URGENSITAS KETRAMPILAN KOMUNIKASI GURU DALAM PEMBELAJARAN
Keberhasilan proses pembelajaran tidak lepas dari peranan seorang guru , terutama interaksi
antara guru dan siswa . Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses
komunikasi antara guru dan siswa. Melalui proses komunikasi, pesan dapat
diterima, diserap, dan dihayati penerima pesan, maka agar tidak terjadi
kesalahan dalam proses komuniaksi, perlu digunakan sarana yang dapat
membantu proses komunikasi. Dalam pembelajaran dikelas, sarana atau
fasilitas alat yang digunakan untuk memperlancar komunikasi disebut
dengan media pembelajaran. Komponen yang terdapat dalam proses
komunikasi adalah pesan, sumber pesan, saluran atau media, dan
penerima pesan, yang salin berinteraksi dalam mewujudkan tujuan yang
diharapkan.
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa .Sedangkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Bab. I
Pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Potensi diri yang dikembangkan diharapkan dapat menjawab
setiap permasalahan dan tantangan pada zamannya.
Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari upaya
peningkatan kualitas pendidikan yang sekarang ini sedang menjadi sorotan dan harapan
banyak orang di Indonesia. Kegiatan pembelajaran merupakan proses transformasi pesan
edukatif berupa materi belajar dari sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran
terjadi proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik
dengan tujuan agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman
serta perubahan tingkah laku. Dengan demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat
tergantung kepada efektifitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran tersebut.
A. Guru sebagai Salah Satu Komponen Sistem Pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran guru merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran
sebagai penstransfer atau penyalur pesan-pesan kegiatan pembelajaran tatap muka baik
secara verbal, non verbal maupun penggunaan media atau sumber belajar lainnya, guru
harus memiliki ketrampilan berkomunikasi. Guru hendaknya menyadari bahwa didalam
kegiatan belajar dan pembelajaran, sesungguhnya ia sedang melaksanakan kegiatan
komunikasi. Untuk itu guru harus memilih dan menggunakan kata-kata yang berada
dalam jangkauan/medan pengalaman siswanya, agar dapat dimengerti dengan baik oleh
mereka sehingga pesan pembelajaran yang disampaikan dapat diterima oleh siswa
dengan baik.
Bila semua peran guru sebagai bahan ajar (pesan ) maka peran tersebut akan
digantikan oleh media dan alat, sehingga guru akan lebih banyak berperan sebagai
fasilitator berarti guru akan lebih mampu melaksanakan fungsi “ ing ngarso sung tulodho,
ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”. Dalam hal ini guru harus meningkatkan
sentuhan manusiawi yang dilakukan dengan meningkatkan komunikasi antar pribadi
antara guru dengan siswa.
B. Posisi Guru Dalam Pembelajaran
.Apabila di kaitakan dengan konsep pembelajran aktif. Dalam pengajaran kadar
pembelajaran aktif, posisi dan peranan guru sangat berbeda dengan pembelajaran yang
tradisional. Dalam pembelajaran aktif , guru harus menempatkan diri sebagai :
1. Pemimpin belajar, artinya merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan, dan
mengontrol kegiatan belajar siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran..
2. Fasilitator belajar, artinya guru memberikan kemudahan kepada siswa dalam
melakukan kegiatan pembelajaran . Kemudahan tersebut dapat di upayakan dalam
berbagai bentuk, antara lain menyediakan sumber dan alat belajar, buku, alat peraga ,
alat belajar lainnya, menyediakan waktu belajar yang cukup pada semua siswa
memberikan bantuan kepada siswa yang memerlukannya, menunjukan jalan keluar
dalam pemecahan masalah yang dihadapi siswa, menengahi perbedaan pendapat yang
muncul dari apara siswa, tampil sebagai juru selamat manakala masalah tidak dapat di
pecahkan oleh siswa.
3. Moderator belajar, artinya sebagai pengatur arus kegiatan belajar siswa. Sebagai
moderator, guru menampung persoalan yang di ajukan oleh siswa dan
mengembalikan lagi persoalan tersebut kepada siswa lain untuk di jawab dan di
pecahkannya.
