Download - Tugas kdpk eliminasi(ibu dina)
....
NAMA-NAMA KLOMPK 4NAMA-NAMA KLOMPK 4
DEWI SARTINADEWI SARTINA
HUSNIATIHUSNIATI
MERRY ANDRIANAMERRY ANDRIANA
RITA FEBRIANTIRITA FEBRIANTI
SRY WAHYUNINGSRY WAHYUNING
WD.SITTI ZUHRIAWD.SITTI ZUHRIA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Untuk mengtahui Pengertian eliminasiMengetahui Fisiologi eliminasiUntk mngthui Faktor-faktor yang
mempengaruhi eliminasiMngthui Asuhan keperawatan eliminasi
DASAR ELIMINASI
A. Pengertian Eliminasi
Menurut kamus bahasa Indonesia, eliminasi adalah pengeluaran, penghilangan,penyingkiran, penyisihan.Dalam bidang kesehatan, Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urin atau bowel (feses).
Eliminasi pada manusiaigolongkan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Defekasi Buang air besar atau defekasi adalah suatu
tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan.
2. Miksi Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila
kandung kemih terisi. Miksi ini sering disebut buang air kecil.
B.Fisiologi Dalam Eliminasi
1.Fisiologi Defikasi Rektum biasanya kosong sampai menjelang defekasi.
Seorang yang mempunyai kebiasaan teratur akan merasa kebutuhan membung air besar kira-kira pada waktu yang sama setiap hari. Hal ini disebabkan oleh refleks gastro-kolika yang biasanya bekerja sesudah makan pagi. Setelah makanan ini mencapai lambung dan setelah pencernaan dimulai maka peristaltik di dalam usus terangsang, merambat ke kolon,dan sisa makanan dari hari kemarinnya, yang waktu malam mencapai sekum mulai bergerak.
Isi kolon pelvis masuk ke dalam rektum, serentak peristaltik keras terjadidi dalam kolon dan terjadi
perasaan di daerah perineum. Tekanan intra-abdominal bertambah dengan penutupan glottis dan kontraksi
diafragma dan otot abdominal,sfinkter anus mengendor dan kerjanya berakhir .
.
Proses Defekasi Defekasi adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal dari saluran pencernaan melaului anus. Dalam proses Defekasi terjadi dalam 2 macam refleks yaitu :1. Refleks Defekasi Intrinsik Refleks ini berawal dari feses yang masuk ke rectum sehingga terjadi distensi rectum, yang kemudian menyebabkan rangsangan pada fleksus mesentrikus dan terjadilah gerakan peristaltic. Setelah feses tiba di anus, secara sistematis spinter interna relaksasi maka terjadilah defekasi.
• 2. Reflek Defekasi Parasimpatis Feses yang masuk akan merangsang saraf rektum yang kemudian diteruskan ke spinal cord. Dari spindal cord kemudian dikembalikan ke colon desenden, sigmoid dan rektum yang menyebabkan intesifnya peristaltik, relaksasi spinter internal maka terjadilah defekasi
Masalah Eleminasi defekasi1. Konstipasi
Gangguan eleminasi yang diakibatkan adanya feses yang kering dan keras melalui usus besar. Biasanya disebabkan oleh pola defekasi yang tidak teratur, penggunaan laksatif yang lama, stres, psikologis, obat-obatan, kurang aktivitas, usia.2. Fecal Infaction Masa keras yang dilipatan rektum yang mengakibatkan oleh retensi dan akumulasi material feses yang berkepanjangan.
