TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG GIZI
SEIMBANG SAAT MENYUSUI DI DESA KARUNGAN
KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh:
PUJI ASTUTIK
NIM. B 10.101
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
ii �
iii �
iv �
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang
Gizi Seimbang Saat Menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten
Sragen Tahun 2013”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Annisaul Khoiriyah, S.ST., selaku Pembimbing yang telah memberikan
pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
4. Ibu Sri Titik Handayani, A.Md., selaku Kepala Desa Karungan Kecamatan
Plupuh Kabupaten Sragen, yang telah memberi ijin kepada penulis untuk
mengambil data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada
Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
v �
6. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
vi �
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Puji Astutik
B. 10.101
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG GIZI
SEIMBANG SAAT MENYUSUI DI DESA KARUNGAN
KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013
(xiii + 43 halaman + 18 lampiran + 5 tabel + 2 gambar)
ABSTRAK
Latar Belakang: Sampai saat ini Indonesia masih termasuk kategori negara
dengan Angka Kematian Bayi (AKB) yang tinggi. Kematian anak Indonesia
setiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara
eksklusif selama 6 bulan sejak kelahiran bayi. Menyusui akan menjamin bayi
tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Setiap ibu
agar dapat menyusui harus dalam kondisi yang sehat dan harus memenuhi nutrisi
yang mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat
pembangun maupun zat pengatur. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada
bulan Oktober 2012 di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dari
10 ibu menyusui hanya 3 (30%) orang ibu memiliki pengetahuan baik.
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa
Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen pada tingkat baik, cukup dan
kurang.
Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di
Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen. Penelitian ini dilakukan
pada tanggal 14 – 22 Februari 2013. Teknik pengambilan sampel dengan total
sampling dengan jumlah responden 50 orang, instrumen penelitian menggunakan
kuesioner, teknik analisis data dengan analisis univariat menggunakan distribusi
frekuensi dengan bantuan program SPSS.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 50 ibu menyusui di Desa Karungan
Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen diperoleh hasil yang memiliki pengetahuan
berkategori baik sebanyak 7 responden (14%), pengetahuan cukup sebanyak 38
responden (76%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (10%).
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang gizi seimbang saat menyusui yaitu sebanyak 38
responden (76%) yang dipengaruhi oleh pendidikan dan umur.
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu menyusui, gizi seimbang saat menyusui
Kepustakaan : 24 literatur (2003 s/d 2012)
vii �
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
� Kegagalan bukan akhir dari segalanya, tetapi kegagalan adalah keberhasilan
yang datangnya terlambat.
� Hidup adalah perjuangan, maka perjuangkanlah hidupmu.
� Allah tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas
kemampuan.
� Semua usaha itu tidak ada yang sia-sia, hanya saja belum bisa kita dapatkan
yang kita inginkan dan semua pasti akan indah pada waktunya.
PERSEMBAHAN
� Ayah dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan
doa, dukungan, kasih sayang sepanjang hidupku.
� Kakakku tersayang yang selalu memberikan
semangat serta dukungan.
� Kekasihku tersayang yang selalu memberikan doa
dan kasih sayangnya.
� Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemaniku
dan menyayangiku di saat suka dan duka kasih
untuk kalian semua.
� Almamaterku.
viii �
ix �
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii
CURRICULUM VITAE .......................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ....................................................... 4
F. Sistematika Penulisan .................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .............................................................. 7
1. Pengetahuan ........................................................... 7
x �
2. Ibu Menyusui ......................................................... 12
3. Gizi Seimbang saat Menyusui ................................ 13
B. Kerangka Teori ............................................................. 22
C. Kerangka Konsep Penelitian ........................................ 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................... 23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................... 23
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .... 24
D. Instrumen Penelitian ..................................................... 25
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 28
F. Variabel Penelitian ....................................................... 29
G. Definisi Operasional ..................................................... 29
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................ 30
I. Etika Penelitian ............................................................ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .......................... 36
B. Hasil Penelitian ............................................................ 37
C. Pembahasan ................................................................. 39
D. Keterbatasan Penelitian ............................................... 40
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 41
B. Saran ............................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN�
xi �
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kebutuhan vitamin dan mineral pada wanita hamil
dan wanita menyusui ............................................................... 17
Tabel 3.1. Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang gizi seimbang saat menyusui ...................................... 26
Tabel 3.2. Definisi operasional ................................................................. 30
Tabel 4.1. Mean dan Standar Deviasi ....................................................... 37
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan
Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen tahun 2013 ................. 38
xii �
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Teori ..................................................................... 22
Gambar 2.2. Kerangka Konsep ................................................................. 22
xiii �
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 8. Surat Permohonan Responden
Lampiran 9. Informed Consent
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Tabulasi Uji Validitas
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Hasil Data Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang
Gizi Seimbang saat Menyusui
Lampiran 16. Perhitungan Manual, Mean, Std. Deviasi & Prosentase Tingkat
Pengetahuan, dan Karateristik Responden
Lampiran 17. Tabel r Product Moment
Lampiran 18. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini Indonesia masih termasuk kategori negara dengan
Angka Kematian Bayi (AKB) yang tinggi apabila dibandingkan dengan
negara ASEAN lainnya. AKB Indonesia dua sampai lima kali lebih tinggi,
padahal angka ini merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak.
Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008 tercatat
AKB sebesar 26 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Surakarta, 2009).
United Nations Children's Fund (UNICEF), menyatakan sekitar 30 ribu
kematian anak Indonesia setiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian Air
Susu Ibu (ASI) selama 6 bulan sejak kelahiran bayi. Manfaat ASI bagi bayi
antara lain adalah melindungi bayi dari berbagai macam penyakit karena ASI
mengandung antibodi, kandungan ASI dapat membantu perkembangan sistem
syaraf otak dan dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Sedangkan manfaat ASI
bagi ibu adalah mengurangi perdarahan setelah melahirkan, menjarangkan
kehamilan, mengurangi resiko kanker payudara, lebih ekonomis dan murah,
mendekatkan hubungan ibu dengan anak, kepuasan emosional dan membagi
kasih sayang serta menolong rahim mengerut lebih cepat dan mencapai ukuran
normalnya dalam waktu singkat (Depkes RI, 2004).
1
2
Mengingat pentingnya ASI untuk tumbuh kembang bayi dan balita,
maka salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana agar ibu
dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya sampai umur 6 (enam) bulan dan
dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 (dua) tahun. Setiap ibu agar dapat
menyusui harus dalam kondisi yang sehat dan harus memenuhi nutrisi yang
mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat
pembangun maupun zat pengatur. Asupan makanan yang tidak seimbang
ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh seorang ibu
menyusui, yaitu gangguan pada mata, tulang dan mempengaruhi kualitas
dan kuantitas produksi ASI. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh
kembang anak, bayi mudah sakit dan mudah terkena infeksi (Astuti, 2010).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan Oktober 2012 di Desa
Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen terdapat 50 ibu menyusui.
Penulis melakukan wawancara terhadap 10 ibu menyusui, terdapat 5 (50%)
orang ibu memiliki pengetahuan kurang baik dan 3 (30%) orang ibu memiliki
pengetahuan baik dan 2 (20%) orang ibu memiliki pengetahuan cukup baik.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dimana ibu menyusui harus
mendapat pemenuhan gizi seimbang saat menyusui untuk memproduksi ASI
yang baik serta terdapat sebagian ibu di Desa Karungan Kecamatan Plupuh
Kabupaten Sragen yang belum mengerti tentang gizi seimbang saat menyusui,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat
3
Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang Saat Menyusui di Desa
Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
yaitu: “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang
Saat Menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen
Tahun 2013?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi
seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten
Sragen.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi
seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh
Kabupaten Sragen pada tingkat baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi
seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh
Kabupaten Sragen pada tingkat cukup baik.
4
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi
seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh
Kabupaten Sragen pada tingkat kurang baik.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.
2. Bagi Penulis
Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan
pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menjadi tambahan sumber bacaan di
perpustakaan khususnya tentang gizi seimbang saat menyusui.
4. Bagi Masyarakat
Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat khususnya ibu
menyusui mendapatkan pengetahuan tentang gizi seimbang saat menyusui.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian serupa tentang gizi seimbang saat menyusui antara lain:
1. Intarina Rimayanti (2009), dari Universitas Muhammadiyah Malang
dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang
saat Menyusui di Desa Jabung Kabupaten Malang”. Penelitian ini
5
merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional dan teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Hasil
gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang pada
saat menyusui yang masuk dalam kriteria cukup baik sebanyak 39,78%,
baik 48,38%, dan kurang baik 11,82%.
2. Dwi Indah Rahayu (2011), dari STIKES Yarsis Surabaya dengan judul
“Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang pada saat
Menyusui di BPS Umi Khasanah Lamongan”. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan
teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Hasil gambaran tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang pada saat menyusui yang
masuk dalam kriteria cukup baik sebanyak 66,6%, baik 23,3%, dan kurang
baik 11,1%.
Perbedaan keaslian penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada
tempat, waktu penelitian dan hasil penelitian, sedangkan persamaannya
terletak pada variabel penelitian yaitu tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang gizi seimbang, jenis dan rancangan penelitian, instrument penelitian
serta analisis data.
F. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, di antaranya adalah:
6
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan tentang tinjauan teori meliputi
pengetahuan, ibu menyusui, gizi seimbang saat menyusui, kerangka
teori dan kerangka konsep penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik
pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan
dan analisis data, etika penelitian dan jadwal penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan
teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah
penelitian serta keterbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian
dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia
terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui
panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang dicakup dalam
dominan kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang dipelajari atau diterima. Oleh sebab itu,
“Tahu” adalah tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata
7
8
kerja untuk mengukurnya antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
2) Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan obyek yang
dipelajari.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan dalam konteks atau
situasi lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata-kata kerja dapat menggambarkan, membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
9
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dan formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dalam
menyusun, merencanakan, menyesuaikan suatu teori yang sudah
ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
Penilaian-penilaian ini didasarkan suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.
c. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang, antara lain:
1) Pendidikan
Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya
seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka
peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang
makin semakin baik pula pengetahuannya (Hendra, 2008).
2) Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut
dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber
10
pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun
dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan.
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman
yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
pada masa lalu (Notoatmodjo, 2010).
3) Umur/ Usia
Makin tua umur seseorang maka proses-proses
perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur
tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak
secepat seperti ketika berumur belasan tahun (Notoatmodjo, 2010).
4) Informasi
Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan
seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah
tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media
misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat
meningkatkan pengetahuan seseorang (Hendra, 2008).
5) Sosial ekonomi
Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan juga
akan tinggi dan diiringi oleh peningkatan pengetahuan
(Soekanto, 2003).
11
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), cara memperoleh pengetahuan
adalah sebagai berikut:
1) Cara tradisional atau non ilmiah, yakni tanpa melalui penelitian
ilmiah. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara
lain meliputi:
a) Cara coba salah (trial and error)
b) Secara kebetulan
c) Cara kebetulan atau otoritas
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
e) Cara akal sehat (common sense)
f) Kebenaran melalui wahyu
g) Kebenaran secara intuitif
h) Melalui jalan pikiran
i) Induksi
j) Deduksi
2) Cara modern atau cara ilmiah, yakni melalui proses penelitian.
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodelogi
penelitian (research methodology).
12
2. Ibu Menyusui
a. Pengertian Ibu menyusui
Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayi
atau anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudaranya. Bayi
menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan
susu. Keberhasilan menyusui tidak diperlukan dari pemakaian alat-alat
khusus dan biaya yang mahal yang diperlukan hanyalah kesabaran,
waktu, sedikit pengetahuan tentang menyusui dan dukungan dari
lingkungan terutama suami (Rachmawati dan Kuntari, 2007).
b. Keuntungan/ Manfaat Menyusui
Menurut Depkes RI (2005), keuntungan dan manfaat menyusui
bagi bayi dan ibu antara lain adalah sebagai berikut:
1) Bagi bayi
a) Bayi mendapatkan nutrisi terbaik
b) Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
c) Meningkatkan kecerdasan anak
d) Dasar perkembangan kepribadian anak
2) Bagi ibu
a) Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat
kembalinya rahim ke bentuk semula
b) Mencegah anemia defisiensi zat besi
c) Mempercepat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil
d) Menunda kesuburan
13
e) Menimbulkan perasaan dibutuhkan
f) Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium.
c. Keberhasilan Menyusui
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui
menurut IDAI (2009), antara lain adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan ibu untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah
keberhasilan menyusui.
2) Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (1/2 - 1 jam
setelah lahir).
3) Membantu ibu melakukan teknik menyusui yang benar (posisi
peletakan tubuh bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara).
4) Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman pralaktal sejak bayi
lahir.
5) Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi.
6) Melaksanakan pemberian ASI sesering dan semau bayi.
7) Menindak lanjuti ibu-bayi setelah pulang dari sarana pelayanan
kesehatan.
3. Gizi Seimbang saat Menyusui
a. Pengertian Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting
yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang
dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang
harus makan makanan dan minum minuman yang mengandung tiga zat
14
gizi utama yang cukup jumlahnya. Tidak seimbang ataupun
kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang
(Godam, 2011).
Pengertian dan kandungan gizi seimbang menurut
Godam (2011), adalah sebagai berikut:
1) Zat tenaga yaitu makanan yang mengandung karbohidrat dan
protein. Sumber makanan yang mengandung zat tenaga antara lain
nasi, ubi, kentang, roti, singkong, jagung, keju, mentega dan
kacang-kacangan.
2) Zat pembangun yaitu makanan yang mengandung lemak dan
protein. Sumber makanan yang mengandung zat tenaga antara lain
daging, telur, tempe, ikan serta kacang-kacangan.
3) Zat pengatur yaitu makanan yang mengandung vitamin dan
mineral. Sumber makanan yang mengandung zat pengatur antara
lain sayur-sayuran, buah-buahan serta susu.
b. Gizi Seimbang pada Ibu Menyusui
Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan kebutuhan yang
sangat penting bagi ibu menyusui. Gizi pada ibu menyusui sangat erat
kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk
tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat
dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang
15
menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya (Nurul, 2012).
c. Manfaat Gizi Seimbang bagi Ibu Menyusui
Pemenuhan gizi seimbang pada ibu menyusui sangat erat
kaitannya dengan produksi ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan
bayi. Jika berhasil dalam proses menyusui dengan baik berat badan
bayi akan meningkat. Ibu menyusui asupan gizinya harus terpenuhi
dengan baik agar tubuh ibu menjadi sehat dan kuat, kualitas dan
kuantitas produksi ASI menjadi baik (Astuti, 2010).
d. Kebutuhan Gizi Seimbang pada saat Menyusui
Menurut Nurul (2012), kebutuhan gizi seimbang pada saat
menyusui antara lain sebagai berikut:
1) Kalori
Kalori merupakan zat penghasil energi yang dapat
dimanfaatkan untuk gerak dan aktivitas fisik. Asupan kalori yang
kurang dapat mempengaruhi kesehatan bagi ibu menyusui, hal ini
dikarenakan kebutuhan kalori ibu menyusui lebih tinggi daripada
masa normal. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari
untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua
untuk menghasilkan jumlah susu normal. Jadi rata-rata ibu harus
mengkonsumsi 2300-2700 kal/ hari ketika menyusui.