4. Motivator belajar, artinya sebagi pendorong agar siswa mau melakukan kegiatan
belajar. Sebagai motivator, guru harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang
siswa melakukan kegiatan belajar, baik kegiatan individual maupun kelompok.
Stimulasi atau rangsangan belajar para siswa bisa ditumbuhkan dari luar diri siswa.
5. Evaluator, artinya guru sebagai penilai yang objektif dan komprehensif. Sebagai
evaluator, guru berkewajiban mengawasi, memantau proses belajar siswa dan hasil –
hasil belajar yang di capainya.
C. Pengertian Komunikasi
.Menurut Hardjana, sebagaimana dikutip oleh Endang Lestari G (2003) secara
etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum, sebuah kata depan yang
artinya dengan, atau bersama dengan, dan kata umus, sebuah kata bilangan yang berarti
satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communio, yang dalam bahasa Inggris
disebut communion, yang mempunyai makna kebersamaan, persatuan, persekutuan,
gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk ber-communio diperlukan adanya
usaha dan kerja, maka kata communion dibuat kata kerja communicare yang berarti
membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang,
memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran,
berhubungan, atau berteman. Dengan demikian, komunikasi mempunyai makna
pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.
Menurut M.Sobry Sutikno (2006) komunikasi adalah suatu proses penyampaian
pesan imformasi dari suatu pihak kepihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantyara
keduanya
Wilbur Schramm memiliki pengertian yang sedikit lebih detil. Menurutnya,
komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima,
dengan bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama
yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta
ditafsirkan oleh penerima.(Suranto : 2005)
Berdasarkan definisi yang ada di atas maka dapat diambil pemahaman bahwa:
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses penyampaian informasi, dimana ,
kesuksesan komunikasi tergantung kepada desain pesan atau informasi dan cara
penyampaiannya. Menurut konsep ini pengirim dan penerima pesan tidak menjadi
komponen yang menentukan
D. Pengertian Pembelajaran
Sardiman AM (2005) dalam bukunya yang berjudul “Interaksi dan Motivasi dalam Belajar
Mengajar” menyebut istilah pembelajaran dengan interaksi edukatif. Menurut beliau, yang
dianggap interaksi edukatif adalah interaksi yang dilakukan secara sadar dan mempunyai
tujuan untuk mendidik, dalam rangka mengantar peserta didik ke arah kedewasaannya.
Pembelajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para peserta didik di dalam
kehidupannya, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas
perkembangan yang harus dijalani. Proses edukatif memiliki ciri-ciri yakni adanya :
Tujuan yang ingin dicapai, Pesan yang akan ditransfer, siswa, Guru, Metode, Situasi
penilaian
E. Komunikasi Pembelajaran
Secara umum komunikasi Pembelajaran adalah proses komunikasi yang terjadi dalam
proses pembelajaran. Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif
jika pesan yang dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta
menimbulkan umpan balik yang positif oleh siswa. Komunikasi efektif dalam
pembelajaran harus didukung dengan keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus
dimiliki oleh seorang guru. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang
berlangsung secara informal antara dua orang individu. Komunikasi ini berlangsung dari
hati ke hati, karena diantara keduabelah pihak terdapat hubungan saling mempercayai.
Komunikasi antar pribadi akan berlangsung efektif apabila pihak yang berkomunikasi
menguasai keterampilan komunikasi antar pribadi.
F. Ketrampilan Komunikasi Guru Dalam Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran adalah merupakan proses komunikasi pembelajaran, Sedangkan
ketrampilan komunikasi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah
ketrampilanberkomunikasi antara guru dan siswa baik secara verbal, nonverbal, maupun
menggunakan media atau sumber belajar lainnya dalam proses pembelajaran .Dalam
menerapkan ketrampilan komunikasi ini guru memperlakukan dan mengakui bahwa
siswa sebagai subyek (pelaku dalam proses pembelajaran) bukan sebagai obyek yang
hanya bersifat ikut saja (pasif), jadi pada komunikasi ini terjadi pertemuan antara subyek
debgan subyek. Mengakui dan memperlakukan siswa sebagai subyek dalam pembelajaran
itu sangat penting, karena semakin baik guru dalam mengenali siswanya maka semakin
besar pula kemungkinan terjadinya komunikasi antara guru dan siswa sehingga
pembelajaran akan semakin efektif yang berimbas pada tercapainya tujuan pembelajaran
yang di rencanakan sebelumya.
