e paper koran madura 20 november 2013

16
20 NOVEMBER 2013 Koran Madura RABU Cak Munali ant/lucky r. KEPULANGAN DUBES RI. Dubes Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema tiba di terminal 2D, Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (19/11) malam. Kepulangan Nadjib terkait sikap Indonesia atas kasus penyadapan pemerintah Australia terhadap presiden SBY dan ibu Ani pada tahun 2009. Atut yang selama pemeriksaan mengenakan jilbab hitam dipadu batik coklat itu enggan berko- mentar. “Saya diperiksa atau dimintai keterangan terkait pengadaan sarana dan prasarana di Pemprov Banten,” kata Atut singkat kepada wartawan yang memberondongnya dengan pertanyaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/11). Atut juga tidak berko- mentar banyak tentang materi pemeriksaan. Bahkan, politisi Golkar ini juga enggan menjawab pertanyaan wartawan yang menanyakan kesiapannya menjadi tersangka dalam kasus tersebut. “Terima kasih ya. Permisi ya,” kilahnya seraya masuk ke dalam mobil Mitsubishi Pajero Sport hitam dengan nomor polisi B 22 AAH. Atut sebelumnya juga pernah diperiksa di KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dalam pengurusan perkara di Mahkamah Konstitusi (MK). KPK pernah mem- inta keterangan sejumlah pejabat di Dinas Kesehatan Banten. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setidaknya menemukan tiga indi- kasi penyimpangan dalam pengadaan alat kesehatan di Banteng yang mencapai Rp30 miliar. Ketiga penyimpangan itu adalah alat kesehatan tidak lengkap sebesar Rp5,7 miliar; alat kesehatan tidak sesuai spesifikasi sebe- sar Rp6,3 miliar dan alat kesehatan tidak ada saat pemeriksaan fisik sebanyak Rp18,1 miliar. Selain penyelidikan alkes Banten, saat ini KPK sedang menyidik dugaan korupsi pengadaan alkes di Tangerang Selatan yang masuk dalam provinsi Ban- ten dengan tersangka adik Ratu Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Wawan ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana korupsi pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) Ke- dokteran Umum di Puskes- mas kota Tangerang Sela- tan tahun anggaran 2012 sejak 11 November 2013 dengan sangkaan pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 Undang- undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi se- bagaimana diubah pada UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat ke (1) ke-1 KUHP. KPK sudah meminta ket- erangan dari beberapa pi hak terkait penyelidikan kasus. Mereka adalah Kepala Dinas Kesehatan Banten Jaja Budi; pegawai Dinkes Banten, yakni Ferga Andriana, Indra, dan Ridwan Arif; serta dua pihak swasta dari Serang, yakni Lukman dan Dodo Mulyadi. Tim penyelidik KPK juga telah mendatangi Dinas Kesehatan Banten yang berlokasi di Serang untuk mencari bahan dan keterangan terkait proyek Alkes. (gam/aji) SKANDAL KORUPSI ALKES Ratu Atut Bisa Tersangka JAKARTA- Gubernur Banten Ratu Atut Chosi- yah kembali dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPP). Janda mendiang Hikmat Tomet dimintai keterangan soal dugaan korupsi dalam pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Provinsi Banten. Namun orang nomor 1 di Banten ini memilih bungkam usai diperiksa KPK selama 7,5 jam. JAKARTA- Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema akhirnya benar- benar dipulangkan ke Indonesia. Indonesia memanggil pulang Nadjib Riphat sebagai reaksi atas terkuaknya penyadapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, dan beberapa pejabat senior lain di Indonesia oleh intelijen Australia. Selasa pagi (19/11), Nadjib Ri- phat sudah meninggalkan Canber- ra. “Kami menunggu kedatangan Dubes kita dari Canberra. Malam ini (Selasa 19/11), tiba di tanah air. Kami akan konsultasi, kami akan mendengar assesment dari Dubes,” kata Menlu Marty usai mendamp- ingi Presiden SBY menerima duta besar negara sahabat di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (19/11). Selain memanggil pulang Dubes, Marty menambahkan, Pemerintah juga tengah meninjau ulang hubungan kerja sama dengan Australia secara umum, bukan han- ya bidang pertukaran informasi. Indonesia akan segera mengambil langkah-langkah diplo- matik terukur untuk menyikapi isu penyadapan yang dilakukan Australia. Pemerintah terus mel- akukan evaluasi terhadap laporan Dubes RI untuk Australia di Can- berra. Termasuk mengevaluasi keputusan penarikan yang disebut sebagai protes keras atas penyada- pan tersebut. Komisi I DPR mendukung si- kap pemerintah yang menarik atau memanggil pulang duta be- sar Indonesia di Australia sebagai protes atas tindakan penyadapan yang dilakukan negara tersebut. “Kami mendukung pemerintah dalam pemanggilan kembali dubes Indonesia yang ada di Australia,” kata anggota Komisi I DPR RI Hay- ono Isman di Gedung Nusantara II, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (19/11). Hayono menilai tindakan pemerintah memanggil dubes In- donesia di Australia kembali ke Tanah Air sebagai suatu langkah yang benar dan tepat guna menun- jukkan kedaulatan negara Indone- sia, dan juga sebagai suatu bentuk protes. Ia juga menilai waktu yang dipilih pemerintah untuk peman- ggilan kembali dubes Indonesia dari Australia sudah tepat. “Saya kira sudah tepat apa yang dilakukan pemerintah dengan membuat suatu keputusan yang berprinsip dan berpengaruh sep- erti ini, dan hal ini bukan perkara mudah. Jadi, saya pikir timing-nya (waktunya) sudah tepat,” ujar dia. Hayono mengatakan DPR me- mandang tindakan penyadapan yang dilakukan oleh Australia dan Amerika melalui kedutaan besarn- ya di Indonesia sebagai tindakan yang sangat melanggar etika di- plomasi. “Bagi kita penyadapan ini kan merupakan suatu pelecehan terhadap persahabatan antara ked- ua negara yang seharusnya saling menghormati. Karena kita negara bersahabat dan bertetangga,” ka- tanya. (gam/abd) Dubes Nadjib Riphat Tiba di Indonesia Kerja Sama dengan Australia Dipertimbangkan Ulang Kami mendukung pemerintah dalam pemanggilan kembali dubes Indonesia yang ada di Australia Hayono Isman Anggota Komisi I DPR RI Cukur Seorang jamaah haji asal madura mau bercukur. Dengan pedenya ia bilang ke tukang cukur “tahallul tahallul”. Saat sedang dicukur tiba tiba ia bilang “op op op”, mungkin cukurannya dirasa ga cocok. Namun tukang cukurnya tetap terus mencukur. Bingung mau ngomong apa, jamaah haji ini bi- lang sekenanya “shadaqallahul adzim”. Eh, tka tukang cukurnya malah tertawa terbahak- bahak. Terus dia bilang “Madure dimma kakeh?JAKARTA-Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terus menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan Jiwa. RUU ini sangat penting karena mem- persulit koruptor yang berpura- pura mengalami gangguan jiwa saat menjadi tersangka atau terdakwa kasus korupsi. Selain itu, RUU ini akan dipakai untuk menentukan apakah seseorang itu memang mengalami gang- guan jiwa atau tidak. “RUU ini sangat penting, karena nantinya akan dipakai untuk menen- tukan apakah seseorang itu memang mengalami gangguan jiwa atau tidak,” ujar Ketua Panitia Kerja RUU Kesehatan Jiwa Nova Riyanti Yusuf di Jakarta, Selasa (19/11). RUU ini kata dia akan membuat seorang koruptor yang disebut men- galami gangguan akan diuji apakah benar sakit jiawa atau tidak. Karena ada sekitar 500 pertanyaan kepada orang yang berpura-pura mengalami gangguan jiwa. “Dari situ akan diket- ahui apakah benar mengalami gang- guan jiwa atau tidak? Proses ini tak bisa dimanipulasi bila ada tersangka korupsi yang berpura-pura gila,” ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR ini. Menurut dia, RUU ini sangat dibutuhkan masyarakat. Sebab se- lama ini, pelayanan kesehatan tidak berpihak kepada keluarga yang ang- gota keluarga mengalami gangguang jiwa. Hal ini mengakibatkan banyak pihak kesulitan mengobati anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Data yang dihimpun Rumah Sakit Jiwa se-Indonesia menunjuk- kan fakta memprihatinkan, 30.000 penderita akhirnya dipasung oleh keluarganya. Hasil temuan Komisi IX DPR RI saat kunjungan spesifik membebas- kan kasus pasung di NTB, ternyata masalahnya tidak berhenti pada pel- anggaran HAM itu sendiri. Pelangga- ran itu terjadi karena ketidaksiapan sistem pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia. “Ini menjadi tang- gungjawab DPR dan pemerintah. Bagaimana membangun kesehatan yang berpihak kepada pembangunan kesehatan jiwa di Indonesia,” jelas dia. (gam/abd) PERUNDANG-UNDANGAN RUU Kesehatan Jiwa Akan Persulit Koruptor Pura-pura Gila PELAJAR KRIMINAL Ahok Instruksikan Disdik Beri Sanksi JAKARTA- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa Ahok, menginstruksi- kan kepala Dinas Pendidikan (Disdik) setempat untuk memberikan sanksi ke- pada para pelajar nakal yang telah melakukan tindak kriminal. Menurutnya, ada tiga sanksi te- gas yang direko- mendasikannya. Pertama, pelajar- pelajar tersebut dipindahkan dari sekolah asalnya ke sekolah lain. “Murid-murid yang nakal itu kan biasanya berkelompok. Nah, pindahkan mereka ke sekolah lain, tapi disebar, hingga benar-benar terpisah satu sama lain dan diharapkan tidak melakukan tindak kriminal lagi,” ujar Ahok. Kedua, dia menuturkan, yakni sanksi tidak naik kelas kepada seluruh pelajar yang terbukti telah melakukan tindakan-tindakan yang merugikan serta membahayakan keselamatan orang lain. “Sanksi ketiga, kalau kedua hu- kuman itu ternyata tidak berhasil mengubah perilakunya, maka siswa bermasalah tersebut dikeluarkan dari sekolahnya saat ini dan dikembalikan kepada orang tua masing-masing,” tutur Basuki. (ant/beth) Berita di hal 8 Cedera Messi Karena Salah Sendiri

Upload: koran-madura

Post on 23-Feb-2016

264 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO.0243 | TAHUN II 1

20 NOVEMBER 2013

Koran Madura

RABU

Cak Munali

ant/lucky r.

KEPULANGAN DUBES RI. Dubes Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema tiba di terminal 2D, Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (19/11) malam. Kepulangan Nadjib terkait sikap Indonesia atas kasus penyadapan pemerintah Australia terhadap presiden SBY dan ibu Ani pada tahun 2009.

Atut yang selama pemeriksaan mengenakan jilbab hitam dipadu batik coklat itu enggan berko-mentar. “Saya diperiksa atau dimintai keterangan terkait pengadaan sarana dan prasarana di Pemprov Banten,” kata Atut singkat kepada wartawan yang memberondongnya dengan pertanyaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/11).

Atut juga tidak berko-mentar banyak tentang materi pemeriksaan. Bahkan, politisi Golkar ini juga enggan menjawab pertanyaan wartawan yang menanyakan kesiapannya menjadi tersangka dalam kasus tersebut. “Terima kasih ya. Permisi ya,” kilahnya seraya masuk ke dalam mobil Mitsubishi Pajero Sport hitam dengan nomor polisi B 22 AAH.

Atut sebelumnya juga pernah diperiksa di KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dalam pengurusan perkara di Mahkamah Konstitusi (MK). KPK pernah mem-inta keterangan sejumlah pejabat di Dinas Kesehatan Banten.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setidaknya menemukan tiga indi-

kasi penyimpangan dalam pengadaan alat kesehatan di Banteng yang mencapai Rp30 miliar.

Ketiga penyimpangan itu adalah alat kesehatan tidak lengkap sebesar Rp5,7 miliar; alat kesehatan tidak sesuai spesifikasi sebe-sar Rp6,3 miliar dan alat kesehatan tidak ada saat pemeriksaan fisik sebanyak Rp18,1 miliar.

Selain penyelidikan alkes Banten, saat ini KPK sedang menyidik dugaan korupsi pengadaan alkes di Tangerang Selatan yang masuk dalam provinsi Ban-ten dengan tersangka adik Ratu Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.

Wawan ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana korupsi pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) Ke-dokteran Umum di Puskes-mas kota Tangerang Sela-tan tahun anggaran 2012 sejak 11 November 2013 dengan sangkaan pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 Undang-undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi se-bagaimana diubah pada UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat ke (1) ke-1 KUHP.

KPK sudah meminta ket-erangan dari beberapa pi hak terkait penyelidikan kasus. Mereka adalah Kepala Dinas Kesehatan Banten Jaja Budi; pegawai Dinkes Banten, yakni Ferga Andriana, Indra, dan Ridwan Arif; serta dua pihak swasta dari Serang, yakni Lukman dan Dodo Mulyadi. Tim penyelidik KPK juga telah mendatangi Dinas Kesehatan Banten yang berlokasi di Serang untuk mencari bahan dan keterangan terkait proyek Alkes. (gam/aji)

SKANDAL KORUPSI ALKES

Ratu Atut Bisa TersangkaJAKARTA- Gubernur Banten Ratu Atut Chosi-yah kembali dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPP). Janda mendiang Hikmat Tomet dimintai keterangan soal dugaan korupsi dalam pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Provinsi Banten. Namun orang nomor 1 di Banten ini memilih bungkam usai diperiksa KPK selama 7,5 jam.

JAKARTA- Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema akhirnya benar-benar dipulangkan ke Indonesia. Indonesia memanggil pulang Nadjib Riphat sebagai reaksi atas terkuaknya penyadapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, dan beberapa pejabat senior lain di Indonesia oleh intelijen Australia.

Selasa pagi (19/11), Nadjib Ri-phat sudah meninggalkan Canber-ra. “Kami menunggu kedatangan Dubes kita dari Canberra. Malam ini (Selasa 19/11), tiba di tanah air. Kami akan konsultasi, kami akan mendengar assesment dari Dubes,” kata Menlu Marty usai mendamp-ingi Presiden SBY menerima duta besar negara sahabat di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (19/11).

Selain memanggil pulang Dubes, Marty menambahkan, Pemerintah juga tengah meninjau ulang hubungan kerja sama dengan

Australia secara umum, bukan han-ya bidang pertukaran informasi.

Indonesia akan segera mengambil langkah-langkah diplo-matik terukur untuk menyikapi isu penyadapan yang dilakukan Australia. Pemerintah terus mel-akukan evaluasi terhadap laporan Dubes RI untuk Australia di Can-berra. Termasuk mengevaluasi keputusan penarikan yang disebut

sebagai protes keras atas penyada-pan tersebut.

Komisi I DPR mendukung si-kap pemerintah yang menarik atau memanggil pulang duta be-sar Indonesia di Australia sebagai protes atas tindakan penyadapan yang dilakukan negara tersebut. “Kami mendukung pemerintah dalam pemanggilan kembali dubes

Indonesia yang ada di Australia,” kata anggota Komisi I DPR RI Hay-ono Isman di Gedung Nusantara II, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (19/11).

Hayono menilai tindakan pemerintah memanggil dubes In-donesia di Australia kembali ke Tanah Air sebagai suatu langkah yang benar dan tepat guna menun-jukkan kedaulatan negara Indone-sia, dan juga sebagai suatu bentuk protes. Ia juga menilai waktu yang dipilih pemerintah untuk peman-ggilan kembali dubes Indonesia dari Australia sudah tepat.

“Saya kira sudah tepat apa yang dilakukan pemerintah dengan membuat suatu keputusan yang berprinsip dan berpengaruh sep-erti ini, dan hal ini bukan perkara mudah. Jadi, saya pikir timing-nya (waktunya) sudah tepat,” ujar dia.

Hayono mengatakan DPR me-mandang tindakan penyadapan yang dilakukan oleh Australia dan Amerika melalui kedutaan besarn-ya di Indonesia sebagai tindakan yang sangat melanggar etika di-plomasi. “Bagi kita penyadapan ini kan merupakan suatu pelecehan terhadap persahabatan antara ked-ua negara yang seharusnya saling menghormati. Karena kita negara bersahabat dan bertetangga,” ka-tanya. (gam/abd)

Dubes Nadjib Riphat Tiba di IndonesiaKerja Sama dengan Australia Dipertimbangkan Ulang

Kami mendukung pemerintah dalam

pemanggilan kembali dubes Indonesia yang

ada di Australia

Hayono Isman Anggota Komisi I DPR RI

Cukur

Seorang jamaah haji asal madura mau bercukur. Dengan pedenya ia bilang ke tukang cukur “tahallul tahallul”.

Saat sedang dicukur tiba tiba ia bilang “op op op”, mungkin cukurannya dirasa ga cocok. Namun tukang cukurnya tetap terus mencukur.

Bingung mau ngomong apa, jamaah haji ini bi-lang sekenanya “shadaqallahul adzim”.

Eh, tka tukang cukurnya malah tertawa terbahak-bahak. Terus dia bilang “Madure dimma kakeh?”

JAKARTA-Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terus menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan Jiwa. RUU ini sangat penting karena mem-persulit koruptor yang berpura-pura mengalami gangguan jiwa saat menjadi tersangka atau terdakwa kasus korupsi. Selain itu, RUU ini akan dipakai untuk menentukan apakah seseorang itu memang mengalami gang-guan jiwa atau tidak.

“RUU ini sangat penting, karena nantinya akan dipakai untuk menen-tukan apakah seseorang itu memang mengalami gangguan jiwa atau tidak,” ujar Ketua Panitia Kerja RUU Kesehatan Jiwa Nova Riyanti Yusuf di Jakarta, Selasa (19/11).

RUU ini kata dia akan membuat

seorang koruptor yang disebut men-galami gangguan akan diuji apakah benar sakit jiawa atau tidak. Karena ada sekitar 500 pertanyaan kepada orang yang berpura-pura mengalami gangguan jiwa. “Dari situ akan diket-

ahui apakah benar mengalami gang-guan jiwa atau tidak? Proses ini tak bisa dimanipulasi bila ada tersangka korupsi yang berpura-pura gila,” ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR ini.

Menurut dia, RUU ini sangat

dibutuhkan masyarakat. Sebab se-lama ini, pelayanan kesehatan tidak berpihak kepada keluarga yang ang-gota keluarga mengalami gangguang jiwa. Hal ini mengakibatkan banyak pihak kesulitan mengobati anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Data yang dihimpun Rumah Sakit Jiwa se-Indonesia menunjuk-kan fakta memprihatinkan, 30.000 penderita akhirnya dipasung oleh keluarganya.

Hasil temuan Komisi IX DPR RI saat kunjungan spesifik membebas-kan kasus pasung di NTB, ternyata masalahnya tidak berhenti pada pel-anggaran HAM itu sendiri. Pelangga-ran itu terjadi karena ketidaksiapan sistem pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia. “Ini menjadi tang-gungjawab DPR dan pemerintah. Bagaimana membangun kesehatan yang berpihak kepada pembangunan kesehatan jiwa di Indonesia,” jelas dia. (gam/abd)

PERUNDANG-UNDANGAN

RUU Kesehatan Jiwa Akan Persulit Koruptor Pura-pura Gila

PELAJAR KRIMINAL

Ahok Instruksikan Disdik Beri Sanksi

JAKARTA- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa Ahok, menginstruksi-kan kepala Dinas Pendidikan (Disdik) setempat untuk memberikan sanksi ke-

pada para pelajar nakal yang telah melakukan tindak kriminal.

Menurutnya, ada tiga sanksi te-gas yang direko-mendasikannya. Pertama, pelajar-pelajar tersebut dipindahkan dari sekolah asalnya ke sekolah lain.

“Murid-murid yang nakal itu kan biasanya berkelompok. Nah, pindahkan mereka ke sekolah lain, tapi disebar, hingga benar-benar terpisah satu sama lain dan diharapkan tidak melakukan tindak kriminal lagi,” ujar Ahok.

Kedua, dia menuturkan, yakni sanksi tidak naik kelas kepada seluruh pelajar yang terbukti telah melakukan tindakan-tindakan yang merugikan serta membahayakan keselamatan orang lain.

“Sanksi ketiga, kalau kedua hu-kuman itu ternyata tidak berhasil mengubah perilakunya, maka siswa bermasalah tersebut dikeluarkan dari sekolahnya saat ini dan dikembalikan kepada orang tua masing-masing,” tutur Basuki. (ant/beth)

Berita di hal 8

Cedera Messi Karena Salah Sendiri

Page 2: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO.0243 | TAHUN II2 NASIONAL

JAKARTA- Gubernur Ban-ten Ratu Atut Chosiyah meng-klarifikasi temuan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dengan penyelidikan kasus dugaan korupsi pen-gadaan alat kesehatan di Ban-ten.

“Ada beberapa masalah yang perlu diklarifikasi kepada Atut, hari ini, tentunya di-minta klarifikasinya terhadap beberapa temuan oleh karena setiap orang yang diperiksa KPK wajib menyampaikan sesuatu hal yang diketahuin-ya,” kata Ketua KPK Abraham Samad seusai seminar “Peran Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dalam Mewujudkan Indonesia Bersih Transparan Tanpa Korupsi” di Jakarta, Selasa.

Ratu Atut seusai diperik-sa selama sekitar tujuh jam tidak mengungkapkan materi pemeriksaannya.

“Saya tadi memberikan keterangan, sudah memberi-kan klarifikasi atau keterangan terkait dengan sarana prasa-rana di pemerintah Provinsi Banten, makasih,” kata Atut singkat.

Abraham mengakui ada sejumlah laporan mengenai Provinsi Banten yang tengah didalami KPK. “Ada bebera-pa laporan dan temuan KPK sendiri di provinsi Banten yang memerlukan klarifikasi, pendalaman lebih jauh kare-na itu untuk pendalaman itu diperlukan untuk memeriksa Atut,” ungkap Abraham.

Abraham juga tidak menu-tup kemungkinan bahwa Atut

sebagai terperiksa dapat men-jadi tersangka.

“Tidak menutup kemung-kinan orang yang diperiksa KPK, kalau ternyata dari hasil pemeriksaan berkelanjutan terus dan ditemukan dua alat bukti yang cukup signifikan, cukup kuat, tidak menutup kemungkinan seseorang itu berubah statusnya dari saksi menjadi tersangka, tapi ini masih terlalu prematur untuk kita simpulkan karena masih terlalu awal,” tambah Abra-ham.

Atut sebelumnya juga per-nah diperiksa di KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dalam pengurusan perkara di Mahkamah Konstitusi (MK).

KPK pernah meminta ket-erangan sejumlah pejabat di Dinas Kesehatan Banten.

Badan Pemeriksa Keuan-gan setidaknya menemukan tiga indikasi penyimpangan dalam pengadaan alat keseha-tan di Banteng yang mencapai Rp30 miliar.

Ketiga penyimpangan itu adalah alat kesehatan tidak lengkap sebesar Rp5,7 miliar; alat kesehatan tidak sesuai sp-esifikasi sebesar Rp6,3 miliar dan alat kesehatan tidak ada saat pemeriksaan fisik seban-yak Rp18,1 miliar.

Selain penyelidikan alkes Banten, saat ini KPK sedang menyidik dugaan korupsi pen-gadaan alkes di Tangerang Selatan yang masuk dalam provinsi Banten dengan ter-sangka adik Ratu Atut, Tu-bagus Chaeri Wardana alias Wawan. (ant/des/beth)

SKANDAL KORUPSI ALKES

Ratu Atut Klarifikasi Temuan KPK

JAKARTA-Aksi penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta sejumlah pejabat negara belum sampai meng-ganggu hubungan ekonomi dan bisnis antar dua negara. Namun demikian, pemerin-tah masih membuka kemung-kinan untuk mengkaji ulang pelbagai kebijakan kerja sama dengan Australia di bidang ekonomi.

“Belum sampai ke situ (review kerja sama ekonomi). Tapi kita tunggu, saya akan rapat dengan presiden,” ujar Men-teri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa (19/11).

Seperti diketahui, Intelijen Aus-tralia telah menyadap pembicaraan telepon Presiden SBY. Dalam data yang dipaparkan Edward Snowden tersebut sejumlah pejabat negara disadap oleh negeri kanguru tersebut, termasuk ibu negara Ani Yudhoyono.

Hingga saat ini, nilai kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan Australia mencapai USD 10 miliar per tahun. Angka tersebut cukup tinggi. Kejadian penyadapan terhadap kepala negara dinilai telah mencoreng hubun-gan kedua negara. “Tapi memang ini adalah sesuatu yang sangat mencederai hubungan persahabatan kita. Apalagi saya sebagai mensesneg (saat itu) yang notabenenya adalah pusat,” katanya.

Menteri Perindustrian MS Hidayat meyakini, isu penyadapan yang dilaku-kan intelijen Australia terhadap SBY dan sejumlah pejabat, tidak akan meng-ganggu hubungan bisnis dan kerja sama ekonomi dua negara. “Ini di mainte-nance supaya tidak mengganggu bisnis. Sadap menyadap itu biasa, tapi karena presiden yang disadap maka pemerin-tah harus bersikap tegas, misalnya me-manggil pulang duta besar, itu tindakan atau peringatan,” ucap Hidayat di Kan-tornya, Jakarta, Selasa (19/11).

Hidayat mengakui, masyarakat sangat mengharapkan ketegasan SBY dalam menghadapi penyadapan. “Itu crashnya di bidang diplomasi juga mesti berlangsung karena tekanan dari rakyat agar presiden bersikap tegas itu

tinggi. Sama kalau kita sadap negara lain, dia juga akan protes. Jadi memang harus ada tindakan yang membuat masyarakat terpuaskan,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung juga men-gungkapkan hal yang sama. Urusan politik harus dipisah dari kepentingan ekonomi. “Tidak ada hubungannya. Ini kan sikap politik, ibarat pedagang itu tidak ada kaitannya dengan urusan politik. Saya melihatnya seperti itu,” ujar Chairul.

Sebelumnya, pernyataan lebih keras diungkapkan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Menurutnya, penyada-pan yang dilakukan pihak Australia ini, berakibat terganggunya hubungan bi-lateral kedua negara. “Penyadapan ini, tentunya akan mengganggu stabilitas kedaulatan perekonomian kedua ne-gara,” ungkap Gita di Surabaya, Selasa (19/11).

