metode rohaniawan muslim dalam ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/ub150081_anisatun...viii kata...

92
METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KESEMBUHAN BAGI PASIEN DI RUMAH SAKIT DR. BRATANATA JAMBI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu (Bimbingan Penyuluhan Islam) Fakultas Dakwah Oleh ANISATUN MAHFUDOH NIM:UB 150081 BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JAMBI 2019

Upload: others

Post on 18-Nov-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI KESEMBUHAN BAGI PASIEN DI RUMAH SAKIT

DR. BRATANATA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) dalam Ilmu (Bimbingan Penyuluhan Islam)

Fakultas Dakwah

Oleh

ANISATUN MAHFUDOH

NIM:UB 150081

BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

JAMBI

2019

Page 2: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,
Page 3: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,
Page 4: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,
Page 5: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

MOTTO

Artinya : “Dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit,

Dialah Yang menyembuhkan aku.”(Qs. Ash Shu’ara : 79-80)1

1 Tim Penerjemah, Syamil Qur’an(Al-Qur’an dan Terjemahannya), (Bandung: Yayasan Penyelenggara

Penerjemah/Penafsir Al-Qur’an Kementerian Agama Republik Indonesia, 2010)

Page 6: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

vi

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pemikiran bahwa konsep sehat dalam

pandangan Islam tidak hanya melihat aspek fisik atau jasmani semata melainkan

juga rohani. Salah satu upaya yang dilakukan rumah sakit dalam hal ini dalam

menangani persoalan tersebut adalah dengan menyediakan layanan Bimbingan

Rohani Islam oleh petugas rohaniawan muslim. Tujuan utama dari penelitian ini

adalah untuk mengungkapkan tentang proses pelaksanaan bimbingan rohani Islam

oleh petugas rohaniawan muslim, metode dan bentuk bimbingan rohani Islam,

serta faktor pendukung dan penghambat dalam proses pelaksanaan bimbingan

rohani Islam di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi.

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif

yang bersifatkan deskriptif, dengan menekankan pada sumber subjek

penelitiannya berpusat pada petugas rohaniawan muslim di rumah sakit Dr.

Bratanata Jambi. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data

observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan menerapkan tiga metode analisis

data, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

Hasilnya penulis menemukan bahwa pelaksanaan bimbingan rohani Islam

oleh petugas rohaniawan muslim metode pertama adalah, dengan penyampaian

lisan digunakan dalam bentuk face to face, massal dan media air. Metode kedua

yaitu dengan melalui telepon dan komunikasi massa. Faktor yang mempengaruhi

bimbingan rohani Islam yang dilakukan oleh petugas rohaniawan muslim yang

pertama, faktor penghambat dan yang kedua adalah faktor pendukung.

Page 7: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini penulis

persembahkan kepada:

1. Bapak dan Mamak tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang,

mendo’akan, membimbing, memberikan dukungan moral dan berjuang dengan

penuh keikhlasan tak kenal lelah dan batas waktu.

2. Kepada Adikku Zada Nailu Ni’mah Fadhilah dan Mamasku Wahib

Fathurrahman, Kedua keponakanku yang tidak pernah lelah menemaniku Siti

Amaliyah dan Linda Septiani Utami dan keluarga besarku yang telah memberikan

dukungan kepadaku.

3. Kepada Abng Bro dan Akak Cilkuh dan teman- teman terdekatkatku Sohibati

Jannah yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu dan teman seperjuangan

jurusan BPI Kelas A.

4. Almamater tercinta UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 8: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas berkat rahmat, hidayahya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul

“Metode Rohaniawan Muslim Dalam Meningkatkan Motivasi Kesembuhan

Bagi Pasien di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi. Kemudian shalawat dan

salam semoga tetap telimpah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW

yang telah membimbing umatnya kejalan yang benar dan dapat dirasakan

manifestasinya dalam wujud Imam, Islam dan amal nyata yang shalih likulli

zaman wa makan.

Penelitian dan penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Prodi Bimbingan dan

Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendaptkan

arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik yang bersifat moril maupun

materi. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan. MA selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi MA. Ph.D. sebagai Wakil Rektor I Bidang

Akademik dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr. H. Hidayat, M,Pd

sebagai Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, perencanaan dan

Keuangan, dan Ibu Dr. Hj. Fadillah M.Pd. Sebagai Wakil Rektor III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN STS Jambi.

3. Bapak Samsu S.Ag.,M.Pd.I.,Ph.D. selaku dekan Fakultas Dakwah UIN STS

Jambi.

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,M.Hum. selaku wakil Dekan Bidang

Akademik dan Kelembagaan Fakultas Dakwah UIN STR Jambi.

Page 9: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

ix

5. Bapak Dr. Sahmin Batu Bara, M.HI. selaku Pembimbing I dan Ibu Dani

Sartika, S.Ag.M.Si selaku Pembimbing II yang telah membantu dan

membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Sya’roni, S.Ag.,M.Pd selaku dosen pembimbing Akademik.

7. Bapak Sya’roni, S.Ag.,M.Pd. selaku ketua prodi Bimbingan Penyuluhan Islam

(BPI) dan Ibu Neneng Hasanah, S.Ag., M.Pd. selaku sektetaris prodi

Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

8. Kepala Perpustakaan UIN STS Jambi Beserta Stafnya dan serta Kepala

Perpustakaan Daerah Jambi.

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada

penulis.

10.Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

11.Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam

(BPI).

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis

mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga, semoga Allah SWT

membalasnya. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Jambi, April 2019

Penulis

ANISATUN MAHFUDOH

NIM:UB150081

Page 10: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i

NOTA DINAS......................................................................................................................ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI................................................iii

PENGESAHAN ................................................................................................................iv

MOTTO................................................................................................................................v

ABSTRAK ..........................................................................................................................vi

PERSEMBAHAN.............................................................................................................vii

KATA PENGANTAR....................................................................................................viii

DAFTAR ISI........................................................................................................................x

DAFTAR TABEL..............................................................................................................xi

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1

B. Permasalahan............................................................................................3

C. Batasan Masalah.........................................................................................4

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...............................................................4

E. Metode Penelitian........................................................................................5

F. Landasan Teori..….....................................................................................9

G. Studi Relevan............................................................................................18

BAB II Profil Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi Dan Rohaniawan Muslim

A. Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi…………......................................21

B. Profil Rohaniawan Muslim di Rumah Sakit Dr. Bratanata

Jambi……………………………………………............................22

BAB III Pelaksanaan Metode Bimbingan Rohani Islam Oleh Rohaniawan

Muslim Dalam Meningkatkan Motivasi Kesembuhan Terhadap

Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi

A. Bimbingan Rohani Islam Oleh Rohaniawan Muslim Terhadap Pasien

Rawat Inap di Rumah Sakit Dr. Bratanata

Jambi..........................................................................................................25

Page 11: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

xi

B.Metode Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam Oleh Rohaniawan

Muslim di Rumah Sakit Dr. Bratanata

Jambi.........................................................................................................28

C.Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam Oleh Rohaniawan Muslim

Terhadap Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Dr. Bratanata

Jambi.........................................................................................................30

BAB IV Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pelaksanaan Metode Bimbingan

Rohani Islam Oleh Rohaniawan Muslim Dalam Meningkatkan

Motivasi Kesembuhan Terhadap Pasien Rawat Inap Rumah Sakit

Dr. Bratanata Jambi

A. Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam

Oleh Rohaniawan Muslim Terhadap Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

Dr. Bratanata Jambi……………………................................................46

B.Manfaat Bimbingan Rohani Islam Oleh Rohaniawan Muslim

Terhadap Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Dr. Bratanata

Jambi…………………….....................................................................57

C.Teori Motivasi Yang di Gunakan Oleh Rohaniawan Muslim

...............…………………….....................................................................60

BAB V Penutup

A. Kesimpulan ...............................................................................................64

B. Implikasi....................................................................................................64

C. Saran…......................................................................................................65

D. Penutup......................................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

.

Page 12: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

sehat ini adalah nikmat yang paling berharga yang diberikan oleh Allah sang

pencipta kita di kehidupan ini. Setiap manusia pasti di dalam hidupnya

mendambakan kesehatan yang bersifat jasmani dan rohaniah, ketika seorang

manusia mengalami sakit maka itu akan berpengaruh kepada kehidupannya. Pada

jalan kehidupan manusia memiliki tiga keadaan yaitu sehat sakit dan mati. Di

waktu sakit bukan hanya jasmaninya saja yang menderita akan tetapi rohaninya

juga.

Manusia yang mengalami sakit mereka akan merasakan kecemasan akan

ketidak pastian keperawatan yang sedang mereka jalani.1 Sehingga dapat

mengguncang mental mereka dan juga jiwanya akan mengenai penyakit yang

mereka alami. Pada dasarnya manusia tidak hanya menginginkan kesehatan

jasmani maupun rohani.

Sehingga pada pengobatan bukan hanya fisik saja yang perlu diobati tetapi

non fisik juga sangat penting untuk diobati. Pengobatan non fisik yang berupa

bantuan spiritual atau bimbingan rohani mampu membuat manusia menimbulkan

rasa semangat dan optimis dalam menghadapi penyakit sebagai salah satu cobaan

dari Allah. Kesehatan mental adalah suatu keadaan yang sangat penting bagi

manusia sama halnya dengan kesehatan fisik pada umumnya. Dengan sehatnya

mental seseorang maka aspek kehidupannya yang lain akan bekerja secara lebih

maksimal. Kondisi kesehatan mental yang sehat tidak terlepas dari kondisi

kesehatan fisik yang baik.

Menurut tokoh Psikologi nasional Prof Zakiya Drajat kesehatan mental

adalah mereka yang pertama, terbebas dari neorosis (penyakit jiwa yang sulit

disembuhkan), dan terbebas dari psikosis (gangguan dan kerusakan dalam otak

yang menyebabkan salah menafsirkan orang dan situasi). Kedua, mereka yang ada

1Arie Arumwardhani, Psikologi Kesehatan, (Yogyakarta : Galang Pers, 2010), 48.

1

Page 13: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

2

harmoni antara pikiran, jiwa dan perbuatan. Ketiga mereka yang sehat mental

adalah mereka yang mampu menyesuaikan diri. Dan keempat, mereka yang sehat

mental adalah yang mampu mengembangkan minat dan bakat.2

Pada dasarnya setiap manusia itu menginginkan kesehatan jasmani

maupun rohaninya. Allah menurunkan Al-Qur’an yang didalamnya ada petunjuk

dalam pengobatan baik fisik maupun psikisnya sebagai dijelaskan dalam Q.S Al-

Isra ayat 82 :

Artinya : “Dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang jadi penawar dan rahmat

bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada

orang-orang yang zalim selain kerugian. (Q.S Al-Isra : 82)”3 Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah telah menurunkan Al-Qur’an

sebagai obat suatu penawar dan rahmat kepada orang-orang yang beriman, dilihat

dari kenyataannya sebagian besar orang yang sakit mengalami goncangan mental

dan jiwa karena penyakit yang dideritanya, pasien yang mengalami kondisi

tersebut sangat memerlukan bantuan spiritual yang dapat menimbulkan sikap

optimis dan sabar dalam menghadapi sakit yan dideritanya.

Dalam hal ini bimbingan rohani Islam merupakan salah satu bentuk

pelayanan yang diberikan kepada pasien untuk menuntun pasien agar

mendapatkan pencerahan dengan keimanan yang teguh keikhlasan kesabaran dan

ketenangan dalam menghadapi sakit.

Bentuk pelayanan rohani ini menitik beratkan kepada pasien bahwa

kesembuhan dan kesehatan adalah milik Allah serta kekuasaan dan rahmat dari

Allah SWT. Menyadari hal tersebut seharusnya layanan rumah sakit khususnya

rumah sakit yang mempunyai predikat Islam perlu memberikan pelayanan aspek

fisik yaitu perawatan dan pengobatan (medik) dan pelayanan aspek non fisik yaitu

2El Quusiy Abdul Aziz, Diterjemahkan oleh Dzakia Drajat, Pokok-pokok Kesehatan Jiwa

dan Mental, (Jakarta : Bulan Bintang, 1974). 56. 3Al-Muyassar, Al-Qur’an dan Terjemahnya oleh Anwar Abu Bakar yang disempurnakan

oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an , (Bandung Sinar Baru Algesindo, 2015), Hal 146

Page 14: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

3

rohani dalam bentuk santunan agama (spiritual). Dengan adanya tujuan di atas

diharapkan para petugas bimbingan rohani bisa membimbing pasien dengan

diniatkan hanya untuk mengabdi kepada Allah dan mencari keridhaan-Nya.

Dengan demikian visi bimbingan rohani Islam yang merupakan salah satu bentuk

pelayanan yang diberikan kepada pasien agar mendapatkan keteguhan iman

keikhlasan dalam menghadapi cobaan.

Peran dari seorang rohaniawan ini adalah melakukan intervensi terhadap

kondisi batin (mental dan kejiwan) pasien untuk membantu proses penyembuhan

bersama-sama terapi lainnya. Di luar ini bukan tanggung jawab rohaniawan.

Perbedaan rohaniawan dengan pembina rohani umumnya seperti : rohaniawan,

kiyai dan lainnya adalah kemampuannya untuk memberikan terapi terhadap

pasien bukan hanya dididik untuk berperilaku baik seperti rohaniawan, tetapi

pasien diobati dahulu agar sembuh karna yang dibutuhkan pasien adalah sembuh

setelah itu baru diarahkan untuk berperilaku baik, seperti sabar, tawakal, qana’ah

dan lain-lain. Peranan dari seorang rohaniawan ini adalah melakukan intervensi

terhadap kondisi batin (mental dan kejiwaan) pasien untuk membantu proses

penyembuhan bersama-sama terapi lainnya. Diluar ini bukan tanggung jawab

rohaniawan.4

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis akan mencoba

mengangkat bagaimana Metode Rohaniawan Muslim dalam Meningkatkan

Motivasi Kesembuhan Bagi Pasien di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, dimana

fokus penelitian ini lebih menujukan kepada Metode Rohaniawan Muslim Dalam

Meningkatkan Motivasi Kesembuhan Bagi Pasien Rawat Inap di Rumah sakit Dr.

Bratanata Jambi.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah pokok yang diangkat

sebagai kajian utama penelitian ini adalah bagaimana metode rohaniawan dirumah

4Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2005), 62.

Page 15: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

4

sakit, dari pokok masalah ini dirumuskan menjadi beberapa rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana metode rohaniawan muslim dalam meningkatkan motivasi

kesembuhan bagi pasien rawat inap di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi ?

2. Faktor apa saja yang dihadapi seorang rohaniawan muslim dalam

melaksanakan tugasnya di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi ?

3. Apa saja manfaat bimbingan rohani Islam oleh rohaniawan muslim terhadap

pasien rawat inap di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi ?

C. Batasan Masalah

Pada dasarnya banyak permasalahan yang dapat dikaji atau dianalisis

dalam masalah ini. Namun dalam penelitian ini kami hanya memfokuskan pada

metode rohaniawan muslim dalam meningkatkan motivasi kesembuhan bagi

pasien rawat inap, faktor yang dihadapi oleh rohaniawan muslim dalam

melaksanakan tugasnya, manfaat bimbingan rohani Islam oleh rohaniawan

muslim terhadap pasien rawat inap dirumah sakit Dr. Bratanata Jambi. Dan

peneliti hanya meneliti pasien yg dirawat inap saja dan bagi mereka yang sudah

pulang tidak lagi diteliti.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang tersebut diatas yang hendak dicapai peneliti

adalah :

1. Mengetahui dan mendeskripsikan metode rohaniawan muslim.

2. Menjelaskan bagaimana metode rohaniawan muslim dalam meningkatkan

motivasi kesembuhan bagi pasien rawat inap dirumah sakit Dr. Bratanata

Jambi.

3. Memaparkan sejauh mana hambatan yang dihadapi dalam penyampaian

metode rohaniawan muslim bagi pasien dirumah sakit Dr. Bratanata Jambi.

Dengan tercapainya tujuan-tujuan peneliti tersebut, maka ada beberapa

kegunaan (manfaat) yang dapat diambil antara lain :

a. Manfaat Teoritis

Page 16: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

5

1. Dari pelaksanaan dan hasil dari penelitian ini penulis berharap karya

ilmiah ini selain menimbulkan pemikiran dalam mengkaji dan

meningkatkan dakwah islam melalui metode rohaniawan muslim ini.

2. Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan tentang metode-

metode dari seorang rohaniawan muslim itu.

3. Dapat pula menambah wacana pengetahuan yang didominasikan

dengan adanya pemikiran untuk mencari solusi disetiap adanya

masalah dan bagaimana cara untuk memberikan motivasi kepada

pasien yang memiliki masalah tersebut.

b. Manfaat Praktis

1. Dari hasil penelitian ini, diharapkan pula dapat menjadi peranan atau

kesadaran bagi lembaga rumah sakit bahwa kesehatan pasien bukan

hanya dari kesehatan fisiknya juga harus memperhatikan kesehatan

psikisnya.

2. Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan rujukan bagi rumah sakit yang

islam, sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan santunan

keagamaan bagi para pasiennya.

3. Penelitian ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu (S1) dalam bidang ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam

Fakultas Dakwah Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif, metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan kepada

filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi yang alamiah

(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen

kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis

Page 17: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

6

data bersifat induktif/kualitatif,5 dan penelitian kualitatif lebih menekankan makna

dari generalisasi.

Makna adalah data sebenarnya, data pasti yang merupakan satu nilai dibalik

data yang tampak, dalam hal ini penulis mengarahkan penelitian kualitatif yang

bersifatkan deskriptif, yaitu penulisan yang bertujuan untuk menggambarkan

keadaan status fenomena secara sistematik dan rasional (logika).6 Mengenai fakta-

fakta dan sifat-sifat populasi dengan menggambarkan atau menguraikan masalah

dan fakta-fakta tersebut.7

2. Setting dan Subjek Penelitian

Dalam proses penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di rumah sakit Dr.

Bratanata Jambi yang beralamatkan dijalan Raden Mattaher No. 33, Sulanjana,

Jambi Timur, Kota Jambi, Kode pos, 36123 Indonesia. Subjek penelitian berpusat

pada petugas rohaniawan muslim di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi, pasien

dirumah sakit Dr. Bratanata Jambi, staf dirumah sakit Dr. Bratanata Jambi.

3. Sumber dan Jenis Data

Aktivitas penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang

merupakan bahan buku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai

objek penelitian. Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk

kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data

penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan

menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung, sumber

data yang diperoleh dari penelitian ini berasal dari Rohaniawan muslim yang

bertugas sebagai pemberi layanan rohani di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi.

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua

jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh

atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer

disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.

5Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

1991), 49. 6H.B. Sutopo., Metodologi Penelitian Kualitatif. (Surakarta: UNS Press, 2002), 50. 7Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D , (Bandung: Alfabeta,

2013), 7.

Page 18: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

7

Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara

langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer

antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus, dalam penelitian ini peneliti

menggunakan teknik wawancara yaitu sumber data manusia yang berbentuk

perkataan maupun tindakan orang yang bisa memberikan data melalui wawancara

dilapangan.

