e-book wss-id

109

Upload: adis

Post on 03-Feb-2016

55 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ebook windows server 2008

TRANSCRIPT

Page 1: e-book wss-id
Page 2: e-book wss-id

1

BAB 1

Secara garis besar Windows Server 2008 mempunyai dua pilihan Instalasi, yaitu pilihan Server

Core dan berbasis GUI (Graphic User Interface). Windows Server 2008 dengan pilihan GUI,

dalam hal tampilan relatif hampir sama dengan versi sebelumnya, tetapi ketika masuk ke

dalamnya dan mulai melihat-lihat, ternyata banyank roles-roles yang beda dengan pitur-pitur

baru yang cukup canggih. Sehingga bagi pemakai baru merasakan ternyata Windows Server

2008 sangat berbeda dibandingkan Windows Server versi sebelumnya.

Start

Page 3: e-book wss-id

2

1. Mengenal Windows Server 2008

1.1. Pendahuluan

Microsoft kembali meluncurkan sistem operasi server bernama Windows Server 2008. Dalam sistem

operasi terbarunya ini Microsoft memberikan banyak pilihan dengan pitur yang sangat baik dan

tidak dimiliki oleh sistem operasi versi sebelumnya.

Secara garis besar Windows Server 2008 mempunyai dua pilihan Instalasi, yaitu pilihan Server Core

dan berbasis GUI (Graphic User Interface). Windows Server 2008 dengan pilihan GUI, dalam hal

tampilan relatif hampir sama dengan versi sebelumnya, tetapi ketika masuk ke dalamnya dan mulai

melihat-lihat, ternyata banyank roles-roles yang beda dengan pitur-pitur baru yang cukup canggih.

Sehingga bagi pemakai baru merasakan ternyata Windows Server 2008 sangat berbeda

dibandingkan Windows Server versi sebelumnya.

Jika Anda akan menggunakan hardware yang dimiliki saat ini, maka pilihan yang tepat adalah

Windows Server Core. Dengan Server Core kebutuhan standard networking berbasis Windows

Server 2008 sudah terpenuhi, seperti DHCP, DNS, dan sebagainya. Tetapi apabila akan

memanfaatkan Windows Server 2008 secara maksimal, tentu memerlukan requariment hardware

yang jauh lebih besar, karena di dalamnya meliputi fasilitas grafik (GUI), IIS 7, dan lain-lain.

1.2. Windows Server Core

Bagi sebagian besar pengguna sistem operasi keluarga Microsoft mungkin akan sangat terkejut

ketika berhadapan dengan sistem operasi terbaru ini. Pasalnya selain penampilannya yang beda juga

menyuguhkan dua hal yang berbeda. Pertama bagi pemakai yang terbiasa dengan penampilan

grafik, Windows Server 2008 hadir dengan keinginan tersebut. Tetapi bagi meraka yang menyenangi

penampilan teks dan command line, Microsoft Server 2008 juga menyuguhkan hal ini.

Salah satu keluarga Windows Server 2008 yang cukup mengejutkan adalah Windows Server Core.

Dengan adanya pilihan ini masyarakat yang saat ini masih bertahan dengan hardware standrad

Windows 2003, maka ketika migrasi ke Windows Server 2008 mungkin akan kesulitan karena

spesifikasi hardwarenya tidak mendukung. Namun dengan tersedianya Server Core, maka kesulitan

tersebut dapat teratasi dengan mudah, karena spesifikasi hardware yang dimiliki saat ini sudah bisa

memasang Windows Server Core. Windows Server Core ini merupakan sistem operasi yang semua

perintahnya berupa command yang dituliskan melalui prompt.

Server Core adalah instalasi minimal untuk Code name Longhorn Server. Seperti halnya Windows

Server 2008, Server Core ini pun tersedia juga untuk mesin 32 bit dan 64 bit. Dalam hal ini Server

Core hanya memberikan minimal fungsionalitas Server, jadi Anda tidak akan menemukan tampilan

GUI (Graphic User Interface) seperti tampilan Windows Server 2003 atau standar Windows Server

2008. Di sini pemakai setelah login, akan berhadapan dengan tampilan Command Prompt seperti

halnya MS-DOS atau sistem operasi lain yang menggunakan command line dan coding untuk

menuliskan perintahnya.

Page 4: e-book wss-id

3

Dengan Windows Server Core kita bisa menginstalasi server yang dideploy hanya di utilize untuk satu

role atau kita gunakan hanya untuk DNS server, DHCP Server, atau Active Directory Server saja.

Namun ketika kita menggunakan Windows Server 2003 atau Windows 2000, kita akan berhadapan

dengan semua fitur yang ada di system operasi tersebut. Contohnya saat kita deploy DNS (Domain

Name System) Server dengan Windows Server 2003, didalamnya terdapat Outlook Express,

Windows Media, dan lain-lain yang pemanfaatnya kurang bahkan tidak terpakai sama sekali karena

semua aktifitas yang berhubungan dengan aplikasi tersebut akan digunakan melalui client. Nah

dengan adanya Server Core, kita bisa menentukan mana saja yang akan diinstalasi dan fitur mana

saja yang akan dipasang . Bagi mereka yang terbiasa dengan coding atau command line, ini adalah

pilihan yang sesuai.

Apabila akan menafaatkan Windows Core Anda harus mengetahui manfaat dan kelebihannya

terlebih dahulu. Karena Server Core bisa dideploy di hardware yang spesifikasi memory cukup 112

MB saja dan Hardisk space 2GB, dalam hal ini Windows Server Corenya sendiri hanya memerlukan

hardisk space 1 GB. Jadi dengan spesifikasi hardware yang saat ini Anda gunakan sudah bisa

menjalankan Server Core tanpa harus kesulitan, karena umumnya Server Core hanya digunakan

untuk menginstalasi seperti DNS Server dan DHCP Server saja.

Ada kekurangan Windows Server Core, yaitu dia tidak mensupport untuk Managed Code (.NET

Framework), semua Native Code dan bagi pengguna yang tidak memahami dengan baik akan

kesulitan, karena semua manajemen harus dilakukan dengan Command line dan tidak ada taskbar

serta tombol Start. Jadi untuk mengaktifkan task manager dan command promt Anda harus

menekan tombol kombinasi Ctrl+Alt+Del. Selain itu yang juga tidak kalah pentingnya dan harus

selalu diingat bahwa Windows Server Core tidak ada notifikasi seperti di Windows Server biasa,

sehingga apabila password Anda sudah expire, maka notifikasi password tidak akan muncul, jadi

Anda harus mengingat dan mencatatnya kapan password Anda akan expire. Perlu juga diketahui

bahwa roles yang bisa dideploy di Server Core hanya DCHP, File Server, Active Directory dan DNS

saja.

1.3. Fitur Baru

Windows Server 2008, selain menyediakan pilihan Server Core, juga apabila diinstalasi secara penuh

ternyata memiliki banyak fitur baru dan canggih yang tidak dimiliki sistem operasi lainnya. Sebagai

contoh TS (Terminal Service) Web Access yang cukup membuat pengguna akan merasa nyaman dan

bisa mengontrol server dari mana saja dan kapan sajamelalui jaringan. Selain itu dengan TS Web

Access ini kita bisa memilih aplikasi mana saja yang akan disimpan di TS Web Access tersebut, begitu

juga dengan fasilitas lain seperti Memory Diagnostis Tools, IIS versi 7 yang semakin canggih.

Apakah perusahaan anda menyediakan web application dan web services. Fitur baru dan

pengembangan dari IIS 7 akan membuat anda tertarik hosting company akan mendapat keuntungan

dari xcopy deployment, dimana copy dari kedua site akan di konfigurasikan ke dalam web server di

sebuah lokasi.

Arsitektur modular baru dari IIS 7 akan membuat berberda di dalam datacenter karena akan

membuat anda bisa mendeploy web server dengan powerfull dan tingkat penyerangan yang rendah

Enterprise telah membuat B2B dan solusi B2C yang berdasar pada .NET Framework 3.0 yang dapat

Page 5: e-book wss-id

4

digunakan oleh application server role di Windows Server 2008 untuk membuktikan bahwa standar

industry web service protocol adalah IIS7. Dan Windows System Resources Manager dan komponen

lainnya dapat membuat anda efisien dalam menggunakan hardware resources .

1.4. Virtualisasi

Windows Server 2008 memiliki beberapa keunggulan, yaitu fitur pengendalian yang lebih baik (more

control). Fitur ini dapat membuat perusahaan memegang kontrol yang lebih terhadap server

mereka, karena Windows Server 2008 dikembangkan berdasarkan component base. Sehingga

produk ini bisa digabungkan menjadi server yang lebih besar. Dulu kita memasang server tidak hanya

satu, dua, tiga, bahkan bisa puluhan yang menyita ruangan dan tempat serta tentu saja hardware

yang banyak, dengan Windows Server 2008 hal ini tidak perlu lagi.

Gambar 1-1. Arsitektur Windows Server Virtualization

Fitur lain dari Windows Server 2008 ini adalah kemampuan virtualisasi yang dianggap lebih fleksibel

untuk dijalankan dalam platform apapun. Server ini mendukung semua OS termasuk produk Open

Source, karena bisa interoperability dengan Linux, Novel dan Sun Microsystems. Dulu ada, tapi susah

karena harus di program lebih dahulu. Impactnya kepada industri adalah tidak sekedar penambahan

server.

Sebagai gambaran jika Anda akan memanfaatkan kecanggihan Windows Server 2008 khususnya

yang berhubungan dengan virtualisasi, berikut ini beberapa Fitur yang di support penuh oleh

Windows Server Virtualization:

Page 6: e-book wss-id

5

Gambar 1-2. Tampilan Windows Virtualization dalam Server Manager

Membuat dan memanage child partisi untuk 32-bit (x86) dan 64-bit (x64) OS

Mebuat VM yang dapat menggunakan SMP untuk mengakses 2, 4, atau 8 cores

Membuat VM yang menggunakan lebih dari 1TB physical memory. Windows server virtualization dapat

melakukan ini karena dibangun diatas 64 bit. Tepatnya 64bit HV, 64bit virtualization stack dan lain - lain.

Support direct pass-through disk access untuk VM untuk menyediakan berbagai macam read/write

performance. Storage terkadang menjadi bottleneck untuk sebuah mesin, dan dengan virtual disk ini akan

dapat membuat bottleneck di windows server virtualization tidak ada.

Supports hot-add access ke berbagai form storage, maksudnya anda dapat membuat virtual storage load

dan memanagenya dynamically.

Supports dynamic addition dari virtual NIC dan mengambil keuntungan dari underlying virtual LAN.

Inclide tools untuk migrating virtual server workload ke windows server virtualization. Maksudnya system

anda sekarang di virtual server tidak akan gagal.

Support windows server 2008 core sebagai parent OS untuk meningkatkan keamanan.

Support NAT dan quarantine networks untuk VM, role based security, Group Policy, utilization counters,

Page 7: e-book wss-id

6

non-Micrososft guests, virtual machine snapshot menggunakan volume shadows copy services (VSS),

control resources dengan menggunakan windows system resource manager (WSRM), clustering dan lain -

lain.

1.5. Masalah Keamanan

Sementara itu, peningkatan keamanan merupakan fitur selanjutnya yang dijanjikan Microsoft untuk

produk barunya ini. Inovasi ini membantu mencegah terjadinya serangan dengan mengurangi server

footprint serta potential attack surface melalui opsi instalasi Server Core serta dengan menyediakan

ongoing health monitoring. Sehingga lewat fitur ini, biaya perawatan untuk menambal kebobolan

yang biasa terjadi pun diharapkan bisa ditekan.

Microsoft Windows Server 2008 memeiliki banyak fitur dan segudag kelebihan yang tidak dimiliki

oleh Windows Server versi sebelumnya. Salah satu fitur yang canggih adalah tersedia Mode teks dan

Mode GUI (Grafik User Interface). Pilihan ini bisa diambil ketika Anda menginstalasi sistem operasi

tersebut. Selain itu kemampuan IIS 7 yang mendukung berbagai aplikasi juga sudah terpasang di

Windows Server 2008. Anda juga bisa memilih aplikasi yang diperlukan saja sesuai keinginan,

kemampuan DFS yang semakin ditingkatkan, dan beberapa fitur canggih lainnya yang ada di sistem

operasi yang rencananya akan diluncurkan tahun 2008 yang akan datang.

1.6. Media Penyimpanan

Windows server 2008 mempunyai fitur baru di bidang file server di Windows versi sebeumnya.

Fasilitas sharing dan storage management snap-in yang di sediakan file server role untuk membuat

atau atau mengatur volume dan sharing menjadi lebih mudah dibandingkan pendahulunya. Di sini

tersedia dua fasilitas qizard tabahan, yaitu the provision storage wizard yang merupakan sebuah

integrated storage provisioning untuk melakukan task seperti membuat LUN baru, specify LUN type,

unmasking LUN, dan membuat formating volume. Wizard juga mensupport berbagai macam

protocol seperti Fibre Channel, iSCSI dan SAS, dan hanya membutuhkan VDS 1.1 hardware provider.

Kemudian the provision a shared folder wizard sangat berguna dimana menyediakan intergrated file-

share provisioning yang akan memudahkan anda mengkonfigur permission, quota, file screen dan

settingan lainnya untuk SMB share, dan juga support NFS shares Kemudian ada storage explorer,

snap-in baru untuk MMC (Microsoft Management Concole) yang menyediakan treestructured untuk

melihat informasi detail yang menyangkut semua komponen anda seperti Fibre Channel atau iSCSI

SAN, including Fabrics, Platforms, Storage Devices dan LUN.

Selain itu, juga menyediakan fasilitas integrated support untuk Microsoft Multipath IO (MPIO), yang

mampu menonaktifkan software dan hardware vendor untuk mendevelop multipathing solutions

yang akan berkerja secara efektif menggunakan windows server 2008 dan suplai hardware dari

vendor. Hal lain yang sangat menarik adalah built-in iSCSI initiator akan membuat anda mampu

mengkonfigurasi target iSCSI storage device, plug server anda dan storage device ke Gigabit ehternet

switch, maka dengan demikian anda mendapatkan high-speed block storage over IP.

Fasilits lain yang tidak kalah baiknya adalah iSCSI boot, di mana mampu membuat anda menginstall

windows server 2008 langsung ke iSCSI volume di SAN. Pengembangan windows server backup

Page 8: e-book wss-id

7

menggunakan block-level yang sama, image based (.vhd) merupakan backup teknologi yang

digunakan fitur CompletePC backup dan recovery dari Microsoft Windows vista.

1.7. Memudahkan Administrator

Server Manager, sebuah integrated MMC console yang menyediakan sebuah sumber untuk

memanage server role anda dan feature dan memonitoring status server anda. Server manager

datang juga dengan command-line version yang disebut ServerManagerCmd.exe, yang anda

gunakan secara cepat untuk menambah role services dan beberapa performa lainnya.

Lalu juga ada Windows PowerShell, sebuah command-line shell dan scripting language yang

mengandung lebih dari 130 cmdlets ditambah beberapa intuitive scripting language yang memang di

desain untuk IT Pro seperti anda. Di dalam Windows Server, PowerShell sudah termauk di dalamnya

yang dapat anda install. PowerShell adalah sebuah tool yang powerfull untuk melakukan

administration task di Windows Server 2008 seperti memanage servis, proses dan storage. Dan

PowerShell dapat digunakan untuk server role seperti Internet Information Services (IIS) 7, Terminal

services dan Active Directory Domain Services.

Kemudian ada Windows Remote Shell (WinRS) dan Windows Remote Management (WinRM)

komponen yang terdapat di Windows Vista di dalam Windows Management Instrumentation (WMI),

juga diperkenalkan di Windows Vista, berbagai pengembangan bagaimana Group Policy berkerja,

termasuk perubahan di Windows Vista dan di Windows Server 2008.

1.7. Persyaratan System

Jika saat ini Anda sudah memiliki server dengan spesifikasi yang ada dalam tabel di bawah ini tidak

akan kesulitan untuk migrasi tahun dari Windows 2003 Server ke Windows Longhorn, karena sudah

pasti spesifikasi server yang Anda miliki sudah memenuhi syarat. Namun apabila tidak jangan harap

Anda bisa menginstalasi Windows Longhorn.

Component Requirement

Processor Minimum: 1GHz Recommended: 2GHz Optimal: 3GHz or faster

Note: An Intel Itanium 2 processor is required for Windows Server "Longhorn" for Itanium-based Systems

Memory Minimum: 512MB RAM Recommended: 1GB RAM Optimal: 2GB RAM (Full installation) or 1GB RAM (Server Core installation) or more Maximum (32-bit systems): 4GB (Standard) or 64GB (Enterprise and Datacenter) Maximum (64-bit systems): 32GB (Standard) or 2TB (Enterprise, Datacenter and Itanium-based Systems)

Hard Disk Minimum: 8GB

Page 9: e-book wss-id

8

Recommended: 40GB (Full installation) or 10GB (Server Core installation) Optimal: 80GB (Full installation) or 40GB (Server Core installation) or more

Note: Computers with more than 16GB of RAM will require more disk space for paging, hibernation, and dump files

Drive DVD-ROM drive

Display Super VGA (800 × 600) or higher-resolution monitor

Ather Keyboard and Microsoft Mouse or compatible pointing device

Tabel 1-1. Persyaratan System Windows Server 2008

Page 10: e-book wss-id

9

BAB 2

Sebelum Anda melakukan instalasi Windows Server 2008 hal pertama yang perlu

diperhatikan adalah kemampuan hardware. Jika komputer server yang digunakan

masih bermesin P4 dengan RAM 1 Gbyte, disarankan menggunakan pilihan instalasi

minimal atau standard. Bahkan sangat disarankan menggunakan Windows Server

Core. Selainitu, Anda juga harus melihat peruntukan server tersebut. Jika server yang

akan Anda instalasi hanya untuk server DNS atau DGCP, pilihan yang pas adalah

Server Core.

Start

Page 11: e-book wss-id

10

2. Instalasi Server Core

2.1. Pendahuluan

Sebelum Anda melakukan instalasi Windows Server 2008 hal pertama yang perlu diperhatikan

adalah kemampuan hardware. Jika komputer server yang digunakan masih bermesin P4 dengan

RAM 1 Gbyte, disarankan menggunakan pilihan instalasi minimal atau standard. Bahkan sangat

disarankan menggunakan Windows Server Core. Selainitu, Anda juga harus melihat peruntukan

server tersebut. Jika server yang akan Anda instalasi hanya untuk server DNS atau DGCP, pilihan

yang pas adalah Server Core.

