drainase

16
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PROPOSAL KERJA SAMA SISTEM INFORMASI DRANASE KOTA Kabupaten Tangerang Oleh : Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair Direktorat Teknologi Lingkungan Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2001

Upload: saparudin-bahrun-syahputra

Post on 26-Oct-2015

77 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

PROPOSAL KERJA SAMA

SISTEM INFORMASI DRANASE KOTA

Kabupaten Tangerang

Oleh :

Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair

Direktorat Teknologi Lingkungan Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2001

KATA PENGANTAR

Untuk menata sistem aliran drainase kota guna mengatasi masalah

banjir dan genangan di wilayah Tangerang, salah satunya dapat diatasi

dengan melakukan evaluasi sistem drainase. Evaluasi yang dimaksud

meliputi dua kegiatan pokok yaitu: 1. Evaluasi terhadap kapasitas saluran., 2.

Evaluasi melalui pendekatan debit puncak.

Evaluasi kapasitas saluran drainase dilakukan dengan pengukuran

langsung saluran dan dikombinasikan dengan Metode Manning, sedangkan

untuk analisa debit puncak dilakukan dengan menggunakan analisa peta dan

survai lapangan dan digunakan alat GIS Arc Info/ILWIS.

Dokumen ini merupakan usulan pekerjaan pengelolaan data genangan

wilayah Tangerang untuk operasional drainase kota dan limbah.

KONTAK PERSON

Haryoto Indriatmoko

Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan

Debuti Bidang Teknologi Informasi, Energei, Material dan Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Tel. 3169769, 3169770

Fax. 3169760 Email : [email protected]

Homepage: http://www.enviro.bppt.go.id/~Kel-1

1

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG DAN DASAR PEMIKIRAN

Tangerang merupakan wilayah yang sangat berdekatan dengan

Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia yang juga merupakan Pusat

kegiatan pemerintahan, ekonomi, politik, perdagangan dan Lain-lain.

Peningkatan jumlah penduduk di Tangerang yang semakin lama semakin

besar dalam waktu yang relatif singkat, memerlukan pelayanan yang

mencukupi dalam sarana dan prasarana (seperti perumahan,

jalan/transportasi dan saluran-saluran).

Apabila prasarana/sarana yang disediakan tidak memadai, hal ini akan

menimbulkan dampak negatif terhadap Kota Tangerang itu sendiri antara Lain

terjadi banjir dan timbulnya genangan. Untuk mengurangi dampak negatif

tersebut, diperlukan suatu perencanaan di bidang drainase dengan

komputerisasi di mana output yang dihasilkan tersebut dapat menjadi

panduan perencanaan sarana prasarana lainya dalam pembangunan Kota

Tangerang.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN 1.2.1. Maksud

Maksud dari Kegiatan Ini adalah :

Menyusun suatu perencanaan sistem drainase kota berdasar

permasalahan di wilayah yang dapat menjadi panduan perencanaan.

1.2.2. Tujuan

Agar perencanaan drainase Kota dapat menjadi pedoman untuk

menyelesaikan permasalahan di kawasan dengan sistem aliran

terpadu.

2

1.3. RUANG LINGKUP KEGIATAN

1. Mempelajari studi – studi terdahulu tentang kondisi dan sistem Tata

Air mulai dari saluran sub Makro sampai dengan badan air

penerima.

2. Melaksanakan Inventarisasi permasalahan drainase yang berupa

daerah genangan banjir.

3. Menyusun permasalahan genangan dan banjir pada ad. 2 dengan

melaksanakan survai dan kajian lapangan mulai dari saluran mikro,

sub makro memetakannya pada peta dasar komputer.

4. Merencanakan sistem drainase dan permasalahan yan ada serta

menyusun prioritas penyelesaian masalah/tahun dalam matrik untuk

jangka menengah ( 5 tahun ).

5. Mendatakan ad. 3 dan 4 pada komputer dengan peta skala 1 :

20.000 (digitizer), pada lokasi prioritas dengan format Arc/Info,

format Auto Cad dan lainnya.

6. Menyusun suatu usulan rencana perbaikan untuk masing – masing

sistem drainase dengan perkiraan biaya kasar.

