e-renggar.kemkes.go.id · web viewdengan diterbitkannya peraturan daerah provinsi dki jakarta nomor...

156
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2017–2022

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)DINAS KESEHATAN

PROVINSI DKI JAKARTATAHUN 2017–2022

Page 2: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

i

KATA PENGANTAR

Dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta

Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Tahun 2017–2022, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta telah

menyusun Rencana Strategis Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2017–2022.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

menguraikan upaya-upaya terhadap pencapaian Visi, Misi, Tujuan,

Sasaran, dan Program urusan kesehatan yang terdapat dalam dokumen

RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2017–2022 ke dalam beberapa

kegiatan. Pelaksanaan kegiatan tersebut disusun secara terrencana

melalui pendanaan indikatif yang berkelanjutan serta terukur melalui

target-target indikator kinerja kegiatan (output) di setiap tahunnya.

Selanjutnya, dokumen ini akan menjadi acuan bagi setiap unit pelaksana

teknis di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam

menyusun kebijakan dan dokumen perencanaan jangka pendek dan

menengah. Melalui dokumen ini, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

beserta seluruh perangkatnya menegaskan peran dan tanggung jawabnya

terhadap keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022.

Sebagai apresiasi, kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi

dan membantu penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta Tahun 2017–2022, Kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Mei 2018

Kepala Dinas KesehatanProvinsi DKI Jakarta

dr. R. Koesmedi Priharto, Sp.OT., M.Kes.NIP 195808071987031007

Page 3: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ iDAFTAR ISI ...................................................................................... iiDAFTAR TABEL .............................................................................. ivDAFTAR GRAFIK ............................................................................ viDAFTAR GAMBAR .......................................................................... viiiDAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... ixBAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................... 1

1.2 Landasan Hukum ................................................ 3

1.3 Maksud dan Tujuan ............................................. 7

1.4 Sistematika Penulisan .......................................... 7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH .. 92.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Perangkat Daerah ............................................... 9

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ........................ 13

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ................. 25

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan

Pelayanan Perangkat Daerah ............................. 47

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ......................................................................... 503.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas

dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah ......... 50

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ......... 52

3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga ......... 55

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

Kajian Lingkungan Hidup Strategis .................... 63

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ............................... 73

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ............................................ 81

Page 4: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

iii

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Perangkat Daerah .............................................. 81

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN .......................... 84BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

PENDANAAN ............................................................... 91BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN 114BAB VIII PENUTUP ..................................................................... 119LAMPIRAN ...................................................................................... 120

Page 5: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Unit Operasional Jajaran Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017 ............... 21

Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017 ............... 26

Tabel 2.3 Prevalensi Balita Stunting di Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2012–

2016 ................................................. 43

Tabel 2.4 Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun

2013–2017 ............................................................ 46

Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan

Prioritas dan Sasaran Pengembangan Pelayanan

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ................. 51

Tabel 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala

Daerah.. 53

Tabel 3.3 Telaahan Sasaran Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan beserta Faktor

Penghambat dan Pendorong Keberhasilan

Penanganannya ...................................................

. 56

Tabel 3.4 Telahaan Struktur Ruang Wilayah DKI Jakarta

Terhadap Kebutuhan dan Pengembangan

Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta. 64

Tabel 3.5 Telahaan Pola Ruang Wilayah DKI Jakarta

Terhadap Kebutuhan dan Pengembangan

Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta. 65

Tabel 3.6 Telahaan KLHS Terhadap Kebutuhan dan 69

Page 6: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

v

Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan

Provinsi DKI

Jakarta ..............................................

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Isu-isu Strategis Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–

2022 ...................................................................... 73

Tabel 3.8 Urutan Prioritas Isu-isu Strategis Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–

2022 ................ 74

Tabel 3.9 Matriks Tujuan, Target, dan Indikator TPB/SDGs

yang Relevan dengan Dinas Kesehatan Provinsi

DKI Jakarta ........................................................... 77

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2017–

2022 ................................................. 83

Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategis, dan Kebijakan

Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–

2022 ............................. 84

Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun

2018-

2022 ............................................................. 95

Tabel 7.1 Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–

2022 ... 114

Tabel 7.2 Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta Tahun 2018

(Indikatif) ............................... 117

Page 7: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

vi

Page 8: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Persentase Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas

Kesehatan dan Jajaran Berdasarkan Kelompok

Jabatan Tahun 2013–2017 ................................... 13

Grafik 2.2 Persentase Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas

Kesehatan dan Jajaran Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Tahun 2013–2016 .............................. 14

Grafik 2.3 Jumlah SDMK Jabatan Fungsional Tertentu

(JFT) Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015–

2017 ...................................................................... 15

Grafik 2.4 Jumlah SDM per klasifikasi SDMK Jabatan

Fungsional Tertentu (JFT) Pada Fasilitas

Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta Tahun 2017 ....................................... 16

Grafik 2.5 Rasio Tenaga Medis Per 1.000 Penduduk di

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017 .............. 16

Grafik 2.6 Rasio Dokter Per 1.000 Penduduk di Provinsi

DKI Jakarta Tahun 2013–

2017 ................................... 17

Grafik 2.7 Rasio Puskesmas Per Satuan Penduduk (1000

Penduduk) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–

2017 ..................................................................... 18

Grafik 2.8 Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk (1000

Penduduk) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–

2017 ..................................................................... 18

Grafik 2.9 Rekapitulasi Nilai Aset Dinas Kesehatan Provinsi

DKI Jakarta dan Jajaran Tahun 2014–2016 ......... 19

Grafik 2.10 Rekapitulasi Nilai Aset Tetap Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta dan Jajaran Tahun 2014–

20

Page 9: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

viii

2016 ......................................................................

Grafik 2.11 Jumlah dan Persentase Unit Operasional Jajaran

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang

Menerapkan PPK BLUD Sampai Dengan Akhir

Tahun

2017 ........................................................... 24

Grafik 2.12 Persentase Indikator SPM Bidang Kesehatan

yang Mencapai Target Tahun 2012–2017 ............ 39

Grafik 2.13 Persentase Indikator Urusan Kesehatan RPJMD

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017 yang

Mencapai Target ................................................... 40

Grafik 2.14 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan

Jajaran Tahun 2013–2017 .................................... 44

Grafik 2.15 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Jajaran

Tahun 2013–

2017 ................................................. 45

Page 10: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi

DKI Jakarta ........................................................... 12

Gambar 2.2 Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ………………….. 48

Gambar 2.3 Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ………………….. 49

Gambar 3.1 Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–

2022 ................ 52

Gambar 3.2 Isu-isu Kesehatan Strategis di Provinsi DKI

Jakarta .................................................................. 75

Gambar 3.3 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan /

Sustainable Development Goals

(TPB/SDGs) ...... 76

Gambar 4.1 Hubungan Tujuan dan Sasaran Pada RPJMD

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022 dengan

Tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan Provinsi

DKI Jakarta Tahun 2017–2022 ............................. 82

Gambar 6.1 Penjabaran Visi dan Misi Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi DKI Jakarta ke dalam

Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–

2022 ................ 92

Gambar 6.2 Transformasi Program Urusan Kesehatan

Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun

2013–2022 ............................................................ 94

Page 11: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

x

Page 12: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Program & Indikator Kinerja Program (Outcome)

Urusan Kesehatan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2017–2022 ..................................................... 120

Lampiran II Indikasi Kebutuhan Anggaran Program & Indikator

Kinerja Program (Outcome) Urusan Kesehatan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–

2022 ..... 123

Lampiran III Kegiatan & Indikator Kinerja Kegiatan (Output)

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–

2022 .................... 126

Lampiran IV Pemetaan Label (Tag) Kegiatan Rencana Strategis

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-

2022 Yang Mendukung Pencapaian Indikator-

indikator Urusan Kesehatan Pada Level Provinsi,

Nasional dan

Global .................................................. 162

Lampiran V Proksi Indikator Kegiatan Rencana Strategis Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022

Pada Level

UKPD ...................................................... 173

Lampiran VI Tim Penyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun

2018–2022 ................................................................ 193

Lampiran VII Salinan Peraturan Gubernur Provinsi Deaerah

Khusus Ibukota Jakarta Nomor 53 Tahun 2018

tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah 2017-

200

Page 13: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

xii

2022 ..........................................................................

Page 14: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memajukan kesejahteraan umum merupakan salah satu dari empat

tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Di Indonesia, kesejahteraan

umum atau yang lebih dikenal dengan sebutan kesejahteraan sosial diatur

dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan

Sosial, yang di dalamnya menjelaskan definisi kesejahteraan sosial

sebagai sebuah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan

diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Pada undang-undang

tersebut dijelaskan pula bahwa pemerintah dan pemerintah daerah

bersama-sama masyarakat merupakan komponen penyelenggara

kesejahteraan sosial.

Salah satu instrumen yang digunakan untuk dapat memenuhi

tujuan pembangunan kesejahteraan sosial tersebut adalah melalui suatu

Sistem Perencanaan Pembangungan Nasional (SPPN) yang diatur lebih

lanjut dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004. Pembangunan

Nasional diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip kebersamaan,

berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian

dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional.

Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah,

terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Sejalan dengan

hal tersebut, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah memberikan dasar hukum yang jelas bagi

penyelenggaraan sistem perencanaan pembangunan daerah yang selaras

dengan tujuan pembangunan nasional.

Page 15: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

2

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah adalah satu kesatuan

tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana

pembangunan dalam jangka panjang yang dituangkan dalam dokumen

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), jangka

menengah yang dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada level provinsi dan dokumen

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) pada

level unsur pelaksana, dan tahunan yang dituangkan dalam dokumen

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) pada level provinsi dan

dokumen Rencana Kerja (Renja SKPD) pada level unsur pelaksana.

Dokumen-dokumen tersebut dilaksanakan oleh unsur-unsur

penyelenggara pemerintahan daerah dengan melibatkan masyarakat

sebagai stakeholder. Sebagai satu kesatuan sistem, masing-masing

dokumen saling terkait dan konsisten dimana RPJPD memayungi arah

pembangunan bagi RPJMD dalam 4 (empat) periode lima tahunan.

RPJPD dan RPJMD harus dapat memecahkan permasalahan

pembangunan dan mengantisipasi isu-isu strategik jangka panjang dan

menengah terutama terkait standar pelayanan. Selanjutnya, RPJMD

memberi pedoman bagi RKPD melalui arah kebijakan tahunan dalam 5

(lima) tahun. RPJMD dan RKPD diterjemahkan dan dipedomani oleh

SKPD dalam menyusun Renstra-SKPD dan Renja-SKPD serta UKPD

dalam menyusun Renja UKPD. Renstra SKPD dan Renja-SKPD/UKPD

harus dapat menjadi basis perumusan dan dasar peningkatan kualitas

layanan bagi masyakarat.

Rumusan strategi tersebut harus menunjukkan keinginan yang kuat

bagaimana pemerintah daerah menciptakan nilai tambah (value added)

bagi stakeholder pembangunan daerah dan menjadi jembatan untuk dapat

memenuhi hak dan kebutuhan dasar warganya dalam kerangka

pelayanan publik. Oleh karena itu, penting untuk menentukan beberapa

parameter sebagai indikasi bagaimana strategi-strategi tersebut dapat

menciptakan sebuah nilai (strategic objective). Selanjutnya, parameter-

Page 16: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

3

parameter tersebut diterjemahkan lebih lanjut ke dalam beberapa indikator

keberhasilan penyelenggaraan pemerintah daerah.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2017–2022 disusun sebagai instrumen untuk menerjemahkan dan

mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan tujuan, strategi,

kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan

tugas dan fungsi SKPD yang ditetapkan dalam RPJMD. Renstra tersebut

disusun dengan berprinsip secara transparan, responsif, efisien, efektif,

akuntabel partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan.

1.2 Landasan Hukum

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta disusun

dengan berlandaskan hukum-hukum sebagai berikut:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara;

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah;

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005–2025;

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan;

7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang

Rumah Sakit;

8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;

Page 17: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

4

9. Undang-undang Republik Indoneisa Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015;

10. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang

Tenaga Kesehatan;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2001

tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005

tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2012;

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006

tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan;

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006

tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Republik

Indonesia 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,

dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008

tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016

tentang Perangkat Daerah;

Page 18: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

5

21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018

tentang Standar Pelayanan Minimal;

22. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2012

tentang Kerangka Nasional Pengembangan Kapasitas

Pemerintahan Daerah;

23. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012

tentang Sistem Kesehatan Nasional;

24. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP);

25. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2015-2019;

26. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017

tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan;

27. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2018

tentang Jaminan Kesehatan;

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 79

Tahun 2018 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan

Umum Daerah;

30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86

Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangungan Jangka

Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan

Page 19: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

6

Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

31. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor

5 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan

Daerah;

32. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor

4 Tahun 2009 Tentang Sistem Kesehatan Daerah;

33. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor

14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan dan

Penganggaran Terpadu;

34. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor

1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030;

35. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor

6 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Tahun 2005-2025;

36. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor

1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Tahun 2017–2022;

37. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Nomor 278 Tahun 2016 tentang Organisasi, dan Tata Kerja Dinas

Kesehatan;

38. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Nomor 73 Tahun 2017 tentang Tahapan dan Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana

Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, Rencana Kerja

Pemerintah Daerah dan Rencana Kerja Satuan kerja Perangkat

Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah;

39. Surat Edaran Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Nomor 34/SE/2017 tentang Penyusunan Rencana Strategis

Perangkat Daerah Tahun 2018–2022.

Page 20: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

7

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2017–2022 merupakan dokumen perencanaan yang dimaksudkan

sebagai instrumen untuk menerjemahkan dan mempertajam visi dan misi

serta menyelaraskan tujuan, strategi, kebijakan dan program yang

ditetapkan dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022 dengan

kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat

daerah.

