alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, dengan rahmat allah swt...

112
i KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamiin, Dengan Rahmat Allah SWT Penulis dapat menyelesaikan Rancangan Proyek Perubahan Instansional dengan judul PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA UNTUK MEWUJUDKAN DESA SEHAT”, yang merupakan salah satu materi pembelajaran pada Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XLII Kelas A pada Badan Diklat dan Pelatihan Kepemimpinan Provinsi Jawa Timur di Surabaya. Pemilihan judul tersebut berlatar belakang pada gambaran keadaan saat ini dimana perwujudan pencapain target pembangunan kesehatan di desa masih banyak yang belum tercapai, penulis mencoba untuk menuangkan hasil pemikiran dalam mewujudkan pencapaian desa sehat melalui penyusuan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu. Tersusunnya laporan Kertas Kerja Proyek Perubahan Instansional ini atas dukungan beberapa pihak, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada : 1. Bupati Tanah Bumbu dan Wakil Bupati Tanah Bumbu yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti Diklatpim Tingkat II. 2. Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Timur Bapak Dr. H. AKMAL BOEDIANTO, SH, M.Si. yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Diklatpim Tingkat II di Badan Diklat Provinsi Jawa Timur. 3. Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Bapak Drs. H. SAID AKHMAD, MM, selaku Mentor dalam memberikan arahan, bimbingan dan ijin untuk melaksanakan kegiatan proyek perubahan. 4. Bapak Drs. ANANG TRIONO, MM. sebagai Pembimbing (Coach) yang telah memberikan bimbingan dan arahan sejak penulis menentukan area perubahan, penyusunan penyusunan dan rencana aksi proyek perubahan ini. 5. Pegawai dan staf Badan Diklat Provinsi Jawa Timur khususnya Monitoring Diklatpim Tingkat II yang telah memberikan kemudahan dan fasilitas selama penulis mengikuti pendidikan dan pelatihan. 6. Para narasumber pada Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XLII, atas ilmu dan pengarahan yang diberikan melalui materi-materi selama seminar. 7. Rekan-rekan semua khususnya peserta Diklatpim II angkatan XLII khususnya kelas A yang menjadi teman diskusi dan bertukar pikiran yang baik. 8. Keluarga tercinta yang telah mendukung selama penulis mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat II

Upload: dinhthuy

Post on 30-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamiin, Dengan Rahmat Allah SWT Penulis dapat

menyelesaikan Rancangan Proyek Perubahan Instansional dengan judul

“PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA UNTUK MEWUJUDKAN DESA SEHAT”, yang

merupakan salah satu materi pembelajaran pada Diklat Kepemimpinan Tingkat II

Angkatan XLII Kelas A pada Badan Diklat dan Pelatihan Kepemimpinan Provinsi Jawa

Timur di Surabaya. Pemilihan judul tersebut berlatar belakang pada gambaran keadaan

saat ini dimana perwujudan pencapain target pembangunan kesehatan di desa masih

banyak yang belum tercapai, penulis mencoba untuk menuangkan hasil pemikiran dalam

mewujudkan pencapaian desa sehat melalui penyusuan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu.

Tersusunnya laporan Kertas Kerja Proyek Perubahan Instansional ini atas

dukungan beberapa pihak, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya, kepada :

1. Bupati Tanah Bumbu dan Wakil Bupati Tanah Bumbu yang telah memberikan

kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti Diklatpim Tingkat II.

2. Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Timur Bapak Dr. H. AKMAL BOEDIANTO, SH,

M.Si. yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Diklatpim Tingkat II di

Badan Diklat Provinsi Jawa Timur.

3. Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Bapak Drs. H. SAID AKHMAD, MM,

selaku Mentor dalam memberikan arahan, bimbingan dan ijin untuk melaksanakan

kegiatan proyek perubahan.

4. Bapak Drs. ANANG TRIONO, MM. sebagai Pembimbing (Coach) yang telah

memberikan bimbingan dan arahan sejak penulis menentukan area perubahan,

penyusunan penyusunan dan rencana aksi proyek perubahan ini.

5. Pegawai dan staf Badan Diklat Provinsi Jawa Timur khususnya Monitoring Diklatpim

Tingkat II yang telah memberikan kemudahan dan fasilitas selama penulis mengikuti

pendidikan dan pelatihan.

6. Para narasumber pada Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XLII, atas ilmu dan

pengarahan yang diberikan melalui materi-materi selama seminar.

7. Rekan-rekan semua khususnya peserta Diklatpim II angkatan XLII khususnya kelas A

yang menjadi teman diskusi dan bertukar pikiran yang baik.

8. Keluarga tercinta yang telah mendukung selama penulis mengikuti Diklat

Kepemimpinan Tingkat II

ii

Proyek perubahan ini diharapkan menjadi wujud kontribusi Dinas Kesehatan

dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Tanah Bumbu, khususnya bagi

pembangunan kesehatan desa.

Kami telah berupaya maksimal, namun pasti masih banyak kekurangan,

kelemahan dan kesalahan.Untuk itu kami mohon kritik, masukan dan saran, demi

penyempurnaan proyek perubahannya ini.

Sebagai penutup, semoga Kertas Kerja Proyek Perubahan Instansional ini

bermanfaat untuk semua dan menjadi Laporan Kertas Kerja Proyek Perubahan

Instansional.

Surabaya, 07 Desember 2016

Penulis

Dr. DAMRAH,S.Sos.,M.Si. NHD : A-08

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................. DAFTAR GAMBAR .........................................................................................

A. JUDUL ........................................................................................................

B. PENDAHULUAN ........................................................................................

1. Latar Belakang ...................................................................................... 2. Permasalahan ....................................................................................... 3. Tujuan ................................................................................................... 4. Manfaat ................................................................................................. 5. Ruang Lingkup ......................................................................................

C. PERUBAHAN YANG AKAN DIWUJUDKAN .............................................

1. Output Kunci Proyek Perubahan .......................................................... 2. Kriteria Keberhasilan Rancangan Perubahan ..................................... 3. Potensi Masalah dan Alternatif Solusi .................................................

D. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER ................................................................

1. Peranan Masing-Masing Stakeholder .................................................. 2. Pengaruh Masing-Masing Stakeholder ................................................ 3. Peta Stakeholder .................................................................................. 4. Strategi Pendekatan Stakeholder ........................................................ 5. Pembentukan Tim Efektif (team work) .................................................

E. RENCANA AKSI PERUBAHAN .................................................................

1. Pentahapan Proyek Perubahan ........................................................... 2. Tata Kelola Proyek Perubahan ............................................................ 3. Target Capaian Kinerja ........................................................................ 4. Daftar Rencana Proyek Perubahan .....................................................

F. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN .................................................

1. Penyajian Pengalaman Memimpin Proyek Perubahan ...................... 2. Kendala Implementasi Proyek Perubahan ......................................... 3. Strategi Mengatasi Kendala ................................................................ 4. Hasil Capaian Proyek Perubahan ......................................................

G. PENUTUP Kesimpulan .............................................................................

a. Kesimpulan ..........................................................................................

b. Rekomendasi ......................................................................................

i iii iv v

1

1 1 9

10 11 13

14 14 16 17

18 19 20 21 22 23

23 23 27 29 31

35 35 93 93 93

102 102 103

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Identifikasi Stakeholder ............................................................

Tabel 2 Strategi Pendekatan Stakeholder ............................................

Tabel 3 Pembentukan Tim Efektif .........................................................

Tabel 4 Pentahapan Proyek Perubahan (Milestone) ............................

Tabel 5 Target Capaian Kinerja ............................................................

Tabel 6 Daftar Rencana Aksi Proyek Perubahan (Jangka Pendek) ....

Tabel 7 Hasil Capaian Proyek Perubahan ...........................................

21

22

23

24

30

31

94

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Tahun 2009 –

2013 .....................................................................................

Gambar 2. Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi di

Indonesia Tahun 2013 ........................................................

Gambar 3. Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (Dalam

Tahun)Menurut Provinsi se Indonesia Tahun 2013 ...........

Gambar 4. Peta Kabupaten Tanah Bumbu ..........................................

Gambar 5. Peta Stakeholder Proyek Perubahan .................................

Gambar 6. Tata Kelola Proyek Perubahan ...........................................

2

3

4

6

22

27

Gambar 7. Benchmarking Lokal ke Desa Majasari Kec. Sliyeg Kab.

Indramayu ..........................................................................

35

Gambar 8. Temu Konsultasi Mentor .................................................... 40

Gambar 9. Menerima Saran dan Masukan Dari Mentor ..................... 41

Gambar 10. Pembentukan Tim Pelaksana ............................................ 42

Gambar 11. Pembagian Tugas Tim Pelaksana Proyek Perubahan ..... 43

Gambar 12. Rapat Koordinasi Internal .................................................. 46

Gambar 13. Project Leader Menjelaskan Tahapan Pelaksanaan

Proyek Perubahan .............................................................

47

Gambar 14. Inventarisasi Peraturan Perundang-Undangan ................. 49

Gambar 15. Pembahasan Referensi Peraturan Perundang-

undangan ...........................................................................

50

Gambar 16. Rapat Koordinasi Penyusunan Draft Peraturan Bupati ..... 52

Gambar 17. Persiapan Konsultasi Dengan Kepala Bagian Hukum

Sekretariat Daerah .............................................................

54

Gambar 18. Project Leader Menerima Hasil Koreksi Dari Kepala

Bagian Hukum Setda .........................................................

56

Gambar 19. Rapat Koordinasi Penyempurnaan dan Finalisasi Draft

Peraturan Bupati ................................................................

57

Gambar 20. Project Leader Menjelaskan Saran dan Masukan Dari

Kepala Bagian Hukum .......................................................

57

Gambar 21. Peserta Rapat Koordinasi Penyempurnaan dan Finalisasi

Draft Peraturan Bupati .......................................................

58

Gambar 22. Penetapan dan Pengundangan Draft Peraturan Bupati .... 61

vi

Gambar 23. Rapat Persiapan Pelaksanaan Sosialisasi ........................ 63

Gambar 24. Mengundang Ketua DPRD Kabupaten Tanah Bumbu

Oleh Project Leader ...........................................................

65

Gambar 25. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi ..................................... 66

Gambar 26. Sambutan Bupati Disampaikan Oleh Sekretaris Daerah ... 68

Gambar 27. Penandatanganan Komitmen dan Pernyataan

Dukungan ............................................................................

70

Gambar 28. Rapat Koordinasi Pembahasan Pedoman Penyusunan

Renstra Pembangunan Kesehatan Desa ..........................

74

Gambar 29. Penyusunan Draft Pedoman .............................................. 75

Gambar 30. Penetapan Pedoman Penyusunan Renstra

Pembangunan Kesehatan Desa .........................................

76

Gambar 31. Survey Desa Mekar Jaya .................................................... 78

Gambar 32. Project Leader Menjelaskan Kepada Kepala Desa Mekar

Jaya Terkait Rencana Kegiatan Proyek Perubahan ..........

80

Gambar 33. Penetapan Desa Sebagai Target Proyek Perubahan

(Pilot Project) ......................................................................

81

Gambar 34. Project Leader dan Tim Dalam Penetapan Desa Mekar

Jaya Sebagai Pilot Project ..................................................

81

Gambar 35. Musyawarah Desa Penyusunan Renstra Pembangunan

Kesehatan Desa ..................................................................

82

Gambar 36. Penandatanganan Dukungan ............................................. 83

Gambar 37. Forum Konsultasi Tingkat Kabupaten ................................ 86

Gambar 38. Musyawarah Desa Penyusunan Rancangan Akhir

Renja ...................................................................................

88

Gambar 39. Penanda tanganan Nota Kesepahaman RENSTRA ......... 90

Gambar 40. Penyusunan dan Penetapan RENSTRA Pembangunan

Kesehatan Desa ..................................................................

92

Gambar 41. Musyawarah Desa Penyusunan Rancangan Awal

Renja ..................................................................................

96

Gambar 42. Peserta Musyawarah Desa Penyusunan Renja ................ 96

Gambar 43. Musyawarah Desa Penyusunan Rancangan Akhir

Renja ...................................................................................

98

Gambar 45. Penyusunan Peraturan Kepala Desa ................................. 100

Gambar 46. Penetapan Peraturan Kepala Desa .................................... 101

vii

KERTAS KERJA PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA UNTUK MEWUJUDKAN DESA SEHAT

Disusun Oleh ;

Dr. DAMRAH,S.Sos.,M.Si. NDH: A-08

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN KE XLII TAHUN 2016

viii

LEMBAR PENGESAHAN

KERTAS KERJA PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA UNTUK MEWUJUDKAN DESA SEHAT

Disusun Oleh ;

Dr. DAMRAH,S.Sos.,M.Si. NDH: A-08

Telah diseminarkan pada tanggal 07 Desember 2016 di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur

Menyetujui:

WIDYAISWARA / PEMBIMBING

Drs. ANANG TRIONO, MM NIP. 19590308 198503 1 019

MENTOR

Drs.H.SAID AKHMAD, MM NIP. 19641225 199209 1 002

1

A. JUDUL

PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA UNTUK MEWUJUDKAN DESA

SEHAT

B. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan

nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.Pembangunan kesehatan

tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik

masyarakat, swasta maupun pemerintah.

Pembangunan kesehatan harus diimbangi dengan intervensi

perilaku yang memungkinkan masyarakat lebih sadar, mau dan mampu

melakukan hidup sehat sebagai prasyarat pembangunan yang

berkelanjutan (sustainable development).Untuk menjadikan masyarakat

mampu hidup sehat, masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan

tentang cara-cara hidup sehat.Oleh sebab itu promosi kesehatan

hendaknya dapat berjalan secara integral dengan berbagai aktivitas

pembangunan kesehatan sehingga menjadi arus utama pada percepatan

pencapaian SDGs dan mewujudkan jaminan kesehatan masyarakat

semesta.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya

masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai penduduk yang

hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan

untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan

merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah

Republik Indonesia. Adapun tujuan utama dari pembangunan kesehatan

yaitu :

a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri

dalam bidang kesehatan.

2

b. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.

c. Peningkatan status gizi masyarakat.

d. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).

e. Pengembangan keluarga sehat sejahtera

Secara Nasional Indeks Pembangunan Manusia Indonesia

sebagaimana yang dituangkan dalam profil kesehatan Indonesia tahun

2014 menurut United Nations Development Programme (UNDP), Indeks

PembangunanManusia (IPM) yang mengukur capaian pembangunan

manusia berbasis sejumlah komponen dasarkualitas hidup. IPM dibangun

melalui pendekatan tiga dimensi dasar, sebagai ukuran kualitashidup,

yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan dan kehidupan yang

layak.Untuk mengukurdimensi umur panjang dan sehat (dimensi

kesehatan) digunakan angka harapan hidup waktulahir.Untuk mengukur

dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek

hurufdan rata-rata lama sekolah.Sedangkan untuk mengukur dimensi

kehidupan yang layak,digunakan indikator kemampuan daya beli

(purchasing power parity) masyarakat terhadapsejumlah kebutuhan pokok

yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita.

Berdasarkan skala internasional, capaian/nilai IPM dapat dibagi

menjadi empat kategori, yaitukategori tinggi (IPM ≥80), kategori

menengah atas (65≤IPM<80), kategori menengah bawah(50≤IPM<66)

dan kategori rendah (IPM<50).

Gambar 1. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia

Tahun 2009 – 2013

Sumber: Profil Kesehatan Indonesia, 2015

3

Sedangkan gambaran Indeks Pembangunan Manusia menurut

Provinsi pada tahun 2013 dapat dilihat pada Gambar.2 sebagai berikut :

Gambar 2. Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi di Indonesia

Tahun 2013

Sumber: Profil Kesehatan Indonesia, 2015

Berdasarkan pada Gambar 2 menunjukkan nilai IPM menurut

provinsi tahun 2013.Berdasarkanpembagian tersebut, belum ada provinsi

di Indonesia yang mempunyai nilai IPM kategori tinggi,semua provinsi di

Indonesia masuk dalam kategori pembangunan manusia menengah

atas(65≤IPM<80). Provinsi DKI Jakarta mempunyai nilai IPM tertinggi

sebesar 78,59 dan ProvinsiPapua mempunyai nilai IPM terendah sebesar

66,25. Pada Gambar 2 terlihat pula kesenjangancapaian pembangunan

manusia di wilayah barat dan timur Indonesia.Provinsi di wilayah

timurmasih terlihat tertinggal daripada provinsi di wilayah

barat.Sedangkan nilai IPM Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 71,74

masih berada pada posisi di bawah nilai rata-rata IPM Indonesia.

4

Otonomi daerah diharapkan dapatmeningkatkan kemajuan

pembangunan khususnya dalam rangka meningkatkan kualitaskehidupan

manusia.Keberhasilan pembangunan manusia tidak hanya diukur dari

capaian IPM di suatuwilayah, tetapi juga melihat kecepatan dalam

peningkatan IPM.Indikator terkait bidang kesehatan yang mempengaruhi

nilai IPM, yaitu Angka Harapan Hidup (AHH).AHH adalah perkiraan lama

hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola

mortalitas (kematian) menurut umur.AHH merupakan angka pendekatan

yangmenunjukkan kemampuan untuk bertahan hidup lebih lama.Selain

itu, AHH merupakan alatuntuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam

meningkatkan kesejahteraan penduduk padaumumnya, dan

meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya.

Sedangkan gambaran Angka Harapan Hidup waktu lahir menurut

Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut :

Gambar 3.

Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (Dalam Tahun) Menurut Provinsi se Indonesia

Tahun 2013

Sumber: Profil Kesehatan Indonesia, 2015

5

Pada tahun 2013, nilai AHH Indonesia mencapai 70,07 tahun lebih

tinggi dari nilai AHHtahun 2012 (69,87 tahun).berdasarkan Gambar 3

menunjukkan nilai AHH menurut provinsi di Indonesiatahun 2013. Provinsi

dengan nilai AHH tertinggi yaitu DI Yogyakarta sebesar 73,62 tahun

danprovinsi dengan nilai AHH terendah yaitu Nusa Tenggara Barat

sebesar 63,21 tahun. Sedangkan Provinsi Kalimantan Selatan nilai AHH

baru sebesar 64,82Tahun masih dibawa rata-rata AHH Indonesia dan

sedikit lebih tinggi dari AHH Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Tanah Bumbu adalah salah satu kabupaten pemekaran baru di

Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesiadari kabupaten induk yaitu

Kabupaten Kotabaru. Berdasarkan pada Undang-undang No. 2 Tahun

2003 tentang pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten

Balangan Provinsi Kalimantan Selatan melalui rapat Paripurna DPR RI

pada tanggal 8 April 2003, Kabupaten Tanah Bumbu resmi menjadi

daerah otonomi baru yang dapat mengurus rumah tangga sendiri dalam

arti dapat melaksanakan pembangunan daerah yang dikelola sendiri tidak

tergantung pada daerah kabupaten induknya. Sebagai daerah otonomi

baru Kabupaten Tanah Bumbu siap melaksanakan pembangunan demi

memajukan daerah agar tidak tertinggal dari daerah lain yang telah lebih

dahulu menjadi daerah otonomi.

Secara geografis Kabupaten Tanah Bumbu terletak di antara:

2052' – 3047' Lintang Selatan dan 115015' – 116004' Bujur Timur, luas

Kabupaten mencapai 5.066,96 km2 (506.696 Ha) atau 13,50 persen dari

total luas Provinsi Kalimantan Selatan.Terdiri 10 Kecamatan dan 150

Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2015

sebesar306.641jiwa.

6

Gambar 4.

Peta Kabupaten Tanah Bumbu

Dengan banyaknya jumlah desa di Kabupaten Tanah Bumbu,

maka sudah seharusnya pembangunan di hulu lebih

diprioritaskan.Namun pada saat ini, rencana pembangunan kesehatan di

Kabupaten Tanah Bumbu belum bisa dilaksanakan secara optimal.

Permasalahan utama yang dihadapi sekarang adalah masih banyaknya

masyarakat yang belum sepenuhnya memahami arti pentingnya

kesehatan yang ditunjukkan masih relatif tingginya angka kesakitan akibat

beberapa penyakit menular serta kecenderungan semakin meningkatnya

determinan penyakit tidak menular, masih kurang optimalnya kualitas

kesehatan serta akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu,

penyebaran dan mutu tenaga kesehatan serta belum optimalnya alokasi

pembiayaan kesehatan. AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka

Kematian Bayi) merupakan indikator yang peka terhadap kualitas dan

aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan, ini adalah masalah kesehatan

yang masih dihadapi secara nasional, di Kalimantan Selatan pada tahun

2014 tercatat AKI 228 per100.000 kelahiran hidup dan Kabupaten Tanah

Bumbu sendiri walaupun sudah jauh di bawah target Nasional dan

Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2014 yakni 137 per 100.000

7

Kelahiran Hidup (jumlah kematian sebanyak 7 ibu melahirkan) akan tetapi

permasalahan AKI masih dianggap sebuah masalah yang terus harus

diselesaikan karena pemerintah bersama masyarakat juga bertanggung

jawab untuk menjamin setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan

kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, perawatan pasca persalinan

bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi,

memperoleh cuti hamil dan melahirkan, serta akses terhadap keluarga

berencana. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi

Kalimantan Selatan pada tahun 2014 tercatat 32 per 1.000 Kelahiran

Hidup, Angka Kematian Bayi di Kabupaten Tanah Bumbu yakni 10 per

1.000 Kelahiran Hidup (jumlah kematian sebanyak 52 bayi).

Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2014 kunjungan

ibu hamil K4 dimana target nasional sebesar 95 persen, Kalimantan

Selatan hanya mencapai 82,65 persen sedangkan Kabupaten Tanah

Bumbu sendiri hanya 63,11 persen. Ini dibarengi dengan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan yang juga belum optimal yakni masih

dikisaran angka 89,37 persen untuk Kalimantan Selatan, dan Kabupaten

Tanah Bumbu masih berada di angka 71,45 Persen. Pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2014 di Provinsi

Kalimantan Selatan dari jumlah ibu bersalin sebanyak 76.969 yang

ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 68.789 ibu (89,37 persen)

sedangkan di Kabupaten Tanah Bumbu dari jumlah ibu bersalin sebanyak

5.545 yang ditolong oleh tenaga kesehatan hanya sebanyak 4.791 (88,3

persen).

