Download - Tugas PTM Kelompok 3A Finish
TUGAS
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
“Alat Pemadat dan Alat Pengangkat”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3A
1. Novia Dewi Sartika (03101001007) 7. Riani Muharomah (03101001057)
2. David Leonard (03101001012) 8. Destria Sukmawati (03101001064)
3. Steffi Maulisaria (03101001020) 9. Barqi Waladani S (03091001001)
4. Okky Adhitya (03101001026) 10. Hashta Yuda P (03091001005)
5. Bhakti Ramadhoni`(03101001030) 11. Sri Oktami N (03091001009)
6. Ryan Oktawijaya (03101001041) 12. Fredy Nugraha (03091001014)
Dosen Pengasuh :
BIMO BRATA ADITYA, S.T, M.T
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T. karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya Makalah Mengenai Alat Pemadat dan Alat Pengangkat dalam Proyek
Pembangunan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dengan hal tersebut, maka diharapkan makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih kepada mahasiswa Teknik Sipil khususnya dan masyarakat
umumnya, terhadap hal yang berhubungan dengan Pemindahan Tanah Mekanis.
Penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bimo Brata
Aditya, ST, MT. selaku Dosen Pengasuh mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis
dan tak lupa pula penyusun jg mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini.
Akhirnya, semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa datang.
Palembang, Oktober 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1 . 1 Latar Belakang
Dalam pembangunan sebuah gedung, jalan, jembatan, DAM dan
beberapa pengerjaan proyek pembangunan lainnya, tentu sangat
membutuhkan peralatan berupa alat berat untuk mempermudah dalam
pengerjaannya. Bayangkan jika tidak ada alat berat, butuh waktu berapa
lama untuk mendirikan gedung-gedung yang megah, membuat jalan-jalan
yang mulus dan jembatan-jembatan penghubung yang sekarang ada di
hadapan kita, di Indonesia mapun di luar negeri. Semua itu dapat
dilakukan karena bantuan alat berat.
Alat berat didalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang
sangat penting dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Tidak
mungkin sekali kita manusia dapat mengangkat batuan berton-ton, tanah
berkubik-kubik, dan berbagai hal lainnya tanpa bantuan alat berat. Bisa
jadi kita tidak memerlukan alat berat ketika melakukan pekerjaan
bangunan yang berskala kecil, misalnya pembuatan saluran drainase
didepan rumah, pembangunan pos kamling, dan penggalian pondasi rumah
tinggal. Karena dengan tenaga manusia pun pekerjaan tersebut dapat
dilakukan, namun ketika proyek bangunan tersebut sudah berskala besar
kita sangat membutuhkan alat berat untuk mempercepat pekerjaan
pembangunan.
1 . 2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis, selain itu juga
bertujuan untuk menginformasikan kembali kepada pembaca tentang jenis,
fungsi alat pemadat dan alat pengangkat . Kami berharap apa yang akan
kami sampaikan ini dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat
mengenai Jenis Alat Berat ini.
BAB IIISI
2.1 PERALATAN UNTUK PEMADATAN
Dalam pelaksanaan konstruksi jalan dan landasan terbang, atau konstruksi-
konstruksi lain yang memerlukan stabilitas dan kepadatan tertentu diperlukan
peralatan untuk pemadatan. Seperti kita ketahui bahwa pemadatan adalah usaha
penyusunan kembali letak butir tanah, sehingga pada tanah tersebut dicapai letak
butir yang rapat.
Berbagai cara yang dilakukan dalam usaha pemadatan mekanis ini, dalam
pelaksanaan konstruksi jalan umumnya dilaksanakan cara penggilasan dengan
suatu alat penggilas (rollers). Pada dasarnya type alat-alat pemadatan ini antara
lain:
