Download - Toksin Logam

Transcript

Seminar Makalah

TOKSIN LOGAM BERAT

OlehHADRI DJONNIM. 632411060

JURUSAN TEKNOLOGI PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS NEGERI GORONTALO2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah sehingga Makalah Seminar ini dapat diselesaikan tanpa ada hambatan apapun. Makalah ini membahas tentang Toksin Logam Berat Di Perairan.Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah lainnya ataupun tugas-tugas selanjutnya. Melalui lembaran ini penyusun mengucapakan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat terselesaikan, dan tak lupa juga penulis sampaikan banyak terima kasih buat teman-teman yang telah membantu baik dalam segi materi maupun waktu. Sekian..

Gorontalo, 7 Maret 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan 2BAB II PEMBAHASAN2.1 Defenisi Logam Berat dan Jenis-jenisnya32.2 Sumber Bahan Pencemar Logam Berat92.3 Mekanisme Kerja Toksikan Logam Berat dalam Sistem Perairan112.4 Mekanisme Pengangkutan atau Akumulasi Toksin Logam Berat dalm Biota hingga Meracuni manusia13BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan153.2 Saran16DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPencemaran air yaitu masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Menurut Kristanto (2002:71) pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal.Air dapat tercemar oleh komponen-komponen anorganik, diantaranya berbagai logam berat yang berbahaya.Komponen-komponen logam berat ini berasal dari kegiatan industri.Kegiatan industri yang melibatkan penggunaan logam berat antara lain industri tekstil, pelapisaan logam, cat/ tinta warna, percetakan, bahan agrokimia dan lain-lain. Beberapa logam berat ternyata telah mencemari air, melebihi batas yang berbahaya bagi kehidupan.( Wisnu, 1995: 74).Adanya logam berat dalam lingkungan perairan telah diketahui dapat menyebabkan beberapa kerusakan pada kehidupan air. Di samping itu terdapat fakta bahwa logam berat membunuh mikroorganisme. Hampir semua garam-garam logam berat dapat larut dalam air dan membentuk larutan sehingga tidak dapat dipisahkan dengan pemisahan fisik.Seiring dengan peningkatan pertumbuhan penduduk, maka semakin meningkat pula usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang mengikutinya. Sehingga semakin variatif pula aktivitas manusia, salah satunya aktivitas industri. Akan tetapi pertumbuhan industri ini memiliki efek samping yang kurang baik. Sebab industri-industri kecil tersebut pada umumnya membuang limbahnya langsung ke selokan/badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran air karena dalam limbah tersebut mengandung unsur toksik yang tinggi.Selain itu pencemaran lingkungan perairan dapat disebabkan oleh polutan organik maupun anorganik. Polutan organik yang sering mencemari perairan antara lain DDT, PAH, pestisida, insektisida, deterjen dan limbah rumah tangga lainnya. Sedangkan polutan anorganik yang sering dijumpai di perairan misalnya logam berat Cd (Kadmium), Pb (Timbal), Hg (Merkuri), As (Arsen), Zn (seng), Cu (Tembaga), Ni (Nikel), dan Cr (Krom). Polutan logam berat tersebut sangat berbahaya apabila mencemari perairan,karena bersifat toksik, karsinogenik, bioakmulatif dan biomagnifikasi (Kosnett 2007, Plaa 2007, Wardhana 2004). Kadmium, Timbal, Merkuri merupakan logam berat yang sangat toksik dibandingkan logam berat lainnya.

1.2 Rumusan MasalahAdapun yang menjadi perumusan masalah dalam makalah ini adalah sebaagai berikut:1. Apa definisi Logam Berat?2. Jenis-jenis logam berat dan sumbernya.3. Bagaimana mekanisme kerja toksik logam berat diperairan?4. Bagaimana akumulasi toksin logam berat dalam biota hingga meracuni manusia?