Selain persoalan dan permasalahan AKI, AKB dan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan, situasi penyakit menular dan tidak

menular juga menjadi permasalahan yang juga harus di tangani dengan

serius, sebagai salah satu gambaran penyakit menular adalah DBD,

Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan data profil kesehatan Indonesia

tahun 2014 dari 13 Kabupaten/ Kota yang ada di Kalimantan Selatan

semua terjangkit penyakit DBD dengan jumlah 828 kasus dengan angka

kematian sebanyak 17 orang dan Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 51

kasus dengan kematian 1 orang. Tingginya angka prevalensi DBD ini

8

merupakan akumulasi dari gambaran perilaku masyarakat kita serta

sanitasi lingkungan yang buruk, ini tergambar pada tahun 2014

persentase rumah tangga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehatyang seyogyanya target 100 persen di Indonesia akan tetapi dari

yang dipantau 23.514.753 rumah tangga ber PHBS sebanyak 13.303.862

rumah tangga (56,58 persen), Kalimantan Selatan juga masih rendah

dari yang dipantau 222.701 rumah tangga ber PHBS sebanyak 110.772

rumah tangga (49,74 persen) sedangkan di Kabupaten Tanah Bumbudari

rumah yang dipantau sebanyak 7.000 rumah tangga yang ber PHBS

sebanyak 2.190 rumah tangga (31,3 Persen).

Pemberian imunisasi dasar lengkap pada tahun 2014 di Provinsi

Kalimantan Selatan sebanyak 50.666 bayi (65,3 persen) di Kabupaten

Tanah Bumbu sebanyak 4.265 bayi (82,04 persen) dengan pencapaian

Universal Children Immunization(UCI) dari 150 desa yang mencapai UCI

desa sebanyak 103 desa (68,7 persen) sedangkan pencapaian

penimbangan Balita pada tahun 2014 di Provinsi Kalimantan Selatan dari

jumlah Balita sebanyak 367.038 yang ditimbang sebanyak 280.664 (76,47

persen) di Kabupaten Tanah Bumbu dari jumlah sasaran Balita sebanyak

31.500 yang ditimbang sebanyak 14.596 Balita (46,3 persen).

Banyak indikator yang bisa digunakan untuk melihat gambaran

pembangunan kesehatan di suatu daerah, mulai dari jumlah rumah sakit,

jumlah puskesmas, tenaga kesehatan, jumlah kelahiran dan kematian ibu

hamil dan lain sebagainya.Melihat masih sangat kompleknya

permasalahan kesehatan yang dihadapi saat ini untuk dapat mengatasi

akar permasalahan dan percepatan mewujudkan Indonesia, Provinsi,

Kabupaten dan Kecamatan sehat maka sangat diperlukan percepatan

desa menjadi sehat terlebih dahulu yang sampai saat ini belum memiliki

arah pembangunan kesehatan secara khusus.

Melalui Proyek Perubahan ini diharapkan desa secara mandiri

mampu menyusun rencana pembangunan kesehatan yang akan di

laksanakan oleh dan untuk desa. Perencanaan pembangunan kesehatan

desa adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang

tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya

9

yang tersedia dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Desa.

Sehingga dilakukan suatu inovasi dengan mendorong desa-desa

di Kabupaten Tanah Bumbu untuk menyusun Rencana Strategis

(Renstra) Pembangunan Kesehatan Desa, yang merupakan

penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJMDes) di bidang kesehatan. Renstra ini akan disusun untuk jangka

waktu 6 (enam) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan

kesehatan desa melalui program-program prioritas di bidang kesehatan

dengan rencana kerja yang merupakan penjabaran dari Visi-Misi dari

Kepala Desa terpilih.

Dampak yang ditimbulkan dari adanya Renstra Pembangunan

Desa ini adalah harus disusun pula Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa yang merupakan penjabaran dari Renstra

Pembangunan Kesehatan Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

Rencana Kegiatan Pembangunan Kesehatan Desa yang memuat

rancangan kerangka kesehatan Desa dengan mempertimbangan

kerangka pendanaan yang dimutakirkan, program pembangunan

kesehatan Desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju baik

yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang

ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu

kepada RPJM Desa dan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa.

2. Permasalahan

Pembangunan kesehatan masyarakat desa adalah rangkaian

kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan

swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan

masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan di

bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan yang sehat

sejahtera.

Perencanaan Pembangunan kesehatan adalah sebuah proses

untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di

masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,

10

menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-

langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah

dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau

angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data

untuk menunjang perumusan masalah. Perencanaan merupakan proses

pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan.

Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan

sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di

masa yang akan datang.

Namun saat ini, perencanaan pembangunan kesehatan desa

masih belum bisa dilaksanakan secara optimal, hal ini dikarenakan

pembangunan bidang kesehatan pada desa umumnya menjadi satu

bagian dengan perencanaan pembangunan bidang lainnya, sehingga

perencanaan secara khusus pada bidang kesehatan tidak bisa

digambarkan secara utuh.

Berdasarkan capaian pembangunan kesehatan di Indonesia,

Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Tanah Bumbu sebagaimana

permasalahan tersebut diatas, apabila kita cermati lebih mendalam dan

disesuaikan kondisi riil yang ada pada desa di Kabupaten Tanah Bumbu,

bahwa penyebab utama belum optimalnya pembangunan kesehatan

pada desa untuk mewujudkan desa sehat adalah belum adanya

perencanaan secara khusus pada pembangunan desa di bidang

kesehatan, oleh karena itu maka solusi yang direkomendasikan adalah

penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa.

Sehingga nantinya setiap desa akan mempunyai perencanaan

pembangunan di bidang kesehatan sebagai acuan dan target yang akan

dicapai dalam waktu yang telah ditetapkan.

3. Tujuan

Tujuan proyek perubahan yang akan dicapai baik jangka pendek,

jangka menengah maupun panjang, antara lain :

11

Tujuan Umum, adalah : Mewujudkan desa yang memiliki perencanaan

terstruktur di bidang kesehatan secara mandiri dan paripurna sesuai

dengan kondisi riil masing-masing desa.

a. Jangka Pendek

Tujuan Jangka Pendek dari proyek perubahan pembangunan

kesehatan desa untuk mewujudkan desa sehat antara lain:

1) Mewujudkan regulasi berupa Peraturan Bupati sebagai payung

hukum penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu.

2) Menyusun Rencana Strategis Pembangunan Desa pada salah

satu desa di Kabupaten Tanah Bumbu yang menjadi target proyek

perubahan.

b. Jangka Menengah

Tujuan Jangka Menengah dari proyek perubahan adalah mewujudkan

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa yang merupakan

penjabaran dari Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa.

c. Jangka Panjang

Tujuan Jangka Panjang dari proyek perubahan adalah melaksanakan

penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja pembangunan

kesehatan desa secara mandiri pada desa lainnya di Kabupaten

Tanah Bumbu.

4. Manfaat

Secara makro manfaat dari proyek perubahan adalah untuk

menciptakan desa yang memiliki perencanaan terstruktur di bidang

kesehatan secara mandiri dan paripurnasesuai dengan kondisi riil

masing-masing desa.

Selain itu secara khusus manfaat yang diharapkan dihasilkan oleh

proyek perubahan ini terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu manfaat internal

dan manfaat eksternal seperti dijelaskan sebagai berikut.

12

a. Manfaat Internal

1) Merupakan kontribusi Dinas Kesehatan dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tanah

Bumbu.

2) Mendorong terwujudnya percepatan dan efektifitas pembangunan

kesehatan pada tingkat Desa.

b. Manfaat Eksternal :

1) Bagi Desa

a) Tersusunnya rencana strategis pembangunan kesehatan di

tingkat desa.

b) Tersusunnya Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Setiap tahun.

c) Meningkatkan kemandirian desa dalam pembangunan bidang

kesehatan.

d) Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

diharapkan menjadi arah kebijakan dalam hal pembangunan

kesehatan di tingkat desa.

2) Bagi Pemerintah Daerah

Melalui penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

pembangunan kesehatan desa diharapkan terjadi efektifitas dan

percepatan pencapaian desa sehat di Kabupaten Tanah Bumbu

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan

mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

3) Bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah lain.

Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa dapat dikembangkan untuk

penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja secara teknis

sesuai masing-masing urusan di tingkat desa dalam memberikan

arah untuk percepatan pencapaian target pembangunan yang

ingin diwujudkan.

4) Bagi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan

RIPenyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Desa dapat dikembangkan di seluruh Provinsi se

13

Indonesia untuk memberikan arah percepatan dalam mewujudkan

Indonesia Sehat

5. Ruang Lingkup

Kegiatan-kegiatan penting yang akan dilaksanakan dalam proyek

perubahan ini antara lain :

1. Menyusun Peraturan Bupati tentang penyusunan Rencana Strategis

dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten

Tanah Bumbu.

Peraturan Bupati ini yang nantinya akan menjadi dasar hukum bagi

penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu.

2. Melaksanakan sosialisasi Peraturan Bupati tentang Penyusunan

Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan

Desa di Kabupaten Tanah Bumbu.

Sosialisasi dilakukan untuk menyampaikan telah diterbitkannya

Peraturan Bupati tentang Penyusunan Rencana Strategis dan

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa dan penjelasan

bagaimana tatacara penyusunan dan manfaat Rencana Strategis dan

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa dengan mengundang

Semua SKPD, Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa /perwakilan

desa, Petugas Kesehatan Desa se-Kabupaten Tanah Bumbu untuk

menghadiri kegiatan sosialisasi pada tempat yang ditentukan.

3. Mengadakan Musyawarah Desa untuk menyusun rancangan awal

Rencana Stragis Pembangunan Kesehatan Desa secara partisipatif

melibatkan Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa,

petugas kesehatan desa dan unsur masyarakat Desaserta unsur

terkait lainnya pada 1 (satu) Desa Sebagai Pilot Project.

Dalam pelaksanaan Musyawarah Desa, peran petugas kesehatan

desa sangat penting dalam memberikan data/informasikondisi riil

pencapaian indikator kesehatan desa.Hal ini dikarenakan petugas

kesehatan mengetahui kondisi lapangan yang menjadi tugas pokok

dalam pembangunan kesehatan di desa.Penunjukan desa sebagai

14

pilot projectakan ditetapkan melalui musyawarah dan pengamatan

terhadap kondisi desa yang siap untuk dijadikan target uji coba.

4. Mengadakan musyawarah desa dalam rangka menyusun rancangan

akhirRencana Strategis Pembangunan Kesehatanpada 1 (satu) Desa

sebagai pilot project.

Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa pada

jangka pendek ini difokuskan pada 1 (desa) sebagai target uji coba.

Penunjukan desa sebagai pilot projectakan ditetapkan melalui

musyawarah dan pengamatan terhadap kondisi desa yang siap untuk

dijadikan target uji coba.

5. Menerbitkan PeraturanDesa tentang Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa sebagai penjabaran RPJM Desa.

Peraturan Desa sebagai wujud legalisasi /persetujuan desa untuk

menyusun Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa sesuai

dengan kondisi riil pada saat pada saat penyusunan Renstra.

C. PERUBAHAN YANG AKAN DIWUJUDKAN

Dalam proyek perubahan ini ada beberapa target kegiatan yang ingin

diwujudkan. Target kegiatan yang diharapkan tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut.

1. Output Kunci Proyek Perubahan

Dalam penyusunan dan pelaksanaan proyek perubahan, output

kunci yang dihasilkan dari proyek perubahan ini dijelaskan sebagai

berikut.

a. Output Jangka Pendek (10 Oktober s.d 5 Desember 2016)

1) Terbitnya Peraturan Bupati tentang penyusunan Rencana

Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di

Kabupaten Tanah Bumbu.

Project Leader bersama tim menyusun regulasi sebagai dasar

hukum penyusunan Rencana Strategisdan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa.

15

2) Terlaksananya sosialisasi Peraturan Bupati tentang penyusunan

Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan

Desa di Kabupaten Tanah Bumbu.

Project Leader bersama timmelaksanakan sosialisasi dengan

melibatkan Semua SKPD, kecamatan, Kepala Puskesmas,

pemerintahan desa dan Petugas kesehatan Desa terkait.

3) Terlaksananya Musyawarah Desa untuk menyusun rancangan

awal Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa secara

partisipatif melibatkan Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah

Desa, Petugas Kesehatan Desa dan unsur masyarakat Desaserta

unsur lainnya yang terkait.

Project Leader bersama tim ikut dalam musyawarah desa yang

dilaksanakan secara partisipatif diikuti Badan Permusyawaratan

Desa, Pemerintah Desa, Petugas Kesehatan Desa dan unsur

masyarakat Desa dalam rangka pengumpulan bahan penyusunan

Renstra Pembangunan Kesehatan Desa.

4) Terlaksananya Musyawarah Desa untuk menyusun rancangan

akhir Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Project Leader bersama tim internal dan eksternal serta unsur

Desa menyusun rancangan akhir Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa.

5) Menerbitkan Peraturan Desa tentang Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa sebagai penjabaran RPJM Desa.

Project Leader berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk

menerbitkan PeraturanDesa tentang Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa sebagai penjabaran dari RPJM

Desa.

b. Output Jangka Menengah (Juni 2017)

1) Terlaksananya Musyawarah Desa lanjutan untuk menyusun

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa.

Project Leader mengadakan musyawarah desa Rencana Kerja

merupakan penjabaran dari Renstra Pembangunan Kesehatan

Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun

16

2) Terbitnya Peraturan Kepala Desa tentang Rencana Rencana

Kerja Pembangunan Kesehatan Desa sebagai penjabaran

Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa.

Project Leader berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk

menerbitkan Peraturan Kepala Desa tentang Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa yang merupakan penjabaran dari

Renstra Pembangunan Kesehatan Desa dalam jangka waktu 1

(satu) tahun.

c. Output Jangka Panjang( Tahun 2018)

1) Terlaksananya monitoring terhadap implementasi Rencana

Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Monitoring terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan

rencana implementasi Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan

Desa.

2) Terlaksananya evaluasi terhadap implementasi Rencana Strategis

dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Evaluasi (pengawasan) terhadap kegiatan-kegiatan yang

dilakukan dan rencana implementasi Rencana Strategis serta

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa.

3) Terlaksananya Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana

Kerja Pembangunan Kesehatan Desa secara merata di

Kabupaten Tanah Bumbu.

Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa pada semua desa dilakukan

secara bertahap.

2. Kriteria Keberhasilan Rancangan Perubahan

Ukuran keberhasilan proyek perubahan penyusunan Rencana

Strategis Pembangunan Kesehatan Desa bisadigambarkan melalui

kondisi sebelum dan sesudah pelaksanaannya, yaitu :

a. Sebelum Proyek Perubahan (before)

1) Target indikator pembangunan kesehatan desa mengacu pada

indikator kesehatan Kabupaten atau Puskesmas.

17

2) Rencana Strategis dan Rencana KerjaPembangunan Kesehatan

Desa mengacu pada Rencana Strategis Kabupaten atau Rencana

Strategis Dinas Kesehatan.

b. Sesudah Proyek Perubahan (after)

1) Tersedianya target indikator pembangunan kesehatan desa yang

digambarkan secara rinci/detail sesuai kondisi riil desa.

2) Tersedianya Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa yang disusun oleh Pemerintah

Desa secara mandiri.

3. Pontensi Masalah dan Alternatif Solusi

a. Potensi masalah

1) Dalam implementasi kegiatan proyek perubahan, potensi masalah

yang kemungkinan terjadi adalah penolakan dari desa. Hal ini

dikarenakan tingkat kepercayaan desa yang under estimate

terhadap kinerja pemerintah daerah.

2) Selain itu dalam pelaksanaan proyek perubahan ini, Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu memerlukan data

pembanding dari desa yang sudah diakui tingkat derajat

kesehatan di tingkat nasional. Tanpa data pembanding, sulit untuk

melakukan standarisasi kesehatan desa yang akan digunakan

sebagai acuan pencapaian tujuan, visi dan misi kesehatan desa.

3) Dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan khususnya musyawarah

desa dalam rangka penyusunan rancangan awal dan rancangan

akhir Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa, belum

didukung ketersediaan anggaran yang memadai

4) Sedangkan dari pemerintah desa, ketersediaan sarana dan

prasarana khususnya untuk mendukung penyusunan Rencana

Strategis Pembangunan Kesehatan Desa (komputer, printer dan

peralatan elektronik lainnya) dirasa masih kurang.

5) Kemampuan SDM di desa dalam menyusun Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa secara mandiri masih kurang

memadai

18

b. Alternatif Solusi

1) Pemilihan desa sebagai target proyek perubahan tidak dilakukan

secara acak, pemilihan dilakukan dengan melihat data dan

perkembangan pembangunan kesehatan di desa tersebut.

Sehingga proyek perubahan ini semata-mata adalah untuk

meningkatkan derajat kesehatan di desa tersebut melalui

perencanaan yang terorganisir dan sesuai kondisi riil.

Untuk itu alternatif solusi jika terjadi penolakan dari desa adalah

dengan melakukan pendekatan persuasif dan memberikan

kepahaman terhadap pemerintah desas bahwa proyek perubahan

ini memiliki manfaat yang cukup besar bagi pembangunan

kesehatan desa ke depan.

2) Sedangkan alternatif solusi data pembanding adalah Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu melakukan benchmarking

pada Desa yang diakui secara nasional sebagai desa terbaik di

bidang kesehatan. Benchmarking dilakukan untuk melihat,

mengamati dan melakukan adopsi terhadap capaian-capaian

pembangunan kesehatan pada desa dimaksud.

3) Alternatif solusi untuk masalah anggaran adalah dengan

menyusun proposal ke Bank Kalimantan Selatan, BPJS dan

perusahaan-perusahaan agar memberikan bantuan finansial

pelaksanaan kegiatan penyusunan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa

4) Dengan adanya bantuan anggaran dengan pihak eksternal

/swasta, bisa dialokasikan pada peningkatan sarana dan

prasarana desa guna mendukung penyusunan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa

5) Alternatif solusi untuk meningkatkan kemampuan SDM perangkat

desa dalam menyusun Rencana Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa melalui peningkatan kinerja tim efektif yang telah

dibentuk untuk memberikan pengarahan dan pendampingan

kepada perangkat desa terkait

D. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER

Identifikasi stakeholder terbagi menjadi 2 (dua), yaitu stakeholder

internal dan stakeholder eksternal, berikut adalah tabel identifikasi

19

stakeholder mencakup jenis, peranan dan pengaruhnya dalam pelaksanaan

proyek perubahan.

1. Peranan Masing-Masing Stakeholder

a. Stakeholder Internal

1) Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, berperan sebagai

Mentor /Project Sponsor yang memberikan arahan dan ijin

pelaksanaan kegiatan proyek perubahan.

2) Kepala Dinas Kesehatan, berperan sebagai Project Leader

/inovator yang memunculkan terobosan dan mengkoordinir

kegiatan.

3) Sekretaris Dinas, berperan sebagai koordinator Tim dalam

melaksanakan kegiatan sesuai arahan dan bertanggung jawab

langsung kepada Project Leader.

4) Kepala Bidang, berperan sebagai, koordinator Tim Pelaksana

Proyek Perubahan.

5) Kasi/Staf Dinas Kesehatan, berperan sebagaipelaksana kegiatan

berkaitan dengan rencana dan implementasi di lapangan atas

arahan dari Ketua Tim.

6) Kepala Puskesmas, berperan sebagaitim koordinasi di tingkat

kecamatan dan penyedia data-data kesehatan tingkat kecamatan

dan desa.

7) Tenaga kesehatan desa, berperan sebagai subyek yang terkait

secara langsung di bidang kesehatan desa.

b. Stakeholder Eksternal

1) Bupati Tanah Bumbu berperan sebagai penentu kebijakan dalam

pelaksanaan proyek perubahan dan penetapan Peraturan Bupati

tentang Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa.

2) DPRD, berperan sebagai mitra koordinasi dalam konsultasi dan

pembahasan regulasi dan implementasi proyek perubahan.

3) Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah, berperan sebagai

mitra koordinasi dalam penyusunan Peraturan Bupati.

20

4) Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, berperan

sebagai mitra koordinasi dalam penyediaan data-data desa dan

konsultasi dalam penyusunan perencanaan pembangunan

kesehatan desa.

5) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, berperan

sebagai mitra koordinasi dan konsultasi dalam perencanaan

pembangunan kesehatan Kabupaten, Kecamatan/Puskesmas

dan desa.

6) Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan dan

Perlindungan Perempuan dan Anak, berperan sebagai mitra

koordinasi dalam penyediaan data-data kesehatan Ibu dan Anak.

7) Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK),

berperan dalam menjembatani komunikasi dengan masyarakat di

desa.

8) Camat, berperan sebagai mitra koordinasi dalam menjembatani

hubungan dinas dengan desa.

9) Badan Permusyawaratan Desa, berperan sebagai mitra

koordinasi dalam penyusunan Rencana Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa.

10) Lurah/Kepala Desa, berperan sebagai mitra koordinasi dalam

penyusunan rencana pembangunan kesehatan desa dan

penetapan Peraturan Kepala Desa terkait penyusunan Rencana

Strategis Pembangunan Kesehatan Desa.

11) Masyarakat Desa, berperan sebagai target pembangunan

kesehatan desa.

2. Pengaruh Masing-Masing Stakeholder

Berikut adalah pengaruh dari masing-masing stakeholder untuk

mengidentifikasi dampak yang timbul dari peran stakeholder tersebut

dalam pelaksanaan proyek perubahan.

21

Tabel 1.

Identifikasi Stakeholder

No Nama Stakeholder Jenis Stakeholder Pengaruh

Stakeholder Utama Sekunder Kunci

Stakeholder Internal

1 Sekretaris Daerah Positif

2 Kadis Kesehatan Positif

3 Sekretaris Positif

4 Kepala Bidang Positif

5 Staf Positif

6 Kepala Puskesmas Positif

7 Tenaga Kesehatan Desa

Positif

Stakeholder Eksternal

1 Bupati Positif

2 DPRD Netral

3 Kabag Hukum Netral

4 Kepala BPMD Positif

5 Kepala Bappeda Positif

6 BKP3A Positif

7 TP-PKK Netral

8 Camat Positif

7 BPDesa Positif

8 Lurah /Kepala Desa

Positif

9 Masyarakat Desa Netral

3. Peta Stakeholder

Dalam melakukan analisis terhadap kedudukan stakeholder,

maka terlebih dahulu dilakukan pembagian jenis stakeholder menurut

jenisnya (kebutuhan dan keuntungan) seperti tergambar dalam diagram

berikut.

22

Gambar 5.

Peta Stakeholder Proyek Perubahan

Hasil Analisis Stakeholder diperoleh kelompok stakeholders :

1. Promoters : Kepentingan Besar, Pengaruh Besar

2. Defenders : Kepentingan Besar, PengaruhKecil

3. Latents : Kepentingan Kecil, PengaruhBesar

4. Apathetics : Kepentingan dan PengaruhKecil

4. Strategi Pendekatan Stakeholder

Strategi dalam pendekatan kepada semua stakeholder setelah dilakukan

identifikasi dan pemetaan kepentingan dan pengaruh dari masing-

masing stakeholder tersebut, maka strategi pendekatan yang diambil

adalah sebagai berikut :

Tabel 2.

Strategi Pendekatan Stakeholder

Stakeholder Strategi

Promotors ++

- Koordinasi dan konsultasi;

- Melibatkan promotor tentang pengambilan keputusan

dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi;

- Meningkatkan motivasi dan kompetensi.

23

Stakeholder Strategi

Latens + -

- Menjaga koordinasi dan komunikasi;

- Menunjukkan upaya yang dilakukan memiliki efek

positif terhadap isu yang menjadi perhatiannya.

Defenders - + - Melaksanakan koordinasi;

- Sebagai unsur kolaborasi untuk proyek perubahan.

Apatetics - - - Pemberitahuan adanya proyek perubahan;

- Permintaan dukungan proyek perubahan.

5. Pembentukan Tim Efektif (Team Work)

Guna melaksanakan Proyek Perubahan ini, maka dibentuk Tim Efektif

sebagai berikut.

Tabel 3. Pembentukan Tim Efektif

Stakeholder Strategi

1. Sponsor Memberikan arahan, bimbingan dan persetujuan

dalam pelaksanaan Proyek Perubahan, serta fungsi

kontrol kegiatan dan membantu menyelesaikan

hambatan atas keseluruhan program

Sponsor dijabat oleh atasan langsung dalam

kapasitasnya selaku mentor.

2. Project Leader Memimpin pelaksanaan proyek perubahan berupa

mengorganisir, mengontrol serta mengkoordinasikan

sesuai arahan mentor

3. Tim Proyek

Perubahan

Tugas: mempersiapkan semua keperluan dalam

proyek perubahan yang akan dilaksanakan

Masa berlaku tim: selama proyek perubahan

berlangsung

Alat monitoring dan evaluasi yang digunakan: rapat,

koordinasi dan evaluasi kerja

E. RENCANA AKSI PERUBAHAN

1. Pentahapan Proyek Perubahan (Milestone)

Dalam pelaksanaanya, proyek perubahan terbagi menjadi 2 (dua)

tahapan, yaitu tahapan jangka pendek dan pentahapan jangka

menengah. Pentahapan jangka pendek adalah kegiatan yang akan

dilaksanakan selama Breakthrough II berlangsung (2 bulan). Sedangkan

pentahapan jangka menengah dilaksanakan sebagai pengembangan dari

24

capaian jangka pendek sampai dengan Tahun 2017.Berikut adalah tabel

pentahapan (milestone) proyek perubahan.

Tabel 4.

Pentahapan Proyek Perubahan (Milestone)

No Kegiatan Waktu

A Jangka Pendek

1 Melaksanakan koordinasi internal Minggu ke II Oktober 2016

a. Melaksanakan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait rencana pelaksanaan proyek perubahan

Minggu ke II Oktober 2016

b. Melaksanakan pembentukan Tim Pelaksana Proyek Perubahan

Minggu ke II Oktober 2016

c. Melaksanakan rapat koordinasi internal rencana kegiatan proyek perubahan

Minggu ke II Oktober 2016

2 Melaksanakan penyusunan draft Peraturan Bupati tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke III dan IV Oktober 2016

a. Melaksanakan Inventarisasi peraturan perundang-undangan terkait penyusunan rencana pembangunan desa secara umum

Minggu ke III Oktober 2016

b. Melaksanakan rapat koordinasi penyusunan draft Peraturan Bupati tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke III Oktober 2016

c. Melaksanakan konsultasi terkait draft Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa kepada Bagian Hukum Sekretariat Daerah terkait

Minggu ke III Oktober 2016

d. Melaksanakan rapat koordinasi penyempurnaan dan finalisasi draft Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke IV Oktober 2016

3 Melaksanakan penetapan dan pengundangan Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa sesuai prosedur

Minggu ke IV Oktober 2016

25

No Kegiatan Waktu

a. Melaksanakan pengajuan usulan pengundangan Peraturan Bupati kepada Bagian Hukum

Minggu ke IV Oktober 2016

b. Melaksanakan penetapan Peraturan Bupati oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

Minggu ke IV Oktober 2016

4 Melaksanakan kegiatan sosialisasi Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu I Nopember 2016

a. Mengundang SKPD, Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa dan Petugas Kesehatan desa se Kabupaten Tanah Bumbu dan penyusunan materi sosialisasi

Minggu I Nopember 2016

b. Melaksanakan kegiatan sosialisasi Minggu I Nopember 2016

5 Melaksanakan penetapan Pedoman Penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke II Nopember 2016

a. Melaksanakan rapat koordinasi pembahasan Pedoman Penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke II Nopember 2016

b. Melaksanakan penetapan Pedoman Penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa oleh Kepala Dinas Kesehatan

Minggu ke II Nopember 2016

6 Melaksanakan rapat koordinasi rencana implementasi Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke II Nopember 2016

a. Melaksanakan Survey desa Minggu ke II Nopember 2016

b. Melaksanakan rapat koordinasi penetapan desa sebagai target proyek perubahan (pilot project)

Minggu ke II Nopember 2016

7 Melaksanakan Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Desa

Minggu ke III Nopember 2016

a. Melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka menyusun rancangan awal Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke III Nopember 2016

b. Melaksanakan Forum Konsultasi Tingkat Kabupaten Terhadap Rancangan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke III Nopember 2016

26

No Kegiatan Waktu

c. Melaksanakan musyawarah desa dalam rangka menyusun rancangan akhir Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke III Nopember 2016

8 Melaksanakan Penetapan Peraturan Desa tentang Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke IV Nopember 2016

a. Melaksanakan temu konsultasi dengan Kepala Desa terkait tersusunnya Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke IV Nopember 2016

b. Melaksanakan penyusunan dan penetapan Peraturan Desa tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa sebagai penjabaran RPJM Desa

Minggu ke IV Nopember 2016

B Jangka Menengah

1 Melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka menyusun rancangan awal Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Januari – Juni 2017

2 Melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka menyusun rancangan akhir Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Januari – Juni 2017

3 Melaksanakan penyusunan dan penetapan Peraturan Kepala Desa tentang Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Januari – Juni 2017

C Jangka Panjang

1 Melaksanakan monitoring kegiatan penyusunan dan penetapan Rencana Strategis serta Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Tahun 2018

2 Melaksanakan evaluasi terhadap proses penyusunan dan penetapan Rencana Strategis serta Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Tahun 2018

3 Melaksanakan penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa pada seluruh desa di Kabupaten Tanah Bumbu

Tahun 2018

27

2. Tata Kelola Proyek Perubahan

Pembagian kerja setiap individu dan atau tim yang terlibat dalam

pelaksanaan proyek perubahan dapat digambarkan dalam struktur

organisasi di bawah ini berikut penjelasannya.

Gambar 6.

Tata Kelola Proyek Perubahan

SponsorSekretaris Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu

Project Leader Kepala Dinas Kesehatan

Coach Drs. ANANG TRIONO, MM

Koordinator TimSekretaris Dinas

Tim IIKepala Bidang

Tim IIKepala Bidang

Tim IKepala Bidang

Working Team

Penjelasan peran masing-masing dalam menyelenggarakan

Proyek Perubahan :

a. Sponsor/Mentor Drs. H.SAID AKHMAD, MM. (Sekretaris Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu)

1) Bertindak sebagai pembimbing dan pengawas peserta berdasar

sikap profesionalisme;

2) Memberikan dukungan penuh kepada peserta diklat dalam

mengimplemantasikan Proyek Perubahan;

28

3) Memberikan dukungan kepada peserta dalam mendayagunakan

seluruh potensi sumberdaya yang diperlukan dalam melakukan

implemantasi Proyek Perubahan;

4) Memberikan bimbingan kepada peserta dalam mengatasi kendala

yang muncul selama proses implementasi berlangsung;

5) Berperan sebagai inspirator bagi peserta diklat.

b. Project Leader Dr. DAMRAH, S.Sos., M.Si. (Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu)

a) Melakukan eksekusi keseluruhan tahapan yang telah dirancang

dalam proyek perubahan dengan mendayagunakan seluruh

sumber daya yang dimiliki;

b) Mengambil inisiatif dalam dialog dengan mentor;

c) Secara aktif melakukan diskusi dengan bertanya atau melaporkan

progress implementasi proyek perubahan kepada coach minimal

satu minggu sekali;

d) Mengacu rumusan milestones dalam proyek perubahan sebagai

dasar pencapaian target perubahan;

e) Menggerakkan seluruh elemen stakeholders terkait (internal dan

eksternal) dalam mendukung keseluruhan tahapan implementasi

perubahan;

f) Mengembangkan instrument monitoring dan melakukan

perekaman terhadap setiap progress yang dihasilkan dalam

proses implementasi proyek perubahan;

g) Menyusun laporan proyek perubahan ke dalam sebuah diskripsi

utuh mulai dari proses penyusunan proyek perubahan sampai

dengan hasil/capaian dari implementasi proyek perubahan.

Diskripsi dan analisis terhadap critical success factor dan konsep

mengatasi kendala yang muncul selama tahapan ini juga

merupakan bagian penting yang harus tercakup dalam laporan ini;

h) Menyerahkan laporan implementasi proyek perubahan kepada

peyelenggara Diklat Kepemimpinan Tingkat II pada tahap

Evaluasi.

29

c. Coach Drs. ANANG TRIONO, MM.

a) Melakukan monitoring secara reguler terhadap kegiatan peserta

selama tahap Laboratorium Kepemimpinan melalui media

teknologi informasi (Telpone, email, SMS dan WA);

b) Memberikan feedback terhadap laporan progress implementasi

proyek perubahan yang disampaikan peserta bimbingan minimal

seminggu sekali;

c) Melakukan intervensi bila peserta mengalami permasalahan

selama tahapan Laboratorium Kepemimpinan;

d) Melakukan komunikasi dengan mentor terkait kegiatan peserta

selama tahap Laboratorium Kepemimpinan;

e) Mengembangkan instrument monitoring dan perekaman terhadap

progress yang dilaporkan oleh peserta bimbingan;

f) Mengkomonikasikan proses, kemajuan dan hasil coaching kepada

penyelenggara Diklat Kepemimpinan Tingkat II.

d. Koordinator Tim Sekretaris Dinas Kesehatan

a) Mengawasi kinerja POKJA

b) Memberikan laporan kepada Project Leader atas kegiatan yang

dilakukan oleh POKJA

e. Tim

a) Menyiapkan tugas-tugas pokja sesuai dengan tupoksinya

b) Menghimpun hasil kerja pokja.

c) Bertanggung jawab terhadap Project Leader Tim untuk mencapai

hasil yang diharapkan

d) Menjalin komunikasi intensif dan kerjasama dalam satu tim

3. Target Capaian Kinerja

Setiap kegiatan pastilah memiliki target yang akan dicapai untuk

mengukur tingkat keberhasilan /capaian pelaksanaan kegiatan tersebut.

Dalam proyek perubahan target yang ditetapkan ada pada kegiatan

pokok (milestone) yang sudah ditentukan dan direncanakan sebelumnya,

ada 8 (delapan) kegiatan dengan pembobotan sebagai berikut.

30

Tabel 5.

Target Capaian Kinerja

No Kegiatan Bobot Target

(%)

A Jangka Pendek

1 Melaksanakankoordinasi internal 10 100

2 Melaksanakan penyusunnya draft Peraturan Bupati tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

20 100

3 Terlaksananya penetapan dan pengundangan Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa sesuai prosedur

10 100

4 Terlaksananya kegiatan sosialisasi Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

5 100

5 Melaksanakan penyusunan dan menetapkan Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

15 100

6 Melaksanakan rapat koordinasi rencana implementasi Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

10 100

7 Melaksanakan penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Desa

20 100

8 Melaksanakan penetapan PeraturanDesa tentang Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

10 100

Jumlah 100 100

B Jangka Menengah

1 MelaksanakanMusyawarah Desa dalam rangka penyusunan rancangan awal Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa.

30 100

2 MelaksanakanMusyawarah Desa dalam rangka menyusun rancangan akhir Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa.

50 100

3 Melaksanakan penetapan Peraturan Kepala Desa tentang Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa sebagai penjabaran dari Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

20 100

Jumlah 100 100

31

No Kegiatan Bobot Target

(%)

C Jangka Panjang

1 Melaksanakan monitoring kegiatan penyusunan sampai dengan penetapan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa.

20 100

2 Melaksanakanevaluasi terhadap proses penetapan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa.

20 100

3 Melakasanakan penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu

60 100

Jumlah 100 100

4. Daftar Rencana Proyek Perubahan

Dalam merencanakan kegiatan proyek perubahan, mengacu pada

pentahapan (milestone) jangka pendek disertai dengan penjelasan

menyangkut waktu pelaksanaan dan output yang dihasilkan oleh kegiatan

tersebut. Daftar rencana proyek perubahan dapat dijelaskan pada tabel

berikut.

Tabel 6.

Daftar Rencana Aksi Proyek Perubahan (Jangka Pendek)

No Kegiatan Waktu Output

Jangka Pendek

1 Melaksanakan koordinasi internal Minggu ke II Oktober 2016

a. Melaksanakan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait rencana pelaksanaan proyek perubahan

Minggu ke II Oktober 2016

Arahan dan ijin pelaksanaan kegiatan

b. Melaksanakan pembentukan Tim Pelaksana Proyek Perubahan

Minggu ke II Oktober 2016

Penetapan SK Kepala Dinas tentang Tim Pelaksana

c. Melaksanakan rapat koordinasi internal rencana kegiatan proyek perubahan

Minggu ke II Oktober 2016

Rencana kegiatan proyek perubahan

32

No Kegiatan Waktu Output

2 Melaksanakan penyusunan draft Peraturan Bupati tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke III dan IV

Oktober 2016

a. Melaksanakan Inventarisasi peraturan perundang-undangan terkait penyusunan rencana pembangunan desa secara umum

Minggu ke III Oktober 2016

Daftar referensi peraturan perundang-undangan

b. Melaksanakan rapat koordinasi penyusunan draft Peraturan Bupati tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke III Oktober 2016

Draft Peraturan Bupati

c. Melaksanakan konsultasi terkait draft Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa kepada Bagian Hukum Sekretariat Daerah terkait

Minggu ke III Oktober 2016

Nota Dinas

Draft Peraturan Bupati

d. Melaksanakan rapat koordinasi penyempurnaan dan finalisasi draft Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke IV Oktober 2016

Draft Final Peraturan Bupati

3 Melaksanakan penetapan dan pengundangan Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa sesuai prosedur

Minggu ke IV Oktober 2016

a. Melaksanakan pengajuan usulan pengundangan Peraturan Bupati kepada Bagian Hukum

Minggu ke IV Oktober 2016

Surat Usulan Pengundangan

b. Melaksanakan penetapan Peraturan Bupati dan pengundangan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

Minggu ke IV Oktober 2016

Peraturan Bupati

4 Melaksanakan kegiatan sosialisasi Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu I Nopember

2016

33

No Kegiatan Waktu Output

a. Mengundang SKPD, Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa dan Petugas Kesehatan desa se Kabupaten Tanah Bumbu dan penyusunan materi sosialisasi

Minggu I Nopember

2016

Undangan dan Daftar undangan dan materi sosialisasi

b. Melaksanakankegiatan sosialisasi Minggu I Nopember

2016

Daftar hadir undangan dan materi sosialisasi

5 Melaksanakan penetapan Pedoman Penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke II Nopember

2016

a. Melaksanakan rapat koordinasi pembahasan Pedoman Penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke II Nopember

2016

Draft Pedoman Penyusunan Renstra

b. Melaksanakan penetapan Pedoman Penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa oleh Kepala Dinas Kesehatan

Minggu ke II Nopember

2016

SK Kepala Dinas tentang Pedoman Penyusunan Renstra

6 Melaksanakan rapat koordinasi rencana implementasi Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke II Nopember

2016

1) Melaksanakan survey desa Minggu ke II Nopember

2016

Data desa yang menjadi target uji coba

2) Melaksanakan rapat koordinasi penetapan desa sebagai target proyek perubahan (pilot project)

Minggu ke II Nopember

2016

SK Kepala Dinas Kesehatan

7 Melaksanakan Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Desa

Minggu ke III Nopember

2016

a. Melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka menyusun rancangan awal Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke III Nopember

2016

Data-data kesehatan desa dan draft rancangan awal

34

No Kegiatan Waktu Output

b. Melaksanakan Forum Konsultasi Tingkat Kabupaten Terhadap Rancangan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke III Nopember

2016

Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

c. Melaksanakanmusyawarah desa dalam rangka menyusun rancangan akhir Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke III Nopember

2016

Draft rancangan akhir RENSTRA Pembangunan Kesehatan Desa

8 Melaksanakan Penetapan PeraturanDesa tentang Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke IV Nopember

2016

a. Melaksanakan temu konsultasi dengan Kepala Desa terkait tersusunnya Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Minggu ke IV Nopember

2016

Dokumentasi kegiatan

b. Melaksanakan penyusunan dan penetapan Peraturan Desa tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa sebagai penjabaran RPJM Desa

Minggu ke IV Nopember

2016

Peraturan Kepala Desa tentang Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

Jangka Menengah

1 Melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka menyusun rancangan awal Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Januari – Juni 2017

Draft Rancangan Awal Renja Pembangunan Kesehatan Desa

2 Melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka menyusun rancangan akhir Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Januari – Juni 2017

Draft Rancangan Akhir Renja Pembangunan Kesehatan Desa

3 Melaksanakan penyusunan dan penetapan Peraturan Kepala Desa tentang Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Januari – Juni 2017

Peraturan Kepala Desa tentang Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Jangka Panjang

1 Melaksanakan monitoring kegiatan penyusunan dan penetapan Rencana Strategis serta Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Tahun 2018 Laporan monitoring kegiatan

35

Gambar 7. Benchmarking Lokal ke Desa

Majasari Kec. Sliyeg Kab. Indramayu

No Kegiatan Waktu Output

2 Melaksanakan evaluasi terhadap proses penyusunan dan penetapan Rencana Strategis serta Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Tahun 2018 Laporan evaluasi kegiatan

3 Melaksanakan penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa pada seluruh desa di Kabupaten Tanah Bumbu

Tahun 2018 RENSTRA dan RENJA Pembangunan Kesehatan Desa se-Kabupaten Tanah Bumbu

Dengan adanya Daftar Rencana Aksi Proyek Perubahan di jangka

pendek ini diharapkan dapat menjadi acuan pelaksanaan kegiatan secara

tertib dan dapat mencapai target yang sudah ditetapkan sebelumnya.

F. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

1. Penyajian Pengalaman Memimpin Proyek Perubahan

Mengawali kegiatan guna memberikan inspirasi, standar

pembanding terhadap hasil

pembangunan secara umum

dan khususnya pada bidang

kesehatan, Project Leader

berinisiatif untuk melaksanakan

benchmarking lokal ke salah

satu desa dengan hasil

pembangunan terbaik di

Indonesia pada tahun 2016.

Setelah mencari kriteria desa yang dimaksud melalui penulusuran

pada https://www.google.com/desa terbaik tingkat nasional tahun 2016,

http://bpmpd.jabarprov.go.id/berit-245-pengumuman-pemenang-lomba-

desa-tingkat-regional-nasional-tahun-tahun-2016-peringkat-1-tingkat.html

Diposting : Selasa, 16 Agustus 2016 – 08:42:30 WIB. Pada pengumuman

Pemenang Lomba Desa Tingkat Regional Nasional Tahun 2016

Peringkat 1 Tingkat Nasional diraih dan dimenangkan oleh Desa Majasari

36

Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat yang

diumumkan di Kantor Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia,

Bermula dari penulusaran tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu mulai mencari informasi dan bermaksud untuk

melaksanakan benchmarking ke Desa Majasari, melalui informasi dari

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Project Leader

mendapatkan kontak person Kepala Desa Majasari selanjutnya

menyampaikan maksud dan keinginan untuk mengunjungi Desa Majasari

secara langsung dengan terlebih dulu untuk menyampaikan surat

Kepada Bupati Indramayu Provinsi Jawa Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

menindaklanjuti masukan dari Kepala Desa Indramayu menyampaikan

surat dengan tujuan Bupati Indramayu Provinsi Jawa Barat di Indramayu

dengan Nomor : 800/1979/Set-Dinkes, tanggal 14 November 2016 hal

Orientasi Kerja, dengan tembusan : (1) Bupati Tanah Bumbu,

(2) Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, (3) Kepala BPMPD

Kabupaten Indramayu, (4) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Indramayu, (5) Camat Sliyeg Kabupaten Indramayu, (6) Kepala

Puskesmas Sliyeg Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu, dan

(7) Kepala Desa Majasari Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu.

Berdasarkan surat pelaksanaan orientasi kerja tersebut diatas yang telah

disampaikan disepakati antara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu dengan Kepala Desa Majasari bahwa Project Leader

dapat diterima langsung pada minggu ke III bulan November 2016.

Berdasarkan hasil pelaksanaan orientasi pada Desa Majasari

Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu didapat beberapa informasi

terkait bahwa Desa Majasari sebagai Peraih predikat terbaik 1 (satu)

pada Lomba Desa Tingkat Nasional Tahun 2016. Adapun Profil Desa

Majasari, adalah sebagai berikut :

1. Luas wilayah (Ha) : 293,090000

2. Jumlah penduduk : 3.667 Jiwa (L.1.807 dan P.1.870)

3. Jumlah Kepala Keluarga : 1.230 KK

4. Kepadatan penduduk : 1.254 Jiwa/KM2

5. Mata pencarian utama :

37

a. Wiraswasta : 773 orang

b. Petani : 684 orang

c. Buruh migran : 261 orang

d. Peternak : 80 orang

e. Pegawai Negeri Sipil : 44 orang

6. Jumlah tenaga kesehatan :

a. Paramedis : 3 Orang

b. Bidan : 2 Orang

7. Jenis Prasarana Kesehatan

a. Poliklinik/Balai Pengobatan : 1 buah

b. Posyandu : 4 buah

c. Rumah bersalin : 2 buah

8. Sarana air bersih

a. Sumur Pompa : 541 unit

b. Sumur Gali : 312 unit

9. Sanitasi, Jamban Keluarga : 870 KK

10. Keuangan (APBDes) : 1.740.127.000,-

11. Program kesehatan yang dilaksanakan :

a. Posyandu

b. Puskesmas Keliling

c. Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular

d. Penyuluhan IMS

e. Diare

f. Gizi

g. Kesehatan Lingkungan

h. PHBS

i. Keluarga Berencana

j. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD

k. Surveilans

l. Pos Kesehatan Desa

12. Capaian Indikator Kesehatan

a. Jumlah sasaran Balita : 230 Balita

b. Jumlah ibu hamil : 6 Bumil

38

c. Jumlah kelahiran : 68 Kelahiran

d. Kunjungan K1 : 96 Persen

e. Kunjungan K4 : 96 Persen

f. Persalinan oleh Nakes : 94 Persen

g. Kunjungan Neonatal 1 : 98 Persen

h. Kunjungan Neonatal

Lanjutan : 98 Persen

i. KF 3 : 94 Persen

j. Kunjungan bayi : 93 Persen

k. Komplikasi kebidanan : 87 Persen

l. Komplikasi Neonatal : 116 Persen

m. Cakupan Imunisasi : Target UCI Desa tercapai

n. Kasus DBD tahun 2014

dan 2015 : 0 kasus

Pelaksanaan program kesehatan yang dilaksanakan di Desa

Majasari Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu dan pencapaian target

indikator pelayanan kesehatan yang dicapai rata-rata mencapai target

yang ditetapkan secara nasional dan termasuk dapat menekan kasus

Demam Berdarah Dengue pada tahun 2014 dan 2015 pada angka 0 (nol)

kasus, hal ini dicapai dengan upaya peran serta dan pemberdayaan

masyarakat yang tinggi melalui diterbitkannya : (1) PERDES Majasari

Nomor 3 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) dengan kegiatan fokus pada Swadaya Masyarakat

untuk bantuanorang sakit dan meninggal dunia, (2) PERDES Majasari

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk,

dengan fokus untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan

hidup sehat dengan adanya gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk

(PSN) serta pemantauan jentik secara berkala yang dilaksanakan pada

masing-masing Rumah Tangga setiap 2 (dua) minggu sekali,

(3) PERDES Majasari Nomor 10 Tahun 2015 tentang Kesehatan Ibu,

Bayi Baru Lahir dan Anak, Fokus pada kegiatan untuk mendapatkan

informasi dan pelayanan kepada Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan

Anak yang proporsional.

39

Sebagai desa terbaik tingkat nasional pada tahun 2016 Desa

Majasari Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu juga belum memiliki

perencanaan secara khusus terhadap pembangunan kesehatan di desa

sebagaimana yang judul Proyek Perubahan yang disusun oleh Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project Leader

dengan Judul Pembangunan Kesehatan Desa untuk Mewujudkan Desa

Sehat melalui Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2016 tentang

Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu.

Mengacu pada hasil yang diperoleh selama pelaksanaan

benchmarking lokal, maka bisa dijadikan referensi untuk pelaksanaan

kegiatan proyek perubahan yang akan dilaksanakan selama

Breakthrough II (2 bulan).

Penjelasan penyajian pengalaman memimpin proyek perubahan

instansional ini akan diurutkan sesuai dengan rencana pentahapan yang

telah ditetapkan, yaitu ada 8 (delapan) kegiatan utama dan sub kegiatan

yang telah ditetapkan dengan penjelasan sebagai berikut.

1.1. Melaksanakan Koordinasi Internal

Beberapa kegiatan koordinasi internal yang telah dilakukan

sebagai awal pelaksanaan proyek perubahan antara lain sebagai berikut.

1.1.1. Melaksanakan konsultasi Dengan Mentor dan Coach terkait Rencana Pelaksanaan Proyek Perubahan

Sebelum melaksanakan semua rangkaian kegiatan pentahapan,

Project Leader melakukan konsultasi dengan mentor dalam hal ini

Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu pada hari Kemis Tanggal 13

Oktober 2016 pada pukul 10.00 WITA bertempat diruang rapat Sekretaris

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.Pada Kesempatan tersebut Project

Leader didampingi beberapa staf dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu untuk mengambil dokumentasi pelaksanaan konsultasi.

Project Leader diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu dan menyampaikan maksud dari konsultasi serta

40

Gambar 8. Temu Konsultasi Mentor

menjelaskan tentang pelaksanaan rencana kegiatan Proyek Perubahan

Instansional pada Jangka Pendek ada 8 (delapan) kegiatan utama yaitu :

(1) Dimulai dengan melaksanakan konsultasi dengan koordinasi internal,

(2) Melaksanakan penyusunan draft Peraturan Bupati Tanah Bumbu

tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan

Desa, (3) Melaksanakan

penetapan dan pengundangan

Peraturan Bupati Tanah Bumbu

tentang Rencana Strategis dan

Kerja Pembangunan

Kesehatan, (4) Melaksanakan

kegiatan sosialisasi Peraturan

Bupati Tanah Bumbu tentang

Rencana Strategis dan

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa,(5) melaksanakan

penyusunan dan penetapan pedoman penyusunan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan, (6) Melaksanakan rapat koordinasi

perencanaan implementasi Peraturan Bupati Tanah Bumbu tentang

Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa,

(7) Melaksanakan penyusunan Rencana Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa dan (8) Melaksanakan penetapan Peraturan Desa

tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan

Desa.

Project Leader juga menjelaskan kepada Mentor bahwa jangka

waktu pelaksanaan kegiatan pentapahan tersebut akan dilaksanakan

selama 2 (dua) bulan kedepan beserta kebutuhan-kebutuhan yang di

perlukan selama proses pelaksanaan.

Kemudian selanjutnya Project Leader menjelaskan juga agenda

kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahapan jangka menengah dan

jangka panjang. Jangka waktu pelaksanaan pada jangka menengah

adalah dilaksanakan selama 6 (enam) bulan terhitung sejak selesainya

pelaksanaan tahapan jangka pendek (dari bulan Januari 2017 s.d Juni

2017).Sedangkan pelaksanaan tahapan jangka panjang, ditetapkan

dengan batas waktu pelaksanaan sampai dengan bulan Desember 2018.

41

Gambar 9. Menerima Saran dan Masukan Dari

Mentor

Setelah menjelaskan maksud dari semua rangkaian pentahapan

kegiatan proyek perubahan

instansional tersebut baik

jangka pendek, jangka

menengah dan jangka panjang,

Project Leader mendapatkan

dukungan penuh dan

persetujuan dari Sekretaris

Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu untuk pelaksanaan

proyek perubahan tersebut

dengan judul PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA UNTUK

MEWUJUDKAN DESA SEHAT dikarenakan sampai saat ini belum ada

inovasi terkait proyek perubahan ini yang dilaksanakan di Kabupaten

Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan dan di Seluruh Indonesia.

Pada kesempatan konsultasi ini Sekretaris Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu juga memberikan arahan dan petunjuk untuk pelaksanaan

implementasi kegiatan pada jangka pendek kepada Project Leader,

sebagai berikut : (1) Agar benar-benar merencanakan setiap agenda

kegiatan dengan baik dan matang sehingga dapat diselesaikan tepat

waktu, (2) Membentuk tim efektif internal dengan pembagian tugas

masing-masing yang jelas dengan adanya penanggung jawab dari

masing-masing tim tersebut, (3) Setiap kegiatan agar disusun masing-

masing output kegiatan,(4) Setiap kegiatan agar didokumentasikan

melalui foto dan video visual sesuai saran dari Penguji pada saat ujian

Rencangan Proyek Perubahan,(5) Berkoordinasi dengan semua yang

terkait, (6) Melaporkan pelaksanaan tahapan kegiatan kepada Mentor

dan Penguji, (7) Meminta kepada Project Leader agar Proyek Perubahan

Instansional tersebut disosialisasikan pada semua Kepala Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) saat rapat coffe morning hari Senin, tanggal

17 Oktober 2016 Pukul 09.00 WITA bertempat Ruang Rapat Sekretariat

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, (8) Diharapkan proyek perubahan ini

agar dapat diterapkan disetiap desa khususnya semua desa

42

Gambar 10. Pembentukan Tim Pelaksana

Proyek Perubahan

Se Kabupaten Tanah Bumbu, dan (9) Pemberian surat tugas untuk

melaksanakan tahapan kegiatan proyek perubahan instansional.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 1.1.)

1.1.2. Melaksanakan Pembentukan Tim Pelaksana Proyek Perubahan

Pada hari yang sama setelah melakukan konsultasi dengan

Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Project Leader

mengundang semua pejabat dan staf terkait dilingkup Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu untuk mengadakan rapat koordinasi

pembentukan tim efektif yang dilaksanakan sesuai dengan undangan

Nomor : 800/1714/Set-Dinkes tanggal 13 Oktober 2016 perihal

Undangan pada pukul 13.00 WITA sampai dengan selesai bertempat di

Ruang Rapat Integrasi Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu.

Selaku Project Leader

pada kegiatan proyek

perubahan instansional ini

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu

memimpin langsung

pelaksanaan kegiatan

pembentukan tim efektif

tersebut yang dihadiri oleh

Pejabat dan Staf dilingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.

Pada kesempatan tersebut Project Leader menjelaskan dan

menyampaikan maksud dari dibentuknya tim efektif tersebut, yaitu untuk

memastikan bahwa semua kegiatan pada tahapan yang direncanakan

dapat dilakasanakan sesuai dengan rencana dan tepat waktu, semua tim

sudah terbagi dengan tugas masing-masing termasuk masing-masing

yang bertanggung jawab dalam tim yang akan dibentuk, bagaimana

mekanisme kerja, diperlukan adanya komitmen bersama untuk

mendukung dan mensukseskan dari setiap tahapan, Project Leader pada

kesempatan ini menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai

43

tugas proyek perubahan instansional dan kewajiban sebagai tugas

peserta Diklatpim tapi lebih jauh dan lebih dalam dari itu semua makna

dan tujuannya bahwa kegiatan tersebut merupakan laboratorium

kepemimpinan dari Project Leader, Sekretaris, Kepala Bidang,

Kasubbag/Kepala Seksi dan Staf bagaimana semua dapat

merencanakan kegiatan, melaksanakan proses semua kegiatan,

aktualisasi dan melaksanakan control serta evaluasi dari semua kegiatan

yang dilaksanakan.

Pada pembentukan tim efektif pelaksana proyek perubahan

tersebut disepakati 3 (tiga) fungsi dari tim yang sangat diperlukan adalah

(1) Bidang Administrasi yang menangani semua administrasi

pelaksanaan tahapan kegiatan, (2) Bidang Operasional dan Teknis yang

menangani penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan termasuk menyusun pedoman penyusunan

Rencana Strategis dan

Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa, dan (3)

Bidang Hukum yang

menangani semua kegiatan

yang terkait penyusunan draft

Peraturan Bupati Tanah

Bumbu, Surat Edaran, Surat

Keputusan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu, Draft Peraturan Desa dan Draft Peraturan Kepala Desa sesuai

dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.

Setelah semua agenda kegiatan yang dijelaskan Project Leader

sudah dianggap terwakili dari masing-masing yang akan melaksanakan

kegiatan. Guna legalitas pembentukan tim efektif tersebut, maka

selanjutnya diterbitkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu Nomor : 800/300/Set.Dinkes tentang

Pembentukan Tim Efektif Pembangunan Kesehatan untuk Mewujudkan

Desa Sehat di Kabupaten Tanah Bumbu, pada hari yang sama yaitu

tanggal 13 Oktober 2016, Dalam Surat Keputusan tersebut dijelaskan

Gambar 11. Pembagian Tugas Tim Pelaksana

Proyek Perubahan

44

bahwa tim efektif proyek perubahan memiliki tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut :

a. Koordinator Tim

1) Mengawasi kinerja Bidang

2) Memberikan laporan kepada Project Leader atas kegiatan yang

dilakukan oleh Bidang.

b. Tim I :BidangAdministrasi

1) Mempersiapkan surat menyurat;

2) Menyiapkan dan menyampaikan undangan rapat sosialisasi dan

koordinasi stakeholder internal dan eksternal;

3) Menyiapkan daftar hadir rapat; dan

4) Melakukan koordinasi dengan Tim II Bidang Operasional/ Teknis

dan Tim III Bidang Hukum serta apabila ada hal yang kurang jelas

agar berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Koordinator Tim dan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project

Leader.

c. Tim II :Bidang Operasional / Teknis

1) Mengadakan rapat koordinasi pembahasan Pedoman

Penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa;

2) Melakukan penetapan Pedoman Penyusunan Renstra

Pembangunan Kesehatan Desa oleh Kepala Dinas Kesehatan;

3) Melaksanakan survey Desa;

4) Mengadakan rapat koordinasi penetapan desa sebagai target

proyek perubahan Project Leader;

5) Mengadakan musyawarah desa dalam rangka pengumpulan

bahan penyusunan rancangan awal Renstra Pembangunan

Kesehatan Desa.

6) Mengadakan rapat koordinasi penyusunan rancangan akhir

Renstra Pembangunan Kesehatan Desa;

7) Melakukan koordinasi dengan Tim I Bidang Administrasi dan Tim

III Bidang Hukum serta apabila ada hal yang kurang jelas agar

berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Koordinator Tim dan

45

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project

Leader.

d. TIM III :BidangHukum

1) Mengumpulkan dan mengolah bahan atau referensi terkait

Peraturan Perundang-undangan tentang pembangunan kesehatan

desa untuk mewujudkan desa sehat di Kabupaten Tanah Bumbu;

2) Mengkoordinasikan penyusunan draft Peraturan Bupati Tanah

Bumbu tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan

Desa di Kabupaten Tanah Bumbu;

3) Mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan sosialisasi

Peraturan Bupati Tanah Bumbu tentang Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu;

4) Mengkoordinir penyusunan draft Peraturan Desa tentang Rencana

Strategis Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah

Bumbu;

5) Mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan penetapan

Peraturan Desa tentang Rencana Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa;

6) Melakukan koordinasi dengan Tim I Bidang Administrasi dan Tim

II Bidang Operasional/Teknis serta apabila ada hal yang kurang

jelas agar berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Koordinator

Tim dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

selaku Project Leader.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 1.2)

1.1.3. Melaksanakan rapat koordinasi internal rencana kegiatan proyek perubahan

Setelah terbentuknya tim efektif pada tanggal 13 Oktober 2016

melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu Nomor : 800/300/Set-Dinkes, Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project Leader menyampaikan

undangan dengan Nomor : 800/1726/Set-Dinkes, tanggal 13 Oktober

46

2016 Perihal Undangan Kepada : (1) Koordinator Tim, (2) Ketua Tim I

beserta anggota, (3) Ketua Tim II beserta anggota, dan (4) Ketua Tim III

beserta anggota dengan jumlah undangan sebanyak 38 orang.

Gambar 12.

Rapat Koordinasi Internal

Selanjutnya berdasarkan undangan tersebut diatas pada tanggal

14 Oktober 2016 pukul 09.00 WITA bertempat di ruang rapat Integrasi

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu diadakan rapat koordinasi

internal rencana kegiatan proyek perubahan yang dibuka dan dipimpin

langsung Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku

Project Leader memberikan penjelasan dari semua tahapan-tahapan,

langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sehingga semua tim dapat

melaksanakan fungsi masing-masing sebagaimana yang telah ditetapkan

dalam Surat Keputusan serta sesuai waktu yang direncanakan, antara

lain tahapan jangka pendek :(1) Pembuatan draft Peraturan Bupati Tanah

Bumbu tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa, dengan Sub Kegiatan : (a) Inventarisasi peraturan

perundang-undangan terkait penyusunan rencana pembangunan desa

secara umum, (b) Rapat koordinasi penyusunan draft Peraturan Bupati

tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa, (c) Konsultasi terkait draft Peraturan

Bupati Tanah Bumbu tentang Penyusunan Rencana Strategis dan

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa Kepada Bagian Hukum

Setda Kabupaten Tanah Bumbu, (d) Pelaksanaan rapat koordinasi

penyempurnaan dan finalisasi draft Peraturan Bupati Tanah Bumbu

tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan

Desa, (2) Melakukan penetapan dan pengundangan Peraturan Bupati

47

Gambar 13. Project Leader Menjelaskan Tahapan Pelaksanaan Proyek

Perubahan

Tanah Bumbu tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa sesuai prosedur, dengan sub kegiatan :

(a) Pengajuan surat usulan pengundangan Peraturan Bupati Tanah

Bumbu Kepada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu, (b) Penetapan Peraturan Bupati oleh Sekretaris Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu, (3) Pelaksanaan sosialisasi Peraturan Bupati

Tanah Bumbu tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa, dengan sub kegiatan : (a) Mengundang

Semua Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Semua Camat,

Semua Kepala Puskesmas, Semua Kepala Desa/Lurah dan Semua

Petugas Kesehatan Desa Se Kabupaten Tanah Bumbu, (b) Pelaksanaan

Sosialisasi Peraturan Bupati Tanah Bumbu tentang Rencana Strategis

dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan

Desa Kabupaten Tanah

Bumbu. (4) Proses penetapan

pedoman penyusunan

Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan

Desa, dengan sub kegiatan :

(a) Pelaksanaan rapat

koordinasi pembahasan

pedoman penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan, (b)

Penetapan pedoman penyusunan Rencana Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu, (5) Rapat koordinasi rencana implementasi

Peraturan Bupati Tanah Bumbu tentang Rencana Strategis dan Rencana

Kerja Pembangunan Kesehatan Desa, dengan sub kegiatan : (a)

Pelaksanaan survey desa lokasi pilot project, (b) Rapat koordinasi

penetapan desa sebagai target lokasi proyek perubahan (pilot project),(6)

Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa, dengan

sub kegiatan : (a) Pelaksanaan musyawarah desa menyusun rancangan

awal Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa, (b)

Mengadakan forum konsultasi tingkat Kabupaten, (c) Pelaksanaan

48

musyawarah desa menyusun rancanagan akhir Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa. (7) Proses penetapan Peraturan Desa

tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa, dengan sub

kegiatan: (a) Pelaksanaan temu konsultasi dengan Kepala Desa dan

BPD terkait tersusunnya Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan

Desa, (b) Proses penyusunan dan penetapan Peraturan Desa tentang

Rencana Srategis Pembangunan Kesehatan sebagai penjabaran dari

RPJMDesa.

Tahapan jangka menengah : (1) Pelaksanaan musyawarah

desa dalam rangka menyusun rancangan awal Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa, (2) Pelaksanaan musyawarah desa

dalam rangka menyusun rancangan akhir Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa, (3) Proses penyusunan dan penetapan Peraturan

Kepala Desa tentang Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

sebagai penjabaran dari RPJMDesa. Tahapan Jangka Panjang: (1)

Pelaksanaan monitoring kegiatan penyusunan sampai dengan

penetapan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa, (2) Pelaksanaan evaluasi terhadap proses penetapan

Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa,

(3) Pemerataan dan implementasi penyusunan Rencana Strategis dan

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah

Bumbu pada semua desa.

Pada rapat koordinasi internal tim efektif proyek perubahan

tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu menekankan

kepada semua tim agar melaksanakan fungsi masing-masing dengan

penuh tanggung jawab, sebagai berikut : (1) Semua pelaksanaan

tahapan kegiatan yang dilaksanakan didokumentasan dengan notulen

rapat, foto dan video visual, (2) Mengumpulkan semua dokumen serta

bukti dukungan dari pelaksanaan kegiatan, (3) Setiap tim meningkatkan

koordinasi dan komunikasi baik internal tim sendiri maupun dengan tim

lain, (4) Menempelkan tahapan pelaksanaan kegiatan serta output

kegiatan pada papan pengumuman sehingga semua tim dapat melihat

setiap hari kegiatan yang sudah dan akan dilaksanakan, (5) Semua tim

diberikan keleluasaan untuk melakukan persiapan lebih awal dalam

49

Gambar 14. Inventarisasi Peraturan Perundang-Undangan

bentuk draft maupun konsep dan merencanakan agenda kegiatan yang

akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, (6) Keberhasilan proyek

perubahan instansional ini adalah merupakan kesuksesan bersama

semua tim, (7) Membuat komitmen bersama dari semua tim untuk

kebersamaan dengan rasa penuh tanggungjawab.

Pada rapat tim efektif tersebut relative tidak ditemui pertanyaan

dan adanya kendala yang berarti karena jauh hari sebelum dilaksanakan

rapat internal ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

selalu mensosialisasikan pada rapat-rapat maupun apel masuk kerja

tentang pelaksanaan proyek perubahan tersebut begitu juga dengan

gambaran tugas masing-masing dari tim yang terlibat nantinya.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 1.3)

1.2. Melaksanakan penyusunan draft Peraturan Bupati tentang

Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Kegiatan kedua yang dilakukan adalah pembuatan draft

Peraturan Bupati dengan 4 (empat) sub kegiatan yang dijelaskan sebagai

berikut.

1.2.1. Melaksanakan inventarisasi peraturan perundang-undangan terkait penyusunan rencana pembangunan desa secara umum

Sub kegiatan pertama adalah inventarisasi peraturan perundang-

undangan terkait penyusunan

rencana pembangunan desa

dan kesehatan desa, kegiatan

tersebut didasari undangan

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu

dengan nomor : 800/

/Set.Dinkes tanggal 14

Oktober 2016 perihal

undangan (acara inventarisasi

50

Gambar 15. Pembahasan Referensi Peraturan

Perundang-undangan

peraturan dan perundang-undangan terkait penyusunan rencana

pembangunan desa dan kesehatan desa).yang ditujukan Kepada Ketua

Tim III beserta anggota dan perwakilan dari Tim I dan Tim II.

Berdasarkan undangan tersebut diatas maka pelaksanaan

inventarisasi peraturan dan perundang-undangan terkait penyusunan

pembangunan desa dan kesehatan desa dilaksanakan pada hari Senin,

tanggal 17 Oktober 2016 pada pukul 10.30 WITA sampai dengan selesai,

bertempat diruang rapat Integrasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu, Peserta rapat dihadiri oleh Ketua Tim III dan anggota, Ketua Tim

II dan Perwakilan dari Tim I, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu selaku Project Leader menjelaskan maksud dari kegiatan

tersebut serta membuka langsung kegiatan.

Arahan Project Leader dalam rapat tersebut antara lain:

(1) Dalam menyusun suatu regulasi sangat diperlukan adanya referensi

dan landasan yang terkait

dengan peraturan yang akan

dibuat dalam hal ini rencana

strategis pembangunan

kesehatan desa, (2) Referensi

dapat diperoleh dari berbagai

sumber baik dari arsip

dokumen dan media on-line.

(3) Semua referensi yang

telah didapat agar dijadikan

bahan atau sumber penyusunan draft peraturan pada tahapan

berikutnya.

Setelah memberikan arahan pada kegiatan tersebut Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, meminta Kepada Ketua Tim III

untuk memimpin acara selanjutnya untuk mendapatkan masukan dari

peserta rapat terkait peraturan dan perundang-undangan yang dapat

menjadi sumber penyusunan draft Peraturan Bupati Tanah Bumbu yang

akan disusun, diantaranya adalah :

(1) Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi;

51

(2) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi

Kalimantan Selatan;

(3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

(4) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan;

(5) Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

(6) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah;

(7) Undang-undang Nomor Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(8) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

(9) Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem

Kesehatan Nasional;

(10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang

Pedoman Teknis Peraturan di Desa;

(12) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan di Desa;

(13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tentang Pedoman

Pembangunan Desa;

(14) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah;

(15) Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa;

(16) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;

52

(17) Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 16 Tahun 2007

tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan

Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

(bukti fisik kegiatan pada lampiran 2.1)

1.2.2. Melaksanakan rapat koordinasi penyusunan draft Peraturan Bupati tentang Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Setelah kegiatan inventarisasi Peraturan Perundang-undangn

terkait penyusunan rencana Pembangunan Desa secara umum sehari

setelahnya yaitu pada hari Selasa, tanggal 18 Oktober 2016 pada pukul

13.00 WITA sampai dengan selesai bertempat di ruang rapat Integrasi

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu yang dihari oleh Ketua Tim III

beserta anggota, Ketua Tim I

dan Anggota Tim II diadakan

Rapat Koordinasi Penyusunan

Draft Peraturan Bupati tentang

Penyusunan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa.

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu

selaku Project Leader membuka

rapat koordinasi dan melakukan

pemaparan terkait draft Peraturan Bupati yang akan disusun dan

disampaikan Kepada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu.

Setelah mendapatkan beberapa masukan dari semua peserta

rapat dan berdasarkan beberapa referensi terkait penyusunan Peraturan

Bupati tersebut, maka tersusunlah draft peraturan tersebut dengan

ringkasan sebagai berikut :

(1) PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU Nomor : Tahun 2016

tentang PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN

KESEHATAN DESA DI KABUPATEN TANAH BUMBU;

Gambar 16. Rapat Koordinasi Penyusunan Draft

Peraturan Bupati

53

(2) Mengingat : 1,……dan seterusnya;

(3) Memutuskan :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU TENTANG

PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN

KESEHATAN DESA DI KABUPATEN TANAH BUMBU; dengan

kerangka sebagai berikut.

BAB I KETENTUAN UMUM;

BAB II KEDUDUKAN RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN

KESEHATAN DESA;

BAB III MAKSUD DAN TUJUAN;

BAB IV RUANG LINGKUP RENCANA STRATEGIS

PEMBANGUNANKESEHATAN DESA;

BAB V PROSES PENYUSUNAN RENCANA

STRATEGISPEMBANGUNAN KESEHATAN DESA;

BAB VI SISTEMATIKA RENCANA STRATEGIS

PEMBANGUNANKESEHATAN DESA;

BAB VII KETENTUAN PENUTUP

(bukti fisik kegiatan pada lampiran 2.2)

1.2.3. Melaksanakan konsultasi terkait draft Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa kepada Bagian Hukum Sekretariat Daerah terkait

Berdasarkan Nota Dinas yang ditujukan Kepada Yth : Bupati

Tanah Bumbu dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

pada tanggal 19 Oktober 2016 Nomor 094/1811/Set.Dinkes dengan sipat

penting lampiran 1 (satu) berkas dengan perihal : PERSETUJUAN

DRAFT PEARTURAN BUPATI TANAH BUMBU TENTANG RENCANA

STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA DI KABUPATEN

TANAH BUMBU, setelah mendapatkan disposisi dari Bupati Tanah

Bumbu dan diteruskan Kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku

Project Leader didampingi oleh Ketua Tim III Bidang Hukum dan

54

Gambar 17. Persiapan Konsultasi Dengan Kepala

Bagian Hukum Sekretariat Daerah

beberapa anggota Tim I melakukan konsultasi dan diterima langsung

oleh Kepala Bagian Hukum terkait draft Peraturan Bupati Tanah Bumbu

pada hari Rabu, tanggal 19 Oktober 2016, bertempat di Ruang Rapat

Bagian Hukum Sekretariat

Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu.

Pada kesempatan ini

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu

selaku Project Leader

menjelaskan maksud dari

disusunnya draft Peraturan

tersebut adalah merupakan

suatu agenda tahapan yang harus dilaksanakan pada kegiatan Diklatpim

Tk.II pada Badan Diklat Provinsi Jawa Timu angkatan ke XLII tahun

2016, pada kesempatan ini juga disampaikan beberapa hal, sebagai

berikut : (1) Peraturan Bupati Tanah Bumbu tentang Penyusunan

Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa merupakan proyek

perubahan yang belum pernah ada di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi

Kalimantan Selatan dan bahkan belum ada di Indonesia, (2) Tujuan

jangka pendek, adalah (a) Mewujudkan regulasi berupa Peraturan Bupati

sebagai payung hukum penyusunan rencana strategis pembangunan

kesehatan desa di Kabupaten Tanah Bumbu, (b) Penyusunan Rencana

Strategis pada Pembangunan Kesehatan Desa pada salah satu desa

yang terpilih sebagai lokasi pilot project, (3) Tujuan Jangka Menengah

adalah mewujudkan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa, (4)

Tujuan Jangka Panjang adalah semua desa memiliki Rencana Strategis

dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa.

Project Leader juga menyampaikan manfaat dari penyusunan

Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa, sebagai berikut :

Manfaat secara umum adalah untuk menciptakan desa yang memiliki

perencanaan terstruktur di bidang kesehatan secara mandiri dan

paripurna. Secara khusus terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu Internal :

(1) Merupakan kontribusi Dinas Kesehatan dalam upaya meningkatkan

55

derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu, (2)

Mendorong terwujudnya percepatan dan efektifitas pembangunan

kesehatan pada tingkat Desa.

Sedangkan Manfaat Eksternal : (1) Bagi Desa : (a) Tersusunnya

rencana strategis pembangunan kesehatan di tingkat desa, (b)

Tersusunnya Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa Setiap

tahun, (c) Meningkatkan kemandirian desa dalam pembangunan bidang

kesehatan, (d) Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

diharapkan menjadi arah kebijakan dalam hal pembangunan kesehatan

di tingkat desa. (2) Bagi Pemerintah Daerah : Melalui penyusunan

rencana strategis pembangunan kesehatan desa diharapkan terjadi

efektifitas dan percepatan pencapaian desa sehat di Kabupaten Tanah

Bumbu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan

mewujudkan kesejahteraan masyarakat. (3) Bagi SKPD lain adalah

Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa dapat

dikembangkan untuk penyusunan rencana strategis secara teknis sesuai

masing-masing urusan di tingkat desa dalam memberikan arah untuk

percepatan pencapaian target pembangunan yang ingin diwujudkan. (4)

Bagi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan RI adalah

Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Desa dapat

dikembangkan di seluruh Provinsi se Indonesia untuk memberikan arah

percepatan dalam mewujudkan Indonesia Sehat.

Kegiatan-kegiatan penting selanjutnya yang akan dilaksanakan

terkait Penyusunan Peraturan Bupati tersebut disampaikan antara lain :

(1) Sosialisasi Peraturan Bupati tentang Penyusunan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu. (2)

Mengadakan Musyawarah Desa secara partisipatif melibatkan Badan

Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, petugas kesehatan desa dan

unsur masyarakat Desa serta unsur terkait lainnya, (3) Menyusun

Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan pada 1 (satu) Desa

sebagai pilot project, (4) Menerbitkan Peraturan Desa tentang Rencana

Strategis Pembangunan Kesehatan Desa sebagai penjabaran

RPJMDesa.

56

Gambar 18. Project Leader Menerima Hasil Koreksi

Dari Kepala Bagian Hukum Setda

Kepala Bagian Hukum Setda. Kabupaten Tanah Bumbu setelah

mendapatkan beberapa penjelasan secara rinci dari penyusunan

Peraturan Bupati ini sangat menyambut baik dan mendukung

penyusunan Peraturan Bupati tentang rencana strategis pembangunan

kesehatan Desa untuk

mewujudkan kesehatan di Desa,

bahkan Kepala Bagian Hukum

mengusulkan untuk

memasukkan Peraturan Bupati

tersebut ke dalam Program

Legislasi Daerah pada Tahun

2016 untuk dilakukan

pembahasan pada tahun 2017

ditambahkan pula akan

mengadopsi Peraturan Bupati ini yang akan disesuaikan dengan bagian

hukum misalnya tentang kesadaran hukum di Desa.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 2.3)

1.2.4. Melaksanakan rapat koordinasi penyempurnaan dan finalisasi draft Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Setelah melakukan konsultasi terkait draft peraturan Bupati

tentang rencana strategis pembangunan kesehatan desa dilaksanakan

agenda kegiatan selanjutnya adalah Rapat Koordinasi penyempurnaan

dan finalisasi draft Peraturan Bupati Tanah Bumbu tentang Penyusunan

Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa Kabupaten Tanah

Bumbu.

57

Gambar 19. Rapat Koordinasi Penyempurnaan dan

Finalisasi Draft Peraturan Bupati

Gambar 20. Project Leader Menjelaskan Saran dan

Masukan Dari Kepala Bagian Hukum

Semula kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan pada hari

Kamis, tanggal 20 Oktober 2016

sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan pada rencana tahapan

kegiatan, berhubung Kepala

Bagian Hukum Setda Kabupaten

Tanah Bumbu beserta beberapa

Pejabat dan Staf ada rapat

pembahasan rancangan

peraturan daerah tetang kawasan

tanpa rokok di Universitas

Lambung Mangkurat Banjarmasin pada hari yang sama, maka disepakati

rapat koordinasi penyempurnaan dan finalisasi draft peraturan Bupati

Tanah Bumbu tentang Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa Kabupaten Tanah Bumbu dilaksanakan sesuai

undangan Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu : pada hari

Senin, tanggal 24 Oktober 2016 pada pukul 10.00 WITA sampai dengan

selesai bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu.

Rapat Koordinasi penyempurnaan dan finalisasi draft peraturan

Bupati Tanah Bumbu tentang Penyusunan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa Kabupaten Tanah Bumbu dihadiri oleh

Kepala Bagian Hukum beserta Pejabat dan Staf, Ketua Tim III Bidang

Hukum dan anggota, Ketua Tim I Bidang Administrasi, Ketua Tim II

Bidang Operasional/Teknis, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa, Badan

Perencanaan Pembangunan

Daerah, Badan Keluarga

Berencana Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan

Anak, Camat Angsana, Kepala

Puskesmas Perawatan

Sebamban II, Kepala Desa

58

Gambar 21. Peserta Rapat Koordinasi

Penyempurnaan dan Finalisasi Draft Peraturan Bupati

Mekar Jaya dan Petugas Kesehatan Desa Mekar Jaya Kecamatan

Angsana, acara rapat koordinasi juga dihadiri langsung oleh Sekretaris

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu sekaligus membuka, menyampaikan

arahan bahwa peraturan bupati tersebut agar dibahas sampai selesai

dan selanjutnya dilakukan penetapan serta pengundangan termasuk

pelaksanaan sosialisasi agar sudah direncanakan semua dengan

matang.

Setelah dilakukan pembukaan oleh Sekretaris Daerah acara

dilanjutkan dan dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Hukum Setda

Kabupaten Tanah Bumbu dan meminta Kepada Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu

selaku Project Leader dan

pemrakarsa dari Peraturan

Bupati Tanah Bumbu tentang

Penyusunan Rencana

Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan

Desa Kabupaten Tanah Bumbu

yang telah dilakukan koreksi

dan revisi beberapa bagian

oleh Bagian Hukum tersebut untuk menyampaikan penjelasan kepada

peserta rapat, didahului dari tujuan dan manfaat sebagai pada

penjelasan terdahulu, kemudian dilanjutkan focus kepada Bab demi Bab

dan pasal-pasal yang terdapat pada Peraturan Bupati tersebut, Beberapa

masukan dari peserta rapat dan koreksi yang disampaikan, sebagai

berikut :

(1) BAGIAN JUDUL:

(a) Menggunakan logo Garuda (berwarna), tanpa Alamat, secara

keseluruhan penulisan menggunakan jenis huruf “Bookman

old style”, ukuran 12.

(b) Pada bawah logo, cantumkan frasa “BUPATI TANAH BUMBU”

dan selanjutnya dibawahnya cantumkan lagi frasa “PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN”

59

(c) Pada judul, disempurnakan menjadi : “PENYUSUNAN

RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA DI KABUPATEN

TANAH BUMBU”

(2) BAGIAN PEMBUKAAN:

(a) Konsiderans (menimbang)

- Penambahan huruf b sebagai berikut:

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan

Bupati tentang Penyusunan Rencana Strategis dan

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di

Kabupaten Tanah Bumbu;

(b) Konsiderans (mengingat)

- Menambahkan dasar hukum pada nomor urut 1 sebagai

berikut:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan

lembaran Negara Indonesia Nomor 3851);

- Menambahkan dasar hukum pada nomor urut 2 sebagai

berikut :

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang

Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan

Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4265);

- Dasar hukum nomor 3, nomor 4 dan Nomor 13 dihapus.

(3) BAGIAN BATANG TUBUH

(a) Judul BAB II diganti sebagai berikut:

60

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN RENCANA STRATEGIS DAN

RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN DESA

(b) Ketentuan dalam pasal 4, pasal 5, pasal 6 dan pasal 7 dihapus

(c) Ketentuan BAB VI Pasal 9 disesuaikan sebagai berikut:

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 9

Penyusunan Renstra dan Renja Pembangunan Kesehatan

Desa dilaksanakan paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan

Bupati ini diundangkan.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 2.4)

1.3. Melaksanakan penetapan dan pengundangan Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa sesuai prosedur

Tahapan yang dilakukan dalam penetapan dan pengundangan

Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan

Desa secara prosedural, dapat dijelaskan sebagai berikut.

1.3.1. Melaksanakan pengajuan usulan pengundangan Peraturan Bupati kepada Bagian Hukum

Setelah selesai rapat koordinasi finalisasi dan perbaikan koreksi

draft Peraturan Bupati Tanah Bumbu tentang Penyusunan Rencana

Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di

Kabupaten Tanah Bumbu, pada hari yang sama juga Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project Leader mengajukan

surat usulan nomor : 800/1881/Set.Dinkes tanggal 24 Oktober 2016

Perihal Pengundangan dan Penetapan Peraturan Bupati Kepada

Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Cq. Kepala Bagian Hukum

dengan lampiran 1 (satu) berkas Peraturan Bupati Tanah Bumbu tentang

61

Gambar 22. Penetapan dan Pengundangan Draft

Peraturan Bupati

Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu.

Surat usulan tersebut diterima a.n. Tarta staf pada Bagian Hukum

Setda.Kabupaten Tanah Bumbu pada hari Senin, tanggal 24 Oktober

2016, selanjutnya diproses untuk penetapan oleh Bupati Tanah Bumbu

dan Pengundangan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 3.2)

1.3.2. Melaksanakan penetapan Peraturan Bupati dan pengundangan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 26 Oktober 2016, melalui

Kepala Bagian Hukum Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu mendapat informasi bahwa Peraturan Bupati Tanah Bumbu

tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu sudah

ditetapkan Oleh Bupati Tanah Bumbu dan selanjutnya sudah dapat

diundangkan pada hari yang sama.

Pada proses pengundangan Project Leader menghadap langsung

kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan menyampaikan

bahwa Peraturan Bupati Tanah Bumbu tentang Penyusunan Rencana

strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di

Kabupaten Tanah Bumbu telah tetapkan oleh Bupati Tanah Bumbu

selanjutnya memohon pengundangan dari Sekretaris Daerah pada hari

Rabu tanggal 26 Oktober 2016 dengan Berita Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu Tahun 2016 Nomor 27.

Pada kesempatan yang

sama Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu

selaku Project Leader juga

menyampaikan agenda dan

tahapan selanjut dari Proyek

Perubahan tersebut adalah

melakukan persiapan-

62

persiapan dan rencana pelaksanaan sosialisasi Peraturan Bupati Tanah

Bumbu Nomor 27 Tahun 2016 tentang Penyusunan Rencana Strategis

dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah

Bumbu yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 03 November

2016, bertempat di Gedung Mahligai Bersujud Jalan Tramnsmigrasi

Km.4,5 Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, termasuk

rencana yang diundang : (1) Ketua DPRD Kabupaten Tanah Bumbu, (2)

Semua Staf Ahli, (3) Semua Asisten Setda, (4) Semua Kepala SKPD Se

Kabupaten Tanah Bumbu, (5) Ketua TP.PKK Kabupaten Tanah Bumbu,

(6) Organisasi Profesi Lingkup kesehatan, (7) Semua Camat, (8) Semua

Kepala Puskesmas, (9) Semua Kepala Desa/Lurah,(10) Semua petugas

kesehatan desa se Kabupaten Tanah Bumbu, dan Tim Efektif internal

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 3.2)

1.4. Melaksanakan kegiatan sosialisasi Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Setelah ditetapkannya Peraturan Bupati Nomor 27 tentang

Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa, selanjutnya

dilakukan sosialisasi kepada seluruh Camat, Kepala Puskesmas, Kepala

Desa dan Petugas Kesehatan Desa se-Kabupaten Tanah Bumbu.

Berikut adalah tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan

sosialisasi.

1.4.1. Mengundang SKPD, Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa dan Petugas Kesehatan desa se Kabupaten Tanah Bumbu dan penyusunan materi sosialisasi

Pelaksanaan sosialisasi Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor

27 Tahun 2016 tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana

Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu

direncanakan dilaksanakan dengan 2 (dua) sub kegiatan, yaitu : (1)

Proses persiapan pelaksanaan sosialisasi yaitu mengundang Semua

Kepala Desa, Petugas Kesehatan Desa, Semua Kepala Puskesmas,

Semua Camat, Semua SKPD Se Kabupaten Tanah Bumbu dan DPRD

Kabupaten Tanah Bumbu, (2) Pelaksanaan Sosialisasi Peraturan Bupati

63

Gambar 23. Rapat Persiapan Pelaksanaan

Sosialisasi

Tanah Bumbu Nomor 27 Tahun 2016 tentang Penyusunan Rencana

Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di

Kabupaten Tanah Bumbu.

Pelaksanaan sosialisasi

yang direncanakan akan

dilaksanakan pada hari, Kemis,

tanggal 3 November 2016

sebagaimana laporan awal

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu

selaku Project Leader Kepada

Sekretaris Daerah pada hari

Rabu tanggal 26 Oktober 2016,

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project

Leader mengambil kendali persiapan bersama dengan Ketua Tim I

(selaku panitia penyelenggara sosialisasi), anggota Tim I, Tim II dan Tim

III untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan tersebut, seperti :

(1) Surat permohonan peminjaman Gedung Mahligai Bersujud

Kabupaten Tanah Bumbu untuk menjadi tempat pelaksanaan

sosialisasi yang dapat menampung peserta pertemuan sebagai

yang direncanakan ± 400 kursi.

(2) Surat permohonan Kepada Bupati Tanah Bumbu untuk memberikan

sambutan dan membuka acara sosialisasi.

(3) Surat permohonan Kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu Cq. Kepala Bagian Humas Setda. Kabupaten Tanah Bumbu

tentang penyusunan naskah sambutan Bupati Tanah Bumbu pada

acara sosialisasi.

(4) Surat permohonan Kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu Cq. Kapala Bagian Humas Setda. Kabupaten Tanah Bumbu

tentang permohonan dokumentasi dan MC pada acara sosialisasi.

(5) Surat undangan peserta sosialisasi yang ditanda tangani oleh

Bupati Tanah Bumbu beserta daftar undangan peserta sosialisasi

dan contoh surat perintah tugas peserta sosialisasi.

64

(6) Menyiapkan spanduk dengan Tema : SOSIALISASI PERATURAN

BUPATI TENTANG RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA

KERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA KABUPATEN

TANAH BUMBU, Proyek Perubahan Instansional Pendidikan dan

Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XLII Pemerintah

Provinsi Jawa Timur, Dr. DAMRAH, S.Sos.,M.Si. Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.

(7) Menyiapkan spanduk PERNYATAAN DUKUNGAN kepada semua

peserta sosialisasi yang berhadir “PERNYATAAN DUKUNGAN,

DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

INSTANSIONAL PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA UNTUK

MEWUJUDKAN DESA SEHAT, Kepada Dr. DAMRAH,S.Sos.,M.Si.

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU

dengan mempertimbangkan bahwa pembangunan kesehatan desa

melalui penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa merupakan salah satu upaya

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dimulai dari lingkup

desa di Kabupaten Tanah Bumbu.

(8) Menyiapkan materi kegiatan sosiasi yaitu : Powerpoint mengenai

Proyek Perubahan Instansional dengan Judul : PEMBANGUNAN

KESEHATAN DESA UNTUK MEWUJUDKAN DESA KABUPATEN

TANAH BUMBU dan MATERI PERATURAN BUPATI TANAH

BUMBU NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYUSUNAN

RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN

KESEHATAN DESA DI KABUPATEN TANAH BUMBU, yang telah

ditetapkan dan diundangkan pada tanggal 26 Oktober 2016.

(9) Menyiapkan konsumsi dan snack pelaksanaan sosialisasi.

(10) Menyiapkan daftar susunan acara sosialiasi, sebagai berikut : (a)

Pembukaan oleh MC, (b) Menyanyikan lagu Indonesia Raya, (c)

Laporan Panitia Penyelenggara oleh Ketua Tim I, (d) Sambutan

Bupati Tanah Bumbu sekaligus membuka acara sosialisasi, (e)

Penanda tanganan secara simbolis komitmen dukungan oleh Bupati

Tanah Bumbu, Ketua DPRD Kabupaten Tanah Bumbu, Camat, dan

65

Gambar 24. Mengundang Ketua DPRD Kabupaten

Tanah Bumbu Oleh Project Leader

Kapala Desa, (f) Pembacaan doa, oleh Ketua Tim III, (g) Dilanjutkan

dengan acara sosialisasi.

(11) Menyiapkan daftar hadir peserta sosialisasi.

(12) Setelah undangan selesai ditanda tangani Bupati Tanah Bumbutim I

Bidang Administrasi melaksanakan pendistribusian surat undangan

kepada semua peserta sosialisasi.

(13) Menyiapkan semua peralatan dokumentasi baik camera maupun

handycame untuk mendokumentasikan pelaksanaan sosialisasi.

(14) Menetapkan moderator pada saat Project Leader menyampaikan

sosialisasi.

Setelah pembagian undangan Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu selalu berkomunikasi dengan semua yang

terkait, diantaranya (1) Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

menyampaikan sejauh mana kesiapan dari pelaksanaan sosialisasi yang

akan dilaksanakan pada hari Kemis, Tanggal 03 November 2016, (2)

Kepala Bagian Humas Setda.

Kabupaten Tanah Bumbu

tentang kepastian telah

diterimanya beberapa surat

terkait pelaksanaan sosialisasi

dan naskah sambutan Bupati

Tanah Bumbu, (3) Kepala

Bidang Aset Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu,

(4) Ajudan Bupati Tanah Bumbu tentang persiapan Bupati Tanah Bumbu

untuk memberikan sambutan dan membuka acara sosialisasi secara

resmi, (5) Undangan untuk Ketua DPRD Kabupaten Tanah Bumbu

disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu pada hari Rabu, tanggal 2 November 2016 di Kantor DPRD

Kabupaten Tanah Bumbu sekaligus memohon kehadiran Ketua DPRD

Kabupaten Tanah Bumbu pada sosialisasi dan sekaligus penanda

tanganan komitmen dukungan yang telah disiapkan.

66

Setelah dari Kantor DPRD Kabupaten Tanah Bumbu pada hari

yang sama tanggal 2 November 2016 Project Leader menuju gedung

Mahligai Bersujud tempat pelaksanaan sosialisasi untuk memastikan

semua persiapan kegiatan dan sarana pendukung sosialisasi sudah siap

semua.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 4.1)

1.4.2. Melaksanakan kegiatan sosialisasi

Kegiatan selanjutnya pada aksi Proyek Perubahan adalah

melakukan Sosialisasi Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 27 Tahun

2016 tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu.

Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi pada hari Kamis, tanggal 03

November 2016.Bertempat di Gedung Mahligai Bersujud (KAPET)

Kecamatan Simpang Empat.dimulai pada jam 08.30 s.d Selesai.

Gambar 25.

Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi

Kegiatan ini rencananya akan dibuka oleh Bupati Tanah Bumbu

dengan mengundang Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanah

Bumbu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Staf Khusus Bupati

Bidang Kesehatan dan Bidang Pembangunan, seluruh Staf Ahli Bupati,

seluruh Asisten Bupati, Seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah

67

(SKPD), Ketua TP.PKK Kabupaten Tanah Bumbu, Seluruh Kepala

Bagian di Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Ketua Orgaisasi

Profesi lingkup Kesehatan, Kepala Bank Kalsel, Kapala Loka Litbang

Kabupaten Tanah Bumbu, Camat se-Kabupaten Tanah Bumbu, Kepala

Puskesmas se-Kabupaten Tanah Bumbu, Kepala Desa/Lurah se-

Kabupaten Tanah Bumbu, Petugas Kesehatan Desa se-Kabupaten

Tanah Bumbu dan Tim Efektif internal Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu, sebanyak ± 414 orang. Adapun rangkaian kegiatan pada

pelaksanaan sosialisasi, diantaranya :

a. Kegiatan Sosialisasi di pandu oleh Master Ceremoni (MC) dari

Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu dengan susunan acara, sebagai berikut :

1) Pembukaan, Oleh MC

2) Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dipandu oleh Sdri. Adventina,

SKM (anggota Tim II).

3) Laporan panitia penyelenggara, sosialisasi Peraturan Bupati

Tanah Bumbu No. 27 tahun 2016 tentang penyusunan RENSTRA

dan RENJA Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah

Bumbu, Oleh M. Yamin Badroen, S.Sos. (Ketua Tim I)

4) Sambutan Bupati Tanah Bumbu sekaligus membuka acara

sosialisasi secara resmi.

5) Penandatanganan dukungan Proyek Perubahan Instansional Dr.

Damrah S.Sos,.M.Si, dengan judul Pembangunan Kesehatan

Desa untuk Mewujudkan Desa Sehat secara simbolis.

6) Do’a dipandu oleh : H. Rahman, S.AP.,MM.

7) Penutup oleh MC

8) Acara selanjutnya sosialisasi Peraturan Bupati Tanah Bumbu No.

27 tahun 2016 tentang penyusunan RENSTRA dan RENJA

Pembangunan Kesehatan Desa Kabupaten Tanah Bumbu oleh

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project

Leader dan Pemrakarsa.

b. Selanjutnya sambutan Panitia Penyelenggara oleh M. Yamin

Badroen, S.Sos. dengan inti sambutan: Dasar pelaksanaan

sosialisasi, maksud dan tujuan dilaksanakannya sosialisasi Rencana

68

Gambar 26. Sambutan Bupati Disampaikan Oleh

Sekretaris Daerah

Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di

Kabupaten Tanah Bumbu, Melaporkan jumlah peserta yang

mengikuti sosialisasi ini berjumlah kurang lebih 414 orang yang terdiri

dari unsur DPRD Kabupaten

Tanah Bumbu, SKPD, Camat,

Lurah dan Kepala Desa, Kepala

Puskesmas, Instansi terkait,

Organisasi Profesi Kesehatan,

Petugas Kesehatan Desa

(Bidan/Perawat) serta undangan

lainnya.

Penyampaiannya permintaan

dukungan Proyek Perubahan

Pembangunan Kesehatan Desa

untuk Mewujudkan Desa Sehat

di Kabupaten Tanah Bumbu.

c. Acara selanjutnya yaitu

Sambutan Bupati Tanah Bumbu

MARDANI H. MAMING yang

disampaikan oleh Sekretaris

Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu Drs. H. SAID AKHMAD, MM. Adapun ringkasan dari isi dari

sambutan Bupati Tanah Bumbu pada acara sosialisasi, adalah

sebagai berikut : (1) Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan

paling mendasar dari kehidupan masyarakat yang merupakan

tanggung jawab Pemerintah untuk memberikan pelayanan dengan

sebaik-baiknya. Disamping mencukupi sandang, pangan, pendidikan,

perumahan, keamanan dan sebagainya. Merupakan salah satu

sektor utama dari skala prioritas Pembangunan di Bumi Bersujud

adalah Bidang Kesehatan perlu terus ditingkatkan kualitasnya,

terutama melalui berbagai bentuk kualitas pelayanan hingga ke desa,

(2) Bupati Tanah Bumbu atas Pemerintah Daerah sangat

mengapresiasi, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih

Kepada Saudara Dr. Damrah , S.Sos.,M.Si. selaku Kepala Dinas

69

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dengan Inovasi Proyek

Perubahan Instansional Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan

Tingkat II Angkatan XLII Pemerintah Provinsi Jawa Timur, (3)

Semoga hal tersebut dapat menginspirasi bagi kita semua tentang

kajian-kajian keilmuan dalam inovasi Bidang Kesehatan, (4)

Dilakukan atas dasar dari Pen-Dedikasi-An untuk mampu turut

mendorong terhadap percepatan dan peningkatan kualitas derajat

kesehatan masyarakat dan dengan selesainya sosialisasi ini

berharap kepada seluruh pemangku kepentingan agar mendukung

dan segera menindak lanjuti Peraturan Bupati tersebut. Sekretaris

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Drs. H. SAID AKHMAD,MM.

setelah menyampaikan sambutan Bupati Tanah Bumbu, selaku

MENTOR juga memberikan sambutan tambahan, bahwa: (1) Judul

yang dipilih oleh peserta DIKLAT PIM Tingkat II Angkatan XLII Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Dr. Damrah ,

S.Sos.,M.Si. adalah PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA UNTUK

UNTUK MEWUJUDKAN DESA merupakan judul yang sudah disetujui

oleh Penguji dari LAN RI dan Pembimbing dari Badan Pendidikan

dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, (2) Dimana judul tersebut belum

pernah ada yang mengangkat dan baru pertama kali pada kegiatan

Diklat PIM dan di Indonesia Judul tersebut diangkat, (3) Merupakan

inovasi terbaru untuk mengangkat masalah dan pemecahan di bidang

Kesehatan sehingga merupakan prestasi luar biasa dari Putra Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu dan diharapkan semua pihak mendukung

suksesnya Proyek Perubahan yang sedang dilakukan, (4) Dimana

sekarang Desa memiliki perubahan signifikan yaitu memiliki

APBDesa tersendiri yang mengacu pada Undang-Undang No. 6

Tahun 2014. Dimana desa melakukan /menyusun rencana-rencana

kegiatan untuk membangun /mengembangkan potensi desa. Untuk

desa-desa di Kabupaten Tanah Bumbu mendapatkan dana dari

APBN dengan jumlah yang besar, desa juga mendapatkan tambahan

bantuan dana dari Pemerintah Daerah yaitu 1 Milyar 1 Desa,

sehingga lebih mudah untuk melakukan pembangunan di berbagai

sektor serta mengembangkan potensi yang mereka miliki termasuk

70

Gambar 27. Penandatanganan Komitmen dan

Pernyataan Dukungan

pembangunan dibidang kesehatan, (5) Serta dalam sambutannya

Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu juga menyampaikan

bahwa kedepannya secara bertahap semua Puskesmas akan

berbentuk BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) yang mana

Puskesmas merupakan unit kerja pada Satuan Kerja Perangkat

Daerah Dinas Kesehatan. Pola pengelolaan keuangan Puskesmas

yang BLUD akan diberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk

menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat.

d. Acara Komitmen dan Pernyataan Dukungan terhadap Proyek

Perubahan Instansional Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

Provinsi Kalimantan Selatan yang secara simbolis di tanda tangani

oleh:

1) Sekretaris Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu,

Drs. H. SAID AKHMAD, MM.

2) Ketua DPRD Kabupaten

Tanah Bumbu, H.

SUPIANSYAH,ZA, SE.,MH.

3) Camat Angsana, diwakili

KASPUL ANWAR, S.Sos.

4) Kepala Desa Mekar Jaya,

PITOYO

e. Selanjutnya yaitu acara inti

Pemaparan Peraturan Bupati

Nomor 27 Tahun 2016 tentang

Penyusunan Rencana Strategis

dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu oleh

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project

Leader dan Pemrakarsa sebagai nara sumber utama pada kegiatan

sosialisasi ini yaitu Dr. Damrah , S.Sos.,M.Si.Intisari pemaparan dari

pemrakarsa adalah :

71

1) Kompleksnya permasalahan kesehatan yang dihadapi, untuk

mengatasi akar permasalahan dan percepatan mewujudkan

Indonesia, Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan Sehat maka

sangat diperlukan percepatan desa menjadi desa sehat terlebih

dahulu yang sampai saat ini belum memiliki arah pembangunan

kesehatan secara khusus, (2) Dengan proyek perubahan ini

diharapkan desa secara mandiri mampu menyusun rencana

pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh dan untuk

desa, (3) Inovasi dengan mendorong desa-desa di Kabupaten

Tanah Bumbu untuk menyusun Rencana Strategis (RENSTRA)

dan Rencana Kerja (RENJA) Pembangunan Kesehatan Desa

yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa (RPJMDes) di bidang kesehatan, (4) Sehingga

nantinya Setiap desa akan mempunyai perencanaan

pembangunan di bidang kesehatan sebagai acuan dan target

yang akan dicapai dalam waktu yang telah di tetapkan. Tujuan

jangka pendek adalah: (1) Mewujudkan regulasi berupa Peraturan

Bupati sebagai payung hukum penyusunan Renstra dan Renja

pembangunan kesehatan desa di Kabupaten Tanah Bumbu

2) Penyusunan Renstra pembangunan kesehatan desa pada salah

satu desa di Kabupaten Tanah Bumbu yang menjadi Pilot Project

pada Proyek Perubahan Instansional tersebut. Tujuan jangka

menengah adalah Mewujudkan Renja pembangunan kesehatan

desa yang merupakan kendaraan dari Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa dan Tujuan jangka panjang

adalah : Semua desa memiliki RENSTRA dan RENJA

Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Tanah Bumbu. Setelah

menjelaskan latar belakang dari di tetapkannya Peraturan Bupati

Tanah Bumbu tersebut, kemudian Project Leader melanjutkan

pemaparan meteri terkait Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor

27 Tahun 2016 tentang Penyusunan Rencana Strategis dan

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten

Tanah Bumbu, sebagai berikut : (1) Maksud dan Tujuan Rencana

Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa, (2)

72

Proses penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan

Desa, (3) Proses penyusunan Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa, (4) Sistematika Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa, (5) Sistematika Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa, (6) Evaluasi Rencana Strategis

dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa, (7)

Lampiran-lampiran Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 27

Tahun 2016 tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa Kabupaten Tanah Bumbu.

f. Acara selanjutnya yaitu diskusi yang di Pandu oleh Moderator M.

Yamien Badroen, S.Sos. Pada session pertama di berikan kepada 2

(dua) peserta.

Penanya :

1) Camat Kusan Hulu, Suryadi, S.Sos. menyatakan dukungan

terhadap proyek perubahan tersebut namun terlebih dahulu

hendaknya pendamping desa diberikan pelatihan tentang tata

cara penyusunan Renstra dan Renja Pembangunan Kesehatan

Desa

2) Selanjutnya perwakilan dari Lurah/Kepala Desa yang di wakili Plt

Kepala desa Sebamban Baru Kecamatan Angasana. oleh M.

Supriyani, juga menyampaikan dukungan terhadap proyek

perubahan tersebut malah saat ini Desa Sebamban Baru sudah

melakukan pengangkatan tenaga honorer kesehatan di desa

yang didanai dari APBDes.

3) Selanjutnya adalah berbagi pengalaman dari Kepala Desa Mekar

Jaya Kecamatan Angsana. Pada kesempatan tersebut menyampaikan

bahwa siap dan mendukung sepenuhnya Proyek Perubahan ini yaitu

Pembangunan Kesehatan Desa untuk Mewujudkan Desa di Kabupaten

Tanah Bumbu, bahwa untuk percepatan implementasi seharusnya

semua pemangku kepentingan selalu bersinergi dan bahu-membahu

dan bersama-sama melaksanakannya dimasing-masing desa/lurah.

Pada kesempatan ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu menjawab semua pertanyaan dari semua penanya dan

menyatakan siap membantu dan melakukan pendampingan

73

penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu bersama semua pejabat

dan staf dinas kesehatan serta semua Puskesmas se Kabupaten Tanah

Bumbu termasuk tenaga kesehatan yang ada di desa, ini merupakan

komitmen dari maksud dan tujuan serta manfaat yang ingin diwujudkan

dari Pembangunan Kesehatan Desa untuk Mewujudkan Kesehatan

Desa di Kabupaten Tanah Bumbu.

Menindaklanjuti surat Kepala Badan Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tanah

Bumbu Nomor : 800/389/Set-BKBP3A, tanggal 04 November 2016

Perihal Mohon Nara Sumber. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu di undang menjadi Narasumber pada Rapat Koordinasi

dengan Mitra Kerja dan Lintas Sektoral Tingkat Kabupaten Tanah

Bumbu dalam rangka Integrasi Kampung KB tahun 2016 dengan materi

Sosialisasi “Pembangunan Kesehatan Desa untuk Mewujudkan Desa

Sehat dan Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 27 Tahun 2016

tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu pada

tanggal 09 November 2016 pada Pukul 09.00 WITA s.d selesai

bertempat di Gedung Sekretariat TP-PKK Kabupaten Tanah Bumbu.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Tanah Bumbu

Bidang Pemerintahan dan dihadiri oleh : (1) Kepala BKKBN Provinsi

Kalimantan Selatan, (2) Kepala SKPD Mitra Kerja BKBP3A Kabupaten

Tanah Bumbu, (3) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Tanah Bumbu, (4) Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Bumbu, (5)

Semua Koordinator PLKB dan PLKB Se Kabupaten Tanah Bumbu.

Pada rapat koordinasi tersebut Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu juga mendapatkan dukungan dari peserta

rapat koordinasi untuk implementasi Proyek Perubahan yang telah

disosialisasikan dimana indikator-indikator kinerja BKBP3A sangat erat

hubungannya dengan indikator pembangunan kesehatan.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 4.2)

74

Gambar 28. Rapat Koordinasi Pembahasan Pedoman Penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

1.5. Melaksanakan penetapan Pedoman Penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

Kegiatan selanjutnya setelah terlaksananya sosialisasi Peraturan

Bupati Tanah Bumbu Nomor 27 Tahun 2013 tentang Penyusunan

Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di

Kabupaten Tanah Bumbu adalah pembahasan Pedoman Penyusunan

Renstra Pembangunan Kesehatan Desa, yang nantinya akan dijadikan

acuan dalam implementasi Peraturan Bupati Tanah Bumbu tersebut.

Proses kegiatan Penetapan Pedoman Penyusunan Renstra

Pembangunan Kesehatan Desa dapat dijelaskan sebagai berikut.

1.5.1. Melaksanakan rapat koordinasi pembahasan Pedoman Penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

Pada tahapan berikut adalah pelaksanaan rapat koordinasi

Pembahasan pedoman penyusunan Rencana Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa Kabupaten

Tanah Bumbu berdasarkan

surat undangan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu selaku Project Leader

Nomor : 800/1434/Set.Dinkes

Tanggal 04 November 2016

Hal Undangan yang ditujukan

Kepada : (1) Ketua Tim II

beserta semua anggota, (2)

Ketua Tim I dengan

perwakilan anggota, (3) Ketua Tim III beserta perwakilan anggota.

Rapat koordinasi dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 07

November 2016 pada pukul 13.30 WITA sampai dengan selesai

bertempat diruang rapat Integrasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu yang dihari sebanyak 20 (dua puluh) orang yang terdiri dari Ketua

Tim III dan perwakilan anggota, Anggota tim II serta perwakilan dari Tim

I, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project

Leader menyampaikan arahan langsung terkait pembahasan pedoman

75

Gambar 29. Penyusunan Draft Pedoman

penyusunan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa

hendaknya mempedomani

Peraturan Menteri Dalam

Negeri Republik Indonesia

Nomor: 54 Tahun 2010 tentang

Tahapan, Tatacara

Penyusunan Perencanaan,

pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah. Berhubung Ketua Tim II Bidang

Operasional/Teknis sedang melaksanakan dinas luar, maka rapat

koordinasi sepenuhnya dipandu oleh Project Leader, setelah

mendapatkan masukan dari peserta rapat maka draft pedoman yang

disusun oleh Tim II dengan Isi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

(1) Latar Belakang;

(2) Maksud dan Tujuan;

BABII BAGAN ALIR TAHAPAN PENYUSUNAN RENSTRA

PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA

BABIII PERSIAPAN PENYUSUNAN RENSTRA PEMBANGUNAN

KESEHATAN DESA

(1) Penbentukan tim penyusun Renstra pembangunan

kesehatan desa;

(2) Orientasi mengenai Renstra pembangunan kesehatan

desa;

(3) Penyusunan agenda kerja tim penyusun Renstra

pembangunan kesehatan desa;

(4) Pengumpulan data dan informasi

BAB IV PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA PEMBANGUNAN

KESEHATAN DESA

(1) Tahap perumusan rancangan Renstra pembangunan

kesehatan desa;

76

Gambar 30. Penetapan Pedoman Penyusunan

Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

(2) Tahap penyajian rancangan Renstra pembangunan

kesehatan desa;

BAB V PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR RENSTRA

PEMBANGUNAN KESEHATAN DESA

(1) Tahap perumusan rancangan akhir Renstra pembangunan

kesehatan desa;

(2) Penyajian rancangan akhir Renstra pembangunan

kesehatan desa;

BAB VI PENETAPAN RENSTRA PEMBANGUNAN KESEHATAN

DESA

BAB VII PENUTUP

Pedoman penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

tersebut disusun sepenuhnya untuk dapat dipedomani dan menjadi

acuan dalam penyusunan Renstra yang dilaksanakan pada saat

penyusunan oleh masing-masing desa.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 5.1)

1.5.2. Melaksanakan penetapan Pedoman Penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa oleh Kepala Dinas Kesehatan

Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 08 November 2016 pada

pukul 08.30 WITA sampai

dengan selesai bertempat di

Ruang Lobby Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu

berdasarkan undangan Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu Nomor:

800/1950/Set.Dinkes tanggal 07

November 2016 hal undangan

yang ditujukan Kepada

(1) Semua Pejabat Eselon III

dan IV, (2) Staf Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah

77

Bumbu dilaksanakan Penetapan pedoman penyusunan Rencana

Strategis Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu

yang dipimpin langsung Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu dan di damping oleh Ketua Tim III Bidang Hukum juga berhadir

pada kesempatan ini adalah Staf Khusus Bupati Tanah Bumbu Bidang

Kesehatan, H. Ardiansyah,S.Sos.

Setelah penetapan pedoman penyusunan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa melalui Surat Keputusan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu yang diberi Nomor

800/302/DINKES/2016 tanggal 08 November 2016, Project Leader

menyampaikan bahwa pedoman penyusunan Renstra pembangunan

kesehatan Desa telah ditetapkan dan siap untuk digunakan sebagai

pedoman penyusunan Renstra Pembangunan Kesehatan Desa di setiap

desa, diharapkan mempermudah dan lebih terarah dalam penyusunan

Renstra pembangunan kesehatan desa.

Pada kesempatan ini juga Staf Khusus Bupati Tanah Bumbu

Bidang Kesehatan H. Ardiansyah,S.Sos menyampaikan arahan bahwa

kegiatan yang sedang dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu mendapatkan dukungan penuh dari

Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu terutama dari Bupati Tanah

Bumbu Bapak Mardani H Maming dan ini merupakan inovasi di bidang

pembangunan kesehatan terutama Renstra pembangunan kesehatan

desa untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa pada

khususnya dan masyarakat Tanah Bumbu pada umumnya. Dan

diharapkan kedepan dengan adanya Renstra pembangunan kesehatan

desa menjadi daya ungkit bagi desa untuk mencapai target-terget

kesehatan yang telah ditetapkan.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 5.2)

1.6. Melaksanakan rapat koordinasi rencana implementasi Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Setelah ditetapkannya Pedoman Penyusunan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa, maka sudah bisa dipersiapkan untuk

78

Gambar 31.

Survey Desa Mekar Jaya

melakukan implementasi pada salah satu Desa yang menjadi target

proyek perubahan. Untuk merencanakan implementasi Peraturan Bupati

tentang Recana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa tersebut,

Project Leader dan Tim melaksanakan beberapa kegiatan sebagai

berikut.

1.6.1. Melaksanakan survey desa

Pelaksanaan survei desa untuk menentukan lokasi pilot project

dilaksanakan dengan didahului membuka surat kepada Kepala Desa

yang akan disurvei yaitu surat dengan Nomor : 800/1951/Set.Dinkes

tanggal 07 November 2016 Hal Survei Desa dengan tujuan Kepala Desa

Mekar Jaya Kecamatan Angsana dan ditembuskan Kepada (1) Bupati

Tanah Bumbu (sebagai laporan), (2) Sekretaris Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu (sebagai laporan), (3) Kepala BPMPD Kabupaten Tanah

Bumbu, (4) Camat Angsana, dan (5) Kepala Puskesmas Perawatan

Sebamban II.