3. Diare Keluarnya feses cairan dan meningkatnya frekuensi BAB akibat cepatnya chyme melewati usus, sehingga usus besar tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menyerap air. 4. Inkontinensia Alvi Hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dan gas yang melalui saraf spinter anus5. Kembung Flatus yang berlebihan didaerah intestinal sehingga menyebabkan disetnsi intestinal, dapat disebabkan karena konstipasi, penggunaan obat-obatan dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gas.6. Hemorroid Pelebaran vena didaerah anus sebagai akibat peningkatan tekanan didaerah tersebut
• B.Fisiologi Miksi
Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses eliminasi urine adalah ginjal,ureter, kandung kemih, dan uretra. Proses ini terjadi dari dua langkah utama yaitu :
Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat
diatas nilai ambang, yang kemudian mencetuskan langkah kedua yaitu timbul refleks
saraf yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang berusaha mengosongkan
kandung kemih atau jika ini gagal, setidak-tidaknya menimbulkan kesadaran akan
keinginan untuk berkemih.
yRefleks Miksi
Kandung kemih dipersyarafi oleh saraf sacral 2 (S-2) dan sacral 3 (S-3). Saraf sensorik dari kandung kemih dikirim ke medula spinalis bagian sacral 2 sampai sacral 4 kemudian diteruskan ke pusat miksi pada susunan saraf pusat. Pada miksi mengirimkan sinyal kepada otak kendung kemih (detrusor) agar berkontraksi. Pada saat detrusor berkontraksi spinter interna relaksasi dan spinter eksterna yang dibawah control kesadaran akan berperan. Apakah mau miksi atau ditahan. Pada saat miksi otot abdominal berkontraksi bersama meningkatnya otot kandung kemih.
Pola Eleminasi Normal Pola eleminasi urine sangat tergantung pada individu, biasanya miksi setelah
bekerja, makan atau bangun tidur. Normalnya miksi dalam sehari sekitar 5 kali.Masalah-masalah Eleminasi Urin.
1. Retensi Urine Merupakan penumpukan urine dalam blabber dan ketidakmampuan bladder untuk mengkosongkan kandung kemih.2. Inkontinensia Urine Merupakan ketidakmampuan otot spinter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskesi urine.3. EnuresisMerupakan ketidaksanggupan manahan kemih (mengompol) yang diakibatkan ketidakmampuan untuk mengendalikan spinter eksterna. Biasanya terjadi pada anak-anak dan juga pada orang jompo.
Perubahan Pola Berkemih1. Frekuensi2. Urgency3. Dysuria4. Polyuria5. Urinary Suppresion
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi defekasi antara lain: 1. Umur 2. Diet 3. Cairan 4. Tonus Otot 5. Faktor Psikologi
next6. Gaya Hidup 7. Obat-Obatan8.Aktivitas 9. Prosedur Diagnostik10. Penyakit 11. Anestesi Dan Pembedahan 12. Nyeri 13. Kerusakan Sensorik Dan Motorik
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Miksi.
• 1. Pertumbuhan dan Perkembangan2. Sosiokultural3. Psikologis4. Kebiasaan seseorang5. Tonus otot6. Intake cairan dan makanan7. Kondisi penyakit8. Pembedahan9. Pengobatan10. Pemeriksaan Diagnostik
selanjutnya
D. Asuhan keperawatan eliminasi Pengkajian Eliminasi Urinea. Frekuensib. Volumec. Warnad. Baue. Berat jenisf . Kejernihan g. pH h. Protein i. Darah j. Glukosa
nextnextnextnext. Tindakan dalam upaya pemenuhan . Tindakan dalam upaya pemenuhan
kebutuhan eliminasikebutuhan eliminasi
Tindakan Mengatasi Masalah Eliminasi Tindakan Mengatasi Masalah Eliminasi Alvi (Buang Air Besar)Alvi (Buang Air Besar)
1. Menyiapkan feses untuk bahan 1. Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaanpemeriksaan
2. Membantu pasien buang air besar dengan 2. Membantu pasien buang air besar dengan pispotpispot
3. Memberikan huknah rendah3. Memberikan huknah rendah
4. Memberikan huknah tinggi4. Memberikan huknah tinggi
5. Memberikan gliserin5. Memberikan gliserin
6. Mengeluarkan feses dengan jari.6. Mengeluarkan feses dengan jari.