1.3.2 Tujuan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2017–2022 disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1. Menjamin sinkronisasi dan konsistensi proses perencanaan,

penganggaran, pengendalian, serta evaluasi program dan kegiatan

pembangunan kesehatan jangka menegah dan pendek Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta beserta unit perangkat teknisnya

2. Melaksanakan pembagian tugas dan kewenangan urusan

pemerintahan bidang kesehatan pada tingkat Provinsi,

Kabupaten/Kota, dan Kecamatan berdasarkan prinsip keadilan dan

akuntabel

3. Menjadi parameter untuk mengukur tingkat kinerja Dinas

Kesehatan beserta unit perangkat teknisnya terhadap

penyeleggaraan pembangunan daerah bidang kesehatan

1.4 Sistematika Penulisan

Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Page 21: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

8

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangungan Jangka Panjang

Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta

Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,

Rencana Pembangunan Jangka, Rencana Strategis Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022 disusun dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

2. Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Perangkat Daerah

3. Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan fungsi

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Perangkat Daerah

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

4. Bab IV Tujuan, dan Sasaran

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

5. Bab V Strategi dan Arah Kebijakan

6. Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan

7. Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan

Page 22: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

9

8. Bab VIII Penutup

Page 23: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

10

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 278

Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, Dinas

Kesehatan merupakan unsur pelaksana yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah dengan

tugas sebagai penyelenggara urusan pemerintahan bidang kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Kesehatan menyelenggarakan

fungsi:

1. Penyusunan rencana strategis, rencana kerja, dan anggaran Dinas

Kesehatan;

2. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan

angggaran Dinas Kesehatan;

3. Penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis urusan

kesehatan;

4. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan sistem kesehatan daerah;

5. Perencanaan, pembangunan, pengembangan dan pembinaan

kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, serta pelayanan

kesehatan;

6. Pengawasan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi sistem,

upaya dan kegiatan pengemangan kesehatan masyarakat,

kesehatan lingkungan, serta pelayanan kesehatan;

7. Pengawasan, pengendalian, pemantauan, dan evaluasi pelayanan

kesehatan pada seluruh saran kesehatan di wilayah daerah;

8. Perencanaan, pengaturan, penyelenggaraan, pembinaan, dan

pengawasan upaya kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia,

dan penyandang disabilitas;

9. Perencanaan, pengaturan, penyelenggaraan, pembinaan, dan

pengawasan penyelenggaraan pelayanan kesehatan khusus;

Page 24: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

11

10. Pencegahan, pengendalian dan penanganan penyakit menular dan

penyakit tidak menular serta akibat yang ditimbulkannya;

11. Pengawasan, pemantauan, pengendalian, pembinaan dan evaluasi

pelayanan RSUD/RSKD;

12. Pengawasan, pengendalian dan pembinaan kesehatan kerja;

13. Pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan pengembangan

informasi kesehatan;

14. Pembangunan, pengembangan dan peminaan peran serta

masyarakat dalam pengelolaan kesehatan;

15. Perencanaan dan pengelolaan pembiayaan penyelenggaraan

pelayanan kesehatan;

16. Penanganan kesehatan fakir miskin sesuai dengan lingkup

tugasnya

17. Pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan, dan

pertanggungjawaban penerimaan retribusi bidang pelayanan

kesehatan;

18. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan

perawatan prasarana dan sarana bidang kesehatan;

19. Pengawasan dan pengendalian izin di bidang kesehatan;

20. Pemberian dukungan teknis kepada masyarakat dan perangkat

daerah di bidang kesehatan;

21. Penegakan peraturan perundang-undangan daerah di bidang

kesehatan;

22. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang Dinas

Kesehatan;

23. Pengelolaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Dinas

Kesehatan;

24. Pengelolaan kerasipan dan data dan informasi Dinas Kesehatan;

25. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi

Dinas Kesehatan.

Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta memiliki struktur organisasi yang terdiri atas:

Page 25: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

12

1. Kepala Dinas

2. Wakil Kepala Dinas

3. Sekretariat, terdiri dari:

a. Subbagian Umum

b. Subbagian Kepegawaian

c. Subbagian Sarana dan Prasarana

d. Subbagian Keuangan

4. Bidang Perencanaan dan Pembiayaan, terdiri dari:

a. Seksi Program dan Anggaran

b. Seksi Pengendalian, Evaluasi, dan Pembiayaan Kesehatan

c. Seksi Data, Informasi, dan Pelaporan

5. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari:

a. Seksi Kesehatan Keluarga

b. Seksi Gizi, Promosi Kesehatan, dan Pembinaan Peran Serta

Masyarakat

c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Kesehatan

Olahraga

6. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari:

a. Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi

b. Seksi Penyakit Menular, Tular Vektor, dan Zoonotik

c. Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza

7. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari:

a. Seksi Fasilitas Layanan Kesehatan Dasar, Tradisional, dan

Komplementer

b. Seksi Fasilitas Kesehatan Rujukan dan Krisis Kesehatan

c. Seksi Standarisasi Mutu Pelayanan Kesehatan

8. Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari:

a. Seksi Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

b. Seksi Kefarmasian

c. Seksi Alat Kesehatan

9. Suku Dinas Kota

10. Suku Dinas Kabupaten

Page 26: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

13

11. Unit Pelaksana Teknis

12. Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 2.1 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Page 27: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

14

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

Page 28: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

15

Alokasi dan manajemen sumber daya yang efektif dan efisien akan

memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan kinerja SKPD

itu sendiri. Sumber daya yang dimaksud tersebut terdiri atas Sumber Daya

Manusia (SDM), aset/modal, sumber daya keuangan dan unit usaha yang

masih operasional.

2.2.1 Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu komponen

yang terpenting dalam menjalanan fungsi dan tugas suatu perangkat

daerah. Di lingkup Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, fokus utama

pengembangan SDM tersebut adalah terhadap pengembangan kapasitas

serta pemenuhan sumber daya manusia berdasarkan Analisa Jabatan

(Anjab) dan Analisa Beban Kerja (ABK)

Grafik 2.1 Persentase Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Kesehatan dan Jajaran Berdasarkan Kelompok Jabatan Tahun 2013–2017

Page 29: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

16

Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) merupakan kelompok

terbesar yang mencakup sekitar tiga perempat (3/4) dari total Pegawai

Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan jajaran

sepanjang tahun 2013–2014. Pada tahun 2015–2017, porsi kelompok

Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) menurun menjadi sekitar dua pertiga

(2/3) dari total PNS di Dinas Kesehatan beserta jajarannya. Penurunan ini

disebabkan lebih banyaknya jumlah JFT yang memasuki masa purna

bakti dibandingkan tambahan penerimaan JFT baru dari penerimaan

Calon PNS yang terakhir kali terjadi pada tahun 2014.

Grafik 2.2 Persentase Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Kesehatan dan Jajaran Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013–2016

Berdasarkan tingkat pendidikan, PNS Dinas Kesehatan Provinsi

DKI Jakarta didominasi oleh tiga kelompok berpendidikan diploma,

sarjana (S-1), dan magister (S-2). Tidak ada perubahan yang signifikan

antara rasio tingkat pendidikan PNS dikarenakan peningkatan dan/atau

penyesuaian pendidikan PNS didasarkan pada peta kebutuhan dan

Analisa Beban Kerja (ABK).

Sebagai perangkat daerah yang bertanggung jawab terhadap

peneyelenggaraan pemerintah urusan kesehatan, Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta juga menitikberatkan pada penatalaksanaan

Page 30: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

17

peningkatan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan

(SDMK) sebagai pelaksana pelayanan kesehatan. Salah satu fokusnya

adalah menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan yang

diberikan SDMK terhadap masyarakat.

Grafik 2.3 Jumlah SDMK Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015–2017

Sepanjang tahun 2015–2017, jumlah SDMK di RSUD/RSKD Kelas

A & B, RSUD Kelas C & D, Puskesmas, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

mengalami kenaikan. Selain untuk pemenuhan kuantitas pegawai

berdasarkan Analisa Jabatan (Anjab) dan Analisa Beban Kerja (ABK) dari

kondisi sebelumnya, peningkatan tersebut juga dikarenakan untuk

pemenuhan Anjab dan ABK yang diakibatkan oleh penambahan jenis

layanan dan fasilitas pelayanan kesehatan milik Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta.

Setiap fasilitas pelayanan kesehatan memiliki kebutuhan yang

berbeda untuk setiap klasifikasi SDMK. Jumlah untuk setiap klasifikasi

SDMK yang tersebar di RSUD Kelas A & B, RSUD Kelas C & D,

Puskesmas, dan UPT pada tahun 2017 dapat terlihat pada grafik 2.4.

Page 31: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

18

Grafik 2.4 Jumlah SDM per klasifikasi SDMK Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017

Salah satu yang menjadi tolak ukur kemampuan Pemerintah

Daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakatnya

adalah dengan menghitung rasio tenaga medisnya. Sesuai pasal 11 ayat

(2) pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga

Kesehatan, tenaga medis terdiri atas dokter, dokter gigi, dokter spesialis,

dan dokter gigi spesialis. Rasio tenaga medis per 1.000 penduduk

menunjukkan seberapa besar ketersediaan tenaga medis dalam

memberikan pelayanan kepada 1.000 penduduk tersebut.

Grafik 2.5 Rasio Tenaga Medis Per 1.000 Penduduk di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017

Page 32: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

19

Grafik 2.6 Rasio Dokter Per 1.000 Penduduk di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017

Rasio tenaga medis tahun 2013–2017 cenderung mengalami

peningkatan. Peningkatan yang cukup signifikan mulai terjadi pada tahun

2016 dan kemudian terus meningkat menjadi 0,54 pada tahun 2017.

Peningkatan rasio dokter tersebut, salah satunya disebabkan oleh

peningkatan jumlah dokter yang direkrut untuk mendukung pelaksanaan

program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH) yang terintegrasi

dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

di Puskesmas serta pemenuhan kebutuhan dokter untuk operasional

pelayanan kesehatan pada RSUD yang baru dibentuk.

2.2.2 Sarana Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan merupakan salah satu

tolak ukur kinerja pemerintah terhadap upaya peningkatan derajat

kesehatan masyarakatnya. Rasio fasilitas pelayanan kesehatan terhadap

jumlah penduduk menggambarkan daya keterjangkauan pelayanan

kesehatan di suatu daerah terhadap penduduknya.

Page 33: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

20

Grafik 2.7 Rasio Puskesmas Per Satuan Penduduk (1000 Penduduk) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017

Sejak tahun 2015 terjadi penurunan angka rasio Puskesmas per-

1000 penduduk yang cukup signifikan yang disebabkan adanya kebijakan

untuk mendekatkan layanan Rumah Sakit (RS) kepada masyarakat

dengan mengembangkan Puskesmas Kecamatan menjadi RSUD Kelas D

di wilayah kecamatan. Dampaknya, operasional Puskesmas Kecamatan

dipindahkan ke Puskesmas Kelurahan.

Sampai dengan tahun 2017, pembangunan RSUD Kelas D

berlokasi di lahan Puskesmas Kelurahan. Hal ini menyebabkan terjadinya

penurunan jumlah Puskesmas Kelurahan

Grafik 2.8 Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk (1000 Penduduk) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017

Page 34: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

21

Sebaliknya, dengan adanya pengembangan dan pembangunan

RSUD Kelas D di wilayah kecamatan sejak tahun 2015, terjadi

peningkatan rasio Rumah Sakit (RS) per-1000 penduduk yang cukup

signifikan. Peningkatan rasio tersebut terus berlanjut akibat

beroperasionalnya 4 RSUD Kelas D pada April 2016 dan 2 RSUD Kelas D

pada Agustus 2017. Selain itu, penambahan operasional beberapa RS

Swasta juga berkontribusi terhadap peningkatan rasio tersebut.

2.2.3 Aset

Aset merupakan salah satu sumber daya yang dimiliki dan

digunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi

tersebut. Agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien,

perlu dilakukan penatausahaan yang baik terhadap aset. Dari aspek

pemerintahan, aset yang dimiliki perangkat daerah merupakan bentuk

investasi untuk menyediakan pelayanan publik yang berkelanjutan dengan

mendayagunakan manfaatnya sesuai jangka waktu nilai produktifnya

Grafik 2.9 Rekapitulasi Nilai Aset Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Jajaran Tahun 2014–2016

Page 35: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

22

Grafik 2.10 Rekapitulasi Nilai Aset Tetap Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Jajaran Tahun 2014–2016

Sesuai dengan laporan keuangan konsolidasi Dinas Kesehatan

beserta jajarannya, total nilai aset yang dimiliki terdiri atas 3 (tiga)

komponen yaitu aset lancar, aset tetap, dan aset lainnya. Pada tahun

2015, aset tetap Dinas Kesehatan beserta jajaran mengalami penurunan

sebesar 21,74% dari tahun 2014 yang kemudian meningkat kembali

sebesar 11,12% pada tahun 2016. Sepanjang tahun 2014–2016, nilai aset

tetap di Puskesmas mengalami penurunan sedangkan aset tetap di RSUD

Kelas C dan D mengalami peningkatan yang salah satunya disebakan

oleh pengalihan aset akibat dari pengalihan fungsi beberapa Puskesmas

Kecamatan menjadi RSUD Kelas D.

2.2.4 Unit usaha yang masih operasional

Sampai dengan akhir 2017, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

memiliki 84 Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) yang 78 di antaranya

merupakan unit operasional dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Enam UKPD merupakan Suku Dinas Kesehatan di tingkat Kota dan

Page 36: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

23

Kabupaten sebagai pembina, pengawas, dan pengendali upaya

kesehatan di wilayahnya masing-masing.

