dr.h rahmat shah
TRANSCRIPT
DR.H Rahmat ShahPengusaha,Pemburu dan Petualang Belantara
Pengusaha sukses dan diplomat yang memperoleh gelar Lord of Rudge dari Inggris, ini
telah memperoleh sejumlah penghargaan di tingkat nasional maupun internasional
dalam berbagai bidang. Pendiri dan pimpinan Rahmat International Wildlife Museum &
Gallery, Medan, satu-satunya di Asia untuk pendidikan konservasi, ini seorang pemburu
dan petualang yang telah menjelajahi hutan belantara, menyelami sungai dan laut di
berbagai belahan dunia. Ia satu-satunya putera Indonesia yang namanya masuk
buku Great Hunter dan orang Indonesia pertama memperoleh African Big Five Grand
Slam Award.Kita hidup dengan apa yang kita dapat tetapi kita membuat kehidupan
dengan apa yang kita berikan. Begitu kata pengusaha, anggota MPR-RI dan diplomat, ini
mengungkap prinsip hidupnya. Ia seorang putra Indonesia yang telah banyak
mengharumkan Indonesia di mancanegara. Sebagai seorang pengusaha sukses ia telah
banyak membantu pembangunan sarana olahraga, pendidikan, tempat ibadah, tempat
hiburan masyarakat, membangun museum satu-satunya di Asia, dan melakukan
kegiatan sosial di mana-mana, khususnya bagi warga yang benar-benar
membutuhkannya.
Tidaklah heran bila ada yang berkata,” Andai hati semua orang berpunya sepertinya,
Alangkah indahnya. Andai semua pengusaha seperti beliau, barangkali tidak ada lagi
kesenjangan sosial yang setiap saat bisa memicu kerusuhan. Ah seandainya !” Kalimat di
atas merupakan penggalan dari sepotong surat yang dikirim oleh seorang guru SMP di
kota Medan ke Harian Waspada dan dimuat di rubrik “Surat Pembaca” 17 Maret 1997.
Surat tersebut menggambarkan kekaguman sosok rakyat biasa terhadap Rahmat yang
dikenalnya lewat berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan.
Rahmat Shah lahir tanggal 23 Oktober 1950 setelah 12 bulan dikandung oleh ibunya, Hj.
Syarifah. Ia anak laki-Iaki kedua dalam keluarga besar Gulrang Shah. Kakak lelakinya,
Anif Rahmat adalah anak keenam, tiga saudara lain di atasnya semuanya wanita.
Sebetulnya ada satu lagi kakak Rahmat, Habib Shah namanya, namun meninggal dunia
di zaman revolusi saat berusia lebih kurang lima tahun. Keluarga Rahmat tergolong
keluarga besar, yakni 16 bersaudara, delapan lelaki dan delapan wanita. Mereka semua
tinggal di sebuah kota yang bernama Perdagangan, Simalungun, Sumatera Utara.
Semasa kecil Rahmat adalah seorang anak yang aktif. Ia suka berenang, memancing,
menjala ikan, dan berburu ke hutan dengan ketapel. Kesenangannya pada hewan-hewan
langka dan berbisa juga telah kelihatan sejak kecil.
Ayahnya sangat keras menanamkan prinsip-prinsip hidup yang baik kepada semua anak-
anaknya, terutama tentang hidup disiplin, kerja keras, jujur dan cara hidup hemat.
Selama Rahmat sekolah di Medan, mereka diberi bekal sangat terbatas untuk kebutuhan
sehari-hari. Bukan ia tidak mampu, tetapi ingin semua anaknya terbiasa belajar hemat
agar kelak bisa menjadi orang yang berhasil dan berguna serta bisa mengatur kehidupan
sesuai dengan apa yang dimilikinya.
Saat duduk di bangku sekolah, entah karena memegang prinsip hidup yang diajarkan
orang tua, prestasi Rahmat di bangku sekolah berjalan biasa-biasa saja. Bahkan
rankingnya hampir selalu berada di urutan bawah. Namun hal itu tidak membuatnya
rendah diri dan kehilangan ia malah pandai bergaul. Ia bergaul dengan siapa saja, tanpa
pandang bulu. Prinsip yang dipegang dalam pergaulan: ‘selalu menepati janji, rajin,
ramah dan sopan, serta tanpa pamrih.’ Sikap yang membuatnya cepat akrab dan
mempunyai banyak teman dari berbagai kalangan di Indonesia dan negara lainnya.
Soal kebolehan bergaul di masa remaja, ada cerita tersendiri. Di tahun 70-an, ia
merupakan remaja berpostur tubuh tinggi dan berwajah tampan sehingga menjadi idola
remaja. Dalam Festival Medan Fair ia terpilih sebagai “Pangeran Muda” sebuah simbol
kesuksesan, ketampanan dan kegagahan kaum muda Medan saat itu. Hanya bedanya, ia
sangat pemalu sehingga selalu diganggu dan dikejar-kejar karena membuat penasaran
lawan jenisnya. Ketika ditanya, kenapa ia tidak mempedulikan wanita? Dijawabnya,
karena ia belum sukses dan tidak punya uang untuk mentraktir mereka. Ia malu dan
tidak pantas kalau harus dibayari dan dibiayai hidup oleh wanita.
Ketampanan tidak membuatnya hanyut atau terperosok jauh ke dalam hingar-bingar
pergaulan remaja. Ia berusaha membatasi diri, tetap bekerja keras untuk menggapai
cita-citanya sambil tetap bergaul dan aktif berolahraga. Olahraga yang diminatinya
adalah boling, biliar dan menembak. Ia juga bermain radio amatir. Ia beberapa kali
menjadi juara pada hampir semua olahraga yang ditekuninya. Ketika ditanya, kenapa ia
dengan mudah mendapat juara? Dijawabnya dengan singkat, “Untuk menjadi juara
sangat mudah tetapi dituntut disiplin yang tinggi dalam latihan dan percaya diri serta
mental yang baik jangan selalu berdalih dalam kejuaraan atau pun pertandingan”.