Adapun subjek yang diwawancarai adalah rohaniawan muslim, pasien

dirumah sakit dan staf. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan

kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti, buku,

laporan, jurnal, dan lain-lain, dalam hal ini peneliti memperoleh data dari buku

dan jurnal. Dan salah satunya buku bimbingan penyuluhan Islam.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian dilapangan ada beberapa metode untuk

mengumpulkan data yang dilakukan oleh peneliti, metode pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah :

a. Metode Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan

kuesioner. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua

diantaranya adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.8

Dalam metode observasi ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni peneliti mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan

pencatatan langsung dalam menganalisi peran petugas rohaniawan muslim bagi

pasien rawat inap di rumah sakit Baturrahim Jambi.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka

8Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung : Alfabeta,

2013), 145.

Page 19: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

8

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-

keterangan.9 Wawancara ini dilakukan untuk memahami informasi secara

detail dan mendalam dari informasi sehubungan dengan fokus masalah

yang diteliti. Dalam penelitian wawancara yang dilakukan peneliti adalah

wawancara bersama, petugas rohaniawan muslim rumah sakit Dr.

Bratanata, pasien rumah sakit Dr. Bratanata, staf rumah sakit Dr.

Bratanata Jambi.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

ini bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang.10 Metode dokumentasi ini umumnya dilakukan dengan

mengambil data-data yang telah ada untuk mendapatkan informasi yang

berkaitan dengan sejarah berdirinya rumah sakit Dr. Bratanata Jambi, visi

dan misinya, serta bagaimana metode rohaniawan muslim dirumah sakit

tersebut.

5. Metode Analisis Data

Menganalisa merupakan kegiatan inti yang paling penting dan paling

menentukan dalam penelitian, analisis data adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh melalui wawancara, catatan lapangan dan

dokumentasi. Analisis data ini penting dalam penelitian dan digunakan mulai dari

sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan selesai dilapangan. Adapun

teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Reduksi Data

Analisis data melalui reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan

polanya, dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas.

Tujuan utama penelitian kualitatif adalah temuan, oleh karena itu, jika

penelitian menemukan sesuatu yang dipandang asli dalam melakukan penelitian

9 Cholid Narbuko dan Chmadi, Metedologi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), 83.

10 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung : Alfabeta,2007). Hal 82.

Page 20: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

9

dan belum memiliki pola, maka justru itulah yang harus dijadikan untuk fokus

pengamatan selanjutnya.

b. Penyajian Data

Penyajian data ini peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif,

oleh karena itu dalam penyajian data ini bisa digunakan dalam bentuk

uraian singkat, bagian hubungan antara kategori, dan sejenisnya.

c. Penarikan Kesimpulan

Adapun langkah ketiga yakni dengan cara penarikan kesimpulan,

kesimpulan awal yang dikemukakan masih kesimpulan sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.11

F. Landasan Teori

Untuk mengetahui sumber rujukan yang relevan dengan masalah yang

penulis lakukan perlu disusun landasan teoritik. Landasan teoritik merupakan

tuntunan untuk memecahkan masalah dan menemukan prinsip-prinsip, hipotesis

dan teori. Sebelum membahas tentang metode rohaniawan muslim, kiranya perlu

terlebih dahulu membahas tentang:

1. Rohaniawan Muslim

Rohani adalah kejiwaan dimana hakikat dari manusia itu terletak pada

kejiwaannya (rohaniyah-nya).12Rohani adalah sesuatu yang bersifat halus.13

Dimana orang yang bertugas memberikan rohani ini disebut rohaniawan.

Rohaniawan adalah orang yang mementingkan kehidupan kerohanian dari pada

yang lain atau orang yang ahli dihal kerohanian.

Sedangkan muslim secara harfiah berarti seseorang yang berserah diri

kepada Allah, termasuk segala makhluk yang ada dilangit dan dibumi. Kata

muslim hanya merujuk kepada penganut agama Islam saja. Kemudian Islam

adalah nama dari agama yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada manusia

11Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, 244-252. 12Faizah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta : Kencana Prenada

Media Group,2006), 42. 13Arifin, H.M, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama,

(Jakarta : Bulan Bintang, 1979), 38.

Page 21: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

10

sebagai falsafah dan sandaran hidup, didalamnya mengandung ajaran yang

membimbing dan mengiring akal fikiran, jiwa, qalbu, indrawi dan jasmani kepada

kefitrahan yang selalu canderung untuk berbuat ketaatan dan ketauhidan kepada

yang maha pencipta.14

Jadi, petugas bimbingan rohani Islam (rohaniawan) adalah orang yang

memberikan layanan rohani terhadap pasien dimana dalam instansi atau rumah

sakit biasanya seorang yang memberikan layanan rohani dinamakan rohaniawan,

dalam hal ini mereka sebagai rohaniawan muslim memberikan layanan rohani

berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits.

2. Bimbingan Rohani Islam (Rohaniawan)

Bimbingan Rohani Islam adalah pelayanan yang memberikan santunan

rohani kepada pasien dan keluarganya dalam bentuk pemberian motivasi agar

tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan, dengan memberikan tuntunan doa,

cara bersuci, shalat, dan amalan ibadah lainnya yang dilakukan dalam keadaan

sakit.

Bimbingan rohani Islam adalah suatu pelayanan bantuan yang diberikan

petugas bimbingan rohani Islam (rohaniawan) kepada pasien atau orang yang

membutuhkan yang sedang mengalami masalah dalam hidup keberagamaannya,

ingin mengembangkan dimensi dan potensi keberagamaannya seoptimal mungkin,

baik secara individu maupun kelompok, agar menjadi manusia yang mandiri dan

dewasa dalam beragama, dalam bimbingan akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah

melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan keimanan

dan ketakwaan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Dasar-dasar dari bimbingan rohani Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits

karena Al-Qur’an dan Hadits menganjurkan pada manusia agar memberikan

bimbingan dan nasehat dengan wajar. Karena dua hal tersebut sumber segala

sumber pedoman hidup umat Islam, Al-Qur’an dan Sunnah Rasul dapat

diistilahkan sebagai landasan bimbingan rohani Islam dari Al-Qur’an dan Sunnah

14Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta : Fajar

Pustaka Baru, 2004), 182.

Page 22: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

11

Rasulullah, gagasan tujuan dan konsep (pengertian makna hakiki) bimbingan

rohani Islam sesuai dengan firman Allah dalam Q. S. Yunus ayat 57 :

Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhanmu dan penyembuh bagi panyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan

petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S Yunus ayat 57).15

Dari ayat tersebut diketahui bahwa kita diwajibkan menyeru dan

mengingatkan kepada kebaikan, dan itu dapat kita lakukan melalui bimbingan

rohani Islam atau bimbingan penyuluhan agama karena dengan agama dapat

menuntun kita kearah jalan kebenaran sehingga kita akan meraih kebahagiaan

dunia dan akhirat.

3. Motivasi

Motivasi (motivation) adalah keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan,

dan daya yang sejenis yang mengarahkan perilaku.16 Motivasi juga diartikan satu

variabel penyelang yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu

didalam organisme, yang membangkitkan, mengelola, mempertahankan dan

menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran.17 Dalam diri seseorang, motivasi

berfungsi sebagai pendorong kemampuan, usaha, keinginan,18 menentukan arah,

dan menyeleksi tingkah laku. Kemampuan adalah tenaga, kapasitas atau

kesanggupan untuk melakukan suatu perbuatan, yang dihasilkan bawaan sejak

lahir atau merupakan hasil dari pengalaman. Usaha adalah penyelesaian suatu

tugas untuk mencapai keinginan. Sedang keinginan adalah satu harapan, kemauan,

15Al-Muyassar, Al-Qur’an dan Terjemahnya oleh Anwar Abu Bakar yang disempurnakan

oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an , (Bandung Sinar Baru Algesindo, 2015), Hal 109 16Harold Koontz O Donnel dan Heinz Weihrich, Management, (McGraw Hill Kogaguska,

1980), 115. 17James P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, terj. Kartini Kartono, judul asli

“Dictionary of Psychology”, (Jakarta: Rajawali, 1999), 310. 18Ricard M. Hodgetts dan Donald F. Kurako, Management, (Sandiego: Harcourt Brace

Puh., 1998), 284.

Page 23: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

12

atau dorongan untuk mencapai sesuatu atau untuk membebaskan diri dari suatu

perangsang yang tidak menyenangkan.

Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu.

Sedangkan maksud dari motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk

melakukan kegiatan tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu.19 Motif berarti

rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga bagi terjadinya tingkah laku.

Sedangkan motivasi merupakan istilah yang lebih umum, yang menunjuk pada

seluruh proses gerakan, termasuk didalamnya situasi yang mendorong timbulnya

tindakan atau tingkah laku individu.20 Pengertian tersebut menggambarkan bahwa

motif tidak sebatas pada pelaksanaan perilaku, tetapi juga berkenaan dengan

keadaan organisme yang menerangkan mengapa tingkah laku terarah kepada suatu

tujuan tertentu. Jadi, motif merupakan latar belakang atau alasan mengapa

seseorang melakukan suatu kegiatan tertentu.

Seberapapun perbedaan para ahli dalam mendefenisikan motivasi, namun

dapat dipahami bahwa motivasi merupakan akumulasi daya dan kekuatan yang

ada dalam diri seseorang untuk mendorong, merangsang, menggerakkan,

membangkitkan dan memberi harapan pada tingkah laku. Motivasi menjadi

pengarah dan pembimbing tujuan hidup seseorang, sehingga ia mampu mengatasi

inferioritas yang benar-benar di rasakan dan mencapai superioritas yang lebih

baik. Makin tinggi motivasi hidup seseorang maka makin tinggi pula intensitas

tingkah lakunya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Istilah motivasi baru digunakan sejak awal abad kedua puluh. Selama

beratus-ratus tahun, manusia dipandang sebagai makhluk rasional dan intelek

yang memiliki tujuan dan menentukan sederet perbuatan secara bebas. Nalarnya

yang menentukan apa yang dilakukan manusia. Manusia bebas untuk memilih,

dan pilihan yang ada baik atau buruk, tergantung pada intelegensi dan pendidikan

19W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996),

151. 20Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984),

57.

Page 24: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

13

individu, oleh karenanya manusia bertanggung jawab penuh terhadap setiap

perilakunya.21

Konsep motivasi terinspirasi dari kesadaran para pakar ilmu, terutama pakar

filsafat, bahwa tidak semua tingkah laku manusia dikendalikan oleh akal, akan

tetapi tidak banyak perbuatan manusia yang dilakukan diluar kontrol manusia.

Sehingga lahirlah sebuah pendapat, bahwa manusia disamping sebagai makhluk

rasionalistik, ia juga sebagai makhluk yang mekanistik yaitu makhluk yang

digerakkan oleh sesuatu diluar nalar yang biasanya disebut naluri atau insting.

Setiap perbuatan yang dilakukan manusia baik yang disadari (rasional) atau

yang tidak disadari (mekanikal/naluri) pada dasarnya merupakan sebuah wujud

untuk menjaga sebuah keseimbangan hidup. Jika keseimbangan itu terganggu,

maka akan timbul suatu dorongan untuk melakukan aktivitas guna

mengembalikan keseimbangan kondisi tubuh. Aktivitas penjagaan keseimbangan

ini, kadang-kadang terjadi atas dasar fisiologis semata, tanpa didasari kehendak

manusia, seperti tubuh mengeluarkan keringat pada saat panas yang tinggi.

Namun terkadang aktivitas tersebut berlangsung atas dasar kehendak tertentu,

misalnya makan pada saat lapar.

Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia, sangat

memperhatikan konsep keseimbangan. Sehubungan dengan itu, dalam

mendefenisikan konsep motivasi ini terdapat kesulitan, karena seperti telah

diungkapkan Atkinson, motivasi masih merupakan suatu konsep yang masih

kontroversial. Konsep motivasi semakin sulit didefenisikan, ketika dalam

pembahasan psikologi terdapat istilah motif yang dalam penggunaannya

terkadang berbeda dalam istilah motivasi. Dan kadang-kadang motif dan motivasi

itu digunakan secara bersamaan dan dalam makna yang sama, hal ini disebabkan

karena pengertian motif dan motivasi keduanya sukar dibedakan secara tegas.22

Motif itu adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang, yang mendorong

orang tersebut untuk bersikap dan bertindak guna mencapai tujuan tertentu. Motif

dapat berupa kebutuhan dan cita-cita. Motif ini merupakan tahap awal dari proses

21Abdur Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta :

Prenada Media, 2004), 128. 22Abdur Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, 130.

Page 25: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

14

motivasi, sehingga motif baru merupakan suatu kondisi intern atau disposisi

(kesiapsiagaan) saja. Sebab motif tidak selamanya aktif. Motif aktif pada saat

tertentu saja, yaitu apabila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat mendesak.

Apabila suatu kebutuhan dirasakan mendesak untuk dipenuhi, maka motif

dan daya penggerak menjadi aktif. Motif yang telah menjadi aktif inilah yang

disebut motivasi. Motivasi dapat didefenisikan dengan segala sesuatu yang

menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk

memenuhi kebutuhan. Motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan

aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta

mengarahkannya menuju tujuan tertentu.23Motivasi memiliki tiga komponen

pokok, yaitu :

a. Menggerakkan.

Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa

seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan

dalam hal ingatan, respon-respon efektif,dan kecenderungan mendapat

kesenangan.

b. Mengarahkan.

Berarti motivasi mengarahkan tingkah laku. Dengan demikian ia

menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan

terhadap sesuatu.

c. Menopang.

Artinya, motivasi digunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku,

lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-

dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.

Motivasi adalah kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan,

kebutuhan-kebutuhan, peryataan-peryataan, ketegangan (Tension States), atau

mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan

yang diinginkan kearah pencapaian tujuan-tujuan personal.

4. Teori Motivasi

a. Teori jenjang kebutuhan

23Najati, MU.,Al-Qur’an dan Ilmu Jiwa, (Bandung : Pustaka Bandung, 1997), Cet II, 132.

Page 26: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

15

Dikembangkan oleh Abraham Maslow dan banyak digunakan dalam

konseling. Menurut teori ini, ada lima tingkatan kebutuhan dalam diri

manusia, yaitu kebutuhan jasmaniah, kebutuhan memperoleh rasa aman

(sehat), kebutuhan sosial, kebutuhan memperoleh harga diri, dan

kebutuhan aktualisasi diri. Kelima jenis kebutuhan ini mendorong

individu melakukan berbagai tindakan. Sebagai contoh kebutuhan untuk

memperoleh rasa aman, sakit, akan menimbulkan rasa resah dan gelisah,

Karena didalamnya tidak terdapat rasa aman. Maka seseorang akan

terdorong untuk mengobati penyakitnya apabila sakit, karena sehat dapat

menimbulkan rasa aman dan tentram.

b. Teori penguatan

Teori ini dekembangkan oleh Skinner, setiap respon yang terjadi dari

stimulus, akan menjadi baru yang mendorong untuk berprilaku. Bila

stimulus menghasilkan sesuatu yang memuaskan, maka tindakan

cenderung akan diperkuat, dan sebaliknya apabila kurang memuaskan

maka tindakan itu cenderung akan diperlemah.24Dalam melakukan

bimbingan hendaknya pembimbing memeberikan penguatan terhadap

tindakan yang dinilai positif atau baik, jadi perawat rohani memberi

dorongan untuk menuruti kata dokterdan tetap minum obat agar pasien

cepat sembuh, dan meninggalkan tindakan-tindakan yang dipandang

negative atau kurang tepat, sebagai contoh minum obat telat, dan lain-

lain.

5. Peran Rohaniawan

Peran dari seorang petugas rohani (rohaniawan) adalah melakukan

intervensi terhadap kondisi batin (mental dan kejiwaan) pasien untuk membantu

proses penyembuhan bersama-sama terapi lainnya. Diluar ini bukan tanggung

jawab rohaniawan. Perbedaan rohaniawan dengan pembina rohani umumnya

seperti : rohaniawan, Kiyai dan lainnya, adalah kemampuannya untuk

memberikan terapi terhadap pasien bukan hanya dididik untuk berperilaku baik

seperti oleh rohaniawan, tetapi pasien diobati dahulu agar sembuh karena yang

24Surya, Psikologi Konseling, 105.

Page 27: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

16

dibutuhkan pasien adalah sembuh setelah itu baru diarahkan untuk berperilaku

baik, seperti sabar, tawakal, qana’ah, dan lain-lain.25

6. Pasien

Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis, sering kali pasien

menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk

memulihkannya. Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient

dari bahasa inggris. Patient diturunkan dari bahasa latin yaitu patients yang

memiliki kesamaan arti denagn kata pati yang artinya menderita.

7. Rawat Inap

Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien

dimana pasien diinapkan dirumah sakit. Ruang rawat inap adalah ruang tempat

pasien dirawat. Ruangan ini dulunya sering hanya berupa bangsal yang dihuni

banyak orang sekaligus. Saat ini ruang rawat inap banyak rumah sakit sudah

sangat mirip dengan kamar-kamar hotel.

G. Pemekrisaan Keabsahan Data

Selama pelaksanaan penelitian, suatu kesalahan dimungkinkan dapat timbul.

Entah itu berasal dari diri peneliti atau dari pihak informan. Untuk mengurangi

dan meniadakan kesalahan data tersebut, peneliti perlu mengadakan pengecekan

kembali data tersebut sebelum diproses dalam bentuk laporan dengan harapan

laporan yang disajikan nanti tidak mengalami kesalahan. Ada 3 teknik yang dapat

dilakukan dalam pemekrisaan keabsahan data :

1. Memperpanjang masa pengamatan

Hal ini memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang

dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari

responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti

dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.

2. Pengamatan terus-menerus

25Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam, 62.

Page 28: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

17

Dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang

sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan

diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

3. Trianggulasi

Pemekrisaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar

data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

Trianggulasi juga bisa disebut sebagai teknik pengujian yang memanfaatkan

penggunaan sumber yaitu membandingkan dan mengecek terhadap data yang

diperoleh. Trianggulasi dilakukan dengan sumber data dan penelitian atau

pengamat lain. Teknik trianggulasi yang digunakan adalah teknik pemekrisaan

yang memanfaatkan penggunaan sumber (wawancara dan trianggulasi) dengan

sumber berarti membandingkan dengan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode

kualitatif. Trianggulasi ini dilakukan dengan cara :

a. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

b. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang saling

berkaitan.

c. Mengadakan perbincangan dengan banyak pihak untuk mencapai

pemahaman tentang suatu atau berbagai hal.26

4. Diskusi dengan teman sejawat

Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan melakukan

diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data yang diterima benar-

benar real dan bukan semata persepsi sepihak dari peneliti atau informan. Melalui

cara tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukan, dan

saran yang beharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.27

26Yanti 164 “Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data” diakses Melalui alamat : https

://yanti164.wordpress.com/2013/11/17/teknik-pemeriksaan-keabsahan-data/ diakses pada 07 Juni

2018. 27Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,

2013), 168.

Page 29: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

18

H. Studi Relevan

Untuk menghindari adanya kesan pengulangan atau tindakan plagiat dalam

penelitian, maka penulis akan memaparkan penelitian yang pernah ada dengan

skripsi yang penulis buat antara lain. Skripsi Nur Hasanah, tahun 2015 “ Peran

Petugas Bimbingan Rohani Islam Bagi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit H.

Abdul Manap Kota Jambi”. Bagaimana Peran Petugas Rohani Islam di rumah

sakit H. Abdul Manap Kota Jambi bagi pasien yang beragama islam bukan hanya

jasmaninya saja yang harus diobati tetapi rohaninya juga. Adanya hubungan

timbal balik antara pemberian layanan bimbingan rohani Islam terhadap proses

penyembuhan pasien terutama yang mengalami rawat inap dirumah sakit H.

Abdul Manap Kota Jambi. Sedangkan Penulisan yang penulis lakukan lebih fokus

pada metode rohaniawan muslim bagi pasien rawat inap.

Skripsi tentang “Peran Bimbingan Rohani Islam Dalam Memelihara

Kesabaran Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal”.

Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Kajian pada penelitian ini adalah

untuk menggambarkan dan mengetahui sejauh mana bimbingan rohani islam

berperan dalam memelihara kesabaran pasien rawat inap di rumah sakit umum

Islam Harapan andaTegal. Dua demensi utama dalam penelitian ini adalah

bimbingan rohani Islam dan memelihara kesabaran pasien, sedangkan penulisan

yang penulis lakukan lebih fokus pada metode rohaniawan Muslim dalam

memotivasi .

Skripsi tentang “Peran Bimbingan Rohani Islam Dalam Memotivasi Pasien

PraPersalinan Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta”.

FakultasUshuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta. Kajian pada penelitian ini

adalah untuk menggambarkan dan mengetahui sejauh mana bimbingan rohani

Islam berperan dalam memotivasi pasien pra persalinan di rumah sakit PKU

Muhammadiyah Surakarta. Dalam penelitian ini adalah memotivasi pasien pra

persalinan sedangkan penulis lebih fokus kepada memotivasi kesembuhan pasien

rawat inap.

Page 30: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

19

Skripsi Nurul Islam yang berjudul “Pengaruh Bimbingan Rohani Islam

Terhadap Bantuan Penyembuhan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Islam

Klaten” pada tahun 2002. Nurul Islam mengkaji hubungan timbal balik antara

pemberian layanan bimbingan rohani Islam terhadap proses penyembuhan pasien

terutama yang mengalami rawat inap dirumah sakit Islam Klaten. Sedangkan

penulisan yang penulis lakukan lebih fokus kepada metode rohaniawan muslim

dalam memotivasi bagi pasien rawat inap .

Skripsi Muhammad Lazi Bin Yusuf, tahun 2009. “Metode Bimbingan dan

Konseling Islam Terhadap Narapidana (Studi Pada Pusat Pemulihan Akhlak,

Jabatan Penjara Masyia, Muar, Negeri Johor). Metode Bimbingan dan konseling

Islam merupakan suatu proses memerlukan dukungan dari berbagai pihak agar

dapat berhasil lima faktor pendukung konseling yaitu Stuktur, inisiatif, tantangan,

kualitas klien dan kualitas konselor, semua aspek diatas perlu saling melengkapi

bagi memastikan pemulihan terhadap narapidana pembangunan rohani yang

membekali narapidana dengan bimbingan keagamaan, melalui bimbingan

keagamaan, pihak pusat pemilihan akhlak, Muar telah mengadakan berbagai

penelitian pendekatan kepada narapidana yang beragama Islam, aktivitas

keagamaan yang dilaksanakan, seperti melakukan ibadah shalat jama’ah, puasa,

membaca Al-Qur’an yang benar, Ilmu hadits, Tauhid, ibadah seperti ceramah-

ceramah Islam. Perbedaan penelitian yang saya buat dimana penelitian saya lebih

memfokuskan kepada metode rohaniawan muslim dalam memotivasi.28

Skripsi Sehibul Huda,tahun 2014 judul, “ Pola Bimbingan Kerohaniawan

Bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Jambi”.

Bagaimana pola (cara) bimbingan kerohanian dilapas II A Kota Jambi bagi

narapidana yang beragama Islam adalah tentang syari’at Islam yaitu dalam

pengenalan Islam di lapas kelas II A Kota Jambi dalam bimbingan kerohanian

bagi narapidana yang beragama Islam dengan cara tentang syari’at Islam, seperti :

Iqro’, shalat, membaca Al-Qur’an, keimanan, doa, zikir, puasa dan wudhu,

tentang orang-orang yang beriman dan bertaqwa, tentang thaharah (bersuci), adab

28Muhammad Lazi Bin Yusof, Metode Bimbimgan dan Konseling Islam Terhadap

Narapidana, (Studi Pada Pusat Pemulihan Akhlak, Jabatan Penjara Masyia Muar, Negeri Johor),

(Skripsi 2009), 64.

Page 31: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

20

yang baik, dan tentang mengurus jenazah serta mandi wajib, tausyiah, dan lain

sebagainya. Dalam bimbingan kerohanian bagi narapidana yang beragama Islam

dengan cara taubat nasuha yaitu : menghentikan perbuatan maksiat dan dosa,

menyesali segala dosa yang diperbuat, berjanji dengan sepenuh hati untuk tidak

mengulangi perbuatan dosa dan jika dosa berkaitan dengan orang lain,maka harus

meminta maaf atau menggantikan terlebih dahulu kepada orang yang

bersangkutan.29Perbedaan dengan penelitian yang saya buat dimana penelitian

saya lebih fokus pada pasien rawat inap bagaimana metode rohaniawan muslim

dalam memotivasi bagi pasien rawat inap di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi.

29Sehibul Huda, Pola Bimbingan Kerohanian Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan

Kelas II A Kota Jambi, Skripsi 2014), 87.

Page 32: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

21

BAB II

PROFIL RUMAH SAKIT DR. BRATANATA JAMBI DAN

ROHANIAWAN MUSLIM

A. Rumah sakit Dr. Bratanata Jambi.

1. Sejarah dan Perkembangan.

Bangunan dan tanah merupakan bekas Militer Hospital pada zaman

penjajahan Belanda, sejak proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Militer

Hospital Jambi diserahkan dari KNIL kepada TNI-AD. Pada saat penjajahan

Jepang dikuasai oleh Jepang, pada saat clash kedua tahun 1948, diambil alih oleh

Belanda kemudian diserahkan kepada TNI-AD, tahun 1949 karena Rumah Sakit

Umum belum mempunyai gedung sendiri maka untuk sementara waktu

menumpang di Militer Hospital Jambi, Rumah Sakit Umum menempati 70

bagian, Militer Hospital menempati 30 bagian, karena pada saat itu organisasi

TNI-AD baru setingkat Batalyon.

Berdasarkan Sprint Kasad No. SP 1953/1959 tanggal 06 Oktober 1953

Resimen Inf 44-TT-II beralih menjadi Korem Jambi, berdasarkan Sprint tersebut

diatas nama DKAD Komplek Jambi digunakan secara resmi. Berdasarkan Surat

Keputusan Pangdam IV/SWJ No. KPTS-022/1961, Januari 1961, Korem Jambi

diresmikan menjadi Korem Garuda Putih Jambi, bersamaan dengan itu nama

DKAD Komplek Jambi dirubah menjadi Rumah Sakit TK. IV/421 dan Kesrem.

Berdasarkan Skep Kasad No. Skep/76/X/1985 tanggal 25 Oktober 1985,

organisasi tugas kesehatan komando darat militer Rumah Sakit TK/IV/421

berubah menjadi Rumah Sakit TK. IV 02-07-03 dan Kesrem berubah menjadi

Denkesyah 02.04.02. Berdasarkan Surat Pangdam II/SWJ No.B/968/IX/2004

tanggal 10 September 2004 nama Rumah Sakit TK.IV 02-07-03 berubah menjadi

Rumah Sakit Dr. Bratanata Unang Jambi.

Rumah sakit dr. Bratanata terletak di Jalan Raden Mattaher No. 33 Jambi,

lebih dikenal dengan sebutan Rumah Sakit DKT berdiri sejak tahun 1918

merupakan gedung peninggalan Belanda yang difungsikan mempunyai tugas

21

Page 33: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

22

pokok sebagai tempat pelayanan dan pengobatan para Prajurit Tentara, PNS TNI

dan keluarga serta juga berperan ganda membantu masyarakat umum dalam

memberikan pelayanan dan pengobatan.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi Rumah Sakit kebanggaan TNI yang berdaya saing sekaligus

global sekaligus menjadi tempat pelayanan kesehatan unggulan bagi

masyarakat.

b. Misi

1. Memenuhi kebutuhan anggota TNI dan keluarganya akan pelayanan

kesehatan sesuai kemampuan dan fasilitas yang tersedia.

2. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada masyarakat

dengan tidak membedakan status sosial.

3. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sehingga dapat

berperan dalam mengembangkan dan kemajuan rumah sakit.

B. Profil Rohaniawan Muslim di Rumah Sakit Dr. Bratanata

1. Struktur Organisasi Rohaniawan Muslim

Managemen rohaniawan muslim di rumah sakit bisa berjalan optimal, maka

diperlukan struktur organisasi yang jelas dan teratur . Struktur organisasi tersebut

berfungsi mengatur kedudukan, tugas dan tanggung jawab petugas rohaniawan

muslim, khusus rumah sakit Dr. Bratanata Jambi belum memiliki stuktur

organisasi dalam pelaksanaan bimbingan, dalam hal ini seorang rohaniawan

muslim bekerja dengan pengalaman yang didapatkan ketika melihat dan

mempelajari metode-metode rohaniawan muslim di RSUD Raden Mattaher, dan

pengalaman yang dimilikinya, akan tetapi dalam pelaksanaannya rohaniawan

muslim dalam memberikan bimbingan rohani Islam berjalan sesuai dengan yang

diinginkan.30

30Abdullah dan Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 22

Februari 2019, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis

Page 34: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

23

Berdasarkan hasil wawancara dengan rohaniawan muslim Abdullah dan

Hatta selaku pembimbing rohani Islam di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi,

mereka menjelaskan :

[S]ebagai seorang rohaniawan muslim di rumah sakit Dr. Bratanata

Jambi ini, mempunyai tugas dan fungsi layaknya seperti perawat lainnya,

dalam hal stuktur kepegawaian rumah sakit kita berdua masuk dibagian

stuktur keperawatan dan pelayanan, bagian non medis, akan tetapi tidak

tertulis dengan nyata.31

Jadi, rohaniawan muslim tidak tertulis secara nyata dalam struktur

organisasi rumah sakit Dr. Bratanata Jambi.

2. Keadaan Rohaniawan Muslim

Rumah sakit Dr. Bratanata Jambi memiliki tiga orang rohaniawan muslim

yaitu rohaniawan pertama H. Abdullah yang merupakan alumni Pondok Pesantren

di Tahtul Yaman, dan rohaniawan kedua yaitu H. Hatta, S.Ag yang merupakan

alumni S1 jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Gunung Djati, kemudian

rohaniawan yang ketiga yaitu Arbaiyah merupakan alumni S1 jurusan Pendidikan

Agama Islam di STAI Ma’arif Jambi, walaupun beliau bertiga berbeda alumni

akan tetapi mereka cukup profesional menjadi seorang rohaniawan muslim,

rohaniawan Abdullah, Hatta dan Arbaiyah di rumah sakit Dr. Bratanata jambi

bekerja sudah hampir 12 tahun beliau bertiga memiliki peran penting dalam

terlaksananya bimbingan rohani Islam di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi, dalam

hal ini rohaniawan Abdullah, Hatta dan rubaiah memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Pelaksana bimbingan rohani Islam bagi pasien rawat inap.

b. Memberikan santunan rohani kepada pasien agar pasien dapat sehat

secara fisik dan batinnya.

c. Memberikan motivasi kepadapasien agar pasien termotivasi cepat

sembuh, dan memberikan motivasi kepada keluarga pasien agar

diberikan kesabaran.

d. Memberikan bimbingan rohani Islam dengan memasuki ruangan-ruangan

pasien.

e. Mendoakan pasien agar diberikan kesabaran dan ketenangan.

31Abdullah dan Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 22

Februari 2019, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis

Page 35: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

24

Seorang rohaniawan muslim hanya bertugas sebagai pembimbing saja diluar

itu bukan tanggung jawab seorang rohaniawan muslim, dalam pelaksanaanya

bimbingan rohani Islam tetap berjalan dengan baik.

3. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana untuk rohaniawan muslim merupakan bagian integral

yang tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan program bimbingan rohani Islam,

akan tetapi dirumah sakit Dr. Bratanata Jambi tidak memiliki ruangan bagi

petugas rohaniawan muslim.

Seorang petugas rohaniawan muslim memberikan bimbingan dengan cara

masuk keruangan-ruangan pasien untuk memberikan bimbingan, dalam hal ini

tidak terlalu lama untuk satu pasien waktu pemberian bimbingan rohani sekitar 5-

10 menit.32

Berdasarkan hasil wawancara dengan rohaniawan Abdullah selaku

rohaniawan muslim dirumah sakit Dr. Bratanata Jambi, beliau menjelaskan :

[S]aya memberikan bimbingan kepada pasien melakukannya setiap hari

selasa, rabu dan kamis, dalam pelaksanaannya dimulai dari jam 08.30

wib sampai 10.00 wib, dan masuk keruangan-ruangan pasien dan

memberikan bimbingan kepada pasien yang beragama muslim dan jika

ada agama non muslim yan meminta diberi bimbingan dan didoakan

beliau pun mengabulkannya permintaan pasien tersebut, dalam

memberikan bimbingan lama waktu memberikan berbeda-beda tapi rata-

rata 5-10 menit.

Meskipun demikian rohaniawan muslim tidak pernah memberikan

bimbingan rohani Islam untuk membingungkan pasien dengan keyakinannya dan

juga tidak untuk mengajak atau mempengaruhi pasien untuk berpindah keyakinan.

32Abdullah, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 22 Februari 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis.

Page 36: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

25

BAB III

PELAKSANAAN METODE BIMBINGAN ROHANI ISLAM OLEH

ROHANIAWAN MUSLIM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI

TERHADAP PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DR.

BRATANATA JAMBI

A. Bimbingan Rohani Islam Oleh Rohaniawan Muslim Terhadap Pasien Rawat

Inap Di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi

Al-Qur’an memerintahkan umat Islam untuk melakukan kewajiban

berdakwah kepada siapa saja, tak terkecuali kepada pasien. Al-Qur’an

merupakan sumber ajaran agama Islam yang menjadi landasan dasar dalam

berdakwah. Bimbingan Rohani pasien merupakan salah satu bagian dari

kegiatan dakwah karena merujuk kepada landasar dasar dakwah, membimbing

pasien juga merupakan kewajiban dakwah seorang muslim.

Menurut penuturan rohaniawan Abdullah dan Hatta selaku rohaniawan

muslim di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi :

[D]iajarkan agama Islam, agama adalah nasehat tentang orang sakaratul

maut ajarkanlah dan bimbinglah orang-orang yang mendekati kematian,

orang-orang yang gelisah. Di berikan kepada empat kelompok koma,

gelisah, sakit biasa dan keluarga pasien. Dengan bimbingan diharapkan

pasien bisa tenang dalam menjalani pengobatan dan sabar menanti

kesembuhan.33

Pasien yang sakit memerlukan bantuan dorongan mental. Hal ini adalah

sisi kebutuhan lain yang tidak boleh diabaikan.34Pasien yang sakit selalu

dihadapkan pada perasaan, yaitu timbulnya goncangan mental dan jiwa

mengenai penyakit yang dideritanya. Orang sakit bukan hanya memerlukan

bantuan fisik saja tetapi juga bantuan non fisik berupa bimbingan rohani Islam.

Bimbingan rohani Islam adalah pelayanan yang memberikan bantuan

rohani kepada pasien dan keluarganya dalam bentuk pemberian motivasi agar

33Abdullah dan Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 22

Februari 2019, Mushola Rumah Sakit Dr. Bratanata, Rekaman Audio. 34Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam, (Jakarta : Rajawali Press, 2009), 65

25

Page 37: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

26

tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan,dengan memberikan tuntunan do’a,

cara suci, shalat dan amalan ibadah yang dilakukan dalam keadaan sakit.35

Orang sakit tentunya merasakan tubuhnya tidak enak dan tidak stabil.

Peran rohaniawan muslim sangat diperlukan sekali guna penyembuhan dari

segi psikisnya. Bimbinga rohani Islam sangat penting bagi penyadaran orang

sakit, yang dalam penelitian ini, para pasien rawat inap yang ada di rumah sakit

Dr. Bratanata Jambi. Rohaniawan muslim terus melakukan bimbingan agar

pasien selalu menjalankan perintah agama.

Bimbingan rohani islam adalah suatu pelayanan bantuan yang diberikan

perawat rohani islam kepada pasien atau orang yang membutuhkan yang

sedang mengalami masalah dalam hidup keberagamaannya, ingin

mengembangkan dimensi dan potensi keberagmaanya seoptimal mungkin,

baik secara individu maupun secara kelompok, agar menjadi manusia yang

mandiri dan dewasa dalam beragama, dalam bimbingan akidah, ibadah, akhlak

dan muamalah, melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung

berdasarkan keimanan dan ketaqwaan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan

Hadist.

Bimbingan rohani Islam untuk orang sakit sangat dibutuhkan dalam

masa perawatan karena orang sakit perlu mendapatkan terapi untuk menjaga

kesehatan pribadinya. Di sini, rohaniawan muslim berperan langsung

menangani atau membantu orang sakit sekaligus memberikan terapi.

Proses pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit, apakah mental,

spiritual, moral maupun fisik dengan melalui bimbingan Al-Qur’an dan As-

Sunnah.

Sedangkan bimbingan rohani Islam pada pasien adalah kegiatan yang di

dalamnya terjadi proses bimbingan dan pembinaan rohani kepada pasien di

rumah sakit sebagai upaya penyempurnaan ikhtiar medis dengan ikhtiar

spiritual. Proses bimbingan yang telah dilakukan oleh tenaga kerohanian yang

35Bukhori Baidi, Optimalisasi Sistem Pelayanan Kerohanian Bagi Pasien Rawat Inap,

laporan Penelitian, (Semarang : Pusat Penelitian Walisongo, 2005), 33

Page 38: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

27

merupakan usaha untuk memberikan ketenangan dan kesejukan hati dengan

dorongan dan motivasi untuk tetap bersabar, bertawakal, dan senantiasa

menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah.36

Bimbingan rohani Islam sebagai terapi keagamaan sangat diperlukan

dalam upaya memberikan suatu nasehat kepada pasien atau orang sakit untuk

mengikuti petunjuk agama Islam agar mereka selalu mengingat Allah dan

bersabar dalam menghadapi cobaan.37

Oleh karena itu, dirumah sakit dibutuhkan seorang rohaniaan muslim,

pasien yang sedang sakit membutuhkan pengobatan fisik, selain itu juga

membutuhkan pendekatan-pendekatan secara individual baik dari para dokter,

perawat medis maupun rohaniawan muslim.