7. Data tersebut untuk ad. 5 diberikan training kepada Aparat Pemda.

1.4. METODOLOGI

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini maka dilakukan tahap-tahap penelitian

sebagai berikut:

1. Digitasi Peta Lokasi pada Skala 1:20.000. Data hasil digitasi ini dipakai

sebagai peta dasar untuk analisa.

2. Penentuan batas/lokasi penelitian.

3. Deliniasi sistem satuan wilayah runoff, dengan batas-batas topografi,

termasuk didalamnya arah aliran.

4. Menentukan jenis penggunaan lahan setiap satuan wilayah runoff,

termasuk didalamnya mengukur luas setiap penggunaan lahan (misal

luas bangunan, luas taman, lahan parkir dll)

5. Analisan koefisien aliran setiap satuan wilayah runoff yang didasarkan

atas jenis penggunaan lahan.

3

6. Menentukan dan mengukur kemiringan lereng/slope

7. Analisa intensitas hujan dengan periode ulang 1th, 5 th dan 10 th di

lokasi penelitian dengan mengkombinasikan data sekunder.

8. Analisa kontribusi debit puncak untuk setiap satuan wilayah runoff.

9. Melakukan analisa saluran/drainase setiap satuan wilayah runoff.

10. Memetakan koefisien runoff tiap satuan wilayah runoff.

11. Memetakan intensitas hujan.

12. Memetakan debit puncak setiap satuan wilayah runoff.

13. Memetakan skala prioritas penanganan banjir.

14. Analisa tabulasi hasil perhitungan debit puncak dan kapasitas

drainase.

Peta Debit Puncak Tiap Satuan Wilayah

Runoff

Peta Intensitas Hujan (SWR)

Peta Satuan Wilayah Runoff (SWR)

Deliniasi Satuan Wilayah Runoff

Tabulasi/Rata-rata Koefisien

Probabilitas Hujan

Peta Koefisien Aliran (SWR)

Kalkulasi

Peta Klasifikasi Prioritas

Perencanaan

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan GIS Klasifikasi Prioritas Perencanaan Berdasarkan Debit Puncak SWR

4

Gambar 2. Contoh Peta Satuan Wilayah Runoff Suatu Kecamatan Keterangan :

SWR Satuan Wilayah Runoff (Bisa berupa Kavling kantor dengan batas batas pemisah topografi ).

Icon yang menunjukkan besarnya debit puncak dengan periode ulang 1th, 5th dan 10th nomor 1, 2 dan 3 atau penjumlahan 1+2+3.

Icon yang menunjukkan besarnya kapasitas saluran nomor 1, 2 dan 3 atau penjumlahan 1+2+3.

Menunjukkan arah aliran suatu saluran drainase. 1.5. HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil akhir yang diharapkan adalah : • Tesedianya program perencanaan terpadu dalam bentuk peta digitizer 1 :

20.000 dan cetak peta ukuran A0 untuk permasalahan drainase

• Untuk jangka panjang dapat digunakan sebagai bahan dalam menyusun

matrik prioritas penanganan masalah drainase.

1.6. TENAGA YANG DIBUTUHKAN Tenaga ahli yang di usulkan adalah sebagai berikut :

a. Ahli sipil atau ahli Tehnik Lingkungan sebagai Team leader Berpengalaman dalam bidang sistem informasi terutama dan pemantauan

dan telah banyak mengerjakan pembangunan sistem informasi terutama

5

sistem informasi geografis 1 (satu ) orang dengan pengalaman 8 ( delapan

tahun.

b. Ahli Teknik Lingkungan atau Hidrologi Berpengalaman dalam melakukan analisa untuk perencanaan program

bidang sarana dan prasarana kota dan telah banyak mengerjakan

pekerjaan perencanaan pembangunan bidang sarana dan prasarana kota,

terutama saluran drainase. Dibutuhkan 1 (satu ) orang dengan

pengalaman 6 tahun

c. Ahli Pemrograman GIS Berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan sistem drainase dan

pekerjaan pembangunan sistem pemrograman GIS (Geographic

Information System) untuk drainase Kota. Diutamakan Sarjana lulusan

Geografi atau Planologi. Di butuhkan 1 ( satu ) orang pengalaman minimal

3 tahun.

d. Ahli Komputer Berpengalaman dalam melaksanakkan pekerjaan pembangunan paket-

paket aplikasi informasi khususnya sistem informasi geografi. Diutamakan

sarjana lulusan Tehni Informatika. Dibutuhkan 1 (satu) orang, pengalaman

3 tahun.

e. Teknisi Komputer Berpengalaman dalam melaksanakan DBMS (Database Management

System) dalam membangun sistem informasi database software maupun

hardware. Pendidikan minimal adalah lulusan D3 dengan pengalaman

minimal 3 tahun dibidangnya.