Kala anak-anak muda seusianya asyik menikmati keindahan dunia remaja, ia malah
tetap sibuk bekerja keras di sebuah bengkel mobil milik keluarga untuk mencapai
tekadnya. Hampir setiap hari ia bermandi keringat dan berlumur oli kotor. Setiap hari ia
mengayuh sepeda membawa alat-alat mobil yang berat dan besar ukurannya hingga
berpuluh kilometer jauhnya. Dengan kerja keras itulah ia kemudian tertempa menjadi
seorang montir serta pekerja yang handal. Sejak usia remaja (lebih kurang 14 tahun) ia
sudah terbiasa melakukan proses belajar sambil bekerja learning by doing.
Ia rajin, ulet dan cepat beradaptasi dengan pekerjaan. Anif, kakaknya bertutur: “Saya
selalu menugasinya membeli spare parts dengan mengendarai sepeda. Amat orangnya
cekatan. Memakai tas punggung belakang sambil membawa plat baja dan tas besar yang
diletakkan di boncengannya, ia mengayuh sepeda membawa pesanan spare parts dan
peralatan berat untuk diperbaiki oleh tukang bubut. Karena kerajinannya, tepat janji dan
ramah, salah seorang tukang bubut langganan bengkel saya, Pak Simin sangat sayang
padanya dan memberinya seekor domba.”
Karena harus bekerja guna mencapai cita-citanya ia terbiasa bangun pagi pukul enam
dan sering kembali ke rumah dari bekerja dengan tangan, muka dan badan hitam-hitam
kena oli kotor. Tidak jarang tiba di rumah sudah larut malam dan langsung terbaring
kelelahan terkadang tanpa makan. Banyak sekali pengalaman pahit dan terhina yang
dialaminya saat itu, akan tetapi justru hal tersebut yang memacu dan memotivasinya
bekerja keras agar dapat berhasil sesuai dengan tekadnya.
Begitulah pengorbanan dan perjuangan Rahmat. Ia merelakan sebagian masa remajanya
yang indah dilalui dengan kerja keras. “Saya hampir tak punya kesempatan melewati
serba-serbi masa remaja. Selalu sibuk bekerja dan belajar seluk-beluk usaha. Saya ingin
menjadi seorang yang sukses,” tuturnya. Keinginan mencapai sukses merupakan
motivasi dan pemicu yang kuat. “Saya harus sukses dan punya agar bisa membantu
keluarga, teman-teman, bangsa, dan negara,” begitu tekad yang sudah tertanam di
dalam hatinya sejak usia muda.
Kepribadiannya yang memiliki semangat bekerja keras dan ulet, membuat Surya Paloh,
pengusaha muda Medan yang sukses saat itu, menaruh simpati. Suatu hari, Surya Paloh
(kini pengusaha dan publisher terkemuka di Indonesia pemilik Surat Kabar Media
Indonesia, Lampung Pos, Metro TV, dan berbagai usaha besar lainnya), mengajak
Rahmat bergabung, bekerja pada perusahaan miliknya, PT Ika Diesel. Perusahaan ini
menjadi agen tunggal mobil Ford dan memiliki workshop (bengkel) khusus yang lengkap,
serta pembuat berbagai karoseri untuk badan truk dan bus berbagai model yang saat itu
satu-satunya di Sumatera Utara.
Rahmat menyambut tawaran itu dengan senang hati. Baginya bekerja di perusahaan
mobil dan bengkel tidaklah sulit karena telah punya pengalaman bekerja di bengkel.
Jabatan pertama di PT Ika Diesel sebagai workshop manager. Semua tugas dikerjakan
dengan baik, bahkan seringkali melampaui target yang diberikan oleh bosnya.
Saat bekerja di perusahaan tersebut, menurut Kwik Sam Ho (A HO), rekan kerjanya,
Rahmat mampu melakukan lobi-Iobi yang luar biasa, terutama menerobos pasar asuransi
dan perkebunan. Hampir semua merek kendaraan, di antaranya Toyota, Daihatsu,
Chevrolet, Volks Wagen (YW), dan Ford menjadi langganan PT Ika Diesel karena
approach dan janji Rahmat yang tepat. Ia selalu melakukan pekerjaan seperti
perusahaan itu adalah miliknya. Itulah yang membuat karir dan namanya terus melejit
dan dipercaya di mana-mana. Karirnya terus berkembang hingga ia dipercaya menjadi
kuasa direksi dan akhirnya menjadi mitra usaha.
“Kepercayaan penuh telah diberikan, semua fasilitas sudah ada, tinggal bagaimana
meningkatkan prestasi yang dapat menguntungkan usaha. Untuk dapat menjangkaunya,
kita harus konsentrasi pada pekerjaan, melakukan segala sesuatu dengan segera
sebagaimana mestinya serta harus menganggap perusahaan itu milik kita, sehingga
dapat merasakan pahit ruginya dan manis untungnya,” kenang Rahmat.
Dua bersaudara, Surya Paloh dan Rusli Paloh, merupakan atasannya yang selalu
memberi kesempatan dan mendorongnya agar berkembang menjadi seorang
pengusaha. Melihat cara kerja, penampilan dan wawasan Rahmat yang mengesankan,
mereka berdua yakin suatu saat Rahmat bisa menjadi orang sukses.
Atas perkenan dan dukungan kedua bosnya, Rahmat berhenti dari PT Ika Diesel.
Kemudian ia membuka usaha sendiri. Tahun 1980 ia mendirikan PT Unitwin Indonesia
yang bergerak dalam keagenan berbagai produk dari dalam dan luar negeri, di samping
supplier dan kontraktor.
Ramalan Surya Paloh dan Rusli Paloh tentang masa depan Rahmat, menjadi kenyataan.
Begitu ia membuka usaha sendiri, nama Rahmat cepat berkibar dan terkenal sebagai
pengusaha muda yang ulet dan tangguh. Dalam waktu relatif siligkat, kegiatan usahanya
merambah ke berbagai proyek berskala besar. Mulai dari proyek pembangunan pabrik,
jalan, irigasi, perumahan, sampai memasok alat-alat berat untuk perusahaan
perkebunan. Wilayah ekspansinya terus meluas hingga ke Jakarta, Kalimantan,
Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Jepang, Korea, USA dan Kanada.
Ia kemudian memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan memimpin usahanya dari sana
pada tahun 1984, bersama isterinya yang cantik, Rose, gadis Melayu asal Singapura
yang disuntingnya pada tahun 1983 ketika berusia 33 tahun, yang memberinya tiga
anak, satu puteri dan dua putra.
Selama tinggal di kota metropolitan, ia mengembangkan diri ke pergaulan bisnis yang
lebih luas. Tekadnya untuk menjadi salah seorang pengusaha nasional yang tangguh
makin besar. Ia bergaul dengan orang-orang penting, mulai dari birokrat, politisi, sampai
militer.
Dua orang jenderal yang kemudian dianggap sebagai pengganti orang tua di perantauan
yang selanjutnya menjadi mitra usahanya ialah Jenderal TNI Widjojo Soejono, mantan
Kaskopkamtib, dan Jenderal Pol. Widodo Budidarmo, mantan Kapolri. Bersama mereka, ia
mendirikan PT Wiraco yang bergerak dalam perdagangan dan keagenan dari USA,
Kanada, Singapura dan beberapa negara lainnya.
Melalui kepemimpinannya yang ulet, gigih dan pantang menyerah, perusahaan ini
berhasil memenangkan sejumlah tender proyek besar, di antaranya menjadi pemasok
produk luar negeri dan Robco Canada untuk sejumlah perusahaan industri besar, seperti
PT Krakatau Steel, Semen Padang, Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) Bandung,
PT PAL dan lain-Iain industri besar yang membutuhkan produk mereka.
Dalam mengembangkan usahanya, Jenderal TNI Widjojo Soejono memiliki filosofi jitu
yang hingga saat ini tetap dipegang dan diamalkan Rahmat, “Low Profile, High Profit”.
Dari Jakarta, Rahmat juga membuka dan mengendalikan PT Agrowiratama, sebuah
perusahaan perkebunan kelapa sawit dan kakao dengan luas areal mencapai lebih
kurang 11.000 hektar di Padang. Suatu hal yang patut menjadi kebanggaan baginya,
ketika perusahaan besar dari beberapa negara, Kanada, USA, Singapura, Malaysia,
Filipina dan Indonesia, mendirikan sebuah perusahaan patungan (joint venture) di
Singapura. Ia dipercaya menjadi Presiden Direktur. Suatu kepercayaan internasional
yang tidak mudah mencapainya.
Tahun 990, tatkala Gubernur Sumatera Utara mencanangkan program gerakan
Marsipature Hutana Be, semacam ajakan kepada pengusaha kelahiran Sumut yang telah
sukses di perantauan agar kembali memperhatikan tanah kelahiran, hati Rahmat
tergugah. Setelah kurang lebih delapan tahun menetap di Jakarta, ia memilih untuk
kembali ke daerah asal kelahirannya, Medan, Sumatera Utara. Ia kembali justru ketika
begitu banyak peluang dan kesempatan di ibukota.
Di Medan, ia mendirikan pabrik pengolahan aluminium PT Cakra Aluminium Industry
(CAI), bekerja sama dengan salah seorang pengusaha daerah yang kemudian berubah
menjadi Cakra Compact Aluminium Industries dan statusnya menjadi perusahaan PMA
(Penanaman Modal Asing) karena bermitra dengan Compact Metal Industry, sebuah
perusahaan Singapura.
Saat ini PT Cakra telah go public di Singapura, juga telah menerima sertifikat 1S0 9002.
Selain itu, PT Cakra telah mengirimkan para tenaga kerjanya untuk belajar ke berbagai
negara Eropa dan Asia. Hasilnya saat ini produksinya lengkap terpadu (integrated).
Artinya, segala yang menyangkut aluminium dapat dilakukan oleh PT Cakra dari awal
peleburan hingga tinggal pakai dengan kualitas standar internasional.
Ia kembali menghidupkan PT Unitwin yang pernah ditinggalkan ketika ia hijrah ke
Jakarta. Perusahaan itu kini kembali berjalan efektif mengelola berbagai kegiatan usaha:
real estate, ekspor-impor, perdagangan, serta kontraktor. Salah satu karyanya yang kini
sudah dinikmati manfaatnya oleh sebagian masyarakat kota Medan ialah Perumahan
Cemara Hijau di Jalan Metal.
Dalam usaha perumahan yang dibangunnya ternyata membutuhkan perjuangan yang
cukup berat, mungkin Rahmatlah satu-satunya pengusaha yang mampu mengalahkan
Grup Lamtoro pada saat lelang penjualan lahan perumahan di Indonesia. Pihak Lamtoro
merupakan milik keluarga Cendana, sehingga tidak ada yang bisa mencegah apa yang
mereka inginkan saat itu. Rahmat cukup repot dan mengalami kesulitan menghadapi
oknum Grup Lamtoro yang berupaya mengganjal usahanya. Namun, Rahmat yang
berasal dari desa, dapat mengatasinya hanya dengan kuasa Tuhan Yang Mahakuasa. Ia
bergabung kembali di Medan Club, sebuah klub eksk1usif yang berdiri sejak tahun 1879.