Urgensi bimbingan rohani Islam oleh rohaniawan muslim terhadap

kondisi pasien.38

1. Menyakinkan pasien untuk optimis terhadap kesembuhan penyakitnya.

2. Menyakinkan pasien untuk mengikuti proses perawatan dengan baik

sampai sembuh.

3. Menyadarkan pasien perihal berbagai konsep sehat dan sakit menurut

ajaran Islam.

4. Memahamkan pasien bahwa kondisi kejiwaan sangat berpengaruh terhadap

kesehatan jasmani.

5. Mengajak pasien untuk bersikap tenang dan sabar sebagai wujud terapi

untuk mempercepat kesembuhan.

6. Membantu individu menyesuaikan diri terhadap gangguan kesehatan

sepanjang siklus hidupnya.

7. Memberikan perto;ongan kepada pasien yang mengalami kegelisahan

dalam menghadapi penyakitnya.

36Salim, Samsudin, Bimbingan Rohani Pasien Upaya Mensinergikan Layanan Medis

dan Spiritual di Rumah Sakit. (Seminar Nasional, 2005). 37Umi Haniatu, “Urgensi Bimbingan Rohani Islam”, diakses melalui alamat

http://library.Walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1-2006-

umihaniatu1416bab2_110-0.pdf, tanggal 21 Maret 2019. 38Abdullah, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 25 Februari 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis.

Page 39: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

28

8. Memberikan bimbingan tentang makna sakit secara agamis.

9. Memberikan pertolongan kepada pasien yang mengalami sakarotul maut,

dan mendampingi agar pasien meninggal dalam khusnul khotimah.

10. Menolong keluarga untuk dapat menerima kondisi atau kematian pasien.

11. Membantu pasien menyelesaikan segala permasalahan yang dapat

menghambat kesembuhannya.

12. Mengajarkan kepada pasien untuk berikhtiar dalam menghadapi sakit yaitu

berobat pada ahlinya (berikhtiar dengan cara-cara yang benar).

13. Mengingatkan pasien agar tetap menjalankan ibadah sesuai dengan

kemampuannya.

14. Mengusahakan agar pasien memperhatikan berbagai hal yang mendukung

kesembuhan seperti kebersihan pakaian dan tempat tidur.

15. Memberikan kekuatan moril kepada pasien yang akan menjalankan operasi

atau sedang kesakitan.

16. Membantu pasien dan keluarga dalam mengatasi masalah psikis, sosial, dan

agama agar mempercepat kesembuhan pasien.

17. Melakukan pendampingan/advokasi pada pasien dan keluarganya yang

menderita trauma atau kritis.

B. Metode Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam Oleh Rohaniawan Muslim

Terhadap Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi.

Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan dalam

proses yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang digunakan maka akan

semakin baik. Metode berasal dari kata methodos dalam Bahasa Yunani yang

berarti cara atau jalan.

Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk suatu pekerjaan agar

tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

Page 40: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

29

ditentukan.39Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu

tujuan, karena kata metode berasal meta yang berarti melalui dan bodos berarti

jalan. Metode lazim diartikan sebagai jarak untuk mendekati masalah sehingga

diperoleh hasil yang memuaskan, sementara teknik merupakan penerapan

metode tersebut dalam praktek.40

Metode adalah salah satu cara yang dilalui untuk mencapi tujuan.

Adapun metode yang digunakan oleh rohaniawan muslim dalam memberikan

layanan rohani pasien yaitu dengan menggunakan metode langsung dan tidak

langsung, dimana rohaniawan muslim melakukan komunikasi tatap muka

(face to face). Sedangkan dalam garis besarnya teknik penyampaian layanan

rohaniawan muslim di rumah sakit Dr. Bratanata dapat dikelompokkan

sebagai berikut :

1.Metode langsung (dengan lisan)

Metode langsung adalah metode yang dilakukan di mana

pembimbing (rohaniawan) melakukan komunikasi langsung (bertatap muka

dengan pasien). Bahwa bimbingan langsung berarti pelayanan bimbingan

yang diberikan kepada klien oleh tenaga bimbingan (rohaniawan) sendiri,

dalam suatu pertemuan tatap muka dengan satu klien atau lebih.41 Metode ini

dapat disampaikan dengan tiga acara yaitu :

a. Face to face

Metode yang pertama yaitu metode langsung face to face. Metode

ini dilakukan dengan kunjungan langsung, dikarenakan pasien rumah

sakit tidak dalam ruangan yang sama, selain itu juga mempertimbangkan

kondisi fisik pasien. Dalam pelaksanaanya petugas rohani sebelum

menyampaikan materi terlebih dahulu, mengucapkan salam terlebih

dahulu selanjutnya memperkenalkan diri dan mengajak pasien untuk

39Setiawan Topan , “MetodePenelitian” , diakses melalui alamat

https://setiawantopan.wordpress.com/2012/02/22/metode-penelitian-dan-metode-penelitian/,

tanggal 22 Maret 2019. 40Isep Zainal Arifil, Bimbingan Penyuluhan Islam, (Jakarta : Rajawali Press, 2009), 43. 41Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Jakarta : Gramedia

Widiasarana Indonesia, 1991), 39.

Page 41: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

30

berbincang-bincang atau berdialog tentang masalah-masalah yang

berhubungan dengan agama seperti shalat, do’a-do’a dan lain-lain.

Dialog tentang keagamaan tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga

pasien tidak merasa diceramahi jadi petugas rohani berusaha

mengarahkan pembicaraan tentang penyakit ataupun keluhan pasien.

Bimbingan rohani dengan metode ini berupa pemberian nasehat-nasehat

islami. Nasehat-nasehat islami tersebut berupa kata-kata yang

membangun motivasi pasien dan membangkitan semangat. Karena

penderita sangat heterogen, santunan spiritual cara ini sangat efektif.

Disamping itu penderita yang dilarang berjalan juga dapat didatangi.

b. Media Air

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Metode bimbingan yaitu

metode langsung adalah metode yang dilakukan di mana pembimbing

(rohaniawan muslim) melakukan komunikasi langsung (bertatap muka dengan

pasien). Dari metode di atas dapat memberikan gambaran tentang metode

yang selayaknya digunakan oleh para rohaniawan muslim dalam melakukan

bimbingan kepada para pasien di Rumah Sakit.

C. Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam Oleh Rohaniawan Muslim Terhadap

Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi.

Pelaksanaan bimbingan rohani Islam oleh rohaniawan muslim bagi

pasien rawat inap di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi dilakukan dengan tahap-

tahap yang biasa dilakukan oleh seorang rohaniawan muslim pada umumnya,

sebelum memberikan bimbingan rohani Islam rohaniawan muslim harus

mengoreksi dirinya terlebih dahulu baik dari segi kesehatan, keahlian dalam

pelaksanaan bimbingan rohani Islam, pengetahuan tentang bimbingan rohani

Islam, apakah dirinya sudah merasa baik atau belum.

Pukul 08.00 rohaniawan muslim mengunjungi pasien ke ruangan.

Sebelum mengunjungi pasien, rohaniawan muslim mencari informasi pasien

yang akan di bimbing dengan perawat yang bertugas di ruangan tersebut.

Rohaniawan bertanya kepada perawat lalu perawat memberikan sebuah buku

Page 42: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

31

khusus rohaniawan dan rohaniawan melihat pada buku tersebut lalu jika di

buku ada nama pasien yang mau di beri bimbingan maka rohaniawan akan

bertanya pasien tersebut diruangan mana dan nomor berapa ruangannya, maka

dengan sendirinya salah satu perawat akan menunjukkan sekaligus

mengantarkan rohaniawan muslim ke ruangan pasien yang akan di beri

bimbingan.

Adapun tahap-tahap dalam pelaksanaan bimbingan rohani Islam oleh

rohaniawan muslim ini sebagai berikut :42

1. Tahap awal yang harus di lakukan oleh rohaniawan muslim dalam

pelaksanaan bimbingan rohani Islam ketika pasien sedang sakit terlebih

dahulu mengetuk pintu, lalu mengucapkan salam. Saat masuk kedalam

ruangan rohaniawan muslim memeberikan senyuman yang tulus kepada

pasien maupun keluarga pasien. Karena menurut rohaniawan muslim,

senyum adalah daya pikat nomor satu dalam pembedaan mendasar antara

senyum komunikasi. Perlu di ingat bahawa seorang rohaniawan muslim,

dalam hal ini pembimbing rohani di rumah sakit dengan senyum-senyum

yang lain, adalah senyum yang tulus yang terpancar dari hati. Fungsinya

yaitu membantu menghilangkan kecurigaan terlebih dari pasien. Ekspresi

perhatian kepada pasien diharapkan dapat menenangkan pasien. Menyapa

dengan baik dan sopan, memeberikan kesan simpatik terhadap pasien, agar

saat proses pelaksanaan bimbingan rohani Islam pasien tidak merasa

terganggu ataupun marah, karena pasien yang sakit biasanya cenderung

emosi.

2. Memperkenalkan diri kepada pasien dengan bahasa dan sikap santun, ramah

dan penuh perhatian serta menunjukkan sikap ikut prihatin atas cobaan

penderitaan sakit yang diterimanya. Karena dikhawatirkan jika datang

secara tiba-tiba aka nada kebingungan tersendiri baik dari pasien ataupun

keluarga pasien, menjalin komunikasi yang baik sehingga proses

bimbingan rohani Islam berjalan dengan baik. Agar lebih dekat secara

42Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 26 Februri 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis

Page 43: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

32

emosi dengan pasien maupun keluarga pasien, rohaniawan muslim bertanya

tentang nama pasien, asal pasien, keadaan pasien, dan hal lain yang

dianggap perlu.

3. Ketika proses pelaksanaan bimbingan rohani Islam dilakukan pasien yamg

masih dalam kondisi normal artinya bisa diajak komunikasi dengan baik

maka, pemberian bimbingan rohani Islam dilakukan dengan cara :43

a. Pasien dan keluarganya diajak berdoa bersama yang dibimbing oleh

petugas rohani (rohaniawan muslim) serta pasien dan keluarganya

dianjurkan untuk selalu sering berdo’a sendiri.

b. Pasien diberi pengertian agar dapat memahami segala cobaan dan ujian

yang sedang dihadapinya dengan sabar dan ikhlas.

c. Pasien dan keluarganya selalu diingatkan agar selalu ingat kepada Allah

dan tidak meninggalkan ibadah seperti sholat dan memebaca Al-Qur’an.

d. Pasien diberi pengertian kalau penyakit yang sedang dideritanya berasal

dari Allah SWT dan Allah pula yang akan menyembuhkannya.

e. Pasien dan keluarganya diberi pengertian dan dianjurkan untuk tidak

berobat kepada pengobatan yang dilarang oleh agama seperti

pengobatan kedukun, paranormal dan lain sebagainya.

f. Menumbuhkan sikap optimis kepada pasien bahwa penyakitnya akan

cepat sembuh.

g. Pasien diarahkan untuk tidak banyak berfikir, terutama bagi pasien yang

ekonominya lemah diarahkan untuk tidak memikirkan biaya pengobatan

dulu. Serta bagi pasien yang sakit karena banyaknya masalah maka

dianjurkan untuk bisa tidak memikirkan masalahnya dulu.

h. Selanjutnya tanyakan kondisi pasien dan keluhan pasien apa yang

sedang dirasakannya, ketika pasien ditanya tentang keluhan banyak yang

mengatakan bahwa minum obat terus menerus tapi penyakit tak kunjung

sembuh, dan bahkan menghabiskan waktu dirumah sakit tapi tak ada

perubahan, disinilah rohaniawan sangat diperlukan untuk memberikan

43Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 26 Februari 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis.

Page 44: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

33

sedikit nasehat agar mengerti tentang faedah sakit, dan hendaknya

rohaniawan muslim mendekati pasien, menjelaskan secara perlahan agar

pasien mengerti atas apa yang disampaikan dan membutuhkan waktu

sekitar 5-10 menit untuk satu pasien.

Contoh :

Pasien tersebut seorang ibu-ibu, ditanya kabarnya terlebih dahulu, kemudian

lontarkan beberapa pertanyaan misalnya sudah berapa hari dirawat, dan

bagaimana perkembangannya , sehingga ketika pasien berbicara tentang

keluhan-keluhannya disitulah rohaniawan muslim sampaikan bahwa penyakit

datangnya dari Allah, dan sebagai hamba yang baik haruslah sabar dan ikhlas

atas ketentuan Allah, semoga dengan sakit tersebut dosa yang ada pada diri

pasien dapat berguguran dan masih banyak hikmah yang lain dibalik rasa sakit

yang Allah berikan, setelah itu sampaikan kewajibannya.

4. Mendoakan pasien, pasien yan sakit memerlukan bantuan dorongan mental.

Proses memberikan bimbingan pelayanan doa kepada pasien di rumah sakit

dapat dilakukan dengan beberapa proses.44

a. Pada saat memberikan bimbingan hendaknya rohaniawan muslim adalah

orang yang professional dari segi Agama.

b. Pada dasarnya kekuatan doa adalah untuk memberikan sedikit ketenangan

untuk pasien agar bisa menjalani ujian yang Allah beri, semoga sakit ini

bisa memberi hikmah dalam hidupnya.

Dalam memberikan bimbingan doa dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut:45

1) Dipimpin untuk beristigfar.

2) Kemudian pasien dituntun untuk membaca Al-Fatihah secara perlahan.

3) Pasien ikut mengaminkan doa-doa yang dibaca oleh rohaniawan muslim.

44Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 26 Februari 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis. 45Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 26 Februari 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis.

Page 45: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

34

4) Dan jika keadaan pasien memungkinkan pasien dipersilahkan untuk

membaca doa sendiri yang diketahui dan rohaniawan muslim ikut

mengaminkan.

Menurut penuturan rohaniawan muslim Arbaiyah adapun doa yang sering

digunakan oleh rohaniawan muslim di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi :

[S]eperti do’a malaikat kepada manusia contohnya mohon ampunan, minta

bukakan pintu taubat, dan rahmat Allah karna siang dan malam adalah

bagian rahmat Allah, jadi kalau orang minta rahmat Allah cakupannya luas.

Sehat juga sudah cakupan rahmat Allah.46

Cara pemberian layanan bimbingan diatas dengan tujuan agar pasien

maupun keluarganya dapat menyadari kembali akan eksistensinya sebagai

mahluk Allah SWT. Sedangkan pemberian bimbingan rohani kepada anak-anak,

rohaniawan muslim lebih banyak bercerita, memotivasi dan slalu mengingatkan

agar makan dan minum secara teratur, tidak boleh jajan disembarang tempat,

jangan lupa minum obat dan lainnya. Disamping itu rohaniawan muslim

memberikan bimbingan kepada keluarganya agar tetap sabar dan slalu

memotivasi dan membesarkan hati sang anak.

5. Wawancara dengan rohaniawan muslim Arbaiyah selaku pembimbing rohani

Islam di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi, beliau mengatakan :

[D]iajarkan cara-cara beribadah ketika pasien sakit seperti berwudhu,

tayammum dan sholat. Pada saat pasien sakit kebanyakan mereka tidak

mengetahui cara-cara ibadah, dan mereka lupa untuk beribadah, dan bahkan

takut untuk sholat karena merasa diri mereka kotor atau najis, pada saat itu

saya bahwa kalau orang sakit jika hendak beribadah dan mengambil air

wudhu sementara dalam keadaan sakit apa lagi menggunakan infus, dan

ada pasien yang tidak bisa kena air maka bisa diganti dengan

bertayammum. Menyapu muka dengan debu yang menempel pada dinding

atau tampat lain :47

Adapun bimbingan ibadah yang dilakukan rohaniawan muslim dirumah

sakit Dr. Bratanata Jambi meliputi :48

a. Bimbingan Wudhu

46Arbaiyah, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 27 Februari 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata, Rekaman Audio. 47Arbaiyah, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 27 Febuari 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis. 48Arbaiyah, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 27 Februari 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis.

Page 46: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

35

Bimbingan wudu yan dilakukan rohaniawan muslim adalah

memberikan pengetahuan wudhu dan tatacara wudhu kepada pasien

meliputi:

1) Pengertian Wudhu

Secara Bahasa, wudhu berasal dari kata wadha-wadhu’a-wudhuan

yang berarti bersih, baik atau elok. Al-wadha’ah berarti keelokan,

keindahan dan kebersihan. Pendek kata, derivasi kata-kata tersebut

terkait dengan gambaran kebersihan, kebaikan dan keelokan. Dalam

terminology fiqih, wudu berarti membersihkan beberapa bagian tubuh

dengan air sebelum mendirikan shalat.49

2) Rukun atau Fardhu Wudu

a) Niat karena Allah.

b) Membasuh muka.

c) Membasuh kedua tangan sampai siku.

d) Menyapu kepala.

e) Membasuh kedua telapak kaki.

f) Tertib.50

b. Bimbingan Tayammum

Bimbingan tayammum yang dilakukan rohaniawan muslim ialah

memberikan pengetahuan tatacara tayammum kepada pasien meliputi :

1) Pengertian Tayammum

Secara Bahasa tayamum berasal dari kata tayammum yang berarti

bersengaja atau tujuan. Akan tetapi, arti tayamum secara syara adalah

menyapu muka dan kedua tangan dengan debu dari tanah atau debu yang

menempel didinding, dibatu atau tempat-tempat lain.51

2) Syarat Umum Tayamum

a) Sudah masuk waktu shalat.

49Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah Bimbingan

Psikoterapi Islam, (Jakarta : Rajawali Press, 2009), 81 50Hasbullah Ahmad, Mewujudkan Ketenangan Jiwa, (Jakarta Selatan : Gaung Persada

Press, 2012), 31. 51Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta : Fajar

Pustaka Baru, 2004), 182.

Page 47: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

36

b) Sudah berusaha mencari air atau sudah diketahui sulit mendapat air

atau tidak dapat menggunakan air kerena beberapa sebab.

c) Dengan debu dari tanah atau debu umumnya.

d) Membersihkan terlebih dahulu najis apabila terdapat material najis

(yaitu dengan teknik istinja).

3) Rukun atau Fardhu Tayamum

a) Niat karena Allah.

b) Mengusap muka dengan debu tanah atau debu lain.

c) Mengusap kedua tangan dengan debu tanah atau debu lain.

d) Menertibkan rukun-rukun, yaitu dikerjakan secara berurut mengusap

muka dahulu baru tangan.52

Dasar bertayamum adalah Al-Qur’an surah Al-Maidah (5) : 6

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan

shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah

52Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah Bimbingan

Psikoterapi Islam, 90.

Page 48: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

37

kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu

junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali

dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak

memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah

mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu,

tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya

bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Maidah : 6)53

Menurut penuturan Hatta selaku rohaniawan muslim di rumah sakit

Dr. Bratanata Jambi:

[T]idak dipaksa dalam mengerjakan sholatnya, apalagi jika ditemukan

pasien yang benar-benar tidak bisa melaksanakan sholat lagi, hanya saja

kita selaku orang yan beriman wajib untuk mengingatkan satu sama lain

tentang sholat dan ibadah pasien, dijelaskan bahwa ketika tidak bisa sholat

dalam keadaan berdiri maka dipersilahkan untuk sholat duduk, tidak bisa

duduk dengan berbaring, tidak bisa berbaring dengan isyarat.54

Jadi dalam pelaksanaannya shalat bagi pasien dapat dilaksanakan

melalui beberapa cara sebagai berikut :55

c. Materi yang di Sampaikan Oleh Rohaniawan Muslim yaitu Bimbingan

Shalat Untuk Orang Sakit56

1) Tetap menutup aurat, dalam keadaan suci, yaitu tidak berhadas besar

atau kecil, berwudu atau bertayamum (sendiri atau dibantu orang lain,

seperti oleh perawat medisyang mampu atau khusus perawat rohani),

badan, pakaian, dan tempatnya bersih dari najis.

