dunia kampus

6
Kata sebagian oran ketika kita berada dengan apa yang sa paling indah seb kehidupan di dalam kuliah. Karena k lewat kreativitas yang terselubung dan berbagai macam terkubur dalam-dal sesuatu terkesan sehingga kita men segalah raja untu ini juga merupak kategori remja b mengetahui arti dekat lagi di kal lawan jenis, rasa seorang remaja ya jenis kenakalan. Pada dunia beruntung dan mem beruntung, tidak DUNIA KAMPUS *( Oleh : Watowuan Tyno)* ng bahwa masa-masa yang paling indah a di bangku sekolah menengah, namun aya rasakan ternyata masa dimana ma bagai seorang remaja di saat men m dunia yang penuh gejolak ini adal kita bisa mengekspresikan segala dan mengeksploitasi potensi atau ke dalam diri kita, serta semua probl m pengkerdilan atau pembelengguan ta lam pada masa ini. Tidak heran bila bebas tanpa ada batasan atau p nganggap bahwa kita adalah raja uk segala sesuatu yang dilakukan. kan masa dimana kita yang masuk berstatus mahasiswa mulai mengen dari persahabatan, mengenal Tuha la rasa gunda mulai melanda asa dan mencintai seseorang ataupun gejola ang terungkap dan terpancar dalam b remaja saat ini, sebagian remaj mang mumpunyai keinginanan untuk akan asing lagi dengan istilah h adalah n sesuai masa-masa ngarungi lah masa sesuatu emampuan blematika ampaknya a segala pengikat di atas Di masa k dalam nal dan an lebih n angan, ak batin berbagai aja yang menjadi h kuliah

Upload: watowuan-tyno

Post on 02-Aug-2015

61 views

Category:

Data & Analytics


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dunia Kampus

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

Kata sebagian orang bahwa masa-masa yang paling indah adalah

ketika kita berada di bangku sekolah menengah, namun sesuai

dengan apa yang saya rasakan ternyata masa dimana masa-masa

paling indah sebagai seorang remaja di saat mengarungi

kehidupan di dalam dunia yang penuh gejolak ini adalah masa

kuliah. Karena kita bisa mengekspresikan segala sesuatu

lewat kreativitas dan mengeksploitasi potensi atau kemampuan

yang terselubung dalam diri kita, serta semua problematika

dan berbagai macam pengkerdilan atau pembelengguan tampaknya

terkubur dalam-dalam pada masa ini. Tidak heran bila segala

sesuatu terkesan bebas tanpa ada batasan atau pengikat

sehingga kita menganggap bahwa kita adalah raja di atas

segalah raja untuk segala sesuatu yang dilakukan. Di masa

ini juga merupakan masa dimana kita yang masuk dalam

kategori remja berstatus mahasiswa mulai mengenal dan

mengetahui arti dari persahabatan, mengenal Tuhan lebih

dekat lagi di kala rasa gunda mulai melanda asa dan angan,

lawan jenis, rasa mencintai seseorang ataupun gejolak batin

seorang remaja yang terungkap dan terpancar dalam berbagai

jenis kenakalan.

Pada dunia remaja saat ini, sebagian remaja yang

beruntung dan memang mumpunyai keinginanan untuk menjadi

beruntung, tidak akan asing lagi dengan istilah kuliah

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

Kata sebagian orang bahwa masa-masa yang paling indah adalah

ketika kita berada di bangku sekolah menengah, namun sesuai

dengan apa yang saya rasakan ternyata masa dimana masa-masa

paling indah sebagai seorang remaja di saat mengarungi

kehidupan di dalam dunia yang penuh gejolak ini adalah masa

kuliah. Karena kita bisa mengekspresikan segala sesuatu

lewat kreativitas dan mengeksploitasi potensi atau kemampuan

yang terselubung dalam diri kita, serta semua problematika

dan berbagai macam pengkerdilan atau pembelengguan tampaknya

terkubur dalam-dalam pada masa ini. Tidak heran bila segala

sesuatu terkesan bebas tanpa ada batasan atau pengikat

sehingga kita menganggap bahwa kita adalah raja di atas

segalah raja untuk segala sesuatu yang dilakukan. Di masa

ini juga merupakan masa dimana kita yang masuk dalam

kategori remja berstatus mahasiswa mulai mengenal dan

mengetahui arti dari persahabatan, mengenal Tuhan lebih

dekat lagi di kala rasa gunda mulai melanda asa dan angan,

lawan jenis, rasa mencintai seseorang ataupun gejolak batin

seorang remaja yang terungkap dan terpancar dalam berbagai

jenis kenakalan.

