e paper koran madura 27 november 2013

16
“Ya senang lah, berarti saya semakin ‘dihitung’ dalam kancah politik, saya berterima- kasih atas ‘pinangan’ itu,” ujar Mahfud dalam Seminar “Indonesia Menjawab Tantangan Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang”, Ja- karta, Selasa petang. Namun, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu buru-buru menambah- kan bahwa semua masih wacana dalam dinamika politik, termasuk “pinan- gan” dari Partai Golkar itu. Wacana pemasangan Ical-Mahfud itu masih dalam proses yang belum menemukan titik temu atau kesimpulan. “Presidennya Ical (sapaan Aburizal), saya wakilnya, ya tidak juga langsung seperti itu,” kata dia. Menurut Mahfud, dirinya masih mengon- solidasikan kekuatan bersama PKB untuk berkompetisi dalam Pemilu 2014. Dia men- gaku sudah mantap dengan kendaraan politik PKB. Jika dia berpindah partai politik, untuk maju dalam Pemilu, Mahfud mengatakan, itu sama saja mempermalukan diri sendiri. “Mau taruh dimana muka saya, maju kok dengan partai lain,” ucapnya. Ketokohan Mahfud di PKB juga menjadi alasan kuat dirinya untuk terus optimistis bersaing dengan kandidat Calon Presiden lainnya dari PKB seperti Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan juga penyanyi dangdut Rhoma Irama.(ant/rif) Ya senang lah, berarti saya semakin ‘dihitung’ dalam kancah politik, saya berterima- kasih atas ‘pinangan’ itu Mahfud MD Mantan Ketua MK 27 NOVEMBER 2013 Koran Madura RABU Cak Munali China Dodi pengen banget punya istri orang china, suatu saat dia dpt tugas dr kantornya ke china selama setahun. sebelum berangkat dia nemuin temanny, Matrawi. Dodi : Mat, besok aku mau berangkat tugas ke China nih, doain ya aku biar dapat cewek sono ...! Matrawi : Iye aku doain kamu selamat dan dapat jo- doh orang sana dod. Setahun kemudian Dodi kembali ke Jakarta , dia girang banget karena keinginannya terkabul yaitu mendapatkan istri orang china.... Namun selang 4 bulan berlalu , tiba tiba Matrawi ditelpon Dodi Dodi : Mat hikz hikz... (sambil menangis) istriku- meninggal. Matrawi : yah sabar deh dod , namanya juga buatan china .... pasti gak tahan lama !!! Berita di hal 8 Juventus Gagal Gusur JAKARTA-Wacana impeach- ment terhadap Boediono sebagai wakil presiden terus bergulir di DPR sete- lah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaku- kan pengembangan mega skandal kasus Bank Century yang merugikan negara sebesar Rp 6,7 triliun. DPR yang memiliki hak menya- takan pendapat yang nantinya dapat berujung pada pemakzulan Boe- diono sebagai wapres. Namun Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menantang dan menang- gapi sinis pihak-pihak yang berusaha mendongkel Boediono. Menurut dia, orang-orang yang menghendaki pemakzulan Boediono itu orang-orang sakit. “Saya tantang mereka. Tapi bagi saya, itu orang- orang sakit yang ngomong impeach- ment,” kata Ruhut kepada warta- wan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/11). Bahkan Ruhut menegaskan, yang ngomong dan mengusulkan im- peachment adalah orang-orang yang tidak paham politik ketatanegaraan. “Ibarat Belanda masih jauh. Pertan- yaannya gimana jadi alat bukti dan tersangka,” kata Ruhut. “Saya berani dia (Boediono) nggak akan di-impeachment, art- inya kasus ini politik. Dulu Demokrat sekarang Boediono,” terang Ruhut. Bagi Ruhut, impeachment memi- liki tahapan panjang. Harus dibawa ke sidang paripurna, lalu ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Selesai. Orang bi- lang nanti setelah jabatan Wapres. Hei udah selesai jabatan Boediono, udah ngga ada lagi Century,” terang Ruhut. “Boediono itu orang baik. Ini kan pembunuhan karakter terhadap Boe- diono,” ujarnya. Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, sebetulnya DPR telah memiliki keputusan sendi- ri. Yakni melalui hak angket ataupun melalui tim pengawas Bank Century. “Saya kira DPR sudah ambil keputu- san mengenai Century, itu mengenai keputusan politik,” ujar Tjahjo ke- pada wartawan di Gedung DPR, Sen- ayan, Jakarta, Selasa (26/11). Salah satu hal yang harus dite- kankan, lanjut Tjahjo, bahwa keputu- san politik jadi dasar penegak hukum dalam melakukan kewenangannya. Keputusan politik DPR tidak bisa dipisahkan karena bagian dari kepu- tusan paripurna. Karena itu, lanjut Tjahjo, bila DPR terus mewacanakan impeach- ment maka pada akhirnya berujung pada keputusan MK. “Yang jadi prob- lem adalah kewenangan di MK, Perp- pu yang dari presiden harus dibahas kembali. Karena hal-hal terkait im- peachment bergantung pada MK,” jelas Tjahjo. “Ikuti dulu mekanisme hukum. KPK sudah lakukan step by step mau mengarah ke siapa, tidak harus dise- lesaikan tahun ini. Kalau pilpres pun belum selesai, ya harus diselesaikan,” tandasnya. Akan tetapi Partai Demokrat me- nentang keras rencana Timwas Bank Century DPR yang ingin memanggil Wakil Presiden Boediono. Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoega- na, menyatakan persoalan kasus Bank Century yang telah merugi- kan keuangan negara sebesar Rp 6,7 triliun sepenuhnya sudah menjadi kewenangan KPK. Oleh karena itu, lanjut Sutan yang juga Ketua Komisi VII DPR RI itu, Timwas Century tidak perlu kem- bali memanggil Boediono. “Tidak lah (timwas Century tidak usah manggil), sudahlah,” ujar Sutan kepada warta- wan di Gedung DPR, Senayan, Jakar- ta, Selasa (26/11). “Kalau ada sesuatu menurut tim- was yang tidak kena kan nanti kita undang KPK. Semua keterangan yang bertanggung jawab adalah orang- orang yang ditanyakan itu, termasuk Pak Boediono harus bertanggung jawab. Kenapa harus pening-pening,” jelas Sutan. (gam/abd) Demokrat Mulai Panik Ruhut Tantang Pemakzulan Boediono JELANG PILPRES 2014 Ical Bisa Gandeng Mahfud untuk Cawapres JAKARTA- Salah satu kandidat calon Pres- iden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mahfud MD mengaku “sumringah” mendengar kabar bahwa dirinya menjadi salah satu yang diinginkan Partai Golkar untuk mendampingi Aburizal Bakrie dalam Pemilihan Presiden 2014. JAKARTA- Istri mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila enggan memberi komentar usai diperiksa Komisi Pemberan- tasan Korupsi selama lima jam terkait kasus korupsi pengadaan fasilitas untuk proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah (P3SON) di Hambalang, Selasa. Athiyyah yang mengenakan jilbab berwarna merah marun hanya men- gumbar senyuman saat keluar dari Gedung KPK, Jakarta, sekitar pukul 15.20 WIB. “Permisi, maaf ya, permisi,” ujar Athiyyah. Athiyyah enggan menanggapi pertanyaan sejumlah wartawan. Ia terus bergegas menuju mobil Toyota Fortuner putih dengan nomor polisi L-4302-0S. Athiyyah diperiksa sebagai saksi untuk Direktur Utama PT Dutasari Citralaras Mahfud Suroso yang telah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan fasilitas untuk proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah di Hambalang. Sebelumnya KPK telah menjad- walkan pemeriksaan terhadap Athi- yyah pada Senin tanggal 18 Novem- ber 2013, namun yang bersangkutan berhalangan hadir dengan keterangan sedang sakit. Athiyyah pernah diperiksa KPK untuk penyelidikan pusat pembangunan olahraga Hambalang, Jawa Barat pada April 2012, terkait posisi Attiyah sebagai mantan komisaris PT Dutasari Citralaras, salah satu perusahaan yang disebut menjadi subkontraktor PT Adhi Karya dalam proyek Hambalang. Dalam surat dakwaan mantan Kepala Biro Perencanaan Kemente- rian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar, jaksa KPK menyatakan PT Dutasari Citralaras menerima uang Rp170,39 miliar dan Machfud Suroso Rp18,8 miliar terkait proyek Ham- balang. (ant/mon) SKANDAL HAMBALANG Usai Diperiksa Lima Jam Athiyyah Bungkam SKANDAL CENTURY Indikasi Korupsi Makin Kuat JAKARTA- Ketua Komisi Pemberan- tasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan hasil pemeriksaan Wakil Presiden Boediono pada Sabtu (23/11) semakin menguatkan indikasi korupsi dalam pemberian Fasilitas Pendan- aan Jangka Pendek (FPJP) dan alasan penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. “Kami pada prinsip keterangan Boediono semakin meyakinkan bahwa terjadi tindak pidana korupsi dalam pemberian FPJP,” kata Abraham di sela-sela Seminar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia di Jakarta, Selasa. Menurut Abraham, pemeriksaan Boediono telah memberikan banyak informasi-informasi penting sesuai kapasitas Boediono sebagai Gubernur Bank Indonesia dalam penetapan FPJP dan langkah-langkah penyelematan bank tersebut. Tim penyidik, ujar Abraham, hingga kini masih mempelajari lebih lanjut keterangan Boediono untuk menentukan kesimpulan mengenai kemungkinan perlunya pemeriksaan kembali Wakil Presiden atau mel- akukan langkah-langkah lain dalam menggali informasi soal pemberian FPJP. “Jika dirasa belum cukup kita masih perlu melakukan pemeriksaan. Namun jika cukup mungkin untuk sementara tidak (pemeriksaan lanju- tan),” ujarnya. Pmeriksaan pada Boediono juga menjadi langkah KPK dalam menda- patkan gambaran akurat soal FPJP Bank Century dan penetapan seba- gai bank gagal berdampak sistemik. Beberapa hari sebelumnya, KPK juga memeriksa mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla terkait hal serupa. (ant/rif) ant/jessica helena wuysang DIVISI INTELIJEN PDIP. Ketua Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPP PDI Perjuangan Pusat, Puan Maharani (kiri) menyalami para pengurus BP Pemilu DPD PDIP Kalbar usai pelantikan, di Pontianak, Selasa (26/11). Puan Maharani menyatakan untuk menghadapi pemilu 2014, PDIP telah memasukkan divisi intelijen di dalam struktur kepengurusan BP Pemilu guna mendeteksi semua persoalan yang kemungkinan terjadi baik di internal maupun eksternal partai.

Upload: koran-madura

Post on 28-Mar-2016

289 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO.0248| TAHUN II 1

“Ya senang lah, berarti saya semakin ‘dihitung’ dalam kancah politik, saya berterima-kasih atas ‘pinangan’ itu,” ujar Mahfud dalam Seminar “Indonesia Menjawab Tantangan Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang”, Ja-karta, Selasa petang.

Namun, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu buru-buru menambah-kan bahwa semua masih wacana dalam dinamika politik, termasuk “pinan-gan” dari Partai Golkar itu. Wacana pemasangan

Ical-Mahfud itu masih dalam proses yang belum menemukan titik temu atau kesimpulan.

“Presidennya Ical (sapaan Aburizal), saya wakilnya, ya tidak juga langsung seperti itu,” kata dia.

Menurut Mahfud, dirinya masih mengon-solidasikan kekuatan bersama PKB untuk berkompetisi dalam Pemilu 2014. Dia men-gaku sudah mantap dengan kendaraan politik PKB. Jika dia berpindah partai politik, untuk maju dalam Pemilu, Mahfud mengatakan, itu sama saja mempermalukan diri sendiri.

“Mau taruh dimana muka saya, maju kok dengan partai lain,” ucapnya.

Ketokohan Mahfud di PKB juga menjadi alasan kuat dirinya untuk terus optimistis bersaing dengan kandidat Calon Presiden lainnya dari PKB seperti Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan juga penyanyi dangdut Rhoma Irama.(ant/rif)

Ya senang lah, berarti

saya semakin ‘dihitung’ dalam kancah politik, saya berterima-

kasih atas ‘pinangan’ itu

Mahfud MDMantan Ketua MK

27 NOVEMBER 2013

Koran Madura

RABU

Cak Munali

ChinaDodi pengen banget punya istri orang china, suatu

saat dia dpt tugas dr kantornya ke china selama setahun. sebelum berangkat dia nemuin temanny, Matrawi.

Dodi : Mat, besok aku mau berangkat tugas ke China nih, doain ya aku biar dapat cewek sono ...!

Matrawi : Iye aku doain kamu selamat dan dapat jo-doh orang sana dod.

Setahun kemudian Dodi kembali ke Jakarta , dia girang banget karena keinginannya terkabul yaitu mendapatkan istri orang china.... Namun selang 4 bulan berlalu , tiba tiba Matrawi ditelpon Dodi

Dodi : Mat hikz hikz... (sambil menangis) istriku-meninggal.

Matrawi : yah sabar deh dod , namanya juga buatan china .... pasti gak tahan lama !!!

Berita di hal 8

JuventusGagal Gusur

JAKARTA-Wacana impeach-ment terhadap Boediono sebagai wakil presiden terus bergulir di DPR sete-lah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaku-kan pengembangan mega skandal kasus Bank Century yang merugikan negara sebesar Rp 6,7 triliun.

DPR yang memiliki hak menya-takan pendapat yang nantinya dapat berujung pada pemakzulan Boe-diono sebagai wapres. Namun Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menantang dan menang-gapi sinis pihak-pihak yang berusaha mendongkel Boediono.

Menurut dia, orang-orang yang menghendaki pemakzulan Boediono itu orang-orang sakit. “Saya tantang mereka. Tapi bagi saya, itu orang-orang sakit yang ngomong impeach-ment,” kata Ruhut kepada warta-wan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/11).

Bahkan Ruhut menegaskan, yang ngomong dan mengusulkan im-peachment adalah orang-orang yang tidak paham politik ketatanegaraan. “Ibarat Belanda masih jauh. Pertan-yaannya gimana jadi alat bukti dan tersangka,” kata Ruhut.

“Saya berani dia (Boediono) nggak akan di-impeachment, art-inya kasus ini politik. Dulu Demokrat sekarang Boediono,” terang Ruhut.

Bagi Ruhut, impeachment memi-liki tahapan panjang. Harus dibawa ke sidang paripurna, lalu ke Mahkamah

Konstitusi (MK). “Selesai. Orang bi-lang nanti setelah jabatan Wapres. Hei udah selesai jabatan Boediono, udah ngga ada lagi Century,” terang Ruhut.

“Boediono itu orang baik. Ini kan pembunuhan karakter terhadap Boe-diono,” ujarnya.

Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, sebetulnya

DPR telah memiliki keputusan sendi-ri. Yakni melalui hak angket ataupun melalui tim pengawas Bank Century. “Saya kira DPR sudah ambil keputu-san mengenai Century, itu mengenai keputusan politik,” ujar Tjahjo ke-pada wartawan di Gedung DPR, Sen-ayan, Jakarta, Selasa (26/11).

Salah satu hal yang harus dite-kankan, lanjut Tjahjo, bahwa keputu-san politik jadi dasar penegak hukum dalam melakukan kewenangannya. Keputusan politik DPR tidak bisa

dipisahkan karena bagian dari kepu-tusan paripurna.

Karena itu, lanjut Tjahjo, bila DPR terus mewacanakan impeach-ment maka pada akhirnya berujung pada keputusan MK. “Yang jadi prob-lem adalah kewenangan di MK, Perp-pu yang dari presiden harus dibahas kembali. Karena hal-hal terkait im-peachment bergantung pada MK,” jelas Tjahjo.

“Ikuti dulu mekanisme hukum. KPK sudah lakukan step by step mau mengarah ke siapa, tidak harus dise-lesaikan tahun ini. Kalau pilpres pun belum selesai, ya harus diselesaikan,” tandasnya.

Akan tetapi Partai Demokrat me-nentang keras rencana Timwas Bank Century DPR yang ingin memanggil Wakil Presiden Boediono. Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoega-na, menyatakan persoalan kasus Bank Century yang telah merugi-kan keuangan negara sebesar Rp 6,7 triliun sepenuhnya sudah menjadi kewenangan KPK.

Oleh karena itu, lanjut Sutan yang juga Ketua Komisi VII DPR RI itu, Timwas Century tidak perlu kem-bali memanggil Boediono. “Tidak lah (timwas Century tidak usah manggil), sudahlah,” ujar Sutan kepada warta-wan di Gedung DPR, Senayan, Jakar-ta, Selasa (26/11).

“Kalau ada sesuatu menurut tim-was yang tidak kena kan nanti kita undang KPK. Semua keterangan yang bertanggung jawab adalah orang-orang yang ditanyakan itu, termasuk Pak Boediono harus bertanggung jawab. Kenapa harus pening-pening,” jelas Sutan. (gam/abd)

Demokrat Mulai PanikRuhut Tantang Pemakzulan Boediono

JELANG PILPRES 2014

Ical Bisa Gandeng Mahfud untuk Cawapres JAKARTA- Salah satu kandidat calon Pres-iden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mahfud MD mengaku “sumringah” mendengar kabar bahwa dirinya menjadi salah satu yang diinginkan Partai Golkar untuk mendampingi Aburizal Bakrie dalam Pemilihan Presiden 2014.

JAKARTA- Istri mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila enggan memberi komentar usai diperiksa Komisi Pemberan-tasan Korupsi selama lima jam terkait kasus korupsi pengadaan fasilitas untuk proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah (P3SON) di Hambalang, Selasa.

Athiyyah yang mengenakan jilbab berwarna merah marun hanya men-gumbar senyuman saat keluar dari Gedung KPK, Jakarta, sekitar pukul 15.20 WIB.

“Permisi, maaf ya, permisi,” ujar Athiyyah.

Athiyyah enggan menanggapi pertanyaan sejumlah wartawan. Ia terus bergegas menuju mobil Toyota Fortuner putih dengan nomor polisi

L-4302-0S.Athiyyah diperiksa sebagai saksi

untuk Direktur Utama PT Dutasari

Citralaras Mahfud Suroso yang telah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan fasilitas untuk

proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah di Hambalang.

Sebelumnya KPK telah menjad-walkan pemeriksaan terhadap Athi-yyah pada Senin tanggal 18 Novem-ber 2013, namun yang bersangkutan berhalangan hadir dengan keterangan sedang sakit.

Athiyyah pernah diperiksa KPK untuk penyelidikan pusat pembangunan olahraga Hambalang, Jawa Barat pada April 2012, terkait posisi Attiyah sebagai mantan komisaris PT Dutasari Citralaras, salah satu perusahaan yang disebut menjadi subkontraktor PT Adhi Karya dalam proyek Hambalang.

Dalam surat dakwaan mantan Kepala Biro Perencanaan Kemente-rian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar, jaksa KPK menyatakan PT Dutasari Citralaras menerima uang Rp170,39 miliar dan Machfud Suroso Rp18,8 miliar terkait proyek Ham-balang. (ant/mon)

SKANDAL HAMBALANG

Usai Diperiksa Lima Jam Athiyyah Bungkam

SKANDAL CENTURY

Indikasi Korupsi Makin Kuat

JAKARTA- Ketua Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan hasil pemeriksaan Wakil Presiden Boediono pada Sabtu (23/11) semakin menguatkan indikasi korupsi dalam pemberian Fasilitas Pendan-aan Jangka Pendek (FPJP) dan alasan penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

“Kami pada prinsip keterangan Boediono semakin meyakinkan bahwa terjadi tindak pidana korupsi dalam pemberian FPJP,” kata Abraham di sela-sela Seminar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia di Jakarta, Selasa.

Menurut Abraham, pemeriksaan Boediono telah memberikan banyak informasi-informasi penting sesuai kapasitas Boediono sebagai Gubernur Bank Indonesia dalam penetapan FPJP dan langkah-langkah penyelematan bank tersebut.

Tim penyidik, ujar Abraham, hingga kini masih mempelajari lebih lanjut keterangan Boediono untuk menentukan kesimpulan mengenai kemungkinan perlunya pemeriksaan kembali Wakil Presiden atau mel-akukan langkah-langkah lain dalam menggali informasi soal pemberian FPJP.

“Jika dirasa belum cukup kita masih perlu melakukan pemeriksaan. Namun jika cukup mungkin untuk sementara tidak (pemeriksaan lanju-tan),” ujarnya.

Pmeriksaan pada Boediono juga menjadi langkah KPK dalam menda-patkan gambaran akurat soal FPJP Bank Century dan penetapan seba-gai bank gagal berdampak sistemik. Beberapa hari sebelumnya, KPK juga memeriksa mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla terkait hal serupa. (ant/rif)

ant/jessica helena wuysang

DIVISI INTELIJEN PDIP. Ketua Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPP PDI Perjuangan Pusat, Puan Maharani (kiri) menyalami para pengurus BP Pemilu DPD PDIP Kalbar usai pelantikan, di Pontianak, Selasa (26/11). Puan Maharani menyatakan untuk menghadapi pemilu 2014, PDIP telah memasukkan divisi intelijen di dalam struktur kepengurusan BP Pemilu guna mendeteksi semua persoalan yang kemungkinan terjadi baik di internal maupun eksternal partai.

Page 2: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO.0248| TAHUN II2 NASIONAL

JAKARTA - Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat, TB Silalahi membantah menda-pat surat panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait penyidikan kasus pelak-sanaan proyek pembangunan sport center Hambalang.

“Saya tidak tahu, surat panggilan pun tidak ada. Selama ini saya tidak ngerti Hambalang,” ujar TB Silalahi saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa (26/11).

Kalaupun nanti ada surat panggilan dari KPK tersebut, pensiunan jenderal bintang tiga itu mengaku tidak akan mangkir. “Kalau dipanggil saya akan taat hukum,” tegasnya.

Selasa (26/11), KPK sedianya me-meriksa TB Silalahi sebagai saksi dugaan gratifikasi terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Ur-baningrum, dalam proyek Hambalang. Namun, dalam jadwal pemeriksaan, TB Silalahi berstatus anggota Dewan Per-wakilan Rakyat. “Saya tidak di DPR,” ungkap TB Silalahi.

Selain memeriksa TB Silalahi, KPK juga memeriksa empat saksi Anas. Mereka adalah Bayu Widjodjongko se-laku Direktur PT Pasifik Putra Metro-politas, Munadi Herlambang selaku PT MSONS Capital, Ikhsan Rahmatulloh selaku Ketua DPC PD Kabupaten Pur-balingga, dan Sujadi selaku Ketua DPC PD Kab Boyolali.

Sementara itu, terkait sertifikat tan-ah Hambalang, mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Joyo Wino-to secara terpisah di gedung KPK Jakar-ta menegaskan mengaku tidak pernah menerima komisi Rp 3 miliar dari pe-milik PT Anugrah Nusantara Muham-mad Nazaruddin dan mantan Manajer

Pemasaran PT Anugrah Nusantara Min-do Rosalina Manulang. Mantan dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) itu pun siap jika harus dikonfrontir dengan Nazaruddin dan Rosa pada persidangan mendatang. “Silakan. Saya siap untuk dikonfrontir,” kata Joyo.

Dalam Berita Acara Pemeriksaan

Rosa yang dibacakan oleh penasi-hat hukum Deddy, Rudy Alfonso, dis-ebutkan Nazaruddin pernah mengutus stafnya saat masih menjabat anggota DPR, Iwan, menanyakan soal Surat Keputusan hak pakai sertifikat tanah Hambalang.

Dalam pemeriksaannya, Rosa juga mengaku beberapa kali menghubungi Joyo lewat telepon seluler menanya-kan soal surat keputusan hak pakai tanah Hambalang. Joyo juga mengelak tidak pernah menitipkan salinan Surat Keputusan hak pakai tanah Hambalang dalam amplop coklat kepada sekretaris-nya, buat diserahkan kepada Rosa.

Sedangkan politisi Demokrat lainnya Ignatius Mulyono batal bersaksi dalam

sidang kasus yang sama untuk terdakwa mantan Kepala Biro Keuangan dan Ru-mah Tangga Kemenpora, Deddy Kusdi-nar di Pengadilan Tindak Pidana Korup-si, Jakarta, Selasa (26/11) karena sakit . “Yang bersangkutan sakit. Akan kembali dipanggil pada sidang Jumat atau Selasa mendatang,” kata Jaksa Kadek.

Pada pemeriksaan sebelumnya di KPK, Ignatius mengaku diminta man-tan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan mantan Benda-hara Umum Partai Demokrat Muham-mad Nazaruddin untuk menanyakan masalah sertifikat lahan Hambalang kepada Kepala BPN Joyo Winoto. Na-mun, dia membantah dikatakan sebagai pihak yang mengurus lahan sertifikat Hambalang.

Menurut Ignatius, masalah serti-fikat lahan Hambalang itu merupakan urusan Menteri Pemuda dan Olahraga. Padahal, menurut kesaksian mantan Sekretaris Utama BPN, Managam Ma-nurung di persidangan, Ignatius pernah meneleponnya pada akhir tahun 2009. Pada Managam, Ignatius mengaku di-perintah Anas untuk memonitor serti-fikat hak pakai tanah Hambalang yang belum juga diterbitkan BPN.

Kemudian pada awal 2010, Man-agam mengecek SK pemberian hak pakai tanah itu. Ternyata, sertifikat tanah telah disahkan oleh Kepala BPN saat itu, yaitu Joyo winoto. Managam membantah penerbitan sertifikat tanah Hambalang karena ada desakan dari Ig-natius.

Setelah itu, Managam memberikan sertifikat pada Ignatius yang saat itu masih anggota Komisi II DPR. Padahal Ignatius tidak membawa surat kuasa dari Kemenpora. Managam mengaku percaya begitu saja dengan Ignatius.

“Karena Ignatius itu, kan orang tua. Orang Komisi II. Kami sudah kenal, yak-in saja,” jawab Managam. (gam/aji)

TB Silalahi Bantah Terima Surat Panggilan KPK

ant/indrianto eko suwarso

JOKOWI-HATTA NAIK KERETA. Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kedua kanan) bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) berdialog dengan penumpang KRL Commuterline seusai menghadiri diskusi tentang lingkungan di Kampus UI Depok, Selasa (26/11). Dua pejabat negara itu menumpang KRL untuk meninjau langsung sekaligus mendengarkan keluhan penumpang mengenai kondisi kenyamanan moda transportasi massal tersebut.

“Dari pada buang-buang waktu melayani ketidakper-cayaan orang yang tidak perlu ya sudah, tanpa kerja sama juga bisa,” ujar Jimly, di Hotel Grand Sahid, Selasa (26/11).

Menurutnya, beberapa Parpol oposisi di Parlemen menunjukkan sikap penola-kan dan cenderung mengan-cam apabila kerjasama terse-but tetap dilanjutkan.”Apalagi disuarakan oleh partai-partai terutama diluar setgab seperti PDI Perjuangan, NasDem, Gerindra, Hanura itu seper-tinya sudah menjadi sikap. Kalau sudah sikapnya me-nolak dan mengancam akan susah menolaknya,” jelasnya.

