Download - Tugas Farmasi Final - Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
Obat-obat yang digunakan untuk meringankan gejala mual dan muntah
disebut dengan obat antiemetic.Semua obat-obat antiemetic bekerja pada beberapa
tempat pusat muntah pada tubuh. Obat antiemetik terdiri dari 6 kategori yaitu:
Antagonis reseptor H1, Antagonis reseptor muskarinik, antagonis reseptor
dopamine, antagonis reseptor serotonin, cannabinoid, steroid. Ketika obat-obat
tersebut yang berbeda kategorinya dikombinasikan efektifitasnya akan meningkat,
karena obat-obat tersebut akan memblok lebih dari satu jalur cara kerjanya.
(Lilley, L. L, Collins dan S. R, Synder, J. S, 2011)
Obat-obat antiemetik termasuk obat-obat prokinetiknya digunakan untuk
memperkuat kontraksi spincter oesophagus, menstimulasi keasaman lambung,
memfasilitasi transportasi di dalam usus halus.Obat-obat anti mual dapat
digunakan untuk mencegah atau mengurangi rasa mual, dan kemudian
mengurangi muntah proyektil.Tipe-tipe obat yang digunakan dan kecerendungan
suksesnya obat tersebut begantung pada mekanisme dan sensasi muntah yang
dirasakan. Obat anti muntah dapat digunakan pada kasus “motion sickness”,
contohnya : antihistamin meclozine dan dimenhydrinate, antikolinergik hyoscine.
Semua obat-obat tersebut bekerja pada reseptor kolinergik muskarinik sentral,
obat-obat tersebut juga dapat digunakan untuk terapi mual dan mengobati
1
beberapa gejala dari “labyrinthine disease”(dimana keseimbangan vestibular di
telinga dalam terganggu, contohnya : meniere disease). Obat-obat anti mual lain
yang banyak digunakan contohnya seperti cinnarizine atau derivat phenothiazine
seperti chlorpromazine dan prochlorperazine. Steroid, termasuk dexamethasone
dan methylprednisolone adalah obat anti-emetik yang efektif. Beberapa bahan
kimia atau obat-obatan yang dapat merangsang mual dan muntah diperantarai oleh
kerja chemoreceptor trigger zone (CTZ) yang ada pada area postrema otak.
Misalnya obat analgesik opioid seperti morphine, merangsang terjadinya mual
terus-menerus, sebagai befek sampingnya.Rangsangan mual tersebut dapat
dikurangi oleh pemberian bersama-sama dengan cinnarizine. Komponen muntah
yang merangsang terjadinya muntah pada umumnya berhubungan dengan
radioterapi dan kemoterapi, yang susah untuk ditangani, meskipun terkadang
dapat diringankan dengan obat golongan antagonis 5-HT3; granisetron,
ondansetron, tropisetron. Dan juga, derivat cannabinoid seperti nabilone dapat
dipakai pada kasus yang lebih sulit untuk ditangani.Secara umum obat antiemetic
dapat dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu: golongan antagonis reseptor H1
(AH1), antagonis reseptor muskarinik, antagonis reseptor dopamine, antagonis
reseptor serotonin, kanabinoid dan steroid. (Ganellin, C. R, Triggle, D. J, 2007)
2
BAB II
FARMASI-FARMAKOLOGI
2.1. Golongan Antagonis Reseptor H1 (AH1)
Kebanyakan antihistamin banyak ditemui dan aman digunakan untuk
terapi dalam populasi pediatric dengan dosis yang disesuaikan dengan
rekomendasi. Antihistamin digunakan untuk mencegah motion sickness daripada
digunakan untuk mengobati, meskipun pada dasarnya antihistamin merupakan
obat yang terbaik dari semua golongan yang efektif dalam mencegah atau
mengobati motion sickness.Keefektifan antihistamin terpaku pada kerjanya yang
sentral, dimana dapat mengurangi aktivitas dari nucleus vertibular.Antihistamin
yang non-sedatif (tidak melewati sawar darah otak) tidak berfungsi/efektif untuk
pencegahan maupun pengobatan motion sickness.Efek samping umum yang dapat
ditimbulkan berupa mulut/hidung/tenggorokan kering, mengantuk, dan
peningkatan sensitivitas terhadap cahaya (midriasis sekunder).Efek samping yang
kurang umum dijumpai seperti palpitasi, retensi urin, konstipasi, kembung, sakit
kepala dan kebingungan (berkaitan dengan menurunnya kesadaran). Obat
golongan ini sebaiknya dikonsumsi 1 jam sebelum keberangkatan untuk
mencegah motion sickness. (Brainard, A, 2012)
3
Beberapa contoh obat yang sering digunakan untuk terapi anti-emetik:
cinnarizine, cyclizine, dimenhydrinate, promethazine.