Tidak berapa lama kemudian, ia memberi penataran Perbakin di Medan Club. Lalu, ia
mencalonkan diri dan terpilih sebagai Ketua termuda dan langsung mengadakan
renovasi, pembangunan, dan penertiban.
Penertiban yang dilakukannya pada awal memimpin klub dengan mengeluarkan 14
orang anggota yang tidak melaksanakan kewajibannya dan tiga orang pengurus yang
tidak bisa menjaga amanah yang diberikan anggota. Dua tahun setelah habis masa
jabatannya, ia terpilih kembali untuk periode selama empat tahun.
Keberhasilannya mengembangkan dunia usaha dan kegiatan sosial kemasyarakatan
menarik perhatian para duta besar serta diplomat asing dari berbagai negara ketika
melakukan kunjungan kerja ke Medan, Sumatera Utara. Rahmat oleh Kadin Sumut,
sesuai dengan jabatannya dipercaya menjamu belasan duta besar dari berbagai negara
di pabriknya PT Cakra. Di antara para duta besar itu terdapat duta besar dari Republik
Turki.
Melihat posisi strategis Rahmat dan potensi wilayah Sumatera Utara untuk kerjasama
perdagangan bilateral, beberapa negara menawarkan kepadanya untuk menjadi
diplomat mereka. Tetapi Rahmat memilih negara Turki karena negara ini bergabung
dalam NATO dan memiliki latar belakang sejarah yang sangat luar biasa. Tahun 1995 ia
resmi diangkat menjadi Konsul Jenderal Kehormatan Republik Turki untuk hubungan
perdagangan langsung meliputi wilayah Sumatera.
Langkahnya mengembangkan dunia usaha di daerah membuat ia terpilih menjadi Warga
Negara Indonesia yang mempunyai posisi terhormat dan memperoleh sejumlah
penghargaan. Tahun 1999, ia memperoleh anugerah gelar Doctor Honoris Causa dari
Universitas Lincoln, San Fransisco, Amerika Serikat, atas prestasinya memadukan
perkembangan dunia usaha dengan pertumbuhan ekonomi di daerah. Disertasinya untuk
meraih gelar doktor tersebut mengulas tentang “Peranan Dunia Usaha sebagai Penopang
Perekonomian Daerah.”
Sebelumnya, tahun 1993, ia menerima penghargaan “Sahwali Award” dari satu Badan
Pengawas Lingkungan dan Pemerintah di Bali, sebagai pengusaha yang berwawasan
lingkungan. Kemudian tahun 1997, ia mendapat anugerah “Primaniyarta” dari Presiden
Republik Indonesia yang diterima di Istana Negara karena perusahaannya dinilai paling
berprestasi mengembangkan usaha ekspor non migas, tidak bermasalah dengan
lingkungan, buruh, bank, pajak dan pihak-pihak lainnya, justru di tengah krisis ekonomi
di mana sebagian besar perusahaan di tanah air sedang mengalami kehancuran.
Petualang Dunia
Kesenangannya pada alam, berburu, berenang, menyelam dan memancing kini bukan
lagi dilakukan di pinggir hutan dan di sungai Bah Bolon dekat rumah orang tuanya di
kampung. Kini ia melakukan itu semua di tempat-tempat yang jauh dari tanah
kelahirannya, di berbagai negara, tempat ia bisa belajar tentang arti penting pelestarian
lingkungan hidup. Ia pernah menjelajahi hampir sebagian besar hutan belantara
mancanegara, menyelami sungai panjang dan laut dalam di berbagai negara, seperti
Amerika, Kanada, New Zealand, Australia, Turki, Spanyol, Kazakhstan, Rumania,
sebagian besar Afrika, dan belahan dunia lainnya.
Ia telah memperoleh sejumlah kepercayaan dan penghargaan bergengsi di tingkat
nasional maupun internasional di bidang pelestarian lingkungan hidup. Ia juga berburu
untuk konservasi yang telah nyata penerapan dan hasilnya di hampir seluruh negara. Ia
adalah satu-satunya putera Indonesia yang kini namanya masuk buku Great Hunter dan
orang Indonesia pertama yang memperoleh African Big Five Grand Slam Award.
Namanya juga tercantum dalam Record Book dan tertera di dinding Museum Safari Club
International (SCI) di Tucson, Amerika. Dia juga telah menerima International
Conservation Award, Dangerous Game of Africa, memperoleh World Hunting Award,
mendapat puluhan Gold Award, sebagai SCI Master Measurer, dan telah menerima
penghargaan-penghargaan tertinggi dunia lainnya. Ia merupakan anggota seumur hidup
Safari Club International dan International Professional Hunter Association, ia dipercaya
untuk ketigakalinya menjadi Ketua Regional Representative SCI untuk negara China dan
Jepang serta anggota supporter Green Peace International selama puluhan tahun.
Rahmat menginginkan pengalamannya yang beragam dan unik, terutama dalam
kegiatan pembinaan dan berburu, bisa juga dinikmati orang lain. Untuk itu, ia
mengabadikan semua hewan liar hasil buruannya dengan mendirikan dan mengelola
Museum dan Galeri satwa liar bertaraf internasional pada tanggal 14 Mei 1999 yang
diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Juwono Sudarsono. Satu-
satunya museum satwa di Asia yang memamerkan lebih kurang 600 jenis satwa liar
dunia, sebagian hasil buruannya dari berbagai negara, hewan-hewan mati dari taman
hewan, dan pembelian secara legal serta pemberian teman-teman dari beberapa negara.
