e-renggar.kemkes.go.id · rencana strategis bisnis bbkpm makassar ii kata pengantar assalamualaikum...

197

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar ii

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

    Puji dan Syukur Kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan

    HidayahNya jualah sehingga Rencana Strategis Bisnis (RSB)

    Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar Tahun 2015 -

    2019 dapat selesai sesuai dengan harapan.

    Rencana Strategis Bisnis ini dibuat sebagai panduan dalam menentukan arah

    strategis dan prioritas program dan kegiatan tahun 2015 – 2019 yang sejalan

    dengan Rencana Aksi Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI yang memuat

    visi, Misi yang Proyeksi financial dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang

    direncanakan.

    Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Bina

    Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, peran BBKPM Makassar dalam

    kesehatan paru cukup besar dengan tidak hanya melakukan Upaya Kesehatan

    Perorangan tetapi juga Upaya Kesehatan Masyarakat. Upaya-upaya yang dilakukan

    tersebut mempunyai nilai strategis dan memerlukan pengelolaan dengan baik,

    terukur, sistematis, dan komperehensif.

    Berbagai masalah dan tantangan tentunya akan selalu menjadi perhatian dan

    peluang bagi kami untuk dapat berperan serta aktif bersama unit pelayanan

    kesehatan lain dan lintas sektor dalam melayani masyarakat sesuai tugas dan fungsi

    kami sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan

    Besar harapan kami Rencana Strategis Bisnis ini dapat memberikan informasi

    yang bermanfaat bagi kita semua dan digunakan sebagai pedoman strategis dalam

    pencapaian visi Balai yang telah ditetapkan bersama.

    Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

    mendukung hingga tersusunnya Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar ini.

    Makassar, September 2014

    Kepala BBKPM Makassar

    dr. Sriwati Palaguna, Sp.A, MARS NIP. 19610515 198703 2 009

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar iii

    DAFTAR ISI

    Sampul ..................................................................................................................................... i

    Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii

    Daftar Isi ................................................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

    I.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

    I.2 Tujuan RSB ........................................................................................................... 2

    I.3 Dasar Hukum ....................................................................................................... 2

    BAB II Gambaran Kinerja Saat Ini ........................................................................................... 5

    II.1 Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan ................................................................... 5

    II.2 Gambaran Kinerja Aspek Keuangan .................................................................... 34

    BAB III Arahan dan Prioritas Startegis .................................................................................... 39

    III.1 Visi, Misi, dan Tata Nilai ...................................................................................... 39

    III.2 Aspirasi Stakeholders Inti .................................................................................... 41

    III.3 Tantangan Strategis ............................................................................................. 42

    III.4 Benchmarking ...................................................................................................... 42

    III.5 Analisa SWOT ...................................................................................................... 43

    III.6 Diagram Kartesius Pilihan Strategis ..................................................................... 45

    III.7 Analisa TOWS ...................................................................................................... 46

    III.8 Peta Strategis Balanced Scorecard (BSC)............................................................. 48

    BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis ................................................ 50

    IV.1 Matriks IKU .......................................................................................................... 50

    IV.2 Program Kerja Strategis BBKPM Makassar Level Korporat ................................. 55

    BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko .......................................................................................... 183

    V.1 Identifikasi Risiko ................................................................................................. 183

    V.2 Penilaian Tingkat Risiko ....................................................................................... 184

    V.3 Rencana Mitigasi Risiko ....................................................................................... 186

    BAB VI Proyeksi Keuangan ...................................................................................................... 188

    VI.1 Estimasi Pendapatan ........................................................................................... 188

    VI.2 Rencana Kebutuhan Anggaran ............................................................................ 189

    VI.3 Rencana Pendanaan ............................................................................................ 190

    BAB VII Penutup ....................................................................................................................... 194

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 1

    BAGIAN I

    PENDAHULUAN

    I.1 LATAR BELAKANG

    BBKPM Makassar secara berkala setiap tahun membuat Laporan Kinerja Tahunan.

    Laporan ini digunakan sebagai salah satu sarana evaluasi diri, juga untuk menentukan

    rencana kerja (action plan) untuk tahun-tahun berikutnya. Namun Laporan Kinerja Tahunan

    belum dapat menggambarkan posisi strategis dan rencana strategis yang sistematis dan

    terstruktur sebagai acuan utama BBKPM Makassar dalam menentukan arah strateginya.

    Selain itu juga, BBKPM Makassar telah memiliki Renstra lama, yang disusun belum

    melibatkan unsur lain yang lebih luas. Selain metodologinya berbeda, isi Renstra lama lebih

    bersifat general, tidak memuat hal yang lebih rinci seperti KPI, Target KPI, PIC, Program

    Kerja Strategis dari Program Kerja Strategis dan Alokasi Anggaran sebagai satu kesatuan

    Renstra BBKPM Makassar.

    Agar BBKPM Makassar dan unsur-unsur terkaitnya mempunyai arah gerak langkah

    yang terarah, terpadu, efektif dan efisien dengan arah strategi dan target yang ditetapkan,

    maka BBKPM Makassar memandang perlu untuk memiliki Renstra BBKPM Makassar

    periode tahun 2015 – 2019 sebagai pedoman bagi berbagai unit kerja dan segenap insan di

    bawah naungan BBKPM Makassar dalam mengisi peran yang seharusnya untuk menata dan

    mengembangkan mutu kelembagaan BBKPM Makassar. Kehadiran Renstra bagi BBKPM

    Makassar merupakan sebuah kebutuhan untuk menguatkan dan memantapkan daya saing

    BBKPM Makassar. Patut ditambahkan di sini bahwa meskipun hingga saat ini BBKPM

    Makassar dinilai masih menjadi pelopor bagi pengelolaan kesehaan paru, khususnya bagi

    wilayah Indonesia Bagian Timur, tidak menutup kemungkinan di masa-masa mendatang

    dapat terancam dan tertinggal oleh fasailitas kesehatan lainnya. Potensi ancaman tersebut

    dapat bersumber dari dinamika lingkungan internal maupun lingkungan eksternal BBKPM

    Makassar. Potensi ancaman tersebut dapat melemahkan daya saing BBKPM Makassar di

    tahun-tahun mendatang bila tidak diantisipasi dengan baik dan tepat. Renstra BBKPM

    Makassar merupakan sebuah pedoman bagi segenap jajaran manajemen BBKPM Makassar

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 2

    untuk mengarahkan dan memprioritaskan segenap sumber daya BBKPM Makassar dalam

    memperbaiki posisi daya saingnya di masa-masa mendatang. Dengan adanya Renstra

    BBKPM Makassar diharapkan pada akhirnya dapat membimbing segenap jajaran BBKPM

    Makassar untuk berperan aktif dan berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan

    tujuan Kementerian Kesehatan Cq Direktorat Bina Upaya Kesehatan (BUK) maupun tujuan-

    tujuan BBKPM Makassar di akhir tahun 2019.

    I.2 TUJUAN RENSTRA BISNIS BBKPM MAKASSAR

    Mempertimbangkan pentingnya peran Renstra BBKPM Makassar, maka Renstra

    BBKPM Makassar periode tahun 2015 – 2019 bertujuan untuk :

    (a) menentukan arah strategi dan prioritas tindakan strategis BBKPM Makassar di

    periode tahun 2015 – 2019

    (b) sebagai pedoman strategis bagi berbagai unit kerja dalam pola penguatan dan

    pengembangan mutu kelembagaan BBKPM Makassar periode tahun 2015 – 2019;

    (c) menjadi dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan Visi BBKPM Makassar;

    (d) sebagai penyempurna Renstra lama BBKPM Makassar dan penyempurna Laporan

    Kinerja Tahunan BBKPM Makassar.

    I.3 DASAR HUKUM BBKPM MAKASSAR

    Adapun peraturan/regulasi yang menjadi acuan dan pedoman dalam penyusunan

    RSB ini adalah sebagai berikut:

    1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih

    dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

    2. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

    3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

    4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

    5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/I/2010 tentang Organisasi

    dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 3

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan

    Layanan Umum

    7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.05/2014 tentang Rencana Bisnis Dan

    Anggaran serta pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum

    8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 532/MENKES/PER/IV/2007

    tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat.

    9. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah

    10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 294/KMK.05/2011 tentang Penetapan Balai

    Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar Pada Kementerian Kesehatan sebagai

    Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

    11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1352/MENKES/PER/IX/2005 tentang Organisasi

    dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Paru Masyarakat

    12. Keputusan Dirjen BUK No. HK.02.04/I/568/12 tentang Kontrak Kinerja

    13. Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019

    14. Rencana Aksi Ditjen BUK Kemnekes tahun 2015-2019

    I.4 Sistematika Laporan

    Dokumen Rencana Starategis Bisnis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar

    ini terdiri atas :

    Bagian Pertama

    Bagian Kedua

    Bagian Ketiga

    :

    :

    :

    Merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang

    yang menjelaskan alasan RSB Balai Besar

    Kesehatan Paru Masyarakat Makassar, Tujuan RSB,

    Dasar Hukum dan Sistematika Laporan RSB.

    Memberikan gambaran kinerja (kinerja pelayanan

    dan kinerja keuangan) Balai Besar Kesehatan Paru

    Masyarakat Makassar tahun 2009 – 2013.

    Memberikan gambaran arah dan prioritas strategis

    Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar

    tahun 2015 – 2019.

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 4

    Bagian Keempat

    Bagian Kelima

    Bagian Keenam

    :

    :

    :

    Memberikan gambaran indikator Kinerja Utama

    dan Program Kerja Strategis Balai Besar Kesehatan

    Paru Masyarakat Makassar tahun 2015 sampai

    tahun 2019.

    Berisi tentang analisa dan mitigasi resiko yang akan

    dihadapi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat

    Makassar tahun 2015 – 2019 yang terdiri dari

    identifikasi resiko, penilaian tingkat resiko dan

    rencana mitigasi resiko.