Saat ini hampir semua sistem operasi dalam hal proses instalasinya hampir sama yaitu relatif mudah,

bahkan untuk instalasi sistem operasi keluarga Microsoft Windows pemakai tinggal menunggu

sampai proses instalasi tersebut selesai dilaksanakan sepenuhnya oleh komputer. Namun demikian

tentu saja ada beberapa hal penting yang harus dikerjakan, antara lain mengisi identitas,

memasukkan kode dari sistem operasi yang akan diinstalasi, menentukan drive, tanggal dan waktu,

lokasi, dan sebagainya. Tetapi pekerjaan ini bukanlah hal yang sulit, karena Microsoft Windows

Server 2008 didesain semakin mudah dan semakin canggih termasuk proses instalasi ini.

Bagian ini akan menjelaskan proses instalasi Microsoft Windows 2008 Satandard dan Server Core.

Sistem operasi ini bisa dipilih sesuai kapasitas, keperluan dan kemampuan hardware yang Anda

gunakan. Jika Anda hanya menggunakan server untuk DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

atau DNS (Domain Name System) Server saja, maka pilihlah Server Core, tetapi jika Anda

memerlukan semua role yang dimiliki Windows Server 2008, pilihlah Windows Server 2008 yang

mendukung GUI (Graphic User Interface). Untuk proses instalasi Windows Server 2008 berbasis GUI

akan dijelaskan di bagian selanjutnya dalam buku ini.

Sebelum Anda memulai instalasi Windows Server 2008 baik yang berbasis Server Core maupun yang

berbasis GUI (Graphic User Interface) sebaiknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara

lain driver-driver yang berhubungan dengan server yang Anda gunakan, kabel jaringan, dan lain-lain.

Kemudian pastikan juga koneksi internet Anda sudah terpasang agar setelah proses instalasi Anda

bisa langsung mendaftarkan atau registrasi sistem operasi yang digunakan ke server Microsoft.

2.2. Instalasi Server Core

Sebelum memutuskan untuk menginstalasi Server Core, Anda harus mengetahui tujuan dari Server

Core yang akan dibangun tersebut keperluannya untuk apa saja. Jika sudah yakin bahwa

menginstalasi Server Core ini hanya untuk keperluan minimal sebuah server, artinya server ini hanya

digunakan untuk server DHCP (Dymanic Host Configuration Protocol), DNS (Domain Name System),

Print Server atau File Server. Jadi jika sudah diputuskan Anda juga harus memiliki server lain untuk

keperluan yang berbasis grafis, seperti Web Server, Database Server atau e-mail server, dan lain-lain.

Perlu juga diketahui bahwa untuk menginstalasi Server Core Anda cukup menggunakan server yang

dimiliki saat ini, misalnya Pentium IV dengan RAM 512, harddisk 10 Gbyte juga sudah cukup. Namun

jika Anda akan memasang Server Core di hardware yang canggih juga tidak masalah bahkan akan

Page 12: e-book wss-id

11

lebih baik. Langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk menginstalasi Server Core adalah

mempersiapkan hardware yang akan digunakan. Setelah itu baru Anda laksanakan proses instalasi

ini. Sebagai bahan latihan, berikut ini akan saya jelaskan langkah-langkahnya.

Langkah pertama yang harus dikerjakan adalah memeriksa Drive di server Anda, apakah masih

menggunakan CD-ROM Drive atau sudah DVD-ROM Drive. Jika masih menggunakan CD-ROM Drive Anda

harus menggantinya dengan DVD-ROM Drive. Karena Windows Server 2008 tersimpan dalam media DVD-

ROM. Setelah itu langkah selanjutnya adalah masukan master Microsoft Windows Server 2008 ke drive

DVD yang Anda gunakan, kemudian boot komputer Anda dan biarkan komputer menjalankan tugasnya

dan sampai tampilan seperti Gambar 2-1.

Pada tampilan ini Anda bisa menentukan berbagai hal yang berhubungan dengan language to install, time

and currency format, keyboard or input method, dan lain-lain. Namun sebaiknya untuk sementara

pekerjaan ini Anda lewati saja dan langsung tekan tombol Next untuk melanjutkan pekerjaan Anda.

Karena yang berhubungan dengan konfigurasi awal untuk Server Core akan dijelaskan di bagian

selanjutnya.

Gambar 2-1. Tampilan awal Setup Windows 2008

Page 13: e-book wss-id

12

Gambar 2-2. Tampilan berikutnya untuk proses instalasi

Klik tombol Install Now. Dengan menekan tombol Install Now ini berarti Anda sudah siap untuk memulai

proses instalasi. Tunggu proses instalasi sedang dipersiapkan dan Anda tinggal menunggu perintah

selanjutnya untuk melanjutkan proses instalasi ini sampai dengan tampil seperti Gambar 2-3.

Gambar 2-3. Tampilan ini digunakan untuk memasukkan serial number

Pada tampilan seperti Gambar 2-3 Anda masukkan Serial Number atau CD-Key yang ada dibalik sampul

yang ada Master Windows Server 2008 atau sesuai dengan lisensi yang diberikan kepada Anda

Setelah selesai memasukkan Serial Number atau Product key, dan tidak terjadi kesalahan Anda langsung

klik tombol Next untuk melanjutkan instalasi Windows Server Core.

Kemudian ketika tampilan seperti Gambar 2-4 pilih salah satu edisi dari Windows Server 2008 yang akan

diinstalasi. Dalam contoh ini adalah Server Core, untuk itu klik salah satu, misalnya Windows Longhorn

SERVERENTERPRISECORE

Page 14: e-book wss-id

13

Kemudian klik di depan I have selected the edition of Windows that purchased untuk meyakinkan bahwa

Anda telah memilih Server standard core untuk pilihan instalasi

Gambar 2-4. Menentukan pilihan edisi server yang akan diinstalasi

Lanjutkan dengan menekan tombol Next untuk proses selanjutnya

Gambar 2-5. Ketentuan dan perjanjian lisensi yang berhubungan dengan Windows Server

2008

Bacalah semua ketentuan yang ada di kolom ini dengan menekan tombol scrollbar ke atas atau ke bawah

untuk melihat seluruh perjanjian sebagai pengguna sistem operasi ini.

Klik di depan I accept the license term apabila Anda menyetujui isi perjanjian tersebut

Klik tombol Next untuk melanjutkan

Kemudian pada tampilan seperti Gambar 2-6 di bawah ini klik pilihan Custom (advanced). Namun jika

Anda akan mengupgrade dari sistem operasi Windows versi sebelumnya Anda bisa memilih Upgrade.

Page 15: e-book wss-id

14

Namun untuk kali ini pilihlah Custome (advanced)

Gambar 2-6. Menentukan pilihan instalasi Upgrade atau Custom

Klik tombol Load driver jika Anda mempunyai driver dalam CD-ROM atau DVD-ROM. Pilihan ini hanya

digunakan apabila driver Microsoft Windows Server 2008 tidak memiliki list driver yang berhubungan

dengan driver pada komputer Anda. Namun secara umum hardware yang beredar saat ini sudah dikenali

dengan baik dan sudah mendukung Plug and Play, jadi tidak ada masalah, untuk itu kesampingkan saja

pilihan ini.

Gambar 2-7. Menentukan drive untuk menyimpan Windows Server 2008 Core

Pilihan Drive Option juga bisa Anda kesampingkan apabila komputer sercer yang digunakan menggunakan

harddisk kosong. Namun apabila Anda menggunakan komputer lama dengan hardisk tang sudah ada

datanya, maka klik Drive option jika diperlukan

Lanjutkan dengan mengklik tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi.

Page 16: e-book wss-id

15

Pada tahap ini Anda bisa beristirahat sejenak dan biarkan komputer melakukan instalasi secara otomatis.

Biarkan semua tahapan mencapai 100% dan Anda tinggal menunggu ke proses selanjutnya. Setelah semua

tahapan proses ini dilaksanakan, komputer akan melakukan boot secara otomatis seperti Gambar 2-9 dan

biarkan proses ini berjalan secara otomatis.

Gambar 2-8. Step ke 2 proses instalasi Windows Server Core

Gambar 2-9. Komputer akan melakukan restart secara otomatis

Page 17: e-book wss-id

16

Gambar 2-10. Proses instalasi untuk melengkapi komponen dan fitur

roses instalasi selesai dilaksanakan dan tidak terjadi kesalahan, maka setelah komputer melakukan

booting secara otomatis akan tampil seperti Gambar 2-11 di bawah ini.

Gambar 2-11. Tampilan awal setelah selesai proses instalasi

Tekan secara bersamaan tombol Ctrl+Alt+Delete untuk masuk ke Windows Server Core

Page 18: e-book wss-id

17

Gambar 2-12. Pilihan untuk menuliskan user

Gambar 2-13. Menuliskan password baru untuk Administrator

Klik tombol Other User. Setelah itu akan tampil pilihan untuk menuliskan user Administrator Anda, untuk

itu ketikkan di kolom User name Administrator

Page 19: e-book wss-id

18

Gambar 2-14. Tampilan bahwa password baru Anda di terima

Klik tombol panah ke kanan. Setelah itu akan tampil pilihan untuk menuliskan Password baru, ketikkan

password Administrator Anda di kolom New Password, misalnya info001

Ketikkan sekali lagi password baru Anda di kolom Confirm password, misalnya info001

Klik tombol panah untuk masuk ke desktop Server Core

Klik OK untuk masuk ke Desktop

Apabila tidak terjadi kesalahan, Anda akan dibawa ke dalam lingkungan awal Desktop Windows 2008

Server Core. Tampilan Desktop Server Core ini tidak ada Taskbar menu, Start Menu dan lain-lain,

yang tampil hanyalah desktop kosong dengan kotak hitam bernama command prompt seperti

Gambar 2-15 berikut ini.

Gambar 2-15. Desktop Server Core

Page 20: e-book wss-id

19

Gambar 2-16. Sedang proses Shutdown

Setelah Anda masuk ke desktop Server Core, selanjutnya pekerjaan Anda adalah melakukan

konfigurasi awal, mulai dari setup tanggal, jam, memasukkan IP Address statis, DHCP, dan

seterusnya. Namun untuk bagian ini saya cukupkan sampai disini dulu. Untuk konfigurasi awal Server

Core ini akan dibahas di bagian selanjutnya. Sedangkan untuk menutup dekstop Server Core dari

command prompt ketikkan SHUTDOWN /S setelah itu Anda tekan tombol enter dari papan ketik.

Komputer akan menampilkan seperti gambar 2-16 di atas.

Page 21: e-book wss-id

20

BAB 3

Anda sudah mengetahui proses instalasi Windows 2008 ”Server Core” dan sudah

mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem operasi berbasis teks ini. Agar

sistem operasi yang sudah terpasang di server bisa digunakan dan dimanfaatkan

sebagai sistem operasi server Anda harus mengkonfigurasinya terlebih dahulu.

Untuk melakukan konfigurasi yang harus dikerjakan adalah melakukan setting

tanggal dan waktu. Selanjutnya setting IP statis, Gateway, DNS, File Service, DHCP

Server, dan lain-lain. Sebagai gambaran berikut ini adalah tampilan desktop Server

Core yang baru saja diinstalasi.

Start

Page 22: e-book wss-id

21

3. Mengkonfigurasi Server Core

3.1. Pendahuluan

Di bagian sebelumnya sudah dijelaskan proses instalasi Windows 2008 ”Server Core” dan sudah

mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem operasi berbasis teks ini. Agar sistem operasi yang

sudah terpasang di server tersebut bisa digunakan dan dimanfaatkan sebagai sistem operasi server

tentu saja harus dikonfigurasi terlebih dahulu. Karena hanya dengan konfigurasi inilah sistem operasi

tersebut bisa digunakan.

Untuk melakukan konfigurasi tersebut, kali pertama yang harus dikerjakan untuk Server Core Anda

adalah melakukan setting tanggal dan waktu. Selanjutnya setting IP statis, Gateway, DNS, File

Service, DHCP Server, dan lain-lain. Sebagai gambaran berikut ini adalah tampilan desktop Server

Core yang baru saja diinstalasi.

Gambar 7-1. Desktop Server Core

Perlu Anda ketahui bahwa salah satu kekurangan Windows Server Core adalah tidak support untuk

Managed Code (.NET Framework), semua Native Code dan bagi pengguna yang tidak memahami

dengan baik akan kesulitan, karena semua manajemen harus dilakukan dengan Command line dan di

Server Core ini Anda tidak ada akan menumukan taskbar serta tombol Start seperti layaknya sistem

operasi keluarga Microsoft sebelumnya. Jadi untuk mengaktifkan task manager dan command

prompt Anda harus menekan tombol kombinasi Ctrl+Alt+Del. Selain itu yang juga tidak kalah

pentingnya dan harus selalu diingat bahwa Windows Server Core tidak ada notifikasi seperti di

Windows Server biasa, sehingga apabila password Anda sudah expire, maka notifikasi password

tidak akan muncul, jadi Anda harus mengingat dan mencatatnya kapan password Anda akan expire.

Perlu juga diketahui bahwa roles yang bisa dideploy di Server Core hanya DCHP, File Server, Active

Directory dan DNS saja.

Dengan Server Core Anda bisa menuliskan suatu perintah secara lengkap, bisa juga setahap demi

setahap. Artinya apabila Anda ingin mengetahui perintah secara lengkap, maka Anda harus

menuliskannya secara bertahap. Misalnya Anda akan menuliskan perintah netsh interface ipv4 show

Page 23: e-book wss-id

22

interface. Perintah tersebut bisa dituliskan sekaligus bisa juga secara bertahap, misalnya dari consol

Anda ketikkan netsh, lalu Enter. Kemudian Anda ingin mengetahui perintah di dibawah netsh, maka

dari console cukup menuliskan perintah NETSH? maka semua perintah di bawah netsh tersebut akan

tampil.

Gambar 7-2. Hasil perintah NETSH dan ?

Di sini Anda bisa membaca perintah apa lagi yang akan Anda gunakan, misalnya Anda akan melihat

interface kartu jaringan, maka di bawah perintah netsh tersebut banyak perintah yang bisa Anda

gunakan, salah satunya adalah interface. Untuk mengetahui perintah di bawah interface tersebut,

maka ketikkan netsh interface?, maka akan tampil perintah di bawah interface.

3.2. Tampilan Notepad

Salah satu tampilan aplikasi yang sama antara Windows Server berbasis GUI dan Server Core adalah

aplikasi Notepad. Aplikasi ini memang tidak ada bedanya baik dijalankan di sistem berbasis grafik

maupun teks, hanya tentu saja di Server Core Anda tidak disarankan menggunakan mouse untuk

operasinya.

Begitu juga untuk menjalankannya, kalau menggunakan Windows berbasis GUI, Anda tinggal

mengklik ikon Notepad dari desktop, setelah itu aplikasi Notepad segera tampil. Sedangkan di Server

Core, Anda harus menuliskan memalui command prompt atau command line, perintahnya seperti

berikut ini:

C:\Users\Administrator\> notepad <enter>

Setelah menekan tombol Enter komputer akan menampilkan seperti Gambar 7-3 berikut ini.

Page 24: e-book wss-id

23

Gambar 7-3. Tampilan Notepad di Server Core

Sebenarnya di Windows versi sebelumnya juga bisa menuliskan perintah tersebut dari command

prompt, hanya terlalu berbelit belit, karena Anda harus masuk ke tombol start, lalu mengetikkan

CMD, kemudian setelah command prompt tampil Anda ketikkan notepad. Hasilnya akan sama

apabila Anda mengklik langsung Notepad melalui ikon yang ada.

Sedangkan pilihan menu seperti Menu File, Menu Edit, Menu Format, View dan Help sama, hanya

cara menggunakannya sedikit berbeda dibandingkan yang ada di GUI. Misalnya untuk menyimpan

file Anda tekan kombinasi tombol Alt+F, lalu turunkan pointer ke pilihan SaveAs. Setelah itu ketikkan

nama file yang akan disimpan, dan tekan tombol Enter. Begitu juga dengan pilihan menu lainnya

Anda harus menggunakan kombinasi tombol Alt+F untuk Format, Alt+E untuk Edit, Alt+V untuk View

dan Alt+H untuk Help.

Sebenarnya penggunaan mouse juga bisa saja sepanjang sudah disetup atau dipasang dan dikenali

oleh Windows Server Core. Namun kelihatannya kurang asyik menggunakan mouse di Server Core.

Karena perintahnya command line.

3.3. Mengganti dan Membuat Password Administrator

Setelah Anda masuk ke lingkungan Server Core, Anda akan berhadapan dengan jendela atau layar

monitor kosong, yang ada hanya kotak Command prompt, ya seperti MS-DOS atau Command

prompt di Windows versi lainnya. Anda akan mencoba perintah sederhana, misalnya mengganti

password Administrator, caranya dari command prompt ketikkan perintah net user administrator *.

Tanda * ini penting untuk Anda masukkan. Sebagai gambaran untuk mengganti password

Administrator coba perhatikan contoh di bawah ini:

Page 25: e-book wss-id

24

Gambar 7-4. Mengganti password Administrator

C:\Users\Administrator\> net user administrator * <enter>

Kemudian akan tampil pernyataan untuk menuliskan Password Anda, ketikkan password baru Anda,

misalnya info001, lalu <Enter>. Akan tampil pernyataan sekali lagi bagi Anda untuk mengulang

penulisan Password baru tersebut, ketikkan password Anda, yaitu info001 sekali lagi lalu <Enter>.

3.4. System Informasi

Kemudian sebelum Anda bekerja lebih jauh degan Server Core yang harus Anda perhatikan adalah

mengetahui sistem yang Anda gunakan. Hal ini penting untuk dilakukan karena, dengan mengetahui

sistemyang digunakan Anda akan bebas melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan sistem

yang bangun. Perintah yang digunakan sama seperti Anda menggunakan Windows versi

sebelumnya, yaitu dengan menuliskan SYSTEMINFO dari Command prompt, contoh perintanya

seperti ini:

C:\User\Administrator>SYSTEMINFO <enter>

Gambar 7-5. System Informasi di Server Core

3.5. Menggunakan perintah OCLIST

Anda perlu juga mengetahu konfigurasi apa saja yang sudah terpasang di server tersebut, karena ada

beberapa role yang harus Anda setup. Jadi jika Anda sudah mengetahui role apa yang sudah

terinstalasi Anda tinggal menambahkan role apa yang akan dipasang atau diinstalasi selanjutnya.