Dalam kurun waktu dua tahun, eksistensi dan aktivitas museum ini telah beberapa kali
meraih penghargaan, di antaranya masuk dalam Museum Record Indonesia (MURI) dan
Piagam Penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia yang masuk
nominasi calon penerima Penghargaan Kalpataru Tahun 2001 dalam rangka Hari
Lingkungan Hidup 5 Juni 2001 dan penghargaan-penghargaan internasional lainnya.
Di museum ini terdapat bukti tentang betapa concern Rahmat dengan konservasi. Tahun
1995, saat diadakan konferensi di Amerika, ia meraih penghargaan International
Conservation Award, penghargaan tertinggi konservasi. Ia ingin Amerika dan negara-
negara lainnya tahu bahwa Indonesia juga sangat peduli pada penyelamatan kepunahan
hewan-hewan yang ada. Itu dibuktikannya ketika ia memenangkan lelang foto tiga
Presiden Amerika serikat masing-masing Gerald Ford, George Bush dan Bill Clinton
sedang bermain golf bertiga. Hal ini merupakan kejadian langka yang belum pernah
terjadi sebelumnya. Lelang pertama yang sangat langka itu dimenangkannya dengan
nilai US $ 16.500. Dananya disumbangkan untuk kepentingan konservasi. Saat ini foto
tiga Presiden di lapangan golf tersebut ada di museumnya.
Di dalam negeri, ia mendapat kepercayaan menjadi pengurus sejumlah organisasi
menembak, taman hewan, dan lingkungan hidup, permuseuman, misalnya Pengurus
Besar Perbakin (Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia) selama empat
periode, sampai saat ini dipercaya sebagai Penatar Nasional, pengelola Taman Hewan
Pematang Siantar (Siantar Zoological Park), dan Dewan Pembina Forum Konservasi
Satwa Liar Indonesia (FOKSI) dan Bendahara Umum Badan Musyawarah Museum
Indonesia (BMMI).
Ia kini dikenal sebagai pengusaha, diplomat, pemburu kelas dunia, dan politisi (tahun
1999 terpilih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Utusan Daerah Sumatera
Utara), banyak membina dan memimpin organisasi. Sejumlah organisasi usaha dan
kemasyarakatan yang turut dibinanya antara lain sebagai Dewan Kehormatan BPP HIPMI,
Dewan Pembina Real Estate Indonesia (REI) Sumatera Utara, Dewan Pembina Asosiasi
Manajer Indonesia (AMI), Dewan Pengurus Badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan
Sumatera (BKS-PPS), Ketua Medan Club selama tiga periode (10 tahun), Ketua Dewan
Pakar Inkubator Bisnis USU, pendiri Yayasan Rahmat, pendiri Yayasan Sumatera Lestari
(Yasri), pendiri Pesantren H. Mohammed, Dewan Pembina YPAC (Yayasan Pembinaan
Anak Cacat) Medan, Dewan Pembina Yayasan UISU Medan, Dewan Penasehat Majelis
Adat Budaya Melayu, dan Dewan Penyantun IAIN Sumatera Utara.
Peduli Sosial
Kiprahnya dalam kehidupan sosial bukanlah sesuatu yang istimewa. Baginya memberi
bantuan merupakan sesuatu yang biasa dan mengalir begitu saja, meskipun sebagian
besar orang menganggap apa yang dilakukannya di bidang sosial sebagai hal yang luar
biasa.
Ini telah dibuktikannya, dengan memberi bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat
sekitar lingkungan usaha berupa tempat ibadah, sekolah dan lain sebagainya. “Dua
pertiga hidup saya saat ini untuk kegiatan sosial,” katanya.
Banyak orang datang dan menyuratinya. Ada yang meminta modal untuk berjualan,
membeli becak, biaya pendidikan dan sebagainya. Umumnya permintaan mereka
dikabulkan meski dengan persyaratan bantuan yang diberikan harus benar-benar sesuai
untuk keperluannya. Jika ia mengetahui dari pemberitaan di media massa atau sumber
lain ada orang yang mengalami kesulitan dan sangat tersiksa atau merana tanpa bisa
mengatasi karena tidak mempunyai biaya, ia langsung mengirimkan staf untuk
mengecek kebenarannya, kemudian mengirimkan bantuan yang pantas dan sesuai
kebutuhan.
Panggilan Moralitas Politik
Kehadirannya di dalam dunia politik ditempuh melalui jalan yang cukup berliku. Semula
bergabung dan aktif di Golongan Karya (Golkar), sempat terpilih menjadi salah seorang
jurkam (juru kampanye) terbaik dan telah banyak memberi kontribusi waktu dan dana.
Belakangan merasa kecewa karena perjuangannya mendorong dan menampung aspirasi
rakyat kurang mendapat dukungan dari para oknum elit di partainya. Ketika Pemilu 1999
berlangsung dan saat Golkar secara resmi berubah menjadi partai, ia menyatakan keluar
dari Golkar dan bersikap netral.
Tatkala mendapat kesempatan untuk menjadi anggota MPR Utusan Daerah Sumut, ia
diharuskan memilih salah satu partai. Pilihannya jatuh pada Partai Persatuan
Pembangunan (PPP). Partai berlambang Ka’bah ini dianggap cukup fokus dan konsekuen
dalam memperhatikan serta mempedulikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat
serta konsisten dengan perjuangan demi bangsa dan negara.
Ketika ia dianggap cukup berjasa dalam menyukseskan Sidang Istimewa MPR yang lalu,
sejumlah teman-temannya di PPP dan tokoh-tokoh masyarakat di daerah berharap dan
menyarankan agar ia mengambil peluang dan kesempatan duduk di posisi penting di
pemerintahan. Tetapi apa kata Rahmat “Ibarat saya sedang duduk di depan meja
makan. Semua jenis menu makanan terbaik dan lengkap sudah tersedia di atas meja.