Pada dunia remaja saat ini, sebagian remaja yang

beruntung dan memang mumpunyai keinginanan untuk menjadi

beruntung, tidak akan asing lagi dengan istilah kuliah

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

Kata sebagian orang bahwa masa-masa yang paling indah adalah

ketika kita berada di bangku sekolah menengah, namun sesuai

dengan apa yang saya rasakan ternyata masa dimana masa-masa

paling indah sebagai seorang remaja di saat mengarungi

kehidupan di dalam dunia yang penuh gejolak ini adalah masa

kuliah. Karena kita bisa mengekspresikan segala sesuatu

lewat kreativitas dan mengeksploitasi potensi atau kemampuan

yang terselubung dalam diri kita, serta semua problematika

dan berbagai macam pengkerdilan atau pembelengguan tampaknya

terkubur dalam-dalam pada masa ini. Tidak heran bila segala

sesuatu terkesan bebas tanpa ada batasan atau pengikat

sehingga kita menganggap bahwa kita adalah raja di atas

segalah raja untuk segala sesuatu yang dilakukan. Di masa

ini juga merupakan masa dimana kita yang masuk dalam

kategori remja berstatus mahasiswa mulai mengenal dan

mengetahui arti dari persahabatan, mengenal Tuhan lebih

dekat lagi di kala rasa gunda mulai melanda asa dan angan,

lawan jenis, rasa mencintai seseorang ataupun gejolak batin

seorang remaja yang terungkap dan terpancar dalam berbagai

jenis kenakalan.

Pada dunia remaja saat ini, sebagian remaja yang

beruntung dan memang mumpunyai keinginanan untuk menjadi

beruntung, tidak akan asing lagi dengan istilah kuliah

Page 2: Dunia Kampus

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

ataupun ngampus. Disinilah kita mulai mengetahui apa yang

namanya hidup mandiri, karena sebagian besar kita sebagai

mahasiswa biasanya akan memulai sebuah kehidupan baru dimana

kita akan hidup terpisah dengan orang tua dan para saudara

untuk mencari seberkas harapan dan seribu kepastian demi

cita dan asa yang telah kita gantungkan di tanah perantauan.

Di samping mulai mengenal kehidupan mandiri, kita juga mulai

mengenal kehidupan bebas tanpa adanya pengawalan lagi yang

mungkin mengawasi diri kita pada saat zaman masih duduk di

bangku sekolah. Serasa semua tali yang meliliti kebebasan

terlepas dan mulai bisa bergerak bebas kesana-keamari tanpa

adanaya peraturan yang mengikat lagi. Maka disinilah

pentingnya pengawasan diri sendiri dan juga harus cermat

dalam memilih kondisi lingkungan.

Di dalam dunia kampus sendiri terdapat berbagai macam

organisasi, seperti organisasi internal kampus di tingkat

fakultas sampai tingkat universitas dan juga ada organisasi

eksternal seperti organisasi daerah (Organda) dimana

organisasi ini sebagai tempat berkecimpungnya oang-orang

yang berasal dari satu daerah dan masih banyak lagi. Dalam

organisasi kita akan dididik untuk bagaimana kita bisa

berorganisasi dan bersosialisasi ataupun berpolitik walaupun

organisasinya bukan bernafaskan politik. Karena memang

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

ataupun ngampus. Disinilah kita mulai mengetahui apa yang

namanya hidup mandiri, karena sebagian besar kita sebagai

mahasiswa biasanya akan memulai sebuah kehidupan baru dimana

kita akan hidup terpisah dengan orang tua dan para saudara

untuk mencari seberkas harapan dan seribu kepastian demi

cita dan asa yang telah kita gantungkan di tanah perantauan.

Di samping mulai mengenal kehidupan mandiri, kita juga mulai

mengenal kehidupan bebas tanpa adanya pengawalan lagi yang

mungkin mengawasi diri kita pada saat zaman masih duduk di

bangku sekolah. Serasa semua tali yang meliliti kebebasan

terlepas dan mulai bisa bergerak bebas kesana-keamari tanpa

adanaya peraturan yang mengikat lagi. Maka disinilah

pentingnya pengawasan diri sendiri dan juga harus cermat

dalam memilih kondisi lingkungan.

Di dalam dunia kampus sendiri terdapat berbagai macam

organisasi, seperti organisasi internal kampus di tingkat

fakultas sampai tingkat universitas dan juga ada organisasi

eksternal seperti organisasi daerah (Organda) dimana

organisasi ini sebagai tempat berkecimpungnya oang-orang

yang berasal dari satu daerah dan masih banyak lagi. Dalam

organisasi kita akan dididik untuk bagaimana kita bisa

berorganisasi dan bersosialisasi ataupun berpolitik walaupun

organisasinya bukan bernafaskan politik. Karena memang

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

ataupun ngampus. Disinilah kita mulai mengetahui apa yang

namanya hidup mandiri, karena sebagian besar kita sebagai

mahasiswa biasanya akan memulai sebuah kehidupan baru dimana

kita akan hidup terpisah dengan orang tua dan para saudara

untuk mencari seberkas harapan dan seribu kepastian demi

cita dan asa yang telah kita gantungkan di tanah perantauan.

Di samping mulai mengenal kehidupan mandiri, kita juga mulai

mengenal kehidupan bebas tanpa adanya pengawalan lagi yang

mungkin mengawasi diri kita pada saat zaman masih duduk di

bangku sekolah. Serasa semua tali yang meliliti kebebasan

terlepas dan mulai bisa bergerak bebas kesana-keamari tanpa

adanaya peraturan yang mengikat lagi. Maka disinilah

pentingnya pengawasan diri sendiri dan juga harus cermat

dalam memilih kondisi lingkungan.