Contoh perintah yang harus Anda gunakanuntuk keperluan ini adalah OCLIST. Sebagai bahan latihan

coba perhatikan contoh ini:

C:\Users\Administrator\>OCLIST <enter>

Page 26: e-book wss-id

25

Gambar 7-6. Perintah OCLIST untuk melihat Roles yang terpasang

Untuk membersihkan layar Anda masih ingat dengan perintah CLS di sistem operasi terdahulu? Di

Server core juga sama, perintah untuk membersihkan layar adalah dengan menuliskan CLS dari

Command prompt, lihat contoh berikut ini:

C:\Users\Administrator\> CLS <enter>.

3.6. Setup Tanggal dan Waktu

Sangat diperlukan untuk mengatur tanggal dan jam pada server, karena hal ini erat kaitannya sama

data yang ada pada server tersebut. Di Windows Server Core pengaturan tanggal dan waktu ini pada

prinsipnya sama saja seperti Anda mengatur pada Windows Standard, hanya caranya yang sedikit

berbeda. Kalau Anda menggunakan Windows berbasi GUI, Anda tinggal klik dan OK saja, sedangkan

di sini Anda harus menuliskannya perintahnya melalui console. Printah yang digunakan adalah

control timedate.cpl. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

C:\User\administrator\control timedate.cpl <enter>

Setelah itu akan tampil kotak dialog Date and Time, Anda bisa menggunakan tab di papan ketik

untuk pindah dari satu tab ke tab lainnya. Untuk mengatur tanggal, jam, regional setting, dan

sebagainya setelah selesai pindahkan pointer ke tab OK dan tekan tombol tersebut untuk menutup

kotak dialog Date and Time dan kembali ke Console. Perlu diingat walaupun sudah tampil kotak

dialog date and time properties sama seperti Windows Server 2008 Standard, tetapi tetap saja Anda

tidak bisa menggunakan mouse.

Page 27: e-book wss-id

26

Gambar 3-7. Setup tanggal dan waktu di Server Core

3.7. Melihat komponen Network

Maka untuk menampilkan interface jaringan di komputer Anda perintah yang harus Anda ketikkan

langsung adalah dari consol netsh interface ipv4 show interface. Peritah ini bisa juga disingkat

apabila Anda sudah mahir, misalnya show disingkat menjadi sh, interface disingkat menjadi inter,

dan seterusnya. Contoh penggunaanmya seperti do bawah ini:

C:\Users\Administrator\netsh int ipv4 sh int <enter>

Gambar 3-8. Melihat komponen Network di Server Core

3.8. Membuat IP Address, Gateway Statis

Umumnya apabila kita akan membangun sebuah server alamat untuk server tersebut harus dibuat

secara statis, bahkan untuk sebuah WebServer pembuatan IP Statis merupakan hal yang sangat

penting dan bisa juga dikatakan wajib. Karena IP ini erat kaitannya dengan nama yang akan dibuat

untuk Webserver terseut.

Page 28: e-book wss-id

27

Apabila Anda memnggunakan Windows Server dengan modus grafik mungkin untuk menuliskan IP

ini tidak terlalu sulit dan tidak harus menghapal perintahnya, cukup dengan menekan tmbol

properties, next dan OK. Tetapi apabila dengan ServerCore hal tersebut tidak berlaku, karena semua

perintah dituliskan melalui command line.

Sebagai contoh untuk membuat IP Address, Seubnet Mask, Gateway dan DNS statis berikut ini

adalah beberapa perintah yang harus Anda gunakan. Sebelum menuliskan perintah tersebut ada

beberapa hal penting yang harus Anda lakukan, antara lain melihat status dari interface yang

digunakan, melihat komponen yang sudah terpasang dalam ServerCore tersebut dan lain-lain.

Adapun peritah untuk melihat interface khususnya LAN atau WLAN adalah NETSH INTERFACE IPV4

SHOW INTERFACE atau bisa juga dengan menuliskan NETSH INT IPV4 SH INT. Perintah ini sebenarnya

tidak hanya digunakan di ServerCore saja, di Windows versi sebelumnya juga perintah ini bisa

digunakan.

Setelah Anda melihat komponen LAN tersebut, selanjutnya Anda bisa memasang IP statis tersebut.

Sebagai bahan latihan Anda bisa menggunakan perintah ini untuk memasang IP tersebut. NETSH

INTERFACE IPV4 SET ADDRESS “Nama"Local Area Connection” SOURCE=STATIS 192.168.0.1

MAS=255.255.255.0 GATEWAY= 192.168.0.1. Nama Local Area Connection adalah menunjukkan

nama koneksi jaringan Anda, nama ini tergantung dan sesuai keperluan. Begitu juga apabila Anda

memasan beberapa kartu jaringan, dalam hal ini Anda harus menambahkan perintah lain, misalnya

INDEX=1, INDEX=2 dan seterusnya. Contoh perintah dari command linenya sebagai berikut:

C:\Users\Administrator\NETSH INTERFACE IPV4 SET ADDRESS “Local Area Connection”

SOURCE=STATIC 192.168.0.1 MAS=255.255.255.0 GATEWAY=192.168.0.1 <enter>

Gambar 3-9. Membuat IP dan Gateway Statis di Server Core

3.9. Mengaktifkan dan membuat DNS Server

Dengan menuliskan perintah tersebut Anda sudah bisa membuat IP Statis untuk server Anda.

Sekarang bagaimana menambahkan DNS ke dalam server tersebut? Perlu diketahui sebelum

menuliskan perintah untuk menambah DNS Server, Anda harus mengetahui apakah fasilitas tersebut

sudah terpasang atau belum. Untuk itu Anda gunakan perintah OCLIST dari command line. Anda juga

bisa menggunakan perintah START /W OCSETUP DNS-Server-Core-Role jika belum terpasang.

Penulisannya adalah sebagai berikut:

C:\Users\Administrator\ START /W OCSETUP DNS-Server-Core-Role <Enter>

Page 29: e-book wss-id

28

Gambar 3-10. Melihat komponen Network di Server Core

Untuk menuliskan DNS Server perintah yang digunakan adalah sebagai berikut:

C:\Users\Administrator\NETSH INTERFACE IPV4 ADD DNSSERVER “Local Area Connection”

192.168.0.1 <Enter>.

Setelah selesai Anda bisa melihat pekerjaan Anda apakah IP Statis tersebut sudah terpasang atau

belum. Perintah yang harus Anda gunakan dan mengetikannya dari command line adalah

C:\Users\Administrator\IPCONFIG/ALL. Dengan mengikuti langkah sederhana ini Anda sudah bisa

memasang IP Statis, dan DNS Server di komputer Server Anda. Selamat mencoba dan sukses selalu.

Gambar 3-11. Menambahkan DNS Server dalam Server Core

3.10. Mengganti nama komputer

Nama komputer dalam jaringan atau untuk sebuah server sangat penting, karena ini merupakan

atribut yang erat kaitannya dengan segala hal yang berhubungan dengan jaringan yang sedang atau

akan kita bagun. Untuk itu penggantian nama komputer dari defaultnya sangatlah penting.

Sebagai contoh, ketika proses instalasi selesai dilaksanakan, nama komputer server pasti akan dibuat

secara default, misalnya WIN-VWJE97KYO4P. Nama seperti ini memang sangat sulit untuk diingat,

oleh karena itu harus diganti sesuai keperluan dan untuk memudahkan kita dalam mencari,

melakukan konfigurasi dan lain-lain untuk sebuah server.

Untuk mengganti nama server dalam server core memang tidak semudah dalam Windows Server

standard, dalam hal ini Anda tetap harus menuliskannya melalui command prompt, misalnya untuk

Page 30: e-book wss-id

29

mengganti nama komputer bernama WIN-VWJE97KYO4P menjadi KEUANGAN, perintah yang

digunakan adalah sebagai berikut:

C:\Users\Administrator\NETDOM RENAMECOMPUTER WIN- VWJE97KYO4P

/NEWNAME:KEUANGAN <enter>

Gambar 3-12. Mengganti nama komputer Server

Setelah Anda menuliskan perintah tersebut dan menekan tombol Enter, maka akan tampil

pernyataan Do you want to proceed <Y or No>? Untuk ini Anda jawab Y karena akan mengganti

nama komputer tersebut. Jika Anda menjawab N berarti Anda membatalkan proses perubahan

nama server tersebut.

Setelah pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan komputer harus dibooting terlebih dahulu. Perintah

di Server Core untuk menyuruh agar komputer melakukan booting adalah SHUTDOWN /R. Perintah

ini harus Anda tuliskan melalui command prompt. Contoh penulisannya sebagai berikut:

C:\Users\Administrator\SHUTDOWN /R <enter>

Untuk melihat perubahan dalam server Anda, perintah yang digunnakan adalah sebagai berikut:

C:\Users\Administrator\IPCONFIG /ALL <enter>

Gambar 3-13. Melihat perubahan setelah mengganti nama komputer

Page 31: e-book wss-id

30

3.11. Setup DCHP Server

Jika Server Core Anda akan dijadikan server DHCP, maka terlebih dahulu Anda harus mengaktifkan

DHCP Server tersebut. Tanpa diaktifkan akan kesulitan untuk membuat jangkauan IP Addres yang

akan digunakan dalam server tersebut. Untuk itu perintahyang pertama kali Anda harus masukkan

adalah sebagai berikut:

C:\Users\Administrator\ START /W OCSETUP DHCPServerCore <enter>

Gambar 3-14. Mengaktifkan DHCP Server

Setelah DHCP tersebut diaktifkan, selanjutnya Anda harus menentukan jangkauan atau scope untuk

IP Address yang akan didistribusikan ke masing-masing client yang terhubung ke dalam jaringan

Server Core tersebut. Sebenarnya dalam Windows Server Core cukup dibuat otomatis saja, maka

semua komponen mulai dari IP Address, DNS Server, Gateway dan Subnet Mask akan didistribusikan

secara otomatis. Perintah yang harus dimasukkan melalui command prompt adalah sebagai berikut:

C:\Users\Administrator\ SC CONFIG DHCP START=AUTO

Gambar 3-15. Menentukan Scope DHCP Server secara otomatis

Pada dasarnya Anda juga bisa menginstalasi Active Directory di ServerCore, tetapi bagi pemula

mungkin pekerjaan ini akan merepotkan. Untuk itu saya tidak akan membahasnya di bagian ini,

namun sebagai gambaran untuk menginstalasi Active Directory Domain Services perintahnya adalah

DCPROMO. Sementara itu untuk menginstalasi Active Directory Lightweight Directory Services role

perintah yang digunakan adalah start /w ocsetup DirectoryServices-ADAM-ServerCore.Mengenai

Active Directory ini akan dibahas di bagian selanjutnya.

Page 32: e-book wss-id

31

3.12. Instalasi Service Role and Feature

Di Server Core Anda juga bisa menginstalasi Distribute File System Service. Langkah pertama yang

harus Anda lakukan adalah mengetikan perintah start /w ocsetup FRS-Infrastructure dari command

prompt. Kemudian dilanjutkan dengan perintah lain yang berhubungan dengan setup replikanya.

Dalam hal ini perintah yang digunakan adalah start /w ocsetup DFSN-Server. Kemudian Anda

lanjutkan dengan setup replikanya, perintah yang digunakan adalah start /w ocsetup DFSR-

Infrastructure-ServerEdition.

Pekerjaan lain yang bisa dilakukan di sini adalah membuat service untuk Network File Yystem (NFS).

Untuk setup ini perintah yang digunakan adalah start /w ocsetup ServerForNFS-Base. Sedangkan

untuk client Anda setup dengan perintah start /w ocsetup ClientForNFS-Base.

Untuk menguninstal perintah tersebut Anda cukup menambahkan /uninstall di belakang perintah

yang dimaksud. Dengan demikian Anda sudah bisa memanfaatkan fasilitas file service yang

disediakan Microsoft Windows Server 2008, Server Core.

3.13. Instalasi Print Server Role

Kadang kita memerlukan fasilitas Print Service untuk server yang kita miliki. Di Server Core perintah

yang digunakan untuk mengaktifkan dan menginstalasi Print Service adalah start /w ocsetup

Printing-ServerCore-Role. Cara penulisannya dari command prompt adalah sebagai berikut:

C:\Users\Administrator\ start /w ocsetup Printing-ServerCore-Role

Kemudian komputer akan menampilkan kotak dialog seperti gambar 3-16. Jawab Yes untuk

melanjutkan pekerjaan Anda ini. Setelah Anda menjawab Yes Server Core akan melakukan booting

secara otomatis.

Gambar 3-16. Menambah roole dan feature

Page 33: e-book wss-id

32

Selanjutnya Anda harus menambahkanperintah lain, yaitu start /w ocsetup Printing-LPDPrintService.

Tetapi tentu saja di komputer Anda harus sudah terpasang Printer atau printer yang memiliki IP

Sendiri. Cara penulisan perintahnya dari command prompt adalah sebagaiberikut:

C:\Users\Administrator\ start /w ocsetup Printing-LPDPrintService

Gambar 3-17. Menambah roole dan feature

3.14. Menambah User Baru

Seperti halnya dalam Windows Server standard, di Server Core pun Anda bisa menambah user baru.

Caranya tentu saja harus melalui command prompt, karena hanya inilah fasilitas yang bisa Anda

gunakan. Sebagai contoh, Anda akan menambahkan user baru bernama iwans dengan password

data001 ke dalam server, peritntah yang harus Anda gunakan melalui command prompt adalah

sebagai berikut:

C:\Users\Administrator\net user /add iwans data001 <enter>

Gambar 3-18. Menambahkan user baru ke dalam Server

Anda bisa membuat user-user lain dengan cara yang sama. Sebenarnya perintah ini sudah

diperkenalkan sejak Microsoft Windows versi sebelumnya, hanya perintah-perintah yang dituliskan

melalui command prompt ini nyaris dilupakan karena sudah terlena dengan perintah Wizard yang

sangat mudah dan resiko kesalahannya praktis tidak ada.

Untuk melihat user yang sudah dibuat dan sedang aktif perintahnya adalah net user. Untuk jelasnya

perhatikan Gambar 4-19 berikut ini.

C:\Users\Administrator\net user /net user <enter>

Page 34: e-book wss-id

33

Gambar 3-19. Melihat user yang sudah dibuat

Setelah selesai melakukan komfigurasi dan Anda merestart Windows Server Core ketikkan

SHUTDOWN /R, sednagkan apabila akan mengakhiri Server Core perintah yang harus digunakan

adalah SHUTDOWN /S.

Contoh penggunaan kedua perintah tersebut adalah sebagai berikut:

C:\Users\Administrator\SHUTDOWN /S <enter>

Dengan menuliskan perintah tersebut komputer akan melakukan shutdown dan apabila mau

dijalankan kembali harus dimulai ladi dari awal. Sedangkan untuk melakukan restart cara penulisan

perintahnya adalah sebagai berikut:

C:\Users\Administrator\SHUTDOWN /R <enter>

Biasanya perintah ini digunakan apabila Anda melakukan konfigurasi di Server Core. Namun untuk

setup tertentu, Server Core biasanya secara otomatis akan melakukan restart. Jadi perintah ini tidak

perlu digunakan.

Gambar 3-19. Komputer Restrat dengan perintah SHUTDOWN /R

Sebenarnya penjelasan yang berhubungan dengan Server Core ini masih banyak. Namun karena

berbagai keterbatasan terutama waktu, jadi belum sepenuhnya bisa disampaikan dalam buku ini,

terlepas dari itu semua untuk setup awal penjelasan ini sudah mencukupi. Sedangkan apabila ingin

mengetahui mengenai roles-roles dan feature lainnya Anda bisa membacanya di bagian lain

khususnya dalam Windows Server 2008 berbasis GUI (Graphic User Interface).

Page 35: e-book wss-id

34

BAB 4

Untuk menginstalasi Windows Server 2008 berbaris GUI (Graphic User Interface) pada

prinsipnya sama saja seperti menginstalasi Windows Sever Core. Hanya saja diakhir dan

pada saat masuk pertama kali ke lingkungan desktop yang sedikit berbeda. Kalau di

Server Core yang tampak hanya dekstop kosong dengan command prompt saja,

sedangkan pada tampilan Windows Server 2008 atau berbais GUI (Graphic User

Interface) lengkap dengan berbagai atribut dan ikon yang berhubungan dengan sistem

operasi tersebut.

Start

Page 36: e-book wss-id

35

4. Instalasi Windows Server 2008 GUI

4.1. Pendahuluan

Untuk menginstalasi Windows Server 2008 berbaris GUI (Graphic User Interface) pada prinsipnya

sama saja seperti menginstalasi Windows Sever Core. Hanya saja diakhir dan pada saat masuk

pertama kali ke lingkungan desktop yang sedikit berbeda. Kalau di Server Core yang tampak hanya

dekstop kosong dengan command prompt saja, sedangkan pada tampilan Windows Server 2008

atau berbais GUI (Graphic User Interface) lengkap dengan berbagai atribut dan ikon yang

berhubungan dengan sistem operasi tersebut.

4.2. Proses Instalasi

Prosedur atau langkah langkah yang harus dilakukan untuk menginstalasi Windows Server 2008

adalah sebagai berikut:

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk instalasi Windows Server 2008 adalah memerika hardware

yang akan digunakan, apakah sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan baru Anda masukan

master Microsoft Windows Server 2008 ke DVD Drive yang ada di komputer Anda, kemudian boot

komputer dan biarkan komputer menjalankan tugasnya sampai tampilan seperti Gambar 4-1.

Gambar 4-1. Tampilan awal Setup Windows 2008

Dari tampilan seperti Gambar 4-1 di Anda bisa menentukan setting terutama yang berhubungan dengan

language to install, date and time, keyboard or input method, dan lain-lain. Namun sebaiknya untuk

sementara pekerjaan ini Anda lewati saja dan langsung tekan tombol Next untuk melanjutkan pekerjaan

Anda.

Page 37: e-book wss-id

36

Gambar 4-2. Tampilan berikutnya untuk proses instalasi

Gambar 4-3. Tampilan ini digunakan untuk memasukkan Product key

Klik tombol Instal Now. Dengan menekan tombol Install Now ini berarti Anda sudah siap untuk memulai

proses instalasi. Tunggu proses instalasi sedang dipersiapkan dan Anda tinggal menunggu perintah

selanjutnya untuk melanjutkan proses instalasi ini sampai dengan tampil seperti Gambar 4-3 di atas.

Pada tampilan seperti Gambar 4-3 Anda masukkan Serial Number atau Product key yang ada dibalik

sampul yang ada Master Windows Server 2008 atau sesuai dengan lisensi yang diberikan kepada Anda

Page 38: e-book wss-id

37

Gambar 4-4. Menentukan pilihan edisi server yang akan diinstalasi

Setelah selesai memasukkan Serial Number dan tidak terjadi kesalahan Anda langsung klik tombol Next

untuk melanjutkan instalasi Windows Server 2008.

Pada tampilan seperti Gambar 4-4 Anda pilih salah satu edisi dari Windows Server 2008 yang akan Anda

instalasi. Dalam contoh ini adalah Windows Server Standard, untuk itu klik Windows salah satu, misalnya

Windows Longhorn SERVERDATACENTER.

Kemudian klik di depan I have selected the edition of Windows that purchased untuk meyakinkan bahwa

Anda telah memilih Server standard core untuk pilihan instalasi

Lanjutkan dengan menekan tombol Next untuk proses selanjutnya

Gambar 4-5. Ketentuan dan perjanjian lisensi yang berhubungan dengan Windows Server 2008

Bacalah semua ketentuan yang ada di kolom ini dengan menekan tombol scrollbar ke atas atau ke bawah

untuk melihat seluruh perjanjian sebagai pengguna sistem operasi ini.

Klik di depan I accept the license term apabila Anda menyetujui isi perjanjian tersebut

Page 39: e-book wss-id

38

Klik tombol Next untuk melanjutkan

Selanjutnya pada tampilan seperti Gambar 4-6 Anda klik pilihan Custom (advanced). Namun jika Anda

akan mengupgrade dari sistem operasi Windows versi sebelumnya Anda bisa memilih Upgrade. Namun

untuk kali ini pilihlag Custome (advanced)

Gambar 4-6. Menentukan pilihan instalasi Upgrade atau Custom

Klik tombol Load driver jika Anda mempunyai driver dalam CD-ROM atau DVD-ROM. Pilihan ini hanya

digunakan apabila driver Microsoft Windows Server 2008 tidak memiliki list driver yang berhubungan

dengan driver pada komputer Anda. Namun secara umum hardware yang beredar saat ini sudah dikenali

dengan baik dan sudah mendukung Plug and Play, jadi tidak ada masalah. Untuk itu kesampingkan saja

pilihan ini.

Pilihan Drive Option juga bisa Anda kesampingkan apabila komputer sercer yang digunakan menggunakan

harddisk kosong. Namun apabila Anda menggunakan komputer lama dengan hardisk tang sudah ada

datanya, maka klik Drive option jika diperlukan

Lanjutkan dengan mengklik tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi

Page 40: e-book wss-id

39

Gambar 4-7. Menentukan drive untuk menyimpan Windows Server 2008

Gambar 4-8. Step ke 2 proses instalasi Windows Server 2008

Pada tahap ini Anda bisa beristirahat sejenak dan biarkan komputer melakukan instalasi secara otomatis.

Biarkan semua tahapan mencapai 100% dan Anda tinggal menunggu ke proses selanjutnya. Setelah semua

tahapan proses ini dilaksanakan, komputer akan melakukan boot secara otomatis dan biarkan proses ini

berjalan

Page 41: e-book wss-id

40

Gambar 4-9. Komputer akan melakukan restart secara otomatis

Gambar 4-10. Proses instalasi untuk melengkapi komponen

Gambar 4-11. Tampilan awal setelah selesai proses instalasi

Page 42: e-book wss-id

41

Klik OK

Gambar 4-12. Anda diminta menuliskan password baru untuk user Administrator

Ketikkan Password Administrator baru Anda di kolom New Password, misalnya info001

Ketikkan sekali lagi Password Administrator baru Anda di kolom Confirm password, misalnya info001.

Setelah itu klik tombol panah ke kanan untuk melanjutkan dan klik OK untuk masuk ke desktop Windows

Server 2008.

Gambar 4-13. Password Administrator Anda diterima

Page 43: e-book wss-id

42

Gambar 4-14. Lakukan konfigurasi Windows Server 2008 dari sini

Klik tombol Close untuk menutup tampilan ini dan Anda masuk ke desktop Windows Server 2008 berbasis

GUI (Graphic User Interface).

Gambar 4-15. Tampilan Desktop Windows Server 2008

Dengan mengikuti penjelasan singkat di atas Anda tiak akan mengalami kesulitan untuk proses

instalasi Windows Server 2008 ini. Hanya tentu saja setelah proses instalasi tersebut selesai

dilaksanakan, langkah atau pekerjaan Anda selanjutnya adalah melakukan konfigurasi untuk jaringan

komputer Anda.

Untuk setup jaringan Windows Server 2008, disarankan semua komponen jaringan sudah terpasang,

mulai dari Server dengan NIC yang sudah terpasang, HUB atau Switch sudah terpasang dan dalam

keadaan ON, kabel UTP sudah dipasang lengkap dengan konektornya, UPS sudah terpasang dengan

baik, dan tentu saja Server Anda sudah disimpan dalam rak server.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah koneksi internet harus sudah siap, karena untuk

melakukan activasi harus dilakukan secara online melalui internet. Namun jika tidak ada koneksi

internet, Anda juga bisa mendekatkan telepon untuk melakukan aktivasi ini. Karena tanpa aktivasi

server Anda tidak akan bisa digunakan secara permanen. Oleh karena itu proses aktivasi ini sangat

penting untuk dilakukan.

Page 44: e-book wss-id

43

Dari tampilan desktop seperti Gambar 4-15 di atas Anda sudah bisa bekerja termasuk melakukan

konfigurasi seperti menambah roles, menambah feature, dan sebagainya. Namun di bagian ini saya

cukupkan sampai di sini saja. Untuk proses atau penjelasan lain yang berhubungan dengan

penambahan komponen tersebut akan dijelaskan di bagian selanjutnya.

Page 45: e-book wss-id

44

BAB 5

Microsoft Windows Server 2008 menyediakan banyak tools yang dapat digunakan

untuk mengatur atau memanage kerja sistem operasi ini. Tools tersebut terdiri dari

user interface (UI), tools untuk mengkonfigurasi dan memanage server seperti

command-line baru untuk menginstall roles dan feature, tools untuk remote

administration, Windows Management Instrumentation (WMI) enhancements untuk

meningkatkan script management, penambahan Group Policy, dan lain-lain.

Start

Page 46: e-book wss-id

45

5. Server Manager

5.1. Pendahuluan

Bagian ini akan menjelaskan beberapa feature baru yang disediakan di Microsoft Windows Server

2008. Sebelum penjelasan saya sampai ke masalah tersebut, sebelumnya akan diawali dengan

sedikit penjelasan mengenai setting atau konfigurasi Windows Server 2008. Pekerjaan ini sangat

penting agar server yang kita bangun bisa berjalan sesuai dengan harapan.

Microsoft Windows Server 2008 menyediakan banyak tools yang dapat digunakan untuk mengatur

atau memanage kerja sistem operasi ini. Tools tersebut terdiri dari user interface (UI), tools untuk

mengkonfigurasi dan memanage server seperti command-line baru untuk menginstall roles dan

feature, tools untuk remote administration, Windows Management Instrumentation (WMI)

enhancements untuk meningkatkan script management, penambahan Group Policy, dan lain-lain.

5.2. Mengkonfigurasi Windows Server 2008

Setelah login dan masuk ke lingkungan Windows Server 2008 hal pertama yang tampil adalah

jendela atau layar Initial Configuration Tasks seperti terlihat pada Gambar 5-1. Dari sini sebenarnya

Anda sudah siap untuk mengkonfigurasi sistem operasi server ini.

Setelah Anda melakukan instalasi dan telah menentukan password dan mengingatnya sebagai kunci

untuk masuk Windows Server 2008 ada satu hal yang perlu diperhatikan adalah setelah traffic

inbound diperbolehkan menuju server, anda bisa menggunkan menu Manage Your Server untuk

menginstalasi aplikasi pada server sehingga server tersebut bisa berperan baik Print Server, File

Server, Domain Controller (DC) dan lain lain-lain.

Untuk jelasnya mengenai tampilan awal jendela atau layar Initial Configuration Tasks di Windows

Server 2008 coba perhatikan gambar berikut ini. Seperti Anda lihat, pada tampilan ini masih belum

ada komponen yang diubah atau masih dalam keadaan normal (default). Untuk itu dari tampilan ini

Anda bisa sedikit demi sedikit mengubah setup atau konfigurasi untuk Server anda.

Page 47: e-book wss-id

46

Gambar 5-1. Layar yang pertama tampil bernama Initial Configuration Tasks

Gambar 5-2. Pengaturan Tanggal dan Waktu

Hal yang tidak kalah pentingnya dalam membangun sebuah server adalah mengkonfigurasi Network

untuk Windows Server 2008 Anda. Pekerjaan ini sangat mudah dan biasa dilakukan untuk membuat

IP Statis, DNS, maupun lainnya. Sebagai bahan latihan, berikut ini adalah langkah untuk membuat IP

Statis, menambahkan DNS dan Gateway di Server Anda. Langkahnya adalah sebagai berikut:

Klik Configure Networking. Setelah itu akan tampil kotak dialog Networking

Klik kanan di ikon tersebut lalu klik Properties, komputer segera menampilkan kotak dialog Properties

Klik Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4)

Page 48: e-book wss-id

47

Gambar 5-3. Local Area Connection Properties

Klik Properties. Kemudian ketikkan IP Statis di kolom Use following IP address, isi untuk IP Statis Anda di

kolom tersebut, mialnya 192.168.99.1, untuk Subnet akan terisi secara otomatis, Anda lanjutkan untuk

mengiai Gateway, isilah dikolom Gateway, misalnya 192.168.53.1 dan untuk DNS Anda isi misalnya

192.168.99.1, dan 192.168.99.2

Klik OK lalu klik tombol Close

Gambar 5-4. Membuat IP Statis, DNS, dan Gateway

Selanjutnya setting lain yang harus Anda lakukan adalah mengganti nama komputer, caranya sebagai

berikut:

Klik Provide Computer Name and Domain, setelah itu akan tampil kotak dialog seperti Gambar 5-5 berikut

ini.

Page 49: e-book wss-id

48

Gambar 5-5. System Properties Sebelum Nama Komputer Diubah

Klik Change dan setelah tampil kotak dialog berikutnya, di kolom Computer Name ketikkan nama Server

Anda, misalnya KEUANGAN

Klik OK, kemuidian klok tombol Close untuk menutup kotak dialog tersebut, dan biarkan komputer

melakukan boot secara otomatis.

Mencari Windows Update untuk mengupdate software yang tersedia, dan memungkinkan untuk

melakukan Automatic Updates, Windows Error Reporting (WER), serta mengikutsertakan dalam

Customer Experience Improvement Program. Mengatur Windows Firewall pada server, dan

memungkinkan Remote Desktop sehingga dengan demikian server tersebut bisa diatur atau

dimanage secara remote menggunakan Terminal Services.

Page 50: e-book wss-id

49

Gambar 5-6. System Properties Setelah Nama Komputer Diubah

Gambar 5-7. Windows Error Reporting (WER)

Menambahkan peranan dan feature-feature pada server, umpamanya untuk server tersebut akan

dijadikan sebagai DC (Domain Controller). Maka jika server tersebut mau dijadikan DC, maka Anda

harus mensetupnya terlebih dahulu dengan perintah DCPROMO. Gambar 5-6 adalah kotak dialog

awal untuk melakukan setup atau instalasi DC (Domain Controlesr). Sebagai tambahan untuk

menyediakan sebuah interface pengguna yang bisa melakukan beberapa task tersebut, ICT juga

menampilkan status informasi untuk setiap task, misalnya jika sebuah task telah dijalankan, maka

dengan sendirinya link dari task tersebut berubah warna dari biru menjadi ungu seperti sebuah

hyperlink standar.

Page 51: e-book wss-id

50

Gambar 5-8. Sedang setup active direktory

Ini baru permulaan untuk jelasnya mengenai Active Directory ini akan dibahas dalam bab tersendiri.

Karena bagian ini hanya merupakan penjelasan singkat untuk mengetahui kelebihdan dari Windows

Server 2008.

Kemudian jika WER (Windows Error Reporting) telah dinyalakan, pesan “Windows Error Reporting

on” akan ditampilkan disebelah item task yang bersangkutan. Sekali anda telah melakukan initial

configuration pada server, maka Anda bisa mengklik link Print, E-mail atau Save This Information

pada menu bawah. Hal ini akan membuka Internet Explorer dan menampilkan halaman result yang

memperlihatkan konfigurasi yang telah diubah. Halaman result ini bisa ditemukan pada

%systemdrive%\users\<username>\AppData\Roaming\Microsoft\Windows\Server

Manager\InitialConfigurationTasks.html, dan bisa disimpan, atau dikirimkan melalui e-mail sebagai

suatu report atau laporan.

Selain itu, ada beberapa catatan tambahan yang tidak kalah oentingnya mengenai Initial

Configuration Task tersebut, antara lain:

Melakukan beberapa task membutuhkan anda untuk log off dan mereboot mesin anda. Sebagai contoh,

secara default ketika anda menginstall Windows Server 2008, account built-ini Administrator diaktifkan

dan tidak mempunyai password. Jika anda menggunakan ICT untuk mengubah nama dari account ini atau

menentukan sebuah password, anda harus melakukan log off dan kemudian log on lagi untuk melihat hasil

dari perubahan tersebut.

Jika Windows Server 2008 mendeteksi bahwa instalasi atau setup berlangsung pada jaringan yang

terbatas/dibatasi. Ketika anda pertamakali melakukan log on, bagian Update this Server dari ICT akan

menampilkan link baru yang bernama Restore Network Access. Meng-klik pada link ini membolehkan anda

untuk meninjau batasan-batasan akses jaringan pada saat ini dan mengembalikan (restore) akses jaringan

penuh untuk server anda. Alasan bahwa kedua item lain pada bagian ini (Enable Windows Update And

Feedback dan Download And Install Updates) tidak ditampilkan pada situasi seperti ini ialah kareana

Page 52: e-book wss-id

51

mesin yang dianggap berada pada keadaan karantina tidak bisa mengakses Windows Update secara

langsung dan harus menerima update-an dari sebuah remediation server.

OEM bisa menkostumisasi layar ICT sehingga bisa menampilkan sebuah bagian tambahan pada bagian

bawah yang bisa meliputi sebuah logo, deskripsi dan link-link task dari OEM tersebut yang bisa me-launch

file-file EXE, DLL, dan script-script yang disediakan oleh OEM tersebut. Catatan, bahwa link-link task OEM

tidak bisa menampilkan informasi status.

ICT tidak akan ditampilkan jika anda mengupgrade Windows Server 2008 dari versi sebelumnya dari

Windows Server. ICT juga tidak ditampilkan jika setting Group Policy berikut ini dikonfigurasi: Computer

Configuration\Administrative Templates\System\Server Manger\Do Not Open Initial Configuration Tasks

Windows At Logon

5.3. Mengenal Server Manager

Setelah Anda masuk ke ICT (Initial Configuration Tasks), setelah melakukan tahap-tahap diatas

termasuk menutup ICT, maka tool baru akan secara otomatis muncul, yang bernama Server

Manager seperti terlihat pada Gambar 5-9 berikut ini.

Gambar 5-9. Jendela utama dari Server Manager

Tujuan dari Server Manager ialah untuk menyediakan cara langsung bagaimana menginstall feature-

feature dan peran (roles) pada server anda sehingga bisa berfungsi dibawah lingkungan jaringan

bisnis anda. Sebagai sebuah tool, Server Manager ditargetkan untuk kalangan pemakai IT umum

yang bekerja pada organisasi dengan skala sedang (medium-size). Seorang spesialis IT yang bekerja

pada perusahaan besar mungkin bisa menggunakan tool-tool tambahan untuk mengkonfiugrasi

server yang baru terinstall Windows Server 2008. Namun sebagai contoh, dengan melakukan

beberapa initial configuration tasks pada saat Anda mengkonfigurasi yang tidak diawasi

menggunakan Windows Deployment Service (WDS) bersama dengan file .xml yang berjalan sendiri.

Server Manager juga memungkinkan anda untuk melakukan modifikasi seting apapun yang anda

telah lakukan sebelumnya menggunakn layar ICT. Umpamanya akan mengaktifkan Remote Dekstop

Page 53: e-book wss-id

52

dengan mengklik link Configure Remote Desktop yang berada pada bagian kanan judul Server

Summary. Bahkan, Server Manager membolehkan anda untuk mengkonfigurasi tambahan yang lebih

canggih yang tidak terlihat dilayar, seperti mengaktifkan atau me-non-aktifkan Internet Explorer

Enhanced Security Configuration (IE ESC) atau menjalankan Security Configuration Wizard (SCW)

pada mesin anda.

5.4. Menambahkan Server Roles

Sebagai bahan latihan, Anda akan nemabahkan salah satu Roles misalnya Print Service, maka

langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

Gambar 5-10. Mengambil beberapa roles yang akan diinstalasi

Dari Server Manager seperti Gambar 5-9 di atas klik Add Roles, setelah klik di depan pilihan yang akan

ditambahkan untuk menandainya, lalu klik Next untuk melanjutkan. Perlu diketahui bahwa ada beberapa

hal yang tidak bisa dipilih, misalnya DNS, karena dia akan terinstalasi ketika Anda menggunakan perintah

DCPROMO. Untuk pilihan lain seperti Application Server, Web Server bisa Anda pilih. Setelah mengklik

pilihan tersebut, maka akan tampil pilihan lain di bawah jendela tersebut.

Gambar 5-11. Mengambil roles Web Server (IIS)

Page 54: e-book wss-id

53

Gambar 5-12. Menambah roles TS Gateway

Klik Next untuk melanjutkan penambahan Roles tersebut

Klik lagi Next. Setelah itu akan tampil pilihan lain di bawah roles-roles yang sudah ditandai, misalnya

Terminal Server, TS Gateway, TS Web Access, tandai dengan cara mengklik di depan pilihan tersebut. Jika

ada pernyataan seperti Gambar 5-11, 9-12, dan 9-13 klik Add Required Feature

Klik Next untuk melanjutkan

Gambar 5-12. Menambah roles TS Web Access

Gambar 5-13. Menambah roles server yang berhubungan dengan Terminal Server, TS Web Access, dan lain-lain

Untuk latihan ini Anda klik Do not require network level Authentication dan klik Next untuk melanjutkan

Page 55: e-book wss-id

54

proses instalasi.