Ancaman ekonomi yang dimaksud Gita, adalah kerjasama Indonesia-Aus-tralia di sektor pertanian dan peterna-kan. Namun, pihaknya mengaku telah mengukur baik dan tidaknya sikap te-gas pemerintah Indonesia itu dilakukan terhadap aksi Australia itu. (gam)

Kerja Sama dengan Australia Akan Direview

ant/zabur karuru

KEBAKARAN PEMUKIMAN PADAT. Warga bersama petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar pemukiman padat penduduk di Senen, Jakarta, Selasa (19/11). Belum diketahui penyebab dan kerugian dari kebakaran tersebut.

PEMBOBOLAN BANK

Dana “Haram” Politik

JAKARTA-Mantan Menko Perekonomian di era KH Ab-durrahman Wahid (Gus Dur), Rizal Ramli mengungkap modus partai politik (parpol) mengumpulkan dana poli-tiknya. Salah satu cara mudah adalah melalui perampokan bank. Pola korupsi ini terlihat jelas pada kasus Bank Bali dan Bank Century.

Selain itu cara kedua, kata Rizal lagi, pengelolaan minyak dan gas, baik itu melalui trading, pemberian lisensi (perizinan), distribusi dan lain-lain. Dan ketiga, pangan, melalui kartel dan sistem quota. “Dari sistem quota inilah, dana yang dida-pat untuk menyogok pejabat negara,” tambahnya.

Sekedar catatan, kasus Bank Bali dan Bank Century adalah contoh kasus perban-kan yang menjadi korban kekuatan politik. Entah kebetulan atau tidak, setiap pemilu selalu ada bank yang mengalami masalah dan akhirnya bangkrut. Kasus itu menimpa Bank Bali pada 2004 lantas Bank Century pada 2008.

Menurut pendiri Econit ini, ada perbedaan model atau pola kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) yang dilakukan era Presiden Soe-harto dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jaman Soeharto, pola KKN ini masih memberi nilai positif dengan membuka lapan-gan kerja. Tapi sebaliknya SBY sama sekali tanpa nilai tambah.

“Soeharto memberikan berbagai fasilitas, proteksi, tarif, kredit, dan membangun berbagai jenis industri seka-ligus memiliki nilai tambah dengan membuka lapangan kerja,” paparnya.

Sementara itu yang dilakukan oleh SBY menurut Rizal, adalah dengan meng-gunakan pola percaloan. “Tak ada nilai tambah pereko-nomian untuk rakyat dan negara. Karena itu muncul nama-nama seperti Sengman, Bunda Puteri, dan lain-lain yang tidak jelas, dan mereka itu menikmati uang negara,” tukasnya. (gam)

JAKARTA-Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Menteri Pertanian Suswono. Petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini diperiksa sebagai saksi dalam perkara suap pen-gurusan kuota impor daging sapi untuk tersangka Maria Elizabeth Liman, Direktur Utama (Dirut) PT Indo-guna Utama. Selain masalah pertemuan Medan, Suswono mengaku sempat disinggung oleh penyidik KPK soal sosok Bunda Putri dan Sengman Tjahya dalam proyek di Kementerian Pertanian saat menjalani pemeriksaan. “

Itu tidak banyak disinggung. Intinya masih sama sepu-tar persoalan pertemuan di Medan itu. Jadi sebetulnya yang terjadi sudah semakin terbuka di persidangan itu sudah semakin jelas, bahwa ini kan permainan para calo,” kata Suswono usai diperiksa kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selasa (19/11).

Nama Sengman men-jadi populer lantaran disebut dalam persidangan kasus suap impor daging atas terdakwa Ahmad Fathanah. Kala itu Ridwan Hakim mengungka-pkan Sengman dan rekannya

mengantar duit komitmen fee Rp 40 miliar dari Dirut Indoguna Utama, Maria Eliza-beth Liman. Duit itu diantar kepada Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Syuro PKS, ayah Ridwan Hakim.

Kemudian pada saat per-sidangan atas terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq juga terungkap peran Sengman.

Sayangnya, Suswono eng-gan membeberkan secara isi detail materi pemeriksaannya. “Karena kalau soal Bunda Putri dan Sengman kan sudah saya sampaikan di Peradilan. Ya pokoknya tidak ada yang baru,” imbuh dia.

Suswono mengklaim telah mendapat kejelasan dari perkara yang juga sudah men-jerat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq ini. Kasus suap pengurusan penamba-han kuota impor daging sapi di kementeriannya, kata Sus-wono, merupakan ulah para calo atau makelar.

Suswono tak menampik pada pemeriksaan kali ini dirinya juga dicecar penyidik seputar percaloan proyek di instirusinya. Suswono bahkan dengan lantang menyebut satu di antara calo yang ada di lembaganya. “Nah itu yang tadi si AF (Ahmad Fathanah) itu,” kata pria yang hadir menggunakan batik warna cokelat itu.

Akan tetapi, Suswono hanya tertawa saat dikonfir-masi apakah kolega Fathanah merupakan calo proyek juga di kementeriannya. “Ha..ha..ha, ada-ada saja kamu,” ucapnya seraya tertawa lebar.

Suswono selebihnya mengklaim lebih didalami soal Elizabeth Liman dalam perkara ini. Termasuk soal pertemuan dirinya dengan Maria di Medan, Sumatera Utara.

Sementara itu, aaksi dalam kasus suap penguru-san kuota impor daging sapi, Sengman Tjahja mangkir dari panggilan KPK. Sengman tidak memberi keterangan kepada KPK atas ketidakhad-irannya itu. “Tidak datang, sampai sekarang belum ada keterangannya,” ujar Kabag Pemberitaan dan Informasi, Priharsa Nugraha, Selasa (19/11). (gam/abd)

SUAP IMPOR DAGING

KPK Cecar Suswono Soal Bunda Putri dan SengmanPASCA SKANDAL PENYADAPAN

Kapolri Siap Putuskan Kerjasama dengan Polisi Australia

ant/asep fathulrahman

DESAK KPK TANGKAP ATUT. Puluhan aktifis anti korupsi yang tergabung dalam GEBRAK (Gerakan Banten untuk Rakyat) mendesak KPK segera menangkap Gubernur Atut dan kroninya terkait kasus korupsi APBD di Bundaran Ciceri, Serang, Banten, Selasa (19/11). Mereka memprotes sejak Atut menjadi Gubernur di Banten BPK menemukan ratusan proyek APBD diselewengkan TCW adik Atut bersama kroninya dengan total kerugian uang negara mencapai Rp1,6 triliun hingga bila tak segera diadili penyimpangan APBD akan terus terjadi serta berpotensi menghilangkan barang bukti.

JAKARTA-Kapolri Jen-deral Pol Sutarman mengaku siap menghentikan program kerjasama dengan Polisi Australia, sebagai buntut isu penyadapan yang dilakukan negara Australia terhadap Indonesia. Namun, keputusan penghentian kerjasama itu sangat tergantung keputusan pemerintah. “Apapun perin-tah Presiden akan kita lak-sanakan. Kita akan sampai-kan jika kita punya kerjasama dengan Australia, tapi kalau perintah Presiden dihentikan, maka kita akan laksanakan,”

kata Sutarman, di sela acara Silaturahmi Insan Pers di Ge-dung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/11).

Sutarman mengatakan, program kerjasama Polri dengan Australia yang telah terjalin adalah pengadaan sejumlah peralatan, perleng-kapan, kemudian pelatihan milik Polri dan penindakan hukum. “Barang-barang tersebut adalah Jakarta Cente for Law Enforcement (JCELEC) yang terletak di Semarang, penanggulangan trans na-tional crime, people smug-

gling, trafficking in person, dan terorisme. diawali dengan terorisme di bali, kerjasama dengan AFT,” ungkapnya.

Menurut Sutarman, Pol-ri dan AFP juga melakukan pelatihan dan dukungan laboratorium cyber crime di Bareskrim dan perala-tan laboratorium DNA di Cipinang dalam rangka pengungkapan kasus. “Ini tergantung G to G ini kan bentuknya kerjasama Police to Police cooperation. Jadi Tergantung Presiden gimana menanggulang-inya saat ini mungkin sedang dibahas. Kalau diminta berhenti, kita siap berhenti,”jelasnya.

Sebelumnya, diberitakan badan intelijen Australia, Defense Signals Directorate (DSD) atau Australian Signal Directorate, pada periode 2009, pernah menyadap percakapan ponsel SBY.

SBY pun melalui akun twitternya kecewa atas sikap intelijen Australia yang menyadap percakapan dia kepada Istrinya, Ani Yud-hoyono, dan kepada wak-ilnya Budiono serta sejumlah orang disekitarnya Hatta Rajasa, Sri Mulyani Indrawa-ti, Sofyan Djalil, dan Andy Malaranggeng.

Akibat penyadapan terse-but, Presiden SBY mengin-struksikan kepada, Menteri Luar Negeri Marty Natale-gawa untuk menarik pulang duta besar Indonesia untuk Australia. (gam/abd)

Page 3: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO.0243 | TAHUN II 3

JAKARTA-Para pelaku industri multifinance (perusahaan pembiayaan) meminta agar pemerintah segera mengajukan Undang-Undang (UU) khusus untuk industri multifinance untuk mendongkrak pertumbu-han bisnisnya. Meski sudah beroperasi puluhan tahun di Indonesia, industri ini belum mempunyai UU tersendiri.

“Industri multifinance berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama ada un-dang-undangnya,” ujar Pres-iden Direktur Adira Finance Willy Suwandi Dharma sebelum acara peluncuran cetak biru strategi nasional literasi keuangan Indonesia di Jakarta, Selasa (19/11).

Kata, Willy, UU itu pent-ing sebagai payung hukum bagi industri multifinance agar bisa mengembangkan bisnisnya dengan lebih baik, teratur, terarah, dan lebih se-

hat. “Karena selama ini kita kan hanya mengacu ke PMK saja dan sekarang jadi Pera-turan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) saja,” tuturnya.

Hal senada disampaikan

Direktur SAN Finance Andri-janto. Ia berharap UU ten-tang multifinance ini segera dibuat. “Ini penting untuk perkembangan industri ke depan,” ujarnya.

Willy memprediksi industri multifinance ini

akan bertumbuh konservatif pada 2014 mendatang. “Pertumbuhan tahun depan masih tumbuh, tapi sangat konservatif di angka 5-10 persen,” katanya.

Menurut dia, pertum-buhan konservatif ini salah satu pemicunya adalah nai-knya BI rate sebesar 25 basis poin lagi. Selain itu, neraca transaksi berjalan juga masih defisit.

Kelihatannya, pemerin-tah ingin membuat supaya defisit ini lebih kecil. “Ini mengerem laju pertumbuhan ekonomi dan juga kredit. Kita sebagai pemain di multifinance kan tergantung pinjaman, ketersediaan li-kuiditas maupun harganya,” tukas Willy.

Dia mengingatkan, industri multifinance harus pintar mengelola keberadaan aset kas yang ada di tangan dan aset yang tidak nampak. (gam)

“Faktanya selama ini pengusaha daerah masih seperti terpinggirkan. Mere-ka dibiarkan sendiri meng-hadapi berbagai persoalan dalam mengembangkan bis-nisnya. Kadin harus beru-paya semaksimal mungkin mempercepat pertumbuhan pengusaha daerah. Teman-teman pengusaha di daerah juga berhak untuk maju dan memberi kontribusi lebih besar bagi daerah dan pere-konomian nasional,” kata Ketua Umum Kadin Indone-sia versi Munaslub Kadin I di Pontianak, Kalimantan Barat Rizal Ramli di Jakarta, Selasa (19/11).

Penasehat ekonomi PBB yang baru saja pulang dari majelis Panel Ahli PBB di New York, Amerika Serikat ini mengaku prihatin atas masih rendahnya kontri-busi pengusaha daerah. Hal ini disebabkan kurangnya dukungan dari pemerintah pusat dan daerah terhadap bisnis yang mereka geluti.

Akibatnya kontribusi pengusaha daerah terhadap produk nasional bruto (PDB) masih di bawah 20%. Sisanya yang 80% lebih masih disum-bang oleh pengusaha yang ada di Jawa. “Saya kira, keter-gantungan yang berlebihan terhadap pusat harus segera dikurangi,” tuturnya.

Menurut dia, Kadin akan mendorong pembangunan infrastruktur, pengemban-

gan investasi, dan pembi-naan pengusaha di daerah. Langkah ini dimaksudkan agar terjadi pemerataan dan penyebaran industri ke luar Jawa. Upaya itu ditempuh antara lain dengan men-dorong pengembangan pu-sat-pusat pertumbuhan in-dustri melalui pembangunan kawasan industri maupun

pengembangan kompetensi inti industri daerah.

Data yang ada menunjuk-kan pengembangan sektor industri yang tidak merata terlihat dari sebaran kawasan industri. Saat ini Indonesia memiliki 74 kawasan in-dustri yang beroperasi, 55 di antaranya berlokasi di Pulau Jawa. Area yang digu-

nakan mencapai 76% dari total luas kawasan industri di Indonesia. Dari jumlah tersebut, konsentrasi ter-besar di Provinsi Jawa Barat 44% dari total luas kawasan 28.526 hektar. Karenanya penyebaran industri melalui pembangunan kawasan in-dustri sangat penting meng-ingat peran kawasan industri yang sangat strategis.

“Melalui percepatan per-tumbuhan pengusaha dae-rah, banyak persoalan yang bisa ikut diselesaikan. Antara lain, akan membuka lapan-gan kerja di masing-masing daerah. Ini bisa mengurangi arus urbanisasi yang menim-bulkan banyak masalah, mu-lai penyediaan perumahan, transportasi massal, hingga munculnya berbagai masalah sosial lain,” ungkap.

Untuk itu lanjut Rizal, udah saatnya pemerintah membuat kebijakan yang lebih berpihak kepada pen-gusaha daerah. Misalnya, untuk pembangunan proyek infrastruktur di daerah, sam-pai nilai tertentu berikan kesempatan pengusaha dae-rah. Pasalnya, tanpa pref-erensi, jika dibuka secara bebas, bisa dipastikan pen-gusaha daerah akan kalah di bidang SDM, teknologi, dan permodalan.

“Tapi ketentuan itu juga harus hati-hati dan tidak boleh berlaku selamanya. Harus ada batas waktu ter-tentu yang memungkinkan pengusaha daerah melaku-kan konsolidasi dan mem-perkuat struktur bisnisnya. Saya kira kalau hal ini ditera-pkan, pengusaha daerah bisa berkembang, dan memberi kontribusi lebih berarti bagi daerah dan ekonomi nasion-al,” pungkasnya. (gam)

Pengusaha Daerah Perlu DukunganJAKARTA-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bertekad mempercepat pertumbuhan pengusaha daerah agar bisa memberi kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional. Dengan peran maksimal pengusaha daerah maka kesejahteraan rakyat pun akan bisa lebih merata ke pelosok wilayah Indonesia.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penyusun literasi keuangan yang dianggap sebagai lang-kah strategis untuk mencer-daskan bangsa. Bukan hanya meluncurkan blueprint ini, tapi secara nyata melakukan gerakan di seluruh Tanah Air, membuat masyarakat tidak berada di luar, pinggiran dalam dunia jasa keuangan,” kata SBY di Jakarta Conven-tion Centre, Selasa (19/11).

Hadir pada peluncuran ini, antara lain, Menkeu Chatib Basri, Mensesneg Sudi Silalahi, Ketua KEN Chairul Tandjung, Ketua Dewan

Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani, Gu-bernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Ketua Dewan Komisioner LPS Heru Budiargo.

Saat ini, tingkat lit-erasi atau akses keuangan di Indonesia hanya 20 persen, jauh lebih rendah dibanding Filipina yang mencapai 27 persen, Malaysia 66 persen, Thailand 73 persen, dan Sin-gapura 98 persen.

Literasi keuangan disusun atas dasar masih minimnya

masyarakat Indonesia yang mengerti dan memanfaatkan lembaga keuangan. Padahal tingkat pengetahuan keuangan menjadi sangat penting bagi kehidupan masyarakat sekali-gus membantu pertumbuhan ekonomi negara. Karena itu, pemerintah meminta selu-ruh pemangku kepentingan, khususnya lembaga keuangan, untuk turut menyukseskan program OJK tersebut.

Sementara itu, Ketua OJK Muliaman Hadad menilai pemahaman atau literasi masyarakat tentang keuangan masih rendah. Di antaranya pengetahuan tentang inves-tasi dan transaksi.

OJK kata dia akan mensosialisasikan pemaha-man atau literasi tentang keuangan untuk memberikan pembelajaran. “Memiliki sistem keuangan stabil dan mampu memberi kontribusi ke ekonomi adalah cita-cita kita bersama tapi masih ada masalah rendahnya literasi

keuangan masyarakat kita. Program literasi keuangan ini memasukkan secara seim-bang aspek perlindungan konsumen khususnya melalui edukasi pada masyarakat,” jelas Muliaman.

Dia menjelaskan OJK mensurvei masyarakat di 20 propinsi. Ada 8 ribu re-sponden kebanyakan tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga keuangan perbankan. Semen-tara ada sekitar 72 persen yang belum mengenal indus-tri pembiayaan. Masyarakat yang tergolong well literate terhadap bidang ini baru 9,8 persen atau 10 dari 100 orang, sedangkan yang menggu-nakan produknya baru 6,33 persen. “Cetak biru literasi keuangan yang dilakukan maka ke depan pengetahuan masyarakat akan industri keuangan akan semakin baik sehingga memberi dampak yang positif bagi perekonomi-an Indonesia,” jelas dia. (gam)

LITERASI KEUANGAN NASIONAL

Pemerintah Luncurkan Cetak Biru

JAKARTA- Pemerintah me-nerapkan kebijakan kendaraan bermotor roda empat hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) atau mobil murah mengikuti peta jalan industri nasional menuju ke arah ke-mandirian.

“Hingga saat ini belum ada definisi baku soal mobil nasional. Kebijakan Pemer-intah soal mobil murah saat ini lebih mengutamakan pada penciptaan nilai tambah,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa ketika mem-berikan penjelasan Pemerin-tah atas hak bertanya DPD RI pada rapat paripurna DPD RI, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Hatta Rajasa menjelaskan

industri otomotif dunia men-gadopsi sistem produksi glob-al, tidak 100 persen produksi dalam negeri dan selalu ada unsur komponen kombinasi dari negara produsen lain.

Istilah mobil nasional, kata dia, datang dari istilah di masa lalu untuk produksi mobil “Timor” sehingga selanjutnya Pemerintah lebih berhati-hati membuat kriterianya. “Saat ini Pemerintah fokus pada rasio dan tingkat komponen dalam negeri, untuk mobil sekitar 30-80 persen dan sepeda motor sekitar 60-95 persen,” katanya.

Menurut Hatta, program mobil murah atau KBH2 ada-lah untuk menumbuhkan ke-mandirian di sektor industri komponen otomotif nasional,

sehingga makin besar peluang untuk mendukung industri pe-rakitan mobil di dalam negeri.

Melalui program mobil murah, menurut dia, pemer-intah juga memprioritaskan pengembangan angkutan pedesaan, baik kendaraan roda empat maupun roda dua, yang seluruhnya meru-pakan produksi putra bangsa Indonesia.“Industri otomotif dinilai memiliki kemampuan dalam pengembangan kend-araan pedesaan,” katanya.

Sebelumnya, DPD RI men-gajukan hak bertanya kepada Pemerintah mengenai ke-bijakan mobil murah yang diperkirakan dapat membuat menambah kemacetan arus lalulintas di kota-kota besar

serta konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan semakin tinggi.

Hak bertanya DPD RI yang diinisiasi oleh anggota DPD RI dari DKI Jakarta, AM Fatwa ini ditandatangani sebanyak 96 dari 132 anggota DPD RI.

Padahal, kata AM Fatwa, pemerintah menerapkan pen-gurangan subsidi BBM, se-hingga kebijakan mobil murah ini dinilai sebagai sikap yang tidak konsisten.

DPD RI melalui hak ber-tanya tersebut juga menan-yakan soal dasar kebijakan, grand desain, kandungan komponen lokal, dampak ter-hadap polusi lingkungan, serta kesesuaian dengan kebutuhan daerah. (ant/riz)

LCGC

Kebijakan Mobil Murah Menuju Kemandirian

JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi meluncurkan Cetak Biru Strategi Nasion-al Literasi Keuangan Indonesia. Dengan diluncurkan-nya Cetak Biru Literasi Keuangan Nasional diharap-kan dapat mendorong keuangan yang dapat dipahami dan diakses oleh masyarakat menuju jasa keuangan inklusif bagi semua pihak.

INDUSTRI MULTIFINANCE

Harus Didukung UU Khusus

ant/ekho ardiyanto

LABA ANGKASA PURA 1 NAIK. Sejumlah penumpang menuju pesawat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Selasa (19/11). PT Angkasa Pura (AP) I membukukan laba Rp 933,5 miliar pada kuartal III-2013 atau tumbuh sekitar 15,83% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut ditopang sebagian besar oleh laba dari Bandara I Gusti Ngurah Rai (Bali) sebesar Rp 642,2 miliar.

Industri multifinance berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama ada

undang-undangnya

Willy S. Dharma Presdir Adira Finance

EKONOMI

Faktanya selama ini pengusaha daerah

masih seperti terpinggirkan.

Mereka dibiarkan sendiri menghadapi

berbagai persoalan dalam mengembangkan

bisnisnya

Rizal Ramli Ketua Umum Kadin

Indonesia

ant/eric ireng

UKM REPLIKA MOGE KALENG. Seorang pengrajin replika motor gede (moge), Himawan Suripto memeriksa hasil karyanya di kawasan Klampis Ngasem Surabaya, Selasa (19/11). Replika moge yang dibuat dari bahan kaleng bekas rokok tersebut, dijual dengan harga Rp150 ribu - 500 ribu.

Page 4: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO.0243 | TAHUN II4

SURABAYA - Jem-batan Suramadu yang menghubungkan kota Surabaya dengan pu-lau Madura sudah beroperasi selama lebih dari 4 tahun. Bagi sebagian orang, jem-batan sepanjang 5,4 km tersebut merupakan jembatan harapan bagi masyarakat Madura. Na-mun menurut Sosiolog Universitas Airlangga Surabaya DR Bagong Suyanto, suramadu merupakan jembatan malapetaka bagi orang Madura karena menjadi karpet merah (red car-pet) bagi kapitalis.

Kesimpulan tersebut disampaikan Bagong sete-lah melakukan penelitian mengenai dampak sosial yang terjadi di Madura pasca ber-operasinya jembatan Suram-adu. Kepada Koran Madura, kemarin, Bagong mengung-kapkan, dari hasil penelitian-nya, intensitas orang Madura pergi keluar Madura untuk membelanjakan uangnya pasca beroperasinya jembatan yang menghabiskan anggaran Rp 4,5 triliun tersebut sangat tinggi.

" Jumlahnya naik 4 kali lipat dibandingkan sebelum ada Jembatan Suramadu," tandasnya.

Daerah yang paling ba-nyak dituju, kata Bagong adalah Surabaya, Lamon-gan dan Batu. Ke Surabaya, mereka menghabiskan dananya untuk belanja mulai dari keperluan baju dalam seperti BH, celana dalam, kemudian, tempat makanan hingga beli alat komuni-kasi (handphone). Mereka juga suka ke tempat-tempat wisata seperti Wisata Bahari Lamongan (WBL) di Lamon-gan, Taman Safari Prigen dan Jatim Park di Batu.

"Sekarang ini, orang Madura biasa kalau PP ke Surabaya atau tempat wisata di luar Madura. Jadi cari uangnya di Madura tapi menghabiskannya di luar madura," tambah Bagong.

Akibat kebiasaan orang Madura yang suka meng-habiskan uangnya di luar Madura, perputaran uang

di pulau Garam tersebut menurun drastis. "Yang masih ramai hanya bebek sinjai, se-dangkan yang lainnya sudah kolaps. Kalau perputaran uang turun, bagaimana mungkin jembatan Suramadu disebut jembatan harapan. Jembatan Suramadu itu malapetaka bagi orang Madura. Yang untung justru Surabaya dan kota-kota lain di luar Madura," keluh pria yang konsen melakukan penelitian mengenai dampak sosial dari kebijakan pemerin-tah tersebut. Dampak sosial

pembangunan suramadu. Sebelumnya, Bupati

Sumenep Busyro Karim juga mengeluhkan soal menin-gkatnya intensitas warga Madura yang membelanjakan uangnya ke Surabaya. Dia menilai Suramadu hanya memperlancar arus uang dari Madura ke Surabaya. Kondisi tersebut kata Busyro tentu saja melenceng dari tujuan awal pembangunan jembatan Suramadu yakni mendata-ngkan banyak investasi ke Madura.

Menurut Bagong, kondisi ini disebabkan karena tidak maksimalnya Badan Pengelo-la Wilayah Suramadu (BPWS) melaksanakan wewenang yang sudah diberikan. Karena itu, pemerintah baik pusat, provinsi maupun kabupa-ten/kota yang terkait duduk bersama untuk merumus-kan solusi yang terbaik bagi persoalan tersebut. Jangan sampai terjadi kesenjangan sosial antara warga Madura dengan warga lainnya di Jawa Timur. (han)

Usulan UMK Surabaya yang telah

ditandatangani walikota sebesar Rp2,2 juta adalah usulan tanggal 4

November. Padahal pada tanggal 6 dan 9 November keluar SE

Gubernur,”

Andi PeciAnggota Dewan

Pengupahan Kota Surabaya dari Serikat Pekerja

LINTAS JATIM

Suramadu Merugikan Madura

ant/dok

JEMBATAN SURAMADU. Gubernur Sultra, H. Nur Alam, SE, M. saat berkunjung dan melihat langsung proses pembangunan hingga selesainya Jembatan Suramadu, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

UPAH

UMK Direvisi Menjadi Rp 2.797.000,00SURABAYA – Penolakan

Asosiasi Pengusaha Indo-nesia (Apindo) Jawa Timur terhadap besaran usulan Upah Minimum Kota (UMK) Surabaya dari Rp2,2 juta sepertinya menghantam tembok tebal. Bahkan, Pe-merintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan revisi menjadi Rp2,797 juta, jauh diatas UMK DKI Jakarta yang hanya dipatok Rp 2,4 juta. Angka ini merupakan hasil dari penambahan tiga item sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur bernomor 560/22524/031/2013 tertang-gal 6 dan 9 November 2013.

Dalam SE itu, Soekarwo Gubernur Jawa Timur minta Dewan Pengupahan Kabu-paten/Kota mengubah tiga item dalam komponen KHL yaitu listrik diubah men-jadi Rp120 ribu; kemudian transportasi diubah yang awalnya hanya dua kali naik lyn (kendaraan umum), di-ubah menjadi empat kali naik lyn; dan perumahan yang awalnya sewa kamar kos diubah menjadi harga sewa rumah sederhana.

