Download - Tugas visit stase anak 3th
-
7/31/2019 Tugas visit stase anak 3th
1/12
Jessieca Liusen, Tugas Visit 2011
Apa itu Facies Colley pada Thalasemia?
Facies cooley merupakan ciri khas thalassemia mayor, yakni batang hidung masuk ke dalam dan
tulang pipi menonjol, akibat dari sumsum tulang yang dipaksa bekerja keras mengatasi kekurangan
hemoglobin. Tanpa perawatan yang baik, hidup penderita thalassemia mayor umumnya hanya bertahan
sekitar 1-8 tahun.
Ensefalitis Herpes Simpleks
Mekanisme infeksi SSP adalah invasi HSV-1 pada epitel nasal dan migrasi sepanjang akson
dari saluran olfaktori kelobus temporal. Proses ensefalitik, umumnya paling serius pada lobus frontal
inferior dan temporal, yaitu invasi dan diikuti lisis sel glial dan neuronal. Sekitar 90 % pasien
memperlihatkan tanda neurologis segera yang menunjukkan lokalisasi fronto-temporal:
halusinasi, kelainan tingkah-laku, dan perubahan kepribadian. demam dan nyeri kepala, umum
terjadi pada tahap awal seperti juga kejang, baik motor fokal, GM, atau kompleks partial. Gangguan
memori, menunjukkan terkenanya temporal basal bilateral, tampak pada banyak pasien. Defisit motor
fokal, biasanya pada muka dan lengan, bisa terjadi dan afasia sering bila daerah frontotemporal
dominan yang terkena. Dengan perjalanan penyakit, daerah frontotemporal menjadi edema dan
sering bertindak sebagai massa intrakranial dan menyebabkan peninggikan TIK serta herniasi unkal.
Koma, pada usia lebih dari 30 tahun, disertai dengan terlambatnya terapi antiviral menunjukkan
prognosis buruk.
Gejala klinis khas: demam (90%), nyeri kepala (81%), psikiatrik (71%), kejang (67%), muntah
(46%), kelemahan otot fokal (33%), hilangnya memori (24%), gangguan status mental, fotofobia,
kelainan gerakan.
EEG mungkin membantu dalam memastikan proses fokal dengan memperlihatkan pelepasan
paroksismal periodik atau kompleks gelombang lambat pada satu atau kedua lobus temporal. CT
scan mungkin memperlihatkan adanya penurunan penguatan pada hari ketiga penyakit.
Penurunan penguatan ini menunjukkan adanya edema dan nekrosis didaerah ensefalitis. Penggunaan
zat kontras memperlihatkan daerah dengan penguatan abnormal sekitar daerah berdensitas rendah.
Pada 1/3 pasien menunjukkan CT kepala dalam batas normal. MRI nyata lebih sensitif dalam melacak
perubahan edema awal dan akan mempercepat ditemukannya perubahan ensefalitik HSV
nonhemoragik. Jika terdapat lesi bilateral di lobus temporal maka harus selalu dicurigai HSV sampai
terbukti tidak.
-
7/31/2019 Tugas visit stase anak 3th
2/12
Jessieca Liusen, Tugas Visit 2011
Tindakan terpilih untuk ensefalitis HSV jenis 1 adalah asiklovir. Asiklovir adalah analog
asiklik guanosin yang menghambat sintesis DNA viral melalui ikatan pada polimerase DNA viral
setelah fosforilasi pada sel yang terinfeksi. Terapi harus dimulai segera setelah diagnosis, karena
keterlambatan dimulainya terapi secara drastis mempengaruhi kematian pasien. Dosis 30mg/kg per
hari diberikan dengan selang 8 jam untuk paling tidak 10 hari. Tapi menurut penelitian terbaru,
pemberian baru berefek setelah 3 minggu.*visite dr.Ismet.
Kematian keseluruhan tampak berkurang hingga 19-28 % dengan terapi asiklovir, nyata
kurang dari terapi vidarabin yang sekitar 50 %. Faktor yang sama pentingnya dalam menindak pasien ini
adalah pengontrolan peninggian TIK sehubungan dengan edema frontotemporal. Cairan IV harus
diamati ketat dan penggunaan hiperventilasi, steroid, diuretik osmotik, dan pengamatan TIK semua
penting dalam rencana pengobatan. Untuk kejang yang terjadi maka sebaiknya diberikan profilaksis
anti kejang
DIAGNOSIS BANDING
Meningitis aseptikF75 Isinya Berapa Kalori Dan Bagaimana Cara Pemberiannya?
F75 diberikan pada fase initial refeeding, dengan kandungan energy 100 kkal/kgBB/ hari, cairan
130cc/kg/hari, dan protein 1-1,5g/kg/hari. Diberikan melalui NGT atau p.o.
Untuk lebih rinci lihat table di buku WHO pediatric.
Dosis Obat Cacing Anak
Obat cacing Combantrin (Pfizer) mengandung Pirantelpamoat. Dosis Pirantelpamoat untuk anak
10mg/kg berat badan . Combantrin bentuk cair tersedia dalam dua jenis yang berbeda dosisnya. Yang
mengandung 125mg/ 5 mL dan 250 mg/5 mL. Sendok teh apotek = 5 mL, bila sendok teh rumah kira-kira
3 mL. Walaupun demikian, dosis tidak boleh melebihi 1 gr (MIMS,1998).
Sediaan albendazol: tab 400 mg
Sediaan mebendazol: tab 100 mg dan syr 100 mg/5mL
Jika disebabkan cacing gelang Obat yang digunakan adalah mebendazol 2x/hari 100 mg,
pirantel 10 mg/kg BB dosis tunggal, albendazol 400 mg dosis tunggal pada waktu makan, piperazin 50mg/kg BB. Masing-masing selama 3 hari.
Jika penyebabnya cacing cambukObat yang digunakan untuk memberantas cacing ini adalah
mebendazol 2x/hari 100 mg, albendazol 400 mg dosis tunggal pada waktu makan dan pirantel 10 mg/kg
BB, masing-masing selama 3 hari.
Jika cacing tambang Obat yang digunakan untuk memusnahkan cacing ini adalah mebendazol
2x/hari 100 mg dan albendazol 400 mg dosis tunggal pada waktu makan, selama 3 hari.
-
7/31/2019 Tugas visit stase anak 3th
3/12
Jessieca Liusen, Tugas Visit 2011
Jika cacing kremi Obat yang biasa digunakan terhadap cacing kremi adalah mebendazol dosis
tunggal 100 mg, pirantel 10 mg/kg BB, albendazol 400 mg dosis tunggal pada waktu makan, piperazin
50mg/kg BB, selama 3 hari.
Jika cacing pita Obat yang digunakan terhadap cacing pita adalah praziquantel 600 mg setelah
makan dan niklisamid, anak >8 th, 1 g dikunyal halus saat perut kosong, disusul dengan 1 g lagi 1 jam
kemudian, setelah 2 jam baru boleh makan. Anak 2-8 th dosis setengahnya. Untuk anak
-
7/31/2019 Tugas visit stase anak 3th
4/12
Jessieca Liusen, Tugas Visit 2011
Lidah Kotor Pada Penyakit Apa Saja?
Demam tifoid: khas lidah bagian tengah kotor, dengan bagian tepi lidah hiperemis
Pada bayi lidah sering tampak kotor berwarna putih (like moniliasis symptoms) , gejala ini mirip
gangguan jamur pada lidah atau moniliasis sejenis jamur pada mulut.
Contoh lidah moniliasis
Bedanya pada alergi warna putih hanya tipis dan tidak terlalu tebal, namun pada moniliasis
tampak lebih tebal. Bila gangguan tersebut karena jamur biasanya dengan obat tetes mulut jamur akan
cepat membaik, namun bila karena alergi biasanya diberi obat jamur tetap tidak akan membaik dan
tetap sering timbul. Bila karena alergi sebaiknya tidak perlu diberi obat jamur, namun cukup dibersihkandengan kasa basah. Pada anak yang lebih besar gangguan alergi bisa menimbulkan sariawan atau luka
(aphtous ulcer) pada lidah dan mulut yang sering berulang. Biasanya juga disertai lidah kotor mirip
gambaran pulau-pulau atau geographic tounge).
Geografic tongue
Beda Demam Viral dan Bakterial
Secara klinis, demam akibat infeksi bakteri umumnya tidak setinggi yang ditemukan pada infeksi
virus, juga tidak disertai oleh gejala sistemik lain seperti otot pegal/linu, lemas, mual, dsb seperti yang
ditemukan pada infeksi virus. Namun tidak jarang ditemukan adanya infeksi campur antara virus dan
bakteri, sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan gejala klinis yang sulit dibedakan satu dengan
lainnya. Demam karena gigi tumbuh biasanya tidak begitu tinggi dan biasanya berlangsung singkat
(paling 1 sampai 2 hari) saja.
Contoh Obat Nefrotoksik
Berikut beberapa obat-obatan yang nefrotoksik alias merusak ginjal, yaitu:
1. Aminoglikosid2. AINS (Anti Inflamasi Non-Steroid)3. Zat kontras radiografi4. Analgetik (obat penghilang rasa sakit)
-
7/31/2019 Tugas visit stase anak 3th
5/12
Jessieca Liusen, Tugas Visit 2011
5. Beberapa jamu pegal linu dan rematik6. Beberapa jamu pelangsing
Anemia Def Besi Berapa Dosis Fe dan Berapa Lama diberikan?
Contoh preparat yang tersedia feros glukonat, fumarat, suksinat. Yang sering dipakai ferossulfat. Untuk bayi preparat terbaik adalah drop. Dosis obat: 4-6 mg/kg/hari dalam 3 dosis sehari.
Diberikan kepada penderita ADB sampai 2 bulan setelah anemia teratasi. Respon terapi bisa dicek
dengan 4-30 hari di mana mulai terjadi peningkatan Hb dan pada 1-3 bulan maka simpanan besi mulai
meningkat. Transfuse pada ADB dilakukan jika anemia berat < 4g/dL dengan PRC dosis 2-3ml/kg/kali
disertai furosemid.
Sediaan preparat besi:
1. Fero fumarat: tab 63 mg, 195 mg, 200 mg, 324 mg, 325 mg, 350 mg; tab kunyah 100 mg,caps 325 mg, syr 100mg.5ml, drop 45mg/0,6cc
2. Fero glukonat: tab 300mg, 320 mg, 325 mg; tab lepas lambat 320 mg, caps 86 mg, syr300mg/5ml
3. Fero sulfat: tab 195 mg, 300 mg, 324 mg, caps 250 mg, tab lepas terkendali 525 mg, syr90mg/5ml, eliksir 220mg/5ml, drop 125mg/1ml
Pada Demam Apa Saja Bisa Terjadi Bradikardi Relatif?
1. Demam tifoid2. Demam kuning/ yellow fever3. Demam dengue/ DBD
Penanda Sepsis: CRP- CBC-IT
Biomarker sepsis (CCM 2003) adalah prokalsitonin (PcT); C reactive Protein (CrP). Raised PCT
levels have also been reported in other conditions associated with inflammatory response, such as
trauma [23], major surgery [24] and cardiac surgery [25]. Although CRP is often reported as inferior
compared with PCT in terms of sepsis diagnosis, it is frequently used in clinical practice because of its
greater availability. Elevated concentrations of serum CRP are correlated with an increased risk of organ
failure and death [26], and the study of its time course may be helpful to evaluate the response to
therapy in septic patients .
In a clinical study, levels of TNF and IL-10 were increased within the first 24 hours after
admission of the patient [27]. However, blood cytokine concentrations are rather erratic and their time
course is not clearly in concert with the course of sepsis[27,28], making interpretation difficult.
We identified three biomarkers with high negative predictive value to rule out sepsis: PCT (99%
at a cut-off value of 0.2 ng/ml) [34]; activated partial thromboplastin time (aPTT) waveform (96%) [35];
and fibrin degradation products (100% for Gram-negative sepsis by ELISA assay) [36]. It is important to
emphasize that culture-positive sepsis was generally used as the gold standard in all these studies,
although cultures may remain negative in many patients with sepsis.
http://ccforum.com/content/14/1/R15#B23http://ccforum.com/content/14/1/R15#B23http://ccforum.com/content/14/1/R15#B23http://ccforum.com/content/14/1/R15#B24http://ccforum.com/content/14/1/R15#B24http://ccforum.com/content/14/1/R15#B24http://ccforum.com/content/14/1/R15#B25http://ccforum.com/content/14/1/R15#B25http://ccforum.com/content/14/1/R15#B25http://ccforum.com/content/14/1/R15#B26http://ccforum.com/content/14/1/R15#B26http://ccforum.com/content/14/1/R15#B26http://ccforum.com/content/14/1/R15#B27http://ccforum.com/content/14/1/R15#B27http://ccforum.com/content/14/1/R15#B27http://ccforum.com/content/14/1/R15#B27http://ccforum.com/content/14/1/R15#B27http://ccforum.com/content/14/1/R15#B28http://ccforum.com/content/14/1/R15#B28http://ccforum.com/content/14/1/R15#B28http://ccforum.com/content/14/1/R15#B34http://ccforum.com/content/14/1/R15#B34http://ccforum.com/content/14/1/R15#B34http://ccforum.com/content/14/1/R15#B35http://ccforum.com/content/14/1/R15#B35http://ccforum.com/content/14/1/R15#B35http://ccforum.com/content/14/1/R15#B36http://ccforum.com/content/14/1/R15#B36http://ccforum.com/content/14/1/R15#B36http://ccforum.com/content/14/1/R15#B36http://ccforum.com/content/14/1/R15#B35http://ccforum.com/content/14/1/R15#B34http://ccforum.com/content/14/1/R15#B28http://ccforum.com/content/14/1/R15#B27http://ccforum.com/content/14/1/R15#B27http://ccforum.com/content/14/1/R15#B26http://ccforum.com/content/14/1/R15#B25http://ccforum.com/content/14/1/R15#B24http://ccforum.com/content/14/1/R15#B23 -
7/31/2019 Tugas visit stase anak 3th
6/12
Jessieca Liusen, Tugas Visit 2011
Tempat Produksi Hematopoetik Pada Usia 4 tahun?
Jaringan hemopoesis pertama kali tampak dlm yolk sac, kira-kira dlm minggu kedua setelah
pembuahan. Mula-mula kelihatan sbg pulau-pulau yg kemudian saling berhubungan melalui pembuluh
darah primitive. Hemopoesis dlm yolk sac berlansung lama, terutama menghasilkan eritrosit yg masih
berinti & mengandung Hb embrio. Sebelum hemopoesis berhenti di yolk sac, tjd migrasi SIH dr yolk sac
ke hati & membentuk jaringan hemopoesis di tempat migrasi. Hemopoesis dlm hati, terutamamenghasilkan eritrosit yg tdk berinti & Hb nya tdd Hb F, ukurannya lebih bsr dr pd eritrosit org dewasa.
Di samping itu jg membentuk sel darah yg lain spt monosit, makrofag, granulosit, megakariosit,
& limfosit. Hemapoesis di hati ini terjadi ketika usia kehamilan 8 minggu.
Selama masa janin, hemopoesis dlm hati mjd penghasil sel darah yg utama. Menjelang akhir
kehamilan, hemopoesis dlm hati berakhir, sungguhpun sel darah yg dihasilkan masih terdapat dlm darah
sampai beberapa bln setelah bayi lahir. Sebelum hemopoesis dlm hati berakhir, tjd migrasi SIH dr hati ke
limfa, timus, sumsum tulang, & jaringan lain yg kurang penting. Pola hemopoesis dlm limpa mirip
hemopoesis dlm hati, tetapi dlm takaran yg kecil sekali artinya krn limpa sendiri sangat kecil ukurannya
dibanding hati. Hemopoesis dlm limpa jg berakhir menjelang akhir kehamilan sekitar bulan kelima hamil
& selanjutnya limpa berkembang mjd jaringan limpoid yg terbesar. Hemopoesis dlm timus mjd pusat
limfopoesis sejak awal & menghasilkan SIH LT. Sungguhpun kecil dlm takarannya, limfopoesis dlm
timus sangat penting artinya dlm perkembangan sistem imun selanjutnya, terutama keimunan seluler
(cellular immunity)
Hemopoesis dlm sumsum tulang mjd pusat hemopoesis yg permanen. Ini mulai terjadi pada saat
kehamilan usia 5 minggu. Sbg pusat hemopoesis yg permanen dr sumsum tulang, selalu tjd migrasi SIH
ke timus, limpa, & jaringan limfoid yg lain, shg limfopoesis dlm organ tsb dpt berlangsung terus
Pada neonatus dan selama masa bayi awal, sumsum tulang hematopoietik mengisi rongga
seluruh tulang kerangka aksila, tulang panjang dan banyak tulang pipih. Oleh karena itu, selama tahun
pertama, tibia sering dipilih sebagai tempat yang tepat untuk aspirasi sumsum tulang. Pada masa bayi
seluruh sumsum tulang bersifat hemopoietik tetapi selama masa kanak-kanak (setelah usia 4 tahun)
terjadi pergantian sumsum tulang oleh lemak yang sifatnya progresif di sepanjang tulang panjang
sehingga pada masa dewasa, sumsum tulang hemopoietik terbatas pada tulang vertebra, sternum,
pelvis, sakrum, tulang iga, tulang tengkorak, ujung proksimal femur dan humerus (Gambar 12). Oleh
karena itu, krista iliaka atau spina iliaka posterior superior lazim digunakan untuk aspirasi sumsum
tulang pada anak sesudah masa bayi.
-
7/31/2019 Tugas visit stase anak 3th
7/12
Jessieca Liusen, Tugas Visit 2011
Bleeding Time dan Clotting Time Apakah Itu dan Apa Maknanya?
In order for blood to clot, the enzyme thrombin must be generated from the plasma precursor
prothrombin. Thrombin then converts soluble fibrinogen into insoluble fibrin. Generation of thrombin
involves the sequential activation of a number of other plasma clotting factor, this process is also being
assisted by Ca++ and by factors released by platelets and damaged tissues . The time taken for blood toclot mainly reflects the time required for the generation of thrombin in this manner. If the plasma
concentration of prothrombin or of some of the other factors is low (or if the factor is absent, or
functionally inactive), clotting time will be prolonged. The expected range for clotting time is 4-10 mins.
Bleeding time: This test measures the time taken for blood vessel constriction and platelet plug
formation to occur. No clot is allowed to form, so that the arrest of bleeding depends exclusively on
blood vessel constriction and platelet action.
PTT: protombrin time test evaluasi factor 7, 5, 10, protombin,dan fibrinogen. Klinis: pasien
dengan def vit K atau peny liver memanjang. APTT (activated partial tromboplastin time)
mengetahui gg perdarahan dan monitoring pasien dengan heparin. APTT berguna untuk melihat kerja
factor 12, 11, 8, 9 dan jalur umum pembekuan. Bisa memanjang jika ada peny liver misalnya.
LED: berguna untuk mendeteksi adanya inflamasi dalam tubuh. Merupakan kecenderungan RBC
untuk mengendap pada keadaan suatu penyakit karena meningkatnya fibrinogen plasma,Ig, dan protein
fase akut lainnya. Perubahan bentuk dan jumlah RBC juga bisa mempengaruhi LED. Penyakit inflamasi
kronik (kolagen dan vaskuler ds) bisa meningkatkan LED. Polisitemia menurunkan LED.
Beda Limfoma Hodgkin dan Non Hodgkin?
NHL adalah bagian dari penyakit kanker sel darah putih (limfosit) yang dibagi dua bagian besar :
Hodgkin Lymphoma (HL) dan Non Hodgkin Lymphoma (NHL). Perbedaan keduanya terutama karena
ada dan tidaknya sel-sel Hodgkin yang disebut juga dengan sel Reed-Sternberg Cells (RS cells).
Ciri khas sel RS, yaitu mempunyai dua buah inti, yang hampir identik, seperti bayangan cermin.
Ada pula yang mengatakan kedua inti tersebut seperti sepasang mata burung hantu (owls eyes). Sel RS
ini jumlahnya sedikit, dan ditemukan diantara hamparan padat sel-sel limfoid neoplastik/ ganas yang
disebut limfoblast. Bila ditemukan sel RS didalam sediaan kaca slaid, maka praktis kita akan
mendiagnosis itu sebagai HL.
Bila tidak ditemukan satupun sel RS, maka langsung diagnosis kita NHL. Dan termasuk dalam
kelompok NHL ini berbagai penyakit kanker seperti : Burkitts Lymphoma dan jenis NHL lain yang sangat
ribet. Karena klasifikasi NHL sering berubah, ada yang menyebut Kiehls Classification, Rappaports
Classification, Working Formulation, dst. Antara satu dan lain klsifikasi tersebut, ada sedikit perubahan
yang harus diingat.
Dari literatur, NHL biasanya merupakan penyakit sistemik yang mengenai seluruh tubuh,
terutama dalam hal ini menyangkut kelenjar getah bening disekujur tubuh. Baik yang terlihat dari luar,
maupun yang tidak terlihat karena lokasinya didalam tubuh seperti : kelenjar getah bening (KGB) di
para-aorta, mesenterial, epigastric, subclavia, para-esofageal, dan berbagai KGB lainnya.
-
7/31/2019 Tugas visit stase anak 3th
8/12
Jessieca Liusen, Tugas Visit 2011
Beda Intoleransi dan Alergi Makanan?
Alergi makanan adalah respon sistem kekebalan tubuh. Ini terjadi ketika tubuh kesalahan bahan
makanan biasanya sebuah protein - yang dapat menganggu dan berbahaya dapat menciptakan
sistem pertahanan (antibodi) untuk melawannya. Gejala alergi makanan ketika antibodi yang
memerangi akibat makanan. Makanan yang paling umum penyebab alergi adalah alergi kacang tanah,kacang pohon (seperti kenari, pecan dan almond), ikan, dan kerang, susu, telur, produk kedelai, dan
gandum. Intoleransi makanan adalah respon sistem pencernaan akibat respon sistem kekebalan. Hal ini
terjadi ketika terjadi iritasi pada sistem pencernaan seseorang atau ketika seseorang tidak mampu
mencerna atau kegagalan karena makanan. Intoleransi laktosa, yang ditemukan dalam susu dan produk
susu lainnya, adalah makanan yang paling banyak terjadi.