Gambar 5-14. Kotak dialog Spescify Authentication Method for Terminal Server

Gambar 5-15. Kotak dialog Spescify Licencing Mode

Pilih dan klik salah satu Specify Lisencing Mode yang diinginkan, misalnya Per User, lalu klik Next lagi untuk

melanjutkan. Setelah itu akan tampil kotak dialog berikutnya, yaitu Select User Group Allowes Access To

This Terminal Service Server, lalu klik tombol Add. Selanjutnya Anda masukkan nama user yang diinginkan,

misalnya Administrators (defaultnya)

Klik Next untuk melanjutkan. Komputer akan menampilkan kembali kotak dialog berikutnya di sini Anda

langsung saja klik tombol Next. Setelah proses tersebut komputer akan menampilkan bebera kotak dialog

selanjutnya. Pada saat tampil kotak dialog Choose a Server Authentication, Anda klik Create a self-signed

Certificate for SSL encryption dan klik Next lagi. Setelah itu akan tampil kotak dialog Create Authentication

Polecies for TS Gateway Anda pilih Letter lalu klik Next. Selanjutnya ikuti semua petunjuk yang ditampilkan

Windows Server 2008.

Pada saat tampil kotak dialog Select Roles Servece Anda klik di depan pilihan yang akan diambil, misalnya

Routing and Remote Access Services, lalu klik Next untuk melanjutkan.

Page 56: e-book wss-id

55

Gambar 5-16. Menentukan Scope DHCP

Setelah itu untuk mengkonfirmasi semua roles yang Anda pilih Anda klik saja Next, jika Anda pernyataan

yang harus Anda isi, maka Anda harus mengisinya. Sebagai contoh, untuk DNS Anda isi sesuai dengan IP

DNS Server, untuk mengisi Scope DHCP, Anda isi start mulai IP berapa dan akhirnya IP berapa, misalnya

mulai dari IP 192.168.99.100 sampai 192.168.99.200, kemudian Anda isi juga Subnet dan gateway,

misalnya 192.168.53.1 setelah selesai mengisi untuk IP untuk jangkauan (scope DHCP) klik OK untuk

menutup kotak dialog tersebut.

Klik Next untuk melanjutkan. Pada saat Windows meminta Anda untuk menentukan apakah DHCP6 akan

di Enable atau tidak, maka Anda klik Enable DHCPv6 stateless mode for this server dan klik Next lagi.

Selanjutnya Anda ikuti dan jawab semua pernyataan yang ditampilkan program. Dalam hal ini semakin

Anda menambah Roles, maka semakin banyak pula Anda harus menjawab pernyataan-pernyataan yang

tampil kemudian selalu diakhiri dengan menakan tombol Next untuk melanjutkan proses tersebut

Gambar 5-17. Beberapa roles yang sudah terpasang

Jika semua Roles sudah Anda pasang, langkah selanjutnya adalah menginstalasinya. Caranya Anda tinggal

Page 57: e-book wss-id

56

menekan tombol Install untuk mulai proses instalasi. Pada saat instalasi Anda tidak perlu melakukan

pekerjaan apapun, cukup istirahat dan menunggu sampai dengan proses tersebut selesai dilaksanakan.

Gambar 5-18. Halaman Roles-roles dari Server Manager

Gambar 5-19. Proses instalasi Roles yang dipilih

Seletalah selesai proses instalasi roles dan feature tersebut komputer akan menampilkan pernyataan

Installation Result, klik tombol Close untuk menutupnya dan komputer akan meminta untuk di

Restart. Jawab Yes untuk merestrat komputer Anda.

Page 58: e-book wss-id

57

Gambar 5-20. Halaman roles yang terinstalasi

Gambar 5-20. Halaman feature yang terinstalasi

Sebenarnya masih banyak pekerjaan yang harus Anda lakukan. Namun untuk bagian ini saya

cukupkan saja, untuk penambahan feature lainnya termasuk Active Directory Windows Server 2008

akan dijelaskan di bagian selanjutnya.

Page 59: e-book wss-id

58

BAB 6

Sejak Windows 2000 Server Microsoft sudah menyertakan fasilitas Active Directory.

Dan diyakini bahwa active directory banyak membantu pemakai untuk mengatur

servernya. Active Directory di Windows Server 2008 sudah jauh lebih sempurna dan

sudah tersedia beberapa service yang berkaitan serta akan membentuk suatu

pondasi jaringan yang menjalankan sistem. Sama seperti halnya versi sebelumnya,

Microsoft Windows Server 2008 juga tetap memanfaatkan Active Directory ini

sebagai pondasinya, namun pada versinya yang paling baru ini telah ditingkatkan

dan penambahan fitur yang cukup banyak sehingga menjadi Windows Server 2008

merupakan sistem operasi tercanggih untuk saat ini. Untuk mengetahuinya, di

bagian ini akan melihat beberapa peningkatan Active Directory serta komponen

service lain yang berkaitan dengan Windows Server 2008.

Start

Page 60: e-book wss-id

59

6. Instalasi Active Directory

6.1. Pendahuluan

Sejak Windows 2000 Server Microsoft sudah menyertakan fasilitas Active Directory. Dan diyakini

bahwa active directory banyak membantu pemakai untuk mengatur servernya. Active Directory di

Windows Server 2008 sudah jauh lebih sempurna dan sudah tersedia beberapa service yang

berkaitan serta akan membentuk suatu pondasi jaringan yang menjalankan sistem. Sama seperti

halnya versi sebelumnya, Microsoft Windows Server 2008 juga tetap memanfaatkan Active Directory

ini sebagai pondasinya, namun pada versinya yang paling baru ini telah ditingkatkan dan

penambahan fitur yang cukup banyak sehingga menjadi Windows Server 2008 merupakan sistem

operasi tercanggih untuk saat ini. Untuk mengetahuinya, di bagian ini akan melihat beberapa

peningkatan Active Directory serta komponen service lain yang berkaitan dengan Windows Server

2008.

6.2. Identitas dan Akses di Windows Server 2008

Sebelum mengetahui Active Directory dan service yang berkaitan pada Windows Server 2008,

sebagai gambaran bagaimana Active Directory dan service berkembang sejak kali pertama

diperkenalkan pada Windows Server 2000. Penting untuk diketahui, karena di lain pihak banyak

peningkatan pada Active Directory dan service yang berkaitan berkaitan dengannya di Windows

Server 2008 tampak seperti bermacam-macam perubahan. Tetapi secara sederhana mungkin

masyarakat akan melihat bahwa Active Directory ini sama saja. Padahal Active Directory di Windows

Server 2008 jauh lebih berkembang dan banyak fasilitas baru yang tidak ada di Windows versi

sebelumnya.

6.2.1. Pengertian Identitas dan Akses

Jadi kenapa Identity and Access (IDA) penting untuk enterprise? Berpikirlah sejenak tentang apa

yang akan terjadi ketika user pada jaringan anda membutuhkan akses ke informasi bisnis yang

confidential yang disimpan pada server. Seseorang berada pada departemen Marketing dan dia

membutuhkan akses ke spesifikasi produk sehingga dia dapat mengerjakan presentasi marketing

kepada customer. Dokumen yang berisi spesifikasi disimpan pada server pada jaringan perusahaan

dan Dia mencoba untuk membuka dokumen sehingga dia dapat mengambil informasi dan

menyertakannya pada presentasinya. Untuk melindungi spesifikasi tersebut, anda menginginkan

infrastruktur IDA anda melakukan hal-hal berikut:

Menentukan user mana yang ingin menggunakan dokumen tersebut.

Memberikan level akses yang sesuai untuk mengakses dokumen kepada user.

Melindungi informasi rahasia yang berada pada dokumen.

Memelihara rekaman interaksi yang berisi user yang mengakses dokumen.

Page 61: e-book wss-id

60

Sebagai contoh, anda menginginkan untuk membatasi akses ke spesifikasi produk hanya pada

pekerja penuh (FTEs) dan memberikan akses read-only kepada user di departemen Marketing

sehingga mereka dapat melihat tetapi tidak dapat mengganti spesifikasi. Anda mungkin juga ingin

mencegah user di departemen Marketing melakukan copying dan mempaste teks dari spesifikasi

kepada dokumen lain. Dan anda juga ingin audit yang menunjukkan hari dan waktu user mengakses

spesifikasi.

Tantangan untuk mengimplementasikan solusi IDA yang dapat melakukan semua ini menjadi besar

ketika anda memulai memperluas batasan enterprise anda dengan alat “akses dimanapun”, web

service, dan perangkat kolaborasi seperti email dan pesan singkat. Hal ini menjadi lebih kompleks

lagi ketika anda memulai menggunakan proses IDA tidak hanya kepada FTEs tetapi juga kepada

kontraktor, pegawai sementara, customer, dan rekanan luar. Tantangan tersebut adalah

membangun solusi IDA yang dapat menangani semua scenario yang berbeda ini, dan Microsoft telah

dengan mantap pada tujuan ini sejak Active Directory pertama kali dirilis pada Windows 2000

Server. Mari kita meringkas evolusi dari solusi IDA Microsoft, dimulai dengan Windows 2000 server

dan bekerja pada platform yang telah ada untuk Windows Server 2003 R2 dan kemudian pada

Windows Server 2008 dan selanjutnya.

6.2.2. Empat Kunci IDA

Dengan melihat ke belakang evolusi dari servis IDA berbasis Active Directory sejak Windows 2000

Server:

Layanan direktori Active Directory dan Certificate Services adalah dua servis inti yang dapat dibangun

terpisah maupun bersamaan.

Authorization Manager, ADAM dan ADFS adalah komponen optional terpisah yang memerlukan layanan

direktori Active Directory (Authorization Manager juga memerlukan Certificate Services)

MIIS 2003 yang tersedia baik sebagai produk terpisah atau sebagai Feature Pack gratis ( tergantung pada

kebutuhan untuk sinkronisasi dengan layanan direktori non-Microsoft)

Windows Right Management Service (RMS) tersedia sebagai optional yang dapat didownload dari

Microsoft Download Center.

Visi Microsoft dengan Windows Server 2008 (dan lainnya) adalah untuk mengonsolidasi semua

kemampuan berbagai IDA ini menjadi satu, mengintegrasikan solusi IDA yang dibangun diatas Active

Directory. Seperti yang telah ditunjukkan pada diagram berikut, ada empat kunci mengintegrasikan

komponen IDA yang ada pada Windows Server 2008 :

Active Directory Domain Services(AD DS) dan Active Directory Lightweight Directory Services (AD LDS), yang menyediakan pondasi layanan direktori untuk domain-based dan jaringan standalone.

Active Directory Certificate Services (AD CS) yang menyediakan strong credentials menggunakan PKI sertifikat digital.

Page 62: e-book wss-id

61

Active Directory Right Management Services (AD RMS) yang melindungi informasi yang terkandung dalam dokumen, email dan lainnya.

Active Directory Federation Services (AD FS) yang mengurangi kebutuhan pembuatan dan pengaturan berbagai identitas yang terpisah.

Gambar 6-1. Empat kunci kompnen IDA

Perhatikan perubahan istilah dari service IDA yang dibundel Microsoft Windows Server 2008 berikut

ini.

Layanan direktori Active Directory sekarang dikenal sebagai Active Directory Domain Services(AD DS)

Active Directory Application Mode sekarang disebut sebagai Active Directory Lightweight Directory Services (AD LDS)

Cetificate services sekarang disebut sebagai Active Directory Certificate Services (AD CS)

Windows Rights Management Services sekarang dinamakan Active Directory Right Management Services (AD RMS)

Akhirnya, Active Directory Federation Services (AD FS) masih tetap disebut dengan Active Directory Federation Services (AD FS) tetapi sekarang termasuk sebuah ruang extra pada singkatan.

6.3. Instalasi Active Directory Domain Services

Role ini harus diinstalasi baru bisa digunakan. Untuk menginstalasi roles ini banyak cara yang bisa

dilakukan, salah satunya adalah dengan menuliskan DCPROMO dari tombol Run. Untuk jelasnya ikuti

langkah berikut ini:

Klik tombol Start

Pilih dan klik Run, lalu ketikkan DCPROMO, setelah itu klik tombol OK untuk memulainya. Setelah

melakukan beberapa langkat tersebut Windows Server 2008 akan melaksanakan tugasnya diawali dengan

tampilkan kotak dialog Welcome to the Active Directory Domain Services Installation Wizard seperti

Gambar 6-2 berikut ini.

Page 63: e-book wss-id

62

Gambar 6-2. Memulai instalasi Active Directory

Klik Next untuk melanjutkan

Klik Create a New domain in a new forest

Klik Next

Klik Next, setelah itu ketikkan nama domain baru Anda di kolom FQDN of the forest root domain, misalnya

datakom.com, lalu klik tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi

Gambar 6-3. Memilih Create a new domain in a new forest

Page 64: e-book wss-id

63

Gambar 6-4. Menuliskan nama domain

Ketika tampil kotak dialog Set Forest Function Lavel, Anda tentukan apakah akan mendukung Windows

2000, 2003 atau hanya 2008 saja. Klik tombol dropdown dan pilih salah satu, misalnya Windows 2003 ke

atas lalu klik Next

Gambar 6-5. Menentukan Set Forest Functional Level

Gambar 6-5. Server Anda juga digunakan sebagai DNS

Untuk latihan ini Anda klik di depan untuk menandai bahwa ini akan digunakan sebagai DNS Server lalu

Page 65: e-book wss-id

64

klik tombol Next untuk melanjutkan. Apabila tampil pernyataan Anda langsung jawab Yes untuk

melanjutkan proses instalasi ini, dan kembali tampil pernyataan serupa Anda jawab Yes lagi. Setelah itu

akan tampil kotak dialog berikutnya

Di sini Anda harus menentukan untuk lokasid Database folder, Log files folder, dan SYSVOL folder, jika

Anda akan menggunakan default Windows Server 2008 langsung sang klik Next untuk melanjutkan

Gambar 6-6. Menentukan folder untuk menyimpan database, file log dan SYSVOL

Gambar 6-7. Summery untul Active Directory yang terpasang

Page 66: e-book wss-id

65

Gambar 6-8. Sedang melaksanakan proses instalasi Active Directory

Anda dapat menuliskan Password untuk Directory Service Restore Mode Administrator Password, untuk

itu ketikkan password anda, misalnya info001, ketikkan sekali lagi di kolom confirmasi, info001 lalu klik

Next untuk melanjutkan. Setelah itu proses instalasi Active Directory segera dilaksanakan. Di sini Anda

tunggu saja sampai proses tersebut selesai.

Klik tombol Finish untuk mengakhiri proses instalasi Active Directory ini. Setelah proses instalasi tersebut

selesai dilaksanakan Anda dapat melihatnya melalui Server Manager, kemudian klik Roles, di sini akan

terlihat bahwa Active Directory telah sukses terpasang dan Anda sudah diap membuat GPO, OU dan lain-

lain.

Gambar 6-9. Akhir dari proses instalasi Active Directory

6.3.1. Active Directory Domain Services

Microsoft Windows Server 2008 semakin canggih dan mumpuni sebagai sistem operasi jaringan

kelas atas dengan menambah empat peningkatan pada Active Directory, yaitu:

Peningkatan auditing AD DS

Page 67: e-book wss-id

66

Read-Only domain controllers

AD DS yang dapat direstart

Password yang granular dan aturan lockout akun

Ada peningkatan lain termasuk beberapa perubahan pada interface user untuk mengatur Active

Directory dan juga pada Active Directory Installation Wizard. Tetapi kita akan focus pada tiga

peningkatan yang baru saja disebutkan karena hal ini menjadi keuntungan yang besar bagi banyak

enterprise.

6.3.2. Peningkatan AD DS Auditing

Perubahan pertama yang dapat dilihat adalah pada auditing AD DS. Pada Windows Server 2008 ini

anda dapat memungkinkan aturan audit global yang disebut Audit Directory Service Access unuk

mencatat kejadian pada log Security kapanpun operasi tertentu dilakukan pada objek yang disimpan

pada Active Directory. Cara enable logging objek pada Active Directory merupakan proses 2 langkah.

Pertama, anda buka Default Domain Controller Policy pada Group Policy Object Editor dan

mengenable Audit Directory Service Access aturan audit global yang ditemukan di Computer

Configuration\Windows Settings\Security Settings\Local Policies\Audit Policy.

Gambar 6-10. Kotak dialog Audit directory service access Properties

Kemudian, anda konfigurasi SACL (system access control list) pada objek yang akan diaudit.

Umpamanya Anda akan mengenable Success auditing untuk akses oleh Authenticated Users ke User

objek yang disimpan dalam sebuah Organizational Unit (OU), langkah yang harus Anda lakukan

adalah sebagai berikut:

Pertama Anda buka Active Directory Users and Computers

Tampilkan Menu View dan pilih Advanced Features

Klik kanan pada OU, misalnya personalia yang ingin diaudit dan pilih Properties

Page 68: e-book wss-id

67

Pilih tab Security dan klik Advanced utuk membuka Advances Security Settings for OU.

Pilih tab Auditing dan klik Add untuk membuka dialog Select User, Computer or Group.

Ketikkan Authenticated Users dan klik OK. Sebuah dialog Auditing Entry terbuka untuk OU.

Gambar 6-11. Kotak dialog Auditing Entry for Personalia

Pada kotak list Apply Onto, klik tombol dropdown dan pilih Descedant User Objects. Pilihan ini ada di

paling bawah dalam pilihan tersebut.

Pilih Write All Properties cek box pada kolom Select.

Klik OK untuk kembali pada Advanced Security Settings for OU, yang sekarang menampilkan SACL baru

yang dikonfigurasi.

Klik OK untuk menutu kotak dialog tersebut. Kemudian klik OK sekali lagi untuk menutup semua kotak

dialog yang tampil dan kembali ke jendela Active Directory Users and Computer

Gambar 6-12. Kotak dialog Auditing Entry for Personalia

Page 69: e-book wss-id

68

6.3.3. Kemampuan Restart AD DS

Selain fitur yang sudah dijelaskan di atas, fitur baru lainnya yang berhubungan dengan AD DS di

Windows Server 2008 adalah kemampuan untuk merestart layanan direktori Active Directory tanpa

merestart domain controller anda di Directory Services Restore Mode. Di Microsoft Windows Server

2003, ketika anda ingin melakukan suatu tugas pemeliharaan pada DC (domain controller),

melakukan defragmentation online dari database direktori atau melakukan restore database layanan

direktori Active Directory, dalam hal ini anda harus merestart domain controller pada Directory

Services Restore Mode dengan menekan F8 selama startup dan memilihnya dari daftar opsi startup.