2.1.1. Cinnarizine
a. Sifat kimia & Rumus Kimia Obat
Molekul rumus cinnarizine adalah C26H28N2 Nama kimia IUPAC adalah 1-
(diphenylmethyl)-4-(3-phenylprop-2-en-1-yl)piperazine Berat molekul
adalah 368,514 g / mol Bentuk struktur cinnarizine :
(dikutip dari www.drugbank.com)
b. Farmakologi Umum
Cinnarizine memiliki beberapa nama dagang contohnhya Stugeron
Abitrate; Aplactan; Aplexal; Apotomin; Artate; Carecin; Cerebolan;
Cerepar; Chlorophenoxyisobutyricacidethylester; Cinaperazine; Cinazyn;
Cinnacet; Cinnageron. (dikutip dari http://www.druglib.com)
Cinnarizine bekerja sebagai antihistamin yang efektif bila
digunakan dalam dosis 50 mg per oral.Cinnarizine diketahui memiliki efek
samping yang kecil. (Brainard, A, 2012)
4
Cinnarizine sebagai antihistamin derivat piperazine memiliki
aktivitas sedative dan aktivitas calcium-channel blocker.Untuk pengobatan
motion sickness dengan dosis 30 mg dapat digunakan 2 jam sebelum
memulai perjalanan (journey), untuk dosis 15 mg dapat dikonsumsi setiap
8 jam selama perjalanan (bila dibutuhkan). (Nagar, M dan Yadav, A. V,
2009)
Dalam perannya sebagai anti-emetik, cinnarizine bekerja dengan
cara berikatan dengan reseptor histamine H1 dan reseptor muskarinik
asetilkolin. Cinnarizine juga menghambat kontraksi otot polos pembuluh
darah dengan cara mengeblok saluran kalsium tipe L. Cinnarizine juga
mengadakan ikatan dengan reseptor dopamine D2. (dikutip dari
http://www.druglib.com)
c. Farmakodinamik
Sebagai obat anti-emetik, cinnarizine ditujukan untuk terapi
nausea (mual) dan untuk mencegah serta mengobati motion sickness.
(Nagar, M dan Yadav, A. V, 2009)
d. Farmakokinetik
Cinnarizine diabsorpsi pada traktur gastrointestinal, puncak
konsenterasi plasma obat ini terjadi pada 2 sampai dengan 4 jam setelah
diminum sesuai dosis per oral.Cinnarizine dimetabolisme dan memiliki
5
waktu paruh selama 3-6 jam setelah penggunaan.(Nagar, M dan Yadav, A.
V, 2009)
e. Toksisitas
Efek samping yang didapatkan pada penggunaan cinnarizine terdiri
dari yang ringan sampai berat. Efek samping yang ditimbulkan dapat
berupa keringat berlebih, mulut kering, sakit kepala, masalah pada kulit,
letargi, iritasi gastrointestinal, reaksi hipersensitivitas, gangguan
pergerakan otot;rigiditas otot dan tremor. Cinnarizine juga dapat
menyebabkan rasa kantuk dan pandangan kabur. (Medievil, 2013)
2.1.2. Cyclizine
a. Sifat Kimia & Rumus Kimia Obat
Cyclizine
Molekul rumus Cyclizine adalah C18H22N2 Nama kimia IUPAC 1-
(diphenylmethyl)-4-methylpiperazine Berat molekul adalah 266.3807 / mol
Bentuk struktur cyclizine :
6
(dikutip dari www.drugbank.com)
b. Farmakologi Umum
Cyclizine sebagai antihistamin digunakan untuk mengurangi
motion sickness dan rasa pusing.Obat ini dapat digunakan oleh orang
dewasa dan anak-anak yang berumur lebih dari 6 tahun.Cinnarizine
tersedia dalam bentuk tablet. (Allen, H, 2013)
Cyclizine bekerja dengan mengurangi sensitifitas dari apparatus labirintis
dan memiliki aksi sentral pada CTZ (Chemoreceptor Trigger Zone). (dikutip dari
www.medscape.com)
c. Farmakodinamik
Cyclizine adalah derivat piperazine yang digunakan sebagai anti-emetic
antikolonergik dan antihistamin.Cyclizine mempunyai kontraindikasi,
diantaranya adalah tidak boleh dikonsumsi pada kehamilan, memiliki
penyakit pada hepar, glaucoma, epilepsy dan penyakit Parkinson. (Allen,
H, 2013)
7
d. Farmakokinetik
Cyclizine mulai bekerja pada 30 sampai 60 menit pertama setelah
penggunaan, tergantung pada dosis.Durasi kerjanya 4 sampai 6
jam.Metabolisme obat ini dilakukan di hati.Waktu paruh untuk
eliminasinya terjadi dalam 14 jam.Obat ini dieksresikan melalui urin.