Di dalam dunia kampus sendiri terdapat berbagai macam

organisasi, seperti organisasi internal kampus di tingkat

fakultas sampai tingkat universitas dan juga ada organisasi

eksternal seperti organisasi daerah (Organda) dimana

organisasi ini sebagai tempat berkecimpungnya oang-orang

yang berasal dari satu daerah dan masih banyak lagi. Dalam

organisasi kita akan dididik untuk bagaimana kita bisa

berorganisasi dan bersosialisasi ataupun berpolitik walaupun

organisasinya bukan bernafaskan politik. Karena memang

Page 3: Dunia Kampus

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

kehidupan di dalam kampus sendiri pun penuh dengan unsur-

unsur politik seperti di kampus saya sendiri Kampus II UVRI

Makassar. Mulai dari posisi rektor sampai dengan posisi

karyawan biasa yang notabenya karyawan rendahan pun mulai

melebur dengan sistem politik di dalam dunia kampus. Dan

bukan saja untuk para birokrasi kampus namun dalam

organisasi kemahasiswaan pun ada unsur politiknya yang

sering terjadi menjelang pesta demokrasi pemilihan ketua

yang baru. Maka dari itu mahasiswa dituntut agar sekiranya

mampu beradaptasi dalam mengarungi miniature kehidupan di

tengah derasnya arus globalisasi. Nah,, lagi-lagi peran kita

yang dituntut dalam menentukan mana organisasi yang ingin

digeluti sesuai dengan pribadi kita masing-masing. Dalam

kegiatan yang sesungguhnya ada dalam organisasi itu sendiri

tidak selalu bermuara pada demonstrasi. Tapi masih banyak

kegiatan-kegiatan positif yang menjadi program atau arah

yang hendaknya ditempuh. Output yang diharapakn dari

kegiatan-kegiatan dalam organisasi adalah agar kita bisa

bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan yang paling penting

adalah sebagai bekal yang sangat muliah ketika kita

melepaskan almamater kebesaran atau ketika kita sudah

selesai menjalankan proses studi untuk kembali ke kampung

halaman, mengaplikasikan sisi positif yang telah kita

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

kehidupan di dalam kampus sendiri pun penuh dengan unsur-

unsur politik seperti di kampus saya sendiri Kampus II UVRI

Makassar. Mulai dari posisi rektor sampai dengan posisi

karyawan biasa yang notabenya karyawan rendahan pun mulai

melebur dengan sistem politik di dalam dunia kampus. Dan

bukan saja untuk para birokrasi kampus namun dalam

organisasi kemahasiswaan pun ada unsur politiknya yang

sering terjadi menjelang pesta demokrasi pemilihan ketua

yang baru. Maka dari itu mahasiswa dituntut agar sekiranya

mampu beradaptasi dalam mengarungi miniature kehidupan di

tengah derasnya arus globalisasi. Nah,, lagi-lagi peran kita

yang dituntut dalam menentukan mana organisasi yang ingin

digeluti sesuai dengan pribadi kita masing-masing. Dalam

kegiatan yang sesungguhnya ada dalam organisasi itu sendiri

tidak selalu bermuara pada demonstrasi. Tapi masih banyak

kegiatan-kegiatan positif yang menjadi program atau arah

yang hendaknya ditempuh. Output yang diharapakn dari

kegiatan-kegiatan dalam organisasi adalah agar kita bisa

bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan yang paling penting

adalah sebagai bekal yang sangat muliah ketika kita

melepaskan almamater kebesaran atau ketika kita sudah

selesai menjalankan proses studi untuk kembali ke kampung

halaman, mengaplikasikan sisi positif yang telah kita

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

kehidupan di dalam kampus sendiri pun penuh dengan unsur-

unsur politik seperti di kampus saya sendiri Kampus II UVRI

Makassar. Mulai dari posisi rektor sampai dengan posisi

karyawan biasa yang notabenya karyawan rendahan pun mulai

melebur dengan sistem politik di dalam dunia kampus. Dan

bukan saja untuk para birokrasi kampus namun dalam

organisasi kemahasiswaan pun ada unsur politiknya yang

sering terjadi menjelang pesta demokrasi pemilihan ketua

yang baru. Maka dari itu mahasiswa dituntut agar sekiranya

mampu beradaptasi dalam mengarungi miniature kehidupan di

tengah derasnya arus globalisasi. Nah,, lagi-lagi peran kita

yang dituntut dalam menentukan mana organisasi yang ingin

digeluti sesuai dengan pribadi kita masing-masing. Dalam

kegiatan yang sesungguhnya ada dalam organisasi itu sendiri

tidak selalu bermuara pada demonstrasi. Tapi masih banyak

kegiatan-kegiatan positif yang menjadi program atau arah

yang hendaknya ditempuh. Output yang diharapakn dari

kegiatan-kegiatan dalam organisasi adalah agar kita bisa

bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan yang paling penting

adalah sebagai bekal yang sangat muliah ketika kita

melepaskan almamater kebesaran atau ketika kita sudah

selesai menjalankan proses studi untuk kembali ke kampung

halaman, mengaplikasikan sisi positif yang telah kita

Page 4: Dunia Kampus

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

dapatkan selama ini untuk perkembangan kampung halaman kita

dan agar setidaknya masyarakat kita tidak lagi terjebak

dalam kebobrokan atau pemikiran naïf yang sering kali

melenceng jauh dari yang sebenarnya tentang peran mahasiswa.

Menggali potensi diri dengan berorganisasi itu sudah

jelas dan bukan hal yang asing. Sudah banyak yang mengatakan

demikian. Sebuah organisasi memiliki ketua, disini kita

belajar menjadi pemimpin, sesuai dengan visi dan misi

organisasi ataupun sesuai dengan harapan anggotanya agar

tidak terjebak dalam labirin kebodohan dalam menjalankan

fungsi dan peran yang sebenarnya sebagai seorang pemimpin,

bukan seperti sebagian pemimpin di zaman sekarang yang

selalu mementingkan diri sendiri atau pemimpin yang rakus

atau mata duitan. Dan kalaupun tidak menjadi seorang

pemimpin atau hanya menjadi anggotapun kita bisa berkreasi

dan mengembangkan apa yang menjadi potensi kita.

Diliat dari berbagai sisi, dunia kampus lebih beragam

ketimbang dunia sekolah dan dunia kampus lebih bebas dan

terbuka. Karena itu, kita juga perlu berhati-hati dalam rana

ini. Tidak semua perkumpulan atau organisasi itu baik.

Artinya bahwa kita dituntut agar berhati hati dalam memilih

organisasi yang benar-benar menjadi wadah dalam

mengaktualkan potensi yang baik. Kita ke kampus itu pastinya

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

dapatkan selama ini untuk perkembangan kampung halaman kita

dan agar setidaknya masyarakat kita tidak lagi terjebak

dalam kebobrokan atau pemikiran naïf yang sering kali

melenceng jauh dari yang sebenarnya tentang peran mahasiswa.

Menggali potensi diri dengan berorganisasi itu sudah

jelas dan bukan hal yang asing. Sudah banyak yang mengatakan

demikian. Sebuah organisasi memiliki ketua, disini kita

belajar menjadi pemimpin, sesuai dengan visi dan misi

organisasi ataupun sesuai dengan harapan anggotanya agar

tidak terjebak dalam labirin kebodohan dalam menjalankan

fungsi dan peran yang sebenarnya sebagai seorang pemimpin,

bukan seperti sebagian pemimpin di zaman sekarang yang

selalu mementingkan diri sendiri atau pemimpin yang rakus

atau mata duitan. Dan kalaupun tidak menjadi seorang

pemimpin atau hanya menjadi anggotapun kita bisa berkreasi

dan mengembangkan apa yang menjadi potensi kita.

Diliat dari berbagai sisi, dunia kampus lebih beragam

ketimbang dunia sekolah dan dunia kampus lebih bebas dan

terbuka. Karena itu, kita juga perlu berhati-hati dalam rana

ini. Tidak semua perkumpulan atau organisasi itu baik.

Artinya bahwa kita dituntut agar berhati hati dalam memilih

organisasi yang benar-benar menjadi wadah dalam

mengaktualkan potensi yang baik. Kita ke kampus itu pastinya

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

dapatkan selama ini untuk perkembangan kampung halaman kita

dan agar setidaknya masyarakat kita tidak lagi terjebak

dalam kebobrokan atau pemikiran naïf yang sering kali

melenceng jauh dari yang sebenarnya tentang peran mahasiswa.

Menggali potensi diri dengan berorganisasi itu sudah

jelas dan bukan hal yang asing. Sudah banyak yang mengatakan

demikian. Sebuah organisasi memiliki ketua, disini kita

belajar menjadi pemimpin, sesuai dengan visi dan misi

organisasi ataupun sesuai dengan harapan anggotanya agar

tidak terjebak dalam labirin kebodohan dalam menjalankan

fungsi dan peran yang sebenarnya sebagai seorang pemimpin,

bukan seperti sebagian pemimpin di zaman sekarang yang

selalu mementingkan diri sendiri atau pemimpin yang rakus

atau mata duitan. Dan kalaupun tidak menjadi seorang

pemimpin atau hanya menjadi anggotapun kita bisa berkreasi

dan mengembangkan apa yang menjadi potensi kita.

Diliat dari berbagai sisi, dunia kampus lebih beragam

ketimbang dunia sekolah dan dunia kampus lebih bebas dan

terbuka. Karena itu, kita juga perlu berhati-hati dalam rana

ini. Tidak semua perkumpulan atau organisasi itu baik.

