e-renggar.kemkes.go.id · rencana strategis bisnis bbkpm makassar ii kata pengantar assalamualaikum...
TRANSCRIPT
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua
Puji dan Syukur Kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan
HidayahNya jualah sehingga Rencana Strategis Bisnis (RSB)
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar Tahun 2015 -
2019 dapat selesai sesuai dengan harapan.
Rencana Strategis Bisnis ini dibuat sebagai panduan dalam menentukan arah
strategis dan prioritas program dan kegiatan tahun 2015 – 2019 yang sejalan
dengan Rencana Aksi Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI yang memuat
visi, Misi yang Proyeksi financial dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang
direncanakan.
Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, peran BBKPM Makassar dalam
kesehatan paru cukup besar dengan tidak hanya melakukan Upaya Kesehatan
Perorangan tetapi juga Upaya Kesehatan Masyarakat. Upaya-upaya yang dilakukan
tersebut mempunyai nilai strategis dan memerlukan pengelolaan dengan baik,
terukur, sistematis, dan komperehensif.
Berbagai masalah dan tantangan tentunya akan selalu menjadi perhatian dan
peluang bagi kami untuk dapat berperan serta aktif bersama unit pelayanan
kesehatan lain dan lintas sektor dalam melayani masyarakat sesuai tugas dan fungsi
kami sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
Besar harapan kami Rencana Strategis Bisnis ini dapat memberikan informasi
yang bermanfaat bagi kita semua dan digunakan sebagai pedoman strategis dalam
pencapaian visi Balai yang telah ditetapkan bersama.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
mendukung hingga tersusunnya Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar ini.
Makassar, September 2014
Kepala BBKPM Makassar
dr. Sriwati Palaguna, Sp.A, MARS NIP. 19610515 198703 2 009
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar iii
DAFTAR ISI
Sampul ..................................................................................................................................... i
Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
I.2 Tujuan RSB ........................................................................................................... 2
I.3 Dasar Hukum ....................................................................................................... 2
BAB II Gambaran Kinerja Saat Ini ........................................................................................... 5
II.1 Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan ................................................................... 5
II.2 Gambaran Kinerja Aspek Keuangan .................................................................... 34
BAB III Arahan dan Prioritas Startegis .................................................................................... 39
III.1 Visi, Misi, dan Tata Nilai ...................................................................................... 39
III.2 Aspirasi Stakeholders Inti .................................................................................... 41
III.3 Tantangan Strategis ............................................................................................. 42
III.4 Benchmarking ...................................................................................................... 42
III.5 Analisa SWOT ...................................................................................................... 43
III.6 Diagram Kartesius Pilihan Strategis ..................................................................... 45
III.7 Analisa TOWS ...................................................................................................... 46
III.8 Peta Strategis Balanced Scorecard (BSC)............................................................. 48
BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis ................................................ 50
IV.1 Matriks IKU .......................................................................................................... 50
IV.2 Program Kerja Strategis BBKPM Makassar Level Korporat ................................. 55
BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko .......................................................................................... 183
V.1 Identifikasi Risiko ................................................................................................. 183
V.2 Penilaian Tingkat Risiko ....................................................................................... 184
V.3 Rencana Mitigasi Risiko ....................................................................................... 186
BAB VI Proyeksi Keuangan ...................................................................................................... 188
VI.1 Estimasi Pendapatan ........................................................................................... 188
VI.2 Rencana Kebutuhan Anggaran ............................................................................ 189
VI.3 Rencana Pendanaan ............................................................................................ 190
BAB VII Penutup ....................................................................................................................... 194
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 1
BAGIAN I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
BBKPM Makassar secara berkala setiap tahun membuat Laporan Kinerja Tahunan.
Laporan ini digunakan sebagai salah satu sarana evaluasi diri, juga untuk menentukan
rencana kerja (action plan) untuk tahun-tahun berikutnya. Namun Laporan Kinerja Tahunan
belum dapat menggambarkan posisi strategis dan rencana strategis yang sistematis dan
terstruktur sebagai acuan utama BBKPM Makassar dalam menentukan arah strateginya.
Selain itu juga, BBKPM Makassar telah memiliki Renstra lama, yang disusun belum
melibatkan unsur lain yang lebih luas. Selain metodologinya berbeda, isi Renstra lama lebih
bersifat general, tidak memuat hal yang lebih rinci seperti KPI, Target KPI, PIC, Program
Kerja Strategis dari Program Kerja Strategis dan Alokasi Anggaran sebagai satu kesatuan
Renstra BBKPM Makassar.
Agar BBKPM Makassar dan unsur-unsur terkaitnya mempunyai arah gerak langkah
yang terarah, terpadu, efektif dan efisien dengan arah strategi dan target yang ditetapkan,
maka BBKPM Makassar memandang perlu untuk memiliki Renstra BBKPM Makassar
periode tahun 2015 – 2019 sebagai pedoman bagi berbagai unit kerja dan segenap insan di
bawah naungan BBKPM Makassar dalam mengisi peran yang seharusnya untuk menata dan
mengembangkan mutu kelembagaan BBKPM Makassar. Kehadiran Renstra bagi BBKPM
Makassar merupakan sebuah kebutuhan untuk menguatkan dan memantapkan daya saing
BBKPM Makassar. Patut ditambahkan di sini bahwa meskipun hingga saat ini BBKPM
Makassar dinilai masih menjadi pelopor bagi pengelolaan kesehaan paru, khususnya bagi
wilayah Indonesia Bagian Timur, tidak menutup kemungkinan di masa-masa mendatang
dapat terancam dan tertinggal oleh fasailitas kesehatan lainnya. Potensi ancaman tersebut
dapat bersumber dari dinamika lingkungan internal maupun lingkungan eksternal BBKPM
Makassar. Potensi ancaman tersebut dapat melemahkan daya saing BBKPM Makassar di
tahun-tahun mendatang bila tidak diantisipasi dengan baik dan tepat. Renstra BBKPM
Makassar merupakan sebuah pedoman bagi segenap jajaran manajemen BBKPM Makassar
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 2
untuk mengarahkan dan memprioritaskan segenap sumber daya BBKPM Makassar dalam
memperbaiki posisi daya saingnya di masa-masa mendatang. Dengan adanya Renstra
BBKPM Makassar diharapkan pada akhirnya dapat membimbing segenap jajaran BBKPM
Makassar untuk berperan aktif dan berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan
tujuan Kementerian Kesehatan Cq Direktorat Bina Upaya Kesehatan (BUK) maupun tujuan-
tujuan BBKPM Makassar di akhir tahun 2019.
I.2 TUJUAN RENSTRA BISNIS BBKPM MAKASSAR
Mempertimbangkan pentingnya peran Renstra BBKPM Makassar, maka Renstra
BBKPM Makassar periode tahun 2015 – 2019 bertujuan untuk :
(a) menentukan arah strategi dan prioritas tindakan strategis BBKPM Makassar di
periode tahun 2015 – 2019
(b) sebagai pedoman strategis bagi berbagai unit kerja dalam pola penguatan dan
pengembangan mutu kelembagaan BBKPM Makassar periode tahun 2015 – 2019;
(c) menjadi dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan Visi BBKPM Makassar;
(d) sebagai penyempurna Renstra lama BBKPM Makassar dan penyempurna Laporan
Kinerja Tahunan BBKPM Makassar.
I.3 DASAR HUKUM BBKPM MAKASSAR
Adapun peraturan/regulasi yang menjadi acuan dan pedoman dalam penyusunan
RSB ini adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
2. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/I/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 3
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.05/2014 tentang Rencana Bisnis Dan
Anggaran serta pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 532/MENKES/PER/IV/2007
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat.
9. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 294/KMK.05/2011 tentang Penetapan Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar Pada Kementerian Kesehatan sebagai
Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1352/MENKES/PER/IX/2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Paru Masyarakat
12. Keputusan Dirjen BUK No. HK.02.04/I/568/12 tentang Kontrak Kinerja
13. Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019
14. Rencana Aksi Ditjen BUK Kemnekes tahun 2015-2019
I.4 Sistematika Laporan
Dokumen Rencana Starategis Bisnis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar
ini terdiri atas :
Bagian Pertama
Bagian Kedua
Bagian Ketiga
:
:
:
Merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang
yang menjelaskan alasan RSB Balai Besar
Kesehatan Paru Masyarakat Makassar, Tujuan RSB,
Dasar Hukum dan Sistematika Laporan RSB.
Memberikan gambaran kinerja (kinerja pelayanan
dan kinerja keuangan) Balai Besar Kesehatan Paru
Masyarakat Makassar tahun 2009 – 2013.
Memberikan gambaran arah dan prioritas strategis
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar
tahun 2015 – 2019.
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 4
Bagian Keempat
Bagian Kelima
Bagian Keenam
:
:
:
Memberikan gambaran indikator Kinerja Utama
dan Program Kerja Strategis Balai Besar Kesehatan
Paru Masyarakat Makassar tahun 2015 sampai
tahun 2019.
Berisi tentang analisa dan mitigasi resiko yang akan
dihadapi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat
Makassar tahun 2015 – 2019 yang terdiri dari
identifikasi resiko, penilaian tingkat resiko dan
rencana mitigasi resiko.
Menampilkan proyeksi finansial yang terdiri dari
estimasi pendapatan dan rencana kebutuhan
anggaran tahun 2015 - 2019
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 5
BAGIAN II
GAMBARAN KINERJA SAAT INI
II.1 GAMBARAN KINERJA ASPEK PELAYANAN
a. Pertumbuhan Produktivitas
1. Pelayanan Rawat Jalan :
Data jumlah kunjungan pasien yang datang ke BBKPM Makassar untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dibedakan menjadi 2 kategori yaitu pasien
baru dan pasien lama. Trend data kunjungan 5 tahun terakhir di BBKPM
Makassar dapat dilihat dalam tabel dan grafik 1 dibawah ini :
Tabel 2.1 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan
Tahun 2009 s/d 2013
NO TAHUN BARU LAMA JUMLAH
1 2009 4.028 10.943 14.971
2 2010 14.826 10.783 25.609
3 2011 8.028 23.780 31.807
4 2012 5208 25.978 31186
5 2013 5054 20988 26042
Grafik 2.1
Trend kunjungan pasien di BBKPM Makassar Tahun 2009 s/d 2013
2009 2010 2011 2012 2013
BARU 4028 14826 8026 5208 5054
LAMA 10943 10783 23780 25978 20988
JUMLAH 14971 25609 31807 31186 26042
05000
100001500020000250003000035000
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 6
Tabel 2.1 dan Grafik 2.1, menunjukkan sejak tahun 2009 sampai 2010 dari
tahun ke tahun secara akumulasi terjadi trend peningkatan kunjungan
pasien dan sejak tahun 2011 sampai 2013 terjadi trend penurunan
kujungan pasien ke BBKPM Makassar.