1. Smooth steel roller (penggilas besi dengan permukaan halus).
Jenis ini dibedakan lagi menjadi beberapa macam, jika kita tinjau dari cara
“pengaturan” rodanya, diantaranya:
a. Three wheel rollers (penggilas roda tiga)
b. Tandem rollers (penggilas tandem)
2. Pneumatic tired rollers (penggilas roda ban angin)
3. Sheep foot type roller (penggilas kaki kambing)
4. Vibratory rollers (penggilas getar)
5. Vibratory plate compactor (alat pemadat getaran)
6. Alat- alat penggilas lain:
a. Mesh grid roller (penggilas dengan roa anyaman)
b. Segmen roller (penggilas denga roda terdiri dari lempengan-
lempengan)
Jenis-jenis diatas mempunyai spesifikasi tersendiri untuk dipakai dalam
usaha pemadatan bagi berbagai jenis tanah, atau dengan memperhatikan
berbagai factor, seperti:
- Untuk tanah plastis dan kohesif, maka alat pemadat sheep foot roller
adalah yang paling cocok, sebab alat ini memadatkan dari lapisan
bagian bawah akibat dari “kaki kambing” yang terdapat padanya. Juga
pneumatic roller yang cukup berat sangat efektif untuk digunakan.
- Pasir dan atau kerikil berpasir, vibrator roller dan pneumatic tyred
roller sering digunakan untuk tanah jenis ini.
- Pasir bercampur lempung atau tanah liat, alat pemadat yang sesuai
dengan jenis ini antara lain segmented roller.
Standard yang umum digunakan di Indonesia dalam menghitung
kepadatan seperti juga di negara lain adalah AASHTO (American
Association of State Highway and Transportation Officials) yang
dinyatakan dalam % AASHTO. Besarnya nilai standard AASHTO ini
ditentukan pada percobaan laboratorium.
1. Smooth Steel Roller (Penggilas dengan Roda Halus)
Seperti dikatakan tadi bahwa smooth steel roller adalah jenis
penggilas dengan permukaan roda yang terbuat dari baja-rata. Umumnya
digerakkan dengan power unit yang bersatu (self propelled), telah lama
dipakai sejak permulaan abad ke-19, sebagai tenaga penggerak pada
mulanya adalah memakai mesin uap.
Jika kita tinjau dari segi design pengaturan atau penempatan
rodanya, maka ada beberapa macam diantaranya adalah:
A. Three Wheel Roller
Three wheel roller ini juga sering disebut macadam roller, karena
jenis ini sering dipergunakan dalam usaha-usaha pemadatan material
yang berbutir kasar.
Untuk menambah bobot three wheel roller ini, maka roda silinder
yang kosong diisi denga zat cair (minyak atau air) atau kadang0kadang
juga diisi dengan pasir.
Pada umumnya berat penggilas ini berkisar antara 6 sampai 12 ton,
penambahan bobot akibat pengisian zat cair paa roda silinder dapat
meningkatkan beratnya 15–35%.
B. Tandem Roller
Jenis lain dari smooth steel roller adalah tandem roller. Jenis ini
ada yang berporos 2 (two axle) juga berporos 3 (three axles tandem
roller). Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk mendapatkan
permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton
dan lain-lain. Tandem roller ini memberikan lintasan yang sama pada
masing-masing rodanya, beratnya antara 8-14 ton. Penambahan berat
yang diakibatkan oleh pengisian zat cair (ballasting) berkisar antara
25-60 % dari berat penggilas.
Untuk mendapatkan penambahan kepadatan pada pekerjaan
penggilasan biasanya digunakan three axle tandem roller.
Penggunaan tendem roller pada penggilasan batu-batuan yang
keras dan tajam sebaiknya jangan dilakukan, sebab akan merusak roda-
roda penggilasnya.
2. Vibration Roller (Penggilas dengan Getaran)
Versi lain dari tandem roller adalah vibration roller (penggilas
getar). Vibration roller mempunyai effesiensi pemadatan yang sangat baik.
Alat ini memungkinkan digunakan secara luas dalam tiap jenis pekerjaan
pemadatan.
Efek yang diakibatkan vibration roller adalah gaya dinamis
terhadap tanah. Butir-butir tanah cenderung mengisi bagian-bagian kosong
yang terdapat diantara butir-butirnya. Sehingga akibat getaran ini tanah
menjadi padat, dengan susunan yang lebih kompak.
Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pemadatan
dengan menggunakan vibration roller, yaitu:
a. Frekuensi getaran
b. Amplitude getaran, dan
c. Gaya sentrifugal.