2) Jika terpaksa tidak dapat steril dari material atau unsur-unsur najis,

lakukanlah shalat apa adanyan walaupun dalam konsdisi terkena najis

atau tidak dapat menghindari hal-hal yang terkait dengan najis.

3) Bila pasien masih dapat bergerak dengan normal, sebaiknya lakukanlah

shalat dengan berdiri, baik melaksanakannya sendiri, dibantu orang lain

53Al-Muyassar, Al-Qur’an dan Terjemahnya oleh Anwar Abu Bakar yang disempurnakan

oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an , (Bandung Sinar Baru Algesindo, 2015), Hal 55

54Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 28 Februari 2019,

Catatan Penulis. 55Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 28 Februari 2019,

Catatan Penulis. 56Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah Bimbingan

Psikoterapi Islam, 102.

Page 49: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

38

atau ikut berjamaah dimushalla atau masjid kecuali ada saran dari dokter

untuk tetap ditempat, lakukanlah shalat ditempat.

4) Jika pasien tidak dapat shalat dengan berdiri, lakukanlah shalat sambil

duduk. Caranya : ambillah posisi duduk iftirasy dengan menghadap

kiblat, kemudian takbiratul ihram seperti biasa dalam keadaan normal.

Pada waktu ruku cukup dengan meletakkan kedua tangan dilutut diikuti

dengan menundukkan kepala, bangkit dari ruku jika mampu dengan

mengangkat kedua tangan sambal membaca sami’allahu.., kemudian

sujud dilakukan seperti biasa.

5) Jika tidak mampu bersujud karena berat atau sakit dikepala yang luar

biasa, atau terdapat organ yang terganggu jika ditekuk, ini pun cukup

menundukkan kepala dan sedikit membungkuk kedepan atau dengan

isyarat sedikit menunduk. Pada waktu tasyahud akhir jika mampu

lakukan dengan mengambil posisi duduk tahiyat akhir (tawarruk) seperti

biasa, tetapi jika terasa sulit cukup dalam posisi awal, yaitu duduk

iftirasy kemudian mengakhiri sahalat.

6) Apabila pasien tidak mampu melakukan shalat sambil duduk, lakukan

shalat sambil berbaring. Usahakan dapat menghadap kiblat, caranya jika

kebetulan posisi tempat tidur pasien kepalanya diutara dan kaki diarah

selatan, tinggal miringkan posisi tubuh untuk menghadap ke kiblat

kemudian lakukan shalat sesuai dengan kemampuan pasien dalam tata

gerakan shalat. Jika mengambil posisi menghadap kiblat sulitkarena

berbagai hal, lakukan shalat dengan posisi dimana pasien berada atau

menghadap kemana pasien mampu atau dapat.

7) Jika pasien tidak mampu shalat dengan berbaring, lakukanlah dengan

terlentang, arah kiblat, takbiratul ihram dengan gerkan-gerakan lainnya

cukup dengan gerakan sederhana semampunya dengan posisi apa

adanya, seperti mengangkat tangan, anggukan kepala dan lain-lain. Jika

ini pun tidak mampu, tetapi kesadarannya masih berfungsi, cukuplah

dengan memakai isyarat yang dia mamapu, misalnya dengan kedipan

Page 50: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

39

mata dengan takbir dan bacaan lainnya sesuai dengan yang masih dapat

dilakukan.

8) Jika dengan isyarat juga tidak mampu, tatapi pikirannya masih berjalan

dengan normal dan baik, pasien cukup melakukan shalat dalam hati.

Dalam hal ini jika segala kemampuan motorik sudah tidak ada lagi,

tetapi kognisi dan kesadarannya masih berjalan, maka segala persyaratan

terutama yang terkait dengan tata gerak motorik atau fisik dari

shalatdapat ditinggalkan, dimana semua bacaan dan gerakan cukup

dalam hati saja. Bahkan, sebagian ulama menganjurkan bila perlu

melafalkan bacaannya pun dituntun oleh pembimbing khawatir keliru,

berulang-ulang, lupa dan lain-lain disebabkan karena kondisi sakit yang

dapat mengganggu daya ingat dan konsentrasi pasien.

Jadi, yang harus dicatat adalah bagaimana kita yang sehat (keluarga

pasien, perawat medis, perawat rohani, dan lain-lain) harus merasa

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ibadah pasien yang rata-rata

terabaikan dengan cara mengingatkan, mengajak dan membimbingnya

untuk tetap beribadah. Selain hal tersebut merupakan kewajiban, hal ini

merupakan pekerjaan yang luhur dan mulia. Tugas luhur ini jangan sampai

terhalang oleh kekeliruan persepsi, seperti pasien jangan diganggu, takut

merepotkan, kasihan kepada pasien, bertentangan dengan ketentuan medis.

Justru wujud kasih sayang yang hakiki adalah program penyelamatan

rohani dan spiritualitas pasien sebagai inti dari rangkaian perjalanan hidup

ini. Bahkan, tidak sedikit dan sudah mulai banyak bukti ilmiah

menunjukkan bahwa dengan membangkitkan kekuatan spiritual pasien

salah satunya dengan menjaga ibadah dan ritual keagamaan, seperti berdoa,

didoakan dan zikir terbukti banyak membantu proses kesembuhan pasien.

6. Memberikan Nasehat Kepada Keluarga Pasien

Rohaniawan Arbaiyah, S. Ag selaku rohaniawan muslim di Rumah Sakit

Dr. Bratanata Jambi, mengatakan :

[D]itemukan pasien yang sedang sakit tapi sabar, sementara ditemukan

pula keluarga pasien, atau yang menjaga pasien malah tidak sabar, marah-

marah, minta izin pulang sebelum waktunya. Nah pada saat itulah saya

Page 51: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

40

memberikan sedikit nasehat dan motivasi kepada keluarga pasien bahwa

penyakit adalah ulah kita sendiri maka kita harus bisa bersabar, semoga

dengan rasa sakit ini dosa kita bisa berguguran dan menjadi orang yang

lebih baik lagi.57

Jadi, pada saat memberikan nasehat kepada keluarga pasien,

usahakan tidak menggurui dikhawatirkan akan ada sedikit ketegangan jika

mendapatkan keluarga yang tidak menerima dengan nasehat yang diberikan,

yang disampaikan hanya sebatas nasehat dan bimbingan saja. Dari bimbingan

yang diberikan dapat dirangkum beberapa materi yang disampaikan oleh

rohaniawan muslim taerhadap pasien rawat inap di rumah sakit Dr. Bratanata

Jambi.

Materi yang disampaikan oleh rohaniawan muslim kepada setiap

pasien sama saja, tetapi perlu diingat penyampaiannya harus menyesuaikan

dengan kondisi pasien dan pengetahuan pasien. Adapun materi yang

disampaikan rohaniawan muslim adalah yang mengandung dengan ajaran-

jaran agama Islam, dan pola hidup sehat. Penyampaian materi berlangsung

padasaat rohaniawan muslim masuk ke kamar-kamar untuk memberikan

bimbingan rohani Islam kurang lebih selama 12-15 menit, materi yang

disampaikan adalah :

a. Aqidah

Menurut penuturan rohaniawan muslim Hatta selaku rohaniawan

muslim di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi :

[D]iterangkan kepada pasien aqidah adalah mengikat kalau sudah

menyakini Allah tidak boleh goyah dan pndah-pindah aqidah lagi.

Dengan pemberian bimbingan aqidah ini diharapkan dalam diri pasien

akan tumbuh kesadaran untuk berserah diri kepada Allah, menyakini

bahwa hanya Allah lah yang dapat memberikan kesembuhan.58

Memberikan materi aqidah kepada pasien bertujuan untuk

menyadarkan pasien agar selalu tidak mengeluh, dan hendaknya pasien

terus mengingat Allah. Bahwa sesungguhnya penyakit datangnya dari Allah

maka Allah lah yang menyembuhkannya. Dokter, tabib, dan obat hanya

57Arbaiyah, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 06 Maret 2019,

MTS Talang Bakung, Catatan Penulis. 58Hatta, Petugas Rohaniawan Musim, Wawancara Dengan Penulis, 07 Maret 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis.

Page 52: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

41

sebagai perantara penyembuhan dalam sakit dan pasien dilarang untuk

tidak berobat kepada dukun dan sejenisnya hingga melanggar syariat Islam.

b. Ibadah

Dalam keadaan apapun sebagai seorang muslim wajib melakukan

ibadah kepada Allah SWT. Dengan beribadah kepada Allah berharap akan

selalu dalam perlindungannya.

Menurut penuturan rohaniawan muslim Hatta selaku rohaniawan

muslim di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi :

Pelayanan bimbingan rohani Islam sangat diperlukan. Adapun materi

ibadah yang diberikan kepada pasien antara lain tentang sholat, do’a, dan

dzikir, sabar dan ikhlas, sedekah, Intropeksi diri, dan memaafkan kesalahan

orang lain.59

Jadi, dengan memberikan materi berupa ibadah dalam pelayanan juga

sangat dibutuhkan untuk membantu meningkatkan ibadah pasien meski

dalam keadaan sakit, karena sakit bukanlah alasan untuk beribadah.

1) Shalat

Islam itu indah dan Allah tidak pernah mempersulit hambanya,

untuk beribadah kepadanya, hal ini tertuang dalam surah Al-Baqarah

185:

Artinya : “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan

Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran

sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai

petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu,

barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan

59Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 07 Maret 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis.

Page 53: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

42

itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit

atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya

berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang

lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki

kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan

hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan

kepadamu, supaya kamu bersyukur.(QS Al-Baqarah 185).”60

Dari potongan ayat tersebut bahwasanya Allah memberikan

keringanan kepada hambanya dalam beribadah, contoh ketika sakit tidak

bisa terkena air, Allah mudahkan dengan bertayamum, tidak dapat shalat

dalam keadaan berdiri maka secara duduk, telentang dan bahkan dengan

isyarat pun Allah izinkan, dan itulah bukti bahwa Allah memberikan

keringanan melalui ibadah.

2) Do’a dan Dzikir

Secara Bahasa do’a dapat berarti memohon, meminta, memanggil,

memuji, menyeru dan lain-lain, dari yang lebih rendah kepada yang

lebih tinggi, dari yang kecil kepada yang maha besar.61Doa adalah salah

satu obat untuk orang sakit. Terkadang sering dijumpai orang yang

sedang sakit, terus merintih bahkan berkeluh kesah atas penyakit yang

dideritanya, sampai mengeluarkan kata-kata yang seharusnya tak perlu

untuk diucapkan. Nabi Muhammad mengajarkan bahwa masih banyak

yang bisa dilakukan ketika sedang sakit misalnya berdo’a dan berzikir

dari pada berkeluh kesah dan putus asa. Dalam hal ini do’a dan dzikir

adalah salah satu cara penyembuhan penyakit yang diderita pasien, dan

dengan bimbingan rohani Islam berupa doa dan dzikir ini termasuk salah

satu materi yang digunakan rohaniawan muslim rumah sakit Dr.

Bratanata Jambi dalam pelaksanaanya.

Bacaan-bacan dzikir yang dianjurkan untuk dilafalkan berulang-

ulang adalah sebagai berikut :62

60Al-Muyassar, Al-Qur’an dan Terjemahnya oleh Anwar Abu Bakar yang disempurnakan

oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an , (Bandung Sinar Baru Algesindo, 2015), Hal 15 61Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam Pengetahuan Dakwah Melalui

Psikoterapi Islam, (Jakarta : Rajawali Press, 2009), 71. 62Hasbullah Ahmad, Mewujudkan Ketenangan Jiwa, (Jakarta Selatan : Gaung Persada

Press, 2012), 31.

Page 54: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

43

a) Maha suci Allah

b) Allah maha besar

c) Tiada tuhan selain Allah

d) Aku mohon ampunan kepada Allah

Doa dan dzikirnya orang yang sakit adalah bukti dari penyerahan

dirinya kepada Allah, bahwa yang menyembuhkan penyakit memang

hanya Allah semata. Oleh sebab itu, hendaknya pasien yakin akan

do’anya akan terkabulkan, dan berdo’a dengan hati yang tulus dan

ikhlas, karena dengan hati yang ikhlas akan memotivasi pasien dalam

kesembuhan.

3) Sabar dan Ikhlas

Sabar menurut Bahasa adalah tahan menghadapi cobaan, tidak lekas

marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati, tabah, tenang, tidak

tergesa-gesa, dan tidak terburu nafsu.63Sabar adalah menjaga diri dari

amarah dan azab Allah, dengan menjauhi tindakan maksiat dan

melaksanakan tata aturan yang telah di gariskan Al-Qur’an dan dijelaskan

oleh Rasulullah SAW. Dengan kata lain, melaksanakn perintah Allah dan

menjauhi larangannya. Ikhlas adalah menerima ketetapan dari Allah. Ikhlas

atas penyakit yang menimpa, semoga dengan penyakit yang Allah beri

menjadi ladang amal ibadah kepada Allah. Materi bimbingan rohani yang

berbentuk sabar dan ikhlas disini adalah memberi pengarahan agar pasien

bertingkah laku yang benar atau yang lebih baik kearah pengembangan

dirinya dan penghindaran tingkah laku yang buruk, menyimpang dan

tercela.

Pelayanan bimbingn rohani Islam oleh rohaniawan muslim di rumah

sakit Dr. Bratanata Jambi. Tidak lupa rohaniawan muslim selalu

memgingatkan kepada pasien agar selalu sabar dan ikhlas dalam

menghadapi sakitnya. Karena, sabar dan ikhlas adalah bagian dari

keimanan seseorang muslim, serta sifat yang harus dimiliki oleh orang-

63Hasbullah Ahmad, Mewujudkan Ketenangan Jiwa, 43.

Page 55: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

44

orang yang sedang menderita sakit, karena sabar dan ikhlas adalah obat

yang akan memberi penawar.64

Menurut penuturan rohaniawan muslim Hatta selaku rohaniawan

muslim di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi :

[J]adi sabar itu berproses bukan berarti tidak marah, ada yang namanya

sabar aktif dan sabar pasif, misalnya disuruh minum obat dalam 10 hari

harus sabar untuk menghabiskannya. Dan jelaskan bahwa sesungguhnya

setiap penyakit pasti ada obatnya, sabar dan ikhlas juga salah satu cara

penyembuhan dalam sakit karena dengan sabar dan ikhlas hati akan

menjadi tenang.65

Jadi dengan memiliki sikap sabar dan sifat ikhlas para sahabat

Rasulullah SAW, berhasil membersihkan jiwa dan hati mereka dari sifat-

sifat ria. Maka dari itu meteri tentang sabar dan ikhlas harus diberikan

kepada psien, agar pasien terhindar dari sifat ria.

4. Sedekah

Selain sholat, do’a dan dzikir serta sabar dan ikhlas materi ibadah

yang diberikan kepada pasien adalah tentang sedekah, sebagaimana Nabi

pernah mengajarkan obatilah orang yang sakit diantara kalian dengan

sedekah. Penyampaian materi sedekah ini diberikan kepada pasien yang

lama sakit tak kunjung mendapat kesembuhan dari penyakit yang diderita,

padahal berbagai pengobatan medis telah dijalanai, bisa jadi obat dari

penyakit yang diderita pasien itu teryata mengeram didalam sedekah, dan

pasien tersebut belum pernah melakukannnya. Untuk itu pasien dianjurkan

untuk bersedekah, dengan diniatkan sedekah yang dikeluarkan untuk

kesembuhan penyakit yang dideritanya.

Maka dengan hati yang yakin, bersedekahlah baik dengan memberi

makanan anak yatim, kepada fakir miskin, bersedekah jariyah dan

sebagainya. Niatkan semua itu untuk kesembuhan dan semoga Allah benar-

benar segera menyembuhkan penyakit.

5. Introfeksi Diri dan Memaafkan Kesalahan Orang Lain

64Hasbullah Ahmad, Mewujudkan Ketenangan Jiwa, 43. 65Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 07 Maret 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis.

Page 56: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

45

Menurut penuturan rohaniawan muslim Arbaiyah selaku rohaniawan

muslim di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi :

[D]engan introfeksi diri akan mengurangi beban yang diderita oleh pasien,

karena dia selalu ingat Allah ketika dirinya merasa sudah baik dari orang

lain, hilangkan rasa dendam yang ada didalam diri. Seperti yang sudah

diajarkan oleh nabibahwa ketika sudah memaafkan kesalahan orang lain

hendaknya mendoakannya semoga orang tersebut selalu dilindungi Allah

dan dibukakan hatinya. Karena memaafkan kesalahan tanpa mendoakan itu

bukanlah memaafkan secara sempurna.66

Introfeksi diri dan memaafkan kesalahan orang lain juga termasuk dalam

materi dalam pelaksanaan bimbingan rohani Islam oleh rohaniawan muslim.

Karena dengan bermuhasabah diri pasien bisa merasakan makna sakit yang

dideritanya. Memaafkan kesalahan orang lain dengan artian tidak dendam atas

perlakuan orang, mencoba menjalankan pengobatan dengan cara

bermuhasabah.

66Arbaiyah, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 13 Maret 2019,

MTS Talang Bakung, Catatan Penulis.

Page 57: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

46

BAB IV

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PELAKSANAAN

METODE BIMBINGAN ROHANI ISLAM OLEH ROHANIAWAN

MUSLIM DALAM MENINGKTKAN MOTIVASI TERHADAP PASIEN

RAWAT INAP RUMAH SAKIT DR. BRATANATA JAMBI

A.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam Oleh

Rohaniawan Muslim Terhadap Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Dr.

Bratanata Jambi.

Psikologis individu yang sedang menderita penyakit memiliki beberapa

respon emosional yang muncul atas penyakit yang dideritanya sehingga

menjadi tantangan bahkan faktor dalam pelaksanaan bimbingan rohani.

Faktor-faktor yang dihadapi selama pelaksanaan bimbingan rohani

meliputi :

1. Faktor Penghambat

a. Penolakan Pasien

Merupakan reaksi yang umum terjadi pada pasien yang jiwanya

merasa tidak tenang. Terkadang kedatangan petugas rohaniawan muslim

dianggap mengganggu.

Penuturan rohaniawan muslim Hatta selaku rohaniawan muslim di

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi :

[H]arus pandai melihat kondisi pasien, kontak mata, Bahasa tubuh dan

lain-lain yang sekiranya menolak kehadiran petugas rohaniawan

muslim.Penolakan biasanya terjadi karena pasien tersebut mengira

bahwasanya petugas rohaniawan muslim yang berpenampilan seperti

memakai kopiah berbaju muslim dan lain sebagainya akan mendoakan

si pasien untuk cepat-cepat menghadap sang ilahi, padahal rohaniawan

muslim hanya ingin mendoakan agar si pasien yang menderita

penyakit segera disembuhkan dan diangkat segala penyakitnya dan

juga memberikan semangat maupun motivasi terhadap pasien.67

Petugas rohaniawan muslim belum memiliki seragam akan tetapi

selalu berpakaian rapi berbaju batik dan kopiah serta memakai tanda

pengenal bahwasanya beliau adalah seorang petugas rohaniawan muslim.

67Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 14 Maret 2019, di

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Rekaman Audio.

46

Page 58: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

47

Selain itu rohaniawan muslim mengungkapkan bahwa, sedikit kesulitan

membimbing orang yang tidak berpendidikan dan pengetahuan

agamanya masih sangat minim. Mereka yang pendidikanya rendah,

terkadang tidak memahami kehadiran rohaniawan muslim untuk

membantu pasien agar sabar dalam menjalani sakit yang dideritanya.

Jadi, kesimpulannya memang tidak mudah untuk menjadi seorang

petugas rohaniawan muslim dan memberikan bimbingan kepada pasien.

Rohaniawan muslim harus memahami kondisi pasien yang berbeda-beda,

harus mengerti cara penyampaian yang berbeda pula, beda pasien maka

beda cara dalam memberikan bimbingan demi kesembuhan yang optimal.

b. Tidak ada struktur kerja dan ruangan kerja

Struktur kerja dalam suatu kegiatan merupakan penunjang utama

bagi pekerja. Begitu halnya dengan petugas rohaniawan muslim ini

dalam suatu bimbingan rohani Islam sangat penting adanya struktur

kerja, demi terciptanya keteraturan kerja dan pengoptimalan kerja, dalam

sruktur kerja pasti adanya ketua, wakil ketua, dan para staf, tapi

kenyataannya di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi ini hanya diberikan

tugas sebagai petugas rohaniawan muslim akan tetapi tidak diberikan

struktur kerja dan juga ruangan kerja. Para petugas rohaniawan ini

bekerja sendiri dengan cara sendiri tanpa adanya koordinasi, bantuan dan

arahan dari pihak lain, dan kerjanya pun tidak diawasi dan dicek.

Menurut penuturan rohaniawan Arbaiyah selaku rohaniawan

muslim di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi :

[D]isini kami bertiga pada awalnya setiap satu hari itu satu

rohaniawan akan tetapi karna kondisi rohaniawan Abdullah yang

umurnya sudah lumayan tua jadi hari selasa dan kamis jadwal saya

dan rohaniawan Abdullah sedangkan rabu tugas rohaniawan Arbaiyah,

jadwal kami memang hari selasa, rabu dan kamis dan dari jam 08.30

sampai selesainya akan tetapi kami juga bekerja 24 jam siap melayani

dan dalam seminggu juga siap melayani jikalau tiba-tiba ada yang

memerlukan. Dan jika pada jadwalnya kita tidak dapat bekerja kita

Page 59: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

48

bisa mengganti hari lain dan juga jika ada salah satu rohaniawan tidak

bisa bekerja maka kita siap menggantikan.68

Jadi, pada dasarnya suatu pekerjaan sangat membutuhkan struktur

kerja agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar dan

optimal dan kerjanya dapat berjalan dengan teratur. Dan juga ruangan

kerja sangat diperlukan supaya rohaniawan muslim bisa beristirahat jika

sudah melakukan bimbingan ataupun juga bisa memudahkan keluarga

pasien yang ingin mencari petugas rohaniawan muslim.

c. Latar Belakang Pendidikan Rohaniawan Muslim

Rohaniawan muslim yang ada di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi

merupakan lulusan dari Fakultas Tarbiyah bukan dari jurusan yang

memahami psikologi. Sehingga dalam pelaksanaan bimbingan belum

memahami cara pelaksanaan bimbingan. Dalam hal ini pelaksanaan

bimbingan dilaksanakan dengan cara yang sama terhadap berbagai

penyakit yang diderita oleh pasien. Meskipun penyakitnya ada yang

sama, namun karakter kejiwaan setiap pasien berbeda, sehingga

memerlukanpenanganan yang berbeda pula. Selain itu kurangnya

perhatian terhadap pelaksanaan bimbingan rohani, sehingga

pelaksanaanya terlihat tidak diawasi.

Penuturan rohaniawan Hatta petugas rohaniawan muslim di Rumah

Sakit Dr. Bratanata Jambi :

[D]engan lulusan dari Tarbiyah dan sebagai guru disekolah dan guru

mengaji dirumah setelah kuliah. Dan pernah ikut pelatihan dikantor

Walikota Jambi dan pernah belajar dan memahami metode

rohaniawan dalam memberi bimbingan kepada pasien di RSUD Raden

Mattaher Jambi, itulah bekal kami untuk menjadi seorang petugas

rohaniawan muslim.69

2. Faktor Pendukung

a. Tanggapan positif dari pasien maupun keluarga pasien

Penuturan rohaniawan Arbaiyah selaku rohaniawan muslim di

rumah sakit Dr. Bratanata Jambi “ Kalau tanggapan dan respon dari

68Arbaiyah, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara dengan Penulis, 20 Maret 2019, di

MTS Talang Bakung, Catatan penulis. 69Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 21 Maret 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis.

Page 60: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

49

pasien positif, Alhamdulillah itulah yang membuat saya semangat untuk

memberikan bimbingan rohani Islam dalam keadaan apapun.”70

Dengan adanya petugas rohaniawan muslim diharapkan dapat

memberikan solusi dari penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan

menggunakan obat-obatan medis. Melainkan obat non medis seperti doa

dan dzikir dan ibadah-ibadah lainnya.

b. Pengalaman yang lumayan lama menjadi rohaniawan muslim

Menjadi rohaniawan muslim yang sudah lumayan lama dilakukan

adalah salah satu faktor pendukung dalam memberikan bimbingan rohani

Islam terhadap pasien rawat inap di rumah sakir Dr.Bratanata Jambi.

Penuturan rohaniawan Hatta selaku rohaniawan muslim di Rumah

Sakit Dr. Bratanata Jambi “ [K]urang lebih dua belas tahun bekerja

disini, sebelum menjadi rohaniawan disini kita belajar dan mengamati

bagaimana cara rohaniawan muslim memberikan bimbingan rohani di

RSUD Raden Mattaher”.71

3. Respon Pasien Terhadap Bimbingan Rohani Islam Oleh Rohaniawan Muslim di

Rumah Sakit Dr.Bratanata Jambi.

Pasien rawat inap di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi kebanyakan dari

pasien yang memerlukan perawatan lebih dan sangat perlu dirawat beberapa

hari dirumah sakit, bagi seorang rohaniawan muslim, memberikan bimbingan

rohani Islam dengan cara masuk keruangan pasien itulah cara yang dilakukan.,

begitu banyak macam-macam tanggapan pasien tentang bmbingan rohani Islam

ini, rohaniawan muslim masuk keruangan pasien untuk memberikan pasien

bimbingan.

1. Pertama penulis berkunjung ke ruang Stroke Center rawat inap disana

ditemukan pasien yang bernama Martina berumur 45 tahun , beliau

mengatakan sudah 15 tahun menderita penyakit ini. Dan beliau sudah 2 hari

dirawat dan beliau tinggal di Paal Merah.

70Arbaiyah, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara dengan Penulis, 27 Maret 2019,

MTS Talang Bakung, Rekaman Audio 71Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wwawancara Dengan Penulis, 28 Maret 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis.

Page 61: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

50

Ketika penulis mewawancarai ibu Martina yang sedang terbaring,

beliau mengatakan :

[S]udah 15 tahun saya menderita penyakit ini, kepala saya sakit dan

terasa sangat lembut bagaikan kepala anak bayi, Alhamdulillah saya

senang sekali dengan adanya kehadiran rohaniawan muslim yang bisa

membuat ketenangan didalam hati, ini sangat penting apa lagi bagi kami

yang sedang sakit dan dirawat dirumah sakit ini. Banyak mengajarkan

tentang ibadah-ibadah misalnya kalaumau shalat tidak bisa berdiri maka

dilakukan dengan duduk saja.72

Jadi, dengan adanya rohaniawan muslim diharapkan agar bisa

membantu pasien dari segi ibadah yang mungkin tadinya terlupakan jadi

bisa diulas kembali dengan bantuan rohaniawan muslim yang datang

keruangan.

2. Penulis melakukan kunjungan kembali ke ruang perawatan akasia penulis

menemukan pasien yang bernama pak Heri Susanto. Pak Heri bertempat

tinggal di pasir putih. Pak Heri baru saja mengetahui bahwasanya ia

memiliki penyakit hepertensi yang membuat kepala beliau sangat pusing.

Penulis pun tertarik untuk bertanya kepada pak Heri tentang bimbingan

rohani di rumah sakit Dr.Bratanata Jambi, yang sempat diberi bimbingan

dan didoakan dengan rohaniawan muslim, Beliau mengatakan :

[S]ebelumnya saya dulunya tamatan SMP lalu melanjutkan ke SMA, jadi

ilmu agama saya biasa-biasa saja dan bisa dikatakan sangat minim sekali

dan sangat jauh berbeda dengan para petugas rohaniawan di rumah sakit

ini, saya ada konsultasi dengan beliau terutama masalah agama, dan

menurut saya bimbingan ini sangat bagus sekali diterapkan disini, karena

sedikit banyaknya pasien akan mendapatkan pencerahan, untuk

menambah keimanan. Ada rasa ketenangan dan kenyaman tersendiri dari

pemberian bimbingan rohani Islam ini.73

Jadi, ketika sedang sakit gangguan perasaan seperti sedih, gelisah dan

lain-lain cenderung muncul, oleh sebab itu petugas rohaniawan muslim

hadir untuk memberikan motivasi dan ketenangan kepada pasien agar dapat

menjalani proses penyembuhan secara tenang, sabar dan ikhlas.

72Martina, Pasien Rawat Inap di Ruang Stroke Center Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi,

Wawancara Dengan Penulis, 12 Maret 2019, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis. 73Heri Susanto, Pasien Rawat Inap di Ruang Perawatan Akasia Rumah Sakit Dr.

Bratanata Jambi, Wawancara Dengan Penulis, 13 Maret 2019, Rekaman Audio.

Page 62: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

51

3. Pasien selanjutnya bernama ibu Amanah seorang wanita berumur 54 tahun,

beliau menderita sakit kepala dan darah tinggi. Saat ini ibu Amanah tinggal

di Marene, bolak balik rumah sakit sudah sering dilalui demi penyembuhan

sakit stroke yang dideritanya. Penulis melakukan wawancara dengan beliau

menanyakan tentang tanggapan petugas rohaniawan muslim dalam

memberikan bimbingan di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi. Beliau

mengatakan “[S]enang sekali bisa dapat bimbingan dari petugas rohaniawan

muslim, bisa memotivasi saya apa lagi saya kurang mengetahui tentang

agama jadi agak sulit, tapi dengan adanya bimbingan ini sedikit demi sedikit

saya bisa tahu dan mengerti”.74

Jadi, bimbingan rohani Islam yang diberikan oleh rohaniawan muslim

itu sangat penting meski dalam keadaan sakit untuk tidak beribadah

bukanlah menjadi alasan, kerena dalam kondisi sakitpun dalam cara

beribadah akan diberi kemudahan misalnya tidak bisa shalat dalam keadaan

berdiri bisa dengan cara duduk, yang tadinya sehat lupa akan dzikir, diwaktu

sakit rohaniawan muslim akan mengingatkan untuk banyak berdzikir dan

memohon ampun kepada Allah.

4. Kesempatan selanjutnya pasien bernama Pak Subari yang berumur 95 tahun,

beralamat di daerah Paal 16, beliau sudah 4 hari dirawat dan dengan

ditemani oleh anak perempuannnya. Pada saat berkunjung tampak raut

wajah yang tidak menginginkan kehadiran rohaniawan muslim, karena pada

saat rohaniawan memberikan bimbingan tidak ada respon yang terlihat dari

pasien. Pada kesempatan kali ini penulis mewawancarai anaknya untuk

dimintai keterangan tentang rohaniawan muslim dalam memberikan

bimbingan rohani Islam yang ada di rumah sakit Dr. Bratanata Jambi ini

beliau mengatakan :

[S]udah dari kemarin bapak dirawat disini, terbaring seperti itu, jadi maaf

jika bapak saya tidak ada respon dengan kehadiran rohaniawan muslim,

Disini saya menjaga bapak saya kemudian melihat adanya petugas

74Amanah, Pasien Rawat Inap di Ruang Stroke Center Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi,

Wawancara Dengan Penulis, 14 Maret 2019, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Rekaman Audio.

Page 63: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

52

rohaniawan muslim datang itu saya sangat senang, karena dapat

memotivasi bapak saya yang sedang sakit, dan mengingatkan saya yang

sehat bahwa sakit itu harus dijalani dengan ketenangan, kesabaran dan

keikhlasan dalam menjalani kehidupan. 75

Jadi, tidak semua pasien menerima kehadiran rohaniawan muslim di

rumah sakit Dr. Bratanata Jambi, akan tetapi rohaniawan musli harus tetap

memberikan pelayanan tersebut karena pasien selain itu pasti ada yang

sangat membutuhkan.

5. Hari berikutnya penulis memasuki ruang Perawatan Cemara dibagian kamar

wanita disana bertemu dengan ibu Sumarni umur 45 tahun, alamat ibu

Sumarni saat ini adalah di Petaling, teryata ibu Sumarni ini sudah sering

bolak balik rumah sakit untuk berobat, beliau mengetahui penyakit batu

ginjalnya dari bulan dua belas akhir tahun 2018 kemarin. Respon positif

terlihat dari ibu Sumarni yang sangat antusias saat diberi bimbingan oleh

rohaniawan muslim di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi paadahal beliau

sudah bersiap-siap untuk pulang.

Hasil wawancara kepada ibu Sumarni salah satu pasien rawat inap di

Ruang Perawatan Cemara Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, beliau

mengatakan “[S]aya sangat senang senang sekali dengan adanya

rohaniawan muslim di rumah sakit ini saya sangat termotivasi dan

mendapatan sebuah ketenangan”.76

Jadi, sebagai seorang petugas rohaniawan muslim harus sangat

welcome terhadap pasien-pasien yang sangat ingin sekali diberi bimbingan

dan didoakan harus selalu siap melayani dengan sepenuh hati.

6. Hari selanjutnya berkunjung disalah satu ruang Paviliun Eka Vaksi, dan

bertemulah dengan pak Nuki yang tinggal didaerah H. Kamil, pak Nuki

75Subari, Pasien Rawat Inap di Ruang Paviliun Eka Vaksi Rumah Sakit Dr. Bratanata

Jambi, Wawancara Dengan Penulis, 14 Maret 2019, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Rekaman

Audio.

76Sumarni, Pasien Rawat Inap di Runag Perawatan Cemara Rumah Sakit Dr. Bratanata

Jambi, wawancara Dengan Penulis, 18 Maret 2019, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Rekaman

Audio.

Page 64: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

53

sudah memiliki istri dan anak. Saat ini pak taufik berumur 50 tahun,

penyakit yang membuat pak Nuki dirawat adalah disebabkan oleh pada

suatu malam tiba-tiba beliau merasakan lemas seluruh badan dan juga

seperti ada yang ingin mendorongnya, beliau sampai memeluk tiang yang

ada didepan rumahnya supaya dia tidak terdorong, akan tetapi karna sangat

kuatnya dorongan itu menyebabkan pak Nuki terlempar jauh hingga

beberapa meter dan tidak satupun tetangganya yang tahu padahal daerah

rumah beliau sangatlah rapat, akibat dari terlempar tersebut menyebabkan

pak Nuki cedera dan luka-luka sehingga harus diberi penanganan medis.

Hasil wawancara dengan pak Nuki mengenai tanggapan tentang petugas

rohaniawan muslim dalam memberikan bimbingan rohani Islam yang ada di

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, beliau mengatakan :

[S]udah beberapa hari saya dirawat disini dengan ditemani oleh istri saya,

walau belum ada tanda-tanda perubahan, hanya saja saya merasa

beruntung karena bisa mendapatkan bimbingan dari rohaniawan muslim

yang ada di rumah sakit Dr. Bratanata ini, jadi setidaknya dari segi

mental saya terlatih untuk melawan rasa sakit fisik yang saya derita,

dampak positif yang saya rasakan sangat membantu dalam penyembuhan

derita yang saya rasakan, apalagi penyakit ini sudah saya rasakan lama

saya hampir 15 kali bolak balik rumah sakit akan tetapi penyakitnya tidak

terdeteksi, saya sekarang bisa dirawat karna saya cedera akibat jatuh tadi,

saya sangat terbantu sekali dengan adanya rohaniwan muslim disini

apalagi penyakit saya ini bisa dikatakan non medis, jadi saya termotivasi

untuk tetap semangat dan tidak perlu takut dengan orang yang berniat

jahat dengan saya.77

Jadi, dampak positif yang diberikan oleh rohaniawan muslim memang

sangatlah bermanfaat kerena dapat memberikan sugesti yang baik dan

sangat berpengaruh dalam proses penyembuhan seseorang.

7. Hari selanjutnya disalah satu ruang Bedah bertemu dengan ibu Sukarsih, dan

beliau berumur 50 tahun dan tinggal di Tanjung Sari, penyebab ibu Sukarsih

masuk ke ruang bedah karna memiliki penyakit yang bermacam-macam, ibu

Sukarsih sudah 2 hari dirawat dirumah sakit ditemani oleh sang suami

tercinta. Beliau mengatakan :“[B]ersyukur bisa mendapatkan bimbingan dan

77Nuki, Pasien Rawat Inap di Ruang Paviliun Eka Vaksi Rumah Sakit Dr. Bratanata

Jambi, Wawancara dengan Penulis, 19 Maret 2019, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan

Penulis.

Page 65: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

54

didoakan oleh petugas rohaniawan muslim disini, karena sebelumnya saya

tidak pernah, yah setidaknya bisa membantu saya dalam kesabaran

menghadapi penyakit ini dan sangat tenang sekali perasaan saya”.78

Jadi, dengan adanya petugas rohaniawan muslim dalam memberikan

bimbingan rohani Islam untuk pasien bisa membuat pasien terpengaruh akan

kesembuhan dari penyakit yang dideritanya. Serta menumbuhkan

ketaqwaan kepada Allah SWT.

8. Selanjutnya berkunjung keruang pasien yang bernama ibu Masnah berasal

dari Kasang Pudak, ibu Masnah berumur 72 tahun. Ibu Masnah sudah lama

menderita penyakit yang bermacam-macam dan sudah sering bolak balik

masuk rumah sakit, melihat dari umurnya yang sudah lanjut usia beliau

menderita penyakit lansia pada umumnya, Nenek Masnah hanya bisa

terbaring lemah diatas tempat tidur dengan ditemani oleh cucunya yang

mengatakan. “[S]akit adalah cara Allah yang baik memberikan kita waktu

untuk beristirahat dari padatnya pekerjaan kita ketika kita sedang sehat,

Allah itu sangat sayang kepada hambanya dan tidak mungkin menguji

hambanya diluar batas kemampuan hambanya, dengan adanya bimbingan

dan doa dari rohaniawan aku jad lebih kuat dan tabah”.79

Jadi, bimbingan ini memberikan sedikit kekuatan kepada setiap pasien

yang membutuhkan, demi kesembuhan pasien yang ada di Rumah Sakit Dr.

Bratanata Jambi.

9. Hari berikutnya pasien yang bernama pak Syukur berumur 54 tahundan

beralamat di Pakuan Baru. Pak Syukur sudah memiliki beberapa anak,

penyebab pak Syukur dirawat karena terkena stroke dan pecandu rokok

yang sangat kuat, sehingga penyakit pun tak kunjung sembuh. Beliau

mengatakan:

[S]alah saya juga tidak begitu peduli dengan nasihat-nasihat yng telah

diberikan kepada saya sembuh sedikit mengulang lagi hal-hal yang

dilarang, karena itu penyakit pun tak kunjung sembuh dan malah makin

78Sukarsih, Pasien Rawat Inap di Ruang Bedah Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi,

Wawancara dengan Penulis, 20 Maret 2019, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis. 79Masnah, Pasien Rawat Inap di Ruang Bedah Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi,

Wawancara dengan Penulis, 27 Maret 2019, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis.

Page 66: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

55

menjadi, dan saya sangat percaya bahwa Allah tidak akan mengubah

nasib hambanya jika tidak didorong dengan hambanya itu sendiri, saya

kapok sekali saya tidak akan mengulanginya lagi dan saya mau

mendengarkan nasehat-nasehat dari dokter karna saya sudah kapok

sekali. Saya juga sangat berterima kasih sekali dengan adanya petugas

rohaniawan muslim dirumah sakit ini, saya bisa bertukar fikiran

bahwasanya apa yang saya perbuat itu salah dan merugikan bagi diri saya

sendiri.80

Jadi, selain memberikan sugesti yang baik kepada pasien untuk

penyembuhan guna dan adanya petugas rohaniawan muslim ini pun bisa

menjadi tempat bertukar fikiran antara rohaniawan dan pasien yang akan

memberikan pengetahuan yang bisa menjadi pedoman ataupun acuan dalam

proses penyembuhan pasien ketahap-tahap selanjutnya.

10.Berikutnya diruang Perawatan Akasia bertemu dengan ibu Siti Khadija

berasal dari sengeti beliau berumur 63 tahun. Memiliki suami dan beberapa

anak, untuk saat ini ibu Siti Khadija hanya terbaring lemas diatas tempat

tidur ditemani suami dan kedua anaknya, menderita penyakit liver sudah

dari bulan dua belas akhir tahun kemaren, sudah beberapa kali masuk rumah

sakit, akan tetapi yang masuk kali ini kondisi sangat memprihatinkan, saat

rohaniawan sedang memberikan bimbingan anaknya yang bungsu dia laki-

laki sangat antusias sekali mendengarkan nasehat dari rohaniawan muslim

dan ketika rohaniawan muslim sedang mendoakan ibunya anaknya itu

sampai menangis karna sangat berharap sekali ibunya bisa sembuh seperti

sedia kala. Dan beliau mengatakan. “[S]udah menjadi sebuah cobaan dari

Allah yang memang harus dijalani, Allah pasti sangat mencintai hambanya

yang berataubat, mudah-mudahan dengan sakit ini Allah gugurkan dosa-

dosa hambanya.”81

Jadi, dengan adanya bimbingan kita bisa membuka hati-hati yang

selama ini tertutup menjadi terbuka kesadarannya bahwa sesungguhnya

80Syukur, Pasien Rawat Inap di Ruang Perawatan Cendana Rumah Sakit Dr. Bratanata

Jambi, Wawancara dengan Penulis, 28 Maret 2019, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan

Penulis. 81Siti Khadija, Pasien Rawat Inap di Ruang Perawatan Akasia Rumah Sakit Dr. Bratanata

Jambi, Wawancara dengan Penulis, 19 Maret 2019, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan

Penulis.

Page 67: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

56

sakit itu adalah cobaan yang tidak hanya memberikan kelemahan dan

kesedihan tapi memberikan suatu hikmah yang luar biasa.

Tabel 4.182

Data Pasien Kunjungan Yang Menjadi Informan Rumah Sakit Dr.

Bratanata Jambi

No Nama Umur Alamat Tanggapan

1 Siti Khadijah 63 Sengeti Termotivasi

2 H. Subari 95 Paal. 16 Menolak

3 Amanah 54 Marene Termotivasi

4 Martina 45 Paal Merah Termotivasi

5 Heri Susanto 39 Pasir Putih Termotivasi

6 Jaiz 55 Kumpeh Biasa saja

7 Sumarni 45 Petaling Termotivasi

8 Sukarsih 50 Tanjung Sari Termotivasi

9 Masnah 72 Kasang Pudak Termotivasi

10 Nuki 50 Lrng. H. Kamil Termotivasi

11 Syukur 54 Pakuan Baru Termotivasi

12 Sugiono 55 Lebak Bandung Termotivasi

13 Misran 70 Merlung Termotivasi

14 Arif Ardiansyah 38 Lapangan Golf Termotivasi

15 Hj. Siti Aminah 63 Mendalo Termotivasi

16 Jusni 48 Tanjab Timur Termotivasi

17 Maimunah 50 Tungkal Termotivasi

18 Jaliya 62 Paal Merah Termotivasi

82Dokumen, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, 2019.

Page 68: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

57

Data diatas menjelaskan bahwa ada 18 pasien yang menjadi informan

beserta tanggapan tentang bimbingan rohani Islam oleh rohaniawan muslim di

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi. Rata-rata tanggapan tentang bimbingan rohani

Islam di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi memberi tanggapan termotivasi.

B. Manfaat Bimbingan Rohani Islam Oleh Rohaniawan Muslim Terhadap Pasien

Rawat Inap di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi.

Sifat manusia itu sangat beragam ada yang menjalankan ketentuan

kehidupannya sesuai dengan petunjuk Allah ada yang malah sebaliknya

menyimpang dari ketentuan Allah, sebagaimana Allah telah menciptakan

manusia dengan sangat sempurna, tetapi manusia tidak bisa dengan baik

memanfaatkan kesempurnaan itu, mereka malah berkeluh kesah, menuruti

hawa nafsu, lemah, membantah, putus asa, serta hilang kesabaran yang malah

membuat dirinya jauh dari Allah.

Melihat berbagai sifat yang dimiliki oleh manusia terutama mereka yang

sedang menghadapi ujian, cobaan dan peringatan dari Allah maka dieperlukan

adanya upaya untuk menjaga agar manusia tetap menuju arah bahagia menuju

yang terbaik, kearah yang diridhoi Allah dan tidak terjebak kejalan yang salah

atas kelakuannnya sendiri.

Menurut rohaniawan Abdullah selaku rohaniawan muslim di Rumah

Sakit Dr. Bratanata Jambi :

[K]alau ruh yang sudah sering mendengarkan dan diberi bimbingan dan

selalu mendengarkan dzikir-dzikir dan doa-doa akan berpengaruh terhadap

kondidi kesembuhannya. Contoh 4 hari berturut-turut diberi bimbingan dan

didoakan akan ada reaksi yang berbeda dengan pasien yang tidak diberi

bimbingan dan didoakan. Fungsi dari bimbingan ini membuat pasien

menjadi termotivasi untuk cepat sembuh seperti sedia kala, bahkan lebih

sabar dan tabah dalam menghadapi penyakit dan proses kesembuhan yang

dijalani.83

Seseorang yang minta pertolongan kepada seorang dukun, jangankan

untuk meminta pertolongannya mendatangnya saja sudah dilarang oleh Nabi

83Abdullah, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 26 Maret 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Rekaman Audio.

Page 69: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

58

Muhammad SAW. Apalagi sampai mempercayainyaitu akan membuat

seseorang bisa terjebak terhadap kekafiran karena sudah menyekutukan Allah.

Menyadari akan pentingnya sebagai makhluk ciptaan Allah yang

paling sempurna dibanding dengan makhluk-makhluk ciptaan Allah lainnya,

maka seharusnya orang yang sedang mengalami sakit baik fisik maupun

psikisnya atau menderita kedua-duanya maka perlu dipupuk dengan aqidah,

ibadah akhlak, dan pemberian motivasi untuk hidup. Terutama pada pasien

yang lemah akan imanya, untuk itu sangat diperlukan adanya pelayanan khusus

bagi pasien. Khususnya pasien rawat inap mereka akan mudah mengalami

kegoncangan jiwanya, karena pasien tidak hanya memikirkan kondisi sakitnya,

tetapi banyak persoalan yang lain misalnya keadaan ekonomi, masalah

keluarga, dan pekerjaan. Kegoncangan jiwa dalam menghadapi keadaan hidup

yang semakin rumit untuk saat ini dapat menyebabkan gangguan fisik.

Maka dari itu pasien tidak hanya membutuhkan pengobatan secara

medis saja tetapi dibutuhkan pengobatan secara non medis yaitu bimbingan

rohani Islam, dengan menggunakan berbagai pendekatan misalnya harus

mengetahui latar belakang pasien, kondisi pasien untuk mempermudah dalam

pelaksanaan bimbingan rohani Islam.

Penuturan rohaniawan Hatta selaku rohaniawan muslim di Rumah

Sakit Dr. Bratanata Jambi :

[D]engan latar belakang yang berbeda, pelajaran agama yang diperoleh

berbeda, harus bisa membaca kondisi pasien, serta harus bisa memahami

tingkat pengetahuan pasien atas apa yang disampaikan harus disesuaikan.

Jika respon dan reaksinya kurang atas apa yang disampaikan maka

sampaikan yang sewajarnya saja, akan tetapi tetap berusaha memberikan

bimbingan. Karena dengan memberikan bimbingan tersebut agar bisa

membantu pasien dan keluarga untuk menumbuhkan sikap optimis dan

yakin bahwa Allah telah mengatur semuanya, semoga dengan sakit yang

tadinya jauh dari Allah, bisa kembali mengingat Allah walau dengan diberi

sakit.84

Jadi, salah satu pengobatan non medis seperti bimbingan rohani Islam

oleh rohaniawan muslim bisa digunakan dalam pengobatan untuk memperkuat

84Hatta, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara Dengan Penulis, 28 Maret 2019,

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan Penulis.

Page 70: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

59

psikis pasien, hal ini dapat menumbuhkan rasa optimis, semangat serta sabar

dan ikhlas dalam menghadapi segala cobaan dari Allah, selain itu bimbingan

tersebut juga dapat diberikan kepada keluarga pasien untuk menumbuhkan rasa

sabar dan ikhlas ketika menemukan keluarga yang dalam keadaan sakaratul

maut untuk tidak bertingkah laku yang tidak wajar.

Jadi, manfaat pemberian bimbingan rohani Islam oleh rohaniawan

muslim terhadap pasien rawat inap meliputi :

1. Memotivasi pasien dalam kesembuhannya, agar cepat sembuh dari penyakit

yang dideritanya, serta tidak putus asa dalam berusaha untuk mencapai

kesembuhan dan dapat berkumpul denga keluarganya lagi.

Ketika penulis mewawancarai pasien yang bernama Hj. Siti Aminah yang

mengidap penyakit asam lambung sudah sekian lama, pasien mengatakan :

[S]aya sangat termotivasi dengan adanya bimbingan rohani Islam oleh

rohaniawan muslim disini, saya bisa terus bersama anak dan cucu-cucu

saya, tapi karena keadaan tidak memungkinkan dan sering masuk rumah

sakit mau tidak sedikit kebahagiaan dalam kebersamaan bersama

keluarga hilang. Dengan adanya bimbingan ini saya akan lebih optimis

lagi untuk mencapai kesembuhan dan berharap kepada Allah agar bisa

berkumpul dengan keluarga kembali.85

2. Bimbingan rohani Islam yang diberikan oleh rohaniawan muslim

diharapkan dapat menyadarkan pasien untuk menanamkan nilai-nilai agama

yang ada pada diri pasien, serta mampu hidup dengan segala ketentuan dan

jalan yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT.

3. Mencapai kehidupan bahagia didunia maupun diakhirat, dengan bimbingan

rohani Islam yang telah diberikan oleh petugas rohaniawan muslim

diharapkan dapat memberikan rasa optimis dalam diri pasien untuk tetap

sabar, tanah dan ikhlas atas penyakit yang telah Allah berikan, karena

dengan sabar, tabah dan ikhlas bisa menjadi salah satu jalan untuk

kesembuhan.

85Siti Aminah, Pasien Rawat Inap di Paviliun Eka Vaksi Rumah Sakit Dr. Bratanata

Jambi, Wawancara dengan Penulis, 27 Maret 2019, Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi, Catatan

Penulis.

Page 71: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

60

4. Menjauhkan pasien dari perilaku yang sekiranya sudah sangat jauh dari

pertolongan Allah misalnya mendatangi dukun untuk berobat, ketika merasa

obat tidak dapat menyembuhkan. Bimbingan rohani Islam oleh petugas

rohaniawan muslim menjadi salah satu jawaban atas perlakuan pasien yang

suka datang kedukun, dengan bimbingan tersebut diharapkan agar pasien

jauh dari sifat-sifat syirik atau seudzon kepada Allah SWT.

Penuturan rohaniawan Arbaiyah selaku petugas rohaniawan muslim di

Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi :

[Y]ang namanya dukun adalah kata-kata majemuk, medis itu jauh dari

syirik kalau tidak mengatakan pasti dengan dokter sembuh, kalau orang

pintar itu kan minta bantuan dengan apa gitu, kalau dukun apa lagi, orang

yang pake ilmu sudah sering dideteksi, jadi mudah dikenali jika mereka

memakai ilmu dukun seperti itu, nah dengan adanya bimbingan rohani

Islam yang diberikan oleh petugas rohaniawan muslim diharapkan agar

pasien bisa lebih sabar dan tenang dalam menjalani proses kesembuhan

dan selalu berpasrah kepada Allah SWT.86

Bimbingan rohani Islam oleh rohaniawan muslim bertujuan untuk

menghindarkan pasien dari pemahaman-pemahaman yang selama ini

sebenarnya salah tapi dianggap benar, salah satunya adalah percaya dengan

pengobatan menggunakan dukun, dengan adanya bimbingan rohani Islam

oleh rohaniawan muslim agar tidak ada lagi pemahaman-pemahaman yang

menyimpang dari segi Agama.

C. Teori Motivasi Yang di Gunakan Oleh Rohaniawan Muslim

Motivasi dapat dikatakan sebagai penggerak didalam diri pasien yang

menimbulkan semangat untuk cepat sembuh sehingga tujuan yang dikehendaki

tercapai.87 Bimbingan rohani Islam yang diberikan oleh petugas rohaniawan

muslim mempunyai peran yang sangat besar untuk memotivasi pasien, karena

salah satu untuk memotivasi pasien dengan terapi keagamaan yang

direalisasikan dalam bimbingan rohani Islam pada pasien. Terapi keagamaan

yang digunakan petugas rohaniawan muslim di rumah sakit Dr. Bratanata

86Arbaiyah, Petugas Rohaniawan Muslim, Wawancara dengan Penulis, 28 Maret 2019,

MTS Talang Bakung, Rekaman Audio. 87Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo, 2001).73

Page 72: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

61

Jambi sangat efektif untuk mengatasi kecemasan dan stress, dengan

menyadarkan seseorang untuk bersabar, bertawakal kepada Allah, maka pasien

tersebut bisa mengurangi tekanan-tekanan masalah yang dihadapai dengan

sikap tawakal kepada Allah SWT. Dengan berdo’a individu menjadi lebih

tenang dan bisa menghadapi permasalahan dan hati menjadi tenang. Petugas

rohaniawan muslim menganjurkan kepada pasien untuk tidak lupa berdoa dan

pasrah terhadap ketentuan Allah.

Bimbingan rohani Islam memiliki peran pencegahan (preventif),

pengobatan, dan pengembangan.88Preventif atau pencegahan, yakni mencegah

timbulnya masalah pada seseorang. Pengobatan, membantu individu (pasien)

memecahkan masalah yang dihadapi atau sedang dialaminya, artinya apa yang

disampaikan oleh petugas rohaniawan muslim dalam proses bimbingan rohani

Islam merupakan jalan untuk membebaskan manusia dari kegelisahan dan

kerisauan hati yang disebabkan tekanan perasaan. Dengan bimbingan rohani

Islam pasien dapat mencapai pemahaman diri dan menenangkan perasaannya

serta kegelisahannya dan mengubah tingkah laku menjadi positif.

Pengembangan, bimbingan rohani Islam berfungsi sebagai pengembangan,

artinya membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan

kondisi yang telah baik agar tercapai atau lebih baik lagi. Dengan adanya

bimbingan rohani Islam pasien menjadi lebih sabar dan tenang dalam

menjalani proses kesembuhan sehingga pasien mampu bersikap tawakal,

terhindar dari gangguan-gangguan psikis salah satunya adalah stress.

Dengan demikian, bimbingan rohani Islam yang diterapkan di rumah sakit

Dr. Bratanata Jambi sangat membantu untuk memotivasi pasien, dan

menambahkan keimanan, kesabaran, keikhlasan, dan ketaqwaan kepada Allah

SWT.

a. Fungsi Motivasi

Adapun fungsi motivasi, antara lain :

88Musnamar dan Thohari, Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam,

(Yogyakarta : UII Press, 2003). 54.

Page 73: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

62

1. Memotivasi atau mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak.

Motif itu sebagai penggerak yang memberikan energi, (kekuatan) pada

seseorang untuk melakukan sesuatu.

2. Motivasi itu menentukan arah perbuatan. Yakni kearah perwujudan suatu

tujuan atau cita-cita. Makin jelas pula terbentang jalan yang harus

ditempuh.

Motivasi itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan

perbuatan-perbuatan yang mana yang harus dilakukan, yang serasi guna

mencapai tujuan itu.89

Dari fungsi motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi

berfungsi untuk mendorong timbulnya kelakuan, sebagai pengarah dan

sebagai penggerak. Seorang pasien yang ingin cepat sembuh dari sakit harus

punya semangat yang tinggi dan motivasi untuk segera sembuh.

b. Teori Motivasi

1. Teori jenjang kebutuhan

Dikembangkan oleh Abraham Maslow dan banyak digunakan dalam

konseling. Menurut teori ini, ada lima tingkatan kebutuhan dalam diri

manusia, yaitu kebutuhan jasmaniah, kebutuhan memperoleh rasa aman

(sehat), kebutuhan sosial, kebutuhan memperoleh harga diri, dan

kebutuhan aktualisasi diri. Kelima jenis kebutuhan ini mendorong

individu melakukan berbagai tindakan. Sebagai contoh kebutuhan untuk

memperoleh rasa aman, sakit, akan menimbulkan rasa resah dan gelisah,

Karena didalamnya tidak terdapat rasa aman. Maka seseorang akan

terdorong untuk mengobati penyakitnya apabila sakit, karena sehat dapat

menimbulkan rasa aman dan tentram.