6

1.7. SISTEM LAPORAN

1. Laporan Kemajuan Pekerjaan

Laporan ini berupa pekerjaan persiapan yang terdiri dari :

a. Persiapan pelaksanaan, penyediaan tenaga dll. b. Pengumpulan data informasi dan peta ( Data Sekunder ) c. Penyusunan rencana kerja detail. d. Penyusunan DBMS untuk inputing data hasil survey dan

pendataan saluran drainase di Wilayah diserahkan 1 (satu ) bulan

setelah SPK e. Laporan dibuat sebanyak 5 ( lima ) set.

2. Draft Final Report Darft Final Report terdiri dari dokomentasi lengkap dari pelaksanaan

pemetaan digital permasalahan lapangan dan usul perbaikannya di

buat rangkap 10 (sepuluh) set laporan diserahkan selambat –

lambatnya 2 (dua) bulan setelah terbitnya SPK dan atau Surat

Perjanjian/Kontrak.

3. Final Report 1. Setelah darft Final Repot diterima dengan baik maka harus segera

diikuti Final Report yang telah di sempurnakan, laporan dibuat

sebanyak 10 (sepuluh ) set termasuk disket program dan filenya,

seta peta hasil plotting dimaksud, laporan di serahkan paling

lambat 3 (tiga ) bulan setelah terbitnya SPK.

2. Disket program agar disertakan juga source programnya dengan

trainning untuk penggunaannya sehingga di kemudian hari bila

terjadi perubahan mudah untuk diperbaiki.

3. Data digital disimpan dalam bentuk DXF/Tab file yang dapat di

akses software aplikasi AutoCad/Map-Info.

7

1.8. BAR DIAGRAM

Bulan Ke No Uraian Kegiatan 1 2 3 4 5 6

1 Penyusunan Rencana 2 Laporan Kemajuan

a. Penyusunan Rencana Detail b. Penyusunan DBMS untuk inputing c. Uji Coba DBMS dan evaluasi d. Inputing data survai e. Cetak DBMS dan koreksi f. Pembuatan Laporan Kemajuan

3 Draft Final Report a. Digitasi Peta Dasar b. Digitasi Daerah Banjir, Arah Aliran dan

Deliniasi Batas DAS (SWR)

c. Perhitungan Luas SWR, Koefisien Aliran, Intensitas Hujan Rata-rata

d. Inputing data perhitungan e. Pemetaan hasil perhitungan

f. Pembuatan dokumentasi file DBMS, layer digitasi, Cetak Peta Akhir.

g. Pembuatan Laporan

4 Final Report

a. Pemetaan Hasil perhitungan dan klasifikasi prioritas perencanaan jangka menengah 5 th

b. Pembuatan usulan rencana perbaikan untuk masing-masing sistem drainase dan perkiraan biaya

c. Training inputing data, analisa data dan pemetaan serta cara pemakaiannya.

d. Pembuatan Laporan 1.9. PENUTUP

A. BATASAN YANG HARUS DI PERHATIAKAN ANTARA LAIN :

1. Peraturan/ketentuan yang dipakai dalam melaksanakan pekerjaan,

konsultan harus mengikuti semua peratuaran/ketentuan yang berlaku,

baik berasal dari pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah

2. KEPPRES Nomor 16 Tahun 1996 tentang, pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara.

8

3. Surat keputusan Bersama Menteri Keuangan RI dan Menteri Negara

Perencanaan Nasional/Ketua Badan Perencan Pembangunan nasional

Nomor Kep-27/nk-3/8/1994 dan Kep-166/Ket/8/1994 tanggal 4 agustus

1994 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan KEPPRES Nomor 16/1994

tentang Pelaksanaan APBN.

4. Pelaksanaan diharapkan selesai dalam waktu 3 (tiga ) bulan.

B. LAIN – LAIN

Tanggapan terhadap kerangka acuan ini diharapkan dapat

memberikan arah pelaksanaan pekerjaan sesuai batasan – batasan ruang

lingkup output yang diminta dalam tahapan proyek yang dimaksud.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. PENDAHULUAN Untuk pelaksanaan penelitian maka diperlukan beberapa tahap yang

dibagi menjadi:

a. Pengambilan Data dan Cara Perolehan: Ini meliputi orientasi

terhadap ketersediaan data dan penelitian sebelumnya, teknik dan

cara pengambilan data, mekanisme pengambilan data, survai

lapangan, pengukuran dan pengolahan data.

b. Tenaga Ahli Yang Diperlukan: Untuk pelaksanaan kegiatan ini

diperlukan tenaga ahli berupa Tenaga Ahli Sipil/Atau ahli lingkungan,

Ahli Hidrologi/GIS, Tenaga Ahli Komputer dan Pemrograman serta

tenaga lapangan. Tenaga ahli Sipil/Lingkungan bertanggung jawab

terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan Teknik sipil atau

lingkungan, Tenaga ahli hidrologi bertanggung jawab terhadap analisa

hidrologi, banjir dan yang berkaitan dengan GIS. Tenaga Ahli

Komputer bertanggung jawab terhadap pembuatan program Data Base

dan perhitungan data/komputasi data. Sedangkan tenaga ahli

9

lapangan bertanggung jawab dalam pengukuran langsung dilapangan

dan pengenalan akan situasi lapangan. Tenaga ahli lapangan dan

survai ini didukung oleh tenaga dari Dinas Pekerjaan Umum di tingkat

kecamatan.

c. Alat Yang Digunakan : Alat yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri

dari dua macam yaitu perangkat pengumpulan data (alat ukur,

transportasi, peta dasar dan dokumentasi) dan software analisa data

(Alat digitasi, ArcInfo, MapInfo dan AutoCad, Komputer, Alat printer).

Untuk mengumpulkan data lapangan maka dilakukan survai lapangan

dengan kegiatan terdiri dari pengamatan(observasi), pengukuran, dan

pencatatan/pemetaan. Selanjutnya data yang diperoleh dari lapangan

dimasukkan kedalam DBMS bersama-sama dengan data yang

diperoleh dari analisa peta untuk keperluan analisa data.

d. Hasil Akhir : Hasil akhir dari kegiatan ini berupa suatu konsep usulan

perencanaan sistem drainase dan permasalahan yang ada serta

prioritas penyelesaian masalah dalam matrik dan menyusun rencana

perbaikan sistem drainase dengan perkiraan biaya kasar yang disusun

dalam Laporan Akhir. Laporan akhir tersebut dilengkapi dengan

lampiran peta, data digitasi peta berbagai lapisan baik yang sudah siap

cetak maupun yang dalam bentuk file (source data) dalam format

AutoCad/MapInfo. 2.2. SURVAI LAPANGAN Observasi lapangan dilakukan dalam dua tahap yaitu 1. Observasi

Pendahuluan dan 2. Survai Lapangan Detail. Observasi pendahuluan

dilakukan untuk pengenalan awal terhadap lokasi penelitian, antara lain lokasi

genangan, kondisi topografi, arah aliran, pengamatan sistem saluran,

kapasitas saluran, dan penggunaan lahan. Gambaran yang diperoleh dari

hasil survai lapangan digunakan untuk Survai Lapangan Detail. Pelaksanaan

pekerjaan survai lapangan ini dilaksanakan oleh unsur DPU, SDPU dan PU

kecamatan.

10

Bahan acuan yang digunakan untuk survai lapangan detail dapat dilihat pada Tabel 2.1. TABEL 2.1. SURVEI PENYUSUNAN DAN PENATAAN TEKNIS SISTEM ALIRAN BANGUNAN DRAINASE KOTA Isilah kuesioner ini untuk 1 (satu) lokasi genangan banjir. Jika di setiap Kelurahan terdapat lebih dari 1 (satu) daerah genangan banjir, maka gunakan lembar kuesioner lain. KODE GENANGAN : KELURAHAN : KECAMATAN : WILAYAH : 1. Berapa luas Kelurahan/Kecamatan yang sedang

disurvei ? Kelurahan : m2 Kecamatan : m2

2. Berapa jumlah lokasi genangan/banjir di kelurahan yang saat ini sedang disurvei ?

3. Plot lokasi genangan tersebut pada peta. 4. Catat keterangan penting untuk masing-masing

lokasi genangan meliputi : a) Tinggi banjir (batas-batas tertinggi) dan

luasnya. M m2

b) Plot arah Aliran tertinggi. c) Tinggi Peil. d) Ukur dimensi kali/PHB/saluran drainase ? Kali (cm) PHB (cm) Saluran (cm) Jumlah Kali = buah

Jumlah PHB = buah Jumlah Saluran = buah

Lebar : Dalam: Slope :

Lebar : Dalam: Slope :

Lebar : Dalam: Slope :

e) Jenis bangunan drainase ? (berikan tanda X)

1.Beton 2.Batu Kali 3.Alami

1.Beton 2.Batu Kali 3.Alami

1.Beton 2.Batu Kali 3.Alami

f) Apakah kali/PHB/saluran tersebut ada aliran air sepanjang tahun ?

1.Ya 2.Tidak

1.Ya 2.Tidak

1.Ya 2.Tidak

g) Catat topografi area banjir tersebut terhadap lokasi sekitarnya.

h) Plot kali/PHB/saluran tersebut pada Peta. i) Menurut Anda faktor utama apa penyebab

banjir tersebut ? (Jawaban dapat lebih dari satu dan disusun sesuai prioritas). Contoh: 1 dataran rendah, 2 pembelokan tajam aliran, 3 penyempitan

Banjir Alam/kiriman Permukaan meluap Penyempitan Pembelokkan tajam aliran Pendangkalan Aliran kurang lancar Dataran rendah Longsor Lainnya, sebutkan :

j) Gambarkan penampang melintang (sketsa)

Kali/PHB/Saluran.

5. Uraikan usulan pemecahan masalah tersebut menurut Anda.

11

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu pelaksanaan survai

lapangan antara lain:

1. Memberikan kode genangan pada kolom isian terdiri dari Kode Pos dan

Nomor Genangan.

2. Kode Kelurahan disamakan dengan Kode Pos

3. Kode Kecamatan ditulis nama kecamatan

4. Kode Wilayah ditulis nama wilayah

5. Luas Wilayah Kecamatan atau Kelurahan dalam Ha

6. Jumlah Lokasi Genangan/Banjir adalah jumlah lokasi genangan yang ada

di kelurahan jika lokasi genangan meliputi dua kelurahan maka dihitung

satu.

7. Plot Lokasi Genangan tersebut pada peta yaitu dengan mengeplotkan

hasil lapangan kedalam peta.

8. Keterangan penting yang meliputi tinggi banjir (Banjir tertinggi yang pernah

ada dan kapan tahun kejadiannya), plot arah aliran, ukur dimensi saluran

meliputi lebar saluran kedalaman saluran, kemiringan dasar

saluran(slope), gambar penampang melintang saliran tersebut, isi jenis

bangunan, sifat alirannya dan catat topografi area banjir, plot sistem

saluran tersebut pada peta mulai dari saluran mikro, PHB dan kali,

petakan juga arah alirannya, isi faktor utama penyebab banjir.

9. Uraikan menurut surveyor usulan pemecahan masalah.

10. Semua kolom data harus diisi dengan komplit agar memudahkan dalam

menganalisa. Juga yang perlu diperhatikan adalah semua sistem saluran

dan arah aliran diplot kedalam peta.

2.3. PENELITIAN DAN PENGOLAHAN DATA

Untuk proses penelitian dan pengolahan data diperlukan Untuk

pelaksanaan pekerjaan ini maka dilakukan tahap-tahap penelitian sebagai

berikut:

1. Pembuatan DBMS dengan menggunakan software Microsoft Acces

dengan mendefinisikan kedalam 6 (enam) tabel sesuai dengan

rencana survai. Hasil dari pekerjaan ini adalah sebuah database

12

dengan output berupa database hasil survai lapangan dan

perhitungan kapasitas Kali/PHB/Saluran.