Kendati demikian, d ia memaklumi akan kekhawati-ran sejumlah Parpol peserta Pemilu 2014 dimana ker-jasama tersebut akan disusupi kepentingan pihak tertentu. Karena pada dasarnya Lem-saneg berkewajiban melapor-kan langsung kepada presiden atas kinerjanya. “Wah ya sudah lah batalin saja yang penting aman, tapi jangan membuat kita anti teknologi. Teknologi itu kan penting untuk kemajuan bangsa ter-masuk untuk mengelolal data kepemiluan, tidak jadinya bekerjasama dengan Lem-saneg, tidak berarti kita itu anti teknologi. Yang penting sekarang ini mengembalikan dulu hubungan salin percaya antara penyelenggara pemilu dan peserta pemilu ini yang harus dibangun,” tutur man-tan Ketua MK ini.

Jimly menganjurkan KPU untuk menggunakan teknolo-gi pengamanan data tahapan kepemiluan dari produk anak bangsa yang bisa dipercaya dan independen. Misal seperti merangkul para ahli dari aka-demisi serta dukungan dari berbagai kalangan.

Namun demikian, dia menilai kerjasama KPU-Lemsaneg memiliki niatan baik. “Kalau dia (KPU) butuh teknologi dia bisa mengambil dari mana saja, tapi bukan soal benar atau salah bukan soal niat baik atau niat buruk, nggak ada niat buruk cuman yang baik saja orang tidak percaya apalagi niat buruk,”

imbuhnya.Lebih lanjut, Jimly mem-

inta KPU dan Badan Penga-was Pemilu (Bawaslu) untuk mengembalikan kepercayaan publik dan peserta Pemilu, setelah kedua lembaga pe-nyelenggara Pemilu tersebut mendapat kecaman atas beberapa kebijakanya.

Hal tersebut didasari atas banyaknya kritikan terhadap KPU dan Bawaslu baik dari publik maupun partai peserta Pemilu. Puncaknya Parpol peserta Pemilu ada yang mensomasi atas kebijakan KPU. “Yang penting sekarang mengembalikan dulu hubun-gan saling percaya antar penyelengara pemilu dan peserta pemilu, ini yang harus dibangun. Mulai dari ker-jasama Lemsaneg dan DPT ini memang banyak parpol yang nyatakan kritik keras tidak percaya,” ujarnya.

Jimly mengaku bertang-gungjawab untuk memberikan masukan terhadap kedua lembaga tersebut terkait etika yang harus dilakukan baik sesama lembaga terkait Pemilu dan para peserta Pemilu. “Saya selalu mendorong KPU dan Bawaslu harus bersikap dengan semua parpol, tapi jaraknya saja yang harus sama bukan-nya jauh dari parpol. Kan pilhannya itu sebagai lembaga independen, sama-sama jauh atau sama-sama dekat gitu loh sikapnya,” bebernya.

Selain itu ia mengingat-kan bentuk koordinasi yang dilakukan para penyelenggara Pemilu ini haruslah dilandasi sikap profesionalisme. “Jadi lebih baik, karena seman-gatnya kita (penyelenggara pemilu) harus melayani maka harus dekat. Cuman jaraknya mesti sama tidak ada yang dibeda-bedain. Sehingga mas-ing-masing tahu,” jelasnya.

Kendati begitu Jimly melihat KPU dan Bawa-slu, dalam kinerjanya masih berlandaskan oleh Undang-undang meski sejumlah Parpol menunjukkan sikap kurang simpati atas kebijakan keduanya. Dinamika tersebut dinilai olehnya wajar terjadi di negara yang menganut azaz demokrasi. (gam/abd)

KERJASAMA KPU-LEMSANEG

DKPP Desak Batalkan JAKARTA-Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqqie mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar segera membatalkan kerjasama dengan Lembaga Sandi Negara (Lem-saneg). Pasalnya kerjasama tersebut meruntuhkan kepercayaan partai politik (Parpol) terhadap proses penyelenggaraan Pemilu 2014 nanti.

JAKARTA-Wakil Pres-iden (Wapres) Boediono sudah menjelaskan secara rinci mengenai aliran dana Bank Century usai diperiksa penyidik Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK). Namun, keterangan Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu tidak ada yang baru alias basi. “Nah, kalau apa saya baca yang diterangkan Boediono. Itu semua sudah basi. Semua orang sudah tau,” ujar pakar hukum Prof JE Sahetapy saat acara ‘Arah Pembaruan Hukum Pidana Nasional’ di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (26/11).

Menurut dia, kini yang

harus diusut ialah kemana larinya uang tersebut. Karena tidak mungkin uang tersebut hilang, pasti ada orang yang berperan. “Sekarang cara itu harus diusut uang itu lari ke mana. Kan nggak bisa tiba-tiba uang itu hilang kan. Pasti ada (orang) yang menentu-kan,” katanya.

Sahetapy mempertan-yakan mengenai keberanian KPK untuk mengusut tuntas kasus yang membawa Boe-diono terlibat. Ia juga tidak mempermasalahkan di mana Wapres harus diperiksa. “Itu tidak penting, bukan tem-pat pemeriksaannya, tetapi apakah orang-orang KPK itu

berani tidak mengejar apa yang KPK cari. Kalau tidak ya tidak ada gunanya,” ujarnya.

Sementara itu, KPK tak akan mengonfrontasikan ket-erangan Jusuf Kalla dan Boe-diono terkait dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Padahal, keteran-gan keduanya saling bertolak belakang terkait pemberian perkara tersebut. “Enggak ada rencana konfrontasi,” kata juru bicara KPK Johan Budi SP di gedung KPK, Jakarta, Selasa (26/11).

KPK berdalih tidak pernah

menyimpulkan keterangan Jusuf Kalla dan Boediono ber-beda. “Darimana disimpulkan keterangan berbeda? Jangan berdasarkan ucapan orang,” imbuhnya.

Sebaliknya, kata dia, keterangan yang disampaikan Boediono dan Jusuf Kalla akan disatukan dalam rangkaian pemeriksaan dalam berkas tersangka Budi Mulya. “Nanti akan kita lihat dari persidan-gan,” tegasnya.

Seperti diketahui, JK dan Boediono berbeda keterangan usai diperiksa Komisi. JK me-nyebut saat pemberian FPJP dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak

sistemik dirinya diberitahu Boediono bahwa kondisi ekonomi Indonesia tidak krisis, sehingga tidak perlu memberi bantuan penyelama-

tan untuk Bank Century.Sebaliknya, Boediono me-

nyebut bahwa pemberian FPJP dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak

sistemik merupakan tugas mulia buat menyelamatkan kondisi ekonomi Indonesia dari serangan krisis. (gam/abd)

CENTURY GATE

Sahetapy: Keterangan Boediono Basi

ant/rivan awal lingga

SIDANG PERDANA KASUS PERBUDAKAN. Tersangka kasus perbudakan Yuki Irawan (kanan) menjgikuti persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang, Banten, Selasa (26/11). Sidang perdana tersebut dengan agenda pembacaan dakwaan kepada Yuki dan keempat mandornya atas kasus perbudakan di pabrik kuali yang berhasil di bongkar pada Mei.

PEMILIH TANPA NIK

Di Jember 25.051 Orang

JEMBER-Jumlah pemilih yang tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK) dalam daftar pemilih tetap di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mencapai 25.051 orang.

Komisioner Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Jem-ber Habib M. Rohan, Selasa, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Asisten I Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) terkait persoalan itu.

Menurut dia, DPT Pemilu Legislatif 2014 di Jember sebanyak 1.733.685 orang, namun jumlah pemilih yang bermasalah seperti NIK ganda dan tidak memiliki NIK mencapai 95.000 orang yang tersebar hampir merata di 31 kecamatan di kabupaten setempat.

“Setelah dilakukan verifikasi faktual dan validasi data, jumlah pe-milih bermasalah berkurang menjadi 62.551 pemilih, kemudian jumlah pemilih yang tidak memiliki NIK sebanyak 25.720 orang dan kini berkurang lagi menjadi 25.051 orang karena sudah diverifikasi,” paparnya.

Habib meminta Dispen-duk Capil menindaklanjuti dan melakukan verifikasi data pemilih yang tidak me-miliki NIK hingga batas waktu 30 November 2013, sebelum pihaknya menggelar rapat pleno terbuka terkait dengan DPT tersebut. (ant/fiq/beth)

Page 3: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO.0248 | TAHUN II 3EKONOMI

ant/fanny octavianus

PELUNCURAN SPP OJK. Ketua Komite Etik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rahmat Waluyanto (kedua kanan) berbincang bersama anggota Komite Etik OJK (dari kiri-kanan) Ilya Avianti, Achmad Danuri, Binhadi dan Emmy Y. Ruru usai peluncuran Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) OJK di Jakarta, Selasa (26/11). SPP OJK diharapkan dapat mencegah pelanggaran serta meningkatkan reputasi OJK di mata pemangku kepentingan, regulator dan masyarakat umum.

OTORITAS JASA KEUANGAN

OJK Terbitkan Whistleblowing System

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Sistem Pelaporan Pelangga-ran (SPP-OJK) atau selama ini dikenal dengan Whistleblow-ing System (WBS). Peluncuran SPP-OJK juga diharapkan dapat mencegah timbulnya pelangga-ran, mengurangi risiko yang di-hadapi OJK, akibat dari pelang-garan, baik dari segi keuangan, operasional, hukum, keselama-tan kerja dan reputasi

Hal tersebut seperti di-sampaikan Wakil Ketua De-wan Komisioner OJK, Rahmat Waluyanto saat meluncurkan whistleblowing system di Ge-dung OJK Jakarta, Senin (26/11).

Menurut dia, SPP-OJK me-rupakan sistem untuk me-nyampaikan, mengelola dan menindaklanjuti laporan men-genai dugaan terjadinya pel-anggaran yang dilakukan oleh Anggota Dewan Komisioner, Pegawai, Tenaga Kerja melalui Perjanjian Kerja Waktu Tert-entu (PKWT), dan/atau Tenaga Kerja Outsourcing.

Dia berharap peluncuran SPP-OJK dapat menjaga, me-melihara dan meningkatkan integritas Anggota Dewan Komisioner, Pegawai, Tenaga Kerja PKWT dan Tenaga Kerja Outsourcing, melalui penye-diaan sarana yang mudah dan

efektif untuk melaporkan Pel-anggaran.

Selain itu juga mengu-rangi biaya dalam menangani akibat dari terjadinya pelang-garan, serta meningkatkan reputasi OJK di mata peman-gku kepentingan, regulator dan masyarakat umum. Diharapkan juga dapat memberikan masu-kan kepada OJK untuk mem-perbaiki area kritikal dan proses kerja yang memiliki kelemahan pengendalian internal.

Berbagai jenis pelanggaran dapat dilaporkan dalam SPP-OJK seperti, KKN, kecurangan (fraud), yaitu termasuk peni-puan, penggelapan aset, pem-bocoran informasi, pencurian, pembiaran melakukan pel-anggaran, benturan kepent-ingan, perbuatan melanggar ketentuan peraturan perun-dang-undangan dan peratu-ran internal OJK, tindakan in-disipliner dan intimidasi, dan tindakan yang mengganggu kenyamanan suasana kerja. "Untuk melaporkan dugaan pelanggaran di OJK melalui 021-29600291 atau SMS ke 082112291291. Email dengan alamat: [email protected] atau faksimili ke nomor 021-38901170. Laporan online bisa melalui www.spp.ojk.go.id," kata Rahmat. (gam)

Utang Jatuh Tempo 2014 Sebesar Rp 294 TJAKARTA - Bank Indonesia (BI) melansir data utang jatuh tempo Indonesia Januari hingga September 2014 mencapai USD 25,7 miliar atau setara dengan Rp 294 triliun. Dari total utang tersebut, utang pokok mencapai USD 21,1 miliar. Sedangkan beban bunga yang harus dibayar adalah USD 4,6 miliar.

Dalam situs resmi BI dijelaskan, dari total utang tersebut, utang pemerintah dan bank sentral sendiri mencapai USD 10 miliar. Utang ini terdiri dari beban utang pokok mencapai USD 6,4 miliar dan beban bunga utang USD 3,6 miliar.

Sementara itu, utang luar negeri swasta mencapai USD 15,6 miliar. Total utang yang harus dibayar ini terdiri dari beban pokok sebesar USD 14,6 miliar dan beban bunga utang menca-pai USD 0,9 miliar. Utang luar negeri swasta didominasi oleh swasta non-bank mencapai USD 12,5 miliar, sedangkan utang swasta bukan lembaga keuangan mencapai USD 10,3 miliar

Deputi Senior BI Mirza Adittyaswara mengatakan, meski-pun nilai tukar rupiah cenderung melemah, pihaknya tidak khawatir pembayaran utang luar negeri jatuh tempo akan membengkak. Meski utang jatuh tempo cukup besar, Mirza tidak khawatir karena telah menyiapkan dua strategi.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerin-tah per Oktober 2013 naik Rp 3,13 triliun menjadi Rp 2.276,89 triliun dari posisi September sebesar Rp 2.373,76 triliun.

Direktur Strategis dan Portfolio Utang DJPU Schneider Sia-haan melihat persoalan utang akan bakal menjadi bahan sekali-gus senjata partai politik (parpol) guna memenangkan pemili-han umum (pemilu) 2014. “Parpol biasanya ambil isu utang untuk jadi barang dagangannya. Ini yang bikin kerepotan. Iya biasanya kan jelek-jelekin utang mulu,” ungkap Schneider di Hotel ShangriLa, Jakarta, Senin (25/11). (gam/abd)

OJK

Pegawai OJK Dilarang Terima AmplopJAKARTA-Pegawai Otori-

tas Jasa Keuangan (OJK) yang menjadi pembicara dalam suatu undangan dilarang me-nerima uang saku dari pe-nyelenggaraan. Sebab, hal tersebut dianggap sebagai pelanggaran kode etik Otori-tas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan ancaman pemecatan akan dijatuhkan jika pegawai OJK ketahuan menerima am-plop. "Kalau kita diundang jadi narasumber juga enggak boleh dikasih uang saku, uang

transportasi, serta uang pijat. Itu dilarang karena dianggap mengganggu kami," ujar Wak-il Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto saat peluncuran Sistem Pelaporan Pelanggaran OJK (SPP-OJK) di Gedung OJK, Jakarta, Selasa (26/11).

Dia menerangkan kode etik semacam ini merupakan benchmark yang harus dilaku-kan oleh OJK dan mengacu kepada lembaga-lembaga lain seperti Komisi Pemberan-

tasan Korupsi (KPK). "Sebagai sebuah otoritas, kode etik ini merupakan sebuah bench-mark layaknya KPK buat kami agar dapat melakukan bersih-bersih internal,"tegasnya.

Menurutnya, kode etik yang diterapkan oleh OJK agar institusinya mendapat kepercayaan dari stakeholder. "Saya kira simple saja, mem-buat peraturan-peraturan yang dibuat KPK. Kalau me-lakukan pekerjaan yang me-rupakan tugas harus dikerja-

kan jangan malas-malas. Itu melanggar kode etik juga," katanya.

Bagi pelanggar kode etik, pegawai OJK akan dikenakan sanksi terberat yakni peme-catan. Sanksi tersebut akan diberikan jika pejabat mene-rima suap dan membocorkan informasi. "Pelanggaran berat misal membocorkan informa-si itu sampai pemecatan, me-nerima suap itu pemecatan," jelasnya.

Adapun untuk sanksi ter-

ingan akan dikenakan tegu-ran atau peringatan secara tertulis dan lisan. Tentu saja, peringatan tersebut akan mempengaruhi karier pega-wai tersebut. "Sanksi berat dipecat, ringan peringatan mempengaruhi karier," kata-nya.

Rahmat melanjutkan de-wan komisioner yang terli-bat dalam pelanggaran kode etik tidak diperbolehkan ikut dalam pengambilan keputu-san. (gam)

ATURAN PEMBELIAN

Bank Indonesia Perketat Pembeli Properti

JAKARTA-Bank Indone-sia (BI) kembali mengetatkan aturan pembelian rumah dan apartemen. Pengetatan regu-lasi tersebut didasarkan pada survei terkait pemilikan ru-mah. Hasilnya, sebagian besar responden menjadikan prop-erti sebagai inv-estasi ketimbang tempat tinggal. "Di Indonesia ada 42,2 persen re-sponden dari sur-vei yang memilih sektor properti untuk investasi. Angka ini lebih tinggi dibanding-kan pilihan investasi lain se-perti deposito, reksadana, dan emas," Asisten Gubernur Bank Indonesia Mulya E Siregar Ja-karta, Selasa (26/11).

Mulya menjelaskan, ter-dapat 64 persen reponden berekspektasi harga prop-erti akan mengalami penai-kan di masa mendatang. Ini

mendorong mereka untuk membelinya meskipun tidak membutuhkannya. "Ada se-banyak 13 persen kredit pemilikan apartemen dan rumah digunakan untuk inv-estasi dan disewakan. Intin-ya semakin banyak rumah

yang dimiliki semakin besar k e m u n g k i n a n rumah tersebut tidak ditinggali," ucap Mulya.

Fenomena ini membuat BI me-wasdapai anca-man gelombang harga properti.

Dimana harga properti terus mengalami penaikan hingga akhirnya masyarakat banyak tidak mampu membeli rumah. "Kita kan bisa belajar dari kri-sis yang terjadi di negara lain tanpa merasakan krisis yang diakibatkan oleh properti di negara kita sendiri," pungkas dia. (gam)

PEMERINTAH SALAH BERI OBAT

Defisit Perdagangan Melebar

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, mengatakan Indo-nesia selalu menyelamatkan defisit neraca perdagangan dengan kebijakan moneter seperti menaikkan suku bunga. Padahal defisit ini harus diselesaikan dengan stimulus fiskal untuk sek-tor riil. Stimulus fiskal ini akan mampu meningkatkan ekspor. "Defisit itu sumber utamanya sektor riil. Obat mujarab yah itu stimulus fiskal. Kalau terus-terusan pakai kebijakan moneter

engga cocok penyakit sama obat. Menggunakan instru-men moneter hanya mena-han. Kalau kita sakit hanya mampu menahan rasa sakit," ucap Enny ketika ditemui di Hotel J.S Luwansa, Jakarta, Selasa (26/11).

Menurut Enny, masalah utama penyebab defisit neraca perdagangan adalah defisit migas, defisit impor bahan baku, serta impor pangan. Pemerintah dinilai tidak punya kebijakan fiskal yang kong-krit untuk keluar dari tiga hal tersebut, terutama mengu-rangi defisit impor minyak.

"Kalau impor bahan baku itu jalan keluarnya industri hilirisasi. Kita harus keluar dari tekanan bahan baku impor. Tidak ada instru-men fiskal merealisasikan industri hilir sampai saat ini," tegasnya.

Selanjutnya masalah impor pangan, neraca perta-nian yang masih bisa surplus hanya sektor perkebunan. Selain itu defisit dan porsinya terus membesar. "Kenapa obatnya selalu diberikan obat yang lain. Bukan obat yang pas. Seolah-olah ada pembi-aran," tutupnya singkat.

Pemerintah semestinya bisa melihat peluang dari menurunya harga komoditas di pasar dunia dengan cara mengolah barang mentah yang akan di ekspor ke luar negeri menjadi barang jadi di

dalam negeri. Hal itu perlu dilakukan untuk memberikan nilai tambah bagi produk dalam negeri.

Sementara itu, ekonom Indef Ahmad Erani Yus-tika mengatakan, sejak 5-6 tahun belakangan sektor industri mengalami pertum-buhan yang tidak optimal. Kontribusi sektor industri mengalami penurunan. Pada 2005 kontribusi terhadap pertumbuhan sebesar 85%, namun tahun ini hanya 23% atau mendekati angka 24%. “82% ekspor hari ini berasal dari industri pertambangan dan perkebunan. Peran sektor industri ekspor itu kecil. 11%. Tapi, kita tahu komoditas primer sekarang berfluktua-si”, ungkap Erani.

Menurutnya, dengan fluktuatif harga komoditas

primer sekarang ini ber-dampak pada penurunan kinerja ekspor Indonesia. Hal ini yang membuat kinerja ek-spor dan impor timpang dan terjadi defisit pada neraca perdagangan.

Meski demikian, Erani melihat bahwa pemerin-tah seharusnya bisa melihat potensi itu dengan baik, yakni mengolah barang yang akan di eskpor ke luar negeri diolah didalam negeri. Bahkan, hal itu bisa mening-katkan nilai tambah. “Tentu dibalik itu ada langkah lain kalau bisa dilakukan dengan konsisten. Bahkan, bisa jadi amunisi ampuh untuk bisa berkompetisi. Tapi, disayang-kan sedikit sekali kesadaran atau kesungguhan menjalan-kan seknario itu”, pungkasn-ya. (gam/abd)

JAKARTA - Pemerintah dinilai gagal menekan de-fisit neraca perdagangan. Akibatnya, defisit ner-aca perdagangan semakin melebar. Hal ini terjadi karena pemerintah tidak pernah memberikan obat yang tepat.

RUTE LUFTHANSA GERMAN AIRLINES

Head of Lufthansa Group Asia-Pacific Frank Puettmann (tengah)

didampingi Country Manager Indonesia Leonardo Tonidandel (kanan) serta Country Manager in Sales Lufthansa Cargo Nasir

Yahya, memaparkan pembukaan rute Lufthansa German Airlines,

di Jakarta, Selasa (26/11). Lufthansa German Airlines akan

melayani ruten penerbangan Jakarta-Frankfurt pada 30 Maret

2014.

ant/yudhi mahatma

Page 4: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO.0248 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

Pendekar Silat Unjuk Gigi

"Baru saja saya mas-uk kamar, tiba-tiba saya mendengar suara banyak orang memaki secara ber-sahutan. Tidak jelas apa maksud mereka. Saya tidak berani keluar," kata Umar Wirahadi, 49 tahun. Umar merupakan salah satu pen-ghuni kos dari rumah yang dihancurkan pendekar silat.

Kamar kos seluas tiga meter persegi yang disewa Umar berada persis di ping-gir Jl Osowilangun Timur. Umar, ngekos bersama be-lasan temannya yang juga menyewa kamar berjajar yang berada di sisi barat jembatan Bran-jangan.

Tak hanya itu, ba-lok kayu dan puluhan batu lainnya juga menyusul menghantam kamar yang hanya terbuat dari triplek itu. Untuk menghindari amuk massa, Umar berlind-ung di kolong ranjang. Tapi batu yang menghantam tak kunjung surut, bertubi-tubi dan menjadikan karanjang ambruk. Tangan kanan Umar-pun berdarah.

Aksi mengamuk para pendekar ini baru berhenti ketika ratusan personel dari Brimob Polda Jawa Timur datang dan memukul mun-dur massa. Beberapa pen-dekar lantas diamankan polisi. 27 pesilat dimintai keterangan oleh Polrestabes Surabaya

Salah satu saksi mata, Kusnadi pemilik warung soto yang juga berada di Jl Osowilangun Timur mengi-sahkan, para pendekar ini menyerang mirip pasukan terlatih yang sudah meren-canakan aksinya.

Menurut dia, awalnya hanya belasan pendekar yang datang dan langsung terlibat keributan kecil de-ngan penjaga portal Jem-batan Branjangan. Di Jem-batan Branjangan memang ada portal yang mengatur secara bergiliran kendara-an yang melintasi jembatan yang masih dalam tahap renovasi itu.

“Setelah keributan kecil itu, tak sampai seperempat

jam, ratusan massa pen-dekar datang dan meny-erang. Mereka ini ternyata sudah berkumpul di barat. Kayaknya awalnya mereka mancing keributan dan da-tang mengamuk," kata Kus-nadi.

Kusnadi yang tidak ta-hu-menahu inipun menjadi korban serangan brutal itu. Rombong sotonya dibakar. Beruntung dia dan keluar-ganya berhasil sembunyi di dalam rumah sehingga tak sampai terluka.

Kerusuhan tersebut merusak hampir seluruh rumah, warung, dan bangu-nan lainnya yang berada di sisi kiri dan kanan Jl Osow-ilangun Timur, atau sebelah barat dari Jembatan Bran-jangan.

Massa merusak dengan menghancurkan kaca ru-mah. Kios Aqua isi ulang milik Ayub misalnya, selu-ruh kacanya hancur. Bahkan lemari pengisi air isi ulang juga dihancurkan. Begitu juga kios pijat urat milik Su-mari, tak luput dari seran-gan membabi buta menjel-ang subuh itu.

Menurut keterangan warga, tawuran antar pesi-lat dan warga Osowilangun Timur di sekitar Jembatan Branjangan dipicu keribu-tan kecil antara para pesilat dengan penjaga portal.

Ketua Lembaga Ke-tahanan Masyarakat Ke-

lurahan (LKMK) Tam-bak Langon, Muhammad Muhyiddin, mengatakan, keributan ini bermula ke-tika ratusan pesilat yang melakukan konvoi sepeda motor pulang dari sebuah acara di Gresik.

Saat itu, ketika mau me-nyeberang Jembatan Bran-jangan, portal jalan yang dari arah barat kebetulan dalam keadaan tertutup ka-rena yang dari arah timur sedang dibuka. Portal di Jembatan Branjangan me-mang dibuka bergantian, jika timur dibuka maka barat ditutup, begitu pula sebaliknya.

"Saat itu, para pesilat ini ngotot membuka sendiri portal dan memukul dua warga yang jaga portal," kata Muhyiddin.

Setelah melakukan pe-mukulan, para pesilat ini lantas melanjutkan perjala-nan mereka. Tapi, di bela-kang ternyata masih ada dua pesilat yang tertinggal. Dua pesilat yang tertinggal ini, lantas menjadi bulan-bulanan warga Osowilangun

Timur yang tidak terima

temannya d i p u k u l i pesilat lainnya.

"Saat itu, polisi sebe-narnya sudah mengaman-kan lokasi dan meminta warga untuk masuk rumah," kata Muhyiddin.

tak terima dengan ke-jadian tersebut, ratusan pesilat kemudian kembali mendatangi kawasan Osow-ilangun Timur dan menga-muk memecahkan kaca-kaca rumah warga yang ada di sekitar Osowilangun Timur.

Hingga berita ini ditulis, polisi dari Sat Brimob Polda Jatim, masih disiagakan melakukan pengamanan di lokasi. Sementara untuk aktifitas penjagaan portal di Jembatan Branjangan sisi Barat, sekarang dihentikan, karena portal yang biasa di-gunakan warga juga dirusak para pendekar silat.(ddy)

SURABAYA – Tak terima dua anggotanya dihajar warga, ratusan pendekar silat mengamuk di Osowilangun Timur, Selasa (26/11). Mengena-kan seragam hitam-hitam, ratusan pendekar itu saling mengumpat, berteriak, tanpa jelas mak-sudnya. Tak hanya itu, mereka lantas menga-muk, memecahkan apa saja yang ada di hada-pannya. Termasuk kamar kos milik Umar, batu seukuran kepala orang dewasa menghantam jendela, menjadikan kaca berserakan.

ddy/kora madura

DISERBU PENDEKAR SILAT. Kondisi Jl. Tambak Langon setelah diserbu ratusan pendekar silat, Selasa (26/11).

an/adhitya hendra

BERSERAKAN. Sejumlah guru menyelamatkan buku lembar kerja siswa (LKS) ketika banjir merendam SMPN 1 Rejoso, Pasuruan, Jatim, Selasa (26/11). Curah hujan yang tinggi itu mengakibatkan banjir di area sekolah sehingga kegiatan belajar mengajar dihentikan dan seluruh siswa diliburkan.

