dye
DESCRIPTION
senyawa dyeTRANSCRIPT
DYE /ZAT PEWARNA/
PIGMEN
Pewarnaan/pengecatan pada bermacam
material
APLIKASI PEWARNA PADA INDUSTRI
APLIKASI PEWARNA PADA INDUSTRI
Pewarnaan pada industri penyamakan
kulit Pewarnaan Ikan
Industri
Pangan
ZAT PEWARNA/PIGMEN
Merupakan salah satu bahan yang dapat
memberi, memperbaiki atau meningkatkan
warna suatu produk, sehingga menciptakan
citra tertentu dan membuat produk lebih menarik.
(Pangan : pewarna = bahan tambahan pangan/
BTP)
Tujuannya agar produk memiliki warna seragam dan
konsisten, sehingga dapat memberikan identitas bagi
produk yg berbeda dengan produk lainnya.
Selain itu, beberapa produk dituntut mempunyai warna
khas sesuai bahan asalnya, misalnya minuman rasa
jeruk harusnya berwarna kuning seperti jeruk dan
minuman rasa anggur berwarna ungu anggur.
Gugus Kromofor : banyak mempunyai ikatan rangkap
terkonyugasi (dua ikatan rangkap yg
diseling dg ikatan tunggal).
Tampilan warna dinyatakan oleh panjang gelombang
serapan atau pantulan
Intensitas warna ditunjukkan oleh tinggi puncak
serapan atau pantulan
H3C
CH3
Teori Pewarna
Merupakan bahan yang mempunyai gugus kromofor
yang dapat menyerap sinar pada panjang gelombang
tertentu, sehingga menyebabkan molekul menjadi
berwarna dapat diukur dengan spektrofotometri, baik
spektrofotometri serapan (absorbsi) maupun
spektrofotometri pantulan (refletans)
Warna Benda λ Pantulan (nm) λ Absorbansi (nm)
Ungu 400-435 560-580
Biru 435-480 580-595
Verdigris patina 480-490 595-610
Hijau kebiruan 490-500 620-750
Hijau 500-560 -
Hijau kekuningan 560-580 400-435
Kuning 580-595 435-580
Jingga 595-610 480-490
Merah 610-750 490-500
Merah keunguan 610-750 500-580
Spektrum Pantulan dan Spektrum Serapan
Sumber : Hitachi High Technogies Corporation (2009)
Hasil analisis Spektrofotometri Serapan :
Dinyatakan sbg perbandingan intensitas sinar yg diserap
sampel thd sinar datang.
Bila sampel tidak menyerap sinar berarti nilai serapan = 0
Hasil analisis Spektrofotometri Pantulan :
Menunjukkan perbandingan intensitas sinar yg dipantulkan
sampel thd sinar datang.
Bila sampel berwarna putih, maka semua sinar datang
dipantulkan, sehingga nilai pantulan = 100 %,
begitu pula sebaliknya, bila nilai pantulan 0 %, maka sampel
berwarna hitam
Zat Pewarna memunculkan warna tertentu karena
secara selektif mengabsorbsi dan merefleksikan
cahaya dengan panjang gelombang tertentu.
Contoh :
Pigmen biru mengabsorbsi cahaya merah dan hijau,
namun merefleksikan cahaya biru, sehingga tercipta
warna biru
Cahaya putih merupakan campuran semua cahaya pada
spekstrum tampak mata (visible) Bila cahaya mengenai
pigmen, beberapa panjang gelombang diabsorbsi oleh
ikatan kimia dan komponen pigmen, sisanya direfleksikan.
Spektrum cahaya yang baru menciptakan suatu
tampilan warna.
Kebutuhan Pewarna
- Bahan makanan alami dikarakterisasikan oleh warnanya
yang atraktif
dapat sebagai petunjuk kualitas dan “edibility”, namun
pada pengolahan (terutama yang menggunakan panas)
warna mudah rusak
-Makanan hasil olahan umumnya mempunyai warna yg kurang
menarik (jumlahnya kurang atau warna tidak sesuai),
sehingga kurang atraktif
-Meskipun atribut utama produk makanan adalah flavor, namun
warna juga mempunyai efek thd penerimaan & penampilan
makanan flavor & warna berkaitan erat !
Kegunaan Zat Pewarna :
1.Memberikan karakteristik dan warna yg diinginkan
menciptakan penampilan yg mengundang selera
2. Peningkatan apresiasi thd flavor
3. Mempertahankan penampilan produk dg mengkoreksi
perubahan warna
4. Sebagai dekorasi
Klasifikasi Pewarna Berdasarkan Keberadaannya
(1). Pewarna Alami (Natural Colorant) :
hewan, tumbuhan, mineral, hasil fermentasi
(2). Pewarna Identik
(a). Dibuat secara sintesis kimia
(b). Dibuat dari sumber alami
(3). Pewarna Artifisial
Dibuat secara sintesis kimia dan tidak terdapat di alam
Klasifikasi Pewarna Berdasarkan Asalnya
Type of process Colour Additives
Colorants
occurring in
nature
Natural Colorants
Colour substances
from natural sources,
i.e. animals, plants,
Minerals,
fermentation.