2. Teori penguatan

Teori ini dekembangkan oleh Skinner, setiap respon yang terjadi dari

stimulus, akan menjadi baru yang mendorong untuk berprilaku. Bila

stimulus menghasilkan sesuatu yang memuaskan, maka tindakan

89Syah Muhibin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT. Remaja

Rosda Karya, 2000) 70-71.

Page 74: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

63

cenderung akan diperkuat, dan sebaliknya apabila kurang memuaskan

maka tindakan itu cenderung akan diperlemah.90Dalam melakukan

bimbingan hendaknya pembimbing memberikan penguatan terhadap

tindakan yang dinilai positif atau baik, jadi perawat rohani memberi

dorongan untuk menuruti kata dokter dan tetap minum obat agar pasien

cepat sembuh, dan meninggalkan tindakan-tindakan yang dipandang

negatif atau kurang tepat, sebagai contoh minum obat telat, dan lain-lain.

Kesimpulan dari pengertian diatas menurut teori ini manusia atau

individu menginginkan dirinya sehat dan akan mencari penyembuhan

apabila dirinya merasa sakit

90Surya, Psikologi Konseling, 105.

Page 75: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Dr.

Bratanata Jambi tentang metode rohaniawan muslim dalam meningkatkan

motivasi kesembuhan bagi pasien di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi. Maka

sampailah penulis pada tahap terakhir yaitu penyampaian kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pelaksanaan bimbingan rohani Islam oleh petugas rohaniawan muslim metode

yang digunakan adalah, dengan penyampaian lisan digunakan dalam bentuk

face to face dan media air.

2. Faktor yang mempengaruhi bimbingan rohani Islam yang dilakukan oleh

petugas rohaniawan muslim yang pertama, faktor penghambat adalah adanya

penolakan dari pasien, terbatasnya rohaniawan wanita. Faktor yang ke dua

adalah faktor pendukung yaitu adanya tangggapan positif dari pasien dan

keluarga pasien yang diberi bimbingan dan didoakan oleh petugas rohaniawan

muslim, pengalaman yang lumayan lama menjadi petugas rohaniawan.

3. Manfaat dari pemeberian bimbingan rohani Islam oleh petugas rohaniawan

adalah memotivasi pasien atas kesembuhannya, menyadarkan pasien untuk

menanamkan nilai-nilai agama, mencapai kebahagian didunia maupun akhirat,

menjauhkan pasien dari perilaku yang tidak baik.

B. Implikasi Penelitian

Sesuai dengan skripsi yang penulis susun mengenai metode rohaniawan

muslim dalam meningkatkan motivasi kesembuhan bagi pasien rawat inap, maka

penulis dapat memberi saran-saran yang berguna untuk bahan masukan bagi

pembaca yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai manusia harus berusaha menanamkan nilai-nilai agama agar menjadi

manusia yang selalu mengingat Allah baik dalam kondisi sehat maupun sakit.

64

Page 76: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

65

2. Selaku petugas rohaniawan muslim yang memberikan bimbingan rohani Islam

terhadap pasien agar menjadikan pasien tersebut bisa menjalani proses

kesembuhan sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam, dan membantu pasien

untuk menumbuhkan sikap optimis dan selalu memotivasi kesembuhan pasien.

3. Untuk pihak rumah sakit agar memperhatikan setiap cara penyembuhan baik

medis maupun non medis seperti bimbingan rohani Islam yang dilakukan oleh

petugas rohaniawan muslim.

4. Semua pihak terkait harus memikirkan hal-hal terbaik menyangkut proses

kesembuhan bagi pasien dalam masa sakitnya. Melakukan berbagai upaya

dalam penyembuhan baik secara medis maupun non medis salah satunya

dengan bimbingan rohani Islam.

C. Saran

Bimbingan rohani Islam yang diberikan oleh rohaniawan muslim sangat

dibutuhkan sekali disetiap rumah sakit untuk membantu proses kesembuhan

pasien secara psikis, dengan bimbingan rohani Islam ini yang diberikan kepada

pasien diharapkan dapat membantu pasien dalam menjalani proses kesembuhan

dengan cara dari ajaran-ajaran agama Islam. Maka penulis memberi saran kepada

pihak Rumah Sakit Dr. Bratanata hendaknya menambah tenaga kerja rohaniawan

muslim yang wanita dan juga mencari rohaniawan yang lebih berkompeten dalam

bidang bimbingan rohani Islam dan memberikan ruangan kerja bagi petugas

rohaniawan muslim supaya rohaniawan mempunyai ruang untuk beristirahat dan

mempersiapkan apa-apa sebelum melakukan bimbingan dan lebih mempermudah

jika ada keluarga pasien yang ingin bertanya lebih banyak kepada rohaniawan

muslim tanpa mengganggu proses bimbingan ke ruangan-ruangan perawatan.

D. Penutup

Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur atas kehadirat Allah SWT.

Berkat rahmat dan dan karunia ilmu pengetahuan akhirnya karya tulis berupa

skripsi ini bisa terselesaikan, walaupun masih banyak mengandung unsur

kelemahan dan kekurangan. Hal ini dikarenakan penulis masih dalam tahap

belajar. Untuk penyempurnaan karya selanjutnya, penulis dengan segenap

kerendahan hati mengharapkan petunjuk dan saran dari semua pihak.

Page 77: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

66

DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam,

(Jakarta : Prenada Media, 2004).

Al-Muyassar, Al-Qur’an dan Terjemahnya oleh Anwar Abu Bakar yang

disempurnakan oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an , (Bandung Sinar

Baru Algesindo, 2015).

Arie Arumwardhani, Psikologi Kesehatan, (Yogyakarta : Galang Pers, 2010).

Arifin, H.M, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama,

(Jakarta : Bulan Bintang, 1979).

Baihaqi, Su’bul Imam, (Lebanon, Dar Al-Fikr, 2013).

Cholid Narbuko dan Chmadi, Metedologi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara,

2007).

El Quusiy Abdul Aziz, Diterjemahkan oleh Dzakia Drajat, Pokok-pokok

Kesehatan Jiwa dan Mental, (Jakarta : Bulan Bintang, 1974).

Faizah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta : Kencana Prenada

Media Group,2006).

Faqih Ainur Rahim, Bimbingan dan Konseling Islam. (Yogyakarta : Pusat

Penerbitan UII Press, 2001).

Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta :

Fajar Pustaka Baru, 2004)

Handoko, Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku, (Yogyakarta : Kansius, 1992)

Harold Koontz O Donnel dan Heinz Weihrich, Management, (McGraw Hill

Kogaguska, 1980).

Hasbullah Ahmad, Mewujudkan Ketenangan Jiwa, (Jakarta Selatan : Gaung

Persada Press, 2012).

H.B. Sutopo., Metodologi Penelitian Kualitatif. (Surakarta: UNS Press, 2002).

Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2005).

Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah

Bimbingan Psikoterapi Islam, (Jakarta : Rajawali Press, 2009).

James P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, terj. Kartini Kartono, judul asli

“Dictionary of Psychology”, (Jakarta: Rajawali, 1999).

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 1991).

Musnamar dan Thohari, Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling

Islam, (Yogyakarta : UII Press, 2003)

Najati, MU.,Al-Qur’an dan Ilmu Jiwa, (Bandung : Pustaka Bandung, 1997).

Ricard M. Hodgetts dan Donald F. Kurako, Management, (Sandiego: Harcourt

Brace Puh., 1998).

Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo,

2001).

Page 78: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

67

Salim, Samsudin, Bimbingan Rohani Pasien Upaya Mensinergikan Layanan

Medis dan Spiritual di Rumah Sakit. (Seminar Nasional, 2005).

Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang,

1984).

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung : Alfabeta,2007).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D , (Bandung:

Alfabeta, 2013).

Surya, Psikologi Konseling, (Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2003)

Syah Muhibin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT.

Remaja Rosda Karya, 2000).

Tim Penerjemah dan Penafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta :

Departemen Agama RI, 2005).

Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Jakarta : Gramedia

Widiasarana Indonesia, 1991).

W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia,

1996).

Bukhori Baidi, Optimalisasi Sistem Pelayanan Kerohanian Bagi Pasien Rawat

Inap, laporan Penelitian. Semarang : Pusat Penelitian Walisongo, 2005.

Muhammad Lazi Bin Yusof, “Metode Bimbimgan dan Konseling Islam Terhadap

Narapidana, (Studi Pada Pusat Pemulihan Akhlak, Jabatan Penjara Masyia

Muar, Negeri Johor)”, Skripsi, 2009.

Setiawan Topan , “MetodePenelitian” , diakses melalui alamat

https://setiawantopan.wordpress.com/2012/02/22/metode-penelitian-dan-

metode-penelitian/, tanggal 22 Maret 2019.

Sehibul Huda, Pola Bimbingan Kerohanian Narapidana di Lembaga

Pemasyarakatan Kelas II A Kota Jambi, Skripsi, (Jambi : IAIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi, 2014).

Umi Haniatu, “Urgensi Bimbingan Rohani Islam”, diakses melalui alamat

http://library.Walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1-2006-

umihaniatu1416bab2_110-0.pdf, tanggal 21 Maret 2019.

Yanti 164 “Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data” diakses Melalui alamat :

https://yanti164.wordpress.com/2013/11/17/teknik-pemeriksaan-keabsahan-

data/ diakses pada 07 Juni 2018

67

Page 79: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Skripsi

“METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI KESEMBUHAN BAGI PASIEN DI RUMAH SAKIT DR.

BRATANATA JAMBI”

No JENIS DATA METODE SUMBER DATA

1. -Letak Geografis Rumah Sakit Dr.

Bratanata Jambi

-Observasi -Setting

2. -Visi dan Misi Rumah Sakit

Dr.Bratanata Jambi

-Dokumentasi -Dokumentasi Visi dan

Misi

3. -Program Kegiatan Rohaniawan

Muslim

-Dokumentasi -Dokumen Program

Rohaniawan Muslim

4. -Bukti Kegiatan yang Dilaksanakan -Dokumentasi

-Wawancara

-Dokumen

-Rohaniawan Muslim

5. -Interaksi Pasien -Observasi

-Dokumentasi

-Wawancara

-Praktik Bimbingan

-Dokumentasi Bimbingan

-Rohaniawan Muslim

6. -Metode Rohaniawan Muslim

Dalam Meningkatkan Motivasi

Kesembuhan

-Observasi

-Wawancara

-Dokementasi

-Metode terhadap

Motivasi

-Dokumentasi

Rohaniawan Muslim

A. Panduan Observasi

No Jenis Data Objek Observasi

1. -Letak Geografis Rumah Sakit Dr.

Bratanata Jambi

-Keadaan dan Letak Geografis

2. -Interaksi Pasien -Metode yang diterapkan

Page 80: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

3. -Metode Rohaniawan Muslim

Dalam Meningkatkan Motivasi

Kesembuhan

-Keadaan fisik yang terlihat secara

langsung terhadap pasien yang

mengikuti bimbingan dan yang tidak

mengikuti

B. Panduan Dokumentasi

No Jenis Data Data Dokumentasi

1. -Letak Geografis Rumah Sakit Dr.

Bratanata Jambi

-Data Dokumentasi Letak Geografis

Rumah Sakit Dr.Bratanata Jambi

2. -Visi dan Misi -Data Dokumetasi tentang visi dan

misi

3. -Program Kegiatan Rohaniawan

Muslim

-Data dokumentasi tentang program

kegiatan yang pernah dilaksanakan

4. -Bukti Kegiatan yang Dilaksanakan -Data tentang kegiatan yang

dilaksanakn oleh rohaniawan muslim

yang berkaitan dengan motivasi

5. -Interaksi Pasien -Data tentang interaksi kepada pasien

yang mengikuti bimbingan

6. -Metode Rohaniawan Muslim

Dalam Meningkatkan Motivasi

-Metode tentang metode rohaniawan

muslim

C. Butir-Butir Wawancara

No Jenis Data Sumber Data dan Substansi

Wawancara

1. -Bukti Kegiatan yang Dilaksanakan ROHANIAWAN MUSLIM

-Apa saja metode yang digunakan

dalam bimbingan?

2. -Interaksi Rohaniawan dan Pasien ROHANIAWAN MUSLIM

Page 81: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

-Bagaimana metode yang digunakan

untuk pasien?

-Apa saja yang rohaniawan lakukan

dalam proses bimbingan?

PASIEN

-Bagaimana perasaan dan keadaan

pasien dengan adanya rohaniawan?

-Bagaiman keadaan pasien setelah

diberi bimbingan dan doa?

-Bagaimana respon pasien terhadap

rohaniawan?

3. -Metode Rohaniawan Muslim

Dalam Meningkatkan Motivasi

PASIEN

-Apa yang ada rasakan sebelum diberi

bimbingan?

-Kenapa anda merasakan hal tersebut?

-Apa yang anda rasakan setelah diberi

bimbingan?

-Apa pendapat anda dengan adanya

bimbingan yang dilakukan oleh

rohaniawan muslim?

Page 82: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

Wawancara Bersama Bapak Hatta Selaku Rohaniawan Muslim di Rumah Sakit Dr.

Bratanata Jambi

Peneliti : Menurut Bapak mengenai bimbingan rohani Islam dan doa ada tidak

pengaruhnya terhadap keadaan pasien?

Narasumber : Jadi begini, orang yang ketika sedang sakit itu bukan hanya saja

fisiknya yng sakit akan tetapi psikisnya juga, kita saja yang sedang

tidak sakit sangat membutuhkan sekali yang namanya motivasi apalagi

orang yang sedang sakit sangat membutuhkan sekali. Disini kita

sebagai seorang petugas rohaniawan muslim harus bisa memberi

dorongan positif supaya pasien selalu optimis dalam menjalankan

proses pengobatan dan supaya yakin akan adanya kesembuhan. Segala

penyakit itu datangnya dari Allah dan insya Allah akan disembuhkan

asalkan kita bisa kuat, sabar, tabah, ikhkas dan selalu mengingat Allah

dalam keadaan sehat maupun sakit.

Peneliti : Lalu respon apa saja yang muncul dari pasien?

Narasumber : Pastinya ada respon positif dan negatif. Respon positifnya adalah

dimana si pasien sangat welcome sekali dengan adanya petugas

rohaniawan muslim. Dan respon positifnya dimana pasien ada juga

yang menolak ketika diberi bimbingan dan didokan karena mereka

berpikir kita akan membimbing dan mendokan pasien agar cepat

menuju tuhannya padahal sebenarnya diberi bimbingan dan didokan

agar si pasien selalu semangat dalam menghadapi penyakit

Page 83: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

Wawancara Bersama Bapak Nuki Pasien Di Pavilium Eka Vaksi Rumah Sakit Dr.

Bratanata Jambi

Peneliti : Apa pendapat bapak dengan adanya petugas rohaniawan muslim?

Narasumber : Bagi saya, dengan adanya petugas rohaniawan muslim dirumah sakit

ini sangat membantu sekali dan bagus sekali, karna denga adanya

seorang petugas rohaniwan pasien disini jadi isa mendapatkan

bimbingan, motivasi supaya selalu tegar dalam menghadapi

penyakitnya. Dan apalagi saya ini dalam medis tidak terdeteksi saya

sakit apa tapi saya sudah blak baik 15 kali masuk rumah sakit, dengan

adanya rohaniawan muslim saya bisa didoakan karna penyakit non

medis mana bisa disembuhkan dengan cara medis pasti dengan cara-

cara yang besifat Agama itu yang paling utama.

Peneliti : Apa yang bapak rasakan setelah diberi bimbingan dan didoakan?

Narasumber : Saya merasa sangat tenang tantram dan nyaman. Saya senang sekali

ada petugas rohaniawan muslim disi sangat membantu sekali. Dan

sebenarnya ini adalah hal yeng termasuk penting juga. Dengan adanya

rohaniawan muslim saya jadi bisa lebih optimis lagi dalam

menghadapi sakit, sabar,ikhlas dan pastinya selalu harus mengingat

Allah. Saya jadi termotivasi, sakit itu adalah salah satu ujian buat kita

untuk kita menjadi lebih baik lagi pastinya.

Page 84: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

Wawancara Bersama Bapak Syukur di Ruang Perawatan Cendana Rumah Sakit Dr.

Bratanata Jambi

Peneliti : Apa pendapat bapak dengan adanya petugas rohaniawan musim

dirumah sakit ini?

Narasumber : Bagi saya bagus, cuman saya merasa agak terganggu dengan adanya

rohaniawan disini karna yang tadinya kita lagi tenang-tenang saja

didalm ruangan perawatan dan tiba-tiba petugas rohaniawan datang

dengan memakai pakaian rapi pakai peci juga seakan-akan seperti mau

berziarah. Padahal kami kan masih hidup,, saya takut didoakan karna

takut doa yang dibacakan itu bukan doa untuk kesembuhan melainkan

untuk kesana.

Peneliti : Jika bimbingan ini memang sudah ketetapan dari pihak rumah sakit

apa yang akan bapak lakukan?

Narasumber : Jika ini memang sudah aturan dari pihak rumah sakit mau tidak mau

kita harus menerima walaupun menerima dengan sekedar saja.

Namanya juga kita dirumah sakit karna dirawat dirumah sakit ini yah

pastinya kita ikuti apa yang ada saja. Dengan kita bisa tidur saja

ataupun hanya mersepon dengan sekedarnya saja.

Page 85: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

Pelaksanaan bimbingan dan mendoakan pasien ke ruang ruang perawatan

Proses pelaksanaan pemberian bimbingan terhadap

Page 86: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,
Page 87: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

Salah satu ruangan yang ada di Rumah Sakit Dr.Bratanata

Page 88: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

Wawancara bersama salah satu petugas Rohaniawan Muslim Rumah Sakit

Page 89: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

Salah satu tempat dimana banyak meminta data tentang Rumah sakit

Page 90: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Anisatun Mahfudoh

Tempat & Tgl. Lahir : Jambi, 08 September 1997

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jl. Majapahit II Rt. 03 Rw.01 no.79

Kelurahan Payo Selincah,

Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi,

Provinsi Jambi

B. Riwayat Pendidikan

S1 : 2015

MAS AN-NUR MUARO JAMBI : 2012

MTS AN-NUR MUARO JAMBI : 2009

SD NEGERI 118 KOTA JAMBI : 2003

Page 91: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

JADWAL PENELITIAN

NO Jenis Kegiatan Penelitian Bulan

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pembuatan draft proposal x

2.

Konsultasi dengan ka.

Jur/Prodi dan lainnya

untuk menentukan fokus

penelitian

x

3. Revisi draft proposal x

4.

Seminar Proposal

x

5. Revisi draft proposal

setelah seminar

x

6. Konsultasi dengan

pembimbing

x x

7. Koleksi data x x x x x x x x

Page 92: METODE ROHANIAWAN MUSLIM DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/3036/1/UB150081_ANISATUN...viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin,

8. Analisa dan penulisan

draft awal skripsi

x

9. Draft awal dibaca

pembimbing

x

10. Revisi draft awal x

11. Draft dua dibaca

pembimbing

x

12. Revisi draft dua x

13. Draft dua revisi dibaca

pembimbing

x

14. Penulisan draft akhir x

15. Draft akhir dibaca

pembimbing

x

16. Ujian munaqasah

17. Revisi skripsi setelah ujian

munaqasah

18. Mengikuti wisuda

Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah.