drain
DESCRIPTION
DrainTRANSCRIPT
Sheet2No.KOMPONENSYARAT TEKNISSTASIUN KERETA APIJALUR REL KERETA APISUMBER1SepurLebar SepurUntuk seluruh kelas jalan rel lebar sepur adalah 1067 mm yang merupakan jarak terkecil antara kedua sisi kepala rel, diukur pada daerah 0-14 mm di bawah permukaan teratas kepala rel. Peraturan Dinas No.10, Bab 2 Geometri Jalan Rel, Pasal 2 Lebar SepurPelebaran SepurTidak memerlukan pelebaran sepur.Maksimum 20 mm pada lengkung jalur rel.Peraturan Dinas No.10, Bab 2 Geometri Jalan Rel, Pasal 3 Lengkung Horizontal, d. Pelebaran SepurJenis RelJenis rel yang dipakai yaitu rel tahan aus yang sejenis dengan rel UIC-WRAPeraturan Dinas No.10, Bab 3 Susunan Jalan Rel, Pasal 1. Rel, c. Jenis,Komposisi Kimia, Kekuatan, dan Kekerasan.Komposisi KimiaC (0,60%-0,80%), Si (0,15%- 0,35%), Ma (0,90%-1,10%), P (Max. 0,035%), S (Max. 0,025%)Peraturan Dinas No.10, Bab 3 Susunan Jalan Rel, Pasal 1. Rel, c. Jenis,Komposisi Kimia, Kekuatan, dan Kekerasan.Kekuatan RelKuat tarik minimum rel adalah 90 kg/mm2 dengan perpanjangan minimum 10%Peraturan Dinas No.10, Bab 3 Susunan Jalan Rel, Pasal 1. Rel, c. Jenis,Komposisi Kimia, Kekuatan, dan Kekerasan.Kekerasan RelKekerasan kepala rel tidak boleh kurang dari pada 240 Brinell.Peraturan Dinas No.10, Bab 3 Susunan Jalan Rel, Pasal 1. Rel, c. Jenis,Komposisi Kimia, Kekuatan, dan Kekerasan.Elevasi Relberlaku jari-jari minimum untuk alinemen horizontal dan peninggian rel pada alinemen vertikaldatarPeraturan Dinas No.10, Bab 2 Geometri Jalan RelBeban GandaerBeban gandar untuk lebar jalan rel 1067 mm pada semua kelas jalur maksimum sebesar 18 tonLampiran 1 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 60 Tahun 20122BANTALANKayuJalur LurusJalur BerbelokJalur LurusJalur BerbelokJalur di Atas JembatanDimensi210 x 20 x 14Disesuaikan dengan geometri jalan rel200 x 13 x 22Disesuaikan dengan geometri jalan rel180 x 22 x 20 / 180 x 22 x 241) Perencanaan Konstruksi Jalan Rel (Peraturan Dinas No.10), PJKA. 1986.Syarat BahanJenis kayu besi atau kayu jati dengan syarat kayu utuh dan padat, tidak bermata, tidak ada lubang bekas ulat, serta tidak ada tanda-tanda permulaan lapuk. 2) Penjelasn Peraturan Dinas No.10, PJKA. 1986.Mutu BantalanKayu mutu A dengan kelas kuat I atau kelas II dengan kemampuan menahan momen maksimum dibagian tengah maupun bawah rel sebesar 800 kgm (kelas kayu I) dan 530 kgm (kelas kayu II) dengan kadar air maksimum 25 % 3) Prasarana Transportasi Jalan Rel, Jurusan Teknik Sipil UMY.Umur KonstruksiSecara umum 8 tahun (kayu kelas kuat I) dan 5 tahun (kayu kelas kuat II)4) Konstruksi Rel Kereta Api, www.hendriyana90.wordpress.comBajaDimensiP = 200, LA = 14.4, LB = 23.2, T=0.7Disesuaikan dengan geometri jalan relP = 200, LA = 14.4, LB = 23.2, T=0.7Disesuaikan dengan geometri jalan relSyarat BahanMutu baja yang digunakan harus memenuhi Peraturan Bahan Jalan Rel Indonesia (PBJRI)Mutu BantalanBaja pada bagian tengah bantalan dan di bawah rel harus mampu menahan momen sebesar 600 kgmUmur KonstruksiCenderung lebih panjang selama