1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut:1. Menjelasakan definisi Logam Berat2. Menyebutkan jenis-jenis logam berat serta menjelaskan sumber-sumbernya3. Menjelaskan mekanisme kerja toksin logam berat di perairan4. Menjelaskan mekanisme kontaminasi logam berat dalam biota hingga meracuni manusia

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Defenisi Logam Berat dan JenisnyaLogam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa jenis lebih besar dari 5 g/cm3, antara lain Cd, Hg, Pb, Zn, dan Ni. Logam berat Cd, Hg, dan Pb dinamakan sebagai logam non esensial dan pada tingkat tertentu menjadi logam beracun bagi makhluk hidup (Subowo dkk, 1999). Logam berat ialah unsur logam dengan berat molekul tinggi. Dalam kadar rendah logam berat pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Termasuk logam berat yang sering mencemari habitat ialah Hg, Cr, Cd, As, dan Pb (Am.geol. Inst., 1976).Logam berat merupakan komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat didegradasi maupun dihancurkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, air minum, atau udara. Logam berat seperti tembaga, selenium, atau seng dibutuhkan tubuh manusia untuk membantu kinerja metabolisme tubuh. Akan tetapi, dapat berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam tubuh berlebih. Logam berat menjadi berbahaya disebabkan sistem bioakumulasi, yaitu peningkatan konsentrasi unsur kimia didalam tubuh mahluk hidup (Anonimous, 2008).Menurut Darmono (1995), faktor yang menyebabkan logam berat termasuk dalam kelompok zat pencemar adalah karena adanya sifat-sifat logam berat yang tidak dapat terurai (non degradable) dan mudah diabsorbsi. Adanya logam berat diperairan, berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan organisme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Hal ini terkait dengan sifat-sifat logam berat, yaitu :1. Sulit didegadasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan dan keberadaannya secara alami sulit terurai (dihilangkan)2. Dapat terakumulasi dalam organisme termasuk kerang danikan, dan akan membahayakan kesehatan manusia yangmengkonsumsi organisme tersebut3. Mudah terakumulasi di sediment, sehingga konsentrasinya selalu lebih tinggi dari konsentrasi logam dalam air.Disamping itu sedimen mudah tersuspensi karena pergerakan massa air yang akan melarutkan kembali logam yang dikandungnya ke dalam air, sehingga sedimen menjadi sumber pencemar potensial dalam skala waktu tertentu Kadmium dalam air berasal dari pembuangan industri dan limbah pertambangan. Logam ini sering digunakan sebagai pigmen pada keramik, dalam penyepuhan listrik, pada pembuatan alloy, dan beterai alkali. Keracunan kadmium dapat bersifat akut dan kronis. Efek keracunan yang ditimbulkan berupa penyakit dan kelenjar pencernaan serta mengakibatkan kerapuhan pada tulang.Tembaga merupakan logam yang ditemukan di alam dalam bentuk senyawa dengan sulfide (CuS). Tembaga sering digunakan pada pabrik-pabrik yang memproduksi peralatan listrik, gelas, alloy. Tembaga masuk keperairan merupakan faktor alamiah seperti terjadinya pengikisan dari batuan mineral sehingga terdapat debu, partikel-partikel tembaga yang terdapat dalam lapisan udara akan terbawa oleh hujan. Tembaga juga berasal dari buangan bahan yang mengandung tembaga seperti dari industri galangan kapal, industri pengolahan kayu, dan limbah domestik. Pada konsentrasi 2.3-2.5 mg/l dapat mematikan ikan dan akan menimbulkan efek keracunan, yaitu kerusakan pada selaput lendir. Tembaga dalam tubuh berfungsi sebagai sintesa hemoglobin dan tidak mudah diekskresikan dalam urine karena sebagian terikat dengan protein, sebagian diekskresikan melalui empedu ke dalam usus dan dibuang ke feses, sebagian lagi menumpuk dalam hati dan ginjal, sehingga menyebabkan penyakit anemia dan tuberkolusis.Logam timbal (Pb) berasal dari buangan industri metalurgi, yang bersifat racun dalam bentuk Pb-arsenat. Dapat juga berasal dari proses korosi lead bearing alloys. Kadang-kadang terdapat dalam bentuk kompleks dengan zat organik seperti hexaetil timbal, dan tetra alkil timbal (TAL). Pada manusia, timbal dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi serta melalui pernapasan dan penetrasi pada kulit. Di dalam tubuh manusia, timbal dapat menghambat aktifitas enzim yang terlibat dalam pembentukan hemoglobin yang dapat menyebabkan penyakit anemia. Gejala yang diakibatkan dari keracunan logam timbal adalah kurangnya nafsu makan, kejang, kolik khusus, muntah, dan pusing-pusing. Timbal dapat juga menyerang susunan syaraf dan mengganggu sistem reproduksi, kalainan ginjal, dan kelainan jiwa. (Marganof, 2003)