Pada setiap proses pembelajaran hendaknya terjadi komunikasi yang efektif ,
dimana guru selalu memperlakukan siswa sebagai individu yang berbeda-beda,
memerlukan pelayanan yang berbeda-beda, karena siswa sebagi subyek mempunyai
karakteristik yang unik, memiliki kemampuan yang berbeda, memerlukan kebebasan
untuk memilih yang sesuai dengan dirinya dan merupakan pribadi yang aktif.
Memperlakukan siswa sebagai obyek , yang hanya berkewajiban menerima apa saja yang
diberikan oleh guruadalah merupakan sikap dan tindakan yang tidak manusiawi, oleh
karenanya perlu diciptakan iklim yang komunikatif agar setiap siswa mempunyai
kesempatan untuk berkembang secara optimal.
Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan suatu
keharusan, agar terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta belajar.
Keefektifan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar ini sangat tergantung dari kedua
belah pihak. Akan tetapi karena pengajar yang memegang kendali kelas, maka tanggung
jawab terjadinya komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif terletak pada tangan
pengajar. Keberhasilan pengajar dalam mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi
oleh keterampilannya dalam melakukan komunikasi ini. Pembelajaran sebagai subset dari
proses pendidikan harus mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas
pendidikan, yang pada ujungnya akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumber
daya manusia. Agar pembelajaran dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan, maka
dalam proses pembelajaran harus terjadi komunikasi yang efektif, yang mampu
memberikan kefahaman mendalam kepada peserta didik atas pesan atau materi belajar.
Menurut Raka Joni ( dalam Sukarti , 1995 : 24) yang dimaksud dengan ketrampilan
komunikasi guru dalam kegiatan pembelajaran mencakup 4 ( empat ) komponen pokok
yaitu :
1. Kemampuan guru dalam mengembangkan sikap positif siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran.
3. Kemampuan guru untuk tampil secarah bergairah dan bersungguh – sungguh
dalam kegiatan pembelajaran.
4. Kemampuan guru untuk mengelola interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
G. Pentingnya guru menguasai ketrampilan Komunikasi Dalam Pembelajaran.
Dengan menguasai ketrampilan komunikasi oleh guru diharapkan proses pembelajaran
akan berjalan lebih efektif, karena Komunikasi yang di gunakan dalam pembelajaran
berjalan efektif. Dengan ketrampilan komunikasi, proses transformasi pesan berupa ilmu
pengetahuan dan teknologi dari guru kepada siswa akan berjalan dengan baik , dimana
peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Dalam Proses Pembelajaran ini
guru adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi
yang efektif dalam pembelajaran, sehingga guru sebagai pengajar dituntut memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang
efektif.
Dengan Menguasai Ketrampilan komunikasi ini diharapkan :
1. Guru dapat membantu siswa untuk lebih mengenali kelebihan dan kekurangan
dirinya , menumbuhkan kepercayaan diri, memperjelas pikiran dan perasaan diri dan
membantu siswa agar mampu mengambil keputusan yang sesuai baginya dalam
proses pembelajaran.
2. Guru dapat menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat siswa, bersikap luwes
kepada siswa, menerima siswa sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan
kekurangan, menunjukkan sikap sensitive, responsive dan simpatik terhadap perasaan
siswa, menunjukkan sikap ramah, penuh pengertian dan sabar terhadap siswa dalam
setiap proses pembelajaran.
3. Guru selalu menujukkan sikap semangat dalam memberikan pembelajaran,
memotivasi siswa dalam belajar damn memberi kesan yang baik dan bermanfaat
dalam setiap proses pembelajaran
4. Guru selalu mengembangkan hubungan yang sehat dan serasi dalam kegiatan
pembelajaran, Memberi petunjuk agar terjalin interaksi antar siswa dengan guru dan
antar siswa dengan siswa, menangani perbuatan yang tidak di inginkan atau
menyimpang yang dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran.