![Page 1: TUGAS TOMP KNOWLEDGE · PDF fileAgar proses aksessibilitas dan transfer mudah dilakukan ... Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu . dukungan pengingkatan pengetahuan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081903/5a799f857f8b9a9b4d8b5616/html5/thumbnails/1.jpg)
KNOWLEDGE MANAGEMENT
DALAM ORGANISASI BISNIS
Tugas Mata Kuliah
Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS)
Oleh:
Armiastho Adi Saputro
P056100132.35E
MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
![Page 2: TUGAS TOMP KNOWLEDGE · PDF fileAgar proses aksessibilitas dan transfer mudah dilakukan ... Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu . dukungan pengingkatan pengetahuan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081903/5a799f857f8b9a9b4d8b5616/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam organisasi bisnis, kinerja dalam pencapaian tujuan amatlah penting
dan dapat berpengaruh kepada kelangsungan organisasi atau perusahaan
tersebut. Tujuan perusahaan dalam bisnis, pada umumnya, antara lain adalah
keuntungan yang didapat perusahaan, efisiensi, penguasaan terhadap pasar,
dan lain sebagainya. Jika perusahaan mampu mencapai tujuan-tujuannya
dengan ukuran tertentu maka kinerjanya dianggap relatif baik. Kinerja yang baik
juga diperlukan dalam rangka menghadapi persaingan usaha yang semakin
ketat. Perusahaan harus memiliki keunggulan tertentu dalam persaingan di pasar
agar tidak kalah bersaing dan dapat terus menjalankan bisnisnya.
Kinerja perusahaan bergantung, salah satunya, pada informasi dan
pengetahuan yang dimilikinya, jika informasi dan pengetahuan yang dimiliki
semakin banyak dan akurat maka semakin besar potensi untuk mencapai kinerja
yang diharapkan. Informasi dan pengetahuan yang dimaksud tentunya yang
berkaitan dengan bisnis perusahaan tersebut. Dalam era teknologi informasi
sekarang ini informasi dan pengetahuan adalah aset yang berharga dalam
bisnis, sehingga perusahaan pun berusaha melindungi sebisa mungkin informasi
dan pengetahuan yang dimilikinya. Sebagai contoh perusahaan minuman ringan
Coca-cola memiliki resep dan cara produksi tertentu yang menyebabkan rasa
dari produknya memiliki keistimewaan dan dianggap sebagai keunggulan
produk. Maka dengan alasan tersebut Coca-cola melindungi resep, komposisi
dari produknya sehingga tidak dapat ditiru oleh kompetitornya. Informasi dan
pengetahuan dipandang sebagai sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan dan
harus dikelola dengan baik agar bisa dimanfaatkan secara positif dalam
menghadapi persaingan dunia usaha.
Informasi dan pengetahuan adalah dua hal yang berbeda walaupun
memiliki keterkaitan, paper ini membahas mengenai knowledge management
sehingga aspek pengetahuan lebih banyak mendapat perhatian. Dalam
manajemen organisasi perusahaan, pengetahuan berperan pada kinerja individu.
![Page 3: TUGAS TOMP KNOWLEDGE · PDF fileAgar proses aksessibilitas dan transfer mudah dilakukan ... Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu . dukungan pengingkatan pengetahuan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081903/5a799f857f8b9a9b4d8b5616/html5/thumbnails/3.jpg)
Perbedaan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan-karyawan yang
memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dapat mempengaruhi kinerja
masing-masing individu. Perbedaan tingkat kinerja yang disebabkan oleh
perbedaan tingkat pengetahuan ini dapat menjadi masalah apabila terjadi secara
signifikan karena perusahaan tentunya ingin kinerja SDM yang dimilikinya
optimal. Berkenaan dengan hal tersebut maka perusahaan harus mengantisipasi
agar tiap individu yang bekerja pada perusahaan mendapatkan pengetahuan
yang proporsional berdasarkan dengan tugas, tanggung jawab yang
dipegangnya.
Mengelola sumberdaya pengetahuan bukanlah hal yang mudah atau
sama dengan mengelola sumberdaya lain yang tangible seperti bahan baku
produk, uang, dan sebagainya. Pengetahuan bukan barang yang terlihat bisa
dipegang atau memiliki rupa tertentu, hal ini yang menyebabkan keunikan dan
kesulitan tersendiri dalam mengelolanya. Sebagai gambaran adalah pada pabrik
rokok kretek yang dalam proses melinting tembakau dalam kertas menjadi
batang rokok masih menggunakan tenaga manusia. Buruh pabrik yang lebih
berpengalaman memiliki kecepatan melinting rokok yang lebih baik dibanding
yang kurang berpengalaman. Kemampuan melinting rokok dengan cepat ini
adalah contoh pengetahuan. Bagaimana cara mengelola pengetahuan tersebut,
mengumpulkan, menyimpan, menginseminasikan ke semua buruh pabrik rokok
merupakan bagian dari ranah Knowledge Management.
![Page 4: TUGAS TOMP KNOWLEDGE · PDF fileAgar proses aksessibilitas dan transfer mudah dilakukan ... Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu . dukungan pengingkatan pengetahuan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081903/5a799f857f8b9a9b4d8b5616/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
Pengetahuan (Knowledge)
Menurut Davenport dan Prusak (1998) pengetahuan dan informasi
merupakan hal yang berbeda, namun ada keterkaitan di antaranya. Perbedaan
antara keduanya dapat dikatakan sebagai suatu tingkatan, pengetahuan
memiliki makna yang lebih kompleks. Pengetahuan adalah kombinasi yang
terdiri dari pengalaman, nilai-nilai, informasi kontekstual, dan pandangan ahli
yang memberikan kerangka untuk mengevaluasi dan menggabungkan
pengalaman dan informasi baru. Pengetahuan dihasilkan dan diterapkan dalam
benak individu.
Ada 2 macam knowledge, tacit dan explicit. Menurut Nonaka dan
Takeuchi tacit knowledge adalah suatu pengetahuan yang personal, spesifik,
dan umumnya sulit diformalisasi dan dikomunikasikan kepada pihak lain.
Sedangkan explicit knowledge adalah pengetahuan yang telah diformulasikan,
biasanya disajikan dalam bentuk tulisan, misalnya peraturan, buku literatur.
Explicit knowledge merupakan pengetahuan yang dapat ditransformasikan
dalam bentuk formal dan bahasa yang sistematis.
Dalam organisasi, pengetahuan seringkali tidak hanya berupa dokumen
atau repositori namun juga dalam bentuk rutinitas, proses, praktik, dan norma-
norma yang ada di dalam organisasi. Seperti yang telah dibahas dalam
pendahuluan, pengetahuan tidak hanya berupa dokumen, artinya ada
pengetahuan yang didokumentasikan ada pula yang tidak. Rutinitas, proses,
norma-norma adalah sesuatu yang dirasakan ada, keberadaannya tidak
berwujud benda. Yang menjadi tantangan bagi perusahaan adalah dalam
mengkonversi tacit knowledge menjadi explicit knowledge maupun sebaliknya.
Mengapa harus dikonversi? Agar dapat disimpan dan diinseminasikan kepada
individu untuk tujuan-tujuan organisasi..
![Page 5: TUGAS TOMP KNOWLEDGE · PDF fileAgar proses aksessibilitas dan transfer mudah dilakukan ... Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu . dukungan pengingkatan pengetahuan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081903/5a799f857f8b9a9b4d8b5616/html5/thumbnails/5.jpg)
Berdasarkan tulisan Davenport dan Prusak terdapat metode mengubah
informasi menjadi pengetahuan melalui kegiatan sebagai berikut, 4C :
comparation, consequences, connections,dan conversation. Dalam organisasi,
pengetahuan diperoleh dari individu-individu atau kelompok orang-orang yang
mempunyai pengetahuan, atau kadang kala dalam rutinitas organisasi.
Pengetahuan diperoleh melalui media yang terstuktur seperti: buku dan
dokumen, hubungan antar pribadi yang mencakup dari pembicaraan ringan
hingga ilmiah.
Knowledge Management
Menurut Spector dan Gerald (2002) Knowledge management ialah
rangkaian proses yang melingkupi penciptaan, penyebaran, dan pemanfaatan
dari pengetahuan. Knowledge management mencakup proses dari penciptaan
pengetahuan, dan memfasilitasi transformasi pengetahuan implisit ke dalam
pengetahuan eksplisit yang dapat diakses dan dapat dimanfaatkan untuk
memecahkan masalah yang relevan. Skenario dari knowledge management
dimulai dari penciptaan pengetahuan untuk diterapkan, digunakan, dan
bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan. Pengetahuan tersebut kemudian
‘ditangkap’ untuk dapat disimpan, disusun dan ditransformasikan ke dalam
bentuk yang dapat disebarkan, dan dipakai bersama.
Pengetahuan yang sudah disusun dengan baik dan dapat diakses dengan
mudah akan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan, peningkatan
daya saing produk, melahirkan teknologi, dan pengetahuan baru. Tujuan akhir
dari knowledge management ialah dalam menyusun, berbagi, dan menempatkan
pengetahuan untuk menciptakan suatu nilai pokok didalam pengetahuan;
menyesuaikan dengan cepat pada perubahan lingkungan untuk mendorong
efisiensi dan meningkatkan kemampuan dalam memberikan layanan. Untuk
melayani kebutuhan yang terus berkembang, perlu peningkatan keluwesan dan
penyesuaian knowledge management, kemampuannya dalam menangkap
informasi, menciptakan pengetahuan, meningkatkan nilai, dan kemampuannya
dalam melindungi aset intelektual. Perlu dilakukan kreasi, peremajaan,
![Page 6: TUGAS TOMP KNOWLEDGE · PDF fileAgar proses aksessibilitas dan transfer mudah dilakukan ... Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu . dukungan pengingkatan pengetahuan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081903/5a799f857f8b9a9b4d8b5616/html5/thumbnails/6.jpg)
ketersediaan, kualitas dan penggunaan pengetahuan oleh semua komponen
dalam sistem.
Knowledge Management dalam Organisasi
Sumber kekuatan internal organisasi yang tidak mungkin diadaptasi oleh
kompetitor adalah knowledge management. Pengetahuan tertanam disetiap
individu dan masing-masing individu mempunyai pengetahuan yang berbeda
satu sama lain. Para pesaing tidak mungkin meniru pengetahuan yang dipunyai
oleh perusahaan. Sebagai aset yang berharga bagi perusahaan sebaiknya
organisasi mengelola manajemen pengetahuan yang baik. Studi yang dilakukan
Davenport et. al. (1998) mengidentifikasi empat langkah yang perlu dilakukan
organisasi agar KM menjadi sumberdaya strategik.
1. Pengetahuan dapat disimpan
Data, informasi, maupun pengetahuan dapat disimpan dalam bentuk
dokumentasi agar mudah ditelusuri bila dibutuhkan. Bagi pengetahuan yang
sifatnya tacit, sebaiknya diartikulasikan menjadi explicit knowledge.
Pengetahuan yang dapat disimpan memudahkan organisasi untuk
menelusurinya dan memanfaatkan di setiap kesempatan.
2. Pengetahuan mudah diakses
Setiap anggota organisasi mempunyai aloes yang sama terhadap knowledge
base organisasi. Agar proses aksessibilitas dan transfer mudah dilakukan
antar anggota, organisasi perlu memfasilitasi dengan memanfaatkan
teknologi misalnya video conference, jaringan internet dan intranet, telepon,
dan faksimili. Banyak organisasi mempunyai ruang perpustakaan sehingga
anggotanya mudah mengakses pengetahuan-pengetahuan terbaru melalui
literatur. Organisasi memfasilitasi juga dengan aturan dan prosedur yang
memudahkan setiap orang dapat mengakses pihak-pihak dan anggota
organisasi lain yang mempunyai pengetahuan.
3. Peningkatan pengetahuan didukung oleh organisasi
Lingkungan eksternal berubah dengan cepat akibatnya organisasi harus
senantiasa beradaptasi. Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu
![Page 7: TUGAS TOMP KNOWLEDGE · PDF fileAgar proses aksessibilitas dan transfer mudah dilakukan ... Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu . dukungan pengingkatan pengetahuan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081903/5a799f857f8b9a9b4d8b5616/html5/thumbnails/7.jpg)
dukungan pengingkatan pengetahuan. Organisasi perlu menciptakan
lingkungan yang mampu mempercepat peningkatan pengetahuan. Temuan
Davenport et al. (1998) mengungkapkan perlunya sentralisasi struktur
organisasi, dan perubahan budaya kerja yang mendukung kreatifitas anggota
organisasi. Hal konkrit yang bisa dilakukan perusahaan yaitu dengan
memberikan penghargaan bagi anggota organisasi yang menyumbangkan
pengetahuan kepada knowledge base organsiasi. Penghargaan yang
diterima dapat berupa peningkatan kompensasi maupun promosi
pangkat/jabatan.