16
2) Protein
Selama menyusui, ibu membutuhkan tambahan protein di
atas normal sebesar 20 gram/ hari. Dasar ketentuan ini adalah tiap
100 cc. ASI mengandung 1,2 gram protein. Efisiensi konversi
protein makanan menjadi protein susu hanya 70% (dengan variasi
perorangan). Peningkatan kebutuhan ini ditujukan bukan hanya
untuk transformasi menjadi protein susu, tetapi juga untuk sintesis
hormon yang memproduksi (prolaktin), serta yang mengeluarkan
ASI (oksitosin).
3) Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan
cairan. Ibu menyusui dianjurkan minum 2-3 liter per hari yang
mengandung vitamin dan mineral yang berfungsi sebagai
pembentuk cairan tubuh, membantu pembentukan kembali sel
tubuh dan sebagai alat transportasi makanan.
4) Vitamin dan mineral
Menurut Ambarwati (2010), kebutuhan vitamin dan mineral
ibu selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil yang
dapat dilihat pada tabel 2.1.
17
Tabel 2.1. Kebutuhan vitamin dan mineral
pada wanita hamil dan wanita menyusui
No. Zat Gizi Wanita Menyusui
Wanita Hamil 0 – 6 Bulan 7 – 12 Bulan
1. Vitamin A (RE) 350 300 200
2. Vitamin D (mg) 5 5 5
3. Vitamin E (mg) 4 2 2
4. Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5
5. Vitamin B12 (mg) 0,3 0,3 0,3
6. Vitamin C (mg) 25 10 10
7. Vitamin B6 (mg) 0,5 0,5 0,6
8. Kalsium (mg) 400 400 400
9. Fosfor (mg) 300 200 200
10. Besi (mg) 22 22 20
11. Seng (mg) 10 10 5
12. Selenium (mg) 25 20 15
Sumber: Ambarwati (2010)
Jenis kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk
ibu menyusui antara lain sebagai berikut:
a) Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan
tulang, perkembangan syaraf penglihatan, meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi. Selain itu ibu menyusui juga
mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A (200.000 IU).
b) Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan
gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor.
c) Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses
pembekuan darah normal.
18
d) Vitamin B12
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan
kesehatan jaringan saraf.
e) Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu
jaringan ikat (untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang,
gigi, dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan
kekuatan pada pembuluh darah.
f) Vitamin B6
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah serta kesehatan
gigi dan gusi.
g) Kalsium
Ibu menyusui membutuhkan asupan kalsium untuk
pertumbuhan tulang dan gigi anak.
h) Fosfor
Zat ini dibutuhkan ibu untuk pembentukan kerangka dan
gigi anak.
i) Besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui,
karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta
menambah sel darah merah (Hb) sehingga daya angkut oksigen
mencukupi kebutuhan.
19
e. Sumber Makanan Bergizi
Menurut Kristiyanasari (2010), kandungan makanan bergizi
dapat diperoleh dari:
1) Kalori
Bahan makanan yang mengandung kalori dapat diperoleh
dari nasi, ubi, kentang, singkong dan jagung.
2) Protein
Sumber makanan yang mengandung protein antara lain
daging, telur, ikan, tempe dan kacang-kacangan.
3) Cairan
Cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan
dan jangan minum kopi, karena akan meningkatkan kerja ginjal.
4) Vitamin dan mineral
Bahan makanan yang mengandung vitamin dan mineral dapat
diperoleh pada sayur-sayuran, buah-buahan dan susu. Ibu
menyusui juga dianjurkan makan makanan yang mengandung
asam lemak Omega 3 yang banyak terdapat dalam ikan kakap,
tongkol dan lemuru. Asam ini akan diubah menjadi DHA yang
akan dikeluarkan melalui ASI. Kalsium terdapat pada susu, keju,
teri dan kacang-kacangan. Zat besi banyak terdapat pada makanan
laut. Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan yang memiliki
rasa kecut, seperti jeruk, mangga, sirsak, apel, tomat dan lain-lain.
Vitamin B1 dan B2 terdapat pada padi, kacang-kacangan, hati, telur,
20
ikan, dan sebagainya. Ada beberapa sayuran yang menurut
pengalaman masyarakat dapat memperbanyak pengeluaran ASI,
misalnya sayur daun turi (daun katuk) dan kacang-kacangan.
f. Makanan Pantangan Ibu Menyusui
Menurut Atikah & Erna (2011), ada beberapa hal yang perlu
dihindari bagi ibu menyusui, untuk tetap menjaga kualitas ASI, di
antaranya adalah:
1) Hindari mengkonsumsi alkohol.
