Transcript

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN FASILITAS PERHUBUNGAN

KEGIATAN PERENANAAN PEMBANGUNAN PRASARANA DAN FASILITAS PERHUBUNGAN

PEKERJAAN STUDI PERENCANAAN POTENSI PELABUHAN DI WILAYAH KABUPATEN NAGEKEO

TAHUN ANGGARAN 2014

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN NAGEKEO

BAB 1PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANGNegara Republik Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil, baik yang sudah berkembang dengan sentuhan sarana perhubungan laut, maupun juga ada daerah yang masih terisolir, terpencil, tertinggal .dari jangkauan transportasi laut. Untuk mewujudkan indonesia yang terkoneksi antar wilayah dengan kemajuan di bidang ekonomi, sosial, politik dan lainnya, dibutuhkan moda transportasi sekaligus konsep sarana dan prasarana yang mumpuni dalam kerangka aksesibilitas di berbagai bidang kehidupan serta pembangunan.Dalam rangka mengaktualisasikan prinsip aksesibiltas yang menjangkau semua wilayah Negara Republik Indonesia, maka pembangunan di bidang transportasi merupakan salah satu prinsip affirmatif pembangunan yang harus dilakoni. Dengan kemajuan pembangunan di bidang transportasi entah itu udara, darat dan laut, aksesibilitas di berbagai bidang secara gradual membentuk paradigma manusia dan masyarakat untuk beradaptasi melewati batas lingkungan dan wilayah. Salah satu paradigma kebijakan yang lagi dikedepankan untuk konsep aksesibilitas Indonesia di masa datang adalah pemebenahan sektor transportasi laut baik itu moda transportasi in se maupun sarana dan prasarana pendukung transportasi.

Transportasi laut sebagai bagian dari sistem transportasi nasional perlu dikembangkan dalam rangka mewujudkan wawasan nusantara yang mempersatukan semua wilayah Indonesia, di mana transportasi merupakan masalah yang vital dalam mendukung perekonomian suatu bangsa, dengan semakin meningkatnya / lengkapnya sistem dan jaringan transportasi akan meningkatkan interaksi antar pelakunya yang pada kelanjutannya akan dapat meningkatkan perekonomian itu sendiri.

Kabupaten Nagekeo sebagai sebuah kabupaten baru yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Ngada yang disyahkan kehadirannya pada rujukan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2007 merupakan salah satu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang perlu disentuh dengan konsep aksesibilitas transportasi. Dengan luas wilayah Kabupaten Nagekeo 1.416,96 km2 dan berpenduduk sebanyak 123.289 jiwa, pemerintah dan segenap masyarakat Nagekeo berkomitmen untuk membawa perubahan dan kesejahteraan bersama dengan memanfaatkan dan memberdayakan semua potensi dan keunggulan daerah di bidang pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan, dan pariwisata. Niat dan komitmen ini tidak hanya berdasar pada amanat undang-undang bagi proses pembangunan dan pengembangan sebuah wilayah baru, tetapi juga merupakan sebuah kerinduan akan keterlahiran sebuah paradigma ekonomi yang telah tertidur sekian lama oleh keterbatasan dan pasang surutnya politik pada era yang lalu, ketika kawasan Mbay (ibukota Nagekeo saat ini) dinobatkan dalam koridor hukum sebagai daerah Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu yang memunculkan obsesi untuk mengembangkan daerah ini sebagai pusat pertumbuhan, produksi, pengolahan dan perdagangan hasil-hasil pertanian.