Bagian-bagian penting dari Vibrator Roller seperti terlihat pada gambar
IV.7.2.4 antara lain:
1. Engine (mesin)
2. Steering pump (pompa kemudi)
3. Power driver (pembagi daya)
4. Propelling pump (pompa propeller)
5. Vibration pump (pompa penggetar)
6. Steering valve (katup kemudi)
7. Steering cylinder (silinder kemudi)
8. Propelling motor (motor penggerak/pemutar)
9. Transmission (transmisi)
10. Parking brake (rem parkir)
11. Universal joint (sambungan universal)
12. Differential gear (roda gigi diferensial)
13. Planetary gear (roda gigi planet)
14. Vibration motro (motor getaran)
15. Vibrator (penggetar)
3. Mesh Grid Roller
Penggilas jenis lain yaitu mesh grid roller dimana roda
penggilasnya berbentuk anyaman-anyaman. Penggilas ini memberikan
efek “pemadatan dari bawah” yang dikarenakan bentuk roda penggilasnya.
Mesh grid roller ini mendapatkan hasil baik jika digunakan untuk
menggilas lapisan tanah yang berbutir kasar.
4. Segment Roller (Penggilas Tipe Lempengan)
Penggilas ini dinamakan segment roller sebab roda-rodanya
tersusun dari lempengan-lempengan. Seperti juga halnya dengan mesh
grid roller, segment roller juga memberikan efek “pemadatan dari bawah”.
Walaupun masuknya roda kedalam tanah tidak begitu dalam.
Keuntungan lain adalah air kelebihan yag terdapat pada lapisan
tanah dapat ditekan ke luar, sehingga yang tertinggal cukup untuk
memberikan kepadatan yang maksimal.
5. Pneumatic Tired Roller (Penggilas Roda Ban Angin)
Roda-roda penggilas jenis ini terdiri atas roda-roda ban karet yang
dipompa (pneumatic). Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-
seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian muka maka
akan digilas oleh roda bagian belakangnya.
Roda-roda ini menghasilka apa yang dinamakan “kneading action”
(tekanan) terhadap tanah sehingga membantu konsolidasi tanah. Tekana
yang diberikan roda terhadap permukaan tanah dapat diatur dengan cara
mengubah tekanan ban. Makin besar tekanan ban makin besar tekanan
yang terjadi pada tanah.
Sumbu dari roda dapat “bergoyang” mengikuti perubahan
permukaan tanah, hal ii dapat memperbesar “kneading action” tadi.
Pneumatic tired roller, baik sekali digunakan pada pekerjaan
penggilasan bahan yang granular, juga baik digunakan pada penggilasan
lapisan hot mix sebagai “penggilas antara”.
Pada penggilasan lapisan yang berbatu dan tajam akan
mempercepat kerusakan pada roda-rodanya sehingga sebaiknya tidak
digunakan.
Seperti halnya tandem roller dan roller lainya, pneumatic tired
roller pun beratnya dapat ditingkatkan dengan mengisi zat cair atau pasir
pada dinding-dinding mesin.
Jumlah roda biasanya 9 sampai 19 buah . 9 buah yang terdiri dari 5
roda depan dan 5 roda belakang. 11 buah roda terdiri dari 5 roda depan
dan 6 roda belakang. 13 roda yang terdiri dari 6 roda depan dan 7 roda
belakang, dan 15 roda yang terdiri dari 7 roda depan dan 8 roda belakang.
6. Sheep Foot Type Roller (Penggilas Tipe Kaki Kambing)
Prinsip dari sheep foot type roller ini adalah sebuah silinder yang
dibagian luarnya dipasang kaki-kaki. Pada kaki-kaki ini terjadi tekanan
yang tinggi, sehingga kaki-kaki ini masuk ke dalam tanah dan memberikan
“pemadatan dari bawah”.
Sheep foot type roller ini baik digunakan untuk tanah berpasir
dengan sedikit mengandung lempung juga tanah yag plastis dan kohesif.
Untuk memadatkan material lepas dengan tebal lapisan antara 15 sampai
25 cm adalah efektif.
Selain sheep foot roller dengan tarikan (towed) juga ada sheep foot
type roller yang bermesin. Sheep foot type roller dengan mesin sendiri
dapat mencapai kecepatan 20 mile per hour (mph).