PENDIDIKAN

Ribuan Buku Segera Didistribusikan Awal DesemberSURABAYA – Sebanyak

32.000 eksemplar buku pegan-gan untuk Kurikulum 2013 semester II, akan didistri-busikan ke sekolah-sekolah di jenjang SD kelas I dan IV. Buku pegangan siswa terse-but, Senin (25/11) telah tiba di kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur (Jatim).

“Buku semester II akan diberikan kepada guru saat pelatihan atau diklat kuriku-lum 2013 pada 3 Desember mendatang. Jumlah guru yang mendapat diklat sebanyak 2.332 orang. Jumlahnya tidak jauh beda dengan diklat yang pertama,” ujar Kepala LPMP Jatim Salamun, Selasa (26/11).

Salamun mengatakan, guru yang mendapat diklat periode kedua tersebut terdiri atas kepala sekolah, guru kelas I dan IV, serta guru pendidi-

kan jasmani dan kesehatan (Penjaskes). Mereka akan di-latih mengenai cara membuat strategi pembelajaran, Renca-na Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sampai implementasi kurikulum 2013.

Meski materi itu sudah pernah didapat pada diklat yang pertama, menurut Sala-mun, guru sasaran tetap memperoleh materi tersebut di diklat yang kedua. Sebab, masih banyak guru sasaran yang belum mengimplemen-tasikan cara pengajaran sesuai kurikulum 2013.

“Terutama bagi guru yang berusia lanjut. Mereka memi-liki daya serap dan ingat yang rendah terhadap materi yang diberikan,” ungkapnya.

Bahkan, setelah selesai di-laksanakan diklat pun, tidak sedikit guru yang menyontek dalam hal membuat RPP. Hal

ini pun cukup disayangkan-nya. Apalagi, RPP yang dicon-toh oleh guru tersebut belum tentu benar. “Tak jarang ada guru yang masih bingung dalam proses penilaian siswa karena RPP-nya merupakan hasil jiplakan,” tegasnya.

Meskipun demikian, tma-bah Salamun, pihaknya bisa memaklumi. Apalagi kuriku-lum 2013 ini dalam proses pengembangan.

“Tapi ada juga guru sasa-ran yang membuat RPP secara lengkap dan detail. Hanya saja prosentasenya masih kecil. Tapi itu tidak masalah, karena proses pelatihan akan terus dilakukan sampai tahun 2015 mendatang saat semua kelas di setiap jen-jang mulai menerapkan kuriku-lum baru,” ujarnya.

Salamun menambah-kan, untuk implementasi kurikulum 2014 tahun aja-

ran 2014/2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan meng-gandeng Dinas Pendidikan (Dispendik) provinsi dan ka-bupaten/kota. Dengan cara ini, diharapkan implementasi kurikulum baru berjalan se-makin baik.

Untuk diketahui, pada ta-hun 2013/2014 implementasi kurikulum 2013 dilaksana-kan terbatas, yakni untuk ke-las I dan IV jenjang SD, kelas VII SMP, dan kelas X SMA/SMK. Tahun 2014/2015 jum-lah kelas pelaksana kurikulum 2013 di tiap-tiap jenjang akan ditambah. Untuk SD ditambah dengan kelas II dan V, SMP ditambah kelas VIII, SMA/SMK ditambah kelas XI. Baru pada tahun ajaran 2015/2016 implementasi kurikulum 2013 dilakukan secara serentak dis-emua kelas. (ara)

NARKOTIKA

Polda Musnahkan Narkoba Senilai Rp 3 MiliarSURABAYA - Kepolisian

Daerah (Polda) Jawa Timur terus berupaya untuk mem-berantas peredaran narkoba di wilayah Jawa Timur. Salah satu langkahnya dengan me-musnahkan barang bukti narkotika sebanyak 12,04 kilo-gram senilai Rp 3 miliar.

Direktur Direktorat Re-serse Narkoba Polda Jatim, Kombes Pol Andi Loedianto di Mapolda Jatim, Selasa (26/11) mengatakan, sesuai dengan pasal 91 Ayat 2 UU 35/2009 tentang narkotika menyebut-kan barang sitaan narkotika yang berada dalam penyim-panan dan pengamanan peny-idik wajib dimusnahkan agar tidak terjadi penyalahgunaan.

"Barang bukti narkotika jenis sabu dan ganja yang di-musnahkan merupakan hasil tangkapan di Juanda yang juga bekerjasama dengan bea dan cukai Juanda," ungkap Andi.

Ia menjelaskan, narkoba sebanyak itu disita dari tiga tersangka yakni Yang Liu WNA asal China dan dua orang WNI bernama Sujarwo bin Tukul alias Jarwo asal Kediri dan Muh Fakih bin Muh Sofyan asal Karawang Jawa Barat.

Didampingi Kasubbid Pen-mas Bidang Humas Polda Jatim Kompol R Bambang Tjahjo B, ia mengatakan Sujarwo sudah tiga kali mengedarkan sabu-sabu

asal Malaysia dan akhirnya ter-tangkap di Bandara Juanda Surabaya pada 11 Oktober lalu. Sementara itu, tersangka Muh Fakih bin Muh Sofwan dari Karawang tapi kos di Kedung-baruk, Rungkut, Surabaya itu ditangkap di Pasar Mangga Dua, Jalan Jagir Wonokromo, Surabaya pada 23 Oktober lalu dengan barang bukti sebesar 10 kilogram ganja asal Aceh.

Jadi, totalnya ada 12,042 kilogram narkotika yang meli-puti 2,042 kilogram sabu-sabu dan 10 kilogram ganja yang

dimusnahkan, namun ada 10 gram sabu-sabu dan 50 gram ganja yang disisihkan untuk kepentingan laboratorium fo-rensik dan pembuktian dalam persidangan.

Menurutnya, penyitaan 12.042 gram (12,042 kilogram) itu berarti ada 48.168 jiwa yang berhasil diselamatkan. Itu karena satu gram narkotika umumnya dikonsumsi empat jiwa/orang, sehingga jumlah barang bukti itu diasumsikan bisa dipakai 48.168 orang.

Ia menambahkan para ter-

sangka dijerat dengan Pasal 111 (kepemilikan), 112 (kepe-milikan), dan 114 (menge-darkan) UU 35/2009 tentang Narkotika. Ancaman huku-mannya minimal empat tahun penjara dan maksimal huku-man mati atau seumur hidup.

Dalam pantauan dilapa-ngan pemusnahan yang di-lakukan di Mapolda Jatim ini disaksikan langsung oleh jaja-ran Bea Cukai Bandara Juanda, BNNP Jatim, Kejati Jatim, PN Surabaya, dan BPOM Sura-baya. (han)

han/koran madura

DIMUSNAHKAN. Pemusnahan barang bukti berupa narkoba senilai Rp 3 milyar dengan cara dibakar menggunakan alat milik BPNN di Polda Jatim.

BILATERAL

Kerjasama Jatim-Australia Tergantung PusatSURABAYA - Pemerintah

Provinsi Jawa Timur menung-gu sikap pemerintah pusat terkait kerja sama dengan Australia Barat menyusul ketegangan antara Indonesia dengan Australia akhir-akhir ini.

"Kami kan pemerintah provinsi, jadi menunggu apa kata pemerintah pusat. Kami tidak bisa bergerak lebih lanjut sebelum ada kepastian apapun keputusan dari pusat,"

ujar Gubernur Jatim Soekarwo kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa (26/11).

Pihaknya mengaku masih stagnan dengan kerja sama yang sudah terjalin selama ini. Pemprov Jatim sendiri memiliki sejumlah bentuk kerja sama dengan Australia Barat, seperti ilmu pengetahuan untuk atlet olah raga dan kerja sama per-dagangan untuk meningkatkan perekonomian.

"Di bidang olah raga di antaranya penerapan ilmu pengetahuan kepada atlet, apakah kakinya cocok untuk pelari atau pesilat, hingga ke teknis penanganannya. Kemu-dian, di bidang perdagangan salah satunya pembelian sapi," jelasnya.

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo sekali lagi menegaskan belum akan mengambil keputusan apapun karena bukan merupakan

kewenangannya. Ia akan selalu melihat perkembangan terkait hubungan Indonesia-Australia dan menunggu kebijakan atau perintah pemerintah pusat.

Di konfirmasi terpi-sah, Asisten Perekonomian Pemprov Jatim, Hadi Prase-tyo, mengaku masih terus memantau perkembangan hubungan diplomasi Indone-sia dengan Australia.

Selama ini, kata dia, hubungan Jatim dengan

Australia maupun dengan negara bagian, berjalan relatif baik dalam berbagai bidang perdagangan ekonomi, per-tukaran pelajar, dan pertu-karan budaya. Dalam bidang perdagangan, Australia masuk dalam 10 besar negara yang melakukan aktivitas ekspor impor untuk Jatim.

"Kami masih menunggu pemerintah pusat karena Pem-prov Jatim selama ini memiliki hubungan kerja sama dengan

Australia Barat. Bahkan, kami selama ini sudah berhubungan baik sejak 1984," ujar Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Jatim tersebut.

Sementara itu, Data Dinas Perindustrian dan Perdagan-gan Pemprov Jatim menye-butkan, sejauh ini neraca perdagangan antara Jatim dengan Australia mengalami defisit. Per Agustus 2013, ek-spor Australia ke Jatim sekitar lebih dari 960 Juta Dollar

Amerika Serikat.Sedangkan, impor Aus-

tralia dari Jatim lebih dari 530 Juta Dollar Amerika Serikat, sehingga masih ada defisit perdagangan sekitar 330 Juta Dollar Amerika Serikat.

Komoditas impor dari Australia antara lain berupa gandum, bahan kimia or-ganik, bahan makanan ternak, aluminium, olahan tepung, produk kimia, mesin dan be-berapa produk lainnya. (han)

Page 5: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO.0248 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

Pinjaman ini dilakukan dengan

skema Export Credit Agency melalui

lembaga asuransi Finnvera asal

Finlandia. Bunga pinjaman sebesar

1,39 persen dengan jangka waktu

pembayaran selama 7 tahun,”

Djarwo SurjantoDirektur Utama Pelindo III

han/koran madura

TERHAMBAT. Pembangunan jembatan Branjangan yang ditargetkan selesai tahun 2013 akan menjadi molor karena terhambat lahan seluas 960 m2 belum bisa dibebaskan.

Pembangunan Jembatan Branjangan Tak Sesuai Deadline

"Jika lahan ini tidak bisa dibebaskan, bukan mustahil pengerjaan yang sudah molor ini akan makin molor. Sampai sekarang ini memang belum ada kata sepakat soal harga ganti rugi," kata Sobri kepada wartawan.

Dirjen PU Bina Marga se-

betulnya juga sudah memikir-kan akses jalan untuk warga, imbas dari pembangunann jembatan ini. " Warga sudah dibuatkan akses jalan sendiri. Tidak perlu melewati jembat-an, " Imbuh Sobri.

Sobri menambahkan bahwa banyak pihak yang dirugikan

oleh molornya pembangunan jembatan. "Yang jelas.. tidak hanya masyarakat yang rugi, tapi kamipun rugi dengan mo-lornya kegiatan ini. Apalagi kontraktor mengeluarkan dana yang lebih besar akibat molorn-ya pembangunan jembatan." terang Sobri.

Saat ini tahap pembangunan jembatan yang menghubungkan Gresik dan Surabaya ini sudah sampai pada tahap pemasangan plat injak di sisi Surabaya.

Setelah itu, sekitar tang-gal 10 Desember 2013 akan dilakukan pengaspalan. Jika tidak ada halangan, akhir ta-hun ini jembatan Branjangan

sudah bisa dibuka dua arah. Proyek yang beberapa kali

molor ini, dikerjakan oleh 3 kontraktor, PT Pembangunan Perumahan, PT Gorip Nanda Guna dan PT Bangkit Lestari Jaya dengan nilai proyek Rp.66 Miliar.

Sementara itu, lamanya pembangunan Branjangan yang menjadi penghubung Tam-bak Osowilangun (Surabaya) dengan Gresik, turut disebut-sebut sebagai biang keributan antara ratusan pendekar silat gresik dan warga Tambak Os-owilangun Surabaya, di Bran-jangan Selasa (26/11).

Karena menjadi jalur utama Surabaya-Gresik non tol, jem-

batan Branjangan juga tidak bisa ditutup total. Saat ini pembangunan yang memasuki tahap finishing tersebut dibuka tutup secara bergantian.

"Tidak bisa kami menutup total, sebab kami juga mem-pertimbangkan akses warga, dan kepentingan masyarakat," tandas Sobri.

Seperti diketahui, terjadi tawuran antar pesilat dan warga Osowilangun Timur di sekitar Jembatan Branjan-gan. Peristiwa dipicu keribu-tan kecil antara para pesilat dengan penjaga portal Bran-jangan. Iring-iringan pesilat enggan dihentikan saat por-tal ditutup. (han)

SURABAYA – Proses pembangunan Jembatan Branjangan yang ditargetkan selesai pada tahun 2013 ini bisa jadi molor (lagi) jika tidak kunjung ada kata sepakat antara warga dan pihak Appraisal. Hal ini diungkap Pejabat Pembuat Komitmen Dirjen PU Bina Marga, Sobri, Selasa (26/11). Pengerjaan jembatan ini terhambat karena lahan seluas 960 m2 belum bisa dibebaskan.

KEKERASAN

Polisi Menyakiti SPGSURABAYA - Nuri Ang-

graini (24) warga Kedurus 4c no 8, Surabaya, melaporkan seorang oknum polisi yang bertugas di Pam Obvit Polda Jatim Bripda Gerizzi beserta mertuanya atas pengani-ayaan yang dilakukan terha-dap dirinya.

Kejadian 27 oktober 2013 sekitar pukul 17.00 WIB, saat dirinya pulang kerumahnya usai berbelanja. Korban di-bonceng yusuf beserta dua ponakan yang masih keci, menggunakan motor kawa-saki ninja, sesampai di Gang, korban tidak turun dari ken-daraan.

“Saya dan ponakan tidak turun, karena membawa ba-rang belanjaan dan selama ini banyak warga yang tetap menaiki motornya meski di depan jalan ada larangan menaiki kendaraan,” Terang Nuri

Mertua Gerizza saat itu langsung memarahinya sambil mencaci maki, ters-inggung dnegan caci maki tersebut, dirinya mendatangi rumah oknum polisi yang tidak jauh dari kediamannya, cekcok mulutpun tak ter-hindarkan sampai.

“Waktu cekcok, Gerizza, istri dan ibu mertuanya me-mukul saya, bahkan kepona-kan saya (Yusuf) kepalanya dibenturkan ketembok, setelah itu saya langsung lakukan visum dan melapor-kan kejadian ini ke Mapolsek karang pilang dan Propam Polda,” Lanjutnya saat akan memasuki gedung reskrim.

Sementara itu, kekerasan yang melibatkan anggota ke-polisian di Indonesia kerap terjadi. Seperti yang terjadi di Aceh misalnya, oknum polisi melakukan dua aksi kekerasan sekaligus, yakni terhadap wartawan dan war-ga sipil.

Oknum polisi AG me-lakukan pencekikan terha-dap wartawan media online The Globe Journal bernama Kaya Ali pada Jumat (1/11) dan Saf melakukan peng-keroyokan terhadap warga sipil atas nama Jasadi (55), warga Desa Rambong Cut,

Kecamatan Seunangan, Na-gan Raya pada Jumat (1/11).

Selain itu, seorang pela-jar tewas diduga karena di-aniaya oknum polisi. Korban bernama Reza Eka Wardana (16), siswa SMA Dominikus Wonosari, Jogjakarta. Reza sempat dirawat di ruang ICCU-IMC RS Bethesda, Yog-yakarta sebelum menghem-buskan nafas terakhir. Reza dianiaya oknum polisi saat malam takbiran Idul Adha, Kamis (25/10). Ketika itu, Reza tengah melintas di ja-lan yang tengah dijaga polisi di sisi selatan Alun-alun Wonosari.

Sementara itu, di Situ-bondo seorang onkum polisi menganiaya istrinya. Khoirunisa (20), warga Desa Pokaan, Kecamatan Kapon-gan, melaporkan suaminya sendiri S ke Mapolres Situ-bondo karena dianiaya hing-ga mengalami luka lebam dibagian wajah dan diting-galkan di pinggir jalan, Senin (14/10).

Kekerasan dalam rumah tangga ini terjadi saat di rumah korban sedang men-gadakan pengajian untuk mendoakan orang tuanya yang sedang menunaikan ibadah haji. Sepulangnya para undangan, korban dan suaminya terlibat cekcok mulut hingga berakhir de-ngan pemukulan yang men-gakibatkan wajah Khoirunisa mengalami luka lebam diba-gian matanya.

Tersangka sempat meng-ajak korban berobat ke Puskesmas Prajekan, namun ditengah perjalanan, kem-bali terjadi pertengkaran. Korban kembali dipukul dan di sulut putung rokok. Ke-mudian oknum polisi terse-but menurunkannya di per-tigaan Kapongan.

Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, terlapor yang tak lain adalah suami kor-ban terbukti melakukan KDRT dan dijerat UU 23 Ta-hun 2002 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga de-ngan ancaman paling lama 5 tahun penjara.(ddy)

KERUSUHAN TAMBAK LANGON

Polrestabes Tetapkan 3 Pelaku Kerusuhan SURABAYA - Polrestabes

Surabaya telah menetapkan tiga tersangka kerusuhan yang melibatkan warga Tam-bak Langon dan perguruan silat dari SH Teratai yang terjadi Selasa(26/11). Ketig-anya berinisial S dan Tw dari SH teratai dan CR, dari warga setempat.

Kejadian ini bermula dari adanya rombongan perguruan pencak silat SH Teratai yang habis melakukan kegiatan di daerah Gresik, mereka berjalan bergerombol menjadi tiga regu, regu pertama yang melewati kawasan tersebut, sudah ada gelagat kurang baik hingga membangunkan warga yang sudah tidur.

Rombongan kedua yang jumlahnya jauh lebih ba-nyak, langsung melakukan

penyerangan, hingga pertika-ian Tidak terhindarkan, dari perguruan tersebut, langsung menyerang warga dengan batu dan benda keras lainnya, sampai pihak kepolisian da-tang melakukan pengamanan.

“Kami telah melakukan pemeriksaan secara mara-thon, 27 orang dari perguruan silat dan 10 orang dari warga setempat, dari hasil pemerik-saan, telah mengerucut ketiga nama yang telah menguatkan unsur penahanan," terang Ka-polrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta.

Guna mencegah bentrok susulan, Setija mengharap agar kedua belah pihak sama-sama menahan diri.

“Kami berharap dari kedua belah pihak, agar menahan diri, mari serahkan masalah

ini kepihak kepolisian, karena kami sudah melakukan upaya hukum, agar hal tersebut tidak lebih meluas,berikan kepercayaan pada Polrestabes Surabaya, karena kami sudah melakukan upaya hukum, agar hal tersebut tidak mengem-bang lebih luas,” ujarnya.

Sementara itu, pihak perguruan silat SH Teratai menyatakan bahwa pertikaian dipicu oleh warga, bukan ang-gota perguruan silat.

"Kami tidak memungkiri bahwa anggota perguruan kami terlibat pertikaian de-ngan warga Tambak Langon, namun anggota kami malaku-kan perlawalanan karena mereka memicu terlebih da-hulu," Terang juru bicara dari SH Teratai Maksum Rosiadin, Maksum Rosiadin.(ara)

ari armadianto/koran madura

USAI JALANI PEMERIKSAAN. Anggota perguruan SH teratai usai menjalani pemeriksaan di Gedung Reskrim Polrestabes Surabaya, Selasa (26/11).

KERUSUHAN LAMONGAN

Terdakwa Menyangkal Dirinya Anggota FPI

SURABAYA - Muhammad Faruq dan Muhammad Anshori dua terdakwa pelaku kerusuhan Lamongan membantah dirinya anggota Front Pembela Islam (FPI). Hal itu diungkap dua ber-saudara ini di depan Majelis Hakim PN Surabaya, Selasa (26/11). Terdakwa Faruq menyangkal bila kerusuhan yang terjadi di desa Gua Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan itu dilakukan massa dari Ormas Front Pembela Islam (FPI).

“Mereka bukan dari FPI tapi dari teman-teman saya dan warga yang simpati terhadap saya,” ujar Faruq saat ditanya Ketua Hakim Musthofa dalam persidangan.

Faruq menambahkan bahwa peristiwa kerusuhan itu ter-jadi pada hari Senin (12/8) sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu Faruq bersama Kusairi sedang duduk-duduk membicarakan jua beli tanah di Desa Gua Kecamatan Paciran. Tiba tiba, ada sekelompok warga yang menyerang rumah Pak Zein, dan me-lukai istri Zein.

“Usai menyerang rumah Zein, Ada massa 50 orang yang hendak menyerang rumah saya. Ada kata kata dari lawannya dengan mengatakan pateni pisan wae (bunuh saja sekalian) sambil mengulang-ulang. Saya pun melarikan diri ke atas gunung, lalu menghubungi terdakwa Anshori dan teman-temannya untuk menyelamatkan anak semata wayang saya yang berusia 3 tahun,” terang Faruq.

Menjawab pertanyaan hakim terkait motif dibalik pe-nyerangan rumah Zein, terdakwa Faruq mengakui bahwa warga menyerbu rumah Zein lantaran ada yang dibacok Zein yakni Ifen. “Saya dikira menjadi pimpinan Zein yang diang-gap tidak bertanggung jawab terhadap kejadian itu,” ungkap Faruq menambahkan.

Sementara terdakwa Anshori, mengaku dirinya dihubun-gi terdakwa Faruq untuk dimintai tolong menyelamatkan anaknya. Namun ditengah perjalanan, terdakwa bertemu dengan kelompok korban. “Karena kalah banyak massa, ter-paksa saya mundur sambil mencari sesuatu untuk bela diri untuk menyelamatkan keponakan saya,” terangnya.

Diakhir keterangannya, terdakwa yang merupakan adik-kakak ini mengaku menyesal. Bukti penyesalan itu telah ditu-angkan dalam surat perdamaian. “Kami sudah damai di Polda Jatim dan suratnya sudah kami tanda tangani,” ungkap kedua terdakwa.

Seperti diketahui, bentrok antara sejumlah masa yang diduga anggota FPI dan warga berawal dari hal sepele. Pada malam Lebaran, tepatnya Rabu malam (07/8), puluhan orang pawai keliling kampung dengan takbiran menyambut hari raya. Di saat bersamaan di Jalan Raya Blimbing, Paciran, juga tengah digelar malam takbiran, yang diantaranya diikuti se-jumlah pemuda, organisasi kemasyarakatan dan anak-anak kampung, dari beberapa desa di Kecamatan Paciran dan Ke-camatan Brondong.

Di antara kerumunan itu, terdapat belasan anak-anak muda duduk-duduk di pinggir Jalan Raya Blimbing, tak jauh dari ada rental play station (PS) yang dikelola Eko. Tak berapa lama, ada rombongan yang diduga anggota FPI, lewat di Jalan Raya Blimbing. (ddy)

PERJANJIAN PINJAMAN

Pelindo III Menerima Rp 1,2 Triliun

SURABAYA - PT Pelabu-han Indonesia III (Persero) atau Pelindo III memper-oleh pinjaman asing sebesar USD 121 juta (sekitar Rp1,2 Triliun) dari Credit Suisse dan Deutsche Bank Cabang London, Inggris. Dana itu akan digunakan untuk pem-biayaan pengadaan 10 unit Ship to Shore Crane (STS) dan 20 unit Automated Stacking Crane (ASC). Kedua alat itu dibuat oleh Konec-ranes, perusahaan alat berat asal Finlandia dan akan di-operasikan di Terminal Teluk Lamong, Surabaya.

“Pinjaman ini dilakukan dengan skema Export Credit Agency melalui lembaga asur-ansi Finnvera asal Finlandia. Bunga pinjaman sebesar 1,39 persen dengan jangka waktu pembayaran selama 7 tahun,” jelas Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto pada acara jumpa pers di Hotel JW. Mar-riott, Selasa (26/11).

Penandatanganan perjan-jian pinjaman itu sendiri telah dilakukan oleh pihak Pelindo III dan bank pada 30 Agustus 2013 lalu. Sementara perjan-jian pengadaan 10 unit STS dan 20 unit ASC dilakukan oleh Pelindo III dan Konec-ranes pada 1 Maret 2013.

Alat yang dipesan oleh Pelindo III dari Konecranes sudah mulai dikerjakan dan akan datang secara bertahap mulai Januari 2014 mendata-ng. Dimulai dari 10 unit ASC yang datang dalam bentuk komponen yang selanjutnya akan dirakit di Indonesia dan dilanjutkan dengan kedatan-gan 5 unit STS secara utuh.

“Sepuluh unit ASC dan lima unit STS lainnya akan dikirim pada tahun 2016 men-datang setelah Terminal Teluk Lamong tahap kedua selesai

dibangun,” tambahnya.Sementara itu Direktur

Komersial dan Pengemban-gan Usaha Pelindo III Hu-sein Latief mengatakan alat yang digunakan di Terminal Teluk Lamong menggunakan teknologi ramah lingkung-an. Hal itu menyusul konsep pelabuhan ramah lingkung-an (green port)yang dikam-panyekan oleh Pelindo III.

Sebagian besar alat yang digunakan di Terminal Teluk Lamong akan menggunakan tenaga listrik. Demikian halnya dengan STS dan ASC yang diproduksi oleh Konec-ranes.

Lebih lanjut Husein men-gungkapkan bahwa Termi-nal Teluk Lamong dibangun dalam beberapa tahapan. Tahap pertama dibangun se-luas 38,8 hektar dan akan di-operasikan tahun 2014, disu-sul kemudian tahap kedua dengan luas total mencapai 50 hektar pada tahun 2016, dan akan terus dibangun hingga mencapai luas 386,12 hektar. (ara)

Page 6: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO.0248| TAHUN II6 PROBOLINGGO

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu tokoh aga-ma Kabupaten Probolinggo, Ustad Aang Maskuri, Selasa, (26/11). Menurutnya ,men-inggalnya Nurul Qomar (17)

Kelas II Jurusan Ilmu Peng-etahuan Sosial (IPS) tersebut, dirinya sangat prihatin. Sebab dia meningal diduga karena keracunan akibat minuman supleman yang di campur

dengan bahan minuman lain-nya yang berakibat korban keracunan.“Ini perlu untuk disikapi oleh pihak polres apakah meningalnya karena minuman keras atau bahan narkoba,” ujarnya.

Ia menambahkan, kalau saat ini di kalangan pesant-ren sudah mulai dirasuki oleh barang-barang haram sejenis narkoba. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka ini bentuk pencorengan citra pesantren.”Jadi Polres harus melakukan upaya tes urine

keberbagai pondok pesantren, sehingga budaya tersebut bisa terhapus,” jelas Ustad Aang Maskuri.