Dukungan bagi pengembangan Kabupaten Nagekeo menjadi sebuah kawasan pertumbuhan baru mesti diwujudkan melalui optimalisasi berbagai sektor pembangunan, baik itu infrastruktur dan suprastruktur, atau dalam paradigma modern lebih dikenal dengan sebutan pengembangan hardware, software dan manware. Dalam aspek aktual-praktis, perwujudan tiga dimensi pembangunan ini muncul melalui program pembangunan seperti pengembangan transportasi, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pelayanan kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya yang berorientasi bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Dari berbagai sektor pembangunan yang terobsesi untuk dioptimalisasi, bidang transportasi merupakan salah satu aspek yang penting bagi pengembangan sebuah daerah baru. Kabupaten Nagekeo melihat pengembangan infrastruktur transportasi, baik itu transportasi darat, laut dan udara merupakan bidang pengembangan yang dari aspek urgensitas berada dalam koridor fokus prioritas.Selain di bidang transportasi udara yang terus dirintis, Pemerintah Kabupaten Nagekeo juga berkomitmen untuk pengembangan tranportasi laut. Saat ini Pemerintah Kabupaten Nagekeo telah memiliki salat satu pelabuhan laut Marapokot yang operasionalnya dalam koridor tanggung jawab Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan RI. Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Nagekeo terus berpikir dalam paradigma kreativitas dan inovasi kebijakan untuk secara holistik dapat menempatkan kebijakan tranportasi dan sarana prasarananya tidak saja khusus pada angkutan perintis laut, bongkar muat dan penyeberangan orang serta barang, namun Pemerintah Kabupaten Nagekeo dengan kondisi alam dan potensi yang dimiliki berusaha menemukan prinsip aksesibilitas khusus di bidang moda transportasi. Salah satu prinsip kebijakan khusus di bidang transportasi laut adalah melakukan telaahan ilmiah-akademis untuk menganalisis potensi wilayah laut dan pantai di Kabupaten Nagekeo yang berpeluang bagi terwujudnya pemikiran dan kebijakan aksesibilitas transportasi laut. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika pada Tahun 2014 ini merencanakan untuk melalukan studi analisis potensi aksesibilitas moda transportasi dan sarana prasarana perhubungan laut. Studi potensi pelabuhan laut ini akan melihat dan menganalisis berbagai potensi wilayah laut dan pantai di Kabupaten Nagekeo yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pelabuhan ke depan, entah itu pelabuhan niaga/perintis, pelabuhan rakyat, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan perikanan maupun pelabuhan pariwisata dan pelabuhan khusus lainnya. Dari study tersebut dapat diestimasikan seberapa jauh sumbangan angkutan laut dimasa kini dan yang akan datang, dan lebih lanjut dapat ditentukan lokasi pelabuhan, serta pradesign / site plan dari pada pelabuhan tersebut. Untuk mencapai tujuan study diadakan penelitian mengenai masalah-masalah dan potensi-potensi daerah, pengaruh daerah belakang, antara lain mengenai pola ekspor impor sekarang dan kecenderungan dimasa datang, kemungkinan-kemungkinan perkembangan sistim perhubungan laut yang sangat berpengaruh terhadap angkutan laut, dan kebijakan- kebijakan yang ada berkaitan dengan angkutan laut tersebut

Dari semua analisa tersebut di atas diharapkan dapat diperoleh estimasi perkembangan kontribusi angkutan laut yang sesuai dengan tahap perkembangan, dan selanjutnya didapatkan besaran - besaran (terutama penumpang dan barang) yang digunakan sebagai dasar study.

Dalam menentukan lokasi pelabuhan, konsultan perencana setidak-tidaknya wajib memperhatikan aspek-aspek; tatanan kepelabuhan Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten / Kota dan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi, kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial, kelayakan lingkungan, keterpaduan intra dan antar moda, adanya aksesibilitas terhadap hinterland, keamanan dan keselamatan pelayaran, serta pertahanan dan keamanan negara. Selanjutnya ditentukan koordinat geografi lokasi pelabuhan. II.MAKSUD DAN TUJUAN

Sebagaimana dijelaskan, bahwa sebelum melakukan suatu kegiatan studi kelayakan, perlu dilakukan studi potensi atau pra-studi kelayakan. Kegiatan studi potensi ini adalah kegiatan awal sebagai kajian umum atau penjajakan awal untuk pengumpulan atau mendapatkan data dan informasi tentang mungkin tidaknya suatu daerah pantai yang ada dan dapat dikembangkan atau dimanfaatkan menjadi suatu potensi pembangunan pelabuhan entah itu pelabuhan niaga/perintis, pelabuhan rakyat, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan perikanan maupun pelabuhan pariwisata dan pelabuhan khusus lainnya.