Apakah saya harus mengambil makanan lain lagi di meja orang lain?”
Keluarga Segalanya
Banyak orang bertanya bagaimana Rahmat bisa membagi waktu untuk membina
keluarga. Kapan dan bagaimana pula kiatnya bisa membangun hubungan harmonis
dengan keluarga di tengah kesibukan mengurus usaha, kegiatan sosial politik, hobi dan
lainnya. Banyak contoh di masyarakat mengenai keberhasilan seseorang dalam dunia
usaha kegiatan sosial politik dan karir profesi tetapi gagal membina dan memiliki
keluarga yang bahagia. Sebaliknya malah mengorbankan kepentingan isteri dan anak-
anaknya. Kurang memperhatikan keluarga sehingga menjadi fatal akibatnya.
Maka, sepanjang hari Sabtu dan Minggu, biasanya ia menghabiskan waktu untuk
berkumpul bersama keluarga. Walau sedang di Jakarta, Singapura atau Malaysia, jika
pekerjaan belum selesai pada hari Sabtu ia akan kembali ke rumah untuk berkumpul
bersama keluarga, menghindar dari berbagai acara undangan resmi. Saat liburan
sekolah anak-anak, ia membawa seluruh anggota keluarga berlibur ke luar kota, ke luar
daerah, atau ke mana saja. Kadang-kala juga mengajak keluarga masuk tengah hutan di
berbagai belahan dunia. Pendeknya, ia selalu berupaya berkumpul dan makan bersama
keluarga pada setiap hari Sabtu-Minggu. Hari untuk keluarga itu, diupayakan tidak
terganggu oleh pekerjaan serta acara-acara yang tidak ada habisnya. “Saya beruntung
mempunyai keluarga yang penuh pengertian sehingga saya berhasil mencapai posisi
seperti ini,” katanya.
Seorang pengusaha, menurutnya, belum bisa disebut sukses bila tidak berhasil
membangun keluarga. Pengusaha yang sukses selalu bersikap baik terhadap keluarga,
memberikan perlindungan, memelihara, membesarkan dan memperlakukan isteri serta
anak-anak dengan baik, agar mereka tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang mandiri dan
bermanfaat.
Karena keluarga pulalah, ia bersyukur karena tidak bisa berdansa dan menyanyi.
Buatnya itu tidak masalah. Berarti Tuhan Yang Mahakuasa sayang dan tahu apa yang
baik dan buruk untuk dirinya, sehingga ia bisa membatasi diri untuk keluar rumah seperti
ke diskotek, night club, bergembira bersama orang-orang yang tidak dikenal sebelumnya
yang penuh kepalsuan belaka yang tujuannya tidak lain hanya berfoya-foya dan
menghamburkan harta. Ada hikmah tersendiri baginya, karena tidak bisa berdansa dan
bernyanyi sebagai-mana teman-temannya.
Nama : DR. H. Rahmat Shah
Lahir : Perdagangan, Simalungun, Sumatera Utara, 23 Oktober 1950
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Isteri : Rose, Gadis Melayu asal Singapura (menikah 1983)
Anak : Satu puteri dan dua putra
Nama Ayah : Gulrang Shah
Nama Ibu : Hj. Syarifah
Pekerjaan : Pengusaha, Anggota MPR-RI & Diplomat
Pengalaman Kerja
1. Tahun 1965 s.d. 1970: Pembantu Montir Bengkel Mobil MSH, Medan
2. Tahun 1970 s.d. 1980: Workshop Manager, Sales Manager dan Kuasa Direksi PT.Ika
Diesel Brothers Medan
3. Tahun 1980 s.d. saat ini: Dirut PT.Unitwin Indonesia Perkebunan, Real Estate, Eksport
Import, Trading,Contractor
4. Tahun 1991 s.d. 1994: Direktur Utama PT.Cakra Mantaputama Aluminium Industry
(PMDN)
5. Tahun 1994 s.d. saat ini: Komisaris Utama PT.Cakra Compact Aluminium Industries
(PMA) -Sumut -Indonesia
6. Tahun 1994 s.d. saat ini: Dirut PT.Sennah Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit, Sumut-
Indonesia
7. Tahun 1995 s.d. saat ini: “Konsul Jenderal Kehormatan” Republik Turkey untuk Pulau
Sumatera
8. Tahun 1996 s.d. saat ini: Komisaris PT.Indal Compact Aluminium Industries (PMA)
Bekasi, Jawa Barat-Indonesia
9. Tahun 1996 s.d. saat ini: Ketua “Yayasan Rahmat” Medan, Sumatera Utara-Indonesia.
10. Tahun 1996 s.d. saat ini: Pimpinan & Pengelola “Taman Hewan” P.Siantar, Sumatera
Utara – Indonesia.
