drama pengharapan di tengah kesesakan - oleh - purnawan kristanto

Upload: hane2014

Post on 26-Feb-2018

394 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    1/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan1

    Mini Drama Natal:

    Pengharapan di Tengah Kesesakan

    Oleh: Purnawan Kristanto

    Sinopsis:

    Di padang Efrata, Zakaria bertengkar dengan Zebulon. Mereka berebut padangpenggembalaan. Simeon menengahi pertengkaran itu. Mereka sepakat untuk menyampaikanpersoalan ini kepada majikan masing-masing.

    Di tempat lain, Naftali dan Dina (adik-adik Simeon) dikejar-kejartentara Romawi karena mengamen di pasar. Dia bersembunyi di

    dalam rumah. Tentara Romawi menyusul sampai di rumah. Sarah(ibu Naftali) memintakan maaf untuk anak-anaknya. Tentara Romawibersedia melepaskan setelah meminta uang suap.

    Di rumah pak Yoas, Simeon menyampaikan persoalan di padangEfrata kepada majikannya itu. Pak Yoas malah mengeluhkan

    keadaan yang semakin sulit. Padang rumput semakin susah didapat karena dipakai olehtentara Romawi untuk membangun benteng pertahanan dan pasar. Padang-padang rumputyang tersisa juga dikuasai oleh tentara Romawi. Setiap peternak harus membayar sewa untuk

    menggembalakan di situ. Yoas tidak merasa tidak mampu membayar sewa. Yoas punyarencana untuk berhenti berternak domba saja.

    Simeon pulang ke padang Efrata dengan hati gundah. Kalau Yoas benar-benar menutupusahanya, maka dia akan kehilangan pekerjaan. Padahal dia harus menghidupi ibunya, yangsudah menjanda dan Naftali, adiknya. Saat Simeon sampai di padang Efrata, ibu dan adiknyasudah menyusul di sana. Mereka memberitahukan bahwa kehabisan uang untuk makanbesok. Simeon hampir putus asa. Sebelum pulang, ibunya mengingatkan Simeon tentang janjiTuhan yang akan mengirimkan seorang Mesias, yang akan memerintah dengan adil. Simeonmenanggapinya dengan dingin.

    Tak lama kemudian, terjadi peristiwa luarbiasa. Malaikat mendatangi Simeon dan kawan-kawannya, untuk memberitahukan kedatangan Juruselamat. Para gembala segera pergi ke

    Betlehem, seperti yang diperintahkan malaikat. Sesudah itu Simeon pulang untukmemberitakan dua kabar baik. Pertama, kabar baik tentang kedatangan juruselamat. Kedua,tentang perkenalannya dengan para Majus di Betlehem. Para Majus itu memberitahukan adapadang rumput yang sangat subur dan luas di sebelah Timur. Simeon lalu berpamitan untukuntuk menggembala di sana.

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    2/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan2

    Tokoh-tokoh:

    1.Simeon Penggembala. Umurnya 10-12 tahun. Jujur, rendah hati, tulus, sederhana,

    suka menolong.2.Sarah Ibu Simeon. Janda dari seorang nelayan yang mati tenggelam. Penyabar,

    lembut, penyayang, penuh pengertian.

    3.Dina Adik perempuan Simeon. Berumur 8-9 tahun. Ulet dan rajin. Menyayangikeluarga.

    4.Naftali Adik Simeon dan Dina. Berumur 5-7 tahun.

    5.Yoas Majikan Simeon. Pemilik Domba. Pintar, bijaksana dan jujur.

    6.Yunius Tentara Romawi. Tegas, tegap tapi mata duitan.

    7.Zakaria Teman Simeon sebagai sesama penggembala domba milik pak Yoas.

    8.Zebulon Penggembala.

    9.Gabriel Malaikat

    Alat:

    Sandiwara ini membutuhkan sebuah layar putih besar di pojok panggung. Lampu besardisorotkan dari arah belakang layar. Dibutuhkan juga beberapa boneka dari karton yang akanditampilkan di balik layar.

    Boneka-boneka tersebut adalah:

    Kawanan domba

    Tentara Romawi

    Anak Laki-laki dan Perempuan

    Keledai

    Kambing

    Rumah Timur Tengah

    Onta

    Rumah besar

    Kandang Betlehem

    Maria

    Yesus

    Yusuf

    Gembala (3 buah)

    Orang Majus (3 buah)

    Babak I

    Pertengkaran Gembala

    Di padang Efrata yang berumput hijau, terlihat ada banyak domba yang digembalakan.

    Layar:Menampilkan kawanan domba yang sedang merumput. Terdengar suara domba-domba yangmengembik.

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    3/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan3

    Narator:

    Tersebutlah sebuah kisah di sebuah negeri Israel. Bangsa yang tinggal dan

    berdiam di negeri ini adalah umat pilihan Tuhan. Mereka telahmenyaksikan mukjizat dan pertolongan Tuhan, ketika Tuhanmembebaskan mereka dari perbudakan di tanah Mesir.

    Selama empat puluh tahun bangsa Israel mengembara di padang pasirmenuju tanah perjanjian. Selama itu pula Tuhan mencukupi segalakebutuhan mereka. Meski Allah sudah membebaskan bangsa Israel dariperbudakan dan memberikan tanah yang berlimpah susu dan madu, tapimereka sering memberontak kepada Tuhan. Hukuman demi hukuman,peringatan demi peringatan, teguran demi teguran, tak juga membuatmereka jera.