Ustad Aang Maskuri, ber-harap pihak polres dalam ope-rasi tes urine sudah dilaku-kan dan menemukan santri yang positif mengkonsumsi narkoba.”Maka jangan segan-segan untuk ditindak sesuai dengan aturan perundang-un-dangan yang berlaku. Karena Minuman keras dan narkoba jelas dilarang oleh negara dan agama,” terangnya.

Sementara itu, Kasat Reskoba Polres Probolinggo,

AKP Didik Sumardi, menang-gapi atas usulan salah satu tokoh agama tersebut. Menu-rutnya pihaknya akan bertin-dak untuk melakukan tes urine bagi santri dikalangan pondok pesantren, jika hal tersebut sudah mendapat-kan persetujuan dari Badan Narkotika (BNK) Kabupaten Probolinggo.

“Jika itu memang dianggap penting maka segera melaku-kan koordinasi dengan BNK. Maka kami akan melaksana-kannya,” pungkasnya (fud).

Santri Ponpes Perlu Dilakukan Tes UrineKarena Narkoba Sudah Banyak Beredar di Kalangan Masyarakat PROBOLINGGO - Meninggalnya salah satu santri pondok pesantren di Kecamatan Paiton menimbul-kan keprihatianan di kalangan tokoh agama setem-pat. Sehingga diharapkan Polres Probolinggo untuk bertindak tegas untuk melakukan tes urine kepe-santren yang ada di Kabupaten Probolinggo. Sementara itu,

Kasat Reskoba Polres Probolinggo, AKP Didik Sumardi, menanggapi atas usulan salah satu

tokoh agama tersebut.

PROBOLINGGO – Polres Probolinggo Kota menangkap satu pemuda yang terlibat tawuran dan terbukti meng-gunakan senjata tajam. Akibat tawuran tersebut, dua pelajar SMK Negeri I Sumberasih Ka-bupaten Probolinggo, yakni Juni Hariyono (20) dan Hendi Sulistio Kusuma (15), terkena sabetan senjata tajam.

“Kedua korban harus men-dapatkan perawatan di Ru-mah Sakit Dr. Moh.Saleh Kota Probolinggo dan Rumah Sakit Saiful Anwar Malang sete-lah dirujuk dari RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo,”ujar

Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Iwan Setiawan, kepada sejumlah wartawan, Selasa (25/11).

AKBP. Iwan Setiawan mengungkapkan, satu orang yang ditangkap yakni RH (24) warga Desa Ambulu Kecama-tan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Pelaku terbukti membacok korban dengan se-bilah celurit.

Motif yang dilakukan pelaku pengroyokan, be-rawal Jum’at (22/11) sekitar pukul 16.00 WIB di lokasi ke-jadian, tepatnya di SMK Neg-eri I Sumberasih. Ketika itu

kelompok NW dan SY meng-endarai sepeda motor dengan menghidupkan knalpot brong berkali-kali, hingga kelompok WM kemudian menegur mere-ka, dan langsung memukuli SY karena memberikan teguran.

Karena tidak terima, kelompok SY memanggil teman-temannya ke lokasi SMKN I Sumberasih. Seke-tika itu langsung terjadi tawuran yang membawa kor-ban Juni Hariyono terkena bacokan hingga robek lengan kanannya,dan Hendi Sulis-tio Kusuma yang mengalami robek di tulang punggung be-

lakang. Mendengar kejadi terse-

but, selanjutnya petugas langsung mendatangi lokasi untuk mencegah agar tidak terjadi tawuran lagi, namun pelaku pembacokan berhasil melarikan diri. Beruntung de-ngan kesigakan aparat Polres Probolinggo Kota pelaku da-pat ditangkap.

“Atas perbuatan itu, pelaku dikenakan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang Pen-geroyokan dengan ancaman hukuman lima tahun pen-jara.,” pungkas AKBP.Iwan Setiawan.(hud).

DITANGKAP, Pelaku harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di Mapolres Probolinggo Kota

TAWURAN

Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan

PROBOLINGGO – Meski terus mendapatkan penola-kan dari sebagian warga di Desa Kalianan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Proboling-go, pihak Pemkab Proboling-go melalui Dinas PU Cipta Karya tetap akan melanjut-kan proyek Sistem Penye-diaan Air Minum (SPAM). Proyek itu akan menyedot air dari Air Terjun Darungan.

“Itu proyek dari pu-sat. Pelaksanaan tender proyeknya juga dilakukan pusat. Kita hanya kebagian lokasi pembangunan proyek. Toh, itu bertujuan untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat untuk keperluan sehari-hari. Ini berkaitan de-ngan hidup manusia,” kata Kepala Dinas PU Cipta Karya Prijono, Selasa (26/11).

Ditambahkan, total proyek tersebut dianggar-kan mencapai Rp 98 miliar. Pemberian bantuan dari

pusat, akan diberikan ber-tahap. Untuk tahap awal, Kementerian PU telah men-ganggarkan Rp 17 miliar. Jika proyek itu lancar dan berlanjut, akan ditambah lagi Rp 17 miliar, dan pihak SDA akan mengucurkan bantuan Rp 20 miliar.

Diketahui, warga meno-lak proyek air bersih tersebut karena khawatir air dari sum-ber itu bisa habis tersedot sehingga warga sekitar kesu-litan mendapatkan air bersih. Hingga kini sudah tiga kali warga Kalianan menghalang-halangi pekerja proyek SPAM. Para pekerja tidak berkutik ketika dihentikan sejumlah warga kemudian diminta pu-lang.

Karena para tukang dice-gat warga Kalianan, proyek SPAM di lokasi Air Terjun Darungan dihentikan. Tetapi proyek SPAM berdana APBN senilai sekitar Rp 12 miliar

itu tetap dilanjutkan di ka-wasan lain. Sejumlah pekerja tetap melanjutkan pemasan-gan pipa-pipa air bersih di sepanjang jalan menuju air terjun di lereng Gunung Ar-gopuro.

Sebenarnya Pemkab Probolinggo melalui Di-nas Pekerjaan Umum (DPU) Cipta Karya sudah meyakin-kan warga Kalianan, hanya sebagian kecil air bersih yang bakal dialirkan melalui pipa-pipa ke desa-desa di kawasan bawah di Kecama-tan Krucil.

Tidak sebatas menolak, warga juga menyarankan agar Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Probolinggo mencari sum-ber air lain di Kecamatan Krucil. Bukan menyedot air yang bersumber dari Air Ter-jun Darungan, yang debitnya mengecil di musim kemarau.(hud).

AIR MINUM

Proyek SPAM Tetap Berlanjut

PROBOLINGGO - Pemili-han Kepala Desa (Pilkades) Kabupaten Probolinggo se-cara serentak akan dilak-sanakan sudah dekat, yakni Kamis 28 November 2013 mendatang. Namun menjel-ang pelaksanaan tersebut, pihak Polres Probolinggo menggelar operasi miras.

Menurut, Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro, hal itu dilaksana-kan untuk menekan peredar-an miras serta bahaya yang akan ditimbulkannya, karena itu Polres Probolinggo selalu melaksanakan operasi secara rutin terhadap peredaran mi-ras.

Hal tersebut dilaksana-kan, mengingat bahaya yang ditimbulkan apabila dikom-sumsi masyarakat dapat membahayakan kesehatan serta tidak menutup ke-mungkinan dapat menimbul-kan korban jiwa.

“Apalagi Kabupaten Probolinggo akan menggelar Pilkades secara bersamaan, hal ini juga perlu dilakukan untuk menekan hal-hal yang tidak diinginkan bersama,” katanya.kepada wartawan, Selasa (26/11).

Menurutnya, menjel-ang pesta rakyat dalam me-nentukan kepala desanya tersebut, peredaran miras di Probolinggo semaksimal mungkin untuk di berantas. Karena pihaknya mengha-watirkan peredaran miras dalam pilkades juga bisa memperkeruh situasi dan kondisi acara tersebut.

“Jika warga yang meng-konsumsi miras menjeleng pilkades ini akan mengaki-batkan situasi desanya akan menjadi tidak kondusif dan

justru akan mengganggu kamtibmas daerah itu,”jelas AKBP. Endar Priantoro.

AKBP. Endar Prian-toro, menghimbau kepada masyarakat agar secara ber-sama-sama dengan pihak kepolisian untuk melaku-kan upaya pemberantasan peredaran miras. Sehingga daerahnya bisa mencip-takan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polres Probolinggo.

Dia menambahkan, yang paling terpenting menjelang maupun setelah pilkades serentak digelar. “Razia ini akan dilaksanakan selama tiga hari sebelum pilkades dilaksanakan,” terangnya.

Selama ini anggotanya sudah disebarkan di berba-gai desa yang melaksanakan Pilkades.”Jauh-jauh hari kita sudah melakukan patroli ke berbagai desa, biar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,”pungkas AKBP. Endar Priantoro.

Sedangkan Pilkades yang akan dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Probolinggo, se-banyak 61 Desa yang tersebar di 22 Kecamatan. (fud)

MENJELANG PILKADES

Polres Gencar Operasi Miras

PROBOLINGGO - Sebuah kuburan milik warga Kelura-han Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo mengeluarkan asap. Tak ayal, kejadian aneh dan langka itu membuat warga sekitar geger. Mendengar ada sebuah kuburan mengeluarkan asap, ratusan warga langsung me-nyemut mendatangi areal pekuburan yang berada di ten-gah pesawahan itu.

Warga yang datang tidak hanya berasal dari warga se-tempat, namun juga banyak warga dari kelurahan lain mendatangi kuburan terse-but. “Dari dalam kuburan itu keluar asap putih,” tutur war-ga sekitar, Misnamo kepada

wartawan, Selasa (26/11). Beberapa warga yang men-

datangi pekuburan itu menje-laskan, asap yang keluar dari kuburan tersebut terjadi sejak Senin (25/11) malam seki-tar pukul 18.00 wib. Melihat kepulan asap putih yang ke-luar dari dalam tanah kuburan itu, wargapun langsung geger. Bahkan, kabar itu begitu ce-patnya langsung tersebar ke-mana-mana.

Bahkan, hingga pagi kema-rin, warga masih berdatangan untuk melihat secara dekat tentang ada sebuah kuburan yang dikabarkan mengeluar-kan asap itu. “Tadi pagi masih mengeluarkan asap, sekarang asapnya sudah hilang,” terang

warga lainnya, Maimun. Maimun menceritakan,

dirinya mengaku tidak tahu kuburan yang mengeluarkan asap putih itu milik siapa. Namun, dirinya yakin jika kuburan itu milik warga se-tempat. “Saya tidak tahu itu kuburannya siapa. Yang jelas kuburan itu milik warga sini,” terang dia.

Selain kuburan itu menge-luarkan asap, warga juga merasakan keanehan lain. Air comberan sisa hujan kemarin terasa hangat. Hangatnya air comberan sisa hujan itu dira-sakan oleh warga saat menda-tangi lokasi pekuburan.

“Saya datang kesini, hanya untuk mencari obat. Siapa tahu, air hangat yang keluar itu bisa menyembuhkan tu-buh yang terasa pegal dan linu,”ujar Arbaina, warga Ja-lan KH.Hasan Genggong Gg. Ky.Jawis Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Kanigaran.

Melihat fenomena aneh tersebut, ada sebagian warga yang percaya dengan ke-jadian itu. Namun ada juga warga yang tidak percaya. Ketidak percayaan sebagian warga itu menganggap jika keluarnya asap tersebut di-akibatkan adanya masa listrik yang kebetulan di dekat tanah kuburan itu terdapat tiang saluran listrik. “Keluarnya asap itu saya kira berasal dari

masa listrik itu,” kata warga lainnya yang mengaku berna-ma Muhammad.

Melihat kejadian itu, Mu-hammad menyimpulkan bu-kan sebuah fenomena aneh. Melainkan karena warga sendiri yang membesar-be-sarkan kejadian itu sehingga membuat warga banyak ber-datangan. Bahkan, warga yang berdatangan itu, tidak hanya kalangan orang deasa, mel-ainkan juga banyak anak-anak yang datang untuk melihat kabar kejadian aneh itu dari dekat.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Proboling-go, Ir.Budi Krisyanto, Msi langsung terjun kelokasi un-tuk melihat air hangat yang keluar dari comberan di area pemakaman umum milik war-ga Jrebeng Lor itu. Setelah di-lakukan pengecekan, ternyata air itu suhunya sampai 70 de-rajad melebihi air biasa.

“Sesuai Standar Ope-rasional Prosedur (SOP), BLH akan mengambil sample air untuk dilakukan pengujian di-laboratorium. Hasilnya nanti kita akan publikasikan, agar tidak terjadi keresahan diten-gah-tengah masyarakat. Sece-patnya kita akan memastikan sumber air tersebut,”pungkas mantan Kepala Bappeda Kota Probolinggo ini.(ugi).

KEJADIAN ANEH

Kuburan Keluar Asap

PROBOLINGGO - Dengan digelarnya pemilu legislatif (pileg) pada 9 April 2014 mendatang, justru membawa berkah kepada para pengusaha percetakan. Karena ban-yak percetakan yang didatangi oleh calon legisatif untuk memesankan media sosial-isasinya.

Seperti yang dikatakan Yudi (35) salah satu pengusaha percetakan di Kabupaten Probolinggo, menjelang pileg dirinya merasa banyak diuntungkan. Menjelang pesta rakyat tersebut banyak caleg yang memesan order pada dirinya.“Dibandingkan dengan bulan kemarin jauh lebih banyak sekarang,” ka-tanya, Selasa (26/11).

Menurutnya, dengan banyaknya caleg yang memesan order justru berpengaruh ke-pada omset yang diperolehnya. Dia mengata-kan bisnis percetakan sekarang sudah banyak saingan. Sehingga yang menjadi incaran caleg sekarang, yakni masalah kualitas dan harga.“Kalau harganya murah dan kulitasnya bagus yang jelas caleg akan tertarik untuk

pesan,” terang Yudi.Jenis pesanan caleg yang diterimanya

kata Yudi, sangat beragam mulai yang pesan Baliho, banner, stiker dan kalender. Tetapi yang paling dominan order yang diterima sekarang, yakni pesanan stiker dan kalender. Untuk pemasangan ban-ner dan baliho caleg sudah diatur undang undang dalam pemasangannya.“Jadi kalau stiker dan Kelender untuk pemasangan-nya tidak dibatasi yang penting tidak dibatasi,”tandasnya.

Sementara itu, salah satu caleg Gerindra DPRD Kabupaten Probolinggo Dapil 3, Edi Santuso membenarkan kalau dirinya seka-rang sudah mulai melakukan sosialisasi, baik secara individu maupun secara media sosial-isasi. Yang paling banyak dilakukan dalam pengenalan dirinya menggunakan media stiker.“Stiker merupakan media yang paling efektif dan efisien dalam upaya sosialisas-inya. Karena stiker bisa dipasang dirumah-rumah,” katanya.(fud)

MEDIA SOSIALISASI

Percetakan Dibanjiri Order Caleg

Page 7: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO. 0248 | TAHUN II 7OPINI

salam songkem

Skenario Kebijakan

Tiap ada pemimpin baru, selalu ada kebijakan baru pula. Ini sudah biasa terjdi di negara mana pun, ter-masuk juga di Indonesia. Meskipun pemimpin yang

dihasilkan pemilu 2014 mendatang diperkirakan akan dihadapkan pada warisan masalah negara, namun masih diharapkan dapat membuat kebijakan-kebijakan poten-sial yang membawa perbaikan di negeri ini, terutama di sektor ekonomi.

Permasalahannya, perekonomian Indonesia meski-pun emagenya tampak baik di mata negara-negara di dunia, namun sebenarnya perekonomian Indonesia mengalami multi krisis. Tidak hanya terjadi krisis de-fisit jasa, juga terjadi defisit perdagangan. Tidak hanya itu, kontribusi politik pun mengalami defisit.

Defisit-defisit tersebut membuat perekonomian Indonesia terpuruk. Bahkan APBN yang menjadi in-strumen pemerintah tidak bisa diharapkan. Semua itu terjadi diduga karena dipengaruhi oleh kebija-kan pemerintah yang seringkali tidak tepat, sehingga berdampak tidak baik.

Kebijakan di sektor ekonomi selama ini tidak ber-pengaruh signifikan terhadap pengurangan angka pen-gangguran di Indonesia. Pengangguran di negara ini masih sangat tinggi dan belum terentaskan. Padahal pengangguran merupakan sumber penyebab terjadi-nya kemiskinan. Sehingga dapat dipastikan apabila pengangguran tinggi, maka angka kemiskinan juga tinggi.

Kebijakan pemerintah juga seringkali mengor-bankan rakyat. Salah satunya penaikan harga BBM yang berimplikasi pada melejitnya harga berbagai barang niaga di pasaran. Namun di sisi lain, nilai tukar rupiah makin memiriskan. Ini juga menjadi permasalahan yang makin memperkeruh kondisi ril Indonesia. Makin diperparah lagi dengan hutang luar negeri, menurut data Bank Indonesia, pada Agustus 2013 ULN telah mencapai USD 257.30 miliar.

Terus kemana dana dari hutang-hutang tersebut mengalir, ini juga menjadi masalah lain yang masih terus diburu rakyat Indonesia, namun pemerintah tampaknya menutup-nutupinya.

Oleh karena itulah, pemerintahan yang baru pasca pemilu 2014 mendatang, akan menghadapi rentetan permasalahan warisan pemerintahan sebelumnya tersebut. Sehingga pemerintahan yang baru nanti di-harapkan bisa menskenario kebijakan pemerintah agar permasalahan yang telah ada itu terselesaikan dan tidak ditambah dengan permasalahan yang baru. (*)

Semangat Guru

Ada perbedaan yang mendasar antara guru di era lalu dan saat ini. Guru di era terdahulu, masih sempat menyemburatkan keikhlasan untuk men-

didik anak yang menjadi tanggung jawabnya untuk mencerdaskan bangsa. Mereka berdiskusi sesama guru, bertukar pengalaman dan menimba ilmu agar pembelaja-ran dimengerti kemudian diaplikasikan peserta didiknya.

Saat ini, guru lebih banyak dijumpai berdisku-si soal sertifikasi yang dicapainya tetapi belum bisa dinikmatinya sebab tersandung birokrasi. Dialog soal kependidikan di sesama guru hari ini, seakan-akan menjadi sesuatu yang langka. Substansi sertifi-kasi sebagai label kompetensi guru melenyap karena substansi sertifikasi guru justru terletak pada uang yang seharusnya mereka dapatkan pasca kelulusan-nya sebagai guru bersertifikasi.

Fakta berikutnya, guru bersertifikasi lebih banyak yang lulus secara simbolik. Sedang dari sisi profetik, guru bersertifikasi dengan yang belum bersertifikasi nyaris tanpa beda. Kompetensi guru bersertifikasi se-perti seorang pemain sinetron yang berakting dalam dunia sinematografi yang kejar tayang. Sebenarnya, pemerintah tidak butuh kepada guru dengan species seperti ini, yang hanya mengejar shooting dengan lupa berakting dengan mengabaikan seni peran.

Namun demikian, masih banyak guru yang meny-adari sertifikasi dan kompetensinya. Tetapi jika dihi-tung, frekuensi antara yang kompeten dan yang tidak memiliki kompetensi, jelas angkanya jomplang. Oleh karena itu, pemerintah perlu mempertimbangkan kembali sertifikasi dengan model yang seperti hari ini adanya. Jika dana sertifikasi harus diberikan di masa yang akan datang, pemerintah perlu mem-baginya kepada guru swasta yang tidak dianggar-kan APBN. Sebab, guru PNS sudah jelas dianggarkan APBN pada setiap awal bulan.

Pemerintah harus legawa mendapat kritikan yang membangun dari masyarakatnya. Mengacu kepada layanan masyarakat yang diperagakan kalangan bi-rokrat dan swasta, sejauh ini angka layanan publik yang lebih baik dimiliki swasta. Maka tidak heran se-kolah swasta yang dianggap favorit menjadi jujukan walisiswa dengan konsekuensi harus membayar ma-hal. Tetapi standarisasi dan kompetensi yang diban-gun sekolah swasta berout put lebih baik.

Lebih dari itu, pemerintah harus menyadari pena-nganan pendidikan tidak mungkin hanya dilakukan pemerintah. Memang, saat ini lembaga pendidikan khususnya pada level SD lebih banyak negeri. Tetapi pada ranah kualitas, dari sekian banyak sekolah ne-geri hanya beberapa saja yang layak. Ini berbeda de-ngan sekolah swasta khususnya di perkotaan yang jumlahnya sedikit tetapi dengan kualitas yang me-madai. Selain itu, peninjauan dana sertifikasi pada guru PNS sudah bisa dipastikan mengurangi beban negara di mana sebagian dana sertifikasi dengan cara ngutang. Mungkin pemerintah dalam hal dana sertifikasi ini sedang berpolitik, tetapi tentu saja harus dicarikan formulasi yang jauh lebih baik. (*)

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Endra Franata (Kepala), Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Kembalikan Politik ke Khittahnya

Suramadu Jembatan Kapitalisme

Kata politik berasal dari bahasa Yunani, yakni “polis” yang ber-arti kota. Kemudian istilah

tersebut diartikan sebagai seni untuk menata kota. Dan masih banyak lagi istilah-istilah yang digunakan untuk menjelaskan arti politik itu sendiri. Namun, dari keseluruhan intinya sama: seni untuk menata suatu negara atau bangsa.

Nah, jika politik itu kotor, sesung-guhnya yang kotor adalah pelakunya. Socrates pernah menagatakan bahwa sistem demokrasi tidak akan cocok diterapkan dalam suatu negara se-lama negara tersebut mayoritas pen-duduknya masih terbelakang. Dari sini dapat disimpulkan bahwa sebaik apa-pun suatu sistem itu, jika pelakunya tidak baik, maka sistem tersebut tidak akan memberikan kemanfaatan.

Begitu juga politik, jika politik dipenuhi orang-orang tidak betang-gungjawab, maka ruasaklah negara tersebut. Dengan kata lain, politik membutuhkan orang baik, sehingga hakikat politik yang sesungguhnya—menata negara—dapat berjalan. Oleh sebab itu, politik harus di kemablikan ke khittahnya. Pertama, politik butuh orang baik. Dalam babarapa dekade terakhir ini puluhan, ratusan, bahkan jutaan orang terobsesi untuk berpoli-tik dengan membonceng parpol ter-tentu. Namun, mereka hanya menjadi politisi dalam takaran julukan saja, bukan politisi yang mempunyai niat mengabdi dan memeperjuangkan ke-sejahteraan bersama. Tak heran jika banyak politisi yang sudah menjadi pemimpin negeri banyak menyeleng-kan kekuasaan. Hal ini karena sema-ngat untuk menjadi politisi bukanlagi menperjuangkan kesejahteraan, me-lainkan untuk mendapatkan kekua-saan. Sungguh ironis, bukan?

Oleh seabab itu, politik membu-tuhkan orang-orang baik yang rela miskin karena memperjuangkan kes-ejahteraaan rakyatnya. Politisi model seperti ini dapat kita temukan pada zaman dahulu. Kita perbah memi-liki pemimpin atau politisi yang luar biasa, mereka rea berkorban bahkan mati untuk memperjuangkan rakyat-nya. Diantara politisi itu adalah Bung Karno, Bung Hatta, M Natsir, Soepomo dan masih banyak lagi. Namun, saat ini kita defisit sosok politisi seperti mereka. Yang ada, politisi saat ini re-laberjuang demi diri sendiri dan kelu-arga mereka. Hal ini tidak bisa diban-tah lagi, sebab realita di lapangan begitu kentaranya mempertontonkan perilaku mereka. Korupsi, suap dan sejenisnya menjadi “pekerjaan tetap”, bahkan lembaga KPK seolah-olah kualahan dalam mengunggap satu-persatu—mulai dari kelas teri hingga kelas kakap.

Kenyataan bahwa moyoritas kursi politisi diduduki “orang jahat” bukan berarti membuat kita manjadi pesi-mistis. Sikap optimis harus selalu ter-tanam dalam sanubari kita, kita yakin bahwa dari sekian juta politisi di nege-

ri ini pasti masih ada sosok yang pedu-li terhadap kemajuan dan kesejahtera-an bangsa Indonesia. Mungkin saat ini belum muncul kepermukaan, tapi bukan berarti tidak ada, pasti ada. Jika aspek poltik masih dikuasi “mafiokra-si”, maka selama itu pulan kemajuan dan kesejahteraan bangsa akan stag-nan. Inilah signifikansi politik itu membutuhkan orang-orang baik—untuk bertarung malawan kejahatan yang selama ini hidup “langgeng” di “istana negara”.

Kedua, revitalisasi fungsi poli-tik. Berdasarkan pengalaman yang sudah terjadi, fungsi politik akan di-gencarkan ketika mendekati pemili-han. Parpol yang seharusnya menjadi agen komunikasi politik malahan ha-nya mencari keuntungan dengan cara mencari massa dan membangun citra. Dan fungsi parpol sebagai sarana pengatur konflik malahan tidak bisa mengatur konflik internal yang terjadi ditubuhnya sendiri, padahal parpol seharusnya bisa menjadi sarana inte-grasi nasional.

Kini, mau tidak mau masyarakat menuntut parpol segera manjadi par-pol yang sesungguhnya—menjalan-kan atau menghidupkan fungsi poli-tik—bukan menjadi parpol abal-abal. Saat ini rakyat sudah cerdas, jika ada parpol yang tidak berkualitas, maka bukan tidak mungkin masyarakat tidak akan melirik parpol tersebut.

Saatnya Parpol BerbenahPartai politik yang notabene seba-

gai media untuk berpolitik seharus-nya mancerminkan nilai-nilai positif dan harus mapu melahirkan politisi/pemimpin yang benar-banar pem-impin yakni memliki integritas, ka-pasitas, kapabiltas dan askepbilitas tinggi. Parpol sebagai tempat men-empa politisi-politi calon penguasa negara harus selektif dalam merekrut dan mengkader, sehingga melahirkan kualifikasi pemimpin ideal seperti dia-tas.

Mendekati akhir tahun 2013, ten-si politik Indonesia kian memanas. Konstelasi dan dimika perpolitikan begitu ketat. Hal ini menjadikan sua-

sana menjadi riuh rendah. Bersamaan dengan itu segala hal yang semulanya dipandang sebelah mata, kini menjadi “pusat perhatian”. Masalah-masalah kecil yang biasanya tidak menjadi sumber perdebatan berkembang man-jadi masalah intens untuk diperde-batkan. Masalah-masalah masyarakat yang tadinya digembar-gemborkan masyarakat untuk segera menadapat-kan perbaikan dan tak kunjung diper-haatikan, tiba-tiba banyak pihak yang mau memberi perhatian.

Memang dalam konteks politik cara tersebut sah-sah saja. Hal ini tidak dapat disalahkan begitu saja, sebab mereka butuh dukungan dari keramain masyarakat. Namun, harus dengan satu syarat: yaitu harus mem-perjuangkan mengesampingkan ke-pentingan pribadi. Hemat kata, parpol harus memperjuangkan kepentingan bangsa dengan mengutamakan ke-pentingan rakyat. Hal yang tidak kalah pentingnya juga melakukan pendidik-an poltik supaya masyarakat cerdas dan melek politik sehingga mereka mereka tidak hanya mengandalkan kucuran dana dari para petinggi par-pol tertentu.