2. Kunjungan Poliklinik TB
Tabel 2.2 Jumlah Kunjungan Pasien TB di BBKPM Makassar
Tahun 2009 s/d 2013
Jenis
Kunjungan 2009 2010 2011 2012 2013
Pasien TB 4.922 7.944 14270 10662 8749
Grafik 2.2
Jumlah Kunjungan Pasien TB di BBKPM Makassar Tahun 2009 s/d 2013
tabel 2.2 dan grafik 2.2, menunjukkan trend peningkatan kunjungan pasien TB
ke BBKPM Makassar sejak tahun 2009 sampai 2011 dan mengalami
kecenderungan menurun di tahun 2012 sampai 2013, hal ini terjadi karena
semakin aktifnya program DOTS di Puskesmas.
4922
7944
14270
106628749
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
2009 2010 2011 2012 2013
Pasien TB
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 7
3. Kunjungan Poliklinik Non TB
Tabel 2.3 Jumlah Kunjungan Pasien Non TB di BBKPM Makassar
Tahun 2009 – 2013
Jenis Kunjungan
2009 2010 2011 2012 2013
Pasien Non TB
7.257 7.996 9.770 1.0490 9.071
Grafik 2.3 Jumlah Kunjungan Pasien Non TB di BBKPM Makassar
Tahun 2009 – 2013
Tabel 2.3 dan grafik 2.3 diatas menunjukkan kunjungan pasien Non TB di
BBKPM Makassar pada tahun 2009 sampai 2012 jumlah kunjungan naik secara
siknipikan, namun di tahun 2013 terjadi penurunan
72577996
977010490
9071
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
2009 2010 2011 2012 2013
Pasien Non TB
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 8
4. Kunjungan Poliklinik Khusus Spesialis Paru
Tabel 2.4 Jumlah Kunjungan Pasien Polik Spesialis Paru di BBKPM Makassar
Tahun 2009 – 2013
Jenis Kunjungan 2009 2010 2011 2012 2013
Polik Spesialis Paru 1.055 4.077 3703 3.610 2.264
Grafik 2.4 Jumlah Kunjungan Pasien Poliknik Khusus Spesialis Paru
Tahun 2009 – 2013
Pada Tabel 2.4 dan grafik 2.4 diatas, trend jumlah kunjungan pasien yang
datang berkunjung di Poliklinik khusus spesialis Paru menunjukkan
peningkatan dari tahun 2009 ke 2010, namun terjadi penurunan dari tahun
2010 ke 2013. Pada tahun 2013 terjadi penurunan sagar deraktis yaitu 37,28%.
1055
40773703 3610
2264
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
2009 2010 2011 2012 2013
Polik Spesialis Paru
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 9
5. Kunjungan Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
Tabel 2.5 Jumlah Kunjungan Poli Spesialis Penyakit Dalam
Tahun 2009 – 2013
Jenis Kunjungan 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Pasien 1226 2503 1389 1376 1471
Grafik 2.5 Jumlah kunjungan Poli Spesialis Penyakit Dalam
Tahun 2009 – 2013
Pada tabel 2.5 dan grafik 2.5 diatas, pada tahun 2010 jumlah kunjungan
meningkat sebesar 2503 orang, dimana pada tahun tersebut poli asma dan
belum ada.pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi peningkatang
kembali.
2009 2010 2011 2012 1013
Jumlah Pasien 1226 2503 1389 1376 1471
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 10
6. Kunjungan Poliklinik Umum/Triase
Tabel 2.6 Jumlah Kunjungan Poli Umum/Triace
Tahun 2009 – 2013
Jenis Kunjungan 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Pasien 4947 4733 4900 4619 4589
Grafik 2.6 Jumlah Kunjungan Poli Umum/Triase
Tahun 2009 – 2013
Pada tabel 2.6 dan grafik 2.6 diatas, pada tahun 2010 terjadi penurunan dan
pada tahun 2011 terjadi peningkatan kembali. Jumlah kunjungan di BBKPM
Makassar pada tahun 2013 sebesar 4589 orang.
2009 2010 2011 2012 2013
JumlahPasien
4947 4733 4900 4619 4589
4400
4500
4600
4700
4800
4900
5000
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 11
7. Kunjungan Poli Respirologi Anak
Tabel 2.7
Jumlah Kunjungan Pasien Poli Respilogi Anak Tahun 2009 – 2013
Jenis Kunjungan 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Pasien - - 323 1018 1566
Grafik 2.7
Jumlah Kunjungan Pasien Poli Respilogi Anak Tahun 2009 – 2013
Berdasarkan tabel 2.7 dan grafik 2.7 diatas kunjungan poli respilogi anak.
Jumlak kunjungan dari tahun 2011 samapi tahun 2013 mengalami
peningkatan yang cukup tinggi yaitu pada tahun 2013 sebesar 1566 orang.
8. Kunjungan Poli Asma
Tabel 2.8 Jumlah Kunjungan Pasien Poli Asma
Tahun 2009 – 2013
Jenis Kunjungan 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Pasien - - 81 411 589
0
500
1000
1500
2000
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah…
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 12
0100200300400500600700
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Pasien 0 0 67 330 637
Grafik 2.8 Jumlah Kunjungan Pasien poli Asma
Tahun 2009 – 2013
Pada tabel 2.8 dan grafik 2.8 trend jumlah kunjungan pasien yang dating
berkunjung di piliklinik Asma menunjukan peningkatan dari tahun 2011
sampai dengan 2013.dimana pada tahun 2013 jumlah kunjungan dipoli
asma di BBKPM Makassar sebanyak 589 orang.
9. Pelayanan One Day Care
a. One Day Care (ODC) Dewasa
Tabel 2.9a Jumlah kunjungan Pasien One Day Care Dewasa
Tahun 2009 – 2013
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Pasien
- - 67 330 637
Grafik 2.9a
Jumlah kunjungan Pasien One Day Care Dewasa Tahun 2009 – 2013
0
200
400
600
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Pasien 0 0 81 411 589
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 13
0
20
40
60
80
2013 2014
Jumlah Pasien 26 71
26
71
Pada grafik 2.9a, dapat dilihat pelayanan One Day Care Dewasa dimulai pada
bulan oktober tahun 2011. Kunjungan pada One Day Care Dewasa sampai akhir
2011 berjumlah 67 orang. Dari tahun 2011 sampai 2013 kunjungan meningkat
secara signifikan yaitu pada tahun 2013 berjumlah 637 orang.
b. One Day Care (ODC) Anak
Tabel 2.9b Jumlah kunjungan pasien One Day Care Anak
Tahun 2013 – 2014 semester I
Tahun 2013 2014
Semester I
Jumlah Pasien 26 orang 71 orang
Grafik 2.9b
Jumlah Pasien One Day Care Anak Tahun 2013 – 2014 Semester I
Pada grafik 2.9b dapat dilihat pelayanan One Day Care Anak mengalami
peningkatan yang sangat signifikan, dimana pada tahun 2013 jumlah kunjungan
pasien One Day Care Anak sebanyak 26 orang sedangkan jumlah kunjungan
pasien pada semester pertama 2014 sebanyak 71 orang.
10. Laboratorium
Pada tabel 2.10 dan grafik 2.10, terlihat trend kunjungan pasien yang
datang memeriksakan diri di laboratorium BBKPM Makassar sejak tahun 2006
sampai 2012, cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Namun pada tahun
2013 terjadi penurunan.
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 14
Tabel 2.10 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Di BBKPM Makassar
Tahun 2009 – 2013 NO JENIS PEMERIKSAAN 2009 2010 2011 2012 2013
1 Laboratorium rutin
1.1. Darah
- Hemoglobin 4..713 6248 6635 7504 7019
- Jumlah Eritrosit 4.713 6248 6635 7504 7019
-Jumlah Leukosit 4.713 6248 6635 7504 7019
-HitungJenis Differensial 4.713 6248 6639 7501 7020
-LajuEndapdarah 67.357 9178 8829 8368 7094
1.2. DDR 0 72 17 17 5
1.3. U r i n e 4.436 4754 4361 4508 4422
1.4. Faeces 0 0 - 2 2
1.5. Sputum
- Mikrobiologi :
- BTA (+) 688 493 433 489 526
- BTA (-) 12.571 12.039 12.039 13.976 11.013
- Gram 5 0 - 6 51
- Jamur 5 0 4 5 1
- Kultur / Biakan 452 428 548 851 1.076
- Uji Resistensi 302 374 459 773 459
2. Laboratorium Lain :
2.1. Kimia Darah
- Gula Darah 321 562 707 1.290 1.231
- Cholesterol 72 167 264 357 532
2.2. Faal Ginjal
- Ureum 57 178 789 682 1.070
- Creatinin 69 165 796 801 1.235
- Asam Urat 68 142 305 378 366
2.3. Faal Hati
- SGOT 139 597 1.348 2.766 4205
- SGPT 136 597 1.347 2.778 4259
- Bilirubin 2 2 3 3 10
- Alkali Phospatase 0 0 3 - 3
2.4. Fraksi Lemak
- Tg 26 101 197 275 359
- HDL 22 85 185 265 257
- LDL 22 85 178 260 244
J U M L A H 45.602 55.011 60.228 68.887 66.497
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 15
Grafik 2.10 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Di BBKPM Makassar
Tahun 2009 – 2013
Pasien yang datang memeriksakan diri di laboratorium BBKPM Makassar sejak
tahun 2009 sampai 2012, cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Namun
pada tahun 2013 terjadi penurunan.