Artinya bahwa kita dituntut agar berhati hati dalam memilih

organisasi yang benar-benar menjadi wadah dalam

mengaktualkan potensi yang baik. Kita ke kampus itu pastinya

Page 5: Dunia Kampus

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

mempunyai satu tujuan yaitu untuk belajar. Namun ketika kita

mencoba untuk mengkontruksikan arti dari pada belajar maka

sebenarnya belajar itu sendiri bukan hanya mempelajari hal-

hal yang akademis saja, tetapi non akademis juga. Di sisi

lain ada juga yang mengatakan berorganisasi itu dapat

mengganggu aktivitas kita sebagai seorang mahasiswa. Namun

disini saya mau katakan bahwa orang yang mengatakan hal

demikian adalah orang yang super goblok. Kenapa saya katakan

demikian? Suda jelas jawabannya sederhana sesuai dengan

kenyataan yang saya alami selama ini sebagai seorang

mahasiswa yang boleh dikatakan sangat aktif dalam organisasi

baik internal maupun eksternal. Buktinya jelas bahwasanya

saya sekarang sudah menyandang gelar S.Pd (Seerjana

Pendidikan) sesuai target dan ketentuan yaitu empat tahun.

Apa yang sebenarnya menjadi salah satu faktor penghamabat

aktivitas perkuliahan yang sering menimpa sebagian besar

mahasiswa pada umumnya sampai-sampai mendapat gelar moyang

kampus?. Jawabannya kembali kepada diri kita sendiri yakni

bagaimana caranya memenej atau mengatur waktu, baik dalam

mengikuti kegiatan organisasi maupun perkuliahan sehingga

tidak terjebak dalam over dosis organisasi. Karena

seyogyanya antara organisasi dan akademis memang sangat erat

keterkaitanya atau adanya korelasi antara keduanya.

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

mempunyai satu tujuan yaitu untuk belajar. Namun ketika kita

mencoba untuk mengkontruksikan arti dari pada belajar maka

sebenarnya belajar itu sendiri bukan hanya mempelajari hal-

hal yang akademis saja, tetapi non akademis juga. Di sisi

lain ada juga yang mengatakan berorganisasi itu dapat

mengganggu aktivitas kita sebagai seorang mahasiswa. Namun

disini saya mau katakan bahwa orang yang mengatakan hal

demikian adalah orang yang super goblok. Kenapa saya katakan

demikian? Suda jelas jawabannya sederhana sesuai dengan

kenyataan yang saya alami selama ini sebagai seorang

mahasiswa yang boleh dikatakan sangat aktif dalam organisasi

baik internal maupun eksternal. Buktinya jelas bahwasanya

saya sekarang sudah menyandang gelar S.Pd (Seerjana

Pendidikan) sesuai target dan ketentuan yaitu empat tahun.

Apa yang sebenarnya menjadi salah satu faktor penghamabat

aktivitas perkuliahan yang sering menimpa sebagian besar

mahasiswa pada umumnya sampai-sampai mendapat gelar moyang

kampus?. Jawabannya kembali kepada diri kita sendiri yakni

bagaimana caranya memenej atau mengatur waktu, baik dalam

mengikuti kegiatan organisasi maupun perkuliahan sehingga

tidak terjebak dalam over dosis organisasi. Karena

seyogyanya antara organisasi dan akademis memang sangat erat

keterkaitanya atau adanya korelasi antara keduanya.

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

mempunyai satu tujuan yaitu untuk belajar. Namun ketika kita

mencoba untuk mengkontruksikan arti dari pada belajar maka

sebenarnya belajar itu sendiri bukan hanya mempelajari hal-

hal yang akademis saja, tetapi non akademis juga. Di sisi

lain ada juga yang mengatakan berorganisasi itu dapat

mengganggu aktivitas kita sebagai seorang mahasiswa. Namun

disini saya mau katakan bahwa orang yang mengatakan hal

demikian adalah orang yang super goblok. Kenapa saya katakan

demikian? Suda jelas jawabannya sederhana sesuai dengan

kenyataan yang saya alami selama ini sebagai seorang

mahasiswa yang boleh dikatakan sangat aktif dalam organisasi

baik internal maupun eksternal. Buktinya jelas bahwasanya

saya sekarang sudah menyandang gelar S.Pd (Seerjana

Pendidikan) sesuai target dan ketentuan yaitu empat tahun.