    Kira-kira duaribu tahun yang lalu, Allah membiarkan Israel dijajah dan

    dikuasai kerajaan Romawi. Di bawah pemerintahan Romawi, kebebasanmereka dibatasi. Mereka harus membayar pajak yang tinggi. Kegiatanmereka dimata-matai. Mereka tak boleh menentukan nasib merekasendiri.

    Di tengah kesesakan, Israel kembali berpaling dan berseru kepada Tuhan.Mereka menantikan pembebasan yang dijanjikan. Datangnya Penyelamatyang datang dengan penuh keperkasaan. Yang memimpin merekaberperang melawan penindasan.

    Tapi, mengapa sang Pembebas tak kunjung menjelang? KapankahPenyelamat akan datang? Kapankah kesesakan itu 'kan terhilang?

    FADE IN

    Zebulon masuk dari arah kiri panggung sambil menghardik domba-domba milik orang lain supayamenjauh. Tak lama kemudian Zakaria masuk dari arah kanan panggung dengan wajah marah.

    1. Zakaria : Hei, Zebulon . . . .!!! Apa yang kamu lakukan?!! Mengapa kamumenghalau domba-dombaku??!!

    2. Zebulon : Zakaria, kamu bisa menggembala, tidak sih?!! Lihat, tuh! Domba-dombamu masuk ke dalam wilayah penggembalaanku. Makanyakuhalau saja domba-dombamu.

    3. Zakaria : Lho, emangnya padang rumput ini milikmu saja??!! Setiap orang bebasmenggembala di sini. Siapa yang lebih dulu menggembala ada di sini,dia berhak melepas domba-dombanya di situ. Kami sudah ada di sinilebih dulu daripada kalian. Jadi kamu dan teman-temanmu itu uangsebenarnya mengganggu tempat kami.

    4. Zebulon : Salah, Bung! Justru kami yang berhak atas padang rumput ini. Tahu,

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    4/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan4

    nggak . . . Majikan kami sudah mendapat ijin untuk menggembala disini.

    5. Zakaria : Ijin? Ijin apaaan? Dari jaman nenek moyang kita sampai sekarang tidakada ijin-ijinan untuk menggembala domba.

    6. Zebulon : Jaman sudah berubah Bung! Sekarang ada aturan-aturan yang harusditaati. Sekarang ini ada aturan baru. Untuk menggembala di sini harusmendapat ijin.

    7. Zakaria : Siapa yang membuat peraturan itu?

    8. Zebulon : Ya, pemerintah Romawi. Kamu punya ijin, nggak? Kalau nggak punya,giringlah domba-domba kalian dari tempat ini!

    9. Zakaria : Sudah kubilang, kami tidak butuh ijin-ijinan

    10. Zebulon : Kalau tidak punya ijin, berarti kamu adalah gembala liar11. Zakaria : Apa katamu?!!! Jangan sembarangan menuduh kami gembala liar, ya!

    Tarik kembali ucapanmu itu, kalau tidak . . .

    12. Zebulon : Kalau tidak . . .mau apa??

    13. Zakaria : Kamu menantang, ya??!!!

    Keduanya menyanyi bersahut-sahutan saling menantang. Lagu: "Ada Gerakan Roh Allah di Sini"Zakaria:

    Hai kau pengganggu di sini

    Pergilah dari siniKe Barat ke Timur, Utara atau SelatanTerserah kemana kau pergi

    Zebulon:Hai kau gembala liarKau yang harusnya pergiKamilah yang punyaIjin di tempat iniPergilah dari sini

    Mereka bersiap berkelahi. Simeon masuk untuk melerai.

    14. Simeon : Berhenti . . . berhenti . . . jangan bertengkar! Itu tidak baik! Kenapa sihbertengkar? Apa tidak dapat dibicarakan baik-baik?

    15. Zebulon : Hei, Simeon. . . nasihatituhtemanmu supaya tidak menyerobot tempatpenggembalaan kami.

    16. Zakaria : Enak saja. Justru Zebulon ini yang menyerobot wilayah kita. Akusudah ngomong baik-baik dengannya, tapi dia malah mengatakan akugembala liar. Apa tidak keterlaluan tuh!

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    5/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan5

    17. Zebulon : Kalau orang yang tidak punya ijin itu disebut apa? Liar, 'kan? Lha kalaumemang liar, harus dibilang apa lagi? Kalau liar, ya liar. . . liar . . . liar!!!

    18. Zakaria : Jaga mulutmu ya!! [mulai marah]

    19. Simeon : [meredakan suasana] Sudah . . . .sudah. Mari kita bicarakan baik-baik.Penggunaan kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah.Kekerasan hanya akan menimbulkan dendam berkepanjangan.