2) Mengurangi konsumsi jamu atau obat tradisional.
3) Jangan meminum obat-obatan kimia dengan sembarangan tanpa
sepengetahuan dokter atau tenaga kesehatan.
4) Hindari rokok, karena zat nikotin bisa meracuni bayi.
5) Ibu menyusui dilarang minum kopi, karena dapat meningkatkan
kerja ginjal, sehingga ibu akan buang air kecil lebih sering.
Beberapa anggapan yang salah atau mitos tentang makanan
pantangan bagi ibu menyusui adalah ibu dilarang makan ikan laut
karena dianggap akan menyebabkan ASI menjadi amis. Pada
kenyataannya hal ini tidak benar karena justru kandungan ikan laut
yaitu protein, mineral dan lemak sangat bagus untuk tumbuh kembang
bayi. Selain itu ada pendapat lain bahwa ibu menyusui tidak boleh
minum es karena akan membuat bayi menjadi besar. Pendapat ini salah
karena minum es tidak ada hubungannya dengan perkembangan bayi.
Pendapat lain adalah ibu menyusui tidak boleh makan makanan yang
21
pedas, karena dapat menyebabkan alergi. Pendapat ini juga tidak benar
karena makanan pedas tidak ada hubungannya dengan alergi atau daya
tahan tubuh bayi. Sebagian pendapat tentang makanan ini perlu dipilah
kebenarannya sehingga ibu tidak salah dalam menilai kebenarannya
(Atikah & Erna, 2011).
g. Dampak Kekurangan Nutrisi pada Ibu Menyusui
Menurut Nurul (2012), dampak kekurangan nutrisi bagi ibu
dan bayi yaitu antara lain:
1) Gangguan pada bayi meliputi:
a) Proses tumbuh kembang anak terganggu
b) Bayi mudah sakit
c) Mudah terkena infeksi
d) Menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.
2) Kekurangan nutrisi pada waktu menyusui bagi ibu meliputi:
a) Gangguan pada mata
b) Tulang rapuh
c) Kualitas dan kuantitas ASI kurang baik.
22
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1. Kerangka Teori
Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2010), Hendra (2008),
Godam (2011) dan Nurul (2012)
C. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan
Ibu Menyusui tentang
Gizi Seimbang saat
Menyusui
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Pengetahuan Ibu
Menyusui
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan:
1. Pendidikan
2. Pengalaman
3. Umur/ usia
4. Informasi
5. Sosial ekonomi
Gizi seimbang saat
menyusui:
1. Pengertian gizi seimbang
2. Gizi seimbang pada ibu
menyusui
3. Manfaat gizi seimbang
bagi ibu menyusui
4. Kebutuhan gizi
seimbang saat menyusui
5. Sumber makanan bergizi
6. Makanan Pantangan ibu
menyusui
7. Dampak kekurangan
nutrisi pada ibu
menyusui
Gizi
Seimbang
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif,
yang bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah,
keadaan, peristiwa sebagaimana adanya atau mengungkap fakta secara lebih
mendalam. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
menggambarkan kegiatan penelitian atau dapat disebut juga penelitian pra
eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan eksplorasi,
menggambarkan dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi
terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan
(Sukardi, 2009). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang hasilnya
berbentuk angka atau data yang diangkakan (Notoatmodjo, 2010).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian tersebut
dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa
Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen.
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 14 Februari 2013.
23
24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya
(Hidayat, 2007). Populasi penelitian ini adalah semua ibu menyusui di
Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dengan jumlah 50
orang ibu menyusui.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010)
Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti. Menurut
Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua,
tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% -
25% atau lebih. Jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100
orang ibu menyusui, maka jumlah sampel yang akan digunakan adalah 50
orang ibu menyusui.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah total sampling. Menurut Arikunto (2006), total sampling yaitu
teknik penentuan sampel dengan semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel.
25
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh
responden. Menurut Notoatmodjo (2010), kuesioner tertutup adalah sejumlah
pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui dan sudah
disediakan pilihan jawabannya.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian berisi tentang informasi
gizi seimbang saat menyusui. Skala pengukuran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan
konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan benar dan salah, ya dan tidak serta setuju dan tidak
setuju (Hidayat, 2007). Kuesioner pada penelitian ini terdapat 2 pernyataan
yaitu pernyataan positif dan negatif. Untuk penyataan positif jawaban benar
mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0. Untuk pernyataan
negatif jawaban benar mendapat nilai 0 dan jawaban salah mendapat nilai 1.
Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda (�) pada jawaban yang
dianggap benar.
Sebelum membuat kuesioner, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi
kuesioner yang dapat dilihat pada tabel 3.1.