    Menampilkan proyeksi finansial yang terdiri dari

    estimasi pendapatan dan rencana kebutuhan

    anggaran tahun 2015 - 2019

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 5

    BAGIAN II

    GAMBARAN KINERJA SAAT INI

    II.1 GAMBARAN KINERJA ASPEK PELAYANAN

    a. Pertumbuhan Produktivitas

    1. Pelayanan Rawat Jalan :

    Data jumlah kunjungan pasien yang datang ke BBKPM Makassar untuk

    mendapatkan pelayanan kesehatan dibedakan menjadi 2 kategori yaitu pasien

    baru dan pasien lama. Trend data kunjungan 5 tahun terakhir di BBKPM

    Makassar dapat dilihat dalam tabel dan grafik 1 dibawah ini :

    Tabel 2.1 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan

    Tahun 2009 s/d 2013

    NO TAHUN BARU LAMA JUMLAH

    1 2009 4.028 10.943 14.971

    2 2010 14.826 10.783 25.609

    3 2011 8.028 23.780 31.807

    4 2012 5208 25.978 31186

    5 2013 5054 20988 26042

    Grafik 2.1

    Trend kunjungan pasien di BBKPM Makassar Tahun 2009 s/d 2013

    2009 2010 2011 2012 2013

    BARU 4028 14826 8026 5208 5054

    LAMA 10943 10783 23780 25978 20988

    JUMLAH 14971 25609 31807 31186 26042

    05000

    100001500020000250003000035000

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 6

    Tabel 2.1 dan Grafik 2.1, menunjukkan sejak tahun 2009 sampai 2010 dari

    tahun ke tahun secara akumulasi terjadi trend peningkatan kunjungan

    pasien dan sejak tahun 2011 sampai 2013 terjadi trend penurunan

    kujungan pasien ke BBKPM Makassar.

    2. Kunjungan Poliklinik TB

    Tabel 2.2 Jumlah Kunjungan Pasien TB di BBKPM Makassar

    Tahun 2009 s/d 2013

    Jenis

    Kunjungan 2009 2010 2011 2012 2013

    Pasien TB 4.922 7.944 14270 10662 8749

    Grafik 2.2

    Jumlah Kunjungan Pasien TB di BBKPM Makassar Tahun 2009 s/d 2013

    tabel 2.2 dan grafik 2.2, menunjukkan trend peningkatan kunjungan pasien TB

    ke BBKPM Makassar sejak tahun 2009 sampai 2011 dan mengalami

    kecenderungan menurun di tahun 2012 sampai 2013, hal ini terjadi karena

    semakin aktifnya program DOTS di Puskesmas.

    4922

    7944

    14270

    106628749

    0

    2000

    4000

    6000

    8000

    10000

    12000

    14000

    16000

    2009 2010 2011 2012 2013

    Pasien TB

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 7

    3. Kunjungan Poliklinik Non TB

    Tabel 2.3 Jumlah Kunjungan Pasien Non TB di BBKPM Makassar

    Tahun 2009 – 2013

    Jenis Kunjungan

    2009 2010 2011 2012 2013

    Pasien Non TB

    7.257 7.996 9.770 1.0490 9.071

    Grafik 2.3 Jumlah Kunjungan Pasien Non TB di BBKPM Makassar

    Tahun 2009 – 2013

    Tabel 2.3 dan grafik 2.3 diatas menunjukkan kunjungan pasien Non TB di

    BBKPM Makassar pada tahun 2009 sampai 2012 jumlah kunjungan naik secara

    siknipikan, namun di tahun 2013 terjadi penurunan

    72577996

    977010490

    9071

    0

    2000

    4000

    6000

    8000

    10000

    12000

    2009 2010 2011 2012 2013

    Pasien Non TB

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 8

    4. Kunjungan Poliklinik Khusus Spesialis Paru

    Tabel 2.4 Jumlah Kunjungan Pasien Polik Spesialis Paru di BBKPM Makassar

    Tahun 2009 – 2013

    Jenis Kunjungan 2009 2010 2011 2012 2013

    Polik Spesialis Paru 1.055 4.077 3703 3.610 2.264

    Grafik 2.4 Jumlah Kunjungan Pasien Poliknik Khusus Spesialis Paru

    Tahun 2009 – 2013

    Pada Tabel 2.4 dan grafik 2.4 diatas, trend jumlah kunjungan pasien yang

    datang berkunjung di Poliklinik khusus spesialis Paru menunjukkan

    peningkatan dari tahun 2009 ke 2010, namun terjadi penurunan dari tahun

    2010 ke 2013. Pada tahun 2013 terjadi penurunan sagar deraktis yaitu 37,28%.

    1055

    40773703 3610

    2264

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    3500

    4000

    4500

    2009 2010 2011 2012 2013

    Polik Spesialis Paru

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 9

    5. Kunjungan Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam

    Tabel 2.5 Jumlah Kunjungan Poli Spesialis Penyakit Dalam

    Tahun 2009 – 2013

    Jenis Kunjungan 2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah Pasien 1226 2503 1389 1376 1471

    Grafik 2.5 Jumlah kunjungan Poli Spesialis Penyakit Dalam

    Tahun 2009 – 2013

    Pada tabel 2.5 dan grafik 2.5 diatas, pada tahun 2010 jumlah kunjungan

    meningkat sebesar 2503 orang, dimana pada tahun tersebut poli asma dan

    belum ada.pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi peningkatang

    kembali.

    2009 2010 2011 2012 1013

    Jumlah Pasien 1226 2503 1389 1376 1471

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 10

    6. Kunjungan Poliklinik Umum/Triase

    Tabel 2.6 Jumlah Kunjungan Poli Umum/Triace

    Tahun 2009 – 2013

    Jenis Kunjungan 2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah Pasien 4947 4733 4900 4619 4589

    Grafik 2.6 Jumlah Kunjungan Poli Umum/Triase

    Tahun 2009 – 2013

    Pada tabel 2.6 dan grafik 2.6 diatas, pada tahun 2010 terjadi penurunan dan

    pada tahun 2011 terjadi peningkatan kembali. Jumlah kunjungan di BBKPM

    Makassar pada tahun 2013 sebesar 4589 orang.

    2009 2010 2011 2012 2013

    JumlahPasien

    4947 4733 4900 4619 4589

    4400

    4500

    4600

    4700

    4800

    4900

    5000

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 11

    7. Kunjungan Poli Respirologi Anak

    Tabel 2.7

    Jumlah Kunjungan Pasien Poli Respilogi Anak Tahun 2009 – 2013

    Jenis Kunjungan 2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah Pasien - - 323 1018 1566

    Grafik 2.7

    Jumlah Kunjungan Pasien Poli Respilogi Anak Tahun 2009 – 2013

    Berdasarkan tabel 2.7 dan grafik 2.7 diatas kunjungan poli respilogi anak.

    Jumlak kunjungan dari tahun 2011 samapi tahun 2013 mengalami

    peningkatan yang cukup tinggi yaitu pada tahun 2013 sebesar 1566 orang.

    8. Kunjungan Poli Asma

    Tabel 2.8 Jumlah Kunjungan Pasien Poli Asma

    Tahun 2009 – 2013

    Jenis Kunjungan 2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah Pasien - - 81 411 589

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah…

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 12

    0100200300400500600700

    2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah Pasien 0 0 67 330 637

    Grafik 2.8 Jumlah Kunjungan Pasien poli Asma

    Tahun 2009 – 2013

    Pada tabel 2.8 dan grafik 2.8 trend jumlah kunjungan pasien yang dating

    berkunjung di piliklinik Asma menunjukan peningkatan dari tahun 2011

    sampai dengan 2013.dimana pada tahun 2013 jumlah kunjungan dipoli

    asma di BBKPM Makassar sebanyak 589 orang.

    9. Pelayanan One Day Care

    a. One Day Care (ODC) Dewasa

    Tabel 2.9a Jumlah kunjungan Pasien One Day Care Dewasa

    Tahun 2009 – 2013

    Tahun 2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah Pasien

    - - 67 330 637

    Grafik 2.9a

    Jumlah kunjungan Pasien One Day Care Dewasa Tahun 2009 – 2013

    0

    200

    400

    600

    2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah Pasien 0 0 81 411 589

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 13

    0

    20

    40

    60

    80

    2013 2014

    Jumlah Pasien 26 71

    26

    71

    Pada grafik 2.9a, dapat dilihat pelayanan One Day Care Dewasa dimulai pada

    bulan oktober tahun 2011. Kunjungan pada One Day Care Dewasa sampai akhir

    2011 berjumlah 67 orang. Dari tahun 2011 sampai 2013 kunjungan meningkat

    secara signifikan yaitu pada tahun 2013 berjumlah 637 orang.

    b. One Day Care (ODC) Anak

    Tabel 2.9b Jumlah kunjungan pasien One Day Care Anak

    Tahun 2013 – 2014 semester I

    Tahun 2013 2014

    Semester I

    Jumlah Pasien 26 orang 71 orang

    Grafik 2.9b

    Jumlah Pasien One Day Care Anak Tahun 2013 – 2014 Semester I

    Pada grafik 2.9b dapat dilihat pelayanan One Day Care Anak mengalami

    peningkatan yang sangat signifikan, dimana pada tahun 2013 jumlah kunjungan

    pasien One Day Care Anak sebanyak 26 orang sedangkan jumlah kunjungan

    pasien pada semester pertama 2014 sebanyak 71 orang.

    10. Laboratorium

    Pada tabel 2.10 dan grafik 2.10, terlihat trend kunjungan pasien yang

    datang memeriksakan diri di laboratorium BBKPM Makassar sejak tahun 2006

    sampai 2012, cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Namun pada tahun

    2013 terjadi penurunan.

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 14

    Tabel 2.10 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Di BBKPM Makassar

    Tahun 2009 – 2013 NO JENIS PEMERIKSAAN 2009 2010 2011 2012 2013

    1 Laboratorium rutin

    1.1. Darah

    - Hemoglobin 4..713 6248 6635 7504 7019

    - Jumlah Eritrosit 4.713 6248 6635 7504 7019

    -Jumlah Leukosit 4.713 6248 6635 7504 7019

    -HitungJenis Differensial 4.713 6248 6639 7501 7020

    -LajuEndapdarah 67.357 9178 8829 8368 7094

    1.2. DDR 0 72 17 17 5

    1.3. U r i n e 4.436 4754 4361 4508 4422

    1.4. Faeces 0 0 - 2 2

    1.5. Sputum

    - Mikrobiologi :

    - BTA (+) 688 493 433 489 526

    - BTA (-) 12.571 12.039 12.039 13.976 11.013

    - Gram 5 0 - 6 51

    - Jamur 5 0 4 5 1

    - Kultur / Biakan 452 428 548 851 1.076

    - Uji Resistensi 302 374 459 773 459

    2. Laboratorium Lain :

    2.1. Kimia Darah

    - Gula Darah 321 562 707 1.290 1.231

    - Cholesterol 72 167 264 357 532

    2.2. Faal Ginjal

    - Ureum 57 178 789 682 1.070

    - Creatinin 69 165 796 801 1.235

    - Asam Urat 68 142 305 378 366

    2.3. Faal Hati

    - SGOT 139 597 1.348 2.766 4205

    - SGPT 136 597 1.347 2.778 4259

    - Bilirubin 2 2 3 3 10

    - Alkali Phospatase 0 0 3 - 3

    2.4. Fraksi Lemak

    - Tg 26 101 197 275 359

    - HDL 22 85 185 265 257

    - LDL 22 85 178 260 244

    J U M L A H 45.602 55.011 60.228 68.887 66.497

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 15

    Grafik 2.10 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Di BBKPM Makassar

    Tahun 2009 – 2013

    Pasien yang datang memeriksakan diri di laboratorium BBKPM Makassar sejak

    tahun 2009 sampai 2012, cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Namun

    pada tahun 2013 terjadi penurunan.