Apa yang sebenarnya menjadi salah satu faktor penghamabat

aktivitas perkuliahan yang sering menimpa sebagian besar

mahasiswa pada umumnya sampai-sampai mendapat gelar moyang

kampus?. Jawabannya kembali kepada diri kita sendiri yakni

bagaimana caranya memenej atau mengatur waktu, baik dalam

mengikuti kegiatan organisasi maupun perkuliahan sehingga

tidak terjebak dalam over dosis organisasi. Karena

seyogyanya antara organisasi dan akademis memang sangat erat

keterkaitanya atau adanya korelasi antara keduanya.

Page 6: Dunia Kampus

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

Sebagai closse stagement saya yang tak asing lagi

bahwasanya Kebebasan akal akan membentuk kemerdekaan

berfikir seseorang akan tetapi diperlukan landasan moral dan

keyakinan yang seimbang. Banyak jalan yang bisa ditempuh

untuk satu tujuan akan tetapi setiap jalan punya sekat yang

berbeda. Maka proses adalah segalanya sampai pada keyakinan

dalam rasa yang bukan kata-kata. Mari hanyut dalam proses

perjalanan yang tak berbatas. Aku hanya manusia yang lahir

dari perut ibuku dialah wanita paling mulia bagiku di dunia

ini, aku dilahirkan dalam keluarga sederhana, rasa syukur

yang tak terhingga aku bisa hidup dan diberi nikmat yang

sanggat luar biasa ini, layaknya manusia lain aku harus bisa

menghargai rasa syukur ini dengan segala sesuatunya. Untuk

itu kenalilah aku dengan apa adanya bukan dengan adanya

apa!!!

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

Sebagai closse stagement saya yang tak asing lagi

bahwasanya Kebebasan akal akan membentuk kemerdekaan

berfikir seseorang akan tetapi diperlukan landasan moral dan

keyakinan yang seimbang. Banyak jalan yang bisa ditempuh

untuk satu tujuan akan tetapi setiap jalan punya sekat yang

berbeda. Maka proses adalah segalanya sampai pada keyakinan

dalam rasa yang bukan kata-kata. Mari hanyut dalam proses

perjalanan yang tak berbatas. Aku hanya manusia yang lahir

dari perut ibuku dialah wanita paling mulia bagiku di dunia

ini, aku dilahirkan dalam keluarga sederhana, rasa syukur

yang tak terhingga aku bisa hidup dan diberi nikmat yang

sanggat luar biasa ini, layaknya manusia lain aku harus bisa

menghargai rasa syukur ini dengan segala sesuatunya. Untuk

itu kenalilah aku dengan apa adanya bukan dengan adanya

apa!!!

DUNIA KAMPUS*( Oleh : Watowuan Tyno)*

Sebagai closse stagement saya yang tak asing lagi

bahwasanya Kebebasan akal akan membentuk kemerdekaan

berfikir seseorang akan tetapi diperlukan landasan moral dan

keyakinan yang seimbang. Banyak jalan yang bisa ditempuh

untuk satu tujuan akan tetapi setiap jalan punya sekat yang

berbeda. Maka proses adalah segalanya sampai pada keyakinan

dalam rasa yang bukan kata-kata. Mari hanyut dalam proses

perjalanan yang tak berbatas. Aku hanya manusia yang lahir

dari perut ibuku dialah wanita paling mulia bagiku di dunia

ini, aku dilahirkan dalam keluarga sederhana, rasa syukur

yang tak terhingga aku bisa hidup dan diberi nikmat yang

sanggat luar biasa ini, layaknya manusia lain aku harus bisa

menghargai rasa syukur ini dengan segala sesuatunya. Untuk

itu kenalilah aku dengan apa adanya bukan dengan adanya

apa!!!