26
Tabel 3.1. Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang gizi seimbang saat menyusui
Variabel Aspek Pengetahuan
Nomor
Pernyataan
Positif (+)
Nomor
Pernyataan
Negatif (-)
Jumlah
Soal
Pengetahuan
ibu
menyusui
tentang gizi
seimbang
saat
menyusui
1. Pengertian gizi seimbang 1, 3, 5 2, 4 5
2. Gizi seimbang pada ibu
menyusui
6, 8 7 3
3. Manfaat gizi seimbang bayi
ibu menyusui
9, 11 10 3
4. Kebutuhan gizi seimbang
saat menyusui
12, 13, 15*, 17 14, 16, 18 7
5. Sumber makanan bergizi 19, 21, 22*, 24 20, 23, 25* 7
6. Makanan pantangan ibu
menyusui
26, 28, 29 27, 30* 5
7. Dampak kekurangan nutrisi
pada ibu menyusui
31, 33, 35 32, 34 5
Total Pertanyaan 21 14 35
Ket: * Nomor pernyataan yang tidak valid
Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita gunakan sebagai alat
ukur yang sahih atau tidak, maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas
di tempat yang karakteristik populasinya sama dengan tempat penelitian. Uji
validitas dan reliabilitas ini akan dilakukan di Desa Gentang Banaran,
Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen. Uji validitas akan dilakukan sebanyak
50 orang, karena sudah cukup mewakili populasi beberapa ahli
mengungkapkan 50 orang sebagai sampel uji coba (Sugiyono, 2006).
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas adalah ketepatan
mengukur atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel
yang akan diukur (Arikunto, 2006).
27
Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-
masing pernyataan dengan skor total, dengan rumus Product Moment
(Arikunto, 2006):
r = )y)(yn(x)(x(N
y)x(xy)N(
2222Σ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ
Keterangan:
r : Korelasi antara masing-masing butir pernyataan
N : Jumlah responden
x : Skor pernyataan
y : Skor total pernyataan
xy : Skor pernyataan dikalikan skor total
Untuk mengetahui apakah kuesioner valid, maka angka korelasi
harus dibandingkan dengan angka kritik tabel dan dinyatakan valid
apabila nilai rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% atau (0,05)
(Riwidikdo, 2010). Nilai r tabel untuk taraf signifikansi 5% dari jumlah
responden 50 adalah 0,2732. Dari 35 pernyataan yang dilakukan uji
validitas terdapat 4 pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 15, 22, 25 dan
30, kemudian untuk pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam
instrumen penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat
ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan
sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda
28
(Riwidikdo, 2010). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar
sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan
sama hasilnya (Arikunto, 2010). Untuk menguji reliabilitas instrumen
peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program
komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai
berikut:
r11 = ��
���
� Σ−�
�
���
�
− t
b
k
k2
2
11 σ
σ
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
��b2 = Jumlah varian butir pernyataan
�t2
= Varians total
Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai koefisien Alpha Chronbach
minimal 0,7 sehingga untuk mengetahui sebuah kuesioner dikatakan reliabel
atau tidak dengan melihat besarnya nilai alpha (Riwidikdo, 2010).
Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk pengetahuan responden didapat r
Cronbach’s Alpha sebesar 0,772. Karena lebih besar dari r tabel yaitu sebesar
0,7 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk pengetahuan responden
terbukti reliabilitasnya.
29
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu
menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen, kemudian
menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden diminta mengisi kuesioner
sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.
Data yang diperoleh terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya (Riwidikdo, 2010). Data primer dalam penelitian ini berupa
identitas responden dan pengetahuan responden tentang gizi seimbang saat
menyusui. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang
sudah ada (Riwidikdo, 2010). Data sekunder yang digunakan berupa
jumlah ibu menyusui pada bulan Oktober 2012 di Desa Karungan
Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen. Data tersebut diperoleh dari laporan
kohort bayi di bidan Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen
yang berjumlah 50 orang ibu menyusui.
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah subjek atau objek yang akan diteliti yang bervariasi
antara satu subjek atau objek yang satu dengan yang lain (Riwidikdo, 2010).
30
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui.
G. Definisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional yaitu ruang lingkup
untuk membatasi variabel-variabel yang diteliti.
Tabel 3.2. Definisi Operasional
No. Variabel Indikator Skala Alat Ukur Kategori
1. Variabel
tunggal:
Pengetahuan
ibu menyusui
tentang gizi
seimbang
saat
menyusui
Segala sesuatu yang
diketahui oleh ibu
menyusui tentang
gizi seimbang saat
menyusui:
1. Pengertian gizi
seimbang
2. Gizi seimbang
pada ibu
menyusui
3. Manfaat gizi
seimbang bagi
ibu menyusui
4. Kebutuhan gizi
seimbang saat
menyusui
5. Sumber makanan
bergizi
6. Makanan
Pantangan ibu
menyusui
7. Dampak
kekurangan
nutrisi pada ibu
menyusui
Ordinal Kuesioner 1. Baik
(x) >
mean + 1
SD
2. Cukup
Mean – 1
SD < x <
mean + 1
SD
3. Kurang
(x) <
mean –
1SD
Riwidikdo
(2010)
31
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan
berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut
Notoatmodjo (2010), adalah:
a. Editing
Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari
kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan langkap. Editing
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini adalah memberi kode angka terhadap tahap-tahap
dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
c. Data Entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer,
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan
membuat tabel kontigensi.
32
d. Tabulating
Kegiatan ini adalah proses menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke
dalam tabel.
e. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan,
dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisis Data
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan
dengan komputer menggunakan software SPSS. Sedangkan jenis analisis
yang akan digunakan adalah analisis Univariat, yaitu menganalisis
terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu menyusui ditunjukan pada skala pengukuran sebagai
berikut:
a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD
b. Pengetahuan cukup : Mean – 1SD � x � mean +1SD
c. Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD
Sebelum menentukan tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang
gizi seimbang saat menyusui terlebih dahulu peneliti menghitung nilai
Mean dan Standard Deviation.
33
Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai Mean
dan Standard Deviation yaitu:
a. Mean
n
� i1 i
n
xX
==
Keterangan:
X : Mean
n : Jumlah responden
xi : Nilai responden
b. Standard Deviation
SD =
( )
1
2
2
−
Σ−Σ
n
n
xi
xi
Keterangan:
SD : Simpangan baku
xi : Nilai responden
n : Jumlah responden
Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase masing-masing
responden menurut Riwidikdo (2010), adalah:
Skor yang diperoleh responden
Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%
Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh
Setelah didapatkan hasil nilai Mean dan Standard Deviation tiap
responden kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan
34
yang sudah tercantum di atas. Adapun rumus prosentase untuk jumlah ibu
menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui menurut tingkat
pengetahuan (Riwidikdo, 2010):
Σ Ibu menurut Tingkat Pengetahuan
Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%
Σ Responden
I. Etika Penelitian
Sebelumnya peneliti membuat Informed Consent atau persetujuan
kepada responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan
peneliti, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam
penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapat ijin dari
Stikes Kusuma Husada Surakarta, Kepala Desa Karungan, Kecamatan Plupuh
Kabupaten Sragen dan dari responden sendiri melalui informed consent yang
terjamin kerahasiaannya:
1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.
35
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset (Hidayat, 2007).
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
1. Geografi
Desa Karungan merupakan salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen. Desa ini di sebelah utara berbatasan
dengan Desa Jono, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bulakrejo,
di sebelah barat berbatasan dengan Desa Karang Waru dan di sebelah
timur berbatasan dengan Desa Bandung. Luas wilayahnya + 235 m².
Keadaan lingkungannya bersih, termasuk pada wilayah pedesaan dan
terdapat pada dataran rendah. Fasilitas kesehatan di Desa Karungan
Kecamaan Plupuh Kabupaten Sragen yaitu 1 Polindes, 1 BPM, 5
Posyandu dan tenaga kesehatan yang terdapat di desa ini adalah bidan.
2. Demografi
Data demografi Desa Karungan adalah sebagai berikut: jumlah
penduduk 3650 jiwa, semua penduduk di Desa Karungan
berkewarganegaraan Indonesia asli, sebagian besar warga di Desa
Karungan memeluk agama Islam, selain itu juga ada yang memeluk agama
Kristen dan Katolik, serta sebagian besar beretnis Jawa, sebagian kecil
juga ada etnis Tionghoa.
36
37
B. Hasil Penelitian
Cara memperoleh data dalam penelitian ini dengan memberi kuesioner
kepada responden untuk diisi dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada
peneliti untuk diolah, dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS
for Windows.
Hasil penelitian diketahui nilai Mean dan Standar Deviasi seperti dalam
tabel berikut ini:
Tabel 4. 1
Mean dan Standar Deviasi
Variabel Min Max Mean Standar
Deviasi
Pengetahuan Ibu Menyusui
tentang Gizi Seimbang Saat
Menyusui
16 25,2 20,6 4,6
Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang
gizi seimbang saat menyusui dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu:
1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
(x) > 20,6 + 1 . 4,6 = x > 25,2
Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 25,2
2. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD < x < mean + 1 SD
20,6 – 1 . 4,6 < x < 20,6 + 1 . 4,6 = 16 < x < 25,2
Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 16 < x < 25,2
38
3. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean -1 SD
(x) < 20,6 – 1 . 4,6 = x < 16
Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 16
Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam tabel pengetahuan
responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang yang disajikan
dalam tabel 4. 4 sebagai berikut:
Tabel 4. 2
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang
Gizi Seimbang Saat Menyusui di Desa Karungan
Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen
Tahun 2013
No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)
1.
2.
3.
Baik
Cukup
Kurang
7
38
5
14
76
10
Total 50 100
Berdasarkan tabel di atas, diketahui tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh
Kabupaten Sragen dapat dikategorikan dalam pengatahuan baik sebanyak 7
responden (14%), pengetahuan cukup sebanyak 38 responden (76%) dan
pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (10%). Jadi tingkat pengetahuan
ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa Karungan
Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dapat dikategorikan dalam pengetahuan
cukup yaitu sebanyak 38 responden (76%).