(Allen, H, 2013)
e. Toksisitas
Efek samping cinnarizine yang paling umum adalah mulut kering
dan mengantuk. (Allen, H, 2013)
2.1.3. Dimenhydrinate
a. Sifat Kimia & Rumus Kimia Obat
Dimenhydrinate, merupakan antimual / antiemetic, 8-chlorotheophylline
dari garamdiphenhydramine.Ini berisitidak kurang dari53% dantidak lebih
dari55,5% daridiphenhydramine, dantidak kurang dari44% dantidak lebih
dari47% dari8-chlorotheophylline. Secara kimiawi, 8-chlorotheophylline
senyawadengan2(diphenylmethoxy)-N, N-dimethylethylamine (1:1), danstruktur
formula :
(dikutip dari www.dailymed.com)
8
b. Farmakologi Umum
Nama dagang yang sering ditemukan untuk obat dimenhidrinat
antara lain: Antimab, Antimo, Contramo, Dramamine, Dramasine dan
Travon. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, dengan dosis tunggal
sebesar 50 mg. Obat ini tidak boleh diberikan bersama dengan MAO
karena dapat menimbulkan interaksi obat.Alkohol dan obat depresi SSP
meningkatkan juga dapat efek sedasinya. Obat ini bekerja dengan cara
menempati reseptor histamine secara reversibel pada sel dan menghambat
kerja histamine pada target organ. (Theodorus, 2012)
c. Farmakodinamik
Dimenhidrinat mempunyai indikasi untuk terapi motion
sickness.Obat ini memiliki kontraindikasi pada pasien asma, wanita hamil
dan menyusui, bayi prematur dan neonatus. (Theodorus, 2012)
d. Farmakokinetik
Waktu paruh obat ini tidak diketahui secara pasti, dapat
diperkirakan sekitar 3.5 jam, dengan durasi kerja selama 3 sampai dengan
6 jam. Obat ini memulai kerja/efektifitasnya sekitar 20-3- menit bila
diberikan secara intramuscular; 15-30 menit bila diberikan secara per oral,
dan akan bekerja sesegera mungkin bila diberikan secara intravena.
Mengenai bioavailabilitasnya, obat ini dapat diserap dengan baik oleh
9
tubuh.Obat ini dimetabolisme di hepar dan di eksresi terutama melalui urin
(sebagai metabolit). (Medscape, 1994-2014)
e. Toksisitas
Dimenhidrinat memiliki efek samping mengantuk, mual, pusing,
hipotensi, nyeri epigastrium. (Theodorus, 2012)
2.1.4. Promethazine
a. Sifat Kimia & Rumus Kimia Obat
Prometazinhidroklorida, turunanfenotiazin, 10H-Phenothiazine-
10-ethanamine, N, N, α-trimetil-, monohydrochloride, (±) -denganrumus
struktur berikut:
Promethazine hydrochloride berbentuk bubuk putih kekuningan, tidak
berbau, bubuk kristal yang perlahan-lahan mengoksidasi dan berubah biru
pada kontak yang terlalu lama dengan udara. Mudah larut dalam air, dalam
alkohol dehidrasi panas, dan dalam kloroform, tidak larut dalam eter,
dalam aseton dan etil asetat.(dikutip dari www.dailymed.com)
10
b. Farmakologi Umum
Obat ini bekerja pada CTZ dengan cara menghambat transmisi
dopaminergik di SSP. Obat-obat ini juga mengurangi muntah yang disebabkan
oleh iritan-iritan lambung dan menunjukkan bahwa obat ini menghambat
stimulasi vagal perifer dan aferen simpatetik (Staf Pengajar Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya, 2009)
c. Farmakodinamik
Promethazine memiliki nama dagang Phenergan, digunakan untuk
terapi mual atau muntah, motion sickness dan reaksi alergi, tetapi dapat
menyebabkan efek sedasi yang melebihi obat golongan antihistamin
lainnya. (Brainard, A, 2012)
d. Farmakokinetik
Bioavailabilitas promethazine rendah bila diberikan secara oral dan
per rectal.Obat ini memulai kerjanya dalam waktu 3-5 menit bila diberikan
secara intravena dan 20 menit bila diberikan secara intramuscular, per oral
ataupun per rectal. Lamanya obat ini bekerja sekitar 4 sampai 6 jam bila
diberikan per oral (terapi motion sickness), dan 4-6 jam atau lebih dari 12
jam bila diberikan secara intravena (terapi mual dan muntah). Dalam hal
distribusi, obat ini sebsar 93% akan berikatan dengan protein. Obat ini
akan dimetabolisme oleh hepar melalui kerja enzim P450 CYP2D6.