Tabel 2.1 Daftar Unit Operasional Jajaran Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017

No. Nama Unit Operasionalyang Menerapkan PPK-BLUD

Tahun Mulai

Beroperasional

Status PPK BLUD

Secara Bertahap

Secara Penuh

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)/RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD) KELAS A & B

1 RSUD Tarakan 1953

2 RSUD Koja 1943

3 RSUD Cengkareng 2003

4 RSUD Budhi Asih 1989

5 RSKD Duren Sawit 2002

6 RSUD Pasar Rebo 1945

7 RSUD Pasar Minggu 2015

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KELAS C & D

8 RSUD Cempaka Putih 2015

9 RSUD Johar Baru 2015

10 RSUD Kemayoran 2015

11 RSUD Sawah Besar 2015

12 RSUD Tanah Abang 2016

13 RSUD Cilincing 2015

14 RSUD Tugu Koja 2015

15 RSUD Pademangan 2015

16 RSUD Tanjung Priok 2016

17 RSUD Kalideres 2015

18 RSUD Kembangan 2015

Page 37: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

24

No. Nama Unit Operasionalyang Menerapkan PPK-BLUD

Tahun Mulai

Beroperasional

Status PPK BLUD

Secara Bertahap

Secara Penuh

19 RSUD Taman Sari 2016

20 RSUD Jagakarsa 2015

21 RSUD Mampang Prapatan 2015

22 RSUD Pesanggrahan 2015

23 RSUD Tebet 2015

24 RSUD Jati Padang 2017

25 RSUD Kebayoran Lama 2017

26 RSUD Ciracas 2015

27 RSUD Kramat Jati 2015

28 RSUD Matraman 2016

29 RSUD Kepulauan Seribu 2007

30 RSU Adhyaksa 2017

UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)

31 Laboratorium Kesehatan Daerah 2002

32 Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai 2010

33 AKPER Jayakarta 2002

34 Ambulan Gawat Darurat 2007

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)

35 Puskesmas Kec. Cempaka Putih 1990

36 Puskesmas Kec. Gambir 1975

37 Puskesmas Kec. Johar Baru 1976

38 Puskesmas Kec. Kemayoran 1984

39 Puskesmas Kec. Menteng 1989

40 Puskesmas Kec. Sawah Besar 1975

41 Puskesmas Kec. Senen 2000

Page 38: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

25

No. Nama Unit Operasionalyang Menerapkan PPK-BLUD

Tahun Mulai

Beroperasional

Status PPK BLUD

Secara Bertahap

Secara Penuh

42 Puskesmas Kec. Tanah Abang 1975

43 Puskesmas Kec. Cilincing 1976

44 Puskesmas Kec. Kelapa Gading 1992

45 Puskesmas Kec. Koja 1970

46 Puskesmas Kec. Pademangan 1973

47 Puskesmas Kec. Penjaringan 2004

48 Puskesmas Kec. Tanjung Priok 1971

49 Puskesmas Kec. Cengkareng 1971

50 Puskesmas Kec. Grogol Petamburan 1990

51 Puskesmas Kec. Kalideres 1990

52 Puskesmas Kec. Kebon Jeruk 1967

53 Puskesmas Kec. Kembangan 1991

54 Puskesmas Kec. Pal Merah 1967

55 Puskesmas Kec. Taman Sari 1972

56 Puskesmas Kec. Tambora 1987

57 Puskesmas Kec. Cilandak 1976

58 Puskesmas Kec. Jagakarsa 1986

59 Puskesmas Kec. Kebayoran Baru 1985

60 Puskesmas Kec. Kebayoran Lama 1974

61 Puskesmas Kec. Mampang Prapatan 1975

62 Puskesmas Kec. Pancoran 1977

63 Puskesmas Kec. Pasar Minggu 1970

64 Puskesmas Kec. Pesanggrahan 1990

65 Puskesmas Kec. Setiabudi 1970

66 Puskesmas Kec. Tebet 1969

Page 39: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

26

No. Nama Unit Operasionalyang Menerapkan PPK-BLUD

Tahun Mulai

Beroperasional

Status PPK BLUD

Secara Bertahap

Secara Penuh

67 Puskesmas Kec. Cakung 1973

68 Puskesmas Kec. Cipayung 1990

69 Puskesmas Kec. Ciracas 1991

70 Puskesmas Kec. Duren Sawit 1990

71 Puskesmas Kec. Jatinegara 1965

72 Puskesmas Kec. Kramat Jati 1956

73 Puskesmas Kec. Makasar 1991

74 Puskesmas Kec. Matraman 1977

75 Puskesmas Kec. Pasar Rebo 1995

76 Puskesmas Kec. Pulo Gadung 1978

77 Puskesmas Kec. Kep. Seribu Selatan 2002

78 Puskesmas Kec. Kep. Seribu Utara 1983

Grafik 2.11 Jumlah dan Persentase Unit Operasional Jajaran Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang Menerapkan PPK BLUD Sampai Dengan Akhir Tahun 2017

Page 40: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

27

Sebanyak 100% dari total 78 unit usaha operasional di jajaran

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sudah menerpakan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Dari

total tersebut, sebanyak 70,51% atau 55 UKPD telah menerapkan PPK

BLUD secara penuh dan sebanyak 29,49% atau 23 UKPD masih

menerapkan PPK BLUD secara bertahap.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2.3.1 Capaian Indikator Kinerja

Kinerja pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dianalisa

untuk dapat menunjukkan seberapa besar perannya dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah urusan kesehatan, seberapa kuat

daya dukung sumber daya perangkat daerah dalam penyelenggaraan

tugas dan fungsinya, tingkat ketercapaian kinerja yang telah dihasilkan

melalui pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Kesehatan dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2013–2017, perbandingan capaian kinerja antara Rencana

Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017

dengan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017, serta hambatan

dan permasalahan yang perlu diantisipasi dalam pencapaian tujuan

pembangunan bidang kesehatan.

Page 41: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

39

Grafik 2.12 Persentase Indikator SPM Bidang Kesehatan yang Mencapai Target Tahun 2012–2017

Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sesuai

dengan Peratutan Menteri Kesehatan Nomor 741 tahun 2008 yang

berhasil dicapai oleh Provinsi DKI Jakarta hanya sebesar 50% (11 dari 22

indikator) pada tahun 2014 sampai dengan 2016. Pada tahun 2017,

indikator yang mencapai target meningkat menjadi 81,82% (18 dari 22

indikator). 3 (tiga) dari 4 (empat) indikator yang belum tercapai di tahun

2017 merupakan indikator yang sejak tahun 2015 belum dapat mencapai

target yang ditetapkan yaitu

1) Cakupan Pelayanan Nifas

2) Cakupan Baduta Gakin dapat Makanan Pendamping ASI

(MPASI)

3) Cakupan penjaringan kesehatan Siswa SD dan Setingkat.

Hal ini terjadi karena masih kurangnya kerja sama lintas sektor

(Lurah, Camat, dan Perangkat Daerah lainnya) untuk mencapai sasaran

yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pada periode mendatang Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta perlu menguatkan kerja sama dan

kemitraan lintas sektor agar dapat mencapai target indikator yang telah

ditetapkan.

Page 42: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

40

Grafik 2.13 Persentase Indikator Urusan Kesehatan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017 yang Mencapai Target

Dari total 22 indikator kinerja program (outcome) urusan kesehatan

pada RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013–2017, 8 indikator belum

mencapai target yang telah ditetapkan sampai dengan akhir periode di

tahun 2017. Selain itu, beberapa indikator masih belum memenuhi

targetnya sejak tahun 2013, antara lain:

1) Umur Harapan Hidup (UHH)

2) Angka Kematian Ibu (AKI) (per 100.000)

3) Jumlah Puskesmas Kecamatan yang Telah Memiliki Fasilitas

Rawat Inap Selain Rumah Bersalin

4) Proporsi Jumlah Penduduk Usia 15–24 Tahun yang Memiliki

Pengetahuan Komprehensif Tentang HIV/AIDS

UHH yang tidak mencapai target disebabkan berbagai

permasalahan pada setiap tahapan upaya kesehatan, terutama terkait

kesehatan ibu dan anak yang salah satunya diukur melalui Angka

Kematian Ibu (AKI). Walaupun belum mencapai target, AKI memiliki

kecenderungan turun sejak Tahun 2013. Salah satu upaya untuk

menurunkan AKI adalah dengan memastikan akses dan meningkatkan

kualitas sarana dan prasarana pelayanan persalinan berstandar baik di

fasilitas pelayanan kesehatan yang implementasinya melalui

pengembangan Puskesmas Kecamatan menjadi RSUD Kelas D di tingkat

Page 43: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

41

wilayah kecamatan. Kebijakan tersebut berdampak pada turunnya

indikator “Jumlah Puskesmas Kecamatan yang Telah Memiliki Fasilitas

Rawat Inap Selain Rumah Bersalin”.

Dari total 84 indikator kegiatan pada Rencana Strategis Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2017, masih banyak yang

belum mencapai target sebagaimana yang telah ditetapkan. Beberapa

indikator tidak dilakukan pengukuran karena sudah tidak relevan seperti

indikator “Persentase Keluarga dengan Tingkat Kemandirian 4” yang saat

ini menggunakan penilaian Indikator Keluarga Sehat (IKS) dan indikator

“PNS Provinsi DKI dan Keluarganya Terjamin Kesehatannya melalui JPK”

dikarenakan saat ini pembiayaannya dilakukan melalui BPJS Kesehatan.

AKI yang belum dapat mencapai target sebagaimana yang telah

ditetapkan merupakan hasil keluaran (outcome) dari pencapaian indikator-

indikator kegiatan pada Renstra yang belum maksimal seperti “Cakupan

Kunjungan Ibu Hamil (K4)”, “Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh

Bidah/Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan”, dan

“Cakupan Pelayanan Ibu Nifas”. Permasalahan ini terjadi karena masih

kurangnya kesadaran dan pengetahuan para ibu akan pentingnya

melakukan kontrol rutin sejak masa kehamilan sampai nifas. Hal ini perlu

ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pada periode

mendatang. Situasi pengendalian penyakit menular menunjukkan kondisi

yang optimal melalui upaya-upaya preventif dan promotif yang baik

dengan tercapainya target indikator “Persentase Cakupan Universal Child

Immunization (UCI)” dan “Investigasi Rumor KLB/KLB kurang atau sama

dengan 24 Jam”. Pengendalian penyakit Tuberkulosis (TB) juga

menunjukkan kinerja yang baik melalui tercapainya “Persentase

Penemuan kasus kasus baru TB paru BTA Positif”. Namun, upaya

preventif dan promotif masih perlu ditingkatkan terutama terkait

pengendalian penyakit HIV, terutama pada remaja, dikarenakan masih

rendahnya capaian indikator “Proporsi jumlah penduduk usia 15 sampai

24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentan HIV/AIDS”.

Untuk meningkatkan capaian indikator tersebut diperlukan penguatan

Page 44: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

42

koordinasi dan kerja sama lintas sektor antara lain Komisi

Penanggulangan AIDS, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas

Sosial, dan Perangkat Daerah terkait lainnya.

Kesiapan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) di Provinsi

DKI Jakarta sudah cukup baik dengan tercapainya beberapa indikator

seperti “Jumlah Puskesmas yang melakukan penanganan Penyakit Tidak

Menular (PTM)” dan “Persentase Puskesmas yang Melakukan Deteksi

Dini Penyakit Tidak Menular” walaupun belum ada indikator yang

menggambarkan bagaimana hasil dari upaya tersebut.

Pengendalian kesehatan lingkungan yang sudah cukup baik sudah

dilaksanakan melalui pengawasan dan pembinaan kesehatan lingungan

terhadap Tempat Tempat Umum (TTU) dan Tempat Penjual Makanan

(TPM). Di sisi lain, dengan masih tingginya angka kesakitan akibat diare

diperlukan upaya dan kerja sama bersama lintas sektor untuk upaya

pengendalian kesehatan lingkungan yang salah satunya

diimplementasikan melalui pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat (STBM).

Kerja sama bersama lintas sektor juga dibutuhkan dalam upaya

pengendalian permasalahan gizi masyarakat. Permasalahan gizi dapat

terjadi pada semua kelompok umur, tetapi yang perlu lebih diperhatikan

adalah permasalahan gizi pada kelompok bayi dan balita yang apabila

tidak ditangani akan berpengaruh terhadap semua aspek kualitas

kehidupannya pada tingkatan usia berikutnya. Penanganan permasalahan

gizi buruk dan stunting memerlukan intervensi spesifik di bidang

kesehatan dan intervensi sensitif yang memerlukan sinergitas lintas sektor

dalam hal penanganan kesehatan lingkungan, ekonomi, pendidikan,

sosial, dan lain-lain.

Persentase balita stunting (pendek) di Provinsi DKI Jakarta

berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 tercatat

sebesar 27,5%, sementara itu berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi

(PSG) tahun 2015 sebesar 23,1% dan hasil PSG tahun 2016 sebesar

Page 45: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

43

20,1%. Walaupun menunjukkan penurunan, data tersebut juga

menunjukkan bahwa DKI Jakarta masih tetap mengalami permasalahan

gizi masyarakat dikarenakan nilai prevalesinya masih di atas batasan

yang ditetapkan oleh WHO, yaitu 20%.

Tabel 2.3 Prevalensi Balita Stunting di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012–2016

No. WilayahTahun

2012 2013* 2014 2015** 2016**

1 2 3 4 5 6 7

1. Kota Jakarta Pusat NA 23,8% NA 21,3% 17,9%

2. Kota Jakarta Utara NA 27,8% NA 26,9% 23,2%

3. Kota Jakarta Barat NA 37,9% NA 23,4% 21,6%

4. Kota Jakarta Selatan NA 26,3% NA 18,8% 17,4%

5. Kota Jakarta Timur NA 21,9% NA 17,5% 21,6%

6. Kabupaten Kepulauan Seribu NA 41,3% NA 30,5% 19,1%

NA:

Not Available/Tidak Tersedia

* Riskesdas** PSG

2.3.2 Realisasi Anggaran

Sumber daya keuangan untuk pembiayaan Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta dan jajaran berasal dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta,

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia serta sumber pembiayaan lain yang diatur

dalam peraturan perundang-undangan.

Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan kesehatan merupakan urusan

pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, yang wajib

diselenggarakan oleh semua daerah. Pemerintah daerah harus

Page 46: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

44

mengalokasikan anggaran urusan kesehatan minimal 10% dari total

belanja APBD diluar belanja pegawai.

Grafik 2.14 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Jajaran Tahun 2013–2017

Salah satu sumber pendapatan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta dan jajaran adalah pendapatan jasa layanan pada Unit Kerja

Perangkat Daerah (UKPD) yang menerapkan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Nilai pendapatan

tersebut mulai meningkat pada tahun 2014 dikarenakan salah satunya

akibat penerimaan kapitasi BPJS Kesehatan yang semakin meningkat

bagi puskesmas dan penerimaan bersumber klaim metode INA-CBGs

bagi RSUD. Namun, rasio realisasi pendapatan terhadap potensi

pendapatannya cenderung turun sejak 2013. Hal ini disebabkan karena

penghitungan potensi pendapatan yang kurang tepat dan perlu

ditindaklanjuti dengan peningkatan wawasan petugas di bagian

perencanaan dan keuangan.

Page 47: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

45

Grafik 2.15 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Jajaran Tahun 2013–2017

Rasio realisasi belanja terhadap anggarannya turun pada tahun

2014 dan kemudian naik secara bertahap sampai dengan tahun 2017.

Salah satu faktor tidak maksimalnya realisasi belanja daerah pada Dinas

Kesehatan dan jajaran adalah pada kendala pelaksanaan kegiatan

pembangunan fisik fasilitas pelayanan kesehatan.

Pada tahun 2014 terjadi permasalahan dalam penyusunan

komponen e-budgeting APBD, sehingga terjadi ketidaksesuaian

perencanaan dengan pelaksanaan anggaran, serta adanya permasalahan

dalam proses pengadaan barang dan jasa serta pembangunan fisik di

jajaran Dinas Kesehatan yang harus melalui ULP (Unit Layanan

Pengadaan) yang baru terbentuk sehingga prosesnya membutuhkan

waktu yang lama sehingga banyak yang tidak terealisasi. Namun

permasalahan-permasalahan ini mulai diperbaiki secara perlahan dengan

koordinasi yang kuat antara Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Badan Pengelola Keuangan

Daerah (BPKD).

Page 48: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

46

Tabel 2.4 Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

2013

2014

2015

2016

2017

2013

2014

2015

2016

2017

2013

2014

2015

2016

2017

Angg

aran

Real

isasi

23

45

67

89

1011

12 =

7 / 2

13 =

8 / 3

14 =

9 / 4

15 =

10 /

516

= 11

/ 6

17 =

(6 - 2

) / 5

18 =

(11

- 7) /

5

809.