39
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan mayoritas tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui di Desa
Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dikategorikan
berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 38 responden (76%). Hal ini
dipengaruhi oleh faktor yaitu pendidikan, pengalaman, usia, informasi dan
sosial ekonomi (Notoatmodjo, 2010).
Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil mayoritas karakteristik
responden berdasarkan umur di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten
Sragen didapatkan 38 responden (76%) berusia 20 – 35 tahun. Dengan umur
20 – 35 tahun seharusnya tingkat pengetahuanya seseorang sudah baik seperti
pendapat Notoatmodjo (2010), usia berpengaruh terhadap daya tangkap dan
pola pikir seseorang, semakin bertambahnya usia akan semakin berkembang
pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya
semakin membaik, tetapi hasil penelitian ini berpengetahuan cukup.
Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil mayoritas karakteristik
responden berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Karungan Kecamatan
Plupuh Kabupaten Sragen didapatkan 30 responden (60%) berpendidikan
Menengah yaitu SMA. Dengan pendidikan SMA seharusnya mampu
menyerap pengetahuanya dengan baik sehingga mempengaruhi banyak atau
tidaknya informasi yang didapat, seperti pendapat Hendra (2008), tingkat
pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap
informasi dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada
40
umumnya semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pula
pengetahuannya, tetapi hasil penelitian ini berpengetahuan cukup.
Selain dari faktor di atas masih ada faktor lain yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan seseorang yaitu media massa/ informasi, sosial, budaya
dan ekonomi, lingkungan serta pengalaman tetapi dalam penelitian ini penulis
tidak bisa memperoleh data tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden berpengetahuan
cukup tentang gizi seimbang saat menyusui. Hal ini dipengaruhi beberapa
faktor yaitu pendidikan dan usia.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala Penelitian
Penelitian ini tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu,
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengumpulkan
data.
2. Kelemahan/ Keterbatasan
a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang
gizi seimbang saat menyusui.
b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
tertutup, sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan
jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara
mendalam.
41
�
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui
di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dalam kategori
baik sebanyak 7 responden (14%).
2. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang gizi seimbang saat menyusui
di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dalam kategori
cukup sebanyak 38 responden (76%).
3. Tingkat pengetahuan ibu ibu menyusui tentang gizi seimbang saat
menyusui di Desa Karungan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dalam
kategori kurang sebanyak 5 responden (10%).
B. Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti
penyuluhan dari tenaga kesehatan, mencari informasi melalui media
masa dan media elektronik dan dapat menerapkan tentang pemenuhan
gizi seimbang pada saat menyusui.
41
42
�
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah atau melengkapi sumber bacaan
khususnya tentang gizi seimbang saat menyusui.
3. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengadakan penelitian
dengan mengembangkan variabel penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E. R. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta: Nuha Medika.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Astuti. 2010. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas
Kesehatan di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Direktorat Gizi Masyarakat: Jakarta.
Atikah, P., Erna, K. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan.
Yogyakarta: Mulia Medika.
Budiarto, E. 2003. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: EGC. hlm. 309.
Depkes RI. 2004. Kebijakan Departemen Kesehatan tentang Peningkatan
Pemberian ASI Pekerja Wanita. http://www.depkes.co.id. Diakses tanggal
15 Oktober 2012.
Depkes RI. 2005. Keuntungan dan Manfaat Menyusui bagi Ibu dan Bayi.
http://www.depkes.co.id. Diakses tanggal 18 November 2012.
Dinkes Surakarta. 2009. Angka Kematian Bayi dan Penyebab Angka Kematian
Bayi di Surakarta Tahun 2009. Dinkes Surakarta.
Godam. 2011. Arti Definisi/ Pengertian Gizi Seimbang pada Manusia.
http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-gizi-seimbang-pada-manusia-
zat-tenaga-pengatur-pembangun. Diakses tanggal 23 Oktober 2012.
Hendra. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan. Available:
http://www.google.com. Diakses tanggal 25 Oktober 2012.
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
IDAI. 2009. 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui. Jakarta: Ikatan Dokter
Anak Indonesia.
Kristiyanasari. 2010. Sumber Makanan Bergizi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nurul, I. W. 2012. Gizi Seimbang bagi Ibu Menyusui. Available:
http://www.menyusui.net/gizi-seimbang-bagi-ibu-menyusui/. Diakses
tanggal 1 November 2012.
Rachmawati, Kuntari. 2007. ASI Eksklusif Demi Sang Anak.
http://tamanfirdaus.com/reviews/item/7.html. Diakses tanggal 23 Oktober
2012.
Rahayu, D. I., 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang
pada saat Menyusui di BPS Umi Khasanah Lamongan. STIKES Yarsis
Surabaya, Karya Tulis Ilmiah.
Rimayanti, I. 2009. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Gizi Seimbang
saat Menyusui di Desa Jabung Kabupaten Malang. Universitas
Muhammadiyah Malang, Karya Tulis Ilmiah.
Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Soekanto. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo.
Sugiyono, 2006. Statistika Penelitian, Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.