Jenis Logam Berat Berbahaya dalamPerairanKontaminasi logam berat pada lingkungan perairan merupakan masalah besar dunia saat ini. Persoalan spesifik logam berat di lingkungan terutama karena akumulasinya sampai pada rantai makanan dan keberadaannya di alam, serta meningkatnya sejumlah logam berat yang menyebabkan keracunan terhadap tanah, udara dan air meningkat. Proses industri dan urbanisasi memegang peranan penting terhadap peningkatan kontaminasi tersebut. Suatu organisme akan kronis apabila produk yang dikonsumsikan mengandung logam berat. Berikut ini penjelasan singkat mengenai logam berat dan standar kesehatannya.

1. Antimony (Sb).Antimony dapat dijumpai secara alamiah di lingkungan dalam jumlah yang kecil, tetapi dengan adanya kegiatan industri elemen ini dapat dijumpai dalam jumlah cukup besar. Kuantitasnya di lingkungan adalah sebagai berikut; sebagai endapan rata-rata sebesar 0.03-0.31 ppb, endapan lumpur (Thames, UK) sebesar 1.3-12.7 ppm, pada air sungai (Thames, UK) levelnya berkisar 0.09-0.86 ppb, lima air sungai Jepang Sb dijumpai sebesar 0.07-0.29 ppb, air danau (Biwa, Jepang) berkisar 0.09-0.46 ppb, air laut (di perairan China) sebesar 0.8-0.9 ppb, perairan Jepang sebasar 0.18 ppb, tanah sebesar 4.3-7.9 ppm, rambut manusia berkisar 0.03-1.63 ppm, ambient partikel (di daerah industri Jepang) berkisar 58-1170 ppm. Sifat racun antimony setara dengan arsenik dan bismut. Seperti halnya arsenik, antimony bervalensi tiga lebih beracun dibandingkan dengan antimony bervalensi lima.2. Arsenik (As).Arsenik diakui sebagai komponen essensial bagi sebagian hewan dan tumbuh-tumbuhan, namun demikian arsenik lebih populer dikenal sebagai raja racun dibandingkan kapasitasnya sebagai komponen essensial. Pada permukaan bumi, arsenik berada pada urutan ke-20 sebagai element yang berbahaya, ke-14 di lautan, dan unsur ke-12 berbahaya bagi manusia. Senyawa ini labil dalam bentuk oksida dan tingkat racunnya sama seperti yang dimiliki oleh beberapa elemen lainnya, sangat tergantung pada bentuk struktur kimianya. Tingkat toksiti senyawa ini adalah arsines > arsenites (inorganik, trivalen) > arsenoxides (organik, trivalen) > arsenates (inorganik, pentavalen) > methylated arsenik. Senyawa methylated arsenik memiliki tingkat racun yang sangat rendah dibanding dengan senyawa arsenik lainnya. Tingkat racunnya adalah monomethylated arsenik (MMA) > dimethylated arsenik (DMA) > trimethylated arsenik (TMA) 0. Arsenik dapat berikatan kuat dengan gugus thiol dan protein, menyebabkan penurunan kemampuan koordinasi penggerak, gangguan pada urat saraf, pernafasan, serta ginjal. Namun demikian, arsenik tidak menghambat system enzim.Proses alam seperti berbagai fluktuasi cuaca mengakibatkan batu-batuan dan gunung berapi memberikan kontribusi yang besar ke lingkungan. Disamping itu masuknya arsenik dalam jumlah besar ke lingkungan berasal dari sumber-sumber lainnya yang meliputi; pertambangan minyak, emas, dan batubara, pembangkit tenaga listrik, pestisida, keramik, peleburan logam dan pabrik-pabrik pupuk. Di beberapa negara Asia, kontaminasi arsenik telah tersebar secara luas seperti yang dilaporkan oleh team survey dari Asia Arsenic Network (AAN). Kontaminasi ini terus akan berkembang sejalan dengan meningkatnya usaha pengeksplorasian berbagai sumber alam di mana arsenik terdapat di dalamnya. Oleh karenanya beberapa negara, seperti Jepang dan Jerman pada tahun 1993 telah mengubah batas maksimum yang diizinkan untuk kandungan arsenik di perairan dari 0,05 menjadi 0.01 ppm, sedangkan bagi Indonesia dan negara Asia lainnya angka tersebut masih 0.05 ppm.3. Kadmium (Cd).Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Secara prinsipil pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan pada paru-paru, emphysema dan renal turbular disease yang kronis. Jumlah normal kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi (1700 ppm) dijumpai pada permukaan sample tanah yang diambil di dekat pertambangan biji seng (Zn). Kadmium lebih mudah diakumulasi oleh tanaman dibandingkan dengan ion logam berat lainnya seperti timbal. Logam berat ini bergabung bersama timbal dan merkuri sebagai the big three heavy metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia. 4. Kromium (Cr).Kromium merupakan elemen berbahaya di permukaan bumi dan dijumpai dalam kondisi oksida antara Cr (II) sampai Cr (VI), tetapi hanya kromium bervalensi tiga dan enam memiliki kesamaan sifat biologinya. Kromium bervalensi tiga umumnya merupakan bentuk yang umum dijumpai di alam, dan dalam material biologis kromium selalu berbentuk tiga valensi, karena kromium enam valensi merupakan salah satu material organik pengoksida tinggi. Kromium tiga valensi memiliki sifat racun yang rendah dibanding dengan enam valensi. Pada bahan makanan dan tumbuhan mobilitas kromium relatif rendah dan kebanyakan berasal dari makanan, sedangkan konsumsinya dari air dan udara dalam level yang rendah. 