4. Mengelola pengetahuan sebagai aset.
Dalam organisasi, aset dapat berbentuk barang berwujud maupun barang
berwujud. Organisasi berfokus kepada dua aset tersebut. Pengetahuan,
merupakan aset tidak berwujud, harus diperlakukan sebagai aset berwujud
yaitu dapat diukur. Skyrme dan Amidon (1998) mengemukakan bahwa
pengetahuan (knowledge) dapat diukur dengan menggunakan balanced
scorecard. Dimensi innovation dan learning dalam balanced scorecard
merupakan proses aktivitas knowledge management. Meskipun ada debat
dalam pengukurannya, Skyrme dan Amidon (1998) menyakini bahwa dimensi
innovation dan learning mempunyai potensi untuk mengukur pengetahuan
sebagai aset.
Organisasi yang mempunyai pengetahuan superior mampu
mengkoordinasi dan mengkombinasikan sumberdaya-sumberdaya tradisional
dan kapabilitas dalam bentuk dan cara baru sehingga dapat memberikan nilai
lebih bagi pelanggan. Dengan memiliki sumberdaya intelektual yang superior,
organisasi dapat mengetahui bagaimana mengembangkan dan mengeksploitasi
sumberdaya tradisonal lebih baik daripada pesaing meskipun sumberdaya
tersebut tidak unik dan mudah ditiru. Pengetahuan dapat dikategorikan sebagai
sumberdaya stratejik terpenting sehingga dapat digunakan untuk keunggulan
kompetitf yang tahan lama.
Pengetahuan, terutama tacit knowledge, berpotensi menjadi sumberdaya
yang unik dan sukar ditiru. Tidak seperti sumberdaya tradisional lainnya, tacit
![Page 8: TUGAS TOMP KNOWLEDGE · PDF fileAgar proses aksessibilitas dan transfer mudah dilakukan ... Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu . dukungan pengingkatan pengetahuan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081903/5a799f857f8b9a9b4d8b5616/html5/thumbnails/8.jpg)
knowledge tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk siap pakai. Untuk meniru
tacit knowledge organisasi, pesaing setidaknya memiliki pengalaman yang
serupa, dan untuk mendapatkannya memerlukan waktu yang lama. Untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif, organisasi dapat melakukan dengan
menambah pengetahuan baru. Gabungan pengetahuan lama dan baru
menciptakan keunikan baru yang akhirnya menciptakan kesempatan untuk
melakukan sinergi pengetahuan.
Pengetahuan dapat menjadi keunggulan kompetitif yang tahan lama bila
organisasi mengetahui lebih banyak pengetahuan dibandingkan kompetitor.
Tidak seperti sumberdaya tradisional lainnya yang dapat berkurang saat
digunakan, pengetahuan justru akan meningkat pada saat digunakan.
Pengetahuan yang semakin sering digunakan akan semakin bernilai bagi
organisasi.
Dengan menjadikan knowledge management menjadi keunggulan
kompetitif organisasi sebaiknya KM didayagunakan dan diterapkan secara nyata
oleh perusahaan. Bentuk konkrit penerapan adalah mengembangkan strategi
organisasi berbasis pengetahuan. Strategi yang berbasis pengetahuan
diharapkan mampu lebih mengeksplorasi keunikan yang dimiliki organisasi.
![Page 9: TUGAS TOMP KNOWLEDGE · PDF fileAgar proses aksessibilitas dan transfer mudah dilakukan ... Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu . dukungan pengingkatan pengetahuan](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081903/5a799f857f8b9a9b4d8b5616/html5/thumbnails/9.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Davenport, Thomas H & Prusak, L.1998.Working Knowledge: How Organizations Manage What They Know. Boston: Harvard Business School Press.
Nonaka, I., & Takeuchi, H.1995. The knowledge-creating company: How
japanese companies create the dynamics of innovation. New York. Oxford University Press.
Spector, J. Michael, and Gerald S. Edmonds, Knowledge Management in
Instructional Design, Publications of Eric Digest, Syracuse University, September 2002.
Skyrme, D.J., dan Amidon, D.M.1998. New measures of success. Journal Of
Business Strategy. Vol 19. No. 1. pp. 20-40