Anggota Dewan Pengupa-han Kota Surabaya dari Seri-kat Pekerja, Andi Peci menga-takan dengan adanya SE ini, maka tiga item dalam hasil survei KHL di Surabaya juga harus diubah, Selasa (19/11).

“Usulan UMK Surabaya yang telah ditandatangani walikota sebesar Rp2,2 juta adalah usulan tanggal 4 No-vember. Padahal pada tang-gal 6 dan 9 November keluar SE Gubernur,” terangnya.

Perhitungan biaya listrik yang awalnya hanya Rp23 ribu, sesuai SE gubernur harus diubah menjadi Rp120 ribu. Begitu juga dengan harga sewa kamar yang awalnya sesuai hasil survei hanya Rp425 ribu, saat ini diubah menjadi harga sewa rumah sederhana senilai Rp812 ribu.

Untuk transportasi yang awalnya sesuai hasil survei

hanya memerlukan biaya Rp240 ribu perbulan, saat ini dubah menjadi Rp480 ribu. "Dengan diubahnya tiga komponen KHL, maka besa-ran KHL Surabaya otomatis juga berubah," ujarnya.

Awalnya KHL Surabaya ditetapkan Rp1,737 juta. Dan kini setelah adanya SE Gu-bernur maka KHL Surabaya diusulkan diubah menjadi Rp2.524.162,96.

Dengan KHL baru ini,

lantas ditambah asumsi inflasi RAPBN 2014 sebe-sar 5,5 persen menjadi Rp2.662.991,92; ditambah lagi dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen menjadi Rp2.796.141,52 ke-mudian dibulatkan menjadi Rp2.797.000,00.

Terkait perubahan ini, Dewan Pengupahan dari un-sur serikat pekerja hari ini akan segera menemui Ketua Dewan Pengupahan dan Wa-likota Surabaya untuk mela-kukan revisi usulan UMK ini.

Dengan usulan re-visi ini, berarti UMK Sura-baya adalah yang tert-inggi. Disusul Kabupaten Mojokerto Rp2.426.000; ke-mudian Gresik dengan an-gka Rp2.376.918; Sidoarjo Rp2.348.000; lantas Ka-bupaten Pasuruan sebesar Rp2.311.689.

Seperti diketahui, Asosia-si Pengusaha Indonesia (Ap-indo) Jawa Timur menilai be-saran UMK sebelum direvisi sudah terlalu tinggi. Bahkan Ketua Apindo Jawa Timur, Alim Markus menilai banyak Bupati/Walikota yang mulai menggila dengan mengusul-kan nilai Upah Minimum Ka-bupaten/Kota di atas kewaja-ran. Pihak Apindo berharap UMK 2014 nilainya maksimal Rp1,914 juta.

Belum diketahui pasti reaksi Apindo Jawa Timur atas revisi besaran usulan Upah Minimum Kota (UMK) Surabaya tersebut. Na-mun bisa dipastikan, angka Rp2,797 juta disambut gem-bira buruh di Surabaya.(ddy)

LIMA DAERAH ALIRAN BENGAWAN SOLO

Siaga Darurat Banjir dan Longsor SURABAYA – Badan Pen-

anggulangan Bencana Dae-rah (BPBD) Jawa Timur mem-perkirakan sebanyak 239 desa yang tersebar di lima kabupaten yang dilalui aliran Sungai Bengawan Solo ber-potensi bencana banjir. Dae-rah tersebut meliputi Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamon-gan dan Gresik.

“Kami sudah siaga apabi-la kemungkinan terbesar de-sa-desa tersebut terdampak dari aliran Bengawan Solo,” ujar Kepala BPBD Jatim, Su-darmawan, Selasa (19/11).

Menurut Sudarmawan, potensi terjadinya banjir pada lima daerah tersebut, karena selama ini penang-gulangan bencana banjir dari aliran Bengawan Solo belum efektif.

“Meski sudah dilakukan pembangunan tanggul dan pengerukan sungai, potensi terbesar terjadinya bencana banjir tetap dari aliran Ben-gawan Solo,”ungkapnya.

Sudarmawan menjelas-kan, letak geografis daerah yang berada di bawah permu-kaan laut, seperti daerah al-iran Kali Kemuning Sampang Madura akan tetap menjadi langganan bencana banjir ketika musim penghujan. Sedikitnya 37 desa bakal ter-dampak, bahkan luasan ter-dampak akan semakin luas.

“Kalau kita lakukan pengerukan Kali Kemuning tetap tidak normal, karena ketika laut mengalami pa-sang jelas air itu akan kemba-li ke kali dan meluber ke desa sekitar. Ini akibat daratan Sampang lebih rendah dari permukaan,” jelasnya.

Sudarmawan menegaskan dalam rentang bulan Novem-ber hingga Desember menda-tang, Jatim memasuki siaga darurat banjir dan longsor. Namun, BPBD seluruh kabu-paten/kota telah melakukan persiapan pra bencana, se-perti pendataan kebutuhan menjelang banjir, penyediaan buffer stock makanan cepat saji, evaluasi bencana hingga rencana jalur evakuasi.

“Seperti Bojonegoro telah dibangun tempat evakuasi di kecamatan Trucuk, sehingga ketika bencana terjadi, kami tidak keropatan,” tegasnya.

Sementara memasuki darurat bencana akan terjadi bulan Januari hingga Febru-ari 2014, karena bulan terse-

but merupakan puncak hujan di wilayah Jatim. Dan Maret mulai memasuki tahap tran-sisi darurat bencana.

“Disinilah nanti BPBD berfungsi sebagai komando dan koordinator, masalah dapur umum ada Tim Taga-na, tanggap bencana dari Tim SAR hingga semua tenaga yang kita miliki akan dikerahkan,”tuturnya.

Data BPBD Jatim menye-butkan pada awal 2013 lalu, dari 137 tanah longsor yang terjadi Batu, Blitar, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Luma-jang, Malang, dan Jombang, tercatat 32, 8 persen terjadi di Pacitan.

“Pacitan juga masuk da-erah paling rawan bencana ketiga pada musim penghu-jan. Setiap tahunnya, potensi longsor terbesar akan terjadi di 45 desa,” tandasnya.

Untuk diketahui, Daerah Aliran Sungai (DAS) Benga-wan Solo yang memiliki luas 16.100 kilometer persegi, di antaranya Sub DAS Benga-wan Solo Hilir memiliki luas 6.273 kilometer persergi de-

ngan panjang 300 kilometer, masih selalu menimbulkan banjir pada musim hujan.

Didaerah hilir mulai Bo-jonegoro, Tuban dan La-mongan, banjir luapan Ben-gawan Solo masih selalu terjadi akibat palung sungai hanya mampu menampung air berkisar 900-1.200 meter kubik per detik, sedangkan debit banjir bisa mencapai kisaran 3.000-3.500 meter kubik per detik.

Dengan demikian, ada sekitar 2.000 meter kubik per detik, air Bengawan Solo yang meluap dan menggenangi pemukiman warga, areal pertanian, juga prasarana dan sarana umum. Pada banjir tahun 2009 yang merupakan banjir dengan skala besar, luapan Bengawan Solo meredam 155 desa yang tersebesar di 15 kecamatan, dengan jumlah warga yang terendam air banjir men-capai 24.966 unit yang di-huni 32.961 kepala keluarga (118.529 jiwa), di antaranya tercatat 23.058 jiwa yang mengungsi. (ara)

ari armadianto/koran madura

TUNJUKKAN TITIK RAWAN BANJIR DAN LONGSOR. Kepala BPBD Jatim Sudarmawan, di kantornya Selasa (19/11), saat menunjukkan sejumlah titik rawan banjir dan longsor di Kabupaten Sampang, Madura pada musim penghujan.

DAMPAK CUACA

Kebutuhan Pokok Merangkak NaikSURABAYA – Pedagang

sayur-mayur menyatakan da-tangnya musim hujan yang mulai mengguyur mulai men-gancam pasokan sayuran di Surabaya. Sebab, menurut Ratih, salah satu pedagang sayur di kawasan Keputran, curah hujan yang mulai men-unjukkan intensitas tinggi berpotensi merusak produk sayuran.

"Kalau musim hujan tomat pada rusak, ini hujan sudah mulai deras-derasnya seka-rang," ujar Ratih kepada Koran Madura di Surabaya, Sabtu (19/11).

Selain itu, tambah Ratih, akibat musim hujan ini juga mengancam kerugian penjua-lan. Ia menuturkan hujan yang datang membuat konsumen enggan belanja ke pasar. Ten-tunya sayur-mayur yang ada terancam tidak laku. "Pada sepi hujan-hujan begini, ba-nyak yang malas ke pasar," tu-turnya.

Ratih mengatakan meskip-un hujan mulai melanda Sura-baya, namun harga cabai be-lum merangkak naik. Bahkan masih mengalami penurunan harga.

Harga cabai merah keriting sebelumnya Rp47 ribu per kg menjadi Rp40 ribu per kg. Har-ga tomat yang semula Rp10 ribu per kg, kini menjadi Rp6 ribu per kg. Cabai rawit merah semula Rp40 ribu per kg men-

jadi Rp35 ribu per kg.Sementara itu pedagang

sayur yang lain, Maimumun menjelaskan hujan yang datang juga mengakibat-kan tersendatnya distribusi. Bisanya kedatangan truk say-ur datang tepat pukul 5 sore. Namun karena macet di jalan sehabis diguyur hujan kedata-ngan truk molor hingga pukul 8 malam.

"Konsumen biasanya pukul 8 malam mulai berdatangan, kalau pas barang datang ber-samaan kita kerepotan juga,"

ujarnya. Memasuki musim peng-

hujan, harga harga kebutuhan pokok lainnya seperti bawang merah juga mengalami kenai-kan. Hal ini disebabkan hasil panen yang tidak maksimal. Jumlah produktifitas panen bawang merah yang menurun ini membawa dampak kenai-kan harga. Kenaikan sendiri selisih hingga Rp 8 ribu dari harga biasanya.

“Bawang merah harganya naik, karena musim hunjan hasil panen kurang maksi-

mal,” ungkapnya. Harga bawang merah

mulai naik sejak awal No-vember lalu. Jika harga sebe-lumnya hanya Rp 22 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 30 ribu. “Khususnya bawang me-rah besar yang harganya alami kenaikan,”ungkapnya.

Selain bawang merah be-sar, harga minyak goreng juga alami kenaikan. Sebelumnya harga minyak goreng perkilo-gram Rp 10 ribu sekarang menjadi Rp 11.500 perkilo-gram. (ara)

ari armadianto/koran madura

MENUNGGU PEMBELI. Salah satu pedagang sayur di Pasar Keputran, Surabaya melamun sambil menunggu langganan pembelinya.

Bagong Suyanto: hanya Menjadi Karpet Merah bagi Kapitalis

Page 5: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO.0243 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

Kami sudah meminta kepada

polres agar kasus semburan liar

sumur minyak di Desa Wonocolo,

Kecamatan Kedewan, diproses

secara hukum kalau memang

memenuhi syarat,”

Setyo YulionoAsisten II Sekretaris

Daerah (Sekda) Pemkab Bojonegoro

ant/prasetyo utomo

MASALAH PENYADAPAN AUSTRALIA. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memberikan keterangan kepada wartawan seputar penyadapan yang dilakukan intelijen Australia di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/11). Menlu menegaskan persoalan penyadapan harus diselesaikan oleh pemerintah Australia dikarenakan merekalah yang menciptakan masalah.

Mendag: Indonesia Harus Tegas terhadap Negara Penyadap

"Menyadap merupakan kejahatan dan bentuk peng-khianatan yang dahsyat dan tinggi. Karena itu, perlu ditin-dak tegas agar tidak terjadi lagi," kata mendag kepada wartawan di Surabaya, Selasa (20/11) kemarin.

Menurut Mendag, nega-ra-negara yang melakukan

penyadapan tersebut tidak mempertimbangkan dampa-knya terhadap hubungan bi-lateral dengan Indonesia.Se-bagai contoh, kata mendag, saat ini presiden melalui menteri luar negeri me-manggil pulang Duta Besar Indonesia untuk Australia di Canberra. Selain itu, mun-

cul juga desakan agar peme-rintah Indonesia juga dapat bertindak lebih kasar, seper-ti menghentikan impor sapi dari Australia. Namun, kata mendag, harus dilihat dulu, apakah produksi sapi dalam negeri mampu memenuhi ke-butuhan masyarakat. Tahun 2014 saja, kebutuhan sapi nasional diperkirakan men-capai 3-4 juta ekor.

"Semuanya harus diukur. Seperti pemikiran jika meng-hentikan impor sapi dari Aus-tralia maka harus dikalkulasi-kan semuanya,

termasuk bagaimana efeknya terhadap harga. Apa cukup untuk kebutuhan na-sional yang meningkat 15 persen setiap tahunnya,"

tandasnya. Saat ini Kementerian Per-

dagangan terus memantau perkembangan dari kasus tersebut. Termasuk melaku-kan kajian untuk mengukur baik dan tidaknya jika hubun-gan kedua negara terganggu. Sebab tentunya akan berpen-garuh terhadap kestabilan perekonomian.

"Indonesia bersama Aus-tralia menjalin hubungan di berbagai sektor, salah satunya pertanian dan peternakan. Ini yang harus disikapi agar jangan sampai terganggu," ucapnya.

Seperti yang tengah ra-mai dibicarakan publik dunia, Indonesia dikejutkan dengan berita penyadapan telepon

milik Presiden RI Susilo Bam-bang Yudhoyono dan ibu Ne-gara Ani Yudhoyono serta Wakil Presiden Budiono dan sejumlah pejabat lainnya. Bocoran dokumen mantan intel Amerika Serikat, Ed-ward Snowden, mengung-kapkan intelijen Australia menggunakan segala cara untuk mengumpulkan data intelijen dari Indonesia, ter-masuk menyadap telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dokumen yang diperoleh ABC dan Guardian Australia, yang berasal dari bocoran US National Security Agency, menunjukkan Aus-tralia mencoba menyadap percakapan telepon Presiden SBY. (han)

SURABAYA - Pemerintah Indonesia harus bertin-dak tegas terhadap negara-negara yang melakukan penyadapan terhadap telepon milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yud-hoyono serta sejumlah pejabat penting di republik ini, agar tidak terulang kembali dimasa yang akan datang. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan me-ngatakan penyadapan merupakan bentuk pengkhia-natan dahsyat yang harus ditindak tegas.

PERBAIKAN SEKOLAH

Berkas Korupsi LengkapJEMBER - Berkas kasus dugaan korupsi program nasional

perbaikan sekolah rusak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dinyatakan lengkap dan pelimpahan tahap kedua sudah dis-erahkan ke Kejaksaan Negeri setempat, kata seorang pejabat kepolisian.

"Memang benar untuk kasus dugaan korupsi perbaikan sekolah rusak sudah lengkap atau P-21, sehingga polisi me-limpahkan berita acara pemeriksaan dan tersangka ke Kejari Jember," kata Wakapolres Jember Kompol Cecep Susatya, Se-lasa (19/11).

Polres Jember menetapkan tiga pejabat di lingkungan Di-nas Pendidikan dan Kebudayaan setempat sebagai tersangka kasus dugaan korupsi program nasional perbaikan gedung sekolah rusak se-Jember tahun 2011.

Ketiga pejabat itu berinisial AY (Kepala Bidang Pendidi-kan TK/SD), HR (Kepala Seksi Subsidi dan Prasarana Bidang Pendidikan TK/SD), dan SG (Koordinator Kepala Sekolah SD se-Jember).

"Setelah berkasnyanya sudah dinilai lengkap oleh tim jak-sa, maka kasus itu dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Surabaya untuk disidangkan," tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Jember, M. Hambaliyanto belum berhasil dikonfirmasi terkait kasus tersebut dan siapa saja jaksa yang akan menangani kasus itu.

Sebanyak 136 sekolah dasar (SD) di Jember menerima program nasional perbaikan gedung sekolah yang dikerjakan pada tahun 2011 dengan anggaran dari APBN.

Masing-masing sekolah harus membuat proposal terlebih dahulu untuk menerima bantuan tersebut dan setiap sekolah menerima dana yang bervariasi antara Rp200 juta hingga Rp400 juta.

Berdasarkan penyelidikan di Polres Jember terungkap ada pemotongan di setiap sekolah penerima bantuan yang berk-isar antara 5 - 10 persen, sehingga diduga potensi kerugian negara mencapai Rp1,1 miliar dari pemotongan tersebut. (ant/fqh/dik)

SUMUR MINYAK

Pemkab Minta Polisi Proses Semburan Minyak

BOJONEGORO - Pemkab Bojonegoro, Jatim, memin-ta kepolisian resor (polres) memproses secara hukum kasus semburan liar sumur minyak di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, yang dikelola PT Spektra Abadi Mukti, Sabtu (16/11).

“Kami sudah meminta kepada polres agar kasus semburan liar sumur minyak di Desa Wonocolo, Kecama-tan Kedewan, diproses se-cara hukum kalau memang memenuhi syarat,” kata Asisten II Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bojon-egoro Setyo Yuliono, Selasa (19/11).

Oleh karena itu, katanya, petugas polres juga diajak langsung turun ke lapangan bersama dengan jajaran pem-kab untuk mengetahui secara langsung dampak semburan liar sumur minyak di desa setempat, Senin (18/11).

“Bagian Lingkungan Hidup (BLH) pemkab juga mengambil contoh material yang keluar dari semburan liar sumur minyak untuk diuji di laboratorium Per-tamina EP Cepu, Jateng,” katanya, menegaskan.

Menurut dia, data hasil pemeriksaan uji labora-torium di Cepu itu yang

akan dimanfaatkan sebagai pendukung proses hukum kepada penambang minyak.

“Tujuan uji laborato-rium untuk mengetahui kandungan yang keluar dari semburan liar apa saja. Selai untuk mengetahui apakah material yang keluar dari sumur minyak berbahaya atau tidak,” jelasnya.

Yang jelas, katanya, penambangan sumur min-yak ilegal di lapangan min-yak peninggalan Belanda di daerahnya akan ditertibkan karena membawa dampak kerusakan lingkungan.

Menurut dia, penamban-gan sumur minyak pening-galan Belanda yang dilaku-kan penambang minyak ilegal tidak hanya terjadi di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, tetapi juga terjadi di sejumlah desa di Kecama-tan Malo.

“Kami masih melaku-kan pendataan di lapangan untuk mengetahui berapa banyak penambang minyak ilegal yang beroperasi,” tandasnya.

Sesuai data, pemkab ha-nya mengeluarkan izin pen-gelolaan sumur minyak tua peninggalan Belanda kepada KUD Sumber Pangan dan KUD Usaha Jaya Bersama di Kecamatan Kedewan yang bermitra dengan PT Phoe-nix dan PT Tripika Bangun Energi.

“Yang jelas kalau ada pengelolaan sumur minyak tua di luar yang sudah mem-peroleh izin, ya berarti ilegal termasuk pengelola sumur minyak yang menimbulkan semburan liar itu,” katanya.

Sumur minyak dengan kode 67 D di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, mulai menyemburkan minyak mentah bercampur air sejak Sabtu (16/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Semburan dari sumur itu mencapai ketinggian sekitar 70 meter dan berhenti Senin (18/11) pukul 02.00 WIB. (ant/gus/dik)

PELAKSANAAN IBADAH HAJI USAI

36 Jemaah Haji Meninggal Dunia SURABAYA – 36 jemaah

haji kelompok terbang (kloter) dari Debarkasi Surabaya men-inggal dunia. Rinciannya 33 jemaah meninggal di Tanah Suci dan tiga lainnya men-inggal di Tanah Air. Menurut Kepala Kanwil Kemenag Ja-tim, Sudjak, jemaah haji yang meninggal dunia didominasi jemaah yang masuk risiko tinggi dengan rentang usia antara 71-80 tahun (36,11

persen), disusul usia 51-60 ta-hun (27,78 persen), usia 60-70 (22,22 persen), dan usia 41-50 tahun (8,33 persen). “Para je-maah yang meninggal dunia tersebut rata-rata karena sak-it,” ujarnya, Selasa (19/11).

Kendati jumlah jemaah haji yang meninggal seba-nyak 36 orang, jumlah terse-but menurun dibandingkan ibadah haji tahun 2012. Tahun lalu jemaah yang meninggal

mencapai 80 orang. “Ini be-rarti ada penurunan sekitar 45 persen,” jelas Sudjak.

Turunnya angka jemaah yang meninggal tersebut, kata Sudjak, tak lepas dari semakin membaiknya pelayanan kes-ehatan yang diberikan Pani-tia Penyelenggaa Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya. Setiap jemaah merasakan ada keluhan kesehatan, petugas langsung memberikan penan-

ganan dengan cepat.Disinggung hasil evalu-

asi pelayanan yang dilakukan maskapai penerbangan, Sud-jak menyebut rata-rata pen-erbangan tepat sesuai jadwal. Keterlambatan paling signifi-kan hanya dialami kloter 50 dengan keterlambatan 6 jam lebih karena kerusakan sistem navigasi dan BBM. Namun, 47 kloter lainnya malah datang ke Tanah Air lebih cepat.

Seperti diketahui, Pelak-sanaan ibadah haji 2013 yang berlangsung sejak 10 Septem-ber lalu telah berakhir. Seluruh jemah haji yang terbagi dalam 64 kloter sudah tiba di Sura-baya dan kembali ke kampung halaman masing-masing.

Dari 28.356 orang jemaah pada Embarkasi Surabaya, de-ngan rincian Jatim sebanyak 27.323, Bali 521, dan NTT 512 jemaah.(han)

WACANA CAPRES

Hasil Konvensi Belum Bisa Disimpulkan

SURABAYA - Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat Gita Wirjawan menyebut terlalu dini menyimpul-kan hasil konvensi karena masih ada waktu beberapa bulan lagi untuk mengetahuinya.

"Sampai saat ini semua peserta konvensi sedang berjalan dan dilihat saja nantinya siapa yang terpilih," ujarnya di sela dialog santai dengan wartawan di Surabaya, Selasa (19/11).

Pria yang sekarang menjabat Ketua Pengurus Besar Per-satuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia itu menyatakan saat ini masih tersisa 5-6 bulan ke depan menuju tahapan Pemili-han Presiden 2014.

Pihaknya berharap seiring berjalannya waktu tersebut timbul transisi yang demokratis.

Menurut Gita, konsep konvensi yang digagas Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencer-minkan nilai demokrasi yang sangat tinggi serta memiliki keuntungan bagi masyarakat untuk bersikap menentukan pilihannya.

"Melalui konvensi ini, masyarakat disajikan pilihan. Ini tidak lepas dari peran dan konsep SBY demi mencari sosok atau tokoh yang layak memimpin bangsa ini," kata pengu-saha kelahiran Jakarta itu.

Pria yang saat ini menjabat Menteri Perdagangan terse-but juga mengaku pihaknya beserta sejumlah peserta lain-nya masih memiliki waktu 5-6 bulan untuk merangkul rakyat Indonesia. "Saya rasa waktu sepanjang itu sangat cukup. Kita tidak tahu apa yang dihasilkan mendatang dan sekarang saatnya merangkul masyarakat dan berbuat demi kepentin-gan bangsa," katanya.

Untuk Capres Partai Demokrat saat ini ada 11 peserta konvensi capres dari Partai Demokrat yakni Gita Wiryawan, Ali Masykur Musa (anggota Badan Pemeriksa Keuangan), Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Dahlan Iskan (Menteri BUMN) dan Dino Patti Djalal (Duta Besar RI untuk Amerika Serikat).

Selain itu, Endriartono Sutarto (mantan Panglima TNI), Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah), Hayono Isman (anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat), Marzuki Alie (Ketua DPR RI), Pramono Edhie Wibowo (man-tan Kepala Staf Angkatan Darat), serta Sinyo Harry Sarunda-jang (Gubernur Sulawesi Utara).

Sementara itu, Gita Wirjawan berkesempatan mengun-jungi Surabaya selama dua hari. Tiba di Bandara Juanda pada Senin (18/11) malam, lulusan Harvard University itu meny-empatkan bertemu Gubernur Jatim Soekarwo.

Selasa (19/11) sejak pukul 08.00 WIB, ia bertemu pimpi-nan PD Pasar Surya Surabaya dan diteruskan temu media sekaligus sarapan bersama wartawan di salah satu rumah makan kawasan Surabaya Timur. (ant/fqh/dik)

ari armadianto/koran madura

TUMPUKAN SAMPAHPetugas Saringan Sampah Otomatis di Jalan Serayu, Surabaya membuang sampah dari saluran air tersebut ke

bak sampah, usai hujan deras yang mengguyur Kota Pahlawan, Selasa (19/11).

Page 6: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO.0243| TAHUN II6 PROBOLINGGO

PERDANA, Sidang pelaku kerusuhan Mayangan dalam Pilkada Kota Probolinggo di Pengadilan Negeri Kota Probolinggo.

Sidang perdana tiga ter-dakwa, yakni Hasan Bin Suli (45), Bawon Farizi (30), dan Sahri Bin Tirso (40) berlang-sung di Pengadilan Negeri Kota Probolinggo, dipimpin langsung Ketua Majelis Hakim, I Ketut Suarta, SH.MH, Selasa (19/11).

Materi sidang perdana adalah pembacaan surat dak-waan oleh Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo. Tiga ter-dakwa kasus kerusuhan Ma-yangan dalam Pilkada Kota Probolinggo, 30 Agustus 2013 lalu, dituntut dengan huku-

man berbeda oleh jaksa pe-nuntut umum (JPU).

Menurut Jaksa Penun-tut Umum (JPU) Muhammad Hendra Hidayat, SH,M.Hum, mengatakan terdakwa Hasan Bin Suli, didakwa melakukan penghasutan yang dilaku-kan dengan lisan atau tulisan menghasut supaya melaku-kan perbuatan pidana, mel-akukan kekerasan terhadap penguasa umum atau tidak menuruti, baik ketentuan undang-undang maupun per-intah jabatan yang diberikan berdasarkan undang-undang (Pasal 160 KUHP), serta de-

ngan terang-terangan dan dengan terang bersama meng-gunakan kekerasan terhadap orang atau barang.(Pasal 179 ayat (1) KUHP).

Sedangkan terdakwa Ba-won Farizi, dan Sahri Bin Tir-so, oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Vendrio Arthareza, SH.M.Hum, didakwa pasal 170 ayat (1) KUHP, yakni dengan terang-terangan dan dengan terang bersama mengguna-kan kekerasan terhadap orang atau barang.

“Mengacu pada bukti-buk-ti yang ada, terdakwa terbukti melakukan pelanggaran hu-kum,” kata JPU dalam materi tuntutannya.

Mendengar dakwaan tersebut, Tim Penasihat Hu-kum, Zainal Fandi, memohon kepada Ketua Majelis Hakim untuk meminta mengajukan pembelaan terkait tuntutan

JPU tersebut, terhadap tiga terdakwa. Terlebih dahulu pihaknya akan mempelajari materi tuntutan. “Kami akan mengajukan pledoi (pemb-elaan) atas tuntutan JPU,” ka-tanya.

Sementara itu, maje-lis hakim setelah menden-gar tuntutan JPU, menunda sidang untuk selanjutnya kembali digelar pada Selasa (26/11) pekan depan, dengan agenda mendengar nota pembelaan para terdakwa yang akan dibacakan penasi-hat hukumnya. “Sidang di-tunda hingga pekan depan,” kata Ketua Majelis Hakim, I Ketut Suarta, SH.MH, sebe-lum menutup sidang.

Diketahui, selain tiga ter-dakwa itu, lima terdakwa lain akan menjalani sidang di Pen-gadilan Negeri Surabaya, Rabu (20/11).(hud).

Terdakwa Mayangan DiadiliPenasehat Hukum Ajukan PembelaanPROBOLINGGO - Masih ingat kasus kerusuhan Mayangan dalam Pilkada Kota Probolinggo. Para pelaku yang bertindak anarkis lantaran tidak terima dengan hasil Pilkada 29 Agustus 2013, kini terdakwa mulai duduk di kursi pesakitan.

PROBOLINGGO- Terus berkembangnya zaman, membuat warga masyarakat enggan untuk melakukan bu-daya gotong royong di ten-gah-tengah masyarakat. De-ngan adanya fakta tersebut Bupati Proolinggo terus me-nyerukan kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo un-tuk tetap mempertahankan budaya luhur tersebut.

Menurut Bupati Probolinggo, Puput Tan-triana Sari, budaya gotong royong merupakan budaya bangsa Indonesia, namun lambat laun budaya tersebut sudah banyak yang menin-ggalkannya. Banyak alasan masyarakat yang tumbuh, mereka tidak memperta han-kan budaya tersebut karena dia terlalu sibuk.

“Mari kita tumbuh-kan kembali budaya terse-but, karena budaya gotong royong merupakan budaya masyarakat zaman dulu yang bernilai luhur,” terang

Bupati dalam acara gotong royong membangun desa di Desa Sumbersuko Kecamatan Dringu Kabupaten Proboling-go, Selasa (19/11).

Oleh karena itu, Tantri, juga menyarankan kepada masyarakat agar dalam se-bulan, di setiap desa di Ka-

bupaten Probolinggo untuk dilakukan gotong royong membangun desa dengan membersihkannya jalan di desanya masing-masing.

‘Hal ini merupakan ben-tuk silaturrahmi dengan se-mua warga. Sehingga desa tersebut bisa menjadi baik dan tentram. Karena tali per-saudaraan tetap erat,” ka-tanya.

Ia menambahkan, agar di desa masyarakat harus kre-atif dalam mengembangkan desanya. Pengembangan desa tersebut bisa melalui pening-katan ekonomi masyarakat dengan sebuah potensi ekonomi desanya.

“Baik dalam pertanian, perternakan maupun dalam bidang yang lain termas-uk kegiatan produk ung-gulan desa. Sehingga taraf hidup masyarakat desa bisa berkembang dan mencapai ekonomi yang mandiri dan lebih sejahtera,” pungkas Tantri.(fud)

BUDAYA

Gotong Royong Perlu Digalakkan Kembali

PROBOLINGGO - Mis-ki banner caleg semakin marak di wilayah Kabupaten Probolinggo, namun petu-gas Sat Pol PP hingga saat ini masih belum melakukan upaya penertiban. Pasalnya, sampai sekarang Sat Pol PP belum menerima rekomen-dasi untuk melakukan pen-ertiban.

“Sampai sekarang kita masih belum menerima re-kom untuk melakukan pen-ertiban,” ujar Kepala Sat Pol PP kabupaten Probolinggo, Ahmad Aruman kepada wartawan, Selasa (19/11).

Petugas Sat Pol PP sendiri belum tahu mana banner caleg yang dianggap melanggar aturan. Karena persoalan itu merupakan kewenangan pihak Panwa-slu setempat. “Kita sendiri masih belum tahu aturan zonasinya bagaimana. Ma-kanya, kita masih menung-gu aturannya bagaimana nanti,” tandasnya.

Pantauan di lapangan, meski pemilu legislatif 2014 masih tinggal beberapa bulan lagi, namun hampir di semua ruas jalan di wilayah Kabu-paten Probolinggo bertabur banner caleg. Bahkan, uku-ran banner caleg itu variatif, ada yang berukuran kecil dan besar. Banner caleg itu, tidak hanya caleg daerah, namun

juga banner caleg dari tingkat Propinsi Jatim dan Pusat.

Sejumlah warga saat di-mintai komentarnya soal maraknya banner caleg di se-jumlah ruas jalan di wilayah Kabupaten Probolinggo men-gaku jenuh. Pasalnya, ke-beradaan banner caleg yang terpasang dimana-mana itu terkesan kumuh dan kotor.

“Hampir di semua ruas jalan terpampang banner caleg. Sehingga ruas jalan terlihat kumuh dan kotor,” ujar warga Desa Dringu, Musta’in.

Agar kondisi ruas ja-lan di wilayah Kabupaten Probolinggo tidak terkesan kumuh dan kotor, warga meminta agar pihak Panwa-slu segera melakukan pen-ertiban. “Kalau tidak segera dilakukan penertiban, keli-hatannya terkesan kumuh. Karena hampir semua ruas jalan raya ada banner caleg dimana-mana,” katanya. (ugi).

TERTIBKAN BANNER CALEG

Sat Pol PP Tunggu Rekom

Pantauan di lapangan, meski pemilu legislatif

2014 masih tinggal beberapa bulan lagi, namun hampir di semua

ruas jalan di wilayah Kabupaten

Probolinggo bertabur banner

caleg.

PROBOLINGGO – Pemkot Probolinggo seakan tak pernah berhenti melakukan terobosan dan kreatifitas untuk mem-bangun. Setelah berhasil mel-aksanakan program, kini kem-bali membuat terobosan baru mengembangkan Program Ip-tek Berbasis Wilayah (IBW), di dua wilayah kecamatan, yakni Mayangan dan Kanigaran.

Terobosan program tersebut, diwujudkan dengan melakukan kegiatan Fasilitasi Program Ip-tek Berbasis Wilayah (IBW) ber-sama perguruan tinggi Politeknik Negeri Malang (Polinema) untuk tahun 2014 mendatang, di Kan-tor Bappeda Kota Probolinggo, Selasa (19/11).

Kepala Bappeda Kota Probolinggo, melalui Kabid So-sial Budaya, M.Sonhadji, men-gungkapkan berbagai inisiatif secara simultan, terpadu dan berkelanjutan kita lakukan un-tuk mendorong kemajuan Kota

Probolinggo, seperti program pemanfaatan sumber mata air, Kota Sehat, Kota Layak Anak, penguatan program CSR, dan kegiatan fasilitasi Program IBW sebelumnya sudah dilakukan di tahun 2013.

“Tahun 2013, kita sudah melakukan kegiatan IBW di Ke-camatan Wonoasih yang bek-erjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Tribuana Tungga Dewi Malang. Untuk dua ke-camatan yang belum, yakni Kedopok dan Kademangan dalam proses kemitraan dengan perguruan tinggi tahun 2016 mendatang,”ujarnya.

Menurutnya, kontribusi Pemkot Probolinggo melalui Bappeda memberikan persetu-juan dan sharing pendanaan dalam kegiatan dalam pro-gram Iptek Berbasis Wilayah (IBW), menyampaikan nota di-nas kepada pihak-pihak terkait

berupa dukungan terhadap kegiatan IBW, serta memberi-kan pelayanan informasi dan data kebijakan perencanaan pembangunan daerah.

“Fokus kegiatan tahun 2014 diprioritaskan pada tiga lokasi, yakni TPA Mayangan, Pasar Baru, dan Museum dr. Moh. Saleh,”tandas Sonhadji.

Secara terpisah, Ketua Tim Program Iptek Berbasis Wilayah (IBW) Polinema Malang, Su-kardi, mengatakan pihaknya menginginkan adanya sink-ronisasi program kegiatan dalam rangka pengembangan program yang di fokuskan di wilayah Kecamatan Mayangan dan Kanigaran.

“Program yang berkaitan dengan IBW nantinya akan di-lakukan pembenahan secara berkelanjutan. Secara fisik sila-kan, tapi kita tetap komitmen akan membantu,” pungkasnya.(hud)

PEMBANGUNAN

Pemkot Inisiasi Iptek Berbasis Wilayah

SINKRONISASI, Koordinasi Bappeda Kota Probolinggo bersama Polinema Malang dalam Program Iptek Berbasis Wilayah.

PROBOLINGGO - DPRD Kota Probolinggo diam-diam kembali melakukan giat plesirnya. Kali ini bertujuan ke pulau Dewata. Plesir yang terkesan menghambur-hamburkan anggaran di penghujung tahun itu dilakukan oleh Komisi A, B dan C.

Tak ayal, giat plesir itu membuat gedung wakil rakyat itu terlihat lengang. Tak satupun terlihat anggota dewan disana. Beberapa ang-gota dewan saat dikonfirmasi sulit dihubungi.

Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo, Ab-dullah Zabut saat dikonfirmasi membenarkan jika ketiga komisi itu melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Bali. “Mereka sekarang mel-akukan kunjungan kerjanya ke Bali,” katanya kepada wartawan, Selasa (19/11).

Dia menjelaskan, ketiga komisi itu mel-akukan kunkernya sejak Minggu (17/11) ke-

marin. Rencananya, para wakilnya rakyat itu akan bertolak ke Probolinggo Selasa (19/11) hari ini.”Rencananya mereka akan balik ke Probolinggo hari ini,” tandas pilitisi dari PKB itu.

Zabut menjelaskan, kunker yang dilakukan oleh ketiga komisi tersebut mempunyai agenda dan tujuan masing-masing. Yakni ke Jembrana, Badung dan Buleleng. “Disana mereka memba-has masalah rancangan anggaran untuk tahun 2014 mendatang,” timpalnya.

Selain membahas masalah rancangan ang-garan tahun 2014, imbuh dia, juga melaku-kan study banding soal infrastruktur di pulau Dewata itu. Sayangnya, Abdullah Zabut tidak menjelaskan berapa anggaran untuk biaya mel-akukan perjalanan kunker tersebut. (ugi).

MENGHAMBURKAN ANGGARAN

Dewan Diam-diam Kembali PlesiranPROBOLINGGO - Jiniro

(57) warga Dusun Krajan RT 04 RW 02 Desa Sentul Ke-camatan Gading Kabupaten Probolinggo di temukan tak bernyawa, dengan kondisi tubuh terluka dibagian tel-inga kanan dan pergelangan tangan kanannnya.Korban di duga meninggal akibat carok.

Penemuan jasad korban itu, Selasa (19/11) seki-tar pukul 05.00 WIB dini hari, di perkebunan milik Toniman (50). Korban dite-mukan pertama kali oleh

Toniman yang merupakan pemilik kebun tersebut. “Saat akan mencari rumput pada pukul 05.00 WIB pagi ,”jelas Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro mel-alui Kapolsek Gading IPTU Suharsono pada sejumlah wartawan.

Menurut Suharsono, meninggalnya korban diduga karena carok, tetapi pelaku-nya masih belum ditemukan. Bahkan, korban diiusukan memilki ilmu santet.”Jadi informasinya di masyarakat korban diduga mempunyaai

ilmu tersebut,” katanya. Ebih lanjut, Kanit

Reskrim Polsek Kraksaan ini, menegaskan saksi segera memanggil kelu-arga korban, kalau korban sudah tidak bernyawa dan jasadnya berada di kebun miliknya. Mendengar berita penemuan jasad korban, warga setempat langsung menghubungi petugas kepolisian dan selang be-berapa menit, petugas turun kelokasi untuk memasang “Police Line”.

“Korban pamit pada kelu-

arga ,pada malam hari senin 18 Nopember 2013 sekitar pukul 07.00 untuk pergi ke rumah saudara Misnawi (anak buah korban),”lanjut Harsono.

Karena korban tidak kembali pulang, keluarga korban sempat menunggu dirumahnya hingga malam hari. Namun, korban tak kun-jung kembali . “Pengakuan Misnawi, korban sekitar pukul 07.00 malam hanya lewat depan rumahnya saja dan tidak mampir kerumahn-ya,” tuturnya.(fud)

DIDUGA AKIBAT CARoK

Jasad Korban Ditemukan Tak Bernyawa

Page 7: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO. 0243 | TAHUN II 7OPINI

salam songkem

Waspada Australia

Mantan intel Amerika Serikat, Edward Snowden mengungkapkan intelijen Australia melakukan penyadapan data intelijen dari Indonesia. Tidak

hanya penyadapan pada telepon Presiden RI Susilo Bam-bang Yudhoyono dan Wakil Presiden Budiono beserta is-teri masing-masing, namun pejabat lain dari Indonesia juga disadap. Jelas ini merupakan suatu rentetan dari ke-pentingan intelijen pihak Australia.

Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap negara tetangga yang sudah berulangkali mencari-cari masalah dengan Indonesia tersebut. Setidak-tidaknya menghadapi segala kemungkinan terburuk yang mungkin saja akan terjadi. Sebab tidak mungkin Australia melaku-kan penyadapan apabila tidak memiliki sebuah rencana besar terhadap Indonesia. Tampaknya kini Australia se-dang berusaha menjajal kekuatan untuk kemudian men-jatuhkan negera ini.

Militer Indonesia sebagai garda terdepan yang ber-tugas menjaga keutuhan NKRI perlu berbenah. Gem-puran Australia sewaktu-waktu atas Indonesia menjadi ancaman serius, yang perlu segera diantisipasi. Ke-merdekaan rakyat Indonesia sepertinya akan meng-hadapi kekuatan Australia. Analisa gencatan senjata semacam ini bukan dimaksudkan untuk menakut-na-kuti, tetapi kemungkinan terburuk itu sepertinya me-mang perlu dibaca agar tak sampai menjadi kenyataan. Kalau pun harus terjadi, setidak-tidaknya Indonesia tidak gagap menghadapinya.

Dengan adanya penyadapan tersebut, hubungan bi-lateral Indonesia-Australia menjadi terganggu. Bisa jadi hubungan bilateral yang mulai terusik ini akan berakibat pada memburuknya keamanan, perekonomian, yang pada akhirnya menyengsarakan rakyat. Karena itulah, Indone-sia harus secepatnya mengatasi permasalahan penya-dapan dan dampak yang bisa ditimbulkannya. Intelijen Indonesia perlu dikerahkan untuk melengkapi kekuatan Indonesia dalam menangani permasalahan bilateral In-donesia-Australia. Jangan sampai hubungan baik kedua negara tersebut terus memburuk, Indonesia pasti bisa mengatasinya.

Agar tidak dipermainkan terus menerus oleh negara tetangga, Indonesia mesti bersikap lebih tegas, setidak-tidaknya pada Australia yang selama ini terus mengacak-acak ketenangan NKRI. Bila Indonesia tidak bisa bertin-dak lebih tegas terhadap Australia, maka Indonesia akan terus diporakporandakan olehnya, bahkan akan lebih banyak lagi negara lain yang mengincar negeri ini. Tidak ada pilihan lain, sikap tegas Indonesia saat ini menjadi suatu kewajiban untuk Australia. Tentu saja sikap tegas yang tidak mengakibatkan bencana bagi keberlangsun-gan hidup warga negara. (*)

Menghemat Anggaran

Walikota Probolinggo HM Buchori akhirnya berangkat juga ke Jepang. Tidak sendiri, dia didampingi keluarga besarnya. Bahkan dia

mengajak Direktur RSUD, Bambang Agus Suwignyo dan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Imam Suwoko. Keberanian Walikota ini patut diapresiasi, karena biaya lawatannya ke luar ne-geri sama sekali tidak menggunakan uang APBD. Tidak seperti kebanyakan pejabat negara lainnya, yang se-ring menghabiskan anggaran dari APBD dengan alasan kunker.

Semestinya, pejabat negara meniru Walikota Probolinggo ini. Menyelamatkan uang rakyat yang ada di APBD. Karena uang tersebut bisa dialihkan untuk ke-pentingan lain yang lebih menyentuh pada kebutuhan rakyat secara langsung. Namun tidak demikian yang terjadi. Pejabat pemerintah masih banyak yang suka mempergunakan dana APBD untuk kegiatan pelesir mereka.

Memang tidak bisa dipersalahkan apabila dana APBD dipergunakan sesuai peruntukannya. Termasuk ketika legislatif di daerah-daerah melakukan kunker ke daerah lain, dengan alasan untuk belajar dan mendalami keber-hasilan kabupaten tujuan, itu juga sudah ada anggaran-nya dari APBD. Sungguh pun begitu, anggaran dana kun-ker dan sejenisnya itu, sebaiknya memang tidak diserap, paling tidak dihemat. Namun rasanya sulit bagi legislatif untuk tidak mempergunakan dana yang telah menjadi haknya itu.

Demikian juga pemprov seharusnya menghemat penggunaan dana kunker atau dana tugas keluar dae-rah bagi pejabat di lingkungannya. Agar dana kunker tersebut bersisa dan dapat dikembalikan kepada kas daerah. Bahkan bila perlu anggaran kunker tersebut te-rus diminimalisir setiap tahunnya, karena hasil kunker selama ini kurang begitu signifikan untuk kemajuan daerah, bahkan terkesan sia-sia dan hanya menghabis-kan anggaran saja.

Keberanian untuk mengurangi dana kunker itu ter-lihat pada DPRD Kota Surabaya. Bila tahun sebelumnya dana kunker dianggarkan sebesar Rp 40 miliar, kini diren-canakan akan dipangkas Rp 12 miliar, hingga akan ber-sisa Rp 28 miliar. Meskipun dana kunker tersebut masih cukup tinggi, setidak-tidaknya upaya pengurangan itu sudah menjadi pilihan yang terbaik untuk mereka. Bila itu benar-benar terlaksana, maka akan ada Rp 12 mili-ar dana APBD yang dianggarkan dalam kegiatan kunker terselamatkan dan bisa dialihkan pada program kerakya-tan yang lebih membutuhkan.

Pemangkasan dana kunker baik di DPRD maupun di pemerintahan daerah, memang perlu diserentakkan. Na-mun akan lebih baik lagi apabila dimulai dari penghema-tan dana APBN untuk kunker dan sejenisnya, yang tidak begitu berdampak signifikan. (*)

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Endra Franata (Kepala), Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Hak Sosial-Ekonomi Pedagang Tradisional

Perempuan dalam Lingkaran Korupsi

Maraknya keterlibatan perem-puan dalam lingkaran korup-si membawa keprihatinan

tersendiri bagi istri mantan Presiden Indonesia Abdurahman Wahid, Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid. Dalam kurun dua tahunan, satu demi satu perempuan cantik terlibat dalam kasus korupsi. Mereka memiliki be-ragam peranan mulai dari aktor uta-ma, kaki tangan, hingga pendukung aktivitas korupsi.

Maraknya berbagai pemberitaan akhir-akhir ini, selalu melibatkan pe-rempuan cantik yang membuat citra-nya sedikit tercoreng. Sebuah nama yang sempat menghiasi pemberitaan media adalah Artalyta Suryani, yang

terlibat dalam kasus suap terhadap jaksa Urip Tri Gunawan beberapa waktu lalu hingga istilah ‘ratu suap’ melekat pada dirinya.

Nama-nama lain berkaitan tin-dak korupsi muncul di media, seperti Wa Ode Nurhayati, Nunun Nurbaeti, Miranda Swaray Goeltom, Mindo Ro-salina Manulang, Angelina Sondakh, Bunda Putri.

Keterperosokan mereka di ranah korupsi tak tanggung-tanggung. Pe-rempuan bukan hanya sebagai objek seksual tapi juga sarana “membelan-jakan” uang hasil korupsi. Para ter-sangka korupsi memang sangat lihai menyelamatkan asset jarahannya. Terbukti dua orang tersangka korup-si, Ahmad Fathanah dan Joko Susilo dikelilingi oleh perempuan cantik dan muda. Joko memiliki puluhan asset bernilai ratusan miliar mengatasnam-akan para istri sirinya. Termasuk Dipta Anindtita.

Lain Joko, lain pula Ahmad Fathan-ah. Yang terdengar spektakuler adalah jurus-jurus Fathanah membagi-bagi ke perempuan cantik, entah apa motifnya. Saat kena gerebek KPK, Fathanah te-ngah berduaan dengan seorang ma-hasiswi bernama Maharani Suciyono. Belakangan ketahuan, lelaki yang di-kaitkan keberadaannya dengan partai islami ini mengguyur harta ilegalnya ke banyak perempuan. Selain model Vita-lia Shesya, penyanyi dangdut Tri Kurnia Rahayu, dan pesohor Ayu Azhari, masih ada 40 perempuan lain yang menikmati rezeki haram dari Fathanah.

Sungguh mencengangkan! Pen-gakuan para perempuan cantik ini, ternyata Ahmad Fathanah begitu royal menghadiahi para perempuan cantik dengan barang-barang mewah, mulai

dari mobil, apartemen, uang hingga berlian bernilai ratusan juta rupiah.

Korban-korban Fathanah berbon-dong-bondong mengembalikan harta pemberian Fathanah ke KPK, meski dibayangi cercaan dan sinisme publik. Begitu pula Dipta Anindita, istri muda Joko Susilo yang tetap pede memberi keterangan pada KPK.

Tidak Mengenal GenderBerdasarkan data Mahkamah Kon-

stitusi, pada 2008, dari 22 kasus ko-rupsi. Angka ini meningkat pada 2011, yang mencapai 11 perempuan. Mung-kin inilah satu satu “buah” dari gegap gempitanya gerakan emansipasi di negeri ini, dimana para kaum hawa berbondong-bondong hijrah dari zona domestik menuju ranah publik.

Perempuan yang selama ini dii-dentikkan dengan figur yang penuh kelembutan pada kenyataannya doyan juga mengambil harta yang bukan menjadi haknya. Korupsi tidak me-ngenal gender. Korupsi seperti tidak bermata. Ia tidak pandang bulu, tidak pandang usia, tidak pandang jabatan, juga tidak pandang jenis kelamin.

Tidak hanya pria, pelaku kejahatan ini juga dilakukan oleh kaum perem-puan. Walaupun jumlah perempuan yang korupsi di Indonesia tidak se-banyak laki - laki. Perempuan ber-potensi untuk melakukan korupsi baik secara langsung maupun tidak. Secara langsung perempuan sebagai koruptor dan secara tidak langsung perempuan mempengaruhi orang lain untuk melakukan korupsi.

Sebagai istri, perempuan sering memengaruhi keputusan suami se-bagai kepala keluarga. Demikian juga dalam korupsi. Ibarat dua sisi mata

uang, istri bisa memengaruhi suami untuk melakukan korupsi atau tidak melakukannya.

Emansipasi yang Salah ArahEmansipasi perempuan yang su-

dah bertahun-tahun disuarakan oleh tokoh perempuan belum menampak-kan hasil. Emansipasi itu ada karena perempuan dianggap lemah. Maka emansipasi adalah untuk mengikrar-kan bahwa perempuan adalah manu-sia yang sama dengan laki-laki yang berhak mendapatkan pekerjaan, ke-bebasan berekspresi, dan hak berpoli-tik sebagaimana kaum lakilaki menda-patkannya.

Parah lagi hanya dengan cara menjadikan mereka sebagai istri sim-panan. Bukankah ini adalah bentuk emansipasi yang salah arah. Angga-pan bahwa perempuan itu ‘menjual diri’ bukanlah semata-mata karena uang tapi lebih karena mereka tidak menghargai diri sendiri. Penyebabn-ya adalah rendahnya penghargaan masyarakat terhadap perempuan.

Walaupun emansipasi terus disu-arakan, namun perempuan masih dipandang sebagai objek bukan subjek yang harus dipandang sama dengan laki-laki. Emansipasi yang disuarakan bukan hanya sebatas uang, pekerjaan dan kekuasaan tapi lebih dari itu adalah membangkitkan kesadaran bahwa perempuan ada-lah makhluk mulia yang tidak akan pernah bisa dihargai dengan apa-pun. Penghargaan itu adalah dengan menjaga kehormatannya dan per-asaannya sebagai perempuan.=

*) Peneliti KOMA Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta.

Babak demi babak drama pem-berantasan korupsi di negeri ini terus menampilkan keju-tan yang luar biasa. Setelah beberapa waktu lalu, publik disentakkan dengan keterli-batan sejumlah perempuan yang terseret kasus korupsi, kini perempuan kembali men-jadi buah bibir.

Eksistensi pasar tradisional cend-erung tersisih oleh kekuatan modal pasar modern. Dimana-

mana terjadi penggusuran pasar tra-disional karena akan dibangun pasar modern. Kondisi ini tentu sangat menyedihkan bagi pedagang tradisi-onal karena lahan ekonominya terus digerus oleh pasar-pasar modern atau pasar kapital.

Berdasarkan Pasal 27 UUD 1945, disebutkan secara tegas bahwa "Setiap warga negara berhak atas pekerjaan penghidupan yang layak bagi kema-nusiaan". Pasal ini secara eksplisit menandaskan bahwa negara berkewa-jiban untuk menyediakan dan meme-nuhi lapangan pekerjaan yang layak, lapangan usaha ekonomi yang men-jadikan warga negaranya dapat me-ningkatkan tingkat kesejahteraannya. Dengan begitu, dalam rangka mening-katkan taraf hidup ekonomi rakyat, kebijakan pembangunan ekonomi na-sional harus berpihak pada kepenting-an masyarakat, terutama masyarakat kelas ekonomi lemah.

Selain itu, dalam Pasal 33 UUD 1945 tentang perekonomian nasio-nal, bahwa (1). Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan, (2). Perekonomian Nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prin-sip kebersamaan, efisien berkeadilan, berkelanjutan, bernuansa lingkungan,

kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatu-an ekonomi nasional.

Dengan demikian, dua pasal dalam UUD 1945 tersebut merefleksi-kan dasar konstitusional bahwa bagi setiap warga negara mendapatkan hak atas kehidupan ekonomi atau usa-ha ekonomi yang layak, yang mampu meningkatkan kesejahteraannya. Na-mun demikian, amanat konstitusional ini tak seindah realitasnya, wujudnya tidak pernah tampak dalam kehidu-pan sosial. Bahkan, tidak sedikit kebijakan pembangunan ekonomi justru melanggar hak-hak sosial-ekonomi masyarakat. Jangankan me-menuhi dan melindungi hak-hak sosial-ekonomi, Negara justru dalam banyak hal melakukan "pembunuhan" hak-hak sosial ekonomi masyarakat secara sistematis dan massif, mela-lui kebijakan pembangunan ekonomi yang kapitalistik.

Semakin TerjepitAkibat maraknya pasar-pasar

modern di negeri ini, prospek ekonomi pedagang tradisional semakin sempit, dan membuka peluang berkembangn-ya ekonomi liberal. Dengan kebijakan dibukanya izin pembangunan pasar modern, pemerintah secara tidak langsung telah membunuh hak sosial ekonomi rakyat kecil. Upaya pem-bunuhan terhadap hak sosial ekonomi masyarakat kecil, salah satunya nam-pak pada kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang begitu rajin mengo-bral surat-surat izin pendirian usaha-usaha ekonomi besar, yakni pasar-pasar modern di berbagai daerah sampai tingkat RT/RW. Usaha besar seperti "jejaring laba-laba" tersebut adalah usaha ritel modern.

Perdagangan dan pasar tradisional -yang notabene- banyak dihuni oleh kelompok usaha kecil menengah de-ngan modal yang pas-pasan, kian ter-jepit oleh ekspansi usaha ritel modern yang sangat kapitalistik. Dalam rent-ang waktu 2003-2008, pertumbuhan gerai ritel modern sungguh fantastis, yakni 162%. Bahkan pertumbuhan gerai minimarket mencapai 254,8%, yakni dari 2.058 gerai pada tahun 2003 menjadi 7.301 gerai pada tahun 2008. Sementara jumlah pasar trandi-sional dalam kurun waktu lima tahun cenderung stagnan. Bahkan saat ini jumahnya semakin menurun.

Pesatnya pertumbuhan ritel modern itu seiring dengan gencarnya penetrasi asing ke Indonesia. Data Binfocus 2008

menyebutkan, jika pada tahun 1970-1990 pemegang merek asing yang ma-suk ke Indonesia hanya lima dengan jumlah 275 gerai, tahun 2004 merek ritel asing yang masuk sudah menjadi 18 dengan 532 gerai. Bahkan saat ini, seiring dengan kebijakan ekonomi yang semakin liberalistik-kapitalistik, merek ritel asing semakin menjamur dengan ribuan gerai ritel modern. Semakin menjamurnya ritel modern, pada saat yang sama semakin menghancurkan usaha-usaha ekonomi kecil para peda-gang tradisional.

Fakta tersebut semakin meng-konfirmasikan kepada publik bahwa dominannya pengaruh dan kendali asing dalam kebijakan ekonomi nasio-nal tidak mampu disikapi secara tegas oleh negara. Sebaliknya, negara jus-tru memberikan "ruang bebas" kepada pihak asing untuk "membunuh" secara legal usaha-usaha ekonomi kecil me-nengah masyarakat Indonesia melalui legalisasi terhadap keberadaan usaha ritel modern asing. Praktik legalisasi ritel modern milik asing (baca: obral izin-izin pendirian ritel modern) oleh negara, tidak hanya melanggar kon-stitusi, tapi juga membunuh hak-hak sosial-ekonomi masyarakat, terutama para pedagang tradisional.

Upaya Penyelamatan Di tengah persaingan usaha yang

tidak sehat, antara pasar modern de-ngan pasar tradisional, pemikiran Peter Evans yang dikutip Herman Malano, menurut hemat saya perlu dipertim-bangkan untuk dijadikan sebagai so-lusi menyelamatkan nasib pedagang dan pasar tradisional yang semakin tergerus. Dalam pemikirannya, Evans menilai, perlu ada intervensi terhadap pasar modern yang sudah begitu "liar" dikuasai para pemodal besar. Pemerin-tah tidak mesti mengikuti selera ekono-mi pasar yang kapitalistik tersebut secara keseluruhan. Tapi pemerintah juga harus memikirkan sosial ekonomi masyarakat kecil atau pedagang-peda-gang kecil. Karena jika hak sosial ekono-mi mereka dibunuh, maka akan meng-ancam keberlangsungan hidup mereka.

Dengan demikian, pemerin-tah harus memproteksi kepentingan ekonomi kerakyatan, terutama para pedagang tradisional yang memi-liki modal usaha pas-pasan (Evan 1995:21). Dalam pandangan para ekonom pro pasar, ekonomi pasar atau liberalisasi ekonomi -yang salah satunya diwujudkan dalam bentuk pembangunan pasar modern, mal-

lisasi, dan ritelisasi di suatu negara- dianggap sebagai jalan keluar bagi kemacetan pertumbuhan ekonomi bagi dunia ini, sejak awal oleh mereka dari kalangan ilmu sosial kritis dan yang memikirkan perlunya tata dunia ekonomi yang adil serta bagi kalangan yang melakukan pemihakan terhadap yang lemah, telah dicurigai sebagai kungkus baru dari imperalisme dan kolonialisme.

Nah, barangkali sebagai salah satu upaya penyelamatan -yang bisa dilakukan- dengan melahirkan lebih banyak lagi kebijakan pembangunan ekonomi yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat pasar tradisional.Yakni dengan membuat regulasi yang tegas untuk melindungi pasar tradisio-nal, dukungan perbaikan infrastruktur serta penguatan manajemen dan modal pedagang di pasar tradisional. Sedang-kan untuk pasar modern perlu dilaku-kan pengkajian ulang mengenai target konsumen dan komponen barang yang dijual, termasuk mengenai harga.

Sebenarnya, secara yuridis upaya untuk menyelamatkan nasib pasar tra-disional dari serangan dahsyat pasar modern sudah ada. Pemerintah pusat telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 112/2007 tentang Pena-taan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern pada 27 Desember 2007. Tapi peraturan itu secara faktual tidak terbukti. Bukti-nya masih banyak pasar modern yang terus dibangun. Karena itu, pereaturan pemerintah pusat itu perlu ditindak-lanjuti oleh pemerintah di daerah. Baik itu pemerintah provinsi, kabupaten/kota. Misalnya dengan pebuatan per-da tentang pembatasan pasar modern, sehingga nasib sosial ekonomi rakyat kecil bisa terselematkan.

Dan akhirnya, harapannya kalau bisa tak sekedar membatasi, tapi melarangnya. Mengingat pasar-pasar modern yang ada saat ini sudah terlalu banyak. Dan dampaknya sudah sangat terasa dan terlihat. Dengan regulasi yang jelas dan tegas, setidaknya dapat melindungi dan menyelamatkan ped-agang tradisional dari keterpurukan ekonomi. Dan peraturan pemerintah pusat harus ditindaklanjuti secara im-plementatif oleh pemerintah di tiap-tiap daerah. Wallahu A’lam.=

*) Kordinator Riset Hukum dan Kebijakan Publik di Bedug Institute Jawa Timur dan Mahasiswa Magis-

ter Hukum Pascasarjana Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Setelah kran reformasi dibuka, pasar-pasar waralaba di negeri ini semakin marak. Sebut saja misalnya, Indomart, Alfamart dan lain-lain. Maraknya pasar yang kita kenal dengan pasar modern ini, telah membunuh eksistensi pasar tradisional. Selain kalah bersaing, para pedagang tradisional tidak me-miliki tempat untuk mengem-bangkan ekonominya.

Page 8: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO. 0243 | TAHUN II8

ST LOUIS-Tim Tango Argentina menutup laga terakhir mereka di tahun 2013 ini dengan memetik kemenangan 2-0 atas Bosnia-Herzegovina pada pertandingan persahabatan yang ber-langsung di Busch Stadium, St Louis, Amerika Serikat pada Senin (18/11) malam waktu setempat Selasa (19/11) pagi WIB.

Kedua gol, tim Tango diborong Sergio Aguero masing-masing pada menit ke-40 dan 66. Bahkan, penyerang Man-chester City ini memiliki satu peluang emas untuk meng-hasilkan gol ketiga. Hanya, upayanya masih bisa digagalkan penjaga gawang Bosnia Asmir Begovic.

Kemenangan demi kemenangan yang diraih tim asuhan Alejandro Sabella ini membuat kepercayaan diri mereka se-makin meningkat menjelang putaran final Piala Dunia 2014 mendatang di Brasil. Lebih-lebih lagi, kemenangan pada dua laga persahabatan satu pekan terakhir ini diraih, meski Al-biceleste tidak diperkuat sang kapten yang juga pemain ter-

baik dunia Lionel Messi akibat cedera.Kemenangan atas Bosnia-Herzegovina

pada Selasa kemarin tidak terlepas dari penampilan impresif para pemain depan Ar-gentina. Pelatih Alejandro Sabella menduet-kan Sergio Aguero dengan Rodgrigo Palacio di lini depan. Palacio yang juga tampil im-

presif bersama Inter Milan menyingkirkan penyerang Napoli Gonzalo Higuain. Ternyata, kerja sama duet ini cukup bagus sehingga menghasilkan dua gol dari Aguero.

Hanya saja, lini belakang Argentina tampil belum terlalu memuaskan. Seringkali mereka melakukan kesalahan sehing-ga pemain-pemain Bosnia bisa mengancam gawang Sergio Romero. Hanya saja, kerja sama satu dua penyerang Bosnia yang diisi Vedad Ibisevic dan Edin Dzeko tidak terlalu bagus sehingga tidak menghasilkan satu gol pun. Beberapa peluang yang didapat kedua pemain ini terbuang percuma.

Pada babak kedua, Argentina juga tetap memimpin jalan-nya pertandingan seperti pada babak pertama dan memiliki banyak peluang mencetak gol. Sayang, hanya satu yang meng-hasilkan gol untuk menutup laga itu dengan kemenangan dua gol tanpa balas. (espn/aji)

RABU 20 NOVEMBER 20138

FRIENDLYMATCH

OLAHRAGA

MADRID - Cedera yang dialamai pemain terbaik dunia dalam empat tahun terakhir Lionel Messi dinilai ka-rena dia tidak menjaga dirinya sendiri. Karena itu, dialah yang paling ber-tanggung jawab atas cederanya itu. “Dia adalah seseorang yang tidak tahu bagaimana mengatur dirinya sendiri karena begitu mencintai olahraga. Padahal ada orang yang sudah mem-batasinya kapan dia harus berhenti,” kata mantan asisten pelatih Argentina Diego Maradona Fernando Signorini yang pernah bekerja sangat dekat de-ngan Lionel Messi.

Cedera yang didapatnya pada 10 November lalu adalah yang ketiga didapat Messi pada tahun ini. Ced-era membuatnya harus absen mer-umput selama delapan pekan hingga setelah natal. “Dia pasti mendapat masalah karena dirinya sendiri. Me-mang dia dikontrak untuk bermain, tetapi seorang pemain juga harus tahu kapan dia berhenti. Ketika dia tidak bisa mengelola hal itu, maka orang lain di balik layar harus me-mahami bahwa dia perlu diatur.”

Menurut Signorini, Messi sama dengan Maradona yang begitu mencintai sepakbola sehingga tidak lagi memperhatikan kondisi fisikn-ya. Bayangkan, Messi bermain pada hampir setiap pertandingan pada lima tahun terakhir. “Messi perlu memiliki kepercayaan diri di hada-pan mereka yang memperhatikan-nya, khususnya staf di Barcelona yang bertanggungjawab membantu-nya untuk tampil prima. Tetapi se-orang pemain juga harus tahu kapan dia berhenti dan istirahat. Dia juga harus mendengar karena dia seorang yang cerdas,” imbuh Signorini.

Messi sendiri mengakui bahwa cedera ini terjadi karena cedera se-belumnya tidak pulih benar. Tetapi dia tidak setuju kalau dia perlu membatasi diri dalam bermain. “Se-

LONDON – Gelandang Brasil yang kini merumput di Chelsea, Oscar men-gaku, dia nyaris bergabung dengan Real Madrid tahun lalu sebelum me-milih berlabuh di Stamford Bridge. Oscar masuk dalam radar Jose Mourinho yang saat itu melatih “Los Blancos”. Dan, ketika itu tiket untuk pindah dari Inter-nacional ke Santiago Berna-beu sudah hampir di tangan.

Demi membeli Oscar, Mourinho rela datang ke Denmark untuk menyaksi-kan laga pershabatan anta-ra Brasil versus Denmark pada Mei 2012. Kedatangan Mourinho khusus untuk melihat aksi pemain 22 tahun tersebut. Sayang, Oscar batal terbang ke Spanyol dan lebih memilih Ing-gris untuk bermain bersama “The Blues” Chelsea.

“Sebulan sebelum tan-da tangan dengan Chelsea, saya sudah nyaris ber-gabung dengan Madrid karena Mourinho men-gungkapkan bahwa dia sangat menyukai saya. Sebelum laga melawan Denmark, ada pembic-araan dengan Madrid, tetapi mereka sudah me-miliki pengatur serangan. Akhirnya, pindah ke Madrid pun batal dan saya menandatangani kontrak dengan Chelsea,” ce-rita Oscar ke Globoesporte seperti dikutip espnfc.com.

Batalnya Mourinho mendatangkan Oscar ke Madrid jus-tru menguntungkan Brasil. Sebab ketika Mourinho kembali ke Stamford Bridge untuk kedua kalinya, ambisinya untuk memainkan Oscar terpenuhi. Dia menjadikan Oscar sebagai salah satu pemain kunci Chelsea musim ini. Hal ini sangat membantu Brasil karena dengan diturunkan secara rutin, Os-car tetap berada pada level sempurna.

“Dia menceritakan itu tidak lama setelah dia kembali ke Chelsea. Dia memberi kepercayaan kepada saya dan saya mencoba membalas kepercayaan tersebut dengan tampil habis-habisan di atas lapangan,” cerita Oscar. (Espn/aji)

Oscar Nyaris Pindah ke Real Madrid

Argentina Taklukkan Bosnia-Herzegovina

Kiper Asmir Begovic menangkap bola sebelum dikuasai oleh penyerang Argentina Rodrigo Palacio.

47 91.769

17 30.081

64 122.333

1 23456789

101112131415161718

192021

Barcelona-Buenos AiresBuenos Aires-GuayaquilGuayaquil-QuitoQuito-Buenos AiresBuenos Aires-GuatemalaGuatemala-RosarioRosario-BarcelonaBarcelona-MilanMilan-Barcelona

Barcelona-DakarDakar-BarcelonaBarcelona-MedelinMedelin-LimaLima-Los AngelesLos Angeles-Las VegasLas Vegas-Los AngelesLos Angeles-ChicagoChicago-Rosario

Rosario-BarcelonaBarcelona-IbizaIbiza-Barcelona

222324252627282930

Barelona-MunichMunich-OsloOslo-BarcelonaBarcelona-GdanskGdansk-BarcelonaBarcelona-JerussalemTel Aviv-BangkokBangkok-Kuala LumpurKuala Lumpur-Barcelona

10.479282282

1.0561.3202.1391.8761.8763.1196.9011.205

10.589

10.4774.240

2694.3636.5436.270

10.479726726

3.5113.5118.5372.0416.730

361361

2.8078.774

Keliling Dunia 3 Kali Dalam 64 Hari Penyebab Cedera Messi?

lama saya merasa cukup bugar dan diperlukan pelatih, saya akan ber-main. Saya tidak ingin membatasi diri. Jangan mencari-cari alasan yang tidak perlu. Rencana saya ada-lah bermain kembali setelah secara fisik saya sudah siap,” ungkap Messi.

Cedera yang didapat Messi ini dikhawatirkan banyak pihak akan

menghambatnya terpilih kembali sebagai pemain terbaik dunia un-tuk kelima kalinya secara beruntun. Rekan satu timnya di Barcelona Xavi Hernandez termasuk orang yang mengkhawatirkan hal terse-but. “Messi telah menang empat kali beruntun. Mungkin mereka yang memvoting akan berpikir tentang

hal itu. Jika kita lihat siapa pemain terbaik di dunia, tanpa ragu saya menjawab Messi. Tapi, jika kita bi-cara di 2013, saya melihat akan ada perdebatan. Memenangi penghar-gaan empat kali beruntun mungkin akan merusaknya ketika sampai ta-hap voting,” ujar rekan setim Messi di Barca, Xavi Hernandez. (espn/aji)

CederaMessi Karena Salahnya Sendiri

JAKARTA - Tim nasional (tim-nas) Indonesia menyerah 0-2 dari Irak pada pertandingan kualifikasi

Piala Asia 2015 Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakar-

ta, Selasa.Dengan kekalahan ini Pas-

ukan Garuda gagal melakukan balas dendam terhadap Irak

karena pada pertandingan puta-ran pertama di Dubai, Uni Emirat

Arab, Indonesia juga harus meny-erah dengan skor tipis 0-1.

Kekalahan ini juga menjadikan Indonesia terus terpuruk ke dasar klasemen Grup C. Dari lima kali pertandingan, Pasukan Garuda han-ya mampu meraih satu poin. Kondisi berbeda dengan Irak. Kemenangan ini membuka peluang lolos ke puta-ran final.

Bertanding di kandang sendi-ri sebenarnya Boaz Solossa dan kawan-kawan mampu memberikan tekanan kepada anak asuh Hakeem Shakir Al Azzawi. Hanya saja tim-nas dikagetkan oleh gol Hammadi Ahmed Abdullah pada menit 27 setelah mendapatkan umpan ter-ukur dari Ali Adnan Kadhim.

Dalam kondisi tertinggal tern-yata Zulham Zamrum dan kawan-kawan belum mampu langsung bangkit. Justru Timnas Garuda harus menelan pil pahit setelah melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Dan Kerrar Jasim mam-pu menggandakan keunggulan Irak pada menit 32.

Demi mengejar ketertinggalan pelatih Jacksen F Tiago menambah tenaga baru dengan memasukkan Supardi untuk menggantikan Beny Wahyudi. Masuknya pemain Persib Bandung itu sedikit pola permainan berbeda namun belum membuahkan

hasil. Selain menarik Beny Wahyudi, Jacksen juga meraik keluar Zulham Zamrun dengan digantikan Titus Bonai. Ancaman ke gawang lawan langsung didapat. Hanya saja ten-dangan Boaz Solossa masih tipis di sisi kiri gawang Mohammed Hameed Farhan. Hingga babak pertama usai kedudukan 2-0 untuk Irak.

Memasuki babak kedua, Timnas Garuda bermain cukup trengginas. Duet Boaz Solossa dan Titus Bonai

langsung merepotkan barisan Irak yang dikawal Saif Salman Hashim. Apalagi Samsul Arif begitu leluasa memberikan umpan.

Meski banyak peluang, Timnas Garuda belum mampu memperkecil ketertinggalannya. Demi menambah daya tekan akhirnya pelatih Indone-sia Jacksen F Tiago memasukkan Ah-mad Bustomi untuk menggantikan Ahmad Jupriyanto.

Masuknya pemain Mitra Kukar

ini ternyata belum mampu menai-kkan daya serang. Justru Irak yang sesekali melakukan serangan balik cepat dan langsung mengancam ga-wang I Made Wirawan.

Menjelang akhir pertandingan kedua tim terus melakukan jual beli serangan. Hanya saja hingga wasit Ravshan Iramtov meniup pe-luit tanda pertandingan usai dengan kedudukan tetap 2-0 untuk keme-nangan Irak. (ant/dar)

Indonesia Menyerah dari Irak 0-2

Page 9: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO.0243 | TAHUN II 1Taneyan Lanjang20 NOVEMBER 2013 RABU 9

Belajar Memberi

Barangkali kita sudah terbiasa mene-rima sehingga sulit memberi. Salah satu buktinya, kadang kalau kita

dimintai tolong sedikit saja, bahasa tubuh kita seolah menyiratkan ingin menda-pat upah, berharap balas jasa. Sebab kita seringkali diajarkan untuk meminta, bukan memberi.

Hal itu sepertinya tak berlaku bagi Anna Andriana, perempuan kelahiran 3 Maret 1993 asal Desa Pandian. Bagi Anna, panggilan akrabnya, memberi tanpa bala-san jasa merupakan salah satu sikap yang mulia. Dengan begitu, kita benar-benar telah menahbiskan diri menjadi manusia seutuhnya. Sebab tujuan kita hidup salah satunya adalah memberi manfaat bagi yang lain, utamanya bagi yang membutuhkan.

Kini, disela-sela ia kuliah, mahasiswi semester 3 di salah satu kampus di Sume-nep tersebut, memberi les bagi anak-anak sekolah dasar. Les yang diberikan adalah semua mata pelajaran. Ia pun tanpa beban menekuni aktivitas itu walau tak digaji layaknya abdi negara.

Apa yang ia lakukan hanya ingin mem-beri bagi yang membutuhkan. Sungguh, tak banyak dari kita yang masih muda, sudah meluangkan waktunya untuk memberi les. Tapi bagi perempuan yang juga mengisi waktunya dengan kegiatan intelektual di kampusnya, memberi adalah hal paling membahagiakan.

“Saya hendak seperti Jokowi yang mampu memberikan inspriasi bagi bangsa kita secara umum, dan Jakarta secara khu-sus. Sehingga orang Jakarta merasa bangga punya pemmpin seperti Jokowi. Karena satu hal yang Jokowi lakukan, walaupun dia dapat digaji, tetapi dia total bekerja untuk warga Jakarta,” terangnya, saat ditanya sosok yang paling dikagumi. (sym)

Anna AndrianaMahasiswi

Mattawi Divonis 20 Tahun Penjara

Penasihat Hukum Terdakwa Merasa Keberatan

riyan hariyanto/koran madura

AMANKAN SIDANG. Pengamanan sidang putusan terdakwa pembunuhan ulama, Mattawi di Pengadilan Negeri Sampang, Selasa (19/11). Ia divonis 20 tahun penjara.

Dalam sidang putusan hukum yang dipimpin langsung oleh Hakim Ketua Jeni Nugraha Hadi, Mattawi dinilai telah terbukti melanggar Pasal 340 KUHP Junto 55 ayat (1) ke-1 tentang Pembunuhan Berencana. Hakim ketua memvonis 20 tahun penjara karena sebagai otak pelaku dalam kasus pem-bunuhan Habib Alwi (50), warga Desa Batu Poro, Kecamatan Kedunngdung.

Vonis hukuman penjara bagi ter-dakwa kasus pembunuhan tokoh ula-ma Sampang ini setara dengan tuntu-tan jaksa penuntut umum pasa sidang pembacaan tuntutan pada 28 Oktober 2013.

Penasihat Hukum (PH) terdakwa Sabar Jonson Situmora mengaku siap mengajukan banding atas hasil pu-tusan hukum tersebut. Hakim ketua memberikan waktu selama 1 minggu mendatang setelah disepakati juga bersama Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Saya sebagai penasehat hukum terdakwa merasa keberatan dan tidak setuju atas putusan dari Majelis, karena tidak memenuhi rasa keadilan, apalagi dalam keterangan semua saksi beberapa waktu lalu tidak ada yang tahu dan ter-bukti bahwa terdakwa merupakan otak pembunuhan," ucap Jonson.

Dirinya akan melakukan banding

untuk meminta keringanan hukum atas putusan tersebut. Apalagi, dalam keterangan saksi Matluki yang diketa-hui telah divonis seumur hidup men-yatakan jika dirinya mengakui telah melakukan pembunuhan dengan Say-eri (sudah tertangkap-red), dan Sam-sul (DPO) terhadap korban alm Habib Alwi, bukan dengan terdakwa.

"Ini kan tidak memenuhi rasa keadilan, apalagi Matluki dalam ket-erangannya mengakui bahwa dengan rekannya melakukan pembunuhan. Bukan dengan terdakwa Mattawi me-lakukan selaku otak pembunuhan. Kalau hakikat dalam hukum sebenarn-ya jika 1 saksi itu bukan saksi, tidak ada dukungan keterangan saksi lain kan. Maka ini saya ajukan banding karena terdakwa tidak terbukti secara sah," katanya.

Berdasarkan di lapangan, dalam persidangan dengan agenda putusan hukum terdakwa Mattawi yang diketa-hui sudah ditahan sejak 7 Maret 2013 itu sempat ditunda selama sekitar 2 menit. Hal itu, lantaran terdakwa me-minta izin untuk sekedar membuang air kecil.

Tak hanya itu, sebelum terdakwa divonis 20 tahun penjara. Pembacaan semua keterangan saksi, baik dari dari

kronologis pembunuhan, hingga di-tangkapnya Matluki, serta tertangka-pnya terdakwa pun tak luput dibaca-kan saat persidangan sebagai bahan acuan bersama dalam detik - detik pu-tusan hukum.

Sementara itu, Habib Mahdi, per-wakilan dari Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur mengaku merasa tidak puas. Karena terdakwa dinilai sebagai otak pembunuhan yang seharusnya telah dihukum seumur hidup penjara. "Ini kan sebagai otak pembunuhan jadi harusnya dihukum seumur hidup se-bagaimana yang telah divonis seperti itu di Pengadilan Sidoarjo yaitu Mat-luki," ungkapnya.

Dirinya berharap jika nantinya pe-nuntut hukum terdakwa telah menga-jukan banding, Hakim Ketua bisa lebih menghukum berat. Jika tidak, pihak-nya akan melakukan audensi kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) sebagai ben-tuk aksi permintaan keadilan.

"Kalau perlu kita akan melakukan audensi kepada Mahkamah Agung (MA). Karena hal seperti ini agar mem-berikan pelajaran dan efek jera kepada semuanya supaya tidak ada orang se-perti Mattawi. Apa lagi nantinya kalau bayak uang bisa kadi hukuman itu berkurang," paparnya.

Setelah hasil putusan selesai baik dari keluarga simpatisan alm. Ha-bib Alwi dan para keluarga terdakwa Mattawi langsung membubarkan diri tanpa adanya aksi kericuhan meski sempat memacetkan koondisi arus lalu lintas disekitar Pengadilan Negeri Sampang. (ryn/lum)

SAMPANG - Pengadilan Negeri (PN) Sampang menggelar sidang putusan hukum terhadap terdakwa Mattawi (62), warga Dusun Mandala, Desa Rabesan, Kecamatan Kedungdung, Selasa (19/11) pukul 10.30 WIB. Majelis hakim memvonis 20 tahun penjara oleh.

PENDIDIKAN

BSM Kemenag Tak Bisa Dicairkan

PAMEKASAN - Hingga Pertengahan bu-lan ini, dana program Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk sekolah yang berada di ling-kungan Kantor Kementerian Agama (Keme-nag) Pamekasan belum cair. Kendala pen-cairannya karena berkas pendataan yang diajukan salah satu sekolah masih belum rampung.

Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Muarif Thantowi melalui Kepala Seksi Pen-didikan Madrasah (Penmad), Juhedi menga-takan salah satu kendala belum cairnya BSM di wilayah itu, karena terjadi keterlambatan pengajuan data siswa miskin dari salah satu sekolah, padahal semestinya bantuan dari pemerintah pusat itu sudah bisa dicairkan sejak awal bulan lalu.

Ia memperkirakan bantuan yang bersum-ber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 itu akan dicairkan akhir bulan ini. Sebab berkas pendataan itu sudah rampung dan dikirim ke Kemenag RI.

Saat ini, jelas Jehudi, bantuan itu sudah pada tahapan pembuatan rekening siswa penerima. Ada 19.081 buah rekening yang dibuat di tiga bank penyalur, sesuai dengan tingkatannya sekolah.

Untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) dibuat oleh Bank Tabungan Negara (BTN), untuk siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Bank Jatim, dan untuk siswa Madrasah Ali-yah (MA) di Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Diterangkan Juhedi, BSM yang akan segera cair itu merupakan BSM yang ber-sumber dari APBN. Sedangkan untuk BSM yang bersumber dari APBN-P (Perubahan) diperkirakan baru akan tersalurkan pada bu-lan Desember mendatang.

Tahun ini Kantor Kemenag Pamekasan mendapat kucuran bantuan BSM dari pe-merintah pusat melalui APBN dan APBN-P. Total bantuan mencapai Rp 42 miliar. Ban-tuan tersebut untuk siswa di 583 madrasah di wilayah itu baik negeri maupun swasta, dengan rincian 306 MI, 190 Mts, dan 87 MA.

Penerima bantuan yang melalui dana APBN 2013 sebanyak 19.081 siswa. 7.906 siswa MI, 5.262 siswa MTS, dan 5.913 MA. Nominal bantuan pertahun untuk siswa MI masing-masing sebesar Rp 360 ribu, untuk siswa mas-ing-masing MTS Rp 550 ribu, sedangkan untuk siswa MA menerima Rp 1 juta.

Sedangkan yang bersumber dari APBN-P jatah kuota penerima yang diberikan oleh Ke-menterian Agama RI bertambah. Untuk siswa MI sebanyak 17.030 orang. Untuk MTS seba-nyak 23.160, serta 10.142 untuk siswa MA de-ngan nilai bantuan yang sama.(oni/muj/rah)

ori/koran madura

MENINJAU KONDISI. Tim Survei PIP Kementerian Keuangan RI saat meninjau kondisi RSUD Syamrabu bulan Agustus lalu.

BANGKALAN - Pusat Investasi Peme-rintah (PIP) mengucurkan dana pinjaman sebesar 100 miliar untuk pembiayaan in-frastruktur rumah sakit kepada Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Dalam pengucuran dana fantastis tersebut, Pemkab setempat menyatakan telah mendapatkan persetu-juan DPRD setempat melalui memorandum of understanding (MoU). Namun pihak leg-islatif tidak mengakui adanya MoU tersebut.

Wakil Bupati Bangkalan, Ir. Mondir Rofii mengatakan dana pinjaman PIP dialokasi-kan untuk pengembangan infrastruktur ru-mah sakit daerah. Sebab dengan dana itu, pembangunan yang diharapkan dapat segara terealisasikan. Menurutnya, jika menunggu dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Da-erah (APBD) butuh waktu yang cukup lama. Apalagi pembenahan infrastruktur rumah sakit dirasa sangat mendesak.

Dana yang dikucurkan PIP, kata Mondir, telah mendapatkan persetujuan dari pihak legislatif. Sebab lembaga legislatif wajib me-ngetahui pengucuran dana pinjaman terse-but. Sehingga dengan persetujuan itu segala prosedur yang ditetapkan telah dijalankan sebagaimana mestinya.

Di tempat terpisah, salah satu anggota DPRD Bangkalan, Mahmudi membantah adanya MoU Pemkab dengan pihak legislatif terkait pengucuran dana PIP senilai Rp 100 miliar tersebut. Sebab saat rapat mengenai KUA PAS, pihak legislatif menanyakan ten-tang MoU itu, namun pemkab tidak dapat menunjukannya.

“Sampai saat ini tidak ada MoU itu. Seha-rusnya itu dibuat, karena berdasarkan PP no 16 tahun 2010 tentang Tata Tertib Anggota Dewan, penjanjian itu harus atas persetu-juan legislative,” ujarnya. (dn/rah)

DANA PINJAMAN

Dewan Tidak Mengakui MoU PIP

TKI ILEGAL MARAK

Disnakertrans Belum Mampu Menekan

SUMENEP – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumenep belum mampu menekan angka Tenaga Kerja Indonesia (TKI) setempat yang berangkat melalui jalur ilegal. Pihaknya masih kesulitan untuk mendeteksi TKI tersebut.

Di Kota Sumekar, jumlah TKI ilegal memang cukup besar. Namun, disnakertrans belum mengetahui ang-kanya. Sedangkan yang legal hanya 44 TKI. Rinciannya, Hongkong sebanyak 4 orang, Arab Saudi 5 orang dan Ma-laysia mencapai 35 orang.

Informasi yang diperoleh Koran Madura di masyarakat, warga yang

berangkat ke luar negeri menjadi TKI cukup banyak. Bahkan, diperkirakan mencapai ribuan.

Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Sukirman menjelaskan, TKI Sumenep yang berangkat ke luar negeri banyak yang menggunakan visa pelancong. Mereka berangkat de-ngan jalur tekong bukan perusahaan resmi. ”Ada familinya yang di luar negeri, langsung ikut tanpa mela-lui prosedur yang berlaku,” jelasnya, Selasa (19/11).

Ia menduga, warga banyak yang tidak memakai jalur resmi karena dirinya terasa aman dan mudah untuk

mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Sehingga, mereka menganggap tidak perlu untuk mendapatkan pelatihan atau yang lainnya. ”Kalau lewat kami, pasti masih ada pelatihan sesuai dengan kebutuhan diluar negeri,” ungkapnya.

Pihaknya mengaku hanya bisa memberikan sosialisasi terhadap masyarakat yang akan bekerja ke luar negeri untuk menjadi TKI yang legal. Katanya, bahkan bisa dikatakan sudah sering. ”Namun, semuanya tergantung kepada masyarakat. Kami sudah berupaya menekan, tapi mau bagaimana lagi, kalau masyarakatnya tidak bisa,” ujarnya.

Sukirman mengungkapkan, biasanya pihaknya baru mengetahui ada TKI yang bekerja di luar negeri berangkat melalui jalur ilegal setelah dideportasi. Sebab, saat dipulangkan biasanya TKI mampir di disnaker-trans. ”Saat berangkat kami tidak tahu, namun saat pulang malah ke kami. Kendati demikian, kami tetap melayani sesuai dengan kemamam-puan APBD,” tukasnya, (edy/yat)

olah data dari pemberitaan Koran Madura DIDIK FATLURRAHMAN

Page 10: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO. 0243 | TAHUN II10 SUMENEP

DARI SUMENEP

ePaper

Terbit Siang!Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda

Klik dan/atau unduh di sini:http://www.koranmadura.com/category/epaper-koranmadura/

Madrasah swasta di bawah naungan kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Sume-nep memiliki enam ruang ke-las belajar (RKB). Dari enam ruang kelas, tiga di antaranya ambruk.

Gedung yang ambruk aki-bat hantaman puting beliung itu kelas I, II dan III. Gedung itu tidak lagi bisa ditempati. Sehingga, siswa harus men-empati musala dan kantor untuk menjalankan aktivitas belajar mengajar.

Kejadian itu berawal,

Senin sekitar pukul 03.00 dini terjadi hujan yang cukup lebat di daerah Kecamatan Pragaan. Hujan yang turun disertai angin kencang. Tidak hanya itu, halilintar juga ikut menyambara.

Selang satu jam, angin kencang masih terus mende-ru di sekitar daerah Aeng Pa-nas. Akibatnya, angin dahsyat itu langsung menghajar tiga bangunan MI itu. Sehingga, tiga bangunan itu langsung rata dengan tanah.

Pada peristiwa itu tidak

ada korban jiwa. Kala itu memang tidak ada orang sedikitpun, sebab masih dini hari. Hanya saja, akibat dari robohnya bangunan itu aktiv-itas kegiatan belajar mengajar

menjadi terganggu.Pantauan Koran Madura,

siswa terpaksa menempati musala yang sempit dan ru-angan yang selama ini di-fungsikan menjadi kantor. Mereka tidak lagi duduk di bangku, melainkan belajar se-cara lesehan.

Abdul Hak, warga setem-pat, mengakui adanya se-kolah MI yang ambruk dan rata dengan tanah. Sehingga, menyebabkan pihak lembaga kebingungan.

”Ini yang ambruk rata dengan tanah merupakan lembaga swasta. Tentu saja kebingungan untuk melaku-kan perbaikan. Tapi, ini sudah takdir,” katanya.

Memang, sambung dia, kondisi tiga bangunan ge-dung itu sudah lapuk dima-kan usia. Sehingga, ketika

terkena angin sedikit saja bisa menyebabkan ambruk.

”Bangunan itu memang sudah tidak layak. Memang banyak warga yang sudah was-was dengan kondisi ban-gunan sejak lama. Beberapa waktu lalu sempat direnovasi, namun terbatas dananya. Ma-kanya, tetap lapuk,” ucapnya.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar pemerintah juga ikut andil dalam menye-lesaikan persoalan yang se-dang melanda sekolah terse-but. Sehingga perjalan KBM kembali normal.

”Kami sangat mengharap agar ada perhatian juga dari pemerintah. Sebab, masyar-kat tidak mungkin memper-baiki kembali. Sehingga itu membutuhkan uluran tan-gan pemerintah,” tukasnya. (edy/yat)

SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep dinilai masih setengah hati dalam mengentaskan pengangguran. Lapangan kerja di kabupaten ujung timur Pulau Madura masih terbilang minim. Para penganggur rata-rata berada pada usia produktif.

Demikian disampaikan anggota Komisi A DPRD Sumenep, Moh Readi. Menurutnya, seharusnya pemkab memberikan peluang pekerjaan bagi mereka yang mengangur.

“Lapangan pekerjaan yang diberikan itu dapat melihat dae-rah masing-masing yang ada di Kabupaten Sumenep. Karena menurut saya, ada banyak potensi lokal yang bisa dikembang-kan oleh pemerintah,” katanya, Selasa (19/11).

Politisi PKS itu mencontohkan potensi bambu yang berada di Desa Torbang, Kecamatan Batuan. Di sana, potensi bambu masih belum tersentuh sama sekali oleh pemkab, padahal bisa menjadi home industri dan mampu memberikan nilai ekonomi terhadap masyarakat. “Sejatinya ada banyak potensi lokal lain yang bisa dikembangkan oleh para pemuda agar bisa bernilai ekonomi,” jelasnya.

Oleh karenanya, tidak heran jika para pemuda lebih asyik balap liar karena mereka tidak punya aktivitas lain. “Bagi saya, tak heran jika balap liar di Kabupaten Sumenep terus berkeliar-an dan sulit dicegah. Faktornya, mereka tidak punya pekerjaan lain, sehingga hal itu menjadi pelampiasan,” tambahnya.

Dijelaskan, kini ada banyak orangtua dan masyarakat sudah mulai resah, khawatir anaknya terjerumus pada hal yang tidak diinginkan. “Para orangtua sudah mulai khawatir, karena setelah keluar sekolah, baik SMA atau sesudah kuliah, anaknya masih bingung mau berbuat apa. Sehingga nantinya, balap liar adalah pilihanya,” ujarnya. (sym/mk).

SUMENEP – Memasuki musim pancaroba, sejumlah warga terindikasi menderita penyakit Demam Berdarah Dengue. DBD perlu diwaspa-dai karena penyakit itu mudah sekali menyebar, terutama terhadap anak kecil.

Zainullah, warga Desa El-lak Laok, Kecamatan Lenteng, mengaku selalu khawatir ke-tika memasuki musim peng-hujan, karena penyakit DBD mudah sekali tersebar.

”Kalau memasuki musim hujan seperti ini, kami selalu merasa gelisah, karena bi-asanya penyakit DBD mudah menyerang warga,” katanya, Selasa (19/11).

Hal senada dikatakan Hasimah, warga Desa Rom-biya Timur Kecamatan Gand-ing. Pada musim penghujan, katanya, anak-anak lebih mu-dah terserang penyakit. ”Pen-yakit DBD itu memang selalu mengintai anak kecil. Karena tingkat ketahanan tubuhnya tidak stabil seperti orang de-wasa,” terangnya.

Ia menerangkan, di sekitar rumahnya banyak warga yang terindikasi menderita penyak-it DBD. ”Kalau anak yang sakit panas memang sudah banyak di sini. Namun, karena di sini banyak yang menggunakan obat tradisional, maka tidak sampai (perlu) ditangnai dok-ter,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Anuge-rah Rizka Rahadi mengatakan, penyakit DBD memang seakan menjadi penyakit tahunan yang sering kali menyerang warga dikala musim penghu-jan tiba. ”Kalau penyakit DBD itu memang sudah pasti setiap musim hujan pasti ada. Ka-rena penyebaran penyakit itu melalui nyamuk. Sementara nyamuk itu banyak berkem-bang dikala musim penghu-jan,” ujarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat tidak merasa resah. Sebab, dinas keseha-tan telah melakukan upaya-upaya pencegahan, seperti melakukan sosialisasi dan memberikan bantuan obat-obatan melalui puskesmas yang ada di setiap kecama-tan. ”Olah sebab itu, warga tidak perlu khawatir, karena di puskesmas terdekat sudah kami berikan obat-obatan,” terangnya. (edy/mk)

SUMENEP - Perubahan Peraturan Daerah (Perda) Pilkades Nomor 21 Tahun 2006 tentang Mekanisme Pencalonanan Kepala Desa, sudah memasuki tahap kajian di Komisi A DPRD Kabupaten Sumenep. Hasil kajian semen-tara, komisi A menilai, Perda Pilkades yang biasa dipakai memang perlu diubah, sebab sudah tidak mampu mewa-dahi keinganan masyarkat.

Selain itu, keberadaan perda tersebut juga dinilai menghambat masyarakat yang memiliki totalititas kepem-impinan dan memiliki kom-petensi untuk menjadi calon

kepala desa. Oleh sebab itu, pe-rubahan perda itu untuk mem-perbaiki demokrasi desa.

Ketua Komisi A DPRD Sumenep Abrory Mannan mengatakan, Perda Nomor 21 Tahun 2006 tersebut tidak lagi menjadi senjati ampuh untuk memperbaiki demokrasi desa. Bahkan, ia menilai ompong karena tidak lagi mampu membawa iklim demokrasi di tingkat desa.

”Keinginan perubahan Perda Pilkades sebenarnya bukan hanya inisiatif kami, tetapi juga berangkat dari keingingan warga di bawah,” katanya kepada wartawan,

Selasa (19/11).Inisiatif itu juga ber-

dasarkan hasil studi banding komisi A ke beberapa dae-rah. Oleh karena itu, muncul inisiatif untuk perubahan perda. “Maka dari itu, dari perubahan itu, maka proses demokrasi di tingkat desa itu benar sesuai yang diharap-kan,” jelasnya.

Logikanya, sambung Politisi PKB, hanya gara-gara biaya politik besar, kader-kader intelektual desa sering-kali terganjal dalam proses kontestasi desa.

”Ironisnya lagi, mereka yang memiliki kapasitas in-

telektual ini malah tergan-jal, tetapi mereka yang tidak berkompeten tetapi memiliki uang banyak tidak tergan-jal. Oleh karena itu, penting perlu adanya perubahan ter-hadap perda 21 tahun 2006 tersebut, agar mereka yang totalitas mampu mengin-spirasi dan menjadi teladan di masyarakat juga bias ikut memperbaiki desa,” paparn-ya.

Ketika ditanya soal bi-aya dalam aturan baru yang sudah dalam proses kajian, kata Abrory, biaya pemilihan pilkades dalam aturan baru yang hendak direncanakan

itu tidak akan pernah dibe-bankan lagi ke pihak calon kepala desa. Hal tersebut akan ditanggung melalui dana APBD dan APBDes.

”Namun, kami juga sudah pikirkan matang-matang, un-tuk mengantisipasi banyakn-ya calon yang muncul. Sebab tak mungkin jika dalam satu desa calonnya harus pulu-han, maka kita akan memper-ketat persoalan persyaratan, misalnya harus punya ijazah minimal SMA. Pula, mereka sekurang-kurangnya harus didukung oleh 25 persen dari penduduk desa,” tandasnya. (sym/mk)

Madrasah Rata dengan TanahTiga Kelas Disapu Angin Puting BeliungSUMENEP – Puting beliung kembali memakan korban. Tiga Gedung MI Al-Hasanat di Desa Aeng Panas, Kecamatan Pragaan, ambruk, Senin (18/11) sekitar pukul 4.00 dini hari. Tiga gedung madrasah ambruk setelah dihantam angin puting. Kondis-inya rata dengan tanah.

Ini yang ambruk rata dengan tanah

merupakan lembaga swasta. Tentu

saja kebingungan untuk melakukan

perbaikan. Tapi, ini sudah takdir

Abdul HakWarga

LAPANGAN KERJA TERBATAS

Masih Banyak Pengangguran

MUSIM PANCAROBA

DBD Mengintai Kita

PERUBAHAN PERDA PILKADES

Dewan Sudah Melakukan Kajian

AYO PERGI. Seorang anak mengajak temannya pergi saat petugas melakukan fogging di lingkungan tempat tinggalnya. Fogging dilakukan untuk mencegah mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang muncul pada musim pancaroba.

Foto: Indrianto/Antara

Page 11: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO. 0243 | TAHUN II 11SUMENEP

Prakiraan Cuaca Pulau Madura

SUMENEP

SAMPANG

PAMEKASAN

BANGKALAN

Suhu : 25°c - 32°c Kelembaban : 68% - 92%

Suhu : 24°c - 31°c Kelembaban : 71% - 97%

Suhu : 24°c - 31°c Kelembaban : 69% - 98%

Suhu : 25°c - 32°c Kelembaban : 67% - 96%

Rabu 20 November 2013

Hujan LebatHujan Ringan

Hujan LebatHujan Lebat

LOWONGAN KERJAGrup PJTKI resmi, terbesar & terpercaya butuh banyak tenaga :

1. KONSTRUKSI / BANGUNAN (Tukang & Helper)2. PENATA RUMAH TANGGA (PRT), BABY SITTER &

PERAWAT LANSIA3. SUPIR, CLEANING SERVICE & BEBERAPA POSISI LAIN

KETENTUAN• Tujuan TIMUR TENGAH (ARAB SAUDI, Qatar Dubai, dll), SINGAPORE, HONGKONG & TAIWAN• TANPA BIAYA/GRATIS (2), Biaya Proses (1 & 3) dapat dibayar 3X• Uang Saku PRT (2) Rp 2 s/d 7 juta ( TERBESAR !!!)• Berkesempatan ibadah HAJI (1 & 3)

Pendaftaran: 021-8366 6869 / 0815 85 696969 / 0823 12 116116Butuh banyak Perekrut/Sponsor daerah

Menurut saksi mata, keba-karan itu bermula saat pemi-lik toko sudah pulang semua. Sesaat setelah pasar sepi, ada petugas kebersihan di pasar tersebut melihat percikan api dari bagian arah utara toko Sunardi. Ia pun teriak minta tolong ketika si jago merah kian membesar.

Karena semua pemilik dan penjual toko sudah singgah semua dari pasar, teriakan petugas kebersihan hanya di respon oleh sebagian masyarakat. Akhirnya, empat orang yang masih ada di Pasar

Candi datang. “Awalnya hanya empat

orang, Mas yang mencoba memadamkan api, sebab pe-milik toko dan para pedagang sudah pulang semua. Baru orang berdatangan ketika api terus menjalar dan kian membesar, kami memang sempat memadamkan lewat gotong royong warga, tetapi tak mampu memadamkan, karena api sudah terlalu be-sar,” ucap Amir Mahmudi, salah satu saksi mata.

Amir menduga kejadian itu murni disebabkan arus

pendek listrik di sebelah ut-ara toko Sunardi. Kata Amir, kondisi kabel listrik di seb-elah toko tersebut memang bermasalah. “Iya, kemungki-nan arus pendek listrik yang mengakibatkan kebakaran, sebab selain itu tak ada orang yang menyalakan api atau kompor gas,” jelasnya.

Menurut keterangan warga yang dihimpun Koran Madura dari beberapa warga, toko itu merupakan salah satu toko terbesar di Pasar Candi. Sebab toko tersebut menye-diakan segala macam konvek-si, seperti baju, kaos, celana, kain, dan segala macam kon-veksi yang lain.

“Kerugiannya mungkin ratus juta lebih, bahkan bisa mencapai Rp 200 juta. Sebab, dua toko tersebut terbesar di sini, apalagi toko milik Sunar-

di, lebih besar dari H. Alwi,” jelasnya.

Arus PendekHasil evakuasi pihak ke-

polisian di tempat kejadian, api disebabkan oleh arus pen-dek listrik dari bagian utara toko. Kemudian kian mem-besar ketika sebagian warga tidak mampu memadamkan.

“Awalnya hanya toko mi-lik Sunardi, namun merembet pada tokonya H. Alwi yang berdekatan dengan toko Su-nardi, yang H. Alwi barangnya dapat diselamatkan, hanya milik Sunardi yang tidak bisa diselamatkan,” kata Kapolsek Kecamatan Dungkek AKP Edy Heriyanto.

Edy mejelaskan bahwa ada satu toko milik Said yang terpaksa di rusak oleh warga untuk memutuskan aliran

api, khawatir juga akan mela-hapnya. “Jadi, hanya dua toko yang ludes terbakar, yakin toko milik Sunardi dan H. Alwi, semuanya adalah toko konveksi,” terangnya.

Ketika ditanya tentang kerugian dari peristiwa keba-karan itu, menurut Edy, dari hasil keterangan pemilik dan warga adalah kurang lebih Rp 100 juta. “Kerugian dari peris-tiwa kebakaran ini ditaksir Rp 100 juta. Terutama toko milik Sunardi, selain segala macam konveksi, juga ada sisa uang dari hasil penjualan Rp 20 juta juga ikut terbakar,” ujarnya.

Namun, pihak kepolisian masih hendak melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa kebakaran yang telah menghanguskan dua toko terbesar di Pasar Candi. (sym/mk)

SUMENEP – Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Sume-nep masih kesulitan untuk menelusuri ribuan warga yang tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK). Sampai detik ini masih ada 22.323 warga belum ditemu-kan NIKnya. KPU kesulitan menemukan NIK itu karena tidak berdomisili di Kota Semakar alias memiliki NIK ganda.

Kendati demikian, an-gka itu dipastikan sudah menyusut dari sebelumnya.

Sebelumnya, NIK pemilih yang invalid itu sebanyak 38.555, namun KPU sudah menemukan NIK sebanyak 16.232. Dengan begitu, NIK yang masih invalid sampai detik ini sebanyak 22.323. Itu tersebar di 27 kecamatan yang ada di kabupaten ujung timur Pulau Madura.

Komisioner KPU Sume-nep, Ali Fikri, menjelaskan, NIK yang belum ditemukan memang masih cukup banyak. Namun, dibandingkan dengan sebelumnya sudah mengala-

mi penurunan. ”Kami masih terus melakukan penelusuran soal NIK itu. Memang, agak sulit untuk mendeteksi NIK, apalagi pada orang yang tidak ada di daerah,” katanya.

Salah satu cara, sambung dia, panitia pemungutan su-ara (PPS), telah berupaya me-nelusuri NIK invalid dengan cara door to door, dari satu rumah ke rumah yang lain.

“Secara faktual, orang tersebut ada dan sudah men-jadi warga setempat, tapi dia tidak punya NIK. Dan kasus

semacam ini ditemui hampir di setiap desa,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Fikri, ada pemilih yang ting-kat pergerakannya sangat tinggi, sehingga sulit untuk terdeteksi. Apalagi mereka tidak punya kesadaran untuk melaporkan kedatangan dan kepindahannya pada aparat desa setempat.

“Jadi berdasarkan laporan di bawah, kalau pemilih yang kerap berpindah tempat ting-gal ini ditemukan sudah tidak berdomisili lagi di Sumenep, maka data mereka langsung dihapus,” terangnya.

Lebih lanjut Fikri men-gungkapkan, ada juga pemil-ih yang ditemukan tercatat di dua tempat, yakni di tem-pat asal, tetapi secara faktu-al menetap di tempat baru, tanpa ada pelaporan sesuai administrasi kependudu-kan. “Ini yang kerap menjadi problem kami di lapangan. Makanya, NIK tidak ditemu-kan,” tuturnya.

apabila beberapa langkah yang dilakukan PPS terse-but tidak membuahkan hasil, lanjut Fikri, maka pihaknya meminta bantuan pada dinas kependudukan dan pencata-tan sipil (disduk capil). Petu-gas redes di masin-masing desa pelacakan melalui data SIAK (Sistem Informasi Ad-ministrasi Kependudukan).

“Langkah ini sangat membantu. Cukup banyak NIK invalid yang akhirnya bisa ditemukan, setelah di-lacak melalui data SIAK,”

ungkapnya.Fikri menambahkan, sete-

lah NIK invlid itu bisa dite-mukan, maka NIK tersebut akan dientry ke server Sidalih (Sistem Informasi Data Pe-milih). Apabila pemilih terse-but terdeteksi tercatat di dua tempat, maka salah satunya harus dihapus. “Kami akan kembali turun ke bawah un-tuk melakukan penghapusan data pemilih yang ditemukan ganda,” ucapnya.

Sesuai data di KPU Sume-nep, jumlah DPT Pileg 2014 yang telah diplenokan pada 1 November 2013 lalu sebanyak 904.192 pemilih. Terdiri dari 426.931 pemilih laki-laki dan 477.261 pemilih perempuan. (sym/yat)

SUMENEP - Meski masa reses (serap aspirasi) anggota DPRD Sumenep sudah usai, namun kantor DPRD setempat masih terlihat sepi. Di sejumlah ruang komisi dan fraksi, ang-gota dewan yang masuk kantor sedikit. Belum diketahui alasan tidak masuknya anggota legislatif.

Pantauan Koran Madura di gedung DPRD Jalan Trunojoyo, Selasa (19/11) hingga pukul 12.00, masing-masing ruang komisi hanya ada satu sampai dua anggota dewan yang masuk. Ketua DPRD Imam Hasyim juga terlihat tidak hadir. Jumlah anggota DPRD 50 orang.