bahan baja bantalan dapat dihindarkan dari korosi yang diakibatkan interaksi terhadap airBetonMutu Bantalanfc'Beton Tulang Depan Proses pre-tensionDimensiL = l + 2Disesuaikan dengan geometri jalan relL = l + 2Disesuaikan dengan geometri jalan relSyarat BahanCampuran beton mempunyai kuat tekan karakteristik > 500kg/cm2, mutu baja untuk tulangan geser > U-21 dan mutu baja prategang memiliki tegangan putus > 17.000 kg/cm2Mutu BantalanBantalan beton harus mampu menahan momen minimum sebesar +1500 kgm (bagian bawah rel) dan -756 kgm (bagian tengah bantalan)Beton Blok Tunggal dengan proses post-tensionDimensiL = I + 2yDisesuaikan dengan geometri jalan relL = I + 2yDisesuaikan dengan geometri jalan relSyarat BahanCampuran beton mempunyai kuat tekan karakteristik > 500kg/cm2, mutu baja untuk tulangan geser > U-21 dan mutu baja prategang memiliki tegangan putus > 17.000 kg/cm2Mutu BantalanBantalan beton harus mampu menahan momen minimum sebesar +1500 kgm (bagian bawah rel) dan -756 kgm (bagian tengah bantalan)Beton blok gandaDimensiP = 700, L = 300, tinggi rata-rata = 200Disesuaikan dengan geometri jalan relP = 700, L = 300, tinggi rata-rata = 200Disesuaikan dengan geometri jalan relSyarat BahanCampuran beton mempunyai kuat tekan karakteristik > 385 kg/cm2, mutu baja untuk tulangan geser dan batang penghubung > U-32 3BallasMaterialKonstruksi ballast baik di jalan rel biasa maupun jalan rel stasiun memakai batu pecah seragam dengan ukuran 28-50mm dengan sudut-sudut tajamPd. 10 Perencanaan Konstruksi Jalan RelKonstruksi ballast baik di jalan rel biasa maupun jalan rel stasiun memakai batu quarry pecah yang atau sering disebut batu kricakhttp://atmaja.staff.umy.ac.id/files/2012/03/BAB-III-STRUKTUR-JALAN-REL.pdfFungsionalKonstruksi ballast di jalan rel maupun di jalan rel stasiun berfungsi untuk menanggung beban yang berhubungan dengan rel, sebagai drainase dan sebagai pemisah agar tidak terdapat vegetasi yang dapat mengganggu struktur rel kereta api.Menahan BebanBaik pada jalan rel stasiun maupun jalan rel biasa Ballast berfungsi menahan pergerakan lateral rel saat kereta api melintas di relKualitas Balas Lapisan ballast harus rapat,bersih tidak tercampur tanah dan lumpur , harus ada dibawah bantalan dan juga formasi susanannya harus elastis.TebalTebal lebih dari (150-500) mmTebal kurang dari (150-500) mmKemiringanKemiringan lereng sudut 90Kemiringan lereng maks 1:2
4Sub BallasKemiringanPada umumnya 90Maksimal 1: 1.5Pd. 10
Perencanaan Konstruksi Jalan RelKetebalanKerena beban yang dialami
oleh jalur kereta adalah beban dinamis dan di stasiun adalah beban
statis, maka tebal lapisan dari stasiun lebih tinggi dari pada
tebal lapisan jalur keretaFungsiMenyebarkan beban dari ballast ke
tanah dasar, memperlancar proses drainase jalanMaterialBerbahan
kerikir halus, kerikil sedang atau pasir kasar, Berbentuk
tajam5Daya Dukung TanahTanah TimbunanTanah GalianTanah
TimbunanTanah GalianPd. 10 Perencanaan Konstruksi Jalan RelSifat
Fisik1. TANAH TIDAK MENGEMBANG DAN TIDAK MENYUSUT AKIBAT AIR1.