Berdasarkan surat tersebut diatas Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project Leader melaksanakan survey

ke Desa Mekar didampingi oleh Anggota Tim I dan Anggota Tim II

sebagaimana yang tertuang

dalam Surat Perintah Tugas

Nomor :094/1988/SPT tanggal

08 November 2016. untuk

melaksanakan survey desa

sebagai target Proyek

Perubahan (Pilot Project) pada

tanggal 09 November 2016 di

Desa Mekar Jaya Kecamatan

Angsana, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu beserta tim

diterima langsung oleh Kepala Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana

sesuai tanggal yang ditetapkan yaitu pada hari Rabu, tanggal 09

November 2016 pada pukul 14.00 WITA bertempat di Kantor Kepala

Desa Mekar Kecamatan Angsana, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu menyampaikan maksud kedatangan tersebut bahwa

79

dalam pelaksanaan implementasi proyek perubahan instansional dan

sesuai dengan tahapan kegiatan yang telah direncanakan, sebagai

berikut : (1) Kegiatan proyek perubahan instansional dan implementasi

Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 27 Tahun 2016 tentang

Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu yang akan dilaksanakan

dalam rangka pendek dan jangka menengah hanya 1 (satu) desa yang

ditetapkan sebagai lokasi Pilot Project, (2) Tujuan dan manfaat dari

Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa, sebagai berikut : Tujuan jangka pendek, adalah (a)

Mewujudkan regulasi berupa Peraturan Bupati sebagai payung hukum

penyusunan rencana strategis pembangunan kesehatan desa di

Kabupaten Tanah Bumbu, (b) Penyusunan Rencana Strategis pada

Pembangunan Kesehatan Desa pada salah satu desa yang terpilih

sebagai lokasi pilot project, Tujuan Jangka Menengah adalah

mewujudkan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa, Tujuan

Jangka Panjang adalah semua desa memiliki Rencana Strategis dan

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa. Project Leader juga

menyampaikan manfaat dari penyusunan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa, sebagai berikut : Manfaat secara umum

adalah untuk menciptakan desa yang memiliki perencanaan terstruktur di

bidang kesehatan secara mandiri dan paripurna. Secara khusus terbagi

menjadi 2 (dua) jenis, yaitu Internal : (1) Merupakan kontribusi Dinas

Kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di

Kabupaten Tanah Bumbu, (2) Mendorong terwujudnya percepatan dan

efektifitas pembangunan kesehatan pada tingkat Desa. Sedangkan

Manfaat Eksternal : (1) Bagi Desa : (a) Tersusunnya rencana strategis

pembangunan kesehatan di tingkat desa, (b) Tersusunnya Rencana

Kerja Pembangunan Kesehatan Desa Setiap tahun, (c) Meningkatkan

kemandirian desa dalam pembangunan bidang kesehatan, (d) Rencana

Strategis Pembangunan Kesehatan Desa diharapkan menjadi arah

kebijakan dalam hal pembangunan kesehatan di tingkat desa. (2) Bagi

Pemerintah Daerah: Melalui penyusunan rencana strategis

pembangunan kesehatan desa diharapkan terjadi efektifitas dan

80

Gambar 32. Project Leader Menjelaskan Kepada

Kepala Desa Mekar Jaya Terkait

Rencana Kegiatan Proyek Perubahan

percepatan pencapaian desa

sehat di Kabupaten Tanah Bumbu

untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat dan

mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. (3) Bagi SKPD lain

adalah Penyusunan Rencana

Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa dapat

dikembangkan untuk penyusunan

rencana strategis secara teknis

sesuai masing-masing urusan di tingkat desa dalam memberikan arah

untuk percepatan pencapaian target pembangunan yang ingin

diwujudkan. (4) Bagi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian

Kesehatan RI adalah Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan

Desa dapat dikembangkan di seluruh Provinsi se Indonesia untuk

memberikan arah percepatan dalam mewujudkan Indonesia Sehat.

Berdasarkan hasil kunjungan ke Desa Mekar Jaya Kecamatan

Angsana sebelum pelaksanaan proyek perubahan dilaksanakan Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu melihat bahwa Desa Mekar

Jaya Kecamatan Angsana dapat dijadikan lokasi Pilot Project.

Setelah menyampaikan maksud dari pelaksanaan survei tersebut,

Kepala Desa Mekar Jaya menyatakan, bahwa (1) Desa Mekar Jaya siap

dijadikan lokasi Pilot Project implementasi Peraturan Bupati Tanah

Bumbu Nomor 27 Tahun 2016 tentang Penyusunan Rencana Strategis

dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah

Bumbu, (2) Selaku Kepala Desa berkomitmen dan mendukung rangkaian

kegiatan Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa pada jangka pendek, Jangka Menengah

maupun pada pelaksanaan Jangka Panjang, (3) Data dan informasi yang

diperlukan terkait dengan kegiatan Penyusunan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa akan diserahkan pada kesempatan ini.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 6.1)

81

Gambar 33. Penetapan Desa Sebagai Target Proyek

Perubahan (Pilot Project)

Gambar 34. Project Leader dan Tim Dalam

Penetapan Desa Mekar Jaya Sebagai

Pilot Project

1.6.2. Melaksanakan rapat koordinasi penetapan desa sebagai target proyek perubahan (pilot project)

Selanjut pada hari Kamis tanggal 10 November 2016 pada pukul

13.00 WITA sampai dengan selesai bertempat di Ruang Lobby Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu berdasarkan undangan

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu

Nomor: 800/1959/Set.Dinkes

tanggal 09 November 2016 hal

undangan yang ditujukan

Kepada (1) Semua Pejabat

Eselon III dan IV, (2) Staf

Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu dilaksanakan Penetapan Desa sebagai target proyek

perubahan (pilot project) yaitu Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana

Kabupaten Tanah Bumbu melalui Surat Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu dengan Nomor: 800/305/DINKES/2016 dan

tanggal 10 November 2016 tentang Penetapan Lokasi Pilot Project

Perubahan Instansional di Desa Mekar Kecamatan Angsana Kabupaten

Tanah Bumbu. Berhadir pada kesempatan ini sebanyak 50 orang terdiri

dari Pejabat dan Staf dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

menyampaikan beberapa

arahan penting terkait telah

ditetapkannya Desa Mekar

Jaya sebagai pilot project

untuk implementasi Peraturan

Bupati Tanah Bumbu Nomor

27 Tahun 2016 tentang

Penyusunan Rencana

82

Gambar 35. Musyawarah Desa Penyusunan Renstra

Pembangunan Kesehatan Desa

Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa di

Kabupaten Tanah Bumbu, sebagai berikut : (1) Kepada semua

mempersiapkan dokumen pendukung terkait penyusunan Rencana

Strategis Pembangunan Kesehatan Desa,(2) Berkoordinasi dengan

Kepala Desa Mekar Jaya terkait persiapan kegiatan yang akan

dilaksanakan di desa sesaui jadwal agenda yang direncanakan, (3)

Mempersiapkan draft penyusunan Rencana Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa Mekar Jaya, (4) Mempersiapkan draft terkait penetapan

Peraturan Desa tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan

Desa Mekar Jaya, (5) Semua Tim harus bekerja lebih efektif dan optimal

mengingat waktu pelaksanaan penyusunan Renstra sangat singkat dan

kegiatan yang juga sangat padat.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 6.2.)

1.7. Melaksanakan Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Desa

Kegiatan utama pada tahapan berikutnya adalah melaksanakan

Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Desa pada tahapan telah

dilaksanakan :

1.7.1. Melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka menyusun rancangan awal Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Kegiatan musyawarah desa dalam rangkapenyusunan rancangan

awal Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya

Kecamatan Angsana dilaksanakan pada tanggal 15 November 2016

pada Jam 09.00 WITA s.d

selesai berdasarkan undangan

Kepala Desa Mekar Jaya

Nomor : 412/646/Kesra tanggal

10 November 2016 Perihal

Undangan dan Surat Perintah

Tugas Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu

Nomor : 094/1999/SPT

83

Gambar 36.

Penandatanganan Dukungan

Tanggal 14 November 2016.

Undangan yang berhadir pada musyawarah dalamrangka

menyusunan rancangan awal Rencana Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana sebanyak 60 (enam

puluh) orang terdiri dari Kepala Desa beserta perangkat desa, Ketua

BPD beserta anggota, Petugas Kesehatan Desa, Camat beserta unsur

Muspika Kecamatan Angsana, Kepala Puskesmas Sebamban II beserta

staf, Kepala Dinas Kesehatan beserta tim efektif dan Lintas Sektor Tk,

Kabupaten.

Pelaksanaan musyawarah desa dimulai pada jam 09.00 WITA

dimulai dengan pembukaan dan pembacaan doa, Sambutan selamat

datang oleh Kepala Desa Mekar Jaya, acara Musyawarah Desa dibuka

secara resmi oleh Camat Angsana dengan penekanan pada manfaat dari

adanya Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa maka dapat

diketahui kondisi riil dari gambaran pembangunan desa di bidang

kesehatan, kemudian sambutan dilanjutkan oleh Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu menyatakan bahwa setelah

ditetapkannya Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana sebagai lokasi

Pilot Project implementasi Proyek Perubahan Instansional tersebut maka

sesuai dengan tahapan maka dilanjutkan dengan kegiatan penyusunan

rancangan awal Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa dan

selanjutnya menyampaikan permohonan dukungan kepada semua

peserta musyawarah untuk memberikan dukungan dan masukan

sepenuhnya sehingga kualitas dari dokumen yang disusun dapat

diwujudkan sesuai dengan gambaran riil terhadap pembangunan

kesehatan Desa Mekar Jaya.

Sebelum memasuki

acara inti dilaksanakan penanda

tanganan komitmen dukungan

terhadap implementasi proyek

perubahan oleh semua peserta

yang berhadir dimulai oleh

Camat Angsana, Kepala Desa

84

Mekar Jaya dan Ketua BPD Desa Mekar Jaya, dilanjutkan oleh semua

semua peserta yang berhadir, pada kesempatan ini juga diserahkan

bantuan 1 (satu) unit Komputer dan Printer dari bantuan Bank

Kalimantan Selatan Cabang Tanah Bumbu atas permintaan dari Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu untuk mendukung sarana

prasarana kepada Desa Mekar Jaya.

Pada acara selanjutnya adalah kembali Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project Leader memaparkan secara

rinci dari latar belakang, maksud, tujuan, manfaat dan tahapan dari

penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan dan

dilanjutkan memaparkan Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 27

Tahun 2016 tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten Tanah Bumbu.

Pemaparan materi dari dokumen Rencana Strategis dilanjutkan

paparan juga oleh a.n. Nurwani, SKM., M.Kes. (anggota Tim II Bidang

Operasional/Teknis) dengan materi : Rancangan Awal Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa Makar Jaya, sebagai berikut : (1) Latar

Belakang pembangunan kesehatan desa, (2) Maksud dan Tujuan,

(3)Sistematika Penulisan,terdiri dari : (a) BAB I Pendahuluan, (b) BAB II

Gambaran Pelayanan Kesehatan, (c) BAB III Isu-isu strategis

pembangunan kesehatan desa, (d) BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,

Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Desa, (e) BAB V

Rencana program dan kegiatan, Indikator kinerja, Kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif pembangunan kesehatan desa, dan (f) BAB VI

Indikator kinerja pembangunan kesehatan desa mengacu pada

RPJMDesa.

Setelah sesi pemaparan kemudian dilanjutkan pada forum

musyawarah dan diskusi terkait penyusunan rancangan awal Rencana

Strategis Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya Kecamatan

Angsana dengan beberapa pertanyaan dan pernyataan dukungan

terhadap implementasi Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan

Desa, sebagai berikut : (1) Disampaikan oleh Adi Fahruddin (Komandan

Koramil Kecamatan Angsana) menyampaikan dukungan sepenuhnya

terhadap implementasi proyek perubahan penyusunan Rencana

85

Strategis Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya, (2) Sdr. Sukandar

(Tenaga Pendamping Desa) menyampaikan sejauh mana implementasi

dari proyek perubahan tersebut, Bagaimana dengan dukungan dari

Peraturan Bupati tersebut apakah di desa juga dituangkan dalam

peraturan turunannya berupa Peraturan di Desa, (3) Sdr. Wiyono

(Perangkat Desa Mekar Jaya) menyampaikan apakah pembiayaan dari

Rencana Stratgis Pembangunan Kesehatan Desa tersebut dibebankan

pada APBDesa. (4) Dukungan sepenuhnya diberikan oleh semua peserta

yang hadir pada musyawarah menyusun rancangan awal Rencana

Strategis pembangunan kesehatan desa.

Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu menyampaikan tanggapan terhadap semua pertanyaan

maupun masukan yang telah disampaikan seperti bahwa Penyusunan

Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa tersebut dilandasi

oleh Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 27 Tahun 2016 tentang

Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa Di Kabupaten Tanah Bumbu, semua desa akan

menyusun Rencana Strategis dan Rencana Kerja secara bertahap

sampai dengan tahun 2018, Pembiayaan terhadap Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa dianggarkan dari semua sumber

pembiayaan yang menunjang pembangunan kesehatan desa termasuk

APBDes.

Kegiatan musyawarah desa dalam rangka menyusun rancangan

awal Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya

menyepakati tersusunnya rancangan awal Rencana Strategis

pembangunan kesehatan desa untuk selanjutnya dibahas pada

musyawarah desa dalam rangka penyusunan rancangan akhir Rencana

Strategis pembangunan kesehatan desa.

Acara musyawarah penyusunan rancangan awal Rencana

Strategis pembangunan kesehatan Desa Mekar Jaya ditutup kembali

Camat Angsana Kabupaten Tanah Bumbu dengan pernyataan dukungan

terhadap Implementasi Rencana Strategis pembangunan kesehatan

desa dimaksud.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 7.1)

86

Gambar 37. Forum Konsultasi Tingkat Kabupaten

1.7.2. Melaksanakan Forum Konsultasi Tingkat Kabupaten Terhadap Rancangan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Kegiatan forum konsultasi tingkat kabupaten terhadap rancangan

pembangunan kesehatan Desa Mekar Jaya merupakan sub kegiatan

tambahan dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan

terhadap penyusunan Rencana Strategis pembangunan kesehatan desa

Mekar Jaya sehingga kualitas dokumen tersebut dapat ditingkatkan,

Pelaksanaan forum konsultasi dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 16

November 2016 pada jam

09.00 WITA s.d selesai,

Bertempat diruang rapat

Integrasi Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu

berdasarkan undangan Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu Nomor :

800/1981/Set-Dinkes tanggal

15 November 2016 perihal

Undangan.

Rapat forum konsultasi dibuka langsung dan dipimpin oleh Kepala

Dainas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project Leader yang

dihadiri sebanyak 40 (empat puluh) orang terdiri dari unsur : (1) Bappeda

Kabupaten Tanah Bumbu, (2) Badan Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Tim Efektif Internal

Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas Se Kabupaten Tanah Bumbu dan

Kepala Gidang Farmasi Kabupaten Tanah Bumbu.

Beberapa masukan penyempurnaan terhadap rancangan

Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya adalah

sebagai berikut, diantaranya: (1) Sdri. Hj. Narni, SKM.,M.Kes.

menyatakan dukungan dan mengharapkan agar program-program

Keluarga Berencana juga dapat menjadi bagian dari Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa tersebut karena sangat erat hubungan

87

dengan indikator Keluarga Berencana di Desa, (2) Sdri. Intan Sari Dewi,

S.Sos.,M.Si. sebagaimana struktur dari Rencana Strategis yang disusun

sudah sesuai dengan tatanan penyusunan dokumen perencanaan yang

seyogyanya namun diharapkan isi dari program dan kegiatan dan bahasa

hendaknya disederhanakan agar mudah dipahami oleh masyarakat, (3)

Sdr. dr. H. Arman Jaya Rikki, agar menjadi bagian dari penyusunan

rancangan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa juga

memuat tentang program Kementerian Kesehatan seperti Continuum Of

Care, (4) Sdr. Tommy Hariyadi, S.Kep, menyambut baik dari disusunnya

rancangan Rencana Strategis pembangunan kesehatan desa dengan

harapan segera dilanjutkan dan diimplementasikan kepada semua desa,

(5) Sdr. dr. H. Sudaryono, menyambut baik adanya penyusunan

rancangan Rencana Strategis pembangunan kesehatan desa karena

selama ini urusan kesehatan di desa merupakan urusan sepenuhnya

menjadi tanggung jawab Puskesmas.

Setelah mendapatkan masukan untuk penyempurnaan terhadap

rancangan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

MekarJaya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu menutup

forum konsultasi tingkat kabupaten dengan harapan kepada semua

undangan yang berhadir memberikan dukungan terhadap proses

penyempurnaan dari dokumen tersebut serta menginstruksikan kepada

semua Kepala Puskesmas untuk mensosialisasikan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa di Wilayahnya masing-masing.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 7.2)

1.7.3. Melaksanakan musyawarah desa dalam rangka menyusun rancangan akhir Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Musyawarah desa dalam rangka menyusun rancangan akhir

Rencana Strategis pembangunan kesehatan Desa Mekar Jaya

dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 17 November 2016 pada Jam

09.00 WITA s.d selesai bertempat di Desa Mekar Jaya berdasarkan

undangan Kepala Desa Mekar Nomor : 412/648/Kesra, tanggal 14

November 2016 Perihal Undangan. Berhadir pada musyawarah

88

Gambar 38. Musyawarah Desa Penyusunan

Rancangan Akhir Renja

menyusun rancangan akhir Rencana Strategis Pembangunan kesehatan

Desa Mekar sebanyak 55 (lima puluh lima) orang terdiri dari : (1) Kepala

Desa Mekar Jaya beserta perangkat Desa Mekar Jaya, (2) Ketua BPD

Desa Mekar Jaya beserta

anggota, (3) Ketua TP.PKK

Desa Mekar Jaya, (4) Petugas

Kesehatan Desa Mekar Jaya,

(5) Unsur Kecamatan

Angsana, (6) Kepala

Puskesmas Sebamban II

beserta staf, (7) Keapala

Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu beserta tim

efektif internal. Acara dibuka oleh Kepala Desa Mekar Jaya dan

dilanjutkan pemaparan rancangan akhir Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya oleh Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dengan materi rancangan akhir

Rencana Strategis yang telah mendapatkan masukan penyempurnaan

pada forum konsultasi yang dilaksanakan di tingkat kabupaten, sebagai

berikut : (1) Latar Belakang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan

Desa, (2) Maksud dan Tujuan, (3) Sistematika penulisan : (a) BAB I

Pendahuluan, (b) BAB II Gambaran Pelayanan Kesehatan, (c) BAB III

Isu-isu strategis pembangunan kesehatan desa, (d) BAB IV Visi, Misi,

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Desa, (e) BAB V Rencana program dan kegiatan, Indikator kinerja,

Kelompok sasaran dan pendanaan indikatif pembangunan kesehatan

desa, dan (f) BAB VI Indikator kinerja pembangunan kesehatan desa

mengacu pada RPJMDesa.

Perubahan yang mendasar dari rancangan awal ke rancangan

akhir adalah tidak dicantumkannya Visi dan Misi pembangunan

kesehatan desa tapi Visi dan Misi yang dituangkan pada BAB IV adalah

Visi dan Misi Kepala Desa Mekar Jaya yang tertuang dalam RPJMDes.

Berdasarkan surat Kepala Desa Mekar Jaya Nomor :

412/651/Kesra, tanggal 17 November 2016 perihal : Evaluasi Renstra

89

Pembangunan Kesehatan Desa beserta lampiran 1 (satu) berkas

Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya tahun

2017-2022, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

melaksanakan evaluasi Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan

Desa Mekar Jaya tahun 2017-2022 pada hari jumat, tanggal 18

November 2016 jam 08.30 WITA s.d selesai bertempat di Ruang rapat

Integrasi Dianas Kesehatan sebagaimana undangan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu kepada Tim Efektif Internal dengan

nomor : 800/1985 /Set-Dinkes, tanggal 17 November 2016 perihal Rapat

evaluasi Rencana Srategis Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya.

Kesimpulan dari pelaksanaan evaluasi tidak ada mengalami

perubahan berarti sehingga disampaikan kembali hasil evaluasi

dimaksud Kepada Kepala Desa Mekar Jaya sesuai surat Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, Nomor : 800/1996/Set-Dinkes,

tanggal 18 November 2016 perihal Hasil evaluasi Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa untuk selanjutnya diproses penyusunan

dan penetapan Peraturan Desa Mekar Jaya tentang Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya Tahun 2017-2022.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 7.3)

1.8. Melaksanakan Penetapan Peraturan Desa tentang Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

Tahapan kegiatan utama dan sub kegiatan pada tahapan Jangka

Pendek Implementasi kertas kerja proyek perubahan instansional

tersebut diakhiri dengan kegiatan Penetapan Peraturan Desa tentang

Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa tahun 2017-2022

dengan proses sebagai berikut :

1.8.1. Melaksanakan temu konsultasi dengan Kepala Desa terkait tersusunnya Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Temu konsultasi dengan Kepala Desa Mekar Jaya dilaksanakan

pada hari Senin, tanggal 21 November 2016, Pada pukul 09.00 WITA s.d

selesai bertempat di Kantor Kepala Desa Mekar Jaya berdasarkan surat

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Kepada Kepala Desa

90

Gambar 39. Penanda tanganan Nota Kesepahaman

RENSTRA

Mekar Jaya dengan Nomor : 800/1995/Set-Dinkes tanggal 18 November

2016 perihal Konsultasi dan Surat Perintah Tugas Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Nomor : 094/2009/SPT pada

tanggal 18 November 2016 untuk Konsultasi terkait telah tersusunnya

Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa tanggal 21 November

2016 di Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana.

Temu konsultasi tersebut diatas dihadiri dan Dipimpin langsung

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu beserta anggota Tim

Efektif Internal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, berhadir

pada kegiatan tersebut sebanyak 21 (dua puluh satu) orang, terdiri dari :

(1) Kepala Desa Mekar Jaya beserta Perangkat Desa Mekar Jaya, (2)

Ketua BPD beserta Anggota BPD Desa Mekar Jaya, (3) Petugas

Kesehatan Desa Mekar Jaya, (4) Tim Pendamping Desa, (5) Kepala

Puskesmas Sebamban II beserta Staf, (6) Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu beserta Tim Efektif Internal.

Pada temu konsultasi tersebut Kepala Dinas Kesehatan

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu menyampaikan Kepada Kepala

Desa Mekar Jaya sehubungan dengan telah selesainya rangkaian

penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa Mekar

Jaya Tahun 2017-2022 untuk selanjutnya pada kesempatan yang sama

dilaksanakan penyusunan draft Peraturan Desa Mekar Jaya tentang

Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan

Desa Mekar Jaya Tahun

2017-2022 dan penyusunan

Nota Kesepahaman antara

Kepala Desa Mekar Jaya

dengan Ketua BPD Desa

Mekar Jaya tentang

Peraturan Desa Mekar Jaya

terkait Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya Tahun 2017-2022 untuk

selanjutnya dilaksanakan penetapan Peraturan Desa oleh Kepala Desa

91

Mekar Jaya dan pengundangan Peraturan Desa oleh Sekertaris Desa

Mekar Jaya.

Pelaksanaan penetapan nota kesepahaman antara Ketua BPD

Desa Mekar Jaya dengan Kepala Desa Mekar Jaya dilaksanakan pada

hari yang sama yaitu Hari Senin, tanggal 21 November 2016 Pukul 14.00

WITA bertempat di Aula Desa Mekar Jaya, berdasarkan undangan Ketua

BPD Desa Mekar Jaya Nomor : 28/BPD.MJ/XI/2016, tanggal 21

November 2016 perihal Penetapan Nota Kesepahaman Peraturan Desa

Tentang Rencana Strategis yang juga dihadiri semua undangan pada

pelaksanaan temu konsultasi yang dilaksanakan pada pagi hari yang

sama.

