Download - Tugas 2 GEOSAT
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Teknik Geodesi dan Geomatika
Institut Teknologi Bandung
2011
Tugas 2 Geodesi Satelit
GD3104 Sistem Penentuan Posisi Berbasiskan Satelit
Prima Rizky Mirelva (15109072)
2 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
Penentuan posisi menggunakan pangamatan satelit terdiri dari beberapa sistem pengamatan ,
yang dibagi kedalam 3 kelompok yakni sistem bumi ke angkasa, sistem angkasa ke bumi, dan sistem
angkasa ke angkasa.
Yang akan dibahas didalam tugas ini adalah mengenai astronomi geodesi, fotografi satelit,
transit (dopler) salah satu sistem navigasi satelit, SLR(Satellite Laser Ranging), GPS(Global Positioning
System), LLR (Lunar Laser Ranging) dan VLBI(Very Long Baseline Interferometry).
Sistem Bumi ke Angkasa
•Astronomi Geodesi
•Sistem Fotografi satelit
•SLR (Satellite Laser Ranging)
•LLR (Lunar Laser Ranging)
•Satelit Navigasi
Sistem Angkasa ke
Bumi
•Satelit altimetri
•Spaceborne Laser
•VLBI(Very LongBaseline Interferometry)
•Satelit gradiometri
Sistem Angkasa ke angkasa
•Sistem satellite to satellite tracking (SST)
3 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
1. Astronomi Geodesi
Karakteristik Umum
Sistem astronomi merupakan sistem geodesi satelit paling tua yang berbasiskan pada
pengamatan bintang. Sistem ini masih digunakan sampai saat ini meski terbatas untuk
keperluan-keperluan khusus, metode ini digunakan sejak 1884 untuk penentuan lintang secara
teliti di Postdam. Sistem ini juga berkontribusi dalam pengamatan pergerakan kutub atau sering
disebut Polar Motion sejak tahun 1890. Sesuai dengan namanya astronomi geodesi merupakan
suatu metode dalam penentuan posisi dengan mengamati bintang atau benda langit lainnya.
Lebih dalamnya , tugas utama dari astronomi geodesi adalah penentuan lintang dan bujur
geografis , serta azimuth dari darat (terrestrial) melalui benda langit. Lintang suatu daerah dapat
diketahui dengan menentukan elevasi (di lokasi pengamat) rotasi sumbu-x bumi yang kira-kira
ditunjukan oleh bintang polar atau dapat disebut Polaris. Penentuan bujur dilakukan dengan
cara menentukan beda waktu dari daerah tersebut dengan waktu Greenwich. Penentuan ini
tergantung dari waktu jam atom yang ada di daerah tersebut. Astronomi geodesi juga
merupakan salah satu cara untuk menentukan sudut jurusan dari dua buah titik yang ada
dipermukaan bumi. Cara ini digunakan sebelum ada GPS atau alat penentu posisi
lainnya.Pengamatan yang sering dilakukan adalah dengan pengamatan matahari.
Parameter yang diketahui
1. Deklinasi Matahari
2. Lintang dan bujur tempat Pengamat
Besaran yang diukur
1. Waktu saat pengamatan
2. Sudut antara matahari dan target
4 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
3. Sudut tinggi matahari (baik berupa zenith maupun sudut miring)
4. Tekanan udara
5. Temperatur/suhu
Cara menentukan posisi titik dari parameter dan besaran diatas
Dapat dilakukan dengan dua cara, penentuan posisi dengan menggunakan metode tinggi
matahari dan sudut waktu.
a. Metode tinggi matahari
- Cari deklinasi matahari dan sudut tinggi matahari saat pengamatan, koreksi dengan
salah indeks.
- Hitung nilai dari refraksi menengah(rm), faktor koreksi barometer(cp) dan koreksi
temperatur(ct).