Metabolitnya berupa promethazine sulfoxide dan glucuronides
11
(inaktif).Untuk mekanisme eliminasinya, obat ini dieksresikan terutama
melalui urin, bisa juga melalui feses. (dikutip dari www.medscape.com)
e. Toksisitas
Efek samping obat ini antara lain mengantuk, pusing, pandangan
kabur, sakit kepala, mulut kering, susah buang air kecil dan konstipasi.
(Allen, H, 2013)
2.2. Golongan Antagonis Reseptor Muskarinik
2.2.1. Hyoscinea
a. Sifat Kimia & Rumus Kimia Obat
Scopolamine (Hyoscine)
Molekul rumus Scopolamine adalah C17H21NO4 Nama kimia IUPAC
(1R,2R,4S,5S,7S)-9-methyl-3-oxa-9-azatricyclo[3.3.1.0^{2,4}]nonan-7-yl (2S)-
3-hydroxy-2-phenylpropanoate Berat molekul adalah 303.3529 / mol Bentuk
struktur Scopolamine :
(dikuti dari www.drugbank.com)
12
b. Farmakologi Umum
Hyoscine sebagai antimuskarinik tersedia dalam bentuk tablet,
emplastrum dan injeksi.Contoh merek dagangnya seperti Scopoderm,
Kwells, Joy Rides. (Allen, H, 2011)
c. Farmakodinamik
Obat ini ditujukan untuk terapi travel sickness.Kontraindikasi pada
pasien hamil dan menyusui, pasien glaukoma, prostat yang bermasalah,
diare, kolitis ulseratif, gangguan hati, tekanan darah tinggi, gangguan
ginjal, epilepsi, Down’s syndrome, alergi obat, myasthenia gravis dan
porfiria. (Allen, H, 2011)
d. Farmakokinetik
Hyoscine tidak melewati sawar darah otak sehingga tidak
didapatkan efek pada susunan syaraf pusat.Onset if action obat ini setelah
pemberian intravena adalah 10 menit, efek puncaknya terlihat pada 20-60
m3nit dan berakhur selama 2 jam dengan waktu paruh 4.8 jam. Pada
pemberian secara intravena, obat ini didistribusikan dengan cepat ke
jaringan, sekitar 29 menit. Total clearance 1.2 liter/menit dan setengah
pengeleluarannya melalui ginjal. Sisa metabolisme sangat sedikit dijumpai
pada urin.Hyoscine memiliki kekuatan mengikat protein yang lemah.