Kegiatan studi potensi ini dalam koridor substansial studi analisis pelabuhan dan moda transportasi juga dianalogikan sebagai kegiatan Pra Studi Kelayakan (Pra-FS). Dari hasil kegiatan Pra-FS ini menjadi masukan untuk pengambilan keputusan apakah studi perlu dilanjutkan atau tidak, dan bila ternyata memiliki banyak potensi yang layak dapat membantu memilih suatu prioritas.III. DASAR HUKUM

Dasar / acuan peraturan perundang undangan dalam studi potensi ini mengacu pada :

Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Pelabuhan

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Kenavigasian

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Perlindungan Lingkungan Maritim

IV. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA

Pengguna Barang/Jasa adalah Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kabupaten Nagakeo yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan.

V. SUMBER DANASumber dana yang akan sebagai pembiayaan pekerjaan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nagekeo Tahun Anggaran 2014 dengan total pagu dana sebesar Rp 500,000,000,00 (lima ratus juta rupiah). Total HPS (harga perkiraan sendiri) untuk kegiatan tersebut adalah Rp 499,900,000,00 (empat ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus ribu rupiah). Detail HPS terlampir. BAB 2LINGKUP STUDI/PEKERJAANII.LINGKUP PEKERJANII.1Lingkup Pekerjaan Studi Potensi Pelabuhan

Kegiatan Studi Potensi Pelabuhan ini meliputi kegiatan pengumpulan data dan informasi untuk survey awal di lapangan atau lokasi daerah pantai suatu dusun/desa yang diperkirakan memiliki potensi pelabuhan entah itu pelabuhan niaga/perintis, penyeberangan, peti kemas, pelabuhan rakyat, pelabuhan perikanan, pelabuhan pariwisata maupun pelabuhan khusus lainnya. Data yang dikumpulkan pada kegiatan Studi Potensi Pelabuhan ini meliputi :1) Melakukan inventarisasi berbagai faktor terkait tata ruang dan fisik wilayah ( rencana tata ruang, fisiografi daerah, meteorologi, jalur lalu lintas laut dan kawasan keselamatan alur pelayaran, ketersediaan bahan baku konstruksi), data sosio-ekonomi dan lingkungan (demografi, kondisi perekonomian, perdagangan dan industri, pariwisata, harga lahan, harga bahan bangunan dan unit pekerjaan, data sosial budaya dan kesehatan masyarakat ).

2) Melakukan kajian kemungkinan pemilihan lokasi lokasi lain bilamana diperlukan.

3) Melakukan prediksi awal permintaan angkutan laut di wilayah studi dan kajian kemungkinan rute laut dan jenis kapal yang akan beroperasi.4) Melakukan kajian manfaat ekonomi dan finansial pelabuhan dan prakiraaan awal biaya pembangunan, pemeliharaan dan operasi pelabuhan.

5) Menghasilkan penilaian mengenai kelayakan di lakukan studi lanjutan berupa studi kelayakan.

Sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat yang telah digariskan dalam Kerangka Acuan Kerja, lingkup pekerjaan Studi Potensi Pelabuhan ini meliputi secara pokok sebagai berikut:a.Data Administrasi dan Kondisi Fisik Wilayah, antara lain :

Administrasi wilayah;

Topografi;

Geologi;

Hidrologi;

Iklim;

Sumber daya alam;

Dan lain-lain.b.Data Sosial Ekonomi Wilayah, antara lain mengenai :

Penduduk;

Ketenagakerjaan;

Pendidikan;

Kesehatan;

Perekonomian;

Dan lain-lain.c.Data Industri

Data ini meliputi semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan industri, antara lain :

Potensi sumberdaya alam, daerah sebaran sumberdaya alam, tingkat pemanfaatan sumberdaya, dan sisa potensi yang masih dapat dieksploitasi;

Produksi meliputi jenis, jumlah, harga rata-rata, mutu dan nilainya;

Tenaga kerja meliputi jumlah dan lokasi pemukiman tenaga kerja;

Pengolahan meliputi jenis pengolahan, jumlah dan lokasi pengolahan;

Pemasaran meliputi lokasi pemasaran, potensi pasar, jenis produksi yang dipasarkan, transportasi dan lain-lain;d.Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Data yang dikumpulkan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan usaha di sekitar lokasi rencana pelabuhan, antara lain :

Jenis kegiatan ekonomi masyarakat setempat;

Adat istiadat atau kebudayaan masyarakat setempat; dan

Aspirasi dan persepsi masyarakat terhadap Pembangunan Pelabuhan.e.Pengumpulan Data Sekunder :

Data sarana dan prasarana, muka air bersih serta bahan bangunan setempat;

Penyelidikan aspek lingkungan, antara lain meliputi kualitas air, udara dan limbah;

Data status kepemilikan lahan yang diambil dari kantor BPN setempat .

Data tentang kebijaksanaan pemerintah setempat, yang meliputi :

1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Nagakeo dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Nusa Tenggara Timur2. Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) Kabupaten Nagakeo dan Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil) Propinsi Nusa Tenggara Timur3. Rencana prasarana dan sarana dasar umum (PSDU) dan lain-lain.f)Sistem Pelaporan

Sesuai dengan tahapan dan kemajuan pekerjaan yang ada, laporan hasil pekerjaan dalam studi ini terdiri dari 4 ( empat ) laporan utama, 1 ( satu ) Excecutive Summary.

i. Laporan Pendahuluan ( Inception Report )

Laporan Pendahuluan (Inception Report ) antara lain berisi:

a. Uraian kegiatan yang akan dilakukan konsultan dalam melaksanakan pekerjaan studi termasuk rencana kegiatan survei lapangan dan lampiran-lampiran berupa check list data, kuesioner dan form-form lainnya yang diperlukan untuk penelitian dan perolehan data.

b. Analisis awal mengenai kondisi eksisting dilokasi pekerjaan studi yang akan dilaksanakan, berdasarkan studi kepustakaan / data sekunder yang telah diperoleh.

c. Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) copy.

ii. Laporan Antara (Interim Report)

Laporan Antara (Interim Report) berisi :

a. Hasil perolehan data dan informasi dari pekerjaan survei lapangan berikut analisis sementara dari data-data yang diperoleh.

b. Laporan hasil survei lapangan berupa gambar dan perhitungan / analisis mengenai topografi.

c. Laporan Antara dibuat sebanyak 10 (sepuluh) copy.

iii. Laporan Pra Akhir (Draft Final report)

Laporan Pra Akhir (Draft Final report) berisi :

a. Penyempurnaan hasil analisis kapasitas / kebutuhan fasilitas serta konsep rencana pelabuhan dengan memperhatikan tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil presentasi dan diskusi yang telah dilaksanakan dengan kelompok pendamping.

b. Usulan alternatif lokasi yang selanjutnya dianalisa dari segi teknis, ekonomi, operasional lingkungan dan kelayakan dari segi angkutan laut.c. Laporan Pra Akhir (Draft Final report) dimaksud dibuat sebanyak 10 (sepuluh) copy.

iv. Laporan Akhir (Final Report)

Laporan Akhir (Final report) berisi :

a. Hasil akhir analisis lalu lintas angkutan laut, kapasitas / kebutuhan fasilitas serta konsep rencana pengembangan pelabuhan dengan memperhatikan tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil presentasi dan diskusi yang telah dilaksanakan dengan kelompok pendamping dan atau tim pengarah.

b. Penetapan alternatif lokasi terpilih dari pelbuhan dengan mempertimbangkan rencana pengembangan, tata letak, kebutuhan dan kapasitas pengembangan fasilitas pelabuhan yang optimal.

c. Laporan Akhir (Final Report) dibuat sebanyak 10 (sepuluh) copy.

v. Ringkasan Laporan Akhir (Excecutive Summary)

Ringkasan laporan Akhir (Excecutive Summary) berisi :

a. Penyajian data dan informasi kelayakan dan pemilihan lokasi pelabuhan secara sistematis, jelas serta mudah dimengerti, dilengkapi dengan lampiran tabel dan gambar berwarna.

b. Ringkasan Laporan Akhir (Excecutive Summary) dimaksudkan diserahkan dalam bentuk satu buah CD dan 10 (sepuluh) buku yang dicetak berwarna diatas kertas ukuran A4 dan A3 khusus untuk lampiran gambar.

vi. Bahan ExposeII.2Kriteria Standar Kelayakan PotensiUntuk memberikan batasan atau parameter (kuantitatif dan kualitatif) sebagai tolak ukur kelayakan suatu potensi daerah laut dan daerah pengembangan pelauhan, dan untuk pertimbangan kepada studi kelayakan lanjut dan dapat menjadi prioritas, bila memenuhi kriteria-kriteria minimal :

a. Aspek Strategi Wilayahb. Aspek Teknisc. Aspek Ekonomid. Aspek Keselamatan Operasi Pelayarane. Aspek Lingkunganf. Aspek Pertahanan dan Keamanan WilayahBAB 3SURVEY AWAL STUDI POTENSIIII.1PENGUMPULAN DATA TEKNIS

a. Pengumpulan Bahan Referensi Dasar

Setelah mengidentifikasi dan memfokuskan calon-calon lokasi potensi, maka langkah selanjutnya mengumpulkan bahan referensi dasar yang dibutuhkan adalah antara lain :

1) Peta Lokasi : skala : 1 : 50.000 atau 1 : 10.000 or 25.000

Merupakan peta tentang wilayah dusun/desa lokasi potensi, relatif terhadap lokasi pusat pemerintahan desa, kecamatan, kota dan beberapa fasilitas umum. Peta ini dapat menggambarkan tingkat aksesibilitas lokasi Pelabuhan.

2) Peta Topografi : skala : 1/25.000 atau 1/50.000 or 10.000

Informasi yang diperlukan antara lain kontur tanah pertanian, lokasi desa-desa, jalan menuju lokasi dan sebagainya. Peta topografi, skala dimaksud diperoleh dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.

3) Data Curah Hujan, Angin, Gelombang dan Kedalaman Lautb. Pemilihan Lokasi Potensial

Pemilihan lokasi potensi pelabuhan dapat dilakukan secara desk study atau survei awal sebagai pendekatan, yakni sebagai berikut :

1) Pemilihan berdasarkan Peta

Perkiraan Kedalaman Laut, yang ditaksir melalui peta adalah kurang lebih 10 m untuk peta dengan skala 1/25.000 dan 25 m untuk peta dengan skala 1/50.000.

2) Pemilihan dengan Mempertimbangkan WilayahPemilihan lokasi potensial ini dengan mempertimbangkan wilayah dan potensi yang ada.

c.Pengumpulan Data dan Informasi Kelayakan Teknis Lokasi

Pengumpulan data dan informasi kelayakan teknis ini adalah melengkapi bahan-bahan referensi dasar yang akan digunakan untuk analisa kelayakan lokasi dari segi teknis. Data yang terkumpulkan dalam formulir ini akan menjadi dasar persiapan perancangan teknis, dan menilai kelayakan teknis pembangunan pelabuhan.

Kegiatan di lapangan meliputi : wawancara dengan stakeholders, khususnya dengan penghuni lokal ; Pengukuran head, survey proyek di lokasi; Pengukuran flow; Pengukuran GPS untuk laut.

Data sekunder yang dibutuhkan untuk kegiatan ini antara lain :

1) Peta Topografis (skala 1 : 50 000 atau lebih kecil).2) Data Hidrologis (curah hujan, angin, dan gelombang, bacaan dari stasiun yang relevan dievaluasi, apabila memungkinkan.

Formulir ini diharapkan dapat melengkapi data dari masing-masing daerah tersebut atau menggambarkan pilihan pembangunan teknis sehingga dapat ditarik perbandingannya serta dapat dievaluasi.

Secara garis besar kelompok data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan tersebut adalah :

1) Deskripsi Umum Potensi2) Deskripsi Lokasi Potensi

3) Layout Umum4) Sarana dan Prasarana5) Faktor-faktor lingkungan6) Penggunaan Lahan sekitar lokasi potensi saat iniHal-hal yang perlu diklarifikasi selain dari kelompok informasi diatas antara lain adalah :

1) Profil potensi sumber alam mikrohidro di desa/dusun wilayah yang telah diindikasi dengan rencana pelabuhan, dan

2) Profil potensi sosial ekonomi desa/dusun yang diidentifikasi membutuhkan pelabuhan.

3) Apakah benar bahwa memungkinkan untuk membangun pelabuhan.

4) Berapa kapasitas pelabuhan yang akan di perlukan. 5) Alternatif-alternatif lokasi potensial lain di sepanjang pantai dusun/desa tersebut.d. Kajian Pencarian Lokasi PelabuhanDalam kajian lokasi pelabuhan diupayakan sedekat mungkin dengan lokasi-lokasi konsumen yang membutuhkan pelabuhan tersebut. Apabila lokasi permintaan pelabuhan tersebar pada daerah yang luas, maka disarankan menyebarkan sub sub pelabuhan/tambatan kapal. Syarat yang perlu diperhatikan adalah biaya lebih rendah, lebih mudah pengoperasian dan perawatan dapat diperkecil. Selanjutnya perlu juga diperhitungkan adalah pelabuhan yang direncanakan, tingkat permintaan, topografi, kondisi jalan masuk antara lain infrastruktur dan perhitungan ekonomi serta sarana dan prasarana yang ada. e. Kajian Kondisi Laut dan Stabilitas dari Struktur Tanah (Kondisi Geologis) untuk Rencana Bangunan Sipil

Kajian ini dilakukan dari desk study data/informasi kondisi struktur tanah atau kondisi geologi, atau dengan survei awal stabilitas tanah, terutama permukaan tanah, diperlukan untuk pembangunan dari sebuah pelabuhan/dermarga karena bangunan yang ditunjukkan sebagian besar adalah bangunan. Penelitian harus dihasilkan dalam bentuk sketsa gambar untuk tujuan referensi dalam menentukan bangunan dasar dari setiap bangunan sipil.f. Pembuatan Layout Awal

Untuk memudahkan studi kelayakan lanjut, pada tahap pra-studi kelayakan dapat dibuat layout awal pelabuhan yang merepresentasikan posisi/lokasi komponen pelabuhan.III.2PENGUMPULAN DATA NON TEKNIS a.Data dan informasi profil sosial ekonomi

Data dan informasinya dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif yang dapat dilakukan melalui pengumpulan data sekunder maupun data primer yang didapat dari isian kuesioner maupun dari hasil wawancara pada penduduk lokal di lokasi potensi. Data non teknis tersebut meliputi :1) Profil dusun/desa lokasi potensi yang menggambarkan tentang :

Tingkat populasi penduduk berdasarkan jumlah orang per KK, jenis kelamin, usia/umur, latar belakang pendidikan, komposisi agama yang dianut. Tingkat heterogenitas masyarakat.

Tingkat aksesibilitas lokasi dusun/desa dari pusat administratif desa, kecamatan, kota/kabupaten, dan ibu kota propinsi, kondisi jalan dan moda transportasi yang ada serta jarak lokasi.

Profil ketersediaan sumber daya alam dan pola penggunaan dan pemanfaatannya.

Tingkat dan pola konsumsi.2) Tingkat standar hidup dan sumber pendapatan masyarakat.

3) Kondisi dan kesadaran serta partisipasi gender.

4) Tingkat kesadaran (willingness) masyarakat untuk :

Kontribusi pada pembangunan penyediaan listrik dan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.

Kesadaran dan kemampuan untuk membayar pelayanan penyediaan listrik.

5)Profil usaha dan sumber-sumber ekonomi produktif berbasis sumber daya lokal.

6)Kecepatan akses, kemampuan mengusahakan akses kepada pasar.

7)Kapasitas lokal dan kemampuan berkembang dengan pemanfaatan potensi sumber daya lokal.

8) Kondisi dan profil infrastruktur pelayanan publik yang ada.

9)Tingkat respon dan dukungan pemerintah daerah setempat.III.3 PENYUSUNAN STUDI KELAYAKANBerdasarkan analisis seluruh data yang telah didapat, Konsultan akan membuat analisa studi kelayakan dari segi teknis, ekonomi dan manfaat. Hasil-hasil analisa studi kelayakan merupakan dasar dari konsultan untuk memberikan rekomendasi bagi kelanjutan pembangunan pelabuhan yang antara lain berfungsi sebagai pengumpan, tempat alih muat penumpang dan barang umum nasional dan melayani angkutan umum nasional di seluruh Indonesia dengan memenuhi persyaratan umum dalam hal kedekatan dengan jalur pelayaran nasional, kedalaman pelabuhan minimal dan panjang dermaga multipurpose minimal yang dibutuhkan. Secara umum, pemilihan lokasi akan dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan:1. Kondisi perairan, meliputi:

Kedalaman laut

Arus dan Sedimentasi

Gelombang

Pasang Surut

Ruang Gerak Kapal

Alur Pelayaran2. Kondisi daratan, meliputi:

Aksesibilitas

Status Lahan

Area Pengembangan3. Persyaratan non teknis, meliputi:

Biaya Konstruksi

Waktu Pelaksanaan

Analisa Dampak Lingkungan

Pada bagian ini akan diberikan alasan-alasan tentang kelayakan dari pembangunan dengan melihat dari berbagai aspek yang telah dianalisis pada bagian-bagian sebelumnya. Aspek-aspek yang akan dikaji adalah sebagai berikut:1. Pendataan daerah hinterland (potensi wilayah belakang) dan forecasting;2. Rencana pengembangan wilayah Kabupaten Nagakeo, dan Propinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya;3. Analisa traffic projection dengan menggunakan model statistik, yang mencakup lalu lintas barang dan penumpang untuk jangka waktu 5 tahun (jangka pendek) dan 10 tahun (jangka menengah);4. Kajian teknis / kebutuhan prasarana pelabuhan untuk mendapatkan hasil rancang bangun yang optimal dan analisis perkiraan kebutuhan fasilitas dengan mempertimbangkan volume angkutan barang/peti kemas per tahun, kebutuhan luas terminal, kebutuhan area penumpukan, kapasitas penumpukan, gudang ekspor, gudang impor, hangar mekanik, gedung perkantoran, area bongkar muat dan lalu lintas trailer/alat berat, kebutuhan panjang landasan pacu gantry crane, dan kebutuhan panjang jalan rel untuk bongkar muat;5. Analisis Kelayakan ekonomi;6. Analisis Kelayakan finansial;

7. Analisis Kelayakan teknis;8. Analisis Kelayakan lingkungan hidup.BAB 4JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAANIV.1JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Studi Potensi Pelabuhan Di Kabupaten Nagakeo ini dilaksanakan paling lama dalam waktu 120 ( seratus dua puluh ) hari kalender.