5. Kobal (Co).Logam berat ini memiki tingkat racun yang tinggi terhadap tumbuhan. Kebanyakan tumbuhan memerlukan cairan elemen ini dalam konsentrasi tidak lebih dari 1 ppm. Biasanya kobal yang terkandung di tanah diperkirakan sebesar 10 ppm, sebagai komponen esensial. Dosis kematian (LD50) bagi tikus sebesar 1.310-3 mol/kg.6. Tembaga (Cu).Tembaga bersifat racun terhadap semua tumbuhan pada konsentrasi larutan di atas 0.1 ppm. Konsentrasi yang aman bagi air minum manusia tidak lebih dari 1 ppm. Bersifat racun bagi domba pada konsentrasi di atas 20 ppm. Konsentrasi normal komponen ini di tanah berkisar 20 ppm dengan tingkat mobilitas sangat lambat karena ikatan yang sangat kuat dengan material7. Timbal (Pb).Timbal merupakan logam berat yang sangat beracun, dapat dideteksi secara praktis pada seluruh benda mati di lingkungan dan seluruh sistem biologis. Sumber utama timbal adalah berasal dari komponen gugus alkil timbal yang digunakan sebagai bahan aditif bensin. Komponen ini beracun terhadap seluruh aspek kehidupan. Timbal menunjukkan beracun pada sistem saraf, hemetologic, hemetotoxic dan mempengaruhi kerja ginjal. Konsumsi mingguan elemen ini yang direkomendasikan oleh WHO toleransinya bagi orang dewasa adalah 50 g/kg berat badan dan untuk bayi atau anak-anak 25 g/kg berat badan. 8. Merkuri (Hg).Keracunan merkuri pertama sekali dilaporkan terjadi di Minamata, Jepang pada tahun 1953. Kontaminasi serius juga pernah diukur di sungai Surabaya, Indonesia tahun 1996. Sebagai hasil dari kuatnya interaksi antara merkuri dan komponen tanah lainnya, penggantian bentuk merkuri dari satu bentuk ke bentuk lainnya selain gas biasanya sangat lambat. Proses methylisasi merkuri biasanya terjadi di alam di bawah kondisi terbatas, membentuk satu dari sekian banyak elemen berbahaya, karena dalam bentuk ini merkuri sangat mudah terakumulasi pada rantai makanan. Karena berbahaya, penggunaan fungisida alkyl merkuri dalam pembenihan tidak diizinkan di banyak negara.9. Nikel (Ni).Elemen ini cenderung lebih beracun pada tumbuhan.Selama masih mudah di ambil oleh tanaman dari tanah, pembuangan limbah yang mengandung nikel masih sangat perlu diperhatikan. Total nikel yang terkandung dalam tanah berkisar 5-500 ppm. Konsentrasi pada air tanah biasanya berkisar 0,005-0,05 ppm, dan kandungan pada tumbuhan biasanya tidak lebih dari 1 ppm (kering). 10. Seng (Zn).Penggunaan elemen ini pada proses galvinasi besi sangat luas. Seng biasanya dijumpai pada tanah dengan level 10-300 ppm dengan perkiraan kasar rata-rata 30-50 ppm. Lumpur pembuangan biasanya mengandung seng dengan kadar tinggi. Elemen ini lebih bersifat aktif di tanah.11. Stronsium (Sr). Stronsium bersifat isomorphously menggantikan peranan kalsium pada tulang dan bahkan lebih aktif dibandingkan dengan kalsium, serta dapat menyebabkan penyakit Urov (Osteoarthritis Deformans Endemica).12. Selenium (Se).Selenium merupakan elemen essensial bagi hewan dan juga merupakan prioritas utama elemen pencemar yang dapat didegradasi pada sistem akuatik. Selenium masuk ke lingkungan secara alami sejalan dengan proses kegiatan manusia. Secara normal, selenium terdapat pada organisme perairan melalui proses perubahan cuaca secara alami. Selenium juga masuk ke perairan lingkungan melalui leaching fly-ash serta dari limbah produksi pembakaran batu-bara pada pembangkit-pembangkit tenaga listrik di mana selenium terkandung dalam level yang tinggi.Pencemaran logam berat meskipun dalam konsentrasi rendah dalam perairan sangat berbahaya bagi biota di dalamnya. Dampak logam berat sangat meracuni bagi manusia yang mengkonsumsi ikan dari perairan tercemar. Hal ini karena konsentrasi logam berat dalam ikan yang dikonsumsi sudah berada pada taraf diatas ambang batas akibat proses bioakumulasi.

2.2 Sumber Bahan Pencemar Logam Berata. Sumber dari AlamKadar Pb yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13 mg/kg. Khusus Pb yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat didalam batu pasir ( sand stone) kadarnya lebih besar yaitu 100 mg/kg. Pb yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5-25 mg/kg dan di air bawah tanah (ground water) berkisar antara 1-60 g/liter.Secara alami Pb juga ditemukan di air permukaan. Kadar Pb pada air telaga dan air sungai adalah sebesar 1-10 g/liter. Dalam air laut kadar Pb lebih rendah dari dalam air tawar. Laut Bermuda yang dikatakan terbebas dari pencemaran mengandung Pb sekitar 0,07 g/liter. Kandungan Pb dalam air danau dan sungai di USA berkisar antara 1-10 g/liter. Secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya berkisar antara 0,0001 - 0,001 g/m3. Tumbuh-tumbuhan termasuk sayur-mayur dan padi-padian dapat mengandung Pb, penelitian yang dilakukan di USA kadarnya berkisar antara 0,1 -1,0 g/kg berat kering. Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadi PbS (golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan ternyata golena merupakan sumber utama Pb yang berasal dari tambang.Logam berat Pb yang berasal dari tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng) dengan kontribusi 70%, kandungan Pb murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri dari campuran seng dan tembaga. Secara alami Hg dapat berasal dari gas gunung berapi dan penguapan dari air laut.Dilaporkan kandungan kadnium (Cd) dalam air laut di dunia di bawah 20 ng/l. Variasi lain kandungan kadnium dari air hujan, freshwater dan air permukaan di perkotaan dan daerah industri, kadnium pada level 104000 ng/l tergantung pada spesifikasi lokasi atau saat pengukuran larutan kadnium (WHO 1992). Kadnium masuk kedalam freshwater dari sumber yang berasal dari industri. Air sungai dan irigasi untuk pertanian yang mengandung kadnium akan terjadi penumpukan pada sedimen dan Lumpur. Sungai dapat mentrasport kadnium pada jarak sampai dengan 50 km dari sumbernya.Kadnium dalam tanah bersumber dari alam dan sumber antropogenik yang berasal dari alam berasal dari batuan atau material lain seperti glacial dan alluvium. Kadnium dari tanah yang berasal dari antropogenik dari endapan penggunaan pupuk dan limbah. Sebagian besar kadnium dalam tanah berpengaruh pada pH, larutan material organik, logam yang mengandung oksida, tanah liat dan zat organik maupun anorganik. Rata-rata kadar kadnium alamiah dikerak bumi sebesar 0,1 -0,5 ppm.b. Sumber dari IndustriIndustri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran Pb adalah semua industri yang memakai Pb sebagai bahan baku maupun bahan penolong, misalnya:1) Industri pengecoran maupun pemurnian. Industri ini menghasilkan timbal konsentrat ( primary lead), maupun secondary lead yang berasal dari potongan logam ( scrap).2) Industri battery. Industri ini banyak menggunakan logam Pb terutama lead antimony alloy dan lead oxides sebagai bahan dasarnya.3) Industri bahan bakar. Pb berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl lead banyak dipakai sebagai anti knock pada bahan bakar, sehingga baik industri maupun bahan bakar yang dihasilkan merupakan sum ber pencemaran Pb4) Industri kabel. Industri kabel memerlukan Pb untuk melapisi kabel. Saat ini pemakaian Pb di industri kabel mulai berkurang, walaupun masih digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik yang juga membahayakan untuk kehidupan makluk hidup.5) Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna. Pada industri ini seringkali dipakai Pb karena toksisitasnya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai pewarna merah pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk warna kuning dipakai lead chromate.Industri pengecoran logam dan semua industri yang menggunakan Hg sebagai bahan baku maupun bahan penolong, limbahnya merupakan sumber pencemaran Hg. Sebagai contoh antara lain adalah industri klor alkali, peralat an listrik, cat, termometer, tensimeter, industri pertanian, dan pabrik detonator. Kegiatan lain yang merupakan sumber pencemaran Hg adalah praktek dokter gigi yang menggunakan amalgam sebagai bahan penambal gigi. Selain itu bahan bakar fosil juga merupakan sumber Hg pula.c.Sumber dari TransportasiHasil pembakaran dari bahan tambahan (aditive) Pb pada bahan bakar kendaraan bermotor menghasilkan emisi Pb in organik. Logam berat Pb yang bercampur dengan bahan bakar tersebut akan bercampur dengan oli dan melalui proses di dalam mesin maka logam berat Pb akan keluar dari knalpot bersama dengan gas buang lainnya.