    11. Radiologi

    Pada tabel 2.11 dan grafik 2.11, terlihat trend pelayanan pasien di bagian

    radiologi dari tahun 2009 sampai dengan 2012 meningkat, pada tahun 2013

    terjadi penurunan secara deraktis yaitu 4.071 kunjungan atau 39,52%.

    Tabel 2.11 Pemeriksaan Radiologi Di BBKPM Makassar

    Tahun 2009 – 2013

    NO Jenis

    Pemeriksaan Satuan 2009 2010 2011 2012 2013

    1. Foto Thoraks orang 6.488 6560 6993 10.300 6229

    Grafik 2.11

    Pemeriksaan Radiologi Di BBKPM Makassar Tahun 2009 – 2013

    4560255011 60228

    68887 66497

    0

    50000

    100000

    2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah Pasien

    02000400060008000

    1000012000

    2009 2010 2011 2012 2013

    JumlahKunjungan

    6488 6560 6993 10300 6229

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 16

    12. Pemeriksaan Diagnostik Terapi

    Tabel. 2.12 Pemeriksaan Diagnostik Terapi

    Periode Tahun 2009 – 2013

    No Jenis Pemeriksaan Satuan Tahun

    2009 2010 2011 2012 2013

    1 Uji Faal (Spirometri) Orang 79 56 126 109 113

    2 EKG Orang 412 607 519 435 467

    3 Nebulizer Orang 442 318 251 191 393

    4 Funksi Orang 21 42 28 9 -

    5 USG Orang 67 75 13 36 197

    6 Mantoux Test Orang 8 86 163 322 193

    7 Oksigen Orang 26 44 63 52 321

    8 Fisioterapi Oarng 1435 152 407 1435 1841

    Jumlah 1091 1380 1570 2589 3525

    Pemeriksaan Diagnostik terapi dimaksudkan adalah pemeriksaan lain yang

    terkait dengan penegakan dignosis dan juga sekaligus berfungsi sebagai tindakan

    terapi. Kegiatan pemeriksaan ini semakin meningkat seiring dengan tersedianya

    sarana prasarana pemeriksaan dan adanya dokter ahli dan rujukan dari sarana

    kesehatan lain.

    Grafik 2.12 Pemeriksaan Diagnostik Terapi

    Tahun 2009 – 2013

    0200400600800

    100012001400160018002000

    2009

    2010

    2011

    2012

    2013

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 17

    Tersedianya layanan pemeriksaan diagnostik dan terapi menjadi salah satu

    layanan yang akan dioptimalkan dan dikembangkan dalam rangka pelayanan

    yang bermutu kepada masayarakat.

    13. Unit Gawat Darurat Paru

    Tabel 2.13 Tindakan Kegawat daruratan Penyakit Paru di BBKPM Makassar

    Tahun 2009 – 2013

    Kunjungan pasien per jenis kelamin

    2009 2010 2011 2012 2013

    Laki – Laki 107 120 184 261 479

    Perempuan 47 79 114 162 330

    Jumlah 154 199 298 423 809

    Grafik 2.13

    Kunjungan Pasien IGD BBKPM Makassar Tahun 2009 – 2013

    Pada tabel 2.13 dan grafik 2.13, di atas data jumlah kunjungan pasien yang

    datang berobat di IGD BBKPM Makassar meningkat dari tahun 2009 sampai

    2013.

    14. Konseling TB - Gizi

    Pada klinik TB - Gizi diberikan konseling tentang TB, keseimbangan

    makanan pada setiap jenis penyakit terutama pada pasien TB. Jenis makanan

    apasaja yang dapat membantu penyembuhan dan jenis makanan yang sebaiknya

    dihindari termasuk bagaimana mengatur pola makan. Pada klinik gizi dilakukan

    penimbangan berat badan, tinggi badan, dan anamneses gizi pasien. Kegiatan

    2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah Pasien 154 199 298 423 809

    0

    500

    1000

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 18

    tersebut dilakukan oleh tenaga nutrisionis yang berkompeten.Data tentang

    perkembangan kunjungan pada klinik gizi dapat dilihat pada tabel 2.14

    Tabel.2.14 Pelayanan KonselingTB – Gizi

    Tahun 2009 – 2013

    No Jenis Konseling 2009 2010 2011 2012 2013

    Orang Orang Orang Orang Orang

    1 TB - Gizi 3257 3110 2946 1737 4597

    Grafik 2.14 Pelayanan Konseling TB-Gizi

    Tahun 2009 – 2013

    15. Klinik Berhenti Merokok

    Dengan adanya klinik berhenti merokok diharapkan pasien yang

    mempunyai riwayat merokok dapat dirujuk ke poli ini. Diharapkan peningkatan

    kunjungan ke klinik berhenti merokok sejalan dengan jumlah kunjungan di

    BBKPM Makassar.

    Tabel 2.15 Klinik Berhenti Merokok

    Tahun 2009 – 2013

    No Jenis Konseling 2009 2010 2011 2012 2013

    Orang Orang Orang Orang Orang

    1 Jumlah Pasien - 20 114 279 565

    2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah 3257 3110 2946 1737 4597

    0

    1000

    2000

    3000

    4000

    5000

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 19

    Grafik 2.15 Kilinik Berhenti Merokok

    Tahun 2009 – 2013

    Pada grafik 2.15 dapat dilihat dari tahun 2010 sampai 2013 meningkat.terbukti

    dari data 2013 jumlah kunjungan klinik berhenti merokok mencapai 565 pasien.

    16. Unit Penyuluhan Kesehatan Paru/Central DOTS

    Central DOTS adalah tempat untuk pelayanan pasien TBC setelah positif

    tersangka TBC, pada polik ini dilakukan konsultasi, motivasi dan pemberian

    penyuluhan dan pengobatan penderita. Pengobatan TB diberikan berdasarkan

    pedoman pengobatan TB Nasional yaitu berdasarkan program DOTS .

    Tabel 2.16 Pelayanan pada Central DOTS

    Tahun 2009 – 2013

    No Kategori pengobatan

    2009 2010 2011 2012 2013

    Orang Orang Orang Orang Orang

    1 Kategori I 75 85 253 924 455

    2 Kategori II 10 5 6 8 5

    3 Kategori III - - - - -

    4 Kategori Anak 4 2 45 109 72

    Jumlah 89 92 304 1.041 532

    Ket:

    - Kategori I : Pengobatan TB dengan hasil pemeriksaan sputum postif rontgen positif

    - Kategori II : Pengobatan TB dengan hasil pemeriksaan sputum positif rontgen positif dengan riwayat pasien pernah berobat TB kat. I kurang dari 2

    2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah Pasien 16 114 279 565

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 20

    bulan atau telah menyelesaikan pengobatan kat. I dengan hasil akhir sputum tetap positif

    - Kategori III : Pengobatan TB dengan hasil pemeriksaan sputum negatif rontgen postif

    - Kategori Anak : Pengobatan TB untuk anak

    Dari tabel 2.16 terlihat pelayanan pada central DOTS pada tahun 2012 cukup

    tinggi mencapai 1.041 orang dan menurun pada tahun 2013 disebabkan karena

    distribusi pengobatan pasien dengan pengobatan paket Balai dan pengambilan

    resep di Apotek pelengkap serta kasus TB positif pada tahun tersebut menurun,

    dimana pengobatan pada central DOTS lebih diutamakan pada pasien TB positif.

    Selain itu terjalinnya kerjasama jejaring penanganan TBC pada semua sarana

    pelayanan kesehatan yang ada. Penderita diberikan kesempatan memilih

    berobat di wilayah terdekat dengan domisilinya.

    b. Efektivitas Pelayanan

    1. Bed Occupancy Rate (BOR)

    Kegiatan One Day Care Dimulai bulan oktober tahun 2011. Pelayanan

    pada One Day Care sampai akhir tahun 2011 berjumlah 67 orang dengan jumlah

    tempat tidur 11 tempat tidur. Pada tahun 2012 jumlah pelayanan 330 orang

    dengan jumlah tempat tidur 21 tempat tidur dan pada tahun 2013 jumlah

    pelayanan berjumlah 637 dengan jumlah tempat tidur 25 tempat tidur. Dari

    tahun ketahun terjadi peningkatan jumlah junkungan dan penambahan tempat

    tidur.

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 21

    Tabel 2.17 Ded Occupancy Rate(BOR)

    Tahun 2009 – 2013

    Tahun 2009 2010 2011 2012 2013

    BOR - - 6,81% 13,5% 27,11%

    Pada tabel 2.17diatas dapat dilihata peningkatan BOR BBKPM Makassar

    mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai tahun 2013, dimana pada tahun

    2013 sebesar 27,11%.

    2. Kelengkapan Rekam medik 24 jam setelah pelayanan

    Jumlah Rekam medik yang dikembalikan dari poliklinik setelah diisi

    lengkap ke ruangan penyimpangan rekam medik dalam waktu ≤ 24 jam setelah

    pelayanan selesai.