Source materials may
be processed by
traditional food-
preparation
processes and/or
physical processes
(including distillation
and solvent
extraction)
or enzymatic/
fermentation.
E100 Curcumin
E101 (i) Riboflavin by fermentation
(ii) Riboflavin-5’-phosphate by fermentation
E120 Cochineal, Carminic Acid, Carmines
E140 (i) Chlorophylls
(ii) Chlorophyllins
E141 (i) Copper complexes of chlorophylls
(ii) Copper complexes of chlorophyllins
E150a Plain Caramel
E153 Vegetable Carbon
E160a (i) Mixed Carotenes
(ii) Beta-carotene from Blakeslea trispora
E160b Annatto, Bixin, Norbixin
E160c Paprika extract, Capsanthin, Capsorubin
E160d Lycopene from tomato or Blakeslea
E161b Lutein
E162 Beetroot Red, Betanin
E163 Anthocyanins
E170 Calcium carbonate
Klasifikasi Pewarna Berdasarkan Asalnya
Type of process Colour Additives
Colorants
occurring in
nature
Colour substances
produced by
synthesis and
same/identic as
those found in nature
a). Colour
substances,
produced by
Chemical synthesis
and identical to
substances found in
nature, i.e.
substances present
in animals, plants,
minerals.
E101 (i) Riboflavin
(ii) Riboflavin-5’-phosphate
E160a (ii) Beta-carotene
E160d Lycopene
E160e Beta-apo-8’-carotenal (C30)
E160f Ethyl ester of beta-apo-8’-carotenic acid
(C30)
E161g Canthaxanthin
Klasifikasi Pewarna Berdasarkan Asalnya
Type of process Colour Additives
Colorants
occurring in
nature
b) Colour substances
derived from natural
Sources
subsequently modified
to yield substances
identical to those
found in nature, i.e.
Substances present in
animals, plants,
minerals.
E150b Caustic sulphite caramel
E150c Ammonia caramel
E150d Sulphite ammonia caramel
E170 Calcium carbonate by synthesis
E171 Titanium dioxide
E172 Iron Oxides
Klasifikasi Pewarna
Type of process Colour Additives
Colorants
occurring not
In nature
Artificial Colorants.
Artificial colour
substances
produced by chemical
synthesis and not
identical to substances
found in the nature.
E104 Quinoline Yellow
E110 Sunset Yellow FCF, Orange Yellow S
E122 Azorubine, Carmoisine
E123 Amaranth
E124 Ponceau 4R, Cochineal Red A
E127 Erythrosine
E129 Allura Red AC
E131 Patent Blue V
E132 Indigotine, Indigo carmine
E133 Brilliant Blue FCF
E142 Greens S
E151 Brilliant Black BN, Black PN
E154 Brown FK
E155 Brown HT
E180 Litholrubine BK
Klasifikasi Pewarna Berdasarkan Sumbernya :
- Pewarna Alami (natural)
- Pewarna Sintetik (dari penyulingan residu/minyak
bumi)
Klasifikasi Pewarna Berdasarkan Bentuk :
Granular, bubuk halus, kristal, pasta dan cair
Klasifikasi Pewarna Berdasarkan Kelarutannya :
- Pewarna larut air (water soluble dye)
- Pewarna larut minyak (oil soluble dye)
- Pewarna tidak larut dlm sebagian besar pelarut (lake)
Pewarna Alami (Pigmen)
Telah digunakan sejak dulu dan umumnya dianggap lebih
aman daripada zat warna sintetis.
Dalam daftar FDA pewarna alami dan pewarna identik alami
tergolong dalam ”uncertified color additives” karena tidak
memerlukan sertifikat kemurnian kimiawi.
Pewarna alami adalah pigmen yang secara alami sudah
terdapat dalam bahan atau akan terbentuk saat bahan
melalui proses pemanasan, penyimpanan atau proses
tertentu.
Sumber : buah, sayuran, serealia, herbal, rempah-rempah,
alga, hewan, mineral , hasil fermentasidll
Kelebihan
- Dapat menyumbangkan nilai nutrisi pangan (karotenoid =,
pro vit A, riboflavin = Vit B2, dan kobalamin = Vit B12)
- Memberi rasa (karamel) dan mempunyai fungsi tertentu sbg
antioksidan, antimikroba dll
- Sekaligus digunakan sebagai bumbu (kunyit, paprika)
- Lebih aman dikonsumsi
Kelemahan :
- Seringkali memberikan rasa dan flavor khas yang tidak
diinginkan
- Tidak stabil dapat disalut, misalnya dg gelatin dll;
sebaiknya disimpan pada suhu 4-80C
- Spektrum warna tidak seluas pewarna sintetik.
- Warna tdk homogen, shg tak cocok unt. industri
- Spektrum warna tidak seluas pewarna sintetik.