11. Tahun 1999 s.d. saat ini: Pimpinan “RAHMAT” International Wildlife Museum &
Gallery, Medan, Indonesia
12. Tahun 1999 s.d. saat ini: Anggota MPR-RI (Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia)
Organisasi Kemasyarakat
1. Ketua Medan Club, Ekslusif Member’s Club yang gedung-gedungnya didirikan sejak
tahun 1879
2. Ketua Dewan Pakar Inkubator Bisnis & Teknologi Universitas Sumatera Utara (USU)
3. Dewan Pengurus Pusat BMMI (Badan Musyawarah Museum Indonesia), Jakarta-
Indonesia
4. Dewan Pakar FKKB (Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa) Sumatera Utara
5. Dewan Pembina FOKSI (Forum Konservasi Satwaliar Indonesia) Bogor – Indonesia
6. Anggota Supporter GREEN PEACE International sejak 1981
7. Dewan Penyantun Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara
8. Anggota Dewan Pembina Yayasan UISU Medan
9. Anggota Dewan Pertimbangan Badan Amil Zakat (BAZ) Propinsi Sumatera Utara
10. Dewan Penasehat MABMI (Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia) Sumatera Utara-
Indonesia
11. Dewan Pembina Center For English Learning (CEL) Medan
12. Dewan Pembina YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat) Medan
13. Penasehat PARSI (Persatuan Artis sinetron Indonesia) Sumut
14. Pendiri “YASRI” (Yayasan Sumatera Lestari) Sumatera Utara-Indonesia
15. Ketua & Pendiri Pesantren H.MOHAMMED Sumatera Utara-Indonesia
16. Dewall Pembina HSBI (Himpunan Seni Budaya Islam) Sumatera Utara-Indonesia
17. Dewan Pembina LPPTKA (Lembaga Pembinaan Pengembangan Taman Kanak-kanak
AI-Quran) Sumatera Utara
18. Anggota Luar Biasa Kwartir Daerah Gerakan PRAMUKA Sumatera Utara-Indonesia
19. Pembina “Sinar Budaya Group” / L.K.MABMI Medan
Organisasi Usaha
1. Dewan Pembina REI (Real Estat Indonesia) Sumatera Utara
2. Dewan Kehormatan BPP-HIPMI (Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia)
3. Dewan Penasehat Asosiasi Kota Bersaudara Medan-Ichikawa,Sumatera Utara-
Indonesia
4. Dewan Pembina AMI (Asosiasi Manajer Indonesia) Medan,Sumatera Utara-Indonesia
5. Dewan Pembina IMA (Indonesia Marketing Association) Sumatera Utara-Indonesia
6. Dewan Pembina LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)
Sumatera Utara
7. Dewan Pengurus BKS-PPS (Badan Kerja sama Perusahaan Perkebunan) Sumatera
Indonesia
Organisasi Olahraga
1. Regional Representatives Safari Club International (SCI) untuk China dan Jepang
2. Staf Khusus Pengurus Besar FORKI (Federasi Olahraga Karate-do Indonesia) Jakarta
3. Ketua Umum Pengda FORKI (Federasi Olahraga Karate-do Indonesia), Sumatera Utara-
Indonesia
4. Ketua Bidang Luar Negeri Pengurus Besar PERBAKIN
5. Penatar Nasional PB.PERBAKIN (Pengurus Besar Persatuan Menembak sasaran dan
Berburu seluruh Indonesia
6. Ketua Umum CAKRA SHOOTING & HUNTING CLUB, Sumatera Utara-Indonesia
7. Ketua Umum Pengda PAVI-SU (Persatuan Atlit Veteran Indonesia) Sumatera Utara-
Indonesia
8. Dewan Penyantun KONI Sumatera Utara
9. Ketua Koordinator REPALA (Remaja Pencinta Alam) Sumatera Utara-Indonesia 10.
Dewan Penasehat Pengurus Daerah PBI (Persatuan Bowling Indonesia)
11. Pembina Pengurus Daerah Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia (PERKEMI)
Sumut.
Kegiatan Sosial
1. Pendiri “International Wildlife Museum & Gallery”, satu-satunya di Asia untuk
Pendidikan Konservasi
2. Anggota Kehormatan Rotary Club, Sumatera Utara-Indonesia
3. Anggota Kehormatan Lions Club, Sumatera Utara-Indonesia
4. Bapak Angkat Tetap dari beberapa Pengusaha Kecil & Industri-indusri Kecil di
Indonesia
5. Bapak Angkat dan Donatur Tetap dari beberapa Orang Anak Asuh
6. Donatur Tetap bagi Pendidikan Anak-Anak Cacat Mental
7. Membangun & Merenovasi Bangunan beberapa Masjid di Sumatera Utara
8. Membangun & Merenovasi Bangunan beberapa sekolah di Sumatera Utara
9. Membangun & Merenovasi rumah-rumah kumuh di Sumatera Utara
-Memberikan Bantuan Rutin Untuk Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Usaha Kecil,
Masyarakat Tidak Mampu (Pra Sejahtera) Dan Kegiatan-Kegiatan Sosial Lainnya.
Hobby
A. “International Hunter “
Pemburu Internasional & Perburuan legal dalam rangka Konservasi Alam, mencegah
kepunahan binatang-binatang liar di dunia dengan konsep “Konservasi Dengan
Pemanfaatan” yang telah diterapkan oleh hampir seluruh negara
B. “Scuba Diving” (Menyelam), memiliki sertifikat Internasional
C. “Big Game Fishing” memancing ikan-ikan besar dengan alat khusus bagi jenis dan
ukuran ikan tertentu.