Pola hubungan parpol dan rak-yat yang hanya “mesra” pada masa menjelang pemilu menyimpan bom waktu ditengah arus informasi de-ras dan masyarakat kian cerdas. Jika parpol-parpol masih beranggapan bahwa masyarakat masih bisa dibo-hongi dengan berbagai bentuk intrik: pencitraan, polesan dan blusukan, maka rakyat akan segera meninggal-kan parpol tersebut. Pasalnya rakyat sudah cerdas, oleh sebab itu parpol harus menyesuaikan tuntutan ma-yarakat yang haus kesejahteraan dan keadilan sosial. Dan cara seperti inilah yang disebut politik telah kembali ke khittahnya. Jika sudah demikian tentu perbaikan dan kesejahteraan akan segera menyelimuti segenap lapisan masyarakat Indonesia. Semoga ! Wal-lahu a’lam bi al-shawab.=

*) Aktivis Gepak (Gerakan Pemuda Anti Korupsi) dan Peraih Beasiswa

Unggulan di Monash-Institute.

Banyak kalangan yang mem-punyai asumsi bahwa politik itu kotor, sehingga banyak orang yang enggan berpolitik. Jika kita mengamati konstelasi perpolitikan nasional saat ini, asumsi tersebut ada benarnya. Namun, jika kita bersikap bijak, maka asumsi tersebut kurang tepat. Pasalnya, mereka mandasarkan anggapan terse-but bahwa pada politisinya. Artinya, yang menjadikan politik itu kotor adalah para pelakunya (politisi), bukan politik itu sendiri.

Ini dibuktikan dengan tingkat be-lanja orang Madura yang mening-kat 4 kali lipat dibandingkan jauh

sebelum adanya jembatan yang men-ghubungkan Surabaya dan Madura tersebut. Data Bagong, intensitas be-lanja orang Madura mencapai 4,5 triliun. Orang Madura menggunakan Suramadu untuk berbelanja ke Sura-baya, Lamongan dan Batu.

Dari penelitian ini, orang Madura lebih membelanjakan uangnya ke luar

daerah. Tentu saja, daerah lain yang kian maju. Surabaya sebagai kota be-sar kian besar. Lamongan yang juga dijadikan tempat belanja, juga akan semakin maju. Batu yang dikenal tempat wisata, pun demikian akan “kebanjiran” uang. Sementara, di Ma-dura sendiri, para pedagang kecil dan penjaja jajan yang banyak ditemui di pinggir jalan, kian tersisihkan, untuk tidak dikatakan, terancam akan gu-lung tikar. Realitas ini, begitu meng-gambarkan terhadap kapitalisme. Ma-dura yang memang “kalah” maju bila dibandingkan dengan Surabaya, kian kecil dan tak mendapatkan kemajuan. Ironi. Jembatan Suramadu malah kian melahirkan kesenjangan, ketimpan-gan sosial dan ancaman kemiskinan yang semakin menggurita.

Padahal, tujuan awal dibangunnya Suramadu, adalah dalam rangka un-tuk membangun Madura. Membangun infrastruktur maupun membangun moral serta mentalitas orang Madura. Tujuan ideal yang memang digadang-gadang oleh pemerintah ini dengan dukungan investor China ini, dalam sejarahnya selalu menimbulkan pro dan kontra. Terutama dari para kiai. Dengan alasan, bahwa Suramadu ha-nya akan menjadikan Madura kian ru-sak dan hancur. Nah, kenyataan seka-rang ini, menjadi bukti nyata, perihal apa yang telah lama dikhawatirkan oleh berbagai kalangan. Termasuk di dalamnya adalah para kiai.

Suramadu memang baru berope-rasi 4 tahun, namun dampak sosialnya telah demikian terasa. Tentu saja, bila

tidak ada solusi tepat guna, 5 sampai 10 tahun ke depan, dampak sosialnya akan lebih parah terhadap Madura. Bukan lagi membangun Madura, tetapi kian membangun dan melan-carkan kapitalis ke Madura. Orang Madura tidak lagi bangga dengan ke-Maduraannya dan ter(di)paksa kehi-langan identitas dan rumah sosialnya.

Senyatanya, telah ada Badan Pe-ngembangan Wilayah Suramadu (BPWS). Tapi saya bisa katakan, BPWS belum sepenuhnya maksimal. Bukti nyatanya, ya hasil penelitian tersebut. Logika sederhana, seandainya BPWS berfungsi maksimal, maka tentu saja dampak sosial itu dapat dikurangi atau bahkan mungkin ditiadakan. Bahkan pun nantinya, ada kemajuan berarti bagi Madura. Nah, yang terjadi kan malah sebaliknya.

Maka dengan demikian, perlu lah kiranya, langkah-langkah kongkret penyelamatan Madura untuk digal-akkan. Bukan hanya itu, peningkatan dari berbagai sisi, penting untuk pula dilakukan. Karena menyelamatkan Madura, sama halnya dengan me-nyelamatkan NKRI.

Bagi saya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, pertama, perlunya spirit kepemimpinan yang visioner dari empat bupati di Madura. Bahkan pun, adanya kesamaan visi terkait Ma-dura dari empat pemimpin ini. Bukan hanya sibuk dengan urusan politik dan kabupaten masing-masing. Na-mun demikian, ada agenda jelas dan terarah terkait Madura.

Kedua, dukungan penuh dari ber-

bagai elemen masyarakat lain. Teruta-ma oleh Non Goverment Organization (NGO), media massa, akademisi, to-koh masyarakat, hingga kiai. Ini pen-ting dilakukan. Yang terjadi selama ini, perhatian penuh kepada jembatan Suramadu, yang santer terdengar ada-lah saat sebelum jembatan itu di ban-gun dan hanya lebih berbentuk per-debatan yang tak kunjung akhir. Nah, sekarang, ketika kekhawatiran itu menjadi kenyataan, terlihat tidak ada upaya berarti dari berbagai kalangan untuk mengantisipasi dampak buruk Suramadu dan kembali meningkatkan dan membangun Madura.

Ketiga, maksimalisasi peran BPWS. BPWS diharapkan tidak hanya men-jadi lembaga yang menghabiskan ba-nyak anggaran, melainkan juga harus memberikan bukti nyata untuk pe-ngembangan Madura. Tentu saja, bila kinerja BPWS tak maksimal, maka tidak ada alasan untuk mempertahan-kan lembaga ini.

Ketiga hal itu, hanyalah sebuah upaya dan harapan yang mungkin bisa kembali diterapkan oleh orang Ma-dura dalam rangka menyelamatkan eksistensi pulai ini. Pulau yang meny-impan banyak kekayaan. Kaya alam, kaya budaya, hingga kaya juga persoa-lannya. Kita memang perlu merawat harapan. Tanpa harapan, ternyata ma-nusia telah mati sebelum nyawanya terlepas.=

*) Mahasiswa INSTIK Annuqayah sekaligus ketua I PMII cabang

Sumenep.

Berita koran ini, Rabu, 20 November 2013, terkait jembatan Suramadu, cukup mencengangkan. Hasil pe-nelitian DR Bagong Suayanto menyebutkan, dampak sosial Suramadu ternyata lumayan parah. Jembatan Suramadu ha-nya dijadikan “karpet merah” bagi kapitalis terhadap orang Madura.

Page 8: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO. 0248 | TAHUN II8RABU 27 NOVEMBER 20138 OLAHRAGA

ROMA - AS Roma gagal menggusur Ju-ventus dari puncak klasemen sementara Liga Serie A Italia, setelah hanya bermain imbang tanpa gol melawan Cagliari di Sta-dion Olimpico Roma, Selasa (26/11) dini hari WIB. Ini adalah hasil seri ketiga Gial-lorossi dalam tiga laga terakhir. Sebelumn-ya, mereka juga hanya meraih satu angka saat ditahan 1-1 oleh Torino dan Sassuolo.

Dengan hanya tambahan satu poin, Roma kini terpaku di posisi kedua klase-men sementara dengan 33 poin dan hanya selisih satu poin dari Juventus yang naik ke puncak setelah mengalahkan Livorno akhir pekan lalu.

Avramov menjadi bintang setelah mampu mementahkan lima peluang bersih Roma untuk menjadi gol. Meskipun baru dua kali turun sebagai starter, kiper 34 ta-hun juga tampil gemilang ketika membawa Cagliari menang 2-1 atas Torino pada pekan sebelumnya. Di laga itu, Avramov tercatat melakukan tiga kali penyelamatan penting.

“Kami memainkan pertandingan ba-gus tetapi kiper Vlada Avramov sangat fenomenal. Namun, kami masih harus berkembang terutama dalam hal bola mati dan kami akan berlatih keras pekan ini,” ujar pelatih Roma Rudi Garcia.

Turun tanpa Fransesco Totti yang masih dibelit ced-era, Garcia memasang Ger-vinho sebagai target man. Pergerakan mantan bomber Arsenal didukung dua sayap lincah, yakni Alessandro Florenzi dan Adem Ljajic. Di lini tengah, trio Mralem Pjanic, Kevin Strootman, dan Daniele De Rossi bahu-membahu menjaga keseim-bangan permainan. Sedangkan, barisan pertahanan kehilangan sosok Federico Balzaretti yang cedera dan tempatnya digantikan Dodo. Di kubu lawan, Segun-do Ibarbo, Marco Sau, dan Andrea Cossu menjadi poros serangan yang beberapa kali terlihat merepotkan bek-bek Roma.

Roma memulai laga dengan impresif dan langsung memberikan ancaman ke-tika laga baru berjalan lima menit. Ger-

MADRID - Pemain terbaik Real Madrid Cristiano Ronaldo harus absen selama tiga pekan karena cedera yang didapatnya saat Madrid menyikat Almeria dengan lima gol tanpa balas akhir pekan lalu. Pada laga tersebut, Ronaldo membuka pesta gol “Los Blancos” sebelum akhirnya minta diganti pada awal babak kedua. Itu adalah gol ke-17nya dari 14 laga La Liga Spanyol musim ini.

Seusai laga tersebut, pelatih Carlo Ancelotti dan Ronaldo sendiri tidak terlalu khawatir dengan kemungki-nan cedera tersebut. Tetapi setelah dilakukan pemerik-saan lebih lanjut, ternyata mantan bintang Manchester United (MU) itu mengalami cedera cukup serius.

“Setelah dilakukan tes sinar X oleh tim medis Real Madrid pada hari ini (Senin kemarin), pemain kami Cristiano Ronaldo mengalami cedera pada kaki kir-inya. Dia baru akan bermain lagi setelah ada evaluasi dari tim medis atas cedera-nya tersebut,” demikian bunyi pernyataan resmi klub bertabur bintang tersebut.

Media-media Spanyol melapor-kan bahwa kapten Tim Nasional Portu-gal itu akan absen pada pertandingan Liga Champions mel-

awan Galatasaray di Santiago Bernabeu pertengahan pekan ini dan bahkan dia bisa absen lebih lama setelah laga ini.

Cedera yang dialami calon terkuat pemain terbaik dunia tahun ini adalah puncak dari rentetan cedera yang dida-pat sebelumnya. Dia mengalami cedera minor saat Madrid melawan Juventus di Liga Champions. Masalah ini juga me-nyebabkan dia absen pada satu sesi lati-han bersama Timnas Portugal menjelang pertandingan play off kualifikasi Piala Dunia melawan Swedia dua pekan silam. Ronaldo menjadi pahlawan bagi negara-nya dengan mencetak empat gol ke ga-wang Swedia pada dua laga kandang dan tandang dan mengantar Portugal ke Brasil tahun depan

Ronaldo juga akan absen pada laga ba-bak 32 besar Copa del Rey melawan klub dari Divisi Tiga Olimpic de Xavita pada 7 Desember mendatang karena menda-pat kartu merah pada final Copa del Rey melawan Atletico Madrid musim lalu. Dia kemungkinan baru akan merumput lagi pada 14 Desember saat melawan Osasuna.

Artinya, dia tidak bermain lagi sampai masa perpanjangan pemilihan pemain ter-baik dunia atau Ballon d’Or berakhir. FIFA sendiri sudah mengumumkan tiga calon pemain terbaik dunia tahun ini, dan Ron-aldo salah satu di antaranya. (Espn/aji)

BELO HORIZONTE - Mantan pemain Manchester City Jo ingin kembali meran-tau di Eropa dan mengadu keberuntun-gan di sepakbola benua biru itu. Meski demikian, sampai saat ini dia mengaku masih betah di klub Brasil Atletico Mi-neiro. Jo bergabung dengan City setelah dibeli dengan harga 18 juta pound dari CSKA Moscow pada 2008. Sayang, dia hanya mencetak 21 gol di Liga Utama Ing-gris sebelum akhirnya pulang kampung halaman dan bermain untuk Atletico Mi-neiro tiga tahun berselang.

Dia juga pernah membela Everton dan klub Turki Galatasaray sebagai pemain pinjaman. Tetapi masa-masa peminja-man itu juga membantu mengangkat ka-riernya. Jo baru tampil gemilang setelah membela Atletico Mineiro dan diperkira-kan akan dipanggil pelatih Tim Nasional Brasil Luiz Felipe Scolari untuk membela Seleccao pada Piala Dunia 2014.

Meski mengalami nasib tidak ter-lalu bagus di Eropa, pemain 26 tahun ini masih ingin kembali ke sana dan ingin merasakan hingar bingar persaingan di Liga Champions.

“Saya masih ingin kembali ke Eropa, bermain di Liga Champions dan kembali ke salah satu liga di benua itu. Hanya saja, saya masih terikat kontrak dengan Atletico Mineiro dan ingin segera men-gakhirinya. Saya memang sangat baha-gia di sini, tetapi saya masih muda dan masih memiliki mimpi untuk kembali

ke sana. Soal kenyataan dari mimpi ini, kita tidak pernah tahu,” kata Jo kepada SUperesportes.

Sementara itu, pemain sayap klub Brasil Cruzeiro Everton Ribeiro mengaku ingin bermain di klub besar pada musim mendatang. Dia ingin sekali merumput bersama Manchester United (MU) di Old Trafford. Keinginan ini membuatnya di-kait-kaitkan dengan klub berjulukan Se-tan Merah tersebut. Meskipun, saat ini dia masih fokus untuk Cruzeiro karena masih ada satu pertandingan Liga Brasil.

Keinginan itu diungkapkannya kepada televisi Brasil. Pemain yang baru berga-bung dengan Cruzeiro pada awal musim ini langsung tampil impresif dan mengan-tar klub itu meraih gelar juara Liga Brasil. Penampilan yang ciamik itu membuatnya diminati oleh tim-tim besar Eropa.

Laporan di Brasil menyebutkan bahwa pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu akan dilego dengan 8 juta Euro pada jendela transfer Januari mendatang.

“Saya belum berbicara dengan agen saya. Saya akan minta dia berbicara de-ngan Cruzeiro dan saya masih fokus dengan tim ini karena masih ada satu pertandingan lagi. Saya ingin mengakhiri liga secara baik. Saya akan terus melaku-kan pekerjaan saya di Cruzeiro, tetapi tetap berencana bermain di sebuah klub besar. Ini sebuah mimpi saya sejak masih muda. Saya selalu suka Manchester Unit-ed,” tutupnya. (Sky Sports/aji)

LONDON - Meski sempat tertinggal dua gol, Aston Villa berhasil bangkit un-tuk mengakhiri laga melawan West Bro-mwich Albion dengan skor 2-2 pada laga Liga Utama Inggris di The Hawthorns Sta-dium Selasa (26/11) dini hari WIB. Hasil ini membawa “The Villans” bertengger di posisi 12 atau satu tingkat di bawah WBA yang memiliki perolehan poin serupa tetapi unggul selisih gol.

“Saya pikir ketika Anda unggul ny-aman 2-0 hingga pertengahan babak kedua, maka Anda seharusnya bisa mengamankan tiga poin penuh. (Villa) melakukan tiga perubahan yang mem-beri energi untuk mereka dan menyulit-kan kami. Kami memberi lawan gol buruk dan mereka bisa memanfaatkannya,” ujar pelatih WBA Steve Clarke.

WBA tampil percaya diri dengan lang-sung menekan pertahanan sang tamu. Hasilnya pun langsung terasa ketika laga baru berjalan tiga menit. Shane Long sukses membawa timnya unggul lebih dulu mela-lui tembakan kaki kanannya setelah men-erima umpan matang dari Chris Brunt.

Villa mencoba bangkit dan keluar me-nyerang usai tertinggal gol cepat itu. Pada menit keenam, Aleksandar Tonev memi-liki peluang melalui tendangannya yang masih bisa diantisipasi dengan sempurna oleh kiper WBA Boaz Myhill.

Namun, Villa kembali kecolongan pada menit ke-11. Berawal dari kesalahan Lean-dro Bacuna, Long mampu merebut bola dan berhasil melewati hadangan Nathan Baker dengan akselerasinya. Striker Republik Ir-landia itu kemudian menaklukan kiper Brad Guzan dengan tendangan chip-nya.

Tuan rumah tampil semakin percaya diri setelah mampu unggul dengan dua gol. Stephan Sesegnon memiliki peluang untuk semakin menjauhkan keunggulan

WBA pada menit ke-19. Namun, Sesseg-non yang berdiri bebeas gagal memak-simalkan umpan silang matang Morgan Amalfitano sehingga peluang tersebut terbuang percuma.

Berusaha mengejar dua gol, pelatih Villa Paul Lam-bert memutuskan untuk me-masukan tiga pemain sekali-gus pada menit ke-57. Gabriel Agbonlahor masuk menggan-tikan Libor Kozak, Andreas

Weimann menggantikan Tonev, dan Fa-bian Delph menggantikan Yacouba Sylla. Keputusan berani itu ternyata memberi-kan efek bagus bagus Villa.

Daya serang mereka menjadi lebih kuat dan mampu mkerepotkan barisan pertahanan WBA. Usaha Villa pun akh-irnya berbuah manis pada menit ke-67. Karim El Ahmadi menghidupkan peluang

timnya melalui gol voli setelah meman-fatkan umpan dengan tandukan dari Wei-mann.

Villa semakin berani tampil terbuka. Empat belas menit jelang waktu normal usai, tim tamu akhirnya benar-benar membuyarkan kemenangan WBA. Adalah Ashley Westwood yang menjadi penyela-mat Villa dari kekalahan setelah mampu menyamakan kedudukan lewat tendan-gan terukurnya.

Lambert pun tidak dapat menyembu-nyikan kegembiraannya atas hasil yang didapat timnya. Pasalnya, jika WBA men-dapatkan gol ketiga, Villa akan sangat sulit mengejar. “Saya pikir babak kedua berjalan fantastis. Ketika kami ketingga-lan dua gol dalam 10 menit dan kami ber-pikir harus bisa menahannya hingga jeda pertandingan. Dan, babak kedua sangat luar biasa,” ucap Lambert. (Espn/aji)

Ronaldo Absen Tiga Pekan

LIGA PRIMER INGGRIS

Sempat Tertinggal, Villa-WBA Sama Kuat

Jo Ingin Kembali ke Eropa

Gol Offside

FoulCorner

Throw-inDribbleTekel

01

11 7

261217

01 9

1932 7

20

AS ROMA CAGLIARI

vinho melepaskan tembakan ke arah gawang, tetapi masih bisa digagakan Avramov. Selang lima menit, tusukan Douglas Maicon dari sisi kanan diakhiri dengan tembakan keras dari dalam kotak penalti, tetapi Avramov kembali masih sigap menepis bola.

Cagliari mencoba keluar dari tekanan dan mendapatkan peluang bagus pada menit ke-33. Kerjasama Ibarbo dan Sau berhasil memecah pertahanan Roma. Sau melepaskan crossing matang ke-pada Ibarbo yang meneruskannya de-ngan tandukan mengarah ke pojok kanan bawah gawang Roma. Namun, Morgan De Sanctis masih sigap menghalau bola de-ngan satu tangannya.

Roma semakin gencar menyerang pertahanan lawan. Gervinho memiliki kesempatan untuk membawa Roma ung-gul pada menit ke-38. Akselerasi Dodo dari sayap kiri dilanjutkan dengan umpan silang matang menuju Gervinho. Pemain asal Pantai Gading langsung menanduk si kulit bundar, tetapi usahanya masih diga-galkan tiang gawang.

Keadaan di interval kedua ternyata

tidak jauh berbeda. Meskipun unggul pen-guasaan bola, yaitu 66:34, tim tuan rumah tetap terlihat kesulitan menembus rapa-tnya pertahanan Cagliari. Avramov kembali beraksi dan kali ini mengagalkan tendan-gan voli kaki kanan Florenzi pada menit ke-53. Begitu juga dengan lesakan jarak jauh Maicon yang mengarah ke pojok kanan atas gawang yang masih bisa ditepis.

Cagliari sejatinya sempat memimpin ketika laga memasuki menit ke-55. Be-rawal dari skema tendangan bebas, Sau menceploskan bola ke dalam gawang AS Roma yang dijaga Morgan De Sanctis le-wat tandukannya sambil menjatuhkan diri. Akan tetapi, wasit tidak menge-sahkan gol tersebut karena sang striker telah berada dalam posisi off-side.

Tim dari Pulau Sisilia kembali men-gancam. Lima menit sebelum laga usai, Sebastian Eriksson memberikan terapi kejut kepada Morgan De Sanctis lewat tembakan kerasnya dari jarak 30 meter. Namun, mantan penjaga gawang Napoli tersebut sukses menghalau bola dan mempertahankan gawangnya tidak ke-bobolan hingga 90 menit. (aji)

PENGUASAAN BOLA66% 34%

Kiper Cagliari ini tampil cemerlang sepanjang

pertandingan dengan melakukan 5 penyelamatan penting. Maka pantas predikat Pemain terbaik disematkan untuknya

Gelandang AS Roma Miralem Pjanic tak bisa menutupi kekecewaannya usai ditahan imbang tanpa gol oleh Cagliari.

GaGal Gusur Juve

KE EROPA. Mantan striker Manchester City Jo (kiri) yang kini bermain di Atletico Miniero dan gelandang Cruzeiro Everton Ribeiro (kanan) kemungkinan besar akan pindah ke Eropa tahun depan. Everton Ribeiro dikabarkan menjadi incaran raksasa liga Inggris Mancheter United.

Setelah dilakukan tes sinar X oleh tim medis Real Madrid,

pemain kami Cristiano Ronaldo

mengalami cedera pada kaki kirinya.

Penggalan pernyataan resmi Real Madrid

Page 9: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO.0248 | TAHUN II 1Taneyan Lanjang27 NOVEMBER 2013 RABU 9

rian hariyanto/koran madura

DEMONSTRASI. Aliansi Kelompok Strategis Independen Sampang (Akses) melakukan aksi unjuk rasa, Selasa (26/11) terkait kasus ganji ganda di Pemerintahan Kabupaten setempat. Aksi tersebut sempat diwarnai ricuh saat massa hendak menerobos barisan keamanan.

Gaji Ganda DipersoalkanAkses Melakukan Demonstrasi ke Pemkab dan Kejari

Massa melakukan long mach dari Depan Pasar Srimangunan menuju kantor Pemkab Sampang. Ia meminta kepala daerah memberikan sanksi te-gas kepada kepala dinas yang terlibat kasus penerimaan gaji ganda. Mereka diminta segara dinonaktifkan.

Jika bupati tidak bisa menyelesai-kan hal itu, mereka meminta A Fan-nan Hasib segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepada daerah, karena tidak mampu memimpin dan membangun kemajuan Kota Bahari.

Korlap aksi, Zainudin, menga-takan, penerimaan gaji ganda yang melibatkan beberapa pejabat tinggi di Pemerintahan Kabupaten Sam-pang tersebut dinilai telah melang-gar UUD Nomor 25 Pasal 17 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Dalam undang-undang terse-but disebutkan bahwa seorang PNS dalam melaksanakan kewajibannya dilarang merangkap sebagai komisa-ris atau kepengurusan organisasi di lingkungan instansi badan usaha mi-lik daerah (BUMD). Salah satu pejabat negara yang merangkap jabatan adalah Puthut Budi Santoso. Selain sebagai sekda, dia tercatat sebagai komisaris di salah satu BUMD.

"Itulah pejabat tinggi di Sampang masih merangkap komisiaris, sehingga bisa menerima gaji ganda. Padahal, su-dah juga jelas ini telah melanggar UUD pokok kepegawaian Nomor 8 Tahun 1974 dan PP Nomor 9 Tahun 2003 ten-tang Pemindahan dan Pengangkatan PNS pada instansi lain. Apalagi sudah jelas PNS dilarang merangkap jabatan dan menerima gaji ganda," ucapnya dalam orasi.

Pendemo menilai Bupati Sampang tidak pernah serius dalam melakukan tindakan melakukan hal itu. Terbukti,

terangnya, bupati tak kunjung keluar menemui massa. Akibatnya, aksi pern-yataan sikap semakin memanas dan terjadi aksi saling dorong hingga men-erobos barisan pengamanan.

Pendemo sempat melakukan sweeping ke dalam Kantor Pemkab Sampang untuk memastikan Bupati A Fannan Hasib tidak berada di tempat. Memang Bupati, Wakil Bupati dan Sek-da sedang berada di luar kota.

"Inilah bukti dan wujud ketidakse-riusan Kepala Daerah. Tidak bersedia menemmui kita berarti Bupati telah mengingkari janji komitmennya sendi-ri. Apalagi, kita sudah memberikan surat pemberitahuan dan kami sudah sesuai prosedur. Tetapi tidak kali ini saja kami tidak ditemui oleh Bupati. Berkali-kali melakukan penyampaian hak tidak pernah dihiraukan," tegas Zainudin.

Menanggapi itu, Asisten III Pemkab Sampang, A Rochim Mawardi, menje-laskan, dirinya sudah sepenuhnya me-nyerahkan kepada pihak aparat hukum dalam hal ini Kejaksaan Negeri Sam-pang, jika memang kasus itu benar ada kesalahan. Sebab, dirinya menerang-kan kasus itu sudah di luar wewenang

Bupati Sampang."Kami sudah sepenuhnya menyer-

ahkan kepada Kejari. Kalau memang ada kesalahan ya diproses secara hu-kum, karena ini di luar wilayah Bupati. Jadi kami kalau diminta oleh aparat hukum untuk memberikan ketarangan kami akan berikan," jelasnya.

Usai melakukan demo di kantor pemkab, massa melanjutkan aksinya ke kantor Kejaksaan Negeri Sampang. Kepala Kejari Sampang Abdullah yang menemui massa. Kepada demonstran, ia mengatakan, pihaknya hingga kini masih menunggu pakar dari keteran-gan ahli.

"Kami telah melakukan proses terkait penyidikan terhadap para pejabat tinggi Pemkab Sampang yang

menjadi komisaris di BUMD. Supaya, kami juga bisa menyimpulkan apa-kah perkara bisa ditingkakan keranah penyidikan atau tidak," tuturnya.

Dikatakan Abdullah, dalam me-nangani kasus korupsi itu membutuh-kan ketelitian secara cermat serta tidak tergesa-gesa dalam menanganinya. "Tentu kami harus cermati dan teliti dulu mengangani kasus korupsi agar proses hukum dapat diketahui pasti. Kalau dengan dilakukan tergesa-gesa dan secara serentak begitu saja tidak bisa dinaikkan ke penyidikan. Siapa tersangkanya kita juga masih men-

unnggu pendapat ahli," katanya.Seperti diberitakan sebelumnya,

dalam kasus gaji ganda ini kejak-saan telah memanggil sejumlah PNS yang menjabat di BUMD, di antara-nya Farisun Waedi dan Hary Soeyanto keduanya pernah menjabat sebagai komisaris PT Geliat Sampang Mandiri (GSM). Berikutnya Toni Mordiwanto yang pernah menjabat komisaris PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP).

Selain itu, mantan Sekda Kabupa-ten Sampang Hermanto Subaidi dan mantan Plt. Sekda Tontowi juga turut dipanggil kejaksaan. Keduanya ditud-ing telah menerima gaji ganda saat menjabat sebagai mantan komisaris PT SSS (Sampang Sarana Shorebase). (ryn/lum)

SAMPANG - Aksi unjuk rasa Aliansi Kelompok Strategis Inde-penden Sampang (Akses), Selasa (26/11) berakhir bentrok dengan aparat Polres setempat. Kericuhan bermula saat puluhan pen-demo berusaha menerobos barisan pengamanan untuk masuk ke ruang kerja Bupati A Fannan Hasib, sekitar pukul 10.30 WIB.

Hermanto Subaidi (mantan Sekdakab)

Puthut Budi Santoso (Sekdakab)

Nor Tjahya (Mantan Bupati)

Tantowi (Mantan Plt Sekda)

Penerima Gaji Ganda

PULAU GILILABEK

Tak Ada Sarana Pendidikan

SUMENEP - Pulau Gililabek yang ter-letak di sebelah selatan Kabupaten Sume-nep, kondisinya memprihatinkan. Sebab, di pulau ini tidak ada sarana pendidikan sama sekali. Akibatnya, puluhan anak-anak di pulau ini terbelakang karena tidak mengenyam pendidikan.

Pulau Gililabak terletak di wilayah selatan Kabupaten Sumenep. Pulau ini memiliki ukuran dua kali lapangan sepak bola. Hanya dihuni oleh 50 kepala keluar-ga. Mata pencahariannya sebagai nelayan.

Dari Pelabuhan Kalianget, untuk sam-pai ke pulau tersebut butuh waktu perjala-nan laut sekitar 2 jam. Di daerah tersebut tidak ada satupun lembaga pendidikan, baik lembaga negeri maupun swasta.

Habibi, warga setempat, sejak puluhan tahun Pulau Gililabak yang menjadi tran-sit para nelayan itu tidak pernah memiliki lembaga pendidikan. Sebagian ada yang sekolah, tapi dititipkan ke sanak familinya yang ada di Pulau Poteran. Selama meng-enyam pendidikan mereka menetap di da-erah itu.

“Di sini sudah puluhan tahun tidak ada lembaga pendidikan, Mas. Anak-anak setiap harinya hanya bermain dan mem-bantu orangtunya mencari ikan di laut, ka-rena masyarakat sini mayoritas penghasi-lannya dari laut. Akibatnya, sekitar 30-an anak usia belajar yang ada di Pulau Gilila-bek tidak mendapatkan akses pendidikan formal (buta huruf),” kata Habibi yang ten-gah mengecat perahunya.

Selain tidak adanya sarana pendidikan, warga juga kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sampai saat in be-lum pernah tersentuh pelayanan medis gratis dari pemerintah. Karena tidak ada petugas menetap di daerah tersebut. ”Ya selama ini warga berobat secara tradisi-onal yaitu pengobatan ala nenek moyank kami dahulu,” jelasnya, Selasa (26/11)

Warga berharap pemerintah dapat membantu mencarikan solusi atas per-masalahan yang dialami warga Pulau Gilil-abek. Mengingat persoalan warga Gililabek sangat kompleks. Tidak hanya menyang-kut masalah pendidikan dan kesehatan tetapi kompleks, seperti krisis air bersih dan listrik. (sai/mk)

TAK BERIZIN

Lahan Urukan Disegel

BANGKALAN - Karena menyalahi aturan, lahan urukan di pinggir pantai Desa Tanjung Jati, Kecamatan Kamal disegel pihak terkait. Urukan yang di-sinyalir akan dibuat yayasan tersebut belum mendapatkan izin pemkab Bangkalan. Penyegelan itu terjadi lantaran masyarakat tidak menyetujui rencana pembangunan yayasan. Selain itu, urukan tersebut tidak mendapat-kan izin dari pemerintah daerah.

"Lahan urukan ini kami segel karena belum mendapatkan izin. Selain itu, tidak sesuai peruntukannya," kata Camat Kamal, Mohammad Hasan Faisol, kemarin (26/11).

Dia menjelaskan pengajuan izin pernah dilakukan atas nama H Fausi Simi', warga Dusun Karang Anyar, Desa Banyuajuh pada tahun 2006. Namun, izin tersebut

belum diteruskan melalui Kantor Periz-inan dan Bupati Bangkalan. Oleh kare-nanya, pengurukan tidak boleh dilakukan tanpa izin dari pemkab, karena melanggar Undang-Undang nomor 27 tahun 2007 dan Peraturan Bupati nomor 48 tahun 2012 tentang Pengelolaan Kawasan Pesisir dan Pelayanan Reklamasi Pantai.

"Pengajuan izin tersebut menga-tasnamakan Yayasan Syaichona Ismail, untuk permohonan pengelolaan tanah TN, yang katanya akan dibuat yayasan," ungkapnya.

Menurutnya, pengajuan permohonan pengelolaan lahan yang tepat berada di depan Masjid Tanjung Jati itu, memang ditandatangani kepala desa dan camat yang lama. Namun, kenyataannya fungsi lahan tersebut diketahui akan dibuat pe-motongan kapal.

"Tadi malam, diketahui satu kapal sudah tiba yang kemungkinan akan di-potong menjadi besi tua. Sesuai kesepa-katan warga, memang tidak boleh ada bangunan di depan masjid," terangnya.

Dia menambahkan, setelah melalui musyawarah desa yang melibatkan se-luruh tokoh dan aparat keamanan. Maka disepakati pembangunan tersebut tidak boleh diteruskan. (ori/rah)

PASANG SEGEL. Petugas sedang memasang segel di lahan Urukan karena belum mendapatkan izin dan ditolak warga.

ori/koran madura

GURU PNS

Tak Layak Terima Tunjangan

PAMEKASAN - Lembaga Pengkajian Kebijakan Daerah (LPKD) Pamekasan me-nilai guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak layak menerima tunjang-an sertifikasi. Lembaga tersebut menyata-kan sudah selayaknya pemerintah meng-hapus program tersebut untuk guru yang berstatus PNS.

Ketua LPKD, Fajar el-Shadiq me-ngatakan saat ini kesejahteraan guru PNS sudah cukup, sehingga tidak selay-aknya disediakan tunjangan sertifikasi agar tidak terlalu membebani anggaran keuangan negara.

Alokasi untuk program itu bisa di-alihkan untuk program lain yang masih berkaitan dengan peningkatan kesjahter-aan guru, terutama guru swasta dan guru yang berada di wilayah terpencil.

"Mereka sudah mendapatkan gaji yang cukup besar serta dianggarkan menda-patkan uang pensiun. Kami berpendapat selayaknya anggaran tunjangan sertifikasi untuk mereka dialihkan ke program lain-nya," katanya.

Di Pamekasan, kata dia, masih ada guru swasta yang mendapatkan gaji paling ting-gi Rp 150 ribu, sementara gaji guru PNS dari golongan paling rendah sudah men-dapatkan gaji mencapai Rp 2 juta. Padahal tugas dan jam kerja mereka sama, bahkan ada yang lebih tinggi.

Program sertifikasi guru, jelas Shodiq, belum mampu meningkatkan profesionali-tas mereka dalam mendidik siswanya. Pa-dahal program sertifikasi itu, semestinya menjadi tolok ukur bagi kemampuan se-orang guru dalam mendidik.

Selain itu, program tersebut me-nyebabkan beban anggaran negara cukup tinggi, bahkan sampai ada guru yang sudah dinyatakan lulus sertifikasi namun belum menerima hak mereka, karena anggaran di pemerintah tidak cukup.

Menurut Sodik, untuk meningkatkan kinerja para guru, bisa dengan cara menai-kkan gaji dan tunjangan mereka, namun dengan angka kenaikan yang rasional. Sebab, setiap akhir tahun, guru PNS masih mendapatkan gaji ke-13 yang sepengeta-huannya hanya ada di Indonesia.

Sebelumnya, puluhan guru PAI yang tergabung dalam Asosiasi Tenaga Guru Pendidikan Agama Indonesia (ATPAI) Pamekasan yang mayoritas berstatus Pengawai Negeri Sipil (PNS), memper-tanyakan belum cairnya Tunjangan Ser-tifikasi guru PAI pada tahun 2011 dan 2012. (awa/muj/rah)

Berhias Prestasi

Febriana, perempuan kelahiran 22 Februari 1994 asal Desa Marengan adalah salah satu di antara sekian

perempuan yang menjadi pelaku sejarah. Ia adalah sosok perempuan yang berhias diri dengan prestasi.

Kini, beragam prestasi ia raih lewat du-nia modeling, selain pernah menjadi juara 1 Busana Muslim Madura 2010, Harapan 2 dalam pemilihan Kacong-Cebbing pun ia raihpada tahun yang sama. Perempuan yang akrab di sapa Ana itu, pada pagelaran raka-raki Jawa Timur 2011 masuk finalis.

Pada tahun yang sama, ia juga dinobat-kan sebagai juara 2 Putri Nusantara. Tidak cukup sampai di situ, kian fantastis ketika pada Tahun berikutnya, pada pagelaran Pu-tri Batik Madura, perempuan berkulit putih itu ditahbiskan sebagai juara 2 Putri Batik Madura. Tak ada yang meragukan kemam-puan modelingnya ketika ia menjadi juara 1 Duta Kampus pada tahun 2012.

"Sedari dulu, saya memang punya cita-cita menjadi model terkenal. Selain menyalurkan hobi saya juga hendak mem-bahagiakan orang tua saya dengan cara mencetak prestasi di dunia modeling dan akademik. Prestasi ini tentu diperuntuk-kan untuk sang pahlawan tanpa jasa, ibu dan Bapak yang tak hentinya menjadi cahaya yang tak pernah pudar," ucapnya ketika ditanya soal cita-citanya. (sym)

FebrianaModel

Page 10: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO.0248| TAHUN II10 SURAMADU

Polwan memperagakan pakaian dinas untuk polisi wanita (Polwan) berjilbab yang digelar di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta. Polda Metro Jaya memperkenalkan seragam berjilbab untuk polwan dengan desain menerapkan aturan Polda Aceh.

PAMEKASAN - Sedikitnya 15 unit rumah milik war-ga Desa Kadur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, ru-sak akibat diterjang angin puting beliung yang melanda wilayah itu, Selasa sore.

“Dari sebanyak 15 unit rumah yang rusak itu, tujuh unit di antaranya mengalami rusak parah,” kata Kapolsek Kadur AKP Syakrani, menje-laskan.

Angin puting beliung yang disertai hujan deras melanda kawasan itu, sejak sekitar pukul 14.00 WIB.

Di antara rumah warga yang rusak itu, karena tert-impa pohon tumbang. Ada juga karena kondisi ban-gunan memang rapuh, se-hingga kondisi rumah ring-

sek. “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” kata Kapolsek AKP Syakrani men-jelaskan.

Saat ini, warga masih bergotong royong memper-baiki reruntuhan bangunan rumah yang rusak, sebagian memperbaikan genteng ru-mah yang disapu angin put-ing beliung.

Polisi dari jajaran Polsek Kadur tiba di lokasi kejadi-an sesaat setelah peristiwa berlangsung dan bergoyong royong membantu warga di Dusun Sumber Batu, Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Pamekasan itu.

Lokasi kejadian berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Pamekasan, dan terletak di dataran tinggi. (ant/rah)

PUTING BELIUNG

15 Rumah Rusak

PAMEKASAN - Komisi Pemilihan Umum Pame-kasan, Jawa Timur, lebih memilih anggota organisasi mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan sebagai rel-awan demokrasi pada Pemilu Legislatif 2014.

“Kami lebih memilih per-wakilan kelompok organisasi masyarakat dan mahasiswa sebagai relawan demokrasi, karena mereka memiliki ba-sis massa yang jelas,” kata anggota KPU Pamekasan dari Divisi Pengawasan SDM dan Organisasi Agus Kasianto, Rabu malam.

Selain itu, perkaderan pada organisasi mahasiswa dan organisasi kemasyaraka-tan juga lebih jelas sehingga mereka dipastikan lebih mampu dalam menyosial-isasikan tahapan pemilu ke-pada masyarakat.

Menurut Agus Kasianto, perwakilan organisasi ma-hasiswa yang direkrut KPU Pamekasan menjadi relawan demokrasi pada Pemilu Leg-islatif 2014 antara lain dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Dari organisasi ke-masyarakatan dan kepemu-daan antara lain Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pu-tra-Putra Nahdlatul Ulama (IPNU), dan Ikatan Putri-Pu-tri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

“Ormas dan perwakilan organisasi kemahasiswaan yang kami rekrut menjadi relawan demokrasi kali ini

sebanyak 15 ormas,” kata Agus Kasianto.

Menurut dia, berkas se-mua calon relawan demokra-si itu telah diterima oleh KPU Kabupaten Pamekasan dan kini tinggal melakukan koor-dinasi dengan perwakilan or-mas dan organisasi kemaha-siswa yang ditunjuk menjadi relawan oleh organisasinya.

“Pertemuan antara KPU dengan para calon relawan perwakilan dari 15 organ-isasi kemasyarakatan dan kemahasiswaan ini, Kamis (27/11),” kata Agus Kasianto.

Rekrutmen relawan demokrasi oleh KPU Pame-kasan ini, sesuai dengan in-struksi yang disampaikan KPU pusat dengan tujuan untuk menekan angka golput dan meningkatkan partisi-pasi pemilih.

Relawan demokrasi akan bertugas menyosialisasi-kan pemilu kepada seluruh masyarakat terutama pada lima segmen masyarakat, antara lain kelompok yang berlatar agama, adat, masyarakat berkebutuhan khusus, kaum perempuan, dan kelompok pemilih pemula.

Relawan demokrasi yang direkrut KPU Pamekasan se-banyak 15 orang itu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan KPU pusat, yakni tidak menjadi anggota partai politik dan tidak dalam kedudu-kan sebagai calon anggota de-wan perwakilan daerah (DPD).

Relawan demokrasi ini juga harus terdaftar sebagai pemilih, dan tidak pernah terlibat tindak pidana atau tidak sedang menjalani pros-es hukum atas tindak pidana, serta bukan sebagai penye-lenggara Pemilu 2014.

“Dalam hal sebagai anggota partai politik, sesuai dengan ke-tentuan sekurang-kurangnya dalam 5 (lima) tahun terakhir,” kata Agus Kasianto.

Persyaratan lain bagi relawan demokrasi adalah berusia minimal 17 tahun, sesuai dengan usia minimal warga yang bisa mengguna-kan hak pilih.(ant/rah)

RELAWAN DEMOKRASI

KPU Rekrut Anggota Organisasi Mahasiswa

Menurut Kepala Sub-Ba-gian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polres Pamekasan AKP Mariyatun, ke-15 orang polwan yang mengenakan jilbab itu atas ke-sadaran sendiri, bukan karena keharusan.

“Sebab dalam hal memakai jilbab ini tidak ada paksaan, sehingga bagi yang ingin me-makai jilbab dipersilakan dan yang tidak juga tidak apa-apa,” ucap Mariyatun, menjelaskan.

Sebenarnya, menurut Mariyatun, jumlah wanita di

Mapolres Pamekasan seban-yak 18 orang. Akan tetapi dari jumlah itu, 15 polwan yang mengenakan jilbab, sedang-kan tiga lainnya pegawai.

Hanya saja, kata dia, jenis jilbab yang digunakan polwan itu belum seragam, karena in-stitusi polri sendiri belum me-nentukan warna seragam jilbab yang harus digunakan polwan.

Mariatun sendiri mengaku, baru kali ini mengenakan jilbab, sejak dirinya menjadi anggota polisi. Sebelumnya polwan di-larang memakai jilbab, karena

dianggap tidak pantas.“Saya pribadi merasa sen-

ang dengan kebijakan pimpi-nan Polri memberikan kebe-basan bagi polisi muslimah untuk memakai jilbab,” terang Mariyatun.

Polisi perempuan yang tel-ah menunaikan ibadah haji ini mengaku sebenarnya sudah se-jak lama ingin memakai jilbab. Namun, karena institusi belum memperbolehkan, maka dirinya tidak berani memakai jilbab.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pame-

kasan Moh Manshur menilai kebijakan pimpinan Polri yang memperbolehkan polisi mus-limah berjilbab itu, selama ini memang diharapkan sebagian umat Islam. Sebab, menurut dia, jilbab pada prinsipnya tidak mengganggu tugas pokok polisi.

“HMI sendiri sudah tahun 1980-an menyuarakan agar polisi perempuan diperkenan-kan menggunakan jilbab, tapi belum mendapatkan respon dari pimpinan Polri ketika itu,” tuturnya. (ant/rah)

15 Polwan Gunakan Jilbab PAMEKASAN - Sebanyak 15 orang polisi wanita (polwan) di jajaran Polres Pamekasan, Jawa Timur, akhirnya memilih mengenakan jilbab, menyusul kebijakan Polri yang memperbolehkan polisi wanita berjilbab.

SUMENEP - Upaya KPU Sumenep menuntaskan verifikasi NIK (nomor induk kependudukan) invalid tepat waktu ternyata tidak terbukti. Sebab, hingga batas yang ditentukan pada 24 November lalu, penyelenggara pemilu tingkat kabupaten itu belum menun-taskan verifikasi NIK invalid tersebut.

Padahal, deadline 24 November itu merupakan perpanjangan yang diberi-kan. Itu karena KPU Sumenep masih merasa sulit untuk menuntaskan verifikasi invalid. Otomatis, verifikasi itu masih berlanjut sampai detik ini. ”Belum tuntas sampai detik. Masih berlangsung,” kata Komisioner KPU Sumenep Ali Fikri, Selasa (26/11).

Ali Fikri menjelaskan, dari hasil penelusuran pihaknya, sampai detik ini baru selesai ditemukan sebanyak 34.116 dari jumlah 38.555. Itu dari

hasil perbaikan di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan PPS ”Dengan demikian, NIK invalid itu masih tersisa adalah 4.439. Sekitar itu yang belum diketahui,” ujarnya.

Sementara data yang dilansir KPU Sumenep, dari jumlah 34.116 NIK yang sudah ditemukan, statusnya meliputi NIK 21.112 dengan rincian meninggal dunia berjumlah 156 orang, belum cukup umur 32 orang. Kemu-dian telah tercatat menjadi Tentara Negara Indonesia (TNI) dan anggota Polisi Republik Indonesia (Polri) 2 orang, masih diketahui terdapat 312 orang, pindah domisili terdapat 862 orang, dan pemilih ganda berjumlah 886 orang.

“Jadi, berdasarkan hasil pen-elusuran kami sampai detik sudah menemukan dan mendapatkan status

pemilih yang dikategorikan invalid itu berjumlah sekitar 1.400-an orang dari jumlah NIK DPT invalid 34.116 pemilih. Sedangkan dari jumlah itu diklasifikasi dari beberapa kategori, yakni dari meninggal dunia, pindah domisili, termasuk dari tidak cukup umur untuk memilih,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa khusus pemilih diketahui tidak memiliki NIK terdapat 10.754 orang, sementara itu terdapat 38.555 data NIK invalid. Dengan demikian saat ini tinggal 5.119 yang invalid. “Dan kami sudah menghapus 2.250 orang dari hasil penelusuran, yang meliputi mening-gal dunia, pemilih fiktif, ganda dan dibawah umur,” tambahnya.

Diungkapkan oleh Ali Fikri, pe-milih yang tidak memiliki NIK masih relatif banyak, oleh karena itu harus

dibuatkan NIK oleh pihak Dispen-dukcapil Sumenep. “Dan kami sudah temui pihak Dispendukcapil terkait dengan itu, dan kata Dipendukcapul, insya Allah dua hari ke depan ka-tanya NIK invalid tersebut sudah bisa terurai, sehingga pemilih yang tidak memenuhi syarat langsung kami ha-pus,” jelasnya ketika ditanya tentang langkah selanjutnya berdasarkan temuan KPU.

Sebenarnya, kata Fikri, di tingka-tan PPS dan PPK sudah selesai, hanya saja KPU sedikit menemukan kendala, yaitu kendala komunikasi sehingga sampai saat ini masih belum ada lapo-ran dari beberapa kecamatan. Teru-tama Kecamatan Masalembu, Kan-gayan, dan Sapeken. “Tiga kepulauan itu masih belum melaporkan kepada kami,” sebutnya singkata. (sym/yat)

VERIFIKASI NIK

KPU Lampaui Deadline

Pemuda Muhammadiyah,

Ikatan Putra-Putra Nahdlatul Ulama

(IPNU), dan Ikatan Putri-Putri Nahdlatul

Ulama (IPPNU).

PAMEKASAN- Himpunan Maha-siswa Islam (HMI) Pamekasan, Jawa Timur, meminta pemerintah menjaga martabat Indonesia. Jangan sampai negeri ini diinjak-injak oleh negara lain. Oleh karenanya, pemerintah harus bertindak tegas, salah satunya dengan mempertimbangkan kem-bali hubungan bilateral kedua negara, Indonesia-Australia. Tindakan tegas sangat diperlukan karena negeri jiran telah melakukan penyadapan.

“Kasus penyadapan yang dilaku-kan oleh Australia kepada Indonesia sama dengan menginjak-injak harkat dan martabat bangsa ini,” kata Ketua Umum HMI Pamekasan Moh Manshur di Pamekasan, Selasa.

Oleh karena itu, sambung Man-shur, pemerintah Indonesia harus bertindak tegas menyikapi persoalan tersebut. Sebab jika kasus itu dibi-arkan begitu saja, maka sebenarnya sama dengan memposisikan Indone-sia sebagai bangsa yang tidak berdaya menghadapi berbagai bentuk seran-

gan negara lain.Kedaulatan Indonesia sebagai ne-

gara bangsa harus dijunjung tinggi. Sikap mengalah dengan membiarkan berbagai bentuk tindakan yang bisa merongrong kedaulatan, menurut HMI, bukan sikap yang perlu diperta-

hankan.“Oleh karenanya, HMI meminta

agar pemerintah Indonesia mengam-bil sikap politik yang tegas, meninjau kembali hubungan Indonesia dengan Australia,” kata Moh Manshur. (ant/rah)

BILATERAL

HMI: Pemerintah Harus Menjaga Martabat Indonesia

Page 11: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO. 0248 | TAHUN II 11BANGKALAN

Apalagi, sering terjadi pe-nyiksaan terhadap TKI, itu juga membuat masyarakat se-makin enggan menggantung-kan nasibnya di negeri orang.

Berdasarkan data yang di-himpun Koran Madura, pada tahun 2011 TKI asal Kota Salak ini berjumlah 113 orang, yang

terdiri dari 61 perempuan dan 52 laki-laki. Jumlah terse-but sangat tinggi. Namun, pada tahun 2012 angka itu mangalami penurunan yang signifikan, TKI yang tercatat hanya berjumlah 48 orang dengan rincian 19 orang laki-laki dan 29 perempuan. De-

mekian itu menggambarkan TKI tidak lagi menjadi sesuatu yang istmewa dalam mening-katkan tarap kehidupan sosial masyarakat.

"Ya, kami berharap akan terus menunjukkan tren men-urun sehingga tidak ada lagi TKI asal Bangkalan, karena selama masih bisa bekerja di sini buat apa juga jauh-jauh ke negeri orang," ungkap Kepala Dinsosnakertrans Ismed Hari-yadi melalui sekretarisnya, Siti Aminah.

Menurutnya, data yang dilakukan pihaknya setiap

akhir tahun untuk mengeta-hui jumlah keseluruhan TKI. Tren menurun menunjukkan hal yang sangat positif, ter-lebih sejak lahirnya kebija-kan moratorium pengiriman TKI di Negara Timur Tengah. Memang kebanyakan tujuan para pahlawan devisa negara itu adalah Timur Tengah, karena disana cukup men-janjikan dari aspek gaji yang diterima.

"Mayoritas didominasi kaum perempuan yang men-jadi TKI di Timur Tengah. Bermacam-macam profesi

yang ditekuni, seperti menjadi pembantu rumah tangga," pa-parnya.

Aminah berharapdi masa yang akan datang lapangan pekerjaan akan semakin ter-buka luas. Hal itu, dapat me-nekan sejauh mungkin agar dari tahun ke tahun semakin minim yang tertarik men-jadi TKI. Sebab, menjadi TKI tidak menjamin akan men-jadikan kehidupan lebih baik. Apalagi berangkat dengan segala keterbatasan, akibat minimnya skill yang dimiliki setiap TKI.(dn/rah)

Tahun 2011 Tercatat 113 TKI, 2012 Sebanyak 48 Orang

Warga Tak Lagi Tergiur Jadi TKIBANGKALAN – Mayoritas warga Bangkalan tidak tergiur lagi menjadi Tenaga Kerja Indonesia, meski-pun dihimpit masalah keterbatasan ekonomi. Hal itu terlihat dalam data statistik Dinsosnakertrans setempat. Dalam statistik tersebut tampak terjadi penurunan angka TKI yang cukup signifikan.

BANGKALAN – Kepolisian Resor Bangkalan menangkap SR (23), warga Desa Buddan, dan F (35), warga Desa Burneh, karena diduga telah menghilangkan nyawa seorang peda-gang ayam, Marji (70), warga Dusun Buddan Tengah, Desa Buddan, Kecamatan Tanah Merah. Korban ditemukan tewas di pinggir jalan desa setempat dengan luka bacok di bagian kepala, Senin (18/11) lalu. Diduga pelaku nekat mencabut nyawa korban karena ingin merampas uang milik korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Madura, kedua pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda. SR berha-sil ditangkap di kawasan jembatan Suramadu, sedangkan F dibekuk petugas kepolisian di Jl. Pemuda Kaffa wilayah seki-tar kota Bangkalan. Dugaan sementara, motif dari pembunu-han tersebut, yaitu perampasan terhadap uang korban yang di ketahui baru menjual tanah dan dua ekor sapi miliknya.

"Kami berhasil menangkap kedua pelaku di dua lokasi yang berbeda. Menurut pengakuan tersangka, mareka nekat membunuh korban, karena ingin mengambil uang korban se-nilai Rp 3 juta," papar Kapolres Bangkalan, AKBP. Sulistyono.

Dia menjelaskan pembunuhan yang dilakukan menu-rut pengakuan tersangka pada saat proses penyelidikan dan penyidikan memang direncanakan terlebih dahulu. Sehingga saat korban ditemukan tewas seolah-olah pencurian dengan kekerasan bukan pembunuhan yang direncanakan. Namun, itu semua dapat diketahui dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pada saat peristiwa pembunuhan.