    Tabel 2.18 Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam Setelah Pelayanan

    OPD (Out Patient Departemen) Tahun 2012 - 2013

    No Kelengkapan Rekam Medik

    Tahun

    2012 2013

    1 OPD 96% 97%

    2 OPD 95% 95%

    3 OPD 90% 93%

    4 OPD 97% 99%

    5 OPD 100% 100%

    Dari tabel 2.18 tersebut dapat terlihat bahwa pada tahun 2013 terjadi

    peningkatan kelengkapan rekam medis, hal ini disebabkan setiap selesai

    pemeriksaan atau tindakan yang dilakukan status pasien langsung diisi, khusus

    untuk OPD 5 yang kelengkapannya mencapai 100% dikarenakan pasien

    membawah sediri statusnya kepetugas penyuluhan langsung diberikan

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 22

    penyuluhan setelah selesai penyuluhan status diserahkan kembali kepasiennya

    dengan status sudah terisis sesuai materi penyuluhan.

    c. Pendidikan dan Pelatihan untuk peningkatan Kompetensi, baik untuk tenaga doker,

    perawat, teknisi

    1. Diklat bagi tenaga kesehatan BBKPM Makassar

    Tabel.2.19 SDM BBKPM Makassar Yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan

    Tahun 2009- 2013

    No Jenis Pelatihan/Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013

    Orang Orang Orang Orang Orang

    A PENDIDIKAN

    S2 Manajemen Pelayanan - - - - -

    S2 Manajemen SDM - - - - -

    S2 Manajemen Administrasi Kesehatan 1 - - - -

    S2 Hukum - - - 1 1

    S2 Promkes - 1 - - -

    S2 Teknologi Informasi Kesehatan - 1 1 - -

    Spesialis Anak - 1 - - -

    Patologi Klinik 1 - - - -

    S1 Kesehatan Masyarakat - - - - -

    S1 Teknik Informatika - - - - -

    D3 Analis Kesehatan - 3 - - 1

    D3 Keperawatan - 4 - - -

    D4 Elektromedik - 2 - - -

    D4 Fisioterapi - 1 1 -

    S1 Keperawatan - - - - -

    S1 Gizi masyarakat 1 - - - -

    Jumlah 3 13 1 2 2

    B PELATIHAN/SEMINAR

    1. Pelatihan Administrasi dan Penjenjangan

    - Latpim IV - 3 - - -

    - Latpim III - 1 - - -

    - Latpim II 1 - - - -

    2. Pelatihan Jabatan Fungsional

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 23

    - Fungsional PKM - - - - -

    - Fungsional Adminkes - 1 - - -

    - Fungsional Epidemiologi - 2 - - -

    - Fungsional Arsiparis - - 1 1 2

    - Fungsional Pranata Humas

    - - - -

    -

    - Fungsional Laboratorium - - - - -

    3. Pelatihan Teknis Fungsional

    - Perawat Dasar UGD - - - - 2

    -Hipgabi emergency - - - - 4

    - Manajemen Keperawatan - - - -

    - Manajemen fisioteraphy spirometri

    - - - -

    1

    - Manajemen fisioteraphy pd PPOK - - - 1 1

    - Penanggulangan TB Paru

    - - - -

    -

    - Perawat Mahir - - - - -

    - Petugas Proteksi Radiasi - - - 1 -

    - Dokter Plus Paru - - - 1 -

    - Kultur dan Resistensi OAT

    - - - -

    2

    - Teknis Pelaksanaan Program TB

    - - -

    - -

    - Fisioterapi ICU - - - - 1

    - Tenaga laboratorium 10 - 3 - 4

    - Bahasa Inggris 5 - - - -

    - ISTC 3 5 - - 44

    - TOT TNA - - - - -

    - MOT 1 - 1 - 1

    - TOT Promkes - 1 - - -

    - TOT TB – HIV - 2 - - -

    - Perhitungan Tarif - - 2 - 6

    - SIMKA - - 2 - -

    - SAI - - - - -

    - Barjas - 4 - 1 7

    - USG - 2 - - -

    -EKG - - - - 1

    -BCLS - - - - 1

    - HIV – AIDS - - - - 3

    - Teknis Penjaringan Suspek TB

    - - - -

    -

    - Gerdunas TB - - - - -

    - Arsip DPA Inaktif - - - 2 -

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 24

    - Akreditasi Pelatihan - - - - -

    - MOT TB HIV 2 - - - -

    - Teknologi Informasi - 30 2 - -

    - Pelayanan Prima - 30 - 4 -

    - Quality Assurance - 30 - - -

    - Teknis Penelitian - 20 - - -

    - Konseling Berhenti Merokok

    - 20 1 -

    -

    - SIMAK 2 2 2

    Jumlah 24 153 13 15 80

    2. Kondisi SDM Menurut Pendidikan

    Tabel 2.20 Perkembangan SDM Tahun 2009 – 2013

    Berdasarkan Jenis pendidikan

    NO PENDIDIKAN TAHUN

    2009 2010 2011 2012 2013

    1 Dokter Spesialis Paru 2 2 2 2 2

    2 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 1 2 2 2

    3 Dokter Spesialis Radiologi 1 1 1 1 1

    4 Dokter Spesialis Patologi Klinik - 1 1 1 1

    5 Dokter Umum Plus Paru 5 5 4 4 5

    6 Dokter Umum 5 6 6 7 8

    7 S2 Kesehatan

    - AKK 2 2 1 1 2

    - Epidemiologi 2 2 2 1 1

    - Manajemen Pelayanan 1 1 1 1 4

    8 Apoteker 3 4 4 7 5

    9 S2 Non Kesehatan

    - Manajemen SDM 1 1 - - -

    - Hukum 1 1 1 1 1

    -MARS - - - 1 1

    10 S1 Kesehatan

    - AKK 2 2 2 1 2

    - PKIP 1 1 1 1 1

    - Epidemiologi 3 3 2 2 2

    - Gizi 2 2 3 2 3

    - Kesling 4 4 4 3 1

    -Kesmas 3 1

    - Keperawatan + Ners 2 2 4 4 4

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 25

    -Fisika medic 1 1

    -Farmasi 1 -

    11 S1 Non Kesehatan

    - Manajemen Keuangan 3 3 3 3 4

    -Tehnik informasi komputer 3 1

    - Manajemen Keuangan & Perbankan 1 1 1 3 1

    - Manajemen Perusahaan 1 1 1 1

    - Akuntansi 1 1 1 2 4

    - Komputer 1 1 3 1 3

    - Administrasi Negara 1 1 1 1 -

    - Psikologi 1 1 1 1 1

    - Manajemen SDM 1 1 1 1 1

    - Hukum - - - - -

    - Teknik Lingkungan 1 1 1 1 1

    12 Diploma

    - D IV Fisioterapi 1 1 1 2 2

    -D IV Teknik medik 3 2

    - D III Perawat 9 11 18 26 31

    - D III Radiologi 6 6 6 3 4

    - D III Teknik Elektromedik 3 3 3 1 1

    - D III Teknik Elektro 1 1 1 1 1

    - D III Gizi 2 2 2 2 1

    - D III Fisioterapi 1 1 1 2 -

    - D III Analis Kesehatan 1 1 4 4 4

    - D III Farmasi 2 2 4 4 5

    - D III Rekam Medik 1 1 1 1 1

    - D III Ekonomi 3 3 1 - 1

    - D III Komputer 1 1 1 - -

    - Imformatika 1 1 1 1 -

    13 Kejuruan

    - SPK 8 8 8 6 5

    - SMF 4 4 4 4 4

    - SAA 1 1 1 1 1

    - SMAK 4 4 4 4 4

    - STM 2 2 2 2 2

    - SME 1 1 1 - -

    - SMK 1 1 1 - -

    14 SMA 11 11 10 14 14

    15 SMP/SMPS 4 4 4 3 2

    16 SD 3 3 6 3 1

    JUMLAH 120 125 147 144 157

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 26

    Dari tabel 2.20 dan grafik 2.16 dapat dilihat bahwa perkembangan sumber daya

    manusia di BBKPM Makassar Pertambahan SDM terlihat cukup signifikan dengan

    kebutuhan Balai yang semakin mengembangkan pelayanan baik dari segi

    kuantitas maupun kualitas yang dapat dilihat dari tingkat pendidikan formal SDM

    yang tersedia. Khusus untuk dokter ahli paru hanya berjumlah 2 (dua) orang.

    Untuk mengatasi jumlah dokter ahli paru yang tidak proporsional dengan wilayah

    kerja BBKPM Makassar maka dokter umum yang ada di BBKPM Makassar

    diikutkan pada pelatihan dokter umum plus paru selama kurang lebih tiga bulan.

    Sampai dengan tahun 2013 telah tersedia 5 (lima) orang dokter umum plus paru.

    SDM yang berkualitas merupakan salah satu asset untuk menjadikan BBKPM

    Makassar sebagai Badan Layanan Umum

    d. Mutu Pelayanan

    Berdasarkan Tugas Pokok dan fungsi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat

    Makassar dalam menyelenggarakan pelayanan dan kegiatan dibidang kesehatan paru

    dibutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam penanganan pasien secara professional.

    15%

    24%

    24%

    37%

    Grafik 2.16 Jumlah Pegawai berdasarkan Ketenagaan

    Tenaga Medis

    Tenaga Non Medis

    Tenag ParamedisPerawatan

    tenaga Paramedis NonPerawatan

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 27

    Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar mulai melaksanakan penilaian mutu

    palayanan pada tahun 2012.

    Tabel 2.21 Mutu Pelayanan BBKPM Makassar

    Tahun 2012 – 2013

    Pada tabel 2.21 diitas tidak terlihat perubahan secara siknifikan, peningkatan

    pelayanan hanya terjadi pada waktu tunggu hasil laboraterium pada tahun 2013

    yaitu 2,5 jam dan pada tahun 2012 yaitu 3 jam.

    e. Mutu Kilinik

    1. Angka kematian di Gawat Darurat

    Tabel 2.22 Angka Kematian di Gawata Darurat

    Tahun 2009 – 2013

    Tempat Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013

    Di Gawat Darurat 0% 0% 0% 0%

    0,49%

    No Jenis Pelayanan Tahun

    2012 2013

    1 Emergency Respons Tame 15 Menit 15 Menit

    2 Waktu Tunggu Rawat Jalan 15 Menit 15 Menit

    3 Kecepatan Pelayanan Resep

    Obat Jadi

    10 Menit 10 Menit

    4. Waktu Tunggu Hasil Laboraterium 3 Jam 2, 5 Jam

    5 Waktu Tunggu Hasil Radiologi 3 Jam 3 Jam

    6 Waktu Tunggu sebelum Tindakan 40 menit 40 Menit

    7 Waktu Tunggu Penyuluhan atau

    Konseling

    20 Menut 20 Menit

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 28

    Dari data tersebut terlihat bahwa pada tahun 2013 terjadi kematian pasien di

    UGD sebesar 0,49% dan tahun sebumnya tidak terjadi kematian.

    2. Angka Kesalahan Laboraterium

    Tabel 2.23 Angka Kesalahan Laboraterium

    Tahun 2009 – 2013

    Tempat Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013

    Laboraterium - - 3,33 2 0

    Pada tabel 2.23 diatas menunjukkan adanya penurunan kesalahan laboraterium

    khususnya kesalahan pembacaan mikroskopis BTA pada uji silang metoda LQAS (

    Lot Quality Assurance System). Penurunan jumlah kesalahan dikarenakan Balai

    Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar mengadakan peningkatan sumber

    daya manusia khusus tenaga analis secara berkesinambungan.