Kemudian anda masuk ke dalam domain controller anda dengan menggunakan akun Administrator

lokal yang telah ditetapkan sebelumnya ketika anda menjalankan Active Directory Installation

Wizard pada mesin anda untuk mempromosikannya dari server anggota ke domain controller. Sekali

anda masuk pada Directory Services Restore Mode, anda dapat melakukan pemeliharaan domain

controller dan client tidak dapat melakukan autentikasi selama waktu tersebut.

Melakukan reboot domain controller seperti ini dalam melakukan operasi pemeliharaan berakibat

pada lebih lamanya waktu downtime client yang perlu diautentikasi oleh domain controller anda.

Untuk mengurangi waktu downtime ini, AD DS pada Windows Server 2008 telah dirancang ulang.

Dibanding melakukan reboot mesin anda dan masuk ke Directory Services Restore Mode, anda

cukup menghentikan servis Domain Controller menggunakan snap-in Services atau mengetikkan net

stop ntds pada command line. Setelah selesai dan Anda akan menjalankan service kembali gunakan

perintah snap-in atau perintah net start ntds dari command prompt.

6.4. Active Directory Lightweight Directory Services

Fitur lain yang tidak kalah canggihnya yang disediakan Active Directory pada Windows Server 2008

adalah fungsi server Active Directory Lightweight Directory Services (AD LDS) baru bersifat built-in.

Sebenarnya hal ini bukanlah hal baru karena fitur ini merupakan fitur Active Directory Application

Mode yang sama dan telah ada sebagai fitur luar tambahan pada Windows Server 2003 dan

Windows XP. Hal yang baru adalah sebagian besar layanan direktori ini sekarang tersedia sebagai

sebuah fitur yang ada di dalam dan dapat ditambahkan ada Windows Server 2008 anda

menggunakan Role.

Jadi dengan demikian AD LDS pada dasarnya adalah hanya ADAM, tetapi apa sebenarnya ADAM?

ADAM, di versi sebelumnya sedangkan di Windows 2008 namanya berubah menjadi AD LDS adalah

versi pengurangan dari AD DS yang mendukung banyak fitur AD DS (replikasi multimaster, partisi

direktori aplikasi, LDAP melalui akses SSL, ADS1 API) tetapi tidak menyimpan keamanan utama

Windows (seperti user domain dan akun computer), domain, catalog global atau Group Policy.

Dengan kata lain, AD LDS memberikan anda semua keuntungan dari memiliki direktori tetapi tanpa

fitur untuk mengatur resource pada jaringan. AD LDS, didesain untuk mendukung aplikasi yang

membutuhkan direktori untuk menyimpan konfigurasi dan data daripada menyimpannya pada

database, file atau bentuk penyimpanan lain.

Page 70: e-book wss-id

69

Sekali anda telah menambahkan fungsi AD LDS pada Server Manager, untuk memakai fitur ini anda

membuat sebuah event AD LDS. Sebuah event AD LDS adalah sebuah direktori aplikasi yang tidak

bergantung dari AD DS berbasis domain milik anda dan dapat berjalan baik pada server anggota atau

domain controller bila diinginkan.

Berikut ini adalah contoh menginstalasi AD-LDS pada server yang sedang Anda bangun. Untuk

memulainya Anda bisa mengikuti langkah berikut ini:

Tampilkan Server Manager dan klik Roles, kemudian klik Add Roles, lalu klik Next untuk menampilkan

pilihan di bawah Server Roles trersebut. Untuk jelasnya perhatikan Gambar 6-13 berikut ini.

Gambar 6-13. Jendela Select Server Role dan memilih Actice Directory Active Directory Lightweight Directory Services

Klik tepat di depan Active Directory Lightweight Directory Services, lalu klik tombol Next. Jika Anda

memerlukan informasi mengenai AD-LDS ini bisa melihat tampilannya memalui layar Overview of AD-LDS

atau pilihan lain yang ada di bagian baahnya

Gambar 6-14. kotak dialog Confirm Onstalations Selections

Page 71: e-book wss-id

70

Gambar 6-15. Sedang proses instalasi

Klik Next untuk melanjutkan.

Setelah itu kotak dialog Confirm Onstalations Selections tampil klik tombol Install untuk proses instalasi.

Untuk mengakhirinya klik tombol Close.

Gambar 6-16. AD LDS sudah tampil dalam Server Manager

Setelah pekerjaan menginstalasi Active Directory Lightweight Directory Services telah selesai dan

sukses, langkah selanjutnya yang harus Anda kerjakan adalah membuat AD-LDS. Cara yang harus

Anda lakukan adalah sebagai berikut:

Klik link Create a New AD LDS instance. Setelah itu Windows Server 2008 akan menampilkan kotak dialog

seperti Gambar 6-17.

Page 72: e-book wss-id

71

Gambar 6-17. Jendela Wizard pertama untuk mengkonfigurasi AD LDS

Gambar 6-18. Jendela Wizard pertama untuk mengkonfigurasi AD LDS

Klik Next untuk melanjutkan pekerjaan Anda

Pilih opsi A Unique Instance dan klik Next.

Pada kotak dialog berikutnya, ketikkan nama untuk pekerjaan Anda ini, misalnya Datakom 1. Perlu

diketahui sebaiknya dalam penulisan nama ini dikombinasikan antara karakter dan huruf (alphanumeric).

Namun apabila Anda menginkan dipisah, maka anda harus menggunakan tanda tanda garis bawah. Untuk

jelasnya perhatikan Gambar 6-19.

Page 73: e-book wss-id

72

Gambar 6-19. Pemberian nama untuk mengkonfigurasi AD LDS

Gambar 6-20. Menentukan LDAP port number

Klik Next dan berikan LDAP dan port SSL untuk mengakses instance anda, atau sesuai dengan defaultnya

saja untuk latihan ini dan klik Next. Kemudian ijinkan aplikasi untuk membuat pastisi direktorinya sendiri

ketika anda menginstal aplikasi atau ketikkan sebuah nama unik yang dapat dikenali/Distinguished Name

(DN) pada partisi aplikasi baru yang akan anda buat, misalnya DC=Data

Gambar 6-21. Menentukan lokasi file

Klik Next dan pada halaman wizard berikut tetapkan lokasi dimana data dan file recovery untuk partisi

akan disimpan, akun layanan milik siapa instance AD LDS akan dijalankan, dan user atau grup yang

mempunyai privileges administrative untuk mengatur instance anda. Setelah melakukan langkah-langkah

ini, anda akan diminta untuk memilih dari daftar file LDIF default yang dapat anda impor untuk menambah

fungsionalitas khusus pada instance anda.

Page 74: e-book wss-id

73

Gambar 6-22. Kotak dialog Importing LDIF Files

Gambar 6-23. Sedang melakukan proses instalasi AD LDS

Gambar 6-24. Akhir dari proses instalasi AD LDS

Klik Next untuk memberikan konfirmasi pada pilihan anda, lalu klik tombol Finish.

Page 75: e-book wss-id

74

Setelah anda membuat AD LDS baru, selanjutnya anda dapat mengaturnya melalui perintah ADSI

Edit. Untuk melakukan hal tersebut langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

Klik Start

Klik Administrative Tools, lalu pilih dan klik Active Directory Lightweight Directory Services. Atau apabila

ADSI Edit sudah berada di deretan Administrative Tools, langsung saja klik ADSI Edit, setelah itu akan

tampil seperti Gambar 6-20 berikut.

Gambar 6-25. Akhir dari proses instalasi AD LDS

Klik kanan pada root node dan pilih Connect To, setelah itu akan tampil kotak dialog Connections Settings

seperti Gambar 6-26

Gambar 6-26. Kotak dialog Connection Settings

Page 76: e-book wss-id

75

Gambar 6-27. Kotak dialog Connection Settings

Gambar 6-20. Setelah dilakukan pengeditan

Ketika kotak dialog Connection Settings terbuka, masukkan DN untuk Connection Point pada instance

anda, DC=DATAKOM, DC=COM dan klik tombol Advanced untuk memasukkan port LDAP, ketikkan untuk

port tersebut 50000 agar terkoneksi pada instance dan klik OK dan klik OK sekali lagi.

6.5. Active Directory Federation Services

Active Directory Federation Services (AD FS) adalah bagian penting lain dari keseluruhan solusi IDA

yang disediakan Windows Server 2008. AD FS didesain untuk mengalamatkan situasi yang saat ini

umum terjadi pada bisnis-partner atau client yang berada pada jaringan yang berbeda ingin

mengakses aplikasi Web yang dimiliki oleh extranet organisasi anda. Pada skenario biasa, client

harus memasukkan credential sekunder ketika mengakses halaman Web pada jaringan anda. Hal ini

dikarenakan credential milik client pada jaringannya sendiri mungkin tidak cocok atau tidak dikenali

oleh layanan direktori yang ada pada jaringan anda.

AD FS didesain untuk mengurangi kebutuhan untuk memasukkan credential sekunder dengan

menyediakan mekanisme untuk mendukung single sign-on (SSO) diantara direktori yang berbeda

Page 77: e-book wss-id

76

yang berjalan pada jaringan yang berbeda. AD FS melakukannya dengan menyediakan kemampuan

untuk menciptakan hubungan yang terpercaya antara dua direktori yang dapat digunakan untuk

merancang identitas client dan hak akses dari jaringan pribadinya ke jaringan milik partner bisnis

terpercaya. Dengan membangun satu atau lebih server federasi pada berbagai organisasi, hubungan

bisnis ke bisnis (B2B) dapat juga dibentuk untuk memfasilitasi transaksi B2B antara partner-partner

yang terpercaya.

Untuk membangun AD FS, setidaknya salah satu jaringan yang terlibat harus menjalankan baik AD DS

maupun AD LFS. AD FS telah ada sejak Windows Server 2003 R2, tetapi telah ditingkatkan dengan

berbagai cara pada Windows Server 2008. Sebagai contoh, AD FS sekarang lebih mudah untuk

menginstal dan mengkonfigurasi pada Windows Server 2008 karena AD FS dapat ditambahkan

sebagai fungsi server menggunakan Server Manager. AD FS juga lebih mudah untuk mengurus

Windows Server 2008 dan proses pengaturan terpercaya antara dua organisasi dengan mengekspor

dan mengimpor file aturan menjadi lebih mudah dan lebih stabil.

AD FS sekarang berisi dukungan aplikasi yang telah ditingkatkan dan lebih erat diimplementasikan

dengan Microsoft Office Share Point Services 2007 dan juga komponen Active Directory Rights

Management Services (AD RMS) dari Windows Server 2008.

6.6. Active Directory Rights Management Services

Komponen IDA yang terakhir di Windows Server 2008 yang akan kita lihat adalah Active Directory

Rights Management Services (AD RMS). Seperti yang kita temukan pada awal Bab ini, AD RMS

merupakan kelanjutan dari Windows RMS. Windows RMS adalah komponen opsional untuk platform

Windows Server 2003 yang dapat digunakan untuk melindungi informasi sensitive yang tersimpan di

dalam sebuah dokumen, di dalam e-mail, dan di dalam web site dari pengunjung yang tidak

terdaftar, perubahan konten dan lainnya. AD RMD didesain untuk berkerja bersama–sama dengan

aplikasi yang sudah RMS-enabled, seperti Microsoft Office 2007 system dan Internet Explorer 7.0,

dan termasuk di dalam set API yang dapat digunakan developer untuk mengembangkan software

buatannya.

AD RMS berkerja sebagai client/server system dimana AD RMS server mengeluarkan sertifikat

account yang berisi identitas terpercaya seperti data user dan services yang dibolehkan untuk

dipublish. Setiap user diberikan semacam sertifikat, user dapat menggunakan hal tersebut untuk

semua konten yang ingin diproteksi. Sebagai contoh, user dapat menggunakan hal ini untuk e-mail

message yang dilindungi dari forwarding ke user lainnya. Caranya berkerja adalah dengan

menerbitkan lisensi yang dibuat untuk melindungi konten dan lisensi ini akan melindungi hal yang

spesifik dari konten. Ketika konten didistribusikan, lisensi juga akan terdistribusi bersama dengan

konten, dan user di luar atau di dalam organisasi akan dibatasi sesuai dengan yand didefinisikan di

dalam konten.

User yang menerima konten yang dilindungi juga membutuhkan sertifikat account untuk mengakses

konten ini. Ketika penerima mendapat konten yang dilindungi, aplikasi RMS-enabled yang dimiliki

user akan mengirim request permohonan untuk mengakses konten. AD RMS melisensi service

kemudian mengeluarkan lisensi unik yang digunakan untuk membaca, mengintepretasikan, dan

menerapkan ketentuan yang berlaku tentang menerbitkan lisensi. Ketentuan berlaku dan kondisi

Page 78: e-book wss-id

77

yang diterapkan secara otomatis berlaku kemanapun konten dikirim. AD RMS mempercayakan

kepada AD DS untuk memverifikasi user yang ingin mengkonsumsi konten dilindungi dan

memerlukan authorisasi.

AD RMS sudah ditambahkan di beberapa bagian di Windows Server 2008 dibandingkan dengan

implementasi di Windows Server 2003. Penambahan tersebut termasuk pengembangan di bagian

instalasi dimana AD RMS dapat ditambahkan sebagai role menggunakan Server Manager, sebuah

MMC snap-in digunakan untuk memanage AD RMS server daripada menggunakn web-based seperti

pada platform sebelumnya, pendaftaran dari AD RMS cluster tanpa membutuhkan koneksi internet,

terintegrasi dengan AD FS untuk memfasilitasi pemersatu hubungan diantara partner, dan

kemampuan berbeda untuk menggunakan role AD RMS menjadi lebih efektif dalam mendelegasi

administrasi AD RMS server, policy dan setting, template right policy, dan log files dan reports.

Page 79: e-book wss-id

78

Bagian 11

BAB 7

Dengan semakin menggelobalnya jaringan komputer, pertukaran data dan

informasi tanpa batas ruang dan waktu, sehingga tentu saja berbagai

gangguan seperti virus, spam, dan sebagainya akan cepat menyebar dari satu

host ke host lainnya, dan dari satu komputer ke komputer lainnya dalam

jaringan. Dengan demikian tentu masalah keamanan menjadi sangat penting.

Selain masalah tersebut, hal penting lainnya terutama bagi seorang pengelola

atau administrator jaringan adalah Group Policy. Kedua komponen ini, yaitu

security dan group policy merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Start

Page 80: e-book wss-id

79

7. Security dan Group Policy

7.1. Pendahuluan

Dengan semakin menggelobalnya jaringan komputer, pertukaran data dan informasi tanpa batas

ruang dan waktu, sehingga tentu saja berbagai gangguan seperti virus, spam, dan sebagainya akan

cepat menyebar dari satu host ke host lainnya, dan dari satu komputer ke komputer lainnya dalam

jaringan. Dengan demikian tentu masalah keamanan menjadi sangat penting. Selain masalah

tersebut, hal penting lainnya terutama bagi seorang pengelola atau administrator jaringan adalah

Group Policy. Kedua komponen ini, yaitu security dan group policy merupakan satu kesatuan yang

tidak terpisahkan.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Security dan Group Policy ini di bagian ini akan dijelaskan

secara singkat, namun tetap utuh dan memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan

dengan kedua fitur tersebut.

7.2. Security atau Keamanan

Security Configuration Wizard (SCW) menurunkan tingkat serangan permukaan dari Windows Server

dengan menanyakan user dengan sejumlah seri pernyataan yang didesain untuk mengidentifikasi

kebutuhan-kebutuhan fungsional dari sebuah server. Fungsionalitas yang tidak dibutuhkan oleh role

server maka akan ditiadakan. Sebagai tambahan, untuk menjadi sebuah penggunaan fundamental

keamanaan yang terbaik, SCW mengurangi sejumlah system yang butuh untuk dipatch secara cepat

ketika celah keamanan terekspos. Secara khusus, SCW akan melakukan pekerjaan seperti,

mematikan service-service yang tidak dibutuhkan, membuat aturan-aturan firewall yang diperlukan,

lembuang aturan-aturan firewall yang tidak diperlukan, dan mengijinkan pembatasan-pembatasan

kemanan yang lebih lanjut untuk aturan firewall. Selain itu, juga mengurangi pembukaan protocol

pada server message block (SMB), LanMan, dan Lightweight Directory Access Protocol (LDAP).

Kemudian SCW akan memberikan arahan menuju prosses creating, editing, applying, atau rolling

back sebuah kebijakan keamanan didasari pada role-role yang dipilih untuk server tersebut.

Kebijakan-kebijakan kemanan yang dibuat oleh SCW ialah file-file dalam bentuk XML, ketika

dilakukan penggunaan, konfigurasi servis, aturan Windows Firewall, value spesifik dari registry, dan

audit kebijakan. Kebijakan keamanan tersebut bisa digunakan untuk sebuah mesin individual atau

bisa dijadikan sebuah objek group policy dan kemudian dihubungkan ke sebuah Organizational Unit

dalam Active Directory.

Dengan Windows Server 2008 beberapa perbaikan yang penting telah ditambahkan pada SCW,

antara lain:

Pada Windows Server 2003, SCW ialah sebuah komponen opsional yang harus secara manual diinstall oleh

administrator. SCW sekarang (pada Windows Server 2008) merupakan sebuah komponen default, yang

berarti system administrator tidak perlu melakukan langkah lain untuk menginstall atau mendeploy tool

untuk menggunakan SCW.

Page 81: e-book wss-id

80

Windows Server 2008 akan memperkenalkan fungsionalitas baru dan menarik dalam Windows Firewall.

Untuk mendukung fungsionalitas tersebut, SCW telah dikembangkan untuk menyimpan, memproses, dan

menerapkan aturan-aturan firewall dengan presisi yang sama dengan yang dilakukan Windows Firewall.

Hal ini merupakan kebutuhan yang penting karena pada Windows Server 2008 Windows Firewall akan

dinyalakan pada kondisi default.