"Jadi bagi kedua pelaku akan dijerat pasal 340 tentang pembunuhan berencana, subsider 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal. Ancaman hukumannya 20 tahun penjara," jelas Sulistyono.

Perlu diketahui, Marji (70), warga Kampung Buddan Te-ngah Desa Buddan Kecamatan Tanah Merah, Senin (18/11) ditemukan tewas di jalan desa setempat dengan luka robek di kepala belakang bagian kiri. Korban yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang ayam itu dibacok orang tak dikenal dan mayatnya ditemukan oleh H. Fauzi yang juga berprofesi pedagang ayam sekitar pukul 04.30 wib.(dn/rah)

KRIMINAL

Pencabut Nyawa Pedagang Ayam Ditangkap

BANGKALAN - Musa (54), warga Desa Tellok Galis terpi-dana 12 tahun penjara, pelaku pembunuhan pada tahun 1998 terhadap Serda Hadiri, ang-gota Polwiltabes Surabaya dikabarkan tewas di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Po-rong Sidoarjo setelah sempat dilakukan perawatan di RSUD. Sidoarjo, Senin (25/11) sore kemarin. Ditengarai tewasnya pembunuh berdarah dingin ini karena sakit yang diderita se-lama ini.

Kabar tewasnya pria yang kasusnya sempat menggeger-kan warga Bangkalan tersebut dibenarkan oleh Kasatreskrim Polres Bangkalan, setelah menerima pesan pendek dari Kepala Lapas Bangkalan. Musa menjadi tahanan khusus di Lapas setempat yang kemu-dian dipindahkan ke Lapas Po-

rong Sidoarjo dengan alasan keamanan.

"Saya tahunnya dari Kepala Lapas Bangkalan, beliau me-nyampaikan informasi ke saya setelah mendapatkan berita duka itu dari ka Lapas Porong, tempat Musa menjalani masa tahanan," jelas Andi Purnomo, Kasatreskrim Polres Bangka-lan.

Andi menjelaskan ber-dasarkan informasi yang dit-erima Musa tewas pada Senin (25/11) sore kemarin lusa, karena sakit. Musa sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit Sidoarjo, namun nyawanya tidak tertolong hingga akhirnya meningga du-nia. Sayangnya, kata Andi, pi-haknya tidak dijelaskan terkait penyakit yang menyebabkan MusatTewas. Sehingga me-nimbulkan tanda tanya.

"Senin sore meninggalnya, Musa meninggal karena sakit setelah sebelumnya sempat dirawat di RSUD Sidoarjo, say-angnya kami tidak diberitahu sakit apa yang dideritanya hingga meninggal, kini jenaz-ah yang bersangkutan sudah diserahterimakan kepada ke-

luarga," paparnya.Perlu diketahui, Musa

yang sempat menjadi buron selama 14 tahun ini, terkenal lihai selama masa pelarian-nya. Sedikitnya 5 KTP dengan identitas berbeda dikantong-inya selama menjadi buron selama belasan tahun terse-

but. Namun akhirnya berhasil ditangkap oleh Polres Bang-kalan dan mendapatkan vonis Pengadilan Negeri Bangkalan selama 12 tahun penjara sete-lah terbukti dengan sah dan meyakinkan melakukan pem-bunuhan berencana sesuai pasal 340 KUHP.(dn/rah)

TERPIDANA

Musa Tewas di Lapas PorongMusa (54),

warga Desa Tellok Galis terpidana

12 tahun penjara, kasus pembunuhan anggota Kepolisian, semasa hidup saat menjalani sidang di

PN Bangkalan.

foto: doni heriyanto/koran madura

BANGKALAN - Pinjaman Dana dari Pusat Investasi Pe-merintah (PIP) yang sempat menjadi perdebatan diantara dewan dan pemkab Bang-kalan mendapat tanggapan dari direktur rumah sakit Syarifah Ambami Ratoh Ebu (Syamrabu) Bangkalan. Dana tersebut belum cair, bahkan belum dilakukan nota kes-epahaman (Mou). "Dana pin-jaman Rp 100 miliar tersebut rencananya akan dialokasi-kan untuk pengembangan infrastruktur Rumah Sakit Daerah," kata drg Yusro, yang juga menjabat Plt Kepala Di-nas Kesehatan Bangkalan.

Menurutnya, belum ada MoU tentang pinjaman dana PIP itu dan belum proses kear-ah itu. Hanya saja, sebagai pe-merintah, kabupaten Bangka-lan diharapkan menunjukkan kesungguhan. Apabila nanti benar-benar dikucurkan, pe-merintah kabupaten Bangka-lan sudah siap. "Jadi dana PIP itu belum cair, tapi Insyaallah Kabupaten Bangkalan meme-nuhi syarat,” ucapnya.

Dana pinjaman itu akan digunakan untuk pembangunan dan pengem-bangan infrastruktur rumah sakit secara keseluruhan, se-hingga rumah sakit Syamra-bu yang masih berstatus tipe B non Pendidikan menjadi tipe B Pendidikan.

Sebelumnya, salah satu anggota DPRD Bangkalan, Mahmudi membantah adanya Mou Pemkab dengan pihak legislatif terkait pengucuran dana PIP senilai Rp 100 miliar

tersebut. Saat rapat mengenai KUA PAS, pihak legislatif me-nanyakan tentang MoU itu, namun pemkab tidak dapat menunjukkannya.

"Sampai saat ini tidak ada MoU itu. Seharusnya itu dibuat karena berdasarkan PP no 16 tahun 2010 tentang Tata Tertib Anggota Dewan, penjanjian itu harus atas per-setujuan legislatif," ujarnya.

Mahmudi menegaskan jika memang mengenai dana pinjaman tersebut legislatif mengetahui, tentu semua anggota dewan memegang surat Mou tersebut. Bukti-nya, memang tidak ada. Akan tetapi, sampai saat ini bentauk MoU yang dimaksud, dewan tidak diketahui oleh anggota.

"Kalau memang ada, mana buktinya? Coba li-hat peraturannya seperti apa, seharusnya kami sudah pegang. Kalau tidak paham ya dibukalah aturannya, itu dibaca," tegasnya.

Seperti yang telah diberi-takan, pada bulan Agustus lalu, tim dari PIP Kemen-terian Keuangan Republik Indonesia meninjau secara langsung kondisi RSUD Sy-amrabu Bangkalan.

Dalam pengajuan pro-posal pinjaman yang diajukan sebesar Rp 150 miliar. Meski pinjaman tersebut sangat fan-tastis rupanya diakui DPRD Bangkalan tanpa koordinasi sebelumnya. Oleh karena itu, legislatif sangat menyayang-kan langkah yang dilakukan oleh pemerintah setempat. (ori/rah).

PUSAT INVESTASI PEMERINTAH

PIP Belum Cair

DIBORGOL. Dua pelaku yang mengeksekusi seorang pedagang ayam, Marji. Eksekutor menghabisi nyawa korban karena tergiur untuk mendapatkan uang Rp 3 juta dari tangan korban. Kedua pelaku tersebut akhirnya diringkus polisi.

Page 12: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO.0248| TAHUN II12 SAMPANG

SAMPANG - Semakin mem-bludaknya pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan barang daganganya di sekitar RSUD Sam-pang, membuat kondisi rumah sakit kurang elok. Pengunjung rumah sakit mengeluhkan hal itu.

Mestinya, rumah sakit steril dan bersih dari aktivitas pedagang. Namun berbeda dengan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sam-pang. Pantauan Koran Madura, ban-yak pedagang asongan menjajakan barang daganganya seperti berjua-lan di depan pintu unit gawat daru-rat, depan pintu unit rawat inap, dan lokasi pintu utama rumah sakit.

Hasan (30), warga Kecamatan Camplong, menyanyangkan ke-

beradaan pedagang PKL, karena pihak rumah sakit seakan mem-biarkan. “Ini kan sudah jelas-jelas mennggangu kalau jualan di depan pintu utama dan ruang UGD. Ini sudah tidak enak lagi dipandang. Seolah-olah dibiarkan oleh pihak rumah sakit,” ucapnya.

Pihak rumah sakit diharapkan segera membuat aturan tentang keberadaan PKL. Hal itu agar pen-gunjung tidak merasa terganggu dengan banyaknya pedagang yang hampir setiap ruangan inap dipa-dati pedagang.

Sementara Humas RSUD Sam-pang Dr Yuliono mengatakan, pihak rumah sakit juga menyayangkan dan merasa tidak nyaman dengan

kondisi demikian. Bahkan, pihakn-ya mengaku telah mengimbau dan pemberitahuan terhadap para ped-agang asongan agar tidak meggelar barang jualanya di area rumah sakit.

“Kita sudah melakukan pember-itahuan kepada para pedagang. Na-mun tidak ditanggapi. Bahkan, kita sudah memberikan teguran secara tertulis,” tuturnya.

Diakui Yuliono, keberadaan pedagang yang masuk hingga ke ruangan rumah sakit tersebut san-gat mengganggu. Sehingga, be-berapa keluarga pasien juga merasa terganggu. “Padahal seharusnya wilayah rumah sakit tidak diperk-enankan adanya pedagang,” jelasn-ya. (ryn/lum)

PKL MASUK RSUD

Rumah Sakit Kurang Elok

Pemerintah diharapkan memberikan perhatian un-tuk segera memperbaiki jalan tersebut.

Salah satu warga yang ru-mahnya dekat dengan sungai, Abdul hasib (45), mengata-kan, sudah lama sungai yang mengikis jalan. Kurang lebih delapan bulan. Dan sampai sekarang masih belum menda-patkan perhatian dari pemer-intah setempat, sehingga warga khawatir dengan sungai tersebut.

Rumah warga ada yang hanya 2,5 meter jaraknya dari sungai tersebut, dan tidak me-nutup kemungkinan sungai tersebut akan mengikis rumah warga mengingat saat ini su-

dah memasuki musim peng-hujan.

“Kami merasa resah dan khawatir dengan kondisi sun-gai yang terus mengikis ja-lan, apalagi sudah memasuki musim penghujan. Sehingga, ini sangat mengancam rumah warga yang dekat dengan sun-gai, dan kami berharap terha-dap Pemerintah Sampang ada perhatian untuk,” ujarnya ke-pada Koran Madura.

Hal yang sama juga diung-kapkan oleh Syafiih (47). Ia mengatakan sudah lama war-ga yang berusaha memperbai-ki tanah yang dikikis panjang sekitar 20 meter tersebut, na-mun upaya tersebut tidak per-nah berhasil, karena setelah

ditutupi dengan tanah ketika sudah terjadi air pasang maka itu sudah terbawa arus.

“Warga di sini sudah mem-perbaiki jalan yang sudah dikikis oleh sungai, tapi gak pernah ber-hasil karena sering dibawa arus. Dan yang lebih dikhawatirkan warga sekitar yaitu ketika nanti terjadi luapan air setelah dapat kiriman air dari daerah utara sep-erti tahun kemarin yang mem-buat barang-barang warga ban-yak yang hilang karena luapan airnya datang tengah malam,” ucapnya. (jun/lum)

Rumah Warga Terancam LongsorSungai Terus Mengikis JalanSAMPANG - Kondisi sungai yang dekat dengan jalan dan rumah pemukiman warga di Desa Lem-bung Plakaran, Kecamatan Jrengik, mengancam rumah warga. Sudah delapan bulan sungai tersebut mengikis jalan, dan belum mendapatkan perbaikan.

Pemerintah diharapkan memberikan

perhatian untuk segera memperbaiki

jalan tersebut.

SAMPANG- Jumlah Daf-tar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu Legislatif 2014 Kabu-paten Sumenep masih belum diketahui. KPU belum bisa memastikan karena sam-pai sekarang masih terken-dala dengan nomor induk kependudukan (NIK).

Anggota KPU Sampang, Jarot, menyatakan, jumlah DPT pemilu legislatif di-mungkinkan akan berkurang dari jumlah sebelumnya, melihat kenyataan di lapan-gan banyak terjadi kesamaan nama. Sementara jumlah NIK invalid atau yang tidak mem-punyai NIK berjumlah 5.368.

Saat ini masih tersisa 1560 yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Karang Penang, Tambelan-gan dan Sokobenah. Namun, mereka masih bisa menggu-nakan hak suaranya dengan menggunakan berita acara.

“Kemungkinan besar jumlah DPT bisa berkurang dari sebelumnya, karena

yang terjadi di lapangan banyak kesamaan nama dan sampai sekarang masih terk-endala dengan NIK. Sedang-kan yang masih belum dari tiga kecamatan dan untuk kecamatan yang lain sudah banyak yang memiliki NIK,” ujarnya kepada wartawan.

Pihaknya berupaya untuk memberikan nomor NIK pada peserta pemilih, akan tetapi apabila pihaknya kesulitan mekanisme dalam pembuatan NIK tersebut maka akan dis-erahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sampang, karena langkah KPU sampai saat ini yaitu mengentri warga yang masih belum mempunyai NIK.

“Langkah KPU bagi pe-milih yang tidak mempunyai NIK akan ditelusuri ke lapa-ngan. Namun, ketika alasan sudah membuat tapi hilang maka kami akan meminta bantuan ke Dispendukcapil untuk membantu mencari-kan data tersebut,” imbuhn-ya. (jun/lum)

DPT PEMILU LEGISLATIF

KPU Terkendala dengan NIK

SAMPANG – Menanggapi maraknya mobil dinas berplat no-mor merah yang diganti menjadi hitam, Polres Sampang menegas-kan hal itu menyalahi aturan. Un-tuh mengubah plat nomor, harus seizin aparat kepolisian.

Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar menjelaskan, dari

surat permohonan pemkab kepada pihak kepolisian, selanjutnya polisi memberikan surat rekomendasi permohonan tersebut kepada Ka-polda Jatim.

“Jadi itu nanti Polda yang bisa menentukan kalau plat merah disu-lap jadi plat hitam bisa resmi yang sesuai dengan ketetapan Polda Ja-

tim. Tapi selama ini kan tidak ada seperti itu. Sama saja itu mengam-bil kebijakan sendiri,” ucapnya saat ditemui di ruang lobi Mapolres, Se-lasa (26/11).

Sebelum pihaknya melakukan penindakan, Pemkab Sampang di-minta memberikan peringatan dan penertiban agar tidak kian marak adanya plat merah diganti plat hitam. “Seharusnya pihak intern Pemkab bisa melakukan penertiban siapa yang mempunyai kewenan-gan di sana, sebelum kita lakukan penindakan. Kalau malah diam dan memberikan itu salah, dan jangan salahkan jika kita lakukan opera-sian. Kita amankan,” jelasnya.

Pihaknya mengaku akan segera mengirim surat sebagai peringatan untuk menertibkan maraknya plat merah mobil dinas milik pejabat pemerintah yang diganti hitam. Jika tidak ada tanggapan, pihaknya memberikan penilangan terhadap kendaraan yang bersangkutan.

“Walaupun ini tidak perlu ada sosialisasi, saya akan kirim su-rat supaya bisa ditertibkan. kaLau masih marak ya akan kita tilang. Apalagi meski kita tidak perlu in-gatkan mereka juga pasti sudah tahu kalau mengubah plat merah itu sudah salah aturan,” tegasnya. (ryn/lum)

PERUBAHAN PLAT KENDARAAN

Plat Merah yang Diganti Hitam Melanggar

SAMPANG - Puluhan hektare tanaman padi siap panen milik petani di Kelurahan Gunung Maddah, Kecamatan Kota Sampang, terncam gagal panen. Pasalnya, selain merupakan wilayah data-ran rendah, wilayah tersebut merupakan daerah rawan banjir.

Tanaman padi di daerah setempat sudah tergenang banjir hingga menutupi seluruh tanaman padi. Seperti tanaman padi milik Musrifah (40). Tanaman padinya terendam air akibat tingginya curah hujan beberapa hari ini.

“Ya kalau sudah banyak air tenggelam sampai lama seperti ini bibitnya rusak dan tidak bisa dipanen,” ucapnya, Selasa (26/11). Saat ini, petani hanya mer-awat panaman yang sudah terandam banjir.

Hal sama juga dikatakan oleh Hadrawi (35). Ia menjelaskan, jika tanaman pagi sudah tergenang dan terendam air terlalu lama akan menyebabkan gagal panen. Dirinya sudah membuat aliran baru sebagai pembuangan aliran air di sawahnya, namun air masih ada. “Terpaksa banyak petani termasuk saya buang rendaman air,” ungkapnya. (ryn/lum)

MUSIM PENGHUJAN

Padi Terancam Gagal Panen

Page 13: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO.0248| TAHUN II 13PAMEKASAN

TRUK TERGULING. Pelajar Sekolah Dasar melintas di dekat sebuah truk yang terguling di Dago Green Hill, Bandung. Jawa Barat, Selasa (26/11). Truk yang mengangkut bata ringan tersebut terguling akibat tidak kuat naik di jalur tanjakan.

Mereka seringkali ter-lihat berada di sejumlah titik di Jalan Dirgahayu. Adanya peramu kejantanan yang masih bergentayan-

gan di wilayah Pamekasan ini menodai kota Gerbang Salam tersebut.

Kepala Seksi Penyidikan dan Penyelidikan Satpol PP

Pamekasan, Yusuf Wibisono mengatakan para penjaja seks yang biasa mangkal di warung kopi di Jalan Dirgahayu itu sebagian merupakan pelaku lama yang menjadi target ope-rasinya. Sebelumnya mereka merupakan pelacur Pasar 17 Agustus.

“Tidak sulit mengenali mereka, karena identitasnya sudah kami miliki. Dan wajah mereka sudah tidak asing lagi,

karena pelaku lama,” katanya.Menurutnya, instansi

yang dipimpinnya sudah memberi peringatan tegas kepada pemilik warung agar tidak menerima penjaja seks disertai ancaman akan men-utup usaha mereka jika tidak mengindahkan Peraturan Daerah (Perda).

Sebelumnya, Satpol PP menangkap NS,39, PSK asal Kecamatan Tanggul, Kabu-

paten Jember. Wanita bertu-buh subur yang tinggal di Jl Kemuning, Sampang, ditang-kap petugas Satpol PP di se-buah warung di Jalan Dirga-hayu.

NS mengaku telah tiga kali diamankan Satpol PP Pamekasan, namun dirinya terpaksa mengulangi perbua-tannya, dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan ekono-mi. (oni/muj/rah).

Gerbang Salam TernodaPSK Pasar 17 Agustus Pindah ke Jalan DirgahayuPAMEKASAN - Setelah semua lapak warung re-mang-remang di Pasar 17 Agustus, Jalan Pintu Ger-bang, Pamekasan, ditutup, para pelacur yang biasa mangkal di pasar tersebut mencari tempat mangkal baru.

PAMEKASAN - Seban-yak dua tahanan Polsek Ka-dur yang dititip di Mapolres Pamekasan kini dipindah ke Lapas Narkotika Klas II-A Pamekasan. Kedua tahanan itu merupakan tersangka pelaku pencurian hewan (curwan) milik warga Desa Kertagena Tengah dan Desa Kertagena Dajah, Kecamatan Kadur Pamekasan.

Tahanan itu adalah Rafii alias Mat Selor dan Ahmadi. Mat Selor tersangka pelaku curwan milik Armuji, warga Desa Kertagena Tengah. Se-dangkan Ahmadi, tersangka pelaku curwan milik Armuji dan milik Umam, warga Desa Kertagena Dajah.

Kapolsek Kadur AKP. Syakrani mengatakan ked-ua tersangka ini dipindah ke Lapas Narkotika, karena sel tahanan Polres tidak muat atau penuh dengan tahanan. Sehingga kedu-anya dipindah ke Lapas. Se-dangkan, Muhammad dan Mat Jalah, tersangka pelaku curwan milik Umam, kini masih ditahan di Mapolsek Kadur. “Dia kami pindah ka-rena tahanan Polres sudah penuh. Sehingga kami titip ke Lapas,” katanya.

Dia menjelaskan masa penahanan Rafii alias Mat Selor sudah diperpanjang se-lama 40 hari kedepan, karena masa penahanan pertama hampir berakhir. Sedang-kan berkas penyidikannya diperkirakan bisa rampung dalam sepakan kedepan dan tinggal diajukan ke Kejari Pamekasan untuk diteliti.

Sementara itu, pihakn-ya kini masih melakukan upaya pengejaran terhadap para tersangka pelaku cur-wan yang belum ditang-

kap. Upaya terakhir, polisi melakukan pemburuan ke Kabupaten Sampang, ka-rena salah satu tersangka diduga melarikan diri ke wilayah tersebut. Sedang-kan dua tersangka lainnya yang belum ditangkap, di-duga masih berada di Kabu-paten Sumenep, namun be-lum diketahui pasti lokasi persembunyiannya.

Seperti diberitakan sebe-lumnya, penangkapan para tersangka pelaku curwan ini bermula dari penangkapan Rafii alias Mat Selor, sebu-lan lalu. Dari penangkapan tersangka itu, polisi kem-bali menerima laporan cur-wan dari Umam, warga Desa Kertagena Dajah, minggu lalu. Dari laporan itu, polisi melakukan penyelidikan hingga berhasil mengung-kap sekaligus menangkap pelakunya.

Para pelaku yang ditang-kap, diketahui merupakan jaringan Mat Selor. Sehingga dari beberapa kasus curwan di wilayah perbatasan Pame-kasan-Sumenep, diyakini dilakukan oleh jaringan Mat Selor.

Dari empat tersangka yang ditangkap polisi, dua diantaranya harus dilakukan upaya penangkapan secara paksa dan didor pada bagian betis dan kaki, karena mel-akukan upaya perlawanan kepada aparat. Mereka ada-lah Mat Selor dan Ahmadi. Sedangkan Muhamad dan Mat Jalah yang kini ditahan di Mapolsek Kadur langsung menyerahkan diri dan tidak melawan aparat yang hen-dak menangkap keduanya, sehingga keduanya selamat dari terjangan timah panas. (uzi/rah)

TAHANAN CURWAN

Mat Selor Dipindah ke Lapas Narkotika

PAMEKASAN - Fo-rum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pame-kasan menduga bantuan dana hibah untuk musalla dan masjid di Kabupaten Pamekasan tidak diawali de-ngan verifikasi calon pener-ima. Daftar sasaran program yang dananya bersumber dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2013 itu diduga hanya berdasarkan usulan dari pemohon.

Ketua Forum LSM Pame-kasan, Heru Budi Prayitno menyatakan kondisi itu me-nyebabkan program tersebut rawan salah sasaran, karena penitia terkesan menam-pung seluruh permohonan tanpa melakukan verifikasi.

Seharusnya, kata Heru, Bagian Kesra Pemkab Pame-kasan sebagai penanggung-jawab program tersebut, se-belum menyalurkan bantuan itu, memampangkan secara terbuka nama-nama calon penerima. Sehingga bisa diketahui penerima yang fik-tif maupun yang tidak fiktif.

Dalam pertemuan Forum LSM beberapa waktu lalu sudah disampaikan kepada pemerintah untuk menyeleksi secara baik calon penerima bantuan terse-but. Sehingga tidak terjadi

sesuatu hal yang kurang diinginkan.

Kepala Bagian Kesra Pamekasan, Mohammad Amir membenarkan pen-erima bantuan baik masjid, musalla maupun Pondok Pesantren, tidak berdasarkan hasil verifikasi, melainkan hanya berdasarkan usulan, yang disesuaikan dengan jumlah anggaran yang ada.

Menurut Amir, kewajiban verifikasi tersebut semen-tara ini belum ada juknis-nya. Hanya saja, disyaratkan penerima bantuan memiliki musalla yang digunakan seba-gai tempat kegiatan ibadah.

Rencananya, kata Amir, tahun depan akan disusun juknis (petunjuk teknis) yang mewajibkan verifikasi calon penerima bantuan tersebut. “Akan kami siapkan landasan hukum, yang mengharuskan verifikasi terhadap calon penerima,” katanya.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Juhaini me-minta Bagian Kesra untuk lebih selektif dalam menentukan pemohon yang akan menerima bantuan fasilitas keagamaan tersebut. Sehingga tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, han-ya nama penerima sementara musallanya tidak ada. (awa/muj/rah)

KEAGAMAAN

Penerima Bantuan Musalla dan Masjid Tanpa Diverifikasi

PAMEKASAN - Kecelakaan lalu lintas yang mengakibat-kan korban meninggal dunia

terjadi di Jl Raya Trunojoyo depan rumah sakit umum (RSU) Dokter Slamet Marto-

diredjo di Jl Trunojoyo Pame-kasan, Selasa (26/11) kemarin. Seorang pengendara sepeda

motor Honda Astrea Nopol M 3193 AK yang dikendarai Mohammad Rosul, 17, warga Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, ber-boncengan dengan bapaknya Sasriaji, 50, hendak memo-tong jalan dari arah timur ke barat. Saat itu, korban diduga baru selesai membeli obat di salah satu apotek yang ada di seberang jalan sebelah timur.

Sedangkan dari arah ut-ara, melaju Truk Fuso Nopol M 8100 UA yang dikemudi-kan Abdurrahman, 40, warga Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan, bermua-tan galon air kemasan. Aki-batnya tabrakan tak bisa di-hindari dan mengakibatkan korban Mohammad Rosul meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) sete-lah mengalami pendarahan dari kepalanya.

Sedangkan bapak korban juga kondisinya sangat kritis, karena mengalami luka-luka yang cukup parah. Padahal saat kecelakan korban yang meninggal dunia memakai helm, sedangkan bapaknya yang membonceng tidak pakai

helm. Saat ini masih dirawat di UGD rumah sakit Pamekasan.

Beberapa saat setelah ke-jadian, polisi Satlantas Polres Pamekasan mendatangi TKP, guna melakukan penyelidikan dan olah TKP.

Kanit Laka Lantas Polres Pamekasan Iptu M. Adnan mengatakan tabrakan terjadi karena diduga pengendara truk fuso lalai dan tidak hati-hati. Sopir fuso tidak men-gurangi laju kendaraannya di perlintasan rumah sakit. Akibatnya tabrakan tak bisa dihindari.

“Sepeda korban masuk di bawah bemper truk fuso seb-elah kanan depan dan kor-bannya mengalami benturan yang hebat, sehingga tak lama nyawanya tidak tertolong lagi,” katanya.

Menurut Adnan, sopir truk langsung mengamankan diri ke Mapolres Pamekasan, kare-na takut terjadi amukan mas-sa di TKP. Polisi masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, untuk memastikan pe-nyebab kecelakaan yang men-gakibatkan korban meninggal dunia itu. (uzi/rah)

KRIMINAL

Pengendara Astrea Tewas Diseruduk Fuso

Page 14: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO.0248| TAHUN II14

DAPATKANINFORMASI SEBELUM

BERINVESTASI

KAMI SIAP MELAYANI ANDA!