- Ketersediaan bahan terbatas & biaya produksi lebih mahal
Pewarna Alami
Karakteristik Kelarutan & Stabilitas
Pewarna Alami/Pigmen
Pigmen Warna Sumber Kelarutan Stabilitas
Antosianin Jingga,
merah-biru
Tanaman Air Sensitif thd pH &
panas
Flavonoid Tidak
berwarna,
kuning
Tanaman Air Stabil panas
Leucoanto-
sianin
Tidak
berwarna
Tanaman Air Stabil panas
Tanin Tidak
berwarna,
kuning
Tanaman Air Stabil panas
Betalain Kuning, merah Tanaman Air Sensitif panas
Quinones Kuning s/d
hitam
Tanaman,
bakteri
Air Stabil panas
Karakteristik Kelarutan & Kestabilan
Pewarna Alami/Pigmen
Pigmen Warna Sumber Kelarutan Stabilitas
Xanthon Kuning Tanaman Air Stabil panas
Karotenoid Tidak
berwarna,
kuning, merah
Tanaman/
hewan
Lemak Stabil panas, sensitif
pada oksidasi
Klorofil Hijau, coklat Tanaman Air &
lemak
Sensitif panas
Heme Merah, coklat Hewan Air Sensitif panas
Riboflavin Kuning
kehijauan
Tanaman Air Stabil panas dan pH
Karamel coklat Gula di-
panaskan
Air Stabil
Contoh Pewarna Alami
C.I. No : Colour Index Number E.E. C No : list of colouring agents allowed use in cosmetic
Selain memberi warna hijau pada daun, klorofil
juga menyebabkan terpenuhinya
kelangsungan proses fotosintesis
Sumber : plants, algae, dan cyanobacteria.
Contoh : tanaman alfalfa (Medicago sativa),
nettles (Urtica dioica) atau rumput-rumputan.
KLOROFIL
-Merupakan pigmen yang terkandung dalam
kloroplas dan tersebar dalam sitoplasma
sel-sel tanaman.
-Pigmen-pigmen ini menyerap cahaya yang
berasal dari matahari , tetapi hanya memantulkan
warna hijau
Struktur Klorofil
- Chlorin pigment
(Bhs. Yunani “chloros” = hijau kekuningan)
secara struktural mirip dg pigmen porfirin lain
seperti heme
- Di tengah cincin chlorin terdapat ion Mg
- Cincin chlorin dapat mempunyai beberapa rantai
samping yg berbeda, termasuk rantai fitol yang
panjang.
- Secara alami, terdapat beberapa bentuk klorofil,
namun yg terbanyak terdapat pada tanaman
adalah klorofil a.
ibn5sholih.blogspot.com
Chlorophyll a Chlorophyll b Chlorophyll
c1 Chlorophyll c2 Chlorophyll d
Molecular
formula C55H72O5N4Mg C55H70O6N4 Mg C35H30O5N4Mg C35H28O5N4Mg C54H70 O6N4Mg
C3 group -CH=CH2 -CH=CH2 -CH=CH2 -CH=CH2 -CHO
C7 group -CH3 -CHO -CH3 -CH3 -CH3
C8 group -CH2CH3 -CH2CH3 -CH2CH3 -CH=CH2 -CH2CH3
C17 group -CH2CH2COO-
Phytyl
-CH2CH2COO-
Phytyl
-
CH=CHCOOH -CH=CHCOOH
-CH2CH2COO-
Phytyl
C17-C18
bond Single Single Double Double Single
Occurrence Universal Mostly plants Various algae Various algae cyanobacteria
Table 1. Characteristics of natural chlorophylls
http://www.food-info.net/uk/colour/chlorophyll.htm
Klorofil a & b : Kedua jenis pigmen ini dapat dipisahkan dengan melarutkan dalam larutan klorofil dlm petroleum encer dg metanol klorofil a tetap berada dlm larutan petroleum, sedangkan klorofil b terpisah dalam metanol Klorofil-a berwarna “bluish-black solid” dan klorofil-b berwarna “dark green solid”, namun keduanya memberikan warna hijau dalam larutan organik Secara alami, rasio klorofil-a : klorofil-b = 3 : 1
Reaksi klorofil-a dgn asam, menyebabkan ion Mg diganti
oleh ion hidrogen terbentuk faeofitin (coklat pucat &
tak dapat berfluorensensi) = feofinisasi
Asam Klorofil-a
Garam Mg Faeofitin
Reaksi Klorofil
(http://www.chlorophyll.co.kr)
Perlakuan klorofil a dgn asam akan menghilangkan ion
Mg digantikan oleh 2 atom H terbentuk faeofitin-a
yang berwarna coklat pucat
Bila selanjutnya dihidrolisis akan memutus gugus fitol
terbentuk faeforbida-a
(hal yg sama terjadi pada klorofil-b).
Klorofil-a Faeofitin-a Faeoforbid-a.