11. Radiologi
Pada tabel 2.11 dan grafik 2.11, terlihat trend pelayanan pasien di bagian
radiologi dari tahun 2009 sampai dengan 2012 meningkat, pada tahun 2013
terjadi penurunan secara deraktis yaitu 4.071 kunjungan atau 39,52%.
Tabel 2.11 Pemeriksaan Radiologi Di BBKPM Makassar
Tahun 2009 – 2013
NO Jenis
Pemeriksaan Satuan 2009 2010 2011 2012 2013
1. Foto Thoraks orang 6.488 6560 6993 10.300 6229
Grafik 2.11
Pemeriksaan Radiologi Di BBKPM Makassar Tahun 2009 – 2013
4560255011 60228
68887 66497
0
50000
100000
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Pasien
02000400060008000
1000012000
2009 2010 2011 2012 2013
JumlahKunjungan
6488 6560 6993 10300 6229
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 16
12. Pemeriksaan Diagnostik Terapi
Tabel. 2.12 Pemeriksaan Diagnostik Terapi
Periode Tahun 2009 – 2013
No Jenis Pemeriksaan Satuan Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
1 Uji Faal (Spirometri) Orang 79 56 126 109 113
2 EKG Orang 412 607 519 435 467
3 Nebulizer Orang 442 318 251 191 393
4 Funksi Orang 21 42 28 9 -
5 USG Orang 67 75 13 36 197
6 Mantoux Test Orang 8 86 163 322 193
7 Oksigen Orang 26 44 63 52 321
8 Fisioterapi Oarng 1435 152 407 1435 1841
Jumlah 1091 1380 1570 2589 3525
Pemeriksaan Diagnostik terapi dimaksudkan adalah pemeriksaan lain yang
terkait dengan penegakan dignosis dan juga sekaligus berfungsi sebagai tindakan
terapi. Kegiatan pemeriksaan ini semakin meningkat seiring dengan tersedianya
sarana prasarana pemeriksaan dan adanya dokter ahli dan rujukan dari sarana
kesehatan lain.
Grafik 2.12 Pemeriksaan Diagnostik Terapi
Tahun 2009 – 2013
0200400600800
100012001400160018002000
2009
2010
2011
2012
2013
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 17
Tersedianya layanan pemeriksaan diagnostik dan terapi menjadi salah satu
layanan yang akan dioptimalkan dan dikembangkan dalam rangka pelayanan
yang bermutu kepada masayarakat.
13. Unit Gawat Darurat Paru
Tabel 2.13 Tindakan Kegawat daruratan Penyakit Paru di BBKPM Makassar
Tahun 2009 – 2013
Kunjungan pasien per jenis kelamin
2009 2010 2011 2012 2013
Laki – Laki 107 120 184 261 479
Perempuan 47 79 114 162 330
Jumlah 154 199 298 423 809
Grafik 2.13
Kunjungan Pasien IGD BBKPM Makassar Tahun 2009 – 2013
Pada tabel 2.13 dan grafik 2.13, di atas data jumlah kunjungan pasien yang
datang berobat di IGD BBKPM Makassar meningkat dari tahun 2009 sampai
2013.
14. Konseling TB - Gizi
Pada klinik TB - Gizi diberikan konseling tentang TB, keseimbangan
makanan pada setiap jenis penyakit terutama pada pasien TB. Jenis makanan
apasaja yang dapat membantu penyembuhan dan jenis makanan yang sebaiknya
dihindari termasuk bagaimana mengatur pola makan. Pada klinik gizi dilakukan
penimbangan berat badan, tinggi badan, dan anamneses gizi pasien. Kegiatan
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Pasien 154 199 298 423 809
0
500
1000
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 18
tersebut dilakukan oleh tenaga nutrisionis yang berkompeten.Data tentang
perkembangan kunjungan pada klinik gizi dapat dilihat pada tabel 2.14
Tabel.2.14 Pelayanan KonselingTB – Gizi
Tahun 2009 – 2013
No Jenis Konseling 2009 2010 2011 2012 2013
Orang Orang Orang Orang Orang
1 TB - Gizi 3257 3110 2946 1737 4597
Grafik 2.14 Pelayanan Konseling TB-Gizi
Tahun 2009 – 2013
15. Klinik Berhenti Merokok
Dengan adanya klinik berhenti merokok diharapkan pasien yang
mempunyai riwayat merokok dapat dirujuk ke poli ini. Diharapkan peningkatan
kunjungan ke klinik berhenti merokok sejalan dengan jumlah kunjungan di
BBKPM Makassar.
Tabel 2.15 Klinik Berhenti Merokok
Tahun 2009 – 2013
No Jenis Konseling 2009 2010 2011 2012 2013
Orang Orang Orang Orang Orang
1 Jumlah Pasien - 20 114 279 565
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah 3257 3110 2946 1737 4597
0
1000
2000
3000
4000
5000
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 19
Grafik 2.15 Kilinik Berhenti Merokok
Tahun 2009 – 2013
Pada grafik 2.15 dapat dilihat dari tahun 2010 sampai 2013 meningkat.terbukti
dari data 2013 jumlah kunjungan klinik berhenti merokok mencapai 565 pasien.
16. Unit Penyuluhan Kesehatan Paru/Central DOTS
Central DOTS adalah tempat untuk pelayanan pasien TBC setelah positif
tersangka TBC, pada polik ini dilakukan konsultasi, motivasi dan pemberian
penyuluhan dan pengobatan penderita. Pengobatan TB diberikan berdasarkan
pedoman pengobatan TB Nasional yaitu berdasarkan program DOTS .
Tabel 2.16 Pelayanan pada Central DOTS
Tahun 2009 – 2013
No Kategori pengobatan
2009 2010 2011 2012 2013
Orang Orang Orang Orang Orang
1 Kategori I 75 85 253 924 455
2 Kategori II 10 5 6 8 5
3 Kategori III - - - - -
4 Kategori Anak 4 2 45 109 72
Jumlah 89 92 304 1.041 532
Ket:
- Kategori I : Pengobatan TB dengan hasil pemeriksaan sputum postif rontgen positif
- Kategori II : Pengobatan TB dengan hasil pemeriksaan sputum positif rontgen positif dengan riwayat pasien pernah berobat TB kat. I kurang dari 2
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Pasien 16 114 279 565
0
100
200
300
400
500
600
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 20
bulan atau telah menyelesaikan pengobatan kat. I dengan hasil akhir sputum tetap positif
- Kategori III : Pengobatan TB dengan hasil pemeriksaan sputum negatif rontgen postif
- Kategori Anak : Pengobatan TB untuk anak
Dari tabel 2.16 terlihat pelayanan pada central DOTS pada tahun 2012 cukup
tinggi mencapai 1.041 orang dan menurun pada tahun 2013 disebabkan karena
distribusi pengobatan pasien dengan pengobatan paket Balai dan pengambilan
resep di Apotek pelengkap serta kasus TB positif pada tahun tersebut menurun,
dimana pengobatan pada central DOTS lebih diutamakan pada pasien TB positif.
Selain itu terjalinnya kerjasama jejaring penanganan TBC pada semua sarana
pelayanan kesehatan yang ada. Penderita diberikan kesempatan memilih
berobat di wilayah terdekat dengan domisilinya.
b. Efektivitas Pelayanan
1. Bed Occupancy Rate (BOR)
Kegiatan One Day Care Dimulai bulan oktober tahun 2011. Pelayanan
pada One Day Care sampai akhir tahun 2011 berjumlah 67 orang dengan jumlah
tempat tidur 11 tempat tidur. Pada tahun 2012 jumlah pelayanan 330 orang
dengan jumlah tempat tidur 21 tempat tidur dan pada tahun 2013 jumlah
pelayanan berjumlah 637 dengan jumlah tempat tidur 25 tempat tidur. Dari
tahun ketahun terjadi peningkatan jumlah junkungan dan penambahan tempat
tidur.
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 21
Tabel 2.17 Ded Occupancy Rate(BOR)
Tahun 2009 – 2013
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
BOR - - 6,81% 13,5% 27,11%
Pada tabel 2.17diatas dapat dilihata peningkatan BOR BBKPM Makassar
mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai tahun 2013, dimana pada tahun
2013 sebesar 27,11%.
2. Kelengkapan Rekam medik 24 jam setelah pelayanan
Jumlah Rekam medik yang dikembalikan dari poliklinik setelah diisi
lengkap ke ruangan penyimpangan rekam medik dalam waktu ≤ 24 jam setelah
pelayanan selesai.
Tabel 2.18 Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam Setelah Pelayanan
OPD (Out Patient Departemen) Tahun 2012 - 2013
No Kelengkapan Rekam Medik
Tahun
2012 2013
1 OPD 96% 97%
2 OPD 95% 95%
3 OPD 90% 93%
4 OPD 97% 99%
5 OPD 100% 100%
Dari tabel 2.18 tersebut dapat terlihat bahwa pada tahun 2013 terjadi
peningkatan kelengkapan rekam medis, hal ini disebabkan setiap selesai
pemeriksaan atau tindakan yang dilakukan status pasien langsung diisi, khusus
untuk OPD 5 yang kelengkapannya mencapai 100% dikarenakan pasien
membawah sediri statusnya kepetugas penyuluhan langsung diberikan
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 22
penyuluhan setelah selesai penyuluhan status diserahkan kembali kepasiennya
dengan status sudah terisis sesuai materi penyuluhan.