Gejala alergi makanan dapat berkisar dari ringan sampai parah, dan jumlah makanan yang
diperlukan untuk memicu reaksi berbeda dari orang ke orang. Gejala alergi makanan dapat termasuk:
Ruam atau gatal-gatal Mual Sakit perut Diare Gatal kulit Sesak napas Nyeri dada Pembengkakan saluran udara ke paru-paru Anafilaksis
Gejala intoleransi makanan termasuk:
Mual Sakit perut Gas, kram, atau kembung Muntah Mulas Diare Sakit kepala Lekas marah atau nervousness
Alergi makanan dapat dipicu oleh bahkan sejumlah kecil makanan dan terjadi setiap kali
makanan yang dikonsumsi. Orang dengan alergi makanan biasanya disarankan untuk menghindari
makanan yang menyinggung sepenuhnya. Di sisi lain, intoleransi makanan sering dosis terkait. Orang
dengan intoleransi makanan mungkin tidak memiliki gejala kecuali jika mereka makan sebagian besar
makanan atau makan makanan sering. Sebagai contoh, seseorang dengan intoleransi laktosa dapat
minum kopi atau susu dalam segelas susu, tapi menjadi sakit jika dia minum beberapa gelas susu. Alergi
dan intoleransi makanan juga berbeda dari keracunan makanan, yang umumnya hasil dari makanan
yang rusak atau tercemar dan mempengaruhi lebih dari satu orang makan makanan. Penyedia layanan
kesehatan Anda dapat membantu menentukan apakah Anda memiliki alergi makanan atau intoleransi,
dan membuat rencana untuk membantu mengontrol gejala.
-
7/31/2019 Tugas visit stase anak 3th
9/12
Jessieca Liusen, Tugas Visit 2011
Patofisiologi Bone Pain pada Leukemia
Berhubungan dengan terjadinya depresi sumsum tulang atau terjadinya kegagalan pada sumsum tulang.
DD Kejang Tanpa Demam : Shigelosis dan Kejang Berulang Tanpa Demam
Definisi Epilepsi Terbaru dan Bedanya dengan Sindroma Epilepsi (Website IDAI)
Epilepsi adalah kejang berulang 2 kali atau lebih tanpa penyebab. Sebelum kejang anak masih
beraktifitas seperti biasa, setelah kejang anak juga kembali beraktifitas seperti biasa. Kejang pada
epilepsi tidak harus kejang kelojotan dan mengeluarkan busa, serangan kejang dapat berupa kaku di
seluruh tubuh, kejang kaku/kelojotan sebagian lengan atau tungkai bawah, kedutan di sebelah mata dan
sebagian wajah, hilangnya kesadaran sesaaat (anak tampak bengong/seperti melamun), tangan atau
kaki tiba-tiba tersentak atau anak tiba-tiba jatuh seperti kehilangan tenaga. Gejala klinis kejang sangat
tergantung dari area otak yang menjadi fokus kejang.
Oleh karena itu kita harus curiga anak mengindap epilepsi bila anak mendapat serangan yang
berulang tanpa sebab. Jika baru 1 kali mengalami kejang tanpa penyebab belum dapat dikatakan
epilepsi. Akan tetapi pemberian obat antiepilepsi akan dipertimbangkan jika risiko berulangnya kejang
cukup besar yang dapat dilihat dari pemeriksaan EEG yang tidak normal (banyak fokus kejang) atau anak
walaupun baru 1 kali mengalami kejang tapi kejang berlangsung lama (lebih dari 30 menit).
Jika seorang anak mengalami kejang berulang 2 kali atau lebih pada episode yang berbeda dan
tidak ada penyebab lain (unprovoked seizure), maka anak tersebut sudah dikatakan epilepsi.
Pemeriksaan elektroensefalografi (EEG) terutama untuk melihat fokus kejang berasal dari otak sebelah
mana (kanan/kiri, bagian depan/samping/belakang) , adakah penyebaran kejang ke daerah lain di otak
serta untuk melihat jenis epilepsi. Semuanya bermanfaat untuk menentukan obat antiepilepsi yang akan
diberikan, jenis epilepsi, dan menentukan prognosis (perjalanan penyakit epilepsi itu sendiri) di
kemudian hari.
Hasil EEG dapat normal, dikarenakan rekaman dilakukan lebih dari 2 hari setelah serangan,
rekaman hanya dilakukan dalam 20 30 menit, dan prognosis anak dalam pengobatan baik. Sebagian
besar jenis epilepsi pada anak memerlukan pengobatan sampai 2 tahun bebas kejang dari kejang yang
terakhir, jadi bukan 2 tahun minum obat. Hal ini sudah dibuktikan oleh banyak penelitian dan literatur
bahwa angka kekambuhan kejang akan semakin kecil jika anak minum obat sampai 2 tahun bebas
kejang dibandingkan hanya minum obat sampai 1 tahun bebas kejang.
Dokter akan memberikan 1 macam obat epilepsi terlebih dahulu dimulai dari dosis minimal. Jika
kejang masih ada, dokter akan menaikkan dosis secara bertahap sampai dosis optimal yang dapat
mengontrol kejang. Dosis optimal akan terus dipertahankan sampai 2 tahun bebas kejang, dosis akan
disesuaikan jika terdapat kenaikan berat badan anak. Jika dengan 1 macam obat (dosis maksimal) kejang
masih ada, dokter akan memberikan obat antiepilepsi kedua sebagai tambahan. Beberapa keadaan yang
harus diwaspadai dapat merangsang kejang: a. Panas tinggi di atas 39 0C. b. Muntah-muntah berulang.
c. Diare lama yang menyebabkan dehidrasi. d. Anak terlalu lelah. e. Emosi anak yang berlebihan.
Epilepsi merupakan gangguan susunan saraf pusat yang dicirikan oleh terjadinya serangan
(seizure, fit, attack, spell) yang bersifat spontan (unprovoked) dan berkala. Serangan dapat diartikan
sebagai modifikasi fungsi otak yang bersifat mendadak dan sepintas, yang berasal dari sekelompok besar
-
7/31/2019 Tugas visit stase anak 3th
10/12
Jessieca Liusen, Tugas Visit 2011
selsel otak, bersifat sinkron dan berirama. Serangan dapat berupa gangguan motorik, sensorik, kognitif
atau psikis.
Epilepsi didefinisikan sebagai gangguan kronis yang ditandai adanya bangkitan epileptik
berulang akibat gangguan fungsi otak secara intermiten yang terjadi oleh karena lepas muatan listrik
abnormal neuron-neuron secara paroksismal akibat berbagai etiologi.24
Bangkitan epilepsi adalah manifestasi klinis dari bangkitan serupa (stereotipik) yang berlebihandan abnormal, berlangsung secara mendadak dan sementara, dengan atau tanpa perubahan kesadaran ,
disebabkan oleh hiperaktifitas listrik sekelompok sel saraf di otak yang bukan disebabkan oleh suatu
penyakit otak akut (unprovoked).25
Sindrom epilepsi adalah sekumpulan gejala dan tanda klinis epilepsi yang terjadi bersama-sama
meliputi berbagai etiologi, umur, onset, jenis serangan, faktor pencetus kronisitas.25
Mild Malnutrition Terapi Gizi: dinaikkan kalori perharinya menjadi kal/hari + 50% dari kal/hari; 1 gelas
susu= 200 kal.
Guna CT Scan Kepala dengan Kontras Pada Mikrosefali
CT scan harus dilakukan pada penilaian ukuran kepala abnormal. Ruang CSS mudah diperiksa dari CT
scan. Diagnosis CT makrosefali berdasar pada dilatasi, deformasi, atau deviasi rongga CSS. Pembesaran
kepala mungkin diklasifikasikan kedalam dua kelompok berdasar ukuran ventrikel (Tabel). Klasifikasi
pertama adalah pembesaran kepala dengan dilatasi ventrikuler disebabkan gangguan sirkulasi CSS.
Bentuk dilatasi ventrikel bermacam tergantung tempat obstruksi dan karenanya memberikan kriteria
untuk diagnosis indirek dari lokasi.
Kategori kedua adalah pembesaran kepala tanpa dilatasi ventrikuler. Pada megalensefali, CT
scan biasanya tidak memperlihatkan dilatasi ventrikel walau makrosefali. Pada leukodistrofi, substansi
putih densitas rendah yang simetris dan luas dapat dilihat pada hemisfer serebral. Megalensefali atau
hidrosefalus mungkin tampak pada akhondroplasia dan khas dengan stenosis yang jelas dari foramina
jugular dan bulbus jugular dengan akibat peninggian tekanan vena intrakranial. Dalam mendiagnosis lesi
massa, perhatian harus diberikan tidak saja terhadap temuan langsung pada lesi massa, namun juga
perubahan pada tengkorak, edema fokal, obstruksi ruang CSS sekitarnya, dan pergeseran struktur
garis tengah.
Bila mikrosefali bersamaan dengan dilatasi ventrikel, barangkali atrofi serebral. Pada tiadanya
dilatasi ruang CSS, kraniosinostosis mungkin ditemui dan tengkorak serta sutura harus diperiksa.
Dilatasi ventrikel tidak selalu tampak pada mikrosefali primer.