    20. Zakaria : Kalau dia tidak bisa diomongi baik-baik, ya mau pakai cara apa lagi?!!

    21. Simoen : Hati boleh panas, tapi kepala harus tetap dingin. Mari kita bicarakanjalan keluarnya. . . .

    22. Zebulon : Lihatlah . . . padang rumput ini sangat terbatas. Tempat ini tidak cukupuntuk memberi makan dua kawanan domba kita. Maka satu-satunya

    cara maka salah satu di antara kita harus meninggalkan tempat ini.23. Zakaria : [menyahut] Betul . . . Kamu yang harus pergi dari sini

    24. Zebulon : Enak saja. . . kamu yang pergi!

    25. Zakaria : Kamu!

    26. Zebulon : Kamu!

    27. Zakaria : Kamu!

    Simeon menyanyi:Lihat betapa baik dan indahnya |

    Saudara yang rukun bersama. |2xDisatukan dalam persatuan, la la la la la la la 2X

    Simeon, Zakaria dan Zebulon menyanyi bersamaOh, betapa indahnya, dan betapa eloknyaBila saudara seiman, hidup dalam kesatuan 2XBak urapan di kepala Harun

    Yang ke janggut dan jubahnya turunSeperti embun yang dari HermonMengalir ke bukit SionKe sana tlah diperintahkan Tuhan

    Agar berkat-berkat dicurahkan

    Kehidupan untuk selamanyaOh betapa indahnya

    28. Simeon : Dengarkanlah baik-baik. Kita ini 'kan hanya menggembalakan domba-domba milik majikan kita. Iya, to? Jadi biarlah majikan-majikan kitayang menyelesaikan masalah ini. Iya to? Sekarang begini saja. Mari kitamelaporkan persoalan ini kepada majikan kita masing-masing. Biarlahmereka yang memutuskan apa yang harus dilakukan. Iya to? Untuk

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    6/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan6

    sementara, biarlah domba-domba kita merumput bersama di sini.Setuju, nggak?

    29. Zebulon : [berpikir sejenak] Hmmmm. . . . baiklah, aku setuju.30. Zakaria : Aku juga setuju

    31. Simeon : Kalau begitu, Zebulon, melaporlah kepada majikanmu. Dan kamu,Zakaria, jagalah kawanan domba kita dan kawanan domba Zebulon.Aku juga mau melapor kepada pak Yoas, majikan kita.

    Zebulon keluar melalui pintu kiri, Simeon keluar lewat pintu kanan

    FADE OUT

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    7/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan7

    Babak II

    Pemerasan Tentara Romawi

    Layar:Suasana perkotaan. Terlihat bangunan-bangunan khas Timur Tengah. Ada orang yang berlalulalang ambil menuntun onta dan keledai. Tiba ada tentara Romawi yang mengejar dua anak kecil. BackSound: Suasana perkotaan. Lampu layar mati

    FADE IN

    Sarah masuk sambil membawa baju baru yang belum selesai dijahit. Dia mencari-cari sesuatu

    32. Sarah : [Bicara sendirian] Aduh.... aku lupa di mana menyimpan jarum! Aku

    letakkan di mana, ya? Kemarin sih rasanya aku selipkan di baju ini, tapisekarang kok tidak ada? Meski kecil, tapi benda ini sangat berjasamembantuku mencari nafkah untuk keluargaku. Aku mendapat upahdengan menjahit baju-baju tetangga.

    Kalau benda itu sampai hilang, wah bisa gawat, nih. Aku terpaksamembeli jarum lagi. Padahal semua harga sekarang mulai naik. Bahkanharga jarum pun ikut naik. Padahal aku tidak dapat menaikkan upahjahitku. Sekarang orang-orang yang menjahitkan baju semakinberkurang. Jangankan bikin baju baru, untuk makan saja sudah susah.Jaman memang serba susah. Meski jaman sedang susah, aku tidakboleh ikut-ikutan susah karena Allah selalu menyertaiku. Tuhan selalumenghiburku.

    [Sarah menyanyi]Tak usah ku takut Allah besertakuTak usah ku bimbang Tuhan pliharakuTak usah ku susah Dia s'lalu hiburkuTak usah ku cemas Dia memberkatiku

    El Shaddai 2X Allah Maha KuasaDia besar 2Xx El Shaddai MuliaEl Shaddai 2X Allah Maha KuasaBerkatNya melimpah El Shaddai

    Tiba-tiba Naftali dan Dina menerobos masuk. Mereka kelihatan ketakutan sambil mencari-cari tempatbersembunyi. Sarah menjadi heran. Dia ingin bertanya kepada kedua anaknya, tetapi tidak sempat karenaada tentara Romawi yang menerobos masuk. Sikapnya terlihatsokkuasa.

    33. Yunius : [Suara tegas] Mana? Dimana kedua anak itu?!!

    34. Sarah : [Terkejut, tapi menjawab dengan sabar dan lembut] Mari, Pak. Silakan duduk,Pak.

    35. Yunius : [Tidak menghiraukan Sarah] Hei Bocah! Ayo keluar!!! Aku tahu kalian

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    8/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan8

    bersembunyi di rumah ini!!

    36. Sarah : Bapak . . . Ada perlu apa Bapak bertamu ke rumah kami? Bapak ini

    siapa?