c. Pendidikan dan Pelatihan untuk peningkatan Kompetensi, baik untuk tenaga doker,
perawat, teknisi
1. Diklat bagi tenaga kesehatan BBKPM Makassar
Tabel.2.19 SDM BBKPM Makassar Yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Tahun 2009- 2013
No Jenis Pelatihan/Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013
Orang Orang Orang Orang Orang
A PENDIDIKAN
S2 Manajemen Pelayanan - - - - -
S2 Manajemen SDM - - - - -
S2 Manajemen Administrasi Kesehatan 1 - - - -
S2 Hukum - - - 1 1
S2 Promkes - 1 - - -
S2 Teknologi Informasi Kesehatan - 1 1 - -
Spesialis Anak - 1 - - -
Patologi Klinik 1 - - - -
S1 Kesehatan Masyarakat - - - - -
S1 Teknik Informatika - - - - -
D3 Analis Kesehatan - 3 - - 1
D3 Keperawatan - 4 - - -
D4 Elektromedik - 2 - - -
D4 Fisioterapi - 1 1 -
S1 Keperawatan - - - - -
S1 Gizi masyarakat 1 - - - -
Jumlah 3 13 1 2 2
B PELATIHAN/SEMINAR
1. Pelatihan Administrasi dan Penjenjangan
- Latpim IV - 3 - - -
- Latpim III - 1 - - -
- Latpim II 1 - - - -
2. Pelatihan Jabatan Fungsional
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 23
- Fungsional PKM - - - - -
- Fungsional Adminkes - 1 - - -
- Fungsional Epidemiologi - 2 - - -
- Fungsional Arsiparis - - 1 1 2
- Fungsional Pranata Humas
- - - -
-
- Fungsional Laboratorium - - - - -
3. Pelatihan Teknis Fungsional
- Perawat Dasar UGD - - - - 2
-Hipgabi emergency - - - - 4
- Manajemen Keperawatan - - - -
- Manajemen fisioteraphy spirometri
- - - -
1
- Manajemen fisioteraphy pd PPOK - - - 1 1
- Penanggulangan TB Paru
- - - -
-
- Perawat Mahir - - - - -
- Petugas Proteksi Radiasi - - - 1 -
- Dokter Plus Paru - - - 1 -
- Kultur dan Resistensi OAT
- - - -
2
- Teknis Pelaksanaan Program TB
- - -
- -
- Fisioterapi ICU - - - - 1
- Tenaga laboratorium 10 - 3 - 4
- Bahasa Inggris 5 - - - -
- ISTC 3 5 - - 44
- TOT TNA - - - - -
- MOT 1 - 1 - 1
- TOT Promkes - 1 - - -
- TOT TB – HIV - 2 - - -
- Perhitungan Tarif - - 2 - 6
- SIMKA - - 2 - -
- SAI - - - - -
- Barjas - 4 - 1 7
- USG - 2 - - -
-EKG - - - - 1
-BCLS - - - - 1
- HIV – AIDS - - - - 3
- Teknis Penjaringan Suspek TB
- - - -
-
- Gerdunas TB - - - - -
- Arsip DPA Inaktif - - - 2 -
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 24
- Akreditasi Pelatihan - - - - -
- MOT TB HIV 2 - - - -
- Teknologi Informasi - 30 2 - -
- Pelayanan Prima - 30 - 4 -
- Quality Assurance - 30 - - -
- Teknis Penelitian - 20 - - -
- Konseling Berhenti Merokok
- 20 1 -
-
- SIMAK 2 2 2
Jumlah 24 153 13 15 80
2. Kondisi SDM Menurut Pendidikan
Tabel 2.20 Perkembangan SDM Tahun 2009 – 2013
Berdasarkan Jenis pendidikan
NO PENDIDIKAN TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013
1 Dokter Spesialis Paru 2 2 2 2 2
2 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 1 2 2 2
3 Dokter Spesialis Radiologi 1 1 1 1 1
4 Dokter Spesialis Patologi Klinik - 1 1 1 1
5 Dokter Umum Plus Paru 5 5 4 4 5
6 Dokter Umum 5 6 6 7 8
7 S2 Kesehatan
- AKK 2 2 1 1 2
- Epidemiologi 2 2 2 1 1
- Manajemen Pelayanan 1 1 1 1 4
8 Apoteker 3 4 4 7 5
9 S2 Non Kesehatan
- Manajemen SDM 1 1 - - -
- Hukum 1 1 1 1 1
-MARS - - - 1 1
10 S1 Kesehatan
- AKK 2 2 2 1 2
- PKIP 1 1 1 1 1
- Epidemiologi 3 3 2 2 2
- Gizi 2 2 3 2 3
- Kesling 4 4 4 3 1
-Kesmas 3 1
- Keperawatan + Ners 2 2 4 4 4
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 25
-Fisika medic 1 1
-Farmasi 1 -
11 S1 Non Kesehatan
- Manajemen Keuangan 3 3 3 3 4
-Tehnik informasi komputer 3 1
- Manajemen Keuangan & Perbankan 1 1 1 3 1
- Manajemen Perusahaan 1 1 1 1
- Akuntansi 1 1 1 2 4
- Komputer 1 1 3 1 3
- Administrasi Negara 1 1 1 1 -
- Psikologi 1 1 1 1 1
- Manajemen SDM 1 1 1 1 1
- Hukum - - - - -
- Teknik Lingkungan 1 1 1 1 1
12 Diploma
- D IV Fisioterapi 1 1 1 2 2
-D IV Teknik medik 3 2
- D III Perawat 9 11 18 26 31
- D III Radiologi 6 6 6 3 4
- D III Teknik Elektromedik 3 3 3 1 1
- D III Teknik Elektro 1 1 1 1 1
- D III Gizi 2 2 2 2 1
- D III Fisioterapi 1 1 1 2 -
- D III Analis Kesehatan 1 1 4 4 4
- D III Farmasi 2 2 4 4 5
- D III Rekam Medik 1 1 1 1 1
- D III Ekonomi 3 3 1 - 1
- D III Komputer 1 1 1 - -
- Imformatika 1 1 1 1 -
13 Kejuruan
- SPK 8 8 8 6 5
- SMF 4 4 4 4 4
- SAA 1 1 1 1 1
- SMAK 4 4 4 4 4
- STM 2 2 2 2 2
- SME 1 1 1 - -
- SMK 1 1 1 - -
14 SMA 11 11 10 14 14
15 SMP/SMPS 4 4 4 3 2
16 SD 3 3 6 3 1
JUMLAH 120 125 147 144 157
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 26
Dari tabel 2.20 dan grafik 2.16 dapat dilihat bahwa perkembangan sumber daya
manusia di BBKPM Makassar Pertambahan SDM terlihat cukup signifikan dengan
kebutuhan Balai yang semakin mengembangkan pelayanan baik dari segi
kuantitas maupun kualitas yang dapat dilihat dari tingkat pendidikan formal SDM
yang tersedia. Khusus untuk dokter ahli paru hanya berjumlah 2 (dua) orang.
Untuk mengatasi jumlah dokter ahli paru yang tidak proporsional dengan wilayah
kerja BBKPM Makassar maka dokter umum yang ada di BBKPM Makassar
diikutkan pada pelatihan dokter umum plus paru selama kurang lebih tiga bulan.
Sampai dengan tahun 2013 telah tersedia 5 (lima) orang dokter umum plus paru.
SDM yang berkualitas merupakan salah satu asset untuk menjadikan BBKPM
Makassar sebagai Badan Layanan Umum
d. Mutu Pelayanan
Berdasarkan Tugas Pokok dan fungsi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat
Makassar dalam menyelenggarakan pelayanan dan kegiatan dibidang kesehatan paru
dibutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam penanganan pasien secara professional.
15%
24%
24%
37%
Grafik 2.16 Jumlah Pegawai berdasarkan Ketenagaan
Tenaga Medis
Tenaga Non Medis
Tenag ParamedisPerawatan
tenaga Paramedis NonPerawatan
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 27
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar mulai melaksanakan penilaian mutu
palayanan pada tahun 2012.
Tabel 2.21 Mutu Pelayanan BBKPM Makassar
Tahun 2012 – 2013
Pada tabel 2.21 diitas tidak terlihat perubahan secara siknifikan, peningkatan
pelayanan hanya terjadi pada waktu tunggu hasil laboraterium pada tahun 2013
yaitu 2,5 jam dan pada tahun 2012 yaitu 3 jam.
e. Mutu Kilinik
1. Angka kematian di Gawat Darurat
Tabel 2.22 Angka Kematian di Gawata Darurat
Tahun 2009 – 2013
Tempat Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013
Di Gawat Darurat 0% 0% 0% 0%
0,49%
No Jenis Pelayanan Tahun
2012 2013
1 Emergency Respons Tame 15 Menit 15 Menit
2 Waktu Tunggu Rawat Jalan 15 Menit 15 Menit
3 Kecepatan Pelayanan Resep
Obat Jadi
10 Menit 10 Menit
4. Waktu Tunggu Hasil Laboraterium 3 Jam 2, 5 Jam
5 Waktu Tunggu Hasil Radiologi 3 Jam 3 Jam
6 Waktu Tunggu sebelum Tindakan 40 menit 40 Menit
7 Waktu Tunggu Penyuluhan atau
Konseling
20 Menut 20 Menit
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 28
Dari data tersebut terlihat bahwa pada tahun 2013 terjadi kematian pasien di
UGD sebesar 0,49% dan tahun sebumnya tidak terjadi kematian.
2. Angka Kesalahan Laboraterium
Tabel 2.23 Angka Kesalahan Laboraterium
Tahun 2009 – 2013
Tempat Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013
Laboraterium - - 3,33 2 0
Pada tabel 2.23 diatas menunjukkan adanya penurunan kesalahan laboraterium
khususnya kesalahan pembacaan mikroskopis BTA pada uji silang metoda LQAS (
Lot Quality Assurance System). Penurunan jumlah kesalahan dikarenakan Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar mengadakan peningkatan sumber
daya manusia khusus tenaga analis secara berkesinambungan.
3. Proporsi Pasien TB BTA Positif diantara Suspect
Tabel 2.24 Jumlah Pasien TB BTA Positif diantara Suspect
Tahun 2009 – 2013
Jenis Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013
Pasien TB BTA 367 246 332 740 122
Grafik 2.17 JumlahPasien TB BTA Positif Diantara Suspect
Tahun 2009 – 2013
0100200300400500600700800
2009 2010 2011 2012 2013
Pasien TB BTA Positif 367 246 332 740 122
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 29
Berdasarkan tabel 2.24 dan grafik 2.17, menunjukkan bahwa TB paru BTA positif
pada tahun 2009 sebanyak 367 orang, pada tahun 2010 mengalami penurunan
sebanyak 246 orang , pada tahun 2011 mengalami peningkatan kemabali
sebanyak 332 orang, pada tahun 2012 mengalami peningkatan kemali yang sagat
tinggi sebanyak 740 dan padatahun 2013 mengalami penurunan kembali
sebanyak 122 orang.
4. Angka Kesembuhan Pasien TB BTA Positif
Tabel 2.25 Jumlah Angka Kesembuhan Pasien TB BTA Positif
2009 – 2013
Jenis Pelayanan
2009 2010 2011 2012 2013
Kesembuhan Pasien 299 415 331 153
39
5. Angka Pasien yang Dirujuk
Angka yang menunjukkan pasien rawat jalan di BBKPM Makassar yang dirujuk ke rumah sakit tipe A/B
Tabel 2.26
Jumlah Angka Pasien yang Dirujuk Tahun 2009 – 2013
Jenis Pelayanan
2009 2010 2011 2012 2013
Dirujuk 0 2 3 0 0
Pada tabel 2.26 di atas terlihat jumlah pasien paru yang dirujuk pada tahun 2010 sebanyak 2 orang dan kembali meningkat pada tahun 2011 sebnyak 3 orang, namun pada tahun 2012 sampai 2013 tidak ada lagi pasien yang dirujuk disebkan oleh Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar sudah memiliki ODC, fasilitas dan peralatan yang memadai untuk perawatan pasien paru.
6. Kesalahan Pelayanan Obat
Kesalahan pelayanan obat adalah kesalahan petugas farmasi dalam memberikan obat kepada pasien.
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 30
Tabel 2.27 Jumlah kesalahan Pelayanan Obat
Tahun 2009 – 2013
Jenis Pela yanan 2009 2010 2011 2012 2013
Kesalahan Pelayanan Obat
0 0 0 0
0
Pada tabel 2.27 terlihat dari tahun 2009 sampai tahun 2013 tidak perna terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien.
f. Kepuasan Pelanggan
Penanganan pengaduan dan kepuasan pelanggan pencatatannya dan
pelaporannya dimulai pada tahun 2012. Sedangkan pada tahun 2009 sampai 2011
sudah dilakasanan penanganan pengaduan pelanggan namun belum dicatat dan
dilaporkan.
1. Penanganan Pengaduan
Tabel 2.28 Penanganan Pengaduan
Tahun 2009 – 2013
Jenis Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013
Penanganan Pengaduan
- - - 77% 78%
Dari data tersebut dapat terlihat bahwa dari tahun 2012 ke 2013 terjadi
peningkatan penangan pengaduan pelanggan.
2. Kepuasan Pelanggan
Tabel 2.29 Kepuasan Pelanggan Tahun 2009 – 2013
Jenis Pelayanan
2009 2010 2011 2012 2013
Kepuasan Pelanggan
- - - IKM 77 IKM 78,09
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 31
Pada tabel 2.29 dapat dilhat peningkatan kepuasan pelanggan dari tahun 2012 ke
tahun 2013 ini disebabkan pelayanan yang cepat dan tepat yang didukung
fasilitas dan peralatan yang cukup memadai.
g. Kepedulian Kepada Masyarakat
1. Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan lain
Pembinaan yang diberikan kepada puskesmas dan sarana kesehatan
lainnya lebih berjuan untuk kemampuan, mutu, keahlian, dan keterampilan serta
menciptakan pola piker yang sama dalam penanganan penderit TB.
Tabel 2.30 Jumlah Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan lain
Tahun 2009 – 2013
Jenis Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013
Pembinaan Puskesmas 68 83 153 234 291
Grafik 2.18
Jumlah Pembinaan Puskesmas dan Saranan Kesehatan lain Tahun 2009 – 2013
Pada tabel 2.30 dan grafik 2.18 diatas menunjukkan sejak tahun 2009 sampai
2013 dari tahun ketahun secara akumulasi terjadi trend
peningkatan.Peningkatan jumlah binaan disebabkan peningkatan sumber daya
mananusia cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan pembinaan.
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Binaan 68 83 153 234 291
0
50
100
150
200
250
300
350
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 32
3. Penyuluhan Kesehatan
Tabel 2.31 Jumlah Penyuluhan Kesehatan
Tahun 2009 – 2013
Jenis
Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013
Penyuluhan 334 3.403 25.340 14.677 35.556
Grafik 2.19
Jumlah Penyuluhan Kesehatan Tahun 2009 – 2013
Tabel 2.31 dan grafik 2.19 diatas menunjukkan sejak tahun 2009 sampai tahun
2011 terjadi peningkatan namun pada tahun 2012 terjadi penurunan kembali
dan pada tahun 2013 terjadi peningkatan kembali.
3. Pelayanan Pasien Tidak Mampu
Tabel 2.32 Jumlah Pelayanan Pasien Tidak Mampu
Tahun 2009 – 2013
Jenis
Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013
Pasien tidak Mampu
10.975 13.557 18.536 21.925 19.713
0
10000
20000
30000
40000
2009 2010 2011 2012 2013
Penyuluhan 334 3403 25340 14677 35556
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 33
Grafik 2.20 Jumlah Pelayanan Pasien Tidak Mampu
Tahun 2009 - 20013
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 sampai tahun 2012
terjadi peningkatan jumlah pasien tidak mampu secara siknifikan, namun pada
tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 19.713 orang.
4. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan bagi Masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran,
kepedulian dan keterampilan masyarakat dalam mendukung penanggulangan
TB. Pelatihan yang diberikan bersifat promotif dan preventif bagi kader
kelurahaan yaitu pelatihan dalam rangka mendukung penemuan penderita serta
pengenalan gejala – gejala awal penyakit dan upaya – upaya yang dapat
dilakukan untuk menghindari penularan
Tabel 2.33 Jumlah Pemberdayaan Masyarakat
Tahun 2009 – 2013
Jenis Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013 Pemberdayaan
Masyarakat 140 140 130 140 294
2009 2010 2011 2012 2013
Pasien Tidak Mampu 10975 13557 18536 21925 19713
0
5000
10000
15000
20000
25000
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 34
Grafik 2.21 Jumlah Pemberdayaan Masyarakat
Tahun 2009 – 2013
Berdasarkan data pada tabel 2.33 dan grafik 2.21 terlihat bahwa jumlah kader
yang telah terlati dari tahun 2009 sampai tahun 2013 berjumlah 744 orang, pada
tahun 2013 mengalami peningkatan yang sagat tinggi berjumlah 294 0rang.
II.2 GAMBARAN KINERJA ASPEK KEUANGAN
a. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio Kas tahun 2009 – 2011 belum dapat dihitung karena kewajiban jangka
pendek berupa Uang Muka KPPN pada akhir tahun harus dikembalikan, barulah
di tahun 2012 setelah pengelolaan Keuangan BLU mulai dijalankan Rasio Kas
dapat dihitung.
2009 2010 2011 2012 2013
PemberdayaanMasyarakat
140 140 130 140 294
0
50
100
150
200
250
300
350
%100xpendekjangkaKewajiban
KassetaradanKasRatioCash
0
200
400
600
800
1000
Rasio Kas
0 0 0
452
902
200920102011
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 35
b. Rasio Lancar (current Ratio)
%100xPendekJangkaKewajiban
LancarAsetRatioCurrent
Untuk Rasio Lancar tahun 2009 dan 2010 belum dapat dihitung, karena
kewajiban jangka pendek berupa Uang Muka dari KPPN pada akhir tahun harus
dikembalikan, sedangkan untuk tahun 2010 nilai kewajiban jangka pendek
mengikuti nilai pada neraca awal audit Laporan Keuangan BLU tahun 2012 oleh
KAP.
c. Collection Periode
harixUsahaPendapa
harixUsahaPiutangPeriodeCollection 1
tan
360
0
5000
10000
15000
20000
Rasio Lancar
0 0
17590
2288 3256
200920102011
0
20
40
60
80
Collection Periode
0 0
22
71 74
200920102011
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 36
Collection Periode tahun 2009 dan 2010 belum dapat dihitung karena piutang
usaha belum dimasukkan kedalam neraca SAI, sedangkan untuk tahun 2011 n
mengikuti nilai pada neraca awal audit Laporan Keuangan BLU tahun 2012 oleh
KAP.
d. Fixed Aset Turnover (perputaran aset tetap)
%100xPendekJangkaKewajiban
LancarAsetTurnoverAsetFixed
Perputaran aset tetap tahun 2009 s/d tahun 2011 meningkat dikarenakan
adanya peningkatan jumlah PNBP . Tahun 2012 terjadi peningkatan yang cukup
tinggi disebabkan jumlah pendapatan yang meningkat jauh dari tahun
sebelumnya dan terus bertahun ditahun 2013.
e. Return On Aset (perputaran aset tetap)
0
2
4
6
8
Fixed Aset Turnover
12
3
7 7
2009
2010
%100/
xTetapAsetTotal
kerugiankeuntunganpossebelumDefisitSurplusAsetOnReturn
0
5
10
15
Return On Aset
910
5
11
13
200920102011
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 37
f. Return On Aset (perputaran aset tetap)
g. Inventory Turnover (perputaran persedian)
PendapatanTotal
harixPersediaanTotalOverTurnInventory
365
Perputaran Persediaan tahun 2009 tinggi disebabkan jumlah total persediaan
yang sangat besar. Kemudian tahun 2010 menurun karena total persediaan yang
berkurang dan pendapatan yang meningkat. Tahun 2011, 2012 dan 2013 kembali
meningkat disebabkan jumlah total persedian yang kembali meningkat meskipun
jumlah pendapatan juga meningkat.
%100/
xEquity
kerugiankeuntunganpossebelumDefisitSurplusEquityOnReturn
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Return On Equity
910
5
11
15
2009
2010
2011
0
50
100
150
200
250
Inventory Turn Over
244
5
6572
137 2009
2010
2011
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 38
h. POBO
%100tan
xlOperasioanBiaya
PendapaPobo
Rasio Pendapatan PNBP terhadap terhadap biaya operasinal tahun 2010
meningkat dibandingkan dengan tahun 2009, hal ini karena terjadi peningkatan
jumlah PNBP. Tahun 2013 relatif sama dengan tahun 2012, ini terjadi karena
peningkatan PNBP dibarengi dengan peningkatan jumlah biaya operasional yang
cukup besar. Tahun 2012 terjadi pengingkatan yang cukup tinggi karena
terjadinya peningkatan PNBP yang cukup besar, dan ditahun 2013 kembali turun
karena adanya peningkatan jumlah belanja operasinal yang cukup besar.
Tabel 2.22 Capaian Kinerja Operasional Badan Layanan Umum Tahun 2012-2014
Uraian 2012 2013 (KAP)
Sem 1 2014
Kinerja Badan Layanan Umum 71,05 80,52 70,67
a. Kinerja Keuangan 6,2 19,5 14,17
b. Kinerja Operasional/Layanan 36,35 28,5 25,75
c. Kinerja Mutu dan Manfaat Bagi Masyarakat
28,5 32,52 30,75
KategoriPenilaian SEHAT A SEHAT AA
0
5
10
15
20
25
POBO
7
13 13
24
20
200920102011
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 39
BAGIAN III
ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS
III.1 VISI, MISI DAN TATA NILAI
Visi organisasi merupakan pernyataan harapan dan cita-cita pimpinan puncak
terhadap organisasi yang hendak diwujudkan di masa mendatang. Visi organisasi melekat
pada akuntabilitas para pimpinannya, yang bertanggung jawab untuk merealisasikan misi
organisasi pada kurun waktu mereka memimpin. Sebuah pernyataan visi organisasi
selayaknya dilakukan peninjauan ulang apabila pemimpin menilai perlunya perubahan
arah organisasi sebagai akibat dari dinamika perkembangan lingkungan eksternal dan
internalnya. Untuk merumuskan arah strategi organisasi BBKPM Makassar dimulai dengan
meredefinisi maksud utama dari pernyataan visi pada periode tahun 2015 – 2019.
VISI BBKPM Makassar:
“Menjadi Rumah sakit Khusus Paru Kelas A Unggulan pada tahun 2019”
Rancangan perumusan Visi BBKPM Makassar periode tahun 2015-2019 diarahkan untuk
meningkatkan peran BBKPM Makassar yang berfokus pada penguatan kelembagaan
BBKPM Makassar dalam pencapaian dan penanganan kesehatan paru masyarakat yang
lebih komprehensif. Pada rumusan visi ini ada terkandung kehendak kuat untuk
mewujudkan BBKPM Makassar yang bermartabat, kompetitif, unggul di tingkat nasional
dan segenap insan BBKPM Makassar akan dilandasi oleh peran yang lebih kuat dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan kesehatan paru masyarakat.
MISI BBKPM Makassar:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paru rujukan spesialistik dan atau
subspesialistik
2. Menyelenggarakan promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 40
3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian di bidang kesehatan
paru
4. Mewujudkan prinsip tata kelola yang baik dalam penatausahaan sumber daya
rumah sakit
Berdasarkan pernyataan misinya, sebuah organisasi memilih “sebuah
kendaraan” untuk mewujudkan visi organisasinya. Pernyataan misi organisasi yang baik
seharusnya memampukan segenap insan sebuah organisasi untuk fokus pada tugas-tugas
kedinasannya yang mengantarkan pada perwujudan pencapaian visi organisasi.
Pernyataan misi organisasi direkomendasikan tidak sering mengalami perumusan ulang
dalam setiap penyusunan atau peninjauan kembali rencana strategis organisasi, kecuali
memang telah terjadi perubahan mendasar terhadap kebijakan keberadaan suatu
organisasi, proses, produk/jasa, target segmen masyarakat yang dituju bagi
produk/jasanya.
TATA NILAI BBKPM Makassar yang dianut “PRO SEHAT” yang memiliki makna:
Profesional Memberikan pelayanan sesuai dengan SOP dan standar etika profesi
Santun Memberikan pelayanan dengan rasa hormat, senyum dan ramah.
Empati Memberikan pelayanan dengan ikut memahami perasaan orang lain
Harmonis Bekerja sama secara sinergis dalam memberikan pelayanan yang penuh cinta kasih, saling menghargai, pengertian dan menjalin keakraban.
Akurat Cepat dan tepat dalam memberikan pelayanan
Terpercaya Tanggung jawab yang diberikan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
Tata Nilai ini akan dijadikan rujukan bagi BBKPM Makassar dalam memutuskan dan
bertindak. Tata Nilai ini dikemudian hari selayaknya diturunkan menjadi Code of Conduct
(Panduan Perilaku di tingkat individu) yang akan menjadi pedoman segenap insan BBKPM
Makassar untuk mengingatkan dan mengarahkan seluruh SDM tentang apa yang boleh
dilakukan dan tidak boleh dilakukan saat berhubungan dengan stakeholders intinya.
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 41
III.2 ASPIRASI STAKEHOLDER UTAMA
NO STAKEHOLDER HARAPAN KEKHAWATIRAN
1 Ditjen BUK Kemenkes memberikan pelayanan kesehatan paru secara komprehensif dan bermutu
sumber daya belum memadai
2 Pemerintah Daerah Terjalinnya kerja sama dalam upaya pelayanan kesehatan paru
lemahnya koordinasi UPT vertikal dengan pemda setempat
3 Perguruan Tinggi Meningkatnya kerja sama di bidang pendidikan, pelatihan dan penelitian
Terjadinya kenaikan tarif
terbatasnya akses dalam bidang pendidikan dan penelitian
4 Pelanggan Memperoleh pelayanan kesehatan paru yang bermutu
pelayanan tidak sesuai SPM
Memperoleh pelayanan kesehatan paru yang merata dan setara
tata kelola pelayanan kesehatan paru yang masih perlu dikembangkan
Memperoleh pelayanan kesehatan paru yang terjangkau
biaya pelayanan kesehatan mahal
5 Pegawai Meningkatnya kesejahteraan pegawai
belum siapnya sistem penilaian kinerja pegawai
keterbatasan sumber daya
terjadinya peningkatan beban kerja
Meningkatnya pengetahuan dan kompetensi
Tingkat beban kerja yang tinggi sehingga sulit mengikuti pengembangan kompetensi
Adanya manajemen SDM yang baik
Tata kelola SDM yang tidak optimal
6 Supplier dan Vendor Peningkatan kerja sama yang berkelanjutan
Meningkatnya persaingan akibat bertambah banyaknya suplier dan vendor
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 42
NO STAKEHOLDER HARAPAN KEKHAWATIRAN
Pembayaran yang tepat waktu perubahan mekanisme dan prosedur penagihan
7 LSM Peningkatan kerja sama yang lebih luas
keterbatasan kerja sama akibat perubahan manajemen
8 Fasyankes Terbangunnya jejaring dan kemitraan
persaingan semakin terbuka
III.3 TANTANGAN STRATEGIS
Berdasarkan aspirasi stakeholders tersebut di atas, diperoleh tantangan strategis
yang harus diwujudkan dala tahun-tahun mendatang. Adapun tantangan strategis
tersebut terdiri atas:
No TANTANGAN STRATEGIS
1 Terwujudnya rumah sakit paru kelas A unggulan 2 Terwujudnya pusat koordinasi rujukan 3 Terwujudnya pusat pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan paru
4 Terwujudnya tata kelola SDM yang excellence 5 Terwujudnya performance vendor management 6 Terwujudnya public private partnership
III.4 BENCHMARKING
Institusi kesehatan yang dijadikan acuan benchmark dalam pencapaian Visi dan
Misi BBKPM Makassar adalah RSP dr.Ario Wirawan Salatiga dan RSP dr. Gunawan P.
Cisarua Bogor dalam pelayanan kesehatan paru.
No. Uraian RSP dr. Ario Wirawan
Salatiga
RSP dr. Gunawan P.
Cisarua Bogor
BBKPM Makassar
1. Visi Menjadi Pusat
Pelayanan Kesehatan
Paru dan Pernapasan
Terpercaya
Menjadi RSP Terbaik
Dalam Rangka
Mendukung
Masyarakat Yang
Sehat, Mandiri dan
Berkeadilan
Menjadi Rumah Sakit
Paru Kelas A unggulan
Tahun 2019
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 43
2. Misi Memberikan pelayanan
promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif
kesehatan paru dan
pernapasan secara
paripurna;
Mengembangkan
pelayanan Paru dan
Pendidikan kesehatan
serta pelayanan
spesialistik lainnya.
Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
paru rujukan
spesialistik dan atau
subspesialistik
Melaksanakan
pendidikan, pelatihan,
penelitian, dan
pengembangan
kesehatan paru dan
pernapasan;
Mengembangkan
sumber daya manusia
profesional dengan
komposisi dan proporsi
yang sesuai.
Menyelenggarakan
promosi kesehatan,
pemberdayaan
masyarakat dan
kemitraan
Melaksanakan
pendidikan, pelatihan,
penelitian, dan
pengembangan
kesehatan paru dan
pernapasan;
Mengembangkan
sumber daya manusia
profesional dengan
komposisi dan proporsi
yang sesuai.
Menyelenggarakan
pendidikan dan
pelatihan serta
penelitian di bidang
kesehatan paru
Meningkatkan
kesejahteraan
karyawan.
Menjamin kepuasan
pelanggan terhadap
pelayanan rumah sakit.
Mewujudkan prinsip
tata kelola yang baik
dalam penatausahaan
sumber daya rumah
sakit
2 SDM Total (477), PNS (319),
Non PNS (158)
Total (459), PNS (323),
Non PNS (136)
Total (1600, PNS (105),
Non PNS (55)
3 Pendapatan Rp. 26.728.725.783,00 Rp. 36.504.069.334,00 Rp. 3.883.000.000,00
III.5 ANALISIS SWOT
Analisis SWOT kualitatif dan kualitatif yang dilakukan bertujuan untuk
mengidentifikasi dan merepresentasikan berbagai faktor internal yang dinilai bisa
dikendalikan dan berbagai faktor eksternal yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan
oleh BBKPM Makassar dalam rangka mewujudkan misi dan visi organisasinya pada
periode tahun 2015 - 2019. Faktor internal direpresentasikan dalam analisis SWOT
kualitatif melalui dimensi STRENGTHS (kode S) dan WEAKNESSES (Kode W), yang
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 44
menggambarkan kekuatan dan kelemahan organisasi dalam mewujudkan misi, visi, dan
tujuan-tujuan BBKPM Makassar periode tahun 2015 – 2019. OPPORTUNITIES (kode O)
dan THREATS (kode T) dalam analisis SWOT kualitatif merepresentasikan faktor eksternal
BBKPM Makassar yang mencerminkan peluang dan ancaman dalam mewujudkan misi,
visi, dan tujuan BBKPM Makassr.
Bagian berikut ini akan merepresentasikan masing-masing analisis SWOT kualitatif BBKPM
Makassar dalam rangka mewujudkan visi dan misinya.
No YANG DIANALISA Bobot Rating Score
Opportunities/ Peluang
1 angka kesakitan penyakit paru cukup tinggi 25% 5 1.24
2 meningkatnya kasus HIV/AIDS 9% 2 0.18
3 belum ada rumah sakit khusus paru (Peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan paru)
24% 4 0.94
4 adanya permintaan kerja sama dari berbagai institusi pendidikan, organisasi dan perusahaan
13% 3 0.40
5 Meningkatnya pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 15% 4 0.61 6 perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam
bidang kesehatan 14% 3 0.43
100% 3.80
No YANG DIANALISA Bobot Rating Score
Threat/ Ancaman
1 Pasar bebas ASEAN yang akan berlaku tahun 2015 21% 1 0.21
2 Rumah sakit pemerintah/swasta menyediakan jenis pelayanan yang sama
27% 3 0.82
3 Kebijakan sektoral yang menghambat 19% 2 0.37
4 Regionalisasi sistem rujukan pelayanan kesehatan daerah 20% 2 0.39
5 Resistensi/ penolakan masyarakat di sekitar lokasi rumah sakit 13% 1 0.13
100% 1.93
No YANG DIANALISA Bobot Rating Score
Strenght/ Kekuatan
1 Kebijakan BLU bagi rumah sakit 20% 3 0.61
2 Satu-satunya rumah sakit khusus paru di Kawasan Timur Indonesia
25% 4 1.00
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 45
3 kendaraan mobile unit rontgen 12% 2 0.25
4 Hasil visitasi dari Direktorat BUKR yang merekomendasikan BBKPM Makassar menjadi rumah sakit khusus
24% 2 0.48
5 Lokasi rumah sakit mudah diakses masyarakat 18% 3 0.55
100% 2.89
No YANG DIANALISA Bobot Rating Score
Weakness/ Kelemahan
1 Jumlah dan kompetensi SDM masih perlu ditingkatkan 14% 5 0.72
2 sarana dan prasarana masih perlu ditingkatkan 14% 5 0.69
3 sistem informasi rumah sakit perlu ditingkatkan 15% 4 0.58
4 Jenis pelayanan perlu dikembangkan 16% 5 0.79
5 Pengelolaan SDM perlu ditingkatkan 15% 3 0.44
6 budaya organisasi masih perlu ditingkatkan 14% 4 0.55
7 Tata kelola rumah sakit yang belum optimal 13% 4 0.53
100% 4.29
Untuk menentukan masing-masing besar nilai unsur STRENGTHS atau WEAKNESSES atau
OPPORTUNITIES atau THREATS dilakukan perkalian antara besar bobot dengan rerata nilai
rating dari para narasumber bagi masing-masing unsurnya1. Hasil perkalian ini disebut
sebagai nilai terbobot. Berdasarkan hasil nilai terbobot untuk setiap unsur STRENGTHS
atau WEAKNESSES atau OPPORTUNITIES atau THREATS dilakukan penjumlahan kumulatif
untuk semua nilai terbobot dari berbagai unsur dari STRENGTHS atau WEAKNESSES atau
OPPORTUNITIES atau THREATS.
III.6 DIAGRAM KARTESIUS DALAM PENENTUAN STRATEGI
Nilai terbobot di menunjukkan bahwa posisi daya saing BBKPM Makassar saat ini
dinilai berada pada kuadran II untuk mengisi perannya dalam rangka mewujudkan visi dan
misinya. Posisi daya saing ini mengindikasikan bahwa arah strategi BBKPM Makassar
dalam memenuhi visi dan misi periode tahun 2015 – 2019 seharusnya berfokus pada
1 Bobot diartikan sebagai estimasi besarnya pengaruh suatu unsur pembentuk Strengths atau Weaknesses atau Opportunities atau Threats terhadap unsur lainnya. Nilai total bobot berbagai unsur ini adalah 100%. Rating menggambarkan estimasi tingkat frekuensi kejadian kemunculan suatu unsur pembentuk Strengths atau Weaknesses atau Opportunities atau Threats dalam aktivitas sehari-hari di BBKPM Makassar. Nilai rating digambarkan dengan kisaran angka 0 (tidak pernah terjadi) sampai dengan 5 (sangat sering terjadi).
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 46
upaya penataan (pembenahan) internal BBKPM Makassar untuk penguatan dan
pemantapan mutu kelembagaannya, terutama dalam memanfaatkan opportunity yang
terkait bidang kesehatan paru masyarakat.
III.7 ANALISIS TOWS
Analisis TOWS bertujuan utama untuk mengindentifikasi dan menentukan
berbagai sasaran strategis dengan mendasarkan hasil penentuan posisi daya saing BBKPM
Makassar. Sasaran strategis mencerminkan suatu kondisi yang hendak diwujudkan
BBKPM Makassar pada periode tahun 2015 – 2019 dalam setiap jenis misi yang
diembannya. Sasaran strategis menyatakan prioritas tindakan yang sangat penting yang
dipilih untuk periode tahun 2015 – 2019 ketika BBKPM Makassar menghadapi : (i) kondisi
unsur STRENGTHS dengan OPPORTUNITIES; atau (ii) unsur WEAKNESSES dengan unsur
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 47
OPPORTUNITIES; atau (iii) unsur STRENGTHS dengan unsur THREATS; atau (iv)
WEAKNESSES dengan unsur THREATS.
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 48
III.8 PETA STRATEGI BALANCE SCORECARD (BSC)
Berdasarkan hasil analisis TOWS diperoleh sasaran-saran strategis sebagai berikut:
N0 Sasaran Strategis
1 Terwujudnya kepuasan pelanggan
2 Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan
3 Terwujudnya ICT terintegrasi
4 Terwujudnya manajemen SDM yang excellence
5 Terwujudnya budaya berkinerja
6 Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan
7 Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A
8 Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan paru unggulan
9 Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru
10 Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit khusus paru kelas A
11 Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan program dalam promkes, diklat dan
penelitian kesehatan paru
12 Terwujudnya rumah sakit jejaring
Berdasarkan sasaran-sasaran strategis yang di atas, maka selanjutnya diharapkan akan
menunjang sasaran strategis pada perspektif Stakeholders, yang terdiri dari 13 (tiga belas)
sasaran strategis yang direkomendasikan, tergambar peta strategi sebagai berikut:
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 49
Menjadi Rumah sakit Khusus Paru Kelas A Unggulan pada tahun 2019
Pers. FInansial Pers. Stakeholder
Pers. Proses Bisnis Internal
Pers. Pembelajaran dan Pertumbuhan
Terwujudnya manajemenSDM yang excellence
Terwujudnya budayaberkinerja
Terwujudnya ICT terintegrasi
Terwujudnya sarana danprasarana rumah sakit khusus
paru kelas A Unggulan
Terwujudnya tata kelola rumahsakit khusus paru kelas A
Terwujudnya mutu pelayananrumah sakit khusus paru kelas A
Terwujudnya jenis pelayanankesehatan paru unggulan
Terwujudnya public private partnership
Terwujudnya pusat diklat danpenelitian kesehatan paru
Terwujudnya rumah sakitjejaring
Terwujudnya rumah sakit paruMakassar sebagai pusatrujukan kesehatan paru
Terwujudnya kepuasanpelanggan
Terwujudnya cost effectiveness dalam
pelayanan
Terwujudnya kerjasama
lintas sektor dan program
dalam promkes, diklat dan
penelitian kesehatan paru
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 50
BAGIAN IV
INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM STRATEGIS
IV.1 MATRIKS IKU
Bagian berikut ini akan berfokus pada matriks BSC (Balanced Scorecard), yang
akan berisi informasi tentang KPI (Key Performance Indicator), target KPI, bobot KPI bagi
setiap sasaran strategis yang dipilih dalam peta strategi, dan Penanggung jawab (Person
In Charge/PIC) pencapaian target KPI. Berikut ini dijelaskan maksud dari masing-masing isi
informasi dari Matriks BSC.
KPI (Key Performance Indicator) menyatakan ukuran keberhasilan perwujudan
sasaran strategis suatu jenis misi yang telah dipilih pada bagian terdahulu. Secara teoritis,
ada 4 (empat) jenis KPI yang dapat didefinisikan untuk menilai tingkat keberhasilan suatu
sasaran strategis. Berikut ini dijelaskan jenis-jenis KPI yang dapat dipilih untuk menilai
tingkat keberhasilan suatu sasaran strategisnya, yakni :
(i) KPI berjenis Outcome : KPI ini bertujuan untuk menilai keberhasilan suatu sasaran
strategis untuk diterima oleh stakeholders inti organisasi melalui keluaran
utamanya. KPI ini bertujuan untuk menilai tingkat kebermanfaatan keluaran
utama organisasi bagi stakeholders intinya. Pencapaian target KPI ini akan
memerlukan waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Patut diperhatikan di sini
bahwa pencapaian KPI berjenis Outcome umumnya dinilai oleh salah satu
stakeholders inti. KPI berjenis outcome yang bersumber dari stakeholders inti
diperkirakan akan membutuhkan upaya yang lebih untuk mendapatkan informasi
penilaiannya dibandingkan dengan jenis KPI lainnya. Namun demikian, KPI berjenis
outcome dinilai mempunyai derajat penilaian yang lebih tinggi dibandingkan jenis
KPI lainnya karena terkait dengan penilaian langsung stakeholders inti terhadap
kinerja organisasi.
(ii) KPI berjenis Output : KPI ini bertujuan utama untuk menilai keberhasilan suatu
sasaran strategis dalam menunjang suatu keluaran utamanya.
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 51
(iii) KPI berjenis Process : KPI ini bertujuan untuk menilai keberhasilan suatu sasaran
strategis dari segi prosesnya dalam mewujudkan suatu keluaran utama dari suatu
sasaran strategis
(iv) KPI berjenis Input : KPI ini bertujuan untuk menilai keberhasilan suatu sasaran
strategis dari segi masukan sumber daya yang digunakan untuk memproses dan
menghasilkan suatu keluaran utama dari sasaran strategis tertentu.
Bobot untuk setiap KPI ditentukan dengan mendasarkan pada prinsip berikut ini :
(i) Dampak pencapaian target KPI bagi pemenuhan misi dan visi.
Apabila capaian suatu KPI dinilai memberi dampak (pengaruh) besar terhadap
pemenuhan misi dan visi, maka KPI tersebut diberikan nilai bobot yang relatif lebih
besar dibandingkan jenis KPI lainnya.
(ii) Besar anggaran atau sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai
suatu target KPI.
Apabila capaian suatu target KPI diperkirakan membutuhkan nilai anggaran atau
sumber daya organisasi lainnya yang cukup besar, maka KPI tersebut diberikan
nilai bobot yang relatif lebih besar dibandingkan jenis KPI lainnya.
PIC (Person in Charge) menggambarkan nama job atau unit kerja tertentu yang
bertanggung jawab terhadap keberhasilan pencapaian suatu target KPI.
Bagian berikut ini akan menjelaskan berbagai jenis KPI, target KPI, bobot yang digunakan
untuk setiap jenis KPI, dan PIC.
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 52
MATRIKS INDIKATOR KINERJA UTAMA BBKPM MAKASSAR LEVEL KORPORAT
PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI Bobot PIC
Finansial Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan
1 pendapatan BLU 4% Bag. TU, Bid. Pelayanan, Bid. Promkes
2 % POBO 4% Bag. TU
Stakeholders Terwujudnya kepuasan pelanggan
3 % kepuasan pelanggan 5% Bag. TU, Bid. Pelayanan, Bid. Promkes
4 Angka kematian di UGD 4% Bid. Pelayanan
5 Waktu tunggu rawat jalan
4% Bid. Pelayanan
6 Akreditasi KARS 4% Kepala
Proses Bisnis Internal
Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan
7 % prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A
5% Kepala
8 % pemenuhan peralatan kesehatan
5% Kepala
9 % utilitas alkes 4% Bid. Pelayanan
Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A
10 % kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit
4% Bag. TU
Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan paru unggulan
11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik
5% Bid. Pelayanan
12 Jumlah jenis pelayanan subspesialistik
4% Bid. Pelayanan
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 53
PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI Bobot PIC
13 % kasus sulit tertangani 3% Bid. Pelayanan
Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit khusus paru kelas A
14 % Infeksi Aliran Darah 4% Bid. Pelayanan
15 % kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional
5% Bid. Pelayanan
16 % pengembalian rekam medik dalam 1 x 24 jam
5% Bid. Pelayanan
Terwujudnya rumah sakit jejaring
17 % fasyankes jejaring 3% Bid. Pelayanan
Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan program dalam promkes, diklat dan penelitian kesehatan paru
18 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat
3% Bag. TU, Bid. Promkes
19 Jumlah kemitraan dalam Promkes Paru
4% Bid. Promkes
Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru
20 % pasien rujukan 3% Bid. Pelayanan
Terwujudnya manajemen SDM yang excellence
21 % penerapan sistem manajemen kinerja
4% Bag. TU
22 % SDM terpenuhi 4% Bag. TU
23 % kompetensi SDM terpenuhi
4% Bag. TU
Terwujudnya ICT terintegrasi
24 % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT
3% Bag. TU
Terwujudnya budaya berkinerja
25 indeks budaya berkinerja
3% Bag. TU
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 54
KPI Baseline TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 pendapatan BLU 3.8 M 4,5 M 6 M 7,5 M 9 M 11 M 2 % POBO 20% 23% 26% 28% 30% 33% 3 % kepuasan pelanggan 70% 72% 74% 75% 76% 77% 4 Angka kematian di UGD
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 55
IV.2 PROGRAM KERJA STRATEGIS BBKPM MAKASSAR LEVEL KORPORAT
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 56
KPI Program Strategis
2015 2016 2017 2018 2019
1 pendapatan BLU pengembangan layanan kesehatan paru
pengembangan layanan kesehatan paru
pengembangan layanan kesehatan paru
pengembangan layanan kesehatan paru
pengembangan layanan kesehatan paru
1. identifikasi layanan yang ada
1. identifikasi layanan yang ada
1. identifikasi layanan yang ada
1. identifikasi layanan yang ada
1. identifikasi layanan yang ada
2.optimalisasi layanan kesehatan yang ada
2.optimalisasi layanan kesehatan yang ada
2. merencanakan layanan kesehatan paru yang baru
2. merencanakan layanan kesehatan paru yang baru
2. merencanakan layanan kesehatan paru yang baru
3. merencanakan layanan kesehatan paru yang baru
3. persiapan implementasi layanan yang baru
3.implementasi layanan yang baru
3. persiapan implementasi layanan yang baru
3. persiapan implementasi layanan yang baru
4. monitoring dan evaluasi
4. implementasi layanan baru
4. implementasi layanan baru
5. monitoring dan evaluasi
5. monitoring dan evaluasi
2 % POBO optimalisasi pembiayaan layanan kesehatan
optimalisasi pembiayaan layanan kesehatan
optimalisasi pembiayaan layanan kesehatan
optimalisasi pembiayaan layanan kesehatan
optimalisasi pembiayaan layanan kesehatan
1. inventarisasi jenis pelayanan kesehatan
1. inventarisasi jenis pelayanan kesehatan
1. inventarisasi jenis pelayanan kesehatan
1. inventarisasi jenis pelayanan kesehatan
1. inventarisasi jenis pelayanan kesehatan
2. identifikasi jenis belanja layanan kesehatan
2. identifikasi jenis belanja layanan kesehatan
2. identifikasi jenis belanja layanan kesehatan
2. identifikasi jenis belanja layanan kesehatan
2. identifikasi jenis belanja layanan kesehatan
3. perencanaan belanja layanan kesehatan
3. perencanaan belanja layanan kesehatan
3. perencanaan belanja layanan kesehatan
3. perencanaan belanja layanan kesehatan
3. perencanaan belanja layanan kesehatan
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 57
4. implementasi belanja layanan kesehatan
4. implementasi belanja layanan kesehatan
4. implementasi belanja layanan kesehatan
4. implementasi belanja layanan kesehatan
4. implementasi belanja layanan kesehatan
5. monitoring dan evaluasi
5. monitoring dan evaluasi
5. monitoring dan evaluasi
5. monitoring dan evaluasi
5. monitoring dan evaluasi
3 % kepuasan pelanggan pengembangan kepuasan pelanggan
pengembangan kepuasan pelanggan
pengembangan kepuasan pelanggan
pengembangan kepuasan pelanggan
pengembangan kepuasan pelanggan
1. identifikasi dan pemetaan pelanggan
1. identifikasi dan pemetaan pelanggan
1. identifikasi dan pemetaan pelanggan
1. identifikasi dan pemetaan pelanggan
1. identifikasi dan pemetaan pelanggan
2. pembuatan instrumen pengukuran kepuasan
2. pembuatan instrumen pengukuran kepuasan
2. pembuatan instrumen pengukuran kepuasan
2. pembuatan instrumen pengukuran kepuasan
2. pembuatan instrumen pengukuran kepuasan
3. melaksanakan pengukuran kepuasan
3. melaksanakan pengukuran kepuasan
3. melaksanakan pengukuran kepuasan
3. melaksanakan pengukuran kepuasan
3. melaksanakan pengukuran kepuasan
4. pengolahan dan analisis hasil pengukuran
4. pengolahan dan analisis hasil pengukuran
4. pengolahan dan analisis hasil pengukuran
4. pengolahan dan analisis hasil pengukuran
4. pengolahan dan analisis hasil pengukuran
4. implementasi MoU
4. implementasi MoU 4. implementasi MoU 4. implementasi MoU 4. implementasi MoU
5. monitoring dan evaluasi
5. monitoring dan evaluasi
5. monitoring dan evaluasi
5. monitoring dan evaluasi
5. monitoring dan evaluasi
5. tindak lanjut hasil pengukuran
5. tindak lanjut hasil pengukuran
5. tindak lanjut hasil pengukuran
5. tindak lanjut hasil pengukuran
5. tindak lanjut hasil pengukuran
4 Angka kematian di UGD pengembangan sistem penanganan kegawatdaruratan terpadu
pengembangan sistem penanganan kegawatdaruratan terpadu
pengembangan sistem penanganan kegawatdaruratan terpadu
pengembangan sistem penanganan kegawatdaruratan terpadu
pengembangan sistem penanganan kegawatdaruratan terpadu
-
Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 58
1. identifikasi dan pemetaan kebutuhan IGD
1. identifikasi dan pemetaan kebutuhan IGD
1. implementasi fungsi IGD
1. implementasi fungsi IGD
1. implementasi fungsi IGD
2. perencanaan pemenuhan kebutuhan IGD
2. perencanaan pemenuhan kebutuhan IGD
2. monitoring dan evaluasi
2. monitoring dan evaluasi
2. monitoring dan evaluasi
3. optimalisasi fungsi UGD
3. pemenuhan fungsi IGD
4. monitoring dan evaluasi
5 Waktu tunggu rawat jalan pengembangan manajemen dan sistem dalam penanganan waktu tunggu rawat jalan
pengembangan manajemen dan sistem dalam penanganan waktu tunggu rawat jalan
Penyempurnaan manajemen dan sistem dalam penanganan waktu tunggu rawat jalan
Penyempurnaan manajemen dan sistem dalam penanganan waktu tunggu rawat jalan
Penyempurnaan manajemen dan sistem dalam penanganan waktu tunggu rawat jalan