Faeofitinisasi : pertukaran ion Mg pada inti klorofil
dengan ion hidrogen dari asam terbentuk feofitin yang
berwarna coklat pucat
Klorofil
Feofitin Feoforbida
Klorofilida
- Mg
- Fitol
- Mg
- Fitol
Klorofilida terbentuk akibat hilangnya gugus fitol (panas
atau enzim)
memberi warna hijau (sama dengan klorofil),
tapi lebih mudah larut dalam air dibandingkan
klorofil
Bila sayuran hijau direbus dlm air + soda (suasana
basa) terbentuk warna hijau cerah yg intensif
Bila klorofil diberi alkali pada suhu dingin terbentuk
garam alkali klorofilin (warna mula-mula berubah
menjadi coklat lalu kembali ke hijau tapi tidak lagi
berfluoresensi)
Bila klorofil disaponifikasi dgn alkohol panas
terbentuk isoklorofilin yg dapat berfuoresensi
ttp://chestofbooks.com/food/science/Experimental
-Cookery/Plant-Pigments.html
Klorofil-a
Fitol alkohol Metanol
Alkali
Garam alkali Klorofilin
Perubahan Warna Sayuran Hijau :
*Asam perubahan warna menjadi lebih cepat saat
sayuran hijau dipanaskan
*Basa perubahan warna menjadi coklat pucat lebih
lambat
Saat memasak sayuran hijau :
Agar warna hijau dapat dipertahankan, sayuran hijau harus
dimasak dlm waktu singkat dan kontak dgn asam harus
dihindarkan. Selain itu panci perebus sebaiknya tidak
ditutup, sehingga asam-asam volatil dapat menguap
(menurunkan keasaman !)
Kompleks Cu-feofitin dan klorofilida :
pewarna yang sangat stabil dan Cu tidak bisa terlepas
dengan asam
Klorfl- a : Cu-feofitin
Klorfl-b : Cu-Chlorofilida
Pewarna makanan yang
penggunaannya di beberapa
negara ada restriksi karena
toksisitas Cu
- Bersifat tidak stabil, namun kestabilannya dapat
ditingkatkan dengan cara de-esterifikasi klorofil dan
penambahan ion tembaga (Cu) terbentuk kompleks
klorofil-tembaga menghasilkan warna hijau yang cerah
dan lebih stabil dibandingkan klorofil alami
Karakteristik Klorofil :
- Diekstraksi dari tanaman dengan menggunakan
pelarut & harus dikerjakan secepat mungkin di tempat
gelap untuk mencegah degradasi hasilnya
selanjutnya dimurnikan
Karakteristik Klorofil :
Klorofil tidak larut dalam air, sehingga perlu
dilarutkan dalam sedikit minyak agar diperoleh
hasil yang diinginkan
Pengeringan beku ( freeze drying) untuk cairan
klorofil menjadi tepung klorofil yang stabil
dan lebih awet
Udara, cahaya, panas dan pH mempunyai efek
negatif thd kestabilan klorofil
Pengawetan Warna Klorofil
* Proses Blair : mempertahankan warna hijau daun dalam
proses pengolahan sayur-sayuran
Penggunaan garam alkali Ca dan atau Mg hidroksida,
untuk mempertahankan ion Mg dalam klorofil
*Proses Borodin : klorofil di-fixed pada kondisi
tertentu, dengan bantuan enzim klorofilase
Fixed klorofil klorofilida
*Thomas, Leslie dan Shumate :
paten proses blanching, pencelupan
dalam air panas 67oC, 3 menit
Blansir
Proses pemanasan yang dilakukan pada suhu kurang
dari 1000C selama beberapa menit dengan
menggunakan air panas atau uap air panas.
Contoh : mencelupkan sayuran atau buah di dalam air
mendidih selama 3 sampai 5 menit atau mengukusnya
selama 3 sampai 5 menit.
Tujuan blansir terutama adalah untuk menginaktifkan
enzim yang terdapat secara alami di dalam bahan
pangan, misalnya enzim polifenolase yang menimbulkan
pencoklatan.
Blansir umumnya dilakukan jika bahan pangan akan
dibekukan atau dikeringkan. Sayuran hijau yang diberi
perlakuan blansir sebelum dibekukan atau dikeringkan
mutu wama hijaunya lebih baik dibandingkan dengan
sayuran yang tidak diblansir terlebih dahulu.
KLOROFIL,
Menghasilkan warna hijau, banyak digunakan untuk
makanan. Saat ini bahkan mulai digunakan pada
berbagai produk kesehatan.
Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal
daun suji, pandan, katuk dan sebagainya) untuk berbagai
jenis kue jajanan pasar.
Selain menghasilkan warna hijau yang cantik, juga
memiliki harum yang khas.
Culinary Use
Chlorophyll is registered as a food additive (colorant),
and its E number is E140. Chefs use chlorophyll to color
a variety of foods and beverages green, such as pasta.
Chlorophyll is not soluble in water, and it is first mixed
with a small quantity of vegetable oil to obtain the
desired solution.
Extracted liquid chlorophyll was considered to be
unstable and always denatured until 1997, when Frank
S. & Lisa Sagliano used freeze-drying of liquid
chlorophyll at the University of Florida and stabilized it
as a powder, preserving it for future use
Pada industri makanan dan suplemen, digunakan
chlorophyll yang telah mengalami proses penggantian inti
magnesium dengan inti copper, dan menjadi Chlorophyll
Complex yang disebut Sodium Copper Chlorophyllin,
yang bersifat larut dalam air (water soluble) dan stabil.
http://klorofil-cmp.com/index.php?X=more/chlorophyll-6.php
KAROTENOID mudah larut dalam lemak, dan memberi warna jingga
atau merah pada produk tanaman dan hewan.