    Yunius menyanyi [Lagu: "Aku seorang Kapiten"]Aku tentara RomawiMempunyai tombak panjangKalau berjalan prok . . . prok . . .prok

    Aku tentara Romawi

    37. Yunius : Namaku Yunius. Aku seorang tentara Romawi. Tugasku adalahmenjaga ketertiban kota. Namamu siapa?

    38. Sarah : Nama saya Sarah, Pak. Saya pemilik rumah ini.

    39. Yunius : Aku ke sini untuk mencari dua anak yang masuk ke dalam rumah ini.

    40. Sarah : Oh, mereka anak-anak saya, Pak. Namanya Dina dan Naftali. ApaBapak ada perlu dengan mereka?

    41. Yunius : Panggil mereka ke sini!!

    42. Sarah : Dina! Naftali! Ke marilah, Nak! Bapak Yunius ini mencari kalian.Dina dan Naftali keluar dari persembunyiannya dengan wajah takut-takut. Dina masih memegang alatmusik dan Naftali memegang batok kelapa

    43. Yunius : Aku akan menangkap kedua anak ini.

    44. Sarah : Apa salah mereka, Pak?

    45. Yunius : Mereka telah mengganggu ketertiban kota.

    46. Sarah : [Berpaling kepada Dina dan Naftali] Apa yang telah kalian lakukan?

    47. Dina : Aku dan adikku hanya menyanyi-nyanyi di pasar. Orang-orang yangsenang dengan nyanyian kami lalu memberi uang kepada kami . . .

    48. Naftali : Tiba-tiba Bapak yang galak ini akan menangkap kami.

    49. Yunius : Yang kalian lakukan itu namanya mengamen. Pemerintah Romawimelarang pengamenan selain karena nyanyian kalian yang asal-asalan,juga mengganggu kenyamanan pembeli di pasar.

    50. Dina : Tapi kami tidak pernah memaksa mereka memberi uang, kok . . .

    51. Naftali : Kalau mereka tidak mau memberi uang juga tidak apa-apa

    52. Yunius : Pokoknya kamu telah melanggar peraturan! Titik! [membentak] Kamumau melawan pemerintah, ya?!!

    53. Dina : [Tertunduk takut] Tidak, pak.

    54. Sarah : Maafkan kedua anak kami, Pak.

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    9/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan9

    55. Yunius : Kamu sebagai orangtua, kok ya membiarkan mereka mencari duit.Dimana suamimu?

    56. Sarah : Saya janda, Pak. Suami saya sudah meninggal.

    57. Yunius : Meninggal karena apa?

    58. Sarah : Suami saya seorang nelayan. Saat mencari ikan di danau Galilea,kapalnya hancur diterjang badai. Beliau meninggal tenggelam bersamakapalnya. Sekarang kami harus bekerja keras untuk mencari makan.Saya mendapat upah dengan menerima jahitan baju dari tetangga.Simeon, anak sulung saya, mendapat upah dengan menggembaladomba milik pak Yoas. Tapi saya tidak tahu kalau Dina dan Naftalijuga ikut-ikutan mencari uang.

    59. Dina : Saya kasihan pada Ibu karena akhir-akhir ini tidak banyak mendapat

    pesanan jahitan baju. Makanya saya mengajak Naftali untuk mencariuang.

    60. Yunius : Tapi caramu itu melanggar hukum.

    61. Sarah : Mereka 'kan masih kecil, Pak. Mereka belum paham soal hukum.

    62. Yunius : Alasan itu tidak diterima. Kalau melanggar hukum yang harusditangkap dan dihukum. Sekarang akan membawa kedua anakmu kemarkas kami.

    63. Sarah : Tunggu dulu. . . Apa tidak ada cara lain, Pak?

    64. Yunius : Hmmm . . . . Bagaimana ya? Aku sebenarnya hanya menjalankan tugas

    dari komandan. Kalau nanti aku kembali ke markas tanpa membawakedua anak ini . . . wah, Komandanku bisa marah besar. Kecuali . . . .[berhenti bicara]

    65. Sarah : [Menyahut] Kecuali apa, Pak?

    66. Yunius : Kecuali kalau ada sesuatu yang meredakan kemarahannya . . .

    67. Sarah &Dina

    : Apa itu?

    68. Yunius : Komandanku suka sekali pada daging Kebab Domba. Kalau diberibingkisan Kebab Domba, pastilah amarahnya akan reda kembali.

    69. Sarah : Tapi itu 'kan barang mahal. Kami tidak punya di sini . . .

    70. Yunius : Gampang . . . beli saja di pasar. Supaya tidak merepotkan Ibu, biar akuyang membelika di pasar, sekalian kembali ke markas nanti. Ibu cukupmenitipkan uang sebanyak 500 shekel kepadaku.

    71. Sarah : [terkejut]Haaaa . . . 500 shekel?!! Itu uang yang banyak sekali!

    72. Yunius : Ya terserah kalianlah. Kalau begitu, aku terpaksa menangkap keduaanak ini.

    73. Sarah : Jangan . . . jangan . . . pak. Anak saya jangan ditangkap ya, pak. Kami

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    10/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan10

    punya tabungan, tapi hanya 300 shekel.

    74. Yunius : Itu masih jauh dari cukup . . .

    75. Sarah : Oh ini, ada tambahan 50 shekel. Ini sebenarnya untuk membeligandum untuk sebulan. [menyerahkan uang]

    76. Yunius : Wah, bagaimana ya . . . . Sebenarnya masih kurang, sih. Tapingomong-ngomong, di samping rumah aku melihat ada seekor kambing terikat dipohon. Saya akan membawa kambing untuk menggenapikekurangannya.