333.

492.

985

1.

073.

942.

925.

702

1.54

4.42

9.74

0.13

8

2.

018.

476.

102.

316

2.52

7.98

6.98

0.43

2

79

4.46

0.69

6.89

4

1.03

3.95

8.02

5.25

2

1.

383.

313.

278.

855

1.85

0.23

6.73

9.77

2

2.

257.

801.

803.

162

0,98

0,96

0,90

0,92

0,89

343.

730.

697.

489

29

2.66

8.22

1.25

4

809.

333.

492.

985

1.

073.

942.

925.

702

1.54

4.42

9.74

0.13

8

2.

018.

476.

102.

316

2.52

7.98

6.98

0.43

2

79

4.46

0.69

6.89

4

1.03

3.95

8.02

5.25

2

1.

383.

313.

278.

855

1.85

0.23

6.73

9.77

2

2.

257.

801.

803.

162

0,98

0,96

0,90

0,92

0,89

343.

730.

697.

489

29

2.66

8.22

1.25

4

Lain

-lain

PAD

yan

g Sa

h80

9.33

3.49

2.98

5

1.07

3.94

2.92

5.70

2

1.

544.

429.

740.

138

2.01

8.47

6.10

2.31

6

2.

527.

986.

980.

432

794.

460.

696.

894

1.

033.

958.

025.

252

1.38

3.31

3.27

8.85

5

1.

850.

236.

739.

772

2.25

7.80

1.80

3.16

2

0,

980,

960,

900,

920,

8934

3.73

0.69

7.48

9

292.

668.

221.

254

4.63

4.71

1.80

7.12

6

6.

987.

200.

437.

897

6.70

6.23

8.23

9.96

3

8.

253.

150.

963.

180

9.10

0.78

3.19

0.52

2

4.

294.

308.

346.

096

5.00

8.55

5.52

9.74

1

5.

134.

736.

533.

216

6.85

4.29

9.22

4.35

2

7.

707.

213.

855.

325

0,93

0,72

0,77

0,83

0,85

893.

214.

276.

679

68

2.58

1.10

1.84

6

649.

731.

956.

979

75

5.00

5.36

9.00

0

1.51

1.59

5.71

3.88

1

1.

845.

281.

368.

228

1.96

1.66

5.15

4.90

0

59

9.67

7.09

9.71

9

636.

670.

947.

319

1.

384.

729.

971.

161

1.73

6.81

9.80

9.58

9

1.

710.

025.

950.

427

0,92

0,84

0,92

0,94

0,87

262.

386.

639.

584

22

2.06

9.77

0.14

2

Bela

nja

Pega

wai

649.

731.

956.

979

75

5.00

5.36

9.00

0

1.51

1.59

5.71

3.88

1

1.

845.

281.

368.

228

1.96

1.66

5.15

4.90

0

59

9.67

7.09

9.71

9

636.

670.

947.

319

1.

384.

729.

971.

161

1.73

6.81

9.80

9.58

9

1.

710.

025.

950.

427

0,92

0,84

0,92

0,94

0,87

262.

386.

639.

584

22

2.06

9.77

0.14

2

3.98

4.97

9.85

0.14

7

6.

232.

195.

068.

897

5.19

4.64

2.52

6.08

2

6.

407.

869.

594.

952

7.13

9.11

8.03

5.62

2

3.

694.

631.

246.

377

4.37

1.88

4.58

2.42

2

3.

750.

006.

562.

055

5.11

7.47

9.41

4.76

3

5.

997.

187.

904.

898

0,93

0,70

0,72

0,80

0,84

630.

827.

637.

095

46

0.51

1.33

1.70

4

Bela

nja

Pega

wai

283.

789.

339.

027

43

5.38

7.19

4.53

2

516.

548.

879.

065

1.

104.

513.

474.

662

2.27

4.51

8.36

6.32

2

23

4.28

2.13

7.52

5

354.

271.

086.

115

38

4.43

8.06

8.74

2

912.

970.

488.

445

2.

030.

796.

222.

238

0,83

0,81

0,74

0,83

0,89

398.

145.

805.

459

35

9.30

2.81

6.94

3

Bela

nja

Bara

ng d

an Ja

sa3.

119.

111.

958.

250

3.50

8.06

2.84

1.03

2

3.

445.

141.

606.

528

3.89

2.68

6.51

0.89

7

3.

094.

109.

862.

390

2.97

4.95

9.92

0.40

7

2.

330.

262.

190.

906

2.46

2.21

2.47

2.59

4

3.

254.

321.

932.

503

2.67

8.79

4.64

3.73

9

0,

950,

660,

710,

840,

87(5

.000

.419

.172

)

(5

9.23

3.05

5.33

4)

Bela

nja

Mod

al58

2.07

8.55

2.87

0

2.28

8.74

5.03

3.33

3

1.

232.

952.

040.

489

1.41

0.66

9.60

9.39

3

1.

770.

489.

806.

910

485.

389.

188.

445

1.

687.

351.

305.

401

903.

356.

020.

719

95

0.18

6.99

3.81

5

1.28

7.59

7.03

8.92

1

0,

830,

740,

730,

670,

7323

7.68

2.25

0.80

8

160.

441.

570.

095

(3.8

25.3

78.3

14.1

41)

(5.9

13.2

57.5

12.1

95)

(5.1

61.8

08.4

99.8

25)

(6.2

34.6

74.8

60.8

64)

(6.5

72.7

96.2

10.0

90)

(3.4

99.8

47.6

49.2

02)

(3.9

74.5

97.5

04.4

88)

(3.7

51.4

23.2

54.3

61)

(5.0

04.0

62.4

84.5

80)

(5.4

49.4

12.0

52.1

63)

0,91

0,67

0,73

0,80

0,83

(549

.483

.579

.190

)

(3

89.9

12.8

80.5

92)

Urai

an

Ang

gara

n

pada

Tah

un

Rea

lisas

i Ang

gara

n

pada

Tah

un

Rasio

ant

ara

Real

isasi

dan

Angg

aran

pa

da T

ahun

Rata

-rat

a Pe

rtum

buha

n

TOTA

L

1

PEN

DAPA

TAN

DAE

RAH

Pend

apat

an A

sli D

aera

h

BELA

NJA

DAE

RAH

Bela

nja

Tida

k La

ngsu

ng

Bela

nja

Lang

sung

Page 49: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

47

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat DaerahPermasalahan (isu) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas

Kesehatan beserta jajarannya pada tahun 2013–2017 secara umum

dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sulitnya mendapatkan gambaran

yang tepat mengenai sasaran pelaksanaan kebijakan, masih kurang

selarasnya intervensi terhadap permasalahan kesehatan, dan

kekurangmampuan dalam pemetaan rencana tindak lanjut yang bersifat

holistik dan berkesinambungan. Dari setiap permasalahan tersebut,

kemudian diidentifikasi tantangan dan peluang bagi pelayanan yang

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan beserta jajarannya.

Identifikasi terhadap tantangan merupakan identifikasi terhadap

kendala yang bersifat negatif yang akan dihadapi oleh suatu organisasi

yang apabila berhasil diatasi akan memberikan peran yang besar dalam

mencapai tujuan organisasi. Peluang merupakan suatu keadaan positif

,yang apabila dimanfaatkan oleh sebuah organisasi dapat memberikan

dampak yang besar terhadap tujuan organisasi. Analisa terhadap kedua

faktor tersebut bermanfaat untuk melakukan perencanaan dalam upaya

mengantisipasi masa depan dengan melakukan pengkajian berdasarkan

pengalaman masa lampau, ditopang sumber daya dan kemampuan yang

dimiliki saat ini yang akan diproyeksikan ke pengembangan pelayanan

yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan jajarannya di

masa mendatang.

Gambar 2.2 Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas

Page 50: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

48

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Gambar 2.3 Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan

Page 51: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

49

Provinsi DKI Jakarta

Page 52: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

50

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Berdasarkan analisa hasil capaian kinerja selama tahun 2013–2017

serta identifikasi terhadap tantangan dan peluangnya, Dinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta memetakan 2 (dua) permasalahan utama yaitu

tentang kesenjangan capaian terhadap target dari berbagai indikator

kinerja yang ditetapkan serta tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut.

Kesenjangan capaian kinerja secara umum terlihat dari indikator Usia

Harapan Hidup (UHH) yang merupakan salah satu unsur penyusun Indeks

Pembangunan Manusia (IPM). UHH juga dipengaruhi oleh upaya-upaya

penatalaksanaan kesehatan ibu dan anak yang diukur melalui Angka

Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sampai saat ini,

pencapaian AKI masih menjadi salah satu permasalahan di Provinsi DKI

Jakarta selain beberapa indikator SPM Bidang Kesehatan yang juga

belum mencapai target.

Kedua permasalahan utama tersebut selanjutnya menjadi dasar

penyusunan strategis dan kebijakan untuk pengembangan pelayanan

demi mendukung tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

agar tercapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan pada periode tahun

2018–2022.

Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas

Page 53: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

51

dan Sasaran Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

No. Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1 2 3 41 Usia Harapan Hidup

(UHH) yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan sepanjang tahun 2013–2017 walaupun angkanya cenderung naik dan juga tidak tercapainya beberapa target layanan dasar yang ditetapkan dalam SPM

Masih belum selarasnya penerapan dan penjaminan standar mutu serta akses terhadap pelayanan kesehatan bagi penduduk DKI Jakarta di fasilitas pelayanan milik pemerintah dan swasta

Belum terfasilitasinya dengan optimal akses paradigma sehat masyarakat melalui upaya promotif dan preventif di fasilitas pelayanan milik pemerintah dan swasta

Basis intervensi dengan prinsip Continuum of Care belum secara optimal dijadikan sebagai dasar penetapan standar dan akes pelayanan kesehatan

Kebijakan pembiayaan kesehatan belum secara optimal memfasilitasi perubahan paradigma sehat di masyarakat melalui optimalisasi upaya promotif dan preventif

Kebijakan pengembangan prasarana dan sarana masih belum terintegrasi dengan baik dan didasarkan pada analisa yang holistik dan berkesinambungan

2 Pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan yang masih belum maksimal sehingga beberapa pencapaian indikator kegiatan pada tahun 2013–2017 tidak tersedia akibat tidak dilakukan.

Kebutuhan atas perubahan kebijakan pelayanan kesehatan tidak terfasilitasi dengan baik di level regulasi

Analisa hasil pelaksanaan kebijakan belum secara maksimal melibatkan lintas program, belum secara maksimal memanfaatkan hasil penelitian dan kurang berorientasi pada peningkatanan pelayanan publik

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Page 54: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

52

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pada tahun 2017–2022

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta harus mampu menjawab setiap

tantangan dan mengadaptasi peluang yang ada untuk mendukung

pencapaian Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur. Untuk itu, perlu

dilakukan identifikasi terhadap permasalahan pada pelayanan Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta termasuk faktor-faktor penghambat dan

pendorongnya untuk setiap program terkait yang mendukung Visi dan Misi

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

Gambar 3.1 Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022

Dari kelima Misi tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

melakukan telaah terhadap Misi pertama dan ketiga untuk dapat

mendukung pencapaian-pencapaian indikator kinerja yang telah

ditetapkan dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2017–2022.

Page 55: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

53

Tabel 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah

Visi: "Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua"

No.

Misi dan Program

Kepala Daerah & Wakil

Kepala Daerah Terpilih

Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 51 Misi 1:

Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan.

1.1 Program Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan

Upaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif selama ini masih terlalu mendominasi dan terlalu terfokus pada pelanggan sebagai seorang individu bukan sebagai bagian dari masyarakat.

Kesiapan rencana aksi pencapaian suatu tujuan salah satunya bergantung pada intervensi lintas sektor melalui pembiayaan yang berfokus pada pencapaian tersebut.

Restrukturisasi dan integrasi Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan yang dilakukan oleh Tim Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH)

1.2 Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah

Belum seluruh masyarakat memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan.

Standarisasi kualitas jenis manfaat pelayanan yang dapat diberikan kepada masyarakat belum sepenuhnya diatur secara teknis. Perluasan manfaat pembiayaan kesehatan tetap harus memperhatikan kualitas dan kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan.

Peraturan yang ada saat ini membatasi akses jaminan pembiayaan untuk situasi tertentu saja seperti pada Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A). Perluasan manfaat pembiayaan di luar kuota harus diatur terlebih dahulu dalam peraturan.

Selain itu, tidak semua pemberi kerja mau bertanggung jawab dalam memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan melalui BPJS. Hal ini memerlukan kerja sama lintas sektor

Anggaran APBD yang kuat untuk membantu masyarakat yang tidak mampu dalam upaya Pencapaian Universal Health Coverage (UHC) menjadi salah satu faktor penjamin pembiayaan kesehatan bagi penduduk di Provinsi DKI Jakarta

Page 56: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

54

Visi: "Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua"

No.

Misi dan Program

Kepala Daerah & Wakil

Kepala Daerah

Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5dengan Dinas Tenaga Kerja untuk memperkuat aturan tersebut

1.3 Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Bidang Kesehatan

Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan/peningkatan sarana fasilitas pelayanan kesehatan banyak menemui kendala

Pemenuhan prasarana terkait pelayanan kesehatan masih belum terstandarisasi secara teknis dengan mendetail

Sistem Informasi yang tersedia saat ini belum terintegrasi

Permenuhan persyaratan untuk perizinan pembangungan fasilitas pelayanan kesehatan masih banyak yang sulit dipenuhi terutama terkait Ketentuan Rencana Kota dan ketersediaan tenaga teknis

UKPD masih menggunakan sistem informasi yang belum terintegrasi

Kemampuan pembiayaan beberapa item pengadaan sarana dan prasarana melalui anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

1.4 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK)

Analisa kebutuhan pemenuhan dan distribusi SDMK masih belum secara maksimal memfasilitasi perubahan Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja (ABK)

Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja (ABK) tidak memperhitungkan tugas tambahan di luar tugas pokok

3 Misi 3: Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya, mengabdi, melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga, secara efektif, meritokratis dan berintegritas.

3.1 Program Peningkatan dan Pengelolaan Kantor Urusan Kesehatan

Pemantauan dan evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kebijakan & pengelolaan kantor masih belum maksimal

Manajemen aset dan persediaan yang belum optimal

Kemampuan penatakelolaan manajemen perkantoran dan pengelolaan kegiatan yang masih belum optimal

Belum adanya sistem informasi manajemen aset dan persediaan

Pembiayaan yang bersumber anggaran BLUD mendorong efisiensi penggunaan aggarannya.

3.2 Program Pengelolaan Kendaraan

Efisiensi pengelolaan kendaraan operasional terhadap kebutuhan

Kemampuan penatakelolaan aset dan identifikasi nilai

Page 57: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

55

Visi: "Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua"

No.

