pasien dengan terapi standar (13.0 6.3 vs 15,9 6,4, P