Ketua Fraksi Golkar Endang Sri Rahayu mengatakan, kantor dewan banyak kosong karena masih masuk dalam masa reses. Terkait dengan anggota fraksi lain yang banyak tidak masuk, pihaknya enggan berkomentar. ”Kalau Fraksi Golkar tetap stand by di ruangan. Sibuk menyusun laporan reses, hasil serap aspirasi dari masyarakat,” katanya.

Anggota badan kehormatan ini mengungkapkan, seka-rang deadline terakhir penyusunan laporan hasil reses dewan. Biasanya anggota dewan sibuk untuk rapat menyusun agenda serap aspirasi tersebut. “Tapi soal jam kerja dewan biasanya jam 09.00 sudah ngantor. Kami kira anggota dewan rajin masuk,” ujarnya.

Sekretaris DPRD Sumenep Mulki menjelaskan, ruang ang-gota dewan banyak kosong, karena sedang sibuk menyusun hasil reses. “Coba cek ke ruangan fraksi masing-masing. Mereka bisa jadi sedang menggarap hasil laporan reses di ruang frak-sinya untuk dirapatkan di Paripurna,” jelas Mulki. (edo/yat)

Dua Toko Ludes TerbakarDiduga Akibat Pertemuan Arus Pendek ListrikSUMENEP - Diduga akibat arus pendek listrik, dua toko besar di Pasar Candi, Kecamatan Dungkek, ludes terbakar, Selasa (19/11) sekitar pukul 14.00. Dua toko tersebut adalah milik Sunardi dan H. Alwi.

PEMILIHAN UMUM

22.323 NIK Masih MisteriusJUMLAH DPT

PILEG 2014KABUPATEN SUMENEP

426.931

477.261

904.192

Laki-Laki

Perempuan

Total

*) Diplenokan 1 November 2013.

SEPI: Sejumlah ruang fraksi dewan perwakilan rakyat daerah tampak kosong di bagian lantai II Gedung DPRD Sumenep

USAI RESES

Gedung Dewan Masih Sepi

KONTAK LANGGANAN

(0328) 6770024 081931012753 (Manajer Pemasaran)

Page 12: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO.0243| TAHUN II12 PAMEKASAN PAMEKASAN

DAPATKANINFORMASI SEBELUM

BERINVESTASI

KAMI SIAP MELAYANI ANDA!

HUBUNGI KAMI DI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADUJALAN JOKOTOLE NO. 143KABUPATEN PAMEKASAN

DIPERSEMBAHKAN OLEH : KPPT KABUPATEN PAMEKASAN

Data ini diketahui saat SKK Migas melakukan sosialisasi pelaksanaan kegiatan peng-garaman pada lubang sumber getar, yang dilaksanakan aula Lantai II Pemkab Pamekasan pada Selasa (19/11) kemarin.

Kini, 422 sumber getar yang tersebar di 19 desa di empat Kecamatan itu akan dijinakkan dengan melakukan kegiatan penggaraman agar rangkaian pemicu getaran yang ditanam itu tidak ber-

fungsi.Proses penggaraman sum-

ber getar itu dijadwalkan pada Desember mendatang diawali dengan mengidentifikasi kembali posisi lubang sumber getar menggunakan detektor logam untuk mendeteksi ka-bel pemicu yang tertanam di lubang bor.

Setelah posisi lubang terdeteksi, akan dilakukan pengeboran ulang (redrill) dengan kedalaman hingga 2

meter diatas bahan peledak yang ditanam di dalam lubang. Selanjutnya, semua kabel pemicu yang ditanam di dalam tanah akan dicabut satu persatu.

Setelah pencabutan se-lesai, pekerjaan selanjutnya yaitu mensirkulasikan air bercambur garam ke dalam lubang bor, untuk menjinak-kan bahan peledak yang masih tersimpan dalam tanah.

Kabag Adminitrasi Sum-ber Daya Alam (SDA) Pem-kab Pamekasan Djumhari Gani mengatakan kegiatan penggaraman sumber getar ini dipastikan akan ber-dampak pada lahan perta-nian masyarakat. Berkaitan dengan hal itu, pelaksana kegiatan sudah menyiapkan kompensasi terhadap tana-

man yang terkena dampak sesuai peraturan Bupati (Per-bub) yang berlaku.

Dia menjelaskan pelak-sanaan kegiatan ini masih perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak menimbulkan pema-haman yang salah terhadap kegiatan itu. Sosialisasi ini direncanakan akan dilakukan ke masing-masing desa yang sebelumnya sudah dilakukan uji seismik.

“Kompensasi terhadap tanaman masyarakat yang terkena dampak pasti ada. Makanya nanti akan dis-ampaikan langsung kepada masyarakat. Yang jelas be-sarannya sudah diatur dalam Perbub,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pamekasan Alwi Beik

meminta, agar sosialisasi ke tingkat desa nanti, dilakukan oleh SKK Migas. Sebab jika pemkab yang melakukan so-sialisasi dipastikan menemui kendala kaitannya dengan hal-hal yang bersifat teknis.

“Harapan saya sosialisasi kepada masyarakat dilakukan oleh SKK Migas. Karena kalau kami yang melakukan nanti akan kesulitan untuk menje-laskan hal-hal teknis kaitan-nya dengan kegiatan pengga-raman ini,” katanya.

Sumber getar yang belum diledakkan pada survei seis-mik Blok Madura pada 2009 lalu mencapai 4. 453 titik se-Madura. Bangkalan 68 titik, Sampang 3. 892 titik, Pame-kasan 422 titik dan di Sume-nep sebanyak 71 titik. (uzi/muj/rah)

Tanah Madura Ditanami Low Explosive422 Sumber Getar Belum DiledakkanPAMEKASAN - Sebanyak 422 titik sumber getar yang ditanam dalam tanah berbahan peledak rendah (Low Explosive) belum dijinakkan. Sumber getar itu ditanam saat uji seismik 2009 lalu de-ngan kedalaman sekitar 20-23 meter. Sumber getar itu sengaja tidak diledakkan karena pertimbangan teknis.

SKK Migas Mempresentasikan Rencana Penggaraman Sumber Getar di Pamekasan

PAMEKASAN - Pembu-kaan Pameran Pembangunan dalam rangka hari jadi Pame-kasan ke-483 di Kawasan Monomen Arek Lancor Pame-kasan, Selasa (19/11) ber-langsung meriah. Penempa-

tan lokasi di Pusat Kota yang memiliki kaitan sejarah de-ngan perjuangan masyarakat Pamekasan mampu menarik ribuan pengunjung. Pameran pembangunan ini semakin meriah dengan tampilan

hiburan seni tari yang meng-gambarkan prosesi perjalanan Pamekasan dan penobatan Ronggo Sukowati sampai sekarang.

Pameran bertema Pame-kasan Tempo Dulu yang dibuka Bupati Pamekasan Ach. Syafii, diikuti sebanyak 97 stan terdiri dari 47 SKPD dan 50 peserta dari UKM yang berpartisipasi memeriahkan pameran. Desain stan penjua-lan dibuat seperti Pamekasan Tempo Dulu, untuk men-genang sejarah Pamekasan. Sederhana tetapi diharapkan bisa menimbulkan suasana kebatinan kaitannya dengan sejarah Pamekasan. Desain ini dimaksudkan semangat nenek moyang bisa tertular pada generasi penerus Pame-kasan. Para undangan me-

makai pakaian Sakera Khas Madura.

Yang dipamerkan potensi daerah, stan dibuat seperti Pamekasan tempo dulu. Men-genang sejarah, bagaimana merasakan tidak wah, tapi sederhana meski tetap bisa menimbulkan suasana ke-batinan, kaitannya dengan sejarah Pamekasan. Bupati Pamekasan Ach. Syafii meny-ampaikan terima kasih ke-pada semua pihak yang men-dukung pelaksanaan pameran pembangunan itu.

Menurut Bupati, Pame-kasan memiliki banyak po-tensi yang bisa dikembangkan guna meningkatkan pereko-nomian masyarakat. Potensi daerah ini perlu dipromosi-kan salah satunya melalui pameran pembangunan. Se-

lain berdampak ekonomis, pameran pembangunan ini juga diharapkan bisa memi-liki dampak sosial, karena memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisi-pasi dalam kegiatan tersebut. Lebih dari itu, masyarakat Pamekasan juga diharapkan bisa mengenang sejarah per-juangan Raja Ronggosukowati melalui pameran benda-ben-da peninggalan jaman dulu.

Dalam pembukaan pa-meran pembangunan itu juga dilakukan peluncuran buka berjudul Kemilau Bukit Batu Ampar karya KH. Jakfar Shodiq Fauzi. Penulisan buku ini digagas oleh Raden Mas Celleng Institute (RMC), yang dimotori R.P.A Wazirul Jihad, selaku direktur eksekutif. (uzi/rah)

SEREMONIAL

Pameran Pembangunan Hari Jadi Pamekasan Dipadati Pengunjung

PAMEKASAN - Kepoli-sian Sektor (Polsek) Kadur, Pamekasan, menangkap seorang tersangka pelaku pencurian hewan (curwan) di Desa Kertagena Dajah, Kecamatan Kadur, Pame-kasan. Tersangka yang ber-nama Muhammad, 40, war-ga Desa Larangan Pereng, Kecamatan Pragaan Sume-nep, berhasil ditangkap di rumahnya, pada Senin (18/11).

Kapolsek Kadur Ajun Komisaris Syakrani men-gatakan penangkapan terhadap tersangka di-lakukan setelah kepolisian setempat melakukan pe-nyelidikan selama bebera-pa hari, setelah menerima laporan pencurian hewan dari Umam, warga Desa Kertagena Dajah, Sabtu, (16/11) lalu. Meski sebe-narnya kejadian pencurian itu sudah terjadi sekitar sebulan lalu, namun baru dilaporkan ke Mapolsek setempat.

Menurut Kapolsek, dari penyelidikan yang dilaku-kan, pelaku pencurian di desa itu mencapai 5 orang. Namun baru seorang ter-sangka Muhammad yang berhasil ditangkap.

Pada saat penangkapan, polisi hendak menangkap dua tersangka, namun satu tersangka berinisial MJ berhasil melarikan diri dan meninggalkan satu unit motor matic yang diken-darainya di tengah jalan. Motor itu kini disita polisi sebagai barang bukti.

Tersangka MJ, saat ini masih dalam pengejaran polisi. Ditargetkan, ter-sangka itu bisa ditangkap dalam seminggu ini. Polisi menerima informasi, bahwa MJ akan menyerahkan diri ke kepolisian. Namun in-formasi itu tidak akan men-gendorkan upaya aparat untuk memburu yang ber-sangkutan. Jika informasi itu benar, kepolisian mem-inta agar MJ segera meny-erahkan diri.

“Kami dapat informasi MJ ini akan menyerahkan

diri setelah gagal ditangkap kemarin. Tapi kami aparat kepolisian akan terus mel-akukan pengejaran, karena khawatir informasi ini dis-ebar untuk mengelabui petugas,” katanya.

Pemburuan juga akan dilakukan terhadap 3 ter-sangka lainnya yang iden-titas ketiganya sudah di-kantongi petugas. Dari hasil penyelidikan semen-tara, ketiga pelaku ini mer-upakan jaringan Rafii alias Mat Selor yang kini ditahan di Mapolres Pamekasan dalam kasus pencurian hewan di Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur Pamekasan.

Jaringan Mat Selor, bi-asa melakukan pencurian hewan yang segan-segan melempari bondet pada pemilik hewan. Sedangkan Muhammad saat ini dia-mankan di Mapolsek Kadur untuk penyidikan lebih lanjut. Tersangka akan di-jerat pasal pasal 363 KUHP tentang pencurian hewan dengan ancaman hukuman penjara diatas lima tahun penjara.

Kapolsek menjelas-kan dalam pengemban-gan kasus curwan di Desa Kertagena Tengah, yang terjadi pada pertengahan Oktober lalu belum mem-buahkan hasil. Satu-satu tersangka yang berhasil ditangkap hanya Rafii alias Mat Selor.

Selor masih bungkam dan tidak menyebutkan keterlibatan pihak lain dalam aksi pencurian sapi milik Armuji di Dusun Kon-Konon yang sempat diwar-nai pelemparan bondet.

Namun dari penang-kapan tersangka pelaku curwan di Desa Kertagena Dajah ini, diharapkan bisa memberi jalan terang pada keterlibatan pelaku lain pada pencurian yang di-lakukan Mat Selor. Sebab, tanpa sengaja, beberapa pelaku curwan di Desa Kertagena Dajah masih ter-masuk jaringan Mat Selor. (uzi/muj/rah)

JARINGAN MAT SELOR

Pelaku Curwan di Kertagena Dajah Ditangkap

Kepolisian Sektor (Polsek) Kadur, Pamekasan, menangkap seorang tersangka pelaku pencurian hewan (curwan) di Desa Kertagena Dajah, Kecamatan Kadur, Pamekasan.

Page 13: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO.0243| TAHUN II 13PAMEKASAN

Aktivis Aliansi Insan Muda Pamekasan (AIMP) menggelar unjuk rasa di depan gudang Bulog, Pamekasan, Jatim. Mereka menuntut Bulog untuk melakukan distribusi beras untuk keluarga miskin (raskin) secara tepat dan menghentikan pembuatan data fiktif serta transparansi pendistribusiannya.

PAMEKASAN - Pegiat seni dan budaya Pamekasan meminta pemerintah dan DPRD setempat menyusun Peraturan Daerah (Perda) tentang Penerapan Ikon Gerbang Salam. Peraturan itu bisa dijadikan patokan pelaksanaan kegiatan kes-enian dan kebudayaan yang sementara ini masih terda-pat perbedaan pandangan di masyarakat.

Salah seorang pegiat, Mohammad Zaini dalam sarasehan bertema “Mem-pertegas Jenis Kelamin Seni Pamekasan” menyatakan su-dah selayaknya Pamekasan memiliki Perda Gerbang Salam, sehingga memiliki landasan hukum yang jelas dalam menyikapi kegiatan kesenian dan kebudayaan.

Selama ini, kata Zaini, Gerbang Salam hanya berupa jargon Kabupaten Pamekasan yang masih ber-sifat teori dan wacana tanpa ada payung hukum yang melandasi. Sehingga ter-jadi perbedaan pandangan tentang hal tersebut, yang berujung pada munculnya perbedaan sikap.

Menurut Zaini, Perda Gerbang Salam diharap-kan bisa menjadi landasan penyusunan setiap Peratu-ran Daerah terutama yang berkaitan dengan pelaksan-aan kegiatan yang berwujud seni dan kebudayaan, sep-erti Perda tentang Hiburan, Perda tentang Larangan Minuman Keras dan Perda tentang Larangan Kegiatan Prostitusi.

Jika Perda Gerbang Salam disahkan, bisa di-jadikan acuan untuk proses seleksi kegiatan seni dan ke-budayaan yang layak untuk dikembangkan di Pame-kasan. Sehingga kesenian dan kebudayaan di wilayah itu memiliki karakter dan ciri yang khas.

“Dengan perda itu, akan ada acuan kegiatan seni yang boleh dipentaskan maupun tidak. Sehingga tidak ada lagi alasan pela-rangan kegiatan dengan

menjadikan gerbang salam sebagai alasan,” katanya.

Sebelumnya, di Pame-kasan terjadi pembatalan beberapa kegiatan dengan alasan tidak sesuai de-ngan jargon Kota Gerbang Salam. Diantara kesenian yang dibatalkan itu, adalah pergelaran Party Night dan pementasan salah satu kelompok band ternama.

Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Suli Faris menyatakan Gerbang Salam tidak bisa dijadikan alasan untuk melarang pementasan itu, karena ikon tersebut bukan merupakan aturan. Untuk itu, ia meminta Bupati setempat, Achmad Syafii mengkaji ulang ikon tersebut dan merumuskan-nya sebagai sebuah aturan, sehingga tidak menimbul-kan perbedaan tafsir atau pemahaman yang dikha-watirkan nantinya ber-dampak terhadap gagalnya pembangunan.

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii menyatakan akan menggagas Peraturan Daerah (Perda) Hiburan Bernuansa Islami, sesuai dengan program Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam).

“Sebab sejauh ini, Pame-kasan belum memiliki perda yang mengatur tentang pementasan hiburan yang senafas dengan program Gerbang Salam,” katanya di Pamekasan, Selasa.

Ia menjelaskan untuk membuat rancangan perda itu, perlu adanya kajian yang lebih mendalam dan meli-batkan semua pihak. Seperti kalangan seniman, akad-emisi, mahasiswa, ulama, dan perwakilan ormas Islam yang ada di Pamekasan.

Bupati menginginkan semua bentuk hiburan yang akan dipentaskan di Kabu-paten Pamekasan harus sen-afas dengan program pokok pemkab Pamekasan yang telah dicanangkan mela-lui Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam) itu.(awa/muj/rah)

PEMBERLAKUAN SYARIAT ISLAM

Pemerintah-DPRD Diminta Menyusun Perda Gerbang Salam

Kepala Seksi Pidana Khu-sus Kejari, Samiadji Zakariya mengatakan setiap laporan akan ditindaklanjuti dengan penanganan yang serius. Han-ya saja Kejaksaan tidak bisa menangani kasus itu secara cepat, karena jumlah kasus yang dilaporkan cukup ban-yak.

“Selain jumlahnya yang sangat banyak, kami juga harus mengkajinya secara mendalam dan mengumpul-kan bukti-bukti penguat,” ka-tanya.

Kejaksaan sudah mulai menyelidiki kasus itu di be-berapa desa, namun lembaga itu tidak ingin gegabah me-naikkan status penanganan itu ke tingkat penyidikan dan menetapkan tersangkanya.

“Kami, sementara ini, masih fokus menelusuri kasus raskin di Kelompang Timur. Sementara untuk desa-desa lainnya tetap akan kami se-lidiki pula, namun secara ber-tahap agar penanganannya lebih fokus,” kata Samiadji Za-kariya.

Sebelumnya, LPI melapor-kan dugaan penyelewengan raskin di 180 desa di Pame-kasan ke Kejaksaan Negeri setempat. Laskar itu juga me-minta agar penanganan kasus itu dilakukan secara serius dan tanpa pilih kasih.

LPI menduga ada keterli-batan oknum pimpinan dan karyawan Bulog dalam kasus itu. Indikasi keterlibatan itu, karena kasus tersebut ber-langsung cukup lama dan hampir merata.

Juru Bicara LPI, Junaidi mengatakan dalam rentang waktu yang demikian lama dan banyaknya jumlah kasus, sangat tidak mungkin jika pimpinan Bulog tidak meng-etahui kasus tersebut.

“Dugaan keterlibatan orang dalam Bulog, karena mereka membiarkan kasus ini terjadi dan tidak mengambil

langkah apapun sebagai salah satu lembaga milik negara yang ikut bertanggungjawab dalam program ini,” katanya.

Oknum tersebut meman-faatkan rekanan dengan me-minta stempel dan tanda tan-gan seakan sudah melakukan pengadaan beras, namun pada dasarnya pengadaan itu belum dilakukan.

Selain itu, beras raskin yang seharusnya disalurkan ke warga penerima, hanya berhenti di kepala desa dan oleh kepala desa dijual lagi ke gudang Bulog sebagai bagian dari program pengadaan be-ras.

Akibatnya, kualitas beras yang disalurkan dalam pro-gram raskin tidak layak kon-sumsi, karena bukan beras baru. Karenanya ia meminta agar kepala Sub Divre melaku-kan evaluasi terhadap lemba-

ga yang dipimpinnya sehingga kasus serupa tidak akan ter-jadi.

Sementara itu, dalam kasus pendistribusian beras raskin yang tidak layak, be-berapa waktu lalu, kata Ju-naidi, LPI mensinyalir ada kerjasama antara karyawan di gudang Bulog dengan rekanan yang menjadi mitra dalam pengadaan beras.

Dalam satu kesempa-tan bertemu perwakilan LPI Kepala Sub Divre Bulog Ma-dura, Suharyono berjanji akan menindaklanjuti semua lapo-ran tersebut dan akan menin-gkatkan pengawasan terhadap pengadaan dan pendistribu-sian raskin di Pamekasan.

Ia menyatakan akan men-gevaluasi karyawannya dan menindak mereka yang ter-bukti terlibat dalam pengge-lapan raskin. (awa/muj/rah)

Kejaksaan Berjanji Akan Tindak Lanjuti Laporan LPIDugaan Penyelewengan Raskin Terjadi di 180 DesaPAMEKASAN - Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan bernjanji menyeriusi penanganan kasus dugaan pe-nyelewengan raskin di wilayahnya yang dilaporkan Laskar Pembela Islam (LPI) Pamekasan. Laporan LPI itu berisi dugaan penyelewengan bantuan beras itu yang diduga terjadi hampir di seluruh desa di Kabu-paten Pamekasan.

PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan berencana mengajukan penambahan kuota pupuk untuk wilayah itu. Pengajuan penambahan itu karena ada tanaman jenis baru yang di-tanam petani, yaitu tanaman tebu.

Sekretaris Komisi Penga-wasan Pupuk dan Pastisida (KP3) Pemkab Pamekasan, Achmad Djumhari Gani men-gatakan untuk antisipasi kelangkaan pupuk setelah adanya pengurangan kuo-ta pupuk oleh pemerintah pihaknya akan mengajukan penambahan kuota pupuk di wilayahnya. Sebab kebutu-han pupuk di wilayah itu ber-tambah setelah ada petani yang beralih menanam tebu. Namun hingga saat ini ke-butuhan pupuk untuk tana-man tersebut belum dapat diperkirakan.

Pihaknya masih men-

unggu laporan dari kelom-pok tani tebu melalui Dinas Kehutanan dan Peke-bunan (Dishutbun) setempat, berkaitan dengan luas lahan yang akan ditanami pada ta-hun depan serta jumlah pu-puk yang dibutuhkan.

Gani memastikan pengu-rangan kuota pupuk bersub-sidi di wilayah itu tidak akan menimbulkan kelangkaan, ka-rena disesuaikan dengan ket-ersediaan sisa pupuk tahun ini yang belum banyak terserap. Pupuk bersubsidi yang tidak terserap itu, saat ini ada di se-jumlah gudang penyimpanan milik distributor pupuk antara lain enam distributor dan 176 kios.

Sekedar mengingatkan Pemerintah mulai melaku-kan pengurangan pupuk bersubsidi jatah alokasi ta-hun depan. Pupuk bersub-sidi yang mengurangi pen-gurangan jatah itu antara

lain jenis Urea, SP-36, ZA, dan NPK.

Data di Komisi Penga-wasan Pupuk dan Pastisida (KP3) Pemerintah Kabupaten Pamekasan menyebutkan ta-hun ini alokasi pupuk Urea sebanyak 21.542 ton, sedang tahun mendatang hanya dija-tah 17.942 ton atau berkurang 3.600 ton.

Kuota pupuk SP-36 ta-hun ini sebanyak 5.419 ton dikurangi 2.119 ton men-jadi 3.300 ton. Pupuk ZA dari 6,120 ton pada tahun ini berkurang 5.000 ton menjadi 1.120 ton pada tahun depan. Sedang jenis NPK dikurangi 402 ton dari 3,302 ton di tahun ini, menjadi 2.900 ton pada ta-hun depan.

Sementara alokasi untuk pupuk organik, justru men-galami penambahan hingga 81 ton dari sebelumnya 1.919 ton menjadi 2.000 ton.(oni/muj/rah)

PERTANIAN

Pemkab Berencana Mengajukan Penambahan Kuota Pupuk

Petani menanam padi saat mendung menggelayut di atas lahan sawah di Indramayu, Jawa Barat. Petani di wilayah pertanian tadah hujan tersebut baru memulai penanaman padi seiring dengan mulai turunnya hujan.

Page 14: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO. 0243 | TAHUN II14 SAMPANG

Tak ada korban jiwa dalam peritiwa itu. Namun kerugian materil mencapai Rp 35 juta. Sebab, dua gudang berukuran 40x8 meter itu beberapa ba-rang produksi gudang pupuk organik dan gudang ternak ayam seperti mesin coper,

argo, dan alat produksi lain-nya ikut tertimpa reruntuhan bangunan gudang.

Kejadian berawal, Senin (18/11) sekitar pukul 15.00 Wib, ketika itu hujan deras disertai angin kencang dari arah timur yang melanda di

wilayah gudang tersebut. Ke-betulan, ada 15 orang para pekerja pupuk organik sedang melangsungkan aktivitasnya mengolah bahan pupuk or-ganik dari hasil kotoran ternak ayam.

Abdul Jalil (50), warga Du-

sun Beji', Desa Kramat, Kelura-han Karang Dalem, Kecamatan Kota Sampang mengatakan, bunyi gemuruh gulungan put-ing beliung sebelum melanda usaha milik kakaknya itu ter-dengar oleh para pekerjanya. Karena tidak ingin menjadi

Dua Gudang Diterjang Puting BeliungKerugian Ditaksir Mencapai Rp 35 JutaSAMPANG - Akibat hujan deras disertai angin kencang, dua bangunan gudang milik H Sidik (48) warga Dusun Bejik, Desa Kramat, Kelurahan Karang Dalem, Kec/Kota Sampang, roboh porak-poranda hingga tak tersisa setelah diterjang angin puting beliung, Selasa (19/11).

korban reruntuhan akhirnya para pekerja mulai keluar ber-hamburan untuk menyelamat-kan diri.

"Ada hujan deras sekali sama angin kencang dari arah timur ke barat sampai ke gu-dang. Bunyi anginnya semakin mendekat semua pekerja ter-masuk saya juga lari keluar," ucapnya kepada Koran Ma-dura.

Lanjut Abdul, dua bangu-nan gudang yang sudah berdi-ri sejak 1 tahun yang terbuat dari bambu hancur. Bahkan, reruntuhan asbes bangunan sempat mengenai pekerjanya. Untungnya, gudang ternak ayam sedang kosong tanpa ada satu ekor pun.

"Setelah hancur gudangn-ya ini asbesnya mulai berham-buran. Bahkan, teman saya bernama Karim kena jatuhnya asbes, tapi untung. Isi ayam biasanya 5 000 ribu ekor ayam sedang kosong. Coba ada pasti mati semua, Mas," tuturnya.

Begitu juga disampaikan oleh Qohar (36). Pekerja gu-dang organik itu menuturkan, saat kejadian dirinya secara langsung keluar gudang me-nyelamatkan diri. Pasalnya, begitu cepatnya angin mem-porak polanda bangunan pekerjaannya itu. "Saya li-atnya pas sebelum roboh ada hujan disertai sama angin dikira bunyi apa makanya saya langsung keluar," jelasnya.

