draft anamnesis pasien

3
Pasien mengatakan sering mendengar suara bisikan yang menyebar- nyebarkan pikirannya baru ¾ tahun, selalu berpisah dgn org tua utk bkerja, bisikannya berupa persekongkolan beberapa orang yg ingin menyebarkan pikirannya, pasien lama-lama merasa emosi mendengar bisikan tersebut karena pikirannya disebar trus, baru berpikir sedikit tp pikirannya sudah mulai disebar, merasa banyak persekongkolan sampai pasien merasa lelah lalu ga bs tidur lalu pusing baru suara bisikannya diam, bila berpikir lagi seperti ada kesenangan lalu datang lalgi suara bisikan tersebut, ga mau kasi tenang, sulit tidur sejak 2 3 hari ini, di rawat di sui bangkong bbrp kali, setelah keluar dr RS masih sering dengar bisikan, obat minum teratur terus, pasien mengaku melihat bayangan manusia, kadang ada yg dikenal, tp lebih banyak yg tidak dikenal, ga kerja lagi, bantuk jual ikan 2 hari cape lalu istirahat, trus merasa banyak yang mengganggu terus, mungkin semua berasal dari ayahnya yg kasar, pasien tamat SMP, tidak melanjutkan lagi karena pasien merasa org miskin, merasa ayahnya miskin dan tidak mampu menghidupi keluarga Cuma ngupas kelapa dan suka judi, pasien belum nikah, pasien tidak bekerja karena merasa sakit, pasien merasa sangat benci sekali pada ayahnya dan pada hari ini baru memukul ayahnya karena sudah habis kesabaran, pasien mengatakan waktu kecil pernah disiksa ayahnya dengan dilipat badannya dan pasien dilempar sangat jauh dan bila tidak ditolong ibunya mungkin pasien sudah meninggal, dan merasa ayahnya masih menyiksanya sampai sekarang dan mengingat terus klo ayahnya mau membunuhnya. Pasien merasa yg selalu menghidupi kebutuhan keluarga adalah ibunya dan ibunya meninggal pada usia 49 tahun yg menurut pasien sendiri karena keinginan dari ibunya sendi yang selalu berdoa agar dapat segera meninggal dengan tenang karena tidak tahan dengan ayahnya, saat ibunya sakit, pasien sedang bekerja diluar kota dan saat pulang ibunya sudah meninggal, sejak itu pasien merasa sering kambuh perilaku anehnya, pasien sadar kalo sakit dan minum obat teratur terus, pasien mengaku berobat di sei bangkong sudah beberapa kali keluar masuk, kadang putus berobat karena merasa keluarga malas utk mengambil obatnya dan menyia-nyiakan dan membiarkan pasien, pasien merasa keluarganya kasar padanya dan pasien selalu mengucapkan semua karena ayahnya yg selalu mengucapkan kata bunuh padanya, pasien mengatakan mentang-mentang ayahnya bungkuk, belakangnya ada pentil bulat2, ukuran besar, tampak lagak dan sombong walaupun masih miskin, pasien merasa kesal dengan ayahnya. Pasien selalu berpikir ttg ayahnya yang ingin membunuhnya