    3. Proporsi Pasien TB BTA Positif diantara Suspect

    Tabel 2.24 Jumlah Pasien TB BTA Positif diantara Suspect

    Tahun 2009 – 2013

    Jenis Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013

    Pasien TB BTA 367 246 332 740 122

    Grafik 2.17 JumlahPasien TB BTA Positif Diantara Suspect

    Tahun 2009 – 2013

    0100200300400500600700800

    2009 2010 2011 2012 2013

    Pasien TB BTA Positif 367 246 332 740 122

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 29

    Berdasarkan tabel 2.24 dan grafik 2.17, menunjukkan bahwa TB paru BTA positif

    pada tahun 2009 sebanyak 367 orang, pada tahun 2010 mengalami penurunan

    sebanyak 246 orang , pada tahun 2011 mengalami peningkatan kemabali

    sebanyak 332 orang, pada tahun 2012 mengalami peningkatan kemali yang sagat

    tinggi sebanyak 740 dan padatahun 2013 mengalami penurunan kembali

    sebanyak 122 orang.

    4. Angka Kesembuhan Pasien TB BTA Positif

    Tabel 2.25 Jumlah Angka Kesembuhan Pasien TB BTA Positif

    2009 – 2013

    Jenis Pelayanan

    2009 2010 2011 2012 2013

    Kesembuhan Pasien 299 415 331 153

    39

    5. Angka Pasien yang Dirujuk

    Angka yang menunjukkan pasien rawat jalan di BBKPM Makassar yang dirujuk ke rumah sakit tipe A/B

    Tabel 2.26

    Jumlah Angka Pasien yang Dirujuk Tahun 2009 – 2013

    Jenis Pelayanan

    2009 2010 2011 2012 2013

    Dirujuk 0 2 3 0 0

    Pada tabel 2.26 di atas terlihat jumlah pasien paru yang dirujuk pada tahun 2010 sebanyak 2 orang dan kembali meningkat pada tahun 2011 sebnyak 3 orang, namun pada tahun 2012 sampai 2013 tidak ada lagi pasien yang dirujuk disebkan oleh Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar sudah memiliki ODC, fasilitas dan peralatan yang memadai untuk perawatan pasien paru.

    6. Kesalahan Pelayanan Obat

    Kesalahan pelayanan obat adalah kesalahan petugas farmasi dalam memberikan obat kepada pasien.

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 30

    Tabel 2.27 Jumlah kesalahan Pelayanan Obat

    Tahun 2009 – 2013

    Jenis Pela yanan 2009 2010 2011 2012 2013

    Kesalahan Pelayanan Obat

    0 0 0 0

    0

    Pada tabel 2.27 terlihat dari tahun 2009 sampai tahun 2013 tidak perna terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien.

    f. Kepuasan Pelanggan

    Penanganan pengaduan dan kepuasan pelanggan pencatatannya dan

    pelaporannya dimulai pada tahun 2012. Sedangkan pada tahun 2009 sampai 2011

    sudah dilakasanan penanganan pengaduan pelanggan namun belum dicatat dan

    dilaporkan.

    1. Penanganan Pengaduan

    Tabel 2.28 Penanganan Pengaduan

    Tahun 2009 – 2013

    Jenis Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013

    Penanganan Pengaduan

    - - - 77% 78%

    Dari data tersebut dapat terlihat bahwa dari tahun 2012 ke 2013 terjadi

    peningkatan penangan pengaduan pelanggan.

    2. Kepuasan Pelanggan

    Tabel 2.29 Kepuasan Pelanggan Tahun 2009 – 2013

    Jenis Pelayanan

    2009 2010 2011 2012 2013

    Kepuasan Pelanggan

    - - - IKM 77 IKM 78,09

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 31

    Pada tabel 2.29 dapat dilhat peningkatan kepuasan pelanggan dari tahun 2012 ke

    tahun 2013 ini disebabkan pelayanan yang cepat dan tepat yang didukung

    fasilitas dan peralatan yang cukup memadai.

    g. Kepedulian Kepada Masyarakat

    1. Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan lain

    Pembinaan yang diberikan kepada puskesmas dan sarana kesehatan

    lainnya lebih berjuan untuk kemampuan, mutu, keahlian, dan keterampilan serta

    menciptakan pola piker yang sama dalam penanganan penderit TB.

    Tabel 2.30 Jumlah Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan lain

    Tahun 2009 – 2013

    Jenis Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013

    Pembinaan Puskesmas 68 83 153 234 291

    Grafik 2.18

    Jumlah Pembinaan Puskesmas dan Saranan Kesehatan lain Tahun 2009 – 2013

    Pada tabel 2.30 dan grafik 2.18 diatas menunjukkan sejak tahun 2009 sampai

    2013 dari tahun ketahun secara akumulasi terjadi trend

    peningkatan.Peningkatan jumlah binaan disebabkan peningkatan sumber daya

    mananusia cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan pembinaan.

    2009 2010 2011 2012 2013

    Jumlah Binaan 68 83 153 234 291

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 32

    3. Penyuluhan Kesehatan

    Tabel 2.31 Jumlah Penyuluhan Kesehatan

    Tahun 2009 – 2013

    Jenis

    Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013

    Penyuluhan 334 3.403 25.340 14.677 35.556

    Grafik 2.19

    Jumlah Penyuluhan Kesehatan Tahun 2009 – 2013

    Tabel 2.31 dan grafik 2.19 diatas menunjukkan sejak tahun 2009 sampai tahun

    2011 terjadi peningkatan namun pada tahun 2012 terjadi penurunan kembali

    dan pada tahun 2013 terjadi peningkatan kembali.

    3. Pelayanan Pasien Tidak Mampu

    Tabel 2.32 Jumlah Pelayanan Pasien Tidak Mampu

    Tahun 2009 – 2013

    Jenis

    Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013

    Pasien tidak Mampu

    10.975 13.557 18.536 21.925 19.713

    0

    10000

    20000

    30000

    40000

    2009 2010 2011 2012 2013

    Penyuluhan 334 3403 25340 14677 35556

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 33

    Grafik 2.20 Jumlah Pelayanan Pasien Tidak Mampu

    Tahun 2009 - 20013

    Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 sampai tahun 2012

    terjadi peningkatan jumlah pasien tidak mampu secara siknifikan, namun pada

    tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 19.713 orang.

    4. Pemberdayaan Masyarakat

    Pemberdayaan bagi Masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran,

    kepedulian dan keterampilan masyarakat dalam mendukung penanggulangan

    TB. Pelatihan yang diberikan bersifat promotif dan preventif bagi kader

    kelurahaan yaitu pelatihan dalam rangka mendukung penemuan penderita serta

    pengenalan gejala – gejala awal penyakit dan upaya – upaya yang dapat

    dilakukan untuk menghindari penularan

    Tabel 2.33 Jumlah Pemberdayaan Masyarakat

    Tahun 2009 – 2013

    Jenis Pelayanan 2009 2010 2011 2012 2013 Pemberdayaan

    Masyarakat 140 140 130 140 294

    2009 2010 2011 2012 2013

    Pasien Tidak Mampu 10975 13557 18536 21925 19713

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    25000

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 34

    Grafik 2.21 Jumlah Pemberdayaan Masyarakat

    Tahun 2009 – 2013

    Berdasarkan data pada tabel 2.33 dan grafik 2.21 terlihat bahwa jumlah kader

    yang telah terlati dari tahun 2009 sampai tahun 2013 berjumlah 744 orang, pada

    tahun 2013 mengalami peningkatan yang sagat tinggi berjumlah 294 0rang.

    II.2 GAMBARAN KINERJA ASPEK KEUANGAN

    a. Rasio Kas (Cash Ratio)

    Rasio Kas tahun 2009 – 2011 belum dapat dihitung karena kewajiban jangka

    pendek berupa Uang Muka KPPN pada akhir tahun harus dikembalikan, barulah

    di tahun 2012 setelah pengelolaan Keuangan BLU mulai dijalankan Rasio Kas

    dapat dihitung.

    2009 2010 2011 2012 2013

    PemberdayaanMasyarakat

    140 140 130 140 294

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    %100xpendekjangkaKewajiban

    KassetaradanKasRatioCash

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    Rasio Kas

    0 0 0

    452

    902

    200920102011

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 35

    b. Rasio Lancar (current Ratio)

    %100xPendekJangkaKewajiban

    LancarAsetRatioCurrent

    Untuk Rasio Lancar tahun 2009 dan 2010 belum dapat dihitung, karena

    kewajiban jangka pendek berupa Uang Muka dari KPPN pada akhir tahun harus

    dikembalikan, sedangkan untuk tahun 2010 nilai kewajiban jangka pendek

    mengikuti nilai pada neraca awal audit Laporan Keuangan BLU tahun 2012 oleh

    KAP.

    c. Collection Periode

    harixUsahaPendapa

    harixUsahaPiutangPeriodeCollection 1

    tan

    360

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    Rasio Lancar

    0 0

    17590

    2288 3256

    200920102011

    0

    20

    40

    60

    80

    Collection Periode

    0 0

    22

    71 74

    200920102011

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 36

    Collection Periode tahun 2009 dan 2010 belum dapat dihitung karena piutang

    usaha belum dimasukkan kedalam neraca SAI, sedangkan untuk tahun 2011 n

    mengikuti nilai pada neraca awal audit Laporan Keuangan BLU tahun 2012 oleh

    KAP.

    d. Fixed Aset Turnover (perputaran aset tetap)

    %100xPendekJangkaKewajiban

    LancarAsetTurnoverAsetFixed

    Perputaran aset tetap tahun 2009 s/d tahun 2011 meningkat dikarenakan

    adanya peningkatan jumlah PNBP . Tahun 2012 terjadi peningkatan yang cukup

    tinggi disebabkan jumlah pendapatan yang meningkat jauh dari tahun

    sebelumnya dan terus bertahun ditahun 2013.

    e. Return On Aset (perputaran aset tetap)

    0

    2

    4

    6

    8

    Fixed Aset Turnover

    12

    3

    7 7

    2009

    2010

    %100/

    xTetapAsetTotal

    kerugiankeuntunganpossebelumDefisitSurplusAsetOnReturn

    0

    5

    10

    15

    Return On Aset

    910

    5

    11

    13

    200920102011

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 37

    f. Return On Aset (perputaran aset tetap)

    g. Inventory Turnover (perputaran persedian)

    PendapatanTotal

    harixPersediaanTotalOverTurnInventory

    365

    Perputaran Persediaan tahun 2009 tinggi disebabkan jumlah total persediaan

    yang sangat besar. Kemudian tahun 2010 menurun karena total persediaan yang

    berkurang dan pendapatan yang meningkat. Tahun 2011, 2012 dan 2013 kembali

    meningkat disebabkan jumlah total persedian yang kembali meningkat meskipun

    jumlah pendapatan juga meningkat.