Misi dan Program

Kepala Daerah & Wakil

Kepala Daerah

Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5Opersional Urusan Kesehatan

perencanaan serta kebutuhan pengelolaan kendaraan operasional masih belum optimal

3.3 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Urusan Kesehatan

Pengambilan kebijakan pelayanan kesehatan belum secara maksimal memfasilitasi kebutuhan pelayanan publik

Analisa hasil kepuasan pelanggan belum secara maksimal disinkronkan dengan analisa kebutuhan pengembangan pelayanan

Pemetaan kepuasan pelanggan dilakukan secara rutin minimal sekali dalam satu tahun

3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam menyusun Rencana

Strategis tahun 2017–2022 telah melakukan sinkronisasi dengan Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015–2019

agar arah perencanaan pembangunan kesehatan di Provinsi DKI Jakarta

selaras dengan arah pembangunan kesehatan di tingkat nasional. Adapun

hasil telaahan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia dengan kondisi kesehatan di Provinsi DKI Jakarta digambarkan

pada tabel Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Telaahan Sasaran Rencana Strategis Kementerian Kesehatan beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

Page 58: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

56

No.

Sasaran Jangka Menengah

Kementerian Kesehatan

Permasalahan Pelayanan SKPDDinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya Kesehatan Masyarakat

a Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%.

Upaya persalinan di fasilitas kesehatan di Provinsi DKI Jakarta sudah baik. Namun, untuk persalinan berisiko tinggi yang memerlukan penanganan di Rumah Sakit masih sedikit menemukan kendala.

Beberapa kehamilan berisiko tinggi teridentifikasi pada saat proses persalinan sehingga pengelolaan rujukan kasusnya membutuhkan waktu untuk berkoordinasi.

Jaminan akses dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Universal Health Coverage (UHC)

b Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%

Identifikasi dan perawatan berkelanjutan bagi sasaran masih menemukan kendala, terutama kepatuhan untuk follow-up

Belum optimalnya sistem pengawasan dari unsuk non-kesehatan di masyarakat terhadap perkembangan kemajuan perawatan dari ibu hamil KEK

Pelaksanaan kegiatan dokter komunitas melalui tim KPLDH mampu menjangkau sasaran-sasaran yang selama ini kurang mengakses pelayanan kesehatan

c Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%

Implementasi kebijakan PHBS hanya menjadi tanggungjawab unsur kesehatan

Komitmen dan kemitraan lintas sektor kurang diatur dan dijamin dalam peraturan perundang-undangan di tingkat provinsi dan Kota/Kabupaten

Kemampuan advokasi hasil identifikasi dan analisa permasalahan implementasi PHBS kepada pemangku kebijakan di wilayah

2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit

Page 59: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

57

No.

Sasaran Jangka Menengah

Kementerian Kesehatan

Permasalahan Pelayanan SKPDDinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5 a Persentase

kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40%.

Sulitnya menjalin kemitraan yang berkelanjutan dengan lintas sektor dan lintas program dalam pengendalian kesehatan lingkungan

Setiap perangkat daerah menggunakan analisa pendekatan data yang berbeda dalam memprioritaskan intervensi sehingga lokus dan rentang waktunya tidak selaras

Regulasi teknis terkait pengendalian kesehatan lingkungan

b Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%

Mobilitas penduduk yang tinggi sehingga perlu upaya yang maksimal dalam memastikan upaya preventif PD3I melalui imunisasi

Keengganan sekelompok masyarakat untuk menerima layanan imunisasi

Kemudahan akses mendapatkan layanan imunisasi

c Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%.

Data yang bersumber dari fasilitas pelayanan tingkat pertama milik swasta sulit teridentifikasi

Belum ada mekanisme pelaporan secara real-time untuk kasus berpotensi wabah dari FKTP milik swasta

Sistem surveilans penyakit menular yang terpantau secara real-time sampai di level desa/kelurahan

d Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤18 tahun sebesar 5,4%.

Tidak dilakukannya survei perilaku merokok secara rutin pada penduduk usia ≤18 tahun

Skrining kesehatan yang bersifat holistik termasuk perilaku merokok hanya dilakukan pada anak usia sekolah kelas 1, 7 dan 10. Sementera itu, penduduk ≤18 tahun yang bukan peserta didik tidak termasuk cakupan skrining

Kebiajakan kegiatan skrining kesehatan pada anak usia sekolah kelas 1, 7 dan 10

3 Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Page 60: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

58

No.

Sasaran Jangka Menengah

Kementerian Kesehatan

Permasalahan Pelayanan SKPDDinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5 a Jumlah kecamatan

yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi sebanyak 5.600

Pemenuhan standar puskesmas kelurahan untuk dapat memenuhi kriteria siap untuk dilakukan penilaian akreditasi

Jadwal akreditasi yang padat sehingga pendampingan pembinaan akreditasi oleh Suku Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten tidak terlalu maksimal

Pembinaan teknis yang dilakukan Dinas Kesehatan dan Suku Dinas Kesehatan terkait pengendalian standar pelayanan dan manjemen Puskesmas

b Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi sebanyak 481 kab/kota

Khusus RSUD Kelas D yang baru beroperasional dituntut untuk segera terakreditasi di tahun pertama

Dikarenakan jumlah SDM yang masih terbatas, kesiapan RSUD Kelas D masih belum maksimal.

Pembinaan teknis yang dilakukan Dinas Kesehatan dan Suku Dinas Kesehatan terkait pengendalian standar pelayanan dan manajemen RSUD

4 Meningkatnya Pengendalian Penyakit

a Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%.

Kebutuhan obat yang besar membutuhkan adanya lead time pada saat proses pengadaan obat sehingga mungkin terjadi turunnya ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas

Belum ada penyatuan standarisasi penyusunan Rencana Kebutuhan Obat yang dengan memperhatikan beberapa faktor (lead time, dll) per-spesifikasi fast-moving dan slow-moving drugs.

Dukungan anggaran bersumber BLUD untuk pembiayaan obat lebih bersifat fleksibel dan akomodatif terhadap setiap perubahan kebutuhan

b Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis

tidak relevan dan tidak menjadi kewenangan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Page 61: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

59

No.

Sasaran Jangka Menengah

Kementerian Kesehatan

Permasalahan Pelayanan SKPDDinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5 c Persentase produk

alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) di peredaran yang memenuhi syarat sebesar 83%.

Perizinan PKRT diatur dan dikelola oleh perangkat daerah yang bertanggung jawab dalam perizinan sehingga pengawasannya maksimal jika hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Sulitnya memperbaharui data PKRT yang sudah mendapatkan perizindan dari perangkat daerah yang bertanggung jawab dalam perizinan

Perlibatan Dinas Kesehatan dalam kegiatan pemeriksaan teknis bersama perangkat daerah lain yang terkait

5 Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan

a Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas.

Pemberdayaan tenaga kesehatan masih belum maksimal sesuai spesifikasi pendidikannya

Keterbatasan jumlah pegawai di Puskemas Kelurahan menyebabkan seorang tenaga kesehatan akan mendapatkan tugas tambahan di luar tugas pokok dan fungsi utamanya

Dukungan anggaran bersumber BLUD untuk pembiayaan belanja pegawai lebih bersifat fleksibel

b Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%.

Semua RSUD di Provinsi DKI Jakarta sudah memenuhi standar minimal spesifikasi ketenagakerjaan dokter spesialis namun yang masih perlu menjadi perhatian adalah memastikan kecukupan jam pelayanan spesialistik terhadap kebutuhan masyarakat

Sistem perhitungan take home pay yang ada saat ini bagi dokter spesialis sebagai tenaga kontrak dibandingkan lebih diapresiasi dokter spesialis sebagai pegawai tetap

Page 62: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

60

No.

Sasaran Jangka Menengah

Kementerian Kesehatan

Permasalahan Pelayanan SKPDDinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5

6 Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga

a Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan kesehatan

tidak relevan dan tidak menjadi kewenangan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

b Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik dalam pelaksanaan SPM sebesar 80%.

Evaluasi terhadap capaian pelaksanaan SPM masih terfokus sebagai capaian 1 provinsi saja sehingga analisa capaian pelakasanaan SPM di Kabupaten/Kota belum menjadi pertimbangan utama dalam penyusunan kebijakan kesehatan

Monitoring dan evaluasi di tingkat kota/kabupaten belum maksimal dilakukan oleh perangkat daerah koordinator dan belum maksimal melibatkan peran serta lintas sektor

Dukungan anggaran bersumber APBD dan BLUD untuk pembiayaan pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan

7 Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri

a Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan sebesar 20%.

tidak relevan dan tidak menjadi kewenangan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

b Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 15

tidak relevan dan tidak menjadi kewenangan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

c Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang kesehatan yang diimplementasikan

tidak relevan dan tidak menjadi kewenangan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Page 63: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

61

No.

Sasaran Jangka Menengah

Kementerian Kesehatan

Permasalahan Pelayanan SKPDDinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5sebanyak 40.

8 Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi

a Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi

Sinkronisasi sumber pembiayaan kesehatan melalui APBN seringkali tidak maksimal

Petunjuk teknis pengalokasian pembiayaan kesehatan melalui APBN kurang selaras waktunya dengan pengajuan perencanaan anggaran daerah (APBD)

Pembiayaan anggaran kesehatan sebagian besar dapat dibiayai melalui APBD

b Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100 rekomendasi.

tidak relevan dan tidak menjadi kewenangan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

9 Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan

a Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah.

tidak relevan dan tidak menjadi kewenangan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

b Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi.

Hasil penelitian belum terinventarisasi dan dijadikan basis rekomendasi penyusunan kebijakan kesehatan

Belum ada standarisasi kebutuhan penelitian yang dibutuhkan untuk penyusunan kebijakan kesehatan

Kerjasama dan fasilitasi lintas sektor dalam pendampingan penyusunan kebijakan kesehatan di Provinsi DKI Jakarta

Page 64: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

62

No.

Sasaran Jangka Menengah

Kementerian Kesehatan

Permasalahan Pelayanan SKPDDinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5 c Jumlah laporan

Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan

tidak relevan dan tidak menjadi kewenangan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

10 Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih

a Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian negara ≤1% sebesar 100%

tidak relevan dan tidak menjadi kewenangan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

11 Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan

a Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%

tidak relevan dan tidak menjadi kewenangan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

b Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik sebesar 94%

tidak relevan dan tidak menjadi kewenangan bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Page 65: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

63

No.

Sasaran Jangka Menengah

Kementerian Kesehatan

Permasalahan Pelayanan SKPDDinas Kesehatan

Provinsi DKI Jakarta

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5

12 Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi

a Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%

Masih terdapat kesenjangan/perbedaan data antara data yang dikelola oleh masing-masing pengelola program dengan data yang dikelola oleh pengelola data & informasi

Verifikasi masih dilakukan secara terpisah dan kurang melibatkan pengelola program di unit terkecil

Belum ada sistem informasi yang terintegrasi

Arah dan rencana pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Provinsi DKI Jakarta

b Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk akses pelayanan e-health sebesar 50%

Belum adanya Integrasi data pelayanan kesehatan dari fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta

Data hasil pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki IKS dengan BPJS tidak dapat dilakukan integrasi dengan sistem informasi kesehatan di level puskesmas kecamatan

Rencana pengembangan sistem informasi kesehatan di Provinsi DKI Jakarta yang melibatkan integrasi data kesehatan dari semua wilayah di Provinsi DKI Jakarta

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia sebagaimana

ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Kesatuan Republik

Indonesia membawa konsekuensi bahwa kota Jakarta secara menerus

akan mengalami perkembangan yang sangat dinamis dalam bidang

sosial, ekonomi, dan politik. Perkembangan yang terjadi tersebut

Page 66: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

64

berimplikasi kepada perubahan pemanfaatan dan penggunaan ruang

sehingga struktur dan pola ruang Provinsi DKI Jakarta akan memerlukan

penyesuaian. Penelaan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) perlu dilakukan untuk

dapat menghitung implikasinya terhadap pelayanan yang diberikan oleh

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

3.4.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang diatur dalam

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 berfungsi sebagai dokumen yang

dapat mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan pembangunan kota

Jakarta sesuai dengan dinamika perkembangan dalam bidang sosial,

ekonomi, dan politik. Telaahan RTRW ditujukan untuk dapat

mengidentifikasi implikasinya terhadap kebutuhan pelayanan Dinas

Kesehatan. Dengan memperhatikan struktur dan pola ruang yang ada

saat ini, Dinas Kesehatan dapat mengidentifikasi arah (geografis)

pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas

wilayah pelayanan dalam masa 5 (lima) tahun mendatang.

Tabel 3.4 Telahaan Struktur Ruang Wilayah DKI Jakarta Terhadap Kebutuhan dan Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

No.Rencana Struktur Ruang

Struktur Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada

Periode Perencanaan Berkelanjutan

Pengaruh Rencana Struktur Ruang

Terhadap kebutuhan Pelayanan SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD

1 2 3 4 5 6

SISTEM PUSAT KEGIATAN

1 Pusat Kegiatan Primer & Sekunde

Pusat kegiatan primer difungsikan sebagai pusat

1 Pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan dan

Sistem Pusat Kegiatan diarahkan untuk menunjang Jakarta sebagai

1 Wilayah Kecamatan Cengkareng (Daan Mogot)

Page 67: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

65

r pemerintahan, perdagangan, perkantoran, dan jasa serta sebagai kawasan industri dan pergudangan

integrasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)

Ibukota Negara, menunjang sebagai fungsi kota jasa, dan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai arah pengembangan kota.

Perencanaan struktur ruang ini berpengaruh terhadap spesifikasi jenis layanan kesehatan yang akan diberikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

untuk pengembangan RSUD Kelas B

2 Wilayah Kecamatan Cakung untuk pengembangan RSUD Kelas B

3 Wilayah Kecamatan Grogol Petamburan/ Kecamatan Pulogadung untuk pengembangan RSUD Khusus Terpadu Penyakit Tidak Menular

Tabel 3.5 Telahaan Pola Ruang Wilayah DKI Jakarta Terhadap Kebutuhan dan Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

No. Rencana Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program

Pemanfaatan Ruang pada

Periode Perencanaan

Berkelanjutan

Pengaruh Rencana Polar Ruang

Terhadap kebutuhan Pelayanan SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD

1 2 3 4 5 6

PERUNTUKAN RUANG UNTUK FUNGSI LINDUNG

1 1. Kawasan rawan bencana

2. Kawasan peruntukan evakuasi bencana

Kawasan rawan bencana alam dengan tingkat kerawanan tinggi sampai dengan sangat tinggi sebagian besar terdapat di sisi utara DKI Jakarta

1 Sistem Penanggul-angan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)

1 Perlu optimalisasi pengembangan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan terintegrasi dengan kawasan evakuasi bencana.