    77. Dina : Tapi . . . [keberatan]

    78. Sarah : Nggak apa-apa Dina. Biarlah Bapak membawa kambing itu.

    Yunius keluar. Dina duduk bersimpuh di kaki ibunya, diikuti oleh Naftali. Lampu meredup sejenak.

    Layar:Yunius menuntun kambing. Kambingnya berontak. Yunius berusaha keras menarik, tapi malahdiseruduk. Laampu layar dimatikan, lampu panggung hidup.

    79. Dina : Maafkan Dina, ya Bu. . . karena telah menyusahkan Ibu.

    80. Sarah : Tidak apa-apa Dina. Ibu senang dan terharu karena kamu dan adikmujuga ikut terbeban pada persoalan keluarga.

    81. Dina : Tuhan itu nggak adil, ya Bu!

    82. Sarah : [Heran] Lho kamu kok bisa berkata begitu?

    83. Dina : Bagaimana tidak, kita yang taat pada Tuhan, hidupnya susah melulu.

    Tapi lihat tuh pejabat-pejabat Romawi yang tidak mengenal Tuhan.Hidup mereka sungguh enak. Hampir setiap hari mereka mengadakanpesta. Sedangkan kita, untuk cari makan sehari saja, sulitnya bukanmain. Apakah itu adil namanya.

    84. Sarah : Sabar, Nduk! Gusti Allah ora sare. Tuhan itu tidak tidur. Raja Daudpernah berkata: "Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan,bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara."

    85. Dina : Oh. . . begitu. Jadi kita tidak boleh kehilangan pengharapan, ya bu?

    86. Sarah : Benar, Nduk. Ibu jadi ingat sebuah lagu

    87. Dina : Oh, ya . . . lagu apa itu?88. Sarah : Begini lagunya:

    Sarah menyanyi:Jangan kamu kuatir burung di udara Dia pliharaJangan kamu kuatir bunga di padang Dia hiasiJangan kamu kuatir apa yang kau makan, minum pakaiJangan kamu kuatir Allah di Surga memelihara

    Dina dan Naftali menyanyi:Aku tidak kuatir burung di udara Dia pelihara

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    11/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan11

    Aku tidak kuatir bunga di padang Dia hiasiAku tidak kuatir apa yang kumakan, minum pakaiAku tidak kuatir Allah d i Surga memelihara

    89. Dina : Dina sekarang mengerti, Bu. Allah selalu memelihara dan memenuhikebutuhan kita.

    90. Sarah : Benar, Nduk. Tapi ngomong-ngomong, untuk makan besok Ibu tidakmemiliki uang lagi. Seluruh uang kita sudah dibawa oleh pak tentaratadi.

    91. Naftali : Terus bagaimana dong, Bu? Apa besok kita harus puasa.

    92. Sarah : Coba deh kita tanya abangmu, Simeon. Mungkin dia masih punyasedikit uang untuk membeli makanan. Sekalian kita beritahukan

    tentang kambing itu, kepadanya. Ayo kita susul Abangmu ke padangEfrata.Sarah, Dina dan Naftali menyusul Simeon ke padang

    FADE OUT

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    12/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan12

    Babak III

    Keluhan Majikan

    FADE IN

    [Di rumah yang besar, Yoas duduk di belakang meja. Dia terlihat serius menghitung uang dan mencatat dibuku. Simeon masuk]

    93. Simeon : Permisi, pak Yoas.

    94. Yoas : Eh, Simeon. . . mari masuk!

    95. Simeon : Apakah saya mengganggu?

    96. Yoas : Nggak apa-apa. Saya cuma menghitung-hitung saja. Ada perlu apakamu datang kemari? Siapa yang menjaga domba-dombaku?

    97. Simeon : Zakaria yang menjaga domba-domba. Hmmm . . . begini pak. Adapersoalan di padang Efrata.

    98. Yoas : Persoalan? Persoalan apa? Apakah ada binatang buas yang menerkamdombaku?

    99. Simeon : Bukan, itu pak.

    100. Yoas : Apa ada orang yang mencuri domba-dombaku?

    101. Simeon : Bukan itu juga.

    102. Yoas : Apa ada domba yang sakit?

    103. Simeon : Juga bukan itu.

    104. Yoas : [bingung] Lalu apa,dong?

    105. Simeon : Begini, pak. Kami, para gembala yang menggembalakan domba-dombaBapak berebut padang rumput dengan para gembala yang

    menggembalakan domba-domba milik tuan Hizkia. Tadi sore, kamimalah diusir oleh gembala tuan Hizkia. Katanya kami tidak punya ijin.Padahal kami 'kan sudah lebih dulu menggembala di sana. Berarti kamiyang lebih berhak menggembala di sana. Iya 'kan pak?

    106. Yoas : [Menghela napas panjang]

    107. Simeon : Benar, 'kan pak? Kami punya hak menggembala di sana?

    108. Yoas : [Berdiam sejenak] Gembala tuan Hizkia itu benar . . .

    109. Simeon : [Bingung] Maksud Bapak?

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    13/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan13

    110. Yoas : Mereka lebih berhak menggembala di padang Efrata . . .

    111. Simeon : [Semakin bingung] Lho, kok bisa begitu sih Pak?

    112. Yoas : Begini lho Simeon. Pemerintah sekarang menetapkan peraturan baru.Mereka mengambil alih semua padang rumput yang ada di Israel ini.Kalau ada orang yang mau menggembala di sana, maka dia harus punyaijin dari pemerintah.