Untuk sheep foot roller yang ditarik, jika tenaga traktor penariknya
cukup besar, biasanya beberapa buah, berjajar ke samping, satu garis atau
kombinasi keduanya.
Ukuran sheep foot roller ini antara 3 sampai 5 ton, ada juga yang
sampai dengan 30 ton.
2.2 ALAT PENGANGKAT
Crane
Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan
drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat
dan menurunkan material secara vertikal dan memindahkannya secara
horizontal. Crane dilengkapi dengan beragai peralatan untuk memudahkan
pekerjaan atau pergerakan dari crane tersebut.
Crane biasanya digunakan pada industri transportasi untuk memuat
atau membongkar muatan barang, peti kemas dan lain sebagainya. Pada
industri konstruksi bangunan digunakan untuk memindahkan material
bangunan atau memasang peralatan berat di atas ketinggian tertentu. Adapun
jenis-jenis crane adalah sebagai berikut :
1. Crawler crane
crawler crane mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 3600.
dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi
proyek saat melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan digunakan
diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer.
Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa
bagian untuk mempermudah pelaksanaan pengangkutan.
2. Railroad Crane
Railroad crane adalah tipe crane yang dijalankan di atas kereta api.
Kegunaan utama railroad crane adalah mengangkat peralatan sepanjang rel
kereta api, perawatan pekerjaan perkereta apian dan membersihkan
lintasan kecelakaan kereta api. Meskipun di desain untuk keperluan yang
berbeda, tetapi railroad crane mempunyai sistem kerja dan peralatan yang
sama seperti badan crane yang dapat berputar, perbedaannya adalah
railroad crane ditempatkan diatas chasis kereta api dengan roda pejal.
3. Tower Crane
Tower crane adalah peralatan modern yang biasa digunakan untuk
mengangkat material konstruksi pada pembangunan gedung-gedung
tinggi. Tower crane tertanam dalam tanah, terkadang di kombinasikan
dengan di tambatkan pada sisi bangunan). Tower crane merupakan
peralatan angkat terbaik untuk mengangkat beban yang sangat berat
dengan ketinggian maksimum dalam pembangunan gedung tinggi.
Tower crane merupakan bentuk modern dari crane keseimbangan
yang terdiri dari bagian-bagian dasar yang sama. Tetap ke tanah pada slab
beton (dan kadang-kadang melekat pada sisi struktur juga), menara crane
sering memberikan kombinasi terbaik dari tinggi dan kapasitas angkat dan
digunakan dalam pembangunan gedung-gedung tinggi. dasar tersebut
kemudian melekat pada tiang yang memberikan derek tingginya. Lebih
lanjut tiang adalah terpasang pada unit slewing (gear dan motor) yang
memungkinkan derek untuk memutar. Di atas unit slewing ada tiga bagian
utama yang adalah: jib horisontal panjang (lengan kerja), counter-jib
pendek, dan operator taksi.
The horizontal jib panjang adalah bagian dari crane yang
membawa beban. The counter-jib membawa penyeimbang, biasanya blok
beton, sedangkan jib yang menunda beban ke dan dari pusat derek.
Operator crane baik duduk di taksi di puncak menara atau mengontrol
crane dengan remote control radio dari tanah.Dalam kasus pertama kabin
operator paling biasanya terletak di bagian atas menara melekat pada
turntable, namun dapat dipasang pada jib, atau setengah jalan ke bawah
menara. Kait pengangkat dioperasikan oleh operator crane menggunakan
motor listrik untuk memanipulasi kabel kawat tali melalui sistem berkas
gandum. hook ini terletak di lengan horizontal lama untuk mengangkat
beban yang juga berisi motor.
Dalam rangka untuk menghubungkan dan melepas kaitan beban,
operator biasanya bekerja sama dengan sinyal (dikenal sebagai, 'hela' a
'Dogger' atau 'swamper'). Mereka paling sering pada kontak radio, dan
selalu menggunakan sinyal tangan. The hela atau Dogger mengarahkan
jadwal lift untuk crane, dan bertanggung jawab atas keselamatan rigging
dan beban. Sebuah tower crane biasanya dirakit oleh jib teleskopik
(mobile) crane dari jangkauan yang lebih besar (juga lihat "crane diri
mendirikan" di bawah) dan dalam hal crane menara yang telah meningkat
sementara membangun gedung pencakar langit yang sangat tinggi, sebuah
derek yang lebih kecil (atau kerekan ) akan sering diangkat ke atap menara
selesai untuk membongkar tower crane setelahnya.