Rangka utama karotenoid adalah unit isoprene
C5
C6
C5
Lycopene
β-carotene
17 16
3
2
18
6
5 4
8 10 12 14 15’
7 9
1
11 13 15 14’
13’ 11’
12’ 10’
20’ 19’
9’ 7’
8’ 6’
5’ 4’
3’
2’ 1’
17’ 16’
19 20
18’
Lycopene is a
symmetrical
tetraterpene
assembled from 8
isoprene units. Beta-
carotene is
made up of
eight
isoprene
units,
which are
cyclised at
each end
Karotenoid : ß-carotene, lutein, zeaxanthin & lycopene memberi warna merah pada tomat dll.
Struktur β-carotene : Rantai hidrokarbon (8 isopren) yg menghubungan dua cincin benzena Elektron pada ikatan rangkap bermigrasi sepanjang rantai karbon, membuat molekul mampu mengabsobsi cahaya dengan efisien .
Ada 300 jenis karotenoid, namun berdasarkan aktifitas vit. A,
diklasifikasikan sebagai 2 grup yaitu karoten dan xantofil
Karotenoid Aktivitas
Vitamin A (%)
Sumber
I. Karoten
α-karoten 50-54 Wortel, jeruk, tomat, peach, sayur dan buah
lain
β-karoten 100 Minyak kelapa sawit
γ- karoten 42-50 -
Lycopene inaktif Tomat, wortel, jeruk sitrun, apricot, semangka,
lada hijau
II. Xantofil
Zeaxanthin inaktif Bayam, jagung, lada hijau
β-apo-karotenal 72 Sitrun, tanaman hijau
Cantaxanthin inaktif Jamur, kepiting, udang, alga, mikroorganisme
Bixin inaktif Biji anato
Provitamin A prekursor vitamin A
- β-karoten menghasilkan 2 mol vitamin A
- α-karoten hanya menghasilkan 1 mol vitamin A
Pada manusia : karotenoid berperan penting bagi
kesehatan manusia (perlindungan terhadap
kanker, meningkatkan ketajaman penglihatan dan
juga berfungsi sebagai antioksidan)
Pada tanaman : karotenoid berfungsi membantu proses
fotosintesis, mengubah cahaya matahari menjadi tenaga
dan bermanfaat sebagai antioksidan untuk melindungi
tanaman .
MANFAAT KAROTENOID
Menghasilkan warna jingga sampai merah. Biasanya
digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak
dan lemak seperti minyak goreng dan margarin.
Dapat diperoleh dari wortel, papaya dan sebagainya.
ANTOSIANIN
Penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak
terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga
mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga tasbih/kana,
krisan, pelargonium, aster cina, dan buah apel,chery,
anggur, strawberi, juga terdapat pada buah manggis dan
umbi ubi jalar. Bunga telang, menghasilkan warna biru
keunguan. Bunga belimbing sayur menghasilkan warna
merah.
Struktur Kation flavylium dan turunannya (ada 20)
Inti flavylium dari pigmen antosianin elektron
Karena defisien sangat reaktif menyebabkan
dekolorisasi buah, sayur, dan bunga
(http://www.succulent-plant.com/glossary/images/anthocyanin.png)
Anthocyanins are glucosides of anthocyanidins
Struktur
Anthocyanidin Basic
structure R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
Aurantinidin −H −OH −H −OH −OH −OH −OH
Cyanidin −OH −OH −H −OH −OH −H −OH
Delphinidin −OH −OH −OH −OH −OH −H −OH
Europinidin −OCH3 −OH −OH −OH −OCH3 −H −OH
Luteolinidin −OH −OH −H −H −OH −H −OH
Pelargonidin −H −OH −H −OH −OH −H −OH
Malvidin −OCH3 −OH −OCH3 −OH −OH −H −OH
Peonidin −OCH3 −OH −H −OH −OH −H −OH
Petunidin −OH −OH −OCH3 −OH −OH −H −OH
Rosinidin −OCH3 −OH −H −OH −OH −H −OCH3
Selected Anthocyanidins and Their Substitutions
Karakteristik Antosianin
- Larut dalam air
- Warna tergantung pH keasaman berubah, warna
berubah, contoh :
*Kol merah + cuka/asam lain warna merah lbh intensif
*Bila dimasak dalam panci aluminium (lebih alkali)
warna menjadi ungu dan biru
Lebih stabil dalam perlakuan asam dibandingkan
kondisi netral atau basa.