IV.2 KEBUTUHAN DAN PERSYARATAN PERSONIL

Persyaratan tenaga jasa konsultansi yang diusulkan harus mengacu kepada persyaratan nasional yang ditentukan oleh Bappenas. Adapun kebutuhan tenaga untuk layanan jasa konsultansi dengan kualifikasi keahlian dan pengalaman profesional dalam bidangnya masing-masing adalah sebagai berikut :

a. Tenaga Ahli

Tenaga Ahli yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan meliputi tenaga profesional lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah mendapat akreditasi, yang meliputi berbagai disiplin ilmu sebagai berikut :

1) Ahli Perencana Pelabuhan (sebagai Team Leader) pendidikan S1 Sipil dengan pengalaman 12 tahun2) Ahli Ekonomi Transportasi pendidikan S1 Sipil/ekonomi dengan pengalaman 8 tahun3) Ahli Teknik Planologi pendidikan S1 Planologi dengan pengalaman 8 tahun4) Ahli Teknik Sipil pendidikan S1 Sipil dengan pengalaman 8 tahun5) Perencanaan Prosedur / Operasi Kelautan pendidikan S1 Sipil Transportasi dengan pengalaman 8 tahun6) Ahli Geodesi pendidikan S1 Geodesi dengan pengalaman 8 tahun7) Ahli Geologi / Mekanika Tanah pendidikan S1 Sipil dengan pengalaman 8 tahun8) Ahli Teknik Lingkungan pendidikan S1 Sipil/Lingkungan dengan pengalaman 8 tahunb. Tenaga Penunjang

Tenaga Penunjang yang diperlukan dalam proses pelaksanaan pekerjaan ini meliputi :

1) Surveyor2) CAD Operator

3) Operator Komputer

4) Administrasi/ Keuangan

5) Office Boy

IV.3PRODUK LAPORAN YANG DIHASILKAN

Setiap tahapan pekerjaan studi harus disampaikan oleh Konsultan kepada Pemberi Tugas dalam bentuk pelaporan hasil pekerjaan, antara lain meliputi :

A.Studi Potensi Pelabuhana)Laporan Pendahuluan

:10 eksemplar

b)Laporan Interim (Antara)

:10 eksemplar

c)Konsep Laporan Akhir

:10 eksemplar

a) Laporan Akhir

:10 eksemplar

f)Ringkasan Laporan Akhir

( Executive Summary )

:10 eksemplar

g)Album Gambar

: 2 eksemplar

h)Bahan Presentasi terdiri dari :

Buku Cetak Warna

: 3 eksemplar

Buku Cetak Hitam Putih

:10 eksemplar

B. Semua hasil pekerjaan tersebut di atas juga harus dilengkapi dengan CD-nya.IV.4WAKTU Ketentuan ketentuan lain yang belum tercakup dalam ketentuan ini, apabila diperlukan akan diberikan kepada Konsultan sebagai pelengkap/tambahan.

BAB 5PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultasi Pekerjaan Studi Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandar Udara Surabaya II Mbay.

Mbay, 27 Juni 2014

Pejabat Pembuat Komitmen,

Servulus Babo Nuwa, S.Fil, MPAPenata Tk. INIP. 19730325 200012 1 010Kerangka Acuan KerjaPage 20

Attribute VB_Name = "ThisDocument"Attribute VB_Base = "1Normal.ThisDocument"Attribute VB_GlobalNameSpace = FalseAttribute VB_Creatable = FalseAttribute VB_PredeclaredId = TrueAttribute VB_Exposed = TrueAttribute VB_TemplateDerived = TrueAttribute VB_Customizable = True


Top Related