Download - TINEA Kelompok E
T I N E A
Oleh :Frengki Christoria, S.Ked
Rotua Ely Manurung, S.KedMaulida Ayu Noriza, S.Ked
Benediktus Bayu Anggoro Putro, S.Ked
Pembimbing :dr. Nyoman Yudha Santosa, Sp.KK
dr. Aris Aryadi Tjahyadi Oedi, Sp.KK
Fakultas Kedokteran Universitas Palangka RayaRSUD dr. Doris Sylvanus Palangka RayaBagian Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin2015
Infeksi Jamur
MIKOSIS SUPERFISIAL
• Dermatofitosis• Tinea kapitis• Tinea korporis• Tinea Kruris• Tinea pedis dan
manus• Tinea unguium• Tinea barbae• Tinea imbrikata
• Non Dermatofitosis• Pitiriasis Vesicolor• Piedra hitam• Piedra putih• Tinea nigra• Otomikosis
MIKOSIS INTERMEDIATE
• Kandidosis / Kandidiasis
MIKOSIS PROFUNDA
• Misetoma• Sporotrikosis• Aktinomikosis• Kromomikosis
• Fikomikosis Subkutis• Rhinosporodiosis• Histoplasmosis• Aspergilosis• Kriptococcis• Nokardiosis
• Balstomikosis
Tinea Kapitis
• Penyebab: Microsporum dan Trichophyton• Penyebaran: terdapat didaerah tropik maupun
dingin, termasuk Indonesia terutama pd anak- anak
• Kelainan: pada rambut dan kulit kepala, dengan kelainan bersifat akut disertai peradangan dan pembentukan nanah. Rambut yg terinfeksi tdk mengkilat dan patah-patah, mudah rontok, tdk nyeri bila dicabut. Hal ini mengakibatkan terjadinya alopesia (botak)
Kelainan pada rambut:
1. Infeksi endotrik Oleh jamur: T.tonsurans, T.violaceum
danT.schoenleini. pada infeksi ini rambut patah,pd permukaan
kulit tampak titik-titik hitam (black dots). Pemeriksaan rambut tampak bentuk spora
dibagian dalam rambut
Kelainan pada rambut:
2. Infeksi ektotriks• Oleh spesis lain Trichophyton dan Micosporum Rambut patah diatas permukaan kulit Pemeriksaan rambut jamur tampak dibagian
luar rambut dan kadang dibagian dalam rambut sebagai spora
• M.canis dan M.gypseum memberikan reaksi memberikan reaksi positif yg khas
• M.audouini, T.schoenleini dan T.tonsurans reaksi positif yg tdk khas
• Spesies jamur lainnya memberikan reaksi negatif
Gangguan kulit yang terjadi pada orang dari segala usia yang disebabkan oleh jamur dermatofit yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton, yang lebih umum menyebabkan tinea korporis adalah T.rubrum, T.mentagrophytes, dan M.canis
Prevalensi pria = wanitaTinea korporis yang berasal dari binatang sering pada anak-anak
Tinea Korporis
Etiologi• Trichophyton -T. Rubrum -T. Mentagrophytes • Microsporum
- M. Canis
• Epidermohyton
Faktor predisposisi
• kelembaban yang lama• luka basah yang terpapar• kurangnya kebersihan
Atrospora / Konidia
Invasi pada stratum korneum
Menghasikan enzim keratinase dan induksi
reaksi inflamasi
Reaksi inflamasi menghilangkan
patogen
Patogen dibagian tubuh
yang lain
Central Hiling
Manifestasi Klinis- Gatal- Lesi berbatas tegas- Tepi lesi tampak radang
lebih aktif- Bagian tengah
cenderung menyembuh- Pola polisiklik
- Lesi besar- Plak bersisik- eritema
Manifestasi Klinis...
- Fase resolusi (penyembuhan)
- Lesi menjadi annular
Diagnosis Banding• Dermatitis• Psoriasis• Pitiariasis• Eritema Anular
Pemeriksaan
• KOH 20%
• Pembiakan• Wood Lamp
Penatalaksanaan
1. Terapi Topikal Golongan Azol-Imidazol
- Ekonazol 1%- Ketokonazol
2%- Klotrimazol 1%- Mikonazol 2%
Golongan Alilamin- Naftifine 1%- Butenafin 1%- Terbinafin 1%
2. Terapi Sistemik Griseofulvin Ketokonazol Flukonazol Itrakonazol Amfoterisin B
Pencegahan
• Mengurangi Kelembaban• Menghindari Sumber Penularan• Menghilangkan Fokal Infeksi• Meningkatkan Higiene
Prognosis
• Membaik dengan tingkat kesembuhan 70-100% setelah pengobatan dengan azol topikal atau alilamin atau anti jamur sistemik.
Tinea Kruris
• Dermatofita • Terdapat di daerah lipatan paha, peritonium, dan
sekitar anus.• Sifat : akut atau menahun, bisa seumur hidup.• Khas : lesi Cuma pada bagian genitor – krural (di
sekitar genital - kruris)• Radang pada tepi lebih jelas dari pada tengah, primer
dan sekunder. • Menahun : ada bercak hitam disertai sisik, kemudian
terjadi erosi karena garukan.
Epidemiologi
• Paling banyak di daerah tropis• Lebih sering pada orang dewasa• Laki-laki > perempuan• Terjadi pada orang yang kurang
memperhatikan kebersihan diri atau lingkungan sekitar yang kotor dan lembab
Manifestasi Klinis
• Penderita merasa gatal dengan kelainan berbatas tegas• Bagian tepi lesi lebih aktif dari pada bagian
tengah• Sedikit hiperpigmentasi dan skuamasi (kronis)• Erosi dan keluarnya cairan (akibat garukan)
Etiologi
Epidermophyton floccosum
Patofisiologi
Pemeriksaan Penunjang
Larutan KOH 10% atau pewarnaan gram. Terlihat : elemen jamur dalam bentuk hifa panjang, spora dan artrospora (spora yang berderet)
Diagnosis Banding
Kandidiasis intertriginosa
Dermatitis atopik
Dermatitis seboroik Eritrasma
Penatalaksanaan
Medical• Golongan antifungal konvensional
- Salep Whitfield- Castelani’s paint- Asam Undesilinat(hanya utk infeksi di kulit)
• Golongan antifungal terbaru- ketoconazol : 200mg sehari
pada wktu makan.- triazol : 100mg sehari
selama 15 hari.
Non – medical- Mengisolasi pasien
yang dirawat di rumah sakit
- Ukuran kontrol
Pencegahan
1. Infeksi diperberat oleh panas, basah, maserasi.
2. Alas kaki harus pas & tidak terlalu ketat3. Pasien hiperhidrosis dianjurkan memakai
kaos dari bahan katun yang menyerap keringat
4. Pakaian & handuk harus sering diganti & dicuci bersih dengan air panas
Tinea Pedis
• Penyebab: terutama: Trychophyton dan E.flocosum. Dpt juga disebabkan oleh candida
• Penyebaran: Daerah tropik maupun daerah lainnya, banyak terdapat di Indonesia
• Faktor predisposisi adalah kaki senantiasa basah, keringat (sepatu tertutup)
Tinea UnguiumTinea unguium adalah infeksi pada kuku yang disebabkan jamur dermatofita, jamur nondermatofita atau ragi. Tinea unguium menular melalui kontak langsung dengan sumber (manusia atau hewan terinfeksi), atau lingkungan yang mengandung spora jamur misalnya tempat mandi umum.
Epidemiologi
• Dapat terkena anak-anak atau orang dewasa
• Lebih sering dewasa dan usia lanjut
• Bermukim di daerah tropis
• Pada orang yang banyak bekerja dengan air kotor dan lembab atau basah
Penyebab utama tinea unguium
Dermatofita Epidermophyton floccosum, Trichophyton rubrum dan
Trichophyton mentagrophytes.
Ragi, terutama Candida albicans
Kapang, misalnya spesies Aspergillus, Fusarium, dan Scopulariopsis.4
Patogenesiskelembaban, oklusi, trauma
berulang pada kuku, kerusakan kuku, penurunan imunitas,
pertumbuhan kuku yang lambat, permukaan kuku yang lebar, faktor genetik, penggunaan kaos kaki dan
sepatu tertutup terus menerus, olahraga, penggunaan tempat mandi
umum dan usia.
Dermatofita, Ragi dan kapangTinea Unguium
Gambaran Klinis
1. Bentuk Subungual distal 2. Bentuk Superfisial
3. Bentuk Subungual proksimal
Diagnosa Banding1. Psoriasis Kuku
3. Infeksi kuku oleh Pseudomonas (sindrom kuku hijau)
2. Paronikia Kronik
Pemeriksaan Penunjang
1. KOH 20-30%2. Pemeriksaan biakan 3. Biopsi kuku
Penatalaksanaan
Obat Topikal1. Bifonazol-urea :
kombinasi bifonazol 1% dengan urea 40% dalam bentuk salap
2. Amorolfin , konsentrasi 5%
3. Siklopiroksolamin
Obat Sistemik
1. Itrakonazol dosis kontinyu 200mg/hari selama 3 bulan. Terapi pulse diberikan 5 mg/Kg/ hari selama seminggu tiap bulan memberi hasil baik dalam 3 bulan.
2. Terbinafin 250mg/hari secara kontinyu 3 bulan.
3. Flukonazol kontinyu 100 mg per hari, dosis mingguan 150 mg selama 6 bulan
1. Terapi Bedah2. Terapi Laser
Prognosis
• 1 diantara 5 kasus tinea unguium ternyata tidak memberi respons baik.
• Penyebab kegagalan diduga adalah diagnosis tidak akurat, salah identifikasi penyebab, adanya penyakit kedua, misalnya psoriasis.
• Tergantung karakteristik kuku tertentu, yakni pertumbuhan lambat serta sangat tebal juga merupakan penyulit, selain faktor predisposisi terutama keadaan imunokopromais.
Tinea Imbrikata
• Penyebab: T.consentricum• Penyebaran:daerah tropik termasuk Indonesia • Gambaran klinik: Kelainan pd kulit dpt
meliputi seluruh tubuh. Tampak sebagai lingkaran-lingkaran bersisik kasar, bila berlanjut lingkaran bersatu hingga batas tdk jelas
Tinea barbae
• Daerah janggut dan kumis daerah• Pustul folikular• Eritema• Penyebab : anthropophilic atau dermatofit zoofilik• Paling umum : T. verrucosum
Center for Food Security and Public Health, Iowa State University, 2011
Tinea Barbae
• Tinea barbae adalah infeksi rambut dan kulit di janggut dan kumis daerah, dan biasanya terlihat pada pria.
• Pekerja pertanian sering terkena.• Agen lain yang dapat menginfeksi : M. canis, T.
megninii, T. mentagrophytes, T. rubrum, T. violaceum.