Penguatan

1 Pengembangan Pos/Titik Siaga kendaraan operasional kegawatdarurat-an di tiap kecamatan (fokus pengembangan pertama di kawasan rawan bencana)

2 Pengembangan sistem penanggulangan

Page 68: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

66

(Kecamatan Kalideres bagian utara, Kecamatan Cengkareng bagian utara, Kecamatan Kebon Jeruk bagian utara, Kecamatan Grogol Petamburan bagian utara, seluruh wilayah Kecamawtan Tambora, Taman Sari, dan Sawah Besar, sebagian besar wilayah Kecamatan Kemayoran dan Johar Baru, Tanjung Priok, dan Koja, dan Kecamatan Cilincing Wilayah Barat.

Titik-titik kawasan rawan bencana dengan tingkat tinggi sampai dengan sangat tinggi lainnya tersebar hampir merata di wilayah DKI Jakarta lainnya.

Kerjasama lintas sektor (BPBD)

bencana di Rumah Sakit

2 Penanggul-angan penyakit tidak menular dan penyakit menular paska bencana

2 Perlu optimalisasi penanggulangan dan penyakit menular secara komprehensif pada kondisi pemulihan paska bencana. Terkait kejadian kasus penyakit berpotensi wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) perlu optimalisasi aktivasi rencana kontijensi.

1 Pengembangan sistem surveilans penanggulangan penyakit menular berbasis teknologi informasi dengan pelacakan real-time dan by address dengan optimalisasi sistem rujukan UKM

3 Penguatan logistik kesehatan paska bencana

1 Perlu perencanaan terintegrasi terkait kesiapan logistik pendukung upaya penanggulangan penyakit pada kejadian bencana

1 Integrasi pengembangan dan perencanaan logistik kesehatan untuk kejadian bencana oleh Puskesmas dan dikoordinasikan di tingkat Suku Dinas

Selain itu, buffer obat untuk kejadian bencana (tentatif) didapatkan dari kementerian kesehatan dan untuk kemudian ditempatkan di Dinas Kesehatan dan/atau Suku Dinas Kesehatan

PERUNTUKAN RUANG UNTUK FUNGSI BUDI DAYA

2. 1. Kawasan peruntukan fungsi

Pola pemetaan fasilitas

1 Pengem-bangan fasilitas

1 Pengembangan fokus/unggulan layanan

1 Kawasan peruntukan ibukota negara

Page 69: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

67

ibukota negara

2. Kawasan peruntukan permukim-an

3. Kawasan peruntukan permukim-an taman

4. Kawasan peruntukan perkantor-an, per-dagangan, dan jasa

5. kawasan peruntukan industri dan pergudang-an

pelayanan kesehatan milik Pemerintah Daerah sampai saat ini tersebar di beberapa pola ruang kawasan.

pelayanan kesehatan dengan layanan unggulan sesuai spesifikasi kawasan dan penduduk-nya disertai dengan pengem-bangan sarana dan prasarana penunjangnya

kesehatan pada Puskesmas berkonsep perkotaan (urban)

dan kawasan peruntukan perkantoran, perdagangan, dan jasa berintensitas tinggi (wilayah Jakarta Pusat: Menteng, Gambir; Jakarta Selatan: Setiabudi, Kebayoran Baru)

2 Pengembangan fokus/unggulan layanan kesehatan pada Puskesmas berkonsep sub-urban

2 Kawasan peruntukan permukiman, permukiman taman, perkantoran perdagangan, dan jasa berintensitas rendah, serta kawasan peruntukan industri dan perdagangan

3 Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah/Rumah Sakit Khusus Daerah dengan kekhususan spesifikasi sebagai bagian integrasi pelayanan kesehatan tingkat lanjut

3 Tersebar merata di wilayah DKI Jakarta

3 Kawasan peruntukan pariwisata

Wilayah Kepulauan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu merupakan wilayah dengan dominasi kawasan peruntukan pariwisata.

1 Pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan di Kawasan Kepulauan Seribu sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata yang telah ditentukan

1 Perlunya pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan yang berfungsi sebagai utilitas kawasan pariwisata dengan pelayanan berstandar global

1 Pengembangan sistem rujukan kegawatdarurat-an via jalur udara di kawasan Kepulauan Seribu (6 pulau)

2 Pengembangan

Page 70: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

68

oleh Presiden dengan prototype yang sudah ditentukan oleh

tersebut juga termasuk pada pengembangan jejaring pelayanan kesehatan rujukan dan pra rujukan sebagai kesatuan sistem pengembangan pelayanan kesehatan di kawasan pariwisata

3.4.2 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah serangkaian

analisis sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa

prinsi pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi

dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan

program (KRP). Sesuai Pertaruan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun

2012 tetang Pedoman Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan atau

Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah, tujuan dilakukannya telahaan

KLHS adalah untuk mengidentifikasi apakah ada program atau kegiatan

pelayanan perangkat daerah yang berimplikasi negatif terhadap

lingkungan hidup. Jika ada, program dan kegiatan tersebut perlu direvisi

agar seuai dengan rekomendasi KHLS.

Tabel 3.6 Telahaan KLHS Terhadap Kebutuhan dan Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Page 71: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

69

No. Aspkek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD

1 2 3 4 51 Kapasitas daya

dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan

Ketersediaan dan pengembangan sistem yang mendukung fungsi pola ruang misalnya sistem dan jaringan transportasi serta sistem dan jaringan utilitas perkotaan bervariasi pada setiap kawasan sehingga daya dukungnya terhadap fungsi kawasan tersebut juga berbeda-beda.

Rencana pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan di luar kawasan yang diperutukkan sebagai kawasan perkantoran, perdagangan, dan jasa akan memerlukan biaya tambahan lainnya karena daya dukung sistem dan jaringan utilitas perkotaannya yang tidak seberkembang seperti pada kawasan tersebut

Pertimbangan pemilihan kawasan sebagai tempat pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan harus secara detail termasuk ketersediaan dan kesiapan sistem dan jaringan transportasi serta sistem dan jaringan utilitas perkotaan yang dapat menunjang aktivitas pelayanan dengan optimal

2 Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup

Rencana pola ruang yang telah ditetapkan pada RTRW Provinsi DKI Jakarta Tahun 2030 sudah secara komprehensif mengatur peruntukan kawasan tersebut bersera dampak dan risikonya terhadap lingungan hidup. Kawasan-kawasan yang fungsinya tidak dapat diubah berfungsi sebagai cadangan dan penyeimbang tehadap dampak dan risiko lingkungan hidup yang munkin timbul pada kawasan lainnya.

Adanya kawasan yang fungsinya tidak dapat diubah, meskipun dekat dengan kawasa pemukiman, dapat berdampat terhadap rendahnya keterjangkauan akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang akan dikembangkan di luar wilayah pemukiman.

Perlu dilakukan analisa mengenai keterjangkauan akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang akan dikembangkan.

Page 72: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

70

No. Aspkek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD

1 2 3 4 53 Kinerja

layanan/jasa ekosistem

Sampai saat ini masih sangat sulit untuk dapat melakukan pemetaan semua fasilitas kesehatan di wilayah jakarta apakah sudah sudah dibangung pada pola ruang yang sesuai. Namun, fasilitas kesehatan milik pemerintah yang akan direncanakan untuk dikembangkan untuk di tahun-tahun mendatang perlu dilakukan koordinasi terlebih dahulu dengan sektor terkait pengelolaan tata ruang

Rendahnya keterjangakuan akses pengguna jasa terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang akan dikembangkan merupakan salah satu penyebab ketidakseimbangan biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan fasilitas tersebut

Rencana pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan di luar kawasan peruntukan jasa, misalnya pada kawasan industri dan pergudangan, harus dilakukan analisa terlebih dahulu terutama terkait kemudahan akses pengguna jasa.

4 Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam

Pengembangan fisik layanan kesehatan akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberlangsungan sumber daya alam (SDA), terutama sekali SDA yang terkuras akibat penggunaan daya listrik dan air tanah.

Rancangan pengembangan fisik layanan kesehatan harus dapat menggunakan daya listrik dan sumber air tanah seefisien mungkin. Penggunaan lahan juga harus memperhatikan Keterangan Rencana Kota (KRK), Amdal Lalin serta Peil Banjir

Pengembangan fisik layanan dengan konsep green building dapat menjadi solusi untuk menerapkan efisiensi pemanfaatan SDA

5 Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim

Posisi permukaan tanah DKI Jakarta yang cenderung turun setiap tahun dan sebagai hilir dari beberapa aliran sungai besar dari wilayah sekitar memberikan dampak yang katastropik pada saat terjadi peningkatan curah hujan yang signifikan.

Rencana pengembangan sistem polder pengendali banjir dan kawasan pelayanannya difokuskan pada wilayah Jakarta Barat bagian utara, Jakarta Timur bagian utara, dan Jakarta Utara Bagian Timur.

Guna menanggulangi dampak kasus kesehatan akibat bencana yang dikarenakan perubahan iklim (contoh: banjir), Dinas Kesehatan perlu melakukan optimalisasi pelayanan kesehatan terutama terkait pengendalian vektor dan penyakit menular serta masalah kesehatan lain yang berpotensi menjadi wabah. Selain itu, perlu dipastikan adanya pengaktifan

Optimalisasi sistem surveilan penyakit menular dengan menggunakan sistem pelacakan berbasis lokasi secara real-time yang turut didukung sistem surveilan laboratorium kesehatan masyarakat.

Pengembangan pelayanan kesehatan tingkat lanjut yang komprehensif dan terintegrasi dengan akses lokasi yang

Page 73: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

71

No. Aspkek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD

1 2 3 4 5respon yang tanggap terhadap kegawatdaruratan dari sistem pelayanan pra Rumah Sakit.

efektif terhadap kawasan evakuasi bencana utama yang telah ditetapkan pada RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030. Hal tersebut juga harus diimbangi dengan pengembangan pelayanan pra Rumah Sakit dengan mengoptimalisasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).

6 Tingkat ketahanan dan potensi keanekara-gaman hayati

Aktivitas pelayanan kesehatan oleh institusi pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah dan swasta menghasilkan limbah medis dan non-medis baik dalam bentuk cair maupun padat. Limbah medis pada beberapa institusi pelayanan kesehatan masih belum sepenunya diolah sesuai standar sehingga secara tidak langsung akan memberi dampak signifikan pada kualitas air.

Selain itu, pada Peta Rencana Sistem Penyediaan Air Bersih yang terdapat pada RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030, direncanakan untuk dibangung Water Treatment Plant (WTP) Buaran III Jakarta Timur untuk menambah 6 (enam) WTP yang sudah ada terlebih dahulu. Artinya, terdapat ketidakseimbangan penyediaan sumber air bersih dengan kegiatan pencemaran air tanah akibat aktivitas manusia termasuk aktivitas pelayanan kesehatan.

Rendahnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat akan berdampak terhadap rendahnya higienitas gaya hidup dan rendahnya kesehatan lingkungan yang pada akhirnya akan menjadi sumber masalah kesehatan terutama penularan penyakit menular, termasuk yang berpotensial menimbulkan wabah.

Konsentrasi pelayanan yang hanya terfokus pada pelayanan kuratif terkait penyakit menular akan terus menghabiskan banyak sumber daya dan menurunkan kemampuan inovasi pelayanan sebab pola perubahan penyakit saat ini juga bertambah akibat mendominasinya penyakit tidak menular.

Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakt (STBM) di seluruh wilayah DKI Jakarta harus semakin ditingkatkan dengan melibatkan lintas sekor dan membuat regulasi yang ketat mengatur mengenai rencana aksi pengembangannya.

Pengawasan dan pembinaan terhadap fasilitas kesehatan di Wilayah DKI Jakarta juga harus memfookuskan pada sistem pengolahan air limbahnya. Regulasi terkait hal tersebut harus disusun dan dijalankan dalam pengawasan yang ketat oleh Dinas Kesehatan dan lintas sektor terkait.

Page 74: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

72

No. Aspkek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD

1 2 3 4 5

Data pemetaan hasil uji fisik dan kimia air pada permeriksaan sampel air minum tahun 2016, Wilayah Jakarta Pusat, Utara, dan Barat memiliki persentase sampel memenuhi syarat pemeriksaan lebih dari 90% dikarenakan sebagian besar penduduk di wilayah ini sudah tidak menggunakan air tanah sebagai sumber air minum. Berdaasarkan pemetaah hasil uji mikrobiologi pada pemeriksaan kualitas air bersih tahun 2016, Wilayah Jakarta Selatan dan Timur memiliki persentase sampel memenuhi syarat di bawah 70%.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi perangkat daerah

merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan dan dikedepankan

dalam perencanaan pembangungan karena dampaknya yang signifikan

bagi perangkat daerah tersebut di masa datang. Suatu kondisi/kejadian

yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi,

akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal

jika tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan

layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.

Page 75: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

73

Untuk tahun 2017–2022, pelaksanaan fungsi dan tugas Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dititikberatkan terhadap 25 isu strategis

yang telah diprioritaskan berdasarkan 6 (enam) kriteria penilaian dengan

nilai bobot tertentu.

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Isu-isu Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022

No. Kriteria Penilaian Bobot(%)

1 2 31 Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran

Renstra K/L atau Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota (termasuk pembangunan daerah)

25

2 Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD 15

3 Dampak yang ditimbulkan terhadap publik 20

4 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 10

5 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 20

6 Merupakan komitmen global 10

Total 100

Tabel 3.8 Urutan Prioritas Isu-isu Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022

No. Isu Strategis Total

Skor

1 2 31 Penerapan pelayanan kesehatan berdasarkan prinsip continuum of care (OKE O-

Care)84,17

2 Penguatan dan inovasi upaya kesehatan perorangan dan masyarakat 84,10

3 Kebijakan Kementerian Kesehatan mengenai SPM Bidang Kesehatan (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016)

81,25

Page 76: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

74

No. Isu Strategis Total

Skor

1 2 34 Perlunya optimalisasi penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus kesehatan

di masyarakat79,44

5 Implementasi GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) 79,38

6 Kebijakan pemerintah untuk Jaminan Kesehatan Nasional (Universal Health Coverage)

79,17

7 Perencanaan, pendayagunaan dan pengembangan SDM Kesehatan sesuai standar 78,89

8 Pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar 77,71

9 Perlunya integrasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) menghasilkan informasi berbasis data

77,57

10 Penguatan Public Service Center (PSC) 77,57

11 Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance) 76,81

12 Standarisasi fasilitas pelayanan kesehatan (Sarpras, Akreditasi, ISO, KARS, JCI, dll) 76,39

13 Pencemaran dan penurunan kualitas kesehatan lingkungan 75,00

14 Pergeseran pola penyakit (dominasi Penyakit Tidak Menular) 74,72

15 Optimalisasi sinkronisasi perencanaan dan kebijakan kesehatan berbasis bukti (evidence-based)

73,75

16 Implementasi terhadap komitmen global (SDGs-Sustainable Develompen Goals, PHEIC-Public Health Emergency of International Concern)

73,47

17 Perkembangan teknologi informasi yang pesat 72,57

18 Hukum/Kebijakan kesehatan 69,51

19 Pembangunan Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) 68,40

20 Globalisasi produk jasa pelayanan kesehatan melalui berbagai skema (WTO, MEA, AFTA, CAFTA, dll)

68,06

21 Situasi perkembangan jenis, penggolongan, dan penyalahgunaan Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya

64,65

22 Situasi keamanan pangan 64,38

23 Kesehatan matra (kelompok jamaah haji, pengungsi, dll) 61,39

24 Situasi resistensi antimikroba 58,89

25 Situasi perkembangan penyehat tradisional empiris 57,92

Gambar 3.2 Isu-isu Kesehatan Strategis di Provinsi DKI Jakarta

Page 77: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

75

Isu-isu strategis tersebut diolah hasil dari analisa dari gambaran

pelayanan Dinas Kesehatan yang ditinjau terhadap capaian Rencana

Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta periode sebelumnya,

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan serta implikasinya terhadap

RTRW dan KLHS. Selain itu, yang menjadi isu kesehatan strategis di

Provinsi DKI Jakarta adalah terkait komitmen global untuk mencapai

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development

Goals (SDGs).