-
7/31/2019 Tugas visit stase anak 3th
11/12
Jessieca Liusen, Tugas Visit 2011
Pemeriksaan Laboratorium Tifoid
Demam tifoid sulit dibedakan dengan demam lainnya. Biasanya jika diperiksa titer anti H dan O
secara serial dan terjadi kenaikan titer 4x dari titer sebelumnya (misalnya: pemeriksaan pertama 1/80,
kemudian berikutnya 1/320) baru dikatakan positif titer antibody tifoidnya. Demam hari ketiga jika
curiga tifoid maka periksa titer serial, atau lakukan biakan kuman dari darah sebagai sampel (karena
tifoid masih berada di darah selama minggu 1, jika minggu 2-3 cari di urin/ feses). Selain dengan biakan
bisa juga dilakukan pemeriksaan antigen salmonella sesuai dengan sampelnya. Menurut dr.Riza Y,SpA,
demam tifoid bisa dicurigai jika terdapat hal berikut: demam tinggi, hepatomegali, penurunan
kesadaran.
Interpretasi Hasil Crossmatch Darah
Prinsip crossmatch ada dua yaitu Mayor dan Minor, yang penjelasnya sebagai berikut :
Mayor crossmatch adalah serum penerima dicampur dengan sel donor. Maksudnya apakah seldonor itu akan dihancurkan oleh antibody dalam serum pasien. (mendeteksi antibody penerima
terhadap donor)
Minor crossmatch adalah serum donor dicampur dengan sel penerima. Yang dengan maksudapakah sel pasien akan dihancurkan oleh plasma donor. Mendeteksi antibody donor terhadap
darah pasien.
Sampel darah pasien cocok menunjukan hasil negatif (kompatibel) sedangkan yang tidak cocok
menunjukkan keruh pada gel test dan hasilnya positif (inkompatibel).
-
7/31/2019 Tugas visit stase anak 3th
12/12
Jessieca Liusen, Tugas Visit 2011
No.MAYOR MINOR AC/DCT Kesimpulan
1 - - - Darah keluar
2 + - - Ganti darah donor
3 - + - Ganti darah Donor
4 - + + Darah keluar bila minor lebih kecil atau sama dg AC/DCT
5 + + + Lihat ket. No.5Keterangan :
1. Crossmatch Mayor, Minor dan AC = negatifDarah pasien kompatibel dengan darah donorDarah boleh dikeluarkan
2. Crossmtacth Mayor = positif, Minor = negatif, AC =negatifPeriksa sekali lagi Golongan darah Os apakah sudah samadengan donor, apabila gol. Darah
sudah sama : Artinya ada Irregular Antibody pada Serum Os. Ganti darah donor, lakukan
crossmatch lagi sampai didapat hasil cross negatif pada mayor dan minor. Apabila tidak
ditemukan hasil crossmatch yang kompatibelmeskipun darah donor telah diganti maka harus
dilakukan Screening dan Identifikasi Antibody pada Serum Os, dalam hal ini sampel darah dikirim
ke UTD Pembina terdekat
3. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif, AC = NegatifArtinya ada Irregular Anti Body pada Serum / Plasma Donor.Solusi : Ganti dengan darah donor
yang lain, lakukancrossmatch lagi
4. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif, AC = PositifLakukan Direct Coombs Test pada OS. Apabila DCT = positif, hasil positif pada crossmatch Minor
dan AC berasal dari autoantibody. Apabila derajad positif pada Minor sama atau lebih
kecildibandingkan derajad positif pada AC / DCT, darah boleh dikeluarkan. Apabila derajad
positif pada Minor lebih besar dibandingkan derajad positif pada AC / DCT, darah tidak bolehdikeluarkan. Ganti darah donor, lakukan crossmatch lagi sampai ditemukan positif pada Minor
sama atau lebih kecil dibanding AC / DCT
5. Mayor, Minor, AC = positif :Periksa ulang golongan darah Os maupun donor, baik dengan cell grouping maupun back typing,
pastikan tidak ada kesalahan gol. Darah. Lakukan DCT pada Os, apabila positif, bandingkan
derajat positif DCT dg Minor, apabila derajat positif Minor sama atau lebih rendah dari DCT,
maka positif pada Minor dapat diabaikan, artinya positif tersebut berasal dari autoantibody.
Sedangkan positif pada Mayor, disebabkan adanya Irregular Anti Body pada Serum Os, ganti
dengan darah donor baru sampai ditemukan hasil Mayor negative
Jika hasil crossmatch mayor minor compatible bisa dimasukkan whole blood, jika hasil mayor
compatible dan minor incompatible masih bisa dimasukkan PRC. Jika hasil mayor dan minor
incompatible, cuci dulu darahnya dengan Nacl 3x, baru masuk transfusi. Yang mencuci adalah orang dari
bank darah.