TANAH TIDAK MENGEMBANG DAN TIDAK MENYUSUT AKIBAT AIRKemiringan
Lereng1. Sesuai Persyaratan adalah 1 : 1.5 dan harus stabil
terhadap pengaruh dalam maupun luarTidak dibuatkan kecuraman
LerengTidak dibuatkan kecuraman LerengKemiringan Permukaan1. Miring
ke arah luar sebesar 5 %1. Miring ke arah luar sebesar 5
%DatarDatarPermukaan1. Minimum 0.75 m diatas elevasi muka air tanah
tertinggi1. Minimum 0.75 m diatas elevasi muka air tanah
tertinggi1. Minimum 0.75 m diatas elevasi muka air tanah
tertinggi1. Minimum 0.75 m diatas elevasi muka air tanah
tertinggiBerm1. Selebar 1.5 m jika timbunan > 6.0 m dan setiap
6.0 m 1. Selebar 1.5 m jika kedalaman alian > 10 m, dan setiap
7.0 m Tidak dibuatkan Kecuraman LerengTidak dibuatkan Kecuraman
LerengPemadatan1. Dilakukan lapis demi lapis dengan lapisan teratas
setebal 30 cm dan 100 % dan lapisan lainnya minimum 95 %1.
Dilakukan lapis demi lapis dengan lapisan teratas setebal 30 cm dan
100 % dan lapisan lainnya minimum 95 %CBR1. Minimum adalah 8 %1.
Minimum adalah 8 %1. Minimum adalah 8 %Ketebalan1. Tebal tanah
dasar dengan CBR Minimum 8 % adalah 30 cm1. Tebal tanah dasar
dengan CBR Minimum 8 % adalah 30 cm1. Tebal tanah dasar dengan CBR
Minimum 8 % adalah 30 cm6Sambungan RelMacam SambunganMenggunakan
sambungan menumpu dan sambungan melayang. Tidak ada perbedaan,
alasan: finansial dan ketersediaan
Aditia Febriansya: Pd 10 Halaman 13Pd. 10 Perencanaan Konstruksi
Jalan RelMetodaMenggunakan sambungan las dan baut. Sambungan las
lebih murah karena lebih tahan lama daripada sambungan baut dan
terhindar dari vandalismeHasil wawancara denganPAK OPIK - Ka. UR
Jalan Rel 2.8 BD Mengawasi KM 141+50 - 155+600, Resort Jalan Rel
2.8 BD, Daerah Operasi 2 Bandung, PT Kereta ApiFungsiMengikat dua
ujung rel sedemikian rupa sehingga operasi kereta api tetap aman
dan nyaman
Aditia Febriansya: Pd 10 Halaman 13Penempatan SambunganPenempatan
sambungan (sejajar maupun berseling-seling) disesuaikan dengan
ketersediaan spoor di lapanganMaintenanceLebih sering karena mudah
dipantauDilakukan 2x lebih sering daripada lintas cabang, misal:
pada lintas raya maintenance dilakukan 1 bulan sekali, pada lintas
cabang 2 bulan sekali7WesselLIDAHPucuk-pucuk lidah dapat digeser
dengan suatu pembalik wesel, untuk menyelenggarakan hubungan dengan
sepur lurus atau dengan sepur bengkok (Gerakan membalik wesel).
Salah satu lidah harus selalu rapat pada rel lantak, sedangkan yang
lainnya harus terbuka sejauh minimal 100mm dari rel lantak. Sudut
tumpu adalah sudut antara lidah dengan rel lantak, sudut
tumpudinyatakan dengan tangennya, yakni tg = 1 : m, dimana harga
mberkisar antara 25 sampai 100. (umumnya 1:50 dengan rel lantak)pd
10 (halaman 23)REL LANTAKRel induk yang tetap dan berfungsi sebagai
sandaran rel lidah. Apabila lidah wesel yang satu menyambungkan
maka yang lain memperhatikan suatu lubang sebagai tempat lewatnya
flens roda. Lisah-lidah dan rel-rel lantak yang bergerak
bersama-sama disebut dengan gerakan
lidahhttp://www.academia.edu/10756042/EMPLASEMEN_DAN_STASIUNSistem
penggerak untuk menggeser/ memindahkan posisi wesel Dengan
menggunakan kawat dan dioperasikan dari jarak jauh. Model seperti
ini tentunya akan lebih menghemat waktu dibandingkan dengan cara
manual. Karena dapat dikendalikan secara terpusat dari dalam rumah
sinyal ataupun stasiun.pd 10 (halaman 23)Cara manual dengan
menggunakan tenaga manusia dan dioperasikan setempat. Wesel yang
dioperasikan secara manual, pada batang pembalik diberi pemberat
sekitar 45 kg yang berbentuk seperti pentolan. Maksud pemberat
adalah untuk menekan batang pemindah wesel, agar lidah wesel
menempel pada rel utama dan tidak tergantung kearah mana wesel
diposisikan. Sehingga pada saat kereta api melewatinya, lidah wesel
tersebut tidak dapat bergerak.Menggunakan motor listrik dan
dioperasikan dari jarak jauh dengan memanfaatkan hubungan arus
listrik. Alat ini dapat dikendalikan dari stasiun melalui meja
layan setempat atau dikendalikan secara terpusat dalam suatu Daop
melalui meja layan terpusat. Ciri khas dari alat pemindah wesel
model elektrik adalah, terdapat kotak (biasanya berwarna kuning)
yang berada pada bagian samping lidah wesel dan ada semacam batang
pipa besi yang berfungsi sebagai penghubung antara alat tersebut
dengan lidah wesel. Dengan menggunakan sistem elektrik ini tentunya
akan lebih menghemat tenaga dan waktu dalam membalik wesel.REL
PAKSARel paksa dipasang berhadapan/berseberangan dengan jarum (dan
sayapnya). Pada saat roda berada di ujung jarum, di atas
terputusnya rel, kemungkinan keluarnya roda ke arah mendatar
dicegah dengan rel paksa. Dengan demikian nama rel paksa lebih
mengarah pada kemampuan rel dimaksud untuk memaksa roda kereta api
tidak ke arah mendatar. Karena kegunaan rel paksa yang seperti
tersebut di atas maka letak rel paksa ialah berhadapan dengan ujung
jarum tempat terputusnya rel berada. Selain itu fungsi rel paksa
ini untuk melindungi rel jarum. biasanya dibuat pada rel lantak
dengan menempatkan blok pemisahdiantaranya.pd 10 (halaman 23)JARUM
DAN SAYAP SAYAPNYAJarum adalah bagian wesel yang memberi
kemungkinan kepada flensroda melalui perpotongan bidang-bidang
jalan yang terputus antara dua rel.pd 10 (halaman
23)8PenambatJenisPaku (dog-spike)termasuk jenis penambat kaku,
Tidak boleh dipakai untuk semua kelas jalan relPd 10 Perencanaan
konstruksi jalan rel Pasal 3Tirpon dan pelat andasElastic
Tunggalditentukan menurut kelas jalan (kecepatan maksimum), Kelas
Jalan rel 4 dan kelas 5, Kelas jalan rel 1, 2 dan 3Peraturan Dinas
No. 10 tahun 1986Elastic GandaKlasifikasi teknisTipe Pandrol
ElastikDiameter 19 mm, berbetuk ulir/spiral, mampu menahan beban
mencapai 600 kgf, tidak berisik, mudah dalam pemasangan, kuat,
tidak mudah lepas, jumlah komponen sedikit.
Fajar: Penggunaan jenis ini tergantung dari daya angkut lintas,
kecepatan maksimum, beban gandar dan tipe relPd 10 Perencanaan
konstruksi jalan rel; SNI 11-3677-1995 (sumber
id.wikipedia.org)Tipe Doorken/ Rail SpikeNilai clamping force
sebesar 475 kgf (tunggal) dan 850 kgf (ganda)Tipe DE Spring
ClipClamping force mencapai 1000 kgf, torsional force, komponen
sederhanaTipe NablaKuat jepit mencapai 1400 kgf, menjadi penambat
ganda dengan dipasangnya rubber padTipe FKuat jepit rel 500 kgf,
menjadi penambat elastis ganda bila digunakan rubber padTipe
KA-ClipEfektif jika track mengalami pergantian rel, kuat jepit rel
800 - 1200 kgf, menjadi penambat elastis ganda jika digunakan
rubber pad
ballast di jalur relballast di stasiun