2.3 Mekanisme Kerja Toksikan Logam Berat dalam Sistem PerairanBanyak logam berat baik yang bersifat toksik maupun esensial terlarut dalam air dan mencemari air tawar maupun air laut. Sumber pencemaran ini banyak berasal dari pertambangan, peleburan logam dan industri lainnya, dan dapat juga berasal dari lahan pertanian yang menggunakan pupuk atau anti hama yang mengandung logam. Di dalam air biasanya logam berikatan dengan senyawa kimia atau dalam bentuk logam ion, bergantung pada kompartemen tempat logam tersebut berada. Tingkat kandungan logam pada setiap kompartemen sangat bervariasi bergantung pada lokasi, jenis kompartemen, dan tingkat pencemarannya. Telah banyak dilaporkan bahwa konsentrasi logam dalam air dan biota yang hidup di dalamnya.Logam berat di perairan baik sungai maupun laut akan mengalami 3 proses yaitu pengendapan, adsorbsi (ikatan) dan absorbsi (penyerapan) oleh organisme-organisme perairan. Kebanyakan logam berat memiliki daya larut tinggi sehingga membahayakan kehidupan organisme perairan. Daya larut tersebut bisa bertambah tinggi atau rendah tergantung kondisi perairan. Logam berat juga dapat dipindahkan dari badan air melalui adsorbsi. Partikel bahan tertentu dan bahan organik dapat mengadsobrsi logam berat yang terkandung dalam perairan. Logam berat dapat pula dipindahkan dari badan air melalui proses absorbsi oleh organisme air secara langsung maupun tidak langsung (Supriharyono, 2002).Seperti yang dinyatakan Dahuri, dkk. (2004) pencemaran perairan akan mempengaruhi kegiatan perikanan karena secara langsung maupun tidak langsung mengurangi jumlah populasi, kerusakan habitat dan lingkungan perairan sebagai media hidupnya. Kondisi yang berpengaruh terhadap kegiatan perikanan diantaranya adalah menurunnya kandungan oksigen dalam perairan sebagai pembatas habitat ikan terutama ikan dasar dekat pantai, eutrofikasi perairan menyebabkan pertumbuhan algae tidak terkendali seperti peristiwa red tides yang menimbulkan keracunan pada ikan.Menurut Kunaefi dan Ariesyady (2006), kegiatan industri pertambangan, pembakaran bahan bakar serta kegiatan domestik lainnya telah meningkatkan kandungan logam di perairan laut. Logam yang terdistribusi di perairan laut akan mempengaruhi kandungan logam terakumulasi diantara segenap organisme yang hidup di sana. Kebanyakan logam bersifat racun, korosif serta bersifat bioakumulatif. Walaupun logam yang dikonsumsi berada dalam jumlah yang sangat kecil dan jauh di bawah baku mutu, bukan berarti substansi ini tidak memberikan efek negatif bagi suatu organisme, dikarenakan sifat bioakumulasinya tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di perairan Pulau Kelapa (Kepulauan Seribu), potensi bioakumulasi logam berat pada ikan di perairan tersebut sangat besar, dengan nilai BCF paling tinggi dimiliki oleh logam Zn yang mencapai angka 65.196,50.http://dedepurnama.blogspot.com2.4 Mekanisme Pengangkutan atau Akumulasi Toksin Logam Berat dalam Biota Hingga Meracuni ManusiaAir laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan, di mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air laut juga sebagai tempat penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung polutan kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain).Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap langsung oleh fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik level pertama dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton dimakan zooplankton. Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi dibanding dalam tubuh fitoplankton karena zooplankton memangsa fitoplankton sebanyak-banyaknya. Fitoplankton dan zooplankton dimakan oleh ikan-ikan planktivores (pemakan plankton) sebagai tropik level kedua. Ikan planktivores dimangsa oleh ikan karnivores (pemakan ikan atau hewan) sebagai tropik level ketiga, selanjutnya dimangsa oleh ikan predator sebagai tropik level tertinggi. Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung konsentrasi polutan dalam tubuhnya paling tinggi diantara seluruh organisme laut. Kerang juga mengandung logam berat yang tinggi karena cara makannya dengan menyaring air masuk ke dalam insangnya setiap saat dan fitoplankton ikut tertelan. Polutan ikut masuk ke dalam tubuhnya dan terakumulasi terus-menerus dan bahkan bisa melebihi konsentrasi yang di airPolutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia.Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk.Pergeseran bentuk tatanan dari kondisi asal pada kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan pencemar atau polutan. Dalam undang-undang lingkungan hidup dijelaskan bahwa suatu tatanan lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila ke dalam tatanan lingkungan hidup itu masuk atau dimasukkannya suatu benda lain yang kemudian memberikan pengaruh buruk terhadap bagian-bagian yang menyusun tatanan lingkungan hidup itu sendiri, sehingga tidak dapat lagi hidup sesuai aslinya.Pada tingkat lanjutnya bahkan dapat menghapuskan satu atau lebih dari mata rantai dalam tatanan tersebut.Sedangkan suatu pencemar atau polutan adalah setiap benda, zat ataupun organisme hidup yang masuk ke dalam suatu tatanan alami dan kemudian mendatangkan perubahan-perubahan yang bersifat negatif terhadap tatanan yang dimasukinya (Palar, 2004).Pencemaran logam berat dalam lingkungan bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan, baik pada manusia, hewan, tanaman maupun lingkungan terdapat 80 jenis logam berat dari 109 unsur kimia di muka bumi ini. Logam berat dibagi dalam dua jenis, yaitu :1. Logam berat esensial; yakni ion logam dalam jumlah tertentu yang sangat dibutuhkan oleh organisme. Dalam jumlah yang berlebihan logam tersebut bisa menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn, dan lain sebagainya.2. Logam berat tidak esensial; yakni ion logam yang keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya, bahkan bersifat toksik seperti Hg, Cd, Pb, Cr, dan lain-lain.Logam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan manusia, tergantung bagian mana dari logam berat tersebut yang terikat dalam tubuh serta besarnya dosis paparan. Efek toksik dari logam berat mampu menghalangi kerja enzim sehingga mengganggu metabolisme tubuh, menyebabkan alergi, bersifat mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia maupun hewan (Widowati dkk., 2008)Bryan (1976) dalam Maruf (2007) menyatakan secara umum sumber-sumber pencemaran logam berat di laut dapat dibagi menjadi dua, yaitu sumber-sumber yang bersifat alami dan buatan. Logam berat yang masuk ke perairan laut secara alami berasal dari tiga sumber, yaitu : masukan dari daerah pantai (coastal supply) yang berasal dari sungai dan hasil abrasi pantai aktivitas gelombang, masukan dari laut dalam (deep sea supply) meliputi logam-logam yang dibebaskan dari aktivitas gunung berapi di laut dalam dan partikel atau sedimen akibat proses kimiawi, serta masukan dari lingkungan dekat daratan pantai. Adapun sumber buatan (man-made) adalah logam-logam yang dibebaskan oleh proses industri logam dan batu-batuan.