- Dipengaruhi oleh suhu, oksigen, cahaya UV, logam dan
kofaktor lain
- Suhu tinggi :
merusak ion flavylium, sehingga warna hilang dan
terjadi reaksi Maillard (melibatkan residu gula pada
molekul antosianin)
- Cahaya :
mempunyai efek yang sama dengan suhu tinggi
- Oksigen :
mengoksidasi antosianin
- Komponen dlm Tanaman/Makanan :
interaksinya dpt mengubah atau meningkatkan
intensitas warna. Contohnya :
* Quinon dalam apel dpt meningkatkan degradasi
antosianin, sedangkan penambahan gula pada
strawberry akan menstabilkan warnanya
- Senyawa antimikroba (sulfit, sulfur oksida) dalam proses
pengolahan produk pangan menyebabkan bleaching
pada antosianin
Cara Pencegahan Kerusakan Selama Penyimpanan :
- Penyimpanan pada suhu rendah
- Penggunaan wadah gelap
- Kemasan bebas oksigen
Pada praktisnya sulit mendapatkan warna murni,
kebanyakan dalam bentuk kasar (crude), contohnya :
- Grape peel (E163)
- Black currant extract (E163)
Penggunaan zat pewarna alami, misalnya pigmen
antosianin masih terbatas pada beberapa produk
makanan, seperti produk minuman (sari buah, juice dan
susu).
MIOGLOBIN
Warna merah pada produk hewan (daging)
Mioglobin protein kompleks pada otot, terdiri dari
heme (pigmen yang mengandung zat besi) dan globin
serta bersifat larut dalam air dan larutan garam
Ada 3 bentuk pigmen :
- Oksomioglobin (MbO2 ): warna merah, hasil oksigenasi
mioglobin
- Deoksi-/mioglobin : warna ungu
- Ferri-mioglobin (FMb ): warna menjadi coklat, hasil
oksidasi mioglobin
Fe++
N N
N N
O2
Fe++
N N
N N
N
Fe+++
N
N N
H2O
Oksidasi
Reduksi
Deoksigenasi
Oksigenasi
MbO2 : oksimioglobin (Warna merah terang)
FMb : ferimioglobin
(Warna coklat)
Interkonversi Mb, MbO2, dan FMb
Mioglobin (merah)
Pada Proses Pengolahan atau Pemasakan :
Mioglobin & ferimioglobin terkonversi menjadi fero dan
feri hemokrom
Menyebabkan perubahan struktur dari porfirin (unit terkecil dari
polipeptida mioglobin) dan konfigurasi elektronik dari heme
Ferohemokrom Globin terdenaturasi
Warna pink
MbO2
Denaturasi
Kondisi reduksi
Fe++
N N
N N
O2
Fe+++
N N
N N
Fe++
N N
N N
Ferihemokrom Globin terdenaturasi
Warna coklat daging matang
reduksi
Oksidasi
Pembentukan
homokrom
pada pengolahan
daging
Curing refers to various food preservation and flavoring
processes, especially of meat or fish, by the addition of a
combination of salt, nitrates, nitrite[1] or sugar. Many
curing processes also involve smoking, the process of
flavoring, cooking, or preserving food by exposing it to the
smoke from burning
Nitrates and nitrites not only help kill bacteria, but also
produce a characteristic flavor and give meat a pink or
red color.[8] Nitrate (NO3−), generally supplied by sodium
nitrate or potassium nitrate, is used as a source for nitrite
(NO2−). The nitrite further breaks down in the meat into
nitric oxide (NO), which then binds to the iron atom in the
center of myoglobin's heme group, reducing oxidation
and causing a reddish-brown color (nitrosomyoglobin)
when raw, and the characteristic cooked-ham pink color
(nitrosohemochrome or nitrosyl-heme) when cooked.
Proses Curing : penambahan nitrit, contoh pada
pembuatan korned daging berwarna
merah lebih baik dan lebih awet
Melibatkan dua proses penting :
1. Reaksi biokimiawi : reduksi nitrit menjadi nitrit
oksida dan reduksi besi dalam heme menjadi
bentuk fero
2. Denaturasi globin oleh panas
http://meat.tamu.edu/myoglobin.jpg
Nitrosylhemochromogen
Myoglobin
Oxymyoglobin
Metmyoglobin Nitric oxide myoglobin (bright red)
plus NO
plus heat
http://toptropicals.com
Bixa orellana
Annato
Curcumin
Saffron
CONTOH PEWARNA ALAMI
Curcumin is the principal curcuminoid of
the popular Indian spice turmeric, which is
a member of the ginger family
(Zingiberaceae).
Saffron is a spice derived from the
flower of Crocus sativus, commonly
known as the saffron crocus.
Annatto coloring is produced from the reddish pericarp
or pulp which surrounds the seed of the achiote (Bixa
orellana L.).
As a food additive, annatto has the E number E160b.
The fat soluble part of the crude extract is called bixin,
the water soluble part is called norbixin, and both share
the same E number as annatto. Annatto seed contains
4.5-5.5% pigments, which consists of 70-80% bixin.
The yellowish orange color is produced by the chemical
compounds bixin and norbixin, which are classified as
carotenoids
It is used as coloring in many cheeses (e.g., Cheddar,
Gloucester cheese, Red Leicester, Gouda and Brie),
margarine, butter, rice, custard powder, ice-cream, and
smoked fish.
KARAMEL
Berwarna coklat gelap dan merupakan hasil dari
hidrolisis (pemecahan) karbohidrat, gula pasir,
laktosa atau sirup malt. The process of
caramelization consists of heating sugar slowly to
around 170 °C . As the sugar heats, the molecules
break down and re-form into compounds with a
characteristic color and flavor.
Karamel terdiri dari 3 jenis, yaitu :
(1). Karamel tahan asam yang sering digunakan
untuk minuman berkarbonat,
(2). Karamel cair untuk roti dan biskuit, serta
(3). Karamel kering
BIKSIN
Memberikan warna kuning seperti mentega.
Biksin diperoleh dari biji pohon Bixa orellana yang
terdapat di daerah tropis dan sering digunakan untuk
mewarnai mentega, margarin, minyak jagung dan
salad dressing.
Female Cochineal
COCHINEAL
Bentuk pewarna cochineal :
(1). Ochineal extract (E120(ii) ) :
terbuat dari badan serangga
cochineal betina(Dactylopius
coccus costa) yg dikeringkan dan
dihaluskan dgn kandungan
carminic acid 20 %
(2). Carmine (E120(i))
Bentuk pewarna cochineal lebih
murni
Pewarna Sintetik Reaksi-reaksi kimia organik yg digunakan dlm pembuatan
pewarna sintetis menggunakan benzena :
- Nitrasi,
- Sulfonasi
- Halogenasi,
- Reduksi,
- Aminasi
- Hidroksilasi
- Penataan ulang benzidin
Penggolongan Berdasarkan Stuktur Molekul :
Menurut ”Joint FAO/WHO Expert Commitee on
Food Additives (JECFA) digolongkan dalam beberapa
kelas yaitu : azo, triaril metana, quinolin, xantin dan indigoid.
Kelebihan Pewarna sintetis
Pewarna sintetis mempunyai kelebihan dibandingkan
pewarna alami, yaitu mewarnai dengan lebih kuat meski
jumlah pewarna yang digunakan hanya sedikit, lebih
seragam, lebih stabil terhadap faktor lingkungan seperti
cahaya, pH, oksidasi dll dan biasanya lebih murah.
Warna yang dihasilkan dari pewarna buatan akan tetap
cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan
dan pemanasan, sedangkan pewarna alami mudah
mengalami degradasi atau pemudaran pada saat diolah
dan disimpan.
Kelemahan Pewarna sintetis
Proses pembuatan zat pewarna sintetik biasanya melalui
perlakuan pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang
sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat
lain yang bersifat racun.
Pada pembuatan zat pewarna organik sebelum mencapai
produk akhir, harus melalui suatu senyawa antara yang
kadang-kadang berbahaya dan sering kali tertinggal
dalam hasil akhir, atau terbentuk senyawa-senyawa baru
yang berbahaya.
Untuk zat pewarna yang dianggap aman, ditetapkan
bahwa kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,00014 %
dan timbal tidak boleh lebih dari 0,001, sedangkan logam
berat lainnnya tidak boleh ada.
Peraturan Penggunaan Zat Pewarna
Peraturan mengenai penggunaan zat pewarna yang
diizinkan dan dilarang untuk pangan diatur melalui
SK Menteri Kesehatan RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88
mengenai Bahan Tambahan Pangan (BTP).
Timbulnya penyalahgunaan zat pewarna antara lain
disebabkan oleh :
- Ketidaktahuan masyarakat mengenai zat pewarna untuk pangan,
- Harga zat pewarna untuk industri jauh lebih murah dibandingkan
dengan harga zat pewarna untuk pangan. Hal ini disebabkan bea
masuk zat pewarna untuk bahan pangan jauh lebih tinggi daripada zat
pewarna bahan non pangan.
- Warna dari zat pewarna tekstil atau kulit biasanya lebih menarik.
Peraturan Penggunaan Pewarna
- Penggunaan pewarna harus aman bagi konsumen
zat pewarna yang diijinkan penggunaannya dalam
makanan dikenal sebagai permitted color atau certified
color
- Tiap negara mempunyai peraturan tersendiri tentang
penggunaan pewarna (lihat daftar pewarna yang diijinkan)
- Federal Food, Drug & Cosmetic Act of 1938 (USA) :
(1). FD&C Colors : untuk makanan, obat-obatan & kosmetik
(2). D&C Colors : untuk obat-obatan & kosmetik, namun tdk
boleh untuk makanan termasuk untuk obat-obatan &
kosmetik untuk penggunaan internal & digunakan kadang-
kadang
(3). External D&C Colors : hanya untuk penggunaan eksternal
karena toksisitasnya
Jenis Pewarna Sintetik Berdasarkan Kelarutannya
Kelarutan pewarna sintetik ada dua macam yaitu : dye
dan lake.
Dye adalah zat warna yang diperjual belikan dalam
bentuk bubuk, granula, cairan,
campuran warna dan pasta.
Digunakan untuk mewarnai minuman berkarbonat,
minuman ringan, roti, kue-kue produk susu, pembungkus
sosis, dan lain-lain.
FD&C Dye : pewarna ini umumnya bersifat larut dalam
air, propilen glikol, gliserin atau alkohol. Bentuk dye :
bubuk, granula, cairan dan pasta. Contoh: FD&C Red
no.2 (Amaranth), FD&C yellow no.5 (Tartrazine), FD&C
yellow no.6 (Sunset yellow) dll.