(Singh, S, 2009)
13
e. Toksisistas
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Hyoscine yaitu rasa
kantuk, pusing, penglihatan kabur, mulut kering, konstipasi, kulit keringm
dan meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya. (Allen, H, 2011)
2.3. Golongan Antagonis Reseptor Dopamin
2.3.1. Metoklopramid
a. Sifat Kimia & Rumus Kimia Obat
Metoclopramidehydrochlorideberbentuk bubukputih, kristal, tidak
berbauatau hampirtidak berbau.Sangatlarut dalam air, mudah larutdalam
alkohol, sedikit larut dalamkloroform, tidak mudah larutdalam eter.Secara
kimiawi, adalah 4-amino-5-chloro-N-[2 -(dietilamino) etil]-2-
methoxybenzamide monohydrochloridemonohydrate. Rumus
strukturadalah sebagai berikut:
(dikutip dari www.dailymed.com)
14
b. Farmakologi Umum
Metoklopramid sebagai antagonis dopamine secara sentral menghambat
stimulasi CTZ obat ini mempunyai efek prokinetik yang memperbaiki
pengosongan lambung dengan cara mengurangi stimulasi pusat muntah yang
berasal dari perifer. (Staf Pengajar Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya, 2009)
Metoklopramid tersedia dalam bentuk tablet dan cair. Obat ini biasanya
digunakan 4 kali sehari sebelum makan, 30 menit sebelum makan dan tidur.Nama
dagang yang sering dijumpai yaitu Clopra, Maxolon, Metozolv, Reglan.(Pike, R,
Bethesda, 2013)
c. Farmakodinamik
Metoklopramid digunakan untuk mengurangi gejala mual dan
muntah, terutama pada pasien diabetes.(Pike, R, Bethesda, 2013)
d. Farmakokinetik
Metoklopramid dengan cepat diabsorpsi di dalam saluran cerna,
dengan bioavailabilitas obat mencapai 32-100%. Waktu paruh
eliminasinya bergantung pada dosis intravena dan oral yang dipakai, dosis
tunggal 2-20 mg. Klirens obat ini menurun 50% pada pasien gangguan
fungsi ginjal. (Pharmacokinet, C. 2007)
15
e. Toksisitas
Metoklopramid dapat menyebabkan efek samping seperti
mengantuk, kelelahan yang berat, badan lesu, sakit kepala, pusing,
gangguan siklus menstruasi, menurunkan libido, pembesaran atau
keluarnya cairan dari payudara dan ketidakmampuan dalam mengontrol
keluarnya urin. (Pike, R, Bethesda, 2013)
2.3.2. Domperidone
a. Sifat Kimia & Rumus Kimia Obat
Molekul rumus Domperidone adalah C22H24ClN5O2 Nama kimia IUPAC
5-chloro-1-{1-[3-(2-oxo-2,3-dihydro-1H-1,3-benzodiazol-1-yl)propyl]piperidin-
4-yl}-2,3-dihydro-1H-1,3-benzodiazol-2-one Berat molekul adalah 425.911 / mol
Bentuk struktur Domperidone :
(dikutip dari www.drugbank.com)
b. Farmakologi Umum
Domperidone memiliki beberapa macam nama dagang, salah satu
diantaranya yaitu Motilinum. Domperidone tersedia dalam bentuk
16
tablet.Dosis yang dapat digunakan pada dewasa sekitar 3-4x20-40 mg/hari,
sedangkan pada anak 3x0.6 mg/kgBB/hari.Obat ini tidak boleh digunakan
bersama-sama obat yang bersifat hepatotoksik dan menghambat MAO
(Mono Amin Oxydase).Obat ini merupakan kelompok obat prokinetik anti-
emetik.Obat ini bekerja pada CTZ dan efek perifernya meningkatkan
motilitas lambung dengan menempati reseptor dopamine gastrointestinal.