    113. Simeon : Oooo jadi yang dikatakan oleh Zebulon itu benar. Jadi kita harus punyaijin penggembalaan.

    114. Yoas : Tepat sekali.

    115. Simeon : Lalu, kenapa Bapak tidak memintakan ijin untuk kami?

    116. Yoas : Karena untuk mendapatkan ijin, maka kita harus membayar pajak.

    117. Simeon : Kenapa Bapak tidak membayar pajak? Peternak yang lain membayarjuga 'kan?

    118. Yoas : Itulah yang sedang bikin aku pusing saat ini. Uang yang harusdibayarkan itu sangat tinggi. Setelah aku hitung-hitung, ternyata tidakseimbang dengan pendapatan yang aku dapat dari hasil ternak dombaini. Yang membuat aku semakin pusing, harga domba juga sedangjatuh . . .

    119. Simeon : Lho, kok bisa jatuh, pak?

    120. Yoas : Soalnya pemerintah Romawi membuat kebijakan baru, yaitu

    mendatangkan domba-domba dari negeri seberang. Padahal persediaandomba di Israel saja melimpah. Apalagi ditambah masuknya dombadari negeri seberang. Akibatnya harga domba-domba semakin anjlok.Nah, kalau pendapatanku menurun, aku tidak bisa membayar pajakuntuk mendapatkan ijin itu.

    121. Simeon : Kalau begitu, apakah kami berpindah ke padang rumput yang lain saja,Pak?

    122. Yoas : Percuma saja. Kamu mau pindah kemana lagi? Sekarang ini padangrumput semakin menyempit karena dipakai untuk mendirikan benteng-benteng pertahanan tentara Romawi dan untuk membangun pasar-pasar. Sedangkan semua padang rumput yang tersisa sudah diambil alih

    pemerintah Romawi. Semua penggunaannya harus memakai ijin.

    123. Simeon : Bagaimana kalau domba-domba itu dikandangkan saja. Kita tinggalmemberi makan?

    124. Yoas : Itu juga sudah aku pikirkan. Tapi tahu, nggak. . . sejak ongkos angkutannaik, maka harga pakan ternak juga ikut naik. Setekah dihitung-hitung,cara seperti ini malah rugi.

    125. Simeon : Lalu, bagaimana, dongpak?

    126. Yoas : Aku juga tidak tahu harus bagaimana lagi. Sekarang ini aku sedang

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    14/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan14

    menimbang-nimbang sebuah keputusan yang pahit . . .

    127. Simeon : [Cemas] Apa itu pak?

    128. Yoas : Aku akan menutup usaha ini. Aku akan menjual semua domba-dombaku . . .

    129. Simeon : Terus, bagaimana dengan nasib kami, pak? Ketrampilan kami hanyalahmenggembala domba. Kalau semua domba dijual, kami harus kerjaapa lagi? Bagaimana dengan nanti dengan nasib Ibu dan adik-adik saya?

    130. Yoas : Itulah yang membuatku merasa sedih. Sebenarnya aku juga tidak tegamelakukan ini. Tapi bagaimana lagi? Sekarang cobalah kamu ikutmemikirkan jalan keluarnya. Begini saja, kalau kamu punya usulan yangbagus, aku berjanji akan memberikan sepersepuluh dari domba-dombaku. Tapi kalau dalam tujuh hari ini tidak ada usulan yang bagus,

    aku terpaksa menutup usaha ini.131. Simeon : Baiklah, pak. Saya akan berusaha ikut memikirkannya. Saya minta

    permisi dulu. Saya akan kembali ke padang Efrata untukmemberitahukan hal ini pada teman-teman.

    132. Yoas : Oh, ya. Ini ada sedikit rejeki buatmu. Terimalah [memberi uang kepadaSimeon]

    [Simeon pergi dari rumah pak Yoas]

    FADE OUT

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    15/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan15

    Babak IV

    Kedatangan Malaikat

    FADE IN

    [Zakaria dan Zebulon duduk mengelilingi api unggun. Sayup-sayup terdengar suara lolongan serigala]

    133. Zebulon : [Gemetar] Zakaria, apakah kau mendengar suara itu?

    134. Zakaria : Suara apa?

    135. Zebulon : Itu tuh. . . suara anjing hutan.

    136. Zakaria : Oh, itu . . . saya mendengar sih. Tapi mereka 'kan ada di kejauhan.

    137. Zebulon : Iya sih, tapi bagaimana kalau mereka datang mendekat pada saat kitasedang tertidur. Lalu mereka menerkam kita . . . hiiii . . . ngeri!!!

    138. Zakaria : Makanya, kita membuat api unggun. Selama api ini masih menyala,anjing-anjing hutan ini takut mendekat.

    139. Zebulon : Tapi bagaimana dengan singa? Bagaimana kalau dia mengendap-endapdi sekeliling kita, lalu tiba-tiba menerkam kita?

    140. Zakaria : Zebulon, Zebulon . . . Hidup dan mati kita itu ada di tangan Tuhan.Percayalah, Tuhan akan menjaga kita. Tuhan itu menjadi Gembala kita.Sama seperti kita menjaga domba-domba kita, Allah juga menjagadomba-domba kita.