Setelah pelaksanaan penanda tanganan Nota Kesepahaman

dilaksanakan, Kepala Desa Mekar Jaya menyampaikan surat Kepada

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dengan Nomor :

412/656/Kesra, tanggal 21 November 2016 Perihal Evaluasi PERDES

RENSTRA Pembangunan Kesehatan Desa.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 8.1)

1.8.2. Melaksanakan penyusunan dan penetapan Peraturan Desa tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa sebagai penjabaran RPJM Desa

Menindaklanjuti surat Kepala Desa Mekar Jaya Nomor

412/656/Kesra, tanggal 21 November 2016 Perihal Evaluasi PERDES

RENSTRA Pembangunan Kesehatan Desa. Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu menyampaikan undangan Kepada Tim Efektif

Internal dengan Nomor : 800/2004/Set-Dinkes tanggal 22 November

2016 Perihal Pelaksanaan Evaluasi PERDES RENSTRA Pembangunan

Kesehatan Desa, dilaksanakan rapat evaluasi pada Jam 08.30 WITA s.d

selesai bertempat di Ruang Rapat Integrasi Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu dengan hasil evaluasi dinyatakan tidak ada perubahan

terhadap PERDES RENSTRA Pembangunan Kesehatan Desa Mekar

Jaya Tahun 2017-2022 dan selanjutnya disampaikan hasil evaluasi

melalui surat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dengan

tujuan Kepala Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana dengan Nomor :

92

Gambar 40. Penyusunan dan Penetapan RENSTRA

Pembangunan Kesehatan Desa

800/2008/Set-Dinkes, tanggal 22 November 2016 perihal Hasil evaluasi

PERDES RENSTRA Pembangunan Kesehatan Desa.

Berdasarkan Undangan Kepala Desa Mekar Jaya Nomor :

412/665/Kesra, tanggal 22 November 2016 Perihal Penetapan Peraturan

Desa Tentang RENSTRA dan Surat Perintah Tugas Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Nomor : 094/2011/SPT tanggal 22

November 2016 untuk penyusunan dan penetapan Peraturan Kepala

Desa tentang Rencana

Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa Mekar Jaya

Tahun 2017-2022 dan

selanjutnya dilakukan

pengundangan oleh Sekretaris

Desa Mekar Jaya, berhadir

pada pelaksanaan penetapan

PERDES tersebut sebanyak

13 (tiga belas) orang terdiri

dari : (1) Kepala Desa Mekar Jaya beserta Perangkat Desa Mekar Jaya,

(2) Ketua BPD Desa Mekar Jaya dan anggota, (3) Kepala Puskesmas

Sebamban II dan Staf, (4) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu beserta Tim Efektif Internal.

Pelaksanaan penetapan PERDES dimulai dengan sambutan

Kepala Desa Mekar Jaya dilanjutkan dengan Penetapan PERDES dan

Pengundangan oleh Sekretaris Desa Mekar Jaya serta Sambutan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu menyampaikan

bahwa semua rangkaian penyusunan dan Penetapan Peraturan Desa

Mekar Jaya tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

Mekar Jaya Tahun 2017-2022 telah dilaksanakan, tahapan pada jangka

menengah akan dilanjutkan untuk penyusunan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya, Ucapan terimakasih kepada

semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan penyusunan Rencana

Strategis Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya tahun 2017-2022

dengan Peraturan Desa Mekar Jaya Nomor : 05 Tahun 2016 tentang

93

Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya Tahun

2017-2022.

(bukti fisik kegiatan pada Lampiran 8.2)

2. Kendala Implementasi Proyek Perubahan

Dari 5 (lima) potensi masalah yang diidentifikasi sebelumnya,

ternyata muncul saat pelaksanaan proyek perubahan. Kendala yang

muncul saat implementasi tersebut antara lain:

a. Dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan khususnya musyawarah

desa dalam rangka penyusunan rancangan awal dan rancangan

akhir Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa, belum

didukung ketersediaan anggaran yang memadai

b. Sedangkan dari pemerintah desa, ketersediaan sarana dan

prasarana khususnya untuk mendukung penyusunan Rencana

Strategis Pembangunan Kesehatan Desa (komputer, printer dan

peralatan elektronik lainnya) dirasa masih kurang.

3. Strategi Mengatasi Kendala

Sesuai dengan alternatif solusi yang telah dirumuskan

sebelumnya, maka untuk mengatasi kendala yang muncul tersebut

Project Leader mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

a. Alternatif solusi untuk masalah anggaran adalah dengan menyusun

proposal ke Bank Kalimantan Selatan, BPJS dan perusahaan-

perusahaan agar memberikan bantuan finansial pelaksanaan

kegiatan penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan

Desa

b. Dengan adanya bantuan anggaran dengan pihak eksternal /swasta,

bisa dialokasikan pada peningkatan sarana dan prasarana desa guna

mendukung penyusunan Rencana Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa

4. Hasil Capaian Proyek Perubahan

Dari 8 (delapan) kegiatan utama dan 20 (dua puluh) sub kegiatan

yang telah ditetapkan, telah dilaksanakan selama tahapan jangka pendek

94

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (± 2 bulan /selama

Breakthrough II).

Berikut scoring kegiatan selama jangka pendek dengan bobot

yang ditetapkan dan realisasi capaian target kegiatan.

Tabel 7.

Hasil Capaian Proyek Perubahan

No Kegiatan

Bobot Target

(%)

Realisasi Capaian Target

(%)

A Jangka Pendek

1 Melaksanakan koordinasi internal 10 100

2 Melaksanakan penyusunnya draft Peraturan Bupati tentang Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

20 100

3 Terlaksananya penetapan dan pengundangan Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa sesuai prosedur

10 100

4 Terlaksananya kegiatan sosialisasi Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

5 100

5 Melaksanakan penyusunan dan menetapkan Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Desa

15 100

6 Melaksanakan rapat koordinasi rencana implementasi Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

10 100

7 Melaksanakan penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Desa

20 100

8 Melaksanakan penetapan Peraturan Desa tentang Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

10 100

Jumlah 100 100

Selain pelaksanaan kegiatan pada Jangka Pendek yang tercapai

secara sempurna (100%), dalam proyek perubahan ini juga tercapai

Tujuan Jangka Menengah (over target) yang terdiri atas 3 (tiga) kegiatan

utama yang telah ditetapkan dan dapat diselesaikan atas dasar :

(1) Surat Kepala Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana Kabupaten

95

Tanah Bumbu yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu, Nomor : 412/665/Kesra, tanggal 22 November 2016

Perihal Mohon Penyusunan RENJA Pembangunan Kesehatan Desa,

(2) Surat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Kepada

Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor : 800/2015/Set-

Dinkes, tanggal 22 November 2016 Perihal Penyusunan RENJA

Pembangunan Kesehatan Desa, (3) Surat Sekretaris Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu Kepada Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu Nomor : 800/2017/Dinkes tanggal 23 November 2016

Perihal Dukungan Pelaksanaan Penyusunan RENJA, (4) Surat Perintah

Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor :

094/1867/ST/2016 tanggal 23 November 2016 untuk : Melanjutkan

pelaksanaan implementasi tahapan kegiatan proyek perubahan

instansional Judul : Pembangunan Kesehatan Desa untuk Mewujudkan

Desa Sehat, kegiatan Jangka Menengah : Penyusunan RENJA

Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya Tahun 2017 pada tanggal :

23 November s.d 03 Desember 2016 di Kabupaten Tanah Bumbu,

(5) Dukungan dari Tim Efektif Internal Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu.

Pada Kegiatan Musyawarah Desa dalam menyusun rancangan

awal dan akhir RENJA Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Tahun

2017, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku Project

Leader tidak mengikuti secara langsung di Desa Mekar Jaya sehubungan

dengan pelaksanaan tugas ke luar daerah dan memberikan delegasi

Kepada Ketua Tim I dan II Tim Efektif Internal melaksanakan kegiatan

tersebut untuk kelancaran dan pencapaian tahapan yang ingin

diwujudkan pada kegiatan ini, Project Leader memberikan arahan dan

petunjuk Kepada Tim Efektif Internal tentang pelaksanaan kegiatan,

capaian-capaian, dokumen pendukung yang diperlukan dan tetap

memantau dan memberikan arahan, petunjuk kepada Tim Efektif Internal

melalui komunikasi telpone maupun WattsApp.

Penyajian pengalaman selama pelaksanaan kegiatan jangka

menengah proyek perubahan dijelaskan sebagai berikut.

96

Gambar 42. Peserta Musyawarah Desa

Penyusunan Renja

Gambar 41. Musyawarah Desa Penyusunan

Rancangan Awal Renja

4.1. Melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka menyusun

rancangan awal Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Pelaksanaan Musyawarah Desa dalam menyusun

rancangan awal Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Mekar Jaya tahun 2017

yang dilaksanakan pada

hari Kamis tanggal 24

November 2016 pada

pukul 09.00 WITA s.d

selesai bertempat di Aula

Desa Mekar Jaya

berdasarkan surat

undangan Kepala Desa

Mekar Jaya Nomor :

412/680/Kesra tanggal 23 November 2016 Perihal Undangan dan

Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu Nomor : 094/2035/SPT untuk Penyusunan rancangan awal

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa, tanggal 24

November 2016 di Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana.

Musyawarah Desa yang dilaksanakan tersebut diatas

dihadiri sebanyak 26 (dua puluh enam) orang dari : (1) Kepala Desa

Mekar Jaya beserta perangkat desa, (2) Ketua BPD beserta

anggota, (3) Petugas Kesehatan Desa, (4) Kepala Puskesmas

Sebamban II beserta staf, (5)

Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu.

Acara musyawarah

desa dalam rangka menyusun

rancangan awal Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan

Desa Mekar Jaya dibuka oleh

Kepala Urusan Pembangunan Desa Mekar Jaya kemudian

dilanjutkan paparan materi tentang Penyusunan Rencana Kerja

97

Pembangunan Kesehatan Desa Tahun 2017 oleh Ketua Tim II Tim

Efektif Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu terdiri, proses

dan sistematika penyusunan Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa : (1) Pendahuluan, (2) Evaluasi hasil pelaksanaan

Rencana Kerja dan Capaian Kinerja Pembangunan, (3) Pagu

indikatif keuangan desa, (4) Prioritas sasaran pembangunan

kesehatan desa, (5) Rencana program dan kegiatan prioritas

pembangunan kesehatan desa,( 6) Penutup, setelah selesai

penyampaian materi dilanjutkan dengan diskusi dan musyawarah

penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa Mekar

Jaya, dengan beberapa masukan dari peserta, sebagai berikut : (1)

M.Yamin Badroen, S.Sos. (Ketua Tim I Tim efektif Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu) berharap dengan adanya Rencana Kerja

ada perubahan perbaikan terhadap upaya pembangunan kesehatan

desa dan diharapkan agar Desa Mekar Jaya menjadi contoh dalam

penyusunan dan implementasi penyusunan Rencana Strategis dan

Rencana Kerja pembangunan kesehatan desa di Kabupaten Tanah

Bumbu, (2) H. Rahmatullah, SKM.MM. (Ketua Tim II Tim Efektif

Internal Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu),

menyampaikan salah satu tujuan utama dari pembangunan

kesehatan adalah menurungkan Angka Kematian Ibu dan Angka

Kematian Bayi serta meningkatkan Usia Harapan Hidup, (3) Kepala

Desa Mekar Jaya, mengutarakan dari Rencana Kerja

Pembangunan Desa (RKPDes) tahun 2017 akan dilaksanakan

penambahan ruangan pada Poskesdes sehingga dapat

dipergunakan sebagai Posbindu Penyakit Tidak Menular, Kegiatan-

kegiatan upaya pemberdayaan masyarakat bekerjasama dengan

perusahaan melalui dana CSR dan berharap dengan tersusunnya

Rencana Kerja pembangunan kesehatan desa berdampak terhadap

peningkatan derajat kesehatan masyarakat Desa Mekar Jaya akan

menungkat untuk mewujudkan desa sehat.

98

Gambar 43. Musyawarah Desa Penyusunan

Rancangan Akhir Renja

4.2. Melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka menyusun

rancangan akhir Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Musyawarah Desa dalam rangka menyusun rancangan akhir

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa Mekar tahun 2017

yang dilaksanakan pada

hari Sabtu, tanggal 26

November 2016 yang

semula rencana

dilaksanakan pada

pukul: 09.00 WITA s.d

selesai ditunda menjadi

pukul 14.00 WITA s.d

selesai bertempat di

Aula Desa Mekar Jaya

dilaksanakan berdasrkan undangan Kepala Desa Mekar Jaya

Nomor: 412/688/ Kesra, tanggal 25 November 2016 perihal

Undangan.

Musyawarah desa yang dilaksanakan dibuka dan dipimpin

oleh Sekretaris Desa Mekar Jaya jumlah peserta yang berhadir

sebanyak 13 orang terdiri dari : (1) Sekretaris Desa Mekar Jaya

beserta perangkat desa, (2) Ketua BPD Desa Mekar Jaya,(3)

Petugas Kesehatan Desa Mekar jaya,(4) Kepala Puskesmas

Sebamban II, dan (5) Tim Efektif Internal Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu.

Acara musyawarah desa dalam rangka menyusun

rancangan akhir Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Mekar Jaya dibuka tahun 2017 kemudian dilanjutkan penjelasan

dari Sekretaris Desa Mekar bahwa Penyusunan rancangan akhir

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa Tahun 2017 telah

selesai disusun dengan beberapa masukan dari peserta

musyawarah, sebagai berikut : (1) Sdr. Ahmad Mulyadi, SKM

(Kepala Puskesmas Sebamban II) menyampaikan kegiatan

Puskesmas yang dapat menjadi bagian dari Rencana Kerja

99

Gambar 44.

Peserta Musyawarah Desa

Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya diantaranya : Kegiatan

dari sumber kapitasi

BPJS dalam operasional

pelaksanaan kegiatan

kesehatan di desa,

Jampersal dengan

estimasi 10 rang/tahun,

dan sumber DAK Non

Fisik sebanyak 50 Orang

sasaran Ibu Hamil, (2)

Sdr. M. Yamin Badroen, S.Sos. (Ketua Tim I Tim Efektif Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu) agar semua kegiatan yang

dilaksanakan baik tingkat desa, Kecamatan, Kabupaten dapat

disenergikan dan dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa tahun 2017 yang telah disusun, (3) Sdri.

Andriyasari, SKM.,MM. (Anggota Tim II Tim Efektif Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu) dalam paparan rancangan akhir

hendaknya semua peserta musyawarah tidak terbebani dari angka-

angka yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa karena kegiatan dan pembiayaan yang disusun

dalam Renja tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan yang

ada dan sesuai dengan kondisi riil desa Mekar Jaya.

Setelah pelaksanaan musyawarah desa dalam menyusun

rancangan akhir Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Mekar Jaya Tahun 2017 sudah dinyatakan final, peserta

musyawarah sepakat untuk menyusun dan menetapkan Peraturan

Kepala Desa tentang Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan

Desa Mekar Jaya Tahun 2017 dilaksanakan pada hari Senin,

tanggal 28 November 2016 bertempat di Aula Desa Mekar Jaya

Kecamatan Angsana.

100

Gambar 45.

Penyusunan Peraturan Kepala Desa

4.3. Melaksanakan penyusunan dan penetapan Peraturan Kepala

Desa tentang Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Pembangunan

Kesehatan Desa

Pada hari Senin, tanggal 28 November 2016 Pukul 14.00

WITA s.d selesai bertempat di Aula Desa Mekar Kecamatan

Angsana di Laksanakan kegiatan penyusunan Peraturan Kepala

Desa Mekar tentang Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan

Desa Mekar Jaya Tahun 2017, kegiatan dilaksanakan berdasarkan

Undangan Kepala Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana Nomor :

412/689/Kesra, tanggal 25 November 2016 perihal Undangan dan

Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu, Nomor : 094/2046/SPT, tanggal 28 November 2018 untuk :

Penyusunan dan penetapan Peraturan Kepala Desa Tentang

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya Tahun

2016 pada tanggal 28 November 2016 di Desa Mekar Jaya

Kecamatan Angsana.

Penyusunan

Peraturan Kepala Desa

Mekar Jaya tentang

Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan

Desa Mekar Jaya Tahun

2017 dibuka dan dipandu

langsung oleh Kepala

Desa Mekar dan

dilanjutkan dengan Penetapan oleh Kepala Desa Mekar Jaya, yaitu:

Peraturan Kepala Desa Mekar Jaya Kabupaten Tanah Bumbu

Nomor : 01 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja Pembangunan

Kesehatan Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana Kabupaten

Tanah Bumbu Tahun 2017 pada Tanggal 28 November 2016 dan

diundangkan di Desa Mekar Jaya pada tanggal 28 November 2016

101

Gambar 46. Penetapan Peraturan Kepala Desa

oleh Sekretaris Desa Mekar Jaya, Lembaran Desa Mekar Jaya

Nomor : 01.

Pada acara penyusunan dan penetapan Peraturan Kepala

Desa Mekar Jaya tentang Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan

Desa Mekar Jaya

Kecamatan Angsana

Kabupaten Tanah

Bumbu Tahun 2017,

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah

Bumbu menyampaikan

rasa syukur dan ucapan

terimakasih Kepada

Semua yang terlibat dalam proses penyusunan Rencana Strategis

Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya Tahun 2017-2022 dan

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya Tahun

2017. Lebih khusus disampaikan ucapan terimakasih Kepada

Kepala Desa Mekar Jaya beserta perangkat desa, Ketua BPD

beserta Anggota, Semua Masyarakat Desa Mekar Jaya Kecamatan

Angsana. Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu juga menyampaikan dan berharap agar

kedua dokumen tersebut benar-benar menjadi panduan, pedoman

dan arah haluan dalam rangka pelaksanaan Pembangunan

Kesehatan di Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana Kabupaten

Tanah Bumbu.

Rangkaian tahapan penyusunan Rencana Strategis dan

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya

Kecamatan Angsana akan tetap dikawal, dilakukan monitoring,

evaluasi dan implementasi pelaksanaannya oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu.

Dengan terlaksananya ketiga kegiatan jangka menengah, maka

terjadi perubahan terhadap hasil capaian proyek perubahan yang

sebelumnya ditargetkan hanya pada pelaksanaan jangka pendek.Berikut

102

adalah revisi hasil capaian proyek perubahan dengan ditambahkan

realisasi capaian pada tahapan jangka menengah.

Tabel 8.

Hasil Capaian Proyek Perubahan

No Kegiatan

Bobot Target

(%)

Realisasi Capaian Target

(%)

A Jangka Pendek

Jumlah 100 100

B Jangka Menengah

1 Melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka penyusunan rancangan awal Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa.

30 100

2 Melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka menyusun rancangan akhir Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa.

50 100

3 Melaksanakan penetapan Peraturan Kepala Desa tentang Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa sebagai penjabaran dari Renstra Pembangunan Kesehatan Desa

20 100

Jumlah 100 100

Total Capaian 200

Penyusunan rancangan awal dan rancangan akhir Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa serta penerbitan Peraturan Kepala Desa

tentang Rencana Kerja tersebut yang menurut rencana dilaksanakan di

jangka menengah, ternyata dapat terlaksana di jangka pendek. Karena

itu, mengacu pada Tabel Target Capaian yang memberikan Bobot pada

pentahapan (milestone) ketiga kegiatan di jangka menengah tersebut

total bernilai100% (seratus persen), maka hasil capaian yang terealisasi

pada proyek perubahan ini sebesar 200% (100% + 100%).

G. PENUTUP

1. Kesimpulan

Setelah terlaksananya kegiatan-kegiatan proyek perubahan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut.

103

a. Realisasi capaian target jangka pendek dengan terlaksananya semua

kegiatan dan sub kegiatan (100%), ditandai dengan terbitnya

Peraturan Bupati Nomor 27 tentang Penyusunan Rencana Strategis

dan Rencana Kinerja Pembangunan Kesehatan Desa di Kabupaten

Tanah Bumbu.

b. Selain itu, target yang telah tercapai pada kegiatan proyek perubahan

di jangka pendek ini adalah tersusunnya Rencana Strategis

(RENSTRA) Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya yang telah

ditetapkan sebagai target proyek perubahan (pilot project).

c. Tercapainya target jangka menengah juga menjadi kesuksesan

tersendiri bagi Project Leader selama pelaksanaan proyek

perubahan. Pencapaian ini ditandai dengan tersusunnya Rencana

Kerja (RENJA) Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya yang

merupakan penjabaran dari RENSTRA Pembangunan Kesehatan

Desa Mekar Jaya selama 1 (satu) tahun.

d. Pelaksanaan tahapan jangka menengah ini dilakukan selain karena

permintaan dari Kepala Desa Mekar Jaya, juga karena masih adanya

sisa waktu yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan Breakthrough II

sehingga Project Leader berinisiatif dan mengoptimalkan kinerja Tim

untuk menyusun Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa

Mekar Jaya Tahun 2017.

2. Rekomendasi

Melihat gambaran pelaksanaan kegiatan selama Breakthrough II,

maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut.

a. Dengan berhasilnya pelaksanaan tahapan jangka pendek dan jangka

menengah, maka dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan tahapan

jangka panjang terutama saat implementasi penyusunan Rencana

Strategis dan Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa pada

desa lainnya di Kabupaten Tanah Bumbu

b. Melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya,

khususnya penyusunan dan penetapan Rencana Strategis serta

Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya. Dari

bahan evaluasi ini akan dilakukan penyempurnaan dan menyusun

104

strategi untuk mengatasi kendala yang telah ditemukan, sehingga

kendala yang sama akan dapat segera diantisipasi ketika tahapan

jangka panjang dilaksanakan.

c. Melaksanakan pembinaan teknis Kepada Kepala Desa Mekar Jaya,

Petugas Kesehatan Desa Mekar Jaya dan Kepala Puskesmas

Sebamban II dan staf tentang tatacara evaluasi RENJA

Pembangunan Kesehatan Desa Mekar Jaya Tahun 2016 yang

dilaksanakan setiap TRIWULAN.

d. Melaksanakan rapat koordinasi dengan melibatkan Stakeholder

internal dan external Tingkat Kabupaten untuk merencanakan

kegiatan penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pembangunan Kesehatan Desa dengan mensinergikan penyusunan

Visi, Misi dan RPJMDes dari 52 (lima puluh dua) Kepala Desa terpilih

setelah dilakukan pelantikan.

e. Setelah selesainya Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak pada

tanggal 17 November 2016 pada 52 (lima puluh dua) Desa di

Kabupaten Tanah Bumbu tersebut, perlu segera dilakukan sosialisasi

kepada para Kepala Desa beserta perangkatnya dan pelatihan

Kepada Perangkat Desa, Tenaga Pendamping Desa, Petugas

Kesehatan Desa tersebut untuk rencana penyusunan Rencana

Strategis dan Rencana Kinerja Pembangunan Kesehatan Desa pada

Jangka Menengah (Januari s.d Juni 2017).

f. Agar tim segera melakukan survey (pemetaan) terhadap desa selain

desa yang telah melaksanakan pemilihan secara serentak yang

dianggap sudah siap untuk melaksanakan penyusunan Rencana

Strategis dan Rencana Kinerja Pembangunan Kesehatan Desa,

sehingga implementasinya bisa dilakukan secara bertahap mengacu

pada hasil pelaksanaan kegiatan proyek perubahan pada Desa Mekar

Jaya sebagai pilot project.