(Theodorus, 2012)
c. Farmakodinamik
Indikasi obat ini adalah refluks gastrointestinal, mual muntah yang
disebabkan disminorea, stasis lambung.Kontraindikasinya depresi SSP,
hipersensitivitas.Hati-hati pada penderita dengan riwayat penyakit hati,
reaksi diskinesia. (Theodorus, 2012)
d. Farmakokinetik
Tingkat plasma pada domperidone yang diberikan secara intravena
secara cepat dapat berdistribusi ke perifer (40% dari dosis yang
diberikan).Eliminasi waktu paruhnya terjadi dalam 7.5 jam. Kepekatan
tingkat plasma terjadi dalam 30 menit bila diberikan intramuscular dan 1-4
jam pada penggunaan per rektal. (Hendriks, R, Meuldermans, W,
Michiels, M, Scheygrond dan H, Reyntjens, H, 2008)
17
e. Toksisitas
Efek samping: pembesaran payudara, galaktore. (Theodorus, 2012)
2.4. Golongan Antagonis Reseptor Serotonin
2.4.1 Ondansetron
a. Sifat Kimia & Rumus Kimia Obat
Bahan aktifdiOndansetronInjeksiadalahondansetronhydrochloride, agen
yang memblokirserotonin selektif 5-HT3 jenisreseptor. Nama kimianyaadalah(±)
1, 2, 3, 9-tetrahidro-9-metil-3-[(2-metil-1H-imidazol-1-il) metil]-4H-¬ karbazol-
4-one, mono-hidroklorida, dihydrate. Memilikirumus struktur berikut:
RumusempirisadalahC18H19N3O•HCl•2H2O, mewakiliberat
molekul.365,9.OndansetronHCl merupakan bubuk putih yang larut dalam
airdanlarutan saline. (dikutip dari www.dailymed.com)
b. Farmakologi umum
Ondansetronadalah antagonis reseptor5-HT3
selektif.Sementaramekanismeondansetrontentang
tindakanbelumditandaisepenuhnya, Reseptorserotonintipe5-HT3 yang
hadirbaikpada periferterminal sarafvagaldanterpusatdi zonapemicu
kemoreseptordaripostremadaerah. (dikutip dari www.dailymed.com)
18
c. Farmakodinamik
Tindakanantiemetikondansetrondalamkemoterapi-induksimual dan
muntahdimediasipusat, perifer, ataudi kedua
lokasi.Kemoterapisitotoksiktampaknya terkaitdenganpelepasanserotonindari sel-
selenterochromaffindari usus kecil.Pada manusia, urinary5-HIAA (asam 5-
hidroksiindolasetat) meningkatekskresisetelah pemberiancisplatinsecara
paraleldengan timbulnyamuntah.Serotoninyangdilepaskandapat
merangsangserabut aferenvagalmelaluireseptor5-TH3 dan
memulairefleksmuntah.(dikutip dari www.dailymed.com)
d. Farmakokinetik
Ondansetron secara ekstensif dimetabolisme pada manusia, dengan
sekitar 5% dari dosis radiologis pulih sebagai senyawa induk dari
urin.Jalur metabolisme utama adalah hidroksilasi pada cincin indole
diikuti oleh glukuronida atau konjugasi sulfat.
Meskipun beberapa metabolit nonconjugated memiliki aktivitas
farmakologis, ini tidak ditemukan dalam plasma pada konsentrasi
mungkin secara signifikan berkontribusi pada aktivitas biologis
ondansetron.(dikutip dari www.dailymed.com)
e. Toksisitas
Ondansetron memiliki efek samping pusing, konstipasi, nyeri
epigastrium (dikutip dari www.dailymed.com)
19
2.4.2 Ondansetron
a. Sifat kimia dan Rumus kimia obat
TabletGranisetronhidrokloridamengandunggranisetronhidroklorida,
sebuahantinauseantdanagenantiemetik. Secara kimiawiendo-N-(9-metil-9-
azabicyclo [3.3.1] non-3-il)-1-metil-1H-indazole-3-karboksamida
hidrokloridadenganberat molekul348,9(312,4 basa bebas) .Rumusmolekulnya
adalahC18H24N4O•HClsedangkanstruktur kimianyaadalah:
Granisetronhidrokloridaadalahbentuk sediaan padat yangmudah larut
dalamair danlarutan salinepada 20 °C. (dikutip dari www.dailymed.com)
b. Farmakologi Umum
Granisetronadalah5-hydroxytryptamine3 (5-HT3) antagonis
reseptorselektifdengan sedikit atau tanpaafinitasuntukreseptorserotoninlainnya,
termasuk5-HT1, 5-HT1A, 5-HT1B /C, 5-HT2, karena alpha1-, alpha2-, ataubeta-
adrenoreseptor, karena dopamin-D2, atau untukhistamin-H1, benzodiazepine,
picrotoxinatau reseptoropioid.
Reseptorserotonintipe5-HT3 terletakperiferpadaterminal sarafvagaldanterpusatdi
zonapemicu kemoreseptordaripostremadaerah.Selamakemoterapiyang
menginduksimuntah, sel-selmukosaenterochromaffinmelepaskanserotonin, yang
merangsangreseptor5-HT3.Inimembangkitkanvagalaferendebit, merangsang
muntah.(dikutip dari www.dailymed.com)
20
c. Farmakodinamik
Setelahdosis oraltunggal dan ganda, tablet hidroklorida granisetron
melambat transit usus pada orang normal.Namun, granisetron hidroklorida tidak
berpengaruh pada waktu transitoro-cecal pada sukarelawannormal ketika
diberikan sebagai intravena(IV) infus tunggal 50mcg/kgatau200mcg/kg.(dikutip
dari www.dailymed.com)
d. Farmakokinetik
Penyerapan : Ketika tablet granisetron hidroklorida diberikan dengan
makanan , mengalami penurunan sebesar 5 %.Distribusi : protein plasma
mengikat adalah sekitar 65 % dan granisetron mendistribusikan secara
bebas antara plasma dan sel darah merah.Metabolisme : metabolisme
Granisetron melibatkan N - demethylation dan oksidasi cincin aromatik
diikuti oleh konjugasi . Dalam studi mikrosomal hati vitro menunjukkan
bahwa rute utama granisetron tentang metabolisme dihambat oleh
ketoconazole , sugestif metabolisme dimediasi oleh sitokrom P - 450 3A
subfamili . Penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa beberapa
metabolit mungkin juga memiliki 5 - HT3 aktivitas antagonis
reseptor .Eliminasi : izin didominasi oleh metabolisme hati . Pada
sukarelawan normal, sekitar 11 % dari dosis oral dihilangkan tidak
berubah dalam urin dalam 48 jam . Sisa dari dosis diekskresikan sebagai
metabolit , 48 % dalam urin dan 38 % dalam tinja. (dikutip dari
www.dailymed.com)
21
e. Toksisitas
Granisetron memili efek samping Pusing, Konstipasi, Kelelahan,
Reaksi hipersensifitas.(dikutip dari www.dailymed.com)
2.5. Golongan Cannabinoid
2.5.1 Nabilone
a. Sifat kimia dan rumus kimia obat
Cesamet®(nabilone) adalahcannabinoidsintetisuntuk pemberian
oral.Nabilonesebagai bahan baku yang berbentuk bubuk crystalline
polymorphic. Dalammedia air, kelarutannabilonekurang dari0,5mg/L,
dengannilaipHberkisar1,2-7,0.
Secara kimia, nabilonemirip denganbahan aktifyang ditemukan
dialamiCannabissativaL.[Marijuana, delta-9-tetrahydrocannabinol (delta-
9-THC)].Nabilonememiliki rumusC24H36O3empiris.Ia memilikiberat
molekul372,55. Struktur formulasebagai berikut: (dikutip dari
www.dailymed.com)
22
b. Farmakologi Umum
Cesamet(nabilone) adalahcannabinoidsintetisoral
aktifseperticannabinoidlain, memiliki efekyang komplekspada sistemsaraf
pusat(SSP). Efekantiemetikdarinabilonedisebabkan olehinteraksi
dengansistem reseptorcannabinoid, yaitu, CB(1) reseptor, yangtelah
ditemukandalam jaringansaraf.(dikutip dari www.dailymed.com)
c. Farmakodinamik
Efek nontherapeutic : Cesamet , cannabinoid sintetis , memiliki
potensi untuk disalahgunakan dan untuk menghasilkan ketergantungan
psikologis . Cesamet memiliki efek yang kompleks pada sistem saraf pusat
. Efeknya pada kondisi mental ( yaitu , " kehidupan mental batin " ) mirip
dengan ganja . Subyek diberikan Cesamet mungkin mengalami perubahan
suasana hati ( euforia , detasemen , depresi , kecemasan , panik , paranoia )
, pengurangan kinerja kognitif dan memori , penurunan kemampuan untuk
mengendalikan drive dan impuls , dan perubahan dalam pengalaman
realitas ( misalnya , distorsi persepsi objek dan rasa waktu , halusinasi ) .