    141. Zebulon : Ah, kamu ini ada-ada saja. Tuhan kok menjadi gembala. Masa' Tuhandisamakan dengan kita.

    142. Zakaria : Eeeeee . . . kamu belum pernah mendengar nyanyian raja Daud, ya?Raja Daud pernah menyanyi seperti ini, nih:

    [Zakaria menyanyi:]Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan akuIa membaringkan aku, di padang yang berumput hijau

    Ia membimbingku, ke air yang tenangIa menyegarkan jiwakuIa menuntunku ke jalan yang benarOleh karna namaNyaSekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman

    [Sarah, Dina dan Naftali masuk ke dalam panggung]

    143. Zakaria : Eh . . . bu Sarah. Apa kabar? Tumben menyusul kemari . . .

    144. Sarah : Kabar baik, nak Zakaria. Lho, ini malah ada nak Zebulon di sini, juga.

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    16/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan16

    145. Zebulon : Iya, bu. Ini kami sedang menggembala bersama-sama.

    146. Sarah : Oh, begitu. Eh, dimana Simeon? Aku ingin bertemu dengannya!

    147. Zakaria : Dia sedang pergi ke rumah pak Yoas, bu. Tapi sebentar lagi jugadatang. Tunggu saja.

    148. Zebulon : Ini kok datang ramai-ramai. Dina dan Naftali juga ikut . . .

    149. Sarah : Itulah, nak Zebulon. Saya tidak tega meninggalkan mereka berdua dirumah. Jadi saya ajak saja mereka di sini.

    [Simeon masuk dengan wajah murung]

    150. Zakaria : Nah itu, Simeon sudah datang!

    151. Simeon : Ada apa, Bu? Mengapa menyusul kemari?

    152. Sarah : Simeon, tadi siang Dian dan Naftali ini akan ditangkap tentara Romawikarena mengamen di pasar. Supaya tidak ditangkap, Ibu terpaksamemberi uang dan kambing peliharaan kita kepada tentara itu.Sekarang Ibu tak punya uang untuk membeli makan hari esok. Apakahkamu masih menyimpan uang?

    153. Simeon : Ada, bu. Kebetulan aku tadi diberi uang oleh pak Yoas. Tapi setelahini, saya tidak tahu apa saya masih bisa punya uang lagi [sedih].

    154. Sarah : [Heran] Memangnya kenapa?

    155. Simeon : Pak Yoas akan menjual seluruh domba-dombanya.

    156. Sarah : Lho memangnya kenapa?

    157. Simeon : Di bawah pemerintah Romawi, keadaan kita semakin sulit saja.Pemerintah Romawi membuat kebijakan-kebijakan yang membuatsengsara rakyat Israel. Tentara-tentara Romawi juga bertindak kejampada kita.

    158. Sarah : Yah kita harus bersabar saja, Nak.

    159. Simeon : Bersabar? Kita sudah cukup lama bersabar. . . sampai kapan lagi kitaharus bersabar?

    160. Sarah : Hingga Allah memenuhi janji-Nya.

    161. Simeon : Janji? Janji apa? Kita sudah kenyang dengan janji-janji manis, tapi tidaksemanis kenyataannya.

    162. Sarah : Allah selalu menepati janji-Nya. Kamu masih ingat 'kan pengajaranyang Ibu berikan? Pada jaman dulu, Allah telah membebaskan bangsakita dari perbudakan di tanah Mesir?

    163. Naftali : [bersemangat] Aku ingat, Bu. Waktu itu Tuhan menuntun bangsa Israelmelewati padang gurun yang gersang.

    164. Dina : [bersemangat]Pada siang hari, Allah mengirimkan tiang awan supaya kita

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    17/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan17

    tidak kepanasan. Pada malam hari Allah mengirimkan tiang berapiuntuk menerangi jalan dan supaya kita tidak kedinginan.

    165. Naftali : [bersemangat] Supaya kita tidak kelaparan, Allah mengirimkan roti danmanna setiap hari.

    166. Dina : [bersemangat] Pada saat kehausan, Allah pernah mengalirkan air daridalam batu yang keras.

    167. Sarah : Nah, tuh . . . anak kecil saja tahu!

    168. Simeon : Ya, itu 'kan cerita jaman dulu. Cerita itu sudah kunoooo . . . Tidak adaartinya pada jaman sekarang. Nyatanya, lihat saja! Dimanakahpertolongan Allah dalam keadaan yang serba susah saat ini?!!!

    169. Sarah : Dengar, nak . . . Tuhan berjanji akan memberikan seorang penyelamatbagi kita. Nabi Yeremia telah bernubuat begini. Dengarkan baik-baik :

    "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN,bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akanmemerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilandan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan,dan Israel akan hidup dengan tenteram dan inilah namanya yangdiberikan orang kepadanya: TUHANkeadilan kita."

    Sarah, Dina dan Naftali menyanyi "O Datanglah Imanuel" KJ 81

    170. Simeon : Alaaaaa . . . Itu 'kan cerita lama Bu. Nyatanya apa? Sudah ratusan tahunsejak nubuatan itu diucapkan, tapi sampai sekarang belum jugadigenapi. Mungkin Tuhan sudah lupa pada janjinya!!!