HUBUNGI KAMI DI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADUJALAN JOKOTOLE NO. 143KABUPATEN PAMEKASANDIPERSEMBAHKAN OLEH : KPPT KABUPATEN PAMEKASAN

PAMEKASAN

PAMEKASAN - Kantor Pe-layanan Perizinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Pame-kasan menetapkan syarat pengajuan permohonan izin mendirikan satuan pendidi-kan dan izin mendirikan tem-

pat kursus. Pengajuan surat permohonan izin mendirikan satuan pendidikan memuat surat permohonan izin kepa-da sekretaris KPPT Perizinan Kabupaten Pamekasan, ditan-datangani pimimpin atau penanggungjawab lembaga. Dilampiri surat rekomendasi dari UPTD Dinas Pendidi-kan Kabupaten Pamekasan, kecamatan setempat. Berita acara pemeriksaan ditanda-tangani petugas/pemilik dari UPTD Satuan Pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, surat rekomen-dasi dari pemerintah desa/ke-lurahan, dan surat pernyataan kebenaran data.

Foto kopy akte yayasan/lembaga satuan pendidikan (badan hukum), struktur/daf-tar nama pengurus yayasan/lembaga satuan pendidi-kan. Foto kopi KTP pengurus yayasan /lembaga satuan pen-didikan, foto diri pemimpin/penanggungjawab, ukuran

3 x 4 (berwarna) sebanyak 3 lembar. Dilampiri bukti kepemilikan/persetujuan/izin penggunaan/pemakaian/sewa atas gedung dimaksud. Daftar fasilitas pendidikan yang di-miliki, meliputi halaman ber-main (untuk PAUD dan TK), ruang kelas dan ruang lainn-ya, perabot sesuai keperluan, buku dan alat bermain/pera-ga pendidikan. Daftar nama pendidik beserta foto kopy KTP, ijazah pendidikan tera-khir dan foto diri ukuran 3 x 4 berwarna sebanyak 2 lembar, serta gambar situasi/denah halaman/gedung satuan pen-didikan disertai ukurannya.

Syarat pengajuan izin mendirikan tempat kursus meliputi persyaratan umum dan persyaratan administrasi. Syarat umum mengajukan proposal penyelenggaraan kursus dengan memuat iden-titas lembaga kursus, nama program kursus yang akan diselenggarakan, pendidikan

dan kompetensi yang dimi-liki, daftar susunan pengelola program kursus, susunan or-ganisasi LKP, sarana prasara-na praktek yang dimiliki dan relevan. Kurikulum dan jad-wal pembelajaran, sarana pe-serta didik, surat keterangan sumber pendanaan, dan uji kompetensi yang akan diikuti.

Syarat administrasi, mengajukan surat permoho-nan izin kepada sekretaris KPPT perizinan Kabupaten Pamekasan ditandatangani pemilik/penyelenggara kur-sus. Surat rekomendasi dari kepala UPTD Dinas Pen-didikan Pamekasan, kecama-tan setempat, berita acara pemeriksaan ditandatangani oleh Penilik PLS dan diketa-hui oleh Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kabupaten Pame-kasan, kecamatan setempat, dan surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan, Kabupaten Pamekasan.

Surat keterangan domisi-

li usaha dari pemerintah setempat, surat penyat-aan kebenaran data, foto kopy akte notaris, foto kopi KTP pemilik/penyeleng-gara/tenaga pendidik, dan foto kopy ijazah pendidikan terakhir pemilik/penye-lenggara/tenaga pendidik. Melampirkan foto pemilik/penyelenggara/tenaga pen-didik ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar, bukti kepemilikan/penguasaan tempat penye-lenggaraan LKP berupa ser-tifikat hak milik, hak pakai, hak guna/surat perjanjian sewa menyewa/kontrak min-imal 2 tahun. Gambar denah lokasi tempat penyeleng-garaan LKP, foto bangunan dan ruang pembelajaran penyelenggaraan LKP. Izin mendirikan tempat kursus ini berlaku selama dua ta-hun dan harus diperpanjang minimal sebulan sebelum masa berlaku berakhir. (adv/uzi/rah)

SEREMONIAL

Syarat Izin Mendirikan Satuan Pendidikan Tempat Kursus

Semula pelimpahan berkas dua tersangka yakni Musta-hep, Kades Larangan Slam-par dan mantan korlap raskin gudang Bulog Pamekasan, Ahmad Yani, direncanakan minggu lalu, namun sampai kemarin belum diterima Kejari setempat.

Kasi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Pamekasan Sa-miaji Zakariya mengatakan pihaknya belum menerima pelimpahan berkas kedua tersangka dimaksud, apakah masih di staf atau memang be-lum dikirim. Dijelaskan setiap pelimpahan berkas tipikor,

biasanya langsung dilaporkan ke seksi pidsus, namun dalam tipikor ini belum masuk.

“Saya dengar memang su-dah dikirim, tapi mau kroscek lagi, karena belum masuk ke saya. Kalau ada pelimpahan berkas biasanya langsung ke saya. Tapi ini belum ada,” ka-tanya.

Sebelumnya, penyidik Pol-res Pamekasan sudah menata dan membendel berkas peny-idikan kedua tersangka. Ren-cananya, berkas itu akan dia-jukan ke Kapolres Pamekasan AKBP. Nanang Chadarusman pada (18/11) lalu, setelah itu

langsung dilimpahkan ke Ke-jari, namun sampai kini berkas itu belum masuk.

Dikonfirmasi terpisah Ka-sat Reskrim Polres Pamekasan AKP. Moh. Nur Amin mem-benarkan, berkas itu belum dikirim, karena proses penyu-sunan berkas belum rampung.

“Belum dilimpahkan, ka-rena masih kami susun, nanti kalau sudah selesai baru kami ajukan ke pimpinan dan lang-sung dikirim,” katanya.

Dugaan tipikor raskin di Desa Larangan Slampar yang dilakukan kedua tersangka, yaitu Mustahep dan Ahmad

Yani, menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 2,1 miliar. Hal ini didasarkan pada hasil audit Badan Pengawas Keuan-gan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur (Jatim), yang su-dah diterima penyidik Polres Pamekasan.

Atas perbuatannya, kedu-anya disangka melanggar pasal 2, pasal 3, dan pasal 9, Undang-Undang Nomor 31/1999 yang direvisi Undang-undang Nomor 20/2001 ten-tang Tipikor, dengan ancaman 20 tahun penjara.

Hal lain yang memberat-kan Ahmad Yani, karena sete-lah tidak lagi menjadi korlap, dirinya masih mengurusi pen-distribusian raskin di Kecama-tan Tlanakan, khususnya Desa Larangan Slampar. Uang hasil penjualan raskin di Kecama-tan Tlanakan yang terdiri dari beberapa desa diduga diken-dalikan Ahmad Yani, meski secara formal disetor ke kasir Bulog, atau admin Bulog, atau satker Bulog, tapi semua itu atas kendali tersangka.

Dugaan tipikor raskin ini ditangani Polres Pamekasan setelah menerima laporan dari ketua BPD Larangan Slampar Subianto, beberapa bulan lalu. Dalam laporan-nya, raskin di desa itu hanya didistribusikan sebanyak tiga kali dalam setahun. Hal tersebut sudah berlangsung selama tiga tahun terhitung sejak 2010.

Kades Mustahep sudah di tahan sejak 28 Oktober lalu, sedangkan Ahmad Yani masuk tahanan sejak 7 November lalu. Saat ditetapkan sebagai tersangka, Mustahep masih aktif sebagai Kades Larangan Slampar, yang akhirnya dino-naktifkan oleh Bupati Pame-kasan Achmad Syafii. Sedan-gkan Ahmad Yani baru dua bulan pensiun sebagai pega-wai Bulog. (uzi/rah)

Profesionalisme Penyidik DiragukanPelimpahan Berkas Raskin Larangan Slampar Tak Tepat WaktuPAMEKASAN – Profesionalisme penyidik di Kabu-paten Pamekasan layak diragukan, sebab pelimpa-han berkas penyidikan dugaan tindak pidana korup-si (tipikor) beras miskin (raskin) di Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, yang ditanganinya molor dari rencana yang telah ditetapkan.

PAMEKASAN - Komisi Pemilihan Umum Pame-kasan, Jawa Timur, lebih memilih anggota organisasi mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan sebagai rel-awan demokrasi pada Pemilu Legislatif 2014.

“Kami lebih memilih per-wakilan kelompok organisasi masyarakat dan mahasiswa sebagai relawan demokrasi, karena mereka memiliki ba-sis massa yang jelas,” kata anggota KPU Pamekasan dari Divisi Pengawasan SDM dan Organisasi Agus Kasian-to, Rabu malam.

Selain itu, perkaderan pada organisasi mahasiswa dan organisasi kemasyaraka-tan juga lebih jelas sehingga mereka dipastikan lebih mampu dalam menyosial-isasikan tahapan pemilu ke-pada masyarakat.

Menurut Agus Kasianto, perwakilan organisasi ma-hasiswa yang direkrut KPU Pamekasan menjadi relawan demokrasi pada Pemilu Leg-islatif 2014 antara lain dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Dari organisasi ke-masyarakatan dan kepemu-daan antara lain Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Mu-hammadiyah, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan Ikatan Pelajar Putri Nah-dlatul Ulama (IPPNU).

“Ormas dan perwakilan organisasi kemahasiswaan yang kami rekrut menjadi relawan demokrasi kali ini sebanyak 15 ormas,” kata Agus Kasianto.

Menurut dia, berkas se-mua calon relawan demokrasi itu telah diterima oleh KPU Kabupaten Pamekasan dan kini tinggal melakukan koor-dinasi dengan perwakilan or-mas dan organisasi kemaha-siswa yang ditunjuk menjadi relawan oleh organisasinya.

“Pertemuan antara KPU dengan para calon relawan perwakilan dari 15 organ-isasi kemasyarakatan dan kemahasiswaan ini, Kamis (27/11),” kata Agus Kasianto.

Rekrutmen relawan

demokrasi oleh KPU Pame-kasan ini, sesuai dengan instruksi yang disampaikan KPU pusat dengan tujuan untuk menekan angka gol-put dan meningkatkan parti-sipasi pemilih.

Relawan demokrasi akan bertugas menyosialisasi-kan pemilu kepada seluruh masyarakat terutama pada lima segmen masyarakat, antara lain kelompok yang berlatar agama, adat, masyarakat berkebutuhan khusus, kaum perempuan, dan kelompok pemilih pe-mula.

Relawan demokrasi yang direkrut KPU Pamekasan se-banyak 15 orang itu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan KPU pusat, yakni tidak menjadi anggota par-tai politik dan tidak dalam kedudukan sebagai calon anggota dewan perwakilan daerah (DPD).

Relawan demokrasi ini juga harus terdaftar seba-gai pemilih, dan tidak per-nah terlibat tindak pidana atau tidak sedang menjalani proses hukum atas tindak pidana, serta bukan sebagai penyelenggara Pemilu 2014.

“Dalam hal sebagai anggota partai politik, sesuai dengan ke-tentuan sekurang-kurangnya dalam 5 (lima) tahun terakhir,” kata Agus Kasianto.

Persyaratan lain bagi relawan demokrasi adalah berusia minimal 17 tahun, sesuai dengan usia minimal warga yang bisa mengguna-kan hak pilih.(ant/rah)

RELAWAN DEMOKRASI

KPU Rekrut Anggota Organisasi Mahasiswa

Relawan demokrasi ini juga harus

terdaftar sebagai pemilih, dan tidak

pernah terlibat tindak pidana atau tidak sedang menjalani

proses hukum atas tindak pidana, serta

bukan sebagai penyelenggara Pemilu

2014.

Ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) mengikuti sosialisasi Pemilihan Umum yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palu di Lapas Petobo, Palu, Sulawesi Tengah.

BANGKALAN

Page 15: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO. 0248 | TAHUN II 15SUMENEP

LOWONGAN KERJAGrup PJTKI resmi, terbesar & terpercaya butuh banyak tenaga :

1. KONSTRUKSI / BANGUNAN (Tukang & Helper)2. PENATA RUMAH TANGGA (PRT), BABY SITTER &

PERAWAT LANSIA3. SUPIR, CLEANING SERVICE & BEBERAPA POSISI LAIN

KETENTUAN• Tujuan TIMUR TENGAH (ARAB SAUDI, Qatar Dubai, dll), SINGAPORE, HONGKONG & TAIWAN• TANPA BIAYA/GRATIS (2), Biaya Proses (1 & 3) dapat dibayar 3X• Uang Saku PRT (2) Rp 2 s/d 7 juta ( TERBESAR !!!)• Berkesempatan ibadah HAJI (1 & 3)

Pendaftaran: 021-8366 6869 / 0815 85 696969 / 0823 12 116116Butuh banyak Perekrut/Sponsor daerah

Dalam razia itu, tim ga-bungan berhasil mengger-ebek dua oknum polisi di dalam hotel. Dua polisi itu berhasil dirazia sekitar pukul 22.00 di salah satu hotel di ja-lan Trunojoyo. Oknum polisi yang berhasil digerebek itu adalah E dan I (inisial).

Tidak hanya itu, dua ce-wek yang menemani juga dirazia tim gabungan. Kedu-anya dirazia tidak dalam po-sisi berbuat mesum, hanya berada di kamar hotel saja.

Untuk selanjutnya, tim gabungan itu menggiring keduanya ke Markas Satpol PP Sumenep. ”Ya, betul. Ada dua oknum polisi yang ber-hasil kami razia. Dan kami sudah melakukan pemerik-saan dan interogasi kepada oknum tersebut. Awalnya, kami hanya meminta iden-titas penyewa kamar saja,” kata Kasi Operasional Satpol PP Moh. Saleh.

Lebih jauh dia menjelas-kan, keempat oknum yang terjaring razia itu dimintai

keterangan di Kantor Sat-pol PP. Hanya saja, pihaknya tetap menyerahkan prosesn-ya penyelidikannya kepada Polres Sumenep.

“Pemeriksaan yang kami lakukan sudah cukup alot. Berlangsung cukup alot, dimulai sekitar pukul 11.00 malam dan berakhir pukul

01.00 dini hari,” ungkapnya. Dia mengungkapkan,

pihaknya akan terus melaku-kan razia tempat hiburan dan sejumlah penginapan atau ho-tel di Sumenep. Itu dilakukan agar penyakit masyarakat bisa hilang. ”Kami cukup rutin un-tuk menggelar razia semacam. Tapi, razia kami melibatkan

pihak kepolisian dan TNI juga, tidak sendiri,” ucapnya.

Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko, mengatakan, peng-gerebekan terhadap dua ok-num anggotanya itu akan diproses sesuai dengan atu-ran yang belaku. Apabila meamng memenuhi unsur, akan ditingkatkan proses pe-

nyelidikannya.”Kalau memang terbukti,

tentu saja pihaknya tidak akan segan-segan memberi-kan sanksi. Bahkan, kalau pelanggarannya berat akan masuk sidang kode etik pro-fesi. Pasti kami akan melaku-kan pemeriksaan,” katanya. (edo/yat)

SUMENEP – Setkab Sumenep melalui Bagian Organisasi menggelar Sosialisasi Pengelolaan Pengaduan Publik, Selasa (26/11). Acara yang diselenggarakan di Gedung Graha Ariya Wiraraja Sumenep itu dibuka Wakil Bupati Soengkono Sidik.

Acara itu diikuti sebanyak 82 pe-serta dari pejabat eselon 3 dan 4, dan sejumlah pengelola pelayanan yang berada di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Tampak juga hadir Sekretaris Daerah Kabupaten (Sek-dakab) Sumenep Hadi Soetarto, dan Komisioner Komisi Pelayanan Publik Jawa Timur, Hardly Stevano, yang sekaligus bertindak sebagai pemateri dalam sosialisasi tersebut.

”Kami berharap kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, namun bisa diterapkan demi pe-

layanan yang memuaskan terhadap masyarakat,” kata Kabag Organisasi Setkab Sumenep, Ach. Syahwan Ef-fendy. Dan setidaknya, imbuhnya, dengan sosialisasi ini bisa memberi-kan pemahaman serta lebih kompe-ten dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat pada um-umnya. (*edy/yat)

SUMENEP – Badan Kepega-waian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep menggelar diklat Training on Planning, Bidigeting, Monitoring, and Evaluation, Acco-nting and Auditing & Training On Local Revenue Mobilization, Selasa (26/11), di Gedung BKD Batuan.

Acara tersebut diikuti sebanyak 60 peserta dari pegawai struktural di lingkungan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Hadir juga, wakil bupati Soengkono Sidik, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab), Hadi Soetarto dan pimpinan SKPD.

Bupati A. Busyro Karim mem-buka secara simbolik acara terse-but. Acara itu akan berlangsung selama empat hari, dari tanggal

26-29 September 2013 .Dalam pelaksanaan itu akan

dibagi menjadi tiga kelompok, de-ngan materi berbeda. Yakni, moni-toring dan evaluasi peningkatan PAD dan auditing dan akutansi yang masing-masing diikuti seban-yak 20 peserta dengan fasilitator dari Universitas Gajah Mada Yog-yakarta dan Universitas Brawijaya Malang.

”Dilaksanakan diklat ini meru-pakan trobosan baru Pemerintah Sumenep yang diharapkan mam-pu mengelola dan meningkatkan pendaptan PAD pada tahun selan-jutnya,” kata Kepala BKPP Sume-nep Titik Suryati disela-sela acara. (*edy/yat)

SUMENEP – Harga daging di Kabupaten Sumenep saat ini mengalami kenaikan. Har-ga daging di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Sumekar mencapai Rp 110 ribu per kilogram. Padahal, pada hari sebelumnya masih berkisar pada Rp 100 ribu. Aki-batnya, sejumlah pedagang banyak yang mengeluh karena sepi pembeli.

Pantauan Koran Madura di Pasar Anom Sumenep, harga daging sapi dengan kualitas bagus Rp 110 ribu perkilo-gram, kualitas sedang Rp 95 sampai Rp 100 ribu, sedang-kan daging kualitas jelek berk-isar Rp 90 ribu sampai 95 ribu per kilogram.

”Saat ini harga daging me-mang cukup mahal harganya. Karena itu, kami mengikuti harga pasar. Jadi, kami jelas harus menjual dengan har-ga yang mahal pula kepada

pembeli. Itu agar kami tidak merugi,” kata H. Siti Aminah, kepada Koran Madura.

Menurut Aminah, mahalnya harga daging akibat dari harga sapi yang cukup tinggi. Saat ini, harga sapi mencapai Rp 7 – 9 juta per ekor. “Padahal harga sapi pada awal Oktober masih berada dalam kisaran Rp 5 juta dan paling mahal Rp 7 jutaan. Namun, harganya merangkak naik menjelang Idul Adha dan bertahan hingga sekarang pada kisaran Rp 7 juta sampai Rp 9 juta,” ulasnya.

Melanjaknya harga, lan-jut Aminah, menyebabkan banyak warga yang enggan membeli daging sapi, bahkan banyak yang beralih kepada daging ayam. ”Kalau ngo-mong rugi yang jelas kami rugi, Mas. Namun ini sudah risiko kami sebagai peda-gang. Pembeli sudah sepi saat ini,” keluhnya. (edy/yat)

SUMENEP – Sebanyak 300 personel dari Polres Sumenep menjalani tes psikologi, Selasa (26/11). Tes yang dilaksanakan di aula STKIP Sumenep itu untuk mnyeleksi layak dan tidaknya anggota korp baju cokelat itu memegang senjata api (senpi). Kabarnya, anggota sebanyak 100 personel berasal dari jajaran polsek di wilayah hukum Sumenep. Sedangkan sisanya 200 peserta dari Polres Sumenep.

Dalam tes yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam itu, Polres Sumenep sengaja mendatangkan Tim Psikologi Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, yang dipimpin Kompol Rumekso. Dari hasil tes psikologi itu bukan lan-tas bisa memegang senpi, ratusan personel itu masih akan

diuji kelayakan dan keterampilan menembak.

Kapolres Sumenep, AKBP Mar-joko, menjelaskan, tes psikologi penting dilakukan guna menguji kemampuan para personel kepolisian yang ingin memegang senpi. Apalagi akhir-akhir ini, anggota kepolisian sering menjadi sasaran penembakan para penjahat saat melaksanakan tugas di lapangan.

”Tes ini kami lakukan agar senpi yang dipegang bisa digunakan seba-gaimana mestinya. Setidaknya, bisa menjaga keselamatan jiwanya saat bertugas di lapangan,” katanya

Selain itu, personel polisi yang mengikuti tes psikologi merupakan mayoritas masa aktifnya kepemilikannya sudah habis. Makanya, harus diuji keahlian menembaknya, serta keadaan psikologinya, agar mereka bisa memfungsikan senpi. ”Yang habis masanya, tidak secara otomatis memperpanjang. Melainkan, harus mengikuti ujian lagi, baik psikologi mau-pun uji teknis menembak,” ujarnya. (edy/yat)

SUMENEP - Kelanjutan pembangunan Pasar Anom Baru hingga saat ini masih belum jelas kapan akan di-laksanakan. Kepala DPPKA Kabupaten Sumenep, Carto, menjelaskan, kelanjutan pasar anom masih dalam proses tender. Kini, ada tiga pendaftar yang dinyatakan lolos verifikasi.

“Awalnya ada lima pen-daftar, tetapi duanya terpaksa tidak diloloskan karena be-lum memenuhi syarat quo-rum. Ini namanya retender,

setelah ditentukan tiga pen-daftar memenuhi syarat, maka akan diumumkan lagi siapa yang akan memenang-kan tender,” katanya kepada Koran Madura.

Namun Carto masih be-lum tahu kapan pengumu-man pemanag tender. Pem-kab inginnya bulan Januari kelanjutan pembangunan pasar sudah dilakukan.

“Kami inginnya bulan Januari sudah dilanjutkan pembangunannya, tetapi sekarang proses tendernya

masih belum selesai. Sebab setelah selesai retender, maka ada pengumuman kedua untuk menentukan pemenang. Baru kemudian, setelah diketahui siapa, baru akan membuat MoU dan MoA. Termasuk juga minta persetujuan dari dewan,” je-lasnya, Selasa (26/11).

Menanggapi tudingann dewan bahwa kalau sudah ada investor tanpa harus proses tender, menurut Car-to, harus ada ditender, ka-rena ini adalah inisiatif dari

skala lembaga berupa Pers-eroan terbatas.

“Kemudian ia meren-canakan sendiri, mengam-bar sendiri, termasuk mem-biayai sendiri, dan lainnya. Nah, itu yang kami hargai, prosesnya gimana, bentuk tim, dan ACC Bupati hingga nantinya akan diperiksa be-rapa biaya yang dikeluarkan. Pokoknya, aturan tahapan seperti itu, sebab ini adalah skala lembaga hukum yang harus jelas aturannya,” pa-parnya. (sym/mk)

Dua Polisi Terjaring RaziaSedang di Kamar Hotel Bersama Perempuan

F-PolresALI RIDHO/KormaBEBER: Kapolres Sumenep berjanji akan terus berantas penyakit masyarakat.

SUMENEP - Aksi ber-sih-bersih penyakit masyarakat terus digen-carkan tim gabungan Satpol PP, Polres Sume-nep, TNI dan Dinas Perhubungan (Dishub). Senin (25/11) malam, tim gabungan mera-zia hotel dan tempat hiburan yang ada di kabupaten ujung timur pulau Madura ini.

TINGKATKAN PROFESIONALISME

300 Polisi Jalani Psikotes

KOMUDITAS

Harga Daging Sapi Mahal

SEPI: Sejumlah pedagang daging sedang menunggu pembeli di pasar tardisional Pasar Anom Sumenep, Selasa (26/11).

Tes ini kami lakukan agar senpi yang

dipegang bisa digunakan

sebagaimana mestinya.

PASAR ANOM BARU

Kelanjutan Pembangunan Belum Jelas

Setkab Gelar Sosialisasi

GAYENG. Suasana pelaksanaan Sosialisasi Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik, Selasa (26/11).

BKPP Gerlar Diklat Keuangan

ARAHAN. Bupati A. Busyro Karim memberikan sambutan sekaligus membuka acara Training on Planning, Bidigeting, Monitoring, and Evaluation, Acconting and Auditing & Training On Local Revenue Mobilization Kabupaten Sumenep, Selasa (26/11) di Gedung BKD Sumenep.

Kami berharap kegiatan ini tidak hanya bersifat

seremonial, namun bisa diterapkan demi pelayanan yang memuaskan terhadap

masyarakat

Kami inginnya bulan Januari

sudah dilanjutkan pembangunannya, tetapi sekarang

proses tendernya masih belum

selesai. Sebab setelah selesai

retender, maka ada pengumuman kedua.

Kilas Aktivitas

Page 16: e Paper Koran Madura 27 November 2013

RABU 27 NOVEMBER 2013 NO. 0248 | TAHUN II16 SUMENEP

Kasus yang masih mengen-dap di kejari Sumenep, antara lain penyidikan kasus SMAN Batuan, kasus bantuan pengadaan sapi betina produktif Batang-Batang, kasus pugar (program usaha garam rakyat), dugaan korupsi pendistri-busian dan pengadaan beras untuk keluarga miskin (raskin) 2008.

Kajari Roch Adi Wibowo men-gaku sedang melakukan investi-gasi terhadap kasus yang belum tuntas ditangani kajari sebel-umnya. Sejumlah jaksa sudah dipanggil untuk bergerak cepat guna menuntaskan sejumlah kasus dimaksud.

”Kami sepahamkan dulu se-mua jaksa dalam penanganan sejumlah kasus dugaan korupsi yang ada di Kejari Sumenep ini.

Sehingga, penuntaskan kasus-kasus lama itu bisa segera dilaku-kan,” jelasnya.

Setelah itu, pihaknnya baru akan bergerak melakukan pengu-sutan. Intinya, pihaknya sebagai pejabat baru tentu saja akan mel-akukan upaya pengkajian terlebih dahulu. ”Intinya, kasus lama me-mang menjadi atensi kami. Kami ingin tuntas, supay tidak ditagih,” ungkapnya.

Memang, sambung dia, pihaknya terkadang kesulitan ketika dihadapkan dengan pen-gusutan kasus yang berbau poli-tik. Kasus yang berbau politik itu seperti kasus raskin.

“Biasanya kan kasus semacam ini diungkap dan dilaporkan war-ga ketika calon Kadesnya kalah dalam pemilihan kepala desa (pilkades). Kendati demikian, kami tetap berupaya objektif dalam menangani kasus semuan-ya,” tuturya. (edo/yat)

Satu Hat i untuk Bangsa

PENEGAKAN HUKUM

Kasus Lama Jadi AtensiSUMENEP - Banyaknya tunggakan kasus dugaan ko-rupsi yang ada di Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep menjadi atensi Kepala Kejari Roch Adi Wibowo. Kajari yang baru menjabat sekitar tiga bulan itu berkomitmen menuntaskan tunggakan kasus lama yang ditinggalkan Kajari Bambang Hartoto.

Kasus pembebasan lahan SMAN Batuan

Kasus bantuan pengadaan sapi betina produktif

Kasus program usaha garam rakyat (pugar)Dugaan korupsi pendistribusian dan pengadaan beras untuk keluarga miskin (raskin)

KASUS DI KEJARI SUMENEP

1234

FASILITAS TELEPON UMUM DITINGGALKAN. Seorang warga menelpon menggunakan telepon seluler di dekat telepon umum yang sudah rusak milik PT Telkom Indonesia di depan Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Selasa (26/11). Semakin murah biaya operasional telepon seluler serta tidak adanya perbaikan fasilitas telepon umum menyebabkan penggunaan telepon umum semakin berkurang.