SCW akan membangun sebuah database XML yang besar yang berisi setiap servis yang digunakan, aturan

firewall dan opsi administrator dari setiap fitur atau komponen yang tersedia dalam Windows Server

2008. Database ini telah menyeluruh di-review dan di-update untuk Windows Server 2008. Role-role yang

telah ada telah di-update, role-role baru telah ditambahkan ke database, dan semua aturan-aturan

firewall telah diupdate untuk mendukung Windows Firewall yang baru.

SCW sekarang membolehkan semua file XML dalam database menggunakan sebuah set dari file-file XSD

yang berisi skema SCW XML. Hal ini akan membantu administrator atau developer mengembangkan

database SCW dengan membuat role-role SCW berdasarkan pada aplikasi ataupun kebutuhan-

kebutuhannya sendiri. File-file XSD tersebut tersedia dibawah direktori SCW.

Semua report SCW telah di-update untuk mencerminkan perubahan yang dibuat pada skema SCW

mengenai dukungan untuk Windows Firewall yang baru. Report-report tersebut termasuk report

Configuration Database, report Security Policy dan report Analysis yang akan membandingkan konfigurasi

sekarang dari Windows Server 2008 dengan kebijakan kemanan SCW.

SCW menyediakan sebuah solusi end to end untuk mengurangi serangan permukaan pada Windows

Server 2008 dengan menyediakan sebuah konfigurasi yang mungkin dari komponen-komponen yang

default, roles, fitur, dan aplikasi third-party manapun yang membutuhkan role SCW. SCW tidak

bertanggung jawab untuk penginstallan ataupun penghapusan role - role, fitur - fitur, atau aplikasi third-

party manapun dari Windows Server 2008.

Administrator sebaiknya menggunakan Server Manager jika ingin menginstall role dan fitur-fitur, atau

menggunakan pengaturan yang disediakan pada aplikasi third-party. Installasi role dan fitur menggunakan

Server Manager dibuat berdasarkan penggunaan keamanaan terbaik.

Selain SCW berperan sebagai komplemen dari Server Manager, nilai utamanya berada dalam core

konfigurasi system operasi dan aplikasi - aplikasi third-party yang menyediakan role SCW. SCW

sebaiknya digunakan setiap kali konfigurasi default komponen pada Windows Server 2008 perlu

untuk dimodifikasi atau ketika sebuah aplikasi third-party ditambahkan atau dibuang. Dalam

beberapa keadaan yang spesifik, seperti remote administration, menjalankan SCW setelah

menggunakan Server Manager mungkin akan menyediakan beberapa penambahan nilai pada

beberapa role dan fitur spesifik. Menggunakan SCW setelah memodifikasi sebuah role atau fitur

melalui Server Manager bagaimanapun bukan merupakan keharusan.

Page 82: e-book wss-id

81

7.3. Group Policy

Group Policy pada Windows Vista dan Windows Server 2008 telah ditingkatkan pada beberapa

bagian, antara lain beberapa area baru dari management policy, termasuk mengkonfigurasi

Settingan Power Management, mem-blok penginstallasian dari device-device, penentuan printer

berdasarkan lokasi, dan banyak lainnya.

Sebuah format baru untuk file–file Administratice Templates yang bernama ADMX yang merupakan

XML based dan mengganti file-file propierty syntax ADM yang digunakan pada Microsoft Windows

versi sebelumnya.

Network Location Awarness untuk mengaktifkan Group Policy agar waktu respond untuk mengganti

kondisi jaringan menjadi lebih cepat, dan menghapus kebutuhan relying pada ICMP untuk

memproses policy.

Kemampuan untuk menggunakan objek-objek local group policy yang merupakan kemampuan

dalam mereduksi pembengkakan SYSVOL dengan mengganti file-file ADMX dalam sebuah central

store, dan beberapa fitur baru lainnya.

7.3.1. Integrasi Server Manager

Hal pertama yang terlihat jelas terjadi perubahan pada Windows Server 2008 ialah bagaimana tool-

tool Group Policy disajikan. Pada Microsoft Windows Server versi sebelumnya, selain Windows Vista,

seorang administrator harus mengunjungi Website Microsoft guna mendownload Group Policy

Manamenent Console (GPMC) dan menginstallnya pada setiap administrative workstation dimana

manajemen Group Policy dilakukan. Dalam Windows Server 2008, langkah-langkah installasi

dibawakan oleh sistem operasi. Tidak ada lagi proses download, dan mencari lagi media installasi

yang lain, karena semuanya telah tersedia di dalamnya.

Gambar 7-1. Server Manager Windows Server 2008

Perbedaan dalam lingkungan yang baru ini ialah bagaimana komponen-komponen opsional

Windows diinstall. Windows Server 2008 memperkenalkan konsol management yang baru untuk

Page 83: e-book wss-id

82

server-server yang bernama Server Manager. Ini merupakan tool yang digunakan untuk menginstall

role-role server, dan juga komponen-komponen opsional Windows. Jika anda memilih untuk

melakukan cara lama dan menambah komponen-komponen Windows dari Add/Remove Control

Panel, maka anda akan membuka Server Manager juga.

Anda tak hanya menggunakan Server Manager untuk menginstall komponen-komponen opsional,

tapi juga GPMC-nya itu sendiri dijalankan bersamaan dengan console Server Manager. Hal ini berarti

semua tool-tool administrative anda disimpan dalam satu tempat dan akan mudah untuk

ditemukan. Tentunya anda akan masih bisa untuk menemukan tool-tool tersebut di tempat biasa,

seperti Administrative Tools.

7.3.2. ADMX/ADML

File-file ADMX/ADML telah diperkenalkan dalam Windows Vista untuk menggantikan legacy data

format dari file-file ADM yang kita biasa gunakan. File-file ADMX ialah file XML yang berisi tipe

informasi yang sama yang kita cukup kenal untuk membangun administrative experience disekitar

settingan Administrative Template. Menggunakan XML membuat seluruh proses lebih sefisien dan

terstandarkan.

File-file ADML ialah file spesifik-bahasa yang sangat penting dalam multilingual enterprise. Pada

masa lalu, semua localisasi dilakukan oleh setiap file ADM. Hal ini mengakibatkan beberapa masalah

control version yang membingungkan ketika administrator mengatur settingan dalam sebuah GPO

dari workstation menggunakan bahasa yang berbeda. Dengan ADMX/ADML, semua administrator

bekerja dengan GPOs yang sama dan dengan mudah memanggil file ADML yang sesuai untuk

memenuhi editor.

Value yang berkaitan lainnya dengan file-file ADML/ADMX ialah GPOs tidak lagi berisi file-file ADM

sendiri. Sebelum Windows Vista/Windows Server 2008, setiap GPO yang dibuat akan berisi file-file

ADM. Hal ini akan berukuran 4 MB secara default. Hal ini juga merupakan salah satu penyebab

pembengkakan SYSVOL.

7.3.3. Central Store

Berhubungan dengan file-file ADMX ialah Central Store. Seperti keadaan sebelumnya, file-file ADM

digunakan untuk menyimpan pada GPO itu sendiri. Hal itu bukan lagi menjadi masalah. Sekarang

GPO berisi hanya data yang dibutuhkan client untuk memproses Group Policy. Dalam Windows

Server 2008, keadaan default untuk editing ialah bahwa editor mengambil file-file ADMX dari

workstation lokal. Hal ini sangat baik untuk lingkungan dengan sedikit administrator yang memanage

Group Policy, tapi dalam lingkungan yang lebih besar, lebih kompleks atau yang lebih membutuhkan

control, sebuah Central Store telah diperkenalkan. Central Store menyediakan sebuah single SYSVOL

yang memegang semua file-file ADMX/ADML yang dibutuhkan. Sekali Central Store di setup, semua

administrator meload file-file yang sesuai dari Central Store dibandingkan mesin local.

Page 84: e-book wss-id

83

7.4. Windows PowerShell

Tool powerful lainnya untuk otomatisasi task-task administrative dalam Windows Server 2008 ialah

Windows PowerShell, sebuah shell command-line dan scripting language. PowerShell meliputi lebih

dari 130 tool-tool command-line (bernama cmdlets), mempunyai sintaks yang konsisten dan kaidah

penamaan, dan menggunakan navigasi yang disederhanakan untuk mengatur data seperti registry

dan certificate store. PowerShell juga meliputi sebuah bahasa scripting intuitif yang didesain untuk IT

administrator.

PowerShell bisa digunakan secara efisien untuk melakukan task-task administrasi Windows Server

2008, termasuk mengatur service, process, dan storage. PowerShell bisa juga digunakan untuk

mengatur aspek-aspek dari server roles, seperti Internet Information Services (IIS) 7.0, Terminal

Services, dan Windows Server 2008 termasuk:

Mengatur command-line sevices, process, registry, dan data WMI menggunakan get-service, get-process,

dan get-wmiobjetcs cmdlets.

Otomatisasi konfigurasi Terminal Services, dan membandingkan konfigurasi antar Terminal Server farm.

Penyebaran dan mengkonfigure Internet Information Services 7.0 antar sebuah Web farm.

Membuat objek dalam Active Directory, dan mendaftar informasi mengenai domain yang dipakai

sekarang.

Gambar 7-2. Tampilan Internet Information Services 7.0

Page 85: e-book wss-id

84

BAB 8

GPO, OU dan User itu sendiri permisionnya bisa diatur, misalnya hanya membaca,

menulis dan menghapus atau membaca saja, dan sebagainya. Hal ini bisa dilakukan oleh

administrator jaringan. Selain itu, apabila Anda masuk ke server sebagai user, mungkin

banyak fasilitas yang tidak bisa digunakan, misalnya untuk menginstalasi suatu aplikasi.

Untuk itu Anda harus masuk sebagai Administrator atau bisa juga dibuatkan user

setingkat Administrator. Artinya loginnya menggunakan Administrator dengan password

yang sama seperti Anda masuk dan bekerja menggunakan komputer Server.

Start

Page 86: e-book wss-id

85

8. Gorup Policy, OU dan Users

8.1. Pendahuluan

Apabila Anda membangun sebuah server hal yang sangat penting adalah Membuat Group Policy,

Organizational Unit dan membuat users. Tujuannya agar masing-masing user mempunyai account

sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dalam User Account kadang-kadang tidak mulus atau

ditolak dan tidak menerima User Account yang baru dibuat. Hal ini disebabkan Domain Securiy Policy

dan Domain Controler Security Policy belum didefinisikan. Jika menemukan hal demikian Anda harus

mencek Domain Securiy Policy dan Domain Controler Security Policy tersebut.

Untuk mengetahui dan memahami GPO, OU dan Users di bagian ini saya akan memberikan

gambaran dan langkah-langkahnya. Sehingga dengan dibuatnya GPO, OU dan Users ini tidak

sembarang orang bisa menggunakan dan memasuki server karena terikat otorisasi yang dibuat oleh

Administrator jaringan.

GPO, OU dan User itu sendiri permisionnya bisa diatur, misalnya hanya membaca, menulis dan

menghapus atau membaca saja, dan sebagainya. Hal ini bisa dilakukan oleh administrator jaringan.

Selain itu, apabila Anda masuk ke server sebagai user, mungkin banyak fasilitas yang tidak bisa

digunakan, misalnya untuk menginstalasi suatu aplikasi. Untuk itu Anda harus masuk sebagai

Administrator atau bisa juga dibuatkan user setingkat Administrator. Artinya loginnya menggunakan

Administrator dengan password yang sama seperti Anda masuk dan bekerja menggunakan

komputer Server.

8.2.2. Group Policy

OU (Organizational Unit) biasanya digunakan untuk membuat group tertentu. Dengan GPO ini

seorang administrator jaringan bisa mengatur masing-masing OU dan User nantinya. Sehingga tidak

bertumpuk dalam satu kelompok GPO, OU atau User.

8.2.1. Membuat Group Policy

Sebagai contoh berikut ini saya akan memberikan contoh pembuatan GPO. GPO yang dibuat ini

misalnya bernama Kepegawaian yang nantinya akan digunakan untuk OU khusus bagian

Kepegawaian. Langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

Masuk ke Server sebagai Administrator

Klik Start

Klik Administrative Tools

Klik Active Directory Users and Computers. Setelah itu segera akan tampil jendela Active Directory Users

and Computers seperti Gambar 8-1. berikut ini

Page 87: e-book wss-id

86

Gambar 8-1. Active Directory Users and Computers

Klik kanan tombol mouse Anda tepat di atas nama domain, misalnya DATAKOM.COM. Setelah itu Menu

Popup akan tampil

Pilih dan klik New

Pilih dan klik Group. Setelah itu akan tampil jendela New Object Group seperti Gambar 8-2.

Gambar 8-2. New Object Group.

Klik mouse Anda di kolom Group name, lalu ketikkan nama Group Policy Anda misalnya Keuangan. Pilihan

lainnya biarkan saja dulu.

Klik OK untuk menutup kotak dialog New Object Group dan kembali ke jendela Active Directory Users and

Computers

Klik kanan tombol mouse Anda di atas Group Policy yang baru saja dibuat, dalam hal ini adalah Keuangan.

Setelah itu akan tampil Menu Popup

Klik Properties. Setelah itu segera tampil jendela Keuangan Properties. Anda berada di tab General, klik di

Page 88: e-book wss-id

87

kolom Description, ketikkan keterangan singkat di kolom tersebut, misalnya GPO ini khusus untuk user di

bagian Keuangan

Klik di kolom e-mail, lalu ketikkan alamat e-mail sesuai kebutuhan, misalnya [email protected]

Klik di kolom Note, lalu ketikkan catatan mengenai GPO tersebut jika perlu. Sebagai contoh “GPO ini tidak

boleh diubah tanpa sepengetahuan Administrator”

Klik tab Member Off

Klik Add.

Klik Advanced

Klik Find Now. Setelah itu akan tampil jendela Select Group

Klik salah satu pilihan yang sesuai, misalnya Administrator, lalu klik OK

Klik lagi OK

Klik OK untuk menutup jendela Select Group dan Anda kembali ke jendela Keuangan Properties pada Tab

Member Off, lalu klik OK untuk menutup kotak dialog tersebut sekaligus kembali ke jendela Active

Directory Users and Computers

Dengan mengikuti langkah yang saya jelaskan di atas Anda sudah bisa membuat GPO. Untuk GPO

lainnya Anda bisa membuatnya sendiri sesuai kebutuhan. Selanjutnya Anda harus membuat user

agar GPO tersebut bisa digunakan.

8.2.2. Menghapus Group Policy

GPO yang telah dibuat bisa dihapus jika perlu. Prosedurnya sangat mudah, Anda masuk ke

lingkungan Active Directory Users and Computers lalu masuk ke Server dan klik kanan di atas GPO

yang akan dihapus. Setelah itu klik kanan tombol mouse Anda dan pilih Delete. Untuk jelasnya ikuti

langkah berikut:

Masuk sebagai Administrator

Klik Start

Klik Administrative Tools

Klik Active Directory Users and Computers

Klik nama Server Anda, misalnya datakom.com

Klik Menu View dan klik Advanced Featrues

Page 89: e-book wss-id

88

Klik kanan di atas nama Group Policy yang akan di hapus, misalnya Keuangan. Setelah itu segera tampil

Menu Popup, lalu klik Delete. Setelah itu segera tampil pernyataan apakah benar Anda akan menghapus

GPO tersebut dan klik Yes untuk menghapusnya.

8.3. Organizational Unit

OU dibuat agar Account tidak menumpuk di kelompok User. Selain itu apabila Account sudah banyak

Anda tidak akan kesulitan untuk mengatur masing-masing user yang masuk ke server tersebut.

8.3.1. Membuat OU

Langkah yang harus Anda lakukan untuk membuat OU ini hampir sama seperti Anda membuat

Group Policy dan Anda harus masuk sebagai Administrator. Langkah jelasnya adalah sebagai berikut:

Masuk sebagai Administrator

Klik Start

Klik Administrative Tools

Klik Active Directory Users and Computers

Klik kanan mouse di atas Server Anda, dalam contoh ini saya menggunakan Server bernama

DATAKOM.COM, setelah itu akan tampil Menu Popup, lalu klik New

Klik Organizational Unit, segera tampil jendela OU seperti Gambar 8-5.

Gambar 8-3. Jendela New Object Organizational Unit.

Klik mouse Anda di kolom Name, lalu ketikkan nama OU Anda, misalnya Keuangan dan klik OK untuk

menutup jendela tersebut

Page 90: e-book wss-id

89

8.3.2 Menghapus OU

OU (Organizational Unit) yang telah dibuat dapat dihapus dengan mudah, caranya adalah sebagai

berikut.

Anda tetap masuk dalam lingkungan Active Directory Users and Computers

Klik Menu View dan klik Advanced Featrues

Klik kanan mouse di atas nama OU Anda, misalnya Keuangan. Setelah itu akan tampil Menu Popup

Klik Delete

Klik Yes pada pernyataan yang tampil. Namun apabila muncul pesan seperti Gambar 8-4 dan OU tersebut

tidak bisa dihapus anda harus membuka protect OU tersebut.

Gambar 8-4. Pesan bahwa OU yang akan di hapus diproteksi

Gambar 8-5. Properties dari OU yang akandi hapus

Untuk membuka proteksi caranya klik kanan mouse Anda tepat di atas OU tersebut, setelah itu akan

tampil tampil kotak dialog Keuangan Properties, klik tab Object dan hilangkan tanda centang dengan cara

mengklik di depan Protect object from accidental deletion.

Setelah tanda centang di depan Protect object from accidental deletion Anda ulangi prosedur di atas

untuk menghapus OU tersebut.

Page 91: e-book wss-id

90

8.4. Group Policy Management dan Local Security Policy

Sebelum Anda membuat Users ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain Anda harus

masuk dan mengedit Group Policy. Karena jika tidak di edit Anda akan kesulitan. Domain Security

dan Domain Controler Security Policy merupakan hal yang wajib Anda lihat sebelum Anda membuat

Users Account. Karena jika di kedua Security ini tidak Anda lihat dan belum Anda seting

kemungkinan besar Anda tidak akan bisa membuat User baru. Biasanya akan tampil pernyataan

seperti Gambar 8-6. berikut ini.

Gambar 8-6. Pernyataan Anda tidak bisa membuat User Account dan menuliskan Password

8.4.1. Group Policy Management

Apabila kesulitan dalam membuat user account ini Ana harus edit Gorup Policy Manamenent dan

Local Security Management harus Anda edit agar bisa membuat user account tersebut. Untuk

setting tersebut langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

Klik Start, lalu klik Administrative Tools

Klik Group Policy Management

Klik dua domain, dan pilih nama domain yang akan ditangani, misalnya datakom.com dan klik dua kali

Klik Group Policy Object

Klik kanan tepat di atas Default Domain Controler Policy, klik Edit

Klik di Computer Configuration dan klik di Windows Settings

Klik Security Settings

Klik Account Policy dan klik Password Policy.