2. Pembuatan DBMS dengan menggunakan software Microsoft Acces

untuk analisa debit puncak diwilayah banjir pada periode ulang 2

tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun.

3. Analisa kapasitan sungai dan debit puncak pada periode ulang 2

tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun.

4. Aplikasi GIS untuk menentukan prioritas penanganan masalah

banjir dengan perangkat lunak ILWIS.

5. Data hasil digitasi ini dipakai sebagai peta dasar untuk analisa.

6. Penentuan batas/lokasi penelitian: Untuk pelaksanaan kegiatan ini.

7. Deliniasi sistem satuan wilayah runoff, dengan batas-batas

topografi, termasuk didalamnya arah aliran.

8. Menentukan jenis penggunaan lahan setiap satuan wilayah runoff,

termasuk didalamnya mengukur luas setiap penggunaan lahan

(misal luas bangunan, luas taman, lahan parkir dll)

9. Analisan koefisien aliran setiap satuan wilayah runoff yang

didasarkan atas jenis penggunaan lahan.

10. Menentukan dan mengukur kemiringan lereng/slope

11. Analisa intensitas hujan dengan periode ulang 1th, 5 th dan 10 th di

lokasi penelitian dengan mengkombinasikan data sekunder.

12. Analisa kontribusi debit puncak untuk setiap satuan wilayah runoff.

13. Melakukan analisa saluran/drainase setiap satuan wilayah runoff.

14. Memetakan koefisien runoff tiap satuan wilayah runoff.

15. Memetakan intensitas hujan.

16. Memetakan debit puncak setiap satuan wilayah runoff.

17. Memetakan skala prioritas penanganan banjir.

18. Analisa tabulasi hasil perhitungan debit puncak dan kapasitas drainase.

13

III. ORGANISASI PELAKSANAAN DAN TENAGA AHLI 3.1. HUBUNGAN ANTAR KELEMBAGAAN Untuk kegiatan ini penelitian dan pemrosesan data Dinas Pekerjaan

Umum bekerja sama dengan Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi

Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan. Pengambilan data

khususnya dalam pengukuran lebar, kedalaman, kemiringan dasar (slope),

lokasi genangan, perubahan penggunaan lahan dan arah aliran semua sistem

sungai dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Tingkat Kecamatan

TIM SURVEYOR DPU TINGKAT KECAMATAN

TIM PENELITIAN DAN

PEMROSESAN DATA BPPT

SPK NO:

DINAS PEKERJAAN

UMUM UNTUK KEGIATAN PASAL 2.3.2.10011

BADAN PENGKAJIAN

DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

Gambar 3.1. DIAGRAM ALIR KERJASAMA 3.2. TIM PENELITIAN DAN PEMROSESAN DATA Untuk pekerjaan penelitian dan pemrosesan data Pusat Pengkajian

dan Penerapan Teknologi Lingkungan sebagai Tim pelaksana pekerjaan

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi membentuk stuktur organisasi

pelaksana pekerjaan. Tim ini diketuai oleh koordinator penelitian Ahli

14

Lingkungan, dibantu oleh Ahli Hidrologi, Ahli Komputer, Ahli GIS, Tehnisi

Komputer.

KOORDINATOR PENELITIANDAN PEMROSESAN DATA

Ahli Lingkungan DR. Ir. Arie Herlambang, MS

Ahli Hidrologi /GIS

Drs. R. Haryoto I

Ahli Komputer Drs. Yudi S,

M.Eng Heru D.W.

M.Kom

Ahli Lingkungan

Ir. Nusa I, M.Eng

Tehnisi Komputer

DIREKTUR PUSAT PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

LINGKUNGAN BPPT

DR. Ir. Tusy A. Adibroto, M.Si

Gambar 3.2. STRUKTUR ORGANISASI TIM PENELITIAN DAN PEMROSESAN DATA

IV. PEMBIAYAN No Uraian Biaya (Rp)

1 Pembelian Data Digital Dasar, Analisa Foto Udara 40.000.0002 Survai dan Kompilasi Data 100.000.0003 Pembuatan Sistem Informasi Drainase Kota 50.000.0004 Analisa dan Prosesing Data 100.000.0005 Pelatihan 50.000.0006 Pelaporan dan Dokumentasi 10.000.000 350.000.000

15