Upaya Penanggulangan Pemcemaran Logam BeratUpaya penanganan pencemaran logam berat sebenarnya dapat dilakukan dengan menggunakan proses kimiawi. Seperti penambahan senyawa kimia tertentu untuk proses pemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar ion, serta beberapa metode lainnya seperti penyerapan menggunakan karbon aktif, electrodialysis dan reverse osmosis. Namun proses ini relatif mahal dan cenderung menimbulkan permasalahan baru, yaitu akumulasi senyawa tersebut dalam sedimen dan organisme akuatik (perairan).

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanToksin Logam-logam berat seperti Merkuri (Hg), Arsen (As), Kadmium (Cd), Besi (Fe), dan Radioaktif memiliki pengaruh yang besar apabila masuk ke dalam tubuh, terutama mempengaruhi sel-sel dan organ-organ, sehingga perlu dihindari terjadinya pemaparan terhadap logam-logam tersebut. Logam berat termasuk bahan berbahaya dan beracun yang biasanya dihasilkan oleh Alam itu sendiri, industri berupa limbah. Logam berat yang lazim terdapat dalam limbah industri adalah logam timbal (Pb),merkuri (Hg), kadnium (Cd), dan arsenicum (As).

3.2 SaranSebagai generasi penerus, maka sebaiknya kita harus bijakasana dalam menjalani hidup ini.Perlu ditanamkan bahwa kesehatan adalah sesuatu yang harus dan mesti dipertahankan.Dengan pola hidup sehat, maka bukan hanya kita yang dapat merasakan arti kesehatan itu, tapi juga orang banyak.

DAFTAR PUSTAKAAnderson,K dan Scoot,R. (1982). Fundamental of Industrial Toxicology. Michigan: Ann Arbor Science Publisher.

Bernard S, Enayati A, Binstock T, Roger H, Redwood L, McGinnis W (2000). Autism: A Unique of Mercury Poisoning. ARC Research Cranford, NJ 07016.

Casarett & Doulls.(2001). Toxicology the Basic Science of Poissons. New York: McGraww-Hill Medical Publishing Division.

Eddie, W.S. (2005). Limbah B3 dan Kesehatan.http: //www.dinkesjatim.go.id/images/datainfo/200504121503 - LIMBAH%20B-3.pdf. 18 Desember 2005.

Gayer, RA.(1986). Toxic Effects of Metal.In C.D.Klaasen, M.O.Amdur, and J.Doul. (Eds). Toxicology the Basic Science of Poisons.3rd ed. New York: Mac Millan Publishing Co.

Mukono, H.J. (2000). Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan . Surabaya: Airlangga University Press.

Mukono, H.J. (2002). Epidemiologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press.

Mukono J., Koeswadji H., Sugijanto, Laksminiwati E. (1991). Laporan Penelitian: Status Kesehatan dan Kadar Pb (timah hitam)Darah pada Karyawan SPBU di Jawa Timur. LembagaPenelitian Universitas Airlangga.

Ringo,HS. and Damon, LE. (1990). Occupational Hematology. In J.LaDou (eds). Occupational Medicine. San Fransisco: Riantice Hall International,Inc.

18


Top Related