Setelah itu ubahlah setting Group Policy dengan cara mengklik di atas masing-masing item sehingga

hasilnya akan tampil seperti Gambar 8-7 berikut ini.

Page 92: e-book wss-id

91

Gambar 8-7. Setting Group Management Policy

8.4.2. Local Security Policy

Walaupun anda sudah melakukan seting di Group Management Policy mungkin anda masih belum

bisa membuat user, karena masih ada setting yang harus Anda lakukan, yaitu Local Security Policy.

Untuk itu lakukan setting seperti berikut ini.

Klik Start, lalu klik Administrative Tools

Klik Local Security Policy

Klik Account Policies, lalu klik Password Policy. Setelah itu lakukan setting dengan cara mengklik di masing-

masing item yang ada sehingga hasilnya akan tampak seperti gambar 10-8 berikut ini.

Gambar 8-8. Setting Group Management Policy

Page 93: e-book wss-id

92

8.4.3. Users

Tidak semua pengguna bisa masuk ke komputer Server dengan Account Administrator, karena

menyangkut isi dan setup dari Server tersebut. Oleh karena itu bisa dibuat User setingkat

Administrator, Power User, Server Operator, dan sebagainya. Selain itu User dari Client atau

Workstation tidak bisa masuk ke Server apabila tidak diijinkan oleh Administrator jaringan.

Untuk itu Anda harus meminta ijin dan membuat user sendiri, sehingga orang lain yang tidak berhak

tidak bisa menggunakan jaringan tersebut. Apabila Anda bekerja dengan komputer secara

Standalone dengan Operating System Windows 2000 Professional atau Windows XP, mungkin hal ini

bisa dilakukan dengan menekan tombol Cancel, tetapi jika sudah berhubungan dengan jaringan hal

ini tidak berlaku lagi. Artinya jika Anda tidak mempunyai akses ke server tidak bisa memanfaatkan

fasilitas yang ada di Server, misalnya terminal service, file dan printer sharing dan sebagainya.

8.4.3.1. Membuat Users

Prosedur yang harus Anda lakukan untuk membuat user adalah sebagai berikut:

Klik Start

Klik Administrative Tools

Pilih dan klik Active Directory Users and Computer. Setelah itu akan tampil jendela Active Directory Users

and Computers

Klik Organizational Unit (OU) yang sudah Anda buat, misalnya Keuangan. Tujuannya agar Users yang Anda

definisikan berada di bawah OU Kepegawaian

Klik kanan di sebelah kanan, setelah tampil Menu PopUp klik New, lalu pilih dan klik Users. Setelah itu

segera tampil jendela New Object Users seperti Gambar 8-9.

Gambar 8-9. Memilih Action, New, dan User.

Ketikkan Nama depan Anda di kolom First name, misalnya putik, lalu untuk kolom Initials biarkan saja

Page 94: e-book wss-id

93

kosong, lalu ketikkan di kolom Last name, misalnya lailasari. Setelah itu ketikkan nama lengkap Anda

sebagai user di kolom Full name, misalnya putik Lailasari, atau bisa juga Anda biarkan karena Windows

secara otomatis akan mengisinya

Ketikkan User Anda di kolom User logon name, misalnya putikls

Klik Next untuk melanjutkan

Gambar 8-10. Jendela Membuat Password.

Ketikkan password Anda, misalny admin001 di kolom Password

Ketikkan password Anda sekali lagi, misalnya admin001 di kolom Confirm password

Beri tanda cek di depan salah satu pilihan untuk keamanan, misalnya Anda memberi tanda cek di kolom

Password Never Expires. Jika User yang dibuat akan diberikan Password otomatis artinya masing-masing

user yang akan membuatnya, maka Anda harus memberikan Cek atau tanda centang pada pilihan User

must change password at next logon. Dengan pilihan ini user yang bersangkutan akan membuat

Passwordnya sesuai keinginan

Klik Next. Setelah itu jendela New Object-User berikutnya akan tampil seperti Gambar 8.11

Klik Finish untuk mengakhiri pekerjaan Anda.

Page 95: e-book wss-id

94

Gambar 8-11. Jendela terakhir pendefinisian user

Setelah membuat User tersebut Anda harus membuat permissionnya terlebih dahulu. Karena jika

tidak user yang Anda buat belum bisa digunakan dengan baik. Oleh karena itu Anda harus mengatur

Propertiesnya terlebih dahulu. Untuk itu ikuti langkah berikut ini:

Anda masih di lingkungan Active Directory Users and Computers

Klik nama OU Anda, misalnya Keuangan

Klik kanan di atas nama User Anda, misalnya Putik Lailasari. Setelah itu segera tampil Menu Popup

Klik Properties. Setelah itu segera tampil jendela User Properties, dalam contoh ini bernama Putik Lailasari

Properties

Lengkapi pada kolom Description, misalnya Account ini khusus pribadi. Tab lain bisa Anda mengaturnya

sesuai kebutuhan, caranya klik salah satu tab, lalu isi sesuai keinginan Anda

Page 96: e-book wss-id

95

Gambar 8-12. Membuat Member untuk user putikls

Klik Tab Member Off, lalu klik Add, klik Advanced dan klik Find Now. Setelah itu segera tampil jendela

Select Group seperti Gambar 8-13.

Gambar 8-13. Jendela Select Group

Klik salah satu Group yang Anda inginkan, misalnya GPO Kepegawaian yang baru Anda buat

Page 97: e-book wss-id

96

Klik OK, klik OK dan klik sekali lagi OK.

Dengan demikian Anda telah berhasil membuat User baru untuk Client di lingkungan jaringan

berbasis Client Server. Dengan cara yang sama buatlah beberapa user sesuai kebutuhan. Dalam hal

ini user tidak harus sama dengan jumlah komputer yang tersedia. Misalnya, dalam jaringan hanya

tersedia 10 unit komputer yang disebut Client. Sedangkan karyawan di kantor Anda yang

menggunakan komputer lebih dari 15 orang, maka Anda sebagai Administrator bisa membuat user

lebih dari 15 user. Dalam hal ini user adalah suatu otoritas tertentu yang diberikan oleh seorang

Administrator kepada pemakai dalam suatu jaringan.

Gambar 8-14. OU yang sudah terisi beberapa User Account

8.4.3.2. Menghapus Users

User yang telah dibuat bisa dihapus dengan mudah. Prosedur yang harus Anda lakukan adalah

sebagai berikut:

Klik Start

Klik Administrative Tools

Gambar 8-15. Jawab Yes apabila Anda akan menghapus object dan No jika tidak.

Pilih dan klik Active Directory User and Computers

Klik User

Pilih dan klik user yang akan dibuang atau dihapus, misalnya putikls

Page 98: e-book wss-id

97

Pilih dan klik Actions

Pilih dan klik Delete. Setelah itu program akan menampilkan pernyataan Are yoursure you want to delete

this objcet?

Jawab Yes apabila Anda akan menghapusnya dan No jika akan dibatalkan.

Sampai di di Anda sudah bisa membuat OU, Group Policy dan User. Pekerjaan ini sangat penting

dilakukan, karena apabila membangun sebuah server semuanya menggunakan Administrator untuk

masuk ke jaringan alangkah berbahayanya. Untuk itu pekerjaan seperti membuat OU, Group Policy

dan User merupakan keharusan untuk sebuah server. Bahkan user-user yang dibuat ini akan terasa

manfaatnya ketika komputer server yang digunakan sebagai Mail Server atau Database Server.

Page 99: e-book wss-id

98

BAB 9

Jika ingin memanfaatkan Terminal Service atau Remote Desktop, Windows Server 2008

juga masih menyediakan fasilitas tersebut yang namanya sedikit berubah menjadi

Remote Desktop. Kegunaan dan cara pemakaiannya sama seperti yang ada di Windows

Server 2003 atau di Windows XP yang namanya Remote Desktop Connection. Kemudian

untuk memanfaatkan remote desktop, terminal service ataupun TS Web Access sebelum

disetup menjadi Domain Controler juga sudah bisa. Namun apabila komputer tersebut di

remote oleh orang lain yang tidak berhak bisa berbahaya karena keamanannya masih

belum sempurna.

Start

Page 100: e-book wss-id

99

9. Menggunakan Terminal Service

9.1. Pendahuluan

Di bagian ini akan dijelaskan kemampuan baru dari Windows Server 2008 yang berhubungan dengan

TS RemoteApp dan TS Web Access. Fasilitas ini sangat berbeda dengan Terminal Service yang ada di

Windows Versi sebelumnya, karena TS Web Access memerlukan browser untuk menjalankannya.

Selain itu, jika Anda ingin memanfaatkan Terminal Service atau Remote Desktop, Windows Server

2008 juga masih menyediakannya yang namanya sedikit berubah menjadi Remote Desktop dan tidak

ada tambahan Connection. Namun fasilitas tersebut kegunaan dan cara pemakaiannya sama seperti

yang ada di Windows Server 2003 atau di Windows XP yang namanya Remote Desktop Connection.

Untuk memanfaatkan fasilitas remote desktop, terminal service ataupun TS Web Access ini Server

Anda sebelum disetup menjadi Domain Controler juga sudah bisa. Namun apabila komputer

tersebut di remote oleh orang lain yang tidak berhak bisa berbahaya, karena keamanannya masih

kurang dan belum sempurna.

9.2. Menggunakan Terminal Service

Terminal Service yang disediakan Windows Server 2008 paa prinsipnya sama seperti terminal Server

atau Remote Desktop yang ada di Windows versi sebelumnya. Di sini Anda bia melakukan

konfigurasi mengenai lisensi, dan lain-lain. Namun sebagai bahan latihan Anda langsung saja

melangkah ke setting Remote Desktop atau Terminal Service Standard langkahnya sebagai berikut:

Klik Strat, lalu klik Administrative Tools dan pilih Terminal Service, kemudian pilih Remote Desktops,

setelah itu segera tampil kotak dialog Remote Desktops, klik kanan ikon Remote Desktop, lalu pilih New

Connections

Setelah tampil kotak dialog Add New Connection di kolom Computer name or IP Address ketikkan nama

server atau domain komputer yang akan di remote, jika Anda tidak tahu klik saja tombol Browse dan klik

salah satu domain atau komputer yang tampil. Sebagai contoh, untuk memudahkan ketikkan saja IP

Address server yang akan di remote, misalnya 192.168.99.1

Ketikkan nama koneksi di kolom Connection name, misalnya Remote Saja

Ketikkan nama user di kolom User name, misalnya tutangsaja

Page 101: e-book wss-id

100

Gambar 9-1. Membuat koneksi memanfaatkan Remote Desktop

Gambar 9-2. Mencoba Login dengan fasilitas Remote Desktop

Klik OK untuk menutup kotak dialog tersebut dan mengakhiri membuat koneksi dengan memanfaatkan

fasilitas Remote Desktop Windows Server 2008

Untuk mencoba masuk ke server DATAKOM.COM, klik nama koneksi yang baru anda buat, kemudian

klik OK, setelah itu tentu And akan diminta memasukkan user name, ketikkan user yang sudah Anda

buat, begitu juga dengan passwordnya. Sebagai contoh Gambar 9-2 di atas adalah koneksi awal

untuk masuk ke Server DATAKOM.COM dengan IP 192.168.99.1.Setelah masuk ke Server

DATAKOM.COM, Anda bisa bekerja sebagaimana biasa. Namun demikian tentu saja fasilitas yang

diserikan sesuai dengan otoritas ketika Anda membuat User Account.

9.3. TS Web Access

Untuk memanfaatkan fasilitas TS Web Access ini Anda harus menambah Roles ini terlebih dahulu.

Dalam buku ini penambahan roles termasuk TS Web Access dan TS RemoteApp Manager sudah

terpasang bersamaan dengan menambah Roles Terminal Servive. Untuk jelasnya Anda bisa

membaca bagian tersebut yang membahas secara lengkap penambahan Roles dan Feature.

Page 102: e-book wss-id

101

Gambar 9-3. TS Web Access sebelum tambahkan aplikasi

Setelah fasilits Terminal Service sudah ada di Server Anda, selanjutnya tinggal melekukan seting atau

konfigurasi sedikit agar fasilitas tersebut bisa digunakan. Sebelum Anda masuk ke area TS Web

Access yang pertama harus Anda setting adalah TS RemoteApp.

9.3.1. TS RemoteApp Manager

Setting TS RemoteApp tidak terlalu sulit asalkan sudah terpasang dalam server Anda. Perlu juga

diketahui untuk menambahkan suatu aplikasi baik dari Server ataupun dari komputer lain yang ada

dalam jaringan Anda harus memastikan apakah dalam server atau komputer dalam jaringan sudah

terpasang aplikasi yang akan Anda pasang di TS RemoteApp Manager atau belum. Apabila belum ada

aplikasinya, maka Anda harus memasang atau menginstalasinya terlebih dahulu.

Sebagai gambaran berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah memasang aplikasi ke dalam TS

RemoteApp Manager, prosuder yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

Klik Start, pilih Administrative Tools

Page 103: e-book wss-id

102

Gambar 9-4. Jendela TS RemoteApp Manager

Kemudian klik Terminal Service, lalu pilih dan klik TS RemoteApp Manager. Setelah itu segera tampil

jendela TS RemoteApp Manager seperti Gambar 9-4. Dari gambar tersebut gunakan tombol srollbar ke

atas, ke bawah, ke kiri atau ke kanan untuk membaca informasi yang berhubungan dengan TS

RemoteAppManager. Kemudian gunakan sekali lagi tombol Scrollbar ke bawah sehingga akan tampak

seperti lembar kerja atau Worksheet Microsoft Excel. DI sini gunakan untuk memasukkan aplikasi yang

nantinya akan digunakan dari TS Web Access.

Untuk selanjutnya klik kanan di kolom yang mirip speadsheet tersebut, akan tampil menu PopUp dan pilih

Add RemoteApp Programs

Klik Add RemoteApp Programs tersebut, lalu komputer akan menampilkan jendela Wizard pertama untuk

menambah aplikasi ke dalam TS RenoteApp Manager tersebut. Klik Next untuk melanjutkan pekerjaan

Anda

Gambar 9-5. Jendela Wizard pertama untuk menambah program

Setelah Anda menekan tombol Next, jendela RemoteApp Wizard berikutnya akan tampil. Dalam kotak

tersebut Anda bisa memilih aplikasi apa saja yang akan dimasukkan ke dalam Spreadsheet TS RemoteApp

Manager tersebut. Sebagai contoh masukkan aplikasi standard, misalnya Notepad, Paint, Wordpad, dan

lain-lain.

Page 104: e-book wss-id

103

Gambar 9-6. Aplikasi yang dipilih untuk TS RemoteApp Manager

Gambar 9-7. Aplikasi yang dipilih di TS RemoteApp Manager

Klik Next, Windows 2008 akan memproses pekerjaan Anda tersebut dan akhirnya akan ditampilkan

beberapa program yang dipilih. Kemudian untuk mengakhiri proses ini klik tombol Finish.

Klik tombol Close untuk menutup TS RemoteApp Manager

9.3.2. Menggunakan TS Web Access

TS Web Access merupakan fasilitas baru yang disediakan Microsoft Windows Server 2008 yang

gunanya untuk menjalankan aplikasi baik yang ada dalam server maupun dari komputer lain dalam

jaringan. Fasilitas ini sangat berbeda dengan Remote Desktop maupun Terminal Service standard,

karena TS Web Access berjalan di atas Browser.

Sekarang mari kita coba untuk memanfaatkan TS Web Access ini. Untuk jelasnya langkah yang harus

dilakukan adalah sebagai berikut:

Klik Start

Page 105: e-book wss-id

104

Klik Administrative Tools, pilih dan klik Terminal Service.

Lalu klik TS Web Access Addimistrations, setelah melakukan langkah tersebut jendela TS Web Access

Administrations segera tampil seperti Gambar 9-8 beriku tini.

Gambar 9-8. Jendela TS Web Access Administrations

Gambar 9-9. Anda diminta memasukkan username dan password

Page 106: e-book wss-id

105

Gambar 9-10. Sedang proses untuk menjalankan aplikasi Wordpad

Untuk masuk ke aplikasi yang ada dalam jendela tersebut Anda klik salah satu aplikasi yang akan

dijalankan melalui TS Web Access ini, misalnya Internet Explorer atau Worpad. Setelah itu ikuti

petunjuk yang ditampilkan program. Untuk melihat koneksi secara utuh klik Details. Jika account

Anda diterima maka akan tampil seperti Gambar 9-10 di atas.

Gambar 9-11. Aplikasi Wordpad di TS Web Access

9.3.3. TS Gateway Manager

Anda juga bisa melakukan setting untuk TS Web gateway ini, namun bisa juga menggunakan

defaultnya. Untuk latihan ini Anda gunakan defaultnya saja. Setelah menguasai dengan baik

Page 107: e-book wss-id

106

Windows 2008 Server baru Anda melakukan seting dan memanfaatkan fasilitas keamanan dari

sistem operasi generasi terbaru dari Microsoft ini.

Gambar 9-12. Kotak dialog TS Web Gateway

Dengan penjelasan mengenai terminal service, maka penejelasan mengenai pengenalan Windows

Server 2008 berakhir. Sebenarnya masih banyak fasilitas baru lainnya yang disediakan Windows

Server 2008, namun dengan berbagai ke terbatasan buku singkat ini saya cukupkan sampai di sini.

Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

Page 108: e-book wss-id

107

PUSTAKA

Page 109: e-book wss-id

108

Daftar Pustaka

Microsoft Technet 2007, Microsoft Corporation.

Simon Par, April 2007. Changes in Functionality from Windows Server 2003 with SP1 to Windows

Server Code Name "Longhorn", Microsoft Corporation.

Windows Server 2008 beta 3, Reviewer Guide, Microsoft Corporation 2007.

Document: Windows Server 2008 TDM paper – Condensed Version Version Number: 4.0, Working

Date: 4/23/2007

Qilliam R. Stanek, 2006. Introducing Microsoft Windows Vista. Microsoft Press, A Division of

Microsoft Corporation

Tutang, 2003, Jaringan Komputer Modern berbasis Windows Server 2003. Datakom Lintas Buana,

Jakarta