    %100/

    xEquity

    kerugiankeuntunganpossebelumDefisitSurplusEquityOnReturn

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    Return On Equity

    910

    5

    11

    15

    2009

    2010

    2011

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    Inventory Turn Over

    244

    5

    6572

    137 2009

    2010

    2011

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 38

    h. POBO

    %100tan

    xlOperasioanBiaya

    PendapaPobo

    Rasio Pendapatan PNBP terhadap terhadap biaya operasinal tahun 2010

    meningkat dibandingkan dengan tahun 2009, hal ini karena terjadi peningkatan

    jumlah PNBP. Tahun 2013 relatif sama dengan tahun 2012, ini terjadi karena

    peningkatan PNBP dibarengi dengan peningkatan jumlah biaya operasional yang

    cukup besar. Tahun 2012 terjadi pengingkatan yang cukup tinggi karena

    terjadinya peningkatan PNBP yang cukup besar, dan ditahun 2013 kembali turun

    karena adanya peningkatan jumlah belanja operasinal yang cukup besar.

    Tabel 2.22 Capaian Kinerja Operasional Badan Layanan Umum Tahun 2012-2014

    Uraian 2012 2013 (KAP)

    Sem 1 2014

    Kinerja Badan Layanan Umum 71,05 80,52 70,67

    a. Kinerja Keuangan 6,2 19,5 14,17

    b. Kinerja Operasional/Layanan 36,35 28,5 25,75

    c. Kinerja Mutu dan Manfaat Bagi Masyarakat

    28,5 32,52 30,75

    KategoriPenilaian SEHAT A SEHAT AA

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    POBO

    7

    13 13

    24

    20

    200920102011

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 39

    BAGIAN III

    ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS

    III.1 VISI, MISI DAN TATA NILAI

    Visi organisasi merupakan pernyataan harapan dan cita-cita pimpinan puncak

    terhadap organisasi yang hendak diwujudkan di masa mendatang. Visi organisasi melekat

    pada akuntabilitas para pimpinannya, yang bertanggung jawab untuk merealisasikan misi

    organisasi pada kurun waktu mereka memimpin. Sebuah pernyataan visi organisasi

    selayaknya dilakukan peninjauan ulang apabila pemimpin menilai perlunya perubahan

    arah organisasi sebagai akibat dari dinamika perkembangan lingkungan eksternal dan

    internalnya. Untuk merumuskan arah strategi organisasi BBKPM Makassar dimulai dengan

    meredefinisi maksud utama dari pernyataan visi pada periode tahun 2015 – 2019.

    VISI BBKPM Makassar:

    “Menjadi Rumah sakit Khusus Paru Kelas A Unggulan pada tahun 2019”

    Rancangan perumusan Visi BBKPM Makassar periode tahun 2015-2019 diarahkan untuk

    meningkatkan peran BBKPM Makassar yang berfokus pada penguatan kelembagaan

    BBKPM Makassar dalam pencapaian dan penanganan kesehatan paru masyarakat yang

    lebih komprehensif. Pada rumusan visi ini ada terkandung kehendak kuat untuk

    mewujudkan BBKPM Makassar yang bermartabat, kompetitif, unggul di tingkat nasional

    dan segenap insan BBKPM Makassar akan dilandasi oleh peran yang lebih kuat dalam

    penyelenggaraan dan pengelolaan kesehatan paru masyarakat.

    MISI BBKPM Makassar:

    1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paru rujukan spesialistik dan atau

    subspesialistik

    2. Menyelenggarakan promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 40

    3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian di bidang kesehatan

    paru

    4. Mewujudkan prinsip tata kelola yang baik dalam penatausahaan sumber daya

    rumah sakit

    Berdasarkan pernyataan misinya, sebuah organisasi memilih “sebuah

    kendaraan” untuk mewujudkan visi organisasinya. Pernyataan misi organisasi yang baik

    seharusnya memampukan segenap insan sebuah organisasi untuk fokus pada tugas-tugas

    kedinasannya yang mengantarkan pada perwujudan pencapaian visi organisasi.

    Pernyataan misi organisasi direkomendasikan tidak sering mengalami perumusan ulang

    dalam setiap penyusunan atau peninjauan kembali rencana strategis organisasi, kecuali

    memang telah terjadi perubahan mendasar terhadap kebijakan keberadaan suatu

    organisasi, proses, produk/jasa, target segmen masyarakat yang dituju bagi

    produk/jasanya.

    TATA NILAI BBKPM Makassar yang dianut “PRO SEHAT” yang memiliki makna:

    Profesional Memberikan pelayanan sesuai dengan SOP dan standar etika profesi

    Santun Memberikan pelayanan dengan rasa hormat, senyum dan ramah.

    Empati Memberikan pelayanan dengan ikut memahami perasaan orang lain

    Harmonis Bekerja sama secara sinergis dalam memberikan pelayanan yang penuh cinta kasih, saling menghargai, pengertian dan menjalin keakraban.

    Akurat Cepat dan tepat dalam memberikan pelayanan

    Terpercaya Tanggung jawab yang diberikan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

    Tata Nilai ini akan dijadikan rujukan bagi BBKPM Makassar dalam memutuskan dan

    bertindak. Tata Nilai ini dikemudian hari selayaknya diturunkan menjadi Code of Conduct

    (Panduan Perilaku di tingkat individu) yang akan menjadi pedoman segenap insan BBKPM

    Makassar untuk mengingatkan dan mengarahkan seluruh SDM tentang apa yang boleh

    dilakukan dan tidak boleh dilakukan saat berhubungan dengan stakeholders intinya.

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 41

    III.2 ASPIRASI STAKEHOLDER UTAMA

    NO STAKEHOLDER HARAPAN KEKHAWATIRAN

    1 Ditjen BUK Kemenkes memberikan pelayanan kesehatan paru secara komprehensif dan bermutu

    sumber daya belum memadai

    2 Pemerintah Daerah Terjalinnya kerja sama dalam upaya pelayanan kesehatan paru

    lemahnya koordinasi UPT vertikal dengan pemda setempat

    3 Perguruan Tinggi Meningkatnya kerja sama di bidang pendidikan, pelatihan dan penelitian

    Terjadinya kenaikan tarif

    terbatasnya akses dalam bidang pendidikan dan penelitian

    4 Pelanggan Memperoleh pelayanan kesehatan paru yang bermutu

    pelayanan tidak sesuai SPM

    Memperoleh pelayanan kesehatan paru yang merata dan setara

    tata kelola pelayanan kesehatan paru yang masih perlu dikembangkan

    Memperoleh pelayanan kesehatan paru yang terjangkau

    biaya pelayanan kesehatan mahal

    5 Pegawai Meningkatnya kesejahteraan pegawai

    belum siapnya sistem penilaian kinerja pegawai

    keterbatasan sumber daya

    terjadinya peningkatan beban kerja

    Meningkatnya pengetahuan dan kompetensi

    Tingkat beban kerja yang tinggi sehingga sulit mengikuti pengembangan kompetensi

    Adanya manajemen SDM yang baik

    Tata kelola SDM yang tidak optimal

    6 Supplier dan Vendor Peningkatan kerja sama yang berkelanjutan

    Meningkatnya persaingan akibat bertambah banyaknya suplier dan vendor

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 42

    NO STAKEHOLDER HARAPAN KEKHAWATIRAN

    Pembayaran yang tepat waktu perubahan mekanisme dan prosedur penagihan

    7 LSM Peningkatan kerja sama yang lebih luas

    keterbatasan kerja sama akibat perubahan manajemen

    8 Fasyankes Terbangunnya jejaring dan kemitraan

    persaingan semakin terbuka

    III.3 TANTANGAN STRATEGIS

    Berdasarkan aspirasi stakeholders tersebut di atas, diperoleh tantangan strategis

    yang harus diwujudkan dala tahun-tahun mendatang. Adapun tantangan strategis

    tersebut terdiri atas:

    No TANTANGAN STRATEGIS

    1 Terwujudnya rumah sakit paru kelas A unggulan 2 Terwujudnya pusat koordinasi rujukan 3 Terwujudnya pusat pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan paru

    4 Terwujudnya tata kelola SDM yang excellence 5 Terwujudnya performance vendor management 6 Terwujudnya public private partnership

    III.4 BENCHMARKING

    Institusi kesehatan yang dijadikan acuan benchmark dalam pencapaian Visi dan

    Misi BBKPM Makassar adalah RSP dr.Ario Wirawan Salatiga dan RSP dr. Gunawan P.

    Cisarua Bogor dalam pelayanan kesehatan paru.

    No. Uraian RSP dr. Ario Wirawan

    Salatiga

    RSP dr. Gunawan P.

    Cisarua Bogor

    BBKPM Makassar

    1. Visi Menjadi Pusat

    Pelayanan Kesehatan

    Paru dan Pernapasan

    Terpercaya

    Menjadi RSP Terbaik

    Dalam Rangka

    Mendukung

    Masyarakat Yang

    Sehat, Mandiri dan

    Berkeadilan

    Menjadi Rumah Sakit

    Paru Kelas A unggulan

    Tahun 2019

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 43

    2. Misi Memberikan pelayanan

    promotif, preventif,

    kuratif, dan rehabilitatif

    kesehatan paru dan

    pernapasan secara

    paripurna;

    Mengembangkan

    pelayanan Paru dan

    Pendidikan kesehatan

    serta pelayanan

    spesialistik lainnya.

    Menyelenggarakan

    pelayanan kesehatan

    paru rujukan

    spesialistik dan atau

    subspesialistik

    Melaksanakan

    pendidikan, pelatihan,

    penelitian, dan

    pengembangan

    kesehatan paru dan

    pernapasan;

    Mengembangkan

    sumber daya manusia

    profesional dengan

    komposisi dan proporsi

    yang sesuai.

    Menyelenggarakan

    promosi kesehatan,

    pemberdayaan

    masyarakat dan

    kemitraan

    Melaksanakan

    pendidikan, pelatihan,

    penelitian, dan

    pengembangan

    kesehatan paru dan

    pernapasan;

    Mengembangkan

    sumber daya manusia

    profesional dengan

    komposisi dan proporsi

    yang sesuai.

    Menyelenggarakan

    pendidikan dan

    pelatihan serta

    penelitian di bidang

    kesehatan paru

    Meningkatkan

    kesejahteraan

    karyawan.

    Menjamin kepuasan

    pelanggan terhadap

    pelayanan rumah sakit.