Dikatakan Qohar, semen-tara kini aktivitas dirinya de-ngan para pekerja lainnya masih memperbaiki sisa-si-sa dari reruntuhan bagunan. "Ya sekarang jadi anggur ka-rena masih bongkar benahin sisa runtuhannya," katanya. (ryn/lum)

RATA. Dua buah gudang roboh di Dusun Beji’ Kelurahan Karang Dalem Kecamatan Kota Sampang akibat diterjang angin puting beliung.

SAMPANG - Pegawai hon-orer Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Selasa (19/11) pagi mengalami kesu-rupan. Kejadian tersebut ber-mula ketika selesai mengikuti apel pagi, bahkan kesurupan sampai dua kali. Beruntung kejadian tersebut tidak berja-lan lama dan kembali seper-ti semula setelah melakukan pengobatan.

Pantauan Koran Madura, pegawai honorer yang meng-alami kesurupan keadaannya belum sadar dan masih dalam perawatan dan rangkulan re-kan-rekan kerjanya. Bahkan, dia ketakutan dengan orang-orang yang melihatnya. Na-mun tidak berselang lama dia sudah sadarkan diri.

Yuliana, rekan kerja kor-ban, menceritakan, setelah mengikuti apel dia langsung jatuh ditangga depan dan langsung teriak-teriak, se-hingga oleh teman-temannya langsung dibawa ke ruang tamu sambil di doakan oleh salah satu temennya yang ahli

mengobati orang kesurupan. Lanjut Yuli, setelah masuk

dalam ruangannya di bagian tata pemerintahan (tapem) dia langsung kambuh lagi dan juga meminta-minta yang sama bahkan durasi waktunya lebih lama dibandingkan de-ngan yang sebelumnya.

“Selesai mengikuti apel pagi waktu menaiki tangga dia langsung jatuh dan langsung

teriak-teriak, sehingga oleh teman-teman langsung dibawa ke ruang tamu sambil didoakan oleh temen yang pinter men-gobati orang kesurupan. Dalam teriakannya dia minta kopi, selang berapa waktu dalam ruangan kerja dia mulai kam-buh lagi dan juga meminta kopi bahkan waktunya lebih lama dibandingkan dengan sebelum-nya,” jelasnya. (jun)

SETELAH MENGIKUT APEL

Pegawai Honorer Kesurupan

SAMPANG - Menghadapi sidang putusan terdakwa Mattawi, Jalan Raya Jaksa Agung sampai Jalan Wahid Hasyim mengalami kemac-etan panjang, Selasa (19/11). Sebelah ruas jalan dipadati massa pendukung Habib Alwi dan pendukung Mattawi, se-hingga kendaraan hanya me-lewati satu jalur.

Pantauan Koran Ma-dura, kemacetan terjadi saat di depan pengadilan nege-ri sampai kejaksaan dipadati oleh massa pendukung dari Habib Alwi. Sedangkan di sebelah barat pengadilan di-padati oleh pendukung Mat-

tawi. Sehingga, ruas jalan yang digunakan hanya satu jalur.

Kendaraan yang lewat se-cara bergantian menyebab-kan antrean yang sangat pan-jan, lebih kurang sampai satu kilometer, sekalipun aparat kepolisian sudah melakukan pengawalan terhadap kend-araan yang melintas di jalan tersebut.

Rohim (40), sopir kon-tainer yang melintasi jalan tersebut, mengatakan, diri-nya terpaksa antre dengan waktu yang cukup lama. Pengguna jalan merasa ter-ganggu karena tidak bia-

sanya terjadi kemacetan, bahkan sebelumnya dia mengira kalau kecelakaan tersebut dikira ada kejadian kecelakaan.

“Sudah agak lama kami yang mengantre, kurang le-bih setengah jam dan ini mengganggu perjalanan kami, karena juga mempu-nyai tugas dari perusahaan untuk mengirim barang. Se-belumnya, saya mengira ada kecelakaan ketika di depan terjadi antrean dan karena lama kami lihat sepertinya ada demo,” ujarnya kepada Koran Madura.

Hal senada juga diungka-

pkan oleh pengendara roda dua Bahrul (27). Ia merasa kaget ketika terjadi antrean yang sangat panjang, apalagi banyak aparat kepolisian yang berjaga-jaga. Namun, meskipun terjadi antrean yang sangat panjang untuk kendaraan roda dua masih bisa melewati jalan yang ko-song.

“Sebelumnya saya kaget saja karena antreannya sa-ngat panjang. Saya kira ada apa karena banyak aparat kepoisian yang berjaga-jaga karena tidak biasanya terjadi antrean yang panjang seperti ini,” ucapnya. (jun/lum)

KEMACETAN

Imbas Sidang Putusan Pembunuhan

Menurut Kasi Intel Kejari Sampang Sucipto, pengusutan itu dilakukan, karena mantan anggota DPRD Sampang itu mengembalikan uang pesan-gon, setelah pihak pengadilan negeri memvonis bersalah.

"Dalam waktu dekat ini semua mantan anggota DPRD Sampang akan kami panggil untuk dimintai keterangan," kata Sucipto di Sampang, Selasa (19/11).

Sembilan orang mantan anggota DPRD Sampang periode 1999-2004, sebelum-nya mengembalikan uang pesangon yang mereka terima ke kas daerah melalui Bank Jatim.

Kesembilan mantan anggota DPRD Sampang itu masing-masing Kurdi Said, KH Faidol Mubarak, Umar Faruk, Abdul Qowi, Mohammad Bakir, Asadullah, Sudarmadji, Agus

Sudiharjo, dan Jumal M Dawi.Juru bicara mantan ang-

gota DPRD Sampang KH Faidol Mubarok menjelaskan, pihaknya mengembalikan uang itu, karena tidak ingin diklaim sebagai "pembajak uang negara". Di samping itu, mereka mengaku, mengem-balikan uang tersebut, karena mentaati aturan, berdasarkan putusan pengadilan yang me-miliki kekuatan hukum tetap.

Kesembilan mantan ang-gota DPRD Sampang periode 1999-2004 itu mengemba-likan uang pesangon yang mereka terima, setelah sebe-lumnya pihak Kejari Sam-pang mengeksekusi putusan Mahkamah Agung atas kasus dugaan korupsi uang pesan-gon mantan anggota DPRD Sampang kepada empat orang pimpinan di lembaga itu.

Berdasar temuan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Surabaya, kerugian negara dalam kasus itu mencapai R2,1 miliar. Para anggota DPRD itu menerima dana purnatugas masing-masing sekitar Rp42,5 juta, tunjangan yanarti dan tunjangan kese-hatan.

Masing-masing anggota DPRD menerima uang sekitar Rp110 ribu selama 12 bulan, untuk tunjangan yanarti, sedangkan tunjangan kese-hatan sekitar Rp350.000 dan pada tahun 2004 naik menjadi Rp500.000 per bulan. Sehing-ga, total dana yang diterima anggota DPRD Sampang periode 1999-2004 mencapai Rp2,1 miliar.

Sebanyak empat orang mantan pimpinan DPRD Sampang sebelumnya telah divonis bersalah oleh pihak pengadilan karena menerima uang pesangon saat hendak mengakhiri masa jabatannya sebagai wakil rakyat pada 2004. Mereka itu KH Hasan As'ari (almarhum), Ach Sayuti, KH Fathorrozi Faruq dan Her-man Hidayat. (ant/mk)

KORUPSI PESANGON

Kejari Tetap Usut Korupsi Mantan Anggota DPRDSAMPAng - Kejaksanaan negeri (Kejari) Sampang menyatakan akan tetap mengusut kasus dugaan korupsi uang pesangon pada mantan anggota DPRD setempat periode 1999-2004, meski mereka telah mengembalikan uang yang diterimanya.

Sampang - Panitia Penga-was Pemilu Sampang mela-kukan pendekatan persuasif kepada para pengurus partai politik peserta Pemilu 2014 terkait maraknya pelanggar-an pemasangan alat peraga kampanye di daerah ini.

Ketua Panwaslu Sampang Ahmad Ripto, Selasa (19/11) mengatakan, pihaknya sen-gaja melakukan pendekatan persuasif kepada para pe-ngurus partai politik peserta Pemilu 2014, agar tercipta kesadaran taat hukum pada proses pelaksanaan pemilu.

"Kami ingin agar pengu-rus partai politik sendiri yang nantinya akan melakukan penertiban, jika pemasangan

alat peraga kampanye me-mang tidak sesuai dengan ketentuan," katanya menje-laskan.

Menurut dia, sesuai Pera-turan KPU Nomor 15 Tahun 2013, pemasangan alat pera-ga kampanye bagi para calon legislatif peserta pemilu di-batasi. Bahkan caleg tidak boleh memasang alat peraga atas nama sendiri.

Faktanya, kata dia, di Ka-bupaten Sampang, khususnya di wilayah perkotaan, justru banyak alat peraga yang ter-pasang atas nama caleg.

"Makanya pihak Panwas-lu mengingatkan kepada para pengurus partai akan larang-an itu, dan kami berharap

diperhatikan," katanya.Menurut Ahmad Ripto,

beberapa waktu lalu, pihak Panwaslu dan KPU Sampang memang telah mengirim su-rat kepada para pengurus partai politik peserta pemilu akan ketentuan itu.

Hanya saja, sampai saat ini belum ada tanggapan, sehingga masih banyak alat peraga kampanye yang masih bertebaran dan melang-gar ketentuan yang berlaku, sebagaimana diatur dalam PKPU Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pemasangan Alat Peraga Kampanye itu.

Jika, sambung Ahmad Ripto, pendekatan persuasif terkait pemasangan alat per-

aga kampanye yang sesuai dengan ketentuan belum juga diindahkan, maka pihak Panwaslu Sampang nantinya akan meminta bantuan Sat-pol PP pemkab setempat un-tuk melakukan penertiban.

Menurut Ahmad Ripto, pola pendekatan secara per-suasif terkait pelanggaran ta-hapan pemilu itu dilakukan, sesuai dengan instruksi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tentang pola pengawasan.

Ia menjelaskan, pihak panitia pengawas ditekan-kan agar lebih banyak me-nerapkan pola pengawasan aktif, yakni mengedepan-kan pencegahan daripada penindakan. (ant/mk)

PELANGGARAN PERAGA KAMPANYE

Panwaslu Lakukan Pendekatan Persuasif

Pegawai honorer yang kesurupan ketika diupayakan untuk sadarkan diri dalam ruangan tata pemerintahan (Tapem).

MACET. Jalan Raya Jaksa Agung sampai Jalan Wahid Hasyim mengalami kemacetan panjang, Selasa (19/11). Hal ini dikarenakan sebelah ruas jalan dipadati massa pendukung Habib Alwi dan pendukung Mattawi.

Page 15: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO. 0243 | TAHUN II 15BANGKALAN

Padahal dana bantuan un-tuk korban tersedia sebanyak Rp 2,5 M, namun hingga kini bantuan tersebut masih belum juga dapat dinikmati para kor-ban bencana alam di beberapa desa di Bangkalan.

Komisi D DPRD Bangkalan menyebutkan di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmiga-rasi (Dinsosnakertrans) ter-dapat dana taktis sebesar Rp 2,5 M yang memang diperun-tukkan bagi korban bencana. Oleh sebab itu, komisi yang membidangi kesejahteraan masyarakat ini mendesak agar bantuan tersebut segera di-berikan.

“Saya harap proses inven-tarisasi dapat segera dilaku-kan, agar penyampaian ban-

tuan dapat tepat sasaran, dan segera diberikan,” jelas Ismail Hasan, salah satu anggota komisi D DPRD Bangkalan.

Ismail menyebutkan pagu anggaran untuk korban benca-na sebesar Rp 2,5 miliar men-jadi hak bagi setiap korban bencana. Maka dari itu tidak ada alasan lagi setiap korban tidak mendapatkan bantuan. Apalagi melihat pada pend-eritaan yang dirasakan kor-

ban akibat bencana tersebut. Menurutnya, bantuan sebesar itu, sangatlah berharga un-tuk meringankan penderitaan mereka.

“Saya harap bisa segera disalurkan kepada yang ber-hak, syukur-syukur bisa mem-bantu perbaikan infrastruktur yang rusak,” imbuhnya.

Sementara itu, Badan Pen-anggulangan Bencana Dae-rah (BPBD) Bangkalan selaku

penanggung jawab masalah bencana di daerah setempat mengaku masih akan berkoor-dinasi dengan pihak instansi lain yang terkait.

"Kami masih mencocokkan data dengan instansi lainnya yang terkait, masalah kepas-tiannya bagaimana kita tung-gu saja keputusan pemkab," terang Kepala BPBD Bangka-lan, Wahid Hidayat.

Ditanya mengenai total

kerugian materil atas 2 kali terjadinya bencana angin put-ing beliung yang melanda 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Socah, Kecamatan Kota, dan Kecamatan Burneh, Hiday-at mengatakan bahwa data tersebut belum dipastikan dan masih dalam tahap pencoco-kan antara data yang dimilkii PU Mina Marga dan PU Cipta Karya, Dinsosnakertrans, dan BPBD.(dn/rah)

Korban Beliung TerkatungHingga Kini Dana Bantuan 2,5 M Belum Juga Dicairkan BANGKALAN - Bencana angin puting beliung yang memporak-po-randakan puluhan ru-mah warga di Bangkalan telah terjadi beberapa waktu lalu, namun hing-ga saat ini nasib korban bencana tersebut belum mendapatkan kepastian dari pemerintah setem-pat. Korban angin puting beliung masih terka-tung-katung, tak punya lagi tempat berlindung, kecuali menumpang pada sanak keluarga dan tetangga.

MENUNGGU BANTUAN. Salah satu tembok rumah warga runtuh akibat angin puting beliung yang sampai saat ini tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah Bangkalan.

BANGKALAN - Ketidak-tahuan eksekutif mengenai rincian penerimaan bagi hasil migas membuat DPRD setempat kecewa. Karena itu menjadi indikasi ketidakse-riusan Pemkab dalam mena-ngani pengelolaan bagi hasil migas.

Sekretaris Komisi C DPRD Bangkalan, Mah-mudi mengatakan dirinya meragukan kinerja eksekutif dalam menangani pen-gelolaan bagi hasil. Sebab pengelolaan bagi hasil me-rupakan wewenang kerjasa-ma pemerintah Kabupaten Bangkalan.

"Jadi kan tidak wajar kalau pihak eksekutif, tidak mengetahui akan rincian bagi hasil tersebut. Kemudi-an dibuat apa saja dari bagi hasil migas itu. Ini kan lucu," terangnya.

Padahal, lanjutnya, sudah jelas dalam peneri-maan Partisipasing Interest, Bangkalan menerima 47 persen, sedangkan peme-rintah provinsi memperoleh 53 persen dari 10 persen pendapatan PHE WMO.

Kalau pemkab sudah tidak mengetahui rincian matematisnya, pertanyaan-nya apakah memang tidak

ada kejelasan atau transpar-ansi dari pemerintah provin-si, ataukah memang tidak adanya kegiatan sehingga pengelolaan bagi hasil terse-but tak transparan.

"Jika memang be-gitu BUMD Provinsi harus transparan kepada BUMD Bangkalan mengenai rincian dan bagi hasil pengelolaan," pinta Mahmudi.

Sementara itu, wakil bupati Bangkalan, Mondir A Rofii mengungkapkan tidak ada transparansi mengenai rincian penerimaan bagi hasil tersebut dari pemerin-tah pusat. Sehingga meny-ulitkan pemkab Bangkalan.

"Pusat cenderung tertutup dalam memberikan rincian penerimaan bagi hasil. Hanya jumlah persentasinya yang jelas, 47 persen," terangnya.

Dirinya berharap semua elemen masyarakat juga tu-rut mendesak agar peme-rintah pusat transparan dalam pemberian bagi hasil migas. Menurutnya, PHE WMO lebih banyak dalam menghasilkan gas dibandingkan hasil mi-nyak bumi. Oleh karena itu, penghasilan WMO diharap-kan bisa mendongkrak PAD Bangkalan. (ori/rah)

BAGI HASIL MIGAS

Legislatif Kecewa Terhadap Kinerja Pemkab

BANGKALAN - Mat-inya listrik secara tiba-tiba di Bangkalan cukup sering terjadi, terutama di kelura-han Kemayoran Kecamatan Kota. Pemadaman listerik tersebut sangat menggang-gu aktifitas warga. Apalagi PLN Bangkalan tidak per-nah memberikan klarifikasi mengenai penyebab pad-amnya listrik. Makin men-jengkelkan lagi, karena PLN seakan tak peduli mengenai keluhan pelanggan.

”Kondisi lampu yang mati secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan sering kali terjadi. Dipastikan dalam satu minggu dua-tiga kali. Hal itu sangat mengganggu kinerja warga,” kata salah satu masyarakat Vivin.

Dia menjelaskan me-mang matinya listrik tidak secara menyeluruh, melain-kan terjadinya mati lampu sangat sering dirasakan oleh warga di jalan Sidingkap.

”Masih dalam kelurahan yang sama, di jalan yang lain tidak mengalami kejadian pemadaman listrik,” terang-nya.

Dirinya mengaku pernah mengutarakan mengenai

padamnya listrik yang sangat sering tersebut, namun tidak ada tanggapan dari pihak terkait. ”Saya sudah pernah laporkan, ketika sudah wak-tunya bayar. Tapi tetap saja begitu,” ungkapnya.

Dia pun menyayang-kan kejadian pemadaman listrik yang terlalu sering tersebut. Sebab dalam tagi-han rekening listrik sudah mengalami kenaikan. Jika itu tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas, pel-anggan akan merasa sangat kecewa.

”Pelanggan butuh listrik, sebaliknya PLN seharusnya lebih memaksimalkan kiner-janya. Jangan sedikit-sedikit mengalami gangguan. Apal-agi kalau matinya listrik bertepatan dengan aktifitas yang sangat membutuhkan aliran listrik,” cetusnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai ke-luhan masyarakat terkait padamnya listrik yang ter-lalu sering, Manager PLN Rayon Bangkalan tidak be-rada di tempat. Salah satu pegawainya mengatakan bahwasanya pimpinan tak berada di kantor. (ori/rah)

PLN

Warga Mengeluh karena Listrik

”Men-PAN mengirimkan surat meminta kami untuk melakukan peninjauan ulang terhadap berkas K1. Itu su-dah kami akomodir dan su-dah kami serahkan kembali hasil revisinya. Jadi sekarang sifatnya menunggu,” ungkap Wakil Bupati Bangkalan, Mondir Rofii.

Berdasarkan standar rekurtmen CPNS yang dike-luarkan pemerintah pusat, semua persyaratan termasuk kelengkapan administrasi 1337 honorer K1 sudah me-menuhi. Dengan

demikian, apabila dilakukan penelitian ulang konsekuensinya harus lolos menjadi PNS.

”Jadi kalau diteliti kem-bali, konskuensinya harus diterima (lolos) jika meme-nuhi syarat tanpa mem-pertimbangkan hasil ujian yang telah dilakukan,” jelas mantan Ketua Dewan Pendi-dikan Bangkalan ini.

Ia menambahkan pihak pemkab telah bertemu lang-sung dengan BKN maupun Men-PAN terkait masalah K1 Bangkalan yang akan dis-elesaikan sebagai wujud dari komitmen Pemab Bangkalan. Dalam pertemuan tersebut, menuntut agar semua THL yang dinyatakan tidak lolos harus lolos ditahap beri-kutnya. Apalagi segala per-syaratan sudah terpenuhi.

”Semua kembali ke pusat. Namun, kami tetap menuntut agar 1337 K1 itu tetap lolos semua dan peluangnya masih terbuka lebar,” ujarnya.

Seperti diketahui, BKN melalui Surat Edaran dengan Nomor K26-30/V-2013/51-2013 me-nyatakan sebanyak 1337 honorer K1 Bangkalan, tidak lolos setelah dilaku-kan Audit Tujuan Tertentu (ATT). Atas dasar itu pusat merekomendasikan agar K1 Bangkalan mengikuti ujian CPNS.(dn/rah)

HONORER

K1 Memiliki Peluang Besar untuk LolosBANGKALAN - Angin segar berembus di tengah kegelisahan 1337 honorer Katagori Satu (K1) Pem-kab Bangkalan yang tengah menunggu hasil ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang digelar pada Minggu (3/11/2013). Peluang untuk lolos menjadi CPNS itu seharusnya tidak menunggu hasil ujian. Sebab Badan Kepegawaian Nasional (BKN) maupun Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Men-PAN) bersedia meneliti ulang berkas-berkas K1 yang sempat ditolak.

Mondir RofiiWakil Bupati Bangkalan

PETIK LAUT MUNCAR. Sejumlah perahu jenis Salerek beriringan mengantar sesaji untuk dilarung ditengah laut dalam acara petik laut Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (19/11). Ritual petik laut digelar setiap bulan Suro di penanggalan Jawa sebagai bentuk wujud syukur kepada Tuhan YME.

Page 16: e Paper Koran  Madura 20 November 2013

RABU 20 NOVEMBER 2013 NO.0243| TAHUN II1616

Iklan dan berlangganan0328-6770024 / 081931012753

Biro Sumenep 081939363544Biro Pamekasan 087850600243

Biro Sampang 087775094464Biro Bangkalan 087750670878

Biro Surabaya 081330903119Biro Probolinggo 081336379769

“Sektor UMKM berkon-tribusi 54,9% terhadap PDRB Jatim yang sampai Triwulan III 2013,” ujar Kepala Biro Perekonomian Pemprov Ja-tim, Ardi Prasetiawan, kepada wartawan di Surabaya, Selasa (19/11).

Karena itu, menurut Ardi, dukungan penguatan ter-hadap sektor UMKM sangat penting dilakukan. Ini juga untuk menjaga target pertu-muhan ekonomi Jawa Timur sebesar 6,5 persen pada tahun 2014 nanti.

Termasuk juga memberi-kan dana bergulir pada sek-tor UMKM yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari Rp1 triliun pada 2014 nanti. Ardi menyebut dana ini se-bagai percepatan yang tidak hanya membangun tetapi juga memperkuat sektor usaha mikro kecil dan me-nengah.

“Kami sebut percepatan karena dana itu bunga han-ya 6% per tahun, sehingga bunga bulanannya di kisaran 1,5%. Kami yakin penyertaan itu bisa memperkuat sektor UMKM. Apalagi secara jumlah terus naik hingga ada sekitar 6,8 juta pelaku UMKM di Ja-tim, “ ujarnya.

Selain penguatan inves-tasi, target itu bisa dicapai de-ngan menekan defisit ekspor dan impor.

Ini karena pertumbuhan ekonomi daerah juga dipen-garuhi tekanan ekonomi dan inflasi. Keduanya banyak dipengaruhi oleh keberadaan pangan dan bahan baku peno-long industri.

Ekspor luar negeri Jawa Timur per triwulan III Rp175,14 triliun dan impor Rp185,77 triliun, sehingga neraca perdagangan luar neg-eri Rp10,62 triliun. Sedang-kan perdagangan antarpulau (pengiriman) dalam negeri Rp251,6 triliun dan pemasu-kan Rp201,45 triliun atau sur-plus 50,17 triliun.

“Kami sudah miliki per-wakilan dagang di sebagian provinsi di Indonesia. Saat ini sedang diidentifikasi komodi-tas apa yang bisa disubtitusi untuk mengurangi impor ba-han baku penolong, ”tandasn-ya.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo beberapa waktu lalu dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dinas Kope-rasi dan UMKM Provinsi Jatim Tahun 2013 mengatakan ter-dapat tiga hal mendasar un-tuk mewujudkan masyarakat Jawa Timur agar makin se-jahtera. Pertama, melakukan pengembangan koperasi dan UMKM. Kedua, menggarap pasar dalam negeri. Terakhir, membangun infrastruktur. Paket ini sifatnya adalah pri-

oritas agar potensi ekonomi Jawa Timur menjadi petarung ekonomi terhebat di Indone-sia.

Jawa Timur, menurut Soekarwo yang akrab dis-apa pakde ini, punya ban-yak petarung ekonomi dan UMKM yang hebat. Ini jadi modal utama untuk men-ingkatkan pertumbuhan ekonominya. Ini juga yang menjadi dasar pertimbangan untuk perluasan dan pen-guatan. Perluasan struktur industri di Jawa Timur akan dikuatkan melalui UMKM dan koperasi. “Industri Jawa Timur 54,34 persen juga be-rasal dari UMKM dan mam-pu menampung 98 persen tenaga kerja. Sehingga se-lain mensejahterakan pelaku UMKM, juga membantu pemerintah dalam pengen-tasan pengangguran,” ujar pakde.

Soekarwo juga men-egaskan bahwa prioritas pengembangan koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tidak bisa ditawar lagi, karena sektor ini bisa mengubah hidup rakyat Jatim menjadi lebih sejahtera.

“Koperasi itu prinsip dasarnya adalah memban-gun kekerabatan yang baik. Dari situ mereka mendapat keuntungan. Karena ada keuntungan maka pemer-intah perlu menetapkan kebijakan untuk turut men-ciptakan sebuah iklim yang baik. Tentu semua ini tidak gratis, semua ini memerlu-kan uang. Harus dimenger-ti bahwa uang itu begitu penting. Sebab, darah dari

pembangunan ya uang itu. Sedangkan backbonenya

adalah UMKM dan indus-tri kecil. Semua cara-cara menurunkan kemiskinan kalau tidak ada uang dan menggarap UMKM yakin-lah pasti akan gagal,” tutur Soekarwo.

Sementara itu Kepala Di-

nas Koperasi dan UMKM Jawa Timur, Fattah Yasin menga-

takan, Jatim selama ini telah menjadi provinsi lokomotif bagi gerakan koperasi di Indo-nesia. Hal itu tidak lepas dari peranan pemerintah kabupat-en/kota yang terus mendorong pendirian koperasi sebagai soko guru perekonomian

bangsa. Hasilnya, kontribusi koperasi dan UMKM dalam

PDRB Jawa Timur cukup fan-tastis.

“Sumbangan koperasi dan UMKM pada perekonomian Jatim sangat besar, mencapai lebih Rp 600 triliun. Semua pihak harus terus mengaman-kan kontribusi yang cukup be-

sar ini terhadap perekonomi-an Jatim melalui even tahunan

ini. Sedangkan alokasi dana yang digelontorkan Pemprov Jawa Timur untuk pember-dayaan koperasi dan UMKM juga tidak kalah besar yaitu sekitar Rp 1,3 triliun,” ujar mantan Kepala Biro Perekono-mian Pemprov Jatim. (ara)

Jatim Targetkan PDRB UMKM di atas Rp 1.100 TriliunSURABAYA – Jawa Timur memperkirakan hingga akhir tahun nilai Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di sector Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di atas Rp 1.100 triliun dari tahun lalu Rp 1.001 triliun.