(dikutip dari www.dailymed.com)
d. Farmakokinetik
Penyerapandan Distribusi: Cesamet(nabilone) diserapdari saluran
pencernaanmanusiabila diberikan secara oral. Setelahpemberian
oraldosis2mgnabiloneradiolabeled,
23
konsentrasiplasmapuncaksekitar2ng/mLnabilonedan10ngsetara/mLradioak
tivitas totalyangdicapai dalam2,0jam. PlasmaWaktu paruh(T1 /2) nilai
untuk nabilonedan jumlahradioaktivitasdiidentifikasi
danteridentifikasimetabolitsekitar2dan35jam, masing-
masing.Hilangnyacepatawalradioaktivitasmerupakanpenyerapandan
distribusinabiloneke dalam jaringandanlambatfaseeliminasi
olehmetabolisme danekskresi.Volumejelasdistribusinabiloneadalah
sekitar12,5L/kg. (dikutip dari www.dailymed.com)
e. Toksisitas
Nabilone memiliki efek samping euphoria, pusing, mengantuk,
susah tidur. (dikutip dari www.dailymed.com)
2.6. Golongan Steroid
2.6.1 Dexamethasone
a. Sifat kimia dan rumus kimia obat
Glukokortikoidadalah steroidadrenokortikal, baikalamidan sintetis,
yangmudah diserapdari saluran pencernaan.Dexamethasone,
steroidadrenocorticalsintetik, tidak berbau, bubuk kristal. Stabil di
udara.Tidak larutdalam air.Beratmolekul392,47. Memiliki rumus kimia9-
fluoro-11β,17,21-trihidroksi-16α-methylpregna 1,4-diena-3,20-dion.
24
Rumus molekuladalahC22H29FO5danstruktur formulaadalah: (dikutip
dari www.dailymed.com)
b. Farmakologi umum
Secara alamiglukokortikoid, (hidrokortison dan kortison),
memilikigaram yang mempertahankan sifat, digunakan
sebagaiterapipenggantipadakeadaan
defisiensiadrenokortikal.Analogsintetik mereka, termasukdeksametason,
terutama digunakan untuk menguatkanefekanti-inflamasi pada
gangguanbanyak sistem organ.
Glukokortikoidmenyebabkan efekmetabolikyang mendalamdan
bervariasi.Selain itu, merekamemodifikasiresponkekebalan tubuhterhadap
rangsanganyang beragam.
Pada dosisanti-inflamasi equipotent, deksametasonhampir
sepenuhnyatidak memilikipropertinatriumpenahanhidrokortisondan
turunanterkait erathidrokortison. (dikutip dari www.dailymed.com)
c. Farmakodinamik
Kerja utama dexamethasone adalah untuk menekan proses
peradangan akut. Kerja dari obat ini belum ditentukan, tetapi bentuk obat
25
yang diberikan secara oral dan intramuscular memiliki lama kerja yang
panjang.(dikutip dari www.dailymed.com)
d. Farmakokinetik
Dexamethasone dapat diberikan secara oral, intramuscular,
intravena, topical, intranasal dan salep atau tetes mata.Bentuk oral dan
intramuscular diabsorbsi dengan baik oleh mukosa saluran gastrointestinal
dan otot.Dexamethasone dimetabolisasi oleh hepar, dan sebagian kecil
diekskresikan melalui urin.(dikutip dari www.dailymed.com)
e. Toksisitas
Dexamethasone memiliki efek samping pusing, nausea, sakit perut.
(dikutip dari www.dailymed.com)
2.6.2 Metilprednisolon
a. Sifat kimia dan rumus kimia obat
Tablet Methylprednisolone mengandung methylprednisolone yang
merupakan glukokortikoid. Glukokortikoid adalah steroid adrenokortikal,
baik alami dan sintetis, yang mudah diserap dari saluran pencernaan.
Methylprednisolone berbentuk padat bewarna putih, tidak berbau, bubuk
kristal. Sedikit larut dalam alkohol, dalam dioksan, dan dalam metanol,
sedikit larut dalam aseton, dan kloroform, dan sangat sedikit larut dalam
eter.Tidak larut dalam air.
26
Nama kimia untuk methylprednisolone adalah pregna-1,4-diena-3,20-dion,
11, 17, 21-trihidroksi-6-metil-, (6α, 11β) - dan berat molekul 374,48.
Rumus struktural:
(dikutip dari www.dailymed.com)
b. Farmakologi umum
Secara alami, glukokortikoid (hidrokortison dan kortison),
memiliki garam yang mempertahankan sifat, digunakan sebagai terapi
pengganti pada keadaan defisiensi adrenokortikal.Analog sintetik mereka
terutama digunakan untuk menguatkan efek anti-inflamasi pada gangguan
banyak sistem organ.
Glukokortikoid menyebabkan efek metabolik yang mendalam dan
bervariasi.Selain itu, Glukokortikoid memodifikasi respon kekebalan
tubuh terhadap rangsangan yang beragam.(dikutip dari
www.dailymed.com)
27