4. Container Crane
Container Crane atau Portainer adalah crane yang digunakan
untuk membongkar atau memuat peti kemas dari dan ke dermaga ke kapal
peti kemas atau memindahkan peti kemas dari satu tempat ketempat lain di
dalam terminal peti kemas.Peti kemas yang diangkat, dipindah adalah peti
kemas ISO yang berukuran panjang 20, 40 dan 45 kaki yang dari truk
chasis bergerak dibawah crane, kemudian diangkat keatas dan kemudian
ke kapal dan sebaliknya. Crane bergerak diatas rel, sehingga posisi crane
hanya bisa bergerak menelusuri dermaga.
5. Truck-Crane
Umumnya, crane ini dapat melakukan perjalanan di jalan raya,
menghilangkan kebutuhan untuk peralatan khusus untuk mengangkut
derek. Ketika bekerja di jobsite, outriggers diperluas secara horizontal dari
casing kemudian vertikal ke tingkat dan menstabilkan derek sementara
diam dan mengangkat . Banyak truk crane memiliki kemampuan lambat-
perjalanan (beberapa mil per jam) sementara menangguhkan beban. Besar
harus diperhatikan untuk tidak memuat ayunan samping dari arah
perjalanan, seperti stabilitas anti-tipping paling kemudian terletak pada
kekakuan suspensi chassis. Kebanyakan crane jenis ini juga memiliki
counterweight bergerak untuk stabilisasi di luar yang disediakan oleh
outriggers. Beban ditangguhkan langsung belakang adalah yang paling
stabil, karena sebagian dari berat crane bertindak sebagai penyeimbang.
grafik Pabrik-dihitung (atau pengamanan elektronik) yang digunakan oleh
operator crane untuk menentukan beban aman maksimum untuk stasioner
(outriggered) kerja serta (on-karet) beban dan kecepatan perjalanan.
Truck crane rentang kapasitas angkat dari sekitar 14,5 ton singkat
(12,9 ton panjang ; 13.2 t ) menjadi sekitar 1.300 ton singkat (1.161 ton
panjang; 1.179 t).
BAB IIIPENUTUP
Kesimpulan
Alat berat di dalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang sangat
penting dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Dalam suatu kegiatan yang
merupakan skala besar tentu sangat membutuhkan peralatan berupa alat berat
untuk mempermudah dalam pengerjaannya.
Pada pelaksanaan konstruksi jalan dan landasan terbang, atau konstruksi-
konstruksi lain yang memerlukan stabilitas dan kepadatan tertentu diperlukan
peralatan untuk pemadatan. Seperti kita ketahui bahwa pemadatan adalah usaha
penyusunan kembali letak butir tanah, sehingga pada tanah tersebut dicapai letak
butir yang rapat. Berbagai cara yang dilakukan dalam usaha pemadatan mekanis
ini, dalam pelaksanaan konstruksi jalan umumnya dilaksanakan cara penggilasan
dengan suatu alat penggilas (rollers).
Penggunaan alat-alat berat yangg kurang tepat dengan kondisi dan situasi
lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya
produksi, tidak tercapainya jadwal/target yang telah ditentukan, atau kerugian
biaya repair yang tidak semestinya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk
mengenal alat berat yang ada agar dapat dioptimalkan fungsi utamanya.
DAFTAR PUSTAKA
Rochmanhadi Ir. Alat-alat Berat dan Penggunaannya, YBPPU, Jakarta, 1982
http://www.google.com/search/alatbarat(tekniksipl)
http://www.google.com/search/gambar/alatberatpembangunanproyek
http://rengkodriders.wordpress.com/2011/11/09/macam-macam-alat-berat-
dan-fungsinya/
http://sikumannakal.files.wordpress.com/2010/11/pesawat-kerja.pdf
http://indonesia-equipment.itrademarket.com/group+39560/double-drum-
roller-tandem.htm
http://www.engineeringintro.com/2012/07/rollers-types-of-roller-
characteristics/