- Hitung nilai refraksi , r = rm x Cp x Ct
- Perhitungkan juga nilai paralaks
- Hitung sudut vertikal dari pusat bumi ke matahari
Jika menggunakan sudut zenith perhitungannya z= zu – s.i +r –p
Jika menggunakan sudut miring perhitungannya h=hu-s.i – r + p
- Hitung nilai azimuth, cos A=sin - (sin sin z / (cos cos z))
- Setelah mendapat azimuth, cari koordinat titik yang ditentukan menggunakan koordinat
titik kerangka sebagai acuannya.
b. Metode sudut waktu
- Cari nilai UT
- Ubahlah bujur menjadi satuan waktu dengan dibagi 15 0
- Cari nilai t=UT + E + -24
- Cari Amatahari dengan rumus tan Amatahari = -sin t / -t
- Apabila target disebelah kanan matahari maka A= Amatahari +
- Apabila target disebelah kiri matahari maka A= Amatahari -
- Kemudian dengan menggunakan azimuth cari koordinat titik dengan menggunakan
koordinat titik kerangka sebagai acuannya.
5 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
2. Fotografi satelit
Karakteristik Umum
Dalam bahasa inggris disebut juga dengan Satellite Fotography. Teknik geodesi satelit
sudah lama tidak digunakan lagi. Metode fotografi satelit ini adalah berbasiskan pada
pengukuran arah ke satelit, dengan menggunakan pemotretan satelit yang berlatar belakang
bintang-bintang yang telah diketahui koordinatnya. Pemotretan ini dilakukan menggunakan
kamera Baker-Nunn dengan berat 3,5 ton. Metode fotografi satelit ini digunakan untuk
menjejak satelit-satelit buatan awal seperti Sputnik 1 dan 2, Vanguard 1 dan GEOS 1 pada era
1957-1960.
Kamera ini memiliki 3 sumbu gerak dan dilengkapi dengan sistem motor yang rumit
serta mampu melacak satelit buatan. Gambar ditangkap dengan rol film yang kontinyu atau
terus menerus serta ditransportasikan untuk mendorong film di seluruh bidang fokus
melengkung dalam Optical Tube Assembly (OTA). John A O’Keefe dan temannya Vanguar dan
Wernher von Braun juga berhasil menentukan pear shape bumi melalui perhitungan deviasi dari
orbit satelit buatan yang sudah diluncurkan sebelumnya.
Parameter yang diketahui
1. Posisi dari citra satelit dengan acuan bintang di belakangnya.
2. Posisi bintang-bintang yang ada di belakang satelit.
Besaran yang diukur
1. Tekanan atmosfer
2. Suhu
3. Jarak antara pengamat dengan satelit
Cara penentuan posisi menggunakan parameter dan besaran diatas
Penentuan posisi dilakukan dengan menghitung koordinat dari bintang-bintang dibelakang
satelit, sehingga posisi satelit dapat diketahui.
6 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
3. TRANSIT (Doppler) Karakteristik Umum
Merupakan sistem navigasi satelit paling pertama digunakan. Didesain pada tahun 1958, yang
dinyatakan operasional pada tahun 1964 untuk militer, baru pada tahun 1967 digunakan untuk
keperluan sipil. Ada beberapa sistem satelit lain yang digunakan untuk navigasi, contohnya TSIKADA
dan GLONASS milik Rusia , NAVSTAR Global Positioning System, STARFIX (sistem navigasi komersil
untuk benua Amerika), ARGOS dan NAVSAT. Sistem navigasi TRANSIT dan TSIKADA sudah tidak
digunakan lagi sekarang ini , tergantikan dengan GPS serta GLONNAS. GPS sendiri memiliki nama
NAVSTAR GPS atau Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning system.
gambar dari Satellite Navigation, Paul F. Lammerstma
Sistem ini mirip dengan efek doppler. Gelombang dipancarkan (pada kecepatan v) oleh
transmitter. Jika menumbuk suatu permukaan maka gelombang ini akan mengalami pemantulan.
Gelombang pantulannya diterima oleh alat penerima (receiver) . Jika receiver yang digunakan
mendeteksi adanya pantulan gelombang yang dipancarkan tadi, itu berarti ada suatu benda yang
menyebabkan terpantulnya gelombang tersebut. Dari situ jarak benda tersebut dapat dihitung
dengan mudah jika waktu saat gelombang pertama kali dipancarkan sampai pantulannya terdeteksi
(Yohannes Surya). Konsepnya satelit mengirim posisinya dan waktu menggunakan frekuensi f0,
kemudian penerima (receiver) mencari sinyal dalam kisaran diatas f0 itu, jika sinyal dapat ditemukan
pada frekuensi f, receiver akan terus mencari karena frekuensinya (f0) akan semakin lemah, ketika f0
= f berarti satelit berada disuatu tempat diatas receiver, perhitungan pun dapat dilakukan.
Parameter yang diketahui
- Frekuensi yang dipancarkan oleh satelit (400 MHz dan 150 Mhz) = f0
- Jarak atau ketinggian dari satelit sekitar 960 km.
- Periode (untuk satu kali revolusi pada orbitnya) 106 menit.
- Inklinasi (posisi inklinasi relatif dari ekuator) sebesar 900.
- Tiga stasiun pemantau di darat
- Kecepatan cahaya
7 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
Besaran yang diukur
- Frekuensi yang diamati (f)
- Kecepatan satelit
Cara menentukan posisi berdasarkan parameter dan besaran diatas
𝑓 =𝑓0 1−
𝑣𝑠2
𝐶2
1 −𝑣𝑠
𝐶
8 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
4. SLR (Satellite Laser Ranging)
Karakteristik Umum
Era Satelit Laser Ranging ini bermula dari peluncuran satelit Beacon- Explorer B yang membawa
reflektor laser tahun 1964. Sistem SLR kemudian menggantikan sistem fotografi satelit, karena
penggunaannya yang lebih mudah. Sistem SLR berbasiskan pada pengukuran jarak dengan
menggunakan laser yang ditembakan ke satelit (yang dilengkapi dengan reflektor) dari stasiun yang
ada dibumi.
Satellite Laser Ranging © Geoscience Australia
Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teleskop yang berada di stasiun permukaan
bumi, bertindak sebagai pengirim sinar laser kuat ke arah reflektor, dan sebagai penerima pantulan sinar
laser dari reflektor tersebut. Ketika teleskop memancarkan sinar laser maka detektor photon akan
memulai menghitung waktu yang dibutukan sinar laser sampai ke reflektor dan waktu yang dibutuhkan
reflektor untuk mengembalikan/memantulkan sinar laser tersebut ke permukaan bumi (teleskop).
Waktu yang diperlukan itu dapat digunakan untuk menentukan koordinat dari stasiun dan orbit satelit
relatif terhadap pusat bumi. Keakuratan data pengukuran 30 piko detik, karena kecepatan cahaya sinar
laser relatif konstan, sehingga pengukuran waktu tempuh sama dengan mengukur jarak tempuh. Satelit
yang menggunakan sistem ini ada LAGEOS , Starlette.
Parameter yang diketahui
Waktu tempuh dari sinar laser yang dikirimkan dari stasiun di bumi sampai sinar itu
dikirimkan/dipantulkan kembali oleh reflektor, kecepatan cahaya dan posisi satelit.
9 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
Besaran yang diukur
Jarak antara satelit dengan sistem SLR di bumi yang dapat diketahui dengan
perhitungan rumus
𝑑 =𝑐. 𝑑𝑡
2
Dengan d adalah jarak ke satelit, c adalah kecepatan cahaya sekitar 3x108
km/s m dan dt adalah waktu tempuh laser dari stasiun bumi ke satelit dan
kembali lagi ke stasiun bumi.
Beberapa koreksi lain yang harus diperhitungkan adalah koreksi
eksentrisitas di tanah (d0) , koreksi eksentrisitas di satelit (s0), delay
sinyal di sistem tanah (db) , koreksi refraksi (dr) dan kesalahan random
dan bias yang tersisa ().
Cara menentukan posisi dari paramater dan besaran di atas
𝑑 =𝑐.𝑑𝑡
2+ ∆𝑑0 + ∆𝑑𝑠 + ∆𝑑𝑏 + ∆𝑑𝑟 +
10 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
5. GPS (Global Positioning System)
Karakteristik Umum
Sistem GPS atau terkenal juga dengan NAVSTAR GPS ( Navigation Satellite Timing and Ranging
Global Positioning System) adalah sistem navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit dengan
gelombang radio, akurasi yang cukup tinggi dari beberapa mm sampai beberapa meter. Sistem GPS ini
merupakan perkembangan dari sistem satelit navigasi TRANSIT dan pengganti sistem TRANSIT. GPS
berkembang dari tahun 1964 sampai sekarang , GPS masih terus berkembang. GPS merupakan milik
pemerintah US yang menyediakan jasa penentuan posisi, navigasi dan waktu. Sistemnya sendiri terdiri
dari 3 segmen atau bagian yaitu space segment (segmen angkasa), control segment (segmen
pengatur/kontrol) dan user segment (segmen pengguna).
Untuk segmen luar angkasa terdiri dari konstelasi satelit yang mengirimkan sinyal kepada
pengguna. Terdapat setidaknya 24 satelit menggelilingi bumi pada ketinggian 20200 km, dimana setiap
satelitnya mengelilingi bumi sebanyak 2 kali dalam sehari atau 12 jam untuk satu kali mengorbit
(mengelilingi bumi).
Segmen kontrol terdiri dari memantau jaringan diseluruh dunia dan stasiun yang mengatur
satelit dalam orbit mereka dan pengaturan jam satelit. Segmen ini juga menjejaki satelit-satelit GPS,
mengunggah dan memperbaharui data navigasi, serta mengecek status dan kondisi dari setiap satelit
konstelasi. Segmen pengguna terdiri dari GPS receiver (atau penerima sinyal GPS). Kemudian digunakan
untuk keperluan perhitungan posisi 3D dan waktu.
Satelit GPS terbagi dalam 4 generasi yakni generasi II, IIA, IIR dan IIF. Perbedaannya terdapat
pada akurasi/ketepatan dan jumlah maksimum hari dimana satelit sama sekali tidak melakukan
hubungan atau kontak dengan stasiun kontrol. Satelit GPS juga mengirim dua sinyal transmisi
gelombang radio dengan emisi “Code Phase” dan “Carrier Phase” untuk menghitung jarak satelit dan
receiver dengan lebih akurat, frekuensi sinyal L1 (1575,42 MHz) dan frekuensi sinyal L2 (1227,60 MHz).
Sinyal L1 membawa 2 kode biner dinamakan kode P(P code, Precise or Private Code), kode P ini,
sekarang diganti dengan kode Y yang tidak diketahui atau dirahasiakan dari publik (umum) dan kode C/A
(C/A-code, Clear Access or Coarse Acquisation). Untuk sinyal L2 hanya membawa kode C/A. GPS dapat
11 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
digunakan setiap saat tidak tergantung cuaca dan waktu (siang atau malam), yang harus diperhatikan
sinyal gps tidak boleh terhalang gedung atau pohon.
GPS bekerja dengan cara mengirimkan data posisi dan waktu mereka. Metode yang digunakan
adalah metode trilaterasi. Satelit pertama , kedua dan ketiga memiliki waktu yang sama tetapi jarak satu
dengan lainnya berbeda. Ketika satelit pertama mengirimkan data waktu dan posisinya ke receiver,
maka akan ada jeda waktu dari waktu pengiriman dengan waktu sinyal itu sampai ke receiver. Begitu
juga dengan satelit ke dua dan ketiga, perbedaan waktu dan posisi satelit itulah yang digunakn untuk
perhitungan posisi receiver. Tapi karena ada kesalahan waktu antara GPS dan receiver maka jarak
minimal yang harus diketahui ada 4 buah.
Ilustrasi pseudo range
Parameter yang diketahui
Posisi dari 3 atau 4 satelit, frekuensi yang dipancarkan oleh satelit, waktu pengiriman data
posisi, waktu yang diterima oleh receiver, kecepatan cahaya, troposfer dan ionosfer bias, kesalahan
ephemeris.
Besaran yang dicari
Kesalahan waktu yang terjadi akibat ketidaksinkronan antara jam(osilator) di satelit dengan
dengan receiver GPS, tiga buah parameter koordinat.
Cara menghitung posisi dari parameter dan bersaran diatas
One way pseudorange
𝑃𝑖 = 𝜌+ 𝑑𝜌 + 𝑑𝑡𝑟𝑜𝑝+ 𝑑𝑖𝑜𝑛𝑖 + 𝑑𝑡 − 𝑑𝑇 +𝑀𝑃𝑖 + 𝑣𝑃𝑖
One way Phase Range
𝐿𝑖 = 𝜌 + 𝑑𝜌 + 𝑑𝑡𝑟𝑜𝑝 − 𝑑𝑖𝑜𝑛𝑖 + 𝑑𝑡 − 𝑑𝑇 − 𝑖𝑁𝑖 +𝑀𝐶𝑖 + 𝑣𝐶𝑖
12 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
dengan besar i adalah frekuensi sinya (i=1,2 atau 5)
P=pseudorange atau daerah pseudo yang mendekati titik posisi tersebut.
L=fase pengukuran
= daerah/kisaran jangkauan geometrik antara antena dan satelit.
d=kesalahan ephemeris (orbital) , ephemeris adalah data yang dikirim oleh satelit, berisi informasi
mengenai status satelit.
dtrop=bias troposfer
dion=bias ionosfer
Kedua bias ini terjadi, karena sinyal GPS terganggu oleh ionosfer dan troposfer, sehingga terjadi delay.
dt, dT=receiver dan kesalahan jam satelit, terjadi karena jam receiver bukan jam atom seperti jam satelit
sehingga ada perbedaan atau kesalahan.
MP=pseudorange multipath, terjadi ketika sinyal GPS dipantulkan bentuk geografi permukaan bumi atau
bangunan tinggi.
vP=pseudorange noise, noise atau gangguan yang membuat jalan sinyal terhambat
= panjang gelombang
N=fase ambiguitas (integer)
MC=fase multipath
vC=fase noise
13 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
6. Lunar Laser Ranging (LLR) Karakteristik Umum
Sistem kerjanya mirip dengan LLR tapi reflektor(retro-reflektor) ditempatkan di bulan.
Penempatan reflektor dibulan dilakukan oleh astronot pada misi Apollo(AS) dan Luna(Rusia).
Retro-reflektor dinamakan pula five corner mirrors. Corner mirrors ini berperan penting dalam
instrumen karena berfungsi merefleksikan kembali sinar laser yang datang, ke sumber pengirim
sinar laser tersebut. Sistem LLR diimplementasikan pada tahun 1969, ketika Neil Armstrong
meletakkan reflektor di bulan. Dan beberapa minggu kemudian McDonald Observatory berhasil
mendeteksi adanya foton-foton yang dipantulkan dari pulsa sinar yang dikirimkan ke bulan. LLR
digunakan untuk menentukan obliguity eliptikal, periode panjang dari nutasi dan presisi. Akurasi
menggunakan sistem ini sampai milimeter.
The Apollo 15 (left) and Apollo 11 (right) lunar laser ranging retroreflector arrays. Image credit: NASA/D.
Scott
Prinsip kerja Lunar Laser Ranging ini adalah pengukuran lama perjalanan sinar laser dari
stasiun pengamat di bumi ke reflektor yang berada di bulan dan di kembalikan lagi
(dipantulkan) dari reflektor di bulan ke stasiun di bumi. Pengamatan hanya bisa dilakukan
beberapa waktu saja.
Parameter yang Diketahui
Pasang surut, aberasi (posisi relatif teleskop dan reflektor berubahberubah selama
sinyal bergerak), efek-efek realtivitas, pergerakan lempeng, pergerakan bulan(librasi), rotasi
bumi, pergerakan kutub, presesi dan nutasi.
Besaran yang diukur
Jarak dan perbedaan waktu.
Cara menentukan posisi dari parameter dan besaran diatas
d = c.dt / 2
dengan d adalah jarak dari stasiun di bumi ke bulan.
Dt adalah waktu tempuh laser dari stasiun bumi ke bulan dan kembali lagi ke
stasiun bumi. C adalah kecepatan cahaya.
14 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
d 356500-406700 km
dt2.4-2.7 detik
r0 - mR = dengan r0 adalah koordinat teleskop dalam sistem barisentris
mR adalah koordinat reflektor dalam sistem barisentris
|| adalah jarak antara teleskop dan reflektor
15 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
7. VLBI (Very Long Baseline Inferometry) Karakteristik umum
VLBI atau Very Long Baseline Inferometry merupakan salah satu metode atau teknik
yang sangat kuat dengan menampilkan citra dalam resolusi yang cukup tinggi menggunakan
gelombang radio alami (quasar atau quasi stellar radio source) dan VLBI ini digunakan juga untuk
pengukuran jarak antar titik dengan sangat teliti dan relatif panjang (beberapa ribu
kilometer).VLBI dikembangkan pada tahun 1965.
http://www.see.leeds.ac.uk/structure/dynamicearth/plates_move/active_tectonics/vlbi.htm Prinsip kerja VLBI adalah gelombang radio dari benda langit yakni quasar diterima oleh 2
stasiun pengamat yang ada di bumi (biasanya terpisah sejauh ribuan km). Data-data hasil
pengamatan ini kemudian di korelasikan, setelah didapat data berupa data pengamatan berupa
perbedaan waktu tempuh sinyal dari quasar ke kedua stasiun (group delay) , perbedaan fase
dari kedua sinyal (phase delay) serta laju dari kedua sinyal (delay rate). Teknik inferometri
sendiri merupakan salah satu teknik yang digunakan para astronom radio untuk mencocokan
dan melampaui resolusi tertinggi pada gelombang elektromagnet cahaya tampak, sehingga
gelombang radio dapat diterima dengan baik tidak tercampur dengan gelombang lainnya.
Teleskop-teleskop yanga ada berfungsi untuk mengumpulkan data secara streaming
dengan kecepatan sebesar 1 Gbps untuk jangka waktu 24 jam, yang disimpan di pita magnetik
dan dikirim ke pusat penelitian untuk di analisis. Seiring dengan kemajuan zaman , pengiriman
data dilakukan dengan menggunakan jaringan bandwidth berkecepatan tinggi, sehingga sistem
ini dikenal juga dengan electronic transmission of VLBI data (atau e-VLBI).
Parameter yang diketahui
Perbedaan posisi dari satu stasiun pengamat dengan stasiun pengamat lain.
Besaran yang diukur
Perbedaan waktu untuk menerima gelombang radio antara stasiun pertama dan stasiun
kedua.
16 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
Penentuan posisi dari parameter dan besaran diatas
Degnan mengetahui vektor
koordinat dari kuasar S dan vektor
baseline B,maka vektor koordinat
relatif antara dua stasiun dapat
diestimasi. Seandainya vektor
koordinat kuasar tidak diketahui,
maka perhitungannya vektor
koordinat kuasar dapat diestimasi
bersama-sama dengan vektor
baseline.
Persamaan menggunakan data
pengamatan waktu tunda
c.tg (t)=B.S(t)
Data delay geometrik (tg)
mengandung variabel kesalahan bias,
walaupun nilainya kecil tapi tetap saja harus diperhitungkan , kesalahan bias tersebut adalah
delay hasil pengamatan (tobs), bias delay karena tidak sinkronnya jam(tclock), bias delay dalam
instrumen (tins), bias delay pengaruh refraksi troposfer (ttrop), bias delay pengaruh refraksi
ionosfer (tion) dan bias delay efek realtivitas (trel).
tobs = tg +tclock + tobs+tins + ttrop + tion + trel
17 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit
Daftar Pustaka
Abidin, H.Z (2001).Geodesi Satelit.Jakarta: PT Pradnya Paramita.
http://www.fig.net/pub/athens/papers/ps01/ps01_1_beutler.pdf
http://www.ife.uni-hannover.de/mitarbeiter/seeber/seeber_65/pdf_65/hirt8.pdf
http://elib.mi.sanu.ac.rs/files/journals/pda/6/broj6_clanak23.pdf
http://www.astronomytoday.com/astronomy/interview3.html
http://www.gmat.unsw.edu.au/snap/gps/gps_survey/chap2/212.htm
http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Teknologi_38.pdf
http://paul.luminos.nl/download/document/satellite_navigation.pdf
http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-content/uploads/2007/04/geosat-6-upd.pdf
http://www.ga.gov.au/earth-monitoring/geodesy/geodetic-techniques/satellite-laser-ranging-slr.html
http://www.gps.gov/systems/gps/
http://www.odj.or.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=115
http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-content/uploads/2007/02/gps-3-upd.pdf
http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-content/uploads/2007/05/geosat-7-upd.pdf
http://spie.org/x38304.xml?ArticleID=x38304
http://www.internet2.edu/science/vlbi.html