Download - Tugas Pendidikan Agama Islam
![Page 1: Tugas Pendidikan Agama Islam](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082611/55cf98ae550346d033990d03/html5/thumbnails/1.jpg)
TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAMKISAH NABI ILYAS AS.
OLEHNama: Nafila FayruzKelas: VIII A
![Page 2: Tugas Pendidikan Agama Islam](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082611/55cf98ae550346d033990d03/html5/thumbnails/2.jpg)
KISAH NABI ILYAS AS.
Ilyas (bahasa Arab: إلياس ) (sekitar 910-850 SM) adalah seorang utusan Allah. Ilyas
merupakan keturunan ke-4 dari Nabi Harun. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 870 SM
dan ditugaskan berdakwah kepada orang-orang Finisia dan Bani Israel yang menyembah
berhala bernama Baal di Kota Baalbak, Syam. Kota Baalbak diambil dari nama berhala yang
mereka sembah. Mereka menyembah berhala bernama Baal. Ia adalah putra Yasin bin
Fanhash bin Aizar bin Harun. Ia berdakwah agar kaumnya mau meninggalkan kebiasaan
buruk mereka menyembah berhala. Berkali-kali Nabi Ilyas mengingatkan, namun mereka
tidak pernah menghiraukan. Menyadari kaumnya tidak mematuhi seruannya, Nabi Ilyas
meminta agar Allah Swt. menurunkan azab-Nya. Maka datanglah bencana kekeringan
melanda negeri Baalbek. Kisah Nabi Ilyas ini tidak banyak diceritakan dalam Al Qur'an.
Nama Ilyas hanya disebut empat kali, yaitu dalam surah al-An'am ayat 85 serta surah as-
Saffat ayat 123, 129 dan 130. Menurut kisah, Nabi Ilyas tidak wafat tapi diangkat ke sisi
Allah.
PERJALANAN DAKWAH NABI ILYAS AS
Kaum Nabi Ilyas telah melupakan dan meninggalkan ajaran nabi Harun dan Musa
AS. Mereka tidak lagi menyembah Allah. Namun mereka menyembah berhala yang bernama
Ba’laa. Melihat kerusakan ini Allah mengutus Nabi Ilyas agar menasehati kaumnya.
“Wahai kaumku, hentikanlah penyembahan kalian kepada berhala wanita itu.
Apakah kalian tidak berpikir kalau patung itu hanya sebuah batu yang tak dapat menolong
kalian dalam kesulitan. Apakah kalian telah melupakan ajaran Harun dan Musa yang benar
itu? Ataukah kalian tidak takut dengan siksa Allah?” kata Nabi Ilyas.
Namun kaumnya yang telah tertutup hatinya tidak mau mendengarkan teriakan Nabi
Ilyas. Mereka malah mendustakan nabi Ilyas AS. Dakwah Nabi Ilyas selalu mendapat
rintangan. Meskipun demikian, ia tidak pernah berhenti sampai di situ. Siang dan malam nabi
Ilyas melakukan seruannya seperti tertera dalam Al Qur’an Surah Ash Shof: 124 – 126.
Kaum Nabi Ilyas adalah kaum yang tidak takut dengan semua ancamannya. Pernah
suatu ketika Nabi Ilyas menakut-nakuti mereka dengan suatu ancaman. Namun mereka malah
menantangnya dan ingin melihat serta merasakan ancaman itu.
![Page 3: Tugas Pendidikan Agama Islam](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082611/55cf98ae550346d033990d03/html5/thumbnails/3.jpg)
Karena Nabi Ilyas tidak mampu lagi mengajak kaumnya pada jalan kebenaran, maka
ia pun berdo’a. “Ya Allah, ya Tuhanku. Berilah peringatan pada mereka agar mau mengakui
kerasulanku dan mau kembali ke jalan-Mu.” Allah mengabulkan do’a itu dan datanglah
musim kemarau yang mematikan semua tanaman dan hewan ternak. Kemarau itu begitu
panjang dan ini dirasakan oleh kaumnya.
Kaum Nabi Ilyas semula meminta perlindungan dari berhala namun kemarau tetap
berlangsung. Akhirnya mereka mendatangi Nabi Ilyas dan meminta padanya agar kemarau
itu cepat berakhir. “Jika kalian betul-betul mengakui kerasulanku dan beriman kepada Allah,
maka aku akan meminta pada-Nya agar kemarau ini berakhir.” Kemudian ia berdo’a kepada
Allah dan kemarau itu pun berakhir.