D. Anggota beberapa Golf Club Indonesia & Internasional
E. Menyediakan/mendirikan penangkaran satwa liar untuk mengembangkan populasi
satwa dan pendidikan konservasi
Bisnis & Sport Club
A. Anggota Seumur Hidup (Life Member) “Safari Club International”
B. Anggota Seumur Hidup (Life Member) “International Professional Hunters Association”
Afrika
C. Anggota Seumur Hidup “Mercantile Club” Jakarta-Indonesia
D. Anggota Seumur Hidup “Exchange Club International” Medan
E. Anggota “Medan Club”, Indonesia
F. Anggota Golf Club “Graha Helvetia” Indonesia
G. Anggota Golf “Bukit Barisan” & Country Club, Indonesia
Prestasi
Telah masuk di Record Book, SCI USA
Telah menerima Dangerous Game Of Africa
Telah memperoleh SCI Master Measurer
Telah mendapatkan beberapa Gold Award dari SCI USA
Namanya telah tertera di dinding Museum Safari Club International di Tucson Amerika
Memiliki Colonel Award Canada
Beberapa kali Juara Target Shooting Junior 1970-an
Beberapa kali Juara I Bowling dan Pemain Nasional
Beberapa kali Juara Safari Wisata Buru
Beberapa kali Juara Bilyard Medan Club
Juara I Signal Hunting Radio (Orari) 1980-an
Tahun 1991 terpilih sebagai “Pria Berbusana Terbaik Indonesia”
Tahun 1992 terpilih sebagai “Pria Super”
Tahun 1993 terpilih sebagai “Man of the Year”
Tahun 1993 terpilih sebagai “Tokoh Populer”
Tahun 1995 dinobatkan sebagai “Top Executive Indonesia”
Tahun 1997 terpilih sebagai Pria Berbusana Rapih & Serasi
Tahun 1998 dinobatkan sebagai Tokoh Citra Mandiri Pria Indonesia
Tahun 2000 menerima Lencana Emas dari Pers sebagai Tokoh Pengusaha Pendiri
Museum satwa liar Internasional Pertama di Asia
Tahun 2000 menerima penghargaan dari Museum Record Indonesia (MURI)
Penghargaan Internasional
“Safari Club International” tahun 1988
“Profesional Hunters Association Of South Africa, Reno,Nevada,USA tahun 1990
“Official Measurer, USA, Tahun 1990 dan Tahun 1991
“SCI World Hunting Award” di Amerika tahun 1994
“Hunting Achievement Award”,Tahun 1994
“Trophy Animals Of South Of Pacific”, Tahun 1994
“Top Ten Award”, Tahun 1994
“International Conservation Award” di Amerika tahun 1995 & 1999
“Master Measurer, USA, Tahun 1995
“The Big Five Grand Slam International Award” di Amerika tahun 1996
“International Best Executive Awards” di Jakarta tahun 1996
“Asean Development Citra Awards” di Jakarta tahun 1996
“International Development Best Economic Executive Awards” di Jakarta tahun 1997
“National Geographic Society” tahun 1998
- Dan Penghargaan-penghargaan Internasional lainnya yang berbentuk Plakat, Fandel,
trophy dan lain-Iain.
Penghargaan Nasional
Sahwali Award, Bali, tahun 1993 sebagai pengusaha berwawasan lingkungan
Indonesia Forum, “Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand”, (IMTGT) tahun
1993
Pengurus Besar PERBAKIN, Jakarta, tahun 1993
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tahun 1996
PRIMANIYARTA (Pengusaha paling berprestasi bidang Ekspor Non Migas) dari Presiden
R.I, Jakarta, tahun 1997
Real Estate Indonesia, Tahun 1997
Pengurus Besar Dharma Pertiwi, Tahun 2000
Menteri Lingkungan Hidup RI, sebagai Nominasi Peraih Penghargaan Kalpataru 2001
- Dan Penghargaan-penghargaan Nasional lainnya yang berbentuk Plakat, Fandel, trophy
dan lain-Iain.
Penghargaan Daerah
Bupati KDH. Tk.II Labuhan Batu, Rantau Prapat, tahun 1991
Yayasan Sultan Iskandar Muda, sebagai orang tua asuh, Medan, tahun 1992
Gubernur KDH. Tk.I Sumatera Utara, Medan, tahun 1992
Panitia Seminar Sehari GPDT -MHB, Medan, tahun 1993
PERBAKIN, Safari Wisata Buru, Piala GUBSU IV, tahun 1994
Keluarga Besar REPALA (Remaja Pencinta Alam), Medan, Tahun 1994
Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC), Cabang Medan, Medan, tahun 1994 Pengda
Perbakin tahun 1995
Panglima Kodam I/ Bukit Barisan, Medan, tahun 1995
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Medan, tahun 1995
Universitas Sumatera Utara, Medan, tahun 1995
Gubernur KDH. Tk.I Sumatera Utara, Lomba Lintas Wisata Alam Tahura Bukit Barisan II,
tahun 1995
Yayasan Perguruan Husni Thamrin, Medan, tahun 1995
Yayasan Arief Rachman Hakim (Eksponen 66) Sumatera Utara, Medan, tahun 1995
Gubernur KDH. Tk.I Sumatera Utara, Medan, tahun 1996
Tokoh Wartawan Terbaik 1996, Medan, Tahun 1996
Panglima Komando Daerah Militer I / Bukit Barisan, Medan, tahun 1997
DPD Tk.I Generasi Muda KOSGORO Sumatera Utara, Medan, tahun 1997
Komite Nasional Pemuda Indonesia, Sumatera Utara, Medan, 1997
Pemuda &Lingkungan Hidup,tahun 1997
Jhon Robert Power, Medan, tahun 1998
Gubernur KDH Tk.I Sumatera Utara, untuk Pendirian Museum, Gallery Satwa liar Satu-
satunya di Asia tahun 1998
Inkubator Bisnis & Teknologi, Universitas Sumatera Utara “CIKAL”, tahun 1998
Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN), Propinsi Sumatera Utara, Medan, tahun
1999
Komite OlahRaga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara, Medan, tahun 1999 Paviliun
Rumah Adat Melayu Sumatera Timur, tahun 1999
Perguruan Karate Full Contact KALA HITAM, Medan Sumatera Utara, Tahun 1999
Perbakin, Kapoldasu Cup, tahun 1999
IMABI (Institute Management of Business Modern), Tahun 1999
Giriwana Wisata Alam Sumatera Utara ke VII & Kemah Kerja Konservasi, Tahun 2000
Komite. Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Sumatera Utara, Medan, tahun 2000
Universitas Negeri Medan (UNIMED), Tahun 2000
Himpunan Pemuda Nias Indonesia (HIPNI), Tahun 2000 .Leo Club Medan Prima, Tahun
2000
Unit Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara I Medan
- Dan Penghargaan-penghargaan lainnya yang berbentuk Plakat, Fandel, Trophy dan lain-
Iain.