TPB/SDGs terdiri atas 17 Tujuan dan 169 Target. Tujuan dan target

tersebut menggambarkan visi dan ruang lingkup agenda pembangunan

global yang inklusif dan multidimensi, yang akan menjadi panduan bagi

komunitas global untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat global di

tahun 2030. Sebagai bagian dari entitas global dan nasional, Pemerintah

Page 78: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

76

Provinsi DKI Jakarta, termasuk Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta,

harus memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan menjadi nafas dari

seluruh rangkaian proses pembangunan di wilayahnya. Hal tersebut

dilakukan dengan mendukung pencapaian TPB/SDGs melalui

penyelarasan dan adaptasi tujuan, sasaran, dan indikatornya ke dalam

program dan kegiatan yang terkait ruang lingkup tugas dan fungsi Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Gambar 3.3 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Dari 17 tujuan yang terdapat pada TPB/SDGs, tujuan-tujuan yang

relevan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi

DKI Jakarta antara lain:

Tujuan ke-1: Tanpa Kemiskinan - Mengakhiri segala bentuk

kemiskinan dimanapun;

Tujuan ke-2: Tanpa Kelaparan - Mengakhiri kelaparan, mencapai

ketahanan pangan, meningkatkan gizi, dan

mendorong pertanian yang berkelanjutan;

Tujuan ke-3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera - Menjamin

kehidupan yang sehat serta mendorong

Page 79: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

77

kesejahteraan hidup bagi semua orang di segala

usia;

Tujuan ke-6: Air Bersih dan Sanitasi Layak - Menjamin

ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta

sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang;

Dari keempat tujuan tersebut, Dinas Kesehatan menjadi leading

sector dalam pencapaian indikator-indikator sebagai berikut

Tabel 3.9 Matriks Tujuan, Target, dan Indikator TPB/SDGs yang Relevan dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Target Indikator

1 2

Tujuan Ke-1: Mengakhiri Segala Bentuk Kemiskinan Di Manapun

1.3 Menerapkan secara nasional sistem dan upaya perlindungan sosial yang tepat bagi semua, termasuk kelompok yang paling miskin, dan pada tahun 2030 mencapai cakupan substansial bagi kelompok miskin dan rentan.

1.3.1.(a) proporsi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN bidang kesehatan

1.4 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain, warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa keuangan yang tepat, termasuk keuangan mikro.

1.4.1.(a) persentase perempuan pernah kawin umur 15–49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya di fasilitas kesehatan.

1.4.1.(b) persentase anak umur 12–23 bulan yang menerima imunisasi dasar lengkap.

Tujuan Ke-2: Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi yang Baik, Serta Meningkatkan Pertanian yang Berkelanjutan2.1 Pada tahun 2030, menghilangkan

kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun.

2.1.1.(a) prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita

Page 80: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

78

2.2 Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula.

2.2.1* prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak di bawah lima tahun/balita

2.2.1.(a) prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak di bawah dua tahun/baduta

2.2.2* prevalensi malnutrisi (berat badan/tinggi badan) anak pada usia kurang dari 5 tahun, berdasarkan tipe

2.2.2.(a) prevalensi anemia pada ibu hamil

2.2.2.(b) persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif

Tujuan Ke-3: Menjamin Kehidupan Yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia3.1 Pada tahun 2030, mengurangi rasio

angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup.

3.1.1* Angka Kematian Ibu (AKI).

3.1.2* proporsi perempuan pernah kawin umur 15–49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

3.1.2.(a) persentase perempuan pernah kawin umur 15–49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya di fasilitas kesehatan.

3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000.

3.2.1* Angka Kematian Balita (AKBa) per 1000 kelahiran hidup.

3.2.2* Angka Kematian Neonatal (AKN) per 1000 kelahiran hidup.

3.2.2.(a) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup.

3.2.2.(b) persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi.

3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya.

3.3.1.(a) prevalensi HIV pada populasi dewasa.

3.3.2.(a) Insiden Tuberkulosis (ITB) per 100.000 penduduk.

3.3.3* kejadian malaria per 1000 orang.

3.3.3.(a) jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi malaria

Page 81: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

79

3.3.4.(a) persentase kabupaten/kota yang melakukan deteksi dini untuk infeksi hepatitis B.

3.3.5* jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (filariasis dan kusta)

3.3.5.(a) jumlah provinsi dengan eliminasi kusta.

3.3.5.(b) jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi filariasis (berhasil lolos dalam survey penilaian transmisi tahap I).

3.4 Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak menular, melalui pencegahan dan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.

3.4.1.(a) persentase merokok pada penduduk umur ≤18tahun.

3.4.1.(b) prevalensi tekanan darah tinggi.

3.4.1.(c) prevalensi obesitas pada penduduk umur ≥18 tahun.

3.4.2* angka kematian (incidence rate) akibat bunuh diri.

3.4.2.(a) jumlah kabupaten/kota yang memiliki puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa.

3.8 Mencapai cakupan kesehatan universal, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar yang baik, dan akses terhadap obat- obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau bagi semua orang.

3.8.1.(a) unmet need pelayanan kesehatan.

3.8.2* jumlah penduduk yang dicakup asuransi kesehatan atau sistem kesehatan masyarakat per 1000 penduduk.

3.8.2.(a) cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

3.9 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan kesakitan akibat bahan kimia berbahaya, serta polusi dan kontaminasi udara, air, dan tanah.

3.9.3.(a) proporsi kematian akibat keracunan

3.a Memperkuat pelaksanaan The Framework Convention on Tobacco Control WHO di seluruh negara sebagai langkah yang tepat.

3.a.1* persentase merokok pada penduduk umur ≥15 tahun.

Page 82: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

80

3.b Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular dan tidak menular yang terutama berpengaruh terhadap negara berkembang, menyediakan akses terhadap obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai The Doha Declaration tentang the TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek Perdagangan dari Hak Kekayaan Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan khususnya, menyediakan akses obat bagi semua.

3.b.1.(a) persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas.

3.c Meningkatkan secara signifikan pembiayaan kesehatan dan rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, dan negara berkembang pulau kecil.

3.c.1* kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan.

Tujuan Ke-6: Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan Untuk Semua6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses

terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.

6.2.1.(a) proporsi populasi yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air.

6.2.1.(c) jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

6.2.1.(d) jumlah desa/kelurahan yang Open Defecation Free (ODF)/ Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).

Page 83: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

81

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat DaerahTujuan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta merupakan suatu

kondisi yang akan dicapai dengan mengoperasionalisasikan Visi dan Misi

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022.

Dalam Visi “Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya

terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi

semua”, Gubernur dan Wakil Gubernur secara spesifik menitikberatkan

cita-cita kesejahteraan sosial, termasuk urusan kesehatan, pada Misi ke-1

“Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan

memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui

kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan”

dengan salah satu caranya melalui optimalisasi fungsi aparaturnya

sebagaimana tertuang pada Misi Ke-3 “Mewujudkan tata kelola

pemerintahan dan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel”.

Kedua Misi tersebut, diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi

DKI Jakarta ke dalam masing-masing tujuan khusus, yang juga relevan

dan konsisten terhadap Tujuan (Tujuan Umum) Jangka Menengah

Provinsi DKI Jakarta yang ditetapkan dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2017–2022. Agar dapat mencapai Misi Ke-1, Provinsi DKI Jakarta

harus dapat mencapai tujuan umum untuk “Mewujudkan manusia Jakarta

yang cerdas, sehat, dan berdaya” yang kemudian dijabarkan menjadi

tujuan khusus Dinas Kesehatan untuk “Meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat”. Pada Misi yang Ke-3, Provinsi DKI Jakarta menetapkan

tujuan umum untuk dapat “Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan

keuangan daerah yang transparan dan akuntabel” yang kemudian

dijabarkan menjadi tujuan khusus Dinas Kesehatan untuk “Mewujudkan

tata kelola kebijakan urusan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan

pelanggan”.

Page 84: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

82

Gambar 4.1 Hubungan Tujuan dan Sasaran Pada RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022 dengan Tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022

Masing-masing tujuan khusus tersebut kemudian dirumuskan ke

dalam sasaran khusus sebagai sebuah rumusan kondisi yang dapat

menggambarkan bagaimana sebuah tujuan akan tercapai. Sasaran-

sasaran khusus tersebut akan dinilai secara terukur dan teratur melalui

indikator sasaran (impact), antara lain:

1) Angka Harapan Hidup (AHH) dan

2) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan suatu standar yang

digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan

kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat

kesehatan pada khususnya. AHH merupakan salah satu komponen

penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menggambarkan

kualitas kehidupan manusia di suatu wilayah. Kualitas upaya

Page 85: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

83

pembangunan kesehatan yang tergambarkan dalam AHH juga selaras

dengan pencapaian Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi

(AKB).

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) digunakan sebagai alat ukur

sejauh mana kualitas pelayanan publik yang diberikan telah memuaskan

setiap masyarakat sebagai pelanggannya. Melalui pengukuran IKM,

diharapkan terciptanya pengembangan penataan sistem, mekanisme, dan

prosedur pelayanan sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara

berkualitas dan berdaya guna. IKM juga menggambarkan keterwakilan

peran serta masyarakat sebagai pelanggan dalam peningkatan kualitas

pelayanan publik

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–

2022

No.

TujuanKhusus

SasaranKhusus

Indikator Tujuan/ Sasaran

Target Kinerja Tujuan/Sasaran Tahun

2018 2019 2020 2021 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 91 Meningkatka

n derajat kesehatan masyarakat

Terjaminnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terstandar pada semua tingkatan usia secara holistik dan berkelanjutan

Angka Harapan Hidup (AHH)

72,72 72,87 73,02 73,17 73,32

2 Mewujudkan tata kelola kebijakan urusan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan

Terwujudnya pengembangan kebijakan kesehatan, tata kelola pemerintahan dan keuangan yang berfokus pada peningkatan kualitas secara berkesinambunga

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

80,00 83,00 86,00 88,00 88,50

Page 86: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

84

n

Page 87: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

85

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan urusan kesehatan yang tertuang dalam

RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2017–2022 menjadi dasar untuk penetapan

pernyataan strategi dan arah kebijakan yang lebih khusus agar dapat

menjawab semua permasalahan dan isu-isu strategis terkait urusan

kesehatan di Provinsi DKI Jakarta. Keduanya dijabarkan menjadi strategi

khusus dan arah kebijakan khusus Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

dalam merencanakan program dan kegiatan selama 2017–2022.

Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022

VISI GUBERNUR : Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

MISI GUBERNUR KE-1

: Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan

TujuanKhusus

SasaranKhusus

StrategiKhusus

Arah KebijakanKhusus

1 2 3 41 Meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat

1.1 Terjaminnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terstandar pada semua tingkatan usia secara holistik dan berkelanjutan

1.1.1 Menjamin akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi semua

1.1.1.1 Melakukan optimalisasi upaya perencanaan, pencapaian, dan pengendalian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dengan meningkatkan kolaborasi dan kemitraan lintas sektor

1.1.1.2 Menguatkan integrasi dan sinkronisasi Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan

Page 88: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

86

VISI GUBERNUR : Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

MISI GUBERNUR KE-1

: Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan

TujuanKhusus

SasaranKhusus

StrategiKhusus

Arah KebijakanKhusus

1 2 3 4Program Dokter Komunitas yang tergabung dalam tim Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH) melalui skema One Kelurahan with Outstanding Care (OK Ocare)

1.1.1.3 Membangun dan mengembankgan sarana Upaya Kesehatan Masyarakat di 267 Kelurahan

1.1.1.4 Mengampanyekan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bersama partisipasi aktif dan kemitraan lintas sektor

1.1.1.5 Mengembangkan moda transportasi upaya kesehatan yang inovatif dan terintegrasi

1.1.1.6 Meningkatkan upaya deteksi dini dan intervensi Penyakit Tidak Menular secara terpadu

1.1.1.7 Integrasi Pengelolaan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

1.1.1.8 Meningkatkan penerapan surveilans

Page 89: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

87

VISI GUBERNUR : Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

MISI GUBERNUR KE-1

: Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan

TujuanKhusus

SasaranKhusus

StrategiKhusus

Arah KebijakanKhusus

1 2 3 4permasalahan reproduksi, tumbuh kembang, dan degeneratif secara terpadu

1.1.1.9 Mewajibkan para calon pengantin untuk melakukan screening kesehatan

1.1.1.10

Melakukan penapisan permasalahan kesehatan yang terpadu untuk penduduk DKI Jakarta

1.1.1.11

Pemberian suplementasi gizi bagi balita, remaja putri, dan ibu hamil

1.1.1.12

Penguatan dan integrasi SPGDT salah satunya dengan pengembangan algoritma kegawatdaruratan pra-hospital

1.1.1.13

Menguatkan deteksi dini, investigasi, dan intervensi penyakit menular terutama yang berpotensi menyebabkan wabah/Kejadian Luar Biasa (KLB)

Page 90: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

88

VISI GUBERNUR : Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

MISI GUBERNUR KE-1

: Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan

TujuanKhusus

SasaranKhusus

StrategiKhusus

Arah KebijakanKhusus

1 2 3 41.1.1.1

4Mengembangkan Laboratorium Kesehatan Masyarakat di tingkat Kota/Kabupaten

1.1.1.15

Menguatkan partisipasi dan keterlibatan lintas sektor dalam upaya pengawasan dan pengendalian kesehatan lingkungan

1.1.1.16

Melakukan optimalisasi upaya-upaya dalam rangka pendeklarasian pilar-pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

1.1.2.1 Meningkatkan cakupan dan memperluas manfaat pembiayaan jaminan kesehatan bagi Penduduk Provinsi DKI Jakarta dan lainnya yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui skema pembiayaan premi Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan jaminan Kesehatan di luar kuota BPJS.