Allah mengabulkan permintaanya, dan datanglah hujan yang lebat sekali. Kaumnya
dapat lagi menanam gandum dan memelihara ternak lagi. Namun keinsyafan mereka tidak
berlangsung lama, sebab mereka mendustakan kerasulan Nabi Ilyas dan tidak mau beriman
kepada Allah lagi. Karena ia pun berdo’a agar Allah menimpakan azab-Nya. Allah pun
mengabulkan do’anya. Tidak lama kemudian datanglah azab itu berupa gempa bumi yang
maha dahsyat dan menewaskan orang-orang kafir itu.
BENCANA KEKERINGAN
Karena kaum Nabi Ilyas durhaka, Allah Swt. menurunkan azab berupa kemarau
panjang selama tiga tahun berturut-turut. Semua tanaman dan hewan mati karena kelaparan.
Kaum Nabi Ilyas akhirnya menyadari kesalahan mereka. Mereka bersedia meninggalkan
berhala dan berjanji tidak menyembahnya lagi. Karena mereka sadar, Nabi Ilyas memohon
kepada Allah Swt. agar menurunkan hujan ke tengah- tengah kaumnya. Namun setelah
menikmati kemakmuran hidup, kaum Nabi Ilyas kembali ingkar. Mengetahui kekufuran
kaumnya, Nabi Ilyas pun berdoa agar Allah Swt. menarik kembali nikmat yang telah
dicurahkan kepada kaumnya dan mereka kembali ditimpa bencana yang lebih dahsyat
daripada bencana sebelumnya.
Selesailah halaman kehidupan dunia dan mereka dihadirkan di hadapan Allah pada
hari kiamat. Allah menceritakan hal tersebut dalam firman-Nya: “Dan sesungguhnya Ilyas
termasuk salah seorang dari rasul-rasul. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya:
'Mengapa kamu tidak bertakwa? Pantaskah kamu menyembah Ba'l dan kamu tinggalkan
sebaik-baik Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?'
![Page 4: Tugas Pendidikan Agama Islam](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082611/55cf98ae550346d033990d03/html5/thumbnails/4.jpg)
Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-
hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik)
di halangan orang-orang yang datang kemudian. (Yaitu) kesejahteran dilimpahkan atas Ilyas?
Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan hepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman." (QS. ash-Shaffat: 123-132)”
BERHALA BAAL
Nabi Ilyas mendapat tugas dari Allah Swt. untuk menyadarkan kaum Bani Israil
yang suka menyembah berhala Baal. Ilyas mengingatkan kaumnya, bahwa berhala yang
mereka sembah itu bukan tuhan yang sebenarnya. Ia juga menyerukan agar mereka takut
kepada Allah Swt. yang menciptakan alam semesta, dan menegaskan bahwa Allah Swt.
adalah Tuhan para pendahulu mereka. Namun kaum Bani Israil mendustakan seruan Ilyas
tersebut. Kisah Nabi Ilyas yang memperingatkan kaumnya itu terdapat dalam Al-Qur'an
surah as-Saffat ayat 124-127.
NABI ILYASA
Nabi Ilyas memiliki seorang anak angkat bernama Ilyasa. Ia sering menemani Nabi
Ilyas dalam melaksanakan tugasnya berdakwah, terutama ketika Nabi Ilyas sudah menginjak
usia tua. Setelah Nabi Ilyas meninggal dunia, Allah Swt. mengutus Ilyasa untuk melanjutkan
tugas ayahnya menyampaikan dakwah kepada kaumnya yang angkuh itu.
BAALBEK
Baalbek merupakan sebuah kota yang sekarang berada dalam wilayah Libanon. Pada
masa Nabi Ilyas, kota ini didiami oleh bangsa Fenisia, yang merupakan bangsa pelaut
terkenal. Bangsa ini menyembah berhala Baal. Sampai sekarang masih ada sebuah bangunan
altar bernama Heliopolis yang diyakini sebagai tempat penyembahan bangsa Fenisia kepada
Dewa Baal. Nama kota Baalbek sendiri diambil dari nama Baal, dewa bangsa Fenisia.