Upload: kusumagama28

Post on 02-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

anamnesis

TRANSCRIPT

Pasien mengatakan sering mendengar suara bisikan yang menyebar-nyebarkan pikirannya baru tahun, selalu berpisah dgn org tua utk bkerja, bisikannya berupa persekongkolan beberapa orang yg ingin menyebarkan pikirannya, pasien lama-lama merasa emosi mendengar bisikan tersebut karena pikirannya disebar trus, baru berpikir sedikit tp pikirannya sudah mulai disebar, merasa banyak persekongkolan sampai pasien merasa lelah lalu ga bs tidur lalu pusing baru suara bisikannya diam, bila berpikir lagi seperti ada kesenangan lalu datang lalgi suara bisikan tersebut, ga mau kasi tenang, sulit tidur sejak 2 3 hari ini, di rawat di sui bangkong bbrp kali, setelah keluar dr RS masih sering dengar bisikan, obat minum teratur terus, pasien mengaku melihat bayangan manusia, kadang ada yg dikenal, tp lebih banyak yg tidak dikenal, ga kerja lagi, bantuk jual ikan 2 hari cape lalu istirahat, trus merasa banyak yang mengganggu terus, mungkin semua berasal dari ayahnya yg kasar, pasien tamat SMP, tidak melanjutkan lagi karena pasien merasa org miskin, merasa ayahnya miskin dan tidak mampu menghidupi keluarga Cuma ngupas kelapa dan suka judi, pasien belum nikah, pasien tidak bekerja karena merasa sakit, pasien merasa sangat benci sekali pada ayahnya dan pada hari ini baru memukul ayahnya karena sudah habis kesabaran, pasien mengatakan waktu kecil pernah disiksa ayahnya dengan dilipat badannya dan pasien dilempar sangat jauh dan bila tidak ditolong ibunya mungkin pasien sudah meninggal, dan merasa ayahnya masih menyiksanya sampai sekarang dan mengingat terus klo ayahnya mau membunuhnya. Pasien merasa yg selalu menghidupi kebutuhan keluarga adalah ibunya dan ibunya meninggal pada usia 49 tahun yg menurut pasien sendiri karena keinginan dari ibunya sendi yang selalu berdoa agar dapat segera meninggal dengan tenang karena tidak tahan dengan ayahnya, saat ibunya sakit, pasien sedang bekerja diluar kota dan saat pulang ibunya sudah meninggal, sejak itu pasien merasa sering kambuh perilaku anehnya, pasien sadar kalo sakit dan minum obat teratur terus, pasien mengaku berobat di sei bangkong sudah beberapa kali keluar masuk, kadang putus berobat karena merasa keluarga malas utk mengambil obatnya dan menyia-nyiakan dan membiarkan pasien, pasien merasa keluarganya kasar padanya dan pasien selalu mengucapkan semua karena ayahnya yg selalu mengucapkan kata bunuh padanya, pasien mengatakan mentang-mentang ayahnya bungkuk, belakangnya ada pentil bulat2, ukuran besar, tampak lagak dan sombong walaupun masih miskin, pasien merasa kesal dengan ayahnya. Pasien selalu berpikir ttg ayahnya yang ingin membunuhnya dari kecil. Pasien mengatakan bila ayahnya meninggal baru pikirannya bisa tenang dan bisa sembuh dan bekerja lagi. Pasien merokok, pernah minum alkohol. Pasien sekarang merasa agak tenang karena jauh dari jangkauan ayahnya. Di rmh abg ipar ada berloya dan berguru di lantai tingkat dua, bergadang tiap malam org rumah utk berguru sehingga pasien tidak tenang dan tidak bisa tidur. Abang ipar yg gemuk ada simpan senjata tajam, trus diasah oleh gurunya sampai tajam. Merasa keluarganya selalu merekayasa dan

Anak dan istri abang iparnya sering disiram dengan air, menurut pasien hal itu dilakukan utk melindungi mrk agar tidak sakit seperti dirinya. Tinggal m ayahnya, rumah dibongkar tahun kemarin. Pasien sering memukul bapaknya bila bertemu bapaknya.

Pertama perilaku aneh dengan menjual barang-barang rumah, lalu merusak barang-barang, pohon kelapa depan rumah habis ditebang, barang2 dibakar . Pasien sering emosi dengan bapaknya. Pasien sering keluar masuk sekitar 5-6x di rsj sei bangkong, pasien pernah marah2 saat ambil obat karena lama mengantri. Obat ga pernah putus kerena pasien sendiri yang minum obat. Kemarin malam pasien mulai aneh lagi dengan bolak-balik memainkan korek api ke lidahnya di depan cermin, obat2nya dibakar bru diminum lalu tidur. Keluar dr RSJ tgl 1, hari pertama plg, pasien mulai nyanyi-nyanyi sendiri, mulut komat-kamit sendiri, tepuk tangan dan joget sendiri, pasien mengatakan sering ada mendengar bisikan, pasien dulu bekerja sebagai pengantar gallon dan beras. Pasien dari kecil tidak pernah marah, orangnya sombong dan angkuh, pernah kerja di Jakarta, terbiasa menerima gaji cukup besar, sering keluar dari pekerjaan karena merasa gaji kecil, sering berjudi, pasien tidak mau bekerja lagi bila sudah memegang uang. Pasien hanya bergaul dengan keluarga. Sebelum sakit, pasien cukup hebat dalam menghitung uang, sering gonta-ganti hp, pasien boros, sering berganti pasangan.

Pasien anak ke enam, anak bungsu, keluarga lain tidak ada keluhan yang sama dengan

Pasien masuk bulan 10/2014.