    171. Sarah : Tuhan pasti menepati janji-Nya tepat pada waktunya. Waktu Tuhan,bukan waktu kita.

    172. Simeon : Sudahlah . . . Ibu dan adik-adik pulang saja. Kepala saya sedang pusing,nih. Saya mau istirahat sebentar.

    173. Sarah : Ya, sudah . . . Jaga dirimu baik-baik ya. Ibu dan adik-adikmu akanpulang.

    Sarah, Dina dan Naftali pulang ke rumah. Simeon membaringkan diri untuk istirahat. Zebulon danZakaria masih berjaga-jaga.Layar:Tiba-tiba datanglah malaikat yang disertai dengan sinar yang terang. Para gembala itu menjaditakut. Malaikat menyanyi : "Hai Gembala Efrata" dari Kidung Pelengkap Jemaat no. 65

    174. Malaikat : Jangan takut!

    175. Simeon : Siapakah Tuan?

    176. Malaikat : Aku adalah malaikat.

    177. Zakaria : Mengapa Tuan datang kepada kami yang hina ini?

    178. Malaikat : Aku akan memberitakan kabar gembira untuk seluruh bangsa

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    18/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan18

    179. Zebulon : Kabar apa itu?

    180. Malaikat : Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota

    Daud.

    181. Simeon : Bagaimana kami dapat mengetahui Juruselamat itu?

    182. Malaikat : Carilah seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalampalungan. Sekarang pergilah!

    Malaikat pergi. Terdengar suara malaikat yang bernyanyi: "Gita Sorga Bergema" KJ no. 99

    183. Simeon : Ayo kita segera pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi disana!

    184. Zakaria : Ayo . . . .185. Zebulon : Bagaimana dengan domba-domba kita? Siapa yang akan menjaga?

    186. Simeon : Kita tinggal saja. Kabar ini lebih penting daripada domba-domba kita.Ayo segera berangkat!

    Simeon, Zebulon dan Zakaria pergi ke Betlehem sambil bernyanyi: "Hai Mari Berhimpun" KJ 109Layar:di kandang Betlehem ada Yusuf,Maria dan bayi Yesus. Orang Majus menyembah bayi Yesus danmenyerahkan hadiah. Disusul para gembala menyembah bayi Yesus.Background: Lagu: "Malam Kudus"KJ no. 92. Lampu layar padam.

    FADE OUT

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    19/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan19

    Babak V

    Pengharapan Baru

    FADE IN

    Di rumah, Sarah sedang menjahit baju. Dina dan Naftali sudah tertidur. Simeon menghambur masuk.Kedua adiknya terbangun.

    187. Simeon : Ibu. . ibu . . aku punya kabar gembira!!!

    188. Sarah : Wah . . . heboh banget. Lihat, tuh . . . kamu membangunkan adik-adikmu.

    189. Simeon : [terengah-engah] Yang dikatakan Ibu tadi sore memang benar.

    190. Sarah : [Tak mengerti] Benar apanya?

    191. Simeon : Itu lho, tentang janji Tuhan bahwa akan memberikan soerangPenyelamat. Janji itu sudah ditepati.

    192. Sarah : Maksdmu itu apa, to?

    193. Simeon : Bu, tadi aku baru saja didatangi malaikat Tuhan. Aku diperintahkanpergi ke Betlehem. Aku pergi ke sana dan bertemu dengan Penyelamat

    itu, Bu. Namanya Yesus [girang]194. Dina : Benarkah itu?

    195. Simeon : Benar, dik. Juruselamat itu telah datang.

    196. Sarah : Terpujilah Allah, pembebas Israel. Sebentar lagi kita akan dibebaskandari penjajahan tentara Romawi.

    197. Simeon : Masih ada satu lagi kabar gembira . . .

    198. Naftali : Apa itu?

    199. Simeon : Waktu di Betlehem tadi, aku berkenalan dengan orang Majus yangdatang dari negeri Timur. Mereka memberitahu kalau ada padang

    rumput di sebelah Timur negeri kita. Katanya, di sana kita bebasmenggembalakan domba.

    200. Naftali : Apakah Abang akan menggembala domba di sana?

    201. Simeon : Besok aku akan melihat tempat itu. Kalau informasi itu memang benar,maka kita dapat hidup lebih baik.

    202. Dina : Mengapa bisa begitu, Bang?

    203. Simeon : Kalau aku dapat menemukan padang rumput yang baru, maka pakYoas akan memberikan sepersepuluh domba-domba kepada kita.

  • 7/25/2019 Drama Pengharapan Di Tengah Kesesakan - Oleh - Purnawan Kristanto

    20/20

    Pengharapan di Tengah Kesesakan20

    204. Naftali : Berarti kita dapat memiliki domba-domba sendiri?

    205. Simeon : Ya, betul. Nanti aku menggembala domba-domba pak Yoas dan kamu,

    Naftali, boleh menggembala domba-domba milik kita.

    206. Naftali : Asyiiiik!!!

    207. Sarah : [bersyukur] Tuhan memang baik. Ayo, jangan lupa kita harus mengucapsyukur kepada Tuhan!!

    Sarah, Simeon, Dina dan Naftali bergandengan tangan dan bersama-sama menyanyi lagu:"Hai DuniaGembiralah" KJ no. 119

    LAYAR DITUTUPTAMAT