Lake adalah pewarna gabungan dari zat warna (dyes)
dengan radikal basa (Al atau Ca) yang dilapisi dengan
hidrat alumina atau Al(OH)3. Umumnya lakes bersifat lebih
stabil terhadap cahaya, bahan kimia dan panas, sehingga
harganya lebih mahal.
FD&C Lake : Pewarna ini tidak larut air, sehingga
pewarna ini lebih baik digunakan untuk produk-produk
yang mengandung lemak dan minyak. Biasa digunakan
pada pelapisan tablet, campuran adonan kue, cake dan
donat.
Contoh Pewarna sintetis Yang Tidak Boleh Digunakan :
- Rhodamin B (Cl 45170) - Citrus Red No.2 (Cl 12156)
- Methanil yellow (Cl 13065) - Chocolate Brown FB (Cl -)
- Scarlet GN (Cl 14815) - Fast Red E (Cl 16045)
- Auramin (Cl 41000) - Fast Yellow AB (Cl 13015)
- Alkanet (Cl 75520) - Indathrene Blue RS (Cl 69800)
- Black 7984 (Cl 27755) - Magenta (Cl 42510)
- Burn Umber (Cl 77491) - Ponceau 3 R (Cl 16155)
- Chrysoidine (Cl 11270) - Ponceau SX (Cl 14700)
- Chrysoidine S (Cl 14270) - Sudan I (Cl 12055)
- Benzil violet 4 B (42640)
Rhodamin B
Memiliki rumus molekul C28H31N2O3Cl, dengan
berat molekul sebesar 479.000.
Berbentuk kristal hijau atau serbuk-unggu kemerah-
merahan, sangat mudah larut dalam air yang akan
menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan
berflourensi kuat. Juga larut dalam alkohol, HCl dan
NaOH.
Biasanya dipakai dalam pewarnaan kertas, Sampai
sekarang masih banyak digunakan untuk mewarnai
berbagai jenis makanan dan minuman (terutama
untuk pedagang ekonomi lemah), seperti kue-kue
basah, saus, sirup, kerupuk
Contoh Efek Pewarna thd Kesehatan
Metanil yellow :
Digunakan sebagai pewama untuk produk-produk tekstil
(pakaian), cat kayu, dan cat lukis. Sering digunakan untuk
mewarnai tahu. Dapat merusak hati, kandung kemih,
saluran pencernaan & kulit
Magenta :
konsumsi jangka panjang merusak hati, tiroid &
kelenjar adrenalin
Benzil violet :
bersifat karsinogenik
Auramin :
meningkatkan peroksidasi lipida, menurunkan aktivitas
enzim antioksidan
Tips mengenal Produk Pangan dengan Pewarna :
- Hindari produk dg warna cerah menyolok
- Hindari produk segar yang berwarna tidak normal, seperti
potongan buah segar dengan warna kuning mencolok dan
berkilau atau kerupuk bawang dengan warna-warna yang
terang menyala.
- Baca dengan cermat label produk-produk berwarna.
Produsen yang baik akan mencantumkan informasi
pewarna pangan yang digunakan secara lengkap,
termasuk dengan nomor kodenya.
- Kenali spesifikasi pewarna-pewarna yang dilarang, namun
masih popular digunakan seperti methanil yellow, rhodamin
B dll
- Perhatikan produk-produk yang menggunakan nitrit dan
atau nitrat efek nitrosamine (senyawa yang diduga
sebagai karsinogen) dapat dikurangi dengan penambahan
asam askorbat
APLIKASI PEWARNA PADA INDUSTRI
Pewarnaan pada industri penyamakan
kulit Pewarnaan Ikan
Industri
Pangan
Pewarnaan/pengecatan pada bermacam
material
APLIKASI PEWARNA PADA INDUSTRI
CHLOROPHYLL
Chlorophyll berasal dari tanaman Alfalfa yang dikenal sebagai
"Bapak" dari semua jenis makanan (Father of all foods).
Chlorophyll bekerja dalam tubuh untuk memperbaiki sistem
peredaran darah, membantu sistem pembuangan racun
(detoxification), memperkuat sistem syaraf-syaraf dan otot-otot,
serta menjaga keseimbangan fungsi paru-paru dan jantung.
Manfaat Chlorophyll membantu dan meringankan masalah
kesehatan, asma, anemia, keletihan dan penat, tekanan darah,
membuang racun pada hati, masalah keracunan, cepat
mengantuk, menopouse, PMS (Pre Menstrual Syndrome),
sembelit, kencing manis, nyeri sendi dan nafas tersengal-sengal,
dan lain-lain.
PUSTAKA (a.l)
http://informasisehat.wordpress.com/2009/05/21/bahaya-zat-
pewarna-pada-makanan (1 November 2011)
Wijaya, C.H dan Mulyono, N. 2009. Bahan Tambahan Pangan
; Pewarna. Spesifikasi, regulasi dan aplikasi praktis. Bogor :
IPB Press.