1.1.2 Peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya kesehatan.

1.1.2.2 Mengembangkan sistem jejaring rujukan kegawatdaruratan kardioserebrovaskular dengan mengembangkan RS Khusus Terpadu Penyakit Tidak Menular

Page 91: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

89

VISI GUBERNUR : Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

MISI GUBERNUR KE-1

: Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan

TujuanKhusus

SasaranKhusus

StrategiKhusus

Arah KebijakanKhusus

1 2 3 41.1.2.3 Implementasi dan

pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) terintegrasi dan Real Time

1.1.2.4 Pembangunan dan/atau pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan hasil analisa kebutuhan

1.1.2.5 Kewajiban standarisasi fasilitas dan pendukung layanan kesehatan konvensional (FKTP, FKRTL, Apotek, PAK, Produsen PKRT) serta tradisional dan/atau komplementer (Penyehat Tradisional) sesuai standar yang berlaku

1.1.2.6 Menambah jumlah kendaraan operasional kegawatdaruratan dalam rangka penguatan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)

1.1.2.7 Pendataan, perencanaan, dan pemenuhan kebutuhan serta distribusi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) berdasarkan Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja berbasis teknologi informasi terintegrasi

1.1.2.8 Pengembangan

Page 92: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

90

VISI GUBERNUR : Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

MISI GUBERNUR KE-1

: Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan

TujuanKhusus

SasaranKhusus

StrategiKhusus

Arah KebijakanKhusus

1 2 3 4kapasitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia Kesehatan Kesehatan (SDMK) melalui pendidikan dan pelatihan terakreditasi sesuai ketentuan yang berlaku

1.1.2.9 Pengembangan Pusat Pelatihan Tenaga Kesehatan

VISI GUBERNUR : Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

MISI GUBERNUR KE-3

: Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya, mengabdi, melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga, secara efektif, meritokratis dan berintegritas.

TujuanKhusus

SasaranKhusus

StrategisKhusus

KebijakanKhusus

1 2 3 41 Mewujudkan

tata kelola kebijakan urusan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan

1.1 Terwujudnya pengelolaan dan pengembangan kebijakan kesehatan yang berfokus pada peningkatan kualitas secara ber-kesinambung-an

1.1.1 Peningkatan daya tanggap dan inovasi atas kebutuhan peningkatan pelayanan publik urusan kesehatan

1.1.1.1 Menetapkan dan mengendalikan standar tata kelola manajemen yang berkualitas serta beriorientasi pada kepuasan pelanggan

1.1.1.2 Menyelenggarakan dan menganalisa Survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik urusan kesehatan minimal satu kali per tahun

Page 93: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

91

VISI GUBERNUR : Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

MISI GUBERNUR KE-3

: Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya, mengabdi, melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga, secara efektif, meritokratis dan berintegritas.

TujuanKhusus

SasaranKhusus

StrategisKhusus

KebijakanKhusus

1 2 3 41.1.1.3 Menciptakan dan

mengembangkan produktivitas dan inovasi pelayanan publik

1.1.1.4 Meningkatkan diseminasi dan advokasi pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan produktivitas serta inovasi upaya pelayanan kesehatan untuk kebutuhan penyusunan program dan kebijakan kesehatan

1.1.2 Peningkatan efisiensi dan efektivitas perencanaan dan pengelolaan manajemen kantor

1.1.2.1 Menguatkan sinkronisasi perencanaan dan pengembangan kebijakan kesehatan

1.1.2.2 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penatausahaan serta pelayanan kantor

Page 94: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

92

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2017–2022 disusun dengan menerjemahkan Visi dan Misi Ke-1 dan Ke-3 Gubernur dan

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang tertuang dalam dokumen RPJMD

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022. Pelaksanaan setiap progam akan dinilai

secara terukur terhadap 1 (satu) atau lebih indikator kinerja program (outcome)

dan pendanaan indikatifnya di setiap tahunnya. Sejalan dengan hal tersebut,

pelaksanaan setiap kegiatan akan dinilai secara terukur terhadap 1 (satu)

indikator kinerja kegiatan (outcome) dan pendanaan indikatifnya di setiap

tahunnya (Tabel 6.1).

Penjabaran Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI

Jakarta sampai menjadi Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta Tahun 2017–2022 terlihat dalam Gambar 6.1. Program-program dan

kegiatan-kegiatan yang dirumuskan menggambarkan upaya yang akan dilakukan

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta telah selaras dengan strategis

pembangunan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang pada akhirnya

mendukung pencapaian Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur. Adapun

program-program yang dirumuskan adalah sebagai berikut:

1) Program Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya

Kesehatan Perorangan

2) Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah

3) Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Bidang Kesehatan

4) Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan (SDMK)

5) Program Peningkatan dan Pengelolaan Kantor Urusan Kesehatan

6) Program Pengelolaan Kendaraan Opersional Urusan Kesehatan

7) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Urusan Kesehatan

Page 95: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

93

Gambar 6.1 Penjabaran Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta ke dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022

Page 96: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

94

Khusus tahun 2018, sebagaimana telah ditetapkan melalui

Keputusan Gubernur Nomor 642 Tahun 2017 tentang Program Prioritas

Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Tahun 2018

dan Keputusan Gubernur Nomor 645 Tahun 2017 tentang Penetapan

Daftar Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja

Perangkat Daerah Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Tahun 2018,

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melaksanakan 7 (tujuh) program

indikatif tahun 2018 sebagai berikut:

1) Program Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit

2) Program Pembinaan Upaya Kesehatan

3) Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

4) Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Kesehatan

5) Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah

6) Program Peningkatan dan Pengelolaan Kantor Urusan Kesehatan

7) Program Pengelolaan Kendaraan Operasional Urusan Kesehatan

Pada periode tahun 2017–2022, Dinas Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta melakukan transformasi program urusan kesehatan secara

fundamental dengan melakukan reorganisasi program terkait Upaya

Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

menjadi Program Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan

Upaya Kesehatan Perorangan. Selain itu, reorganisasi juga dilakukan

pada program-program terkait pengendalian prasarana dan sarana bidang

kesehatan. Dengan transformasi ini, penyusunan kebijakan,

penganggaran kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasinya dapat

dilakukan secara lebih efektif, efisien, dan akuntabel.

Page 97: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

95

Gambar 6.2 Transformasi Program Urusan Kesehatan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013–2022

Progam Pembinaan Upaya Kesehatan

Progam Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan

Progam Antisipasi dan Penanggulangan Kesehatan

Terkait Bencana

Progam Pembinaan Upaya Kesehatan

Program Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak

Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Program Program Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

Program Kefarmasian, Alat Kesehatan, dan Makanan &

MinumanKefarmasian dan Alat Kesehatan

Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah

Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah

Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah

Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Kesehatan

Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK)

Program Pengembangan Upaya

Kesehatan Masyarakat dan

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Urusan

Kesehatan

Program Peningkatan Prasarana

dan Sarana Bidang Kesehatan

Upaya Kesehatan Perorangan

PROGRAM INDIKATIF TAHUN 2018

Keputusan Gubernur Nomor 642 Tahun 2017

PROGRAMRPJMD PROVINSI DKI JAKARTA

TAHUN 2013-2017Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013

PROGRAMRPJMD PROVINSI DKI JAKARTA

TAHUN 2017-2022Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018

Tujuh program yang dirumuskan pada Rencana Strategi Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022 kemudian dijabarkan

menjadi 103 kegiatan beserta masing-masing indikator kinerja

kegiatannya (output).

Page 98: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

114

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Kinerja penyelenggaraan urusan kesehatan yang menjadi tugas

dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ditetapkan dalam

Indikator Kinerja Daerah. Indikator tersebut merupakan indikator-indikator

kinerja program (outcome) yang dirumuskkan untuk mencapai tujuan

umum dan sasaran umum yang telah ditetapkan dalam RPJMD Provinsi

DKI Jakarta Tahun 2017–2022.

Selama periode tahun 2017–2022, kinerja Dinas Kesehatan diukur

melalui 10 (sepuluh) indikator kinerja program (outcome), yang 2 (dua)

indikator di antaranya merupakan indikator kinerja program (outcome)

yang bersifat umum (generik) yaitu Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor

dan Indeks Kepuasan Pelayanan Kendaraan Operasional.

Tabel 7.1 Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022

No.

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Satuan

Kondisi Kinerja Pada Awal

Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021 202

2 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Program Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan

1.1 Persentase Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan

% 81,82 100 100 100 100 100 100

Page 99: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

115

No.

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Satuan

Kondisi Kinerja Pada Awal

Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021 202

2 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101.2 Persentase

Sinyal Kewaspadaan Dini Penyakit Menular yang Direspon

% 86,27 85 85 85 85 85 85

1.3 Jumlah Kota/Kabupaten yang Melaksanakan Tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri

Kota/ Kabupaten

6 6 6 6 6 6 6

2 Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah

2.1 Persentase penduduk DKI Jakarta yang memiliki jaminan kesehatan melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan

% 73 95 95 95 95 100 100

3 Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Bidang Kesehatan

3.1 Persentase Layanan Kesehatan yang Memenuhi Standar

% 11 27 40 53 65 72 72

4 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK)

4.1 Persentase Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) yang Kompeten

% 100 100 100 100 100 100 100

Page 100: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

116

No.

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Satuan

Kondisi Kinerja Pada Awal

Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021 202

2 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5 Program Peningkatan dan Pengelolaan kantor Urusan Kesehatan

5.1 Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor

Indeks 4 4 4 4 4 4 4

5.2 Persentase Capaian Kinerja Program Kesehatan Sesuai Target

% 63,64 100 100 100 100 100 100

6 Program Pengelolaan Kendaraan Operasional Urusan Kesehatan

6.1 Indeks Kepuasan Pelayanan Kendaraan Operasional

Indeks 4 4 4 4 4 4 4

7 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Urusan Kesehatan

7.1 Rerata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) SKPD/UKPD Urusan Kesehatan

Poin 76 79 82 84 86 88,5 88,5

Khusus Tahun 2018, sebagaimana telah ditetapkan melalui

Keputusan Gubernur Nomor 642 Tahun 2017 tentang Program Prioritas

Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Tahun 2018

dan Keputusan Gubernur Nomor 645 Tahun 2017 tentang Penetapan

Daftar Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja

Perangkat Daerah Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Tahun 2018,

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melaksanakan 7 (tujuh) program

yang terukur dalam 13 (tiga belas) indikator kinerja program (outcome)

(Tabel 7.2). Program beserta indikatornya tersebut bersifat indikatif yang

dilaksanakan melalui dokumen Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi

Page 101: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

117

DKI Jakarta Tahun 2018. Selain itu, juga sebagai peralihan dari program-

program yang telah ditetapkan dan dilaksanakan pada RPJMD Provinsi

DKI Jakarta Tahun 2013–2017 dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta Tahun 2013–2017 sampai ditetapkannya program dan indikator

kinerja program (outcome) urusan kesehatan tahun 2017–2022 dalam

RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022 dan Renstra Dinas

Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017–2022 (Tabel 7.1)

Tabel 7.2 Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 (Indikatif)

No.

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

Satuan

Kondisi Kinerja Pada Awal

Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

2017 2018 2019 2020 2021 202

2 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Program Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

1.1 Jumlah Balita Gizi Buruk

Balita 274 274 - - - - -

1.2 Persentase Pemenuhan SPM Kesehatan

% 50 100 - - - - -

1.3 Jumlah Kasus Penyakit Potensian Wabah

Alert Kasus

1611 1555

- - - - -

2 Program Pembinaan Upaya Kesehatan

2.1 Persentase Fasilitas Kesehatan dengan Indeks Layanan > 3

Poin 3,78 3,8 - - - - -

2.2 Persentase Fasilitas Kesehatan yang Memenuhi Standar

% 11 27 - - - - -

2.3 Persentase Kota/Kabupaten yang Melaporkan Data Kesehatan

Kota/ Kabupaten

6 6 - - - - -

Page 102: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

118

3 Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

3.1 Persentase Fasilitas Kesehatan yang Memberikan Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar

% 83,33 85 - - - - -

3.2 Persentase Penyalur Alat Kesehatan yang Dipakai Memenuhi Standar

% 0 80 - - - - -

3.3 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin

% 98 100 - - - - -

4 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan

4.1 Persentase SDM Kesehatan Yang Kompeten

% 100 100 - - - - -

5 Prgram Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah

5.1 Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)

Penduduk 3.518. 959

5. 732. 908

- - - - -

6 Program Peningkatan dan Pengelolaan Kantor Urusan Kesehatan

6.1 Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor

Indeks 4 4 - - - - -

7 Program Pengelolaan Kendaraan Operasional Urusan Kesehatan

7.1 Indeks Kepuasan Pelayanan Kendaraan Operasional

Indeks 4 4 - - - - -

Page 103: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

119

BAB VIII

PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2017-2022 merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang

disusun dengan mengacu dan selaras terhadap Rencana Pembangungan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-

2022 serta Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia. Dokumen ini akan menjadi dasar bagi Dinas Kesehatan

beserta seluruh unit perangkat teknis di bawah koordinasinya dalam

menyusun Rencana Kerja (Renja) setiap tahunnya. Khusus unit perangkat

teknis yang menerapkan Pola Pengeloaan Keuangan Badan Layanan

Umum Daerah (PPK BLUD), dokumen ini juga menjadi acuan dalam

penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Bisnis dan

Anggaran (RBA).

Melalui Renstra ini, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta bersama

jajarannya mendeskripsikan tugas dan fungsinya ke dalam tujuan,

strategi, kebijakan, program dan kegiatan selama periode 5 (lima) tahun

mendatang. Pada akhirnya, semua hal tersebut merupakan upaya untuk

mendukung pencapaian Visi & Misi Gubernur dan Wakil Gubernur

Provinsi DKI Jakarta, terutama Misi pertama yaitu “Menjadikan Jakarta

kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai

keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang

melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan”.

Kepala Dinas KesehatanProvinsi DKI Jakarta

dr. R. Koesmedi Priharto, Sp.OT., M.Kes.NIP 195808071987031007

Page 104: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

193

Lampiran VI

Page 105: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

194

Page 106: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

195

Page 107: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

196

Page 108: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

197

Page 109: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

198

Page 110: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

199

Page 111: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

200

Lampiran VII

Page 112: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

201

Page 113: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

202

Page 114: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

203

Page 115: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewDengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017–2022,

204