    Mewujudkan prinsip

    tata kelola yang baik

    dalam penatausahaan

    sumber daya rumah

    sakit

    2 SDM Total (477), PNS (319),

    Non PNS (158)

    Total (459), PNS (323),

    Non PNS (136)

    Total (1600, PNS (105),

    Non PNS (55)

    3 Pendapatan Rp. 26.728.725.783,00 Rp. 36.504.069.334,00 Rp. 3.883.000.000,00

    III.5 ANALISIS SWOT

    Analisis SWOT kualitatif dan kualitatif yang dilakukan bertujuan untuk

    mengidentifikasi dan merepresentasikan berbagai faktor internal yang dinilai bisa

    dikendalikan dan berbagai faktor eksternal yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan

    oleh BBKPM Makassar dalam rangka mewujudkan misi dan visi organisasinya pada

    periode tahun 2015 - 2019. Faktor internal direpresentasikan dalam analisis SWOT

    kualitatif melalui dimensi STRENGTHS (kode S) dan WEAKNESSES (Kode W), yang

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 44

    menggambarkan kekuatan dan kelemahan organisasi dalam mewujudkan misi, visi, dan

    tujuan-tujuan BBKPM Makassar periode tahun 2015 – 2019. OPPORTUNITIES (kode O)

    dan THREATS (kode T) dalam analisis SWOT kualitatif merepresentasikan faktor eksternal

    BBKPM Makassar yang mencerminkan peluang dan ancaman dalam mewujudkan misi,

    visi, dan tujuan BBKPM Makassr.

    Bagian berikut ini akan merepresentasikan masing-masing analisis SWOT kualitatif BBKPM

    Makassar dalam rangka mewujudkan visi dan misinya.

    No YANG DIANALISA Bobot Rating Score

    Opportunities/ Peluang

    1 angka kesakitan penyakit paru cukup tinggi 25% 5 1.24

    2 meningkatnya kasus HIV/AIDS 9% 2 0.18

    3 belum ada rumah sakit khusus paru (Peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan paru)

    24% 4 0.94

    4 adanya permintaan kerja sama dari berbagai institusi pendidikan, organisasi dan perusahaan

    13% 3 0.40

    5 Meningkatnya pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 15% 4 0.61 6 perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam

    bidang kesehatan 14% 3 0.43

    100% 3.80

    No YANG DIANALISA Bobot Rating Score

    Threat/ Ancaman

    1 Pasar bebas ASEAN yang akan berlaku tahun 2015 21% 1 0.21

    2 Rumah sakit pemerintah/swasta menyediakan jenis pelayanan yang sama

    27% 3 0.82

    3 Kebijakan sektoral yang menghambat 19% 2 0.37

    4 Regionalisasi sistem rujukan pelayanan kesehatan daerah 20% 2 0.39

    5 Resistensi/ penolakan masyarakat di sekitar lokasi rumah sakit 13% 1 0.13

    100% 1.93

    No YANG DIANALISA Bobot Rating Score

    Strenght/ Kekuatan

    1 Kebijakan BLU bagi rumah sakit 20% 3 0.61

    2 Satu-satunya rumah sakit khusus paru di Kawasan Timur Indonesia

    25% 4 1.00

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 45

    3 kendaraan mobile unit rontgen 12% 2 0.25

    4 Hasil visitasi dari Direktorat BUKR yang merekomendasikan BBKPM Makassar menjadi rumah sakit khusus

    24% 2 0.48

    5 Lokasi rumah sakit mudah diakses masyarakat 18% 3 0.55

    100% 2.89

    No YANG DIANALISA Bobot Rating Score

    Weakness/ Kelemahan

    1 Jumlah dan kompetensi SDM masih perlu ditingkatkan 14% 5 0.72

    2 sarana dan prasarana masih perlu ditingkatkan 14% 5 0.69

    3 sistem informasi rumah sakit perlu ditingkatkan 15% 4 0.58

    4 Jenis pelayanan perlu dikembangkan 16% 5 0.79

    5 Pengelolaan SDM perlu ditingkatkan 15% 3 0.44

    6 budaya organisasi masih perlu ditingkatkan 14% 4 0.55

    7 Tata kelola rumah sakit yang belum optimal 13% 4 0.53

    100% 4.29

    Untuk menentukan masing-masing besar nilai unsur STRENGTHS atau WEAKNESSES atau

    OPPORTUNITIES atau THREATS dilakukan perkalian antara besar bobot dengan rerata nilai

    rating dari para narasumber bagi masing-masing unsurnya1. Hasil perkalian ini disebut

    sebagai nilai terbobot. Berdasarkan hasil nilai terbobot untuk setiap unsur STRENGTHS

    atau WEAKNESSES atau OPPORTUNITIES atau THREATS dilakukan penjumlahan kumulatif

    untuk semua nilai terbobot dari berbagai unsur dari STRENGTHS atau WEAKNESSES atau

    OPPORTUNITIES atau THREATS.

    III.6 DIAGRAM KARTESIUS DALAM PENENTUAN STRATEGI

    Nilai terbobot di menunjukkan bahwa posisi daya saing BBKPM Makassar saat ini

    dinilai berada pada kuadran II untuk mengisi perannya dalam rangka mewujudkan visi dan

    misinya. Posisi daya saing ini mengindikasikan bahwa arah strategi BBKPM Makassar

    dalam memenuhi visi dan misi periode tahun 2015 – 2019 seharusnya berfokus pada

    1 Bobot diartikan sebagai estimasi besarnya pengaruh suatu unsur pembentuk Strengths atau Weaknesses atau Opportunities atau Threats terhadap unsur lainnya. Nilai total bobot berbagai unsur ini adalah 100%. Rating menggambarkan estimasi tingkat frekuensi kejadian kemunculan suatu unsur pembentuk Strengths atau Weaknesses atau Opportunities atau Threats dalam aktivitas sehari-hari di BBKPM Makassar. Nilai rating digambarkan dengan kisaran angka 0 (tidak pernah terjadi) sampai dengan 5 (sangat sering terjadi).

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 46

    upaya penataan (pembenahan) internal BBKPM Makassar untuk penguatan dan

    pemantapan mutu kelembagaannya, terutama dalam memanfaatkan opportunity yang

    terkait bidang kesehatan paru masyarakat.

    III.7 ANALISIS TOWS

    Analisis TOWS bertujuan utama untuk mengindentifikasi dan menentukan

    berbagai sasaran strategis dengan mendasarkan hasil penentuan posisi daya saing BBKPM

    Makassar. Sasaran strategis mencerminkan suatu kondisi yang hendak diwujudkan

    BBKPM Makassar pada periode tahun 2015 – 2019 dalam setiap jenis misi yang

    diembannya. Sasaran strategis menyatakan prioritas tindakan yang sangat penting yang

    dipilih untuk periode tahun 2015 – 2019 ketika BBKPM Makassar menghadapi : (i) kondisi

    unsur STRENGTHS dengan OPPORTUNITIES; atau (ii) unsur WEAKNESSES dengan unsur

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 47

    OPPORTUNITIES; atau (iii) unsur STRENGTHS dengan unsur THREATS; atau (iv)

    WEAKNESSES dengan unsur THREATS.

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 48

    III.8 PETA STRATEGI BALANCE SCORECARD (BSC)

    Berdasarkan hasil analisis TOWS diperoleh sasaran-saran strategis sebagai berikut:

    N0 Sasaran Strategis

    1 Terwujudnya kepuasan pelanggan

    2 Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan

    3 Terwujudnya ICT terintegrasi

    4 Terwujudnya manajemen SDM yang excellence

    5 Terwujudnya budaya berkinerja

    6 Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan

    7 Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A

    8 Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan paru unggulan

    9 Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru

    10 Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit khusus paru kelas A

    11 Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan program dalam promkes, diklat dan

    penelitian kesehatan paru

    12 Terwujudnya rumah sakit jejaring

    Berdasarkan sasaran-sasaran strategis yang di atas, maka selanjutnya diharapkan akan

    menunjang sasaran strategis pada perspektif Stakeholders, yang terdiri dari 13 (tiga belas)

    sasaran strategis yang direkomendasikan, tergambar peta strategi sebagai berikut:

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 49

    Menjadi Rumah sakit Khusus Paru Kelas A Unggulan pada tahun 2019

    Pers. FInansial Pers. Stakeholder

    Pers. Proses Bisnis Internal

    Pers. Pembelajaran dan Pertumbuhan

    Terwujudnya manajemenSDM yang excellence

    Terwujudnya budayaberkinerja

    Terwujudnya ICT terintegrasi

    Terwujudnya sarana danprasarana rumah sakit khusus

    paru kelas A Unggulan

    Terwujudnya tata kelola rumahsakit khusus paru kelas A

    Terwujudnya mutu pelayananrumah sakit khusus paru kelas A

    Terwujudnya jenis pelayanankesehatan paru unggulan

    Terwujudnya public private partnership

    Terwujudnya pusat diklat danpenelitian kesehatan paru

    Terwujudnya rumah sakitjejaring

    Terwujudnya rumah sakit paruMakassar sebagai pusatrujukan kesehatan paru

    Terwujudnya kepuasanpelanggan

    Terwujudnya cost effectiveness dalam

    pelayanan

    Terwujudnya kerjasama

    lintas sektor dan program

    dalam promkes, diklat dan

    penelitian kesehatan paru

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 50

    BAGIAN IV

    INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM STRATEGIS

    IV.1 MATRIKS IKU

    Bagian berikut ini akan berfokus pada matriks BSC (Balanced Scorecard), yang

    akan berisi informasi tentang KPI (Key Performance Indicator), target KPI, bobot KPI bagi

    setiap sasaran strategis yang dipilih dalam peta strategi, dan Penanggung jawab (Person

    In Charge/PIC) pencapaian target KPI. Berikut ini dijelaskan maksud dari masing-masing isi

    informasi dari Matriks BSC.

    KPI (Key Performance Indicator) menyatakan ukuran keberhasilan perwujudan

    sasaran strategis suatu jenis misi yang telah dipilih pada bagian terdahulu. Secara teoritis,

    ada 4 (empat) jenis KPI yang dapat didefinisikan untuk menilai tingkat keberhasilan suatu

    sasaran strategis. Berikut ini dijelaskan jenis-jenis KPI yang dapat dipilih untuk menilai

    tingkat keberhasilan suatu sasaran strategisnya, yakni :

    (i) KPI berjenis Outcome : KPI ini bertujuan untuk menilai keberhasilan suatu sasaran

    strategis untuk diterima oleh stakeholders inti organisasi melalui keluaran

    utamanya. KPI ini bertujuan untuk menilai tingkat kebermanfaatan keluaran

    utama organisasi bagi stakeholders intinya. Pencapaian target KPI ini akan

    memerlukan waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Patut diperhatikan di sini

    bahwa pencapaian KPI berjenis Outcome umumnya dinilai oleh salah satu

    stakeholders inti. KPI berjenis outcome yang bersumber dari stakeholders inti

    diperkirakan akan membutuhkan upaya yang lebih untuk mendapatkan informasi

    penilaiannya dibandingkan dengan jenis KPI lainnya. Namun demikian, KPI berjenis

    outcome dinilai mempunyai derajat penilaian yang lebih tinggi dibandingkan jenis

    KPI lainnya karena terkait dengan penilaian langsung stakeholders inti terhadap

    kinerja organisasi.

    (ii) KPI berjenis Output : KPI ini bertujuan utama untuk menilai keberhasilan suatu

    sasaran strategis dalam menunjang suatu keluaran utamanya.

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 51

    (iii) KPI berjenis Process : KPI ini bertujuan untuk menilai keberhasilan suatu sasaran

    strategis dari segi prosesnya dalam mewujudkan suatu keluaran utama dari suatu

    sasaran strategis

    (iv) KPI berjenis Input : KPI ini bertujuan untuk menilai keberhasilan suatu sasaran

    strategis dari segi masukan sumber daya yang digunakan untuk memproses dan

    menghasilkan suatu keluaran utama dari sasaran strategis tertentu.

    Bobot untuk setiap KPI ditentukan dengan mendasarkan pada prinsip berikut ini :

    (i) Dampak pencapaian target KPI bagi pemenuhan misi dan visi.

    Apabila capaian suatu KPI dinilai memberi dampak (pengaruh) besar terhadap

    pemenuhan misi dan visi, maka KPI tersebut diberikan nilai bobot yang relatif lebih

    besar dibandingkan jenis KPI lainnya.

    (ii) Besar anggaran atau sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai

    suatu target KPI.

    Apabila capaian suatu target KPI diperkirakan membutuhkan nilai anggaran atau

    sumber daya organisasi lainnya yang cukup besar, maka KPI tersebut diberikan

    nilai bobot yang relatif lebih besar dibandingkan jenis KPI lainnya.

    PIC (Person in Charge) menggambarkan nama job atau unit kerja tertentu yang

    bertanggung jawab terhadap keberhasilan pencapaian suatu target KPI.

    Bagian berikut ini akan menjelaskan berbagai jenis KPI, target KPI, bobot yang digunakan

    untuk setiap jenis KPI, dan PIC.

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 52

    MATRIKS INDIKATOR KINERJA UTAMA BBKPM MAKASSAR LEVEL KORPORAT

    PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI Bobot PIC

    Finansial Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan

    1 pendapatan BLU 4% Bag. TU, Bid. Pelayanan, Bid. Promkes

    2 % POBO 4% Bag. TU

    Stakeholders Terwujudnya kepuasan pelanggan

    3 % kepuasan pelanggan 5% Bag. TU, Bid. Pelayanan, Bid. Promkes

    4 Angka kematian di UGD 4% Bid. Pelayanan

    5 Waktu tunggu rawat jalan

    4% Bid. Pelayanan

    6 Akreditasi KARS 4% Kepala

    Proses Bisnis Internal

    Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan

    7 % prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A

    5% Kepala

    8 % pemenuhan peralatan kesehatan

    5% Kepala

    9 % utilitas alkes 4% Bid. Pelayanan

    Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A

    10 % kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit

    4% Bag. TU

    Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan paru unggulan

    11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik

    5% Bid. Pelayanan

    12 Jumlah jenis pelayanan subspesialistik

    4% Bid. Pelayanan

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 53

    PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI Bobot PIC

    13 % kasus sulit tertangani 3% Bid. Pelayanan

    Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit khusus paru kelas A

    14 % Infeksi Aliran Darah 4% Bid. Pelayanan

    15 % kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional

    5% Bid. Pelayanan

    16 % pengembalian rekam medik dalam 1 x 24 jam

    5% Bid. Pelayanan

    Terwujudnya rumah sakit jejaring

    17 % fasyankes jejaring 3% Bid. Pelayanan

    Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan program dalam promkes, diklat dan penelitian kesehatan paru

    18 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat

    3% Bag. TU, Bid. Promkes

    19 Jumlah kemitraan dalam Promkes Paru

    4% Bid. Promkes

    Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru

    20 % pasien rujukan 3% Bid. Pelayanan

    Terwujudnya manajemen SDM yang excellence

    21 % penerapan sistem manajemen kinerja

    4% Bag. TU

    22 % SDM terpenuhi 4% Bag. TU

    23 % kompetensi SDM terpenuhi

    4% Bag. TU

    Terwujudnya ICT terintegrasi

    24 % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT

    3% Bag. TU

    Terwujudnya budaya berkinerja

    25 indeks budaya berkinerja

    3% Bag. TU

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 54

    KPI Baseline TARGET

    2015 2016 2017 2018 2019

    1 pendapatan BLU 3.8 M 4,5 M 6 M 7,5 M 9 M 11 M 2 % POBO 20% 23% 26% 28% 30% 33% 3 % kepuasan pelanggan 70% 72% 74% 75% 76% 77% 4 Angka kematian di UGD

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 55

    IV.2 PROGRAM KERJA STRATEGIS BBKPM MAKASSAR LEVEL KORPORAT

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 56

    KPI Program Strategis

    2015 2016 2017 2018 2019

    1 pendapatan BLU pengembangan layanan kesehatan paru

    pengembangan layanan kesehatan paru

    pengembangan layanan kesehatan paru

    pengembangan layanan kesehatan paru

    pengembangan layanan kesehatan paru

    1. identifikasi layanan yang ada

    1. identifikasi layanan yang ada

    1. identifikasi layanan yang ada

    1. identifikasi layanan yang ada

    1. identifikasi layanan yang ada

    2.optimalisasi layanan kesehatan yang ada

    2.optimalisasi layanan kesehatan yang ada

    2. merencanakan layanan kesehatan paru yang baru

    2. merencanakan layanan kesehatan paru yang baru

    2. merencanakan layanan kesehatan paru yang baru

    3. merencanakan layanan kesehatan paru yang baru

    3. persiapan implementasi layanan yang baru

    3.implementasi layanan yang baru

    3. persiapan implementasi layanan yang baru

    3. persiapan implementasi layanan yang baru

    4. monitoring dan evaluasi

    4. implementasi layanan baru

    4. implementasi layanan baru

    5. monitoring dan evaluasi

    5. monitoring dan evaluasi

    2 % POBO optimalisasi pembiayaan layanan kesehatan

    optimalisasi pembiayaan layanan kesehatan

    optimalisasi pembiayaan layanan kesehatan

    optimalisasi pembiayaan layanan kesehatan

    optimalisasi pembiayaan layanan kesehatan

    1. inventarisasi jenis pelayanan kesehatan

    1. inventarisasi jenis pelayanan kesehatan

    1. inventarisasi jenis pelayanan kesehatan

    1. inventarisasi jenis pelayanan kesehatan

    1. inventarisasi jenis pelayanan kesehatan

    2. identifikasi jenis belanja layanan kesehatan

    2. identifikasi jenis belanja layanan kesehatan

    2. identifikasi jenis belanja layanan kesehatan

    2. identifikasi jenis belanja layanan kesehatan

    2. identifikasi jenis belanja layanan kesehatan

    3. perencanaan belanja layanan kesehatan

    3. perencanaan belanja layanan kesehatan

    3. perencanaan belanja layanan kesehatan

    3. perencanaan belanja layanan kesehatan

    3. perencanaan belanja layanan kesehatan

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 57

    4. implementasi belanja layanan kesehatan

    4. implementasi belanja layanan kesehatan

    4. implementasi belanja layanan kesehatan

    4. implementasi belanja layanan kesehatan

    4. implementasi belanja layanan kesehatan

    5. monitoring dan evaluasi

    5. monitoring dan evaluasi

    5. monitoring dan evaluasi

    5. monitoring dan evaluasi

    5. monitoring dan evaluasi

    3 % kepuasan pelanggan pengembangan kepuasan pelanggan

    pengembangan kepuasan pelanggan

    pengembangan kepuasan pelanggan

    pengembangan kepuasan pelanggan

    pengembangan kepuasan pelanggan

    1. identifikasi dan pemetaan pelanggan

    1. identifikasi dan pemetaan pelanggan

    1. identifikasi dan pemetaan pelanggan

    1. identifikasi dan pemetaan pelanggan

    1. identifikasi dan pemetaan pelanggan

    2. pembuatan instrumen pengukuran kepuasan

    2. pembuatan instrumen pengukuran kepuasan

    2. pembuatan instrumen pengukuran kepuasan

    2. pembuatan instrumen pengukuran kepuasan

    2. pembuatan instrumen pengukuran kepuasan

    3. melaksanakan pengukuran kepuasan

    3. melaksanakan pengukuran kepuasan

    3. melaksanakan pengukuran kepuasan

    3. melaksanakan pengukuran kepuasan

    3. melaksanakan pengukuran kepuasan

    4. pengolahan dan analisis hasil pengukuran

    4. pengolahan dan analisis hasil pengukuran

    4. pengolahan dan analisis hasil pengukuran

    4. pengolahan dan analisis hasil pengukuran

    4. pengolahan dan analisis hasil pengukuran

    4. implementasi MoU

    4. implementasi MoU 4. implementasi MoU 4. implementasi MoU 4. implementasi MoU

    5. monitoring dan evaluasi

    5. monitoring dan evaluasi

    5. monitoring dan evaluasi

    5. monitoring dan evaluasi

    5. monitoring dan evaluasi

    5. tindak lanjut hasil pengukuran

    5. tindak lanjut hasil pengukuran

    5. tindak lanjut hasil pengukuran

    5. tindak lanjut hasil pengukuran

    5. tindak lanjut hasil pengukuran

    4 Angka kematian di UGD pengembangan sistem penanganan kegawatdaruratan terpadu

    pengembangan sistem penanganan kegawatdaruratan terpadu

    pengembangan sistem penanganan kegawatdaruratan terpadu

    pengembangan sistem penanganan kegawatdaruratan terpadu

    pengembangan sistem penanganan kegawatdaruratan terpadu

  • Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar 58

    1. identifikasi dan pemetaan kebutuhan IGD

    1. identifikasi dan pemetaan kebutuhan IGD

    1. implementasi fungsi IGD

    1. implementasi fungsi IGD

    1. implementasi fungsi IGD

    2. perencanaan pemenuhan kebutuhan IGD

    2. perencanaan pemenuhan kebutuhan IGD

    2. monitoring dan evaluasi

    2. monitoring dan evaluasi

    2. monitoring dan evaluasi

    3. optimalisasi fungsi UGD

    3. pemenuhan fungsi IGD

    4. monitoring dan evaluasi

    5 Waktu tunggu rawat jalan pengembangan manajemen dan sistem dalam penanganan waktu tunggu rawat jalan

    pengembangan manajemen dan sistem dalam penanganan waktu tunggu rawat jalan

    Penyempurnaan manajemen dan sistem dalam penanganan waktu tunggu rawat jalan

    Penyempurnaan manajemen dan sistem dalam penanganan waktu tunggu rawat jalan

    Penyempurnaan manajemen dan sistem dalam penanganan waktu tunggu rawat jalan